pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja ...
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI KELURAHAN
SERTAJAYA KECAMATAN CIKARANG TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Menyelesaikan penulisan Skripsi
Disusun oleh :
WIWI PRATIWI
111.510.356
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN
ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA
CIKARANG KABUPATEN BEKASI
2019
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI KELURAHAN
SERTAJAYA KECAMATAN CIKARANG TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)
Disusun oleh :
WIWI PRATIWI
111.510.356
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN
ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA
CIKARANG KABUPATEN BEKASI
2019\
vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Wiwi Pratiwi
Alamat : Kp. Tegal Danas Kaum rt/rw 001/003 kecamatan
Cikarang Pusat Desa Hegarmukti Bekasi
Tempat / Tgl. Lahir : Cikarang, 01 Januari 1998
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Nomor Hp : 081775196222
Kewarganegaraan : Indonesia
Email : [email protected]
Pendidikan :
2003 – 2009 SDN SERTAJAYA 03
2009 – 2012 MTS AL-HUSNA
2012 – 2015 SMAN 2 CIKARANG TIMUR
xii
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI KELURAHAN SERTAJAYA KECAMATAN
CIKARANG TIMUR
Oleh
WIWI PRATIWI
111510356
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai. Terdapat tiga hipotesis yang diuji, 1.Pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja pegawai, 2.Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai 3.Pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
Objek penelitian ini adalah pegawai yang berada di desa Sertajaya, dengan
sampel sebanyak 50 pegawai. Uji t pada regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen.Untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap
keyakinan sebesar 95% atau (α) = 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = n-2 = 50-
2 = 48Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara motivasi
kerja terhadap kinerja pegawai, positif dan signifikan antara disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai. Demikian pula adanya pengaruh signifikan antara
motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disarankan, perlunya keterlibatan pemimpin pada pengambilan
keputusan untuk kelancaran kerja pegawai. Perlu perbaikan gaji serta tunjangan
yang banyak dikeluhkan. Kinerja pegawai perlu ditingkatkan, difokuskan pada
kehadiran, kerjasama dan pencapaian target.
Kata Kunci : Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai
vi
ABSTRACT
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DESA SERTAJAYA KECAMATAN
CIKARANG TIMUR
By :
WIWI PRATIWI
111510356
The research objective is to determine the effect of motivation and work discipline
on employee performance. There are three hypotheses tested, 1. The influence of
work motivation on employee performance, 2. The influence of work discipline on
employee performance 3. The influence of work motivation and work discipline on
employee performance. The object of this research is employee of Sertajaya
village, with a sample of 50 employees. T test in multiple linear regression is
used to determine the effect of partially independent variables on the dependent
variable. To test the effect of the independent variables simultaneously on
confidence of 95% or (α) = 0.05 with degrees of freedom (df) = n-2 = 50 -2 = 48
The results showed a significant influence between work motivation on employee
performance, positive and significant between work discipline and employee
performance. Similarly, there is a significant influence between work motivation
and work discipline on employee performance. Based on the results of the study
can be suggested, the need for leader involvement in decision making for the
smooth work of employees. Need to improve salaries and benefits that many
complain about. Employee performance needs to be improved, focused on
attendance, cooperation and achievement of targets.
Keywords: Work Motivation, Work Discipline, Employee Performance
xiii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Desa Sertajaya.
Adapun tujuan dari penulisan Skripsi adalah untuk memenuhi syarat dalam
mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen
UNIVERSITAS PELITA BANGSA.
Sehubungan dengan selesainya karya akhir tersebut, penulis menympaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir.H.Mardiana.,MM dan Ibu Dra.Hj.Koes Indrati Prasetyorini,M.M
selaku Pembina Yayasan Pelita Bangsa.
2. Ibu Dr. Ana Wulandari,SE.,MM. selaku Senat Universitas Pelita Bangsa
3. Bapak Hamzah Muhammad M,SKM.,MM. selaku Ketua Rektor
Universitas Pelita Bangsa.
4. Bapak Dr.Ir.Supriyanto,MP. selaku Wakil Rektor I Universitas Pelita
Bangsa.
5. Bapak Muhammad Hatta Fahamsyah,S.Sy.,M.Sc. selaku Wakil Rektor II
Universitas Pelita Bangsa.
6. Ibu Preatmi Nur Astuti, SE.,MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis
dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.
7. Ibu Yunita Ramadhani RDS,SE.,M.Sc. selaku Kepala Program Study
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.
8. Bapak Dadang Heri Kusumah, S.IP., M.Si. selaku Dosen Pembimbing
dalam penyusunan Skripsi sekaligus Dosen Pembimbing dalam
penyusunan skripsi.
xii
9. Ibu Dr. Retno Purwani Setyaningrum,SE,MM. Dosen Pembimbing Kelas
MA15 B2 Manajemen Sumber Daya Manusia.
10. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pelita
Bangsa angkatan tahun 2015.
11. Seluruh staff dan pegawai desa Sertajaya yang telah banyak membantu
penulis.
12. Orang Tua, kakak dan adikku tercinta yang selalu memberikan dukungan
baik moral, materil, maupun spiritual yang tiada hentinya.
13. Teman-teman mahasiswa Program Studi Manajemen UNIVERSITAS
PELITA BANGSA Angkatan 2015.
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas
bantuanya dalam menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari penyusunan skripsi (laporan praktek kerja nyata) ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran serta kritik yang membangun sangat
kami harapkan. Semoga karya akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Bekasi, 12 September 2019
Penulis
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................... Error! Bookmark not defined.
RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5 1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8
2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 8 2.1.1. Motivasi Kerja ................................................................................... 8
2.1.2. Disiplin Kerja .................................................................................. 13
2.1.3 Kinerja Pegawai .............................................................................. 17
2.2 Penelitan Terdahulu Yang Relevan ........................................................ 20 2.3 Hipotesis ................................................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 29 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 30 3.3 Kerangka Konsep ................................................................................... 30
3.3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 30
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................ 32
3.3.3 Populasi dan Sample ....................................................................... 35
3.3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 36
3.3.5 Metode Analisis Data ...................................................................... 37
3.3.6 Uji Instrumen .................................................................................. 37
xii
3.3.7 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 38
3.3.8 Uji Regresi ..................................................................................... 40
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ................................ 43
4.1 Struktur Organisasi ................................................................................. 46
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 53
5.1 Analisis Data Penelitian ......................................................................... 53 5.1.1 Karakteristik Responden ................................................................. 53
5.1.2 Deskripsi Data ................................................................................. 55
5.1.3 Uji Instrumen .................................................................................. 60
5.1.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 64
5.1.5 Analisis Regresi .............................................................................. 67
5.1.6 Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................... 69
5.1.7 Uji Hipotesis ................................................................................... 69
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 71
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 72
6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 72 6.2 Saran ....................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Waktu/Jadwal Pelaksanaan ...................................................................... 30
Tabel 3. 2 Indikator Variabel Penelitian ................................................................... 32
Tabel 5. 2 Data karakteristik responden penelitian berdasarkan Jenis Kelamin ...... 53
Tabel 5. 3 Data karakteristik responden penelitian berdasarkan usia ...................... 54
Tabel 5. 4 Data karakteristik responden penelitian berdasarkan masa kerja ........... 54
Tabel 5. 5 Jawaban responden variabel Motivasi Kerja ........................................... 56
Tabel 5. 6 Jawaban responden variabel Disiplin Kerja ............................................ 57
Tabel 5. 7 Jawaban responden variabel Kinerja Pegawai ........................................ 59
Tabel 5. 8 Validitas Instrumen per Butir untuk Motivasi Kerja (X1) ........................ 61
Tabel 5. 9 Validitas Instrumen per Butir untuk Disiplin Kerja (X2) ......................... 62
Tabel 5. 10 Validitas Instrumen per Butir untuk Kinerja Pegawai (Y) ..................... 63
Tabel 5. 11 Uji Reliabilitas ........................................................................................ 64
Tabel 5. 12 Uji Normalitas ....................................................................................... 65
Tabel 5. 13 Uji Multikolinearitas ............................................................................... 66
Tabel 5. 14 Uji Heterokedastisitas ............................................................................. 67
Tabel 5. 15 Analisis Regresi ...................................................................................... 68
Tabel 5. 16 Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................................ 69
Tabel 5. 17 Analisis Pengaruh Secara Parsial dengan Uji t ..................................... 70
Tabel 5. 18 Analisis Pengaruh secara Parsial dengan Uji F .................................... 71
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Kerangka Konsep ................................................................................ 31
Gambar 4.1 StrukturOrganisasi……………..….……………………………….36
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ............................................................ 76
Lampiran 2 IDENTITAS RESPONDEN .............................................................. 76
Lampiran 3 Data Responden ................................................................................. 79
Lampiran 4 Hasil Jawaban Responden Variabel (X1) Motivasi Kerja ................. 81
Lampiran 5 Hasil Jawaban Responden Variabel (X2) Disiplin Kerja .................. 82
Lampiran 6 NILAI SKOR VARIABEL X1 (MOTIVASI KERJA) ..................... 61
Lampiran 7 NILAI SKOR VARIABEL X2 (DISIPLIN KERJA) ........................ 63
Lampiran 8 NILAI SKOR VARIABEL Y (KINERJA PEGAWAI) .................... 66
Lampiran 9 VARIABEL MOTIVASI KERJA (X1) ............................................ 76
Lampiran 10 VARIABEL DISIPLIN KERJA (X2) ............................................. 76
Lampiran 11 VARIABEL KINERJA PEGAWAI (Y) ......................................... 77
Lampiran 12 UJI LINEARITAS ........................................................................... 78
Lampiran 13 Kinerja Pegawai * Motivasi Kerja.................................................. 78
Lampiran 14 Kinerja Pegawai * Disiplin Kerja ................................................... 79
Lampiran 15 UJI NORMALITAS ........................................................................ 81
Lampiran 16 UJI MULTIKOLONIERITAS ........................................................ 83
Lampiran 17 UJI HETEROSKEDASTISITAS .................................................... 85
Lampiran 18 ANALISIS REGRESI ..................................................................... 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor
manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya.
Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar
dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara
terus menerus untuk mencapai tujuan. Rasa aman akan suasana kerja yang
mampu mendorong pegawai untuk berdedikasi tinggi dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh pimpinan baik suasana aman sebelum kerja, saat
kerja, maupun setelah kerja.
Situasi semacam itu, diharapkan para pegawai dapat bekerja secara
maksimal dan senang terhadap pekerjaan dilakukannya. Pegawai tidak hanya
secara formalitas bekerja di kantor, tetapi harus mampu merasakan dan
menikmati pekerjaanya, sehingga ia tidak akan merasa bosan dan lebih tekun
dalam beraktifitas. Para pegawai akan lebih senang dalam bekerja apabila
didukung oleh berbagai situasi yang kondusif, sehingga dapat
mengembangkan keterampilan yang dimilikinya.
Evawati Khumaedi, dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta Volume 2 (2016: 1),
mengemukakan bahwa pengaruh X1 dan X2 secara bersama-sama (simultan)
terhadap Y, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan
2
regresi menunujukkan bahwa apabila Disiplin (X1) dan Motivasi (X2)
ditingkatkan maka dapat menambah Kinerja Pegawai Pelayanan
Kebandarudaraan (Y).
Selain itu, berbagai aturan/norma yang ditetapkan oleh suatu desa
memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kedisiplinan agar
para pegawai dapat mematuhi dan melaksanakan peraturan tersebut.
Aturan/norma itu biasanya diikuti sanksi yang diberikan bila terjadi
pelanggaran. Sanksi tersebut bisa berupa teguran baik lisan/tertulis, skorsing,
penurunan pangkat bahkan sampai pemecatan kerja tergantung dari besarnya
pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai. Hal itu dimaksudkan agar para
pegawai bekerja dengan disiplin dan bertanggungjawab atas pekerjaannya.
Adanya motivasi dari pimpinan, desa sangat mengharapkan setiap
individu dalam lembaga dapat menciptakan disiplin kerja yang tinggi demi
kemajuan desa dan pencapaian tujuan lembaga yang efektif dan efisien.
Namun ternyata masih cukup banyak terjadi kesenjangan yang kurang sesuai
dengan idealisme, masih ada beberapa kelemahan yang masih ditunjukkan
oleh pegawai dimana mereka kurang termotivasi dengan pekerjaannya. Ada
yang tidak tepat waktu saat masuk kantor, menunda tugas kantor, kurang
disiplin, tidak bisa memanfaatkan sarana kantor dengan baik dan masih
adanya sebagian pegawai yang meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa
keterangan yang sah.
3
Nur Avni Rozalia, Hamida Nayati Utami, dan Ika Ruhana dalam Jurnal
Administrasi Bisnis Volume 26 (2015: 2), menyatakan bahwa variabel
motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
Variabel disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi kerja
dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Penelitian ini memfokuskan pada pegawai yang berada di desa
Sertajaya. Semakin banyak kinerja pegawai yang tinggi sangatlah diharapkan
oleh pihak desa tersebut. Semakin banyak pegawai yang mempunyai kinerja
tinggi, maka produktivitas desa secara keseluruhan akan meningkat sehingga
desa akan dapat bertahan dalam persaingan global. Pegawai dituntut untuk
mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan
efisien. Keberhasilan pegawai dapat diukur melalui kepuasan konsumen,
berkurangnya jumlah keluhan dan tercapainya target yang optimal. Kinerja
pegawai juga dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan
efisien serta melakukan peran dan fungsinya itu semua berhubungan linier
dan berhubungan positif bagi keberhasilan pihak desa.
Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan oleh penulis di kantor desa
Sertajaya, terdapat beberapa pegawai yang tidak mengikuti peraturan salah
satunya adalah pegawai yang tidak fokus dalam bekerja. Hal ini dapat dilihat
dimana dikatakan bahwa menurunnya kinerja pegawai adalah akibat dari
banyaknya pegawai yang tidak mematuhi peraturan, seperti mengantuk,
mengobrol, bercanda dan sebagainya pada saat bekerja.
4
Kondisi di atas menimbulkan permasalahan bagi pimpinan untuk
memberikan motivasi dan disiplin bagi pegawai guna dapat melaksanakan
pekerjaan secara maksimal. Bagaimana mungkin bila untuk mencapai tujuan
yang diharapkan oleh desa jika banyak pegawai yang kurang peduli dengan
apa yang harus dikerjakan dan sudah menjadi tanggungjawabnya itu.
Tentunya banyak faktor yang menjadikan suatu desa berupaya keras
memberikan solusi dari kekurangan yang ada. Salah satunya dengan
seringnya mengadakan komunikasi yang efektif, memotivasi pegawai untuk
mengetahui permasalahan yang di hadapi selama ini.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih jauh mengenai desa ini yang berjudul “Pengaruh Motivasi
Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Desa Sertajaya
Kecamatan Cikarang Timur”
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Kelurahan
Sertajaya?
2. Apakah ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Kelurahan
Sertajaya?
3. Apakah ada pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja pegawai terhadap
kinerja pegawai Kelurahan Sertajaya?
5
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk menguji pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
Kelurahan Sertajaya.
2. Untuk menguji pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
Kelurahan Sertajaya.
3. Untuk menguji secara simultan motivasi kerja, disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai Kelurahan Sertajaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan
praktis, yaitu:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan dan hasil penelitian
dapat dipakai sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan
melakukan pengkajian di bidang SDM.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Penulis
Penulis mendapatkan penambahan wawasan pengetahuan mengenai
pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai,
dalam hal ini yang di lakukan oleh Kelurahan Sertajaya dan penulis
dapat menyelesaikannya dengan teori-teori yang didapat penulis di
bangku kuliah.
