Analisis Persamaan & Perbedaan Kode Etik bidan Nasional dan Internasional

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan 4ang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan dan kematian Bayi (AKB) Di Indonesia terdapat peraturan yang mengatur segala kegiatan profesi bidan yang disebut dengan Kode Etik Bidan Indonesia yang dibuat oleh IBI (Ikatan Bidan Indoensia). Kode Etik Bidan adalah suatu hal yang penting untuk mengatur dan menjadi tuntunan bidan dalam menjalanka profesinya. Ada Kode Etik Bidan Indonesia, ada pula Kode Etik Bidan Internasional yang berlaku secara Internasional yang dibuat oleh ICM (Internastional Confederation of Midwifes). Kode Etik Profesi memiliki karakteristik khusus bagi setiap profesi. Ini berarti standar profesi harus sesuai dengan standar yang sudah dibuat dan di berlakukan. Dari keduanya tedapat persamaan dan perbedaan. Saya dalam makalah ini akan mengupas perbedaan dan persamaan dengan cara menganalisis setiap Bab dan Point dari masing-masing Kode Etik Bidan Indonesia (Nasional) dengan Kode Etik Bidan Internasional. ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN INTERNASIONAL | 1

Transcript of Analisis Persamaan & Perbedaan Kode Etik bidan Nasional dan Internasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan 4ang

memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam

penurunan angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan

dan kematian Bayi (AKB)

Di Indonesia terdapat peraturan yang mengatur segala

kegiatan profesi bidan yang disebut dengan Kode Etik

Bidan Indonesia yang dibuat oleh IBI (Ikatan Bidan

Indoensia). Kode Etik Bidan adalah suatu hal yang

penting untuk mengatur dan menjadi tuntunan bidan dalam

menjalanka profesinya.

Ada Kode Etik Bidan Indonesia, ada pula Kode Etik

Bidan Internasional yang berlaku secara Internasional

yang dibuat oleh ICM (Internastional Confederation of

Midwifes).

Kode Etik Profesi memiliki karakteristik khusus bagi

setiap profesi. Ini berarti standar profesi harus

sesuai dengan standar yang sudah dibuat dan di

berlakukan.

Dari keduanya tedapat persamaan dan perbedaan. Saya

dalam makalah ini akan mengupas perbedaan dan persamaan

dengan cara menganalisis setiap Bab dan Point dari

masing-masing Kode Etik Bidan Indonesia (Nasional)

dengan Kode Etik Bidan Internasional.ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 1

1.2 Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Bidan?

b. Bagaimana Isi Kode Etik Bidan Indonesia?

c. Bagaimana Isi Kode Etik Bidan Internasional?

d. Bagaimana persamaan antara Kode Etik Bidan

Nasional dengan Internasional?

e. Bagaimana perbedaan antara Kode Etik Bidan

Nasional dengan Internasional?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui Isi Kode etik Bidan Indonesia?

b. Untuk mengetahui Isi Kode Etik Bidan

Internasional?

c. Untuk mengetahui persamaan antara Kode Etik Bidan

Nasional dengan Internasional?

d. Untuk mengetahui Perbedaan antara Kode Etik Bidan

Nasional dengan Internasional?

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bidan

Bidan adalah seseorang yang telah menjalan program

pendidikan bidan, yang diakui oleh negara tempat ia

tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait

kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar

dan/atau memiliki izin izin formal untuk praktik bidan.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 3

Bidan dikenal sebagai profesional yang bertanggung

jawab yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam

memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan sasaran

selama kehamilan, periode persalinan dan postpartum,

melakukan pertolongan persalinan dibawah tanggung

jawabnya sendiri, serta memberikan perawatan pada bayi

baru lahir dan bayi. Asuhan ini termasuk tindakan

pencegahan , promosi persalinan normal, deteksi

komplikasi pada ibu dan anaknya, akses untuk perawatan

medis atau pertolongan semestinya lainnya, serta

pemberian tindakan kedaruratan.

2.2 Pengertian Kode Etik

Kode etik adalah norma-norma yanh garus diindahkan

olehs etiap profesi dalam melaksanakan tugas

profesinya dan hidupnya di masyarakat.norma

tersebut berisi petunjuk bagi anggota profesi

tetntang begaimana mereka harus menjalankan

profesinya dan larangan, yaitu ketentuan tentang

apa yang boleh dan tidak bolehdiperbuat atau

dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam

menjalankan tugas profesinya, melainkan juga

menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam

pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat (Mustika,

2009)

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 4

Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang

bersumber dari nilai&nilai internal dan eksternal

suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan

komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan

bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.

