MODUL 7 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE II Disusun Oleh
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of MODUL 7 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE II Disusun Oleh
MODUL 7
PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE II
Disusun Oleh:
Nini Yuliana Taunus
1913150028
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Indonesia
2021
i
PRAKATA
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Modul βPERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE IIβ.
Pertama-tama Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Jitu Halomoan Lumbantoruan, S.Pd., M.Pd yang telah
membimbing dan memberikan masukan kepada Penulis sehingga
Penulis dapat menyelesaikan Modul ini. Modul βPERSAMAAN
DIFERENSIAL ORDE IIβ ini membahas tentang bentuk atau tipe
persamaan diferensial orde II.
Penulis sadar bahwa Modul ini masih jauh dari kata sempurna
karena kurangnya pengetahuan Penulis dalam menyusun Modul ini.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun
serta bersifat positif dari pembaca untuk memperbaiki dan
menyempurnakan Modul ini. Semoga Modul ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Jakarta, 22 November 2021
Penulis,
Nini Yuliana Taunus
DAFTAR ISI
ii
PRAKATA ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................... i
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
Capaian Pembelajaran ...................................................................... 4
Uraian Materi ................................................................................... 4
7.1. Kegiatan Pembelajaran 1.
Persamaan Diferensial Orde 2 Tipe 1 ....................................... 6
7.2. Kegiatan Pembelajaran 2.
Persamaan Diferensial Orde 2 Tipe 2 ..................................... 11
7.3. Kegiatan Pembelajaran 3.
Persamaan Diferensial Orde 2 Tipe 3 ..................................... 16
7.4. Kegiatan Pembelajaran 4.
Persamaan Diferensial Orde 2 Tipe 4 ..................................... 20
7.5. Kegiatan Pembelajaran 5. Rangkuman ................................... 25
7.6. Kegiatan Pembelajaran 6.
Soal Diskusi Kelompok Mahasiswa ....................................... 27
7.7. Kegiatan Pembelajaran 7.
Soal Latihan Mandiri Mahasiswa ........................................... 39
INDEKS ......................................................................................... 44
GLOSARIUM ................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 47
1
PENDAHULUAN
I. Deskripsi Mata Kuliah
Persamaan Diferensial merupakan persamaan matematika
untuk fungsi satu variabel atau lebih yang menghubungkan
nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde.
Pada Modul ini akan dijelaskan tentang materi Persamaan
Diferensial Orde II. Pada Persamaan Diferensial Orde II
terdapat 4 tipe atau bentuk.
Persamaan Diferensial Orde II Tipe 1 terdapat turunan
kedua dan suatu fungsi π₯ dalam persamaannya. Kemudian,
Persamaan Diferensial Orde II Tipe 2 terdapat turunan kedua,
nilai π₯ dan turunan pertama dalam persamaannya.
Selanjutnya, Persamaan Diferensial Orde II Tipe 3 terdapat
turunan kedua, turunan pertama, dan nilai π¦ dalam
persamaannya. Terakhir, Persamaan Diferensial Orde II Tipe
4 terdapat turunan kedua, turunan pertama, nilai π¦, dan juga
fungsi π₯ dalam persamaannya, lalu dalam menyelesaikan
persamaan diferensialnya dapat menggunakan bentuk fungsi
komplementer dan bentuk integral khusus.
II. Tujuan Penulisan Modul
1. Untuk memenuhi tugas modul mata kuliah Persamaan
Diferensial
2. Sebagai syarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir
Semester mata kuliah Persamaan Diferensial
2
3. Agar mahasiswa/i mampu memahami Persamaan
Diferensial Orde II
4. Agar mahasiswa/i mampu memahami Persamaan
Diferensial Orde II Tipe 1 β Tipe 4
III. Petunjuk Penggunaan Modul Materi Pembelajaran
Petunjuk bagi Mahasiswa/i:
1. Bacalah Modul ini dengan teliti dari kata pengantar sampai
dengan latihan soal, setelah itu pahami dengan benar
seluruh materi dalam Modul.
2. Bacalah dengan seksama tujuan dari Modul ini untuk
mengetahui pembelajaran yang dapat diperoleh setelah
mempelajari Modul.
3. Modul ini berisi informasi tentang apa yang harus Anda
lakukan untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
4. Pelajari dengan teliti materi tiap kegiatan pembelajaran,
lalu jika ada informasi yang kurang jelas atau Anda
mengalami kesulitan dalam memahami setiap materi
dalam modul, sebaiknya konsultasikan dengan Pengajar.
5. Perhatikan rumus dan langkah-langkah yang tertera dalam
Modul, agar mudah dalam menyelesaikan soal-soal dalam
Modul.
6. Setiap mempelajari sub-bab, Anda harus terlebih dahulu
menguasai uraian-uraian materi, lalu melaksanakan tugas-
tugas serta mengerjakan latihan soal (diskusi kelompok
dan mandiri).
3
7. Kerjakan soal-soal dengan kemampuan Anda untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan yang Anda punya.
8. Selesaikan latihan diskusi kelompok serta latihan mandiri
yang terdapat dalam Modul agar pemahaman Anda
semakin berkembang.
9. Kerjakan soal diskusi kelompok dengan teman kelompok
belajar Anda.
10. Saat mengerjakan latihan soal mandiri, Anda tidak
diperbolehkan berdiskusi dengan teman Anda.
11. Membahas hasil pekerjaan latihan soal mandiri yang sudah
selesai Anda kerjakan dengan teman sekelas dalam bentuk
kelompok.
4
Capaian Pembelajaran Uraian Materi
1. Mahasiswa dan
mahasiswi diharapkan
dapat memahami
Persamaan Diferensial
Orde II (Lumbantoruan,
2019g)
2. Mahasiswa dan
mahasiswa diharapkan
dapat mengerjakan atau
menyelesaikan
persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan
Persamaan Diferensial
Orde II (Lumbantoruan &
Natalia, 2021)
1. Persamaan Diferensial Orde 2
Tipe 1
2. Persamaan Diferensial Orde 2
Tipe 2
3. Persamaan Diferensial Orde 2
Tipe 3
4. Persamaan Diferensial Orde 2
Tipe 4
5
Bentuk umum persamaan diferensial orde II, yaitu:
π0(π₯)π¦(π) + π1(π₯)π¦(πβ1) + β― + ππβ1(π₯)π¦β² + ππ(π₯)π¦ = πΉ(π₯)
(Kusmaryanto, 2013)
atau
π0(π₯)πππ¦
ππ₯π+ π1(π₯)
ππβ1π¦
ππ₯πβ1+ β― + ππβ1(π₯)
πππ¦
ππ₯π+ ππ(π₯)π¦ = πΉ(π₯)
(Yudistira, n.d.)
