PENGENDALIAN HAMA WERENG MELALUI PREFERENSINYA TERHADAP WARNA CAHAYA LAMPU UNTUK MEWUJUDKAN SISTEM...

24
i USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGENDALIAN HAMA WERENG MELALUI PREFERENSINYA TERHADAP WARNA CAHAYA LAMPU UNTUK MEWUJUDKAN SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN BIDANG KEGIATAN PKM-P Diusulkan Oleh: Arief Arya Fradana 1405105023 (Angkatan 2014/ Ketua) I Putu Dedi Adnyana 1405105025 (Angkatan 2014/ Anggota) I Made Dwi Kerta Utama 1405315013 (Angkatan 2014/ Anggota) I Putu Darma Wiasa 1405105024 (Angkatan 2014/ Anggota) Dicky Marsadi 1305105070 (Angkatan 2013/ Anggota) UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

Transcript of PENGENDALIAN HAMA WERENG MELALUI PREFERENSINYA TERHADAP WARNA CAHAYA LAMPU UNTUK MEWUJUDKAN SISTEM...

i

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGENDALIAN HAMA WERENG MELALUI

PREFERENSINYA TERHADAP WARNA CAHAYA LAMPU

UNTUK MEWUJUDKAN SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

BIDANG KEGIATAN

PKM-P

Diusulkan Oleh:

Arief Arya Fradana 1405105023 (Angkatan 2014/ Ketua)

I Putu Dedi Adnyana 1405105025 (Angkatan 2014/ Anggota)

I Made Dwi Kerta Utama 1405315013 (Angkatan 2014/ Anggota)

I Putu Darma Wiasa 1405105024 (Angkatan 2014/ Anggota)

Dicky Marsadi 1305105070 (Angkatan 2013/ Anggota)

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pengendalian Hama Wereng Melalui

Preferensinya Terhadap Warna

Cahaya Lampu Untuk Mewujudkan

Sistem Pertanian Berkelanjutan

2. Bidang Kegiatan : PKM-P

3. Ketua Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Lengkap : Arief Arya Fradana

b. NIM : 1405105023

c. Jurusan : Agroekoteknologi

d. Universitas/Instasi/Politeknik : Udayana

e. Alamat Rumah dan No Telp/Hp : Jalan Kampus Bukit Jimbaran

082144645597

f. E-mail : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 5 orang

5. Dosen Penamping

a. Nama Lengkap : Ir.A.A.A.A. Sri Sunari,MS

b. NIP/NIDN : 19590406 198601 2 002 /

0006045903

c. Alamat Rumah dan No Telp/Hp : Jln.Imam Bonjol Gg. Keladian

265 No.11 Denpasar

085237673817

6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp 11.128.000,-

b. Sumber Lain : Rp -

7. Jangka Waktu Pelaksana : 3 bulan

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

RINGKASAN.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertanian Berkelanjutan…………………………………………….

2.2 Wereng ……………………………................................................

2.3 Cahaya………………..……………………………........................

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian.………………………………................

3.2 Rancangan Penelitian………………...…………………………….

3.3 Subjek dan Objek Penelitian……………………………………….

3.4 Identifikasi Variabel………………………………………………..

3.5 Alat dan Cara Pengumpulan Data………………………………….

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya….....…………………………………....................

4.2 Jadwal Kegiatan...…………………………………......…................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1……………………………………………………………..

Lampiran 2……………………………………………………………..

Lampiran 3……………………………………………………………..

Lampiran 4……………………………………………………………..

i

ii

iii

iv

1

3

4

5

6

6

7

7

8

9

9

10

11

17

19

20

iv

RINGKASAN

Beras merupakan salah satu bahan pangan penting didunia. Hama yang

sering menyerang tanaman padi salah satunya adalah wereng. Upaya yang telah

dilakukan untuk pengendalian hama wereng di sawah antara lain menggunakan

musuh biologisnya dan penyemprotan insektisida. Pengendalian dengan cara

biologis yaitu dengan membiarkan agen pemangsa alami dari hama wereng yang

mengendalikannya. Penggunaan insektisida ini memang cepat dalam pembasmian

hama namun penggunaannya dapat menyebabkan kerusakan ekologi alam.

Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui cara pemberantaan

hama wereng dan untuk mengetahui warna lampu yang disukai hama wereng.

