Pengertian renaissance

21
DAFTAR ISI Daftar Isi ………………………………………………………………….... 1 I. Pengertian dan Latar Belakang Renaissance ………………………………... 2 II. Mengapa Muncul Renaissance? ………………………………………………. 3 III. Karakteristik Renaissance …………………………………………………….. 4 IV. MARTHIN LUTHER .................................................. ....................................... 5 Masa kecil Luther ............................................... ......................................... 5 Pergumulan Luther untuk mendapatkan kedamaian bersama Allah .... 5 Teologi Luther tentang anugerah ………………………………............... 6 Pertikaian indulgensia ……………………………………………............. 6 Penerjemahan Alkitab ……………………………………………............. 7 Filmografi ……………………………………………………………......... 7 V. YOHANES CALVIN ………………………………………………………….. 8 Biografi ............................................. ...................................................... ...... 8 Penyebaran Calvinisme ………………………………………………….. 10 Riba dan kapitalisme …………………………………………………….. 10 VI. NICCOLÒ MACHIAVELLI ……………………………………………........ 11 Daftar Pustaka ……………………………………………………………........ 13 Tanggal Pembuatan …………………………………………………………... 14 1

Transcript of Pengertian renaissance

DAFTAR ISI

Daftar Isi ………………………………………………………………….... 1

I. Pengertian dan Latar Belakang Renaissance ………………………………...2

II. Mengapa Muncul Renaissance? ………………………………………………. 3

III. Karakteristik Renaissance …………………………………………………….. 4

IV. MARTHINLUTHER ......................................................................................... 5 Masa kecil

Luther ........................................................................................ 5

Pergumulan Luther untuk mendapatkan kedamaian bersama Allah .... 5

Teologi Luther tentang anugerah ………………………………............... 6

Pertikaian indulgensia ……………………………………………............. 6

Penerjemahan Alkitab ……………………………………………............. 7 Filmografi ……………………………………………………………......... 7

V. YOHANES CALVIN ………………………………………………………….. 8 Biografi .............................................

......................................................

...... 8 Penyebaran Calvinisme ………………………………………………….. 10 Riba dan kapitalisme …………………………………………………….. 10

VI. NICCOLÒ MACHIAVELLI ……………………………………………........ 11

Daftar Pustaka ……………………………………………………………........ 13

Tanggal Pembuatan …………………………………………………………... 14

1

2

I. Pengertian dan Latar Belakang RenaissanceRenaissance berasal dari bahasa Perancis yaitu dari dua

suku kata Re + Sance, yang berarti kembalinya sains ataulahirnya kembali kebudayaan Yunani-Romawi dari masakegelalapan.

Latar belakang dari Renaissance adalah Eropa mengalamimasa kegegelan karena kepentingan pemikiran yang dikusai olehpara pemimpin Gereja. Middle Age merupakan zaman dimana Eropasedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangatdiatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalamberbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhiberbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah rajatidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yangmengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demikepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akanmendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhanCopernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwamatahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolakbelakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapatdoktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkandengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia padahakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidupmanusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmupengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiranfilsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatupemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alatpembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau ZamanKegelapan.

Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihakpemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakankultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidangkejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia padapertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran pentingdalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan,kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasigereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak merekaperoleh sehingga timbullah semangat renaissance.

Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagaisuatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissancetidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-

3

Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaanprimitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuhhiasan.

Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance munculkarena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhanelite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untukkembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakatlewat pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-caramengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budayaklasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yangterpecah-belah akibat skisma (perang agama).

Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yangmakmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zamanAbad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkandihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agrarisyang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dariikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasukkebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehinggamenemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan.Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadipegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluargasaudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissancesehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

II. Mengapa Muncul Renaissance?

Latar belakang munculnya Renaissance adalah sebagai usaha pembaharuan kebudayaan Romawi dan Yunani yang pada masa abad tengah / masa kegelapan sempat dilupakan, yaitu tipe manusia yang otonom dan mandiri. Pada abad 12 ada suatu penemuan kembali literatur Yunani dan Romawi yang terjadi di seluruh Eropa. 

Peristiwa tersebut akhirnya menyebabkan perkembangan gerakan humanis di abad ke-14. Orang-orang Humanist meyakini bahwa setiap individu memiliki arti penting dalam masyarakat. Pertumbuhan minat dalam humanisme menyebabkan perubahan dalam seni dan ilmu yang membentuk konsepsi umum dari Renaissance.

