PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN ...
JURNAL KHARISMA
VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710
163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN FINANCIAL DISTRESS
SEBAGAI PEMODERASI
Ni Ketut Ayu Ivani Wulandari1
I Ketut Sunarwijaya2
Made Santana Putra Adiyadnya3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: [email protected]
Abstract
This study aims to test and obtain empirical evidence regarding the effect of audit tenure and
company size with financial distress as a moderator in manufacturing companies listed on the Indonesia
Stock Exchange for the 2017-2019 period. The research population is manufacturing companies listed
on the Indonesia Stock Exchange (IDX) 2017-2019. The sample in this study were 78 manufacturing
companies with a total of 234 observations that were determined based on the purposive sampling
method. The analysis technique used is Moderated Regression Analysis (MRA). The results showed that
audit tenure had a negative effect on audit delay, company size had a negative effect on audit delay,
audit tenure on audit delay with financial distress as moderation was unable to moderate the effect of
audit delay, and company size on audit delay with financial distress as moderation was able to
moderated effect of audit delay.
Keywords: Audit Delay, Audit Tenure, Company Size, and Financial Distress.
PENDAHULUAN
Perusahaan go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan
publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seiring dengan berkembang pesatnya
perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, permintaan atas audit laporan keuangan yang
menjadi sumber informasi bagi para pemakai laporan keuangan juga semakin tinggi.
Perusahaan yang baik yaitu perusahaan yang mengaudit laporan keuangannya secara tepat
waktu. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila disediakan tepat
waktu. Selisih jarak waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya
laporan audit inilah yang disebut dengan audit delay. Menurut (Dyer and McHugh 1975: 206)
audit delay adalah interval waktu antara tahun tutup buku laporan keuangan hingga opini pada
laporan keuangan audit ditanda tangani. Semakin lama auditor membutuhkan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan auditnya, semakin lama pula audit delay. Faktor-faktor yang diduga
berpengaruh terhadap audit delay adalah audit tenure, ukuran perusahaan dan financial distress.
Audit tenure merupakan lamanya masa perikatan kerja auditor dengan kliennya dalam
pemeriksaan laporan keuangan. Jangka waktu perikatan yang terjalin antara Kantor Akuntan
Publik (KAP) dengan auditor yang sama disebut dengan audit tenure, (Ashton et al 1987: 124).
Auditor dapat memperoleh kecermatan, ketepatan dan keahlian yang semakin meningkat
dengan lamanya masa perikatan audit dengan kliennya. Semakin meningkat audit tenure maka
pemahaman auditor atas operasi, risiko bisnis serta sistem akuntansi perusahaan akan turut
meningkat sehingga menghasilkan proses audit yang lebih efisien, sebaliknya jika auditor
melakukan perikatan audit pada klien baru maka jangka waktu penyelesaian audit akan lebih
panjang. Semakin meningkat audit tenure maka semakin pendek audit delay, hal tersebut
Pengaruh Audit Tenure…..
Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya
164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164
dibuktikan dalam penelitian (Susanti, 2013) bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap
audit delay. Hasil yang sama juga dibuktikan oleh penelitian (Praptika, 2016), (Lestari, 2017),
(Wulandari, 2017), (Sawitri, 2018), serta (Annisa, 2018). Sementara itu, menurut (Rustiarini
dan (Sugiarti, 2013) serta (Sawitri, 2018) menunjukkan bahwa audit tenure tidak berpengaruh
terhadap audit delay.
Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan diukur
dengan menggunakan logaritma natural dari total aset (Hartono, 2014:460). Perusahaan yang
lebih besar dianggap menyelesaikan rekening mereka lebih awal daripada perusahaan kecil
karena mereka memiliki pengendalian internal yang kuat. Pada penelitian (Sujana, 2012)
mengatakan semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan akan melaporkan hasil laporan
keuangan yang telah diaudit semakin cepat karena perusahaan besar memiliki sumber informasi
dan memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat
kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan. Ukuran perusahaan menunjukkan besar
kecilnya suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan besar atau kecil dilihat dari
beberapa sudut pandang seperti total nilai asset, total penjualan, jumlah tenaga kerja dan
sebagainya. Pada penelitian (Puspitasari, 2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap audit delay, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit
delay (Anggreni dan Suryandari, 2014), hasil yang serupa juga dibuktikan oleh (Lestari, 2017),
(Wulandari, 2017) serta (Oktaviani, 2019). Namun berbanding terbalik dengan penelitian
(Alvianto, 2017), (Ramadhani, 2017), (Puspita, 2018), serta (Annisa, 2018). Berbanding
terbalik dengan penelitian (Alvianto, 2017), (Ramadhani, 2017), dan (Annisa, 2018).
Financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi pada
perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi. Suatu perusaahaan dapat
dikategorikan sedang mengalami financial distress atau kesulitan keuangan apabila perusahaan
tersebut menunjukkan angka negatif pada laba operasi, laba bersih dan nilai buku ekuitas serta
perusahaan tersebut melakukan merger. Financial distress merupakan salah satu kendala yang
menyebabkan terjadinya keterlambatan penerbitan laporan keuangan. (Kasmir, 2016:39)
menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial distress)
cenderung menyampaikan laporan keuangan tidak tepat waktu dibandingkan perusahaan yang
tidak mengalami kesulitan keuangan. Hal ini dapat mengakibatkan lamanya proses audit dan
berdampak pada bertambahnya audit delay.
Dengan adanya financial distress dalam suatu perusahaan entah auditor dalam
perusahaan tersebut memiliki tenure audit yang panjang atau pendek hal tersebut akan
memperlambat proses auditing, serta entah perusahaan tersebut tergolong besar atau kecil hal
tersebut akan mempengaruhi proses auditingnya yang otomatis akan mempengaruhi proses
publikasi laporan keuangan, jika financial distress terjadi maka akan memperpanjang audit
delay, seperti yang dijelaskan pada penelitian (Wulandari, 2017) bahwa financial distress
memoderasi pengaruh audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap audit delay.
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang serta adanya perbedaan hasil penelitian
terdahulu maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah audit tenure dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay serta apakah financial distress dapat
memoderasi pengaruh audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap audit delay. Tujuan
penelitian dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh audit tenure dan
ukuran perusahaan terhadap audit delay serta untuk menguji secara empiris pengaruh financial
distress memoderasi pengaruh audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap audit delay.
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi sebagai referensi mengenai audit delay bagi pihak
yang berkepentingan serta sebagai acuan melakukan pekerjaan audit dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay sehingga mampu
memotivasi perusahaan untuk meningkatkan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan audit.
JURNAL KHARISMA
VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710
165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165
TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen (manajemen suatu usaha) dan
principal (pemegang saham). Dalam teori keagenan menjelaskan berbagai konflik kepentingan
dalam perusahaan baik antara manager dengan pemegang saham, manager dengan kreditur atau
antara pemegang saham, kreditur dan manager yang disebabkan adanya hubungan keagenan
(agency relationship), (Fahmi, 2014:80). Teori keagenan merupakan dasar teori yang
digunakan suatu perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis perusahaan. Teori keagenan
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pemilik (agen) dan pemegang saham (principal)
yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan dengan manajemen yang
mengelola kekayaan perusahaan serta menyusun laporan keuangan perusahaan. Jika informasi
yang dimiliki manajemen dan pemegang saham tidak seimbang atau dalam artian manajemen
lebih banyak mengetahui informasi internal perusahaan secara detail dibandingkan pihak
principal (pemegang saham) yang hanya mengetahui informasi perusahaan secara eksternal
melalui hasil kinerja yang dibuat oleh manajemen. Berkurangnya nilai informasi yang
disampaikan kepada principal menimbulkan asimetri informasi. Cara yang tepat dilakukan
untuk mengurangi adanya asimetri informas adalah melakukan proses audit agar kepentingan
kedua belah pihak bisa diakomodasi oleh auditor sebagai pihak ketiga. Audit merupakan suatu
tindakan memeriksa laporan keuangan yang disajikan kepada para pemegang saham.
