Penerapan Ornamen Arsitektur Cina Pada Bangunan Maha Vihara Maitreya Di Medan

17
PENERAPAN ORNAMEN ARSITEKTUR CINA PADA BANGUNAN MAHA VIHARA MAITREYA DI MEDAN 1 Zeila Azmi Ir. Dwi Lindarto, MT Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Perpustakaan Gedung D Kampus USU, Padang Bulan, Medan [email protected], [email protected] ABSTRACT Arsitektur Cina merupakan salah satu dari berbagai macam gaya arsitektur yang banyak diterapkan di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Hal ini dapat terlihat dari adanya bangunan- bangunan tempat peribadatan (Vihara), rumah tinggal pada kawasan Pecinan serta berbagai macam bangunan public lainnya, termasuk salah satunya adalah Maha Vihara Maitreya di Kota Medan. Bangunan-bangunan ini mengadopsi gaya Arsitektur Cina pada konsep desainnya. Berbagai bangunan dengan gaya Arsitektur Cina menampilkan sesuatu yang khas dengan nuansa yang memiliki ciri arsitektur tersendiri. Adanya ragam hias (ornament) dalam bangunan mengandung makna dan maksud tertentu. Ornamen tersebut bisa berada di dinding, pintu, jendela, atap dan tempat lainnya yang didasarkan pada mitos dan kepercayaan bangsa Cina, yang memberi makna dan arti tersendiri bagi bangunan maupun masyarakat yang ada didalamnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi secara deskriptif jenis, perletakan, bentuk dan makna ornament. Data yang diperlukan didapatkan melalui observasi dan studi dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untu mengidentifikasikan penerapan ornament berdasarkan konsep arsitektur Cina yang ada pada bangunan Vihara dilihat dari penempatan, bentuk serta maknanya. Sedangkan hasil yang dicapai pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana ornament-ornamen tersebut diterapkan pada bangunan Maha Vihara Maitreya. Keywords: Vihara, Arsitektur Cina, Ornamen, Maha Vihara Maitreya ABSTRACT Chinese architecture is one of a wide range of architectural styles which are widely applied in Indonesia, especially in the city of Medan. It can be seen from the buildings of places of worship (temple), home stay in Chinatown and various other public buildings, including one of them is Maha Vihara Maitreya in Medan. The buildings have adopted a style of Chinese architecture in the design concept. Various buildings in the style of Chinese architecture displays something typical with shades that have architectural features of its own. Their decoration (ornament) in buildings containing specific meaning and purpose. The ornaments can be in the walls, doors, windows, roof and other places which are based on myths and beliefs of the Chinese nation, which gives meaning and a special meaning for buildings and communities that are inside. The method used is qualitative research conducted by identifying the descriptive by type, placement, form and meaning of each ornament. The necessary data obtained through observation and documentation study. The aim of this study is to 1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi Perencanaan Lingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

Transcript of Penerapan Ornamen Arsitektur Cina Pada Bangunan Maha Vihara Maitreya Di Medan

PENERAPAN ORNAMEN ARSITEKTUR CINA PADA BANGUNAN MAHAVIHARA MAITREYA DI MEDAN1

Zeila AzmiIr. Dwi Lindarto, MT

Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera UtaraJl. Perpustakaan Gedung D Kampus USU, Padang Bulan, Medan

[email protected], [email protected]

ABSTRACTArsitektur Cina merupakan salah satu dari berbagai macam gaya arsitektur yang banyak

diterapkan di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Hal ini dapat terlihat dari adanya bangunan-bangunan tempat peribadatan (Vihara), rumah tinggal pada kawasan Pecinan serta berbagai macambangunan public lainnya, termasuk salah satunya adalah Maha Vihara Maitreya di Kota Medan.Bangunan-bangunan ini mengadopsi gaya Arsitektur Cina pada konsep desainnya. Berbagaibangunan dengan gaya Arsitektur Cina menampilkan sesuatu yang khas dengan nuansa yangmemiliki ciri arsitektur tersendiri. Adanya ragam hias (ornament) dalam bangunan mengandungmakna dan maksud tertentu. Ornamen tersebut bisa berada di dinding, pintu, jendela, atap dantempat lainnya yang didasarkan pada mitos dan kepercayaan bangsa Cina, yang memberi maknadan arti tersendiri bagi bangunan maupun masyarakat yang ada didalamnya. Metode penelitianyang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara mengidentifikasisecara deskriptif jenis, perletakan, bentuk dan makna ornament. Data yang diperlukan didapatkanmelalui observasi dan studi dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untu mengidentifikasikanpenerapan ornament berdasarkan konsep arsitektur Cina yang ada pada bangunan Vihara dilihatdari penempatan, bentuk serta maknanya. Sedangkan hasil yang dicapai pada penelitian ini yaituuntuk mengetahui bagaimana ornament-ornamen tersebut diterapkan pada bangunan Maha ViharaMaitreya.

