PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

44
Kegiatan Peningkatan Mutu Pusat Sumber Belajar Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal e-Training Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD Dalam Penyusunan Evaluasi Pembalajaran Berdasarkan Pendekatan Sentra MODUL PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) Provinsi Bengkulu Bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PP-PAUDNI) Regional I Bandung Tahun 2013

Transcript of PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Peningkatan Mutu Pusat Sumber BelajarBalai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan

Informal

e-Training Peningkatan Kompetensi Tutor PAUDDalam Penyusunan Evaluasi Pembalajaran

Berdasarkan Pendekatan Sentra

MODULPERENCANAAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal danInformal (BP-PNFI) Provinsi Bengkulu

Bekerjasama denganPusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia DiniNonformal dan Informal (PP-PAUDNI) Regional I

Bandung

Tahun 2013

IDENTITAS PENYUSUN

NAMA : Lesmi Hartati, S.Pd

JABATAN : Pengawas Taman Kanak-Kanak

INSTANSI : Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa berkat rahmat danhidayahNya, maka modul e-training Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD DalamPenyusunan Evaluasi Pembalajaran Berdasarkan Pendekatan Sentra dapat diselesaikan.

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukankepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Salah satu upaya untuksenantiasa meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi anak usia dini adalah denganmeningkatkan kompetensi setiap pendidik PAUD .

Untuk meningkatkan keterampilan pendidik PAUD, disusunlah bahan ajar,sebagai salah satu bahan bacaan untuk memperkaya pengetahuan dan wawasanpendidik PAUD. Bahan ajar ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh pendidik PAUD.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang turutberkontribusi terhadap penyelesaian dan penyempurnaan bahan ajar ini sehinggaterselesaikan dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan dalam kegiatanpendidikan dan pelatihan bagi pendidik PAUD, melalui E-Training.

Bengkulu, April 2013

Kepala BP-PNFI Provinsi Bengkulu

Munardi, S.Pd

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Identitas Penyusun/Penulis ............................................................................. ii

Kata Pengantar................................................................................................. iii

Daftar Isi ........................................................................................................... iv

Pendahuluan .................................................................................................... 1

A. ....................................................................................................Latar

Belakang .............................................................................................. 1

B......................................................................................................Tujua

n ........................................................................................................... 2

C......................................................................................................Ruan

g Lingkup ............................................................................................. 2

D. ....................................................................................................Petu

njuk Belajar .......................................................................................... 2

Kegiatan Belajar 1 ............................................................................................ 4

A. ....................................................................................................Stand

ar Kompetensi ..................................................................................... 4

B......................................................................................................Kom

petensi Dasar ....................................................................................... 4

C......................................................................................................Poko

k Materi/Uraian ................................................................................... 4

D. ....................................................................................................Rang

kuman .................................................................................................. 6

E......................................................................................................Penil

aian ...................................................................................................... 7

Kegiatan Belajar 2 ............................................................................................ 10

A. ....................................................................................................Stand

ar Kompetensi ..................................................................................... 10

B......................................................................................................Kom

petensi Dasar ....................................................................................... 10

C......................................................................................................Poko

k Materi/Uraian ................................................................................... 10

D. ....................................................................................................Rang

kuman .................................................................................................. 23

E......................................................................................................Penil

aian ...................................................................................................... 24

F. .....................................................................................................Sumb

er Belajar .............................................................................................. 24

Daftar Pustaka ................................................................................................. 26

Lampiran .......................................................................................................... 27

1

PENDAHULUAN

A.Latar BelakangPerencanaan kegiatan pembelajaran sangat membantu pendidik dalam

mengarahkan dan mengoptimalkan kegiatan belajar melalui bermain anak sehingga

memperoleh hasil belajar yang maksimal pula. Dengan adanya perencanaan

kegiatan pembelajaran, pendidik dapat menyusun dan mengatur serta

memperkirakan kemampuan dasar (tujuan) yang akan dicapai, bentuk dan langkah

kegiatan belajar mengajar (termasuk didalamnya pemilihan dan penggunaan

bahan, metode, dan media yang sesuai) serta bentuk dan kegiatan penilaian yang

akan dilakukan baik terhadap proses belajar mengajar maupun terhadap

perkembangan anak.

Mengingat penting dan sangat bermanfaatnya perencanaan kegiatan

pembelajaran maka pendidik harus mengenal, mempelajari serta menggunakan

perencanaan kegiatan pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Sebagai suatu sistem, program pembelajaran harus dilakukan secara

teratur dan sistematis. Oleh karena itu, sebelum program pembelajaran

dilaksanakan maka harus disusun dan dirancang suatu bentuk perencanaan

kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan dengan mudah oleh pendidik PAUD.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Peserta Usia Dini,

maka seluruh penyelenggaraan program PAUD harus mengacu pada standar

tersebut. Namun, kondisi di lapangan masih banyak pendidik yang belum

memahami dan belum mampu menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran.

Padahal perencanaan kegiatan pembelajaran merupakan inti sebuah program

pendidikan anak usia dini.

Berdasarkan hal tersebut, Direktorat PPTK PAUDNI perlu memfasilitasi

kebutuhan pendidik tersebut dengan menyiapkan bahan ajar perencanaan kegiatan

pembelajaran khususnya dalam menyusun Rencana Kegiatan Harian. Sedangkan

2

langkah penyusunan program tahunan, program semester dan Rencana kegiatan

Mingguan akan di jelaskan di bahan ajar Pengembangan Perencanaan

Pembelajaran di diklat berjenjang tingkat lanjutan.

Dengan disusunnya bahan ajar ini, diharapkan dapat membantu dan

memudahkan pembina dan pendidik dalam menyusun perencanaan kegiatan

pembelajaran di PAUD sehingga pembelajaran lebih terarah, efektif dan efisien

dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

B. TujuanTujuan dari penulisan bahan ajar ini adalah sebagai acuan bagi pelatih dan

peserta Diklat Berjenjang tingkat Dasar dalam:

1.Memahami pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran

2.Memahami prinsip-prinsip dalam penyusunan perencanaan kegiatan

pembelajaran

3.Menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran khususnya Rencana Kegiatan

Harian

C. Ruang LingkupRuang lingkup bahan ajar penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran

ini terdiri dari:

1. Pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran

2. Prinsip-prinsip dalam penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran

3. Tahapan Penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran

D. Petunjuk BelajarUntuk membantu Anda dalam mempelajari bahan ajar perencanaan kegiatan

pembelajaran ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami

secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan ajar

ini.

3

2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata yang dianggap baru.

Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda

miliki.

3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar

pikiran dengan peserta lain.

4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang

relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari

internet.

5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui

kegiatan diskusi dengan teman sejawat.

6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada

setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda

sudah memahami dengan benar isi bahan belajar ini.

7. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban dalam bahan ajar.

4

KEGIATAN BELAJAR 1

MEMAHAMI PENGERTIAN PERENCANAAN KEGIATANPEMBELAJARAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN

PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Standar KompetensiMemiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran

B. Kompetensi Dasar1. Memahami pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran

2. Memahami prinsip-prinsip penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran

C. Pokok Materi / Uraian1. Pengertian Perencanaan Kegiatan Pembelajaran

Perencanaan kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses pembuatan

rencana, model, pola, bentuk, konstruksi yang melibatkan pendidik, peserta didik,

serta fasilitas lain yang dibutuhkan yang tersusun secara sistematis agar terjadi

proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan (UNY Web Page).

Perencanaan kegiatan pembelajaran merupakan satu tahapan penting

yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran, pendidik dapat

menetapkan tujuan yang akan dicapai, cara mencapainya, alokasi waktu yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, alat dan bahan yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan tersebut, serta alat evaluasi yang dibutuhkan untuk

mengevaluasi perkembangan anak. Oleh karenanya, perencanaan kegiatan

pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi pendidik dalam mempersiapkan,

melaksanakan dan melakukan evaluasi.

Bagi seorang pendidik menyusun rencana pembelajaran bagi anak usia dini

merupakan sebuah tantangan khusus, karena anak-anak usia ini penuh dengan

5

energi dan memiliki keingintahuan alamiah tentang dunia mereka serta

antusiasme untuk belajar dan menjelajahi hal-hal baru. Karena itulah dalam

menyusun rencana pembelajaran harus sarat dengan kegiatan-kegiatan main

yang mampu menarik perhatian mereka, penuh dengan kebebasan bereksplorasi

dan berkreativitas.

