persepsi mahasiswa dan dosen pendidikan teknik - e-Campus

105
PERSEPSI MAHASISWA DAN DOSEN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FTIK IAIN BUKITTINGGI TERHADAP PEMBELAJARAN DARING SEMESTER GENAP 2020/2021 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat meraih gelar Srata I (SI) pada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan O l e h : Yulpida Sari 2517.009 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2021

Transcript of persepsi mahasiswa dan dosen pendidikan teknik - e-Campus

PERSEPSI MAHASISWA DAN DOSEN PENDIDIKAN TEKNIK

INFORMATIKA DAN KOMPUTER FTIK IAIN BUKITTINGGI

TERHADAP PEMBELAJARAN DARING SEMESTER GENAP 2020/2021

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat meraih gelar Srata I (SI) pada Program

Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

O l e h :

Yulpida Sari

2517.009

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BUKITTINGGI

2021

i

ABSTRAK

Yulpida Sari, NIM. 2517.009, Judul skripsi : “Persepsi Mahasiswa Pendidikan

Teknik Informatika Dan Komputer Ftik Iain Bukittinggi Terhadap

Pembelajaran Daring Semester Genap 2020/2021”. Program Studi Pendidikan

Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi 2021 M/1442 H

Selama pembelajaran daring mahasiswa dituntut secara mandiri, selain

materi yang diberikan dosen, mahasiswa juga berusaha untuk memahami tutorial-

tutorial yang ada di YouTube dan media sosial lainnya. Tujuan penelitian ini

mengetahui persepsi mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi

terhadap pembelajaran daring semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini

akan dilaksanakan pada bulan April-Juni terhadap mahasiswa angkatan 2018 pada

prgram studi Pendidikan Teknik Informatika FTIK IAIN Bukittinggi. Populasi

penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2018

program studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi sebanyak 38 orang, Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah angket persepsi siswa tentang pembelajaran daring.

Angket persepsi siswa tentang pembelajaran daring disusun berdasarkan indikator

persepsi siswa tentang pembelajaran daring dan diuji validitas dan reliabilitas.

Teknik analisis data yang dilakukan adalah menggunakan nilai Tingkat Capaian

Responden (TCR).

Berdasarkan hasil penelitian persepsi mahasiswa baik terhadap

pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemic Covid-19 dan persepsi

dosen baik terhadap pembelajaran daring pada masa pandemic Covid-19.

Kata Kunci : Persepsi Siswa dan Dosen, Pembelajaran Daring, Pelajaran TIK

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Tidak

ada satupun nikmatnya yang dapat didustakan salah satunya adlah selesainya

penulisan skripsi dimana yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Pendidikan Teknik

Informatika Dan Komputer Ftik Iain Bukittinggi Terhadap Pembelajaran Daring

Semester Genap 2020/2021”, tepat pada waktunya yang telah ditetapkan Allah

SWT.

Shalawat dan salam kepada Nabi besar baginda Muhammad Rasulullah

SAW, yang telah berhasil membawa ummatnya ke zaman yang berilmu

pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini. Penulisan skripsi ini merupakan

salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan, Strata Satu pada

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer di Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Penulis menyadari, skripsi ini tidak mungkin selesai dengan baik tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang setukus-tulusnya kepada :

1. Rektor dan Wakil Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

iii

Bukittinggi dan jajarannya yang telah memberikan fasilitas dan

pelayanannya untuk kepentingan perkuliahan dari awal hingga akhir

penulis menyelesaikan studi.

2. Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK), Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer (PTIK) di IAIN Bukittinggi yang telah memberikan fasilitas

dan pelayanan untuk kepentingan perkuliahan dari awal hingga penulis

menyelesaikan studi.

3. Bapak Sarwo Derta, S.S, S.Kom, M.Kom selaku dosen Penasehat

Akademik (PA) yang telah membantu penulis dan memberikan

kelancaran dalam proses penyelesaian pendidikan penulis di IAIN

Bukittinggi.

4. Bapak Dr. Supriadi, S.Ag.,M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan arahan dan nasehat-nasehat sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan / karyawati Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bukittinggi yang telah membekali penulis dengan

berbagai ilmu pengetahuan dan memberikan fasilitas untuk

mendukung kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepala pustaka beserta Staff di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Bukittinggi yang telah menyediakan referensi untuk penyelesaian

skripsi ini.

7. Ayah dan Amak tercinta beserta keluarga besar, yang selalu

iv

mendoakan, menyayangi sepenuh hati, tanpa ingin dibalas budi, dan

memberikan nasehat dan motivasi kepada penulis.

8. Teman–teman seperjuangan PTIK 17, terutama kelas PTIK A, yang

telah banyak membantu, yang sama- sama berjuang dari awal kuliah

sampai akhir. Terima kasih banyak yang tulus untuk teman-teman

semua.

Semoga kebaikan dibalas oleh Allah SWT dengan diberikan pahala

yang berlipat ganda, Aamiin yaa Rabba’Alamin. Penulis menyadari bahwa

dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga

skripsi ini bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain khususnya kepada

segenap pembaca. Aamiin

Bukittinggi, Juli 2021

Penulis

Yulpida Sari

Nim : 2517009

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .. . ............................................. ............................................ i

KATA PENGANTAR ............................... . ............................................. .. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

E. Tujuan penelitian............................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

G. Penjelasan Judul ................................................................................ 8

BAB II PEMBAHASAN

A. Persepsi ............................................................................................. 9

B. Pembelajaran Daring ......................................................................... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 18

B. Metode Penelitian ............................................................................. 18

C. Populasi dan Sampel penelitian ......................................................... 18

D. Variabel Penelitian ............................................................................ 19

vi

E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 19

F. Prosedur Penelitian............................................................................ 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 40

B. Pembahasan ..................................................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 74

B. Saran .. .............................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 75

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hak asasi manusia, pendidikan adalah

kegiatan membudayakan manusia muda atau usaha sengaja untuk

mendewasakan manusia muda untuk bertanggung jawab dan memiliki

kemampuan tertentu untuk hidup berbudaya sesuai standar yang diterima

oleh masyarakat[1].Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

guna untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pengertian

pendidikan menurut Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam Al-

Qur’an dijelaskan dalil tentang keutamaan menuntut ilmu, menunjukkan

bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat manusia[2].

Sebagaimana dalam firman Allah dalam surat Al-Mujadalah ayat 11

sebagai berikut.

2

Artinya:

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah

kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Berdasarkan ayat di atas dijelaskan bahwa orang yang beriman dan

memiliki ilmu pengetahuan yang luas akan dihormati oleh orang lain

diberi kepercayaan untuk mengendalikan atau mengelola apa saja yang

terjadi didalam kehidupan. Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan

lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu

pengetahuan. Orang yang beriman tetapi tidak berilmu dikatakan orang

3

yang lemah karena keimanan seseorang tidak didasari ilmu pengetahuan

tidak akan kuat[3].

Di penghujung tahun 2019, dunia dikejutkan dengan pandemi yang

begitu buruk, sebuah wabah penyakit yang dikenal dengan Coronavirus

atau Covid-19, wabah ini berasal dari kota Wuhan yang merupakan

ibukota provinsi Hubai dan menjadi kota terpadat di China bagian tengah.

Covid-19 ini sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia,

tepatnya tanggal 2 Maret 2020, diketahui 12776 kasus dan 939 kematian

telah dilaporkan terjadi di 34 provinsi di Indonesia pada tanggal 8 Mei

2020. Menurut Kementrian Kesehatan Covid-19 merupakan keluarga

besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia,

gejala orang terinfeksi Covid-19 berupa demam tinggi, batuk kering, sesak

nafas, dan sakit tenggorokan. Seseorang dapat terinfeksi Covid-19 ini

menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung dan mulut saat batuk

atau bersin, droplet tersebut jatuh pada benda sekitarnya, kemudian jika

ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan

droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung, mulut, maka

orang itu dapat terinfeksi Covid-19, atau bisa saja seseorang terinfeksi

Covid-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah

sebabnya mengapa WHO memberi peringatan agar jaga jarak lebih satu

meter dari orang yang terkena virus Corona[4].

Konsep islam telah lama mengatur berkenaan suatu wabah

penyakit Sebagaimana anjuran Nabi Muhammad untuk menjauhi dari

4

orang yang penyakit menular, diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari

hadits Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda:

“Hindarilah orang yang terkena lepra seperti halnya kalian menghindari

singa”

Dari hadits tersebut dianjurkan untuk menjauhi orang yang sakit lepra,

sama halnya dengan orang yang terkena virus corona, agar tidak tertular

lebih baik jaga jarak dan tetap di rumah.Untuk mengantisipasi dan

memutus rantai penyebaran Covid-19 pemerintah menetapkan sebuah

kebijakan yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seluruh

aktivitas dirumahkan, belajar di rumah, bekerja di rumah, ibadah di rumah

dan tempat-tempat wisata ditutup. Kebijakan ini tentu saja memberikan

dampak terhadap sektor ekonomi, sosial masyarakat, karena adanya

penutupan beberapa akses jalan dalam waktu tertentu, selain itu pada

sektor pendidikan juga berdampak negatif, karena proses belajar

dilaksanakan di rumah [5].

Dilansir dari website resmi Kemendikbud menjelaskan bahwa

berdasarkan surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

36962/MPK.A/HK 2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang pembelajaran

secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan

penyebaran Coronavirus Disease[6]. Pemerintah mengganti proses

pembelajaran di sekolah dialihkan di rumah. Dan di Institut Agama Islam

Negeri Bukittinggi juga menerapkan pembelajaran daring berdasarkan

surat edaran Nomor: 697/03/2020 tentang perubahan atas surat edaran

5

direktur Jenderal pendidikan islam nomor 657/03/2020 tentang upaya

pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan perguruan tinggi agama

islam, maka dosen dan mahasiswa diperintahkan untuk melaksanakan

tugas secara WFH/ Work From Home (bekerja dari rumah)[7].

Banyak persepsi masyarakat yang didapat oleh pemerintah tentang

bekerja dari rumah, baik itu positif maupun negatif, tidak hanya

pemerintah saja yang mendapatkan persepsi. Dosen dan mahasiswa juga

mempunyai persepsi terhadap pembelajaran daring (dalam jaringan), pada

hakikatnya persepsi dalam kamus Webster yaitu kemampuan untuk

merasakan, memahami jiwa dari obyek-obyek kualitas melalui pemaknaan

rasa, kesadaran, perbandingan sebagai bagian dari proses kehidupan dari

pandangan orang pada titik tertentu dan lingkungan. Dalam proses belajar

mengajar yang dirasakan oleh dosen adalah kurang efektif dalam

penyampaian materi pembelajaran yang bersifat praktikum, yang mana

pembelajarannya biasa dilakukan di laboratorium dan lapangan, selain itu

proses pembelajaran tidak hanya terbatas kepada penyampaian materi

tetapi kepada proses pendidikan secara keseluruhan yang didalamnya

termasuk pembentukan karakter dan pribadi peserta didik melalui nilai dan

norma yang ada, bagi dosen yang mengajar banyak kelas tentu akan

membuat repot dalam pemakaian aplikasi dan penyimpanan memory yang

banyak. Sama halnya persepsi yang diberikan oleh mahasiswa,

berdasarkan hasil wawancara penulis dengan mahasiswa, mahasiswa

mengatakan bahwa merasakan ketidak efektifan selama pembelajaran

6

daring, sulitnya memahami materi yang diberikan dosen, kendala pada

jaringan yang susah dan biaya yang harus disediakan karena pembelajaran

daring[8].

Pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem

pembelajaran secara online yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka,

tetapi melalui aplikasi - aplikasi pembelajaran seperti aplikasi Zoom,

Classroom, Schoology, dan aplikasi WhatsApp. Pembelajaran daring

merupakan pembelajaran jarak jauh yang tidak memerlukan ruang kelas

cukup dengan aplikasi dan internet untuk berkomunikasi mahasiswa dan

dosen [9]. Adapun tujuan dari pembelajaran daring adalah untuk

memenuhi standar pendidikan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi

menggunakan internet, perangkat komputer dan gadget yang saling

terhubung antara mahasiswa dan dosen, sehingga pemanfaatan teknologi

informasi tersebut proses belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik.

Dengan kemajuan Teknologi Informasi pendidikan terlaksana kapanpun

dan dimanapun tanpa dibatasi ruang dan waktu[10]. Pemanfaatan

teknologi informasi dapat membantu proses pembelajaran walaupun di

tengah pademi Covid-19 akan tetapi pemanfaatan teknologi informasi

sebagai media penyampaian materi pembelajaran praktikum akan kurang

efektif dan efisien karena interaksi antara mahasiswa dan dosen terbatas,

sehingga pembelajaran yang biasa langsung dipraktekkan di laboratorium

dan lapangan dilakukan secara mandiri di rumah. Dosen akan sulit

mengontrol mahasiswa dalam mempraktekkan materi yang sudah

7

disampaikan sehingga dosen hanya memberi materi lewat tutorial dan

mengirimnya ke aplikasi pembelajaran[11].

