perencanaan kota komersial pada koridor jalur lintas nasional

377
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu Studio Perencanaan Kota 1

Transcript of perencanaan kota komersial pada koridor jalur lintas nasional

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 1

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 2

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

BAB I

Studio Perencanaan Kota 3

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecamatan Lirik merupakan salah satu kecamatan di

Kabupaten Indragiri Huluyang sudah mengalami perkembangan

yang masih minim, ini ditandai dengan sedikitnya

pertambahan jumlah penduduk yang ada dari tahun ke

tahun.Adapun luas Kecamatan Lirik pada tahun 2014 adalah

233,60 km2 atau 22.040 Ha,mempunyai 17 desa dengan pusat

pemerintahan berada di desa Lirik Area.

Selain itu perkembangan pembangunan fisik di wilayah

Kota Kabupaten Inhu sendiri telah mengalami perubahan,

Salah satunya di Kecamatan Lirik yang mengalami berbagai

perkembangan terutama pada sektor migas, dan kecamatan

ini memiliki jaringan jalan yang strategis karena berada

pada jalur lintas nasional yang menghubungkan antara

kabupaten pelalawan dan kabupaten Indragiri Hulu.

Maka dari itu dengan adanya penyusunan,pemanfaatan

lahan dan pengembangannya mampu memajukan Kabupaten Inhu

ini bukan hanya dari sektor perekonomiannya, namun

sektor-sektor lainya seperti pendidikan, pemerintahan,

sosial, perdagangan dan jasa, SDA,dan olahraga agar

dapat dikembangkan mutu atau kualitas serta potensi fisik

Studio Perencanaan Kota 4

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

yang dimilikinya dan lebih dikembangkan lagi untuk

kedepannya.

Adanya penyusunan penataan ruang di Kabupaten Inhu

yang menggambarkan mutu komponen penyusunan ruang

sehingga terwujud keserasian, keselarasan, dan

keseimbangan pemanfaatan ruang yang mengindahkan faktor

daya dukung lingkungan, fungsi lingkungan, lokasi, dan

struktur (keterkaitan jaringan infrastruktur dengan pusat

pemukiman dan jasa).

Perkembangan daerah kawasan perkotaan tepatnya di

Desa japura dan Desa Lirik Area dimulai dengan adanya

pembangunan bandar udara japura sebagai bandar udara yang

di kabupaten inhu, dan dengan adanya potensi Perindustrian

Pertamina Migas. Hal itu menyebabkan timbulnya

perkembangan aktivitas permukiman penduduk saat itu,

walaupun sudah terdapat beberapa masyarakat melayu yang

telah mendiami daerah di sepanjang jalan koridor kawasan

perkotaan di Desa Japura kawasan hunian mereka. Kawasan

perkantoran lebih dominan berkembang di Desa Lirik Area

namun masalah pembangunan kota terhalang karena adanya

kawasan industri Pertamina.

Karakteristik Fisik Koridor jalan Lintas Timur Pola

penggunaan lahan berdasarkan pola bangunan disepanjang

koridor jalan Lintas timur sebagai perdagangan dan jasa dan

juga sebagai kawasan pemukiman. Keberadaan pasar Japura

sebagai tarikan utama penduduk melakukan aktivitas

perdagangan dan jasa, sehingga hampir keseluruhan bangunan di

Studio Perencanaan Kota 5

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

koridor kawasan perkotaan di Desa Japura digunakan sebagai

perdagangan dan kawasan pemukiman.

Struktur Ruang kawasan yang terbentuk oleh dua elemen

yaitu elemen pembetuk struktur tata ruang kawasan yang

linear dan berbentuk grid, kedua struktur ini membentuk

kawasannya masing-masing. Elemen struktur ruang linear

terbentuk secara jelas pada koridor jalan Lintas Timur

khususnya pada kawasan sekitar Desa Japura yang memang

berkembang pesat sebagai kawasan perdagangan dan jasa,

sedangkan elemen struktur ruang grid terbentuk dipermukiman

warga disekitar koridor Jalan Lintas Timur Japura. Elemen

pembentuk Figure Ground berupa elemen solid merupakan elemen

yang menjelaskan tentang keteraturan massa bangunan yang ada

di koridor Jalur terdiri dari Block Tunggal, Block yang

mendifinisi sisi, dan Block Medan. Untuk elemen void terdiri

dari dua yaitu Sistem Terbuka yang sentral dan sistem

Tertutup yang Linear. Elemen-elemen solid/void tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainnya karena secara bersama-

sama membentuk unit perkotaan yang menunjukkan sebuah tekstur

perkotaan dalam dimensi yang lebih besar.

Karakteristik kawasan koridior Jalan Lintas Timur Japura

bersifat heterogen, bahwa terdapat dua atau lebih pola yang

saling berbenturan, sehingga membentuk pola figure ground

yang heterogen (bermacam). Keberadaan makam Raja – Raja

Japura, memiliki sejarah dan budaya yang begitu kental dengan

Desa Japura.

Perkembangan aktivitas perdagangan dan jasa yang meliputi

pasar, pertokoan, warung, dan sebagainya, yang bersifat

Studio Perencanaan Kota 6

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

linear mempengaruhi perkembangan Desa Japura yang termasuk

kedalam PPL kabupaten Inhu.Melihat potensi tersebut, di

wilayah ini dimungkinkan akan selalu berkembang kompleks

perdagangan, terutama untuk pertokoan dan pasar swalayan

dengan skala sedang dan besar.Pola bangunan pada kawasan

koridor Jalan Lintas Timur Japura memiliki kerapatan antar

bangunan yang kurang terbangun dengan layak, hal yang

dikarenakan pembangunan yang di dasarkan oleh dana pribadi

masyarakat, namun tidak sebandingdengan ketersediaan lahan

untuk kawasan terbangun. Karakteristik yang ditunjukan oleh

analisis Place merupakan analisis yang menggambarkan suatu

bentang budaya dari struktur ruang kota dalam hal ini koridor

Jalan Lintas Timur Japurayang merupakan salah satu kawasan

embrio di Kecamatan Lirik.

Keberadaan Masjid, Pasar, Makam Raja Japura, dan Bandar

Udara memiliki struktur ruang kawasan baik yang digunakan

sebagai perdagangan dan jasa maupun permukiman merupakan

salah satu pola perkembangan dari kawasan Desa japura yang

menunjukan suatu identitas atau karakteristik dari Desa

japura sendiri.

Analisis kondisi fisik dengan teori perancangan kota

dimaksud dengan menjelaskan bentukan-bentukan fisik pada

struktur ruang di Kecamatan Lirik dengan beberapa variabel

yang ada pada teori perancangan kota, variabel tersebut

terdiri dari tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan,

sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pejalan kaki,

aktivitas pendukung, penandaan, serta preservasi.

Studio Perencanaan Kota 7

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kompleksitas permasalahan pada koridor di Jalan Lintas

Timur perlu dipikirkan secara komprehensif alternatif

pemecahannya. Oleh sebab itu penataan terhadap koridor sangat

diperlukan guna menata vista dan serial vision (pengertian

serial vision—yang dikutip dari buku Ruang Publik dalam

Arsitektur Kota oleh Prof.Ir. Edy Darmawan, M.Eng—yaitu penataan secara

visual suatu penggal jalan tertentu atau ruang terbuka,

dengan menempatkan focal point atau kontras tertentu sehingga

menimbulkan suatu dramatisasi dalam suatu deretan visual,

dengan demikian pengamat akan merasa terkejut terhadap suatu

pandangan yang terlihat sepotong-sepotong) koridor dari

daerah tersebut, diantaranya penanganan masalah parkir yang

keberadaanya masih mengganggu aktivitas lainnya, pemberian

fasilitas berupa area Pedagang kaki Lima (PKL) yang dapat

menampung semua kegiatan yang ada dan memfungsikan kembali

alun-alun sebagai ruang publik kota, pemberian elemen-elemen

yang dapat mengikat arsitektur masa lampau dan masa kini

menjadi satu kesatuan yang harmonis serta pemberian perabot

jalan (street furniture) yang merupakan fasilitas penunjang yang

ada di koridor Jalan Lintas Timur. Koridor Jalan Lintas

Timur yang merupakan koridor utama kota membutuhkan penataan

yang dapat mengatasi permasalahan tersebut diantaranya dengan

caramengetahui secara rinci permasalahan-permasalahan yang

ada dan menggali potensi di sepanjang koridor sehingga dapat

memberikan solusi-solusi yang tepat serta mewujudkan ruang

publik dan vista kota yang lebih baik.

Studio Perencanaan Kota 8

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1.2 Perumusan Masalah

Kecamatan Lirikmerupakan salah satu kecamatan yang

memiliki potensi kawasan industri yang begitu aktif di

Kabupaten Inragiri Hulu, terutama industri yang ada di

Kecamatan Lirik ini tidak lagi hanya terkenal di dalam

negeri, namun berskala kan internasional. Sebut saja

Pertamina, Pertamina merupakan salah satu industri di

Kecamatan Lirik yang begitu sangat menjanjikan, baik dari

segi lapangan pekerjaan maupun perekonomian sehingga dapat

di rencanakan timbulnya pusat – pusat kegiatan

wilayah.Lirik juga memiliki letak kawasan yang sangat

strategis . dikarenakan Kecamatan Lirik terletak pada

pintu gerbang utama keluar dari Kabupaten Pelalawan menuju

lintas Jakarta. Hal tersebut yang dapat menjadi daya tarik

dan keunikan Kecamatan Lirikuntuk dapat dikembangkan

dimasa yang akan datang.

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi dilapangan,

Kecamatan Lirik memiliki kawasan industry migas

( pertamina ) yang dapat ikut mengembangkan daerah sesuai

dengan potensi yang ada. Pemanfaatan lahan yang efisien

sangat dibutuhkan agar tidak terjadi alih fungsi (share)

kawasan yang tidak sesuai dengan penataan ruang. Untuk itu

dibutuhkan rencana pengembangan kawasan Kecamatan Lirik

berbasis industri yang belum terealisasi dengan baik,

dengan mempertimbangkan beberapa aspek dan sektor

Studio Perencanaan Kota 9

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pendukungnya, sehingga Kecamatan Lirik dapat meningkatkan

potensi yang berdaya guna dan hasil guna bagi ekonomi

masyarakat.

Dalam upaya pengembangan Kecamatan Lirik dengan

memperhatikan kawasan perkotaan, terdapat isu-isu atau

permasalahan yang terjadi dan menjadi faktor utama dalam

rencana pengembangan Kawasan tersebut. Permasalahan utama

dalam pengembangan industri di Kecamatan Lirik adalah

belum berkembangannya kawasan perkotaan di kec Lirik

sebagai Pusat Pelayanan Lokal . Hal tersebut terjadi karena

adanya faktor pendukung yang membentuk masalah utama.

Faktor pendukung tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Kurang optimalnya kinerja pemerintah

Kurangnya kinerja pemerintah dalam pemanfaatan TGL

membuat masih banyaknya lahan kosong yang seharusnya

dapat digunakan sebagai potensi untuk pengembangan

kota Lirik.

Selain itu, perubahan fungsi kawasan atau konservasi

lahan, seperti perubahan lahan pertanian menjadi

lahan permukiman karena ada factor pendukung yang

berperan. Misalnya, kawasan pertanian yang dekat

Studio Perencanaan Kota 10

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

dengan pusat kota dijadikan kawasan permukiman karena

pertimbangan kawasan perdagangan yang lebih efisien.

2. Kurang Optimalnya Pengembangan potensi Koridor Jalan

Nasional

Belum berkembangnya Kecamatan Lirik dalam Penyediaan

Fasilitas , Pelayanan Pendukung Perdagangan &

Pengoptimalan kawasan Insentif

3. Keterbatasan Lahan antara kawasan industri dan Lahan

Pemerintah dalam Proses Penataan Ruang dan Tata Guna

Lahan.

Hal ini terjadi dikarenakan lahan Kawasan Industri

( berskala International ) mengakibatkan banyak lahan

di sekitar industry yang tidak boleh dibangun oleh

pemerintah ataupun masyarakat.

Studio Perencanaan Kota 11

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 1.1 Kerangka Masalah

Studio Perencanaan Kota 12

Isu Pokok:

Belumoptimalnyadampakpositive dari KSK Koridor Utara Jalan Lintas Timur(Jalintim) Sumateraterhadapperkemba

Pusat–pusat perdagangan dan jasa masih

BelumTercapainyaSistemPerk

otaanWilayah Kecamatan

Lirik sebagai PPK (Pusat

Pelayanan Kawasan) & PPL

Belum terpenuhinya kebutuhan Infrastrukur cagar budaya berupa bangunan khusus sebagai objek/daya tarik terhadap

Sulitnya menemukan kebutuhan pokok untuk kebutuhan sehari-hari

Penurunankegiatanekonomiperkotaandisektorperdagangandanjasa

Aksesibilitas internal daneksternalyang tidak baik di KawasanPerdagangandanjasa di Japura

Tidakkonsistensinyapembangunandanke

serasianperkembangankawasanperkotaa

ndengan RTRW KabupatenIndragiri

Hulu.

Lambatnya pertumbuhan dan perkembangan kota

Kurangnya peduli pemerintah atas cagar budaya/ ciri khas dari daerah

Rencana penataan koridor kawasan perkotaan lirik

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 13

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah terkait penataan koridor

kawasan perkotaan Lirik sebagai gerbang kabupaten inhu

dengan menganalisa bentuk masalah - masalah perkotaan

beserta potensinya . Untuk Tahap selanjutnya yaitu:

1.3.2 Sasaran

Menganalisa berbagai bentuk masalah-masalah perkotaan

beserta potensi yang terdapat diwilayah study khususnya

kawasan perkotaan Lirik sebagai Pusat Pelayanan Lokaldan

memberikan out put / hasil akhir berupa arahan dan kebijakan

yang nantinya diharapkan mampu diterapkan diberbagai

Stakeholder

Adapun sasaran yang ingin di capai dengan terlaksanya

kegiatan ini adalah:

1. Mewujudkan kondisi kota yang kondusif di Kecamatan Lirik.

2. Mewujudkan kawasan perkotaan yang menjadikan Kecamatan

Lirik sebagai pusat pelayanan lokal

3. Menciptakan Kesingkronan kebijakan Pemerintah Kabupaten

Inhu dengan Kondisi Real koridor kawasan perkotaan Lirik.

4. Mewujudkan hasil akhir / output berupa rencana hasil

study.

1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Studi

1.4.1.1 Wilayah Makro

Studio Perencanaan Kota 14

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu terletak di bagian

selatan Provinsi Riau yang berbatasan dengan Provinsi

Jambi, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2.1 yaitu peta

orientasi wilayah Kabupaten Indragiri Hulu. Berdasarkan

Peta Rupa Bumi Bakosurtanal skala 1 : 50.000, wilayah

Kabupaten Indragiri Hulu secara geografis terletak pada

00˚06’ 21” LU – 01˚ 05’ 27” LS dan 101˚ 46’ 23” – 102˚ 42’

24” BT.

Dengan batas-batas wilayah adalah:

- Sebelah utara : Kabupaten Pelalawan;

- Sebelah timur : Kabupaten Indragiri Hilir;

- Sebelah selatan : Provinsi Jambi, khususnya

Kabupaten Tebo;

- Sebelah barat : Kabupaten Kuantan Singingi.

Selaras dengan penetapan dalam UU Nomor 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang dan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, bahwa ruang adalah

wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, ruang udara,

termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan

wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan

kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya; maka ruang

wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dalam konteks RTRW

(Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Indragiri Hulu

meliputi: wilayah daratan, wilayah udara, dan dalam bumi.

Sehubungan letaknya tidak berbatasan dengan laut, maka

tidak terdapat ruang wilayah laut untuk Kabupaten

Indragiri Hulu.

Studio Perencanaan Kota 15

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Wilayah daratan, dalam arti termasuk perairan di

dalamnya (inland water) yaitu sungai dan danau, mempunyai

luas kurang lebih 8.198,26 km² atau 819.826 Ha. Luas

wilayah daratan ini merujuk kepada Undang-Undang RI Nomor

53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,

Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten

Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten

Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara RI Tahun

1999 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3902).

Dalam Penjelasan Umum Undang-Undang tersebut dijelaskan

bahwa luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu sebelum adanya

pemekaran Kabupaten Kuantan Singingi adalah 15.854,29 km²

dan luas Kabupaten Kuantan Singingi yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang tersebut adalah 7.656,03 km²,

sehingga luas Kabupaten Indragiri Hulu setelah

ditetapkannya Undang-Undang tersebut adalah 8.198,26 km²,

yaitu pengurangan dari 15.854,29 km² dengan 7.656,03 km².

Wilayah udara Kabupaten Indragiri Hulu adalah ruang

udara yang yang terletak di atas wilayah daratan tersebut,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Wilayah dalam bumi Kabupaten Indragiri Hulu adalah ruang

dalam bumi yang terletak di bawah wilayah daratan

tersebut, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Studio Perencanaan Kota 16

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 1.2

Peta Orientasi Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 17

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 1.3

Peta Administrasi Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 18

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

a. Pembagian Wilayah Administrasi.

Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu secara administrasi

pemerintahan terbagi atas 14 (empat belas) kecamatan, yang

dibagi lagi menjadi 178 desa dan 16 kelurahan atau total

desa dan kelurahan adalah 194 desa/kelurahan. Pada Tabel

1.1 dikemukakan nama-nama kecamatan, ibukota kecamatan,

serta jumlah desa dan kelurahan pada masing-masing

kecamatan tersebut.

Tabel 1.1: Pembagian wilayah Administrasi

Kabupaten Indragiri Hulu, Tahun 2013

No

Kecamatan Ibukota Desa

Kelurahan

Jumlah

1 Peranap Peranap 10 2 122 Batang

PeranapSelunak 10 0 10

3 Seberida Pangkalan 10 1 11

Studio Perencanaan Kota 19

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kasai4 Batang

GansalSeberida 10 0 10

5 Batang Cenaku

Aur Cina 20 0 20

6 Kelayang Simpang Kelayang

16 1 17

7 Rakit Kulim Petonggan 19 0 198 Pasir Penyu Air Molek 8 5 139 Lirik Lirik 17 0 1710

Sungai Lala Kelawat 12 0 12

11

Lubuk Batu Jaya

Lubuk Batu Tinggal

9 0 9

12

Rengat Barat

Pematang Reba 17 1 18

13

Rengat Rengat 10 6 16

14

Kuala Cenaku

Kuala Cenaku 10 0 10

Kab IndragiriHulu

Rengat-Pmt Reba

178 16 194

Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu

Wilayah kecamatan sejumlah 14 kecamatan tersebut

merupakan penetapan pada kondisi mutakhir tahun 2013,

setelah pemekaran dari wilayah kecamatan sebelumnya.

Penggambaran ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dengan

pembagian administrasi pemerintahan tingkat kecamatan

tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.3. Untuk lebih

jelasnyaorientasi kabupaetn inhu dan administrasi

Kab.Indragiri Hulu beserta luas wilayahnya dapat dilihat pada

Gambar 1.2 dan Tabel 1.2.

Studio Perencanaan Kota 20

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 1.2

Nama-nama Ibukota dan Luas Wilayah di Kabupaten Inhu Tahun

2013

No Kecamatan Ibukota

LuasWilayah

(km²)

JumlahKelurahan/Desa Juml

ahKelurahan

Desa

1 Peranap Peranap 1700.98

2 10 12

2 Batang Peranap

Selunak * 0 10 10

3 Seberida Pangkalan Kasai

960.29

1 10 11

4 Batang Gansal

Seberida 950 0 10 10

5 Batang Cenaku

Aur Cina 970 0 20 20

6 Kelayang Simpang Kelayang

879,84

1 16 17

7 Rakit Kulim Petonggan * 0 19 198 Pasir Penyu Air Molek 372.5

05 8 13

9 Lirik Lirik 233.60

0 17 17

10

Sungai Lala Kelawat * 0 12 12

11

Lubuk Batu Jaya

Lubuk Batu Tinggal

* 0 9 9

12

Rengat Barat

Pematang Reba 921 1 17 18

13

Rengat Rengat 1210.5

6 10 16

14

Kuala Cenaku

Kuala Cenaku * 0 10 10

Kab IndragiriHulu

Rengat-Pmt Reba

8198.25

16 178 178

Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu

1.4.1.2 Ruang Lingkup Wilayah Mikro

Studio Perencanaan Kota 21

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kecamatan Lirik yang ibukotanya Desa Lirik Area merupakan

salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah administrasi

Kabupaten Indragiri Hulu yang terletak di Pulau Sumatera yang

terbentang diantara 0000’ Lintang Utara - 10 37’22” Lintang

Utara dan 1010 26’41” Bujur Timur - 1020 10’54” Bujur Timur.

Kecamatan Lirik memiliki batas – batas :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasir Penyu

dan Kecamatan Sei. Lala.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rengat Barat.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Batu

Jaya dan Kabupaten Pelalawan.

Luas Wilayah kecamatan Lirik sebesar233,60 km2 atau

22.040  Ha. Wilayah administrasi yang memiliki luas

wilayah terbesar di Kecamatan Lirik adalah desa Lirik

Areadengan luas km2. Sedangkan desa merupakan desa dengan

luas terkecil se Kecamatan Lirik dengan luas hanya km2.

Jarak terjauh antara kantor desa dengan ibukota

kecamatan adalah desa Redang Seko dengan jarak ± 13 km,

sedangkan yang terdekat dengan Ibukota Kecamtan Lirik

adalah desa Gudang Batu dan desa Rejosari dengan jarak ±

0,5 km. Secara umum keadaan topografi adalah berupa

dataran meskipun ada beberapa daerah yang berbukit –

bukit, sementara ketinggian permukaan air laut untuk di

daerah Lirik adalah sekitar ±6 meter

Studio Perencanaan Kota 22

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 1.3

Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 23

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 1.4

Peta Administrasi Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 24

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 25

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1.4.2 Ruang Lingkup Materi

Secara garis besar, lingkup penelitian penyusunan laporan

perencanaan ini meliputi:

a. Aspek fisik

- Fisik alam yang meliputi: Geologi, Geografi,

Topografi, Hidrologi, Vegetasi dan Klimatologi

- Struktur Ruang yang meliputi: Pola pemanfaatan guna

lahan dan kedudukan dalam konselasi regional.

- Ketersediaan Utilitas kota: Sarana, prasarana.

b. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan fungsional

perkotaan meliputi:

- Rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana.

- Rencana pengembangan kawasan pemukiman

- Rencana pengembangan kawasan argoindustri

c. Aspek nonfisik

Identifikasi dan analisis aspek nonfisik digunakan

untuk melihat karakteristik, permasalahan, serta

potensi yang memeperngaruhi perkembangan kawasan yang

meliputi:

- Kependudukan yang meliputi: Komposisi, struktur

(sosial, ekonomi), mobilitas dan persebaran

penduduk serta SDM.

- Pola aktivitas yang meliputi : Kegiatan

perekonomian dan non perekonomian.

d. Aspek Kawasan perdagangan dan jasa.

- Sistem Aktivitas

Studio Perencanaan Kota 26

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

- Sistem Peregerakan

- Sistem Sebaran aktivitas

e. Studi literatur dan peraturan perundangan

Literatur yang digunakan dalam laporan perencanaan

ini tertuang pada bab II, yang berisikan berbagai

bentuk teori yang berkaitan dengan tema yang diangkat

dan peraturan perundangan sebagai dasar hukum atas

perencanaan yang dilakukan dalam penelitian seperti

UU No. 26 Tentang Penataan Ruang.\

f. Pengambilan gambar / foto

Pengambilan gambar / foto dilakukan pada saat

observasi dilapangan, foto di ambil sebagai bentuk

bukti akan kondisi yang terjadi selama penelitian

berlangsung.

g. Identifikasi permasalahan pelaksanaan pembangunan

kawasan

Melakukan identifikasi terhadap permasalahan

pelaksanaan pembangunan yang ada pada saat ini,

dengan mencari solusi dan rencana strategis

pemerataan pembangunan yang cocok dan tepat dengan

potensi SDA dan teknologi yang ada.

h. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan

Melakukan perkiraan atau proyeksi kebutuhan

pembangunan kawasan dimasa yang akan datang, minimal

10 tahun kedepan dengan mengetahui jumlah

infrastruktur yang dibutuhkan dimasa yang akan

datang.

Studio Perencanaan Kota 27

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

i. Pemetaan dan pembuatan gambar eksisting atau data

factual

Pemetaan dilakukan dengan menggunakan autocad,

pembuatan peta didigit ulang sesuai dengan RTRW

Kabupaten Indragiri Hulu dan pembuatan gambar sesuai

dengan kondisi eksisting yang dilengkapi dengan data

factual yang diperoleh selama penelitian.

j. Analisa dan penyusunan konsep

- Membuat analisa terhadap kawasan yang akan

dikembangkan serta meyusun konsep yang tepat yang

dapat mendukung analisa tersebut untuk

direncanakan dengan mempertimbangkan beberapa

aspek dan sektor pendukung lainnya. Melakukan

kajian atau metode terkait dengan pendekatan

normatif, kuantitatif, dan deskriptif .

- Melakukan analisa terhadap sektor perekonomian

untuk mengetahui lajupertumbuhan ekonomi Kecanatan

Lirik.

- Melakukan analisa tehadap kebutuhan ruang /

spasial di Kecamatan Lirik terhadap penggunaan

lahan dan kondisi fisik alamnya

- Melakukan analisa terhadap sektor kependudukan

untuk mengetahui proyeksi pertumbuhan penduduk di

Kecamatan Lirik.

- Melakukan analisa terhadap kebutuhan sarana di

tahun proyeksi.

- Melakukan analisa terhadap kebutuhan prasarana di

tahun proyeksi

Studio Perencanaan Kota 28

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

k. Penyusunan rencana program pembangunan di Kecamatan

Lirik.

Membuat suatu program rencana pembangunan yang tepat

berdasarkan kondisi saat ini dan dapat dipergunakan

dimasa yang akan datang dan dapat mempengaruhi

perkembangan Kecamatan Lirik dimasa yang akan datang,

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat

serta meningkatkan pemerataan pembangunan di

Kecamatan Lirik.

Melakukan kajian terhadap teori – teori yang terkait

perkembangan industri di Kecamatan Lirik.

1.5 Sistematika Penyajian

Penyajian laporan Ustek ini secara sistematisa kan di

bagi dalam beberapa bagian yaitu:

Bab I Pendahuluan:

Pada Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, dan

sasaran, ruang lingkup materi dan kawasan studi ,

metodologi penelitian, keluaranatau output dan kerangka

berfikir.

Bab II Kajian Teori

Pada Bab ini berisikan tentang Teori-teori yang

mendukung Tema penelitian

Bab III Gambaran Umum

Studio Perencanaan Kota 29

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bab ini berisikan tentang kebijakan pemerintah setempat

baik berupa UU maupun PP serta Gambaran Umum Kabupaten

Inhu dan Gambaran Lokasi StudyKawasan Perencanaan.

Bab IV Metodologi dan Pendekatan

Bab ini berisi tentang pendekatan perencanaan yang

digunakan beserta Metodologi yang berkaitan dan relevan

selain itu juga terdapat Kerangka berfikir Makro dan

Kerangka Analisa Makro.

Bab V Manajemen Pelaksanaan

Bab ini berisikan tentang proses pelaksanaan kegiatan

yang di atur dan di tetapkan hingga kegiatan study ini

selesai.

Studio Perencanaan Kota 30

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

BAB II

BAB II

KAJIAN TEORI

Didalam Proses studi perencanaan ini dibutuhkan dua

pendekatan melalui kajian teori – teori yang mendukung demi

memudahkan dalam melakukan proses perencanaan kawasan

argoindustri, sbg Pintu gerbang menuju PKW di Rengat.

Studio Perencanaan Kota 31

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2.1 Teori Perencanaan Pusat Pelayanan Kawasan

Kriteria PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah kawasan

perkotaan yang berfungsi untukmelayani kegiatan skala

kecamatan atau beberapa desa yang mengemban fungsi dengan

tingkatpelayanan kecamatan atau beberapa desa sebagai berikut

:

a. pemerintahan kecamatan;

b. pertanian;

c. pendidikan menengah;

d. peternakan;

e. pariwisata;

f. pertambangan/Perindustrian

g. perkebunan;

h. pengembangan permukiman; dan

i. jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan

atau beberapa desa.

2.2 Kawasan koridor komersial pada Jalan Arteri Primer

a. Kawasan Koridor Komersial

Kawasan komersial adalah area yang mempunyai fungsi

dominan untuk kegiatan komersial atau disebut sebagai

kawasan pusat perniagaan/usaha kota, letaknya tidak selalu

di tengah-tengah kota dan mempunyai pengaruh besar terhadap

kegiatan ekonomi kota (Kamus Tata Ruang, s.v.”kawasan

komersial). Koridor jalan komersial merupakan koridor jalan

yang pemanfaatan ruang di sepanjang jalannya untuk kegiatan

komersial, perkantoran yang kompleks dan pusat pekerjaan di

dalam kota (Bishop,1989). Ketika jalan raya diperluas dari

Studio Perencanaan Kota 32

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pusat kota ke pinggiran kota yang kemudian diikuti dengan

tumbuhnya pertokoan, restoran dan area parkir maka lahirlah

koridor komersial ditandai dengan deretan bangunan komersial,

parkir halaman depan, jalan berorientasi pejalan kaki dan

barisan elemen penanda sepanjang jalan utama dari pusat kota

ke pinggiran kota.

Dari beberapa pengertian ini dapat disimpulkan bahwa

koridor komersial

merupakan konsentrasi toko retail, yang melayani area

perdagangan umum yang terletak di sepanjang jalan.

b. Jalan arteri primer

Menurut fungsinya jalan dikelompokkan atas jalan arteri,

kolektor, lokal, dan jalan Lingkungan. Jalan Lintas Timur

merupakan Jalan arteri primer. Sebagaimana dijelaskan dalam

pasal 7 UU No. 38 tahun 2004 bahwa jaringan jalan primer

merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan

distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah

di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa

distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.

Berdasarkan status jalan, Jl. Lintas Timur adalah jalan

nasional, dimana jalan nasional merupakan jalan arteri dan

jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang

menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis

nasional. Berikut adalah dimensi jalan arteri primer menurut

pasal 7 UU No. 38 tahun 2004.

Studio Perencanaan Kota 33

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 2.1 : Kondisi minimal ideal jalan arteri primer

Sumber : UU No. 38 tahun 2004.

Mengacu pada pengertian kawasan koridor komersial dan

jalan arteri primer dapat disimpulkan bahwa kawasan koridor

komersial pada jalan arteri primer adalah area perdagangan

dan jasa serta komersial lainnya yang terletak di lingkungan

kawasan jalan yang melayani distribusi barang dan jasa skala

nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi

yang berwujud pusat-pusat kegiatan, dengan persyaratan

kecepatan rata-rata minimal 60 Km/jam, dan jumlah jalan masuk

dibatasi secara berdaya guna.

2.2.1 Perkembangan koridor komersial.

Studio Perencanaan Kota 34

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Awal tahun 1980 bermunculan kumpulan pertokoan seiring

meningkatnya pembangunan jalan raya dalam jumlah cukup besar

dan terdiri dari berbagai jenis. Selanjutnya bermunculan mall

dan departemen store yang menempati site besar di perempatan

jalan.

Pada tahun 1980-an pengembang memperluas investasi

dengan mengembangkan format retail berkelompok (cluster

retail) yang secara khusus menjual produk tertentu menjadi

toko tunggal bertema besar, seperti elektronik, furnitur, dan

lain-lain yang bertujuan merebut pangsa pasar dari toko kecil

dan supermarket. Format baru ini membutuhkan lahan yang besar

pada lokasi yang strategis dan berdampak terhadap kepadatan

lalu-lintas.

Pada 1990-an, perubahan gaya hidup dan preferensi

konsumen menyebabkan pergeseran pusat perbelanjaan tertutup

dan bentuk koridor ke bentuk open air shopping yakni

kegiatan belanja yang dikombinasikan dengan kegiatan

rekreasi ruang terbuka. Kegiatan belanja seperti ini

membutuhkan site besar untuk mendukung aktifitas retail,

hiburan, dan kegiatan makan. Perkembangan ini bergeser dari

lingkungan belanja yang berorientasi kendaraan sepanjang

koridor ke pengalaman belanja yang dilakukan dengan

berjalan kaki. Kegiatan belanja yang digabungkan dengan

rekreasi berkembang ke pengembangan pusat kota dengan

menambahkan hunian dan kantor di atas fungsi retail, dan

lokasi yang dipilih berada di persimpangan jalan utama.

(Bohl, Charles C., 2002). Aspek yang mempengaruhi

perkembangan mall dan shopping center adalah jarak

Studio Perencanaan Kota 35

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

perjalanan, perubahan selera konsumen, gaya hidup dengan

waktu yang terbatas dan kebutuhan tempat hiburan. Alasan

lainnya adalah perubahan permintaan pasar, perubahan

kebijaksanaan publik, ide-ide baru urban desain dan perubahan

budaya (Bohl, Charles C., 2002).

2.2.2 Pentingnya penataan kembali kawasan koridor komersial

Permasalahan koridor komersial dengan nilai positif dan

negatif yang dimilikinya terjadi pada kota-kota di dunia

termasuk koridor jalan arteri primer. Permasalahan ini

membutuhkan solusi yakni penataan sesuai dengan persoalan dan

karakter kawasan koridor tersebut. Setiap kawasan koridor

komersial memiliki karakter yang berbeda meskipun memiliki

persoalan mendasar yang sama.

Persoalan kawasan koridor komersial mencakup dua

persoalan pokok yakni: koridor komersial kurang aktif dan

tidak menjadi destinasi utama untuk berbelanja padahal

pertumbuhan retail positif. Persoalan pokok lainnya adalah

menurunnya kualitas fisik ruang koridor dan kawasan

sekitarnya.

Adanya persoalan dan fenomena perkembangan koridor

komersial mendorong perlunya penataan kembali kawasan

koridor Jalan .

2.2.3 Place making sebagai strategi untuk mengaktifkan

kawasan koridor

komersial

Studio Perencanaan Kota 36

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kunci kesuksesan kawasan koridor komersial sehingga

menjadi kawasan koridor komersial yang aktif adalah daya

tarik tempat/ ruang kawasan koridor komersial tersebut.

Untuk menciptakan daya tarik tempat/ ruang, dibutuhkan

strategi place making guna mencapai kesuksesan suatu tempat.

2.2.4 Pengertian place making

Place making adalah proses mengubah ruang (space) menjadi

place sehingga akan menarik sejumlah besar manusia karena

bersifat menyenangkan, menarik dan menawarkan kesempatan

untuk bertemu satu sama lain. Placemaking adalah cara dimana

semua manusia mengubah tempat mereka, menemukan diri mereka

ke tempat di mana mereka tinggal (Schneeklth, L. Dan Shibley,

R.G., 1995)

Place making terkenal dengan karakternya yang berfokus

terhadap aktivitas, manajemen, komunitas, dan sosialibilitas.

Hasil akhir dari strategi placemaking adalah terciptanya

pengembangan ruang publik yang berkualitas baik dan

bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya (Tiesdell,

1996), seperti plaza, taman, jalan, serta kawasan komersial

pada main street. Strategi placemaking pusat kawasan dan

merupakan nilai tambah bagi retail entertaiment. Kombinasi

fungsi dan format pusat kawasan harus merupakan kombinasi

yang imbang antara komersial dan kegiatan hiburan serta

rekreasi non-profit.

Pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan dan koridor

komersial bukan hanya karena kegiatan komersial namun karena

seting publik yang memungkinkan orang untuk bertemu, berbaur,

Studio Perencanaan Kota 37

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

berjalan-jalan, dan melihat-lihat. Daya tarik format koridor

komersial dan pusat perbelanjaan sebagai sebuah tempat untuk

berkumpul merupakan esensi utama pendorong suksesnya kawasan

komersial.

Koridor komersial dengan format yang kompak, mixed-use,

pedestrian oriented merupakan salah satu kunci utama untuk

mencapai koridor komersial yang aktif, pengurangan polusi

udara, kemacetan lalu-lintas dan preservasi ruang terbuka

serta menciptakan lingkungan dan komunitas yang lebih nyaman.

2.2.5 Place making pada kawasan koridor komersial

Perubahan spirit of place samar, sulit di analisis secara

formal dan konseptual namun tetap terjadi. (Relph, 1976,

p.99). Suatu tempat dapat memiliki spirit atau sense of place

ketika tempat tersebut memiliki kualitas, konsistensi dan

keandalan.

Ruang kota yang baik adalah ruang yang mewadahi

transaksi aktifitas ekonomi pada berbagai tingkat dan lapisan

dan menyediakan ruang untuk transaksi sosial dan budaya

Montgomery (1998). Montgomery menjelaskan indikator kunci

dari vitalitas suatu kawasan yakni :

1. Tingkat variasi dalam penggunaan lahan primer,

termasuk perumahan.

2. Proporsi bisnis lokal yang dimiliki atau kebebasan

jenis usaha/ bisnis, terutama pertokoan.

3. Pola jam buka, dan adanya kegiatan malam hari dan

sore.

4. Kehadiran dan kekhususan koridor komersial

Studio Perencanaan Kota 38

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5. Ketersediaan bioskop, teater, bar, pub, restoran dan

budaya lainnya / tempat pertemuan, menawarkan layanan

dari berbagai jenis, harga dan kualitas.

6. Ketersediaan ruang, termasuk taman, lapangan dan

ruang sudut, memungkinkan orang menonton dan

beraktivitas seperti program animasi budaya.

7. Pola penggunaan lahan campuran memungkinkan perbaikan

dan investasi kecil dibidang properti.

8. Ketersediaan unit yang berbeda ukuran dan biaya.

9. Inovasi dalam tampilan arsitektur baru, menyediakan

berbagai jenis bangunan, gaya dan desain.

10. Kehidupan jalanan dan bagian depan jalan yang

aktif.

Aspek penting dalam mendesain main street dan town center

(Bohl,

Charles C., 2002) terdiri dari:

1. Kemampuan mengadaptasi urban form dengan mudah

2. Kombinasi entertainment retail dan niche restaurant

3. Detail desain bangunan, lingkungan kota yang

bervariasi dan dekorasi wajah jalan (streetscape) yang

menarik.

4. Menempatkan toko langsung berhubungan dengan sisi

jalan.

5. Mengubah parkir badan jalan dengan gedung parkir

6. Keragaman aktivitas pada level pejalan kaki.

7. Menyediakan ruang berkumpul publik yang cukup (public

gatering space)

Studio Perencanaan Kota 39

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

8. Menata karakter pedestrian berskala manusia,

keintiman ruang publik kawasan historis.

9. Visibilitas

Kebijakan kota yang dapat dilakukan untuk pendukung

place making padakawasan koridor komersial adalah (Bohl,

Charles C., 2002):

1. Pembangunan menekankan skala lingkungan dan manusiawi

menciptakan kota yang berskala manusia.

2. Menggunakan analisis pasar untuk menginformasikan

perencanaan dan menentukan produk yang diinginkan.

3. Area istirahat di dalam kawasan dan terhubung dengan

jalan-jalan dan trotoar. Menciptakan sektor keuangan

publik yang dapat membantu pelaksanaan pembangunan,

dengan menarik partisipasi sektor swasta.

4. Mendefinisikan gerbang masuk kawasan dimana

pengunjung tahu ketika masuk dan meninggalkan

kawasan.

5. Kebijakan kota dapat mengendalikan ukuran dan

penempatan elemen

6. Membangun jalur pejalan kaki antar kawasan. Kawasan

ramah pejalan kaki dihubungkan dengan prasarana

publik. Pemerintah merencanakan dan membangun

jaringan pejalan kaki antar distrik.

7. Menata dimensi blok, pengambil kebijakan mengatur

ketinggian bangunan dan jarak antar blok. persyaratan

garis sempadan fleksibel.

Studio Perencanaan Kota 40

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

8. Parkir paralel, tidak memerlukan taman parkir, tidak

menutup jalan untuk lalu lintas dan mengijinkan truk

menarik dan menyerahkan barang di depan toko.

9. Mengatur standar pencahayaan (ukuran, dan tingkat

pencahayaan).

10. Kawasan pejalan kaki harus dapat diakses dan fokus

pada program transit dan transportasi.

11. Program perumahan kota yang terjangkau.

Street as place adalah upaya membentuk place pada ruang

jalan dalam rangka mengembalikan fungsi jalan bagi

kepentingan publik yang mempertimbangkan pejalan kaki (PPS,

2009). Street as place membentuk kembali jalan sebagai tempat

yang disiapkan untuk meningkatkan vitalitas ekonomi yang

lebih baik dan memberikan peluang untuk kepentingan umum.

Street as places mengintegrasikan berbagai elemen koridor jalan

dengan menciptakan vitalitas tempat dimana orang merasa aman,

nyaman, merasa memiliki dan bersosialisasi. Placemaking pada

kawasan koridor komersial menurut PPS (Project for Public Space)

meliputi elemen-elemen sebagai berikut :

1. Kenyamanan dan identitas (Comfort and Image)

a. Merefleksikan identitas dan budaya lokal

b. Terdapat ruang untuk duduk, elemen pencahayaan yang

baik, lansekap dan perabot jalan yang memberikan

kemudahan dan kenyamanan.

c. Kejelasan dan pembatasan elemen penanda untuk

memberikan informasi.

2. Aksesibilitas dan tautan (Access and Linkages)

Studio Perencanaan Kota 41

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

a. Kemudahan melintasi dan menyeberang di jalan

b. Trotoar mengakomodasi dan memberi kenyamanan

pejalan kaki.

c. Menyediakan berbagai pilihan jenis transportasi

public

3. Fungsi dan aktifitas (Uses & Activities)

a. Pemakai betah beraktifitas pada ruang koridor.

b. Aktifitas lantai dasar yang mengundang dan terbuka

untuk pengunjung.

c. Keragaman aktifitas seperti restaurant, toko, dan

layanan usaha lainnya.

4. Mendukung fungsi sosial (Sociability)

a. Masyarakat dapat melakukan aktifitas bersama pada

ruang koridor.

b. Rasa memiliki terhadap ruang koridor

c. Representatif untuk mewadahi kegiatan segala jenis

usia dan kondisi. Aspek yang dipertimbangkan (issue of concern) dalam

membentuk place pada penataan kawasan komersial koridor jalan

arteri pada tabel II.1 berikut.

Tabel 2.1 : Aspek yang dipertimbangkan dalam membentuk place

pada kawasan komersial koridor jalan ateri primer

No Aspek

Perancangan

Indikator Place

Studio Perencanaan Kota 42

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Place

1. Fungsi danAktifitas Variasi penggunaan lahan termasuk

perumahan. Kebebasan jenis usaha pertokoan Pola jam buka, dan adanya kegiatan

malam dan sore hari Pola penggunaan lahan campuran

untuk investasi bidang properti Kehidupan jalanan dan bagian depan

yang aktif Kombinasi entertainment retail dan niche

restaurant Aktifasi lantai dasar yang

mengundang dan terbuka untukpengunjung

2. Identitas

karakter dan

keunikan

Kekhususan setiap kawasan koridor

komersial

Merefleksikan identitas dan budaya

lokal3. Kenyamanan Terdapat ruang untuk duduk, elemen

pencahayaan, lansekap dan perabot

jalan yang memberikan kenyamanan4. Kemudahan Parkir paralel, tidak menutup

jalan untuk lalu lintas.

Kemudahan melintasi dan

menyeberang jalan5. Visibilitas Kejelasan elemen penanda dalam

memberikan informasi.

Mendefinisikan secara jelas pintu

masuk dan keluar kawasan.6. Aksesibilitas

dan tautan

Menempatkan toko langsung

berhubungan dengan sisi jalan.

Menyediakan berbagai pilihan jenis

Studio Perencanaan Kota 43

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

transportasi publik.

Area istirahat dalam kawasan

terhubung dengan jalan dan

trotoar.

Menata sistem transit dan

transportasi.7. Berorientasi

pejalan kaki

Beraneka ragam aktifitas pejalan

kaki.

Karakter pedestrian berskala

manusia.

Trotoar mengakomodasi dan memberi

kenyamanan pejalan kaki.

Membangun jalur pejalan kaki antar

kawasan. Kawasan ramah pejalan

kaki di hubungkan dengan prasarana

publik. Pemerintah membangun

jaringan pejalan kaki antar

distrik.8. Berorientasi

komunitas/masy

arakat

Tersedia ruang berkumpul publik

yang representatif dapat mewadahi

kegiatan segala jenis usia dan

kondisi termasuk anak-anak dan

diffeable people

9. Keunikan Detail Desain Bangunan, Lingkungan

urban yang variatif.

Dekorasi wajah jalan (Streetscape)

yang menarik.10. Kesenangan, Terdapat bioskop, Teater, bar,

Studio Perencanaan Kota 44

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kegembiraan pub, restoran dan budaya lainnya,

tempat pertemuan dengan berbagai

jenis, harga dan kualitas.

Taman, lapangan dan ruang sudut,

memungkinkan orang menonton dan

beraktifitas seperti program

animasi-animasi budaya.11. Adaptif Kemampuan mengadaptasi bentuk kota

dengan mudah.12. Skala

Manusiawi

Skala lingkungan membentuk kota

berskala manusia13. Regulasi Kebijakan kota mengendalikan

ukuran dan lokasi elemen penanda.

Kebijakan kota mengatur ketinggian

bangunan dan jarak antar blok dan

persyaratan garis sempadan.

Sumber : Hasil rangkuman (Mei 2011), Bohl, Charles C.(2002), Montgomery (1998),

Carmona et al (2003), Project for Public Spaces (2003).

Place making adalah strategi untuk menata kawasan

koridor komersial yang esensinya dikaji dari landasan teori

danstudi kasus yang kemudian dapat merumuskan prinsip

normatif pengembangan dan perancangan kawasan koridor

komersial perkotaan.

2.2.6 Linkage sebagai elemen pemersatu kawasan koridor

komersial.

Studio Perencanaan Kota 45

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Linkage adalah garis semu yang menghubungkan antara

elemen yang satu dengan yang lain, nodes yang satu dengan

nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain

(Trancik 1986). Garis semu bisa berbentuk jaringan jalan,

jalur pedestrian dan ruang terbuka yang berbentuk segaris.

Keterkaitan ini melibatkan organisasi dari berbagai garis

yang mengaitkan bagian-bagian kota dan desain dari kumpulan

ruang (Trancik, 1986). Kumpulan ruang dapat berupa garis

lahan, ruang sirkulasi, aksis pembentuk organisasi, deretan

pepohonan, ruang-ruang terbuka maupun pinggiran bangunan.

Secara bersama-sama elemen tersebut membentuk suatu sistem

keterkaitan yang konstan dan perlu diperhatikan saat akan

melakukan penambahan maupun perubahan di dalam suatu ruang

kota.