Rencana pembelajaran merupakan gambaran kegiatan yang akan

dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran lembaga. Di dalam

rencana pembelajaran termuat aktivitas secara keseluruhan sebelum kegiatan

yang sesungguhnya dilaksanakan. Rencana pembelajaran yang disusun secara

baik menjadi jaminan separuh kegiatan telah berhasil dilaksanakan. Sebaliknya

bila pendidik gagal merencanakan sama halnya dengan merencanakan

kegagalan.

Rencana pembelajaran yang efektif digambarkan dengan indikator berikut:

a. Anak terlibat aktif

b. Tujuan dijabarkan dengan jelas dan terukur

c. Aktivitas penyajian materi/isi kurikulum dilakukan dengan cara belajar melalui

bermain yang bermakna, terfokus dan merupakan perubahan yang disengaja

d. Dibangun dari pengalaman belajar sebelumnya

e. Menyeluruh (mencakup proses pembelajaran, metode, media, evaluasi, dll)

f. Ditujukan untuk kepentingan anak

2. Prinsip-Prinsip Penyusunan Perencanaan Kegiatan PembelajaranRencana pembelajaran disusun dengan cara menjabarkan aspek-aspek

perkembangan yang ada dalam Menu Pembelajaran Generik atau dalam Tingkat

Pencapaian Perkembangan pada Standar Nasional PAUD. Menu Pembelajaran

Generik berisi standar perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada usia

tertentu. Aspek perkembangan tersebut mencakup Nilai-Nilai Moral Agama,

Sosial-Emosi, Bahasa Kognitif, dan Fisik. Pertumbuhan dan perkembangan anak

disusun berdasarkan kelompok usia anak: 0 – 1 tahun, 1 – 2 tahun, 2 – 3 tahun,

4 – 5 tahun, dan 5 – 6 tahun.

6

Tingkat Pencapaian Perkembangan pada Standar Nasional PAUD

menjabarkan tentang pertumbuhan dan perkembangan yang berhasil dicapai

anak pada suatu tahap tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai

merupakan integrasi aspek fisik (motorik kasar dan halus), kognitif, bahasa,

sosial-emosional, serta pemahaman moral dan agama. Tingkat pencapaian

perkembangan disusun berdasarkan kelompok usia anak: 0 – < 2 tahun, 2 – < 4

tahun dan 4 – ≤ 6 tahun. Pengelompokan usia 0 – < 1 tahun dilakukan dalam

rentang tiga bulanan karena pada tahap usia ini, perkembangan anak

berlangsung sangat pesat. Pengelompokan usia 1 – < 2 tahun dilakukan dalam

rentang enam bulanan, karena pada tahap usia ini, perkembangan anak

berlangsung tidak sepesat usia sebelumnya. Untuk kelompok usia selanjutnya,

pengelompokkan dilakukan dalam rentang waktu pertahun.

Bila dicermati baik pada Menu Pembelajaran Generik maupun Tingkat

Pencapaian Perkembangan Anak Standar Nasional PAUD mencantumkan

semua aspek perkembangan yang berhasil dicapai anak pada usia tertentu.

Sedikit berbeda pada rumusan Tingkat Pencapaian Perkembangan, aspek

perkembangan seni diintegrasikan pada semua aspek perkembangan yang ada.

Dengan demikian, pendidik dapat mengacu pada kedua standar ini.

Rencana pembelajaran digunakan untuk memberi arahan dalam

menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran anak.

Rencana pembelajaran yang tepat akan memberikan dukungan yang tepat

sesuai dengan kebutuhan belajar dan tahap perkembangan anak. Oleh karena

itu, rencana pembelajaran perlu dievaluasi untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan.

D. RangkumanPerencanaan kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses pembuatan

rencana, model, pola, bentuk, konstruksi yang melibatkan pendidik, peserta didik,

serta fasilitas lain yang dibutuhkan yang tersusun secara sistematis agar terjadi

proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan (UNY Web Page).

7

Bagi seorang pendidik menyusun rencana pembelajaran bagi anak usia dini

merupakan sebuah tantangan khusus, karena anak-anak usia ini penuh dengan

energi dan memiliki keingintahuan alamiah tentang dunia mereka serta

antusiasme untuk belajar dan menjelajahi hal-hal baru. Karena itulah dalam

menyusun rencana pembelajaran harus sarat dengan kegiatan-kegiatan main

yang mampu menarik perhatian mereka, penuh dengan kebebasan bereksplorasi

dan berkreativitas.

Rencana pembelajaran yang efektif digambarkan dengan indikator berikut :

1. Anak terlibat aktif

2. Tujuan dijabarkan dengan jelas dan terukur

3. Aktivitas penyajian materi/isi kurikulum dilakukan dengan cara belajar

melalui bermain yang bermakna, terfokus dan merupakan perubahan yang

disengaja

4. Dibangun dari pengalaman belajar sebelumnya

5. Menyeluruh (mencakup proses pembelajaran, metode, media, evaluasi, dll)

6. Ditujukan untuk kepentingan anak

Rencana pembelajaran disusun dengan cara menjabarkan aspek-aspek

perkembangan yang ada dalam Menu Pembelajaran Generik atau dalam Tingkat

Pencapaian Perkembangan pada Standar Nasional PAUD. Menu Pembelajaran

Generik berisi standar perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada usia

tertentu. Aspek perkembangan tersebut mencakup Agama dan Nilai Moral, Fisik,

Kognitif, Bahasa, Sosial-Emosi dan Seni. Pertumbuhan dan perkembangan anak

disusun berdasarkan kelompok usia anak: 0 – 1 tahun, 1 – 2 tahun, 2 – 3 tahun,

4 – 5 tahun, dan 5 – 6 tahun.

E. Penilaian1. Pre-Test dan Post-test

2. Tugas Mandiri (Individu)

3. Upload tugas (Remedial bagi peserta yang dibawah standar)

4. Diskusi online (Tim teaching dan tidak seluruh materi atau peggabungan

beberapa materi)

8

EVALUASI KEGIATAN BELAJAR I

1. Seorang pendidik seharusnya ...

a. Membuat perencanaan pembelajaran

b. Melaksanakan proses belajar mengajar

c. Melakukan evaluasi pembelajaran

d. a, b, c benar

2. Berikut ini merupakan tujuan perencanaan pembelajaran anak usia dini,

kecuali ...

a. Merupakan indikator adanya proses pembelajaran bagi anak usia dini

b. Sebagai acuan pedoman bagi pendidik dalam melaksanakan kegiatan

belajar melalui bermain bagi anak

c. Memudahkan dalam menyiapkan APE dan menata lingkungan main

d. Memudahkan pendidik dalam menilai/mengukur perkembangan anak

3. Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi …

a. Pengembangan Bahasa, Kognitif, Fisik Motorik

b. Pengembangan social emosional

c. Pengembangan nilai agama dan moral

d. Jawaban a dan b benar

4. Konsep pembelajaran sains terdiri dari ...

a. Pengetahuan fisik, pengetahuan tentang makhluk hidup dan pengetahuan

tentang alam dan lingkungan

b. Melakukan kegiatan pengamatan karakteristik obyek yang ada di

lingkungan sekitar dan percobaan-percobaan

c. Pengetahuan tentang keragaman dan karakteristik makhluk hidup dan

benda mati yang ada di lingkungan sekitar

d. Mencocokkan, membandingkan, mengelompokkan, mengukur, merasakan

tekstur dan aroma

9

5. Berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 penetapan jumlah hari belajar

di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang tepat adalah ...

a. Kelompok usia 0 - < 2 tahun, dilakukan dua kali pertemuan per minggu

dengan alokasi waktu 120 menit untuk setiap pertemuan, tujuh belas

pertemuan per minggu dan dua semester per tahun

b. Kelompok usia 2 - < 4 tahun, dilakukan tiga kali pertemuan per minggu

dengan alokasi waktu 180 menit untuk setiap pertemuan, tujuh belas

minggu per semester dan dua semester per tahun

c. Kelompok usia 4 - ≤6 tahun, pada jalur pendidikan non formal dilakukan

enam atau lima kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 120 – 150

menit untuk setiap pertemuan, dengan jumlah pertemuan sebanyak 900

menit (30 jam @ 30 menit), selama tujuh belas minggu efektif dalam dua

semester per tahun

d. Kelompok usia 4 - ≤6 tahun, pada jalur pendidikan non formal dapat

dilakukan tiga kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 180 menit

untuk setiap pertemuan, tujuh belas minggu efektif per semester, dengan

dua semester per tahun

Kunci Jawaban1. D

2. A

3. A

4. A

5. D

10

KEGIATAN BELAJAR 2MENYUSUN PERENCANAANKEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Standar KompetensiMemiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran

B. Kompetensi Dasar1. Menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran

C. Pokok Materi / Uraian Langkah-langkah penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran

I. Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun RencanaKegiatan Pembelajaran Mengembangkan semua aspek perkembangan

Memuat tujuan pembelajaran berdasarkan pada minat dan kebutuhan

anak

Kegiatan yang direncanakan membangun pengalaman anak baik bekerja

secara individu maupun dalam kelompok

Memuat ragam pilihan kegiatan main yang mendukung main

sensorimotor/main yang menggunakan indera dan motorik, main peran,

dan main pembangunan/main yang menghasilkan karya

Mendukung kegiatan main yang menyenangkan, menantang, bermakna,

dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari

Berbasis pada agama, budaya setempat dan mengenalkan ragam budaya

dalam kegiatan yang sesuai

Mengembangkan wawasan anak tentang diri, keluarga dan lingkungan

sekitarnya

Mendukung keterlibatan orang tua

11

II. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Kegiatan Pembelajaran

Enam langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana

pembelajaran di atas saling terkait satu dengan lainnya, sehingga tidak dapat

menghilangkan satu langkah, dan melompat ke langkah berikutnya.

1) Tahap 1 Menetapkan Tahap Perkembangan Yang Sesuai Usia AnakTahap awal untuk menyusun rencana pembelajaran adalah memahami

tahap perkembangan kelompok anak yang kita bina. Tahap perkembangan

dilihat dari menu generik atau Tingkat Pencapaian Perkembangan sesuai

dengan kelompok usia. Misalnya, kita membina kelompok anak usia 4-5 tahun

maka yang perlu kita lihat perkembangan untuk anak usia 4-5 tahun saja. Tapi,

jika kita membina kelompok anak usia 4-6 tahun maka yang dilihat

perkembangan di usia 4-5 dan 5-6 tahun, lalu kita ambil kemampuan yang

paling dekat dengan kemampuan anak-anak kita pada umumnya.

Contohnya perkembangan kemampuan awal anak usia 4-5 tahun di

Tingkat Pencapaian Perkembangan tertulis sebagai berikut:

3. Menetapkan konsep pengetahuandan materi/isi kurikulum yang akandikenalkan pada anak

5. Menyusun Rencana KegiatanPembelajaran

4. Menetapkan tema untuk pembelajaran

2. Menetapkan indikator kemampuanyang akan dicapai

6. Menyiapkan alat, bahan sesuaidengan rencana yang sudah disusun

1. Menetapkan tahap perkembanganyang sesuai dengan usia anak

12

ASPEKPERKEMBANGAN INDIKATOR PERKEMBANGAN

1. Pemahaman Moraldan Agama Merespons hal-hal

yang terkaitdengan moral danagama.

Berdoa sebelum atau sesudah melakukan sesuatu. Mengenal perilaku baik dan buruk. Menangkap tema cerita mengenai perilaku baik dan atau buruk. Mengucapkan salam dan membalas salam.

2. Sosial-Emosional Mengendalikan diri

dan berinteraksidenganlingkungan.

Mulai menunjukkan sikap mandiri seperti dalam memilih kegiatan. Mulai mampu berbagi, menolong, dan membantu teman. Mulai antusias dalam melakukan kegiatan kompetitif yang positif. Menahan perasaan dan mengendalikan reaksi seperti marah

tetapi tidak memukul. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan.

3. Bahasa Menerima Bahasa.

Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit,baik hati, berani, baik, jelek, dsb.).

MengungkapkanBahasa.

Mengutarakan pendapat kepada orang lain. Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau

ketidaksetujuan. Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar.

4. Kognitif Mengenal

pengetahuanumum dan yangterkait dengansains.

Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (kursisebagai mobil). Memahami prinsip sebab-akibat tentang alam sekitar seperti

daun bergerak karena angin bertiup, air dapat menyebabkansesuatu menjadi basah.

Mengenal konsepbentuk, warna,ukuran dan pola.

Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna, danukuran. Mengenal pola AB AB dan ABC ABC.

Mengenal konsepangka, huruf.

Menyebutkan beberapa angka dan huruf.

5. MotorikMotorik Kasar

Menari menirukan gerakan-gerakan binatang, pohon tertiupangin, pesawat terbang, dsb.

Melakukan gerakan menggantung (bergelayut). Mampu melakukan gerakan engklek. Melempar dan menangkap bola.

Motorik Halus Mengkoordinasikan jari-jari tangan dengan mata dalammelakukan gerakan yang lebih rumit secara baik.

Memasang dan melepas kancing baju. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni (menggambar,

melukis, dll). Membuat suatu bentuk dengan lilin/tanah liat (wax, clay).

13

2) Tahap 2: Menentukan Tingkat Pencapaian Perkembangan dan IndikatorKemampuan

Tingkat pencapaian perkembangan menjabarkan tentang pertumbuhan dan

perkembangan yang berhasil dicapai anak pada suatu tahap tertentu.

Pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai mencakup aspek nilai agama dan

moral, sosial-emosional, bahasa, kognitif, fisik, kesehatan serta gizi anak. Setiap

aspek perkembangan memuat indikator-indikator kemampuan. Indikator

kemampuan dapat dipilih satu atau dua secara berurutan atau yang saling

berkaitan.

Indikator dapat dijadikan sebagai patokan atau dasar dalam

mengembangkan kegiatan. Satu indikator dapat dikembangkan melalui berbagai

macam kegiatan atau sebaliknya, satu kegiatan dapat mengembangkan

berbagai indikator.

Misalnya:

Satu indikator dengan banyak kegiatan

Aspek Indikator Kegiatan

Fisik Melempar dan

menangkap bola. Melempar bola ke dalam keranjang

Menangkap bola dengan dua tangan

Menangkap bola yang dipantulkan

Melempar bola ke arah teman

Bermain bola basket

Satu kegiatan mengembangkan banyak indikator

Kegiatan Aspek Indikator

Meronce Moral dan

Nilai-nilai

Agama

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan

menghafalkan bacaan dan artinya

Dapat mengucapkan kata-kata santun (maaf, tolong)

Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak

Fisik Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan

gerakan rumit

Mengekspresikan diri dengan karya seni menggunakan

berbagai media.

14

Kegiatan Aspek Indikator

Meronce dengan berbagai alat dan bahan.

Bahasa Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang

kompleks

Menggunakan kata-kata yang menunjukkan urutan

Menjawab pertanyaan sederhana

Mengutarakan pendapat kepada orang lain

Dapat menceritakan hasil roncean

Kognitif Mencocokan, menunjukkan dan menyebutkan warna

Mencocokkan, menunjukkan dan menyebutkan macam-

macam bentuk geometri.

Memahami konsep banyak/sedikit, kecil/besar,

panjang/pendek, dll.

Mengklasifikasi benda berdasarkan warna atau bentuk atau

ukuran.

Mengenal pola AB-AB atau ABC-ABC

Mengurutkan benda berdasarkan 5seriasi ukuran atau warna.

Membilang banyak benda satu sampai sepuluh

Mengenal konsep bilangan

Sosial

Emosional

Menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan

Mau berbagi, menolong dan membantu teman

Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan.

Bermain bersama dengan satu atau dua anak sedikitnya

selama 15 menit

Senang menyelesaikan pekerjaan yang dipilihkan dengan giat

Ingin mengerjakan sesuatu sendiri

Menunjukkan rasa percaya diri

Menghargai orang lain.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kelompok usia 4 – 5 tahun memiliki banyak

aspek perkembangan yang harus dikembangan secara terpadu dan

berkesinambungan. Dari setiap aspek perkembangan memiliki banyak indikator

15

kemampuan. Indikator kemampuan maksudnya, perilaku yang ditunjukkan anak

untuk mengukur kemampuannya di aspek tertentu.

Setiap rencana pembelajaran berisi indikator dari setiap aspek perkembangan.

Caranya pilih satu atau dua indikator dari setiap aspek perkembangan secara

berurutan atau yang saling berkaitan. Contohnya :

Untuk menyusun rencana pembelajaran 1

Tujuannya mengembangkan kemampuan:

1. Menari menirukan gerakan-gerakan binatang, pohon tertiup angin,

pesawat terbang, dsb. (Diambil dari aspek Fisik)

2. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran.

