Pengukuran Kepuasan dan Motivasi Dalam Penggunaan Sosial Media Twitter Oleh Mahasiswa FISIP UI

43
PENGUKURAN KEPUASAN DAN MOTIVASI DALAM PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TWITTER OLEH MAHASISWA FISIP UI (STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP UI) Diajukan Untuk Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi (Kuantitatif) Oleh : Amalia Puspa Khoirunnisa (1106084476) Nadhila Khairina Isnan (1106085491) Savira Hanza (1106085554) Tia Rizkina Anggraeni (1106084993) Titus Bernard M. Sihombing (1106084551) Yosua Hara Rizky (1106084513) PROGRAM SARJANA S1 PARALEL DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA 2013

Transcript of Pengukuran Kepuasan dan Motivasi Dalam Penggunaan Sosial Media Twitter Oleh Mahasiswa FISIP UI

PENGUKURAN KEPUASAN DAN MOTIVASI DALAM PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA

TWITTER OLEH MAHASISWA FISIP UI

(STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TWITTER DI KALANGAN

MAHASISWA FISIP UI)

Diajukan Untuk Mata Kuliah

Metode Penelitian Komunikasi (Kuantitatif)

Oleh :

Amalia Puspa Khoirunnisa (1106084476)

Nadhila Khairina Isnan (1106085491)

Savira Hanza (1106085554)

Tia Rizkina Anggraeni (1106084993)

Titus Bernard M. Sihombing (1106084551)

Yosua Hara Rizky (1106084513)

PROGRAM SARJANA S1 PARALEL

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2013

ABSTRAK

Twitter merupakan salah satu Social Networking Sites (SNS) yang kini banyak

digunakan banyak orang. para pengguna twitter mempunyai berbagai motivasi dalam

penggunaan twitter. berbagai motivasi yang kami temukan antara lain adalah motivasi

personal needs, social needs, dan information seeking. dengan mengacu pada jurnal oleh

Phillip R. Johnson & Sung Un Yang yang berjudul "Uses and Gratifications of Twitter: An

Examination of User Motives and Satisfaction of Twitter Use". kami menganalisa fenomena

penggunaan twitter pada kalangan mahasiswa S1 FISIP UI dengan menggunakan teori Uses

and Gratification untuk mengetahui motivasi dan kepuasan mahasiswa dalam menggunakan

twitter.

Kata kunci: Uses and Gratfication Theory, Social Networking Sites, Twitter, Motivasi,

Kepuasan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran media sosial atau social network sites (SNS) telah membuat karakteristik

penyebaran informasi dalam menghubungkan antar individu menjadi lebih interaktif sehingga

bersifat Web 2.0. Penggunaan media sosial melalui medium internet diprediksikan dalam

penelitian Ruggiero (2000) bahwa penggunaan internet bersifat transformatif dan berperan

dalam perubahan penggunaan media oleh pengguna dan perilaku sosial. Hal tersebut dapat

dibenarkan dengan adanya motivasi dan ekspektasi yang diharapkan melalui pemenuhan

kebutuhan informasi oleh pengguna sosial media. Sehingga jelas dengan keberagaman

motivasi dan ekspektasi dari penggunaan media sosial yang berbeda – beda, menyebabkan

tujuan penggunaan media dan perilaku sosial pengguna yang juga turut beragam. Menurut

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah

kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran “user-generated content”.

Sedangkan menurut Racke and Bonds-Racke, social network sites (SNS) adalah wadah

virtual yang mengumpulkan seluruh pengguna dari sosial media menjadi sebuah populasi

yang lebih spesifik dan membentuk banyak komunitas yang tidak dapat ditemukan diluar dari

pengaturan secara online. Munculnya konsep ‘user-generated content’ ini menandakan

bahwa adanya interaktivitas oleh pengguna secara aktif melalui penggunaan internet

(termasuk penggunaan situs jejaring sosial) dalam mencari, mengakses dan memproduksi

informasi sesuai motivasi, kebutuhan dan ekspektasi kepuasan atas penggunaan sosial media

tersebut sesuai apa yang ia harapkan. Beberapa contoh dari social network sites yang saat ini

digunakan secara luas oleh khalayak, seperti Facebook, Twitter, dsb.

Beberapa data menunjukkan pengguaan sosial media menunjukkan angka yang

signifikan melalui sumber Worldwide Social Network Users 2013: Forecast and

Comparative Estimates Report, bahwa pengguna sosial media di dunia telah mencapai 3,2

miliar pengguna (yang berarti 48% dari total populasi di dunia) dengan rasio perbandingan 1

(satu) dari 4 (empat) orang di dunia merupakan pengguna sosial media. Fenomena

penggunaan akun media sosial sebagai bentuk baru dalam melakukan kegiatan komunikasi di

Indonesia, tercatat pengguna sosial media aktif sekitar 55 juta jiwa dengan penetrasi

pengguna sosial media di Tanah Air sekitar 22,1% dari total populasi Indonesia sebanyak

248,64 juta jiwa. Keberadaan angka ini turut menyumbang 2,3% pengguna sosial media

merupakan berasal dari Indonesia, dengan jumlah total akun sebanyak 19,5 juta. Jumlah

tersebut menempatkan Indonesia di peringkat kelima dalam jumlah akun, setelah sebelumnya

diikuti oleh Inggris Raya yang berhasil berada di peringkat keempat dengan 23,8 juta akun,

Jepang di peringkat ketiga dengan 29,9 juta akun, Brasil di peringkat kedua dengan 33,3 juta

akun, dan Amerika Serikat di peringkat pertama dengan 107,7 juta akun.

Melalui data tersebut, menunjukkan bahwa adanya motivasi tertentu dibalik

penggunaan dan pemilihan pemenuhan kebutuhan komunikasi serta ekspektasi kepuasan

melalui penggunaan akun sosial media. Kemunculan fenomena penggunaan situs sosial

media menjadi salah satu bentuk media baru dalam memenuhi kebutuhan informasi (sebagai

alternatif dari pengguaan media konvensional), menimbulkan pertanyaan apakah penggunaan

sosial media sebagai media baru dalam pemenuhan kebutuhan informasi sesuai motivasi dan

ekspektasi kepuasan yang ia miliki dapat diukur melalui sudut pandang teori komunikasi

Uses and Gratifications Theory.

Pada awal sejarah penelitian komunikasi, pendekatan dikembangkan untuk mempelajari

gratifikasi yang menarik khalayak dalam jenis media (media konvensional) dan jenis konten

yang memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis mereka (Cantril, 1942). Hal tersebut

kemudian dibantah oleh Agustin J. Gallion (Indiana University – Purdue University Fort

Wayne); dalam jurnalnya yang berjudul ‘Applying the Uses and Gratifications Theory to

SNS: A Reveiew of Related Literature’ melihat perkembangan dan pertumbuhan penggunaan

social sites networking saat ini telah menarik perhatian sejumlah peneliti komunikasi dengan

menggunakan Uses and Gratifications Theory untuk menjelaskan mengapa pengguna

menemukan ketertarikan terhadap penggunaan dari bentuk media baru tersebut. Penggunaan

Uses and Gratifications Theory dalam penggunaan situs sosial media, menurut Park et al

(2009) dan La Rose and Eastin (2004) dapat diklasifikasikan kedalam faktor – faktor berikut;

yaitu fungsi sosializing, entertainment, self-status seeking, dan information. Pada dasarnya

teori ini berusaha untuk menemukan motif dan kepuasan yang sesuai dengan apa yang

pengguna inginkan dalam menggunakan sosial media sesuai dengan 4 (faktor) yang

mendukung penggunaan teori uses and gratifications dalam konteks penggunaan sosial

media.

Hasil penelitian yang sebelumnya membahas mengenai teori uses and gratifications

dalam penggunaan sosial media dilakukan pada tahun 2009 oleh Phillip R. Johnson, Sung Un

Yang dari Syracuse University, New York membuat penelitian berjudul Uses and

Gratifications of Twitter: An Examination of User Motives and Satisficatication of Twitter

Use. Mereka menyebarkan kuesionaer secara online, dengan 90% responden tinggal di

Amerika Serikat, dan 10% lainnya tersebar di Kanada, Inggris Raya, dan Australia. Penelitian

ini berusaha untuk mecari tahu mengenai perbandingan antara ekspektasi kepuasan pengguna

twitter dengan kepuasan akhir yang mereka dapatkan. Di dalam motif sosial mereka,

ekspektasi berjumlah 25,3% sementara kepuasan yang diperoleh adalah 28,8%, sedangkan

pada motif informasi ekspektasi adalah 16,2% dan kepuasan yang diraih adalah 17,3%.

