MODUL BIO UMUM UNMA

49
Modul Praktikum Biologi Umum 0 Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Transcript of MODUL BIO UMUM UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum 0

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum 1

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmaanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, rabb

semesta alam atas limpahan rahmat, hidayah serta inspirasi-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Modul Panduan Praktikum Biologi. Shalawat serta salam

semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Muhammad SAW, keluarganya,

sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir jaman.

Modul panduan praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam

mengimplementasikan pemahaman teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan

dalam bentuk lebih riil dalam kegiatan praktikum.

Penulis berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam penyelesaian

modul ini, akan tetapi penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan,

oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari pihak terkait penulis

harapkan sebagai referensi untuk memperbaikinya dimasa yang akan datang.

Terselesaikannya modul ini tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua,

keluarga, dan sahabat tercinta. Secara khusus penyusun sampaikan rasa

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Dr. Hj. Titien Sukartini, M.M.Pd., selaku Dekan Fapendasmen Universitas

Majalengka.

2. Bapak Dr. E. Kosmajadi, S.Ag. M.M.Pd., selaku Wadek I Fapendasmen

Universitas Majalengka.

3. Teman-teman Dosen di Program Studi Pendidikan Biologi dan PGSD

Universitas Majalengka, atas bantuan dan sebagai teman diskusi selama

penulisan modul ini.

4. Untuk isteri tercinta Diana Yulianti, yang selalu menemani dan mensuport

dalam penyusunan modul ini.

5. Spesial sekali untuk Ce debay yang masih dalam perut Umminya.

Untuk semua pihak yang telah membantu baik secara moril dan materil

yang tidak disebutkan namanya satu-persatu. Akhirnya, teriring doa yang tulus

semoga segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusun

mendapatkan balasan dan ridho Allah SWT, dan semoga modul ini memberi

manfaat khususnya bagi dunia pendidikan.

Majalengka, Desember 2014

Penyusun

Ipin Aripin, M.Pd

Modul Praktikum Biologi Umum 2

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

DAFTAR ISI MODUL PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

No. Materi Halaman

Kata Pengantar ................................................................................ 1

Daftar Isi ........................................................................................ 2

Peraturan Tata Tertib Praktikum ..................................................... 3

Format Laporan Praktikum ............................................................. 4

1. Pengenalan & Penggunaan Mikroskop ............................................. 5

2. Pengamatan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan ..................................... 11

3. Pengamatan Struktur Jaringan Tumbuhan ....................................... 14

4. Pengamatan Protista ....................................................................... 17

5. Tipe Sidik Jari .................................................................................. 20

6. Uji Bahan Makanan ......................................................................... 22

7. Perkecambahan Biji ......................................................................... 25

8. Denyut Nadi ................................................................................... 27

9. Keanekaragaman Hayati .................................................................. 29

10. Percobaan Lazzaro Spalanzani ......................................................... 31

11. Tumbuhan Lumut, Paku & Tumbuhan Biji ....................................... 33

12. Fotosintesis Ingen Housz ................................................................. 37

13. Fotosintesis Sach .............................................................................. 39

14. Pengamatan Mikroskopis Tubuh Jamur .......................................... 42

15. Membuat Herbarium ..................................................................... 43

16. Membuat Terrarium ........................................................................ 46

Daftar Pustaka ................................................................................ 48

Modul Praktikum Biologi Umum 3

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Praktikan diwajibkan menggunakan jas laboratorium.

2. Praktikan harus selalu dihadiri seluruhnya. Jika berhalangan praktikan harus

melapor ke dosen koordinator praktikum atau Penanggung Jawab mata

kuliah.

3. Ketenangan, kebersihan dan kesopanan di dalam laboratorium harus selalu

dijaga.

4. Di dalam laboratorium tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok.

5. Tidak diperkenankan membuat laporan praktikum selama

asisten sedang menerangkan.

6. Tidak diperkenankan mengganggu percobaan milik orang lain, baik merusak

maupun menulis keterangan-keterangan orang yang tidak benar.

7. Setiap praktikan diwajibkan membawa serbet, alat tulis lengkap serta

bahan-bahan yang tercantum pada buku pedoman praktikum.

8. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan praktikum di luar petunjuk

praktikum yang telah tercantum dalam panduan, tanpa izin dari Asisten Lab.

9. Setiap praktikan diwajibkan memiliki buku panduan praktikum.

10. Di larang membuang zat padat, zat cair atau sampah ke bak cuci.

11. Sebelum dan sesudah praktikum, alat yang digunakan dalam keadaan bersih,

utuh dan disimpan kembali pada tempatnya.

12. Meja / tempat praktikum harus bersih, kursi yang digunakan ditempatkan

kembali pada tempatnya, sampah-sampah dibuang pada tempat sampah.

Modul Praktikum Biologi Umum 4

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

Sistematika Laporan Praktikum :

- Cover

- Kata Pengantar

- Daftar Isi

- Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

- Bab II Metode Praktikum

A. Waktu dan Tempat

B. Alat dan Bahan

C. Langkah Kerja

- Bab III Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian / Tabel Pengamatan

B. Pembahasan

- Bab IV Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

- Daftar Pustaka (minimal 5 referensi)

Modul Praktikum Biologi Umum 5

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM I

PENGENALAN MIKROSKOP & PENGGUNAAN MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda

mikroskopik/renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ada

bermacam-macam jenis dan bentuk mikroskop. Mikroskop cahaya adalah

mikroskop paling sederhana yang dapat digunakan untuk memperbesar citra

hingga puluhan kali. Mikroskop elektron adalah mikroskop yang menghasilkan

citra beresolusi tinggi hingga ribuan kali.

Jenis lensa yang lain adalah lensa okuler terletak dekat dengan mata pada

saat mikroskop digunakan. Lensa obyektif ada beberapa buah, dan memiliki

pembesaran masing-masing 5X, 10X, 45X, dan 100X. Sedangkan lensa okuler

hanya 1 buah atau 2 buah, dan mempunyai pembesaran 5X, 10X, atau 15X.

Kedua lensa pada mikroskop dihubungkan oleh suatu bagian berbentuk tabung.

Mikroskop yang memiliki sebuah lensa okuler, disebut mikroskop monokuler.

Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler, dinamakan mikroskop binokuler.

Mikroskop binokuler, monokuler, dan mikroskop elektron

Gambar Mikroskop

Modul Praktikum Biologi Umum 6

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Berikut ini adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini

berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar dari lensa

objektif.

b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini

membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur

oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

c. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan

menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

d. Makrometer (Pemutar Kasar), berfungsi untuk menaik turunkan tabung

mikroskop secara cepat.

e. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan

menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada

makrometer.

f. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara

memutarnya.

g. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.

Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek

melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat.

Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,

sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena

berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

h. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

i. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini

dapat putar dan di naik turunkan.

j. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di

amati.

k. Penjepit Kaca, berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak

mudah bergeser.

l. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.

m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya

mikroskop.

Cara Menggunakan

Mikroskop

a. Menyiapkan mikroskop :

1. Letakan mikroskop di atas meja yang kokoh. Jangan diatas buku atau

kertas yang berserakan di atas meja. Pada mkroskop yang menggunakan

cermin aturlah menghadap cahaya.

2. Periksalah mikroskop, bahwa bagian-bagiannya lengkap dalam

keadaan bersih dan tidak rusak.

3. Terutama lensa-lensanya harusa dijaga tetap bersih debu, air, atau

minyak untuk membersihkannya dapat dilakukan dengan cara

mengusapkannya dengan kertas kasa yang bersih.Jangan menggosok

dengan benda yang keras atau kasar, karena akan merusak “Coating

Modul Praktikum Biologi Umum 7

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

“nya.