6
b. Bagi Kelurahan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan
evaluasi bagi desa untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya
motivasi kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada desa
supaya lebih kompetitif lagi, terutama dalam pengelolaan SDM desa
beserta kebijakan-kebijakannya.
c. Bagi Perguruan Tinggi
Memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu dalam bidang
manajemen sumber daya manusia khususnya pada motivasi kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, serta tambahan pengetahuan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal skripsi yang akan dilakukan peneliti
berdasarkan pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh
Program
Studi Manajemen STIE Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2015:38-48),
sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :
- BAB I PENDAHULUAN, dimana pada bab ini menjelaskan
tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
- BAB II KAJIANPUSTAKA, pada bab ini menjelaskan tentang
landasan teori meliputi pengertian word of mouth dan indikatornya,
7
pengertian kualitas pelayanan dan indikatornya, pengertian lokasi
dan indikatornya, pengertian keputusan pembelian dan indikatornya,
selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan
dan hipotesis.
- BAB III METODOLOGI PENELITIAN, dimana pada bab ini
menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
kerangka konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi
operasional variabel penelitian, selanjutnya menjelaskan tentang
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis
data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif dan tahap
pengujian instrumen penelitian.
- BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN, dimana
pada bab ini menjelaskan tentang sejarah objek penelitan, struktur
manajemen, informasi penjualan beberapa periode terakhir dan
strategi pemasaran dari objek penelitian.
- BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, dimana
pada bab ini menjelaskan hasil analisis data meliputi uji validitas, uji
reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis dijelaskan
pula interpreasi data / pembahasan.
- BAB VI PENUTUP, dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan
dan saran bagi pihak-pihak yang terkai
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Motivasi Kerja
Pada dasarnya desa bukan saja mengharapkan pegawai yang
mampu, cakap, dan terampil, melainkan mereka yang mau bekerja giat
dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku kerja sesuai yang diinginkan, atasan
harus memahami sifat dan motif apa yang mendorong mereka mau
bekerja keras untuk desa.
Menurut Abraham Sperling dalam Mangkunegara (2015: 93),
Motivasi didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas,
dimulai dari dorongan dalam diri dan diakhiri dengan penyesuaian diri.
Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motivasi.
Motivasi didefinisikan oleh Fillmore H. Stanford dalam
Mangkunegara (2015: 93), bahwa motivasi sebagai suatu kondisi yang
menggerakkan manusia kearah suatu tujuan tertentu. Jadi, motivasi
yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan
mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya.
Perilaku tersebut timbul akibat dari hubungan antar manusia yang
9
dalam hal ini lebih ditekankan pada hubungan yang terjadi didalam
proses produksi yaitu hubungan industrial.
Dalam hubungannya dengan lingkungan kerja, menurut Ernest J.
McCormick dalam Mangkunegara (2015: 94) mengemukakan bahwa
motivasi didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh
membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan kerja.
Menurut Wijaya, et.al (2015: 112) mengemukakan bahwa motivasi
di definisikan sebagai daya dorong yang kuat pada diri seseorang, baik
itu pemimpin atau manajer maupun staf atau bawahan, untuk bertindak
atau melakukan sesuatu guna pemenuhan berbagai kebutuhan, mulai
kebutuhan yang paling dasar sampai kebutuhan yang paling tinggi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
adalah sesuatu yang mendorong seseorang, baik berasal dari dalam
maupun dari luar diri seseorang, sehingga seseorang tersebut akan
memiliki semangat, keinginan dan kemauan yang tinggi untuk
melaksanakan aktivitas kerja.
2.1.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Sutrisno (2013: 116), menyatakan motivasi
sebagai proses psikologi dalam diri seseorang akan dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan
10
menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern yang berasal
dari pegawai:
1. Faktor Intern
Faktor intern yang dapat memengaruhi pemberian motivasi
pada seseorang, atau faktor yang bersumber dari dalam diri
seseorang, antara lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup
b. Keinginan untuk dapat memiliki
c. Keinginan untuk memperolah penghargaan
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan
e. Keinginan untuk berkuasa
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam
melemahkan motivasi seseorang, atau faktor yang berasal
dari luar diri seseorang, adalah:
a. Kondisi lingkungan kerja
b. Kompensasi yang memadai
c. Supervisi yang baik
d. Adanya jaminan pekerjaan
e. Status dan tanggung jawab
f. Peraturan yang fleksibel
2.1.1.2 Macam-Macam Motivasi
11
Pada garis besarnya motivasi yang diberikan bisa dibagi
menjadi dua yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
Motivasi pisitif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi
orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan
cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan ”hadiah”.
Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang
agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik
dasar yang digunakan adalah kekuatan ketakutan. Menurut
Hasibuan (2016: 150), mengatakan bawah jenis-jenis motivasi
adalah sebagai berikut:
1. Motivasi Positif
Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi
(merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada
mereka yang berprestasi di atas prestasi standar. Dengan
motivasi positif, semangat kerja bawahan akan 10
meningkat karena umumnya manusia senang menerima
yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif
Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan
dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan
motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam
jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut
12
dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat
berakibat kurang baik.
2.1.1.3 Indikator Motivasi Kerja
Dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator
motivasi menurut Mashlow yang dikutip oleh Malayu S.P
Hasibuan (2016: 154-155), bahwa motivasi pegawai dipengaruhi
oleh kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan dan
keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri
dan kebutuhan perwujudan diri. Kemudian dari faktor tersebut
diturunkan menjadi indikator-indikator untuk memenuhi tingkat
motivasi kerja pada pegawai. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Kebutuhan fisik, merupakan kebutuhan fisik yang ada
didalam desa seperti kebutuhan pegawai akan gaji, seragam,
dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan keselamatan dan kesehatan, merupakan
kebutuhan akan keselamatan seperti tunjangan kesehatan
tunjangan kecelakaan, iklim, dan kondisi kerja.
3. Kebutuhan sosial, merupakan kebutuhan sosial seperti
hubungan pegawai dengan atasan, hubungan pegawai
dengan rekan kerja.
4. Kebutuhan penghargaan, merupakan kebutuhan akan
penghargaan diri sebagai pengakuan prestasi kerja, pujian
13
dari atasan, kepercayaan atasan, kesempatan promosi kerja,
serta penghargaan prestasi dari pegawai.
5. Kebutuhan akualisasi diri, merupakan kebutuhan akan
akualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, melakukan
pekerjaan yang lebih menantang, menunjukan kemampuan,
keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi
kerja.
Rendahnya motivasi kerja akan menyebabkan timbulnya
kinerja yang rendah. Kinerja pegawai yang rendah tidaklah
mungkin mencapai hasil yang baik apabila tidak ada motivasi,
karena motivasi itu sendiri merupakan suatu kebutuhan dalam
usaha untuk mencapai tujuan desa. Sedangkan bagi pegawai
yang memiliki motivasi kerja yang tinggi membuat dirinya
merasa senang dan memperoleh kepuasan tersendiri dalam
pekerjaannya, seorang pegawai akan lebih berusaha untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dengan semangatnya yang
tinggi, serta selalu berusaha mengembangkan tugas dan dirinya.
Dengan adanya motivasi, tujuan organisasi serta tujuan pribadi
dapat tercapai.
2.1.2. Disiplin Kerja
Hasibuan (2016: 193), mengemukakan bahwa Kedisiplinan
merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik
disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.
14
Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi desa mencapai
hasil yang optimal.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan desa,
pegawai, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu
berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang
manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika bawahannya
berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan
yang baik adalah hal yang sulit, Karena banyak faktor yang
mempengaruhinya.
Didalam kehidupan sehari-hari banyak yang mengartikan disiplin
sebagai ketaatan seseorang atau sekelompok terhadap peraturan yang
telah ditetapkan. Disiplin sangat penting dalam kehidupan manusia.
Penanaman disiplin seharusnya dilakukan sejak dini dan dilakukan
secara terus-menerus agar menjadi kebiasaan. Orang-orang yang
berhasil dalam pekerjaan, umumnya mempunyai kedisiplinan yang
tinggi. Sebaliknya, orang yang gagal umumnya tidak disiplin.
Menurut Hasibuan (2016: 193-194), kedisiplinan adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan desa dan norma-
norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang
secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/ mengerjakan semua
15
tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Kesediaan adalah suatu
sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan
peraturan desa, baik yang tertulis maupun tidak.
Keith Davis dalam Mangkunegara (2015: 129), disiplin kerja dapat
diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
pedoman-pedoman organisasi. Prawirosentono dalam Wijaya, et.al
(2015: 178), mengemukakan bahwa disiplin pegawai adalah ketaatan
pegawai bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan desa
dimana dia bekerja. Menurut Davis dan Newstrom dalam Wijaya, et.al
(2015: 178) bahwa disiplin adalah tindakan manajemen untuk
menegakkan standar organisasi. Wijaya, et.al (2015: 178),
mengemukakan bahwa syarat berlakunya disiplin adalah adanya norma,
hukum, peraturan, tata tertib, standar, prosedur atau kesepakatan awal
lainnya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh desa.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan, dapat
disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah ketaatan yang dilakukan
seseorang secara teratur dan terus-menerus terhadap peraturan yang
telah ditetapkan oleh lembaga tempat dia bekerja, sehingga dapat
diharapkan pekerjaan yang dilaksakan dapat berjalan efektif dan efisien
demi keberhasilan suatu desa mencapai tujuan kinerjanya.
16
2.1.2.1 Macam-Macam Disiplin Kerja
Davis dan Newstrom dalam Wijaya, et.al (2015: 179)
mengemukakan pendapat tentang macam-macam disiplin kerja.
Ada tiga bentuk disiplin kerja, adalah sebagai berikut:
1. Disiplin Preverentif, adalah tindakan yang dilakukan untuk
mendorong pegawai menaati standar dan peraturan
sehingga tidak terjadi pelanggaran.
2. Disiplin Korektif, adalah tindakan yang dilakukan setelah
terjadinya pelanggaran peraturan.
3. Disiplin Progresif, adalah dijatuhkannya hukuman yang
lebih berat terhadap pengulangan pelanggaran.
2.1.2.2 Indikator Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2016: 194), beberapa indikator yang
mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tujuan dan Kemampuan
2. Teladan Pimpinan
3. Balas Jasa (gaji dan kesejahteraan)
4. Keadilan
5. Waskat (pengawasan)
6. Sanksi Hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan Kemanusiaan
17
2.1.3 Kinerja Pegawai
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job
performance) pegawai, untuk itu setiap desa akan berusaha untuk
meningkatkan kinerja pegawainya dalam mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Di sisi lain, kemampuan pemimpin dalam
menggerakkan dan memberdayakan pegawai akan mempengaruhi
kinerja. Kinerja pegawai mengacu pada prestasi seseorang yang diukur
berdasarkan standar dan kriteria yang ditetapkan oleh desa.
Menurut Mangkunegara (2015: 67), mengemukakan bahwa kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Prawirosentono dalam Agus
Wijaya et. al (2015: 140-141), mengemukakan bahwa Kinerja adalah
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja
merupakan hasil kerja seseorang yang mampu melaksanakan tugas-
tugas yang diberikan dengan usaha, kecakapan, pengalaman dan
kemampuannya baik dalam mengatur waktu maupun menjalankan tugas
itu sendiri dengan tanggungjawab untuk mencapai tujuan tertentu.
18
Kinerja pegawai yang optimal sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan hidup desa ini.
Setiap desa tidak akan pernah luput dari hal pemberian balas jasa atau
kompensasi yang merupakan salah satu masalah penting dalam
menciptakan motivasi kerja pegawai, karena untuk meningkatkan
kinerja pegawai dibutuhkan pemenuhan kompensasi untuk mendukung
motivasi para pegawai. Dengan terbentuknya motivasi yang kuat, maka
akan dapat membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus
berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya.
2.1.3.1 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja seorang pegawai dapat dipengaruhi berbagai faktor,
yaitu faktor kemampuan dan faktor motivasi. Mangkunegara,
(2015: 67) mengatakan bahwa kinerja pada umumnya
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor kemampuan
Secara psikologi, kemampuan pegawai terdiri dari
kemampuan dalam hal kepintaran dan juga kemampuan
dalam hal keahlian. Artinya pegawai yang memiliki
keahlian diatas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari,
maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Oleh sebab itu pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai kemampuannya.
b. Faktor motivasi
19
Motivasi terbentuk dari sikap seseorang pegawai dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi
penggerakan diri pegawai yang terarah untuk tujuan dan
fungsi instansi.
2.1.3.2 Indikator Kinerja
Sehubungan dengan ukuran penilaian prestasi kerja maka
kinerja pegawai, menurut Simamora dalam Ade (2014: 30),
diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:
1. Kuantitas hasil kerja, yaitu meliputi jumlah produksi
kegiatan yang dihasilkan.
2. Kualitas hasil kerja, yaitu yang meliputi kesesuaian
produksi kegiatan dengan acuan ketentuan yang berlaku
sebagai standar proses pelaksanaan kegiatan maupun
rencana organisasi.
3. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, yaitu pemenuhan
kesesuaian waktu yang dibutuhkan atau diharapkan dalam
pelaksanaan kegiatan.
Untuk memperoleh kinerja yang tinggi dibutuhkan sikap
mental yang memiliki pandangan jauh ke depan. Adapun
perbaikan kinerja yang perlu diperhatikan oleh organisasi adalah
faktor kecepatan, kualitas, layanan, dan nilai. Selain keempat
faktor tersebut, juga terdapat faktor lainnya yang turut
mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu ketrampilan interpersonal,
20
mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, trampil
berkomunikasi, inisiatif, serta kemampuan dalam merencanakan
dan mengorganisir kegiatan yang menjadi tugasnya.
2.2 Penelitan Terdahulu Yang Relevan
Penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya sangat penting dalam
sebuah penelitian yang akan dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang
mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Nur Avni Rozalia, Hamida Nayati Utami, dan Ika Ruhana, dalam artikel
yang berjudul Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Pegawai Pattindo Malang) terbit di
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang Volume 26 No. 2, periode September tahun 2015,
menghasilkan kesimpulan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Variabel disiplin kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi Kerja dan Disiplin
Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai.
2. Evawati Khumaedi, dalam artikel yang berjudul Pengaruh Disiplin dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Sentra Operasi
Terminal Angkasa Pura II terbit di Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta Volume 2
No. 1, periode Maret tahun 2016, menghasilkan kesimpulan bahwa
pengaruh X1 dan X2 secara bersama-sama (simultan) terhadap Y,
21
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan regresi
menunujukkan bahwa apabila Disiplin (X1) dan Motivasi (X2)
ditingkatkan maka dapat menambah Kinerja Pegawai Pelayanan
Kebandarudaraan (Y).
3. Sutrisno, Azis Fathoni, dan Maria Magdalena Minarsih, dalam artikel yang
berjudul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang terbit di Journal Of
Management, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand
Semarang, Vol. 4, No. 1, tahun 2016, menghasilkan kesimpulan bahwa
motivasi kerja pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang
memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja berdasarkan persepsi
pegawai, disiplin kerja pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Semarang memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja berdasarkan
persepsi pegawai dan motivasi kerja dan Disiplin kerja berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja pegawai pegawai.
4. Royen Bertoni Sitorus, dan Ahmad Alim Bachri, dalam artikel yang
berjudul Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Katingan terbit di Jurnal Wawasan Manajemen Program Magister
Manajemen Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Volume 2, No.
1, periode Februari tahun 2014, menghasilkan kesimpulan bahwa variabel
motivasi kerja (X1) dan variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y), dan hasil penelitian juga
22
menunjukkan bahwa variabel motivasi (X1) merupakan variabel yang
paling dominan terhadap kinerja pegawai Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Katingan.