Selama pembelajaran daring mahasiswa dituntut secara mandiri,

selain materi yang diberikan dosen, mahasiswa juga berusaha untuk

memahami tutorial-tutorial yang ada di YouTube dan media sosial

lainnya.Melihat keadaan tersebut, timbul pemikiran penulis untuk

melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Mahasiswa dan Dosen

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi

terhadap Pembelajaran Daring Semester Genap 2020/2021”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di

atas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Ketidak stabilan koneksi internet yang membuat mahasiswa

sulit memahami materi yang diberikan dosen

2. Pembelajaran yang tidak bisa dilakukan secara tatap muka

3. Kurang efektifnya dosen dalam penyampaian pembelajaran

praktikum

4. Kesulitan mahasiswa dalam memahami pembelajaran yang

bersifat praktek

8

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang penulis dapat, maka penulis

membatasi masalah yang akan dibahas adalah penulis ingin melihat

persepsi mahasiswa dan dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada

prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer angkatan 2018

semester genap tahun ajaran 2020/2021 di Institut Agama Islam Negeri

Bukittinggi.

D. Rumusan Masalah

Merujuk pada batasan masalah, maka masalah yang akan diteliti

adalah: “bagaimana persepsi mahasiswa dan dosen angkatan 2018 PTIK

FTIK di IAIN Bukittinggi terhadap pembelajaran daring semester genap

tahun ajaran 2020/ 2021”.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa dan

dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi terhadap

pembelajaran daring semester genap tahun ajaran 2020/2021.

F. Manfaat Penelitian

hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk:

9

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Fakultas

Tarbiyah Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

(PTIK) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

2. Memberikan masukan yang berarti dan bermanfaat bagi pihak kampus

dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan.

3. Sebagai referensi dan perbandingan dalam penelitian dimasa yang

akan datang.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dosen mengetahui kesulitan yang

dialami mahasiswa selama pembelajaran daring agar lebih efektif lagi

dalam penyampaian materi pembelajaran praktikum selama

pembelajaran daring.

5. Hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan lagi

hasil belajar.

G. Penjelasan Judul

Untuk mempermudah penjelasan judul ini, maka penulis

menjelaskan beberapa dari kata penting:

a. Persepsi

Dalam kamus Webster yaitu kegiatan merasakan atau kemampuan

untuk merasakan, memahami jiwa dari obyek-obyek kualitas melalui

pemaknaan rasa, kesadaran, perbandingan[9]. Menurut William

Ittelson persepsi adalah sebagai bagian dari proses kehidupan yang

dimiliki oleh setiap orang, dari pandangan orang pada titik

tertentu[12].

10

b. Belajar daring

Merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan secara online

yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui aplikasi-

aplikasi pembelajaran seperti Classroom, Zoom, Google Meet,

WhatsApp dan aplikasi pembelajaran lainnya.Pembelajaran daring

menuntut mahasiswa untuk mandiri, dengan mencari materi lewat

internet jika kurang memahami dengan materi yang telah diberikan

oleh dosen [13].

11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Persepsi

a. Pengertian persepsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Persepsi

adalah tanggapan langsung terhadap sesuatu. Proses seseorang

menilai dan mengetahui melalui pancaindranya.Dalam kamus

Webster yaitu kegiatan merasakan atau kemampuan untuk

merasakan, memahami jiwa dari obyek-obyek kualitas melalui

pemaknaan rasa, kesadaran, perbandingan[9]. Kata persepsi

dalam bahasa Inggris adalah perception yang artinya adalah

pengertian, tanggapan dalam memahami atau menanggapi.

Menurut William Ittelson persepsi adalah sebagian dari proses

kehidupan yang dimiliki oleh setiap orang, dari pandangan

orang pada titik tertentu[14].

Menurut Stephen P. Robbins mengartikan persepsi adalah

A process by which individuals organize and interpret their

sensory impressions in order to give meaning to their

environment. Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh

individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan atau

menginterpretasikan kesan-kesan indera mereka agar

memberikan makna bagi lingkungan mereka.Dan menurut Mc

12

Shane dan Von Glinow berpendapat bahwa persepsi adalah

proses penerimaan informasi dan pemahaman tentang

lingkungan, termasuk penetapan informasi untuk membentuk

pengkategorian dan penafsirannya[15].

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

persepsi adalah proses kehidupan seseorang dalam

menanggapi, menilai, merasakan, menafsirkan, memahami dan

memberikan reaksi terhadap segala sesuatu yang ada di

sekitarnya melalui panca indra seperti pikirannya, perasaannya,

penglihatannya serta pengalaman-pengalaman yang pernah

dihadapinya.

b. Instrumen persepsi

Instrumen persepsi adalah alat atau media yang diperlukan

manusia untuk berpersepsi dan berpengetahuan dalam aktivitas

untuk mencapai suatu pengetahuan, wawasan yang

menyakinkan dalam berbagai macam persoalan, beberapa alat

indra yang digunakan manusia seperti alat indra pikiran,

perasaan dan hatinya. Alat indra inilah yang digunakan

manusia untuk menilai, menanggapi dan memahami apa yang

terjadi dalam dirinya dan disekitarnya, alat indra yang dimakud

adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan

peraba. Kemudian dengan pikiran dan akal seseorang dapat

dengan mudah mengambil suatu pengetahuan, pemahaman,

13

penganalisaan, perbandingan, penyimpulan dan mengambil

hikmah yang telah diterima oleh hati dan pikirannya[16].

c. Proses persepsi

Proses persepsi terjadi ketika seseorang melihat,

mendengar, merasakan, suatu objek baik itu yang berasal dari

dirinya sendiri ataupun berasal dari luar dirinya. Alex Sobur

mengatakan bahwa dari segi psikologi, tingkah laku seseorang

merupakan fungsi dari cara dia memandang, oleh karena itu

untuk mengubah tingkah laku seseorang, harus dimulai dari

mengubah persepsinya, sedangkan proses persepsi terbagi atas

berikut ini :

1. Proses seleksi adalah proses penyaringan oleh indera

terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya

dapat banyak atau sedikit. Proses dalam persepsi

pertama adalah menerima rangsangan atau objek dari

berbagai sumber, berupa penglihatan, pendengaran,

penciuman, merasakan, kemudian dari rangsangan

tersebutlah dapat menanggapi dan menyimpulkan

sesuatu, seperti di perguruan tinggi yang saat ini sedang

melakukan pembelajaran daring, dosen dan mahasiswa

bisa menanggapi bagaimana pembelajaran daring

tersebut.

14

2. Proses interpretasi adalah proses mengorganisasi

sehingga mempunyai arti bagi seseorang, dalam proses

interpretasi ini banyak hal yang mempengaruhi

individu, misalnya pengalaman, masa lalu, sistem nilai

yang dianut, motivasi, kecerdasan. Pada proses ini

invidu mengorganisasi atau menyusun objek yang

masuk. Dalam proses ini ada 3 bentuk dimensi yaitu

pengelompokan, bentuk timbul dan latar, dan

kemantapan persepsi.

3. Proses penafsiran, setelah objek diterima dan diatur,

selanjutnya individu menafsirkan data tersebut dengan

berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi

setelah data itu ditafsirkan. Persepsi pada pokoknya

memberikan arti pada berbagai data dan informasi yang

diterima.

4. Proses pengecekan. Pada tahap ini individu kembali

mengecek apakah penafsiran yang dilakukan benar atau

salah. Proses ini dapat terjadi sepanjang waktu, jika

persepsi itu benar maka persepsi itu akan bertahan dan

jika persepsi itu salah maka ia akan berubah dan diubah

sendiri oleh individu.

5. Proses reaksi, merupakan proses terakhir dari persepsi

adalah beraksi terhadap objek yang diterima. Reaksi

15

seseorang bisa dalam bentuk tersembunyi atau nyata.

Reaksi tersembunyi bisa berupa sikap atau pendapat,

sedangkan nyata yaitu bisa berupa tindakan atau

perilaku sehubung dengan persepsi tersebut.

Seseorang dalam persepsi sangat dipengaruhi oleh

perhatiannya, perhatian berfungsi sebagai pengarah

terhadap rangsangan-rangsangan atau objek yang

masuk ke dalam diri individu[16].

d. Syarat terjadinya persepsi

Menurut Sunaryo syarat-syarat terjadinya persepsi sebagai

berikut:

1. Adanya objek yang dipersepsi

2. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama

sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.

3. Adanya panca indra yaitu alat untuk menerima stimulus

4. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke

otak yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Menurut Hapsari menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi

oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Faktor dari karakteristik pribadi atau pemersepsi seperti:

sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan pengharapan

(ekspektasi).

16

2. Faktor situasional seperti: waktu, keadaan atau tempat

kerja, keadaan sosial.

3. Faktor dalam target seperti: hal-hal yang baru, gerakan,

bunyi, suara, ukuran, latar belakang, kedekatan, dan

kesamaan[8].

2. Pembelajaran Daring

a. Pembelajaran

Pembelajaran menurut Diaz Carlos merupakan akumulasi

dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning).

Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni

kepada penumbuhan aktivitas peserta didik laki-laki dan

perempuan. Konsep tersebut sebagai suatu sistem, sehingga

dalam sistem pembelajaran ini terdapat komponen-komponen

yang meliputi: siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan,

fasilitas dan prosedur, serta alat atau media yang harus

dipersiapkan. Dengan kata lain, pembelajaran sebagai suatu

sistem yang bertujuan, perlu direncanakan oleh guru

berdasarkan kurikulum yang berlaku (Sugiyar).

Tujuan pembelajaran merupakan pencapaian kompetensi

dasar. Dalam istilah KTSP sebagai indikator pencapaian

kompetensi dasar yang ditandai perubahan perilaku yang dapat

diukur mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan.

17

Pertimbangan dalam mengembangkan tujuan pembelajaran

adalah sebagai berikut:

1. Tuntunan kompetensi yang dapat dicermati melalui kata

kerja yang yang digunakan dalam kompetensi dasar.

2. Karakteristik mata pelajaran, siswa dan sekolah.

3. Potensi dan kebutuhan siswa, masyarakat dan

lingkungan/daerah[12].

b. Pembelajaran daring

Pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem

pembelajaran secara online yang dilakukan tanpa melakukan

tatap muka, tetapi melalui aplikasi-aplikasi pembelajaran

seperti aplikasi Zoom, Classroom, Schoology, dan aplikasi

WhatsApp[9]. Menurut Wilbur Schramm (1981) pembelajaran

daring dari segi penggunaan media komunikasi dan perannya

dalam memperluas kesempatan belajar dan dalam menyebarkan

keahlian mengajar. Mengatakan bahwa pembelajaran daring

merupakan media komunikasi untuk memperluas kesempatan

belajar di luar ruang kelas dan kampus, sehingga dimungkinkan

terjadinya patungan keahlian mengajar secara lebih luas

dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pendidik dan

sekolah manapun. Jadi pembelajaran daring memungkinkan

orang-orang yang ingin belajar untuk belajar di mana saja

18

mereka berada, tanpa memandang umur, pekerjaan, atau jarak

dari pusat belajar[5].

Menurut Herliandry pembelajaran daring merupakan

pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio,

gambar, komunikasi teks, perangkat lunak dan dengan

dukungan jaringan internet.Menurut Dohmen, pembelajaran

daring merupakan bentuk belajar mandiri yang terorganisasi

secara sistematik, di mana bimbingan kepada siswa penyajian

bahan belajar, keyakinan dan supervisi terhadap keberhasilan

siswa, diselenggarakan oleh satu tim pengajar yang masing-

masing mempunyai tanggung jawab tertentu. Hal ini

dimungkinkan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan

media yang menjangkau jarak jauh .Dalam pengertian lain

pembelajaran daring merupakan proses pendidikan yang bagian

penting pengajarannya disampaikan oleh seseorang yang

berada di tempat terpisah dan pada waktu yang mungkin

berbeda dengan tempat dan waktu si pelajar[17].

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring merupakan

pembelajaran yang menggunakan video, audio, gambar,

komunikasi teks, yang dikirim melalui aplikasi-aplikasi

pembelajaran seperti Zoom, Classroom, Schoology yang

dilakukan dengan jarak jauh dimanapun kapanpun tanpa

dibatasi oleh ruang dan waktu.Tujuan pembelajaran daring

19

adalah untuk mempersiapkan peserta didik yang siap bersaing

di era digital, memenuhi standar pendidikan dengan

pemanfaatan Teknologi Informasi menggunakan internet, dan

untuk proses belajar mengajar yang aman di tengah wabah

Covid-19.

Karakteristik pembelajaran daring adalah:

1. Terpisahnya pendidik dan peserta didik

2. Penggunaan media teknis: cetak, audio, video, atau

komputer untuk menyatukan pendidik dan peserta didik dan

membawa isi pendidikan.

