PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN ...

10
JURNAL KHARISMA VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710 163 PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN FINANCIAL DISTRESS SEBAGAI PEMODERASI Ni Ketut Ayu Ivani Wulandari 1 I Ketut Sunarwijaya 2 Made Santana Putra Adiyadnya 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar Email: [email protected] Abstract This study aims to test and obtain empirical evidence regarding the effect of audit tenure and company size with financial distress as a moderator in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2019 period. The research population is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) 2017-2019. The sample in this study were 78 manufacturing companies with a total of 234 observations that were determined based on the purposive sampling method. The analysis technique used is Moderated Regression Analysis (MRA). The results showed that audit tenure had a negative effect on audit delay, company size had a negative effect on audit delay, audit tenure on audit delay with financial distress as moderation was unable to moderate the effect of audit delay, and company size on audit delay with financial distress as moderation was able to moderated effect of audit delay. Keywords: Audit Delay, Audit Tenure, Company Size, and Financial Distress. PENDAHULUAN Perusahaan go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seiring dengan berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber informasi bagi para pemakai laporan keuangan juga semakin tinggi. Perusahaan yang baik yaitu perusahaan yang mengaudit laporan keuangannya secara tepat waktu. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila disediakan tepat waktu. Selisih jarak waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya laporan audit inilah yang disebut dengan audit delay. Menurut (Dyer and McHugh 1975: 206) audit delay adalah interval waktu antara tahun tutup buku laporan keuangan hingga opini pada laporan keuangan audit ditanda tangani. Semakin lama auditor membutuhkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya, semakin lama pula audit delay. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap audit delay adalah audit tenure, ukuran perusahaan dan financial distress. Audit tenure merupakan lamanya masa perikatan kerja auditor dengan kliennya dalam pemeriksaan laporan keuangan. Jangka waktu perikatan yang terjalin antara Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan auditor yang sama disebut dengan audit tenure, (Ashton et al 1987: 124). Auditor dapat memperoleh kecermatan, ketepatan dan keahlian yang semakin meningkat dengan lamanya masa perikatan audit dengan kliennya. Semakin meningkat audit tenure maka pemahaman auditor atas operasi, risiko bisnis serta sistem akuntansi perusahaan akan turut meningkat sehingga menghasilkan proses audit yang lebih efisien, sebaliknya jika auditor melakukan perikatan audit pada klien baru maka jangka waktu penyelesaian audit akan lebih panjang. Semakin meningkat audit tenure maka semakin pendek audit delay, hal tersebut

Transcript of PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN ...

JURNAL KHARISMA

VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710

163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163

PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN FINANCIAL DISTRESS

SEBAGAI PEMODERASI

Ni Ketut Ayu Ivani Wulandari1

I Ketut Sunarwijaya2

Made Santana Putra Adiyadnya3

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Email: [email protected]

Abstract

This study aims to test and obtain empirical evidence regarding the effect of audit tenure and

company size with financial distress as a moderator in manufacturing companies listed on the Indonesia

Stock Exchange for the 2017-2019 period. The research population is manufacturing companies listed

on the Indonesia Stock Exchange (IDX) 2017-2019. The sample in this study were 78 manufacturing

companies with a total of 234 observations that were determined based on the purposive sampling

method. The analysis technique used is Moderated Regression Analysis (MRA). The results showed that

audit tenure had a negative effect on audit delay, company size had a negative effect on audit delay,

audit tenure on audit delay with financial distress as moderation was unable to moderate the effect of

audit delay, and company size on audit delay with financial distress as moderation was able to

moderated effect of audit delay.

Keywords: Audit Delay, Audit Tenure, Company Size, and Financial Distress.

PENDAHULUAN

Perusahaan go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang

disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan

publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seiring dengan berkembang pesatnya

perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, permintaan atas audit laporan keuangan yang

menjadi sumber informasi bagi para pemakai laporan keuangan juga semakin tinggi.