Pada pemodelan persamaan diferensial berorde 2 terdapat 4 tipe atau
bentuk yang dapat dilihat di bawah ini (Zdz0DLWp6C, n.d.):
1. Tipe 1
π2π¦
ππ₯2= π(π₯)
2. Tipe 2
π2π¦
ππ₯2= π (π₯,
ππ¦
ππ₯)
3. Tipe 3
π βπ2π¦
ππ₯2+ π β
ππ¦
ππ₯+ π β π¦ = 0
4. Tipe 4
ππ2π¦
ππ₯2+ π
ππ¦
ππ₯+ ππ¦ = π(π₯)
6
Persamaan Diferensial Orde 2 Tipe 1:
Contoh:
1. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2= 3π₯2 + 6π₯5
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯2 = 3π₯2 + 6π₯5
π2π¦
ππ₯ = 3π₯2 + 6π₯5 ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« 3π₯2 + 6π₯5 ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
3π₯2+1
2 + 1+
6π₯5+1
5 + 1+ πΆ1
=3π₯3
3+
6π₯6
6+ πΆ1
= π₯3 + π₯6 + πΆ1
ππ¦
ππ₯ = π₯3 + π₯6 + πΆ1
ππ¦ = π₯3 + π₯6 + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β« π₯3 + π₯6 + πΆ1 ππ₯
7.1. Kegiatan Pembelajaran 1. Persamaan Diferensial
Orde 2 Tipe 1
π2π¦
ππ₯2= π(π₯)
7
π¦ =π₯3+1
3 + 1+
π₯6+1
6 + 1+ πΆ1π₯ + πΆ2
= 1
4π₯4 +
1
7π₯7 + πΆ1π₯ + πΆ2
2. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2= 4π₯3 + 10π₯5
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯2 = 4π₯3 + 10π₯5
π2π¦
ππ₯ = 4π₯3 + 10π₯5 ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« 4π₯3 + 10π₯5 ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
4π₯3+1
3 + 1+
10π₯5+1
5 + 1+ πΆ1
=4π₯4
4+
10π₯6
6+ πΆ1
= π₯4 +5
3π₯6 + πΆ1
ππ¦
ππ₯ = π₯4 +
5
3π₯6 + πΆ1
ππ¦ = π₯4 +5
3π₯6 + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β« π₯4 +5
3π₯6 + πΆ1 ππ₯
8
π¦ =π₯4+1
4 + 1+
5
3β
π₯6+1
6 + 1+ πΆ1π₯ + πΆ2
= 1
5π₯5 +
5
21π₯7 + πΆ1π₯ + πΆ2
3. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2= 10π₯9 + 5π₯4 + π₯
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯2 = 10π₯9 + 5π₯4 + π₯
π2π¦
ππ₯ = 10π₯9 + 5π₯4 + π₯ ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« 10π₯9 + 5π₯4 + π₯ ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
10π₯9+1
9 + 1+
5π₯4+1
4 + 1+
π₯1+1
1 + 1+ πΆ1
=10π₯10
10+
5π₯5
5+
1
2π₯2 + πΆ1
= π₯10 + π₯5 +1
2π₯2 + πΆ1
ππ¦
ππ₯ = π₯10 + π₯5 +
1
2π₯2 + πΆ1
ππ¦ = π₯10 + π₯5 +1
2π₯2 + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β« π₯10 + π₯5 +1
2π₯2 + πΆ1 ππ₯
9
π¦ =π₯10+1
10 + 1+
π₯5+1
5 + 1+
1
2β
π₯2+1
2 + 1+ πΆ1π₯ + πΆ2
=1
11π₯11 +
1
6π₯6 +
1
6π₯3πΆ1π₯ + πΆ2
4. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2= 8π₯5 +
3
2π₯3 +
3
5π₯ + 4
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯2 = 8π₯5 +
3
2π₯3 +
3
5π₯ + 4
π2π¦
ππ₯ = 8π₯5 +
3
2π₯3 +
3
5π₯ + 4 ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« 8π₯5 +
3
2π₯3 +
3
5π₯ + 4 ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
8π₯5+1
5 + 1+
3
2β
π₯3+1
3 + 1+
3
5β
π₯1+1
1 + 1+ 4π₯ + πΆ1
=8
6π₯6 +
3
8π₯4 +
3
10π₯2 + 4π₯ + πΆ1
=4
3π₯6 +
3
8π₯4 +
3
10π₯2 + 4π₯ + πΆ1
ππ¦
ππ₯ =
4
3π₯6 +
3
8π₯4 +
3
10π₯2 + 4π₯ + πΆ1
ππ¦ =4
3π₯6 +
3
8π₯4 +
3
10π₯2 + 4π₯ + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β«4
3π₯6 +
3
8π₯4 +
3
10π₯2 + 4π₯ + πΆ1 ππ₯
10
π¦ =4
3β
π₯6+1
6 + 1+
3
8β
π₯4+1
4 + 1+
3
10β
π₯2+1
2 + 1+
4π₯1+1
1 + 1+ πΆ1π₯ + πΆ2
=4
21π₯7 +
3
40π₯5 +
3
30π₯3 +
4
2π₯2 + πΆ1π₯ + πΆ2
=4
21π₯7 +
3
40π₯5 +
1
10π₯3 + 2π₯2 + πΆ1π₯ + πΆ2
5. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2= 3π₯9 + 10π₯5 + 2π₯ + 2
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯2 = 3π₯9 + 10π₯5 + 2π₯ + 2
π2π¦
ππ₯ = 3π₯9 + 10π₯5 + 2π₯ + 2 ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« 3π₯9 + 10π₯5 + 2π₯ + 2 ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
3π₯9+1
9 + 1+
10π₯5+1
5 + 1+
2π₯1+1
1 + 1+ 2π₯ + πΆ1
=3
10π₯10 +
10
6π₯6 +
2
2π₯2 + 2π₯ + πΆ1
=3
10π₯10 +
5
3π₯6 + π₯2 + 2π₯ + πΆ1
ππ¦
ππ₯ =
3
10π₯10 +
5
3π₯6 + π₯2 + 2π₯ + πΆ1
ππ¦ =3
10π₯10 +
5
3π₯6 + π₯2 + 2π₯ + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β«3
10π₯10 +
5
3π₯6 + π₯2 + 2π₯ + πΆ1 ππ₯
11
π¦ =3
10β
π₯10+1
10 + 1+
5
3β
π₯6+1
6 + 1+
π₯2+1
2 + 1+
2π₯1+1
1 + 1+ πΆ1π₯ + πΆ2
=3
110π₯11 +
5
21π₯7 +
1
3π₯3 +
2
2π₯2 + πΆ1π₯ + πΆ2
=3
110π₯11 +
5
21π₯7 +
1
3π₯3 + π₯2 + πΆ1π₯ + πΆ2
Persamaan Diferensial Orde 2 Tipe 2:
Contoh:
1. Carilah jawaban umum dari:
π₯π2π¦
ππ₯2+
ππ¦
ππ₯+ 4π₯ = 0
Penyelesaian:
Misalnya:
π =ππ¦
ππ₯ . . . . . . . . . (1)
Maka, turunannya:
ππ
ππ₯=
π2π¦
ππ₯2 . . . . . . . . . (2)
Substitusikan persamaan (1) dan (2) ke dalam soal, menjadi
π₯ βππ
ππ₯+ π + 4π₯ = 0
7.2. Kegiatan Pembelajaran 2. Persamaan Diferensial
Orde 2 Tipe 2
π2π¦
ππ₯2= π (π₯,
ππ¦
ππ₯)
12
π₯ππ
ππ₯+ π = β4π₯ . . . . . . . . . (3)
Perlu diingat:
π(π₯ β π)
ππ₯= π₯ β
ππ
ππ₯+ π β
ππ₯
ππ₯
π(π₯π)
ππ₯ = π₯ β
ππ
ππ₯+ π β 1
π(π₯π)
ππ₯ = π₯
ππ
ππ₯+ π . . . . . . . . . (4)
Apabila persamaan (3) = (4), maka
π(π₯π)
ππ₯= β4π₯
Kemudian kedua ruas diintegralkan, menjadi