4. Kalau badan atau meja mikroskop kotor, atau berdebu bersihkan

dengan lab yang bersih.

5. Kenalilah dahulu nama bagian-bagian mikroskop berdasarkan gambar

yang diberikan.

b. Mengatur penyinaran/lampu :

1. Pasang kabel pada stop kontak dengan tegangan yang sesuai

(Perhatikan keterangan tegangan listrik yang direkomendasikan pada

mikroskop seperti: 110- 120 Volt atau 220-240 Volt)

2. Tekan knop lampu kearah On dan untuk mematikan tekan Off.

3. Setelah lampu menyala, aturlah kondensor pada posisi paling atas, agar

didapatkan penyinaran kritis (Criticall Illumination).

4. Untuk mengamati preparat yang transparan, aturlah diafragma pada

bukaan yang sempit

5. Jika preparat yang diamati diwarnai, gunakan bukaan diafragma yang

lebih lebar.

6. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga lensa kondensor

terang.

c. Mengatur fokus :

1. Tempatkan preparat diatas meja mikroskop.

2. Sebelumnya turunkan tabung mikroskop atau naikkan meja

mikroskop (tergantung jenis mikroskop yang digunakan) sampai

menyentuh gelas penutup. Kerjakan dengan pelan dan hati-hati! Melalui

lensa okuler amati preparat sampai terfokus

3. Tempatkan ujung pensil pada permukaan cermin cekung atau datar

sambil melihat melalui lensa okuler, fokuskan kondensor dengan

memutar tombol pengatur kondensor sampai ujung pensil jelas terfokus.

Ini menjamin daya pisah yang maksimal.

4. Ambil lensa okuler sementara lihatlah kebawah melalui tabung

mikroskop, aturlah diafragma sampai kurang lebih 2/3 nya terbuka.

(Pengaturan celah diafragma untuk mengatur pencahayaan dan

meningkatkan kontras. Jika celah diafragma dibuka terlampau lebar

preparat akan sangat terang dan kontras berkurang sehingga struktur

– struktur kecil sulit dibedakan). Pasang kembali lensa okuler pada

tempatnya.

5. Terdapat dua pengatur fokus yaitu pengatur kasar dan pengatur halus,

gunakan pengatur kasar utuk mencari bayangan objek dengan memutar

pengatur kasar secara perlahan-lahan sehingga objektif mendekati meja

preparat hingga terlihat bayangan.

6. Untuk mendapatkan fokus yang lebih baik putarlah pengatur halus.

7. Mulailah dengan pembesaran lemah, baru dengan pembesaran yang lebih

kuat.

Modul Praktikum Biologi Umum 8

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

d. Mengganti pembesaran :

1. Putar objektif yang diinginkan kesumbu optik hingga terdengar bunyi

klik yang lemah.

2. Untuk mendapatkan pembesaran yang lebih kuat putar objektif

kelensa objektif yang diinginka sampai bunyi klik .

3. Atur kembali cahaya dengan lefel diafragma hingga didapatkan kontras

yang baik

4. Khusus untuk pembesaran lensa objektif 100x diperlukan minyak emersi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop:

1. Peganglah erat-erat lengan mikroskop dengan satu tangan, sedangkan

tangan yang lain pakailah untuk menyangga mikroskop.

2. Gunakan mikroskop dengan lengannya menghadap anda.

3. Meja preparat harus tetap horisontal untuk mencegah agar preparat tidak

jatuh.

4. Bersihkan lensa mikroskop (objektif dan okuler) hanya dengan kertas

lensa atau kertas tisue.

5. Untuk mencari fokus suatu objek yang akan diamati, selalu mulai

dengan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10X). Tanpa melihat

melalui lensa okuler, dekatkan lensa objektif dengan hatai-hati

sampai hampir mengenai preparat. Kemudian sambil melihat melalui

lensa okuler, gerakkan lensa objektif dengan perlahan-lahan menjauhi gelas

preparat sehingga objek tersebut kelihatan. Untuk memfokuskan objek

selanjutnya digunakan pengatur fokus yang halus.

6. Bila akan menggunakan pembesaran yang lebih kuat, fokuskan dahulu

objek yang alan diamati dengan menggunakan pengatur halus saja. Jangan

sekali-kali memutar pengatur kasar.

7. Untuk menggunakan mikroskop secara efisien maka :

- Biasakan kedua mata anda tetap terbuka ketika mengamati preparat.

- Mata kiri diletakkan pada lensa okuler

- Mata kana diaarahkan padfa buku gambar

- Tangan kiri digunakan untuk mengatur alat pengatur fokus.

- Tangan kanan mengatur posisi objek yang akan dilihat, memegang

pinsil dan menggambar /mencatat apa yang diamati.

8. Setelah selesai menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar

terdapat jarak antara lensa obyektif dengan meja mikroskop. Aturlah

cermin dalam posisi tegak, masing-masing cermin cekung dan datar

menghadap kearah samping. Bersihkan meja mokroskop dari kotoran dan

tumpahan medium dengan menggunakan tissue.

Modul Praktikum Biologi Umum 9

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANYA

A. Tujuan

1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara

penggunaannya.

2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah

mikroskop.

B. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Mikroskop Kertas bertulis hurup “d”

Kaca Objek

Kaca Penutup

C. Langkah Kerja

Menyiapkan dan menggunakan mikroskop:

Keluarkan mikroskop dari kotaknya didalam kemari, letakkan

hati-hati diatas meja.

Gunakan mikrodkop sesuai dengan langkah-langkah yang telah

dijelaskan agar diperoleh daya pisah yang maksimal.

Mempersiapkan preparat :

Yang digunakan adalah preparat basah. Bahan yang akan

diamati diletakkan diatas gelas obyek, tetesi dengan medium air, tutup

dengan gelas penutup dan usahakan agar tidak ada gelembung udara diatas

obyek dan gelas penutup, caranya sbb: Peganglah gelas penutup dengan

posisi 450

terhadap gelas obyek, sentuhkan tepi bawahnya pada

permukaan tetesan air dan perlahan-lahan rebahkan sehingga gelas penutup

terletak diatas gelas obyek. Jika masih ada gelembung udara, pekerjaan ini

diulangi lagi sampai berhasil.

Mengamati preparat

Preparat yang sudah dipersiapkan anda letakkan dimeja mikroskop

sedemikian sehingga preparat yang diamati terletak ditengah lubang meja

mikroskop.Selanjutnya lakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan

sebelumnya. Apabila preparat sudah terfokus maka bila akan menggunakan

pembesaran yang lebih kuat, hanya pengatur halus saja yang boleh

dipergunakan. Jangan sekali-sekali memutar pengatur kasar.

Mengatur besarnya obyek

Pembesaran dari bayangan suatu obyek dapat diketahui dari angka

pembesaran pada obyektif dan okuler.

Ukuran suatu benda dibawah pengamatan mikroskop dapat

diperkirakan dengan membandingkannya terhadap ukuran bidang pandang

yang dapat ditentukan sbb : Letakkan penggaris plastik berskala mm diatas

meja obyektif, usahakan untuk mendapatkan bayangan skala mm sejelas

mungkin dan perkirakan diameter bidang pandang tersebut.

Modul Praktikum Biologi Umum 10

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

KEGIATAN 2

Letakkan potongan huruf “d” pada gelas obyek, tutuplah dengan gelas

penutup.

Lalu amati preparat dengan lensa obyektif lemah.

