perencanaan kota komersial pada koridor jalur lintas nasional
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of perencanaan kota komersial pada koridor jalur lintas nasional
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecamatan Lirik merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Indragiri Huluyang sudah mengalami perkembangan
yang masih minim, ini ditandai dengan sedikitnya
pertambahan jumlah penduduk yang ada dari tahun ke
tahun.Adapun luas Kecamatan Lirik pada tahun 2014 adalah
233,60 km2 atau 22.040 Ha,mempunyai 17 desa dengan pusat
pemerintahan berada di desa Lirik Area.
Selain itu perkembangan pembangunan fisik di wilayah
Kota Kabupaten Inhu sendiri telah mengalami perubahan,
Salah satunya di Kecamatan Lirik yang mengalami berbagai
perkembangan terutama pada sektor migas, dan kecamatan
ini memiliki jaringan jalan yang strategis karena berada
pada jalur lintas nasional yang menghubungkan antara
kabupaten pelalawan dan kabupaten Indragiri Hulu.
Maka dari itu dengan adanya penyusunan,pemanfaatan
lahan dan pengembangannya mampu memajukan Kabupaten Inhu
ini bukan hanya dari sektor perekonomiannya, namun
sektor-sektor lainya seperti pendidikan, pemerintahan,
sosial, perdagangan dan jasa, SDA,dan olahraga agar
dapat dikembangkan mutu atau kualitas serta potensi fisik
Studio Perencanaan Kota 4
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
yang dimilikinya dan lebih dikembangkan lagi untuk
kedepannya.
Adanya penyusunan penataan ruang di Kabupaten Inhu
yang menggambarkan mutu komponen penyusunan ruang
sehingga terwujud keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan pemanfaatan ruang yang mengindahkan faktor
daya dukung lingkungan, fungsi lingkungan, lokasi, dan
struktur (keterkaitan jaringan infrastruktur dengan pusat
pemukiman dan jasa).
Perkembangan daerah kawasan perkotaan tepatnya di
Desa japura dan Desa Lirik Area dimulai dengan adanya
pembangunan bandar udara japura sebagai bandar udara yang
di kabupaten inhu, dan dengan adanya potensi Perindustrian
Pertamina Migas. Hal itu menyebabkan timbulnya
perkembangan aktivitas permukiman penduduk saat itu,
walaupun sudah terdapat beberapa masyarakat melayu yang
telah mendiami daerah di sepanjang jalan koridor kawasan
perkotaan di Desa Japura kawasan hunian mereka. Kawasan
perkantoran lebih dominan berkembang di Desa Lirik Area
namun masalah pembangunan kota terhalang karena adanya
kawasan industri Pertamina.
Karakteristik Fisik Koridor jalan Lintas Timur Pola
penggunaan lahan berdasarkan pola bangunan disepanjang
koridor jalan Lintas timur sebagai perdagangan dan jasa dan
juga sebagai kawasan pemukiman. Keberadaan pasar Japura
sebagai tarikan utama penduduk melakukan aktivitas
perdagangan dan jasa, sehingga hampir keseluruhan bangunan di
Studio Perencanaan Kota 5
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
koridor kawasan perkotaan di Desa Japura digunakan sebagai
perdagangan dan kawasan pemukiman.
Struktur Ruang kawasan yang terbentuk oleh dua elemen
yaitu elemen pembetuk struktur tata ruang kawasan yang
linear dan berbentuk grid, kedua struktur ini membentuk
kawasannya masing-masing. Elemen struktur ruang linear
terbentuk secara jelas pada koridor jalan Lintas Timur
khususnya pada kawasan sekitar Desa Japura yang memang
berkembang pesat sebagai kawasan perdagangan dan jasa,
sedangkan elemen struktur ruang grid terbentuk dipermukiman
warga disekitar koridor Jalan Lintas Timur Japura. Elemen
pembentuk Figure Ground berupa elemen solid merupakan elemen
yang menjelaskan tentang keteraturan massa bangunan yang ada
di koridor Jalur terdiri dari Block Tunggal, Block yang
mendifinisi sisi, dan Block Medan. Untuk elemen void terdiri
dari dua yaitu Sistem Terbuka yang sentral dan sistem
Tertutup yang Linear. Elemen-elemen solid/void tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya karena secara bersama-
sama membentuk unit perkotaan yang menunjukkan sebuah tekstur
perkotaan dalam dimensi yang lebih besar.
Karakteristik kawasan koridior Jalan Lintas Timur Japura
bersifat heterogen, bahwa terdapat dua atau lebih pola yang
saling berbenturan, sehingga membentuk pola figure ground
yang heterogen (bermacam). Keberadaan makam Raja – Raja
Japura, memiliki sejarah dan budaya yang begitu kental dengan
Desa Japura.
Perkembangan aktivitas perdagangan dan jasa yang meliputi
pasar, pertokoan, warung, dan sebagainya, yang bersifat
Studio Perencanaan Kota 6
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
linear mempengaruhi perkembangan Desa Japura yang termasuk
kedalam PPL kabupaten Inhu.Melihat potensi tersebut, di
wilayah ini dimungkinkan akan selalu berkembang kompleks
perdagangan, terutama untuk pertokoan dan pasar swalayan
dengan skala sedang dan besar.Pola bangunan pada kawasan
koridor Jalan Lintas Timur Japura memiliki kerapatan antar
bangunan yang kurang terbangun dengan layak, hal yang
dikarenakan pembangunan yang di dasarkan oleh dana pribadi
masyarakat, namun tidak sebandingdengan ketersediaan lahan
untuk kawasan terbangun. Karakteristik yang ditunjukan oleh
analisis Place merupakan analisis yang menggambarkan suatu
bentang budaya dari struktur ruang kota dalam hal ini koridor
Jalan Lintas Timur Japurayang merupakan salah satu kawasan
embrio di Kecamatan Lirik.
Keberadaan Masjid, Pasar, Makam Raja Japura, dan Bandar
Udara memiliki struktur ruang kawasan baik yang digunakan
sebagai perdagangan dan jasa maupun permukiman merupakan
salah satu pola perkembangan dari kawasan Desa japura yang
menunjukan suatu identitas atau karakteristik dari Desa
japura sendiri.
Analisis kondisi fisik dengan teori perancangan kota
dimaksud dengan menjelaskan bentukan-bentukan fisik pada
struktur ruang di Kecamatan Lirik dengan beberapa variabel
yang ada pada teori perancangan kota, variabel tersebut
terdiri dari tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan,
sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pejalan kaki,
aktivitas pendukung, penandaan, serta preservasi.
Studio Perencanaan Kota 7
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kompleksitas permasalahan pada koridor di Jalan Lintas
Timur perlu dipikirkan secara komprehensif alternatif
pemecahannya. Oleh sebab itu penataan terhadap koridor sangat
diperlukan guna menata vista dan serial vision (pengertian
serial vision—yang dikutip dari buku Ruang Publik dalam
Arsitektur Kota oleh Prof.Ir. Edy Darmawan, M.Eng—yaitu penataan secara
visual suatu penggal jalan tertentu atau ruang terbuka,
dengan menempatkan focal point atau kontras tertentu sehingga
menimbulkan suatu dramatisasi dalam suatu deretan visual,
dengan demikian pengamat akan merasa terkejut terhadap suatu
pandangan yang terlihat sepotong-sepotong) koridor dari
daerah tersebut, diantaranya penanganan masalah parkir yang
keberadaanya masih mengganggu aktivitas lainnya, pemberian
fasilitas berupa area Pedagang kaki Lima (PKL) yang dapat
menampung semua kegiatan yang ada dan memfungsikan kembali
alun-alun sebagai ruang publik kota, pemberian elemen-elemen
yang dapat mengikat arsitektur masa lampau dan masa kini
menjadi satu kesatuan yang harmonis serta pemberian perabot
jalan (street furniture) yang merupakan fasilitas penunjang yang
ada di koridor Jalan Lintas Timur. Koridor Jalan Lintas
Timur yang merupakan koridor utama kota membutuhkan penataan
yang dapat mengatasi permasalahan tersebut diantaranya dengan
caramengetahui secara rinci permasalahan-permasalahan yang
ada dan menggali potensi di sepanjang koridor sehingga dapat
memberikan solusi-solusi yang tepat serta mewujudkan ruang
publik dan vista kota yang lebih baik.
Studio Perencanaan Kota 8
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1.2 Perumusan Masalah
Kecamatan Lirikmerupakan salah satu kecamatan yang
memiliki potensi kawasan industri yang begitu aktif di
Kabupaten Inragiri Hulu, terutama industri yang ada di
Kecamatan Lirik ini tidak lagi hanya terkenal di dalam
negeri, namun berskala kan internasional. Sebut saja
Pertamina, Pertamina merupakan salah satu industri di
Kecamatan Lirik yang begitu sangat menjanjikan, baik dari
segi lapangan pekerjaan maupun perekonomian sehingga dapat
di rencanakan timbulnya pusat – pusat kegiatan
wilayah.Lirik juga memiliki letak kawasan yang sangat
strategis . dikarenakan Kecamatan Lirik terletak pada
pintu gerbang utama keluar dari Kabupaten Pelalawan menuju
lintas Jakarta. Hal tersebut yang dapat menjadi daya tarik
dan keunikan Kecamatan Lirikuntuk dapat dikembangkan
dimasa yang akan datang.
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi dilapangan,
Kecamatan Lirik memiliki kawasan industry migas
( pertamina ) yang dapat ikut mengembangkan daerah sesuai
dengan potensi yang ada. Pemanfaatan lahan yang efisien
sangat dibutuhkan agar tidak terjadi alih fungsi (share)
kawasan yang tidak sesuai dengan penataan ruang. Untuk itu
dibutuhkan rencana pengembangan kawasan Kecamatan Lirik
berbasis industri yang belum terealisasi dengan baik,
dengan mempertimbangkan beberapa aspek dan sektor
Studio Perencanaan Kota 9
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pendukungnya, sehingga Kecamatan Lirik dapat meningkatkan
potensi yang berdaya guna dan hasil guna bagi ekonomi
masyarakat.
Dalam upaya pengembangan Kecamatan Lirik dengan
memperhatikan kawasan perkotaan, terdapat isu-isu atau
permasalahan yang terjadi dan menjadi faktor utama dalam
rencana pengembangan Kawasan tersebut. Permasalahan utama
dalam pengembangan industri di Kecamatan Lirik adalah
belum berkembangannya kawasan perkotaan di kec Lirik
sebagai Pusat Pelayanan Lokal . Hal tersebut terjadi karena
adanya faktor pendukung yang membentuk masalah utama.
Faktor pendukung tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya kinerja pemerintah
Kurangnya kinerja pemerintah dalam pemanfaatan TGL
membuat masih banyaknya lahan kosong yang seharusnya
dapat digunakan sebagai potensi untuk pengembangan
kota Lirik.
Selain itu, perubahan fungsi kawasan atau konservasi
lahan, seperti perubahan lahan pertanian menjadi
lahan permukiman karena ada factor pendukung yang
berperan. Misalnya, kawasan pertanian yang dekat
Studio Perencanaan Kota 10
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
dengan pusat kota dijadikan kawasan permukiman karena
pertimbangan kawasan perdagangan yang lebih efisien.
2. Kurang Optimalnya Pengembangan potensi Koridor Jalan
Nasional
Belum berkembangnya Kecamatan Lirik dalam Penyediaan
Fasilitas , Pelayanan Pendukung Perdagangan &
Pengoptimalan kawasan Insentif
3. Keterbatasan Lahan antara kawasan industri dan Lahan
Pemerintah dalam Proses Penataan Ruang dan Tata Guna
Lahan.
Hal ini terjadi dikarenakan lahan Kawasan Industri
( berskala International ) mengakibatkan banyak lahan
di sekitar industry yang tidak boleh dibangun oleh
pemerintah ataupun masyarakat.
Studio Perencanaan Kota 11
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 1.1 Kerangka Masalah
Studio Perencanaan Kota 12
Isu Pokok:
Belumoptimalnyadampakpositive dari KSK Koridor Utara Jalan Lintas Timur(Jalintim) Sumateraterhadapperkemba
Pusat–pusat perdagangan dan jasa masih
BelumTercapainyaSistemPerk
otaanWilayah Kecamatan
Lirik sebagai PPK (Pusat
Pelayanan Kawasan) & PPL
Belum terpenuhinya kebutuhan Infrastrukur cagar budaya berupa bangunan khusus sebagai objek/daya tarik terhadap
Sulitnya menemukan kebutuhan pokok untuk kebutuhan sehari-hari
Penurunankegiatanekonomiperkotaandisektorperdagangandanjasa
Aksesibilitas internal daneksternalyang tidak baik di KawasanPerdagangandanjasa di Japura
Tidakkonsistensinyapembangunandanke
serasianperkembangankawasanperkotaa
ndengan RTRW KabupatenIndragiri
Hulu.
Lambatnya pertumbuhan dan perkembangan kota
Kurangnya peduli pemerintah atas cagar budaya/ ciri khas dari daerah
Rencana penataan koridor kawasan perkotaan lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah terkait penataan koridor
kawasan perkotaan Lirik sebagai gerbang kabupaten inhu
dengan menganalisa bentuk masalah - masalah perkotaan
beserta potensinya . Untuk Tahap selanjutnya yaitu:
1.3.2 Sasaran
Menganalisa berbagai bentuk masalah-masalah perkotaan
beserta potensi yang terdapat diwilayah study khususnya
kawasan perkotaan Lirik sebagai Pusat Pelayanan Lokaldan
memberikan out put / hasil akhir berupa arahan dan kebijakan
yang nantinya diharapkan mampu diterapkan diberbagai
Stakeholder
Adapun sasaran yang ingin di capai dengan terlaksanya
kegiatan ini adalah:
1. Mewujudkan kondisi kota yang kondusif di Kecamatan Lirik.
2. Mewujudkan kawasan perkotaan yang menjadikan Kecamatan
Lirik sebagai pusat pelayanan lokal
3. Menciptakan Kesingkronan kebijakan Pemerintah Kabupaten
Inhu dengan Kondisi Real koridor kawasan perkotaan Lirik.
4. Mewujudkan hasil akhir / output berupa rencana hasil
study.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Studi
1.4.1.1 Wilayah Makro
Studio Perencanaan Kota 14
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu terletak di bagian
selatan Provinsi Riau yang berbatasan dengan Provinsi
Jambi, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2.1 yaitu peta
orientasi wilayah Kabupaten Indragiri Hulu. Berdasarkan
Peta Rupa Bumi Bakosurtanal skala 1 : 50.000, wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu secara geografis terletak pada
00˚06’ 21” LU – 01˚ 05’ 27” LS dan 101˚ 46’ 23” – 102˚ 42’
24” BT.
Dengan batas-batas wilayah adalah:
- Sebelah utara : Kabupaten Pelalawan;
- Sebelah timur : Kabupaten Indragiri Hilir;
- Sebelah selatan : Provinsi Jambi, khususnya
Kabupaten Tebo;
- Sebelah barat : Kabupaten Kuantan Singingi.
Selaras dengan penetapan dalam UU Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang dan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, bahwa ruang adalah
wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan
kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya; maka ruang
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dalam konteks RTRW
(Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Indragiri Hulu
meliputi: wilayah daratan, wilayah udara, dan dalam bumi.
Sehubungan letaknya tidak berbatasan dengan laut, maka
tidak terdapat ruang wilayah laut untuk Kabupaten
Indragiri Hulu.
Studio Perencanaan Kota 15
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Wilayah daratan, dalam arti termasuk perairan di
dalamnya (inland water) yaitu sungai dan danau, mempunyai
luas kurang lebih 8.198,26 km² atau 819.826 Ha. Luas
wilayah daratan ini merujuk kepada Undang-Undang RI Nomor
53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten
Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten
Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara RI Tahun
1999 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3902).
Dalam Penjelasan Umum Undang-Undang tersebut dijelaskan
bahwa luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu sebelum adanya
pemekaran Kabupaten Kuantan Singingi adalah 15.854,29 km²
dan luas Kabupaten Kuantan Singingi yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang tersebut adalah 7.656,03 km²,
sehingga luas Kabupaten Indragiri Hulu setelah
ditetapkannya Undang-Undang tersebut adalah 8.198,26 km²,
yaitu pengurangan dari 15.854,29 km² dengan 7.656,03 km².
Wilayah udara Kabupaten Indragiri Hulu adalah ruang
udara yang yang terletak di atas wilayah daratan tersebut,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Wilayah dalam bumi Kabupaten Indragiri Hulu adalah ruang
dalam bumi yang terletak di bawah wilayah daratan
tersebut, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Studio Perencanaan Kota 16
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 1.2
Peta Orientasi Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 17
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 1.3
Peta Administrasi Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 18
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
a. Pembagian Wilayah Administrasi.
Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu secara administrasi
pemerintahan terbagi atas 14 (empat belas) kecamatan, yang
dibagi lagi menjadi 178 desa dan 16 kelurahan atau total
desa dan kelurahan adalah 194 desa/kelurahan. Pada Tabel
1.1 dikemukakan nama-nama kecamatan, ibukota kecamatan,
serta jumlah desa dan kelurahan pada masing-masing
kecamatan tersebut.
Tabel 1.1: Pembagian wilayah Administrasi
Kabupaten Indragiri Hulu, Tahun 2013
No
Kecamatan Ibukota Desa
Kelurahan
Jumlah
1 Peranap Peranap 10 2 122 Batang
PeranapSelunak 10 0 10
3 Seberida Pangkalan 10 1 11
Studio Perencanaan Kota 19
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kasai4 Batang
GansalSeberida 10 0 10
5 Batang Cenaku
Aur Cina 20 0 20
6 Kelayang Simpang Kelayang
16 1 17
7 Rakit Kulim Petonggan 19 0 198 Pasir Penyu Air Molek 8 5 139 Lirik Lirik 17 0 1710
Sungai Lala Kelawat 12 0 12
11
Lubuk Batu Jaya
Lubuk Batu Tinggal
9 0 9
12
Rengat Barat
Pematang Reba 17 1 18
13
Rengat Rengat 10 6 16
14
Kuala Cenaku
Kuala Cenaku 10 0 10
Kab IndragiriHulu
Rengat-Pmt Reba
178 16 194
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Wilayah kecamatan sejumlah 14 kecamatan tersebut
merupakan penetapan pada kondisi mutakhir tahun 2013,
setelah pemekaran dari wilayah kecamatan sebelumnya.
Penggambaran ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dengan
pembagian administrasi pemerintahan tingkat kecamatan
tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.3. Untuk lebih
jelasnyaorientasi kabupaetn inhu dan administrasi
Kab.Indragiri Hulu beserta luas wilayahnya dapat dilihat pada
Gambar 1.2 dan Tabel 1.2.
Studio Perencanaan Kota 20
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 1.2
Nama-nama Ibukota dan Luas Wilayah di Kabupaten Inhu Tahun
2013
No Kecamatan Ibukota
LuasWilayah
(km²)
JumlahKelurahan/Desa Juml
ahKelurahan
Desa
1 Peranap Peranap 1700.98
2 10 12
2 Batang Peranap
Selunak * 0 10 10
3 Seberida Pangkalan Kasai
960.29
1 10 11
4 Batang Gansal
Seberida 950 0 10 10
5 Batang Cenaku
Aur Cina 970 0 20 20
6 Kelayang Simpang Kelayang
879,84
1 16 17
7 Rakit Kulim Petonggan * 0 19 198 Pasir Penyu Air Molek 372.5
05 8 13
9 Lirik Lirik 233.60
0 17 17
10
Sungai Lala Kelawat * 0 12 12
11
Lubuk Batu Jaya
Lubuk Batu Tinggal
* 0 9 9
12
Rengat Barat
Pematang Reba 921 1 17 18
13
Rengat Rengat 1210.5
6 10 16
14
Kuala Cenaku
Kuala Cenaku * 0 10 10
Kab IndragiriHulu
Rengat-Pmt Reba
8198.25
16 178 178
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
1.4.1.2 Ruang Lingkup Wilayah Mikro
Studio Perencanaan Kota 21
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kecamatan Lirik yang ibukotanya Desa Lirik Area merupakan
salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah administrasi
Kabupaten Indragiri Hulu yang terletak di Pulau Sumatera yang
terbentang diantara 0000’ Lintang Utara - 10 37’22” Lintang
Utara dan 1010 26’41” Bujur Timur - 1020 10’54” Bujur Timur.
Kecamatan Lirik memiliki batas – batas :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasir Penyu
dan Kecamatan Sei. Lala.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rengat Barat.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Batu
Jaya dan Kabupaten Pelalawan.
Luas Wilayah kecamatan Lirik sebesar233,60 km2 atau
22.040 Ha. Wilayah administrasi yang memiliki luas
wilayah terbesar di Kecamatan Lirik adalah desa Lirik
Areadengan luas km2. Sedangkan desa merupakan desa dengan
luas terkecil se Kecamatan Lirik dengan luas hanya km2.
Jarak terjauh antara kantor desa dengan ibukota
kecamatan adalah desa Redang Seko dengan jarak ± 13 km,
sedangkan yang terdekat dengan Ibukota Kecamtan Lirik
adalah desa Gudang Batu dan desa Rejosari dengan jarak ±
0,5 km. Secara umum keadaan topografi adalah berupa
dataran meskipun ada beberapa daerah yang berbukit –
bukit, sementara ketinggian permukaan air laut untuk di
daerah Lirik adalah sekitar ±6 meter
Studio Perencanaan Kota 22
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 1.3
Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 23
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 1.4
Peta Administrasi Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 24
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
Secara garis besar, lingkup penelitian penyusunan laporan
perencanaan ini meliputi:
a. Aspek fisik
- Fisik alam yang meliputi: Geologi, Geografi,
Topografi, Hidrologi, Vegetasi dan Klimatologi
- Struktur Ruang yang meliputi: Pola pemanfaatan guna
lahan dan kedudukan dalam konselasi regional.
- Ketersediaan Utilitas kota: Sarana, prasarana.
b. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan fungsional
perkotaan meliputi:
- Rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana.
- Rencana pengembangan kawasan pemukiman
- Rencana pengembangan kawasan argoindustri
c. Aspek nonfisik
Identifikasi dan analisis aspek nonfisik digunakan
untuk melihat karakteristik, permasalahan, serta
potensi yang memeperngaruhi perkembangan kawasan yang
meliputi:
- Kependudukan yang meliputi: Komposisi, struktur
(sosial, ekonomi), mobilitas dan persebaran
penduduk serta SDM.
- Pola aktivitas yang meliputi : Kegiatan
perekonomian dan non perekonomian.
d. Aspek Kawasan perdagangan dan jasa.
- Sistem Aktivitas
Studio Perencanaan Kota 26
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
- Sistem Peregerakan
- Sistem Sebaran aktivitas
e. Studi literatur dan peraturan perundangan
Literatur yang digunakan dalam laporan perencanaan
ini tertuang pada bab II, yang berisikan berbagai
bentuk teori yang berkaitan dengan tema yang diangkat
dan peraturan perundangan sebagai dasar hukum atas
perencanaan yang dilakukan dalam penelitian seperti
UU No. 26 Tentang Penataan Ruang.\
f. Pengambilan gambar / foto
Pengambilan gambar / foto dilakukan pada saat
observasi dilapangan, foto di ambil sebagai bentuk
bukti akan kondisi yang terjadi selama penelitian
berlangsung.
g. Identifikasi permasalahan pelaksanaan pembangunan
kawasan
Melakukan identifikasi terhadap permasalahan
pelaksanaan pembangunan yang ada pada saat ini,
dengan mencari solusi dan rencana strategis
pemerataan pembangunan yang cocok dan tepat dengan
potensi SDA dan teknologi yang ada.
h. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan
Melakukan perkiraan atau proyeksi kebutuhan
pembangunan kawasan dimasa yang akan datang, minimal
10 tahun kedepan dengan mengetahui jumlah
infrastruktur yang dibutuhkan dimasa yang akan
datang.
Studio Perencanaan Kota 27
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
i. Pemetaan dan pembuatan gambar eksisting atau data
factual
Pemetaan dilakukan dengan menggunakan autocad,
pembuatan peta didigit ulang sesuai dengan RTRW
Kabupaten Indragiri Hulu dan pembuatan gambar sesuai
dengan kondisi eksisting yang dilengkapi dengan data
factual yang diperoleh selama penelitian.
j. Analisa dan penyusunan konsep
- Membuat analisa terhadap kawasan yang akan
dikembangkan serta meyusun konsep yang tepat yang
dapat mendukung analisa tersebut untuk
direncanakan dengan mempertimbangkan beberapa
aspek dan sektor pendukung lainnya. Melakukan
kajian atau metode terkait dengan pendekatan
normatif, kuantitatif, dan deskriptif .
- Melakukan analisa terhadap sektor perekonomian
untuk mengetahui lajupertumbuhan ekonomi Kecanatan
Lirik.
- Melakukan analisa tehadap kebutuhan ruang /
spasial di Kecamatan Lirik terhadap penggunaan
lahan dan kondisi fisik alamnya
- Melakukan analisa terhadap sektor kependudukan
untuk mengetahui proyeksi pertumbuhan penduduk di
Kecamatan Lirik.
- Melakukan analisa terhadap kebutuhan sarana di
tahun proyeksi.
- Melakukan analisa terhadap kebutuhan prasarana di
tahun proyeksi
Studio Perencanaan Kota 28
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
k. Penyusunan rencana program pembangunan di Kecamatan
Lirik.
Membuat suatu program rencana pembangunan yang tepat
berdasarkan kondisi saat ini dan dapat dipergunakan
dimasa yang akan datang dan dapat mempengaruhi
perkembangan Kecamatan Lirik dimasa yang akan datang,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat
serta meningkatkan pemerataan pembangunan di
Kecamatan Lirik.
Melakukan kajian terhadap teori – teori yang terkait
perkembangan industri di Kecamatan Lirik.
1.5 Sistematika Penyajian
Penyajian laporan Ustek ini secara sistematisa kan di
bagi dalam beberapa bagian yaitu:
Bab I Pendahuluan:
Pada Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, dan
sasaran, ruang lingkup materi dan kawasan studi ,
metodologi penelitian, keluaranatau output dan kerangka
berfikir.
Bab II Kajian Teori
Pada Bab ini berisikan tentang Teori-teori yang
mendukung Tema penelitian
Bab III Gambaran Umum
Studio Perencanaan Kota 29
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Bab ini berisikan tentang kebijakan pemerintah setempat
baik berupa UU maupun PP serta Gambaran Umum Kabupaten
Inhu dan Gambaran Lokasi StudyKawasan Perencanaan.
Bab IV Metodologi dan Pendekatan
Bab ini berisi tentang pendekatan perencanaan yang
digunakan beserta Metodologi yang berkaitan dan relevan
selain itu juga terdapat Kerangka berfikir Makro dan
Kerangka Analisa Makro.
Bab V Manajemen Pelaksanaan
Bab ini berisikan tentang proses pelaksanaan kegiatan
yang di atur dan di tetapkan hingga kegiatan study ini
selesai.
Studio Perencanaan Kota 30
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
BAB II
BAB II
KAJIAN TEORI
Didalam Proses studi perencanaan ini dibutuhkan dua
pendekatan melalui kajian teori – teori yang mendukung demi
memudahkan dalam melakukan proses perencanaan kawasan
argoindustri, sbg Pintu gerbang menuju PKW di Rengat.
Studio Perencanaan Kota 31
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2.1 Teori Perencanaan Pusat Pelayanan Kawasan
Kriteria PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah kawasan
perkotaan yang berfungsi untukmelayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa yang mengemban fungsi dengan
tingkatpelayanan kecamatan atau beberapa desa sebagai berikut
:
a. pemerintahan kecamatan;
b. pertanian;
c. pendidikan menengah;
d. peternakan;
e. pariwisata;
f. pertambangan/Perindustrian
g. perkebunan;
h. pengembangan permukiman; dan
i. jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan
atau beberapa desa.
2.2 Kawasan koridor komersial pada Jalan Arteri Primer
a. Kawasan Koridor Komersial
Kawasan komersial adalah area yang mempunyai fungsi
dominan untuk kegiatan komersial atau disebut sebagai
kawasan pusat perniagaan/usaha kota, letaknya tidak selalu
di tengah-tengah kota dan mempunyai pengaruh besar terhadap
kegiatan ekonomi kota (Kamus Tata Ruang, s.v.”kawasan
komersial). Koridor jalan komersial merupakan koridor jalan
yang pemanfaatan ruang di sepanjang jalannya untuk kegiatan
komersial, perkantoran yang kompleks dan pusat pekerjaan di
dalam kota (Bishop,1989). Ketika jalan raya diperluas dari
Studio Perencanaan Kota 32
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pusat kota ke pinggiran kota yang kemudian diikuti dengan
tumbuhnya pertokoan, restoran dan area parkir maka lahirlah
koridor komersial ditandai dengan deretan bangunan komersial,
parkir halaman depan, jalan berorientasi pejalan kaki dan
barisan elemen penanda sepanjang jalan utama dari pusat kota
ke pinggiran kota.
Dari beberapa pengertian ini dapat disimpulkan bahwa
koridor komersial
merupakan konsentrasi toko retail, yang melayani area
perdagangan umum yang terletak di sepanjang jalan.
b. Jalan arteri primer
Menurut fungsinya jalan dikelompokkan atas jalan arteri,
kolektor, lokal, dan jalan Lingkungan. Jalan Lintas Timur
merupakan Jalan arteri primer. Sebagaimana dijelaskan dalam
pasal 7 UU No. 38 tahun 2004 bahwa jaringan jalan primer
merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah
di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa
distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.
Berdasarkan status jalan, Jl. Lintas Timur adalah jalan
nasional, dimana jalan nasional merupakan jalan arteri dan
jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis
nasional. Berikut adalah dimensi jalan arteri primer menurut
pasal 7 UU No. 38 tahun 2004.
Studio Perencanaan Kota 33
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 2.1 : Kondisi minimal ideal jalan arteri primer
Sumber : UU No. 38 tahun 2004.
Mengacu pada pengertian kawasan koridor komersial dan
jalan arteri primer dapat disimpulkan bahwa kawasan koridor
komersial pada jalan arteri primer adalah area perdagangan
dan jasa serta komersial lainnya yang terletak di lingkungan
kawasan jalan yang melayani distribusi barang dan jasa skala
nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi
yang berwujud pusat-pusat kegiatan, dengan persyaratan
kecepatan rata-rata minimal 60 Km/jam, dan jumlah jalan masuk
dibatasi secara berdaya guna.
2.2.1 Perkembangan koridor komersial.
Studio Perencanaan Kota 34
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Awal tahun 1980 bermunculan kumpulan pertokoan seiring
meningkatnya pembangunan jalan raya dalam jumlah cukup besar
dan terdiri dari berbagai jenis. Selanjutnya bermunculan mall
dan departemen store yang menempati site besar di perempatan
jalan.
Pada tahun 1980-an pengembang memperluas investasi
dengan mengembangkan format retail berkelompok (cluster
retail) yang secara khusus menjual produk tertentu menjadi
toko tunggal bertema besar, seperti elektronik, furnitur, dan
lain-lain yang bertujuan merebut pangsa pasar dari toko kecil
dan supermarket. Format baru ini membutuhkan lahan yang besar
pada lokasi yang strategis dan berdampak terhadap kepadatan
lalu-lintas.
Pada 1990-an, perubahan gaya hidup dan preferensi
konsumen menyebabkan pergeseran pusat perbelanjaan tertutup
dan bentuk koridor ke bentuk open air shopping yakni
kegiatan belanja yang dikombinasikan dengan kegiatan
rekreasi ruang terbuka. Kegiatan belanja seperti ini
membutuhkan site besar untuk mendukung aktifitas retail,
hiburan, dan kegiatan makan. Perkembangan ini bergeser dari
lingkungan belanja yang berorientasi kendaraan sepanjang
koridor ke pengalaman belanja yang dilakukan dengan
berjalan kaki. Kegiatan belanja yang digabungkan dengan
rekreasi berkembang ke pengembangan pusat kota dengan
menambahkan hunian dan kantor di atas fungsi retail, dan
lokasi yang dipilih berada di persimpangan jalan utama.
(Bohl, Charles C., 2002). Aspek yang mempengaruhi
perkembangan mall dan shopping center adalah jarak
Studio Perencanaan Kota 35
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
perjalanan, perubahan selera konsumen, gaya hidup dengan
waktu yang terbatas dan kebutuhan tempat hiburan. Alasan
lainnya adalah perubahan permintaan pasar, perubahan
kebijaksanaan publik, ide-ide baru urban desain dan perubahan
budaya (Bohl, Charles C., 2002).
2.2.2 Pentingnya penataan kembali kawasan koridor komersial
Permasalahan koridor komersial dengan nilai positif dan
negatif yang dimilikinya terjadi pada kota-kota di dunia
termasuk koridor jalan arteri primer. Permasalahan ini
membutuhkan solusi yakni penataan sesuai dengan persoalan dan
karakter kawasan koridor tersebut. Setiap kawasan koridor
komersial memiliki karakter yang berbeda meskipun memiliki
persoalan mendasar yang sama.
Persoalan kawasan koridor komersial mencakup dua
persoalan pokok yakni: koridor komersial kurang aktif dan
tidak menjadi destinasi utama untuk berbelanja padahal
pertumbuhan retail positif. Persoalan pokok lainnya adalah
menurunnya kualitas fisik ruang koridor dan kawasan
sekitarnya.
Adanya persoalan dan fenomena perkembangan koridor
komersial mendorong perlunya penataan kembali kawasan
koridor Jalan .
2.2.3 Place making sebagai strategi untuk mengaktifkan
kawasan koridor
komersial
Studio Perencanaan Kota 36
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kunci kesuksesan kawasan koridor komersial sehingga
menjadi kawasan koridor komersial yang aktif adalah daya
tarik tempat/ ruang kawasan koridor komersial tersebut.
Untuk menciptakan daya tarik tempat/ ruang, dibutuhkan
strategi place making guna mencapai kesuksesan suatu tempat.
2.2.4 Pengertian place making
Place making adalah proses mengubah ruang (space) menjadi
place sehingga akan menarik sejumlah besar manusia karena
bersifat menyenangkan, menarik dan menawarkan kesempatan
untuk bertemu satu sama lain. Placemaking adalah cara dimana
semua manusia mengubah tempat mereka, menemukan diri mereka
ke tempat di mana mereka tinggal (Schneeklth, L. Dan Shibley,
R.G., 1995)
Place making terkenal dengan karakternya yang berfokus
terhadap aktivitas, manajemen, komunitas, dan sosialibilitas.
Hasil akhir dari strategi placemaking adalah terciptanya
pengembangan ruang publik yang berkualitas baik dan
bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya (Tiesdell,
1996), seperti plaza, taman, jalan, serta kawasan komersial
pada main street. Strategi placemaking pusat kawasan dan
merupakan nilai tambah bagi retail entertaiment. Kombinasi
fungsi dan format pusat kawasan harus merupakan kombinasi
yang imbang antara komersial dan kegiatan hiburan serta
rekreasi non-profit.
Pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan dan koridor
komersial bukan hanya karena kegiatan komersial namun karena
seting publik yang memungkinkan orang untuk bertemu, berbaur,
Studio Perencanaan Kota 37
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
berjalan-jalan, dan melihat-lihat. Daya tarik format koridor
komersial dan pusat perbelanjaan sebagai sebuah tempat untuk
berkumpul merupakan esensi utama pendorong suksesnya kawasan
komersial.
Koridor komersial dengan format yang kompak, mixed-use,
pedestrian oriented merupakan salah satu kunci utama untuk
mencapai koridor komersial yang aktif, pengurangan polusi
udara, kemacetan lalu-lintas dan preservasi ruang terbuka
serta menciptakan lingkungan dan komunitas yang lebih nyaman.
2.2.5 Place making pada kawasan koridor komersial
Perubahan spirit of place samar, sulit di analisis secara
formal dan konseptual namun tetap terjadi. (Relph, 1976,
p.99). Suatu tempat dapat memiliki spirit atau sense of place
ketika tempat tersebut memiliki kualitas, konsistensi dan
keandalan.
Ruang kota yang baik adalah ruang yang mewadahi
transaksi aktifitas ekonomi pada berbagai tingkat dan lapisan
dan menyediakan ruang untuk transaksi sosial dan budaya
Montgomery (1998). Montgomery menjelaskan indikator kunci
dari vitalitas suatu kawasan yakni :
1. Tingkat variasi dalam penggunaan lahan primer,
termasuk perumahan.
2. Proporsi bisnis lokal yang dimiliki atau kebebasan
jenis usaha/ bisnis, terutama pertokoan.
3. Pola jam buka, dan adanya kegiatan malam hari dan
sore.
4. Kehadiran dan kekhususan koridor komersial
Studio Perencanaan Kota 38
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5. Ketersediaan bioskop, teater, bar, pub, restoran dan
budaya lainnya / tempat pertemuan, menawarkan layanan
dari berbagai jenis, harga dan kualitas.
6. Ketersediaan ruang, termasuk taman, lapangan dan
ruang sudut, memungkinkan orang menonton dan
beraktivitas seperti program animasi budaya.
7. Pola penggunaan lahan campuran memungkinkan perbaikan
dan investasi kecil dibidang properti.
8. Ketersediaan unit yang berbeda ukuran dan biaya.
9. Inovasi dalam tampilan arsitektur baru, menyediakan
berbagai jenis bangunan, gaya dan desain.
10. Kehidupan jalanan dan bagian depan jalan yang
aktif.
Aspek penting dalam mendesain main street dan town center
(Bohl,
Charles C., 2002) terdiri dari:
1. Kemampuan mengadaptasi urban form dengan mudah
2. Kombinasi entertainment retail dan niche restaurant
3. Detail desain bangunan, lingkungan kota yang
bervariasi dan dekorasi wajah jalan (streetscape) yang
menarik.
4. Menempatkan toko langsung berhubungan dengan sisi
jalan.
5. Mengubah parkir badan jalan dengan gedung parkir
6. Keragaman aktivitas pada level pejalan kaki.
7. Menyediakan ruang berkumpul publik yang cukup (public
gatering space)
Studio Perencanaan Kota 39
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
8. Menata karakter pedestrian berskala manusia,
keintiman ruang publik kawasan historis.
9. Visibilitas
Kebijakan kota yang dapat dilakukan untuk pendukung
place making padakawasan koridor komersial adalah (Bohl,
Charles C., 2002):
1. Pembangunan menekankan skala lingkungan dan manusiawi
menciptakan kota yang berskala manusia.
2. Menggunakan analisis pasar untuk menginformasikan
perencanaan dan menentukan produk yang diinginkan.
3. Area istirahat di dalam kawasan dan terhubung dengan
jalan-jalan dan trotoar. Menciptakan sektor keuangan
publik yang dapat membantu pelaksanaan pembangunan,
dengan menarik partisipasi sektor swasta.
4. Mendefinisikan gerbang masuk kawasan dimana
pengunjung tahu ketika masuk dan meninggalkan
kawasan.
5. Kebijakan kota dapat mengendalikan ukuran dan
penempatan elemen
6. Membangun jalur pejalan kaki antar kawasan. Kawasan
ramah pejalan kaki dihubungkan dengan prasarana
publik. Pemerintah merencanakan dan membangun
jaringan pejalan kaki antar distrik.
7. Menata dimensi blok, pengambil kebijakan mengatur
ketinggian bangunan dan jarak antar blok. persyaratan
garis sempadan fleksibel.
Studio Perencanaan Kota 40
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
8. Parkir paralel, tidak memerlukan taman parkir, tidak
menutup jalan untuk lalu lintas dan mengijinkan truk
menarik dan menyerahkan barang di depan toko.
9. Mengatur standar pencahayaan (ukuran, dan tingkat
pencahayaan).
10. Kawasan pejalan kaki harus dapat diakses dan fokus
pada program transit dan transportasi.
11. Program perumahan kota yang terjangkau.
Street as place adalah upaya membentuk place pada ruang
jalan dalam rangka mengembalikan fungsi jalan bagi
kepentingan publik yang mempertimbangkan pejalan kaki (PPS,
2009). Street as place membentuk kembali jalan sebagai tempat
yang disiapkan untuk meningkatkan vitalitas ekonomi yang
lebih baik dan memberikan peluang untuk kepentingan umum.
Street as places mengintegrasikan berbagai elemen koridor jalan
dengan menciptakan vitalitas tempat dimana orang merasa aman,
nyaman, merasa memiliki dan bersosialisasi. Placemaking pada
kawasan koridor komersial menurut PPS (Project for Public Space)
meliputi elemen-elemen sebagai berikut :
1. Kenyamanan dan identitas (Comfort and Image)
a. Merefleksikan identitas dan budaya lokal
b. Terdapat ruang untuk duduk, elemen pencahayaan yang
baik, lansekap dan perabot jalan yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan.
c. Kejelasan dan pembatasan elemen penanda untuk
memberikan informasi.
2. Aksesibilitas dan tautan (Access and Linkages)
Studio Perencanaan Kota 41
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
a. Kemudahan melintasi dan menyeberang di jalan
b. Trotoar mengakomodasi dan memberi kenyamanan
pejalan kaki.
c. Menyediakan berbagai pilihan jenis transportasi
public
3. Fungsi dan aktifitas (Uses & Activities)
a. Pemakai betah beraktifitas pada ruang koridor.
b. Aktifitas lantai dasar yang mengundang dan terbuka
untuk pengunjung.
c. Keragaman aktifitas seperti restaurant, toko, dan
layanan usaha lainnya.
4. Mendukung fungsi sosial (Sociability)
a. Masyarakat dapat melakukan aktifitas bersama pada
ruang koridor.
b. Rasa memiliki terhadap ruang koridor
c. Representatif untuk mewadahi kegiatan segala jenis
usia dan kondisi. Aspek yang dipertimbangkan (issue of concern) dalam
membentuk place pada penataan kawasan komersial koridor jalan
arteri pada tabel II.1 berikut.
Tabel 2.1 : Aspek yang dipertimbangkan dalam membentuk place
pada kawasan komersial koridor jalan ateri primer
No Aspek
Perancangan
Indikator Place
Studio Perencanaan Kota 42
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Place
1. Fungsi danAktifitas Variasi penggunaan lahan termasuk
perumahan. Kebebasan jenis usaha pertokoan Pola jam buka, dan adanya kegiatan
malam dan sore hari Pola penggunaan lahan campuran
untuk investasi bidang properti Kehidupan jalanan dan bagian depan
yang aktif Kombinasi entertainment retail dan niche
restaurant Aktifasi lantai dasar yang
mengundang dan terbuka untukpengunjung
2. Identitas
karakter dan
keunikan
Kekhususan setiap kawasan koridor
komersial
Merefleksikan identitas dan budaya
lokal3. Kenyamanan Terdapat ruang untuk duduk, elemen
pencahayaan, lansekap dan perabot
jalan yang memberikan kenyamanan4. Kemudahan Parkir paralel, tidak menutup
jalan untuk lalu lintas.
Kemudahan melintasi dan
menyeberang jalan5. Visibilitas Kejelasan elemen penanda dalam
memberikan informasi.
Mendefinisikan secara jelas pintu
masuk dan keluar kawasan.6. Aksesibilitas
dan tautan
Menempatkan toko langsung
berhubungan dengan sisi jalan.
Menyediakan berbagai pilihan jenis
Studio Perencanaan Kota 43
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
transportasi publik.
Area istirahat dalam kawasan
terhubung dengan jalan dan
trotoar.
Menata sistem transit dan
transportasi.7. Berorientasi
pejalan kaki
Beraneka ragam aktifitas pejalan
kaki.
Karakter pedestrian berskala
manusia.
Trotoar mengakomodasi dan memberi
kenyamanan pejalan kaki.
Membangun jalur pejalan kaki antar
kawasan. Kawasan ramah pejalan
kaki di hubungkan dengan prasarana
publik. Pemerintah membangun
jaringan pejalan kaki antar
distrik.8. Berorientasi
komunitas/masy
arakat
Tersedia ruang berkumpul publik
yang representatif dapat mewadahi
kegiatan segala jenis usia dan
kondisi termasuk anak-anak dan
diffeable people
9. Keunikan Detail Desain Bangunan, Lingkungan
urban yang variatif.
Dekorasi wajah jalan (Streetscape)
yang menarik.10. Kesenangan, Terdapat bioskop, Teater, bar,
Studio Perencanaan Kota 44
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kegembiraan pub, restoran dan budaya lainnya,
tempat pertemuan dengan berbagai
jenis, harga dan kualitas.
Taman, lapangan dan ruang sudut,
memungkinkan orang menonton dan
beraktifitas seperti program
animasi-animasi budaya.11. Adaptif Kemampuan mengadaptasi bentuk kota
dengan mudah.12. Skala
Manusiawi
Skala lingkungan membentuk kota
berskala manusia13. Regulasi Kebijakan kota mengendalikan
ukuran dan lokasi elemen penanda.
Kebijakan kota mengatur ketinggian
bangunan dan jarak antar blok dan
persyaratan garis sempadan.
Sumber : Hasil rangkuman (Mei 2011), Bohl, Charles C.(2002), Montgomery (1998),
Carmona et al (2003), Project for Public Spaces (2003).
Place making adalah strategi untuk menata kawasan
koridor komersial yang esensinya dikaji dari landasan teori
danstudi kasus yang kemudian dapat merumuskan prinsip
normatif pengembangan dan perancangan kawasan koridor
komersial perkotaan.
2.2.6 Linkage sebagai elemen pemersatu kawasan koridor
komersial.
Studio Perencanaan Kota 45
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Linkage adalah garis semu yang menghubungkan antara
elemen yang satu dengan yang lain, nodes yang satu dengan
nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain
(Trancik 1986). Garis semu bisa berbentuk jaringan jalan,
jalur pedestrian dan ruang terbuka yang berbentuk segaris.
Keterkaitan ini melibatkan organisasi dari berbagai garis
yang mengaitkan bagian-bagian kota dan desain dari kumpulan
ruang (Trancik, 1986). Kumpulan ruang dapat berupa garis
lahan, ruang sirkulasi, aksis pembentuk organisasi, deretan
pepohonan, ruang-ruang terbuka maupun pinggiran bangunan.
Secara bersama-sama elemen tersebut membentuk suatu sistem
keterkaitan yang konstan dan perlu diperhatikan saat akan
melakukan penambahan maupun perubahan di dalam suatu ruang
kota.