Perusahaan yang baik yaitu perusahaan yang mengaudit laporan keuangannya secara tepat

waktu. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila disediakan tepat

waktu. Selisih jarak waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya

laporan audit inilah yang disebut dengan audit delay. Menurut (Dyer and McHugh 1975: 206)

audit delay adalah interval waktu antara tahun tutup buku laporan keuangan hingga opini pada

laporan keuangan audit ditanda tangani. Semakin lama auditor membutuhkan waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan auditnya, semakin lama pula audit delay. Faktor-faktor yang diduga

berpengaruh terhadap audit delay adalah audit tenure, ukuran perusahaan dan financial distress.

Audit tenure merupakan lamanya masa perikatan kerja auditor dengan kliennya dalam

pemeriksaan laporan keuangan. Jangka waktu perikatan yang terjalin antara Kantor Akuntan

Publik (KAP) dengan auditor yang sama disebut dengan audit tenure, (Ashton et al 1987: 124).

Auditor dapat memperoleh kecermatan, ketepatan dan keahlian yang semakin meningkat

dengan lamanya masa perikatan audit dengan kliennya. Semakin meningkat audit tenure maka

pemahaman auditor atas operasi, risiko bisnis serta sistem akuntansi perusahaan akan turut

meningkat sehingga menghasilkan proses audit yang lebih efisien, sebaliknya jika auditor

melakukan perikatan audit pada klien baru maka jangka waktu penyelesaian audit akan lebih

panjang. Semakin meningkat audit tenure maka semakin pendek audit delay, hal tersebut

Pengaruh Audit Tenure…..

Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya

164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164 164

dibuktikan dalam penelitian (Susanti, 2013) bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap

audit delay. Hasil yang sama juga dibuktikan oleh penelitian (Praptika, 2016), (Lestari, 2017),

(Wulandari, 2017), (Sawitri, 2018), serta (Annisa, 2018). Sementara itu, menurut (Rustiarini

dan (Sugiarti, 2013) serta (Sawitri, 2018) menunjukkan bahwa audit tenure tidak berpengaruh

terhadap audit delay.

Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan diukur

dengan menggunakan logaritma natural dari total aset (Hartono, 2014:460). Perusahaan yang

lebih besar dianggap menyelesaikan rekening mereka lebih awal daripada perusahaan kecil

karena mereka memiliki pengendalian internal yang kuat. Pada penelitian (Sujana, 2012)

mengatakan semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan akan melaporkan hasil laporan

keuangan yang telah diaudit semakin cepat karena perusahaan besar memiliki sumber informasi

dan memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat

kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan. Ukuran perusahaan menunjukkan besar

kecilnya suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan besar atau kecil dilihat dari

beberapa sudut pandang seperti total nilai asset, total penjualan, jumlah tenaga kerja dan

sebagainya. Pada penelitian (Puspitasari, 2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh negatif terhadap audit delay, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit

delay (Anggreni dan Suryandari, 2014), hasil yang serupa juga dibuktikan oleh (Lestari, 2017),

(Wulandari, 2017) serta (Oktaviani, 2019). Namun berbanding terbalik dengan penelitian

(Alvianto, 2017), (Ramadhani, 2017), (Puspita, 2018), serta (Annisa, 2018). Berbanding

terbalik dengan penelitian (Alvianto, 2017), (Ramadhani, 2017), dan (Annisa, 2018).

Financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi pada

perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi. Suatu perusaahaan dapat

dikategorikan sedang mengalami financial distress atau kesulitan keuangan apabila perusahaan

tersebut menunjukkan angka negatif pada laba operasi, laba bersih dan nilai buku ekuitas serta

perusahaan tersebut melakukan merger. Financial distress merupakan salah satu kendala yang

menyebabkan terjadinya keterlambatan penerbitan laporan keuangan. (Kasmir, 2016:39)

menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial distress)

cenderung menyampaikan laporan keuangan tidak tepat waktu dibandingkan perusahaan yang

tidak mengalami kesulitan keuangan. Hal ini dapat mengakibatkan lamanya proses audit dan

berdampak pada bertambahnya audit delay.