5. Annisa Pratiwi dan Ismi Darmastuti, dalam artikel yang berjudul Pengaruh
Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada
Telekomunikasi Indonesia, Tbk wilayah Telkom Pekalongan terbit di
Diponegoro Journal Of Management Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Volume 1 No. 1, tahun
2014, menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi memiliki nilai positif dan
signifikan pengaruh antara motivasi terhadap kinerja pegawai. Oleh karena
itu, hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi memiliki pengaruh
terhadap pekerjaan pegawai dapat diterima. Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara pekerjaan disiplin untuk kinerja pegawai. Secara simultan
motivasi dan disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan untuk
kinerja pegawai.
6. Hartati. B. I, and Gunawan, dalam artikel yang berjudul The Effect of Work
Motivation, Work Discipline, and Competence on Employee Performance
at the Department of Water Management, Mining and Energy Soppeng
Regency terbit di Jurnal Mirai Management, Volume 1, No. 2, tahun 2016,
menghasilkan kesimpulan bahwa Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Air,
Pertambangan dan Energi Kabupaten Soppeng. Disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan
23
Air Pertambangan dan Energy Soppeng Regency. Kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Departemen Manajemen Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten
Soppeng. Motivasi kerja, disiplin kerja, dan kompetensi secara simultan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PSDA,
Penambangan dan Energi Kabupaten Soppeng.
7. Sonny Hersona, Iwan Sidharta, dalam artikel yang berjudul Influence Of
Leadership Function, Motivation And Work Discipline On Employees’
Performance at the Department of Manpower and Transmigration
Karawang Regency terbit di Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 15, No.
3, tahun 2017, menghasilkan kesimpulan bahwa fungsi kepemimpinan,
motivasi, dan disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan baik secara
parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai.
8. Dr. Ignatius Jeffrey, and Mahmud Soleman, dalam artikel yang berjudul
The effect of work discipline, achievement motivation and career path
toward employee performance of The National Resilience Institute of The
Republic of Indonesia terbit di International Journal of Application or
Innovation in Engineering & Management (IJAIEM) Magister
Manajemen, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia dan Tentara
Nasional Indonesia, Volume 6, No. 8, periode Agustus tahun 2017,
menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin kerja (X1), motivasi berprestasi
(X2) dan jenjang karir (X3) secara parsial dan secara simultan berpengaruh
24
signifikan terhadap kinerja pegawai Lembaga Ketahanan Nasional
Republik Indonesia.
9. Dhesty Kasima, A.L. Rantetampang, and Happy Lumbantobing, dalam
artikel yang berjudul Relationships of Work Discipline, Leadership,
Training, and Motivation to Performance of Employees Administration
Abepura Hospital Papua 2015 terbit di International Journal of Sciences:
Basic and Applied Research (IJSBAR) Program Magister, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Cendrawasih, Papua, Volume 26,
No.1, tahun 2016, menghasilkan kesimpulan bahwa Ada efek disipliner
terhadap kinerja staf administrasi dirumah sakit Abepura. Ada pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja administrasi staf di rumah sakit Abepura.
Ada pengaruh pelatihan terhadap kinerja staf administrasi di rumah sakit
Abepura. Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja staf administrasi di
rumah sakit Abepura.
10. Priyono, Marzuki And Yoyok Soesatyo, dalam artikel yang berjudul
Influence Of Motivation And Discipline On The Performance Of
Employees (Studies On, Cv Eastern Star Home In Surabaya) terbit di
Journal of Global Economics, Management and Business Research
(JGEMBR) Program Pascasarjana Pendidikan, Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya, Indonesia, Volume 5, No. 3, tahun 2016, menghasilkan
kesimpulan bahwa dua variabel X1 (motivasi) dan X2 (disiplin)
mempengaruhi variabel Y (kinerja pegawai).
25
2.3 Hipotesis
Sugiyono (2015: 64) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian ini menggunakan
Motivasi (X1) dan Disiplin (X2) sebagai variabel bebas (X), dan Kinerja
pegawai (Y) adalah variabel terikat yang secara operasional
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah
atau dugaan sementara yang dapat diambil sebagai hipotesis sebagai berikut :
1. H1: Motivasi Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai.
Motivasi (X1) adalah sesuatu yang mendorong seseorang, baik berasal
dari dalam maupun dari luar diri seseorang, sehingga seseorang tersebut
akan memiliki semangat, keinginan dan kemauan yang tinggi untuk
melaksanakan aktivitas kerja. (Mangkunegara, 2015), (Wijaya et.al,
2015), dan (Hasibuan, 2016)
Kinerja Pegawai (Y) merupakan hasil kerja seseorang yang mampu
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan usaha, kecakapan,
pengalaman dan kemampuannya baik dalam mengatur waktu maupun
menjalankan tugas itu sendiri dengan tanggungjawab untuk mencapai
tujuan tertentu. (Mangkunegara, 2015), dan (Wijaya et.al, 2015)
Hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja pegawai, yang maknanya adalah semakin baik
kepemimpinan maka kinerja pegawai akan meningkat.
26
2. H2: Disiplin Kerja Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kinerja
Pegawai
Disiplin Kerja (X2) adalah ketaatan yang dilakukan seseorang secara
teratur dan terus-menerus terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh
lembaga tempat dia bekerja, sehingga dapat diharapkan pekerjaan yang
dilaksakan dapat berjalan. (Mangkunegara, 2015), (Wijaya et.al, 2015),
dan (Hasibuan, 2016)
Kinerja Pegawai (Y) merupakan hasil kerja seseorang yang mampu
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan usaha, kecakapan,
pengalaman dan kemampuannya baik dalam mengatur waktu maupun
menjalankan tugas itu sendiri dengan tanggungjawab untuk mencapai
tujuan tertentu. (Mangkunegara, 2015), dan (Wijaya et.al, 2015)
Hasil analisis menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi disiplin
maka kinerja pegawai akan meningkat.
3. H3: Motivasi dan Disiplin Kerja Berpengaruh Positif Signifikan
Terhadap Kinerja Pegawai.
Motivasi (X1) sesuatu yang mendorong seseorang, baik berasal dari
dalam maupun dari luar diri seseorang, sehingga seseorang tersebut akan
memiliki semangat, keinginan dan kemauan yang tinggi untuk
melaksanakan aktivitas kerja. (Mangkunegara, 2015), (Wijaya et.al,
2015), dan (Hasibuan, 2016)
27
Disiplin Kerja (X2) adalah ketaatan yang dilakukan seseorang secara
teratur dan terus-menerus terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh
lembaga tempat dia bekerja, sehingga dapat diharapkan pekerjaan yang
dilaksakan dapat berjalan. (Mangkunegara, 2015), (Wijaya et.al, 2015),
dan (Hasibuan, 2016)
Kinerja Pegawai (Y) merupakan hasil kerja seseorang yang mampu
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan usaha, kecakapan,
pengalaman dan kemampuannya baik dalam mengatur waktu maupun
menjalankan tugas itu sendiri dengan tanggungjawab untuk mencapai
tujuan tertentu. (Mangkunegara, 2015), dan (Wijaya et.al, 2015)
Hasil analisis menyatakan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi motivasi kerja dan semakin baik disipin kerja maka kinerja
pegawai akan meningkat.
Hipotesa yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
“Motivasi kerja, dan disiplin kerja akan mempengaruhi peningkatan
kinerja pegawai”
Hipotesa tersebut didukung oleh hasil penelitian Nur Avni Rozalia,
Hamida Nayati Utami, dan Ika Ruhana dalam artikel yang berjudul
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
(Studi Kasus Pada Pegawai Pattindo Malang). (terbit di jurnal:
Administrasi Bisnis (JAB) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang, Vol: 26 No: 2) yang mengatakan bahwa: Variabel
28
motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
Variabel disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi
Kerja dan Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja
Pegawai.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian dengan data
kuantitatif yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Menurut Sugiyono (2015: 8) mengemukakan bahwa metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampe pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di
tetapkan.
Adapun pengertian statistik deskriptif menurut Sugiyono (2015: 147)
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Dengan pendekatan tersebut diharapkan upaya
pemahaman pemberian motivasi dan adanya kedisiplinan dapat
mempengaruhi kinerja pegawai secara lebih komprehensif.
30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk lokasi penulis memilih Kelurahan Sertajaya Kecamatan Cikarang
Timur, Bekasi, Jawa Barat. Waktu dilakukannya penelitian ini dari bulan
April 2019 dan di targetkan selesai pada bulan Agustus 2019.
Tabel 3. 1 Waktu/Jadwal Pelaksanaan
No. Uraian Kegiatan Periode Bulan Maret sd Agustus 2019
April Mei Juni Juli Agustus September
1 Observasi
2 Menyusun Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Prosiding
5 Bimbingan Skripsi
6 Penelitian Data
7 Pengumpulan Data
8 Menganalisa Data
9 Ujian Skripsi
3.3 Kerangka Konsep
3.3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini didesain untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan
penelitian dengan menggunakan teknik kuantitatif dimana untuk
menguji hipotesis menggunakan analisis statistik.
31
Gambar 3. 1 Kerangka Konsep
H1
H3
H2
Keterangan:
Hipotesa 1 : X1Y
Need For
Supervision
Cost -
Effectiveness
Motivasi
Kerja (X1)
Disiplin
Kerja
(X2)
Kinerja
Karyawan
(Y)
Kebutuhan Keselamatan
Kebutuhan Sosial
Tujuan dan Kemampuan
Kuantitas Hasil Kerja
Kualitas Hasil Kerja
Ketepatan Waktu
Penyelesaian Teladan Pimpinan
Balas Jasa (gaji dan
kesejahteraan)
Sumber : Hasibuan (2016: 194)
Sumber : Simamora dalam
Ade (2014: 30)
Sumber: Mashlow dalam Hasibuan
(2016: 154)
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Fisik
Kebutuhan Akualisasi
Diri
Keadilan
Waskat (Pengawasan)
Sanksi Hukuman
Ketegasan
Hubungan Kemanusiaan
32
(Penelitian Nur Avni Rozalia, Hamida Nayati Utami, dan Ika Ruhana,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang, Vol. 26 No. 2, Th 2015)
Hipotesa 2 : X2Y
(Penelitian Nur Avni Rozalia, Hamida Nayati Utami, dan Ika Ruhana,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang, Vol. 26 No. 2, Th 2015)
Hipotesa 3 : X1 X2Y
(Penelitian Nur Avni Rozalia, Hamida Nayati Utami, dan Ika Ruhana,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang, Vol. 26 No. 2, Th 2015)
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini kemudian
diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:
Tabel 3. 2 Indikator Variabel Penelitian
No Variabel Indikator Definisi Operasional
1 Motivasi Kerja (X1),
adalah suatu kondisi
yang menggerakkan
manusia kearah suatu
tujuan tertentu, Fillmore
H. Stanford dalam
Mangkunegara (2015:
93)
1.Kebutuhan Fisik Kebutuhan fisik yang ada didalam desa
seperti kebutuhan pegawai akan gaji,
seragam, dan lain sebagainya.
2.Kebutuhan
Keselamatan dan
Kesehatan
Kebutuhan akan keselamatan seperti
tunjangan kesehatan tunjangan
kecelakaan, iklim, dan kondisi kerja.
3.Kebutuhan Sosial Kebutuhan sosial seperti hubungan
pegawai dengan atasan, hubungan
pegawai dengan rekan kerja.
33
4.Kebutuhan
Penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan diri
sebagai pengakuan prestasi kerja,
pujian dari atasan, kepercayaan atasan,
kesempatan promosi kerja, serta
penghargaan prestasi dari pegawai.
5.Kebutuhan
Akualisasi Diri
Kebutuhan akan akualisasi diri dengan
menggunakan kecakapan, melakukan
pekerjaan yang lebih menantang,
menunjukan kemampuan,
keterampilan, dan potensi optimal
untuk mencapai prestasi kerja.
34
Lanjutan Tabel….
No Variabel Indikator Definisi Operasional
2 Disiplin Kerja (X2),
adalah ketaatan pegawai
bersangkutan dalam
menghormati perjanjian
kerja dengan desa
dimana dia bekerja,
Prawirosentono dalam
Wijaya, et.al (2015: 178)
1.Tujuan dan
Kemampuan
Tujuan yang dibebankan kepada
pegawai harus sesuai dengan
kemampuan pegawai bersangkutan
agar dia bekerja sungguh-sungguh dan
disiplin dalam mengerjakannya
2.Teladan Pimpinan Pimpinan harus memberi contoh yan
baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta
sesuai kata dengan perbuatan.
3. Balas Jasa (Gaji
dan Kesejahteraan)
Balas jasa akan memberikan kepuasan
dan kecintaan pegawai terhadap desa/
pekerjaannya. Jika kecintaan pegawai
semakin baik terhadap pekerjaan,
kedisiplinan mereka akan semakin baik
juga.
4.Keadilan Keadilan yang dijadikan dasar
kebijakan dalam pemberian balas jasa
(pengakuan) atau hukuman akan
merangsang terciptanya kedisiplinan
kayawan yang baik.
5.Waskat
(Pengawasan)
Waskat efektif merangsang kedisplinan
dan moral kerja pegawai. Pegawai
merasa mendapat perhatian, bimbingan,
petunjuk, pengarahan, dan, pengawasan
dari atasannya.
6.Sanksi Hukuman Sanksi hukuman yang semakin berat,
kayawan akan semakin takut melanggar
peraturan-peraturan desa, sikap dan
perilaku, indisipliner pegawai akan
berkurang.
7.Ketegasan Pimpinan yang berani bertindak tegas
menerepkan hukumannya bagi pegawai
yang indisipliner akan disegani dan
diakui kepemimpinannya oleh
bawahan.
8.Hubungan
Kemanusiaan
Terciptanya human relationship yang
serasi akan mewujudkan lingkungan
dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini
akan memotivasi kedisiplinan yang
baik pada desa.
35
Lanjutan Tabel….
No Variabel Indikator Definisi Operasional
3 Kinerja Pegawai (Y),
adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan
kepadanya,
Mangkunegara (2015:
67)
1.Kuantitas Hasil
Kerja
Yaitu meliputi jumlah produksi
kegiatan yang dihasilkan
2.Kualitas Hasil
Kerja
Yaitu yang meliputi kesesuaian
produksi kegiatan dengan acuan
ketentuan yang berlaku sebagai standar
proses pelaksanaan kegiatan maupun
rencana organisasi.
3.Ketepatan Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan
Yaitu pemenuhan kesesuaian waktu
yang dibutuhkan atau diharapkan
dalam pelaksanaan kegiatan.
3.3.3 Populasi dan Sample
Menurut Surya Bintarti (2015: 43), menyatakan bahwa Populasi adalah
ruang lingkup atau besaran karakteristik dari seluruh subjek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2015: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan harus bersifat representatif
(mewakili).
Menurut Sugiyono (2015: 82), Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(Anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik Simple
Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu. Dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Sampel adalah bagian dari populasi, maka sampel yang kita ambil
sebagai penelitian jika menggunakan dengan metode nonprobability samping
36
yang digunkan adalah sampling jenuh. Sehingga sampel yang digunakan
sampel sebanyak 50 pegawai dari jumlah populasi 50 pegawai.
Keterangan
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
e : Toleransi Kesalahan
Mengingat jumlah populasi sebesar 50 pegawai, maka hanya beberapa
pegawai yang diambil untuk dijadikan sampel. Sehingga sampel dari
penelitian ini adalah 50 korespondensi dari 50 populasi.
3.3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan
kuesioner yang berisi instrument – instrumen dari variabel terikat
maupun bebas seperti Motivasi kerja terdiri dari kebutuhan fisik, Disiplin
terdiri dari tujuan dan kemampuan, dan Kinerja terdiri dari kuantitas hasil
kerja.
