rekomendasi design space fotografi untuk wisatawan di tugu jogja

19
1 MENDESAIN FASILITAS FOTOGRAFI UNTUK WISATAWANDI KAWASAN TUGU JOGJA TEKNIK PENULISAN ILMIAH Kelompok 5 Achmad Mahmuda Riski Hidayatullah Rahmadian Ade Dwi Fedi Reptian Zulfikar Yogaswara Dosen Ir. Suparwoko., MURP., Ph.D Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia 2013 / 201 BAB I

Transcript of rekomendasi design space fotografi untuk wisatawan di tugu jogja

1

MENDESAIN FASILITAS FOTOGRAFI UNTUK

WISATAWANDI KAWASAN TUGU JOGJA

TEKNIK PENULISAN ILMIAH

Kelompok 5

Achmad Mahmuda

Riski Hidayatullah

Rahmadian Ade

Dwi Fedi Reptian

Zulfikar Yogaswara

Dosen

Ir. Suparwoko., MURP., Ph.D

Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Islam Indonesia

2013 / 201

BAB I

2

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Revitalisasi tugu pal putih(Tugu jogja) yang telah direncanankan oleh Dinas

Kebudayaan Propinsi DIY dilakukan dengan beberapa tahap, untuk tahap

pertama meliputi pembuatan pengaman Tugu berupa taman dan jalur pedestrian

selebar setengah meter di sekeliling Tugu, penggantian kemuncak, serta

pemasangan perada berwarna emas di kemuncak. Tahap pertama telah

dilaksanakan pada tahun 2012 kemarin dan pada tahun 2014 akan dilanjutkan

dengan tahapan kedua yang meliputi pembangunan diorama luar ruang Tugu

Golong Giling, yang akan dibangun di sisi tenggara Tugu. Diorama yang

direncanakan berisi tentang sejarah dan filosofi dari tugu golong giling.

Hasil yang diharapkan dari revitalisasi ini agar monumen Tugu Pal Putih

terlindungi dan lestari baik secara fisik monumen maupun nilai-nilai yang

terkandung.

1.2 Latar Belakang

1.2.1. Kondisi Parawisata di Yogyakarta

Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pusaka yang spesial. Yogyakarta dinilai

sukses merawat berbagai heritage yang ada. Letak geografis kota Yogyakarta

juga tidak jauh dari beberapa situs skala dunia, seperti Candi Borobudur, Candi

Prambanan dan juga Sangiran.Kota Yogyakarta juga menjadi bagian kota lama

dunia yang memiliki ragam kekayaan heritage yang luar biasa, baik dari sisi

jumlah maupun jenisnya. Potensi tersebut memancing berbagai wisatawan untuk

datang ke yogyakarta, selain sebagai kota pusaka kota yogyakarta sering disebut

3

kota budaya, hal ini tidak luput dari sejarah dan kemajuan kota yogyakarta itu

sendiri.

Potensi – potensi tersebut sejatinya harus tetap dipertahnkan agar nilai – nilai

heritage itu tetap ada. Dengan direvitalisasinya kembali tugu Jogja dan

pembangunan tugu pal putih yang notabenenya bangunan cagar budaya/heritage

diharapkan dapat mengangkat kembali nilai dan sejarah yang ada pada tugu

tersebut. Selain sebagai simbol kota jogja Tugu jogja juga memberikan suatu

daya tarik bagi pengunjung yang datang ke jogja, hal tersebut dapat dilihat dari

banyaknya pengunjung yang berwisata dan berfoto – foto disekitaran tugu

tersebut.

1.3. Rumusan Masalah

1.3.1. Permasalahan Umum

Bagaimana merancang kawasan tugu jogja yang dapat memberikan kenyamanan

dan keamanan bagi wisatawan yang ingin medokumentasikan gambar dalam

bentuk foto maupun melakukan kegiatan lainya di kawasan tugu tersebut.

1.3.2. Permasalahan Khusus

Bagaimana merancang tugu yang dapat mengembalikan nilai-nilai sejarah yang

ada pada tugu jogja dengan perencanaan pembangunan kembali tugu golong

giling ( tugu pal putih ) sehingga dapat menvisualisasikan citra yogyakarta

sebagai kota wisata besejarah .

Bagaimana mendesain lansekap area tugu yang menarik sehingga dapat menjadi

wadah untuk berinteraksi, sosialisasi dan hiburan bagi wisatawan yang

mengunjungi tugu jogja.

