Pengadilan Pajak

29
PUTUSAN Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021 "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" PENGADILAN PAJAK Memeriksa dan memutus sengketa pajak dengan Acara Biasa pada tingkat pertama dan terakhir mengenai gugatan terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pal.ak Nomor: KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal 07 September 2020 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak Atas Surat Tagihan Pajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajak atas STP PPN Barang dan Jasa Masa Pajak Desember 2018 Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 4 Februari 2020, yang terdaftar dalam berkas sengketa Nomor: 012587.99/2020/PP telah mengambil putusan sebagai berikut dalam sengketa antara: PT. Solchem, NPWP: 02.604.915.5-018.000, beralamat di Wisma Bumiputera Lt.10, JI. Jend. Sudirman Kav.75, Setiabudi, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Sdr. Solomon Sudirman, jabatan Direktur (berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 29 September 2015) dan untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat; MELAWAN Direktur Jenderal Pajak, berkedudukan di JI. Jend. Gatot Subroto No. 40-42, Jakarta, untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Pajak tersebut: Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor: PEN- 731/PP/BR/2020 tanggal 8 Desember 2020; Telah membaca Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/IX/2020 tanggal 28 September 2020; Telah membaca Surat Tanggapan Nomor: S-2844/\/\/PJ.04/2020 tanggal 13 November 2020; Telah mendengar keterangan para pihak yang bersengketa dalam persidangan; Telah membaca dan memeriksa bukti-bukti tertulis maupun surat lainnya yang disampaikan para pihak yang diajukan dalam persidangan; TENTANG DUDUK SENGKETA Menimbang, bahwa terhadap Penggugat telah diterbitkan Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Desember 2018 Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 4 Februari 2020 oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Dua dengan penghitungan sebagai berikut: No Uraian Jumlah Rupia h Menurut Pengusaha Kena Pajak Fiskus 1 Pajak harms dibayar/ditagih kembali 0 0 2 Telah dibayar 0 0 3 Kurang dibayar 0 0 4 Sanksi Administrasi: a. Denda Pasal 7 KUP 0 b. Bunga Pasal 8 (2) KUP 0 \

Transcript of Pengadilan Pajak

PUTUSAN

Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

"DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

PENGADILAN PAJAK

Memeriksa dan memutus sengketa pajak dengan Acara Biasa pada tingkatpertama dan terakhir mengenai gugatan terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pal.akNomor: KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal 07 September 2020 tentangPembatalan Ketetapan Pajak Atas Surat Tagihan Pajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 )Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajak atas STP PPN Barang dan Jasa Masa PajakDesember 2018 Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 4 Februari 2020, yang terdaftardalam berkas sengketa Nomor: 012587.99/2020/PP telah mengambil putusan sebagaiberikut dalam sengketa antara:

PT. Solchem, NPWP: 02.604.915.5-018.000, beralamat di Wisma Bumiputera Lt.10, JI.Jend. Sudirman Kav.75, Setiabudi, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Sdr.Solomon Sudirman, jabatan Direktur (berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 29 September2015) dan untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

MELAWAN

Direktur Jenderal Pajak, berkedudukan di JI. Jend. Gatot Subroto No. 40-42, Jakarta,untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Pajak tersebut:

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor: PEN-731/PP/BR/2020 tanggal 8 Desember 2020;

Telah membaca Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/IX/2020 tanggal 28September 2020;

Telah membaca Surat Tanggapan Nomor: S-2844/\/\/PJ.04/2020 tanggal 13November 2020;

Telah mendengar keterangan para pihak yang bersengketa dalam persidangan;

Telah membaca dan memeriksa bukti-bukti tertulis maupun surat lainnya yangdisampaikan para pihak yang diajukan dalam persidangan;

TENTANG DUDUK SENGKETA

Menimbang, bahwa terhadap Penggugat telah diterbitkan Surat Tagihan PajakPajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Desember 2018 Nomor:00085/107/18/018/20 tanggal 4 Februari 2020 oleh Kantor Pelayanan Pajak PratamaJakarta Setiabudi Dua dengan penghitungan sebagai berikut:

No UraianJumlah Rupiah Menurut

Pengusaha Kena Pajak Fiskus1 Pajak harms dibayar/ditagih kembali 0 02 Telah dibayar 0 03 Kurang dibayar 0 0

4 Sanksi Administrasi:

a. Denda Pasal 7 KUP 0

b. Bunga Pasal 8 (2) KUP 0

\

c. Bunga Pasal 8 (2a) KUP 0

d. Bunga Pasal 9 (2a) KUP 0

e. Bunga Pasal 14 t3) KUP 0

f. Denda Pasal 14 (4) KUP 39.577.895

9. Bunga Pasal 14 (5) KUP 0

h. Jumlah (a + b + c + d + e + f + g) 39.577.895

5 Jumlah Yang Masih Harus Dibayar 0 39.577.895

Terbilang: Tiga Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah

Menimbang, bahwa atas Surat Tagihan Pajak a quo Penggugat mengajukanPermohonan Pengurangan Ketetapan Pajak dengan Surat Nomor: 012/PAJAK/lv/2020tanggal 08 April 2020 dan dengan Keputusan Tergugat Nomor: KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal 07 September 2020 telah ditolak, sehingga denganSurat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/IX/2020 tanggal 28 September 2020 Penggugatmengajukan gugatan;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam Surat Gugatan Nomor:012/PAJAK/lx/2020 tanggal 28 September 2020, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

I. Pemenuhan Ketentuan Formal Pengajuan Gugatan

1. bahwa Penggugat mengajukan gugatan berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (2)Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata caraPerpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP), yaitu mengajukan gugatan atasKeputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-02418/NKEB/\/\/PJ.04/2020 tanggal07 September 2020;

bahwa sesuai Pasal 23 ayat 2 huruf (c) UU KUP, dinyatakan bahwa:Gugatan wajib pajak atau penanggung Pajak terhadap keputusan yang berkaitandengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25ayat (1) dan Pasal 26 hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak;

bahwa sesuai Pasal 37 PP Nomor 74 Tahun 2011 dinyatakan bahwa:Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan yangdiajukan gugatan kepada badan peradialn pajak sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (2) huruf c Undang-Undang meliputi keputusan yang diterbitkan olehDirektur Jenderal Pajak selain:a. Surat Ketetapan Pajak yang penerbitannya telah sesuai dengan prosedur atau

tata cara penerbitan.,b. Surat Keputusan Pembetulan;c. Surat Keputusan Keberatan yang penerbitannya telah sesaui dengan prosedur

atau tata cara penerbitan;d. Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Adminiatrasi;e. Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasif. Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak.,a. Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak; danh. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak:,

catatan: bahwa Pasal 37 PP 74 Tahun 2011 ini telah dibatalkan dengan PutusanMahkamah Agung RI Nomor 73 P/HUM/2013 sehingga dengan telah dibatalkannyaPasal dimaksud, keputusan atau ketetapan sebagaimana tersebut pada huruf a diatas dapat diajukan gugatan kepada Pengadilan Pajak (SE 74/PJ/2015);

bahwa sesuai Pasal 1 angka 7 UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajakdinyatalkan batNIa "Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WajibPajak atau penanggung pajak terhadap pelaksanan penagihan pajak atau terhadap +

Halaman 2 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlakul'.,

bahwa sesuai pasal 31 ayat (3) UU Pengadilan Pajak a quo dinyatakan bahwaPengadilan Pajak dalam memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaanpenagihan pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan laninya sebagaimanadimaksudkan dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 dan peraturanperundang-undangan perpajakan yang berlaku-,

2. Pemenuhan ketentuan Pasal 40 Undang-undang Pengadilan Pajak:a. bahwa Surat Gugatan ini dibuat dalam Bahasa Indonesia dan ditujukan kepada

Pengadilan Pajak;b. bahwa Surat Gugatan disampaikan masih dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)

hari sejak diterima Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020tanggal 07 September 2020, yang diterima Penggugat pada tanggal 07September 2020;

c. bahwa terhadap 1 (satu) Keputusan Direktur Jenderal Pajak diajukan 1 (satu)gugatan;

3. Pemenuhan ketentuan Pasal 41 Undang-Undang Pengadilan Pajak:a. bahwa Surat Gugatan ditandatangani oleh Solomon Sudirman jabatan selaku

Direktur yang dibuktikan dengan akta Nomor 33 tanggal 29 September 2015;b. bahwa gugatan diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas sebagaimana

akan diuraikan pada bagian selanjutnya;c. bahwa pada Surat Gugatan telah dilampirkan Salinan Keputusan yang digugat;

bahwa dengan demikian surat Gugatan yang diajukan Penggugat Terhadap suratKeputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal07 September 2020 telah memenuhi ketentuan formal sebagaimana dipersyaratkandalam UU KUP dan UU Pengadilan Pajak;

11. Mengenai Objek Gugatan

bahwa Tergugat telah menerbitkan Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 Tanggal 07 September 2020 tentang Penolakan atasPermohonan Pembatalan Surat Tagihan Pajak berdasarkan ketentuan Pasal 36 Ayat(1) huruf c Undang-Undang Ketentuan Umum dan Ta{a Cara Perpajakansebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16tahun 2009 (UU KUP) yang diajukan Penggugat melalui Surat Nomor:012/PAJAK/lv/2020 tanggal 08 April 2020;

[[[.Mengenai Pokok Sengketa dan A[asan Gugatan

Kronologis Sengketa

1. bahwa Tergugat telah menerbitkan Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai(STP PPN) Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 04 Februari 2020 Masa PajakDesember 2018 yaitu tagihan atas sanksi administrasi sebesar Rp39.577.895;

2. bahwa sanksi administrasi yang dikenakan oleh Tergugat berupa denda sebesar2% dari DPP adalah karena Penggugat tidak membuat faktur pajak ataspenyerahan antar cabang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) huruf dUU KUP Nomor 28 Tahun 2007; b

Halaman 3 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan informasi adanya PenyerahanAntar Cabang yang dilakukan oleh Penggugat dengan DPP sebesarRp40.089.903.418 dan HPP sebesar Rp37.348.621.300. Sementara lokasi usahamasing masing cabang belum dikukuhkan sebagai PKP dan belum ada SKPemusatan PPN. Sehingga atas dasar temuan tersebut, Tergugat mengenakansanksi atas Penyerahan Antar Cabang yang belum dibuatkan faktur pajak;

bahwa berdasarkan Pasal lA huruf F UU PPN Nomor 42 Tahun 2009, penyerahanBarang Kena Pajak dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya dan Penyerahan BarangKena Pajak antar Cabang merupakan salah satu pengertian dari PenyerahanBarang Kena Pajak, sehingga atas transaksi tersebut terutang PPN dan harusdibuatkan faktur pajak;

bahwa yang menjadi dasar pengenaan sanksi oleh Tergugat dalam hal ini adalahadanya penyerahan BKP yang seharusnya diterbitkan Faktur Pajak yang dilakukanPenggugat dari Pusat ke Gudang yang berada di Bandung, Medan, Semarang danSurabaya sebelum diserahkan kepada Customer selama Tahun 2018, denganperincian meliputi:

BulanCabang Tarifsanksi STP PPN Ps 14ayat(4)