Dengan adanya financial distress dalam suatu perusahaan entah auditor dalam

perusahaan tersebut memiliki tenure audit yang panjang atau pendek hal tersebut akan

memperlambat proses auditing, serta entah perusahaan tersebut tergolong besar atau kecil hal

tersebut akan mempengaruhi proses auditingnya yang otomatis akan mempengaruhi proses

publikasi laporan keuangan, jika financial distress terjadi maka akan memperpanjang audit

delay, seperti yang dijelaskan pada penelitian (Wulandari, 2017) bahwa financial distress

memoderasi pengaruh audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap audit delay.

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang serta adanya perbedaan hasil penelitian

terdahulu maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah audit tenure dan

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay serta apakah financial distress dapat

memoderasi pengaruh audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap audit delay. Tujuan

penelitian dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh audit tenure dan

ukuran perusahaan terhadap audit delay serta untuk menguji secara empiris pengaruh financial

distress memoderasi pengaruh audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap audit delay.

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi sebagai referensi mengenai audit delay bagi pihak

yang berkepentingan serta sebagai acuan melakukan pekerjaan audit dengan

mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay sehingga mampu

memotivasi perusahaan untuk meningkatkan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan audit.

JURNAL KHARISMA

VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710

165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165 165

TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen (manajemen suatu usaha) dan

principal (pemegang saham). Dalam teori keagenan menjelaskan berbagai konflik kepentingan

dalam perusahaan baik antara manager dengan pemegang saham, manager dengan kreditur atau

antara pemegang saham, kreditur dan manager yang disebabkan adanya hubungan keagenan

(agency relationship), (Fahmi, 2014:80). Teori keagenan merupakan dasar teori yang

digunakan suatu perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis perusahaan. Teori keagenan

digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pemilik (agen) dan pemegang saham (principal)

yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan dengan manajemen yang

mengelola kekayaan perusahaan serta menyusun laporan keuangan perusahaan. Jika informasi

yang dimiliki manajemen dan pemegang saham tidak seimbang atau dalam artian manajemen

lebih banyak mengetahui informasi internal perusahaan secara detail dibandingkan pihak

principal (pemegang saham) yang hanya mengetahui informasi perusahaan secara eksternal

melalui hasil kinerja yang dibuat oleh manajemen. Berkurangnya nilai informasi yang

disampaikan kepada principal menimbulkan asimetri informasi. Cara yang tepat dilakukan

untuk mengurangi adanya asimetri informas adalah melakukan proses audit agar kepentingan

kedua belah pihak bisa diakomodasi oleh auditor sebagai pihak ketiga. Audit merupakan suatu

tindakan memeriksa laporan keuangan yang disajikan kepada para pemegang saham.

Teori Sinyal (Signaling Theory)

(Brigham dan Houston 2014: 40) menyatakan bahwa sinyal adalah suatu tindakan yang

diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang

bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Salah satu informasi yang dapat

dijadikan sinyal adalah pengumuman informasi dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh

suatu emiten. Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik akan dengan

sengaja memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan

perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal tersebut efektif, maka harus dapat

ditangkap pasar dan dipersepsikan baik, serta tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang

berkualitas buruk. Jika sinyal manajemen mengindikasikan good news, maka dapat

meningkatkan harga saham. Namun sebaliknya, jika signal manajemen mengindikasikan bad

news dapat mengakibatkan penurunan harga saham perusahaan.

Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay

Audit tenure merupakan lamanya masa perikatan kerja auditor dengan kliennya dalam

pemeriksaan laporan keuangan. Menurut (Lee et al, 2008: 24) menyatakan bahwa semakin

meningkat audit tenure maka pemahaman auditor atas operasi, risiko bisnis, serta sistem

akuntansi perusahaan akan turut meningkat sehingga menghasilkan proses audit yang lebih

efisien. Auditor dapat memperoleh kecermatan, ketepatan dan keahlian yang semakin

meningkat dengan lamanya masa perikatan audit dengan kliennya. Adapun beberapa alasan

yang mendasari hal tersebut yakni, kemungkinan tingginya kegagalan audit di awal masa

penugasan yang menyebabkan biaya audit tinggi, pengetahuan auditor tentang klien.