Fumihiko Maki dalam ”Investigation into Collective Form”
menyatakan bahwa: ”Tautan (linkage) adalah pengikat dalam
suatu kota. Ia merupakan satu tindakan menyatukan semua
aktivitas dan menghasilkan bentuk fisik pada suatu ”. Oleh
karena itu dibutuhkan elemen penghubung dari satu kawasan ke
kawasan lain maupun dalam satu kawasan itu sendiri untuk
membantu warga mengerti bagian kotanya dan mempermudah akses
menuju suatu kawasan. linkage perkotaan dapat diamati dengan
cara dan pendekatan yang berbeda, dimana terdapat 2
pendekatan linkage perkotaan:
1. Linkage yang visual,
2. Linkage yang struktural,
Tautan struktural dilakukan dengan membentuk jaringan
atau hubungan secara struktural pada kawasan yang letaknya
Studio Perencanaan Kota 46
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
saling berdekatan tetapi agak terisolir dan berdiri sendiri,
sedangkan tautan visual adalah menghubungkan dua atau lebih
fragmen kota menjadi satu kesatuan secara visual. Pada tautan
visual terdapat elemen pembentuk yang menghasilkan hubungan
secara visual dengan baik, yaitu: garis, koridor, sisi, sumbu
dan irama. Setiap elemen memiliki ciri khas atau suasana
tertentu. Upaya menghubungkan satu kawasan dengan kawasan
lain sehingga tercipta satu hubungan yang baik adalah dengan
mempertimbangkan aspek sebagai berikut:
1) Memperhatikan sistem sirkulasi eksisting dalam
kawasan seperti: sistem sirkulasi pejalan kaki dan
kendaraan, sistem transportasi dan sistem perpindahan
atau pola pergerakan manusia dengan berjalan atau
berkendaraan.
2) Memperhatikan elemen-elemen perkotaan yang sudah
tersedia di kawasan seperti jalur pejalan, fungsi
bangunan, vegetasi dan elemen lain yang dapat
mendukung terciptanya tautan satu kawasan dengan
kawasan lain.
2.2.7 Identitas sebagai pembentuk citra kawasan koridor
komersial.
Identitas merupakan suatu keadaan, sifat, ciri-ciri
khusus, jati diri seseorang atau benda (Poerwadarminta,
1987). Identitas kawasan merupakan sesuatu yang objektif
tentang seperti apa sebenarnya rupa atau bentuk suatu tempat
(Montgomery, 1998). Identitas merupakan ciri khas suatu
tempat, yang menyebabkan adanya perasaan terhadap suatu
Studio Perencanaan Kota 47
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
tempat. Identitas kawasan bisa terlihat dari bahan apakah
yang dipakai, pola yang terdapat, warna serta apa yang
dilakukan masyarakat ditempat tersebut (Zahnd, 1999). Upaya
membentuk identitas tempat pada kawasan koridor komersial
menurut Bohl (2002) antara lain :
1. Mengembangkan penggunaan fungsi campuran
2. Menyediakan jalur pedestrian untuk pasar harian dan
perayaan festival
3. Menata pusat kawasan hijau dan air mancur
4. Menyediakan gedung pertemuan sebagai tempat berkumpul
untuk pertemuan asosiasi, pernikahan, resepsi dan
perayaan yang bersifat privat maupun publik.
5. Mengembangkan konsep perumahan baru
6. Mengembangkan retail
7. Mengembangkan lingkungan tempat kerja baru
8. Mengembangkan tempat leisure dan konsep
entertainment/ hiburan.
9. Meningkatkan pertumbuhan yang smart, pembangunan yang
sustainable dan lingkungan komunitas yang layak
ditinggali (livable).
Studio Perencanaan Kota 48
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2.2.8 Pengembangan fungsi campuran pada kawasan koridor
komersial
Kajian mixed use corridor dielaborasi dari kajian tujuh
koridor komersial fungsi campruan di kota Kitchener yang
terdiri dari: Belmont Avenue (Upper & Lower); King Street
(East & West); Lancaster Street; Queen Street; dan Victoria
Street (North & South).
Tujuan pengembangan kawasan koridor dengan pendekatan
mixed use corridor adalah :
1. Meningkatkan aktifitas koridor berskala manusia dan
pengembangan sesuai arahan kebijakan lokal.
2. Kualitas bangunan dan desain lansekap membentuk
sense of place dan identitas koridor
3. Menciptakan kawasan yang dapat dilalui dengan
berjalan kaki dan mendukung transit.
4. Kualitas ruang publik yang baik menciptakan
kreatifitas dan identitas koridor.
Aspek-aspek penting yang dipertimbangkan dalam penataankawasan
koridor berdasaran pendekatan mixed use corridor adalah:
1. Tata guna lahan:
Mengembangkan fungsi hunian, tempat kerja danmengintensifkan pengembangan berorientasi transit.Komponen yang ditata dalam guna lahan kawasan koridorkomersial adalah: a. Penggunaan lahan
Prinsip penggunaan lahan :
1. Menerapkan fungsi campuran berupa: retail, rukan,
townhouse, perkantoran, restoran dan layanan lain.
Studio Perencanaan Kota 49
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2. Penggunaan lahan yang memperkuat ekonomi dan
mendorong penggunaan transportasi umum.
b. Berskala manusia
Prinsip sesuai skala manusia adalah massa bangunanberskala manusia.
c. Mengutamakan fungsi retail
d. Memperkecil penggunaan lahan.
2. Bentuk bangunan
Bentuk bangunan meliputi kepadatan, ketinggian dan
ukuran lantai. Dalam konteks perkotaan, mixed use corridor
harus memiliki bentuk perkotaankompak.
Komponen yang ditata dalam penataan bentuk bangunan
kawasan koridor komersial adalah:
a. Penempatan bangunan
Prinsip penempatan bangunan:
1. Bangunan baru menciptakan pola bangunan yang
konsisten dan memperkuat batas jalan dengan variasi
ruang terbuka.
2. Setback konsisten untuk mendukung skala bangunan
yang sama.
b. Site sudut
Prinsip site sudut:
1. Bangunan diletakkan dekat dengan persimpangan
2. Site sudut diperkuat dengan ketinggian bangunan
yang lebih besar untuk menegaskan persimpangan.
c. Hamparan Jalan
Prinsip hamparan jalan:
Studio Perencanaan Kota 50
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Konsistensi batas ruang jalan perkotaan untuk setiap
koridor, berupa: rasio tinggi dan lebar, minimum 1: 4
dan maksimum 1:1 .
d. Ruang transisi
Prinsip ruang transisi: menata ruang transisi antar
bangunan.
e. Tinggi bangunan
1. Tinggi bangunan kompatibel dengan bangunan
sekitarnya untuk membentuk ruang jalan dan
karakter wilayah.
2. Menghadirkan bangunan bertingkat rendah dan
bertingkat sedang.
3. Ketinggian bangunan maksimum dirancang sesuai
proporsi lebar jalan, dan tidak boleh melebihi ketinggian
1:1 sampai rasio lebar.
f. Skala yang manusiawi
1. Desain bangunan untuk kenyamanan pejalan kaki
2. Memiliki hubungan yang kompatibel ke bangunan
sekitarnya
3. Menjaga proporsi jalan
3. Desain bangunan
Komponen desain bangunan pada kawasan koridor komersial
adalah:
a. Desain fisik bangunan
Prinsip desain bangunan:
Bangunan baru respek dengan bangunan sekitarnya..
b. Bangunan berlantai rendah (1-3 lantai)
Studio Perencanaan Kota 51
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Prinsip bangunan berlantai rendah:
1. Tinggi bangunan mengekspresikan bagian lantai
dasar.
2. Perlengkapan mekanik harus dilindungi dari
pandangan publik
c. Bangunan berlantai sedang (3-8 lantai)
Prinsip Bangunan berlantai sedang:
1. Desain bangunan mendefinisikan bagian dasar
pertengahan dan bagain atas bangunan dengan
menekankan fasad dan artikulasi garis atap .
2. Bentuk slab mendefinisikan lantai dasar dan
artikulasi fasad
3. Sempadan bangunan untuk menjaga batas pandangan
dari jalan.
d. Fasad bangunan
1. Mendukung fasad lantai dasar yang aktif dengan
memperbanyak bukaan jendela, artikulasi elemen
penanda dan detail arsitektur.
2. Fasad bangunan didesain untuk mengurangi kesan
bulk, berkontribusi terhadap tema atau karakter
koridor.
4. Parkir
Komponen yang diatur dalam penataan parkir adalah:
Lokasi, parkir podium, gedung parkir, parkir badan jalan
dan parkir sepeda.
5. Transit
Studio Perencanaan Kota 52
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Komponen yang ditata dalam penataan transit kawasan
koridor komersial adalah:
a. Bentuk dan desain bangunan transit
b. Jalur sepeda
c. Penempatan pemberhentian transit
d. Transit Amenities
e. Transit shelter
f. Rencana urban commuter
6. Desain lansekap
Lansekap digunakan untuk mendefinisikan ruang,
menciptakan karakter streetscape dan merupakan penyangga.
Desain lansekap meningkatkan lingkungan pejalan kaki yang
memerlukan penekanan lebih besar pada skala, bentuk, tekstur
garis, dan warna.
Komponen yang ditata dalam penataan lansekap kawasan
koridor adalah:
a. Wajah jalan
b. Ruang Hijau Kota
c. Rumput boulevards
d. Ruang publik
7. Pencahayaan
Pencahayaan meliputi komponen fungsional dan estetikastreetscape.
Studio Perencanaan Kota 53
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Komponen yang diatur dalam penataan pencahayaan kawasan
koridor komersial adalah:
a. Pencahayaan streetscape
b. Tingkat pencahayaan koridor jalan
c. Pencahayaan ranah publik
8. Elemen penanda
Komponen yang diatur dalam penataan elemen penanda kawasankoridor
komersial adalah:
a. Elemen penanda streetscape
b. Pencahayaan Elemen penanda
c. Ukuran elemen penanda
9. Ruang publik
Ruang publik adalah struktur utama kota berupa jalan, jalur
pedestrian,
taman, ruang terbuka, dan aksesibilitas ke bangunan umum.
Komponen yang ditata dalam menata ruang publik pada
kawasan koridor
komersial adalah:
a. Ukuran blok dan konektifitas
b. Ruang terbuka kota dan Infrastruktur hijau
c. Ruang parkir dan Parkir sepeda
d. Desain streetscape dan Tema streetscape
10. Gerbang kawasan :
Komponen yang diatur dalam menata pintu gerbang pada
kawasan koridor
Studio Perencanaan Kota 54
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
komersial adalah:
a. Bentuk dan orientasi bangunan
b. Desain bangunan
c. Desain lansekap
d. Public art
e. Crosswalk treatment
f. Lighting
Berdasarkan uraian aspek-aspek penting yang
dipertimbangkan dalam penataan kawasan koridor dengan
pendekatan mixed use corridor dapat disimpulkan komponen yang
ditata dan prinsip perancangan pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Komponen dan prinsip perancangan kawasankoridor komersial yang mengembangkan fungsi campuran
Komponen yang ditata PrinsipTata guna lahan Pilihan penggunaan lahan Menerapkan fungsi
campuran: retail, rukan,townhouse, perkantoran, restoran dan fasilitasnya. Penggunaan lahan komersial memperkuat ekonomi .
Sesuai skala manusia Massa bangunan berskalamanusia.
Mengutamakan retail. Retail lantai dasarmendorong bangunan mixed use.
Bentuk bangunan
Studio Perencanaan Kota 55
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Penempatan bangunan Setback yang konsistenmendukung skala bangunanyang sama.
Site sudut Site sudut diperkuatdengan ketinggian bangunanyang lebih besar untukmenegaskan persimpangan.
Hamparan Jalan Konsistensi batas ruangjalan. Rasio tinggi dan lebar
minimum 1: 4 dan maksimum
1:1. Tinggi bangunan Tinggi bangunan
menghasilkan ruang jalan, dan kompatibel dengan bangunan sekitarnya. Bangunan 2 -8 lantai untuk transisi bentuk dan massa yang tepat.
Skala yang manusiawi Bangunan dirancang untukkenyamanan pejalan kaki.
Desain bangunan Desain fisik bangunan Bangunan baru respek
dengan bangunan sekitarnya Tinggi bangunan mendefinisikan elemen lantai dasar.
Bangunan berlantai rendah (1-3lantai)
Tinggi bangunan mengekspresikan bagian lantai dasar dengan menekankan detail desainserta kesesuain garis atap. Perlengkapan mekanik harus dilindungi dari pandangan publik.
Bangunan berlantai sedang (3-8 Desain bangunan
Studio Perencanaan Kota 56
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
lantai) mendefinisikan bagian dasar, pertengahan dan atas bangunan dengan asad dan artikulasi garis atap. Bentuk slab memberi definisi yang baik tentang bagian lantai dasar dan artikulasi fasad bangunan.
Fasad bangunan Desain fasad lantai dasar yang aktif. fasad didesain untuk mengurangi kesan bulk, mendukung tema atau karakter koridor.
Ruang publik
Ukuran blok dan konektifitas Kavling blok kompatibel dengan ukuran blok sekitarnya. Menggabungkan jaringan jalan yang saling berhubungan.
Pedestrian linkage mendorong jarak perjalanan lebih pendek.
Infrastruktur hijau Mengintegrasikan sistem alam yang ada. Menata infrastruktur hijau di sepanjang koridor. Konektifitas dan aksesibilitas ke taman, ruang publik baru.
Taman Mendefinisikan secara jelas gerbang masuk taman. Menyediakan fasilitas pejalan kaki seperti area duduk. Mengintegraskan public art
Studio Perencanaan Kota 57
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Meningkatkan akses ke taman melalui pedestrianlinkage.
Ruang publik kota Menyediakan berbagai ruangpublik kota sepanjang koridor transit utama, seperti taman kota, alun-alun, plaza, halaman
Desain streetscape Mendesain streetscape melaluielemen : Amenity zona: Mendefinisikan amenity zona dengan elemen vertikal sebagai street furniture seperti pohon dan lampu jala. Zona trotoar: Batas zona trotoar diperlukan di sepanjang jalan. Trotoar yang luas di sepanjang koridor jalan utama dan kawasan dengan laluintas pejalan kaki tinggi.
Zona sempadan depan: Terletak antara garis batas tanah depan dan fasad bangunan berupa elemen hard dan soft lansekap termasuk pohon.
Pohon jalan Sesuai arahan jenis pohon yang ditanam di daerah perkotaan.
Perabot jalan Perabot jalan dan lampu dikoordinasikan dalam desain, warna dan skala.
Parkir sepeda Menyediakan parkir sepeda di lokasi yang tepat.
Tema streetscape Tema unik streetscape dieksplorasi di setiap
Studio Perencanaan Kota 58
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
segmen koridor. Pintu Gerbang
Bentuk dan orientasi bangunan Bangunan membingkai persimpangan jalan dan membentuk massa bangunan untuk menonjolkan persimpangan.
Desain bangunan Pintu masuk gedung utama berorientasi pada persimpangan.
lansekap Gerbang masuk didefinisikan melalui hardscape dan lansekap.
Public art Fitur seni publik meningkatkan kualitas ranah pubik dipertimbangkan pada gerbang utama. Fitur dapat berupa sculpture, elemen penanda artistik,pola paving, elemen interaktif seperti pencahayaan, air dan lain-lain. Penggunaan seni publik harus dikoordiasikan dengan dinas kebudayaan kota.
Crosswalk treatment Perlakuan terhadap penyeberangan khusus diarahkan di persimpangan gerbang. Tangga penyeberangan diarahkan di persimpangan transit utama terletak di sepanjang koridor pusat transit. Mendesain trotoar penyeberangan yang
Studio Perencanaan Kota 59
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
dekoratif Pencahayaan pencahayaan pada gerbang
perempatan untuk meningkatkan pencahayaan pejalan kaki dan penampilan streetscape.
Parkir Lokasi Parkir samping dan
belakang bangunan. Parkir podium Parkir bawah tanah untuk
skala pengembangan besar. Gedung parkir Berinteraksi dengan
streetscape melalui artikulasi fasad bangunan,lantai dasar untuk retail.
Parkir badan jalan eksistensi curb yang berisifitur lansekap, elemen streetscape.
Parkir sepeda Berbagi parkir sepeda yangdisediakan di dekat tempattransit, dalam kompleks perumahan dan tempat kerja.
Transit
Guna lahan Guna lahan berorientasi pejalan kaki dengan menempatkan toko makanan, restoran, layanan pribadi,kantor dan retail di sepanjang rute transit utama dan stasiun transit.
Penempatan bangunan Menempatkan bangunan dekatdengan jalan untuk mengurangi jarak perjalanan ke stasiun transit dan tempat berhenti.
Lokasi transit Interval jarak maksimum 250 m.
Fasilitas transit Menata fasilitas pejalan kaki (peta, bangku, tempat
Studio Perencanaan Kota 60
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
sampah) Shelter transit Menyediakan tempat
penampungan transit di halte transit utama.
Desain lansekap Streetscape Streetscape berorientasi
pejalan kaki sepanjang semua jalan.
Urban Green Mempromosikan kota hijau, pohon jalan dan tempat tanaman.
Rumput boulevards Menata rumput boulevard sepanjang frontage hunian.
Ruang publik Ruang publik dan semi publik terdiri dari hard and soft lansekap
Buffering Area parkir dan utilitas dilindungi dari jalan
Pencahayaan Streetscape Membentuk identitas
lingkungan pedestrian dan masyarakat. Desain perlengkapan pencahayaan sesuai dengan konteks perkotaandan meningktakan daya tarik streetscape
Hirarki pencahayaan koridorjalan
Koridor fungsi campuran : Memperbaiki penampilanstreetscpae melalui baner dan keranjang bunga gantung. Meningkatkan pencahayaan pejalan kakimelalui peningkatan pencahayaan ranah privat. Jalan umum: Pencahayaan mencerminkan skala jarakdan tinggi, membentuk karakter kawasan
Studio Perencanaan Kota 61
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Jalan utama:Meningkatkanpencahayaan pejalan kakidan pengguna transit Gerbang Perempatan: meningkatkan pencahayaangerbang persimpangan.
Ruang Publik pencahayaan ruang publik berskala pedestrian dan menata lampu dekoratif.
Signage Streetscape Menyatu dengan desain
fasad dan berkontribusi terhadap desain . Elemen penanda mempertahankan skala manusia dan menyatu dengan lansekap.
Jenis elemen penanda Skala ,desain dan penempatan yang tepat.
Mengurangi ukuran elemen penanda Intensif elemen penanda yang didesain untuk lalu lintas kendaraan dikurangi.
Sumber: Prinsip perancangan tujuh mixed use corridor city of
Kitchener (2001).
Studio Perencanaan Kota 62
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2.2.9 Pengembangan kawasan koridor komersial yang
berorientasi pejalan kaki
Walkabel adalah konsep yang mendukung place making
koridor komersial sehingga menjadi kawasan koridor yang
berorientasi pejalan kaki. Dalam buku An Introduction to
Sustainable Transportation: Policy, Planning and
Implementation yang ditulis Schiller, Bruun dan Kenworthy
2010, Roger K. Lewis mengatakan kriteria desain untuk
memotivasi kota yang walkable adalah:
1. Pola jalan mudah diarahkan, blok yang tidak terlalu
besar, dan persimpangan yang tidak terlalu jauh. Jalan
harus kontinyu dan saling berhubungan.
Menyediakan jalur kendaraan dan pejalan kaki lebih dari
satu jalur.
2. Jalan umum harus proporsional dalam menata lebar
trotoar, strip tanaman
jalur kendaraan informal dan median.
3. Meningkatkan kualitas streetscape dan memberi kemudahan
serta
kenyamanan. Komponen yang ditata adalah vegetasi
streetscape, pencahayaan
dan signage, furnitur jalan yang nyaman, material paving
yang menarik.
4. Aman untuk berjalan siang atau malam hari, tanda
penyeberangan jelas.
5. Bangunan menghadap jalan umum membutuhkan penataan
fasad.
Studio Perencanaan Kota 63
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Aspek penting dalam menciptakan dan mempertahankan
walkable
commercial corridor : (Dom Nozzi, 2010)
1. Mementingkan pejalan kaki.
2. Kepadatan hunian. Masyarakat hidup dalam jarak
berjalan kaki, menyediakan jaringan penghubung
antar blok (tiga sampai lima blok).
3. Dimensi berskala manusia.
Indikatornya adalah:
a. Jalan tidak lebih dari dua atau tiga jalur.
b. Bangunan berbatasan dengan jalan dan trotoar.
c. Teras depan berhubungan langsung dengan
trotoar.
d. Tempat parkir di belakang gedung.
e. Tinggi lampu jalan enam sampai sembilan meter.
f. Penggunaan fungsi campuran, lantai bawah toko
atau kantor lantai atas hunian.
g. Jalan berskala manusia menciptakan perasaan
menyenangkan di ruang luar dan menciptakan
sense of place.
4. Keaktifan dan keragaman retail.
5. Lalu lintas yang tenang (traffic calming) dengan
strategi :
a. Menyediakan parkir badan jalan.
b. Jalan tidak lebih dari dua atau tiga jalur.
c. Lebar jalur lalu lintas tidak lebih dari 3
atau 3,5 m.
Studio Perencanaan Kota 64
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
d. Kanopi pohon yag menonjol ke jalan
mengurangi kecepatan kendaraan.
6. Aktifitas 24 jam.
7. Kavling yang sempit mendorong variasi elemen pintu,
jendela dan elemen lainnya, memberi pengalaman yang
menyenangkan bagi pejalan kaki.
8. Terlindung dari cuaca Kenyamanan terhadap pengaruh
iklim panas dan hujan adalah penting dengan:
a. Menyediakan arcade depan bangunan di
sepanjang trotoar.
b. Manata kanopi pohon yang tinggi, sejajar,
dari spesies jenis pohon yang sama
menjorok ke jalan dan trotoar.
9. Trotoar yang lebar. Indikatornya adalah:
a. Lebar trotoar: 1,6 meter sampai 6 meter.
b. Lebar trotoar disesuaikan dengan fungsi
jalan.
c. Menyeimbangkan kenyamanan dan kebutuhan
pejalan kaki.
10.Tampak depan bangunan yang aktif.
11.Menata median dan lansekap jalan ..
12.Jarak dari tempat tinggal ke tempat kerja, sekolah,
taman dan tempat belanja harus dalam jarak dekat
maksimal seperempat mil.
13.Kawasan koridor yang walkable adalah menyediakan
ruang tempat berkumpul dan berinteraksi berupa:
tempat hiburan, toko bahan makanan, kantor pos dan
lain-lain.P anjang blok jalan singkat, untuk
Studio Perencanaan Kota 65
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
mengurangi jarak berjalan yakni tidak lebih dari
150 meter, lebih disukai berkisar 60 sampai 90
meter.
14.Pemusatan vista ke bangunan umum.
15.Bisnis yang tepat/ sesuai.
16.Menekan aktivitas pejalan kaki., tidak menghendaki
retail berukuran besar, drive-through, pompa
bensin, penjualan dan service mobil dengan .
Enam kriteria desain jaringan pejalan kaki yang sukses
(Southworth, 2005):
a. Konektivitas
b. Keterkaitan dengan moda lainnya
c. Pola penggunaan lahan
d. Keamanan
e. Kualitas jalan
f. Lingkungan jalan
Studio Perencanaan Kota 66
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
BAB III
TINJAUAN WILAYAH STUDI
3.1 Tinjauan Kebijakan Pembangunan
3.1.1 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009
ditetapkan bahwa: tujuan, kebijakan, dan strategi penataan
ruang wilayah kabupaten merupakan terjemahan dari visi dan
misi pengembangan kabupaten dalam pelaksanaan pembangunan.
Studio Perencanaan Kota 67
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sesuai dengan Pasal 25 UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (UUPR), maka Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu mengacu kepada :
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), dan Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Riau;
2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;
dan
3. Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD).
Dengan demikian maka tujuan penataan ruang wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu akan
dirumuskan dengan mengacu kepada ketiga hal tersebut.
Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
merupakan arah tindakan yang ditetapkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Selanjutnya strategi
penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran
kebijakan penataan ruang ke dalam langkah -langkah
operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
untuk mencapai kondisi ideal tata ruang wilayah
kabupaten yang diharapkan. Visi pembangunan Kabupaten
Indragiri Hulu tersebut diterjemahkan sebagai “Indragiri Hulu
Sejahtera Tahun 2015”
Untuk terwujudnya visi pembangunan Kabupaten Inhu, maka
ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Inhu sebagai berikut :
1. Mewujudkan Daya Saing Daerah
Maksudnya adalah memperkuat perekonomian daerah yang
berbasis pada potensi dan keunggulan daerah,
Studio Perencanaan Kota 68
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
meningkatan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan
sumberdaya alam serta efisien dan efektif dengan tetap
memegang prinsip-prinsip berkelanjutan (sustainable),
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mampu
menguasai IPTEK dengan memiliki nilai-nilai moral
religius dan kultural, pembangunan infrastruktur yang
maju dan mampu diakses secara merata.
2. Mewujudkan Suasana Kehidupan Masyarakat dan
Menyelenggarakan Pemerintahan Yang Demokratis.
Maksudnya adalah menjadikan suasana kemasyarakatan dan
penyelenggaraan pemerintahan yang dinamis sesuai dengan
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila dan
konstitusi negara dalam koridor NKRI. Semakin mantapnya
kelembagaan politik, masyarakat dan kebudayaan, semakin
dinamisnya komunikasi dan interaksi antara masyarakat
dan pemerintah dalam memperjuangkan dan mewujudkan
kepentingan publik yang lebih luas serta semakin
berkembang, mantap dan mapannya suasana kehidupan yang
menjunjung hukum dan perwujudan penegakan hukum yang
adil, konsisten serta tidak diskriminatif.
3. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Hasil-Hasilnya
Maksudnya adalah agar seluruh wilayah Kabupaten
Indragiri Hulu dan seluruh kelompok masyarakat dapat
berkembang, maju dan sejahtera secara bersama-sama tanpa
ada tertinggal ataupun ditinggalkan, keberpihakan
pembangunan kepada kelompok rentan menjadi prioritas,
berkembangnya aksesbilitas yang dapat menjangkau seluruh
wilayah, hilangnya diskriminasi termasuk gender.
Studio Perencanaan Kota 69
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4. Mewujudkan Suasana Aman, Damai dan Harmonis Yang
Bermoral, Beretika dan Berbudaya.
Maksudnya adalah dengan menciptakan keadaan kondusif
pada aspek ekonomi, sosial budaya, dan politik. Sebagai
daerah yang pada awalnya memiliki tingkat heterogenitas
namun telah melebur dalam suatu nilai kultur yang
dijunjung secara bersama yakni melayu, maka harmonisasi
dalam kehidupan masyarakat yang telah terwujud harus
dapat dipertahankan dan kembangkan agar mampu menjadi
filter yang handal untuk menangkal masuknya nilai-nilai
asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan
mengakomodir nilai-nilai yang mampu membawa perubahan
masyarakat pada kondisi yang lebih baik dan lebih
sejahtera.
5. Mewujudkan Daerah Yang Memiliki Peran Pada Tingkat
Regional
Adalah merupakan upaya untuk menjadi Kabupaten Indragiri
Hulu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
kenegaraan dan sistem sosial ekonomi dan kebudayaan
minimal pada tataran regional sehingga perlu semakin
dimantapkan identitas dan integrasi yang dapat
menjadikan kebanggaan tersendiri sebagai masyarakat
Indragiri Hulu mendorong meningkatkan dan mengembangkan
kerjasama yang saling menguntungkan diberbagai aspek
dengan berbagai pihak di dalam maupun di luar daerah
pada skala regional.
Sesuai dengan visi Kabupaten Inhu yang tertulis
“Indragiri Hulu Sejahtera Tahun 2015”makna visi tersebut
Studio Perencanaan Kota 70
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
tertuang dalam judul studio yaitu “Penataan koridor kawasan
perkotaan Lirik sebagai gerbang kabupaten Inhu”, dapat
diketahui bahwa Kecamatan Lirik memiliki potensi industriyang
memanfaatkan sumber daya alam yaitu migas dan hal ini rasanya
telah sesuai dengan visi Kabupaten Inhu yang ada.
Juga terdapat pada misi Kabupaten Inhu untuk mewujudkan
visinya yaitu tertuang dalam poin pertama dan poin kelima
yaitu “Maksudnya adalah memperkuat perekonomian daerah yang
berbasis pada potensi dan keunggulan daerah, meningkatan
pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan sumberdaya alam serta
efisien dan efektif dengan tetap memegang prinsip-prinsip
berkelanjutan (sustainable), meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia yang mampu menguasai IPTEK dengan memiliki nilai-
nilai moral religius dan kultural, pembangunan infrastruktur
yang maju dan mampu diakses secara merata. ”Point
kelima”Adalah merupakan upaya untuk menjadi Kabupaten
Indragiri Hulu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem kenegaraan dan sistem sosial ekonomi dan kebudayaan
minimal pada tataran regional sehingga perlu semakin
dimantapkan identitas dan integrasi yang dapat menjadikan
kebanggaan tersendiri sebagai masyarakat Indragiri Hulu
mendorong meningkatkan dan mengembangkan kerjasama yang
saling menguntungkan diberbagai aspek dengan berbagai pihak
di dalam maupun di luar daerah pada skala regional”
Berdasarkan misi Kabupaten Inhu diatas hal ini
sepertinya masih belum bisa berjalan dengan baik di Kabupaten
Inhu khususnya Kecamatan Lirik karena masih kurangnya
pemberdayaan masyarakat secara langsung dalam kegiatan
Studio Perencanaan Kota 71
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
perekonomian masyarakat Lirik yang masih minim, mekanisme
pasar yang berkeadilan juga belum tertuang penuh dilapangan
dikarenakan masih terjadi aglomerasi pasar dipusat kegiatan
industri saja di Kecamatan Lirik.
3.1.2 Rencana Struktur Ruang Kecamatan Lirik
1. Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kecamatan Lirik
a. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)
Kriteria PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah
kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPK
berada Lirik mengemban fungsi dengan tingkat pelayanan
kecamatan atau beberapa desa sebagai berikut :
pemerintahan kecamatan;
pertanian;
pendidikan menengah;
peternakan;
pariwisata;
pertambangan;
perkebunan;
pengembangan permukiman; dan
jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan
atau beberapa desa.
b. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)
Kriteria PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) adalah
pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani
Studio Perencanaan Kota 72
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
kegiatan skala antar desa. PPL berada di Desa Japura
yang mengemban fungsi dengan tingkat pelayanan skala
antar desa sebagai berikut :
pemerintahan kecamatan;
pusat pemerintahan desa;
pusat pertumbuhan desa;
Pusat pengembangan pertanian;
pusat pengembangan perkebunan dan peternakan;
jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala antar
desa; dan
pendukung aktivitas wisata.
Rencana system perkotaan Kecamatan Lirik dijelaskan
dalam Tabel 3.1. berikut ini.
Tabel. 3.1 : Rencana Rencana Sistem Perkotaan KecamatanLirik
FUNGSI /HIRARKI PUSAT KETERANGANKlasifikasi
Karakter Pusat
I. PPK
(Pusat Pelayanan Kawasan)
Ibukota kecamatan Lirik
Perkotaan Perkotaan
II. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)
JAPURA Ibukota kecamatan Lirik Perkotaan
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Studio Perencanaan Kota 73
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.1
Peta Struktur Ruang Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 74
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 3.2 :Penetapan Fungsi Pelayanan Sistem Perkotaan /Pusat Pelayanan di Kabupaten Indragiri Hulu
FUNGSI/HIRARKI PUSAT
Sarana dan Prasarana Pelayanan Utama
Pemerintahan Pendidikan Kesehatan Ekonomi
Transpor. Darat
Transpor.Perairan
T\ranspor.
Studio Perencanaan Kota 75
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Udara
I. PPK(Pusat Pelayanan Kawasan )
Lirik Ibukota Kecamatan
SMA/SMK
Puskesmas
Distrik Lokal
Sub terminal
- -
II. PPL(Pusat Pelayanan Lingkungan)
Japura Desa SMA /
SMK
Puskesmas Pembantu
Dist. Lokal
Sub Terminal
-Bandar Udara
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Gambar 3.2 :
Diagram Skematis Keterkaitan Antar Pusat di Kecamatan Lirik
PEKANBARU PKN Pekanbaru
PPK Lirik
PPL Japura
Lirik
Japura
JAMBI PKN Jambi
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Studio Perencanaan Kota 76
Kec.Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
3.1.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana kecamatan Lirik
3.2.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
Transportasi
3.2.1.1 Jaringan Prasarana Jalan
Jaringan prasarana jalan merupakan jaringan prasarana
yang paling penting dan sangat terkait dengan penetapan
sistem perkotaan/pusat pelayanan: PPK, dan PPL. Pengembangan
sistem jaringan transportasi jalan salah satunya bertujuan
untuk melancarkan arus transportasi barang dan jasa di
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dari pusat-pusat produksi ke
daerah pemasaran sehingga dapat membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan membuka akses daerah yang terisolir.
Rencana sistem jaringan jalan dalam struktur ruang
wilayah Kecamatan Lirik meliputi sistem primer
(wilayah/antar-wilayah) yang terdiri atas Jalan Arteri Primer
(JAP), Jalan Kolektor Primer (JKP), Jalan Lokal Primer (JLP),
dan Jalan Kolektor Sekunder. Penetapan sistem jaringan jalan
tersebut didasarkan pada :
Penetapan dalam RTRWN, penetapan dalam Keputusan Menteri
PU tentang Jalan Nasional, dan Keputusan Menteri Dalam
Negeri tentang Jalan Provinsi; dan
Kajian terhadap sistem jaringan jalan dan penyimpulan
mengenai jaringan jalan yang ditetapkan dalam RTRW
Studio Perencanaan Kota 77
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Indragiri Hulu ini, berdasarkan penetapan
sistem perkotaan atau pusat kegiatan/pelayanan.
Rencana Pengembangan Jaringan Jalan di Kabupaten Indragiri
Hulu terdiri dari
a) Pemeliharaan Jaringan Jalan pada seluruh jaringan
jalan di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
b) Peningkatan Jaringan Jalan, pada seluruh jaringan
jalan di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
c) Pembangunan Jaringan Jalan, rencana pembangunan
jaringan jalan baru di wilayah Kabupaten Indragiri
Hulu
I. Jalan Arteri Primer (JAP)
Jalan Arteri Primer di wilayah kecamatan Lirik dapat
dibedakan atas 2 kelompok:
1. Rencana Jalan Bebas Hambatan (Highway), yang merupakan
Jalan Arteri Primer khusus. Jalan bebas hambatan ini
merupakan penetapan pada Rencana Struktur Ruang Wilayah
Nasional dalam RTRWN, yaitu menghubungkan Jambi – Rengat
– Pekanbaru.
2. Jalan dengan status Jalan Nasional yang dikenal juga
sebagai Jalan Lintas Timur Sumatera, yaitu bagian yang
terletak di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, sesuai
dengan Keputusan Menteri PU Nomor 630/KPTS/M/2009, yaitu
ruas-ruas jalan
3. Batas Pelalawan – Simpang Japura
II. Jalan Kolektor Primer (JKP)
Studio Perencanaan Kota 78
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Jalan Kolektor Primer ditetapkan dalam RTRW Provinsi
Riau, yang dibedakan atas Jalan Kolektor Primer 1 dan Jalan
Kolektor Primer 2.
Jalan Kolektor Primer 2 yang terletak di wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu, adalah jalan dengan status Jalan
Provinsi, yaitu meliputi ruas-ruas jalan sebagai berikut:
1) Simpang Japura – Air Molek
III. Jalan Lokal Primer (JLP)
Jalan Lokal Primer (JLP) adalah jalan dengan status
Jalan Kabupaten, yang menghubungkan yang menghubungkan
antara PPK dan PPL, serta jalan strategis kabupaten lainnya.
Jalan Lokal Primer (JLP) di Kecamatan Lirik meliputi ruas-
ruas jalan sebagai berikut :
1) Pekan Heran (Seberang) - Lirik
Tabel 3.3 : Sistem Jaringan Jalan Dalam Rencana Struktur Ruang
Wilayah
di Kecamatan Lirik
No Fungsi Jalan Ruan Jalan Keterangan
I Jalan bebas
hambatan
(highway)
Pekanbaru - Rengat - Jambi Ditetapkan dalam RTRWN
II II.Jalan Arteri Primer (JAP)
(Status: JalanNasional, dikenal juga
1.Batas Pelalawan - Simpang Japura
Kep.Men.PU No.630/KPTS/M/2009 dan di
Studio Perencanaan Kota 79
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
sebagai: JalanLintas Timur Sumatera - Jalintim)
tetapkan juga dalam RTRWN danRTRW Prov. Riau
II
I
Jalan Kolektor Primer (JKP)
b. Jalan Kolektor Primer 2(JKP2)
(Status: JalanProvinsi)
1.Simpang Japura - Air Molek
Ditetapkan dalam RTRW Provinsi Riau
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Gambar 3.3 :
Skematis Keterkaitan Sistem Pusat dan Sistem Jaringan Jalan
Studio Perencanaan Kota 80
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
SUB TERMINAL
Sub Terminal akan melayani angkutan penumpang antar
pusat dalam Kecamatan Lirik dan angkutan perdesaan. Selaras
dengan penetapan fungsi/hierarki pusat-pusat kegiatan, maka
sub terminal ini akan melayani PPK. Secara khusus, sehubungan
dengan letak PPL Japura yang dilalui oleh Jalan Arteri Primer
dan merupakan persimpangan antara Jaringan Jalan Arteri
Primer dan Jalan Kolektor Primer, maka pengembangan sub
terminal ini selain pada PPK tersebut juga pada PPL Japura.
Dengan demikian pengembangan sub terminal ini adalah pada
pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
a. PPK Lirik;
b. PPL Japura.
3.2.1.3 Jaringan Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Rencana pengembangan jaringan jaringan lalu lintas dan
angkutan jalan di wilayah Kecamatan Lirik meliputi :
1. Jaringan Trayek Angkutan Perkotaan dan Perdesaan :
a. Pematang Reba – Japura – Air Molek – Peranap
b. Pematang Reba – Japura – Redang Seko
c. Pematang Reba – Lirik 3.2.1.4 Jaringan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan
Studio Perencanaan Kota 81
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan
PP Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, prasarana
angkutan di perairan yaitu pelabuhan, yang akan melayani
jenis angkutan yang terdiri atas: (1) angkutan laut, (2)
angkutan penyeberangan, dan (3) angkutan sungai dan danau.
Untuk pelabuhan sungai, dengan pelayanan angkutan sungai
direncanakan untuk mendukung pusat-pusat pelayanan yang telah
ditetapkan ( PPK, dan PPL ). Sehingga dengan demikian
pelabuhan sungai direncanakan dikembangkan di Japura
3.2.1.6 Jaringan Transportasi Udara
Bandar Udara (Bandara) yang terdapat di Kecamatan Lirik
adalah Bandara Japura di Desa Japura. Dengan mengacu kepada
UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka Bandara Japura
termasuk bandar udara umum dengan hierarki sebagai bandar
udara pengumpan.
Dalam konteks rencana struktur ruang wilayah Kabupaten
Indragiri Hulu, Bandara Japura ini akan mendukung PKW Rengat,
sebagai pusat dengan hierarki tertinggi di Kabupaten
Indragiri Hulu.
3.2.2 Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Energi
3.2.2.1 Rencana Pengembangan Energi Listrik
Pengembangan sistem prasarana energi listrik di
Kecamatan Lirik terutama dengan sistem interkoneksi Sumatera
Bagian Tengah yang didukung dengan sistem setempat (isolated)
pada lokasi-lokasi yang sulit dijangkau sistem interkoneksi.
Dengan pengembangan demikian ini diharapkan dapat dilayani
kebutuhan energi listrik di seluruh wilayah Desa / Kelurahan
Studio Perencanaan Kota 82
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
di Kecamatan Lirik. Pembangkit tenaga listrik yang
direncanakan akan dikembangkan meliputi:
1. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Lirik, dengan sumber
energi adalah gas
Dalam konteks sistem jaringan interkoneksi tersebut di
atas, dikembangkan jaringan SUTT (Saluran Udara Tegangan
Tinggi) 150 KV, dan penempatan GI (Gardu Induk). Rencana
pengembangan jaringan SUTT tersebut meliputi:
1. Jaringan SUTT Rengat – Lirik – Pekanbaru
3.2.2.2 Rencana Pengembangan Energi Gas dan Bahan Bakar
Minyak
Jaringan transmisi gas melintasi wilayah Kecamatan Lirik
adalah jaringan pipa transmisi gas Trans Sumatera Tengah,
dengan substasion Lirik.
3.2.2.3 Rencana Pengembangan Energi Alternatif
Rencana pengembangan energi alternatif di Kecamatan
Lirik meliputi :
1. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS);
2. Pengembangan Desa Mandiri Energi melalui pengembangan
energi biogas
.
3.2.4.3 Sistem Pengelolaan Air Baku Untuk Air Minum
Sistem pengelolaan air baku untuk air minum meliputi
prasarana jaringan air minum perpipaan ini sejak dari sumber
air baku, transmisi ke pengolahan, pengolahan (Instalasi
Pengolahan Air Minum), dan distribusi hingga ke konsumen air
Studio Perencanaan Kota 83
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
minum. Pengembangan jaringan prasarana air minum perpipaan
akan melayani PPK, dan PPL.
Sistem pengelolaan air baku untuk air minum meliputi
pemanfaatan sumber-sumber air baku permukaan dan air tanah
mencakup pembangunan, rehabilitasi serta operasi dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan air baku untuk
air minum melalui:
a. pelestarian mata air.
b. pemanfaatan airtanah secara terkendali.
3.2.5 Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan
Pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan
dikembangkan pada kawasan permukiman yang diidentifikasi
sebagai kawasan permukiman perkotaan, yaitu: PPK, dan PPL
Japura. Pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan
yang dimaksud dalam hal ini adalah meliputi:
a. Prasarana drainase.
b. Prasarana pengolahan air limbah,
c. Sistem jaringan prasarana persampahan.
d. Sistem jalur dan ruang evakuasi bencana.
A. Prasarana Pengolahan Sampah
Prasarana pengolahan sampah (Tempat Pengolahan Akhir/TPA
Sampah), yang diharapkan berada pada jarak yang memadai
terhadap kawasan permukiman perkotaan yang ada, sehingga
sangat besar kemungkinannya untuk terpadu atau bergabungnya
TPA untuk beberapa kawasan perkotaan secara bersama-sama.
Pengembangan prasarana pengolahan sampah tersebut
Studio Perencanaan Kota 84
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
direncanakan akan melayani PPK, dan PPL. TPA sampah yang ada
dewasa ini adalah TPA di Lirik atau Japura (melayani PPK
Lirik dan PPL Japura).
Sistem pengelolaan persampahan dilakukan dengan sistem
reduce atau pengurangan, reuse atau penggunaan ulang, dan recycle
atau penampungan dan pengembangan tempat pemrosesan akhir
dilakukan dengan sistem sanitary landfill atau pembuangan sampah
akhir.
B. Sistem Jalur dan Ruang Evakuasi Bencana
Berdasarkan data tentang potensi bencana alam yang ada
di Kabupaten Indragiri Hulu, maka perlu dikembangkan suatu
jalur dan ruang evakuasi bencana untuk meminimalisir korban
jiwa apabila terjadi bencana. Pengembangan jalur dan ruang
evakuasi bencana di Kecamatan Lirik meliputi :
a. Jalur evakuasi bencana banjir meliputi :
jalan lingkungan – jalan kolektor di Kecamatan Lirik.
Untuk ruang evakuasi bencana di Kecamatan Lirik :
1. Lapangan
2. Taman publik
3. Bangunan kantor pemerintahan
4. Bangunan fasilitas sosial
5. Bangunan fasilitas umum
3.1.4 Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan Lirik
1. KSK Koridor Utara Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera.
Studio Perencanaan Kota 85
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Koridor utara Jalintim Sumatera yang dimaksud adalah
antara Pematang Reba sampai ke Lirik, dengan sumbunya adalah
Jalan Lintas Timur tersebut.
Karakter pengembangan KSK ini adalah:
a) Terdapat PPK Lirik dan PPL Japura.
b) Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan
pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Indragiri Hulu.
Sektor unggulan dimaksud adalah pertambangan migas,
perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan wilayah,
yang didukung oleh sektor pertanian khususnya perkebunan
yang berhampiran dengan koridor tersebut.
c) Ruang sebagai wadah pertumbuhan ekonomi yang pesat harus
dikendalikan agar tidak menurunkan kinerja kegiatan
dalam kawasan.
Arahan pengembangan KSK ini adalah:
a) Pengembangan pusat-pusat ekonomi yang mendorong
pertumbuhan ekonomi.
b) Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana
pendukung pusat-pusat kegiatan ekonomi.
c) Pengendalian pemanfaatan ruang dan alih fungsi ruang
terhadap bentuk-bentuk yang dapat menurunkan kualitas
lingkungan dan layanan transportasi wilayah.
3.1.5Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Lirik
3.2.2 Karakteristik Pola Ruang
Studio Perencanaan Kota 86
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Dilihat dari arahan pola pemanfaatan ruang, maka
pemanfaatan ruang yang diarahkan untuk Kecamatan Lirik adalah
sebagai berikut :
3.2.2.1 Kawasan Lindung
Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan fungsi
kawasan lindung yang berada di wilayah Kecamatan Lirik
yang sudah ditetapkan dalam arahan kebijakan penetapan
kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.
3.2.2.2 Kawasan Budidaya
Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan pengembangannya
adalah sebagai berikut :
Kawasan Budidaya Perkotaan :
Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan di
Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan
pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu adalah
kawasan untuk kegiatan :
1. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan dan
tempat usaha (perdagangan, perkantoran, dan
lainnya) dengan skala pelayanan lokal/kecamatan.
2. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan
ekonomi sektor perkebunan, kehutanan dan
pertambangan.
Kawasan Budidaya Pertanian :
Studio Perencanaan Kota 87
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kawasan budidaya pertanian yang dapat dikembangkan di
Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan
pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu adalah
kawasan untuk kegiatan :
1. Pertanian tanaman pangan.
2. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi
kelapa sawit, karet, dan beberapa komoditi
lainnya
3.1.6 Rencana Penetapan Kawasan Lindung Wilayah Kecamatan
Lirik
Tabel 3.4
Jenis dan Sebaran Kawasan Lindung di Kecamatan Lirik
No Jenis Kawasan
Lindung
Sebaran di
Deliniasikan
Sebaran di Indikasikan
I Kawasan Perlindungan Setempat:1. Kawasan
Perlindungan
Setempat:
Lirik -
3. 3. Ruang
Terbuka Hijau
Kota
- Ruang terbuka hijau di
kawasan perkotaan pada:
PPK dan PPL JapuraII Kawasan Rawan Bencana Alam:2. Kawasan Rawan
Banjir
- Di Kecamatan Lirik
III Kawasan Lindung Geologi:1. Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi:a. Kawasan rawan - Di Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 88
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
abrasi
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Tabel3.5
Cagar Budaya di Kecamatan Lirik
No Nama Cagar Budaya LokasiA. CAGAR BUDAYA BERUPA KOMPLEK:A.1 Komplek Makam Raja-Raja
Indragiri di Desa Japura -
Kec. Lirik:1. Makam Sultan Husin Syah Desa Japura Kec.
Lirik2. Makam Raja Said Desa Japura Kec.
Lirik3. Makam Raja Ismail Desa Japura Kec.
Lirik4. Makam Datuk Bendahara Hitam Desa Japura Kec.
Lirik5. Makam Pembesar Desa Japura
Kerajaan Indragiri
Desa Japura Kec.
Lirik6. Makam Pokiah Desa Japura Kec.
LirikSumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Tabel3.6
Kawasan Lindung yang Didelineasikan di Kecamatan Lirik
No HL (Ha) TN (Ha) SM (Ha) SS (Ha) Jumlah
Studio Perencanaan Kota 89
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
(Ha)1. Lirik - - 75,20 75,20
Sumber: Perhitungan secara digitasi pada Peta Pola Ruang Wilayah Kab. Indragiri Hulu.
Keterangan:
HL = Hutan Lindung
TN = Taman Nasional
SM = Suka Margasatwa
SS = Sempadan Sungai
Selanjutnya untuk masing-masing kawasan lindung yang
ditetapkan baik yang ditetapklan delineasinya pada Peta
Rencana Pola Ruang Wilayah maupun yang diindikasikan atau
dideskripsikan dijelaskan berikut ini.
A. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
1. Kawasan resapan air, yang tidak didelineasikan, dan
diindikasikan adalah kawasan hutan, yang meliputi
baik hutan yang merupakan kawasan lindung (HL, TN,
dan SM) maupun kawasan budidaya (HP, HA, dan HR) yang
berada di kawasan Lirik.
B. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat juga dimanfaatkan sebagai
kawasan lindung yang melindungi daerah setempat dimana
kawasan tersebut berada. Pada kawasan ini tidak
diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya dan apabila
telah terdapat kegiatan budidaya diupayakan untuk diadakan
pemindahan lokasi kegiatan budidaya.
Kawasan perlindungan setempat terdiri dari :
1.Sempadan Sungai
Studio Perencanaan Kota 90
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kawasan sempadan sungai merupakan kawasan di
sepanjang kiri-kanan sungai (termasuk sungai buatan
dan kanal/saluran irigasi primer) yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi sungai. Tujuan dilakukan perencanaan kawasan
sempadan sungai adalah melindungi sungai dari kegiatan
manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air
sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta
mengamankan aliran sungai.
Penetapan kawasan sempadan sungai yaitu sekurang-
kurangnya 100 meter di kiri-kanan sungai besar dan 50
meter di kiri-kanan anak sungai yang berlokasi di luar
permukiman, serta sekurang-kurangnya 15 meter di
sepanjang kiri-kanan sungai yang berlokasi di kawasan
permukiman.
Sempadan sungai yang didelineasikan dengan luas
kurang lebih 5.067 Ha, yang merupakan sempadan Sungai
Indragiri, Sebaran sempadan sungai tersebut terdapat
di kecamatan Lirik.
2. Kawasan Sempadan Mata Air
Garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 200 m
disekitar mata air dan tersebar di beberapa Kecamatan
Lirik.
3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan,
Ruang Terbuka Hijau Kota. Kawasan Hutan Kota yang
berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kawasan
RTH) perkotaan di Kabupaten Indragiri Hulu seluas
Studio Perencanaan Kota 91
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
kurang lebih 1.698 hektar atau 31 % dari luas
wilayah perkotaan Kabupaten Indragiri Hulu.
C. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya.
1. Cagar Budaya, berupa peninggalan atau situs cagar
budaya, yang diindikasikan lokasi sebarannya seperti
padadi atas, yang meliputi cagar budaya yang berupa
komplek dan yang berdiri sendiri. Sebaran lokasi cagar
budaya tersebut terdapat di Kecamatan Lirik.
D. Kawasan Rawan Bencana Alam
1. Kawasan rawan banjir, yang diindikasikan pada kawasan
yang terletak di tepi Sungai Indragiri, Batang
Peranap, dan Batang Gansal, yaitu di kecamatan: Lirik.
E. Kawasan Lindung Geologi
F1. Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi
1.Kawasan rawan abrasi, yang diindikasikan pada tepi
atau sempadan sungai dan anak-anak sungai di tepi Sungai
Indragiri,Lirik.
F2. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Air
Tanah.
1.Kawasan imbuhan air tanah, berupa cekungan air tanah
(CAT) yang diindikasikan sama dengan kawasan
resapan air, yaitu kawasan hutan baik yang termasuk
kawasan lindung maupun kawasan budidaya. tersebar di
Kecamatan Lirik.
4.2.2 Rencana Penetapan Kawasan Budidaya Kecamatan Lirik
1. Kawasan Hutan Produksi
Studio Perencanaan Kota 92
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kawasan hutan produksi di Kecamatan Lirik mempunyai
luas kurang lebih kurang lebih 148.656 Ha. Kawasan hutan
produksi di Kecamatan Lirik meliputi.
a. Hutan Produksi Tetap seluas kurang lebih 133.552 Ha,
tersebar di Kecamatan Lirik.
b. Hutan Produksi Tetap penyangga Hutan Konservasi (Taman
Nasional Bukit Tigapuluh, Taman Nasional Tesso Nilo, dan
Suaka Margasatwa Kerumutan) dengan lebar berkisar antara
0,5 km – 1,0 km dari tepi kawasan Hutan Konservasi yang
bersangkutan, seluas kurang lebih 15.104 Ha tersebar di
Kecamatan Lirik.
Tabel3.7 :
Penetapan Kawasan Budidaya di Kecamatan Lirik
Kecamatan
HP(Ha)
HPp(Ha)
HP Total(Ha)
HA(Ha)
HR(Ha)
PbR(Ha)
PbB(Ha)
Pt(Ha)
PP(Ha)
PD(Ha)
Jumlah
(Ha)
Lirik2.806,42 - 2.806,42 - -
4.440,26
16.776,16
5.590,62
1.640,19
343,47
31.597,13
Sumber: Perhitungan secara digitasi pada Peta Pola Ruang Wilayah Kab. Indragiri Hulu.
Keterangan :
HP = Hutan Produksi Tetap
HPp = Hutan Produksi Tetap Penyangga Hutan Konservasi (TN &SM)
HA = Hutan Adat
HR = Hutan Rakyat
PbR = Perkebunan Rakyat
PbB = Perkebunan Besar
Studio Perencanaan Kota 93
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Pt = Pertanian (Pertanian Tanaman Pangan dan PertanianHoltikultura)
PP = Permukiman Perkotaan
PD = Permukiman Perdesaan
2. Kawasan Pertanian
a. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
Kawasan pertanian tanaman pangan dan hultikultura dengan
luas total kurang lebih 49.840 Ha, yang ada di kecamatan
Lirik. Yang sebagian terbesar umumnya berhampiran dengan
Sungai Indragiri. Kawasan pertanian holtikultura
merupakan kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan
pertanian dengan jenis komoditi sayuran dan buah-buahan.
b. Kawasan Pertambangan
Kawasan pertambangan di Kabupaten Indragiri Hulu
terletak pada kawasan yang sesuai dengan penetapan
Wilayah Pertambangan (WP) dan penetapan turunannya WUP
(Wilayah Usaha Pertambangan), WPR (Wilayah Pertambangan
Rakyat), dan WPN (Wilayah Pencadangan Nasional). Jenis
kegiatan pertambangan di Kabupaten Indragiri Hulu
mencakup pertambangan minyak dan gas bumi (migas),
pertambangan mineral dan batubara (minerba), dan/atau
pengambilan air tanah.
Dalam kelompok migas, potensi minyak bumi di Kabupaten
Indragiri Hulu yang telah teridentifikasi sampai tahun
2008 pada 6 lapangan oleh 3 operator seperti dikemukakan
table berikut ini:
Tabel 3.8 :
Potensi Minyak Bumi di Indragiri Hulu, 2008
Studio Perencanaan Kota 94
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber: Indragiri Hulu
Dalam Angka 2008/2009
Dalam kelompok mineral dan batubara (minerba) dapat
dikemukakan sebaran potensi tambang minerba yang telah
dimintakan sebagai kawasan kuasa pertambangan (KP). Sementara
dari sudut produksi yang telah berjalan sampai tahun 2008
dikemukakan pada Tabel I.2.20, yaitu penambangan batubara (3
perusahaan) dan penambangan andesit (4 perusahaan).
Potensi deposit bahan mineral dan batubara di Kabupaten
Indragiri Hulu yang telah teridentifikasi meliputi:
- Koalin, dengan deposit 11.500.000 M3;
- Pasir kuarsa, dengan deposit 35.500.000 M3;
- Bentonit, dengan deposit 220.000.000 M3;
- Lempung, dengan deposit 278.000.000 M3;
- Batu andesit, dengan deposit 204.375.000 M3;
- Batu granit, dengan deposit 6.745.500.000 M3;
- Timah, dengan deposit 2.090 Gr / M3;
- Batu bara, dengan deposit 726.000.000 M3.
3. Kawasan Industri
Studio Perencanaan Kota 95
Lapangan
Luas
Area
Volume
Awal
Liftin
g sd
1-1-08(km2
)
(MTSB) (Barel
)Pertamina Lirik 1,25
0
28.274 -
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kawasan Industri di Kecamatan Lirik memiliki luas kurang
lebih 1.194 Ha, dapat berupa estat industri (industrial estate),
zona industri, dan atau sentra industri, terletak di kawasan
perkotaan dan semi-perkotaan, dan/atau lokasi khusus yang
memenuhi persyaratan sebagai peruntukan industri. Kawasan
sentra industri meliputi :
Sentra industri manufaktur dan elektronika di KecamatanLirik.
4. Kawasan Pariwisata
Kecamatan Lirikmemiliki potensi wisata alam, wisata
budaya, dan wisata minat khusus. Situasi internal maupun
eksternal sangat mempengaruhi perkembangan pariwisata. Objek-
objek wisata tersebut terletak di kecamatan:Lirik. Arahan
pemanfaatan ruang kawasan adalah:
Melakukan penataan ruang kawasan wisata
Meningkatkan kualitas lingkungan kawasan
Mengembangkan infrastruktur penunjang
Mengembangkan kawasan-kawasan wisata potensial baru
Menolak konversi lahan kawasan wisata
Mengelola aset wisata.
Mengembangkan konsep wisata berwawasan lingkungan
(ecoturism)
Mengembangkan jalur-jalur paket wisata secara terpadu
Menghindari bangunan permanen pada kawasan baru akan
dikembangkan
Membatasi pengembangan pariwisata dalam kawasan lindung.
Tabel 3.9
Objek Wisata di Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 96
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Objek wisata Jenis wisata Desa/
lokasi1 Lapangan Golf Wisata Minat
KhususLirik
2 Kaw. Pertambangan Minyak
Wisata Minat Khusus
Lirik
3 Makam Raja – Raja Japura
Wisata budaya Japura
Sumber: Naskah Teknis RTRW Kabupaten Indragiri Hulu, berdasarkan RIPP Kab. INHU 2005-2015.
5. Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman di Kecamatan Lirik memiliki luas
kurang lebih 19.943,66 Ha yang diklasifikasikan kedalam
kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman
perdesaan.
a. Kawasan Permukiman Perkotaan
Kawasan Permukiman Perkotaan yang direncanakan berkaitan
dengan rencana struktur ruang (sistem perkotaan/pusat
pelayanan) dan kecenderungan perkembangan yang ada selama
ini. Total luas kawasan permukiman perkotaan kurang lebih
11.509 Ha, yang tersebar di perkotaan Lirik dan Japura.
Kawasan permukiman perkotaan tersebut dilengkapi oleh
infrastruktur perkotaan yang memadai, dan ruang terbuka hijau
minimal 30% dari luas kota .
D. Kawasan Peruntukkan Lainnya.
a. Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kawasan untuk fasilitas perdagangan dan jasa di
Kabupaten Indragiri Hulu memiliki skala pelayanan regional
Studio Perencanaan Kota 97
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
yang direncanakan di rengat dan pematang reba. Sedangkan
kawasan untuk fasilitas perdagangan dan jasa yang memberikan
pelayanan lokal direncanakan pada Kecamatan Japura.
Jenis perdagangan dalam skala pelayanan tersebut
direncanakan, agar mampu memberi jangkauan pemasaran yang
luas, karena tidak hanya melayani konsumen dari wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu saja tetapi juga Kabupaten Indragiri
Hilir.
Perencanaan fasilitas perdagangan dan jasa di sepanjang ruas-
ruas jalan dengan fungsi primer diharapkan dapat semakin
berkembang dan merangsang meluasnya perdagangan regional,
sehingga mampu berperan sebagai pusat-pusat pertumbuhan baru.
Penyediaan fasilitas perdagangan dan jasa di Ibukota
Kabupaten Indragiri Hulu direncanakan sebagai berikut :
Pertokoan, fungsi utama sarana ini menjual barang-barang
keperluan sehari-hari. Lokasi terletak dipusat-pusat
lingkungan dan tidak menyebrang jalan lingkungan dekat
dengan taman kanak-kanak dan tempat bermain. Minimum
penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 2.500
penduduk. Luas lahan yang dibutuhkan adalah 1.200 m2
dengan KDB 40% atau seluas 1% dibanding luas area yang
dilayani. Fasilitas pertokoan ini harus dilengkapi dengan
tempat parkir kendaraan umum yang dapat dipakai bersama
kegiatan lain dipusat lingkungan.
Pusat Perbelanjaan Kawasan fungsi utamanya sebagai pusat
perbelanjaan lingkungan yang menjual kebutuhan sehari-hari
termasuk sayur, daging, ikan, buah-buahan, beras, tepung-
tepungan, bahan pakaian, barang kelontong, alat
Studio Perencanaan Kota 98
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pendidikan, alat rumah tangga. Terdiri dari toko-toko
lengkap dengan bengkel-bengkel reparasi kecil seperti
radio, kompor, setrika dan sepeda motor. Lokasinya pada
jalan utama lingkungan dan mengkelompok dengan pusat
lingkungan. Mempunyai terminal kecil untuk pemberhentian
kendaraan.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah
30.000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 13.500
m2 dengan persentase luas sebesar 0,9 – 1% terhadap luas
area yang dilayani.
Pusat Perbelanjaan dan Niaga: didukung oleh 120.000
penduduk, fungsi utama sebagai perbelanjaan skala regional
yakni; sebagai pusat pembangunan swalayan, perhotelan,
serta dilengkapi dengan sarana niaga lainnya seperti
kantor – kantor, bank, industri kecil seperti konveksi dan
lain-lain. Toko-toko tidak hanya menjual kebutuhan sehari-
hari tetapi juga yang lainnya seperti bengkel, reparasi,
service, unit industri non polusi dan tempat hiburan.
Lokasi mengelompok dengan pusat kota dan mempunyai pangkal
transport untuk kendaraan-kendaraan jenis angkutan
penumpang kecil. Minimum penduduk yang dapat mendukung
sarana ini adalah 120.000 penduduk. Luas lahan yang
dibutuhkan adalah 36.000 m2 atau 0,3 m2 perpenduduk atau
0,6% terhadap luas area yang dilayani. Sarana ini
sebaiknya dilengkapi dengan tempat parkir umum, pos
polisi, pos pemadam kebakaran, kantor pos pembantu dan
tempat ibadah.
Studio Perencanaan Kota 99
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
b. Kawasan Pusat Pemerintahan
Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu
nantinya akan didominasi oleh bangun-bangunan dalam skala
besar berupa fasilitas kegiatan perkantoran yang terdiri
atas unsur-unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, dengan
didukung oleh fasilitas perkantoran untuk instansi
vertikal dan dinas-dinas daerah.
Dalam kapasitasnya sebagai bangunan perkantoran dengan
intensitas kegiatan yang relatif tinggi, maka perpetakan
lahannya direncanakan lebih luas, untuk menjaga
keseimbangan antara bangunan dengan ruang luarnya.
Perpetakan lahan disesuaikan dengan jenis pemanfaatannya
untuk dirancang bagi berbagai pemanfaatan ruang
perkantoran (pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu) dan
fasilitas pelayanan publik.
Kawasan peruntukan pusat pemerintahan terletak pada
kawasan Lirik.
Zonifikasi antar jenis pemanfaatan ruang direncanakan
sebagai upaya menjaga keseimbangan lingkungan (hidup dan
binaan), yang nantinya akan berkembang secara intensif.
Selain itu pengembangan kawasan pemerintahan dilengkapi
oleh ruang terbuka hijau dan non hijau, fasilitas sosial,
parkir.
C. Kawasan Pertahanan Keamanan.
Kawasan pertahanan dan keamanan merupakan kawasan yang
diperuntukan bagi kegiatan pemerintah di bidang pertahanan
Studio Perencanaan Kota 100
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
dan keamanan. Kawasan pertahanan di Kabupaten Indragiri Hulu
meliputi perkantoran militer yang berada di Kecamatan Rengat
dan Kecamatan Lirik, dan perkantoran kepolisian yaitu
Kepolisian Resort (Polres) berada di Kecamatan Rengat dan
Kepolisian Sektor (Polsek) berada di seluruh wilayah
kecamatan.
Studio Perencanaan Kota 101
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Bab IV
BAB IV
GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN
Lokasi yang menjadi objek penelitian kawasan adalah
sepanjang jalan Lintas Timur/ Lintas Sumatra yang
melintasi di Kecamatan Lirik.Hampir disepanjang kiri –
kanan jalan ini terdapat berbagai macam aktivitas
Studio Perencanaan Kota 102
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
kegiatan pemukiman penduduk, pendidikan, kesehatan,
perkantoran, ruang terbuka publik, Perdagangan dan jasa
seperti pasar, bank, pertokoan, bengkel, warung –
warung dan kios-kios, penginapan. Oleh karena itu
dipilih untuk dijadikan wilayah studi perencanaan kota,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta lokasi
penelitian di Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu:
Lintas Timur (Jalintim) Suma
Studio Perencanaan Kota 103
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.5 : Tinjauan Kawasan Mikro
Studio Perencanaan Kota 104
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.6 : Analisia Isu Lokasi Studi
Studio Perencanaan Kota 105
Permasalahan diwilayah studi : belum adanya gapura selamat datang antara pembatas kabupaten inhu dan kabupaten pelalawan
Untuk itu diperlukannya pembangunan gapura selamat datang agar kendaraan yang melintasi koridor jalan lintas
Permasalahan diwilayah studi : Tampakpada kanan jalan masih ditumbuhibangunan-bangunan non permanen yangsekilas tampak tidak teratur danterkesan kurang tertata dengan baik.
Untuk itu diperlukannya penaataan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 106
Permasalahan diwilayah studi : Tampakpada kanan jalan masih ditumbuhibangunan-bangunan non permanen yangsekilas tampak tidak teratur danterkesan kurang tertata dengan baik.
Untuk itu diperlukannya penaataan
Permasalahan diwilayah studi : padajalan jalur lintas timur tepatnya didesa Japura terdapat Bandar udaraJapura yang seharusnya berfungsidengan baik khsusnya pada jampenerbangan yang tepat
Untuk itu dibutuhkannya systemoperasi landing pesawat yang benar –
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 107
Permasalahan diwilayah studi : systemparkir pasar Japura yang masihsemeraut karana berbahaya apabilamemarkirkan kendaraan di tepi jalurlintas timur.
Permasalahan diwilayah studi:Keterbatasan LahanPada pusatKecamatan Lirik yang terletak di DesaLirik Areasebagai kawasan industriyang menyulitkan dalam prosespenataan ruang dan tata guna lahan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.1 KONDISI FISIK DASAR
4.1.1 Geografis
Kecamatan Lirik yang ibukotanya Desa Lirik Area
merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah
administrasi Kabupaten Indragiri Hulu yang terletak di Pulau
Sumatera yang terbentang diantara 0000’ Lintang Utara - 10
37’22” Lintang Utara dan 1010 26’41” Bujur Timur - 1020
10’54” Bujur Timur.
Kecamatan Lirik memiliki batas – batas :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasir Penyu
dan Kecamatan Sei. Lala.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rengat Barat.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Batu Jaya
dan Kabupaten Pelalawan.
Luas Wilayah kecamatan Lirik sebesar 233,60 km2 atau
22.040 Ha. Wilayah administrasi yang memiliki luas wilayah
terbesar di Kecamatan Lirik adalah desa Lirik Area dengan
luas km2. Sedangkan desa merupakan desa dengan luas terkecil
se Kecamatan Lirik dengan luas hanya km2.
Jarak terjauh antara kantor desa dengan ibukota kecamatan
adalah desa Redang Seko dengan jarak ± 13 km, sedangkan yang
terdekat dengan Ibukota Kecamtan Lirik adalah desa Gudang
Batu dan desa Rejosari dengan jarak ± 0,5 km. Secara umum
keadaan topografi adalah berupa dataran meskipun ada beberapa
Studio Perencanaan Kota 109
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
daerah yang berbukit – bukit, sementara ketinggian permukaan
air laut untuk di daerah Lirik adalah sekitar ±6 meter.
Tabel 3.12
Luas Wilayah Kecamatan Lirik Berdasarkan Desa tahun 2013
NO Desa /KelurahanLuas
Wilayah(HA)
Luas Wilayah(jiwa / km2 )
KepadatanPenduduk
(jiwa / km2 )1 Japura 1850 18.5 71.952 sidomulyo 700 7 361.573 Pasir ringgit 1000 10 234.004 Gudang batu 1520 15.2 71.715 Sungai sagu 3260 32.6 82.306 Lirik area 90 0.9 493.337 Rejosari 600 6 161.508 Lambang sari V 2100 21 29.149 Lembaga sari IV 20 0.2 1315.0010 Lembaga sari I.
II. III1600 16
57.1311 Wonosari 600 6 174.5012 Seko lubuk tigo 3500 35 43.4913 Banjar balam 5600 56 25.8014 Redang seko 4000 40 89.0015 Suka jadi 150 1.5 596.0016 Mekar sari 2754 27.54 51.1617 Pasir sialang 1750 17.5 50.46
Studio Perencanaan Kota 110
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
jayaJumlah 31094 310.94 76.98
Sumber : SP2012,BPS Kecamatan Lirik
Grafik 3.2
Grafik Persentase (%) Luas Wilayah Kecamatan Lirik
MenurutDesa/Kelurahan Tahun 2013
Kepadatan Penduduk ( Jiwa / Km2 )
japura sidomulyo Pasir ringgit Gudang batu Sungai saguLirik area Rejosari Lambang sari V Lembaga sari IV Lembaga sari I. II.
IIIWonosari Seko lubuk tigo Banjar balam Redang seko Suka jadiMekar sari Pasir sialang jaya
Sumber : SP2012,BPS Kecamatan Lirik
4.1.2Kondisi Fisik Dasar Wilayah
Keadaan geografis alam Kecamatan Lirik adalah dataran
rendah, beberapa daerah berdataran tinggi, bertanah gambut,
yang sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan seperti yang
telah disampaikan diatas. Dengan komoditi utama sawit, karet,
serta tanaman perkebunan rakyat seperti pisang, coco, kelapa,
dll. Dan dengan kondisi alam yang seperti itu, masyarakat
Lirik sebagian juga beternak kerbau, sapi, lembu, itik, dll.
Karena masih tersedianya sumber makanan hewan ternak
tersebut.
Studio Perencanaan Kota 111
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.1.2.1 Hidrologi / Sumber dan Debit Air
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala
bentuknya (cair), gas, padat, pada, dalam dan diatas
permukaan tanah. Termasuk didalamnya adalah penyebaran, daur
dan perilakunya, sifat-sifat fisik dan kimiawinya, serta
unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.
Keterdapatan air tanah pada suatu darah terutama sangat
dikontrol oleh beberapa faktor seperti curah hujan, kelulusan
batuan dan kondisi/bentuk daerah. Kondisi hidrologi di
Kecamatan Lirik dibedakan atas 2 bagian yaitu kondisi
hidrologi air permukaan dan air tanah.
Di Kecamatan Lirik terdapat aliran sungai. Sungai -
sungai tersebut adalah Sungai Inhu.
Sungai Inhu dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Sehingga intrusi air laut tersebut perpotensi menyebabkan
kualitas air tanah di wilayah ini bersifat payau/asin dengan
salinitas sedang sampai tinggi. Keadaan drainase wilayah
sebagian besar dicirikan oleh adanya tanah pengerasan dan
tanah gambut. Keberadaan lahan gambut merupakan kantong -
kantong penyimpanan air yang sangat besar.
a. Hidrologi air permukaan
Hidrologi air permukaan pada umumnya berasal dari sungai
yang mengalir di Kecamatan Lirik adalah sungai Kampar, sungai
Indragiri serta sungai –sungai kecil lainnya yang mengalir
sepanjang kecamatan Lirik. Sungai tersebut digunakan sebagai
Studio Perencanaan Kota 112
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
tempat pembuangan limbah, dan juga digunakan sebagai sumber
air baku yang digunakan sebagai air minum, dan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari (MCK).
b. Hidrologi Air Tanah
Menurut kondisi lithologinya, Kecamatan Lirik ditutupi
oleh alluvium yang tersusun dari kerakal, krikil pasir, dan
lempung dengan tingkat kelulusan sedang, serta alluvium yang
tersusun dari krikil, pasir,lempung, sisa tumbuhan dam rawa
gambut, dengan kelulusan rendah pada material halus dan
sedang pada material kasar. Sementara bila dilihat dari
potensi air tanah dan produktifitas akuifer, maka tingkat
keterdapatan air tanah di Kota Kecamatan Lirik ,terdiri
atas :
Akuifer produktif dengan penyebaran luas , merupakan
akuifer dengan keterusan sedang, muka air tanah pada
umumnya dekat permukaan, debit sumur dapat mencapai 51
/ detik.
Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas,
merupakan akuifer dengan keterusan sedang sampai
rendah, muka air tanah beragam, debit sumur umumnya
kurang dari 51 / detik.
Akuifer setempat dengan produktifitas sedang,
merupakan akuifer tidak menerus, keterusan rendah,
Studio Perencanaan Kota 113
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
muka air tanah umumnya dangkal, debit sumur umumnya
kurang dari 51 / detik.
Namun untuk di Kecamatan Lirik hanya terdapat 2 macam
hidrologi air tanah, yaitu akuifer produktif dengan
penyebaran luas, akuifer produktif sedang dengan penyebaran
luas.
4.1.2.2 Geologi
Berdasarkan peta geologi Kabupaten Indragiri hulu
berskala 1 : 250.000, wilayah pesisir timur Kabupaten Inhu
terdiri dari atas formasi geologi muda : aluvium muda (Qh)
dan aluvium tua (Qp). Formasi aluvium muda berbentuk serpih
yang dilapisi dengan batu debu, batu liat dan batu lumpur. Di
bagian barat formasi ini terdapat endapan yang terdiri dari
lumpur yang tidak terkonsolidasi dan batu pasir. Formasi
minas yang berumur Pleistosen merupakan endapan kuarter yang
paling tua. Hal ini diikuti dengan endapan aluvium tua yang
terluar.
Sebagian besar ditutupi oleh rawa bergambut. Mendekati
aliran sungai – sungai besar dan daerah meander, endapan
fluviatil dari masa holosen merupakan deposit muda.
Pada beberapa daerah didominasi oleh endapan permukaan muda
berbentuk rawa gambut berwarna abu - abu kecoklatan pada
keadaan basah, sangat lunak, plastis, rekah kerut tinggi dan
mengandung bahan organik. Kondisi geologi wilayah Kabupaten
Inhu terdiri dari 3 formasi yaitu, formasi petani (Tup).
formasi Telisa (TMT) dan formasi Pematang (TLpe). Formasi
Studio Perencanaan Kota 114
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
petani disebut sebagai lapisan Palembang Tengah dan bawah,
sedangkan kuarter terdiri dari formasi Minas, (Qpmi), endapan
permukaan muda (Qh) dan endapan permukaan tua (Qp). Aluvium
tua umumnya merupakan bagian kering sedangkan aluvium muda
menempati cekungan atau daerah belakang pantai yang berawa
dan alur – alur pasang surut.
Pembahasan geologi daerah kecamatan Lirik berdasarkan
geologi kabupaten Indragiri Hulu disamping mengenal jenis,
sebaran dan sifat fisik batuan / tanah, struktur geologi,
juga geomorfologinya, yaitu gambaran yang berkaitan dengan
bentang alam dalam hubungannya dengan jenis batuan
pembentuknya, seperti lumpur karbon, batun pasir, konglomerat
politmitik, dan batu lempung pasir.
Wilayah Kecamatan Lirik secara umum terbentuk dari
Aluvium seperti tanah endapan aluvial yang proses
pengendapannya masih berlangsung hingga sekarang, dan
struktur tanah gambut.
Adapun penggunaan lahan di Kecamatan Lirik adalah sebagai
berikut: perkebunan, pertanian dan permukiman yang mana
permukiman itu sendiri terbagi lagi atas permukiman yang
teratur seperti pada Desa Lirik Area dan permukiman yang
tidak teratur contohnya Desa Japura.
Studio Perencanaan Kota 115
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.7
Peta Geologi Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 116
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.1.2.3 Topografi / ketinggian dan Bentuk Wilayah
Secara umum keadaan topografi adalah berupa dataran
meskipun ada beberapa daerah yang berbukit – bukit, sementara
ketinggian permukaan air laut untuk di daerah Lirik adalah
sekitar ±6 meter.
Dataran
Fisiografi ini berasal dari endapan aluvial. Bentuk
wilayah pada unit fisiografi ini adalah bergelombang
sampai berombak (3 – 18%). Drainase sedang sampai baik.
Disamping yang terbentuk dari endapan aluvial, bentuk
dataran ini juga berasal dari sabuk meander dan teras laut
tua.
Dari uraian di atas menunjukkan wilayah Kecamatan Lirik
didominasi oleh kelompok kubah gambut dan kelompok marin.
Kelompok kubah gambut berkembang dari endapan organik dan
semakin tebal jika semakin jauh dari pantai. Gambut yang
dipengaruhi oleh air laut mempunyai potensi sulfat masam.
Sedang kelompok marin berkembang dari endapan mineral yang
Studio Perencanaan Kota 117
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
dipengaruhi pasang surut air laut dan mempunyai lebar
bervariasi antara 0,5 – 5 km.
Kecamatan Lirik dengan tingkat topografi yang
diidentifikasikan dengan garis kontur dari yang terendah 25 m
dpl hingga 100 m dpl. Identifikasi kelompok ketinggian
tersebut menurut selang ketinggian yang penting dapat
dikemukakan sebagai berikut ini.
Ketinggian lebih kecil dari 25 m: Ketinggian lebih kecil dari
25 m yaitu terdapat di sepanjang tepian Sungai
Indragiri, Desa Japura, Desa Pasir Ringgit, Pasir
sialang Jaya, sidomulyo, banjar balam, mekarsari dan
Desa Redang seko. Tentu saja dengan karakter lebih
luas di bagian hilir dan semakin menyempit di bagian
hulu. Dengan demikian ketinggian lebih kecil dari 25
m ini terdapat di beberapa desa di Kecamatan Lirik.
Ketinggian 25 m – 100 m: Ketinggian antara 25 m – 100 m
terletak di kedua bagian sebelah selatan dan sebelah
utara Kecamatan Lirik. Di sebelah selatan adalah
sampai ke kaki perbukitan ialah Desa sungai Sagu,
Desa Sukajadi, Lirik Area, Lambang sari I.II.III,
lambangsari IV, Lambang Sari V. di sebelah utara
ialah Desa Rejosari, Wonosari, dan Desa Seko lubuk
Tigo.
Gambar 3.8
Peta Topografi Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 118
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.2 Karakteristik Struktur dan Pola Ruang
4.2.1 Karakteristik Struktur Ruang
Arahan struktur ruang Kecamatan Lirik di kembangkan
sebagai wilayah yang mendukung kegiatan pada permukiman,
hutan lindung, kawasan pertanian, serta komoditi tanaman
perkebunan. Adapun struktur tata ruang yang meliputi
komponen-komponennya meliputi :
komponen-komponennya meliputi :
Struktur Kegiatan Fungsional Utama Kota
Kegiatan fungsional yang akan membentuk struktur ruang
Kecamatan Lirik secara keseluruhan meliputi :
a. Industri
Pengembangan kegiatan industri di wilayah Kecamatan
Lirik berupa zona industri yang bercampur dengan
kegiatan fungsional lainnya seperti perumahan. Hal
ini dilakukan sebagai sebuah upaya untuk menampung
tenaga kerja pada kawasan permukiman di sekitar
lokasi industri. Berdasarkan kecenderungan yang ada
serta potensi lokasi yang dimiliki wilayah Kecamatan
Lirik.
Pusat Lingkungan Permukiman (Pusat Pelayanan)
Pusat lingkungan permukiman merupakan tempat
pemusatan fasilitas umum dan fasilitas sosial dengan
skala pelayanan lingkungan permukiman. Penempatannya
Studio Perencanaan Kota 120
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
secara konsepsional berada dipusat lingkungan
permukiman untuk mempermudah orang menjangkaunya.
Dan tentunya sebaran dalam konteks tata ruang akan
tersebar pada lokasi-lokasi permukiman penduduk di
desa-desa di Kecamatan Lirik.
b. Kawasan ini menampung kegiatan pelayanan jasa,
perkantoran dan perdagangan yang memiliki
hirarki dan jangkauan pelayanan tingkat kecamatan.
Jenis kegiatan meliputi perdagangan dan jasa,
fasilitas sosial, ruang terbuka dan lain-lain.
4.2.2 Karakteristik Pola Ruang
Dilihat dari arahan pola pemanfaatan ruang, maka
pemanfaatan ruang yang diarahkan untuk Kecamatan Lirik adalah
sebagai berikut :
4.2.2.1 Kawasan Lindung
Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan fungsi
kawasan lindung yang berada di wilayah Kecamatan Lirik
yang sudah ditetapkan dalam arahan kebijakan penetapan
kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.
4.2.2.2 Kawasan Budidaya
Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan pengembangannya
adalah sebagai berikut :
Kawasan Budidaya Perkotaan :
Studio Perencanaan Kota 121
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan di
Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan
pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu adalah
kawasan untuk kegiatan :
3. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan dan
tempat usaha (perdagangan, perkantoran, dan
lainnya) dengan skala pelayanan lokal/kecamatan.
4. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan
ekonomi sektor perkebunan, kehutanan dan
pertambangan.
Kawasan Budidaya Pertanian :
Kawasan budidaya pertanian yang dapat dikembangkan di
Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan
pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu adalah
kawasan untuk kegiatan :
3. Pertanian tanaman pangan.
4. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi
kelapa sawit, karet, dan beberapa komoditi
lainnya
Gambar 3.9
Peta Penggunaan Lahan Existing Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 122
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kondisi vegetasi yang ada di Kecamatan Lirik terdiri dari
vegetasi alamiah dan vegetasi hasil budidaya. Umumnya
vegetasi dipengaruhi oleh kondisi fisik alam, seperti iklim,
jenis tanah, hidrologi, dan yang lainnya yang biasanya
dikelompokkan dalam satuan penggunaan lahan (SPL). Selain itu
vegetasi juga dipengaruhi oleh kondisi geografis yang ada,
seperti dataran tinggi, pesisir pantai, pulau karang, dan
lainnya.
Vegetasi alamiah yang terjadi tanpa campur tangan manusia
(hasil budidaya) sebagian besar berada di kawasan hutan
lindung. Vegetasi ini umumnya berupa tanaman keras jenis
kayu-kayuan seperti jati, mahoni, gaharu, kulim, dan lain-
lain. Selain itu juga terdapat vegetasi yang berupa tanaman
buah-buahan seperti cempedak, petai, dan yang lain-lain yang
tumbuh secara alamiah. Kecamatan Lirik mempunyai banyak
potensi yang masih dapat dimanfaatkan, terutama di bidang
pertanian, perkebunan dan perikanan darat. Namun dari data
yang diperoleh. Untuk penjelasan perdesa belum ada, ditabel
ini akan diperlihatkan statistik luas tanaman palawija secara
keseluruhan Kecamatan Lirik.
Perkebunan
a. Perkebunan palawija
Pada sector pertanian dikecamatan Lirik tidak banyak
tanaman palawijaya yang diusahakanmasyarakat setempat.
Karena sector pertanian di kecamatan lirik didominasi
oleh perkebunan kelapa sawit. Untuk lebih jelas dapat
kitalihat data berikut dibawah ini:
Studio Perencanaan Kota 124
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 3.13
Luas Tanaman Palawija Menurut Kecamatan Tahun 2012 (Ha)
NO Desa /Kelurahan Jagung
UbiRambat
KacangTanah Kedelai Ubi
kayuLainya
1 Japura 0 0 0 0 0 02 Sidomulyo 0.1 0.25 0.1 0 1.5 03 Pasir ringgit 0.1 0.25 0.3 0 1.5 04 Gudang batu 0 0 0 0 0 05 Sungai sagu 0.2 0.4 0.2 0 3.5 06 Lirik area 0 0 0 0 0 07 Rejosari 0 0.2 0.2 0 3.2 08 Lambang sari V 0 0.1 0 0 0.2 09 Lembaga sari IV 0 0 0 0 0 010 Lembaga sari I.
II. III0 0 0 0 0.2 0
11 Wonosari 0 0.2 0 0 1.2 012 Seko lubuk tigo 0.2 0.25 0 0 2 013 Banjar balam 0 0 0 0 0 014 Redang seko 1.2 1 0 0 3.5 015 Suka jadi 0.2 0.25 0.2 0 3 016 Mekar sari 0 0 0 0 1 017 Pasir sialang
jaya0 0.1 0 0 1 0
Jumlah 2 3 1 0 21.8 0Sumber : kabupaten dalam angka , BPS 2012
Grafik 3.3
Grafik Luas Tanaman Palawija Menurut Kecamatan Tahun 2012
(Ha)
Studio Perencanaan Kota 125
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sidomulyo
Gudang batu
Lirik area
Lambang sari V
Lembaga sari I. II. III
Seko lubuk tigo
Redang seko
Mekar sari
0123
jagungubi rambatkacang tanahkedelaiubi kayu
Sumber : Input data Kabupaten Dalam Angka, BPS 2012
Kecamatan Lirik bisa kita lihat dari grafik diatas, data
tersebut menjelaskan bagaimana kondisi kecamatan yang
mengelola perkebunan palawija. Mungkin kehidupan beberapa
masyarakat Lirik masih dengan taraf hidup yang berada dibawah
rata-rata dari penduduk kecamatan lain. Ini bisa dibuktikan
dengan data pada grafik diatas, ± 26.8 ha luas tanamam
palawija di daerah ini. Di kecamatan Lirik tanaman palawija
masih menjadi komoditi yang bisa diandalkan , walaupun tidak
terlalu besar namun ini bisa juga menjadi tambahan untuk
kebutuhan primer masyarakat Kecamatan Lirik .
Produksi perkebunan palawija di Kecamatan Lirik tidak
terlalu banyak. Dari hasil survey kelapangan tidak semua desa
di Kecamatan Lirik ini memproduksi tanaman tersebut. Jadi
untuk produksi hanya beberapa desa saja yang memproduksi
tanaman tersebut. Dari tabel diatas kedelai yang sama sekali
tidak satupun desa memproduksinya. Sedangkan untuk jagung,
ubi kayu, dan kacang tanah hampir semua memproduksinya. Dan
Studio Perencanaan Kota 126
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pruduksinya lumayan sebagai tambahan untuk kebutuhan
masyarakat.
Perkebunan Rakyat
Perkebunan rakyat yang menjadi salah satu primadona
komuditi perdagangan kecamatan lirik antara lain kelapa
sawit,karet,dan kelapa. Bisa kita lihat sebaran luas masing-
masing perkebunan rakyat di bawah ini.
Tabel 3.14
Luas dan Produksi perkebunan rakyat Menurut Kecamatan Lirik
Tahun 2012
No
Kecamatan Lirik
NamaKomodit
i
Luas Areal Perkebunan(Ha) Jumlah
Produksi(Ton)
Rata-Rata
Produksi(Ton/HA)
Petani(KK)TBM TM TTR JUMLAH
TOTAL1 2 3 4 5
1 Sawit 131 2623
85 2839 11227 4.28 1766
2 Karet 405 381 1562
2348 1201 3.15 1274
3 Kelapa 0 200 128 328 176 0.88 200Jumlah 536 320
41775
5515 12604 8.31 3240
Sumber : Kecamatan Lirik dalam angka , BPS 2012
Gambar 3.10
Tanaman Palawija di Kecamatan Lirik Tahun 2013
Studio Perencanaan Kota 127
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : hasil survey lapangan tahun 2012
Gambar 3.11
Peta kawasan Perkebunan Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 128
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Perternakan
Sementara pada sector peternakan, yang paling banyak
dibudidayakan oleh masyarakat lirik berdasarkan ahsil
survey primer adalah sapi, kambing, dan kerbau, ayam,
itik dll.
Gambar 3.12
Gambar Pertenakan Kecamatan Lirik Tahun 2012
Sumber : hasil survey lapangan tahun 2012
Studio Perencanaan Kota 129
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.4. Karakteristik Kependudukan
Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting di dalam perencanaan, karena penyusunan
rencana tata ruang langsung atau tidak langsung bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan
penduduk. Kebijakan kependudukan mencakup dua aspek yaitu
spasial dan non spasial. Aspek spasial meliputi persebaran
penduduk dalam ruang (kawasan) yang telah direncanakan,
sedangkan aspek non spasial merupakan kebijakan yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan
kesejahteraan rakyat.
Masalah penduduk di Kecamatan Lirik sama dengan halnya
seperti daerah lain di Indonesia. Untuk mencapai manusia yang
berkualitas dengan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan
sulit dicapai. Program kependudukan yang meliputi
pengendalian kelahiran, menurunkan tingkat kematian bagi
anak bayi dan, perpanjangan usia dan harapan hidup,
penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi
penduduk sebagai modal pembangunan yang harus ditingkatkan.
4.4.1 Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dari tahun – ke tahun selalu
mengalami peningkatan, begitu pula dengan kecamatan Lirik
kabupaten Indragiri Hulu ini, Pada tahun 2012 desa
dikecamatan Lirik yang memiliki jumlah penduduk terbanyak
adalah desa Redang Seko, yaitu sebanyak 3381 jiwa, kemudian
Studio Perencanaan Kota 130
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
jumlah penduduk terbanyak kedua terdapat didesa Sungai Sagu,
yaitu sebesar 2641 jiwa, sedangkan penduduk yang paling
sedikit terdapat di desa Lambang Sari IV yang berjumlah 263
jiwa penduduk.
Pada tahun 2013 desa dikecamatan Lirik yang memiliki
jumlah penduduk terbanyak adalah desa Redang Seko, yaitu
sebanyak 3560 jiwa, kemudian jumlah penduduk terbanyak kedua
terdapat didesa Sungai Sagu, yaitu sebesar 2683 jiwa,
sedangkan penduduk yang paling sedikit terdapat di desa
Lambang Sari IV yang berjumlah 263 jiwa penduduk.
Tabel 3.15: Jumlah Penduduk Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
No Desa/Kelurahan
Tahun2012 2013JumlahPenduduk
JumlahPenduduk
1 Japura 1320 13312 Sidomulyo 2478 25313 Pasir ringgit 2274 23404 Gudang batu 1078 10905 Sungai sagu 2642 26836 Lirik area 445 4447 Rejosari 972 9698 Lambang sari V 619 6129 Lembaga sari IV 263 26310 Lembaga sari I.
II. III 905 91411 Wonosari 1036 104712 Seko lubuk tigo 1495 152213 Banjar balam 1366 144514 Redang seko 3381 356015 Suka jadi 880 89416 Mekar sari 1388 140917 Pasir sialang
jaya 1320 883Jumlah 23418 23937
Sumber : BPS Kecamatan Lirik dalam angka 2012 dan 2013
Studio Perencanaan Kota 131
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Grafik 3.4
Jumlah Penduduk Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
0500
1000150020002500300035004000
jumlah pddk 2012Jumlah Pddk 2013
Sumber : BPS Kecamatan Lirik dalam angka 2012 dan 2013
4.4.2 Pola Distribusi Penduduk
Pola distribusi penduduk di Kecamatan Lirik ini
dicerminkan oleh besar kecilnya jumlah penduduk dan tingkat
kepadatan penduduk yang terdistribusi pada setiap Desa.
Seperti halnya yang terjadi pada kecamatan lainnya, bahwa
penyebaran penduduk relatif dipengaruhi oleh kecenderungan
penduduk terkonsentrasi pada tempat dimana akses terhadap
fasilitas pelayanan dengan biaya transportasi rendah
merupakan pilihan utama penduduk dalam menentukan tempat
Studio Perencanaan Kota 132
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
tinggal.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel3.16
Jumlah penyebaran penduduk di Kecamatan Lirik
Pada Tahun 2012 – Tahun 2013
No Desa/Kelurahan
Tahun 2012 Tahun 2013JumlahPenduduk
Persentase %
JumlahPenduduk
Persentase%
1 Japura 1320 6 1331 62 Sidomulyo 2478 11 2531 113 Pasir ringgit 2274 10 2340 104 Gudang batu 1078 5 1090 55 Sungai sagu 2642 11 2683 116 Lirik area 445 2 444 27 Rejosari 972 4 969 48 Lambang sari V 619 3 612 39 Lembaga sari IV 263 1 263 110 Lembaga sari I.
II. III 905 4 914 411 Wonosari 1036 4 1047 412 Seko lubuk tigo 1495 6 1522 613 Banjar balam 1366 6 1445 614 Redang seko 3381 14 3560 1515 Suka jadi 880 4 894 416 Mekar sari 1388 6 1409 617 Pasir sialang
jaya 1320 6 883 4Jumlah 23418 100 23937 100
Sumber : SP2011,BPS Kecamatan Lirik
4.4.3 Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Lirik pada tahun 2012 adalah
23148 jiwa, dan untuk tahun 2013 jumlah penduduk Kecamatan
Lirik terjadi peningkatan menjadi 23937 jiwa. Kepadatan
penduduk Kecamatan Lirik tahun 2012 adalah 23.418 jiwa, Untuk
Kepadatan penduduk Kecamatan Lirik tahun 2013 adalah 76.98.
Studio Perencanaan Kota 133
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Bila dikelompokkan angka kepadatan masing-masing
kecamatan tersebut secara relatif, ada 3 kelompok, yaitu:
Relatif tinggi, yaitu lebih besar dari 100 jiwa/km2
adalah: Sidomulyo, Pasir Ringgit, Lirik Area,
Rejosari, Lambang Sari IV, Wonosari, dan Sukajadi, ;
Relatif sedang, yaitu lebih besar dari 45 jiwa/km2
dan lebih kecil dari 100 jiwa/km2 adalah: Japura,
Gudang Batu, Sungai Sagu, Lambang Sari I.II.III,
Redang Seko, Mekar Sari, dan Pasir Sialang Jaya;
Relatif rendah, yaitu lebih kecil dari 45 jiwa/km2
adalah: Lambang Sari V, Seko Lubuk Tigo, Banjar
Balam, .
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.17 :Kepadatan Penduduk Kecamatan Lirik
Tahun 2012 -2013
No Desa/Kelurahan
Tahun2012 2013
JumlahPenduduk
Kepadatan
JumlahPenduduk
Kepadatan
1 Japura 1320 100 1331 71.952 Sidomulyo 2478 354 2531 361.573 Pasir ringgit 2274 227 2340 2344 Gudang batu 1078 71 1090 71.715 Sungai sagu 2642 81 2683 82.306 Lirik area 445 494 444 493.337 Rejosari 972 162 969 161.508 Lambang sari V 619 29 612 29.149 Lembaga sari IV 263 1.315 263 1315.0010 Lembaga sari I.