Bandung Medan Semarang Surabaya Total HPP

Januari 697.529.825 129.907.440 1.143.027.017 1.316.022.012 3.286.486.294 2% 65.729.726

Februari 533.141.210 73.354.708 754.711.562 1.536.137.353 2.897.344.833 2% 57.946.897

Maret 489.054.781 65.509.632 1.235.244.215 1.025.337.805 2.815.146.433 2% 56.302.929

April 481.353.987 61.372.345 705.916.578 1.290.596.684 2.539.239.594 2% 50.784.792

Mei 399.616.484 12.359.356 1.027.586.212 1.395.729.620 2.835.291.672 2% 56.705.833

Juni 110.780.512 129.208.788 414.415.870 693.203.730 1.347.608.900 2% 26.952.178

Juli 345.175.158 83.790,423 1.m3]c;h.]3ib 1.409.100.869 3.611.829.185 2% 72.236,584

A8ustus 272.605.410 42.745.423 1.683.897.074 1.628.816.477 3.628.064.384 20/a 72.561.288

September 178.840.051 48.155.402 1.270.102.339 1.713.995.671 3.211.093.463 2% 64.221.870

Oktober 333.156.434 92.397.337 1.694.971.828 2.899.221.102 5.019.746.701 2% 100.394.935

November 376.258.339 260.431.565 1.674.647.891 1.866.537.313 4.177.875.108 2% 83.557.503

Desember 343.527.776 81.537.875 810.568.137 743.260.947 1.978.894.735 2% 39.577.895

Total 4.561.039.966 1.080.770.293 14.188.851.458 17.517.959.584 37.348.621.300 746.972.431

bahwa sedemikian, sebagaimana rincian di atas, Tergugat mengenakan sanksiadministrasi Pasal 14 ayat (4) UU KUP sebesar Rp39.577.895 untuk Masa PajakDesember 2018;

3. bahwa Penggugat mengajukan Permohonan Pengurangan atau Pembatalan atasSurat Tagihan Pajak diatas berdasarkan Surat Nomor: 012/PAJAK/IV/2020tertanggal 08 April 2020 berdasarkan kewenangan Pasal 36 ayat (1) huruf c UUKUP;

4. bahwa Tergugat telah menerbitkan Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEB/V\/PJ.04/2020 tanggal 07 September 2020 yang menolak permohonanPenggugat;

A[asan Gugatan

bahwa menurut Penggugat, penolakan Tergugat untuk membatalkan Surat TagihanPajak Pajak Pertambahan Nilai Nomor 00085/107/18/018/20 tanggal 04 Februari 2020Masa Pajak Desember 2018 terkait pengenaan sanksi Denda Pasal 14 ayat (4) UUKUP atas DPP Penyerahan antar cabang yang dilakukan oleh Penggugat tidak tepatdan tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku dengan alasan danpertimbangan sebagai berikut: +

Halaman 4 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

1. bahwa dalam prakteknya, administrasi penjualan dan pembelian Penggugatseluruhnya dilakukan di Kantor Pusat dalam arti proses administrasi pembelianseperti Purchase Order, Invoice, Faktur Pajak, Pembayaran, dan bukti pembelianlainnya dari Supplier semuanya ditujukan ke Nama, Alamat dan NPWP KantorPusat, sementara barang secara fisik dikirimkan langsung oleh Supplier terkait keGudang Penggugat sesuai Delivery Order (Surat Jalan);

bahwa demikian juga terhadap administrasi penjualan, dokumen Purchase Order,Invoice, Faktur Pajak, dan Bukti Pembayaran diterbikan oleh Kantor Pusatsementara pengiriman barang sesuai Delivery Order (Surat Jalan) dilakukanlangsung dari Gudang ke Customer yang bersangkutan;

bahwa menurut Penggugat, proses penjualan dengan mengirimkan baranglangsung kepada customer dari Gudang penjualan adalah hal yang sangat lumrahterjadi dalam dunia usaha, karena Penggugat tidak mungkin menyediakan tempatdi Kantor Pusat untuk menampung pengiriman barang dari Gudang tersebut terlebihdahulu sebelum dikirimkan ke customer, dan kalaupun bisa maka itu berarti menjaditambahan biaya (seperti sewa) yang harus dikeluarkan dan sangat tidak efisien bagiPenggugat;

2, bahwa berdasarkan proses bisnis sebagaimana diatas, fungsi Gudang Penggugatdi Bandung, Semarang, Medan dan Surabaya pada dasamya hanya terbatas padafungsi pengiriman barang dan bukan merupakan cabang yang secara aktifmelakukan kegiatan usaha penjualan, kegiatan pemasaran, dan tidak berstatussebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), karena jika misalnya ada calon customeryang akan membeli barang, maka mereka harus berhubungan dengan Kantor Pusatdi Jakarta dan Gudang tidak memiliki kewenangan untuk memprosesnya.

3. bahwa ketentuan Pasal lA Ayat (1) huruf f Undang-Undang PPN menyatakanbahwa:(1) Yang termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah:

f. Penyerahan Barang Kena Pajak dari Pusat ke Cabang atau sebaliknyadan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang;

bahwa penjelasan ketentuan dimaksud menyebutkan:

bahwa dalam hal suatu perusahaan mempunyai lebih dari satu atau tempat pajakterutang baik sebagai pusat maupun cabang perusahaan, pemindahan BarangKena Pajak antar tempat tersebut merupakan Penyerahan Barang Kena Pajak.Yang dimaksud dengan "pusat" adalah tempat tinggal atau tempat kedudukan.Yang dimaksud dengan "cabang" antara lain lokasi usaha, pervakilan, unitpemasaran dan tempat kegia{an usaha sejenisnya;

bahwa mengingat Gudang Penggugat tidak terdaftar sebagai PKP dan karenafungsinya hanya terbatas pada pengiriman barang maka menurut Penggugat,Gudang bukan merupakan cabang sebagaimana dimaksud pada Pasal lA ayat (1 )huruf f UU PPN Nomor 42 Tahun 2009, sehingga pengiriman barang yang dibelidari Gudang ke Customer seharusnya tidak dianggap sebagai penyerahan dariBarang Kena Pajak yang wajib diterbitkan Faktur Pajak;

4. bahwa pada akhirnya ketika terjadi Penjualan, Kantor Pusat telah menerbitkanFaktur Pajak Keluaran kepada Customer sesuai harga jualnya (harga pokokditambah margin keuntungan), sehingga Pengguga{ pada dasarnya telahmemenuhi kewajibannya untuk menerbitkan Faktur Pal.ak dimaksud;

5. bahwa disisi lain koreksi Tergugat menjadi tidak konsisten, karena jika menurutTergugat terdapat kewajiban membuat faktur dari Kantor Pusat ke Cabang, maka i

Halaman 5 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

seharusnya ada pengakuan DPP dan PPN Keluaran sebesar Harga Beli (HargaPokok) barang tersebut, sehingga sebagai konsekuensinya di kantor Pusatseharusnya mengalami kelebihan pembayaran PPN;

]V.Kesimpulan dan Usul Penggugat

bahwa berdasarkan penjelasan dan uraian di atas Pengguga{ menyimpulkan bahwa:

1. Surat Gugatan telah memenuhi seluruh ketentuan formal pengajuan Gugatansebagaimana diatur dalam Pasal 23 UU KUP serta Pasal 40 dan 41 UU PengadilanPajak;

2. Surat Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 04Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018 tidak sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yang belaku sehingga seharusnya dibatalkan;

bahwa selanjutnya, Penggugat mengusulkan kepada Majelis Hakim Pengadilan Pajakyang terhormat agar:1. Menyatakan bahwa Gugatan yang diajukan Penggugat dapat diterima karena telah

memenuhi seluruh ketentuan formal;2. Mengabulkan seluruhnya gugatan yang diajukan Penggugat dengan

memerintahkan kepada Tergugat untuk membatalkan Surat Tagihan PajakPertambahan Nilai Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 04 Februari 2020 MasaPajak Desember 2018 sehingga perhitungannya menjadi: NIHIL;

atau ex aequo et bono.,

bahwa apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili permohonan gugatan iniberpendapat lain, maka mohon dapat memutuskan dengan pertimbangan yang seadil-adilnya;

bahwa demikian surat Gugatan ini disampaikan dengan harapan agar Majelis HakimPengadilan Pajak yang memeriksa dan mengadili sengketa ini dapat memutuskandengan pertimbangan yang seadil-adilnya;

bahwa Penggugat dalam Surat Gugatannya melampirkan dokumen sebagai berikut:Bukti p-1 Fotokopi surat Tagihan pajak pajak pertambahan Nilai Barang dan Jasa

Masa Pajak Desember 2018 Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 04Februari 2020;

Bukti p-2 Fotokopi Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal 07 September 2020;

Bukti p-3 Fotokopi surat permohonan pengurangan atau pembatalan surat TagihanPajak yang Tidak Benar Nomor 012/PAJAK/IV/2020 tanggal 8 April 2020;

Bukti p-4 Fotokopi bermeterai salinan Akta Notaris Musa Muamarta, SH., Nomor 33tanggal 29 September 2015 perihal Pernyataan Keputusan PemegangSaham PT. Solchem;

Menimbang, bahwa Tergugat dalam Surat Tanggapan Nomor: S-2844/\/\/PJ.04/2020 tanggal 13 November 2020, pada pokoknya mengemukakan hal-halsebagai berikut:

I. KETENTUAN FORMAL

1. bahwa berdasarkan surat permohonan gugatan Penggugat Nomor012/PAJAK/IX/2020 tanggal 28 September 2020 yang diterima di Pengadilan Pajaktanggal 5 0ktober 2020 diketahui hal-hal sebagai berikut:a. Gugatan diajukan dengan surat gugatan dalam Bahasa Indonesia kepada

pengadilan pajak; b

Halaman 6 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

b. Gugatan diajukan {idak me[ebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tangga[diterima surat keputusan yang digugat;

c. Terhadap 1 (satu) objek gugatan diajukan 1 (satu) surat gugatan. Gugatandiajukan atas surat Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEB/\/VPJ.04/2020 tanggal 07 September 2020 tentang PembatalanKetetapan Pajak atas Surat Tagihan Pajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) HurufC Karena Permohonan Wajib Pajak;

d. Gugatan diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas;e. Pada Surat Gugatan dilampirkan salinan dokumen yang digugat yaitu

Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal 07September 2020 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat TagihanPajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajak;

i. Surat Gugatan ditandatangani oleh Penggugat yaitu Solomon Sudirmansebagai Direktur;

2. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, sepanjang tidak ada data, dokumen,atau informasi lain yang ditemukan dalam persidangan permohonan Penggugattelah memenuhi ketentuan formal sebagaimana diatur dalam Pasal 23 dan Pasal32 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16Tahun 2009 dan Pasal 40 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) serta Pasal 41 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

11. URAIAN MENGENAI OBJEK GUGATAN

1. bahwa Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor00085/107/18/018/20 tanggal 4 Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018,diterbitkan dengan perhitungan sebagai berikut:

No Uraian Jumlah (Rp)1 Pajak yang harus dibayar 02 Telah dibayar 03 Kurang dibayar (1 -2) 04 Sanksi Administrasi :

a.Denda Pasal 7 KUP 0b.Denda Pasal 14 (4) KUP 39.577.895c.Jumlah Sanksi Administrasi (a+b+c+d+) 39.577.895Jumlah yang masih harus dibayar ( 3 + 4.e ) 39.577.895