Fumihiko Maki dalam ”Investigation into Collective Form”

menyatakan bahwa: ”Tautan (linkage) adalah pengikat dalam

suatu kota. Ia merupakan satu tindakan menyatukan semua

aktivitas dan menghasilkan bentuk fisik pada suatu ”. Oleh

karena itu dibutuhkan elemen penghubung dari satu kawasan ke

kawasan lain maupun dalam satu kawasan itu sendiri untuk

membantu warga mengerti bagian kotanya dan mempermudah akses

menuju suatu kawasan. linkage perkotaan dapat diamati dengan

cara dan pendekatan yang berbeda, dimana terdapat 2

pendekatan linkage perkotaan:

1. Linkage yang visual,

2. Linkage yang struktural,

Tautan struktural dilakukan dengan membentuk jaringan

atau hubungan secara struktural pada kawasan yang letaknya

Studio Perencanaan Kota 46

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

saling berdekatan tetapi agak terisolir dan berdiri sendiri,

sedangkan tautan visual adalah menghubungkan dua atau lebih

fragmen kota menjadi satu kesatuan secara visual. Pada tautan

visual terdapat elemen pembentuk yang menghasilkan hubungan

secara visual dengan baik, yaitu: garis, koridor, sisi, sumbu

dan irama. Setiap elemen memiliki ciri khas atau suasana

tertentu. Upaya menghubungkan satu kawasan dengan kawasan

lain sehingga tercipta satu hubungan yang baik adalah dengan

mempertimbangkan aspek sebagai berikut:

1) Memperhatikan sistem sirkulasi eksisting dalam

kawasan seperti: sistem sirkulasi pejalan kaki dan

kendaraan, sistem transportasi dan sistem perpindahan

atau pola pergerakan manusia dengan berjalan atau

berkendaraan.

2) Memperhatikan elemen-elemen perkotaan yang sudah

tersedia di kawasan seperti jalur pejalan, fungsi

bangunan, vegetasi dan elemen lain yang dapat

mendukung terciptanya tautan satu kawasan dengan

kawasan lain.

2.2.7 Identitas sebagai pembentuk citra kawasan koridor

komersial.

Identitas merupakan suatu keadaan, sifat, ciri-ciri

khusus, jati diri seseorang atau benda (Poerwadarminta,

1987). Identitas kawasan merupakan sesuatu yang objektif

tentang seperti apa sebenarnya rupa atau bentuk suatu tempat

(Montgomery, 1998). Identitas merupakan ciri khas suatu

tempat, yang menyebabkan adanya perasaan terhadap suatu

Studio Perencanaan Kota 47

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

tempat. Identitas kawasan bisa terlihat dari bahan apakah

yang dipakai, pola yang terdapat, warna serta apa yang

dilakukan masyarakat ditempat tersebut (Zahnd, 1999). Upaya

membentuk identitas tempat pada kawasan koridor komersial

menurut Bohl (2002) antara lain :

1. Mengembangkan penggunaan fungsi campuran

2. Menyediakan jalur pedestrian untuk pasar harian dan

perayaan festival

3. Menata pusat kawasan hijau dan air mancur

4. Menyediakan gedung pertemuan sebagai tempat berkumpul

untuk pertemuan asosiasi, pernikahan, resepsi dan

perayaan yang bersifat privat maupun publik.

5. Mengembangkan konsep perumahan baru

6. Mengembangkan retail

7. Mengembangkan lingkungan tempat kerja baru

8. Mengembangkan tempat leisure dan konsep

entertainment/ hiburan.

9. Meningkatkan pertumbuhan yang smart, pembangunan yang

sustainable dan lingkungan komunitas yang layak

ditinggali (livable).

Studio Perencanaan Kota 48

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2.2.8 Pengembangan fungsi campuran pada kawasan koridor

komersial

Kajian mixed use corridor dielaborasi dari kajian tujuh

koridor komersial fungsi campruan di kota Kitchener yang

terdiri dari: Belmont Avenue (Upper & Lower); King Street

(East & West); Lancaster Street; Queen Street; dan Victoria

Street (North & South).

Tujuan pengembangan kawasan koridor dengan pendekatan

mixed use corridor adalah :

1. Meningkatkan aktifitas koridor berskala manusia dan

pengembangan sesuai arahan kebijakan lokal.

2. Kualitas bangunan dan desain lansekap membentuk

sense of place dan identitas koridor

3. Menciptakan kawasan yang dapat dilalui dengan

berjalan kaki dan mendukung transit.

4. Kualitas ruang publik yang baik menciptakan

kreatifitas dan identitas koridor.

Aspek-aspek penting yang dipertimbangkan dalam penataankawasan

koridor berdasaran pendekatan mixed use corridor adalah:

1. Tata guna lahan:

Mengembangkan fungsi hunian, tempat kerja danmengintensifkan pengembangan berorientasi transit.Komponen yang ditata dalam guna lahan kawasan koridorkomersial adalah: a. Penggunaan lahan

Prinsip penggunaan lahan :

1. Menerapkan fungsi campuran berupa: retail, rukan,

townhouse, perkantoran, restoran dan layanan lain.

Studio Perencanaan Kota 49

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2. Penggunaan lahan yang memperkuat ekonomi dan

mendorong penggunaan transportasi umum.

b. Berskala manusia

Prinsip sesuai skala manusia adalah massa bangunanberskala manusia.

c. Mengutamakan fungsi retail

d. Memperkecil penggunaan lahan.

2. Bentuk bangunan

Bentuk bangunan meliputi kepadatan, ketinggian dan

ukuran lantai. Dalam konteks perkotaan, mixed use corridor

harus memiliki bentuk perkotaankompak.

Komponen yang ditata dalam penataan bentuk bangunan

kawasan koridor komersial adalah:

a. Penempatan bangunan

Prinsip penempatan bangunan:

1. Bangunan baru menciptakan pola bangunan yang

konsisten dan memperkuat batas jalan dengan variasi

ruang terbuka.

2. Setback konsisten untuk mendukung skala bangunan

yang sama.

b. Site sudut

Prinsip site sudut:

1. Bangunan diletakkan dekat dengan persimpangan

2. Site sudut diperkuat dengan ketinggian bangunan

yang lebih besar untuk menegaskan persimpangan.

c. Hamparan Jalan

Prinsip hamparan jalan:

Studio Perencanaan Kota 50

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Konsistensi batas ruang jalan perkotaan untuk setiap

koridor, berupa: rasio tinggi dan lebar, minimum 1: 4

dan maksimum 1:1 .

d. Ruang transisi

Prinsip ruang transisi: menata ruang transisi antar

bangunan.

e. Tinggi bangunan

1. Tinggi bangunan kompatibel dengan bangunan

sekitarnya untuk membentuk ruang jalan dan

karakter wilayah.

2. Menghadirkan bangunan bertingkat rendah dan

bertingkat sedang.

3. Ketinggian bangunan maksimum dirancang sesuai

proporsi lebar jalan, dan tidak boleh melebihi ketinggian

1:1 sampai rasio lebar.

f. Skala yang manusiawi

1. Desain bangunan untuk kenyamanan pejalan kaki

2. Memiliki hubungan yang kompatibel ke bangunan

sekitarnya

3. Menjaga proporsi jalan

3. Desain bangunan

Komponen desain bangunan pada kawasan koridor komersial

adalah:

a. Desain fisik bangunan

Prinsip desain bangunan:

Bangunan baru respek dengan bangunan sekitarnya..

b. Bangunan berlantai rendah (1-3 lantai)

Studio Perencanaan Kota 51

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Prinsip bangunan berlantai rendah:

1. Tinggi bangunan mengekspresikan bagian lantai

dasar.

2. Perlengkapan mekanik harus dilindungi dari

pandangan publik

c. Bangunan berlantai sedang (3-8 lantai)

Prinsip Bangunan berlantai sedang:

1. Desain bangunan mendefinisikan bagian dasar

pertengahan dan bagain atas bangunan dengan

menekankan fasad dan artikulasi garis atap .

2. Bentuk slab mendefinisikan lantai dasar dan

artikulasi fasad

3. Sempadan bangunan untuk menjaga batas pandangan

dari jalan.

d. Fasad bangunan

1. Mendukung fasad lantai dasar yang aktif dengan

memperbanyak bukaan jendela, artikulasi elemen

penanda dan detail arsitektur.

2. Fasad bangunan didesain untuk mengurangi kesan

bulk, berkontribusi terhadap tema atau karakter

koridor.

4. Parkir

Komponen yang diatur dalam penataan parkir adalah:

Lokasi, parkir podium, gedung parkir, parkir badan jalan

dan parkir sepeda.

5. Transit

Studio Perencanaan Kota 52

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Komponen yang ditata dalam penataan transit kawasan

koridor komersial adalah:

a. Bentuk dan desain bangunan transit

b. Jalur sepeda

c. Penempatan pemberhentian transit

d. Transit Amenities

e. Transit shelter

f. Rencana urban commuter

6. Desain lansekap

Lansekap digunakan untuk mendefinisikan ruang,

menciptakan karakter streetscape dan merupakan penyangga.

Desain lansekap meningkatkan lingkungan pejalan kaki yang

memerlukan penekanan lebih besar pada skala, bentuk, tekstur

garis, dan warna.

Komponen yang ditata dalam penataan lansekap kawasan

koridor adalah:

a. Wajah jalan

b. Ruang Hijau Kota

c. Rumput boulevards

d. Ruang publik

7. Pencahayaan

Pencahayaan meliputi komponen fungsional dan estetikastreetscape.

Studio Perencanaan Kota 53

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Komponen yang diatur dalam penataan pencahayaan kawasan

koridor komersial adalah:

a. Pencahayaan streetscape

b. Tingkat pencahayaan koridor jalan

c. Pencahayaan ranah publik

8. Elemen penanda

Komponen yang diatur dalam penataan elemen penanda kawasankoridor

komersial adalah:

a. Elemen penanda streetscape

b. Pencahayaan Elemen penanda

c. Ukuran elemen penanda

9. Ruang publik

Ruang publik adalah struktur utama kota berupa jalan, jalur

pedestrian,

taman, ruang terbuka, dan aksesibilitas ke bangunan umum.

Komponen yang ditata dalam menata ruang publik pada

kawasan koridor

komersial adalah:

a. Ukuran blok dan konektifitas

b. Ruang terbuka kota dan Infrastruktur hijau

c. Ruang parkir dan Parkir sepeda

d. Desain streetscape dan Tema streetscape

10. Gerbang kawasan :

Komponen yang diatur dalam menata pintu gerbang pada

kawasan koridor

Studio Perencanaan Kota 54

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

komersial adalah:

a. Bentuk dan orientasi bangunan

b. Desain bangunan

c. Desain lansekap

d. Public art

e. Crosswalk treatment

f. Lighting

Berdasarkan uraian aspek-aspek penting yang

dipertimbangkan dalam penataan kawasan koridor dengan

pendekatan mixed use corridor dapat disimpulkan komponen yang

ditata dan prinsip perancangan pada tabel berikut :

Tabel 2.2 Komponen dan prinsip perancangan kawasankoridor komersial yang mengembangkan fungsi campuran

Komponen yang ditata PrinsipTata guna lahan Pilihan penggunaan lahan Menerapkan fungsi

campuran: retail, rukan,townhouse, perkantoran, restoran dan fasilitasnya. Penggunaan lahan komersial memperkuat ekonomi .

Sesuai skala manusia Massa bangunan berskalamanusia.

Mengutamakan retail. Retail lantai dasarmendorong bangunan mixed use.

Bentuk bangunan

Studio Perencanaan Kota 55

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Penempatan bangunan Setback yang konsistenmendukung skala bangunanyang sama.

Site sudut Site sudut diperkuatdengan ketinggian bangunanyang lebih besar untukmenegaskan persimpangan.

Hamparan Jalan Konsistensi batas ruangjalan. Rasio tinggi dan lebar

minimum 1: 4 dan maksimum

1:1. Tinggi bangunan Tinggi bangunan

menghasilkan ruang jalan, dan kompatibel dengan bangunan sekitarnya. Bangunan 2 -8 lantai untuk transisi bentuk dan massa yang tepat.

Skala yang manusiawi Bangunan dirancang untukkenyamanan pejalan kaki.

Desain bangunan Desain fisik bangunan Bangunan baru respek

dengan bangunan sekitarnya Tinggi bangunan mendefinisikan elemen lantai dasar.

Bangunan berlantai rendah (1-3lantai)

Tinggi bangunan mengekspresikan bagian lantai dasar dengan menekankan detail desainserta kesesuain garis atap. Perlengkapan mekanik harus dilindungi dari pandangan publik.

Bangunan berlantai sedang (3-8 Desain bangunan

Studio Perencanaan Kota 56

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

lantai) mendefinisikan bagian dasar, pertengahan dan atas bangunan dengan asad dan artikulasi garis atap. Bentuk slab memberi definisi yang baik tentang bagian lantai dasar dan artikulasi fasad bangunan.

Fasad bangunan Desain fasad lantai dasar yang aktif. fasad didesain untuk mengurangi kesan bulk, mendukung tema atau karakter koridor.

Ruang publik

Ukuran blok dan konektifitas Kavling blok kompatibel dengan ukuran blok sekitarnya. Menggabungkan jaringan jalan yang saling berhubungan.

Pedestrian linkage mendorong jarak perjalanan lebih pendek.

Infrastruktur hijau Mengintegrasikan sistem alam yang ada. Menata infrastruktur hijau di sepanjang koridor. Konektifitas dan aksesibilitas ke taman, ruang publik baru.

Taman Mendefinisikan secara jelas gerbang masuk taman. Menyediakan fasilitas pejalan kaki seperti area duduk. Mengintegraskan public art

Studio Perencanaan Kota 57

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Meningkatkan akses ke taman melalui pedestrianlinkage.

Ruang publik kota Menyediakan berbagai ruangpublik kota sepanjang koridor transit utama, seperti taman kota, alun-alun, plaza, halaman

Desain streetscape Mendesain streetscape melaluielemen : Amenity zona: Mendefinisikan amenity zona dengan elemen vertikal sebagai street furniture seperti pohon dan lampu jala. Zona trotoar: Batas zona trotoar diperlukan di sepanjang jalan. Trotoar yang luas di sepanjang koridor jalan utama dan kawasan dengan laluintas pejalan kaki tinggi.

Zona sempadan depan: Terletak antara garis batas tanah depan dan fasad bangunan berupa elemen hard dan soft lansekap termasuk pohon.

Pohon jalan Sesuai arahan jenis pohon yang ditanam di daerah perkotaan.

Perabot jalan Perabot jalan dan lampu dikoordinasikan dalam desain, warna dan skala.

Parkir sepeda Menyediakan parkir sepeda di lokasi yang tepat.

Tema streetscape Tema unik streetscape dieksplorasi di setiap

Studio Perencanaan Kota 58

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

segmen koridor. Pintu Gerbang

Bentuk dan orientasi bangunan Bangunan membingkai persimpangan jalan dan membentuk massa bangunan untuk menonjolkan persimpangan.

Desain bangunan Pintu masuk gedung utama berorientasi pada persimpangan.

lansekap Gerbang masuk didefinisikan melalui hardscape dan lansekap.

Public art Fitur seni publik meningkatkan kualitas ranah pubik dipertimbangkan pada gerbang utama. Fitur dapat berupa sculpture, elemen penanda artistik,pola paving, elemen interaktif seperti pencahayaan, air dan lain-lain. Penggunaan seni publik harus dikoordiasikan dengan dinas kebudayaan kota.

Crosswalk treatment Perlakuan terhadap penyeberangan khusus diarahkan di persimpangan gerbang. Tangga penyeberangan diarahkan di persimpangan transit utama terletak di sepanjang koridor pusat transit. Mendesain trotoar penyeberangan yang

Studio Perencanaan Kota 59

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

dekoratif Pencahayaan pencahayaan pada gerbang

perempatan untuk meningkatkan pencahayaan pejalan kaki dan penampilan streetscape.

Parkir Lokasi Parkir samping dan

belakang bangunan. Parkir podium Parkir bawah tanah untuk

skala pengembangan besar. Gedung parkir Berinteraksi dengan

streetscape melalui artikulasi fasad bangunan,lantai dasar untuk retail.

Parkir badan jalan eksistensi curb yang berisifitur lansekap, elemen streetscape.

Parkir sepeda Berbagi parkir sepeda yangdisediakan di dekat tempattransit, dalam kompleks perumahan dan tempat kerja.

Transit

Guna lahan Guna lahan berorientasi pejalan kaki dengan menempatkan toko makanan, restoran, layanan pribadi,kantor dan retail di sepanjang rute transit utama dan stasiun transit.

Penempatan bangunan Menempatkan bangunan dekatdengan jalan untuk mengurangi jarak perjalanan ke stasiun transit dan tempat berhenti.

Lokasi transit Interval jarak maksimum 250 m.

Fasilitas transit Menata fasilitas pejalan kaki (peta, bangku, tempat

Studio Perencanaan Kota 60

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

sampah) Shelter transit Menyediakan tempat

penampungan transit di halte transit utama.

Desain lansekap Streetscape Streetscape berorientasi

pejalan kaki sepanjang semua jalan.

Urban Green Mempromosikan kota hijau, pohon jalan dan tempat tanaman.

Rumput boulevards Menata rumput boulevard sepanjang frontage hunian.

Ruang publik Ruang publik dan semi publik terdiri dari hard and soft lansekap

Buffering Area parkir dan utilitas dilindungi dari jalan

Pencahayaan Streetscape Membentuk identitas

lingkungan pedestrian dan masyarakat. Desain perlengkapan pencahayaan sesuai dengan konteks perkotaandan meningktakan daya tarik streetscape

Hirarki pencahayaan koridorjalan

Koridor fungsi campuran : Memperbaiki penampilanstreetscpae melalui baner dan keranjang bunga gantung. Meningkatkan pencahayaan pejalan kakimelalui peningkatan pencahayaan ranah privat. Jalan umum: Pencahayaan mencerminkan skala jarakdan tinggi, membentuk karakter kawasan

Studio Perencanaan Kota 61

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Jalan utama:Meningkatkanpencahayaan pejalan kakidan pengguna transit Gerbang Perempatan: meningkatkan pencahayaangerbang persimpangan.

Ruang Publik pencahayaan ruang publik berskala pedestrian dan menata lampu dekoratif.

Signage Streetscape Menyatu dengan desain

fasad dan berkontribusi terhadap desain . Elemen penanda mempertahankan skala manusia dan menyatu dengan lansekap.

Jenis elemen penanda Skala ,desain dan penempatan yang tepat.

Mengurangi ukuran elemen penanda Intensif elemen penanda yang didesain untuk lalu lintas kendaraan dikurangi.

Sumber: Prinsip perancangan tujuh mixed use corridor city of

Kitchener (2001).

Studio Perencanaan Kota 62

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2.2.9 Pengembangan kawasan koridor komersial yang

berorientasi pejalan kaki

Walkabel adalah konsep yang mendukung place making

koridor komersial sehingga menjadi kawasan koridor yang

berorientasi pejalan kaki. Dalam buku An Introduction to

Sustainable Transportation: Policy, Planning and

Implementation yang ditulis Schiller, Bruun dan Kenworthy

2010, Roger K. Lewis mengatakan kriteria desain untuk

memotivasi kota yang walkable adalah:

1. Pola jalan mudah diarahkan, blok yang tidak terlalu

besar, dan persimpangan yang tidak terlalu jauh. Jalan

harus kontinyu dan saling berhubungan.

Menyediakan jalur kendaraan dan pejalan kaki lebih dari

satu jalur.

2. Jalan umum harus proporsional dalam menata lebar

trotoar, strip tanaman

jalur kendaraan informal dan median.

3. Meningkatkan kualitas streetscape dan memberi kemudahan

serta

kenyamanan. Komponen yang ditata adalah vegetasi

streetscape, pencahayaan

dan signage, furnitur jalan yang nyaman, material paving

yang menarik.

4. Aman untuk berjalan siang atau malam hari, tanda

penyeberangan jelas.

5. Bangunan menghadap jalan umum membutuhkan penataan

fasad.

Studio Perencanaan Kota 63

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Aspek penting dalam menciptakan dan mempertahankan

walkable

commercial corridor : (Dom Nozzi, 2010)

1. Mementingkan pejalan kaki.

2. Kepadatan hunian. Masyarakat hidup dalam jarak

berjalan kaki, menyediakan jaringan penghubung

antar blok (tiga sampai lima blok).

3. Dimensi berskala manusia.

Indikatornya adalah:

a. Jalan tidak lebih dari dua atau tiga jalur.

b. Bangunan berbatasan dengan jalan dan trotoar.

c. Teras depan berhubungan langsung dengan

trotoar.

d. Tempat parkir di belakang gedung.

e. Tinggi lampu jalan enam sampai sembilan meter.

f. Penggunaan fungsi campuran, lantai bawah toko

atau kantor lantai atas hunian.

g. Jalan berskala manusia menciptakan perasaan

menyenangkan di ruang luar dan menciptakan

sense of place.

4. Keaktifan dan keragaman retail.

5. Lalu lintas yang tenang (traffic calming) dengan

strategi :

a. Menyediakan parkir badan jalan.

b. Jalan tidak lebih dari dua atau tiga jalur.

c. Lebar jalur lalu lintas tidak lebih dari 3

atau 3,5 m.

Studio Perencanaan Kota 64

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

d. Kanopi pohon yag menonjol ke jalan

mengurangi kecepatan kendaraan.

6. Aktifitas 24 jam.

7. Kavling yang sempit mendorong variasi elemen pintu,

jendela dan elemen lainnya, memberi pengalaman yang

menyenangkan bagi pejalan kaki.

8. Terlindung dari cuaca Kenyamanan terhadap pengaruh

iklim panas dan hujan adalah penting dengan:

a. Menyediakan arcade depan bangunan di

sepanjang trotoar.

b. Manata kanopi pohon yang tinggi, sejajar,

dari spesies jenis pohon yang sama

menjorok ke jalan dan trotoar.

9. Trotoar yang lebar. Indikatornya adalah:

a. Lebar trotoar: 1,6 meter sampai 6 meter.

b. Lebar trotoar disesuaikan dengan fungsi

jalan.

c. Menyeimbangkan kenyamanan dan kebutuhan

pejalan kaki.

10.Tampak depan bangunan yang aktif.

11.Menata median dan lansekap jalan ..

12.Jarak dari tempat tinggal ke tempat kerja, sekolah,

taman dan tempat belanja harus dalam jarak dekat

maksimal seperempat mil.

13.Kawasan koridor yang walkable adalah menyediakan

ruang tempat berkumpul dan berinteraksi berupa:

tempat hiburan, toko bahan makanan, kantor pos dan

lain-lain.P anjang blok jalan singkat, untuk

Studio Perencanaan Kota 65

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

mengurangi jarak berjalan yakni tidak lebih dari

150 meter, lebih disukai berkisar 60 sampai 90

meter.

14.Pemusatan vista ke bangunan umum.

15.Bisnis yang tepat/ sesuai.

16.Menekan aktivitas pejalan kaki., tidak menghendaki

retail berukuran besar, drive-through, pompa

bensin, penjualan dan service mobil dengan .

Enam kriteria desain jaringan pejalan kaki yang sukses

(Southworth, 2005):

a. Konektivitas

b. Keterkaitan dengan moda lainnya

c. Pola penggunaan lahan

d. Keamanan

e. Kualitas jalan

f. Lingkungan jalan

Studio Perencanaan Kota 66

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

BAB III

TINJAUAN WILAYAH STUDI

3.1 Tinjauan Kebijakan Pembangunan

3.1.1 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009

ditetapkan bahwa: tujuan, kebijakan, dan strategi penataan

ruang wilayah kabupaten merupakan terjemahan dari visi dan

misi pengembangan kabupaten dalam pelaksanaan pembangunan.

Studio Perencanaan Kota 67

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sesuai dengan Pasal 25 UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang (UUPR), maka Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Indragiri Hulu mengacu kepada :

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), dan Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Riau;

2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;

dan

3. Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD).

Dengan demikian maka tujuan penataan ruang wilayah

Kabupaten Indragiri Hulu akan

dirumuskan dengan mengacu kepada ketiga hal tersebut.

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu

merupakan arah tindakan yang ditetapkan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Selanjutnya strategi

penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran

kebijakan penataan ruang ke dalam langkah -langkah

operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

untuk mencapai kondisi ideal tata ruang wilayah

kabupaten yang diharapkan. Visi pembangunan Kabupaten

Indragiri Hulu tersebut diterjemahkan sebagai “Indragiri Hulu

Sejahtera Tahun 2015”

Untuk terwujudnya visi pembangunan Kabupaten Inhu, maka

ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Inhu sebagai berikut :

1. Mewujudkan Daya Saing Daerah

Maksudnya adalah memperkuat perekonomian daerah yang

berbasis pada potensi dan keunggulan daerah,

Studio Perencanaan Kota 68

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

meningkatan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan

sumberdaya alam serta efisien dan efektif dengan tetap

memegang prinsip-prinsip berkelanjutan (sustainable),

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mampu

menguasai IPTEK dengan memiliki nilai-nilai moral

religius dan kultural, pembangunan infrastruktur yang

maju dan mampu diakses secara merata.

2. Mewujudkan Suasana Kehidupan Masyarakat dan

Menyelenggarakan Pemerintahan Yang Demokratis.

Maksudnya adalah menjadikan suasana kemasyarakatan dan

penyelenggaraan pemerintahan yang dinamis sesuai dengan

nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila dan

konstitusi negara dalam koridor NKRI. Semakin mantapnya

kelembagaan politik, masyarakat dan kebudayaan, semakin

dinamisnya komunikasi dan interaksi antara masyarakat

dan pemerintah dalam memperjuangkan dan mewujudkan

kepentingan publik yang lebih luas serta semakin

berkembang, mantap dan mapannya suasana kehidupan yang

menjunjung hukum dan perwujudan penegakan hukum yang

adil, konsisten serta tidak diskriminatif.

3. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Hasil-Hasilnya

Maksudnya adalah agar seluruh wilayah Kabupaten

Indragiri Hulu dan seluruh kelompok masyarakat dapat

berkembang, maju dan sejahtera secara bersama-sama tanpa

ada tertinggal ataupun ditinggalkan, keberpihakan

pembangunan kepada kelompok rentan menjadi prioritas,

berkembangnya aksesbilitas yang dapat menjangkau seluruh

wilayah, hilangnya diskriminasi termasuk gender.

Studio Perencanaan Kota 69

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4. Mewujudkan Suasana Aman, Damai dan Harmonis Yang

Bermoral, Beretika dan Berbudaya.

Maksudnya adalah dengan menciptakan keadaan kondusif

pada aspek ekonomi, sosial budaya, dan politik. Sebagai

daerah yang pada awalnya memiliki tingkat heterogenitas

namun telah melebur dalam suatu nilai kultur yang

dijunjung secara bersama yakni melayu, maka harmonisasi

dalam kehidupan masyarakat yang telah terwujud harus

dapat dipertahankan dan kembangkan agar mampu menjadi

filter yang handal untuk menangkal masuknya nilai-nilai

asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan

mengakomodir nilai-nilai yang mampu membawa perubahan

masyarakat pada kondisi yang lebih baik dan lebih

sejahtera.

5. Mewujudkan Daerah Yang Memiliki Peran Pada Tingkat

Regional

Adalah merupakan upaya untuk menjadi Kabupaten Indragiri

Hulu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

kenegaraan dan sistem sosial ekonomi dan kebudayaan

minimal pada tataran regional sehingga perlu semakin

dimantapkan identitas dan integrasi yang dapat

menjadikan kebanggaan tersendiri sebagai masyarakat

Indragiri Hulu mendorong meningkatkan dan mengembangkan

kerjasama yang saling menguntungkan diberbagai aspek

dengan berbagai pihak di dalam maupun di luar daerah

pada skala regional.

Sesuai dengan visi Kabupaten Inhu yang tertulis

“Indragiri Hulu Sejahtera Tahun 2015”makna visi tersebut

Studio Perencanaan Kota 70

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

tertuang dalam judul studio yaitu “Penataan koridor kawasan

perkotaan Lirik sebagai gerbang kabupaten Inhu”, dapat

diketahui bahwa Kecamatan Lirik memiliki potensi industriyang

memanfaatkan sumber daya alam yaitu migas dan hal ini rasanya

telah sesuai dengan visi Kabupaten Inhu yang ada.

Juga terdapat pada misi Kabupaten Inhu untuk mewujudkan

visinya yaitu tertuang dalam poin pertama dan poin kelima

yaitu “Maksudnya adalah memperkuat perekonomian daerah yang

berbasis pada potensi dan keunggulan daerah, meningkatan

pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan sumberdaya alam serta

efisien dan efektif dengan tetap memegang prinsip-prinsip

berkelanjutan (sustainable), meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia yang mampu menguasai IPTEK dengan memiliki nilai-

nilai moral religius dan kultural, pembangunan infrastruktur

yang maju dan mampu diakses secara merata. ”Point

kelima”Adalah merupakan upaya untuk menjadi Kabupaten

Indragiri Hulu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

sistem kenegaraan dan sistem sosial ekonomi dan kebudayaan

minimal pada tataran regional sehingga perlu semakin

dimantapkan identitas dan integrasi yang dapat menjadikan

kebanggaan tersendiri sebagai masyarakat Indragiri Hulu

mendorong meningkatkan dan mengembangkan kerjasama yang

saling menguntungkan diberbagai aspek dengan berbagai pihak

di dalam maupun di luar daerah pada skala regional”

Berdasarkan misi Kabupaten Inhu diatas hal ini

sepertinya masih belum bisa berjalan dengan baik di Kabupaten

Inhu khususnya Kecamatan Lirik karena masih kurangnya

pemberdayaan masyarakat secara langsung dalam kegiatan

Studio Perencanaan Kota 71

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

perekonomian masyarakat Lirik yang masih minim, mekanisme

pasar yang berkeadilan juga belum tertuang penuh dilapangan

dikarenakan masih terjadi aglomerasi pasar dipusat kegiatan

industri saja di Kecamatan Lirik.

3.1.2 Rencana Struktur Ruang Kecamatan Lirik

1. Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kecamatan Lirik

a. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)

Kriteria PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah

kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani

kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPK

berada Lirik mengemban fungsi dengan tingkat pelayanan

kecamatan atau beberapa desa sebagai berikut :

pemerintahan kecamatan;

pertanian;

pendidikan menengah;

peternakan;

pariwisata;

pertambangan;

perkebunan;

pengembangan permukiman; dan

jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan

atau beberapa desa.

b. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)

Kriteria PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) adalah

pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani

Studio Perencanaan Kota 72

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

kegiatan skala antar desa. PPL berada di Desa Japura

yang mengemban fungsi dengan tingkat pelayanan skala

antar desa sebagai berikut :

pemerintahan kecamatan;

pusat pemerintahan desa;

pusat pertumbuhan desa;

Pusat pengembangan pertanian;

pusat pengembangan perkebunan dan peternakan;

jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala antar

desa; dan

pendukung aktivitas wisata.

Rencana system perkotaan Kecamatan Lirik dijelaskan

dalam Tabel 3.1. berikut ini.

Tabel. 3.1 : Rencana Rencana Sistem Perkotaan KecamatanLirik

FUNGSI /HIRARKI PUSAT KETERANGANKlasifikasi

Karakter Pusat

I. PPK

(Pusat Pelayanan Kawasan)

Ibukota kecamatan Lirik

Perkotaan Perkotaan

II. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)

JAPURA Ibukota kecamatan Lirik Perkotaan

Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031

Studio Perencanaan Kota 73

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.1

Peta Struktur Ruang Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 74

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 3.2 :Penetapan Fungsi Pelayanan Sistem Perkotaan /Pusat Pelayanan di Kabupaten Indragiri Hulu

FUNGSI/HIRARKI PUSAT

Sarana dan Prasarana Pelayanan Utama

Pemerintahan Pendidikan Kesehatan Ekonomi

Transpor. Darat

Transpor.Perairan

T\ranspor.

Studio Perencanaan Kota 75

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Udara

I. PPK(Pusat Pelayanan Kawasan )

Lirik Ibukota Kecamatan

SMA/SMK

Puskesmas

Distrik Lokal

Sub terminal

- -

II. PPL(Pusat Pelayanan Lingkungan)

Japura Desa SMA /

SMK

Puskesmas Pembantu

Dist. Lokal

Sub Terminal

-Bandar Udara

Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031

Gambar 3.2 :

Diagram Skematis Keterkaitan Antar Pusat di Kecamatan Lirik

PEKANBARU PKN Pekanbaru

PPK Lirik

PPL Japura

Lirik

Japura

JAMBI PKN Jambi

Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031

Studio Perencanaan Kota 76

Kec.Lirik

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

3.1.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana kecamatan Lirik

3.2.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana

Transportasi

3.2.1.1 Jaringan Prasarana Jalan

Jaringan prasarana jalan merupakan jaringan prasarana

yang paling penting dan sangat terkait dengan penetapan

sistem perkotaan/pusat pelayanan: PPK, dan PPL. Pengembangan

sistem jaringan transportasi jalan salah satunya bertujuan

untuk melancarkan arus transportasi barang dan jasa di

wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dari pusat-pusat produksi ke

daerah pemasaran sehingga dapat membantu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan membuka akses daerah yang terisolir.

Rencana sistem jaringan jalan dalam struktur ruang

wilayah Kecamatan Lirik meliputi sistem primer

(wilayah/antar-wilayah) yang terdiri atas Jalan Arteri Primer

(JAP), Jalan Kolektor Primer (JKP), Jalan Lokal Primer (JLP),

dan Jalan Kolektor Sekunder. Penetapan sistem jaringan jalan

tersebut didasarkan pada :

Penetapan dalam RTRWN, penetapan dalam Keputusan Menteri

PU tentang Jalan Nasional, dan Keputusan Menteri Dalam

Negeri tentang Jalan Provinsi; dan

Kajian terhadap sistem jaringan jalan dan penyimpulan

mengenai jaringan jalan yang ditetapkan dalam RTRW

Studio Perencanaan Kota 77

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kabupaten Indragiri Hulu ini, berdasarkan penetapan

sistem perkotaan atau pusat kegiatan/pelayanan.

Rencana Pengembangan Jaringan Jalan di Kabupaten Indragiri

Hulu terdiri dari

a) Pemeliharaan Jaringan Jalan pada seluruh jaringan

jalan di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu

b) Peningkatan Jaringan Jalan, pada seluruh jaringan

jalan di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu

c) Pembangunan Jaringan Jalan, rencana pembangunan

jaringan jalan baru di wilayah Kabupaten Indragiri

Hulu

I. Jalan Arteri Primer (JAP)

Jalan Arteri Primer di wilayah kecamatan Lirik dapat

dibedakan atas 2 kelompok:

1. Rencana Jalan Bebas Hambatan (Highway), yang merupakan

Jalan Arteri Primer khusus. Jalan bebas hambatan ini

merupakan penetapan pada Rencana Struktur Ruang Wilayah

Nasional dalam RTRWN, yaitu menghubungkan Jambi – Rengat

– Pekanbaru.

2. Jalan dengan status Jalan Nasional yang dikenal juga

sebagai Jalan Lintas Timur Sumatera, yaitu bagian yang

terletak di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, sesuai

dengan Keputusan Menteri PU Nomor 630/KPTS/M/2009, yaitu

ruas-ruas jalan

3. Batas Pelalawan – Simpang Japura

II. Jalan Kolektor Primer (JKP)

Studio Perencanaan Kota 78

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Jalan Kolektor Primer ditetapkan dalam RTRW Provinsi

Riau, yang dibedakan atas Jalan Kolektor Primer 1 dan Jalan

Kolektor Primer 2.

Jalan Kolektor Primer 2 yang terletak di wilayah

Kabupaten Indragiri Hulu, adalah jalan dengan status Jalan

Provinsi, yaitu meliputi ruas-ruas jalan sebagai berikut:

1) Simpang Japura – Air Molek

III. Jalan Lokal Primer (JLP)

Jalan Lokal Primer (JLP) adalah jalan dengan status

Jalan Kabupaten, yang menghubungkan yang menghubungkan

antara PPK dan PPL, serta jalan strategis kabupaten lainnya.

Jalan Lokal Primer (JLP) di Kecamatan Lirik meliputi ruas-

ruas jalan sebagai berikut :

1) Pekan Heran (Seberang) - Lirik

Tabel 3.3 : Sistem Jaringan Jalan Dalam Rencana Struktur Ruang

Wilayah

di Kecamatan Lirik

No Fungsi Jalan Ruan Jalan Keterangan

I Jalan bebas

hambatan

(highway)

Pekanbaru - Rengat - Jambi Ditetapkan dalam RTRWN

II II.Jalan Arteri Primer (JAP)

(Status: JalanNasional, dikenal juga

1.Batas Pelalawan - Simpang Japura

Kep.Men.PU No.630/KPTS/M/2009 dan di

Studio Perencanaan Kota 79

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

sebagai: JalanLintas Timur Sumatera - Jalintim)

tetapkan juga dalam RTRWN danRTRW Prov. Riau

II

I

Jalan Kolektor Primer (JKP)

b. Jalan Kolektor Primer 2(JKP2)

(Status: JalanProvinsi)

1.Simpang Japura - Air Molek

Ditetapkan dalam RTRW Provinsi Riau

Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031

Gambar 3.3 :

Skematis Keterkaitan Sistem Pusat dan Sistem Jaringan Jalan

Studio Perencanaan Kota 80

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031

SUB TERMINAL

Sub Terminal akan melayani angkutan penumpang antar

pusat dalam Kecamatan Lirik dan angkutan perdesaan. Selaras

dengan penetapan fungsi/hierarki pusat-pusat kegiatan, maka

sub terminal ini akan melayani PPK. Secara khusus, sehubungan

dengan letak PPL Japura yang dilalui oleh Jalan Arteri Primer

dan merupakan persimpangan antara Jaringan Jalan Arteri

Primer dan Jalan Kolektor Primer, maka pengembangan sub

terminal ini selain pada PPK tersebut juga pada PPL Japura.

Dengan demikian pengembangan sub terminal ini adalah pada

pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:

a. PPK Lirik;

b. PPL Japura.

3.2.1.3 Jaringan Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Rencana pengembangan jaringan jaringan lalu lintas dan

angkutan jalan di wilayah Kecamatan Lirik meliputi :

1. Jaringan Trayek Angkutan Perkotaan dan Perdesaan :

a. Pematang Reba – Japura – Air Molek – Peranap

b. Pematang Reba – Japura – Redang Seko

c. Pematang Reba – Lirik 3.2.1.4 Jaringan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan

Studio Perencanaan Kota 81

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan

PP Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, prasarana

angkutan di perairan yaitu pelabuhan, yang akan melayani

jenis angkutan yang terdiri atas: (1) angkutan laut, (2)

angkutan penyeberangan, dan (3) angkutan sungai dan danau.

Untuk pelabuhan sungai, dengan pelayanan angkutan sungai

direncanakan untuk mendukung pusat-pusat pelayanan yang telah

ditetapkan ( PPK, dan PPL ). Sehingga dengan demikian

pelabuhan sungai direncanakan dikembangkan di Japura

3.2.1.6 Jaringan Transportasi Udara

Bandar Udara (Bandara) yang terdapat di Kecamatan Lirik

adalah Bandara Japura di Desa Japura. Dengan mengacu kepada

UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka Bandara Japura

termasuk bandar udara umum dengan hierarki sebagai bandar

udara pengumpan.

Dalam konteks rencana struktur ruang wilayah Kabupaten

Indragiri Hulu, Bandara Japura ini akan mendukung PKW Rengat,

sebagai pusat dengan hierarki tertinggi di Kabupaten

Indragiri Hulu.

3.2.2 Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Energi

3.2.2.1 Rencana Pengembangan Energi Listrik

Pengembangan sistem prasarana energi listrik di

Kecamatan Lirik terutama dengan sistem interkoneksi Sumatera

Bagian Tengah yang didukung dengan sistem setempat (isolated)

pada lokasi-lokasi yang sulit dijangkau sistem interkoneksi.

Dengan pengembangan demikian ini diharapkan dapat dilayani

kebutuhan energi listrik di seluruh wilayah Desa / Kelurahan

Studio Perencanaan Kota 82

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

di Kecamatan Lirik. Pembangkit tenaga listrik yang

direncanakan akan dikembangkan meliputi:

1. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Lirik, dengan sumber

energi adalah gas

Dalam konteks sistem jaringan interkoneksi tersebut di

atas, dikembangkan jaringan SUTT (Saluran Udara Tegangan

Tinggi) 150 KV, dan penempatan GI (Gardu Induk). Rencana

pengembangan jaringan SUTT tersebut meliputi:

1. Jaringan SUTT Rengat – Lirik – Pekanbaru

3.2.2.2 Rencana Pengembangan Energi Gas dan Bahan Bakar

Minyak

Jaringan transmisi gas melintasi wilayah Kecamatan Lirik

adalah jaringan pipa transmisi gas Trans Sumatera Tengah,

dengan substasion Lirik.

3.2.2.3 Rencana Pengembangan Energi Alternatif

Rencana pengembangan energi alternatif di Kecamatan

Lirik meliputi :

1. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS);

2. Pengembangan Desa Mandiri Energi melalui pengembangan

energi biogas

.

3.2.4.3 Sistem Pengelolaan Air Baku Untuk Air Minum

Sistem pengelolaan air baku untuk air minum meliputi

prasarana jaringan air minum perpipaan ini sejak dari sumber

air baku, transmisi ke pengolahan, pengolahan (Instalasi

Pengolahan Air Minum), dan distribusi hingga ke konsumen air

Studio Perencanaan Kota 83

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

minum. Pengembangan jaringan prasarana air minum perpipaan

akan melayani PPK, dan PPL.

Sistem pengelolaan air baku untuk air minum meliputi

pemanfaatan sumber-sumber air baku permukaan dan air tanah

mencakup pembangunan, rehabilitasi serta operasi dan

pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan air baku untuk

air minum melalui:

a. pelestarian mata air.

b. pemanfaatan airtanah secara terkendali.

3.2.5 Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan

Pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan

dikembangkan pada kawasan permukiman yang diidentifikasi

sebagai kawasan permukiman perkotaan, yaitu: PPK, dan PPL

Japura. Pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan

yang dimaksud dalam hal ini adalah meliputi:

a. Prasarana drainase.

b. Prasarana pengolahan air limbah,

c. Sistem jaringan prasarana persampahan.

d. Sistem jalur dan ruang evakuasi bencana.

A. Prasarana Pengolahan Sampah

Prasarana pengolahan sampah (Tempat Pengolahan Akhir/TPA

Sampah), yang diharapkan berada pada jarak yang memadai

terhadap kawasan permukiman perkotaan yang ada, sehingga

sangat besar kemungkinannya untuk terpadu atau bergabungnya

TPA untuk beberapa kawasan perkotaan secara bersama-sama.

Pengembangan prasarana pengolahan sampah tersebut

Studio Perencanaan Kota 84

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

direncanakan akan melayani PPK, dan PPL. TPA sampah yang ada

dewasa ini adalah TPA di Lirik atau Japura (melayani PPK

Lirik dan PPL Japura).

Sistem pengelolaan persampahan dilakukan dengan sistem

reduce atau pengurangan, reuse atau penggunaan ulang, dan recycle

atau penampungan dan pengembangan tempat pemrosesan akhir

dilakukan dengan sistem sanitary landfill atau pembuangan sampah

akhir.

B. Sistem Jalur dan Ruang Evakuasi Bencana

Berdasarkan data tentang potensi bencana alam yang ada

di Kabupaten Indragiri Hulu, maka perlu dikembangkan suatu

jalur dan ruang evakuasi bencana untuk meminimalisir korban

jiwa apabila terjadi bencana. Pengembangan jalur dan ruang

evakuasi bencana di Kecamatan Lirik meliputi :

a. Jalur evakuasi bencana banjir meliputi :

jalan lingkungan – jalan kolektor di Kecamatan Lirik.

Untuk ruang evakuasi bencana di Kecamatan Lirik :

1. Lapangan

2. Taman publik

3. Bangunan kantor pemerintahan

4. Bangunan fasilitas sosial

5. Bangunan fasilitas umum

3.1.4 Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan Lirik

1. KSK Koridor Utara Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera.

Studio Perencanaan Kota 85

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Koridor utara Jalintim Sumatera yang dimaksud adalah

antara Pematang Reba sampai ke Lirik, dengan sumbunya adalah

Jalan Lintas Timur tersebut.

Karakter pengembangan KSK ini adalah:

a) Terdapat PPK Lirik dan PPL Japura.

b) Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan

pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Indragiri Hulu.

Sektor unggulan dimaksud adalah pertambangan migas,

perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan wilayah,

yang didukung oleh sektor pertanian khususnya perkebunan

yang berhampiran dengan koridor tersebut.

c) Ruang sebagai wadah pertumbuhan ekonomi yang pesat harus

dikendalikan agar tidak menurunkan kinerja kegiatan

dalam kawasan.

Arahan pengembangan KSK ini adalah:

a) Pengembangan pusat-pusat ekonomi yang mendorong

pertumbuhan ekonomi.

b) Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana

pendukung pusat-pusat kegiatan ekonomi.

c) Pengendalian pemanfaatan ruang dan alih fungsi ruang

terhadap bentuk-bentuk yang dapat menurunkan kualitas

lingkungan dan layanan transportasi wilayah.

3.1.5Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Lirik

3.2.2 Karakteristik Pola Ruang

Studio Perencanaan Kota 86

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Dilihat dari arahan pola pemanfaatan ruang, maka

pemanfaatan ruang yang diarahkan untuk Kecamatan Lirik adalah

sebagai berikut :

3.2.2.1 Kawasan Lindung

Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan fungsi

kawasan lindung yang berada di wilayah Kecamatan Lirik

yang sudah ditetapkan dalam arahan kebijakan penetapan

kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.

3.2.2.2 Kawasan Budidaya

Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan pengembangannya

adalah sebagai berikut :

Kawasan Budidaya Perkotaan :

Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan di

Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan

pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu adalah

kawasan untuk kegiatan :

1. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan dan

tempat usaha (perdagangan, perkantoran, dan

lainnya) dengan skala pelayanan lokal/kecamatan.

2. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan

ekonomi sektor perkebunan, kehutanan dan

pertambangan.

Kawasan Budidaya Pertanian :

Studio Perencanaan Kota 87

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kawasan budidaya pertanian yang dapat dikembangkan di

Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan

pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu adalah

kawasan untuk kegiatan :

1. Pertanian tanaman pangan.

2. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi

kelapa sawit, karet, dan beberapa komoditi

lainnya

3.1.6 Rencana Penetapan Kawasan Lindung Wilayah Kecamatan

Lirik

Tabel 3.4

Jenis dan Sebaran Kawasan Lindung di Kecamatan Lirik

No Jenis Kawasan

Lindung

Sebaran di

Deliniasikan

Sebaran di Indikasikan

I Kawasan Perlindungan Setempat:1. Kawasan

Perlindungan

Setempat:

Lirik -

3. 3. Ruang

Terbuka Hijau

Kota

- Ruang terbuka hijau di

kawasan perkotaan pada:

PPK dan PPL JapuraII Kawasan Rawan Bencana Alam:2. Kawasan Rawan

Banjir

- Di Kecamatan Lirik

III Kawasan Lindung Geologi:1. Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi:a. Kawasan rawan - Di Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 88

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

abrasi

Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031

Tabel3.5

Cagar Budaya di Kecamatan Lirik

No Nama Cagar Budaya LokasiA. CAGAR BUDAYA BERUPA KOMPLEK:A.1 Komplek Makam Raja-Raja

Indragiri di Desa Japura -

Kec. Lirik:1. Makam Sultan Husin Syah Desa Japura Kec.

Lirik2. Makam Raja Said Desa Japura Kec.

Lirik3. Makam Raja Ismail Desa Japura Kec.

Lirik4. Makam Datuk Bendahara Hitam Desa Japura Kec.

Lirik5. Makam Pembesar Desa Japura

Kerajaan Indragiri

Desa Japura Kec.

Lirik6. Makam Pokiah Desa Japura Kec.

LirikSumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031

Tabel3.6

Kawasan Lindung yang Didelineasikan di Kecamatan Lirik

No HL (Ha) TN (Ha) SM (Ha) SS (Ha) Jumlah

Studio Perencanaan Kota 89

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

(Ha)1. Lirik - - 75,20 75,20

Sumber: Perhitungan secara digitasi pada Peta Pola Ruang Wilayah Kab. Indragiri Hulu.