4

Abad 14 hingga abad 16 merupakan periode goncangan ekonomi atau perubahan ekonomi di Eropa, dimana perubahan yangpaling luas terjadi di Italia. Setelah kematian Frederick II di 1250, kaisar kehilangan kekuasaan di Italia dan di seluruh Eropa, tidak satupun dari penerus Frederick yang seperti dia. Kejatuhannya adalah saat Paus III memegang kekuasaan secara bersamaan, memegang Negara sekaligus Gereja.

Selama Renaissance, Italia berkembang menjadi despotisme yaitu bahwa penguasa Negara memerintah berdasarkan keinginannya sendiri. Eropa sendiri perlahan-lahan berkembang menjadi kelompok mandiri yang kompartemen (terpisah). 

Pertumbuhan ekonomi Italia yang terbaik dicontohkan dalampengembangan bank yang kuat, terutama bank Medici dari Florence. Inggris, Perancis, dan Spanyol juga mulai mengembangkan sistem ekonomi berkelas.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Renaissance lahir sebagai pembaharu untuk membentuk manusia yang mandiri, utuh, otonom, dan bertanggungjawab. Pola pikir abad tengah ( terbelenggu ajaran gereja ; disalahgunakan ) diganti dengan pola pikir rasional baik SDA maupun SDM nya sehingga manusia bisa berkembang.

5

III. Karakteristik RenaissanceRenaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban

modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salahsatunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasibdi akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harusmemikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikanmanusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan danmenikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga.Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dankenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatukeadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatanmanusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusiabukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangathumanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakandapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika,sejarah dan hukum.

Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalanmakin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkanbahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itusendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of humanvalues”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusiaideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secarategas berani mengatakan “Man can do all things if they will”.Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkankemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama.Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkankepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggumoral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harusberperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif serayapasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala haldalam kehidupan atau Antoposentrisme.

Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri,mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secarabertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkannasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkandiri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagaikarya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music danlain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang

6

sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak adalagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.

Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yangsepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani.Namun, orang-orangkini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatifbagi kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaanlain yang mereka kenal dengan baik.Kebudayaan klasik ini jugadipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradabanmanusia.

Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yangmenempatkan manusia sebagai subjek utama Filsafat Yunani,misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikirterus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukanprinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapaikebahagiaan hidup (eudaimonia). Kesustraan Yunani, misalnyakisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno, Homerus,menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi suatudunia yang penuh dengan tantangan dan pengalamanbaru.Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan kemampuanmanusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan,dan keindahan.

Selain itu, kemampuan bangsa Romawi dalam bidang tehnikdan kemampuan berorganisasi pantas mendapatkan acunganjempol.Semua ini jelas menunjukkan bahwa kebudayaan Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam kosmos.Suatupandangan yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''

IV. MARTHIN LUTHER

Martin Luther (lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci,10 November1483 – meninggal di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 18 Februari1546 pada umur 62 tahun) adalah seorang pasturJerman dan ahli teologiKristen dan pendiri GerejaLutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Dia merupakan tokoh terkemuka bagi Reformasi. Ajaran-ajarannyatidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun juga memengaruhi doktrin, dan budaya Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther kepada Gereja agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam

7

agama Kristen. Gerakan pembaruannya mengakibatkan perubahan radikal juga di lingkungan Gereja Katolik Roma dalam bentuk Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni1525 dengan Katharina von Bora menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di kalangan banyak tradisi Kristen.

Masa kecil Luther

"Rumah Luther", asrama tempat tinggal Luther dari usia 14-17tahun ketika belajar di sekolah swasta di Eisenach. Martin Luther (10 November1483 - 18 Februari1546) anak dari seorang penambang bernama Hans Luder dan ibunya, Margarethe.[1] Karena berhasil berkembang dari kalangan buruh tani, ayahnya bertekadbahwa anaknya harus menjadi pegawai negeri dan memberikan kehormatan kepada keluarganya. Dengan harapan itulah Hans mengirimkan Martin yang masih kecil untuk belajar di Mansfeld,Magdeburg dan Eisenach. Pada usia 17 tahun, di tahun 1501, Luther masuk ke Universitas Erfurt. Mahasiswa yang muda ini mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505. Mengikuti harapan ayahnya, Luther mendaftarkan diridi sekolah hukum di universitas itu.