(Diambil dari aspek Kognitif)

3. Mengutarakan pendapat kepada orang lain. (Diambil dari aspek Bahasa)

4. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. (Diambil dari aspek

Sosial-emosional

5. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu (Diambil dari aspek

Pemahaman Moral dan Agama)

Setiap rencana pembelajaran dapat berlaku untuk satu minggu atau lebih

tergantung pada pencapaian kemampuan anak.

Indikator yang belum dipilih digunakan untuk penyusunan rencana

pembelajaran selanjutnya, dengan demikian dalam setahun semua indikator

tercapai dan kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal.

3) Tahap 3: Menetapkan Konsep Pengetahuan Yang Akan Dikenalkan danMateri Kurikulum

Tahap selanjutnya menetapkan konsep pengetahuan yang akan dibangun

pada anak. Konsep pengetahuan ini mencakup :

a. Keaksaraan, yakni:1) Peningkatan atau perluasan kosakata dan kemampuan bahasa anak,

2) Peningkatan pemahaman anak terhadap perbedaan bunyi setiap huruf,

suku kata dan kata yang diucapkan,

16

3) Pengetahuan terhadap bahan cetak memuat pesan dan aturan

4) Pemahaman bahwa huruf adalah simbol dari bunyi tertentu, huruf dapat

digabungkan menjadi kata yang memiliki makna tertentu,

5) Pemahaman terhadap makna setiap bahasa lisan maupun tulisan

6) Pemahaman tentang buku dan bahan cetak lainnya

7) Membangun sikap bahwa keaksaraan sebagai salah satu sumber

pengetahuan yang menyenangkan

b. Matematika, yakni:1) Konsep Mencocokkan

o Benda yang sama

o Warna yang sama

2) Konsep Membandingkan

o Ukuran

o Warna

o Volume

3) Pola dan hubungan Pola dan hubungan

o Pola berulang: mengurutkan benda dengan konsep ab, ab, ab,

o Pola bertumbuh: mengurutkan benda dengan konsep ab, abb, abbb,

abbbb

4) Pola berhubungan (1-2, 2-4)

o Burung 2 kaki (1-2)

o 2 burung 4 kaki (2-4)

5) Geometri dan pemahaman ruang

o Pengenalan bentuk-bentuk geometri: lingkaran, segitiga, persegi,

persegi panjang, bujur sangkar, dll

o Menjelaskan arah (kiri, kanan, timur, barat, selatan, utara)

o Menjelaskan posisi (atas, bawah, depan, belakang)

c. Ilmu alam/sains, yakni:

Pengetahuan fisik (mengenal karakteristik suatu benda, contoh

mengamati persamaan dan perbedaan apel dan jeruk)

17

Pengetahuan tentang makhluk hidup (mengamati karakteristik satu

makhluk hidup)

Alam dan lingkungan (mengajarkan anak untuk mencintai, merawat dan

menjaga kelestarian lingkungan)

d. Ilmu sosial, yakni:1. Tempat dan geografi

2. Orang-orang dan bagaimana mereka hidup

3. Orang-orang dan lingkungan

4. Orang-orang dan masa lalu

e. Seni, yakni:1. Menari

2. Menyanyi

3. Bermain musik

4. Membuat karya seni

f. Teknologi, yakni:1. Kesadaran akan teknologi yang digunakan di lingkungan rumah, dan

sekolah dapat memudahkan pekerjaan kita

2. Dasar-dasar penggunaan alat-alat teknologi

3. Macam-macam alat teknologi

4. Penggunaan alat teknologi secara aman, sesuai dan merawatnya secara

bertanggungjawab

Materi kurikulum dikembangkan dari indikator kemampuan menjadi

kemampuan yang lebih terukur dan dapat diamati. Materi kurikulum inilah sebagai

dasar menyusun kegiatan-kegiatan main bagi anak di setiap sentra.

Penetapan konsep pengetahuan disesuaikan dengan indikator dan materi/isi

kurikulum, tidak semua perlu diambil bila tidak sesuai.

18

Contoh:

Indikator KonsepPengetahuan Materi/Isi Kurikulum Aktivitas yang dapat

dilakukanMenari menirukangerakan-gerakanbinatang, pohontertiup angin,pesawat terbang,dsb.

- Keaksaraan- Matematika- Ilmu Sosial- Seni

- mengenal gerakanpohon yang ditiupangin sepoi dankencang, mengenalkosa kata posisi kiridan kanan

- menghitung gerakanberapa kali ke kiri,berapa kali ke kanan.

- mengetahuipasangannya.

- keseimbangangerakan pohon tertiupangin

- Senam ceria menirukangerakan pohon sebelummasuk ruangan secaraberpasangan (sosial)dengan berpola misalnya:angin sepoi, anginkencang, angin sepoi,angin kencang(keaksaraan) bergoyangke kiri ke kanan(keaksaraan), sambildihitung (matematika).

Mengklasifikasikanbendaberdasarkanbentuk, warna,dan ukuran

- Keaksaraan- Matematika- Sains

- menambah kosa katanama, bentuk, danukuran

- membedakan warna,bentuk, dan ukuranbenda,mengelompokkanbenda berdasarkanwarna, bentuk danukuran

- mengetahuiperubahan warna,bentuk dan ukuranbenda setelah melaluisuatu prosessederhana

- Mengamati siklustumbuhan

- mengamati warna, bentukdan ukuran pohon yangada di sekitar

- bermain di halamandengan mengumpulkanberbagai daun yangmemiliki warna, bentuk,dan ukuran yang berbeda(keaksaraan)

- membuat percobaandengan menggunakandaun, tanah liat, pasir danbahan yang ada dilingkungan (sains).

- membuat percobaanmenanam danmemeliharatanaman.(sains)

Mengutarakanpendapat kepadaorang lain

- Keaksaraan- Ilmu Sosial

- menambah kosa katanama, bentuk, danukuran yang palingdisenanginya

- mengamati benda disekitar yang memilikiwarna, bentuk danukuran yangdisukainya

- mengetahui siapa dandimana mendapatkanbenda yangdisukainya.

- Mengutarakan pendapatkepada teman saatlingkaran sebelum atausesudah bermain

- Mengamati pohon-pohonyang ada disekitarnya.

- menceritakanpengalaman saat melihattanaman dan mengetahuisiapa pemilik pohontersebut

Menaati aturanyang berlaku

- Keaksaraan- Matematika

- Aturan bermain - berdiskusi tentang aturanbermain, aturan

19

Indikator KonsepPengetahuan Materi/Isi Kurikulum Aktivitas yang dapat

dilakukandalam suatupermainan

- Ilmu Sosial memelihara tanaman,- berdiskusi tentang

perasaan diri atau temanapabila tidak diajakbermain, atau perasaanbila ikut bermain tetapicurang.

Berdoa sebelumdan sesudahmelakukansesuatu

- Keaksaraan- Ilmu Sosial

- Doa sebelum dansesudah belajar,sebelum dansesudah makan

- Sikap berdoa,mengetahui danmenghormati caraberdoa teman yangberbeda agama.

- Berdoa sebelum dansesudah belajar,

- Berdoa setiap akan dansetelah selesaimelakukan kegiatan bermain

- berdoa sebelum dansesudah makan.

4) Tahap 4: Menetapkan TemaTema adalah alat untuk mengenalkan berbagai konsep, topik dan ide kepada

peserta didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema berfungsi untuk menyatukan

isi kurikulum dalam satu perencanaan yang utuh (holistik), memperkaya

perbendaharaan bahasa peserta didik, membuat pembelajaran lebih bermakna

dan membantu peserta mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas. Jadi

tema merupakan aktualisasi konsep minat peserta didik yang dijadikan fokus

perencanaan atau titik awal perencanaan kegiatan pembelajaran tematik.

Pemilihan tema di PAUD hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat

dengan kehidupan peserta didik/anak kepada tema yang semakin jauh dari

kehidupan peserta didik/anak.

Contoh:

Bagi PAUD yang lingkungannya dekat dengan pantai, tema rekreasi dapat

diangkat lebih dahulu, dan tema tersebut lebih dekat bagi anak daripada tema

binatang dan tanaman.

Bagi PAUD yang lingkungannya dekat dengan perkebunan, tema tanaman dan

tema pekerjaan apat dingkat lebih dahulu dan tema tersebut lebih dekat daripada

tema binatang.

20

b) Kesederhanaan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang sederhana

kepada tema-tema yang lebih rumit bagi peserta. Apabila contoh tema-tema di atas

masih terlalu rumit dan luas, pendidik dapat menentukan tema yang lebih sederhana

agar tema dapat lebih efektif dan fokus.

