PADA KARYAWAN PERUSAHAAN GARMENT PT ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PADA KARYAWAN PERUSAHAAN GARMENT PT ...
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA
DENGAN DISIPLIN KERJA
PADA KARYAWAN PERUSAHAAN GARMENT
PT. MATARAM TUNGGAL GARMENT
islam\
Oleh :
INTAN NURBAITI
95 231 103
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2000
HUBUNGAN ANTARA
KEPUASAN KERJA DENGAN DISIPLIN
KERJA PADA KARYAWAN PERUSAHAAN
GARMENT PT. MATARAM TUNGGAL GARMENT
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi
Sebagian Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-l Psikologi
Oleh:
INTAN NURBAITI
95 231 103
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2000
Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Ujian Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia
Dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-l Psikologi
Pada tanggal
0 1 KGV 2C00
Dewan Penguji:
Muh. Bachtiar, Drs., MM, *_"». kj. j
2. Sukarti, Dr.
3. Qurrotul Uyun, S.Psi.
Mengesahkan
Fakultas Psikologi
IJBii^fsitas Islam Indonesia
X^kan,
^st v^R Draaftludin Ancok
Tanda tangan
<PE^S<EfM<Bjl!H:jlN
Skripsi ini kupersembalikan untuk .-
jUidan Ommi tcrcinta
Kaiaiiu, Lufu Tahiti Tarf&ah ,S<E 4,suami, WaufatTauzi ST. tcrcintaJtdif^adikku, (Bertian, (DameC, 4,Zaki tercmta
Seseorangyang ({usayang, (Mas Ir.
in
K A T A P E N G A N I A R
*m?M ~*j+
Assalamu'alaikum Mr. Mb.
Puji syukur pcnyusun panjatkan ke hadirat Aliaii SWT, yang tclah
melimpahkan segala rahmat dan berkah serta karunia-Nya, sehingga
pcnyusun dapat mcnyclcsaikan Tugas Akhir ini tanpa kcndala yang bcrarli,
mcskipun banyak kekurangannya.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah saiu syarat yang harus
ditempuh untuk mendapatkan g'elar Sarjana (SI) pada I-akultas Psikologi,
Universitas Islam Indonesia.
Adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah " Hubungan Antara
Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Pada Karyawan Perusahaan
Garment PT. iVIataram Tunggal Garmcnr.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini. penyusun mengucapkan banvak
tenma kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Bapak DR. H. Djamaludm Ancok, selaku Dekan Fakultas Psikologi,
Universitas Islam Indonesia.
Bapak M. Bachtiar, MM, sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini.
Ibu Qurotul Uyun, S.Psi, Dosen Pembimbing II yang tclah banvak
memberikan bimbingan, pengarahan, kritikan dan masukan dalam
penyususnan Tugas Akhir ini.
Bapak H. Fuad Nashori, S.Psi, sebagai Dosen Wall selama penvusun
kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.
Seluruh staff pengajar dan dosen Fakultas Psikologi Universitas
Islam Indonesia, dengan segala kesabarannva dalam membina mahasiswa-
mahasiswi Fakultas Psikologi.
Segenap karyawan pengajaran Fakultas Psikologi Universitas Islam
Indonesia, atas kebaikannya dalam melayani mahasiswa Psikologi.
Segenap karyawan bagian keamanan, atas kesediaannya menjaga
kendaraan saya dan keamanan Fakultas Psikologi universitas Islam
Indonesia.
Segenap karyawan perpustakaan Fakultas Psikologi dan
perpusatakaan pusat Universitas Islam Indonesia, yang tclah membantu sava
dalam peminjaman buku.
Mas Ari Gunawan Sutoyo, selaku Kcpala Bagian Logistik PT.
Mataram Tunggal Garment yang telah memberi kesenipatan sava untuk
melakukan penelitian di perusahaan tersebut.
Mba' Maria, selaku Staff Personalia PT. Mataram Tunggal Garment
yang selalu setia dan sabar membantu pelaksanaan penelitian.
Segenap Karyawan PT. Mataram Tunggal Garment, atas waktunya
untuk mengisi skala penelitian.
VI
Segenap karyawan Perusahaan Jamu Husada Prima, atas kesediaan
mengisi skalauji coba.
Abah dan Ummi, atas kasih sayang, doa, arahan, nasehat dan
bnnbingannya sehingga menjadi penyemangal dalam pcnyelesaian Tugas
Akhir ini.
Saudara-saudaraku tercinta ka* Lulu dan suairu, ka' Noval, Berlian,
Daniel, Zaki yang sclalu mcmbcnkan dorongan scmangat dan doa.
Untuk yang tcrsavang Mas Ir, atas cinta dan kasihmu yang sclalu
sabar dan setia mendampingi, mencmani dan nicmbantuku.
Bapak dan Ummi Halurt di Probolmggo, atas doa, kebaikan dan
oleh-olehnya.
Untuk Mas Alan & Izz.a, atas segala kebaikan kalian, maju terus
pantang mundur.
Untuk pasangan yang paling manis, Farida & Aaf atas dorongan dan
canda kalian, aku bisa tetap tersenvum.
I'rojesional Laundry ({• dry cleaning, yang sedianya membantu
dalam mengurus pakaianku.
Untuk teman berbagi pendapat Najih, Aqim, Hma, Sonv atas
kebaikan kalian membagi ilmunva.
Serta teman-teman angkatan '95 yang tidak dapat penyusun sebutkan
satu persatu yang telah banyak membantu hingga selesainva penyusunan
Tunas Akhir ini.
VI1
Penyusun menyadari bahwa lugas Akhir ini masih jauh dan
sempurna untuk itu penyusun mohon maaf yang sebesarnya. Akhir kata,
semoga Tugas Akhir ini dapat bennanlaat tidak saja bagi penyusun tetapi
juga bagi semua pihak yang berkenan menelaahnva.
M'assalamu'alaikum Mr. Mb.
Yogyakarta, 25 Agustus 2000
Penyusun
Inran Nurbaiti
VIII
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDULi
HALAMAN PENGESAHAN.ii
HALAMAN PERSEMBAHANiii
HALAMAN MOTTOiv
KATA PENGANTARv
DAFTAR LSIIX
DAFTAR TABELXII
DAFTAR LAMP1RANxiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin Kerja
2. Tujuan Penerapan Disiplin14
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja 164. Syarat-syarat Penerapan Disiplin jg
5. Penerapan Disiplin 0
6. Dampak Penerapan Disiplin
27
26
B. Kepuasan Kerja
IX
1. Pengcrtian Kcpuasan Kerja ->q
2. Faktor-faktor Pembcntukan Kcpuasan Kerja 33
3. Kepuasan Kerja dan Ketidakpuasan Kerja 39
C. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Disiplin Kerja 41
D. Flipotesis 47
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian 48
B. Dcfimsi Opcrasional Vanabcl Penelitian 4$
1. Kepuasan Kerja 4g
2. Disiplin Kerja ^
C. Subjek Penelitian ^
D.Metode Pengumpulan Data.50
Angket Kepuasan Kerja.51
2. Angket Disiplin Kerja 5-
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas ^
2. Reliabilitas 5^
F. Metode Analisis Data 57
BAB IV. PELAKSANAAN, ANALISIS DATA. HASH. PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 58
1. Orientasi Kancah 5^
2. Persiapan Penelitian 6q
a. Perijinan.J 60
b. Uji Coba Alai Ukur61
c. Hasil Uji Coba Alat Ukur ,062
B. Pelaksanaan Penelitian63
C. Hasil Penelitian65
1- Desknpsi Subjek Penelitian 6<-
2. Desknpsi Data penelitian 66
3. Uji Asumsi..68
a. Uji normalitas... ...69
b. Uji Linieritas.
4. Uji Hipotesis
D. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Kesnnpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
XI
..69
..69
...70
...76
..77
..78
.82
a. Perijman60
b. Uji Coba Alat Ukur61
c. Hasil Uji Coba Alat Ukur62
B. Pelaksanaan Penelitian65
C. Hasil Penelitian65
1- Desknpsi Subjek Penelitian65
2. Desknpsi Data penelitian66
3. Uji Asumsi68
a. Uji normalitas...69
b. Uji Linieritas
4. Uji Hipotcsis.
D. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Kesiinpulan
B. Saran
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN...
XI
...69
.69
...70
.. 76
..77
.78
.82
DAFTAR LAM PI RAN
Hal
1. Lampiran A 83
a. Skala Uji Coba 84
b. Skala Penelitian 95
2. Lampiran B 104
a. Distribusi .lawaban Subjek Uji Coba Skala Kepuasan Kerja dan
Disiplin Kerja 105
b. Distribusi .lawaban Subjek Penelitian Skala Kcpuasan Kerja dan
Disiplin Kerja 131
c. Uji Daya Beda Item Skala Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja 164
d. Uji Reliabilitas Skala Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja 170
3. Lampiran C 174
a. Data Skor Total Subjek Penelitian 175
b. Uji Asumsi 177
c. Hasil Analisis Data 178
4. Lampiran D 179
a. LafadzQ.S. 31:12 ; 27:40 ;4:59 180
b. Surat Bukti Penelitian 181
Xlll
BAB I
PENDAIIUU AN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Suatu orgamsasi atau suatu perusahaan membutuhkan adanya sumber
daya manusia (SDM) yang dapat mendukung tercapainya kemajuan demi
kesuksesan suatu perusahaan. Salah satu sisi yang perlu dicermat, dalam
suatu pembentukan orgamsasi atau perusahaan adalah mengena,
pengelolaan sumber daya manusia ,tu sendm. Diharapkan mereka mampumemberi kontnbus, yang maksimal kepada perusahaan. Hal tersebut pentingdikarenakan bagaimanapun manusia adalah pemegang peranan yang sangatpenting dalam kelangsungan dan gerak maju suatu industr, dan perusahaan.
Era pasar bebas akan dimulai pada tahun 2003 nanti. Pada saat ,tu
sumber daya manusia yang berkuabtas dalam bekerja sangat dibutuhkan
sebagai prasyarat yang tidak dapat ditawar-tawar kembali, bahkan hukum
alam semakin diperkukuh. Artinya, tenaga kerja yang kurang terampil dan
kurang berpengetahuan akan tersmgkir dan pasar kerja. Tenaga yangberkuabtas itu seperti apa? Sag.r mengatakan bahwa tenaga yang berkuabtas
ditanda, dengan keterampilan yang memadai, profesional dan kreatif,
sedangkan Scultz menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menentukan
kualitas kerja seseorang, yaitu tingkat kecerdasan, bakat, sifat kepribadian,
tingkat pendidikan, kualitas fisik, etos kerja, dan disiplin kerja (dalamHelmi, 1996).
Kenyataan mengatakan bahwa etos kerja bangsa lndon<sia pada saa,ini masrh tergolong rendah, dalam ha! ,n, sumber daya manus.anya masihbelum dapa. me„ghas,,kan etos kerja secara optimal dan maksimal. buktmyasaa, inipun mas.h banyak karyawan vang belum m„mpu menunjukkandisiplin kerja yang ba,k Persiapan „nl„k memasuk, era pasar bebas,pemenntah mencanangkan program gerakan disiplin „aS,„„a, (GDN) pi„akswasta dan BUMN memndaklanjut, GDN ,„, melalu, upaya memngka.kandisiplin kerja. m,salnya dengan membenkan pda.ihan Adil Disiplin scperllyang dilakukan PT. Jaya Group Jakarta, yang merupakan BUMD PemdaDKI Jakarta (Helm,, !996). Disiplin bag, fihak swasia dan BUMD dapa.dilakukan melnlui pela.ilian uniuk menanamkan a,au me„sos,al,sas,ka„nilai-mlai yang ada di balik istilah disiplin
Disiplin kerja „u sendiri sebagai suatu s.kap, t.ngkal, laku yangmenunjukkan ketaatan kanawan terhadap peraturan yang berlaku dalammelaksanakan pekerjaan sanga, diharapkan untuk mewujudkan iujuanorgamsas,, jika aturan ,,u dinilai merugikan salah satu pihak maka akan
muncul aks, dan pemogokan kerja. Sebuah kasus yang muneul pada tanggal8Oktober ,98b adalah bahwa senka, „,elakuka„ mogok kerja d, pabnksekitar 35 pekerja dan 10 manajer perusahaan, d.sebabkan oleh adanyaaturan kerja yang kaku (Gibson dkk, 1996)
Kedisiplinan merupakan salah satu sarana dan kunci dalam mencapa,sukses dan keberhasilan, sehmgga perk, J,„mbulkan kesadaran dari parakaryawan tentang etos kerja, salah satuny, dengan memmbulkan disiplin.
khususnya disiplin yang berasal dan dalam din para karyawan itu sendiri
Seorang karyawan yang mcmiliki disiplin tinggi akan menunjukkan sikap
dan perilaku yang positif, meningkatkan efektivitas dan efisiensi keiqa serta
kuantitas dan kualitas kerja. Munculnya disiplin kerja yang tinugi akan
mendorong seorang karyawan untuk lebih merasa bertangi>uni> jawab
terhadap segala aspek pekcrjaannya, sehmgga karyawan akan bcrsunmuih-
sungguh dalam bekerja. Kenyataan yang ada, kedisiplinan kerja mampu
melahirkan prestasi kerja pada karyawan. Akibat dari semua itu, karyawan
akan mendapat penghargaan atau imbalan dan perusahaan atau tempat
karyawan tersebut bekerja. oleh karena itu perlu adanya upaya yant> dapat
menimbulkan dan meningkatkan disiplin kerja karyawan. Upaya untuk
menanamkan disiplin pada dasarnya adalah menanamkan nilai-nilai,
sehingga melalui komunikasi terbuka diharapkan mampu menjadi kunci
keberhasilan. Hal ini penting dikarenakan komunikasi vane terbuka
diperlukan jika karyawan memerlukan konsultasi, terutama bila aturan-
aturan yang ada di'-asakan tidak memuaskan karyawan. Misalnya saja,
Kompas menyebutkan bahwa pada awal program pembangunan di
Singapura, 30 silam, salah satu upaya meningkatkan citra pemerintah vane
bersih dan berwibawa adalah dengan meningkatkan gaji dan kesejahteraan
karyawannya. Perdana Menteri saat itu mengatakan bahwa jika gaji dan
kesejahteraan karya van kecil, maka karyawan akan sulit memberikan
layanan yang baik pada masyarakat, sehingga mereka akan mempersulit
prosedur dengan harapan memperoleh uang pebcin (Helmi, 1996).
saiing ketergantungan. Pendapat senada dilontarkan Mc. Gregor (Goblc,
1995), orang-orang yang tidak memiliki kesenipatan untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan yang mereka rasakan penting untuk saat ini dalam
pekerjaan, mereka akan bertingkah laku dengan cara-cara seperti bermalas-
malasan, pasif, menolak perubahan dan mudah dihasut untuk melakukan
pemogokan ataupun sabotase.
Munculnya pemogokan para pekerja dan keinginan untuk
meninggalkan pekerjaan merupakan salah satu kasus dari permasalahan
yang di dalamnya adalah adanya ketidakpuasan kerja, di mana para
karyawan merasa tidak senang dan tidak puas tcrhadap pekerjaan itu sendiri
(Kartono, 1985). Contoh ketidakpuasan itu misalnya, ada seorang pekerja
yang suka tantangan, karena suatu kekeliruan yang dilakukannya. ia
dipindah ke kantor cabang yang tidak begitu maju. Pemindahan ini bukanlah
sesuatu yang diharapkan, tetapi karena dia suka tantangan dan dihadapkan
pada tantangan untuk memajukan kantor cabang itu, maka ia justru akan
mengalami kepuasan, namun sebaliknya jika ia dipindahkan ke perusahaan
yang sama sekali tidak ada tantangan maka ia akan mengalami kemunduran
dalam pekerjaannya sehingga ia akan merasa tidak puas (Riyono &
Zulaifah, 1997).
Munculnya ketidakpuasan dalam bekerja mencuatkan permasalahan
tersebut sebagai titik rawan yang perlu dipikirkan oleh pihak managemen
perusahaan. Permasalahan yang akhir-akhir ini banyak diliput oleh media
massa adalah berupa pemogokan-pemogokan massal karyawan yang
men
sebenarnya adalah salah satu contoh ungkapan perasaan ketidakpuasan kerja
karyawan, seperti balnya pada awal tahun 2000, tepatnya pada bulan
Februari, sekitar 500 buruh PT. KT1 yang memproduksi sepatu olahraga di
Bekasi melakukan aksi demonstrasi dengan tuntutan pembayaran uan«
pesangon sebesar dua kali lipat dan ketentuan Menteri Tenaga Keqa
(Kompas, 2000).
Kompas (2000) menyebutkan bahwa karyawan juga mengeluhkan
UMR yang tak mencukupi untuk hidup layak. Aksi unjuk rasa juga terjadi
pada buruh PT. Indal Aluminium Surabaya—Afibasi Grup Maspion, adanya
kenaikan UMR masih bclum memadai untuk taraf hidup layak, karena
kenaikan harga barang sudah sangat tinggi sebelum UMR dmaikkan.
Keluhan serupa juga dilontarkan oleh buruh sebuah perusahaan di
Leuwigajah di Cimahi, bahwa dengan biaya kcbutuhan hidup minimum,
kenaikan UMR terbaru belum memenuhi. Aksi lain vang muncul adalah
aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekitar 133 buruh pabrik pengepakan
terong (bagian produksi) PT. Kern Farm Indonesia menuntut perusahaan
menaikkan gaji 50%, jamsostek, cuti haid, dan prcmi hadir (Suara
Pembaruan, 1999), sedangkan aksi unjuk rasa dan pemogokan kerja jima
terjadi pada pabrik logam PT. Gunung Gahapi Sakti (GGS) dikarenakan
tuntutan para buruh agar perusahaan membayar gaji sebagaimana mestinya,
tidak dipenuhi (Suara Pembaruan, 1999).
Kondisi yang dialami perusahaan PT MTG pada saat mi adalah bahwa
adanya karyawan yang mengajukan untuk berhenti bekerja dengan alasan
disiplin kerja yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas kerja seperti
yang diharapkan oleh setiap orgamsasi atau perusahaan, namun seberapa
besar kepuasan kerja dapat mempengaruhi disiplin kerja'.^
Beranjak dan berbagai permasalahan yang ada, maka perlu disadari
bahwa kedisiplinan dan kepuasan kerja merupakan kondisi yang
menyangkut banyak hal dan sangat kompleks, sangat mendasar dan banyak
segi-segi yang mempengaruhi dan satu sama lain saling berkaitan.
B. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji sccara ilmiah hubungan antara
kepuasan kerja dengan disiplin kerja pada karyawan bagian produksi
Perusahaan Garment PT. Mataram Tunggal Garment.
C. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini memiliki manfaat, diantaranya manfaat yang bersifat
proaktif adalah sebagai acuan perusahaan daiam menerapkan disiplin
karyawan serta dapat dipakai sebagai sarana untuk lebih mengarahkan
perhatian kita terhadap perilaku manusia dalam kegialan orgamsasi dan
interaksinya demi membentuk kepuasan kerja bagi karyawan. Adapun
manfaat yang bersifat teoritis yaitu sebagai sumbangan pemikiran bagi
peneliti untuk dunia pengetahuan psikologi, khususnya psikologi industri.
BAB II
TINJAIAN PUSTAKA
A. DISIPLIN KERJA
Simanjuntak (1992) berpendapat bahwa adanya upaya perhndungan
tenaga kerja dan hubungan industrial yang harmonis bukan saja
menciptakan kelcntraman dan kenyamanan bagi karyawan, akan tetapi akan
mendorong meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan perusahaan.
Dorongan tersebut membcntuk sumber daya manusia vang berkuabtas.
karena dengan bekerja orang akan memperoleh upah atau gaji seba«ai
imbalan dari jerih payahnya, sehingga orang yang bekerja itu tidak hanya
untuk meneruskan kelangsungan hidupnya, tetapi juga untuk mencapai taraf
hidup yang lebih baik dan belajar untuk mendisipbnkan din.
Melalui jalur pengembangan sumber daya manusia, perlu diupayakan
terbentuknya manusia Indonesia sebagai manusia pembangunan dengan cm
ulet dan tangguh, cerdas, terampil, bersemangat dan berdisiplin tinggi,
bcrtanggung jawab dan mampu bekerja mcngclola sumber daya secara
produktif. Mockijat (1989) mengatakan, disiplin kerja mempunyai
hubungan yang erat dengan semangat kerja. dimana para karyawan akan
merasa berbahagia dalam pekerjaannya dan mereka pada umumnya
memiliki disiplin, dan sebaliknya apabila moril atau semangat kerja mereka
rendah maka mereka akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan
11
yang tidak baik dan akan bcrpcnlaku yang melanggar peraturan, sehmgga
muncul tindakan yang tidak disiplin (Moekijat, 1989).
Para manajer biasanya membenkan penntah-perintah dengan dasar
pengetahuan semu atau perkiraan saja, akibatnya jika perintah tersebut
diikuti dan dipatuhi secara mutlak, maka akan timbul kebingungan diantara
para pekerja dan terjadi kekeliruan tindakan, sehingga dapat menyebabkan
penurunan produksi pada pelayanan dan kegiatan serta menurunnya moral
pekerja. Sehubungan dengan penstiwa tersebut, maka tidak jarang para
pekerja itu melanggar perintah atasannya dan bekerja menurut cara kerja
sendiri yang dianggap baik (Kartono, 1985).
1. Pengertian Disiplin Kerja
Beberapa ahli mempunyai pendapat dan pandangan mengenai disiplin
kerja, misalnya saja Moekijat (1989) yang menyebutkan bahwa disiplin
berasal dari kata bahasa Latin "disciplina" yang berarti latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerokhaman serta pengembangan tabiat. Hal ini
menekankan pada bantuan karyawan untuk mengembangkan sikap yang
layak terhadap pekerjaannya dan merupakan salah satu cara pengawasan
dalam membuat peranan pengawas dalam hubungannya dengan disiplin.
Disiplin dalam kamus umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai:
a. latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya
selalu mentaati tata tertib
b. ketaatan pada aturan dan tata tertib
12
•selanjutnya dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu sikap, perbuatan
untuk selalu mentaati tata tertib (Anoraga, 1992)
Menurut Djaka (dalam Pujono, 1986) kata disiplin berawal dari bidane
pendidikan yang berarti tindakan atau perbuatan yang berupa bimbingan
kearah tertib. Sebagai pelaksanaan tertib yaitu, jika semuanya terjadi pada
waktunya, tempatnya dan menurut aturan tertentu. Istilah tersebut kemudian
sering dipakai dalam bidang industn atau pekerjaan yang disebut dengan
disiplin kerja.
Nitisemito (1984) mengungkapkan bahwa disiplin kerja diartikan
sebagai suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai denean
peraturan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis. Menurut Helmi
(1996) disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku yang berniat untuk
mentaati segala peraturan organisasi yang didasarkan atas kesadaran diri
untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi. Disiplin di tempat kerja
tidak hanya patuh dan taat terhadap sesuatu yang kasat mata, seperti
penggunaan seragam kerja, tetapi juga patuh pada sesuatu yang tidak kasat
mata, dimana hal ini melibatkan komitmen, baik dengan diri sendiri maupun
dengan perusahaan.
Widodo (1984) berpendapat bahwa disiplin adalah taat dan patuh
terhadap norma-norma, peraturan-peraturan, instruksi-instruksi dan Iain-lain
yang dinyatakan berlaku untuk sekelompok orang, selanjutnya oleh Kartono
(1985) dijelaskan bahwa penerapan disiplin diri dan tanggung jawab itu
timbul dari kesadaran dan hati nurani kelompok itu sendiri. Hal ini hanya
dapat berlangsung dalam iklim kerja yang demokrat.s serta sabngmempercayai, sehingga karyawan menganggap faktor emosi tidak saia
dinilai lebih penting daripada jam-jam kerja, akan tetapi juga dinilai lebih
tinggi daripada upah dan uang.
Menurut Moekijat (1989) disiplin kadang-kadang memiliki art. yang
negatif, mempunyai arti sebagai hukuman kepada mereka yang gagal dalam
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Hal ini senada dengan pendapat Helmi
(1996) yang mengatakan bahwa disiplin lebih dikaitkan dengan sangsi atauhukuman.
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan tcrbentuk melalui
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-mlai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban (Pnjodarminto, 1994).
Melalui aturan-aturan yang terkesan kaku dan tidak sesuai kadangkala
menyebabkan para karyawannya tampak tidak disiplin, tidak bersemangat
dan tidak berminat terhadap pekerjaannya. Hal tersebut disebabkan adanya
bentuk paksaan dan tekanan yang diterima oleh karyawan, padahal hal
tersebut dapat terselesaikan melalui kerja yang kooperat.f, karena hal ini
penting bagi pemupukan gairah kerja (Kartono , 1985).
Disiplin sangatlah penting untuk dilaksanakan bagi setiap individu
pada berbagai aktivitas. Orang yang memiliki disiplin tinggi, dalam segala
hal cenderung dapat d.percaya untuk melaksanakan pekerjaan dengan
efektif dan penuh semangat. Cara kerja yang kooperatif mampu melah.rkan
suatu kegiatan yang memiliki gairah kerja dan semangat kerja yang baik.
14
Berbagai macam pengertian mengenai disiplin kerja yang ada, maka dapat
disimpulkan bahwa perilaku disiplin kerja merupakan tindakan yang
menunjukkan kepatuhan, keteraturan, ketertiban dan ketaatan terhadap
peraturan-peraturan, perintah-perintah maupun norma-norma yang berlaku
dalam suatu organisasi atau perusahaan.
2. Tujuan Penerapan Disiplin
Menurut Dessler (1986) tujuan utama penerapan disiplin adalah untuk
mendorong karyawan berpenlaku sepantasnya di tempat kerja, di mana
"perilaku yang pantas" ditetapkan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan
prosedur. Pada dasarnya, dalam sebuah organisasi, peraturan dan piosedur
berfungsi sama dengan peraturan perundang-undangan di masyarakat.
Tindakan disiplin tersebut timbul sebagai akibat adanya pelanggaran
peraturan tersebut.
Disiplin kerja apabila dikaitkan dengan tujuan organisasi, maka
disiplin kerja pada dasarnya merupakan upaya untuk menyesuaikan diri
dengan aturan organisasi sehingga tercapai tujuan organisasi. Salah satu
jalan untuk dapat mencapai tujuan bersama dalam berorgamsasi, maka perlu
penerapan disiplin bagi anggota organisasi tersebut. Begitu pula dalam suatu
perusahaan, tujuan perusahaan dapat tercapai jika para karyawannya
memiliki disiplin yang tinggi dalam pekerjaannya, sehingga dapat
memperlancar segala sesuatu yang berhubungan dengan proses dan
pelaksanaan pekerjaan. Nitisemito (1984) menjelaskan bahwa agar
kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan
hendaknya dapat menunjang tujuan serta sesuai dengan kemampuan dari
karyawan.
Helmi (1996) menjelaskan, melalui disiplin diri seorang karyawan
selain menghargai dirinya sendiri juga menghargai orang lain. Di sisi lain,
bagi rekan sejawat, dengan diterapkannya disiplin diri maka, akan
memperlancar kegiatan yang bersifat kelompok. Ada kalanya disiplin
kelompok juga memberikan andil bagi pengembangan disiplin diri. Helmi
menambahkan bahwa kedisiplinan merupakan harapan organisasi, jika
harapan itu terpenuhi maka karyawan akan mendapat reward dari
perusahaan, di mana hal ini menunjukkan kemampuannya dalam
mengaktualisasikan kemampuan dirinya. Di samping itu, disiplin secara
kolektif maupun perseorangan yang sebenarnya adalah untuk mengarahkan
tmgkah laku pada realisasi yang harmonis dari tujuan-tujuan yang
diinginkan. Sama halnya dengan pendapat Jasin (dalam Helmi, 1996) yang
mengatakan bahwa hubungan keduanya diibaratkan sebagai dua sisi dari
satu mata uang, di mana keduanya saling melengkapi dan menunjang. Pada
akhirnya, kedua hal tersebut perlu untuk dikembangkan dan ditegakkan
bersama.
Berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum,
disiplin kerja perlu untuk diperhatikan dan dijalankan agar tujuan-tujuan
yang direncanakan oleh suatu organisasi atau perusahaan dapat tercapai,
sedangkan tujuan secara khusus adalah untuk menunjukkan kemampuannyadalam mengaktualisasikan diri.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Terbentuknya disiplin kerja para karyawan di perusahaan tidak begitu
saja muncul dengan sendirinya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
terbentuknya disiplin kerja. Menurut Harris (1984), disiplin kerja akan
terbentuk jika karyawan dalam organisasi yang bersangkutan benar-benar
memiliki moral dan semangat kerja yang tinggi. Sama halnya pendapat dari
Moekijat (1989) yang mengatakan bahwa disiplin sangat erat kaitannya
dengan moral. Apabila tiap karyawan membantu sepenuhnya kepada
kelompoknya dan mor.l kerja dari kelompok itu, maka ia hams mempunyai
disiplin. Disiplin juga dipengaruhi oleh kesadaran dan pemahaman
peraturan agar karyawan memahami akan perlunya kerjasama yang baik,
saling menghormati dan menghargai antara anggota dalam kelompoktersebut.
Menurut Anoraga (1992) dalam pengertian disiplin tersimpul dua
faktor yang penting yaitu, faktor waktu dan faktor kegialan. Di dalam suatu
organisasi, usaha-usaha untuk inenciptakan disiplin selain melalui adanya
tata tertib atau peraturan yang jelas, juga harus ada penjabaran tugas dan
wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja sederhana yang dapat dengan
mudah diketahui oleh setiap organisasi.
17
Menurut Suryohadiprodjo (dalam Helm,, 1996) mat untuk mentaati
peraturan merupakan suatu kesadaran, hal ini menandakan sikap dan
perilaku d.tunjukkan dengan ketaatan karyawan terhadap peraturan
orgamsasi. Ketepatan waktu dalam menjalankan tugas dan penyelesaian
tugas serta keruntutan dalam menjalankan tugas juga sangat perlu untukdiperhatikan.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku disiplin kerjadibedakan menjadi dua:
a. Faktor dari dalam diri individu (internal)
Faktor internal d. sini antara lain meliputi moral dan semangat kerja,serta kesadaran dari karyawan mengenai pentingnya disiplin kerja(Harris, 1984). Pendapat lain yang muncul disampaikan oleh Helmi
(1996) yang mengatakan bahwa faktor yang penting dalam din
(kepnbadian) adalah sistem nilai yang dianut. Sistem nilai berkaitan
Iangsung dengan disiplin, sedangkan sistem nilai tersebut akan terlihat
dan sikap seseorang yang ditampakkan.
b. Faktor dari luar individu (eksternai)
Faktor eksternai dalam disiplin kerja meliputi faktor kepemimpinan,
karena pimpinan yang efektif dan demokratis dapat menghasilkan
disiplin kerja dan ketepatan kerja yang tinggi (Kartono, 1985).
Pemimpin yang berperan sebagai agen pengubah, perlu memperhatikan
prinsip-pnnsip konsisten, adil, bersikap positif, dan terbuka (Helm,,
1996). Helmi menambahkan bahwa selain faktor kepemimpinan, gaji,
kesejahteraan, dan sistem penghargaan yang lainnya merupakan faktor
yang tidak boleh terlupakan.
Faktor dari luar individu yang lain adalah faktor lingkungan kerja.