Semuanya itu berubah ketika pada suatu hari di musim panas tahun 1505, saat terjadi serangan badai. Petir menyambardi dekatnya ketika ia sedang berjalan pulang dari sekolah. Dalam ketakutan, ia berseru, "Tolonglah, Santa Anna! Saya akanmenjadi biarawan!". Karena nyawanya selamat, Luther meninggalkan sekolah hukumnya dan masuk ke biaraAugustinian diErfurt. Bisa dibayangkan betapa marah ayahnya kepada Martin, karena ayahnya menginginkan ia menyelesaikan studi hukumnya.

Pergumulan Luther untuk mendapatkan kedamaian bersama Allah

Biarawan muda Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berusaha melakukan segala perbuatan baik untuk menyenangkan Allah dan melayani orang

8

lain melalui doa-doa untuk jiwa-jiwa mereka. Ia mengabdikan diri dengan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, dan terus-menerus melakukan pengakuan dosa. Semakin ia berusaha untuk Allah tampaknya ia semakin sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa.

Johann von Staupitz, atasan Luther, menyimpulkan bahwa orang muda ini membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk mengalihkannya dari rasa kuatirnya yang berlebihan. Ia memerintahkan biarawan itu untuk mengembangkan kariernya sebagai akademisi. Pada 1507 Luther ditahbiskan menjadi imam. Pada 1508 ia mulai mengajar teologi di Universitas Wittenberg.Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitab pada 9Maret1508, dan gelar sarjananya dalam Sentences karya Petrus Lombardus (buku ajar teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan), pada 1509. Pada 9 Oktober1512, Martin Luther menerima gelar Doktor Teologinya dan pada 21 Oktober1521, ia "diterima menjadi anggota senat dosen teologi" dan diangkat menjadi Doktor dalam Kitab Suci.

Teologi Luther tentang anugerah

Disiplin yang sangat ketat untuk mendapatkan gelar-gelar akademik dan mempersiapkan kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther untuk mempelajari Kitab Suci secara mendalam. Karena terpengaruh oleh seruan Humanismead fontes ("kembali ke sumbernya"), Luther menenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja perdana. Dengan segera istilah-istilah seperti penyesalan dan pembenaran mendapatkan makna yang baru bagi Luther. Ia menjadi yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaran sentral dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci -- yang terpenting di antaranya adalah doktrin tentang pembenaran oleh iman semata. Luther mulai mengajarkan bahwa keselamatan sepenuhnya adalah pemberian darianugerah Allah melalui Kristus yang diterima oleh iman.

Belakangan, Luther mendefinisikan dan memperkenalkan kembaliprinsip tentang pembedaan yang semestinya antara Hukum Taurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah. Secara keseluruhan, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci. Luther melihat kegagalan untuk membedakan Hukum Taurat dan Injil yang semestinya sebagai sumber penghalam InjilYesus

9

di Gereja pada masanya, yang pada gilirannya menyebabkan munculnya berbagai kesalahan teologis yang dasariah.

Pertikaian indulgensia

Selain tugas-tugasnya sebagai seorang profesor, Martin Luther melayani sebagai pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di Gereja Kastil, "fondasi" dari Frederick yang Bijak, Pemilih dari Saxony. Gereja ini dinamai "Semua orang Suci" karena di sinilah disimpan koleksi relikui sucinya. Gereja iniberfungsi sebagai biara Augustinian dan universitas. Dalam melakukan tugas-tugas inilah pastor muda itu diperhadapkan dengan berbagai akibat yang timbul ketika orang biasa harus mendapatkan indulgensia.

Indulgensia adalah penghapusan (sepenuhnya atau sebagian) dari penghukuman sementara yang masih ada bagi dosa-dosa setelah kesalahan seseorang dihapuskan melalui absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa seseorang telah dihapuskan). Saat itu terjadi penyalahgunaan indulgensia oleh oknum-oknum Gereja, yaitu sebuah indulgensia dapat dibeli seorang umat untuk dirinya sendiri ataupun untuk salah seorang sanak keluarga yang sedang berada di api penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan, ditugasi berkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Agung Albert dari Mainz untuk mempromosikan dan menjual indulgensia untuk merenovasi Basilika St. Petrus di Roma. Tetzel sangat berhasil dalam hal ini. Ia menganjurkan: "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas" [2].