β«π(π₯π)
ππ₯= β« β4π₯ ππ₯
π₯π = β2π₯2 + πΆ1
Substitusikan persamaan (1) ke dalam π, maka
π₯ππ¦
ππ₯= β2π₯2 + πΆ1 β ππππ’π ππ’ππ ππππππ π₯
ππ¦
ππ₯= β2π₯ +
πΆ1
π₯
Setelah itu, kita integralkan kedua ruas, menjadi
β«ππ¦
ππ₯= β« β2π₯ +
πΆ1
π₯ππ₯
β«ππ¦
ππ₯= β« β2π₯ + πΆ1 β
1
π₯ππ₯
π¦ = βπ₯2 + πΆ1. ln π₯ + πΆ2
13
2. Carilah jawaban umum:
π₯π2π¦
ππ₯2+
ππ¦
ππ₯β 8π₯ = 0
Penyelesaian:
Misalnya:
π =ππ¦
ππ₯ . . . . . . . . . (1)
Maka, turunannya:
ππ
ππ₯=
π2π¦
ππ₯2 . . . . . . . . . (2)
Substitusikan persamaan (1) dan (2) ke dalam soal, menjadi
π₯ βππ
ππ₯+ π β 8π₯ = 0
π₯ππ
ππ₯+ π = 8π₯ . . . . . . . . . (3)
Perlu diingat:
π(π₯ β π)
ππ₯= π₯ β
ππ
ππ₯+ π β
ππ₯
ππ₯
π(π₯π)
ππ₯ = π₯ β
ππ
ππ₯+ π β 1
π(π₯π)
ππ₯ = π₯
ππ
ππ₯+ π . . . . . . . . . (4)
Jika persamaan (3) = (4), maka
π(π₯π)
ππ₯= 8π₯
Kemudian, kedua ruas diintegralkan, menjadi
β«π(π₯π)
ππ₯= β« 8π₯ ππ₯
π₯π = 4π₯2 + πΆ1
14
Substitusikan persamaan (1) ke dalam π, maka
π₯ππ¦
ππ₯= 4π₯2 + πΆ1 β ππππ’π ππ’ππ ππππππ π₯
ππ¦
ππ₯= 4π₯ +
πΆ1
π₯
Setelah itu, kita integralkan kedua ruas, menjadi
β«ππ¦
ππ₯= β« 4π₯ +
πΆ1
π₯ππ₯
β«ππ¦
ππ₯= β« 4π₯ + πΆ1 β
1
π₯ππ₯
π¦ = 2π₯2 + πΆ1. ln π₯ + πΆ2
3. Carilah penyelesaian umum dari:
π₯π2π¦
ππ₯2+
ππ¦
ππ₯β 12π₯ = 0
Penyelesaian:
Misalnya:
π =ππ¦
ππ₯ . . . . . . . . . (1)
Maka, turunannya:
ππ
ππ₯=
π2π¦
ππ₯2 . . . . . . . . . (2)
Subtitusikan persamaan (1) dan (2) ke dalam soal, menjadi
π₯ βππ
ππ₯+ π β 12π₯ = 0
π₯ππ
ππ₯+ π = 12π₯ . . . . . . . . . (3)
15
Perlu diingat:
π(π₯ β π)
ππ₯= π₯ β
ππ
ππ₯+ π β
ππ₯
ππ₯
π(π₯π)
ππ₯ = π₯ β
ππ
ππ₯+ π β 1
π(π₯π)
ππ₯ = π₯
ππ
ππ₯+ π . . . . . . . . . (4)
Jika persamaan (3) = (4), maka
π(π₯π)
ππ₯= 12π₯
Kemudian, kedua ruas diintegralkan, menjadi
β«π(π₯π)
ππ₯ = β« 12π₯ ππ₯
π₯π = 6π₯2 + πΆ1
Substitusikan persamaan (1) ke dalam π, maka
π₯ππ¦
ππ₯= 6π₯2 + πΆ1 β ππππ’π ππ’ππ ππππππ π₯
ππ¦
ππ₯ = 3π₯ +
πΆ1
π₯
Setelah itu, kita integralkan kedua ruas, menjadi
β«ππ¦
ππ₯= β« 3π₯ +
πΆ1
π₯
β«ππ¦
ππ₯= β« 3π₯ + πΆ1 β
1
π₯
π¦ =3π₯2
2+ πΆ1. ln π₯ + πΆ2
16
Persamaan Diferensial Orde 2 Tipe 3:
Misalnya:
π2π¦
ππ₯2= π2,
ππ¦
ππ₯= π, dan π¦ = 1
Kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan di atas, sehingga
persamaannya menjadi:
ππ2 + ππ + π = 0
Maka, π = π1 dan π = π2
Dimana π adalah akar-akar penyelesaiannya (Lumbantoruan,
2015).
Menurut akar-akar penyelesaiannya:
β’ Apabila π1 β π2, maka
π = π΄ππ1π₯ + π΅ππ2π₯
π΄ dan π΅ = Konstanta (dapat juga ditulis πΆ1 dan πΆ2)
β’ Apabila π1 = π2, maka
π = ππ1π₯(π΄ + π΅π₯)
β’ Jika akar-akar penyelesaiannya kompleks atau π = π + ππ atau
π = π + ππ, maka
π = πππ₯[π΄ cos π½π₯ + π΅ sin π½π₯]
7.3. Kegiatan Pembelajaran 3. Persamaan Diferensial
Orde 2 Tipe 3
π βπ2π¦
ππ₯2+ π β
ππ¦
ππ₯+ π β π¦ = 0
17
Contoh (Sukardi, 2017)
1. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini:
π2π¦
ππ₯2β 5
ππ¦
ππ₯+ 6π¦ = 0
Penyelesaian:
Persamaan karakteristik dari PD, yaitu
π2 β 5π + 6 = 0 β ππππ’ ππππππ‘πππππ πππππππ
(π β 2)(π β 3) = 0
Maka, π1 = 2 πππ π2 = 3
Karena π1 β π2, maka penyelesaian umumnya, yaitu
π = π΄ππ1π₯ + π΅ππ2π₯
π = π΄π2π₯ + π΅π3π₯
2. Tentukan persamaan umum dari persamaan diferensial berikut
ini:
4π2π¦
ππ₯2β 12
ππ¦
ππ₯+ 5π¦ = 0
Penyelesaian:
Persamaan karakteristik dari PD, yaitu
4π2 β 12π + 5 = 0 β ππππ’ ππππππ‘πππππ πππππππ
(2π β 1)(2π β 5) = 0
Maka, π1 =1
2 πππ π2 =
5
2
18
Karena π1 β π2, maka penyelesaian umumnya, yaitu
π = π΄ππ1π₯ + π΅ππ2π₯
π = π΄π12π₯ + π΅π
52π₯
3. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini:
π2π¦
ππ₯2β 8
ππ¦
ππ₯+ 16π¦ = 0
Penyelesaian:
Persamaan karakteristik dari PD, yaitu
π2 β 8π + 16 = 0 β ππππ’ ππππππ‘πππππ πππππππ
(π β 4)(π β 4) = 0
Maka, π1 = π2 = 4
Karena π1 = π2, maka penyelesaian umumnya, yaitu
π = ππ1π₯(π΄ + π΅π₯)
π = π4π₯(π΄ + π΅π₯)
4. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini:
π2π¦
ππ₯2+ 9π¦ = 0
Penyelesaian:
Persamaan karakteristik dari PD, yaitu
π2 + 9 = 0
π2 = β9
π = ββ9
19
π = ββ1 β β9
π = π β β9 β ββ1 = π
π = 3π
Karena akarnya imajiner dengan π = 0 dan π½ = 3, maka
penyelesaian umumnya, yaitu
π = πππ₯[π΄ cos π½π₯ + π΅ sin π½π₯]
π = π0π₯[π΄ cos 3π₯ + π΅ sin 3π₯]
π = π΄ cos 3π₯ + π΅ sin 3π₯
5. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini:
4π2π¦
ππ₯2+ 4
ππ¦
ππ₯+ π¦ = 0
Penyelesaian:
Persamaan karakteristik dari PD, yaitu
4π2 + 4π + 1 = 0 β ππππ’ ππππππ‘πππππ πππππππ
(2π + 1)(2π + 1) = 0
Maka, π1 = π2 = β1
2
Karena π1 = π2, maka penyelesaian umumnya, yaitu
π = ππ1π₯(π΄ + π΅π₯)
π = πβ12π₯(π΄ + π΅π₯)
20
Persamaan Diferensial Orde 2 Tipe 4:
Persamaan diferensial tipe 4 juga dikenal dengan 2 istilah, yaitu
Fungsi Komplementer dan Integral Khusus.