Lingkungan kerja ada perilaku disiplin kerja dapat dikatakan sebagai
lingkungan dalam organisasi yang inenciptakan lingkungan kultural dan
sosial tempat berlangsungnya kegiatan organisasi (Steers, 1985).
Apabila terdapat suasana kerja yang menyenangkan dan tersedia alat-
alat kerja yang memadai, maka dapat menimbulkan perasaan betah bagi
karyawan, sehingga timbul perilaku disiplin (Sagir, 1983).
Beberapa hal diatas menunjukkan bahwa faktor tcrpentmg dari disiplin
kerja adalah pemahaman terhadap peraturan, sikap dan perilaku yang taat
dan tunduk terhadap peraturan yang diterapkan dengan penuh kesadaran
tanpa adanya tekanan dan paksaan, ketepatan waktu dalam pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan serta keteraturan proses dalam menjalankan tugas.
Sikap dan perilaku tersebut didasarkan pada kondisi lingkungan (eksternai)
dan pribadi (internal) itu sendiri yang meliputi moral dan semangat
kerjanya, sehingga perilaku disiplin mampu meningkatkan input maupun
nulpui bagi karyawan itu sendiri Han meningkatkan nrodnktivitas kerja serta
mampu mewujudka.n tujuan neriKahaan
4. Syarat-syarat Penerapan Disiplin
Melalui sikap dan perilaku karyawan, kita dapat melihat kedisiplinan
kerja dalam suatu perusahaan. Sikap dan perilaku itu mengacu pada
peraturan yang d.terapkan dan berlaku dalam perusahaan tempat karyawan
itu bekerja. Jika peraturan perusahaan sebagian besar ditaati oleh
karyawannya, maka perusahaan itu dapat dikatakan memiliki disiplin yangtinggi, karena mampu menegakkan disiplin kerja.
Menurut Dessler (1986), proses penerapan disiplin yang pantas dan
adil didasarkan atas tiga prasyarat:
a. peraturan dan prosedur yang jelas
b. sistem hukuman progresif
c. proses banding
Pendapat lain muncul dan Sutejo (1986) yang mengatakan banyak
syarat yang harus dipenuhi agar para karyawan selalu berusaha untuk
mematuhi peraturan, diantaranya adalah:
1. peraturan perusahaan harus sederhana, jelas tapi tegas. Peraturan yang
sulit dimengerti karena berbelit-belit akan inenciptakan peluang bagi
karyawan yang bennental korup untuk kepentingan sendiri.
2. pimpinan sendiri harus berdisiplin, mereka harus mematuhi peraturanperusahaan yang ada.
Disiplin dalam perusahaan akan tumbang apabila pimpinannya berpendapat
"peraturan yang ada hanya berlaku untuk bawahan"', mereka mendapatdispensasi karena mereka itu pimpinan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dan berbagai pandangan diatas adalah
bahwa sebelum disiplin diterapkan, peraturan-peraturan yang dibuat
perusahaan tersebut harus jelas, maka alangkah baiknya jika pihak
21
adanya beberapa hukuman. Apabila kebiasaan tersebut dapat berlangsung
lama, maka kedisiplinan dapat ditegakkan, sehingga pemahaman terhadap
peraturan harus ada pada setiap individu.
Tindakan dalam melakukan disiplin dan koreksi, sebaiknya dibenkan
beberapa contoh pelaksanaan disiplin yang baik. Strauss dan Sayles (1990)
menggambarkan contoh pelaksanaan disiplin yang baik jika karyawan:
a. masuk kerja tepat waktu.
b. mentaati Instruksi kerja dari supervisor.
c. menghindari perkelahian, mabuk dan pencurian.
d. mencetakkan jam kerja pada waktu hadir.
Dalam suatu 'Telatihan untuk Supervisor" yang dilakukan di Jakarta (1990),
dikatakan bahwa disiplin akan berhasil jika:
a. karyawan bekerja terus walaupun pimpinan tidak ada.
b. dengan sukarela mentaati peraturan dan instruksi.
c. dapat dipercaya.
d. mau menerima kritik pimpinan.
e. lebih sering dipuji pimpinan daripada dicela.
Munculnya tindakan indisipliner yang ditolerir dapat mewabah kepada
karyawan lain. Bahaya tersebut menjadi sulit dikendalikan apabila secara
tidak sadar sikap indisipliner tersebut mulai membudaya dalam organisasi.
Pada keadaan seperti itu, tindakan melanggar peraturan perusahaan
dianggap hal yang wajar, sedangkan sikap mematuhi peraturan dianggap
aneh. Seperti halnya dengan jems penyakit lainnya, mencegah tindakan
11
yang tidak berdisiplin jauh lebih mudah daripada memberantas penyakit
tersebut, apalagi bila telah terlanjur membudaya di kalangan karyawan.
perlu adanya suatu tindakan pendisiplinan dengan memperhatikan pedoman-pedomannya.
a. Beberapa pedoman dalam penerapan disiplin
Pengalaman telah menunjukkan bahwa dalam penerapan disiplin,
perlu dijalankan dengan memperhatikan beberapa pedoman seperti(Ranupandojo dan Husnan, 1990):
a. dilakukan secara pribadi
b. bersifat membangun
c. dilakukan oleh atasan langsung dengan segera
d. keadilan dalam penerapan disiplin sangat diperlukan
e. pimpinan tidak seharusnya menerapkan disiplin pada waktu bawahan
sedang absen
f. setelah penerapan disiplin, pimpinan hendaknya bersikap wajar kembali
Pedoman tersebut bertujuan agar masing-masing individu, dalam hal
ini adalah atasan dengan karyawan akan merasa sama-sama mengetahui dan
menyadari bahwa siapa yang melanggar disiplin akan menerima akibatnya
dan pemberi hukuman haruslah bersikap secara adil. Melalui pedoman
tersebut akan menentukan bagaimana bentuk penerapan disiplin yang akan
diberikan pada karyawan yang telah melanggar perintah-perintah dan
peraturan-peraturan dalam suatu perusahaan.
23
b. Bentuk penerapan disiplin
Handoko (1999) mengatakan bahwa disiplin kerja merupakan tindakan
manajemen dalam menjalankan standar-standar orgamsasional. Sementara
itu, Davis dan Newstrom (1992) menyebutkan bahwa tindakan disiplindapat bersifat prevent,? {preventive discipline) dan dapat bersifat korektif{corrective discipline).
a. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk mendorongkaryawan untuk mentaati standar dan peraturan, sehmgga tidak terjadipelanggaran. Tujuannya adalah mendorong karyawan untuk memiliki
disiplin din, dengan cara in, karyawan berusaha untuk menegakkan
disiplin diri sendiri daripada pimpinan yang memaksakannya. Kelompokyang memiliki disiplin d.r, merupakan sumber kebanggaan dalam setiap
organisasi. Pimpinan bertanggung jawab untuk menciptakan iklim
organisasi dalam rangka penerapan disiplin preventif. Upaya ini
menunjukkan bentuk usaha pimpinan agar karyawan mengetahui dan
memahami standar.
b. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah tindakan yang dilakukan setelah terjadinya
pelanggaran peraturan. Tindakan mi dimaksudkan untuk mencegah
tnnbulnya pelanggaran lebih lanjut, sehingga tindakan dunasa yang akan
datang akan sesuai dengan standar. Tujuan disiplin korektif adalah:
a. memperbaiki perilaku pelanggar standar
24
b. mencegah orang lain melakukan tindakan serupa
c. mempertahankan standar kelompok yang konsisten dan efektif
Selain disiplin preventif dan korektif, Handoko (1999) menambahkan
displin progresif, yaitu perusahaan bisa menerapkan suatu kebijaksanaan
disiplin progresif yang berarti memberikan hukuman-hukuman yang lebih
berat terhadap pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum
hukuman-hukuman yang lebih senus dilaksanakan. Disiplin progresif juga
memungkinkan manajemen untuk membantu karyawan mcmperbaiki
kesalahan. Sebuah contoh sistem disiplin progresif secara ringkas dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
a. teguran secara lisan
b. teguran tertulis, dengan catatan dalam file personalia
c. skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari
d. skorsing satu minggu atau lebih lama
e. diturunkan pangkatnya (demosi)
f. di pecat.
Penerapan disiplin tersebut disusun atas dasar tingkat berat atau kerasnya
hukuman. Munculnya pelanggaran serius tertentu, seperti berkelahi dalam
perusahaan atau mencuri, biasanya dikecualikan dari displin progresif.
Seorang karyawan yang melakukan pelanggaran itu bisa langsung dipecat.
Hal itu senada dengan pendapat Helmi (1996) yang mengatakan
bahwa tindakan pelaksanaan disiplin dapat dilaksanakan dengan
25
menggunakan prinsip dari progressive discipline, yaitu a), hukuman untuk
pelanggaran pertama lebih ringan dan pada pengulangan pelanggaran, b).
hukuman untuk pelanggaran keciI lebih ringan dari hukuman untuk
pelanggaran berat.
Pendapat lain datang dari Ranupandojo dan Husnan (1990) yang
mengatakan bahwa beberapa tindakan pendisiplinan dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu penerapan disiplin yang bersifat positif dan penerapan
disiplin yang bersifat negatif. Penerapan disiplin yang bersifat positif adalah
dengan memberi nasehat untuk kebaikan di masa yang akan datang,
sedangkan penerapan disiplin yang negatif antara Iain dengan:
a. memberikan peringatan lisan
b. memberikan peringatan tertulis
c. dihilangkan sebagian haknya
d. didenda
e. dirumahkan sementara (lay-off)
f. diturunkan pangkatnya
g. dipecat
Urutan tersebut disusun berdasarkan tingkat kekerasannya, dari yang paling
lunak sampai yang paling keras.
Handoko (1999) mengatakan bahwa peringatan memiliki si fat yang
esensial. Ini dilakukan dengan mengkomunikasikan peraturan-peraturan
kepada semua karyawan. Disiplin hendaknya juga diterapkan segera atau
secepat mungkin agar karyawan dapat memahami hubungan dua peristiwa
26
yang dialaminya, sehingga kemungkinan pelanggaran dan penyelewengan
sejenis di waktu yang akan datang dapat diperkecil.
Beberapa uraian diatas dapat kita perjelas, bahwa untuk menerapkan
dan menanamkan disiplin diperlukan adanya suatu pedoman, di mana
pedoman tersebut dapat memberi rasa adil diantara karyawan dengan
atasannya, sehingga dalam lingkungan perusahaan tersebut akan tercipta
suatu kondisi kesadaran bagi karyawan untuk dapat bersikap dan berdisiplin
diri. Disiplin dikatakan baik jika karyawan mengikuti aturan-aturan dari
atasan dan aturan lain dengan ikhlas, sebaliknya disipiin dikatakan jelek
apabila karyawan tidak ikhlas dalam melaksanakan aturan-aturan yang ada
atau tidak melaksanakan aturan tersebut. Berbagai uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa, penerapan disiplin akan berjalan dengan baik apabila
dari masing-masing individu itu sendiri mampu memahami dan mentaati
peraturan, mampu menyelesaikan pekerjaan pada waktunya dan melakukan
tugas dalam proses yang teratur.
6. Dampak Penenerapa Disiplin
Kedisiplinan dapat menimbulkan dampak yang kuat terhadap individu
maupun organisasi, karena disiplin itu sendiri merupakan tindakan
manajemen untuk menegakkan standar organisasi. Davis dan Newstrom
(1992) menjelaskan bahwa disiplin kerja karyawan akan membawa dampak
positif baik bagi karyawan maupun organisasi. Dampak positif bagi
karyawan antara lain adalah meningkatkan hasil kerja {output) dan input,
27
sedangkan dampak positif bagi organisasi antara lain adalah tercapainya
tujuan perusahaan dan meningkatnya produktivitas kerja, sehingga
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
Dampak lain yang mungkin muncul adalah dampak negatif, di mana
ini merupakan ak.bat dan tindakan tidak disiplin yang ditanda. dengan
menurunnya output dan input, yang dilunjukkan dengan perilaku bermalas-
malasan, menunjukkan semangat kerja yang rendah serta berperilaku yang
memungkinkan melanggar peraturan yang berlaku diperusahaan, sehingga
produktivitas menjadi turun (Kartono, 1985). Hal tersebut menandakan
bahwa perlu adanya upaya yang dapat menimbulkan dan meningkatkan
kesadaran akan disiplin kerja karyawan, terutama adalah dengan caramendisiplinkan diri.
B. KEPUASAN KERJA
Setiap perusahaan dipastikan mengharapkan adanya sumber daya
manusia yang potensiai dan produktif, untuk itu perlu diperhatikan
mengenai kondisi karyawan itu sendiri sebagai penunjang terciptanya
produktivitas kerja karyawan yang senantiasa disertai perasaan senang dan
tidak terpaksa dalam bekerja, sehingga nantinya akan memperoleh kepuasan
kerja. Jika dilihat dari segi sumber daya manusianya, maka kita dapat
menemukan dan memiliki banyak manfaat. Hal senada diungkapkan oleh
Gibson (1996) bahwa sumber daya yang dikendalikan menjadi penting,
sehingga organisasi menjadi efektifjika dapat memuaskan apa yang menjadi
28
minat anggota dalam suatu kelompok yang dapat mengendalikan sumber
daya itu sendiri.
Bekerja mengandung aktivitas yang memiliki unsur suatu kegiatan
sosial dan menghasilkan sesuatu yang nantmya bertujuan untuk memenuhi
suatu kebutuhan. Melalui bekerja, orang juga akan memperoleh upah atau
gaji sebagai imbalan dari jerih payahnya. Jadi, pada hakekatnya orang
bekerja tidak hanya untuk kelangsungan hidup, tetapi juga untuk mencapai
taraf yang lebih baik. Menurut Mc Gregor (Goble, 1987), pada dasarnya,
konsep kerja itu diambil dari konsep sehari-han, dimana seseorang ingin
menjadi berart, maka kerja dipandang sebagai sesuatu yang berarti untuk
dapat meningkatkan status dan harga din seseorang. Aktivitas tersebut
diharapkan akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan daripada
keadaan sekarang dan sebelumnya.
Bekerja itu cenderung dipandang sebagai aktivitas manusia baik bsik
maupun mental yang dasarnya merupakan bawaan manusia dan semata-
mata tidak hanya mengharapkan uang, tetapi juga menyangkut kebutuhan
lain yang bersifat psikologis seperti; sumber status, identitas diri dan untuk
mendapat kepuasan. As'ad (1999) mengatakan bahwa pada dasarnya,
manusia melakukan suatu pekerjaan itu untuk memenuhi segala kemginan
dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Bekerja adalah suatu bentuk aktivitas
yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan.
Pada dasarnya, setiap individu sesungguhnya sama, tetapi mereka juga
umk. Masing-masing individu itu berbeda dalam mengartikan kepuasan
29
kerja. Studi akan perpedaan individu {individual defference) seperti sikap,
persepsi dan kemampuan membantu manajer menjelaskan perbedaan dalam
tingkat prestasi (Gibson, 1996).
1. Pengertian Kepuasan Kerja
As'ad (1999) mengatakan bahwa pada dasarnya kepuasan kerja
merupakan hal yang bersifat individuil. Setiap individu akan memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang
berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-
masing individu. Ciri-ciri kcpuasan dan masing-masing individu sangat sulit
untuk diketahui. Meski demikian, hal Iain yang bisa diketahui adalah
mengenai cerminan dari kepuasan kerja itu sendiri.
Hal tersebut sama dengan pendapat Locke (Siege! dan Lane, 1982)
bahwa kepuasan kerja itu bersifat individual, ini berarti setiap orang
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda Hal tersebut dapat ditelusuri
melalui perbedaan tingkat penerimaan yang dirasakan seseorang terhadap
komponen-komponen maupun aspek-aspek yang dapat menjadikan orang
merasa puas atau tidak puas dalam bekerja. Semakin banyak komponen
maupun aspek yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan seseorang maka
akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang akan dirasakan, dan sebaliknya,
semakin banyak aspek dan komponen kerja yang tidak sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan seseorang maka akan mempunyai tingkat
kepuasan kerja yang semakin rendah.
30
Anoraga (1992) berpendapat bahwa semakin banyak aspek-aspek
dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka
semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Ia menyimpulkan
bahwa:
a. kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh
pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya
b. kepuasan kerja berhubungan dengan sikap karyawan terhadap pekerjaan
itu sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dan sesama
karyawan
c. kepuasan kerja merupakan sikap umum sebagai hasil dari beberapa
sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan
hubungan sosial individu diluar kerja
d. kepuasan kerja pada dasarnya adalah "security feeling" yang memiliki
segi sosial ekonomi meliputi, gaji dan jaminan sosial serta segi sosial
psikologis yang terdiri dari kesempatan untuk maju, kesempatan untuk
mendapat penghargaan, pengawasan, hubungan antar karyawan dan
atasan.
Kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif yang menyangkut
penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi
kerja, termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan
kondisi psikologis. Kenyataan menunjukkan bahwa, orang mau bekerja
bukan hanya mencari dan mendapatkan unsur ekonomisnya saja, akan tetapi
dengan bekerja seseorang mengharapkan akan rnemperoleh kepuasan kerja.
31
Menurut As'ad (1999) batasan-batasan sederhana mengenai kepuasankerja adalah adanya perasaan seseorang terhadap pekerjaan. In, berart,bahwa konseps, kepuasan kerja semacam ini mebhat kepuasan kerja itusebaga, hasil interaks, manusia dengan lingkungan kerjanya, sehmggadeterminasi kepuasan kerja menurut batasan ini meliputi perbedaan individu(^dividual deferences) maupun situasi lingkungan pekerjaan. Disampingitu, perasaan seseorang terhadap pekerjaan tentulah sekaligus merupakanrefleksi dan sikapnya terhadap pekerjaan.
Dav,s dan Newstroom (1992) secara umum berPendapat bahwakepuasan kerja merupakan perasaan senang ataupun tidak senang dankaryawan terhadap pekerjaannya. Perasaan itu akan t.mbul j.ka adakecocokan ataupun ketidakcocokan antara karakterisiik kerja dengankeinginan dan kebutuhannya. Davis juga berpendapat bahwa kepuasan kerjajuga berhubungan erat dengan prestasi kerja, absensi, pemogokan kerja danturn over. Pendapat lain mengatakan, kepuasan kerja merupakan sebuah
tingkatan dimana individu merasa bahwa mereka dihargai secara seunbangmelalui berbaga. aspek situasi pekerjaannya dan organisasi dimana merekabergantung. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi akanmempertahankan sikap positif terhadap pekerjaannya, sementara seseorangYang tidak puas dengan pekerjaannya akan mempertahankan s,lkap negatifmengenai pekerjaannya. Kepuasan kerja berhubungan dengan kogmtifindividu, afektif, dan reaks. evaluas. terhadap pekerjaannya (Baron andGreenberg, 1990)
Tiffin (dalam As'ad, 1999) berpendapat bahwa kepuasan kerjaberhubungan erat dengan sikap dan karyawan terhadap pekerjaannyasendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan.Locke (Siegel dan Lane, 1982) mengartikan kepuasan kerja sebagaipenaksiran seseorang terhadap pekerjaan yang didasarkan pada peneapaianterhadap nilai-nilai kerja yang dianggap pentmg oleh orang tersebut, yangmlainya sama dengan kebutuhan dasarnya. Secara singkat dapat dikatakan,kepuasan kerja terjad, ket.ka individu menaksir situasi kerja yangd.hadapinya pada saat ini, sementara respon yang dikemukakannya adalahrespon yang positif atau menyenangkan tentang pekerjaan itu. Locke juga
menambahkan bahwa perasaan yang berhubungan dengan kepuasan atau
ketidakpuasan kerja adalah lebih cenderung merupakan cerminan
penaks.ran terhadap apa yang dialam. dalam pekerjaan sebelumnya,sekarang dan bukan pengharapannya dimasa yang akan datang.
Handoko (1999) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan
keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, yangmana para karyawan memandang pekerjaan mereka dan keadaan tersebut
memunculkan kepuasan kerja yang mencenmnkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya. Hal tersebut nampak dalam sikap positif karyawanterhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi d, lingkungan kerja.
Beberapa pendapat diatas memberikan masukan mengenai pengertian
kepuasan kerja, sehingga dapat ditarik suatu kesunpulan bahwa kepuasankerja yang diartikan sebagai suatu perasaan positif terhadap pekerjaan
J J
d.karenakan pekerjaan itu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan seseorangserta menghasilkan suatu keadaan emosional yang menyenangkan bag,dirinya. Kepuasan kerja adalah perasaan pekerja atau karyawan yangberhubungan dengan pekerjaannya, yaitu dua merasa senang atau tidaksenang, bangga atau jenuh, sebagai hasil dari pen.laian individu yangbersangkutan terhadap pekerjaannya.
2. Faktor-faktor Pembentuk Kepuasan Kerja
Pendekatan mengenai bagaimana kepuasan kerja ,tu terbentuk, telahbanyak dikemukakan oleh beberapa ahli, d.antaranya adalah Porter (Siegeldan Lane, 1982) mengemukakan bahwa kepuasan kerja terjadi bilakaryawan merasakan tidak ada perbedaan antara apa yang diharapkan daripekerjaannya dengan apa yang benar-benar diterima.
Soeling (1992) berpendapat bahwa seorang karyawan akan puasterhadap situasi pekerjaannya jika ada kecocokan antara nilai dan
pengharapan karyawan dengan situasi dan kondisi pekerjaan itu sendiri.
Tennasuk dalam hal ini ruang lingkup, tingkat pekerjaan. peranannya, besarkccilnya kelompok, gaya kepemimpinan, hubungan dengan sesamakaryawan dan kesempatan untuk berkembang. Adanya kepuasan tersebutakan mendorong keinginan untuk hadir dalam pekerjaan. Adanyapenghargaan yang dianggap memadai atau memuaskan juga mendorongseseorang untuk bekerja.
34
Robbins (1993) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yaitu: suasana kerja, pengawasan,
gaji, kesempatan promosi, hubungan antara rekan sekerja dan pimpinan.
Ranupandojo dan Husnan (1990) mengatakan bahwa apabila
manajemen menekankan kepuasan "off the job" maka ia menganggap
bahwa kerja merupakan suatu "hukum", dan karenanya perlu untuk diberi
imbalan atau hadiah yang dapat dinikmati di luar pekerjaannya. Manajer
yang menekankan "around the job satisfaction" akan mencoba memberikan
tempat kerja atau lingkungan kerja yang menyenangkan. Jika kepuasan
diperoleh lewat pekerjaannya, maka semakin keras seseorang bekerja akan
semakin tinggi kepuasan yang diperoleh.
Berbagai cara ditempuh pihak manajemen agar dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawannya dengan cara menaikkan gaji atau upah
kerja. Mereka berpendapat, bahwa gaji merupakan faktor utama untuk
mencapai kepuasan kerja. Pendapat yang demikian tidak seluruhnya salah,
sebab dengan mendapatkan gaji ia akan dapat melangsungkan kehidupannya
sehari-hari. Kenyataannya, gaji yang tinggi tidak selalu menjadi faktor
utama untuk mencapai kepuasan kerja. Kenyataan lain menyebutkan banyak
perusahaan yang telah memberikan gaji tinggi pada karyawannya, tetapi
masih banyak juga karyawan yang tidak puas dan tidak senang dengan
pekerjaannya. Menurut Hulin (dalam As'ad, 1999) gaji hanya memberikan
kepuasan sementara. Orang bekerja tidak hanya mengharapkan gaji, karena
35
kepuasan terhadap gaji sangat dipengaruh. oleh kebutuhan dan nilai orangyang bersangkutan.
Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Blum (dalamAs'ad, 1999) sebagai berikut:
a. faktor individuil; meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan.
b. faktor sosial; meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat,
kesempatan berekreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan
berpolitik dan hubungan kemasyarakatan.
c. faktor utama dalam pekerjaan; meliputi upah, pengawasan, ketentraman
kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju.. selain itu juga
penghargaan terhadap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan,
kesempatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia, perasaan
diperlakukan add baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa dalam kepuasan kerja itu
terdapat perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Perasaan tersebut dapat
bersifat positif maupun negatif, karena pekerjaan itu sendiri bukanlah
sebuah konsep yang konkrit, melainkan terdiri dari beberapa dimensi yang
dapat diamati dan ditelaah lebih jauh. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Locke (dalam Riyono & Zulaifah, 1997) yang menyebutkan dunensi-
dimensi tersebut antara lain adalah:
a. kerja itu sendiri: meliputi interest pribadi, kesempatan belajar, tingkat
kesukaran, kesempatan untuk sukses, jumlah pekerjaan.
b. upah: meliputi jumlah, keadilan, metode pembayaran.
c. promos.: meliputi kesempatan untuk promosi, keadilan dalam
penentuannya, dasar pertimbangannya.
d. pengakuan atau penghargaan: mel.put, pujian atas prestasinya, kreditdari hasil kerjanya, kntik terhadap kerjanya.
e. kesejahteraan: meliputi pensiun, pelayanan kesehatan, bbur tahunan.
f kondisi kerja: meliputi jam kerja, waktu istirahat, peralatan, temperatur,ventilasi, kelembaban, lokasi.
g. pengawasan: meliputi gaya pengawasan clan pengaruhnya, teknik
pengawasan, hubungan interpersonal dan keterampilan administratif.
h. rekan kerja: meliputi kecakapan, kemauan untuk menolong, situasikeakraban.
i. perusahaan dan manajemen: meliputi perhatiannya terhadap karyawan
seperti halnya upah dan kebijaksanaan tentang kesejahteraan.
Luthans (dalam R.yono & Zula.fah, 1997) rnengemukakan lima
dimensi kerja yang dapat menjadi sasaran kepuasan kerja yaitu kepuasanterhadap perusahaan, kepuasan terhadap atasan, kepuasan terhadap upah,kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri dan kepuasan terhadap kelompokkerja.
Melihat uraian dari Locke dan Luthans tersebut diatas, maka dapat
dikatakan bahwa dimensi kerja yang mempengaruhi kepuasan kerja itudikelompokkan menjadi lima kelompok sebagai bcrikut:
1. pekerjaan itu sendiri, meliputi kerja itu sendiri dan kondisi kerja2. upah dan kesejahteraan
37
3. pengawasan, yang meliputi manajemen, perusahaan dan pengakuan4 rekan kerja
5. promosi.
Beberapa pendapat dan pandangan yang dilontarkan dari beberapa ahl,mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja,diantaranya yang dinyatakan oleh Ghiselli &Brown (dalam As'ad , 1999),yaitu:
a. kedudukan (posisi)
Pada umumnya, orang memiliki anggapan bahwa semakin tinggikedudukan/posisi dalam pekerjaan maka kepuasan kerjanya akan tinggipula. Beberapa penelitian menunjukkan hal ini tidak selalu benar, tapiJ'ustru perubahan dalam tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhikepuasan kerja.
b. pangkat dan golongan
Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat/golongan,
sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orangyang melakukannya. Jika ada kenaikan upah, maka sed.kit banyaknya
akan dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadapkedudukan yang baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya.
c. usia dan masa kerja
Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan usia karyawan. Usia
diantara 25 tahun sampai 34 tahun dan usia 40 tahun sampai 45 tahun
adalah merupakan usia yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas
38
terhadap pekerjaannya. Handoko (1999) menyebutkan, semakin tua usia
karyawan, mereka cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan-pekerjaan mereka. Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi kepuasan
kerja mereka, seperti pengharapan-pengharapan yang lebih rendah dan
penyesuaian-penyesuaian lebih ba,k terhadap situasi kerja karena
mereka lebih berpengalaman.
d. jaminan finansial dan jaminan sosial
Jaminan yang ba,k atau dirasa baik oleh karyawan tentunya akan
menimbulkan kepuasan kerja, dan sebaliknya. Kemungkinan munculnya
masalah finansial dan jaminan sosial, kebanyakan akan berpengaruhterhadap kepuasan kerja.
e. mutu pengawasan
Cara yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan produktivitas
kerja, diperlukan hubungan yang baik antara pimpinan dengan
karyawan. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan
hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan
akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dariorganisasi kerja {sense ofbelonging).
Melalui berbagai uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada
dasarnya banyak hal yang dapat dijadikan sebaga, faktor pendorong
munculnya kepuasan kerja, dimana masing-masing faktor pendorong itu
memiliki konsekuensi sendiri-sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain
meliputi :
39
a. faktor psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap
kerja, bakatdan keterampilan.
b. faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi
sosial baik antara sesama karyawan, dengan atasannya, maupun
karyawan yang berbeda jems pekerjaannya.
c. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pengawasan,
pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahai, perlengkapan
kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi
kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.
d. faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan
serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji,
jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan,
promosi, pengembangan karir dan sebagainya.
4. Kepuasan Kerja dan Ketidakpuasan Kerja
Adanya ketidakpuasan dari karyawan akan menghasilkan akibat-akibat
yang kurang menguntungkan baik bagi perusahaan maupun karyawan itu
sendiri. Mitchell (1982) menyebutkan ada empat hal yang merupakan akibat
dari ketidakpuasan kerja, yaitu: turn over, absensi, kesehatan dan
produktivitas rendah. Karyawan yang mengalami kepuasan kerja yang
tinggi, turn over dan absensinya akan berada pada tingkat yang rendah,
d. memiliki keahlian dalam suatu bidang
e. mendapatkan apresiasi dari luar, khususnya dari para manajer senior dan
Iain-lain.
Ringkasnya, usaha untuk menentramkan dan menyenangkan karyawan
dengan selalu memberikan barang-barang matenil dan perbaikan-perbaikan
tisik yang kurang perlu, seperi mencoba memuaskan orang dengan
memberikan hadiah-hadiah, namun mengabaikan aspek-aspek psikis seperti
harga diri, status sosial, sekuritas emosional dan kebutuhan psikologis
lainnya tak ubahnya dengan mengisi lubang yang tak memiliki dasar.
Pada dasarnya, kepuasan kerja sangat ditentukan oleh berbagai macam
hal, diantaranya adalah masalah besarnya upah dan jenis tunjangan, kondisi
lingkungan kerja dan pengawasan, hubungan sosiai antar karyawan,
hubungan terhadap pimpinan dan pengembangan kaner. Hal tersebut
menjelaskan bahwa kepuasan kerja pada dasarnya sangat bersifat individual,
karena pada masing-masing individu memiliki tingkat kepuasan kerja yang
berbeda-beda, dimana dalam individual deferences hal tersebut menjadikan
manusia terkesan unik.
C. HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN
DISIPLIN KERJA
Pada dasarnya, manusia sangat berperan penting dalam kemajuan dan
kelangsungan suatu perusahaan. Jika dikaitkan dengan sumber daya
manusianya, maka karyawan yang memiliki etos kerja yang baik akan
42
cenderung mendapatkan kepuasan dalam bekerja. Sejalan dengan pendapat
tersebut Helmi (1996) berpendapat bahwa jika dilihat dari struktur
pendidikannya, posisi tenaga kerja Indonesia kurang menguntungkan. Hal
ini sebagian besar disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah.
Ironisnya, kualitas etos kerja dan disiplin kerja tenaga kerja Indonesia
dipandang oleh beberapa ahli masih tergolong rendah. Meski demikian,
dengan bekerja orang akan merasa lebih dihargai bila dibandingkan dengan
orang yang tidak bekerja. Melalui kerja manusia mencari fungsi sosial,
sumber status, identitas diri hi'ngga akhirnya mendapat kepuasan sebagai
respon dari karyawan yang menunjukkan secara langsung kecocokan atau
ketidakcocokan terhadap interaksi yang terjadi dalam perusahaan tersebut
(Riyono, 1996). Salah satu yang terkait dalam masalah ini adalah mengenai
pengawasan, dimana pengawas yang efektif akan memperhatikan dan
memebhara moril atau semangat kerja yang tinggi dan disiplin kerja.
