PROKSI [2021] Draf

38
Ditandangani secara elektronik Ditandatangani secara elektronik

Transcript of PROKSI [2021] Draf

Ditandangani secara elektronik

Ditandatangani secara elektronik

PROKSI

EDISI 6/MARET 2022

KataPengantarSalam PROKSI,

T ahun demi tahun berganti dangelombang pandemi Covid-19tak kunjung usai. Namun,

semangat dari seluruh elemenkehidupan di Indonesia telahmemberikan dampak yang positif.Ekonomi perlahan membaik,lapangan pekerjaan mulai dibukakembali, dan kegiatan belajarmengajar juga sudah mulaiditerapkan.

Pemerintah juga terus berusahamencegah dampak pandemi Covid-19dengan melaksanakan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional dengananggaran tahun 2022 sebesar Rp 455,62 triliun dan terus melaksanakanprogram vaksinasi hingga dosisketiga. Hingga 11 Maret 2022, 192 jutaorang atau sekitar 70 persen daripenduduk Indonesia telah menerimavaksin Covid-19 minimal dosispertama.

Namun demikian, ancamangelombang pandemi Covid-19 masihberlangsung. Saat ini tengah terjadikenaikan penyebaran virus Coronavarian Omicron yang lebih menulardibanding varian Alpha dan Delta. Haltersebut dapat mengurangi aktivitasmasyarakat dan pemerintah untukmelakukan tugasnya.

Namun demikian, tantangan yangada justru menjadi kesempatan untukberubah, dari cara-cara konvensionalmenjadi metode yang dapatmengakomodasi kondisi akibatpandemi Covid-19. Tentunya,perubahan tersebut sangat berkaitandengan teknologi Informasi.

Pada era Industri 4.0,pemanfaatan teknologi Informasidapat mengubah kebiasaan dalamhidup. Masyarakat dapat terkoneksilebih mudah saat Ini. Pemanfaatanteknologi Informasi ini tentunyaberkaitan dengan data sehingga datamenjadi sesuatu yang penting untukdimanfaatkan.

Kesempatan berubah itu jugadatang kepada Pusat PembinaanProfesi Keuangan (PPPK). PPPKmelakukan banyak perubahan dalammelaksanakan tugas dan fungsinyasebagai pembina dan pengawasprofesi keuangan.

Salah satu poin perubahan diPPPK adalah penggunaan teknikanalisis risiko profesi keuangan yangmenjadi pegangan dalam pembinaandan pengawasan. PPPK menggunakananalisis data ditambah denganpertimbangan profesional untukmempertajam hasilnya.

Tak hanya itu. PPPK melakukanpenyederhanaan, simplifikasipelayanan dan meningkatkan

pengawasan dengan memanfaatkankode QR untuk memvalidasi laporanauditor Independen yang dihasilkanAkuntan Publik.

Perubahan yang dilakukan PPPKsemata-mata untuk meningkatkanpelayanan kepada pemangkukepentingan dan untuk meningkatkankepercayaan Investor terhadapekonomi Indonesia.

Tahun 2022 merupakanmomentum untuk meneruskan tekaduntuk menjadi lebih baik. Optimismedan semangat sangat dibutuhkanuntuk mewujudkan PPPK yang lebihbaik, akan tetapi, komitmen,konsistensi, dan dukungan dari pihakpemangku kepentingan juga tak kalahpenting untuk terus mengawalperubahan.

Di tahun 2022, PROKSI kembalihadir menyapa pembaca sekalian.Terbitan bertema "MomentumPerubahan" menyajikan berbagairubrik dan artikel bernuansa momen-momen perubahan di PPPK dan duniaprofesi keuangan. Tak lupa artikelringan juga melengkapi edisi Ini.

Selamat membaca!

Arie WibowoArie WibowoWakil Pemimpin Umum PROKSIWakil Pemimpin Umum PROKSI

PROKSI

LAPORAN UTAMA04

06

08

PROFESI KEUANGAN10

12

14

WARTA16

18

SUDUT PANDANG20

PPPK MENJAWAB22

PERSONA24

KOMUNITAS26

EKSPLORASI28

POTRETSELINGANPERMAINAN

Daftar Isi

Transformasi dalam MomentumPerubahan OrganisasiMelindungi Kepercayaan Publikdengan Kode QR di Laporan AuditorIndependenDengan Kode QR Laporan AuditorIndependen Jadi Lebih Transparan

Pandemi Covid-19 MomentumPerubahan Profesi PenilaiED ISA for Less Complex Entities-Harapan Baru dalam Dunia AuditReformasi Sistem Pensiun untukKesejahteraan dan PertumbuhanEkonomi

Mengamankan dan MemeliharaDokumen Elektronik ProfesiKeuanganPERSEPSI: Dari PPPK untuk ProfesiAkuntan Publik

Analitika Data: Cara Piawai KenaliKompetensi Pegawai

Tanya Proksimin

Mengenal Sosok KatalisatorPerubahan PPPK, Sekti Widihartanto

Ministry of Finance Data AnalyticsCommunity: Membangun BudayaData

Mau Kemping, Ga Mau Ribet?Glamping Aja, Bestie!

04

06 11

18

21

24

26

28

EDISI 6/MARET 2022

Diterbitkan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan | Penanggung Jawab: Kepala PPPKFirmansyah N. Nazaroedin | Pemimpin Umum: Kepala Bagian Tata Usaha Asih Ariyanto |WakilPemimpin Umum: Kepala Bidang Perizinan dan Kepatuhan Profesi Akuntansi Triyanto, KepalaBidang Perizinan dan Kepatuhan Penilai, Aktuaris, dan Profesi Keuangan Lainnya SektiWidihartanto, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Keuangan Arie Wibowo, Kepala BidangPemeriksaan Profesi Akuntansi Agus Suparto, Kepala Bidang Pemeriksaan Penilai, Aktuaris,dan Profesi Keuangan Lainnya Dadan Kuswardi | Pemimpin Redaksi: Kepala SubbagianUmum Dinda Tunjungsari | Redaktur Pelaksana: Rifki O. Mulyawan | Redaktur Bahasa: Suryadi| Penyunting: Agastyawan Nugraha, Alexander F. Asisi, Ayu Fatmasari, Doni W. Saputro, EfikaSaragih, Erlita K. Astuti, Ervan B. Wiranto, Fachri R. Kusuma, Ira Rani Puspa, Haszazi, Sonia P.Ayuningtyas, Yesi Febriani, Zahrotun Nisaq | Redaktur Foto: Nizhar A. Eridani | Tim Redaksi:Agastyawan Nugraha, Alexander F. Asisi, Ayu Fatmasari, Dewi Hariyani, Doni W. Saputro, EfikaSaragih, Erlita K. Astuti, Fachri R. Kusuma, Fahmi Basya, Fredika W. Setyawan, Haszazi, ImaListyaningrum, Ira Rani Puspa, Molita Nainggolan, M. Rafi G. Pradana, Nurul Hidayati, Sonia P.Ayuningtyas, Yesi Febriani, Zahrotun Nisaq | Desain dan Tata Letak: Nizhar A. Eridani(Penyelia), Agastyawan Nugraha, Azzam S. Al Jundi, Irvan P. Putra, M. Rafi G. Pradana, NurulHidayati, Sonia P. Ayuningtyas | Terbit triwulanan.

Kamihadir

denganwajahbaru

Logo PROKSI dimaksudkan untukmembangun identitas seiring denganperkembangan yang telah kami lakukanlebih dari setahun ini. Kontinuitas majalahdengan informasi yang berkualitas, tampilanyang modern, dan keseimbangan informasitergambar melalui logo baru PROKSI. Kinikami menunjukkan wajah baru denganharapan dapat memberikan kenyamanandan kemudahan untuk pembaca.

Dapatkan informasi seputar profesikeuangan melalui PROKSI. Unduh versidigitalnya pada situs web PPPK dipppk.kemenkeu.go.id.

Foto SampulRifki O. Mulyawan & Sonia P. Ayuningtyas

Redaksi menerima kontribusitulisan dan artikel untukpenerbitan majalah. Redaksiberhak mengubah isi tulisan tanpamengubah maksud dan substansi.

pppk_kemenkeupppkkemenkeuriPPPK_Kemenkeu

pppk.kemenkeu.go.id

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

IKUTI KAMI

Alamat RedaksiGedung Djuanda II Lantai 19-20,Jalan Dr. Wahidin Raya No. 1, PasarBaru, Sawah Besar, Jakarta Pusat(10710)Telepon 134Surel [email protected]

TRANSFORMASI DALAMMOMENTUM PERUBAHAN

ORGANISASIHaszazi

[email protected]

LAPORAN UTAMA

P andemi Covid-19 dalam duatahun terakhir telahmenampakkan kelemahan

organisasi hampir di berbagai sektor,termasuk sektor profesi keuangan. Ditengah keterbatasan, publikmendesak organisasi agarmengupayakan perbaikan atasturunnya kinerja akibat pandemi.

Tugas regulator pun menjadisemakin berat dalam membina danmengawasi profesi keuangan.Ditambah lagi, beberapa kasus yangmelibatkan profesi keuangan telahmenjadi sorotan publik padabeberapa tahun

belakangan. Tidak tanggung-tanggung, praktik tidak profesionaldan pelanggaran kode etik tersebutternyata melibatkan manajemenBUMN besar di negeri ini.

PPPK harus menunjukkankomitmen besar sebagai buktikesigapan terhadap permasalahandan perubahan yang terjadi. Bukanhanya menyiapkan konsep programinovasi, tetapi juga membangunlangkah nyata. Implementasi prosesbisnis secara digital menjadi salahsatu aspek penting untuk memastikanbahwa tugas pembinaan dan

pengawasan terhadap profesikeuangan tetap berjalan secaraoptimal, mulai dari perizinan,pengembangan kompetensi, hinggapemeriksaan.

Bangkit adalah kata yang palingtepat untuk menghadapi perubahanini. Perlambatan kegiatan usaha,penurunan capaian kinerja, danpeningkatan tuntutan publik adalahtantangan bagi setiap organisasiuntuk melakukan perubahan.Organisasi perlu berdamai denganmasalah tersebut dan menjadikankekurangan yang ada sebagai sebuahmomentum perubahan organisasi kearah yang lebih baik.

Foto: Canva

PROKSI4

Momentum perubahanmerupakan akselerator dalamtransformasi. Beberapa tahunbelakangan banyak organisasi yangmenetapkan momentum perubahanmenjadi inisiatif strategisnya. Di kalapandemi Covid-19 belum berakhir,topik transformasi akan terusmenguat, bahkan mungkin akanberlanjut saat pandemi mereda. Disisi lain, tak sedikit manajemen ngos-ngosan dalam mewujudkantransformasi untuk meningkatkankepuasan publik.

Ruang transformasi tidak hanyamelingkupi perubahan strukturorganisasi. Sisi lain yang menjadibagian ruang itu adalah transformasidari sisi kebijakan dan proses bisnis,dua dari sekian contoh aspektransformasi yang baru-baru ini PPPKimplementasikan.

PPPK berupaya agar kebijakanpembinaan dan pengawasan terhadapprofesi keuangan dapat selarasdengan perkembangan profesikeuangan terkini. Dalam profesiakuntan publik misalnya, penerbitanPeraturan Menteri Keuangan Nomor186/PMK.01/2021 tentangPembinaan dan Pengawasan AkuntanPublik telah menggantikan aturanlama, yaitu PMK Nomor 154/PMK.01/2017.

Perubahan dalam peraturan ini diantaranya mengenai penggunaansistem elektronik dalam prosesperizinan, persyaratan pengalaman

praktik dalam pengajuan izin akuntanpublik, autentikasi laporan auditorindependen, dan pengenaan sanksiadministratif kepada Akuntan Publik.PPPK berharap, peraturan barutersebut dapat mendorong kualitasprofesi akuntan publik sehinggameningkatkan kepercayaan parapemangku kepentingan.

Dari sisi proses bisnis, PPPKmengembangkan aplikasi layananperizinan profesi keuangan secaradaring bernama eLSa-PK. Bahkan,jauh sebelum adanya pandemiCovid-19, PPPK membangun aplikasiini sebagai bentuk inisiatiftransformasi layanan di era digitalyang merambah hampir ke semuabidang. PPPK juga terusmengembangkan aplikasi tersebutdari tahun ke tahun agar dapatmemperluas cakupan layanan secaradaring.

Di masa pandemi saat ini, kitapun menyadari bahwa penerapanTatanan Kenormalan Baru (NewNormal) membatasi interaksi fisiksehingga proses layanan publikmenjadi terhambat. Kondisi inikemudian mengubah proses bisnisdan memunculkan inovasi PPPKdalam pemanfaatan teknologi digital.