3. Wawancara
37
Wawancara yang dilakukan dengan pihak yang berkompeten atau
berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang sesuai dan
di butuhkan peneliti.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi yang
berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3.3.5 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari kuesioner akan diolah secara kuantitatif. Data
kuantitatif diolah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi
silang. Tabulasi silang digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja,
dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Tujuan analisis data yaitu untuk
menemukan data apa yang masih dicari, hipotesis apa yang perlu diuji,
pertanyaan apa yang perlu dijawab, metode apa yang harus digunakan untuk
mendapatkan informasi baru dan kesalahan apa yang harus diperbaiki.
3.3.6 Uji Instrumen
Uji coba Instrumen digunakan untuk menilai apakah instrument
yang digunakan memiliki kelayakan dan dapat dilanjutkan sebagai
instrument dalam penelitian ini. Untuk dapat digunakan dalam
penelitian, instrument harus memenuhi kriteria validitas dan reabilitas.
Uji coba Instrumen yang akan dilakukan meliputi :
38
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner tersebut mampu mengukur variabel yang ingin diukur.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson’s Product
Moment Coefficient r dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagaimana dinyatakan oleh Ghozali (2016: 53), yaitu jika r
hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. Sebaliknya, jika
r hitung ≤ r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi hasil
pengukuran dari kuesioner dalam penggunaan yang berulang. Uji
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha
dengan kriteria pengambilan keputusan sebagaimana dinyatakan
oleh Ghozali (2016: 43), yaitu jika koefisien Cronbach Alpha > 0,7
maka pertanyaan dinyatakan andal. Sebaliknya, jika koefisien
Cronbach Alpha ≤ 0,7 maka pertanyaan dinyatakan tidak andal.
3.3.7 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastitas. Tidak ada ketentuan yang pasti
tentang urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi
39
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan
variabel bebas. Apabila distribusi data normal atau mendekati
normal, berarti model regresi adalah baik. Pengujian untuk
menentukan data terdistribusi normal atau tidak dapat
menggunakan uji statistic non-parametrik. Uji statistic non-
parametik yang digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov-
Smirnov (1-Sample K-S). Apabila hasilnya menunjukan nilai
probabilitas signifikan diatas 0,1 maka variabel terdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada
korelasi di antara variabel bebas (independen). Jika antarvariabel
independen saling berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal sehingga tidak bisa diuji menggunakan model regresi.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di antara variabel
independen dapat dilihat dari nilai toleran maupun varian inflation
factor (VIF). Kriteria pengambilan keputusan penggunaan nilai
toleran dan VIF tersebut menurut Ghozali (2016: 104) adalah jika
nilai toleran > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka tidak ada
multikoleniaritas di antara variabel independen. Sebaliknya, jika
40
nilai toleran ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10 maka ada multikoleniaritas
di antara variabel independen.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain sama maka disebut homoskedatisitas.
Sebaliknya, jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tidak sama maka disebut heteroskedatisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskesdatisitas. Pengujian heteroskedatisitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan melihat grafik plot antara prediksi nilai
variabel terikat dengan residualnya. Kriteria pengambilan
keputusan dalam pengujian ini menurut Ghozali (2016: 134) adalah
jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit) maka telah terjadi heteroskesdatisitas. Sebaliknya, jika
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskesdatisitas.
3.3.8 Uji Regresi
41
Uji regresi adalah hubungan secara linear ntara dua atau lebih variabel
indevenden (X1, X2,..Xn) dengan variabel dependen (Y). Uji ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan
antara gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja.
Persamaannya sebagai berikut :
Y = a + b1.X1+b2.X2+e
Keterangan :
Y : Variabel dependen (nilai yang di prediksikan)
X1 dan X2 : Variabel independen
a : Konstanta
e : Residual eror
3.6.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan
dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi
(tidak terkontrol). Dalam statistik ebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara
statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor
yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan
sebelumnya.
1. Uji t
Uji Parsial (Uji t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh setiap
variabel independen terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan
keputusan dalam pengujian ini menurut Ghozali (2016: 99) adalah
42
jika p value < 0,05 maka Ha diterima. Sebaliknya, jika p value p
value ≥ 0,05 maka Ha ditolak.
2. Uji F ( Uji Signifikansi Simultan)
Uji Simultan (Uji F) bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh simultan variabel-variabel independen terhadap variabel
terikat. Pengambilan keputusan dalam pengujian ini bisa
dilaksanakan dengan menggunakan nilai probability value (p value)
maupun F hitung.
Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian yang
menggunakan p value atau F hitung menurut Ghozali (2016: 99)
adalah jika p value < 0,05 atau F hitung ≥ F tabel maka Ha
diterima. Sebaliknya, jika p value ≥ 0,05 atau F hitung < F tabel
maka Ha ditolak.
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Profil Obyek Penelitian
4.1.1 Sejarah Kelurahan Sertajaya Cikarang Timur
Di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi Kelurahan
Sertajaya Kecamatan Cikarang Timur, bersama empat Kelurahan
lainnya kelurahan Wanasari, kelurahan Jatimulya, kelurahan Kebalen
dan Babelan adalah kelurahan yang pertama ditelurkan berdasarkan
peraturan Bupati no 42 Tahun 2008, yang operasional melaksanakannya
tanggal `01 April 2009. Di usia yang sangat muda ini kelurahan
Sertajaya baru dalam tahap pembenahan-pembenahan dibidang
administrasi, khususnya bidang administrasi pemerintahan,
kependudukan, pertanahan, pendidikan, kesehatan dan bidang
administrasi lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kelurahan.
Kelurahan Sertajaya Cikarang Timur ini berdiri sejak tahun
1979 dan merupakan pemekaran dari 4 kelurahan lainnya, dikarenakan
luas wilayah dan semakin padatnya penduduk demi untuk memberikan
pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Berdasarkan pola
pemikiran dimaksud bahwa Kelurahan berwenang mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul adat istiadat
setempat yang diakui atau dibentuk dalam sistem pemerintahan
nasional dan berada didesa atau kota.
44
Diusia yang sangat muda ini kelurahan sertajaya baru dalam
tahapan pembenahan dibidang administrasi, khususnya bidang
administrasi pemerintahan. Namun ada beberapan kendala yang
dihadapi dan perlu pemecahan serius yang terdapat didalam masyarakat
kelurahan sertajaya.
Tabel 4.1
Berikut susunan para kepala Kelurahan berdasarkan tahun menjabat
No Periode
Tahun
S/D Tahun Nama Kepala Kelurahan
1. 1979 s/d 2009 H. UCIK SANUSI
2. 2009 s/d 2012 AGUS TAUFIK, Amd
3. 2012 s/d 2013 H. KHOERUDIN
4. 2013 s/d 2014 H. ROSID ARDIANA, S, Sos,
MM
5. 2014 s/d 2018 SITI FATIMAH, Spd
6. 2018 s/d 2019 HENDRA SUGIARTA,
S.Kom, M.Si
4.1.2 Visi dan Misi Kelurahan Sertajaya Cikarang Timur
Kelurahan Sertajaya Cikarang Timur mempunyai visi dan misi
yang didasarkan atas dasar pendirian dan arah pengembangan
perusahaan dimasa mendatang :
1. Visi
“Pemerintah kelurahan sertajaya sebagai abdi masyarakat yang
tanggap, cermat, cepat dan tepat dalam pelayanan menuju
masyarakat sejahtera”.
45
Untuk tercapainya visi tersebut secara garis besar kami tekankan
pada misi, sebagai dasar pijakan dalam bekerja.
2. Misi
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang
memuat suatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Kelurahan
agar tercapainya visi kelurahan.
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
2. Menjalankan fungsi pemerintahan yang telah
dilimpahkan/ dibebankan oleh pemerintah atasan kepada
pemerintah kelurahan
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk
terciptanya kesejahteraan masyarakat.
4. Meningkatkan terwujudnya keamanan, kenyamanan dan
keindahan lingkungan wilayah kelurahan sertajaya.
5. Meningkatkan pemahaman nilai-nilai keagamaan dan
menjaga kerukunan antar umat beragama.
46
4.1 Struktur Organisasi
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN SERTAJAYA
KEPALA DESA
H. KHOIRUDDIN., SE., MM
SEKRETARIS LURAH
GUNAWAN SASTRA
PERMANA
KELOMPK JABATAN
FUNGSIONAL ……
SEKSI KEPENDUDUKAN
SUKMARJAYA
SEKSI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
ISEP SYAFEI
SEKSI KETENTRAMAN
DAN KETERTIBAN
UDIN SAEFUDIN
SEKSI PEMERINTAHAN
DRs.ACEP MULYADI
47
KETERANGAN
: HUBUNGAN PERINTAH KADES DAN
PERANGKAT KELURAHAN
4.1.4 Kegiatan Operasioal Kelurahan Sertajaya cikarang pusat
1. Kepala Desa
Tugas utama dari kepala desa:
a. Menyelenggarakan pemerintahan desa seperti tata praja
pemerintahan, penetapan peraturan desa, Pembina masalah
pertanahan, Pembina ketentraman dan ketertiban, melakukan
upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan
penataan dan pengelolahan wilayah.
b. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana
prasarana perdesaan, pembangunan bidang pendidikan dan
kesehatan.
c. Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan
kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, social budaya
masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
d. Memberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat dibidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
2. Sekertaris Desa
Tugas utama sekertaris desa:
a. Penyiapan program kerja dan pelapornya.
48
b. Pelaksanaan urusan surat menyurat, pelayanan berbagai surat
permohonan dari warga masyarakat untuk pembuatan KTP, KK,
SKCK, dan lainnya.
c. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan.
d. Membantu pelayanan ketatausahaan kepada kepala desa.
3. Kaur Desa
a. Kaur perencanaan
Mengkoordinasikan urusan perencanaan, menyusun
rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir
data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan
evaluasi program serta penyusunan laporan.
b. Kaur keuangan
Membantu sekertaris desa dalam melaksanakan
pengelolaan sumber pendapatan desa, pengelolaan administrasi
keuangan kesa dan mempersiapkan bahan penyusunan APB desa.
c. Kaur umum
Membantu sekertaris desa dalam melaksanakan
administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolahan
inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan
laporan.
49
4. Kasi (kepala seksi) Desa
a. Kasi pemerintahan
Membantu kepala desa dalam melaksankan pengelolaan
administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan,
ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, menyiapkan bahan
perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam penyusunan
produk hukum desa.
b. Kasi ekonomi pembangunan
Membantu kepala desa dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi
masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi
pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan
bahan usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.
c. Kasi kesra (kesejahteraan rakyat)
Membantu kepala desa dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis penyusunan program
keagamaan serta melaksanakan program pemberdayaan
masyarakat dan social kemasyarakatan.
5. Kepala dusun (kadus)
a. Membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah
kerjanya.
50
b. Membantu kepala desa dalam pembinaan dan mengkoordinasikan
kegiatan RW (Rukun Wilayah) dan RT (Rukun Tetangga)
diwilayah kerjanya.
4.2 Gambaran Umum Kelurahan Sertajaya Cikarang Timur
4.2.1 Jumlah pegawai Pemerintah Kelurahan
Jumlah pegawai dilingkungan Pemerintah Kelurahan
Seajaya tahun 2018 sebanyak 1 orang Kepala Desa, 1 orang
Sekretaris desa, 2 Orang Kaur, 2 Orang Kasi dan 2 orang Kepala
Dusun.
Jumlah Aparatur Pemerintah Kelurahan Sertajaya Tahun 2018 :
Tabel 4.2
No Jenis Layanan Jumlah ( Orang)
1 Kepala Desa 1
2 Sekretaris Desa 1
3 Kepala urusan 2
4 Kepala Seksi 2
5 Kepala Dusun 2
6 Staff Desa 3
8 Ketua RT 47
Jumlah 58 Orang
51
4.2.2 Demografi Kelurahan
4.2.2.1 Letak Geografis
Kelurahan sertajaya berada di wilayah dekat dengan
ibukota kabupaten Bekasi yang terletak pada S
50.19’45.4996” E 102.9’40.1618” dengan luas 580,12 Ha
yang terdiri dari 6 Ha lahan pertanian tanaman padi
(sawah), 1,9 Ha Perumahan/pekarangan, 11 Ha tanah
perkebunan rakyat dan 4 Ha semak belukar. 4 Dusun
dengan 14 Rukun Warga (RW) dan 48 Rukun Tetangga
(RT) dengan memiliki batas wilayah administratif sebagai
berikut :
Sebelah Utara Desa dengan Desa Jatireja kecamatan
Cikarang Timur
Sebelah Selatan Desa Jayamukti kecamatan Cikarang
Pusat
Sebelah Timur Desa Hegarmanah kecamatan Cikarang
Timur
Sebelah Barat Desa Mekarmukti kecamatan Cikarang
Utara
Letak orbitasi;
52
- jarak ke ibu kota kecamatan : 5 Km
- Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 15 Menit
- jarak ke ibu kota kabupaten : 5 Km
- lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi : 3 Jam
- Jarak ke ibu kota negara : 65 Km
- lama jarak tempuh ke ibu kota negara : 1.5 Jam
4.2.2.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Sertajaya Cikarang Timur
Tabel 4.3
No Jenis kelamin Jumlah (jiwa) Prosentase (%)
1 Laki-laki 8.354 Jiwa
2 Perempuan 8.640 Jiwa
JUMLAH 16.994 Jiwa
4.2.2.3 Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Sertajaya
Cikarang Timur
Tabel 4.4
No Tingkat pendidikan Jumlah ( Orang) Prosentase
1 Tidak/Belum Tamat SD 2088 Orang
2 Tamat SD 2443 Orang
3 Tamat SLTP 2583 Orang
4 Tamat SLTA 5789 Orang
5 DIPLOMA 921 Orang
6 S.1 / S.2 644 Orang
Jumlah 14.468 Orang
53
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Data Penelitian
5.1.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini pengambilan data menggunakan kuesioner,
yang diberikan kepada 50 responden yang menggambarkan
karakteristik seperti jenis kelamin, usia dan masa bekerja. Seperti yang
tertera di bawah ini.
Tabel 5. 1 Data karakteristik responden penelitian berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentasi
1 Laki-laki 0 0%
2 Perempuan 50 100%
Jumlah 50 100%
Sumber: Data yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel 5.1 seluruh responden berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 50 orang (100%) dari 50 responden. Hal ini
dikarenakan, kebutuhan pegawai di desa tersebut lebih banyak sebagai
operator produksi.
54
Tabel 5. 2 Data karakteristik responden penelitian berdasarkan usia
No Usia Jumlah Persentasi
1 < 20 4 8%
2 21 – 30 34 68%
3 31 – 40 12 24%
4 > 41 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Data yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel 5.2 sebagian besar responden berusia 21 – 30
tahun yaitu sebanyak 34 orang (68%) dari 50 responden.Dari data
tersebut menunjukan bahwa sebagaian besar responden berusia muda,
pegawai yang usianya muda cenderung dianggap lebih luwes, mudah
menyesuaikan diri dan terbuka terhadap perubahan.
Tabel 5. 3 Data karakteristik responden penelitian berdasarkan masa kerja
No Masa Kerja Jumlah Persentasi
1 < 5 Tahun 33 66%
2 6 - 10 Tahun 11 22%
3 11 - 20 Tahun 6 12%
4 > 21 Tahun 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Data yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel 5.3 sebagian besar responden bekerja selama
kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 33 orang (66%) dari 50 responden.
Hal ini di karenakan desa hanya membutuhkan tenaga kerja operator
(pegawai kontrak) yang bekerja kurang dari 5 tahun.