Tema-tema tertentu yang terlalu rumit dan luas dapat digabung atau diintegrasikan ke

tema lain menjadi sub tema, agar tidak terlalu banyak tema.

c) Kemenarikan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik

minat peserta kepada tema-tema yang kurang menarik minat peserta. Tema-tema

tertentu dapat dibuat lebih menarik agar peserta didik tertarik dan tidak akan

membosankan.

Contoh:

Tema ”lingkunganku”, menurut pendidik masih terlalu luas, pendidik bersama

anak dapat menentukan tema yang lebih sederhana, misal: Tema ”Keluargaku”.

Tema ”gejala alam”, menurut pendidik masih terlalu luas, pendidik bersama anak

dapat menentukan tema yang lebih sempit, misal: tema ”hujan”.

Contoh:

Tema ”lingkunganku” dapat dijadikan tema besar dan bisa dijabarkan menjadi sub-sub

tema, contoh:

Sub tema ”Diri sendiri” (nama diri, anggota tubuh, panca indera).

Sub tema ”Keluargaku” (nama anggota keluarga dan tugas-tugasnya).

Sub tema ”Rumah” (bagian rumah, bahan membuat rumah, isi rumah).

Sub tema ”Sekolah” (nama dan alamat sekolah, orang-orang yang ada disekolah).

Sub tema ”Binatang” (binatang didekatku, binatang disekitar tempat tinggalku,

binatang di darat, binatang di air, binatang di udara).

Contoh: Tema pekerjaan

Sub tema ”Pekerjaan orangtuaku” (misalnya: dokter, polisi, pegawai bank,

insinyur, dll), sub tema ”Cita-citaku” (misalnya: pilot, arsitek, dokter, dll).

Sub tema ”Pekerjaan di sekitar PAUD-ku” (misalnya: pendidik, satpam, tukang

ojek, penjual kue, petugas kebersihan, dll).

21

d) Keinsidentalan, artinya peristiwa atau kejadian di sekitar peserta (sekolah) yang

terjadi pada saat pembelajaran berlangsung hendaknya dimasukkan dalam

pembelajaran walaupun tidak sesuai dengan tema yang dipilih pada hari itu.

Keinsidentalan peristiwa perayaan yang ada di sekitar peserta didik juga dapat

diangkat menjadi tema atau sub tema.

Sesuatu yang insidental dapat diangkat menjadi sub tema ”Perayaan atau Special

event” dan masuk ke setiap tema yang sudah ada, tujuannya agar peserta mendapat

pengalaman bermakna pada peristiwa khusus walaupun hanya beberapa hari atau satu

minggu.

Pemilihan tema-tema yang akan dipakai selama satu tahun pelajaran dilakukan

sebelum tahun pelajaran dimulai. Tema-tema yang sudah dipilih dilengkapi dengan rentang

waktu pelaksanaan tema. Agar peserta didik dan pendidik dapat melakukan eksplorasi

kegiatan secara tuntas melalui wahana tema tersebut.

Rentang waktu pelaksanaan jangan terlalu singkat. Rentang waktu sekitar satu bulan

(empat minggu) untuk satu tema, merupakan rentang waktu yang cukup untuk eksplorasi.

Dalam pemilihan dan penetapan tema, terdapat beberapa langkah yaitu:

a) Identifikasi Tema menjadi Sub TemaIdentifikasi tema menjadi sub tema-sub tema dapat diidentifikasikan di awal tahun

pelajaran. Proses identifikasi tema dapat dilakukan oleh pendidik dan peserta didik

melalui kegiatan percakapan awal. Pendidik sudah dapat melakukan identifikasi tema

sebagai ”starting point” perencanaan kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran

melalui berbagai pertimbangan, seperti:

Contoh:

Sub tema ”sekolah” (Perayaan Ulang Tahun Sekolahku).

Sub tema ”tanaman” (Perayaan Hari Ibu – sekuntum bunga untuk ibu).

Sub tema ”alat komunikasi” (Membuat dan mengirim Kartu Lebaran).

22

Pengalaman percakapan awal pendidik dengan peserta didik tentang ”sub tema hari

ini”, pendidik dapat mengamati pertanyaan dan jawaban yang sering muncul pada

saat percakapan awal.

Gambar-gambar bebas hasil karya peserta didik.

Topik percakapan peserta didik dengan teman sebayanya.

Tema dalam satu tahun boleh dipersempit tetapi tema tersebut dapat

dikembangkan menjadi beberapa sub tema yang kemudian bisa digali dari minat peserta

didik menjadi sub tema yang lebih spesifik.

b) Identifikasi Sub Tema menjadi Sub Tema yang Lebih DetailSub Tema yang sudah dipilih di awal tahun kemudian diidentifikasi menjadi sub

tema-sub tema yang lebih detail, kemudian sub tema yang lebih detail tersebut

diidentifikasi menjadi kegiatan-kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut otomatis akan

terkait dengan tema dan sub tema.

5) Tahap 5: Menyusun Rencana Kegiatan PembelajaranLangkah selanjutnya yang harus pendidik lakukan adalah menyusun rencana kegiatan

main yang akan dilakukan anak dalam ruang bermain (untuk toddler yang mencakup main

sensorimotor, main peran/area dan main pembangunan) dan sentra (untuk prasekolah).

Kegiatan main ini terkait dengan penyediaan alat yang diperlukan untuk

mendukungnya. Sentra yang dapat dipilih antara lain: main peran, persiapan, bahan

alam, balok, dll. Jumlah sentra/area yang dibuka disesuaikan dengan kemampuan

pendidik dan kesiapan alat dan bahan.

6) Tahap 6: Menyiapkan Alat dan BahanAlat dan bahan main yang dipilih sebaiknya berasal dari alam dan bahan-

bahan daur ulang, seperti: kayu, bambu, tanah liat, pasir, daun-daunan, biji-bijian,

batu, kerang, kardus bekas, kotak bekas, sisa talang air, pipa paralon, payung

rusak, kawat-kawat lunak, dsb sehingga memberi gagasan pada anak untuk

menggunakan dalam banyak cara yang kreatif dan mendukung anak untuk

membuat pilihan dan keputusan sendiri, merencanakan, meneliti dan

23

menginvestigasi, menggali lebih dalam, bereksperimen, dan membangun

pengetahuan baik secara sendiri maupun berkelompok dengan dukungan dan

lingkungan yang sudah disiapkan guru.

J. Rangkuman1. Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Rencana

Kegiatan Pembelajaran Mengembangkan semua aspek perkembangan

Memuat tujuan pembelajaran berdasarkan pada minat dan kebutuhan anak

Kegiatan yang direncanakan membangun pengalaman anak baik bekerja

secara individu maupun dalam kelompok

Memuat ragam pilihan kegiatan main yang mendukung main

sensorimotor/main yang menggunakan indera dan motorik, main peran, dan

main pembangunan/main yang menghasilkan karya

Mendukung kegiatan main yang menyenangkan, menantang, bermakna,

dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari

Berbasis pada agama, budaya setempat dan mengenalkan ragam budaya

dalam kegiatan yang sesuai

Mengembangkan wawasan anak tentang diri, keluarga dan lingkungan

sekitarnya

Mendukung keterlibatan orang tua

2. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Kegiatan Pembelajaran:Enam langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana

pembelajaran di atas saling terkait satu dengan lainnya, sehingga tidak dapat

menghilangkan satu langkah, dan melompat ke langkah berikutnya.

1. Tahap 1 Menetapkan tahap perkembangan yang sesuai usia anak

2. Menentukan Tingkat Pencapaian Perkembangan dan Indikator

Kemampuan

24

3. Menetapkan Konsep Pengetahuan Yang Akan Dikenalkan dan Materi

Kurikulum

4. Menetapkan Tema, Pemilihan tema di PAUD hendaknya memperhatikan

prinsip-prinsip sebagai berikut: Kedekatan, Kesederhanaan, Kemenarikan,

dan Keinsidentalan.

5. Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran

6. Menyiapkan Alat dan Bahan

K. Penilaian

1. Pre-Test dan Post-test

2. Tugas Mandiri (individu)

3. Upload tugas (Remedial bagi peserta yang dibawah standar.

4. Diskusi online (Tim teaching dan tidak seluruh materi atau peggabungan

beberapa materi)

L. Sumber Belajar1. Permendiknas No. 58 Tahun 2009

2. Menu Pembelajaran Generik

3. Bahan Ajar Bermain dan Anak

4. Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran

5. Bahan Ajar Strategi Pembelajaran

6. Bahan Ajar Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

25

EVALUASI KEGIATAN BELAJAR 2

1. Beberapa prinsip yang harus menjadi dasar dalam pemilihan tema adalah

tersebut di bawah ini, kecuali:

b. Kedekatan

c. Kesederhanaan

d. Kelekatan

e. Kemenarikan

2. Pijakan lingkungan adalah

a. Pendidik menyambut anak di depan sekolah dan menyapa masing-masing

anak

b. Pendidik menyiapkan dan menata seluruh alat dan bahan yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan jumlah

anak didik

c. Pendidik melakukan kegiatan sosialisasi ke lingkungan sekitar tentang

program pembelajaran di lembaga PAUD yang dikelolanya

d. Pendidik mengajak anak-anak peserta didik untuk melakukan

pengembangan motorik kasar dengan kegiatan senam, gerak lagu dan

kegiatan sejenis lainnya

3. Pada proses identifikasi tema, kita dapat menggunakan sumber-sumber

berikut:

a. Alat bermain yang suka dimainkan oleh peserta didik dan permainan

b. Gambar-gambar bebas hasil karya peserta didik.

c. Topik percakapan peserta didik dengan teman sebayanya.

d. Jawaban a, b dan c benar

4. Beberapa sentra yang harus ada dalam model rancangan pembelajaran

sentra adalah:

a. Pasir dan air, drama, membaca dan menulis, musik, balok, dan agama

b. Bahan alam, drama, berhitung, membaca dan menulis

c. Bahan alam, peran, balok, dan persiapan

d. Pasir dan air, peran, bahasa, IPA dan musik

26

5. Konsep pengetahuan yang diajarkan pada anak usia dini meliputi:

a. Bahasa, sosial emosional, keterampilan hidup, dan fisik motorik

b. Keakasaraan, matematika, teknologi, sains, ilmu sosial dan seni

c. Bahasa, matematika, seni, sosial emosional dan fisik motorik, kognitif dan

agama

d. Ilmu sosial, budaya, karakter, sains, matematika, dan teknologi

Kunci Jawaban1. C

2. B

3. D

4. C

5. B

27

DAFTAR PUSTAKA

Catron, Carol. E dan Allen, Jan. Early Childhood Curriculum: A Creative Play Model, 2nd

Edition, NewJersey : Merill Publ, 1999

Darling, Hammond L., J. Ancess & B. Falk. (1995). Authentic Assessment in Action: Studies of

Schools and Students at Work. New York: Teacher College Press.

Direktorat PAUD. 2006. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak usia Dini, Jakarta.

Direktorat PAUD. 2008. Modul Pelatihan .Kurikulum yang Sesuai dengan Perkembangan Anak

(DAP), Jakarta.

Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.2010. Pedoman Pengembangan

Silabus di Taman Kanak-Kanak, Jakarta.

Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.2010. Pedoman Pengembangan

Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta.

Direktorat PPTK. 2011. Pedoman Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta

E.Mulyasa, DR. M.PD, Kurikulum Yang Disempurnakan, Remaja Rosdakarya, Bandung,2006

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional RI.

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non

Formal Dan Informal Direktorat Pembinaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Paud,

Nonformal Dan Informal 2012, Bahan Ajar Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Perencanaan

Kegiatan Pembelajaran

28

Lampiran : Contoh

Rencana Kegiatan Harian

Tema : Pohon

Sub Tema : Bagian Pohon yang Dapat Dimakan

Topik : Bagian Pohon yang Dapat Dimakan: Daun.

Kelompok Usia : 3- 4 tahun

Tujuan:

Anak mengerti perintah untuk memindahkan buah-buahan ke keranjang dengan

berlari, menceritakan gambar makanan yang ada dibuku dan mengungkapkan

keinginan makan,menceritakan pengalaman selagi makan. .

Konsep:

Berlari, kosakata siapa, mengapa, dimana, nama makanan , dan gerak.

Pijakan lingkungan:Untuk Kegiatan Pembuka:

- Menyiapkan tape dan kaset berisi lagu anak-anak

- Alat musik perkusi, seperti: marakas, rebana, tamborin, dll.

Untuk Kegiatan Sentra:

Sentra persiapan: Sentra mainperan:

Sentra balok: Sentra bahan alam: Sentra memasak

- daun cincau, daun

pandan, daun suji,

daun

kemangi,daun

selada, daun

bawang, daun

seledri, daun

bayam.

- daun berbagai

-daun cincau, daun

pandan, daun

suji, daun

kemangi, daun

selada, daun

bawang, daun

seledri, daun

bayam.

-topi, sarung

- daun cincau, daun

pandan, daun suji,

daun kemangi,

daun selada, daun

bawang, daun

seledri, daun

bayam.

- Balok-balok

disusun dalam

- daun cincau, daun

pandan, daun suji,

daun kemangi, daun

selada, daun

bawang, daun

seledri, daun bayam.

- Wadah dan saringan

untuk kegiatan

meremas daun

- Kartu resep cara

membuat

cingcau.

- Daun cincau,

daun pandan,

gula merah, air,

kelapa parut

- alat untuk

membuat cincau:

29

warna dan ukuran

dengan wadah

kecil dan penjepit

untuk diklasifikasi/

dikelompokkan.

- kertas, pinsil dan

daun berbagai

bentuk untuk

menjiplak

- kartu gambar

pohon dan kartu

gambar daunnya

untuk

mencocokkan

- kartu gambar

daun dan huruf

dengan kartu

huruf

- kertas gambar,

krayon warna-

warni untuk

menggambar

pohon atau daun

berbagai ukuran

dan bentuk.

- meronce dengan

manik-manik

- jepitan jemuran

dengan kartu-

kartu konsep

bilangan dengan

gambar macam-

macam pohon.

- Mencari jejak

(maze) (anak

mencari sayur

bayam)

tangan, alat untuk

menyiangi

rumput, alat

untuk menyiram

tanaman

- tikar, piring kecil

dan sendok dan

gelas sebanyak

anak dan teko

kecil.

- biji-bijian, daun-

daunan muda,

ampas kelapa

parut kering

- baju bekas

ukuran orang

dewasa, seperti:

baju untuk

berkebun, dll.

- Perlengkapan

dapur dan meja

makan

- alat tulis: kertas,

pensil. Krayon,

pensil warna,

spidol.

tempatnya sesuai

kelompok bentuk

- balok assesoris

seperti: boneka

orang, pohon,

binatang,

kendaraan dan

lainnya

- gambar-gambar

konstruksi

bangunan,

seperti:

perkebunan daun

cingcau,

rumah/tempat

mengolah daun

cingcau,

toko/pasar yang

menjual cingcau,

gerobak, warung,

dll.

- alat tulis dan

kertas untuk anak

menggambarkan

dan menulis

nama

bangunannya.

- Kartu-kartu kata

yang sesuai

dengan konsep

konstruksi dan

tema

- Alas untuk

membangun

balok

- alat tulis: kertas,

pensil. Krayon,

cincau, daun suji,

dan ampas kelapa.

- daun kering berbagai

bentuk dengan sikat

gigi bekas, sisir

bekas, pewarna kue

yang sudah

dicairkan, dan kertas

putih

- daun kering, ranting

kering, kertas ukuran

besar, dan lem kayu,

serta sarung tangan

untuk dipakai anak

menyusun daun dan

ranting menyerupai

pohon.

- boneka berukuran

mini (orang,

binatang, tanaman,

kendaraan, dll) untuk

bermain microplay di

bak pasir

- tanah liat, kuas dan

air untuk membasahi

tanah liat.

- plastisin (diberi

pewarna dari pohon)

dan berbagai

cetakannya.

- melukis dengan kuas

- melukis dengan jari

- bak air sabun yang

telah diberi pewarna,

kocokan telur, gelas-

gelas plastic, sendok

plastic.

wadah plastik,

saringan, panci,

pengaduk.

- Gelas, sendok

- lap

30

- Kartu lambang

bilangan.

- alat tulis: kertas,

pinsil. Krayon,

pinsil warna,

spidol.

pensil warna,

spidol.

- alat tulis: kertas,

pinsil. Krayon, pinsil

warna, spidol.

Kegiatan Transisi

Menjelang akhir kegiatan pembuka, anak diajak duduk melingkar, lalu mengikutigerakan angin yang ditiup kencang- sedang- lembut sampai akhirnya diam tanpatiupan angin.