Penerapan tanda tanganelektronik menjadi salah satumomentum perubahan dan terobosandalam proses bisnis Kemenkeu. Mulai10 Februari 2022 lalu, PPPKmenerapkan penggunaan tanda

tangan elektronik dalam penetapanizin profesi keuangan. Denganpenerapan tanda tangan elektronikini, proses penyelesaian izin profesikeuangan menjadi lebih singkat.Penandatanganan secara digital jugacukup mudah dilakukan melaluiberbagai perangkat serta dapatdiakses kapan pun dan di mana pun.

Berbagai langkah perubahankonkret yang dilakukan PPPK tak lainmerupakan perwujudan komitmenPPPK untuk tidak kalah menghadapitantangan yang terjadi. PPPKmenjadikan momen ini untuk berubahke arah yang lebih baik.

Dari hasil inisiatif perubahantersebut, kita dapat menarikkesimpulan bahwa perkembanganzaman, tuntutan publik, dan pandemiCovid-19 merupakan momentumyang sepatutnya mendorongpercepatan transformasi. Bagiorganisasi yang adaptif dan tangkas,tantangan adalah kesempatan besaruntuk menunjukkan bahwa merekamampu bertransformasi. Bukanmencari alasan untuk menutupikekurangan, melainkan memberikansolusi dalam setiap permasalahan.Dengan demikian, organisasi akanterbiasa berinovasi danmengembangkan kreativitas sehinggatercipta budaya kerja yangberorientasi pada peningkatankinerja. [ANU]

5EDISI 6/MARET 2022

Izin profesi keuangan telah menggunakan tanda tangan elektronikdalam proses penetapannya.

Foto: M. Rafi G. Pradana

P erlindungan serta kepastianhukum bagi masyarakat danprofesi akuntan publik

menjadi tujuan dari pemberlakuanPeraturan Menteri Keuangan tentangPembinaan dan Pengawasan AkuntanPublik. PMK Ini merupakan salah satuperaturan turunan dari dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentangAkuntan Publik.

Kementerian Keuanganmenyempurnakan regulasi profesiAkuntan Publik secaraberkesinambungan gunamenumbuhkan kepercayaanmasyarakat melalui peningkatankualitas profesi Akuntan Publik. Ditahun 2021, PPPK merumuskan,menyusun, dan mengajukanRancangan Peraturan MenteriKeuangan tentang Pembinaan danPengawasan Akuntan Publik sebagaipengganti Peraturan MenteriKeuangan Nomor 154/PMK.01/2017tentang Pembinaan dan PengawasanAkuntan Publik. Jadilah PeraturanMenteri Keuangan Nomor 186/PMK.01/2021 yang berlaku mulai 15Maret 2022.

Penyusunan PMK ini melaluiproses panjang, tidak hanya perihalpenyusunan narasi dan gagasannamun juga proses penjaringanmasukan dari seluruh pihak terkaitseperti Akuntan Publik, InstitutAkuntan Publik Indonesia (IAPI), danKomite Profesi Akuntan Publik(KPAP). Penyusunan PMK inimempertimbangkan beberapaurgensi yang perlu diatur guna

MELINDUNGI KEPERCAYAANPUBLIK DENGAN KODE QR DILAPORAN AUDITOR INDEPENDENNia Esti [email protected]

6 PROKSI

LAPORAN UTAMA

Foto:M

.Rafi

G.Pradana

mencapai beberapa tujuan daripembinaan dan pengawasaan profesiAkuntan Publik.

Tujuan dimaksud antara lainmeningkatkan kualitas profesiAkuntan Publik, meningkatkankepercayaan publik, mempercepatlayanan administrasi, menata kembaliproses dan persyaratan administrasi,mengoptimalkan penggunaan sistemelektronik dalam proses pembinaandan pengawasan, dan mewujudkansistem data besar profesi AkuntanPublik yang komprehensif.

Perubahan pada PMK ini,dibandingkan dengan PMK terdahulu,antara lain menyangkut pengaturanefisiensi waktu dan penggunaansistem elektronik, pengalamanpraktik, jenis pemeriksaan. danpendidikan profesional berkelanjutan(PPL). Berkenaan dengan efisiensiwaktu, terdapat perubahan jangkawaktu proses perizinan dari(maksimal) 20 hari kerja menjadi 10hari kerja dan perubahan jangkawaktu pemberitahuan pengembalianatau penolakan dari 10 hari kerjamenjadi maksimal 3 hari kerja sejakpermohonan diterima.

Kemudian soal pengalamanpraktik. PMK baru ini mengaturketentuan mengenai suratketerangan berpengalaman praktiksebagai salah satu syarat izin AkuntanPublik. Perihal jenis pemeriksaan jugaada perbedaan dibandingkan denganPMK terdahulu. Dalam PMK baru,jenis pemeriksaan terdiri ataspemeriksaan reguler, pemeriksaantematik, dan pemeriksaan khusus.PMK ini juga mengatur ketentuanmengenai penambahan persyaratanPPL untuk perpanjangan izin AkuntanPublik yakni minimal 120 SKP dalamtiga tahun terakhir. Selain itu, dalamPMK baru juga terdapat aturantentang persyaratan PPL saat akanmemberikan jasa asurans kembalisetelah menjalani penghentianpemberian jasa asurans untuksementara waktu, yaitu 40 SKP dalamsatu tahun terakhir.

Beberapa ketentuan baru lainnyayang belum diatur di dalam PMKterdahulu antara lain menyangkuttenaga kerja profesional pemeriksa,kode QR pada LAI yang diterbitkan,

kertas kerja, penggunaan nama KAP,laporan perubahan SistemPengendalian Mutu KAP, danpenyediaan informasi publik.

PMK 186/PMK.01/2021 yangterdiri atas 17 bab dan 68 pasal ituditetapkan oleh Menteri Keuanganpada 14 Desember 2021 dandiundangkan oleh KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia pada15 Desember 2021. Sebagaimanadisebutkan dalam ketentuan penutup,beleid ini berlaku 3 bulan sejaktanggal diundangkan, yaitu mulaitanggal 15 Maret 2022.

Namun demikian, ketentuankhusus mengenai kode QR yangdiatur di dalam PMK tersebut barudiberlakukan mulai 1 Mei 2022.Penundaan pemberlakuan dilakukan

untuk menghindari dampak negatifterhadap pengisian Laporan KegiatanUsaha tahun takwim 2021 oleh KAPyang wajib disampaikan paling lambat30 April 2022 melalui aplikasi Pelita.Pelita merupakan aplikasi berbasisweb yang digunakan oleh KAP dalammenyampaikan laporan tahunan yangterdiri dari laporan kegiatan usahadan laporan keuangan KAP.

Apabila pemutakhiran untukmendapatkan kode QR aplikasi Pelitadilakukan sebelum tanggal 30 April2022, seluruh data pengisian LKUtahun 2021 yang telah disampaikanmelalui aplikasi tersebut harus

disesuaikan dengan ketentuan dalamPMK baru. Hal ini disebabkanpengisian LKU tahun takwim 2021masih mengikuti ketentuan PMKlama.

Untuk dapat diketahui publikseluas-luasnya, PPPKmenyosialisasikan PMK ini secaradaring melalui kanal YouTube PPPKdan IAPI pada tanggal 3 Februari2022. Kepala Bidang PengembanganProfesi Keuangan, Arie Wibowo danKepala Subbidang PengembanganProfesi Akuntansi, Andar RamonaSinaga memaparkan sekilas pandangregulasi terbaru itu berikutperubahan utama dan ketentuanperalihannya.

Ketentuan baru yang belumdiatur dalam PMK lama nyatanya

menarik perhatian para pesertasosialisasi. Hal ini dibuktikan denganberagamnya pertanyaan dari audiensseputar mekanisme penerapan kodeQR pada LAI, aturan terbaru tentangpersyaratan menjadi Akuntan Publik,dan proses perizinan Akuntan Publik.

Dengan penetapan PMK ini,Kementerian Keuangan dapatmengambil peran dalam upayapeningkatan kepercayaan masyarakatterhadap profesi Akuntan Publik.Kualitas Akuntan Publik yang semakintepercaya niscaya dapat menciptakanekosistem profesi yang semakin sehatdan matang. [YEF]

7EDISI 6/MARET 2022

Foto: M. Rafi G. Pradana

Sosialisasi PMK tentang Pembinaan danPengawasan Akuntan Publik

8 PROKSI

Dengan Kode QR, LaporanAuditor Independen JadiLebih TransparanRifki Okta [email protected]

P ROKSI mewawancarai FajarSri Wahyuni, KepalaSubbidang Analisis dan

Pelaporan Profesi Akuntansi, sebagaisalah satu pencetus penggunaan kodeQR pada Laporan Audit Independen(LAI). Melalui wawancara tertulissingkat ini, PROKSI menggali hal-halyang perlu diketahui dari penggunaankode QR LAI.

Apa cerita yang melatarbelakangipenggunaan kode QR LAI?

Praktik akuntan publik danlaporan auditor independen (LAI)palsu merupakan cerita klasik dikalangan profesi akuntan publik.Pemerintah telah memiliki sikap

bahwa tidak ada ruang bagi praktik-praktik tersebut karena adanyaancaman pidana bagi pelanggarnyasesuai Undang-undang AkuntanPublik. Namun demikian, ternyatatidak mudah untuk membuat merekaberhenti.

Oknum Akuntan Publik yangnotabene memiliki izin resmi justrumenyemarakkan praktik pemalsuanLAI. Alasan yang sering munculadalah untuk mempertahankan diri.Akuntan publik akan rela menjalankanpraktik pemalsuan LAI demimendapatkan imbalan tambahan.Biasanya, LAI palsu ini diterbitkanoleh Akuntan Publik tanpa melaluiprosedur audit yang memadai.

Pengamatan Pusat PembinaanProfesi Keuangan (PPPK) terhadapLAI palsu menunjukkan bahwaternyata jumlah dari LAI palsu dapatmencapai ratusan. Jumlah laporanyang sebenarnya terbit tidak sesuaidengan LAI yang disampaikan dalamlaporan tahunan kantor akuntanpublik (KAP) kepada PPPK. Dalamcontoh yang ekstrem, KAP mengakubahwa mereka hanya memilikibelasan klien padahal sebenarnyamereka telah menerbitkan puluhanbahkan ratusan LAI namun sengajatidak melaporkannya.

Praktik pemalsuan inimenyebabkan pengguna menjadi

Foto:Unsplash

LAPORAN UTAMA

9EDISI 6/MARET 2022

bingung dan mempertanyakankeaslian LAI. Hal ini mendorong PusatPembinaan Profesi Keuangan yangmerupakan regulator akuntan publikmenerapkan kode QR pada LAI.

Pada dasarnya, kode QR bukanlahide asli dari PPPK. Sebelumnya,Asosiasi Profesi Akuntan Publik telahmembuat surat edaran kepada KAPuntuk membuat kode QR pada LAIsecara mandiri atau menggunakanaplikasi yang disediakan oleh Asosiasi.Namun, lantaran surat edarantersebut bersifat sukarela, tidaksemua KAP menerapkan kode QRpada LAI. Maka dari itu, PPPKmengambil langkah untukmenggunakan strategi ini dalamperaturan yang baru yaitu PMK 186/PMK.01/2021 tentang Pembinaan danPengawasan Akuntan Publik.

Penerapan kode QR LAIdisebabkan kurang efektifnyakebijakan standar penomoran LAI.Alasan dari ketidakefektifanpenomoran standar karena penggunatidak dapat mengenali standarpenomoran tersebut, bahkan KAPpun masih banyak yang salahmemahami panduan nomor standaryang dijelaskan dalam Surat EdaranKepala PPPK nomor SE-6/PPPK/2019. Maka dari itu, PPPK memilihmenggunakan kode QR pada LAIdengan alasan kepraktisan. Nantinya,PPPK akan membuat surat edarantentang kode QR pada LAI. Suratedaran tersebut akan menggantikansurat edaran tentang standarpenomoran LAI.

Apa yang dimaksud dengan Kode QRLAI?

Kode QR merupakan suatuidentitas dari LAI. Jadi, setiap kodeQR yang dipindai akan menampilkaninformasi yang berbeda. Hal inimerupakan penambahan fitur padaPelita, yaitu aplikasi laporan tahunanKAP yang dikembangkan PPPK.Aplikasi ini digunakan oleh KAP untukmelaporkan kegiatan usahanyatermasuk informasi tentang jasa yangdiberikan oleh KAP. Prosespembuatan fitur kode QR, mulai dariperancangan, pengkodean, hinggaimplementasi, dilakukan oleh rekan-rekan pegawai PPPK.