Perusahaan menjadi lebih baik dengan lamanya audit tenure, sehingga kemungkinan untuk

terjadi kesalahan saat mengaudit laporan keuangan sangat kecil yang artinya akan

mempersingkat audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Anggreni, 2016), (Diastiningsih, 2017), (Praptika, 2016) dan (Lestari, 2017) yang menyatakan

bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit delay, semakin panjang audit tenure

maka semakin pendek audit delay. Seorang auditor memiliki penugasan cukup lama dengan

perusahaan klien akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis sehingga memungkinkan

auditor untuk merancang program audit yang efektif dan laporan keuangan audit yang

Pengaruh Audit Tenure…..

Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya

166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166

berkualitas tinggi. Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai

berikut:

H1: Audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan diukur

dengan menggunakan logaritma natural dari total aset (Hartono, 2014:460). Suatu perusahaan

dapat dikatakan besar atau kecil dilihat dari beberapa sudut padang seperti total nilai aset, total

penjualan, jumlah tenaga kerja dan sebagainya Perusahaan besar cenderung lebih cepat

melaporkan laporan auditan karena memiliki sistem pengendalian intern yang baik. Perusahaan

yang memiliki pengendalian internal yang lebih baik akan mempermudah auditor sehingga hal

ini dapat mengurangi kesalahan auditor dalam mengerjakan laporan auditnya. Manajemen

dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan

keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor,

pengawas permodalan dan pemerintah sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang

lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Jadi semakin besar

ukuran perusahaan maka semakin pendek audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu, 2018), (Ningsih, 2015), (Wulandari, 2017), dan

(Oktaviani, 2019) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap

audit delay. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H2: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay dengan Financial Distress sebagai Variabel

Moderasi

Financial distress merupakan kondisi suatu perusahaan yang mengalami illikuid akan

tetapi masih dalam keadaan solven, sedangkan audit tenure merupakan lamanya masa perikatan

kerja auditor dengan kliennya dalam pemeriksaan laporan keuangan. Hal ini mengindikasikan

bahwa financial distress tidak memberikan dampak antara audit tenure terhadap audit delay,

hal ini disebabkan karena besar kecilnya masalah keuangan di suatu perusahaan jika

permasalahan keuangan tersebut ditentukan dengan baik oleh manajemen maka perusahaan

akan tetap mampu mengelola kinerja keuangan sehingga auditor tidak lagi menjadikan financial

distress sebagai acuan atas hubungan antara audit tenure dan audit delay yang menyebabkana

financial distress tidak dapat berpengaruh terhadap hubungan audit tenure dan audit delay.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H3: Financial distress tidak mampu memoderasi pengaruh audit tenure terhadap audit

delay.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay dengan Financial Distress sebagai

Variabel Moderasi

Financial distress merupakan masalah keuangan yang dihadapi oleh suatu perusahaan,

ketidakmampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya (utang). Dalam hal ini

perusahaan yang berskala besar diawasi secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan

pemerintah yang merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi terkait dalam

laporan keuangan dengan adanya tekanan eksternal tersebut maka akan mendorong perusahaan

untuk menyampaikan laporan keuangan mereka dengan tepat waktu untuk menjaga reputasi

perusahaan dan mempertahankan kepercayaan publik. Namun berbeda halnya jika pada suatu

perusahaan mengalami financial distress. Seorang auditor akan memerlukan waktu yang lebih

lama utuk memeriksa dan memperbaiki laporan keuangannya terlebih dahulu, khusunya pada

perusahaan besar yang mengalami financial distress tentu akan lebih lama memerlukan waktu

untuk memperbaiki laporan keuangannya karena perusahaan besar dengan total aset yang besar

pula proses auditnya lebih kompleks selain itu membutuhkan sampel yang lebih banyak untuk

pemeriksaan, sehingga hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa financial distress

JURNAL KHARISMA

VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710

167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167

memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay, Sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh (Wulandari 2017). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikembangkan

hipotesis sebagai berikut:

H4: Financial distress mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit

delay.