II. III 905 57 914 57.1311 Wonosari 1036 173 1047 174.5012 Seko lubuk tigo 1495 43 1522 43.49
Studio Perencanaan Kota 134
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
13 Banjar balam 1366 24 1445 25.8014 Redang seko 3381 85 3560 89.0015 Suka jadi 880 587 894 596.0016 Mekar sari 1388 50 1409 51.1617 Pasir sialang
jaya 1320 50 883 50.46Jumlah 23418 23.418 23937 76.98
Sumber : Lirik Dalam Angka 2012 dan 2013
Grafik 3.5 KepadatanPenduduk KecamatanLirikTahun 2013
japura
Pasir ringgit
Sungai sagu
Rejosari
Lembaga sari IV
Wonosari
Banjar balam
Suka jadi
Pasir sialang jaya
0
1000
2000
3000
4000
Jumlah Penduduk(jiwa)Kepadatan Penduduk Jiwa/km2)
Sumber : Kecamatan Lirik Dalam Angka 2013
Gambar 3.13
Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 135
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.4.4 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Studio Perencanaan Kota 136
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Jumlah penduduk penduduk laki-laki di Kecamatan Lirik
secara umum lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah
penduduk perempuan. Pada tahun 2012 jumlah penduduk laki-laki
berjumlah 12.202jiwa dan penduduk perempuan berjumlah
11.216jiwa, dan untuk tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki
maupun perempuan mengalami peningkatan. Untuk penduduk laki-
laki pada tahun 2012 berjumlah 12.487jiwa dan penduduk
perempuan berjumlah 11.450jiwa. Untuk lebih jelas dapat di
lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel3.18: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut
Jenis Kelamin di Kecamatan Lirik Tahun 2012–2013No Desa/Kelurahan 2012 2013
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1 Japura 669 651 1.32 675 656 13312 Sidomulyo 1.313 1.161 2.47
81348 1183 2531
3 Pasir ringgit 1.19 1.084 2.274
1226 1114 2340
4 Gudang batu 556 512 1.078
572 518 1090
5 Sungai sagu 1.396 1..246 2.642
1419 1264 2683
6 Lirik area 233 212 445 232 212 4447 Rejosari 503 469 972 501 468 9698 Lambang sari V 307 312 619 304 308 6129 Lembaga sari IV 125 138 263 125 138 26310 Lembaga sari I.
II. III454 451 905 457 457 914
11 Wonosari 532 504 1.036
537 510 1047
12 Seko lubuk tigo 798 697 1.495
820 702 1522
13 Banjar balam 714 652 1.366
758 687 1445
14 Redang seko 1.761 1.62 3.381
1853 1707 3560
15 Suka jadi 446 434 880 453 441 89416 Mekar sari 736 652 1.38 748 661 1409
Studio Perencanaan Kota 137
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
817 Pasir sialang
jaya669 651 1.32 459 424 883
Jumlah 12.202 11.216 23.418
12.487 11.450 23937
Sumber :BPS Kec. Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Grafik 3.6 :Jumlah Penduduk Dirinci Menurut
Jenis Kelamin Kecamatan LirikTahun 2012
Sumber :Bps Kec Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Grafik 3.7 :Jumlah Penduduk Dirinci Menurut
Jenis Kelamin Kecamatan LirikTahun 2013
Studio Perencanaan Kota 138
0500
100015002000
laki-lakiperempuan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
0
1000
2000
laki-lakiperempuan
Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
4.4.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Kelahiran (Fertilitas)
dan Kematian (Mortalitas)
Jumlah penduduk dipengaruhi oleh faktor fertilitas
dan faktor mortalitas. Jumlah kelahiran dan kematian
pada tahun 2012 sampai 2013 tidak mengalami kenaikan dan
penurunan. Jumlah kelahiran di Kecamatan Lirik tahun
2012 adalah 117 jiwa dan kematian 94 jiwa, tahun 2013
jumlah kelahirannya adalah 117 jiwa dan kematiannya
sebanyak 94 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.19
Jumlah Kelahiran dan Kematian menurut Desa
Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
No Desa/Kelurahan
2012 2013Lahir Mati Lahir Mati
1 Japura 18 14 18 142 Sidomulyo 13 12 13 123 Pasir ringgit 2 6 2 64 Gudang batu 6 4 6 45 Sungai sagu 9 13 9 136 Lirik area 4 0 4 0
Studio Perencanaan Kota 139
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
7 Rejosari 3 5 3 58 Lambang sari
V4 6 4 6
9 Lembaga sari IV
0 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III
5 6 5 6
11 Wonosari 14 5 14 512 Seko lubuk
tigo14 8 14 8
13 Banjar balam 0 1 0 114 Redang seko 7 3 7 315 Suka jadi 5 2 5 216 Mekar sari 7 3 7 317 Pasir sialang
jaya6 6 6 6
Jumlah 117 94 117 94Sumber :Bps Kec Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Grafik 3.8 : Jumlah Kelahiran menurut Desa
Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
Japura
Sidomulyo
Pasir ringgit
Gudang batu
Sungai sagu
Lirik area
Rejosari
Lambang sari V
Lembaga sari IV
Lembaga sari I. II. III
Wonosari
Seko lubuk tigo
Banjar balam
Redang seko
Suka jadi
Mekar sari
Pasir sialang jaya
061218
lahirmati
S
umber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013.
4.4.6 Jumlah Penduduk berdasarkan Migrasi
Selain faktor fertilitas dan mortalitas, migrasi juga
sangat berpengaruh pada jumlah penduduk. Pada Kecamatan Lirik
jumlah penduduk yang datang (imigrasi) dengan jumlah
penduduk yang pergi (emigrasi) tidak mengalami kenaikan dan
Studio Perencanaan Kota 140
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
penurunan dari tahun 2012 sampai 2013. Tentu dengan keadaan
yang seperti ini berarti tidak mempengaruhi kenaikan dan
penurunan jumlah penduduk. Pada tahun 2012 jumlah kedatangan
di Kecamatan Lirik adalah 164 jiwa, sedangkan untuk jumlah
penduduk yang pergi pada tahun 2012 sebanyak 102 jiwa, dan
tahun 2013 jumlah kedatangan sebanyak 164 jiwa, Sedangkan
untuk jumlah penduduk yang pergi pada tahun 2013 adalah
sebanyak 102 jiwa.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.20 : Jumlah Kepindahan Menurut Desa
Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
No Desa/Kelurahan 2012 2013Datang
Pergi
Datang
Pergi
1 Japura 2 9 2 92 Sidomulyo 17 5 17 53 Pasir ringgit 17 0 17 04 Gudang batu 4 6 4 65 Sungai sagu 7 21 7 216 Lirik area 21 6 21 67 Rejosari 21 19 21 198 Lambang sari V 14 4 14 49 Lembaga sari IV 0 0 0 010 Lembaga sari I.
II. III0 0 0 0
11 Wonosari 8 3 8 312 Seko lubuk tigo 23 16 23 1613 Banjar balam 1 0 1 014 Redang seko 3 3 3 315 Suka jadi 1 4 1 416 Mekar sari 25 6 25 617 Pasir sialang
jaya0 0 0 0
Jumlah 164 102 164 102Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Studio Perencanaan Kota 141
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Grafik3.9 : Jumlah Penduduk yang Pergi menurut DesaDi Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
Japura
Pasir ringgit
Sungai sagu
Rejosari
Lembaga sari IV
Wonosari
Banjar balam
Suka jadi
Pasir sialang jaya
050100150200
DatangPergi
4.4.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Penduduk di Kecamatan Lirik mayoritas beragama islam,
jadi tidak heran jika sarana peribadatan untuk muslim lebih
banyak daripada untuk non muslim. Terdapat enam jenis agama
yang terdapat di Kecamatan Lirik, yaitu agama islam, kristen,
katolik, hindu, budha dan konghucu. Pada tahun 2012 jumlah
penduduk yang beragama islam adalah 21.966 jiwa, jumlah
penduduk yang beragama kriten adalah 1.062 jiwa, jumlah
penduduk yang beragama katolik sebanyak 106 jiwa, jumlah
penduduk yang beragama hindu 0 jiwa, jumlah penduduk yang
beragama budha sebanyak 23 jiwa dan jumlah penduduk yang
Studio Perencanaan Kota 142
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
beragama konghucu sebanyak 7 jiwa. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.21
Jumlah Penduduk Dirinci Berdasarkan Agama
Di kecamatan Lirik 2013
NO Desa /KelurahanAgama
Islam Kristen
Katolik
Hindu Budha Konghuc
u1 Japura 1.32 0 0 0 0 02 Sidomulyo 2.136 77 1 0 10 03 Pasir ringgit 2.266 8 0 0 0 04 Gudang batu 1.013 25 28 0 12 05 Sungai sagu 2.509 104 27 0 1 16 Lirik area 414 31 0 0 0 07 Rejosari 948 21 3 0 0 08 Lambang sari V 600 19 0 0 0 09 Lembaga sari IV 262 1 0 0 0 010 Lembaga sari I.
II. III886 4 9 0 0 6
11 Wonosari 1.019 11 6 0 0 012 Seko lubuk tigo 1.482 8 5 0 0 013 Banjar balam 1.172 194 0 0 0 014 Redang seko 2.925 442 14 0 0 015 Suka jadi 874 6 0 0 0 016 Mekar sari 1.264 111 13 0 0 017 Pasir sialang jaya 876 0 0 0 0 0Jumlah 21.96
61.062 106 0 23 7
Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Grafik 3.10: Jumlah Penduduk Dirinci Berdasarkan AgamaDi kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 143
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Japura
Pasir ringgit
Sungai sagu
Rejosari
Lembaga sari IV
Wonosari
Banjar balam
Suka jadi
Pasir sialang jaya
01000020000
Islam Kristen KatolikHindu Budha Konghucu
4.5 Sarana dan Prasarana
4.5.1Sarana di Kecamatan Lirik
Sarana memiliki peranan tersendiri dalam perkembangan
suatu kota. Ketersediaan sarana yang banyak tentunya
menimbulkan sebuah asumsi bahwa daerah tersebut memiliki
ketercukupan akan pemenuhan sarana di suatu daerah. Sarana
tersebut berfungsi sebagai pelengkap dari bagaian-bagian
dalam suatu kota. Di Kecamatan Lirik khususnya, pemenuhan
akan sarana cukup terbilang masih belum mencukupi. Baik akan
jumlah nya serta penjagaan dan kualitas sarana tersebut. Hal
ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah
Kecamatan Lirik dalam pemenuhan akan kebutuhan sarana
tersebut. Sarana di Kecamatan Kelayang terbagi akan 6 bagian
utama, dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Sarana Pendidikan.
b. Sarana Perekonomian.
c. Sarana Peribadatan.
d. Sarana Kesehatan.
e. Sarana Pemerintahan.
Studio Perencanaan Kota 144
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
f. Sarana Sosial Dan Budaya.
4.5.1.1 Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Kecamatan Lirik beragam
jenisnya seperti TK, SD, MDA, SMP, MTS, SMU, SMK, MA,
Akamademi/PT. Sarana pendidikan TK yang ada di Kecamatan
Lirik sebanyak 6 unit, SD sebanyak 15 unit, MDA sebanyak
12 unit, SMP sebanyak 3 unit, MTS sebanyak 1 unit, SMU
sebanyak 2 unit, dan SMK sebanyak 2 unit.
Keadaan sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Lirik
cukup baik. Karena dilihat dari kondisi bangunan yang
cukup memadai. Namun, untuk fasilitas pelayanan sekolah
belum sepenuhnya maksimal, disebabkan akses yang dimiliki
masing-masing sarana masih standar. Berikut adalah tabel,
grafik dan gambar sarana pendidikan di Kecamatan Lirik :
Tabel 3.22
Sarana Pendidikan di Kecamatan Lirik tahun 2013
NO Desa /KelurahanTingkat pendidikan
TK/sederaja
t
SD SMP MTS Jumlah
1 Japura 0 1 0 0 12 Sidomulyo 1 1 0 0 23 Pasir ringgit 0 2 1 0 34 Gudang batu 1 1 0 0 25 Sungai sagu 1 2 0 1 46 Lirik area 1 1 0 0 27 Rejosari 0 1 0 0 18 Lambang sari V 0 0 0 0 09 Lembaga sari IV 0 0 0 0 0
Studio Perencanaan Kota 145
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
10 Lembaga sari I. II.III
1 1 0 0 2
11 Wonosari 0 0 0 0 012 Seko lubuk tigo 0 1 0 0 113 Banjar balam 0 1 1 0 214 Redang seko 0 2 0 0 215 Sukajadi 1 1 1 0 316 Mekar sari 0 0 0 0 017 Pasir sialang jaya 0 0 0 0 0
Jumlah 6 15 3 1 24
Sumber : SP2012,BPS kec, Lirik
Gambar 3.14 : Sarana Pendidikan di Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 146
NO Desa /KelurahanTingkat
pendidikanSMU SMK MA Akademi
/PTJumlah
1 Japura 0 0 0 0 02 Sidomulyo 0 0 0 0 03 Pasir ringgit 0 0 0 0 04 Gudang batu 0 1 0 0 15 Sungai sagu 1 0 0 0 16 Lirik area 1 1 0 0 27 Rejosari 0 0 0 0 08 Lambang sari V 0 0 0 0 09 Lembaga sari IV 0 0 0 0 010 Lembaga sari I.
II. III0 0 0 0 0
11 Wonosari 0 0 0 0 012 Seko lubuk tigo 0 0 0 0 013 Banjar balam 0 0 0 0 014 Redang seko 0 0 0 0 015 Suka jadi 0 0 0 0 016 Mekar sari 0 0 0 0 017 Pasir sialang
jaya0 0 0 0 0
Jumlah 2 2 0 0 4
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
Gambar 3.15
Peta Sarana Pendidikan Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 147
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.16
Photo Mapping Sarana Pendidikan Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 148
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.5.1.2 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan di Kecamatan Lirik adalah poliknik,
puskesmas, puskemas pembantu, tempat praktek dokter,
tempat praktek bidan, pos kesdes, polindes dan posyandu.
Poliknik di Kecamatan Lirik berjumlah 2 unit, puskesmas
Studio Perencanaan Kota 149
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
berjumlah 1 unit, puskesmas pembantu 3 unit, praktek
dokter 4 unit, bidan berjumlah 15 unit, poskesdes
berjumlah 12 unit, polindes 1, dan posyandu bwerjumlah 24
unit. Sarana kesehatan tersebut terletak di berbagai macam
desa di Kecamatan Lirik, maka masyarakat setempat dapat
terlayani kesehatannya. Keadaan dari puskesmas ini cukup
baik dari segi fisik dan dari segi tenaga medis yang
bertugas di puskesmas tersebut.
Tabel 3.23
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa / Kelurahan
Di Kecamatan Lirik Tahun 2013.
Studio Perencanaan Kota 150
NO Desa /Kelurahan Polinik /Balai
pengobatan
Puskesmas
puskesmaspembantu
1 Japura 0 0 02 Sidomulyo 0 0 13 Pasir ringgit 0 0 14 Gudang batu 0 0 05 Sungai sagu 1 0 06 Lirik area 2 0 07 Rejosari 0 0 08 Lambang sari V 0 0 09 Lembaga sari IV 0 0 010 Lembaga sari I.
II. III0 1 0
11 Wonosari 0 0 012 Seko lubuk tigo 0 0 013 Banjar balam 0 0 014 Redang seko 0 0 115 Suka jadi 0 0 016 Mekar sari 0 0 017 Pasir sialang
jaya0 0 0
Jumlah 3 1 5
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
`No Desa /KelurahanTempatPraktekDokter
Tempat
Praktek
Bidan
PosKesdes
Polindes
Posyandu
1 Japura 0 1 1 0 12 Sidomulyo 0 1 1 0 13 Pasir ringgit 0 1 1 0 44 Gudang batu 0 1 0 0 15 Sungai sagu 0 1 1 0 16 Lirik area 2 1 0 0 17 Rejosari 0 0 1 0 18 Lambang sari V 1 1 1 0 19 Lembang sari IV 0 1 1 0 110 Lembaga sari I.
II. III1 1 0 0 1
11 Wonosari 0 1 1 0 112 Seko lubuk tigo 0 0 0 0 313 Banjar balam 0 1 1 0 214 Redang seko 0 1 1 0 115 Suka jadi 0 1 0 0 116 Mekar sari 0 1 1 1 117 Pasir sialang
jaya0 1 1 0 2
Jumlah 4 15 12 1 24Sumber : SP2012,BPS Kec Lirik
Gambar 3.17 : Sarana kesehatan di Kecamatan Lirik
Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
Studio Perencanaan Kota 151
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.18
Peta Sarana kesehatan
Studio Perencanaan Kota 152
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.19
Photo Mapping Sarana kesehatan
Studio Perencanaan Kota 153
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.5.1.3 Sarana Peribadatan
Di Kecamatan Lirik keberagaman agama sangat di hormati
hal ini di buktikan dengan banyaknya pembangunan sarana
peribadatan. Di Kecamatan Lirik setidaknya tercatat 31
unit mesjid, 37 mushalla, dan 3 gereja, ini merupakan
bukti bahwa kepedulian masyarakat terhadap kehidupan
beragama yang sangat kuat. terdapat sarana peribadatan
berupa mesjid yang berjumlah 2 unit, langgar/surau 6 unit.
Meskipun adanya keberagaman agama dengan mayoritas
beragama islam namun tidak mengurangi nilai – nilai
toleransi antar umat beragama islam namun pemeluk agama
lain yang secara jumlah merupakan minoritas tapi tidak ada
sedikitpun perlakuan diskriminatif terhadapnya.
Tabel 3.24
Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik Tahun 2013
Studio Perencanaan Kota 154
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Grafik 3.11 : Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik.
Studio Perencanaan Kota 155
NO Desa /Kelurahan Mesjid
Mushola/surau/Langgar
Gereja
Vihara/
klenteng
1 Japura 1 3 0 02 Sidomulyo 1 4 0 03 Pasir ringgit 3 6 0 04 Gudang batu 1 2 0 05 Sungai sagu 3 2 1 06 Lirik area 1 1 1 07 Rejosari 1 1 0 08 Lambang sari V 1 1 0 09 Lembaga sari IV 1 0 0 0
10 Lembaga sari I.II. III
1 2 0 0
11 Wonosari 1 3 0 012 Seko lubuk tigo 3 4 0 013 Banjar balam 2 1 0 014 Redang seko 6 2 1 015 Suka jadi 1 3 0 016 Mekar sari 3 0 0 017 Pasir sialang
jaya1 2 0 0
Jumlah 31 37 3 0
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
0
2
4
6
Mesjid Mushalla/Surau/LanggarGereja Vihara/Klenteng
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Berikut adalah salah satu gambar sarana peribadatan di
Kecamatan Lirik :
Gambar 3.20 : Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik
Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
Studio Perencanaan Kota 156
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.21
Peta Sarana Peribadatan Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 157
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.22
Photo Mapping Sarana Peribadatan Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 158
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.5.1.4 Sarana Olahraga
Sarana olahraga yang ada di Kecamatan Lirik beragam
seperti sepak bola, Bola volli, bulu tangkis, bola basket,
futsal dan lain – lain. Berdasarkan jumlah sarana lapangan
olahraga menurut desa/kelurahan pada tahun 2013 jumlah
lapangan olahraga yang terdapat di Kecamatan Lirik ialah bola
voli 39 lapangan, bulu tangkis 19 lapangan, sepak bola 12
lapangan, dan bola basket 2 lapangan.
Tabel 3.25 : Jumlah Sarana Lapangan Olahraga Menurut
Desa/ Kelurahan di Kecamatan Lirik Tahun 2013
NO Desa/Kelurahan
SepakBola
BolaVoli
BuluTangkis
BolaBasket
Futsal
1 Japura 1 1 1 0 02 Sidomulyo 1 1 0 0 03 Pasir ringgit 1 6 2 0 04 Gudang batu 0 1 1 1 05 Sungai sagu 2 4 2 0 06 Lirik area 1 4 2 1 07 Rejosari 1 0 0 0 0
Studio Perencanaan Kota 159
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
8 Lambang sari V 1 1 1 0 09 Lembaga sari
IV0 2 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III
0 3 2 0 0
11 Wonosari 0 1 1 0 012 Seko lubuk
tigo0 3 0 0 0
13 Banjar balam 1 2 1 0 014 Redang seko 2 5 3 0 015 Suka jadi 1 2 2 0 016 Mekar sari 0 1 0 0 017 Pasir sialang
jaya0 2 1 0 0
Jumlah
12 39 19 2 0
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Grafik 3.12 : Sarana Olahraga di Kecamatan Lirik
0246
Sepak bola bola voli bulu tangkis bola basket futsal
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Studio Perencanaan Kota 160
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.23
Sarana Olahraga di Kecamatan Lirik
Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
Gambar 3.24
Peta Sarana Olahraga Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 161
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.25
Photo Mapping Sarana Olahraga Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 162
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.5.1.5 Sarana Persampahan
Sampah merupakan sisa dari berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh penduduk pada suatu wilayah. Sampah tidak
dapat di hindarkan dari kegiatan penduduk, tetapi hal yang
lebih penting adalah bagaimana pengolahan sampah tersebut
dilakukan sehingga tidak mengganggu kesehatan dan estetika
suatu desa. Dari data yang kami peroleh di kecamatan
Gunung Sahilan, mekanisme pengangkutan sampah di Kecamatan
Lirik ada 2 tahapan yaitu:
1. Pengumpulan
Pengumpulan yaitu sampah-sampah dari rumah warga, kantor
dan toko dikumpulkan di depan rumah masing-masing dengan
menggunakan wadah seperti bak sampah, tong-tong yang
terbuat dari kayu dan kaleng besar serta kantong
pelastik. Namun Sayang pemngumpulan samapah-sampah
tersebut terlihat seperti sembarangan dan tidak
diperhatikan.
Gambar 3.26
Persampahan di Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 164
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
2. Pembakaran
Setelah sampah-sampah tadi di kumpulkan di suatu tempat
tahap berikut yaitu pembakaran,dimana sampah-sampah tadi
sudah dikumpul sehingga proses pembakaran akan dilakukan agar
sampah tadi tidak berserakan di lingkungan hidup penduduk
Kecamatan Lirik.
4.5.1.6 Air Limbah
Sistem pembuangan air limbah yang dilakukan saat ini di
kecamatan Lirik meliputi sistem On Site (setempat). Sistem On
Site termasuk Jamban pribadi / Jamban umum yang dilengkapi
dengan tanki septik dengan bidang rembesan. Apabila tanki
tersebut sudah penuh, maka tanki tersebut akan di sedot dan
dikuras dengan menggunakan truk tinja dan dibuang ke IPLT
(Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja).
Untuk limbah rumah tangga, di Kecamatan Lirik menggunakan
jamban/wc sendiri untuk penampungan zat sisa hasil
makanannya, tetapi masih ada juga yang menggunakan anak
sungai untuk membuang kotoran sisa makanannya.
Tabel 3.26
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Fasilitas
Kakus/Jamban Tahun 2012
NO Desa/Kelurahan
Sendiri
Bersama Umum TanpaJamba
Jumlah
Studio Perencanaan Kota 165
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
n1 Japura 262 28 13 6 3092 Sidomulyo 509 22 0 13 5443 Pasir ringgit 253 98 74 84 5094 Gudang batu 232 17 0 2 2515 Sungai sagu 640 0 1 23 6646 Lirik area 127 0 0 0 1277 Rejosari 242 6 0 0 2488 Lambang sari V 178 0 0 0 1789 Lembaga sari
IV61 0 0 0 61
10 Lembaga sari I. II. III
206 10 0 1 217
11 Wonosari 272 5 0 8 28512 Seko lubuk
tigo235 76 0 57 374
13 Banjar balam 171 133 9 70 38314 Redang seko 661 69 32 123 88515 Suka jadi 205 7 0 9 22116 Mekar sari 361 5 0 2 36817 Pasir sialang
jaya43 0 0 150 193
Jumlah 4658 476 135 548 5817
Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu
Tabel 3.27
Jumlah Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Tinja
di Kecamatan Lirik Tahun 2012
NO Desa/Kelurahan
Pembuangan TinjaJumlahTangki
SeptikTanpaTangkiSaptik
Tidak
Pakai
TanpaTempat BAB
1 Japura 189 95 19 6 3092 Sidomulyo 495 33 3 13 5443 Pasir ringgit 271 115 39 84 5094 Gudang batu 209 22 18 2 251
Studio Perencanaan Kota 166
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5 Sungai sagu 617 24 0 23 6646 Lirik area 127 0 0 0 1277 Rejosari 223 23 2 0 2488 Lambang sari V 176 2 0 0 1789 Lembaga sari
IV61 0 0 0 61
10 Lembaga sari I. II. III
201 15 0 1 217
11 Wonosari 255 15 7 8 28512 Seko lubuk
tigo157 155 5 57 374
13 Banjar balam 238 55 20 70 38314 Redang seko 502 210 50 123 88515 Suka jadi 197 13 2 9 22116 Mekar sari 329 32 5 2 36817 Pasir sialang
jaya36 7 0 150 193
jumlah 4283 816 170 548 5817Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu
Grafik3.13
Grafik Jumlah Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Tinja
di Kecamatan Lirik Tahun 2012
japura
Gudang batu
Rejosari
Lembaga sari I. II. III
Banjar balam
Mekar sari
0600
Tangki Septik Tanpa Tangki SaptikTidak Pakai Tanpa Tempat BAB
Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu
4.5.1.7 Sarana Perekonomiana. Sumber Ekonomi
Studio Perencanaan Kota 167
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kegiatan perekonomian (seperti pasar) serta
kelengkapannya mempunyai peran penting. Disamping berperan
menggerakan roda perekonomian, juga merupakan sumber mata
pencarian sebagian besar penduduk.
Untuk menunjang perekonomian di kecamatan Lirik,
kegiatan perekonomian serta kelengkapannya mempunyai peran
yang sangat penting.Sebagai kawasan yang mulai berekembang,
pemerintah setempat menitikberatkan pembangunan bidang
ekonomi pada sector perdagangan dan jasa yang di arahkan
untuk memacu pengembangan sector industry , angkutan ,
komunikasi dan lain-lain.
Kecamatan Lirik telah banyak mengalami perkembangan dari
tingkat pembangunan kota. Untuk kegiatan perdagangan, Pasar
merupakan prasarana utama kegiatan perdagangan yang sangat
mempengaruhi kemajuan kegiatan perdagangan. Di kecamatan
Lirik terdapat Pasar Japura milik pemda. Usaha perdagangan di
Kecamata Lirik didominasi oleh usaha perdagangan non
formal.Kegiatan perdagangan non formal pada umumnya merupakan
pedagang kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, buah-buahan,
makanan/minuman, dan lain-lain.Sebagian besar pedagang
memiliki tempat usaha yang tetap berupa kios, warung atau
toko, dan selebihnya merupakan pedagang yang tidak memiliki
tempat usaha tetap/permanen.
b. Perdagangan dan Jasa
Ramai tidaknya suatu daerah biasanya terlihat dari
keberadaan banyak tidaknya fasilitas pemasaran seperti pasar,
pertokoan, kios, dan sejenisnya. Tempat-tempat ini merupakan
Studio Perencanaan Kota 168
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
unsur penting dalam menunjang pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat. Pada tahun 2011 di Kecamatan Kelayang tercatat
ada 11 pasar, 338 toko/ warung, dan 68 rumah makan, sedangkan
untuk tahun 2012 tercatat terdapat 11 pasar, 465 toko, dan 72
rumah makan. Untuk lebih jelasnya, jumlah fasilitas
perdagangan dan jasa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.28 : Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kecamatan Lirik Tahun 2011 dan 2012
No Desa/Kelurahan
2012 2013
Pasar
Toko/warun
g
RumahMakan
Hotel /Penginapa
n
Pasar
Toko /
warung
RumahMakan
Hotel /Penginapa
n
1 Japura 1 9 1 0 1 13 2 02 Sidomulyo 0 8 0 0 0 12 1 1
3 Pasir ringgit 1 36 0 0 1 37 0 0
4 Gudang batu 0 2 0 0 0 4 0 05 Sungai sagu 0 20 0 0 0 22 0 06 Lirik area 0 0 0 4 0 0 0 07 Rejosari 0 1 0 0 0 4 0 0
8 Lambang sari V 0 12 0 0 0 14 0 0
9 Lembaga sari IV 0 2 1 0 0 3 0 0
10
Lembaga sari I. II.III
1 21 3 0 1 25 3 0
11 Wonosari 0 0 3 0 0 3 3 0
12
Seko lubuk tigo 0 17 0 0 0 16 0 0
13
Banjar balam 0 0 3 0 0 3 3 0
14 Redang seko 1 15 0 0 1 17 0 0
Studio Perencanaan Kota 169
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
15 Suka jadi 0 8 0 0 0 10 0 0
16 Mekar sari 0 12 0 0 0 14 0 0
17
Pasir sialang jaya
0 2 0 0 0 5 0 0
Jumlah 4 165 11 4 4 202 12 1Sumber : BPS Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012 dan 2013
Grafik3.14 :Jumlah Fasilitas Perdagangan danJasa Kecamatan Lirik Tahun 2013
Studio Perencanaan Kota 170
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
050
100150200250
Pasar Toko/kios/warung/kelontongRumah makan Hotel/penginapan
Sumber : BPS Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012
Gambar 3.27 : Kondisi Sarana Perekonomian Kecamatan
Lirik
Sumber: Survey Lapangan angkatan 2011. T.A 2013-2014
Studio Perencanaan Kota 171
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.28
Peta Sarana Perekonomian Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 172
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.29
Photo Mapping Sarana Perekonomian Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 173
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.5.2Prasarana
Suatu wilayah bisa dikatakan maju apabila wilayah
tersebut memiliki utilitas – utilitas, oleh karena itu
pemerintah dalam hal ini tepatnya di kawasan perkotaan sangat
berperan penting dalam melaksanakan pembangunan untuk
keperluan masyarakat. Adapun bentuk dari pada utilitas –
utilitas di Kecamatan Lirik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jaringan Jalan
2. Jaringan Drainase
3. Jaringan Listrik
4. Jaringan Telekomunikasi
5. Jaringan Air Bersih
4.5.2.1 Jaringan Jalan
Jaringan jalan merupakan prasarana terpenting dalam
sistem tranportasi. Keterkaitan wilayah Indonesia satu dengan
yang lainnya atau hubungan antara satu wilayah dengan wilayah
yang lain tidak lepas dari suatu sistem transportasi yang
dihubungkan dengan jaringan jalan.
Studio Perencanaan Kota 174
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Pola jaringan jalan di Kecamatan Lirik pada umumnya
berbentuk spinal, pola jaringan jalan ini merupakan pola yang
efisien dalam mendukung pergerakan penduduk. Pada peta
jaringan jalan dapat diketahui bahwa jalan yang ada di
Kecamatan Lirik ini menghubungkan satu daerah ke daerah
lainnya, desa ke desa serta desa dengan pusat kecamatan, dan
jalan listas sumatra timur, melalui hirarki jalan yang sudah
ada.
Gambar 3.30 : Pola Jaringan Jalan
Sumber: Morlok (1978: 684)
a) Hirarki Jalan
Hirarki jalan yang ada di Kecamatan Lirik ini terdiri
atas jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan
lingkungan. Bentuk hirarki jalan dapat dilihat pada Gambar,
yaitu Peta Hirarki Jaringan Jalan.
b) Panjang Jalan
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, bahwa jalan di
Kecamatan Lirik terbagi atas beberapa hirarki yang berbeda
dan memiliki panjang yang berbeda pula antara jalan yang
Studio Perencanaan Kota 175
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
permukaan aspal, diperkeras/kerikil, dan jalan tanah. Dibawah
ini dapat dilihat pada Tabel tentang panjang jalan Kecamatan
Lirik berdasarkan jenis permukaan.
Tabel 3.29
Panjang jalan di desa/kelurahan menurut kondisi jalan
di Kecamatan Lirik tahun 2013
NO Desa/Kelurahan Kondisi Jalan Jumlahdiasp
aldiperker
astanah
1 Japura 0.7 0 0.9 1.62 Sidomulyo 4 1 0 53 Pasir ringgit 0.2 0.9 3 4.14 Gudang batu 3 1 0 45 Sungai sagu 6 10 9 256 Lirik area 5 0 5 107 Rejosari 3 17 2 228 Lambang sari V 3.4 0 0.25 3.659 Lembaga sari
IV2.5 0 0.5 3
10 Lembaga sari I. II. III
0.7 0.4 1 2.1
11 Wonosari 3.2 0 0 3.212 Seko lubuk
tigo3 1 1 5
13 Banjar balam 7 0.5 0 7.514 Redang seko 3 1 1 515 Suka jadi 1.6 1.4 0.1 3.116 Mekar sari 1 5 10 1617 Pasir sialang
jaya1 2 2 5
Total 48.3 41.2 35.75
1025.25
Sumber : SP2012, BPS Indragiri hulu
Gambar 3.31Kondisi Lapangan Jaringan Jalan Kecamatan Lirik Tahun 2014
Studio Perencanaan Kota 176
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
Studio Perencanaan Kota 177
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 3.30 : Nama Ruas Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan di Kecamatan Lirik Pada Tahun 2013.
N
o
No
Rua
s
Nama Ruas Pangkal Ujung
Panja
ng
(km)
Jenis Perkerasan
Kecamat
an
Keteran
gan
Aspal Kerikil Tanah Semeni
sasi
(km)
Bai
k
(Km
)
Seda
ng
(km)
Rus
ak
(Km
)
Ba
ik
(k
m)
Seda
ng
(km)
Rus
ak
(km
)
Ba
ik
Seda
ng
Rus
ak
(k
m)
(km) (km
)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 1 JL. Mekar Sari -
Banjar Balam
JN.Km 9,3 Sp.
Japura
Perkebunan 4150 20
00
2150 Lirik
2 2 JL. Simpang
Banjar Balam -
Banjar Balam
JN.Km 13,6 Sp.
Japura
Perkebunan 2900 2900 Lirik
3 3 JL. Redang Seko
– Belimbing
JN.Km 16,5 Sp.
Japura
Pabrik 3000 3000 Lirik
4 4 JL. Lirik - Seko
Lubuk Tigo
Jl.Sri Gunting Perkebunan 6000 100
0
4000 100
0
Lirik
5 5 JL. Redang Seko
- Hulu Seko
JN.Km 17,7 Sp.
Japura
Perkebunan 6000 1000 500
0
Lirik
6 6 JL. Redang Seko
– Perkebunan
JN.Km 24,0 Sp.
Japura
Perkebunan 1500 1500
0
Lirik
7 7 JL. Sidomulyo –
Kompi
134/134 JN. Km 1,50
Sp. Japura
2000 500 150
0
Lirik
8 8 JL. Sukajadi -
Sei. Sagu
158/158 158?158 1580 158
0
Lirik
9 9 JL. Simpang
Mekarsari –
Mekarsari
JN.Km 10,5 Sp.
Japura
Perkebunan 1100 1100 Lirik
Studio Perencanaan Kota 178
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1
0
10 JL. Simpang
Talau –
Perkebunan
Simp. Talau Perkebunan 1100 1100 Lirik
1
1
11 JL. Simpang
Tambun –
Perkebunan
JN.Km 18,0 Sp.
Japura
Perkebunan 2300 2300 Lirik
1
2
12 JL. Simpang
Japura - Pasir
Ringgit
JN.Km 17,3 P.
Reba
Sei.
Indragiri
2450 100
0
1000 450 Lirik
1
3
13 JL. Wonosari -
Sei. Sagu
JN.Km 5,0 Sp.
Japura
158/158 1700 400 13
00
Lirik
1
4
14 JL. Lirik –
Wonosari
JN. Km 4,0 Sp.
Japura
JN. Km 6,0
Sp. Japura
4450 150
0
700 235
0
Lirik
1
5
15 JL. Simpang
Pasar Kompan
Jaya - Pasir
Ringgit
022/022 Perumahan 500 500 Lirik
1
6
16 JL. Simpang
Wonosari –
Wonosari
JN. Km 5,0 Sp.
Japura
135/135 450 450 Lirik
1
7
17 JL. Simpang
Wonosari -
Simpang Sei.
Sagu
135/135 158/158 850 850 Lirik
1
8
18 JL. Japura Laut
- Kp. Baru Ps.
Ringgit
JN. Km 14,0
Sp. Japura
Dusun
Kampung Baru
840 840 Lirik
1
9
19 JL. Simpang
Pasir Ringgit -
Kompan Jaya
022/022 Perkebunan 1500 150
0
Lirik
2
0
20 JL. Japura -
Sidomulyo
JN. Km 1,1 Sp.
Japura
134/134 1800 1800 Lirik
DALAM KOTA LIRIK
2 21 JL. Lingkar JN. Km 2,6 Sp. JN. Km 3,85 3300 290 400 Lirik
Studio Perencanaan Kota 179
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1 Lambang Sari
1,2,3
Japura Sp. Japura 0
2
2
22 JL. Merpati JL. Rejosari JL. Barau -
barau
500 500 Lirik
2
3
23 JL. Lingkar
Kantor Camat
JL. Lingkar
Lambang Sari
1,2,3
JN. Km 3,225
Sp. Japura
1000 500 200 100 200 Lirik
2
4
24 JL. Sri Gunting JL. Lingkar
Lambang Sari
1,2,3
Perkebunan 1750 105
0
700 Lirik
2
5
25 JL. Merbah JL. Lingkar
Lambang Sari
1,2,3
Perkebunan 550 550 Lirik
2
6
26 JL. Tempua JL. Lingkar
Lambang Sari
1,2,3
JL. Sri
Gunting
850 850 Lirik
2
7
27 JL. Raja Wali JL. Lingkar
Lambang Sari
1,2,3
JL. Sri
Gunting
450 450 Lirik
2
8
28 JL. Barau –
barau
JL. Lingkar
Lambang Sari
1,2,3
JL. Merpati 850 100 75
0
Lirik
2
9
29 JL. Pesantren 135/135 Pesantren 100 100 Lirik
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Inhu.
Studio Perencanaan Kota 180
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.32
Peta Prasarana Jaringan Jalan Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 181
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.33
Photo Mapping Prasarana Jaringan Jalan Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 182
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.5.2.2 Jaringan Listrik
Prasarana listrik di kecamatan lirik di topang oleh
listrik dari PLN. Namun masih ada sebagian besar masyarakat
yang menggunakan listrik PLN, tapi tidak menggunakan meteran
dari pihak PLN. Masyarakat tersebut menumpang/menyambung arus
listrik kepada tetangganya yang sudah memiliki meteran. Dan
sebagian masyarakat juga menggunakan mesin dompeng untuk
penerangan.
Tabel 3.31
Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
No
Desa/Kelurahan
Sumber Penerangan Utama
PLN PLN TanpaMeteran
NonPLN
BukanListrik
1 Japura 106 159 7 372 Sidomulyo 282 192 50 193 Pasir Ringgit 145 186 85 934 Gudang Batu 136 54 46 155 Sungai Sagu 187 113 353 116 Lirik Area 4 7 114 27 Rejosari 167 67 5 9
Studio Perencanaan Kota 183
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
8 Lambang Sari V
133 42 2 1
9 Lambang Sari IV
53 8 0 0
10
Lambang Sari I, II, III
205 7 0 5
11
Wonosari 171 85 27 2
12
Seko Lubuk Tigo
64 81 77 152
13
Banjar Balam 34 102 194 53
14
Redang Seko 0 0 787 98
15
Sukajadi 141 74 4 2
16
Mekar Sari 13 90 262 3
17
Pasir SialangJaya
0 0 160 33
Jumlah 1841
1267 2173 535
Sumber: SP2012, BPS Indragiri Hulu
Grafik 3.15Grafik Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
Studio Perencanaan Kota 184
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sidomulyo
Gudang Batu
Lirik Area
Lambang Sari V
Lambang Sari I, II, III
Seko Lubuk Tigo
Redang Seko
Mekar Sari
total
0
2000
4000
6000
Akses Internet Akses Internet Akses Internet Tidak AksesJumlah Jumlah
Sumber: Input data dari data BPS 2013
Gambar 3.34
Kondisi Lapangan Pengguna Listrik di Kecamatan Lirik
Tahun 2014
Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
Studio Perencanaan Kota 185
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.35
Peta Jaringan Listrik Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 186
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.5.2.3 Jaringan Drainase
Saluran drainase terbagi kedalam dua jenis saluran.
Pertama, saluran pembuang yang berasal dari limpasan air
permukaan (surface run off) akibat curah hujan jatuh ke
bidang datar. Dan kedua adalah saluran pembuangan limbah
penduduk/pemukiman dan aktifitas yang mengandung cairan
akibat penggunaannya.
Jenis pertama mencakup sistem pembuangan air hujan di
kecamatan Lirik umumnya terbagi menjadi dua saluran tertutup
dan terbuka. Di kecamatan tersebut terdapat saluran drainase
yang bersifat Sistem saluran terbuka (open drain) umumnya
dapat dijumpai pada kawasan pedesaan di seluruh kecamatan
Lirik dengan konstruksi permanent dan saluran biasa (tanpa
beton).
Sistem pengaliran air pada saluran konstruksi tanah
dilakukan secara integral melalui anak-anak sungai yang ada.
Anak sungai dapat dimanfaatkan sebagai salah satu outfall
dari sistem drainase di kecamatan lirik yang mengalir kearah
sungai indragiri.
Gambar 3.36
Kondisi Drainase Kecamatan Lirik Tahun 2014
Studio Perencanaan Kota 187
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber: Survey Lapangan Tahun 2014
Gambar 3.37
Photo Mapping Prasarana Jaringan Drainase Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 188
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
4.5.2.4 Jaringan Telekomunikasi dan Informasi
Di bidang layanan jasa telekomunikasi, di kecamatan
lirik ini tersedia tower-tower jaringan Telkomsel, Indosat,
dan XL. Selain itu, jaringan akses internet pun sudah
tersedia di kecamatan lirik. Hal ini tentunya berdampak
positif pada perkembangan telekomunikasi di daerah ini, guna
memperoleh informasi secara cepat dan akurat baik dari pemda
setempat maupun informasi skala nasional.
Studio Perencanaan Kota 189
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Perkembangan akan teknologi informasi yang pesat pula,
mengakibatkan masyarakat Kecamatan Lirik mudah dalam
melakukan kegiatan, baik untuk kegiatan pemerintahan guna
menunjang otonomi desa. Serta kegiatan ekonomi yang berdampak
positif bagi perekonomian masyarakat.
Tabel 3.32
Keberadaan dan Kekuatan Sinyal Telepon Seluler Menurut
Operator
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
No
Desa/Kelurahan
Operator SelulerTelkomsel Indosa
tXL Lainnya
1 Japura Ada Ada ada
tidakada
2 Sidomulyo Ada Ada ada
tidakada
3 Pasir Ringgit Ada Ada ada
tidakada
4 Gudang Batu Ada Ada ada
tidakada
5 Sungai Sagu Ada Ada ada
tidakada
6 Lirik Area Ada Ada ada
tidakada
7 Rejosari Ada Ada ada
tidakada
8 Lambang Sari V
Ada Ada ada
tidakada
9 Lambang Sari IV
Ada Ada ada
tidakada
10
Lambang Sari I, II, III
Ada Ada ada
tidakada
11
Wonosari Ada Ada ada
tidakada
12
Seko Lubuk Tigo
Ada Ada ada
tidakada
13
Banjar Balam Ada Ada ada
tidakada
Studio Perencanaan Kota 190
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
14
Redang Seko Ada Ada ada
tidakada
15
Sukajadi Ada Ada ada
tidakada
16
Mekar Sari Ada Ada ada
tidakada
17
Pasir SialangJaya
Ada Ada ada
tidakada
Sumber: Kantor Desa/Kelurahan di Kecamatan Lirik
Tabel 3.33Jumlah Rumah Tangga Menurut Akses Internet
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
No
Desa/Kelurahan
Akses Internet JumlahAkses
InternetTidakAkses
1 Japura 13 296 3092 Sidomulyo 27 517 5443 Pasir Ringgit 5 504 5094 Gudang Batu 27 224 2515 Sungai Sagu 38 626 6646 Lirik Area 29 98 1277 Rejosari 8 240 2488 Lambang Sari
V69 109 178
9 Lambang Sari IV
2 59 61
10
Lambang Sari I, II, III
116 101 217
11
Wonosari 9 276 285
12
Seko Lubuk Tigo
22 352 374
13
Banjar Balam 15 368 383
14
Redang Seko 11 874 885
15
Sukajadi 37 184 221
16
Mekar Sari 17 351 368
1 Pasir Sialang 13 180 193
Studio Perencanaan Kota 191
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
7 JayaJumlah 458 5359 5817
Sumber: SP2012, BPS IndraGiri Hulu
Gambar 3.38Kondisi Lapangan Jaringan Telekomunikasi
Tahun 2014
Sumber: Survey Lapangan angkatan 2011. T.A 2013-2014
Studio Perencanaan Kota 192
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 3.39
Peta Prasarana Jaringan Telekomunikasi Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 193
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Bab V
Analisa Wilayah Studi
5.1 Analisis Fungsi dan Peran Wilayah Studi
5.1.1 Analisis penentuan fungsi bagian wilayah kota.
Kecamatan Lirik merupakan salah satu kecamatan yang
terdapat di Kabupaten Inhu, Provinsi Riau yang memiliki
luas keseluruhan 233,60 km2 atau 22.040 Ha. Jika di
analisa Kecamatan Lirik memiliki letak yang sangat
strategis sehingga dinilai peran dan fungsinya Kecamatan
Lirik merupakan kota pendukung terhadap ibu kota
Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru, dan ibukota
Indonesia yakni Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari
keberadaan Kecamatan Lirik yang berada pada koridor
utara jalur lintas timur Sumatera yang sumbunya ialah
jalan lintas timur. Disamping itu Kecamatan Lirik
dilalui sungai besar yaitu sungai Indragiri Hulu yang
berada pada Desa Japura dan yang bermuara munuju laut
tentunya hal ini membawa peran yang sangat baik terhadap
jalur perdagangan dengan Kabupaten serta Provinsi
Tetangga yaitu Propinsi Kepri. Kecamatan Lirik juga
memiliki bandar udara berskala Kabupaten yang terletak
di Desa Japura. Dengan mengacu kepada UU No.1 Tahun 2009
Studio Perencanaan Kota 195
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
tentang Penerbangan, maka Bandara Japura termasuk bandar
udara umum dengan hierarki sebagai bandar udara
pengumpan. Bandara Japura ini akan mendukung PKW Rengat,
sebagai pusat dengan hierarki tertinggi di Kabupaten
Indragiri Hulu. Pada hakikatnya Kecamatan Lirik yang di
dalam tataran sistem perkotaan di Wilayah Kabupaten Inhu
merupakan pusat pelayanan kawasan dan pusat pelayanan
lokal. Oleh karena itu tentu memiliki kompleksitas
fungsi sebagai pusat permukiman, pusat kegiatan
perdagangan dan jasa, dan pusat pemerintahan dengan
tingkat pelayanan skala antar desa .