Pengguna LAI yang memindaikode QR LAI akan diarahkan keaplikasi Pelita untuk memperolehinformasi seperti nama perusahaan,nama akuntan publik, opini audit,tahun buku, dan laporan keuanganyang berisi total aset dan laba bersih.Pengguna laporan dapatmemverifikasi kebenaran data yangada di LAI dan laporan keuangandengan informasi hasil pindaian kodeQR.

Apa tujuan dari kode QR LAI?Penggunaan kode QR bertujuan

untuk memberikan identitas yangmenunjukkan keaslian LAI. Dengandemikian, pengguna laporan akanmendapatkan jaminan keaslian LAI.Selain itu, kode QR LAI dapatmencegah rekayasa pada LAI ataulaporan keuangan setelah diterbitkandan dilaporkan kepada PPPK.

Tak hanya itu, kode QR bertujuanuntuk mendisiplinkan pelaporan jasaakuntan publik kepada PPPK. Yangpaling utama, kode QR dapatmengurangi praktik akuntan publikdan LAI palsu.

Bagaimana proses penerapan dan apamanfaat kode QR LAI?

PPPK telah mengimbau danmelakukan uji coba pemakaian kodeQR kepada KAP sejak tahun 2021. Haltersebut bertujuan untukmempersingkat proses adaptasi KAPpada kebijakan ini. Namun demikian,kewajiban penggunaan kode QR padaLAI dimulai pada 1 Mei 2022 sesuaidengan PMK 186/PMK.01/2021.

Akuntan publik yang tidakmenerapkan kode QR setelah tanggal1 Mei 2022 akan diberikan sanksipembekuan izin dan KAP yang tidakmengimplementasikan kode QR akanmendapatkan sanksi peringatan.

Hasil uji coba kode QRmenunjukkan suatu perubahanperilaku akuntan publik meskipunperaturan tersebut baru mulaiberlaku efektif 1 Mei 2022. Pelaporanakuntan publik menjadi lebihtransparan. Hal ini dibuktikan denganKAP yang pada tahun-tahunsebelumnya hanya melaporkanpuluhan klien, tiba-tiba melaporkanlebih dari 500 klien di laporan tahun

takwim 2021. Jadi, penerapan kodeQR memberikan dampak yangsignifikan.

Penerapan kode QR membuat LAIdapat lebih dipercaya oleh penggunalaporan. Pengguna laporan dapatmemverifikasi LAI dengan memindaikode QR untuk memastikankeasliannya sehingga penggunalaporan tidak mengambil keputusanyang salah.

Bagaimana respons Akuntan Publikmengenai kebijakan kode QR LAI?

Akuntan publik meresponskebijakan kode QR dengan positif. Halini ditunjukkan pada acara PERSEPSI(pertemuan bersama profesi). Padaacara yang bertujuan untuk menjalinkomunikasi dan menjaring masukandari profesi keuangan secara berkalaitu, banyak Akuntan Publik yangmengapresiasi inovasi ini.

Akuntan Publik mengharapkankode QR LAI dapat meningkatkankepercayaan publik pada jasa yangdiberikan oleh Akuntan Publik. Selainitu, salah satu Akuntan Publik jugamenyatakan bahwa kebijakan inidapat melindungi mereka daripencemaran nama baik akibat praktikLAI palsu. Misalnya, telah beredar LAIAkuntan Publik X yang mengaudit PTKita Sejahtera tetapi Akuntan Publik Xtidak merasa menerbitkan LAItersebut. Jadi, nama Akuntan Publik Xmenjadi tercemar akibat praktik LAIpalsu yang mengatasnamakannya.

Apa harapan PPPK untuk profesiAkuntan Publik?

Dengan adanya kode QR, PPPKmengharapkan Akuntan Publikterbebas dari pemalsuan LAI danpengguna laporan terhindar darikebingungan akibat pemalsuan LAI.

Selain itu, PPPK mengharapkanagar Akuntan Publik selalu menjagaintegritas dan profesionalisme, duahal yang menjadi nilai utama akuntanpublik. Usaha dan biaya sangatdibutuhkan untuk menjadi akuntanpublik yang kompeten.

PPPK berpesan agar AkuntanPublik menjaga nama baik dengancara selalu patuh pada peraturan danstandar profesional dalammemberikan jasanya. [ANU].

10 PROKSI

PANDEMI COVID-19MOMENTUM PERUBAHAN

PROFESI PENILAIDanar Sutopo Sidig dan Firman Dwi Suprayoga

[email protected]

H eraclitus, seorang filsufYunani kuno mengatakanbahwa tidak ada yang abadi

selain perubahan. Karena itu, disadariatau tidak, suka tidak suka, kita harusselalu berhadapan dengan perubahantersebut. Hal yang sama juga dialamioleh profesi Penilai. Derasnya arusglobalisasi, perkembangan Mahadata,dan kemajuan teknologi sejakbeberapa tahun yang lalu telahmembawa berbagai perubahan bagiprofesi Penilai yang kemudiandipercepat dengan adanya pandemiCovid-19 sejak tahun 2019.

Untuk mengetahui dampakberbagai perubahan terhadap profesiPenilai, pada awal tahun 2021 yanglalu, Masyarakat Profesi PenilaiIndonesia (MAPPI) mengadakansurvei kondisi Kantor Jasa PenilaiPublik (KJPP) dan Penilai dalam masapandemi Covid-19. Hasilnya, 56,6%KJPP di Indonesia menerapkan

kebijakan bekerja dari rumah denganintensitas yang bervariasi. Dari sisiekonomi, pandemi juga menurunkanvolume penugasan KJPP sebanyak15%. Akibatnya, separuh lebih KJPPmengalami penurunan omzet lebihdari 30%. Secara keseluruhan, 19,5%KJPP terpaksa merumahkan karyawandemi menekan biaya operasional.

Pandemi Covid-19 dan resiliensiprofesi Penilai

Penelitian lebih lanjut mengenaidampak pandemi terhadap industriPenilai dilaksanakan oleh PusatPembinaan Profesi Keuangan (PPPK)pada akhir tahun 2021. Penelitiantersebut bertujuan untukmengidentifikasi KJPP yang memilikiresiliensi terhadap dampak negatifpandemi dan sumber-sumber dariresiliensi tersebut. Penelitian yangjuga dipresentasikan pada puncakacara the 23rd Asean Valuers

Association 2021 tersebut berfokuspada KJPP yang berkedudukan di Balisebagai provinsi yang paling parahterdampak pandemi.

Beratnya kondisi ekonomi Balitergambar dari kontraksi ProdukDomestik Regional Bruto yangmencapai 11% pada tahun 2020, lebihrendah dibandingkan dengankontraksi di level nasional, 5,32%.Salah satu penyumbang kontraksi ituadalah jumlah penugasan penilaianuntuk seluruh KJPP di Bali yang turun37% hingga berdampak padamerosotnya pendapatan KJPP sebesar24%.

Di tengah fenomena tersebut,PPPK mendapati dua KJPP yangmenunjukkan resiliensi selamapandemi. Pendapatan yang diperolehkeduanya selama tahun 2020 justrumengalami peningkatan di saatsecara rata-rata pendapatan industriturun. Hasil penelaahan mendalam

Foto: Rifki Arlin P. Rangkuti

PROF. KEU

PPPK terhadap kedua KJPP tersebutmengungkap adanya sumber-sumberresiliensi yang secara garis besardapat diklasifikasikan sebagai jaringanKJPP, strategi diversifikasi jasa yangdiberikan, dan kewirausahaan.

Dari sisi jaringan, KJPP yangresilien memiliki hubungan kerjasama dengan kantor penilai asing.Praktiknya, saat ini orang asing yangmembutuhkan jasa penilaian aset diIndonesia dapat menugasi KJPP asinguntuk melakukan penilaian. Namun,karena adanya pembatasan mobilisasiselama pandemi membuat KJPP asingberhalangan ke Indonesia. Hal inimembawa berkah bagi KJPP yangbekerja sama dengan KJPP asingkarena merekalah yang kemudianmenerima dan melaksanakanpenugasan tersebut.

Selain itu, KJPP yang memilikijaringan induk maupun cabang jugamemiliki resiliensi yang lebih tinggikarena mendiversifikasikan risikonyapada beberapa daerah yang tentu sajamemiliki tingkat keparahan dampakpandemi yang bervariasi.

Dari sisi strategi diversifikasi,KJPP yang resilien mampumendiversifikasi jasanya untukberbagai tujuan penilaian maupunjenis objek penilaian. Hasilnya, KJPPyang resilien tidak memilikiketergantungan yang berlebihan atassuatu industri tertentu. Hal iniberkebalikan dengan mayoritas KJPPyang mengalami penurunan jumlahpenugasan maupun pendapatan yangberasal dari satu industri tertentu,khususnya industri perbankan.Akibatnya, ketika perbankan tidakmemberikan volume penugasansetinggi biasanya, volume penugasanpada KJPP tersebut pun mengalamipenurunan. Dari sisi diversifikasi jenisobjek penilaian, terlalu bergantungpada satu atau dua jenis aset tertentumenjadikan KJPP tidak dapatmengambil peluangdari permintaanpenilaiantipe asetyang bukanmenjadispesialisasinya.

KJPP yangresilien juga

memiliki karakteristik kewirausahaanyang menonjol, seperti kemampuankomunikasi, pelayanan prima,manajemen risiko, dan kejelianmenangkap peluang. Atribut-atributtersebut bukan saja memberikanketahanan, namun lebih dari itu,mampu mendorong KJPP untuktumbuh selama pandemi.

Pandemi Covid-19, sinergi, daninovasi profesi Penilai

Pandemi juga telah memaksaPenilai untuk berinovasi dalambersinergi dan berinteraksi denganteknologi. Adanya pandemi yangmemicu penetapan pembatasanmobilitas telah mendorong MAPPIuntuk memperluas ruang kolaborasidi antara KJPP dengan menerbitkanPedoman Teknis Khusus StandarPenilaian Indonesia – Penilaian dalamKondisi Bencana Covid-19. Hasilnya,KJPP yang karena faktor pembatasanmobilitas tidak dapat mengirimkantenaga Penilainya ke lokasi objekpenilaian dapat memanfaatkan tenagaPenilai dari KJPP lain untukmelaksanakan inspeksi.

Selama pandemi, Penilai jugadipaksa untuk lebih memanfaatkanteknologi informasi dalam prosespenilaian. Contohnya, Penilai mulaimemanfaatkan pesawat nirawakdalam pelaksanaan inspeksi fisikmereka. Sebagian Penilai juga taksegan lagi menggunakan mediakomunikasi terkini, misalnyapanggilan video sebagai mediayang memfasilitasi pelaksanaaninspeksi jarak jauh.

Semua hal tersebutmerupakanawal yangpositif dalamrangkamempersiapkanPenilai dalammenghadapi disrupsiteknologi yang akan masiflagi di masa mendatang.Sebagaimana dipaparkandalam studi The RoyalInstitution of CharteredSurveyor tahun 2017 yangberjudul “The Future of

Valuations”, Penilaimerupakan profesi yang

diprediksi akan banyak mengalamiberbagai perubahan di masamendatang, salah satunya sebagaiakibat dari perkembangan teknologi.Ke depan, teknologi baru, sepertiMahadata, blockchain, kecerdasanbuatan, dan model penilaianterotomasi akan mengubah prosesbisnis penilaian.

Pandemi Covid-19, momentumperubahan profesi Penilai

Pada akhirnya, berbagai temuantentang sumber-sumber resiliensi dimasa pandemi maupun inovasi-inovasi baru yang tumbuh selamaperiode tersebut menjadi sebuahmomentum bagi profesi Penilai untukmerenung dan selanjutnya bergerak,melangkah maju. Kesadaran akanbahaya zona nyaman denganbergantung pada industri maupunpenugasan untuk jenis aset tertentudapat menjadi cambuk untuk segerameningkatkan kompetensi teknisyang dimiliki sehingga dapat lebihtangguh menghadapi tantangan barudi masa yang akan datang. Tak lupapula, kompetensi nonteknis danliterasi dalam bidang teknologi jugamerupakan faktor krusial yang harusdipersiapkan dalam menyongsongkondisi lingkungan yang akansemakin sarat dengan volatilitas,ketidakpastian, kompleksitas, danambiguitas. [IRP]

11EDISI 6/MARET 2022

Foto: Envato

Inovasi dalam pandemi: penggunaanpesawat nirawak untuk inspeksi

ED ISA for Less ComplexEntities-Harapan Baru

dalam Dunia AuditBudhi Setiya [email protected]

E ntitas kecil dan menengahberkontribusi besar bagiperekonomian dunia.