2. bahwa Penggugat mengajukan permohonan Pengurangan atau PembatalanKetetapan Pajak atas Surat Tagihan Pajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) HurufC Karena Permohonan Wajib Pajak pertama dengan surat Nomor012/PAJAK/lv/2020 tanggal 8 April 2020 yang diterima KPP Pratama JakartaSetiabudi Dua tanggal 27 April 2020 sesuai Lembar Pengawasan Arms Dokumen(LPAD) Nomor PEM-05001464AVPJ.04/KP.0203/2020 tanggal 27 April 2020;

3. bahwa atas permohonan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak atasSurat Tagihan Pajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf C Karena PermohonanWajib Pajak pertama tersebut diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal PajakNomor KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal 07 September 2020 tentangPembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Tagihan Pajak Berdasarkan Pasal 36Ayat (1) Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajak, yang Menolak danMempertahankan jumlah sanksi administrasi dalam Surat Tagihan Pajak PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00085/107/18/018/20 tanggal 4Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018 dengan rincian sebagai berikut: ti

Halaman 7 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

UraianSemula Dikurangkan/Dihapuskan Menjadi

(Rp) (Rp) (Rp)Pajak yang tidak/kurang dibayar 0 0 0

Sanksi Administrasi:0 0 0- Denda Pasal 7 KUP

- Denda Pasal 14 (4) KUP 39.577.895 0 39.577.895

Jumlah pajak yang masih harus dibayar 39.577.895 0 39.577.895

Ill. URAIAN SURAT GUGATAN

bahwa terhadap Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020tanggal 07 September 2020, Penggugat mengajukan gugatan dengan Surat Nomor012/PAJAK/IX/2020 tanggal 28 September 2020;

IV.TANGGAPAN ATAS GUGATAN

bahwa setelah membaca surat gugatan, mempelajari berkas surat menyurat dandokumen yang ada, dengan ini disampaikan tanggapan terhadap gugatan daripenggugat sebagai berikut:

Menurut Tergugat

a. bahwa KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua menerbitkan Surat Tagihan Pal.ak PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00085/107/18/018/20 tanggal 04Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018 sebesar Rp39.577.895 berdasarkanLaporan Hasil Pemeriksaan Nomor LAP-00012AVPJ.04/KP.0205/RIK.SIS/2020tanggal 27 Januari 2020 karena Penggugat tidak membuat Faktur Pajak ataspenyerahan an{ar cabang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1 ) huruf dUU KUP Nomor 28 Tahun 2007 sehingga dikenakan sanksi administrasi berupadenda Pasal 14 ayat (4) KUP;

b. bahwa ketentuan perpajakan yang terkait dengan pokok sengketa yang diajukanpermohonan pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar, antara lain:

-Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, mengatur antara lain:

Pasal 2 ayat (2)Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, wajib melaporkanusahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputitempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha, dan tempat kegiatan usahadilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak;

Pasal 3 ayat (3) huruf aSetiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap,dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angkaArab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannyake kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkanatau tempat lain yang ditetapkan oleh DireRIur Jenderal Pajak;

Pasal 12 ayat (3)Apabila Direk±ur Jenderal Pajak mendapatkan bukli jumlah pajak yang terutangmenurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak benar,Direk±ur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak terutang. +

Halaman 8 dari 29Putilsan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

Pasal 14 ayat (1 ) huruf dDirektur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabilapengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidakmembuat fakeur pajak atau membuat faklur pajak, tetapi tidak tepat waklu;

Pasal 14 ayat (4)Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila:terhadap Pengusaha atau Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1 ) huruf d, huruf e atau huruf f masing-masing selain wajib menyetor pajakyang terutang dikenai sanksi adminsitrasi berupa denda 2% (dua persen) dariDasar Pengenaan Pajak.

Penjelasan Pasal 14 Ayat (4)Pengusaha Kena Pajak yang tidak membuat faktur pajak maupun PengusahaKena Pajak yang membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu atau tidakselengkapnya mengisi faktur pajak dikenai sanksi administrasi berupa dendasebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.

Demikian pula bagi Pengusaha Kena Pajak yang membuat fakfur pajak, tetapimelaporkannya tidak tepat waktu, dikenai sanksi yang sama. Sanksi adm.Inistrasiberupa denda sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak ditagihdengan Surat Tagihan Pajak, sedangkan pajak yang terutang ditagih dengansurat ketetapan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13;

Pasal 23 ayat (2)Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau

Pengumuman Lelang;b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain

yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; ataud. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam

penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diaturdalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan hanya dapatdiajukan kepada badan peradilan pajak.

Pasal 36(1) DirekturJenderal pajak dapat

c. mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak sebagaimanadimaksud dalam Pasal 14 yang tidak benar; atau

(1a) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, danhuruf c hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali.e. (2) Ketentuan pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1b), ayat (1c), ayat

(1d), ayat (1e) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

-Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barangdan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009, mengaturantara lain:

Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:3. Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan Undang-

undang ini;4. Penyerahan Barang Kena Pajak adalah setiap kegiatan penyerahan Barang

Kena pajak; ch

Halaman 9 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

I15.Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan

Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa. Kena Pajak yang dikenaipajak berdasarkan Undang-undang ini

Pasal lA ayat (1 ) huruf iYang termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah:penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/ataupenyerahan Barang Kena Pajak antar cabang;

PenjelasanDalam hal suatu perusahaan mempunyai lebih dari satu tempat pajak terutangbalk sebagai pusat maupun sebagai cabang perusahaan, pemindahan BarangKena Pajak antar tempat tersebut merupakan penyerahan Barang Kena Pajak;

Yang dimaksud dengan "pusat" adalah tempat tinggal atau tempat kedudukan.

Yang dimaksud dengan "cabang" antara lain: lokasi usaha, perwakilan, unitpemasaran, dan tempat kegiatan usaha sejenisnya.

Pasal lA ayat (2)Yang tidak termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah:a. penyerahan Barang Kena Pajak kepada makelar sebagaimana dimaksud

dalam Kitabb. Undang-undang Hukum Dagang.,c. penyerahan Barang Kena Pajak untukjaminan utang piutang;d. Penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf

f dalam hal Pengusaha Kena Pajak memperoleh iifin pemusatan tempat pajakterutang; dan

Pasal 3A ayat (1 )Pengusaha yang melakukan penyerahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (1) huruf a, huruf c, huruf f, huruf g, dan huruf h, kecuali pengusaha kecilyang batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan, wajib melaporkanusahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dan wajibmemungut, menyetor, dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dan PajakPenjualan Atas Barang Mewah yang terutang.,

PenjelasanPengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/ataupenyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean dan/atau melakukanekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, dan/atau eksporBarang Kena Pajak Tidak Bervujud diwajibkan:a. melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;b. memungut pajak yang terutang;c. menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar dalam hal

Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkanserta menyetorkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang; dan

d. melaporkan penghitungan pajak;

Kewajiban di atas tidak berlaku untuk pengusaha kecil yang batasannyaditetapkan oleh Menteri Keuangan;

Pasal 12 ayat (1 )Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, huruf c, huruf f, huruf g, dan/atau huruf f terutangpajak di tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usahadilakukan atau tempat lain selain tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau \

Halaman 10 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

tempat kegiatan usaha dilakukan yang diatur dengan Peraturan Direktur JenderalPajak.

Penjelasan:Pengusaha Kena Pajak orang Pribadi terutang pajak di tempat tinggal dan/atautempat kegiatan usaha, sedangkan bagi Pengusaha Kena Pajak badan terutangpajak di tempat kedudukan dan tempat kegiatan usaha. Apabila Pengusaha KenaPajak mempunyai satu atau lebih tempat kegiatan usaha di luar tempat tinggalatau tempat kedudukannya, setiap tempat tersebut merupakan tempatterutangnya pajak dan Pengusaha Kena Pajak dimaksud wajib melaporkanusahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Berbeda dengan orang pribadi, Pengusaha Kena Pajak badan wajibmendaftarkan did balk di tempat kedudukan maupun di tempat kegiatan usahakarena bagi Pengusaha kena Pajak badan kedua tempat tersebut dianggapmelakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.

Pasal 15A ayat (1 )Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat(3) harus dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya MasaPajak dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilaidisampa.Ikan.

Pasal 15A ayat (2)Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan paling lamaakhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.

-Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara PelaksanaanHak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, mengatur antara lain:

Pasal 36 ayat (1 ) huruf c:Wajib Pajak yang dikenai sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang perpajakan dapat mengajukan permohonanuntuk memperoleh pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

- Peraturan Menteri Keuangan Keuangan Nomor 8/PMK.03/2013 tanggal 2 Januari2013 tentang Tata Cara Pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benardan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak atau Surat TagihanPajak, mengatur an{ara lain:

Pasa[ 2 huruf cmengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksuddalam Pasal 14 Undang-Undang KUP yang tidak benar; atau.

Pasal 17 ayat (1 )Surat Tagihan Pajak yang dapat dikurangkan atau dibatalkan berdasarkanpermohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c meliputi:b. Surat Tagihan Pajak yang tidak benar selain Surat Tagihan Pajak

sebagaimana dimaksud pada huruf a.

Pasal 18 ayat (1 )Wajib Pajak dapat memperoleh pengurangan atau pembatalan Surat TagihanPajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dengan menyampaikansurat permohonan pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak yangtidak benar kepada Direktur Jenderal pajak. +

Halaman 11 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

c. Tanggapan Tergugat

1. bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang disampaikanoleh Penggugat, kecuali dinyatakan secara tegas diakui oleh Tergugat;

2. bahwa atas Surat Tagihan Pal.ak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan JasaNomor 00085/107/18/018/20 tanggal 04 Februari 2020 Masa Pajak Desember2018 berdasarkan administrasi Tergugat baru diajukan permohonanPengurangan atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak yang tidak benarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf c Undang-Undang KUPsebanyak 1 (satu) kali, sehingga menurut Tergugat, Penggugat masih memilikikesempatan 1 (satu) kali lagi untuk mengajukan permohonan Pengurangan atauPembatalan Surat Ketetapan Pajak yang tidak benar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 36 ayat (1 a) Undang-Undang KUP;

3. bahwa Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEB/\/\/PJ.04/2020 tanggal 07September 2020 bukan merupakan objek gugatan sebagaimana dimaksudPasal 23 ayat (2) huruf c Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentangKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhirdengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 dan Pasal 37 huruf f dan gPeraturan Pemerintah Nomor 74 serta Pasal 1 angka 7 Undang-undang Nomor14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

4. bahwa berdasarkan Pasal 36 ayat (1a) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubahterakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, permohonanpengurangan atau pembatalan STP sebagaimana dimaksud pada Pasal 36 ayat(1 ) huruf c Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, hanya dapat diajukan Penggugat paling banyak2 (dua) ka[i;

5. bahwa Pasal 36 Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umumdan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undangNomor 16 Tahun 2009, adalah ketentuan yang mendatur tentang kemungkinanupaya administratif yang harus dilakukan sebelum melakukan upaya hukumsebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (2) huruf c Undang-undang Nomor 6tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimanatelah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009;

6. bahwa karena Pengadilan Pajak merupakan Pengadilan khusus dilingkunganPengadilan Tata Usaha Negara, maka terkait dengan upaya administratifTergugat mengacu pada Pasal 48 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah denganUndang-undang Nomor 51 Tahun 2009;

7. bahwa Pasal 48 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TataUsaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 51Tahun 2009, selengkapnya adalah sebagai berikut:(1) Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang

oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikansecara administratif sengketa Tata Usaha Negara tertentu, maka batal atautidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/administratifyang tersedia.