5.1.2 Analisa pola sebaran kegiatan kota.
Untuk pola sebaran kegiatan yang ada di kecamatan Lirik
sendiri yaitu di Desa Lirik Area dan Desa Japura yang
dikonsentrasikan sebagai kawasan perdagangan dan jasa,
pemerintahan, dan pemusatan pemukiman yang melayani desa yang
ada disekitarnya, untuk kawasan permukiman yang ada di
Kecamatan Lirik di konsentrasikan tepatnya dibelakang kawasan
perdagangan dan jasa yang ada di Desa Japura, sementara
untuk kearah utara Kecamatan Lirik di pusatkan sebagai
kawasan perkantoran dan pemerintahan. Sedangkan fungsi
utama dari Kecamatan Lirik yaitu sebagai Jalur lintas
timur dengan skala pelayanan nasional, pusat pelayanan
sarana transportasi darat, dan udara skala sebagai
sebagai pusat kegiatan wilayah.
Studio Perencanaan Kota 196
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5.1.3 Analisa Arahan Pengembangan Kawasan
Penataan koridor kawasan perkotaan Kecamatan Lirik Kecamatan
Lirik membutuhkan lahan yang luas sehingga pengembangannya
harus terarah dan terkendali. Arahan pengembangannya harus
mematuhi kaidah, norma dan aturan yang ada dengan
tetapmemperhatikan kelestarian lingkungan sehingga tidak
merusak kawasan sekitarnya terutama kawasan lindung.
5.1.3.1 Arahan Kebijakan Pemerintah Daerah
Kebijakan pembangunan pemerintah Kabupaten Indragiri
Hulu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat didasarkan
pada prioritas-prioritas bidang pembangunan. Arahan-arahan
kebijakan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu telah dimuat
dalam dokumen perencanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Indragiri Hulu.
Mencermati arahan kebijakan pemerintah daerah terkait
dengan strategi pengembangan kawasan, maka konsep penataan
koridor kawasan perkotaan Kecamatan Lirik perlu pendalaman
analisis pengembangan kawasan Koridor Komersial. Kunci
kesuksesan kawasan koridor komersial sehingga menjadi kawasan
koridor komersial yang aktif adalah daya tarik tempat/ruang
kawasan koridor komersial tersebut. Untuk menciptakan daya
tarik tempat/ ruang, dibutuhkan strategi place making guna
mencapai kesuksesan suatu tempat.
Untuk Penataan kawasan koridor Komersial (kawasan
perkotaan) sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
Studio Perencanaan Kota 197
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
(sustainable development) maka perlu dimantapkan bagian-
bagian wilayah yang akan atau tetap memiliki fungsi lindung.
Strategi pembangunan diarahkan pada :
a. Pemantapan kawasan lindung sesuai dengan fungsi masing-
masing, baik untuk melindungi kawasan bawahannya (fungsi
hidrologis), melindungi kawasan setempat, member
perlindungan terhadap keanekaragaman flora dan fauna dan
ekosistemnya, serta melindungi kawasan rawan bencana.
b. Pendelineasian kawasan lindung akan mengikuti kriteria
kawasan lindung yang diterapkan bagi kawasan sekitarnya.
Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan lindung agar
sesuai dengan fungsi lindung yang telah ditetapkan dalam
mengupayakan tercapainya kelestarian dan keseimbangan
lingkungan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan
pembangunan. Kegiatan budidaya yang telah ada dikawasan
lindung yang ditetapkan pada prinsipnya dapat dilanjutkan
sejauh tidak mengganggu kepentingan fungsi lindung.
Setelah pemantapan kawasan lindung, dengan memperhatikan
keterkaitan potensi dan daya dukung wilayah, perlu adanya
arahan pengembangan bagi kegiatan pusat pelayanan dari suatu
daerah mapun kawasan. Dalam hal ini pengembangan kawasan
pusat pelayanan akan diarahkan pada :
a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan-kegiatan penduduk yang
bemukim pada suatu kawasan dengan pendelinesian jenis-
jenis kawasan yang memperhatikan rencana dalam sektor
penggunaan lahan yang ada. Secara umum pengembangan
kawasan yang menjadi suatu pusat pelayanan diarahkan
Studio Perencanaan Kota 198
> 40 %
1000 mdpl
2000 mdpl
Mutlak konservasi
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
untuk mengakomodasi kegiatan perdagangan dan jasa
(pasar), permukiman.
b. Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan pusat
pelayanan agar terkembang menjadi suatu kawasan
perkotaan dengan memperhatikan rencana pembangunan
utilitas dan fasilitas yang terdapat pada kebijakan
musrenbang kecamatan. Dengan adanya pengendalian
pemanfaatan ruang dalam kawasan yang menjadi pusat
pelayanan maka menjadi suatu bagian dari mekanisme
pengelolaan tata ruang.
5.2 Analisa Daya Dukung Fisik
5.2.1 Analisa Topografi
Secara umum bentang alam di Kecamatan Lirik merupakan
daerah landai atau dataran rendah, dan berbukitan. Dataran
rendah ini membentang kearah utara mencakup wilayah sekitar
±35% dari total luas wilayah Kecamatan Lirik (±22.040 Ha).
Wilayah -wilayah yang berada pada ketinggian lokasi antara 0-
6 meter diatas permukaan laut (dpl).
Kondisi ini memungkinkan Kecamatan Lirik mampu
berkembang secara merata di berbagai bidang seperti
perkembangan pembangunan perumahan, adanya pasar grosir,
toko/ruko, atau gedung-gedung fasilitas sosial lainnya.
Gambar 5.1
Orientasi Pengembangan Wilayah
Studio Perencanaan Kota 199
< 15 % 15-40% KBU >750 mdpl
Perkotaanpertanian dan perdesaan Konservasi
Orientasi pengembangan wilayah
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kriteria kemiringan lahan yang akan digunakan sebagai
pedoman dan dasar pertimbangan peruntukan lahan bagi
Kecamatan Lirik dapat dilihat pada rangkaian tabel di bawah
ini.
5.2.2 Analisa Geologi
Bila di lihat dari kondisi eksisting di lapangan keadaan
struktur tanah di Kecamatan Lirik pada umumnya terdiri dari
tanah gambut, sebagian besar daerah di kawasan lirik tumbuh
subur hutan dan kawasan pertanian, maupun perkebunan. Dalam
analisa fungsi tanah gambut sangat cocok untuk bercocok
tanam.
5.2.3 Analisa Hidrologi
Bila dilihat dari kondisi eksisting di Kecamatan Lirik
dilalui oleh satu sungai yang membentang dari Kecamatan Pasir
Penyu ke Kecamatan Rengat barat, selanjutnya dikecamatan
Lirik terdapat anak-anak sungai yang sebagian besar mengalir
Studio Perencanaan Kota 200
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
dan menyebar hampir disetiap desa dan kelurahan yang ada di
Kecamatan Lirik. Dengan kondisi yang demikian dapat
dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai tempat tambak ikan
dengan memanfaatkan anak sungai tersebut sehingga dengan
memanfaatkan kondisi tersebut setidaknya dapat meningkatkan
perekonomian yang ada diwilayah tersebut. Beberapa sungai
yang mencirikan kondisi hidrologi daerah rawa. sungai
tersebut dipengaruhi oleh pasang surut air laut, Sehingga
intrusi air laut tersebut perpotensi menyebabkan kualitas air
tanah di wilayah ini bersifat payau/asin dengan salinitas
sedang sampai tinggi.
5.2.4 Analisia Klimatologi
Secara umum, Kecamatan Lirik yang masuk dalam wilayah
administrasi Kabupaten Indragiri Hulu beriklim tropis dengan
curah hujan yang tinggi. Kecamatan Lirik terletak pada garis
khatulistiwa sehingga kondisi iklim di daerah ini beriklim
tropis dengan curah hujan yang tinggi, dengan kondisi
tersebut maka di kecamatan Lirik didalam pemanfaatan lahan
akan lebih baik jika diarahkan pada sektor perkebunan karet,
dan sawit dikarenakan sifat dan karakter Tumbuhan seperti
karet dan sawit dapat bertahan dengan kondisi dan iklim yang
tropis.
Studio Perencanaan Kota 201
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5.3 Analisa Fasilitas dan Utilitas
5.3.1 Proyeksi Penduduk Hingga 10 Tahun ke Depan
Tabel 5.1
No Nama Analisa
Deskripsi Input Proses Output
1. Analisa Proyeksi Penduduk.
Untuk mengetahui perkembangan jumlah penduduk di masa yang akandatang.
Data jumlahpenduduk dalam angkatahun2012-2013.
MenggunakanMetodeBungaBerganda :Pn = Po (1+r)ⁿ.
Proyeksijumlahpendudukpadatahun2021.
2. Analisa Kepadatan Penduduk.
Menganalisis kepadatan penduduk pada masing-masing desa/kelurahan.
Jumlah penduduk dan luas wilayah tahun 2012-2013.
Dalam menghitung kepadatan penduduk menggunakan rumus :
Proyeksi tingkat kepadatan penduduk yang bermukim dimasing-masing desa/kelurahan tahun
Studio Perencanaan Kota 202
JumlahPendudukperkelurahanLuasWilayahperkelurahan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2021.3. Analisa
Distribusi Penduduk
Untuk mengetahui sebaran penduduk di masing-masing desa/kelurahan.
Jumlah Penduduk dalam angka2009-2011.
Dalamperhitunganinimenggunakanrumus:
Proyeksi persebaran jumlah penduduk tahun 2021 di masing-masing desa/kelurahan.
Matrik Analisa Kependudukan
Sumber : Analisa 2014
Gambar 5.2
Kerangka Analisis Kependudukan
`
5.3.1.1 Proyeksi Jumlah Penduduk
Studio Perencanaan Kota 203
SEKTOR KEPENDUDUKAN
PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUDUK
KEPADATANPENDUDUDK
DISTRIBUSI PENDUDUK
PROYEKSI PENDUDUK PROYEKSI KEPADATANPENDUDUK
PROYEKSI DISTRIBUSIPENDUDUK
RENCANA PERSEBARANPENDUDUK KECAMATAN LIRIK
JumlahpendudukperdesaJumlahPendudukKeseluruhan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Pemahaman terhadap tingkat perkembangan penduduk
dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik perkembangan
jumlah penduduk sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
menentukan perkiraan jumlah penduduk pada beberapa tahun
mendatang (proyeksi penduduk). Dengan mengamati karakteristik
perkembangan laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Lirik maka
dapat diperkirakan kecenderungan (trend) pola perkembangan
penduduk di masa mendatang.
Memperhatikan perkembangan penduduk di Kecamatan Litrik,
diketahui bahwa perkembangannya relatif memiliki kesamaan dan
cenderung sedikit menigkat.
Hal ini diindikasikan karena perkembangan penduduknya
meningkat sesuai dengan rata - rata pertumbuhan tahun
sebelumnya. Untuk memperoleh hasil proyeksi penduduk yang
lebih akurat, maka perhitungan proyeksi penduduk Kecamatan
Lirik sampai dengan akhir tahun perencanaan, yaitu Tahun 2023
dilakukan dengan memproyeksikan jumlah penduduk.
Secara umum pertimbangan - pertimbangan dalam melakukan
proyeksi penduduk (termasuk didalamnya memilih metode/metode
proyeksi) Kabupaten Inhu antara lain :
1) Perkembangan jumlah penduduk ;
2) Kepadatan penduduk ;
3) Ketersediaan lahan ;
4) Arahan kebijaksanaan/rencana Pemerintah Provinsi Riau dan
Kabupaten Inhu.
Dari analisa kependudukan diketahui Jumlah penduduk di
Kecamatan Lirik pada tahun 2013 berjumlah 23937 jiwa.
Studio Perencanaan Kota 204
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Teknik ini menganggap perkembangan jumlah penduduk akan
berganda dengan sendirinya. Model yang dipergunakan dalam
memproyeksikan jumlah penduduk disesuaikan dengan
karakteristik perkembangan penduduk setiap kecamatan. Jenis
model digunakan adalah Model Bunga Berganda, yang
dideskripsikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
Pt+n=Pt (1+r )n
Dimana:
r = rata-rata persentase tambahan jumlah penduduk
daerah yang diselidiki berdasarkan data masa lampau
n = tahun perencanaan
Pt = Penduduk tahun awal
Proyeksi penduduk Kecamatan Lirik dilakukan secara
parsial. Metode proyeksi yang digunakan adalah Model Bunga
Berganda dengan penduduk tahun terakhir yaitu tahun 2012
sebagai tahun dasar.
Tabel 5.2
Jumlah Penduduk Di Kecamatan Lirik tahun 2012 -2013
No Desa/Kelurahan
Tahun2012 2013JumlahPenduduk
JumlahPenduduk
1 Japura 1320 13312 Sidomulyo 2478 25313 Pasir ringgit 2274 23404 Gudang batu 1078 10905 Sungai sagu 2642 2683
Studio Perencanaan Kota 205
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
6 Lirik area 445 4447 Rejosari 972 9698 Lambang sari V 619 6129 Lembaga sari IV 263 26310 Lembaga sari I.
II. III 905 91411 Wonosari 1036 104712 Seko lubuk tigo 1495 152213 Banjar balam 1366 144514 Redang seko 3381 356015 Suka jadi 880 89416 Mekar sari 1388 140917 Pasir sialang
jaya 1320 883Jumlah 23418 23937
Sumber : Kecamatan Dalam Angka, BPS
Untuk mengetahui proyeksi penduduk di Kecamatan Lirik
maka ditentukan pertumbuhan penduduk , yaitu dengan
menggunakan rumus Metode Bunga Berganda sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi jumlah penduduk
di Kecamatan Lirik dapat dilihat pada tabel 5.6 :
Studio Perencanaan Kota 206
Pt = Po (1+r)ⁿ Dimana :
Pt = Jumlah penduduk tahun t (jiwa)
Po = Jumlah penduduk tahun awal (jiwa)
r = Rasio pertumbuhan (%)
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.3
Tabel proyeksi jumlah pendududuk Kecamatan Lirik
Tahun 2014-2023
DesaJumlah
Penduduk r(%)
Proyeksi Jumlah Penduduk (jiwa)
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023Japura 1320 1331 0.008 1342 1353 1365 1376 1387 1399 1411 1422 1434 1446Sidomulyo 2478 2531 0.021 2585 2640 2697 2755 2813 2874 2935 2998 3062 3128Pasir ringgit 2274 2340 0.029 2408 2478 2550 2624 2700 2778 2859 2942 3027 3115Gudang batu 1078 1090 0.011 1102 1114 1127 1139 1152 1165 1178 1191 1204 1218Sungai sagu 2642 2683 0.016 2725 2767 2810 2853 2898 2943 2988 3035 3082 3130Lirik area 445 444 -
0.002443 442 441 440 439 438 437 436 435 434
Rejosari 972 969 -0.003
966 963 960 957 954 951 948 945 942 940
Lambang sari V 619 612 -0.011
605 598 591 585 578 572 565 559 552 546
Lambang sari IV 263 263 0.0000
263 263 263 263 263 263 263 263 263 263
Lambang sari I. II.III
905 914 0.010 923 932 942 951 960 970 980 989 999 1009
Wonosari 1036 1047 0.011 1058 1069 1081 1092 1104 1115 1127 1139 1151 1164Seko lubuk tigo 1495 1522 0.018 1549 1577 1606 1635 1664 1695 1725 1756 1788 1820Banjar balam 1366 1445 0.058 1529 1617 1710 1809 1914 2025 2142 2266 2397 2535Redang seko 3381 3560 0.053 3748 3947 4156 4376 4608 4852 5108 5379 5664 5963Suka jadi 880 894 0.016 908 923 937 952 967 983 998 1014 1030 1047Mekar sari 1388 1409 0.015 1430 1452 1474 1496 1519 1542 1565 1589 1613 1637Pasir sialang jaya 1320 883 -
0.331591 395 264 177 118 79 53 35 24 16
Studio Perencanaan Kota 207
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
JUMLAH 23862 23937 24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411Sumber : Hasil Analisis 2014
Studio Perencanaan Kota 208
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan penduduk di Kecamatan
Lirik selama masa perencanaan yaitu 10 tahun. Pertambahan
jumlah penduduk pada akhir tahun rencana (2023) meningkat
sebanyak 29411 jiwa. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh
variabel fertilitas dan mortalitas, sebagai pertumbuhan
alamiah dan pertumbuhan penduduk karena faktor eksternal
yaitu adanya migrasi baik keluar ataupun kedalam Kecamatan
Lirik.
5.3.1.2 Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Lirik pada tahun 2012 adalah
23148 jiwa, dan untuk tahun 2023 jumlah penduduk Kecamatan
Lirik terjadi peningkatan menjadi 29411 jiwa. Kepadatan
penduduk Kecamatan Lirik tahun 2012 adalah 23.418 jiwa, Untuk
Kepadatan penduduk Kecamatan Lirik tahun 2023 adalah 94.59.
Bila dikelompokkan angka kepadatan masing-masing
kecamatan tersebut secara relatif, ada 3 kelompok, yaitu:
Relatif tinggi, yaitu lebih besar dari 100 jiwa/km2
adalah: Sidomulyo, Pasir Ringgit, Lirik Area,
Rejosari, Lambang Sari IV, Wonosari, dan Sukajadi, ;
Relatif sedang, yaitu lebih besar dari 45 jiwa/km2
dan lebih kecil dari 100 jiwa/km2 adalah: Japura,
Gudang Batu, Sungai Sagu, Lambang Sari I.II.III,
Redang Seko, Mekar Sari, dan Pasir Sialang Jaya;
Relatif rendah, yaitu lebih kecil dari 45 jiwa/km2
adalah: Lambang Sari V, Seko Lubuk Tigo, Banjar
Balam, .
Studio Perencanaan Kota 209
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel di bawah
ini
Tabel 5.4
Kepadatan Penduduk
No Desa/Kelurahan
Tahun2012 2023
JumlahPenduduk
Kepadatan
JumlahPenduduk
Kepadatan
1 Japura 1320 100 1446 78.162 Sidomulyo 2478 354 3128 446.863 Pasir ringgit 2274 227 3115 311.504 Gudang batu 1078 71 1218 80.135 Sungai sagu 2642 81 3130 96.016 Lirik area 445 494 434 482.227 Rejosari 972 162 940 156.678 Lambang sari V 619 29 546 26.009 Lembaga sari IV 263 1.315 263 1315.0010 Lembaga sari I.
II. III 905 571009
63.0611 Wonosari 1036 173 1164 194.0012 Seko lubuk tigo 1495 43 1820 52.0013 Banjar balam 1366 24 2535 45.2714 Redang seko 3381 85 5963 149.0815 Suka jadi 880 587 1047 698.0016 Mekar sari 1388 50 1637 59.4417 Pasir sialang
jaya 1320 5016
0.91Jumlah 23418 23.418 29411 94.59
Sumber : Hasil Analisis 2013
Dari hasil analisis di atas terlihat ada yang persamaan
yaitu di Desa Sejangat yang memiliki jumlah penduduk yang
tinggi,dan memiliki tingkat kepadatan yang tinggi. Hal ini di
karenakan luas wilayah Sejangat memiliki luas wilayah yang
kurang luas.
5.3.1.3 Distribusi Penduduk
Pola distribusi penduduk di Kecamatan Lirik ini
dicerminkan oleh besar kecilnya jumlah penduduk dan tingkat
kepadatan penduduk yang terdistribusi pada setiap Desa.
Studio Perencanaan Kota 210
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Seperti halnya yang terjadi pada kecamatan lainnya, bahwa
penyebaran penduduk relatif dipengaruhi oleh kecenderungan
penduduk terkonsentrasi pada tempat dimana akses terhadap
fasilitas pelayanan dengan biaya transportasi rendah
merupakan pilihan utama penduduk dalam menentukan tempat
tinggal.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5.5
Tabel Distribusi penduduk
No Desa/Kelurahan
Tahun 2012 Tahun 2023JumlahPenduduk
Persentase %
JumlahPenduduk
Persentase%
1 Japura 1320 6 1446 52 Sidomulyo 2478 11 3128 113 Pasir ringgit 2274 10 3115 114 Gudang batu 1078 5 1218 45 Sungai sagu 2642 11 3130 116 Lirik area 445 2 434 17 Rejosari 972 4 940 38 Lambang sari V 619 3 546 29 Lembaga sari IV 263 1 263 110 Lembaga sari I.
II. III 905 4 1009 311 Wonosari 1036 4 1164 412 Seko lubuk tigo 1495 6 1820 613 Banjar balam 1366 6 2535 914 Redang seko 3381 14 5963 2015 Suka jadi 880 4 1047 416 Mekar sari 1388 6 1637 617 Pasir sialang
jaya 1320 6 16 0Jumlah 23418 100 29411 100
Gambar 5.3
Peta Analisa Persebaran Penduduk
Studio Perencanaan Kota 211
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5.3.2 Analisa Proyeksi Kebutuhan Sarana Umum
5.3.2.1 Analisa Sarana Peribadatan
Dalam suatu lingkungan kehidupan masyarakat perlu adanya
beberapa fasilitas penunjang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, salah satunya yaitu sarana peribadatan.Fungsi
utama dibangunnya sarana peribadatan ini adalah untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat terhadap agama
yang dianut dan kepercayaannya masing-masing. Adapun analisa
yang di lakukan meliputi :
Perhitungan kebutuhan Fasilitas Peribadatan
Rumus yang di gunakan adalah :
Dalam perhitungan analisis dapat menggunakan standar
yang telah di tetapkan untuk masing-masing sarana
yaitu :
Masjid = 2.500 penduduk
Surau = 1.500 penduduk
Masjid Raya = 1.000.000 penduduk
Gereja = 1.000.000 penduduk
vihara = 1.000.000 penduduk
Pura = 1.000.000 pendudu
Untuk dapat mengetahui berapa banyak jumlah fasilitas
peribadatan yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya, dapat di
lihat pada tabel analisis mulai dari tahun 2013 -2023
Studio Perencanaan Kota 213
Jumlah Penduduk
StandarFasilitas
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.6
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Jumlah Penduduk ( Jiwa ) 24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411
Jenis
Sarana
Standar
Penduduk
Jumlah
(2013
)
K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T
Mesjid 2500 31 9 10 0 11 0 12 0 13 0 14 0 15 0 16 0 17 0 18 0
Mushall
a1500 37 16 0 17 0 18 0 19 0 18 0 19 0 20 0 21 0 22 0 23 0
Gereja1.000.00
03 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Vihara1.000.00
00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik Tahun 2014 – 2023
Sumber : hasil proyeksi analisis
Dari Tabel di atas dapat dilihat kebutuhan sarana peribadatan di Kecamatan lirik ,untuk
Mesjid karena kondisi eksisting mesjid yang ada 31 unit, menurut proyeksi hingga tahun 2023
tidak adanya penambahan masjid. Mushalla yang ada pada tahun eksisting ialah 37 unit, menurut
Studio Perencanaan Kota 214
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
proyeksi hingga tahun 2023 tidak adanya penambahan mushalla. Sedangkan untuk Gereja yang jumlah
fasilitasnya pada tahun 2013 mencapai masing-masing 3 unit, untuk tahun 2014 - 2023 dari hasil
proyeksi tidak di butuh kannya penambahan.
Begitu juga untuk Vihara kebutuhan dan penambahan buat fasilitas ini juga tidak ada
penambahan.
Studio Perencanaan Kota 215
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5.3.2.2 Analisa Sarana Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan salah satu fasilitas yang
ada pada suatu wilayah atau daerah yang berfungsi untuk
mengendalikan perkembangan atau pertumbuhan penduduk dalam
bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan kesehatan
masyarakatnya.Untuk kedepannya,di perlukan proyeksi kebutuhan
fasilitas dimasa yang akan datang sesuai dengan tahun
perencanaan. Pengadaan fasilitas ini dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan,
sehingga diharapkan terwujudnya wilayah perencanaan sebagai
pusat pelayanan sosial.
Analisa yang di lakukan meliputi :
1. Perhitungan kebutuhan Fasilitas Kesehatan
Rumus yang di gunakan adalah :
Tebel 5.7
Kriteria Standar Fasilitas Kesehatan
No Jenis SaranaKesehatan
Standar
Fasilitas
Kriteria Keterangan
1 Polindes 1.000Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan
Radius pencapaian maksimum 1.500 m
Studio Perencanaan Kota 216
Jumlah Penduduk
Standar Fasilitas
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2 Puskemas 30.000Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan
Radius pencapaian maksiimum 3.000 m
3 PuskesmasPembantu 6.000
Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan
Radius pencapaian maksimum 1B.500m
4 Posyandu 1000Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan
Radius pencapaian maksimum 1.500 m
5 Poskesdes 1.000Lokasi tersebar di antara kelompok keluarga
Radius pencapaian maksimum 1.500 m
6TempatpraktekDokter
5.000Lokasi tersebar di antara kelompok keluarga
Radius pencapaian maksimum 1.500 m
7 RS.Bersalin 10.000Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan
Radius pencapaian maksiimum 3.000 m
8tempatpraktekBidan
1000 Terletak di lokasi yang tenang
Radius pencapaian maksimum 1.500 mMerata di seluruh ini.
9 Polinik 3.000 Terletak di tengah-tengah lingkungan
Radius pencapaian maksimum 2.000 m
Untuk itu perkiraan pertambahan kebutuhan akan fasilitas
kesehatan di masa yang akan datang dapat dilihat pada uraian
berikut ini :
Studio Perencanaan Kota 217
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.8Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan di Kecamatan LirikTahun 2013 – 2023
Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
Jumlah Penduduk ( jiwa)
24176
24532
24974
25481
26040
26642
27283
27959
28668
29411
JenisFasilitas
StandarFasilitas
jumlah
( 2013 )
K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T
Polindes 1000 1 24 23 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1
Puskesmas 30000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0Puskesmaspembantu 6000 5 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 5 0 5 0 5 0
Poskesdes 1000 12 24 12 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1
TempatpraktekDokter
5000 4 5 1 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 6 1 6 0 6 0 6 0
Rs.Bersalin 10000 0 2 2 2 0 2 0 2 0 3 1 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0
Tempatpraktekbidan
1000 10 24 14 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1
Poliknik 3000 3 8 5 8 0 8 0 8 0 9 1 9 0 9 0 10 1 10 0 10 0
Studio Perencanaan Kota 218
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Posyandu 1000 24 24 0 25 1 25 0 25 0 26 1 26 1 27 1 27 0 28 1 29 1Sumber:Hasil analisis 2014
Dari Tabel di atas dapat dilihat kebutuhan sarana kesehatan di Kecamatan lirik, untuk
Polindes pada tahun 2013 sebanyak 1 unit namun ditahun proyeksi yaitu mulai tahun 2014 – 2023
terdapat 28 unit penambahan sarana polindes.Puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 1 dan jumlah
tambahan tidak ada, dan ditahun proyeksi selanjutnya dari tahun 2014 sampai 2023 tidak terdapat
penambahan unit Puskesmas.
Studio Perencanaan Kota 219
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Puskesmas Pembantu pada tahun 2013 sebanyak 5 dan jumlah
tambahan ditahun 2014 -2020mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya, dan ditahun proyeksi selanjutnya dari tahun 2021-
2023 kembali ketahun pertama yaitu 5 unit Puskesmas Pembantu.
Poskesdes pada tahun 2013 jumlah kebutuhan sebanyak 12
dan jumlah ada, dan ditahun proyeksi 2014 - 2023 mengalami
penambahan 17 unit.
Praktik Dokter pada tahun 2013 sebanyak 4 dan mengalami
tambahan ditahun proyeksi tahun 2015 sampai 2023 terdapat
penambahan 2 unit Praktik Dokter.
RS bersalin pada tahun 2013 tidak ada, namun ditahun
proyeksi selanjutnya dari tahun 2014 sampai 2023 terdapat 3
penambahan unit RS Bersalin.
Tempat praktik bidan pada tahun 2013 sebanyak 10 unit ,
dan ditahun proyeksi 2014 - 2023 mengalami penambahan yang
cukup besar yaitu sebanyak 19 unit penambahan tempat praktik
bidan.
Poliknik jumlah kebutuhan sarana pada tahun 2013
sebanyak 3 unit, dan jumlah tambahan sarana tidak ada,
sedangkan ditahun rencana 2021, untuk kebutuhan sarana
poliklinik sebanyak 10 unit dan mengalami penambahan tidak
ada.
Posyandu pada tahun 2013 sebanyak 24 unit , dan ditahun
proyeksi 2014 - 2023 mengalami penambahan yaitu sebanyak 5
unit penambahan tempat praktik bidan.
5.3.2.3 Analisa Sarana Pendidikan
Studio Perencanaan Kota 220
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Pendidikan mempunyai peran yang sangat pentimg dalam
kehidupan bermasyarakat. Pendidikan dapat menentukan
kecerdasan masyarakat di suatu daerah. Dengan adanya
masyarakat yang berpendidikan maka suatu daerah akan menjadi
lebih maju. Karena masyarakat yang berpendidikan tersebut
akan berpotensi untuk mengembangkan dan memajukan daerahnya
seseuai dengan perkembangan yang zaman.
Salah satu penunjang dari pendidikan tersebut adalah
adanya sarana yang cukup serta memadai dan lengkap. Untuk itu
untuk kedepannya, serana pendidikan ini haruslah menjadi
prioritas dalam usaha untuk memajukan masyarakat. Dengan cara
membangun sarana pendidikan tersebut.
Sebelum membuat perencanaan pendidikan yang akan
dibangun disuatu daerah, maka hal yang lebih dulu dilakukan
adalah menganalisa sarana pendidikan ini. Analisa sarana
pendidikan yang dilakukan adalah analisa untuk mentukan skala
pelayanan yang diberikan khususnya sarana pendidikan terhadap
penduduk yang ada di kecamatan Lirik.
Analisa ini meliputi:
1. Analisa Kebutuhan Ruang
Analisa yang dilakukan untuk fasilitas pendidikan ini yang
pertama adalah menganalisis kebutuhan Ruang. Adapun
analisis kebutuhan ruang ini bertujuan untuk menghitung
berapa unit kebutuhan sekolah di tahun rencana kecamatan
Lirik yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk di tahun
rencana dan standar penduduk.
Studio Perencanaan Kota 221
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Rumus yang digunakan adalah:
2. Analisa Kebutuhan Lahan
Dengan melakukan perhitungan terhadap kebutuhan ruang
dapat ditentukan kebutuhan tahun rencana
3. Analisa Penempatan Lokasi
Ini diperuntukan dimana akan terjadi penambahan sarana
pendidikan setiap tingkat pendidikan yang ada di
Kecamatan .
Asumsi yang digunakan untuk menentukan lokasi adalah:
a. Skala pelayanan untuk tingkat pendidikan
b. Penempatan yang dekat dengan permukiman penduduk
c. Aksesibilitas yang lancer
d. Belum terdapatnya sarana pendidikan yang di daerah
tersebut.
Tabel 5.9Kriteria Fasilitas Pendidikan
NoJenisSarana
Pendidikan
StandarPenduduk
LuasLahan Kriteria Keterangan
1 TK 1000 1200 Lokasi sebaiknyaditengahkelompok
keluarga. Radius
Standar 35-40Murid/ kelas(2 RuangKelas)
Studio Perencanaan Kota 222
Jumlah Kepadatan Penduduk X
Standar Jumlah Penduduk
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pencapaian< 500M
2 SD 1600 1500
Lokasi sebaiknyaditengahkelompok
keluarga. Radiuspencapaian1000 M
40 Murid/kelas (6
Ruang Kelas)
3 SMP 4800 10000
Lokasidigabungkan
denganlapangan.Radius
pencapaian 1500M
30 Murid/kelas (6
Ruang Kelas)
4 SMA 4800 20000
Lokasidigabungkan
denganlapangan.Radius
pencapaian 1500M
30 Murid/kelas (6
Ruang Kelas)
Sumber: Dinas PU
Studio Perencanaan Kota 223
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No KelurahanStandarKebutuha
n
JumlahTK
Eksisting 2013
JlhPddk2014
K TJlhPddk2015
K TJlhPddk2016
K TJlhPddk2017
K TJlhPddk2018
K TJlhPddk2019
K TJlhPddk2020
K TJlhPddk2021
K TJlhPddk2022
K TJlhPddk2023
K T
1 Japura 1000 0 1342 1 1 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 1 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 1000 1 2585 3 2 2640 3 0 2697 3 0 2755 3 0 2813 3 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0
3 Pasir ringgit 1000 0 2408 2 2 2478 2 0 2550 3 3 2624 3 0 2700 3 0 2778 1 1 2859 1 0 2942 3 3 3027 1 1 3115 1 0
4 Gudang batu 1000 1 1102 1 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 1 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 1000 1 2725 3 2 2767 3 0 2810 3 0 2853 3 0 2898 3 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 1000 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 1000 0 966 1 1 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 1 940 1 0
8 Lambang sari V 1000 0 605 0 0 598 1 1 591 1 0 585 1 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 1 546 1 0
9 Lambang sari IV 1000 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 110
Lambang sari I.II. III 1000 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 1000 0 1058 1 1 1069 1 0 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 1 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 1000 0 1549 2 2 1577 2 0 1606 2 0 1635 2 0 1664 1 1 1695 1 2 1725 1 0 1756 2 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 1000 0 1529 2 0 1617 2 0 1710 2 0 1809 2 0 1914 2 0 2025 2 0 2142 2 0 2266 2 0 2397 2 0 2535 2 0
14 Redang seko 1000 0 3748 4 4 3947 4 0 4156 4 0 4376 4 0 4608 5 5 4852 4 4 5108 5 5 5379 5 0 5664 5 0 5963 5 0
15 Suka jadi 1000 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 1000 0 1430 1 1 1452 1 0 1474 1 0 1496 1 0 1519 2 2 1542 1 1 1565 1 0 1589 2 0 1613 1 0 1637 1 0
17
Pasir sialangjaya 1000 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 2 0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 6 24176 21
16 24532 2
4 1 24974 25 3 25481 25 0 26040 2
5 8 26642 22 8 27283 2
2 5 27959 22 0 28668 2
1 2 29411 21 1
Tabel 5.10 Analisa Sarana Pendidikan TK
Sumber : Analisis 2014
Studio Perencanaan Kota 224
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.11 Analisa Sarana Pendidikan SD
No KelurahanStandarKebutuha
n
JumlahSD
Eksisting 2013
JlhPddk2014
K TJlhPddk2015
K TJlhPddk2016
K TJlhPddk2017
K TJlhPddk2018
K TJlhPddk2019
K TJlhPddk2020
K TJlhPddk2021
K TJlhPddk2022
K TJlhPddk2023
K T
1 Japura 1600 1 1342 0 0 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 1600 1 2585 2 1 2640 2 0 2697 2 0 2755 2 0 2813 2 0 2874 1 1 2935 1 0 2998 2 1 3062 1 1 3128 1 0
3 Pasir ringgit 1600 2 2408 1 0 2478 2 0 2550 2 0 2624 2 0 2700 2 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 2 0 3027 1 0 3115 1 0
4 Gudang batu 1600 1 1102 0 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 1600 2 2725 2 0 2767 2 0 2810 2 0 2853 2 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 2 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 1600 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 1600 1 966 0 0 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 1 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 1600 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 1600 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I.II. III 1600 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 1600 0 1058 0 0 1069 1 1 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 1600 1 1549 1 0 1577 1 0 1606 1 0 1635 1 0 1664 1 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 1 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 1600 1 1529 1 0 1617 1 0 1710 1 0 1809 1 0 1914 1 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0
14 Redang seko 1600 2 3748 2 0 3947 2 0 4156 3 1 4376 3 0 4608 3 0 4852 3 0 5108 4 2 5379 4 0 5664 4 0 5963 4 0
15 Suka jadi 1600 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 1600 0 1430 0 0 1452 1 1 1474 1 0 1496 1 1 1519 2 2 1542 1 0 1565 1 1 1589 1 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialangjaya 1600 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 0 0 53 0 0 134 0 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 15 24176 9 1 2453
217 2 2497
4 18 1 25481 18 1 2604
016 2 2664
2 18 1 27283
19 3 2795
9 19 1 28668 19 1 29411 16 0
Sumber : Analisis 2014
Studio Perencanaan Kota 225
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.12 Analisa Sarana Pendidikan SMP
No KelurahanStandarKebutuha
n
Jumlah SDEksisting2013
JlhPddk2014
K TJlhPddk2015
K TJlhPddk2016
K TJlhPddk2017
K TJlhPddk2018
K TJlhPddk2019
K TJlhPddk2020
K TJlhPddk2021
K TJlhPddk2022
K TJlhPddk2023
K T
1 Japura 1600 1 1342 0 0 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 1600 1 2585 2 1 2640 2 0 2697 2 0 2755 2 0 2813 2 0 2874 1 1 2935 1 0 2998 2 1 3062 1 1 3128 1 0
3 Pasir ringgit 1600 2 2408 1 0 2478 2 0 2550 2 0 2624 2 0 2700 2 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 2 0 3027 1 0 3115 1 0
4 Gudang batu 1600 1 1102 0 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 1600 2 2725 2 0 2767 2 0 2810 2 0 2853 2 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 2 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 1600 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 1600 1 966 0 0 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 1 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 1600 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 1600 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I.II. III 1600 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 1600 0 1058 0 0 1069 1 1 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 1600 1 1549 1 0 1577 1 0 1606 1 0 1635 1 0 1664 1 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 1 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 1600 1 1529 1 0 1617 1 0 1710 1 0 1809 1 0 1914 1 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0
14 Redang seko 1600 2 3748 2 0 3947 2 0 4156 3 1 4376 3 0 4608 3 0 4852 3 0 5108 4 2 5379 4 0 5664 4 0 5963 4 0
15 Suka jadi 1600 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 1600 0 1430 0 0 1452 1 1 1474 1 0 1496 1 1 1519 2 2 1542 1 0 1565 1 1 1589 1 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialangjaya 1600 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 0 0 53 0 0 134 0 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 15 24176 9 1 2453
217 2 2497
418 1 25481 1
8 1 26040
16 2 2664
218 1 2728
319 3 2795
919 1 2866
819 1 29411 1
6 0
Sumber : Analisis 2014
Studio Perencanaan Kota 226
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.13 Analisa Sarana Pendidikan MTS
No KelurahanStandarKebutuha
n
JumlahMTS
Eksisting 2013
JlhPddk2014
K TJlhPddk2015
K TJlhPddk2016
K TJlhPddk2017
K TJlhPddk2018
K TJlhPddk2019
K TJlhPddk2020
K TJlhPddk2021
K TJlhPddk2022
K TJlhPddk2023
K T
1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0
3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 1 0 3027 1 0 3115 1 0
4 Gudang batu 4800 0 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 4800 1 2725 1 0 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 4800 0 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I.II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1 0 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0
14 Redang seko 4800 0 3748 1 0 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1 0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0
15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1 0 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1 0 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialangjaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1 0 53 1 0 35 0 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 1 24176 4 2 24532 4 0 2497
4 4 0 25481 4 0 2604
0 4 0 26642
17 0 2728
317 0 2795
9 5 0 28668
16 0 2941
116 0
Studio Perencanaan Kota 227
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Analisis 2014
Tabel 5.14 Analisis Sarana Pendidikan SMU
No KelurahanStandarKebutuha
n
JumlahSMU
Eksisting 2013
JlhPddk2014
K TJlhPddk2015
K TJlhPddk2016
K TJlhPddk2017
K TJlhPddk2018
K TJlhPddk2019
K TJlhPddk2020
K TJlhPddk2021
K TJlhPddk2022
K TJlhPddk2023
K T
1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 1 1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0
3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 1 0 3027 1 0 3115 1 0
4 Gudang batu 4800 0 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 4800 1 2725 1 0 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 4800 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I.II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1 0 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 1 2397 1 0 2535 1 1
14 Redang seko 4800 0 3748 1 1 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1 0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0
15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1 0 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1 0 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialangjaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1 0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 2 24176 4 3 24532 4 0 24974 4 0 25481 4 0 2604
0 4 0 26642
17 1 2728
317 0 2795
9 6 1 28668
16 0 2941
116 1
Studio Perencanaan Kota 228
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Analisis 2014
Tabel 5.15 Analisis Sarana Pendidikan SMK
sssNo
KelurahanStandarKebutuha
n
Jumlah SMKEksisting2013
JlhPddk2014
K TJlhPddk2015
K TJlhPddk2016
K TJlhPddk2017
K TJlhPddk2018
K TJlhPddk2019
K TJlhPddk2020
K TJlhPddk2021
K TJlhPddk2022
K TJlhPddk2023
K T
1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 1 1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1 1 2935 1 1 2998 1 1 3062 1 1 3128 1 1
3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1 1 2859 1 1 2942 1 1 3027 1 1 3115 1 1
4 Gudang batu 4800 1 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 4800 0 2725 1 1 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 4800 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1 1 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 1 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 1 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I.II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1 1 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1 1 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1 1 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1 1 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0
14 Redang seko 4800 0 3748 1 1 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1 0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0
15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1 1 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1 1 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialang jaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1 0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 2 24176 4 4 2453
2 5 4 24974 5 4 2548
1 5 4 26040 4 4 2664
217
13
27283
17 3 2795
9 6 4 28668
16 3 29411 1
6 5
Studio Perencanaan Kota 229
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Berdasarkan hasil analisis, maka kebutuhan pengembangan
fasilitas pendidikan di Kecamatan Minas sampai Tahun 2021
adalah sebagai berikut :
Taman Kanak-kanak
Persebaran taman kanak-kanak negri di Kecamatan
Lirik belum merata diseluruh kelurahan yang ada di
Kecamatan Lirik hanya ada 6 taman kanak-kanak negri di
Kecamatan Lirik yaitu di Kelurahan Sidomulyo, Gudang
batu, Sungai sagu, Lirik area, Lambang sari I.II.III dan
Sukajadi. Namun berdasarkan perhitungan jumlah penduduk
dan standar sarana, terjadi lonjakan penyediaan sarana
pendidikan taman kanak-kanak dikarenankan lonjakan
jumlah penduduk di Kelurahan Redang seko yang
membutuhkan 18 unit taman kanak-kanak, hasil perhitungan
diatas bukan lah hal yang mutlak dikarenakan banyak
aspek yg memperngaruhi pertambahan penduduk, dan tidak
setiap saat dan setiap tahun sarana taman kanak-kanak
akan dibutuhkan di Kecamatan Lirik.
Sekolah Dasar
Keadaan eksisting jumlah sekolah dasar di Kecamatan
lirik adalah 1 SD di Kelurahan japura, 1 SD di Kelurahan
sidomulyo, 2 SD di Kelurahan Pasir ringgit, 1 SD di
Kelurahan Gudang batu, 2 SD di Kelurahan Sungai sagu,
1SD di Kelurahan Lirik area, 1SD di Kelurahan Rejosari,
1 SD di Kelurahan Lambang sari I. II. III, 1 SD di
Kelurahan Seko lubuk tigo, 1 SD di Kelurahan Banjar
balam, 2 SD di Kelurahan Redong seko, 1 SD di Kelurahan
Studio Perencanaan Kota 231
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sukajadi, melihat kondisi di atas hamper setiap tahun
tidak terjadi penambahan, namun sampai akhir tahun
perencanaan 2023 terjadi penambahan 3 unit SD di
kelurahan Redang seko.
Sekolah Menengah Pertama
Jumlah sekolah menengah pertama di Kecamatan Lirik
untuk masing-masing kelurahan adalah Kelurahan Pasir
ringgit hanya memiliki 2 unit SMP dan hanya membutuhkan
penambahan 1 unit SMP pd tahun 2015, Kelurahan Banjar
balam pada tahun 2013 memilki 1 unit SMP diakhir tahun
perencanaan tahun 2015 Kelurahan Banjar balam tidak
membutuhkan penambahan SMP, Kelurahan Sukajadi pada
tahun 2013 memiliki 1 unit SMP dan berdasarkan hasil
proyeksi Kelurahan Sukajadi tidak membutuhkan penambahan
SMP.
Madrasah Tsanawiyah
Jumlah Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Lirik untuk
masing-masing kelurahan hanya ada di Kelurahan Sungai
sagu yang hanya memiliki 1 unit MTS dan pada akhir
perencanaan 3023 tidak terjadi penambahan MTS di
kelurahan Sungai sagu.
Sekolah Menengah Umum
Kondisi eksisting SMU yang ada Kecamatan Lirik hanya
memiliki 2 unit SMU yang tersebar, 1 unit di Kelurahan
Sungai sagu dan 1 unit di Kelurahan Lirik area,
Studio Perencanaan Kota 232
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
sedangkan untuk penambahan pada akhir tahun perencanaan
berdasarkan proyeksi tidak terjadi penambahan SMA di
kelurahan Sungai sagu maupun Lirik area.
Sekolah Menengah Kejuruan
Kondisi eksisting SMK yang ada Kecamatan Lirik hanya
memiliki 2 unit SMK yang tersebar, 1 unit di Kelurahan
Gudang batu dan 1 unit di Kelurahan Lirik area,
sedangkan untuk penambahan pada akhir tahun perencanaan
adalah di Kelurahan Gudang batu belum membutuhkan SMK,
sedangkan pada akhir tahun perencanaan 2023 berdasarkan
proyeksi terjadi penambahan 1 unit SMK di kelurahan
Lirik area.
Studio Perencanaan Kota 233
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 5.4
Peta sebaran analisa pendidikan
Studio Perencanaan Kota 234
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5.3.2.4 Analisa Sarana Perekonomian
Aktivitas ekonomi merupakan rutinitas yang diperlukan
oleh semua penduduk. Oleh karena itu, dalam rangka memberikan
pelayanan perekonomian maka diperlukannya analisis sarana
perekonomian seperti pasar, bank, jasa persewaan, koperasi
dan lain-lain.
Di kecamatan Lirik sarana perekekonomian seperti toko
dan warung/kios pada tahun 2013 boleh dibilang sangat
memadai. Pelayanan toko dan kios/warung, rumah makan,
hotel/penginapan di kecamatan Lirik dengan lingkup pelayanan
lingkungan perumahan, pada tahun 2013 pelayan perdagangan
yang paling tinggi yaitu di Kelurahan Pasir ringgit, yang
pengalokasiannya tersebar merata di seluruh bagian Kelurahan.
Pada tahun 2023 Penambahan terdapat pada sarana Pasar dan
diharapkan dapat lebih tersebar merata agar seluruh penduduk
dapat terlayani. Disamping itu juga perlu diperhatikan
pengaturan perdagangan kaki lima yang selama ini
penyebarannya tidak teratur sehingga dapat menguntungkan bagi
para pedagang tersebut dan juga keindahan dan ketertiban kota
tetap terpelihara dan diharapkan akan mampu mendukung
perkembangan kotanya.
Studio Perencanaan Kota 235
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kawasan komersil terpusat di sepanjang jalur kolektor
dari lirik menuju ibukota Kabupaten Indragiri hulu Sebagai
fasilitas fungsi primer (skala pelayanan tingkat kecamatan)
maka kawasan komersil ditata di tepi jalan kolektor yang
menghubungkan lalu lintas pekanbaru dan Indragiri hulu
Penataan kawasan fungsi komersil di sepanjang jalur arteri
primer bertujuan :
1. Meningkatkan aksesibilitas antar Propinsi serta kota dan
desa.
