PENGANTAR DRAMA - IKIP Budi Utomo Repository

15
PENGANTAR DRAMA CARA MUDAH MEMAHAMI DRAMA ANITA KURNIA RACHMAN, M.Pd. SUSANDI, M.Pd.

Transcript of PENGANTAR DRAMA - IKIP Budi Utomo Repository

PENGANTAR DRAMA

CARA MUDAH MEMAHAMI DRAMA

ANITA KURNIA RACHMAN, M.Pd.

SUSANDI, M.Pd.

1 | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan hanya bagi Allah SWT, yang telah

memberikan nikmat kesehatan, rahmat, hidayah, kemudahan, dan kekuatan sehingga penulis

dapat menyelesaikan modul yang berjudul Pengantar Drama. Modul ini disusun sebagai

panduan Mata Kuliah Perencanaan dan Pementasan Drama pada Prodi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, IKIP Budi Utomo Malang.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam modul ini, sehingga

penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dan pengguna modul ini sebagai bahan

untuk pengembangan dan perbaikan modul ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca dan pengguna modul ini dalam pengembangan Mata

Kuliah Perencanaan dan Pementasan Drama.

Malang, September 2019

Penulis

2 | P a g e

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

A. Pengantar Drama 3

1. Apresiasi, Kajian, dan Kritik Sastra 3

2. Proses Kerja 4

3. Genre Sasra 4

4. Pengertian Drama 5

5. Drama Naskah dan Drama Pentas 6

6. Drama Berdasarkan Bentuk Bahasa 6

7. Drama Berdasarkan Bentuk Penampilan 7

8. Drama Berdasarkan Isi 7

9. Unsur Drama 8

10. Pengertian Teater 9

11. Teater dalam Arti Sempit dan Arti Luas 9

12. Teater sebagai Tontonan 10

13. Unsur Internal dan Eksternal dalam Pementasan 10

14. Fungsi Seni Teater 11

15. Jenis-Jenis Teater 11

16. Jenia Pertunjukan Teater 12

B. Kesimpulan 12

DAFTAR ISI 14

3 | P a g e

A. PENGANTAR DRAMA

Drama merupakan salah satu bentuk dari sastra. Drama menjadi salah satu genre

sastra selain puisi dan prosa. Dalam perkembangannya drama menjadi digemari dalam

kehidupan masyarakan. Bahkan drama juga menampilkan kehidupan, pol piker, dan tingkah

lagu yang ada di masyarakat, sehingga dapat dijelaskan bahwa drama merupakan tiruan hidup

masyarakat. Riantiarno (2011:3) menyebutkan bahwa drama berasal dari Bahasa Yunani:

draomai atau dran. Artinya bertindak, berlaku, beraksi. Pengertian drama lebih dihubungkan

dengan karya sastra. Drama juga dapat diartikan sebagai naskah lakon.

1. Apresiasi, Kajian, dan Kritik Drama

Mempelajari atau memahami drama sebagai karya sastra dapat dilakukan dengan tiga

cara, yaitu mengapresiasi, mengkaji, dan mengkritik. Tiga hal ini tentunya memiliki

pengertian dan pemahaman yang berbeda. Pemahaman dari tiga kegiatan dapat dilihat pada

tabel 1.

Tabel 1. Apresiasi, Kajian, dan Kritik

4 | P a g e

Berdasarkan pemahaman di atas dapat diketahui bahwa kegiatan pertama untuk

memahami drama sebagau karya sastra, yaitu mengapresiasi. Kegiatan kedua, mengkaji.

Kegiatan terakhir, yaitu mengkaji. Ketiga kegiatan tersebut akan memberikan pemahaman

dalam mempelajari karya sastra, khusunya drama.

2. Proses Kerja

Proses kerja dari masing-masing kegiatan tersebut berbeda. Hal ini dikarenakan

kegiatan tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda pula. Apresiasi sebagai kegiatan

awal tentunya memiliki proses kerja yang berbeda dengan kajian dan kritik. Proses kerja

dari ketiga kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Proses Kerja

3. Genre Sastra

Sastra memiliki tiga genre, yaitu puisi, prosa, dan drama. Ketiga genre tersebut

memiliki perbedaan. Berbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

5 | P a g e

Tabel 3. Genre Sastra

4. Pengertian Drama

Drama merupakan bentuk tiruan dari kehidupan manusia. Tabel 4 berikut akan

memberikan pemahaman tentang pengertian drama.