3. Penggunaan aplikasi pembelajaran seperti: Classroom,

Schoology, WhatsApp, YouTube, Zoom, Google Meet dan

aplikasi-aplikasi pembelajaran lainnya.

4. Pembelajaran yang dapat dilakukan dimanapun dan

kapanpun tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Kekurangan pembelajaran daring adalah:Sulitnya dosen

mengontrol mana saja mahasiswa yang serius mengikuti

pembelajaran dan mana yang tidak, pembelajaran daring lebih

banyak bersifat teoritis dan minim praktik karena tidak

dimungkinkan adanya interaksi langsung dengan peserta didik,

kurang efektif dalam penyampaian materi, jaringan yang susah

atau keterbatasan akses internet, kurangnya interaksi antara

pendidik dan peserta didik, pemahaman terhadap materi. Dan

20

kelebihan pembelajaran daring: dapat diakses dengan mudah,

waktu belajar fleksibel, wawasan yang luas[15].

Untuk menjadikan pembelajaran daring berjalan sukses

maka kuncinya adalah efektivitas, berdasarkan studi yang

dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat tiga hal

yang dapat memberikan efek terkait pembelajaran secara

daring yaitu:

1) Teknologi, secara khusus pengaturan jaringan harus

memungkinkan untuk terjadinya pertukaran sinkronisasi

dan asinkronisasi, siswa harus memiliki akses yang mudah

misalnya melalui akses jarak jauh dan jaringan seharusnya

membutuhkan waktu minimal untuk pertukaran dokumen.

2) Karakteristik pendidik, pendidik memainkan peran sentral

dalam efektivitas pembelajaran secara daring, bukan sebuah

teknologi yang penting tetapi penerapan instruksional

teknologi dari pendidik yang menentukan efek pada

pembelajaran, peserta didik yang hadir dalam kelas dengan

instruktur yang memiliki sifat positif terhadap perindustrian

suatu pembelajaran dan memahami akan sebuah teknologi

akan cenderung menghasilkan suatu pembelajaran yang

positif.

3) Karakteristik peserta didik, Leidner berpendapat bahwa

peserta didik yang tidak memiliki keterampilan dasar dan

21

disiplin diri yang tinggi dapat melakukan pembelajaran

yang lebih baik dengan metode yang disampaikan secara

konvensional, sedangkan peserta didik yang cerdas

memiliki disiplin serta kepercayaan diri yang tinggi akan

mampu untuk melakukan pembelajaran dengan metode

daring.

B. Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh:

1. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang terdapat pada jurnal “Persepsi Guru terhadap Pembelajaran

Daring di Sekolah Dasar Negeri 013 Kumantan” yang dilakukan

oleh Sonia Anggianita, Yusnira, dan Muhammad Syahrul Rizal,

hasil penelitiannya adalah pembelajaran daring terdapat ragam

dampak dan kendala baik bagi guru maupun bagi peserta didik.

Persepsi guru mengenai dampak yang dirasa pada peserta didik

adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai,

pembelajaran kurang efektif, terbebani oleh biaya internet, dan

jaringan yang susah. Dapat disimpulkan bahwa persepsi guru

terhadap pembelajaran daring berdampak tidak baik.

2. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang terdapat pada jurnal “ Persepsi Dosen FKIP tentang

Perkuliahan Daring sebagai Sarana Pembelajaran di Masa Covid-

22

19” yang dilakukan oleh Anim dan Khairunnisa, hasil

penelitiannya adalah respon dosen selama pembelajaran daring

secara keseluruhan memberikan respon dan saran yang negatif.

3. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang terdapat pada jurnal “ Persepsi Mahasiswa Calon Guru

Sekolah Dasar dalam Menanggapi Perkuliahan secara Daring

selama masa Covid-19” yang dilakukan oleh Alisa Nikmah

Rahmatih dan Asri Fauzi, hasil penelitiannya adalah persepsi

mahasiswa calon guru sekolah dasar dalam menanggapi

pembelajaran secara daring kurang efektif karena kurang interaksi,

sering terjadi miskomunikasi antar mahasiswa karena jarak

berjauhan, kurang memahami materi yang diberikan dosen.

4. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang terdapat pada jurnal “ Persepsi Mahasiswa PAUD terhadap

Kuliah Online di Masa Pandemi Covid-19” yang dilakukan

Kindergarten, hasil penelitiannya adalah persepsi mahasiswa lebih

memilih pembelajaran tatap muka daripada pembelajaran daring,

hal ini disebabkan mahasiswa kurang memahami dengan

penjelasan materi yang diberikan dosen serta jaringan yang kurang

stabil dan biaya kuota yang akan disediakan.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis pada penelitian adalah persepsi mahasiswa terhadap

pembelajaran daring, dosen kurang efektif dalam menjelaskan materi

23

pembelajaran yang bersifat praktikum, mahasiswa kurang memahami

materi, dan kesulitan terhadap sinyal yang sering hilang serta biaya

untuk kuota internet.

D. Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono, “ kerangka berpikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting.

Mengenai judul penelitian “ Persepsi dosen dan Mahasiswa angkatan

2018 Pendidikan Teknik Informatika FTIK IAIN Bukittinggi terhadap

Pembelajaran Daring Semester Genap 2020/2021”, penelitian ini akan

mendapatkan jawaban persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran

daring selama pembelajaran daring melalui angket yang akan dijawab

atau diisi oleh responden nantinya, yaitu Mahasiswa angkatan 2018

dan dosen PTIK FTIK IAIN Bukittinggi semester genap tahun ajaran

2020/2021[18].

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni terhadap

mahasiswa angkatan 2018 dan dosen pada program studi Pendidikan

Teknik Informatika FTIK IAIN Bukittinggi yang saat ini melaksanakan

pembelajaran daring. Pemilihan tempat penelitian dilakukan atas

pertimbangan sebagaimana telah penulis uraikan dilatar belakang masalah.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang merupakan

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data. Penelitian ini penelitian deskriptif yang

bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan terukur pada

keseluruhan objek penelitian mengenai persepsi mahasiswa angkatan 2018

dan dosen PTIK FTIK IAIN Bukittinggi terhadap pembelajaran daring

semester genap tahun ajaran 2020/2021. Menurut Kriyantono metode

penelitian deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang

menggambarkan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan

dengan sistematis dan terukur. Penelitian secara deskriptif mampu

menggambarkan suatu fenomena pada populasi tertentu [19].

25

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dari sumber data

dalam penyelesaian penelitian ini, terlebih dahulu

mengemukakan definisi populasi. Menurut Nursalam populasi

penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan. Kriyantono mengatakan bahwa populasi adalah

keseluruhan objek yang akan diteliti, populasi bisa berupa orang,

organisasi dan beberapa media massa termasuk di dalamnya [20].

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2018

dan dosen program studi Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Bukittinggi yang saat ini melaksanakan pembelajaran daring.

Tabel 1.1 Populasi Penelitian mahasiswa

No Kelas Populasi

1 PTIK A18 28

2 PTIK B18 32

Jumlah 60

26

Tabel 1.2 Populasi Penelitian dosen

No dosen ptik ftik Populasi

1 Yang masih aktif 55

2. Sampel

Bagian dari unit analisis yang dianggap dapat mewakili populasi

disebut sampel. Sedangkan cara untuk menentukan besaran

sampel dikenal dengan teknik sampling. Sampel merupakan

bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu

yang akan diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang

dipandang dengan mewakili populasi untuk dijadikan data

informasi dalam suatu penelitian dilapangan[9]. Dalam

menentukan jumlah atau ukuran sampel dari populasi penulis

menggunakan rumus riduwan yaitu:

𝑁 𝑛 =

1 + (𝑁𝑥𝑒2)

Keterangan:

n = Jumlah elemen/anggota sampel

N = Jumlah elemen /anggota populasi

e = Error level (tingkat kesalahan)

Catatan: umumnya digunakan 1% atau 0,01 % 5% atau 0,05%

dan 10% atau 0,1% ( dapat dipilih oleh peneliti).

27

Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh sampel sebagai

berikut:

n =60

1 + (60𝑥0,12)= 37,5

Penulis menggunakan toleransi kesalahan 10% atau 0,1

maka didapatkan sampel sebesar 37,5 dan dibulatkan menjadi 38

orang mahasiswa. Untuk menentukan sampel pada masing-

masing kelas dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:

sampel subkelas =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎+ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Tabel 1.3 Jumlah Sampel Penelitian untuk mahasiswa

No Kelas Banyak mahasiswa Ukuran sampel

1 PTIKA18 28 19

2 PTIKB18 32 19

Jumlah 60 37,5 = 38

Tabel 1.4 Jumlah Sampel Penelitian untuk dosen

No Banyak

Dosen

ptik

Yang mengajar

Di semester genap kelas

PTIKA 18 dan PTIKB 18

Ukuran

sampel

1 55 15 15

D. Variabel Penelitian

28

Variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik

dalam suatu penelitian. Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi,

karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif, maka

tidak ada terdapat variabel terikat dan variabel bebas. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini akan dideskripsikan sebagai hasil

penelitian, adapun variabel dalam penelitian ini adalah :Variabel persepsi

Mahasiswa dan Dosen PTIK FTIK IAIN Bukittinggi terhadap

pembelajaran daring semester genap tahun ajaran 2020/2021.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan atau

ditempuh oleh peneliti. Untuk memperoleh data dalam menguji hipotesis

penelitian. Data mempunyai kedudukan penting karena merupakan

penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat uji

hipotesis. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang

dibagikan kepada sampel atau responden secara bertahap. Kriyantono

mengatakan kuesioner adalah kumpulan daftar pertanyaan yang akan

dijawab atau diisi responden dimana jawaban sudah disediakan oleh

peneliti sendiri. Responden cukup menjawab

sangat setuju (ss)

setuju (s)

tidak setuju (ts)

sangat tidak setuju (sts)

dengan memberikan tanda (x) pada setiap butir pertanyaan. [20].

29

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis,

sehingga mudah diolah. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan

dalam mengumpulkan data adalah skala psikologi, yaitu persepsi Dosen

dan Mahasiswa angkatan 2018 PTIK FTIK IAIN Bukittinggi terhadap

pembelajaran daring semester genap tahun ajaran 2020/2021.

F. Alat/ Instrumen Pengumpulan Data

1. Angket

Angket adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan

pernyataan- pernyataan yang disertai jawabannya.Angket yang

digunakan adalah skala likert adalah suatu series (butir soal) dimana

responden hanya memberi persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap

butir soal tersebut[21].

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang

kata-katanya dapat berupa:

30

Tabel 1.5 Skala Likert

No. Jawaban mahasiswa Skor untuk jawaban

Pertanyaan

1 Sangat Setuju 1

2 Setuju 2

3 Ragu-Ragu 3

4 Tidak Setuju 4

5 Sangat Setuju 5

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian[22].

Langkah-langkah menyusun angket:

a. Menentukan tujuan mengadakan pengisian angket yaitu untuk

mendapatkan skor persepsi dosen dan mahasiswa tentang

pembelajaran daring dalam pembelajaran

b. Mencari beberapa pertanyaan atau pernyataan angket uji coba

yang akan diberikan responden

31

c. Menyusun dan membuat butir-butir angket uji coba pertanyaan

atau pernyataan persepsi dosen dan mahasiswa tentang

pembelajaran daring

Tabel 1.6 Kuesioner Penelitian untuk mahasiswa

No. Pernyataan

Jawaban

SS S RR

TS

STS

1.

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

sangat membantu dalam

menggantikan pembelajaran

secara konvensional di masa

pandemic Covid-19?

2

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

mampu meningkatkan

pengetahuan anda tentang

materi yang diajarkan dosen?

3

Menurut pendapat anda

apakah Ketidakstabilan

koneksi internet yang

membuat anda terganggu

dalam mendownload materi

yang diberikan dosen?

4

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

membuat rasa grogi anda saat

tampil makalah hilang?

5

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

membantu anda memahami

penjelasan dari teman ketika

presentasi?

32

6

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

mampu menambah

konsentrasi saat proses belajar

mengajar berlangsung?

7

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

menyediakan materi dengan

baik sehingga mudah

dimengerti?

8

Menurut pendapat anda

apakah pelaksanaan

pembelajaran daring dapat

mengakses proses belajar

mengajar dimanapun anda

berada?

9

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

mampu meningkatkan

pengetahuan anda tentang

pembelajaran yang bersifat

praktikum?

10

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

memudahkan anda dalam

mengirim tugas tepat waktu?

11

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

membutuhkan biaya yang

banyak untuk membeli kuota?

12

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

memperluas pengetahuan

anda karena memanfaatkan

internet untuk mencari

informasi tentang

pembelajaran?

33

13

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

materi lebih mudah dipahami

daripada pembelajaran tatap

muka?

14

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

meningkatkan interaksi antara

dosen dan mahasiswa menjadi

terjalin dengan baik?

15

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

meningkatkan hasil belajar

anda?

16

Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

mampu membuat anda

berdiskusi dengan teman di

media social mengenai

pembelajaran dengan baik?

