PENUKAR ION
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PENUKAR ION
KROMATOGRAFI PENUKAR ION• Digunakan untuk pemisahan ion-ion anorganik• Pemisahan terjadi karena pertukaran ion-ion pada fase
stationer• Fase stationer dalam kromatografi ini disebut RESIN• Aplikasi proses:
a. demineralisasi air industrib. pemisahan asam amino dari protein
RESIN PENUKAR ION• Beraneka ragam bahan, organik dan anorganik,
memperagakan perilaku pertukaran ion, tetapipada penelitian di laboratorium dimanakeseragaman sangat penting, pertukaran ionyang disukai biasanya menggunakan bahan-bahan sintetis RESIN PENUKAR ION
• Resin penukar ion merupakan suatu polimerdengan divinil benzen sebagai cross link, yangkuat dan permukaannya bemuatan
• Resin dibuat dengan memasukkan gugus yangdapat diionisasi ke dalam matriks polimerorganik (polistiren,polidekstran, selulosa, silika)
RESIN PENUKAR KATION
• Mengandung kation yang dapatdipertukarkan atau resin yangmelepaskan ion positif
• Contoh: Asam sulfonat (pH 1-14);Asam karboksilat (pH 5-14)
RESIN PENUKAR ANION
• Mengandung anion yang dapatdipertukarkan atau resin yangmelepaskan ion negatif
• Contoh: Gugus amonium (pH 0-12); Gugus anion (pH 0-9)
Protein dengan kandungan negatif(excess of negativecharges) teradsorb ke penukar anion, sementara yangpositif ke penukar kation. Kekuatan pengadsorpsianmeningkat dengan peningkatan isian ion
SIFAT-SIFAT PENTING RESIN
• Kapasitas penukar ion• Selektivitas• Derajat ikat silang (crosslinking)• Porositas• Kestabilan resin
KESETIMBANGAN PERTUKARAN ION
Anggap bahwa resin pertukaran-kation yang mengandung ion lawan yangdapat dipertukarkan B+ diletakkan bersentuhan dengan suatu larutan yangmengandung A+. Terjadi reaksi pertukaran:+ ⇔ +kesetimbangan diperoleh dengan beberapa dari masing-masing iontersebut berada dalam fasa dan beberapa lainnya di dalam fasa larutan,dan pada dasarnya kita dapat menulis tetapan kesetimbangan berikut:= XXdimana menyatakan aktivitas ion dalam fase resin danmenyatakan aktivitas ion dalam larutan terluar dan seterusnya. Rumusini sering ditulis dalam bentuk= x atau = x
Larutan Fasa resin Larutan Fasa resin
dimana= fraksi mol yang dinyatakn sebagai jumlah mol A+ di dalam fase resin permol tempat-tempat anionik yang terikat
= konsentrasi molal A+ dalam larutandan = koefisien aktivitas A+ di dalam fase resin dan larutan
Suku Q disebut sebagai kuosien konsentrasi atau koefisien selektivitas praktis
= x = x
rasio koef.aktivitas
Misal, pada kekuatan ionik rendah, ≅ , karena nilai mendekati 1. Jelas nilaidisebut sebagai koefisien selektivitas. Jika nilai besar, resin tersebut akan
cenderung mengikat pada A+; jika bernilai kecil, selektivitas resin lebihcenderung mengikat ion B+.
Pemisahan asam aminoSalahsatu aplikasi pertukaran ionterlihat pada proses pemisahanasam amino dari protein.Langkah pertama dalam proseselusidasi suatu protein adalahmenentukan komposisi asam amino.Protein tsb dihidrolisis, memecahkanrantai amida untuk menghasilkansekitar 20 asam amino yangberbeda.Melalui gugus α-amino dan karboksilyang mudah terdisosiasi, muatanpada sebuah molekul asam aminodapat dimanipulasi melalui pH dansuhu; jadi pertukarann ion dapatdigunakan dalam pemisahan
How Do We Know If “Our” Protein Is Goingto Bind the Ion-Exchange Resin That We AreUsing? – pH, pKa, pI & Buffers Revisited:
pH =log[H+] (not strictly true but a useful, workingdefinition)
pH = pKa + log([basic form]/[acidic form]) [HH eq]
Isoelectric point (pI) is the pH at which a moleculehas a net charge of zero.
Buffers useful 1 (or 0.5) units above and belowtheir pKa
Now that we understand the concept of pI (I hope),we are in a better position to consider the choice ofion exchanger
Demineralisasi air industri
• Kebutuhan air mutlak diperlukanbaik yang mengandung mineralmaupun yang tidak mengandungmineral (pure water)
• Untuk kebutuhan mahkluk hidupair mineral diperlukan untukdikonsumsi, sebaliknya pengaruhmineral pada proses industri kimiamenyebabkan kerak (mis. boilerdan heat exchanger)
Faktor yang mempengaruhi Optimasiproses kromatografi penukar ion
1. Propertis resin (konsentrasi sisi aktif dan kemampuan resin) Kapasitas penukar ion Selektivitas Derajat ikat silang (crosslinking) Porositas Kestabilan resin
2. Rasio distribusi (D)