Adanya pengawasan bila dilihat dari sudut pandang sosial diharapkan dapat
memunculkan kepuasan kerja, karena pengawasan itu sendiri merupakan
salah satu faktor pembentuk kepuasan kerja. Melalui pengawasan tersebut
dapat menumbuhkan hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan,
sehingga interaksi dari masing-masing individu secara sadar mampu
menanamkan sikap moral untuk mendisiplinkan diri agar kelangsungan
perusahaan dapat bertahan dan berkembang. Apabila disiplin diri pada tiap
karyawan telah tumbuh dengan baik maka akan menjadi kebanggaan bagi
setiap orang, karena pengawasan secara terus-menerus sudah tidak
dibutuhkan lagi (Davis & Newstrom, 1992). Ini menandakan bahwa secara
psikologis tidak ada batasan antara atasan dengan bawahan, sehingga
masing-masing individu sadar akan pentingnya kedisiplinan, sehingga tanpa
adanya pengawasan dari atasan, karyawan akan bersikap patuh pada
peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Seseorang akan mempunyai sikap yang baik terhadap pekerjaannya,
jika pekerjaan itu dapat memberikan keuntungan atau hasil yang dapat
memuaskan kebutuhannya, dan kepuasan tersebut dapat menimbulkan
perilaku disiplin kerja pada karyawan, sehingga kepuasan kerja merupakan
suatu unsur yang harus ada dalam organisasi kerja.
Munculnya sikap para karyawan dalam menghadapi lingkungannya
merupakan manifestasi dari apa yang dirasakannya, sehingga bila kepuasan
kerja telah dirasakan oleh para karyawan maka sikap yang positif akan
diberikan pada organisasi tempat kerjanya menuju kesuksesan organisasi
dan kesejahteraan para karyawannya. Sikap yang positif juga terdapat dalam
disiplin kerja, di mana Hodges (dalam Helmi, 1996) mengatakan bahwa
disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat
untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Jika dikaitkan dengan
pekerjaan, maka karyawan menunjukkan sikap dan tingkah laku yang taat
terhadap peraturan organisasi.
Dapat dijelaskan lebih lanjut, bahwa dengan memperhatikan kondisi-
kondisi karyawan dalam suatu organisasi, baik fisik maupun mental dapat
diharapkan tercapainya kepuasan kerja. Melalui kepuasan kerja, dapat
44
tercipta iklim dan budaya disiplin kerja yang nantinya dapat meningkatkan
produktivitas kerja seperti apa yang diharapkan oleh setiap organisasi kerja.
Hal tersebut menandakan bahwa kepuasan kerja adalah penting, karena
dapat memberikan sumbangan yang tidak hanya dinilai dengan imbalan
upah saja. Hal inilah yang nantinya dapat diharapkan memunculkan sikap
disiplin kerja bagi karyawan, dalam usaha untuk meningkatkan
produktivitas yang lebih baik dan dapat meneruskan kelangsungan lajunya
perusahaan.
Kepuasan kerja itu sendiri dapat menimbulkan berbagai aktivitas yang
positif. Kepuasan kerja seseorang dapat terlihat dari kecenderungan
seseorang yang merasa betah, tidak mudah merasa lelah, selalu mencoba
untuk menciptakan sistem kerja yang baru dan insting kerja akan cepat
tersentuh oleh pennasalahan dan upaya untuk dapat menyelesaikannya
(Helmi, 1996). Kepuasan kerja juga dapat membuat orang menjadi
ketagihan, dimana perasaan tersebut direaiisasikan dengan sikap dan
perilaku disiplin. Perilaku disiplin tersebut dapat berbentuk sikap yang
ditujukan dengan masuk kerja dan menyelesikan kerja tepat pada waktunya,
semangat kerja dan kegairahan kerja meningkat, serta karyawan cenderung
giat dan bersemangat dalam bekerja, sehingga perilaku membolos akan
menjadi rendah.
Helmi (1996) menjelaskan bahwa ketidakdisiplinan itu dapat dilihat
dari tingkat absensi yang tinggi, penyalahgunaan waktu istirahat, melanggar
keselamatan kerja, meninggalkan pekerjaan tanpa ijin, membangkang, tidak
45
jujur, dan perilaku yang menunjukkan gairah (semangat) kerja yang rendah.
Hal-hal tersebut merupakan beberapa indikator dari rasa ketidakpuasan
karyawan, sehingga karyawan akan cenderung bertingkah laku yang
melanggar peraturan dan bersikap tidak disiplin.
Hadipranata (1995) mengatakan bahwa sikap kerja merupakan gairah
(semangat) kerja yang timbul karena penetapan kebutuhan, pengendalian
tuntutan, dan pemantapan motivasi kerja serta merupakan penopang
kepuasan kerja.
Ketidakpuasan sering kali menimbulkan konllik, dan biasanya orang
akan mengalami stress, frustrasi, ketcgangan, kesukaran dalam
mengkonsentrasikan diri pada pekerjaan, serta kepuasan kerja yang rendah.
Melalui persoalan tersebut, orang akan cenderung bcrperilaku scenaknya
tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku dalam lingkungan kerjanya,
sehingga peraturan yang berlaku dalam perusahaan akan cenderung
ditentang dan dilanggar, yang pada akhirnya muncul benih-benih perilaku
yang tidak disiplin.
Helmi (1996) menjelaskan bahwa disiplin kerja sering kali dibicarakan
dalam konotasi yang negatif. Disiplin lebih dikaitkan dengan sangsi atau
hukuman. Contohnya: bagi karyawan bank, keterlambatan masuk kerja
(bahkan dalam satu menit pun) berarti pemotongan gaji yang disamakan
dengan tidak masuk kerja pada hari itu. Bagi pengendara sepeda motor,
tidak menggunakan helm berarti siap-siap ditilang polisi.
46
Mitchell (1982) mengatakan bahwa ketidakpuasan karyawan dalam
bekerja dapat mengakibatkan karyawan bekerja dengan bennalas-malasan,
suka membolos dari pekerjaannya, atau yang lebih ekstrim mengajukan
permohonan untuk berhenti dari pekerjaannya. Keadaan ini dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan fisik maupun psikis sehingga mau
tidak mau produktivitas kerja karyawan menjadi rendah dan tidak disiplin.
Arnold Feldman (dalam Harsono, 1989) menambahkan bahwa pada
penode pasca 1980-an issue mengenai kepuasan kerja menjadi sangat
penting. Ini disebabkan karena tanggung jawab moral untuk memelihara
tingginya tingkat kepuasan kerja dalam organisasi, orang-orang mulai
memikirkan apakah pekerjaannya itu memuaskan atau tidak, menantang
atau membosankan, penting untuk dilanjutkan atau diakhiri. Pimpinan
percaya bahwa ketidakpuasan memiliki keterlibatan dalam suatu aktivitas
yang menyebabkan rendahnya produktivitas, tingginya absenteisme, dan
burn out dari pekerjaan, sehingga tindakan pelanggaran dan tmgkah laku
yang tidak disiplin dapat berkembang di perusahaan, padahal peraturan
dibuat agar berfungsi secara efektif dan efisien sebagai tindakan dalam
upaya timbulnya perilaku disiplin karyawan.
Tercapainya kepuasan kerja akan menyebabkan karyawan lebih
disiplin, dan sebaliknya ketidakpuasan yang diperoleh karyawan dalam
bekerja akan menyebabkan tindakan-tindakan yang mengarah pada
ketidakdisiplinan, tetapi untuk mengetahui besarnya pengaruh tersebut
masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
47
D. HIPOTESIS
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah LAda hubungan
yang positif antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja pada karyawan
Perusahaan Garment PT. Mataram Tunggal Garment". Semakin tinggi
tingkat kepuasan kerja yang diperoleh maka akan menccrminkan semakin
tingginya disiplin kerja yang ditunjukkan oleh karyawan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel bebas : Kepuasan kerja
2. Variabel tergantung: Disiplin kerja
B. DEFINISI OPERASIONALVARIABEL PENELITIAN
I. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional dari pekerja atau
karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya, di mana mereka merasa
senang atau tidak senang, bangga atau jeriuh, sebagai hasil dari penilaian
individu yang bersangkutan terhadap pekerjaannya.
Nilai kepuasan kerja ini diungkap dengan memodifikasi angket
kepuasan kerja yang disusun oleh Winarni (1995) yang dibuat berdasarkan
faktor-faktor kepuasan kerja yang terdiri dan lima faktor, yaitu; besarnya
upah dan jenis tunjangan, kondisi lingkungan kerja dan pengawasan,
hubungan sosial antar karyawan, hubungan terhadap pimpinan dan
pengembangan kaner. Nilai kepuasan kerja karyawan penelitian mi
diperoleh dari skor angket kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi skor
yang diperoleh menandakan semakin tinggi kepuasan kerja yang
diperolehnya, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh
menandakan semakin rendah kepuasan kerja yang diperoleh.
48
49
2. Disiplin kerja
Kata disiplin berawal dari bidang pendidikan yang berarti tindakan
atau perbuatan yang berupa bimbingan kearah tertib. Pelaksanaan tertib itu
sendiri yaitu jika semuanya terjadi pada waktunya, tempatnya dan menurut
aturan tertentu. Disiplin adalah taat dan patuh terhadap norma-norma,
peraturan-peraturan, instruksi-instruksi dan Iain-lain yang dinyatakan
berlaku untuk sekclompok orang, selanjutnya disiplin adalah suatu sikap,
tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi
baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
Angket disiplin kerja disusun oleh penulis dengan memodifikasi
angket dan Yudiani (1999). Nilai angket disiplin kerja dalam penelitian ini
diperoleh dari skor angket disiplin kerja karyawan. Semakin tinggi skor
yang diperoleh menandakan tingginya disiplin kerja karyawan, dan semakin
rendah skor berarti disiplin kerjanya semakin rendah.
C. SUBJEK PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan istilah populasi yang artinya adalah
totalitas semua organisme di dalam satu daerah gcogerafis tertentu. Dalam
studi statistik, populasi dilawankan dengan sample, yaitu satu jumlah
terbatas dari individu yang diambil dari populasi, dan diduga representatif
sifatnya (Chaplin, 1995).
Subjek penelitian ini adalah para karyawan Perusahaan Garment PT.
Mataram Tunggal Garment bagian produksi. Karyawan bagian produksi ini
50
dipilih sebagai subjek penelitian karena mempunyai karakteristik yang
sesuai dengan tipe subjek yang akan diteliti. Pengambilan sampel yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
"purposive random sampling". Teknik ini merupakan pengelompokkan
yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipandang mempunyai
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Hadi, 1995). Populasi dan sampel yang ada
kemudian digeneralisasikan dan penelitian, sehingga kesimpulan yang
ditarik dari hasil penelitian ini dapatditerapkan.
Karakteristik subjek yang dipakai dalam penelitian ini adalah
karyawan yang bekerja di Perusahaan Garment PT Mataram Tunggal
Gannent Yogyakarta, dengan ciri-ciri sebagai benkut:
1. Karyawan bagian produksi.
2. Karyawan bagian produksi dengan tingkat pendidikan SMU keatas.
3. Karyawan bagian produksi yang memiliki masa kerja diatas dua tahun.
Karyawan yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan berdasarkan
karakterisik individu akan ditentukan sebagai subjek penelitian.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data penelitian ini diperoleh melalui dua metode sebagai
alat ukur, yaitu metode angket yang terdiri dari kepuasan kerja dan disiplin
kerja, dengan tujuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dengan lebih
akurat, ekonomis dan praktis (Hadi, 1995) serta metode dokumentasi.
51
Metode pengumpulan data yang digunakan di sini adalah dengan terlebih
dahulu mengujicobakan alat ukur, sehingga validitas dan reliabilitas dan alat
ukur yang dipakai dapat diketahui, dan selanjutnya menganaiisis data
penelitian, sedangkan untuk mengetahui masa kerja dan tingkat pendidikan
dapat diperoleh dari identitas subjek pada skala peneliti;lan.
1. Angket Kepuasan Kerja
Angket kepuasan kerja ini terdiri dari 40 item yang disus
berdasarkan faktor-faktor pembentuk kepuasan kerja yang diantaranygadalah:
a. besarnya upah dan jenis tunjangan
b. kondisi lingkungan kerja dan pengawasan
c. hubungan sosial antar karyawan
d. hubungan karyawan terhadap pimpinan
e. pengembangan karier
Angket kepuasan kerja ini dibuat dengan memodifikasi skala kepuasan
kerja yang dibuat oleh Winarni (1995) dalam penelitiannya yang berjudul
"Analisis Kepuasan Kerja Pada PT Kusuma Sandang Mekarjaya
Yogyakarta,\
Teori yang mendasari pembuatan angket tersebut. adalah teori dari
Robbins (1993), Locke (dalam Siegel &Lane, 1982), Baron &Greenberg
(1990), kemudian peneliti menambahkan teori dari Blum (dalam As'ad,
susun
52
1999), Soeling (1992), Ghisseli &Brown (dalam As'ad, 1999), dan Locke&Luthans (dalam Riyono &Zulaifah, 1997),
Angket kepuasan kerja mi terlebih dahulu diujicobakan, karenakarakteristik subjek penelitiannya berebeda.
Angket kepuasan kerja disusun dengan metode surnated rating dariLikert. Angket in, terdin dan lima alternatif jawaban yang selanjutnyadnnodifikasi mejadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkanalternatif jawaban N (netral). Alasan untuk menghindan ataumenghilangkan alternatif jawaban Nadalah bahwa jawaban Ndapatdikatakan netral, atau bahkan ragu-ragu, sehmgga nantinya akanmemberikan kesan bias pada jawaban subjek karena kategorii jawaban yangdiminta adalah kecenderungan kearah setuju atau tidak setuju (Had,, 1995).Angket ini memiliki empat alternatifjawaban yang terdiri dan Sangat Setuju(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skoratau nilai jawaban d.ben point satu sampai empat. Item pada favorable, SSdiberi nilai empat, SS diber, nilai tiga, TS diberi nilai dua dan STS diberinilai satu, sedangkan nilai untuk item unfavorable berlaku sebaliknya.
Sebaran item angket kepuasan kerja dapat dilihat Pada label 1dibawah ini:
TABEL 1.
Rincian Nomor Item Angket Kepuasan KerjaNo. Dimensi-dimensi
besarnya upah dan jenistunjangan
Nomor-nomor butii Jumlah
1,2,3,4,5,6,7,8
2. kondisi lingkungan kerja dan
pengawasan
9,10,11,12,13,14,15,
16
8
j. hubungan sosial antar karyawan 17,18,19,20,21,22,23 7
10
7
40
4. hubungan karyawan terhadappimpinan
24,25,26,27,28,29,30,
31,32,33
5. pengembangan karier 34,35,36,37,38,39,40
Jumlah 40 r
2. Angket Disiplin Kerja
Angket disiplin kerja in. terdiri dari 42 item yang dibuat berdasarkan
faktor-faktor pendorong timbulnya disiplin kerja, yaitu a), faktor
pemahaman peraturan, b). ketaatan terhadap peraturan, c). ketepatan waktu
dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, d). keteraturan proses dalam
menjalankan tugas.
Angket disiplin kerja ini dibuat dengan memodifikasi angket yang
disusun oleh Yudiani (1999) dalam penelitiannya yang berjudul "Hubungan
Antara Emotional Inleligent dengan Disiplin Kerja Pada Pegawaf\
Validitas dan reliabilitas yang diperoleh skala ini menghasilkan alpha
sebesar 0,8932 dan koefisien korelasi item totalnya 0,2704 - 0, 6177.
Teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan angket, berdasarkan
teori-teori yang disampaikan oleh Helmi (1996), Davis & Newstroom
(1992), Nitisemito (1984), Starauss & Sayles (1990), Harris (1984),
kemudian peneliti memasukkan beberapa teori dari Handoko (1999), Sagir
(1985), Kartono (1985) dan Moekijat (1989).
54
Sebelum penelitian dilakukan, angket ini perlu dmjicobakan terlebih
dahulu, karena karakteristik subjek penelitian yang digunakan dalampenelitian berbeda.
Angket disiplin kerja disusun berdasarkan butir-but.r pernyataan
berdasarkan modifikasi melalui metode sumated rating dan skala Likert.
Angket ini terdin dari lima alternatifjawaban yang selanjutnya dimodifikasi
mejadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkan alternatif jawaban
N (netral). Alasan untuk menghindari atau menghilangkan alternatif
jawaban Nadalah bahwa jawaban Ndapat dikatakan netral, atau bahkan
ragu-ragu, sehingga nantinya akan memberikan kesan bias pada jawaban
subjek karena kategori jawaban yang diminta adalah kecenderungan kearah
setuju atau tidak setuju (Had,, 1995). Angket in, menggunakan empat
alternatif jawaban, yang terdiri dan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pada item favorabel jawaban
SS diberi skor empat, Sdiberi skor tiga, TS diberi skor dua, dan STS diberi
skor satu, sedangkan pada item unfavorable berlaku sebaliknya.
Sebaran item angket disiplin kerja dapat dilihat pada tabel 2di bawah
ini:
No.
2.
TABEL 2.
Rincian Nomor Item Angket Disiplin Kerja
Aspek-aspek
pemahaman peraturan
ketaatan terhadap
peraturan
l:avorable
1,3,36,40,41,42
2,5,13,9,23,27,28
Unfavorable
4,6,37,38,39
10,16,32,33,35
Jumlah
12
ketepatan waktu
dalam pelaksanaan
dan penyelesaian
pekerjaan
keteraturan proses
dalam menjalankan
tugas
Jumlah
7,12,14,25,26,34 8,22,29
9,11,15,17,18,30 20,21,24,3
25
E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Validitas
55
Menurut Azwar (1998), validitas berasal dan kata validity yaitu sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur atau seberapa
cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes dikatakan shahih
apabila ia mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur
dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut
menjalankan fungsi ukurnya secara tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dan tujuan dilakukan pengukuran tersebut.
Pengujian validitas skala dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengunakan validitas isi dan seleksi item yang diperoleh melalui
perhitungan koefisien korelasi antara skor subjek pada item yang
bersangkutan dengan skor total tes. Mengenai item-item yang gugur dan
item-item yang layak digunakan dalam penelitian dapat dilihat melalui
indeks beda item, selanjutnya penelitian ini akan diujicobakan dengan
menggunakan teknik "korelasi product moment" dan Pearson yang
56
melukiskan hubungan antara dua gejala (Hadi, 1995) dan digunakan untuk
mengukur validitas penelitian. Rumus dan "korelasi product moment"
adalah:
N.ZXY-(SX) (ZY)
rxy
K {N.SX-(SX)} (N.ZY-(ZY)}
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi product moment
N = jumlah subjek
x = skor item
y = skor total
2. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang merupakan asl kata dari
rely dan ability. Pada dasarnya, reliabilitas mengacu pada konsistensi atau
keterpercayaan, keterandalan, keajegan, ataupun kestabilan hasil ukur yang
mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang memiliki
reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Reliabilitas
suatu alat ukur diperlukan untuk melihat sejauh mana pengukuran itu
mendapatkan hasil yang relatif tidak berbeda jika dilakukan pengukuran
kembali pada subyek yang sama (Azwar, 1998). Hal ini menunjukkan
57
sejauh mana pengukuran tetap konsisten jika dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dan alat ukur yang sama. Cara yang
digunakan untuk menentukan reliabilitas angket dalam penelitian ini adalah
"Analisis Vanans" (Hadi, 1986). Cara untuk mempermudah dan
mempercepat perhitungan uji validitas dan reliabilitas dari angket penelitian
ini dilakukan perhitungan dengan komputer dari SPSS 10.0for windows..
E. METODE ANALISIS DATA
Analisis data dengan statistik dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian. Model analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah analisis Product Moment dari Pearson. Analisis ini merupakan
analisis korelasional yang dapat dipakai untuk menguji dua variabel,
selanjutnya untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan uji validitas
dan reliabilitas dari angket penelitian ini maka analisis dilakukan dengan
menggunakan perhitungan statistik dengan komputasi melalui bantuan
program komputer dari Statistical Packagefor Social Science (SPSS) 10.0
for windows.
BAB IV
PERSIAPAN PENELITIAN, PELAKSANAAN, ANALISA DATA
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAIIASAN
A. ORIENTASI KANCAH DAN PERSIAPAN PENELITIAN
1. Orientasi Kancah Penelitian
Perusahaan garment PT. Mataram Tunggal Garment berdiri pada awal
tahun 1992. Hal ini beranjak dari adanya kesepakatan pemegang saham
yang ada di Jakarta dan Yogyakarta untuk mendirikan suatu usaha di bidang
garment. Daerah yang diusulkan pertama kali ada tiga kota, yaitu Semarang,
Surabaya dan Yogyakarta. Setelah dilakukan beberapa pertimbangan dalam
suatu rapat, maka pada akhirnya PT. Mataram Tunggal Garment ditetapkan
di Yogyakarta.
PT. Mataram Tunggal Garment merupakan perusahaan non PMA dan
non PMDN yang dikuatkan dengan akte Notaris No. 23 tanggal 8 Januari
1991 oleh Notaris Bapak RM. Soeyanto Partaningrat dan susulan akte
perubahan No. 209 tanggal 27 Februari 1992 oleh Bapak Drs. H. Saidus
Sjahhari, SH berbentuk PT berstatus swasta nasional. Selanjutnya
dikukuhkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehaknnan RI No. 02 - 2491
HAT tanggal 1 Januari 1992, dengan demikian maka resmilah PT. Mataram
Tunggal Gannent sebagai perusahaan swasta nasional penuh.
Pembangunan pabrik dimulai pada awal bulan Januari sampai bulan
April 1992, dan akhirnya pada tanggal 6 Mei 1992 PT. Mataram Tunggal
58
59
Garment diresmikan oleh Sultan Hamengkubuono Xdengan motto "Jadilah
Bunga Industri Indonesia". Pada saat yang sama. perusahaan mulai
beroperasi dan berproduksi secara komersial.
PT. Mataram Tunggal Garment ini bergerak di bidang garment,
dimana barang-barang yang diproduksi berupa pakaian jadi yang
selanjutnya dieksport ke luar negeri, misalnya saja ke Amerika, Rusia dan
Iain-lain. Produk yang dihasilkan tidak diperkenankan diperjualbelikan di
Indonesia, karena produk mereka khusus untuk dieksport.
Tipe organisasi di PT. Mataram Tunggal Garment secara umum dapat
digolongkan dalam tipe organisasi garis (line). Adapun para pemegang
saham (share holders) PT. Mataram Tunggal Garment adalah sebagai
berikut:
1. Sri Sultan Hamengkubuwonb X
2. Henry Peramono
3. Soepriyonggo Margono
4. Robby Kusumaharta
5. Lukman Agung Djunaidy
sehingga mereka mempunyai kekuasaan tertinggi dalam menentukan suatu
keputusan yang nantinya tidak dapat diganggu gugat.
Tenaga kerja yang diserap oleh PT. Mataram Tunggal Garment
sebagian besar adalah masyarakat disekitar lokasi perusahaan. Jumlah
seluruh karyawan saat ini mencapai kurang lebih 1445 orang. Karyawan di
60
sin, bukan hanya sebaga, ,enaga kerja saja. ,etap, cenderung dipandangsebagai aset perusahaan.
Pada event-event tertentu, pihak perusahaan akan mengmmkanbeberapa orang untuk belajar di luar negen. Pihak perusahaan bekerjasamadengan negara Jepang dalam hal peningkatan ekonomi, yaitu JIAEC (JapanIndonesia Associationfor Economic Corporation). Penyaluran tenaga kerjake luar negeri ini dilakukan melalui seleks, terlebih dahulu, yaitu dengan testertulis maupun tes keterampilan sebaga, bekal d, luar negen nanti.Pengiriman tenaga kerja ini dilakukan karena adanya kebutuhan danperusahaan untuk study banding.
Sejauh ini, PT. Mataram Tunggal Garment sudah mengadakan empatkali pengiriman ke luar negen. Yang pertama sebanyak 10 orang dan yangkedua mencapa, 15 orang, ket.ga 20 orang, dan selanjutnya pengiriman yangkeempat sebanyak 30 orang.
2. Persiapan Penelitian
a. Perijinan
Suatu penelitian yang baik diperlukan adanya persiapan yang harusdilakukan dengan tujuan agar penelitian tersebut berhasil dan berjalandengan baik. Pers.apan dalam penelitian itu send.r, mebput, surat ijinpenelitian dan persiapan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian im.
Persiapan alat ukur dalam penelitian ini sudah melewat, tahap pre ujicoba, karena alat ukur yang digunakan merupakan modifikasi dan alat ukur
yang sudah ada dan pada akhirnya diperoleh item-item yang shahih. Surat
ijin penelitian untuk melakukan pengambilan data subjek dikeluarkan oleh
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia untuk PT. Mataram
Tunggal Garment pada tanggal 23 Maret 2000.
b. Uji coba alat ukur
Sebelum dilakukan pengukuran yang sebenarnya, terlebih dahulu
dilakukan uji coba alat ukur dengan alasan untuk memastikan kelayakanpenggunaan alat ukur tersebut.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepuasan
kerja dan skala disiplin kerja. Maksud dan tujuan d.adakannya uj. coba alat
ukur ini karena kedua alat ini merupakan alat ukur yang dibuat denganmemodifikasi skala dan Winarni (1995) untuk angket kepuasan kerja dan
Yudiam (1999) untuk angket disiplin kerja. Pre uj, coba dilaksanakan pada
tanggal 1sampai 3 Agustus 2000, dengan cara membagikan skala tersebut
pada 107 karyawan Perusahaan Jamu Husada Prima di Cilacap. Pengisian
angket tersebut tidak dapat ditunggu maupun diawasi oleh peneliti secara
langsung karena adanya kegiatan ataupun kes.bukan dari para karyawan
yang tidak dapat diganggu, sehingga dalam mengkoordimr penyebaran dan
penarikan skala tersebut peneliti dibantu oleh Ibu Forest selaku Kepala
Bagian Administras. dari Perusahaan Jamu Husada Prima, dari 107
eksemplar skala yang dibagikan, yang kembali sebanyak 90 eksemplar danseluruhnya memenuhi kriteria penelitian.
62
c. Flasil uji coba alat ukur
Berdasarkan dan data yang sudah diperoleh melalui tahap uji coba alat
ukur, maka selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Perhitunganyang dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas terhadap kedua skala
tersebut dilakukan perhitungan statistik dan komputer dengan bantuanprogram SPSS J0.0for windows.
1. Validitas skala dan Seleksi Item
Seleksi item dalam penelitian ini menggunakan parameter koefisien
korelasi skor dari masing-masing item dengan skor total item, sehmggadapat ditentukan item yang layak (shahih) dan tidak layak (tidak shahih)untuk dimasukkan dalam skala penelitian.
a. Skala Kepuasan Kerja
Hasil uji coba skala kepuasan kerja menunjukkan bahwa dan 40 hem
menghasilkan koefisien korelasi tertinggi 0,6124 dan koefisien korelasi
terendah 0,1200 dengan reliabilitas diperoleh a {alpha) sebesar 0,8792. Dan
hasil tersebut kemudian dipilih item-item yang shahih. Perolehan item-item
yang shahih tersebut diambil dan item-item yang mempunyai koefisien
korelasi minimal 0,30 (Azwar, 1999), dari 40 item diperoleh 35 item yangmemenuhi kriteria, sedangkan lima item lainnya memiliki koefisien
dibawah 0,30. Adapun item yang gugur adalah item nomor 6, 14, 25, 30,dan 40.
Perincian item-item yang shahih dapat dilihat pada tabel 3berikut:
TABEL 3.
Rincian Nomor Item-item Skala Kepuasan Kerja yang digunakan
setelah uji coba
No. Dimensi-dunensi |~Nomor-nomor butir J Jumlah
j~~7
7
1. Besarnya upah dan jenistunjangan
',2,3,4,5,7,8
2 Kondisi lingkungan kerja dan
pengawasan
9,10,11,12,13.15.
1 16
Hubungan sosial antar
karyawan' 7,18,19,20^ L22,23~
Hubungan karyawan terhadappimpinan
24,26,27,28,29,31,32, 8
6 iPengembangan kaner 34,35,36,37,38^39
Jumlah
1 • L35
35
b. Skala Disiplin Kerja
Hasil uji coba skala disiplin kerja menunjukkan bahwa dari 42 item
menghasilkan koefisien korelasi tertinggi 0,6752 dan koefisien korelasi
terendah 0,1149 dengan reliabilitas diperoleh a (alpha) sebesar 0,8945.
Sama halnya dengan skala kepuasan kerja, untuk memperoleh item-item
yang shahih dipilih item-item yang mempunyai koefisien korelas, minimal
0,30 (Azwar, 1999), dan 42 item diperoleh 33 item yang memenuhi kriteria,sedangkan sembilan item lainnya memiliki koefisien dibawah 0,30. Adapunitem-item yang gugur adalah item nomor 2, 4, 7, 17, 22, 23, 32, 39, dan 41
Perincian item-item yang shahih dapat dilihat pada tabel 4benkut:
TABEL 4.
Rincian Nomor Item-item Skala Disiplin Kerja yang digunakan
setelah uji coba
64
No Aspek-aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Pemahaman peraturan 1,3,36,40,42 6,37,38 8
2, Ketaatan terhadap
peraturan
5,13,9,27,28 10,16,33,351
9
j. Ketepatan waktu dalam
pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan
12,14,25,26,34 8,29 7
4. Keteraturan proses
dalam menjalankan
9,11,15,18,30 20,21,24,31 9
Jtugas
Jumlah~ - - ,
20L
13
2. Reliabilitas Skala
Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi a
(alpha) Cronbach pada program SPSS 10.0 for windows terhadap 35 item
skala kepuasan kerja yang terpilih.
Setelah diambil item-item yang gugur atau koefisien korelasinya
kurang dari 0,30 maka, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas lagi terhadap 35
item skala kepuasan kerja dan diperoleh koefisien nilai a (alpha) sebesar
0,8995 dengan koefisien item total yang berkisar antara 0,0546 sampai
dengan 0,615. Uji reliabilitas terhadap 33 item skala disiplin kerja
menghasilkan koefisien nilai a (alpha) sebesar 0,8883 dengan koefisien
korelasi item total berkisar antara 0,2702 sampai dengan 0,6890. Kedua
65
skala tersebut dapat dikatakan reliabel karena kedua skala tersebut telah
memenuhi syarat untuk dipergunakan sebagai alat ukur dalam pengambilandata dalam penelitian ini.
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Pada pelaksanaan penelitian, peneliti membagikan 110 eksemplar
skala kepada karyawan yang sebelumnya telah diujicobakan dan hanya 100
eksemplar yang kembali dan seluruhnya memenuhi kriteria penelitian.
Peneliti melaksanakan pengambilan data pada subjek yang
sesungguhnya pada tanggal 7-10 Agustus 2000 pada karyawan bagian
produksi PT. Mataram Tunggal Garment. Di s.ni, pengawasan terhadap
pengisian angket tidak dapat dikontrol secara langsung oleh peneliti
dikarenakan kesibukan karyawan yang tidak dapat diganggu. Pelaksanaan
dan pengkoordimran terhadap penyebaran dan penankan kedua angket
tersebut, peneliti dibantu oleh Ibu Maria selaku Staff Personalia PT.