1. Bandingkan bentuk bayangan dengan bentuk obyek yang diamati. Bentuk

bayangan apakah sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut merupakan

bayangan cermin? Gambarlah bayangan tersebut!

2. Sambil memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri kekanan.

Kearah mana bayangan bergeser? Dan kemana arah bayangan jika preparat

digeser kebelakang? Putar dudukan lensa obyektif sehingga obyektif kuat

berada dibawah

Modul Praktikum Biologi Umum 11

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM II

PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

A. Landasan Teori

Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Semua

fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat

berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari

hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah

multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya).

Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan

bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari

sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan

sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur

fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya.

Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu sel

tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang

tetap, sedangkan sel hewan memiliki bentuk yang lentur. Ini disebabkan karena

sel tumbuhan memiliki dinding sel yeng tersusun dari selulosa sehingga

memberikan bentuk yang tetap dan sifatnya keras dan kaku. Umumnya kedua

macam sel ini, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan berukuran 30-50 mikron.

Biasanya yang dapat dilihat dengan jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti /

nukleus dan sering juga terlihat vakuola, dan butir-butir anak inti / nukleolus.

Untuk membuat sediaan renik harus dilakukan cara pengirisan yang benar.

Pada prinsipnya ada tiga macam berdasarkan pemotongan, yaitu:

a. Irisan melintang (cross section) yaitu irisan dengan arah tegak lurus sumbu

horizontal dengan objek.

b. Irisan membujur (longitudinal section) adalah irisan sejajar dengan sumbu

horizontal suatu objek.

c. Irisan tengah (median section) adalah irisan sejajar dengan atau tegak lurus

pada bagian tengah suatu objek.

Meskipun antara sel tumbuhan dan sel hewan terdapat perbedaan, namun

juga terdapat persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi dari

bagian-bagian selnya.

Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukann

oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi

kehidupan yang dilakukan oleh semua sel, misalnya respirasi. Karena itu agar

fungsi-fungsi kehidupan berjalan baik, maka masing-masing kelompok sel akan

saling bekerja sama.

B. Tujuan

- Mengamati struktur sel hewan dan tumbuhan

Modul Praktikum Biologi Umum 12

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Mikroskop Daun Rhoe discolor

Kaca Objek Epitel mukosa pipi

Kaca Penutup Kulit bawang (Allium cepa)

Pipet Tetes Metilen Blue

Silet Larutan Iod

Tisue Aquades

Tusuk Gigi

Cutton Bud

D. Cara Kerja

A. Pengamatan sel hewan

a. Buatlah preparat sel epitel mukosa mulut, dengan cara menempelkan

dengan hati-hati tusuk gigi atau pembersih telinga ke dalam mulut.

b. Oleskan jaringan epitelium tersebut pada kaca objek.

c. Warnai dengan menambahkan setetes metilen blue, lalu tutup

dengan kaca penutup.

d. Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 diikuti

dengan 10 x 40 (gunakan minyak imersi untuk memperjelas

pengamatanmu)

e. Gambarkan hasil pengamatanmu.

B. Pengamatan sel tumbuhan

a. Buatlah sayatan memanjang pada salah satu permukaan daun Rhoe

discolor setipis mungkin.

b. Letakkan dalam kaca objek dan tambahkan aquades, kemudian

tutup dengan kaca penutup.

c. Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 diikuti

dengan perbesaran 10 x 40 (gunakan minyak imersi untuk

memperjelas pengamatanmu)

d. Gambarkan hasil pengamatanmu

e. Lakukanlah hal yang sama untuk mengamati sel Allium cepa

E. Data Pengamatan

Media Gambar Bagian sel

Rhoe discolor

Modul Praktikum Biologi Umum 13

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Allium cepa

Epitel Mukosa

mulut / pipi

F. Diskusi dan Pertanyaan

1. Jelaskan perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan !

2. Mengapa pada pengamatan sel tumbuhan sering digunakan daun

tanaman Rhoe discolor dan bawang?

Modul Praktikum Biologi Umum 14

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM III

PENGAMATAN STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN

A. Landasan Teori

Struktur utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri

atas : akar, batang dan daun, disamping struktur tersebut tumbuhan juga ada

yang dilengkapi dengan bunga dan buah. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat

rendah (tumbuhan tak berbiji ) umumnya tidak memiliki struktur seperti akar,

batang, dan daun .

Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ

pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh jaringan-jaringan, dan

jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi

yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan

dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

B. Tujuan

- Mengetahui struktur jaringan tumbuhan melalui pengamatan preparat

beberapa organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Mikroskop Daun Rhoeo discolor

Kaca Objek Preparat awetan akar dikotil & Monokotil

Kaca Penutup Preparat awetan batang dikotil & Monokotil

Pipet Tetes Preparat awetan daun dikotil & Monokotil

Alkohol

D. Cara Kerja

1. Bersihkan mikroskop dengan alcohol dan tissue

2. Buat sayatan memanjang dari daun Rhoeo discolor, kemudian letakkan

pada kaca objek, tutup dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop

Jaringan epidermis serta stomata yang tampak, gambar hasil

pengamtanmu.

3. Letakkan preparat akar dikotil di bawah lensa objektif pada mikroskop

4. Amati preparat melalui lensa okuler, awali dengan perbesaran lemah

kemudian ikuti dengan perbesaran kuat

5. Gambar hasil pengamatanmu.

6. Lakukan hal yang sama untuk preparat yang lain

E. Data Pengamatan

Modul Praktikum Biologi Umum 15

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Jaringan Epidermis dan Stomata

Struktur Batang Dikotil dan Monokotil

Struktur Akar Dikotil dan Monokotil

Struktur Daun Dikotil dan Monokotil

F. Diskusi dan Pertanyaan

1. Apa perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil ?

2. Apa perbedaan mendasar dari jaringan tumbuhan dikotil dan monokotil ?

3. Mengapa untuk pembesaran 400x lensa mikroskop perlu dilumasi dengan

cairan imersi?

Modul Praktikum Biologi Umum 16

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

(Sumber : google image)

Modul Praktikum Biologi Umum 17

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM IV

PENGAMATAN PROTISTA

A. Landasan Teori

Kingdom Protista adalah kingdom yang anggotaanya sangat beragam

mencakup semua makhluk hidup eukariotik (intinya mempunyai

selaput/membran inti) yang sebagian besar bersel satu (uniseluler) sampai bersel

banyak (multiseluler) yang sederhana/belum ada diferensiasi sel.

Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar :

1. Protista mirip hewan (protozoa)

2. Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang)

3. Protista mirip jamur (jamur lendir/ jamur air)

B. Tujuan

1. Mengidentifikasi ciri protista berdasarkan kelasnya

2. Untuk mengetahui bentuk dan habitat protista

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Mikroskop Air rendaman jerami

Kaca Objek Air kolam

Kaca Penutup Air sawah

Pipet Tetes Air bak WC kampus

Gelas Kimia Kapas

Tisue

D. Cara Kerja

1. Ambilah sampel air dari rendaman jerami selama 1 minggu, ke atas kaca

objek dengan menggunakan pipet tetes

2. Tutuplah dengan menggunakan kaca penutup

3. Amati objek tersebut menggunakan mikroskop dimulai dengan

pembesaran terkecil sampai yang terbesar.

4. Amati protista yang terdeteksi dan gambarkan pada data pengamatan

5. Lakukan cara yang sama pada sampel yang lainnya.

Modul Praktikum Biologi Umum 18

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Gambar Protista

(Sumber : google image)

E. Data Pengamatan

Media Gambar Protista Ciri yang teramati

Air rendaman

jerami

Air kolam

Air sawah

Modul Praktikum Biologi Umum 19

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Air bak WC

F. Diskusi dan Pertanyaan

1. Mengapa media yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan air

rendaman jerami, air kolam, air sawah, dan air bak wc ?