Luther menganggap penjualan indulgensia ini sebagai penyelewengan yang dapat menyesatkan umat sehingga mereka hanya mengandalkan indulgensia itu saja dan mengabaikan pengakuan dosa dan pertobatan sejati. Luther menyampaikan tigakhotbah menentang indulgensia ini pada 1516 dan 1517. Pada 31 Oktober1517, menurut laporan tradisional, 95 dalil Luther dipakukan pada pintu Gereja Kastil sebagai undangan terbuka untuk memperdebatkannya[3]. Luther sebetulnya tidak menempatkanke-95 dalil itu di pintu Gereja Wittenberg yang sebagaimana dikatakan legenda, tetapi menerbitkan salinannya.

10

Dalil-dalilnya ini mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja dan dianggap sebagai penyimpangan. Luther mengeluarkan bantahan teologis tentang apa yang dapat dihasilkan oleh indulgensia itu. Luther tidak menantang wewenang paus untuk mengeluarkan indulgensia dalam dalil-dalilnya itu. Ke-95 dalil Luther segera diterjemahkan ke dalambahasa Jerman, disalin dan dicetak secara luas. Dalam waktu dua minggu, dalil-dalilnya telah menyebar ke seluruh Jerman, dan dalam waktu dua bulan ke seluruh Eropa. Ini adalah salah satu peristiwa pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara mendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen lebih mudah dan meluas.

Penerjemahan Alkitab

Pada tahun 1522 Luther menerbitkan terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Jerman, dan pada 1534 ia dan rekan-rekannya menyelesaikan terjemahan Perjanjian Lama yang kemudian secara keseluruhan Alkitab diterbitkan. Dia terus bekerja memperbaikiterjemahan sampai akhir hidupnya.

Terjemahan Luther menggunakan varian dari bahasa Jerman sehari-hari, yang dimengerti baik di Jerman Utara maupun Selatan.Tujuannya adalah supaya Alkitab dengan mudah diakses di Jerman, "kita menghilangkan hambatan dan kesulitan sehinggaorang lain dapat membacanya tanpa hambatan.Alkitab terjemahan Luther menjadi Alkitab berbahasa Jerman pertama yang diterbitkan. Dalam dua bulan sejak diterbitkan, Alkitab ini telah terjual hingga 5000 kopi.

Filmografi

1953: Martin Luther, film teater, dengan Niall MacGinnis sebagai Luther; disutradarai Irving Pichel. Mendapat nominasi Academy Award untuk film hitam-putih dan arahan seni/setting. Diedarkan kembali pada 2002 dalam DVD dengan 4 bahasa.

1974: Luther, film teater (MPAA peringkat: PG), dengan Stacy Keach sebagai Luther.

1981: Where Luther Walked, dokumenter menampilkan Roland Bainton (alm.) sebagai pemandu dan narator, disutradarai oleh Ray Christensen (dalam VHS tahun 1992), ISBN 1-56364-012-0

11

1983: Martin Luther: Heretic, program TV dengan Jonathan Pryce sebagai Luther, disutradarai oleh Norman Stone.

1983: Martin Luther: An Eye on Augsburg, film yang didanai oleh Distrik Illinois Utara dari LCMS dengan Pdt. Robert Clausen sebagai Luther.

2001: Opening the Door to Luther, travelog dengan tuan rumah Rick Steves. Disponsori oleh ELCA.

2002: Martin Luther, film sejarah dari Lion TV/PBS seri Empires, dengan Timothy West sebagai Luther, narasi oleh Liam Neeson dan sutradara oleh Cassian Harrison.

2003: Luther, (peringkat MPAA: PG-13), dengan Joseph Fiennes sebagai Luther dan disutradarai oleh Eric Till. Didanai sebagian oleh kelompok Lutheran Amerika dan Jerman.

V. YOHANES CALVIN

Yohanes Calvin (bahasa Inggris: John Calvin; bahasa Perancis: Jean Calvin, nama lahir: Jehan Cauvin (Jean Chauvin); lahir di Noyon, Picardie, Kerajaan Perancis, 10 Juli1509 – meninggal diJenewa, Swiss, 27 Mei1564 pada umur 54 tahun) adalah teologKristen terkemuka pada masa Reformasi Protestan yang berasal dari Perancis. Namanya kini dikenal dalam kaitan dengan sistem teologi Kristen yang disebut Calvinisme (Kalvinisme). Ia dilahirkan dengan nama Jean Chauvin (atau Cauvin) di Noyon, Picardie, Perancis, dari Gérard Cauvin dan Jeanne Lefranc. Bahasa Perancis adalah bahasa ibunya. Calvin berasal dari versi Latin namanya, Calvinus.