Keywords: Vihara, Arsitektur Cina, Ornamen, Maha Vihara Maitreya

ABSTRACTChinese architecture is one of a wide range of architectural styles which are widely applied in

Indonesia, especially in the city of Medan. It can be seen from the buildings of places of worship(temple), home stay in Chinatown and various other public buildings, including one of them is MahaVihara Maitreya in Medan. The buildings have adopted a style of Chinese architecture in the designconcept. Various buildings in the style of Chinese architecture displays something typical with shadesthat have architectural features of its own. Their decoration (ornament) in buildings containingspecific meaning and purpose. The ornaments can be in the walls, doors, windows, roof and otherplaces which are based on myths and beliefs of the Chinese nation, which gives meaning and a specialmeaning for buildings and communities that are inside. The method used is qualitative researchconducted by identifying the descriptive by type, placement, form and meaning of each ornament. Thenecessary data obtained through observation and documentation study. The aim of this study is to

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

identify the application of the ornament by Chinese architectural concepts that exist in the monasterybuildings viewed from the placement, shape and meaning. While the results achieved in this researchis to find out how the ornaments are applied to buildings Maitreya Maha Vihara.

Keywords: Temple, Chinese Architecture, Ornament, Maha Vihara Maitreya

PENDAHULUAN

Indonesia yang terkenal denganberagam macam suku dan bangsamembuktikan bahwa Indonesiamenganut paham Bhinneka TunggalIka, yang dimana paham inimempersatukan kebudayaan lokalmaupun asing menjadi satu.Perkembangan bangsa Cinasekarang ini menjadi salah satupertumbuhan yang sangat diperhitungkan di Indonesia. Arsitektur Cina yang dibawa olehBangsa Cina ke Indonesiamemperkaya keberagaman bentukdan keindahan arsitektur yangada di Indonesia, hal ini dapatdibuktikan dengan banyaknyapembangunan tempat – tempatibadah Bangsa Cina yang sekarangini tersebar di kota – kotabesar, salah satunya yaitubangunan Maha Vihara Maitreya diKota Medan.

Vihara yang merupakan salah satutempat beribadah yang banyakdikunjungi di Kota Medan inimenerapkan konsep ArsitekturCina dan memiliki ciri khasragam hias ornamen yang sangat

kental dan diterapkan padabangunannya.

ORNAMEN PADA ARSITEKTUR CINA

ViharaPengertian Vihara seperti yangdiuraikan oleh Suwarno T. (1999)dalam Yoyoh (2008) bahwa Viharaadalah tempat melakukan segalamacam bentuk upacara keagamaanmenurut keyakinan, kepercayaandan tradisi agama Buddha, sertatempat umat awam melakukanibadah atau sembahyang menurutkeyakinan, kepercayaan dantradisi masing-masing baiksecara perseorangan maupunberkelompok.

Fungsi Vihara seperti yangdiuraikan dalam “PembangunanVihara Jakarta Dhammacakka Jaya” olehYayasan Vihara JakartaDhammacakka Jaya menyatakanbahwa Vihara adalah sebagaitempat singgah atau tempattinggal bagi para bhikku dansebagai sarana ibadah umatBuddha.

Arsitektur CinaG. Lin didalam bukunya yangberjudul “Chinese Architecture”(1989) menyatakan bahwa Filosofiarsitektur Cina sangatdipengaruhi oleh filosofikepercayaan dan ajaranKonfusianisme, Taoisme danBudhisme. Terdapat simbol danlambang-lambang dari bentukideal dan keharmonisan dalamtatanan masyarakat. Bentuk idealdan keharmonisan dalammasyarakat dapat dilihat darifilosofi Tien-Yuan Ti-Fang, konsepKeseimbangan dalam kehidupandiatur dalam dualitas Yin danYang, hong Shui atau Feng Shui.

