PENGARUH UPACARA BENDERA TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA-SISWI SMK FARMASI YAMASI MAKASSAR
Patriotisme & nasionalisme
Transcript of Patriotisme & nasionalisme
Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang
menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation")
dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah
berdasarkan beberapa “kebenaran politik”
(political legitimacy). Bersumber dari teori
romantisme yaitu “identitas budaya” debat
liberalisme yang menganggap kebenaran politik
adalah sumber dari kehendak rakyat, atau
gabungan kedua teori itu.
Para ilmuwan politik biasanya menumpukan
penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang
ekstrem seperti nasional sosialisme,
pengasingan, dan sebagainya.
1
Makna NasionalismeIstilah nasionalisme digunakan dalam
rentang arti yang kita gunakan sekarang.
Diantara penggunaan – penggunaan itu, yang
paling penting adalah :
1) Suatu proses pembentukan, atau pertumbuhan
bangsa-bangsa.
2) Suatu sentimen atau kesadaran memiliki
bangsa bersangkutan.
3) Suatu bahasa dan simbolisme bangsa.
4) Suatu gerakan sosial dan politik demi
bangsa bersangkutan.
2
5) Suatu doktrin dan/atau ideologi bangsa,
baik yang umum maupun yang khusus.
Yang pertama, yaitu proses pembentukan
bangsa-bangsa itu sangat umum. Proses ini
sendiri mencakup serangkaian proses yang
lebih khusus dan acap kali membentuk objek
nasionalisme dalam pengertian lain yang lebih
sempit.
Yang kedua, yaitu kesadaran atau sentimen
nasional, perlu dibedakan dengan seksama dari
ketiga penggunaan lainnya. Pada awal abad
keenam belas agar bangsa italia bersatu
melawan bangsa barhar dari utara.Gerakan
nasionalisme tidak akan dimulai dengan aksi
protes, deklarasi atau perlawanan bersenjata,
melainkan dengan tampilnya masyarakat sastra,
riset sejarah, festival musik dan jurnai
budaya. Bahasa dan simbolisme nasionalisme
layak mendapatkan perhatian lebih.
3
Beberapa Bentuk NasionalismeNasionalisme dapat menonjolkan dirinya
sebagai sebagian paham negara atau gerakan
(bukan Negara) yang populer berdasarkan
pendapat warga negara, etnis, budaya,
keagamaan dan ideology. Kategori tersebut
lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori
nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau
semua elemen tersebut.
Nasionalisme Kewarganegaraan atau
Nasionalisme Sipil
Nasionalisme kewarganegaraan
(Nasionalisme Sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari penyertaan aktif
rakyatnya, “kehendak rakyat”, “perwakilan
politik”. Teori ini mula-mula dibangun oleh
Jean-jacques Rousseau dan menjadi bahan-
bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal
adalah buku berjudul Du Contact Sociale
4
(atau dalam Bahasa Indonesia “mengenai
kontrak sosial”).
Nasionalisme Etnis
Nasionalisme Etnis adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya asal atau
etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh
Johan Gottfried von Herder, yang
memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman
untuk “rakyat”).
Kepada perwujudan budaya etnis yang
menepati idealisme romantik kisah tradisi
yang telah direka untuk konsep nasionalisme
romantik. Misalnya “Grimm Bersaudara” yang
dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi
kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis
Jerman.
Nasionalisme Budaya
5
Nasionalisme Budaya adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya “sifat keturunan” seperti warna
kulit, ras, dan sebagainya.
Nasionalisme Kenegaraan
Nasionaliseme Kenegaraan ialah variasi
nasionalisme kewarganegaraan, selalu
digabungkan dengan nasionalisme etnis.
Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga
diberi lebih keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan. Kejayaan suatu
negeri itu selalu kontras dan berkonflik
dengan prinsip masyarakat demokrasi.