Berdasarkan data Bank Dunia, sekitar90% bisnis termasuk dalam kategorientitas kecil dan menengah. Sektorini mampu menyerap lebih dari 50%tenaga kerja di dunia danberkontribusi terhadap lebih dari40% produk domestik bruto (PDB)pada negara-negara berkembang.Indonesia contohnya, dataKementerian Koperasi dan UKMtahun 2020 menunjukkan bahwaentitas kecil dan menengahmenyumbang 61,07% PDB danmemberikan lapangan pekerjaankepada 97% tenaga kerja di Indonesia.

Mengetahui fakta tersebut, takheran jika sejak beberapa tahunterakhir, berbagai negara di duniamemberikan perhatian padakontinuitas entitas kecil danmenengah, khususnya dalam hal auditlaporan keuangan. Berbagai pihak,termasuk regulator dan auditor,memandang bahwa standar audityang berlaku terlalu kompleks untukditerapkan pada entitas kecil danmenengah. Mereka menilai bahwakondisi tersebut pada akhirnyaberpotensi mengurangi efisiensi danefektivitas audit pada entitas kecildan menengah.

Menindaklanjuti hal tersebut,berbagai negara seperti Swedia,

Denmark, Finlandia, Islandia,Norwegia, Sri Lanka, Perancis,Jerman, India, dan Belgia telahmengambil inisiatif untukmenyesuaikan standar audit bagientitas kecil dan menengah di negaramasing-masing. Mereka menyusunstandar audit yang dikhususkanuntuk entitas kecil dan menengah.

Seiring dengan meningkatnyaperhatian global atas urgensi standaraudit untuk entitas kecil danmenengah, International Auditing andAssurance Standard Board (IAASB),selaku penyusun standar auditinternasional tidak tinggal diam.IAASB menggelar konferensi di Parispada tahun 2017 untuk menjaring

Foto: Agastyawan Nugraha

12 PROKSI

PROF. KEU

masukan tentang standar audit untukentitas kecil dan menengah. Acaratersebut dihadiri oleh lebih dari 100praktisi audit entitas kecil danmenengah yang berasal dari 28negara. Konferensi tersebutmenghasilkan makalah diskusitentang standar audit untuk entitasdengan kompleksitas rendah (lesscomplex entities) pada tahun 2019.Puncaknya, pada Juli 2021, IAASBsecara resmi menerbitkan ExposureDraft International Standard onAuditing for Audit of FinancialStatements of Less Complex Entitiesatau lebih dikenal dengan ED ISA forLCE.

ED ISA for LCE ini memberikanharapan baru. Pelaksanaan audit atasentitas kecil dan menengah menjadilebih efektif dan efisien. Di sampingitu, IAASB meyakini ED ISA for LCEakan menghasilkan tingkat asuransyang setara dengan ISA umummeskipun ketentuannya lebihsederhana. Selain itu, IAASBmenyatakan bahwa adanya standartersebut akan meningkatkankonsistensi peraturan audit diberbagai negara, khususnya dalam halkeseragaman penentuan kategorientitas berkompleksitas rendahbeserta proses audit yang harusdijalankan.

Dalam ED ISA for LCE, IAASBmemilih untuk mengategorikanentitas berdasarkan kompleksitasnya,alih-alih berdasarkan ukuran sepertibesaran ekuitas atau pendapatanentitas. Penyebabnya, IAASBmenyadari adanya potensi bahwasuatu entitas memiliki ukuran yangkecil atau menengah namun memilikikompleksitas yang tinggi. Begitu pulasebaliknya.

IAASB memosisikan ED ISA forLCE sebagai standar yang berdirisendiri dan terpisah dari ISA yangtelah berlaku. Artinya, ISA for LCEnanti menjadi standar audit baru yangindependen dan tidak mencampurkansubstansi pengaturan dari standaryang telah ada sebelumnya.

Konsekuensi pun muncul. Apabilaterdapat kondisi yang belum diaturdalam ED ISA for LCE, auditor tidakdiperkenankan untuk merujuk ke

pengaturan tertentu yang ada dalamISA umum untuk kepentinganmengaudit entitas berkompleksitasrendah. Dalam hal ini, auditor haruscermat dalam mengidentifikasitingkat kompleksitas entitas karenaakan menentukan standar mana yangharus digunakan saat memberikanjasa.

Pada makalah diskusi yangditerbitkan tahun 2019, IAASBmendapat banyak masukan tentangpentingnya memberikan pedomanbagi auditor untuk menentukankategori entitas kecil dan menengah.Oleh karenanya, ED ISA for LCE yangdiluncurkan tahun 2021mencantumkan pedoman dimaksud.

IAASB memberikan alat bantubagi auditor berupa pedomanmengenai kategori entitas yang tidakdiperkenankan untuk menggunakanISA for LCE. Kategori tersebutberdasarkan karakteristik kualitatifdan kuantitatif. Selain itu, IAASB jugamembuka peluang agar penentuankarakteristik tersebut dapatmenyesuaikan dengan regulasi yangberlaku di negara masing-masing.Jika terbebas dari karakteristik-karakteristik pembatasan tersebut,entitas dimaksud dapat dikategorikansebagai entitas berkompleksitasrendah sehingga auditordiperkenankan untuk menggunakanISA for LCE sebagai standar auditnya.

Perbedaan utama ED ISA for LessComplex Entities dengan ISA umum

Pembentukan ED ISA for LCEdidasarkan pada substansipengaturan utama yang ada dalamISA umum. Namun, dalam hal ini,ketentuan yang ditujukan untukentitas yang kompleks tidakdimasukkan karena orientasiefektivitas dan efisiensi.

Ketentuan yang tidak dipedomanidalam ED ISA for LCE di antaranyaadalah pengaturan mengenaipelaporan segmen operasi yang adadalam ISA 501 dan hal audit utama(key audit matters) yang ditujukanuntuk emiten dalam ISA 701.Selanjutnya, pengaturan terkaitpenggunaan hasil pekerjaan auditorinternal dalam ISA 610. Hal tersebut

disebabkan karena penggunaanauditor internal mengindikasikanbahwa entitas memiliki kompleksitasyang tinggi.

Di samping itu, pengaturanmengenai grup audit dalam ISA 600juga tidak dimasukkan dalam ED ISAfor LCE. Audit atas grup dikecualikandari entitas yang dapat menggunakanstandar tersebut.

Tanggapan berbagai pihak atas ED ISAfor LCE

Apabila kita telusuri laman IAASB,banyak pihak dari berbagai negaramemberikan pandangan yangberagam atas standar tersebut.Meskipun secara umum merekamenyepakati urgensi pengaturanstandar khusus untuk entitasberkompleksitas rendah, namunterdapat perbedaan pandanganmengenai posisi ED ISA for LCE yangberdiri sendiri dan terpisah dari ISAumum.

Beberapa pihak menyatakandukungannya atas pemisahantersebut, namun tidak sedikit jugayang menyatakan bahwa pemisahantersebut tidak tepat. Pihak yangkontra berargumen bahwa pemisahanstandar tersebut berpotensimenimbulkan persepsi bahwaterdapat dua level kualitas audit,yaitu kualitas audit dengan ISA umumdan kualitas audit dengan ISA for LCEyang notabene pengaturannya lebihsederhana.

Namun secara garis besar,seluruh pihak mengharapkan agarIAASB dapat memfinalisasi ED ISA forLCE dengan baik sehingga dapatmemenuhi tujuan penyusunanstandar, yaitu meningkatkan efisiensidan efektivitas audit atas entitasberkompleksitas rendah. Tujuanlainnya yang diharapkan adalahmeningkatkan konsistensi peraturanantarnegara dengan tetap menjagalevel asurans yang sama dengan auditberdasarkan ISA umum. Berdasarkanagenda kerja tim penyusun ISA forLCE IAASB, standar tersebut akandiselesaikan pada Maret 2023mendatang. [AYF]

13EDISI 6/MARET 2022

14 PROKSI

PROF. KEU

REFORMASI SISTEMPENSIUN UNTUKKESEJAHTERAAN DANPERTUMBUHAN EKONOMIVeronika Fadilla [email protected]

D alam pelaksanaanpembangunan nasional yangberdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945, adakewajiban konstitusional berupaupaya untuk mewujudkan kehidupanyang layak bagi seluruh rakyatIndonesia. Kewajiban ini harusdilakukan secara berencana,bertahap, dan berkesinambungan.Sejalan dengan itu, upayamewujudkan kesinambungankehidupan yang layak bagi pegawainegeri maupun swasta pada masapurnakarya, perlu mendapatkanperhatian pemerintah. Hal inidiwujudkan melalui Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 1992 tentang DanaPensiun.

Dana Pensiun adalah badanhukum yang mengelola danmenjalankan program yangmenjanjikan manfaat tertentu bagipeserta. Manfaat tersebut dapatdinikmati setelah memasuki usiapensiun. Program pensiunmengupayakan manfaat pensiunmelalui sistem pemupukan dana, yanglazim disebut dengan sistempendanaan.

Sistem pendanaan programpensiun akan membentuk akumulasidana yang dibutuhkan untukmemelihara kesinambungan

penghasilan peserta pada masapensiun. Keyakinan terhadap adanyakesinambungan penghasilan tersebutakan memberikan ketenteraman kerjabagi peserta sehingga meningkatkanmotivasi kerja yang dapatmenciptakan iklim kondusif dalampeningkatan produktivitas.

Dalam ruang lingkup yang lebihluas, akumulasi dana yang diperolehdari penyelenggaraan programpensiun merupakan salah satusumber dana bagi negara. Sumberdana ini diperlukan untukmemelihara dan meningkatkanpembangunan nasional. Dengandemikian, pertumbuhan dana pensiun

Foto: Envato

15EDISI 6/MARET 2022

akan berbanding lurus dengankontribusi akumulasi dana pensiunterhadap pertumbuhan ekonomiIndonesia.

Pada tahun 2019, total aset danapensiun Indonesia mencapai Rp955,08 triliun. Total aset ituberkontribusi sebesar 6,03 persenterhadap Produk Domestik Bruto(PDB) Indonesia. Kontribusi tersebutmeningkat dibandingkan dengantahun sebelumnya, yaitu 4,86 persenpada tahun 2015, 5,35 persen padatahun 2016, 5,82 persen pada tahun2017, dan 5,63 persen pada tahun2018. Namun, kontribusi tersebutmasih terbilang kecil jikadibandingkan dengan kontribusiserupa pada negara lain. Misalnya, diMalaysia, kontribusi aset pensiunterhadap PDB mencapai 60 persen,sementara di Australia dan Kanadamasing-masing 130,2 persen dan 154,7persen.

Rendahnya kontribusi aset danapensiun Indonesia terhadap PDBdipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya rendahnya angkakepesertaan program pensiunIndonesia. Hal ini terlihat dari tenagakerja Indonesia yang jumlahnya 124juta orang, hanya 16 persen atausekitar 20,2 juta orang pekerja yangmemiliki perlindungan pensiun.

Kondisi ini diperburuk denganmeningkatnya angka harapan hiduppenduduk Indonesia, yangmengakibatkan Indonesia mengalamitransisi demografi menuju populasiyang menua. Apabila dibiarkan,kondisi ini akan berdampak padakelangsungan sistem dana pensiunyang berpotensi gagal bayar.

Faktor lain yang memengaruhirendahnya kontribusi aset danapensiun Indonesia terhadap PDBadalah tata kelola kebijakan Investasiyang belum optimal, rendahnya iuran,dan mudahnya penarikan dana padaprogram pensiun. Oleh karena itu,pemerintah perlu melakukanreformasi terhadap sistem pensiunyang saat ini tengah berlaku.Selain melakukan reformasi terhadapsistem pensiun secara umum,pemerintah perlu melakukanreformasi terhadap sistem danapensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS).Reformasi tersebut dianggap perludilakukan karena denganmenggunakan sistem pensiun PNSyang berlaku saat ini, yaitu ProgramPensiun Manfaat Pasti dengan sistemPay As You Go, APBN harusmengeluarkan anggaran sekitar Rp120 triliun setiap tahunnya untukpembayaran pensiun.

Kondisi lainnya yang juga menjadiperhatian pemerintah adalah angka

replacement ratio dari sistem pensiunyang cukup kecil. Hal tersebutdisebabkan perhitungan manfaatpensiun hanya berdasarkan gajipokok terakhir PNS. Dengandemikian, manfaat pensiun yangditerima PNS jauh lebih kecildibandingkan dengan totalpenghasilan yang diterima pada saataktif bekerja. Selain hal tersebut,batas usia pensiun yang ditetapkandalam undang-undang, yaitu 58tahun, dinilai terlalu rendah jikadibandingkan dengan angka harapanhidup PNS yang terus mengalamipeningkatan. Dengan demikian,sistem dana pensiun PNS yangberlaku saat ini sudah tidak relevanuntuk diterapkan.