Keterangan:

HL = Hutan Lindung

TN = Taman Nasional

SM = Suka Margasatwa

SS = Sempadan Sungai

Selanjutnya untuk masing-masing kawasan lindung yang

ditetapkan baik yang ditetapklan delineasinya pada Peta

Rencana Pola Ruang Wilayah maupun yang diindikasikan atau

dideskripsikan dijelaskan berikut ini.

A. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan

Bawahannya

1. Kawasan resapan air, yang tidak didelineasikan, dan

diindikasikan adalah kawasan hutan, yang meliputi

baik hutan yang merupakan kawasan lindung (HL, TN,

dan SM) maupun kawasan budidaya (HP, HA, dan HR) yang

berada di kawasan Lirik.

B. Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan perlindungan setempat juga dimanfaatkan sebagai

kawasan lindung yang melindungi daerah setempat dimana

kawasan tersebut berada. Pada kawasan ini tidak

diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya dan apabila

telah terdapat kegiatan budidaya diupayakan untuk diadakan

pemindahan lokasi kegiatan budidaya.

Kawasan perlindungan setempat terdiri dari :

1.Sempadan Sungai

Studio Perencanaan Kota 90

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kawasan sempadan sungai merupakan kawasan di

sepanjang kiri-kanan sungai (termasuk sungai buatan

dan kanal/saluran irigasi primer) yang mempunyai

manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian

fungsi sungai. Tujuan dilakukan perencanaan kawasan

sempadan sungai adalah melindungi sungai dari kegiatan

manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air

sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta

mengamankan aliran sungai.

Penetapan kawasan sempadan sungai yaitu sekurang-

kurangnya 100 meter di kiri-kanan sungai besar dan 50

meter di kiri-kanan anak sungai yang berlokasi di luar

permukiman, serta sekurang-kurangnya 15 meter di

sepanjang kiri-kanan sungai yang berlokasi di kawasan

permukiman.

Sempadan sungai yang didelineasikan dengan luas

kurang lebih 5.067 Ha, yang merupakan sempadan Sungai

Indragiri, Sebaran sempadan sungai tersebut terdapat

di kecamatan Lirik.

2. Kawasan Sempadan Mata Air

Garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 200 m

disekitar mata air dan tersebar di beberapa Kecamatan

Lirik.

3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan,

Ruang Terbuka Hijau Kota. Kawasan Hutan Kota yang

berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kawasan

RTH) perkotaan di Kabupaten Indragiri Hulu seluas

Studio Perencanaan Kota 91

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

kurang lebih 1.698 hektar atau 31 % dari luas

wilayah perkotaan Kabupaten Indragiri Hulu.

C. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya.

1. Cagar Budaya, berupa peninggalan atau situs cagar

budaya, yang diindikasikan lokasi sebarannya seperti

padadi atas, yang meliputi cagar budaya yang berupa

komplek dan yang berdiri sendiri. Sebaran lokasi cagar

budaya tersebut terdapat di Kecamatan Lirik.

D. Kawasan Rawan Bencana Alam

1. Kawasan rawan banjir, yang diindikasikan pada kawasan

yang terletak di tepi Sungai Indragiri, Batang

Peranap, dan Batang Gansal, yaitu di kecamatan: Lirik.

E. Kawasan Lindung Geologi

F1. Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi

1.Kawasan rawan abrasi, yang diindikasikan pada tepi

atau sempadan sungai dan anak-anak sungai di tepi Sungai

Indragiri,Lirik.

F2. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Air

Tanah.

1.Kawasan imbuhan air tanah, berupa cekungan air tanah

(CAT) yang diindikasikan sama dengan kawasan

resapan air, yaitu kawasan hutan baik yang termasuk

kawasan lindung maupun kawasan budidaya. tersebar di

Kecamatan Lirik.

4.2.2 Rencana Penetapan Kawasan Budidaya Kecamatan Lirik

1. Kawasan Hutan Produksi

Studio Perencanaan Kota 92

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kawasan hutan produksi di Kecamatan Lirik mempunyai

luas kurang lebih kurang lebih 148.656 Ha. Kawasan hutan

produksi di Kecamatan Lirik meliputi.

a. Hutan Produksi Tetap seluas kurang lebih 133.552 Ha,

tersebar di Kecamatan Lirik.

b. Hutan Produksi Tetap penyangga Hutan Konservasi (Taman

Nasional Bukit Tigapuluh, Taman Nasional Tesso Nilo, dan

Suaka Margasatwa Kerumutan) dengan lebar berkisar antara

0,5 km – 1,0 km dari tepi kawasan Hutan Konservasi yang

bersangkutan, seluas kurang lebih 15.104 Ha tersebar di

Kecamatan Lirik.

Tabel3.7 :

Penetapan Kawasan Budidaya di Kecamatan Lirik

Kecamatan

HP(Ha)

HPp(Ha)

HP Total(Ha)

HA(Ha)

HR(Ha)

PbR(Ha)

PbB(Ha)

Pt(Ha)

PP(Ha)

PD(Ha)

Jumlah

(Ha)

Lirik2.806,42 - 2.806,42 - -

4.440,26

16.776,16

5.590,62

1.640,19

343,47

31.597,13

Sumber: Perhitungan secara digitasi pada Peta Pola Ruang Wilayah Kab. Indragiri Hulu.

Keterangan :

HP = Hutan Produksi Tetap

HPp = Hutan Produksi Tetap Penyangga Hutan Konservasi (TN &SM)

HA = Hutan Adat

HR = Hutan Rakyat

PbR = Perkebunan Rakyat

PbB = Perkebunan Besar

Studio Perencanaan Kota 93

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Pt = Pertanian (Pertanian Tanaman Pangan dan PertanianHoltikultura)

PP = Permukiman Perkotaan

PD = Permukiman Perdesaan

2. Kawasan Pertanian

a. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

Kawasan pertanian tanaman pangan dan hultikultura dengan

luas total kurang lebih 49.840 Ha, yang ada di kecamatan

Lirik. Yang sebagian terbesar umumnya berhampiran dengan

Sungai Indragiri. Kawasan pertanian holtikultura

merupakan kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan

pertanian dengan jenis komoditi sayuran dan buah-buahan.

b. Kawasan Pertambangan

Kawasan pertambangan di Kabupaten Indragiri Hulu

terletak pada kawasan yang sesuai dengan penetapan

Wilayah Pertambangan (WP) dan penetapan turunannya WUP

(Wilayah Usaha Pertambangan), WPR (Wilayah Pertambangan

Rakyat), dan WPN (Wilayah Pencadangan Nasional). Jenis

kegiatan pertambangan di Kabupaten Indragiri Hulu

mencakup pertambangan minyak dan gas bumi (migas),

pertambangan mineral dan batubara (minerba), dan/atau

pengambilan air tanah.

Dalam kelompok migas, potensi minyak bumi di Kabupaten

Indragiri Hulu yang telah teridentifikasi sampai tahun

2008 pada 6 lapangan oleh 3 operator seperti dikemukakan

table berikut ini:

Tabel 3.8 :

Potensi Minyak Bumi di Indragiri Hulu, 2008

Studio Perencanaan Kota 94

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber: Indragiri Hulu

Dalam Angka 2008/2009

Dalam kelompok mineral dan batubara (minerba) dapat

dikemukakan sebaran potensi tambang minerba yang telah

dimintakan sebagai kawasan kuasa pertambangan (KP). Sementara

dari sudut produksi yang telah berjalan sampai tahun 2008

dikemukakan pada Tabel I.2.20, yaitu penambangan batubara (3

perusahaan) dan penambangan andesit (4 perusahaan).

Potensi deposit bahan mineral dan batubara di Kabupaten

Indragiri Hulu yang telah teridentifikasi meliputi:

- Koalin, dengan deposit 11.500.000 M3;

- Pasir kuarsa, dengan deposit 35.500.000 M3;

- Bentonit, dengan deposit 220.000.000 M3;

- Lempung, dengan deposit 278.000.000 M3;

- Batu andesit, dengan deposit 204.375.000 M3;

- Batu granit, dengan deposit 6.745.500.000 M3;

- Timah, dengan deposit 2.090 Gr / M3;

- Batu bara, dengan deposit 726.000.000 M3.

3. Kawasan Industri

Studio Perencanaan Kota 95

Lapangan

Luas

Area

Volume

Awal

Liftin

g sd

1-1-08(km2

)

(MTSB) (Barel

)Pertamina Lirik 1,25

0

28.274 -

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kawasan Industri di Kecamatan Lirik memiliki luas kurang

lebih 1.194 Ha, dapat berupa estat industri (industrial estate),

zona industri, dan atau sentra industri, terletak di kawasan

perkotaan dan semi-perkotaan, dan/atau lokasi khusus yang

memenuhi persyaratan sebagai peruntukan industri. Kawasan

sentra industri meliputi :

Sentra industri manufaktur dan elektronika di KecamatanLirik.

4. Kawasan Pariwisata

Kecamatan Lirikmemiliki potensi wisata alam, wisata

budaya, dan wisata minat khusus. Situasi internal maupun

eksternal sangat mempengaruhi perkembangan pariwisata. Objek-

objek wisata tersebut terletak di kecamatan:Lirik. Arahan

pemanfaatan ruang kawasan adalah:

Melakukan penataan ruang kawasan wisata

Meningkatkan kualitas lingkungan kawasan

Mengembangkan infrastruktur penunjang

Mengembangkan kawasan-kawasan wisata potensial baru

Menolak konversi lahan kawasan wisata

Mengelola aset wisata.

Mengembangkan konsep wisata berwawasan lingkungan

(ecoturism)

Mengembangkan jalur-jalur paket wisata secara terpadu

Menghindari bangunan permanen pada kawasan baru akan

dikembangkan

Membatasi pengembangan pariwisata dalam kawasan lindung.

Tabel 3.9

Objek Wisata di Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 96

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Objek wisata Jenis wisata Desa/

lokasi1 Lapangan Golf Wisata Minat

KhususLirik

2 Kaw. Pertambangan Minyak

Wisata Minat Khusus

Lirik

3 Makam Raja – Raja Japura

Wisata budaya Japura

Sumber: Naskah Teknis RTRW Kabupaten Indragiri Hulu, berdasarkan RIPP Kab. INHU 2005-2015.

5. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman di Kecamatan Lirik memiliki luas

kurang lebih 19.943,66 Ha yang diklasifikasikan kedalam

kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman

perdesaan.

a. Kawasan Permukiman Perkotaan

Kawasan Permukiman Perkotaan yang direncanakan berkaitan

dengan rencana struktur ruang (sistem perkotaan/pusat

pelayanan) dan kecenderungan perkembangan yang ada selama

ini. Total luas kawasan permukiman perkotaan kurang lebih

11.509 Ha, yang tersebar di perkotaan Lirik dan Japura.

Kawasan permukiman perkotaan tersebut dilengkapi oleh

infrastruktur perkotaan yang memadai, dan ruang terbuka hijau

minimal 30% dari luas kota .

D. Kawasan Peruntukkan Lainnya.

a. Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan untuk fasilitas perdagangan dan jasa di

Kabupaten Indragiri Hulu memiliki skala pelayanan regional

Studio Perencanaan Kota 97

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

yang direncanakan di rengat dan pematang reba. Sedangkan

kawasan untuk fasilitas perdagangan dan jasa yang memberikan

pelayanan lokal direncanakan pada Kecamatan Japura.

Jenis perdagangan dalam skala pelayanan tersebut

direncanakan, agar mampu memberi jangkauan pemasaran yang

luas, karena tidak hanya melayani konsumen dari wilayah

Kabupaten Indragiri Hulu saja tetapi juga Kabupaten Indragiri

Hilir.

Perencanaan fasilitas perdagangan dan jasa di sepanjang ruas-

ruas jalan dengan fungsi primer diharapkan dapat semakin

berkembang dan merangsang meluasnya perdagangan regional,

sehingga mampu berperan sebagai pusat-pusat pertumbuhan baru.

Penyediaan fasilitas perdagangan dan jasa di Ibukota

Kabupaten Indragiri Hulu direncanakan sebagai berikut :

Pertokoan, fungsi utama sarana ini menjual barang-barang

keperluan sehari-hari. Lokasi terletak dipusat-pusat

lingkungan dan tidak menyebrang jalan lingkungan dekat

dengan taman kanak-kanak dan tempat bermain. Minimum

penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 2.500

penduduk. Luas lahan yang dibutuhkan adalah 1.200 m2

dengan KDB 40% atau seluas 1% dibanding luas area yang

dilayani. Fasilitas pertokoan ini harus dilengkapi dengan

tempat parkir kendaraan umum yang dapat dipakai bersama

kegiatan lain dipusat lingkungan.

Pusat Perbelanjaan Kawasan fungsi utamanya sebagai pusat

perbelanjaan lingkungan yang menjual kebutuhan sehari-hari

termasuk sayur, daging, ikan, buah-buahan, beras, tepung-

tepungan, bahan pakaian, barang kelontong, alat

Studio Perencanaan Kota 98

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pendidikan, alat rumah tangga. Terdiri dari toko-toko

lengkap dengan bengkel-bengkel reparasi kecil seperti

radio, kompor, setrika dan sepeda motor. Lokasinya pada

jalan utama lingkungan dan mengkelompok dengan pusat

lingkungan. Mempunyai terminal kecil untuk pemberhentian

kendaraan.

Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah

30.000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 13.500

m2 dengan persentase luas sebesar 0,9 – 1% terhadap luas

area yang dilayani.

Pusat Perbelanjaan dan Niaga: didukung oleh 120.000

penduduk, fungsi utama sebagai perbelanjaan skala regional

yakni; sebagai pusat pembangunan swalayan, perhotelan,

serta dilengkapi dengan sarana niaga lainnya seperti

kantor – kantor, bank, industri kecil seperti konveksi dan

lain-lain. Toko-toko tidak hanya menjual kebutuhan sehari-

hari tetapi juga yang lainnya seperti bengkel, reparasi,

service, unit industri non polusi dan tempat hiburan.

Lokasi mengelompok dengan pusat kota dan mempunyai pangkal

transport untuk kendaraan-kendaraan jenis angkutan

penumpang kecil. Minimum penduduk yang dapat mendukung

sarana ini adalah 120.000 penduduk. Luas lahan yang

dibutuhkan adalah 36.000 m2 atau 0,3 m2 perpenduduk atau

0,6% terhadap luas area yang dilayani. Sarana ini

sebaiknya dilengkapi dengan tempat parkir umum, pos

polisi, pos pemadam kebakaran, kantor pos pembantu dan

tempat ibadah.

Studio Perencanaan Kota 99

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

b. Kawasan Pusat Pemerintahan

Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu

nantinya akan didominasi oleh bangun-bangunan dalam skala

besar berupa fasilitas kegiatan perkantoran yang terdiri

atas unsur-unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, dengan

didukung oleh fasilitas perkantoran untuk instansi

vertikal dan dinas-dinas daerah.

Dalam kapasitasnya sebagai bangunan perkantoran dengan

intensitas kegiatan yang relatif tinggi, maka perpetakan

lahannya direncanakan lebih luas, untuk menjaga

keseimbangan antara bangunan dengan ruang luarnya.

Perpetakan lahan disesuaikan dengan jenis pemanfaatannya

untuk dirancang bagi berbagai pemanfaatan ruang

perkantoran (pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu) dan

fasilitas pelayanan publik.

Kawasan peruntukan pusat pemerintahan terletak pada

kawasan Lirik.

Zonifikasi antar jenis pemanfaatan ruang direncanakan

sebagai upaya menjaga keseimbangan lingkungan (hidup dan

binaan), yang nantinya akan berkembang secara intensif.

Selain itu pengembangan kawasan pemerintahan dilengkapi

oleh ruang terbuka hijau dan non hijau, fasilitas sosial,

parkir.

C. Kawasan Pertahanan Keamanan.

Kawasan pertahanan dan keamanan merupakan kawasan yang

diperuntukan bagi kegiatan pemerintah di bidang pertahanan

Studio Perencanaan Kota 100

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

dan keamanan. Kawasan pertahanan di Kabupaten Indragiri Hulu

meliputi perkantoran militer yang berada di Kecamatan Rengat

dan Kecamatan Lirik, dan perkantoran kepolisian yaitu

Kepolisian Resort (Polres) berada di Kecamatan Rengat dan

Kepolisian Sektor (Polsek) berada di seluruh wilayah

kecamatan.

Studio Perencanaan Kota 101

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bab IV

BAB IV

GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN

Lokasi yang menjadi objek penelitian kawasan adalah

sepanjang jalan Lintas Timur/ Lintas Sumatra yang

melintasi di Kecamatan Lirik.Hampir disepanjang kiri –

kanan jalan ini terdapat berbagai macam aktivitas

Studio Perencanaan Kota 102

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

kegiatan pemukiman penduduk, pendidikan, kesehatan,

perkantoran, ruang terbuka publik, Perdagangan dan jasa

seperti pasar, bank, pertokoan, bengkel, warung –

warung dan kios-kios, penginapan. Oleh karena itu

dipilih untuk dijadikan wilayah studi perencanaan kota,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta lokasi

penelitian di Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu:

Lintas Timur (Jalintim) Suma

Studio Perencanaan Kota 103

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.5 : Tinjauan Kawasan Mikro

Studio Perencanaan Kota 104

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.6 : Analisia Isu Lokasi Studi

Studio Perencanaan Kota 105

Permasalahan diwilayah studi : belum adanya gapura selamat datang antara pembatas kabupaten inhu dan kabupaten pelalawan

Untuk itu diperlukannya pembangunan gapura selamat datang agar kendaraan yang melintasi koridor jalan lintas

Permasalahan diwilayah studi : Tampakpada kanan jalan masih ditumbuhibangunan-bangunan non permanen yangsekilas tampak tidak teratur danterkesan kurang tertata dengan baik.

Untuk itu diperlukannya penaataan

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 106

Permasalahan diwilayah studi : Tampakpada kanan jalan masih ditumbuhibangunan-bangunan non permanen yangsekilas tampak tidak teratur danterkesan kurang tertata dengan baik.

Untuk itu diperlukannya penaataan

Permasalahan diwilayah studi : padajalan jalur lintas timur tepatnya didesa Japura terdapat Bandar udaraJapura yang seharusnya berfungsidengan baik khsusnya pada jampenerbangan yang tepat

Untuk itu dibutuhkannya systemoperasi landing pesawat yang benar –

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 107

Permasalahan diwilayah studi : systemparkir pasar Japura yang masihsemeraut karana berbahaya apabilamemarkirkan kendaraan di tepi jalurlintas timur.

Permasalahan diwilayah studi:Keterbatasan LahanPada pusatKecamatan Lirik yang terletak di DesaLirik Areasebagai kawasan industriyang menyulitkan dalam prosespenataan ruang dan tata guna lahan.

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 108

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.1 KONDISI FISIK DASAR

4.1.1 Geografis

Kecamatan Lirik yang ibukotanya Desa Lirik Area

merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah

administrasi Kabupaten Indragiri Hulu yang terletak di Pulau

Sumatera yang terbentang diantara 0000’ Lintang Utara - 10

37’22” Lintang Utara dan 1010 26’41” Bujur Timur - 1020

10’54” Bujur Timur.

Kecamatan Lirik memiliki batas – batas :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasir Penyu

dan Kecamatan Sei. Lala.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rengat Barat.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Batu Jaya

dan Kabupaten Pelalawan.

Luas Wilayah kecamatan Lirik sebesar 233,60 km2 atau

22.040  Ha. Wilayah administrasi yang memiliki luas wilayah

terbesar di Kecamatan Lirik adalah desa Lirik Area dengan

luas km2. Sedangkan desa merupakan desa dengan luas terkecil

se Kecamatan Lirik dengan luas hanya km2.

Jarak terjauh antara kantor desa dengan ibukota kecamatan

adalah desa Redang Seko dengan jarak ± 13 km, sedangkan yang

terdekat dengan Ibukota Kecamtan Lirik adalah desa Gudang

Batu dan desa Rejosari dengan jarak ± 0,5 km. Secara umum

keadaan topografi adalah berupa dataran meskipun ada beberapa

Studio Perencanaan Kota 109

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

daerah yang berbukit – bukit, sementara ketinggian permukaan

air laut untuk di daerah Lirik adalah sekitar ±6 meter.

Tabel 3.12

Luas Wilayah Kecamatan Lirik Berdasarkan Desa tahun 2013

NO Desa /KelurahanLuas

Wilayah(HA)

Luas Wilayah(jiwa / km2 )

KepadatanPenduduk

(jiwa / km2 )1 Japura 1850 18.5 71.952 sidomulyo 700 7 361.573 Pasir ringgit 1000 10 234.004 Gudang batu 1520 15.2 71.715 Sungai sagu 3260 32.6 82.306 Lirik area 90 0.9 493.337 Rejosari 600 6 161.508 Lambang sari V 2100 21 29.149 Lembaga sari IV 20 0.2 1315.0010 Lembaga sari I.

II. III1600 16

57.1311 Wonosari 600 6 174.5012 Seko lubuk tigo 3500 35 43.4913 Banjar balam 5600 56 25.8014 Redang seko 4000 40 89.0015 Suka jadi 150 1.5 596.0016 Mekar sari 2754 27.54 51.1617 Pasir sialang 1750 17.5 50.46

Studio Perencanaan Kota 110

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

jayaJumlah 31094 310.94 76.98

Sumber : SP2012,BPS Kecamatan Lirik

Grafik 3.2

Grafik Persentase (%) Luas Wilayah Kecamatan Lirik

MenurutDesa/Kelurahan Tahun 2013

Kepadatan Penduduk ( Jiwa / Km2 )

japura sidomulyo Pasir ringgit Gudang batu Sungai saguLirik area Rejosari Lambang sari V Lembaga sari IV Lembaga sari I. II.

IIIWonosari Seko lubuk tigo Banjar balam Redang seko Suka jadiMekar sari Pasir sialang jaya

Sumber : SP2012,BPS Kecamatan Lirik

4.1.2Kondisi Fisik Dasar Wilayah

Keadaan geografis alam Kecamatan Lirik adalah dataran

rendah, beberapa daerah berdataran tinggi, bertanah gambut,

yang sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan seperti yang

telah disampaikan diatas. Dengan komoditi utama sawit, karet,

serta tanaman perkebunan rakyat seperti pisang, coco, kelapa,

dll. Dan dengan kondisi alam yang seperti itu, masyarakat

Lirik sebagian juga beternak kerbau, sapi, lembu, itik, dll.

Karena masih tersedianya sumber makanan hewan ternak

tersebut.

Studio Perencanaan Kota 111

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.1.2.1 Hidrologi / Sumber dan Debit Air

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala

bentuknya (cair), gas, padat, pada, dalam dan diatas

permukaan tanah. Termasuk didalamnya adalah penyebaran, daur

dan perilakunya, sifat-sifat fisik dan kimiawinya, serta

unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.

Keterdapatan air tanah pada suatu darah terutama sangat

dikontrol oleh beberapa faktor seperti curah hujan, kelulusan

batuan dan kondisi/bentuk daerah. Kondisi hidrologi di

Kecamatan Lirik dibedakan atas 2 bagian yaitu kondisi

hidrologi air permukaan dan air tanah.

Di Kecamatan Lirik terdapat aliran sungai. Sungai -

sungai tersebut adalah Sungai Inhu.

Sungai Inhu dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Sehingga intrusi air laut tersebut perpotensi menyebabkan

kualitas air tanah di wilayah ini bersifat payau/asin dengan

salinitas sedang sampai tinggi. Keadaan drainase wilayah

sebagian besar dicirikan oleh adanya tanah pengerasan dan

tanah gambut. Keberadaan lahan gambut merupakan kantong -

kantong penyimpanan air yang sangat besar.

a. Hidrologi air permukaan

Hidrologi air permukaan pada umumnya berasal dari sungai

yang mengalir di Kecamatan Lirik adalah sungai Kampar, sungai

Indragiri serta sungai –sungai kecil lainnya yang mengalir

sepanjang kecamatan Lirik. Sungai tersebut digunakan sebagai

Studio Perencanaan Kota 112

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

tempat pembuangan limbah, dan juga digunakan sebagai sumber

air baku yang digunakan sebagai air minum, dan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari (MCK).

b. Hidrologi Air Tanah

Menurut kondisi lithologinya, Kecamatan Lirik ditutupi

oleh alluvium yang tersusun dari kerakal, krikil pasir, dan

lempung dengan tingkat kelulusan sedang, serta alluvium yang

tersusun dari krikil, pasir,lempung, sisa tumbuhan dam rawa

gambut, dengan kelulusan rendah pada material halus dan

sedang pada material kasar. Sementara bila dilihat dari

potensi air tanah dan produktifitas akuifer, maka tingkat

keterdapatan air tanah di Kota Kecamatan Lirik ,terdiri

atas :

Akuifer produktif dengan penyebaran luas , merupakan

akuifer dengan keterusan sedang, muka air tanah pada

umumnya dekat permukaan, debit sumur dapat mencapai 51

/ detik.

Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas,

merupakan akuifer dengan keterusan sedang sampai

rendah, muka air tanah beragam, debit sumur umumnya

kurang dari 51 / detik.

Akuifer setempat dengan produktifitas sedang,

merupakan akuifer tidak menerus, keterusan rendah,

Studio Perencanaan Kota 113

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

muka air tanah umumnya dangkal, debit sumur umumnya

kurang dari 51 / detik.

Namun untuk di Kecamatan Lirik hanya terdapat 2 macam

hidrologi air tanah, yaitu akuifer produktif dengan

penyebaran luas, akuifer produktif sedang dengan penyebaran

luas.

4.1.2.2 Geologi

Berdasarkan peta geologi Kabupaten Indragiri hulu

berskala 1 : 250.000, wilayah pesisir timur Kabupaten Inhu

terdiri dari atas formasi geologi muda : aluvium muda (Qh)

dan aluvium tua (Qp). Formasi aluvium muda berbentuk serpih

yang dilapisi dengan batu debu, batu liat dan batu lumpur. Di

bagian barat formasi ini terdapat endapan yang terdiri dari

lumpur yang tidak terkonsolidasi dan batu pasir. Formasi

minas yang berumur Pleistosen merupakan endapan kuarter yang

paling tua. Hal ini diikuti dengan endapan aluvium tua yang

terluar.

Sebagian besar ditutupi oleh rawa bergambut. Mendekati

aliran sungai – sungai besar dan daerah meander, endapan

fluviatil dari masa holosen merupakan deposit muda.

Pada beberapa daerah didominasi oleh endapan permukaan muda

berbentuk rawa gambut berwarna abu - abu kecoklatan pada

keadaan basah, sangat lunak, plastis, rekah kerut tinggi dan

mengandung bahan organik. Kondisi geologi wilayah Kabupaten

Inhu terdiri dari 3 formasi yaitu, formasi petani (Tup).

formasi Telisa (TMT) dan formasi Pematang (TLpe). Formasi

Studio Perencanaan Kota 114

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

petani disebut sebagai lapisan Palembang Tengah dan bawah,

sedangkan kuarter terdiri dari formasi Minas, (Qpmi), endapan

permukaan muda (Qh) dan endapan permukaan tua (Qp). Aluvium

tua umumnya merupakan bagian kering sedangkan aluvium muda

menempati cekungan atau daerah belakang pantai yang berawa

dan alur – alur pasang surut.

Pembahasan geologi daerah kecamatan Lirik berdasarkan

geologi kabupaten Indragiri Hulu disamping mengenal jenis,

sebaran dan sifat fisik batuan / tanah, struktur geologi,

juga geomorfologinya, yaitu gambaran yang berkaitan dengan

bentang alam dalam hubungannya dengan jenis batuan

pembentuknya, seperti lumpur karbon, batun pasir, konglomerat

politmitik, dan batu lempung pasir.

Wilayah Kecamatan Lirik secara umum terbentuk dari

Aluvium seperti tanah endapan aluvial yang proses

pengendapannya masih berlangsung hingga sekarang, dan

struktur tanah gambut.

Adapun penggunaan lahan di Kecamatan Lirik adalah sebagai

berikut: perkebunan, pertanian dan permukiman yang mana

permukiman itu sendiri terbagi lagi atas permukiman yang

teratur seperti pada Desa Lirik Area dan permukiman yang

tidak teratur contohnya Desa Japura.

Studio Perencanaan Kota 115

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.7

Peta Geologi Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 116

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.1.2.3 Topografi / ketinggian dan Bentuk Wilayah

Secara umum keadaan topografi adalah berupa dataran

meskipun ada beberapa daerah yang berbukit – bukit, sementara

ketinggian permukaan air laut untuk di daerah Lirik adalah

sekitar ±6 meter.

Dataran

Fisiografi ini berasal dari endapan aluvial. Bentuk

wilayah pada unit fisiografi ini adalah bergelombang

sampai berombak (3 – 18%). Drainase sedang sampai baik.

Disamping yang terbentuk dari endapan aluvial, bentuk

dataran ini juga berasal dari sabuk meander dan teras laut

tua.

Dari uraian di atas menunjukkan wilayah Kecamatan Lirik

didominasi oleh kelompok kubah gambut dan kelompok marin.

Kelompok kubah gambut berkembang dari endapan organik dan

semakin tebal jika semakin jauh dari pantai. Gambut yang

dipengaruhi oleh air laut mempunyai potensi sulfat masam.

Sedang kelompok marin berkembang dari endapan mineral yang

Studio Perencanaan Kota 117

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

dipengaruhi pasang surut air laut dan mempunyai lebar

bervariasi antara 0,5 – 5 km.

Kecamatan Lirik dengan tingkat topografi yang

diidentifikasikan dengan garis kontur dari yang terendah 25 m

dpl hingga 100 m dpl. Identifikasi kelompok ketinggian

tersebut menurut selang ketinggian yang penting dapat

dikemukakan sebagai berikut ini.

Ketinggian lebih kecil dari 25 m: Ketinggian lebih kecil dari

25 m yaitu terdapat di sepanjang tepian Sungai

Indragiri, Desa Japura, Desa Pasir Ringgit, Pasir

sialang Jaya, sidomulyo, banjar balam, mekarsari dan

Desa Redang seko. Tentu saja dengan karakter lebih

luas di bagian hilir dan semakin menyempit di bagian

hulu. Dengan demikian ketinggian lebih kecil dari 25

m ini terdapat di beberapa desa di Kecamatan Lirik.

Ketinggian 25 m – 100 m: Ketinggian antara 25 m – 100 m

terletak di kedua bagian sebelah selatan dan sebelah

utara Kecamatan Lirik. Di sebelah selatan adalah

sampai ke kaki perbukitan ialah Desa sungai Sagu,

Desa Sukajadi, Lirik Area, Lambang sari I.II.III,

lambangsari IV, Lambang Sari V. di sebelah utara

ialah Desa Rejosari, Wonosari, dan Desa Seko lubuk

Tigo.

Gambar 3.8

Peta Topografi Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 118

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 119

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.2 Karakteristik Struktur dan Pola Ruang

4.2.1 Karakteristik Struktur Ruang

Arahan struktur ruang Kecamatan Lirik di kembangkan

sebagai wilayah yang mendukung kegiatan pada permukiman,

hutan lindung, kawasan pertanian, serta komoditi tanaman

perkebunan. Adapun struktur tata ruang yang meliputi

komponen-komponennya meliputi :

komponen-komponennya meliputi :

Struktur Kegiatan Fungsional Utama Kota

Kegiatan fungsional yang akan membentuk struktur ruang

Kecamatan Lirik secara keseluruhan meliputi :

a. Industri

Pengembangan kegiatan industri di wilayah Kecamatan

Lirik berupa zona industri yang bercampur dengan

kegiatan fungsional lainnya seperti perumahan. Hal

ini dilakukan sebagai sebuah upaya untuk menampung

tenaga kerja pada kawasan permukiman di sekitar

lokasi industri. Berdasarkan kecenderungan yang ada

serta potensi lokasi yang dimiliki wilayah Kecamatan

Lirik.

Pusat Lingkungan Permukiman (Pusat Pelayanan)

Pusat lingkungan permukiman merupakan tempat

pemusatan fasilitas umum dan fasilitas sosial dengan

skala pelayanan lingkungan permukiman. Penempatannya

Studio Perencanaan Kota 120

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

secara konsepsional berada dipusat lingkungan

permukiman untuk mempermudah orang menjangkaunya.

Dan tentunya sebaran dalam konteks tata ruang akan

tersebar pada lokasi-lokasi permukiman penduduk di

desa-desa di Kecamatan Lirik.

b. Kawasan ini menampung kegiatan pelayanan jasa,

perkantoran dan perdagangan yang memiliki

hirarki dan jangkauan pelayanan tingkat kecamatan.

Jenis kegiatan meliputi perdagangan dan jasa,

fasilitas sosial, ruang terbuka dan lain-lain.

4.2.2 Karakteristik Pola Ruang

Dilihat dari arahan pola pemanfaatan ruang, maka

pemanfaatan ruang yang diarahkan untuk Kecamatan Lirik adalah

sebagai berikut :

4.2.2.1 Kawasan Lindung

Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan fungsi

kawasan lindung yang berada di wilayah Kecamatan Lirik

yang sudah ditetapkan dalam arahan kebijakan penetapan

kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.

4.2.2.2 Kawasan Budidaya

Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan pengembangannya

adalah sebagai berikut :

Kawasan Budidaya Perkotaan :

Studio Perencanaan Kota 121

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan di

Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan

pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu adalah

kawasan untuk kegiatan :

3. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan dan

tempat usaha (perdagangan, perkantoran, dan

lainnya) dengan skala pelayanan lokal/kecamatan.

4. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan

ekonomi sektor perkebunan, kehutanan dan

pertambangan.

Kawasan Budidaya Pertanian :

Kawasan budidaya pertanian yang dapat dikembangkan di

Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan

pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu adalah

kawasan untuk kegiatan :

3. Pertanian tanaman pangan.

4. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi

kelapa sawit, karet, dan beberapa komoditi

lainnya

Gambar 3.9

Peta Penggunaan Lahan Existing Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 122

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.3 Vegetasi

Studio Perencanaan Kota 123

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kondisi vegetasi yang ada di Kecamatan Lirik terdiri dari

vegetasi alamiah dan vegetasi hasil budidaya. Umumnya

vegetasi dipengaruhi oleh kondisi fisik alam, seperti iklim,

jenis tanah, hidrologi, dan yang lainnya yang biasanya

dikelompokkan dalam satuan penggunaan lahan (SPL). Selain itu

vegetasi juga dipengaruhi oleh kondisi geografis yang ada,

seperti dataran tinggi, pesisir pantai, pulau karang, dan

lainnya.

Vegetasi alamiah yang terjadi tanpa campur tangan manusia

(hasil budidaya) sebagian besar berada di kawasan hutan

lindung. Vegetasi ini umumnya berupa tanaman keras jenis

kayu-kayuan seperti jati, mahoni, gaharu, kulim, dan lain-

lain. Selain itu juga terdapat vegetasi yang berupa tanaman

buah-buahan seperti cempedak, petai, dan yang lain-lain yang

tumbuh secara alamiah. Kecamatan Lirik mempunyai banyak

potensi yang masih dapat dimanfaatkan, terutama di bidang

pertanian, perkebunan dan perikanan darat. Namun dari data

yang diperoleh. Untuk penjelasan perdesa belum ada, ditabel

ini akan diperlihatkan statistik luas tanaman palawija secara

keseluruhan Kecamatan Lirik.

Perkebunan

a. Perkebunan palawija

Pada sector pertanian dikecamatan Lirik tidak banyak

tanaman palawijaya yang diusahakanmasyarakat setempat.

Karena sector pertanian di kecamatan lirik didominasi

oleh perkebunan kelapa sawit. Untuk lebih jelas dapat

kitalihat data berikut dibawah ini:

Studio Perencanaan Kota 124

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 3.13

Luas Tanaman Palawija Menurut Kecamatan Tahun 2012 (Ha)

NO Desa /Kelurahan Jagung

UbiRambat

KacangTanah Kedelai Ubi

kayuLainya

1 Japura 0 0 0 0 0 02 Sidomulyo 0.1 0.25 0.1 0 1.5 03 Pasir ringgit 0.1 0.25 0.3 0 1.5 04 Gudang batu 0 0 0 0 0 05 Sungai sagu 0.2 0.4 0.2 0 3.5 06 Lirik area 0 0 0 0 0 07 Rejosari 0 0.2 0.2 0 3.2 08 Lambang sari V 0 0.1 0 0 0.2 09 Lembaga sari IV 0 0 0 0 0 010 Lembaga sari I.

II. III0 0 0 0 0.2 0

11 Wonosari 0 0.2 0 0 1.2 012 Seko lubuk tigo 0.2 0.25 0 0 2 013 Banjar balam 0 0 0 0 0 014 Redang seko 1.2 1 0 0 3.5 015 Suka jadi 0.2 0.25 0.2 0 3 016 Mekar sari 0 0 0 0 1 017 Pasir sialang

jaya0 0.1 0 0 1 0

Jumlah 2 3 1 0 21.8 0Sumber : kabupaten dalam angka , BPS 2012

Grafik 3.3

Grafik Luas Tanaman Palawija Menurut Kecamatan Tahun 2012

(Ha)

Studio Perencanaan Kota 125

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sidomulyo

Gudang batu

Lirik area

Lambang sari V

Lembaga sari I. II. III

Seko lubuk tigo

Redang seko

Mekar sari

0123

jagungubi rambatkacang tanahkedelaiubi kayu

Sumber : Input data Kabupaten Dalam Angka, BPS 2012

Kecamatan Lirik bisa kita lihat dari grafik diatas, data

tersebut menjelaskan bagaimana kondisi kecamatan yang

mengelola perkebunan palawija. Mungkin kehidupan beberapa

masyarakat Lirik masih dengan taraf hidup yang berada dibawah

rata-rata dari penduduk kecamatan lain. Ini bisa dibuktikan

dengan data pada grafik diatas, ± 26.8 ha luas tanamam

palawija di daerah ini. Di kecamatan Lirik tanaman palawija

masih menjadi komoditi yang bisa diandalkan , walaupun tidak

terlalu besar namun ini bisa juga menjadi tambahan untuk

kebutuhan primer masyarakat Kecamatan Lirik .

Produksi perkebunan palawija di Kecamatan Lirik tidak

terlalu banyak. Dari hasil survey kelapangan tidak semua desa

di Kecamatan Lirik ini memproduksi tanaman tersebut. Jadi

untuk produksi hanya beberapa desa saja yang memproduksi

tanaman tersebut. Dari tabel diatas kedelai yang sama sekali

tidak satupun desa memproduksinya. Sedangkan untuk jagung,

ubi kayu, dan kacang tanah hampir semua memproduksinya. Dan

Studio Perencanaan Kota 126

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pruduksinya lumayan sebagai tambahan untuk kebutuhan

masyarakat.

Perkebunan Rakyat

Perkebunan rakyat yang menjadi salah satu primadona

komuditi perdagangan kecamatan lirik antara lain kelapa

sawit,karet,dan kelapa. Bisa kita lihat sebaran luas masing-

masing perkebunan rakyat di bawah ini.

Tabel 3.14

Luas dan Produksi perkebunan rakyat Menurut Kecamatan Lirik

Tahun 2012

No

Kecamatan Lirik

NamaKomodit

i

Luas Areal Perkebunan(Ha) Jumlah

Produksi(Ton)

Rata-Rata

Produksi(Ton/HA)

Petani(KK)TBM TM TTR JUMLAH

TOTAL1 2 3 4 5

1 Sawit 131 2623

85 2839 11227 4.28 1766

2 Karet 405 381 1562

2348 1201 3.15 1274

3 Kelapa 0 200 128 328 176 0.88 200Jumlah 536 320

41775

5515 12604 8.31 3240

Sumber : Kecamatan Lirik dalam angka , BPS 2012

Gambar 3.10

Tanaman Palawija di Kecamatan Lirik Tahun 2013

Studio Perencanaan Kota 127

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : hasil survey lapangan tahun 2012

Gambar 3.11

Peta kawasan Perkebunan Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 128

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Perternakan

Sementara pada sector peternakan, yang paling banyak

dibudidayakan oleh masyarakat lirik berdasarkan ahsil

survey primer adalah sapi, kambing, dan kerbau, ayam,

itik dll.

Gambar 3.12

Gambar Pertenakan Kecamatan Lirik Tahun 2012

Sumber : hasil survey lapangan tahun 2012

Studio Perencanaan Kota 129

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.4. Karakteristik Kependudukan

Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang

sangat penting di dalam perencanaan, karena penyusunan

rencana tata ruang langsung atau tidak langsung bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan

penduduk. Kebijakan kependudukan mencakup dua aspek yaitu

spasial dan non spasial. Aspek spasial meliputi persebaran

penduduk dalam ruang (kawasan) yang telah direncanakan,

sedangkan aspek non spasial merupakan kebijakan yang

berkaitan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan

kesejahteraan rakyat.

Masalah penduduk di Kecamatan Lirik sama dengan halnya

seperti daerah lain di Indonesia. Untuk mencapai manusia yang

berkualitas dengan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan

sulit dicapai. Program kependudukan yang meliputi

pengendalian kelahiran, menurunkan tingkat kematian bagi

anak bayi dan, perpanjangan usia dan harapan hidup,

penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi

penduduk sebagai modal pembangunan yang harus ditingkatkan.

4.4.1 Tingkat Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk dari tahun – ke tahun selalu

mengalami peningkatan, begitu pula dengan kecamatan Lirik

kabupaten Indragiri Hulu ini, Pada tahun 2012 desa

dikecamatan Lirik yang memiliki jumlah penduduk terbanyak

adalah desa Redang Seko, yaitu sebanyak 3381 jiwa, kemudian

Studio Perencanaan Kota 130

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

jumlah penduduk terbanyak kedua terdapat didesa Sungai Sagu,

yaitu sebesar 2641 jiwa, sedangkan penduduk yang paling

sedikit terdapat di desa Lambang Sari IV yang berjumlah 263

jiwa penduduk.

Pada tahun 2013 desa dikecamatan Lirik yang memiliki

jumlah penduduk terbanyak adalah desa Redang Seko, yaitu

sebanyak 3560 jiwa, kemudian jumlah penduduk terbanyak kedua

terdapat didesa Sungai Sagu, yaitu sebesar 2683 jiwa,

sedangkan penduduk yang paling sedikit terdapat di desa

Lambang Sari IV yang berjumlah 263 jiwa penduduk.

Tabel 3.15: Jumlah Penduduk Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013

No Desa/Kelurahan

Tahun2012 2013JumlahPenduduk

JumlahPenduduk

1 Japura 1320 13312 Sidomulyo 2478 25313 Pasir ringgit 2274 23404 Gudang batu 1078 10905 Sungai sagu 2642 26836 Lirik area 445 4447 Rejosari 972 9698 Lambang sari V 619 6129 Lembaga sari IV 263 26310 Lembaga sari I.

II. III 905 91411 Wonosari 1036 104712 Seko lubuk tigo 1495 152213 Banjar balam 1366 144514 Redang seko 3381 356015 Suka jadi 880 89416 Mekar sari 1388 140917 Pasir sialang

jaya 1320 883Jumlah 23418 23937

Sumber : BPS Kecamatan Lirik dalam angka 2012 dan 2013

Studio Perencanaan Kota 131

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Grafik 3.4

Jumlah Penduduk Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013

0500

1000150020002500300035004000

jumlah pddk 2012Jumlah Pddk 2013

Sumber : BPS Kecamatan Lirik dalam angka 2012 dan 2013

4.4.2 Pola Distribusi Penduduk

Pola distribusi penduduk di Kecamatan Lirik ini

dicerminkan oleh besar kecilnya jumlah penduduk dan tingkat

kepadatan penduduk yang terdistribusi pada setiap Desa.

Seperti halnya yang terjadi pada kecamatan lainnya, bahwa

penyebaran penduduk relatif dipengaruhi oleh kecenderungan

penduduk terkonsentrasi pada tempat dimana akses terhadap

fasilitas pelayanan dengan biaya transportasi rendah

merupakan pilihan utama penduduk dalam menentukan tempat

Studio Perencanaan Kota 132

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

tinggal.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel3.16

Jumlah penyebaran penduduk di Kecamatan Lirik

Pada Tahun 2012 – Tahun 2013

No Desa/Kelurahan

Tahun 2012 Tahun 2013JumlahPenduduk

Persentase %

JumlahPenduduk

Persentase%

1 Japura 1320 6 1331 62 Sidomulyo 2478 11 2531 113 Pasir ringgit 2274 10 2340 104 Gudang batu 1078 5 1090 55 Sungai sagu 2642 11 2683 116 Lirik area 445 2 444 27 Rejosari 972 4 969 48 Lambang sari V 619 3 612 39 Lembaga sari IV 263 1 263 110 Lembaga sari I.

II. III 905 4 914 411 Wonosari 1036 4 1047 412 Seko lubuk tigo 1495 6 1522 613 Banjar balam 1366 6 1445 614 Redang seko 3381 14 3560 1515 Suka jadi 880 4 894 416 Mekar sari 1388 6 1409 617 Pasir sialang

jaya 1320 6 883 4Jumlah 23418 100 23937 100

Sumber : SP2011,BPS Kecamatan Lirik

4.4.3 Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Lirik pada tahun 2012 adalah

23148 jiwa, dan untuk tahun 2013 jumlah penduduk Kecamatan

Lirik terjadi peningkatan menjadi 23937 jiwa. Kepadatan

penduduk Kecamatan Lirik tahun 2012 adalah 23.418 jiwa, Untuk

Kepadatan penduduk Kecamatan Lirik tahun 2013 adalah 76.98.

Studio Perencanaan Kota 133

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bila dikelompokkan angka kepadatan masing-masing

kecamatan tersebut secara relatif, ada 3 kelompok, yaitu:

Relatif tinggi, yaitu lebih besar dari 100 jiwa/km2

adalah: Sidomulyo, Pasir Ringgit, Lirik Area,

Rejosari, Lambang Sari IV, Wonosari, dan Sukajadi, ;

Relatif sedang, yaitu lebih besar dari 45 jiwa/km2

dan lebih kecil dari 100 jiwa/km2 adalah: Japura,

Gudang Batu, Sungai Sagu, Lambang Sari I.II.III,

Redang Seko, Mekar Sari, dan Pasir Sialang Jaya;

Relatif rendah, yaitu lebih kecil dari 45 jiwa/km2

adalah: Lambang Sari V, Seko Lubuk Tigo, Banjar

Balam, .

Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.17 :Kepadatan Penduduk Kecamatan Lirik

Tahun 2012 -2013

No Desa/Kelurahan

Tahun2012 2013

JumlahPenduduk

Kepadatan

JumlahPenduduk

Kepadatan

1 Japura 1320 100 1331 71.952 Sidomulyo 2478 354 2531 361.573 Pasir ringgit 2274 227 2340 2344 Gudang batu 1078 71 1090 71.715 Sungai sagu 2642 81 2683 82.306 Lirik area 445 494 444 493.337 Rejosari 972 162 969 161.508 Lambang sari V 619 29 612 29.149 Lembaga sari IV 263 1.315 263 1315.0010 Lembaga sari I.