Mataram Tunggal Garment. Kedua skala ini dibagikan kepada 110 subjek
penelitian, yaitu karyawan bagian produksi yang bekerja di PT. Mataram
Tunggal Garment.
C. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil adalah karyawan bagian produksi PT.
Mataram Tunggal Gannent baik pria maupun wanita yang memiliki
66
pendidikan SLTA keatas dan yang memiliki masa kerja diatas dua tahun.
Hal ini dilakukan karena pada tingkat pendidikan SLTA keatas seseorang
dianggap bersifat dewasa dan memiliki wawasan serta pemahaman yang
lebih baik terhadap hal-hal yang bersifat rasional, sehingga seseorang dapat
menerima sesuatu hal yang dipahaminya dan bertanggung jawab.
Digunakannya masa kerja diatas dua tahun biasanya lebih mampu untuk
mengukur seberapa besar kepuasan yang dapat diperoleh, lebih jelasnya
deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
TABEL 5.
Deskripsi Subjek Penelitian
No. Aspek Jumlah Prosentase
1. Jenis Kelamin
• Wanita 94 94 %
• Pria 6 6%
2. Tingkat Pendidikan
• SLTA 93 93 %
• Diploma 3 3%
3. Masa Kerja
• 2-5 tahun 95 95%
• >6 tahun 5 5%
2. Deskripsi Data Penelitian
Gambaran singkat dan data penelitian secara umum dapat dilihat pada
tabel deskripsi data penelitian, di mana pada data tersebut disebutkan
mengenai fungsi-fungsi statistik secara mendasar. Setiap variabel pada skala
67
kepuasan kerja dan skala disiplin kerja dapat dilihat secara lengkap dalamtabel 6 sebagai berikut:
TABEL 6.
Deskripsi Data Penelitian.
Variabel Skor X empirik Skor X hipotetik 1
^ Xmax
X
min
Mean SD X
max
X
min
Mean SD
Disiplin Kerja 127 54 100,48 10,31 132 j j 82,5 16,5Kepuasan Kerja 123 51 98,90 11,22 140 35 87,5 17,5
Tujuan dari deskripsi data penelitian adalah untuk mengetahui tinggi
rendahnya hasil subjek penelitian mengenai kepuasan kerja dengan disiplin
kerja, di mana hal ini didasarkan pada karakteristik dan masing-masing
variabel yang diambil dari deskripsi data penelitian tersebut, sehingga
nantinya akan dikategorikan sebagai tinggi (x >m+1,5s), sedang (m - 1,5s
< x < m + 1,5s) dan rendah (x < m- 1,5s). Azwar (1993) mengatakan
bahwa distribusi nonnal terbagi dalam enam satuan deviasi standar, yaitu
tiga bagian berada di sebelah kiri mean dan tiga bagian berada di sebelah
kanan mean. Berdasarkan deskripsi data penelitian, pada sebaran hipotetik
variabel disiplin kerja diperoleh skor antara 33 sampai 132 ( 132 - 33 =99),
kemudian rentang angka tersebut dibagi dalam satuan deviasi standar
sebesar 99/6 = 16,5 dengan mean 82,5 maka variabel mi memiliki batas
kelompok tinggi 82,5 + 1,5(16,5) = 107,5, kelompok rendah 82,5 -
1,5(16,5) =57,75, dan kelompok sedang berkisar antara 57,75 sampai 107,5.
68
Penggolongan pada skala disiplin kerja di atas menjelaskan bahwa subjek
yang memiliki skor di bawah 57,75 menunjukkan tingkat disiplin kerja
yang rendah, sedangkan subjek yang memiliki skor di atas 107,5
menunjukkan tingkat disiplin kerja yang tinggi. Melalui perhitungan
empiris, skor yang ditemukan sebesar 100,48 di mana subjek penelitian
memiliki tingkat disiplin kerja yang berada pada taraf sedang.
Berdasarkan deskripsi data penelitian yang ada, pada sebaran hipotetik
variabel kepuasan kerja diperoleh skor minimal antara 35 sampai skor
maksimal 140 ( 140 - 35 = 105), kemudian rentang angka tersebut dibagi
dalam satuan deviasi standar sebesar 105/6 -= 17,5 dengan mean 87,5 maka
variabel ini memiliki batas sebagai katagori kelompok tinggi 87,5 +
1,5(17,5) = 113,75, kelompok rendah 87,5 - 1,5(17,5) = 61,25, dan
kelompok sedang berkisar antara 61,25 sampai 113,75. Penggolongan pada
skala kepuasan kerja diatas menjelaskan bahwa subjek yang memiliki skor
di bawah 61,25 menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang rendah,
sedangkan subjek yang memiliki skor di atas 113,75 menunjukkan tingkat
kepuasan kerja yang tinggi. Melalui perhitungan empiris, skor yang
ditemukan sebesar 98,90 di mana subjek penelitian memiliki tingkat
kepuasan kerja yang berada pada taraf sedang.
3. Uji Asumsi
Perlunya melakukan uji asumsi sebelum perhitungan analisis data
dengan menggunakan teknik product moment melalui program SPSS 10.0
69
for windows, karena uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji
linieritas adalah merupakan syarat sebelum dilakukan pengetesan terhadap
nilai korelasi, agar nantinya kesimpulan yang diperoleh tidak menyimpang
dari kebenaran yang seharusnya diperoleh (Hadi, 1996).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik One-Sample
Kolmogorof-Smirnov Test dan program SPSS 10.0 for windows
menghasilkan perolehan sebaran skor dari variabel kepuasan kerja adalah
normal (K-S Z = 1,190 ; p= 0,11 8atau p> 0,05) dan hasil yang diperoleh
melalui sebaran skor variabel disiplin kerja adalah normal (K-S Z =-- 0,899 •
p = 0,394 atau p > 0,05).
b. Uji Linieritas
Dilakukannya uji linieritas terhadap variabel kepuasan kerja dengan
disiplin kerja menunjukkan hasil yang linier dimana F=2,844 ; p = 0,000
ataup< 0,01.
4. Hasil Uji Hipotesis
Tujuan dilakukannya analisis data pada variabel kepuasan kerja
dengan disiplin kerja agar korelasinya dapat diketahui. Analisis data ini
dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson yang
diambil dari prosedur Bivanate Correlations melalui program SPSS 10.0for
windows. Jelasnya, hasil analisis data yang diperoleh dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini:
TABEL 7.
Matriks Korelasional antar Variabel
Kepuasan Kerja
Disiplin Kerja
r = 0,407
IP^OfiOffatauy^Ofn
70
Hasil yang diperoleh melalui analisis dari korelasi product moment
melalui Bivamate Correlation adalah sangat signifikan, dimana r =0,407
dan p=0,000 atau p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada korelasi yang
sangat signifikan antara variabel kepuasan kerja dengan variabel disiplin
kerja, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
Hasil analisis juga menunjukkan besarnya koefisien determinant
antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja sebesar R squared - 0,166
dengan p = 0,000 atau p < 0,01.
D. PEMBAHASAN
Hasil analisis korelasi product moment dari Pearson menunjukkan,
bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan
disiplin kerja. Hasil penelitian juga ditunjukkan melalui nilai r=0,407 dan
p = 0,000 atau p < 0,01, hal ini berarti semakin tinggi kepuasan kerja
seorang karyawan maka akan diikuti oleh semakin tingginya sikap disiplin
kerja, dan sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja karyawan maka akan
semakin rendah pula disiplin kerjanya. Hasil penelitian mengarah pada
korelasi antara kedua variabel yang menunjukkan bahwa, kepuasan kerja
dapat digunakan sebagai prediktor atau salah satu cara untuk memprediksi
munculnya disiplin kerja pada karyawan. Ini berarti, antara kepuasan kerja
dengan disiplin kerja mempunyai korelasi yang positif, di mana hasil
penelitian menunjukkan, naiknya kepuasan kerja akan diikuti oleh naiknya
disiplin kerja karyawan, dengan kata lain, semakin tinggi kepuasan kerja
karyawan akan diikuti oleh naiknya disiplin kerja karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang diperoleh atau dirasakan oleh
subjek penelitian itu sangat berpengaruh, sehingga mendorong karyawan
untuk selalu berperilaku disiplin dalam bekerja.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki kontribusi
terhadap disiplin kerja sebesar 0,166 (16, 6 %) artinya, kepuasan kerja
seseorang di sini memberi sumbangan efektif terhadap disiplin kerja sebesar
16, 6%, ini menunjukkan bahwa 83,4% lainnya adalah faktor 'ain yang ikut
berpengaruh namun dalam penelitian ini kurang diperhatikan. Faktor-faktor
lain tersebut diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternai. Faktor
internal meliputi kontrol diri, bahwa sikap dan perilaku untuk mentaati suatu
peraturan didorong oleh adanya motivasi dan moral kerja memiliki korelasi
yang erat dengan disiplin kerja (Siswanto, 1987), kontrol diri yang kuat
(Suryohadiprodjo dalam Helmi, 1996) dan dukungan sosial meliputi peran
orang tua sebagai salah satu model peran dalam memberi perlakuan yang
konsisten bagi tumbuhnya suatu sikap disiplin diri (Helmi, 1996). Faktor
eksternai meliputi iklim organisasi sebagaimana dijelaskan Kartono (1985)
bahwa penerapan disiplin dan tanggung jawab itu timbul dari kesadaran dan
hati nurani yang berlangsung dalam iklim kerja yang demokratis.
72
Keteladanan seorang pimpinan juga mempunyai pengaruh yang sangat besardalam menegakkan kedisiplinan (Nitisemito, 1984) dan dapatmembangkitkan disiplin kerja yang kuat (Siswanto, 1987).
Hasil penelitian in, menunjukkan, bahwa ada hubungan yang sangatsignifikan antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja, mesk.pun kontnbusi
kepuasan kerja tidak seberapa tinggi terhadap disiplin kerja, maka dalam hal
ini kepuasan kerja merupakan manifestasi yang •kut berperan dalam
menumbuhkan kedisiplinan. Nitisemito (1984) menambahkan, apabilaperusahaan memaksakan kedisiplinan yang tinggi pada karyawan tanpapeningkatan kesejahteraan, maka kemungkinan dapat dilaksanakan hanyauntuk jangka pendek. In, dapat ditunjukkan dengan sikap bennalas-malasan,bekerja seenaknya, terlambat datang, pulang sebelum jam kerja selesai,sering membolos dan sebagainya. Penerapan perilaku dan sikap disiplinyang ditegakkan dengan ancaman tanpa kesejahteraan tidak dapatberlangsung dalam jangka panjang, artinya apabila karyawan memiliki
kefidakpuasan dalam bekerja maka jika mereka memiliki tuntutan yangmendesak, sehingga mereka akan melakukan tindakan dengan berbagaijalan dan alasan untuk menambah kesejahteraan. Hal ini dapat ditunjukkandengan bermalas-malasan, terlambat datang atau pulang lebih cepat. Ini
menandakan pula bahwa adanya ancaman dalam penegakan kedisiplinantidak akan berjalan secara efisien karena dapat berbalik pada perusahaan itu
sendiri, artinya perusahaan akan disibukkan dengan berbagai pelanggaran
73
yang terlalu banyak, sehingga proses untuk mencapai tujuan organisasi
akan terhambat.
Faktor lain dalam penegakkan disiplin kerja dipengaruhi oleh adanya
pemberian kompensasi. Siswanto (1987) menambahkan bahwa kepuasan
kerja mempunyai korelasi yang tinggi dengan kompensasi yang diberikan
dengan disiplin kerja, dimana kompensasi dijadikan bahan pertimbangan
dalam penegakkan disiplin kerja. Kedisiplinan yang ditunjukkan karena
kepuasan kerja seseorang akan mengantarkan perusahaan pada tujuan yang
akan dicapai perusahaan, karena sikap dan perilaku disiplin merupakan
salah satu sarana untuk mencapai tujuan organisasi (Helmi, 1996). Bilamana
kedisiplinan tidak ditegaskan pada karyawan, maka ada kemungkinan tujuan
yang telah disepakati tidak dapat dicapai dengan penuh atau kurang efektif
dan efisien.
Penelitian ini menyebutkan bahwa, aspek kepuasan kerja memberikan
andil terhadap munculnya perilaku disiplin pada karyawan. Hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya kepuasan kerja yang menjadikan karyawan
berperilaku lebih disiplin. Hal ini senada dengan pendapat Ancok (1995)
bahwa kepuasan kerja seseorang terletak pada kualitas kerja yang baik yang
diikuti oleh sikap disiplin din yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mempunyai kepuasan
kerja yang baik. Faktor-faktor pendorong kepuasan kerja yang tennasuk
dalam penelitian ini meliputi besarnya upah dan jenis tunjangan, kondisi
lingkungan kerja dan pengawasan, hubungan sosial antar karyawan,
74
hubungan karyawan terhadap pimpinan, dan pengembangan karier. Skor
kepuasan kerja subjek sebesar 98,90. Di dalam kategorisasi disebutkan
bahwa, skor yang berada diantara 61,25 sampai 113,75 menandakan subjek
berada dalam taraf sedang. Penelitian ini menyebutkan adanya kepuasan
kerja mempengaruhi seseorang berperilaku disiplin, maka karyawan
perusahaan PT. Mataram Tunggal Garment sebagai subjek dalam penelitian
ini dalam aktivitas kerjanya menunjukkan perilaku yang disiplin.
Perilaku disiplin kerja yang ditunjukkan subjek berada pada taraf
sedang, dimana hasil penelitian menyebutkan skor disiplin subjek adalah
100,48. Melalui kategorisasi yang digunakan di sini, skor antara 57,75
sampai 107, 5 adalah sedang, oleh karena itu bila dihubungkan dengan
kepuasan kerja subjek yang cukup baik maka disiplin kerja yang
ditunjukkan oleh karyawan juga baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Nitisemito (1984) yang
mengatakan bahwa dengan tingkat kepuasan kerja atau tingkat
kesejahteraan, dalam hal ini salah satunya adalah upah yang mereka terima,
maka minimal mereka dapat hidup secara layak, sehingga mereka lebih
tenang dalam bekerja yang selanjutnya diharapkan mereka akan lebih
berdisiplin. Kepuasan kerja memiliki hubungan yang erat dengan disiplin
kerja, di mana suatu perusahaan yang ingin meningkatkan kedisiplinan para
karyawan perlu juga untuk meningkatkan kesejahteraan agar karyawan
mempunyai kepuasan kerja, terutama bila kesejahteraan yang diberikan
75
masih relatif rendah, dalam hal ini, karyawan yang memiliki kesejahteraanberarti telah merasakan kepuasan dalam bekerja.
Cara untuk mengatasi tindakan-tindakan yang tidak disiplin, makaalangkah baiknya melakukan suatu tindakan preventif sebagai sistempenanggulangan sebelum tindakan indisipliner terjadi. Hasil penebt.an in,
masih bersifat teontis, artinya hubungan antara kepuasan kerja dengandisiplin kerja yang teruji dalam penelitian ini belum terlihat secarakeseluruhan, sehmgga manfaatnya akan terlihat setelah beberapa hal darikonsep kepuasan kerja ditunjukkan dalam bentuk yang lebih baik gunamengantisipasi tindakan indisipliner dalam dunia kerja.
Hasil penelitian ini mengandung maksud dan tujuan, bahwa kepuasankerja bagi karyawan itu sangat pentmg, karena dan kepuasan itu seseorangakan merasa senang dan bahagia serta merasa memiliki kelayakan dankesejahteraan dalam hidupnya, sehingga dalam sikap dan perilaku disiplinyang ditunjukkan di tempat kerja akan menjadi lebih baik.
Berkaitan dengan hal ini, Allah menjelaskan dalam finnanNya QS.31:12 dan 27:40 yang menjelaskan bahwa manusia memiliki kewajibanuntuk selalu bersyukur atas karuma, kesenangan dan kebahagiaan yang telahdiperolehnya. Adapun sikap disiplin juga dijelaskan dalam finnan Allah QS.4:59 yang menjelaskan agar manusia selalu mentaati Allah dan Rasulnyaserta ulil amri (pemimpin).
BABV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian telah menunjukkan hubungan yang sangat signifikan
antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Ini menandakan bahwa ada
hubungan yang positif antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Hal itu
menyebabkan semakin tinggi kepuasan kerja yang diperoleh akan diikuti
oleh semakin tingginya sikap disiplin kerja seseorang dalam pekerjaannya,
dan sebaliknya, rendahnya kepuasan kerja yang diperoleh menandakan
disiplin kerja yang rendah pula. Munculnya kedisiplinan dalam bekerjadipengaruhl oleh kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan, karena
dengan adanya kepuasan kerja, kesejahteraan karyawan dapat terpenuhi dan
mereka mendapatkan perlakuan yang layak dan perusahaan. Subjek
penelitian ini mempunyai tingkat kepuasan kerja yang cukup tinggi,
sehingga sikap dan perilaku yang ditunjukkan juga positif.
Penelitian in. membuktikan, bahwa kepuasan kerja merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi munculnya perilaku disiplin kerja
pada karyawan, oleh sebab itu, kepuasan kerja dapat dijadikan sebaga, salah
satu faktor yang penting dalam mengatasi ketidakdisiplinan dalam dunia
kerja. Kedisiplinan itu sendiri pada dasarnya penting untuk di terapkandalam segala aktivitas.
76
77
B. SARAN-SARAN
Kami menyarankan pada pihak perusahaan untuK selalu
memperhatikan faktor kepuasan kerja karyawan baik dalam bentuk upah,
jenis tunjangan, jaminan kesehatan, kondisi lingkungan, pengawasan, dan
relationship. Kepuasan kerja itu sangat penting agar karyawan merasa
sejahtera, di mana mereka akan bangga dan senang terhadap pekejaannya.
Pihak perusahaan hendaknya memahami manfaat kedisiplinan bagi
karyawannya, di mana hal ini sangat penting dalam proses aktualisasi diri.
Penanaman disiplin kerja dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang
diadakan perusahaan. Alangkah baiknya, disiplin di tempat kerja
ditunjukkan melalui contoh-contoh yang diapresiasikan para manager agar
para karyawan perusahaan meniru perilaku tersebut. Sikap disiplin itu
sendiri merupakan salah satu jalan untuk dapat mencapai tujuan dan
kesuksesan.
Kami harapkan pada penelitian-penelitian berikutnya, untuk
memperhatikan dan mempertimbangkan faktor lain agar penelitiannya
memperoleh hasil yang lebih sempurna. Pertama, hendaknya peneliti
memperbesar jumlah subjek penelitian yang beragam dalam suatu
perusahaan agar hasil yang diperoleh dapat diperbandingkan. Kedua,
mencermati variabel-variabel lain yang sekiranya berpengaruh, misalnya
dukungan sosial, iklim organisasi, tipe kepemimpinan, dan sebagainya.
Ketiga, agar hasilnya lebih akurat, perlu dilakukan adanya penyempurnaan
pada alat ukur yang digunakan.
78
DAFTAR PUSTAKA
AnCOk Pdajar995' "^ ^^ Pemban*™»- Jakarta: Pustaka
An°ra^in^npt:992' l>en,akU °r~: ''****' ** '*«*
"'"' M^a.^^^ "*""* ^ Ih- — °-Azwar, S. Drs MA. 1993. Kelompok Subjek ,n, Memiliki Harga Dm yan«
Rendah; Kok lahu....? Buletm Psikologi. Nomor 2 Hal 317Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM ' IJI/-
j^ • 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:
— • • 1998. Reliabilitas dan Validitas: Interpretasi drmkomputasi. Yogyakarta: Liberty. '"putas, dan
Baron, R. A. &Greenberg, J. 1990. Behavior ,n Organization- ThirthcTH'^frTdmg 0nd Mam^ the H^>» Side of WorkCopyright by Allyn and Bacon. Massachusetts.
Chaplin C. P. ms^Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah- KartiniKartono. Penerbit: Rajawali Pers.
DaV1S' ElggT^0"1' "W- ,992- /W^ Owisa.si.IMM. Surabaya:Dessler G 1986. M/Wye/W/i Personalia: Teknik &Konsep Modern Edisi
Ketiga. Agus Dharma (pen). Jakarta: Erlangga.
GlbS°n>^;^^D7^y- 1996- ^—; Perilaku, Struktur,/ /w.s..////</ /. Edis, Kedelapan. Jakarta: Binarupa aksara.
Goble, F. G. 1995. Ma±ab Ketiga: Psikologi Humamstik AbrahamMaslow. Yogyakarta. Penerbit: Kamsius
Hadi, S. 1995. Penganlar Statisik I. Yogyakarta. Penerbit: Andi Offset.
79
Had.pranata, A. F. 1995. K.prah Ikhlas Amalkan Tui^as (KIAT) adalahPerformansi Kerja Sejati. Buletin Psikologi. Tahun III Nomor 2Desember 1995. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Handoko, T. H. 1999. Manajemen Personalia dan Sumber Davo ManusiaEdisi ke-2. Yogyakarta: bPFE Gajah Mada.
Harris, Jr. , O. Jeff. 1984. Managing People a Work Concept and Cases mInterpersonal Behavior. Singapore: John Willcy and Sons inc.
Harsono. 1989. Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Posvandu dan Fantor-faktor yang Mempengaruhi. Proposal. Yogyakarta: Fakult?s PascaSarjana Psikologi UGM
Helmi, A. F. 1996. Disiplin Kerja. Buletin Psikologi. Tahun IV Nomor 2Desember 1996. Edisi Khusus Ulang Tahun XXXII. YoyvakartaFakultas Psikologi UGM
Kartono, K. Dra. 1985. Psikologi Sosial, untuk Manajemen, Perusahdan industri. Jakarta. Penerbit: CV. Rajawali..
'uan.
Kompas. 2000. Aksi Buruh Lumpuhkan Jalan Utama Jakarta. MarianKompas. 4 Februari 2000. Jakarta.
2000. Suara Buruh: UMR tak Mencukupi untuk Hidup Layak.Harian Kompas. 25 Februari 2000. Jakarta
Mitchel, T. R. 1982. Organizational Behavior, Concepts, Controversies andAplication. Third edition. New jersey: Prentice Hall Internationaledition.
Moekijat. 1989. Manajemen Kepegawaian. Bandung: Alumni.
Nitisemito. 1984. Manajemen Perusahaan: Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pambudi, L. 1991. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan KepuasanKerja pada Karyawan PT. Mirota KSM Inc. Yogyakarta Skripsi.(tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Prijodanninto. 1994. Disiplin Luas Menuju Sukses. Jakarta: PramudyaParamitha.
Pujono, M. 1986. Perbedaan Persepsi terhadap Disiplin Orang tua antaraRemaja Pria dan remaja wanita di DIY. Taporan Penelitian.(t\dakditerbitkan) Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
80
Ranupandojo, H & Husnan, s. 1990. Manajemen Personalia EdisiKeempat. Yogyakarta: BPFE.
Riyono B. 1996. Peranan Orientasi Nilai Budaya pada Kepuasan KerjaJurna Psikologika. Nomor 1. Tahun 1-1996. Yogyakarta: FakultasPsikologi. Universitas Islam Indonesia.
Riyono B &Zulaifah, H. 1997. Analisis dan Perilaku Organisasi. DiktatKuliah. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Robbms S. P. 1993. Organizational Behavior: Understanding andManaging the Human Side of Work. Thirdh edition Prentice-HallInc. Englewood Cliffs, New Jersey.
Sagir, S 1983. Kesempatan Kerja, Ketahanan Nasional dan PembangunanMasyarakat Seufuhnya. Bandung: Alumni.
Saputro, R. S. 1994. Hubungan Antara Kecenderungan Locus of Controldengan Kepuasan Kerja. Skripsi. (tidak diterbitkan). Yoiwakarta-Fakultas Psikologi UGM. W^ana.
Siegel, L., &Lane, I. M. 1982. Personel &Organizational PsychologyHomewood, Illinois: Richard D. Irwin Inc.
Simanjuntak, P. j. 1992. Kualitas Sumber Daya &Masyarakat. Jumal Ilmu-ilmu Sosial 3. Oleh: PAU-IS-UI. Jakarta. Penerbit: PT. GramediaPustaka Utama.
Siswanto, B. 1987. Manajemen Tenaga Kerja: Ancaman dalamPendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. BandungSinar Baru.
Soel.ng, P.D. 1992. Masalah Absenteisme & Usaha-usahaPenanggulangannya. Jumal llmu-ilmu Sosial 3. Oleh: PAU-IS-UIJakarta. Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suara Pembaruan. 1999. Buruh Mogok, Pabrik Logam PT GGS LumpuhHarian Suara Pembaruan. 2 Oktober 1999. Medan.
999. Buruh Pengepakan Terong Tuntut Kenaikan Gaji.Harian Suara Pembaruan. 2September 1999. Semarang.
Sutejo, S. Drs. 1986. Manajemen Perusahaan Indonesia: SebuahPendekalan Filosofis &Akademis Praktis. PT. Pustaka BinamanPressindo.
Widodo, D. S. 1984. Admimstrasi Personalia dm K,Yogyakarta: BPA. UGM usona"" dan Ketenagakerjaan.
Winarni, S. 1995. Analisis Kcpuasan Kerja mdi PI' krMekarjaya Yogyakarta. "Taporan ter^hip ^T vf"?Yogyakarta: Program Stud, Agister ManaJcL UGM "^^
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
Kepada Yth.
Karyawan /Karyawati Perusahaan Jamu Husada PrimaDi Cilacap
Dengan Hormat,
Salam sejahtera saya ucapkan kepada Saudara, semoga kebahagiaandan kesuksesan selalu menyertai Saudara dalam menjalankan tugas.
Disela kesibukan saudara pada saat ini, perkenankan saya mohonpada saudara untuk meluangkan waktu sejenak guna mengis, beberapadaftar pernyataan yang saya lampirkan.
Dalam angket yang saya berikan ini, peneliti sangat membutuhkandan mengharapkan jawaban-jawaban yang lengkap dan sesua, dengankondisi, keadaan, pikiran dan perasaan Saudara.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda, oleh karena itupilihlah jawaban yang sesua. dengan diri Saudara. Disini tidak ada jawabanyang dianggap salah. Saudara diminta untuk menjawab semua pernyataanyang tersedia. Perlu diketahui, jawaban Saudara tidak berpengaruhterhadap penilaian perusahaan Selanjutnya Saudara diharapkan untukmengisi identitas responden secara lengkap tanpa menuliskan nama. Setelahselesai, harap diteliti kembali dan jangan sampai ada nomor yangterlewatkan.
Sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terima kas.h atas kerja samaini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.
Hormat saya,
Intan Nurbaiti
85
IDENTITASRESPONDEN
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan
Lama kerja
Pria/Wanita *)
Tahun
<SLTP/SLTA/D3/S1 *)
Tahun/ Bulan
"0 Coret yang tidak perlu
86
PETUNJUK SKALA I
Pada pernyataan berikut ini adalah serangkaian pernyataan yang menggambarkankeadaan diri Saudara. Bacalah dengan cermat, kemudian berilah tanda silang (X)pada salah satu jawaban yang tersedia. Pilihlah jawaban yang palingmenggambarkan keadaan diri Saudara.
Pilihlah:
SS : jika menurut Saudara pernyataan tersebut sangat sesuai
S : jika menurut Saudara pernyataan tersebut sesuai
TS : jika menurut Saudara pernyataan tersebut tidak sesuai
STS : jika menurut Saudara pernyataan tersebut sangat tidak sesuai
1. Penghasilan/gaji yang saya terima sudah sesuai
dengan pekerjaan saya.
2. Besar kecilnya gaji yang diberikan perusahaan
sudah sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada
diperusahaan.
3. Gaji saya sebanding dengan gaji teman yang
pekerjaannya sejenis dengan saya.
4. Gaji yang diberikan perusahaan selalu tepat pada
waktuny a.
SS S TS STS
SS S TS STS
j SS s TS STS j
LIL s TS STS j
SS - Sangat Sesuai S - Sesuai TS = Tidak Sesuai STS - Sangat Tidak Sesuai
***** PAST1KANSEMUA PERNYATAANSUDAH TE111A WAB *****
5. Gaji yang saya terima setara dengan perusahaan
sejenis.
6. Dengan gaji yang saya terima, saya mampu
mengberikan kesejahteraan keluaraga.
7. Jumlah dan jenis tunjangan yang saya terima dari
perusahaan sudah sesuai dengan kebutuhan saya.
8. Tunjangan kesehatan yang saya peroleh dari
perusahaan sudah sesuai dengan pekerjaan saya.
9. Saya merasa pekerjaan yang saya lakukan sangat
menyenangkan.
10. Menurut saya suasana tempat kerja saya sangat
menyenangkan.
ll.Peralatan kerja yang saya gunakan saat ini tidak
membahayakan diri saya.
12. Perusahaan menjamin keselamatan kerja atas
pekerjaan yang saya lakukan.
13. Saya sangat memperhatikan kebersihan dan
kerapian tempat kerja saya.
14. Saya merasa tidak terganggu oleh kebisingan
suara yang ditimbulkan oleh mesin pabrik.
15. Saya merasa tidak terganggu oleh hamburan serat
benang dan kain di udara di tempat saya bekerja.
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesua, STS =Sangat Tld^e^***** EdSTIKANSEMUA PFRNYA TA AMstmAij yyp ,,f ff, f„ *****
87
16. Pengawasan kerja yang di akukan oleh pengawas
tidakmenghambat pekerjaan saya.
17. Pergaulan saya dengan teman sekerja berlangsung
sangat akrab.
18. Komunikasi dengan karyawan berlangsung sangat
lancar.
19. Kerja sama dengan teman-teman sekerja saya
selalu berjalan dengan baik.
20. Teman-teman saya selalu bersedia membantu bila
saya menemui kesukaran dalam bekerja.
21.Diantara teman-teman sekerja saya, suasana
keterbukaan tumbuh denganbaik.
22. Rasa kekeluargaan diantara teman-teman sekerja
sangat baik.
23. Saya memiliki keinginan untuk bekerja sama
dalam memccahkan kesulitan pekerjaan yang
saya hadapi.
24. Hubungan antara pimpinan dan karyawan
berlangsung sangat erat, akrab dan ramah.
25. Kebutuhan karyawan selalu diperhatikan
pimpinan.
26. Pimpinan tidak pernah memberikan pekerjaan
diluar kemampuan kerja saya.
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
! SS S TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
88
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesuai STS =Sangat Tidak Sesuai
***** PASTIKAN SEMUA PFRNYA TAAN SUDAH TFillAWAB *****
27. Pimpinan selalu menghargai hasil pekerjaan saya.
28. Pimpinan selalu memberi semangat untuk maju.
29. Pimpinan selalu memperhatikan usulan dari
bawahan.
30. Jika dirasa perlu pimpinan kami bersedia di kritik
dan mau merubah keputusannya.
31. Antara pimpinan dan karyawan terjalin
komunikasiyang lancar.
32. Saya bcbas mengemukakan pendapat saya kepada
pimpinan.
33. Saya memiliki kepercayaan terhadap pimpinan.
34. Dalam perusahaan ada kesempatan bagi
karyawan untuk meningkatkan karier dengan cara
dikirim oleh perusahaan untuk menjalani studi
banding diperusahaan lain.
35. Pengembangan karier karyawan selalu
diperhatikan oleh pimpinan dimana saya bekerja.