Teori Sinyal (Signaling Theory)
(Brigham dan Houston 2014: 40) menyatakan bahwa sinyal adalah suatu tindakan yang
diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Salah satu informasi yang dapat
dijadikan sinyal adalah pengumuman informasi dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh
suatu emiten. Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik akan dengan
sengaja memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan
perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal tersebut efektif, maka harus dapat
ditangkap pasar dan dipersepsikan baik, serta tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang
berkualitas buruk. Jika sinyal manajemen mengindikasikan good news, maka dapat
meningkatkan harga saham. Namun sebaliknya, jika signal manajemen mengindikasikan bad
news dapat mengakibatkan penurunan harga saham perusahaan.
Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay
Audit tenure merupakan lamanya masa perikatan kerja auditor dengan kliennya dalam
pemeriksaan laporan keuangan. Menurut (Lee et al, 2008: 24) menyatakan bahwa semakin
meningkat audit tenure maka pemahaman auditor atas operasi, risiko bisnis, serta sistem
akuntansi perusahaan akan turut meningkat sehingga menghasilkan proses audit yang lebih
efisien. Auditor dapat memperoleh kecermatan, ketepatan dan keahlian yang semakin
meningkat dengan lamanya masa perikatan audit dengan kliennya. Adapun beberapa alasan
yang mendasari hal tersebut yakni, kemungkinan tingginya kegagalan audit di awal masa
penugasan yang menyebabkan biaya audit tinggi, pengetahuan auditor tentang klien.
Perusahaan menjadi lebih baik dengan lamanya audit tenure, sehingga kemungkinan untuk
terjadi kesalahan saat mengaudit laporan keuangan sangat kecil yang artinya akan
mempersingkat audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Anggreni, 2016), (Diastiningsih, 2017), (Praptika, 2016) dan (Lestari, 2017) yang menyatakan
bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit delay, semakin panjang audit tenure
maka semakin pendek audit delay. Seorang auditor memiliki penugasan cukup lama dengan
perusahaan klien akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis sehingga memungkinkan
auditor untuk merancang program audit yang efektif dan laporan keuangan audit yang
Pengaruh Audit Tenure…..
Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya
166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166
berkualitas tinggi. Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai
berikut:
H1: Audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit delay.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay
Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan diukur
dengan menggunakan logaritma natural dari total aset (Hartono, 2014:460). Suatu perusahaan
dapat dikatakan besar atau kecil dilihat dari beberapa sudut padang seperti total nilai aset, total
penjualan, jumlah tenaga kerja dan sebagainya Perusahaan besar cenderung lebih cepat
melaporkan laporan auditan karena memiliki sistem pengendalian intern yang baik. Perusahaan
yang memiliki pengendalian internal yang lebih baik akan mempermudah auditor sehingga hal
ini dapat mengurangi kesalahan auditor dalam mengerjakan laporan auditnya. Manajemen
dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan
keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor,
pengawas permodalan dan pemerintah sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang
lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Jadi semakin besar
ukuran perusahaan maka semakin pendek audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu, 2018), (Ningsih, 2015), (Wulandari, 2017), dan
(Oktaviani, 2019) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap
audit delay. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay.
Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay dengan Financial Distress sebagai Variabel
Moderasi
Financial distress merupakan kondisi suatu perusahaan yang mengalami illikuid akan
tetapi masih dalam keadaan solven, sedangkan audit tenure merupakan lamanya masa perikatan
kerja auditor dengan kliennya dalam pemeriksaan laporan keuangan. Hal ini mengindikasikan
bahwa financial distress tidak memberikan dampak antara audit tenure terhadap audit delay,
hal ini disebabkan karena besar kecilnya masalah keuangan di suatu perusahaan jika
permasalahan keuangan tersebut ditentukan dengan baik oleh manajemen maka perusahaan
akan tetap mampu mengelola kinerja keuangan sehingga auditor tidak lagi menjadikan financial
distress sebagai acuan atas hubungan antara audit tenure dan audit delay yang menyebabkana
financial distress tidak dapat berpengaruh terhadap hubungan audit tenure dan audit delay.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H3: Financial distress tidak mampu memoderasi pengaruh audit tenure terhadap audit
delay.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay dengan Financial Distress sebagai
Variabel Moderasi
Financial distress merupakan masalah keuangan yang dihadapi oleh suatu perusahaan,
ketidakmampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya (utang). Dalam hal ini
perusahaan yang berskala besar diawasi secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan
pemerintah yang merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi terkait dalam
laporan keuangan dengan adanya tekanan eksternal tersebut maka akan mendorong perusahaan
untuk menyampaikan laporan keuangan mereka dengan tepat waktu untuk menjaga reputasi
perusahaan dan mempertahankan kepercayaan publik. Namun berbeda halnya jika pada suatu
perusahaan mengalami financial distress. Seorang auditor akan memerlukan waktu yang lebih
lama utuk memeriksa dan memperbaiki laporan keuangannya terlebih dahulu, khusunya pada
perusahaan besar yang mengalami financial distress tentu akan lebih lama memerlukan waktu
untuk memperbaiki laporan keuangannya karena perusahaan besar dengan total aset yang besar
pula proses auditnya lebih kompleks selain itu membutuhkan sampel yang lebih banyak untuk
pemeriksaan, sehingga hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa financial distress
JURNAL KHARISMA
VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710
167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167
memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay, Sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Wulandari 2017). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikembangkan
hipotesis sebagai berikut:
H4: Financial distress mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit
delay.