Ragam Hias Sebagai Simbol Arsitektur CinaMenurut Ling Yu (2001) dalamSriti,dkk (2008) bahwa peletakanornamen umumnya pada dinding,atap, pilar, dan elemen interiorlainnya sesuai dengan sifat danmaknanya. Secara umum jenisornamen yang biasa digunakan diVihara dibagi menjadi tiga,yaitu ornamen hewan, tumbuhandan manusia. Selain ketiga hal

tersebut, simbol-simbol religidan meander juga digunakan.

Gambar 1. Ornamen Binatang( Sumber : Lillian Too, 1995 )

Naga Naga atau Lung melambangkankekuatan dan kebaikan,keberanian dan pendirian teguh,keberanian dan daya tahan.Makhluk ini menunjukkan semangatperubahan, mengembalikankehidupan.Naga melambangkankekuatan produktif dari alam.( Lillian Too,1995:150).

Singa Singa melambangkan keadilan dankejujuran hati. Simbol ini biasadiletakkan pada sisi kanan-kiripintu masuk utama sebuahbangunan dan dipercaya dapatmenjaga bangunan tersebut darimarabahaya. Simbol singa yangbanyak dijumpai dalam bentukkarya tiga dimensi, digambarkandalam posisi duduk sambilmemegang bola (Tatt,1993).

Kelelawar Binatang kelelawar biasanyadigunakan sebagai elemendekoratif bangunan. Dekorasiyang me-nampilkan lima ekorkelelawar melambangkan usiasenja, kekayaan, kesehatan,cinta kebajikan, dan kematianalami. Semua ini dianggap nasibbaik yang paling diharapkansemua orang (Williams, 1974:34).

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

Kili Nilai-nilai yang terkandung padahewan Kili adalah kebahagiaanyang sempurna, panjang umur,kemegahan, kebaikan, kelembutan,kemuliaan, kesuburan dankebijaksanaan. Ornamen kili /unicorn sering diterapkan padabeberapa furniture, sepertimeja, lukisan dan terkadangsebagai arca. (LillianToo,1995:152).

Harimau Harimau merupakan simbol alamidari keagungan, kemuliaan,keberanian dan kekuatan. Harimaudilambangkan selalu duduk didepan pintu, sehingga menentukanletak pintu depan sebuahbangunan. (Dian, 1999).Gambar harimau yang diletakkanpada dinding dan pintu dipercayamampu mengusir roh jahat.Terkadang harimau diletakkansebagai elemen dekoratif (Tatt,1993).

Kuda Kuda merupakan simbol darikecepatan, keberanian, kekuatandan juga mere-presentasikankalangan menengah keatas. Seringkali makhluk ini digunakansebagai elemen dekorasi (Tatt,1993).

Burung Bangau Burung bangau adalah lambangumum dari panjang umur danseringkali digambarkan dibawahpohon pinus, sebagai simbolkehidupan. (Williams, 1974:101-102).

Ornamen TumbuhanMenurut Lillian Too dalambukunya “Feng Shui” bahwaornamen tumbuhan juga memilikijenis yang cukup banyak, antaralain Bunga Teratai yang biasadipakai sebagai lambang kesuciandan kesuburan, karena sesuaidengan warnanya yaitu putih.Jenis tumbuhan yang lain adalahBunga Seruni, Botan, dan Plum,ornamen ini digunakan untukmelambangkan kekuatan danketeguhan hati dalam menghadapikehidupan, ornamen ini biasanyadigunakan pada dinding ,partisidan untuk dekorasi. Bunga Peony,digunakan untuk melambangkanperhatian, kasih, kekayaan, dankehormatan. Bunga Chrysanthemumdigunakan untuk melambangkansukacita dan penolakan dari hal-hal tidak diinginkan. PohonBambu, Cemara digunakan untukmelambangkan umur yang panjang,kekuatan, dan keuletan dalammenjalani kehidupan. Pohon Pinusdigunakan untuk melambangkankekuatan dan tekad.

Gambar 2. Ornamen Tumbuhan( Sumber : Lillian Too, 1995 )

Ornamen Dewa / ManusiaJenis ornamen manusia yang biasadigunakan antara lain Men Sin,yaitu sepasang perwira penjagapintu masuk bernama Cin SiokPoo/Perwira Muka Putih di daunpintu kiri, dan Oei TieKiong/Perwira Muka Hitam di daunpintu kanan; Pat Sian merupakandelapan dewa dalam kisah Tang Yu(kisah perjalanan ke Timur) yangdianggap sebagai dewa-dewapelindung profesi pekerjaan.Ornamen ini biasanya dipakaipada meja altar atau lukisan didinding.