2. Pada media apa yang paling banyak ditemukan protista? dan termasuk

pada kelas apa?

3. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut coba sebutkan ciri-ciri dari

kingdom protista!

Modul Praktikum Biologi Umum 20

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM V

TIPE SIDIK JARI

A. Landasan Teori

Sidik jari bersifat genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan

pada trimester pertama kehamilan. Pembentukannya terjadi selama masa embrio

dan tidak pernah berubah dalam hidup kecuali diubah secara kebetulan akibat

luka-luka, terbakar, penyakit atau penyebab lain yang tidak wajar pada jari dan

telapak tangan (Elvayandri, 2002).

Pola sidik jari dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang

dengan predisposisi genetik untuk perkembangan penyakit tertentu. Karena sidik

jari diturunkan secara genetik dan tidak dipengaruhi lingkungan eksternal setelah

lahir seperti geografi, ekonomi, dan lain-lain, sidik jari memiliki ciri yang paling

bermanfaat untuk menentukan hubungan mendasar dalam kehidupan.

Berikut disajikan gambar bentuk sidik jari :

Gambar Tipe Sidik Jari

(Sumber : google image)

B. Tujuan

- Untuk mengetahui tipe sidik jari

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Tinta stempel Jari tangan kiri dan kanan

Bak stempel

Kertas Lembar Praktikum

D. Cara Kerja

1. Latakan jari-jari tangan pada bak stempel yang telah diberi tinta.

2. Tempelkan masing-masing jari tangan pada kertas lembar pengamatan

untuk setiap orangnya.

Modul Praktikum Biologi Umum 21

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

3. Identifikasi bentuk tipe sidik jari setiap dari seluruh anggota kelas pada

data pengamatan tersebut.

E. Hasil Pengamatan

TANGAN KANAN TANGAN KIRI

Jari

Jmpl Ibu Jari

Jari

tengah

Jari

manis Jari klk

Jari

Jmpl

Ibu

Jari

Jari

tengah

Jari

manis

Jari

klk

F. Diskusi dan Pertanyaan

1. Tipe sidik jari jenis apa yang paling dominan pada pada mahasiswa di

kelas kamu ?

2. Mengapa tipe sidik jari tiap orang berbeda?

3. Bagaimana tahap pembentukan sidik ditinjau dari segi ilmu embriologi

dan genetika?

4. Mengapa catatan sidik jari diperlukan sebagai catatan identitas, seperti

pada KTP, SIM dll coba jelaskan !

Modul Praktikum Biologi Umum 22

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM VI

UJI BAHAN MAKANAN

A. Landasan Teori

Makanan merupakan sumber utama pembentuk energi pada makhluk

hidup. Makanan yang kita makan sehari-hari memiliki kandungan gizi yang

berbeda-beda tergantung dari jenis dan sumber makanan tersebut berasal dari

hewan atau tumbuhan.

Bahan makanan didalamnya terkandung zat makanan seperti karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan garam mineral. Bahan makanan yang dikonsumsi

sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat,

lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar,

sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun

dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan sehari-hari

(Yuliatin, 2012).

B. Tujuan

Menguji kandungan karbohidrat, protein, glukosa dan lemak pada jenis

makanan tertentu.

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Tabung reaksi Glukosa

Pipet tetes Satu jenis buah

Bunsen, spirtus & kaki tiga Nasi putih

Mortal dan alu Roti

Gelas kimia Putih telur

Kertas buram / tik Tempe

Larutan benedict (fehling A & B) Minyak goreng

Larutan Iodin Margarine

Larutan Biuret Tissue

D. Cara Kerja

1. Uji Glukosa

- Ambil sedikit gula dan buah yang sudah dihaluskan, larutkan dengan

air dalam tabung reaksi

- Masukkan 3 tetes larutan benedict, panaskan diatas lampu spirtus

- Amati perubahan yang terjadi. Jika makanan mengandung glukosa

maka larutan akan berubah warna menjadi kuning kehijauan dan

terbentuk endapan merah bata

2. Uji Karbohidrat

- Ambil sedikit nasi, kemudian haluskan dengan mortar dan alu,

tambahkan air secukupnya

- Masukkan dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan

lugol/iod

Modul Praktikum Biologi Umum 23

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

- Amati perubahan yang terjadi. Jika larutan berubah warna menjadi

hitam kebiruan, artinya makanan tersebut mengandung karbohidrat

- Lakukan hal yang sama untuk roti

3. Uji Protein

- Masukkan putih telur kedalam tabung reaksi

- Tambahkan 3 tetes larutan biuret pada tabung reaksi tersebut

kemudian kocok secara perlahan. Diamkan beberapa saat

- Amati perubahan yang terjadi

- Lakukan hal yang sama untuk bahan makanan tempe

4. Uji Lemak

- Siapkan selembar kertas buram

- Bagi menjadi dua bagian

- Oleskan bagian pertama dengan minyak goreng dan dengan air

untuk bagian yang lain.

- Anginkan kertas tadi. Amati perbedaan pada kedua bagian kertas

tersebut!

- Lakukan hal yang sama untuk bahan margarine

Indikator Gula

(Merah bata)

Benedict/Fehling

A, B

Indikator Amilum

(Hitam atau

Kebiruan)

Lar . Iodin

Indikator Protein

(Biru muda /

ungu)

Lar. Biuret

Indikator Lemak

Lar. Sudan III /

kertas saring

Gambar : Indikator Uji Makanan

Modul Praktikum Biologi Umum 24

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

E. Hasil Pengamatan :

Bahan

Makanan Kandungan Zat Reagen Hasil Percobaan

F. Pertanyaan dan Diskusi

1. Jelaskan fungsi reagen pada praktikum tersebut!

2. Jelaskan mengapa karbohidrat, protein dan lemak harus dicerna terlebih

dahulu sebelum digunakan oleh sel-sel tubuh!

3. Jelaskan proses metabolisme karbohidrat!

Modul Praktikum Biologi Umum 25

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM VII

PERKECAMBAHAN BIJI

A. Landasan Teori

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas

kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan.

Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah

sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan

awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.

Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan,yaitu

perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan

sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari

dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses perkecambahan itu

terjadi beserta kondisi-kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor-faktor

penyebab perkecambahan.

B. Tujuan

1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji

2. Mengetahui pengaruh ketebalan biji terhadap perkecambahan

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Kapas Biji kacang hijau (Phaseolus radiatus)

Wadah Biji kacang tanah/ kacang panjang

Mistar / penggaris Biji kangkung

Pulpen Air

D. Langkah Kerja

1. Pilihlah 3 biji kacang / kangkung yang kira-kira memiliki bentuk dan

ukuran yang sama

2. Ambillah sejumlah kapas dan bagilah menjadi tiga bagian yang kira-kira

sama, dan tempatkan dalam suatu wadah yang terbuka.

3. Basahi semua kapas tersebut dengan air secukupnya. Usahakan jumlah air

yang digunakan untuk membasahi kapas volumenya sama.

4. Tempatkan di atas kapas tersebut masing-masing tiga biji kacang /

kangkung.

5. Letakkan di tempat yang aman dan cukup memperoleh udara.

6. Amatilah perkecambahan yang terjadi, dan catatlah setiap hari

pertambahan panjang kecambah pada interval waktu yang sama.