METODE PENELITIAN
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018: 80). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2017-2019. Total seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2017-2019 adalah 156 perusahaan dengan dengan jumlah sampel sesuai kriteria sebanyak 78
perusahaan dan dengan total 234 amatan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi non participant, yaitu observasi yang dilakukan tanpa
melibatkan diri menjadi bagian dari lingkungan social atau perusahaan tetapi hanya sebagai
pengamat independen (Sugiyono, 2018: 204). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa
laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit yang diperoleh dari situs resmi BEI di
www.idx.co.id, jurnal, artikel, dan literature yang berkaitan dengan penelitian.
Model dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti Gambar 2 di bawah ini:
Gambar 2
Metode Penelitian
Sumber: Hasil Pemikiran Peneliti (2020)
Teknik Analisis Data
Salah satu cara yang dapat digunakan menguji apakah suatu variabel merupakan
variabel moderasi yakni dengan melakukan uji interaksi. Regresi dengan melakukan uji
interaksi antarvariabel disebut dengan Moderated Regression Analysis (Utama, 2009:149).
MRA merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda dimana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen (Liana Lie, 2009).
Dengan rumus persamaan berikut ini:
AD= 𝛼 + 𝛽AT + 𝛽2UP + 𝛽3FD + 𝛽4ATFD + 𝛽5UPFD + e……………………………..…...(1)
Keterangan:
AD = Audit Delay
𝛼 = Konstanta
𝛽 = Koefisien Regresi
AT = Audit Tenure
UP = Ukuran Perusahaan
FD = Financial Distress
ATFD = Interaksi antara audit tenure dengan financial distress
Financial Distress
Audit Tenure
Ukuran Perusahaan
Audit Delay
Pengaruh Audit Tenure…..
Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya
168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
UKFD = Interaksi antara ukuran perusahaan dengan financial distress
e = Standard Error
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Uji Statistik Deskriptif
Tabel 1
Hasil Uji Statistik Deskripstif
Uji Asumsi Klasik
Data yang digunakan dalam penelitian ini telah lolos uji asumsi klasik. Uji asumsi
klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji
multikolinearitas.
Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Tabel 2
Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Berdasarkan Tabel 2, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
AD = 130,139 – 2,324 – 1,598 + 0,412 + 0,009 + 0,013 ..……………………….….(2)
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar
0,133 atau 13,3%. Nilai ini menunjukkan bahwa audit delay dapat dijelaskan sebesar 13,3% oleh
variabel independen audit tenure dan ukuran perusahaan serta variabel moderasi yaitu financial
distress, sedangkan sisanya sebesar 0,867 atau 86,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
variabel penelitian.
JURNAL KHARISMA
VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710
169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169
Uji Model Fit (Uji F)
Tabel 3
Hasil Model Fit (Uji F)
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F sebesar 8,173 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa audit tenure, ukuran perusahaan, financial distress
secara simultan berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.
Uji Statistik t
Berdasarkan hasil pengujian seperti Tabel 2 maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Nilai t hitung variabel audit tenure sebesar -3,156 dengan signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil
dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit
delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019
sehingga H1 diterima.