36. Saya memiliki kesempatan untuk mendapatkan
kedudukan yang lebih tinggi, bila saya tekun dan
bekerja keras.
37. Perusahaan dimana saya bekerja sangat
memungkinkan bagi pengembangan karier saya.
89
SS S TS STS~[SS S TS STS~~|
SS S TS STS I
SS S TS STSI
SS S TS STS J
SS S TS STS
SS S TS STS
jSS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesua, STS =Sangat Tidak Se^i
***** PASTIKAN SEMUA PERNYA TAAN SUPAH TER. JAWA R *****
38. Pimpinan perusahaan selalu memberikan
dorongan bagi karyawannya untuk berprestasi.
39.Tidak ada seorangpun dalam perusahaan yang
menghalangi kemajuan karir saya.
40. Di lingkungan saya bekerja, keputusan untuk
mempromosikan karyawan dilakukan secara adil.
90
SS s TS STS
SS S TS STS
SS s TS STS1
**
PASTIKANSEMUA PERNYATAANSUDAH TERJAWAB **
SS = Sangat Sesuai S = Sesuai TS = Tidak Sesuai STS = Sangat Tidak Sesuai
***** PASTIKAN SEMUA PERNYA TAAN SUDAH TF111A WAB *****
PETUNJUK SKALA II
Pada pernyataan berikut ini adalah serangkaian pernyataan yang menggambarkankeadaan diri Saudara. Bacalah dengan cermat, kemudian berilah tanda silang (X)pada salah satu jawaban yang tersedia. Pilihlah jawaban yang palingmenggambarkan keadaan diri Saudara.
Pilihlah:
SS :jika menurut Saudara pernyataan tersebut sangat sesuaiS : jika menurut Saudara pernyataan tersebut sesuai
TS : jikamenurut Saudara pernyataan tersebut tidak sesuai
STS :jika menurut Saudara pernyataan tersebut sangat tidak sesuai
1. Peraturan itu penting artinya bagi kelangsungan
perusahaan, walaupun peraturan yang ada
mengurangi kebebasan bertindak.
2. Meski tidak sesuai dengan keinginan saya, saya
akan mengikuti peraturan
3. Agar dapat memahami setiap peraturan yang
berlaku, saya berusaha melakukan tindakan-
tindakan yang perlu.
4. Sekali saja melanggarperaturan, itu bukanlah
masalah yang penting.
5. Saya mentaati peraturan dengan kesadaran
sendiri.
6. Peraturan perusahaan yang mengikat kebebasan
membuat saya merasa tidaksenang.
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesuai STS =Sangat Tidak Sesuai
***** PASTIKAN SEMUA PERNYA TAAN SUDAH TFR.IA WA H *****
7. Meskipun pekerjaan saya belum selesai, saya akan
pulang setelah jam kerja berakhir.
8. Terlambat kerja sebentar bukan masalah yang
penting.
9. Saya senang menyelesaikan pekerjaan dengan
rapi.
10. Saya mentaati peraturan karena terpaksa.
11. Sebelum memulai pekerjaan, saya merencanakan
segala sesuatunya.
12. Jika tugas tidak selesai pada waktunya, saya akan
merasa bersalah
13. Saya sering menyesal setelah melanggar peraturan
14. Salah satu upaya menggunakan waktu kerja
dengan baik adalah denganberkonsentrasi.
15. Saya senang menggunakan peralatan keselamatan
kerja.
16. Saya tidak akan minta ijin dahulu jika
mempunyai rencana untuk tidak masuk kerja.
17. Saya senang mematuhi peraturan karena sesuai
dengan keinginan saya.
18. Saya tidak akan membawa pulang sisa-sisa bahan,
meskipun tidak ada pengawasan.
19. Jika tidak mentaati peraturan, saya akan merasa
bersalah.
92
1 SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
1 SS1
S TS STS
j SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS |
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesuai STS =Sangat Tidak Sesuai
***** PASTIKAN SEMUA PERNYA TAAN SUDAH 1ER.1A IVA R *****
20. Tidak menggunakan peralatan keselamatan kerja
bukanlah suatu masalah.
21. Urutan dalam bekerja tidak perlu diperhatikan,
yang penting pekerjaan dapat terselesaikan
22. Jika ada kesempatan untuk meninggalkan kantor
pada jam-jam kerja karena ada keperluan lain,
saya akan melakukannya.
23. Saya berusaha tidak melanggar peraturan,
meskipun tidak ada pimpinan.
24. Jika prosedur kerja terlalu ketat, saya malas
bekerja.
25.Pemanfaatan waktu kerja diperlukan untuk
mencapai hasil yang optimal.
26.Menunda pekerjaan merugikan diri sendiri.
27. Melanggar aturan merugikan orang lain.
28. Saya senang pada teman yang taatpadaaturan.
29. Jika sudah tidak ada pekerjaan, saya akan
meninggalkan tempat kerja sebelum waktunya.
30. Penggunaan bahan/barang perlu dilakukan sesuai
prosedur.
31. Saya akan membawa pulang sisa bahan yang
tidak terpakai.
32. Saya hanya akan mentaati peraturan jika
pimpinan memberi contoh.
SS S TS STS
SS S TS STS j
1 SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS |
SS S TS STS
SS S TS STS
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesuai STS =Sangat Tidak Sesuai
***** PASTIKAN SEMUA PERNYA TAAN SUDAH TFR.1A WA R *****
33. Beberapa peraturan di perusahaan tidak sejalan
dengan keinginan saya, sehingga saya sulit untuk
mematuhi aturan tersebut.
34. Mengulur waktu kerja dapat merugikan oranglain.
35. Saya tidak akan mengikuti cara kerja yang
ditetapkan olehperusahaan.
36. Jika ada teman sekerja yang melanggar peraturan,
saya merasa tidak senang karena akan merusak
peraturan tersebut.
37. Peraturan yang dibuat oleh perusahaan sangat
memberatkan bagi saya.
38. Saya merasa, banyak karyawan yang belum
memahami peraturan perusahaan.
39. Adanya peraturan yang terlalu ketat hanya akan
membuat karyawan merasa terkekang.
40. Karyawan yang dapat memahami peraturan,
berarti belajar untuk mendisiplinkan diri.
41. Saya merasa, sanksi yang diberikan perusahaan
terhadap karyawan yang melanggar peraturan
sebanding dengan besarnya pelanggaran.
42. Dalam bekerja, saya berusaha untuk bertindak
sesuai dengan peraturan yang ada.
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
J>^__TS_J>TS~]
SS S TS STS 1
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
** PASTIKANSEMUA PERNYATAANSUDAHTERJAWAB **
SS =Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesua, STS =Sa^atT^Tie^a]
94
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
96
Kepada Yth.
Karyawan /Karyawati PT. Mataram Tunggal Garment
Di Yogyakarta
Dengan Hormat,
Salam sejahtera saya ucapkan kepada Saudara, semoga kebahagiaan dankesuksesan selalu menyertai Saudara dalam menjalankan tugas.
Disela kesibukan saudara pada saat ini, perkenankan saya mohon padasaudara untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi beberapa daftarpernyataan yang saya lampirkan.
Dalam angket yang saya berikan ini, peneliti sangat membutuhkan dan
mengharapkan jawaban-jawaban yang lengkap dan sesuai dengan kondisi,keadaan, pikiran dan perasaan Saudara.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda, oleh karena itu pilihlahjawaban yang sesuai dengan diri Saudara. Disini tidak ada jawaban yangdianggap salah. Saudara diminta untuk menjawab semua pernyataan yangtersedia. Perlu diketahui, jawaban Saudara tidak berpengaruh terhadappenilaian perusahaan. Selanjutnya Saudara diharapkan untuk mengisi identitas
responden secara lengkap tanpa menuliskan nama. Setelah selesai, harap ditelitikembali danjangan sampai ada nomor yangterlewatkan.
Sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terima kasih atas kerja sama ini.
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.
Hormat saya,
Intan Nurbaiti
IDENTTTAS RESPONDEN
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan
Lama kerja
Pria/Wanita *)
Tahun
SLTA/D3/S1 *)
Tahun/ Bulan
*) Coretyangtidakperlu
97
PETUNJUK SKALA I
Pada pernyataan berikut ini adalah serangkaian pernyataan yangmenggambarkan keadaan diri Saudara. Bacalah dengan cermat, kemudianberilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia. Pilihlahjawaban yang paling menggambarkan keadaan diri Saudara.Pilihlah:
SS :jika menurut Saudara pernyataan tersebut sangat sesuaiS : jika menurut Saudara pernyataan tersebut sesuai
TS : jika menurut Saudara pernyataan tersebut tidak sesuai
STS :jika menurut Saudara pernyataan tersebut sangat tidak sesuai
1. Penghasilan/gaji yang saya terima sudah sesuai
dengan pekerjaan saya.
2. Besar kecilnya gaji yang diberikan
perusahaan sudah sesuai dengan jenis
pekerjaan yang ada diperusahaan.
3. Gaji saya sebanding dengan gaji teman yangpekerjaannya sejenis dengan saya.
4. Gaji yang diberikan perusahaan selalu tepatpada waktunya.
5. Gaji yang saya terima setara denganperusahaan sejenis.
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesuai STS =Sangat Tidak Sesuai*****PASTIKAN SEMUA PERNYATAAN SUDAH TERJAWAB*****
6. Jumlah dan jenis tunjangan yang saya terimadari perusahaan sudah sesuai dengankebutuhan saya.
7. Tunjangan kesehatan yang saya peroleh dariperusahaan sudah sesuai dengan pekerjaansaya.
8. Saya merasa pekerjaan yang saya lakukansangat menyenangkan.
9. Menurut saya suasana tempat kerja sayasangat menyenangkan.
10. lO.Peralatan kerja yang saya gunakan saatini tidak membahayakan diri saya.
11. Perusahaan menjamin keselamatan kerja ataspekerjaan yang saya lakukan.
12. Saya sangat memperhatikan kebersihan dankerapian tempat kerja saya.
13. Saya merasa tidak terganggu oleh hamburanserat benang dan kain di udara di tempatsaya bekerja.
14. Pengawasan kerja yang di akukan oleh
pengawas tidak menghambat pekerjaan saya.15.Pergaulan saya dengan teman sekerja
berlangsung sangat akrab.
16. Komunikasi dengan karyawan berlangsungsangat lancar.
17. Kerja sama dengan teman-teman sekerjasaya selalu berjalan dengan baik.
18. Teman-teman saya selalu bersedia
membantu bila saya menemui kesukaran
dalam bekerja.
98
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS ~Sangat Se^ S=Sesuai TS =Tidak Sesuai STS =Sangat Tidak Sesuai*****PAST{KAN SEMUA pERNYATAAN SUDAH TERJAWAB*****
19. Diantara teman-teman sekerja saya, suasanaketerbukaan tumbuh dengan baik.
20. Rasa kekeluargaan diantara teman-temansekerja sangat baik.
21. Saya memiliki keinginan untuk bekerja samadalam memecahkan kesulitan pekerjaan yangsaya hadapi.
22. Hubungan antara pimpinan dan karyawanberlangsung sangat erat, akrab dan ramah.
23. Pimpinan tidak pernah memberikan
pekerjaan diluar kemampuan kerja saya.24. Pimpinan selalu menghargai hasil pekerjaan
saya.
25. Pimpinan selalu memberi semangat untukmaju.
26. Pimpinan selalu memperhatikan usulan daribawahan.
27. Antara pimpinan dan karyawan terjalinkomunikasi yang lancar.
28. Saya bebas mengemukakan pendapat sayakepada pimpinan.
29. Saya memiliki kepercayaan terhadappimpinan.
30. Dalam perusahaan ada kesempatan bagikaryawan untuk meningkatkan karier dengancara dikirim oleh perusahaan untuk
menjalani studi banding diperusahaan lain.
31. Pengembangan karier karyawan selaludiperhatikan oleh pimpinan dimana sayabekerja.
99
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =T,dak Sesuai STS =Sangat Tidak Sesuai*****PASTIKAN SEMUA pERNYATAAN SUDAH TERJAWAB*****
32. Saya memiliki kesempatan untuk
mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi,
bila saya tekun dan bekerja keras.
33. Perusahaan dimana saya bekerja sangat
memungkinkan bagi pengembangan karier
saya.
34. Pimpinan perusahaan selalu memberikan
dorongan bagi karyawannya untuk
berprestasi.
35. Tidak ada seorangpun dalam perusahaan
yang menghalangi kemajuan karir saya.
100
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS - Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak Sesuai STS =Sangat Tidak Sesuai
*****PASTIKAN SEMUA PERNYATAAN SUDAH TERJAWAB*****
PETUNJIK SKALA II
Pada pernyataan berikut ini adalah serangkaian pernyataan yangmenggambarkan keadaan diri Saudara. Bacalah dengan cermat, kemudianberilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia. Pilihlahjawaban yang paling menggambarkan keadaan diri Saudara.Pilihlah:
SS :jika menurut Saudara pernyataan tersebut sangat sesuaiS :jika menurut Saudara pernyataan tersebut sesuai
TS :jika menurut Saudara pernyataan tersebut tidak sesuai
STS :jika menurut Saudara pernyataan tersebut sangat tidak sesuai
1. Peraturan itu penting artinya bagikelangsungan perusahaan, walaupunperaturan yang ada mcngurangi kebebasan
bertindak.
2. Agar dapat memahami setiap peraturan yangberlaku, saya berusaha melakukan tindakan-
tindakan yang perlu.
3. Saya mentaati peraturan dengan kesadaransendiri.
4. Peraturan perusahaan yang mengikatkebebasan membuat saya merasa tidaksenang.
5. Terlambat kerja sebentar bukan masalah yangpenting.
6. Saya senang menyelesaikan pekerjaandengan rapi.
7. Saya mentaati peraturan karena terpaksa.
8. Sebelum memulai pekerjaan, sayamerencanakan segala sesuatunya.
SS =Sangat Sesuai S=Sesuai TS =Tidak SelT" STS =Sangat Tidak Sesuai*****PASTIKAN SEMUA PERNYATAAN SUDAH TERJAWAB*****
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
9. Jika tugas tidak selesai pada waktunya, saya
akan merasa bersalah
10. Saya sering menyesal setelah melanggar
peraturan
11. Salah satu upaya menggunakan waktu kerja
dengan baik adalah dengan berkonsentrasi.
12. Saya senang menggunakan peralatan
keselamatan kerja.
13. Saya tidak akan minta ijin dahulu jika
mempunyai rencana untuk tidak masuk
kerja.
14. Saya tidak akan membawa pulang sisa-sisa
bahan, meskipun tidak ada pengawasan.
15. Jika tidak mentaati peraturan, saya akan
merasa bersalah.
16. Tidak menggunakan peralatan keselamatan
kerja bukanlah suatu masalah.
17.Urutan dalam bekerja tidak perlu
diperhatikan, yang penting pekerjaan dapat
terselesaikan
18. Jika prosedur kerja terlalu ketat, saya malas
bekerja.
19.Pemanfaatan waktu kerja diperlukan untuk
mencapai hasil yang optimal.
20. Menunda pekerjaan merugikan diri
sendiri.
21. Melanggar aturan merugikan orang
lain.
22. Saya senang pada teman yang taat pada
aturan.
102
SS s IS STS
SS s IS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
1
I SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS= Sangat Sesuai S = Sesuai TS = Tidak Sesuai STS = Sangat Tidak Sesuai
*****PASTIKAN SEMUA PERNYATAAN SUDAH TERJAWAB*****
23. Jika sudah t idak ada pekerjaan, saya
akan meninggalkan tempat kerja sebelum
waktunya.
24. Penggunaan bahan/barang perlu dilakukan
sesuai prosedur.
25. Saya akan membawa pulang sisa bahan yang
tidak terpakai.
26. Beberapa peraturan di perusahaan tidak
sejalan dengan keinginan saya, sehingga saya
sulit untuk mematuhi aturan tersebut.
27.Mengulur waktu kerja dapat merugikan
orang lain.
28. Saya tidak akan mengikuti cara kerja
yang ditetapkan oleh perusahaan.
29. Jika ada teman sekerja yang melanggar
peraturan, saya merasa tidak senang karena
akan merusak peraturan tersebut.
30. Peraturan yang dibuat oleh perusahaan
sangat memberatkan bagi saya.
31. Saya merasa, banyak karyawan yang belum
memahami peraturan perusahaan.
32. Karyawan yang dapat memahami peraturan,
berarti belajar untuk mendisiplinkan diri.
33. Dalam bekerja, saya berusaha untuk
bertindak sesuai dengan peraturan yang ada.
103
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s IS STS
SS s IS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s TS STS
SS s IS STS
SS s TS STS
SS= Sangat Sesuai S = Sesuai TS = Tidak Sesuai STS= Sangat Tidak Sesuai
*****PASTIKAN SEMUA PERNYATAAN SUDAH TERJAWAB*****
LAMPIRAN B
1. Distribusi Jawaban Subyek Uji Coba PadaSkala Kepuasan Kerja Dan
Disiplin Kerja
2. Distnbusi Jawaban Subyek Penelitian PadaSkala Kepuasan Kerja Dan
Disiplin Kerja
3. Uji Daya Beda Item Skala Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja
4. Uji Reliabilitas Skala Kepuasan Kerja Dan Disipln Kerja
104
-5
AW
•"5
5
27L<in•<a.
ro^^-ntNC
MC
MC
MT
-cOC
OC
NrO
CM
CO
^CO
CN
CM
^-nCM
CN
CN
^CN
CM
CM
CN
(M
CM
v-cg
cg
^M
N^
-^
(N
cd
>CD
i„n
nn
nN
Nn
r(ir(,^
N(0
^n
^n
(N
^^
nn
nco
>COnj^
CN
CM
co
cN
jco
rsir
sjc
Mco
co
rsj
CD
>CD
CO
CO
CO
CO
COCN
CN
t-
CO
CO
CO
CO
^<
o^
COCO
CO-3-
COCO
CO-st
COO
JCO
co
co
^r
CN
CO
cOC
OcO
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CO
^-Cn
ICO
CN
CD
>CO
CO
CO
CO
CM
CNro
roco
co
rMn
^N
CM
Nro
ncN
nn
no
jco
v-tN
^n
ciro
nC
D>
cm
<n
co
co
co
c\ic
nco
co
cm
c\ic
nco
co
co
cm
t-
^^
(O
Hcro
^co
o,^
^^
^^
^^
^^
^^
^C
D>LU
CN
CN
•<-C
OC
OC
Nt-
3...^
.^^^^^^^^^^(D
Nm
ro
O.M
n^g
Nfflo
jo
^^
CO
o
CD
(TJC
OrO
^C
NC
NT
-CN
CN
CN
CO
CN
CN
'g-
CD
>CD
CN
t-CN
CN
CO
CN
t-CN
cN
CO
CO
CN
CN
CN
rMC
OC
NC
N^
-^C
NC
NC
O^
-CN
CN
CN
CO
CN
-CN
CO
„^n
nn
Nn
nn
nN
„n
nn
Nn
nn
fl„
nn
n^n
nn
nn
nn
nn
MN
o^n
nN
CD
XI
CD
i_
CD
>
O,CncOCO
CO^CO
CN^CN
COCO
COCN
CNCO
C.COCO
COC.C.^CO
COC.CN
CNCN
CNCM
CNC.CN
CNCN
^C.CN^CO
CNC
NC
NC
O
tgC
NC
OC
OC
OC
OC
NfO
CN
M-^C
NC
OC
OC
OC
NC
OC
OT
r^CO
cOC
O^C
O^•C
OC
OC
MC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
NC
O-^C
OC
OC
OM
CO
CO
CO
C^
CD
>„n
.,co
n.W
Nn
nn
p)^m
^n
nN
nn
^^n
nn
^n
nn
nn
^^n
CD
>
CN
CO
CM
CO
CNnjC
OC
N^
J-OO
CO
T-C
NC
NC
OC
MC
OC
OC
NC
OC
OC
OC
D>
""""MC
OC
OrO
CV
I^tMC
McO
CM
CM
CN
CM
CN
CV
Irt^ntMW
CO
CN
CM
.CM
PJ
,co
nn
n(o
^N
nn
nn
0co
ro
nn
nc,r
oro
^n
^^
n(N
c,c
NN
c,c
oco
.nco
nn
CN
CN
CN
CO
CO
>
.2LU
I^
nn
^S
^S
^^
SS
SsS
SS
SS
EsS
S^
s^
^^
^g
sS
SS
SS
fe
«C
O
107
Lan jutan
SUBJEK variabel 1 variabel 2 variabel 3 variabel 4 variabel 5 variabel 6 variabel 7
88 3433344
89 3333233
90 3333323
00
o
c
T—0>
|nr»
nn
nn
,n,n
nn
NN
(N
Nn
rn
^n
NN
r_
Nn
Nn
n^
^>
•^-C
MC
OcO
CN
-s-r-C
NC
OC
N
-gro
m-co
-si-sr
coco
co-v
^co
co
ro
>CN
J
'^"C
NC
OC
OC
OC
O'J
-CO
^rc
OC
OC
OC
NO
^CO
CO
CO
fOC
O^C
OC
OC
Oy
fCO
CN
^-OO
CO
^CO
CN
^
-Q
co
^-co
co
^co
co
co
-3
-co
co
co
co
co
CO
CO
CO
nT
CO
t-CO
CO
CN
CO
CO
OO
COCO
CO
CO
oo
^r
CO
CO
CO
COn
rco
nt^
fn
nt
>o >o0)
-Qro
(13>CD
.Qen
(n
ro
^-cO
M-^
rco
cN
CN
co
co
0!
cM
ro
nn
n^
(o
nn
r-n
nn
nN
nn
top
)n
n_
no
jv_
(Y
)n
^^
rot-
i-
co
cr>^j-
:*
UJ
32
0
CN
CN
t-CN
CN
CO
cO
CO
CO
CO
CO
^C
OC
O^
CO
^r^
^cO
CO
CO
CO
CN
CN
CN
CO
CN
^C
NC
Ncn
cO
CO
CO
CO
CN
OO
cO
CO
CO
CO
i-CO
0O
CO
CN
CN
t-CO
CO
O)0
OC
NC
O0
0C
O
CO^
COCN
CO«
«tt
COt
«^
«„
«c,
.„
«^
n„
nn
„„
„^
^>CM
^CO
CO
^^-^CO
CO
CO
CN
CO
CO
CO
CO
CO
^CN
MC
OC
O^^C
O^C
OC
OC
O^C
OC
OC
OT
-CO
CO
CO
Tj-rO
CO
CO
lCO
CO
CO
^rcO^
|nn
^c,to
co
co
co
co
co
Nro
co
ro.n
co
nn
^n
n«
^to
nro
.nN
roro
c,ro
ra
>(n
cn
co
cM
^rcM
co
co
co
co
^r
ra
>
n-(M
ron
^n
(NC
Mn
ton
roto
cO
(N^
(<)ro
cO
Nto
nn
cM
co
t
CO
CN
CO
CO
CO
CO
CO
CO
ro
cN
co
co
^rco
co
co
?CO
CO
CN
^CO
OO
CN
CN
CO
^CO
CO
CO
C->C
OC
NO
OC
NC
N^C
OC
O^
CN
CN
CO
rMC
OC
NC
NC
OC
OC
OC
O^cO
^CO
ncN
CO
CO
CO
CO
CN
c3L
U
||̂^""S5SSS!88feSSg5SS38$feS§g?:Sf2SI5fSfcSffg5SSSSSfeSSg
c•4—>
3"2 C
M
"5•O^
^C
OC
NC
OC
OC
Ocn
^C
OC
OC
N^
CO
^C
NC
OC
NC
NT
-cO
CM
CM
CO
MC
N^
oCM
^^
n-^
nn
n^
nn
^n
co
NN
n^
N^
^n
cN
nN
co
co
nco
co
nn
nn
mn
rO
Nn
nn
^n
n^
>
I^^
Nn
nn
no
j^n
n-m
nco
nro
otN
Nn
Nw
roco
co
Nro
nn
cN
.fnn
co
^to
N^
nn
^n
n^
TO>03
•*—
in
^^
^^
no
nn
nro
Nn
to
co
o^
nco
r-ro
tN
Nn
co
ro
N^
on
tN
^co
Nco
nn
^n
ro
n^
n^
^
^CO
^CO
CN
-sTC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
O^rcO
TO
>CD0)
CO
t-CO
CN
CN
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CN
^J-C
OC
NC
OC
O^
J-T
-tn
n^
cM
^t
^n
nn
nn
on
.o
nn
no
ntN
to
ntM
^n
nn
or-n
ro
on
nn
on
nN
NC
O-r-C
OC
OC
Oi-C
OC
O'^
-
>^CO
^^CN
CO
CO
CN
CN
^CO
CO