1.3. Tujuan dan Sasaran

4

1.4.1. Tujuan

Merancang area tugu yang dapat memberikan kenyaman dan kemanan bagi

wisatawan untuk mendokumentasikan gambar dan dapat menampilkan nilai-nilai

kesejarahan yang ada di yogyakarta melalui perencanaan pembangunan kembali

tugu golong giling ( tugu pal putih ),serta desain lansekap area tugu yang menarik

sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.

1.4.2. Sasaran

Terbentuknya area tugu yang dapat memberikan kenyaman dan kemanan

bagi wisatawan agar dapat dimanfaatkan untuk mendokumentasikan

gambar. Terciptanya area tugu yang rekreatif untuk mendukung nilai-nilai

edukatif kawasan wisata dan menjadi daya tarik bagi wisatawan dan

masyarakat sekitar.

Terbentuknya tempat wisata yang menyajikan nilai-nilai sejarah yang

bersifat edukatif serta memenuhi kebutuhan wisatawan sehingga

terciptanya nilai komersial yang tinggi.

Terciptanya sebuah kawasan di sekitar kota yang menarik secara visual dan

komersial namun tetap memperhatikan aspek lingkungan sekitar.

1.5. Metode

5

1.5.1.Metoda Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah :

Observasi lapangan, pengamatan langsung ke objek terkait untuk

memperoleh data yang dibutuhkan. Pengamatan langsung mencakup lokasi,

dan keadaan lingkungan sekitar.

Studi literature, berupa referensi pendukung terkait wisatawan, agrowisata,

dan pustaka serta media online sebagai acuan awal untuk kedepannya dapat

dianalisis dan dikaji lebih lanjut.

Wawancara, dialog langsung dengan narasumber yaitu pelaku sekitar

terkait.

Dokumentasi dalam bentuk foto maupun sketsa tangan untuk mengetahui

keadaan eksisting.

1.5.2.Metoda Analisis

Analisis Makro yaitu kawasan yogyakarta dan sekitarnya mencakup potensi

alam, jalan dan gerbang, serta bangunan-bangunan bersejarah.

Analisis Mezzo yaitu kawasan sekitar site radius 100 hektar mencakup

sirkulasi dan parkir, serta akses untuk pejalan kaki.

Analisis Mikro yaitu dalam site mencakup bentuk tugu dan area lansekap.

1.5.3.Metoda Penyelesaian Masalah

a. Pendekatan produk wisata yang menarik dan edukatif

b. Pemanfaatan nilai-nilai sejarah yogyakarta dan implementasinya.

c. Pendalaman bentuk tugu, pola sirkulasi serta desain lansekap yang menarik.

6

Kajian Pustaka

Pengertian fotografi

Adalah sebuah cabang keilmuan yang memadu padankan antara teknik dan seni.

Dibangun melalui prinsip kerja kamera dan cahaya

2. Perpaduan teknik grafis dengan menggunakan media cahaya

3. Dibangun dari komposisi dan susunan objek hingga membentuk visualisasi

pesan yang diharapkan pembuatnya agar bisa ditangkap oleh penikmat /

khalayaknya

SEJARAH FOTOGRAFI

Th 1839, Thomas Mandre Dquarre (Perancis) menemukan Gambar Optik. Ia adl putra

seorang panitera pengadilan di Cernellies pd tgl 18 November 1787 Seorang Pelukis

panggung TAHUN 1822 membentuk teater unik bernama Deorama Th 1926, Dquarre

meneruskan penelitiannya u/ mengawetkan gambar tsb bersama Nicephore Niepce,

seorg Perwira Infanteri Membuat kejutan dg membuat lukisan ilusi dg bantuan efek

penyinaran yg mengagumkan Mengg lembrn hitam putih yg dilapisi aspal Butuh

pencahayaan selama 8 jam Bagian yg terkena cahaya mjd keras dan tdk dapat lepas

stlh dicuci dlm campuran minyak Lavender dan Terpentin TH 1830, mrk mengganti

lembaran timah dg lempengan tembaga yg diberi lapisan perak dan kemudian

diproses dg Larutan Yodium yg dilemahkan di dalam Air Raksa.Dapat mempersingkat

waktupencahayaan, kemudian mengawetkan gambar dilarutkan dlm garam dapur

Penemuan terakhir th 1839, selanjutnya terkenal dg Tahun Kelahiran Fotografi

(http://ahdianyah.blogspot.com/2013/05/pengertian-fotografi.html)

7

Pengertian wisatawan

Wisatawan (tourism)

Pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang

dikunjunginya.