Maka, kepuasan yang diperoleh dari penggunaan Twitter lebih tinggi daripada ekspektasi

kepuasannya bagi para responden.

Atas dasar penggunaan Uses and Gratifications Theory oleh peneliti komunikasi

(Phillip R. Johnson dan Sung Un Yang) sebelumnya dalam melihat motivasi dan penggunaan

sosial media oleh khalayak dalam penggunaan situs media sosial Twitter, mendorong kami

untuk meneliti bagaimana apabila motivasi dan ekspektasi terhadap penggunaan sosial media

Twitter diaplikasikan dalam konteks Indonesia; khususnya dalam lingkup kecil di kalangan

mahasiswa FISIP UI saat ini. Dengan merujuk kepada 2 (dua) faktor kebutuhan penggunaan

social networking sites (SNS) dalam pengaplikasian uses and gratifications theory, yaitu;

kebutuhan sosialiasi dan kebutuhan informasi, dapat membantu kami dalam memetakan

bagaimana gratifikasi dan kepuasaan penggunaan media sosial dengan berfokus pada sosial

media Twitter berdasarkan motif sosial dan motif informasi yang dimiliki. Dengan

menggunakan tiga variable utama, yaitu dua variable independent Gratifikasi yang

diharapkan ( Gratification Sought) dan Penggunaan Twitter (Twitter Use) , yang tidak saling

mempengaruhi satu sama lain, namun keduanya mempunyai pengaruh terhadap variable

dependent, Gratifikasi yang didapatkan (Gratification Obtained).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam meneliti motivasi dan melakukan pengukuran apakah penggunaan sosial media

oleh mahasiswa FISIP UI sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan, kami merumuskan

perumusan masalah sebagai berikut;

1. Gratifikasi apa yang diinginkan (gratification sought) oleh mahasiswa FISIP UI

melalui penggunaan situs media sosial Twitter?

2. Gratifikasi apa yang didapatkan (gratifikasi obtained) oleh mahasiswa FISIP UI

melalui penggunaan situs media sosial Twitter?

3. Seberapa besar kepuasan yang didapatkan oleh mahasiswa FISIP UI melalui

penggunan sosial media Twitter?

4. Apakah terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan twitter (Twitter Use)

terhadap Gratfikasi yang didapatkan (gratification obtained) oleh mahasiswa FISIP

UI?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk memetakan motivasi apa yang dimiliki oleh mahasiswa FISIP UI melalui

penggunaan akun sosial media Twitter

2. Untuk mengukur tingkatan penggunaan sosial media Twitter oleh mahasiswa FISIP

UI terhadap gratifikasi dan kepuasan yang diinginkan

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana sosial media Twitter digunakan oleh mahasiswa

FISIP UI dengan keberagaman motivasi dan ekspektasi terhadap kepuasan dalam

memenuhi kebutuhan yang dimiliki.

1.4 Signifikansi Penelitian

a. Signifikansi Akademis

Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, penelitian ini bertujuan secara akademis

bagaimana teori komunikasi Uses and Gratifcations Theory dapat dikembangkan dan

diaplikasikan kedalam konteks penggunaan akun sosial media Twitter sebagai bentuk

media baru oleh mahasiswa FISIP UI atas dasar penelitian yang menggunakan

grounded theory yang sama oleh peneliti sebelumnya.

b. Signifikansi Praktis

Sebagai wujud lain dari signifikansi akademis penelitian, penggunaan teori uses and

gratifications theory dalam penelitian ini secara praktis diharapkan dapat diaplikasikan

kedalam konteks ke-Indonesiaan melalui lingkup yang lebih kecil yaitu kalangan

mahasiswa FISIP UI. Sehingga, diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi

sumber informasi bagi masyarakat bagaimana pemetaan motivasi dan kepuasan yang

diharapkan melalui penggunaan akun sosial media Twitter oleh mahasiswa FISIP UI.

BAB II

KERANGKA TEORI

Untuk menjelaskan motivasi dan kepuasaan dari mahasiswa FISIP Universitas Indonesia

ketika menggunakan Twitter, maka kami akan menggunakan teori Uses and Gratification

(U&G) sebagai pisau analisis.

2.1 Uses and Gratification (U&G):

Asumsi utama dari teori Uses and Gratification (U&G) adalah bahwa khalayak

adalah khalayak yang aktif dan memiliki tujuan dalam memilih media (Baran & Davis,

2006). Khalayak aktif ini bebas berinterasksi dengan media dan menginterpretasi pesan

yang diterima (Abercombie & Longhurst, 2007). Anggota dari khalayak aktif “bukan

merupakan orang yang pasif atau reaktor terhadap stimulus dari media; tapi mereka

mempunyai tujuan dan menyeleksi pesan untuk memenuhi kebutuhanya (seperti ‘mencari

berita penting ‘ atau ‘sebagai pelarian dari kebosanan’) (Meyrowitz, 2002).

Teori ini merupakan teori komunikasi dengan pendekatan positivis yang berusaha

menjelaskan mengenai proses komunikasi pada skala mass media1. Oleh karena itulah,

pada awalnya teori ini U&G digunakan untuk menjelaskan uses and gratification pada

para pendengar radio (Lazarsfeld, 1940) dan media massa konvensional lainnya.

Walaupun begitu memasuki abad 21 ini banyak peneliti yang mengaplikasikan teori U&G

ini sendiri, dan berpendapat bahwa teori ini lebih cocok untuk mempelajari pembelajaraan

mengenai penggunaan internet (Morris and Ogan, 1996; Newhagen and Rafaeli, 1996;

Ruggiero, 2000). Pada awal penelitian mengenai penggunaan teori U&G pada penggunaan

internet, internet dilihat sebagai single mass medium layakanya pengaplikasian teori U&G

pada media massa tradisional lainnya. Penelitian ini mengelompokan motivasi

penggunaan internet pada menghabiskan waktu, pencariian informasi, kemudahan, hiburan

dan lainnya (Chraney & Greenberg 2002). Walaupun begitu pada penelitian ini, seperti

yang dilakukan oleh Johonson dan Yang , kami melihat internet sebagai media yang

terdiri dari beberapa (multiple) media massa, dimana internet merupakan medium yang                                                                                                                          1 West, Richard; Turner, Lynn (2007). Introducing Communication Theory. McGraw Hill. pp. 392–409

memungkin berbagi media untuk hidup bersama, dan untuk berkomunikasi melalui

infrastruktur jaringan global, yang saling berhubungan (Johonson & Yang, 2009).

Social Media yang merupakan salah satu komponen dari infrastruktur jaringan global

yang saling berhubungan ini, merupakan salah satu hal yang cukup sering dipelajari

mengenai sisi uses and gratification ( Urista, et al.,2009; Joinson , 2008; Cha, 2010).

Social media sendiri menawarkan berbagai aplikasi dari computer-mediated

communication seperti blogs, micro blogging, video dan email2, penelitian sebelumnya

menemukan bahwa sisi multifungsional dari social media ini sendiri memungkinkan untuk

memenuhi berbagai variasi kebutuhan dari satu lokasi yang sama3.

Kemampuan social media untuk memenuhi berbagi kebutuhan dari penggunaanya

inilah yang akan kami teliti lagi lebih dalam, dalam penelitian ini. Melalui pengetahun

menegenai gratifikasi yang diiharapakan (gratification sought) dan gratifikasi yang

didapatkan (gratification obtained) baik dari sisi motivasi sosial ataupun motivasi

informasi dari keduanya, kami dapat melihat bentuk kepuasan apa saja yang didapatkan

dari menggunakan Twitter itu sendiri. Melakukan perbandingan antara ekspektasi

(gratification sought) dan hasil yang terpenuhi (gratification obtained) dalam pengaplikasi

teori uses and gratification sendiri bukanlah hal baru lagi, hal ini sudah pernah dilakukan

sebelumnya baik dalam studi kepuasaan konsumer. Pada dasarnya gratifikasi yang

diharapkan (gratification sought) oleh pengguna sebelum menggunakan suau hal, atau

dalam kasus ini media, tidaklah selalu didapatkan (gratification obtained) dalam

kenytaannya4.