Tabel 1.7 Kuesioner Penelitian untuk Dosen

N

o. Pernyataan

Jawaban

S

S S

R

R

T

S

S

T

S

1.

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

sangatmembantudalammenggantikanpem

belajaransecarakonvensional dimasa

pandemic Covid-19?

2

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring memudahkan

Bapak/Ibu dalam menjelaskan materi?

3

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

Ketidakstabilan koneksi internet yang

membuat anda terganggu dalam

mengirim materi kepada mahasiswa?

34

4

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring mampu menambah

konsentrasi saat proses belajar mengajar

berlangsung?

5

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring memudahkan untuk

menilai sikap mahasiswa saat proses

belajar mengajar berlangsung?

6

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring bisa menyediakan

materi dengan baik sehingga mudah

dimengerti oleh mahasiswa?

7

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring dapat mengakses

proses belajar mengajar dimanapun

Bapak/Ibu berada?

8

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pelaksanaan pembelajaran daring lebih

efektif daripada pembelajaran tatap muka

langsung?

9

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring aman untuk

kesehatan mata karena mengajar di

depan layar komputer, handphone,

gadget, dan tablet?

1

0

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring menyulitkan

Bapak/Ibu dalam memeriksa tugas

mahasiswa?

1

1

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring mampu

meningkatkan pengetahuan mahasiswa

tentang pembelajaran yang bersifat

praktikum?

1

2

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring meningkatkan

35

interaksi antara dosen dan mahasiswa

menjadi terjalin dengan baik?

1

3

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring meningkatkan hasil

belajar mahasiswa?

1

4

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring mampu

menghilangkan rasa bosan mahasiswa

saat Bapak/Ibu menjelaskan materi?

1

5

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring mampu

memberikan pengalaman mengajar bagi

mahasiswa untuk masa yang akan

dating?

1

6

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring membuat rasa grogi

mahasiswa saat tampil makalah hilang?s

2. Analisis butir angket

Langkah – langkah dalam menganalisis butir angket yaitu setelah

angket selesai disusun supaya diperoleh hasil yang valid dan dapat

dipercaya, maka instrumen angket tersebut diberikan kepada pihak

responden , maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas:

a. Uji validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk

menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam

suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali menyatakan bahwa

uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner.Menurut riduwan mengatakan bahwa jika

36

instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga

instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang

diukur.

Nilai validasitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi

produk – moment memakai angka kasar (raw score) rumusnya

adalah:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2 } {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Skor item

Y = Skor Total

N = Banyak Subjek (tersti)

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟 √𝑛 − 2

√(1 − 𝑟2)

t = Nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil r tabel

n = jumlah responden

Distribusi (Tabel t) ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)

Kaidah keputusan:

jika t hitung >r tabel berarti valid, sebaliknya

37

jika t hitung <r tabel berarti tidak valid[23].

Hasil uji validitas diperoleh pada tabel berikut ini :

Tabel 1.8 Hasil Uji Validitas Kuesioner Persepsi Terhadap

Pembelajaran Daring Mahasiswa

No Butir

Angket

R hitung R Tabel Keterangan

1 0.758 0.422 Valid

2 0.639 0.422 Valid

3 0.524 0.422 Valid

4 0.531 0.422 Valid

5 0.649 0.422 Valid

6 0.712 0.422 Valid

7 0.749 0.422 Valid

8 0.560 0.422 Valid

9 0.428 0.422 Valid

10 0.195 0.422 Tidak Valid

11 0.765 0.422 Valid

12 0.643 0.422 Valid

13 0.459 0.422 Valid

14 0.434 0.422 Valid

15 0.590 0.422 Valid

16 0.070 0.422 Tidak Valid

Dari table diatas terdapat hasil uji coba angket persepsi

mahasiswa terhadap pembelajaran daring dari 16 butir pernyataan

setelah divalidasi diperoleh 14 butir pernyataan yang valid dengan

menggunakan r tabel 0,422.

b. Uji reliabilitas

38

Reliabilitas suatu alat ukur dimaksudkan sebagai suatu

alat yang memberikan hasil yang tetap sama (relative sama)

jika pengukurannya diberikan pada subjek yang sama

meskipun dilakukan oleh orang, waktu tempat yang berbeda.

Reliabilitas angket ini ditentukan dengan rumus Alpha:

r11 = Nilai Reliabilitas

k = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚

St = Variasi total

∑ 𝑠𝑡: = Jumlah variasi butir angket

Sarwono (2015) mengatakan analisis statistik deskriptif

berfungsi untuk memudahkan dalam memberikan gambaran

tentang responden berdasarkan karakteristik seperti jenis

kelamin, usia, semester. [22].

G. Prosedur Penelitian

Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahapan

yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Merancang pertanyaan kuesioner

b. Membuat kisi-kisi kuesioner

c. Menyusun kuesioner berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat

d. Memvalidasi angket pada validator

e. Melakukan uji coba instrumen dan uji validitas serta reliabilitas

instrumen.

39

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti membagikan kuesioner kepada para dosen dan

mahasiswa yang menjadi sample, kemudian peneliti menjelaskan cara

mengisi angket kepada responden.

3. Tahap Akhir

Pada tahap ini yang dilakukan oleh penulis adalah mengolah data dan

menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh sesuai dengan teknis

yang analisis yang digunakan.

H. Teknik Analisis Data

Menurut sugiyono Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan

dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk

mendapatkan gambaran yang sebenarnya, setelah itu dibandingkan

dengan teori. Berikut adalah langkah-langkah dalam pengolahan data

penelitian ini yaitu:

a. Mentabulasi data, kemudian menghitung frekuensi masing-masing

dari jawaban yang diberikan responden

40

b. Mengklasifikasikan skor kedalam kategori untuk melihat tingkat

pencapaian responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TCR = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100%

c. Menghitung hasil persentase dari setiap indikator dengan rumus:

P = 𝐹

𝑛 𝑥 100%

Keterangan:

P = Persentase Indikator

F = Skor yang diperoleh

n = Jumlah sampel

100% = Angka tetapan untuk persentase

Pengkategorian pencapaian responden mengacu skala nilai sebagai

berikut: [24].

Tabel 1.10. Skala Nilai Persepsi

SkorPenilaian Kriteria

76 – 100 SangatBaik

51 – 75 Baik

50 Ragu-ragu

26 – 49 Sedang

1 – 25 Rendah

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Deskripsi data persepsi mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Bukittinggi terhadap pembelajaran daring semester genap tahun ajaran 2020/2021.

Data yang diperoleh dideskripsikan berupa distribusi frekuensi masing-masing

pernyataan, serta histogram dan tingkat pencapaian responden dari setiap variabel.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut ini :

a. Jawaban Kuesioner Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran

Daring

Persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring diperoleh dari hasil

penyebaran angket. Dari 38 orang responden dapat dikemukakan frekuensi dan

persentase dari masing - masing jawaban kuesioner hasil penelitian seperti

Tabel 7 berikut ini.

Tabel 2.1. Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 1

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

42

1. Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

sangat membantu

dalam menggantikan

pembelajaran secara

konvensional di

masa pandemic

Covid-19?

5

13.

2

9

23.7

0

0

1

5

39.

5

9

23.7

Berdasarkan tabel 2.1 diperoleh jawaban sangat setuju sebanyak 13.2%

disimpulkan sebagai kriteria rendah, kemudian responden yang menjawab setuju

sebanyak 23.7% disimpulkan sebagai kriteria rendah, responden yang menjawab

tidak setuju adalah 39.5% dengan kriteria sedang, dan responden yang menjawab

sangat tidak setuju adalah 23.7% dengan kriteria rendah. Jadi dapat disimpulkan

pada tabel 4.1 responden tidak setuju dengan pernyataan pembelajaran daring

membantu dalam menentukan pembelajaran secara konvensional dimasa pandemi

Covid-19.

Tabel 2.2 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 2

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

2

Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

mampu

meningkatkan

pengetahuan anda

tentang materi yang

diajarkan dosen?

5

13.

2

2

0

52.6

0 0

1

2

31.

6

1

2.6

43

Berdasarkan tabel 2.2 diperoleh jawaban sangat setuju adalah 13.2 %

dengan kriteria rendah, responden yang menjawab setuju adalah 52.6% dengan

kriteria penilaian baik, responden yang menjawab tidak setuju adalah 31.6%

dengan kriteria sedang dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah

2.6% dengan kriteria sedang. Dapat disimpulkan bahwa tabel 4.2 responden

banyak tidak setuju dengan pernyataan bahwa pembelajaran daring mampu

meningkatkan pengetahuan anda tentang materi yang diajarkan dosen.

Tabel 2.3 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 3

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

3

Menurut pendapat

anda apakah

Ketidakstabilan

koneksi internet yang

membuat anda

terganggu dalam

mendownload materi

yang diberikan dosen?

2

5.3

2

5.3

0

0

10

26.3

2

4

63.2

Menurut tabel 2.3 diatas responden yang menjawab sangat setuju 5.3%

dengan kriteria rendah, responden yang menjawab setuju 5.3% kriterianya

rendah, responden yang menjawab tidak setuju 26.3% kriterianya sedang, dan

yang sangat tidak setuju responden menjawab 63.2% dengan kriteria baik, dapat

simpulkan pernyataan tentang ketidakstabilan koneksi internet yang membuat

44

anda terganggu dalam mendownload materi yang diberikan dosen responden

banyak menjawab setuju.

Tabel 2.4 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 4

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

4

Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

membuat rasa grogi

anda saat tampil

makalah hilang?

4

10.5

11

28.9

0 0

18

47.4

5

13.2

Berdasarkan tabel 2.4 responden yang menjawab sangat setuju adalah

10.5% dengan kriteria rendah, responden yang menjawab setuju adalah 28.9

dengan kriteria sedang, yang menjawab tidak setuju adalah 47.4% dengan kriteria

sedang dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah 13.2% dengan

kriteria rendah, dari tabel ini disimpulkan bahwa dari pernyataan pembelajaran

daring membuat rasa grogi anda saat tampil makalah hilang responden banyak

menjawab tidak setuju.

Tabel 2.5 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 5

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

45

5

Menurut pendapat

Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

membantu anda

memahami penjelasan

dari teman ketika

presentasi?

4

10.5

23

60.

5

0 0

9

23.

7

2

5.3

Berdasarkan tabel 2.5 diatas dapat disimpulkan bahwa responden banyak

menjawab setuju dengan pernyataan bahwa pembelajaran daring membantu anda

memahami penjelasan dari teman ketika presentasi dengan hasil jawaban

terbanyak adalah 60.5%

Tabel 2.6 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 6

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

6

Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

mampu menambah

konsentrasi saat

proses belajar

mengajar berlangsung

5

13.

2

25

65.8

0 0

7

18.

4

1

2.6

Berdasarkan tabel 2.6 diatas responden yang menjawab sangat setuju

adalah 13.2 % dengan kriteria rendah, kemudian responden yang menjawab setuju

adalah 65.8% sebagai baik, responden yang menjawab tidak setuju adalah 18.4%

sebagai rendah dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah 2.6%

46

dengan kriteria rendah. Jadi dari pernyataan pembelajaran daring mampu

menambah konsentrasi saat proses belajar mengajar berlangsung baik.

Tabel 2.7 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 7

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

7

Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

menyediakan materi

dengan baik sehingga

mudah dimengerti?

2

5.3

6

15.8

1

9

50

0 0

11

28.9

Berdasarkan tabel 2.7 responden yang menjawab sangat setuju adalah

5.3% sebagai rendah, responden yang menjawab setuju adalah 15.8% sebagai

rendah, kemudian responden yang menjawab ragu-ragu adalah 50% dengan

kriteria ragu dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah 28.9%

sebagai rendah. Jadi dari pernyataan pembelajaran daring menyediakan materi

dengan baik sehingga mudah dimengerti responden banyak menjawab ragu-ragu

47

. Tabel 2.8 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 8

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

8 Menurut pendapat

anda apakah

pelaksanaan

pembelajaran daring

dapat mengakses

proses belajar

mengajar dimanapun

anda berada?

2

5.3

6

15.

8

19

50

0 0

1

1

28.

9

Berdasarkan tabel 2.8 responden yang menjawab sangat setuju adalah

5.3% sebagai rendah, kemudian responden yang menjawab setuju adalah 15.8%

sebagai rendah, responden yang menjawab ragu-ragu adalah 50% sebagai ragu

dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah 28.9%. dari tabel

tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak responden yang ragu dengan

pernyataan bahwa pembelajaran daring dapat mengakses proses belajar mengajar

dimanapun anda berada dengan jumlah responden 50%.

2.9 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 9

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

9 Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

mampu meningkatkan

pengetahuan anda

tentang pembelajaran

2

2.6

6

15.

8

0 0

15

39.

5

16

42.

1

48

yang bersifat

praktikum?