Biografi

Yohanes Calvin adalah anak tertua dari 4 putra yang selamat melewati masa bayi dari orang tuanya. Ayahnya, Gérard Cauvin, mempunyai karir yang bagus sebagai notaris katedral dan registrar untuk pengadilan eklesiastikal/gerejawi. Ayahnya inimeninggal setelah menderita kanker testikular selama 2 tahun. Ibunya, Jeanne le Franc, adalah putri pemilik penginapan dari Cambrai. Ibunya meninggal beberapa tahun setelah kelahiran Calvin karena sakit payudara (bukan kanker payudara). Gérard

12

mengharapkan tiga putranya — Charles, Jean, dan Antoine — kelak akan menjadi pendeta. Masa kecil Yohanes Calvin seringkali dihubungkan dengan Charles de Hangest, salah seorang dari Dua Belas bangsawan tertinggi di Perancis (twelve Peers of France) yang memerintah di Noyon (tempat Calvin dilahirkan).[1] Calvin dikenal memiliki hubungan yang dekat dengan beberapa anggota keluarga Hangest.[1] Kedekatan ini menjadi alasan mengapa Calvin memiliki sikap dan pembawaan selayaknya seorang aristokrat.[1]

Calvin cepat dewasa melampaui waktunya; pada usia 12 tahun, ia dipekerjakan oleh uskup setempat sebagai jurutulis (clerk) dan menerima tonsure, yaitu pencukuran rambut di ubun-ubun sebagai tanda dedikasi kepada gereja. Ia juga mendapatkan perlindungan (patronage) dari keluarga Montmors yang berpengaruh.[2] Berkat bantuan mereka, Calvin dapat kuliah di Collège de la Marche, Paris, di mana ia mempelajari bahasa Latin dari salah satu guru terbaik, Mathurin Cordier.[3] Segera setelah menyelesaikan kuliahnya, ia kuliah di Collège de Montaigu dalam bidang filsafat.[4]

Dalam usia 14 tahun, tepatnya pada tahun 1523, ayah Calvin yang berprofesi sebagai seorang pengacara, mengirimnya ke Universitas Paris untuk belajar humaniora dan hukum.[5] Konon, Calvin berangkat ke Perancis bersama dengan tiga pemuda dari keluarga Hangst. Pada tahun 1532, ia telah menjadi Doktor Hukum di Orléans. Terbitannya yang pertama adalah sebuah edisidari buku karya filsufRomawi Seneca, De clementia, yang diberikannya komentar yang mendalam.

Pada 1536 ia menetap di Jenewa, ketika ia dihentikan dalam perjalannya ke Basel, oleh bujukan pribadi dari William Farel,seorang reformator. Ia menjadi pendeta di Strasbourg dari 1538-1541, lalu kembali ke Jenewa. Ia tinggal di sana hingga kematiannya pada 1564.

Yohanes Calvin berniat menikah untuk menunjukkan sikap positifnya terhadap pernikahan daripada kehidupan selibat. Ia meminta teman-temannya menolongnya mencarikan seorang perempuan yang "sederhana, taat, tidak sombong, tidak boros, sabar, dan bisa merawat kesehatan saya." Pada 1539 ia menikah dengan Idelette de Bure, janda seseorang yang dulunya anggota Anabaptis di Strasbourg. Idelette mempunyai seorang anak laki-

13

laki dan perempuan dari almarhum suaminya. Namun hanya anak perempuannya yang pindah bersamanya ke Jenewa. Pada 1542, suami-istri Calvin mendapatkan seorang anak laki-laki yang duaminggu kemudian meninggal dunia. Idelette Calvin meninggal pada 1549. Calvin menulis bahwa istrinya telah banyak menolongdalam pelayanan gerejanya, tidak pernah menghalangi, tidak pernah menyusahkannya dengan urusan anak-anaknya dan berjiwa besar.

Calvin menerbitkan beberapa revisi dari Institutio (Institusi Agama Kristen), sebuah karya yang menjadi dasar dalam teologiKristen yang masih dibaca hingga sekarang. Tulisan ini dibuatnya dalambahasa Latin pada 1536 (pada usia 26 tahun) dan kemudian dalambahasa ibunya, bahasa Perancis, pada 1541, dan edisi finalnya masing-masing muncul pada tahun 1559 dan 1560.

