PEMERTAHANAN TARIAN BAMBU GILA:

PERAN PAWANG DAN MANTRA 

THE MAINTENANCE OF THE DANCE OF BAMBU GILA: THE FUNCTION OF PAWANG AND MANTRA

Helmina Kastanya

Kantor Bahasa Provinsi MalukuJalan Jenderal Soedirman, Batu Merah Atas, AmbonPos-el: emikastanya@yahoo.com

PENDAHULUAN

Au Upu Mateane Au Wupu Tuhinane Imoi lou Imoi Laha Imi Apa Jin-Jin 150 Malaikat Ale Imi Bantu You Berkat La Ila HailalaBerkat Muhammad Razul AllahBerkat Upu Acan Bisa Mustajab

Ute Mamanu Imi Mamanu Ute Mamanu Imi Mamanu Ute Mamanu Imi Mamanu

1. Semiotika; Beny Hoed - bentuk, fungsi, makna mantra2. Antropologi Sastra; I Nyoman Kutha Ratna - peran mantra dan pawang

Latar

Belakang

Rumusa

n

Masala

h &

Tujuan

KAJIAN

TEORI

• OBSERVASI• WAWANCARA MENDALAM

• DOKUMENTASI

• DESKRIPTIF ANALITIS

• TEKS MANTRA• DOKUMENTASI• DESA LIANG, PAK CHIBRI REHALAT, PEMAIN

• KUALITATIF

JENIS PENELITIA

N

DATA DAN SUMBER DATA

TEKNIK PENGUMPULAN

DATA

TEKNIK ANALISIS DATA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persiapan

• Pengambilan bambu • Mempersiapkan pemain• Menyiapkan kemenyan, jahe, obor

Inti

• Membacakan mantra pada kemenyan yang telah dibakar• Memakan jahe sambil mengucapkan mantra dan disemburkan di tiap ruas bambu

• Membakar Obor dan meneriaki Gila! Gila! Gila! • Mengawasi Permainan

Akhir • Mengakhiri Permainan

Peran Pawang dan Mantra

Mantra sebagai media trance

Bentuk

• Pusi lama• 2 bait • Jumlah kata dan baris berbeda pada bait 1 bait ke 2 sama

• Tidak berirama pada bait 1, kecuali bait ke 2

Makna

• KepercayaanTuhan

• Kepercayaan pada leluhur/jin

• Kepercayaan kepada penguasa bambu

Fungsi

• Memohon pertolongan para leluhur.

• Mengakui akan kekuasaan Tuhan

• Membuat roh leluhur menguasai bambu dan pemain

Simpulan Bagian

dari folklor yang

mengandung unsur mistis

Pemertahanan tarian bambu gila sangat

bergantung pada peran pawang dan mantra

Pewarisan mantra dan ritual oleh

pawang harus lebih terbuka

Keterbukaan Pak Chibri Rehalat menjadi awal yang baik

Pemerintah dan

Masyarakat harus lebih

peduli terhadap

budaya lokal

Ingat!“Apabila kebudayaan suatu daerah hilangLunturlah sebagian jati diri Daerah dan

Bangsa”