1. Fungsi Komplementer
Fungsi komplementer didapat dengan memecahkan persamaan
jika π(π₯) = 0, yaitu:
β’ Untuk akar yang berbeda
π = π΄ππ1π₯ + π΅ππ2π₯
β’ Untuk akar kembar
π = ππ1π₯(π΄ + π΅π₯)
β’ Untuk akar imajiner
π = πππ₯[π΄ cos π½π₯ + π΅ sin π½π₯]
2. Integral Khusus
Integral khusus didapat dengan menggunakan bentuk umum dari
fungsi persamaan pada ruas kanan, dengan cara
mensubstitusikan bentuk umum ke dalam persamaan dan
menyamakan koefisien-koefisiennya (Lumbantoruan, 2019c)
(Lumbantoruan, 2017).
7.4. Kegiatan Pembelajaran 4. Persamaan Diferensial
Orde 2 Tipe 4
ππ2π¦
ππ₯2+ π
ππ¦
ππ₯+ ππ¦ = π(π₯)
21
Terdapat 2 bentuk umum, yaitu:
β’ Jika ruas kanan adalah fungsi berderajat satu, maka
π = πΆπ₯ + π·
β’ Jika ruas kanan adalah fungsi berderajat dua, maka
π = πΆπ₯2 + π·π₯ + πΈ
3. Jawaban = Jawaban Fungsi Komplementer + Integral Khusus
Contoh
1. Tentukan persamaan diferensial dari:
π2π¦
ππ₯2+ 6
ππ¦
ππ₯+ 13 = 0
Penyelesaian:
π2 + 6π + 13 = 0
π1,2 =β6 Β± β(6)2 β 4(1)(13)
2(1)
=β6 Β± β36 β 52
2
=β6 Β± ββ16
2
=β6 Β± β16 β ββ1
2 β ββ1 = π
=β6 Β± 4π
2
= β3 Β± 2π
Karena akar di atas imajiner dengan π = β3 dan π½ = 2, maka
penyelesaian umumnya, yaitu
π = πππ₯[π΄ cos π½π₯ + π΅ sin π½π₯]
22
π = πβ3π₯[π΄ cos 2π₯ + π΅ sin 2π₯]
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial di atas adalah
π = πβ3π₯[π΄ cos 2π₯ + π΅ sin 2π₯].
2. Selesaikan persamaan diferensial dari:
π2π¦
ππ₯2β 5
ππ¦
ππ₯+ 6π¦ = π₯2
dengan menggunakan bentuk integral khusus (Syafiβi, 2011).
Penyelesaian:
π = πΆπ₯2 + π·π₯ + πΈ
Maka,
ππ¦
ππ₯ = 2πΆπ₯ + π·
π2π¦
ππ₯2= 2πΆ
Kemudian nilai π¦,ππ¦
ππ₯, dan
π2π¦
ππ₯2 dimasukkan ke dalam persamaan
semula pada soal, maka
π2π¦
ππ₯2β 5
ππ¦
ππ₯+ 6π¦ = π₯2
2πΆ β 5(2πΆπ₯ + π·) + 6(πΆπ₯2 + π·π₯ + πΈ) = π₯2
2πΆ β 10πΆπ₯ β 5π· + 6πΆπ₯2 + 6π·π₯ + 6πΈ = π₯2
6πΆπ₯2 + (6π· β 10πΆ)π₯ + 2πΆ β 5π· + 6πΈ = π₯2
Bentuk persamaan di atas dapat ditulis seperti berikut:
6πΆπ₯2 + (6π· β 10πΆ)π₯ + (2πΆ β 5π· + 6πΈ) = 1π₯2 + 0π₯ + 0
Setelah itu, dengan menyamakan koefisien dari π₯ yang
berpangkat sama, maka
23
π₯2 β 6πΆ = 1
πΆ =1
6
π₯ β 6π· β 10πΆ = 0
6π· β 10 (1
6) = 0
6π· β5
3= 0
6π· =5
3
π· =5
18
0 β 2πΆ β 5π· + 6πΈ = 0
2 (1
6) β 5 (
5
18) + 6πΈ = 0
1
3β
25
18+ 6πΈ = 0
6 β 25
18+ 6πΈ = 0
β19
18+ 6πΈ = 0
6πΈ =19
18
πΈ =19
108
Integral Khusus:
π = πΆπ₯2 + π·π₯ + πΈ
24
π =1
6π₯2 +
5
18π₯ +
19
108
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial dengan menggunakan
bentuk integral khusus adalah π =1
6π₯2 +
5
18π₯ +
19
108.
3. Selesaikan persamaan diferensial dari:
π2π¦
ππ₯2β 10
ππ¦
ππ₯+ 25π¦ = 0
dengan menggunakan bentuk fungsi komplementer
(Lumbantoruan, 2020b).
Penyelesaian:
π2 β 10π + 25 = 0
(π β 5)(π β 5) = 0
π = 5 atau π = 5
Karena akarnya kembar, maka bentuk fungsi komplementernya,
yaitu
π = ππ1π₯(π΄ + π΅π₯)
π = π5π₯(π΄ + π΅π₯)
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial dengan menggunakan
bentuk fungsi komplementer adalah π = π5π₯(π΄ + π΅π₯).
25
1. Tipe Pertama:
π2π¦
ππ₯2= π(π₯)
2. Tipe Kedua:
π2π¦
ππ₯2= π (π₯,
ππ¦
ππ₯)
3. Tipe Ketiga:
π βπ2π¦
ππ₯2+ π β
ππ¦
ππ₯+ π β π¦ = 0
Menurut akar-akar penyelesaiannya:
β’ Jika π1 β π2, maka
π = π΄ππ1π₯ + π΅ ππ2π₯
π΄ dan π΅ = Konstanta (dapat juga ditulis πΆ1 dan πΆ2)
Jika π1 = π2, maka
π = ππ1π₯(π΄ + π΅π₯)
β’ Jika akar-akar penyelesaiannya kompleks atau π = π +
ππ atau π = π + ππ, maka
π = πππ₯[π΄ cos π½π₯ + π΅ sin π½π₯]
7.5. Kegiatan Pembelajaran 5. Rangkuman
26
4. Tipe Keempat
ππ2π¦
ππ₯2+ π
ππ¦
ππ₯+ ππ¦ = π(π₯)
Persamaan diferensial tipe 4 juga dikenal dengan 2 istilah, yaitu
Fungsi Komplementer dan Integral Khusus.