CM
CN
CO
CN
CN
CO
^-^^CO
CN
CN
CN
-CN
CN
CO
CN
CN
CN
-CN
CN
CN
^CN
-CO
CN
>LU
CN
CO
CO
m^
CN
n^
«(O
Ni»
(j)
0^
^co
jifi(
DN
(X
)o
)o
^tN
co
^in
(O
No
ocn
oT
-c\ic
o^
in(D
Nco
o)O
T-rg
co
^in
3'-
'-'-
T-T
-r-^
rT
-rN
tM
Np
jN
rM
CM
NC
MM
co
nn
co
nn
ro
co
nn
^^
T^
tt
GO
-g-3
-^-s
f-co
oo
oo
oo
co
co
c«
^^n
nn
nn
n,N
nN
(N
^n
nn
l_
nN
^cN
^rco
co
co
co
rj-
^co
co
oCM
-Q^^-srcO
-M-C
OC
OO
OC
O^C
OC
NC
OrJ-C
O^
-CO
CO
CO
^J-C
OC
OC
OC
NC
Nco
^rc
oco
co
^^
-oo
^-c
otT
^ro
co
co
CO
CO
"3"C
O0
0
H^
^T
CO
tI-cO
cO
CO
cO
>co
COCO
CN^
-q-CO
COO
OC
OO
O^
CO
CN
OO
CN
CN
CO
^CN
CO
CO
v-CO
cO^C
OC
N^-O
OC
NO
Om
c-.^OO
CO
xic
oco
-v
rco
^r^
j-co
co
CD
>0|n
co
^^
nn
nn
ntM
^n
c()^
nn
^^
OO
CO
CO
CO
CO
CO
^C
OC
O
0)
jQCO
\_CO
>
2UJ
cO
t-cn
t-v
-co
co
co
CD
|nn
<N
nN
nn
Nn
ON
NB
nv
nn
p>
nB
nn
(i)Nn
Nn
nC
OC
O^C
OC
OC
OC
OC
NC
OC
OC
NC
OC
OC
N^C
O
CO
CN
^CN
t-CO
CN
CN
^CO
CN
CO
CN
CN
^CN
co
co
co
^co
^co
^cN
v-o
ocM
oo
r)cN
^^
co
Ii***«8K
»3SB8SS8
8538S88te88SKSR
SRSfcgR
85a8S88IB888
n
c03
CC3
oo
CM
ICO
^CO
WC
O^W
^CO
OO
CO
^OO
CO
CN
OO
CO
CN
CO
^CO
CO
CN
OO
CN
CO
^CO
CN
CO
cOO
Ovr
no
orM
nT
-tn
nn
nt^
CD
>
CM
^co
^r^
r-^-'x
rco
cN
CN
co
co
co
cN
co
ojc
ocN
oo
cN
rM
>CD
CM
CO
OO
mcn
<>
IC\|rM
cn
cO
CO
CO
CO
CO
CN
CN
OO
(>l-t-C
OC
OC
OC
NC
OC
OC
O
^N
^T
fn
nN
nn
nn
nn
nN
ra(N
nn
NN
nn
Nn
nn
nn
Nn
n(0
(l)N
np
)N
r(()n
Nrn
(()
IT)
CM
^^CM
^^CN
CO
CN
CN
T-C
0«
(N«
CN
Cn
MC
OrM
CN
-MC
OC
NC
NC
NC
N«
O5
«O
0C
N-C
NC
NC
NC
N«
i_
>
CMCO
>co
CM
|nt*
n*
nn
nn
nn
tnn
n(>
i^n
^N
nN
nn
n„(,n
(l,P,n
nn
nn
^n
rn(,(r)t(1
)5|.^
CO
>CM
CM
|co
^^
nn
nn
cN
iton
to^
oo
nn
tnN
(Nco
n(N
inn
(on
nn
n(O
co
ntN
inn
^^
roto
nC
D>UJ
mv
-C
Sin
^in
(D
N(C
ffl°
^^
«^
1fi<
DN
(0
0)O
^I>
lf0
^in
(D
N(1
00
)O
T-C
NC
O^
W(D
NC
OC
))0
^(N
CO
'fif
iz>
^^
r^
^^
^^
^^
NcsiN
Mo
j(\i[N
(N
rN
(N
co
nco
nn
co
ro
fo
n«
^^
^V
?^
GO
CO
CM
;QC
OC
OC
O^^C
OO
OO
;cOcO
cOC
OO
OO
0^OO
OO
CN
CN
^^rM^
CO
CN
CO
^O
OO
OO
OC
NC
Nco
co
co
oo
oo
oo
oo
co
co
ti-co
co
CM
-OrO
CO
CO
oO
CN
CO
CN
CO
CO
^ro
O
co>CM
coco
o->co
cooo
coci
*t\r
cot
oc-i
cCN
COCO
COCO
COCNJ
CNCO
^T00
COC
Mco
oo
oo
co
^t-co
co
eo
co>
in
CM
|«co
.co
^^
.n>
nn
nn
c,n
n,^
n^
nN
N^
^n
n^
n^
^n
^n
CO
>CM
Ico
^^co
.co
co
.co
^co
co
co
co
^^^co
co
.co
co
co
co
.co
co
,^C
OC
M
Xl^
t'^"^
-'f-v}
-CO
C0
CO
C0
CO
CO
CO
co
>CM
CMCO
>
^r^
-co
co
co
oo
co
-q
-'a
-co
^-co
co
co
^co
co
nco
on
tin
nco
nco
co
^^
rco
co
^^
c^
oco
co
co
co
^^
^cM
CN
co
^ro
oo
co
^^
oo
^o
ocM
^o
o^
c^
oo
co
^co
oo
3u
j
•||*^""S5SS3i8»feSSS5SS3S8Sfe8Sg^KR
ff}ogfc»ffo5ggSggfeggs
mco
|O,O
,CNCCN
COCN
COCO
CNCO
CNCO
CNCO
CN^O
)„^cOO
0CMCO
CMCO
CNO
,COC
OC
N-r-C
NC
NC
NC
OC
NC
N^-C
OC
OO
OcO
^^
co>
co
>CO
CO
>
CO
|cococM^co^roconcN
co«con„^c,roc,c,c,CN
cocococJco
^co
co
cN
co
co
co
co
co
co
ro
cn
oco
CN
CN
CN
CO
CO
CN
CO
t-cOC
OC
MC
NO
OC
O^
-OC
OC
OC
OC
O^-C
OC
OC
NC
OC
NO
O^T
CO
CO
'cJ-C
O'3
-CO
CO
^-^
cO
co
co
co
-q
-o
o^
co
co
oo
^rco
co
co
yj-
co
cN
co
co
co
^co
^-
CT
>C
M
-gC
O^
-^C
NO
OC
OC
NC
OC
NC
OC
O>
UJ
CO
CN
CO
CO
CN
CN
CO
CN
CN
^CO
CM
CN
CN
^CN
CN
C^^C
OrM
CO
CO
CN
CO
CN
cO^cO
cOO
OC
NC
NC
O^
3z>
03
3""----^
CN
CN
,RiS
SS
8&
Sg
J8
SS
!8S
88
fc8
8§
;jQ!«
3!$
cc3
-J
in
CO
^""^^^"CV
iCO
CO
CO
CO
^cOC
OC
OC
OC
OC
NIC
N^^C
^CN
CO
CN
CO
CN
CN
CO
CO
^CO
W^C
On^C
OC
NC
OC
O^^C
OC
S.C
O>CO
XlC
OC
OC
N^
rcO
CO
CN
r-C
OcO
CO
^C
O03
co
co
CO
^r^
tCO
CM
CN
^-^
-cO
CO
CO
CN
CO
CO
CN
OO
cO
Nrco
-^
-^
r^
-rM
co
co
cM
co
co
cn
^-co
cN
co
CO
CO
CO
OO
CO
CO
CO
CO
CM
CO
^n
nn
Nn
«N
nN
nn
nn
ntn
nn
^n
Nn
Nn
N(N
nn
iNn
n,N
Nrn
Nn
Nn
n^
nC
O>coCD
>oco
|^ro
c,c
oro
roro
N^
co
co
^«
^n
^«
^co
nro
co
nn
^n
c,C
Nco
^
CM
^co
N0
(N
nrO
N(N
^co
nm
n^
nro
N(N
nn
(N
nN
Mco
cM
co
ro
ro
cjC
M^
nC
OC
OC
NC
OC
MC
OC
OC
OC
OC
OC
Oco>
UJ
CO
cC3
c_)
o"a>-Q
CM
co
CD
>CD
co
"53
co
CO>
Nn
(N
in
co
m^
^cN
mn
^cN
^co
ri[N
^co
^N
^co
co
nc\i'j
ro
co
co
cO
'C''r
-co
CN
t-
CO
CN
CM
CO
CO
CO
CN
\rn
n^
co
co
^(N
nn
^co
(N
co
nn
ncN
nN
to
co
^^
co
nn
^n
n^
nn
^co
ro
n
CO
CO
CO
^C
OC
OC
MC
MC
OC
M^
r^
CO
cocoCD
>co
Ii
ncoi_
co>CD
co
"5JnC
D
CD
>
n(N
n^
tn
c\i(\ito
nc\in
co
M^
co
^^
to
ro
co
nn
ro
NN
co
nto
\f^
nn
UJ
->
mDGO
CO
nn
Nn
NN
nn
co
^n
(N
n^
n^
nc\in
nN
nn
nn
co
nn
N^
^N
Nn
CN
co
cN
ico
oj(N
cO
(O
trin
McN
cv
iN
rO
"tfO
!N
co
co
(N
co
CO
CO
CN
CO
CO
CM
^r^
CN
CN
^rcO
•^-co
co
co
co
co
co
T-(M
n^
Ul(D
NC
OO
)N
co
^in
(D
Km
o)O
T-N
n^
in
(O
Nto
o)O
r-iN
(0
^in
gN
co
fflo
^cjco
3;in
^^
^^
^l^
^^
^^
^^
^^
^^
^^
^^
^^
eo
c^
c^
c^
co
co
^N
r^
^^
^
ccc3
o.qC
NC
OC
NC
OC
NC
OC
OC
O^
CM
CO
CD
Nn
ojN
co
nn
ncN
iN
co
Nn
Nro
Mn
co
oi'T
fO
Wco
co
^n
^n
nro
co
cN
C3>
CO
"5Jja
CO
co
co
coa3
_oC
Nco
co
nN
co
^n
n^
^^
nco
n^
^n
nn
^^
n^
nN
nn
to
^co
co
^^
^^
n^
^ro
^co
^n
^n
nN
nN
^n
nfo
^co
NC
Nn
co
nn
rro
n^
^^
nn
nn
io
n^
Nn
co
^n
co
to
nT
-n
N
co>co
"55.QC
O
CO
>CD
CO
"55JDCO
'l_co>
CA
IIN
CN
CN
CM
CO
CO
CN
C^
CO
CO
CM
CN
CN
CO
^C
OC
NC
N^
CO
C^
CO
CO
CN
CO
CO
C^
CN
NN
co
Nn
nn
nfo
nN
No
i^
nN
nn
nto
iN
co
ntN
ro
nrv
ico
cO
'rn
co
^rto
j'jro
ro
co
ro
n'^
co
co
UJ
D00
CD
Is-C
OC
D-3-
^r
^^
r(N
CO
'JirilD
NC
OO
lO
Nn
^m
tD
Nco
cn
o(M
fO
'jin
iD
Nco
ro
o^
-iN
in
'ifiriiO
Nco
ro
oio
in
ifiin
in
io
in
in
io
^cD
(D
(D
(D
(D
ffl(0
ffi(O
fflN
NN
NN
NN
NN
Ktsa)eo
o3
a)(o
co
co
oo
oo
a)
roC
N^
fCN
C0
^C
NC
OC
N^
CO
CO
C0
^C
MC
0C
OC
O0
0C
OC
OC
r)O;>
C^
C0
CN
CO
CN
CO
CO
C^
n>CO
CD
i_
CD
>CD
<C
Dn
o*
CD
1—
wcu>
w
<en
B^
—i
—
~*
OS
CD
O
iii
CD
CD
>
(N
^^
nro
co
Nco
nn
nN
tT
rN
tN
fO
r-ro
rN
nto
nro
ro
^^
ro
^N
tio
^^
co
n^
ojcO
'ir)
to
^co
^^
^r-csin
^N
n^
ro
nn
co
^ro
r^
nn
co
NcO
fo
nro
oto
^'tn
n^
n^
'tn
'T
r)
2S
s->
C/5
CO
Cu
xiro
w^
n^
v-n
^N
NO
fo
^n
Nn
Nn
co
n^
nn
nn
ro
nro
NN
(o
ro
r-i-(o
co
nn
in-i_
^m
CD
a>
<C
O
-C
D
CO
^C
OC
O^
CN
CO
CO
OO
CT
JC
N^
CO
CO
CN
CN
CO
CO
CO
t-C
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
O
335
3Q
03
s
^5CN
<5(jN
^^
nn
ow
Nr-N
nN
rO
NN
nn
Nco
r-n
Mco
nN
no
to
nn
cN
nn
nn
Clh
.2CD
>CD
JOCD
"l_C
D>LU
~i
CD
=)
CO
c^
^co
co
^-v
fco
co
cN
co
co
co
co
-^
co
cN
co
Tco
co
co
cM
co
co
co
cO
'^rcO
'^cN
co
^-
•=r
co
co
co
^-
co
T-C
MC
O'if
infflN
CD
C!)0
CN
c^
^ix
ociD
r^
cx
)cj>
o^
c>
jco
^in
cD
t^
co
cj)O
T-c>
jco
^in
cx
)r^
co
OT
^^
T-T
-r-T
-T
-^
CM
CN
CN
CN
CN
CN
C>
JC
NC
NC
NC
^C
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
O^
^r'<
3-
Ca
'c'
^CO
CN
^CO
CO
t-CO
^CO
CO
C^C
N^C
NC
OC
NC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
OC
O^^C
OC
O^C
OC
^
CD
>CD0)
^co
co
co
co
co
^^
c^
cN
^^
cr>
^co
co
<ro
co
^^
co
co
co
^co
cr>
T-c
^co
^o
oco
co
co
^m
CD
>Q^o
o<
r>^
cr>
co
^^
cr>
^cr)c
r)cr)^
co
c?)^
cr)c
r>^
cz
CD
>"CD^
nco
^(O
oo
r-N
(N
n^
^cN
irn
nco
no
^w
co
nn
cN
to^
co
c\in
nrN
nn
^rv
i
>CO0)
^CA
ICO
^CO
CO
^CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CN
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
^CO
CO
^CN
CN
^CO
CO
CO
CD
>CN
"(D^N
Oi-^
^^
N^
NtN
co
(N
in
cso
rw
co
fo
nw
^csit\iN
N(N
N<
-to
^^
r-N
n^
nrN
wn
CD
>"CDCD
>M^
LU
TC
O^
iO
fflN
03
(J1
0rN
(0
^in
(flN
(B
<JIO
i-N
tO
tin
(D
N(B
O)O
r-tN
(O
xfin
(D
N0
3a)O
i-(N
CO
'Iin
(D
NQ
34
^^
^^
^^
^W
in
in
iO
in
U)in
in
U)ffi(D
(D
fflC
D(D
(fl(D
(D
CD
NN
NN
NN
NN
NS
(B
CO
CO
CO
(X
)O
OC
OC
t)
CO
120
Lan] utan
SUBJEK variabel 1 variabel 2 variabel 3 variabel 4 variabel 5 variabel 6 variabel 7
88 4333433
89 3 2 3 ' 2 3 2 3
90 3333442
xico
^co
co
^co
co
co
co
^co
^«
c^
cM
CN
co
^^
T-^
co
c^
co
co
co
^^
co
^j-co
-5
f^
j-o
o-^
--q
-'=
rC
O
co>C
O
^r
co
^r
^r
co
^r
>3-
-•^
co
-^
co
co
co
co
flto
^^
n^
nN
nco
co
co
co
^n
tO
Nto
n^
'-^
ro
ro
nco
orO
fO
to
^co
^'ico
co
nro
rco
cin
tfo
n^
ncN
in
v-^
nM
^fn
co
cs^
co
^w
nn
nto
ro
Mn
co
co
^N
w^
rcv
i^
no
jC
D
co
>"5c3
^^
M'ttn
wco
co
tn
n^
NM
wn
n^
T-n
nn
nn
nn
nco
n(o
ncN
it^
^n
i-n
tO
(,)'5
fn
'i'^
CO
co>o"55.Q
CO
^C
OC
O^
fC
OC
OC
OC
AI^
CN
CN
^C
NC
OC
OC
OC
M^
^C
OC
OC
OC
OC
OC
Ox
r^
CO
CO
CN
^C
O
co
co
"*
^r
co
cn
co
CD
J3CO
i_
CD
>00CD
JQCO
i_
co>
c^
03
-t—»
UJ
3—
>m
C3
03G
O-J
n^
^co
^^
^co
^n
n^
^n
nn
n^
^cN
co
nn
nco
cico
co
n^
co
^^
^^
^n
^^
co
^^
nco
^
N^
^n
co
ntN
icN
Nn
ntn
rN
co
n^
nn
ro
nn
ro
ncM
nN
nn
(N
co
Nc\in
nf\in
(M
co
tin
cD
Niaa)
o^
cN
co
^fin
iD
Nco
OT
O^
CN
in
^in
cD
Nco
cn
o^
Nco
^in
iD
Nco
oiO
i-C
NicO
'^
ir)
ri-T
-rT
-i-T
-rT
-i-cM
iN
NC
jM
NN
oitM
CN
ico
nn
nto
nto
pim
co
titt'ft
CN
01
^n
n^
^^
cin
nw
nro
nco
nrtn
^ro
ni-n
nn
nco
to
nco
ro
ro
^n
nco
^n
on
to
co\—C
D>CO
"53.o
co
crirM
co
cN
^co
cn
oo
cM
co
co
co
co
^^
co
co
co
^co
co
^cN
co
^co
c^
co
co
^co
ro
CO
CO
>CM
"53X
>C
OC
n^
CO
^^
CO
CO
C^
T-C
OC
NC
T)C
OC
OC
Ncn
CO
CO
^C
OC
O^
CO
C\!^
CM
CO
CM
C^
CO
iin
co
^^
^fo
nco
co
ntO
Nfo
nn
co
ro
co
n^
Nn
^n
N^
^n
nco
^n
to
^O
fO
^n
nn
CO
CD
>oa3jaco
n^
^co
nn
i-O
Nn
n^
nco
tco
nn
^n
nn
nco
^n
<N
in
n^
n^
^n
co
T-n
nn
n^
CO
0)
XI
co>CD
X)
co>
nco
^^
^^
^n
nn
nn
^n
n^
nco
nn
^n
^n
n^
^n
nco
^n
n^
^^
Nn
ro
n'it'sf')-'^
^
co
co
cM
co
cM
CM
^co
co
co
co
og
cr)cr)cr)co
cr)co
co
^rcA
icr)v
-co
c^
^co
c^
c*
03U
J
3^
fflN
fflcn
o^
Nn
tW
(D
NO
Dro
oT
-N
n^
in
(O
N(D
O)o
^(N
co
^in
cD
Nm
o)o
^<
Nco
tin
cD
S(D
fflo
.3.
m^
4^
^in
in
in
in
in
in
in
ujio
^(D
io
<D
(D
(0
(D
(0
(D
(D
(D
NN
NN
NN
NN
NN
»co
cD
co
ex
)C
Dix
)io
mC
3<^
CO
c03
CM
"53
-OC
OC
^CN
CO
CN
CO
CO
C^C
N^C
M^^O
OC
-CN
CO
CO
CO
^CN
CO
CO
CO
CO
CO
CN
CM
CJC
OC
OC
NC
NC
OC
OC
OC
NC
MC
NC
O-srcO
CO
CO
OO
oCM
|^n
co
nn
nN
„n
,jn
^n
nn
nn
^n
n(()n
nn
^n
nn
^^
CO
>
^C
OC
NC
OC
O^
l'CO
CN
CO
-Q^
CO
'3-C
O'M
-yrC
OC
OC
NC
OC
NC
O^C
OC
OC
NC
OC
O^^-^C
OC
OI-O
CM
CN
OO
CO
C^^C
O^-^C
O^C
OO
OC
O^
CO
NT
CN
CO
CN
^^•^•i-
^^^C
OC
OfO
CD
>
"53
'^•C
OC
O'^
-CO
CO
CO
'^-C
O^
rco
co
co
co
^co
co
co
co
co
co
co
co
co
M-^
^rco
-srco
-sr-^
co
cN
|Nn
nn
nn
nn
n,N
NO
nN
nn
p)^^N
nn
Nn
{o
nN
nn
nn
n^n
CO
>
CO
CO
CO
CN
CO
CO
CO
X)CN^^COCOCOCMCOCOCOCOCNJ^-^CNCNCO--rO
CNcococococo^^co-drcNcoco^-^-coco^rMco^
CD
>m(0
^r^
rcO
'^co
co
co
co
co
co
co
>UJ
co
co
co
co
CO
^CO
CO
CN
CO
^CO
^CO
OO
CO
CO
CN
CO
CO
CO
CO
CO
OO
X3-^C
O-M
-^00^^cn
t^t-
cn
co
co
CN
3_
CM
"55|n
^n
.^
nn
nn
Nn
n^
nn
n^
n^
Nv
nn
N^
nC
NC
NO
OC
O-^
CO
CO
CM
CO
CO
CO
CN
^-
co>
oCM
^CO
CO
^^^CO
^CO
CO
CN
CO
CN
JCO
CO
CN
CO
WC
OO
O^-C
OO
O.-C
OC
-^O
OC
OC
OC
O<
=fC
OC
O-^
--sTcO
CN
OO
rOC
OC
O-^
CMC
O^
rC
D>CJ)
"55
l^
.co
^co
co
^co
co
co
.co
^co
c,^
^^
^^
^^
^^
^^
^^
ICOCO
^^COCN
^^CO^CO
COCO
CO^^CO
COCO
^^CO^CO
CO^CO
COCO
CO^CO
CO^^O
O.CO
COCO
^^
co>C
O
"55X
IC
Di_
CO
>
"55X
)C
D
CO
>
CD
"55
co
>
^co
cri^
^^
co
m^
co
co
co
co
co
cn
cO
'M-c
oco
co
^^
-co
i_
CO
>
UJ
co
cn
^r
co
co
co
co
co
co
co
co
^co
co
tco
^^
nn
co
n^
^^
^-
^-^^^^^^^^^^^^8^^2^^^^^^^^z^-i^^^^^^^^^Q^^^^
co
co
co
co
co
od
co
co
roS
S
•/">
n
03
co
CM
xico
^-^
fco
^rco
-srco
co
^j-co
co
CM
^C0
MO
5C
OC
O^^C
0C
OC
OC
OC
0C
OC
OC
00
0C
OC
OC
OC
N^^^-^r0
^CO
-C-^-
co
co
-^
^^
^^
^^
^^
^co
co
nco
co
co
c^
cn
co
^co
^^
cn
co
nco
co
roco
^co
co
co
co
co
^^
^co
co
co
^^
c^
co
^
CD
CMCD
>in
CMCO
>Tt-
CM
|*-^
ntn
tNn
.nn
tN(o
n(o
nn
N..n
(,nN
Nn
nn
nn
Nr,n
^n
nn
nn
n^
nN
ifC
D>CO
CM
|co^co^co^cocncocncocococococococo^cn-cncococncocococococo^cncoc^^cncncoco^c^co>CM
CM
Jco^co^coco^coc^cococococococnco^co^cococococnc^C
D>LU
mv-c
Mco
^t^
<x>
^ro
a>
o^£
«j!£
co
r-O
Tc»
o^cM
oo
^D
^^
^^
^^
^T
-T
-^
(\iN
C\ic\ic>
io
j(N
c\icN
ojco
nn
co
(o
nco
nS
n^
5^
?^
CN
CO
CM
|roco
^co
v^
co
co
co
^cn
co
co
oo
co
^co
co
co
co
oo
co
^ro
oo
c^
^co
^^
^-C
OC
OM
-CO
CO
OO
CO
CO
'M-C
ON
r^-^
^J-
CM
iCO
CO
^^^cOC
N^C
OC
OC
OC
NC
OC
OC
OC
OC
OO
OC
OC
OC
NC
O^C
NC
OC
OC
NC
O^O
O^C
OC
N^rO
CO
^OO
CN
CO
CM
CO
CO
CO
CO
CD
CM
uco
nn
j-^
^^
tO
Tco
nco
CO
rO
i-co
^rco
\rco
co
co
co
co
srco
co
co
co
co
-g-^
f^
j-co
co
^rco
co
co
co
co
^-co
-^
-co
^r
mCMa5
-^•C
OC
OC
O^
CO
CO
'^-C
OC
OC
OO
OC
O'^
^^
OM
'^
^tt^
co
n^
ro
co
^co
^
CM
|nn
.n.^
NN
Nn
nn
nn
nn
N^
nn
nn
^n
wN
^n
^n
nN
nn
nN
nN
nn
co>co
CM
XjC
OC
O-^C
Nt-C
MC
OC
OC
OC
OC
OC
O^J-C
OC
NC
Oco>C
MC
N
OO
CO
CO
^rc
OC
OC
NO
OO
OC
OC
OC
OT
-CM
CO
CO
CO
CN
CO
CO
CN
CO
CO
CO
CO
CO
CN
CO
CN
IC^cococnco^cococococococ^cococococ^coco^cococ^cocococ^cncm
^^coco^cocnc^coc^C
O>
c*
aU
J-)
(DN
00
O)
co
"=r
-si-^
^j-c0
3=
>S
sS
Sn
^n
§5
SS
SS
SE
oS
g^
^^
^^
8sS
SS
S§
^g
§
3303
CO
^^
co
ro
^n
^t^
^co
n^
nn
co
^co
^N
^n
nco
^to
^n
n^
co
^^
^^
^ro
co
^co
^^
co
co
^C
O>co
XlC
O^
tT-C
OC
NC
OC
OC
^JC
OC
OC
OC
OO
OC
OC
OrM
CO
OO
OO
co
cN
co
co
cN
co
co
co
co
co
co
^r-srco
'^r^
'^-cM
^rco
^r^
-o
oT
-^
r
co
co
^^
t-CO
CO
CO
CO
CN
CN
CN
CO
CO
CN
CO
CN
CO
CN
CO
CN
CM
-CO
MC
NC
NC
OC
NC
OC
OC
OC
NC
O^
^C
O^
CO
«C
D>CM
CO
"55X
I^
r-r-cM
n^
n^
NW
r-N
Nn
ro
co
co
^N
to
^^
on
nn
nn
nco
nn
^co
n^
^n
co
^n
nco>xico
^rM
-^
r^
rco
co
co
^rco
cN
cO
'^-co
co
co
^-^
j-'i
-T
-^
co
'CCD
>Oco
co
co
^n
co
nco
ro
co
ncO
'j's
f^
^n
mti^
^n
'^^
xico
co
co
co
co
co
co
cn
co
^-co
co
co
cn
co
co
cn
co
co>C
T>
CM
^^
co
c>
icr)co
cM
co
co
^rco
-^
-co
co
cM
cO
N'c
oco
cM
co
co
^rcN
co
^-co
co
UJ
n^
wn
^^
iD
sto
ro
O^
^^
^^
fflN
co
fflO
rN
n^
WB
Nm
ro
o^
cjn
jin
GO
CN
C\lC
MC
MC
NC
NC
NC
NC
NC
MC
0C
0C
0C
0C
0C
0C
OC
OC
OC
O^
'vr^
l-^--4
^f
3C
ON
C03
C03
-J
mco
"55X
ICO
co^j-
^r
•sj-CO
•?•^j-
COCM
CO00
00CO
si-^
•co
co
oo
vcN
co
co
co
co
^-^
rco
^-^
rsro
o\]
-^
^tC
OC
siC
Ox
t^
fC
O-^
CO
CO
^t
CO
XJC
OC
O^C
O^C
O^C
OC
OC
NC
OO
OC
NC
OC
OC
NO
OC
OC
OC
OC
OC
OC
NC
N'C
OC
O^-C
OC
OO
O^O
OC
N"x
1"O
1C
O0
OC
Ot-
CO
CO
0O
OD
0O
CO
cu
>co
co
"55X
jCN
CO
CO
i-^CO
CM
CN
CO
CN
CO
CM
CM
CM
CO
CO
CD
>CN
co
"55X
Ico
\—CO
co
co
co
-^
j-cm
cm
co
co
cm
'^co
co
oo
co
-^
j-co
oo
co
CO
CO
t-C
OC
OC
OC
NC
OC
OC
OC
O
^coco
^^^co^^co
cnco
cnco
c^c^cocn
coco
^cmco
^cocn
^cocn
coco
^-cmcn
^coco
cnco
coco
coco
oo
oo
co
icoco
^co^co
^coco
^coo
oc^co
^^coco
co^co
co^^co
^^coco
^^wo
o^^^^co
co^o
o^o
oco
^co
>oCOCO
>CD
CMCO
>
UJ
c03
3C'
CM
XIC
OC
MO
OO
OC
OC
OO
MC
OO
OC
NC
OC
MC
OC
MC
NC
NC
O^C
O^^C
OC
OC
OC
OC
NC
OC
NC
O^C
OC
M^C
OO
OC
O^
00
CO
fC
OC
OC
NC
O
"55
-gC
O,-C
N0
0^
O0
^C
NC
O^
CN
CN
C0
OO
CO
O0
^
CD
CO >oICOCOCNCOCNCOCOOOCNCOCN^^COCNCNCOCOCO^CNCOCO^CO
CO
CN
CN
CN
CO
CO
CN
CN
CO
OO
CO
CM
CN
CN
CO
^OO
OO
OO
•Qt-^
cO
cO
CO
t-OO
CN
CN
CO
CO
CO
Mrc
NC
OcO
^J-C
OC
N•^
-CO
CN
CO
CN
t-cO
CO
cnco
co
co^
r-vj-
cn
OO
'm-c
OC
Oi-t-C
MC
O's
I-
co
CO
^OO
^CO
OO
^CO
CO
CO
CN
CO
CO
CO
CO
CO
^CM
OO
OO
CO
CM
^OO
CN
CO
CO
CO
^C
NC
OC
OC
NC
OC
OO
O^
r;)-^-,-^
-co
-^j--^-
co
-^,q"
co
XjC
O^
^-cO
M-^
^-cO
^
CD
co
CO
CO
t3-^
-C
Ot-
cO
CO
t-•v
roM
co
co
co
co
co
cN
co
cN
co
"'f
co
-^
-co
-^
-cO
'^-co
ICO.COCO.COOOCOCN.CNCN.CNCOCOOOM..OOCOOOCOCOCO..COCOCNCOCNCO.CO.
>
UJ
^C
O^T
yf
CO
CO
-sT
^tC
OC
OC
OC
OC
OC
O^
T
Uj
^^.^^^sss^^^^^n
33
CM
-3-
-QC
OC
OC
NC
NC
OC
OC
OrM
CO
CN
OO
^CO
CO
CO
CO
^OO
CO
CN
CN
CO
OO
CO
CN
CO
OO
^-CN
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CN
CM
CO
CO
CN
CO
CO
CO
Cg
oO
CD
XI
00
CO
03iZCO
>o
^-O
Ot-T
-CO
CN
CO
CN
OO
CO
CO
CO
CN
CO
CO
^CN
CO
^CO
CN
^CO
CM
CO
CO
CO
CM
CM
'M-C
OC
OC
NC
OC
OC
OC
OC
OO
OC
OC
O
CD
>CD
coCO
>CO
co
|co
co
,^n
nn
nro
.co
nn
co
co
,nco
,nn
nn
wn
nn
nn
nw
nn
Nn
nn
t()nn
^^
CO
>
co
|co
co
.^^co
nco
,co
.„^n
co
co
co
,„,n
n^n
nn
,nn
^^n
n^^^
co>CD
co
|coco..cococo.cocncoco.coc..„coco.cococococo.o,cmcoco.co..cooo.cocococo.coco.
CO
CO
CO
(M\f
cn
^r
UJ
^nnSsgS
SS
SS
SS
SsgS
SnS
sMS
KK
SS
RK
tSK
SsK
SigS
teSgS
isi'—
—<
'in£
7<
=a
5*"
in
N-
gn
tn
^<
fn
NN
nn
N(N
no
pj(v
nn
(O
rn
nn
nN
nn
nn
n(o
r(O
Nrn
io
rn
nrr
CD
>CDcd
CO
CM
'>--C
OC
NC
MC
NC
Nt-C
OC
OC
MC
OC
NC
O-^
CO
CD
>m
rMC
NT
-CO
CN
CN
CN
r-CN
CN
rMC
NlO
JCM
r-CM
CM
^C
NC
NT
-^C
NT
-
^^
rCN
CN
CO
CN
CO
CN
CN
CN
CO
CO
CN
CO
CO
CO
CO
CO
CN
CN
v-O
OC
OO
OO
OC
NO
OC
OO
OC
OC
NC
MC
MC
MC
MC
NC
NC
Ot-
CN
CO
CM
CD
>gCOCN
CN^CO
COCN
CO^CO
CO^CO
CNCN
CNCO
CNO
OCN
COCN
COCN
CNCM
OO
COO
OCO
CO^-M
-CMO
O^CO
^COCO
COCN
CO
CO
CO
CN
CO
^CO
CN
CO
CO
CO
CM
CO
CN
CO
CO
CO
CO
CO
^^CM
CO
CO
CN
CN
CN
CO
CO
CO
CN
^CO
CO
CM
CO
CN
CO
CO
CO
CO
^-
COCD
>CN
"CDX
In
]CN
CO
CO
CN
CO
TrC
NC
NC
NC
O'3
-CN
CO
CO
CO
CN
CN
co>CD
XI
cn
t-co
co
co
co
t-cn
cn
co
co
co
cm
cn
co
co
cm
cn
CN
CO
CO
CO
CN
t-
ro^CO
^CO
CO
CM
^CO
CM
^CO
CO
CO
cO^C
NC
OC
NC
NC
OC
OC
OC
N^C
OC
NC
O^C
OO
OC
NC
OC
NC
OC
N^C
N^C
OcO
rMC
NC
D>UJ
m^
(\I
CO
^W
(flN
(D
(J)O
^N
CO
^in
iDN
CO
OT
O^
C\I
CO
^if
i(D
NC
OfflO
^N
n^
in(n
NC
Offln
^rj
3^
-^
^^
^-^
-r-N
WN
CN
iN(N
NN
rv
iNro
nco
co
ro
co
co
co
co
n°5
^C
O
03
CD
XI
co
co
co
co
co
cN
^rco
co
cN
CN
oo
^rCO
COCO
COCO
CMlO
CMCN
-^OO
CO•^-C
NC
NC
OC
NO
OC
NC
MC
OC
OC
OC
O^-C
OtJ-cO
CO
CN
CO
CO
CD
>CD
^C
OC
O'3
-CN
CN
t-CN
CN
CN
cO
CN
CM
'3-C
Nt-
CN
CN
OO
CN
-CN
CN
oocOC
NC
NC
NC
NC
OO
JCN
,--r-CM
CM
CO
v-CN
CN
CM
CO
CN
v-CN
OO
CD
>m"CDX
)
CD
>
OO
OO
OO
CO
CO
-r-OO
CM
-3-C
MO
OC
OC
O
Q)
XI
OO
CO
CN
CO
CO
t-CO
CO
CO
CO
CO
CO
t-
CD
>UJ
CN
CM
CO
C^C
OC
OC
OC
NC
N^C
OC
OC
OC
NC
NO
JCO
CN
CO
CN
CO
CO
CN
CN
CO
CN
NrcO
CN
CN
CN
OO
ICMCO
COCO
COCN
COCN
^^CNCO
COCO
CNCO
CO^CN
COC^CO
^CO^CO
COCM
COO
OCO
COCO
COCM
CO^CO
COCO
COCO
C^
._^
"^"^
"^^
"""CO
CO
CO
CO
CO
CO
CN
CO
CO
CO
CO
OO
^^
CN
CN
CO
CN
CO
CN
OO
CD
>CN
"cjj
ICOCNCOCOCO^CNCOCOCNCOCO^CNCOCOCOCOCOCO^COCOCOCNCOCOCN^COCNCOCNCOO^COCOCOCNCOCO^COC
D>C
D
icO^COCOCOCNOg^cOCOCOCOCOCOCO^CMCOCNCOCOCO^COCN^CNCOCOCNCOCNCNCOCOOOCM
COCO^CO^
CN
^
CN
CO
cs
oo
co
<o
c&
(S
Bb
Bffi£
i^
K£
££
£E
£g
58
8S
8g
S5
03
roCO"
CO-CNCO
COCO
CO
--*CO
^CN
^J-C
D>CDrs
^co
co
co
co
co
co
co
'cr^
-^-c
o^
CD
>CD
XI
CD
l_
CD
> roC
OC
NC
O^
cO
cO
CO
CN
CO
cO
CO
^
(DX
IC
Dl_
CD
> roCO-
CO-CN
CMCN
COCO
COCO
CNCO
CO00
CD
XI
CD
1_
CD
> coco
co-co-
co-ro-
co-ro
-^r
cocm
coco
CD
XI
CD
CD
>CD
XI
CD
>
UJ
•src
o^
oo
-src
oco
oo
oo
co
cM
co
Nr
CN
-CO
CO
CO
^-CN
CN
CO
^-CN
CO
CM
CO
38
8g
-s&
-SJ£-g
gfe
g>C
O
Si5
2^
;£?<
pr>
co
cnCD
oo
-3-
c03
•5"55
I^COCOCOCOCOCOCO^COCOCOCOCOCOCMOOCOCN^COCOCOCO^COCOCOCOCOCOCOCOCO^CNCO^COCOCO^
CO
CO
CD
>
co
"55
-QM
^^rMC
OC
OC
NC
N^C
OC
OC
NC
NC
OC
NC
NO
O^^^rO
OM
CN
CN
-CN
CN
CO
CN
CN
CN
CN
CN
CN
-i-
CN
-j-
OO
CM
t-T
-C
MC
O
xjc
o^
co
^-^
rco
co
co
co
^rc
oco
^rcN
o)co
co
cO
"jr
co
^rco
co
co
cN
co
co
coo
co
co
co
Trco
co
co
^co
cM
^i-co
co
^co
ICO^CO
CO^CO
COCO
^COCO
COCO
COCO
COCO
^CO^CO
COCM
COCO
COCO
COCO
COCO
^COCO
COCO
CO^CO
CO^^CO
COco>oIco^cnco^cococococncocococncocococncocncocococooococm
cococococ^cococococo^cocncn^oocoC
O>CD
"55
ICOCOCOCOCOCOCOCOCNCNCOCOCOCOCNCNCOCOOOCOCOCOCNCOCNCNCOCOCOCOCN^COCNCNCMCOCM
COCOCOco
co
^COCOCOCNCNCOCOCO^COCOCNCOCO^COCOCNCOCOCOCOCOCOCOCOCOCOOOCOCNCOCNCNCNCNCO^COCOCN^CO
UJ
mr>CO
(N
(0
"tir)(D
NC
OO
)cl'"
CN
|n';
l'l
f''f
lN
(D
O)O
r-C
MC
O™
!2
SfcS
SS
^aG
SlQ
(Q
N(o
oio
-™
CN
CM
CM
CM
CN
CN
CN
CN
CN
Mc^
CO
0O
CO
C^
&£
c0
C0
^^
££
3
88
Si*
a8
8S
38
g3
ya3
l2a
a.g
g8
s|8
g8
8B
28
8g
||
co
co
^to
toro
to^
toM
too
oco
Mco
co
oo
j,
Ol^
UM
-io
cD
SsfflC
Jic
:~
m£
7;
""
«U
M-W
J>
uW
UU
K)M
K)U
UJif
fl co
<
CO
CO
tOC
OC
OM
J^N
JCO
tOJ^
g.
co
co
co
oo
co
ro
co
co
ivo
toC
OM
CO
^tO
CO
tO^M
tOcW
M^t
OtO
tOtO
^OO
CO
OO
MC
OC
B
CD
WW
tON
JCO
CO
tO-N
GO
CO
tOtO
toS
-C
O
co
co
^to
toco
toto
to^
toto
toto
toco
toto
toC
0t0
CO
tO^t
Ot0
MC
OtO
^tO
tOt0
tO^t
OtO
CO
J>^^
W< C
O
CO
CO
J5.