METODE PENELITIAN

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018: 80). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2017-2019. Total seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2017-2019 adalah 156 perusahaan dengan dengan jumlah sampel sesuai kriteria sebanyak 78

perusahaan dan dengan total 234 amatan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode observasi non participant, yaitu observasi yang dilakukan tanpa

melibatkan diri menjadi bagian dari lingkungan social atau perusahaan tetapi hanya sebagai

pengamat independen (Sugiyono, 2018: 204). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa

laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit yang diperoleh dari situs resmi BEI di

www.idx.co.id, jurnal, artikel, dan literature yang berkaitan dengan penelitian.

Model dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti Gambar 2 di bawah ini:

Gambar 2

Metode Penelitian

Sumber: Hasil Pemikiran Peneliti (2020)

Teknik Analisis Data

Salah satu cara yang dapat digunakan menguji apakah suatu variabel merupakan

variabel moderasi yakni dengan melakukan uji interaksi. Regresi dengan melakukan uji

interaksi antarvariabel disebut dengan Moderated Regression Analysis (Utama, 2009:149).

MRA merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda dimana dalam persamaan regresinya

mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen (Liana Lie, 2009).

Dengan rumus persamaan berikut ini:

AD= 𝛼 + 𝛽AT + 𝛽2UP + 𝛽3FD + 𝛽4ATFD + 𝛽5UPFD + e……………………………..…...(1)

Keterangan:

AD = Audit Delay

𝛼 = Konstanta

𝛽 = Koefisien Regresi

AT = Audit Tenure

UP = Ukuran Perusahaan

FD = Financial Distress

ATFD = Interaksi antara audit tenure dengan financial distress

Financial Distress

Audit Tenure

Ukuran Perusahaan

Audit Delay

Pengaruh Audit Tenure…..

Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya

168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168

UKFD = Interaksi antara ukuran perusahaan dengan financial distress

e = Standard Error

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Uji Statistik Deskriptif

Tabel 1

Hasil Uji Statistik Deskripstif

Uji Asumsi Klasik

Data yang digunakan dalam penelitian ini telah lolos uji asumsi klasik. Uji asumsi

klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji

multikolinearitas.

Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

Tabel 2

Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

Berdasarkan Tabel 2, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

AD = 130,139 – 2,324 – 1,598 + 0,412 + 0,009 + 0,013 ..……………………….….(2)

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar

0,133 atau 13,3%. Nilai ini menunjukkan bahwa audit delay dapat dijelaskan sebesar 13,3% oleh

variabel independen audit tenure dan ukuran perusahaan serta variabel moderasi yaitu financial

distress, sedangkan sisanya sebesar 0,867 atau 86,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

variabel penelitian.

JURNAL KHARISMA

VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710

169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169 169

Uji Model Fit (Uji F)

Tabel 3

Hasil Model Fit (Uji F)

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F sebesar 8,173 dengan nilai signifikansi sebesar

0,000 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa audit tenure, ukuran perusahaan, financial distress

secara simultan berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

Uji Statistik t

Berdasarkan hasil pengujian seperti Tabel 2 maka didapatkan hasil sebagai berikut:

1) Nilai t hitung variabel audit tenure sebesar -3,156 dengan signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil

dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit

delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019

sehingga H1 diterima.

2) Nilai t hitung variabel ukuran perusahaan sebesar -2,819 dengan signifikansi sebesar 0,005

lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh

negatif terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2017-2019 sehingga 𝐻2 diterima.

3) Nilai t hitung variabel interaksi antara audit tenure dan financial distress sebesar 0,196

dengan signifikansi sebesar 0,845 lebih besar dari 0,05, maka dari itu 𝐻3 ditolak sehingga

hubungan antara audit tenure dan financial distress tidak berpengaruh terhadap audit delay.