1. Fungsi Komplementer
Fungsi komplementer didapat dengan memecahkan
persamaan jika π(π₯) = 0, yaitu:
β’ Untuk akar yang berbeda
π = π΄ππ1π₯ + π΅ππ2π₯
β’ Untuk akar kembar
π = ππ1π₯(π΄ + π΅π₯)
β’ Untuk akar imajiner
π = πππ₯[π΄ cos π½π₯ + π΅ sin π½π₯]
2. Integral Khusus
Integral khusus didapat dengan menggunakan bentuk
umum dari fungsi persamaan pada ruas kanan, dengan cara
mensubstitusikan bentuk umum ke dalam persamaan dan
menyamakan koefisien-koefisiennya.
Terdapat 2 bentuk umum, yaitu:
β’ Jika ruas kanan adalah fungsi berderajat satu, maka
π = πΆπ₯ + π·
β’ Jika ruas kanan adalah fungsi berderajat dua, maka
π = πΆπ₯2 + π·π₯ + πΈ
3. Jawaban = Jawaban Fungsi Komplementer + Integral
Khusus
27
1. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2 = 2π₯3 + π₯
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯ = 2π₯3 + π₯ ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« β¦ β¦β¦ + β¦ ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
2π₯ ...+...
. . . +. . .+
π₯ ...+...
. . . +. . .+ πΆ1
=β¦ β¦β¦
β¦+
β¦β¦
β¦+ πΆ1
=β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + πΆ1
ππ¦
ππ₯ =
1
2π₯4 +
β¦
β¦π₯β¦ + πΆ1
ππ¦ =1
2π₯4 +
β¦
β¦π₯β¦ + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β«β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + β¦β¦ ππ₯
π¦ =1
2β
π₯ ...+...
. . . +. . .+
1
2β
π₯ ...+...
. . . +. . .+ πΆ1 β¦ + πΆ2
=β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + πΆ1 β¦ + πΆ2
7.6. Kegiatan Pembelajaran 6. Soal Diskusi Kelompok
Mahasiswa
28
2. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2 = 3π₯7 + 4π₯
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯ = 3π₯7 + 4π₯ ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« β¦ β¦β¦ + β¦ ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
3π₯ ...+...
. . . +. . .+
4π₯...+...
. . . +. . .+ πΆ1
=β¦ β¦β¦
β¦+
β¦β¦
β¦+ πΆ1
=β¦
β¦π₯β¦ + β¦ π₯β¦ + πΆ1
ππ¦
ππ₯ =
3
8π₯8 + β¦ π₯β¦ + πΆ1
ππ¦ =3
8π₯8 + β¦ π₯β¦ + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β«β¦
β¦π₯β¦ + β¦ π₯β¦ + β¦β¦ ππ₯
π¦ =3
8β
π₯ ...+...
. . . +. . .+
2π₯ ...+...
. . . +. . .+ πΆ1 β¦ + πΆ2
=β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + πΆ1 β¦ + πΆ2
29
3. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2 = 5π₯5 + π₯3 + 6
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯ = 5π₯5 + π₯3 + 6 ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« β¦ β¦β¦ + β¦β¦ + β¦ ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
5π₯ ...+...
. . . +. . .+
π₯ ...+...
. . . +. . .+ β¦ β¦ + πΆ1
=β¦ β¦β¦
β¦+
β¦β¦
β¦+ β¦ β¦ + πΆ1
=β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦ + πΆ1
ππ¦
ππ₯ =
5
6π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦ + πΆ1
ππ¦ =5
6π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦ + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β«β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦ + πΆ1 ππ₯
π¦ =5
6β
π₯ ...+...
. . . +. . .+
1
4β
π₯ ...+...
. . . +. . .+
6π₯ ...+...
. . . +. . .+ πΆ1 β¦ + πΆ2
=β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦β¦. + πΆ1 β¦ + πΆ2
30
4. Carilah jawaban umum persamaan diferensial:
π2π¦
ππ₯2 = 11π₯10 + 7π₯6 + π₯ + 4
Penyelesaian:
π2π¦
ππ₯ = 11π₯10 + 7π₯6 + π₯ + 4 ππ₯
β«π2π¦
ππ₯= β« β¦ β¦β¦ + β¦ β¦β¦ + β¦ + β¦ ππ₯
ππ¦
ππ₯ =
11π₯ ...+...
. . . +. . .+
7...+...
. . . +. . .+
π₯ ...+...
. . . +. . .+ β¦ β¦ + πΆ1
=β¦ β¦β¦
β¦+
β¦β¦
β¦+
β¦β¦
β¦+ β¦ β¦ + πΆ1
= β¦β¦ + β¦β¦ +β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦ + πΆ1
ππ¦
ππ₯ = π₯β¦ + β¦β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦ + πΆ1
ππ¦ = π₯β¦ + β¦β¦ +β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦ + πΆ1 ππ₯
β« ππ¦ = β« π₯β¦ + β¦β¦ +β¦
β¦π₯β¦ + β¦ β¦ + β¦β¦ ππ₯
π¦ =π₯ ...+...
. . . +. . .+
π₯ ...+...
. . . +. . .+
1
2β
π₯ ...+...
. . . +. . .+
4π₯ ...+...
