PENCEMARAN TANAH

15
TUGAS TOKSIKOLOGI DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN “PENCEMARAN TANAH” OLEH Nama : Christin H. Bonnu NIM : 1106052006 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN T EKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2014

Transcript of PENCEMARAN TANAH

TUGAS TOKSIKOLOGI DAN PENCEMARANLINGKUNGAN

“PENCEMARAN TANAH”

OLEHNama : Christin H. BonnuNIM : 1106052006

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS SAINS DAN T EKNIKUNIVERSITAS NUSA CENDANA

2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yangtelah memberikan rahmat dan hikmat-Nya sehingga makalah iniyang berjudul “ Pencemaran Tanah “ dapat penulis selesaikan.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas MataKuliah Toksikologi dan Pencemaran Lingkungan.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yangtelah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini baiksecara langsung maupun tidak langsung.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi setiappembaca. Makalah ini tentu masih masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yangbersifat membangun untuk penyusunan makalah di kesempatanberikutnya yang lebih baik lagi.

Kupang, 5 Juni 2014

Penulis

Pencemaran TanahA. Pendahuluan

Sebagian besar makhluk hidup melakukan aktifitasnya ditanah, baik di permukaan maupun dalam lapisan-lapisan tanahtertentu setelah permukaan tanah. Dalam habitat yang sama ini,setiap organisme teresterial berasosiasi untuk melangsungkankehidupannya. Tumbuhan yang tumbuh di tanah merupakan produsenprimer, hewan dan manusia menggunakan hasil produksi tumbuhanuntuk melakukan aktifitas hidupnya, hungga pada akhirnya akanterjadi proses penguraian oleh mikroorganisme yang hidup ditanah. Oleh sebab itu, manusia sebagai makhluk berhikmat wajibmenjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukungkehidupan di muka bumi ini. Namun, seperti halnya pencemaranair dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatanmanusia.

B. Pengertian Pencemaran Tanah

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa:“Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yangterdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia,biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhlukhidup lainnya.” Sedangkan pencemaran adalah masuknya ataudimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponenlain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkunganoleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitaslingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkanlingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagisesuai dengan peruntukannya

Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakantanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yangmelampaui kriteria baku kerusakan tanah”. Pencemaran tanah juga dapatdidefinisikan sebagai keadaan di mana bahan kimia buatanmanusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.

Tanah tercemarTanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalamsejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah

mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya.Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesiatercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainanmasyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak danhilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbaubusuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya.Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untukdimanfaatkan.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulanbahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :

1. Tanah tidak subur2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8

(tanah basa)3. Berbau busuk4. Kering5. Mengandung logam berat6. Mengandung sampah anorganik

Tanah tidak tercemarTanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih

memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidakmengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidaktercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkatkeasaman normal. Yang paling utama adalah tidakmengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besarpotensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia.Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkankeuntungan berlipat ganda.Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa

ciri-ciri tanah tercemar adalah :1. Tanahnya subur2. Trayek pH minimal 6, maksimal 83. Tidak berbau busuk4. tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang

normal5. Tidak Mengandung logam berat6. Tidak mengandung sampah anorganik

C. Jenis dan Penyebab Pencemaran Tanah

Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbahdomestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Tabel berikutmemperlihatkan berbagai jenis zat pencemar tanah.

Sumber: Anonim,2012

1. Limbah domestikLimbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman

penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan danswasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini

tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kalengminuman, bekas botol plastik air mineral, menyebabkantanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetaputuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastikyang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkinakan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahunkemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yangmenyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akartanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air danmineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlahmikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnyatanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperolehmakanan untuk berkembang.

Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jikameresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanahbahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

2. Limbah industri Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman

penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan danswasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakanhasil buangan industri berupa padatan, lumpur, buburyang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisapengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood,pengawetan buah, ikan daging dll.

2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalamsuatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahanindustri pelapisan logam dan industri kimia lainnya.Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalahzat-zat yang dihasilkan dari proses industripelapisan logam.

Berbagai pencemaran tanah oleh aktivitas manusia (Anonim,2012)

3. Limbah pertanian

Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untukmenyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea Pestisidapemberantas hama tanaman misalnya DDT. Kontaminasi logamdalam tanah pertanian bergantung pada: Jumlah logam yang ada pada batuan tempat tanah terbentuk. Jumlah mineral yang ditambahkan pada tanah sebagai pupuk. Jumlah deposit logam dari atmosfer yang jatuh ke dalam

tanah.

Jumlah yang terambil pada proses panen ataupun merembeske dalam tanah yang lebih dalam (Darmono, 2001).