II. III 905 57 914 57.1311 Wonosari 1036 173 1047 174.5012 Seko lubuk tigo 1495 43 1522 43.49

Studio Perencanaan Kota 134

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

13 Banjar balam 1366 24 1445 25.8014 Redang seko 3381 85 3560 89.0015 Suka jadi 880 587 894 596.0016 Mekar sari 1388 50 1409 51.1617 Pasir sialang

jaya 1320 50 883 50.46Jumlah 23418 23.418 23937 76.98

Sumber : Lirik Dalam Angka 2012 dan 2013

Grafik 3.5 KepadatanPenduduk KecamatanLirikTahun 2013

japura

Pasir ringgit

Sungai sagu

Rejosari

Lembaga sari IV

Wonosari

Banjar balam

Suka jadi

Pasir sialang jaya

0

1000

2000

3000

4000

Jumlah Penduduk(jiwa)Kepadatan Penduduk Jiwa/km2)

Sumber : Kecamatan Lirik Dalam Angka 2013

Gambar 3.13

Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 135

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.4.4 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

Studio Perencanaan Kota 136

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Jumlah penduduk penduduk laki-laki di Kecamatan Lirik

secara umum lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah

penduduk perempuan. Pada tahun 2012 jumlah penduduk laki-laki

berjumlah 12.202jiwa dan penduduk perempuan berjumlah

11.216jiwa, dan untuk tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki

maupun perempuan mengalami peningkatan. Untuk penduduk laki-

laki pada tahun 2012 berjumlah 12.487jiwa dan penduduk

perempuan berjumlah 11.450jiwa. Untuk lebih jelas dapat di

lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel3.18: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut

Jenis Kelamin di Kecamatan Lirik Tahun 2012–2013No Desa/Kelurahan 2012 2013

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

1 Japura 669 651 1.32 675 656 13312 Sidomulyo 1.313 1.161 2.47

81348 1183 2531

3 Pasir ringgit 1.19 1.084 2.274

1226 1114 2340

4 Gudang batu 556 512 1.078

572 518 1090

5 Sungai sagu 1.396 1..246 2.642

1419 1264 2683

6 Lirik area 233 212 445 232 212 4447 Rejosari 503 469 972 501 468 9698 Lambang sari V 307 312 619 304 308 6129 Lembaga sari IV 125 138 263 125 138 26310 Lembaga sari I.

II. III454 451 905 457 457 914

11 Wonosari 532 504 1.036

537 510 1047

12 Seko lubuk tigo 798 697 1.495

820 702 1522

13 Banjar balam 714 652 1.366

758 687 1445

14 Redang seko 1.761 1.62 3.381

1853 1707 3560

15 Suka jadi 446 434 880 453 441 89416 Mekar sari 736 652 1.38 748 661 1409

Studio Perencanaan Kota 137

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

817 Pasir sialang

jaya669 651 1.32 459 424 883

Jumlah 12.202 11.216 23.418

12.487 11.450 23937

Sumber :BPS Kec. Lirik Dalam Angka 2012 & 2013

Grafik 3.6 :Jumlah Penduduk Dirinci Menurut

Jenis Kelamin Kecamatan LirikTahun 2012

Sumber :Bps Kec Lirik Dalam Angka 2012 & 2013

Grafik 3.7 :Jumlah Penduduk Dirinci Menurut

Jenis Kelamin Kecamatan LirikTahun 2013

Studio Perencanaan Kota 138

0500

100015002000

laki-lakiperempuan

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

0

1000

2000

laki-lakiperempuan

Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013

4.4.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Kelahiran (Fertilitas)

dan Kematian (Mortalitas)

Jumlah penduduk dipengaruhi oleh faktor fertilitas

dan faktor mortalitas. Jumlah kelahiran dan kematian

pada tahun 2012 sampai 2013 tidak mengalami kenaikan dan

penurunan. Jumlah kelahiran di Kecamatan Lirik tahun

2012 adalah 117 jiwa dan kematian 94 jiwa, tahun 2013

jumlah kelahirannya adalah 117 jiwa dan kematiannya

sebanyak 94 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.19

Jumlah Kelahiran dan Kematian menurut Desa

Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013

No Desa/Kelurahan

2012 2013Lahir Mati Lahir Mati

1 Japura 18 14 18 142 Sidomulyo 13 12 13 123 Pasir ringgit 2 6 2 64 Gudang batu 6 4 6 45 Sungai sagu 9 13 9 136 Lirik area 4 0 4 0

Studio Perencanaan Kota 139

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

7 Rejosari 3 5 3 58 Lambang sari

V4 6 4 6

9 Lembaga sari IV

0 0 0 0

10 Lembaga sari I. II. III

5 6 5 6

11 Wonosari 14 5 14 512 Seko lubuk

tigo14 8 14 8

13 Banjar balam 0 1 0 114 Redang seko 7 3 7 315 Suka jadi 5 2 5 216 Mekar sari 7 3 7 317 Pasir sialang

jaya6 6 6 6

Jumlah 117 94 117 94Sumber :Bps Kec Lirik Dalam Angka 2012 & 2013

Grafik 3.8 : Jumlah Kelahiran menurut Desa

Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013

Japura

Sidomulyo

Pasir ringgit

Gudang batu

Sungai sagu

Lirik area

Rejosari

Lambang sari V

Lembaga sari IV

Lembaga sari I. II. III

Wonosari

Seko lubuk tigo

Banjar balam

Redang seko

Suka jadi

Mekar sari

Pasir sialang jaya

061218

lahirmati

S

umber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013.

4.4.6 Jumlah Penduduk berdasarkan Migrasi

Selain faktor fertilitas dan mortalitas, migrasi juga

sangat berpengaruh pada jumlah penduduk. Pada Kecamatan Lirik

jumlah penduduk yang datang (imigrasi) dengan jumlah

penduduk yang pergi (emigrasi) tidak mengalami kenaikan dan

Studio Perencanaan Kota 140

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

penurunan dari tahun 2012 sampai 2013. Tentu dengan keadaan

yang seperti ini berarti tidak mempengaruhi kenaikan dan

penurunan jumlah penduduk. Pada tahun 2012 jumlah kedatangan

di Kecamatan Lirik adalah 164 jiwa, sedangkan untuk jumlah

penduduk yang pergi pada tahun 2012 sebanyak 102 jiwa, dan

tahun 2013 jumlah kedatangan sebanyak 164 jiwa, Sedangkan

untuk jumlah penduduk yang pergi pada tahun 2013 adalah

sebanyak 102 jiwa.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 3.20 : Jumlah Kepindahan Menurut Desa

Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013

No Desa/Kelurahan 2012 2013Datang

Pergi

Datang

Pergi

1 Japura 2 9 2 92 Sidomulyo 17 5 17 53 Pasir ringgit 17 0 17 04 Gudang batu 4 6 4 65 Sungai sagu 7 21 7 216 Lirik area 21 6 21 67 Rejosari 21 19 21 198 Lambang sari V 14 4 14 49 Lembaga sari IV 0 0 0 010 Lembaga sari I.

II. III0 0 0 0

11 Wonosari 8 3 8 312 Seko lubuk tigo 23 16 23 1613 Banjar balam 1 0 1 014 Redang seko 3 3 3 315 Suka jadi 1 4 1 416 Mekar sari 25 6 25 617 Pasir sialang

jaya0 0 0 0

Jumlah 164 102 164 102Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013

Studio Perencanaan Kota 141

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Grafik3.9 : Jumlah Penduduk yang Pergi menurut DesaDi Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013

Japura

Pasir ringgit

Sungai sagu

Rejosari

Lembaga sari IV

Wonosari

Banjar balam

Suka jadi

Pasir sialang jaya

050100150200

DatangPergi

4.4.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Penduduk di Kecamatan Lirik mayoritas beragama islam,

jadi tidak heran jika sarana peribadatan untuk muslim lebih

banyak daripada untuk non muslim. Terdapat enam jenis agama

yang terdapat di Kecamatan Lirik, yaitu agama islam, kristen,

katolik, hindu, budha dan konghucu. Pada tahun 2012 jumlah

penduduk yang beragama islam adalah 21.966 jiwa, jumlah

penduduk yang beragama kriten adalah 1.062 jiwa, jumlah

penduduk yang beragama katolik sebanyak 106 jiwa, jumlah

penduduk yang beragama hindu 0 jiwa, jumlah penduduk yang

beragama budha sebanyak 23 jiwa dan jumlah penduduk yang

Studio Perencanaan Kota 142

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

beragama konghucu sebanyak 7 jiwa. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.21

Jumlah Penduduk Dirinci Berdasarkan Agama

Di kecamatan Lirik 2013

NO Desa /KelurahanAgama

Islam Kristen

Katolik

Hindu Budha Konghuc

u1 Japura 1.32 0 0 0 0 02 Sidomulyo 2.136 77 1 0 10 03 Pasir ringgit 2.266 8 0 0 0 04 Gudang batu 1.013 25 28 0 12 05 Sungai sagu 2.509 104 27 0 1 16 Lirik area 414 31 0 0 0 07 Rejosari 948 21 3 0 0 08 Lambang sari V 600 19 0 0 0 09 Lembaga sari IV 262 1 0 0 0 010 Lembaga sari I.

II. III886 4 9 0 0 6

11 Wonosari 1.019 11 6 0 0 012 Seko lubuk tigo 1.482 8 5 0 0 013 Banjar balam 1.172 194 0 0 0 014 Redang seko 2.925 442 14 0 0 015 Suka jadi 874 6 0 0 0 016 Mekar sari 1.264 111 13 0 0 017 Pasir sialang jaya 876 0 0 0 0 0Jumlah 21.96

61.062 106 0 23 7

Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013

Grafik 3.10: Jumlah Penduduk Dirinci Berdasarkan AgamaDi kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 143

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Japura

Pasir ringgit

Sungai sagu

Rejosari

Lembaga sari IV

Wonosari

Banjar balam

Suka jadi

Pasir sialang jaya

01000020000

Islam Kristen KatolikHindu Budha Konghucu

4.5 Sarana dan Prasarana

4.5.1Sarana di Kecamatan Lirik

Sarana memiliki peranan tersendiri dalam perkembangan

suatu kota. Ketersediaan sarana yang banyak tentunya

menimbulkan sebuah asumsi bahwa daerah tersebut memiliki

ketercukupan akan pemenuhan sarana di suatu daerah. Sarana

tersebut berfungsi sebagai pelengkap dari bagaian-bagian

dalam suatu kota. Di Kecamatan Lirik khususnya, pemenuhan

akan sarana cukup terbilang masih belum mencukupi. Baik akan

jumlah nya serta penjagaan dan kualitas sarana tersebut. Hal

ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah

Kecamatan Lirik dalam pemenuhan akan kebutuhan sarana

tersebut. Sarana di Kecamatan Kelayang terbagi akan 6 bagian

utama, dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Sarana Pendidikan.

b. Sarana Perekonomian.

c. Sarana Peribadatan.

d. Sarana Kesehatan.

e. Sarana Pemerintahan.

Studio Perencanaan Kota 144

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

f. Sarana Sosial Dan Budaya.

4.5.1.1 Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kecamatan Lirik beragam

jenisnya seperti TK, SD, MDA, SMP, MTS, SMU, SMK, MA,

Akamademi/PT. Sarana pendidikan TK yang ada di Kecamatan

Lirik sebanyak 6 unit, SD sebanyak 15 unit, MDA sebanyak

12 unit, SMP sebanyak 3 unit, MTS sebanyak 1 unit, SMU

sebanyak 2 unit, dan SMK sebanyak 2 unit.

Keadaan sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Lirik

cukup baik. Karena dilihat dari kondisi bangunan yang

cukup memadai. Namun, untuk fasilitas pelayanan sekolah

belum sepenuhnya maksimal, disebabkan akses yang dimiliki

masing-masing sarana masih standar. Berikut adalah tabel,

grafik dan gambar sarana pendidikan di Kecamatan Lirik :

Tabel 3.22

Sarana Pendidikan di Kecamatan Lirik tahun 2013

NO Desa /KelurahanTingkat pendidikan

 

TK/sederaja

t

SD SMP MTS Jumlah

1 Japura 0 1 0 0 12 Sidomulyo 1 1 0 0 23 Pasir ringgit 0 2 1 0 34 Gudang batu 1 1 0 0 25 Sungai sagu 1 2 0 1 46 Lirik area 1 1 0 0 27 Rejosari 0 1 0 0 18 Lambang sari V 0 0 0 0 09 Lembaga sari IV 0 0 0 0 0

Studio Perencanaan Kota 145

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

10 Lembaga sari I. II.III

1 1 0 0 2

11 Wonosari 0 0 0 0 012 Seko lubuk tigo 0 1 0 0 113 Banjar balam 0 1 1 0 214 Redang seko 0 2 0 0 215 Sukajadi 1 1 1 0 316 Mekar sari 0 0 0 0 017 Pasir sialang jaya 0 0 0 0 0

Jumlah 6 15 3 1 24

Sumber : SP2012,BPS kec, Lirik

Gambar 3.14 : Sarana Pendidikan di Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 146

NO Desa /KelurahanTingkat

pendidikanSMU SMK MA Akademi

/PTJumlah

1 Japura 0 0 0 0 02 Sidomulyo 0 0 0 0 03 Pasir ringgit 0 0 0 0 04 Gudang batu 0 1 0 0 15 Sungai sagu 1 0 0 0 16 Lirik area 1 1 0 0 27 Rejosari 0 0 0 0 08 Lambang sari V 0 0 0 0 09 Lembaga sari IV 0 0 0 0 010 Lembaga sari I.

II. III0 0 0 0 0

11 Wonosari 0 0 0 0 012 Seko lubuk tigo 0 0 0 0 013 Banjar balam 0 0 0 0 014 Redang seko 0 0 0 0 015 Suka jadi 0 0 0 0 016 Mekar sari 0 0 0 0 017 Pasir sialang

jaya0 0 0 0 0

Jumlah 2 2 0 0 4

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .

Gambar 3.15

Peta Sarana Pendidikan Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 147

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.16

Photo Mapping Sarana Pendidikan Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 148

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.5.1.2 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan di Kecamatan Lirik adalah poliknik,

puskesmas, puskemas pembantu, tempat praktek dokter,

tempat praktek bidan, pos kesdes, polindes dan posyandu.

Poliknik di Kecamatan Lirik berjumlah 2 unit, puskesmas

Studio Perencanaan Kota 149

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

berjumlah 1 unit, puskesmas pembantu 3 unit, praktek

dokter 4 unit, bidan berjumlah 15 unit, poskesdes

berjumlah 12 unit, polindes 1, dan posyandu bwerjumlah 24

unit. Sarana kesehatan tersebut terletak di berbagai macam

desa di Kecamatan Lirik, maka masyarakat setempat dapat

terlayani kesehatannya. Keadaan dari puskesmas ini cukup

baik dari segi fisik dan dari segi tenaga medis yang

bertugas di puskesmas tersebut.

Tabel 3.23

Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa / Kelurahan

Di Kecamatan Lirik Tahun 2013.

Studio Perencanaan Kota 150

NO Desa /Kelurahan Polinik /Balai

pengobatan

Puskesmas

puskesmaspembantu

1 Japura 0 0 02 Sidomulyo 0 0 13 Pasir ringgit 0 0 14 Gudang batu 0 0 05 Sungai sagu 1 0 06 Lirik area 2 0 07 Rejosari 0 0 08 Lambang sari V 0 0 09 Lembaga sari IV 0 0 010 Lembaga sari I.

II. III0 1 0

11 Wonosari 0 0 012 Seko lubuk tigo 0 0 013 Banjar balam 0 0 014 Redang seko 0 0 115 Suka jadi 0 0 016 Mekar sari 0 0 017 Pasir sialang

jaya0 0 0

Jumlah 3 1 5

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

`No Desa /KelurahanTempatPraktekDokter

Tempat

Praktek

Bidan

PosKesdes

Polindes

Posyandu

1 Japura 0 1 1 0 12 Sidomulyo 0 1 1 0 13 Pasir ringgit 0 1 1 0 44 Gudang batu 0 1 0 0 15 Sungai sagu 0 1 1 0 16 Lirik area 2 1 0 0 17 Rejosari 0 0 1 0 18 Lambang sari V 1 1 1 0 19 Lembang sari IV 0 1 1 0 110 Lembaga sari I.

II. III1 1 0 0 1

11 Wonosari 0 1 1 0 112 Seko lubuk tigo 0 0 0 0 313 Banjar balam 0 1 1 0 214 Redang seko 0 1 1 0 115 Suka jadi 0 1 0 0 116 Mekar sari 0 1 1 1 117 Pasir sialang

jaya0 1 1 0 2

Jumlah 4 15 12 1 24Sumber : SP2012,BPS Kec Lirik

Gambar 3.17 : Sarana kesehatan di Kecamatan Lirik

Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .

Studio Perencanaan Kota 151

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.18

Peta Sarana kesehatan

Studio Perencanaan Kota 152

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.19

Photo Mapping Sarana kesehatan

Studio Perencanaan Kota 153

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.5.1.3 Sarana Peribadatan

Di Kecamatan Lirik keberagaman agama sangat di hormati

hal ini di buktikan dengan banyaknya pembangunan sarana

peribadatan. Di Kecamatan Lirik setidaknya tercatat 31

unit mesjid, 37 mushalla, dan 3 gereja, ini merupakan

bukti bahwa kepedulian masyarakat terhadap kehidupan

beragama yang sangat kuat. terdapat sarana peribadatan

berupa mesjid yang berjumlah 2 unit, langgar/surau 6 unit.

Meskipun adanya keberagaman agama dengan mayoritas

beragama islam namun tidak mengurangi nilai – nilai

toleransi antar umat beragama islam namun pemeluk agama

lain yang secara jumlah merupakan minoritas tapi tidak ada

sedikitpun perlakuan diskriminatif terhadapnya.

Tabel 3.24

Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik Tahun 2013

Studio Perencanaan Kota 154

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu

Grafik 3.11 : Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik.

Studio Perencanaan Kota 155

NO Desa /Kelurahan Mesjid

Mushola/surau/Langgar

Gereja

Vihara/

klenteng

1 Japura 1 3 0 02 Sidomulyo 1 4 0 03 Pasir ringgit 3 6 0 04 Gudang batu 1 2 0 05 Sungai sagu 3 2 1 06 Lirik area 1 1 1 07 Rejosari 1 1 0 08 Lambang sari V 1 1 0 09 Lembaga sari IV 1 0 0 0

10 Lembaga sari I.II. III

1 2 0 0

11 Wonosari 1 3 0 012 Seko lubuk tigo 3 4 0 013 Banjar balam 2 1 0 014 Redang seko 6 2 1 015 Suka jadi 1 3 0 016 Mekar sari 3 0 0 017 Pasir sialang

jaya1 2 0 0

Jumlah 31 37 3 0

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

0

2

4

6

Mesjid Mushalla/Surau/LanggarGereja Vihara/Klenteng

Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu

Berikut adalah salah satu gambar sarana peribadatan di

Kecamatan Lirik :

Gambar 3.20 : Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik

Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .

Studio Perencanaan Kota 156

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.21

Peta Sarana Peribadatan Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 157

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.22

Photo Mapping Sarana Peribadatan Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 158

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.5.1.4 Sarana Olahraga

Sarana olahraga yang ada di Kecamatan Lirik beragam

seperti sepak bola, Bola volli, bulu tangkis, bola basket,

futsal dan lain – lain. Berdasarkan jumlah sarana lapangan

olahraga menurut desa/kelurahan pada tahun 2013 jumlah

lapangan olahraga yang terdapat di Kecamatan Lirik ialah bola

voli 39 lapangan, bulu tangkis 19 lapangan, sepak bola 12

lapangan, dan bola basket 2 lapangan.

Tabel 3.25 : Jumlah Sarana Lapangan Olahraga Menurut

Desa/ Kelurahan di Kecamatan Lirik Tahun 2013

NO Desa/Kelurahan

SepakBola

BolaVoli

BuluTangkis

BolaBasket

Futsal

1 Japura 1 1 1 0 02 Sidomulyo 1 1 0 0 03 Pasir ringgit 1 6 2 0 04 Gudang batu 0 1 1 1 05 Sungai sagu 2 4 2 0 06 Lirik area 1 4 2 1 07 Rejosari 1 0 0 0 0

Studio Perencanaan Kota 159

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

8 Lambang sari V 1 1 1 0 09 Lembaga sari

IV0 2 0 0 0

10 Lembaga sari I. II. III

0 3 2 0 0

11 Wonosari 0 1 1 0 012 Seko lubuk

tigo0 3 0 0 0

13 Banjar balam 1 2 1 0 014 Redang seko 2 5 3 0 015 Suka jadi 1 2 2 0  016 Mekar sari 0 1 0 0 017 Pasir sialang

jaya0 2 1 0 0

Jumlah

12 39 19 2 0

Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu

Grafik 3.12 : Sarana Olahraga di Kecamatan Lirik

0246

Sepak bola bola voli bulu tangkis bola basket futsal

Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu

Studio Perencanaan Kota 160

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.23

Sarana Olahraga di Kecamatan Lirik

Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .

Gambar 3.24

Peta Sarana Olahraga Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 161

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.25

Photo Mapping Sarana Olahraga Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 162

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 163

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.5.1.5 Sarana Persampahan

Sampah merupakan sisa dari berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh penduduk pada suatu wilayah. Sampah tidak

dapat di hindarkan dari kegiatan penduduk, tetapi hal yang

lebih penting adalah bagaimana pengolahan sampah tersebut

dilakukan sehingga tidak mengganggu kesehatan dan estetika

suatu desa. Dari data yang kami peroleh di kecamatan

Gunung Sahilan, mekanisme pengangkutan sampah di Kecamatan

Lirik ada 2 tahapan yaitu:

1. Pengumpulan

Pengumpulan yaitu sampah-sampah dari rumah warga, kantor

dan toko dikumpulkan di depan rumah masing-masing dengan

menggunakan wadah seperti bak sampah, tong-tong yang

terbuat dari kayu dan kaleng besar serta kantong

pelastik. Namun Sayang pemngumpulan samapah-sampah

tersebut terlihat seperti sembarangan dan tidak

diperhatikan.

Gambar 3.26

Persampahan di Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 164

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .

2. Pembakaran

Setelah sampah-sampah tadi di kumpulkan di suatu tempat

tahap berikut yaitu pembakaran,dimana sampah-sampah tadi

sudah dikumpul sehingga proses pembakaran akan dilakukan agar

sampah tadi tidak berserakan di lingkungan hidup penduduk

Kecamatan Lirik.

4.5.1.6 Air Limbah

Sistem pembuangan air limbah yang dilakukan saat ini di

kecamatan Lirik meliputi sistem On Site (setempat). Sistem On

Site termasuk Jamban pribadi / Jamban umum yang dilengkapi

dengan tanki septik dengan bidang rembesan. Apabila tanki

tersebut sudah penuh, maka tanki tersebut akan di sedot dan

dikuras dengan menggunakan truk tinja dan dibuang ke IPLT

(Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja).

Untuk limbah rumah tangga, di Kecamatan Lirik menggunakan

jamban/wc sendiri untuk penampungan zat sisa hasil

makanannya, tetapi masih ada juga yang menggunakan anak

sungai untuk membuang kotoran sisa makanannya.

Tabel 3.26

Jumlah Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Fasilitas

Kakus/Jamban Tahun 2012

NO Desa/Kelurahan

Sendiri

Bersama Umum TanpaJamba

Jumlah

Studio Perencanaan Kota 165

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

n1 Japura 262 28 13 6 3092 Sidomulyo 509 22 0 13 5443 Pasir ringgit 253 98 74 84 5094 Gudang batu 232 17 0 2 2515 Sungai sagu 640 0 1 23 6646 Lirik area 127 0 0 0 1277 Rejosari 242 6 0 0 2488 Lambang sari V 178 0 0 0 1789 Lembaga sari

IV61 0 0 0 61

10 Lembaga sari I. II. III

206 10 0 1 217

11 Wonosari 272 5 0 8 28512 Seko lubuk

tigo235 76 0 57 374

13 Banjar balam 171 133 9 70 38314 Redang seko 661 69 32 123 88515 Suka jadi 205 7 0 9 22116 Mekar sari 361 5 0 2 36817 Pasir sialang

jaya43 0 0 150 193

Jumlah 4658 476 135 548 5817

Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu

Tabel 3.27

Jumlah Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Tinja

di Kecamatan Lirik Tahun 2012

NO Desa/Kelurahan

Pembuangan TinjaJumlahTangki

SeptikTanpaTangkiSaptik

Tidak

Pakai

TanpaTempat BAB

1 Japura 189 95 19 6 3092 Sidomulyo 495 33 3 13 5443 Pasir ringgit 271 115 39 84 5094 Gudang batu 209 22 18 2 251

Studio Perencanaan Kota 166

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5 Sungai sagu 617 24 0 23 6646 Lirik area 127 0 0 0 1277 Rejosari 223 23 2 0 2488 Lambang sari V 176 2 0 0 1789 Lembaga sari

IV61 0 0 0 61

10 Lembaga sari I. II. III

201 15 0 1 217

11 Wonosari 255 15 7 8 28512 Seko lubuk

tigo157 155 5 57 374

13 Banjar balam 238 55 20 70 38314 Redang seko 502 210 50 123 88515 Suka jadi 197 13 2 9 22116 Mekar sari 329 32 5 2 36817 Pasir sialang

jaya36 7 0 150 193

jumlah 4283 816 170 548 5817Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu

Grafik3.13

Grafik Jumlah Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Tinja

di Kecamatan Lirik Tahun 2012

japura

Gudang batu

Rejosari

Lembaga sari I. II. III

Banjar balam

Mekar sari

0600

Tangki Septik Tanpa Tangki SaptikTidak Pakai Tanpa Tempat BAB

Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu

4.5.1.7 Sarana Perekonomiana. Sumber Ekonomi

Studio Perencanaan Kota 167

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kegiatan perekonomian (seperti pasar) serta

kelengkapannya mempunyai peran penting. Disamping berperan

menggerakan roda perekonomian, juga merupakan sumber mata

pencarian sebagian besar penduduk.

Untuk menunjang perekonomian di kecamatan Lirik,

kegiatan perekonomian serta kelengkapannya mempunyai peran

yang sangat penting.Sebagai kawasan yang mulai berekembang,

pemerintah setempat menitikberatkan pembangunan bidang

ekonomi pada sector perdagangan dan jasa yang di arahkan

untuk memacu pengembangan sector industry , angkutan ,

komunikasi dan lain-lain.

Kecamatan Lirik telah banyak mengalami perkembangan dari

tingkat pembangunan kota. Untuk kegiatan perdagangan, Pasar

merupakan prasarana utama kegiatan perdagangan yang sangat

mempengaruhi kemajuan kegiatan perdagangan. Di kecamatan

Lirik terdapat Pasar Japura milik pemda. Usaha perdagangan di

Kecamata Lirik didominasi oleh usaha perdagangan non

formal.Kegiatan perdagangan non formal pada umumnya merupakan

pedagang kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, buah-buahan,

makanan/minuman, dan lain-lain.Sebagian besar pedagang

memiliki tempat usaha yang tetap berupa kios, warung atau

toko, dan selebihnya merupakan pedagang yang tidak memiliki

tempat usaha tetap/permanen.

b. Perdagangan dan Jasa

Ramai tidaknya suatu daerah biasanya terlihat dari

keberadaan banyak tidaknya fasilitas pemasaran seperti pasar,

pertokoan, kios, dan sejenisnya. Tempat-tempat ini merupakan

Studio Perencanaan Kota 168

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

unsur penting dalam menunjang pemenuhan kebutuhan hidup

masyarakat. Pada tahun 2011 di Kecamatan Kelayang tercatat

ada 11 pasar, 338 toko/ warung, dan 68 rumah makan, sedangkan

untuk tahun 2012 tercatat terdapat 11 pasar, 465 toko, dan 72

rumah makan. Untuk lebih jelasnya, jumlah fasilitas

perdagangan dan jasa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.28 : Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kecamatan Lirik Tahun 2011 dan 2012

No Desa/Kelurahan

2012 2013

Pasar

Toko/warun

g

RumahMakan

Hotel /Penginapa

n

Pasar

Toko /

warung

RumahMakan

Hotel /Penginapa

n

1 Japura 1 9 1 0 1 13 2 02 Sidomulyo 0 8 0 0 0 12 1 1

3 Pasir ringgit 1 36 0 0 1 37 0 0

4 Gudang batu 0 2 0 0 0 4 0 05 Sungai sagu 0 20 0 0 0 22 0 06 Lirik area 0 0 0 4 0 0 0 07 Rejosari 0 1 0 0 0 4 0 0

8 Lambang sari V 0 12 0 0 0 14 0 0

9 Lembaga sari IV 0 2 1 0 0 3 0 0

10

Lembaga sari I. II.III

1 21 3 0 1 25 3 0

11 Wonosari 0 0 3 0 0 3 3 0

12

Seko lubuk tigo 0 17 0 0 0 16 0 0

13

Banjar balam 0 0 3 0 0 3 3 0

14 Redang seko 1 15 0 0 1 17 0 0

Studio Perencanaan Kota 169

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

15 Suka jadi 0 8 0 0 0 10 0 0

16 Mekar sari 0 12 0 0 0 14 0 0

17

Pasir sialang jaya

0 2 0 0 0 5 0 0

Jumlah 4 165 11 4 4 202 12 1Sumber : BPS Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012 dan 2013

Grafik3.14 :Jumlah Fasilitas Perdagangan danJasa Kecamatan Lirik Tahun 2013

Studio Perencanaan Kota 170

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

050

100150200250

Pasar Toko/kios/warung/kelontongRumah makan Hotel/penginapan

Sumber : BPS Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012

Gambar 3.27 : Kondisi Sarana Perekonomian Kecamatan

Lirik

Sumber: Survey Lapangan angkatan 2011. T.A 2013-2014

Studio Perencanaan Kota 171

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.28

Peta Sarana Perekonomian Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 172

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.29

Photo Mapping Sarana Perekonomian Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 173

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.5.2Prasarana

Suatu wilayah bisa dikatakan maju apabila wilayah

tersebut memiliki utilitas – utilitas, oleh karena itu

pemerintah dalam hal ini tepatnya di kawasan perkotaan sangat

berperan penting dalam melaksanakan pembangunan untuk

keperluan masyarakat. Adapun bentuk dari pada utilitas –

utilitas di Kecamatan Lirik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jaringan Jalan

2. Jaringan Drainase

3. Jaringan Listrik

4. Jaringan Telekomunikasi

5. Jaringan Air Bersih

4.5.2.1 Jaringan Jalan

Jaringan jalan merupakan prasarana terpenting dalam

sistem tranportasi. Keterkaitan wilayah Indonesia satu dengan

yang lainnya atau hubungan antara satu wilayah dengan wilayah

yang lain tidak lepas dari suatu sistem transportasi yang

dihubungkan dengan jaringan jalan.

Studio Perencanaan Kota 174

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Pola jaringan jalan di Kecamatan Lirik pada umumnya

berbentuk spinal, pola jaringan jalan ini merupakan pola yang

efisien dalam mendukung pergerakan penduduk. Pada peta

jaringan jalan dapat diketahui bahwa jalan yang ada di

Kecamatan Lirik ini menghubungkan satu daerah ke daerah

lainnya, desa ke desa serta desa dengan pusat kecamatan, dan

jalan listas sumatra timur, melalui hirarki jalan yang sudah

ada.

Gambar 3.30 : Pola Jaringan Jalan

Sumber: Morlok (1978: 684)

a) Hirarki Jalan

Hirarki jalan yang ada di Kecamatan Lirik ini terdiri

atas jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan

lingkungan. Bentuk hirarki jalan dapat dilihat pada Gambar,

yaitu Peta Hirarki Jaringan Jalan.

b) Panjang Jalan

Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, bahwa jalan di

Kecamatan Lirik terbagi atas beberapa hirarki yang berbeda

dan memiliki panjang yang berbeda pula antara jalan yang

Studio Perencanaan Kota 175

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

permukaan aspal, diperkeras/kerikil, dan jalan tanah. Dibawah

ini dapat dilihat pada Tabel tentang panjang jalan Kecamatan

Lirik berdasarkan jenis permukaan.

Tabel 3.29

Panjang jalan di desa/kelurahan menurut kondisi jalan

di Kecamatan Lirik tahun 2013

NO Desa/Kelurahan   Kondisi Jalan Jumlahdiasp

aldiperker

astanah

1 Japura 0.7 0 0.9 1.62 Sidomulyo 4 1 0 53 Pasir ringgit 0.2 0.9 3 4.14 Gudang batu 3 1 0 45 Sungai sagu 6 10 9 256 Lirik area 5 0 5 107 Rejosari 3 17 2 228 Lambang sari V 3.4 0 0.25 3.659 Lembaga sari

IV2.5 0 0.5 3

10 Lembaga sari I. II. III

0.7 0.4 1 2.1

11 Wonosari 3.2 0 0 3.212 Seko lubuk

tigo3 1 1 5

13 Banjar balam 7 0.5 0 7.514 Redang seko 3 1 1 515 Suka jadi 1.6 1.4 0.1 3.116 Mekar sari 1 5 10 1617 Pasir sialang

jaya1 2 2 5

Total 48.3 41.2 35.75

1025.25

Sumber : SP2012, BPS Indragiri hulu

Gambar 3.31Kondisi Lapangan Jaringan Jalan Kecamatan Lirik Tahun 2014

Studio Perencanaan Kota 176

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .

Studio Perencanaan Kota 177

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 3.30 : Nama Ruas Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan di Kecamatan Lirik Pada Tahun 2013.

N

o

No

Rua

s

Nama Ruas Pangkal Ujung

Panja

ng

(km)

Jenis Perkerasan

Kecamat

an

Keteran

gan

Aspal Kerikil Tanah Semeni

sasi

(km)

Bai

k

(Km

)

Seda

ng

(km)

Rus

ak

(Km

)

Ba

ik

(k

m)

Seda

ng

(km)

Rus

ak

(km

)

Ba

ik

Seda

ng

Rus

ak

(k

m)

(km) (km

)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 1 JL. Mekar Sari -

Banjar Balam

JN.Km 9,3 Sp.

Japura

Perkebunan 4150       20

00

2150           Lirik  

2 2 JL. Simpang

Banjar Balam -

Banjar Balam

JN.Km 13,6 Sp.

Japura

Perkebunan 2900         2900           Lirik  

3 3 JL. Redang Seko

– Belimbing

JN.Km 16,5 Sp.

Japura

Pabrik 3000         3000           Lirik  

4 4 JL. Lirik - Seko

Lubuk Tigo

Jl.Sri Gunting Perkebunan 6000 100

0

      4000 100

0

        Lirik  

5 5 JL. Redang Seko

- Hulu Seko

JN.Km 17,7 Sp.

Japura

Perkebunan 6000         1000 500

0

        Lirik  

6 6 JL. Redang Seko

– Perkebunan

JN.Km 24,0 Sp.

Japura

Perkebunan 1500         1500

0

          Lirik  

7 7 JL. Sidomulyo –

Kompi

134/134 JN. Km 1,50

Sp. Japura

2000         500       150

0

  Lirik  

8 8 JL. Sukajadi -

Sei. Sagu

158/158 158?158 1580 158

0

                  Lirik  

9 9 JL. Simpang

Mekarsari –

Mekarsari

JN.Km 10,5 Sp.

Japura

Perkebunan 1100         1100           Lirik  

Studio Perencanaan Kota 178

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1

0

10 JL. Simpang

Talau –

Perkebunan

Simp. Talau Perkebunan 1100         1100           Lirik  

1

1

11 JL. Simpang

Tambun –

Perkebunan

JN.Km 18,0 Sp.

Japura

Perkebunan 2300         2300           Lirik  

1

2

12 JL. Simpang

Japura - Pasir

Ringgit

JN.Km 17,3 P.

Reba

Sei.

Indragiri

2450 100

0

1000 450               Lirik  

1

3

13 JL. Wonosari -

Sei. Sagu

JN.Km 5,0 Sp.

Japura

158/158 1700 400     13

00

            Lirik  

1

4

14 JL. Lirik –

Wonosari

JN. Km 4,0 Sp.

Japura

JN. Km 6,0

Sp. Japura

4450 150

0

700 235

0

              Lirik  

1

5

15 JL. Simpang

Pasar Kompan

Jaya - Pasir

Ringgit

022/022 Perumahan 500         500           Lirik  

1

6

16 JL. Simpang

Wonosari –

Wonosari

JN. Km 5,0 Sp.

Japura

135/135 450         450           Lirik  

1

7

17 JL. Simpang

Wonosari -

Simpang Sei.

Sagu

135/135 158/158 850         850           Lirik  

1

8

18 JL. Japura Laut

- Kp. Baru Ps.

Ringgit

JN. Km 14,0

Sp. Japura

Dusun

Kampung Baru

840                 840   Lirik  

1

9

19 JL. Simpang

Pasir Ringgit -

Kompan Jaya

022/022 Perkebunan 1500                 150

0

  Lirik  

2

0

20 JL. Japura -

Sidomulyo

JN. Km 1,1 Sp.

Japura

134/134 1800   1800                 Lirik  

    DALAM KOTA LIRIK                              

2 21 JL. Lingkar JN. Km 2,6 Sp. JN. Km 3,85 3300 290   400               Lirik  

Studio Perencanaan Kota 179

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1 Lambang Sari

1,2,3

Japura Sp. Japura 0

2

2

22 JL. Merpati JL. Rejosari JL. Barau -

barau

500 500                   Lirik  

2

3

23 JL. Lingkar

Kantor Camat

JL. Lingkar

Lambang Sari

1,2,3

JN. Km 3,225

Sp. Japura

1000 500 200 100     200         Lirik  

2

4

24 JL. Sri Gunting JL. Lingkar

Lambang Sari

1,2,3

Perkebunan 1750 105

0

        700         Lirik  

2

5

25 JL. Merbah JL. Lingkar

Lambang Sari

1,2,3

Perkebunan 550 550                   Lirik  

2

6

26 JL. Tempua JL. Lingkar

Lambang Sari

1,2,3

JL. Sri

Gunting

850 850                   Lirik  

2

7

27 JL. Raja Wali JL. Lingkar

Lambang Sari

1,2,3

JL. Sri

Gunting

450 450                   Lirik  

2

8

28 JL. Barau –

barau

JL. Lingkar

Lambang Sari

1,2,3

JL. Merpati 850 100     75

0

            Lirik  

2

9

29 JL. Pesantren 135/135 Pesantren 100 100                   Lirik  

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Inhu.

Studio Perencanaan Kota 180

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.32

Peta Prasarana Jaringan Jalan Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 181

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.33

Photo Mapping Prasarana Jaringan Jalan Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 182

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.5.2.2 Jaringan Listrik

Prasarana listrik di kecamatan lirik di topang oleh

listrik dari PLN. Namun masih ada sebagian besar masyarakat

yang menggunakan listrik PLN, tapi tidak menggunakan meteran

dari pihak PLN. Masyarakat tersebut menumpang/menyambung arus

listrik kepada tetangganya yang sudah memiliki meteran. Dan

sebagian masyarakat juga menggunakan mesin dompeng untuk

penerangan.

Tabel 3.31

Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama

di Kecamatan Lirik Tahun 2013

No

Desa/Kelurahan

Sumber Penerangan Utama

PLN PLN TanpaMeteran

NonPLN

BukanListrik

1 Japura 106 159 7 372 Sidomulyo 282 192 50 193 Pasir Ringgit 145 186 85 934 Gudang Batu 136 54 46 155 Sungai Sagu 187 113 353 116 Lirik Area 4 7 114 27 Rejosari 167 67 5 9

Studio Perencanaan Kota 183

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

8 Lambang Sari V

133 42 2 1

9 Lambang Sari IV

53 8 0 0

10

Lambang Sari I, II, III

205 7 0 5

11

Wonosari 171 85 27 2

12

Seko Lubuk Tigo

64 81 77 152

13

Banjar Balam 34 102 194 53

14

Redang Seko 0 0 787 98

15

Sukajadi 141 74 4 2

16

Mekar Sari 13 90 262 3

17

Pasir SialangJaya

0 0 160 33

Jumlah 1841

1267 2173 535

Sumber: SP2012, BPS Indragiri Hulu

Grafik 3.15Grafik Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama

di Kecamatan Lirik Tahun 2013

Studio Perencanaan Kota 184

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sidomulyo

Gudang Batu

Lirik Area

Lambang Sari V

Lambang Sari I, II, III

Seko Lubuk Tigo

Redang Seko

Mekar Sari

total

0

2000

4000

6000

Akses Internet Akses Internet Akses Internet Tidak AksesJumlah Jumlah

Sumber: Input data dari data BPS 2013

Gambar 3.34

Kondisi Lapangan Pengguna Listrik di Kecamatan Lirik

Tahun 2014

Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .

Studio Perencanaan Kota 185

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.35

Peta Jaringan Listrik Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 186

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.5.2.3 Jaringan Drainase

Saluran drainase terbagi kedalam dua jenis saluran.

Pertama, saluran pembuang yang berasal dari limpasan air

permukaan (surface run off) akibat curah hujan jatuh ke

bidang datar. Dan kedua adalah saluran pembuangan limbah

penduduk/pemukiman dan aktifitas yang mengandung cairan

akibat penggunaannya.

Jenis pertama mencakup sistem pembuangan air hujan di

kecamatan Lirik umumnya terbagi menjadi dua saluran tertutup

dan terbuka. Di kecamatan tersebut terdapat saluran drainase

yang bersifat Sistem saluran terbuka (open drain) umumnya

dapat dijumpai pada kawasan pedesaan di seluruh kecamatan

Lirik dengan konstruksi permanent dan saluran biasa (tanpa

beton).

Sistem pengaliran air pada saluran konstruksi tanah

dilakukan secara integral melalui anak-anak sungai yang ada.

Anak sungai dapat dimanfaatkan sebagai salah satu outfall

dari sistem drainase di kecamatan lirik yang mengalir kearah

sungai indragiri.

Gambar 3.36

Kondisi Drainase Kecamatan Lirik Tahun 2014

Studio Perencanaan Kota 187

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber: Survey Lapangan Tahun 2014

Gambar 3.37

Photo Mapping Prasarana Jaringan Drainase Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 188

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

4.5.2.4 Jaringan Telekomunikasi dan Informasi

Di bidang layanan jasa telekomunikasi, di kecamatan

lirik ini tersedia tower-tower jaringan Telkomsel, Indosat,

dan XL. Selain itu, jaringan akses internet pun sudah

tersedia di kecamatan lirik. Hal ini tentunya berdampak

positif pada perkembangan telekomunikasi di daerah ini, guna

memperoleh informasi secara cepat dan akurat baik dari pemda

setempat maupun informasi skala nasional.

Studio Perencanaan Kota 189

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Perkembangan akan teknologi informasi yang pesat pula,

mengakibatkan masyarakat Kecamatan Lirik mudah dalam

melakukan kegiatan, baik untuk kegiatan pemerintahan guna

menunjang otonomi desa. Serta kegiatan ekonomi yang berdampak

positif bagi perekonomian masyarakat.

Tabel 3.32

Keberadaan dan Kekuatan Sinyal Telepon Seluler Menurut

Operator

di Kecamatan Lirik Tahun 2013

No

Desa/Kelurahan

Operator SelulerTelkomsel Indosa

tXL Lainnya

1 Japura Ada Ada ada

tidakada

2 Sidomulyo Ada Ada ada

tidakada

3 Pasir Ringgit Ada Ada ada

tidakada

4 Gudang Batu Ada Ada ada

tidakada

5 Sungai Sagu Ada Ada ada

tidakada

6 Lirik Area Ada Ada ada

tidakada

7 Rejosari Ada Ada ada

tidakada

8 Lambang Sari V

Ada Ada ada

tidakada

9 Lambang Sari IV

Ada Ada ada

tidakada

10

Lambang Sari I, II, III

Ada Ada ada

tidakada

11

Wonosari Ada Ada ada

tidakada

12

Seko Lubuk Tigo

Ada Ada ada

tidakada

13

Banjar Balam Ada Ada ada

tidakada

Studio Perencanaan Kota 190

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

14

Redang Seko Ada Ada ada

tidakada

15

Sukajadi Ada Ada ada

tidakada

16

Mekar Sari Ada Ada ada

tidakada

17

Pasir SialangJaya

Ada Ada ada

tidakada

Sumber: Kantor Desa/Kelurahan di Kecamatan Lirik

Tabel 3.33Jumlah Rumah Tangga Menurut Akses Internet

di Kecamatan Lirik Tahun 2013

No

Desa/Kelurahan

Akses Internet JumlahAkses

InternetTidakAkses

1 Japura 13 296 3092 Sidomulyo 27 517 5443 Pasir Ringgit 5 504 5094 Gudang Batu 27 224 2515 Sungai Sagu 38 626 6646 Lirik Area 29 98 1277 Rejosari 8 240 2488 Lambang Sari

V69 109 178

9 Lambang Sari IV

2 59 61

10

Lambang Sari I, II, III

116 101 217

11

Wonosari 9 276 285

12

Seko Lubuk Tigo

22 352 374

13

Banjar Balam 15 368 383

14

Redang Seko 11 874 885

15

Sukajadi 37 184 221

16

Mekar Sari 17 351 368

1 Pasir Sialang 13 180 193

Studio Perencanaan Kota 191

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

7 JayaJumlah 458 5359 5817

Sumber: SP2012, BPS IndraGiri Hulu

Gambar 3.38Kondisi Lapangan Jaringan Telekomunikasi

Tahun 2014

Sumber: Survey Lapangan angkatan 2011. T.A 2013-2014

Studio Perencanaan Kota 192

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 3.39

Peta Prasarana Jaringan Telekomunikasi Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 193

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

BAB V

Studio Perencanaan Kota 194

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bab V

Analisa Wilayah Studi

5.1 Analisis Fungsi dan Peran Wilayah Studi

5.1.1 Analisis penentuan fungsi bagian wilayah kota.

Kecamatan Lirik merupakan salah satu kecamatan yang

terdapat di Kabupaten Inhu, Provinsi Riau yang memiliki

luas keseluruhan 233,60 km2 atau 22.040 Ha. Jika di

analisa Kecamatan Lirik memiliki letak yang sangat

strategis sehingga dinilai peran dan fungsinya Kecamatan

Lirik merupakan kota pendukung terhadap ibu kota

Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru, dan ibukota

Indonesia yakni Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari

keberadaan Kecamatan Lirik yang berada pada koridor

utara jalur lintas timur Sumatera yang sumbunya ialah

jalan lintas timur. Disamping itu Kecamatan Lirik

dilalui sungai besar yaitu sungai Indragiri Hulu yang

berada pada Desa Japura dan yang bermuara munuju laut

tentunya hal ini membawa peran yang sangat baik terhadap

jalur perdagangan dengan Kabupaten serta Provinsi

Tetangga yaitu Propinsi Kepri. Kecamatan Lirik juga

memiliki bandar udara berskala Kabupaten yang terletak

di Desa Japura. Dengan mengacu kepada UU No.1 Tahun 2009

Studio Perencanaan Kota 195

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

tentang Penerbangan, maka Bandara Japura termasuk bandar

udara umum dengan hierarki sebagai bandar udara

pengumpan. Bandara Japura ini akan mendukung PKW Rengat,

sebagai pusat dengan hierarki tertinggi di Kabupaten

Indragiri Hulu. Pada hakikatnya Kecamatan Lirik yang di

dalam tataran sistem perkotaan di Wilayah Kabupaten Inhu

merupakan pusat pelayanan kawasan dan pusat pelayanan

lokal. Oleh karena itu tentu memiliki kompleksitas

fungsi sebagai pusat permukiman, pusat kegiatan

perdagangan dan jasa, dan pusat pemerintahan dengan

tingkat pelayanan skala antar desa .

5.1.2 Analisa pola sebaran kegiatan kota.

Untuk pola sebaran kegiatan yang ada di kecamatan Lirik

sendiri yaitu di Desa Lirik Area dan Desa Japura yang

dikonsentrasikan sebagai kawasan perdagangan dan jasa,

pemerintahan, dan pemusatan pemukiman yang melayani desa yang

ada disekitarnya, untuk kawasan permukiman yang ada di

Kecamatan Lirik di konsentrasikan tepatnya dibelakang kawasan

perdagangan dan jasa yang ada di Desa Japura, sementara

untuk kearah utara Kecamatan Lirik di pusatkan sebagai

kawasan perkantoran dan pemerintahan. Sedangkan fungsi

utama dari Kecamatan Lirik yaitu sebagai Jalur lintas

timur dengan skala pelayanan nasional, pusat pelayanan

sarana transportasi darat, dan udara skala sebagai

sebagai pusat kegiatan wilayah.