Tabel 4. Pengertian Drama

6 | P a g e

5. Drama Naskah dan Drama Pentas

Drama memiliki dua jenis, yaitu drama naskah dan drama pentas. Jenis drama dapat

dilihat pada tabel 5 berikut.

Tabel 5. Drama Naskah dan Drama Pentas

6. Drama Berdasarkan Bentuk Bahasa

Drama semakin berkembang sesuai dengan perkembangan dunia. Drama

berdasarkan bentuk Bahasa dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Drama Berdasarkan Bentuk Bahasa

7 | P a g e

7. Drama Berdasarkan Bentuk Penampilan

Penampilan drama pun memiliki berbagai macam. Drama berbagai bentuk

penampilan saat ini sering ditampilkan diberbagai pementasan di tengah-tengah

masyarakat. Hal itu dapat dilihat pada tabel 7 berikut.

Tabel 7. Drama Berdasarkan Bentuk Penampilan

8. Drama Berdasarkan Isi

Drama berdasarkan isi memiliki banyak variasi. Mulai dari darama yang berakhir

bahagia sampai drama yang berakhir dengan duka atau tragis. Hal itu dapat dilihat pada

tabel 8 berikut.

8 | P a g e

Tabel 8. Drama Berdasarkan Isi

9. Unsur Drama

Drama memiliki unsur-unsur yang membangun. Salah satu unsur pembangun

drama, yaitu unsur intrinsik. Unsur intrinsic drama terdiri atas tujuh. Hal itu terdapat pada

tabel 9 berikut.

Tabel 9. Unsur Drama

9 | P a g e

10. Pengertian Teater

Terater memiliki pengertian berdasarkan etimologinya. Pengertian teater dapat

dilihat pada tabel 10 berikut.

Tabel 10. Pengertian Teater

11. Teater dalam Arti Sempit dan Arti Luas

Teater dalam perkembangannya memiliki arti berdasarkan dimana teater tersebut

dimainkan. Arti teater dapat dilihat pada tabel 11 berikut.

Tabel 11. Arti Teater

10 | P a g e

12. Teater sebagai Tontonan

Teater sebagai tontonan memiliki dua jenis, yaitu teater tradisional dan teater modern.

Hal itu dapat dilihat pada tabel 12 berikut.

Tabel 12. Teater sebagai Tontonan

13. Unsur Internal dan Eksternal dalam Pementasan

Dalam sebuah pementasan drama dan teater seslalu memiliki unsur pendukung.

Unsur pendukung itu terdiri dari dua, yaitu unsur internal dan eksternal. Hal itu dapat

dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Unsur Internal dan Eksternal dalam Pementasan

11 | P a g e

14. Fungsi Seni Teater

Seni teater sebagai sebuah hiburan pastinya memiliki banyak fungsi. Fungsi ini tidak hanya

sebagai hiburan, tetapi memiliki fungus pendidikan sampai fungsi upacara. Hal itu dapat dilihat pada

tabel 14 berikut.

Tabel 14. Fungsi Seni Teater

15. Jenis-Jenis Teater

Pada kenyataannya masyarat telah mengenal teater sejak dulu. Masyarakat

melakukan pertunjukan sederhana yang bertujuan menghibur pun sudah menjadi sebuah

pementasan teater. Pertunjukan ini semakin hari semakin berkembang dan memunjulkan

berbagai jenis pementasan teater yang banyak digemari masyarakat. Jenis-jenis teater dapat

dilihat pada tabel 15 berikut.

Tabel 15. Jenis-Jenis Teater

12 | P a g e

16. Jenis Pertunjukan Teater

Jenis pertunjukan teater dapat dilihat pada tabel 16 berikut.

Tabel 16. Jenis Pertunjukan Teater

KESIMPULAN

13 | P a g e

14 | P a g e

DAFTAR RUJUKAN

Riantiarno, N. 2011. Kitab Teater. Grasindo: Jakarta.