2.1.1 Gratifikasi yang diharapkan (Gratification sought):

Gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) merupkan konsep yang

digunakan untuk menjelaskan mengenai motivasi atau ekspektasi dari pengunaan

media. Untuk kasus ini maka gratifikasi yang diharapkan (gratification sought)

merupakan motivasi atau ekspektasi yang dirasakan oleh individu, sebelum ia

menggunakan Twitter itu sendiri.

                                                                                                                         2 Hou, Jinghui. (2011). Uses and gratification of Social games: blending social networking and game play. 3 Idle. 4 Palmgreen, P; L. Wenner, K. Rosengren. (1985). Uses and gratifications research: The past ten years.

Berdasarkan pra-penelitian yang kami lakukan terhadap 10 Mahasiswa FISIP UI

pada tanggal 1 November 2013 untuk mengetahui alasan mengapa mahasiswa

memakai twitter, kami telah menemukan bahwa gratifikasi yang diharapkan

(gratification sought) mahasiswa terdiri dari dua dimensi yaitu, mahasiswa

menggunakan twitter sebagai motivasi untuk mencari informasi (information seeking)

dan motivasi untuk bersosialisasi (social needs), pembagian ini juga telah dilakukan

sebelumnya dalam penelitian yang mengaplikasikan teori uses and gartification pada

kasus Twitter (Johnson& Yang; 2009).

Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai motivasi

penggunaan SNS ( Park et al ;2009) mengemukakan bahwa motivasi mencari

informasi pada umumnya berhubungan dengan pencarian informasi mengenai hal-hal

yang berhubungan dengan kegiatan acara kampus ataupun acara luar kampus dan juga

membantu mereka untuk mengemukakan berita-berita yang berhubungan dengan hal-

hal politik. Sedangkan motivasi untuk keperluan bersosialisasi (social needs) lebih

mengarah kepada keperluan pengguna SNS untuk berkomunikasi dengan sesama

pengguna lainnya. Park et al mengemukakan bahwa motivasi sosialisasi merupakan

komponen yang utama yang mendorong masyarkat untuk menggunakan SNS.

Kembali kepada hasil dari pra-penelitian yang sudah dilakukam sebelumnya, kami

menemukan bahwa jenis motivasi sosial penggunaan SNS kepada 10 mahasiswa

FISIP antara lain adalah untuk berkomunikasi secara gratis dengan pengguna SNS

lainnya dan juga untuk mencari informasi mengani keadaan teman.

2.1.2 Gratifikasi yang didapatkan (Gratification Obtained):

Gratifikasi yang didapatkan (Gratification Obtained) pertamakali digunakan

dalam model Uses and Gratification McLeod dan Becker, konsep ini berusaha

menjelasakan mengenai apa yang kita pikir kita dapatkan dari penggunaan media

(media use) (Rubin, et al., 1994, p . 173). Pada dasarnya gratifikasi yang didapatkan

tidak selalu sesuai dengan gratifikasi yang kita harapkan (Gratification sought), oleh

karena itulah mengapa penelitian mengenai gratifikasi yang didapatkan penting untuk

dilakukan.

Dimensi yang akan kami gunakan dalam melakukan penelitian mengenai

gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) akan sama seperti dimensi yang

digunakan pada gratifikasi yang diharapkan (gratification sought). Hal ini didasari

dari hasil pra-penelitian kami yang menyatakan pada dasarnya dalam penggunaan

Twitter mahasiswa FISIP menggunakannya untuk memenuhi dua dimensi utama yaitu

demensi sosial dan informasi.

Gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) merupakan variable

dependent yang dipengaruhi oleh dua varible independent yaitu, gratifikasi yang

diharapkan (gratification sought) dan penggunaan Twitter (Twitter Use), yang seperti

sudah dijelaskan sebelumnya tidaklah saling mempengaruhi. Penelitian hubungan

anatara variable Penggunaan Twitter (Twitter Use) dan gratifikasi yang didapatkan

(gratification obtained) sudah dilakukan sebelumnya ( Johnson & Yang., 2009)

dimana mereka melihat hubungan antara frekuensi dan intensitas penggunaan Twitter

dengan dimensi-dimensi dari gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained),

menurut hasil penelitian yang dilakukan Johnson dan Yang menyatakan bahwa

adanya hubungan positif antara tingkat gratifikasi yang terpenuhi dengan jumlah

waktu yang dihabiskan.

Selain dipengaruhi dengan penggunaan Twitter (Twitter Use), gratifikasi yang

didapatkan (gratification obtained) juga memiliki hubungan dengan gratifiaksi yang

diharapkan (gratification sought) dimana kepuasaan (satisfaction) akan kami ukur

dari perbandingan antara gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) dan

gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) . Konsep perbandingan antara

gratifikakasi yang diharapkan (gratification sought) dan gratifikasi yang didapatkan

(gratification obtained) untuk mengukur tingkat kepuasaan (satisfaction) sebelumnya

juga sudah dipraktekan oleh peneliti Jonson dan Yang (2009) dalam menjelaskan

tingkat kepuasaan (satisfaction) dalam menggunakan Twitter.

2.1.3 Kepuasaan (satisfaction):

Oxforddictionaries.com mendefinisikan kepuasan (satisfaction) sebagai

pemenuhan harapan, ekspektasi, atau kebutuhan dari seseorang. Rayburn dan

Palmgreen (1984) menyatakan bahwa perbedaan antara gratifikasi yang diharapakan

(gratification sought) dan gratifikasi yang didapat (gratification obtained) akan

mendorong terjadinya motivasi untuk perubahan perilaku dari individu untuk

mengurangi perbedaan. Perbedaan antara kedua bentuk gratifikasi tersebut memberi

dampak sampai pada tingkat apa seseorang akan merasa terpuaskan. Pada intinya,

kepuasan merupakan tahap dimana suatu individu mempersepsikan bahwa gratifikasi

yang diharapkannya telah didapatkannya melalui media yang dipakai.

2.2 Penggunaan Twitter (Twitter Use):

Penggunaan Twitter (Twitter Use) merupkan variable independendent yang digunakan

oleh Johnson & Yang (2009) untuk menjelaskan mengenai frekuensi penggunaan Twitter.

Pada penelitiannya Johnsosn et al., meneliti penggunaan Twitter dengan melihat

penggunaan Twitter per-hari dan per-minggu. Pada penelitian ini kami memutuskan untuk

mengadopsi klasifikasi pengguna Twitter yang berbeda, kami menggunakan

pengklasifikasian yang digunakan oleh Alex Burmaster (2010) dalam penelitianya

mengenai norma sosial pengguna Twitter setelah dieberlakukanya peraturan 797 di Inggris

Raya, dimana dia mengklasasifikasikan pengguna Twitter kedalam tiga kalsifikasi:

• Pengguna ringan (light) - ≤ 5 menit / bulan

• Pengguna sedang (medium) – 5 menit – 60 menit / bulan

• Pengguna berat (heavy) - > 60 menit / bulan

Alasan kami untuk menggunakan pengklasifikasian yang dilakukan Burmaster adalah

melihat pengklasifikasian sudah pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya dan juga

guna mempermudah kami, peneliti, dalam mengklasifikasi pengguna Twitter kedalam

kategori ringan, sedang ataupun berat.

2.3 Hipotesa Teori:

1. Terdapat kepuasan dalam pemakaian twitter, yang berarti gratification obtained lebih

tinggi atau sama dengan gratification sought.

2. Terdapat perbedaan antara gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) dan

gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) dari penggunaan Twitter.

3. Terdapat korelasi yang signifikan antara twitter use dan gratification obtained

2.4 Model Analisis:

Variabel Independen I

Gratification Sought

Variabel Independen II

Twitter Use

Variabel Dependen

Gratification Obtained

BAB III

METODOLOGI

3.1 Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma positivis yang menempatkan ilmu-ilmu

sosial seperti halnya ilmu-ilmu alam dan fisika, dan sebagai metode yang terorganisir

untuk mengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan empiris, guna secara

probabilistik menemukan hukum sebab akibat yang bisa dipergunakan untuk

memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu5. Paradigma positivis merupakan

pandangan yang di dalamnya terdapat realitas objektif sebagai realitas eksternal diluar

peneliti dimana peneliti harus menjaga jarak dengan objek penelitian, termasuk dalam

hal nilai, etika, dan pilihan moral. Penilaian subjektif dan bias pribadi harus bisa

dipisahkan dari temuan penelitian. Penelitian ini menggunakan kerangka deduktif,

dimulai dari pembentukan kerangka teori lalu membuat hipotesis sebagai jawaban

tentative bagi masalah penelitian yang akan diuji lebih lanjut melalui perangkat

metodologi tertentu. Melalui penelitian empiris, hipotesis-hipotesis itu diuji

kebenarannya. Bila teruji kebenarannya, maka hipotesis tersebut diakui sebagai fakta.