Gambar 3. Ornamen Dewa / Manusia( Sumber : Lillian Too, 1995 )

Dalam agama Buddha, dikenalbeberapa Buddha dengan julukanBodhisatva, yaitu BoddhisatvaMaitreya, BoddhisatvaAvalokitesvara (Kwan Im),Boddhisatva Sakyamuni (ShiddartaGautama), BoddhisatvaSatyakalama (Guan Yu), danBoddhisatva Ksitigarbha. Secaraharafiah, Bodhisattwa dapatdiartikan sebagai individu (satta)yang tercerahkan (Wikipedia).

Ornamen Religi / Geometri

Simbol-Simbol Religi dangeometri yang biasa digunakanadalah Yin dan Yang dan Pakua(Bagua). Yin dan Yang merupakansimbol yang dipakai dalammasyarakat Cina karena dianggapmewakili prinsip-prinsipkekuatan di alam. Keharmonisandapat dicapai apabila keduanyadalam keadaan yang seimbang(Lingyu, 2001).

Gambar 4. Ornamen Religi / Geometri( Sumber : Lillian Too, 1995 )

Jenis, Perletakan dan MaknaOrnamen

No Jenis LetakOrnamen

MaknaOrnamen

1. Naga Atap

Elemen Dekorasi

Tiang

Menjaga keseimbangan

Kekuatan Kebijaksa

naan Keberuntu

ngan Keadilan Kebaikan Keberania

n Pendirian

teguh Daya

tahan Kekuatan

produktifdari alam

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

pilar penyangga

Gerbang

Dinding

Pintu

Altar

Monumen batu

2. Singa Depan

pintu masuk

Jalanmasuk

Keadilan Kejujuran Energy Keberanian

3. Kelelawar

Ornamen dekoratif

Keramiklantai

Usia senja

Kekayaan Kesehatan Cinta Kebajikan Nasibbaik

Panjangumur

Kemakmuran

KesehatanKematianalami

4. Kilin / Unikorn

Dinding Furniture

Kebahagiaan

Keberuntungan

Berkat Kemuraha

n hati Nilai –

nilai kebaikandan kelembutan

Panjang umur

Kemegahan

Kemuliaan

Kesuburan

Kebijaksanaan

5. Harimau Depanpintu

Dinding

Pemimpintertinggi binatang

Keagungan

Kemuliaan

Keberanian

Kekuatan.

Pintu

Elemendekoratif

Pelindung

Pengusirroh jahat

6. Kuda Dinding

Ornamendekoratif

Kecepatan Keberanian

Ketekunan Kebangsawanan

Kekuatan Merepresentasikan kalangan menegah atas

Kegoyahanhidup

Jalan kehidupanlama ke kehidupanbaru

7. BurungBangau

Dinding

Pintu

Panjang umur

Lambangkehidupan

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

8. Dewa /Manusia

Daun pintu

Altar

Dinding

Ornamendekoratif

Keharmonisan

Panjang usia

Pelindung Kemakmuran

Menggambarkan kisah para dewa

9. Bunga / Tumbuhan

Dinding

Partisi

Melambangkan keuletan

Kesucian Kesuburan Kekuatan Keteguhanhati

Sukacita

Pintu

Ornamendekorasi

Balokpenyangga

Pilar

Pinggiranatap

Perhatian Kasih sayang

Kekayaan Kehormatan

Umur panjang

10.

Religidan Geometri

Dinding Simbol prinsip kekuatan alam

Partisi

Dekorasi

Simbol tenaga

Kekuatan

Tabel 1. Jenis, Perletakan dan MaknaOrnamen

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian Penelitian menggunakan jenispenelitian kualitatif yangmenghasilkan data yang bersifatdeskriptif mengenai apa sajajenis-jenis ornament yangditerapkan pada bangunan yangberupa data tertulis.

Objek PenelitianTepat di perbatasan antara KotaMedan dan Kabupaten DeliSerdang, terdapat sebuah KomplekPerumahan Cemara Asri (terletakdi wilayah administrative DeliSerdang) dengan luas mencapai140 hektar.

Gambar 5. Peta Kota Medan( Sumber : www.wikipedia.com )

Gambar 6. Peta Maha Vihara Maitreya( Sumber : www.googleearth.com )

Gambar 7. Maha Vihara Maitreya( Sumber : www.shipsspares.com )

Pada Komplek Perumahan CemaraAsri inilah berdiri sebuahbangunan suci bagi penganutagama Buddha, yang diberi namaMaha Vihara Maitreya yang sangatrepresentative, megah danmemiliki ciri ornamen arsitekturoriental Cina yang khas.

Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yangdigunakan adalah metodepenelitian kualitatif. Adapuntahapan tahapan Pengumpulan datayang dilakukan dengan 2 cara :

a. Pengumpulan data Primer : Observasi lapangan (survey

langsung), Sketsa atau menggambar ulang

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

Wawancara (depth interview) b. Pengumpulan data Sekunder :

Studi literature Studi penelitian sejenis

Metode Analisis DataProses analisis data dilakukansetelah semua data terkumpulkan,lalu tahapan selanjutnya adalahmelakukan pencocokan data dengancara melihat penerapan ornamenyang ada pada bangunan danmembandingkan dengan hasil yangada pada objek penelitian, lalukemudian dapat ditarikkesimpulan.

PENERAPAN ORNAMEN ARSITEKTURCINA PADA MAHA VIHARA MAITREYA

MEDAN

Denah dan Pembagian Ruang Bangunan Maha Vihara MaitreyaBangunan Maha Vihara Maitreyamerupakan sebuah bangunan dengankonsep arsitektur oriental yangkaya akan ornamen hias Cina.

Gambar 8. Denah Maha Vihara Maitreya( Sumber : Analisa Pneliti )

Bagian teras merupakan area yangberada paling depan padabangunan Vihara. Setelah

memasuki teras, dapat terlihatsebuah area penyembahan yangdimana didalamnya terdapat ruangaltar utama. Pada bagian kananbangunan terdapat sebuah areabermain dan rekreasi, sedangkanpada bagian kiri terdapat sebuahkolam.

Ornamen Pada Bangunan ViharaOrnamen binatang yang diterapkanpada bangunan Vihara ini hanyaterbatas pada Naga, Singa,Burung Bangau dan juga Unikorn.

Pada bagian dinding eksterior,terdapat sebuah ukiran ataupunyang biasa disebut dengan muralnaga. Pada ukiran ini, terlihatdua ekor naga yang salingberhadapan. Jenis naga yang adapada ukiran ini adalah naga TianLung, yang dimana pada Vihara inimemiliki makna sebagai pelindungtempat suci, sehingga para Dewayang ada didalam Vihara initerhindar dari bahaya.

Gambar 9. Ukiran Naga Pada DindingEksterior

( Sumber : Peneliti )Naga pada ukiran pembatas tanggaberasal dari jenis naga Pa-hsia,yang pada umumnya hanyaditerapkan pada monument sebuahbatu. Tetapi pada Vihara ini,jenis naga ini diletakkan padapembatas tangga dengan alasansebagai unsur dekorasi. Naga ini

diharapkan dapat membawakemakmuran bagi umat Buddha.

Gambar 10. Ukiran Naga Pada PembatasTangga

( Sumber : Peneliti )

Jenis naga yang ada pada ukiranpintu dan berfungsi sebagaidekorasi adalah naga Chih-wen, yangbiasanya diletakkan pada bagianatas atap sebuah bangunan danterlihat dua ekor naga yangselalu berhadapan. Tetapi padabangunan Vihara ini, ornamennaga Chih-wen diletakkan padabagian atas pintu dan memilikiarti sebagai naga yang mahamelihat.

Gambar 11. Ukiran Naga Sebagai ElemenDekorasi

( Sumber : Peneliti )

Jenis ornamen naga pada landasanpatung qilin ini adalah naga Pa-hsia, dengan bentuk dua ekor nagayang saling berhadapan. Naga Pa-hsia adalah naga yang seringdiletakkan pada sebuah monumenbatu. Pada bangunan Vihara ini,

ukiran naga Pa-hsia jugadifungsikan sebagai elemendekorasi.

Gambar 12. Ukiran Naga Pada MonumenPatung

( Sumber : Peneliti )Jenis patung naga yang ada padakolam ini adalah naga Li, yaitumerupakan jenis naga yang hidupdidalam lautan. Penerapan patungnaga pada Vihara ini sendiriadalah sebagai lambang menujurezeki yang berkah, sepertimengikuti aliran air yanglancar.