.

2.3 Kode Etik Bidan Indonesia

Bab 1 : Kewajiban Bidan terhadap Klien dan

Masyarakat

1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi,

menghayati, dan mengamalkan sumpah sumpah

jabatannya dalam melaksanakan tugas

pengabdiannya.

2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya,

menjungjung tinggi harkat dan martabat

kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan

3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya,

senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan

tanggung jawabnya sesuai dengan kebutuhan klien,

keluarga dan masyarakat

4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya,

mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak

klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di

masyarakat.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 5

5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya,

senantiasa mendahulukan kepentingan klien,

keluarga dan masyarakat dengan identitas yang

sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

kemampuan yang dimilikinya.

6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang

serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya,

dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk

meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.

Bab 2 : Kewajiban Bidan terhadap Tugasnya

1. Setiap bidan senantiasa memberi pelayanan

paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat

sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya

berdasarkan pada kebutuhan klien, keluarga dan

masyarakat

2. Setiap bidan berhak memberi pertolongan dan

mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan

dalam tugasnya, termasuk keputusan mengadakan

konsultasi dan/atau rujukan.

3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan

yang dapat dan/atau dipercayakan kepadanya,ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 6

kecuali jika diminta oleh pengadilan atau

diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

Bab 3 :Kewajiban Bidan terhadap Sejawat dan Tenaga

Kesehatan Lainnya

1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman

sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang

serasi

2. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus

saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun

tenaga kesehatan lainnya.

Bab 4 : Kewajiban Bidan terhadap Profesinya

1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan

menjunjunng tinggi citra profesinya dengan

menampilkan keperibadian yang tinggi dan memberi

pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri

dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam

kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang

dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 7

Bab 5 : Kewajiban Bidan terhadap diri sendiri

1) Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar

dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik.

2) Setiap bidan harus berusaha terus-menerus untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Bab 6 : Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa,

Bangsa, & Tanah Air

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya,

senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan

pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam

pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan

masyarakat.

2. Setiap bidan melalui profesinya, berpartisipasi

dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah

untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan

kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan

keluarga.

Bab VII : Penutup

Setiap bidan dalam melaksanakan tugassnya sehari-hari,

senantiasa mengahayati dan mengamalkan kode etik bidan

Indonesia.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 8

2.4 Kode Etik Bidan Internasional

Kode etik bidan Internasional menghargai perempuan

berdasarkan HAM, mencari keadilan bagi semua dalam

memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan, dan

didasarkan atas hubungan yang saling menguntungkan

dengan penuh hormat, saling percaya dan bermartabat

bagi seluruh anggota masyarakat. Operasionalisasi kode

etik kebidanan meliputi hubungan dengan perempuan

sebagai klien, praktik kewajiban profesi, peningkatan

pengetahuan dan praktik kebidanan.

1. Hubungan perempuan dengan klien

Bidan menghormati hak pilih perempuan berdasarkan

pada informasi dan meningkatkan penerimaan

tanggung jawab perempuan atas hasil dan

pilihannya.

Bidan bekerja dengan perempuan, mendukung hak

mereka untuk berpartisipasi aktif dalam

memutuskan pelayanan bagi diri mereka dan

kesehatan perempuan serta keluarganya

dimasyarakat.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 9

Bidan bekerja sma dengan perempuan, pemerintah,

dan lembaga donor untuk menilai kebutuhan

perempuan terhadap pelayanan kesehatan serta

menjamin pengalokasian sumber daya secara adil

dengan mempertimbangkan prioritas dan

ketersediaan.

Bidan dalam profesinya, mendukung dan saling

membantu dengan yang lain dan secara aktif

menjaga diri dan martabat mereka sendiri.

Bidan bekerja sama dengan profesi kesehatan lain,

berkonsultasi, dan melakukan rujukan bila

perempuan memerlukan asuhan di luar kompetensi

bidan

Bidan mengenali adanya saling ketergantungan

dalam memberi pelayanan dan secara aktif

memecahkan konflik yang ada.

Bidan berkewajiban atas diri mereka sebagai

manusia bermoral termasuk tugas untuk menghormati

diri sendiri dan menjaga nama baik.