Penyelenggaraan sebuah ’national state’
adalah suatu argumen yang ulung, seolah-
olah membentuk kerajaan yang lebih baik
dengan tersendiri. Contoh biasa adalah
Nazisme, serta nasionalime Turki
kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih
6
kecil, Fransquisme sayap kanan di Spanyol,
serta sikap ’ Jacobin ’ terhadap unitaris
dan golongan pemusat negeri Prancis,
seperti juga nasionalisme masyarakat
Belgia, yang secara ganas menentang demi
mewujudkan hak kesetaraann ( equal rights )
dan lebih otonomi untuk golongan Fleming,
dan nasionalis Basque atau Korsika.
Nasionalisme Agama
Nasionalisme Agama ialah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama.
Nasionalisme merupakan sebuah penemuan
sosial yang paling menakjubkan dalam
perjalanan sejarah manusia, paling tidak
dalam seratus tahun terakhir. Tak ada satu
pun ruang sosial di muka bumi yang lepas
dari pengaruh ideologi ini. Tanpa
nasionalisme, lajur sejarah manusia akan
berbeda sama sekali. Berakhirnya perang
7
dingin dan semakin merebaknya gagasan dan
budaya globalisme (internasionalisme) pada
dekade 1990-an hingga sekarang, khususnya
dengan adanya teknologi komunikasi dan
informasi yang berkembang dengan sangat
akseleratif, tidak dengan serta-merta
membawa lagu kematian bagi nasionalisme.
Zernatto (1944), kata nation berasal dari
kata Latin natio yang berakar pada kata
nascor ’saya lahir’. Selama Kekaisaran
Romawi, kata natio secara peyoratif dipakai
untuk mengolok-olok orang asing.
Nasionalisme romantik (Nasionalisme
Organik, Nasionalisme identitas)
Nasionalisme romantik (juga disebut
nasionalisme organik, nasionalisme
identitas) adalah lanjutan dari
8
nasionalisme etnis dimana negara memperoleh
kebenaran politik secara semulajadi
("organik") hasil dari bangsa atau ras;
menurut semangat romantisme. Nasionalisme
romantik adalah bergantung kepada
perwujudan budaya etnis yang menepati
idealisme romantik; kisah tradisi yang
telah direka untuk konsep nasionalisme
romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang
dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi
kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis
Jerman.
9
Sifat-sifat Nasionalisme
Dalam masyarakat nasionalisme juga
berperan, tapi berperannya nasionalisme dalam
masyarakat bukan sebagai satu paham yang
harus mempertahankan kedaulatan sebuah negara
dengan cara mewujudkan suatu konsep,
melainkan terciptanya sifat-sifat dalam
masyarakat tersebut sehingga terwujudnya
suatu konsep dalam negara, yang pada akhirnya
menjadi nasionalisme sifat- sifat yang
tertanam pada masyarakat tersebut sebagai
berikut :
1. Berbuat kebaikan
Kebajikan dapat diartikan kebaikan,
sesuatu yang mendatangkan kebaikan
keselamatan, keuntungan, dan kebahagiaan.
10
Kebaikan adalah realisasi dari cita-cita
atau apa yang dicita-citakan. Kebaikan
bersumber pada unsur budaya – budaya, yaitu
karsa.Berbuat baik berarti kebaikan berbuat
buruk berarti kesengsaraan, tidak bahagia.
Kebaikan itu datang dari manusia itu
sendiri ini memang benar karena manusia itu
mahluk sosial yang mempunyai kebutuhan dan
kebutuhan itu terpenuhi karena mereka hidup
bermasyarakat. Kekuasan itu adalah kekuasan
Tuhan.
Jadi kebajikan itu ada (Dua) sumbernya
yaitu kebajikan manusia dan kebajikan
Tuhan. Kebajikan manusia adalah kebajikan
karena usaha atau perjuangan manusia, baik
kebajikan Tuhan adalah karunia Tuhan.
Manusia adalah sekedar lataran saja yang
menentukan adalah Tuhan.