Gambar 13. Patung Naga Pada Kolam( Sumber : Peneliti )

Ragam hias naga Chi-wen dijumpaipada bagian tiang pilarpenyangga bangunan. Hal ini,merupakan salah satu aplikasisimbol naga Chih-wen, diukir padabalok penyangga jembatan danpada atap rumah, untukmenjauhkan bangunan dari bahayakebakaran. Naga sebagai simbolkekuatan yang mampu menjaga danmelindungi ditempatkan pada

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

bagian pilar sebagai salah satustruktur penopang.

Pada bangunan Vihara ini,ornamen singa diterapkan dalambentuk patung yang ditempatkanpada bagian sisi kanan dan kiriteras depan bangunan. Patungsinga pada umumnya digambarkanpada posisi duduk sambilmemegang bola pada tangankanannya. Penerapan ornamensinga pada bagian depan pintumasuk Vihara ini memiliki artipenjaga pintu masuk Vihara,terutama dari setan dan rohjahat.

Gambar 14. Ornamen Patung Singa( Sumber : Peneliti )

Penerapan ornamen burung bangaupada umumnya terdapat padaukiran dinding dan pintu, denganposisi berdiri dibawah pohonpinus. Tetapi pada bangunanVihara ini diletakkan sebagaiukiran pembatas tangga danposisi burung bangau terlihatseperti berkumpul mencarimakanan. Makna dari ornamen iniyaitu setiap umat Buddha harusberusaha dalam mencari rezekidan kesejahteraan.

Gambar 15. Ornamen Burung Bangau PadaPembatas Tangga( Sumber : Peneliti )

Penerapan ornamen burung bangaupada bagian landasan pilar inidigambarkan dengan seekor burungbangau yang sedang berdiri.Makna dari ornamen ini sendiribagi Vihara ini adalah sebagailambang panjang umur,dikarenakan burung bangaumerupakan salah satu hewan yangmemiliki umur panjang.

Gambar 16. Ornamen Burung Bangau PadaPilar

( Sumber : Peneliti )

Ukiran ornamen unicorn dapatdijumpai pada landasan patungsinga, sedangkan elemen dekorasilainnya dapat dijumpai pada tongseserahan yang ditempatkan padabagian depan teras Vihara.

Gambar 17. Ornamen Unikorn Pada BasePatung Singa

( Sumber : Peneliti )

Ornamen unicorn pada base patungsinga memiliki arti kemuliaan,oleh karena itu diletakkan padabagian teras depan Vihara ini,yang dimana juga menggambarkankemuliaan Vihara.

Gambar 18. Ornamen Unikorn Pada TongSeserahan

( Sumber : Peneliti )

Penerapan ornamen unicorn padatong seserahan melambangkankeberuntungan dan kemurahanhati.

Pada bangunan Vihara initerdapat berbagai makna ornamentumbuhan. Pada bagian atap,terdapat ornament berupa akartumbuhan yang melambangkankekuatan. Pada bagian pintuterdapat ukiran tumbuhan yangmelambangkan kesucian. Sedangkanpada bagian jembatan danpembatas kolam terdapat jugaukiran tumbuhan yang berupatumbuhan teratai, yangmelambangkan keteguhan hati.Bunga teratai ini juga digunakansebagai tempat duduk Dewa saatbertapa dilaut.

Gambar 19. Ornamen Tumbuhan PadaBangunan

( Sumber : Peneliti )

Pada bangunan Vihara ini,penerapan ornamen Geometriditerapkan dalam bentuk yangberaneka ragam. Pada bagianbawah patung singa, terdapatlandasan (base) yang berbentukpersegi empat dan memilikiornamen geometri yang membentuksuatu pola tertentu. Bentukornamen ini terdiri daribentukan empat persegi yangtersusun dan membentuk suatupola tertentu. Ornamen iniberfungsi sebagai elemendekorasi dan menggambarkankeseimbangan alam.

Gambar 20. Ornamen Geometri Pada BasePatung

( Sumber : Peneliti )

Ornamen geometri pada pintuberbentuk pola-pola tertentuyang saling menyatu danmembentuk sebuah persegipanjang. Ukiran-ukiran geometri

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

yang ada pada daun pintuberfungsi sebagai tempat keluarmasuknya udara dan juga sebagaicelah pencahayaan. Sedangkanmakna dari pola geometri inisendiri adalah melambangkankeseimbangan.

Gambar 21. Ornamen Geometri Pada Pintu( Sumber : Peneliti )

Ornamen Dewa pada bangunan iniyaitu berupa patung Dewa BuddhaSakyamuni, BodhisatvaAvalokitesvara, dan BodhisatvaSatyakalama. Ketiga jenis patungini terletak pada altar utamaVihara. Selain itu terdapat pulapatung Dewi Kwan Im yangterletak pada area kolam, patungPratima Buddha Maitreya yangterletak pada teras Vihara, danjuga ukiran-ukiran kisah hiduppara Dewa yang diterapkan padadinding ruang altar.