55
5.1.2 Deskripsi Data
Pada bagian ini akan disajikan distribusi frekuensi tanggapan
responden terhadap setiap pertanyaan yang diberikan beserta nilai
persentasenya. Analisis kemudian dilanjutkan dengan membuat
pengkategorian terhadap setiap variabel dengan cara mengambil nilai
rata-rata skor jawaban pada setiap variabel yang akan diinterprestasikan
kepada interval kategori skor ideal yang dihitung sebagai berikut:
Skor Minimum = 1
Skor Maksimum = 5
Rentang (R) = Maks – Min
= 5 – 1 = 4
Banyak kategori (k) = 5 ( Sangat setuju, setuju, netral, tidak
setuju, sangat tidak setuju)
Panjang interval = R/k
= 4/5
= 0.8
Dengan demikian maka diperoleh interval kategori sebagai berikut :
1,00 – 1,79 = Sangat Buruk
1,80 – 2,59 = Buruk
2,60 – 3,39 = Cukup
3,40 – 4,19 = Baik
4,20 – 5,00 = Sangat Baik
56
5.1.2.1 Variabel Motivasi Kerja (X1)
Rekapitulasi jawaban responden secara keseluruhan terhadap
variabel motivasi kerja (X1) ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5. 4 Jawaban responden variabel Motivasi Kerja
Variabel : Motivasi Kerja (X1) SS S N TS STS Jumlah Rata-rata Keterangan
1. Kebutuhan Fisik
1 Sarana dan prasarana
pekerjaan saya, memadai
untuk melakukan pekerjaan
dengan baik
28 17 3 1 1 220 4.4 Sangat Baik
2 Perusahaan selalu
memberikan THR setiap
hari raya Idul Fitri dan
memberikan upah insentif
jika saya melakukan lembur
kerja
33 10 5 2 0 224 4.48 Sangat Baik
2. Kebutuhan Keselamatan dan Kesehatan
3 Pimpinan
bertanggungjawab terhadap
keselamatan, kesehatan, dan
keamanan diri saya pada
saat bekerja
28 13 6 2 1 205 4.3 Sangat Baik
4 Saya akan bekerja secara
maksimal jika kondisi dan
lingkungan kerja aman dan
nyaman
25 15 5 3 2 208 4.16 Baik
3. Kebutuhan Sosial
5 Hubungan kerja saya
dengan seluruh pegawai di
desa terjalin harmonis
18 19 9 1 3 198 3.96 Baik
6 Kondisi lingkungan kerja
saya sangat kondusif
18 19 9 1 3 198 3.96 Baik
4. Kebutuhan Penghargaan
7 Kinerja saya dihargai oleh
atasan baik secara kualitas
maupun kuantitas
26 18 3 2 1 216 4.32 Sangat Baik
8 Dengan adanya pujian dari
atasan maka saya
termotivasi untuk bekerja
26 15 7 0 2 213 4.26 Sangat Baik
57
lebik rajin lagi
5. Kebutuhan Akualisasi Diri
9 Saya bertanggung jawab
penuh atas pekerjaan saya.
28 13 6 2 1 215 4.3 Sangat Baik
10 Bagi saya, keberhasilan
dalam pekerjaan merupakan
hal yang utama.
28 13 6 2 1 215 4.3 Sangat Baik
Rata-rata 4.238 Sangat Baik
Sumber: Data yang diolah (2019)
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa secara keseluruhan
skor rata-rata motivasi kerja adalah 4,238 dengan kategori “Sangat Baik”, hal ini
menggambarkan bahwa motivasi kerja yang diterapkan oleh Desa Sertajaya
termasuk dalam kategori sangat baik. Namun, untuk indikator kebutuhan sosial
masih sangat lemah dibandingkan indikator kebutuhan fisik, kebutuhan
keselamatan dan kesehatan, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi
diri. Oleh sebab itu, motivasi kerja di desa harus diperhatikan guna mencapai
kemaksimalan dalam kinerja pegawai.
5.1.2.2 Variabel Disiplin Kerja (X2)
Rekapitulasi jawaban responden secara keseluruhan terhadap
variabel disiplin kerja (X2) ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5. 5 Jawaban responden variabel Disiplin Kerja
Variabel : Disiplin Kerja (X2) SS S N TS STS Jumlah Rata-rata Keterangan
1. Tujuan dan Kemampuan
1 Saya melakukan semua
pekerjaan sesuai standar
kerja yang telah ditentukan
desa
30 16 2 1 1 223 4.46 Sangat Baik
58
2 Saya melaksanakan tugas-
tugas dengan tanggung
jawab dan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
25 19 2 2 2 213 4.26 Sangat Baik
2. Teladan Pimpinan
3 Saya merasa bahwa
pimpinan dapat dijadikan
teladan dan panutan oleh
para bawahannya
24 21 4 1 0 218 4.36 Sangat Baik
3. Balas Jasa (Gaji dan Kesejahteraan)
4 Saya setuju bahwa balas jasa
yang diterima kurang
memuaskan dapat
mempengaruhi kedisiplinan
pegawai
19 21 1
3
1 1 206 4.12 Baik
4. Keadilan
5 Pimpinan membantu
memecahkan permasalahan
pekerjaan setiap pegawai
apabila dibutuhkan
29 14 5 0 2 218 4.36 Sangat Baik
5. Waskat (Pengawasan)
6 Hasil kerja pegawai di
evaluasi pimpinan
30 16 2 1 1 223 4.46 Sangat Baik
6. Sanksi Hukuman
7 Pegawai yang melanggar
peraturan diberikan sanksi tanpa
membedabedakan
19 25 4 2 0 211 4.22 Sangat Baik
8 Saya setuju bahwa sanksi
hukuman yang diterapkan ikut
mempengaruhi baik/buruknya
kedisiplinan pegawai.
26 16 6 1 1 215 4.3 Sangat Baik
7. Ketegasan
9 Pimpinan menegur setiap
pegawai yang melanggar
peraturan.
18 19 0 2 1 221 4.42 Sangat Baik
8. Hubungan Kemanusiaan
10 Adanya kebersamaan yang aktif
antara atasan dan bawahan, dapat
membuat saya merasa harmonis
dalam mewujudkan kerjasama
yang baik
27 15 5 3 0 216 4.32 Sangat Baik
Rata-rata 4.328 Sangat Baik
59
Sumber: Data yang diolah (2019)
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa secara keseluruhan
skor rata-rata disiplin kerja adalah 4,328 dengan kategori “Sangat Baik”, hal ini
menggambarkan bahwa disiplin kerja yang diterapkan oleh desa termasuk dalam
kategori sangat baik. Namun, untuk indikator balas jasa (gaji dan kesejahteraan)
masih sangat lemah dibandingkan indikator tujuan dan kemampuan, teladan
pimpinan, keadilan, waskat (pengawasan), sanksi hukuman, ketegasan, dan
hubungan kemanusiaan. Oleh sebab itu, desa harus meningkatkan balas jasa (gaji
dan kesejahteraan) sesama pegawai sehingga mereka merasa dihargai atas
kinerjanya dan dapat bekerja secara optimal.
5.1.2.3 Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Rekapitulasi jawaban responden secara keseluruhan terhadap
variabel kinerja pegawai (Y) ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5. 6 Jawaban responden variabel Kinerja Pegawai
Variabel : Kinerja Pegawai (Y) SS S N TS STS Jumlah Rata-rata Keterangan
1. Kuantitas Hasil Kerja
1 Pekerjaan yang saya kerjakan
sudah memenuhi target dan
waktu yang telah ditentukan
oleh desa
23 17 7 2 1 209 4.18 Baik
2 Selama bekerja, saya
berusaha bekerja lebih baik
dari rekan kerja
21 11 11 4 3 193 3.86 Baik
3 Saya memiliki tingkat
kuantitas kerja yang sangat
maksimal dalam bekerja
23 24 2 0 1 218 4.36 Sangat Baik
2. Kualitas Hasil Kerja
4 Saya selalu mengerjakan
pekerjaan dengan teliti
29 14 5 0 2 218 4.36 Sangat Baik
5 Saya sangat disiplin dalam 30 19 1 0 0 229 4.58 Sangat Baik
60
bekerja
6 Saya mampu menjaga mutu
produk dan mutu pekerjaan
30 16 2 1 1 223 4.46 Sangat Baik
3. Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan
7 Seluruh tugas pekerjaan
selama ini dapat saya
kerjakan dan hasilnya sesuai
dengan waktu yang telah
direncanakan instansi
27 22 1 0 0 226 4.52 Sangat Baik
8 Saya dapat mempergunakan
waktu semaksimal mungkin
dalam bekerja
23 24 2 0 1 218 4.36 Sangat Baik
9 Saya mampu bekerja sesuai
dengan standart desa
23 24 2 0 1 218 4.36 Sangat Baik
10 Saya tiba di kantor selalu
tepat waktu sesuai dengan
ketentuan jam kerja yang
berlaku
30 19 1 0 0 229 4.58 Sangat Baik
Rata-rata 4.362 Sangat Baik
Sumber: Data yang diolah (2019)
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa secara
keseluruhan skor rata-rata kinerja pegawai adalah 4,362 dengan
kategori “Sangat Baik”, hal ini menggambarkan bahwa kinerja
pegawai yang diterapkan oleh desa termasuk dalam kategori sangat
baik. Namun, untuk indikator kuantitas hasil kerja masih sangat lemah
dibandingkan indikator kualitas hasil kerja, dan ketepatan waktu
penyelesaian pekerjaan. Oleh sebab itu, desa perlu melakukan
pelatihan dan bimbingan terhadap pegawai untuk dapat menjaga
kuantitas hasil kerja sehingga memenuhi target desa.
5.1.3 Uji Instrumen
61
5.1.3.1 Uji Validitas
Untuk mengetahui valid atau tidaknya setiap pernyataan
instrument penelitian, maka dilakukan uji validitas perbutir.
Pengujian menggunakan rumus product moment, dengan bantuan
program SPSS. Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil untuk
variabel motivasi kerja (X1), sepuluh pernyataan tersebut memiliki
nilai fhitung lebih besar dari 0.2787, sehingga seluruh pernyataan
tersebut dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini.
Berikut hasil pengolahan data untuk semua pernyataan dalam
instrument motivasi kerja yang terdiri dari 10 butir pernyataan, pada
tabel 5.8 sebagai berikut:
Tabel 5. 7 Validitas Instrumen per Butir untuk Motivasi Kerja (X1)
Pernyataan r_hitung r_tabel Keputusan Kesimpulan
1 0,383 0,2787 Ho diterima Valid
2 0,407 0,2787 Ho diterima Valid
3 0,507 0,2787 Ho diterima Valid
4 0,507 0,2787 Ho diterima Valid
5 0,679 0,2787 Ho diterima Valid
6 0,382 0,2787 Ho diterima Valid
7 0,424 0,2787 Ho diterima Valid
8 0,549 0,2787 Ho diterima Valid
9 0,679 0,2787 Ho diterima Valid
62
10 0,679 0,2787 Ho diterima Valid
Sumber: Data SPSS 22, 2019
Berikut hasil pengolahan data untuk semua pernyataan dalam
instrument disiplin kerja yang terdiri dari 10 butir pernyataan, pada
tabel 5.9 sebagai betikut:
Tabel 5. 8 Validitas Instrumen per Butir untuk Disiplin Kerja (X2)
Pernyataan r_hitung r_tabel Keputusan Kesimpulan
1 0,430 0,2787 Ho diterima Valid
2 0,400 0,2787 Ho diterima Valid
3 0,502 0,2787 Ho diterima Valid
4 0,505 0,2787 Ho diterima Valid
5 0,625 0,2787 Ho diterima Valid
6 0,430 0,2787 Ho diterima Valid
7 0,716 0,2787 Ho diterima Valid
8 0,418 0,2787 Ho diterima Valid
9 0,502 0,2787 Ho diterima Valid
10 0,508 0,2787 Ho diterima Valid
Sumber: Data SPSS 22, 2018
Berikut hasil pengolahan data untuk semua pernyataan dalam
instrument kinerja pegawai yang terdiri dari 10 butir pernyataan,
pada tabel 5.10 sebagai berikut:
63
Tabel 5. 9 Validitas Instrumen per Butir untuk Kinerja Pegawai (Y)
Pernyataan r_hitung r_tabel Keputusan Kesimpulan
1 0,491 0,2787 Ho diterima Valid
2 0,455 0,2787 Ho diterima Valid
3 0,779 0,2787 Ho diterima Valid
4 0,416 0,2787 Ho diterima Valid
5 0,586 0,2787 Ho diterima Valid
6 0,429 0,2787 Ho diterima Valid
7 0,537 0,2787 Ho diterima Valid
8 0,779 0,2787 Ho diterima Valid
9 0,779 0,2787 Ho diterima Valid
10 0,586 0,2787 Ho diterima Valid
Sumber: Data SPSS 22, 2018
Dari uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel
tersebut dinyatakan valid karena masing-masing dari variabel
memiliki Rhitung lebih besar dari Rtabel.
5.1.3.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi
konstruk/variabel penelitian. Suatu variabel dikatakan reliable
(handal) jika jawaban responden terhadap pernyataan konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Tingkat realibilitas suatu konstruk/
variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistic Cronbach
Alpha(). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2015). Hasil perhitungan reliabilitas
oleh SPSS dengan tabel 5.10 sebagai berikut:
64
Tabel 5. 10 Uji Reliabilitas
Variabel
Nilai Angka Cronbach
Alpha Keterangan
Motivasi Kerja 0,723 Reliabel
Disiplin Kerja 0,704 Reliabel
Kinerja Pegawai 0,734 Reliabel
Sumber: Data SPSS 22, 2018
Dari tabel 5.10 dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi
kerja, dsiplin kerja dan kinerja pegawai dikatakan reliabel karena
memiliki nilai cronbach alpha > 0.60
5.1.4 Uji Asumsi Klasik
5.1.4.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai yang
dihasilkan dari model regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Dalam penelitian kali ini menggunakan uji normalitas pada distribusi
data digunakan rumus kolmogorov-smirnov.
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat nilai
signifikan. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 5.11
dibawah ini:
65
Tabel 5. 11 Uji Normalitas
Sumber: Data SPSS 22, 2019
Berdasarkan tabel hasil pengujian normalitas menunjukan
bahwa nilai signifikasi (sig) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji berdistribusi
normal.
5.1.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikoliniearitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya
korelasi yang tinggi antara variabel – variabel independen dalam
suatu model regresi linier berganda (Ghozali, 2015). Alat statistik
yang sering digunakan untuk menguji gangguan multikoliniearitas
adalah nilai independen dan variance inflation factor (VIF).
Apabila nilai tolerance > 0,100 dan nilai VIF < 10,00 maka
tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji prasyarat multikolinieritas
dapat dilihat pada tabel berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean 0.0000000
Std. Deviation 4.05040532
Most Extreme Differences Absolute 0.097
Positive 0.081
Negative 0.097
Test Statistic 0.097
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
66
Tabel 5. 12 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 35.035 8.339
4.201 0
Motivasi.Kerja 0.178 0.116 0.204 1.53 0.133 0.988 1.012
Disiplin.Kerja 0.373 0.143 0.348 2.615 0.012 0.988 1.012
a. Dependent Variable: Kinerja.Pegawai
Sumber: Data SPSS 22, 2018
Berdasarkan tabel hasil pengujian multikolinearitas menunjukan
bahwa nilai Tolerance variabel Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin
Kerja (X2) yakni 0.988 lebih besar dari 0,100. Sementara itu, Nilai
VIF variabel Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) yakni
1,012 lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan tidak
terjadi Multikolonieritas.
5.1.4.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu
pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini metode yang
digunakan yaitu Metode Uji GLEJSER dengan meregresikan
absolute residual dengan masing-masing variabel independen.