Pelancong

Pengunjung sementara yang tinggal kurang dari 24 jam di negara yang dikunjungi.

Ciri-ciri Wisatawan

Perjalanan dilakukan lebih dari 24jam

Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu

Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah ditempat atau negara yang

dikunjunginya.

Jenis dan Macam Wisatawan

Wisatawan asing adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata , yang datang

memasuki negara lain yang bukan merukapan negara dimana dia tinggal.

Domestic foreign tourist adalah orang asing yang berdiam pada suatu negara , yang

melakukan perjalanan wisata di wilayah negara dimana dia tinggal

Domestic tourist adalah orang yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah

negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan.

Indigenous foreign tourist adalah warga negara suatu negara tertentu yang karena

tugasnya atau jabatannya di luar negeri , pulang ke negara asal dan melakukan

perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri.

Transit tourist adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata ke suatu

negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau laut atau kereta api, yang terpaksa

singgah ke suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri.

Business tourist adalah orang yang melakukan perjalanan wisata setelah tujuan

utamanya selesai.( http://ilmukepariwisataan.blogspot.com/2011/09/definisi-

wisatawan.html)

8

2. kondisi dan permasalahan

2.1.kondisi eksisting

Kondisi eksisting tugu jogja sekarang setelah revitalisasi masih belum memberikan

kenyamanan dan kemanan bagi wisatawan untuk mangambil gambar sehingga diperlukan

penataan kembali area tugu yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang di

timbulkan oleh keadaan eksisting.(lihat gambar 2.1) dan area tugu yang berdekatan dengan

badan jalan yang mengaggu lalulintas di kawasan tersebut sehingga perlu adanya

pembatas atau space yang membatasi area tugu dan badan jalan.(lihat gambar 2.2)

Gambar 2.1 keadaan tugu jogja setelah revitalisasi

9

Gambar 2.2 Keadaan eksisting tugu jogja yang berdekatan dengan badan jalan

2.2. permasalahan

Kawasan tugu jogja merupakan salah satu tempat wisata yang banyak menarik

minat wisatawan lokal maupun macanegara, tetapi banyak nya permasalahan yang ada

di kawasan tersebut dapat mengancam kamanan dan kenyamanan wisatawan.

Berikut ini beberapa permasalahan di kawasan tugu :

1.kecelakaan

Sering nya terjadi kecelakaan di kawasan tugu di karenakan desain area tugu yang

belum efektif karena berdekatan dengan badan jalan sehingga menganggu

penglihatan pengguna kendaraan bermotor maupun mobil. (lihat gambar 2.3)

10

Gambar 2.3 kecelakaan di kawasan tugu jogja

2. Space untuk fotografer belum di desain dengan baik

Kawasan tugu setelah revitalisasi juga belum efektif karena belum tersedia nya space

yang baik untuk fotografer untuk mengambil gambar yang dapat menampilkan latar

belakang (objek)sesuai dengan yang di inginkan.(lihat gambar 2.4)

Gambar 2.4 kawasan tugu yang belum efektif karena tidak tersedia nya space untuk fotografer.

1-1,2m

11

Pedestrian dengan lebar 0,5m yang mengelilingi area rumput ( tempat diletakkannya objek ).

0,5m. Jarak minimal pengambilan foto ( kamera DSLR lensa standar 18-55mm ) 1-1,2m. Jika

menggunakan lensa ultra wide jaraknya 0,95m. Padahal mayoritas masyarakat menggunakan

kamera poket atau kamera ponsel dengan ideal pengambilan foto berjarak 1,2 sd 1,5m.

3.Kepadatan volume kendaraan

Banyak nya kendaraan yang melalui kawasan tugu menyebakan kemacetan dan terjadi

nya kepadatan volume kendaraan serta area tugu yang tidak mempunyai batas dengan

badan jalan juga mempengaruhi penyebab terjadinya masalah tersebut.(lihat gambar 2.5)

Gambar 2.5 kepadatan volume kendaraan di kawasan tugu

4. wisatawan nekat

Banyak wisatawan yang mengunjungi kawasan tugu malakukan atraksi yang nekat

seperti menginjak rumput,menaiki badan tugu,dan berdiri di badan jalan sehingga dapat

menganggu lalulintas di kawasan tersbut.(lihat gambar 2.6)