Dengan adanya fakta-fakta baru, teori yang dipakai dalam penelitian dapat

disempurnakan6.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu sebuah desain survey

yang memberikan uraian kuantitatif maupun numeric sejumlah pecahan populasi-

sampel melalui proses pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan untuk

orang7. Penelitian kuantitatif ini dapat dikonstruksikan sebagai strategi penelitian

yang menekankan kuantifikasi dalam pengumpulan data analisis dengan pendekatan                                                                                                                          5 Lawrence W Newmann, Social Research Method, Qualitative and Quantitative Approach, 4th ed, (Boston: Allyn and Bacon, 2000, hal 66-71  6 Dr. Ulber Silalahi, MA, Metodologi Penelitian Sosial, (BandungL PT Refika Aditama, 2009), hal 76 7 Jon Creswell, Reseach design, Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif, (Jakarta:KIK Press, 2002), hal. 111

deduktif. Oleh karena itu, penelitian kuantitatif merupaka sebuah penyelidikan

tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari

variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk

menemukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar8. Karakteristik

pendeatan kuantitatif adalah sebagai berikut: peneliti menggunakan pengujian

hipotesis sebagai permulaan, konsep-konsep diambil dalam bentuk variabel yang jelas

dan terukur, pengukuran ditetapkan terlebih dahulu sebelum pengumpulan data dan

setiap pengukuran terdapat standardisasinya9. Penggunaan pendekatan kuantitatif

yang didasarkan pada penelitian ini akan melihat pengaruh antara variabel kognisi

khalayak pada iklan dengan keputusan pembelian. Oleh karena itu, peneliti berusaha

untuk menemukan kebenaran yang berlaku umum untuk topic yang diteliti dengan

cara menemukan teori hipotesis yang sesuai dengan tema penelitian.

3.3 Sifat Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksplanatif karena digunakan

untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

hipotesis. Dalam penelitian eksplanatif, peneliti mengumpulkan informasi mengenai

topic yang telah diketahui dan sudah memiliki gambaran yang jelas, juga bertujuan

untuk mencari sebab dan alasan mengapa sesuatu hal terjadi10. Format eksplanatif

dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan perbedaan atau pengaruh satu variabel

dengan variabel lain karena itulah penelitian eksplanatif menggunakan sampel dan

hipotesis11. Penelitian eksplanatif digunakan untuk menguji prediksi atau prinsip teori,

memperluas penjelasan teori, memperluas teori menjadi isu atau topik baru,

mendukung prediksi, menguhubungkan isu atau topic dengan prinsip secara umum,

menentukan mengapa sesuatu terjadi. Hasil akhir penelitian ini adalah gambaran

mengenai hubungan sebab akibat12. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat

                                                                                                                         8 Ulber Silalahi, MA, Op Cit, hal. 77 9 Laurence W Neumann, Op Cit, hal 71 10Ibid 11 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana 2006), hal. 38. 12 Bambang Praseto & Lina Mifathul Jannah. Op Cit, hal 43.

pengaruh variabel kognisi pada iklan televisi terhadap variabel keputusan pembelian

konsumen.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian survey dengan

mengajukan pertanyaan yang telah disusun dalam kuisioner. Instrument penelitian

yang digunakan adalah kuisioner merujuk pada pengertian metode survey yaitu

penelitian dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok13. Pertanyaan-pertanyaan tertutup yang

diajukan dalam kuisioner diajukan secara terstruktur dan alternative jawabannya

sudah ditentukan. Peneliti menggunakan pertanyaan tertutup untuk mempermudah

proses pengolahan data, mempermudah responden untuk menjawab, dan juga

menngurangi resiko jawaban yang membingungkan atau tidak sesuai dengan

pertanyaan.

3.4.1 Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh peneliti

yang didapatkan langsung dari objek penelitian. Uma Sekaran (2003)

menyebutkan bahwa data primer adalah data yang dikumpulkan dari situasi

actual ketika peristiwa terjadi14. Data primer merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli/tanpa melalui

media perantara. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuisioner.

Dalam menyusun kuisioner, peneliti memilih dengan pertanyaan tertutup

(close end questions) karena memudahkan peneliti dalam menilai jawaban

responden dan menganalisis data, serta memudahkan responden dalam

menjawab karena ada pilihan jawaban. Responden diminta memberikan

menjawab pertanyaan seputar identitas responden dan memberikan tangapan

terhadap indikator-indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti.

                                                                                                                         13 Masri Singarimbun & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1986), hal 3. 14 Dr. Ulber Silalahi, MA., Op Cit, ha 289.

3.5 Subjek Penelitian

Subjek penelitian berisi penjelasan mengenai unit analisis, populasi penelitian,

sampel, dan teknik penarikan sampel (sampling procedure).

3.5.1 Unit Analisis

Satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian yang

dipelajari disebut unit analisis, atau unit elemen penelitian. Subjek penelitian

atau unit analisis yang paling umum dipelajari dalam penelitian sosial adalah

individu, keluarga, kelompok, organisasi, struktur sosial informal, dan struktur

sosial formal15. Dalam penelitian ini, unit analisis yang digunakan adalah

individu. Pada umumnya, yang merupakan unit analisis dalam penelitian

survey adalah individu16. Individu menjadi unit analisis yang paling sering

diteliti dalam penelitian soosial, karena bertujuan untuk mendeskripsikan dan

menjelaskan kelompok sosial beserta interaksinya. Oleh karena itu, peneliti

dapat menggunakan indovodu untuk mengumpulkan deskripsi dari tiap

individu yang diteliti.

3.5.2 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek atau unit analisis yang

karakteristiknya akan diteliti. Masri Singarimbun dan Soffian Effendi

mengatakan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang

ciri-cirinya akan diduga17. Populasi dapat berupa organism, orang atau

sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau

laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik

dan tidak secara mendua18. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa S1

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) dari,

laki-laki atau perempuan berusia 18-21 tahun, pengguna handphone aktif,

tinggal di daerah perkotaan, suka bersosialisasi, dan memiliki akun twitter.

                                                                                                                         15Ibid, hal 250. 16 Robert B. Burns, Introduction to Research Model, 4th Edition, (French Forest NSW: Longman, 2000), hal 83. 17Ibid, 152. 18Ibid

Pemilihan mahasiswa S1 FISIP UI dengan pertimbangan jarak dan waktu

dengan peneliti agar lebih efektif dan efesien dalam melakukan penelitian.

3.5.3 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti19. Sampel

adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu

resresentatif atau tidak20. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari

populasi. Beberapa peneliti menetapkan bahwa jumlah sampel paling sedikit

adalah 100 responden. Suatu sampel yang baik harus memenuhi syarat bahwa

ukuran atau besarnya memadai pada saat analisis data sehingga didapatkan

hasil yang lebih terukur, serta untuk meyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 100

responden sebagai sampel dan responden dipilih berdasarkan criteria

penelitian dengan asumsi semakin jumlah banyak responden akan membuat

kredibilitas penelitian ini semakin baik21. Sampel dalam penelitian ini adalah

mahasiswa S1 FISIP UI yang masih aktif kuliah sebanyak 100 orang yang

memiliki akun twitter.

3.5.4 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan non-

probability sampling dengan memakai teknik Simple Random Sampling yaitu

metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki peluang spesifik

dan bukan nol untuk terpilih sebagai sampel. Peluangnya tersebut dapat sama,

dapat pula tidak sama besarnya dengan anggota poppulasi lainnya. Selain itu

sampel ditarik dengan menggunakan kerangka sampling. Kerangka sampling

(sampling frame) adalah sebuah daftar dari semua unsure atau anggota

populasi yang dapat dipilih menjadi sampel. Setelah kerangka sampling

diketahui, peneliti menggunakan metode undian untuk menarik sampel dari

kerangka sampling.

                                                                                                                         19 Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal 117. 20 Ulber Silalahi, Op Cit, hal 254 21Ibid, hal 255.