Dengan mempertimbangkanberbagai faktor dan kondisi yangdihadapi dana pensiun Indonesia,sudah seharusnya pemerintahmelakukan reformasi terhadap sistempensiun. Reformasi sistem pensiunmerupakan momentum bagipemerintah untuk memanfaatkanbonus demografi di Indonesia secarabijaksana. Dengan demikian,reformasi sistem pensiun diprediksiakan berkontribusi sebesar 60 persenterhadap PDB dan dapat menjaminkesejahteraan pegawai negeri atauswasta pada masa purnakarya. [HZZ]

Sistem dana pensiun PNS juga perlu direformasi

Foto: indonesia.go.id

16 PROKSI

MENGAMANKAN DANMEMELIHARA DOKUMEN

ELEKTRONIK PROFESIKEUANGAN

Ayune [email protected]

P erkembangan teknologi yangpesat memaksa sebagianbesar instansi pemerintah dan

perusahaan untuk beralih daripenggunaan sistem manual ke digital,termasuk penggunaan dokumenelektronik sebagai penggantidokumen fisik. Dokumenkonvensional pun lambat launberganti menjadi dokumen elektronikdan beberapa di antaranya sudahmempunyai kekuatan hukum

Menurut Undang-Undang Nomor11 Tahun 2008 tentang Informasi danTransaksi Elektronik sebagaimanatelah diubah dengan Undang-undangNomor 19 Tahun 2016, dokumenelektronik adalah setiap informasielektronik yang dibuat, diteruskan,dikirimkan, diterima, atau disimpandalam bentuk analog, digital,elektromagnetik, optikal, atausejenisnya, yang dapat dilihat,ditampilkan, dan/atau didengar

melalui komputer atau sistemelektronik, termasuk tetapi tidakterbatas pada tulisan, suara, gambar,peta, rancangan, foto atau sejenisnya,huruf, tanda, angka, kode akses,simbol atau perforasi yang memilikimakna atau arti atau dapat dipahamioleh orang yang mampumemahaminya.

Sifat dokumen elektronik yangfleksibel, mudah diedit, digandakan,dan disebarkan adalah daya tarik yangmembuat banyak orangmenggunakannya, salah satunyaprofesi keuangan. Saat ini, hampirsemua profesi keuanganmenggunakan dokumen elektronikdalam pemberian jasanya.

Dokumen elektronik yang dimilikiprofesi keuangan merupakandokumen yang digunakan secaralangsung dalam kegiatan pemberianjasa. Pengamanan dokumen mulaidari proses pembuatan sampai

dengan diterima pengguna jasasangat diperlukan agar dokumentidak mengalami kerusakan atauperubahan. Selain pengamanandokumen, pemeliharan dokumenelektronik juga tak kalah penting. Halini disebabkan oleh tuntutan bahwadokumen elektronik profesi keuanganharus disimpan selama jangka waktutertentu.

Dalam beberapa kasus pemalsuandokumen, salah satu dokumen yangkerap dipalsukan adalah laporan jasayang diberikan oleh profesi keuangan.Pemalsuan itu biasanya dilakukanpada laporan audit independen,laporan penilaian, atau laporanaktuaria.

Pelaku pemalsuan biasanyamerupakan orang pribadi atauperusahaan ilegal yang berpura-puramemiliki izin profesi atau membuatdokumen laporan yangmengatasnamakan profesi. Mereka

WARTA

Foto: Envato

17EDISI 6/MARET 2022

menawarkan harga yang lebih murahuntuk jasa yang diberikan sehinggaakan menarik pengguna jasa untukmenggunakan jasanya. Padahal,laporan palsu sesungguhnyamerugikan masyarakat sebagaipengguna jasa dan merusak namabaik profesi.

Oleh karena itu dibutuhkanpengamanan dan pemeliharaanterhadap dokumen elektronik profesikeuangan, sehingga dokumen tidakmudah dipalsukan dan informasi didalamnya tetap terjaga.

Mengamankan dokumen elektronikTerdapat beberapa hal yang dapat

dilakukan untuk mengamankandokumen elektronik. Pertama adalahpengamanan pada prosespembuatannya. Penyusunan prosedurdan pengendalian yang ketat dalampembuatan dokumen elektroniksangat diperlukan untuk menjaminkerahasiaan, keaslian, dan keutuhandata yang disimpan di dalamnya.Pengaturan dan pembatasan hakakses terhadap dokumen jugaharus dilakukan untukmenghindaripenyalahgunaan terhadapdokumen tersebut.

Kedua,penggunaan tandatangan elektronik.Sebuah tandatanganelektronik dapatmenjaga keasliansuatu dokumendalam artibahwa dokumentersebut benar dibuat oleh pihak yangmenandatangani. Dengan adanyatanda tangan elektronik, dokumenakan semakin aman dari tindakanpengubahan dalam prosespenggandaannya. UU ITE jugamemfasilitasi ketentuan bahwadokumen bertanda tangan elektronikmemiliki kekuatan hukum yang samadengan dokumen bertanda tangankonvensional.

Hal ketiga yang dapat dilakukanuntuk mengamankan dokumenelektronik adalah pelabelan digitalatau tanda air (watermark) padadokumen elektronik. Hal ini dapat

mengurangi penyalahgunaanterhadap dokumen tersebut,menghindari tersebarnya dokumensecara bebas, dan meminimalkanterjadinya rekayasa atas isi dokumenoleh pihak yang tidakbertanggungjawab.

Selain pengamanan,pemeliharaan dokumen elektroniktersebut juga tidak kalah penting,mengingat bahwa dokumen ituseperti kertas kerja profesi keuanganyang harus disimpan dalam jangkawaktu tertentu. Tanpa pengamanan‘dan pemeliharaan yang baik,dokumen tidak memungkinkan untukdisimpan dalam jangka waktu yangtelah dipersyaratkan.

Memelihara dokumen elektronikPemeliharaan dokumen

elektronik dibutuhkan agar dokumenterhindar dari virus, kerusakan, atauperetasan data. Beberapa haldapat

dilakukan untuk memaksimalkanpemeliharaan dokumen elektronik.Pertama adalah menggunakanperangkat lunak asli (bukan bajakan).Penggunaan perangkat lunak bajakanharus dihindari karena rentanterhadap virus atau kode jahat yangdapat mencuri dan merusak data.Kerentanan ini juga memudahkanpihak-pihak tertentu untuk meretasatau membajak data yang berada dimedia penyimpanan.

Kedua, pencadangan data secaraberkala. Pencadangan datamerupakan proses duplikasi ataupenyalinan data dan penyimpanansalinan di tempat penyimpanan yangaman. Lokasinya berbeda dengantempat penyimpanan dokumenaslinya. Pencadangan ini dilakukanagar apabila terjadi kerusakan ataukehilangan pada data yang asli,pemilik data dapat memulihkan datatersebut.

Ketiga yaitu memastikan bahwaperangkat penyimpan data eksternalseperti flash drive (USB stick) bebasdari virus. Hal ini dapat dilakukandengan memindai media eksternaltersebut pada perangkat lain yangtidak memiliki data yang penting.Apabila terdapat virus pada perangkatmediasi transfer data tersebut,sebaiknya koneksi transfer data tidakdilakukan. Hal ini untuk menghindarimasuknya virus ke dalam sistempenyimpanan dan merusak data yangada.

Mengingat buruknya akibatpengamanan danpemeliharaandokumen yanglemah, semuapenggunadokumendiharapkanuntuksenantiasamenjaga

dokumenelektronik,terutama pada

profesi yangsangat bergantung pada

data-data yang terdapat padadokumen tersebut, seperti profesikeuangan. Pengamanan danpemeliharaan yang dilakukanterhadap dokumen elektronik yangdimiliki oleh profesi keuangandiharapkan dapat menjaga keaslian,kerahasiaan, dan keutuhan data didalamnya dan dapat mencegahpenyalahgunaan dokumen oleh pihaktak bertanggungjawab. [EFS]

Ilustrasi: Envato

18 PROKSI

PERSEPSI: DARI PPPKUNTUK PROFESIAKUNTAN PUBLIK

P usat Pembinaan ProfesiKeuangan (PPPK) kembalimenyelenggarakan acara

PERSEPSI untuk yang ketiga kalinya.Pertemuan bersama profesi bertema“Sharing Session: Dari PPPK untukProfesi Akuntan Publik” ini digelarpada hari Kamis, 17 Maret 2022,dihadiri sekitar 600 orang akuntanpublik secara daring.

Dalam sambutan pembukanya,Kepala Bidang Perizinan danKepatuhan Profesi Akuntansi,Triyanto, menyampaikan bahwa acaraPERSEPSI menjadi salah satu saranakomunikasi regulator dan profesiuntuk meningkatkan kualitas profesi.Di acara ini, PPPK membina danmengedukasi profesi akuntansi,terutama para akuntan publik,mengenai hak dan kewajibanberdasarkan peraturan terbaru.Gelaran ini sekaligus sebagai saranamenjaring umpan balik untukmeningkatkan kualitas pelayananPPPK.

Peraturan Menteri sebagai pencegahkecurangan

Triyanto mengatakan bahwaKementerian Keuangan sebagairegulator akuntan publik dan kantorakuntan publik senantiasamenyempurnakan peraturanperundang-undangan. Peraturanterbaru yang diterbitkan adalahPeraturan Menteri Keuangan Nomor186/PMK.01/2021 tentangPembinaan dan Pengawasan Akuntan

Publik yang menggantikan PMKNomor 154/PMK.01/2017. Peraturanini berlaku efektif mulai 15 Maret2022

Peraturan Menteri Keuangan inidimaksudkan untuk mengatasi

beberapa permasalahan mengenaiakuntan publik palsu. Melalui PMKini, PPPK mengimplementasikan kodeQR untuk setiap laporan auditorindependen. Hal tersebut diharapkandapat mengurangi praktik akuntan

Ceng [email protected]

WARTA

Foto: Dwi Hastono

19EDISI 6/MARET 2022

publik palsu dan menjadikan akuntanpublik lebih berdisiplin dalammelaporkan jasanya. Data laporanauditor independen yang berkode QRakan teregister dalam sistempelaporan profesi akuntansi sehinggapengguna dapat memastikankebenaran laporan tersebut.

Selain itu, Triyanto jugamenjelaskan pengaturan terbaru padaproses layanan perizinan akuntanpublik melalui sistem elektronik. Haltersebut bertujuan untukmempercepat layanan danmempermudah akuntan publik dalamproses administrasi perizinan.

Sesi inti PERSEPSIPada sesi selanjutnya, Analis

Subbidang Perizinan ProfesiAkuntansi, Farizdka Asmelia Wijayamenyampaikan bahwa adapengaturan yang berubah dalam PMK186/PMK.01/2021 dalam tata carapengajuan izin, persyaratan, dankewajiban bagi akuntan publik dankantor akuntan publik. Perubahanketentuan tersebut perlu menjadiperhatian seluruh akuntan publikdemi kelancaran proses perizinan.

Narasumber kedua, AnalisSubbidang Analisis dan PelaporanProfesi Akuntansi, Johan PratomoIman Sujarwo menjelaskan informasimengenai kewajiban pelaporanprofesi akuntan publik dan kantorakuntan publik. Johan jugamenjelaskan materi mengenaibeberapa aplikasi untuk pelaporanseperti pelaporan pendidikanprofesional berkelanjutan bagiakuntan publik maupun pelaporankegiatan usaha bagi kantor akuntanpublik. Salah satu hal baru yang jugadisampaikan adalah pemberlakuandan tata cara penggunaan kode QRuntuk laporan auditor independenyang akan diwajibkan mulai 1 Mei2022.

Dua orang perwakilan akuntanpublik memberikan tanggapan dalamacara tersebut. Perwakilan pertama,Sandra Pracipta menyampaikanapresiasi atas lahirnya PMK 186/PMK.01/2021. Ia menyampaikanumpan balik bahwa waktu prosesperizinan yang diberikan PPPK kinisudah lebih singkat. Sandra mengajakpara akuntan publik untukberadaptasi dengan perubahan dalam

proses perizinan, disiplin dalammenggunakan kode QR, Selain itu,Sandra mengingatkan agar senantiasameningkatkan profesionalisme danintegritas, agar akuntan publik lebihdipercaya pemangku kepentingan.

Perwakilan kedua, Suzy NoviyantiBudiono menyampaikan dukunganatas terbitnya PMK 186/PMK.01/2021. Ia berpendapat bahwaPMK tersebut dapat mengurangipraktik ilegal dalam penerbitan opiniaudit oleh akuntan publik palsu.Selain itu, Suzy juga memberikanmasukan agar PPPK memberikanpelatihan yang lebih intensif kepadaprofesi akuntan publik mengenai tatacara penggunaan kode QR. Suzymengharapkan PPPK meningkatkaninfrastruktur pendukung untukmenunjang suksesnya pelaksanaanPMK ini.