2. Praktik Kebidanan

Bidan memberi asuhan kepada ibu dan keluarga dan

keluarga yang mengasuh anak, disertai sikap

meghormati keberagaman budaya dan berupaya untuk

menghilangkan praktik yang berbahaya.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 10

Bidan memberi harapan nyata suatu persalinan

terhadap ibu dimasyarakat, dengan maksud minimal

tidak ada ibu yang menderita akibat konsefsi atau

persalinan.

Bdian harus menerapkan pengetahuan profesi, untuk

menjalin persalinan yang aman.

Bidan merespon kebutuhan psikolog,fisik,emosi,dan

spiritual Ibu yang mencari pelayanan kesehatan,

apapun kondisinya.

Bidan bertindak sebgaia role model (panutan)

dalam promosi kesehatan untuk ibu sepanjang

siklus hidupnya,keluarga,dan profesi kesehatan

lain.

Bidan secara aktif meningkatkan kemampuan

intelektual dan profesi sepanjang karir kebidanan

dan memadukan peningkatan tersebut kedalam

praktik mereka.

3. Kewajiban Profesi Bidan

Bidan menjamin kerahasiaan informasi klien dan

bertindak bijaksana dalam menyebarkan informasi

tersebut.

Bidan bertanggung jawab atas keputusan dan

tindakan mereka berdasarlkan hasil asuhan bagi

ibu.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 11

Bidan diperkenankan untuk menolak berpartisipasi

dalam kegiatan yang bertentangan dengan moral ;

akan tetapi bidan perlu menumbuhkan kesadaran

individu untuk tidak mengabaikan pelayanan

kesehatan esensial bagi ibu

Bidan memahami akibat buruk pelanggaran etik dan

hak asasi manusia (HAM) bagi kesehatan Ibu dan

Anak dan menghindari pelanggaran ini.

Bidan berpartisipasi dalam pembangunan dan

pelaksanaan kesehatan yang mempromosikan

kesehatan Ibu dan keluarga yang mengasuh anak.

4. Peningkatan dan Pengetahuan dan Praktik Kebidanan.

Bidan menjamin bahwa peningkatan pengetahuan

kebidanan dilandasi oleh aktifitas yang

melindungi hak wanita sebagai manusia.

Bidan mengembangkan dan berbagi pengetahuan

melalui berbagai proses seperti peer preview dan

penelitian.

Bidan berpartisipasi dalam pendidikan formal

mahasiswa kebidanan dan bidan.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 12

BAB III

ANALISIS

Analisis Persamaan dan Perbedaan Kode

Etik Bidan Nasional dan Internasional

A. Persamaan Kode Etik Bidan Nasional &

Internasional

1.) Kode Etik Bidan Nasional

Pada Bab 1 point 3 “Bidan dalam melakukan tugasnya, harus

memberi pelayanan yang optimal kepada siapa saja dengan tidak

membedakan pangkat, kedudukan, golongan, bangsa dan negara”

Maksudnya adalah setiap bidan dimanapun berada dan

ditempatkan harus memberikan pelayanan yang maksimal

dan optimal kepada setiap klien dan pasien dariANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 13

berbagai golongan , selalu mengutamakan hak pasien

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari bidan

tanpa diganggu dengan kegiatan bidan yang lain.

Pelayanan kesehatan yang diberikan bidan juga harus

sesuai dengan standar kompetensi yang sudah ada. ini

seperti yang tertera dalam

Sesuai dengan :

o Filosofi Kebidanan no.3 “Bidan meyakini setiap individu

berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan

memuaskan sesuai dengan kebutuhan mausia dan perbedaan

budaya, setiap individu berhak untuk menetukan nasibnya

sendiri, mendapat informasi yang cukup, dan berperan di segala

aspek pemeliharaan kesehatannya.”

o Informed Choice keputusan yang dibuat setelah

melalui pertimbangan matang terhadap bukti-bukti

ilmiah yang relevan. Keputusan ini dipengaruhi

oleh lingkungan , keyakinan dan pengalaman orang

tersebut. Bidan dalam hal ini ikut andil dalam

menginformasikan ke klien.