Modul Praktikum Biologi Umum 26

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

E. Tabel Pengamatan

Panjang Biji Kacang Hijau Rata-rata

Panjang

Perhari Biji 1 Biji 2 Biji 3

Hari ke-1

Hari ke-2

Hari Ke-3

Hari ke-4

Hari Ke-5

Panjang Biji Kangkung

Rata-rata Panjang

Perhari Biji 1 Biji 2 Biji 3

Hari ke-1

Hari ke-2

Hari Ke-3

Hari ke-4

Hari Ke-5

Panjang Biji Kacang Panjang Rata-rata

Panjang

Perhari Biji 1 Biji 2 Biji 3

Hari ke-1

Hari ke-2

Hari Ke-3

Hari ke-4

Hari Ke-5

F. Pertanyaan dan Diskusi

1. Biji mana yang mengalami pertumbuhan paling cepat ?

2. Faktor apa yang mempengaruhi perkecambahan biji ?

3. Apakah ketebalan biji berpengaruh terhadap perkecambahan biji ?

Modul Praktikum Biologi Umum 27

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM VIII

DENYUT NADI

A. Landasan Teori

Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir

melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi

sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung.

Denyut nadi dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan atau dengan cara

palpasi, disamping itu dapat pula ditentukan dengan menggunakan peralatan

elektronik yang sederhana maupun yang modern. Denyut nadi dan tekanan

darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk menilai

sistem kardiovaskuler seseorang.

Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA

(irama sinus normal, NSR= Normal Sinus Rhythim). Waktu istirahat, jantung

berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah

karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut nadi

seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila pekerja

yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi. Denyut

nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit dan

keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit

saja. Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan

sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis) , dileher sebelah kiri/kanan

depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat

diapex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis (Muffichatum, 2006). Faktor-

faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan

kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik

dan kondisi psikis (Muffichatum, 2006).

B. Tujuan

- Mengetahui frekuensi denyut nadi tiap menit dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Stop watch

Alat tulis dan table pengamatan

D. Langkah Kerja

1. Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas

2. Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan jari

tengah tepat pada pergelangan tangan tersebut.

3. Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi di pergelangan tangan.

4. Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.

5. Berlari-larilah selama 3 hingga 5 menit, kemudian hitunglah denyut

nadimu dan catat hasilnya.

Modul Praktikum Biologi Umum 28

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

6. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok. Kemudian,

catatlah hasilnya dalam bentuk table

E. Tabel Pengamatan

Nama Jenis

Kelamin

Berat

Badan

Frekuensi Denyut Nadi

Sebelum Lari Stlh Lari

F. Pertanyaan dan Diskusi

1. Berapa rata-rata denyut nadi siswa laki-laki dan perempuan sebelum dan

setelah melakukan kegiatan?

2. Menurutmu faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi denyut nadi?

3. Selain pereglangan tangan, bagian tubuh manalagi yang dapat digunakan

untuk mendeteksi denyut jantung?

Modul Praktikum Biologi Umum 29

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM IX

KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Landasan Teori

Keanekaragaman makhluk hidup/keanekaragaman hayati atau

biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang

mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan

menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan,

hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana

bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi

keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu.

Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem

biologis.Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi;

wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah

keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator.

Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari

miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara

pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi

hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya

sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan

keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual

juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar

angkasa.

Keanekaragaman dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor genetik dan

faktor lingkungan. Faktor genetik atau faktor keturunan adalah sifat dari

makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh dari induknya. Factor genetik

ditentukan oleh gen atau pembawa sifat. Faktor lingkungan adalah faktor dari

luar makhluk hidup yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan

lingkungan biotik. Lingkungan biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan

tekanan udara. Lingkungan kimia misalnya makanan, mineral, keasaman, dan zat

kimia buatan. Lingkungan biotik misalnya microoaganisme, tumbuhan, hewan,

dan manusia.

B. Tujuan

- Mengamati keanekaragaman pada tumbuhan

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Penggaris 10 lembar daun mangga

Pensil 10 lembar daun jambu

Kertas

D. Langkah Kerja

1. ambilah 10 lembar daun mangga jenis tertentu (beri label A)

2. ambil 10 lembar daun mangga jenis yang sama dengan A, tetapi dari

pohon yang berbeda (beri label a)

Modul Praktikum Biologi Umum 30

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

3. ambil 10 lembar daun jambu (jambu biji / jambu air) beri label B dan C

4. lakukan observasi terhadap setiap daun tentang : panjang, lebar, bentuk,

warna, system permukaan dan pertulangan daun.

5. Isikan pada table pengamatan berikut.

E. Tabel Pengamatan

Daun Ciri Morfologi Daun ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A

Warna

Bentuk

Panjang

Lebar bag. Tengah

Sistem Pertulangan

Sifat permukaan

B

Warna

Bentuk

Panjang

Lebar bag. Tengah

Sistem Pertulangan

Sifat permukaan

C

Warna

Bentuk

Panjang

Lebar bag. Tengah

Sistem Pertulangan

Sifat permukaan

D

Warna

Bentuk

Panjang

Lebar bag. Tengah

Sistem Pertulangan

Sifat permukaan

F. Pertanyaan dan Diskusi

1. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan sifat pada tanaman yang

berbeda jenis, bandingkan dengan jumlah perbedaannya?

2. Faktor apa yang menyebabkan perbedaan sifat pada tanaman sejenis ?

3. Mengapa pada tanaman yang berbeda jenis lebih banyak terdapat

perbedaan sifat dibanding dengan tanaman satu jenis ?

Modul Praktikum Biologi Umum 31

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM X

PERCOBAAN LAZZARO SPALANZANI

A. Landasan Teori

Aristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa makhluk hidup itu terjadi

begitu saja. Pendapat ini dikenal sebagai teori abiogenesis atau teori generatio

spontanea. Konsep mengenai kehidupan ini berasal dari materi-materi yang tak

berjiwa secara spontan, teori ini cukup lama dipercaya oleh masyarakat.

Generatio spontanea atau abiogenesis menganggap bahwa kehidupan ini dimulai

dari zat anorganik atau zat-zat organik yang telah membusuk (Winatasasmita

dkk, 1999).

Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda

atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio

spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat

Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di

sekelilingnya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara

tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing

tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka

katak tersebut berasal dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini

adalah John Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan

dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong daging. Air kaldu

tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuwan tersebut

kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari air kaldu (Anonim,

2012).

Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori biogenesis

menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Tokoh

dalam teori biogenesis yang terkenal adalah Fransesco Redi, Lazzaro Spallanzani

dan Louis Pasteur yang semuanya menyangkal teori abiogenesis (Winatasasmita

dkk, 1999).

B. Tujuan

- untuk mengetahui alur berpikir para ilmuwan dalam mengungkap teori

biogenesis

C.Alat dan Bahan

Alat Bahan

3 buah tabung reaksi 30 ml kaldu cair

1 buah rak tabung reaksi 1 potong lilin

2 buah sumbat gabus yang sesuai Korek api

1 buah lampu spirtus

1 buah klem kayu

1 buah gelas air mineral

D. Langkah Kerja

1. Mengisi ketiga tabung dengan kaldu masing-masing 10 ml.

2. Menyalakan api spiritus dengan menggunakan korek api.

Modul Praktikum Biologi Umum 32

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

3. Menyumbat tabung I dengan tutup gabus/karet dan menetesinya dengan

lilin cair sela antar mulut dengan tutup, kemudian memberikan label A.

4. Mendidihkan kaldu tabung II di atas api lampu spiritus hingga mulai

mendidih, biarkan terbuka (tanpa tutup), kemudian memberikan label B.