4) Nilai t hitung variabel interaksi antara ukuran perusahaan dan financial distress sebesar

3,677 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Financial distress

memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, maka dari itu 𝐻4

diterima.

Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay

Hipotesis pertama menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit

delay. berdasarkan hasil analisis uji regresi ditemukan bahwa audit tenure berpengaruh negatif

terhadap audit delay karena semakin meningkat audit tenure maka pemahaman auditor atas

operasi, risiko bisnis, serta sistem akuntansi perusahaan akan turut meningkat sehingga

menghasilkan proses audit yang lebih efisien. Auditor dapat memperoleh kecermatan, ketepatan

dan keahlian yang semakin meningkat dengan lamanya masa perikatan audit dengan kliennya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anggreni 2016),

(Diastiningsih 2017), (Praptika 2016) dan (Lestari 2017) yang menyatakan bahwa audit tenure

berpengaruh negatif terhadap audit delay. Seorang auditor memiliki penugasan cukup lama

dengan perusahaan klien akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis sehingga

memungkinkan auditor untuk merancang program audit yang efektif dan laporan keuangan

audit yang berkualitas tinggi.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Hipotesis kedua menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap

audit delay. berdasarkan hasil analisis uji regresi ditemukan bahwa ukuran perusahaan

Pengaruh Audit Tenure…..

Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya

170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170

berpengaruh negatif terhadap audit delay karena semakin besar suatu perusahaan maka semakin

pendek audit delay. Perusahaan besar cenderung lebih cepat melaporkan laporan auditan karena

memiliki sistem pengendalian intern yang baik. Perusahaan yang memiliki pengendalian

internal yang lebih baik akan mempermudah auditor sehingga hal ini dapat mengurangi

kesalahan auditor dalam mengerjakan laporan auditnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu, 2018), (Ningsih, 2015), (Wulandari, 2017), dan

(Oktaviani, 2019) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap

audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan besar mempunyai sistem pengendalian internal

yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan

perusahaan sehingga memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan laporan keuangan.

Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay dengan Financial Distress sebagai Variabel

Moderasi

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa financial distress tidak mampu memoderasi

pengaruh audit tenure terhadap audit delay. Berdasarkan hasil analisis uji regresi ditemukan

bahwa financial distress tidak mampu memoderasi pengaruh audit tenure terhadap audit delay

karena financial distress tidak memberikan dampak antara audit tenure terhadap audit delay,

hal ini disebabkan karena jika suatu perusahaan terjadi financial distress atau masalah keuangan

maka dengan adanya audit tenure yang berarti lamanya masa perikatan auditor dengan kliennya

dalam pemeriksaan laporan keuangan tidak dapat memperlambat atau mempercepat audit

delay.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay dengan Financial Distress sebagai

Variabel Moderasi

Hipotesis keempat menyatakan bahwa financial distress mampu memoderasi pengaruh

ukuran perusahaan terhadap audit delay, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Wulandari, 2017). Berdasarkan hasil analisis uji regresi ditemukan bahwa financial distress

mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay karena jika di suatu

perusahaan terjadi financial distress atau masalah keuangan khususnya pada perusahaan besar

maka seorang auditor akan memerlukan waktu yang lebih lama utuk memeriksa dan

memperbaiki laporan keuangannya terlebih dahulu, khusunya pada perusahaan besar yang

mengalami financial distress tentu akan lebih lama memerlukan waktu untuk memperbaiki

laporan keuangannya karena perusahaan besar dengan total aset yang besar pula proses auditnya

lebih kompleks selain itu membutuhkan sampel yang lebih banyak untuk pemeriksaan.

Sehingga hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa financial distress memperlemah

pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh audit tenure dan ukuran perusahaan

terhadap audit delay dengan financial distress sebagai pemoderasi pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, dapat disimpulkan bahwa:

1) Audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

2) Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

3) Financial distress tidak mampu memoderasi pengaruh audit tenure terhadap audit delay

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

4) Financial distress memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

JURNAL KHARISMA

VOL. 3 No. 2, Juni 2021 E-ISSN 2716-2710

171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171

Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu peneliti

selanjutnya diharapkan menambah variabel independen yang diteliti seperti likuiditas, reputasi

auditor, opini auditor, kualitas auditor dan memperpanjang periode pengamatan serta

menggunakan variabel lain untuk memoderasi hubungan audit tenure terhadap audit delay.