4. Logam Berat

Limbah yang biasa mengandung logam berat berasal daripabrik kimia, listrik dan elektronik, logam dan penyepuhanelektro (electroplating), kulit, metalurgi dan cat sertabahan pewarna. Limbah padat pemukiman juga mengandung logamberat (Yong, et al, 1992). Pestisida juga memberikan masukanlogam berat ke dalam tanah. Serapan pestisida oleh tanamantergantung pada dosis pemberian pestisida, jenis tanah, dankemampuan tanaman dalam menyerap pestisida (Charlena, 2004).Pemisahan antara unsur yang beracun, yang berdaya guna ataubahkan yang diperlukan oleh tumbuhan tidak dapat dipilahkansecara jelas. Seperti halnya logam berat Fe, Cu dan Zn yangmerupakan unsur hara mikro yang diperlukan oleh tumbuhan,namun dalam jumlah banyak akan bersifat racun. Logam Ni danCd juga dalam jumlah sedikit diduga menjalankan peranfisiologi penting dalam tumbuhan, namun dalam jumlah lebihbanyak akan menjadi racun. Peran Pb sebagai hara tumbuhanjuga belum diketahui. Unsur ini merupakan pencemar kimiawiutama terhadap lingkungan dan sangat beracun bagi tumbuhan,hewan dan manusia.

Pb (Timbal)Penyebaran logam timbal di bumi sangat sedikit. Jumlah

timbal yang terdapat diseluruh lapisan bumi hanyalah 0,0002%dari jumlah seluruh kerak bumi. Jumlah ini sangat sedikitjika dibandingkan dengan jumlah kandungan logam beratlainnya yang ada di bumi (Palar, 2008). Selain dalam bentuklogam murni, timbal dapat ditemukan dalam bentuk senyawainorganik dan organik. Semua bentuk Pb tersebut berpengaruhsama terhadap toksisitas pada manusia (Darmono, 2001).Soepardi (1983) dalam Charlena (2004) menjelaskan bahwatimbal (Pb) tidak akan larut ke dalam tanah jika tanah tidakmasam. Pengapuran tanah mengurangi ketersediaan timbal (Pb)dan penyerapan oleh tanaman. Timbal akan diendapkan sebagaihidroksida fosfat dan karbonat. Kandungan Pb total padatanah pertanian berkisar antar 2-200 ppm (Nriagu, 1978).Kadar unsur Pb yang tersedia dalam tanah sangat rendah,

tetapi dibutuhkan tanaman dalam jumlah sangat sedikit. Hasilanalisis jaringan tanaman (rerumputan) pada masaapertumbuhan aktif menunjukkan bahwa kandungan Pb berkisardari 0,3-1,5 mg/kg bahan kering (Alloway, 1995).

Cd (Kadmium).Logam Cd atau cadmium mempunyai penyebaran yang sangat

luas di alam. Seperti halnya unsur-unsur lainnya terutama golongan logam, logam Cd mempunyai sifat fisika dan kimia tersendiri. Logam cadmium ini sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Penggunaan Cd dan persenyawaannya ditemukan dalam industri pencelupan, fotografi dan lain-lain (Palar, 2008). Unsur Cd tanah terkandung dalam bebatuan beku sebesar 0,1–0,3 ppm, pada batuan metamorfik sekitar 0,1–1,0 ppm Cd, sedangkan pada bebatuan sedimen mengandung sekitar 0,3–11 ppm. Pada umumnyakandungan dalam tanah (tanah berasal dari hasil proses pelapukan dari bebatuan) 1,0 ppm atau lebih rendah (Alloway,1995). Sudarmaji, dkk (2008) juga mengatakan bahwa sebagian besar cadmium dalam tanah berpengaruh pada pH, larutan material organik, logam yang mengandung oksida, tanah liat dan zat organik maupun anorganik. Rata-rata kadar cadmium alamiah dikerak bumi sebesar 0,1-0,5 ppm.

Unsur Cd memiliki sifat kimia yang hampir samadengan Zn terutama dalam proses penyerapan oleh tanamandan tanah. Namun Cd lebih bersifat racun yang dapatmengganggu aktivitas enzim. Kadar Cd yang berlebihandalam makanan dapat merusak fungsi ginjal sehinggamengganggu metabolisme Ca dan P, serta menimbulkanpenyakit tulang.

Cu (Tembaga).Unsur tembaga (Cu), seperti juga unsur-unsur mikro

lainnya, bersumber dari hasil pelapukan/pelarutan mineral-mineral yang terkandung dalam bebatuan. Alloway (1995)mengemukakan bahwa ada 10 jenis bebatuan dan 19 mineralutama yang mengandung Cu. Kandungan Cu dalam bebatuanberkisar 2–200 ppm (Adrinao, 1986) dan dalam berbagaimineral berkisar 23–100%. Kebanyakan Cumineral dalam bentukkristal dan bentuk lainnya lebih mudah larut daripada Cu-tanah.