5. Mendidihkan kaldu tabung III di atas api lampu spiritus hingga mulai

mendidih, segera menutup tabung dengan gabus dan menetesi lilin cair

sela antar mulut tabung dengan tutupnya, kemudian memeberikan label

C.

6. Meletakkan semua tabung percobaan pada rak tabung dan

menyimpannya di atas meja kerja, mengusahakan supaya terhindar dari

gangguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber panas lainnya.

7. Untuk melakukan pengamatan lebih lanjut, maka perlu memindahkan

ketiga tabung dari rak ke dalam gelas bekas air mineral.

8. Melakukan pengamatan dan pencatatan selama 5 hari berturut-turut.

G. Tabel Pengamatan

Hari

Tabung

A B C

W B E W B E W B E

1

2

3

4

5

Keterangan:

W=Warna (- = Bening; + = Agak keruh; ++ = Keruh; +++ = Sangat Keruh).

B=Bau (x = tidak diamati; + = Menyengat).

E=Endapan (- = Tidak Ada; + = Ada; + += Banyak; +++ = Sangat Banyak).

H. Pertanyaan dan Diskusi

1. Apa tujuan pemberian perlakuan yang berbeda pada praktikum ini ?

2. Apa perbedaan percobaan yang dilakukan oleh Spalanzani, Francesco

Redi dan Louis Pasteur?

3. Pada hari keberapa mulai ditemukan adanya perubahan pada percobaan

tersebut ?

Modul Praktikum Biologi Umum 33

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM XI

TUMBUHAN LUMUT, PAKU DAN TUMBUHAN BERBIJI

A. Landasan Teori

Keanekaragaman hayati yang merupakan totalitas variasi gen, jenis, dan

ekosistem, menunjukkan terdapatnya berbagai variasi bentuk, penampilan,

jumlah, ukuran, dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies, tumbuhan,

hewan, mikroorganisme, dan proses-proses ekosistem serta ekologis (Kimball,

1999).

Dalam klasifikasi organisme sistem 5 kingdom lumut termasuk kingdom

plantae, filum bryophyta. Struktur selnya bersifat euokariotik dan memperoleh

makanan dengan melakukan karena telah memiliki klorofil (Prawirohartono,

1999).

Lumut merupakan jenis tumbuhan pertama yang beradaptasi dengan

lingkungan darat, akan tetapi umumnya masih menyukai tempat-tempat yang

basah atau lembab. Kalaupun ada lumut yamhg diijumpai di air, hal ini

merupakan pengecualian, misalnya lumut gambut (Prawirohartono, 1999).

Tumbuhan paku-pakuan merupakan tumbuhan yang tumbuhnya benar-

benar berupa kormus, yaitu memiliki akar, batang dan daun. Cara hidupnya

bermacam-macam, ada yang sporofit, efifit, dan hidup di tanah maupun di air.

Paku - pakuan ditemukan di berbagai tempat habitat, yang tanahnya berkapur,

tanah asam atau tanah netral. Biasanya paku-pakuan menyukai tempat yang

teduh dan lembab dan adapula yang hidup di air (Kimball, 1999).

Pada tumbuhan berbiji terbuka ditemukan sifat-sifat umumnya yaitu

akarnya kebanyakan bercabang-cabang, daunnya sempit, kaku, bijinya telanjang,

bunga tereduksi hingga tinggal kantong-kantong serbuk sari dan pangkal biji,

bunganya tersusun dalam stobilus, tidak terdapat xilem sekunder, tidak

mempunyai flometerma, sporanya heterosfer yaitu berasal dari mikrospora dan

makrospora. Contoh dari gymnospermae yaitu pakis haji (Cycas rumphii), pinus

(Pinus merkusii), damar (Agathis alaba), dan melinjo (Gnetum gnemon) (Kimball,

1999).

B. Tujuan

1. Mengenal ciri tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan berbiji

2. mengetahui persamaan dan perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Lup / mikroskop binokuler Lumut daun

Mikroskop cahaya Lumut hati

Objek glass / kaca objek Suplir /Adiantum sp

Cover glass / kaca penutup Paku tanduk rusa

Pinset Tanaman mangga

Cutter Tanaman pakis dll

Modul Praktikum Biologi Umum 34

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

D. Langkah Kerja

a. Tumbuhan Lumut

1. Carilah tumbuhan lumut, paku yang ada di sekitar lingkungan kampus

Universitas Majalengka.

2. Dengan menggunakan lup atau mikrokop binokuler amati bagian-

bagian pada tumbuhan lumut dan paku

3. Gambarkan bagian-bagian tumbuhan lumut dan paku pada table

pengamatan.

b. Tumbuhan Berbiji

1. Carilah tanaman mangga, melinjo, pakis, nangka atau tanaman berbiji

lainnya yang telah berbuah.

2. Catatlah hasil pengamatan pada tabel

E. Tabel Pengamatan

Lumut…………….

Keterangan :

Lumut……………..

Paku……………..

Paku……………..

Modul Praktikum Biologi Umum 35

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Lumut Hati (Marchantia polymorpha)

Lumut Hati bertanduk

(Asterella californi)

Bryopsida / musci

Gemma

Semanggen (Marselia crenata)

Kadaka (Aspelenium nidus)

Azolla sp

Adiantum sp

Davallia denticulata

Platicerium

Modul Praktikum Biologi Umum 36

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Tabel Pengamatan Tumbuhan Berbiji :

Tumbuhan Jenis Akar Jenis Batang Jenis Daun Jenis Bunga

Cabai rawit Memiliki

akar

tunggang

dengan

serabut akar

di

sekelilingnya

Memiliki

batang yang

bercabang,

berwarna

hijau, tegak,

dan

berbentuk

bulat

Berbentuk

oval, tulang

daunnya

menyirip,

dan

berwarna hi

Berbentuk

trompet,

berwana

putih

F. Pertanyaan dan Diskusi

1. Jenis tumbuhan lumut, paku dan berbiji apa yang paling banyak

ditemukan di kampus Universitas Majalengka ?

2. Dimana kamu menemukan kamu banyak menemukan habitat tumbuhan

lumut dan paku tersebut?

3. Coba jelaskan cirri dari tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan berbiji !

Modul Praktikum Biologi Umum 37

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM XII

FOTOSINTESIS INGEN HOUSZ

A. Landasan Teori

Percobaan Ingenhousz yang membuktikan bahwa fotosintesis

menghasilkan O2 dilakukan dengan menggunakan tanaman air Hydrilla

verticillata yang diletakkan di bawah corong terbalik (Gambar 2). Jika tanaman

tersebut diberi sinar, maka timbulah gelembung-gelembung udara / gas yang

akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Udara / gas tersebut ternyata

oksigen.

Gambar 2. Percobaan Ingenhousz

Seperti halnya proses metabolisme yang lain, fotosintesis dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Di alam fotosintesis dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam, dan

sulit dipisahkan secara tegas. Faktor-faktor luar yang mempengaruhi fotosintesis

adalah, cahaya, temperatur, oksigen, C02, air, zat hara mineral. Sedangkan faktor

dalam yang mempengaruhi fotosintesis adalah kandungan klorofil, morfologi

daun, anatomi daun, protoplasma, dan akumulasi fotosintat.

B. Tujuan

- Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan 02

- Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis

A. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Gelas beker Hydrilla verticillata

Tabung reaksi Air

Corong

Lampu duduk

Karet / kawat

B. Langkah Kerja

1. Susunlah alat-alat yang disediakan seperti percobaan Ingenhousz

(Gambar 2)

2. Aturlah penyinaran dengan lampu duduk pada jarak 10, 20, dan 30 cm

dari gelas beker / bisa pula menggunakan sinar matahari langsung.