Cr
COJS
.C
Oco
coto
toco
toto
^to
to-to
toto
co
^to
co
wco
to^
WW
WM
UC
OJiW
< cu
CD
«M
G)U
fO
U.M
^u
^U
JU
UU
Njj
N)K
)CO
hoto
toNO
mto
wJ
wU
Uw
u-^
IV)
->•
to-x
03
CO
Cr
CB
CO
^h
OtO
tOM
tOtO
MtO
tOtO
tO^
tOtO
CO
tOM
CO
hO
tOtO
tOtO
tOC
OtO
tO^
to^
MM
CO
CO
MC
OtO
rOC
OM
tOtO
^C
T
cH
Xl
CO
CO
CO
CO
•^
•y
oo
^ro
oco
co
co
XIC
OC
OO
OC
OC
NC
NC
NC
OO
OC
OC
OC
O
CO
>CM
n^
co
nro
nco
co
^co
^o
oC
O
CO
>X3
00
CO
CO
CO
CN
PM
TC
OC
OC
OC
OC
D
mXI
CO
CO
>CD
XI
co
co>
CO
CO
CO
CM
CO
CO
CO
co
-^j-C
O
CO
CO
CO
-^
-C
NC
O'^
rcO
CN
CO
'^-
OO
^C
NC
OC
O-^
-C
NC
OC
OC
O"*
wo
mo
)ro
o)0
)0
)0
)C
!)0
)O
io)^
:
CO
03
03
-Q
co
^^
to
tro
oo
co
co
ro
ro
^co
rOO
OC
N^O
O^C
MC
OC
NC
OO
OO
OO
OO
OC
OO
OO
O^C
OC
OC
OC
O^C
O^C
OC
OC
O^C
O^
co>oCM
Ioo
*^
COCO
OOCO
CNCO
COCO
^CO
COOO
CO^
COCM
CMCO
COCM
COCO
OOCO
COOO
COCO
oooo
CNCO
OO^
^CO
CO
>CD
l^^COCNCOCOCOCO^COCOCNCOCOCNCNCOCNCN.-COCNCN.COOOCNCNCOCOCOO^COCOCOOOCO^^COCO^co>
00
CO
CO
CO
^f
Xj^
tJ-c
Ot-T
cO
CO
CO
^C
OC
O
*:
UJ
co
^
COCO
CNCN
CO^CN
^-^COCN
COCM
COCO
COCO
OO
COCO
COCO
COCO
COCN
COCO
COCO
COCO
co>
J^CNCOCOCOCOCN^COCO^COCOCOCOCOCOCMCMCOCNCNCOOOC^^co>CD
ICO^^^^OOCOCOCOCOCOCNCOCOCOCO^COCO.COCNCNCOCOCOCN^COCOCM^COCNCOCOCO^COCOCOCOCO^C
O>mJCO.COC^COCOCOCOCOCOCOCOCOCOCO.COOO.COCNC^^^
[0
'-cM
cO
'}-ifi(D
Nco
cn
0,"
cv
JfO
fin
(D
Nco
a)
00
^^^^^^S
S^^S
S§
5S
SS
CM
"55|^
^^
nn
nB
no
n^
nn
nn
n^
^n
(iin
^n
nn
nn
^^
CO
CO
CO
CO
CO
CO
^^
CO
oCM
XI
^r
COCO
TCO
COCO
^-
COCO
CO
>CD
COCO
COv
^r
OOCO
COCO
OT
ftV
CO<J-
(N(M
coxj-
(()fo
rO
i-T
co
^co
cN
\tcO
rco
00
CO
TJ"
CO
^OO
CO
^CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
^^OO
CO
CO
CO
CO
CO
^CN
'C
OC
NC
NC
OV
cOC
OcO
^rtCN
^xtC
M^-cO
ftcOC
OC
N^
CO
>
^T
^C
O'^
CO
'JCO
CO
CO
CO
^C
D>
"55X
IC
O1
_
CO
>
CD
"55X
IC
O
co>m"55
CO
CN
CO
^CO
^OO
CO
CO
^CO
CO
CO
CN
CN
CO
^CO
CO
CO
^^^^CO
OO
^OO
OO
CO
OO
CO
CO
CO
|-ft^ftftftCO
ftftcOftftC
N..C
OftftcO
ftftcOC
NftC
NC
Nft^C
Mftft^cO
ft^cOO
JCO
CO
Icococo.
co..
cococo.cocm„
co00cococococococo.cococo.
cococo.cocn.
cocococococococo.co
>m
CN
CO
CO
CO
CO
CO
mU
J
Isn
^?
S5
an
s!O
No
So
5g
gS
!{,S
ftss
c030
0(D
ax
Dfflttx
oS
bio
S^
Nk
T^
reS
^S
Sg
Sg
gS
SS
fcS
S
oCO
opX
IC
Oft^
rcO
CO
CN
CO
ftf
tOO
CO
oCM
"55X
)C
Ov_
CO
>
CD
oo
ft^
rcN
co
ftco
-sj-co
ftco
XjftO
OcO
ftCO
CO
CN
CN
CN
ft^-
co
>Xl
ft
CN
-<r
CN
CO
ft
ft
tJ-C
N^J"
ft
XI
ft
CO
-5J-C
Ox_
CD
>
ft^
CO
CO
ftC
N^
J-ft
Xl
ft
CO
CN
CO
CO
ftCN
CO
ftCN
CO
CM
co>
Xl
\r
ft
CN
ft
CN
ft
CO
ft
CN
CN
CO
>
V
03U
J—
>
-j
CD
•31
3
03
CO
_!
CN
OO
^-L
ncD
N-C
OC
Do
O0
CD
O0
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
0
co
CM
ICNCO
CNCO
ftcOCO
cOCO
ftcOftoO
COCN
CNftCN
CNCN
CMCO
CNCN
ftftC
O>
CN
ftftoO
CN
^^
CO
cO
^C
O.-C
OftC
Nftfto
O
h--
CM
-D^
ftCN
^-^
-CO
ftyrftftO
OC
Nftftfto
OC
O>CD
CM
ft-~
CMCM
ftCM
CNCN
CNft
OOCO
CNft
CNCN
CNft
ftCN
COv-
COft
CNCM
ftft
^CO
-^CN
ftftCM
CO
CN
CO
ftCN
ftftCM
CM
CO
CM
CN
^ftCN
CN
CM
LO
CM
CN
CN
ftT-ftcM
ftcOC
NC
OrM
rO^C
OcO
CO
CN
CN
CO
Ift^ftCO
ftCO
CN
^CO
cOft^cO
ftCN
CO
CO
CM
ft^cOftC
NftC
Nft^cO
CN
ftC
D>
CM
ftft^-C
NC
OC
NC
O-^
^cO
ftftftTj-
Ift^^CO
CN
CN
ftftftCN
ftCN
ftCN
CO
CN
CN
^ftcOftcO
CM
CN
CN
CO
>
co
co
co
co
co
co
oic
Nco
rM^
roco
roM
nn
co
CM
ICN
^^CO
ftCN
cOftcO
ftcOC
OftC
NftC
MC
OO
OC
M^cocO
CM
CO
ftftftftC
Nftftc
OC
OC
NcO
ftCN
^ftc
OC
Ni-
CO
ft
CM
CM
l^^
^ftC
OftcO
ftcOC
NftftcO
ftftcOC
N^
ftcOC
NC
NftC
Nftftc
OC
NC
MC
OC
M^
^ft^
^^
^^
^^
.C
O>
c*
03U
J-)
3C
D
P3
03
CO
CQ
'-C
MC
O^
lOcD
NC
OO
)0
'-cM
CO
^m
(D
N(0
0)0
v.
ftftco
ftroco
^ro
ftco
rM
CO
CN
"55X
Ico
CD
>
CM
"55xC
D
CD
>
CD
CM
"55X
Ico
l_
CO
>
in
CM
"55X
IC
D
co
>
CM
"55X
Ico
i_
co
>CO
CMCD
XI
CO
^ro
^-ft^
^ftr
oco
cN
CN
ftftCO
CN
OO
CN
CM
^^
-^-rO
CO
ftCO
^C
NC
OC
N^
-ftcOC
O
co
^-ftf
tftc
oco
co
^cN
ft
ftft^
co
^-^
-^
-ro
^.^
^
CM
CN
"53X
Iegi_
co
>
co
ftf
tco
ftc
oftc
oftc
oft
UJ
gg
c^
Sg
Sg
gfe
gg
g—
tx—
00
co
-acO
CN
CO
-sl-C
OcO
CN
CN
ft
co>
rM^^C
OC
NC
O^^cO
CM
CN
CO
ftCN
oOftft^oO
^^cOC
OC
OftcO
cOC
NC
Mftftft^
ft
00
co
co
IftCN
ftCO
CO
ftCN
ft^CN
^ftCN
ftOO
CO
ft^-cOC
OC
OftC
N^C
NftC
NC
NC
NC
OftftoO
CN
CO
CO
ftC
OC
NC
Oftf
tCO
ft
CM
CO
Xjft-<
-CN
ftCM
CO
T-C
N0
OC
NC
O•^
CO
rjC
NC
MftT
fftC
Nftf
tCN
ftT
-co
ftc
Nco
co
cN
^i-
^rcN
CN
^l-ft^
CM
ftftftftcO
-QftftC
NC
OC
NC
OC
NC
OftC
NC
OC
NC
OC
MO
OC
M^
ftftx-C
OC
OC
NC
OC
NC
OC
NftftcO
CN
T-C
NC
MC
NC
OC
NC
M^
ftCO
CO
ftft
OCO
|»
^n
^n
nN
nn
nn
Nn
n^n
rn
n(()n
Nn
^n
n(N
^n
^C
O>
CO
N-C
NftftftcO
ft-<
3-
cn
CM
^ftC
OC
N^
CN
CO
CM
CO
^ftcO
ftftcOftcO
ftftcOC
NftC
Mft
CN
^ftcOcO
CO
ftCN
CM
CM
CO
OO
CM
CO
CM
ftftCN
ftftCN
CD
>M^
03u
u
3C
D•^
i3
03G
O
J
m^
CN
in^
inir
iNro
ro
O^
ojc
o^
incD
Nco
cn
o^
cN
co
^in
co
Nrn
fn
n~,
^_*
„
ina
co
IftCN
CO
CN
CO
CM
^cOftcO
^cOC
NC
NftftcO
ft^cOft^^^cO
cOftftftft^
-CN
OO
ft^cO
CO
cO
ft^cO
CN
CO
CO
CO
CO
>
co
CO
-Q
^C
NC
OC
NC
M-i-
ftc
O
CN
ftftftCN
CN
CN
ft^oOC
NC
N^ftcO
ftcOC
NC
OftC
Nftft^cO
ftcOftC
N^ft
CM
ft
CN
ft
ft
CO
CM
CO
IftCN
CO
ftcOC
NC
MC
O^ftcO
CO
CN
ftCN
ftftCN
ftftftcOC
NftftC
MftftC
NC
Oco>
ftT
-C
Oftf
t-3
-C
N'v
l-C
Oftc
Oft
co
^r
co
CO
"55
l^ftftCN
cOC
MftC
MC
OftftcO
ftftcOC
OftcO
CM
CN
^^CN
CN
ftCN
CO
>oCO
Iftf
tftC
Nftf
tftC
N^
ftf
tcO
^C
Oft^
c^
^^
^co
>
CD
CM
ftCN
CN
ftftTT
CO
CO
^cO
ftcO
ftCN
cO
ftcO
^-ft
ftCO
CN
ftft^-c
O^
^-^
cM
ftftCN
ftftftM-c
O
-oftftftft^
co
co
oo
co
co
M-ftc
Nftc
oco
^-c
MC
OC
O^^C
NC
OC
NC
MftC
OC
NftftcO
CN
^ftftoO^ftcO
ftftcOftft
UJ
3GO
Lanjutan
SUBJEK variabel 29 variabel 30 vanabe, 31 vanabe, 32 vanabel 33 variabel 34au 3 2 2 3 3 3
391 3 3
92 3 393 3 394 3 3
95 3 496 4 397 3 3
98 3 499 4 2
100 3 3
4 333 3
3 3 33 3 3
4 4 43 3 33 3 33 3 34 3 4
3 3 2
3 4
4
4
3
3
3
3
3
3
145
sO
Jo
fO
^f£
-o
oo
CJ
^—T
—t—
T—
mco
I00
g5
fe8
fe8
55
5O
^g
og
gftC
DcD
,«
assS
5S
S3
Sfe
8fe
8S
8E
og
8o
00
co
>ftf
tco
fto
o^
-ro
ftc
o^
-ft
ft
co
co
UJ
-3
CD
3GO
^ft^
-tn
co
N-co
cD
0^?
^^?
o^co
^co
^.g
^ft
ftft
COCO
ft2
~D
!°°
"*^
^r
•*^r
•<}-
t^
303
<cn
om
OC
NO
Oi=co
OS
QS
SO
CDOT
oO
o
in
co
"55X
lco
co
>
^ftf
tcO
CM
ftf
tcO
ftf
tcN
^-
UJ
—>
m3GO
ft
ft
co
oo
2R
Ro
co«
wo
oo
oo
oC
N
ftCN
\Tft
CNft
^
ft
COO
co
CN
M-
CD
^TCD
COCD
oo
oo
oo
or^
ou
ocd
cmo
oo
o
J-oo
gUO
CDlO
r!
00CD
CDo
mu
o*
-•<
-o
ftCM
CN
CO
ftCM
ftft^cO
^^
cO
ft^cO
ftftcO
ft^
U0
CD
h~0
0C
D"3"
•=}"^
-q-tj-
WfS
.tfeS
f^
PO
cn
o^
^^
^g
gO
jg
gjg
^g
^^
^^
^co
co
cd
cx
oco
Sg
cS
gS
oc
c03
aJ
<^3-
COCD
Tf
tO
OO
O^
T-
T-
t-,-
NfO
NCM
O)
COO
OO
OO
OoC
D0
0C
D
mco
"55X
lC
D1
_
co>
CO
ftf
tftC
Oftc
OC
Nftf
tX<
UJ
§§
SS
gS
gg
feg
gg
GO^
<aas
s.
w
^0-
z5
2^
-<
aa
a.
c^
ro
ft^
-ftf
t^-C
0c0
cO
CM
M-
CDCD
XI
CN
CN
OO
CC
OC
OftC
N^ftoO
OO
CO
ftftft^oOcO
CO
CN
^ftcOftoO
^^oOC
OftcO
^ft^ft^^CO
^OO
ft^cOO
OftC
Oft^C
MftftO
OftftcO
ftCO
ft^cOC
O^
CD
>
CO
CO
fM
cO
N^
CO
CO
t
rgC
N^
r-q-o
OcO
CO
CN
CM
CN
OO
ftx
rcO
CN
ftC
O^
OO
CO
fto
OftO
OftC
MftC
NC
OC
OC
NftC
NC
NftftC
NC
OC
OC
NC
OC
OC
OC
D>^r
CD
XI
CO
>
CN
'^-'g
-o
Oftf
tCM
T-cO
ftftcN
^r^
rcN
CN
ft
ft-
<-cN
co
co
ftc
oft^
r^
)-co
^rcN
ftc
o^
--g
-co
co
co
cN
co
co
>CNa>
ift.ftft.CNftftftcO
CN.ftooo.c.ftcO
ft.oOftftcO
ftftcOftcO
cOftCN
CMftftCN
ftCNcO
cOft
>CD
crjC
O^
CO
CO
^-^
-cO
CO
CN
CO
ftcO
ftTj-c
OC
N^
-^-o
o^
-^
^^
_'w
m"iN
Tv
-co
^^
co
co
co
tMco
ro
co
co
co
co
^C
D>UJ
ra^
CN
ft^
UO
CD
N-C
OO
oO
^^
ft^
UO
CD
r^
cO
CD
00
ft
CN
ft-
q-T
-^
-cO
ftf
t'<3
-cO
8S
Sg
Ui8
8S
iS8
85
38
S8
8&
88
SS
3
</")
•jg
cO
ftf
tftf
tN-^
-C
OftC
Ov
-C
OC
Nftf
t•^
CO
CO
^O
OO
OftT
j-cO
ftCO
CO
n^
co
cM
co
fO
xrco
^^
fO
CO
r-C
OC
OC
OcO
^C
O>CD
^ftftC
OftO
OC
O-M
-^-^
-^J-c
OcO
OO
OO
ft^to
Oco
^ftco
ftco
^co
yj-ftco
sr'^
-co
ftft^
co
oO
'sr^
-^
cN
ftftcO
'M-^
CD
>^ftft^
ftftCN
ftCN
CN
^ftftc
OftC
Nftftfto
,C
OftcO
^CN
CO
^ftCN
^ftCN
ftft^cOC
O^^cO
CN
ftC
D>
cn
ft
ft
^r
CD
Xl
ftftftftft^
--^
-C
OC
N^
l-^
rft^
3-cO
ftO
OcO
M-tco
co
co
'cfro
cO
i-co
co
^co
ro
co
to
^co
ro
^^
ro
T-to
co
co
^^
CD
>^ftft^
ftft^^
CO
^ftC
Oft^
CO
ft^cO
ft^cO
ftftCO
^ftc
Oftftc
OftftO
OC
O^
ftco
^j-'q
-co
-si-co
ftco
ft^
j-
CD
>^CN
CO
ftftft^CO
ftCO
ftftcOftC
NftftftoO
CO
CO
ftCO
^CO
ft^CN
CN
^ftftcOft^cO
ft^^cOC
Mftftft
CD
>
CN
ft
CD
XI
CO
>
ftCO
CN
CO
ft^-ft^
]-'<3
-ftCO
ftCO
CO
cO
^ftftft^
ftCO
^ftftc
OftC
Oftc
OftO
Oft^
ftco
^^
cO
^ftC
MftftC
N
CD
Xl
CD
i_
CD
>
CD
"CDX
IC
D
CD
>UO
"(DX!
CD
CD
>
ft
ft
M"
COft
^3"^
ftCO
ftT
t
ftft
COCO
ftCM
ft
ft
CN
COft
^-sT
ft^
co
^-co
co
co
^ro
ftc
oco
ft
0X)
CD
i_
CD
>
CO
CN
CO
CM
ftOO
ftM-C
NC
O^-oO
CO
CD
XI
CD
i_
CD
>CN
"Q0X
I
ft^-T
l-CN
ftftcO
ftcO
CN
ft
co
ftf
tftc
o^
ro
ftr
Oftc
Nftc
oft
CD
>CD
XI
^C
Oftft^
CO
CN
ftCO
ftoO
cO
^C
D>
UJ
72po
00o
,-cnj
co9°
00CO
CDCD
CDCD
CO
—sn
«s
oo
ON
I/O
c_l
-S
^^
^^
^-^
ftftft^
ftft^
ftftco
^ft^
rT
-ftfto
oftT
-o
oco
co
ftftco
ftco
oo
oo
ftx
rft'M
'ftft'^
-ftcN
^C
NN
"^
ftf
tft(
>Jftc
Oftf
tCM
^^
CM
CN
ftv
-ftT
-C
Mftf
tftf
tft^
^ft^
CN
ftf
t^ftf
tftC
NC
Mftf
tftf
tCO
Xift^
^cO
-sro
OO
OO
OcO
OO
OO
CO
^O
OO
OC
NO
O^
-ft^l-ftC
OC
OC
OC
NO
OC
OC
OC
OC
OC
OT
'JC
O'c
r^
fO
i-^
CN
IC
O'f
CM
CO
CO
>Xjft^
rftft^
ftftcO
ft^
ft^
cO
ftC
NC
Mft^
^^
^ftftftftft^
^ft^
cO
ft^
ft^
ft^
CN
^-ftftftft^
to>oCD
xiftT
j-M
-co
Tco
cN
co
ftftftco
'vrco
ftcN
co
co
^r
CN
ftftftftftftftft'>
3-ftft^
3-ftftftft•^
-'q
,-o
OC
OftftcO
CD
Xl
ft-
srcO
CO
^-C
OC
NO
OT
-^
oO
CN
^r
ftftC
N^
ft'^
-C
NftftftC
OftC
Nftftft-'J
-C
NC
NC
NC
MftftC
N'i
-ftftft^
rftC
Nco>ra^
^ft^
^T
ftf
tftf
t^cO
ftf
tCN
CM
CN
ftf
t^T
-ftf
tftc
Oftf
tftf
tftf
tftf
tCN
^ft^
ft^
ftf
tft^
ft^
co>
*:
UJ
[QT
-CN
CO
*v
l-iiOC
Dr-O
OC
D0
3T
~G
O
CM
CO
^in
(D
NC
00
10
^0
J(0
^in
(D
NC
OO
)0
^(N
CO
^iO
(O
NC
OO
)0
^(N
cO
\f
^^
^^
^^
^^
cN
CM
CN
CN
CN
CN
CN
CM
CN
CN
co
ftco
ftftco
co
co
ftftT
r^
r^
r^
r^
r
cn
XlC
NC
OO
OC
O^
OO
oO
CN
CN
CO
CO
C:ftftftft^
^C
NC
MC
N^
CM
CO
^O
OC
Nft^
ft^cO
^ftcO
^^
^^
cOftftcO
^^
-CO
|ftftft..ftCN
..CO
.ftCO
ftft..cOftC
O.ftC
O.O
Oft.cO
ftftCO
.ftcO..C
O.ftcO
XJftC
OC
Oft^
^C
Oftftc
Oftftc
Oftc
Oft^
CO
CO
ftcO
^co
>
co
co
co
co
co
co
co
co
co
-q-c
oco
^o
o^
^-c
oftftft^
-^^
|.ftft...CO
CO
CO
CO
ftftO0ftcO
ftft.cOft^cO
ftftCO
CO
OO
CO
ftcOft.ftcO
ft.cOftC
OftftcO
.ftCO
CO
>
oJftftftCN
ftCN
^ftftcOC
MC
OftftcO
^^cOft^cO
ft^CN
ft^ftftcOC
D
"55
ft^
-ftft^
-T
j-^
-ftftcO
ftftcO
Tft
^C
OftftftO
O^
-srcO
ftcO
T-c
OC
Mftft
CO
>
ftCN
ftftoO
ftftft^cO
CN
^C
NftC
NC
N^
ftft^cO
-sl-^-c
OC
OC
Nft
CM
^"
ft
^O
OftftC
O^
^cO
CO
ftcO
ftftCN
ftftcO
ftco
>ftO
OftC
OC
NC
O^
ftCN
^^
ftftft^cO
^ftc
Oftftc
OftC
Nft^
ftft
03^
CO
CO
OO
OO
OO
CO
CO
CO
CO
OO
Lanjutan
SUBJEK variabel 8 variabel 9 variabel 10 variabel 1190 3
91 3 3 3 3 3 3 392 2 3 3 3 3 3 393 2 3 3 3 3 3 394 3 3 3 2 3 3 3
3
95 3 3 3 3 32
98 3 4 3 2 399 3 3
100 2 3 3 1 2 3
154
variabel 12 variabel 13 variabel 143 3 4 4 4
3 3
3 24 3 2 3 ?
3
CM
"55
Ift^ftftCN
ftoOC
NO
OftcO
ftcOftcO
ftoOftcO
CO
>ftftftC
OC
OC
OcO
CO
CN
CO
ftcOcO
CO
^^^oC
M
ft
ft
ft
^f
^CN
|CM
^^
^0
0^
00
ft^cO
^^
cO
ftCN
^ft^
^r
ft
ft
cnft
ft
coN
"^
ft
^3-CM
CNCN
^r
'^^
^rcN
ftc
O'T
-x
i-ft's
rC
O>
CD
x.ft
^3--q-
^^
^
UJ
ftft
COft
COft
^3-ftC
0ftC
0ft0
M-r-c0
ftc
r)rO
O0
O0
^^
-rf--.
ra"w
.jco
co
^^
^^
n,^
^^
^^
co
l^-^ft^CO
CN
ft^cOC
OC
NC
OcO
ftcOftC
N^
CO
>
iftftCNftCNftcOCOCNCOCN^^cOCNCNftcOftC
D>CO
|cN^C
OftcO
ftcOC
MftftcN
ft^„„
^•(M
^n
^^
fco
^
OftC
OC
NC
MftC
OcO
ftcOC
N^^cO
^CO
CO
cOftC
OC
O^cO
CN
CC
OftftftftC
NC
NC
NftftC
NC
MftftcO
CN
CN
CN
ft^cOftoO
s"^
^co
co
co
co
^,^
^^
^^
^T
—
l^ft^ft^^CO
ftCM
ftCN
CO
^cOftC
Nftft^
ft
"tfft
CMft
"3"ft
ftCO
CNCN
ftftft^
ft^^
cO
^C
OftC
O^
CV
,^^
^
rfl^cN
ftTj-L
ncD
N-c
ocD
O^
cN
cO
Tj-L
n^
^^
3^^^^^-------"
-""^^^S
gS
-g--^
^0
00
,O.C
Nft$
xi'q
-co
ft'3
--3
-N
-co
cM
'xrftftco
cN
ftftftftftftco
ftcN
fti-cN
co
ftC
Nft^
rco
Trco
cN
"^
-co
ft^
rco
cN
ftcN
co
co
oCM
ntcO
fO
Tt^
^^
co
^co
co
co
cO
i-co
^o
^co
rO
fO
cz
CD
>
CD
ftft^
ftftftftft^
^^
cO
ft^
-0
0C
O0
OC
Oft^
f-ft-v
l-ft*
M-
xiT
fto
o^
-ftT
r^
rco
'3-co
^rco
oo
^rco
co
^co
ftco
-^
-o
oco
vco
co
co
rO
fO
'cfx
r^
ro
^M
-^
f^
co
co
^co
ro
^co
^^
ftft-ft^C
N^
CN
CN
CN
ftftftftcO
ftftCN
ft^ftftftftC
N^
ftCN
CM
CN
^ftft^
ftftCN
ftftftCN
ftCN
ftco
>Xlf
tftf
t^ft^
cN
^cO
ftf
tftC
Nftf
t^^
ftf
tft^
CN
ft-
CN
CN
^ftf
tCN
CN
^ftC
NC
Nftf
tr-ftc
OC
O>CO
"55
CN
ft
ft
ft
CN
X^
^ftft^
^^
cO
rrftftCN
ftCN
ftftCN
ftftftft^cO
ft^ftC
O^
J-fto
Oftft^
-ftcO
^^
-ftl_
CO
>m
CN
CO
ftftft^
J/C
NO
O
XiT
-ftC
OC
NC
OC
O^
J-ftc
OC
OC
Nftf
tftf
tft
"M
'ftftft^
j-ftft-^
-ftftftftft-^
-ft^
rco
ft'^
-T
j-^
rcN
ftft
CN
OJ
00
•*C
O
3u
j
.|*
%$
$%
%8
z®%
$&
$io
®®
8z8
%$
&$
%8
%Z
z£Z
Z£
g£
gZ
8z&
%X
%$
\r>$
$^
CO
in
CD
XI
CO
i_CO
>oCN
ftcN
ftft^
^-ro
^-^
^
Xl^
-C
Oftf
t^-cO
^-C
Mftf
tCM
CO
>
X)^
r^
--^
-\J
-cO
CM
O0
CN
00
ftO
0
CO
>CD
Xl
CO
CO
>
CO
CN
v-ftC
NC
NC
Nftv
-C
Nft
CD
Xl
-3"
CO
ft
^ft
"3"C
MC
Nft
CN
XI
^C
OC
O
CO
>
^rco
^-'^
-co
co
cM
'<3
-co
xi
\r
co
cn
co
co
T3-
co
l_
CD
>
ft
^r
co
cn
•si-
UJ
oo
Jco
<j-
inc0
Kco
o)g
-.m
cD
cj)a
ico
oo
ocD
gtD
gg
oo
o
00
in
c7i
C03
CO
CM
-Q
-i-
^l-
ftf
t'cJ-C
O^
^K
j-^
cO
CO
-d
-ft
ftft^
co
^cN
^-co
co
oo
-3
-o
o^
-co
tO
M-co
^^
t^
^co
rO
'jp
o^
^ro
CM
Xlft^
-T
-cO
CM
ftftC
Nftftft
CO
>CM
CM
^ft^
-T
CO
-q
-C
O^
-ftc
O^
-ft
UJ
—>
ftftftftCN
ftftftv-O
OC
NftftC
NftftftftO
O^
^^
cO
^.t'M
-CN
^ft^
^-C
OT
-C
O>CO
CM
l^^ftftCOftCNCMCNCOcOCNftCM
ftCMftCNCN^COCOCNCNCOCNCOCOCOCNft^^ft^cOftCO^COftCNftCN
co>in
CM
ift^^^^ftCO
ft^cOC
Nft^ftcO
ft^^^^^cOftft^cO
ftftcOftftftcO
^^^-^cOftft^^cO
^C
O>CM
JcOCOOOCOCOCOCOCNCO^ftcOftCMftftCMC
O^^ftC
MftftC
Nftft^ft^cO
ftCN
ft^ftftCM
ftft^CN
ft^C
O>CO
CM
l^^^^^co^coftcNftco^cocoftco^^^coftftftftftcocoftftoo^^co^^^ceoco^^
ft
ft
ft-^
-co
ftco
co
co
^-^
co
ftftftftco
ftco
co
ro
(o
co
tM
^'^
f^
co
Tfco
^^
wft
(D
'-tM
co
^m
cD
Kco
o)clT
"C
N|w
^in
cD
sco
o)O
T-c\ico
Uj
CN
CN
CN
CN
SS
S^
Sg
3g
ftC^
go
So
lg^
oS
S?5
^^
5
c03
c03
CO
CM
XI
^f
ft
00
co
CO
>
CMai
XI
"3"C
Oft
co
^^
^ft^
^C
0C
MftftftcO
^^
C0
ftft^C
Mftftftft^
^cO
^^
^cO
^^
^c0
.Jft^^
cO^
ftcO
^ft^
CO
^ftcO
CM
CO
CO
CM
ftCO
CN
CO
CO
ftftcOftC
NC
Nftft^
ftcOC
O^
ftrM-I-ftftftft
ft
ft
ft
ft
ft
CO
CM
"55xi
^r
cn
ft
CD
l_
CO
>in
CM
"55X
I"3"
CO
ft
CD
ft
CO
CN
CN
CO
CN
CO
CN
CN
CN
CO
ftftCO
CO
^-C
NC
NftftC
Nx
rftftftft^-cO
ftcOftC
Oft
ft
ft
CM
ft
ft
ft
CM
^55X
IC
OC
Oft
CO
^ft^
ft^
ftf
t.-C
Oftf
tcO
^ftc
OftN
-ftf
t^C
O^
CO
ft^
cO
ft^
^^
cO
ft^
ft^
cO
ft
ftftftCO
^CN
ftftCO
cOcO
ft^ftcOftC
OftC
NftC
OftC
OC
OC
OC
NC
OC
N^C
N^C
OC
NC
OC
NftC
NftC
Nftftft
^ft^
ft^ftftC
Nftftftc
Oft^
-oO
ftcO
^C
NC
Oftftft-v
rcO
CM
^^
^ftc
O^
-ftC
Nftft'q
-ftcO
ftft
^ft^
^ftftft^
-co
ftftftoo
ftftftco
ftftft^co
ftft^ft^
^^
co
^^
^^
^^
^^
^^
^
co
CM
"55xi
^r
co
ft
CO
l_
CD
>
CN
CM
"55X
I^J"
CO
ft
co
co>
:*:U
Jo
m(D
ncq
^r
^r
^r
3CO
n^S
S5
n^n
§5
nS
S^g
g^^^^^g
5S
SS
S^g
s
oC
DC
DC
DO
OC
DC
DC
DN
OO
Ol
00
cC
OC
DC
DC
DC
DC
D•f
eC
Orv
>->
.O
c_
m <
CO
CO
CO
CO
CO
CO
C0
-N-f
c.-
fc.-
fc.