Setelah anak tenang, anak dibimbing oleh guru kelompoknya atau guru sentranyauntuk dipersilakan membuang daun yang dikumpulkankan ke tempat sampah, lalumencuci tangan dan minum air putih dan langsung masuk ke sentra masing-masingsesuai jadwal

a. Kegiatan di sentra:

Sentrapersiapan:

PijakanSebelumbermain:- Mengajak

anak untuk

berdoa

- Menanyakan

kabar anak,

hari dan

tanggal lalu

menuliskan di

kertas/papan

Sentra mainperan:

PijakanSebelumbermain:- Mengajak

anak untuk

berdoa

- Menanyakan

kabar anak,

hari dan

tanggal lalu

menuliskan di

kertas/papan

Sentra balok:

Pijakan Sebelumbermain:- Mengajak anak

untuk berdoa

- Menanyakan

kabar anak, hari

dan tanggal lalu

menuliskan di

kertas/papan

tulis

- Menanyakan

siapa yang

Sentra bahanalam:

PijakanSebelumbermain:- Mengajak

anak untuk

berdoa

- Menanyakan

kabar anak,

hari & tanggal

lalu menulis

kan di kertas/

papan tulis

Sentramemasak

PijakanSebelumbermain:

- Mengajak anak

untuk berdoa

- Menanyakan

kabar anak,hari

& tanggal lalu

menuliskan di

kertas/papan

tulis

- Menanyakan

31

tulis

- Menanyakan

siapa yang

tidak hadir,

menghitung

anak yang

hadir,

membuatkan

ke dalam

grafik.

- menanyakan

perasaan anak

waktu tadi

bermain,

bagaimana

rasanya bila

ada teman

yang tidak

tertib.

- memberi

waktu kepada

anak untuk

bercerita

pengalaman

waktu main di

halaman,

pohon apa

saja yang

ditemukan,

meminta

contoh daun

tulis

- Menanyakan

siapa yang

tidak hadir,

menghitung

anak yang

hadir,

membuatkan

ke dalam

grafik.

- menanyakan

perasaan anak

waktu tadi

bermain,

bagaimana

rasanya bila

ada teman

yang tidak

tertib.

- memberi

waktu kepada

anak untuk

bercerita

pengalaman

waktu main di

halaman,

pohon apa

saja yang

dilihat dan

ditemukan,

- menanyakan

tidak hadir,

menghitung

anak yang

hadir,

membuatkan ke

dalam grafik.

- menanyakan

perasaan anak

waktu tadi

bermain,

bagaimana

rasanya bila

ada teman yang

tidak tertib.

- memberi waktu

kepada anak

untuk bercerita

pengalaman

waktu main di

halaman, pohon

apa saja yang

dilihat dan

ditemukan.

- menanyakan

kepada anak

tentang bagian

pohon yang

dapat dimakan,

yaitu daun.

- membacakan

buku terkait

- Menanyakan

siapa yang

tidak hadir,

menghitung

anak yang

hadir,

membuatkan

ke dalam

grafik.

- menanyakan

perasaan

anak waktu

tadi bermain,

bagaimana

rasanya bila

ada teman

yang tidak

tertib.

- memberi

waktu kepada

anak untuk

bercerita

pengalaman

waktu main di

halaman,

pohon apa

saja yang

ditemukan,

- menanyakan

kepada anak

tentang

siapa yang

tidak hadir,

menghitung

anak yang

hadir,

membuatkan

ke dalam

grafik.

- menanyakan

perasaan anak

waktu tadi

bermain,

bagaimana

rasanya bila

ada teman

yang tidak

tertib.

- memberi

waktu kepada

anak untuk

bercerita

pengalaman

waktu main di

halaman,

pohon apa

saja yang

dilihat dan

ditemukan

- menanyakan

kepada anak

tentang bagian

32

yang dibawa

dari luar.

- menanyakan

kepada anak

tentang bagian

pohon yang

dapat

dimakan, yaitu

daun.

- Membacakan

buku terkait

tema “pohon/

pohon”.

- mengenalkan

kegiatan

bermain yang

sudah

disiapkan

- mengenalkan

kosa kata baru

yang

mendukung

kegiatan

keaksaraan

anak.

- memberi

gagasan

dalam

menggunakan

alat untuk

mengembang

kepada anak

tentang

bagian pohon

yang dapat

dimakan, yaitu

daun.

- membacakan

buku atau

mengundang

narasumber

terkait tema

“pohon”.

- mengenalkan

kosa kata baru

yang

mendukung

pengalaman

main peran.

- mengenalkan

kegiatan

bermain yang

sudah

disiapkan dan

memberi

gagasan

tentang alur

cerita

(skenario).

- mendiskusikan

aturan

bermain,

tema “pohon”.

Dengan

menekankan

pada konsep

bentuk geometri

atau konstruksi

bangunan.

Misalnya:

silinder, kokoh,

stabil,vertikal,dll

- mengenalkan

kosa kata baru

yang

mendukung

pengalaman

main

pembangunan

terstruktur.

- mengenalkan

kegiatan

bermain yang

sudah

disiapkan.

- Memberi

gagasan

bagaimana

menggunakan

balok untuk

membangun

(konsep

konstruksi).

bagian pohon

yang dapat

dimakan, yaitu

daun.

- membacakan

buku terkait

tema “pohon”.

- mengenalkan

kosa kata baru

yang

mendukung

kegiatan main

sifat cair anak.

- mengenalkan

kegiatan

bermain yang

sudah

disiapkan.

- memberi

gagasan

dalam

menggunakan

alat untuk

mengembang

kan

pengalaman

main sifat cair.

- mendiskusikan

aturan bermain,

misalnya:

oMemilih

pohon yang

dapat dimakan,

yaitu daun.

- membacakan

buku terkait

tema “pohon”.

- mengenalkan

kosa kata baru

yang

mendukung

kegiatan

memasak.

- mengenalkan

kegiatan

memasak

yang

disiapkan.

- memberi

gagasan dalam

menggunakan

bahan

makanan dan

alat sesuai

dengan resep

masakan yang

akan dibuat.

- mendiskusikan

aturan

bermain,

misalnya:

oMengguna

33

kan &

menemukan

konsep

keaksaraan.

- mendiskusikan

aturan

bermain,

misalnya:

oMemilih

kegiatan

main

oMenyeleKai

kan kegiatan

main

oMenunjuk

kan kepada

guru apa

yang telah

dilakukan

oMembersih

kan alat

main/beres-

beres

oMemilih

kegiatan

main yang

lain

- membuat

transisi saat

anak memilih

kegiatan

misalnya:

oMemilih

peran dan

kegiatan

main.

oMenyelesai

kan kegiatan

main

oMenunjuk

kan kepada

guru apa

yang telah

dilakukan

oMembersih

kan alat

main/beres-

beres

oMemilih

kegiatan

main yang

lain

- membuat

transisi saat

anak memilih

kegiatan

bermain yang

disukainya.

- mendiskusikan

aturan bermain,

misalnya:

oMemilih balok

secukupnya

untuk

membangun.

oMembangun

di atas alas &

menyelesaikan

bangunannya.

oMenunjukkan

& memberika

informasi

kepada guru

tentang

konstruksi

bangunannya.

oMemulai &

menyelesai

kan bangunan

tepat waktu.

oMengembali -

kan & menyu-

sun balok

ketempatnya

kembali.

- membuat

transisi saat

anak memilih

alas & teman

kegiatan main

oMenyelesai

kan kegiatan

main

oMenunjuk

kan kepada

guru apa

yang telah

dilakukan

oMembersih

kan alat

main/beres-

beres

oMemilih

kegiatan

main yang

lain

- membuat

transisi saat

anak memilih

kegiatan

bermain yang

disukainya.

Pijakan SelamaBermain:– memberi

waktu pada

anak untuk

memilih dan

mengerjakan

kan alat

sesuai

fungsinya.

oMengguna

kan bahan

makanan

sesuai

takaran yang

ditentukan.

oMengikuti

langkah-

langkah

memasak

sesuai

resep.

oMembersih

kan alat

masak yang

telah

digunakan

oMemilih

kegiatan

main yang

lain yang

sudah

disediakan.

- membuat

transisi

sebelum anak

mulai

memasak

34

bermain yang

disukainya.

Pijakan SelamaBermain:– memberi

waktu pada

anak untuk

memilih dan

mengerjakan

kegiatan

mainnya.– mencontohkan

komunikasi

yang tepat.– memperkuat &

memperluas

bahasa anak

– membantu

anak untuk

meningkatkan

kesempatan

sosialisasi

melalui

dukungan

teman sebaya.