Apabila nilai signifikasi (sig) > 0,05 maka tidak terjadi gejala
heterokedastisitas. Adapun hasil dari Uji Heterokedastisitas dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
67
Tabel 5. 13 Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.382 4.579
0.739 0.464
Motivasi.Kerja 0.056 0.064 0.126 0.874 0.387
Disiplin.Kerja 0.054 0.078 0.099 0.684 0.497
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data SPSS 22, 2019
Berdasarkan tabel hasil pengujian heterokedatisitas nilai
signifikasi (sig) Motivasi Kerja 0,387 dan Disiplin Kerja 0,497,
menunjukan bahwa nilai dari kedua variabel tersebut > 0,05 maka
kedua variabel tersebut tidak terjadi Heterokedastisitas.
5.1.5 Analisis Regresi
Analisis Regresi yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Pegawai dengan bantuan software spss 22 for windows. Berikut
adalah hasil analisis linear berganda. Tabel Hasil Estimasi Regresi Linear
Berganda.
68
Tabel 5. 14 Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 45.535 6.814 6.682 0.000
Motivasi.Kerj
a 0.217 0.108 0.273 2.010 0.050
Disiplin.Kerja 0.177 0.105 0.228 1.678 0.100
a. Dependent Variable: Kinerja.Pegawai
Sumber: Data SPSS 22, 2019
Dari tabel diatas dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut :
Y = 45.535+ 0.217 X1 + 0,177 X2
Penjelasan persamaan tersebut yaitu :
1. Konstanta sebesar 45.535 artinya jika tidak ada motivasi kerja dan
disiplin kerja, maka nilai konsisten kinerja pegawai sebesar 45.535.
2. Koefisien regresi variabel motivasi kerja sebesar 0.217 artinya jika
motivasi kerja mengalami kenaikan 1%, maka kinerja pegawai akan
mengalami peningkatan sebesar 0.217 satuan dengan asumsi variabel
independent lainya bernilai tetap.
3. Koefisien regresi variabel disiplin kerja sebesar 0,177 artinya jika
disiplin kerja mengalami kenaikan 1%, maka kinerja pegawai akan
mengalami peningkatan sebesar 0,177 satuan dengan asumsi variabel
independent lainya bernilai tetap.
69
5.1.6 Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase
sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output
model summary dari hasil analisis regresi linear berganda di atas atau
disajikan sebagai berikut :
Tabel 5. 15 Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Sumber: Data SPSS 22, 2019
Adjusted Rsquare adalah nilai Rsquare yang telah disesuaikan. Berdasarkan
output diperoleh angka Adjusted RSquare sebesar 0,139 atau (13,9%). Hal ini
menunjukan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai sebesar 13,9%
variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.
5.1.7 Uji Hipotesis
5.1.7.1 Analisis Pengaruh secara Parsial dengan Uji t
Uji t pada regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen.Untuk menguji pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap keyakinan sebesar 95% atau (α) = 0,05 dengan
derajat kebebasan (df) = n-2 = 50-2 = 48
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0.373a 0.139 0.102 2.769
a. Predictors: (Constant), Disiplin.Kerja, Motivasi.Kerja
70
Tabel 5. 16 Analisis Pengaruh Secara Parsial dengan Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 45.535 6.814 6.682 0.000
Motivasi.Kerja 0.217 0.108 0.273 2.010 0.050
Disiplin.Kerja 0.177 0.105 0.228 1.678 0.100
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Data SPSS 22 ,2019
a. Pengujian Koefisien Regresi Variabel Motivasi Kerja (X1)
Berdasarkan tabel diatas diketahui thitung > nilai t tabel yaitu 2.010 > 1,677
dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai desa Sertajaya. Sehingga hipotesis pertama
yang menyatakan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai desa Sertajaya, diterima.
b. Pengujian Koefisien Regresi Variabel Disiplin Kerja (X2)
Berdasarkan tabel diatas diketahui thitung > nilai ttabel yaitu 1,678 > 1,677
dapat disimpulkan bahwa Disiplin Kerja berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Pegawai Desa Sertajaya. Sehingga hipotesis kedua
yang menyatakan bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai Desa Sertajaya, diterima.
5.1.7.2 Analisis Pengaruh secara Bersamaan (Simultan) dengan Uji F
Untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan
terhadap keyakinan sebesar 95% atau (α) = 0,05 dengan derajat
kebebasan (df)=(n-k)=(50-3=47) dan (k-1)=(3-1=2) diperoleh nilai F
tabel sebesar 3,20 sedangkan nilai F hitung sebesar 3,788.
71
Tabel 5. 17 Analisis Pengaruh secara Parsial dengan Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 58.097 2 29.048 3.788 .000b
Residual 360.403 47 7.668
Total 418.500 49
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
Sumber: Data SPSS 22 ,2019
Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai signifikasi dalam uji F sebesar
0,000 lebih kecil < dari probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja mempunyai pengaruh positif
terhadap kinerja pegawai Desa Sertajaya, diterima.
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian analisis diketahui bahwa variabel
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara positif, signifikan dan secara
parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel Kinerja Pegawai pada
pegawai Desa Sertajaya. Variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Pegawai
pada Desa Sertajaya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Nur Avni Rozalia,
Hamida Nayati Utami, dan Ika Ruhana (2015) yang menyatakan bahwa
Variabel motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai. Variabel disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja pegawai. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh terhadap
Kinerja Pegawai.
72
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
ditarik dari penelitian ini adalah :
1. Motivasi Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai Desa Sertajaya. Artinya semakin tinggi motivasi
kerja maka semakin tinggi pula kinerja pegawai.
2. Disiplin kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai Desa Sertajaya. Artinya semakin tinggi disiplin
kerja maka akan meningkatkan kinerja pegawai.
3. Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai Desa Sertajaya. Artinya
semakin tinggi motivasi kerja dan disiplin kerja maka akan meningkatkan
kinerja pegawai secara optimal.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang di peroleh dalam penelitian ini, maka di
ajukan saran - saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian sebagai
berikut:
1. Bagi desa
- Hendaknya desa dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai agar
lebih menyeimbangkan antara motivasi kerja dan disiplin kerja
73
pegawai dikarenakan ketika keduanya berjalan beriringan dapat lebih
meningkatkan kinerja pegawai.
2. Bagi penelitian selanjutnya
- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor - faktor selain
motivasi kerja dan disiplin kerja yang berpengaruh terhadap kinerja
pegawai Desa Sertajaya. Hal ini dapat di jadikan perbandingan
sekaligus pelengkap penelitian ini.
- Untuk penelitan yang akan datang di sarankan untuk mencari ruang
lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari populasi dalam
penelitian ini. Sampel yang digunakan sebaiknya juga lebih banyak
daripada sampel dalam penelitian ini, dengan demikian penelitian
lanjutan tersebut dapat semakin memberikan gambaran yang lebih
spesifik mengenai pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai.
74
DAFTAR PUSTAKA
Bintarti, Surya 2015. Metodologi Penelitian Ekonomi Manajemen. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Christo, Ade 2014. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik terhadap
Kinerja Pegawai Bank Mandiri (PERSERO) Tbk Cabang Makassar
Kartini. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Makassar.
Ghozali, Imam 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hartati, B. I, dan Gunawan 2016. The Effect of Work Motivation, Work Discipline,
and Competence on Employee Performance at the Department of Water
Management, Mining and Energy Soppeng Regency. Makassar:
Manajemen PPs STIE Amkop, Makassar.
Hasibuan, Malayu S. P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Jakarta: Bumi Aksara.
Hersona, Sonny, dan Iwan Sidharta 2017. Influence Of Leadership Function,
Motivation And Work Discipline On Employees’ Performance at the
Department of Manpower and Transmigration Karawang Regency.
Karawang: Faculty of Economics Universitas Singaperbangsa, Karawang.
Jeffrey, Ignatius, and Mahmud Soleman 2017. The effect of work discipline,
achievement motivation and career path toward employee performance of
The National Resilience Institute of The Republic of Indonesia. Jakarta:
Magister Manajemen, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia dan
Tentara Nasional Indonesia.
Kasima, Dhesty, A.L. Rantetampang, dan Happy Lumbantobing 2015.
Relationships of Work Discipline, Leadership, Training, and Motivation
to Performance of Employees Administration Abepura Hospital Papua
2015. Papua: Program Magister, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Cendrawasih, Papua.
Khumaedi, Evawati 2016. Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Pegawai pada Dinas Sentra Operasi Terminal Angkasa Pura II.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta.
75
Mangkunegara, Anwar Prabu 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pratiwi, Annisa, dan Ismi Darmastuti 2014. Pengaruh Motivasi dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Telekomunikasi Indonesia,
Tbk wilayah Telkom Pekalongan). Semarang: Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Priansa, Donni Juni 2016. Perencanaan & Pengembangan SDM. Bandung:
Alfabeta, cv.
Priyono, Marzuki dan Yoyok Soesatyo 2016. Influence Of Motivation And
Discipline On The Performance Of Employees (Studies On, Cv Eastern
Star Home In Surabaya). Surabaya: Program Pascasarjana Pendidikan,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Rozalia, Nur Avni, Hamida Nayati Utami, dan Ika Ruhana 2015. Pengaruh
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus
Pada Pegawai Pattindo Malang). Malang: Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang.
Sitorus, Royen Bertoni, dan Ahmad Alim Bachri 2014. Pengaruh Motivasi Kerja
dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Katingan. Banjarmasin: Program
Magister Manajemen Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sutrisno, Azis Fathoni, dan Maria Magdalena Minarsih 2016. Pengaruh Motivasi
dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Semarang. Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Unpand Semarang.
Sutrisno, Edi 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana.
Wijaya, Agus, N. Purnomolastu, A.J Tjahjoanggoro 2015. Kepemimpinan
Berkarakter: Untuk Para Pemimpin dan Calon Pemimpin Masa Depan
Indonesia, Edisi 2. Surabaya: Brilian Internasional.
Yanto, Ruli, 2013, Analisa Produktivitas Kinerja Dan Quality Control Produk
Type A8l Dengan Penerapan Sistem Lca Di Pt.Desa Sertajaya. Skripsi
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jakarta.
76
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DESA SERTAJAYA
A. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon kesedian para pegawai Desa Sertajaya untuk menjawab
seluruh pernyataan guna memperlancar penelitian.
2. Berilah tanda check list (√) pada salah satu pilihan yang paling
sesuai dengan keadaan sebenarnya.
3. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, usahakan tidak ada
jawaban yang di kosongkan.
4. Ada lima alternative jawaban yang dipilih, yaitu :
Skor/nilai 5 = Sangat setuju (SS)
Skor/nilai 4 = Setuju (S)
Skor/nilai 3 = Netral (N)
Skor/nilai 2 = Tidak setuju (TS)
Skor/nilai 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
5. Saya mengucapkan terima kasih kepada para pegawai Desa
Sertajaya atas pertisipasi guna mengsukseskan penelitian ini.
Lampiran 2 IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Usia :
< 20
21 – 30
31 – 40
> 41
Lama Bekerja :
< 5 Tahun
5 – 10 Tahun
10 – 15 Tahun
77
> 15 tahun
Variabel : Motivasi Kerja (X1) SS S N TS STS
1. Kebutuhan Fisik
1 Sarana dan prasarana pekerjaan saya, memadai untuk
melakukan pekerjaan dengan baik
2 Perusahaan selalu memberikan THR setiap hari raya Idul
Fitri dan memberikan upah insentif jika saya melakukan
lembur kerja
2. Kebutuhan Keselamatan dan Kesehatan
3 Pimpinan bertanggungjawab terhadap keselamatan,
kesehatan, dan keamanan diri saya pada saat bekerja.
4 Saya akan bekerja secara maksimal jika kondisi dan
lingkungan kerja aman dan nyaman .
3. Kebutuhan Sosial
5 Hubungan kerja saya dengan seluruh pegawai di desa
terjalin harmonis.
6 Kondisi lingkungan kerja saya sangat kondusif
4. Kebutuhan Penghargaan
7 Kinerja saya dihargai oleh atasan baik secara kualitas
maupun kuantitas.
8 Dengan adanya pujian dari atasan maka saya termotivasi
untuk bekerja lebik rajin lagi.
5. Kebutuhan Akualisasi Diri
9 Saya bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saya.
10 Bagi saya, keberhasilan dalam pekerjaan merupakan hal
yang utama.
Variabel : Disiplin Kerja (X2) SS S N TS STS
1. Tujuan dan Kemampuan
1 Saya melakukan semua pekerjaan sesuai standar kerja
yang telah ditentukan desa.
2 Saya melaksanakan tugas-tugas dengan tanggung jawab
dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Teladan Pimpinan
3 Saya merasa bahwa pimpinan dapat dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya.
3. Balas Jasa (Gaji dan Kesejahteraan)
4 Saya setuju bahwa balas jasa yang diterima kurang
memuaskan dapat mempengaruhi kedisiplinan pegawai.
78
4. Keadilan
5 Pimpinan mau membantu memecahkan permasalahan
pekerjaan setiap pegawai apabila dibutuhkan
5. Waskat (Pengawasan)
6 Hasil kerja pegawai di evaluasi pimpinan
6. Sanksi Hukuman
7 Pegawai yang melanggar peraturan diberikan sanksi tanpa
membedabedakan
8 Saya setuju bahwa sanksi hukuman yang diterapkan ikut
mempengaruhi baik/buruknya kedisiplinan pegawai.
7. Ketegasan
9 Pimpinan menegur setiap pegawai yang melanggar
peraturan.
8. Hubungan Kemanusiaan
10 Adanya kebersamaan yang aktif antara atasan dan
bawahan, dapat membuat saya merasa harmonis dalam
mewujudkan kerjasama yang baik
Variabel : Kinerja Pegawai (Y) SS S N TS STS
1. Kuantitas Hasil Kerja
1 Pekerjaan yang saya kerjakan sudah memenuhi target dan
waktu yang telah ditentukan oleh desa.
2 Selama bekerja, saya berusaha bekerja lebih baik dari
rekan kerja
3 Saya memiliki tingkat kuantitas kerja yang sangat
maksimal dalam bekerja
2. Kualitas Hasil Kerja
4 Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan teliti.
5 Saya sangat disiplin dalam bekerja.
6 Saya mampu menjaga mutu produk dan mutu pekerjaan
3. Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan
7 Seluruh tugas pekerjaan selama ini dapat saya kerjakan
dan hasilnya sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan instansi
8 Saya dapat mempergunakan waktu semaksimal mungkin
dalam bekerja
9 Saya mampu bekerja sesuai dengan standart desa.
10 Saya tiba di kantor selalu tepat waktu sesuai dengan
ketentuan jam kerja yang berlaku.