(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikansengketa Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jikaseluruh upaya administratif yang bersangkutan telah digunakan". +

Halaman 12 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

8. bahwa Penjeiasan Pasal 48 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentangPeradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009, selengkapnya adalah sebagai berikut:

Ayat (1 )UpayE aqmiris_tratif adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh seorang

et_au _badan hukum perdata apabila is tidak puas terhadap suatu Keputusan Tat;aUsaha Negara. Prosedur tersebut dilaksanakan di lingkungan pemerintahans9_nqiri_ dan terdiri atas dua bentuk. Dalam hal penyelesaiannya itu harus

qilakukan oleh instansi atasan atau instansi lain dari yang mengeluarkankepu|u_san yang bersangkutan, maka prosedur tersebut dinamakan "bandingadministrate.

Contoh banding administratif antara lain:

Keputusan Majelis Pertimbangan Pajak berdasarkan ketentuan-ketentuan

qela_in Staatsblad 1912 Nr 29 (Regeling van bet beroep in belastings zaken) jo.yndang-undang Nomor 5 Tahun 1959 tentang perubahan "Regeling van betberoep in belastings zaken".

Keputusan Badan Pertimbangan Kepegawaian berdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai NegeriSipil.

Keputusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat berdasarkanUndang-undang Nomor 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian PerselisihanPerburuhan dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1964 tentang PemutusanHubungan Kerja di Perusahaan Swasta.

Keputusan Gubernur berdasarkan Pasal 10 ayat (2) Undang-undang GangguanStaatsblad 1926 Nr, 226.

Dalam hal penyelesaian Keputusan Tata Usaha Negara tersebut harusdilakukan sendiri oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yangmengeluarkan keputusan itu, maka prosedur yang ditempuh tersebut disebut"keberatan".

Contoh Pasal 25 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan-ketentuan Umum Perpajakan.

Berbeda dengan prosedur di Pengadilan Tata Usaha Negara, maka padaprosedur banding administratif atau prosedur keberatan dilakukan penilaianyang lengkap, balk dari segi penerapan hukum maupun dari segi kebiifaksanaanoleh instansi yang memutus. dari ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negarayang bersangkutan dapat dilihat apakah terhadap suatu Keputusan Tata UsahaNegara itu terbuka atau tidak terbuka kemungkinan untuk ditempuh suatu upayaadminisiratif.

Ayat (2)Apabila seluruh prosedur dan kesempatan tersebut pada penjelasan ayat (1)telah ditempuh, dan pihak yang bersangkutan masih tetap belum merasa puas,maka barulah persoalannya dapat digugat dan diajukan ke Pengadilan"

9. bahwa menurut Tergugat apabila seluruh upaya administratif sebagaimanadiatur dalam Pasal 36 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Halaman 13 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, telah digunakan tetapi masih tetapbelum merasa puas maka persoalannya baru dapat digugat dan diajukankepada Pengadilan Pajak;

10.bahwa menurut Tergugat, terkait sengketa berdasarkan Pasal 36 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16Tahun 2009 tersebut Direktur Jenderal Pajak diberikan kewenangan untukmelakukan penilaian baik dari segi hukum maupun dari segi kebijaksanaan danini merupakan diskresi Dirjen Pajak dan karenanya upaya administratif harusditempuh seluruhnya;

11.bahwa karena terhadap permohonan pembatalan Surat Tagihan Pajak PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00085/107/18/018/20 tanggal 04Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018 diajukan ke Dirjen Pajak baru sekali,maka belum seluruh upaya administratif digunakan, Penggugat masih dapatmengajukan kepada Dirjen Pajak sekali lagi, oleh karenanya Tergugat mohonkepada Majelis agar gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

12.bahwa terkait dengan materi penerbitan Surat Tagihan Pajak PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00085/107/18/018/20 tanggal 04Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018, Tergugat sampaikan hal-halsebagai berikut:a. bahwa berdasarkan penelitian terhadap aplikasi SIDJP, Laporan Hasil

Pemeriksaan, diketahui bahwa Penggugat diterbitkan Surat Tagihan PajakPajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00085/107/18/018/20tanggal 04 Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018 sebesarRp39.577.895;

b. bahwa Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan JasaNomor 00085/107/18/018/20 tanggal 04 Februari 2020 Masa PajakDesember 2018 diterbitkan atas hasil pemeriksaan LAP-00012/\/VPJ.04/KP.0205/RIK.SIS/2020 berupa sanksi denda Pasal 14 ayat (4)KUP karena Penggugat tidak membuat Faktur Pajak atas penyerahan BarangKena Pajak ke cabang sebagaimana dimaksud pasal IA huruf i UU PPNsehingga atas transaksi tersebut terutang PPN dan harus dibuatkan FakturPaJ.ak; ,

c. bahwa berdasarkan penelitian data-data Laporan Hasil Pemeriksaan, RisalahPembahasan, dan lkhtisar Hasil Pembahasan Akhir, dapat diketahui bahwaPenggugat yang diwakili oleh Solomon Sudirman selaku Direktur telahmenyetujui koreksi Tergugat dalam Pemeriksaan atas STP PPN MasaJanuari sampai dengan Desember 2018 senilai Rp746.972.431 sehinggadapat diartikan bahwa pada dasarnya Penggugat telah menyadarikekeliruan/kesalahan atas kewajiban perpajakannya dan seharusnya tidakada sengketa/keberatan atas koreksi STP PPN dari Penggugat, namun padafaktanya dalam surat permohonannya, Penggugat berpendapat pengenaansanksi tersebut tidak tepat dan harms dibatalkan;

d. bahwa menurut Tergugat, yang menjadi sengketa atas Surat Tagihan PajakPajak Periambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00085/107/18/018/20tanggal 04 Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018 yaitu sanksiadministrasi Pasal 14 ayat (4) KUP, karena Tergugat dalam Pemeriksaanberpendapat adanya penyerahan BKP antar cabang oleh Wajib Pajak yaitudari Pusat ke Cabang/Lokasi Usaha, sesuai dengan Pasal IA ayat (1 ) huruf fUU PPN;

e. bahwa berdasarkan data SIDJP, Approweb, Laporan Hasil Pemeriksaan,dapat diketahui bahwa kegiatan usaha Penggugat bergerak dalam bidangpenjualan bahan-bahan kimia cat. Penggugat melakukan pembelian bahanbahan kimia dari PT Arindo Pacific Chemical, barang-barang disimpan +

Halaman 14 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

digudang dan juga didistribusikan ke cabang-cabang. Terdapat penyerahanBKP ke cabang Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan dengan rinciansebagai berikut:

BulanCabang

Bandung Medan Semarang Surabaya Total HPP

Januari 697.529.825 129.907.440 1.143.027.017 1.316.022.012 3.286.486.294

Februari 533.141.210 73.354.708 754.711.562 1.536.137.353 2.897.344.833

Maret 489.054.781 65.509,632 1.235.244.215 1.025.337.805 2.815.146.433

April 481.353.987 61.372.345 705.916.578 1.290.596.684 2.539.239.594

Mei 399.616.484 12.359.356 1.027.586.212 1.395.729.620 2.835.291.672

Juni 110.780.512 129.208.788 414.415.870 693.203.730 1.347.608.900

Juli 345.175.158 83.790.423 1.773.762.735 1.409.100.869 3.611.829.185

Agustus 272.605.410 42.745.423 1.683.897.074 1.628.816.477 3.628.064.384

September 178.840.051 48.155.402 1.270.102.339 1.713.995.671 3.211.093.463

Oktober 333.156.434 92.397.337 1.694.971.828 2.899.221.102 5.019.746.701

November 376.258.339 260.431.565 1.674.647.891 1.866.537.313 4.177.875.108

Desember 343.527.776 81.537.875 810.568.137 743.260.947 1.978.894.735

Total 4.561.039.966 1.080.770.293 14.188.851.458 17.517.959,584 37.348.621.300

f. bahwa menurut Penggugat, administrasi penjualan dan pembelianPenggugat seluruhnya dilakukan oleh Kantor Pusat. Proses penjualandengan mengirimkan barang langsung kepada customer dari gudangpenjualan adalah hal yang sangat lumrah terjadi dalam dunia usaha, karenaPenggugat tidak mungkin menyediakan tempat di Kantor Pusat untukmenampung pengiriman barang dari gudang tersebut terlebih dahulusebelum dikirimkan ke customer, dan kalaupun bisa maka itu berarti menjaditambahan biaya (seperti sewa) yang harus dikeluarkan dan sangat tidakefisien bagi Penggugat;

9. bahwa berdasarkan data-data dan fakta-fakta yang ada, Tergugatberpendapat Kantor Pusat Wajib Pajak, adalah berada di: Wisma BumiputeraLt.10, Jl. Jendera[ Sudirman Kay. 75, Setiabudi, Jakarta Selatan;

h. bahwa berdasarkan data-data SIDJP dan fakta-fakta yang ada, Tergugatberpendapat bahwa Wajib Pajak mempunyai 5 (lima) cabang lokasi usahayang memiliki NPWP sendiri-sendiri dan melakukan kegiatan aktifitas usahayaitu:

No NPWP Alamat KPPTerdaftarNPWP TanggalPenqukuhan

Keterangan

1 02.604.915.5445.001

Perumahan Taman Kopo lndah IllBlokG.1No19Rt003Rw003KppPratamaSoreang

15-AUG-Bukan PKP

Terdapat aktivitaspemotonganPph4(2)dan21,23

Margaasih Kab. Bandung JawaBarat 2016

2 02.604.915.5-518,001

Jl. Kaligawe Raya No 36GenukKotaSemarangJawaTengahKPPPratama

28-SEP-Bukan PKP

Terdapataktivitas

SemarangGayamsari 2016 pemotonganPph21dan23

3 02.604.915,5-113,001

Komp Sbc I JI Letda Sujono Blok KPP02-NOV- 16-Des-

TerdapatDNo5 Pratama aktivitas

Medan Tembung Kota Medan Medan 2016 2019 pemotonganSumatera Utara Timur Pph 4(2) dan 21, 23

4 02.604.915.5-643.001

Pergudangan Meiko Abadi I BIok KPP25-NOV-

Bukan PKP

TerdapatC No 03 Rt 000 Rw 00 Pratama aktivitas

Gedangan Kab. Sidoarjo Sidoario 2016 pemotonganJawa Timur Utara Pph 4(2) dan 21, 23