2. Memudahkan mobilitas dan pergantian moda angkutan dengan
adanya sub terminal, pelabuhan yang berdekatan dengan
pasar Kecamatan .
3. Sub terminal, pelabuhan ditata berdekatan dengan pasar
dan pertokoan agar memudahkan distribusi barang dan
jasa.
Keberadaan pasar, toko/ kios, Rumah makan makan, ditepi
jalan arteri yang baru agar mampu memicu pertumbuhan wilayah.
Hal ini mengingat karena pasar, rumah makan, toko/kios
sebagai salah satu pusat kegiatan ternyata mampu memicu
pertumbuhan wilayah dari lahan tidak terbangun menjadi lahan
terbangun bagi lahan di sekitarnya. Aglomerasi atau
mengelompoknya fungsi komersil (pasar, pertokoan,) secara
berdekatan akan menjadi daya tarik tersendiri suatu wilayah.
Sarana perekonomian tidak selalu berdiri sendiri dan
terpisah dengan bangunan sarana yang lain. Dasar penyediaan
selain berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayaninya,
juga mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit
atau kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat
Studio Perencanaan Kota 236
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
terkait dengan bentukan grup bangunan / blok yang nantinya
terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan
penyediaan fasilitas terletak di Desa yang masih membutuhkan
saran tersebut.
Menurut skala pelayanan, penggolongan jenis sarana
perdagangan dan niaga adalah:
a) Toko/kios/ kelontong (skala pelayanan unit RT = 250
penduduk), yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-
hari;
b) Pertokoan (skala pelayanan 6.000 penduduk), yang
menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang lebih
lengkap dan pelayanan jasa seperti wartel, fotocopy, dan
sebagainya;
c) Pusat pertokoan dan atau pasar lingkungan (skala
pelayanan unit desa ≈ 30.000 penduduk), yang menjual
keperluan sehari-hari termasuk sayur, daging, ikan, buah
buahan, beras, tepung, bahan-bahan pakaian, pakaian,
barang-barang kelontong, alat-alat pendidikan, alat-alat
rumah tangga, serta pelayanan jasa seperti warnet,
wartel dan sebagainya;
d) Pusat perbelanjaan dan niaga (skala pelayanan unit
kecamatan ≈ 120.000 penduduk), yang selain menjual
kebutuhan sehari-hari, pakaian, barang kelontong,
elektronik, juga untuk pelayanan jasa perbengkelan,
reparasi, unit-unit produksi yang tidak menimbulkan
polusi, tempat hiburan serta kegiatan niaga lainnya
Studio Perencanaan Kota 237
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
seperti kantor-kantor, bank, industri kecil dan lain-
lain.
Untuk Terwujudnya Kota Lirik yang maju dan berkembang
terntu saja Kebutuhan kebutuhan diatas harus dipenuhi demi
menunjang kegiatan perekonomian masyarakat di kecamatan Lirik
tersebut. Jadi jumlah sarana perekonomian, seperti
toko,warung, rumah makan,dan pasar ditiap desa perlu
diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat.
Perhitungan kebutuhan Fasilitas Ekonomi
Rumus yang digunakan adalah :
Dalam perhitungan analisis dapat menggunakan standar
yang telah di tetapkan untuk masing-masing sarana
yaitu :
Pasar = 30.000 penduduk
Toko/kios = 2500 penduduk
Rumah makan = 250 penduduk
Hotel / penginapan = 30.000 penduduk
BANK = 30.000 penduduk
Untuk dapat mengetahui berapa banyak jumlah fasilitas
Ekonomi yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya, dapat di
lihat pada tabel analisis mulai dari tahun 2013 -2023
Studio Perencanaan Kota 238
Jumlah Penduduk
StandarFasilitas
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.16
Kebutuhan Fasilitas Ekonomi di Kecamatan Lirik Tahun 2013 -2023
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
jumlah penduduk ( jiwa) 24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411
jenisfasilitas
StandarFasilitas
Jumlah( 2013
)K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T
Pasar 30000 4 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0Toko/
Kios/warung
250 202 97 0 98 0 100 0 101 0 102 0 103 0 104 0 105 0 106 0 107 0
Rumahmakan 250 12 97 8
5 98 1 100 2 101 1 102 1 103 1 104 1 105 1 106 1 107 1
Hotel /Penginapa
n30000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Sumber : Hasil analisis 2014
Untuk sarana ekonomi, secara standar di Kecamatan lirik kebutuhannya sudah terpenuhi,
dengan adanya pasar. Namun bila dilihat dari kebutuhan eksisting masyarakat, dibutuhkan sarana
ekonomi yang dapat melayani skala lokal di Kecamatan lirik, misalnya keberadaan pasar lokal di
kawasan yang menjadi pusat kegiatan.
Studio Perencanaan Kota 239
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Terlebih lagi Kecamatan lirik sebgai jalan lalu lintas untuk antar provinsi, Tentu saja akan
menjadi pusat keramaian di masa mendatang. Untuk itu dari pemerintah setempat harus lebih
tanggap terhadap masalah masyarakat dan mengembangkan kecamatan Lirik sebagai pusat kegiatan
perdagangan lalu lintas timur khususnya. Diperlukannya penambahan Pasar yang berskala pelayanan
desa di Kecamatan Lirik agar masyarakat di Desa – Desa yang jauh dari pusat kegiatan tidak
perlu lagi mesti jauh ke Kota.
Studio Perencanaan Kota 240
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Dari table diatas dapat kita lihat bahwa jumlah pasar
pada Tahun 2013 yaitu sebanyak 1 Pasar dan jumlah tambahan
pada setiap tahunnya tidak ada, namun pada tahun rencana pada
tahun 2023 jumlah pasar membutuhkan penmbahan 2 unit. Untuk
Toko/kios/kelontong jumlah pada tahun 2013 sebanyak 202 toko,
menurut proyeksi tidak ada penambahan hingga tahun rencana
2023.
Untuk sarana penginapan / hotel sama dengan kebutuhan
akan pasar tidak ada penambahan setiap tahunnya, begitu juga
pada tahun rencana jumlah penginapan atau hotel adalah 2.
Sedangkan untuk rumah makan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 12
mengalami penambahan pada tahun rencana 2023 penambahan
berjumlah 95 unit rumah makan.
Bank dikecamatan lirik jika dilihat dari data tahun 2013
yaitu sebanyak 1 akan tetapi menurut hasil proyeksi pada
tahun rencana 2023 tidak ada penambahan Bank, dalam analisis
tidak ada penambahan setiap tahunnya,namun pada tahun yang
akan datng dengan semakin bertambahnya penduduk tahun 2023
sehingga dibutuhkan fasilitas Bank agar mudah dijangkau oleh
masyarakat kecamatan lirik
5.3.3 Analisa Kebutuhan Sistem Jaringan Prasarana
5.3.3.1 Sistem Jaringan Jalan
Sebagai sebuah kota yang sedang berkembang, keberadaan
jaringan jalan merupakan satu hal yang sangat penting sebab
peran jaringan jalan memiliki fungsi sebagai penjamin
aksesibilitas dan mobilitas bagi manusia, barang serta jasa.
Studio Perencanaan Kota 241
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Saat ini di Kecamatan Lirik, jaringan jalan sudah menjangkau
sentra permukiman-permukiman penduduk di semua desa/kelurahan
di Kecamatan Lirik. Walaupun dari sisi kualitas dan
kontruksinya masih beraneka ragam seperti dari sisi kualitas
ada jalan yang kualitasnya baik, sedang dan ada pula yang
buruk dan dari sisi kontruksinya ada yang sudah beraspal, ada
yang masih perkerasan tanah dan batu.
Sarana perhubungan antar desa di Kecamatan Lirik umumnya
transportasi darat. Dari data SP2012, BPS Indragiri hulu
Kecamatan Lirik diperoleh panjang jalan beton/aspal yaitu
48,3. Panjang jalan yang diperkeras kerikil/batu yaitu 41,2.
Dan panjang jalan tanah 35,75 dengan kondisi baik semuanya.
Tabel 5.17
Panjang jalan di desa/kelurahan menurut kondisi jalan di
Kecamatan Lirik tahun 2013
NO Desa/Kelurahan Kondisi Jalan Jumla
hdiasp
al
diperker
as
tana
h1 Japura 0.7 0 0.9 1.62 Sidomulyo 4 1 0 53 Pasir ringgit 0.2 0.9 3 4.14 Gudang batu 3 1 0 45 Sungai sagu 6 10 9 256 Lirik area 5 0 5 107 Rejosari 3 17 2 228 Lambang sari V 3.4 0 0.25 3.65
Studio Perencanaan Kota 242
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
9 Lembaga sari
IV
2.5 0 0.5 3
10 Lembaga sari
I. II. III
0.7 0.4 1 2.1
11 Wonosari 3.2 0 0 3.212 Seko lubuk
tigo
3 1 1 5
13 Banjar balam 7 0.5 0 7.514 Redang seko 3 1 1 515 Suka jadi 1.6 1.4 0.1 3.116 Mekar sari 1 5 10 1617 Pasir sialang
jaya
1 2 2 5
Total 48.3 41.2 35.7
5
1025.
25
Sumber : SP2012, BPS Indragiri hulu
5.3.3.2 Sistem Jaringan Listrik
Jaringan listrik merupakan kebutuhan utama didalam pelayanan
penerangan sebuah kota. Untuk Kecamatan Lirik, prasarana ini
belum cukup memenuhi kebutuhan penduduk. Masih banyak
desa/kelurahan di kecamatan ini yang masih menggunakan
penerangan non PLN, Seperti mesin genset dan lampu pelita
yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Jumlah pengguna
listrik PLN 1.841 pelanggan, jumlah pengguna listrik tanpa
meteran PLN 1.267, jumlah pengguna non PLN 2.173, dan jumlah
pengguna penerangan bukan listrik 535.
Analisa kebutuhan Iistrik di Kecamatan Lirik
didasarkan pada asumsi, sebagai berikut :
Studio Perencanaan Kota 243
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
o Kebutuhan daya untuk perumahan (domestik),
terdiri dari :
Kapling besar : 1.300 watt
Kapling sedang : 900 watt
Kapling kecil : 450 watt
o Kebutuhan daya untuk industri, fasilitas
umum, penerangan jalan dan lainnya adalah 35
% dari kebutuhan daya.
o Setiap 250 KwH (Kilo watt Hour) pemakaian
daya, maka dibutuhkan 1 gardu listrik
(pembagi arus) dan 1 trafo (penaik tegangan).
Adapun analisis kebutuhan listrik untuk pelanggan diperoleh
dengan menggunakan uji standar sebagai berikut :
TAHUN 2013
1. Rumah Tangga
Kebutuhan Rumah Tangga = KK x 450 Watt x Target
Pelayanan
1.000
Keterangan :
1 KK = 5 Jiwa
Diasumsikan daya listrik untuk 1 KK = 450 Watt
Target Pelayanan =100 %
Kebutuhan pemakaian listrik rumah tangga tahun 2013
adalah :
Studio Perencanaan Kota 244
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kebutuhan rumah tangga = 23937 x 450 x
100%
1.000
= 2154 KWH.
2. Kebutuhan untuk Jasa Pelayanan Umum
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x kebutuhan
rumah tangga
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum tahun 2013 adalah :
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x 2154 KWH
= 431 KWH
3. Kebutuhan Jalan
Kebutuhan Jalan = 10% x Kebutuhan rumah
tangga
Kebutuhan Jalan tahun 2013 adalah :
Kebutuhan Jalan = 10% x 2154 KWH
= 215 KWH
Maka kebutuhan listrik di Kec. Lirik tahun 2013
adalah sejumlah :
= 2154 KWH + 431 KWH + 215 KWH
= 2800 KWH
TAHUN 2023
1. Rumah Tangga
Studio Perencanaan Kota 245
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kebutuhan Rumah Tangga = KK x 450 Watt x Target
Pelayanan
1.000
Keterangan :
1 KK = 5 Jiwa
Diasumsikan daya listrik untuk 1 KK = 450 Watt
Target Pelayanan =100 %
Kebutuhan pemakaian listrik rumah tangga tahun 2023
adalah :
Kebutuhan rumah tangga = 29411 x 450 x
100%
1.000
= 2647 KWH.
2. Kebutuhan untuk Jasa Pelayanan Umum
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x kebutuhan
rumah tangga
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum tahun 2023 adalah :
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x 2647 KWH
= 529 KWH
3. Kebutuhan Jalan
Kebutuhan Jalan = 10% x Kebutuhan
rumah tangga
Kebutuhan Jalan tahun 2023 adalah :
Kebutuhan Jalan = 10% x 2647 KWH
Studio Perencanaan Kota 246
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
= 265 KWH
Maka kebutuhan listrik di Kec. Lirik tahun 2023
adalah sejumlah:
= 2647 KWH + 529 KWH + 265 KWH
= 3441 KWH.
TABEL KEBUTUHAN PEMAKAIAN LISTRIK DI KECAMATAN LIRIK
Tahun
Jumlah
Pendudu
k
Jumla
h KK
Kebutuha
n Rumah
Tangga
(KWH)
Kebutuha
n Sosial
Ekonomi
(KWH)
Kebutuha
n Jalan
(KWH)
Total
Kebutuha
n (KWH)
20% 10%
2013 23937 4787 2154 431 215 2800
2014 24176 4835 2176 435 218 2829
2015 24532 4906 2208 442 221 2871
2016 24974 4994 2247 449 225 2921
2017 25481 5096 2293 459 229 2981
2018 26040 5208 2344 469 234 3047
2019 26642 5328 2398 480 240 3118
2020 27283 5457 2456 491 246 3193
2021 27959 5592 2516 503 252 3271
2022 28668 5734 2580 516 258 3354
2023 29411 5882 2647 529 265 3441
Studio Perencanaan Kota 247
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Hasil analisis Tahun 2014
Pelayanan jaringan listrik di Kecamatan Lirik
didistribusikan dari PLN. Sedangkan jaringan listrik di
Kecamatan Lirik belum menjangkau disebagian pelosok
desa/kelurahan. Menurut hasil survei dilapangan, jaringan
listrik didistribusikan dengan kabel udara. Pada saat ini
penempatan kabel distribusi jaringan listrik belum terlihat
mengganggu kualitas visual Kecamatan Lirik.
Dari analisa tersebut membuktikan bahwa untuk kebutuhan
listrik dimasa yang akan datang semakin bertambah dan
memerlukan kualitas jaringan listrik yang baik. Hal ini
dikarenakan Kecamatan Lirik Sebagai Kawasan yang mempunyai
beberapa jenis industri yang besar, tidak akan kuat
menggunakan kualitas jaringan yang buruk. Karena hanya akan
menghambat dalam proses kegiatan dalam industri tersebut.
Selain itu masyarakat yang berada diluar industri akan
merasakan juga akibat atau dampak dari apa yang terjadi
dilingkungan tersebut. Dan untuk melengkapi dan menunjang
kelengkapan kulaitas prasarana tersebut diperlukan
infrastruktur yang lengkap dan merupakan kebutuhan prioritas
bagi penduduk Kecamatan Lirik yang disediakan oleh pemerintah
untuk menunjang prasarana tersebut. Selain penambahan
jaringan listrik keseluruh desa/kelurahan, pihak PLN harus
bertindak tegas atas masyarakat yang belum menggunakan
meteran resmi dari pihak PLN, agar terdaftar menjadi
Studio Perencanaan Kota 248
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pelanggan. Dan pemerataan dalam penyediaan prasarana tersebut
di seluruh desa/kelurahan Kematan Lirik.
5.3.3.3 Sistem Jaringan Drainase
Perencanaan sistem jaringan drainase pada dasarnya
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengendali banjir dan
sebagai pelayanan drainase kota/wilayah. Fungsi pengendali
banjir (flood control) diperuntukan untuk menangani luapan air
dalam jumlah besar seperti halnya luapan sungai. Sedangkan
drainase kota diarahkan untuk menangani genangan-genangan
atau becek-becek yang terjadi di daerah tangkapan air
(cathment area).
Pertumbuhan suatu wilayah yang mengarah pada perubahan
(pembangunan) jika tanpa diimbangi dengan penyediaan
prasarana drainase yang mencukupi akan menyebabkan
permasalahan bajir / genangan.
Tujuan dibangunnya prasarana saluran drainase adalah untuk :
a. Menjamin kesehatan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Melindungi alam dan lingkungan seperti tanah, kualitas
udara dan kualiatas air
c. Menghindari bahaya, kerusakan materil, kerugian dan
beban-beban lainnya yang disebabkan oleh amukan limpahan
banjir. Memperbaiki kualitas lingkungan, konservasi
sumber daya air.
Fungsi drainase sendiri antara lain :
1. Mengeringkan daerah becek dari genangan air.
2. Mengendalikan limpahan air hujan yang berlebihan.
3. Mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan.
Studio Perencanaan Kota 249
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Berdasarkan sejarah terbentuknya drainase terbagi atas:
1) Drainase alamiah (natural drainage) yakni drainase yang
terbentuk secara alamiah, tidak terdapat bangunan
penunjang.
2) Drainase buatan (artificial drainage) yakni drainase yang
dibuat dengan tujuan tertentu, memerlukan bangunan
khusus.
Jenis-jenis jaringan drainase:
A. Drainase Primer, adalah drainase utama yang berfungsi
sebagai daerah tumpahan air dari drainase sekunder dan
drainase tersier sebelum ke laut. Drainase juga merupakan
aliran-aliran sungai utama yang ada di suatu kota/wilayah
seperti Sungai Kampar.
B. Drainase Sekunder, adalah wadah pengaliran dari drainase
tersier sebelum ke drainase primer. Drainase sekunder
tersebut dapat berupa anak-anak sungai dari drainase
primer..
C. Drainase Tersier, adalah drainase yang merupakan wadah
yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah
tangga yang berada di lingkungan.
Dari sisi bukaannya , saluran drainase terbagi atas 2 jenis
1. Saluran tertutup
Berfungsi mengalirkan air, baik yang sudah tercemar maupun
yang belum tercemar. Saluran ini dibangun untuk daerah
dengan kepadatan tinggi dan lahan yang sempit, misalnya
komersil, perkantoran dll.
Studio Perencanaan Kota 250
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2. Saluran terbuka
Saluran terbuka berfungsi untuk menyalurkan air yang belum
tercemar atau kualitasnya tidak membahayakan. Lokasinya
terletak pada daearah yang masih tersedia lahan seta tidak
pada daerah yang sibuk.
Saluran drainase jenis terbuka biasanya rata dengan muka
jalan sehingga air dapat masuk dengan bebas.
Rancangan bentuk saluran drainase meliputi beberapa macam,
antara lain :
1) Trapesium, yang cocok diterapkan pada daerah-daerah yang
masih cukup lahan dengan fluktuasi debit air hujan kecil
2) Trapesium ganda, sesuai dan cocok diterapkan pada daerah
yang cukup lahan dengan fluktuasi debit besar. Aliran air
berada pada penampang trapesium bagian bawah.
3) Trapesium dikombinasi, cocok ditempatkan pada daerah
dengan aliran air hujan kecil, fluktuasi besar dan lahan
yang tersedia cukup
4) Segi empat, cocok ditempatkan pada daerah-daerah (lokasi)
yang melewati permukiman yang padat dan fluktuasi debit
aliran kecil.
5) Segi empat kombinasi, cocok ditempatkan pada daerah-daerah
yang melewati permukiman yang padat dan fluktuasi debit
aliran kecil.
Studio Perencanaan Kota 251
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 5.5
Peta analisia drainase
Studio Perencanaan Kota 252
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5.3.3.4 Sistem Jaringan Air Bersih
Pada umumnya Air bersih merupakan bagian dari sumber
kehidupan makhluk hidup khususnya kita sebagai manusia,
sehingga air bersih ini harus dapat memenuhi standar kualitas
dan kuantitas untuk dikonsumsi, tanpa ada air bersih maka
segala aktifitas suatu kota atau wilayah akan terhambat dan
dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Penggunaan air
bersih di Kecamatan Lirik masih beragam, yaitu sumur galian,
sumur bor oleh swadaya masyarakat oleh PNPM dan telah juga
telah tersentuh oleh PDAM khususnya dikelurahan pasir
ringgit, namun pada umumnya masyarakat menggunakan air sumur,
air hujan. Pelayanan air bersih didalam kawasan perencanaan
sebagian besar mempergunakan air tanah (sumur) dan air hujan.
Untuk kebutuhan air bersih di kecamaran Lirik
direncanakan dengan menggunakan dasar jumlah penduduk dan
Studio Perencanaan Kota 253
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
rencana pengembangan aktifitas dimasa mendatang. Perkembangan
penduduk ini perlu diimbangi dengan ketersediaan prasarana
air yang meningkat pula. Untuk mencapai sasaran pentediaan
prasarana air yang besar tersebut tentu diperlukan
peningkatan kemampuan dalam pengelolaan penyediaan pelayanan
air bersih terutama dalam mendayagunakan sumber daya yang
dimiliki maupun sumber daya yang tersedia.
Kebutuhan air bersih untuk penduduk terdiri dari
kebutuhan domestic dan juga non domestic. Untuk kebutuhan
domestic terdiri dari kebutuhan penduduk dalam rumah tangga
sedangkan kebutuhan nondomestic dimaksudkan untuk kegiatan-
kegiatan non rumah tangga, seperti kegiatan social ekonomi
dan hidran kebakaran tanpa kebutuhan pergudangan/industry.
Berdasarkan kondisi eksisting, maka kecamatan Lirik
merencanakan system penyediaan air bersih sampai tahun 2024
yang dapat melayani kebutuhan. Rencana pengembangan ini
diharapkan mampu mencakup kurang lebih 80% jumlah penduduk
dapat terlayani dengan air bersih sesuai dengan target
millennium development goals (MDG). Dimana penduduk terlayani
dengan system perpipaan sesuai dengan arahan RPJM nasional
dan JAKSTRA nasional mengenai persediaan air bersih
Untuk rencana pelayanan kebutuhan air bersih dalam
perencanaan jangka 10 tahun kedepan akan dijelaskan dalam
table berikut:
Studio Perencanaan Kota 254
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.18
Analisis Kebutuhan Air Bersih Di Kecamatan Lirik
Dari Tahun 2014-2024
Tahun
JumlahPendudu
k(Jiwa)
Jumlah KK
KebutuhanRumah tangga(Jiwa/liter/
detik)
JasaPelayanan Umum
Tingkat
kebocoran
Jumlah
KRT 30% KRT 20%KRT
2014 24176 4835 16.78 5.03 3.35 25.162015 24532 4906 17.03 5.11 3.40 25.552016 24974 4995 17.34 5.20 3.46 26.012017 25481 5096 17.69 5.30 3.53 26.542018 26040 5208 18.08 5.42 3.61 27.122019 26642 5328 18.50 5.55 3.70 27.752020 27283 5457 18.94 5.68 3.78 28.412021 27959 5592 19.41 5.82 3.88 29.122022 28668 5734 19.90 5.97 3.98 29.862023 29411 5882 20.42 6.12 4.08 30.632024 30186 6037 20.96 6.28 4.19 31.44
Sumber: Analisis Tahun 2014
TAHUN 2014
Maka diperkirakan kebutuhan air bersih di Kecamatan Lirik
adalah sebagai berikut:
Kebutuhan untuk rumah tangga pada tahun 2014 adalah :
= 60 liter/hari/orang x 24176orang
= 1.450.560 liter/hari
= 16.78 liter/detik
Kebutuhan untuk jasa pelayanan umum adalah :
Studio Perencanaan Kota 255
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
= 30% x 16.78liter/detik
= 5.03liter/detik
Tingkat kebocoran adalah :
= 20% x 16.78liter/detik
= 3.35liter/detik
Maka kebutuhan air total pada tahun 2014adalah sejumlah
= 16.78+ 5.03+ 3.351liter/detik
= 25.16liter/detik
TAHUN 2024
Untuk akhir tahun rencana diperkirakan kebutuhan air bersih
di Kecamatan Lirik adalah sebagai berikut:
Kebutuhan untuk rumah tangga pada tahun 2024 adalah :
= 60 liter/hari/orang x 30186orang
= 1.811.160 liter/hari
= 20.96liter/detik
Kebutuhan untuk jasa pelayanan umum adalah :
= 30% x 20.96liter/detik
= 6.28liter/detik
Tingkat kebocoran adalah :
= 20% x 20.96liter/detik
= 4.19liter/detik
Maka kebutuhan air total pada tahun 2014 adalah sejumlah
= 20.96+ 6.28+ 4.191liter/detik
Studio Perencanaan Kota 256
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
= 31.44liter/detik
5.3.3.5 Sistem Jaringan Pembuangan Sampah
Dalam mencapai lingkungan yang nyaman,bersih dan hijau
tentunya harus ada upaya yang sangat serius dalam menjaga
lingkungan dari sampah dan limbah hasil aktifitas masyarakat.
Sampah merupakan permasalahan perkotaan/wilayah yang tidak
akan pernah berhenti sepanjang kegiatan perkotaan/wilayah
tersebut masih berjalan. Meningkatnya jumlah penduduk dengan
berbagai kegiatannya akan berkorelasi dengan produksi sampah
yang dihasilkan. Karena sifatnya yang cenderung membahayakan
bagi kesehatan masyarakat dan keasrian lingkungan, maka
sampah perlu dikelola sedemikian rupa sehingga keberadaannya
tidak mengganggu perwujudan visi pembangunan kota/wilayah.
Dengan demikian sangat penting memperkirakan berapa volume
timbunan sampah yang akan terjadi sehingga dapat diperoleh
hasil penanganan sampah yang sesuai rencana. Untuk itu
dibutuhkan wadah persampahan atau TPA serta alat pendukung
lainnya seperti angkutan sampah.
Sistem persampahan di Kabupaten Indragiri Hulu khususnya
di Kecamatan Lirik dilakukan dengan sistem pembuangan sampah
secara komunal atau dibakar, ada juga pembuangan melaui TPS.
Untuk menganalisis besarnya jumlah sampah yang terdapat di
sebuah daerah maka sebelumnya harus diketahui standar-standar
dari volume sampah berdasarkan sumbernya. Berikut gambar
persampahan yang ada saat ini :
Studio Perencanaan Kota 257
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.19
No URAIAN TAHUN Peningkatan2013 2023
1 jumlah penduduk19.10
8 35284 9268
2 Sampah Domestik 2.5 2.5 Sumber : Analisis 2014
5.4..........................................................
Analisa KDB, KDH, dan KLB
I. Arahan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Rencana pengaturan KDB ditujukan untuk mengatur proporsi
antara daerah terbangun dengan non terbangun serta untuk
mengatur intensitas kepadatan bangunan. Konsep koefisien
dasar bangunan (KDB) ini mengandung pengertian angka
perbandingan antara jumlah luas lahan tertutup bangunan
terhadap luas lahan keseluruhan dikali 100%. Beberapa kondisi
alam yang perlu diperhatikan dalam penetapan koefisien dasa
bangunan (KDB) diantaranya meliputi DAS ( Daerah Aliran
Sungai) yang akan menjadi saluran utama (primer) pengeringan
air hujan. Selain memperhatikan kondisi alam tersebut,
ketentuan pengaturan KDB bertujuan untuk :
1. Menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
2. Menciptakan keserasian antara lingkungan baru dengan
lingkungan lama yang sudah terbentuk.
3. Menjaga keseimbangan antara bangkitan kendaraan yang
ditimbulkan oleh bangunan dengan rencana jaringan jalan
dan pengoprasian system trasportasi kota.
Studio Perencanaan Kota 258
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Secara umum, pengaturan KDB 0% ditetapkan pada daerah
yang ditetapkan tidak ada bangunan fisik, yakni berupa
kawasan pertanian dengan irigasi teknis (Kepres No.33 Tahun
1990) serta disepanjang sempadan sungai. Adapun pengaturan
KDB di Kecamatan Lirik berdasarkan fungsi jalan, meliputi
arteri, kolektor dan local dapat dilihat pada tabel berikut :
Pengaturan Koefesien Arah Bangunan (KDB)
No Fungsi KDB Maksimum (%) KeteranganArteri
Kolektor
Lokal
1 Perumahana. Perumahanbangunantinggi
25 20 15 Untuk membangunperumahan kepadatan tinggi (vertical), diwajibkan menyediakan : lahan parker, taman, ruang terbuka hijau, kesehatan, peribadatan, fasilitas umum dan penerangan jalan umum.
b. Perumahanbangunansedang
25 25 25 Untuk membangunperumahankepadatansedang(horizontal),diwajibkanmenyediakan :taman, ruangterbuka hijau,sarana
Studio Perencanaan Kota 259
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
kesehatan,pendidikan,peribadatan,fasilitas umum,prasaranalingkungan,peneranganjalan umum,jalan,drainase, airbersih, danresapan air.
c. Perumahanbangunanrendah
25 20 20 Untuk membangunperumahankepadatanrendah, diwajibkanmenyediakan :taman, ruangterbuka hijau,saranakesehatan,pendidikan,peribadatan,fasilitas umum,prasaranalingkungan,peneranganjalan umum,jalan,drainase, airbersih danresapan air.
2 Jasa -a. Luas >10.000m2
25 40 50 -
b. Luas >5.000 m2
25 40 50 -
c. Luas >1.000-5.000 m2
50 50 50 -
d. Lua 60 60 60 -
Studio Perencanaan Kota 260
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
s >200-1.000 m2
e. Pusat primer
50 50 50 -
f. Pusatsekunder
50 50 50 -
3 Pemerintahandengan luas≥ 5.000 m2
50 50 50
4 Perdagangan Untuk membangunfasilitaskomersialperdagangan,diwajibkanmenyediakanjembatanpenyebranganorang (JPO),lahan parker,taman, ruangterbuka hijau,peneranganjalan umum danfasilitas umum.
a. Grosir 50 X X -b. Eceran
aglomerasi(pusatbelanja/Mall)
50 60 X -
c. Eceranaglomerasi(linear)
50 60 X -
d. Ecerantunggal
50 60 60 -
e. Pusatprimer
70 70 70 -
f. Pusat 70 70 60 -
Studio Perencanaan Kota 261
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
sekunder
5 Industri -a. Kecil - 60 60 -
6 Perguruantinggi
50 50 X -
7 Fasilitassosial danumum
50 50 60 -
Sumber : Hasil analisis Tahun 2014
Gambar 5.6
Intensitas Pemanfaatan Ruang dan Sketsa Perhitungan KDB
II. Arahan Keofisien Lantai Bangunan (KLB)
Kebijaksanaan ketinggian bangunan sangat erat
kaitannya dengan kebijaksanaan penentuan FAR (flooe area
ratio). Penentuan ketinggian bangunan ini akan sangat
berpengaruh terhadap pembentukan wajah atau image terhadap
kawasan yang bersangkutan. Dalam RTRW kabupaten Inhu ini,
skyline kota diarahkan dengan ketinggian maksimal 2,5 lantai
Studio Perencanaan Kota 262
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
yang terpusat di kawasan pusat kota. Dengan demikian untuk
dapat mendukung konsep pembentukan skyline kota yang
diharapkan koridor jalan utama akan menjadi pembatas dalam
pengaturan ketinggian bangunan yang diberlakukan di kawasan
permukiman ini diusahakan antara lain melalui pengaturan FAR
dengan ketinggian bangunan maksimum. Pengaturan tinggi
bangunan bersama dengan pengaturan jarak terhadap lantai
dasar serta luas maksimum yang diijinkan akan menghasilkan
gambaran building envelope suatu kawasan. Rencana pengaturan
ketinggian bangunan ini juga akan membentuk skyline kota
dengan memberlakukan ketinggian maksimum dan minimum
dimasing-masing sub blok.
Pertimbangan utama penetapan keofisien lantai bangunan
yang diberlakukan dimasing-masing sub blok adalah :
1. Daya dukung lahan dimasing-masing sub blok
2. Menciptakan keserasian bangunan dengan view sekitarnya
sesuai peruntukannya.
3. Menciptkan skyline kota yang harmonis dan
berkarakteristik
4. Mempertahankan karakteristik wilayah, seperti kawasan
perumahan, perdagangan dan jasa, pemerintahan, dan
sebagainya.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,
maka rekomendasi bagi pengembangan keofisien lantai bangunan
(KLB) dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut
Pengaturan Keofisien Lantai Bangunan (KLB)
Studio Perencanaan Kota 263
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Fungsi KDB Maksimum (%) KeteranganArteri
Kolektor
Lokal
1 Perumahana. Perumahanbangunantinggi
0,5 0,4 0,3 .
b. Perumahanbangunansedang
0,5 0,5 0,5
c. Perumahanbangunanrendah
0,5 0,4 0,4
2 Jasaa. Luas>10.000m2
0,5 0,8 1 -Permohonanpembangunanharus melaluipengkajianrancangan( desain review)yagn menilaidampakpembangunantersebutterhadapberbagai aspekyang berkaitan
-Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker
-Batas tinggibangunanmaksimum adalahpada bidangkemiringan 45%dari as jalan.
b. Luas>5.000 m2
0,5 0,8 1
c. Luas>1.000-5.000 m2
1 1 1
d. Luas>200-1.000m2
1,2 1,2 1,2
e. Pusa 1 1 1 -Prasarana harus
Studio Perencanaan Kota 264
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
t primer disediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker
f. Pusat sekunder
1 1 1 -Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker
3 Pemerintahandengan luas ≥5.000 m2
1 1 1
4 Perdagangan a. Grosir
1 X X -Permohonanpembangunanharus melaluipengkajianrancangan( desain review)yagn menilaidampakpembangunantersebutterhadapberbagai aspekyang berkaitan
-Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker
-Batas tinggibangunanmaksimum adalahpada bidangkemiringan 45%dari as jalan.
b. Eceranaglomerasi
1 1,2 X
Studio Perencanaan Kota 265
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
(pusatbelanja/Mall)
c. Eceranaglomerasi(linear)
1 1,2 X
d. Eceran tunggal
1 1,2 1,2
e. Pusat primer
1,4 1,4 1,4
f. Pusat sekunder
1,4 1,4 1,2
5 Industrid. Kecil - 1,2 1,2
6 Perguruantinggi
1 1 x -Permohonanpembangunanharus melaluipengkajianrancangan( desain review)yagn menilaidampakpembangunantersebutterhadapberbagai aspekyang berkaitan
-Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker
-Batas tinggibangunanmaksimum adalahpada bidangkemiringan 45%dari as jalan.
7 Fasilitassosial danumum
1 1 1,6 -Permohonanpembangunanharus melalui
Studio Perencanaan Kota 266
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pengkajianrancangan( desain review)yagn menilaidampakpembangunantersebutterhadapberbagai aspekyang berkaitan
-Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker
-Batas tinggibangunanmaksimum adalahpada bidangkemiringan 45%dari as jalan.
III. Arah Ketinggian Bangunan
Sempadan bangunan adalah jarak minimum yang
diperkenankan dari batas perpetakan sampai bidang terluar
dinding suatu bangunan, atau jarak minimum bidang-bidang
terluar dinding suatu bangunan lainnya yang terdekat
dimana jarak/jalur tersebut tidak diperkenankan beratap.
1. Keamanan Terhadap Bahaya Kebakaran
Merupakan jarak atau ruang yang diperhitungkan dapat
mencegah merambatnya api ke bangunan lain dan memberikan
ruang yang cukup untuk petugas dalam memadamkan
kebakaran. Jarak aman terhadap bahaya kebakaran ini
diperhitungkan juga terhadap pemakaian bahan bangunan
Studio Perencanaan Kota 267
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
dan faktor ketinggian bangunan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 5.7
Keamanan Terhadap Bahaya Kebakaran
Sumber : Hasil Analisis
2. Pencahayaan dan Pengawasan Bangunan
Ruang antara bangunan harus cukup memberikan
kemungkinan pertukaran udara dan masuknya terang langit
ke dalam bangunan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
gambar berikut :
Studio Perencanaan Kota 268
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 5.8
Pencahayaan dan Pengawasan Bangunan
Sumber : Hasil Analisis
3. Ruang Visual Lalu Lintas
Pengaturan sempadan bangunan menyangkut garis-garis
sempadan muka bangunan, sempadan belakang bangunan, dan
garis sempadan samping bangunan. Tujuan dari pengaturan
Studio Perencanaan Kota 269
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
garis sempadan bangunan ini adalah untuk keserasian tata
letak bangunan, memperlancar sirkulasi udara dan
manusia, memperkecil resiko kebakaran dan lain-lain.
Untuk pengaturan garissempadan muka bangunan, samping
dan belakang bangunan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Garis sempadan muka bangunan depan ditetapkan ½ dari
lebar daerah milik jalan right of way (ROW)
b. Garis sempadan samping banguann berjarak 1,5 m dari
dinding bangunan
c. Untuk garis sempadan bangunan yang berada di
persimpangan jalan, sempadan samping ditetapkan ½
lebar ROW.
d. Garis sempadan belakang rumah berjarak 1 m dari
dinding bangunan.
Untuk lebih jelasnya tipikal pengaturan bangunan dapat
dilihat seperti pada gambar berikut :
Gambar 5.9
Pengaturan Sempadan Bangunan
Studio Perencanaan Kota 270
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Hasil Analisis
4. Arah Keofisien Daerah Hijau
Dengan semakin menyusutnya ruang terbuka hijau, maka
dibutuhkan suatu konsep hijau dalam proses pembangunan
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Oleh karena
itu, selain diperlukan keofisien dasar bangunan (KDB)
yang besarnya berkisar 50-70% juga diperlukan keofisien
dasar hijau (KDH) dengan besaran 30-50% KDB dan KDH yang
seimbang diharapkan mampu mewujudkan perencanaan ideal
dan sehat secara konsisiten. Dalam RTRW kab Inhu kawasan
kecamatan Lirik ini diarahkan untuk tidak ada ruang yang
terbuka atau mati. Ketersediaan lahan hijau dikembangkan
secara optimal dihalaman depan, samping, belakang serta
teras balkon depan, dan tengah atau samping. Taman
diarahkan sebagai bagian dari penghijauan rumah yang
bertujuan memperbaiki kualitas lingkungan kota.
Perbesaran volume bangunan rumah-rumah tinggal yang
tidak efisien dan tidak efektif perlu diarahkan sehingga
kebutuhan utama penghuni rumah menjadi prioritas utama
dan massa bangunan lebih diarahkan menjadi ruang-ruang
fungsional.
Koefisien daerah hijau dilingkungan yang padat
diarahkan perkembangannya untuk KDH dengan petak ukuran
antara kecil samping sedang, mengingat ketersediaan
lahan kosong yang terbatas dan untuk mempertahankan
Studio Perencanaan Kota 271
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
ruang terbuka hijau yang ada. Sedangkan untuk wilayah
lain yang kepadatannya masih rendah maka ruang terbuka
bias diarahkan untuk daerah hijau berukuran sedang
sampai besar. Dan untuk daerah-daerah yang diarahkan
menjadi pusar primer maupun sekunder dengan pertumbuhan
yang cepat harus dipertimbangkan pula seberapa besar
kebutuhan ruang terbuka hijau.
Arahan KDH Untuk Bangunan Fasilitas Umum
Fasilitas Umum Jenis Fasilitas
Luas KDH (%)
Pendidikan TK 40-50SD 40-50SLTP 30-40SLTA 30-40Akademi/ Perguruan Tinggi
30-40
Peribadatan Masjid 40-50Musholla 30-40Gereja 40-50
Kesehatan Puskesmas 30-40Pustu 30-40Rumah Bersalin 40-50Apotik 30-40Praktek Dokter 30-40
Rekreasi Taman/Tempat Bermain
40-50
Taman dan Olah Raga
40-50
Kebudayaan Balai Pertemuan 30-40Gedung Serbaguna
30-40
Studio Perencanaan Kota 272
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Bioskop 30-40Halte 30-40
Sumber : Hasil Rencana Tahun 2010.
Sedangkan KDH untuk perpetakan bangunan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Perumahan
a) Rumah Kecil ( luas 60-100 m2 ), KDH : 30-40%
b) Rumah Sedang ( 101-300 m2 ) KDH : 40-50%
c) Rumah Besar (>300-1.000 m2 ), KDH : 50%
2. Perdagangan
a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%
b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%
c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%
d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40%
3. Jasa
a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%
b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%
c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%
d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40%
4. Industry dan Pergudangan
a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%
b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%
c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%
d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40% atau industry rumah
tangga, KDH : 30-40%
5. Arah Perpetakan Bangunan
Perpetakan bangunan berhubungan dengan luas kavling
suatu bangunan, semakin beasr kavling suatu bangunan
Studio Perencanaan Kota 273
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
maka diharapkan koefisien dasar bangunan (KDB) semakin
kecil. Hal ini untuk menjaga agar tetap adanya ruang
terbuka dan lahan resapan pada setiap kavling rumah.
Untuk kawasan-kawasan dengan kavling kecil sebaiknya
tetap memberikan ruang terbuka agar kesan kumuh dan
semrawut dapat dihindari
Bangunan yang berada di lingkungan yang padat
diarahkan perkembangannya untuk bangunan dengan petak
ukuran antara kecil sampai sedang, mengingat
ketersediaan lahan kosong yang terbatas dan untuk
mempertahankan ruang terbuka hijau yang ada.
Sedangkan wilayah lain yang kepadatannya masih rendah
maka perpetakan bangunannya bias diarahkan untuk
petak-petak berukuran sedang sampai besar. Namun untuk
daerah-daerah yang diarahkan menjadi pusat primer
maupun sekunder dengan pertumbuhan yang cepat harus
dipertimbangkan kebutuhan ruang terbuka hijau,
sehingga pertumbuhan bangunannya harus tetap
mempertahankan ruang terbuka hijau.
Bangunan untuk perdagangan dan jasa diarahkan
memiliki perpetakan berupa blok-blok bangunan dengan
luas setiap blok 500-1.000 m2 dengan panjang blok
antara 50-100 meter. Petak kavling untuk perdagangan
dan jasa diarahkan antara petak kecil sampai sedang,
mengingat tingginya nilai lahan ditepi jalan utama
karena faktor lokasinya yang strategis. Bangunan-
bangunan untuk fasilitas umumdiarahkan menyesuaikan
dengan standar permukiman perkotaan tahun 1986 oleh
Studio Perencanaan Kota 274
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Departemen Pekerjaan Umum yaitu dapat dilihat pada
tabel berikut :
Arahan Perpetakan Bangunan Fasilitas Umum
Fasilitas Umum Jenis Fasilitas
Luas Lahan (m2)
Pendidikan 1. TK 1.2002. SD 3.6003. SLTP Umum : 2.700
Khusus : 5.0004. SLTA Umum : 2.700
Khusus : 5.000
Peribadatan 1. Masjid 1.7502. Musholla 3003. Gereja 1.000
Kesehatan 1. Puskesmas 1.2002. Pustu 3003. Rumah Bersalin
1.000
4. Apotik 3005. Praktek Dokter
100
Rekreasi 1. Taman/TempatBermain
250
2. Taman dan Olah Raga
2.500
3. Jalur Hijau -Kebudayaan 1. Balai
Pertemuan400
2. Gedung Serbaguna
1.000
3. Bioskop 2.000Umum 1. Pos Keamanan 10
2. TPS -3. Halte 400
Sumber : Standar Permukiman Perkotaan, 1986 DPU.
Studio Perencanaan Kota 275
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
5.5..........................................................A
nalisa Struktur Ruang
Sturktur ruang Kecamatan Lirik dipengaruhi oleh fungsi
Desa Lirik sebagai PPk (Pusat Pelayanan Kawasan) dan Desa
Japura sebagai PPL (Pusat Pelayanan Lokal). Struktur ruang
Kecamatan Lirik terdiri atas :
2 unit desa/kelurahan pusat pertumbuhan yang terdapat di
Desa Japura dan Lirik, dua desa pusat pertumbuhan ini
dipilih dikarenakan kondisi lahan terbangun yang telah
banyak, pusat pertumbuhan ini kemudian diarahkan
pelayanan ke Pusat Pengembangan Kecamatan yang terdapat
di Japura yang berdekatan dengan pusat ibukota Kecamatan
Lirik yaitu Lirik.
2 unit Pusat Pengembangan Kecamatan yang terdapat di
Desa Japura dan Lirik, dimana Desa Japura difungsikan
untuk melayani pusat pertumbuhan dan arah pelayaan ke
arah PPL (Pusat Pelayanan Lokal), Pusat Pengembangan
Kecamatan di Japura tereletak di ujung selatan Kecamatan
Lirik yang arah pelayanannya ke arah PPL Japura Komersil
dan PPL Japura Pemukiman perkotaan, sementara itu Pusat
Pelayanan Kecamatan di Lirik arah pelayanannya kearah
pusat pengembangan kecamatan yang ada di Desa Lirik Area
kearah PPK Lirik Pemerintahan
5.5.1 Analisa Konsep Struktur Ruang Makro
Analisa Konsep Struktur Ruang Makro untuk mendudukkan
Posisi Kecamatan Lirik Dalam Konstelasi regional sehingga
Studio Perencanaan Kota 276
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
akan terlihat peran dan fungsi Kecamatan Lirik dalam
kaitannya dengan pengembangan wilayah yang lebih luas.
Berdasarkan kondisi geografis Kecamatan Lirik, maka
wilayah sekitarnya dapat mempengaruhi perkembangan
Kecamatan Lirik. Beberapa hal yang perlu dicermati
mengingat pengaruhnya terhadap perkembangan Kacamatan
Lirik adalah :
a. Dalm konteks wilayah Kabupaten Inhu, secara keruangan
wilayah di Kabupaten Inhu yang terkait dengan
Kecamatan Lirik adalah Kecamatan Rengat barat. Dalam
konteks koridor Kecamatan Lirik – Rengat Barat,
berdasarkan perkembangan ini dan perkembangan di masa
yang akan datang, kecenderungan akan mengarahkan
perkembangan Kecamatan Rengat Barat lebih maju
dibandingkan Kecamatan Lirik. Hal ini di karenakan
Kecamatan Rengat Barat berbasis pada kegiatan pusat
pemerintahan Kabupaten Inhu yang tentunya akan
memberikan memberikan dampak luas terhadap
perkembangan wilayah di sekitarnya. Berdasarkan hal
tersebut, maka dalam pengembangan kawasan koridor
kecamatan Lirik perlu ditetapkan fungsi dan peran
yang kuat sehingga dapat mengimbangi perkembangan
diwilayah sekitar dan dapat tumbuh kembang secara
bersamaan.
b. Posisi Kecamatan Lirik berbatasan dengan kabupaten
Pelalawan dam kota Pekanbaru yang perkembangannya
lebih maju dalam fungsi PKW dan PKN dalam lingkup
Provinsi Riau, maka kedua pusat pertumbuhan itu
Studio Perencanaan Kota 277
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
diaharapkan memberikan perkembangan terhadap akibat
kegiatan yang ada di wilayah tersebut.
c. Wilayah Kecamatan Lirik dilalui oleh jalan nasional
(arteri primer) yang menghubungkan wilayah kota
Pekanbaru – Jambi- Jakarta, dimana pada daerah
sepanjang koridor kecamatan lirik diperkirakan akan
memiliki tingkat aksesbilitas yang tinggi dan
perkembangan kegiatan yang relative besar.