Acara dilanjutkan dengan tanyajawab dengan peserta. Para pesertaantusias bertanya mengenaimekanisme penggunaan kode QR, hakdan kewajiban akuntan publik dankantor akuntan publik, serta tata caraperizinan. [ROM]

Foto: Dwi Hastono

Akuntan publik mengapresiasi pemberlakuankode QR pada LAI

20 PROKSI

SUDUT PANDANG

ANALITIKA DATA:CARA PIAWAI KENALIKOMPETENSI PEGAWAITim DMI (Danar S Sidig, Bima J Abadi, Irvan P Putra)[email protected]

I dentifikasi kompetensi pegawaimerupakan salah satu tahapankrusial dalam penataan sumber

daya manusia pada sebuah organisasimulai dari rekrutmen,pengembangan, penempatan, hinggapromosi. Identifikasi kompetensi inijuga menjadi hal yang vital bagiimplementasi manajemenpengetahuan dan organisasipembelajar. Tidak kalah penting,identifikasi kompetensi pegawaidapat diterapkan sebagai strategidalam menghadapi pergeseranketerampilan yang diakibatkan olehRevolusi Industri 4.0 dan pandemiCovid-19.

Pada satu sisi, hal tersebutmemicu kebutuhan yang takterhindarkan akan berbagaiketerampilan baru. Sementara padasisi yang lain, berbagai keterampilanlama mulai ditinggalkan.

Namun, tantangan yang haruskita hadapi saat ini adalah identifikasikompetensi pegawai yang belumsepenuhnya berbasis analitika data.Hal tersebut berpotensi membuatproses identifikasi memerlukanwaktu yang lama dan berdampakpada rendahnya frekuensipemutakhiran data. Akibatnya,akurasi pangkalan data kompetensipegawai menjadi rendah sehinggameningkatkan risiko ketidakcocokanketerampilan dan kekuranganketerampilan dalam sebuahorganisasi. Ujung-ujungnya,implementasi prinsip The Right Manon The Right Place akan semakin sulituntuk diwujudkan.

Untuk itu, Tim DMIberpandangan bahwa identifikasikompetensi pegawai berbasisanalitika data menjadi semakinkrusial. Gagasan inilah yang

melandasi usulan proyek yang TimDMI usung dalam perlombaanKemenkeu Data Hackathon tahun2021.

Memanfaatkan analitika data untukmengidentifikasi kompetensi

Di lingkungan KementerianKeuangan, implementasi analitikadata untuk mengidentifikasikompetensi pegawai dapat dilakukansalah satunya dengan memanfaatkandataMy Task.My Taskmerupakansebuah fitur dari aplikasi OfficeAutomation Kementerian Keuanganyang digunakan sebagai jurnal untukmencatat tugas-tugas harian tiappegawai.

Dalam konteks ini, bukti empirismenunjukkan bahwa rutinitaspelaksanaan tugas akan berkontribusibagi pembangunan kompetensipegawai yang bersangkutan. Hal

Foto: Tim DMI

21EDISI 6/MARET 2022

tersebut kita kenal dengan ungkapanalah bisa karena biasa. Dengandemikian, ekstraksi informasi tugas-tugas pegawai dalam dataMy Taskdapat digunakan untuk memperolehinformasi mengenai kompetensipegawai.

Lebih spesifik lagi, pendekatananalitika data yang dapat digunakanuntuk mengekstraksi tugas dankompetensi tersebut adalah metodepemodelan topik. Berbagai buktiempiris juga telah mengonfirmasipenggunaan pemodelan topik dalammengekstraksi informasi spesifiktertentu dari sekumpulan teks.

Meskipun demikian, Tim DMIberpandangan bahwa penggunaanpemodelan topik untukmengidentifikasi kompetensi pegawaimerupakan sebuah kebaruan. Haltersebut dapat dimulai dariKementerian Keuangan sebagaiinisiator dan selanjutnya dapatdiadopsi secara nasional olehorganisasi-organisasi lain.

Pada dasarnya, alur kerjapelaksanaan pemodelan topikterhadap dataMy Task (untukmengidentifikasi kompetensipegawai) berasal dari dataMy Taskhasil inputan harian pegawai yangtersimpan dalam pangkalan data.Secara berkala, data tersebutdigunakan sebagai pelatihan datauntuk mengasah algoritma modelpembelajaran mesin.

Secara umum, model tersebutmemiliki dua fungsi utama. Pertama,mengidentifikasi kompetensi-

kompetensi yang ada pada pelatihandata. Kedua, menggunakankompetensi yang teridentifikasi daripelatihan data tersebut untukmemprediksi kompetensiberdasarkan dataMy Task yangsecara waktu nyata diinput olehpegawai Kementerian Keuangan.Selanjutnya, data kompetensi yangtelah diprediksi oleh model tersebutdapat dimanfaatkan untuk kebutuhanintelijen bisnis pada aplikasikepegawaian Human ResourceInformation System (HRIS). HRIS itusendiri dapat diakses oleh tiap-tiappegawai sebagai individu maupunpengelola kepegawaian tiap unit kerjadi lingkungan KementerianKeuangan.

Sebagai contoh, ketika seorangpegawai memasukkan kegiatan“Rapat Pembahasan PengembanganAplikasi Layanan Satu Atap ProfesiKeuangan” padaMy Task, mesin akanmenjalankan algoritma model secaraberkala. Setelah itu, model akanmenghapus kata yang tidakdiperlukan kemudianmengklasifikasikan input tersebutdalam kompetensi PengembanganAplikasi. Kesimpulan sederhananya,pegawai dimaksud mengalamiperkembangan dalam kompetensiPengembangan Aplikasi.

Manfaat identifikasi kompetensi bagipegawai dan organisasi

Bagi pegawai, hasil identifikasikompetensi dapat disajikan padasebuah dasbor yang menampilkan

kompetensi-kompetensi yang terkaitdengan tugas-tugas yang telahdilakukannya. Berdasarkankompetensi yang teridentifikasitersebut, seorang pegawai juga akanmendapatkan rekomendasi pelatihanyang relevan untuk ia ikuti.

Bagi pengelola kepegawaian,potensi manfaat yang diperolehadalah unit pengelola kepegawaianakan memiliki informasi mengenaistruktur kompetensi yang terdapatdalam satuan kerja yang dikelolanyadari tingkat unit terkecil hinggatingkat Kementerian Keuangan.Dasbor tersebut juga dapatmenunjukkan persentase tingkatkesesuaian kompetensi yang adaterhadap kompetensi yangdibutuhkan oleh KementerianKeuangan.

Lebih lanjut, manfaat yang dapatdiperoleh adalah tersedianyainformasi pendukung yang terperincimengenai jumlah kebutuhan danketersediaan pegawai dari setiap jeniskompetensi. Dengan demikian,perencanaan rekrutmen,pengembangan, penempatan, danpromosi pegawai dapat dilakukanlebih efektif. Lebih dari itu,ketersediaan informasi kompetensipegawai juga akan mendukungimplementasi manajemenpengetahuan dalam mewujudkanKementerian Keuangan sebagaisebuah organisasi pembelajar. [FRK]

Tim DMI menjawab pertanyaan Dewan Juri padaGrand Final Kemenkeu Data Hackathon 2021

Foto: YouTube Kementerian Keuangan

Ilustrasi dasbor analitika data kompetensi pegawai

Foto: Tim DMI

Tim DMI menjawab pertanyaan Dewan Juri padaGrand Final Kemenkeu Data Hackathon 2021

Foto: YouTube Kementerian Keuangan

22 PROKSI

PPPK MENJAWAB TANYAPROKSIMIN

Sonia Prihasti [email protected]

Bagaimana cara KAP membuatKode QR untuk Laporan AuditorIndependen (LAI)?

KAP dapat membuat kode QRuntuk LAI melalui aplikasi Pelita.Pastikan Sobat Proksi menggunakanaplikasi Pelita terbaru, yaitu versi 1.8.4yang dapat dilihat pada halamanberanda saat login.

Apabila versi terbaru belummuncul, lakukan refresh cache dengancara menekan tombol Ctrl dan F5secara bersamaan di halamanberanda aplikasi Pelita untukpengguna Windows dan tekan tombolCmd + shift + R secara bersamaanuntuk pengguna Mac.

Panduan pembuatan kode QRdapat dilihat melalui situs web PPPK.Klik menu Layanan > Panduan aplikasiPPPK > Manual Pengisian QR CodePelita.

Apakah Kode QR dari IAPI tetapdigunakan untuk LAI yangditerbitkan KAP?

Sobat Proksi tidak perlu lagimenggunakan kode QR dari IAPI.Setelah Peraturan Menteri KeuanganNomor 186/PMK.01/2021 tentangPembinaan dan Pengawasan AkuntanPublik berlaku, yang wajib digunakanuntuk LAI adalah kode QR dari PPPKyang dihasilkan oleh aplikasi Pelita

Mulai kapan KAP wajibmenggunakan Kode QR untuk LAIdari PPPK?

KAP wajib menggunakan kode QRuntuk LAI yang diterbitkan mulai 1Mei 2022.

Adakah keharusan mencetak KodeQR dalam warna tertentu?

Kode QR dapat dicetak hitam-putih atau berwarna, sepanjang kode

tersebut dapat dipindai oleh pembacakode QR.

Apakah Kode QR digunakan olehKAP Pusat dan Cabang?

Kode QR digunakan oleh KAPPusat dan Cabang denganmenggunakan akun aplikasi Pelitamasing-masing.

Mengapa saya tidak bisamemperbarui aplikasi Pelita?

Untuk memperbarui aplikasiPelita, pastikan Sobat Proksimenggunakan peramban GoogleChrome versi terkini.

Mutakhirkan Google Chromedengan cara mengeklik Settings >About Chrome.

Jika ada kendala, hubungiWhatsapp Center PPPK di nomor0811-955-2722 untuk mendapatarahan lebih lanjut.

PELITA & KODE QR

APLIKASI ATLAS

Gambar 1

Pada kertas kerja 'D100 Input LK'terdapat inputan untuk periodetahun buku 31 Desember 2018, 31Oktober 2018, dan 31 Desember2017. Untuk tahun buku 31Desember 2018 dan 31 Oktober2018 terdapat simpulan“BALANCE” dan “CEK KEMBALI

INPUT DATA”. Namun demikian,untuk tahun buku 31 Desember2017, tidak terdapat simpulantersebut. Mengapa untuk tahunyang berakhir 31 Desember 2017tidak terdapat simpulan“BALANCE” dan “CEK KEMBALIINPUT DATA” dimaksud?

(Gambar 1)Pada saat menginput Laporan

Keuangan, pastikan bahwa kolomkuning pada Gambar 1 untuk setiapakun telah diinput secara lengkap.Jika terdapat akun yang tidak adanilainya, isi dengan angka 0 (nol).

23EDISI 6/MARET 2022

Mengapa pada kertas kerja ‘B140’angka Posisi Keuangan auditedtidak seimbang (balanced)?(Gambar 2)

Jika nilai pada kertas kerja ‘B140’untuk laporan posisi keuanganaudited tidak balanced, ada beberapahal yang perlu Sobat Proksi telaahkembali.

Hal pertama yang perlu dilakukanadalah memastikan bahwa jurnalCAJE/PAJE telah dimasukkan secaratepat dan lengkap, baik nama akunmaupun angka penyesuaiannya.Selanjutnya, periksa kertas kerja ‘B110Working Trial Balance’. Pada kertaskerja ‘B100’, terdapat pilihandropdown untuk menentukan akunyang berperan sebagai laba rugitahun berjalan. Akun tersebut telahSobat Proksi siapkan saat menginputLaporan keuangan pada kertas kerja‘D100. Dengan demikian, Sobat Proksiharus menyamakan penggunaannama akun dengan nama header akunlaba (rugi) tahun berjalan. Pada sheetini, tambahkan akun yang diperlukansesuai dengan kategori akun.(Gambar 3)

Bagaimanakah cara menginputnama-nama akun secara efisien?

Memasukan akun-akun laporankeuangan yang akan diaudit

bergantung pada tujuan Sobat Proksi.Apabila tidak memerlukan rinciannama akun dalam daftar LeadSchedule pada Indeks B120, SobatProksi dapat mengisi nama akunsesuai dengan akun-akun yangterdapat pada laporan posisikeuangan dan laporan laba rugi.Dengan demikian, Sobat Proksi tidakharus menggunakan nama akunsecara terperinci sehingg tak perlulama-lama menginput nama akun,salah input nomor dan nama akun,salah dalam pemetaan akun, dansalah input saldo akun pada indeksD100 Input Laporan Keuangan.(Gambar 4)

Bagaimana cara menyesuaikannama-nama header akun secaraefisien agar sesuai dengan Chartof Account atau header akun dariklien?