Studio Perencanaan Kota 196

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5.1.3 Analisa Arahan Pengembangan Kawasan

Penataan koridor kawasan perkotaan Kecamatan Lirik Kecamatan

Lirik membutuhkan lahan yang luas sehingga pengembangannya

harus terarah dan terkendali. Arahan pengembangannya harus

mematuhi kaidah, norma dan aturan yang ada dengan

tetapmemperhatikan kelestarian lingkungan sehingga tidak

merusak kawasan sekitarnya terutama kawasan lindung.

5.1.3.1 Arahan Kebijakan Pemerintah Daerah

Kebijakan pembangunan pemerintah Kabupaten Indragiri

Hulu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat didasarkan

pada prioritas-prioritas bidang pembangunan. Arahan-arahan

kebijakan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu telah dimuat

dalam dokumen perencanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten Indragiri Hulu.

Mencermati arahan kebijakan pemerintah daerah terkait

dengan strategi pengembangan kawasan, maka konsep penataan

koridor kawasan perkotaan Kecamatan Lirik perlu pendalaman

analisis pengembangan kawasan Koridor Komersial. Kunci

kesuksesan kawasan koridor komersial sehingga menjadi kawasan

koridor komersial yang aktif adalah daya tarik tempat/ruang

kawasan koridor komersial tersebut. Untuk menciptakan daya

tarik tempat/ ruang, dibutuhkan strategi place making guna

mencapai kesuksesan suatu tempat.

Untuk Penataan kawasan koridor Komersial (kawasan

perkotaan) sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan

Studio Perencanaan Kota 197

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

(sustainable development) maka perlu dimantapkan bagian-

bagian wilayah yang akan atau tetap memiliki fungsi lindung.

Strategi pembangunan diarahkan pada :

a. Pemantapan kawasan lindung sesuai dengan fungsi masing-

masing, baik untuk melindungi kawasan bawahannya (fungsi

hidrologis), melindungi kawasan setempat, member

perlindungan terhadap keanekaragaman flora dan fauna dan

ekosistemnya, serta melindungi kawasan rawan bencana.

b. Pendelineasian kawasan lindung akan mengikuti kriteria

kawasan lindung yang diterapkan bagi kawasan sekitarnya.

Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan lindung agar

sesuai dengan fungsi lindung yang telah ditetapkan dalam

mengupayakan tercapainya kelestarian dan keseimbangan

lingkungan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan

pembangunan. Kegiatan budidaya yang telah ada dikawasan

lindung yang ditetapkan pada prinsipnya dapat dilanjutkan

sejauh tidak mengganggu kepentingan fungsi lindung.

Setelah pemantapan kawasan lindung, dengan memperhatikan

keterkaitan potensi dan daya dukung wilayah, perlu adanya

arahan pengembangan bagi kegiatan pusat pelayanan dari suatu

daerah mapun kawasan. Dalam hal ini pengembangan kawasan

pusat pelayanan akan diarahkan pada :

a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan-kegiatan penduduk yang

bemukim pada suatu kawasan dengan pendelinesian jenis-

jenis kawasan yang memperhatikan rencana dalam sektor

penggunaan lahan yang ada. Secara umum pengembangan

kawasan yang menjadi suatu pusat pelayanan diarahkan

Studio Perencanaan Kota 198

> 40 %

1000 mdpl

2000 mdpl

Mutlak konservasi

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

untuk mengakomodasi kegiatan perdagangan dan jasa

(pasar), permukiman.

b. Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan pusat

pelayanan agar terkembang menjadi suatu kawasan

perkotaan dengan memperhatikan rencana pembangunan

utilitas dan fasilitas yang terdapat pada kebijakan

musrenbang kecamatan. Dengan adanya pengendalian

pemanfaatan ruang dalam kawasan yang menjadi pusat

pelayanan maka menjadi suatu bagian dari mekanisme

pengelolaan tata ruang.

5.2 Analisa Daya Dukung Fisik

5.2.1 Analisa Topografi

Secara umum bentang alam di Kecamatan Lirik merupakan

daerah landai atau dataran rendah, dan berbukitan. Dataran

rendah ini membentang kearah utara mencakup wilayah sekitar

±35% dari total luas wilayah Kecamatan Lirik (±22.040 Ha).

Wilayah -wilayah yang berada pada ketinggian lokasi antara 0-

6 meter diatas permukaan laut (dpl).

Kondisi ini memungkinkan Kecamatan Lirik mampu

berkembang secara merata di berbagai bidang seperti

perkembangan pembangunan perumahan, adanya pasar grosir,

toko/ruko, atau gedung-gedung fasilitas sosial lainnya.

Gambar 5.1

Orientasi Pengembangan Wilayah

Studio Perencanaan Kota 199

< 15 % 15-40% KBU >750 mdpl

Perkotaanpertanian dan perdesaan Konservasi

Orientasi pengembangan wilayah

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kriteria kemiringan lahan yang akan digunakan sebagai

pedoman dan dasar pertimbangan peruntukan lahan bagi

Kecamatan Lirik dapat dilihat pada rangkaian tabel di bawah

ini.

5.2.2 Analisa Geologi

Bila di lihat dari kondisi eksisting di lapangan keadaan

struktur tanah di Kecamatan Lirik pada umumnya terdiri dari

tanah gambut, sebagian besar daerah di kawasan lirik tumbuh

subur hutan dan kawasan pertanian, maupun perkebunan. Dalam

analisa fungsi tanah gambut sangat cocok untuk bercocok

tanam.

5.2.3 Analisa Hidrologi

Bila dilihat dari kondisi eksisting di Kecamatan Lirik

dilalui oleh satu sungai yang membentang dari Kecamatan Pasir

Penyu ke Kecamatan Rengat barat, selanjutnya dikecamatan

Lirik terdapat anak-anak sungai yang sebagian besar mengalir

Studio Perencanaan Kota 200

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

dan menyebar hampir disetiap desa dan kelurahan yang ada di

Kecamatan Lirik. Dengan kondisi yang demikian dapat

dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai tempat tambak ikan

dengan memanfaatkan anak sungai tersebut sehingga dengan

memanfaatkan kondisi tersebut setidaknya dapat meningkatkan

perekonomian yang ada diwilayah tersebut. Beberapa sungai

yang mencirikan kondisi hidrologi daerah rawa. sungai

tersebut dipengaruhi oleh pasang surut air laut, Sehingga

intrusi air laut tersebut perpotensi menyebabkan kualitas air

tanah di wilayah ini bersifat payau/asin dengan salinitas

sedang sampai tinggi.

5.2.4 Analisia Klimatologi

Secara umum, Kecamatan Lirik yang masuk dalam wilayah

administrasi Kabupaten Indragiri Hulu beriklim tropis dengan

curah hujan yang tinggi. Kecamatan Lirik terletak pada garis

khatulistiwa sehingga kondisi iklim di daerah ini beriklim

tropis dengan curah hujan yang tinggi, dengan kondisi

tersebut maka di kecamatan Lirik didalam pemanfaatan lahan

akan lebih baik jika diarahkan pada sektor perkebunan karet,

dan sawit dikarenakan sifat dan karakter Tumbuhan seperti

karet dan sawit dapat bertahan dengan kondisi dan iklim yang

tropis.

Studio Perencanaan Kota 201

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5.3 Analisa Fasilitas dan Utilitas

5.3.1 Proyeksi Penduduk Hingga 10 Tahun ke Depan

Tabel 5.1

No Nama Analisa

Deskripsi Input Proses Output

1. Analisa Proyeksi Penduduk.

Untuk mengetahui perkembangan jumlah penduduk di masa yang akandatang.

Data jumlahpenduduk dalam angkatahun2012-2013.

MenggunakanMetodeBungaBerganda :Pn = Po (1+r)ⁿ.

Proyeksijumlahpendudukpadatahun2021.

2. Analisa Kepadatan Penduduk.

Menganalisis kepadatan penduduk pada masing-masing desa/kelurahan.

Jumlah penduduk dan luas wilayah tahun 2012-2013.

Dalam menghitung kepadatan penduduk menggunakan rumus :

Proyeksi tingkat kepadatan penduduk yang bermukim dimasing-masing desa/kelurahan tahun

Studio Perencanaan Kota 202

JumlahPendudukperkelurahanLuasWilayahperkelurahan

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2021.3. Analisa

Distribusi Penduduk

Untuk mengetahui sebaran penduduk di masing-masing desa/kelurahan.

Jumlah Penduduk dalam angka2009-2011.

Dalamperhitunganinimenggunakanrumus:

Proyeksi persebaran jumlah penduduk tahun 2021 di masing-masing desa/kelurahan.

Matrik Analisa Kependudukan

Sumber : Analisa 2014

Gambar 5.2

Kerangka Analisis Kependudukan

`

5.3.1.1 Proyeksi Jumlah Penduduk

Studio Perencanaan Kota 203

SEKTOR KEPENDUDUKAN

PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUDUK

KEPADATANPENDUDUDK

DISTRIBUSI PENDUDUK

PROYEKSI PENDUDUK PROYEKSI KEPADATANPENDUDUK

PROYEKSI DISTRIBUSIPENDUDUK

RENCANA PERSEBARANPENDUDUK KECAMATAN LIRIK

JumlahpendudukperdesaJumlahPendudukKeseluruhan

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Pemahaman terhadap tingkat perkembangan penduduk

dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik perkembangan

jumlah penduduk sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam

menentukan perkiraan jumlah penduduk pada beberapa tahun

mendatang (proyeksi penduduk). Dengan mengamati karakteristik

perkembangan laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Lirik maka

dapat diperkirakan kecenderungan (trend) pola perkembangan

penduduk di masa mendatang.

Memperhatikan perkembangan penduduk di Kecamatan Litrik,

diketahui bahwa perkembangannya relatif memiliki kesamaan dan

cenderung sedikit menigkat.

Hal ini diindikasikan karena perkembangan penduduknya

meningkat sesuai dengan rata - rata pertumbuhan tahun

sebelumnya. Untuk memperoleh hasil proyeksi penduduk yang

lebih akurat, maka perhitungan proyeksi penduduk Kecamatan

Lirik sampai dengan akhir tahun perencanaan, yaitu Tahun 2023

dilakukan dengan memproyeksikan jumlah penduduk.

Secara umum pertimbangan - pertimbangan dalam melakukan

proyeksi penduduk (termasuk didalamnya memilih metode/metode

proyeksi) Kabupaten Inhu antara lain :

1) Perkembangan jumlah penduduk ;

2) Kepadatan penduduk ;

3) Ketersediaan lahan ;

4) Arahan kebijaksanaan/rencana Pemerintah Provinsi Riau dan

Kabupaten Inhu.

Dari analisa kependudukan diketahui Jumlah penduduk di

Kecamatan Lirik pada tahun 2013 berjumlah 23937 jiwa.

Studio Perencanaan Kota 204

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Teknik ini menganggap perkembangan jumlah penduduk akan

berganda dengan sendirinya. Model yang dipergunakan dalam

memproyeksikan jumlah penduduk disesuaikan dengan

karakteristik perkembangan penduduk setiap kecamatan. Jenis

model digunakan adalah Model Bunga Berganda, yang

dideskripsikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut :

Pt+n=Pt (1+r )n

Dimana:

r = rata-rata persentase tambahan jumlah penduduk

daerah yang diselidiki berdasarkan data masa lampau

n = tahun perencanaan

Pt = Penduduk tahun awal

Proyeksi penduduk Kecamatan Lirik dilakukan secara

parsial. Metode proyeksi yang digunakan adalah Model Bunga

Berganda dengan penduduk tahun terakhir yaitu tahun 2012

sebagai tahun dasar.

Tabel 5.2

Jumlah Penduduk Di Kecamatan Lirik tahun 2012 -2013

No Desa/Kelurahan

Tahun2012 2013JumlahPenduduk

JumlahPenduduk

1 Japura 1320 13312 Sidomulyo 2478 25313 Pasir ringgit 2274 23404 Gudang batu 1078 10905 Sungai sagu 2642 2683

Studio Perencanaan Kota 205

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

6 Lirik area 445 4447 Rejosari 972 9698 Lambang sari V 619 6129 Lembaga sari IV 263 26310 Lembaga sari I.

II. III 905 91411 Wonosari 1036 104712 Seko lubuk tigo 1495 152213 Banjar balam 1366 144514 Redang seko 3381 356015 Suka jadi 880 89416 Mekar sari 1388 140917 Pasir sialang

jaya 1320 883Jumlah 23418 23937

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, BPS

Untuk mengetahui proyeksi penduduk di Kecamatan Lirik

maka ditentukan pertumbuhan penduduk , yaitu dengan

menggunakan rumus Metode Bunga Berganda sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi jumlah penduduk

di Kecamatan Lirik dapat dilihat pada tabel 5.6 :

Studio Perencanaan Kota 206

Pt = Po (1+r)ⁿ Dimana :

Pt = Jumlah penduduk tahun t (jiwa)

Po = Jumlah penduduk tahun awal (jiwa)

r = Rasio pertumbuhan (%)

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.3

Tabel proyeksi jumlah pendududuk Kecamatan Lirik

Tahun 2014-2023

DesaJumlah

Penduduk r(%)

Proyeksi Jumlah Penduduk (jiwa)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023Japura 1320 1331 0.008 1342 1353 1365 1376 1387 1399 1411 1422 1434 1446Sidomulyo 2478 2531 0.021 2585 2640 2697 2755 2813 2874 2935 2998 3062 3128Pasir ringgit 2274 2340 0.029 2408 2478 2550 2624 2700 2778 2859 2942 3027 3115Gudang batu 1078 1090 0.011 1102 1114 1127 1139 1152 1165 1178 1191 1204 1218Sungai sagu 2642 2683 0.016 2725 2767 2810 2853 2898 2943 2988 3035 3082 3130Lirik area 445 444 -

0.002443 442 441 440 439 438 437 436 435 434

Rejosari 972 969 -0.003

966 963 960 957 954 951 948 945 942 940

Lambang sari V 619 612 -0.011

605 598 591 585 578 572 565 559 552 546

Lambang sari IV 263 263 0.0000

263 263 263 263 263 263 263 263 263 263

Lambang sari I. II.III

905 914 0.010 923 932 942 951 960 970 980 989 999 1009

Wonosari 1036 1047 0.011 1058 1069 1081 1092 1104 1115 1127 1139 1151 1164Seko lubuk tigo 1495 1522 0.018 1549 1577 1606 1635 1664 1695 1725 1756 1788 1820Banjar balam 1366 1445 0.058 1529 1617 1710 1809 1914 2025 2142 2266 2397 2535Redang seko 3381 3560 0.053 3748 3947 4156 4376 4608 4852 5108 5379 5664 5963Suka jadi 880 894 0.016 908 923 937 952 967 983 998 1014 1030 1047Mekar sari 1388 1409 0.015 1430 1452 1474 1496 1519 1542 1565 1589 1613 1637Pasir sialang jaya 1320 883 -

0.331591 395 264 177 118 79 53 35 24 16

Studio Perencanaan Kota 207

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

JUMLAH 23862 23937   24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411Sumber : Hasil Analisis 2014

Studio Perencanaan Kota 208

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan penduduk di Kecamatan

Lirik selama masa perencanaan yaitu 10 tahun. Pertambahan

jumlah penduduk pada akhir tahun rencana (2023) meningkat

sebanyak 29411 jiwa. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh

variabel fertilitas dan mortalitas, sebagai pertumbuhan

alamiah dan pertumbuhan penduduk karena faktor eksternal

yaitu adanya migrasi baik keluar ataupun kedalam Kecamatan

Lirik.

5.3.1.2 Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Lirik pada tahun 2012 adalah

23148 jiwa, dan untuk tahun 2023 jumlah penduduk Kecamatan

Lirik terjadi peningkatan menjadi 29411 jiwa. Kepadatan

penduduk Kecamatan Lirik tahun 2012 adalah 23.418 jiwa, Untuk

Kepadatan penduduk Kecamatan Lirik tahun 2023 adalah 94.59.

Bila dikelompokkan angka kepadatan masing-masing

kecamatan tersebut secara relatif, ada 3 kelompok, yaitu:

Relatif tinggi, yaitu lebih besar dari 100 jiwa/km2

adalah: Sidomulyo, Pasir Ringgit, Lirik Area,

Rejosari, Lambang Sari IV, Wonosari, dan Sukajadi, ;

Relatif sedang, yaitu lebih besar dari 45 jiwa/km2

dan lebih kecil dari 100 jiwa/km2 adalah: Japura,

Gudang Batu, Sungai Sagu, Lambang Sari I.II.III,

Redang Seko, Mekar Sari, dan Pasir Sialang Jaya;

Relatif rendah, yaitu lebih kecil dari 45 jiwa/km2

adalah: Lambang Sari V, Seko Lubuk Tigo, Banjar

Balam, .

Studio Perencanaan Kota 209

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel di bawah

ini

Tabel 5.4

Kepadatan Penduduk

No Desa/Kelurahan

Tahun2012 2023

JumlahPenduduk

Kepadatan

JumlahPenduduk

Kepadatan

1 Japura 1320 100 1446 78.162 Sidomulyo 2478 354 3128 446.863 Pasir ringgit 2274 227 3115 311.504 Gudang batu 1078 71 1218 80.135 Sungai sagu 2642 81 3130 96.016 Lirik area 445 494 434 482.227 Rejosari 972 162 940 156.678 Lambang sari V 619 29 546 26.009 Lembaga sari IV 263 1.315 263 1315.0010 Lembaga sari I.

II. III 905 571009

63.0611 Wonosari 1036 173 1164 194.0012 Seko lubuk tigo 1495 43 1820 52.0013 Banjar balam 1366 24 2535 45.2714 Redang seko 3381 85 5963 149.0815 Suka jadi 880 587 1047 698.0016 Mekar sari 1388 50 1637 59.4417 Pasir sialang

jaya 1320 5016

0.91Jumlah 23418 23.418 29411 94.59

Sumber : Hasil Analisis 2013

Dari hasil analisis di atas terlihat ada yang persamaan

yaitu di Desa Sejangat yang memiliki jumlah penduduk yang

tinggi,dan memiliki tingkat kepadatan yang tinggi. Hal ini di

karenakan luas wilayah Sejangat memiliki luas wilayah yang

kurang luas.

5.3.1.3 Distribusi Penduduk

Pola distribusi penduduk di Kecamatan Lirik ini

dicerminkan oleh besar kecilnya jumlah penduduk dan tingkat

kepadatan penduduk yang terdistribusi pada setiap Desa.

Studio Perencanaan Kota 210

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Seperti halnya yang terjadi pada kecamatan lainnya, bahwa

penyebaran penduduk relatif dipengaruhi oleh kecenderungan

penduduk terkonsentrasi pada tempat dimana akses terhadap

fasilitas pelayanan dengan biaya transportasi rendah

merupakan pilihan utama penduduk dalam menentukan tempat

tinggal.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 5.5

Tabel Distribusi penduduk

No Desa/Kelurahan

Tahun 2012 Tahun 2023JumlahPenduduk

Persentase %

JumlahPenduduk

Persentase%

1 Japura 1320 6 1446 52 Sidomulyo 2478 11 3128 113 Pasir ringgit 2274 10 3115 114 Gudang batu 1078 5 1218 45 Sungai sagu 2642 11 3130 116 Lirik area 445 2 434 17 Rejosari 972 4 940 38 Lambang sari V 619 3 546 29 Lembaga sari IV 263 1 263 110 Lembaga sari I.

II. III 905 4 1009 311 Wonosari 1036 4 1164 412 Seko lubuk tigo 1495 6 1820 613 Banjar balam 1366 6 2535 914 Redang seko 3381 14 5963 2015 Suka jadi 880 4 1047 416 Mekar sari 1388 6 1637 617 Pasir sialang

jaya 1320 6 16 0Jumlah 23418 100 29411 100

Gambar 5.3

Peta Analisa Persebaran Penduduk

Studio Perencanaan Kota 211

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 212

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5.3.2 Analisa Proyeksi Kebutuhan Sarana Umum

5.3.2.1 Analisa Sarana Peribadatan

Dalam suatu lingkungan kehidupan masyarakat perlu adanya

beberapa fasilitas penunjang untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat, salah satunya yaitu sarana peribadatan.Fungsi

utama dibangunnya sarana peribadatan ini adalah untuk

meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat terhadap agama

yang dianut dan kepercayaannya masing-masing. Adapun analisa

yang di lakukan meliputi :

Perhitungan kebutuhan Fasilitas Peribadatan

Rumus yang di gunakan adalah :

Dalam perhitungan analisis dapat menggunakan standar

yang telah di tetapkan untuk masing-masing sarana

yaitu :

Masjid = 2.500 penduduk

Surau = 1.500 penduduk

Masjid Raya = 1.000.000 penduduk

Gereja = 1.000.000 penduduk

vihara = 1.000.000 penduduk

Pura = 1.000.000 pendudu

Untuk dapat mengetahui berapa banyak jumlah fasilitas

peribadatan yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya, dapat di

lihat pada tabel analisis mulai dari tahun 2013 -2023

Studio Perencanaan Kota 213

Jumlah Penduduk

StandarFasilitas

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.6

Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Jumlah Penduduk ( Jiwa ) 24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411

Jenis

Sarana

Standar

Penduduk

Jumlah

(2013

)

K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T

Mesjid 2500 31 9 10 0 11 0 12 0 13 0 14 0 15 0 16 0 17 0 18 0

Mushall

a1500 37 16 0 17 0 18 0 19 0 18 0 19 0 20 0 21 0 22 0 23 0

Gereja1.000.00

03 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Vihara1.000.00

00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik Tahun 2014 – 2023

Sumber : hasil proyeksi analisis

Dari Tabel di atas dapat dilihat kebutuhan sarana peribadatan di Kecamatan lirik ,untuk

Mesjid karena kondisi eksisting mesjid yang ada 31 unit, menurut proyeksi hingga tahun 2023

tidak adanya penambahan masjid. Mushalla yang ada pada tahun eksisting ialah 37 unit, menurut

Studio Perencanaan Kota 214

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

proyeksi hingga tahun 2023 tidak adanya penambahan mushalla. Sedangkan untuk Gereja yang jumlah

fasilitasnya pada tahun 2013 mencapai masing-masing 3 unit, untuk tahun 2014 - 2023 dari hasil

proyeksi tidak di butuh kannya penambahan.

Begitu juga untuk Vihara kebutuhan dan penambahan buat fasilitas ini juga tidak ada

penambahan.

Studio Perencanaan Kota 215

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5.3.2.2 Analisa Sarana Kesehatan

Fasilitas kesehatan merupakan salah satu fasilitas yang

ada pada suatu wilayah atau daerah yang berfungsi untuk

mengendalikan perkembangan atau pertumbuhan penduduk dalam

bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan kesehatan

masyarakatnya.Untuk kedepannya,di perlukan proyeksi kebutuhan

fasilitas dimasa yang akan datang sesuai dengan tahun

perencanaan. Pengadaan fasilitas ini dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan,

sehingga diharapkan terwujudnya wilayah perencanaan sebagai

pusat pelayanan sosial.

Analisa yang di lakukan meliputi :

1. Perhitungan kebutuhan Fasilitas Kesehatan

Rumus yang di gunakan adalah :

Tebel 5.7

Kriteria Standar Fasilitas Kesehatan

No Jenis SaranaKesehatan

Standar

Fasilitas

Kriteria Keterangan

1 Polindes 1.000Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan

Radius pencapaian maksimum 1.500 m

Studio Perencanaan Kota 216

Jumlah Penduduk

Standar Fasilitas

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2 Puskemas 30.000Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan

Radius pencapaian maksiimum 3.000 m

3 PuskesmasPembantu 6.000

Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan

Radius pencapaian maksimum 1B.500m

4 Posyandu 1000Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan

Radius pencapaian maksimum 1.500 m

5 Poskesdes 1.000Lokasi tersebar di antara kelompok keluarga

Radius pencapaian maksimum 1.500 m

6TempatpraktekDokter

5.000Lokasi tersebar di antara kelompok keluarga

Radius pencapaian maksimum 1.500 m

7 RS.Bersalin 10.000Lokasi terletak ditengah-tengah lingkungan

Radius pencapaian maksiimum 3.000 m

8tempatpraktekBidan

1000 Terletak di lokasi yang tenang

Radius pencapaian maksimum 1.500 mMerata di seluruh ini.

9 Polinik 3.000 Terletak di tengah-tengah lingkungan

Radius pencapaian maksimum 2.000 m

Untuk itu perkiraan pertambahan kebutuhan akan fasilitas

kesehatan di masa yang akan datang dapat dilihat pada uraian

berikut ini :

Studio Perencanaan Kota 217

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.8Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan di Kecamatan LirikTahun 2013 – 2023

 Tahun

 

2014 

2015 

2016 

2017 

2018 

2019 

2020 

2021 

2022 

2023 

 Jumlah Penduduk ( jiwa)

 

24176 

24532 

24974 

25481 

26040 

26642 

27283 

27959 

28668 

29411 

JenisFasilitas

StandarFasilitas

jumlah

( 2013 )

K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T

Polindes 1000 1 24 23 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1

Puskesmas 30000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0Puskesmaspembantu 6000 5 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 5 0 5 0 5 0

Poskesdes 1000 12 24 12 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1

TempatpraktekDokter

5000 4 5 1 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 6 1 6 0 6 0 6 0

Rs.Bersalin 10000 0 2 2 2 0 2 0 2 0 3 1 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0

Tempatpraktekbidan

1000 10 24 14 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1

Poliknik 3000 3 8 5 8 0 8 0 8 0 9 1 9 0 9 0 10 1 10 0 10 0

Studio Perencanaan Kota 218

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Posyandu 1000 24 24 0 25 1 25 0 25 0 26 1 26 1 27 1 27 0 28 1 29 1Sumber:Hasil analisis 2014

Dari Tabel di atas dapat dilihat kebutuhan sarana kesehatan di Kecamatan lirik, untuk

Polindes pada tahun 2013 sebanyak 1 unit namun ditahun proyeksi yaitu mulai tahun 2014 – 2023

terdapat 28 unit penambahan sarana polindes.Puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 1 dan jumlah

tambahan tidak ada, dan ditahun proyeksi selanjutnya dari tahun 2014 sampai 2023 tidak terdapat

penambahan unit Puskesmas.

Studio Perencanaan Kota 219

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Puskesmas Pembantu pada tahun 2013 sebanyak 5 dan jumlah

tambahan ditahun 2014 -2020mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya, dan ditahun proyeksi selanjutnya dari tahun 2021-

2023 kembali ketahun pertama yaitu 5 unit Puskesmas Pembantu.

Poskesdes pada tahun 2013 jumlah kebutuhan sebanyak 12

dan jumlah ada, dan ditahun proyeksi 2014 - 2023 mengalami

penambahan 17 unit.

Praktik Dokter pada tahun 2013 sebanyak 4 dan mengalami

tambahan ditahun proyeksi tahun 2015 sampai 2023 terdapat

penambahan 2 unit Praktik Dokter.

RS bersalin pada tahun 2013 tidak ada, namun ditahun

proyeksi selanjutnya dari tahun 2014 sampai 2023 terdapat 3

penambahan unit RS Bersalin.

Tempat praktik bidan pada tahun 2013 sebanyak 10 unit ,

dan ditahun proyeksi 2014 - 2023 mengalami penambahan yang

cukup besar yaitu sebanyak 19 unit penambahan tempat praktik

bidan.

Poliknik jumlah kebutuhan sarana pada tahun 2013

sebanyak 3 unit, dan jumlah tambahan sarana tidak ada,

sedangkan ditahun rencana 2021, untuk kebutuhan sarana

poliklinik sebanyak 10 unit dan mengalami penambahan tidak

ada.

Posyandu pada tahun 2013 sebanyak 24 unit , dan ditahun

proyeksi 2014 - 2023 mengalami penambahan yaitu sebanyak 5

unit penambahan tempat praktik bidan.

5.3.2.3 Analisa Sarana Pendidikan

Studio Perencanaan Kota 220

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Pendidikan mempunyai peran yang sangat pentimg dalam

kehidupan bermasyarakat. Pendidikan dapat menentukan

kecerdasan masyarakat di suatu daerah. Dengan adanya

masyarakat yang berpendidikan maka suatu daerah akan menjadi

lebih maju. Karena masyarakat yang berpendidikan tersebut

akan berpotensi untuk mengembangkan dan memajukan daerahnya

seseuai dengan perkembangan yang zaman.

Salah satu penunjang dari pendidikan tersebut adalah

adanya sarana yang cukup serta memadai dan lengkap. Untuk itu

untuk kedepannya, serana pendidikan ini haruslah menjadi

prioritas dalam usaha untuk memajukan masyarakat. Dengan cara

membangun sarana pendidikan tersebut.

Sebelum membuat perencanaan pendidikan yang akan

dibangun disuatu daerah, maka hal yang lebih dulu dilakukan

adalah menganalisa sarana pendidikan ini. Analisa sarana

pendidikan yang dilakukan adalah analisa untuk mentukan skala

pelayanan yang diberikan khususnya sarana pendidikan terhadap

penduduk yang ada di kecamatan Lirik.

Analisa ini meliputi:

1. Analisa Kebutuhan Ruang

Analisa yang dilakukan untuk fasilitas pendidikan ini yang

pertama adalah menganalisis kebutuhan Ruang. Adapun

analisis kebutuhan ruang ini bertujuan untuk menghitung

berapa unit kebutuhan sekolah di tahun rencana kecamatan

Lirik yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk di tahun

rencana dan standar penduduk.

Studio Perencanaan Kota 221

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Rumus yang digunakan adalah:

2. Analisa Kebutuhan Lahan

Dengan melakukan perhitungan terhadap kebutuhan ruang

dapat ditentukan kebutuhan tahun rencana

3. Analisa Penempatan Lokasi

Ini diperuntukan dimana akan terjadi penambahan sarana

pendidikan setiap tingkat pendidikan yang ada di

Kecamatan .

Asumsi yang digunakan untuk menentukan lokasi adalah:

a. Skala pelayanan untuk tingkat pendidikan

b. Penempatan yang dekat dengan permukiman penduduk

c. Aksesibilitas yang lancer

d. Belum terdapatnya sarana pendidikan yang di daerah

tersebut.

Tabel 5.9Kriteria Fasilitas Pendidikan

NoJenisSarana

Pendidikan

StandarPenduduk

LuasLahan Kriteria Keterangan

1 TK 1000 1200 Lokasi sebaiknyaditengahkelompok

keluarga. Radius

Standar 35-40Murid/ kelas(2 RuangKelas)

Studio Perencanaan Kota 222

Jumlah Kepadatan Penduduk X

Standar Jumlah Penduduk

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pencapaian< 500M

2 SD 1600 1500

Lokasi sebaiknyaditengahkelompok

keluarga. Radiuspencapaian1000 M

40 Murid/kelas (6

Ruang Kelas)

3 SMP 4800 10000

Lokasidigabungkan

denganlapangan.Radius

pencapaian 1500M

30 Murid/kelas (6

Ruang Kelas)

4 SMA 4800 20000

Lokasidigabungkan

denganlapangan.Radius

pencapaian 1500M

30 Murid/kelas (6

Ruang Kelas)

Sumber: Dinas PU

Studio Perencanaan Kota 223

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No KelurahanStandarKebutuha

n

JumlahTK

Eksisting 2013

JlhPddk2014

K TJlhPddk2015

K TJlhPddk2016

K TJlhPddk2017

K TJlhPddk2018

K TJlhPddk2019

K TJlhPddk2020

K TJlhPddk2021

K TJlhPddk2022

K TJlhPddk2023

K T

1 Japura 1000 0 1342 1 1 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 1 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0

2 Sidomulyo 1000 1 2585 3 2 2640 3 0 2697 3 0 2755 3 0 2813 3 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0

3 Pasir ringgit 1000 0 2408 2 2 2478 2 0 2550 3 3 2624 3 0 2700 3 0 2778 1 1 2859 1 0 2942 3 3 3027 1 1 3115 1 0

4 Gudang batu 1000 1 1102 1 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 1 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0

5 Sungai sagu 1000 1 2725 3 2 2767 3 0 2810 3 0 2853 3 0 2898 3 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0

6 Lirik area 1000 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0

7 Rejosari 1000 0 966 1 1 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 1 940 1 0

8 Lambang sari V 1000 0 605 0 0 598 1 1 591 1 0 585 1 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 1 546 1 0

9 Lambang sari IV 1000 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 110

Lambang sari I.II. III 1000 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0

11 Wonosari 1000 0 1058 1 1 1069 1 0 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 1 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0

12 Seko lubuk tigo 1000 0 1549 2 2 1577 2 0 1606 2 0 1635 2 0 1664 1 1 1695 1 2 1725 1 0 1756 2 0 1788 1 0 1820 1 0

13 Banjar balam 1000 0 1529 2 0 1617 2 0 1710 2 0 1809 2 0 1914 2 0 2025 2 0 2142 2 0 2266 2 0 2397 2 0 2535 2 0

14 Redang seko 1000 0 3748 4 4 3947 4 0 4156 4 0 4376 4 0 4608 5 5 4852 4 4 5108 5 5 5379 5 0 5664 5 0 5963 5 0

15 Suka jadi 1000 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0

16 Mekar sari 1000 0 1430 1 1 1452 1 0 1474 1 0 1496 1 0 1519 2 2 1542 1 1 1565 1 0 1589 2 0 1613 1 0 1637 1 0

17

Pasir sialangjaya 1000 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 2 0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0

Jumlah   6 24176 21

16 24532 2

4 1 24974 25 3 25481 25 0 26040 2

5 8 26642 22 8 27283 2

2 5 27959 22 0 28668 2

1 2 29411 21 1

Tabel 5.10 Analisa Sarana Pendidikan TK

Sumber : Analisis 2014

Studio Perencanaan Kota 224

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.11 Analisa Sarana Pendidikan SD

No KelurahanStandarKebutuha

n

JumlahSD

Eksisting 2013

JlhPddk2014

K TJlhPddk2015

K TJlhPddk2016

K TJlhPddk2017

K TJlhPddk2018

K TJlhPddk2019

K TJlhPddk2020

K TJlhPddk2021

K TJlhPddk2022

K TJlhPddk2023

K T

1 Japura 1600 1 1342 0 0 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0

2 Sidomulyo 1600 1 2585 2 1 2640 2 0 2697 2 0 2755 2 0 2813 2 0 2874 1 1 2935 1 0 2998 2 1 3062 1 1 3128 1 0

3 Pasir ringgit 1600 2 2408 1 0 2478 2 0 2550 2 0 2624 2 0 2700 2 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 2 0 3027 1 0 3115 1 0

4 Gudang batu 1600 1 1102 0 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0

5 Sungai sagu 1600 2 2725 2 0 2767 2 0 2810 2 0 2853 2 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 2 0 3082 1 0 3130 1 0

6 Lirik area 1600 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0

7 Rejosari 1600 1 966 0 0 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 1 0 942 1 0 940 1 0

8 Lambang sari V 1600 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0

9 Lambang sari IV 1600 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0

10 Lambang sari I.II. III 1600 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0

11 Wonosari 1600 0 1058 0 0 1069 1 1 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0

12 Seko lubuk tigo 1600 1 1549 1 0 1577 1 0 1606 1 0 1635 1 0 1664 1 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 1 0 1788 1 0 1820 1 0

13 Banjar balam 1600 1 1529 1 0 1617 1 0 1710 1 0 1809 1 0 1914 1 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0

14 Redang seko 1600 2 3748 2 0 3947 2 0 4156 3 1 4376 3 0 4608 3 0 4852 3 0 5108 4 2 5379 4 0 5664 4 0 5963 4 0

15 Suka jadi 1600 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0

16 Mekar sari 1600 0 1430 0 0 1452 1 1 1474 1 0 1496 1 1 1519 2 2 1542 1 0 1565 1 1 1589 1 0 1613 1 0 1637 1 0

17 Pasir sialangjaya 1600 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 0 0 53 0 0 134 0 0 24 0 0 16 0 0

Jumlah   15 24176 9 1 2453

217 2 2497

4 18 1 25481 18 1 2604

016 2 2664

2 18 1 27283

19 3 2795

9 19 1 28668 19 1 29411 16 0

Sumber : Analisis 2014

Studio Perencanaan Kota 225

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.12 Analisa Sarana Pendidikan SMP

No KelurahanStandarKebutuha

n

Jumlah SDEksisting2013

JlhPddk2014

K TJlhPddk2015

K TJlhPddk2016

K TJlhPddk2017

K TJlhPddk2018

K TJlhPddk2019

K TJlhPddk2020

K TJlhPddk2021

K TJlhPddk2022

K TJlhPddk2023

K T

1 Japura 1600 1 1342 0 0 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0

2 Sidomulyo 1600 1 2585 2 1 2640 2 0 2697 2 0 2755 2 0 2813 2 0 2874 1 1 2935 1 0 2998 2 1 3062 1 1 3128 1 0

3 Pasir ringgit 1600 2 2408 1 0 2478 2 0 2550 2 0 2624 2 0 2700 2 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 2 0 3027 1 0 3115 1 0

4 Gudang batu 1600 1 1102 0 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0

5 Sungai sagu 1600 2 2725 2 0 2767 2 0 2810 2 0 2853 2 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 2 0 3082 1 0 3130 1 0

6 Lirik area 1600 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0

7 Rejosari 1600 1 966 0 0 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 1 0 942 1 0 940 1 0

8 Lambang sari V 1600 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0

9 Lambang sari IV 1600 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0

10 Lambang sari I.II. III 1600 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0

11 Wonosari 1600 0 1058 0 0 1069 1 1 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0

12 Seko lubuk tigo 1600 1 1549 1 0 1577 1 0 1606 1 0 1635 1 0 1664 1 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 1 0 1788 1 0 1820 1 0

13 Banjar balam 1600 1 1529 1 0 1617 1 0 1710 1 0 1809 1 0 1914 1 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0

14 Redang seko 1600 2 3748 2 0 3947 2 0 4156 3 1 4376 3 0 4608 3 0 4852 3 0 5108 4 2 5379 4 0 5664 4 0 5963 4 0

15 Suka jadi 1600 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0

16 Mekar sari 1600 0 1430 0 0 1452 1 1 1474 1 0 1496 1 1 1519 2 2 1542 1 0 1565 1 1 1589 1 0 1613 1 0 1637 1 0

17 Pasir sialangjaya 1600 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 0 0 53 0 0 134 0 0 24 0 0 16 0 0

Jumlah   15 24176 9 1 2453

217 2 2497

418 1 25481 1

8 1 26040

16 2 2664

218 1 2728

319 3 2795

919 1 2866

819 1 29411 1

6 0

Sumber : Analisis 2014

Studio Perencanaan Kota 226

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.13 Analisa Sarana Pendidikan MTS

No KelurahanStandarKebutuha

n

JumlahMTS

Eksisting 2013

JlhPddk2014

K TJlhPddk2015

K TJlhPddk2016

K TJlhPddk2017

K TJlhPddk2018

K TJlhPddk2019

K TJlhPddk2020

K TJlhPddk2021

K TJlhPddk2022

K TJlhPddk2023

K T

1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0

2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0

3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 1 0 3027 1 0 3115 1 0

4 Gudang batu 4800 0 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0

5 Sungai sagu 4800 1 2725 1 0 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0

6 Lirik area 4800 0 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0

7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0

8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0

9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0

10 Lambang sari I.II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1 0 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0

11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0

12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0

13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0

14 Redang seko 4800 0 3748 1 0 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1 0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0

15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1 0 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0

16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1 0 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0

17 Pasir sialangjaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1 0 53 1 0 35 0 0 24 0 0 16 0 0

Jumlah   1 24176 4 2 24532 4 0 2497

4 4 0 25481 4 0 2604

0 4 0 26642

17 0 2728

317 0 2795

9 5 0 28668

16 0 2941

116 0

Studio Perencanaan Kota 227

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Analisis 2014

Tabel 5.14 Analisis Sarana Pendidikan SMU

No KelurahanStandarKebutuha

n

JumlahSMU

Eksisting 2013

JlhPddk2014

K TJlhPddk2015

K TJlhPddk2016

K TJlhPddk2017

K TJlhPddk2018

K TJlhPddk2019

K TJlhPddk2020

K TJlhPddk2021

K TJlhPddk2022

K TJlhPddk2023

K T

1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 1 1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0

2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0

3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 1 0 3027 1 0 3115 1 0

4 Gudang batu 4800 0 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0

5 Sungai sagu 4800 1 2725 1 0 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0

6 Lirik area 4800 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0

7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0

8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0

9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0

10 Lambang sari I.II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1 0 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0

11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0

12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0

13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 1 2397 1 0 2535 1 1

14 Redang seko 4800 0 3748 1 1 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1 0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0

15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1 0 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0

16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1 0 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0

17 Pasir sialangjaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1 0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0

Jumlah   2 24176 4 3 24532 4 0 24974 4 0 25481 4 0 2604

0 4 0 26642

17 1 2728

317 0 2795

9 6 1 28668

16 0 2941

116 1

Studio Perencanaan Kota 228

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Analisis 2014

Tabel 5.15 Analisis Sarana Pendidikan SMK

sssNo

KelurahanStandarKebutuha

n

Jumlah SMKEksisting2013

JlhPddk2014

K TJlhPddk2015

K TJlhPddk2016

K TJlhPddk2017

K TJlhPddk2018

K TJlhPddk2019

K TJlhPddk2020

K TJlhPddk2021

K TJlhPddk2022

K TJlhPddk2023

K T

1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 1  1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0

2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1  1 2935 1 1 2998 1 1 3062 1 1 3128 1 1

3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1  1 2859 1 1 2942 1 1 3027 1 1 3115 1 1

4 Gudang batu 4800 1 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1  0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0

5 Sungai sagu 4800 0 2725 1 1 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1  0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0

6 Lirik area 4800 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1  0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0

7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1  1 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0

8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1  1 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0

9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1  1 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0

10 Lambang sari I.II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1  1 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0

11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1  1 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0

12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1  1 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0

13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1  1 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0

14 Redang seko 4800 0 3748 1 1 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1  0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0

15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1  1 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0

16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1  1 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0

17 Pasir sialang jaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1  0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0

Jumlah   2 24176 4 4 2453

2 5 4 24974 5 4 2548

1 5 4 26040 4 4 2664

217

 13

27283

17 3 2795

9 6 4 28668

16 3 29411 1

6 5

Studio Perencanaan Kota 229

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Analisis 2014

Studio Perencanaan Kota 230

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Berdasarkan hasil analisis, maka kebutuhan pengembangan

fasilitas pendidikan di Kecamatan Minas sampai Tahun 2021

adalah sebagai berikut :

Taman Kanak-kanak

Persebaran taman kanak-kanak negri di Kecamatan

Lirik belum merata diseluruh kelurahan yang ada di

Kecamatan Lirik hanya ada 6 taman kanak-kanak negri di

Kecamatan Lirik yaitu di Kelurahan Sidomulyo, Gudang

batu, Sungai sagu, Lirik area, Lambang sari I.II.III dan

Sukajadi. Namun berdasarkan perhitungan jumlah penduduk

dan standar sarana, terjadi lonjakan penyediaan sarana

pendidikan taman kanak-kanak dikarenankan lonjakan

jumlah penduduk di Kelurahan Redang seko yang

membutuhkan 18 unit taman kanak-kanak, hasil perhitungan

diatas bukan lah hal yang mutlak dikarenakan banyak

aspek yg memperngaruhi pertambahan penduduk, dan tidak

setiap saat dan setiap tahun sarana taman kanak-kanak

akan dibutuhkan di Kecamatan Lirik.

Sekolah Dasar

Keadaan eksisting jumlah sekolah dasar di Kecamatan

lirik adalah 1 SD di Kelurahan japura, 1 SD di Kelurahan

sidomulyo, 2 SD di Kelurahan Pasir ringgit, 1 SD di

Kelurahan Gudang batu, 2 SD di Kelurahan Sungai sagu,

1SD di Kelurahan Lirik area, 1SD di Kelurahan Rejosari,

1 SD di Kelurahan Lambang sari I. II. III, 1 SD di

Kelurahan Seko lubuk tigo, 1 SD di Kelurahan Banjar

balam, 2 SD di Kelurahan Redong seko, 1 SD di Kelurahan

Studio Perencanaan Kota 231

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sukajadi, melihat kondisi di atas hamper setiap tahun

tidak terjadi penambahan, namun sampai akhir tahun

perencanaan 2023 terjadi penambahan 3 unit SD di

kelurahan Redang seko.

Sekolah Menengah Pertama

Jumlah sekolah menengah pertama di Kecamatan Lirik

untuk masing-masing kelurahan adalah Kelurahan Pasir

ringgit hanya memiliki 2 unit SMP dan hanya membutuhkan

penambahan 1 unit SMP pd tahun 2015, Kelurahan Banjar

balam pada tahun 2013 memilki 1 unit SMP diakhir tahun

perencanaan tahun 2015 Kelurahan Banjar balam tidak

membutuhkan penambahan SMP, Kelurahan Sukajadi pada

tahun 2013 memiliki 1 unit SMP dan berdasarkan hasil

proyeksi Kelurahan Sukajadi tidak membutuhkan penambahan

SMP.

Madrasah Tsanawiyah

Jumlah Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Lirik untuk

masing-masing kelurahan hanya ada di Kelurahan Sungai

sagu yang hanya memiliki 1 unit MTS dan pada akhir

perencanaan 3023 tidak terjadi penambahan MTS di

kelurahan Sungai sagu.

Sekolah Menengah Umum

Kondisi eksisting SMU yang ada Kecamatan Lirik hanya

memiliki 2 unit SMU yang tersebar, 1 unit di Kelurahan

Sungai sagu dan 1 unit di Kelurahan Lirik area,

Studio Perencanaan Kota 232

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

sedangkan untuk penambahan pada akhir tahun perencanaan

berdasarkan proyeksi tidak terjadi penambahan SMA di

kelurahan Sungai sagu maupun Lirik area.

Sekolah Menengah Kejuruan

Kondisi eksisting SMK yang ada Kecamatan Lirik hanya

memiliki 2 unit SMK yang tersebar, 1 unit di Kelurahan

Gudang batu dan 1 unit di Kelurahan Lirik area,

sedangkan untuk penambahan pada akhir tahun perencanaan

adalah di Kelurahan Gudang batu belum membutuhkan SMK,

sedangkan pada akhir tahun perencanaan 2023 berdasarkan

proyeksi terjadi penambahan 1 unit SMK di kelurahan

Lirik area.

Studio Perencanaan Kota 233

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 5.4

Peta sebaran analisa pendidikan

Studio Perencanaan Kota 234

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5.3.2.4 Analisa Sarana Perekonomian

Aktivitas ekonomi merupakan rutinitas yang diperlukan

oleh semua penduduk. Oleh karena itu, dalam rangka memberikan

pelayanan perekonomian maka diperlukannya analisis sarana

perekonomian seperti pasar, bank, jasa persewaan, koperasi

dan lain-lain.

Di kecamatan Lirik sarana perekekonomian seperti toko

dan warung/kios pada tahun 2013 boleh dibilang sangat

memadai. Pelayanan toko dan kios/warung, rumah makan,

hotel/penginapan di kecamatan Lirik dengan lingkup pelayanan

lingkungan perumahan, pada tahun 2013 pelayan perdagangan

yang paling tinggi yaitu di Kelurahan Pasir ringgit, yang

pengalokasiannya tersebar merata di seluruh bagian Kelurahan.