2. Bertanggung Jawab
Konsep tanggung jawab muncul berkenaan
11
dengan pemenuhan kewajiban secara wajar
atau seharusnya sesuai dengan norma
kehidupan, ini disebut “tanggung jawab
positif” yang bersifat ideal dan sempurna
(ideal or complete responsibility). Ideal
artinya menajadi idaman kehidupan manusia,
sempurna artinya tidak ada cacat atau
kekurangannya. Tanggung jawab positif lazim
disebut “tanggung jawab”saja
(responsbility). Memenuhi kewajiban sesuai
dengan norma kehidupan sesuai kehidupan
disebut tanggung jawab (responsbility), hal
ini adalah wajar.
Pemenuhan kewajiban tidak wajar atau
tidak sesuai dengan norma kehidupan, ini
disebut “ tanggung jawab negatif” bersifat
tidak sempurna (Incomplete responsbility).
Tidak sempurna artinya ada kekurangannya,
ada cacatnya, bahkan tidak ada pemenuhan
sama sekali. Tanggung jawab negative lazim
12
disebut “tidak bertanggung jawab”
(Unresponsibility). Tidak sesuai dengan
norma kehidupan artinya dipenuh, tetapi
kurang; atau dipenuhi, tetapi keliru; atau
dipenuhi tetapi cacat; atau tidak dipenuhi
sama sekali, hal ini adalah tidak wajar
3. Memelihara keindahan dan estetika
Keindahan berasal dari kata dasar
“indah”, yang dapat diartikan bagus,
cantik, molek, elok, dan permai, yaitu
sifat yang menyenangkan, mengembirakan,
menarik perhatian, dan berupa benda,
ciptaan, perbuatan, atau keadaan. Melalui
pancaindera unsur rasa dalam diri manusia
berkomunikasi itu merupakan penilaian atau
penanggapan itu disebut nilai.
“Keindahan “ merupakan konsep abstrak yang
tidak mempunyai arti apa-apa karena tidak
dihubungkan dengan suatu bentuk.
4. Konsep Kasih Sayang
13
Kasih sayang merupakan konsep yang
mengandung arti psikologis yang dalam.
Mungkin baru dapat dipahami makna yang
jelas apabila konsep tersebut sudah
diwujudkan dalam bentuk sikap, tingkah
laku, dan perbuatan manusia terhadap
manusia yang lainnya, atau terhadap alam
lingkungnya, atau terhadapTuhan.
Kasih sayang yang dilengkapi dengan
tanggung jawab menciptakan keserasian,
keseimbangan, dan kedamaian antara sesama
manusia, antara manusia dan alam
lingkungan, serta antara manusia dan Tuhan.
Kasih sayang merupakan kata mejemuk panduan
dari (2) istilah ”kasih” dan ”sayang” yang
satu sama lain ada kesamaan makna walaupun
bentuk katanya berbeda. Apabila kedua
istilah tersebut dipadu menjadi 1(satu)
dalam bentuk majemuk maknanya menjadi lebih
berbobot dan pas.
14
5. Konsep Keindahan dan Keadilan
Adil adalah sifat perbuatan manusia.
Menurut arti katanya, ”Adil” artinya tidak
sewenang-wenang kepada diri sendiri maupun
kepada pihak lain itu meliputi anggota
masyarkat, alam lingkungan, dan Tuhan Sang
Pencipta. Jadi, konsep adil berlaku kepada
diri sendiri sebagai induvidu, dan kepada
pihak lain sebagai anggota masyarakat, alam
lingkungan dan Tuhan Sang Pecipta.
Tidak sewenang-wenang dapat berupa
keadaan yang :
a. Sama (seimbang), nilai bobot yang
tidak berbeda
b. Tidak berat sebelah, perlakuan yang
sama, tidak pilih kasih;
c. Wajar, seperti ada adanya, tidak
menyimpang, tidak lebih dan tidak kurang
d. Patut /layak, dapat diterima karena
sesuai, harmonis, dan Proporsional
15
e. Perlakuan kepada diri sendiri, sama
seperti perlakuan kepada pihak lain dan
sebaliknya.