2) Nilai t hitung variabel ukuran perusahaan sebesar -2,819 dengan signifikansi sebesar 0,005
lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh
negatif terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017-2019 sehingga 𝐻2 diterima.
3) Nilai t hitung variabel interaksi antara audit tenure dan financial distress sebesar 0,196
dengan signifikansi sebesar 0,845 lebih besar dari 0,05, maka dari itu 𝐻3 ditolak sehingga
hubungan antara audit tenure dan financial distress tidak berpengaruh terhadap audit delay.
4) Nilai t hitung variabel interaksi antara ukuran perusahaan dan financial distress sebesar
3,677 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Financial distress
memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, maka dari itu 𝐻4
diterima.
Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay
Hipotesis pertama menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit
delay. berdasarkan hasil analisis uji regresi ditemukan bahwa audit tenure berpengaruh negatif
terhadap audit delay karena semakin meningkat audit tenure maka pemahaman auditor atas
operasi, risiko bisnis, serta sistem akuntansi perusahaan akan turut meningkat sehingga
menghasilkan proses audit yang lebih efisien. Auditor dapat memperoleh kecermatan, ketepatan
dan keahlian yang semakin meningkat dengan lamanya masa perikatan audit dengan kliennya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anggreni 2016),
(Diastiningsih 2017), (Praptika 2016) dan (Lestari 2017) yang menyatakan bahwa audit tenure
berpengaruh negatif terhadap audit delay. Seorang auditor memiliki penugasan cukup lama
dengan perusahaan klien akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis sehingga
memungkinkan auditor untuk merancang program audit yang efektif dan laporan keuangan
audit yang berkualitas tinggi.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay
Hipotesis kedua menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap
audit delay. berdasarkan hasil analisis uji regresi ditemukan bahwa ukuran perusahaan
Pengaruh Audit Tenure…..
Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya
170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170
berpengaruh negatif terhadap audit delay karena semakin besar suatu perusahaan maka semakin
pendek audit delay. Perusahaan besar cenderung lebih cepat melaporkan laporan auditan karena
memiliki sistem pengendalian intern yang baik. Perusahaan yang memiliki pengendalian
internal yang lebih baik akan mempermudah auditor sehingga hal ini dapat mengurangi
kesalahan auditor dalam mengerjakan laporan auditnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu, 2018), (Ningsih, 2015), (Wulandari, 2017), dan
(Oktaviani, 2019) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap
audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan besar mempunyai sistem pengendalian internal
yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan
perusahaan sehingga memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan laporan keuangan.
Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay dengan Financial Distress sebagai Variabel
Moderasi
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa financial distress tidak mampu memoderasi
pengaruh audit tenure terhadap audit delay. Berdasarkan hasil analisis uji regresi ditemukan
bahwa financial distress tidak mampu memoderasi pengaruh audit tenure terhadap audit delay
karena financial distress tidak memberikan dampak antara audit tenure terhadap audit delay,
hal ini disebabkan karena jika suatu perusahaan terjadi financial distress atau masalah keuangan
maka dengan adanya audit tenure yang berarti lamanya masa perikatan auditor dengan kliennya
dalam pemeriksaan laporan keuangan tidak dapat memperlambat atau mempercepat audit
delay.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay dengan Financial Distress sebagai
Variabel Moderasi
Hipotesis keempat menyatakan bahwa financial distress mampu memoderasi pengaruh
ukuran perusahaan terhadap audit delay, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Wulandari, 2017). Berdasarkan hasil analisis uji regresi ditemukan bahwa financial distress
mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay karena jika di suatu
perusahaan terjadi financial distress atau masalah keuangan khususnya pada perusahaan besar
maka seorang auditor akan memerlukan waktu yang lebih lama utuk memeriksa dan
memperbaiki laporan keuangannya terlebih dahulu, khusunya pada perusahaan besar yang
mengalami financial distress tentu akan lebih lama memerlukan waktu untuk memperbaiki
laporan keuangannya karena perusahaan besar dengan total aset yang besar pula proses auditnya
lebih kompleks selain itu membutuhkan sampel yang lebih banyak untuk pemeriksaan.