Peneliti mengundi sampel dengan cara membuat interval diantara

sampel sehingga mendapatkan jumlah yang diinginkan, unsur-unsur yang

terundi itulah yang menjadi sampel peneliti. Interval dari setiap responden

ialah 5, namun ketika responden tidak dapat diambil menjadi sampel, maka

nama selanjutnya yang akan menjadi responden.

3.6 Realibilitas dan Validitas

3.6.1 Realibilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan22. Realibilitas berkaitan

dengan konsistensi atau keterandalan suatu indikator. Artinya, bila suatu

pengamatan dilakukan dengan perangkat ukur yang sama lebih dari satu kali,

hasil pengamatan itu (seharusnya) sama. Bila tidak sama, dikatakan perangkat

tersebut tidak reliable23. Dalam uji realibilitas, peneliti menggunakan metode

pengukuran dengan cronbach’s alpha (a). cronbach alpha merupakan teknik

yang digunakan secara luas untuk menguji realibilitas. Cronbach’s alpha

sering digunakan pada suatu tes atau angket yang jawaban atau tanggapannya

berupa pilihan24. Dari nilai Cronbach’s alpha yang diperoleh, akan diketahui

konsistensi antar indikator yang digunakan. Adapun standar nilai alpha yang

digunakan adalah 0,5 yang artinya indikator yang digunakan sesuai untuk

mengukur suatu konsep duatasnya. Maka bila nilai yang diperoleh berada

dibawah 0,5 dapat dikatakan bahwa alat ukur yang dibuat tidak reliable25.

3.6.2 Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas berkaitan dengan

kesesuaian antara suatu konsep dengan indikator yang digunakan untuk

                                                                                                                         22 Masri Singarumbun & Soffian Effendi, Op Cit. hal 140. 23 Bambang Praseto & Lina Mifathul Jannah, Op Cit. hal 104-105. 24 Robert F. DeVellis, Scale Development: Theory and Applications, (London: SAGE, 2003), hal 28. 25 J.P Guilford, Benjamin Fruchter, Fundamental Statistic In Psychology and Education, (New York: McGraw-Hill, 1978), hal 430.

mengukurnya26. Sebuah instrument dapat dikatakan valid jika setiap faktor

yang membentuk instrument tersebut sudah valid. Untuk membuktikan

validitas, digunakanlah sebuah faktor analisis. Sebagai syarat untuk

melakukan analisis dari faktor yang berkaitan, peneliti menggunakan nilai

yang dihasilkan dari The Kaiser-Meyer-Olkin Measures of Sampling

Adequency (KMO). Nilai yang dihasilkan dari faktor analisis dengan

menggunakan KMO dapat mengkonfirmasikan keberadaan validitas konstruk

dalam indstrumen pengukuran dan penelitian27. Bila hasil nilai KMO diatas

0,5 mengindikasikan bahwa suatu dimensi sinyatakan sudah memenuhi uji

validitas. Dilihat pula nilai signifikansinya, apabila nilai signifikansi lebih

rendah dari 0,05 maka dianggap layak untuk melakukan faktor analisis28.

3.7 Metode Analisis Data

Data-data yang diperoleh melalui hasil survey dalam penelitian ini akan dianalisa

melalui uji analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Terdiri dari

variabel

3.7.1 Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan pada tahap awal pengolahan data dengan

menampilkan tabel-tabel frekuensi. Tujuan dari analisis univariat adalah

menggambarkan karakteristik sampel penelitian. Setiap sampel biasanya

dipilih dari populasi yang lebih luas sehingga analisis univariat juga dianggap

menerangkan karakteristik populasi29.

Analisis univariat yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan analisis deskriptif frekuensi. Analisis deskripsi frekuensi bertujuan

memberikan gambaran mengenai penilaian tiap-tiap responden terhadap

indikator dalam instrument penelitian. Analisis univariat ini dimaksudkan

                                                                                                                         26 Robert F. DeVellis. Op cit. Hal 98. 27 Yogesh Kumar Dwivedi, Consumer Adoption and Usage of Broadband, (Pennsylvania: Idea Group Inc, 2007), hal 124 28 John C Reinard, Communication Reseach Statistics, (London: SAGE, 2006), hal 410. 29 Yogesh Kumar Dwivedi, Consumer Adoption and Usage of Broadband, (Pennsylvania: Idea Group Inc, 2007), hal 124.

untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik responden yang ada serta

untuk melihat secara deskriptif mengenai bagaimana pengaruh kognisi

khalayak pada iklan televise terhadap keputusan pembelian.

Perhitungan data dengan distribusi frekuansi dapat dilihat dengan

menghitung frekuansi data tersebut lalu dipersentasekan, lalu dengan dilihat

penyebaran persentasenya30. Sedangkan untuk mendapatkan ciri khas tertentu

dalam bentuk sebuah nilai bilangan tersebut dapat digunakan teknik tendensi

sentral, yaitu mean, median, modus31.

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan metode korelasi, ini

dilakukan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan

dengan variasi faktor lainnya32. Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat

menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui

berdasarkan nilai (r) hasil analisis korelasi Indeks dari korelasi Pearson

menunjukkan bilangan di antara +1,00 dan -1,00. Bila tidak ada hubungan di

antara variabel, nilai sama dengan nol. Bila tanda r positif, variabel-variabel

dikatakan berkorelasi positif, artinya bila skor pada variabel x bertambah, skor

pada variabel y pun bertambah33. Interpretasi kekuatan hubungan antar

variabel berdasarkan koefisien korelasi pearson r, adalah34:

<0,2 : Korelasi sangat lemah, hampir bisa diabaikan

0,20-0,40 : Korelasi lemah

0,40-0,60 : Korelasi cukup kuat/moderat

0,60-0,80 : Korelasi kuat

>0,8 : Korelasi sangat kuat

Selanjutnya akan dilakukan analisis regresi sederhana untuk melihat

apakah gratification obtained lebih tinggi atau sama dengan gratification

obtained yang berarti kepuasan tercapai, ataukah gratification obtained lebih

                                                                                                                         30 Burhan Bungin, Op Cit., hal 171. 31Ibid, 174. 32Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakary, 1998), hal. 27. 33Triton P.B., SPSS 13 Terapan (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2006), hal 92. 34Ibid.

rendah daripada gratification sought yang berarti kepuasan tidak tercapai.

Selain itu, akan dilihat dan dianalisis pula apakah twitter use dapat

memengaruhi tingkat gratification obtained.

3.8 Hipotesis Penelitian

1. Terdapat kepuasan dalam pemakaian twitter, yang berarti gratification obtained lebih

tinggi atau sama dengan gratification sought.

2. Terdapat perbedaan antara gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) dan

gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) dari penggunaan Twitter.

3. Terdapat korelasi yang signifikan antara twitter use dan gratification obtained

3.9 Hipotesis Statistik

1. Pearson’s r xy > 0

Terdapat korelasi r pearson yang signifikan antara twitter use dan gratification

obtained.

2. Pearson’s xy > 0

Terdapat nilai korelasi r square yang signifikan antara twitter use dan gratification

obtained.

3.10 Operasionalisasi Konsep

Operasionalisasi konsep adalah proses pemberian definisi operasional atau indikator

pada sebuah variabel. Definisi operasional merupakan definisi yang menyatakan

seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus

diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan empiris. Di

dalam topik ini, operasionalisasi konsep akan berisi dimensi-dimensi yang berkaitan

dengan teori dan konsep yang digunakan di dalam penelitian, dan bagaimana konsep

tersebut berhubungan dengan indikator yang dapat menjawab hubungan-hubungan yang

akan diteliti di dalam penelitian ini. Uses and Gratification akan berisi dimensi antara

pengguna media yang aktif dimana dia menentukan kebutuhan apa yang ingin ia

dapatkan setelah menggunakan media, sehingga dimensi yang akan berada di dalam

penelitian ini adalah dimensi kebutuhan para pengguna tersebut. Perlu diketahui, bahwa

sebelum menentukan operasionalisasi konsep ini, penulis telah terlebih dahulu

melakukan survey sederhana mengenai kebutuhan yang dibutuhkan oleh beberapa

sample.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Konsep

Motivasi dalam menggunakan Twitter

Variabel Dimensi Indikator STS TS CS S SS

Gratification Sought : Gratifikasi yang diharapkan user ketika menggunakan media (motivasi menggunakan media)