Berdasarkan tabel 2.9 responden yang menjawab sangat setuju 2.6%

dengan kriteria rendah, responden yang menjawab setuju adalah 15.8% sebagai

rendah, responden yang menjawab tidak setuju adalah 39.5% dengan kriteria

sedang dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah 42.1% dengan

kriteria sedang, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran daring

mampu meningkatkan pengetahuan anda tentang pembelajaran yang bersifat

praktikum sangat tidak setuju dengan jumlah responden 42.1%.

2.10 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 10

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

10 Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

membutuhkan biaya

yang banyak untuk

membeli kuota?

26

68.

4

3

7.9 0 0

9

23.

7

0

0

Berdasarkan tabel 2.10 responden sangat setuju 68.4% sebagai sangat

baik, responden menjawab 7.9 % sebagai rendah, responden yang menjawab tidak

setuju adalah 23.7% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah

0%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran daring

49

membutuhkan biaya yang banyak untuk membeli kuota dengan jumlah responden

68.4%.

2.11 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 11

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

11 Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

memperluas

pengetahuan anda

karena

memanfaatkan

internet untuk

mencari informasi

tentang

pembelajaran

2

5.3

9

23.

7 0 0

23

60.

5

4

10

5

Berdasarkan tabel diatas responden yang menjawab sangat setuju adalah

5.3% dengan kriteria rendah, kemudian yang menjawab setuju adalah 23.7%

sebagai rendah, responden yang menjawab tidak setuju adalah 60.5% sebagai

baik dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah 10.5% sebagai

rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran daring

memperluas pengetahuan anda karena memanfaatkan internet untuk mencari

informasi tentang pembelajaran tidak setuju paling banyak dengan jumlah

responden 60.5%.

50

2.12 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 12

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

ST

S

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

12 Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran daring

materi lebih mudah

dipahami daripada

pembelajaran tatap

muka?

14

36.

8

17

44.

7 0 0

4

10.

5

3

7.

9

Berdasarkan tabel 2.12 responden yang menjawab sangat setuju adalah

36.8% dengan kriteria sedang, kemudian responden yang menjawab setuju adalah

44.7% dengan kriteria sedang, responden yang menjawab tidak setuju adalah

10.5% dengan kriteria rendah dan responden yang menjawab sangat tidak setuju

adalah 7.9%. dapat disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran daring materi

lebih mudah dipahami daripada pembelajaran tatap muka adalah setuju.

2.13 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 13

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

13 Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran

8

21.

1

23

60.5 0 0

5

13.

2

2

5.3

51

daring

meningkatkan

interaksi antara

dosen dan

mahasiswa

menjadi terjalin

dengan baik?

Berdasarkan tabel diatas responden yang menjawab sangat setuju adalah

21.1% sebagai renda, responden yang menjawab setuju adalah 60.5% sebagai

baik, kemudian responden yang menjawab tidak setuju adalah 13.2 % sebagai

rendah dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah 5.3%. dapat

disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran daring meningkatkan interaksi

antara dosen dan mahasiswa menjadi terjalin dengan baik responden banyak

memilih setuju dengan jumlah responden 60.5%.

2.14Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi 14

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

1

4

Menurut pendapat

anda apakah

pembelajaran

daring

meningkatkan

hasil belajar

anda?

2

5.3

16

42.1 0 0

18

47.

4

2

5.

3

52

Berdasarkan tabel 2.14 pernyataan tentang pembelajaran daring

meningkatkan hasil belajar banyak responden menjawab tidak setuju dengan

jumlah 47.4% dengan kriteria sedang.

Gambaran distribusi frekuensi persepsi mahasiswa dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Persepsi Mahasiswa

Berdasarkan tabel 3 dijelaskan bahwa paling banyak persepsi mahasiswa

terbanyak adalah baik yaitu 32 orang (84,2%) terhadap pembelajaran daring

semester genap tahun ajaran 2020/2021 pada mahasiswa Pendidikan Teknik

Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri Bukittinggi. Penyebaran skor berdasarkan distribusi frekuensi dapat

dilihat pada histogram berikut :

TCR (%) Kategori F %

76 – 100 SangatBaik 2 5.3

51 – 75 Baik 32 84.2

50 Ragu 2 5,3

26 – 49 Sedang 2 5.2

1 – 25 Rendah 0 0.00

Σ 38 100

53

Gambar2 : Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Mahasiswa (X)

Untuk mengetahui rata-rata tingkat pencapaian responden (TCR) skor

variabel mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi dengan

mempergunakan rumus persentase, diperoleh hasil sebagai berikut :

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑇𝐶𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥100%

= 1304

14𝑥4𝑥38𝑥100%

= 1304

2128𝑥100%

= 61,27%

Berdasarkan persentase tingkat pencapaian responden yang diuraikan di

atas, maka diperoleh persentase sebesar 61,27% dengan kategori persepsi

mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi terhadap pembelajaran

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat Baik Baik Ragu Sedang Rendah

76 – 100 51 – 75 50 26 – 49 1 – 25

5.3

84.2

5.3 5.20

Persepsi Mahasiswa Tentang pembelajaran DARING

54

daring semester genap tahun ajaran 2020/2021 adalah baik. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring berada

pada kategori baik.

b. Jawaban Kuesioner Persepsi Dosen Terhadap Pembelajaran Daring

Persepsi dosen terhadap pembelajaran daring diperoleh dari hasil

penyebaran angket. Dari 38 orang responden dapat dikemukakan frekuensi dan

persentase dari masing-masing jawaban kuesioner hasil penelitian seperti Tabel 7

berikut ini.

Tabel 3.1. Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajaran Daring 1

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

1. Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

sangat membantu dalam

menggantikan

pembelajaran secara

konvensional dimasa

pandemic Covid-19?

2 13,

3 7

46,

7 0 0 3 20 3

2

0

Berdasarkan tabel 3.1 diataas jumlah responde yang menjawab sangat

setuju adalah 13,3% dengan kriteria rendah, kemudian yang menjawab setuju

adalah 46.7% dengan kriteria sedang, responden dengan jawaban tidak setuju

55

adalah 20% dengan kategori rendah dan responden yang menjawab sangat tidak

setuju adalah 20%, jadi pernyataan tentang pembelajaran daring sangat membantu

dalam menggantikan pembelajaran secara konvensional dimasa pandemic Covid-

19 resonden setuju.

Tabel 3.2. Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 2

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

2. Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

memudahkan Bapak/Ibu

dalam menjelaskan

materi?

0 0 7 46.7 0 0 1 6.7 0 0

Berdasarkan tabel 3.2 responden setuju dengan pernyataan pembelajaran

daring memudahkan Bapak/Ibu dalam menjelaskan materi dengan jumlah

responden 46.7%

Tabel 3.3. Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 3

56

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

3. Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

Ketidakstabilan koneksi

internet yang membuat

anda terganggu dalam

mengirim materi kepada

mahasiswa?

0 0 2 13.3 0 0 2 13.

3 11

73.

3

Berdasarkan tabel diatas responden yang menjawab sanat setuju adalah

0%, kemudian responden yang menjawab setuju adalah 13.3 dengan kriteria

rendah, responden yag menjawab tidak setuju 13.3% dengan kriteria rendah dan

responden yang menjawab 73.3% dengan kriteria sangat baik. Dapat disimpulkan

bahwa responden setuju dengan pernyataan Ketidakstabilan koneksi internet yang

membuat anda terganggu dalam mengirim materi kepada mahasiswa.

Tabel 3.4. Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 4

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

4. Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

mampu menambah

11 73.

3 3 20 0 0 0 1

67.

3

57

konsentrasi saat proses

belajar mengajar

berlangsung?

Berdasarkan tabel 3.4 diatas responden yang menjawab setuju adalah

73.3% dengan kriteria sangat baik, responden yang menjawab tiddak setuju 20%

dengan kriteria rendah, responden yang menjawab tidak setuju adalah 0% dan

responden yang menjawab sangat tida setuju adalah 63.3% dengan kriteria sangat

baik. maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran daring mampu

menambah konsentrasi saat proses belajar mengajar berlangsung responden

setuju.

Tabel 3.5 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 5

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

5 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

mampu menambah

konsentrasi saat proses

belajar mengajar

berlangsung?

9 60 3 20 3 20 0 0

Berdasarkan tabel 3.5 diatas responden menjawab sangat setuju dengan

jawaban 60% kriteria baik, responden yang menjawab setuju adalah 20% kriteria

rendah, responde yang menjawab tidak setuju adalah 20% dan yang menjawab

tidak setuju adalah 05. Dapat disimpulkan bahwa responden sangat setuju dengan

58

pernyataan pembelajaran daring mampu menambah konsentrasi saat proses

belajar mengajar berlangsung ,

Tabel 3.6 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 6

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

6 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring bisa

menyediakan materi

dengan baik sehingga

mudah dimengerti oleh

mahasiswa?

8 53.

3 5

33.

3 0 0 2

13.

3 0 0

Berdasarkan tabel 3.6 diatas menyatakan bahwa responden menjawab

sangat setuju dengan jumlahnya adalah 53.3 dengan kriteria baik, responden yang

menjawab setuju adalah 33.3 dengan kriteria rendah, responden yang menjawab

tidak setuju adalah 13.3 dengan kriteria rendah dan menjawab sangat tidak setuju

adalah 0%. Jadi pernyataan tentang pembelajaran daring bisa menyediakan

materi dengan baik sehingga mudah dimengerti oleh mahasiswa responden sangat

setuju.

Tabel 3.7 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring

59

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

7 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring dapat

mengakses proses belajar

mengajar dimanapun

Bapak/Ibu berada?

3 20 8 53.

3 0 0 2

13.

3 2 13.3

Berdasarkan tabel 3.7 diatas responden menjawab sangat setuju adalah

20% dengan kriteria rendah, responden yang menjawab setuju adalah 53.3%

sebagai baik kemudian responden yang menjawab tidak setuju 13.3% dengan

kriteria rendah dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah 13.3%

dengan keiteria rendah. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran

daring dapat mengakses proses belajar mengajar dimanapun Bapak/Ibu berada

responden setuju dengan jumlah 53.3%.

Tabel 3.8 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 8

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

8 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pelaksanaan

pembelajaran daring

lebih efektif daripada

11 73.

3 4

26.

7 0 0 0 0 0 0

60

pembelajaran tatap muka

langsung?

Berdasarkan tabel 3.8 dapat disimpulkan bahwa pernyataan pelaksanaan

pembelajaran daring lebih efektif daripada pembelajaran tatap muka langsung

responden sangat setuju dengan jawaban adalah 73`3%.

Tabel 3.9 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 9

N

o Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

9 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring aman

untuk kesehatan mata

karena mengajar di depan

layar komputer, handphone,

gadget, dan tablet?

9 60 3 20 0 0 1 6.7 2 13.

3

Berdasarkan tabel 3.9 diatas responden sangat setuju 60% dengan kriteria

penilaian adalah baik, responden yang menjawab setuju adalah 20% dengan

kriteria rendah, responden yang menjawab tidak setuju 6.7% sebagai rendah dan

sangat tidak setuju responden menjawab 13.3 sebagai rendah. Maka pernyataan

dari pembelajaran daring aman untuk kesehatan mata karena mengajar di depan

layar komputer, handphone, gadget, dan tablet responden sangat setuju dengan

jumlah responden 60%`

61

Tabel 3.10 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 10

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

10 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

menyulitkan Bapak/Ibu

dalam memeriksa tugas

mahasiswa?

4 26.

7 0 0 0 0 6

4

0 5

33.

3

Berdasarkan tabel 3.10 responden sangat setuju adalah 26.7% sebagai

sedang, responden setuju adalah 0% kemudian tidak setuju 40% dan yang

menjawab sangat tidak setuju adalah 33.3% dengan kriteria sedang. Maka dapat

disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran daring menyulitkan Bapak/Ibu

dalam memeriksa tugas mahasiswa responden tidak setuju.

Tabel 3.11 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 11

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

62

11 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

mampu meningkatkan

pengetahuan mahasiswa

tentang pembelajaran

yang bersifat praktikum?

1

1 73.3 4 26.7 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel diatas responden sangat setuju adalah 73.3% sebagai baik,

jumlah responden setuju adalah 26.7 sebagai sedang, maka dapat disimpulkan

bahwa sangat setuju dengan pernyataan pembelajaran daring mampu

meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pembelajaran yang bersifat

praktikum.

Tabel 3.12 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 12

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

ST

S

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

12 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

meningkatkan

interaksi antara dosen

dan mahasiswa

menjadi terjalin

dengan baik?

5 33.

3 10

66.

7 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel 3.12 diatas responden yang menjawab sangat setuju

adalah 33.3% sebagai sedang, responden yang menjawab setuju 66.7% dengan

63

kriteria penilaian baik , kemudian responden yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju adalah 0%, maka dapat disimpulkn bahwa pembelajaran daring

meningkatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa menjadi terjalin dengan baik

dengan jumlah responden 66.7%.

Tabel 3.13 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 13

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

13 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran

daring

meningkatkan

hasil belajar

mahasiswa?

4 26.