Ia juga banyak menulis tafsiran tentang kitab-kitab di dalamAlkitab. Untuk Perjanjian Lama, ia menerbitkan tafsiran tentang semua kitab kecuali kitab-kitab sejarah setelah Kitab Yosua, meskipun ia menerbitkan khotbah-khotbahnya berdasarkan Kitab 1 Samuel dan sastra Hikmat kecuali Mazmur. Untuk Perjanjian Baru, ia melewatkan Surat 2 Yohanes dan Surat 3 Yohanes serta Kitab Wahyu. Sebagian orang mengatakan bahwa Calvin mempertanyakan kanonisitas Kitab Wahyu, tetapi ia mengutipnya dalam tulisan-tulisannya yang lain dan mengakui otoritasnya, sehingga teori itu diragukan. Tafsiran-tafsiran ini pun ternyata tetap berharga bagi para peneliti Alkitab, dan setelah lebih dari 400 tahun masih terus diterbitkan.

Dalam jilid ke-8 dari Sejarah Gereja Kristen karya Philip Schaff,sang sejarahwan mengutip teolog BelandaJacobus Arminius (Arminianisme, sebuah gerakan anti-Calvinis, dinamai sesuai dengan nama Arminius), sehubungan dengan nilai tulisan-tulisanCalvin:

Selain mempelajari Alkitab yang sangat saya anjurkan, saya mengimbau murid-murid saya untuk memanfaatkan Tafsiran-tafsiran Calvin, yang saya puji jauh melebihi Helmich (seorang tokoh gereja Belanda, 1551-1608); karena saya bahwa iasungguh tidak tertandingi dalam penafsiran Kitab Suci, dan bahwa tafsiran-tafsirannya harus jauh lebih dihargai daripada semua yang telah diwariskan kepada kita oleh khazanah para Bapak Gereja; sehingga saya mengakui bahwa ia memiliki jauh dari kebanyakan orang lain, atau lebih tepatnya, jauh melampaui semua orang, apa yang dapat disebut semangat nubuat yang menonjol.

14

Institutio-nya harus dipelajari setelah Katekismus Heidelberg, karena mengandung penjelasan yang lebih lengkap, namun, seperti tulisan-tulisan semua orang, juga mengandung prasangka.

.

Penyebaran Calvinisme

Sebagaimana praktik Calvin di Jenewa, terbitan-terbitannya menyebarkan gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja Reformasi yang benar itu ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologi dari mayoritas Gereja Kristen di Skotlandia, Belanda, dan bagian-bagian tertentu dari Jerman dan berpengaruh di Perancis, Hongaria (khususnya di Transilvania dan Polandia.

Kebanyakan kolonis di daerah Atlantik Tengah dan New Englanddi Amerika adalah Calvinis, termasuk kaum Puritan dan para kolonis di New Amsterdam (New York). Para kolonis Calvinis Belanda juga merupakan kolonis Eropa pertama yang berhasil di Afrika Selatan pada awal abad ke-17, dan menjadi apa yang dikenal sebagai orang Boer atau Afrikaner.

Sebagian besar wilayah Sierra Leone dihuni oleh para kolonisCalvinis dari Nova Scotia, yang pada umumnya adalah kaum loyalis kulit hitam, yaitu orang-orang kulit hitam yang berperang untuk Britania Raya pada masa Perang Kemerdekaan Amerika.

Sebagian dari gereja-gereja Calvinis yang paling besar dimulai oleh para misionarisabad ke-19 dan abad ke-20, khususnya di Indonesia, Korea dan Nigeria.

15

Riba dan kapitalisme

Sebuah aliran pemikiran telah lama menganggap Calvinisme merupakan revolusi terhadap sikap bermusuhan Abad Pertengahan terhadap riba, dan, secara tidak langsung, keuntungan. Hal iniikut mempersiapkan berkembangnya kapitalisme di Eropa utara. Hubungan ini dikemukakan dalam karya-karya berpengaruh dari R.H. Tawney dan Max Weber.

Calvin mengungkapkan pikirannya tentang riba dalam sebuah suratnya kepada seorang teman, Oecolampadius. Dalam surat ini,ia mengecam penggunaan ayat-ayat Alkitab tertentu oleh orang-orang yang menentang pemberlakuan bunga uang. Calvin menafsirkan kembali ayat-ayat tersebut dan mengatakan bahwa ayat-ayat yang lainnya sudah tidak relevan lagi mengingat kondisi-kondisi yang telah berubah.