Personal Needs: Kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri

Bersenang-senang

Mencari hiburan

Bersantai

Menghabiskan waktu

Social Needs : Kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan sosial

Menjaga hubungan dengan teman / keluarga

1 2 3 4 5

Berkomunikasi lebih mudah

1 2 3 4 5

Berkenalan dengan orang baru

1 2 3 4 5

Berpartisipasi dalam suatu diskusi

1 2 3 4 5

Information Seeking: Kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan pencarian akan informasi

Untuk mencari informasi (fakta, berita, pengetahuan, ide)

1 2 3 4 5

Untuk memberi dan menerima nasihat

1 2 3 4 5

Untuk mempelajari hal yang menarik

1 2 3 4 5

Untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain

1 2 3 4 5

Variabel Dimensi Indikator STS TS CS S SS

Gratification Obtained: Gratifikasi yang didapatkan

Personal Needs : Kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan pribadi

Bersenang-senang 1 2 3 4 5

Hiburan 1 2 3 4 5

Bersantai 1 2 3 4 5

Untuk mengekspresikan diri

1 2 3 4 5

3.11 Uji Instrumen

3.11.1 Uji Realibilitas

Dalam menginput hasil data-data lapangan kedalam SPSS, kami telah menganalisis

bahwa data yang kami dapat sudah reliabel. Terlihat angka Chronbach (Chronbach's Alpha)

melebihi angka 0,7 (0,7 <) yaitu sebesar 0.9 yang menandakan peneliatan kami termasuk

kedalam penelitian dengan realibilitas yang tinggi.

Social Needs: Kebutuhan users untuk memenuhi kebutuhan sosial dalam dirinya

Untuk menjaga hubungan dengan teman atau keluarga

1 2 3 4 5

Untuk berkomunikasi lebih mudah

1 2 3 4 5

Untuk berkenalan dengan orang baru

1 2 3 4 5

Untuk berpartisipasi dalam suatu diskusi

1 2 3 4 5

Information Seeking: User menggunakan sosial media untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan informasi

Untuk mencari informasi (fakta, berita, pengetahuan, ide)

1 2 3 4 5

Untuk memberi dan menerima nasihat

1 2 3 4 5

Untuk mempelajari hal menarik

1 2 3 4 5

Untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain

1 2 3 4 5

Tabel 3.2 Nilai Alpha Cronbach semua variable

Jumlah Indikator Nilai Alpha Cronbach

25 0.900

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa hasil uji realibilitas pada 25 indikator yang telah kami

buat menghasilkan nilai alpha cronbach 0.900 yang menandakan bahwa ke 25 indikator yang

telah kami buat telah reliable untuk diinginkan dalam penelitian ini.

3.11. 2 Uji Validitas

Suatu penelitian yang valid menandakan bahwa penelitian tersebut akan dapat

menjawab pertanyaan penelitian. Setelah kami menginput data lapangan kedalam SPSS, dan

mengumpulkannya berdasarkan dimensi, kami menemukan bahwa indikator-indikator

dimensi -dengan cara melihat komponen matriks- telah berkelompok. Pengakuan validitas

dilakukan dengan KMO measure of sampling adequancy Bartlett's Test.

Tabel 3.3 Nilai KMO semua variable

Tabel 3.3 yang menunjukan bahwa angka KMO sebesar 0,774, menunjukan bahwa

penelitian ini layak dilakukan uji analisis.

3.11.2.1 Uji Validitas Variable Gratifikasi yang diharapkan

Tabel 3.4 Nilai Matrix Komponen Variable Gratifikasi yang diharapkan

Component

1 2 3

PNGS 1

PNGS 2

PNGS 3

PNGS 4

SNGS 1

SNGS 2

SNGS 3

SNGS 4

ISGS 1

.819

.785

.676

.476 .300

.396 .596

.723

.767

.758 .318

.818

Jumlah Indikator Nilai KMO

25 0.774

ISGS 2

ISGS 3

ISGS 4

.724

.578

.631

Berdasarkan tabel 3.4 dapat kita lihat bagaimana variabel Gratifikasi yang

diharpkan(Gratification sought) telah terkelompok kedalam tiga dimensi seperti yang kami

harapkan. Nilai yang ada dalam tabel 3.4 merupaka hasil dari uji hasil rotasi varimax.

3.11.2.2 Uji Validitas Variable Gratifikasi yang didapatkan

3.5 Nilai Matrix Komponen Variable Gratifikasi yang didapatkan

Component

1 2 3

PNGS 1

PNGS 2

PNGS 3

PNGS 4

SNGS 1

SNGS 2

SNGS 3

SNGS 4

ISGS 1

ISGS 2

ISGS 3

ISGS 4

.841

.859

.820

.620

.307 .734

.642

.696

.802

.910

.489 .388

.318 .756

.379 .330 .398

Berdasarkan tabel 3.5 uji variable gratifikasi yang didaptkan tidak terlalu berbeda dengan uji

variable gratifikasi yang diharapkan, semuaindikator telah terbagi kedalam tiga dimensi

seperti yang kami inginkan. Dalam menghasilkan data ini kami juga melakukan rotasi

varimax.

3.11 Keterbatasan Penelitian

1. Penggunaan kuesioner tertutup memaksa responden untuk harus mengisi jawaban

yang sudah tersedia, padahal belum tentu responden suka dengan jawaban tersebut.

3.12 Kelemahan Penelitian

1. Banyaknya pertanyaan dalam kuesioner memungkinkan responden tidak konsisten

dengan jawaban-jawabannya.

2. Adanya pilihan jawaban netral dalam instrumen membuka kemungkinan bagi

responden untuk melakukan penilaian netral untuk pertanyaan-pertanyaan yang

membutuhkan pemikiran lebih mendalam.

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 IDENTITAS RESPONDEN

4.1.1 Identitas Responden Bedasarkan Jurusan

FISIP UI terbagi menjadi 8 Departemen: Ilmu komunikasi, Administrasi,

Kriminologi, Kesejahteraan Sosial, Hubungan Internasional, Sosiologi, Antropologi dan Ilmu

Politik. Dalam penelitian ini pembagian kuesioner seperti yang disarankan sebelumya

minimal akan dibagikan kepada 100 responden.

Tabel 4.1 Jumlah Responden Tiap Jurusan di FISIP UI

Jurusan Jumlah

Ilmu Komunikasi 24

Administrasi 25

Kriminologi 20

Kesejahteraan Sosial 5

Hubungan Internasional 4

Sosiologi 8

Antropologi 6

Ilmu politik 11

Total: 103

Pembagian ini sudah direncanakan sebelum kami turun lapangan, dapat dilihat

bahwa total responden kami adalah 103 orang, dengan jurusan Ilmu Komunikasi dan

Administrasi sebagai dua jurusan dengan dengan populasi mahasiswa terbesar, sedangkan

Hubungan intrenasional merupakan jurusan dengan jumlah responden terkecil, yang juga

merepresentasi hubungan internasional sebagi jurusan dengan populasi mahasiswa terendah

di FISIP UI.

4.1.2 Identitas Responden Bedasarkan Angkatan

Pada penelitian ini, responden yang kami tuju di FISIP UI adalah mahasiswa yang

berasal dari angkatan yang masih aktif pada umumnya. Oleh karena itu kami menyimpulkan

bahwa kami hanya memasukan empat angkatan yang masih memiliki jumlah mashasiswa

aktif yang cukup banyak yaitu, 2010,2011,2012 dan 2013.

Tabel 4.2 Jumlah Responden per Angkatan di FISIP UI

Angkatan Jumlah

2010 13

2011 54

2012 22

2013 14

Total: 103

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angkatan 2011 merupakan responden dengan

jumlah terbanyak dalam penelitian ini, dimana jumlah responden angkatan 2011 lebih dari

setengah total jumlah total responden dalam penelitian ini.