5 02.604.915.5403,001JI Mercedes Benz No 244, KPP

22-JAN- 28-Jan-Terdaftarsetelah

Cicadas Guniing Putri Pratama2020 2020 tahun pemeriksaan

Kab. Bogor Jawa Barat Cibinong

i. ,P#a#£ s;:vTaa; dyeanngganmk:Le::u„ah7 ppaes,:L2raa¥::t Ts,„¥yue# Pd:i;tuorb;%assee:{uaap,. I

Halaman 15 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

dengen_. k.etentyep peraturan perundang-undangan perpajakan wajibmep.daft.a.rkan qiri. kepeda Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjarfya

T.Plipyti ter]Pat tin_ggal. a_i_a_u_fempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadarfyadiberikan Nomor Pokok Wajib Pajak,j. bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) UU KUP diatur bahwa setiap Wajib Pajak

sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN 1984 danperubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat JenderalPajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukanPengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menj.adiPengusaha Kena Pajak;Sedangkan Penjelasan Pasal 12 ayat (1) UU PPN lebih menegaskan bahwaPengusaha Kena Pajak Badan wajib mendaftarkan diri baik di tempatkedudukan maupun di tempat kegiatan usaha karena bagi Pengusaha KenaPajak Badan kedua tempat tersebut dianggap melakukan penyerahan BarangKena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak;

k. bahwa berdasarkan data SIDJP, Penggugat (PT Solchem) dikukuhkansebagai Pengusaha Kena Pajak sej.ak tanggal 29 November 2011, sehinggasesuai dengan Pasal 2 angka (2) UU KUP jo Pasal 12 ayat (1) UU PPNPenggugat berkewajiban untuk mendaftarkan diri juga untuk dikukuhkansebagai PKP pada KPP yang wilayah kerjanya berbeda meliputi tempatkegiatan usaha/Iokasi usaha/pabrik/gudang;

I. bahwa berdasarkan fakta-fakta yang ada, untuk tahun pajak 2018, hanyakantor pusat dari Penggugat yang telah dikukuhan sebagai PKP dan tidak adapemusatan PKP;

in.bahwa berdasarkan fakta-fakta yang ada dan telah diakui oleh Penggugat,terdapat penyerahan Barang Kena Pajak yang dilakukan oleh Penggugat darigudang cabang langsung ke customer Penggugat dengan administrasidilakukan oleh NPWP, Nama dan alamat Kantor Pusa{;

n. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal lA ayat (1) huruf f UU PPN, Tergugatberpendapat penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atausebaliknya dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang, termasukdalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak, kecuali PenyerahanBarang Kena Pajak dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak yang memperolehijin pemusatan tempat pajak terutang, sesuai dengan Pasal IA ayat 2 hurufC;

o. bahwa dalam Penjelasan Pasal lA ayat (1 ) huruf f UU PPN, dij.elaskan suatuperusahaan yang mempunyai lebih dari satu tempat pajak terutang baiksebagai pusat maupun sebagai cabang perusahaan, pemindahan BarangKena Pajak antar tempat tersebut merupakan penyerahan Barang KenaPajak; Yang dimaksud dengan "pusat" adalah tempat tinggal atau tempatkedudukan; Yang dimaksud dengan "cabang" antara lain: lokasi usaha,perwakilan, unit pemasaran, dan tempat kegiatan usaha sejenisnya;

p. bahwa berdasarkan data-data dan fakta-fakta yang ada, Tergugatberpendapat bahwa 4 Iokasi usaha yaitu pada daftar huruf j angka 1 sampaidengan 4 di atas (Bandung, Semarang, Medan dan Surabaya), telahmemenuhi persyaratan sebagai Cabang sebagaimana dimaksud dalam PasallA ayat (1) huruf f UU PPN beserta Penjelasannya, karena dalam lokasiusaha tersebut terdapat aktifitas kegiatan/operasional usaha Penggugatseperti kegiatan administrasi persewaan gudang, pengelolaan Sumber DayaManusia, dan kegiatan jasa lainya serta status Cabangnya sudah dinyatakandengan NPWP Cabang yang dibuktikan dengan adanya pembayaran PphPasal 4(2), Pph Pasal 21 dan Pph Pasal 23;

q. bahwa dengan demikian, Tergugat sependapat dengan Tergugat dalamPemeriksaan bahwa penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknyadan penyerahan barang kena pajak antar cabang merupakan salah satupengertian dari Penyerahan Barang Kena Pajak, sehingga atas transaksitersebut terutang PPN dan harus dibuatkan Faktur Pajak; fr

Halaman 16 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

r. bahwa faktanya Penggugat tidak menerbitkan Faktur Pajak atas penyerahanBKP tersebut di atas, sehingga Tergugat dalam Pemeriksaan mengenakansanksi STP Pasal 14 ayat (4) Masa Pajak Januari s.d. Desember 2018sebesar Rp37.348.621.300 x 2% = Rp746.972.731 sedangkan STP Pasal 14ayat (4) untuk Masa Pajak Desember 2018 sebesar Rp39.577.895;

s. bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, maka penerbitan Surat Tagihan PajakPajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00085/107/18/018/20tanggal 04 Februari 2020 Masa Pajak Desember 2018 adalah sudah benardan tidak terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonanpengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar Penggugat tersebut;

t. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, diusulkan untuk menolakpermohonan pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benarPenggugat dalam Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang danJasa Nomor 00085/107/18/018/20 tanggal 04 Februari 2020 Masa PajakDesember 2018 , dengan perhitungan sebagai berikut:

No UraianJumlah Rupiah menurut Menjadi(Rp)

Fiskus Peneliti1 Paiak yang harms dibayar 0 0 02 Telah dibayar 0 0 03 Kurang dibayar (1-2) 0 0 04 Sanksi Administrasi :

a.Denda Pasal 7 KUP 0 0 0b.Denda Pasal 14 |4) KUP 39.577.895 0 39.577.895

5 Jumlah yang masih harus dibayar ( 3 + 4.e ) 39.577.895 0 39.577.895

V. KESIMPULAN DAN USUL

1. Kesimpulana. bahwa Surat Gugatan Penggugat Nomor 012/PAJAK/lx/2020 tanggal 28

September 2020 telah memenuhi ketentuan formal sebagaimana diatur dalamPasal 32 UU KUP, Pasal 40 ayat (1), ayat (3) dan ayat (6), serta Pasal 41 ayat(1 ) UU Pengadilan Pajak;

b. bahwa penerbitan Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang danJasa Nomor 00085/107/18/018/20 tanggal 04 Februari 2020 Masa PajakDesember 2018 telah sesuai dengan ketentuan perundang-undanganperpajakan yang berlaku;

c. bahwa penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEB/\/\/PJ.04/2020{anggal 07 September 2020 tentang Pembatalan Ketetapan Pal.ak atas SuratTagihan Pal.ak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1) Huruf C Karena PermohonanWajib Pal.ak, telah sesuai dengan data dan ketentuan yang berlaku;

2. Usulbahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diusulkan kepada PengadilanPajak untuk:a. Menolak permohonan gugatan Penggugat dan tetap memperiahankan

Keputusan Tergugat Nomor KEP-02418/NKEB/\/VPJ.04/2020 tanggal 07September 2020 mengenai Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat TagihanPajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajakatas nama PT Solchem NPWP 02.604.915.5-018.000;

b. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, Majelis berkenan memberikan putusanyang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

bahwa Tergugat dalam Surat Tanggapannya tidak melampirkan dokumen pendukung;

Menimbang, bahwa pejabat yang mewakili Tergugat hadir dalam persidangan: +

Halaman 17 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

1. Nama/NIPJabatanUnit OrganisasiSurat Tugas

2. Nama/NIPJabatanUnit OrganisasiSurat Tugas

Nerpati Priyonggo/19800418 2001121002,Penelaah Keberatan,Direktorat Keberatan dan Bandin.g,ST-4036/PJ.07/2020 tanggal 24 Februari 2021 ;

Rio Fernando/19800813 2001121002,Penelaah Kebera{an,Direktorat Keberatan dan Banding,ST-4036/PJ.07/2020 tanggal 24 Februari 2021 ;

Menimbang, bahwa pejabat yang mewakili Penggugat hadir dalam persidangan:

1. NamaJabatanlzin Kuasa HukumSurat Kuasa Khusus

2. NamaJabatanlzin Kuasa HukumSurat Kuasa Khusus

IV[enimbang, bahwa untuk

Ady Muliawan,Kuasa Hukum,KEP-511/PP/IKH/2019 tanggal 23 Mei 2019,023 tanggal 28 Desember 2020,

Rheza Siswa Wiguna,Kuasa Hukum,KEP-483/PP/IKH/2019 tanggal 17 Mei 2019,024 tanggal 28 Desember 2020,

menguatkan koreksinya Tergugat dalam persidanganmenyerahkan bukti-bukti berupa serta diberi tanda T sebagai berikut:Bukti T-1 Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor LAP-

Bukti T-2Bukti T-3

Bukti T-4Bukti T-5Bukti T-6Bukti T-7

Bukti T-8

00012AVPJ.04/KP.0205/RIK.SIS/2020 tanggal 27 Januari 2020;Kertas Kerja Pemeriksaan;Surat Nomor: SPHP-00002AVPJ.04/KP.0205/RIKSIS/2020 tanggal 15Januari 2020;Berita Acara Pemeriksaan;Risalah Pembahasan Akhir;lkhtisar Pembahasan Akhir;Laporan Penelitian Pengurangan Atau Pembatalan Surat Tagihan PajakYang Tidak Benar Karena Permohonan Wajib Pajak Nomor: LAP-3937AVPJ.04/2020 tanggal 7 September 2020;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat dalampersidangan menyerahkan bukti-bukti berupa serta diberi tanda P sebagai berikut:Bukti P-5 Surat Tanpa Nomor tanggal 17 Februari 2021 perihal Penjelasan Tertulis

atas Sengketa Gugatan;Bukti p-6 Transaksi pembelian penggugat kepada supplier lN dan DN, Adminis{rasi

dokumen dan arus uang pembayaran (Salinan dokumen Purchase Order,Invoice, PIB/Faktur Pajak, Bukti Pembayaran);

Bukti p-7 Transaksi pengiriman Barang dari supplier ke Gudang penggugat (Salinandokumen Surat Jalan);

Bukti p-8 Transaksi Penjualan Penggugat kepada Customer DN, administrasidokumen dan arus uang pembayaran (Salinan dokumen Purchase Order,Invoice, Faktur Pajak, Bukti Pembayaran);

Buktip-9 Transaksi Pengiriman Barang dari Gudang Penggugat ke Customer(Salinan Dokumen Surat Jalan) Salinan Perjan].ian Sewa Gudang diBandung, Semarang, Medan, dan Surabaya;

Bukti p-10 Salinan Foto-Foto Gudang;

B:#i ::1£ S::i::I g:#asa pph21 Tahun2ol8; +

Halaman 18 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Kewenangan Pengadilan Pajak

bahwa Majelis memeriksa kewenangan Pengadilan Pajak sebagaimana dimaksud dalamPasal 31 ayat (1) dan (3) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang PengadilanPajak;