Calvin juga menolak argumen (yang didasarkan pada tulisan-tulisan Aristoteles) bahwa mengambil bunga uang adalah keliru,karena uang sendiri itu mandul. Ia mengatakan bahwa dinding dan atap rumah pun mandul, tetapi orang diizinkan meminta bayaran dari seseorang yang menggunakannya. Dalam cara yang sama, uang pun dapat dimanfaatkan.

Namun demikian, Calvin juga berkata bahwa uang harus dipinjamkan kepada orang-orang yang sangat membutuhkannya, tanpa harus mengharapkan bunga.

VI. NICCOLÒ MACHIAVELLI

Niccolò Machiavelli (lahir di Florence, Italia, 3 Mei1469 – meninggal di Florence, Italia, 21 Juni1527 pada umur58 tahun) adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di

16

Eropa pada masa Renaisans. Dua bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio) dan Il Principe(Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik pada masa itu. Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seorang seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk, untuk menghalalkan cara untuk mencapai tujuan. Orang yang melakukan tindakan seperti ini disebut makiavelis.

Karya-karya Machiavelli tidak hanya di bidang politik, tetapi juga sejarah, yaitu; History of Florence, Discourse on the First Decade of Titus Livius, a Life of Castruccio Castrancani, dan History of the Affair of Lucca. Di bidang kesusasteraan, dia pernah menulis suatu tiruan dari the GoldenAss of Apuleius, the play Mandragola, serta Seven Books on theArt of War. Tentu saja di antara karya-karyanya yang paling banyak dikenal adalah The Prince (1932). Isu utama dalam buku ini adalah bahwa semua tujuan dapat diusahakan untuk membangundan melestarikan kekuasaan sebagai tujuan akhir yang dapat dibenarkan. Dan seburuk-buruknya tindakan pengkhianatan adalahpenguasa yang dijustifikasi oleh kejahatan dari yang diperintah. The Prince dinyatakan terlarang oleh Paus Clement VIII. Selengkapnya karya-karya Machiavelli dalam bahasa Italiameliputi; Discorso sopra le cose di Pisa (1499), Del modo di trattare i popoli della Valdichiana ribellati (1502), Del modotenuto dal duca Valentino nell’ ammazzare Vitellozo Vitelli, Oliverotto da Fermo (1502), Discorso sopra la provisione del danaro (1502), Decennale primo (1506 poema in terza rima), Ritratti delle cose dell’Alemagna (1508-1512), Decennale secondo (1509), Ritratti delle cose di Francia (1510), Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (1512-1517), Il Principle (1513), Andria (1517), Mandragola (1518), Della lingua (1514), Clizia (1525), Belfagor arcidiavolo (1515), asino d’oro (1517), Dell’arte della guerra (1519-1520), Discorso sopra il riformare lo stato di Firenze (1520), Sommario delle cose della citta di Lucca (1520), Vita di castruccio Castracani da Lucca (1520), Istorie fiorentine (1520-1525), dan Frammenti storici (1525).

17

Karya-karya Machiavelli mengakibatkan banyak pihak yang menempatkannya sebagai salah satu pemikir brilian pada masa renaissance, sekaligus figur yang sedikit tragis. Pemikiran Machiavelli berkembang luas pada abad ke-16 dan ke-17 sehingganamanya selalu diasosiasikan penuh liku-liku, kejam, serta dipenuhi keinginan rasional yang destruktif. Tidak ada pemikiryang selalu disalahpahami dari pada Machiavelli. Kesalahpahaman tersebut terutama bersumber pada karyanya yang berjudul The Prince yang memberikan metode untuk mendapatkan dan mengamankan kekuasaan politik. Selain itu, juga terdapat karya lain yang banyak menjadi rujukan yaitu Discourses on theTen Books of Titus Livy.

Terdapat tiga pandangan berbeda terhadap Machiavelli dilihatdari karya-karyanya. Pandangan pertama, menyatakan bahwa Machiavelli adalah pengajar kejahatan atau paling tidak mengajarkan immoralism dan amoralism. Pandangan ini dikemukakan oleh Leo Strauss (1957) karena melihat ajaran Machiavelli menghindar dari nilai keadilan, kasih sayang, kearifan, serta cinta, dan lebih cenderung mengajarkan kekejaman, kekerasan, ketakutan, dan penindasan.