Pada tahun 2023 Penambahan terdapat pada sarana Pasar dan

diharapkan dapat lebih tersebar merata agar seluruh penduduk

dapat terlayani. Disamping itu juga perlu diperhatikan

pengaturan perdagangan kaki lima yang selama ini

penyebarannya tidak teratur sehingga dapat menguntungkan bagi

para pedagang tersebut dan juga keindahan dan ketertiban kota

tetap terpelihara dan diharapkan akan mampu mendukung

perkembangan kotanya.

Studio Perencanaan Kota 235

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kawasan komersil terpusat di sepanjang jalur kolektor

dari lirik menuju ibukota Kabupaten Indragiri hulu Sebagai

fasilitas fungsi primer (skala pelayanan tingkat kecamatan)

maka kawasan komersil ditata di tepi jalan kolektor yang

menghubungkan lalu lintas pekanbaru dan Indragiri hulu

Penataan kawasan fungsi komersil di sepanjang jalur arteri

primer bertujuan :

1. Meningkatkan aksesibilitas antar Propinsi serta kota dan

desa.

2. Memudahkan mobilitas dan pergantian moda angkutan dengan

adanya sub terminal, pelabuhan yang berdekatan dengan

pasar Kecamatan .

3. Sub terminal, pelabuhan ditata berdekatan dengan pasar

dan pertokoan agar memudahkan distribusi barang dan

jasa.

Keberadaan pasar, toko/ kios, Rumah makan makan, ditepi

jalan arteri yang baru agar mampu memicu pertumbuhan wilayah.

Hal ini mengingat karena pasar, rumah makan, toko/kios

sebagai salah satu pusat kegiatan ternyata mampu memicu

pertumbuhan wilayah dari lahan tidak terbangun menjadi lahan

terbangun bagi lahan di sekitarnya. Aglomerasi atau

mengelompoknya fungsi komersil (pasar, pertokoan,) secara

berdekatan akan menjadi daya tarik tersendiri suatu wilayah.

Sarana perekonomian tidak selalu berdiri sendiri dan

terpisah dengan bangunan sarana yang lain. Dasar penyediaan

selain berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayaninya,

juga mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit

atau kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat

Studio Perencanaan Kota 236

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

terkait dengan bentukan grup bangunan / blok yang nantinya

terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan

penyediaan fasilitas terletak di Desa yang masih membutuhkan

saran tersebut.

Menurut skala pelayanan, penggolongan jenis sarana

perdagangan dan niaga adalah:

a) Toko/kios/ kelontong (skala pelayanan unit RT = 250

penduduk), yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-

hari;

b) Pertokoan (skala pelayanan 6.000 penduduk), yang

menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang lebih

lengkap dan pelayanan jasa seperti wartel, fotocopy, dan

sebagainya;

c) Pusat pertokoan dan atau pasar lingkungan (skala

pelayanan unit desa ≈ 30.000 penduduk), yang menjual

keperluan sehari-hari termasuk sayur, daging, ikan, buah

buahan, beras, tepung, bahan-bahan pakaian, pakaian,

barang-barang kelontong, alat-alat pendidikan, alat-alat

rumah tangga, serta pelayanan jasa seperti warnet,

wartel dan sebagainya;

d) Pusat perbelanjaan dan niaga (skala pelayanan unit

kecamatan ≈ 120.000 penduduk), yang selain menjual

kebutuhan sehari-hari, pakaian, barang kelontong,

elektronik, juga untuk pelayanan jasa perbengkelan,

reparasi, unit-unit produksi yang tidak menimbulkan

polusi, tempat hiburan serta kegiatan niaga lainnya

Studio Perencanaan Kota 237

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

seperti kantor-kantor, bank, industri kecil dan lain-

lain.

Untuk Terwujudnya Kota Lirik yang maju dan berkembang

terntu saja Kebutuhan kebutuhan diatas harus dipenuhi demi

menunjang kegiatan perekonomian masyarakat di kecamatan Lirik

tersebut. Jadi jumlah sarana perekonomian, seperti

toko,warung, rumah makan,dan pasar ditiap desa perlu

diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat

setempat.

Perhitungan kebutuhan Fasilitas Ekonomi

Rumus yang digunakan adalah :

Dalam perhitungan analisis dapat menggunakan standar

yang telah di tetapkan untuk masing-masing sarana

yaitu :

Pasar = 30.000 penduduk

Toko/kios = 2500 penduduk

Rumah makan = 250 penduduk

Hotel / penginapan = 30.000 penduduk

BANK = 30.000 penduduk

Untuk dapat mengetahui berapa banyak jumlah fasilitas

Ekonomi yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya, dapat di

lihat pada tabel analisis mulai dari tahun 2013 -2023

Studio Perencanaan Kota 238

Jumlah Penduduk

StandarFasilitas

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.16

Kebutuhan Fasilitas Ekonomi di Kecamatan Lirik Tahun 2013 -2023

Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

jumlah penduduk ( jiwa) 24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411

jenisfasilitas

StandarFasilitas

Jumlah( 2013

)K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T

Pasar 30000 4 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0Toko/

Kios/warung

250 202 97 0 98 0 100 0 101 0 102 0 103 0 104 0 105 0 106 0 107 0

Rumahmakan 250 12 97 8

5 98 1 100 2 101 1 102 1 103 1 104 1 105 1 106 1 107 1

Hotel /Penginapa

n30000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

Sumber : Hasil analisis 2014

Untuk sarana ekonomi, secara standar di Kecamatan lirik kebutuhannya sudah terpenuhi,

dengan adanya pasar. Namun bila dilihat dari kebutuhan eksisting masyarakat, dibutuhkan sarana

ekonomi yang dapat melayani skala lokal di Kecamatan lirik, misalnya keberadaan pasar lokal di

kawasan yang menjadi pusat kegiatan.

Studio Perencanaan Kota 239

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Terlebih lagi Kecamatan lirik sebgai jalan lalu lintas untuk antar provinsi, Tentu saja akan

menjadi pusat keramaian di masa mendatang. Untuk itu dari pemerintah setempat harus lebih

tanggap terhadap masalah masyarakat dan mengembangkan kecamatan Lirik sebagai pusat kegiatan

perdagangan lalu lintas timur khususnya. Diperlukannya penambahan Pasar yang berskala pelayanan

desa di Kecamatan Lirik agar masyarakat di Desa – Desa yang jauh dari pusat kegiatan tidak

perlu lagi mesti jauh ke Kota.

Studio Perencanaan Kota 240

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Dari table diatas dapat kita lihat bahwa jumlah pasar

pada Tahun 2013 yaitu sebanyak 1 Pasar dan jumlah tambahan

pada setiap tahunnya tidak ada, namun pada tahun rencana pada

tahun 2023 jumlah pasar membutuhkan penmbahan 2 unit. Untuk

Toko/kios/kelontong jumlah pada tahun 2013 sebanyak 202 toko,

menurut proyeksi tidak ada penambahan hingga tahun rencana

2023.

Untuk sarana penginapan / hotel sama dengan kebutuhan

akan pasar tidak ada penambahan setiap tahunnya, begitu juga

pada tahun rencana jumlah penginapan atau hotel adalah 2.

Sedangkan untuk rumah makan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 12

mengalami penambahan pada tahun rencana 2023 penambahan

berjumlah 95 unit rumah makan.

Bank dikecamatan lirik jika dilihat dari data tahun 2013

yaitu sebanyak 1 akan tetapi menurut hasil proyeksi pada

tahun rencana 2023 tidak ada penambahan Bank, dalam analisis

tidak ada penambahan setiap tahunnya,namun pada tahun yang

akan datng dengan semakin bertambahnya penduduk tahun 2023

sehingga dibutuhkan fasilitas Bank agar mudah dijangkau oleh

masyarakat kecamatan lirik

5.3.3 Analisa Kebutuhan Sistem Jaringan Prasarana

5.3.3.1 Sistem Jaringan Jalan

Sebagai sebuah kota yang sedang berkembang, keberadaan

jaringan jalan merupakan satu hal yang sangat penting sebab

peran jaringan jalan memiliki fungsi sebagai penjamin

aksesibilitas dan mobilitas bagi manusia, barang serta jasa.

Studio Perencanaan Kota 241

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Saat ini di Kecamatan Lirik, jaringan jalan sudah menjangkau

sentra permukiman-permukiman penduduk di semua desa/kelurahan

di Kecamatan Lirik. Walaupun dari sisi kualitas dan

kontruksinya masih beraneka ragam seperti dari sisi kualitas

ada jalan yang kualitasnya baik, sedang dan ada pula yang

buruk dan dari sisi kontruksinya ada yang sudah beraspal, ada

yang masih perkerasan tanah dan batu.

Sarana perhubungan antar desa di Kecamatan Lirik umumnya

transportasi darat. Dari data SP2012, BPS Indragiri hulu

Kecamatan Lirik diperoleh panjang jalan beton/aspal yaitu

48,3. Panjang jalan yang diperkeras kerikil/batu yaitu 41,2.

Dan panjang jalan tanah 35,75 dengan kondisi baik semuanya.

Tabel 5.17

Panjang jalan di desa/kelurahan menurut kondisi jalan di

Kecamatan Lirik tahun 2013

NO Desa/Kelurahan   Kondisi Jalan Jumla

hdiasp

al

diperker

as

tana

h1 Japura 0.7 0 0.9 1.62 Sidomulyo 4 1 0 53 Pasir ringgit 0.2 0.9 3 4.14 Gudang batu 3 1 0 45 Sungai sagu 6 10 9 256 Lirik area 5 0 5 107 Rejosari 3 17 2 228 Lambang sari V 3.4 0 0.25 3.65

Studio Perencanaan Kota 242

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

9 Lembaga sari

IV

2.5 0 0.5 3

10 Lembaga sari

I. II. III

0.7 0.4 1 2.1

11 Wonosari 3.2 0 0 3.212 Seko lubuk

tigo

3 1 1 5

13 Banjar balam 7 0.5 0 7.514 Redang seko 3 1 1 515 Suka jadi 1.6 1.4 0.1 3.116 Mekar sari 1 5 10 1617 Pasir sialang

jaya

1 2 2 5

Total 48.3 41.2 35.7

5

1025.

25

Sumber : SP2012, BPS Indragiri hulu

5.3.3.2 Sistem Jaringan Listrik

Jaringan listrik merupakan kebutuhan utama didalam pelayanan

penerangan sebuah kota. Untuk Kecamatan Lirik, prasarana ini

belum cukup memenuhi kebutuhan penduduk. Masih banyak

desa/kelurahan di kecamatan ini yang masih menggunakan

penerangan non PLN, Seperti mesin genset dan lampu pelita

yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Jumlah pengguna

listrik PLN 1.841 pelanggan, jumlah pengguna listrik tanpa

meteran PLN 1.267, jumlah pengguna non PLN 2.173, dan jumlah

pengguna penerangan bukan listrik 535.

Analisa kebutuhan Iistrik di Kecamatan Lirik

didasarkan pada asumsi, sebagai berikut :

Studio Perencanaan Kota 243

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

o Kebutuhan daya untuk perumahan (domestik),

terdiri dari :

Kapling besar : 1.300 watt

Kapling sedang : 900 watt

Kapling kecil : 450 watt

o Kebutuhan daya untuk industri, fasilitas

umum, penerangan jalan dan lainnya adalah 35

% dari kebutuhan daya.

o Setiap 250 KwH (Kilo watt Hour) pemakaian

daya, maka dibutuhkan 1 gardu listrik

(pembagi arus) dan 1 trafo (penaik tegangan).

Adapun analisis kebutuhan listrik untuk pelanggan diperoleh

dengan menggunakan uji standar sebagai berikut :

TAHUN 2013

1. Rumah Tangga

Kebutuhan Rumah Tangga = KK x 450 Watt x Target

Pelayanan

1.000

Keterangan :

1 KK = 5 Jiwa

Diasumsikan daya listrik untuk 1 KK = 450 Watt

Target Pelayanan =100 %

Kebutuhan pemakaian listrik rumah tangga tahun 2013

adalah :

Studio Perencanaan Kota 244

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kebutuhan rumah tangga = 23937 x 450 x

100%

1.000

= 2154 KWH.

2. Kebutuhan untuk Jasa Pelayanan Umum

Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x kebutuhan

rumah tangga

Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum tahun 2013 adalah :

Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x 2154 KWH

= 431 KWH

3. Kebutuhan Jalan

Kebutuhan Jalan = 10% x Kebutuhan rumah

tangga

Kebutuhan Jalan tahun 2013 adalah :

Kebutuhan Jalan = 10% x 2154 KWH

= 215 KWH

Maka kebutuhan listrik di Kec. Lirik tahun 2013

adalah sejumlah :

= 2154 KWH + 431 KWH + 215 KWH

= 2800 KWH

TAHUN 2023

1. Rumah Tangga

Studio Perencanaan Kota 245

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kebutuhan Rumah Tangga = KK x 450 Watt x Target

Pelayanan

1.000

Keterangan :

1 KK = 5 Jiwa

Diasumsikan daya listrik untuk 1 KK = 450 Watt

Target Pelayanan =100 %

Kebutuhan pemakaian listrik rumah tangga tahun 2023

adalah :

Kebutuhan rumah tangga = 29411 x 450 x

100%

1.000

= 2647 KWH.

2. Kebutuhan untuk Jasa Pelayanan Umum

Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x kebutuhan

rumah tangga

Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum tahun 2023 adalah :

Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x 2647 KWH

= 529 KWH

3. Kebutuhan Jalan

Kebutuhan Jalan = 10% x Kebutuhan

rumah tangga

Kebutuhan Jalan tahun 2023 adalah :

Kebutuhan Jalan = 10% x 2647 KWH

Studio Perencanaan Kota 246

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

= 265 KWH

Maka kebutuhan listrik di Kec. Lirik tahun 2023

adalah sejumlah:

= 2647 KWH + 529 KWH + 265 KWH

= 3441 KWH.

TABEL KEBUTUHAN PEMAKAIAN LISTRIK DI KECAMATAN LIRIK

Tahun

Jumlah

Pendudu

k

Jumla

h KK

Kebutuha

n Rumah

Tangga

(KWH)

Kebutuha

n Sosial

Ekonomi

(KWH)

Kebutuha

n Jalan

(KWH)

Total

Kebutuha

n (KWH)

20% 10%

2013 23937 4787 2154 431 215 2800

2014 24176 4835 2176 435 218 2829

2015 24532 4906 2208 442 221 2871

2016 24974 4994 2247 449 225 2921

2017 25481 5096 2293 459 229 2981

2018 26040 5208 2344 469 234 3047

2019 26642 5328 2398 480 240 3118

2020 27283 5457 2456 491 246 3193

2021 27959 5592 2516 503 252 3271

2022 28668 5734 2580 516 258 3354

2023 29411 5882 2647 529 265 3441

Studio Perencanaan Kota 247

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Hasil analisis Tahun 2014

Pelayanan jaringan listrik di Kecamatan Lirik

didistribusikan dari PLN. Sedangkan jaringan listrik di

Kecamatan Lirik belum menjangkau disebagian pelosok

desa/kelurahan. Menurut hasil survei dilapangan, jaringan

listrik didistribusikan dengan kabel udara. Pada saat ini

penempatan kabel distribusi jaringan listrik belum terlihat

mengganggu kualitas visual Kecamatan Lirik.

Dari analisa tersebut membuktikan bahwa untuk kebutuhan

listrik dimasa yang akan datang semakin bertambah dan

memerlukan kualitas jaringan listrik yang baik. Hal ini

dikarenakan Kecamatan Lirik Sebagai Kawasan yang mempunyai

beberapa jenis industri yang besar, tidak akan kuat

menggunakan kualitas jaringan yang buruk. Karena hanya akan

menghambat dalam proses kegiatan dalam industri tersebut.

Selain itu masyarakat yang berada diluar industri akan

merasakan juga akibat atau dampak dari apa yang terjadi

dilingkungan tersebut. Dan untuk melengkapi dan menunjang

kelengkapan kulaitas prasarana tersebut diperlukan

infrastruktur yang lengkap dan merupakan kebutuhan prioritas

bagi penduduk Kecamatan Lirik yang disediakan oleh pemerintah

untuk menunjang prasarana tersebut. Selain penambahan

jaringan listrik keseluruh desa/kelurahan, pihak PLN harus

bertindak tegas atas masyarakat yang belum menggunakan

meteran resmi dari pihak PLN, agar terdaftar menjadi

Studio Perencanaan Kota 248

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pelanggan. Dan pemerataan dalam penyediaan prasarana tersebut

di seluruh desa/kelurahan Kematan Lirik.

5.3.3.3 Sistem Jaringan Drainase

Perencanaan sistem jaringan drainase pada dasarnya

mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengendali banjir dan

sebagai pelayanan drainase kota/wilayah. Fungsi pengendali

banjir (flood control) diperuntukan untuk menangani luapan air

dalam jumlah besar seperti halnya luapan sungai. Sedangkan

drainase kota diarahkan untuk menangani genangan-genangan

atau becek-becek yang terjadi di daerah tangkapan air

(cathment area).

Pertumbuhan suatu wilayah yang mengarah pada perubahan

(pembangunan) jika tanpa diimbangi dengan penyediaan

prasarana drainase yang mencukupi akan menyebabkan

permasalahan bajir / genangan.

Tujuan dibangunnya prasarana saluran drainase adalah untuk :

a. Menjamin kesehatan dan kesejahtraan masyarakat.

b. Melindungi alam dan lingkungan seperti tanah, kualitas

udara dan kualiatas air

c. Menghindari bahaya, kerusakan materil, kerugian dan

beban-beban lainnya yang disebabkan oleh amukan limpahan

banjir. Memperbaiki kualitas lingkungan, konservasi

sumber daya air.

Fungsi drainase sendiri antara lain :

1. Mengeringkan daerah becek dari genangan air.

2. Mengendalikan limpahan air hujan yang berlebihan.

3. Mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan.

Studio Perencanaan Kota 249

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Berdasarkan sejarah terbentuknya drainase terbagi atas:

1) Drainase alamiah (natural drainage) yakni drainase yang

terbentuk secara alamiah, tidak terdapat bangunan

penunjang.

2) Drainase buatan (artificial drainage) yakni drainase yang

dibuat dengan tujuan tertentu, memerlukan bangunan

khusus.

Jenis-jenis jaringan drainase:

A. Drainase Primer, adalah drainase utama yang berfungsi

sebagai daerah tumpahan air dari drainase sekunder dan

drainase tersier sebelum ke laut. Drainase juga merupakan

aliran-aliran sungai utama yang ada di suatu kota/wilayah

seperti Sungai Kampar.

B. Drainase Sekunder, adalah wadah pengaliran dari drainase

tersier sebelum ke drainase primer. Drainase sekunder

tersebut dapat berupa anak-anak sungai dari drainase

primer..

C. Drainase Tersier, adalah drainase yang merupakan wadah

yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah

tangga yang berada di lingkungan.

Dari sisi bukaannya , saluran drainase terbagi atas 2 jenis

1.     Saluran tertutup

Berfungsi mengalirkan air, baik yang sudah tercemar maupun

yang belum tercemar. Saluran ini dibangun untuk daerah

dengan kepadatan tinggi dan lahan yang sempit, misalnya

komersil, perkantoran dll.

Studio Perencanaan Kota 250

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2.     Saluran terbuka

Saluran terbuka berfungsi untuk menyalurkan air yang belum

tercemar atau kualitasnya tidak membahayakan. Lokasinya

terletak pada daearah yang masih tersedia lahan seta tidak

pada daerah yang sibuk.

Saluran drainase jenis terbuka biasanya rata dengan muka

jalan sehingga air dapat masuk dengan bebas.

Rancangan bentuk saluran drainase meliputi beberapa macam,

antara lain :

1) Trapesium, yang cocok diterapkan pada daerah-daerah yang

masih cukup lahan dengan fluktuasi debit air hujan kecil

2) Trapesium ganda, sesuai dan cocok diterapkan pada daerah

yang cukup lahan dengan fluktuasi debit besar. Aliran air

berada pada penampang trapesium bagian bawah.

3) Trapesium dikombinasi, cocok ditempatkan pada daerah

dengan aliran air hujan kecil, fluktuasi besar dan lahan

yang tersedia cukup

4) Segi empat, cocok ditempatkan pada daerah-daerah (lokasi)

yang melewati permukiman yang padat dan fluktuasi debit

aliran kecil.

5) Segi empat kombinasi, cocok ditempatkan pada daerah-daerah

yang melewati permukiman yang padat dan fluktuasi debit

aliran kecil.

Studio Perencanaan Kota 251

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 5.5

Peta analisia drainase

Studio Perencanaan Kota 252

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5.3.3.4 Sistem Jaringan Air Bersih

Pada umumnya Air bersih merupakan bagian dari sumber

kehidupan makhluk hidup khususnya kita sebagai manusia,

sehingga air bersih ini harus dapat memenuhi standar kualitas

dan kuantitas untuk dikonsumsi, tanpa ada air bersih maka

segala aktifitas suatu kota atau wilayah akan terhambat dan

dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Penggunaan air

bersih di Kecamatan Lirik masih beragam, yaitu sumur galian,

sumur bor oleh swadaya masyarakat oleh PNPM dan telah juga

telah tersentuh oleh PDAM khususnya dikelurahan pasir

ringgit, namun pada umumnya masyarakat menggunakan air sumur,

air hujan. Pelayanan air bersih didalam kawasan perencanaan

sebagian besar mempergunakan air tanah (sumur) dan air hujan.

Untuk kebutuhan air bersih di kecamaran Lirik

direncanakan dengan menggunakan dasar jumlah penduduk dan

Studio Perencanaan Kota 253

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

rencana pengembangan aktifitas dimasa mendatang. Perkembangan

penduduk ini perlu diimbangi dengan ketersediaan prasarana

air yang meningkat pula. Untuk mencapai sasaran pentediaan

prasarana air yang besar tersebut tentu diperlukan

peningkatan kemampuan dalam pengelolaan penyediaan pelayanan

air bersih terutama dalam mendayagunakan sumber daya yang

dimiliki maupun sumber daya yang tersedia.

Kebutuhan air bersih untuk penduduk terdiri dari

kebutuhan domestic dan juga non domestic. Untuk kebutuhan

domestic terdiri dari kebutuhan penduduk dalam rumah tangga

sedangkan kebutuhan nondomestic dimaksudkan untuk kegiatan-

kegiatan non rumah tangga, seperti kegiatan social ekonomi

dan hidran kebakaran tanpa kebutuhan pergudangan/industry.

Berdasarkan kondisi eksisting, maka kecamatan Lirik

merencanakan system penyediaan air bersih sampai tahun 2024

yang dapat melayani kebutuhan. Rencana pengembangan ini

diharapkan mampu mencakup kurang lebih 80% jumlah penduduk

dapat terlayani dengan air bersih sesuai dengan target

millennium development goals (MDG). Dimana penduduk terlayani

dengan system perpipaan sesuai dengan arahan RPJM nasional

dan JAKSTRA nasional mengenai persediaan air bersih

Untuk rencana pelayanan kebutuhan air bersih dalam

perencanaan jangka 10 tahun kedepan akan dijelaskan dalam

table berikut:

Studio Perencanaan Kota 254

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.18

Analisis Kebutuhan Air Bersih Di Kecamatan Lirik

Dari Tahun 2014-2024

Tahun

JumlahPendudu

k(Jiwa)

Jumlah KK

KebutuhanRumah tangga(Jiwa/liter/

detik)

JasaPelayanan Umum

Tingkat

kebocoran

Jumlah

KRT 30% KRT 20%KRT

2014 24176 4835 16.78 5.03 3.35 25.162015 24532 4906 17.03 5.11 3.40 25.552016 24974 4995 17.34 5.20 3.46 26.012017 25481 5096 17.69 5.30 3.53 26.542018 26040 5208 18.08 5.42 3.61 27.122019 26642 5328 18.50 5.55 3.70 27.752020 27283 5457 18.94 5.68 3.78 28.412021 27959 5592 19.41 5.82 3.88 29.122022 28668 5734 19.90 5.97 3.98 29.862023 29411 5882 20.42 6.12 4.08 30.632024 30186 6037 20.96 6.28 4.19 31.44

Sumber: Analisis Tahun 2014

TAHUN 2014

Maka diperkirakan kebutuhan air bersih di Kecamatan Lirik

adalah sebagai berikut:

Kebutuhan untuk rumah tangga pada tahun 2014 adalah :

= 60 liter/hari/orang x 24176orang

= 1.450.560 liter/hari

= 16.78 liter/detik

Kebutuhan untuk jasa pelayanan umum adalah :

Studio Perencanaan Kota 255

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

= 30% x 16.78liter/detik

= 5.03liter/detik

Tingkat kebocoran adalah :

= 20% x 16.78liter/detik

= 3.35liter/detik

Maka kebutuhan air total pada tahun 2014adalah sejumlah

= 16.78+ 5.03+ 3.351liter/detik

= 25.16liter/detik

TAHUN 2024

Untuk akhir tahun rencana diperkirakan kebutuhan air bersih

di Kecamatan Lirik adalah sebagai berikut:

Kebutuhan untuk rumah tangga pada tahun 2024 adalah :

= 60 liter/hari/orang x 30186orang

= 1.811.160 liter/hari

= 20.96liter/detik

Kebutuhan untuk jasa pelayanan umum adalah :

= 30% x 20.96liter/detik

= 6.28liter/detik

Tingkat kebocoran adalah :

= 20% x 20.96liter/detik

= 4.19liter/detik

Maka kebutuhan air total pada tahun 2014 adalah sejumlah

= 20.96+ 6.28+ 4.191liter/detik

Studio Perencanaan Kota 256

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

= 31.44liter/detik

5.3.3.5 Sistem Jaringan Pembuangan Sampah

Dalam mencapai lingkungan yang nyaman,bersih dan hijau

tentunya harus ada upaya yang sangat serius dalam menjaga

lingkungan dari sampah dan limbah hasil aktifitas masyarakat.

Sampah merupakan permasalahan perkotaan/wilayah yang tidak

akan pernah berhenti sepanjang kegiatan perkotaan/wilayah

tersebut masih berjalan. Meningkatnya jumlah penduduk dengan

berbagai kegiatannya akan berkorelasi dengan produksi sampah

yang dihasilkan. Karena sifatnya yang cenderung membahayakan

bagi kesehatan masyarakat dan keasrian lingkungan, maka

sampah perlu dikelola sedemikian rupa sehingga keberadaannya

tidak mengganggu perwujudan visi pembangunan kota/wilayah.

Dengan demikian sangat penting memperkirakan berapa volume

timbunan sampah yang akan terjadi sehingga dapat diperoleh

hasil penanganan sampah yang sesuai rencana. Untuk itu

dibutuhkan wadah persampahan atau TPA serta alat pendukung

lainnya seperti angkutan sampah.

Sistem persampahan di Kabupaten Indragiri Hulu khususnya

di Kecamatan Lirik dilakukan dengan sistem pembuangan sampah

secara komunal atau dibakar, ada juga pembuangan melaui TPS.

Untuk menganalisis besarnya jumlah sampah yang terdapat di

sebuah daerah maka sebelumnya harus diketahui standar-standar

dari volume sampah berdasarkan sumbernya. Berikut gambar

persampahan yang ada saat ini :

Studio Perencanaan Kota 257

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.19

No URAIAN TAHUN Peningkatan2013 2023

1 jumlah penduduk19.10

8 35284 9268

2 Sampah Domestik 2.5 2.5  Sumber : Analisis 2014

5.4..........................................................

Analisa KDB, KDH, dan KLB

I. Arahan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Rencana pengaturan KDB ditujukan untuk mengatur proporsi

antara daerah terbangun dengan non terbangun serta untuk

mengatur intensitas kepadatan bangunan. Konsep koefisien

dasar bangunan (KDB) ini mengandung pengertian angka

perbandingan antara jumlah luas lahan tertutup bangunan

terhadap luas lahan keseluruhan dikali 100%. Beberapa kondisi

alam yang perlu diperhatikan dalam penetapan koefisien dasa

bangunan (KDB) diantaranya meliputi DAS ( Daerah Aliran

Sungai) yang akan menjadi saluran utama (primer) pengeringan

air hujan. Selain memperhatikan kondisi alam tersebut,

ketentuan pengaturan KDB bertujuan untuk :

1. Menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

2. Menciptakan keserasian antara lingkungan baru dengan

lingkungan lama yang sudah terbentuk.

3. Menjaga keseimbangan antara bangkitan kendaraan yang

ditimbulkan oleh bangunan dengan rencana jaringan jalan

dan pengoprasian system trasportasi kota.

Studio Perencanaan Kota 258

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Secara umum, pengaturan KDB 0% ditetapkan pada daerah

yang ditetapkan tidak ada bangunan fisik, yakni berupa

kawasan pertanian dengan irigasi teknis (Kepres No.33 Tahun

1990) serta disepanjang sempadan sungai. Adapun pengaturan

KDB di Kecamatan Lirik berdasarkan fungsi jalan, meliputi

arteri, kolektor dan local dapat dilihat pada tabel berikut :

Pengaturan Koefesien Arah Bangunan (KDB)

No Fungsi KDB Maksimum (%) KeteranganArteri

Kolektor

Lokal

1 Perumahana. Perumahanbangunantinggi

25 20 15 Untuk membangunperumahan kepadatan tinggi (vertical), diwajibkan menyediakan : lahan parker, taman, ruang terbuka hijau, kesehatan, peribadatan, fasilitas umum dan penerangan jalan umum.

b. Perumahanbangunansedang

25 25 25 Untuk membangunperumahankepadatansedang(horizontal),diwajibkanmenyediakan :taman, ruangterbuka hijau,sarana

Studio Perencanaan Kota 259

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

kesehatan,pendidikan,peribadatan,fasilitas umum,prasaranalingkungan,peneranganjalan umum,jalan,drainase, airbersih, danresapan air.

c. Perumahanbangunanrendah

25 20 20 Untuk membangunperumahankepadatanrendah, diwajibkanmenyediakan :taman, ruangterbuka hijau,saranakesehatan,pendidikan,peribadatan,fasilitas umum,prasaranalingkungan,peneranganjalan umum,jalan,drainase, airbersih danresapan air.

2 Jasa -a. Luas >10.000m2

25 40 50 -

b. Luas >5.000 m2

25 40 50 -

c. Luas >1.000-5.000 m2

50 50 50 -

d. Lua 60 60 60 -

Studio Perencanaan Kota 260

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

s >200-1.000 m2

e. Pusat primer

50 50 50 -

f. Pusatsekunder

50 50 50 -

3 Pemerintahandengan luas≥ 5.000 m2

50 50 50

4 Perdagangan Untuk membangunfasilitaskomersialperdagangan,diwajibkanmenyediakanjembatanpenyebranganorang (JPO),lahan parker,taman, ruangterbuka hijau,peneranganjalan umum danfasilitas umum.

a. Grosir 50 X X -b. Eceran

aglomerasi(pusatbelanja/Mall)

50 60 X -

c. Eceranaglomerasi(linear)

50 60 X -

d. Ecerantunggal

50 60 60 -

e. Pusatprimer

70 70 70 -

f. Pusat 70 70 60 -

Studio Perencanaan Kota 261

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

sekunder

5 Industri -a. Kecil - 60 60 -

6 Perguruantinggi

50 50 X -

7 Fasilitassosial danumum

50 50 60 -

Sumber : Hasil analisis Tahun 2014

Gambar 5.6

Intensitas Pemanfaatan Ruang dan Sketsa Perhitungan KDB

II. Arahan Keofisien Lantai Bangunan (KLB)

Kebijaksanaan ketinggian bangunan sangat erat

kaitannya dengan kebijaksanaan penentuan FAR (flooe area

ratio). Penentuan ketinggian bangunan ini akan sangat

berpengaruh terhadap pembentukan wajah atau image terhadap

kawasan yang bersangkutan. Dalam RTRW kabupaten Inhu ini,

skyline kota diarahkan dengan ketinggian maksimal 2,5 lantai

Studio Perencanaan Kota 262

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

yang terpusat di kawasan pusat kota. Dengan demikian untuk

dapat mendukung konsep pembentukan skyline kota yang

diharapkan koridor jalan utama akan menjadi pembatas dalam

pengaturan ketinggian bangunan yang diberlakukan di kawasan

permukiman ini diusahakan antara lain melalui pengaturan FAR

dengan ketinggian bangunan maksimum. Pengaturan tinggi

bangunan bersama dengan pengaturan jarak terhadap lantai

dasar serta luas maksimum yang diijinkan akan menghasilkan

gambaran building envelope suatu kawasan. Rencana pengaturan

ketinggian bangunan ini juga akan membentuk skyline kota

dengan memberlakukan ketinggian maksimum dan minimum

dimasing-masing sub blok.

Pertimbangan utama penetapan keofisien lantai bangunan

yang diberlakukan dimasing-masing sub blok adalah :

1. Daya dukung lahan dimasing-masing sub blok

2. Menciptakan keserasian bangunan dengan view sekitarnya

sesuai peruntukannya.

3. Menciptkan skyline kota yang harmonis dan

berkarakteristik

4. Mempertahankan karakteristik wilayah, seperti kawasan

perumahan, perdagangan dan jasa, pemerintahan, dan

sebagainya.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,

maka rekomendasi bagi pengembangan keofisien lantai bangunan

(KLB) dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut

Pengaturan Keofisien Lantai Bangunan (KLB)

Studio Perencanaan Kota 263

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Fungsi KDB Maksimum (%) KeteranganArteri

Kolektor

Lokal

1 Perumahana. Perumahanbangunantinggi

0,5 0,4 0,3 .

b. Perumahanbangunansedang

0,5 0,5 0,5

c. Perumahanbangunanrendah

0,5 0,4 0,4

2 Jasaa. Luas>10.000m2

0,5 0,8 1 -Permohonanpembangunanharus melaluipengkajianrancangan( desain review)yagn menilaidampakpembangunantersebutterhadapberbagai aspekyang berkaitan

-Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker

-Batas tinggibangunanmaksimum adalahpada bidangkemiringan 45%dari as jalan.

b. Luas>5.000 m2

0,5 0,8 1

c. Luas>1.000-5.000 m2

1 1 1

d. Luas>200-1.000m2

1,2 1,2 1,2

e. Pusa 1 1 1 -Prasarana harus

Studio Perencanaan Kota 264

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

t primer disediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker

f. Pusat sekunder

1 1 1 -Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker

3 Pemerintahandengan luas ≥5.000 m2

1 1 1

4 Perdagangan a. Grosir

1 X X -Permohonanpembangunanharus melaluipengkajianrancangan( desain review)yagn menilaidampakpembangunantersebutterhadapberbagai aspekyang berkaitan

-Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker

-Batas tinggibangunanmaksimum adalahpada bidangkemiringan 45%dari as jalan.

b. Eceranaglomerasi

1 1,2 X

Studio Perencanaan Kota 265

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

(pusatbelanja/Mall)

c. Eceranaglomerasi(linear)

1 1,2 X

d. Eceran tunggal

1 1,2 1,2

e. Pusat primer

1,4 1,4 1,4

f. Pusat sekunder

1,4 1,4 1,2

5 Industrid. Kecil - 1,2 1,2

6 Perguruantinggi

1 1 x -Permohonanpembangunanharus melaluipengkajianrancangan( desain review)yagn menilaidampakpembangunantersebutterhadapberbagai aspekyang berkaitan

-Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker

-Batas tinggibangunanmaksimum adalahpada bidangkemiringan 45%dari as jalan.

7 Fasilitassosial danumum

1 1 1,6 -Permohonanpembangunanharus melalui

Studio Perencanaan Kota 266

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pengkajianrancangan( desain review)yagn menilaidampakpembangunantersebutterhadapberbagai aspekyang berkaitan

-Prasarana harusdisediakansesuai standarteknis, terutamakebutuhan parker

-Batas tinggibangunanmaksimum adalahpada bidangkemiringan 45%dari as jalan.

III. Arah Ketinggian Bangunan

Sempadan bangunan adalah jarak minimum yang

diperkenankan dari batas perpetakan sampai bidang terluar

dinding suatu bangunan, atau jarak minimum bidang-bidang

terluar dinding suatu bangunan lainnya yang terdekat

dimana jarak/jalur tersebut tidak diperkenankan beratap.

1. Keamanan Terhadap Bahaya Kebakaran

Merupakan jarak atau ruang yang diperhitungkan dapat

mencegah merambatnya api ke bangunan lain dan memberikan

ruang yang cukup untuk petugas dalam memadamkan

kebakaran. Jarak aman terhadap bahaya kebakaran ini

diperhitungkan juga terhadap pemakaian bahan bangunan

Studio Perencanaan Kota 267

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

dan faktor ketinggian bangunan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5.7

Keamanan Terhadap Bahaya Kebakaran

Sumber : Hasil Analisis

2. Pencahayaan dan Pengawasan Bangunan

Ruang antara bangunan harus cukup memberikan

kemungkinan pertukaran udara dan masuknya terang langit

ke dalam bangunan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

gambar berikut :

Studio Perencanaan Kota 268

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 5.8

Pencahayaan dan Pengawasan Bangunan

Sumber : Hasil Analisis

3. Ruang Visual Lalu Lintas

Pengaturan sempadan bangunan menyangkut garis-garis

sempadan muka bangunan, sempadan belakang bangunan, dan

garis sempadan samping bangunan. Tujuan dari pengaturan

Studio Perencanaan Kota 269

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

garis sempadan bangunan ini adalah untuk keserasian tata

letak bangunan, memperlancar sirkulasi udara dan

manusia, memperkecil resiko kebakaran dan lain-lain.

Untuk pengaturan garissempadan muka bangunan, samping

dan belakang bangunan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Garis sempadan muka bangunan depan ditetapkan ½ dari

lebar daerah milik jalan right of way (ROW)

b. Garis sempadan samping banguann berjarak 1,5 m dari

dinding bangunan

c. Untuk garis sempadan bangunan yang berada di

persimpangan jalan, sempadan samping ditetapkan ½

lebar ROW.

d. Garis sempadan belakang rumah berjarak 1 m dari

dinding bangunan.

Untuk lebih jelasnya tipikal pengaturan bangunan dapat

dilihat seperti pada gambar berikut :

Gambar 5.9

Pengaturan Sempadan Bangunan

Studio Perencanaan Kota 270

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Hasil Analisis

4. Arah Keofisien Daerah Hijau

Dengan semakin menyusutnya ruang terbuka hijau, maka

dibutuhkan suatu konsep hijau dalam proses pembangunan

yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Oleh karena

itu, selain diperlukan keofisien dasar bangunan (KDB)

yang besarnya berkisar 50-70% juga diperlukan keofisien

dasar hijau (KDH) dengan besaran 30-50% KDB dan KDH yang

seimbang diharapkan mampu mewujudkan perencanaan ideal

dan sehat secara konsisiten. Dalam RTRW kab Inhu kawasan

kecamatan Lirik ini diarahkan untuk tidak ada ruang yang

terbuka atau mati. Ketersediaan lahan hijau dikembangkan

secara optimal dihalaman depan, samping, belakang serta

teras balkon depan, dan tengah atau samping. Taman

diarahkan sebagai bagian dari penghijauan rumah yang

bertujuan memperbaiki kualitas lingkungan kota.

Perbesaran volume bangunan rumah-rumah tinggal yang

tidak efisien dan tidak efektif perlu diarahkan sehingga

kebutuhan utama penghuni rumah menjadi prioritas utama

dan massa bangunan lebih diarahkan menjadi ruang-ruang

fungsional.

Koefisien daerah hijau dilingkungan yang padat

diarahkan perkembangannya untuk KDH dengan petak ukuran

antara kecil samping sedang, mengingat ketersediaan

lahan kosong yang terbatas dan untuk mempertahankan

Studio Perencanaan Kota 271

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

ruang terbuka hijau yang ada. Sedangkan untuk wilayah

lain yang kepadatannya masih rendah maka ruang terbuka

bias diarahkan untuk daerah hijau berukuran sedang

sampai besar. Dan untuk daerah-daerah yang diarahkan

menjadi pusar primer maupun sekunder dengan pertumbuhan

yang cepat harus dipertimbangkan pula seberapa besar

kebutuhan ruang terbuka hijau.

Arahan KDH Untuk Bangunan Fasilitas Umum

Fasilitas Umum Jenis Fasilitas

Luas KDH (%)

Pendidikan TK 40-50SD 40-50SLTP 30-40SLTA 30-40Akademi/ Perguruan Tinggi

30-40

Peribadatan Masjid 40-50Musholla 30-40Gereja 40-50

Kesehatan Puskesmas 30-40Pustu 30-40Rumah Bersalin 40-50Apotik 30-40Praktek Dokter 30-40

Rekreasi Taman/Tempat Bermain

40-50

Taman dan Olah Raga

40-50

Kebudayaan Balai Pertemuan 30-40Gedung Serbaguna

30-40

Studio Perencanaan Kota 272

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bioskop 30-40Halte 30-40

Sumber : Hasil Rencana Tahun 2010.

Sedangkan KDH untuk perpetakan bangunan dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Perumahan

a) Rumah Kecil ( luas 60-100 m2 ), KDH : 30-40%

b) Rumah Sedang ( 101-300 m2 ) KDH : 40-50%

c) Rumah Besar (>300-1.000 m2 ), KDH : 50%

2. Perdagangan

a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%

b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%

c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%

d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40%

3. Jasa

a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%

b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%

c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%

d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40%

4. Industry dan Pergudangan

a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%

b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%

c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%

d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40% atau industry rumah

tangga, KDH : 30-40%

5. Arah Perpetakan Bangunan

Perpetakan bangunan berhubungan dengan luas kavling

suatu bangunan, semakin beasr kavling suatu bangunan

Studio Perencanaan Kota 273

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

maka diharapkan koefisien dasar bangunan (KDB) semakin

kecil. Hal ini untuk menjaga agar tetap adanya ruang

terbuka dan lahan resapan pada setiap kavling rumah.

Untuk kawasan-kawasan dengan kavling kecil sebaiknya

tetap memberikan ruang terbuka agar kesan kumuh dan

semrawut dapat dihindari

Bangunan yang berada di lingkungan yang padat

diarahkan perkembangannya untuk bangunan dengan petak

ukuran antara kecil sampai sedang, mengingat

ketersediaan lahan kosong yang terbatas dan untuk

mempertahankan ruang terbuka hijau yang ada.

Sedangkan wilayah lain yang kepadatannya masih rendah

maka perpetakan bangunannya bias diarahkan untuk

petak-petak berukuran sedang sampai besar. Namun untuk

daerah-daerah yang diarahkan menjadi pusat primer

maupun sekunder dengan pertumbuhan yang cepat harus

dipertimbangkan kebutuhan ruang terbuka hijau,

sehingga pertumbuhan bangunannya harus tetap

mempertahankan ruang terbuka hijau.

Bangunan untuk perdagangan dan jasa diarahkan

memiliki perpetakan berupa blok-blok bangunan dengan

luas setiap blok 500-1.000 m2 dengan panjang blok

antara 50-100 meter. Petak kavling untuk perdagangan

dan jasa diarahkan antara petak kecil sampai sedang,

mengingat tingginya nilai lahan ditepi jalan utama

karena faktor lokasinya yang strategis. Bangunan-

bangunan untuk fasilitas umumdiarahkan menyesuaikan

dengan standar permukiman perkotaan tahun 1986 oleh

Studio Perencanaan Kota 274

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Departemen Pekerjaan Umum yaitu dapat dilihat pada

tabel berikut :

Arahan Perpetakan Bangunan Fasilitas Umum

Fasilitas Umum Jenis Fasilitas

Luas Lahan (m2)

Pendidikan 1. TK 1.2002. SD 3.6003. SLTP Umum : 2.700

Khusus : 5.0004. SLTA Umum : 2.700

Khusus : 5.000

Peribadatan 1. Masjid 1.7502. Musholla 3003. Gereja 1.000

Kesehatan 1. Puskesmas 1.2002. Pustu 3003. Rumah Bersalin

1.000

4. Apotik 3005. Praktek Dokter

100

Rekreasi 1. Taman/TempatBermain

250

2. Taman dan Olah Raga

2.500

3. Jalur Hijau -Kebudayaan 1. Balai

Pertemuan400

2. Gedung Serbaguna

1.000

3. Bioskop 2.000Umum 1. Pos Keamanan 10

2. TPS -3. Halte 400

Sumber : Standar Permukiman Perkotaan, 1986 DPU.

Studio Perencanaan Kota 275

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

5.5..........................................................A

nalisa Struktur Ruang

Sturktur ruang Kecamatan Lirik dipengaruhi oleh fungsi

Desa Lirik sebagai PPk (Pusat Pelayanan Kawasan) dan Desa

Japura sebagai PPL (Pusat Pelayanan Lokal). Struktur ruang

Kecamatan Lirik terdiri atas :

2 unit desa/kelurahan pusat pertumbuhan yang terdapat di

Desa Japura dan Lirik, dua desa pusat pertumbuhan ini

dipilih dikarenakan kondisi lahan terbangun yang telah

banyak, pusat pertumbuhan ini kemudian diarahkan

pelayanan ke Pusat Pengembangan Kecamatan yang terdapat

di Japura yang berdekatan dengan pusat ibukota Kecamatan

Lirik yaitu Lirik.

2 unit Pusat Pengembangan Kecamatan yang terdapat di

Desa Japura dan Lirik, dimana Desa Japura difungsikan

untuk melayani pusat pertumbuhan dan arah pelayaan ke

arah PPL (Pusat Pelayanan Lokal), Pusat Pengembangan

Kecamatan di Japura tereletak di ujung selatan Kecamatan

Lirik yang arah pelayanannya ke arah PPL Japura Komersil

dan PPL Japura Pemukiman perkotaan, sementara itu Pusat

Pelayanan Kecamatan di Lirik arah pelayanannya kearah

pusat pengembangan kecamatan yang ada di Desa Lirik Area

kearah PPK Lirik Pemerintahan

5.5.1 Analisa Konsep Struktur Ruang Makro

Analisa Konsep Struktur Ruang Makro untuk mendudukkan

Posisi Kecamatan Lirik Dalam Konstelasi regional sehingga

Studio Perencanaan Kota 276

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

akan terlihat peran dan fungsi Kecamatan Lirik dalam

kaitannya dengan pengembangan wilayah yang lebih luas.

Berdasarkan kondisi geografis Kecamatan Lirik, maka

wilayah sekitarnya dapat mempengaruhi perkembangan

Kecamatan Lirik. Beberapa hal yang perlu dicermati

mengingat pengaruhnya terhadap perkembangan Kacamatan

Lirik adalah :

a. Dalm konteks wilayah Kabupaten Inhu, secara keruangan

wilayah di Kabupaten Inhu yang terkait dengan

Kecamatan Lirik adalah Kecamatan Rengat barat. Dalam

konteks koridor Kecamatan Lirik – Rengat Barat,

berdasarkan perkembangan ini dan perkembangan di masa

yang akan datang, kecenderungan akan mengarahkan

perkembangan Kecamatan Rengat Barat lebih maju

dibandingkan Kecamatan Lirik. Hal ini di karenakan

Kecamatan Rengat Barat berbasis pada kegiatan pusat

pemerintahan Kabupaten Inhu yang tentunya akan

memberikan memberikan dampak luas terhadap

perkembangan wilayah di sekitarnya. Berdasarkan hal

tersebut, maka dalam pengembangan kawasan koridor

kecamatan Lirik perlu ditetapkan fungsi dan peran

yang kuat sehingga dapat mengimbangi perkembangan

diwilayah sekitar dan dapat tumbuh kembang secara

bersamaan.

b. Posisi Kecamatan Lirik berbatasan dengan kabupaten

Pelalawan dam kota Pekanbaru yang perkembangannya

lebih maju dalam fungsi PKW dan PKN dalam lingkup

Provinsi Riau, maka kedua pusat pertumbuhan itu

Studio Perencanaan Kota 277

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

diaharapkan memberikan perkembangan terhadap akibat

kegiatan yang ada di wilayah tersebut.

c. Wilayah Kecamatan Lirik dilalui oleh jalan nasional

(arteri primer) yang menghubungkan wilayah kota

Pekanbaru – Jambi- Jakarta, dimana pada daerah

sepanjang koridor kecamatan lirik diperkirakan akan

memiliki tingkat aksesbilitas yang tinggi dan

perkembangan kegiatan yang relative besar.