Gambar 22. Ornamen Dewa / Manusia PadaBangunan

( Sumber : Peneliti )

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisa Perubahan Perletakan,Bentuk dan Makna OrnamenPada beberapa jenis ornamen,terdapat perubahan yang dapatdilihat dari segi perletakan,bentuk maupun makna.

Tabel 2. Perubahan Perletakan, Bentukdan Makna Ornamen

Analisa Ornamen NagaPada ornamen naga, terjadiperubahan pada segi perletakandan juga makna ornament. Ornamennaga yang ada pada bangunanVihara ini diletakkan padapembatas tangga dan bagian atasukiran pintu. Pada pembatastangga, terdapat ukiran jenisNaga Pa-hsia yang seharusnya hanyadiletakkan pada monument sebuahbatu. Namun pada Vihara inidiletakkan sebagai ukiranpembatas tangga.

Alasan mengapa pada Vihara iniornamen naga Pa-hsia diletakkanpada pembatas tangga dikarenakannaga Pa-hsia memiliki bentuk

yang berliku-liku sehinggasangat cocok dijadikan elemendekorasi.

Selain pada pembatas tangga,perubahan perletakan ornamennaga juga dapat terlihat padaukiran atas pintu. Jenis nagayang ada pada ukiran ini adalahnaga Chih-Wen, yang seharusnyadiletakkan pada bagian atap.

Alasan mengapa pada Vihara iniornamen naga Chih-Wen diletakkanpada bagian atas pintudikarenakan naga Chih-Wenmerupakan naga yang mahamelihat, sehingga lebih baikdiletakkan pada bagian ataspintu sehingga dapat melihatseluruh umat yang masuk.

Perubahan makna juga terjadipada ornamen ini, yaitu nagaChih-Wen yang seharusnya memilikimakna sebagai pencegahkebakaran, namun pada Vihara iniberubah menjadi naga yang mahamelihat, oleh karena itudiletakkan diatas pintu.

Analisa Ornamen Burung BangauPada ornamen burung bangauterjadi perubahan dari segiperletakan, bentuk dan jugamakna. Dari segi perletakan,ornamen burung bangau seharusnyadiletakkan pada ukiran dindingdan pintu, namun pada Vihara inidiletakkan pada pembatas tanggadan juga landasan pilar.

Alasan mengapa ornamen inidiletakkan pada pembatas tanggaadalah dikarenakan pada pembatastangga bangunan Vihara initerdapat berbagai jenis ornamen,yaitu ornamen tumbuhan, geometridan juga binatang. Sehinggasebagai pelengkap ornamentbinatang, maka digunakanlahornamen burung bangau. Hal inidikarenakan burung bangaumerupakan salah satu binatangyang paling dikenal dalam budayaCina.

Selain pada pembatas tangga,ornamen ini juga diletakkan padalandasan pilar. Alasan perubahandari penempatan ornamen iniadalah dikarenakan pada zamansekarang, burung bangau dianggapsebagai burung yang memilikikekuatan karena memiliki umuryang panjang. Oleh karena ituditempatkan pada landasan pilar,yang dimana pilar juga memilikiarti kekuatan sebagai penahanbangunan.

Perubahan bentuk dan makna dariornamen burung bangau dapatterlihat pada ukiran pembatastangga. Seharusnya burung bangaumemiliki bentuk dengan posisiberdiri dibawah pohon, tetapipada Vihara ini posisi burungbangau terlihat sepertiberkumpul mencari makan. Alasanadanya perubahan bentuk danmakna dari ornamen burung bangauini adalah dikarenakan padazaman sekarang, burung bangautidak lagi hanya dianggap

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

sebagai hewan dengan symbol umurpanjang, tetapi juga symbol daripencapaian rezeki yang makmurdan kesejahteraan.

Analisa Ornamen TumbuhanPada ornamen tumbuhan, terjadiperubahan dari segi perletakan.Ornamen tumbuhan seharusnyadiletakkan pada dinding,partisi, pintu, balok penyangga,pilar, pinggiran atap dan jugasebagai elemen dekorasi. Namunpada bangunan Vihara inidiletakkan sebagai ornamen padaatap.