Pandangan kedua, merupakan aliran yang lebih moderat dipelopori oleh Benedetto Croce (1925) yang melihat Machiavelli sekadar seorang realis atau pragmatis yang melihattidak digunakannya etika dalam politik. Padangan ketiga yang dipelopori oleh Ernst Cassirer (1946), yang memahami pemikiranMachiavelli sebagai sesuatu yang ilmiah dan cara berpikir seorang scientist. Dapat disebutkan sebagai “Galileo of politics” dalam membedakan antara fakta politik dan nilai moral (between the facts of political life and the values of moral judgment).

Inovasi Machiavelli dalam buku Discourses on Livy dan ThePrince adalah memisahkan teori politik dari etika. Hal itu bertolakbelakang dengan tradisi barat yang mempelajari teori politik dan kebijakan sangat erat kaitannya dengan etika seperti pemikiran Aristoteles yang mendefinisikan politik sebagai perluasan dari etika. Dalam pandangan barat, politik kemudian dipahami dalam kerangka benar dan salah, adil dan tidak adil. Ukuran-ukuran moral digunakan untuk mengevaluasi tindakan manusia di lapangan politik. Saat itu, Machiavelli telah menggunakan istilah la stato, yang berasal dari istilah

18

latin status, yang menunjuk pada ada dan berjalannya kekuasaandalam arti yang memaksa, tidak menggunakan istilah dominium yang lebih menunjuk pada kekuasaan privat.

Buku-buku abad pertengahan memberikan kepercayaan bahwa penggunaan kekuasaan politik hanya dibenarkan jika dimiliki oleh orang-orang yang memiliki karakter memenuhi nilai-nilai luhur. Jika pemegang kekuasaan menginginkan kedamaian dan tetap menduduki jabatannya, harus bertindak sesuai dengan standar kebaikan dan etika. Mereka hanya akan dipatuhi sepanjang menunjukkan pemenuhan nilai-nilai moral.

Adalah Machiavelli yang pertama kali mendiskusikan fenomena sosial politik tanpa merujuk pada sumber-sumber etis ataupun hukum. Inilah pendekatan pertama yang bersifat murni scientific terhadap politik. Bagi Machiavelli, politik hanya berkaitan dengan satu hal semata, yaitu memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Hal lainnya, seperti agama dan moralitas, yang selama ini dikaitkan dengan politik sesungguhnya tidak memiliki hubungan mendasar dengan politik, kecuali bahwa agama dan moral tersebut membantu untuk mendapatdan mempertahankan politik. Keahlian yang dibutuhkan untuk mendapat dan melestarikan kekuasaan adalah perhitungan. Seorang politikus mengetahui dengan benar apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dikatakan dalam setiap situasi.

Machiavelli mengakui bahwa hukum yang baik dan tentara yang baik merupakan dasar bagi suatu tatatan sistem politik yang baik. Namun karena paksaan dapat menciptakan legalitas, maka dia menitikberatkan perhatian pada paksaan. Karena tidak akan ada hukum yang baik tanpa senjata yang baik, maka Machiavelli hanya akan membicarakan masalah senjata. Dengan kata lain, hukum secara keseluruhan bersandar pada ancaman kekuatan yang memaksa. Otoritas merupakan hal yang tidak mungkin jika terlepas dari kekuasaan untuk memaksa. Oleh karena itu, Machiavelli menyimpulkan bahwa ketakutan selalu tepat digunakan, seperti halnya kekerasan yang secara efektif dapat mengontrol legalitas. Seseorang akan patuh hanya karena takut terhadap suatu konsekuensi, baik kehilangan kehidupan atau kepemilikan. Argumentasi Machiavelli dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa politik secara keseluruhan dapat didefinisikan sebagai supremasi kekuasaan memaksa. Otoritas adalah suatu hak untuk memerintah.

19

Daftar Pustaka

www.wikipedia.com/sejarah renaissance.htm l

www. http://bangudin22.blogspot.com/2013/03/sejarah- dunia-renaissance.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther

http://id.wikipedia.org/wiki/yohanes Calvin

http://id.wikipedia.org/wiki/Niccol%C3%B2_Machiavelli

20

Tanggal Pembuatan

Sabtu , 31 mei 2013

21