Kode etik bidan Internasional Bidan

No. 1 point a “menghormati hak pilih perempuan berdasarkan

pada informasi dan meningkatkan penerimaan tanggung jawab

perempuan atas hasil dan pilihannya” yaitu Bidan selalu

menghormati hak pilih kliennya yaitu perempuanANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 14

berdasarkan pada informasi yang Bidan informasikan

tentang pelayanan apa yang aka dipilih dan melakukan

“Informed choice” untuk membantu klien dalam

menentukan pilihan dengan meningkatkan rasa tanggung

jawab pada resiko klien atas pilihannya yang

terbaik. Sesuai dengan :

o Hak Pasien

Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan

sesuai  dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.

Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai

dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.

Jadi setiap bidan menghormati hak pilih dan hak

Informed Choice klien dalam menentukan pelayanan

kebidanan apa yang akan mereka pilih dalam menunjang

kehidupannya. Dan bidan sebelumnya wjaib

menginformasikan tentang apa saja jenis pelayanan

dan resiko yang akan didapat oleh klien. Bidan juga

membantu pasien dalam memilihnya.

2) Kode Etik Bidan Nasional

Bab I point 2 yang berbunyii “Setiap bidan dalam

menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan

martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan”

yaitu Bidan sebagai profesi memiliki nilai-nilai

pengabdian yang sangat esensial, yaitu bahwa jasaANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 15

yang diberikan kepada kliennya adalah suatu

kebijakan sosial, karena masyarakat akan merasa

sangat dirugikan atas ketidakhadiran bidan.

Pengabdian dan pelayanan bidan adalah dorongan hati

nurani yang tidak mendahulukan balas jasa. Terdapat

pula dalam Bab IV point 1 “Setiap bidan harus menjaga nama

baik dan menjunjunng tinggi citra profesinya dengan menampilkan

keperibadian yang tinggi dan memberi pelayanan yang bermutu

kepada masyarakat.”

Kode Etik Internasional

No 1 point d “ Bidan dalam profesinya mendukung dan saling

membantu dengan yang lain dan secara aktif menjaga diri dan

martabat mereka sendiri” yaitu bidan dalam menjalankan

profesinya sebagai bidan (tenaga kesehatan) yang

membantu ibu bersalin saling membantu & memberikan

dukungan kepada sesama profesi bidan dengan tidak

saling bersikap menjatuhkan satu sama lain. Bidan

juga seacra aktif menjada diri dan harga diri

(martabat) mereka sendiri. Menjada penilaian klien

terhadap bidan dengan memberikan pelayanan yang

maksimal sesuai dengan standar dan kompetensi bidan.

Terdapat juga dalam No. 1 point g “Bidan Berkewajiban

atas diri mereka sebagai manusia bermoral, termasuk tugas untuk

menghormati diri sendiri, dan menjaga nama baik.” Artinya BidanANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 16

mempunya kewajiban atas sikap , tingkah dan sifat

mereka sebagaimana manusia yang memiliki moral

termasuk dalam bersikap dan bertingkah untuk

menghargai & menghormati diri sendiri, tidak

melakukan hal yang dapat membuat harga diri seorang

bidan jatuh.

Jadi dalam kode etik bidan nasional maupun

internasional sama-sama mewajibkan menjaga image

dari pihak luar atau masyarakat mencegah orang luar

memandang rendah atau remeh suatu profesi. Oleh

karena itu setiap kode etik suatu profesi akan

melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan

anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik

profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga

disebut kode kehormatan.

3) Kode Etik Bidan Nasional

Bab 2 point b “Setiap bidan berhak memberi pertolongan dan

mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam

tugasnya, termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan/atau

rujukan” yaitu bidan berhak membantu persalinan

dirumah sendiri, dipuskesmas, dirumah sakit, dan

partus luar sesuai sebagaimana bidan bertugas pada

waktu yang dimaksud (kejadian). Bidan juga mempunyai

kewajiban untuk mengadakan pelayanan konsultasiANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 17

terhadap ibu, bayi, dan KB sesuai dengan

wewenangnya. Dan bidan juga mempunyai kewenangan

untuk merujuk atau berkolaborasi dengan tenaga medis

lain dalam kasus yang tak bisa ditangani atau

membutuhkan fasilitas yang lebih lengkap dari yang

dia punya.

