Pengenalan tabel kontingensi 2 arah pada SPSS
Transcript of Pengenalan tabel kontingensi 2 arah pada SPSS
PERTEMUAN II
PROPORSI TABEL KONTINGENSI DUA ARAH
I. TUJUAN
1. Mempelajari program SPSS untuk memandingkan
proporsi table kontingensi dua arah.
2. Mengaplikasikan program SPSS untuk membandingkan
proporsi table kontingensi dua arah.
II. LANDASAN TEORI
Pada variabel kategori tunggal, data dapat
disajikan dengan menghitung banyaknya pengamatan pada
masing-masing kateori. Proporsi sampel pada setiap
kategori merupakan peluangnya masing-masing. Misalkan
ada dua variabel kategori X dan Y. i merupakan
banyaknya kategori dari X dan j adalah menyatakan
banyaknya kategori dari Y. Suatu table yang terdiridari i baris untuk kategori X dan j kolom untuk
kategori Y mempunyai table yang menampilkan kombinasi
dari ij keluaran. Tabel yang menyajikan banyaknya
keluaran dari setiap ruangan disebut tabel kontingensi.
Tabel kontingensi yang menunjukkan klasif kasi dua
variabel disebut tabel kontingensi dua arah. Tabel dua
arah dengan i kolom dab j baris diebut tabel ixj,
sehingga tabel kontingensi 2X2 merupakan
pengklasifikasian dua variabel yang masing-masing
terdiri dari 2 kelompok.
Tabel kontingensi 2X2 addalah kasus khusus dari
tabel kontingensi rxc dengan ukuran paling kecil yaitu
masing-masing dengan dua kategori untuk baris dan
kolomnya. Suatu contoh acak berukuran n1diamati dari
suatu populasi dan tiap individu dapat di
klasifikasikan menjadi salah satu dari kelas 1 atau
kelas 2, dan O11 dan O12adalah banyaknya amatan dari
populasi 1 yang tergolong pada katagori 1 dan 2.
Demikian juga contoh acak berukuran n2 diamati dari
suatu populasi dan tiap individu dapat diklasifikasikan
dari kelas 1 atau kelas 2, dan O21 dan O22 adalah
banyaknya amatan dari populasi 1 yang tergolong pada
kategori 1 dan 2. Lebih jauh O11+O12=n1 dan O21+O22=n2serta N=n1+n2. (Nugroho, 2008)
kelas 1
kelas2
Total
populasi 1 O11 O12 n1.
populasi 2 O21 O22 n2.Total n.1 n.2 NTabel 1. Tabel kontingensi 2X2
Skala pengukuran dalam tabel kontingensi
berskalanominal atau ordinal. Skala nominal adalah
skala yang bersifat kategorikal atau klasifikasi, skala
tersebut dapat berfungsi untuk membedakan tetapi tidak
merupakan hubungan kuantitatif dan tingnkatan. Jadi
anggota dari kelas yang satu berbeda dengan anggota
dari kelas yang lainnya. Ciri-ciri dari skala ini
adalahposisi data setara dan tidak bisa dilakukan
operasi matematik. Contoh skala nominal adalah laki-
laki dan perempuan, cacat dan tidak cacat, baik dan
jelek, ya dan tidak. Skala ordinal adalah skala yang
bersifat kategorikal atau klasifikasi, skala ordinal
ini berfungsi membedakan atau berfungsi untuk
menunjukkan adanya suatu urutan amatan atau tingkatan.
Jenis skala menyatakan besaran yang berbeda atau
membedakan urutan bahwa yang satu labih besar dari atau
labih kecil dari yang lainnya. Contoh dari data ordinal
adalah sangat memuaskan, memuaskan, biasa, tidak
memuaskan, sangat tidak memuaskan. (Wulandari dkk.
2009)
ODD RASIO
Odds ratio merupakan salah satu ukuran asosiasi
bagi table kontingensi 2 x 2. Jika suatu peluang sukses
π, maka odds sukses didefinisikan oleh
odds=π
(1−π)
Odds ratio untuk table kontingensi 2 x 2
didefinisikan oleh
θ=π1/ (1−π1)π2/ (1−π2)
Nilai rasio odds berkisar antara 0 dan ∞. Apabila
katagori baris dan katagori kolom saling bebas, maka
nilai rasio odds adalah 1. Apabila nilai rasio odds
lebih dari 1, 1< θ < ∞., berarti individu-individu pada
baris pertama lebih besar kemungkinannya bernilai
katagori 1 dari pada baris kedua; yaitu π1|1 > π1|2.