Dalam konsep adil berlaku tolak ukur yang
sama kepada pihak berbuat dan kepada pihak
lain terhadap mana perbuatan ini
ditunjukan. Implikasi perlakuan kepada
pihak lain. Bagaimana berbuat adil kepada
pihak lain jika kepada diri sendiri saja
sudah tidak adil. Konsep adil (tidak
sewenang-wenang) baru jelas bentuknya
apabila sudah diwujudkan dalam perbuatan
nyata dan nilai yang dihasilkannya atau
akibat yang ditimbulkannya. Situasinya dan
kondisi nyata juga ikut menentukan
perbuatan manusia.
16
Pengertian PatriotismePatriotisme berasal dari kata Patriot, yang
artinya adalah pecinta dan pembela tanah air.
Sedangkan Patriotisme maksudnya adalah
semangat cinta tanah air. Pengertian
17
Patriotisme adalah sikap untuk selalu
mencintai atau membela tanah air, seorang
pejuang sejati, pejuang bangsa yang mempunyai
semangat, sikap dan perilaku cinta tanah air,
dimana ia sudi mengorbankan segala-galanya
bahkan jiwa sekalipun demi kemajuan, kejayaan
dan kemakmuran tanah air.
Patriotisme juga didefinisikan sebagai
sikap-sikap positif dan menolong terhadap
'tanah air' oleh individu-individu dan
kumpulan-kumpulan. 'Tanah air' atau 'ibu
pertiwi' itu mungkin suatu bandar atau
rantau, namun patriotisme ini memaksudkan
bangsa dan/atau negara. Patriotisme meliputi
sikap-sikap seperti bangga akan pencapaian
dan budaya bangsa, kehendak memelihara ciri-
ciri bangsa dan dasar budayanya, dan
identifikasi dengan ahli-ahli lain dalam
bangsa. Patriotisme dikait rapat dengan
nasionalisme, dan istilah-istilah ini
18
digunakan seolah-olah bersinonim dengan satu
sama lain.
Patriotisme mengandungi konotasi etika.
Contohnya 'tanah air' ini sendirinya adalah
satu taraf moral atau nilai moral.
Patriotisme juga membayangkan bahawa
seseorang wajar mengutamakan kepentingan
negara berbanding kepentingan diri dan
kelompoknya. Ketika peperangan, mungkin nyawa
diri yang perlu dikorbankan. Gugur dalam
pertempuran demi tanah air merupakan contoh
tipikal bagi patrotisme ekstrem.
19
Jenis patriotismeNilai patriotisme boleh dibahagikan kepada
dua jenis iaitu:
(i) Patriotisme Peribadi
Patriotisme Peribadi adalah berperasaan
dan sukarela. Patriot mematuhi nilai-nilai
patriotik tertentu, seperti menghormati
bendera.
20
(ii) Patriotisme Rasmi
Kerajaan memupuk patriotisme rasmi yang
penuh isi simbolik dan istiadatnya.
Patriotisme ini adalah kepentingan logik
negeri itu sendiri, yang memperoleh kesahan
dari menjadi penyataan kebaikan bersama
komuniti politik. Tugu negara dan Hari
Bekas Perajurit dan upacara peringatan
merupakan contoh-contoh tipikal bagi jenis
patriotisme ini. Selalunya patriotisme
rasmi diatur oleh protokol, dengan kaedah-
kaedah tertentu untuk mengendali bendera,
atau jaminan atau penunjukan kesetiaan
tertentu.
Patriotisme banyak bergantung kepada
tindakan simbolik, seperti mempamerkan
bendera, menyanyi lagu kebangsaan,
menyertai perhimpunan beramai-ramai,
meletakkan pelekat bampar patriotik pada
kenderaan, atau apa-apa cara sekalipun
21
untuk menyatakan kesetiaan kepada negara di
peringkat umum. Patriotisme simbolik ketika
perang dijangka menaikkan semangat yang
pula menyumbang kepada usaha perang.
Patriotisme masa aman tidak boleh
dikaitkan begitu mudah kepada faedah yang
boleh diukur untuk negeri, namun patriot
tidak merendah-rendahkannya.
22
Sebab-sebab menanamkan sikap
patriotismeBerikut merupakan sebab- sebab kita
perlu mengamalkan sikap patriotisme:
A. Menanamkan semangat cinta akan Raja
dan Negara kepada masyarakat khususnya
kepada generasi muda.