Sesuai dengan :

o Permenkes No. 5380/IX/1963 (Konsep kebidanan :

Hal.13) yang menyatakan bahwa wewenang bidan

terbatas pada pertolongan persalinan normal

secara mandiri. Sudah sangat jelas dalam

permenkes ditegaskan bahwa Bidan hanya

diperbolehkan untuk membantu persalinan yang

normal, jika diluar wewenang bidan maka bidan

wajib melakukan rujukan atau kolaborasi. Ini juga

sesuai dengan

o Peran Bidan (Dalam Konsep Kebidanan : hal 38)

yaitu Peran sebagai Pelaksana. Terdapat tugas :

a Tugas Mandiri (Independen)

b Tugas Kolaborasi (Interdependen)

c Tugas Rujukan (Dependen)

Dimana dalam penjelasan tersebut dijelaskan

pelayanan apa saja yang boleh diberikan bidan dan

pelayanan apa saja yang diluar kewenangan bidan

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 18

sehingga harus melakukan tugas kolaborasi maupun

rujukan.

o Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor Hk.02.02/Menkes/149/2010 Tentang Izin Dan

Penyelenggaraan Prakik Bidan BAB III

Penyelenggaraan Praktik Pasal 18 point b “Merujuk

kasus yang tidak dapat ditangani dengan tepat waktu”

Kode Etik Bidan Internasional

No. 1 point e “Bidan bekerja sama dengan profesi kesehatan

yang lain, berkonsultasi , dan melakukan rujukan bila perempuan

melakukan asuhan diluar kompetensi bidan” artinya bidan

siap menghubungi profesii kesehatan lain jika ada

kasus yang diluar kewenangan bidan ataupun memiliki

klien yang mempunyai permasalahan yang bukan

termasuk kompetensi bidan. Pada kasus ini bidan

wajib melakukan rujukan, ada point lain yang

menjelaskan tentang “rujukan” terdapat pula pada No.

1 point f “Bidan mengenali adanya saling ketergantungan dalam

memberi pelayanan dan secara aktif memecahkan konflik yang ada.”

Yaitu Bidan harus mampu melakukan rujukan/kolaborasi

disaat yang tepat dengan cepat untuk menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi. Ketepatan dan kecepatan

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 19

dalam mengambil keputusan sangat berperan penting

dalam memilih tindakan.

Jadi dalam Kode etik nasional maupun

internasional sama-sama mewajibkan bidan agar

merujuk kasus patologis atau yang diluar kewenangan.

4) Kode Etik Bidan Nasional

pada Bab 2 point c “Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan

keterangan yang dapat dan/atau dipercayakan kepadanya, kecuali

jika diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan

kepentingan klien” bahwa sangatlah penting bagi seorang

bidan (tenaga medis) menjaga kerahasiaan hasil

pemeriksaan pasien. Menjadi haram bagi bidan untuk

membuka rahasia klien kepada yang tidak diminta dan

bukan urusan pengadilan.

Sesuai dengan :

o Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 Tentang

Tenaga Kesehatan Bab V Pasal 22 yang berbunyi :

1) Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam

menjalankan tugas profesinya berkewajiban

untuk

a. Menghormati hak pasien;

b. Menjaga kerahasiaan identitas dan data

kesehatan pribadi pasien;

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 20

c. Memberikan informasi yang berkaitan dengan

kondisi dan tindakan yang dilakukan.

d. Diminta persetujuan terhadap tindakan yang

akan dilakukan

e. Membuat dan memelihara rekam medis.

Kode Etik Bidan Intenasional

No. 3 point a “Bidan menjamin kerahasiaan informasi klien dan

bertindak bijaksana dalam menyebarkan informasi tersebut” Bidan

menjamin akan kerahasiaan hasil pemeriksaan pasien,

hasil keseluruhan keadaan pasien ini juga didukung

dalam :

o Kewajiban Bidan “Bidan wajib merahasiakan segala

sesuatu yang diketahuinya tentang seorang

pasien”.

Bidan juga harus bersikap bijaksana dalam

menyebar luaskan informasi tersebut sesuai dengan

kepentingan pengadilan dan kepentingan

pemberitahuan tentang “penyakit menular” jika klien

mempunyai penyakit menular yang wajib diberitahukan

pada keluarga untuk mencegah atau memotong mata

rantai penularan hanya pada klien. Ini semua demi

kebaikan klien dan keluarganya.

Jadi pada intinya di Kode etik nasional dan

internasional sama-sama mewajibkan Bidan agarANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 21

merahasiakan rahasia tentang hasil pemeriksaan

keadaan klien atau apapun mengenai diri klien

terkecuali mengenak Penyakit menular dan

kepentingan pengadilan.