Apabila rasio odds kurang dari 1, 0 < θ < 1, berarti
individu-individu pada baris pertama lebih kecil
kemungkinannya bernilai katagori 1 daripada individu-
individu pada baris kedua; yaitu π1|1 < π1|2. Rasio odds
tidak berubah apabila baris dan kolom tabel kontingensi
dipertukarkan.
Semakin jauh nilai rasio odds, θ, dari angka 1
pada arah tertentu berarti keterkaitan antara katagori
baris dan kolom semakin kuat. Dua nilai rasio odds, θ1
dan θ2, menunjukkan tingkat keterkaitan yang sama
apabila nilai yang satu merupakan kebalikan dari nilai
kedua, θ1 = 1/ θ2; θ1 = 0.25 dan θ2 = 4.0 misalnya
menunjukkan tingkat keterkaitan yang sama. Jika urutan
baris atau urutan kolom dipertukarkan, nilai rasio odds
yang baru akan sama dengan seper nilai rasio odds yang
lama. Jika diambil nilai logaritma dari rasio odds,
ln(θ), logaritma rasio odds untuk dua rasio odds yang
memiliki tingkat keterkaitan yang sama ini memiliki
angka yang sama hanya berbeda tanda; ln(0.25) = -1.39,
ln(4) = 1.39. ln(1) = 0 menunjukkan kebebasan antara
katagori baris dan katagori kolom. (Anonim, 2014).
III. LANGKAH KERJA
Dengan menggunakan tabel kontingensi 2X2 akan
dilakukan pengolahan data untuk melihat proporsi setiap
kategori dan nilai odds ratio dengan menggunakan SPSS.
1. Klik menu Start kemudian pilih All Program
selanjutnya klik icon SPSS untuk membuka program
SPSS.
2. Pemasukan data ke SPSS
Pilih menu File → New → Data. Kemudian klik
mouse pada sheet tab Variable View. Isi table
seperti berikut:
Gambar 1. Tampilan sheet tab Variable View
Kemudian klik mouse pada sheet tab Data View.
Masukkan data seperti berikut:
Gambar 2. Tampilan sheet ta Data View
Untuk “menghubungkan“ Variabel pil KB dan
Mengidap Kanker dengan variael frekuensi
dilakukan proses weight cases dengan langkah
sebagai berikut:
Dari menu utama SPSS, pilih menu Data, kemudian
pilih sub menu Weight Cases
Gambar 3. Tampilan menu Weight Cases
Karena akan dilakukan pembobotan pada kasus
(weight cases), maka klik mouse pada pilihan
Weight cases by. Kemudian tampak pilihan Frequency
Variable atau variable yang akan dihubungkan.
Untuk itu pilih variable frekuensi dan masukkan ke
pilihan frequency variable. Dengan demikian,
otomatis penyebutan “pil KB” dan “Mengidap Kanker”
akan mengacu pada “jumlah” penderita.
Setelah selesai, tekan OK untuk kembai ke layar
utama SPSS.
3. Tahap analisis menggunakan SPSS
Pada layar utama SPSS pilih menu Analyze →
Descriptive → Statistics → Crosstabs… Akan
muncul kotak dialog berikut:
Gambar 4. Tampilan menu Crosstabs
Pengisian variable
Masukkan variael Pil KB pada kolom Row(s) dan
variael Mengidap Kanker pada Column(s).
Tekan tombol Statistics, kemudian pada kotak
dialog klik risk. Kemudian klik Continue.
Tekan tombol Cells, kemudian pada kotak
dialog klik Row, Column dan Total. Kemudian
klik Continue.
Tekan OK untuk mengakhiri pengisian prosedur
analisis.