4.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Selain jumlah responden berdasarkan angakatan dan jurusan, identitas responden lainnya

yang kami tanyakan dalam penelitian ini adalah identitas berdasarkan jenis kelamin. Dari 103

kuesioner yang telah kami bagikan inilah pembagian inilah hasil data pembagian responden

berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.3 Jumalah responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 42

Perempuan 61

Total: 103

4.2 ANALISIS UNIVARIAT:

4.2.1 Rata-rata penggunaan Twitter (Twitter Use) pada Mahasiswa FISIP UI

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam penelitian kami, kami

mengelompokan penggunaan Twitter kedalam tiga kelompok besar yaitu pengguna berat

(>60 menit/hari), sedang (5-60 menit/hari) dan ringan (<5 menit/hari). Dari hasil kuesioner

yang kami bagikan kepada 103 responden menghasilkan data:

Tabel 4.4 Rata-rata frekuensi penggunaan Twitter (Twitter Use) mahasiswa FISIP UI

Frekuensi Penggunaan Twitter Jumlah

Pengguna Ringan (<5 menit/hari) 21

Pengguna Sedang (5-60 menit/hari) 61

Pengguna Berat (>60 menit/hari) 31

Total: 103

Dapat dilihat dari data diatas bahwa pada umumnya mahasiswa FISIP UI dalam

penelitian inin merupakan pengguna sedang dari Twitter itu sendiri, dimana mereka

menghabiskan kurang lebih 5-60 menit per harinya untuk mengakses Twitter. Posisi kedua

ditempati oleh pengguna berat dan posisi terakhir ditempati oleh pengguna ringan. Hal ini

memperlihatkan bahwa Twitter memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-sehari

mahasiswa FISIP UI , dimana majoritas mahasiwa FISIP UI tergolong kedalam pengguna

Twitter berat-sedang, sedangkan mahasiswa FISIP UI yang termasuk kedalam pengguna

ringan terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan dua kelompok lainnya.

4.2.2 Gratifikasi yang diharapkan (Gratification Sought)

Sesuai dengan pertanyaan penelitian kami, pada hasil data ini kami akan

menganalisi hasil kuesioner kami untuk menemukan jenis gratifikasi apa saja yang

diharapkan (Gratification sought) oleh mahasiswa FISIP UI sebelum mengakses Twitter, data

ini akan kami simpulkan dengan melihat rata-rata dari setiap pertanyaan yang sudah kami

buat sebelumnya:

Tabel 4.5 gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) per dimensi

Dimensi Rata-rata

Dimensi Personal Needs 3,7112

Dimensi Information Seeking 3,6844

Dimensi Social Needs 3,0171

Dari hasil data diatas dapat dilihat bahwa sebelum menggunakan Twitter mahasiwa FISIP UI

cenderung lebih banyak berharap bahwa dimensi personal needs (kebutuhan personal)

cenderung akan lebih terpuaskan, disusul dengan dimensi information seeking (pencarian

informasi) dan yang menejutkan adalah keberadaan dimensi social needs pada posisi terakhir

mengingat Twitter dapat digolongkan sebagai sebuah Social Networking Sites.

Tabel 4.6 gratifikasi yang diharpakan (gratification sought) per indikator

Dimensi Indikator posisi Rata-rata

Kebutuhan Personal

Untuk bersenang-

senang

5 3,7476

Untuk mencari hiburan 3 3,8350

Untuk bersantai 2 3,8447

Untuk menghabiskan

waktu

8 3,4175

Kebutuhan sosial

Untuk menjaga

hubungan dengan

teman/keluarga

9

3,3495

Untuk berkomunikasi

dengan mudah

7 3,5049

Untuk berkenalan

dengan orang baru

12 3,4600

Untuk berpartisipasi

dalam diskusi

11 2,7476

Kebutuhan inforamsi

Untuk mencari

informasi

1 4,2330

Untuk menerima

nasihat (kultwit)

10 3,0097

Untuk mempelajari hal

menarik

4 3,7864

Untuk mengetahui apa

yang dilakuka orang

lain

6

3,7087

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa gratifikasi yang diharapkan oleh mahasiswa

FISIP UI sebelum menggunakan Twitter adalah untuk memenuhi kebutuhannya mencari

informasi, dimana indikator pencarian informasi ini memilliki rata-rata tertinggi yaitu 4,2330.

Gratifikasi yang diharapkan sebelum penggunaan twitter urutan kedua adalah gratifikasi

penggunan twitter untuk bersantai yang indikatornya mendaptkan rata-rata 3,8447 dan

indikator yang menempati posisi ketiga adalah indikator penggunaan Twitter untuk hiburan

dengan rata-rata 3,8350. Sedangkan indikator terendah dalam gratifikasi yang diharpkan

sebelum menggunakan Twitter adalah indikator berkenalaan dengan dengan orang baru

dengat rata-rata 2,4600 , hal ini memperlihatkan bahwa sebelum menggunakan Twitter

mahasiswa FISIP UI tidak berharap bahwa kebutuhan mereka untuk bereknalan dengan orang

baru akan terpenuhi setelah menggunakan Twitter. Posisi kedua terakhir ditempati oleh

indikatotor twitter sebagai sarana untuk berpartisipasi dalam diskusi dengan rata-rata 2,7476,

hal ini memperlihatkan bahwa pada dasarnya sebelum menggunakan Twitter mahasiswa

FISIP UI tidak berharap bahwa twitter akan memenuhi kebutuhan mereka untuk berdiskusi

dengan pihak lain. Posisi tiga terbawah ditempati oleh harapan penggunaan Twitter sebagau

sarana untuk menerima nasihat atau kultwit.

Urutan gratifikasi yang diharapkan oleh penggunaan Twitter mahasiswa FISIP UI (tertinggi -

terbawah) sebelum menggunakan Twitter:

1. Penggunaan Twitter untuk mencari informasi

2. Pengguna Twitter untuk bersantai

3. Penggunaan Twitter untuk mencari hiburan

4. Penggunaan Twitter untuk mempelajarai ha menarik

5. Penggunaan Twitter untu bersenang-senang

6. Penggunaan Twitter untuk mengetahui apa yang dilakukan orang lain (kepo)

7. Penggunaan Twitter untuk berkomunikasi dengan lebih mudah

8. Penggunaan Twitter untuk meghabiskan waktu

9. Penggunaan Twitter untuk menjaga hubungan dengan teman/saudara

10. Penggunaan Twitter untuk menerima nasihat dari orang-orang tertentu (Kultwit)

11. Penggunaan Twitter untuk berpartisipasi dalam berdiskusi

12. Penggunaan Twitter untuk berkenaalan dengan orang baru

4.2.3 Gratifikasi yang didapatkan (Gratification Obtained)

Setelah melihat gratifikasi yang diharapkan oleh mahasiswa FISIP UI , analisi data

yang selanjutnya akan dilakukan adalah analisi mengenais gratifikasi yang didapatkan

(gratification obtained) dari penggunaan Twitter itu sendiri. Dari hasil penelitian kami, kami

menemukan data sebagai berikut:

4.7 Gratifikasi yang didapatkan (Gratification obtained) per dimensi

Dimensi Rata-rata

Dimensi Personal Needs 3,4415

Dimensi Information Seeking 3,6116

Dimensi Social Needs 3,0728

Dapat dilihat dari data ini, bahwa information Needs merupakan dimensi dengan

rata-rata tertinggi, walaupun pada dasarnya rata-rata nya sendiri mendapatkan penurunan dari

rata-rata dimensi information Needs pada gratifikasi yang diharapkan (gratification sought).

Dimensi kedua merupakan dimensi Personal needs dengan rata-rata 3,4415, dimensi menurun

baik secara-rata ataupun posisi awal pada gratifikasi yang diharapkan. Posisi terakhir

ditempati oleh dimensi social needs,walaupun tidak mengalami perubahan dari sisi posisi dari

gratifikasi yang diharapkan, jika dilihat dari sisi rata-rata dimensi ini mengalami penaikan

dari 3,0171 menjadi 3,0728 walaupun tidak terlalu signifikan hal ini membuktikan bahwa

pada kenyataan tingkat gratifikasi yang didapatkan dari dimensi ini lebih tinggi dari yang

diharapkan.

4.8 Gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) per indikator

Dimensi Indikator posisi Rata-rata

Kebutuhan Personal

Untuk bersenang-

senang

5 3,4660

Untuk mencari hiburan 6 3,4563

Untuk bersantai 4 3,4951

Untuk menghabiskan

waktu

8 3,3689

Kebutuhan sosial

Untuk menjaga

hubungan dengan

teman/keluarga

9

3,3010

Untuk berkomunikasi

dengan mudah

7 3,4466

Untuk berkenalan

dengan orang baru

12 2,6117

Untuk berpartisipasi

dalam diskusi

11 2,9320

Kebutuhan inforamsi

Untuk mencari

informasi

1 3,9903

Untuk menerima

nasihat (kultwit)

10 3,0971

Untuk mempelajari hal

menarik

2 3,7573

Untuk mengetahui apa

yang dilakuka orang

lain

3

3,6019

Tabel diatas memeperlihatkan bahwa pada dasarnya hampir semua indikator

mengalami penurunan rata-rata nilai gratifikasi yang didapatkan. Walaupun begitu terdapat

empat indikator yang mengalami kenaikan rata-rata diantaranya adalah indikator yang

menyatakan penggunaa twitter untuk berkenalan dengan orang lain, berpartisipasi dalam

diskusi, untuk menerima naasihat dari orang lain (kultwit) dan mempelajari hal menarik. Tiga

indikator dengan nilai rata-rata tertinggi yang berarti merupakan indikator dengan nilai

gratifikasi tertinggi yang didapatkan mahassiwa FISIP UI adalah indikator mencari informasi,

mempelajari hal menarik dan mengatahui apa yang dilakuka orang lain. Pada posisi tiga besar

terdapat perubahan yang cukup signifikan dimana indikator bersantai dan bersenang-senang

tidak ada dalam posisi tiga besar. Sedangkan untuk posisi tiga terbawah tidak terjadi

perubahan sama sekali.