Penambahan Cu ke tanah melalui polusi dapat terjadi padaindustri-industri tembaga, pembakaran batubara, pembakarankayu, minyak bumi, dan buangan di area pemukiman/perkotaan.Unsur yang dapat terekstrak dapat mencapai 5–10 kali padalahan di wilayah pedesaan. Kabel listrik tegangan tinggidapat juga mengkontaminasi lahan di bawahnya selebar 20 m(Lahuddin, 2007).

Kelebihan kadar Cu dalam tanah yang melewati ambang batasakan mejadi pemicu terjadinya keracunan khususnya padatanaman. Kandungannya di dalam tanah antara 2 sampai 250ppm, sedangkan dalam jaringan tanaman yang tumbuh normalsekitar 5-20 ppm Cu. Kondisi kritis dalam tanah 60-125 ppm,dan dalam jaringan tanaman 5-60 ppm Cu. Pada kondisi kritispertumbuhan tanaman mulai terhambat sebagai akibat keracunanCu (Alloway, 1995).

Zn (Seng).Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam

tanah alkalis mungkin diserap dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Seperti unsur mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun.Kadar Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkankadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Mineral Znyang ada dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit[(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit(ZnSiO3 dan ZnSiO4) (Rioardi, 2009).

Penambahan logam Zn ke tanah melalui polusi umumnyaterjadi di daerahdaerah industri peleburan bahan tambangseng. Penelitian-penelitian berdasarkan analisis contohtanah berasal dari daerah industri logam menemukan kadar Znsekitar 250–37200 mg/kg (di Inggris), 1665–4245 mg/kg (di

Polandia), 400–4245 mg (di Rusia), 1310–1780 mg/kg tanahkhususnya pada tanah tergenang di Jepang sedangkan kandungantotal Zn tanah rataan hanya sekitar 50 mg/kg tanah.(Alloway, 1995).

D. Dampak Pencemaran Tanah

a. Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantungpada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentananpopulasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida danherbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapatmenyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal padaseluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena padakonsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkenaleukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapatmenyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapatdiobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan padasaraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsangperubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem sarafpusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampakseperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruamkulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yangjelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapatmenyebabkan kematian.

b. Pada Ekosistem

Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dariadanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yangrendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahanmetabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yanghidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapatmemusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yangdapat memberi akibat yang besar terhadap predator atautingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efekkimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian

bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yanglama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhlukpenghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihatpada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkanrapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakandan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkanlapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidaktembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapatmenyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalamtanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkanmati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolismetanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasilpertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan padakonservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisantanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktuparuh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimiaderivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

E. Penanganana. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaantanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihanon-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebihmurah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting(injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yangtercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itudi daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yangkedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangkitersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bakyang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

b. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanahdengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zatpencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun(karbon dioksida dan air).

F. PencegahanTindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap

terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai carasesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadapterjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagaiberikut:

Langkah pencegahan

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusahauntuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnyamencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:

1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan olehmikroorganisme antara lain dapat dilakukan denganmengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup danterbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidakdapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengancara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar sepertiplastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkanpada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidakmencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapatdibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logamberat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungaiatau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secarasembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampaiberlebihan.

5) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawaorganik yang dapat dimusnahkan/diuraikan olehmikroorganisme.

H. PenutupSecara langsung maupun tidak langsung kehidupan

manusia sangat bergantung pada tanah. Namun justrudari faktor-faktor penyebab pencemaran tanah dapatdilihat bahwa aktivitas manusia merupakan penyebabutama terjadinya pencemaran tanah. Kesadaran untukmelestarikan tanah seharusnya bukan hanya sebataspembicaraan tetapi menjadi langkah konkrit dalampencegahan pencemaran maupun penanggulanggannyasebab karena itulah manusia diberi hikmat oleh Tuhanuntuk mengelolah alam semesta. Marilah kita mulaihal ini dari diri sendiri dan keluarga dengan tidakmembuang limbah domestik di sembarangan tempat.

DAFTAR PUSTAKA

Amzani, F. 2012.Pencemaran Tanah Dan Cara Penanggulangannya.Politeknik Negeri Lampung.Lampung.Diakses pada 4 Juni 2014

Anonim.2011.Tinjauan Pustaka.Universitas Sumatera Utara. Diakses pada 4 Juni 2014

Anonim.2012.Pencemaran Lingkungan. Diakses pada 4 Juni 2014

Jayadi,dkk.2010.Makalah Pencemaran Tanah. Diakses pada 4 Juni 2014