7 10 66.7 0 0 1 6.7 0 0

Berdasarkan tabel 3.13 diatas responden yang menjawab sangat setuju

adalah 26.7% dengan kriteria sedang, kemudian setuju jumlah respondennya

adalah 66.7% sebagai baik, dan tidak setuju dengan jumlah responden 6.7%

sebagai rendah dan sangat tidak setuju responden 0%, maka dapat disimpulkan

bahwa pernyataan pembelajaran daring meningkatkan hasil belajar mahasiswa

responden banyak yang setuju.

Tabel 3.14 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 14

No Pernyataan Jawaban

64

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

14 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

mampu

menghilangkan rasa

bosan mahasiswa saat

Bapak/Ibu

menjelaskan materi?

7 46.

7 6 40 0 0 2

13.

3 0 0

Berdasarkan tabel 4.14 diatas responden yang menjawab sangat setuju

adalah 46.7% sebagai sedang, kemudian yang menjawab setuju adalah 40%

dengan kriteria sedang, yang menjawab tidak setuju 13.3% dengan kriteria

rendah, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan pembelajaran daring mampu

menghilangkan rasa bosan mahasiswa saat Bapak/Ibu menjelaskan materi dan

responden sangat setuju dengan jumlah sangat setuju 46.7%.

Tabel 3.15 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajran Daring 15

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

RR

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

15 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

mampu memberikan

pengalaman mengajar bagi

mahasiswa untuk masa

yang akan datang

8 53.

3 3 20 0 0 4

26.

7 0 0

65

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pernyataan Menurut

pendapat Bapak/Ibu apakah pembelajaran daring mampu memberikan

pengalaman mengajar bagi mahasiswa untuk masa yang akan datang sangat setuju

dengan jumlah 53.3% dengan kriteria baik.

Tabel 3.16 Jawaban Kuesioner Item Pernyataan Persepsi Dosen Tentang

Pembelajaran Daring 16

No Pernyataan

Jawaban

SS

S

TS

STS

f

%

f

%

f

%

f

%

f

%

16 Menurut pendapat

Bapak/Ibu apakah

pembelajaran daring

membuat rasa grogi

mahasiswa saat

tampil makalah

hilang?

0 0 2 13.3 0 0 11 73.

3 2

13.

3

Berdasarkan tabel 3.16 diatas bahwa sangat setuju responden menjawab

0% kemudian responden menjawab setuju 13.3% dengan kriteria rendah,

responden yang menjawab tidak setuju adalah 73.3% dengan kriteria sedang dan

yang menjawab sangat tidak setuju adalah 13.3% dengan kriteria rendah, maka

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring membuat rasa grogi mahasiswa

saat tampil makalah hilang responden banyak menjawab tidak setuju dengan

jumlah responden 73.3%.

Gambaran distribusi frekuensi persepsi mahasiswa dapat dilihat pada table

4.1 berikut ini :

66

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Persepsi Dosen

TCR (%) Kategori F %

76 – 100 SangatBaik 7 46.7

51 – 75 Baik 8 53.3

50 Ragu 0 0

26 – 49 Sedang 0 0

1 – 25 Rendah 0 0.00

Σ 15 100

Berdasarkan tabel 4.1 dijelaskan bahwa paling banyak persepsi dosen

terbanyak adalah baik yaitu 8 orang (53,3%) terhadap pembelajaran daring di

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi. Penyebaran skor berdasarkan

distribusi frekuensi dapat dilihat pada histogram berikut :

Gambar3 : Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Dosen

46.7

53.3

0 0 0

SANGATBAIK BAIK RAGU SEDANG RENDAH

76 – 100 51 – 75 50 26 – 49 1 – 25

Persepsi Mahasiswa Tentang pembelajaran DARING

67

Untuk mengetahui rata-rata tingkat pencapaian responden (TCR) skor

variabel persepsi dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi dengan

mempergunakan rumus persentase, diperoleh hasil sebagai berikut :

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑇𝐶𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥100%

= 729

16𝑥4𝑥15𝑥100%

= 729

960𝑥100%

= 75,94%

Berdasarkan persentase tingkat pencapaian responden yang diuraikan di

atas, maka diperoleh persentase sebesar 75,94% dengan kategori persepsi

mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi terhadap pembelajaran

daring semester genap tahun ajaran 2020/2021 adalah baik. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa persepsi dosen terhadap pembelajaran daring berada pada

kategori sangat baik.

B. Pembahasan

1. Persepsi Mahasiswa Tentang Pembelajaran Daring

Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi mahasiswa Pendidikan

Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi terhadap pembelajaran daring

68

terbanyak berada pada kategori baik. Hal ini ditunjukan dari nilai Tingkat

Capaian Responden (TCR) yaitu 61,27% berada pada rentang 51%-75%.

Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Maulana[25], tentang Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring pada

Mata Kuliah Praktik di Pendidikan vokasi didapatkan hasil bahwa persepsi

mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah praktik bersifat

positif, dengan rincian aspek belajar mengajar sebesar 66,4%, aspek

kapabilitas (kemampuan dosen) sebesar 74,6%, dan aspek sarana dan

prasarana sebesar 72,7%. Hasil persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran

daring juga dilakukan oleh Ratnawati[5] tentang Persepsi Mahasiswa

Terhadap Pembelajaran Daring pada Mata kuliah Praktik Aplikasi Teknologi

Informasi didapatkan hasil bahwa nilai persepsi mahasiswa terhadap

perkuliahan praktikum dengan daring di Universitas Teknologi Yogyakarta

bernilai positif dengan tingkat persepsi 80%.

Berbeda dengan penelitian Ningsih[26] tentang Persepsi Mahasiswa

Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 diperoleh

mayoritas mahasiswa yaitu 93,5% lebih menyukai pembelajaran secara offline

di kelas tatap muka dibandingkan pembelajaran daring dan juga penelitian

Prasetio[27] tentang Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada

Mata Kuliah Akuntansi Di Era New Normal diperoleh rata-rata persentase

aspek soft skill masuk kategori rendah yaitu sebesar 46,6%. Sehingga

pembelajaran tatap muka sangat diperlukan dalam mata kuliah akuntansi yang

69

membutuhkan pendampingan dan penjelasan materi kuliah secara langsung

dari dosen.

Perkuliahan online atau yang biasa disebut daring merupakan salah

satu bentuk pemanfaatan internet yang dapat meningkatkan peran mahasiswa

dalam proses pembelajaran. Peningkatan peran dan keaktifan mahasiswa

dalam penggunaan berbagai media dan teknologi demi suksesnya perkuliahan

daring sangatlah dipengaruhi oleh persepsi. Persepsi merupakan proses

penginterpretasian stimulus yang diterima oleh panca indera menjadi suatu

pemahaman. Persepsi ini yang kemudian akan menggerakkan mahasiswa

untuk dapat mengatur dan mengelola dirinya dalam kegiatan perkuliahan

daring. Mahasiswa perlu memiliki keterampilan mengenai cara belajar, proses

berpikir, hingga memotivasi diri untuk mencapai tujuan belajar. Kemampuan

tersebut dikenal dengan istilah Self regulated learning, atau self regulated

online learning (pada perkuliahan daring).[28]

Meskipun pembelajaran daring yang dilaksanakan selama pandemi

Covid-19 tetap dilaksanakan pada semester genap Tahun Akademik

2020/2021 di program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Bukittinggi, namun mahasiswa lebih menyukai pembelajaran secara tatap

muka (offline) di kelas. Mahasiswa menyatakan pembelajaran secara daring

kurang efektif, sehingga mahasiswa kurang memahami penjelasan yang

diberikan dosen. Belum lagi jika mahasiswa yang berasal dari beberapa daerah

terpencil yang sulit untuk memperoleh jaringan internet yang lancar.

70

Jawaban kuesioner diperoleh (28,9%) responden sangat tidak setuju

bahwa pembelajaran online menyediakan materi dengan baik sehingga mudah

dimengerti dan juga (28,9%) responden sangat tidak setuju bahwa pelaksanaan

pembelajaran daring dapat mengakses proses belajar mengajar dimanapun

anda berada. Kendala ini menjadi kendala paling sering ditemui pada

pembelajaran daring. Sesuai dengan hasil penelitian Mulyana menunjukkan

bahwa kendala mengikuti perkuliahan daring muncul oleh karena ketersediaan

kuota akses internet yang tidak selalu ada. Ketersediaan kuota akses internet

ini tidak selaras dengan adanya dukungan keluarga kepada mahasiswa untuk

selalu mengikuti perkuliahan daring. Keterbatasan kuota akses internet

dipengaruhi oleh kesiapan sumberdaya yang dimiliki keluarga untuk para

mahasiswa. Tidak sedikit para mahasiswa yang harus berhemat dalam

penggunaan kuota akses internet. Mereka harus berbagi dengan pemenuhan

kebutuhan sehari-hari yang lainnya. Salah satu penyebab keterbatasan

sumberdaya ini, adalah kondisi yang memaksa orang tuanya atau mahasiswa

yang bersangkutan tidak bekerja saat wabah Covid-19, sehingga tidak

memiliki penghasilan. Sesulit apapun proses pembelajaran daring dan

munculnya beberapa kendala/hambatan pada pelaksanaannya tidak dapat

dipungkiri bahwa pembelajaran daring (online) dan jarak jauh sebagai

kebutuhan untuk menjaga jarak sosial karena pandemi Covid-19.[29]

Keseluruhan mahasiswa yang mengisi kuesioner menyatakan bahwa

100% telah melaksanakan pembelajaran daring di semester semester genap

tahun ajaran 2020/2021. Hal ini memperlihatkan bahwa seluruh dosen dan

71

mahasiswa mengikuti kebijakan dari Pemerintah pada umumnya dan

kebijakan dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Bukittinggi pada khususnya yang menetapkan bahwa selama pandemi

Covid 19, pembelajaran dilakukan secara daring atau online. Surat Edaran

Mendikbud Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tentang “Pembelajaran secara

Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran

CoronaVirus Disease (Covid- 19)” telah dilaksanakan dengan baik oleh dosen

dan mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer.

2. Persepsi Dosen Tentang Pembelajaran Daring

Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi dosen Pendidikan Teknik

Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

Agama Islam Negeri Bukittinggi terhadap pembelajaran daring terbanyak

berada pada kategori sangat baik. Hal ini ditunjukan dari nilai Tingkat

Capaian Responden (TCR) yaitu 75,94% berada pada rentang 76%-100%.

Pada pelaksanaan proses pembelajaran mulai dari memberikan

feedback pada kegiatan belajar mahasiswa hingga kegiatan interaktif di kelas

pembelajaran daring dinyatakan terlaksana dengan sangat baik. Kelancaran

proses pembelajaran secara daring didukung oleh penggunaan metode

pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan oleh dosen. Modul atau

sumber belajar yang diintegrasikan dengan metode pembelajaran yang baik

dapat membuat proses pembelajaran menjadi efektif. Lembar kerja mobile

berbasis isu sosial ilmiah dapat meningkatkan literasi ilmiah biologi peserta

didik. [30]

72

Pada bagian kendala dalam melaksanakan percobaan atau kegiatan

praktikum secara daring diketahui terdapat materi praktikum yang tidak dapat

digantikan baik dari segi peralatannya maupun bahan-bahannya. Kegiatan

praktikum selama pembelajaran daring dimodifikasi dengan membuat praktek

sederhana menggunakan alat dan bahan yang tersedia di rumah dengan tujuan

praktik yang sama. Kegiatan praktikum menggunakan alat dan bahan yang

tersedia di lingkungan sekitar merupakan salah satu alternatif praktikum

laboratorium jarak jauh yang dapat meningkatkan keterampilan praktik

mahasiswa[31]. Secara daring, kegiatan praktikum hanya mengasah

kemampuan motorik halus melalui kegiatan percobaan ilmiah di website

laboratorium virtual. Lebih lanjut kegiatan praktikum secara daring

menggunakan video pembelajaran yang dibuat oleh dosen pengajar maupun

yang tersedia di Youtube. Penelitian Dewi et al [32]menyatakan bahwa

pembelajaran daring dengan platform WhatsApp dan Zoom tidak efektif bagi

mata kuliah yang berbasis praktik dan kuliah lapangan. Pada hasil penelitian

lain dinyatakan bahwa kegiatan praktik dapat terlaksana dengan cukup baik

melalui penggunaan aplikasi Google classroom yang digabungkan dengan

platform lainnya. [33]

Keunggulan pembelajaran daring yang fleksibel, efisien, hemat waktu

dan tenaga, dapat disimak berulang oleh mahasiswa. Salah satu platform

pembelajaran daring yang dapat disimak berulang adalah channel Youtube.

Video blog (Vlog) dengan pendekatan STEM (Science, Technology,

Engineering, and Mathematics) yang unggah pada laman channel Youtube

73

merupakan alternatif pembelajaran daring[34]. Di sisi lain, dosen menjadi

pebelajar kembali untuk membuat media pembelajaran yang kreatif dan

interaktif bagi mahasiswa. Penelitian lain juga menyatakan pembelajaran

secara daring selain dinilai memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi, juga

dapat memberikan manfaat dalam hal memberikan motivasi membuat materi

lebih mudah dipahami, dan membantu meningkatkan kesiapan kuliah [35].