Sehingga hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa financial distress memperlemah
pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh audit tenure dan ukuran perusahaan
terhadap audit delay dengan financial distress sebagai pemoderasi pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, dapat disimpulkan bahwa:
1) Audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.
2) Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.
3) Financial distress tidak mampu memoderasi pengaruh audit tenure terhadap audit delay
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.
4) Financial distress memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.
JURNAL KHARISMA
VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710
171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171
Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu peneliti
selanjutnya diharapkan menambah variabel independen yang diteliti seperti likuiditas, reputasi
auditor, opini auditor, kualitas auditor dan memperpanjang periode pengamatan serta
menggunakan variabel lain untuk memoderasi hubungan audit tenure terhadap audit delay.
DAFTAR PUSTAKA
Alvianto, Angga. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba Operasi, Profitabilitas,
Opini Audit, Audit Tenure, dan Reputasi KAP Terhadap Audit Delay pada
Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2015. Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Muhamadyah Surakarta.
Anggreni. 2016. Pengaruh Audit Tenure pada Kecepatan Publikasi Laporan. Keuangan
Auditan dengan Spesialisasi Industri sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi.
Universitas Udayana.
Anggreni, A. A. D., & Suryandari, N. N. A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Dan Keuangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi (JUARA), 4(1).
Annisa, Dea. 2018. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis Opini Auditor, Ukuran KAP dan Audit
Tenure Terhadap Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014. Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia.
Ashton, R., Wilingham, J., and Elliot, R 1987. An Empirical Analysis of Audit Delay. hal.275-
292.
Brigham & Houston. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Diastiningsih, Ni Putu Julita. 2017. Spesialisasi Auditor sebagai Pemoderasi Pengaruh Audit
Tenure dan Ukuran KAP pada Audit Report Lag. E- Jurnal.Akuntansi. Universitas
Udayana.
Endiana, I. D. M., & Apriada, I. K. (2020). Analisis Dampak Internal Yang Mempengaruhi
Audit Delay. Accounting Profession Journal (APAJI), 2(2), 82-93.
Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariete dengan IBM Program SPSS 23. Semarang:
BPFE Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Edisi Kesembilan.
Yogyakarta.
Kasmir. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke sepuluh. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Lee, H-Y., Mande, V. and Son, M. 2009. A Review of Case-based Learning Practices in an
Online MBA Program: A Program-Level Case Study. Educational Technology and
Society.
Lestari, Kadek Ayu Nia Mas. 2017. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Solvabilitas, Kualitas Auditor dan Audit Tenure Terhadap Audit
Delay pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
2015.
Ningsih, I Gusti Ayu Puspita Sari dan Widhiyani, Ni Luh Sari. 2015. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Laba Operasi, Solvabilitas, dan Komite Audit pada Audit Delay. E-
Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana ISN: 2302- 8556. Volume 12. Nomor 3.
Oktaviani, Ni Putu Shinta. 2019. Pengaruh Financial Distress, Ukuran Perusahaan, dan
Corporate Governance Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017.
Pengaruh Audit Tenure…..
Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya
172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172
Praptika, Putu Yulia Hartanti. 2016. Pengaruh Audit Tenure, Pergantian Auditor dan
Financial Distress pada Audit Delay pada Perusahaan Consumer Goods
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014.
Puspitasari, Ketut Dian. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan, Leverage,
dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2011. Skripsi. Program Studi.
Rahayu, Putri. 2018. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kompleksitas Operasi, Opini Auditor, Dan
Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016). Skripsi.
Ponorogo: Universitas Muhammadiyah.
Ramadhani, Jessica. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran KAP,
Subsidiaries, dan Komite Audit Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar du Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.
Sawitri, Ni Made Dwi Candra Sawitri. 2018. “Pengaruh Audit Tenure dan Financial
Distress pada Audit Delay dengan Spesialisasi Auditor Sebagai Pemoderasi pada
Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mix Methods).
Bandung: Alfabeta.
Utami, Wiwik 2006. Analisis Determinan Audit Delay, Kajian Empiris di Bursa Efek
Jakarta. Bulletin Penelitian.
Wulandari, Ni Putu Intan. 2017. Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Audit Delay dengan Financial Distress sebagai pemoderasi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode tahun 2012-2015.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
www.idx.co.id.