Aksesbilitas yang tinggi menjadikan kawasan tersebut

memiliki daya tarik yang tinggi bagi perkembangan

wilayah korior perkotaan.

Lebih jelasnya secara tematik Analisis struktur ruang

makro pengembangan Kecamatan Lirik dapat dilihat pada

gambar di bawah

Gambar 5.10

Skematik Analisa Struktur Ruang Makro

Studio Perencanaan Kota 278

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Analisa 2014

5.5.2 Analisa Struktur Ruang Mikro

Struktur ruang kawasan Kecamatan Lirik merupakan suatu

kerangka struktural yang menampilkan bentuk kotanya dan dapat

dilihat dari unsur – unsur kegiatan fungsional yang

dihubungkan oleh system transportasi serta di dukung oleh

ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Adapun tujuan analisa struktur ruang mikro Kecamatan

Lirik diantaranya ialah :

Menjabarkan struktur ruang yang dikembangkan di wilayah

Kecmatan Lirik.

Memacu pertumbuhan dan mewujudkan pemerataan pembangunan

keseluruh kawasan.

Mendayagunakan fasilitas pelayanan dan penyebarannya

dilkukan secara berjenjang sesuai kebutuhan dan tingkat

pelayanan.

Menciptakan daya tarik bagi seluruh bagian wilayah

dengan penyebaran pusat – pusat pelayanan keseluruk

wilayah kecamatan

Menciptakan dinamika perkembangan yang sinergis

Konsep pengembangan struktur ruang Kecamatan Lirik

penyebaran dialoksikan di tempat – tempat strategis atau

mempunyai aksesbilitas yang baik. Sehingga mudah di jangkau

dari seluruh wilayah.

Konsep pengembangan tidak terlepas dengan fungsi dan

peran Kecamatan Lirik yang telah ditetapkan. Sesuai dengan

arahan RTRW kabupaten Inhu maka peranan yang diemban

Kecamatan Lirik adalah :

Studio Perencanaan Kota 279

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

a. Pelayanan pemerintahan skala Kecamatan

b. Pengembangan kawasan pertambangan

c. Pelayanan jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala

kecamatan atau beberapa desa

d. Pengembangan Kawasan perkebunan dan peternakan;

e. Pelayanan Fasilitas Umum dan sosil mencakup beberapa

kecamatan

f. Pelayanan jasa perhubungan udara ( antar kota maupun

provinsi )

Lebih jelasnya secara skematik Anlisa ruang mikro

pengembangan Kecamatan Lirik dapat dilihat pada skematik

Gambar 5.11

Skematik Analisa Struktur Ruang Mikro Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 280

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Analisa 2014

Sistem Pusat Pelayanan

Hirarki yang bersifat horizontal disbanding

vertical dengan tujuan memberikan pelayanan dalam jarak

yang dapat mudah di akses oleh seluruh penduduk.

Berdasarkan analisa pengembangan secara umum dan analisa

struktur ruang yang ditetapkan, maka pusat – pusat

pelayanan di kecamatan Lirik di arhkan menjadi 3

tingakatan hirarki pelayanan, yaitu :

Pusat pelayanan Hirarki I, melayani wilayah kecamatan

dan wilayah sekitarnya desa yang di tetapkan sebagai

hirarki I adalah Desa – desa yang berada pada kawasan

koridor jalur Lintas Timur, pusat ini memiliki tingkt

pelayanan intensits tinggi yang melayani seluruh

wilayah.

Pusat pelayanan Hirarki II, Melayani beberapa Desa

dengan tingkat pelayanan intensitas sedang. Lokasi ini

pada Desa Japura dan Lirik.

Pusat pelayanan Hirarki III, melayani Desa atau satuan

unit lingkungan permukiman ( neighborhood unit ) yang

meliputi desa sidomulyo, pasir ringgit, gudng batu,

Studio Perencanaan Kota 281

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

sungai sagu, rejosari, lambing sari I.II.III, lambing

sari V, lambing sari IV, wonosari, seko lubuk tigo,

banjar balam, redng seko, sukajadi, mekar sari, pasir

sialang jaya.

5.6 Analisa Pola Ruang

Analisa pola ruang Kecamatan Lirik yang merupakan

analisa distribusi peruntukan ruang dalm wilayah kecamatan

yang meliputi analisa peruntukan ruang untuk funsi lindung

dan nalisa peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.

Analisa pola ruang Kecamatan Lirik berfungsi

a. Sebagai alokasi untuk kegiatan social ekonomi

masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan

b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang

c. Sebagai dasar penyusuanan indikasi program 10 tahun

d. Sebagi dasar pemberian izin pemnfaatan ruang.

Pada koridor jalan Kecamatan Lirik sudah terbentuk

permukiman, perdagangan dan jasa, juga perkembangan

perkebunan kelapa sawit yang ada. Dilihat dari pola ruangnya

terdapat karakteristik sebagai berikut :

a. Kegiatan komersial yang berorintasi di pusat kota

b. Kegiatan permukiman yang berkembang pada kawasan

perindustrian migas

c. Perkembangan kawasan agropolitan untuk menyedikan

tempat untuk hasil produksi perkebunan

Untuk pengambangan kawasan Kecamatan Lirik sesuai dengan

arahan diatas, maka konsep pengembangannya adalah

memanfaatkan lahan yang ada di Kecamatan Lirik untuk spot –

Studio Perencanaan Kota 282

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

spot tertentu dengan penekanan pada kawasan koridor jalan

lintas timur Kecamatan Lirik

Gambar 5.12

Analisa Pola Ruang Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 283

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Analisa 2014

5.6 Analisis Aspek Lingkungan

Kondisi lingkungan yang baik disuatu kota merupakan satu

indikator tentang perkembangan dan kemajuan suatu kota,

kebutuhan akan kualitas lingkungan yang baik merupakan hal

yang wajib ada, terutama bagi kota-kota industri yang selalu

mencirikan kota yang tidak sehat.

Keberadaan industri migas di Kecamatan Lirik sedikit

banyak akan mempengaruhi kualitas lingkungan yang ada di

Kecamatan Lirik terutama kualitas udara yang ada. Hal ini

perlu diperhatikan betul oleh dinas-dinas terkait mengenai

penurunan kualitas lingkungan yang terkena dampak negative

industri yang ada di Kecamatan Kecamatan Lirik.

Berdasarkan hasil survey dilapangan mengenai penurunan

kualitas lingkungan yang menurun akibat kegiatan industri

yang memberikan dampak negative pada lingkungan, di Kecamatan

Lirik hal ini belum terlihat secara signifikan penurunan

kualitas lingkungannya, hanya saja kondisi dilapangan terasa

panas yang terik , dikarenakan terlalu luasnya lahan kelapa

sawit yang ada di Kecamatan Lirik kurang bisa memberikan

suasana sejuk dan meredam sinar matahari, ditambah lagi

Studio Perencanaan Kota 284

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kecamatan Lirik merupakan area sumur minyak bumi yang pabrik

industrinya mengeluarkan bahan buang keudara sehingga udara

disana sedikit berkabut seperti asap, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar

Sumber : Survey Tahun 2014

5.7 Analisis Produktifitas Lahan

Berdasarkan dari analisis diatas bahwasanya di Kecamatan

Lirik sangat tepat digunakan untuk lahan pertanian maupun

perkebunan dan sebagai hutan tanaman industri. Sementara

untuk kegiatan aktifitas penduduknya seperti permukiman,

perdagangan dan jasa berada atau terletak pada pusat kota

yaitu di Desa Japura dan Desa Lirik Area.

5.7.1 Analisa Tata Guna lahan

Studio Perencanaan Kota 285

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Berdasarkan dari kondisi eksisting di Kecamatan Lirik

penggunaan tata gua lahan belum optimal pemanfaatannya.

Pemanfaatan lahan yang ada di peruntukkan sebagai kawasan

budidaya yang produktifitas lahannya seperti adanya

perkebunan karet, sawit yang terdapat di beberapa desa,

aktifitas perdagangan dan jasa serta kegiatan pemerintahan

atau aktifitas sosial lainnya.

Untuk lebih jelasnya pola penggunaan lahan Kecamatan Lirik

diarahkan sebagai berikut :

a) Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan

pengembangannya adalah sebagai berikut :

Kawasan Budidaya Perkotaan :

Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan

di Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan

pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu

adalah kawasan untuk kegiatan:

1. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan

dan tempat usaha (perdagangan, perkantoran, dan

lainnya) dengan skala pelayanan

lokal/kecamatan. Sebarannya berada pada setiap

desa di Kecamatan Bukit Batu dengan pola

perkembangan di sepanjang jalur transportasi

dan pusat aktivitas ekonomi.

2. Pelayanan pemerintahan kecamatan

3. Pusat kawasan Industri

4. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan

ekonomi

Studio Perencanaan Kota 286

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kawasan Budidaya Perkebunan & Perikanan:

Kawasan budidaya perkebunan & Perikanan yang dapat

dikembangkan di Kecamatan Lirik sesuai dengan arah

kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri

Hulu adalah kawasan untuk kegiatan :

1. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi

kelapa sawit, karet, dan beberapa komoditi

lainnya.

b) Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan

fungsi kawasan lindung yang berada di wilayah Kecamatan

Lirik yang sudah ditetapkan dalam arahan kebijakan

penetapan kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.

5.8 Analisa Sektor Perdagangangan dan Jasa

5.8.1 Analisa Kecenderungan Perkembangan Perekonomian

Kecendrungan Perkembangan Perekonomian Kawasan Pasar

Japura

Aktivitas Ekonomi dikecamatan Lirik saat ini dilayani

oleh Pasar , Kios, dan Toko. tingkat Pertumbuhan Ekonomi yang

Paling tinggi dikecamatan Lirik terdapat di Desa Japura,

dikarenakan Desa Japura merupakan Pusat Pelayanan Lokal.

Japura memiliki satu pasar mingguan, yang juga dapat

berkembang di sekitarnya pembangunan ruko maupun toko.

Dari tahun ketahun Jumlah sarana Perekonomian

dikecamatan Lirik semakin Bertambah khususnya pada sepanjang

Jalan Arteri Primer Lintas Timur , hal ini dapat dilihat

Studio Perencanaan Kota 287

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

semakin padatnya bangunan bangunan seperti Ruko – kios

disepanjang jalan ini.

Perekonomian Kecamatan Lirik akan semakin meningkat

apabila masyarakat, pemerintah benar – bentar mampu melihat,

dan memanfaatkan Potensi – potensi yang ada di Desa Japura.

Dengan Munculnya pusat-pusat pertumbuhan akan

mengakibatkan bertambahnya mobilitas penduduk, sistem

pergerakan barang, dan tenaga kerja. Jadi, dengan

terbentuknya Desa Japura sebagai kawasan komersial maka

mampu meningkatkan sektor perekonomian dan pembangunan

ekonomi lokal di Kecamatan Lirik.

5.8.2 Analisa Kemampuan Pelayanan Aktifitas Ekonomi

Pelayanan Aktivias Ekonomi Pada Kawasan Koridor Jalur

Lintas Nasional

Secara umum kecamatan dan kawasan koridor

perkotaan Lirik berkembang atas kegiatan pertambangan

migas dan, karena adanya aktivitas Bandar udara japura ,

karena secara visual terdapatnya secara luas kawasan

tambang (PT Pertamina) sepanjang koridor jalan raya Desa

Lirik Area serta kegiatan perdagangan dan jasa

dibeberapa lokasi seperti pasar Japura, dan sepanjang

koridor jalan Lintas Timur. Sedangkan keunggulan

komparatif untuk skala kawasan perkotaan, maka kegiatan

perdagangan pada skala local lebih mendominasi. Hal ini

dapat dilihat pada sepanjang linear kawasan perkotaan

terutama sepanjang jalan Lintas Timur terlihat warung-

warung makan, restoran serta perdagangan skala

kecil/local lainnya. Sedangkan di sekitar pasar Japura

Studio Perencanaan Kota 288

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

maka lebih didominasi para pedagang baik di pasar maupun

toko – toko sepanjang kawasan tersebut.

Melihat perkembangan penduduk serta keunggulan

komparatifnya maka perkembangan kawasan perkotaan lebih

cenderung berkembang kearah kegiatan perdagangan. Namun

kegiatan ini bersifat skala kecil/local sehingga hanya

melayani lingkup kawasan perkotaan maupun para pegawai

tingkat menengah kebawah.

Dari perhitungan jumlah bangunan perdagangan dan

jasa, didapat pada tahun 2013 di Kecamatan Lirik

terdapat 279 bangunan. Dari jumlah tersebut, penggunaan

bangunan yang dominan adalah toko warung maupun kios.

Penggunaan bangunan terbesar kedua adalah untuk Mix use

(jasa dan niaga). Jika ditinjau dari kegiaatan aktivitas

ekonominya sesuai dengan kondisi letak Kecamatan Lirik

yang berada pada jalur yang strategis yaitu gerbang

utama lintas Pekanbaru – Rengat -Jambi.

Perdagangan dan Jasa pada kawasan koridor Jalur Lintas

Nasional

Salah satu fenomena perkembangan kota di Kecamatan

Lirik saat ini adalah kurang terkembangnya kegiatan

perdagangan dan jasa. Terlebih lagi Kecamatan Lirik

letaknya berada di sepanjang kawasan koridor jalan

lintas timur, sehingga memebutuhkan perhatian yang lebih

serius dalam penataannya.

Studio Perencanaan Kota 289

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Adapun kriteria penentuan lokasi pusat – pusat

perdangan berdasarkan hasil observasi dan analisis dapat

di uraikan sebagai berikut:

Lokasi tergantung pada hasil analisis pasar dengan

pertimbangan distribusi penduduk, daya beli dan

lokasi dari pusat – pusat yang bersaing.

Pusat perdangan dan jasa berada pada jalan arteri

Dekat dengan lokasi pergudangan, terminal regional,

dan terminal barang

Mempunyai sirkulasi yang baik

Mempunyai jalur/ jalan lain menuju ataupun keluar

dari pusat kawasan

Mempunyai cukup lahan yang dapat dimanfaatkan

sebagai ruang terbuka hijau dan lahan parkir.

Bentuk arsitektur bangunan ruko yang domoinan tumbuh

cenderung tidak memperhatikan aspek estetika banguan dan

keharmonisan antara fungsi kawasan dan jaringan jalan

yang mendukungnya . Akibat kesan spesifik pada beberapa

kawasan tidak tertangkap dengan baik karena ciri setiap

kawasan cenderung homogen.

Kawasan perdangan dan jasa yang ada di Kecamatan

Lirik antara lain:

pusat perdagangan dan jasa di sepanjang jalan lintas

timur terdapat ruko-ruko/ toko.

Dilihat dari skala pelayanannya, kegiatan perdagangan

di Kecamatan Lirik terbagi atas 2 (dua) kelompok yaitu:

Studio Perencanaan Kota 290

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

a. kegiatan perdagangan dalam skala pelayanan lokal atau

lingkungan permukiman. Kegiatan perdagangan jenis ini

hampir dapat ditemui pada setiap sudut kawasan perumahan

berupa ruko, warung atau kios dengan jenis barang

dagangan yang bervariatif namun lebih di dominasi oleh

barang kebutuhan seharii-hari.

b. Kegiatan perdagangan dengan skala pelayanan kawasan.

Biasanya mampu melayani beberapa kawasan permukiman

dengan menyediakan barang kebutuhan sehari-hari. Bila

pada perdagangan dengan skala pelayanan lokal

peyebarannya masih bersifat sporadis, maka pada tipe

kawasan perdagangan ini penyebarannya telah terpola

dengan mengelompok (namun tidak menerus).

Tabel 5.20

Sebaran Kawasan Perdagangan dan Jasa

di Kecamatan Lirik Tahun 2013

No Skala

Kegiatan

Perdagangan

Lokasi

1 Lokal Menyebar pada setiap kelurahan yang

ada di Kecamatan Lirik, terutama pada

pusat-pusat lingkungan permukiman.

Kegiatan perdagangan ini biasanya

menyediakan barang-barang eceran untuk

kebutuhan sehari-hari.

2 Kawasan Melebar disetiap kelurahan yang ada di

Kecamatan Lirik terutama pada pusat-

Studio Perencanaan Kota 291

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pusat kawasan. Kegiatan perdagangan

jenis ini menyediakan barang-barang

eceran namun skala usaha yang lebih

besar.Sumber : Hasil Observasi dan Analisia

5.9 Analisa Prospek Penataan Kawasan Koridor Perkotaan

Untuk Penataan Kawasan Koridor Perkotaan Kecamatan Lirik

sebagai Kawasan Komersial diperlukan sebuah perencanaan yang

sangat matang. Hal ini tentunya agar setiap potensi

pengembangan sesuai dengan fungsi perencanaan & menjadi

kekuatan pembangunan dimasa depan. Untuk melihat prospek

kawasan koridor perkotaa, diperlukan beberapa tahap analisa

sebagai berikut :

5.9.1 Analisis SWOT Kawasan Koridor Perkotaan

Analisis SWOT merupakan analisis yang bertujuan untuk

memudahkan dalam mengetahui dan memahami apa yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang, serta ancaman sehingga memudahkan kita dalam

membuat konsep dan merencanakan strategi yang yang akan dibuat.

Adapun Strength (kekuatan) terdiri dari hal-hal yang menjadi

kekuatan atau potensi yang mendukung dalam perencanaan. Selanjutnya

weakness (kelemahan) memuat hal-hal yang menjadi kekurangan atau

kendala dalam perencanaan. Sedangkan opportunity (peluang)

berisikan tentang hal-hal yang menjadi peluang yang bisa

dimanfaatkan dalam mengembangkan kawasan perencanaan. Dan terakhir

adalah threats (ancaman) yaitu hal-hal yang bisa mengancam

Studio Perencanaan Kota 292

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

keberhasilan pembangunan dan perencanaan. Berikut adalah analisis

beserta matriks SWOT.

Tabel 5.21

Analisis Internal SWOT Sektor Kawasan Koridor Komersial

Strength (kekuatan)

Terdapat Bandar Udara berskala Regional sehingga memerlukan jaringan trasnportasi yang memadai.

Ketersediaan lahan yang memadai untuk pembangunan kawasan komersial.

Terdapat sungai yang bisa dimanfaatkan untuk transportasi sungai.

Memiliki topografi yang relatif datar

Weakness (kelemahan)

Belum maksimalnya penggunaan & pemeliharaan keberadaan bandara di Desa Japura

Desain dan rencana pengembangan masih belum diimplementasikan.

Tidak terdapatnya pelabuhan sungai yang memadai sehingga masyarakat enggan menggunakan transportasi sungai.

Sedikitnya moda transportasi umum terutama darat yang menyebabkan terbatasnya pergerakan masyarakat

Opportunity (peluang)

sumberdaya alam yang mendukung dibidang agro industri.

masih tersedianya lahan untuk pengembangan jalan baru seperti yang dimuat didalam RTRW yaitu jalan bebas hambatan pekanbaru –rengat – jambi.

Penataan suatu kawasan yangberada pada sepanjang koridor jalan Lintas Timur

Threats (ancaman)

tingkat kecelakaan akanbertambah.

Kendaraan berat akan semakin meningkat dan merusak jalan.

Sumber : Hasil Analisa

Studio Perencanaan Kota 293

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 5.22

Analisis Eksternal SWOT Sektor Kawasan Koridor Komersial

Strength (kekuatan)

Lokasi yang strategis karena merupakan jalur padat lintas timur sumatera.

Terletak pada posisi yang amat menguntungkanyang memperkuat fungsikawasan strategis Kabupaten Inhu

Weakness (kelemahan)

Belum adanya terminal penumpang dan barang.

Desain dan rencana pengembangan masih belum diimplementasikan

Opportunity (peluang)

masih tersedianya lahan untuk pengembangan jalan baru seperti yang dimuat didalam RTRW yaitu jalan bebas hambatan pekanbaru– rengat – jambi.

Mengahasilkan invesstor agar menata kawasan yang berada pada sepanjang koridor jalan Lintas Timur.

Threats (ancaman)

tingkat kecelakaan akan bertambah.

Kendaraan berat akan semakin meningkat dan merusak jalan.

Sumber : Hasil Analisa

Studio Perencanaan Kota 294

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 295

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bab VI

BAB VI

RENCANA

6.1 Rencana Umum

6.1.1Tujuan Pengembangan Kawasan Kecamatan Lirik

Sesuai dengan esensi RTRW Kab INHU yang tidak terlepas

dari tujuan umum penyelenggaraan penataan ruang di daerah

yaitu mengupayakan terlaksananya perencanaan tata ruang

secara terpadu dan menyeluruh, baik dengan wilayah disekitar

Kecamatan Lirik maupun dengan rencana tata ruang yang lebih

makro (RTRW Kabupaten INHU); terwujudnya tertib pemanfaatan

ruang ; serta terselenggaranya pengendalian pemanfaatan

ruang.

Studio Perencanaan Kota 296

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tujuan pengembangan tata ruang Kecamatan Lirik pada masa

yang akan datang tidak akan terlepas dari peran dan fungsinya

sebagai kecamatan yang berfungsi sebagai PPL dqan PPK

Fungsi-fungsi utama yang dikembangkan di wilayah

Kecamatan Lirik ini akan meliputi :

1. Pemukiman,

2. Perdagangan dan jasa,

3. Pusat Pemerintahan dan Perkantoran, dan

4. Zona Hijau (Buffer Zone)

5. Monumen circle pada beberapa ruas koridor jalan

Untuk mendukung pembangunan fungsi-fungsi tersebut di

atas, maka tujuan pengembangan Kecamatan Lirik adalah:

1. Pengembangan kawasan pemukiman bersama dengan fasilitas

pelayanan lainnya (terutama fasilitas pendidikan dan

ruang terbuka) sebagai faktor pengikat lingkungan

pemukiman (neighborhood)

2. Pengembangan kawasan sebagai kawasan pusat pemerintahan

dan perkantoran

3. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa

4. Pengembangan kawasan sebagai kawasan zona hijau (Buffer

Zone)

5. Rencana pembangunan simpul monument circle pada kawasan

koridor.

6.2 Rencana Sebaran Permukiman penduduk.

Studio Perencanaan Kota 297

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Rencana distribusi penduduk di kecamatan Lirik dilakukan

10 tahun. Yang dilakukan perhitungan per 1 tahun. Distribusi

ini dilakukan utuk melihat laju perkembangan penduduk di

kecamatan Lirik kedepan. Untuk lebih jelas rencana distribusi

penduduk di Lirik perdesa pada thun 2012 dan 2013 dalam dapat

dilihat pada tabel 6.1.

Tabel 6.1

Rencana Distribusi Penduduk

Di Kecamatan Lirik Tahun 2014-2023

No Desa/Kelurahan

Tahun 2012 Tahun 2023JumlahPenduduk

Persentase %

JumlahPenduduk

Persentase%

1 Japura 1320 6 1446 52 Sidomulyo 2478 11 3128 113 Pasir ringgit 2274 10 3115 114 Gudang batu 1078 5 1218 45 Sungai sagu 2642 11 3130 116 Lirik area 445 2 434 17 Rejosari 972 4 940 38 Lambang sari V 619 3 546 29 Lembaga sari IV 263 1 263 110 Lembaga sari I.

II. III 905 4 1009 311 Wonosari 1036 4 1164 412 Seko lubuk tigo 1495 6 1820 613 Banjar balam 1366 6 2535 914 Redang seko 3381 14 5963 2015 Suka jadi 880 4 1047 416 Mekar sari 1388 6 1637 617 Pasir sialang

jaya 1320 6 16 0Jumlah 23418 100 29411 100

Sumber : Rencana Tim Studio Perencanaan Kota

6.2.1Struktur Dan Organisasi Ruang Dalam

Studio Perencanaan Kota 298

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kecamatan Lirik pada tahun 2013 memiliki 56 dusun /

lingkungan, 74 RW, dan 150 RT.

1. Struktur rukun tetangga

Rukun tetangga (RT) merupakan unit organisasi ruang

terkecil dalam struktur permukiman di Kecamatan Lirik.

Struktur RT ini di rencanakan pada setiap desa yang ada

di Kecamatan Lirik. Rata-rata satu RT terdiri dari 50

kepala keluarga (KK), dengan asumsi satu keluarga

terdiri dari 5 jwa,dengan demikian 1 RT minimal berupa

warung, kantin, pos ronda danruang terbuka hijau berupa

taman aktif yang dapat digunakan untuk interaksi sosial

dalam lingkungan rukun tetangga.

Gambar 6.1

Skema Struktur Organisasi Ruang Tingkat RT

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Gambar 6.2

Studio Perencanaan Kota 299

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Diagram Skematik Organisasi Ruang Satuan Rukun Tetangga

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Struktur dan Organisasi Ruang Rukun Tetangga (RT)

Pengaturan hunian dilakukan secara berkelompok bertujuan

untuk mempermudah dalam koordinasi sesama enghuni dan

memudahkan dalam pemanfaatan fasilitas lingkungan yng

dapat memberikan pelayanan bagi satuan rukun tetangga.

Tata Letak Bangunan

Rencana Perpetakan/kaplin/persil didalam permukiman

tepatnya di setiap desa yang ada di Kecamatan Lirik

dapat disusun berdasarkan sistem modular. Beberapa

kelebihan dari sistem modular dalam menyusun kapling

antara lain :

a. Efisien pemanfaatan ruang dan menghindari ruang sisa

yang tidak bermanfaat (in-efisien space)

Studio Perencanaan Kota 300

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

b. Memudahkan dalam penyediaan instalasi utilitas

perkotaan seperti: jaringan air bersih, drainase,

instalasi listrk dan telepon, tong sampah dan

pembuangan limbah rumah tangga.

c. Secara sosial membentuk interaksi yang baik antar

penghuni melalui ruang terbuka dan fasilitasbersama.

d. Menghindari/mengurangi kesenjangan strata sosial

dalam pembinaan kehidupan bersama warga.

e. Menjamin keselamatan, kemudahan, keamanan, kenyamanan

dalam pemanfaaan ruang.

Gambar 6.3

Model cluster RT

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

2. Pola Pengembangan RW ( Rukun Warga )

Perencanaan pola pengembangn RW di rencanakan pada

setiap desa yang ada di kecamatan Lirik. Rukun warga

merupakan penggabungan dari beberapa rukun tetangga.

Studio Perencanaan Kota 301

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Diperkirakan 1 RW terdiri dari 12 RT. Dnan demikian 1 RW

diasumsikan terdiri dari 600 keala keluarga (KK) dengan

jumlah penghuni 300 jiwa. 1 RW membutuhkan ruang dan

fasilitaspelayanan sosial dengan lokasi terpusat dalam

lingkungan RW. Fasilitas pelayanan yang perlu diadakan

minimal ekolah dasar (SD), tempat ibadah, taman bermain

aktif, toko/swalayan, kantor RW, gedung pertemuan dan

poliklinik. Lihat gambar di bawah fasilitas pelayanan

sosial dalam lingkungan RW merupakan fasilitas yang

disediakan oleh investor atau pemerintah atau warga RT

atau subsidi dari ketiganya.

Gambar 6.4

Skema Struktur Organisasi Ruang Terbuka Tingkat RW

Studio Perencanaan Kota 302

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Struktur dan Organisasi Ruang Rukun Warga (RW)

Rencana struktur organisasi ini sangat berperan penting

dalam pendataan pemduduk di Kecamatan lirik. Pusat

pelayanan lingkungan dalam skala rukun warga merupakan

fasilitas yang diadakan untuk melayani warga dalam

lingkungan RW. Rukun warga merupakan kumpulan dari rukun

tetangga sehingga fasilitas pelayanan lingkungan dalam

skala RT harus disebarkan didalam wilayah administratif

rukun warga. Fasilitas yang dimiliki rukun warga

terletak pada areal yang mudah dijangkau secara merata

oleh rukun warga. Oleh sebab itu lokasi fasiltas

pelayanan dalam skala RW hendaknya terletak pada posisi

tengah dalam wilayah administratifnya. Jalan lingkungan-

1 merupakan akses utama yang menghubungkan pusat

pelayanan RW dengan RW lain disekitarnya. Sedangkan

jalan didalam perumahan dapat menggunakan jalan

lingkungan-2. Dengan demikian beban lalu lintas didalam

kompleks perumahan apat dijaga keseimbangannya

berdasarkan hirarki jalan.

Gambar 6.5

Skema Organisasi Ruang Pusat Kegiatan

Studio Perencanaan Kota 303

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Gambar 6.6

Skema Organisasi Ruang Pusat Kegiatan

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Studio Perencanaan Kota 304

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 6.7

Alternatif Tata Letak Bangunan dalam

Organisasi Ruang Permukiman Skala Rukun Warga

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

6.3 Rencana Kebutuhan Pemenuhan Prasarana

6.3.1Rencana Desain Ruang Jalan

Rencana umum :

1. Koridor Arteri Primer Jalan Lintas Timur dri desa

Redang Seko hingga desa Japura

ROW minimal adalah minimal 30 M dan maksimal 40 M.

Median jalan diperlukan sebagai fungsi keselamatan

dan keharmonisan lingkungan visual.

Studio Perencanaan Kota 305

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Ruang jalan arteri dimanfaatkan untuk menampung

lalu-lintas kendaraan dan pejalan kaki.

Ruang pengawasan jalan merupakan bagian penting yang

perlu mendapat intervensi khusus sesuai dengan

kebutuhan pencitraan lingkungan.

Landskap ruang jalan didisain sebagai formulasi

kenyamanan, keselamatan dan orientasi lingkungan

visual.

Perludilakukan penataan elemen-elemen estetis yang

skaligus dapat dimanfaatkan sebagai elemen-elemen

promosi komersial, sejauh tidak mengganggu elemen-

elemen symbol infirmasi.

Gambar 6.8

Rencana pembangunan jalan arteri primer

Sumber : UU standar nasional pembangunan jalan

2. Koridor Kolektor Primer pada beberapa jalan lintas

desa di kecamatan lirik

ROW minimal adalah minimal 20 M dan maksimal 25 M.

Studio Perencanaan Kota 306

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Median jalan tidak diperlukan diadakan, tetapi marka

jalan harus jelas sebagai upaya keselamatan dan

keharmonisan lingkungan visual.

Ruang jalan kolektor primer ini dimanfaatkan untuk

menampung lalu-lintas kendaraan dengan kecepatan

sedang, dan perlu diciptakan ruang pejalan kaki

senyaman mungkin.

Ruang pengawasan jalan merupakan bangian penting

yang perlu mendapat intervensi khusus sesuai dengan

kebutuhan pencitraan lingkungan.

Lanskap ruang jalan didisain sebagai formulasi

kenyamanan, keselamatan dan orientasi alami pada

lingkungan visual.

Perlu dilakukan penataan elemen estetis yang

sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai elemen promosi

komersial, sejauh tiddak mengganggu elemen simbol

informasi.

Gambar 6.9

Rencana pembangunan jalan Kolektor Primer

Studio Perencanaan Kota 307

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : UU standar nasional pembangunan jalan

3. Kawasan Simpang Jalan Lingkar Simpang Tiga

Disain ruang simpul strategis ini selayaknya tetap

menjamin kejelasan eksistensi koridor arteri primer

yang melaluinya. Dengan demikian ROW dari 3 ruas

ruang jalan lainnya yang bermuara pada ruang simpul

ini harus lebih kecil dari pada ROW arteri primer.

4. Kawasan Permukiman di Desa Japura

Konsep jaringan jalan atau sirkulasi dibedakan satu

sama lain, dengan acuan dasar ROW jalan bervariasi

antara 20-15-11 M.

6.3.2Rencana Konsep Simpul Jalan Tugu monument circle

Simpul jalan merupakan pertemuan antara 2 jalan arteri

di Desa Sidomulyo yang mengarah pada kecamatan Pasir Penyu.

Simpul ini merupakan mode yang dipersiapkan sebagai pusat

pertumbuhan pelayanan perdagangan dan jasa dikawasan ini.

Penataan lensekap pada simpul ini untuk memperkuat ruang, dan

pusat pada sculputure yang berada ditengah bundaran. Konsep

sculputure merupakan figure yang mewakili cirri – ciri budaya

setempat.

Gambar 6.10

Rencana Pembangunan tugu monument circle ( landmark ) simpang

tiga

pada kawasan koridor jalan lintas kab Inhu desa sidomulyo

Studio Perencanaan Kota 308

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Pada area ini pemilihan vegetasi bertajuk vormal

mendominasi jalur hijau ditepi jalan, sehingga ruang yang

terbentuk menjadi lebih kuat,dan berpusat ditengah bundaran

untuk maksud ini jenis pohon dijalur hijau tepi jalan di

pilih pohon Damar (aghatis damara), yang bertajuk kolumnar.

Perkerasan khususnya disekitar bundaran dibedakan warna

dan teksturnya agar memperkuat keberadaan ruang ini,

sekaligus sebagai pembatas kecepatan,sekaligus sebagai

Studio Perencanaan Kota 309

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

pembatas kecepatan,karena terdapat persimpangan dan

peningkatan aktifitas social masyarakat.Penerangan

menggunakan PJU standar ditambah dilengkapi dengan lampu

hias, sehingga lebih terasa lebih menonjol pada malam

hari,disbanding diluar kawasan simpul ini.

Khusus untuk area ini, terdapat RTH koleksi tanaman.

Untuk kawasan ini di rencanakan berupa kelompok pohon yang di

dominasi dari jenis memiliki bungaspektakuler pada musimnya,

sehinga pada saat musim berbunga kawasan ini tampil

berbeda.Untuk maksud ini, maka jenis pohon yang di usulkan

adalah flamboyant (delonix regia), tabebuya, (Tabebuia

chrysanta), serta tanaman perdu dan semak yang juga berbunga.

Perencanaan pembangunan tugu kedua terletak pada simpang

jalur lintas Arteri skunder di Desa japura menuju Kecamatan

Pasir Penyu. Pembangunan tugu ini di harapkan menjadi daya

tarik dari kecamatan lirik kedepannya hingga tahun

perencanaan.

Studio Perencanaan Kota 310

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 6.11

Rencana Pembangunan tugu monument circle ( landmark ) simpang

empat

pada kawasan koridor jalan lintas kab Inhu desa Japura.

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Dalam konteks struktur ruang makro, kecamatan lirik

menjadi kecamatan gerbang masuk atas pembatas dari daerah

Studio Perencanaan Kota 311

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Pelalawan, tertuang dalam RTRW kab Inhu, bahwa kecamatan

Lirik tepatnya pada desa Redang Seko memiliki pembangunan

jangka menegah pembangunan gapura gerbang pembatas dari

Kabupaten Inhu dan Kabupaten Pelalawan.

Gambar 6.12

Rencana Pembangunan Gapura Sebagai Gerbang Pembatas Kabupaten

Inhu

Studio Perencanaan Kota 312

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

6.3.3Rencana Pembangunan Jaringan Drainase

Pembangunan Rencana sistem drainase di Kecamatan Lirik

terdiri dari system jaringan drainase sekunder dan system

jaringan drainase primer. Saat ini system drainase di

kecamatan lirik belum memadainya jaringan drainase yang baik

dalam jumlah maupun kapasitas. Sisitem drainase eksisting

baru mencakup sebagian kecil dari daerah pelayanan dan

sebagian besar berada pada daerah pusat – pusat kegiatan

saja. Dapat dikatakan banyak terdapat fungsi saluran drainase

yang masih digunakan bersama – sama dengan system penyaluran

air limbah baik domestik maupun industry ( system campur )

sehingga terjadi penurunan kapasitas aliran pada saat musim

hujan.

Untuk system draenase mikro di rencanakan pada beberapa

desa yang merupakan jalan arteri sekunder dan jalan local

primer .disarankan periode ulang hujan ( PUH ) diambil dari 1

– 5 tahun.PUH 1-2 tahun dapat dipakai pada system drainase

daerah permukiman,sedangkan PUH diatas dapat digunakan pada

daerah komersial dan indusri,serta fasilitas – fasilitas

Studio Perencanaan Kota 313

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

transportasi.Untuk system draenase makro PUH diambil antara

1-25 tahun.

Tabel periode Ulang Hujan ( PUH ) untuk system drainase

a.Sistem Drainase Makro

Kota CA < 10 Ha

CA 10 - 100 Ha

CA 100 - 500Ha

CA > 500 Ha

Metropolitan

1 – 2 2 – 5 5 – 10 10 –25

Besar 1 – 2 2 – 5 2 – 5 5 – 15Sedang 1 – 2 2 – 5 2 – 5 5 – 10Kecil 1 – 2 1 – 2 1- 2 5 – 10Sangatkecil

1 1 1 -

CA = catchment Area ( Daerah Tangkapan air hujan )

b.Sistim Drainase Mikro

CA= catchment Area ( Daerah tangkapan air hujan )

c. Sistem Saluran Jalan Raya

Klasifikasi jalan raya

PUH ( Tahun )

jalan bebas hambatan

5

Arteri 2Kolektor 1Local 1

Studio Perencanaan Kota 314

  PUH( Tahun )

 

Kawasan CA 10 - 100 Ha

CA >100Ha

Industri / komersial

2 – 5 5

Permukiman 1 2

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Prioritas penanganan drainase ( terutama perkotaan ) umumnya

ditunjukan untuk mengatasi masalah genangan air, dengan

mengutamakan hal – hal sebagai berikut :

Genangan yang menyebabkan kerugian serta kerusakan harta

dan benda dan jiwa :

1. Tinggi genangan > 0,5 m

2. Luas genangan > 5% dari luas wilayah

3. Kepadatan penduduk > 100 jiwa / Ha

4. Frekuensi genangan paling sedikit terjadi 2 kali

setahun

5. Lama genangan > 2 jam

Daerah yang tergenang memiliki nilai

social ,ekonomi,politik yang tinggi dan strategis

Daerah dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi

Sistem drainase kecamatan lirik hanya mampu menampung

limpasan permukaan air yang sumber dari limpasan air hujan

dan limpasan limbah domestic atau lebih dikenal dengan system

drainase campuran. Untuk limbah industry , buangan yang

diizinkan untuk masuk ke draenase hanyalah limbah yang telah

melewati proses pengolahan yang tidak membahayakan .Oleh

karena limbah air yang masuk ke saluran draenase relatif

sangat kecil dibandingkan dengan debit akibat air hujan,maka

perencanaan draenase permukaan hanyalah mengacu pada

karesteristik limpasan air hujan.

Drainase Kecamatan Lirik terdiri dari drainase primer,

skunder dan tersier. Drainase primer adalah saluran induk

yaitu sungai utama. Drainase di desain pada kiri kanan jalan

Studio Perencanaan Kota 315

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

kolektor primer,jalan kolektor sekunder dan jalan local yang

merupakan cabang dari drainase primer. Sedangkan untuk

draenase tersier merupakan jalan local yang merupakan cabang

dari draenase sekunder.

Kapasitas saluran drainase sangat bergantung kepada

kondisi tata gunalahan saat ini.jika saluran yang sudah ada

tidak sesuai dengan kapasitas desain selayaknya,maka perlu

adanya normalisasi. Normalisasi saluran termasuk juga

perbaikan gorong – gorong, memperlebar ataupun memper dalam

saluran dan pembuatan lubang – lubang inlet.

Sistem yang direncanakan adalah system drainase yang

terpisah dengan air buangan domestic. Pada perencanaan

sisitem penyaluran air hujan ini digunakan beberapa parameter

yang merupakan dasar rencana system.

Dalam menentukan arah jalur saluran air hujan yang

direncanakan di Kecmatan Lirik terdapat prinsip – prinsip

pokok sebagai berikut :

Arah pengaliran mengikuti garis kontur yang ada sehingga

diharapkan pengaliran secara gravitasi dan menghindari

pemompaan.

Pemanfaatan daerah saluran irigasi teknik yang ada

sebagai saluran draenase primer apabila memungkinkan.

Menghindari banyaknya perlintasan pada jalan sehingga

mengurangi pembuatan gorong – gorong.

Saluran besar mungkin mengurangi salurran pada

limpasannya melalui proses inftrasi.

Studio Perencanaan Kota 316

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kecepatan aliran tidak boleh terlalu besar agar tidak

terjadi penggerusan ,sebaliknya tidak terlalu lambat

agar tidak terjadi pengendapan.

Profil saluran harus mampu menampung debit maksimum dari

daerah pengaliran sesuai dengan PUH yang telah

ditentukan.

Saluran pembuangan air hujan di kecamtan Lirik terdiri dari :

a) Saluran tertutup

Saluran ini terbuat dari beton tidak bertulang,berbentuk

bulat dan diterapkan pada daerah yang kepadatan tinggi

dengan ruang yang tersedia terbatas dan lalu lintas

pejalan kaki padat.Saluran ini cocok untuk daerah

perdagangan ,pusat pemerintahan

b) Saluran terbuka

Saluran ini memiliki dua bentuk dengan karesteritik yang

berbeda,yaitu :saluran bentuk segi empat dan

modifikasinya.Saluran ini dibuat dari pasangan batu kali

/ batu belah dan diterapkan pada daerah lahan

terbatas,seperti pada lingkungan permukiman penduduk.

Saluran bentuk trafesium dan modifikasinya,salurann ini

dibuat tanpa pengerasan diterapkan pada daerah dengan

kepadatan rendah dengan ruang yang tersedia cukup luas

seperti daerah pertanian dan tanah lapang.

Jaringan sisitem penyaluran direncanakan sesuai dengan

keadaan fisik pelayanan.jalur saluran draenase ini sebagian

besar terletak pada kanan kiri jalan raya.

Studio Perencanaan Kota 317

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

6.3.3.1 Kri

teria Perencanaan Saluran Drainase

Dalam perencanaan penyaluran air hujan di Kecamatan

Lirik digunakan kriteria air hujan sebagai berikut :

Besarnya intensitas curah hujan diperoleh dari kurva

durasi intensitas cura hujan sebagaimana terlampir

sesuai dengan PUH yang dibutuhkan :

Analisis banjir direncanakan dengan periode ulang hujan

( PUH ) tertentu yaitu :

PUH 2 tahunan,untuk merencanakan saluran tersier

dan kwarter.

PUH 5 tahunan,untuk merencanakan saluran sekunder

PUH10 tahunan,untuk merencanakan saluran primer /

sungai/ anak – anak sungai

PUH 20 tahunan untuk merencanakan saluran – saluran

( kategori besar )

Debit saluran diperhitungkan dengan persamaan rasional

Kecepatan aliran rata – rata 0,6 m/dtk dengan kemiringan

rata – rata 1 – 2 %

Koefisien pengaliran sesuai dengan tataguna lahan

Kriteria perencanaan dimensi saluran drainase kecamatan Lirik

antara lain :

a. Bentuk saluran

Bentuk saluran drainase yang direncanakan adalah

berbentuk trapezium,empat persegi panjang dan gorong –

gorong .Untuk gorong – gorong direncanakan dengan

diameter 2 sampai 4 meter.

Studio Perencanaan Kota 318

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 6.2

Kemiringan dindung saluran Berbentuk Bahan

No Bahan saluran Kemiringan dinding

1 Batuan cadas Mendekativertikal

2 Tanah lumpur 0.25:13 Lempung keras / Tanah dengan

lapisan beton( 0.50 - 1 )

: 14 Pasangan batu /Tanah untuk

saluran besar1;1

5 Lempung / untuk saluran kecil 1.50 : 16 Tanah berpasir lepas 2:017 Lumpur berpasir/ Lempung porous 3:01

Sumber : chow,ven Te,open channel Hydraulic,Mc graw hill,New York 1959

1) Kriteria Hidrologi

Didalam perencanaan drainase di kecamtan Lirik perlu

ditinjau besarnya banjir yang dapat terjadi pada periode

ulang tertentu.Untuk menemukan besarnya debit rencana

akan dipakai sebagai dasar perencanaan teknis drainase,

perlu ditetapkan terlebih dahulu besarnya hujan rencana

yang mengakibatkan banjir yang dimaksud.

Berdasarkan analisis frekuensi akan diperoleh

besarnya hujan harian maksimum yang mungkin akan terjadi

pada periode ulang tertentu. Dengan ditetapkannya periode

ulang maka hujan rencana yang diinginkan dapat ditetapkan

untuk perhitungan selanjutnya. Perhitungan selanjutnya

adalah perhitungan intensitas hujan yang dihitung

berdasar kan rumus empiris yang ada.

Studio Perencanaan Kota 319

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2) Analisis frekuensi

Dari debit rencana yang sudah diperoleh maka dimensi

saluran atau bangunan air lainnya dapat direncanakan

sedemikian sehingga kapasitas bangunan sesuai dengan

debit rencana yang telah ditetapkan.

Sesuai dengan data yang ada, maka perhitungan analisa

frekuensi hujan rencana di kecamatan Lirik dipakai cara

distribusi Gumbel ( distribusi harga ekstim ).

Adapun :

Rt = besarnya curah hujan utuk periode tahun berulang t

tahun ( mm )

R = besarnya curah hujan maksimum rata – rata selama

tahun pengamatan ( mm )

Sx = Standar defiasi

K = faktor frekuensi

3) Debit Rencana

Perhitungan debit rencana menggunakan rumus rasional

adalah sebagai berikut :

Adapun :

Q = Debit rencana ( m3/ dtk )

Studio Perencanaan Kota 320

Rt = R +Yt−YnSn

Sx

Q = 0,278 .C.l.Cs.A

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

C = koevisien pengaliran / limpasan

L = intensitas hujan (mm /jam )

A = luas daerah pengaliran ( km2)

Cs = koevisien penyerapan

Untuk menghitung harga koefisien pengaliran ( C ) ,

dipakai pedoman pada table berikut ini

Tabel 6.3

Harga koefisien pengaliran ( C )

Pada berbagai koefisien tanah dan tipe daerah aliranType DaerahPengaliran

Kondisi C

Rerumputan Tanah pasir datar ,2 % 0,15 -0,10  Tanah pasir rata -

rata ,2-7 %0,10 - 0,15

  Tanah pasir curam, 7 % 0,15 - 0,20  Tanah gemuk datar ,2% 0,13 - 0,17  Tanah gemuk rata -

rata , 2-7 %0,18 - 0,22

  Tanah gemuk curam, 7 % 0,25 - 0,35Business Daerah kota lama 0,75 - 0,95  Daerah pinggiran 0,50 - 0,70Perumahan Daerah "single family" 0,30 - 0,50  "Multy unit" terpisa -

pisah0,40 - 0,60

  " Multy unit" tertutup 0,60 - 0,75  "Sub urban" 0,25 - 0,40  Daerah rumah apartemen 0,20 - 0,70Industri Darah ringan 0,60 - 0,80  Daerah Berat 0,60 - 0,90Pertamanan,Kuburan   0,10 - 0,25Tempat bermain   0,20 - 0,35Halaman kreta api   0,20 - 0,35Daerah yang tidak dikerjakan

  0,10 - 0,30

Jalan Beraspal 0,70 - 0,95  Beton 0,80 - 0,95  Batu 0,70 - 0,95Untuk berjalan dan naik kuda

  0,75 - 0,85

Studio Perencanaan Kota 321

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Atap   0,75 - 0,95Sumber hasil : kajian konsultan 2010

4) Kriteria Hidrolika

Analisa hidrolika dimaksudkan untuk mencari dimensi

hidrololika dari saluran drainase maupun bangunan –

bangunan pelengkapnya.Didalam analisa hidrolika sudah

pula termasuk perencanaan kemiringan saluran,perhitungan

tinggi kehilangan tenaga (head losses) dari bangunan-

bangunan pelengkap dengan pertimbangan potensi beda

tinggi keseluruhan antara muka air dihilir outlet (down

stream control) sampai dengan permukaan tanah terjauh

atau terendah yang harus dibuang. Perhitunga hidrolis

tersebut selanjutnya di pergunakan sebagai bahan masukan

analisa struktur dan perencanaan teknis bangunan dalam

system jaringan drainase.