CD
cr
C13
UU
JiJiJiU
UW
JiU
Ji
N)
N)
< 03 03'
CT
CD
N3
GJ
< CD
^\
03 cr
cp_
N>
4>.
WW
WU
GJJiJiU
M-iM
CO
CO
OJ
CO
U4
.U
K)
CO
A
CO
CO
NJN
JC
O-f
c.O
JC
OG
0C
OC
O
03 cr
cp_
N3
01
< 03 03 cr
cp_
N3
CD
J>C
OO
Jto
NJ
IN)
toO
J00
CO
03 cr
CD_
N3
-J
CO
C0
-fc.-
t.C
OtO
G0
.CiN
JC
O.C
i03 cr
cp_
N3
00
CO
,3 3
c03
C03
6§
S8
8S
5S
?g
8g
s88
s8J8
SJi!«
««
t—^
,—._
—C
DC
D^
on
mrr»
^-
coooo
uoC
DC
DC
DC
D00
00
CN
Or--
OO
CN
O0
CO
OtO
)N
in
S'-
"N
O)0
)0
)0
1r"0
0
CO
co
|ftftftCM
CN
OO
ftcOC
MC
OC
Nft^cO
ftcOft^oO
ftCN
CNft
ft
ft
CM00
ft
OJ
ftft
ftCO
ftCO
CNCM
ftco
>
CM
co
CO
CN
ft
CO
ft
CN
^O
OC
OC
O^
ft^cN
^ftcO
ftftcNftft^
^cO
ftcO^
CM
ft-
<-C
NC
N.f
tcO
CN
CN
.ftC
NC
Mftftv
-cO
ftCM
CO
ftcO
CN
CO
J^ftft^-^^CO
ftcOftcO
CN
CO
CO
CO
OO
ft^oOft^
CO
ftCO
ftftftCO
ftcOC
OC
OC
OftcO
CN
ftftCO
ftCO
ft^-OO
^oC
O
|-ftftCN.CN..COftcO.O0CMftft.cOftcOft.CO.COCO,.cocooo.COCO...
>CD
CM
J.ftft..CO
ftcO,-C
OC
NftC
O.C
Oft.cO
ftCO
.
CN
ftftcO
....
co>
CO
CM
ftftftftft.CO
CN
ftft.cO
..CO
ft^cO
CO
CO
ft.cO
ft
^^
ftCN
ftftcO
ft..cO
ftcO
.CN
ftftcO
ft..cO
...O0
.x
t.fto
o...ro
CO
>
UJ
—>
00
300
^J"^
-ftC
Nft..cO
.ft
ft
"n
??
S,7
ffl,'2.t!
5!es<
PO
)o
"™»
»»
»«
86
88
85
8!U
88
&8
8R
CR
Ei!R
RfcR
R8
E8
8S
88
!s88
c03
c03
<r
CO
h-
1^-
r^
oT
—O
)0
3
i-
co
CO<1>
XI
VI
CN
ft
cui_
CO
>
CM
COCI)
XI
.ft
ft
CO
°°8
g^
8
.ft
ftft
CN
ft.
•f.
ft
CN
ft
ft
CD
Xl
co
ftftftftftC
NftftftcO
OO
00
.Oo
OCO
"55X
Ico
*i_
CO
>CD
CM
"55X
IC
D'i_C
O>
oo
CM
"55X
lC
Du
.
CD
>
X<^
"C
OftftftC
Oft..cO
ft
.C
Nft.cO
CO
CO
CO
..o
O
^"C
OC
M.C
Oftc0
..cO
ft
UJ
00
)0
)0
)0
)0
)0
)0
)0
)0
)0
)
CO
oo
(/) rl-
Oi
H-
(/I
(/)
Ci
("1
p
>ro
I-1
to
wH
i
o M
to to
gO
nn)
tn
pj
OO
SJ
H^
<C
Dm
00
M^
H-
-J
SUU
jD
h-*
O~
Jcd
hj
cn
^>
rr
-Q
.o C
Drj
-J
CD
N3
< fJJ
OD
"H
i
^U
JU
JU
JU
JU
JU
JU
)U
JU
JU
JM
[OtO
N3
[M3
tOO
'^C
O-Jo
icn
^iiJ
to)-
-•o
'vD
CO
-Ja
tO
n£>
ON
3N
3N
3(•-
•I-
-
JM
HO
KJ
Oil
-Jao
o-i
>£*
uj
O'X
)C
O-J
Oi
On
Ji
UJ
t\J
^j3
.3d
3j3
i3o
3o
3<
<<
<:<
;OOOOOOOOOOOO'O
OOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOO
<<
<<
<<
<<
>;>
>>
>>
>>
^saso
pd
^o
srJ
ScJS
oO
OO
oo
oo
o
ooooooooo
ooooooooo
<<
<:<
;<
,<
<<
<>
>>
SoSo
50o
oo
oo
oo
oo
oo
o
> oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
o
oo
oo
<
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
•^UJUJCOCOUJUJUJCOUJUJM
totototototo
IO>toto
OlD
CD
MO
iU
i^
uM
HO
lD
CO
h->
H1
HI—
'
-JO
.cji
^W
WH
O^
CO
gm
.nJ.U
.W-O
Bffl^
^u
iM
IOUJ
(OMM
toCO
N>tO
toUJ
totoM
NOMW
U,UJ
toUJ
toUJ
OJtO
totO
UJUj
COto
totO
toNJ
totO
TONO
to
£S
£;j
£uj
tS£
^S
SS
£2
»S
SioJ
S!£
2£
SS
iiib
Vk
i?
is
sr
*^
<°-
^^
^o
cn-J
j*co
uj^
jioo
ooco
,->j=
.i-
.j^
mio
fn^
-jt
,>-',
2}ST
H?^
,^
"S-cn
oo
tncjo
oo
i-'o
.e.c
ji
-Jcn
cn
oo
-J
cn
-j
cn
oo
on
OJ
O-J
0i
HlO
^U
tOH
-Jo
o-ju
Jto
cD
oo
i^
ao
i-j
OO
CO
UJ
OC
DO
nJ^
too
o
oo
on
oo
oo
on
too
ocn
-j
-o-j
^C
CC
DC
O-J
O"—
'<_
-O
tOH
iO
Otf
^J
i.
O]
f.
(^
c,
Oj
t,
Jto
t-J
^^
OlC
JU
j^
lD
C-u
-
COCDCD
CDCDCDCD
'X)
'X)CO
CDCC
CDCD
CDCDCO
CDCD
CCC
o-?
??
J?_°
°O
OO
OO
Oo
oo
o,o
o-O
OO
CCOOOO
OOO
OOO
OOOOO
COOo
ooo
""-
ao
on.oo
-j
on
on
j^
'xi
i-o
ix3
OH
UJ
-J
Cn
OOn
l—'
CD
^
cn
oo
-J
-J
a-,
cn
oo
~J
cn,
oo
c^
On
cn
-O
en
OCO
HCD
--J
(Jl
CT,
to
JH
i.
ui
cn
CD
Id
^CD
Cn
~J
h-'
cn
tO
OO
00
UJ
CDCOCO
CCCCCOCDCOCOCDCDCDCDCDCD
,°p
Jpo
po
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
CD
03 S3 CO
ri-
a a CD < o PJ CO
CD
GO
SO H cr1
> CO
M tr<
M H > re*
K oo
CO
n > to1
fu se >
165
R E ABILITY ANALYSIS- S C A I, E (AJ- P' H A)
Item-total Statistic:
Scale Scale Corrected
Mean Variance 11 em- Alphaif Item if Item Total if ItemDeleted Deleted Correlation; Deleted
VAR00001 110,7000 189,8303 ,4561, 8 7 53
VAR0 0 0 02 1JO, 7111 19 0, 1I7 9 ,4 2 6 0VAR00003 110,6556 191,2396 , 3 52 6
, 8 737
, 3767VAR0 0 0 04 110,4444 190,3396 , ••) 1 9 0
VAR00005 110,7667 189,1247 , 4 933
, o 7 5 8
,8748
, 8800
,6745
VAR0000 6 110,2889 196,0729 / -L 2 o u
VAR0 0 007 111,1000 18 7,7764 ,4857VAR00 0 08 110,4556 18 7,08 23 , Sj o 6 4 - 8 7 37'VAR00 009 110,4556 190,2508 , 4 4 4 2 8 7 5 5
VAROOOiO 110,5000 190,9719 ,4418
, o / -J ,. .1
8 7 ri 7
VAROOOll 110,1667 191,3989 ,4112
,0/0/
, 8 7 61VAR0 0 012 110,1111 190,9089 ,513 6 , 6 7 52VAR0 0013 110,0333 191,6730 ,4066 ,87 62VAR0 0014 110,7778 192,2422 ,2906 ,877'/VAP.00 015 111,0444 186,6047 , 4643 ,8746VAR00016 110,5000 188,4775 ,5588 , 8"740VAR00017 110,1889 188,4246 ,5539 , 8740VAR00013 110,1889 187,5931 ,5852 ,8735VAROOfi 19 110,2667 189,0;, 17 , -Hi 12 , 874 9VAR00020 110,2111 189,0223 , 4 6 60 ,8750VAR0 0 021 110,311] 188,3516 , 4 95 5 , 8 7 4 5VAR0 0 022 110,2000 188,3865 ,5058 ,8744VAR0 002 3 110,0333 190,8640 ,4916 , 3754VAR0 0 02 4 110,4333 185,8888 ,5478 8733VAR0 0 02 5 110,4111 173,9077 ,1722 9194VAR0 0 02 6 110,4444 190,9913 ,4631 ,-, - r ~
VAR00027 110,4111 187,6830 ,6124 8 7 33VAR0 0 02 8 110,3444 186,9924 ,5900 8732VAR00029 110,6667 187,5281 ,5720 8 7 3.5
Laniuta
RELIAB1LITY ANALYSIS -SCALE (ALPHA)Item-total Statistics
166
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item-Alpha
if Item if Item Totalif Item
Deleted Deleted CorrelationDeleted
VAR00030 110,0667 194,7820 ,2076,8788
VAR0 0031 110,5667 190,3382 , 4 7 32, 8 7 58
, 8770
VAR00032 110,5111 192,3426 ,3440
VAR0 0033 110,4111 191,4808 , 3 90 0 , 8 7 63VAR0 0 03 4 110,3222 189,0973 , 4421 ,8753VAR00035 110,5222 187,9826 , 5 3 4 5 , 8 7 4 0VAR0 0 03 6 110,5111 188,3201 ,5068 , 8744VAR0 0 0 3 7 110,4778 190,0501 ,4360 ,6756VAR00038 110,2889 191,4437 ,3540 ,8766VAR00 03 9 109,9556 191,8182 ,3686 , 8 7 64VAR00 04 0 110,5111 193,7358 , 1998 ,8792
Reliability Coefficients
N of Cases = 90, 0
Alpha = ,8792
N of Items = 4(
t/j
rt-
UJ
c+
H-
{/!
(Ort
nh
J-
>n
r1
m
mH
i
o H
N)
on
> to
s-j
fi)
-j
PJo
o3
H»
<o
oU
JH
JH
^H
-
OJ
DJ
CD
yU
Jo
CD
CD
H-1
CO
ro
rt
-0
--J
oO
J=.
ID OJ
0J
.£>
CD
N3
[/!
•H
-Jo
^C
JO
UJU
ll/i
toi-
io
cdoo
-j
oncn
UJ
Oj
to0J
N)
IOtO
toto
N3to
toM
Mm
uu
,_,
."!°
gP
g.°°
gg
^CO
togo
co
^^
i:^
OCD
OO-J
oj
(j:
,cO
JIO
Illl
liil
llll
iiii
iiii
§§
gg
gil
llg
llll
g§
|§sg
§§
gg
gg
Sig
^<
<.3
^s<
<<
<<
->
>*
%%g
so
so
So
gg2000°oooooobbo
-On
,,coggggggggggg°
S><<<<<<<
££
££
gg
NOto
NJM
u,UJ
^OJUJ
toto
toUJ
toU.
COto
UJUJ
NOto
toto
COUJ
UJ
SS
H^
Sg
SS
Sg
gg
—^g
gggg
gggg
ggg^
CO
CO
OtO
CO
CD
^OJ
UJUJ
UJUJ
N>UJ
UJojM
_txj
UJCO
toto
toCO
cn,
co-j
oocn
-j
onon
s-o
ooto
icj^
tou
jon
uj
~Ji
.^
OJO
IU
MC
DH
Mu
-i,
OO
0CD
UJ
iOH
OC
n-O
'XJ
UJ
CDCD
CDXJ
'XJ
CDCD
COCD
oo
o~
oo
oo
oo
oo
o
CD
CD
S3
~-J
cn-o
onon
ojcn
-jcn,
oi-j
oo—•
oOn
Jo.to
oo'XJCDCD
'oi^
cni
OO
OCD
-J-J
onCO
OO
GO-J
C-J
cn
-J
On
On
J^
on
CO
IO
UJ
CD
00
-J
to
-J
OO
On
O0
CD
on
-oo
os
oo
or
xj
cn
ro-c
tou
j
CO
(0-
a
-to
OOo
Cncio'
£lo
gg
gg
gg
gg
gg
gg
gcn
^gio
g^
OO
O5
55
5o
SS
Og
gg
gg
gg
gg
gg
gg
gJO
XJCO
CDCD
COCD
C0CD
COCD
COXJ
COCD
—o
'_,
oo
oo
oo
oo
oo
OC
O
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oco
OO
OO
OO
OO
oO
Oo
CD <
CD
Dj
CO
Cfi
^fl
)o
CC
i
so
pa to
> CO
CjO I
CO
n
>
R E L XA B JL l TY ANA LYS IS - SCA
Item-total Statistics
Scale
Mean
if Item
Deleted
VAR00001 123,1778
VAR00002 123,7778
VAR00003 123,3667
VAR00004 123,4667
VAR00005 123,0333
VAR00006 123,1889
VAR00007 123,3444
VAR00008 123,3778
VAR0C009 122,8778
VAR00010 123,1333
VAR00011 123,1000
VAR00012 123,2889
VAR00013 123,1333
VAR00014 123,0222
VAR00015 123,0444
VAR00016 123,1889
VAR00017 123,3889
VAR00 018 123,0778
VAR00019 123,1778
VAR00020 123,2000
VAR00021 123,6000
VAR00022 123,4000
VAR00023 123,4778
VAR00024 123,5778
VAR00025 122,8778
VAR00026 122,9556
VAR00027 123,2889
VAR00028 122,9778
VAR00029 123,1778
VAR00030 123,3778vn
Scale Corrected
Variance Item-
if Item Total
Deleted Correlatiot
155,2040 ,3432
155,3208 ,2571
156,1449 ,3083
157,0831 ,2001
153,9427 ,4 3 6 2
151,52 57 , 4 972
158,1609 , 1558
155,3613 , 3436
152,3557 , 5903
153,7798 , 4 3 63
150,9000 , 6170
152,4549 ,4379
150,5888 , 6752
152,8310 ,5430
155,7059 ,3686
151,5257 ,4972
157,7909 ,1971
152,4096 ,4531
152,6871 ,4 72 0
155,7798 ,3158
152,9393 ,4274
156,3101 ,2866
158;7692 , 1235
154,3591 ,3.219
152,8276 ,5574
155,1665 ,3477
156,0504 ,3160
153,6400 ,5468
152,3051 ,4604
155,2040 ,3896
168
(A L P H A)
Alpha
if Item
Deleted
, 0 92 8
, 3946
,8933
, 8 95]
, 3' 9 18
, 8 90 3
, 8955
, 8928
, 88 97'
, 6915
, 8890
, 8914
,8884
,8902
, 8 92 5
, 8905
,8947
,8912
, 8 9 0 9
,8932
,891 6
, 8936
,8960
,8933
,8901
,8928
,8932
, 8905
, 3911
,8 922
VAF
VAR
VAR
VAR
VAP
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAP
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAR
VAP
VAP
VAP
VAF
Lap. j ij tap.
A B 1 L ] T Y
Item-total Statist 1CS
VAR0 0 031
VAR00 087
VAR0 0 033
VAR0 0 034
VAR0UU3 3
VAR0 0 03n
VAR0 0 0 37
VAR0O0 3 6
VAR0 0 039
\AR0 00 40
VAR0 0041
VAR00042
Scale
Mean
if Item
Deleted
122,9778
123, (.4 4 4
12 3, 66 67'
123,3222
122,8778
123, 16ci7
123,0333
123,2000
12 3,5889
12 3, 6 0 0 U
123,6222
123,6111
A N A L Y S J
Scale
Variance
if Item
Deleted
150,78 60
153,7753
154.08 60
152,[7 39
158,07 2 6
150.9 98 9
154,2517
158,2448
152,9393
157,4512
153,5886
Reliability Coefficients
N of Cases 90, 0
Alpha ,8945
Corrected
11em-
Total
Correlation
3823
O) i '0
5t0, I
4 4 •; 8
34 2 2
4 .j / I.
1 1 4 9
4 274
154 4
4307
(A
N of Items = 42
169
1' 11 A)
Alpha
if Item
Deleted
8 8 93
;Oi4'i
8 92 3
8 82 1
8 8 98
89 14
6 9 .1 6
8 97 0
8 91 cj
8 9 6 3
8916
17?
UJI RELIABILITAS SKALA DISIPLIN KERJA
R E L I A I L I T Y ANA Y S I S - S C A L E (ALPHA)
1.O<L .
3.
4.
5.
6.
7 .
8 .
Q _
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22 .
23.
24.
2 5 .
26.
27.
28.
29 .
30.
31.
32.
33.
VAR0 0001
VAR00003
VAR00005
VAR00006
VAR000 08
VAR00009
VAR0 00]0
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00018
VAR00019
VAR0 0 02 0
VAR0 0 021
VAR0 002 4
VAR0 0 025
VAR00026
VAR0 0 02 7
VAR00028
VAR0 0 02 9
VAR00030
VAR00031
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00040
VAR00 04 2
Mean
3,0900
2,8800
3,1600
3,0300
2,9200
3,2900
8,07 0 0
3,0400
2,9400
3,0800
3,1400
3,1600
3,0200
3,1200
3,0900
3,1000
2,6600
2,6400
3,3700
3,2900
3,0200
3,3000
3,1300
2,9000
3,2500
2,6400
2,9300
3,3800
3,1200
3,2400
3,0600
2,7200
2,7000
Std Dev
, 6528
,5908
, 6312
,7582
, 6305
,5559
, 8 0 7 3
, 6182
,7081
,5976
, 6034
,5635
,7383
,7146
, 6977
, 6590
,7813
,8105
, 6139
, 6711
, 6353
,5412
,7338
, 6276
,7300
,7320
,7143
,6321
, 6557
,7124
,6000
,7396
,6690
Cases
100 ,0
100 ,0
100 , 0
100 ,0
100 ,0
100 , 0
100 r 0
100 0
100 0
100 0
100 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
1 0 0, 0
10 0, 0
100, 0
100, 0
1 0 0, o
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
100, 0
Statistics for
SCALE
N of
Mean Variance Std Dev Variables
100,4800 106,3329 10,3118 33
>2
SO1—
'C
DT
Jo
1—'
rr
Hi
H-
|3J
OJ
orr
ii01
H-
CO
t—i
CD
H-
wc-
1
s;
>II
CO
ro
oo
t)
OO
0)O
JH
ip
jH
io
H-
oO
>.
H-
oC
D
rt-
cn
2 o rt
<T>
CO
CD
CD
CD
CD
CO
CO
CD
CD
CD
CD
CD
CO
CO
CO
CD
CO
CO
CD
CD
CO
CD
CD
'XJ
MM
^W
UP
(jc
CW
cjl
cO
)H
Jo
PH
OJG
OU
IlO
U)<
iWC
O)^
co
^w
to
oo
ui^
uco
cjiairjiiD
HjiW
criijo
ocjo
w^
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
o
o oC
DO
CO
OC
OO
OC
DO
CD
OO
OC
OO
CO
O'X
JC
DC
OO
O'X
JC
DO
OO
OC
DO
t^-O
C-J
CD
OI-
^t-
JC
DO
CD
^'X
JC
D-J
tOO
CD
cD
CO
Mc»
cn
Mco
o^
co
Mco
MC
DM
ajc
DC
no
nco
oo
-jj
o.i
-^
oO
OC
DC
OH
U)C
ClC
JlC
OC
DM
CI1
0i0
01
(J1
01
0lM
PU
OW
JiH
MM
00
O(jJ
M*
.ci)
^0
0l-
'CtJ
^ai^
4ic
0J|J
J0
00
3(JlM
UlO
WW
UlO
iOJO
JO
WP
^H
tno
iOlf
cO
WU
MM
Uic
OC
DP
Co
CO,c
jo.
IiCJ
ito
Mon
UJ
J>C
nCO
'CO
On
toC
oo>
Ji
Jo.
onU
JJ=
>•-
WlD
MlD
OW
OJ'^
U(JiU
lJiP
JiP
OJiD
P^
p(jip
o;c
toto
OJ
cnoo
-Jo
to'X
JCD
CDO
COPJ
JO.
CDC
n00
toCD
COon
-JJO
,00
CJ
OOCO
OlP
CO
i-"
OJO
CM
PU
OC
'-M
OJ
O
OO
O0
00
CO
CO
CO
CO
CC'CO
O0
CO
CO
CO
CO
O0
100CO
CO
CC
IX
OO
CO
OJ
CO
CD
CO
CO
CO
OO
O0
CO
00
'00CO
CO
CO
a:
CO
OO
Cn
J>
OJ
On
CO
on
-J
to
OO
Jo.
UJ
-J
OO
OJ
OO
On
SJc
i,
-JM
(Jl
Op
u-J
o,
om
ji
0m
ji
toj
0,a
-.
IO
Cn
iO
-0
IXO
OO
0O
JO
OC
OO
0O
O0
0O
OO
OX
Cn
too
oJi
OJ
•_-
u0
0C
OO
CO
Cc
CO
CO
CD
CO
CO
CO
CD
CO
-J-J-J-J-J^
j-j-j
^JiP
CJliiU
olU
J•£
>t-
JC
OC
30
tnfO
OC
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
O
CD
rr;
3 n-
L
oP
H
n OJ
>H
"
CD
CO
r+ OJ
n
PH
OH
-H
ifD
Hi
l<in
H-
!—'
(Dn
c/j
MC
DM
UJ
PJrt
ri-
rr
S3M
H-
H-3
CD
(Dfl
)o
Co
3C
OK
i—1
p-1
t-1
p-1
PJ
pj
•HX
Jo
OC
Oco
oo
oc-
1H
-ti
l
CD
"H
iH H
-
rn
Oo
OJ^
JO.
'XJ
OO
P^
~J
CO
mM
01
ni
1—
'to
JO
.o
Cci
lo
J=>
p-l
ct
rt
Hp
^X
JO
Jcu
On
oo
OO
-J
Mcn
CD
oID
OJ
lo
li
CJl
li
CO
Cn
oa
3C
D
Ji
Jo.
OJ
On
UJ
to
CO
On
OH
toJ
-J
-o
Ji
On
OO
on
Ji
oo
oCD
cco
oo
-J
ato
-j
'XC
OC
OO
jC
Oo
oo
oC
OIX
XO
OC
OC
OC
OJ^
On
O',
toC
n-J
cn
cn
j-^
'xj
oo.
xcn
,jo
.
on
^1O
|-(
HP
HH
ni
OH
ro1
—'
rt-
CD
cTJ
UJ
Cu
tjO
rr
1—'
1ct
^-
(Ti
OO
-
Hi
>!
p-1
phor
oH
-ST
ID0
)
> > t-1
>
OJ
CJ1
Ji
Ji
^i
^o
oo
o^o
co
un
oo
OIO
oto
-t-
-Ii.
Js.
4i
UJ
oj
uj
to—
'o
oo
oO
JU
ju
j
-O0
0i^
iU
JU
JO
jIO
IO(O
IOIJ
IOIO
tOIO
to„
tO-
OO
00^,
00y,
^OJ
tOL
g0
ao-
~~
o,3
I5
^M
-^•<*
y.-^OJ
N-
o o00
oo
oon
co
ooo
oo
or-
iV
ro
„-"
^u
i^
wc0
O\0
O-~
JO
00
c0
OO
oo
Oh
.—,
n\
i^
...
k,
,.
ioi
Ji
oo
cn
toto
——
i:o
o4i
Oh
00
OvOO
OCO
O-OO0^J—
oo—
S
•s c SBo
,Co
3-
00
OOj
-k.
UJ
^J
o—
Oo
oO
-ti
g^
§S
S8
SS
,-s^
3c^
cii
E3
oS
2-O
gtO
OJJi-^
OilO
Ji
oo
oo
oo
o'V
I—
•'V
Ilo
-0^
s§
g§
2g
g^
gg
s5'
CD
> H C/3
T-
O PB
H O H • r e co
PI
m z pi
r
oO
CCca
CU
"3j
13
c(33C
O0
33D
.5
T
SS
So
oS
SS
SS
SS
S^
St^
^c-to
oo
-ro
o0
0o
o0
0o
O—
OO
CO
—'
OC
nO
00
v~.—
CN
Or—
00
—cn
—o
cn
oo
r-jcn
o—
—t-
00
o.
^t
Or-~
cn
cn
cn
00
—cO
00
—r-~
r-
cn
cn
Tt-
—O
O
00
co
co
co
0r-~
•*cn
cn
cn
0cn
O
'—
O
00
^>O
CN
00—
y->rn
r-,o
cn
OO
Oo
oO
O—
Sg
Ori
ncr,
,.,.O
Ocn
00CN
—on
5cltO
i»
c,
OO
-O
mcO
Na-iO
2o
oo
cn
Ocn
OO
t-o
o6
0O
Oia,
0u~
Oit,
cr,-g-
00cn
^r—
1—ri
1-.cN
cn00
OO
oO
——
OO
OO
OO
OO
OO
OO
—M
mtj-
1/1\o
S00
T,
IT,
SCI
VI
1/0IT
)I/O
IC,
O—
fitro
^f
cc,o
r—00
CO
cO
cO
OcO
cO
cO
cO
cO
OO
rSP
£P
££
££
cS"*g
=£j3
J-
o£
oo"gjo-
g,ro^
£.
0n
»co
ocn
cn
00
—'
177
UJI ASUMSI
1. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviationkepuasan kerja
disiplin kerja
Valid N (listwise
100
100
100
72
73
51
54
123
127
98,90
100,48
11,22
10,31
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kepuasanr '
kerja disiplin kerjaN
100 100Normal Parameters a'b Mean 98,90 100,48
Std. Deviation 11,22 10,31Most Extreme Absolute 119 ,090
,090Differences Positive ,081
Negative -,119 -,083Kolmogorov-Smirnov Z 1,190 ,899Asymp. Sig. (2-tailed) ,118 ,394
a- Test distribution is Normal
t>. Calculated from data
2. Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df lean Square F Sig.kepuasan kei Between (Combined)*disiplin kerjt Groups Linearity
Deviation from Lin
Within Groups
Total
437,911
066,221
371,690
033,089
471,000
36
1
35
63
99
234,386
2066,221
182,048
64,017
3,661
32,276
2,844
,000
,000
,000
3. Uji hipotesis
Measures of Association
kepuasan kerja*disiplin kerja
R
,407
R Squared Eta
,166 ,823
HASIL ANALISIS DATA
Correlations
kepuasan kerja Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
disiplin kerja Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)N
kepuasankerja
1,000
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Eta Squared
,677
disiplin keria
,407**
,000
178
Co
>n
~t
...
oTf
r-
c^
c•
»-
«
r^i
•*•*
s,
0>^"«
c<
*>U
a.
in
._
,
Q>
3N
-a
aa
93-+
•*
<*
-!S
«i_
-J
3in
180
LAFADZ Q.S. 31:12 ; 27:40 ; 4:59
1. Q.S. Luqman:12
© ^^, o^ ^ L>cU >aj ^; ^^j2j
2. Q.S. An Naml:40
r ^
/» y
3. Q.S. An Nisa':59
•y > ^^^^lv^ iuo» ^4^1^^ o^^l-i^ -> ;
*) ^,t
PT. MATARAM TUNCCAL GARMENTADDRESS •DUSUN BALONG, DESA DONOHARJO, KECAMATAN NGAGIIK, SLEMAN 0^55581 ThonT• « !Z LnMA.HG ADDRESS. «LEMm
SURAT KETERANGANA^a 303/MTG/Prsnl/lX/2000
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
^anf : Intan NurbaitiNo. Mahasiswa . 95 231 103Fakultas :' PsikologiPerguruan tinggi . Universitas Islam Indonesia
telah melakukan Penelitian di PT. Mataram Tunggal Garment pada tanggal 07 - 10 Agustus
Demikian surat keterangan in, dibuat untuk dapat dipergunakan semestmya.
Sleman, 10Agustus 2000PT. Mataram Tunggal GarmentDegartemepPersonalia & Umum
Martfryitarina.-*-Binake?^
Tembusan
- Arsip