. . . +. . .+ πΆ1 β¦ + πΆ2
=β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ +
β¦
β¦π₯β¦ + β¦ π₯β¦ + πΆ1 β¦ + πΆ2
31
5. Carilah persamaan diferensial orde 2 berikut ini :
π2π¦
ππ₯2β 5
ππ¦
ππ₯+ 6π¦ = 0
Penyelesaian:
π2 β 5π + 6 = 0
(π β β― )(π β β― ) = 0
π1 = β― dan π2 = 3
Karena π1 β π2, maka:
π = πΆ1πβ¦π₯ + πΆ2πβ¦π₯
6. Carilah jawaban umum dari soal berikut:
π₯ βπ2π¦
ππ₯2+
ππ¦
ππ₯β 13π₯ = 0
Penyelesaian:
Misalnya:
π =ππ¦
ππ₯ . . . . . . . . . (1)
Maka, turunannya:
β¦
β¦=
β¦β¦ π¦
π β¦β¦ . . . . . . . . . (2)
Substitusikan persamaan (1) dan (2) ke dalam soal, menjadi
π₯ .β¦
ππ₯+ β¦ β β¦ π₯ = 0
β¦ .β¦
ππ₯+ β¦ = 13π₯ . . . . . . . . . (3)
Perlu diingat:
π(π₯. π)
ππ₯= π₯ β
ππ
ππ₯+ π β
ππ₯
ππ₯
32
π(π₯. π)
ππ₯= π₯ β
β¦
β¦+ π β β¦
π(π₯. π)
ππ₯= π₯
β¦
β¦+ β¦ . . . . . . . . . (4)
Jika persamaan (3) = (4), maka
β¦ (β¦ )
ππ₯= β¦ π₯
Kemudian, kedua ruas diintegralkan, menjadi
β«π(π₯π)
ππ₯ = β« 13π₯ ππ₯
β¦ =β¦
β¦β¦β¦ + πΆ1
Substitusikan persamaan (1) ke dalam π, maka
π₯β¦
β¦=
β¦
β¦π₯2 + πΆ1 β ππππ’π ππ’ππ ππππππ π₯
ππ¦
ππ₯ =
13
2π₯ +
πΆ1
β¦
Setelah itu, kita integralkan kedua ruas, menjadi
β«ππ¦
ππ₯= β«
13
2π₯ +
πΆ1
π₯
β«β¦
β¦= β«
β¦
β¦π₯ + πΆ1 β
1
β¦
π¦ =β¦
2π₯β¦ + πΆ1 β β¦ + β¦β¦
33
7. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini:
π2π¦
ππ₯2β 8
ππ¦
ππ₯+ 4π¦ = 0
Penyelesaian:
Persamaan karakteristik dari PD, yaitu
π2 β β― + β― = 0
Kemudian, kita faktorkan menjadi:
(π β β― )(π β β― ) = 0
Maka,
π1 = β― dan π2 = β―
Karena π1 β π2, maka penyelesaian umum, yaitu
π¦ = πΆ1ππ1π₯ + πΆ2ππ2π₯
π¦ = β― + β―
8. Tentukan penyelesaian umum dari Persamaan Diferensial
berikut ini:
π2π¦
ππ₯2+ 15π¦ = 0
Penyelesaian:
Persamaan karakteristik dari PD, yaitu
π2 + 15 = 0
Perhatikan bahwa:
β¦ + 15 = 0
π2 = β―
π = ββ¦
34
π = ββ¦ β ββ¦
π = π β ββ¦ β ββ1 = π
π = β¦ π
Karena akarnya imajiner dengan π = β― dan π½ = β¦, maka
penyelesaian umumnya, yaitu
π¦ = πππ₯[π΄ cos π½π₯ + π΅ sin π½π₯]
π¦ = π0π₯[β¦ + β¦ ]
π¦ = πΆ1 cos β¦ + πΆ2 sin β¦
9. Tentukan persamaan umum persamaan diferensial berikut ini:
π2π¦
ππ₯2β 4
ππ¦
ππ₯+ 13π¦ = 0
Penyelesaian:
π2 β 4π + 13 = 0
Dengan menggunakan rumus ABC untuk menentukan akar-akar
persamaan kuadratnya, maka diperoleh
π1,2 =βπ Β± βπ2 β 4ππ
2π
π1,2 =β(β4) Β± β(β4)2 β β¦ (1)(β¦ )
β¦ (β¦ )
πβ¦ =4 Β± ββ¦
β¦
πβ¦ = β¦
Karena akarnya imajiner, dengan π = β¦ dan π½ = β¦, maka
persamaan diferensial tersebut, yaitu
π = πππ₯[π΄ cos π½π₯ + π΅ sin π½π₯]
35
π = πβ¦π₯[π΄ β¦ + π΅ β¦ ]
Jadi, penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
adalah π = πβ¦π₯[π΄ cos β¦ π₯ + π΅ sin β¦ π₯].
10. Selesaikan persamaan diferensial berikut ini:
π¦" + π¦β² β 30π¦ = 0
Penyelesaian:
π2 + π β β¦ = β¦
(π β β¦ )(β¦ + 6) = 0
π1 = β― atau π2 = β β¦
Karena akarnya berbeda, maka bentuk persamaan diferensialnya,
yaitu
π = π΄ππ1π₯ + π΅ππ2π₯
π = π΄πβ¦π₯ + π΅πβ β¦π₯
11. Selesaikan persamaan diferensial dari:
π2π¦
ππ₯2β 7
ππ¦
ππ₯+ 12π¦ = 0
dengan menggunakan bentuk fungsi komplementer.
Penyelesaian:
β¦2 β β¦ π + 12 = 0
(π β β¦ )(π β β¦ ) = β¦
π = β¦ atau π = β¦
Karena akarnya berbeda, maka bentuk fungsi komplementernya,
yaitu
π = π΄ππ1π₯ + π΅ππ2π₯
36
π = β¦ πβ¦π₯ + β¦ πβ¦π₯
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial dengan menggunakan
bentuk fungsi komplementer adalah π = π΄πβ¦π₯ + π΅πβ¦π₯.
12. Selesaikan persamaan diferensial dari:
π2π¦
ππ₯2β 7
ππ¦
ππ₯+ 10π¦ = π₯2
dengan menggunakan bentuk integral khusus.
Penyelesaian:
π = πΆπ₯2 + π·π₯ + πΈ
Maka,
ππ¦
ππ₯ = β¦ πΆπ₯ + β¦
π2π¦
ππ₯2= β¦
Kemudian nilai π¦,ππ¦
ππ₯, dan
π2π¦
ππ₯2 dimasukkan ke dalam persamaan
semula pada soal, maka
π2π¦
ππ₯2β 7
ππ¦
ππ₯+ 10π¦ = π₯2
β¦ πΆ β 7(β¦ + β¦ ) + 10(β¦ + β¦ + β¦ ) = β¦2
β¦ β β¦ πΆπ₯ β β¦ π· + β¦ πΆπ₯2 + β¦ π·π₯ + β¦ πΈ = β¦2
10πΆ β¦2 + (β¦ π· β 14πΆ)π₯ + 2πΆ β β¦ π· + β¦ πΈ = β¦2
Bentuk persamaan di atas dapat ditulis seperti berikut:
β¦ πΆπ₯2 + (β¦ π· β β¦ πΆ)π₯ + (2πΆ β β¦ π· + 10πΈ)
= 1π₯2 + 0π₯ + 0
37
Setelah itu, dengan menyamakan koefisien dari π₯ yang
berpangkat sama, maka
π₯2 β β¦ πΆ = 1
πΆ =1
β¦
π₯ β 10π· β 14πΆ = 0
β¦ π· β β¦ (1
10) = 0
β¦ π· β7
β¦= 0
β¦ π· =β¦
β¦
π· =β¦
50
0 β 2πΆ β 7π· + 10πΈ = 0
2 (β¦
β¦) β β¦ (
β¦
β¦) + β¦ πΈ = 0
1
5β
β¦
β¦ + β¦ πΈ = 0
β¦ β β¦
50 + β¦ πΈ = 0
ββ¦
β¦ + β¦ πΈ = 0
β¦ πΈ =β¦
β¦
πΈ =β¦
β¦
Integral Khusus:
π = β¦ π₯2 + β¦ π₯ + β¦
38
π =β¦
β¦π₯2 +
β¦
β¦π₯ +
β¦
β¦
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial dengan menggunakan
bentuk integral khusus adalah π =β¦
10π₯2 +
β¦
50π₯ +
β¦
500.