1. Rencana Pengembangan drainase

Jaringan-jaringan drainase yang akandi rencanakan

di wilayah ini akan mengikuti pola jaringan jalan

dan pola aliran air yang ada dengan memperhatikan

kemiringan lahan kawasan di Kecamatn Lirik.

Rehabilitasi bertujuan untuk memperbaiki system

drainase yang sudah ada sehingga dapat memenuhi

kapasitas desain pada tingkat pelayanan tertuntu .

Peningkatan dimensi saluran.

System penyaluran air hujan di wilayah perencanaan

di buat secara terpisah dengan saluran air limbh

namun tercampur dengan air bekas cucian dari dapur

dan kamar mandi

Studio Perencanaan Kota 322

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

System saluran yang di rencanakan pada umumnya

adalah system saluran terbuka

Pada beberapa lokasi digunakan system saluran

tertutup kususnya pada daerah penting.contoh desain

drenase tertutup dapat dilihat pada gambar.

Gambar 6.13

Rencana Desain Drainase Tertutup di Koridor Jalan Arteri

Primer Kecamatan Lirik

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan

Kota

Studio Perencanaan Kota 323

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Pengembangan yang system eko drainase pada

penerapanya di lapangan. sasaran dari pengembagan

system drainase ini adalah tersedianya system yang

memadai ditinjau dari segi kapasitas dan bias

mengatasi gangguan yang slama ini penyebab kurang

berpungsinya system drainase tersebut, seperti

pembuatan sumur resapan.

Gambar 6.14

Peta rencana jaringan drainase

Studio Perencanaan Kota 324

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 325

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

6.3.4Rencana Pengembangan Taman Lingkungan dan Taman Kota

1) Rencana Pengembangan Taman Lingkungan

Rencana RTH publik berada pada kawasan perdagangan dan

jasa, permukiman perumahan di desa japura. Taman skala

pelayanan 250 – 2500 penduduk, berada pada kawasan

perdagangan dan jasa yang ada di Desa Japura diarahkan

untuk melayani anak balita, manula dan ibu rumah tangga,

dibangun ditengah permukiman penduduk dengan luas minimal

250 m2. Taman ini berupa lapangan terbuka dengan fasilitas

bermain anak, kursi taman, dengan 3 pohon pelindung.

Aktivitas utamanya adalah kegiatan yang lebih bersifat

pasif, misalnya duduk atau bersantai, sehingga lebih

didominasi oleh ruang hijau dengan pohon-pohon tahunan.

Mengingat taman ini berada di pusat kegiatan perdagangan

dan jasa. Selain itu terdapat juga kegiatan pasif di

dalamnya, yaitu berupa area-area yang dapat digunakan

untuk bersantai duduk di bawah tegakan pohon, sambil

melihat kegiatan olahraga masyarakat secara skematis dan

ilustratif arahanpenataan dalah seperti gambar berikut ini

:

Gambar 6.15

Rencana Penataan Taman Skala Pelayanan 250 - 2500 Penduduk di

Desa japura

Studio Perencanaan Kota 326

Kawasanperdagangan dan

RTH Publik

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

2) Rencana Jalur Hijau koleksi Taman ( Arboretum )

Untuk area diluar pusat perdagangan area ini memanjang

mengikuti jalur jalan sebesar 50m dibagian tepi. Koleksi

tanaman yang dikontruksikan dapat dipilih lebih luas,karena

disamping memiliki lahan yang cukup luas juga berjauhan dari

jalur jalan utama,sehingga aktivitas yang terjadi sebagai

akibat jenis vegetasi yang ditanam,tidak akan mengganggu

jalur lalulintas utama.untuk kebub percontohan yang berfungsi

sebagai pembatas antara jalur utama dengan peruntukan lahan

terbangun. Area ini selain tidak ada interaksi langsung

antara jalan dengan aktifitas masyarakat yang bermukim tepi

jalannya. Dengan demikian fungsi jalan utama sebagai jalan

arteri primer tidak terganggu. Dilihat dari segi ekologis

penyediaan RTH ini dapat berperan untuk meningkatkan

keragaman vegetasi yang ada.Peningkatan keragaman vegetasi

akan meningkatkan daya dukung lingkunga,sehingga diharapkan

akan meningkatkan pula keragaman hayati di kawasan

ini,sekaligus dapat berperan sebagai hutan kota.

Studio Perencanaan Kota 327

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Area ini dipenuhi dengan berbagai tanaman,ditata sebagai

arboretum. Arboretum adalah koleksi tanaman yang

ditata,sesuai dengan kelompok klasifikasi tanaman tertentu.

Untuk menghasilkan peran yang lebih baik maka pemilihan

Vegetasi untuk area ini mengacu fungsi ekologis. Penataan dan

pemilihan vegetasi untuk,pengembangan vegetasi adalah sebagai

berikut :

Gambar 6.16

Arboretum / Hutan Kota Ruas Jalan tipe 1

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Kebun percontohan / arboretum untuk jalan tipe 2, dimana

pelayanan dan jasa serta permukiman dikembangkan di bagian

dalam.Dengan demikian RTH ini akan berperan sebagai

pembatas aktivitas antara jalan utama dengan aktifitas

social ekonomi masyarakat. Dengan fungsi ini maka RTH ini

hanya memiliki lebar jalan 21m. Dengan lebar area seperti

ini maka pemilihan vegetasi kecil dan sedang menjadi lebih

layak dikembangkan.Penataan dan pemilihan vegetasi dapa

dilihat pada gambar dan metrik dibawah ini .

Gambar 6.17

Studio Perencanaan Kota 328

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Arboretum pada ruas jalan tipe 2

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Tabel 6.4

Alternative vegetasi area koleksi Tanaman

No

Nama Tanaman

Nama latin

berbunga

Berbuah

Tanaman kehutanan

Tanaman langka

Pengundang burung

Dikonsumsi

jarakTanaman

( m )1 Jambian

gSyzygum cumili

  Ѵ   Ѵ      

2 Kecapi sandoricum koetjape

  Ѵ   Ѵ   Ѵ  

3 Maja crescentia cuyete

  Ѵ   Ѵ      

4 Kesemek diospyros kaki

  Ѵ   Ѵ   Ѵ  

5 jambu bol

Eugenia malaccensis

  Ѵ       Ѵ  

6 Kepel stelechocarpus borahol

  Ѵ   Ѵ      

7 Nimbi azadiracta indita

    Ѵ        

8 Mindi melia azederacha

    Ѵ        

9 jambu agathis   Ѵ       Ѵ  

Studio Perencanaan Kota 329

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

monyet lalilladieri

10

Enau arenga pinnata

    Ѵ Ѵ      

11

kayu manis

cinnamomun burmannili

Ѵ         Ѵ  

12

Kemiri dipterocarpus sp

  Ѵ       Ѵ  

13

sawo kecik

manilkata kauki

  Ѵ     Ѵ Ѵ  

14

sonol keeling

dalbergia latifolia

    Ѵ Ѵ      

15

Suren toona sureni

      Ѵ      

16

keluarga rambutan

naphellium sp

  Ѵ       Ѵ  

17

Sawo achras zapota

  Ѵ       Ѵ  

18

kedondong

spondiascythere

  Ѵ       Ѵ  

19

Salam     Ѵ   Ѵ Ѵ    

20

Belimbing

averhoa carambola

  Ѵ       Ѵ  

21

keluarga jambuair

sizygiumaqeum

  Ѵ     Ѵ Ѵ  

22

Kantil micheliachampaca

Ѵ       Ѵ    

23

Kenanga cananga andorata

Ѵ            

24

Kersen muntingia calabura

  Ѵ     Ѵ Ѵ  

25

Melinjo gnetum ngenemon

  Ѵ     Ѵ Ѵ  

26

Kelengkeng

euphorialongan

  Ѵ       Ѵ  

27

Duku aglala dookoo

  Ѵ       Ѵ  

28

Jambu mete

anacardium

  Ѵ     Ѵ Ѵ  

Studio Perencanaan Kota 330

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

occidentale

29

Kenari canariumovatum

  Ѵ       Ѵ  

30

Matoa pometia pinnata

  Ѵ   Ѵ   Ѵ  

31

Asam jawa

tamarindus tamarin

  Ѵ     Ѵ Ѵ  

32

Pala myristica fragrans

  Ѵ          

Sumber : hasil analisis ,Tahun 2014

6.4 Rencana Kawasan Koridor perkotaan

Rencana peruntukan lahan micro ( rencana tapak ) untuk

kawasan pusat kota dan kawasan koridor Jalan di Kecamatan

Lirik meliputi segmen 3B dan segmen 4.

1. Segmen 3B

Merupakan kawasan peruntukan kebun percontohan. Pada

kawasan ini direncanakan sosok dan bentuk rupa elemen

estetis. Pada kawasan ini tidak boleh ada bangunan

permanen. Area ini merupakan pusat kegiatan pariwisata,

dengan target wisatawan yang melintasi jalur arteri

untuk menuju maupun dari Kabupaten Inhu.

2. Segmen 4

Segmen 4 terbagi menjadi 3 kawasan yaitu :

a. Kawasan perdagangan dan jasa

.Fungsi-fungsi yang diarahkan di kawasan ini adalah

komersial, jasa, dan perdagangan.

b. Kawasan permukiman

Pada kawasan ini direncanakan sosok perumahan yang

berada pada sekitar kawasan perdagangan dan jasa .

Studio Perencanaan Kota 331

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 6.18

Rencana pembangunan kawasan perumahan

peruntukan permukiman di Desa Japura

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

A. Rencana Tata Banguan

Rencana tata bangunan ditujukan untuk :

1. Mewujudkan kawasan yang selaras dengan morfologi

perkembangan area tersebut serta keserasian dan

keterpaduan pengaturan konfigurasi blok, kavling dan

bangunan.

Studio Perencanaan Kota 332

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

2. Meningkatkan kualitas ruang yang nyaman, aman, sehat,

menarik dan berwawasan ekologis, serta akomodatif

terhadap keragaman kegiatan.

3. Mengoptimalkan keserasian antara ruang luar bangunan

dan lingkungan publik sehingga tercipta ruang-ruang

antar bangunan yang interaktif.

4. Menciptakan berbagai citra dan karakter khas dari

berbagai sub area yang direncanakan.

5. Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari

berbagai elemen tata bangunan dalam hal pencapaian

kinerja, fungsi, estetis dan social, antara kawasan

perencanaan dengan kawasan diluarnya.

6. Mencapai lingkungan yang tanggap terhadap tuntutan

kondisi ekonomi serta terciptanya intergrasi sosial

secara keruangan.

Panduan umum tata bangunan di koridor Lirik adalahsebagai berikut :

Banguan utilitas lingkungan dan prasarana

infrastruktur lainnya pada koridor arteri primer dan

koridor sekunder dapat memanfaatkan bagian-bagian

ruang jalan ini.

Disain tatanan gedung-gedung dikawasan campuran

perniagaan dan jasa diekspresikan sebagai ungkapan

kawasan “business” yang secara fungsional mendukung

prasarana promosi komersial dengan cirri keragaman

moda trasportasi dan fasilitas pendukung kegiatan

seperti blok hotel atau penginapan, blok perdagangan

retail, perdagangan dan jasa, dan blok permukiman.

Studio Perencanaan Kota 333

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Tata bangunan dalam perencanaan kawasan perdagangan

dan jasa desa Japura di kawasan koridor jalan lintas

timur, salah satunya pembangunan ruko dan pusat

perekonomian Ramayana, pembangunan di harapkan investor

dapat berperan aktif dalam perkembangan kawasan ini,

agar desa japura sebagai PPL dapat benar - benar

berfungsi sebgai skala pelayanan kecamatan dan skala

desa.

Gambar 6.19

Rencana Pembangunan Kawasan Perdagangan dan Jasa

Studio Perencanaan Kota 334

Kawasan pemukiman

Kawasan perdagangan dan jasa

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota

B. Rencana Pembagian Segmentasi Kawasan Koridor

Untuk memudahkan perencanaan, area koridor pusat kota

Kecamatan Lirik dibagi menjadi beberapa sekmen seperti

yang ditetapkan pada peruntukan lahan Makro yaitu :

Studio Perencanaan Kota 335

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 6.20

Konsep Rencana Koridor Jalan Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 336

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota.

Studio Perencanaan Kota 337

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1. Segmentase konsep perencanaan koridor kecamatan Lirik

terbagi menjadi

a. Segmen 1, diperuntukkan untuk kegiatan perkebunan

rakyat dan pembangunan monumen gapura gerbang

kabupaten Inhu tepatnya di Desa Japura.

b. Segmen 2, segmen ini berada pada kawasan peruntukan

pemerintahan dan permukiman di desa Lirik Area yang

berada pada lahan perindustrian migas pertamina.

Gambar 6.21

Konsep Rencana Segmen 2

Studio Perencanaan Kota 338

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota

c. Segmen 3, segmen ini berada pada Desa japura Kecamatan

Lirik dan, dengan peruntukan untuk kegiatan

perdagangan dan jasa serta pembangunan tugu monumen

circle.

d. Segmen 4, segmen ini berada pada pusat perniagaan dan

perdagangan jasa , juga kawasan permukiman. Segmen ini

ditandai dengan adanya simpul monument circle yang

merupakan batas kabupaten dan sign memasuki wilayah.

Gambar 6.22

Konsep rencana segmen 4

Studio Perencanaan Kota 339

RTH

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota

C. Panduan Rencana Pembangunan Desain Street Furnuture

Yang dimaksud dengan street furniture adalah perlengkapan

penunjang yang disediakan di dalam kawasan koridor Kecamatan

Lirik tepatnya pada Desa japura. Diantaranya adalah : tempat

duduk, bak sampah, lampu penerangan dll. Fungsi dari street

furniture ini adalah untuk menciptakan rasa nyaman, aman, dan

tetap estetis.

Berikut ini adalah beberapa rencana dari street furniture

:

Tempat duduk

Ditempatkan di beberapa titik strategis terutama di

sepanjang jalur pergerakan dan sekeliling Kawasan

Perdagangan dan jasa di desa japura. Terbuat dari

material local (kayu ulin) dan pasangan batubata.

Gambar 6.23

Studio Perencanaan Kota 340

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Pembangunan Penyediaan Tempat Duduk di Beberapa Ruas

Jalan Kawasan Permukiman Perdagangan dan Jasa di Desa

Japura

Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota

Tempat sampah

Ditempatkan di beberapa titik strategis dimana banyak

orang melakukan aktifitas dan berkumpul di sekitar pusat

perdagangan dan jasa. Tempat sampah ini menjadi penting

untuk menghindari dibuangnya sampah sembarangan.

Khususnya pada kawasan perdaganagan dan jasa di desa

Japura yang dekat dengan permukiman perumahan.

Gambar 6.24

Penyediaan Tempat Sampah Beberapa Ruas Jalan Kawasan

Permukiman Perdagangan dan Jasa di Desa Japura

Studio Perencanaan Kota 341

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota

Lampu penerangan (exterior lighting)

Rencana pembangunan Lampu penerangan tapak di bagi dalam

dua jenis, yaitu lampu penerangan jalan dan lampu taman.

Lampu penerangan jalan dipasang di sepanjang jalan jalur

masuk setiap jarak 50 meter dan di tempat parker,

sedangkan lampu taman dipasang pada beberapa titik

kegiatan dan di sepanjang jalur pendestrian. Desain dari

lampu taman ini harus dapat memuat media promosi

(banner) serta meminimalisir vandalisme. Rencana ini

lebih di effesienkan pada jalur perdagangan dan jasa di

desa Japura.

Studio Perencanaan Kota 342

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Gambar 6.25

Penyediaan Lampu Penerangan Pada Ruas Jalan Kawasan

Permukiman Perdagangan dan Jasa di Desa Japura

Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota

Dalam membentuk karakter bangunan perkotaan yang akan

dikembangkan disesuaikan dengan kondisi fisik alam

sekitarnya, atau mengikuti bentuk bangunan yang dijadikan

cirri khas dari kecamatan Lirik (landmark), sehingga memiliki

daya tarik tersendiri. Penerapan aspek urban design

guidelines dalam membentuk karakter bangunan ini difungsikan

sebagai :

Studio Perencanaan Kota 343

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1. Arahan pembangunan fisik yang diterjemahkan sebagai

penentuan peruntukan lahan yang dimaksudkan untuk

mengarahkan pertumbuhan kegiatan-kegiatan tertentu serta

keterkaitan antar kegiatan.

2. Sebagai unsure pengendalian pembangunan, dengan

memberlakukan ketentuan keofisien lantai dasar (KLB)

atau floor area ratio (FAR) untuk mengatur skyline

(ketinggian) bangunan, keofisien dasar bangunan (KDB)

atau building coverage ratio (BCR) dan building lines,

berupa garis sempadan banguna untuk mengatur kepadatan

dan bentuk massa bangunan. Ketiga unsure tersebut

bertujuan untuk mengendalikan proporsi ruang terbuka

kota sesuai daya dukung lahan, estetika serta segi

ekonominya, dengan memperhatikan peruntukan lahan,

kondisi fisik, dan struktur kotanya baik pusat kota/sub

pusat kota. Dengan adanya ketentuan ini diharapkan

terbentuk massa bangunan yang hirarki dan berjenjang

sehingga mampu menciptakan keteraturan kota.

3. Untuk menyeimbangkan kepentingan masyarakat dan interes

dari investor melalui pengaturan zoning

4. Untuk mengatur jalur pejalan kaki, baik berupa jalur

pendestrian yang akan dikembangkan, taman kota, dan

trotoar atau tempat pergerakan dari satu moda ke moda

transportasi lainnya.

Untuk merangsang pertumbuhan, terutama dilokasi pusat

kegiatan, perlu diperkenalkan suatu konsep pengendalian

dengan memberikan ketentuan aturan di Desa Japura yang

dituangkan dalam :

Studio Perencanaan Kota 344

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1. Incentive Zoning, yaitu memberikan kelonggaran untuk

melebihi KLB yang ditentukan dengan kompensasi

keharusan membangun ataupun menyediakan sarana yang

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung,

seperti penyediaan taman kota, masjid ataupun sarana

pelayanan umum lainnya.

2. Performance Zoning,yaitu kesempatan untuk membangun

melebihi aturan yang berlaku dengan kesanggupan

menyediakan sarana pelayanan umum yang dibutuhkan

masyarakat.

3. Transfer Zoning, yaitu hak untuk memindahkan kepadatan atau

ketinggian bangunan yang dimiliki diijinkan untuk

dipindahkan sebagian atau keseluruhan kepada pihak lain

tanpa menambah atau melampaui total KDB dan KLB yang

berlaku di keseluruhan kawasan.

Studio Perencanaan Kota 345

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bab VII

Studio Perencanaan Kota 346

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bab VII

Pengelolaan dan Pembiayaan.

7.1 Peran dan Fungsi Kelembagaan

Untuk melaksanakan perencanaan yang dirumuskan , maka

dibutuhkan peran dari lembaga-lembaga terkait terutama

Pemerintah Kabupaten Inhu dalam mewujudkan berbagai

pembangunan di Kecamatan Lirik. Berikut ini adalah lembaga

yang terkait dalam proses pengimplimetasian rencana di

Kecamatan Lirik :

1. BAPPEDA, berperan dalam merencanakan pembangunan

daerah yang disesuaikan dengan RTRW Kabupaten Inhu

sehingga terciptanya satu kesatuan dengan rencana

pembangunan daerah

2. Dinas Perdagangan dan Perindustrian, berperan dalam

memberikan kebijakan dan strategi serta arah

pengembangan Kecamatan Berbasis industri.

3. Dinas P.U Bina Marga dan Cipta Karya, berperan

dalam merencanakan proyekpembangunan jaringan jalan

Studio Perencanaan Kota 347

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

dan drainase agar terciptanya sistem aksebilitas

yang lancar dan nyaman

4. Dinas KIMPRASWIL, berperan dalam menciptakan

permukiman yang teratur dan tertata dengan rapi dan

dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

mencukupi dan mampu melayani kebutuhan masyarakat.

5. Dinas PLN, berperan dalam memberikan pelayanan

terhadap kebutuhan akan listrik kepada masyarakat

6. Dinas PDAM, berperan dalam memberikan pelayanan

terhadap kebutuhan akan air kepada masyarakat

7. Dinas TELKOM, berperan dalam memberikan pelayanan

komunikasi untuk meningkatkan akses jaringan di

Kecamatan Lirik

8. Dinas Kebersihan dan Pertamananan, berperan dalam

menciptakan Kecamatan Lirik yang bersih, sehat dan

sejahtera.

9. DISPORA, berperan dalam mebangun pusat pendidikan

dalam mencerdaskan dan meningkatkan SDM di

Kabupaten Inhu dan menciptakan bakat dan hobi

berolahraga masyarakat di Kabupaten Inhu dan

Kecamatan Lirik khususnya.

10. DISKES, berperan dalam memberikan dan

menciptakan program / gerakan kesehatan agar

menghasilkan masyarakat yang sehat jasmani dan

rohani

11. Dinas Agama, berperan dalam merencanakan

pembangunan tempat – tempat ibadah untuk mewujudkan

masyarakat yang beriman dan bertaqwa.

Studio Perencanaan Kota 348

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Untuk tingkat keberhasilan pengimplementasian

rencana di Kecamatan dibutuhkan koordianasi antas masing-

masing pihak lembaga. Koordinasi dan pengelolaan

pembangunan yang baik memungkinkan adanya penggunaan

sumber daya optimal sehingga diperlukan adanya ;

a. Koordinasi yang baik antar instansi / dinas

terkait

b. Penegasan antara wewenang perencanaan dan

pengendalain/pengawasan.

c. Pembagian tugas dan wewenang yang jelas

d. Koordinasi antara beban perencanaan pembangunan

dengan instansi-instansi vertikal maupun horisontal

dan

e. Pengelolaan yang tepat dalam perencanaan agar

terciptanya trasnparansi, detail, efektif, efisien

dan tanggung jawab.

f. Pengawasan dalam pengimplementasian rencana

dimading instansi dibutuhkan

7.2 Peran Stakeholder

Stakeholder adalah orang atau kelompok yang mempuyai

pengaruh penting dalam jalannya suatu pembangunan. Masing

masing stakeholder memiliki kemampuan untuk membuat

pengaruh terhadap suatu pengembangan wilayah. Berikut

stakeholder yang berperan dalam perencanaan pembangunan

kawasan di Kecamatan Lirik di tahun 2023:

1. Pemerintah : dalam hal ini, pemerintah memiliki

andil yang sangat penting dalam mewujudkan

Studio Perencanaan Kota 349

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Kecamatan Lirik sebagai kecamatan yang prospek

untuk berkembang dengan basis industri di Kabupaten

Inhu dan juga menjadikan Kecamatan Lirik

berkarakteristik ke kota dengan pembangunan fisik

yang bercirikan kota. Dalam hal ini pemerintah

memiliki arahan kebijakan dalam menerapkan

pembangunan dan diwujudkan melalui program program

yang tersusun dalam rencana strategis yang kemudian

akan dilaksanakan oleh instansi yang berada di

bawahnya sehingga pemerintah memilki wewenang untuk

mewujudkan semuanya.

2. Swasta : dalam hal ini, tidak terlepas dari bantuan

dan kerjasama antara pihak swasta dan pemerinatah

( Public Private Partnership). Selaku pihak swasta yang

dalam rencana ini adalah para investor yang ingin

berinvestasi baik dibidang industry baik industry

hulu, industri hilir, industry besar, industry

kecil dan perkebunan, pihak swasta memilki dana

yang cukup banyak dan kualitas pembangunan yang

tejamin sehingga dalam menerapkan kawasan industri

serta member efek positif terhadap perkembangan

Kota dan ekonomi kota. Dalam hal konteks Kecamatan

Minas peran swasta sangat besar untuk mewujudkan

Kecamatan Lirik yang berbasis sektor industri.

3. Masyarakat : masyarakat merupakan faktor utama yang

harus diperhatikan kedudukannya, karena

bagaimananpun juga tujuan perencanaanadalah untuk

meningkatkan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

Studio Perencanaan Kota 350

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

kepada masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat juga

berperan dalam menjaga, merawat dan memanfaatkan

infrastruktur yang telah dibangun oleh pihak swasta

dan pemerintah. Berikut konsep perlibatan

masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah di

Kecamatan Lirik:

Menempatkan masyarakat sebagai pelaku (ujung

tombak) dalam upaya meningkatkan pertumbuhan

ekonomi (termasuk dalam penataan ruang)

Memfasilitasi masyarakat agar menjadi pelaku

dalam proses perencanaan tata ruang

( pemerintah sebagai fasilitator dan hormati

hak masyarakat, serta kearifan local /

keberagaman budayanya).

Mendorong agar stakeholder mampu bertindak

secara transparan akun table dan

professional dalam proses penataan ruang

(terutama dalam perencanaan tata ruang)

Mendorong perkuatan kelembagaan yang

mewadahi berbagai aspirasi dari berbagai

stakeholder.

Gambar 7.1

Bagan Pelaksanaan Pembangunan

Rencana Detai Tata Ruang Kecamatan Lirik

Studio Perencanaan Kota 351

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Keterangan :

Hubungan Langsung

Hubungan Koordinasi

Studio Perencanaan Kota 352

BUPATI

BAPEDDA Dinas / InstansiKabupaten

Instansi TingkatKecamatan

Masyrakat Pengusah Lembaga lain

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Bentuk-Bentuk Partisifasi Masyarakat

1. Pertemuan dengan warga ,maupun berbagai kegiatan

yang melibatkan forum-forum warga,lembaga swadaya

masyarakat,swasta,DPR/DPRD dan pelaku pembangunan

lainya termasuk organisasi non pemerintah.

2. Sebagai upaya yang telah dilakukan agar masyarakat

ikut berperan Dalam proses penyelegaraan penataan

ruang adalah:

Mendorong proses penyusunan kebijakan agar

berpihak pada masyarakat / domain public

Mengajak dan mengundang masyarakat dalam

proses musyawarah untuk mendiskusikan

pelaksanaan suatu proyek pembangunan

Melakukan berbagai konsultasi public atas

produk perencanaan tata ruang dalam berbagai

level dan kesempatan kepada stakeholder

seperti DPR/DPRD,LSM/Ormasy,Pemda,dan Pers

Mendorong public awarness melalui pendidikan/

kampanye public seperti dialog public di TV

dan Radio,iklan layanan masyarakat di TV dan

radio dan tulisan diberbagai media massa.

Meningkatkan public services

Mendorong eksistensi dan efectifitas

operasionalisasi kelembagaan penataan ruang

seperti BKTRN, dan TKPRD dan LSM.

7.3 Konsep Pembiayaan Pembangunan

Studio Perencanaan Kota 353

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan asas

desentralisasi termasuk ke dalam aspek pembangunannya,

maka bagian ini lebih difokuskan pada Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Sumber keuangan yang termasuk dalam PAD ini

terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Penerimaan

Dinas-Dinas dan Bagi Hasil. Pajak Daerah merupakan elemen

sumber pendapatan daerah yang paling potensial karena

adanya laju pertumbuhan yang pesat sehingga kontribusinya

besar terhadap keuangan daerah. Namun, jenis pajak daerah

lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dalam

pengelolaannya adalah Pajak Kendaraan Bermotor dan

Perusahaan Menengah dan Besar.

Sedangkan Retribusi Daerah yang dinilai paling potensial

adalah dana perijinan bangunan, perusahaan industri kecil,

dan retribusi pasar. Namun yang belum dikelola secara

optimal adalah uang sewa tanah dan bangunan, dan retribusi

iklan. Pengembangan dana pembangunan ini juga memerlukan

peran serta masyarakat dan swasta yang dapat dilakukan

melalui (i) Peningkatan kualitas dan kuantitas jasa

pelayanan umum dengan harga terjangkau, dengan penggunaan

layanan umum yang tinggi dapat merangsang peningkatan

investasi dari swasta untuk penyediaan jasa pelayanan

umum; serta (ii) Peningkatan kemitraan antara antara

Pemerintah Daerah dengan pihak swasta dalam

penyediaan/pembangunan prasarana dan sarana wilayah sesuai

dengan kebutuhan wilayahnya.

Pelibatan masyarakat dan swasta dalam pendanaan

pembangunan dapat dilakukan melalui instrumen Public-Private

Studio Perencanaan Kota 354

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Revenue Financing. Salah satu instrumen keuangan yang biasa

digunakan dalam kelompok ini adalah Land readjustment.

Instrumen ini dinilai cukup kompleks, dan biasanya

diterapkan pada suatu daerah tertentu yang relatif belum

berkembang namun mempunyai catatan registrasi tanah yang

akurat dan lengkap. Pada umumnya dengan land readjustment ini,

luas tanah yang dimiliki oleh seseorang akan berkurang

tapi nilainya bertambah. Hal ini merupakan motivasi utama

yang mendorong dilakukannya land readjustment.

Penerapan konsep Tanah Pengganti Biaya Pembangunan

(TPBP) dimaksudkan untuk memperoleh biaya bagi pelaksanaan

pengaturan kavling tanah. Dalam hal ini, biaya diperoleh

dengan cara menjual tanah yang ada. Dengan konsep ini,

maka besarnya TPBP ditentukan oleh jumlah biaya

pembangunan pelaksanaan. Dalam hal ini, diusulkan

pendekatan dimana besarnya TPBP lebih dipengaruhi oleh

kesanggupan masyarakat dalam menyumbangkan tanahnya.

Prinsip yang dipegang dalam menentukan bentuk pengelolaan

TPBP ini, adalah dengan TPBP yang ada diupayakan untuk

dapat memperoleh biaya yang dibutuhkan. Sudah menjadi

kenyataan, bahwa pembangunan kota terutama penyediaan

berbagai sarana dan fasilitas akan menghadapi masalah

penyediaan lahan. Dengan konsep yang telah diusulkan, TPBP

akan menjadi asset berupa lahan yang dapat mengatasi

masalah kebutuhan lahan tersebut.

Ada 3 (tiga) jalur yang bisa diambil oleh Pemerintah

Kabupaten Inhu untuk membiayai pembangunan di Kecamatan

Lirik, yaitu:

Studio Perencanaan Kota 355

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

1. Built, Operate, Transfer (BOT)

Pihak Investor membangun sebuah proyek dan setelah

selesai, pihak investor dapat mengoperasikannya secara

komersial dalam jangka waktu tertentu, dan pada saat masa

operasionalnya habis/berakhir, maka proyek tersebut

diberikan kepada Pemerintah Kabupaten.

2. Build, Own, Operate (BOO)

Pihak investor mendirikan proyek di atas tanah milik

Pemerintah Kabupaten Inhu, setelah selesai proyek

tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Inhu,

sementara investor dapat mengoperasikan bangunan tersebut

dalam kurun waktu yang telah disepakati.

3. Build, Own, Lease (BOL)

Pihak investor mendirikan proyek di atas tanah milik

Pemerintah Kabupaten Inhu, setelah selesai proyek

tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Inhu,

sementara investor mendapatkan hak untuk menyewakan

bangunan komersial tersebut.

Studio Perencanaan Kota 356

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 357

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

INDIKASI PROGRAM KECAMATAN LIRIK DALAM PERENCANAAN SELAMA 10 TAHUN

NO Komponen indiksaiprogram Lokasi

waktu pelaksanaan

Pendanaan Pelaksanatahun ke

1 2 3 4 5 6 7 8 910

1 KORIDORjalan arteri primer Perbaikan jalan lintas                     APBD

dinas PU,tarcip

jalan kolektor primer Pembangunan tiap desa                     APBD

dinas PU,tarcip

jalan arteri 2 arah Rencana Japura                     APBD

dinas PU,tarcip

2 DRAINASEjaringan drainase primer Pembangunan jalan lintas                     APBD

dinas PU,tarcip

jaringan drainas skunder Pembangunan tiap desa                     APBD

dinas PU,tarcip

3 RTH

RTH jalan Rencana Japura                    APBD/swadaya

dinas PU,tarcip

rth publik Rencana Japura                      dinas PU,tarcip

4 CIRCLE MONUMEN

 tugu simpang tiga 1 Pembangunan Sidomulyo                    

APBD pemkab

dinas PU,tarcip

 tugu simpang tiga 2 Pembangunan Japura                    

APBD pemkab

dinas PU,tarcip

Studio Perencanaan Kota 358

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

 gapura perbatasan Pembangunan redang seko                    

APBD pemkab

dinas PU,tarcip

5 PERDAGANGAN DAN JASApusat perbelanjaan Pembangunan Japura                     Swasta

konsultan,PU

ruko, pasar dll Pembangunan Japura                     Swastakonsultan,PU

6 KAWASAN PERMUKIMAN

 permukiman block area Rencana Japura                     Swasta Developer

Studio Perencanaan Kota 359

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

BAB VIII

PENUTUP7.1 Kesimpulan

Kecamatan Lirik dalam pengembangan wilayah di Kab. Inhu

masih belum optimal didayagunakan. Hal ini dapat dilihat

dari masih terdapatnya beberapa masalah pembangunan, yang

antara lain :

1. Kawasan perkotaan di kecamatan ini menunjukan gejala

pertumbuhan yang tidak terencana (sporadic). Kondisi ini

tentunya tidak kondusif bagi peningkatan pendayagunaan

potensi ekonomi wilayah di kecamatan ini khususnya bahkan

untuk kecamatan lain di Kabupaten Lirik.

2. Potensi ekonomi yang besar yang belum didayagunakan secara

optimal, kendati telah adanya kebijakan pengembangan

wilayah yang sangat strategis.

3. Masih belum tersedia secara memadai infrastruktur yang

dapat menunjang pengembangan wilayah kecamatan ini

sehingga dapat memainkan peran yang strategis dalam

pengembangan wilayah Kabupaten Inhu.

4. Masih terbatasnya lahan perindustrian migas pertamina dan

kawasan pemerintahan.

Berdasarkan potensi pengembangan dan masalah tersebut di

atas, perlu dilakukan perencanaan pengembangan wilayah

tersebut dalam bentuk penyusunan masterplan pengembangan

Kecamatan Lirik sebagai kawasan yang bertada pada jalur

lintas serta pengembangan kawasan perkotaan.

Studio Perencanaan Kota 360

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Wilayah perencanaan meliputi wilayah adminsitrasi kecamatan,

yaitu Kecamatan Lirik.

7.2 Saran

Berdasarkan letak geografis yang strategis, Kecamatan

Lirik dapat berperan sebagai sebagai kawasan yang

berkembang pada perdagangan dan jasa bagian dari sistem

kota-kota yang berperan melayani dan menghubungkan antar

wilayah dalam skala kecamatan juga skala desa. Disamping

itu, kota transit juga dapat dicirikan oleh kondisi sistem

transportasi perkotaan yang mendukung berfungsinya suatu

kota dalam sistem internal wilayah yang lebih luas, untuk

terbentuknya Kecamatan Lirik Menjadi Kota yang tertata baik

itu dalam segi pemerintahan, permukiman, dan juga

perdagangan jasa tentu saja semua sarana prasarana untuk

penunjang terbentuknya kota harus dilengkapi.

DAFTAR PUSTAKA

Kabupaten Inhu Dalam Angka 2012 - 2013

Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012 - 2013

Laporan Studio Perencanaan Kota

RTRW Kabupaten Indragiri Hulu

UU No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian

UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria

www.IndragiriHulukab.go.id

Studio Perencanaan Kota 361

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Google

Studio Perencanaan Kota 362

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

LAMPIRANDESAIN SURVEY

1. Lembaran Data Skunder

2. Panduan Observasi Studi

3. Format Wawancara Instansi pemerintah

4. Lembar Pertanyaan perorangan

Studio Perencanaan Kota 363

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

DESAIN SURVEY

Suatu penelitian survei bertujuan untuk mengumpulkan

informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara

mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut. Survei

dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif,

deskriptif maupun eksperimental.Hasil dari wawancara yang

sudah disebarkan kepada masyarakat ,datanya berupa data

sekunder.

Mutu Survei bergantung pada:

1. Jumlah orang yang dijadikan sampel.

2. Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya

mewakili kelompok yang diselidiki.

3. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel

tersebut.

Jadi, soal sampling yakni memilih sejumlah terbatas dari

kelompok yang diselidiki itu, sangat penting dalam survei.

Untuk itu perlu diadakan sampling menurut cara tertentu.

Memperoleh data yang dapat dipercaya tidak selalu mudah.

Peneliti tidak dapat memaksa orang mengatakan yang benar dan

sering sangat sukar mengetahui, hingga manakah kebenaran

keterangan yang diberikan seseorang. Untuk memperoleh

keterangan, dapat digunakan Kuesioner atau angket, wawancara,

observasi langsung atau kombinasi teknik-teknik pengumpulan

Studio Perencanaan Kota 364

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

data itu. Berdasarkan data itu, dapat diuji kebeneran asumsi

atau hipotesis tertentu.

Kebaikan Desain Survei:

Dalam survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang

untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang

bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan. Perlu

diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili

keseluruhan kelompok yang diselidiki.

Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan

data seperti angket, wawancara dan observasi menurut

pilihan si peneliti.

Dalam survei sering tampil masalah-masalah yang

sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga

sekaligus bersifat eksploratif.

Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak

teori tertentu.

Biaya survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah

orang yang memberi informasi. Khususnya bila digunakan

angket yang dapat dikirimkan melalui pos, dengan biaya

rendah. Bila digunakan wawancara dengan kontak langung

kepada sampel, tentu biayanya jauh lebih tinggi.

Kekurangan Desain Survei:

Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi

yang tidak mendalam, apalagi bila menggunakan angket.

Studio Perencanaan Kota 365

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Pendapat populasi yang disurvei antara lain mengenai

soal-soal yang mengandung unsur emosi dan politik,

seperti pendapat, mudah berubah-ubah dalam jangka waktu

singkat karena pengaruh pidato atau ceramah pada calon

partai melalui televisi atau tulisan dalam surat kabar.

Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh

sampel. Besar kemungkinan ada perbedaan antara mereka

yang menjawab dan yang tidak menjawab. Kesimpulan yang

diambil didasarkan atas jawaban yang masuk saja, tidak

sepenuhnya dapat dipercayai sebagai pendapat keseluruhan

sampel dan dengan sendirinya pendapat keseluruhan

populasi.

Mereka yang memberi jawaban menunjukkan adanya minat

terhadap soal yang diteliti atau keterangan yang diminta.

Bagaimana pendirian mereka yang tidak menjawab, tidak

ketahui. Maka kesimpulan atau generalisasi yang peroleh hanya

dapat diterima dengan sangat hati-hati, walaupun hasil setiap

penelitian harus dianggap bersifat sementara yang dapat

didukung atau dibantah oleh penelitian kemudian.

Panduan Observasi Studi

Objek pengamatan dalam kegiatan observasi lapangan wilayah studi meliputi :

Studio Perencanaan Kota 366

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No. Objek ObservasiKelengkapan Data Media Observasi

Ada Tidak

1 Lokasi objek-objek perdagangan √ Plotting Peta, Foto

2 Kondisi transportasi √

a. Prasarana transportasi, meliputijalan

√ Foto

b. Sarana transportasi, meliputi kendaraan umum

√ Foto

3 Kondisi dan sebaran fasilitas peribadatan

√ Foto, Plotting Peta

4 Kondisi dan sebaran fasilitas pendidikan

√ Foto, Plotting Peta

5 Kondisi dan sebaran fasilitas kesehatan

√ Foto, Plotting Peta

6 Kondisi dan sebaran fasilitas perekonomian

√ Foto, Plotting Peta

a. Fasilitas perdagangan dan jasa, meliputi : toko, warung, pasar, dll

√ Foto, Plotting Peta

b. Fasilitas perkantoran, meliputi instansi pemerintah dan swasta, niaga

√ Foto, Plotting Peta

7 Kondisi dan jaringan utilitas Air bersih

√ Foto, Plotting Peta

8 Kondisi dan jaringan utilitas jaringan air kotor

√ Foto, Plotting Peta

9 Kondisi dan jaringan utilitas drainase

√ Foto, Plotting Peta

10 Kondisi dan jaringan utilitas persampahan

√ Foto, Plotting Peta

11 Kondisi dan jaringan utilitas listrik

√ Foto, Plotting Peta

12 Kondisi dan sebaran permukiman penduduk

√ Foto, Plotting Peta

13 Kondisi kegiatan Perdagangan √ Foto

14 Kondisi kegiatan Pendidikan √ Foto

Studio Perencanaan Kota 367

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

15 Kondisi kegiatan Pemerintahan √ Foto

16 Kondisi guna lahan √ Plotting peta,Foto

a. Lokasi lahan terbangun √

b. Lokasi lahan non terbangun √

17 Pergerakan penduduk √ Plotting Peta

18 Arus keluar-masuk barang √ Plotting Peta

Studio Perencanaan Kota 368

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Ceklist Data Sekunder

No Kelompok Data Jenis DataKeteranga

n

Time

Series

Keterangan DataInstansi200

92010

2011

2012

2013

1. Profil Kebijakan

RTRW KABUPATEN INDRAGIRI HULU Buku/ Soft

File

Tahunterakhir - Dinas Tata Kota

Kab/ Bappeda

RDTR KECAMATAN LIRIKBuku/ Soft

File

Tahunterakhir

2. Profil Kondisi Kondisi Fisik dan Sumberdaya Alam

- Batas administrasi (Kabupaten dan Kecamatan)

Uraian & peta

Tahunterakhir

- Dinas Bappeda Kabupaten

- Batas administrasi Kelurahan) Uraian &

peta

Tahunterakhir

`

- Jenis dan dominasi guna lahan Tabel dan

peta

5 tahunterakhir

Studio Perencanaan Kota 369

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Kelompok Data Jenis DataKeteranga

n

Time

Series

Keterangan DataInstansi200

92010

2011

2012

2013

- Luas lahanTabel

5 tahunterakhir

- Status dan nilai tanahTabel

Tahunterakhir

- Kepadatan bangunan (KDB)

- Penggunaan bangunan

- Kondisi bentang alam (topografi, kemiringan lereng, hidrologi, curahhujan, iklim, dll)

Tabel &

peta

skala

Tahunterakhir

- Sumberdaya airTabel

Tahunterakhir

- Kawasan lindungTabel &

peta

Tahunterakhir

Studio Perencanaan Kota 370

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Kelompok Data Jenis DataKeteranga

n

Time

Series

Keterangan DataInstansi200

92010

2011

2012

2013

- kawasan budidayaTabel &

peta

Tahunterakhir

- Objek wisata dan persebarannya Tabel &

peta

Tahunterakhir

SDM

- Jumlah dan sebaran penduduk per Kelurahan Tabel dan

peta

2 tahunterakhir

- Jumlah KKTabel

2 tahunterakhir

- Komposisi penduduk menurut kelompok umur danjenis kelamin per Kelurahan

Tabel 2 tahunterakhir

- Komposisi penduduk menurut agama per Kelurahan

Tabel5 tahunterakhir

Studio Perencanaan Kota 371

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Kelompok Data Jenis DataKeteranga

n

Time

Series

Keterangan DataInstansi200

92010

2011

2012

2013

- Komposisi penduduk menurut mata pencaharian per Kelurahan

Tabel2 tahunterakhir

- Jumlah penduduk migrasi per kelurahan Tabel

2 tahun

- Struktur dan sebaran tenaga kerja Tabel

2 tahunterakhir

- Mobilitas tenaga kerjaUraian &

peta

2 tahunterakhir

- Sosial Budaya MasyarakatUraian

2 tahunterakhir

Sektor/komoditi unggulan masyarakat :

- PAD per KecamatanTabel

2 tahunterakhir

- Produksi dan produktivitas per sektor per Kelurahan

Tabel2 tahunterakhir

Studio Perencanaan Kota 372

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Kelompok Data Jenis DataKeteranga

n

Time

Series

Keterangan DataInstansi200

92010

2011

2012

2013

- Struktur perekonomianTabel

2 tahunterakhir

- PDRB perkapitaTabel

2 tahunterakhir

- Keuangan/investasiTabel

2 tahunterakhir

- Eksport - importTabel

2 Tahunterakhir

- Outlet dan pasarTabel &

peta

2 tahunterakhir

3. Profil Kondisi Kebutuhan

- Jenis kegiatan perdagangan Tabel

2 tahunterakhir - Kantor

Kelurahan

- BPS- Jenis komoditas unggulan

Tabel2 tahunterakhir

- Usaha komoditas unggulanTabel

2 tahunterakhir

- Komoditas yang dibutuhkan Tabel

2 tahunterakhir

Studio Perencanaan Kota 373

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Kelompok Data Jenis DataKeteranga

n

Time

Series

Keterangan DataInstansi200

92010

2011

2012

2013

4. Infrastruktur dan KelembagaanFasilitas umum dan sosial : - Kantor Kelurahan

- Bapeda

- BPS

- Kimpraswil

- Dinas Perhubungan

- Jumlah dan sebaran sarana perekonomian per kelurahan (skala regionaldan kota)

Tabel &

peta

2 tahunterakhir

- Jumlah dan sebaran perumahan dan permukiman per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir

- Jumlah dan sebaran sarana pendidikan per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir

- Jumlah dan sebaran sarana kesehatan per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir

- Jumlah dan sebaran sarana rekreasi dan olahraga per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir

- Jumlah dan sebaran sarana peribadatan per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir

Studio Perencanaan Kota 374

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Kelompok Data Jenis DataKeteranga

n

Time

Series

Keterangan DataInstansi200

92010

2011

2012

2013

- Jumlah dan jenis industri per kelurahan Tabel

2 tahunterakhir

- Jumlah dan sebaran perkantoran & pemerintahan

Tabel2 tahunterakhir

sarana :

- Jumlah pengguna dan sebaran sistem jaringan telepon per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir BPS

- Jumlah konsumen dan sebaran sistem jaringan listrik per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir

- Jumlah pengguna dan sebaran sistem jaringan air bersih per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir

- Sistem jaringan drainase/air buangan Analisa dan

peta

2 tahunterakhir

Studio Perencanaan Kota 375

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

No Kelompok Data Jenis DataKeteranga

n

Time

Series

Keterangan DataInstansi200

92010

2011

2012

2013

- Pengelolaan sistem persampahan Analisa dan

peta

2 tahunterakhir

Prasarana :

- Kondisi dan rencana jaringan jalan per kelurahan

Tabel &

peta

2 tahunterakhir BPS

- Status, hirarki dan fungsi jalan Tabel &

peta

2 tahunterakhir

Struktur organisasi Kelurahan Tabel

2 tahunterakhir

Kelembagaan di KelurahanTabel

2 tahunterakhir

5. Peraturan Terkait TentangKab. INHU

UU, PP, Perda, dllBuku,soft

file

2 tahunterakhir Dinas Terkait

Studio Perencanaan Kota 376

Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu

Studio Perencanaan Kota 377