Peluang pembelajaran daring mendatang dapat terlaksana dengan lebih

baik lagi apabila didukung oleh platform yang khusus dengan karakteristik

terjangkau, mudah digunakan, dan stabil. Pembelajaran daring atau

penggunaan learning merupakan salah satu solusi saat terjadi kurangnya

interaksi antara guru dan peserta didik secara tatap muka di kelas [36]. Hasil

penelitian lainnya juga menyatakan bahwa pembelajaran daring secara tatap

muka langsung (synchronous) dan aktivitas online secara asynchronous dapat

meningkatkan interaksi pembelajaran mahasiswa dan dosen pada mata kuliah

fisiologi tumbuh. Pada bagian penelitian yang lain diketahui bahwa saat

sebelum pandemi, hampir sebagian populasi guru dalam penelitian telah rutin

menggunakan internet dan software pembelajaran dalam pembelajarannya di

kelas [37]. Pada bagian akhir ini peneliti ingin memberikan saran agar

penelitian dilanjutkan untuk fokus integrasi beberapa platform pembelajaran

pada mata kuliah tertentu.

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

diperoleh hasil:

1. Persepsi mahasiswa baik terhadap pelaksanaan pembelajaran daring

pada masa pandemi Covid-19. Tetapi persepsi mahasiswa kurang baik

terhadap pembelajaran daring bersifat praktikum

2. Persepsi dosen sangat baik terhadap pelaksanaan pembelajaran daring

pada masa pandemi Covid-19. Tetapi persepsi dosen kurang baik

terhadap pembelajaran yang bersifat praktikum karena kurang efektif

dalam penyampaian materi kepada mahasiswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Kampus.

Bagi pihak kampus, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi

salah satu sumber informasi tentang persepsi mahasiswa terhadap

pembelajaran daring, dimana pelaksanaan daring sudah dilakukan oleh

dosen dan mahasiswa sesuai peraturan perundang-undangan, namun ada

beberapa hal yang membatasi kelancaran pelaksanaan belajar daring

75

seperti keterbatasan kuota internet dan jaringan yang buruk di daerah

tertentu.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya hasil ini dapat dijadikan sebagai salah

satu informasi dan literatur dalam pemilihan variabel penelitian serta

melakukan penelitian lebih lanjut pada lokasi penelitian yang berbeda

dengan sampel yang lebih banyak, sehingga memberikan jawaban yang

lebih bervariatif.

3. Bagi Dosen

Diharapkan bagi dosen agar bisa memberikan perkuliahan daring

dengan berbagai cara yang menarik, sehingga tidak membuat mahasiswa

mengikuti pembelajaran online tidak cepat jenuh dan bosan.

4. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah

satu sumber informasi tentang persepsi mahasiswa tentang prose belajar

yang dilakukan secara daring.

75

DAFTAR PUSTAKA

[1] wiwit putriana Sari and R. Okra, “PERANCANGAN APLIKASI

MOBILE PENYETORAN AYAT UNTUK,” vol. 5, no. 2, pp. 157–167,

2020.

[2] A. Neolaka and G. Amelia, “LANDASAN PENDIDIKAN.” pp. 2–3, 2017.

[3] R. Okra and N. Yulia, “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

DIGITAL IPA DI SMP N 3 KECAMATAN PANGKALAN,” vol. 4, no. 2,

2019.

[4] R. M. Napitupulu, “Dampak pandemi Covid-19 terhadap kepuasan

pembelajaran jarak jauh,” vol. 7, no. 1, pp. 23–33, 2020.

[5] O. I. Handarini and S. S. Wulandari, “Pembelajaran Daring Sebagai Upaya

Study From Home ( SFH ) Selama Pandemi Covid 19 Pembelajaran Daring

Sebagai Upaya Study From Home ( SFH ) … ..,” vol. 8, no. 1, pp. 496–

503, 2020.

[6] A. Cahyani et al., “Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring

di Masa Pandemi Covid-19,” vol. 3, no. 01, pp. 123–140, 2020.

[7] N. R. Yunus and A. Rezki, “Kebijakan Pemberlakuan Lockdown,” vol. 7,

no. 3, pp. 227–238, 2020.

[8] D. Ratnawati and Vivianti, “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran

Daring pada Matakuliah Praktik Aplikasi Teknologi Informasi,” vol. 4, no.

77

2, pp. 110–119, 2020.

[9] S. Anggianita and M. S. Rizal, “Persepsi Guru terhadap Pembelajaran

Daring di Sekolah Dasar Negeri 013 Kumantan,” vol. 1, no. 2, pp. 177–

182.

[10] E. Liza and A. Firdaus, “APLIKASI MOBILE LEARNING SEBAGAI

SARANA PEMBELAJARAN ABAD 21 PADA ERA REVOLUSI

INDUSTRI 4.0,” vol. 5, no. 1, 2020.

[11] R. Mubarok, “MODEL PENGELOLAAN PRAKTIK PENGALAMAN

LAPANGAN Pendahuluan Kemendikbud dorong pembelajaran daring bagi

kampus di wilayah,” vol. 5, no. 2, pp. 147–160, 2020.

[12] A. N. Rahmatih et al., “PERSEPSI MAHASISWA CALON GURU

SEKOLAH DASAR DALAM MENANGGAPI PERKULIAHAN

SECARA DARING SELAMA MASA COVID-19,” vol. 6, pp. 143–153,

2020.

[13] Khaerati, E. Sohriati, and Y. N. Muhajirah, “PERSEPSI DOSEN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

COKROMINOTO PALOPO TERHADAP PEMBELAJRAN DARING,”

no. 1, pp. 37–44, 2021.

[14] A. Harisah and Z. Masiming, “Persepsi manusia terhadap tanda,simbol dan

spasial.”

[15] M. Mulyana, B. H. Rainanto, D. Astrini, and R. Pupitasari, “Persepsi

78

Mahasiswa Atas Penggunaan Aplikasi Perkuliahan Daring Saat Wabah,”

vol. 4, no. 1, pp. 47–56, 2020.

[16] W. Aprison, STUDI TENTANG PRODUKTIVITAS DOSEN. 2018.

[17] Anim and K. Nisa, “PERSEPSI DOSEN FKIP TENTANG

PERKULIAHAN DARING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN

DIMASA COVID-19,” no. September, pp. 9–19, 2020.

[18] I. Gunawan, “METODE PENELITIAN.”

[19] I. S. Muttaqin, TERHADAP KINERJA POLISI LALU LINTAS DAN

MOTIVASI. 2009.

[20] A. Santoso, “PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROGRAM

TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV (Study Deskriptif

Kuantitatif Pada Mahasiswa LPM Pabelan UMS Terhadap Mata Najwa

Periode 18 November 2015 - 15 Maret 2016),” no. November 2015, 2016.

[21] R. Fitri, S. Zakir, S. Derta, and G. Darmawati, “PENGGUNAAN CIPP

MODEL DALAM MENGEVALUASI PELAKSANAAN TAHFIZ

QUR’AN DI PONDOK PESANTREN,” vol. 5, no. 1, 2020.

[22] A. Saputra and D. Kurniadi, “ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA

SISTEM INFORMASI E-CAMPUS DI IAIN BUKITTINGGI

MENGGUNAKAN METODE EUCS,” vol. 7, no. 3, 2019.

[23] Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.” .

79

[24] E. Maiyana, “PEMANFAATAN ANDROID DALAM PERANCANGAN

APLIKASI KUMPULAN DOA,” vol. 1, pp. 54–67, 2018.

[25] H. A. Maulana and M. Hamidi, “Persepsi Mahasiswa terhadap

Pembelajaran Daring pada Mata Kuliah Praktik di Pendidikan Vokasi,”

Equilib. J. Pendidik., vol. 8, no. 2, pp. 224–231, 2020, doi:

10.26618/equilibrium.v8i2.3443.

[26] S. Ningsih, “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada

Masa Pandemi Covid-19,” JINOTEP (Jurnal Inov. dan Teknol.

Pembelajaran) Kaji. dan Ris. Dalam Teknol. Pembelajaran, vol. 7, no. 2,

pp. 124–132, 2020, doi: 10.17977/um031v7i22020p124.

[27] T. Prasetio and R. Hariyani, “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran

Daring Pada Mata Kuliah Akuntansi Di Era New Normal,” J. Perspekt.,

vol. 19, no. 1, pp. 57–63, 2021, doi: 10.31294/jp.v19i1.9687.

[28]T. Priyastuti and S. Suhadi, “Kepuasaan Mahasiswa terhadap Pembelajaran

Daring Selama Pandemi Covid-19,” J. Lang. Heal., vol. 1, no. 2, pp. 49–

56, 2020, doi: 10.37287/jlh.v1i2.383.

[29] N. H. Zhafira, Y. Ertika, and Chairiyaton, “Persepsi Mahasiswa Terhadap

Perkuliahan Daring Sebagai Sarana Pembelajaran Selama Masa Karantina

Covid-19,” J. Bisnis dan Kaji. Strateg. Manaj., vol. 4, pp. 37–45, 2020.

[30]Anugrah et al. Analisis Pembelajaran Daring Dari Persepsi Mahasiswa Dan

Dosen Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Muhammadiyah

Prof. Dr. Hamka 2021.

[31] M.A Rahman., Amarullah, R., & Hidayah, K. Evaluasi Penerapan Model

Pembelajaran E-Learning pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil. Jurnal Borneo Administrator, 16(1), 101–

116.2020https://doi.org/10.24258/jba.v16i1.656

[32] W.A.F Dewi. Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran

Daring di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–

61.2020https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89

[33] A.Sadikin, &A.Hamidah. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19.

Biodik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 6(2), 109–

119.2020https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759

[34] H.M.R Khoir,. Eka Murtinugraha, R., E., & Musalamah, S. Pengembangan

Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Moodle Pada Mata Kuliah

80

Metodologi Penelitian. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil (JPenSil), 9(1), 54–

60.2020https://doi.org/10.21009/jpensil.v9i1.13453

[35] I.W.E Santika. Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Daring. Indonesian

Values and Character Education Journal, 3(1), 8–19. 2020.

[36]E. Nurhayati. Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring

Melalui Media Game Edukasi Quiziz pada Masa Pencegahan Penyebaran

Covid-19. Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian dan Pengembangan

Pendidikan, 7(3), 145-150. 2020.https://doi.org/10.33394/jp.v7i3.2645

[37] M. Maesaroh., Gufron Amirullah, Eka Kartikawati, & Mega Elvianasti.

Pelatihan Pembelajaran Biologi Berbasis ICT bagi Guru Muhammadiyah

DKI Jakarta.2020 Jurnal SOLMA.

https://doi.org/10.22236/solma.v9i2.4897

Lampiran 1. Kuesioner Uji coba Penelitian

Instrumen Persepsi Mahasiswa

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan benar

2. Jawablah pernyataan dibawah ini sesuai pendapat anda dengan

menggunakan tanda () pada empat alternatif jawaban yang telah

disediakan yaitu Sangat Setuju (ST), Setuju (S). Tidak Setuju (TS), Sangat

Tidak Setuju(STS)`

3. Tidak ada jawaban salah atau benar.

No Pernyataan

SS

S

TS

STS

1. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

sangat membantu dalam

menggantikan pembelajaran

secara konvensional di masa

pandemic Covid-19?

2. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

mampu meningkatkan

pengetahuan anda tentang

materi yang diajarkan dosen?

3. Menurut pendapat anda

apakah Ketidakstabilan

koneksi internet yang

membuat anda terganggu

dalam mendownload materi

yang diberikan dosen?

4. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

membuat rasa grogi anda saat

tampil makalah hilang?

5. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

membantu anda memahami

penjelasan dari teman ketika

presentasi?

6. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

mampu menambah

konsentrasi saat proses belajar

mengajar berlangsung?

7. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

menyediakan materi dengan

baik sehingga mudah

dimengerti?

8. Menurut pendapat anda

apakah pelaksanaan

pembelajaran daring dapat

mengakses proses belajar

mengajar dimanapun anda

berada?

9. menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

mampu meningkatkan

pengetahuan anda tentang

pembelajaran yang bersifat

praktikum?

10. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

membutuhkan biaya yang

banyak untuk membeli kuota?

11. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

memperluas pengetahuan anda

karena memanfaatkan internet

untuk mencari informasi

tentang pembelajaran

12. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

materi lebih mudah dipahami

daripada pembelajaran tatap

muka?

13. Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

meningkatkan interaksi antara

dosen dan mahasiswa menjadi

terjalin dengan baik?

14 Menurut pendapat anda

apakah pembelajaran daring

meningkatkan hasil belajar

anda?