5) Kode Etik Bidan Nasional

Bab IV point 2 “Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan

diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi” Seorang bidan

senantiasa mengembangakn pengetahuannya untuk

menunjang profesinya, agar sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan untuk dipadukan dengan

praktik dan menggunakan teknologi kebidanan yang

modern. Dan juga terdapat pada Bab IV point 3 “Setiap

bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan

kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra

profesinya” yaitu Bidan diharuskan ikut serta dalam

kegiatan penelitian suatu kejadian atau kasus baru

dalam ruang lingkup kebidanan dan ataupun kegiatan

semacam Seminar dan pelatihan guna meninjau sejauh

mana pengetahuannya agar bisa mengikuti perkembangan

pengetahuan kebidanan. Sesuai dengan :

o UU. No 23/92 Tentang Kesehatan kewajiban Bidan

untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, ini

tercantum dalam pasal 28 ayat (1) dan pasal 52 e,ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 22

yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan

lembaga laiin yang terakreditasi.

o Kewajiban Bidan ”Bidan wajib mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan

formal atau non formal”.

o Peran Bidan sebagai Peneliti. Agar dapat

menjalankan perannya dengan baik, bidan dituntut

untuk senantiasa memperbarui ilmunya dengan

mengikuti perkembangan ilmu kebidanan sehingga

dapat memberi perawatan berdasarkan fakta ilmiah

(evidence-based). Caranya :

Membaca Jurnal penelitian.

Mengikuti berbagai seminar atau pelatihan

Berpartisipasi dalam penelitian ilmiah.

Kode Etik Bidan Internasional

No. 4 point b “Bidan mengembangkan dan berbagi

pengetahuan melalui berbagai proses, seperti peer review dan

penelitian” yaitu bidan wajib mengembangakan

pengetahuan kebidanan dan berbagi pengetahuan

kebidanan melalui peninjauan kembali teori praktik

terdahulu , apakah sudah sesuai dengan perkembangan

teknologi dan pengetahuan kebidanan atau belum, dan

melakukan penilitian (wajib minimal melakukan 1

penelitian) untuk menemukan teori kebidanan yangANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 23

baru dan sesuai dengan perkembangan teknologi &

pengetahuan.

Jadi, dalam kode etik nasional dan

internasional sama-sama mewajibkan seorang Bidan

untuk berusaha meningkatkan pengetahuan melalui

berbagai cara. Sudah sangat jelas bahwa penelitian

dan bukan lagi merupakan pilihan, namun tanggung

jawab etik bidan.

6) Kode Etik Bidan Nasional

Bab 1 Point 4 “Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya,

mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan

menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat” Setiap

bidan harus mengutamakan kepentingan klien, pilihan

menjadi bidan berarti kita siap jiwa & raga untuk

mengabdi kepada masyarakat dan klien. Maka dari itu

apapun keadaan kita dan bagaimanapun kondisi kita,

kita dituntut untuk selalu mengutamakan kepentingan

klien yang membutuhkan kita. Dan Bidan harus

menghormati nilai-nilai atau norma yang berlaku di

masyarakat. Bidan harus bisa menyesuaikan diri

dengan lingkungan tersebut.

Kode etik bidan internasional ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 24

Bidan No. 1 point a “menghormati hak pilih perempuan

berdasarkan pada informasi dan meningkatkan penerimaan

tanggung jawab perempuan atas hasil dan pilihannya” Bidan

selalu menghormati hak pilih kliennya yaitu

perempuan berdasarkan pada informasi yang Bidan

informasikan tentang pelayanan apa yang akan dipilih

dan melakukan “Inform choice” untuk membantu klien

dalam menentukan pilihan dengan meningkatkan rasa

tanggung jawab pada resiko klien atas pilihannya

yang terbaik. Dan terdapat pula pada No. 2 point a

“Bidan memberi asuhan kepada ibu dan keluarga dan keluarga yang

mengasuh anak, disertai sikap menghormati keberagaman budaya

dan berupaya untuk menghilangkan praktik yang berbahaya.” Yaitu

Bidan dalam melaksanakan tugas profesinya selain

memberikan asuhak kepada Ibu atau perempuan, bidan

juga memberikan asuhan kepada Keluarga yang sedang

mengasuh anak, memberitahu kepada Ibu dan Keluarga

bagaimana caranya menjadi Ibu dan keluarga yang

baik, yang bisa mengasuh anak dalam keluarganya

dengan cara yang tidak melanggar budaya atau nilai-

nilai yang berlaku dalam masyarakat desa setempat.