79
Lampiran 3 Data Responden
No Jenis
Kelamin
Usia Lama
Bekerja
1 Perempuan 19 1
2 Perempuan 19 2
3 Perempuan 24 2
4 Perempuan 23 2
5 Perempuan 25 3
6 Perempuan 34 7
7 Perempuan 33 7
8 Perempuan 24 2
9 Perempuan 19 1
10 Perempuan 23 2
11 Perempuan 37 9
12 Perempuan 26 5
13 Perempuan 25 3
14 Perempuan 22 2
15 Perempuan 24 5
16 Perempuan 23 4
17 Perempuan 22 3
18 Perempuan 21 2
19 Perempuan 35 17
20 Perempuan 33 10
21 Perempuan 31 10
22 Perempuan 23 4
23 Perempuan 31 12
24 Perempuan 21 2
25 Perempuan 21 2
26 Perempuan 23 3
27 Perempuan 23 4
28 Perempuan 25 3
29 Perempuan 23 4
30 Perempuan 24 4
31 Perempuan 20 1
32 Perempuan 24 2
33 Perempuan 35 16
34 Perempuan 36 18
35 Perempuan 32 13
36 Perempuan 26 6
80
37 Perempuan 27 8
38 Perempuan 22 2
39 Perempuan 28 9
40 Perempuan 24 4
41 Perempuan 30 10
42 Perempuan 27 8
43 Perempuan 25 3
44 Perempuan 24 3
45 Perempuan 31 10
46 Perempuan 21 2
47 Perempuan 24 5
48 Perempuan 34 18
49 Perempuan 22 2
50 Perempuan 22 3
81
Lampiran 4 Hasil Jawaban Responden Variabel (X1) Motivasi
Kerja
Responden
Nilai Skor Variabel Independen (X1) Motivasi Kerja
Total Kebutuhan
Fisik
Kebutuhan
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kebutuhan
Sosial
Kebutuhan
Penghargaan
Kebutuhan
Akualisasi
Diri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38
3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 48
4 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 33
5 5 5 5 5 3 4 4 5 3 3 42
6 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 45
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 4 5 5 5 3 4 4 4 3 3 40
9 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 46
10 5 2 5 5 2 4 4 4 2 2 35
11 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 45
12 3 5 5 5 3 4 5 1 3 3 37
13 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 45
14 5 5 3 3 5 1 4 3 5 5 39
15 5 2 3 3 5 5 5 5 5 5 43
16 5 4 3 3 4 5 3 5 4 4 40
17 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 45
18 1 5 3 3 5 2 5 5 5 5 39
19 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42
20 5 5 5 5 3 5 4 5 3 3 43
21 5 5 1 1 4 3 5 3 4 4 35
22 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 46
23 5 5 4 4 5 2 4 3 5 5 42
24 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 47
25 5 5 2 2 4 4 2 4 4 4 36
26 4 4 4 4 1 5 5 3 1 1 32
27 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 41
28 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
29 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48
30 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 39
82
31 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48
32 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 38
33 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 46
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
35 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48
36 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 35
37 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48
38 3 5 4 4 5 5 1 5 5 5 42
39 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
40 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 46
41 4 4 5 5 2 4 4 4 2 2 36
42 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 47
43 5 3 4 4 3 5 5 1 3 3 36
44 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47
45 4 3 3 3 5 1 4 3 5 5 36
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
47 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 39
48 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48
49 5 5 1 1 5 2 5 5 5 5 39
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Total 220 224 198 198
21
5 208 216 213
21
5 215 2122
Lampiran 5 Hasil Jawaban Responden Variabel (X2) Disiplin Kerja
Responden
Nilai Skor Variabel Independen (X2) Disiplin Kerja
Total
Tuju
an
dan
Kem
ampu
an
Teladan
Pimpinan
Balas
Jasa
Kea
dila
n
Wask
at
Sanksi
Hukuman
Ket
ega
san
Hubu
ngan
Kem
anusi
aan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 48
3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 48
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
83
6 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
7 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 44
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
10 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 41
11 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
12 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
13 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 44
14 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
15 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42
16 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 44
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 48
18 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
19 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 40
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
22 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 47
23 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
25 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
26 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 44
27 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
28 5 5 5 5 3 5 5 1 4 5 43
29 4 4 4 1 4 4 4 5 5 5 40
30 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 46
31 2 4 4 4 3 2 5 5 4 3 36
32 5 3 5 5 5 5 4 3 5 4 44
33 3 4 5 1 3 3 4 5 2 4 34
34 5 5 5 5 5 5 3 3 1 4 41
35 5 1 4 3 4 5 4 5 5 4 40
36 5 5 5 5 1 5 2 3 4 5 40
37 4 4 3 5 5 4 5 4 5 4 43
38 5 5 4 4 4 5 4 4 2 4 41
39 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 46
40 4 4 4 4 5 4 3 2 5 2 37
41 3 5 4 5 2 3 4 4 5 5 40
84
42 4 4 5 3 4 4 3 5 4 3 39
43 5 5 2 4 3 5 4 4 5 5 42
44 5 2 5 3 4 5 4 4 5 3 40
45 5 4 3 4 3 5 3 5 4 4 40
46 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 41
47 1 5 5 5 3 1 4 3 5 5 37
48 4 4 3 4 3 4 2 3 5 2 34
49 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 45
50 5 1 3 4 4 5 4 5 5 5 41
Total 223 213 218 218
20
6 223 211 215
22
1 216 2164
Responden
Nilai Skor Variabel Independen (Y) Kinerja Pegawai
Total Kuantitas Hasil Kerja Kualitas Hasil Kerja
Ketepatan Waktu
Penyelesaian Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 40
2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
3 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 41
4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 46
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
6 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 39
7 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 40
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
10 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 39
11 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 46
12 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 42
13 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
14 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42
15 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 47
16 4 4 1 4 4 5 4 1 1 4 32
17 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 44
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
19 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48
20 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 41
85
21 5 2 5 5 5 4 4 5 5 5 45
22 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 40
23 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
24 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 41
25 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 45
26 3 2 4 4 4 5 5 4 4 4 39
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48
29 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 36
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 2 5 4 4 4 2 4 4 4 4 37
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
33 3 4 5 1 4 3 4 5 5 4 38
34 4 1 4 5 5 5 5 4 4 5 42
35 4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 41
36 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48
37 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 45
38 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 43
39 5 3 3 5 5 5 4 3 3 5 41
40 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42
41 1 5 5 5 4 3 5 5 5 4 42
42 5 2 5 3 5 4 4 5 5 5 43
43 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 44
44 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 45
45 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
46 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4 40
47 4 1 3 5 5 1 5 3 3 5 35
48 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 42
49 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 43
50 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 45
Total 209 193 218 218
22
9 223 226 218
21
8 229 2181
Lampiran 6 NILAI SKOR VARIABEL X1 (MOTIVASI KERJA)
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11
p1 Pearson Correlation
1 .011 .105 .105 .122 .191 .172 .140 .122 .122 .383**
Sig. (2-tailed) .938 .468 .468 .398 .183 .232 .332 .398 .398 .006
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p2 Pearson Correlation
.011 1 .111 .111 .270 -.063 .115 .167 .270 .270 .407**
Sig. (2-tailed) .938 .443 .443 .058 .663 .426 .247 .058 .058 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p3 Pearson Correlation
.105 .111 1 1.000** -.123 .366
** .157 .048 -.123 -.123 .507
**
Sig. (2-tailed) .468 .443 0.000 .394 .009 .276 .741 .394 .394 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p4 Pearson Correlation
.105 .111 1.000** 1 -.123 .366
** .157 .048 -.123 -.123 .507
**
Sig. (2-tailed) .468 .443 0.000 .394 .009 .276 .741 .394 .394 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p5 Pearson Correlation
.122 .270 -.123 -.123 1 -.103 .211 .406** 1.000
** 1.000
** .679
**
Sig. (2-tailed) .398 .058 .394 .394 .475 .141 .003 0.000 0.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p6 Pearson Correlation
.191 -.063 .366** .366
** -.103 1 .029 .225 -.103 -.103 .382
**
Sig. (2-tailed) .183 .663 .009 .009 .475 .839 .115 .475 .475 .006
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p7 Pearson Correlation
.172 .115 .157 .157 .211 .029 1 .019 .211 .211 .424**
Sig. (2-tailed) .232 .426 .276 .276 .141 .839 .896 .141 .141 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p8 Pearson Correlation
.140 .167 .048 .048 .406** .225 .019 1 .406
** .406
** .549
**
Sig. (2-tailed) .332 .247 .741 .741 .003 .115 .896 .003 .003 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p9 Pearson Correlation
.122 .270 -.123 -.123 1.000** -.103 .211 .406
** 1 1.000
** .679
**
Sig. (2-tailed) .398 .058 .394 .394 0.000 .475 .141 .003 0.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p10 Pearson Correlation
.122 .270 -.123 -.123 1.000** -.103 .211 .406
** 1.000
** 1 .679
**
Sig. (2-tailed) .398 .058 .394 .394 0.000 .475 .141 .003 0.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p11 Pearson Correlation
.383** .407
** .507
** .507
** .679
** .382
** .424
** .549
** .679
** .679
** 1
Sig. (2-tailed) .006 .003 .000 .000 .000 .006 .002 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 7 NILAI SKOR VARIABEL X2 (DISIPLIN KERJA)
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11
p1 Pearson Correlation 1 .025 .159 .119 .414
** 1.000
** .158 .244 .159 .100 .430
**
Sig. (2-tailed) .865 .269 .409 .003 0.000 .275 .088 .269 .492 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p2 Pearson Correlation .025 1 .234 .238 -.013 .025 .190 .025 .234 .110 .400
**
Sig. (2-tailed) .865 .102 .096 .930 .865 .187 .866 .102 .446 .004
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p3 Pearson Correlation .159 .234 1 .133 .342
* .159 .372
** .112 1.000
** .135 .502
**
Sig. (2-tailed) .269 .102 .359 .015 .269 .008 .439 0.000 .351 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p4 Pearson Correlation .119 .238 .133 1 .209 .119 .195 -.219 .133 .196 .505
**
Sig. (2-tailed) .409 .096 .359 .145 .409 .174 .127 .359 .173 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p5 Pearson Correlation .414
** -.013 .342
* .209 1 .414
** .528
** .306
* .342
* .028 .625
**
Sig. (2-tailed) .003 .930 .015 .145 .003 .000 .031 .015 .849 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p6 Pearson Correlation 1.000
** .025 .159 .119 .414
** 1 .158 .244 .159 .100 .430
**
Sig. (2-tailed) 0.000 .865 .269 .409 .003 .275 .088 .269 .492 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p7 Pearson Correlation .158 .190 .372
** .195 .528
** .158 1 .403
** .372
** .314
* .716
**
Sig. (2-tailed) .275 .187 .008 .174 .000 .275 .004 .008 .026 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p8 Pearson Correlation .244 .025 .112 -.219 .306
* .244 .403
** 1 .112 .131 .416
**
Sig. (2-tailed) .088 .866 .439 .127 .031 .088 .004 .439 .364 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p9 Pearson Correlation .159 .234 1.000
** .133 .342
* .159 .372
** .112 1 .135 .502
**
Sig. (2-tailed) .269 .102 0.000 .359 .015 .269 .008 .439 .351 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p10 Pearson Correlation .100 .110 .135 .196 .028 .100 .314
* .131 .135 1 .508
**
Sig. (2-tailed) .492 .446 .351 .173 .849 .492 .026 .364 .351 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p11 Pearson Correlation .430
** .400
** .502
** .505
** .625
** .430
** .716
** .416
** .502
** .508
** 1
Sig. (2-tailed) .002 .004 .000 .000 .000 .002 .000 .003 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 8 NILAI SKOR VARIABEL Y (KINERJA PEGAWAI)
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11
p1 Pearson Correlation 1 -.082 .191 .215 .386
** .351
* -.027 .191 .191 .386
** .491
**
Sig. (2-tailed) .572 .183 .134 .006 .013 .855 .183 .183 .006 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p2 Pearson Correlation -.082 1 .300
* .009 -.029 .183 .142 .300
* .300
* -.029 .455
**
Sig. (2-tailed) .572 .035 .951 .841 .204 .326 .035 .035 .841 .001
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p3 Pearson Correlation .191 .300
* 1 .071 .281
* .121 .383
** 1.000
** 1.000
** .281
* .779
**
Sig. (2-tailed) .183 .035 .623 .048 .403 .006 0.000 0.000 .048 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p4 Pearson Correlation .215 .009 .071 1 .258 .119 .259 .071 .071 .258 .416
**
Sig. (2-tailed) .134 .951 .623 .070 .409 .070 .623 .623 .070 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p5 Pearson Correlation .386
** -.029 .281
* .258 1 .075 .483
** .281
* .281
* 1.000
** .586
**
Sig. (2-tailed) .006 .841 .048 .070 .604 .000 .048 .048 0.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p6 Pearson Correlation .351
* .183 .121 .119 .075 1 .091 .121 .121 .075 .429
**
Sig. (2-tailed) .013 .204 .403 .409 .604 .528 .403 .403 .604 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p7 Pearson Correlation -.027 .142 .383
** .259 .483
** .091 1 .383
** .383
** .483
** .537
**
Sig. (2-tailed) .855 .326 .006 .070 .000 .528 .006 .006 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p8 Pearson Correlation .191 .300
* 1.000
** .071 .281
* .121 .383
** 1 1.000
** .281
* .779
**
Sig. (2-tailed) .183 .035 0.000 .623 .048 .403 .006 0.000 .048 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p9 Pearson Correlation .191 .300
* 1.000
** .071 .281
* .121 .383
** 1.000
** 1 .281
* .779
**
Sig. (2-tailed) .183 .035 0.000 .623 .048 .403 .006 0.000 .048 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p10 Pearson Correlation .386
** -.029 .281
* .258 1.000
** .075 .483
** .281
* .281
* 1 .586
**
Sig. (2-tailed) .006 .841 .048 .070 0.000 .604 .000 .048 .048 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
p11 Pearson Correlation .491
** .455
** .779
** .416
** .586
** .429
** .537
** .779
** .779
** .586
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .003 .000 .002 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
No
Nama Peneliti
& Tahun
Penelitian
Judul Variabel Metode
Analisa Data Kesimpulan
Teori yang
digunakan Keterangan Publikasi
1 Nur Avni
Rozalia,
Hamida
Nayati Utami,
dan Ika
Ruhana 2015
Pengaruh Motivasi
Kerja dan Disiplin
Kerja terhadap
Kinerja Pegawai
(Studi Kasus Pada
Pegawai Pattindo
Malang)
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
regresi linier
berganda
Menunjukkan variabel motivasi
kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja
pegawai. Variabel disiplin kerja
berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja pegawai.
Terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
secara simultan berpengaruh
terhadap Kinerja Pegawai
Rivai (2011: 838),
Mathis dan Jackson
(2010: 324),
Mathis dan Jackson
(2010: 324)
Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Fakultas
Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang, Vol. 26 No. 2,
September 2015
2 Evawati
Khumaedi
2016
Pengaruh Disiplin
dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja
Pegawai pada
Dinas Sentra
Operasi Terminal
Angkasa Pura II
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
deskriptif dan
Regresi Linier
Berganda
Nilai R square menunjukkan
bahwa pengaruh X1 dan X2
secara bersama-sama (simultan)
terhadap Y, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
Persamaan regresi menunujukkan
bahwa apabila Disiplin (X1) dan
Motivasi (X2) ditingkatkan maka
dapat menambah Kinerja Pegawai
Pelayanan Kebandarudaraan (Y)
Gary Dessler
(2003: 5),
Hasibuan (2007:
10), Henry
Simamora (2004:
4), Veithzal (2006:
445), Rivai & Basri
(2004: 14),
Sulistiyani dan
Rosidah (2003:
224)
Jurnal Ilmiah
Manajemen dan Bisnis
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Mercu Buana Jakarta,
Vol. 2 No. 1, Maret
2016
3 Sutrisno, Azis
Fathoni, dan
Maria
Magdalena
Minarsih 2016
Pengaruh Motivasi
dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja
Pegawai Di Kantor
Satuan Polisi
Pamong Praja
Kota Semarang
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
deskriptif dan
Regresi Linier
Berganda
Menunjukan bahwa motivasi
kerja pada Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Semarang
memiliki pengaruh secara parsial
terhadap kinerja berdasarkan
persepsi pegawai, disiplin kerja
pada Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Semarang
memiliki pengaruh secara parsial
terhadap kinerja berdasarkan
persepsi pegawai dan motivasi
kerja dan Disiplin kerja
berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja pegawai pegawai
McClelland dalam
Reksohadiprodjo
dan Handoko
(2001), Guntur
(2008: 34-35),
Henry Simamora
(2004: 612)
Journal Of
Management, Jurusan
Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis
Unpand Semarang, Vol.