-Semangat patriotisme penting untuk
melahirkan generasi muda yang cinta akan
negara sebagai pelapis untuk pemimpin
negara.
-Semangat patriotisme adalah penting untuk
23
mengekalkan keamanan dan keharmonian
negara.
B. Menjamin keamanan, kemakmuran dan
keselamatan serta bangsa.
-Semangat patriotisme adalah penting dalam
kalangan pemimpin negara agar dapat
memimpin negara dengan lebih teratur dan
sistematik.
-Semangat patriotisme juga penting bagi
melahirkan insan yang sanggup
mempertahankan negara. Contohnya, para
perajurit sanggup mengorbankan nyawa bagi
mempertahankan negara kerana adanya
semangat patriotisme dalam diri mereka.
C. Untuk mengawal masyarakat
-Rakyat yang mempunyai semangat patriotism
lebih cenderung untuk mematuhi peraturan
dan undang- undang yang telah ditetapkan
oleh negara. Dengan demikian, masyarakat
dapat dikawal dan kes- kes jenayah dapat
24
dibanteras dengan mudah.
Kesan-kesan sikap patriotismeBerikut merupakan kesan- kesan daripada
sikap patriotisme:
A. Gelak ketawa masyarakat
Dengan wujudnya semangat patriotisme ini,
negara kita telah mencapai kemerdekaan yang
ke- 51 dan melalui sambutan hari kemerdekaan
ini, kita dapat melihat betapa aman dan
harmoninya negara kita melalui gelak ketawa
masyarakat.
B. Lima prinsip Rukun Negara
Melalui semangat patriotisme juga, setiap
lapisan masyarakat dapat menyahut danmampu
mengamalkan prinsip- prinsip Rukun Negara,
yaitu:
Kepercayaan kepada Tuhan
Kesetiaan kepada Raja dan Negara
Keluhuran Perlembagaan
Kedaulatan Undang- undang
25
Kesopanan dan Kesusilaan
Melalui prinsip- prinsip ini, pemimpin
dapat memimpin negara dengan lebih
berdisiplin dan berdaya maju.
C. Proses permodenan negara berjalan dengan
lancar
Proses pemodenan ini hanya akan dapat
dilaksanakan jika adanya respond an kerjasama
dalam kalangan rakyat. Oleh itu, dengan
adanya semangat patriotisme, masyarakat akan
lebih mementingkan hal- hal untuk memajukan
negara daripada diri
sendiri agar negara mampu “Berdiri sama
tinggi, duduk sama rendah” dengan negara-
negara maju yang lain seperti Jepun dan
China. Kereta- kereta dan barangan buatan
Malaysia, jaringan pengangkutan jalan yang
lebih canggih dan teratur, bangunan-
bangunan pencakar langit seperti Menara Kuala
Lumpur dan Menara Berkembar Petronas adalah
26
bukti hasil titik peluh masyarakat dalam
memodenkan negara.
D. Mudah berlakunya konflik
Namun semangat patriotism yang melampaui
batas akan menyebabkan negara berselisih
faham dengan negara- negara lain. Contohnya,
apabila seseorang itu menghadapi perselisihan
faham dengan negara lain, dia akan mencuba
sedaya upaya untuk
mempertahankan negara dengan pelbagai cara
apa sekalipun sehingga perkara yang kecil
menjadi masalah yang terlalu besar untuk
diselesaikan.
E. Tidak akan mengkhianati negara
Para pemimpin yang mempunyai semangat
patriotisme yang tinggi tidak akan membuat
sesuatu perkara yang boleh menjatuhkan
negara. Contohnya, menjual rahsia dan dokumen
penting negara. Jika pemimpin tidak mempunyai
semangat patriotisme dan menjual dokumen-
27
dokumen negara, pasti negara akan jatuh ke
dalam tangan negara lain.
DAFTAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme
http://yudhim.blogspot.com/2008/01/
nasionalisme.html
http://astriani.wordpress.com/2009/10/23/
definisi-patriotisme/
28