Aksesbilitas yang tinggi menjadikan kawasan tersebut
memiliki daya tarik yang tinggi bagi perkembangan
wilayah korior perkotaan.
Lebih jelasnya secara tematik Analisis struktur ruang
makro pengembangan Kecamatan Lirik dapat dilihat pada
gambar di bawah
Gambar 5.10
Skematik Analisa Struktur Ruang Makro
Studio Perencanaan Kota 278
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Analisa 2014
5.5.2 Analisa Struktur Ruang Mikro
Struktur ruang kawasan Kecamatan Lirik merupakan suatu
kerangka struktural yang menampilkan bentuk kotanya dan dapat
dilihat dari unsur – unsur kegiatan fungsional yang
dihubungkan oleh system transportasi serta di dukung oleh
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Adapun tujuan analisa struktur ruang mikro Kecamatan
Lirik diantaranya ialah :
Menjabarkan struktur ruang yang dikembangkan di wilayah
Kecmatan Lirik.
Memacu pertumbuhan dan mewujudkan pemerataan pembangunan
keseluruh kawasan.
Mendayagunakan fasilitas pelayanan dan penyebarannya
dilkukan secara berjenjang sesuai kebutuhan dan tingkat
pelayanan.
Menciptakan daya tarik bagi seluruh bagian wilayah
dengan penyebaran pusat – pusat pelayanan keseluruk
wilayah kecamatan
Menciptakan dinamika perkembangan yang sinergis
Konsep pengembangan struktur ruang Kecamatan Lirik
penyebaran dialoksikan di tempat – tempat strategis atau
mempunyai aksesbilitas yang baik. Sehingga mudah di jangkau
dari seluruh wilayah.
Konsep pengembangan tidak terlepas dengan fungsi dan
peran Kecamatan Lirik yang telah ditetapkan. Sesuai dengan
arahan RTRW kabupaten Inhu maka peranan yang diemban
Kecamatan Lirik adalah :
Studio Perencanaan Kota 279
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
a. Pelayanan pemerintahan skala Kecamatan
b. Pengembangan kawasan pertambangan
c. Pelayanan jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala
kecamatan atau beberapa desa
d. Pengembangan Kawasan perkebunan dan peternakan;
e. Pelayanan Fasilitas Umum dan sosil mencakup beberapa
kecamatan
f. Pelayanan jasa perhubungan udara ( antar kota maupun
provinsi )
Lebih jelasnya secara skematik Anlisa ruang mikro
pengembangan Kecamatan Lirik dapat dilihat pada skematik
Gambar 5.11
Skematik Analisa Struktur Ruang Mikro Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 280
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Analisa 2014
Sistem Pusat Pelayanan
Hirarki yang bersifat horizontal disbanding
vertical dengan tujuan memberikan pelayanan dalam jarak
yang dapat mudah di akses oleh seluruh penduduk.
Berdasarkan analisa pengembangan secara umum dan analisa
struktur ruang yang ditetapkan, maka pusat – pusat
pelayanan di kecamatan Lirik di arhkan menjadi 3
tingakatan hirarki pelayanan, yaitu :
Pusat pelayanan Hirarki I, melayani wilayah kecamatan
dan wilayah sekitarnya desa yang di tetapkan sebagai
hirarki I adalah Desa – desa yang berada pada kawasan
koridor jalur Lintas Timur, pusat ini memiliki tingkt
pelayanan intensits tinggi yang melayani seluruh
wilayah.
Pusat pelayanan Hirarki II, Melayani beberapa Desa
dengan tingkat pelayanan intensitas sedang. Lokasi ini
pada Desa Japura dan Lirik.
Pusat pelayanan Hirarki III, melayani Desa atau satuan
unit lingkungan permukiman ( neighborhood unit ) yang
meliputi desa sidomulyo, pasir ringgit, gudng batu,
Studio Perencanaan Kota 281
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
sungai sagu, rejosari, lambing sari I.II.III, lambing
sari V, lambing sari IV, wonosari, seko lubuk tigo,
banjar balam, redng seko, sukajadi, mekar sari, pasir
sialang jaya.
5.6 Analisa Pola Ruang
Analisa pola ruang Kecamatan Lirik yang merupakan
analisa distribusi peruntukan ruang dalm wilayah kecamatan
yang meliputi analisa peruntukan ruang untuk funsi lindung
dan nalisa peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Analisa pola ruang Kecamatan Lirik berfungsi
a. Sebagai alokasi untuk kegiatan social ekonomi
masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan
b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang
c. Sebagai dasar penyusuanan indikasi program 10 tahun
d. Sebagi dasar pemberian izin pemnfaatan ruang.
Pada koridor jalan Kecamatan Lirik sudah terbentuk
permukiman, perdagangan dan jasa, juga perkembangan
perkebunan kelapa sawit yang ada. Dilihat dari pola ruangnya
terdapat karakteristik sebagai berikut :
a. Kegiatan komersial yang berorintasi di pusat kota
b. Kegiatan permukiman yang berkembang pada kawasan
perindustrian migas
c. Perkembangan kawasan agropolitan untuk menyedikan
tempat untuk hasil produksi perkebunan
Untuk pengambangan kawasan Kecamatan Lirik sesuai dengan
arahan diatas, maka konsep pengembangannya adalah
memanfaatkan lahan yang ada di Kecamatan Lirik untuk spot –
Studio Perencanaan Kota 282
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
spot tertentu dengan penekanan pada kawasan koridor jalan
lintas timur Kecamatan Lirik
Gambar 5.12
Analisa Pola Ruang Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 283
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Analisa 2014
5.6 Analisis Aspek Lingkungan
Kondisi lingkungan yang baik disuatu kota merupakan satu
indikator tentang perkembangan dan kemajuan suatu kota,
kebutuhan akan kualitas lingkungan yang baik merupakan hal
yang wajib ada, terutama bagi kota-kota industri yang selalu
mencirikan kota yang tidak sehat.
Keberadaan industri migas di Kecamatan Lirik sedikit
banyak akan mempengaruhi kualitas lingkungan yang ada di
Kecamatan Lirik terutama kualitas udara yang ada. Hal ini
perlu diperhatikan betul oleh dinas-dinas terkait mengenai
penurunan kualitas lingkungan yang terkena dampak negative
industri yang ada di Kecamatan Kecamatan Lirik.
Berdasarkan hasil survey dilapangan mengenai penurunan
kualitas lingkungan yang menurun akibat kegiatan industri
yang memberikan dampak negative pada lingkungan, di Kecamatan
Lirik hal ini belum terlihat secara signifikan penurunan
kualitas lingkungannya, hanya saja kondisi dilapangan terasa
panas yang terik , dikarenakan terlalu luasnya lahan kelapa
sawit yang ada di Kecamatan Lirik kurang bisa memberikan
suasana sejuk dan meredam sinar matahari, ditambah lagi
Studio Perencanaan Kota 284
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kecamatan Lirik merupakan area sumur minyak bumi yang pabrik
industrinya mengeluarkan bahan buang keudara sehingga udara
disana sedikit berkabut seperti asap, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar
Sumber : Survey Tahun 2014
5.7 Analisis Produktifitas Lahan
Berdasarkan dari analisis diatas bahwasanya di Kecamatan
Lirik sangat tepat digunakan untuk lahan pertanian maupun
perkebunan dan sebagai hutan tanaman industri. Sementara
untuk kegiatan aktifitas penduduknya seperti permukiman,
perdagangan dan jasa berada atau terletak pada pusat kota
yaitu di Desa Japura dan Desa Lirik Area.
5.7.1 Analisa Tata Guna lahan
Studio Perencanaan Kota 285
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Berdasarkan dari kondisi eksisting di Kecamatan Lirik
penggunaan tata gua lahan belum optimal pemanfaatannya.
Pemanfaatan lahan yang ada di peruntukkan sebagai kawasan
budidaya yang produktifitas lahannya seperti adanya
perkebunan karet, sawit yang terdapat di beberapa desa,
aktifitas perdagangan dan jasa serta kegiatan pemerintahan
atau aktifitas sosial lainnya.
Untuk lebih jelasnya pola penggunaan lahan Kecamatan Lirik
diarahkan sebagai berikut :
a) Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan
pengembangannya adalah sebagai berikut :
Kawasan Budidaya Perkotaan :
Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan
di Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan
pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
adalah kawasan untuk kegiatan:
1. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan
dan tempat usaha (perdagangan, perkantoran, dan
lainnya) dengan skala pelayanan
lokal/kecamatan. Sebarannya berada pada setiap
desa di Kecamatan Bukit Batu dengan pola
perkembangan di sepanjang jalur transportasi
dan pusat aktivitas ekonomi.
2. Pelayanan pemerintahan kecamatan
3. Pusat kawasan Industri
4. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan
ekonomi
Studio Perencanaan Kota 286
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kawasan Budidaya Perkebunan & Perikanan:
Kawasan budidaya perkebunan & Perikanan yang dapat
dikembangkan di Kecamatan Lirik sesuai dengan arah
kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri
Hulu adalah kawasan untuk kegiatan :
1. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi
kelapa sawit, karet, dan beberapa komoditi
lainnya.
b) Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan
fungsi kawasan lindung yang berada di wilayah Kecamatan
Lirik yang sudah ditetapkan dalam arahan kebijakan
penetapan kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.
5.8 Analisa Sektor Perdagangangan dan Jasa
5.8.1 Analisa Kecenderungan Perkembangan Perekonomian
Kecendrungan Perkembangan Perekonomian Kawasan Pasar
Japura
Aktivitas Ekonomi dikecamatan Lirik saat ini dilayani
oleh Pasar , Kios, dan Toko. tingkat Pertumbuhan Ekonomi yang
Paling tinggi dikecamatan Lirik terdapat di Desa Japura,
dikarenakan Desa Japura merupakan Pusat Pelayanan Lokal.
Japura memiliki satu pasar mingguan, yang juga dapat
berkembang di sekitarnya pembangunan ruko maupun toko.
Dari tahun ketahun Jumlah sarana Perekonomian
dikecamatan Lirik semakin Bertambah khususnya pada sepanjang
Jalan Arteri Primer Lintas Timur , hal ini dapat dilihat
Studio Perencanaan Kota 287
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
semakin padatnya bangunan bangunan seperti Ruko – kios
disepanjang jalan ini.
Perekonomian Kecamatan Lirik akan semakin meningkat
apabila masyarakat, pemerintah benar – bentar mampu melihat,
dan memanfaatkan Potensi – potensi yang ada di Desa Japura.
Dengan Munculnya pusat-pusat pertumbuhan akan
mengakibatkan bertambahnya mobilitas penduduk, sistem
pergerakan barang, dan tenaga kerja. Jadi, dengan
terbentuknya Desa Japura sebagai kawasan komersial maka
mampu meningkatkan sektor perekonomian dan pembangunan
ekonomi lokal di Kecamatan Lirik.
5.8.2 Analisa Kemampuan Pelayanan Aktifitas Ekonomi
Pelayanan Aktivias Ekonomi Pada Kawasan Koridor Jalur
Lintas Nasional
Secara umum kecamatan dan kawasan koridor
perkotaan Lirik berkembang atas kegiatan pertambangan
migas dan, karena adanya aktivitas Bandar udara japura ,
karena secara visual terdapatnya secara luas kawasan
tambang (PT Pertamina) sepanjang koridor jalan raya Desa
Lirik Area serta kegiatan perdagangan dan jasa
dibeberapa lokasi seperti pasar Japura, dan sepanjang
koridor jalan Lintas Timur. Sedangkan keunggulan
komparatif untuk skala kawasan perkotaan, maka kegiatan
perdagangan pada skala local lebih mendominasi. Hal ini
dapat dilihat pada sepanjang linear kawasan perkotaan
terutama sepanjang jalan Lintas Timur terlihat warung-
warung makan, restoran serta perdagangan skala
kecil/local lainnya. Sedangkan di sekitar pasar Japura
Studio Perencanaan Kota 288
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
maka lebih didominasi para pedagang baik di pasar maupun
toko – toko sepanjang kawasan tersebut.
Melihat perkembangan penduduk serta keunggulan
komparatifnya maka perkembangan kawasan perkotaan lebih
cenderung berkembang kearah kegiatan perdagangan. Namun
kegiatan ini bersifat skala kecil/local sehingga hanya
melayani lingkup kawasan perkotaan maupun para pegawai
tingkat menengah kebawah.
Dari perhitungan jumlah bangunan perdagangan dan
jasa, didapat pada tahun 2013 di Kecamatan Lirik
terdapat 279 bangunan. Dari jumlah tersebut, penggunaan
bangunan yang dominan adalah toko warung maupun kios.
Penggunaan bangunan terbesar kedua adalah untuk Mix use
(jasa dan niaga). Jika ditinjau dari kegiaatan aktivitas
ekonominya sesuai dengan kondisi letak Kecamatan Lirik
yang berada pada jalur yang strategis yaitu gerbang
utama lintas Pekanbaru – Rengat -Jambi.
Perdagangan dan Jasa pada kawasan koridor Jalur Lintas
Nasional
Salah satu fenomena perkembangan kota di Kecamatan
Lirik saat ini adalah kurang terkembangnya kegiatan
perdagangan dan jasa. Terlebih lagi Kecamatan Lirik
letaknya berada di sepanjang kawasan koridor jalan
lintas timur, sehingga memebutuhkan perhatian yang lebih
serius dalam penataannya.
Studio Perencanaan Kota 289
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Adapun kriteria penentuan lokasi pusat – pusat
perdangan berdasarkan hasil observasi dan analisis dapat
di uraikan sebagai berikut:
Lokasi tergantung pada hasil analisis pasar dengan
pertimbangan distribusi penduduk, daya beli dan
lokasi dari pusat – pusat yang bersaing.
Pusat perdangan dan jasa berada pada jalan arteri
Dekat dengan lokasi pergudangan, terminal regional,
dan terminal barang
Mempunyai sirkulasi yang baik
Mempunyai jalur/ jalan lain menuju ataupun keluar
dari pusat kawasan
Mempunyai cukup lahan yang dapat dimanfaatkan
sebagai ruang terbuka hijau dan lahan parkir.
Bentuk arsitektur bangunan ruko yang domoinan tumbuh
cenderung tidak memperhatikan aspek estetika banguan dan
keharmonisan antara fungsi kawasan dan jaringan jalan
yang mendukungnya . Akibat kesan spesifik pada beberapa
kawasan tidak tertangkap dengan baik karena ciri setiap
kawasan cenderung homogen.
Kawasan perdangan dan jasa yang ada di Kecamatan
Lirik antara lain:
pusat perdagangan dan jasa di sepanjang jalan lintas
timur terdapat ruko-ruko/ toko.
Dilihat dari skala pelayanannya, kegiatan perdagangan
di Kecamatan Lirik terbagi atas 2 (dua) kelompok yaitu:
Studio Perencanaan Kota 290
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
a. kegiatan perdagangan dalam skala pelayanan lokal atau
lingkungan permukiman. Kegiatan perdagangan jenis ini
hampir dapat ditemui pada setiap sudut kawasan perumahan
berupa ruko, warung atau kios dengan jenis barang
dagangan yang bervariatif namun lebih di dominasi oleh
barang kebutuhan seharii-hari.
b. Kegiatan perdagangan dengan skala pelayanan kawasan.
Biasanya mampu melayani beberapa kawasan permukiman
dengan menyediakan barang kebutuhan sehari-hari. Bila
pada perdagangan dengan skala pelayanan lokal
peyebarannya masih bersifat sporadis, maka pada tipe
kawasan perdagangan ini penyebarannya telah terpola
dengan mengelompok (namun tidak menerus).
Tabel 5.20
Sebaran Kawasan Perdagangan dan Jasa
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
No Skala
Kegiatan
Perdagangan
Lokasi
1 Lokal Menyebar pada setiap kelurahan yang
ada di Kecamatan Lirik, terutama pada
pusat-pusat lingkungan permukiman.
Kegiatan perdagangan ini biasanya
menyediakan barang-barang eceran untuk
kebutuhan sehari-hari.
2 Kawasan Melebar disetiap kelurahan yang ada di
Kecamatan Lirik terutama pada pusat-
Studio Perencanaan Kota 291
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pusat kawasan. Kegiatan perdagangan
jenis ini menyediakan barang-barang
eceran namun skala usaha yang lebih
besar.Sumber : Hasil Observasi dan Analisia
5.9 Analisa Prospek Penataan Kawasan Koridor Perkotaan
Untuk Penataan Kawasan Koridor Perkotaan Kecamatan Lirik
sebagai Kawasan Komersial diperlukan sebuah perencanaan yang
sangat matang. Hal ini tentunya agar setiap potensi
pengembangan sesuai dengan fungsi perencanaan & menjadi
kekuatan pembangunan dimasa depan. Untuk melihat prospek
kawasan koridor perkotaa, diperlukan beberapa tahap analisa
sebagai berikut :
5.9.1 Analisis SWOT Kawasan Koridor Perkotaan
Analisis SWOT merupakan analisis yang bertujuan untuk
memudahkan dalam mengetahui dan memahami apa yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang, serta ancaman sehingga memudahkan kita dalam
membuat konsep dan merencanakan strategi yang yang akan dibuat.
Adapun Strength (kekuatan) terdiri dari hal-hal yang menjadi
kekuatan atau potensi yang mendukung dalam perencanaan. Selanjutnya
weakness (kelemahan) memuat hal-hal yang menjadi kekurangan atau
kendala dalam perencanaan. Sedangkan opportunity (peluang)
berisikan tentang hal-hal yang menjadi peluang yang bisa
dimanfaatkan dalam mengembangkan kawasan perencanaan. Dan terakhir
adalah threats (ancaman) yaitu hal-hal yang bisa mengancam
Studio Perencanaan Kota 292
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
keberhasilan pembangunan dan perencanaan. Berikut adalah analisis
beserta matriks SWOT.
Tabel 5.21
Analisis Internal SWOT Sektor Kawasan Koridor Komersial
Strength (kekuatan)
Terdapat Bandar Udara berskala Regional sehingga memerlukan jaringan trasnportasi yang memadai.
Ketersediaan lahan yang memadai untuk pembangunan kawasan komersial.
Terdapat sungai yang bisa dimanfaatkan untuk transportasi sungai.
Memiliki topografi yang relatif datar
Weakness (kelemahan)
Belum maksimalnya penggunaan & pemeliharaan keberadaan bandara di Desa Japura
Desain dan rencana pengembangan masih belum diimplementasikan.
Tidak terdapatnya pelabuhan sungai yang memadai sehingga masyarakat enggan menggunakan transportasi sungai.
Sedikitnya moda transportasi umum terutama darat yang menyebabkan terbatasnya pergerakan masyarakat
Opportunity (peluang)
sumberdaya alam yang mendukung dibidang agro industri.
masih tersedianya lahan untuk pengembangan jalan baru seperti yang dimuat didalam RTRW yaitu jalan bebas hambatan pekanbaru –rengat – jambi.
Penataan suatu kawasan yangberada pada sepanjang koridor jalan Lintas Timur
Threats (ancaman)
tingkat kecelakaan akanbertambah.
Kendaraan berat akan semakin meningkat dan merusak jalan.
Sumber : Hasil Analisa
Studio Perencanaan Kota 293
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 5.22
Analisis Eksternal SWOT Sektor Kawasan Koridor Komersial
Strength (kekuatan)
Lokasi yang strategis karena merupakan jalur padat lintas timur sumatera.
Terletak pada posisi yang amat menguntungkanyang memperkuat fungsikawasan strategis Kabupaten Inhu
Weakness (kelemahan)
Belum adanya terminal penumpang dan barang.
Desain dan rencana pengembangan masih belum diimplementasikan
Opportunity (peluang)
masih tersedianya lahan untuk pengembangan jalan baru seperti yang dimuat didalam RTRW yaitu jalan bebas hambatan pekanbaru– rengat – jambi.
Mengahasilkan invesstor agar menata kawasan yang berada pada sepanjang koridor jalan Lintas Timur.
Threats (ancaman)
tingkat kecelakaan akan bertambah.
Kendaraan berat akan semakin meningkat dan merusak jalan.
Sumber : Hasil Analisa
Studio Perencanaan Kota 294
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Bab VI
BAB VI
RENCANA
6.1 Rencana Umum
6.1.1Tujuan Pengembangan Kawasan Kecamatan Lirik
Sesuai dengan esensi RTRW Kab INHU yang tidak terlepas
dari tujuan umum penyelenggaraan penataan ruang di daerah
yaitu mengupayakan terlaksananya perencanaan tata ruang
secara terpadu dan menyeluruh, baik dengan wilayah disekitar
Kecamatan Lirik maupun dengan rencana tata ruang yang lebih
makro (RTRW Kabupaten INHU); terwujudnya tertib pemanfaatan
ruang ; serta terselenggaranya pengendalian pemanfaatan
ruang.
Studio Perencanaan Kota 296
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tujuan pengembangan tata ruang Kecamatan Lirik pada masa
yang akan datang tidak akan terlepas dari peran dan fungsinya
sebagai kecamatan yang berfungsi sebagai PPL dqan PPK
Fungsi-fungsi utama yang dikembangkan di wilayah
Kecamatan Lirik ini akan meliputi :
1. Pemukiman,
2. Perdagangan dan jasa,
3. Pusat Pemerintahan dan Perkantoran, dan
4. Zona Hijau (Buffer Zone)
5. Monumen circle pada beberapa ruas koridor jalan
Untuk mendukung pembangunan fungsi-fungsi tersebut di
atas, maka tujuan pengembangan Kecamatan Lirik adalah:
1. Pengembangan kawasan pemukiman bersama dengan fasilitas
pelayanan lainnya (terutama fasilitas pendidikan dan
ruang terbuka) sebagai faktor pengikat lingkungan
pemukiman (neighborhood)
2. Pengembangan kawasan sebagai kawasan pusat pemerintahan
dan perkantoran
3. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
4. Pengembangan kawasan sebagai kawasan zona hijau (Buffer
Zone)
5. Rencana pembangunan simpul monument circle pada kawasan
koridor.
6.2 Rencana Sebaran Permukiman penduduk.
Studio Perencanaan Kota 297
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Rencana distribusi penduduk di kecamatan Lirik dilakukan
10 tahun. Yang dilakukan perhitungan per 1 tahun. Distribusi
ini dilakukan utuk melihat laju perkembangan penduduk di
kecamatan Lirik kedepan. Untuk lebih jelas rencana distribusi
penduduk di Lirik perdesa pada thun 2012 dan 2013 dalam dapat
dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1
Rencana Distribusi Penduduk
Di Kecamatan Lirik Tahun 2014-2023
No Desa/Kelurahan
Tahun 2012 Tahun 2023JumlahPenduduk
Persentase %
JumlahPenduduk
Persentase%
1 Japura 1320 6 1446 52 Sidomulyo 2478 11 3128 113 Pasir ringgit 2274 10 3115 114 Gudang batu 1078 5 1218 45 Sungai sagu 2642 11 3130 116 Lirik area 445 2 434 17 Rejosari 972 4 940 38 Lambang sari V 619 3 546 29 Lembaga sari IV 263 1 263 110 Lembaga sari I.
II. III 905 4 1009 311 Wonosari 1036 4 1164 412 Seko lubuk tigo 1495 6 1820 613 Banjar balam 1366 6 2535 914 Redang seko 3381 14 5963 2015 Suka jadi 880 4 1047 416 Mekar sari 1388 6 1637 617 Pasir sialang
jaya 1320 6 16 0Jumlah 23418 100 29411 100
Sumber : Rencana Tim Studio Perencanaan Kota
6.2.1Struktur Dan Organisasi Ruang Dalam
Studio Perencanaan Kota 298
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kecamatan Lirik pada tahun 2013 memiliki 56 dusun /
lingkungan, 74 RW, dan 150 RT.
1. Struktur rukun tetangga
Rukun tetangga (RT) merupakan unit organisasi ruang
terkecil dalam struktur permukiman di Kecamatan Lirik.
Struktur RT ini di rencanakan pada setiap desa yang ada
di Kecamatan Lirik. Rata-rata satu RT terdiri dari 50
kepala keluarga (KK), dengan asumsi satu keluarga
terdiri dari 5 jwa,dengan demikian 1 RT minimal berupa
warung, kantin, pos ronda danruang terbuka hijau berupa
taman aktif yang dapat digunakan untuk interaksi sosial
dalam lingkungan rukun tetangga.
Gambar 6.1
Skema Struktur Organisasi Ruang Tingkat RT
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Gambar 6.2
Studio Perencanaan Kota 299
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Diagram Skematik Organisasi Ruang Satuan Rukun Tetangga
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Struktur dan Organisasi Ruang Rukun Tetangga (RT)
Pengaturan hunian dilakukan secara berkelompok bertujuan
untuk mempermudah dalam koordinasi sesama enghuni dan
memudahkan dalam pemanfaatan fasilitas lingkungan yng
dapat memberikan pelayanan bagi satuan rukun tetangga.
Tata Letak Bangunan
Rencana Perpetakan/kaplin/persil didalam permukiman
tepatnya di setiap desa yang ada di Kecamatan Lirik
dapat disusun berdasarkan sistem modular. Beberapa
kelebihan dari sistem modular dalam menyusun kapling
antara lain :
a. Efisien pemanfaatan ruang dan menghindari ruang sisa
yang tidak bermanfaat (in-efisien space)
Studio Perencanaan Kota 300
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
b. Memudahkan dalam penyediaan instalasi utilitas
perkotaan seperti: jaringan air bersih, drainase,
instalasi listrk dan telepon, tong sampah dan
pembuangan limbah rumah tangga.
c. Secara sosial membentuk interaksi yang baik antar
penghuni melalui ruang terbuka dan fasilitasbersama.
d. Menghindari/mengurangi kesenjangan strata sosial
dalam pembinaan kehidupan bersama warga.
e. Menjamin keselamatan, kemudahan, keamanan, kenyamanan
dalam pemanfaaan ruang.
Gambar 6.3
Model cluster RT
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
2. Pola Pengembangan RW ( Rukun Warga )
Perencanaan pola pengembangn RW di rencanakan pada
setiap desa yang ada di kecamatan Lirik. Rukun warga
merupakan penggabungan dari beberapa rukun tetangga.
Studio Perencanaan Kota 301
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Diperkirakan 1 RW terdiri dari 12 RT. Dnan demikian 1 RW
diasumsikan terdiri dari 600 keala keluarga (KK) dengan
jumlah penghuni 300 jiwa. 1 RW membutuhkan ruang dan
fasilitaspelayanan sosial dengan lokasi terpusat dalam
lingkungan RW. Fasilitas pelayanan yang perlu diadakan
minimal ekolah dasar (SD), tempat ibadah, taman bermain
aktif, toko/swalayan, kantor RW, gedung pertemuan dan
poliklinik. Lihat gambar di bawah fasilitas pelayanan
sosial dalam lingkungan RW merupakan fasilitas yang
disediakan oleh investor atau pemerintah atau warga RT
atau subsidi dari ketiganya.
Gambar 6.4
Skema Struktur Organisasi Ruang Terbuka Tingkat RW
Studio Perencanaan Kota 302
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Struktur dan Organisasi Ruang Rukun Warga (RW)
Rencana struktur organisasi ini sangat berperan penting
dalam pendataan pemduduk di Kecamatan lirik. Pusat
pelayanan lingkungan dalam skala rukun warga merupakan
fasilitas yang diadakan untuk melayani warga dalam
lingkungan RW. Rukun warga merupakan kumpulan dari rukun
tetangga sehingga fasilitas pelayanan lingkungan dalam
skala RT harus disebarkan didalam wilayah administratif
rukun warga. Fasilitas yang dimiliki rukun warga
terletak pada areal yang mudah dijangkau secara merata
oleh rukun warga. Oleh sebab itu lokasi fasiltas
pelayanan dalam skala RW hendaknya terletak pada posisi
tengah dalam wilayah administratifnya. Jalan lingkungan-
1 merupakan akses utama yang menghubungkan pusat
pelayanan RW dengan RW lain disekitarnya. Sedangkan
jalan didalam perumahan dapat menggunakan jalan
lingkungan-2. Dengan demikian beban lalu lintas didalam
kompleks perumahan apat dijaga keseimbangannya
berdasarkan hirarki jalan.
Gambar 6.5
Skema Organisasi Ruang Pusat Kegiatan
Studio Perencanaan Kota 303
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Gambar 6.6
Skema Organisasi Ruang Pusat Kegiatan
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Studio Perencanaan Kota 304
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 6.7
Alternatif Tata Letak Bangunan dalam
Organisasi Ruang Permukiman Skala Rukun Warga
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
6.3 Rencana Kebutuhan Pemenuhan Prasarana
6.3.1Rencana Desain Ruang Jalan
Rencana umum :
1. Koridor Arteri Primer Jalan Lintas Timur dri desa
Redang Seko hingga desa Japura
ROW minimal adalah minimal 30 M dan maksimal 40 M.
Median jalan diperlukan sebagai fungsi keselamatan
dan keharmonisan lingkungan visual.
Studio Perencanaan Kota 305
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Ruang jalan arteri dimanfaatkan untuk menampung
lalu-lintas kendaraan dan pejalan kaki.
Ruang pengawasan jalan merupakan bagian penting yang
perlu mendapat intervensi khusus sesuai dengan
kebutuhan pencitraan lingkungan.
Landskap ruang jalan didisain sebagai formulasi
kenyamanan, keselamatan dan orientasi lingkungan
visual.
Perludilakukan penataan elemen-elemen estetis yang
skaligus dapat dimanfaatkan sebagai elemen-elemen
promosi komersial, sejauh tidak mengganggu elemen-
elemen symbol infirmasi.
Gambar 6.8
Rencana pembangunan jalan arteri primer
Sumber : UU standar nasional pembangunan jalan
2. Koridor Kolektor Primer pada beberapa jalan lintas
desa di kecamatan lirik
ROW minimal adalah minimal 20 M dan maksimal 25 M.
Studio Perencanaan Kota 306
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Median jalan tidak diperlukan diadakan, tetapi marka
jalan harus jelas sebagai upaya keselamatan dan
keharmonisan lingkungan visual.
Ruang jalan kolektor primer ini dimanfaatkan untuk
menampung lalu-lintas kendaraan dengan kecepatan
sedang, dan perlu diciptakan ruang pejalan kaki
senyaman mungkin.
Ruang pengawasan jalan merupakan bangian penting
yang perlu mendapat intervensi khusus sesuai dengan
kebutuhan pencitraan lingkungan.
Lanskap ruang jalan didisain sebagai formulasi
kenyamanan, keselamatan dan orientasi alami pada
lingkungan visual.
Perlu dilakukan penataan elemen estetis yang
sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai elemen promosi
komersial, sejauh tiddak mengganggu elemen simbol
informasi.
Gambar 6.9
Rencana pembangunan jalan Kolektor Primer
Studio Perencanaan Kota 307
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : UU standar nasional pembangunan jalan
3. Kawasan Simpang Jalan Lingkar Simpang Tiga
Disain ruang simpul strategis ini selayaknya tetap
menjamin kejelasan eksistensi koridor arteri primer
yang melaluinya. Dengan demikian ROW dari 3 ruas
ruang jalan lainnya yang bermuara pada ruang simpul
ini harus lebih kecil dari pada ROW arteri primer.
4. Kawasan Permukiman di Desa Japura
Konsep jaringan jalan atau sirkulasi dibedakan satu
sama lain, dengan acuan dasar ROW jalan bervariasi
antara 20-15-11 M.
6.3.2Rencana Konsep Simpul Jalan Tugu monument circle
Simpul jalan merupakan pertemuan antara 2 jalan arteri
di Desa Sidomulyo yang mengarah pada kecamatan Pasir Penyu.
Simpul ini merupakan mode yang dipersiapkan sebagai pusat
pertumbuhan pelayanan perdagangan dan jasa dikawasan ini.
Penataan lensekap pada simpul ini untuk memperkuat ruang, dan
pusat pada sculputure yang berada ditengah bundaran. Konsep
sculputure merupakan figure yang mewakili cirri – ciri budaya
setempat.
Gambar 6.10
Rencana Pembangunan tugu monument circle ( landmark ) simpang
tiga
pada kawasan koridor jalan lintas kab Inhu desa sidomulyo
Studio Perencanaan Kota 308
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Pada area ini pemilihan vegetasi bertajuk vormal
mendominasi jalur hijau ditepi jalan, sehingga ruang yang
terbentuk menjadi lebih kuat,dan berpusat ditengah bundaran
untuk maksud ini jenis pohon dijalur hijau tepi jalan di
pilih pohon Damar (aghatis damara), yang bertajuk kolumnar.
Perkerasan khususnya disekitar bundaran dibedakan warna
dan teksturnya agar memperkuat keberadaan ruang ini,
sekaligus sebagai pembatas kecepatan,sekaligus sebagai
Studio Perencanaan Kota 309
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
pembatas kecepatan,karena terdapat persimpangan dan
peningkatan aktifitas social masyarakat.Penerangan
menggunakan PJU standar ditambah dilengkapi dengan lampu
hias, sehingga lebih terasa lebih menonjol pada malam
hari,disbanding diluar kawasan simpul ini.
Khusus untuk area ini, terdapat RTH koleksi tanaman.
Untuk kawasan ini di rencanakan berupa kelompok pohon yang di
dominasi dari jenis memiliki bungaspektakuler pada musimnya,
sehinga pada saat musim berbunga kawasan ini tampil
berbeda.Untuk maksud ini, maka jenis pohon yang di usulkan
adalah flamboyant (delonix regia), tabebuya, (Tabebuia
chrysanta), serta tanaman perdu dan semak yang juga berbunga.
Perencanaan pembangunan tugu kedua terletak pada simpang
jalur lintas Arteri skunder di Desa japura menuju Kecamatan
Pasir Penyu. Pembangunan tugu ini di harapkan menjadi daya
tarik dari kecamatan lirik kedepannya hingga tahun
perencanaan.
Studio Perencanaan Kota 310
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 6.11
Rencana Pembangunan tugu monument circle ( landmark ) simpang
empat
pada kawasan koridor jalan lintas kab Inhu desa Japura.
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Dalam konteks struktur ruang makro, kecamatan lirik
menjadi kecamatan gerbang masuk atas pembatas dari daerah
Studio Perencanaan Kota 311
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Pelalawan, tertuang dalam RTRW kab Inhu, bahwa kecamatan
Lirik tepatnya pada desa Redang Seko memiliki pembangunan
jangka menegah pembangunan gapura gerbang pembatas dari
Kabupaten Inhu dan Kabupaten Pelalawan.
Gambar 6.12
Rencana Pembangunan Gapura Sebagai Gerbang Pembatas Kabupaten
Inhu
Studio Perencanaan Kota 312
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
6.3.3Rencana Pembangunan Jaringan Drainase
Pembangunan Rencana sistem drainase di Kecamatan Lirik
terdiri dari system jaringan drainase sekunder dan system
jaringan drainase primer. Saat ini system drainase di
kecamatan lirik belum memadainya jaringan drainase yang baik
dalam jumlah maupun kapasitas. Sisitem drainase eksisting
baru mencakup sebagian kecil dari daerah pelayanan dan
sebagian besar berada pada daerah pusat – pusat kegiatan
saja. Dapat dikatakan banyak terdapat fungsi saluran drainase
yang masih digunakan bersama – sama dengan system penyaluran
air limbah baik domestik maupun industry ( system campur )
sehingga terjadi penurunan kapasitas aliran pada saat musim
hujan.
Untuk system draenase mikro di rencanakan pada beberapa
desa yang merupakan jalan arteri sekunder dan jalan local
primer .disarankan periode ulang hujan ( PUH ) diambil dari 1
– 5 tahun.PUH 1-2 tahun dapat dipakai pada system drainase
daerah permukiman,sedangkan PUH diatas dapat digunakan pada
daerah komersial dan indusri,serta fasilitas – fasilitas
Studio Perencanaan Kota 313
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
transportasi.Untuk system draenase makro PUH diambil antara
1-25 tahun.
Tabel periode Ulang Hujan ( PUH ) untuk system drainase
a.Sistem Drainase Makro
Kota CA < 10 Ha
CA 10 - 100 Ha
CA 100 - 500Ha
CA > 500 Ha
Metropolitan
1 – 2 2 – 5 5 – 10 10 –25
Besar 1 – 2 2 – 5 2 – 5 5 – 15Sedang 1 – 2 2 – 5 2 – 5 5 – 10Kecil 1 – 2 1 – 2 1- 2 5 – 10Sangatkecil
1 1 1 -
CA = catchment Area ( Daerah Tangkapan air hujan )
b.Sistim Drainase Mikro
CA= catchment Area ( Daerah tangkapan air hujan )
c. Sistem Saluran Jalan Raya
Klasifikasi jalan raya
PUH ( Tahun )
jalan bebas hambatan
5
Arteri 2Kolektor 1Local 1
Studio Perencanaan Kota 314
PUH( Tahun )
Kawasan CA 10 - 100 Ha
CA >100Ha
Industri / komersial
2 – 5 5
Permukiman 1 2
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Prioritas penanganan drainase ( terutama perkotaan ) umumnya
ditunjukan untuk mengatasi masalah genangan air, dengan
mengutamakan hal – hal sebagai berikut :
Genangan yang menyebabkan kerugian serta kerusakan harta
dan benda dan jiwa :
1. Tinggi genangan > 0,5 m
2. Luas genangan > 5% dari luas wilayah
3. Kepadatan penduduk > 100 jiwa / Ha
4. Frekuensi genangan paling sedikit terjadi 2 kali
setahun
5. Lama genangan > 2 jam
Daerah yang tergenang memiliki nilai
social ,ekonomi,politik yang tinggi dan strategis
Daerah dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi
Sistem drainase kecamatan lirik hanya mampu menampung
limpasan permukaan air yang sumber dari limpasan air hujan
dan limpasan limbah domestic atau lebih dikenal dengan system
drainase campuran. Untuk limbah industry , buangan yang
diizinkan untuk masuk ke draenase hanyalah limbah yang telah
melewati proses pengolahan yang tidak membahayakan .Oleh
karena limbah air yang masuk ke saluran draenase relatif
sangat kecil dibandingkan dengan debit akibat air hujan,maka
perencanaan draenase permukaan hanyalah mengacu pada
karesteristik limpasan air hujan.
Drainase Kecamatan Lirik terdiri dari drainase primer,
skunder dan tersier. Drainase primer adalah saluran induk
yaitu sungai utama. Drainase di desain pada kiri kanan jalan
Studio Perencanaan Kota 315
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
kolektor primer,jalan kolektor sekunder dan jalan local yang
merupakan cabang dari drainase primer. Sedangkan untuk
draenase tersier merupakan jalan local yang merupakan cabang
dari draenase sekunder.
Kapasitas saluran drainase sangat bergantung kepada
kondisi tata gunalahan saat ini.jika saluran yang sudah ada
tidak sesuai dengan kapasitas desain selayaknya,maka perlu
adanya normalisasi. Normalisasi saluran termasuk juga
perbaikan gorong – gorong, memperlebar ataupun memper dalam
saluran dan pembuatan lubang – lubang inlet.
Sistem yang direncanakan adalah system drainase yang
terpisah dengan air buangan domestic. Pada perencanaan
sisitem penyaluran air hujan ini digunakan beberapa parameter
yang merupakan dasar rencana system.
Dalam menentukan arah jalur saluran air hujan yang
direncanakan di Kecmatan Lirik terdapat prinsip – prinsip
pokok sebagai berikut :
Arah pengaliran mengikuti garis kontur yang ada sehingga
diharapkan pengaliran secara gravitasi dan menghindari
pemompaan.
Pemanfaatan daerah saluran irigasi teknik yang ada
sebagai saluran draenase primer apabila memungkinkan.
Menghindari banyaknya perlintasan pada jalan sehingga
mengurangi pembuatan gorong – gorong.
Saluran besar mungkin mengurangi salurran pada
limpasannya melalui proses inftrasi.
Studio Perencanaan Kota 316
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kecepatan aliran tidak boleh terlalu besar agar tidak
terjadi penggerusan ,sebaliknya tidak terlalu lambat
agar tidak terjadi pengendapan.
Profil saluran harus mampu menampung debit maksimum dari
daerah pengaliran sesuai dengan PUH yang telah
ditentukan.
Saluran pembuangan air hujan di kecamtan Lirik terdiri dari :
a) Saluran tertutup
Saluran ini terbuat dari beton tidak bertulang,berbentuk
bulat dan diterapkan pada daerah yang kepadatan tinggi
dengan ruang yang tersedia terbatas dan lalu lintas
pejalan kaki padat.Saluran ini cocok untuk daerah
perdagangan ,pusat pemerintahan
b) Saluran terbuka
Saluran ini memiliki dua bentuk dengan karesteritik yang
berbeda,yaitu :saluran bentuk segi empat dan
modifikasinya.Saluran ini dibuat dari pasangan batu kali
/ batu belah dan diterapkan pada daerah lahan
terbatas,seperti pada lingkungan permukiman penduduk.
Saluran bentuk trafesium dan modifikasinya,salurann ini
dibuat tanpa pengerasan diterapkan pada daerah dengan
kepadatan rendah dengan ruang yang tersedia cukup luas
seperti daerah pertanian dan tanah lapang.
Jaringan sisitem penyaluran direncanakan sesuai dengan
keadaan fisik pelayanan.jalur saluran draenase ini sebagian
besar terletak pada kanan kiri jalan raya.
Studio Perencanaan Kota 317
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
6.3.3.1 Kri
teria Perencanaan Saluran Drainase
Dalam perencanaan penyaluran air hujan di Kecamatan
Lirik digunakan kriteria air hujan sebagai berikut :
Besarnya intensitas curah hujan diperoleh dari kurva
durasi intensitas cura hujan sebagaimana terlampir
sesuai dengan PUH yang dibutuhkan :
Analisis banjir direncanakan dengan periode ulang hujan
( PUH ) tertentu yaitu :
PUH 2 tahunan,untuk merencanakan saluran tersier
dan kwarter.
PUH 5 tahunan,untuk merencanakan saluran sekunder
PUH10 tahunan,untuk merencanakan saluran primer /
sungai/ anak – anak sungai
PUH 20 tahunan untuk merencanakan saluran – saluran
( kategori besar )
Debit saluran diperhitungkan dengan persamaan rasional
Kecepatan aliran rata – rata 0,6 m/dtk dengan kemiringan
rata – rata 1 – 2 %
Koefisien pengaliran sesuai dengan tataguna lahan
Kriteria perencanaan dimensi saluran drainase kecamatan Lirik
antara lain :
a. Bentuk saluran
Bentuk saluran drainase yang direncanakan adalah
berbentuk trapezium,empat persegi panjang dan gorong –
gorong .Untuk gorong – gorong direncanakan dengan
diameter 2 sampai 4 meter.
Studio Perencanaan Kota 318
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 6.2
Kemiringan dindung saluran Berbentuk Bahan
No Bahan saluran Kemiringan dinding
1 Batuan cadas Mendekativertikal
2 Tanah lumpur 0.25:13 Lempung keras / Tanah dengan
lapisan beton( 0.50 - 1 )
: 14 Pasangan batu /Tanah untuk
saluran besar1;1
5 Lempung / untuk saluran kecil 1.50 : 16 Tanah berpasir lepas 2:017 Lumpur berpasir/ Lempung porous 3:01
Sumber : chow,ven Te,open channel Hydraulic,Mc graw hill,New York 1959
1) Kriteria Hidrologi
Didalam perencanaan drainase di kecamtan Lirik perlu
ditinjau besarnya banjir yang dapat terjadi pada periode
ulang tertentu.Untuk menemukan besarnya debit rencana
akan dipakai sebagai dasar perencanaan teknis drainase,
perlu ditetapkan terlebih dahulu besarnya hujan rencana
yang mengakibatkan banjir yang dimaksud.
Berdasarkan analisis frekuensi akan diperoleh
besarnya hujan harian maksimum yang mungkin akan terjadi
pada periode ulang tertentu. Dengan ditetapkannya periode
ulang maka hujan rencana yang diinginkan dapat ditetapkan
untuk perhitungan selanjutnya. Perhitungan selanjutnya
adalah perhitungan intensitas hujan yang dihitung
berdasar kan rumus empiris yang ada.
Studio Perencanaan Kota 319
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2) Analisis frekuensi
Dari debit rencana yang sudah diperoleh maka dimensi
saluran atau bangunan air lainnya dapat direncanakan
sedemikian sehingga kapasitas bangunan sesuai dengan
debit rencana yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan data yang ada, maka perhitungan analisa
frekuensi hujan rencana di kecamatan Lirik dipakai cara
distribusi Gumbel ( distribusi harga ekstim ).
Adapun :
Rt = besarnya curah hujan utuk periode tahun berulang t
tahun ( mm )
R = besarnya curah hujan maksimum rata – rata selama
tahun pengamatan ( mm )
Sx = Standar defiasi
K = faktor frekuensi
3) Debit Rencana
Perhitungan debit rencana menggunakan rumus rasional
adalah sebagai berikut :
Adapun :
Q = Debit rencana ( m3/ dtk )
Studio Perencanaan Kota 320
Rt = R +Yt−YnSn
Sx
Q = 0,278 .C.l.Cs.A
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
C = koevisien pengaliran / limpasan
L = intensitas hujan (mm /jam )
A = luas daerah pengaliran ( km2)
Cs = koevisien penyerapan
Untuk menghitung harga koefisien pengaliran ( C ) ,
dipakai pedoman pada table berikut ini
Tabel 6.3
Harga koefisien pengaliran ( C )
Pada berbagai koefisien tanah dan tipe daerah aliranType DaerahPengaliran
Kondisi C
Rerumputan Tanah pasir datar ,2 % 0,15 -0,10 Tanah pasir rata -
rata ,2-7 %0,10 - 0,15
Tanah pasir curam, 7 % 0,15 - 0,20 Tanah gemuk datar ,2% 0,13 - 0,17 Tanah gemuk rata -
rata , 2-7 %0,18 - 0,22
Tanah gemuk curam, 7 % 0,25 - 0,35Business Daerah kota lama 0,75 - 0,95 Daerah pinggiran 0,50 - 0,70Perumahan Daerah "single family" 0,30 - 0,50 "Multy unit" terpisa -
pisah0,40 - 0,60
" Multy unit" tertutup 0,60 - 0,75 "Sub urban" 0,25 - 0,40 Daerah rumah apartemen 0,20 - 0,70Industri Darah ringan 0,60 - 0,80 Daerah Berat 0,60 - 0,90Pertamanan,Kuburan 0,10 - 0,25Tempat bermain 0,20 - 0,35Halaman kreta api 0,20 - 0,35Daerah yang tidak dikerjakan
0,10 - 0,30
Jalan Beraspal 0,70 - 0,95 Beton 0,80 - 0,95 Batu 0,70 - 0,95Untuk berjalan dan naik kuda
0,75 - 0,85
Studio Perencanaan Kota 321
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Atap 0,75 - 0,95Sumber hasil : kajian konsultan 2010
4) Kriteria Hidrolika
Analisa hidrolika dimaksudkan untuk mencari dimensi
hidrololika dari saluran drainase maupun bangunan –
bangunan pelengkapnya.Didalam analisa hidrolika sudah
pula termasuk perencanaan kemiringan saluran,perhitungan
tinggi kehilangan tenaga (head losses) dari bangunan-
bangunan pelengkap dengan pertimbangan potensi beda
tinggi keseluruhan antara muka air dihilir outlet (down
stream control) sampai dengan permukaan tanah terjauh
atau terendah yang harus dibuang. Perhitunga hidrolis
tersebut selanjutnya di pergunakan sebagai bahan masukan
analisa struktur dan perencanaan teknis bangunan dalam
system jaringan drainase.