39
1. Carilah jawaban umum persamaan diferensial :
π2π¦
ππ₯2= π₯ + 2π₯
2. Carilah jawaban umum persamaan diferensial (Lumbantoruan &
Male, 2020):
π2π¦
ππ₯2= 3π₯8 + 3
3. Carilah jawaban umum persamaan diferensial (Lumbantoruan,
2019a):
π2π¦
ππ₯2= π₯4 + 9π₯5 + 10
4. Carilah jawaban umum persamaan diferensial (Lumbantoruan,
2020a):
π2π¦
ππ₯2= 6π₯2 + 4π₯2 + π₯2 + 8
5. Carilah jawaban umum persamaan diferensial (Lumbantoruan,
2019b):
π2π¦
ππ₯2= 12π₯3 + 7π₯6 + 5π₯4 + π₯3 + 2
6. π¦β²β² + 5π¦β² + 6π¦ = 0
7. π¦β²β² + 6π¦β² + 9π¦ = 0
8. π¦β²β² + 67 + 12π¦ = 0
9. π¦β²β² β 4π¦β² + 13π¦ = 0
10. π¦β²β² β 9π¦ = π₯
11. π¦β²β² β 4π¦β² + 5π¦ = 0
7.7. Kegiatan Pembelajaran 7. Soal Latihan Mandiri
Mahasiswa
40
12. π¦β²β² + π¦β² β 6π¦ = 2π₯2
13. π¦β²β² + π¦β² = 4π₯
14. π¦β²β² + 6π¦β² + 9π¦ = 3πβ2π₯
15. π¦β²β² + 4π¦ = 0
16. π¦β²β² β 3π¦β² + 2π¦ = πβπ₯
17. π¦β²β² β 3π¦β² + 2π¦ = cos π₯
18. π¦β²β² β 3π¦β² + 2π¦ = πβπ₯ + cos π₯
19. π¦β²β² β 3π¦β² + 2π¦ = πβπ₯
20. π¦β²β² β 3π¦β² + 2π¦ = ππ₯
21. π¦β²β² β 2π¦β² β 3π¦ = 2π4π₯
22. π¦β²β² β 2π¦β² β 3π¦ = 2ππ₯ β 10 sin π₯
23. π¦β²β² β 3π¦β² β 4π¦ = 16π₯ β 12π2π₯
24. π¦β²β² β 2π¦β² β 8π¦ = 4π2π₯β21πβ3π₯
25. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini (Boiliu et al., 2021):
π2π¦
ππ₯2+ 100π¦ = 0.
26. Carilah penyelesaian persamaan diferensial dari (Lumbantoruan,
2018):
π2π¦
ππ₯2β 5
ππ¦
ππ₯+ π¦ = π₯2.
27. Carilah penyelesaian persamaan diferensial dari (Lumbantoruan,
2019d):
π2π¦
ππ₯2+
ππ¦
ππ₯+ π¦ = 0.
41
28. Carilah penyelesaian umum dari soal berikut ini (Desi &
Lumbantoruan, 2020):
π₯.π2π¦
ππ₯2+
ππ¦
ππ₯+ 11π₯ = 0
29. Carilah penyelesaian umum dari soal berikut ini (Saputro &
Lumbantoruan, 2020):
π₯.π2π¦
ππ₯2+
ππ¦
ππ₯β 13π₯ = 0
30. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini (Lumbantoruan, 2019f):
7π2π¦
ππ₯2+ 8
ππ¦
ππ₯+ π¦ = 0
31. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini (Male & Lumbantoruan, 2021):
π2π¦
ππ₯2+ 12
ππ¦
ππ₯+ 8π¦ = 0
32. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial berikut
ini (Lumbantoruan, 2016):
π2π¦
ππ₯2β 7
ππ¦
ππ₯+ 14π¦ = 0
33. π¦β²β² β 3π¦β² β 4π¦ = 3π₯2 + 2
34. π¦β²β² β 9π¦ = π₯ + 2
35. π¦β²β² β 3π¦β² β 4π¦ = π2π₯
36. π¦β²β² + 4π¦ = 2 sin π₯
37. π¦β²β² β 3π¦β² β 4π¦ = πβπ₯
38. π¦β²β² + 4π¦ = 2 cos 2π₯
42
39. π¦β²β² + 2π¦β² = 3π₯2 + 2
40. π¦β²β² + 3π¦β² β 4π¦ = 3π₯2 + 2
41. π¦β²β² + 9π¦ = sin 3π₯ + π2π₯
42. π¦β²β² + π¦β² = ππ₯ + 3π₯
43. π¦β²β² β 4π¦ = 4 sin π₯, π¦ = 4, π¦β² = 0, bila π₯ = 0
44. π¦β²β² β 5π¦β² + 6π¦ = 2ππ₯, π¦ = 1, π¦β² = 0, bila π₯ = 0
45. π¦β²β² + π¦ = tan π₯
46. π¦β²β² + 9π¦ = sec2 3π₯
47. π¦β²β² + π¦ = cosec x cot x
48. π¦β²β² + 3π¦β² β 4π¦ = 4π₯2 + 4
49. π¦β²β² + 6π¦ = 2 cos 2π₯
50. π¦β²β² + π¦β² = ππ₯ + 6π₯
51. π¦β²β² + π¦ = cot π₯
52. π¦β²β² β 3π¦β² + 2π¦ =ππ₯
ππ₯+1
53. π¦β²β² + 4π¦β² + 4π¦ =πβ2π₯
π₯2
54. π¦β²β² + 4π¦ = 3 cosec 2π₯
55. π¦β²β² + 4π¦ = 3 cosec π₯
56. 4π¦β²β² + π¦ = 2 sec (π₯
2)
57. π¦β²β² β 2π¦β² + π¦ =ππ₯
1+π₯2
58. Tunjukkan bahwa fungsi π¦ = 2πβπ₯ + 3π2π₯ merupakan
penyelesaian dari persamaan diferensial dari (Simorangkir &
Lumbantoruan, 2021):
π2π¦
ππ₯2=
ππ¦
ππ₯+ 2π¦
43
59. (5π₯ + 4π¦)ππ₯ + (4π₯ β 8π¦3)ππ¦ = 0
60. π¦β² + (2π₯ + 1)π¦2 = 0, π¦(0) = β1
8
61. (2π¦2 + 3π₯)ππ₯ + 2π₯π¦ ππ¦ = 0
62. π¦β² = π¦(π₯π¦3 β 1)
63. π¦β²β² + 10π¦β² + 25π¦ = π₯2 + 2π₯
64. π¦β²β² + 3π¦β² + 2π¦ = 5πβ2π‘, π¦(0) = 2, π¦β²(0) = 1
65. π¦β²β² β 2π¦β² + π¦ =ππ₯
2π₯, π₯ > 0
66. π¦(4) β 5π¦β² + 4π¦ = 0
67. π2π¦
ππ₯2 β 5ππ¦
ππ₯+ 6π¦ = 0
68. π¦β²β² + 4π¦β² = π₯
69. π¦β²β² + π¦β² = 6 sin 2π₯
70. Persamaan diferensial dari (Lumbantoruan, 2019e):
π2π¦
ππ₯2β 5
ππ¦
ππ₯+ 8 = 0
44
INDEKS
A
Akar-akar, 39
D
Derajat, 39
I
Imajiner, 39
Integral, 17, 18, 20, 22, 23, 38, 41, 42
K
Koefisien, 39, 42
Kompleks, 39
Komplementer, 17, 18, 22, 23, 39
Konstanta, 13, 22, 38
O
Orde, 1, 3, 8, 13, 17, 38, 41, 42, 43
P
Pangkat, 38, 39
Persamaan Diferensial, 1, 3, 8, 13, 17, 29, 38, 41, 42, 43
S
Substitusi, 38
T
Turunan, 38
45
GLOSARIUM
Persamaan Diferensial
Suatu persamaan yang melibatkan satu atau lebih turunan fungsi
yang belum diketahui, dan atau persamaan itu mungkin juga
melibatkan fungsi itu sendiri dan konstanta.