– mengamati &

mendokumen

tasikan per-

kembangan &

kemajuan

Pijakan SelamaBermain:– memberi

waktu pada

anak untuk

memilih dan

mengerjakan

kegiatan main

perannya.– mencontohkan

komunikasi

yang tepat.– memperkuat &

memperluas

bahasa anak

– membantu

anak untuk

meningkatkan

kesempatan

sosialisasi

melalui

dukungan

teman sebaya.

– mengamati &

mendokumen

tasikan per

kembangan &

kemajuan

main peran

anak.

– memberikan

membangun.

Pijakan SelamaBermain:– memberi waktu

pada anak

untuk memilih &

membangun

baloknya.

– mencontohkan

komunikasi

yang tepat.– memperkuat &

memperluas

bahasa anak

melalui

pertanyaan &

diskusi tentang

pembangunan

mereka.

– membantu anak

untuk

meningkatkan

kesempatan

sosialisasi

melalui

dukungan

teman sebaya.

– memberi

kesempatan

pada anak

kegiatan

mainnya.– mencontohkan

komunikasi

yang tepat.– memperkuat &

memperluas

bahasa anak

– membantu

anak untuk

meningkatkan

kesempatan

sosialisasi

melalui

dukungan

teman sebaya.

– mengamati &

mendokumen

tasikan per

kembangan &

kemajuan

main anak

– memberikan

informasi

tentang batas

waktu

bermain.

sesuai resep

yang telah

ditentukan.

Pijakan SelamaBermain:– memberi

waktu &

bantuan pada

anak untuk

mengikuti

urutan/langkah

-langkah yang

ada di resep.

– mencontohkan

komunikasi

yang tepat.– memperkuat

dan

memperluas

bahasa anak

– membantu

anak untuk

meningkatkan

kesempatan

sosialisasi

melalui

dukungan

teman sebaya.

– mengamati &

mendokumen

35

main anak

– memberikan

informasi

tentang batas

waktu

bermain.

Pijakan setelahbermain:- guru bersama

anak

membereskan

mainan

ketempatnya

kembali sesuai

urutan dan

kelompoknya.

- guru dan anak

duduk

melingkar.

Secara

bergiliran anak

diberi

kesempatan

untuk

mengingat dan

menceritakan

kembali

pengalaman

mainnya.

informasi

tentang batas

waktu

bermain.

Pijakan setelahbermain:- guru bersama

anak

membereskan

mainan

ketempatnya

kembali sesuai

urutan dan

kelompoknya.

- guru dan anak

duduk

melingkar.

Secara

bergiliran anak

diberi

kesempatan

untuk

mengingat &

menceritakan

kembali

pengalaman

main

perannya.

untuk main

peran dengan

hasil karyanya.

– mengamati dan

mendokumen

tasikan

perkembangan

dan kemajuan

main

pembangunan

anak.

– memberikan

informasi

tentang batas

waktu bermain.

Pijakan setelahbermain:- guru bersama

anak

membereskan

balok dan

aksesoris

ketempatnya

kembali sesuai

urutan dan

kelompoknya.

- guru & anak

duduk melingkar.

Secara bergiliran

anak diberi

Pijakan setelahbermain:- guru bersama

anak

membereskan

mainan

ketempatnya

kembali sesuai

urutan &

kelompoknya.

- guru & anak

duduk

melingkar.

Secara

bergiliran anak

diberi

kesempatan

untuk

mengingat &

menceritakan

kembali

pengalaman

mainnya.

tasikan perkem

bangan &

kemajuan main

anak

– menikmati

bersama hasil

masakan yang

telah dibuat.

– memberikan

informasi

tentang batas

waktu

bermain.

Pijakan setelahbermain:- guru bersama

anak

membereskan

alat masak

yang sudah

digunakan &

mengembalika

nnya di tempat

semula.

- Guru & anak

duduk

melingkar.

Secara

bergiliran anak

diberi

36

kesempatan

untuk mengingat

& menceritakan

kembali penga

laman main

pembangunan

nya.

kesempatan

untuk

mengingat &

menceritakan

kembali

pengalaman

memasaknya.

37

CONTOH RKH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SENTRA

CONTOH ; RENCANA KEGIATAN HARIAN

(untuk pola 2 jam)

Sub Tema : Binatang di kolamTopik : Ikan MasKelompok Usia : 4-5 tahunSentra : Bahan AlamTujuan:

Anak mampu menceritakan perkembang biakan ikan melalui gambar seri, mampu

mengamati ikan, mampu menimbang makanan ikan, mampu mengukur dengan takaran

plastik, mampu membentuk dengan pasir .

Konsep:

Mengamati ikan dikolam atau toples ,mendapatkan kosa kata baru, (ikan mas,

sisik, sirip, kolam, aquarium, gelembung udara)

Alat yang diperlukan:

Aquarium, toples, timbangan, kolam, takaran plastik, pasir basah.

a. Pijakan Lingkungan:

Buku cerita disimpan dekat tempat lingkaran besar.

Sendok plastik, piring plastik, garpu plastik ditempatkan dekat baskom isi air

yang lain untuk cuci-cuci. (main sensorimotor dan main peran)

Sendok plastik, piring plastik, garpu plastik ditempatkan di atas meja dekat

dengan playdough dengan cetakannya. (main sensori motor, main peran dan

main pembangunan)

Pasir basah dan kering dengan cetakan ditempatkan di bak plastik untuk

dicetak (main sensorimotor, main peran dan main pembangunan).

Papan melukis, kuas dan cat air, kertas diletakkan di dekat meja playdough.

38

Kertas, krayon, pinsil warna, spidol, diletakkan di atas meja dekat tempat

melukis.

Adonan finger painting (melukis dengan jari), kertas, diletakkan di meja dekat

playdough.

Ublek, diletakkan di bawah dekat tempat mencuci-cuci.

b. Pijakan Sebelum Main:

Menunjukkan kartu-kartu nama-nama anak, membacakannya, dan menanya-

kan ’siapa yang memiliki nama ini’.

membacakan buku diikuti dengan tanya jawab tentang isi buku.

mengajak anak-anak bernyanyi, misalnya: ”7 ekor ikan mas”

Lagu:

”7 ekor ikan mas”7 ekor ikan mas berenang- renang

Berenang dalam kolam timbul timbul tenggelam

Yang merah dan yang kuning semua senang

7 ekor ikan mas di dalam kolam

menunjukkan gambar ikan mas,bertanya siapa yang mempunyai kolam ikan

mas

mengenalkan alat main yang sudah disiapkan, dan mengenalkan aturan cara

bermain dan mengantri tunggu giliran.

Pendidik membuat transisi main dengan menyebut ciri dan identitas anak

tertentu. Anak yang disebut dipersilakan memilih mainan dengan cara berjalan

satu kaki.

c. Pijakan Selama Main:

Mengamati setiap main anak

Memberi pijakan pada setiap anak dengan mengemukakan pertanyaan

terbuka

39

Memberi gagasan bila ada anak yang belum memahami menggunakan bahan

& alat main

Memperluas gagasan dengan memberi pijakan untuk membangun persistensi

main anak

Mendukung anak untuk menceritakan hasil kerjanya & menuliskan dalam

kertas dengan atau tanpa bantuan pendidik

Mencatat kegiatan main anak dalam format pengamatan dengan merujuk

pada indikator dalam perencanaan kegiatan main yang sudah disusun

d. Pijakan Setelah main:

Memberi tahukan sisa waktu untuk bermain sebelum beres-beres

Mengajak anak untuk beres-beres dengan klasifikasi alat sesuai bentuk,

ukuran & penggunaannya

Mengajak anak ke lingkaran kecil

Menanyakan perasaan anak selama main

Memberi waktu kepada untuk menceritakan pengalaman main

pembangunannya

Menanyakan siapa yang masih ingat tema dan aturan main hari ini, & siapa

yang lupa aturan main

Mengulang konsep-konsep yang telah diuraikan di pijakan sebelum main

untuk memperkuat pengalaman main anak

Memberi tahukan kegiatan besok kepada anak

Mengajak anak untuk melalukan peregangan dengan menyanyi atau gerakan

sederhana

Menutup kegiatan dengan doa

Memberi pijakan transisi untuk mengelola anak agar tertib bergabung pada

lingkaran besar atau mengikuti kegiatan selanjutnya.