Untuk nama-nama header akunpada aplikasi ATLAS yang berbedadengan Chart of Account klien, SobatProksi dapat menambahkan ataumemodifikasi nama Header Akunpada tombol Klik tambah headerberwarna merah pada indeks D100Input Laporan Keuangan (Gambar.3).

Secara umum, aplikasi ATLAStidak menyediakan header akunsesuai dengan semua jenis industriklien. Dengan demikian, pada waktupertama kali menggunakan ATLAS,Sobat Proksi harus memasukkan

nama header akun sesuai denganlaporan keuangan klien.

Selain itu, Sobat Proksi yangmemiliki jenis industri klien yangberbeda-beda dapat membuat kertaskerja aplikasi ATLAS ini per jenisindustri sesuai dengan penamaanheader akun yang berbeda-beda.Dengan demikian, denganterbentuknya kertas kerja per jenisindustri, terutama penyesuaianpengunaan nama header akun,penginputan saldo-saldo akun padaindeks D100 Input Laporan Keuangandapat dilakukan dengan lebih mudahdan lebih efisien. [ZAN]

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

24 PROKSI

PERSONA

Sonia Prihasti [email protected]

Mengenal SosokKatalisator Perubahan

PPPK, Sekti Widihartanto

Foto:NizharA.Eridani

D i awal pandemi, tepatnya 9Maret 2020, SektiWidihartanto mendapatkan

tugas di Pusat Pembinaan ProfesiKeuangan setelah kurang-lebih enamtahun berkutat dengan ManajemenPerubahan Program ReformasiBirokrasi dan TransformasiKelembagaan Kementerian Keuangandi Central Transformation Office.Kini, ia menjabat sebagai KepalaBidang Perizinan Kepatuhan Penilai,Aktuaris, dan Profesi KeuanganLainnya, PPPK.

Terbiasa menghadapi perubahanmenjadikan Sekti adaptif dan inovatif.Tak butuh waktu lama, pria kelahiran1973 ini dipercaya menjadi DutaTransformasi PPPK tahun 2021 danKetua Tim Teknologi Informasi danKomunikasi PPPK tahun 2022. Duaposisi yang lagi-lagi dekat denganperubahan. Sebagai DutaTransformasi, ia menjadi pembawapesan manajemen perubahan RBTKKemenkeu, sementara sebagai KetuaTim TIK ia mengawal digitalisasilayanan PPPK.

Di tengah kesibukan kerja, doktorlulusan The Australian NationalUniversity ini menyempatkan waktuuntuk bertemu dengan Tim PROKSI.Dalam wawancara yang berlangsungselama satu jam, pria kelahiranCirebon ini terlihat semangatbercerita sambil sesekali bercanda.

Perjalanan karierSekti pertama kali bergabung

dengan Kementerian Keuangan diDirektorat Jenderal Pajak pada tahun1998. Setelah dua belas tahunberkarier di DJP, terakhir sebagai

Kepala Seksi Pengawasan danKonsultasi III di Kantor PelayananPajak Pratama Bandung Bojonagara,Sekti mencicipi empat tahun tugasbelajar di Negeri Kanguru.

Selepas itu, pada tahun 2014, iadipromosikan sebagai ChangeManagement Officer II, CTO,Sekretariat Jenderal. Beralih dariDJP ke CTO, Sekti berpapasandengan perubahan yang menarik.Penugasannya di CTOmengharuskannya berkoordinasidengan banyak unit diKementerian Keuangan, hal yangjarang ia lakukan saat bekerja dikantor pajak.

“Perubahan tempat kerja, rekan,pimpinan, dan fungsi merupakansebuah keniscayaan yang haruskita hadapi di lingkunganpekerjaan. Tantanganutamanya adalahbagaimana kita dapatcepat beradaptasidengan tugas baruyang kita hadapi,”ucapnyadenganantusias.

Suksesberadaptasi sealamaenam tahun di CTO,Sekti yang memilikilatar belakang studi

regulasi mendapatkan tantangan barumengurusi profesi penilai, aktuaris,dan profesi keuangan lainnya diPPPK.

25EDISI 6/MARET 2022

Dari Pembina Duta Transformasimenjadi Duta Transformasi

Banyak peran yang Sekti jalankandi PPPK, salah satunya sebagai DutaTransformasi. Predikat inimerupakan bagian dari manajemenperubahan untuk mendukungkeberhasilan implementasi ProgramRBTK Kemenkeu.

“Ketika ditunjuk sebagai DutaTransformasi tahun 2021, saya merasaseperti berganti peran. Dulu di CTOsaya mengelola para dutatransformasi dan sekarang di PPPKsaya diberi amanat jadi DutaTransformasi itu,” tuturnya sambiltertawa.

Saat menjadi Duta Transformasi,Sekti dan Tim secara aktif melakukansosialisasi, membantu pelaksanaanproses perubahan, danmengumpulkan umpan balik seluruhpegawai di PPPK baik melalui rapatinternal maupun media sosialInstagram Transformasi PPPK. Sektiyakin bahwa perubahan yang positifdapat ditularkan kepada orang lainapabila kita sebagai pembuatperubahan mau berusaha danbersabar mengajari dan menuntunorang lain untuk ikut melakukanperubahan tersebut.

Sekti dan Tim juga melakukaninternalisasi konsep antikorupsi dan

nilai-nilai Kementerian Keuangankepada seluruh pegawai danmendorong internalisasi salah satuvisi Transformasi Digital Kemenkeusebagai Data-driven Organization.Utilisasi akun media sosial pegawai dilingkungan PPPK pun dilakukan agarpesan-pesan program RBTKKemenkeu dapat menjangkau seluruhpemangku kepentingan PPPK.

Ia memiliki harapan bahwa DutaTransformasi ini dapat menjadiperpanjangan tangan pimpinanKemenkeu agar manfaat dari inisiatif-inisiatif strategis dapat dirasakanseluruh keluarga besar dan pemangkukepentingan Kemenkeu.

Pengawal perubahan digitalisasi PPPKSejalan dengan satu dari empat

tema sentral program RBTKKemenkeu perihal digitalisasi, KepalaPPPK menginisiasi pembentukan TimTIK yang bertugas membangun danmengembangkan program digitalisasidi PPPK. Pada tahun 2022 ini, Sektidiamanahi sebagai Ketua dalam timini.

Sampai dengan 2021, Tim TIKberhasil membuat enam aplikasi,yaitu APKAP, eGovPPPK, info-AP,Pelita, eLSa-PK, dan Portal PPPK.Menyambung kinerja tahun 2021,tahun 2022 Sekti menargetkan TimTIK menyelesaikan Dashboard ProfesiKeuangan, pengembangan analitikadata profesi keuangan, danpengembangan aplikasi-aplikasi yangtelah ada sebelumnya.

Menurutnya, keterbatasansumber daya manusia di bidangInformasi dan Teknologi menjadi halyang paling menantang di Tim TIKPPPK. Namun Sekti optimistis, TimTIK dapat menyelesaikan seluruhtarget kerja tahun 2022 agardigitalisasi ini semakin memudahkanPPPK memberikan yang terbaik bagipengguna layanan.

Pencinta lari dan anjingGolden Retriever

Di luar aktivitasnya sebagaipegawai negeri sipil, Sekti tenyatapenggila olahraga lari. Di tanahkelahirannya, Sekti kecil mulaimenyukai olahraga lari saat melihatpara pelari profesional mengikutilomba 17-an. Kegemarannya inidilanjutkan di ekstrakurikulerolahraga berprestasi di bangku SMP,kegiatan tambahan di luar jampelajaran yang dipilihnya setelahtertolak di Kelompok Ilmiah Remaja.Puncak kecintaannya pada aktivitasberlari ia alami saat menempuh kuliahdi ANU. Sekti terinspirasi olehProfesornya yang walaupun sudahsepuh namun selalu menyempatkanberlari keliling kampus pada jamistirahat. Selepas itu, sang Profesorkembali bekerja dengan penuhsemangat.

Hobi lari ini mengantarkan Sektike podium berbagai kejuaraan, diantaranya Juara I Virtual Run Setjen2020 (Tim PPPK), Juara II SetjenDuathlon 2021 (Tim PPPK), dan JuaraIII Lomba Lari 76 km 2021 Hari Oeangke-76 (Tim Setjen).

Selain cinta akan lari, Sekti jugamenunjukkan kasih sayangnya padaOscar, seekor Golden Retriever,anjing pemburu yang dikenal sebagai

penyuka air.“Kalau di rumah,

saya lari dengan Oscar,soalnya istri saya gakhobi lari,” imbuhnyasambil tertawa menutupcerita kali ini. [IRP]

Foto:Istimewa

“Perubahan yang positif dapatditularkan ke orang lain

apabila kita sebagaipembuat perubahan mau

berusaha dan bersabarmengajari dan menuntun orang

lain untuk ikut melakukanperubahan tersebut.”

Sekti dan Oscar

26 PROKSI

KOMUNITAS

P ertambahan volume datasecara masif menjadi halkrusial bagi sebuah organisasi.

Dalam era digital saat ini, istilahpenggalian data (data mining)semakin populer seiring denganterbentuknya tumpukan-tumpukandata. Namun, semua data tersebutmemiliki kegunaan yang terbatas bilatampil apa adanya. Dalam hal ini,analitika data dapat menjadi solusiguna meningkatkan makna yangterkandung dalam data.

Analitika data merupakan prosespengolahan data dengan tujuan untukmendapatkan informasi yangbermanfaat dalam suatu pengambilankeputusan.

Sebagai aspek penting yang takbisa ditinggalkan, tren analitika datajuga menjadi nilai tambah bagiorganisasi yang menjalankannya.

Kemampuan untuk bekerja secaralebih cepat dan akuntabel,tersedianya alternatif metode dalammelaksanakan suatu kegiatan, sertaoptimalisasi proses bisnis menjadibeberapa kemudahan yangditawarkan ketika data yang dimilikimenjadi lebih berkualitas.

Untuk menjawab tantangan akanpentingnya makna data, para pegawaiKementerian Keuangan menggagassebuah komunitas yang berkutatdalam kegiatan analitika data.Komunitas ini mereka sebut denganMinistry of Finance Data AnalyticsCommunity (MoF-DAC). Marimengenal komunitas ini, berikutsejarah dan kiprahnya.

Berawal dari lomba di Hari OeangEksistensi MoF-DAC berawal

pada saat lomba peringatan Hari

Oeang Republik Indonesia sekitarOktober 2020. Untuk kepentinganperlombaan, para pesertadikumpulkan dalam suatu grupWhatsApp. Setelah lomba selesai,para peserta mengungkapkankeinginan untuk melanjutkan diskusidalam grup tersebut. Aspirasitersebut lantas disambut baik olehtim dari Inspektorat JenderalKementerian Keuangan selakupenyelenggara lomba.

Setelah melewati beberapadiskusi, pada tanggal 13 November2020 dibentuklah komunitas analitikadata di Kementerian Keuangan. Parapengurus pun dipilih dan komunitasini sah berdiri dengan namaMinistryof Finance Data Analytics Community.Sudarto, Staf Ahli Bidang Organisasi,Birokrasi, dan Teknologi Informasipada tanggal 3 Desember 2020

MINISTRY OF FINANCE DATAANALYTICS COMMUNITYMembangun Budaya DataAlexander Fransiskus [email protected]

Foto: Envato

27EDISI 6/MARET 2022

memperkenalkan MoF-DAC secararesmi dalam acara Ngobrol PintarHidup Tambah Manfaat (NgopiHitam) episode 24: Berkenalandengan MoF-DAC. Webinar yangmembahas suka-duka penerapananalitika data di KementerianKeuangan tersebut dikemas dalamsebuah obrolan santai oleh PusdiklatKeuangan Umum.

Tujuan komunitasSebagaimana lazimnya

perkumpulan, untuk menjadikomunitas analitika data terbaik diorganisasi sektor publik, MoF-DACmemiliki beberapa tujuan. Pertama,menjadi wadah berkembang bersamabagi para pegiat analitika data diKemenkeu. Dengan beranggotakanpegawai-pegawai dari lintas unitkerja, proses tukar pikiran dan variasisudut pandang akan menjadi lebihberagam. Proses diskusi pun akanmeluas berdasarkan latar belakangpekerjaan yang bermacam-macam.