Pasal 31(1) P_engadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus

Sengketa Pajak;(3) Perlg.adilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas

pel.aksaraan pe.rlagi_han_ Pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan lainnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tairun1_9?3 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 danperaturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

bahwa Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/lx/2020 tanggal 28 September 2020,menyatakan tidak setuju terhadap Keputusan Tergugat Nomor: KEP-02418/NKEB/\/\/PJ.04/2020 tanggal 07 September 2020 tentang Pembatalan KetetapanPal.ak Atas Surat Tagihan Pajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1) Huruf C KarenaPermohonan Wajib Pajak atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang danJasa Masa Pajak Desember 2018 Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 4 Februari 2020;

bahwa Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan UmumDan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undangNomor 16 Tahun 2009, mengatur bahwa:

Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau

Pengumuman Lelang;b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang

ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; ataud. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam

penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalamketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan hanya dapat diajukan kepadabadan peradilan pajak.

bahwa berdasarkan pemeriksaan, Majelis berkesimpulan Pengadilan Pajak berlvenanguntuk memeriksa dan memutus sengketa pajak tersebut;

KETENTUAN FORMAL

Menimbang, bahwa sesuai peraturan perundang-undangan peradilan pajak,pemeriksaan materi sengketa gugatan dilakukan setelah pemeriksaan a{as pemenuhanketentuan-ketentuan formal;

Pemenuhan Ketentuan Formal Pengajuan Gugatan

bahwa Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/IX/2020 tanggal 28 September 2020 dibuatdalam Bahasa Indonesia, ditujukan kepada Pengadilan Pajak sehingga memenuhiketentuan Pasal 40 ayat (1 ) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang PengadilanPajak; A

Halaman 19 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

bahwa Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/lx/2020 tanggal 28 September 2020menyatakan tidak setuju terhadap Keputusan Tergugat Nomor: KEP-02418INKEB/\/\/PJ.04/2020 fanggal 07 September 2020 Pengurangan Ketetapan PajakAtas Surat Tagihan Pajak Karena Permohonan Wajib Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/IX/2020 tanggal 28 September 2020 diterimaoleh Sekretariat Pengadi]an Pajak pada hari Senin tanggal 5 0ktober 2020 (via postanggal 2 0ktober 2020), sedangkan Keputusan Tergugat Nomor: KEP-02418INKEBAVPJ.04/2020 diterbitkan tanggal 07 September 2020, sehingga memenuhipemenuhan jangka waktu 30 (tiga puluh) hari pengajuan gugatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 40 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/IX/2020 tanggal 28 September 2020memenuhi persyaratan satu Surat Gugatan untuk satu keputusan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 40 ayat (6) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/lx/2020 tanggal 28 September 2020 tersebutmemuat alasan-alasan yang jelas, dan mencantumkan fanggal diterimanya KeputusanTergugat Nomor: KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal 07 September 2020, yaitutanggal 07 September 2020, sehingga pengajuan gugatan memenuhi ketentuan Pasal41 ayat (1 ) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/IX/2020 fanggal 28 September 2020 tersebutdilampiri dengan salinan Surat Keputusan yang digugat, sehingga pengajuan gugatanmemenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1 ) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilan Pajak;

bahwa Sdr. Solomon Sudirman, jabatan: Direktur, berhak menandatangani SuratGugatan Nomor: 012/PAJAKMX/2020 tanggal 28 September 2020 berdasarkan aktaNomor 33 tanggal 29 September 2015, sehingga surat gugatan memenuhi ketentuansebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1 ) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 012/PAJAK/lxw2020 tanggal 28 September 2020memenuhi mengenai pemenuhan ketentuan formal sebagai Surat Gugatan;

POKOK SENGKETA

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa gugatan iniadalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor: KEP-02418/NKEB/\/\/PJ.04/2020 tanggal07 September 2020 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak Atas Surat Tagihan PajakBerdasarkan Pasal 36 Ayat (1) Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajak atas SuratTagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Desember 2018Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 4 Februari 2020 yang tidak disetujui olehPenggugat;

Menimbang, bahwa hasil pembahasan pokok sengketa adalah sebagai berikut:

Menurut Tergugat:

bahwa Penggugat mengajukan gugatan atas KEP-02418/NKEB/VVPJ.04/2020 tanggal 07September 2020 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak Atas Surat Tagihan PajakBerdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajak atas STP PPNBarang dan Jasa Masa Pajak Desember 2018 Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 4Februari2020; i

Halaman 20 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

bahwa sesuai dengan Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor LAP-00012AVPJ.04/KP.0205/RIK.SIS/2020 tanggal 27 Januari 2020 dan Kertas KerjaPemeriksaan, diketahui Surat Tagihan Pajak (STP) PPN Barang dan Jasa yang terkaitdengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak a quo diterbitkan sesuai Pasal 14 ayat (4)Undang-Undang KUP, karena berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat penyerahanPenggugat dari pusat ke cabang yang tidak dibuatkan Faktur Pajaknya;

bahwa atas STP yang terbitkan, Penggugat mengajukan permohonan pengurangan ataupembatalan STP yang tidak benar berdasarkan Pasal 36 ayat (1 ) huruf c Undang-UndangKUP. Atas permohonan pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar tersebuttelah diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak a quo, yang pada intinya menolakpermohonan Penggugat;

bahwa Penggugat langsung mengajukan gugatan atas Keputusan Tergugat a quo tanpamengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar yangkedua;

bahwa dalam persidangan Penggugat menyampaikan dokumen pendukung;

bahwa atas dokumen pendukung yang disampaikan oleh Penggugat dalam persidanganTergugat menanggapi sebagai berikut:

• bahwa Penggugat benar memiliki cabang dan telah mendaftarkan cabangnya keKantor Pelayanan Pajak;1) bahwa sesuai Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang KUP, setiap Wajib Pajak yang

telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantorDirektorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atautempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok WajibPajak;

bahwa lebih lanjut, sesuai Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang KUP jo. Pasal 3A ayat(1) Undang-Undang PPN, setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenaipajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 danperubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajakyang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha,dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha KenaPajak, kecuali pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh MenteriKeuangan;

2) bahwa sesuai dengan Pasal IA ayat (1) huruf i Undang-Undang PPN, yangtermasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah penyerahanBarang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahanBarang Kena Pajak antar cabang;

bahwa dalam penjelasannya disebutkan bahwa dalam hal suatu perusahaanmempunyai lebih dari satu tempat pajak terutang baik sebagai pusat maupunsebagai cabang perusahaan, pemindahan Barang Kena Pajak antar tempattersebut merupakan penyerahan Barang Kena Pajak;

bahwa kemudian yang dimaksud dengan "pusat" adalah tempat tinggal atautempat kedudukan. Yang dimaksud dengan "cabang" antara lain lokasi usaha,perwakilan, unit pemasaran, dan tempat kegiatan usaha sejenisnya;

3) bahwa Penggugat sebagai pusat memiliki NPWP 02.604.915.5-018.000,sedangkan NPWP untuk masing-masing cabang adalah: b

Halaman 21 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

• Cabang Bandung dengan NPWP 02.604.915.5-445.001, alamat Taman Kopolndah Ill G. 1 No. 19 RT. 003 RW. 003, Mekar Rahayu, Margaasih, Kab.Bandung, Jawa Barat;

• Cabang Semarang dengan NPWP 02.604.915.5-518.001, alamat KaligaweRaya No. 36, Terboyo Wetan, Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah;

• Cabang Medan dengan NPWP 02.604.915.5-113.001, alamat Letda SujonoKomplek SBC I D No. 5, Bandar Selamat, Medan Tembung, Kota Medan,Sumatera Utara;

• Cabang Surabaya dengan NPWP 02.604.915.5-643.001, alamat KomplekPergudangan Meiko Abadi I C-03, Wedi Gedangan, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur;

4) bahwa Penggugat di setiap cabang sebagaimana dimaksud pada angka 3) di atasmelakukan kegiatan aktifitas kegiatan/operasional usaha;

bahwa selain pelaporan SPT Masa Pph Pasal 21 sebagaimana dokumen yangtelah disampaikan oleh Penggugat yang menunjukkan adanya pengelolaanSumber Daya Manusia di cabang, sesuai data Sistem lnformasi DirektoratJenderal Pajak, terdapat juga aktivitas kegiatan penggunaan jasa dan persewaantanah dan/atau bangunan di cabang yang ditunjukkan dengan adanya pelaporanatas pemotongan Pal.ak Penghasilan yang dilakukan oleh cabang dalam SPTMasa Pph Pasal 23 dan SPT Masa Pph Pasal 4 ayat (2);

Printout SPT Masa Pph Pasal 21, Pph Pasal 23 dan Pph Pasal 4 ayat (2) yangdilaporkan oleh Penggugat sesuai data Sistem lnformasi Direktorat Jenderal Pajaksebagaimana terlampir, yaitu:a) Cabang Bandung:

I SPT Masa Pph Pasal 21 Masa Pal.ak Desember 2018 s.d. Desember 2018;I SPT Masa Pph Pasal 23 Masa Pajak Desember 2018 s.d. Desember 2018;I SPT Masa Pph Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Desember 2018, Juli 2018 s.d.

November 2018.

b) Cabang SemarangI SPT Masa Pph Pasal 21 Masa Pajak Desember 2018 s.d. Desember 2018;• SPT Masa Pph Pasal 23 Masa Pajak Desember 2018 s.d. Desember 2018.

c) Cabang MedanI SPT Masa Pph Pasal 21 Masa Pajak Desember 2018 s.d. Desember 2018;I SPT Masa Pph Pasal 23 Masa Pajak Desember 2018 s.d. Desember 2018;I SPT Masa Pph Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Desember 2018, Juli 2018 s.d.

November 2018;

d) Cabang SurabayaI SPT Masa Pph Pasal 21 Masa Pajak Desember 2018 s.d. Desember 2018;I SPT Masa Pph Pasal 23 Masa Pajak Desember 2018 s.d. Desember 2018;I SPT Masa Pph Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Desember 2018, Juli 2018 s.d.