Modul Praktikum Biologi Umum 38

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

3. Biarkan beberapa menit sampai terlihat adanya gelembung udara / gas

yang keluar dari tanaman Hydrilla verticillata

4. Kemudian hitunglah jumlah gelembung udara / gas yang keluar tiap satu

menit pada masing-masing jarak lampu selama 15 menit, dan catat pada

tabel 1.

5. Hitunglah rata-rata jumlah gelembung udara / gas pada tiap-tiap

perlakuan (jarak lampu), kemudian buatlah grafik hubungan antara

jumlah gelembung udara / gas yang dihasilkan dengan jarak lampu.

C. Tabel Pengamatan

Menit ke- 10 cm 20 cm 30 cm

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Jml

Alternatif

Tempat Tabung 1 Tabung 2

Teduh

Terpapar sinar

matahari

D. Pertanyaan dan Diskusi

1. Apakah arti dari banyak sedikitnya gelembung udara yang dihasilkan?

2. Mengapa cahaya matahari pada fotosintesis dapat diganti dengan

lampu?

3. Mengapa fotosintesis umumnya terjadi pada siang hari ?

4. Kenapa ditempat teduh lebih sedikit gelembung yang dihasilkan?

Modul Praktikum Biologi Umum 39

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM XIII

FOTOSINTESIS SACH

A. Landasan Teori

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah

kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah

menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa

ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, oleh karena itu asimilasi

karbondisebut juga fotosintesis. Jadi fotosintesis adalah suatu proses dimana zat-

zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat

dengan pertolongan sinar, dan melalui perantara pigmen hijau daun (klorofil)

yang terletak dalam organel kloroplas pada sitoplasma.

Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan reaksi sebagai

berikut.

cahaya

6CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6O2

klorofil

Persamaan reaksi tersebut diperoleh dari dua tahap reaksi

fotosintesis yaitu

1. Tahap reaksi terang atau fotolisis atau reaksi Hill, merupakan tahap yang

peka cahaya tetapi tidak tergantung suhu.

cahaya

2H2O 2NADPH2 + O2

klorofil

2. Tahap reaksi gelap atau fiksasi C02 atau reaksi Blackman, merupakan

tahap yang peka cahaya tetapi bergantung suhu.

CO2 + NADPH2 2NADP + CH2O + H2O

Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi

fotosintesis adalah :

1) Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2,

2) Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor

keharusan dalam proses fotosintesis,

3) Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat

(amilum),

4) Hill (1937), berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari

sel hidup.

a. Kloroplas sel itu jika disinari lampu mampu menghasilkan 02 asal tersedia

penampung elektron seperti Fe3+

(ion feri),

5) Blackman (1905) membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CH2O

berlangsung tanpa sinar, yang selanjutnya disebut reaksi gelap,

6) Ruben dan Kamen (1941) membuktikan bahwa O2 yang terlepas pada

fotosintesis itu berasal dari air. Untuk membuktikan hal tersebut digunakan

air yang oksigennya radioaktif yaitu O18,

Modul Praktikum Biologi Umum 40

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

7) Benson dan Calvin (1950) mengikuti urut-urutan zat-zat antara yang terjadi

pada fotosintesis dengan menggunakan karbon radioaktif yaitu C14.

Percobaan Sachs untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan

amilum dilakukan seperti Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Percobaan Sachs

Sachs menutup sebagian daun dengan kertas perak/aluminium foil dengan

tujuan supaya sebagian daun tersebut tidak terkena cahaya matahari selama

beberapa hari. Kemudian daun tersebut dipetik dan direndam pada air mendidih

supaya sel-sel daun mati. Setelah itu daun dimasukkan ke dalam alkohol panas

dengan tujuan untuk melarutkan klorofil, dan terakhir daun ditetesi larutan

Iodium untuk membuktikan ada tidaknya amilum dalam daun. Adanya amilum

ditunjukkan oleh terjadinya warna biru tua - hitam pada daun yang terkena sinar

matahari.

B. Tujuan

- Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan

cahaya, serta menghasilkan karbohidrat (amilum)

- Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Gelas beker Daun Coleus sp

Cawan petri Alumunium foil

Pinset Air

Tabung reaksi Alkohol 70%

Bunsen dan Kaki Tiga Iodium

D. Langkah Kerja

1. Petiklah daun Coleus sp. yang telah diperlakukan dengan menutup

bagian tengahnya dengan kertas perak / aluminium foil selama satu

minggu, kemudian lepaslah kertas peraknya dan masukkan daun itu ke

dalam gelas piala/beker yang berisi air mendidih selama 5 menit,

2. Selanjutnya pindahkan daun tersebut ke dalam gelas beker yang berisi

alkohol panas selama 5 menit,

Modul Praktikum Biologi Umum 41

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

3. Setelah itu pindahkan ke dalam cawan petri dan tetesi daun tersebut

dengan larutan Iodium

4. Amati perubahan warna daun sebelum dan sesudah ditetesi Iodium dan

warna dari bagian daun bekas tertutup kertas perak dan bagian daun

yang tidak tertutup kertas perak.

Sumber gambar

http://www.praktikumbiologi.com

E. Tabel Pengamatan

Sebelum ditetesi iodium

Setelah ditetesi iodium

F. Pertanyaan dan Diskusi

1. Mengapa pada praktikum ini daun yang digunakan harus ditutup dengan

alumunium foil ?

2. Apa fungsi lugol pada praktikum ini ?

3. Daun bagian mana yang mengandung amilum ? jelaskan

4. Apa fungsi perebusan daun dengan alcohol mendidih ?

Modul Praktikum Biologi Umum 42

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM XIV

PENGAMATAN MIKROSKOPIS TUBUH JAMUR

A. Landasan Teori

Penampilan fungi atau cendawan tidak asing lagi bagi kita semua. Kita

telah melihat pertumbuhan berwarna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju;

pertumbuhan berwarna putih seperti bulu pada roti, dan selai basi; jamur di

lapangan dan di hutan. Kesemua ini merupakan tubuh berbagai cendawan. Jadi

cendawan mempunyai berbagai macam penampilan, bergantung pada

spesiesnya. Telaah mengenai cendawan disebut mikologi. Cendawan terdiri dari

kapang dan khamir. Kapang bersifat filamentous, sedangkan khamir biasanya

uniseluler (Pelczar, 2008).

Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik, mereka memerlukan

senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati

yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa

tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kimia

yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah , dan

selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat

menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita

bilaman mereka membusukkan kayu, makanan, dan bahan-bahan lain (Pelczar,

2008).