Kedua, turut membangun budayadata di Kemenkeu. Sebagai organisasimodern, Kemenkeu perlumenempatkan data sebagai bagiandari budaya kerja sehinggapengambilan keputusan berdasarkandata mampu mendorong terciptanyakebijakan dan pengambilankeputusan yang lebih baik.

Ketiga, memfasilitasi kegiatanseputar analitika data. KeterlibatanMoF-DAC dalam berbagai kegiatandimaksudkan untuk mendorongkesiapan sumber daya manusia agarmemiliki pemahaman dan kompetensiyang dibutuhkan dalam penerapananalitika data.

Terakhir, menjadi mitrapengembangan analitika dataKemenkeu. Kehadiran MoF-DACbertujuan untuk menjadi rekan belajardan mendorong penerapan budayadata demi tercapainya kesuksesantransformasi berbasis data diKemenkeu.

MoF-DAC dan eksistensinyaKetika memimpin,

mengkoordinasikan, dan

mengendalikan komunitas dalampelaksanaan seluruh kegiatannya,Ketua MoF-DAC Ade Satya Wahanadidukung oleh dua orang wakil ketua,yakni Arifudin Miftahul Huda danSindhu Wardana. Wakil Ketua I,Arifudin, memiliki otoritasmenyangkut produk-produk yangdihasilkan, antara lain materipembelajaran, makalah penelitian,dan barang atau jasa lain sebagai hasildari kegiatan komunitas. SementaraWakil Ketua II, Sindhu, diberiwewenang untuk mendukungpelaksanaan kegiatan dan relasipublik komunitas.

MoF-DAC juga memiliki pembinayakni Chief Information OfficerKemenkeu dan grup Subject MatterExpert (Core Team) yang merupakananggota-anggota di luar pengurusdengan keahlian dan kompetensimumpuni dalam kegiatan analisisdata.

Selama ini, MoF-DAC telahterlibat dalam berbagai kegiatan didalam maupun di luar lingkunganKemenkeu. Di internal Kemenkeu,komunitas ini telah mengenalkananalitika data kepada pimpinanmelalui webinar eksekutif. Selainmenjadi pengajar pada pelatihanteknis analitika data yangdiselenggarakan oleh PusdiklatKeuangan Umum terdapat pulaanggota MoF-DAC yang berperansebagai pelatih pendamping proyekinisiatif strategis analitika dataKemenkeu.

Merambah ke sektor eksternal,MoF-DAC pun mencatat berbagaipencapaian. Ketua, Wakil Ketua, dandua anggota lain yakni Canrakertadan I Gede Yudi Paramartha turutambil bagian sebagai pengajar padaprogram Government TransformationAcademy Kementerian Komunikasidan Informasi tahun 2020 dan 2021.

Soal prestasi, sudah tidakdiragukan lagi kehebatan paraanggota MoF-DAC. Dalam kurunwaktu satu tahun, banyakkemenangan ditorehkan. Tim MoF-DAC berhasil meraih juara pertama diperlombaan yakni BPJS Kesehatan

Visualthon 2020, Maritim Hackathon2021, dan Bedah Data APBD 2021.

Batu yang menghalangi dan pelangiyang menjembatani

Sebagai sebuah komunitas,hambatan-hambatan untuk mencapaitujuan memang tidak dapat dihindari.Anggota yang terdiri dari aparatursipil negara tentu mempunyai tugasutama masing-masing. Selain itu,status MoF-DAC adalah komunitasinformal di struktur Kemenkeu.Akibatnya, kegiatannya sangatbergantung dari waktu luang tiapanggota dan seringkali ide proyekyang muncul belum dapatditindaklanjuti secara maksimal.

Namun, patut disyukuri denganposisi MoF-DAC di luar strukturorganisasi formal Kemenkeu,terdapat hal-hal positif yang didapat.Salah satunya, kegiatan berbagi ide,informasi, dan inovasi dapatmenjangkau lintas unit di organisasiKemenkeu. Selain itu, diskusi menjadilebih cair karena hilangnya sekatorganisasi dan terwujud suasana yanglebih informal. Dengan demikian,kompetensi dan perkembangananalitika data di organisasi dapattersebar lebih luas, bukan hanyasebagai komoditas informasi dikantor pusat Kemenkeu.

Harapan bagi MoF-DACKeberadaan MoF-DAC

diharapkan menjadi fasilitator ataskemunculan ide-ide proyek analisisdata. Ide-ide yang dihasilkan dapatdiangkat menjadi topik tulisan yangmenarik pada jurnal ilmiah. Selain itu,produk analisis data yang dihasilkanoleh MoF-DAC sangat diperlukanuntuk kemajuan proses bisnis dilingkungan Kemenkeu.

Peran aktif MoF-DAC diharapkandapat terus berlanjut melalui kegiatandiskusi, berbagi ilmu dankeikutsertaan menjadi fasilitatorpelatihan data. Aksi-aksi tersebuttentunya mampu untuk mendorongterciptanya budaya data dilingkungan Kementerian Keuangan.[EKA]

28 PROKSI

EKSPLORASI

B erkemah menjadi salah satuopsi menarik yang bisa dipilihuntuk liburan. Dekat dengan

alam dan jauh dari hiruk pikuk kotaadalah kombinasi yang sempurnauntuk merelaksasi diri atau yang kinipopuler sebutannya healing.Sayangnya, persiapan berkemahterkadang bikin kepala pusing tujuhkeliling. Memilih lokasi, mendirikantenda, memasak dengan kayu bakar,hingga mandi di ruang terbuka,ditambah menahan sakit punggungsaat tidur dengan kantung tidurberalas tanah. Belum lagi, berbagaiprintilan memasak, baju ganti, danlainnya yang harus dibawa.

Kebanyakan pekerja kantoran tidakpunya waktu untuk menyiapkannya.Alih-alih menenangkan malah tambahstres saat liburan!

Menjawab kebutuhan berkemahdi alam dengan nyaman, pelakupariwisata Indonesia cepat tanggapdengan mengadopsi konsepglamorous camping (glamping). Ide inisebenarnya mulai dirintis pada awal1900-an untuk memenuhi kebutuhanturis yang ingin bersafari di Afrikadengan fasilitas mewah. Konsepglampingmenawarkan wisataberkemah dengan fasilitas hotelberbintang. Kasur empuk, penyejukruangan, kamar mandi, Wi-Fi,

sarapan, barbeku, dan api ungguntersaji lengkap. Alam indah yangmendukung suasana glamping danbentuk tenda mewah yang unikmenambah deretan momen untukdipamerkan di media sosial.

Fasilitas lengkap dan kenyamananyang ditawarkan glampingmenjaditren healing yang disambut oleh paraMilenial dan Gen Z yang antirepot.Apalagi sejak pandemi terjadi,Menteri Pariwisata dan EkonomiKreatif, Sandiaga Salahuddin Unomengklaim bahwa wisata berbasisalam menjadi pilihan utama bagiwisatawan domestik ataupunmancanegara. Tak heran, glamping

Ira Rani [email protected]

Mau Kemping, GaMau Ribet?Glamping Aja,Bestie!

Foto:Kalasenja

29EDISI 6/MARET 2022

Bunga matahari menyambutmatahari pagi

Api unggun di Kalasenja

Arunika, tenda segitiga yang unik

yang menerapkan konsep jaga jarakdan area pribadi di ruang terbukamenjadi opsi liburan kala pandemi ini.

Banyak wilayah di nusantara yangmenyediakan wisata berkemahdengan tenda wah ini. Sebut saja Bali,Bogor, Yogyakarta, Bandung, danCimahi. Salah satu glamping yang bisamenjadi opsi untuk dikunjungi diCimahi adalah Glamping Kalasenja.Lokasi yang berada di kawasan AlamWisata Cimahi, Jalan Kolonel Masturikm 4 No. 157 menawarkan enamtenda dengan dua tipe berbeda untukberkemah. Tiga tenda tipe Arunikadan tiga tenda tipe Sandyakaladengan kapasitas masing-masing duadan empat orang. Semakin lengkapfasilitasnya, semakin mahal harganya,mulai ratusan ribu hingga jutaanrupiah per malamnya. Untuktendanya saja, Kalasenja mematokharga yang mulai Rp550.000 hinggaRp850.000.

Peminat kemah bak hotel inimembeludak pada saat musimliburan. Terkadang wisatawan harusmasuk daftar tunggu untuk dapatmenikmati glamping di kota yangterletak di tengah-tengah antara

Kabupaten Bandung, Kota Bandung,dan Kabupaten Bandung Barat ini.

Arunika, tenda berbentuk segitigapas dinikmati bersama teman,pasangan, atau keluarga kecil.Sementara Sandyakala, tendaberbentuk setengah lingkaran lebihcocok dinikmati grup atau keluargabesar. Hampir semua fasilitas samaseperti sarapan, camilan, air minum,tempat tidur, penyejuk ruangan, Wi-Fi, listrik, dan kamar mandi luar yangbersih. Namun, fasilitas padaSandyakala lebih lengkap dibandingtenda Arunika. Pada Sandyakala,selain tenda yang lebih luas terdapatberagam jenis mainan seperti uno,catur, ular tangga, truth or dare, danpermainan lainnya yang membuatacara bercengkerama makin seru.

Seluruh tenda di Kalasenjaberwarna putih, mentereng di antarapepohonan dan ilalang berwarnahijau yang mengelilinginya. Menjelangsore hari, lampu-lampu kecil yangmenggelantung di area glamping danujung-ujung tenda menyala membuatsuasana makin romantis. Walau cuacamulai dingin, wisatawan banyak yangmemilih keluar dari tenda menuju

rooftop atas kamar mandi untukmenanti senja.

Setelah mengagumi keindahanmatahari yang perlahan tenggelam,wisatawan bersiap menghangatkandiri di api unggun sambil melahapbakaran daging dan rebusan sayur.Untuk dapat menikmatinya,wisatawan perlu menyiapkantambahan uang Rp 95.000 hingga Rp195.000.

Pagi harinya, embun tebalmenyelimuti area glamping, udarasejuk dengan semilir angin membuatbarisan ilalang seperti menyapa.Masih di suasana pagi hari, pegawaiberpakaian bak orang hoteltersenyum mengantarkan teh hangatdan nasi goreng di piring besar.Makan di bangku area api unggundepan tenda terasa makinmenyenangkan lantaran ditemanibunga matahari yang bergoyangpelan, bunga kaktus yang malu-malumenampakkan diri, dan kicauanburung bersaut-sautan yangterdengar sangat merdu.

Jadi, apakah bestie siap “healing”gak pake ribet dengan fasilitas tendawah? [DWS]

Tenda Sandyakala yang mewahFoto: Kalasenja

30 PROKSI

Dulu orang percaya bahwa bukuadalah gudang ilmu. Namun,teknologi telah mengubah pandanganitu. Kini ilmu dapat diperoleh di manasaja dengan perantaraan internet.Tapi semua itu mustahil terjadi tanpaadanya tumpukan buku. Terima kasih,Buku!

POTRET

Rifki Okta Mulyawan

31EDISI 6/MARET 2022

Dua generasi menyusuri sejarahKerajaan Mataram Islam di Kotagede.

Kuda penumpang siap mengantarpengunjung berkeliling kawasanwisata Bromo.

Muhammad Rafi Gega P.

Nurul Hidayati

32 PROKSI

SELINGAN

ELSA & EMONELSA & EMONNaskah Fahmi Basya

Gambar Suryadi van Batavia

33EDISI 6/MARET 2022

K

31 MAR

30 APR

J SM S S R

LAPORAN TAHUNAN KANTORJASA AKUNTAN (KJA)

LAPORAN TAHUNAN KANTORAKUNTAN PUBLIK (KAP)

LAPORAN TAHUNAN KANTORJASA PENILAI PUBLIK (KJPP)

LAPORAN TAHUNAN KANTORKONSULTAN AKTUARIA (KKA)DAN AKTUARIS PUBLIK NON-KKA

Paling lambat 31 Maret 2022 | Kirim ke alamat surel [email protected]

LAPORAN TAHUNANKJA

SEGERA LAPOR!

Paling lambat 30 April 2022 | Kirim melalui situs sso-pppk.kemenkeu.go.id

LAPORAN TAHUNANKAP

Paling lambat 30 April 2022 | Kirim melalui situs elsa-pk.kemenkeu.go.id

LAPORAN TAHUNANKJPP

Paling lambat 30 April 2022 | Kirim ke alamat surel [email protected]

LAPORAN TAHUNANKKA dan AKTUARIS PUBLIK NON-KKA

Marhaban, Ya Ramadan!

pppk.kemenkeu.go.id

MEDIA INFORMASI PROFESI KEUANGAN

[email protected]

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

@pppkkemenkeuri

@pppk_kemenkeu

@PPPK_Kemenkeu

0811-9552-722

134