12

Gambar 2.6 aksi wisatawan yang nakal

13

referensi indikator variabel Tolak ukur jarak mikro mezzo Hasil pengamatan / solusi desain

http://ahdianyah.blogspot.com/2013/05/pengertian-fotografi.html http://ipanphotograp.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-kamera-dalam-fotografi.html

1.Fasilitas Fotografi

*jarak Spot

pengambilan

gambar

*Efek visual

untuk

pemotretan

*Keamanan dan

kenyaman

wisatawan

Setting

lingkungan :

suasana jogja

1920

(1-1,5m untuk

mikro)

(10-15 m untuk

mezzo)

- (2)

+ (3)

Kondisi eksisting 0.5 m Solusi desain

0,5 meter (1.5 m dari tugu) Setting Suasana Tugu Jogja 1920 (mengembalikan bentukan tugu sperti tempo dulu yaitu tugu golong giling)

http://www.anneahira.com/pengertian-

wisatawan.htm

http://www.bimbing

an.org/macam-

macam-wisatawan.htm

2.Wisatawan

a.Jenis wisatawan

*Umum

-mahasiswa

-lokal

- asing

*Profesional

- wartawan

*sarana wisata

dan rekreasi

*tempat penelitian

......

+ + Kepadatan wisatawan

Mendesain Fasilitas Fotografi untuk Wisatawan Di Kawasan Tugu Jogja

14

http://lisaherdiana.bl

ogspot.com/2012/04/daya-tarik-dan-

kawasan-

wisata.html

http://andy-

saiful.blogspot.com/2009/01/pengertian-

pariwisata.html

Buku :

sirvani,hamid(1985)

“the urban desain procees”

3.Kenyamanan dan

Keamanan

*Area hijau

*Space untuk

fotografi

* Akses

Jumlah wisatawan

yang akan

memotret

*zebra croos

*pedestrian

* tangga

-

+ -

-

-

-

Kecelakaan yang

terjadi karena

tidak adanya

pembatas antara

jalan dengan tugu

Area hijau yang

dominan

sehingga tidak

ada space untuk

fotografer yang

aman dan

nyaman

15

Rekomendasi

1.Memberikan space yang aman dan nyaman kepada fotografer untuk memotret baik itu radius

mikro maupun mezzo(lihat gambar 4.1 dan 4.2)

Gambar 4.1 space untuk fotografer skala mezzo dan objek berada di tugu

Gambar 4.2 space untuk fotografer skala mikro dan objek berada di tugu

16

2.Meciptakan efek visual gambar settingan jogja 1920 dengan mendesain kembali tugu golong giling

untuk mengantikan tugu jogja sekarang(lihat gambar 4.3)

gambar 4.3 desain tugu jogja 1920 (tugu golong giling)

3.Menyediakan akses untuk menuju ke space fotografi dengan menggunakan pedestrian,zebra cross,dan

tangga sehingga memudahkan wisatawan untuk menuju ke lokasi.(lihat gambar 4.4)

Gambar 4.4 akses menuju ke space fotografi melalui pedestrian dan tangga

17

4.Gambar perspektif area tugu setelah redesain

18

Daftar Pustaka

Buku:

1. Holmes, Andrew M (2003). "The Edinburgh Standart for Urban Design". The Planning

Commettee City of Edinburgh Council, Scotland.

Maharika, Ilya F (2011). Week 7 Urban Design Process. Materi Kuliah PKPP. Tidak

dipublikasikan

2. Indrawanto,D. (2011). Jam Gadang.[online]

Tersedia : http://jurnaltransformasiku.wordpress.com/2011/09/07/jam-gadang/

[6 oktober 2013]

3. Adianto,D.(2011). One night in jogja.[online]

Tersedia : http://fotokita.net/jurnal/131468553320_0027980/one-night-in-jogja [6 oktober 2013]

4. Andreas Eko Wahyu, Tugu Jogja [online ]

Tersedia : http://jogjatrip.com/id/1037/Tugu-Yogyakarta

[25 november 2013]

5. Ahdiansyah(2013).pengertian fotografi.[online]

Tersedia : http://ahdianyah.blogspot.com/2013/05/pengertian-fotografi.html

[25 november 2013]

6. Lisa herdianan(2012). kawasan wisata.[online]

Tersedia : http://lisaherdiana.blogspot.com/2012/04/daya-tarik-dan-kawasan-wisata.html

[25 november 2013]

7. Andy saiful(2009). Pengertian parawisata.[online]

Tersedia : http://andy-saiful.blogspot.com/2009/01/pengertian-pariwisata.html

[25 november 2013]

19