Integral
Bentuk penjumlahan kontinu yang terdiri dari anti turunan atau
kebalikan dari turunan.
Orde
Pangkat tertinggi turunan yang muncul pada persamaan diferensial
tersebut.
Substitusi
Suatu metode untuk memperoleh penyelesaian dengan memasukkan
suatu persamaan linear satu ke persamaan linear yang lain.
Turunan
Suatu perhitungan terhadap perubahan nilai fungsi karena
perubahan nilai input (variabel).
Konstanta
Suku pada operasi aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat
variabel.
Akar-akar
Sebuah bilangan yang hasilnya bukan termasuk bilangan rasional
atau bilangan irasional, dan digunakan sebagai bentuk lain untuk
menyatakan sebuah bilangan berpangkat.
46
Kompleks
Bilangan yang terdiri atau terbentuk dari bilangan real (R) dan
imajiner (Im).
Imajiner
Bilangan yang dapat didefinisikan dengan πΒ² = β1, dengan
π merupakan simbol angka imajiner.
Komplementer
Suatu himpunan A adalah himpunan yang anggota-anggotanya di
dalam himpunan semesta S dan bukan anggota dari himpunan A.
Koefisien
Faktor perkalian dalam beberapa suku dari sebuah polinomial, deret,
atau ekspresi; biasanya berupa angka, tetapi bisa juga ekspresi
apapun (termasuk variabel seperti a, b dan c).
Derajat
Biasanya disimbolkan dengan Β°, adalah ukuran sudut yang dapat
dibentuk pada sebuah bidang datar, menggambarkan 1/360 dari
sebuah putaran penuh.
Pangkat
Hasil perkalian antara suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri
atau lebih sederhananya bilangan kuadrat merupakan perkalian
berulang.
47
DAFTAR PUSTAKA
Boiliu, N. I., Stepanus, Intarti, E. R., & Lumbantoruan, J. H. (2021).
Influence of the Personal Competence of Teachers of Christian
Religious Education on Learning Motivation in High School
Students in South Tangerang City. Atlantis Press, 560, 298β
302.
Desi, D., & Lumbantoruan, J. H. (2020). PENGEMBANGAN
BUKU CERITA MATEMATIKA PADA KELAS VII SMP
DALAM MATERI PERBANDINGAN. EduMatSains: Jurnal
Pendidikan, Matematika Dan Sains, 1(1), 23β34.
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/edumatsains
Kusmaryanto, S. (2013). BAB IV PERSAMAAN DIFERENSIAL
LINIER. Universitas Brawijaya, 1β27.
http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/files/2013/05/BAB-IV-
PERSAMAAN-DIFERENSIAL-LINIER.pdf
Lumbantoruan, J. H. (2015). Modul Kalkulus Lanjut 2015. Prodi
Pendidikan Matematika Universitas Kristen Indonesia.
Lumbantoruan, J. H. (2016). Modul Kalkulus Dasar. Prodi
Pendidikan Matematika Universitas Kristen Indonesia.
Lumbantoruan, J. H. (2017). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
INTEGRAL TAK TENTU BERBASIS MODEL SMALL
GROUP DISCUSSION DI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UKI TAHUN
2016/2017. Jurnal Dinamika Pendidikan, 10(2), 99β118.
Lumbantoruan, J. H. (2018). Modul Geometri II (Geometri Analitik
dan Transformasi). Prodi Pendidikan Matematika Universitas
Kristen Indonesia, 1β35.
48
Lumbantoruan, J. H. (2019a). Buku Materi Pembelajaran
Matematika Dasar. Prodi Pendidikan Matematika Universitas
Kristen Indonesia, 1β314.
Lumbantoruan, J. H. (2019b). Buku Materi Pembelajaran Teori
Peluang dan Kombinatorika. Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Indonesia, 1β259.
Lumbantoruan, J. H. (2019c). INTEGRAL TENTU JILID 2, EDISI
1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Kristen Indonesia, 2, 1β150.
Lumbantoruan, J. H. (2019d). Modul Geometri I (Geometri Datar
dan Ruang). Prodi Pendidikan Matematika Universitas Kristen
Indonesia.
Lumbantoruan, J. H. (2019e). Pengembangan Bahan Ajar
Persamaan Diferensial Berbasis Model Brown Di Program
Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Kristen Indonesia Tahun 2017/2018.
Jurnal EduMatSains, 3(2), 147β168.
Lumbantoruan, J. H. (2019f). Rencana Pembelajaran (RPS) Mata
Kuliah: Matematika Dasar. Prodi Pendidikan Matematika
Universitas Kristen Indonesia, xiiiβxix.
Lumbantoruan, J. H. (2019g). RPS Persamaan Diferensial. Prodi
Pendidikan Matematika Universitas Kristen Indonesia, xiβxvii.
Lumbantoruan, J. H. (2020a). Buku Materi Pembelajaran
Pemograman Linear. Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen
Indonesia, 1β380.
49
Lumbantoruan, J. H. (2020b). Modul Garis Lurus. Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Kristen Indonesia, 251β278.
Lumbantoruan, J. H., & Male, H. (2020). Analisis Miskonsepsi Pada
Soal Cerita Teori Peluang Di Program Studi Pendidikan
Matematika. Jurnal EduMatSains, 4(2), 153β168.
Lumbantoruan, J. H., & Natalia, S. (2021). DEVELOPMENT OF A
CONSTRUCTIVISM-BASED STATISTICS MODULE FOR
CLASS VIII JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS. Solid
State Technology, 64(2), 4427β4444.
www.solidstatetechnology.us
Male, H., & Lumbantoruan, J. H. (2021). Studentsβ Perceptions and
Attitudes Towards Statistics. Atlantis Press, 560, 507β513.
Saputro, P. A., & Lumbantoruan, J. H. (2020). PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS
ARTICULATE STORYLINE PADA MATERI BANGUN
RUANG SISI DATAR KELAS VIII. EduMatSains: Jurnal
Pendidikan, Matematika Dan Sains, 1(1), 35β49.
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/edumatsains
Simorangkir, M. R. R., & Lumbantoruan, J. H. (2021).
AKSESIBILITAS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI
ERA PENDIDIKAN 4.0. Jurnal Dinamika Pendidikan, 14(1),
204β213. https://doi.org/10.33541/jdp.v12i3.1295
Sukardi. (2017, December 6). Soal dan Pembahasan: Persamaan
Diferensial Linear Orde Dua (Homogen) dengan Koefisien
Konstan. MATHCYBER1997.
https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-persamaan-
diferensial-linear-orde-dua-dengan-koefisien-konstan/
50
Syafiβi. (2011). BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE-
KEDUA. Syafii.Staff.Uns.Ac.Id, 16β22.
https://syafii.staff.uns.ac.id/files/2011/02/bab-ii.pdf
Yudistira, P. (n.d.). Persamaan Diferensial Orde N. SCRIBD.
https://id.scribd.com/doc/58150098/Persamaan-Diferensial-
Orde-n
Zdz0DLWp6C, A. (n.d.). Persamaan Diferensian Orde 2. SCRIBD.
https://id.scribd.com/document/360225310/Persamaan-
Diferensian-Orde-2