Seperti : Disuatu desa tidak mengizinkan Ibu Hamil

keluar rumah setelah maghrib, karena berbahaya dan

melanggar norma sosial. Maka bidan desa disana tidak

mengadakan acara seperti penyuluhan, sosialisasi

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 25

atau apapun setelah maghrib. Bidan harus bisa

menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Jadi dalam kode etik bidan nasional dan

internasional sama-sama menghormati nilai-nilai atau

budaya yang berlaku dimasyarakat, menghormati hak

klien serta mendahulukan kepentingan klien dan

pasien.

7) Kode Etik Bidan Nasional

Bab I point 6 “Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana

yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan

mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat

kesehatannya secara optimal.” Bidan juga mengadakan acara-

acara sosial desa yang dapat mendorong hasrat

masyarakat dalam berpartisipasi dalam kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan deraja kesehatan. Dalam

hal ini bidan dituntut untuk menciptakan suasana

serasi, nyaman, dan dapat menimbulkan umpan-balik

dari masyarakat maupun dari bidan itu sendiri,

sehingga masyarakat dapat percaya dan lebih mudah

untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam

berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Kode Etik Bidan Intenasional

No. 3 point e yang berisi “Bidan berpartisipasi dalam

pembangunan dan pelaksanaan kesehatan yang mempromosikanANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 26

kesehtaan Ibu dan Keluarga yang mengasuh anak.” Dalam kode

etik intenasional juga mewajibkan bidan dalam

berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan

pelaksanaan kesehatan dengan mempromosikan kesehatan

Ibu dan keluarga yang mengasuh anak. Cara promosi

kesehatan bisa dengan cara seminar-seminar,

sosialisasi ataupun penyuluhan ditingkat desa.

Dengan cara seperti ini, bidan bisa dengan leluasa

mempromosikan kesehtan kepada masyarakat desa dengan

sasaran khusus Ibu dan Keluarga yang mengasuh anak

dan umumnya seluruh masyarakat desa.

Jadi dalam kode etik bidan nasional dan bidan

Internasional sama-sama mewajibkan setiap bisan

untuk menjaga hubungan yang serasi dan silaturahmi

dengan teman sejawatnya dengan saling menghargai,

menghormati , membantu dna mensupport satu sama

lain.

8) Kode Etik Bidan Nasional

Bab III point 1 “Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan

teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi”

maskdunya Setiap bidan harus menjalin hubungan yang

baik dengan teman se-profesinya agar hubungan

kerjasama dalam lintas program terjalin dengan

serasi dan baik. Bidan dengan teman sejawatnya harusANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 27

berinteraksi dengan baik, menjaga silaturahmi dan

menjaga kekompakkan agar selalu berjalan beriringan

dan saling membantu, saling mendukung dan memberi

support satu sama lain.

Kode Etik Bidan Internasional

No. 1 point d “Bidan dalam profesinya, mendukung dan saling

membantu dengan yang lain dan secara aktif menjaga diri dan

martabat mereka sendiri” yaitu Bidan dalam profesinya

mendukung satu sama lain sesama profesi dan saling

membantu dalam menjalankan tugasnya, karena bidan

juga manusia biasa yang membutuhkan bantuan dari

oranglain. Dan secara aktif dengan menunjukkan

sikap, tingkah laku dan sifat untuk menjaga diri dan

martabat (harga diri) mereka sendiri.

A. Perbedaan Kode Etik Bidan Nasional dan

Kode Etik Bidan Internasional

1) Kode etik bidan Internasional

No. 1 point c “Bidan bekerja dengan

perempuan,pemerintah,dan lembaga donor untuk menilai kebutuhan

perempuan terhadap pelayanan kesehatan serta menjamin

pengalokasian sumber daya secara adil dengan mempertimbangkan

prioritas dan ketersediaan.” yaitu Bidan bekerja dengan

perempuan, dan pemerintah dan lembaga donor. Lembaga

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 28

donor disini bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan

perempuan disuatu desa yang membutuhkan terhadap

bidan dalam memenuhi pelayanan kebidanan. Bidan

dapat belajar membuat sebuah proposal untuk diajukan

pada suatu organisasi lintas sektoral untuk membantu

masalah yang dihadapi desa. Dan mengatur

pengalokasian sumber daya yang diterima dari bantuan

secara adil dengan prioritas utama yang diunggulkan.