Subjek penelitian ini adalah hama wereng dan objek penelitian adalah

pengendalian hama wereng. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah warna

cahaya lampu. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah arus listrik, kabel,

waktu pengamatan, dan wereng. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif

kualitatif.

Kata-Kata Kunci : pertanian, hama wereng, cahaya, dan warna lampu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL PROGRAM

Pengendalian Hama Wereng melalui Preferensinya terhadap Warna

Cahaya Lampu untuk Mewujudkan Sistem Pertanian Berkelanjutan.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Beras merupakan salah satu bahan pangan penting di dunia. Di negara-

negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh, Myanmar,

Kamboja, Cina, Korea, Laos, Filiphina, Sri Lanka, Thailand, Vietnam dan

Indonesia beras merupakan pangan pokok. Sebanyak 75% masukan kalori harian

masyarakat di Nagara-negara Asia tersebut berasal dari beras. Lebih dari 50%

penduduk dunia tergantung pada beras sebagai sumber kalori utama (Haryadi,

2006). Kehilangan hasil panen di negara-negara berkembang berkisar antara 10 -

13%, diantaranya berkisar 5% oleh berbagai jenis hama (Lestari, 2013).

Beras merupakan bahan makanan pokok masyarakat Indonesia. Berbagai

upaya sudah dilakukan untuk memperoleh swasembada beras seperti memberikan

penyuluhan kepada petani padi, pemberian benih dan pupuk gratis. Budidaya

tanaman padi memiliki kendala dalam mengendalikan musuh alam atau hama.

Kehilangan hasil panen di negara-negara berkembang berkisar antara 10-13%.

Berkisar kurang lebih 5% kehilangan diakibatkan oleh berbagai jenis hama. Hama

yang sering menyerang tanaman padi salah satunya adalah wereng. Nunung

Nurhadi (2010) menyatakan serangan hama wereng harus mendapat perhatian

yang serius. Nunung meramalkan dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi

ledakan hama wereng.

Wereng merupakan hama yang sangat merusak tanaman padi. Terdapat

dua jenis wereng yang menjadi pusat perhatian yaitu wereng coklat dan hijau.

Wereng adalah sejenis kepik yang menyebabkan daun dan batang tumbuhan

berlubang-lubang, kemudian kering, dan pada akhirnya mati (Lestari, 2013).

Wereng merusak kelopak dan urat-urat pada tanaman padi. Hama wereng hijau

2

mempunyai alat penghisap yang kuat pada mulutnya. Berdasarkan data dari dinas

pertanian Jawa Timur sekitar 27.000 hektar lahan padi mengalami puso karena

serangan hama wereng. Dari data yang diperoleh dari dinas pertanian untuk satu

hektar lahan tanam padi yang diserang hama wereng mengalami kerugian sekitar

3,7 juta rupiah. Selain wereng punggung coklat dan hijau juga terdapat wereng

punggung putih yang belum mendapat perhatian serius. Wereng ini memiliki

tingkat ketahanan lebih tinggi dari pada wereng lainya sehingga lebih sulit

dikendalikan (Nunung Nurhadi, 2010)

Dari hasil pengamatan, tanaman padi yang berada di bawah lampu

penerang mengalami kerusakan yang paling parah. Menurut para petani kerusakan

diakibatkan oleh hama wereng. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hama

wereng suka terhadap cahaya. Oleh karena itu perlu dilakukan cara baru dalam

mengendalikan hama wereng dengan menggunakan cahaya dari lampu untuk

mengurangi dampak negatif dari penggunaan insektisida. Sehingga dapat

terwujudnya sistem pertanian berkelanjutan yang memperhatikan lingkungan.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dapat diambil adalah

sebagai berikut.

1. Bagaimana cara pengendalian hama wereng dengan memperhatikan sistem

pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan?

2. Apakah warna cahaya lampu preferensi hama wereng?

D. TUJUAN PROGRAM

Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut.

1. Untuk megetahui cara pemberantasan hama wereng dengan

memperhatikan sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

2. Untuk megetahui warna cahaya lampu preferensi hama wereng.

3

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Penelitian mengenai pengendalian hama wereng melalui preferensinya

terhadap warna cahaya lampu untuk mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan

diharapkan bisa menjadi kreativitas dan inovasi teknologi yang dapat

dikembangkan kemudian hari.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Kegunaan yang diperoleh melalui penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagi petani dapat mengendalikan hama wereng yang meyerang tanaman

padi, mengurang biaya pembelian insektisida, dan mengurangi dampak

negatif dari penggunaan insektisida.