Alasan mengapa pada Vihara iniornamen tumbuhan diletakkan padaatap, adalah dikarenakanbangunan Vihara ini mengadopsikonsep modern pada desainnya,sehingga tidak harus meletakkanornamen naga yang biasanyaselalu menjadi ciri khas padaatap Vihara. Makna dari ornamenini adalah bahwa akar tumbuhanyang diletakkan sebagai dekorasiatap memiliki makna kekuatan.

Analisa Ornamen GeometriPada ornamen geometri, terjadiperubahan dari segi makna.Ornamen geometri yang biasanyadifungsikan sebagai elemendekorasi memiliki maknakekuatan, symbol tenaga dan jugasymbol prinsip kekuatan alam.Tetapi, pada bangunan Viharaini, symbol geometri memilikimakna keseimbangan.

Alasan mengapa terjadinyaperubahan makna ini adalahdikarenakan pada bangunan Viharaini symbol geometri dianggapsebagai symbol yang terdiri daribentukan yang kaku, simetri dansaling berhubungan. Hal inilahyang menyebabkannya memilikiarti yang berbeda, yaitu sebagaisymbol dari keseimbangan.

Analisa Ornamen Yang Tidak Diterapkan Beberapa jenis ornamen yangtidak diterapkan pada bangunanMaha Vihara Maitreya adalahornamen kelelawar, ornamenharimau dan ornamen kuda. Halini dikarenakan ornamen-ornamenini memiliki symbol dan maknayang sama dengan beberapaornamen yang telah diterapkan.

Hal ini terjadi pada jenisornamen kelelawar yang dianggapmemiliki kesamaan makna denganornamen burung bangau, yaitumakna umur panjang. Ornamenharimau yang memiliki kesamaanmakna dengan ornamen naga dansinga, yaitu makna kekuatan danpengusir roh jahat. Dan jugaornamen kuda yang memilikikesamaan makna dengan ornamenunicorn, yaitu makna kemuliaanbagi umat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil daripenelitian yang telah dilakukan,

maka dapat ditarik kesimpulanbahwa bangunan Maha ViharaMaitreya menerapkan konsepornamen Arsitektur Cina.Beberapa jenis ornamen yangditerapkan yaitu ornamen hewanyang terdiri dari ornamen naga,ornamen singa, ornamen burungbangau dan ornamen unicorn.Selain itu terdapat juga ornamentumbuhan, ornamen geometri danjuga ornamen Dewa / manusia.

Beberapa jenis ornamen ini telahmengalami perubahan yangditinjau dari segi perletakan,bentuk maupun maknanya, sepertiornamen naga, ornamen burungbangau, ornamen tumbuhan danornament geometri.

Selain mengalami beberapaperubahan, terdapat jugabeberapa jenis ornamen yangtidak diterapkan pada bangunanvihara ini. Jenis ornamentersebut antara lain ornamentkelelawar, ornamen harimau danornamen kuda. Tidakditerapkannya jenis-jenisornamen ini pada bangunan MahaVihara Maitreya adalahdikarenakan ornamen-ornamen inimemiliki symbol dan makna yangsama dengan beberapa ornamenyang telah diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Dalidjo, D, Mulyadi (1982).Pengenalan Ragam Hias. Yogyakarta :Departemen Pendidikan danKebudayaan.Danna Marjono, Suyatno Drs

(1975). Pendidikan Seni Rupa.Jakarta : Pustaka Antara.

Laurence, G Liu (1989). ChineseArchitecture. London : AcademyEditions.

Ling Yu, Feng (2001). A Glimpse OfThe Chinese Culture. Beijing :China IntercontinentalPress.

Masruroh, Yoyoh (2008). Makna DanTata Cara Bhakti-Puja Dalam AjaranBuddha Maitreya (Studi Kasus diVihara Maitreyawira Angke JelambarJakarta Barat). SkripsiProgram Sarjana UniversitasIslam Negeri SyarifHidayatullah, Jakarta.

Syahputra, dkk (2001). KeluhuranSebuah Vihara. “Cahaya Maitri”no.26 Jakarta : DPPMAPANBUMI.

Too, Lillian (1995). Feng Shui.Jakarta : PT. Elex MediaKomputindo.

William, C.A.S. (2006). ChineseSymbolism And Art Motifs.Singapore : TuttlePublishing.

1 Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Studi PerencanaanLingkungan Binaan II di program studi Fakultas Teknik DepartemenArsitektur Universitas Sumatera Utara Tahun 2015