DAFTAR PUSTAKA

Alvianto, Angga. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba Operasi, Profitabilitas,

Opini Audit, Audit Tenure, dan Reputasi KAP Terhadap Audit Delay pada

Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2012-2015. Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Muhamadyah Surakarta.

Anggreni. 2016. Pengaruh Audit Tenure pada Kecepatan Publikasi Laporan. Keuangan

Auditan dengan Spesialisasi Industri sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi.

Universitas Udayana.

Anggreni, A. A. D., & Suryandari, N. N. A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Dan Keuangan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi (JUARA), 4(1).

Annisa, Dea. 2018. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis Opini Auditor, Ukuran KAP dan Audit

Tenure Terhadap Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2014. Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia.

Ashton, R., Wilingham, J., and Elliot, R 1987. An Empirical Analysis of Audit Delay. hal.275-

292.

Brigham & Houston. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Diastiningsih, Ni Putu Julita. 2017. Spesialisasi Auditor sebagai Pemoderasi Pengaruh Audit

Tenure dan Ukuran KAP pada Audit Report Lag. E- Jurnal.Akuntansi. Universitas

Udayana.

Endiana, I. D. M., & Apriada, I. K. (2020). Analisis Dampak Internal Yang Mempengaruhi

Audit Delay. Accounting Profession Journal (APAJI), 2(2), 82-93.

Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariete dengan IBM Program SPSS 23. Semarang:

BPFE Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Edisi Kesembilan.

Yogyakarta.

Kasmir. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke sepuluh. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Lee, H-Y., Mande, V. and Son, M. 2009. A Review of Case-based Learning Practices in an

Online MBA Program: A Program-Level Case Study. Educational Technology and

Society.

Lestari, Kadek Ayu Nia Mas. 2017. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Solvabilitas, Kualitas Auditor dan Audit Tenure Terhadap Audit

Delay pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-

2015.

Ningsih, I Gusti Ayu Puspita Sari dan Widhiyani, Ni Luh Sari. 2015. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Laba Operasi, Solvabilitas, dan Komite Audit pada Audit Delay. E-

Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana ISN: 2302- 8556. Volume 12. Nomor 3.

Oktaviani, Ni Putu Shinta. 2019. Pengaruh Financial Distress, Ukuran Perusahaan, dan

Corporate Governance Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Pertambangan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017.

Pengaruh Audit Tenure…..

Ivani Wulandari, Ketut Sunarwijaya, Putra Adiyadnya

172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172 172

Praptika, Putu Yulia Hartanti. 2016. Pengaruh Audit Tenure, Pergantian Auditor dan

Financial Distress pada Audit Delay pada Perusahaan Consumer Goods

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014.

Puspitasari, Ketut Dian. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan, Leverage,

dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2011. Skripsi. Program Studi.

Rahayu, Putri. 2018. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kompleksitas Operasi, Opini Auditor, Dan

Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016). Skripsi.

Ponorogo: Universitas Muhammadiyah.

Ramadhani, Jessica. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran KAP,

Subsidiaries, dan Komite Audit Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar du Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.

Sawitri, Ni Made Dwi Candra Sawitri. 2018. “Pengaruh Audit Tenure dan Financial

Distress pada Audit Delay dengan Spesialisasi Auditor Sebagai Pemoderasi pada

Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mix Methods).

Bandung: Alfabeta.

Utami, Wiwik 2006. Analisis Determinan Audit Delay, Kajian Empiris di Bursa Efek

Jakarta. Bulletin Penelitian.

Wulandari, Ni Putu Intan. 2017. Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Audit Delay dengan Financial Distress sebagai pemoderasi pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode tahun 2012-2015.

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

www.idx.co.id.