Artinya adil disini adalah daerah mana yang paling

membutuhkan dialah yang paling menjadi prioritas,

serta menyiapkan ketersediaan bantuan yang didapat

dari bantuan.

Di Indonesia, sistem kerjasama bidan dengan

Lintas Sektoral maupun tidak belum begitu

berkembang, karena pada dasarnya di Indonesia lebih

mementingkan bagaimana bidan bermitra dengan tenaga

kesehatan lainnya. Namun secara Internasional kerja

sama bidan yang semaacam ini sudah sangat berkembang

dan sudah menjadi kegiatan dari seorang bidan.

Jika ini diberlakukan di Indonesia, maka bidan

indonesia akan semakin berkembang pengetahuan.

2) Kode etik bidan internasional

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 29

No. 4 point c “Bidan berpartisipasi dalam pendidikan formal

mahasiswa kebidanan dan bidan.” Yang dimaksud adalah

Bidan di luar negeri sudah menerapkan sistem

tanggung jawab bagi setiap kepala ruangan di rumah

sakit-rumah sakit. Misalnya ada beberapa mahasiswa

yang magang / PKL di suatu RS Bersalin, dan mereka

mendapatkan ruangan masing-masing (seperti : ruang

Nifas, ruang VK) maka kepala ditiap ruangan

tersebut bertanggung jawab penuh atas mahasiswa

yang berada diruangannya masing-masing. Kepala

ruangan harus bisa membimbing mahasiswa sampai

mengerti & mahir benar dalam melakukan tindakan.

Ini diberlakukan untuk Bidan yang baru lulus dan

magang di RS atau RB dan untuk mahasiswa kebidanan

yang sedang PKL.

3) Kode Etik Bidan Nasional

Bab VI point a “Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya

senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan dan pemerintah

dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan

kesehatan keluarga dan masyarakat.” Bidan indonesia

diwajibkan untuk melaksanakan ketentuan tugasnya

dalam membina pelayanan Keselamatan Ibu dan Anak

dan/atau Keluarga Berencana dan kesehatan

keluarga. Di Indonesia diterapkan KB untuk “2 anak

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 30

lebih baik” sedangkan Internasional belum atau

tidak ada ketentuan seperti ini.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis

tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau

kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.

Pelayanan kebidanan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari pelayanan kesehatan. Pelayanan

kebidanan tergantung bagaimana struktur social budaya

masyarakat dan termasuk kondisi social ekonomi, social

demografi.

Ada banyak persamaan antara kode etik bidan

nasional dan internasional secara garis besar

persamaannya adalah tentang bagaimana bidan bersikap

dalam memberikan pelayanannya, kewajibannya terhadap

diri sendiri dan dengan teman sejawatnya juga mengenaikANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 31

kewajiban bidan meningktakan pengetahuan dan teknologi

kekinian.

Perbedaan antara keduanya berupa tanggung jawab

kepala bidan di RS atau RB dalam menangani mahasiswa

dan bidan di RS atau RB dan kerjasama Bidan dengan

lembaga donor. Ini berlaku di Internasional, di

Indonesua belum ada.

Menurut kode etik bidan internasional adalah bidan

seharusnya meningkatkan pengetahuannya melalui berbagai

proses seperti dari pengalaman pelayanan kebidanan dan

dari riset kebidanan

4.2 Saran

Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai

dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut

akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan klien dan

pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasen, akan

berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan

kebidanan

DAFTAR PUSTAKA

4) Soepardan, Suryani. 2008. Etika Kebidnaan & Hukum

Kesehatan. Jakarta : EGC.

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 32

5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

Hk.02.02/Menkes/149/2010 Tentang Izin Dan

Penyelenggaraan Prakik Bidan

6) Permenkes No. 5380/IX/1963

7) Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga

Kesehatan

8) UU No. 23/92 Tentang Kesehatan Kewajiban Bidan.

9) Soepardan, Suryani.2008. Konsep Kebidanan. Jakarta :

EGC.

Situs website :

http://www.academia.edu/5331634/

KEPUTUSAN_MENTERI_KESEHATAN_REPUBLIK_INDONESIA_NOMOR_36

9_MENKES_SK_III_2007_TENTANG

http://www.google.com

ANALISIS PERSAMAAN & PERBEDAAN KODE ETIK NASIONAL DAN

INTERNASIONAL | 33