1. Rencana Pengembangan drainase
Jaringan-jaringan drainase yang akandi rencanakan
di wilayah ini akan mengikuti pola jaringan jalan
dan pola aliran air yang ada dengan memperhatikan
kemiringan lahan kawasan di Kecamatn Lirik.
Rehabilitasi bertujuan untuk memperbaiki system
drainase yang sudah ada sehingga dapat memenuhi
kapasitas desain pada tingkat pelayanan tertuntu .
Peningkatan dimensi saluran.
System penyaluran air hujan di wilayah perencanaan
di buat secara terpisah dengan saluran air limbh
namun tercampur dengan air bekas cucian dari dapur
dan kamar mandi
Studio Perencanaan Kota 322
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
System saluran yang di rencanakan pada umumnya
adalah system saluran terbuka
Pada beberapa lokasi digunakan system saluran
tertutup kususnya pada daerah penting.contoh desain
drenase tertutup dapat dilihat pada gambar.
Gambar 6.13
Rencana Desain Drainase Tertutup di Koridor Jalan Arteri
Primer Kecamatan Lirik
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan
Kota
Studio Perencanaan Kota 323
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Pengembangan yang system eko drainase pada
penerapanya di lapangan. sasaran dari pengembagan
system drainase ini adalah tersedianya system yang
memadai ditinjau dari segi kapasitas dan bias
mengatasi gangguan yang slama ini penyebab kurang
berpungsinya system drainase tersebut, seperti
pembuatan sumur resapan.
Gambar 6.14
Peta rencana jaringan drainase
Studio Perencanaan Kota 324
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
6.3.4Rencana Pengembangan Taman Lingkungan dan Taman Kota
1) Rencana Pengembangan Taman Lingkungan
Rencana RTH publik berada pada kawasan perdagangan dan
jasa, permukiman perumahan di desa japura. Taman skala
pelayanan 250 – 2500 penduduk, berada pada kawasan
perdagangan dan jasa yang ada di Desa Japura diarahkan
untuk melayani anak balita, manula dan ibu rumah tangga,
dibangun ditengah permukiman penduduk dengan luas minimal
250 m2. Taman ini berupa lapangan terbuka dengan fasilitas
bermain anak, kursi taman, dengan 3 pohon pelindung.
Aktivitas utamanya adalah kegiatan yang lebih bersifat
pasif, misalnya duduk atau bersantai, sehingga lebih
didominasi oleh ruang hijau dengan pohon-pohon tahunan.
Mengingat taman ini berada di pusat kegiatan perdagangan
dan jasa. Selain itu terdapat juga kegiatan pasif di
dalamnya, yaitu berupa area-area yang dapat digunakan
untuk bersantai duduk di bawah tegakan pohon, sambil
melihat kegiatan olahraga masyarakat secara skematis dan
ilustratif arahanpenataan dalah seperti gambar berikut ini
:
Gambar 6.15
Rencana Penataan Taman Skala Pelayanan 250 - 2500 Penduduk di
Desa japura
Studio Perencanaan Kota 326
Kawasanperdagangan dan
RTH Publik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
2) Rencana Jalur Hijau koleksi Taman ( Arboretum )
Untuk area diluar pusat perdagangan area ini memanjang
mengikuti jalur jalan sebesar 50m dibagian tepi. Koleksi
tanaman yang dikontruksikan dapat dipilih lebih luas,karena
disamping memiliki lahan yang cukup luas juga berjauhan dari
jalur jalan utama,sehingga aktivitas yang terjadi sebagai
akibat jenis vegetasi yang ditanam,tidak akan mengganggu
jalur lalulintas utama.untuk kebub percontohan yang berfungsi
sebagai pembatas antara jalur utama dengan peruntukan lahan
terbangun. Area ini selain tidak ada interaksi langsung
antara jalan dengan aktifitas masyarakat yang bermukim tepi
jalannya. Dengan demikian fungsi jalan utama sebagai jalan
arteri primer tidak terganggu. Dilihat dari segi ekologis
penyediaan RTH ini dapat berperan untuk meningkatkan
keragaman vegetasi yang ada.Peningkatan keragaman vegetasi
akan meningkatkan daya dukung lingkunga,sehingga diharapkan
akan meningkatkan pula keragaman hayati di kawasan
ini,sekaligus dapat berperan sebagai hutan kota.
Studio Perencanaan Kota 327
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Area ini dipenuhi dengan berbagai tanaman,ditata sebagai
arboretum. Arboretum adalah koleksi tanaman yang
ditata,sesuai dengan kelompok klasifikasi tanaman tertentu.
Untuk menghasilkan peran yang lebih baik maka pemilihan
Vegetasi untuk area ini mengacu fungsi ekologis. Penataan dan
pemilihan vegetasi untuk,pengembangan vegetasi adalah sebagai
berikut :
Gambar 6.16
Arboretum / Hutan Kota Ruas Jalan tipe 1
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kebun percontohan / arboretum untuk jalan tipe 2, dimana
pelayanan dan jasa serta permukiman dikembangkan di bagian
dalam.Dengan demikian RTH ini akan berperan sebagai
pembatas aktivitas antara jalan utama dengan aktifitas
social ekonomi masyarakat. Dengan fungsi ini maka RTH ini
hanya memiliki lebar jalan 21m. Dengan lebar area seperti
ini maka pemilihan vegetasi kecil dan sedang menjadi lebih
layak dikembangkan.Penataan dan pemilihan vegetasi dapa
dilihat pada gambar dan metrik dibawah ini .
Gambar 6.17
Studio Perencanaan Kota 328
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Arboretum pada ruas jalan tipe 2
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Tabel 6.4
Alternative vegetasi area koleksi Tanaman
No
Nama Tanaman
Nama latin
berbunga
Berbuah
Tanaman kehutanan
Tanaman langka
Pengundang burung
Dikonsumsi
jarakTanaman
( m )1 Jambian
gSyzygum cumili
Ѵ Ѵ
2 Kecapi sandoricum koetjape
Ѵ Ѵ Ѵ
3 Maja crescentia cuyete
Ѵ Ѵ
4 Kesemek diospyros kaki
Ѵ Ѵ Ѵ
5 jambu bol
Eugenia malaccensis
Ѵ Ѵ
6 Kepel stelechocarpus borahol
Ѵ Ѵ
7 Nimbi azadiracta indita
Ѵ
8 Mindi melia azederacha
Ѵ
9 jambu agathis Ѵ Ѵ
Studio Perencanaan Kota 329
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
monyet lalilladieri
10
Enau arenga pinnata
Ѵ Ѵ
11
kayu manis
cinnamomun burmannili
Ѵ Ѵ
12
Kemiri dipterocarpus sp
Ѵ Ѵ
13
sawo kecik
manilkata kauki
Ѵ Ѵ Ѵ
14
sonol keeling
dalbergia latifolia
Ѵ Ѵ
15
Suren toona sureni
Ѵ
16
keluarga rambutan
naphellium sp
Ѵ Ѵ
17
Sawo achras zapota
Ѵ Ѵ
18
kedondong
spondiascythere
Ѵ Ѵ
19
Salam Ѵ Ѵ Ѵ
20
Belimbing
averhoa carambola
Ѵ Ѵ
21
keluarga jambuair
sizygiumaqeum
Ѵ Ѵ Ѵ
22
Kantil micheliachampaca
Ѵ Ѵ
23
Kenanga cananga andorata
Ѵ
24
Kersen muntingia calabura
Ѵ Ѵ Ѵ
25
Melinjo gnetum ngenemon
Ѵ Ѵ Ѵ
26
Kelengkeng
euphorialongan
Ѵ Ѵ
27
Duku aglala dookoo
Ѵ Ѵ
28
Jambu mete
anacardium
Ѵ Ѵ Ѵ
Studio Perencanaan Kota 330
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
occidentale
29
Kenari canariumovatum
Ѵ Ѵ
30
Matoa pometia pinnata
Ѵ Ѵ Ѵ
31
Asam jawa
tamarindus tamarin
Ѵ Ѵ Ѵ
32
Pala myristica fragrans
Ѵ
Sumber : hasil analisis ,Tahun 2014
6.4 Rencana Kawasan Koridor perkotaan
Rencana peruntukan lahan micro ( rencana tapak ) untuk
kawasan pusat kota dan kawasan koridor Jalan di Kecamatan
Lirik meliputi segmen 3B dan segmen 4.
1. Segmen 3B
Merupakan kawasan peruntukan kebun percontohan. Pada
kawasan ini direncanakan sosok dan bentuk rupa elemen
estetis. Pada kawasan ini tidak boleh ada bangunan
permanen. Area ini merupakan pusat kegiatan pariwisata,
dengan target wisatawan yang melintasi jalur arteri
untuk menuju maupun dari Kabupaten Inhu.
2. Segmen 4
Segmen 4 terbagi menjadi 3 kawasan yaitu :
a. Kawasan perdagangan dan jasa
.Fungsi-fungsi yang diarahkan di kawasan ini adalah
komersial, jasa, dan perdagangan.
b. Kawasan permukiman
Pada kawasan ini direncanakan sosok perumahan yang
berada pada sekitar kawasan perdagangan dan jasa .
Studio Perencanaan Kota 331
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 6.18
Rencana pembangunan kawasan perumahan
peruntukan permukiman di Desa Japura
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
A. Rencana Tata Banguan
Rencana tata bangunan ditujukan untuk :
1. Mewujudkan kawasan yang selaras dengan morfologi
perkembangan area tersebut serta keserasian dan
keterpaduan pengaturan konfigurasi blok, kavling dan
bangunan.
Studio Perencanaan Kota 332
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
2. Meningkatkan kualitas ruang yang nyaman, aman, sehat,
menarik dan berwawasan ekologis, serta akomodatif
terhadap keragaman kegiatan.
3. Mengoptimalkan keserasian antara ruang luar bangunan
dan lingkungan publik sehingga tercipta ruang-ruang
antar bangunan yang interaktif.
4. Menciptakan berbagai citra dan karakter khas dari
berbagai sub area yang direncanakan.
5. Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari
berbagai elemen tata bangunan dalam hal pencapaian
kinerja, fungsi, estetis dan social, antara kawasan
perencanaan dengan kawasan diluarnya.
6. Mencapai lingkungan yang tanggap terhadap tuntutan
kondisi ekonomi serta terciptanya intergrasi sosial
secara keruangan.
Panduan umum tata bangunan di koridor Lirik adalahsebagai berikut :
Banguan utilitas lingkungan dan prasarana
infrastruktur lainnya pada koridor arteri primer dan
koridor sekunder dapat memanfaatkan bagian-bagian
ruang jalan ini.
Disain tatanan gedung-gedung dikawasan campuran
perniagaan dan jasa diekspresikan sebagai ungkapan
kawasan “business” yang secara fungsional mendukung
prasarana promosi komersial dengan cirri keragaman
moda trasportasi dan fasilitas pendukung kegiatan
seperti blok hotel atau penginapan, blok perdagangan
retail, perdagangan dan jasa, dan blok permukiman.
Studio Perencanaan Kota 333
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Tata bangunan dalam perencanaan kawasan perdagangan
dan jasa desa Japura di kawasan koridor jalan lintas
timur, salah satunya pembangunan ruko dan pusat
perekonomian Ramayana, pembangunan di harapkan investor
dapat berperan aktif dalam perkembangan kawasan ini,
agar desa japura sebagai PPL dapat benar - benar
berfungsi sebgai skala pelayanan kecamatan dan skala
desa.
Gambar 6.19
Rencana Pembangunan Kawasan Perdagangan dan Jasa
Studio Perencanaan Kota 334
Kawasan pemukiman
Kawasan perdagangan dan jasa
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
B. Rencana Pembagian Segmentasi Kawasan Koridor
Untuk memudahkan perencanaan, area koridor pusat kota
Kecamatan Lirik dibagi menjadi beberapa sekmen seperti
yang ditetapkan pada peruntukan lahan Makro yaitu :
Studio Perencanaan Kota 335
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 6.20
Konsep Rencana Koridor Jalan Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 336
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota.
Studio Perencanaan Kota 337
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1. Segmentase konsep perencanaan koridor kecamatan Lirik
terbagi menjadi
a. Segmen 1, diperuntukkan untuk kegiatan perkebunan
rakyat dan pembangunan monumen gapura gerbang
kabupaten Inhu tepatnya di Desa Japura.
b. Segmen 2, segmen ini berada pada kawasan peruntukan
pemerintahan dan permukiman di desa Lirik Area yang
berada pada lahan perindustrian migas pertamina.
Gambar 6.21
Konsep Rencana Segmen 2
Studio Perencanaan Kota 338
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
c. Segmen 3, segmen ini berada pada Desa japura Kecamatan
Lirik dan, dengan peruntukan untuk kegiatan
perdagangan dan jasa serta pembangunan tugu monumen
circle.
d. Segmen 4, segmen ini berada pada pusat perniagaan dan
perdagangan jasa , juga kawasan permukiman. Segmen ini
ditandai dengan adanya simpul monument circle yang
merupakan batas kabupaten dan sign memasuki wilayah.
Gambar 6.22
Konsep rencana segmen 4
Studio Perencanaan Kota 339
RTH
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
C. Panduan Rencana Pembangunan Desain Street Furnuture
Yang dimaksud dengan street furniture adalah perlengkapan
penunjang yang disediakan di dalam kawasan koridor Kecamatan
Lirik tepatnya pada Desa japura. Diantaranya adalah : tempat
duduk, bak sampah, lampu penerangan dll. Fungsi dari street
furniture ini adalah untuk menciptakan rasa nyaman, aman, dan
tetap estetis.
Berikut ini adalah beberapa rencana dari street furniture
:
Tempat duduk
Ditempatkan di beberapa titik strategis terutama di
sepanjang jalur pergerakan dan sekeliling Kawasan
Perdagangan dan jasa di desa japura. Terbuat dari
material local (kayu ulin) dan pasangan batubata.
Gambar 6.23
Studio Perencanaan Kota 340
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Pembangunan Penyediaan Tempat Duduk di Beberapa Ruas
Jalan Kawasan Permukiman Perdagangan dan Jasa di Desa
Japura
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
Tempat sampah
Ditempatkan di beberapa titik strategis dimana banyak
orang melakukan aktifitas dan berkumpul di sekitar pusat
perdagangan dan jasa. Tempat sampah ini menjadi penting
untuk menghindari dibuangnya sampah sembarangan.
Khususnya pada kawasan perdaganagan dan jasa di desa
Japura yang dekat dengan permukiman perumahan.
Gambar 6.24
Penyediaan Tempat Sampah Beberapa Ruas Jalan Kawasan
Permukiman Perdagangan dan Jasa di Desa Japura
Studio Perencanaan Kota 341
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
Lampu penerangan (exterior lighting)
Rencana pembangunan Lampu penerangan tapak di bagi dalam
dua jenis, yaitu lampu penerangan jalan dan lampu taman.
Lampu penerangan jalan dipasang di sepanjang jalan jalur
masuk setiap jarak 50 meter dan di tempat parker,
sedangkan lampu taman dipasang pada beberapa titik
kegiatan dan di sepanjang jalur pendestrian. Desain dari
lampu taman ini harus dapat memuat media promosi
(banner) serta meminimalisir vandalisme. Rencana ini
lebih di effesienkan pada jalur perdagangan dan jasa di
desa Japura.
Studio Perencanaan Kota 342
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Gambar 6.25
Penyediaan Lampu Penerangan Pada Ruas Jalan Kawasan
Permukiman Perdagangan dan Jasa di Desa Japura
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Dalam membentuk karakter bangunan perkotaan yang akan
dikembangkan disesuaikan dengan kondisi fisik alam
sekitarnya, atau mengikuti bentuk bangunan yang dijadikan
cirri khas dari kecamatan Lirik (landmark), sehingga memiliki
daya tarik tersendiri. Penerapan aspek urban design
guidelines dalam membentuk karakter bangunan ini difungsikan
sebagai :
Studio Perencanaan Kota 343
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1. Arahan pembangunan fisik yang diterjemahkan sebagai
penentuan peruntukan lahan yang dimaksudkan untuk
mengarahkan pertumbuhan kegiatan-kegiatan tertentu serta
keterkaitan antar kegiatan.
2. Sebagai unsure pengendalian pembangunan, dengan
memberlakukan ketentuan keofisien lantai dasar (KLB)
atau floor area ratio (FAR) untuk mengatur skyline
(ketinggian) bangunan, keofisien dasar bangunan (KDB)
atau building coverage ratio (BCR) dan building lines,
berupa garis sempadan banguna untuk mengatur kepadatan
dan bentuk massa bangunan. Ketiga unsure tersebut
bertujuan untuk mengendalikan proporsi ruang terbuka
kota sesuai daya dukung lahan, estetika serta segi
ekonominya, dengan memperhatikan peruntukan lahan,
kondisi fisik, dan struktur kotanya baik pusat kota/sub
pusat kota. Dengan adanya ketentuan ini diharapkan
terbentuk massa bangunan yang hirarki dan berjenjang
sehingga mampu menciptakan keteraturan kota.
3. Untuk menyeimbangkan kepentingan masyarakat dan interes
dari investor melalui pengaturan zoning
4. Untuk mengatur jalur pejalan kaki, baik berupa jalur
pendestrian yang akan dikembangkan, taman kota, dan
trotoar atau tempat pergerakan dari satu moda ke moda
transportasi lainnya.
Untuk merangsang pertumbuhan, terutama dilokasi pusat
kegiatan, perlu diperkenalkan suatu konsep pengendalian
dengan memberikan ketentuan aturan di Desa Japura yang
dituangkan dalam :
Studio Perencanaan Kota 344
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1. Incentive Zoning, yaitu memberikan kelonggaran untuk
melebihi KLB yang ditentukan dengan kompensasi
keharusan membangun ataupun menyediakan sarana yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung,
seperti penyediaan taman kota, masjid ataupun sarana
pelayanan umum lainnya.
2. Performance Zoning,yaitu kesempatan untuk membangun
melebihi aturan yang berlaku dengan kesanggupan
menyediakan sarana pelayanan umum yang dibutuhkan
masyarakat.
3. Transfer Zoning, yaitu hak untuk memindahkan kepadatan atau
ketinggian bangunan yang dimiliki diijinkan untuk
dipindahkan sebagian atau keseluruhan kepada pihak lain
tanpa menambah atau melampaui total KDB dan KLB yang
berlaku di keseluruhan kawasan.
Studio Perencanaan Kota 345
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Bab VII
Pengelolaan dan Pembiayaan.
7.1 Peran dan Fungsi Kelembagaan
Untuk melaksanakan perencanaan yang dirumuskan , maka
dibutuhkan peran dari lembaga-lembaga terkait terutama
Pemerintah Kabupaten Inhu dalam mewujudkan berbagai
pembangunan di Kecamatan Lirik. Berikut ini adalah lembaga
yang terkait dalam proses pengimplimetasian rencana di
Kecamatan Lirik :
1. BAPPEDA, berperan dalam merencanakan pembangunan
daerah yang disesuaikan dengan RTRW Kabupaten Inhu
sehingga terciptanya satu kesatuan dengan rencana
pembangunan daerah
2. Dinas Perdagangan dan Perindustrian, berperan dalam
memberikan kebijakan dan strategi serta arah
pengembangan Kecamatan Berbasis industri.
3. Dinas P.U Bina Marga dan Cipta Karya, berperan
dalam merencanakan proyekpembangunan jaringan jalan
Studio Perencanaan Kota 347
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
dan drainase agar terciptanya sistem aksebilitas
yang lancar dan nyaman
4. Dinas KIMPRASWIL, berperan dalam menciptakan
permukiman yang teratur dan tertata dengan rapi dan
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
mencukupi dan mampu melayani kebutuhan masyarakat.
5. Dinas PLN, berperan dalam memberikan pelayanan
terhadap kebutuhan akan listrik kepada masyarakat
6. Dinas PDAM, berperan dalam memberikan pelayanan
terhadap kebutuhan akan air kepada masyarakat
7. Dinas TELKOM, berperan dalam memberikan pelayanan
komunikasi untuk meningkatkan akses jaringan di
Kecamatan Lirik
8. Dinas Kebersihan dan Pertamananan, berperan dalam
menciptakan Kecamatan Lirik yang bersih, sehat dan
sejahtera.
9. DISPORA, berperan dalam mebangun pusat pendidikan
dalam mencerdaskan dan meningkatkan SDM di
Kabupaten Inhu dan menciptakan bakat dan hobi
berolahraga masyarakat di Kabupaten Inhu dan
Kecamatan Lirik khususnya.
10. DISKES, berperan dalam memberikan dan
menciptakan program / gerakan kesehatan agar
menghasilkan masyarakat yang sehat jasmani dan
rohani
11. Dinas Agama, berperan dalam merencanakan
pembangunan tempat – tempat ibadah untuk mewujudkan
masyarakat yang beriman dan bertaqwa.
Studio Perencanaan Kota 348
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Untuk tingkat keberhasilan pengimplementasian
rencana di Kecamatan dibutuhkan koordianasi antas masing-
masing pihak lembaga. Koordinasi dan pengelolaan
pembangunan yang baik memungkinkan adanya penggunaan
sumber daya optimal sehingga diperlukan adanya ;
a. Koordinasi yang baik antar instansi / dinas
terkait
b. Penegasan antara wewenang perencanaan dan
pengendalain/pengawasan.
c. Pembagian tugas dan wewenang yang jelas
d. Koordinasi antara beban perencanaan pembangunan
dengan instansi-instansi vertikal maupun horisontal
dan
e. Pengelolaan yang tepat dalam perencanaan agar
terciptanya trasnparansi, detail, efektif, efisien
dan tanggung jawab.
f. Pengawasan dalam pengimplementasian rencana
dimading instansi dibutuhkan
7.2 Peran Stakeholder
Stakeholder adalah orang atau kelompok yang mempuyai
pengaruh penting dalam jalannya suatu pembangunan. Masing
masing stakeholder memiliki kemampuan untuk membuat
pengaruh terhadap suatu pengembangan wilayah. Berikut
stakeholder yang berperan dalam perencanaan pembangunan
kawasan di Kecamatan Lirik di tahun 2023:
1. Pemerintah : dalam hal ini, pemerintah memiliki
andil yang sangat penting dalam mewujudkan
Studio Perencanaan Kota 349
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Kecamatan Lirik sebagai kecamatan yang prospek
untuk berkembang dengan basis industri di Kabupaten
Inhu dan juga menjadikan Kecamatan Lirik
berkarakteristik ke kota dengan pembangunan fisik
yang bercirikan kota. Dalam hal ini pemerintah
memiliki arahan kebijakan dalam menerapkan
pembangunan dan diwujudkan melalui program program
yang tersusun dalam rencana strategis yang kemudian
akan dilaksanakan oleh instansi yang berada di
bawahnya sehingga pemerintah memilki wewenang untuk
mewujudkan semuanya.
2. Swasta : dalam hal ini, tidak terlepas dari bantuan
dan kerjasama antara pihak swasta dan pemerinatah
( Public Private Partnership). Selaku pihak swasta yang
dalam rencana ini adalah para investor yang ingin
berinvestasi baik dibidang industry baik industry
hulu, industri hilir, industry besar, industry
kecil dan perkebunan, pihak swasta memilki dana
yang cukup banyak dan kualitas pembangunan yang
tejamin sehingga dalam menerapkan kawasan industri
serta member efek positif terhadap perkembangan
Kota dan ekonomi kota. Dalam hal konteks Kecamatan
Minas peran swasta sangat besar untuk mewujudkan
Kecamatan Lirik yang berbasis sektor industri.
3. Masyarakat : masyarakat merupakan faktor utama yang
harus diperhatikan kedudukannya, karena
bagaimananpun juga tujuan perencanaanadalah untuk
meningkatkan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
Studio Perencanaan Kota 350
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
kepada masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat juga
berperan dalam menjaga, merawat dan memanfaatkan
infrastruktur yang telah dibangun oleh pihak swasta
dan pemerintah. Berikut konsep perlibatan
masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah di
Kecamatan Lirik:
Menempatkan masyarakat sebagai pelaku (ujung
tombak) dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi (termasuk dalam penataan ruang)
Memfasilitasi masyarakat agar menjadi pelaku
dalam proses perencanaan tata ruang
( pemerintah sebagai fasilitator dan hormati
hak masyarakat, serta kearifan local /
keberagaman budayanya).
Mendorong agar stakeholder mampu bertindak
secara transparan akun table dan
professional dalam proses penataan ruang
(terutama dalam perencanaan tata ruang)
Mendorong perkuatan kelembagaan yang
mewadahi berbagai aspirasi dari berbagai
stakeholder.
Gambar 7.1
Bagan Pelaksanaan Pembangunan
Rencana Detai Tata Ruang Kecamatan Lirik
Studio Perencanaan Kota 351
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Keterangan :
Hubungan Langsung
Hubungan Koordinasi
Studio Perencanaan Kota 352
BUPATI
BAPEDDA Dinas / InstansiKabupaten
Instansi TingkatKecamatan
Masyrakat Pengusah Lembaga lain
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Bentuk-Bentuk Partisifasi Masyarakat
1. Pertemuan dengan warga ,maupun berbagai kegiatan
yang melibatkan forum-forum warga,lembaga swadaya
masyarakat,swasta,DPR/DPRD dan pelaku pembangunan
lainya termasuk organisasi non pemerintah.
2. Sebagai upaya yang telah dilakukan agar masyarakat
ikut berperan Dalam proses penyelegaraan penataan
ruang adalah:
Mendorong proses penyusunan kebijakan agar
berpihak pada masyarakat / domain public
Mengajak dan mengundang masyarakat dalam
proses musyawarah untuk mendiskusikan
pelaksanaan suatu proyek pembangunan
Melakukan berbagai konsultasi public atas
produk perencanaan tata ruang dalam berbagai
level dan kesempatan kepada stakeholder
seperti DPR/DPRD,LSM/Ormasy,Pemda,dan Pers
Mendorong public awarness melalui pendidikan/
kampanye public seperti dialog public di TV
dan Radio,iklan layanan masyarakat di TV dan
radio dan tulisan diberbagai media massa.
Meningkatkan public services
Mendorong eksistensi dan efectifitas
operasionalisasi kelembagaan penataan ruang
seperti BKTRN, dan TKPRD dan LSM.
7.3 Konsep Pembiayaan Pembangunan
Studio Perencanaan Kota 353
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan asas
desentralisasi termasuk ke dalam aspek pembangunannya,
maka bagian ini lebih difokuskan pada Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Sumber keuangan yang termasuk dalam PAD ini
terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Penerimaan
Dinas-Dinas dan Bagi Hasil. Pajak Daerah merupakan elemen
sumber pendapatan daerah yang paling potensial karena
adanya laju pertumbuhan yang pesat sehingga kontribusinya
besar terhadap keuangan daerah. Namun, jenis pajak daerah
lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dalam
pengelolaannya adalah Pajak Kendaraan Bermotor dan
Perusahaan Menengah dan Besar.
Sedangkan Retribusi Daerah yang dinilai paling potensial
adalah dana perijinan bangunan, perusahaan industri kecil,
dan retribusi pasar. Namun yang belum dikelola secara
optimal adalah uang sewa tanah dan bangunan, dan retribusi
iklan. Pengembangan dana pembangunan ini juga memerlukan
peran serta masyarakat dan swasta yang dapat dilakukan
melalui (i) Peningkatan kualitas dan kuantitas jasa
pelayanan umum dengan harga terjangkau, dengan penggunaan
layanan umum yang tinggi dapat merangsang peningkatan
investasi dari swasta untuk penyediaan jasa pelayanan
umum; serta (ii) Peningkatan kemitraan antara antara
Pemerintah Daerah dengan pihak swasta dalam
penyediaan/pembangunan prasarana dan sarana wilayah sesuai
dengan kebutuhan wilayahnya.
Pelibatan masyarakat dan swasta dalam pendanaan
pembangunan dapat dilakukan melalui instrumen Public-Private
Studio Perencanaan Kota 354
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Revenue Financing. Salah satu instrumen keuangan yang biasa
digunakan dalam kelompok ini adalah Land readjustment.
Instrumen ini dinilai cukup kompleks, dan biasanya
diterapkan pada suatu daerah tertentu yang relatif belum
berkembang namun mempunyai catatan registrasi tanah yang
akurat dan lengkap. Pada umumnya dengan land readjustment ini,
luas tanah yang dimiliki oleh seseorang akan berkurang
tapi nilainya bertambah. Hal ini merupakan motivasi utama
yang mendorong dilakukannya land readjustment.
Penerapan konsep Tanah Pengganti Biaya Pembangunan
(TPBP) dimaksudkan untuk memperoleh biaya bagi pelaksanaan
pengaturan kavling tanah. Dalam hal ini, biaya diperoleh
dengan cara menjual tanah yang ada. Dengan konsep ini,
maka besarnya TPBP ditentukan oleh jumlah biaya
pembangunan pelaksanaan. Dalam hal ini, diusulkan
pendekatan dimana besarnya TPBP lebih dipengaruhi oleh
kesanggupan masyarakat dalam menyumbangkan tanahnya.
Prinsip yang dipegang dalam menentukan bentuk pengelolaan
TPBP ini, adalah dengan TPBP yang ada diupayakan untuk
dapat memperoleh biaya yang dibutuhkan. Sudah menjadi
kenyataan, bahwa pembangunan kota terutama penyediaan
berbagai sarana dan fasilitas akan menghadapi masalah
penyediaan lahan. Dengan konsep yang telah diusulkan, TPBP
akan menjadi asset berupa lahan yang dapat mengatasi
masalah kebutuhan lahan tersebut.
Ada 3 (tiga) jalur yang bisa diambil oleh Pemerintah
Kabupaten Inhu untuk membiayai pembangunan di Kecamatan
Lirik, yaitu:
Studio Perencanaan Kota 355
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
1. Built, Operate, Transfer (BOT)
Pihak Investor membangun sebuah proyek dan setelah
selesai, pihak investor dapat mengoperasikannya secara
komersial dalam jangka waktu tertentu, dan pada saat masa
operasionalnya habis/berakhir, maka proyek tersebut
diberikan kepada Pemerintah Kabupaten.
2. Build, Own, Operate (BOO)
Pihak investor mendirikan proyek di atas tanah milik
Pemerintah Kabupaten Inhu, setelah selesai proyek
tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Inhu,
sementara investor dapat mengoperasikan bangunan tersebut
dalam kurun waktu yang telah disepakati.
3. Build, Own, Lease (BOL)
Pihak investor mendirikan proyek di atas tanah milik
Pemerintah Kabupaten Inhu, setelah selesai proyek
tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Inhu,
sementara investor mendapatkan hak untuk menyewakan
bangunan komersial tersebut.
Studio Perencanaan Kota 356
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
INDIKASI PROGRAM KECAMATAN LIRIK DALAM PERENCANAAN SELAMA 10 TAHUN
NO Komponen indiksaiprogram Lokasi
waktu pelaksanaan
Pendanaan Pelaksanatahun ke
1 2 3 4 5 6 7 8 910
1 KORIDORjalan arteri primer Perbaikan jalan lintas APBD
dinas PU,tarcip
jalan kolektor primer Pembangunan tiap desa APBD
dinas PU,tarcip
jalan arteri 2 arah Rencana Japura APBD
dinas PU,tarcip
2 DRAINASEjaringan drainase primer Pembangunan jalan lintas APBD
dinas PU,tarcip
jaringan drainas skunder Pembangunan tiap desa APBD
dinas PU,tarcip
3 RTH
RTH jalan Rencana Japura APBD/swadaya
dinas PU,tarcip
rth publik Rencana Japura dinas PU,tarcip
4 CIRCLE MONUMEN
tugu simpang tiga 1 Pembangunan Sidomulyo
APBD pemkab
dinas PU,tarcip
tugu simpang tiga 2 Pembangunan Japura
APBD pemkab
dinas PU,tarcip
Studio Perencanaan Kota 358
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
gapura perbatasan Pembangunan redang seko
APBD pemkab
dinas PU,tarcip
5 PERDAGANGAN DAN JASApusat perbelanjaan Pembangunan Japura Swasta
konsultan,PU
ruko, pasar dll Pembangunan Japura Swastakonsultan,PU
6 KAWASAN PERMUKIMAN
permukiman block area Rencana Japura Swasta Developer
Studio Perencanaan Kota 359
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
BAB VIII
PENUTUP7.1 Kesimpulan
Kecamatan Lirik dalam pengembangan wilayah di Kab. Inhu
masih belum optimal didayagunakan. Hal ini dapat dilihat
dari masih terdapatnya beberapa masalah pembangunan, yang
antara lain :
1. Kawasan perkotaan di kecamatan ini menunjukan gejala
pertumbuhan yang tidak terencana (sporadic). Kondisi ini
tentunya tidak kondusif bagi peningkatan pendayagunaan
potensi ekonomi wilayah di kecamatan ini khususnya bahkan
untuk kecamatan lain di Kabupaten Lirik.
2. Potensi ekonomi yang besar yang belum didayagunakan secara
optimal, kendati telah adanya kebijakan pengembangan
wilayah yang sangat strategis.
3. Masih belum tersedia secara memadai infrastruktur yang
dapat menunjang pengembangan wilayah kecamatan ini
sehingga dapat memainkan peran yang strategis dalam
pengembangan wilayah Kabupaten Inhu.
4. Masih terbatasnya lahan perindustrian migas pertamina dan
kawasan pemerintahan.
Berdasarkan potensi pengembangan dan masalah tersebut di
atas, perlu dilakukan perencanaan pengembangan wilayah
tersebut dalam bentuk penyusunan masterplan pengembangan
Kecamatan Lirik sebagai kawasan yang bertada pada jalur
lintas serta pengembangan kawasan perkotaan.
Studio Perencanaan Kota 360
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Wilayah perencanaan meliputi wilayah adminsitrasi kecamatan,
yaitu Kecamatan Lirik.
7.2 Saran
Berdasarkan letak geografis yang strategis, Kecamatan
Lirik dapat berperan sebagai sebagai kawasan yang
berkembang pada perdagangan dan jasa bagian dari sistem
kota-kota yang berperan melayani dan menghubungkan antar
wilayah dalam skala kecamatan juga skala desa. Disamping
itu, kota transit juga dapat dicirikan oleh kondisi sistem
transportasi perkotaan yang mendukung berfungsinya suatu
kota dalam sistem internal wilayah yang lebih luas, untuk
terbentuknya Kecamatan Lirik Menjadi Kota yang tertata baik
itu dalam segi pemerintahan, permukiman, dan juga
perdagangan jasa tentu saja semua sarana prasarana untuk
penunjang terbentuknya kota harus dilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Inhu Dalam Angka 2012 - 2013
Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012 - 2013
Laporan Studio Perencanaan Kota
RTRW Kabupaten Indragiri Hulu
UU No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian
UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria
www.IndragiriHulukab.go.id
Studio Perencanaan Kota 361
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
LAMPIRANDESAIN SURVEY
1. Lembaran Data Skunder
2. Panduan Observasi Studi
3. Format Wawancara Instansi pemerintah
4. Lembar Pertanyaan perorangan
Studio Perencanaan Kota 363
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
DESAIN SURVEY
Suatu penelitian survei bertujuan untuk mengumpulkan
informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara
mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut. Survei
dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif,
deskriptif maupun eksperimental.Hasil dari wawancara yang
sudah disebarkan kepada masyarakat ,datanya berupa data
sekunder.
Mutu Survei bergantung pada:
1. Jumlah orang yang dijadikan sampel.
2. Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya
mewakili kelompok yang diselidiki.
3. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel
tersebut.
Jadi, soal sampling yakni memilih sejumlah terbatas dari
kelompok yang diselidiki itu, sangat penting dalam survei.
Untuk itu perlu diadakan sampling menurut cara tertentu.
Memperoleh data yang dapat dipercaya tidak selalu mudah.
Peneliti tidak dapat memaksa orang mengatakan yang benar dan
sering sangat sukar mengetahui, hingga manakah kebenaran
keterangan yang diberikan seseorang. Untuk memperoleh
keterangan, dapat digunakan Kuesioner atau angket, wawancara,
observasi langsung atau kombinasi teknik-teknik pengumpulan
Studio Perencanaan Kota 364
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
data itu. Berdasarkan data itu, dapat diuji kebeneran asumsi
atau hipotesis tertentu.
Kebaikan Desain Survei:
Dalam survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang
untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang
bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan. Perlu
diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili
keseluruhan kelompok yang diselidiki.
Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan
data seperti angket, wawancara dan observasi menurut
pilihan si peneliti.
Dalam survei sering tampil masalah-masalah yang
sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga
sekaligus bersifat eksploratif.
Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak
teori tertentu.
Biaya survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah
orang yang memberi informasi. Khususnya bila digunakan
angket yang dapat dikirimkan melalui pos, dengan biaya
rendah. Bila digunakan wawancara dengan kontak langung
kepada sampel, tentu biayanya jauh lebih tinggi.
Kekurangan Desain Survei:
Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi
yang tidak mendalam, apalagi bila menggunakan angket.
Studio Perencanaan Kota 365
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Pendapat populasi yang disurvei antara lain mengenai
soal-soal yang mengandung unsur emosi dan politik,
seperti pendapat, mudah berubah-ubah dalam jangka waktu
singkat karena pengaruh pidato atau ceramah pada calon
partai melalui televisi atau tulisan dalam surat kabar.
Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh
sampel. Besar kemungkinan ada perbedaan antara mereka
yang menjawab dan yang tidak menjawab. Kesimpulan yang
diambil didasarkan atas jawaban yang masuk saja, tidak
sepenuhnya dapat dipercayai sebagai pendapat keseluruhan
sampel dan dengan sendirinya pendapat keseluruhan
populasi.
Mereka yang memberi jawaban menunjukkan adanya minat
terhadap soal yang diteliti atau keterangan yang diminta.
Bagaimana pendirian mereka yang tidak menjawab, tidak
ketahui. Maka kesimpulan atau generalisasi yang peroleh hanya
dapat diterima dengan sangat hati-hati, walaupun hasil setiap
penelitian harus dianggap bersifat sementara yang dapat
didukung atau dibantah oleh penelitian kemudian.
Panduan Observasi Studi
Objek pengamatan dalam kegiatan observasi lapangan wilayah studi meliputi :
Studio Perencanaan Kota 366
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No. Objek ObservasiKelengkapan Data Media Observasi
Ada Tidak
1 Lokasi objek-objek perdagangan √ Plotting Peta, Foto
2 Kondisi transportasi √
a. Prasarana transportasi, meliputijalan
√ Foto
b. Sarana transportasi, meliputi kendaraan umum
√ Foto
3 Kondisi dan sebaran fasilitas peribadatan
√ Foto, Plotting Peta
4 Kondisi dan sebaran fasilitas pendidikan
√ Foto, Plotting Peta
5 Kondisi dan sebaran fasilitas kesehatan
√ Foto, Plotting Peta
6 Kondisi dan sebaran fasilitas perekonomian
√ Foto, Plotting Peta
a. Fasilitas perdagangan dan jasa, meliputi : toko, warung, pasar, dll
√ Foto, Plotting Peta
b. Fasilitas perkantoran, meliputi instansi pemerintah dan swasta, niaga
√ Foto, Plotting Peta
7 Kondisi dan jaringan utilitas Air bersih
√ Foto, Plotting Peta
8 Kondisi dan jaringan utilitas jaringan air kotor
√ Foto, Plotting Peta
9 Kondisi dan jaringan utilitas drainase
√ Foto, Plotting Peta
10 Kondisi dan jaringan utilitas persampahan
√ Foto, Plotting Peta
11 Kondisi dan jaringan utilitas listrik
√ Foto, Plotting Peta
12 Kondisi dan sebaran permukiman penduduk
√ Foto, Plotting Peta
13 Kondisi kegiatan Perdagangan √ Foto
14 Kondisi kegiatan Pendidikan √ Foto
Studio Perencanaan Kota 367
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
15 Kondisi kegiatan Pemerintahan √ Foto
16 Kondisi guna lahan √ Plotting peta,Foto
a. Lokasi lahan terbangun √
b. Lokasi lahan non terbangun √
17 Pergerakan penduduk √ Plotting Peta
18 Arus keluar-masuk barang √ Plotting Peta
Studio Perencanaan Kota 368
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Ceklist Data Sekunder
No Kelompok Data Jenis DataKeteranga
n
Time
Series
Keterangan DataInstansi200
92010
2011
2012
2013
1. Profil Kebijakan
RTRW KABUPATEN INDRAGIRI HULU Buku/ Soft
File
Tahunterakhir - Dinas Tata Kota
Kab/ Bappeda
RDTR KECAMATAN LIRIKBuku/ Soft
File
Tahunterakhir
2. Profil Kondisi Kondisi Fisik dan Sumberdaya Alam
- Batas administrasi (Kabupaten dan Kecamatan)
Uraian & peta
Tahunterakhir
- Dinas Bappeda Kabupaten
- Batas administrasi Kelurahan) Uraian &
peta
Tahunterakhir
`
- Jenis dan dominasi guna lahan Tabel dan
peta
5 tahunterakhir
Studio Perencanaan Kota 369
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Kelompok Data Jenis DataKeteranga
n
Time
Series
Keterangan DataInstansi200
92010
2011
2012
2013
- Luas lahanTabel
5 tahunterakhir
- Status dan nilai tanahTabel
Tahunterakhir
- Kepadatan bangunan (KDB)
- Penggunaan bangunan
- Kondisi bentang alam (topografi, kemiringan lereng, hidrologi, curahhujan, iklim, dll)
Tabel &
peta
skala
Tahunterakhir
- Sumberdaya airTabel
Tahunterakhir
- Kawasan lindungTabel &
peta
Tahunterakhir
Studio Perencanaan Kota 370
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Kelompok Data Jenis DataKeteranga
n
Time
Series
Keterangan DataInstansi200
92010
2011
2012
2013
- kawasan budidayaTabel &
peta
Tahunterakhir
- Objek wisata dan persebarannya Tabel &
peta
Tahunterakhir
SDM
- Jumlah dan sebaran penduduk per Kelurahan Tabel dan
peta
2 tahunterakhir
- Jumlah KKTabel
2 tahunterakhir
- Komposisi penduduk menurut kelompok umur danjenis kelamin per Kelurahan
Tabel 2 tahunterakhir
- Komposisi penduduk menurut agama per Kelurahan
Tabel5 tahunterakhir
Studio Perencanaan Kota 371
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Kelompok Data Jenis DataKeteranga
n
Time
Series
Keterangan DataInstansi200
92010
2011
2012
2013
- Komposisi penduduk menurut mata pencaharian per Kelurahan
Tabel2 tahunterakhir
- Jumlah penduduk migrasi per kelurahan Tabel
2 tahun
- Struktur dan sebaran tenaga kerja Tabel
2 tahunterakhir
- Mobilitas tenaga kerjaUraian &
peta
2 tahunterakhir
- Sosial Budaya MasyarakatUraian
2 tahunterakhir
Sektor/komoditi unggulan masyarakat :
- PAD per KecamatanTabel
2 tahunterakhir
- Produksi dan produktivitas per sektor per Kelurahan
Tabel2 tahunterakhir
Studio Perencanaan Kota 372
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Kelompok Data Jenis DataKeteranga
n
Time
Series
Keterangan DataInstansi200
92010
2011
2012
2013
- Struktur perekonomianTabel
2 tahunterakhir
- PDRB perkapitaTabel
2 tahunterakhir
- Keuangan/investasiTabel
2 tahunterakhir
- Eksport - importTabel
2 Tahunterakhir
- Outlet dan pasarTabel &
peta
2 tahunterakhir
3. Profil Kondisi Kebutuhan
- Jenis kegiatan perdagangan Tabel
2 tahunterakhir - Kantor
Kelurahan
- BPS- Jenis komoditas unggulan
Tabel2 tahunterakhir
- Usaha komoditas unggulanTabel
2 tahunterakhir
- Komoditas yang dibutuhkan Tabel
2 tahunterakhir
Studio Perencanaan Kota 373
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Kelompok Data Jenis DataKeteranga
n
Time
Series
Keterangan DataInstansi200
92010
2011
2012
2013
4. Infrastruktur dan KelembagaanFasilitas umum dan sosial : - Kantor Kelurahan
- Bapeda
- BPS
- Kimpraswil
- Dinas Perhubungan
- Jumlah dan sebaran sarana perekonomian per kelurahan (skala regionaldan kota)
Tabel &
peta
2 tahunterakhir
- Jumlah dan sebaran perumahan dan permukiman per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir
- Jumlah dan sebaran sarana pendidikan per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir
- Jumlah dan sebaran sarana kesehatan per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir
- Jumlah dan sebaran sarana rekreasi dan olahraga per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir
- Jumlah dan sebaran sarana peribadatan per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir
Studio Perencanaan Kota 374
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Kelompok Data Jenis DataKeteranga
n
Time
Series
Keterangan DataInstansi200
92010
2011
2012
2013
- Jumlah dan jenis industri per kelurahan Tabel
2 tahunterakhir
- Jumlah dan sebaran perkantoran & pemerintahan
Tabel2 tahunterakhir
sarana :
- Jumlah pengguna dan sebaran sistem jaringan telepon per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir BPS
- Jumlah konsumen dan sebaran sistem jaringan listrik per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir
- Jumlah pengguna dan sebaran sistem jaringan air bersih per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir
- Sistem jaringan drainase/air buangan Analisa dan
peta
2 tahunterakhir
Studio Perencanaan Kota 375
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
No Kelompok Data Jenis DataKeteranga
n
Time
Series
Keterangan DataInstansi200
92010
2011
2012
2013
- Pengelolaan sistem persampahan Analisa dan
peta
2 tahunterakhir
Prasarana :
- Kondisi dan rencana jaringan jalan per kelurahan
Tabel &
peta
2 tahunterakhir BPS
- Status, hirarki dan fungsi jalan Tabel &
peta
2 tahunterakhir
Struktur organisasi Kelurahan Tabel
2 tahunterakhir
Kelembagaan di KelurahanTabel
2 tahunterakhir
5. Peraturan Terkait TentangKab. INHU
UU, PP, Perda, dllBuku,soft
file
2 tahunterakhir Dinas Terkait
Studio Perencanaan Kota 376