Instrumen Persepsi Dosen

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan benar

2. Jawablah pernyataan dibawah ini sesuai pendapat anda dengan

menggunakan tanda () pada empat alternatif jawaban yang telah

disediakan yaitu Sangat Setuju (ST), Setuju (S). Tidak Setuju (TS), Sangat

Tidak Setuju(STS)`

3. Tidak ada jawaban salah atau benar.

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1.

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

sangat membantu dalam

menggantikan pembelajaran

secara konvensional dimasa

pandemic Covid-19?

2 Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

memudahkan Bapak/Ibu

dalam menjelaskan materi?

3

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah Ketidakstabilan

koneksi internet yang

membuat anda terganggu

dalam mengirim materi

kepada mahasiswa?

4

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

mampu menambah

konsentrasi saat proses belajar

mengajar berlangsung?

5

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

memudahkan untuk menilai

sikap mahasiswa saat proses

belajar mengajar

berlangsung?

6

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

bisa menyediakan materi

dengan baik sehingga mudah

dimengerti oleh mahasiswa?

7

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

dapat mengakses proses

belajar mengajar dimanapun

Bapak/Ibu berada?

8

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pelaksanaan

pembelajaran daring lebih

efektif daripada pembelajaran

tatap muka langsung?

9

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

aman untuk kesehatan mata

karena mengajar di depan

layar komputer, handphone,

gadget, dan tablet?

10

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

menyulitkan Bapak/Ibu dalam

memeriksa tugas mahasiswa?

11

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

mampu meningkatkan

pengetahuan mahasiswa

tentang pembelajaran yang

bersifat praktikum?

12

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

meningkatkan interaksi antara

dosen dan mahasiswa menjadi

terjalin dengan baik?

13

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

meningkatkan hasil belajar

mahasiswa?

14

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

mampu menghilangkan rasa

bosan mahasiswa saat

Bapak/Ibu menjelaskan

materi?

15

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

mampu memberikan

pengalaman mengajar bagi

mahasiswa untuk masa yang

akan dating?

16

Menurut pendapat Bapak/Ibu

apakah pembelajaran daring

membuat rasa grogi

mahasiswa saat tampil

makalah hilang?s

Lampiran 1. Tabulasi Uji Coba Kuesioner

No PERSEPSI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3

2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3

3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3

5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

6 3 4 4 3 3 3 4 3 1 4 3 4 3 3 2 4

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3

8 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4

9 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

12 2 3 1 3 2 3 2 3 1 4 1 2 3 3 1 4

13 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3

14 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4

15 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3

16 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3

19 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3

20 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3

21 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4

22 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 22 100.0

Excludeda 0 .0

Total 22 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.884 16

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

PERSEPSI 1 50.5909 31.396 .758 .868

PERSEPSI 2 50.4091 32.825 .639 .874

PERSEPSI 3 50.6818 31.561 .524 .878

PERSEPSI 4 50.5909 32.825 .531 .877

PERSEPSI 5 50.6364 32.147 .649 .872

PERSEPSI 6 50.5000 32.357 .712 .871

PERSEPSI 7 50.5455 31.403 .749 .868

PERSEPSI 8 50.5455 33.212 .560 .876

PERSEPSI 9 51.1364 31.361 .428 .886

PERSEPSI 10 50.5000 35.024 .195 .889

PERSEPSI 11 50.6818 30.227 .765 .866

PERSEPSI 12 50.4545 32.069 .643 .873

PERSEPSI 13 50.7273 34.113 .459 .880

PERSEPSI 14 50.5000 33.405 .434 .881

PERSEPSI 15 50.8182 30.918 .590 .875

PERSEPSI 16 50.6818 36.132 .070 .891

Lampiran 3. Tabulasi Penelitian

No PersepsiMahasiswa

Skor % Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 2 3 1 3 3 3 3 1 4 4 1 3 3 3 37 66.07 Baik

2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 1 2 3 3 33 58.93 Baik

3 3 3 1 2 4 4 3 1 3 2 1 2 3 3 35 62.5 Baik

4 3 3 1 2 3 3 2 1 3 4 1 2 4 3 35 62.5 Baik

5 2 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 35 62.5 Baik

6 4 4 1 2 4 4 3 2 4 2 1 2 1 4 38 67.86 Baik

7 3 4 1 2 3 3 2 2 4 3 1 2 4 2 36 64.29 Baik

8 1 3 1 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 39 69.64 Baik

9 2 2 1 1 2 3 2 2 3 3 1 2 3 3 30 53.57 Baik

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 25 Sedang

11 4 3 1 2 2 2 2 3 4 2 1 4 3 2 35 62.5 Baik

12 4 3 2 1 3 3 4 2 4 2 2 2 3 4 39 69.64 Baik

13 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3 31 55.36 Baik

14 3 3 4 1 3 3 2 1 4 2 2 1 3 3 35 62.5 Baik

15 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 43 76.79 Baik

16 2 3 1 3 3 3 2 1 4 2 1 2 4 4 35 62.5 Baik

17 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 4 25 44.64 Sedang

18 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 38 67.86 Baik

19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 50 Sedang

20 2 3 1 4 3 3 2 4 3 2 1 3 4 4 39 69.64 Baik

21 3 3 1 2 3 3 3 1 4 1 1 3 4 3 35 62.5 Baik

22 3 3 2 2 4 3 3 2 4 2 1 2 3 3 37 66.07 Baik

23 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 1 2 4 4 40 71.43 Baik

24 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 1 1 27 48.21 Sedang

25 1 3 1 1 3 3 3 2 2 2 1 1 4 3 30 53.57 Baik

26 2 3 1 2 3 4 3 2 4 2 1 1 3 4 35 62.5 Baik

27 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 37 66.07 Baik

28 1 2 1 3 1 2 2 2 3 3 1 2 4 2 29 51.79 Baik

29 4 4 1 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 43 76.79 SangatBaik

30 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 1 2 3 3 31 55.36 Baik

31 1 2 2 3 3 3 3 3 4 1 3 2 4 3 37 66.07 Baik

32 2 3 1 2 3 3 2 2 4 3 1 3 4 3 36 64.29 Baik

33 4 4 1 2 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 45 80.36 SangatBaik

34 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 29 51.79 Baik

35 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 36 64.29 Baik

36 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 4 3 34 60.71 Baik

37 1 2 2 4 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 30 53.57 Baik

38 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 33 58.93 Baik

kuesioner persepsi dosen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Skor % KATEGORI

1 4 3 1 3 4 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 2 48 75 baik

2 2 3 2 4 3 3 2 4 2 1 3 3 4 3 2 2 43 67.19 baik

3 2 2 1 4 2 2 1 3 4 2 4 3 3 2 4 1 40 62.5 baik

4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 46 71.88 baik

5 1 3 1 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 41 64.06 baik

6 1 3 2 4 3 2 1 3 4 4 4 3 3 2 2 1 42 65.63 baik

7 3 4 1 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2 54 84.38 sangat baik

8 3 4 1 3 2 4 3 4 4 1 3 3 3 3 2 2 45 70.31 baik

9 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 57 89.06 sangat baik

10 3 4 1 4 4 3 3 4 1 1 4 4 3 4 4 2 49 76.56 sangat baik

11 3 3 1 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 53 82.81 sangat baik

12 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 55 85.94 sangat baik

13 3 4 1 1 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 52 81.25 sangat baik

14 1 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 56 87.5 sangat baik

15 2 3 3 4 4 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 2 48 75 baik

Lampiran 4. HASIL OLAH DATA

PERSEPSI MAHASISWA

ANALISA DESKIRPTIF

Statistics

Skor persepsi

N Valid 38

Missing 0

Mean 34.3158

Median 35.0000

Mode 35.00

Std. Deviation 5.60456

Minimum 14.00

Maximum 45.00

Sum 1304.00

Persepsi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Baik 3 7.9 7.9 7.9

Baik 31 81.6 81.6 89.5

Sedang 3 7.9 7.9 97.4

Rendah 1 2.6 2.6 100.0

Total 38 100.0 100.0

JAWABAN KUESIONER

Persepsi 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 9 23.7 23.7 23.7

Tidak setuju 15 39.5 39.5 63.2

Setuju 9 23.7 23.7 86.8

Sangat setuju 5 13.2 13.2 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 2.6 2.6 2.6

Tidak setuju 12 31.6 31.6 34.2

Setuju 20 52.6 52.6 86.8

Sangat setuju 5 13.2 13.2 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 24 63.2 63.2 63.2

Tidak setuju 10 26.3 26.3 89.5

Setuju 2 5.3 5.3 94.7

Sangat setuju 2 5.3 5.3 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 5 13.2 13.2 13.2

Tidak setuju 18 47.4 47.4 60.5

Setuju 11 28.9 28.9 89.5

Sangat setuju 4 10.5 10.5 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 2 5.3 5.3 5.3

Tidak setuju 9 23.7 23.7 28.9

Setuju 23 60.5 60.5 89.5

Sangat setuju 4 10.5 10.5 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 2.6 2.6 2.6

Tidak setuju 7 18.4 18.4 21.1

Setuju 25 65.8 65.8 86.8

Sangat setuju 5 13.2 13.2 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 2.6 2.6 2.6

Tidak setuju 18 47.4 47.4 50.0

Setuju 17 44.7 44.7 94.7

Sangat setuju 2 5.3 5.3 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 11 28.9 28.9 28.9

Tidak setuju 19 50.0 50.0 78.9

Setuju 6 15.8 15.8 94.7

Sangat setuju 2 5.3 5.3 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat setuju

1 2.6 2.6 2.6

Setuju 6 15.8 15.8 18.4

Tidak Setuju 15 39.5 39.5 57.9

Sangat tidak setuju 16 42.1 42.1 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 6 15.8 15.8 15.8

Tidak setuju 17 44.7 44.7 60.5

Setuju 12 31.6 31.6 92.1

Sangat setuju 3 7.9 7.9 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 26 68.4 68.4 68.4

Tidak setuju 9 23.7 23.7 92.1

Setuju 3 7.9 7.9 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 4 10.5 10.5 10.5

Tidak setuju 23 60.5 60.5 71.1

Setuju 9 23.7 23.7 94.7

Sangat setuju 2 5.3 5.3 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 3 7.9 7.9 7.9

Tidak setuju 4 10.5 10.5 18.4

Setuju 17 44.7 44.7 63.2

Sangat setuju 14 36.8 36.8 100.0

Total 38 100.0 100.0

Persepsi 14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat tidak setuju 2 5.3 5.3 5.3

Tidak setuju 5 13.2 13.2 18.4

Setuju 23 60.5 60.5 78.9

Sangat setuju 8 21.1 21.1 100.0

Total 38 100.0 100.0

PERSEPSI DOSEN

Statistics

SKORDOSEN

N Valid 15

Missing 0

Mean 48.6000

Median 48.0000

Mode 48.00

Std. Deviation 5.69210

Minimum 40.00

Maximum 57.00

Sum 729.00

persepsi dosen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat baik 7 46.7 46.7 46.7

baik 8 53.3 53.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 3 20.0 20.0 20.0

tidak setuju 3 20.0 20.0 40.0

setuju 7 46.7 46.7 86.7

sangat setuju 2 13.3 13.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 1 6.7 6.7 6.7

setuju 7 46.7 46.7 53.3

sangat setuju 7 46.7 46.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

d3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 11 73.3 73.3 73.3

tidak setuju 2 13.3 13.3 86.7

setuju 2 13.3 13.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 6.7 6.7 6.7

setuju 3 20.0 20.0 26.7

sangat setuju 11 73.3 73.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 3 20.0 20.0 20.0

setuju 3 20.0 20.0 40.0

sangat setuju 9 60.0 60.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

d6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 2 13.3 13.3 13.3

setuju 5 33.3 33.3 46.7

sangat setuju 8 53.3 53.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 13.3 13.3 13.3

tidak setuju 2 13.3 13.3 26.7

setuju 8 53.3 53.3 80.0

sangat setuju 3 20.0 20.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

d8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid setuju 4 26.7 26.7 26.7

sangat setuju 11 73.3 73.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 13.3 13.3 13.3

tidak setuju 1 6.7 6.7 20.0

setuju 3 20.0 20.0 40.0

sangat setuju 9 60.0 60.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

d10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 5 33.3 33.3 33.3

tidak setuju 6 40.0 40.0 73.3

sangat setuju 4 26.7 26.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

d11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid setuju 4 26.7 26.7 26.7

sangat setuju 11 73.3 73.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid setuju 10 66.7 66.7 66.7

sangat setuju 5 33.3 33.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 1 6.7 6.7 6.7

setuju 10 66.7 66.7 73.3

sangat setuju 4 26.7 26.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

d14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 2 13.3 13.3 13.3

setuju 6 40.0 40.0 53.3

sangat setuju 7 46.7 46.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

d15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak setuju 4 26.7 26.7 26.7

setuju 3 20.0 20.0 46.7

sangat setuju 8 53.3 53.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

d16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 2 13.3 13.3 13.3

tidak setuju 11 73.3 73.3 86.7

setuju 2 13.3 13.3 100.0

Total 15 100.0 100.0