IV. TELADAN
Diberikan tabel kontingensi sebagai berikut:
Pil KB Mengidap KankerYa Tidak
Ya 31 34Tidak 35 132
Tabel 1. Hubungan penderita kanker dengan pemakaian pil KB
Dengan menggunakan tabel kontingensi 2x2 akan
dilakukan pengolahan data untuk melihat proporsi
setiap kategori dan nilai odds ratio dengan
menggunakan SPSS.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Output Teladan Terapan dari langkah
kerja diperoleh keluaran sebagai berikut:
Case Processing SummaryCases
Valid Missing TotalN Percent N Percent N Percent
PILKB * Kanker
232 100.0% 0 0.0% 232 100.0%
Tabel 2. Case Processing Sumary
PILKB * Kanker CrosstabulationKanker Total
TIDAK YA
PILKB
TIDAK
Count 132 35 167% within PILKB
79.0% 21.0% 100.0%
% within Kanker
79.5% 53.0% 72.0%
% of Total 56.9% 15.1% 72.0%
YA
Count 34 31 65% within PILKB
52.3% 47.7% 100.0%
% within Kanker
20.5% 47.0% 28.0%
% of Total 14.7% 13.4% 28.0%Total Count 166 66 232
% within PILKB
71.6% 28.4% 100.0%
% within Kanker
100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 71.6% 28.4% 100.0%Tabel 3. Crosstabulation
Pada tabel menjelaskan sebagai berikut:
1. Untuk orang yang tidak memakai pil KB tetapi tidak
mengidap kanker sebanyak 132 orang sedangkan yang
mengidap kanker adalah sebanyak 35 orang, sehingga
total orang yang tidak memakai pil KB sebanyak 167
orang.
2. Untuk orang yang memakai pil KB tetapi tidak
mengidap kanker sebanyak 34 orang sedangkan yang
mengidap kanker sebanyak 31 orang, sehingga total
orang yang memakai pil KB sebanyak 65 orang.
3. Total untuk orang yang tidak mengidap kanker
adalah sebanyak 166 orang dan yang mengidap
kanker sebanyak 66 orang.
4. Total secara keseluruhan orang yang ada didalam
kasus tersebut adalah 323 orang.
Risk EstimateValue 95% Confidence
IntervalLower Upper
Odds Ratio for PILKB (TIDAK / YA)
3.439 1.863 6.348
For cohort Kanker = TIDAK
1.511 1.183 1.930
For cohort Kanker = YA
.439 .298 .649
N of Valid Cases 232
Tabel 4. Risk Estimate
Pada tabel menjelaskan bahwa:
1. Nilai odds ratio untuk yang memakai atau tidak
memakai pil KB yaitu sebesar 3,439 dengan interval
kepercayaan 95% diperoleh nilai batas bawah
sebesar 1.863 dan nilai batas atas sebesar 6.348.
2. Nilai cohort untuk yang tidak mengidap kanker
adalah sebesar 1.511 dengan interval kepercayaan
95% diperoleh nilai batas bawah sebesar 1.183 dan
nilai batas atas sebesar 1.930.
3. Nilai cohort untuk yang mengidap kanker adalah
sebesar 0.439dengan interval kepercayaan 95%
diperoleh nilai batas bawah sebesar 0.298 dan
nilai batas atas sebesar 0,649.
VI. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Tabel Kontingensi merupakan tabel yang
digunakan untuk mengukur hubungan (asosiasi)
antara dua variabel kategorik dimana tabel
tersebut merangkum frekuensi bersama dari
observasi pada setiap kategori variabel.
b. Tabel kontingensi dua arah p x q menampilkan
banyaknya pengamatan yang teramsuk dalam silang
peubah kategorik.
c. SPPS sangat membantu dalam menganalisis,
menguji maupun mengambil kesimpulan untuk
analisis data kategorik.
2. Saran
Berdasarkan langkah kerja dan pembahasan,
penyususn menyarankan supaya menjalankan program
SPSS sesuai dengan prosedur agar tidak
terjadi kesalahan pada hasil output dan agar
program tersebut bisa berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Odds Ratio. http://en.wikipedia.org/wiki/Odds_rati. diakes
pada tanggal 12 November 2014
Nugroho, Sigit. 2008. Statistik Nonparametrik. Edisi Pertama.
Unib Press. Bengkulu.
Sunandi, Etis. 2014. Modul Praktikum Analisis Data Kategorik.
Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Bengkulu.
Wulandari, A P dkk. 2009. Diktat Pengajaran Analisis Data
Kualitatif. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam ITS. Surabaya.