November 2018;

• bahwa faktanya terdapat penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat kepada cabangPenggugat dan atas penyerahan tersebut wajib dibuatkan Faktur Pajak;1) bahwa sesuai Pasal IA ayat (1) huruf f Undang-Undang PPN, yang termasuk

dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah penyerahan BarangKena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan BarangKena Pajak antar cabang. Bahwa sesuai Pasal 4 ayat (1 ) huruf a Undang-UndangPPN, Pajak Periambahan Nilai dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak didalam Daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha; +

Halaman 22 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

bahwa lebih lanjut, dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a Undang-Undang PPN, diaturbahwa Pengusaha Kena Pajak membuat Faktur Pajak untuk setiap penyerahanBarang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a atauhuruf f dan/atau Pasal 16D;

2) bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan pajak diketahui terdapat penyerahanBarang Kena Pajak dari pusat kepada cabang yang ada di Bandung, Semarang,Medan, dan Surabaya;

3) bahwa sesuai dengan penjelasan Penggugat dan dokumen yang terkait denganpembelian Penggugat sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas, dapat terlihatbahwa administrasi pembelian barang menggunakan identitas Penggugat yaituNPWP 02.604.915.5-018.000 dan/atau alamat di Wisma Bumiputera Lt. 10 Jl.Jend. Sudirman Kav. 75, Jakarta 12910, sehingga dengan demikian, faktanyapenyerahan Barang Kena Pajak dilakukan dari supplier kepada Peggugat sebagaipusat;

4) bahwa sesuai skema transaksi pembelian dan penjualan sebagaimana dijelaskanoleh Penggugat, Penggugat telah mengakui terdapat penyerahan Barang KenaPajak dari pusat kepada cabang-cabangnya yaitu dengan adanya pengirimanBarang Kena Pajak yang dibeli oleh pusat ke cabang. Demikian pula pengirimanbarang yang dijual oleh Penggugat kepada pelanggan dilakukan melalui cabangke pelanggan walaupun penjualan menggunakan identitas pusat;

5) bahwa dengan demikian Penggugat juga telah mengakui terdapat penyerahanBarang Kena Pajak dari pusat kepada cabang-cabangnya;

• bahwa terkait dengan sengketa gugatan, faktanya tidak terdapat Surat KeputusanDirektur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak PertambahanNilai Terutang untuk Penggugat, sehingga penyerahan dari pusat ke cabangPenggugat terutang PPN;- bahwa sesuai Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang PPN, diatur Pengusaha Kena

Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak terutang pajak di tempattinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha dilakukan atautempat lain selain tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatanusaha dilakukan yang diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak;

- bahwa sesuai Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang PPN jo. Peraturan DirekturJenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2010, apabila Pengusaha Kena Pajak terutangpajak pada lebih dari 1 (satu) tempat kegiatan usaha, Pengusaha Kena Pajaktersebut dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya dapat menyampaikanpemberitahuan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak untuk memilih 1(satu) tempat atau lebih terutangnya Pajak;

• bahwa terkait dengan alasan Penggugat mengenai konsistensi dari Tergugat, bahwaberkenaan dengan DPP dan PPN Keluaran, menurut Tergugat, nilai kedua haltersebut sudah dilaporkan oleh Penggugat sehingga tidak perlu lagi dilakukanpenambahan DPP dan PPN Keluaran. Yang tidak dilakukan oleh Penggugat adalahmembuat Faktur Pajak atas penyerahan dari pusat ke cabang, sehingga dikenakanSTP sesuai Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang KUP;

• bahwa dapat juga Tergugat tambahkan, bahwa sesuai dengan risalah pembahasanakhir pemeriksaan disebutkan:"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, jumlah Pdnyerahan Barang dan Jasa

telah dilaporkan oleh Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan dan bukti-bukti yang ada. Berdasarkan Hasil Pemeriksaan, ditemukan informasi PenyerahanAntar Cabang yang dilakukan oleh Wajib Pajak dengan DPP sebesar +

Halaman 23 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

Rp40.089.903.418 dan HPP sebesar Rp37.348.621.300. Sementara Lokasi Usaharpasing-masing cabang belum dikukuhkan sebagai PKP dan belum ada SKPem.usatpn _PPN. Sehingga atas dasar temuan tersebut, Pemeriksa mengenakansanksi atas Penyerahan Antar Cabang yang belum dibuatkan Faktur Pajak.

Tanggapan Penggugat atas SPHP:"_Wajib Fajak s?tujy terhadap koreksi Pemeriksa berdasarkan Surat Tanggapan Hasil

Pemeriksaan dan Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan."

bahwa dengan demikian, Penggugat telah setuju dengan koreksi yang dilakukan olehTergugat, dan berkaitan dengan STP Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang KUP yangditerbitkan, menurut Tergugat pada dasamya Penggugat telah menyadarikekeliruan/kesalahannya yaitu tidak membuat Faktur Pajak atas penyerahan daripusat ke cabang;

bahwa berdasarkan uraian di atas, menurut Tergugat, Keputusan Tergugat a quo telahsesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, sehingga memang seharusnyapermohonan Penggugat ditolak;

Menurut Penagugat:

bahwa Penggugat mengajukan gugatan atas KEP-02418/NKEB/\/\/PJ.04/2020 tanggal 07September 2020 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak A{as Surat Tagihan PajakBerdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajak atas STP PPNBarang dan Jasa Masa Pajak Desember 2018 Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 4Februari 2020;

bahwa Tergugat telah menerbitkan Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai (STPPPN) terkait Sanksi Administrasi Pasal 14 Ayat (4) UU KUP;

bahwa sanksi administrasi yang dikenakan oleh Tergugat berupa denda sebesar 2°/o dariDPP adalah karena Penggugat tidak membuat faktur pal.ak atas penyerahan antarcabang sebagaimana dimakud dalam pasal 14 ayat (4) huruf d UU KUP Nomor 28 Tahun2007;

bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan, ditemukan informasi adanya Penyerahan AntarCabang yang dilakukan oleh Penggugat dengan DPP sebesar Rp40.089.903.418 danHPP sebesar Rp37.348.621.300. Sementara lokasi usaha masing masing cabang belumdikukuhkan sebagai PKP dan belum ada SK Pemusatan PPN. Sehingga atas dasartemuan tersebut, Tergugat mengenakan sanksi alas Penyerahan Antar Cabang yangbelum dibuatkan faktur pajak dengan rincian perhitungan:

BulanCabang Tarifsanksi

STP PPN Ps 14 ayat (4)Bandung Medan Semarang Surabaya Total l]PPJanuari 697.529.825 129.907.440 1.143.027.017 1316.022.01 1286.486.294 2% 39.577.895Februari 533.141.210 73.354.708 754.711.562 1.536.137.353 2.897.344.833 2% 39.577.895Maret 489.054.781 65.509.632 1.235.244.215 1.025.337.80 2.815.146.433 2% 39.577,895Apri 481.353.987 61.372.345 705.916.578 1.290.596.68 2.539.239.594 2% 39.577.895Me 399.616.484 12.359.356 1.027.586.212 1391729.62 2.835.291672 2% 56.705.833Jun 110.780.512 129.208.788 414.415.870 693.203.73 1347.608.900 2% 39.577.895Ju'i 345.175.158 83.790.423 1.773.762.735 1.409.100.869 3.611.829.185 2% 39.577.895Agustus 272.605.410 42.745.423 1683.897.074 1628.816.47 3.628.064.384 2% 72.561288September 178.840.051 48.155.402 1.270.102.339 1.713.995.671 3.211.093.463 2% 39.577.8950 kto be I 333.3.56.434 92.397.337 1.694.971.828 2.899.221.10 5.019.746.701 2% 39.577.895November 376.258.339 260.431.565 1674.647.891 1.866.537.313 4.177.875.1.08 2% 39.577.895Desember 343.527.776 81.537.875 810.568.137 743.260.94 1978.894.735 2% 39.577.895Total 4,561.039.966 1.080.770.293 14.188.851458 17.517,959.58 37.348,621.300 746.972.431

bahwa menurut Tergugat, berdasarkan Pasal IA huruf F UU PPN Nomor 42 Tahun 2009,penyerahan Barang Kena Pajak dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya dan Penyerahan t

Halaman 24 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

Barang Kena Pajak antar Cabang merupakan salah satu pengertian dari PenyerahanBarang Kena Pajak, sehingga atas transaksi tersebut terutang PPN dan harus dibuatkanfaktur pajak;

bahwa menurut Penggugat, pengenaan Sanksi Pasal 14 Ayat (4) UU KUP yang dilakutanTergugat tidak tepat dan tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku denganalasan dan perfimbangan sebagai berikut:

1. bahwa dalam proses bisnis Penggugat, administrasi penjualan dan pembelianseluruhnya dilakukan di Kantor Pusat dalam arti proses administrasi pembelianseperti Purchase Oder, Invoice, Faktur Pajak, Pembayaran, dan bukti pembelianlainnya dari Supplier semuanya dituiukan ke Nama, Alamat dan NPWP Kantor Pusat,sementara barang secara fjsjk dikirimkan [angsung oleh Supplier terkait ke GudangWajib Pajak sesuai Delivery Order (Surat Jalan);

bahwa demikian juga terhadap administrasi penjualan, dokumen Purchase Order,Invoice, Faktur Pajak, dan Bukti Pembayaran diterbikan oleh Kantor Pusat sementarapengiriman barang sesuai Delivery Order (Surat Jalan) dilakukan langsung dariGudang ke Customer yang bersangkutan;

r.-.-ha!

i

I{imtorPc,,ggugat

Customer DN

Suppljei. 1,N

Supp]icr DN

Gudang

(i

€1 Tr€.insaksi pcmbclian pengguga.t kc,pada supplier LN dan DN,!ndminist.rasj dokumen dan arus uang peml)ayaran

C:ontolt Dokxmen: Ptlrchase Order.. Iiunice,> PHS/ Paktur Pajak,miktl Pewhatuctran

b Transakei pcngiriman bell.ang darn supplier ke GudangPe,inguf{at

Cor{foh Dokumen: .Surat Jalan

c 1`ransal{§i pelijualan penggugat kepada customer DN,administrasi dokumcn dan anus uang pembat'<aran

Cor[tohDokilmei*nirc}unseC}rder,I")Dice,FakturPajak,Buk±i Peihoaiuaran

Transziksi, Pcngi.rilrian. barang dari Gu(lung Pcnggugat keCustomer

ContofL Dcihainen: Surat Jalan

2. bahwa menurut Penggugat, proses penjualan dengan mengirimkan barang langsungkepada customer dari Gudang penjualan adalah hal yang sangat lumrah terjadi dalamdunia usaha, karena Penggugat tidak mungkin menyediakan tempat di Kantor Pusat *

Halaman 25 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

untuk menampung pengiriman barang dart Gudang tersebut terlebih dahulu sebelumdikirimkan ke customer, dan kalaupun bisa maka itu berarti menjadi tambahan biaya(seperti sewa) yang harus dikeluarkan dan sangat tidak efisien bagi Penggugat;

3. bahwa selama Tahun 2018, Penggugat memiliki Gudang di Bandung, Semarang,Medan dan Surabaya yang fungsinya terbatas pada fungsi pengiriman barang danbukan merupakan cabang yang secara aktif melakukan kegiatan usaha penjualan,kegiatan pemasaran, dan tidak berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP),sebagaimana dapat disampaikan pembuktian sebagai berikut:a. Perjanjian Sewa Gudang di Bandung, Semarang, Medan dan Surabaya;b. Foto-foto Gudang;c. NPWP;d. SPT Masa Pph Pasal 21 Tahun 2018;

bahwa berdasarkan dokumen dimaksud, menurut Penggugat telah menunjukkantidak adanya fungsi administrasi penjualan dan pembelian dilakukan di Gudang,karena jika misalnya ada calon customer yang akan membeli barang, maka merekaharus berhubungan dengan Kantor Pusat di Jakarta dan Gudang tidak memilikikewenangan untuk memprosesnya;

4. bahwa ketentuan Pasal IA ayat (1 ) huruf f Undang-Undang PPN menyatakan bahwa:(1) tan_g termasuk dalam pengertian penyerahan Barang -Kena Pajak adalah:

f. P.enyerahan Barang Kena Pajak dari Pusat ke Cabang atau sebaliknyadan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang:

bahwa penjelasan dari Pasal ini menyatakan bahwa:

Pal_gin r!al suatu perusahaan mempunyai lebih dari satu atau tempat pajak terutangbalk sebagai pusat maupun cabang perusahaan, pemindahan Barang Kena Pajalkarltar tern_pat tersebut merupakan Penyerahan Barang Kena Pajak. Yang dimaksuddpngan "pusat" adalah tempat tinggal atau tempat kedudukan. Yang dimaksud

qengan "cabang" antara lain lokas.I usaha, pervakilan, unit pemasaran dan tempatkegiatan usaha sejenisnya.

bahwa mengingat Gudang Penggugat tidak terdaftar sebagai PKP dan karenafungsinya hanya terbatas pada pengiriman barang sehingga menurut Penggugat,Gudang bukan merupakan cabang sebagairnana dimaksud pada Pasal lA Ayat (1)huruf f UU PPN Nomor 42 Tahun 2009, sehingga pengiriman barang yang dibeli dariGudang ke Customer seharusnya tidak dianggap sebagai penyerahan dari BarangKena Pajak yang wajib diterbitkan Faktur Pajak;

5. bahwa pada akhirnya ketika terjadi Penjualan, Kantor Pusat telah menerbitkan FakturPajak Keluaran kepada Customer sesuai harga jualnya (harga pokok ditambahmargin keuntungan), sehingga Wajib Pajak pada dasarnya telah memenuhikewajibannya untuk menerbitkan Faktur Pajak dimaksud;

6. bahwa disisi lain koreksi Fiskus menjadi tidak konsisten, karenajika menurut Tergugatterdapat kewajiban membuat faktur dari Kantor Pusat ke Cabang, maka seharusnyaTergugat juga melakukan koreksi DPP dan PPN Keluaran terhadap kantor Pusatsebesar Harga Beli (Harga Pokok) atas penyerahan barang kepada cabang tersebut;

bahwa dalam hal ini, Tergugat tidak melakukan koreksi tersebut sehingga STP PphPasal 14 Ayat (4) UU KUP yang dterbitkan menjadi tidak memiliki dasar;

bahwa berdasarkan penjelasan di atas Penggugat memohon agar Gugatan Penggugatdapat dikabulkan; +

Halaman 26 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

Pendapat Maielis:

bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam gugatan ini adalah terkait pengenaan sanksiadministrasi Pasal 14 ayat (4) UU KUP yang menuut Tergugat disebabkan Penggugattidak membuat Faktur Pajak atas transaksi penyerahan barang dari Kantor PusatPenggugat di Jakarta ke cabang-cabangnya yang ada di daerah;

bahwa setelah membaca Surat Gugatan, Surat Tanggapan dan penjelasan sertadokumen pendukung yang disampaikan para pihak dalam persidangan, Majelisberpendapat sebagai berikut:

- bahwa ketentuan mengenai pengenaan sanksi administrasi yang terkait dengansengketa ini adalah sebagai berikut:Pasal IA ayat (1 ) huruf f Undang-Undang PPN menyatakan bahwa:(1 ) Y_an_g termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah:

f. P.enye.rahan Bara_ng ifena Pajak dari Pusat ke Caband atau sebaliknyadan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang;

bahwa memori penjelasan menyatakan bahwa:

Pal.?in Pal su.atu perusahaan mempunyai lebih dari satu atau tempat pajak terutangbaift spbagai. pusat. maupun cabang perusahaan, pemindahan Barahg-Kena Pajalkartar tern_pat ter_sebut merupakan Penyerahan Barang Kena Pajak. Yang dimaksuddpngan '_'_pusat" adalah tempat tinggal atau tempat kedudukan. Yan6 dimaksud

qenga.n "cabeng" antara lain lokasi usaha, pervakilan, unit pemasaran dan tempatkegiatan usaha sejenisnya;

Pasal 14 ayat (1) huruf d dan e serta Pasal 14 ayat (4) UU KUP berbunyi sebagaiberikut:(1 ) Direkfur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila:

d. pp_ngusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapitidakmembuatfak±urpajakataumembuatfakturpajak,tetapitidaktepatwak±u.,

e. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidakmengisi faktur pajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13ayat (5) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya,selain:1. identitas pembeli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b

Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya; atau2. identitas pembeli serta nama dan tandatangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b dan huruf g Undang-Undang PajakPertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, dalam hal penyerahandilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak pedagang eceran;

(4) Terhadap pengusaha atau Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf d, huruf e, atau huruf f masing-masing, selain wajib menyetor pajakyang terutang, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen)dari Dasar Pengenaan Pajak.

bahwa berdasarkan data yang disampaikan para pihak dalam persidangan, diketahuiketerangan mengenai lokasi Penggugat yang ada di daerah adalah sebagai berikut:

No NPWP Alamat KPPTerdaftarNPWP TanggalPengukuhan

Keterangan

1 02.604.915.5445.001

Perumahan Taman Kopo lndah 111BlokG.1No19Rt003Rw003Kpp

15-AUG-Bukan PKP

Terdapat aktivitas

Margaasih Kab. Bandung JawaBaratPratamaSoreang

2016 pemotonganPph4(2)dan21, 23

2 02.604,915.5-518.001Jl. Kaligawe Raya No 36

KPPPratamaSemarangGayamsari28-SEP-2016

Bukan PKP

Terdapataktivitas

Genuk Kota Semarang Jawa pemotonganTengah Pph 21 dan 23

Halaman 27 dari 29Putusan N6mor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

3 02.604.915.5-113.001

Komp Sbc I JI Letda Sujono Blok KPP02-NOV- 16-Des-

TerdapatDNo5 Pralama aktivitas

Medan Tembung Kota Medan Medan 2016 2019 pemotonganSumatera Utara Timur Pph 4(2) dan 21, 23

4 02.604.915.5-643.001

Pergudangan Meiko Abadi I Blok KPP25-NOV-

Bukan PKP

TerdapatC No 03 Rt 000 Rw 00 Pratama aktivitas

Gedangan Kab. Sidoarjo Sidoario 2016 pemotonganJawa Timur Utara Pph 4(2) dan 21, 23

5 02.604.915.5403.001JI Mercedes Benz No 244 KPP

22-JAN- 28-Jan-Terdaftar

ICicadasGiinungPutriPratama setelah

2020 2020 tahun pemeriksaanKab. Bogor Jawa Barat Cibinong

bahwa menurut penjelasan Penggugat yang dilengkapi dengan foto-toto, Iokasi yang adadi daerah tersebut hanya berfungsi sebagai gudang penyimpanan persediaan barangdagangan agar memudahkan pengiriman kepada pelanggan Penggugat yang ada didaerah dan tidak melakukan kegiatan usaha seperti pembelian, penjualan atau kegiatanpemasaran disamping itu tidak berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP);

bahwa berdasarkan SPT Pph Pasal 21 yang dilaporkan Penggugat di masing-masingdaerah, diketahui bahwa jumlah pegawai yang ada di masing-masing lokasi tersebuthanya 1 (satu) orang yang bertugas sebagai penjaga gudang sehingga hal tersebutjugamendukung pernyataan Penggugat bahwa tidak ada kegiatan usaha yang dilakukan dimasing-masing lokasi tersebut kecuali sebagai gudang;

bahwa berdasarkan dokumen pendukung transaksi pembelian dan penjualan yangdisampaikan Penggugat dalam persidangan diketahui hal-hal sebagai berikut:- administrasi penjualan dan pembelian seluruhnya dilakukan di Kantor Pusat dalam

arti proses administrasi pembelian seperfi Purchase Oder, Invoice, Faktur Pajak,Pembayaran, dan bukti pembelian lainnya dari Supplier semuanya ditujukan keNama, Alamat dan NPWP Kantor Pusat, sementara barang secara fisik dikirimkanlangsung oleh Supplier terkait ke Gudang Wajib Pajak sesuai Delivery Order (SuratJa[an);

- bahwa demikian juga terhadap administrasi penjualan, dokumen Purchase Order,Invoice, Faktur Pajak, dan Bukti Pembayaran diterbitkan oleh Kantor Pusatsemen{ara pengiriman barang sesuai Delivery Order (Surat Jalan) dilakukanlangsung dari Gudang ke Customer yang bersangkutan;

bahwa berdasarkan data dan fakta yang terungkap dalam persidangan, Majelisberpendapat lokasi gudang Penggugat yang ada di daerah tidak dapat diklasifikasikansebagai cabang dari kegiatan usaha Penggugat sehingga pengiriman barang yangdilakukan oleh Penggugat ke masing-masing gudang yang ada di daerah tersebut bukanmerupakan penyerahan dari kantor pusat ke cabang sebagaimana dimaksud Pasal lAayat (1 ) huruf f UU PPN;

bahwa dengan demikian, pengenaan sanksi administrasi Pasal 14 ayat (4) UU KUP yangdilakukan Tergugat tidak sesuai ketentuan Pasal 14 ayat (1) huruf d UU KUP jo. PasallA ayat (1 ) huruf f Undang-Undang PPN sehingga Majelis berkesimpulan bahwa sanksiadministrasi tersebut harus dibatalkan dan perhitungan sanksi administrasi menjadi nihil;

Mengingat, Undang-Undang. Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, danketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yangberkaitan dengan perkara ini;

Halaman 28 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem

MENGADILI

Mengabulkan seluruhnya gugatan Penggugat terhadap Keputusan Direktur JenderalPajak Nomor: KEP-02418/NKEBAVPJ.04/2020 tanggal 07 September 2020 tentangPembatalan Ketetapan Pajak Atas Surat Tagihan Pajak Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 )Huruf C Karena Permohonan Wajib Pajak atas STP PPN Barang dan Jasa Masa PajakDesember 2018 Nomor: 00085/107/18/018/20 tanggal 4 Februari 2020, atas nama: PTSolchem, NPWP: 02.604.915.5-018.000, beralamat di Wisma Bumiputera Lt.10, JI.Jend. Sudirman Kav.75, Setiabudi, Jakarta Selatan, sehingga perhitungan sanksiadministrasi Pasal 14 ayat (4) UU KUP menjadi Nihil.

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah Majelis VB Pengadilan Pajaksetelah persidangan dicukupkan pada hari Rabu, tanggal 10 Maret 2021, dengansusunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

Drs. Aman santosa, M.B.A. sebagai Hakim Ketua,L. Y. Hari sih Advianto, S.ST., S.H., M.M„ M.H. sebagai Hakim Anggota,Murni Djunita Manalu, S.E., Ak., M.M. sebagai Hakim Anggota,

dengan dibantu olehTri Rahayu Fatimah, S.E., M.Si. sebagai panitera pengganti.

Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Rabutanggal 31 Maret 2021 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti,serta dihadiri oleh Penggugat dan tidak dihadiri oleh Tergugat,

HAKIM-HAKIM ANGGOTA

ttd.

HAKIM KETUA

ttd.

L. Y. Hari sih Advianto, S.ST., S.H., IVI.IVI., IVI.H. Drs. Aman santosa, M.B.A.

ttd.

Murni Djunita Manalu, S.E., Ak., M.M.PANITERA PENGGANTl

ttd.

Tri Rahayu Fatimah, S.E., M.Si.

Salinan sesuai dengan aslinya,Panitera'

Dendi Agung Wibowo, S.H.,r--~rii-i.i67-5i~2-6-7i6-9-8'O-3-1-6-6i

Halaman 29 dari 29Putusan Nomor: PUT-012587.99/2020/PP/M.VB Tahun 2021

PT Solchem