2. Bagi lingkungan yaitu dapat memperbaiki struktur tanah yang rusak

karena penggunaan zat kimia secara terus menerus, mewujudkan

keseimbangan ekologis, dan mewujudkan pertanian berkelanjutan.

3. Bagi masyarakat dapat mengetahui cara mengendalikan hama wereng.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertanian Berkelanjutan

Sistem pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah

pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu

kebutuhan manusia sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas

lingkungan dan melestarikan sumber daya alam (Lissa, 2012). Sistem pertanian

berkelanjutan memiliki komponen-komponen fisik, biologi dan sosial ekonomi.

Pertanian berkelanjutan dipresentasikan dengan sistem pertanian yang

melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia, mengendalikan erosi tanah,

gulma, serta memelihara kesuburan tanah. Pertanian berkelanjutan merupakan

pengelolaan konservasi sumber daya alam. Sistem ini berorientasi pada perubahan

teknologi dan kelembagaan yang dilakukan untuk menjamin pemenuhan

4

kebutuhan manusia secara berkelanjutan, baik bagi generasi sekarang sampai

mendatang (Lissa, 2012).

Konsep dasar sistem pertanian berkelanjutan adalah mempertahankan

ekosistem alami lahan pertanian yang sehat, bebas dari bahan-bahan kimia yang

meracuni lingkungan. Sistem pertanian berkelanjutan pada hakikatnya adalah

kembali pada alam yaitu sebuah sistem pertanian yang tidak merusak lingkungan

atau sistem pertanian yang patuh pada kaidah-kaidah alamiah. Sistem pertanian

berkelanjutan memiliki sifat dinamis bukan statis artunya mampu menyesuaikan

dengan kondisi saat ini (Lissa, 2012).

2.2 Wereng

Wereng adalah sebutan umum untuk serangga penghisap cairan tumbuhan

terutama padi. Wereng merupakan anggota ordo hemiptera (kepik sejati),

subordo fulgoromorpha, khususnya yang berukuran kecil (Wikipedia, 2013).

Selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor bagi penularan

sejumlah penyakit tumbuhan penting, khususnya dari kelompok virus. Terdapat

tiga jenis wereng yang banyak menjadi musuh utama tanaman padi yaitu wereng

coklat dan hijau.

Wereng coklat (Nilavarpata lugens Stal.) merupakan salah satu hama padi

yang dapat menimbulkan kerusakan secara mendadak karena perkembangannya

berlangsung sangat cepat. Selain dapat menimbulkan kerusakan langsung pada

tanaman padi, hama ini juga dapat menjadi vektor penyakit yang disebabkan oleh

virus (Surachman dan Suryanto, 1997).

Menurut Kalshoven pada tahun 1981, klasifikasi wereng coklat adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Subfilum : Hexapoda

Kelas : Insekta

Ordo : Hemiptera

Famili : Delphacidae

5

Genus : Nilaparvata

Spesies : Nilaparvata lugens

Wereng hijau (Nephotettix spp.), juga termasuk hama padi karena dapat

menyebarkan virus tungro. Virus yang menyebabkan penyakit ini yaitu Rice

tungro bacilliform badnavirus (RTBV) dan Rice tungro spherical badnavirus

(RTSV). Penyakit tungro dapat menyebabkan kehilangan hasil yang besar pada

produksi tanaman padi.

Menurut Kalshoven pada tahun 1981, klasifikasi wereng hijau adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Homoptera

Famili : Cicadellidae

Genus : Nephotettix

Spesies : Nephotettix virescens Distant

2.3 Cahaya

Di dunia ini cahaya merupakan suatu hal yang sangat penting. Cahaya

banyak diperlukan oleh mahkluk yang ada di bumi dari tanaman, hewan dan

manusia. Tanaman memerlukan cahaya untuk tumbuh dan berkembang. Beberapa

hewan khususnya dari kelas insekta menyukai cahaya (Edupaint, 2012).

6

Cahaya memiliki warna tampak yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru

dan ungu. Warna-warna cahaya tersebut memiliki panjang gelombang. Warna

cahaya merah memiliki panjang gelombang cahaya antara 630-700 nm. Warna

jingga memiliki panjang gelombang cahaya 590-630 nm. Warna cahaya kuning

memiliki panjang gelombang cahaya antara 560-590 nm. Warna biru memiliki

panjang gelombang cahaya yaitu antara 450-480 nm. Untuk warna cahaya ungu

memiliki panjang gelombang yaitu antara 400-450 nm (Edupaint, 2012).

BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini bertempat di lahan sawah milik warga.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari perancangan tema, penyusunan proposal,

pelaksanaan penelitian, pengumpulan, pengolahan dan analisis data, serta

pembuatan laporan hasil penelitian yang akan dilakukan dari Oktober 2014

sampai Desember 2014.

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan memasang lampu di sawah. Lampu yang

digunakan adalah lampu Neon TL l5W yang terdiri dari warna putih, merah, hijau,

biru, dan ungu. Cara menyalakan lampu menggunakan arus listrik. Arus listrik

yang digunakan berasal dari genset. Lampu dipasang di tengah sawah dengan

jarak sepulu meter tiap lampu dan dinyalakan secara bersamaan. Lampu yang

dipasang di sawah diamati selama dua jam dan mencatat nilai skor jumlah hama

wereng yang mencarinya.

Pengamatan dilakukan di tiga sawah yang berbeda dan setiap satu sawah

diamati selama tiga malam. Di sawah pertama dilakukan pemasangan lampu

7

dengan urutan warna putih, merah, hijau, biru, dan ungu. Setelah dua jam

pengamatan dilakukan pembalikan urutan lampu dengan urutan ungu, biru, hijau,

merah dan putih. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pengamatan

yang mungkin terjadi akibat padatnya populasi hama pada titik tertentu. Dengan

pembalikan susunan warna lampu diharapkan bisa mengetahui warna cahaya yang

paling disukai oleh hama wereng.

Pemasangan urutan lampu disetiap sawah disamakan perlakuannya seperti

sawah yang pertama. Hasil pengamatan di sawah pertama, kedua, dan ketiga

dibandingkan setiap sawahnya yang tedapat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Skor Jumlah Hama Wereng yang Mendekati Lampu

(sumber: Pedoman penilaian LKTI Agritech Scientific Competition 2013)

Keterangan :

a urutan warna: lampu putih, merah, hijau, biru, dan ungu.

b urutan warna: lampu ungu, biru, hijau, merah, dan putih.

Skor nilai dari 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Dengan kriteria 1: buruk; 2: sangat

kurang; 3: kurang; 4: cukup; 5: baik dan 6: amat baik.

3.3 Subyek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah hama wereng dan objek penelitian adalah

pengendalian hama wereng.

No Warna

Lampu

Sawah Pertama Sawah Ke dua Sawah Ke tiga

Malam

I

Malam

II

Malam

III

Malam

I

Malam

II

Malam

III

Malam

I

Malam

II

Malam

III

a b a b a b a b a b a b a b a b a b

1 Putih

2 Merah

3 Hijau

4 Biru

5 Ungu

8

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi variabel kontrol dan

variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah adalah warna cahaya

lampu. Variabel kontrol dalam penelitian ini antara lain arus listrik, kabel, waktu

pengamatan dan wereng. Dalam penelitian ini jumlah hama wereng di asumsikan

sama pada satu sawah dalam tiga kali ulangan pengamatan. Hal ini dilakukan

karena tidak memungkinkan untuk mengetahui secara pasti jumlah hama wereng

yang ada di sawah.

3.5 Alat dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Alat Pengumpulan Data

Alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah lampu berwarna,

dan tally counter. Lampu yang di butuhkan antara lain warna putih, merah, hijau,

biru, dan ungu. Spesifikasi lampu yang digunakan adalah lampu merek Neon TL

15W dengan power 40 watt dan panjang 120 cm. Bahan yang dibutuhkan adalah

arus listrik, dan kabel.

3.5.2 Pengolahan dan Analisis data

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan dilakukan penyiapan alat dan bahan. Alat yang

diperlukan adalah lampu berwarna putih, merah, hijau, biru, dan ungu. Sedangkan

bahan yang dibutuhkan adalah sumber listrik, dan kabel.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan

dengan teknik wawancara, mengkaji sumber pustaka dan pengamatan langsung di

sawah. Wawancara dilakukan dengan mendatangi langsung petani yang lahannya

akan dijadikan tempat penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui berapa

pengeluaran yang dibutuhkan dalam proses pengendalian hama wereng dan jenis

wereng apa saja yang menjadi pokok perhatian. Data-data yang diperoleh dikaji

berdasarkan sumber pustaka, internet, majalah, dan yang lainya. Pengambilan data

juga dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di sawah dan

mencatatnya. Beberapa hal yang diamati adalah serangga apa saja yang datang

mencari sumber cahaya, dan banyaknya hama wereng yang datang ke sumber

9

cahaya. Pengamatan dilakukan pada pukul 19.00 wita sampai dengan 21.00 wita

dan pukul 21.00 wita sampai dengan 22.00 wita.

Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif. Analisis

dilakukan dengan mendeskripsikan jumlah hama wereng yang mendekati cahaya

lampu, membandingkannya dengan warna lampu lainnya.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 ANGGARAN BIAYA

NO JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp)

1 Peralatan Penunjang Rp 8.995.000

2 Biaya perjalanan Rp 500.000

3 Lain – lain Rp 1.633.000

TOTAL Rp 11.128.000

4.2 JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan alat,

bahan, dan dana

2 Pengamatan di

sawah

10

3 Entry data

4 Analisis data

5 Penyusunan

Laporan Hasil

Penelitian

6 Publikasi Hasil

Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Edupaint. 2012. Intip Yuk Panjang Gelombang Dari Masing-Masing Warna.

Tersedia pada http://www.edupaint.com/warna/ragam-warna/1639-

intip-yuk-panjang-gelombang- dari-masing-masing-

warna.html#Top. Diakses tanggal 8 September 2014.

Hariyadi. 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Lissa. 2012. Sistem Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture).

Tersedia pada http://lissa-blogku.blogspot.com/2012/02/pertanian-

berkelanjutan.html. Diakses tanggal 7 September 2014.

Lestari. 2013. Serangan hama wereng. Jakarta: Penebar Swadaya.

Nurhadi, Nunung. 2010.Waspadai Ledakan Wereng Punggung Putih. Tersedia

pada http://bbppketindan.bppsdmp.deptan.go.id/arsip/artikel/artikel-

pertanian/7-waspadai-ledakan-wereng-punggung-putih. Diakses

tanggal: 7 September 2014.

Surachman dan Suryanto. 1997. Hama Tanaman Pangan, Holtikultura dan

Perkebunan. Yogyakarta: Konius.

Wikipedia. 2014. Wereng. Tersedia pada: http://en.wikipedia.org. Diakses

tanggal: 7 September 2014.

11

12

13

14

15

16

17

LAMPIRAN 2

JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

Peralatan Penunjang

No Nama Alat Jumlah Harga Satuan

(Rp)

Total(Rp)

1 Genset 1 6.500.000 6.500.000

2 Lampu 5 220.000 1.100.000

3 Kabel Rol 3 60.000 180.000

4 Kabel 200 meter 600.000 600.000

5 Saklar Lampu 5 15.000 75.000

6 Rumah Lampu 5 10.000 50.000

7 Tally Counter 5 98.000 490.000

TOTAL 8.995.000

Biaya perjalanan

No Nama Barang Rincian Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Tranportasi pembelian alat

dan bahan

500.000

TOTAL 500.000

Lain – Lain

No Nama Barang Rincian Harga Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1 Konsumsi 600.000

2 Pembuatan proposal + laporan

akhir

400.000

4 Dokumentasi dan humas 300.000

18

5 Kerohanian 200.000

6 Bensi 15 liter 6.500 97.500

7 Oli 35.500

TOTAL 1.633.000

Total pengeluaran (dana yang diajukan) adalah sebesar = Rp 8.995.000 + Rp

500.000 + Rp 1.633.500 = Rp 11.128.000

19

LAMPIRAN 3

Susunan Oganisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama Fakult

as

Jurusan Alokasi

Waktu(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Arief FP Agroekote

knologi

Bulan pertama dan

minggu ketiga

Persiapan alat, bahan,

dan dana juga

pengamatan di sawah

2 Dedi FP Agroekote

knologi

Bulan pertama

minggu keempat dan

bulan kedua minggu

pertama dank edua

Pengamatan di sawah

dan entry data

3 Kerta FP Agribisnis Bulan kedua minggu

pertama, ketiga dan

keempat

Pengamatan di sawah

dan nalisis data

4 Darma FP Agroekote

knologi

Bulan kedua minggu

kedua dan bulan

ketiga minggu

pertama juga kedua

Pengamatan di sawah,

dan menyusun laporan

hasil penelitian

5 Dicky FP Agroekote

knologi

Bulan ketiga minggu

ketiga dan keempat

Publikasi hasil

penelitian

20