4, No. 1, 2016
4 Royen Bertoni
Sitorus, dan
Ahmad Alim
Bachri 2014
Pengaruh Motivasi
Kerja dan Disiplin
Kerja terhadap
Kinerja Pegawai
Dinas
Perhubungan
Komunikasi dan
Informatika
Kabupaten
Katingan
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
Regresi Linier
Berganda
Secara simultan dan parsial
menunjukkan bahwa variabel
motivasi kerja (X1) dan variabel
disiplin kerja (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai (Y), dan hasil
penelitian juga menunjukkan
bahwa variabel motivasi (X1)
merupakan variabel yang paling
dominan terhadap kinerja pegawai
Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten
Katingan
Robbins (2008:
225), Gouzali
Saydam (2000:
286), Musanef
(1994: 116),
Laiterner (1983:
71), Hasibuan
(2000: 142), Rivai
(2005: 443)
Jurnal Wawasan
Manajemen Program
Magister Manajemen
Universitas Lambung
Mangkurat
Banjarmasin, Vol. 2,
No. 1, Februari 2014
5 Annisa Pratiwi
dan Ismi
Darmastuti
2014
Pengaruh Motivasi
dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja
Pegawai (Studi
Pada
Telekomunikasi
Indonesia, Tbk
wilayah Telkom
Pekalongan)
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
regresi
berganda
Menunjukkan bahwa motivasi
memiliki nilai positif dan
signifikan pengaruh antara
motivasi terhadap kinerja
pegawai. Oleh karena itu,
hipotesis yang menyatakan bahwa
motivasi memiliki pengaruh
terhadap pekerjaan pegawai dapat
diterima. Tidak ada pengaruh
yang signifikan antara pekerjaan
disiplin untuk kinerja pegawai.
Secara simultan motivasi dan
disiplin kerja memiliki pengaruh
positif dan signifikan untuk
kinerja pegawai
Hasibuan (2003),
Rivai (2005),
Gomes (2002),
Robbins (2002),
Abdul Hakim
(2006), Baharuddin
Latief (2012),
Moenir (2004)
Diponegoro Journal Of
Management Jurusan
Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis
Universitas
Diponegoro, Vol. 1 No.
1, 2014
6 Hartati. B. I,
and Gunawan
2016
The Effect of
Work Motivation,
Work Discipline,
and Competence
on Employee
Performance at the
Department of
Water
Management,
Mining and
Energy Soppeng
Regency
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
regresi linier
berganda
Menunjukkan bahwa Motivasi
kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Dinas Pengelolaan
Air, Pertambangan dan Energi
Kabupaten Soppeng. Disiplin
kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Dinas Pengelolaan
Air Pertambangan dan Energy
Soppeng Regency. Kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai pada
Departemen Manajemen Air,
Pertambangan dan Energi
Kabupaten Soppeng. Motivasi
kerja, disiplin kerja, dan
kompetensi secara simultan
memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
pegawai PSDA, Penambangan
dan Energi Kabupaten Soppeng
Robbins dan
Coulter (2005),
Stoner, et al.
(2005), Siagian
(2002), Terry
dalam Sutrisno
(2014),
Mangkunegara
(2009), Sutrisno
(2014), Mulyasa
(2003), Priansa
(2014), Wibowo
(2011)
Jurnal Mirai
Management, Vol. 1,
No. 2, 2016
7 Sonny
Hersona, Iwan
Sidharta 2017
Influence Of
Leadership
Function,
Motivation And
Work Discipline
On Employees’
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
jalur
Menunjukkan bahwa fungsi
kepemimpinan, motivasi, dan
disiplin kerja memiliki pengaruh
yang signifikan baik secara parsial
maupun simultan terhadap kinerja
pegawai
Yukl (2010), Rivai
(2004), Parry and
ProctorThomson
(2002), Andrews
and Boyne (2010),
Shati and Dewi
Jurnal Aplikasi
Manajemen, Vol. 15,
No. 3, 2017
Performance at the
Department of
Manpower and
Transmigration
Karawang
Regency
(2014), Siagian
(2001), Davis and
Newstrom (2003)
8 Dr. Ignatius
Jeffrey, and
Mahmud
Soleman 2017
The effect of work
discipline,
achievement
motivation and
career path toward
employee
performance of
The National
Resilience Institute
of The Republic of
Indonesia
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
regresi linier
berganda
Hasil yang ditemukan
menyimpulkan bahwa disiplin
kerja (X1), motivasi berprestasi
(X2) dan jenjang karir (X3) secara
parsial dan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai Lembaga
Ketahanan Nasional Republik
Indonesia
Mathis and Jackson
(2002: 314),
Robbins (1996:
65), Davis (1985:
366), Gibson
(2013: 165), Daft
(2010: 373),
Colquitt, et al
(2009: 37), Dessler
(2008: 322)
International Journal of
Application or
Innovation in
Engineering &
Management (IJAIEM)
Magister Manajemen,
Universitas Mercu
Buana, Jakarta,
Indonesia dan Tentara
Nasional Indonesia,
Vol. 6, No. 8, Agustus
2017
9 Dhesty Kasim,
A.L.
Rantetampang,
and Happy
Lumbantobing
2015
Relationships of
Work Discipline,
Leadership,
Training, and
Motivation to
Performance of
Employees
Administration
Abepura Hospital
Papua 2015
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
regresi linier
berganda
Ada efek disipliner terhadap
kinerja staf administrasi dirumah
sakit Abepura. Ada pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja
administrasi staf di rumah sakit
Abepura. Ada pengaruh pelatihan
terhadap kinerja staf administrasi
di rumah sakit Abepura. Ada
pengaruh motivasi terhadap
kinerja staf administrasi di rumah
Robbins (1996:
65), Davis (1985:
366), Gibson
(2013: 165), Daft
(2010: 373)
International Journal of
Sciences: Basic and
Applied Research
(IJSBAR) Program
Magister, Fakultas
Kesehatan Masyarakat,
Universitas
Cendrawasih, Papua,
Vol. 26, No.1, 2016
sakit Abepura
10 Priyono,
Marzuki And
Yoyok
Soesatyo 2016
Influence Of
Motivation And
Discipline On The
Performance Of
Employees
(Studies On, Cv
Eastern Star Home
In Surabaya)
Variabel Bebas:
Motivasi (X1),
Disiplin (X2)
Variabel terikat:
Kinerja Pegawai
(Y)
Model analisis
regresi linier
menunjukkan bahwa dua variabel
X1 (motivasi) dan X2 (disiplin)
mempengaruhi variabel Y (kinerja
pegawai)
Rival (2003: 1),
Hasibuan (2013:
153), Gitosudarmo
(2001: 109),
Maslow's hierarchy
of needs (2: 153-
157), Rival (15:
444), Bejo
Siswanto (2005:
291), Siagian
(2005: 305),
Mangkunegara
(2001: 67)
Journal of Global
Economics,
Management and
Business Research
(JGEMBR) Program
Pascasarjana
Pendidikan, Universitas
PGRI Adi Buana
Surabaya, Indonesia,
Vol. 5, No. 3, 2016
OUTPUT SPSS VERSI 22
UJI RELIABILITAS
Lampiran 9 VARIABEL MOTIVASI KERJA (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.723 11
OUTPUT SPSS VERSI 22
UJI RELIABILITAS
Lampiran 10 VARIABEL DISIPLIN KERJA (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.704 11
OUTPUT SPSS VERSI 22
UJI RELIABILITAS
Lampiran 11 VARIABEL KINERJA PEGAWAI (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.734 11
OUTPUT SPSS VERSI 22
Lampiran 12 UJI LINEARITAS
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Kinerja Pegawai * Motivasi
Kerja 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
Kinerja Pegawai * Disiplin
Kerja 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
Lampiran 13 Kinerja Pegawai * Motivasi Kerja
Report
Kinerja Pegawai
Motivasi Kerja Mean N Std. Deviation
32 39.00 1 .
33 46.00 1 .
35 44.00 3 4.583
36 45.00 4 2.944
37 42.00 1 .
38 49.50 2 .707
39 44.00 5 6.285
40 42.33 3 9.292
41 50.00 1 .
42 47.25 4 2.872
43 43.00 3 3.464
45 44.50 4 4.203
46 42.25 4 4.787
47 43.00 3 2.000
48 40.33 6 3.327
49 48.00 1 .
50 40.50 4 1.000
Total 43.62 50 4.467
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Motivasi Kerja
Between Groups
(Combined)
341.78 16 21.361 1.108 0.387
Linearity 56.965 1 56.965 2.956 0.095
Deviation from Linearity
284.815 15 18.988 0.985 0.491
Within Groups 636 33 19.273
Total 977.78 49
Lampiran 14 Kinerja Pegawai * Disiplin Kerja
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kinerja Pegawai * Motivasi
Kerja -.241 .058 .591 .350
Report
Kinerja Pegawai
Disiplin Kerja Mean N Std. Deviation
34 40.00 2 2.828
36 37.00 1 .
37 38.50 2 4.950
39 43.00 1 .
40 44.14 7 4.741
41 41.80 5 2.387
42 45.50 2 2.121
43 44.33 9 3.391
44 42.00 5 7.517
45 43.00 1 .
46 45.50 2 6.364
47 40.00 1 .
48 46.00 4 4.243
49 45.60 5 4.037
50 46.67 3 4.933
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Disiplin Kerja
Between Groups
(Combined) 256.756 14 18.340 .890 .576
Linearity 133.852 1 133.852 6.497 .015
Deviation from Linearity
122.904 13 9.454 .459 .933
Within Groups 721.024 35 20.601
Total 977.780 49
Total 43.62 50 4.467
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kinerja Pegawai * Disiplin
Kerja .370 .137 .512 .263
OUTPUT SPSS VERSI 22
Lampiran 15 UJI NORMALITAS
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Disiplin Kerja,
Motivasi Kerjab
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .422a .178 .143 4.136
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 173.897 2 86.948 5.084 .010b
Residual 803.883 47 17.104
Total 977.780 49
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 35.035 8.339 4.201 .000
Motivasi Kerja -.178 .116 -.204 -1.530 .133
Disiplin Kerja .373 .143 .348 2.615 .012
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 39.17 46.56 43.62 1.884 50
Residual -12.323 5.653 .000 4.050 50
Std. Predicted Value -2.364 1.562 .000 1.000 50
Std. Residual -2.980 1.367 .000 .979 50
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.05040532
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .081
Negative -.097
Test Statistic .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
OUTPUT SPSS VERSI 22
Lampiran 16 UJI MULTIKOLONIERITAS
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Disiplin Kerja,
Motivasi Kerjab
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Kerja
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .422a .178 .143 4.136
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 173.897 2 86.948 5.084 .010b
Residual 803.883 47 17.104
Total 977.780 49
a. Dependent Variable: Kinerja Kerja
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 35.035 8.339 4.201 .000
Motivasi Kerja -.178 .116 -.204 -1.530 .133 .988 1.012
Disiplin Kerja .373 .143 .348 2.615 .012 .988 1.012
a. Dependent Variable: Kinerja Kerja
Coefficient Correlationsa
Model Disiplin Kerja Motivasi Kerja
1 Correlations Disiplin Kerja 1.000 .109
Motivasi Kerja .109 1.000
Covariances Disiplin Kerja .020 .002
Motivasi Kerja .002 .014
a. Dependent Variable: Kinerja Kerja
OUTPUT SPSS VERSI 22
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Motivasi Kerja Disiplin Kerja
1 1 2.984 1.000 .00 .00 .00
2 .013 15.194 .01 .62 .28
3 .003 30.438 .99 .38 .72
a. Dependent Variable: Kinerja Kerja
Lampiran 17 UJI HETEROSKEDASTISITAS
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Disiplin Kerja,
Motivasi Kerjab
. Enter
a. Dependent Variable: RES2
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .169a .028 -.013 2.27072
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.105 2 3.553 .689 .507b
Residual 242.339 47 5.156
Total 249.444 49
a. Dependent Variable: RES2
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.382 4.579 .739 .464
Motivasi Kerja -.056 .064 -.126 -.874 .387 .988 1.012
Disiplin Kerja .054 .078 .099 .684 .497 .988 1.012
a. Dependent Variable: RES2
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Motivasi Kerja Disiplin Kerja
1 1 2.984 1.000 .00 .00 .00
2 .013 15.194 .01 .62 .28
3 .003 30.438 .99 .38 .72
a. Dependent Variable: RES2
OUTPUT SPSS VERSI 22
Lampiran 18 ANALISIS REGRESI
Coefficient Correlationsa
Model Disiplin Kerja Motivasi Kerja
1 Correlations Disiplin Kerja 1.000 .109
Motivasi Kerja .109 1.000
Covariances Disiplin Kerja .006 .001
Motivasi Kerja .001 .004
a. Dependent Variable: RES2
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
KINERJA PEGAWAI 43.90 2.922 50
MOTIVASI KERJA 42.84 3.683 50
DISIPLIN KERJA 43.28 3.769 50
Correlations
KINERJA
PEGAWAI
MOTIVASI
KERJA
DISIPLIN
KERJA
Pearson Correlation KINERJA PEGAWAI 1.000 .295 .255
MOTIVASI KERJA .295 1.000 .097
DISIPLIN KERJA .255 .097 1.000
Sig. (1-tailed) KINERJA PEGAWAI . .019 .037
MOTIVASI KERJA .019 . .252
DISIPLIN KERJA .037 .252 .
N KINERJA PEGAWAI 50 50 50
MOTIVASI KERJA 50 50 50
DISIPLIN KERJA 50 50 50
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 DISIPLIN
KERJA,
MOTIVASI
KERJAb
. Enter
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change
1 .373a .139 .102 2.769 .139 3.788
Model Summaryb
Model
Change Statistics
df1 df2 Sig. F Change
1 2 47 .030 2.672
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA
b. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 58.097 2 29.048 3.788 .000b
Residual 360.403 47 7.668
Total 418.500 49
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
b. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 45.535 6.814 6.682 .000
MOTIVASI KERJA .217 .108 .273 2.010 .050
DISIPLIN KERJA .177 .105 .228 1.678 .100
Coefficientsa
Model
95.0% Confidence Interval for B Correlations
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part
1 (Constant) 31.827 59.243
MOTIVASI KERJA .434 .000 .295 .281 .272
DISIPLIN KERJA .035 .389 .255 .238 .227
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
MOTIVASI KERJA .991 1.000
DISIPLIN KERJA .991 1.000
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Coefficient Correlationsa
Model
DISIPLIN
KERJA
MOTIVASI
KERJA
1 Correlations DISIPLIN KERJA 1.000 .097
MOTIVASI KERJA .097 1.000
Covariances DISIPLIN KERJA .011 .001
MOTIVASI KERJA .001 .012
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
CollinearityDiagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant)
MOTIVASI
KERJA
DISIPLIN
KERJA
1 1 2.990 1.000 .00 .00 .00
2 .008 19.345 .00 .44 .46
3 .002 36.861 1.00 .56 .54
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 41.40 46.00 43.90 1.089 50
Std. Predicted Value 2.300 1.930 .000 1.000 50
Standard Error of Predicted
Value .404 1.172 .655 .178 50
Adjusted Predicted Value 41.26 45.79 43.89 1.101 50
Residual 6.073 5.437 .000 2.712 50
Std. Residual 2.193 1.963 .000 .979 50
Stud. Residual 2.225 1.995 .001 1.004 50
Deleted Residual 6.249 5.611 .008 2.854 50
Stud. Deleted Residual 2.327 2.062 .001 1.023 50
Mahal. Distance .061 7.796 1.960 1.642 50
Cook's Distance .000 .118 .017 .023 50