B. Tujuan

Mengamati struktur tubuh jamur

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Mikroskop cahaya Air

Lup Jamur tempe (Rhizopus oligosporus)

Kaca objek Jamur merang (Volvariella volvaceae)

Kaca penutup Jamur kuping (Auricularia polytrica)

Tusuk gigi / jarum ose Jamur roti

D. Langkah Kerja

1. Disiapkan kaca objek, kaca penutup, lampu Bunsen, dan jarum ose /

tusuk gigi

2. Dicuci kaca objek dan kaca penutup menggunakan akuades kemudian

dikeringkan menggunakan tisu

3. Disterilakn kaca objek dengan cara dipanaskan di atas lampu Bunsen

4. Disterilkan jarum ose dengan cara dibakar diatas lampu Bunsen dengan

posisi tegak lurus hingga pijar, kemudian diangin-anginkan

5. Diambil jamur tempe menggunakan jarum ose yang telah disterilkan

6. Dioleskan jamjur tempe pada permukaan kaca objek yang telah

disterilkan

7. Diteteskan akuades sebanyak satu tetes tepat diatas olesan jamur,

kemudian dikeringkan

Modul Praktikum Biologi Umum 43

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

8. Diletakkan kaca penutup di atas olesan jamur tempe

9. Diamati menggunakan mikroskop

10. Lakukan langkah yang sama untuk jamur merang dan jamur kuping

E. Tabel Pengamatan

Nama Jamur Gambar Hasil Pengamatan Keterangan

Jamur tempe

Jamur Merang

Jamur Kuping

Jamur Roti

F. Pertanyaan dan Diskusi

1. Jelaskan klasifikasi jamur ?

2. Jelaskan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur ?

3. Jelaskan cirri-ciri jamur !

4. Kenapa roti mudah berjamur meskipun masa kadaluarsanya belum habis ?

Modul Praktikum Biologi Umum 44

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM XV

MEMBUAT HERBARIUM

A. Landasan Teori

Herbarium adalah spesimen seluruh atau bagian tanaman yang telah di

awetkan biasanya dalam bentuk kering dan di tempelkan pada selembar kertas.

Istilah Herbarium adalah pengawetan specimen tumbuhan dengan berbagai cara.

Herbarium sangat penting untuk studi taksonomi tumbuhan oleh karenanya

dalam pembuatan herbarium sedapat mungkin untuk memasukan seluruh bagian

tanaman seperti bunga, buah, akar, batang dan daunnya. Spesimen herbarium

juga dapat digunakan sebagai katalog untuk mengidentifikasi flora suatu daerah

atau sebagai catatan sejarah perubahan vegetasi dari waktu kewaktu. Herbarium

merupakan suatu bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan selain

berfungsi sebagai acuan identifikasi untuk mengenal suatu jenis pohon. untuk

kepentingan koleksi dan ilmu pengetahuan.

B. Tujuan

- Mahasiswa dapat membuat koleksi herbarium

A. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Karton / duplek Sampel tanaman, batang/daun/akar

Kertas Koran

Sasak dari bambu / tripleks

Sterefoam

Alat tulis

B. Langkah Kerja

1. Ambil salah satu tanaman/ bagian dari tanaman

2. Cara 1 : Masukkan tanaman itu pada sasak bambu yang telah dibuat dan

keringkan tanaman dengan penjemuran terhadap cahaya matahari.

Cara 2 : Atur posisi tanaman pada lembaran koran hingga rata.lapisi lagi

dengan beberapa lembar koran, tangkup dengan tripleks pada kedua

sisinya lalu ikat dengan kencangsehingga tanaman ter-press dengan kuat.

3. Ganti koran dengan yang kering setiap kali koran pembungkus tanaman

basah.

4. Lakukan berulang-ulang hingga tanaman benar-benar kering.

5. Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin.

6. Tanaman yang akan dibuat herbarium, sebaiknya memiliki bagian-bagian

yang lengkap. jika bunga nya mudah gugur maka masukkan bunga

tersebut dalam amplop dan selipkan pada herbarium . daun atua bagian

tanaman yang terlalu panjang bisa dilipat.

7. Tempelkan tanamanyang telah dikeringkan pada karton dengan

menggunakan jahitan tali/ selotip. usahakan kenampakan atas dan

kenampakan bawah daun diperlihatkan.

8. Kreasikan tempat penempelan herbarium tersebut sesuai krativitas anda.

Modul Praktikum Biologi Umum 45

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

Gambar Herbarium

(Sumber : google image)

Modul Praktikum Biologi Umum 46

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

PRAKTIKUM XVI

TERRARIUM

A. Landasan Teori

Terarium atau vivarium adalah media atau wadah yang terbuat dari kaca

atau plastik transparan berisi tanaman, yang diperuntukkan bagi beragam

kebutuhan, seperti untuk penelitian, metode bercocok tanam maupun dekorasi.

Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan biosfer buatan yang paling alami

karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang terjadi

di alam. Sehingga terarium dapat juga dijadikan laboratorium biologi mini.

B. Alat dan bahan

ALAT BAHAN

Corong Akuarium / gelas / kaca / toples

Skop Kerikil

Koas Pasil halus

Gunting Sphagnum moss / humus

Sprayer Arang

Lap Zeolit

Hiasan (patung binatang dll) Kompos

Tanaman

C. Langkah Kerja

1. Bersihkan kaca akuarium dengna menggunakan alkhl dan lap dengan tisu

sampai kering.

2. Kemudian masukkan media tanam (arang ) sampai seperenam tinggi

akuarium.

3. Tambahkan moss kering di atas arang. Moss merupakan serabut dari akar

pakis.

4. Taburkan pupuk di atas moss.

Modul Praktikum Biologi Umum 47

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

5. Ambil tanaman dari pot, potong akarnya bila terlalu rimbun.

6. Bersihkan sisa-sisa tanah pada akar tersebut dan tanamkan di dalam

akuarium. Gunakan bantuan ujung sendok atau garpu untuk menimbun

akar.

7. Bila tanam telah tersusun rapi, pasang sedotan pada ujung corong dan

gunakan untuk menaburkan zeolit ke sekeliling tanaman. Zeolit berguna

untuk mempercantik dan katalisator kelembaban di dalam akuarium.

8. Taburkan batu atau hiasan menggunakan sendok sesuai selera Anda.

Hindari menggunakan tangan langsung untuk menyentuh tanaman.

Gambar : Susunan Komposisi Bahan

PERKIRAAN ANGGARAN BIAYA

Media tanam (arang, moss, kompos, zeolit) Rp 10.000

Wadah Rp 20.000

Tiga buah tanaman Kaktus kecil Rp 21.000

Batu hias Rp 10.000

Batu putih Rp 5.000

Jumlah Rp 66.000

Modul Praktikum Biologi Umum 48

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A.N, Reece, B.J, dan Mictchel, G.L. (2002). Biologi Edisi 5 Jilid 3.

Jakarta: Erlangga

Harjanto, T. (2013). Praktikum Biologi SMA. Yogyakarta : Pustaka Widyatama

Irma. (-----). Modul Kegiatan Praktikum Biologi Kelas XI. Jakarta: Tdk diterbitkan

Kimball, J. W. (1999). Biologi Umum. Jakarta : Erlangga

Muslimin & Sihabudin. (2013). Penuntun Praktikum Biologi Umum Fakultas

Kehutanan. Modul Universitas Tadulako

Pelczar.(2008). Mikrobiologi I. Jakarta : Erlangga

Syamsuri, et. al., (2007). Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta:

Erlangga

Tim Dosen. (2013). Panduan Praktikum. Puslab : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

SITUS WEBSITE

http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/cara-menggunakan-mikroskop.html

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf

http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-

fungsinya/

http://labpbiologifkipunila.blogspot.com/p/biologi-dasar.html

http://sugiminbiologi.blogspot.com/2011/09/petunjuk-praktikum-jaringan-

tumbuhan.html

http://irwinseptian.blogspot.com/2011/10/penuntun-praktikum-biologi-umum-

untuk.html

http://rustamhafid.blogspot.com/2013/06/laporan-lengkap-praktikum-biologi-

dasar_1.html

https://www.academia.edu/9483202/LAPORAN_AKHIR_PRAKTIKUM_GENETI

KA

http://faishalibnu.blogspot.com/2013/03/laporan-praktikum-biologi-uji-

makanan.html

https://www.academia.edu/7358256/Laporan_Praktikum_Faal_Tekanan_Darah_

dan_Denyut_Nadi_

http://anandanovimulianingtias.blogspot.com/2013/07/laporan-mikrobologi-

pengamatan-jamur_25.html