Urutan gratifikasi yang didapatkan oleh penggunaan Twitter mahasiswa FISIP UI (tertinggi -

terbawah) sesudah menggunakan Twitter:

1. Penggunaan Twitter untuk mencari informasi

2. Pengguna Twitter untuk mempelajari hal menarik

3. Penggunaan Twitter untuk mengetahui apa yang dilakuka orang lain (kepo)

4. Penggunaan Twitter untuk bersantai

5. Penggunaan Twitter untu bersenang-senang

6. Penggunaan Twitter untuk mencari hiburan

7. Penggunaan Twitter untuk berkomunikasi dengan lebih mudah

8. Penggunaan Twitter untuk meghabiskan waktu

9. Penggunaan Twitter untuk menjaga hubungan dengan teman/saudara

10. Penggunaan Twitter untuk menerima nasihat dari orang-orang tertentu (Kultwit)

11. Penggunaan Twitter untuk berpartisipasi dalam berdiskusi

12. Penggunaan Twitter untuk berkenaalan dengan orang baru

4.2.4 Tingkat Kepuasaan penggunaan Twitter

Pengukuran kepuasaan pada penelitian ini akan dilakukan dengan membandingkan rata-rata

gratifikasi yang diharapkan dengan gratifikasi yang didapatkan dari penelitian ini. Dari

membandingkan rata-rata dapat kita lihat apakah pada dasarnya Twitter memenuhi gratifikasi

yang diharapkan oleh Mahsiswa FISIP UI.

Tabel 4.9 Rata-rata secara keseluruhan Gratifikasi yang diharapkan dan didapatkan

Gratifikasi yang diharapkan

(Gratification sought) 3.4542

Gratifikasi yang didapatkan

(Gratification obtained) 3.3528

Merujuk dari nilai rata-rata gratifikasi secara umum dapat kita lihat bahwa pada

dasarnya nilai gratifikasi yang diharapkan lebih besar dibandingakan gratifikasi yang

didapatkan. Hal ini menunjukan bahwa pada dasarnya dalam penggunaan Twitter ekspektasi

mahasiswa FISIP UI lebih tinggi dibandingkan kenyataan nya, sehingga dapat disumpulkan

dalam penelitian bahwa penggunaan Twitter tidak memuaskan mahasiswa FISIP.

4.3 ANALISIS BIVARIAT

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier. Analisis ini menjelaskan

hubungan linier antara variabel independen dan dependen, terutama untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing

variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari

Tabel di atas menunjukkan dua analisis bivariat. Analisis bivariat pertama

menunjukkan hubungan antar variabel dengan tidak ada variabel kontrol. Sedangkan analisis

bivariat kedua menujukkan hubungan antar variabel dengan variabel kontrol frekuensi

penggunaan twitter (twitter use). Pada analisis pertama, hubungan antara GS dan GO

menunjukkan angka 0.734, sedangkan di analisis kedua dengan menggunakan twitter use

sebagai variabel kontrol, hubungan GS dan GO menunjukkan nilai yang lebih tinggi yakni

0.736. Hal ini mengindikasikan twitter use melewati GS dan langsung berhubungan dengan

GO, sehingga model analisisnya twitter use-GO.

Yth. Para Responden,

Kami adalah mahasiswa S1 Departemen Ilmu Komunikasi – Universitas Indonesia, sedang

melakukan penelitian kuantitatif dengan judul ‘Pengukuran Kepuasan dan Motivasi dalam

Penggunaan Sosial Media Twitter oleh Mahasiswa FISIP UI (Studi Deskriptif

Penggunaan Sosial Media Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP UI)’. Untuk itu, kami

memohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya tanpa ada

paksaan maupun tekanan dari pihak manapun. Informasi yang kami dapat akan digunakan

dengan sebaik-baiknya hanya untuk kepentingan penelitian dan kami akan menjaga privasi

dari informasi tersebut. Atas kesediaannya, kami ucapkan terima kasih.

Nomor Kuesioner : ____________________

Depok, ___ November 2013

Tanda Tangan,

( )

* (Lingkari yang perlu)

Jurusan* : 1. Ilmu Komunikasi

2. Ilmu Administrasi

3. Kriminologi

4. Ilmu Kesejahteraan Sosial

5. Ilmu Hubungan Internasional

6. Sosiologi

7. Antropologi

8. Ilmu Politik

Angkatan* : 1. 2010

2. 2011

3. 2012

4. 2013

Jenis kelamin* : 1. Laki-laki

2. Perempuan

Memiliki akun twitter* : Ya / Tidak

Frekuensi menggunakan twitter* : 1. >5 menit per hari

2. 5-60 menit per hari

3. >60 menit per hari

Keterangan:

1. STS = Sangat Tidak Setuju 4. S = Setuju

2. TS = Tidak Setuju 5. SS = Sangat Setuju

3. CS = Cukup Setuju

A. Variabel Independen: Motivasi / Ekspektasi dari Penggunaan Twitter (Gratification

Sought)

A.1Dimensi Kebutuhan Personal (Personal Needs)

Saya menggunakan Twitter dengan motivasi….

No. Indikator STS TS CS S SS

1. Saya menggunakan Twitter untuk bersenang–senang (have fun).

2. Saya menggunakan Twitter untuk mencari hiburan.

3. Saya menggunakan Twitter untuk bersantai.

4. Saya menggunakan Twitter untuk menghabiskan waktu.

A.2 Dimensi Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Saya menggunakan Twitter dengan motivasi...

No. Indikator STS TS CS S SS

1.  

Saya menggunakan Twitter untuk menjaga hubungan dengan teman/keluarga.

2. Saya menggunakan Twitter untuk berkomunikasi lebih mudah.

3. Saya menggunakan Twitter untuk berkenalan dengan orang baru.

4.  

Saya menggunakan Twitter untuk berpartisipasi dalam suatu diskusi

A.3 Dimensi Information Seeking (Memenuhi Kebutuhan Informasi)

Saya menggunakan Twitter dengan motivasi...

No. Indikator STS TS CS S SS

1. Saya menggunakan Twitter untuk mencari informasi (fakta, berita, ide,

dan pengetahuan).

2.   Saya menggunakan Twitter untuk untuk menerima nasihat dari orang-orang tertentu (selebtwit atau orang-orang yang saya kenal).

3.  

Saya menggunakan Twitter untuk mempelajari hal yang menarik

4.  

Saya menggunakan Twitter untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain.

B. Variabel Dependen: Gratifikasi yang Didapatkan (Gratification Obtained)

B.1 Dimensi Kebutuhan Personal (Personal Needs)

Dari penggunaan Twitter saya mendapatkan...

No. Indikator STS TS CS S SS

1. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk bersenang – senang (have fun).

2. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk mencari hiburan.

3. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk untuk bersantai.

4. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk menghabiskan waktu.

B.2 Dimensi Kebutuhan Sosial (Social Needs)

No. Indikator STS TS CS S SS

1.  

Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk menjaga hubungan dengan teman/keluarga.

2. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk berkomunikasi lebih mudah.

3. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk berkenalan dengan orang baru.

5.

Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk berpartisipasi dalam suatu diskusi.

B.3 Dimensi Information Seeking (Memenuhi Kebutuhan Informasi)

Dari penggunaan Twitter saya mendapatkan...

No. Indikator STS TS CS S SS

1. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk informasi (fakta, berita, ide, dan pengetahuan).

2.   Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk menerima nasihat dari orang-orang tertentu (selebtwit atau orang-orang yang saya kenal).

3.  

Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk mempelajari hal yang menarik

4.  

Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain.