^MliiMJftMl - dspace UII
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of ^MliiMJftMl - dspace UII
HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA SOSIAL
DENGAN SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN
. ENDOGAMl DI KALANGAN ETNIS ARAB
^MliiMJftMl
SKRIPSI
Disusun Oleh ;
llfah Maria
96 231 183
FAKl LTAS PSIKOLOGI
INIVERSITAS ISLAM INDONESIA
JOGJAKARTA
2002
HLBl NGAN ANTARA PRASANGKA SOSIAL
DENGAN SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN
ENDOGAMl DI KALANGAN ETNIS ARAB
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia Guna Memenuhi
Sebagian dari Syarat-Syarat Untuk Memperoleh
Derajat Sarjana SI Psikologi
Oleh:
llfah Maria
96 231 183
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
JOGJAKARTA
2002
HALAMAN PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Penguji Ijian Skripsi
Fakuitas Psikologi Universitas Islam Indonesia
Diterima lintuk Memenuhi Sebagai
Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana SI Psikologi
Pada Tanggal:
2 2 iiuV 2002
Mengesahkan
Fakuitas Psikologi
Universitas Islam Indonesia
Dekan,
Dr. Sukarti
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Drs. Marnio Pudjono, MS,'IHjimj
2. H. Fuad Nashori, M.Si.P1I~h
3, Qurotui I'yun, S.Psi.
MOTTO
"(peFajariFah iFmu.
(Rarang siapa mempeCajarinya ((arena JlFFah, itu taqxva
Menuntutnya, itu i6adah.
'MenguFang-uFangnya itu tasSih.
9tiem6aHasnya, itu jihad.
IMengajar^annya ({epada orangyang tidaf^tahu, itu sede^ah.
'Mcmberikannya ftepada ahFinya, itu mendeiiatf{an diri Fjrpada Tuhan."
(Jlhusy Syaift l6nu '}Fi66an dan l6nuJl6dif('Ba-rr).
"Se6efum l^edua teFapahJkghj, seseorang menetap di hah l^iamat ai{an ditanyakan
tentang empat FiaFFebih dahufu:
pertama tentang umurnya untuf^apaiigh diha6isf{an,
({edua tentang masa mudanya untul^apa^ah digunaFgn,
f^etiga tentang Fiartanya dari mana ia peroFeh dan untuF^apakaFi diheFanjai{an,
dan Fgempat tentang iFmunya, apa sajayang dia amaF^gn dengan iFmunya itu."
(?{%. (Bukhari - iMusFim)
HALAMAN PERSEMBAHAN
%arya ini ^upersem6aH^an untukj
MtaFi SWT atas segaFa <RaFimat dan
mdayait-^YA.
JZ6afi dan Mama atas fiasifi sayang yang
tuFus, doa, cinta, dan perFiatian yang terns
mengaFir.
%unto cWijoyoyang teFaFi Sanyal^memBeri
arti datam Fiidupliu.
IV
KATA PENGANTAR
Allhamdullilahi rabbit aiamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
atas segala limpahan rahmat, kekuatan dan kemudahan-NYA bagi penulis, sehingga
penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa
penulis sampaikan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan para pengikutnya yang setia.
Dalarn penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahvva masih banyak
kelemahan dan kekurangan pada diri penulis, sehingga penulis merasa skripsi ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan dalam penulisan pada skripsi ini penulis harapkan.
Sebeium itu dalam proses penyusunan yaitu mulai dari penelitian hingga
selesainya skripsi ini, banyak sekali bantuan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak. Oleh karena itu perkenankan saya untuk mengiicapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan juga permohonan maaf atas segala kesalahan yang penulis
lakukan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
terutama pada:
1. Ibu Dr Sukarti, selaku dekan fakuitas psikologi UII.
2. Bapak Drs Marnio Pudjono. MS, selaku dosen pembimbing utama, atas bantuan,
masukan yang sangat berarti kepada penulis.
3. Ibu Qurotul Uyun, S. Psi, selaku dosen pembimbing pendampmg yang sclama ini
telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi yang sangat
berarti selama pembuatan skripsi.
4. Hapak II. I'Had Nashori, M.Si, yang telah memberikan masukan pada awal
pencarian judul skripsi.
5. Ibu Rina Mulyati, S.Psi, dan H. M. Bachtiar, MM, selaku dosen pembimbing
akademik yang telah banyak memberikan saran-saran dan pengarahan selama
masa kuliah.
6. Dosen-dosen Psikologi Pak Irwan, Pak Sus, Bu Ratna, Bu Ully, Bu Heppy, Bu
Yully, Bu Retno yang telah banyak memberi ilmu yang berarti selama masa
kuliah.
7. Segenap staf karyawan Fakuitas Psikologi, Mas Ferry, Mas Widodo HP, Pak
Fatur, Pak Ram, Mbak Muslimah, Mbak Tiwi, bagian pengajaran atas segala
bantuan dan kemudahan dalam pelayanannya yang telah diberikan.
8. Seluruh masyarakat etnis Arab di Solo dan AL-Irsyad AL-Islamiyyah Jogjakarta,
khususnya Abdullah Baradja yang telah membantu dalam pengambilan data.
9. Abah dan Mama tercinta atas doa, kasih sayang, perhatian dan dukungan yang
telah diberikan selama ini
10 Bapak, Ibu dan keluarga di IIOS Cokroaminoto Jogja atas perhatian dan kasih
sayangnva.
11. Kunto Wijoyo, yang senantiasa menemaniku dalam suka dan duka serta selalu
memberikan kekuatan, motivasi, perhatian dan kasih sayang selama ini tanpa
mengenal lelah
12 Mas Ardi dan Mbak Ijah yang selalu menasehati dan membantu dalam setiap
masalahku.
I v F'mma adikku yang canlik alas banluan dan perhatiannya.
14. Saudara-saudaraku yang sangat kucintai dan kusayangi kalian adalah kekuatan
hidupku.
15. Lilly, sahabat serta saudaraku yang selalu membantuku dengan keikhlasan dan
menemaniku dalam suka dan duka
VI
16. Mona, Christine, Ocha, Evie, Yully, Lina, Nina, Niar, Mba' Ina, Lia, kalian
teman-teman yang menyenangkan yang banyak memberi warna dalam hidupku
selama aku di Jogja.
17. Een, Nita, Reni, Wulan, Dyanae, Yulla, Erna, Susi, Yuni Adik-adikku di Red
House yang banyak membantu dan mengisi hari-hariku.
18. ISobby dan Indri yang membantu dan menemaniku selama aku di Malang.
19. Qnoenk dan Ting, teman-teman kost baruku yang sudah membantu dan
menemaniku sampai pagi.
20. Hapsar: yang selalu menemaniku semasa kuliah, Sukses ya sari,..
21. Anak-anak Red House 2002 khususnya Elles, Nanda, Soni dan Ita, kalian
memang baik dan lucu-lucu.
22. Mas Andree yang selalu membantu mengetikan skripsiku.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan yang
diberikan pada penulis selama ini, Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa dan
kebaikan yangtelah diberikan keada penulis dengan pahala yang berlimpah amin.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Jogjakarta, November 2002
Penulis
vn
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
MOTTO 111
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I, PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penelitian 6
C. Manfaat Penelitian 6
D. Keaslian Penelitian 7
BAB II, LANDASAN TEORI
A. Sikap Terhadap Pernikahan Endogami di Kalangan Etnis Arab 9
1. Teori Sikap 9
2. Pernikahan Endogami 14
3. Etnis Arab 15
4. Sikap Terhadap Pernikahan Endogami 17
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Pernikahan
Endogam i 19
vm
B. Prasangka Sosial 21
1. Pengertian Prasangka Sosial 21
2. Penyebab Terjadinya Prasangka Sosial 23
C. Hubungan Antara Prasangka Sosial dengan Sikap terhadap Pernikahan
Endogami di Kalangan Etnis Arab 33
D. Hipotesis 35
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian 36
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 36
C. Subjek Penelitian 37
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data 37
E. Validitas dan Reliabilitas 40
F. Metode Analisis Data 41
BAB IV, PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 42
B. Pelaksanaan Penelitian 45
C. Hasil Penelitian 46
D. Hasil Uji Hipotesis 49
E. Pembahasan 50
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan 55
B. Saran-saran 55
DAFTAR PUSTAKA 57
IX
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Distnbusi item skala prasangka sosial sebeium un coba 38
Tabel 2. Distnbusi item skala sikap terhadap pernikahan endogami etnis Arab
sebeium uji coba 39
label 3. Distnbusi item skala prasangka sosial setelah uji coba 44
Tabel 4. Distnbusi item skala sikap terhadap pernikahan endogami setelah
uji coba 4:>
Tabel 5. Deskripsi data penelitian 46
Tabel 6. Kategori skor variabel prasangka sosial 47
Tabel 7. Kategori skor vanabel sikap terhadap pernikahan endogami 47
DAFTAR LAMPIRAN
Halainan
LAMPIRAN A
Alat Ukur Penelitian 59
LAMPIRAN B
Hasil Uji Coba Alat Ukur 69
LAMPIRAN C
Hasil Analisis Data 107
LAMPIRAN D
Surat Keterangan Penelitian | 12
XI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Beiakang Masalah
Manusia dalam kehidupannya senantiasa memerlukan kehadiran orang lain
yang akan membawa dan meningkatkan rasa aman bagi individu, khususnya bila
mereka harus berhadapan dengan ketidakpastian dan ancaman dari luar dirinya.
Rasa aman diperoleh individu dengan mengadakan kontak interaktif dengan
lingkungannya serta mengikatkan diri dengan norma-norma yang ada dalam
masyarakat. Jenis-jenis ikatan dalam masyarakat sangat beragam baik untuk
tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu yang terjadi adalah
ikatan perkawinan yang juga merupakan awal terbentuknya sebuah keluarga
sebagai unit terkecil dan terpenting dalam masyarakat, serta untuk membangun,
membina, dan memelihara hubungan kekerabatan yang rukun dan damai
(Hadikusuma, 1995).
Indonesia merupakan masyarakat majemuk. Hal ini ditandai dengan
adanya suku-suku bangsa yang masing-masing mempunyai kebudayaan yang
berlaku dalam masyarakat suku bangsanya sendiri-sendiri. Kebudayaan ini
mencerminkan perbedaan dan pemisahan antara suku bangsa yang satu dengan
yang lain. Kemajemukan itu menjadi lebih kompleks karena adanya etnis asing di
Indonesia, yaitu Cina, India, Arab, Pakistan, Rropa yang masing-masing juga
mempunyai kebudayaan yang berbeda.
Salah satu etnis asing yangmendapat perhatian untuk diteliti di sini adalah
etnis Arab. Etnis Arab di Indonesia termasuk dalam kategori golongan minoritas.
Pada dasarnya mereka memiliki pola kebudayaan yang berakar dari negeri Arab
dan berbtia dengan pola kebudayaan penduduk pribumi Indonesia (Patji dalam
Soesanti, 1997).
Kedatangan bangsa Arab di Indonesia pada asalnya didorong oleh
kebutuhan hidupnya sehari-hari yaitu melalui perdagangan, yang dikenal sebagai
pedagang. Di samping itu dengan agama yang mereka bawa saat itu yaitu agama
Islam, telah mendorong mereka untuk menyebarkan dan menyiarkan agama
tersebut sehingga mereka dikenal dengan sebutanjuru dakwah.
Dalam perkembangan kehidupan bermasyarakat baik pada aspek sosial,
keagamaan, politik, pendidikan, budaya maupun aspek lainnya, masyarakat
keturunan Arab telah banyak berasimilasi dengan masyarakat pribumi. Mereka
menjalin persahabatan dengan baik. Hal ini didorong karena kepentingan
perdagangannya maupun karena ajaran agamanya yang menganjurkan dan
mendorong mereka pada keluhuran aktilak. Ajaran agama Islam yang luhur telah
menjiwai seluruh aspek kehidupan, baik terhadap masyarakat keturunan Arab
sendiri maupun masyarakat setempat. Sifat ajaran agama Islam yang lengkap
mencakup berbagai aspek kehidupan, dari masalah ritual keagamaan hingga
hukum-hukum dan sistem kemasyarakatan telah memberi pengaruh yang sangat
besar dalam kehidupan.
Masyarakat Arab menganut sistem kekerabatan yang patrilineal yaitu
keturunan yang ditelusuri secara eksklusif melalui garis keturunan laki-laki untuk
menentukan keanggotaanya (Hadikusuma, 1995) dalam hal ini pihak laki-laki
sebagai penerusyam atau pembawa nama baik keluarga. Sistem kekerabatan yang
demikian mi akan berpengaruh pula terhadap sistem perkawinan yang dianut
mereka.
Perkawinan etnis Arab memang cukup menarik, karena etnis tersebut
memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya peminangan atau pelamaran, upacara
perkawinan yang juga melalui serangkaian acara seperti siraman, pengantin pacar,
akad nikah, resepsi, hiburan samar dan ngunduh mantu. Perkawinan yang
didambakan oleh orang Arab adalah perkawinan antar keluarga atau kerabat
sendiri yang dikenal dengan perkawinan endogami yaitu perkawinan antar etnis
Arab itu sendiri. Misalnya anak perempuan paman nikah dengan anak laki-laki
paman dalam hubungan misanan (sepupu) atau perkawinan anak laki-laki paman
dengan anak perempuan bibi.
Sistem perkawinan yang dianut oleh masyarakat Arab tersebut, sampai
sekarang masih tetap dipertahankan khususnya oleh orang-orang Arab generasi
terdahulu yang masih berpikiran kolot. Bagi mereka unsur keturunan atau
kekerabatan seperti ini adalah hal yang penting. Masyarakat etnis Arab berusaha
untuk kawin dalam batas golongannya, karena mereka menjaga kemungkinan
akan terjadinya ketegangan-ketegangan antar keluarga atau kerabat apabila terjadi
perkawinan antar strata yang berbeda derajat dan golongannya (Hadikusuma,
1995).
Perasaan tertutup dengan dunia luar menyebabkan terjadinya kekompakan
sosial yang disertai dengan sikap setia terhadap kelompoknya dan menganggap
dunia luar sebagai kelompok yang dapat membahayakan solidaritas kelompoknya.
Hal itu dapat menimbulkan sikap curiga terhadap orangyangbukan kelompoknya
(Burner dalam Soesanti, 1997).
Seperti halnya dengan masyarakat Arab di Solo, yang berdiam di suatu
perkampungan yang oleh masyarakat Solo disebut dengan perkampungan Arab
tepatnya berada di daerah pasar Klewer. Adanya perkampungan Arab ini dapat
menyebabkan jarak sosial antara etnis Arab dengan masyarakat pribumi di
sekitarnya. Hal itu sesuai dengan pandangan Gerungan (1988) yang menyatakan
bahwa prasangka sosial pada taraf sadar, maupun tidak sadar itu dapat
menyatakan dirinya di dalam jarak sosial yang besar antar dua atau lebih golongan
ras dan kebudayaan.
Kota Solo tidak hanya menjadi pertemuan antar golongan namun juga
pertemuan berbagai macam kebudayaan, kepentingan, kesempatan, sikap
berperilaku yang semuanya itu pada dasarnya mengandung potensi disintegrasi
atau konflik dalam rangka hubungan atau asimilasi antar golongan etnis.
Ketidakpercayaan etnis Arab tersebut merupakan salah satu prasangka
sosial yang timbul dan berkembang di dalam lingkungan Arab. Prasangka
merupakan sikap negatif suatu kelompok terhadap kelompok lain yang disebabkan
adanya perbedaan. Perbedaan ini bisa berupa status sosial, ekonomi, budaya,
agama dan Iain-lain (Ahmadi, 1990).
Fakta membuktikan bahwa prasangka sosial pada etnis Arab cukup tinggi
terbukti dengan banyaknya etnis Arab yang melakukan pernikahan endogami.
Komunitas warga Arab sejak lama menganut sikap ekslusivme yang berlebihan,
mereka mengangap ras mereka lebih unggul dari pribumi, perkawinan perempuan
Arab dengan laki-laki pribumi sangat diharamkan. Selain itu tingkat prasangka
sosial pada etnis Arab cukup tinggi karena persepsi yang salah dan kurangnya
informasi yang benar antar etnis yang menimbulkan sikap saling mencurigai tanpa
didasari alasan yang rasional dan objektif
Berdasarkan uraian di atas terjadinya prasangka sosial bisa disebabkan
oleh kuatnya rasa ingroup seseorang terhadap kelompoknya (Watson dan
Trigerthan, 1984) sedangkan dukungan sosial seseorang untuk berprasangka
adalah kuatnya norma yang dianut seseorang sehingga ia akan konform dengan
kelompoknya. Dengan adanya prasangka sosial etnis Arab terhadap etnis lain
khususnya (pribumi) menyebabkan etnis Arab memilih pernikahan endogami.
Pernikahan endogami pada etnis Arab ini dilaksanakan untuk menjaga kemurnian
norma-norma seperti agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum maupun nilai-nilai
yang dipertahankan seperti keakhlakan, kesebandingan, yang berlaku di dalam
kerabatnya serta diharapkan agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya
dan juga dengan alasan mempertahankan kemurnian darah (Hadikusuma, 1995).
Kenyataan sampai sekarang pernikahan endogami diantara etnis Arab masih
mereka pertahankan, yang diduga karena prasangka sosial terhadap etnis lain,
khususnya etnis Jawa cukup tinggi. Hal ini akan mudah memicu ketegangan dan
konflik sosial, hal ini bisa dicegah atau dikurangi seandainya etnis Arab mau
mengikis atau mengurangi prasangka sosial dengan cara lebih mau membuka diri
dan mengurangi pernikahan endogami.
Dari latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, maka penulis
ingin meneliti hubungan prasangka sosial dengan sikap terhadap pernikahan
endogami di kalangan etnis Arab.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah untuk
mengetahui hubungan positif antara prasangka sosial dengan sikap terhadap
pernikahan endogami di kalangan etnis Arab.
('. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini manrpu memberikan manfaat, antara lain :
1. Secara teoritis
Diharapkan penelitian ini mampu memberikan gambaran secara jelas kepada
peneliti dan masyarakat umum bagaimana sebenarnya hubungan antara
prasangka sosial dengan sikap terhadap pernikahan endogami pada etnis Arab
dengan tetap mengacu pada teori-teori psikologi yang telah ada. Di samping
itu diharapkan mampu memberikan masukan dan tambahan informasi yang
berarti bagi pengembangan psikologi khususnya dalam bidang kajian
psikologi sosial.
2. Secara praktis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, hasil-hasil yang telah dicapai dapat
dijadikan pertimbangan di kalangan etnis Arab, yang mempunyai prasangka
sosial yang tinggi, untuk dapat mengurangi prasangka sosial terhadap
lingkungan masyarakat etnis lain (pribumi), sehingga etnis Arab dapat lebih
membuka diri dalam hal perkawinan (tujuan jangka pendek) dan adanya
kehidupan yang harmonis antar etnis di Indonesia (tujuan jangka panjang).
D. Keaslian Penelitian
Dari beberapa penelitian tentang Sikap terhadap pernikahan endogami di
kalangan etnis Arab belum pernah diteliti hubungan antara Prasangka Sosial
dengan Sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab, Berikut ini
adalah beberapa contoh penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
adalah Pergeseran pada Adat Perkawinan di Kalangan Etnis Arab (Soesanti,
1997), Religiusitas dan Sikap Terhadap Perkawinan Campur Pada Mahasiswa
Katolik (Wulandan',1993) Penelitian yang berkaitan dengan prasangka sosial
adalah Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Prasangka Sosial Pada
Karyawan (Johanes, 1995), Hubungan Antara Prasangka Etnis dan Potensi
Berperilaku Menolong Alturistik Pada Mahasiswa di DIY(Wincdar, 1999).
Penelitian yang dilakukan ini juga menggunakan subjek peneliti etnis
Arab, tetapi menghubungkan dengan Variabel Hubungan Antara Prasangka Sosial
Dengan Sikap Terhadap Pernikahan Endogami di Kalangan Etnis Arab.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab
Teori Sikap
a. Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu tingkatan kecenderungan yang bersifat negatif
ataupun positif yang berhubungan dengan objek psikologi. Objek psikologi ini
meliputi antara lain simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan lainnya
(Thurstone dalam Ahmadi, 1990). Menurut Cretch dan Cruchfiel (dalam
Ahmadi, 1990) mengatakan sikap sebagai organisasi yang tetap dari proses
motivasi, emosi, persepsi atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan
manusia.
Menurut Brehm & Kassin (1989) mengungkapkan bahwa sikap
merupakan reaksi positif maupun reaksi negatif terhadap orang, objek atau
ide. Reaksi-reaksi tersebut oleh Stephan & Stephen (1985) diungkapkan
dengan kesukaan dan kebencian terhadap keadaan, objek, orang, kelompok
atau beberapa aspek lingkungan yang lain.
Sikap juga dapat merupakan pandangan, tetapi dalam hal ini masih
berbeda dengan suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan
mengenai suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap objek itu.
Pengetahuan saja belum menjadi penggerak, seperti halnya sikap. Sikap
mempunyai segi motivasi, berarti dinamis menuju ke suatu tujuan, berusaha
mencapai suatu tujuan. Sikap dapat merupakan suatu pengetahuan, tetapi
pengetahuan yang disertai kesediaan dan kecenderungan bertindak sesuai
dengan pengetahuan itu. Dalam hal ini sikap juga berbeda dari pada kebiasaan
tingkah laku. Kebiasaan tingkah laku itu hanya merupakan kelangsungan
tingkan laku yang otomatis, yang berlangsung dengan sendirinya dan
bermaksud untuk melancarkan atau mempermudah hidup saja (Gerungan,
1988). Sikap juga merupakan kumpulan berfikir, keyakinan dan pengetahuan,
namun disamping itu memiliki evaluasi negatif maupun positif yang bersifat
emosional yang disebabkan oleh aspek afeksi dan telah banyak diadakan
penelitian mengenai fungsi dari evaluasi pada seseorang, bahwa akibat dari
evaluasi ini menimbulkan pola tingkah laku tertentu (Azwar, 1995).
Demikian juga dengan Walgito (1980) mengungkapkan bahwa sikap
merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau
situasi yang relatif ajeg, yang disertai dengan adanya perasaan dan
memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau
berperilaku dalam cara tertentuyangdipilihnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan reaksi
dari penilaian dan evaluasi seseorang berdasarkan kepercayaan atau
keyakinarmya yang disertai perasaan serta mempunyai kecenderungan untuk
bertindak atau menimbulkan tingkah laku tertentu. Perlu ditambahkan pula
bahwa sikap itu senantiasa terarahkan terhadap suatu hal, suatu objek. Tidak
ada sikap tanpa ada objeknya. Mungkin terarahkan terhadap benda-benda,
orang-orang, tetapi juga peristiwa-peristiwa, pemandangan-pemandangan,
10
lembaga-lembaga, terhadap norma-norma, nilai-nilai, dan Iain-lain (Gerungan,
1988).
b. Faktor-faktor Sikap
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap (Waseso,
1986) yaitu:
1) Pengalaman pribadi, apa yang telah dan sedang dialami akan ikut
membentuk dan mempengaruhi penghayatan seseorang terhadap
stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar
terbentuknya sikap. Pembentukan kesan atau tanggapan terhadap
objek merupakan proses kompleks dalam diri individu yang
melibatkan individu yang bersangkutan, situasi dimana tanggapan itu
terbentuk dan atribut atau ciri-ciri objektifyang dimiliki oleh stimulus.
2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting, orang lain disekitar,
merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut
mempengaruhi sikap seseorang. Seseorang yang dianggap penting,
seseorang diharapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan
pendapat, seseorang yang tidak ingin dikecewakan atau seseorang
yang berarti khusus, akan banyak membentuk mempengaruhi sikap
seseorang terhadap sesuatu. Diantara orang yang dianggap penting
bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih
tinggi, teman sebaya, teman dekatatau guru, dan Iain-lain.
5) Pengaruh budaya, kebudayaan dimana seseorang hidup dan
dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap.
j
11
Seorang ahli psikologi terkenal Burrhus Frederick Skinner sangat
menekankan pengaruh lingkungan termasuk sumber kebudayaan,
dalam pembentukan pnbadi seseorang. Kepribadian katanya tidak lain
daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah
reinforcement (penguat, ganjaran) dan masyarakat untuk sikap dan
perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
4) Media massa, sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media
massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan Iain-lain
mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas
pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Walaupun pengaruh
media massa tidaklah sebesar pengamh interaksi individual secara
langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap,
peranan media massa tidak kecil artinya.
5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama, merupakan suatu sistem
yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap di karenakan
keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara
sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan diperoleh dari
pendidikan dan pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
6) Pengaruh faktor emosional, kadang-kadang suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi
12
sebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap
yang sementara dan segera berlalu begitu frustrasi telah hilang akan
tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan
lama. Suatu contoh bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional
adalah prasangka {prejudice).
c. Ciri-ciri sikap
Ciri-ciri sikap oleh Gerungan (1988) adalah sebagai berikut:
1) Bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan, melainkan dibentuk atau
dipelajari sepanjang perkembangan orang itu, dalam hubungan dengan
objeknya.
2) Dapat berubah-ubah, oleh karena itu sikap dapat dipelajari dan dapat
berubah bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang
mempermudah berubahnya sikap pada orang itu.
3) Tidak berdiri sendiri, melainkan senantiasa mengandung relasi tertentu
terhadap suatu objek. Dengan kata lain bahwa sikap itu terbentuk,
dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek
tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4) Objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi sikap itu dapat
berkenaan dengan suatu objek saja tetapi juga berkenaan dengan
sederetan objek-objek yang serupa.
13
5) Mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah
yang membeda-bedakan sikap dari pada kecakapan-kecakapan atau
pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
d. Fungsi sikap
Seperti akan hal yang lain, sikap juga mempunyai fungsi (Ahmadi,
1990) yaitu :
1) Sebagai alat untuk menyesuaikan diri, bahwa sikap adalah sesuatu
yang bersifat communicable yang artinya sesuatu yang mudah
menjalar, sehingga mudah pula menjadi milik bersama. Misalnya
anggota-anggota kelompok yang mengambil sikap yang sama terhadap
suatu objek maka dapat diramalkan tingkah laku terhadap anggota-
anggota lainnya.
2) Berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku, antara perangsang dan
reaksi terdapat suatu yang disisipkannya yaitu sesuatu yang berwujud
pertimbangan-pertimbangan atau penilaian-penilaian terhadap
perangsang tadi. Dan penilaiaan-penilaian terhadap perangsang itu
sebenarnya bukan hal yang berdiri sendiri, tetapi merupakan sesuatu
yang erat hubungannya dengan cita-cita orang, tujuannya hidup orang,
peraturan-peraturan kesusilaan yang ada dalam masyarakat, keinginan-
keinginan pada orang itu dan sebagainya.
3) Berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman, semua
pengalaman yang berasal dari dunia luar itu tidak semuanya dilayani
oleh maiuisia, tetapi manusia memilih mana yang perlu dan mana yang
14
tidak perlu dilayani. Jadi semua pengalaman itu diberi penilaian lalu
dipilih. Tentu saja pemilihan itu ditentukan atas tinjauan apakah
pengalaman-pengalaman itu mempunyai arti baginya atau tidak.
4) Berfungsi sebagai pernyataan kepribadian, sikap sering mencerminkan
pribadi seseorang. Ini disebabkan karena sikap tidak pernah terpisah
dari pribadi yang mendukungnya. Jadi sikap sebagai pernyataan
pribadi.
2. Pernikahan Endogami
Pernikahan endogami merupakan pernikahan di mana seorang pria
diharuskan mencari seorang istri di dalam lingkungan suku (etnis), kerabat atau
keluarga sendiri, dan dilarang mencari keluar dari lingkungan etnis (Hadikusuma,
1995). Perkawinan dalam lingkungan sendiri merupakan suatu anjuran yang
beralasan pada kepentingan persatuan dalam hubungan antar keluarga supaya
harta kekayaannya tetap menjadi milik keluarga atau marganya sendiri
(Muhammad, 1983). Bahkan di kalangan para Sayyid ada anggapan perkawinan
seorang Sayyidah dengan non Sayyid apalagi orang ajam (non Arab) bisa berakhir
dengan kematian (Yahoo, 2002).
Dengan menganut sistem kekerabatan yang patrilineal, maka prinsip
pemilihan jodoh orang tua untuk anak-anak kalangan etnis Arab ada
kecenderungan untuk mencarikan jodoh dengan kelompok etnis sendiri. Hal ini
dapat dilihat dari solidaritas mereka yang kuat, anggota yang cukup besar
15
kedekatan tempat tinggal atau kebiasaan yang mereka lakukan sehinggga
memungkinkan mereka memilihjodoh dalam kelompok etnis mereka sendiri.
Menurut James M. Henslin (dalam Soesanti,1997) ada tiga alasan
terjadinya pernikahan endogami tersebut yaitu:
a. Orang-orang dari kelas yang sama cenderung untuk menikah dengan
mereka yang punya nilai yang sama karena mereka saling memperhatikan
latar belakang mereka.
b. Orang yang mempunyai strata yang lebih tinggi akan mengawini orang
dari kalangan sendiri yang memiliki status sosial yang sama. Norma-
norma kelurga yang berhubungan dengan status masa depan seorang anak
itu sangat berarti.
c. Adanya persamaan latar belakang dengan calon pasangan hidup maka
untuk pemilihan jodoh didasarkan pada persamaan pendidikan, atau
mempunyai kecenderungan mencari suami yang tepat atau setidak-
tidaknya suami yang dapat dipercaya.
3. Etnis Arab
Menurut arti kata, etnis berarti kesukuan (suku bangsa). Masyarakat baru
dapat memastikan bahwa seseorang itu mengidentifikasikan dirinya sebagai orang
Arab sementara itu diakui pula di dalam masyarakat yang dinamakan etnis Arab
itu cukup beragam antara lam, Arab peranakan dan Arab singkek (Arab totok).
Orang Arab adalah mereka yang dilahirkan di negara Arab dan
berkewargancgaraan Indonesia. Orang Indonesia bcrketurunan Arab berarti satu
16
atau lebih dari satu generasi mereka berasal dan Arab. Umumnya mereka yang
datang beberapa generasi yang lalu telah melakukan perkawinan dengan
penduduk asli atau dengan golongan minoritas lainnya di Indonesia (Soesanti,
1997).
Orang yang dianggap atau digolongkan mempunyai hubungan keturunan
atau darah dengan seseorang disebut kerabat dalam etnis Arab di mana suatu cara
manusia untuk mengadakan hubungan secara positif antar individu secara timbal
balik. Menurut tim penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1992),
sistem kekerabatan adalah pertalian keluarga yang masih ada hubungan keluarga
atau masih satu marga (keluarga yang terdiri dari anak, orang tua, kakek maupun
nenek). Hal ini dapat dilihat di dalam suatu kelompok kecil seperti keluarga pada
masyarakat etnis Arab, kelompok kecil ini mempunyai ikatan batin yang sangat
kuat, karena mereka berasal dari satu keturunan yang sama atau dari satu
keturunan nenek moyang yang sama. Biasanya mereka saling mengenai satu sama
lainnya sebagai anggota keturunan etnis Arab.
Pada masyarakat etnis Arab ada dua kelompok besar yaitu:
a. Kelompok Sayyid, merupakan kelompok yang menyatakan dirinya sebagai
keturunan nabi. Kelompok sayyid ini terdiri dan nama-nama seperti:
Allatas, Assegaf Alidrus, Al-Habsyi, Al-Hadad dan sebagainya.
b. Kelompok Syech, merupakan kelompok yang menyatakan dirinya bukan
sebagai keturunan nabi dan biasanya mereka sebagai golongan pedagang
dan musyafir. Contoh nama-nama kelompok syech ini adalah Attamimi,
Baswedan, Bachmid, Nabhan, Karamah, dan sebagainya (Soesanti, 1997).
17
4. Sikap terhadap pernikahan endogami
Terdapat tiga aspek dari sikap (Ahmadi, 1990) yaitu:
a. Aspek kognitif, yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenai pikiran.
Hal ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan serta
harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu.
Subjek akan mempunyai sikap positif apabila mempunyai pengetahuan
bahwa pernikahan endogami lebih baik dari pernikahan eksogami.
Sedangkan subjek akan mempunyai sikap negatif apabila mempunyai
pengetahuan bahwa pernikahan endogami tidak lebih baik dari pernikahan
eksogami.
b. Aspek afektif, yaitu berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan
tertentu seperti ketakutan-ketakutan, kedengkian, simpati, antipati dan
sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek tertentu. Dengan kata lain
perasaan yang terdapat pada komponen afektif dapat bersifat positif atau
bersifat negatif. Subjek akan bersikap positif apabila mereka mempunyai
perasaan nyaman dengan pernikahan endogami. Sedangkan sikap negatif
apabila subjek memiliki perasaan tidak nyaman dengan pernikahan
endogami.
c. Aspek konatif, berwujud proses tendensi atau kecenderungan untuk
berbuat sesuatu terhadap objek misalnya kecenderungan memberi
pertolongan atau menjauhkan diri. Subjek akan bersikap positif apabila
mempunyai keinginan untuk melakukan pernikahan endogami. Sedangkan
18
subjek bersikap negatif apabila tidak mempunyai keinginan untuk
melakukan pernikahan endogami.
Waseso (1986) mengungkapkan bahwa konsistensi antara kepercayaan
sebagai aspek kognitif, perasaan sebagai aspek afektif dan dengan tendensi
perilaku sebagai aspek konatifmenjadi landasan dalam usaha penyimpulan sikap
yang dicerminkan oleh jawaban terhadap skala sikap. Dikatakan pula oleh Azwar
(1995) bahwa ketiga aspek-aspek sikap tersebut tidak berdiri sendiri namun saling
mempengaruhi.
Waseso (1986) mengungkapkan bahwa sikap terbentuk karena adanya
interaksi sosial yang dialami oleh individu yang saling mempengaruhi diantara
individu yang satu dengan yang lain dan terjadi adanya hubungan yang timbal
balik. Hal tersebut akan membentuk pola sikap terhadap berbagai objek psikologis
dan mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota
masyarakat.
Dari uraian di atas bila dihubungkan dengan masalah pernikahan
endogami etnis Arab, maka pernikahan endogami tersebut mendapat pengakuan
dari kelompok etnis Arab dengan menunjukkan sikap yang positif atau
mendukung pernikahan endogami tersebut. Hal ini dikarenakan yang menjadi
latar belakang prinsip dasar masyarakat etnis Arab untuk melaksanakan
pernikahan endogami dengan didasari alasan-alasan seperti yang diungkapkan
oleh Patji (dalam Soesanti, 1997).
a. Mereka masih berpegang pada jauh dekatnya hubungan antara keluarga
terutama dalam pemilihan jodoh untuk anak wanitanya.
19
b. Sehubungan dengan hal itu mereka sangat memperhatikan soal keturunan
untuk menghindari penyesalan yangbakal timbul kemudian.
c. Sebagian dan mereka masih beranggapan bahwa statusnya lebih tinggi
sehingga hanya pantas menikahkan anaknya dengan yang sederajat.
Serta alasan lainnya dilaksanakan pernikahan endogami itu juga untuk
menjaga kemurnian norma-norma seperti agama, kesusilaan, kesopanan dan
hukum, maupun nilai-nilai yang dipertahankan seperti keakhlakan,
kesebandingan, yang berlaku di dalam kerabatnya serta diharapkan agar dapat
diwanskan kepada generasi berikutnya dan juga dengan alasan untuk
mempertahankan kemurnian darah (Hadikusuma, 1995).
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap Terhadap Pernikahan Endogami
a. Pengaruh pendidikan anak oleh orang tua
Dalam hal ini peran orang tua yang memiliki nilai-nilai tradisional yang
dapat dikatakan sebagai family ideology akan menentukan konsep prasangka.
Penelitian telah membuktikan bahwa nilai-nilai dan norma-nonna yang
diajarkan orang tua kepada anak memiliki korelasi tinggi dengan nilai-nilai
dan norma-nonna yang dijabarkan oleh anaknya. Dalam hal ini kita melihat
betapa penting peran orientasi anak dalam penilaian terhadap kelompok pada
pembentukan prasangka.
b. Pengaruh kepnbadian
Dalam perkembangan kepribadian seseorang akan teriihat pula proses
pembenlukan prasangka. Pada kepribadian otoriler akan teriihat bahwa
20
pembentukan konsep prasangka berkorelasi tinggi dengan pengambilan
keputusan terutama prasangka secara ekstrim. Adorno dkk (dalam Mar'at,
1981) telah banyak mengungkap bahwa kepribadian yang otoriter membentuk
sistem prasangka ke arah ekstra positif, curiga, etnosentrisme, berpikir
dogmatis, menitikberatkan pada disiplin diri. Hal ini menunjang
perkembangan konsep prasangka. Kepribadian yang penuh dihinggapi
ketidakpastian diri dan penuh agresifitas, akan memudahkan pembentukan
prasangka secara destruktif.
c. Peran pendidikan dan status
Variabel pendidikan dan status akan mempengaruhi pembentukan
konsep prasangka, semakin tinggi tingkat pendidikan dan status akan
mereduksi prasangka.
d. Peran kelompok
Variabel kelompok yang memiliki norma dan nilai tersendiri akan
menentukan pula pembentukan prasangka tersebut fungsi norma kelompok
dapat merupakan mekanisme stabilisasi sebagai instrumen validitas dalam
pembentukan sikap. Oleh karena itu norma-norma kelompok yang memiliki
fungsi otonomi akan banyak memberikan informasi secara realistis atau
emosional yang mempengaruhi sistem sikap individual.
e. Peranan politik dan ekonomi
Peranan politik dan ekonomi sering mendominasi pembentukan
prasangka, berdasarkan data-data empirik dan historis telah terjadi prasangka-
prasangka terhadap kelompok minoritas dimanapun juga.
21
f. Peranan komunikasi
Komunikasi memiliki peranan penting dalam memberikan informasi
yang baik, dan komponen kognitif serta afektif akan t>anyak dipengaruhi oleh
media-media komunikasi seperti : film, surat kabar, radio dan televisi.
Komunikasi yang bersifat face to face akan mempertinggi efektivitas dan
mempertinggi perubahan dalam pembentukan konsep prasangka.
g. Peranan hubungan atau kontak langsung
Hubungan ini merupakan suatu media dalam mereduksi pembentukan
prasangka. Berdasarkan hubungan langsung ini dibentuklah prasangka tertentu
walaupun situasinya bersifat sementara. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa pemngkatan kontak yang akrab (persahabatan) dapat mengurangi
antagonisme, prasangka dan stereotipe (Mar'at, 1981).
B. Prasangka Sosial
1. Pengertian Prasangka Sosial
Prasangka sosial merupakan sikap atau perasaan orang-orang terhadap
golongan menusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan, yang berlainan dengan
golongan orang yang berprasangka itu (Gerungan, 1988) prasangka sebagai suatu
sikap yang negatif terhadap sekelompok sosial yang terbatas terhadap seseorang
yang dirasa sebagai anggota kelompok yang terkait (Allport, 1955). Brehm dan
Kassin (1989) mendefinisikan prasangka sosial sebagai perasaan negatif terhadap
kelompok lain.
99
Prasangka antar golongan adalah evaluasi negatif yang diarahkan kepada
anggota kelompok sosial lain, berdasarkan keanggotaannnya dalam kelompok itu.
Evaluasi negatif ini bisa berwujud mulai dari sekedar rasa kurang suka,
keengganan untuk berkontak atau bekerja sama dalam suatu hal, kecenderungan
tidak mengikutsertakan dalam struktur organisasi atau status dan jabatan tertentu,
sampai tindakan agresif yang ditujukan kepada anggota kelompok ini. Baron dan
Byrne (1977) berpendapat bahwa perkembangan prasangka dalam kehidupan
sehari-hari akan ditandai dengan :
a. Penerimaan pendapat yang terbentuk tanpa lebih dahulu memperhatikan atas
fakta, dan hanya berdasarkan pada isu yang berkembang, maupun
argumentasi yang menjadi dasar dari pendapat tersebut. Khususnya
merupakan pendapat-pendapat yang mengungkapkan perasaan tidak senang
dan bersifat irrasional.
b. Perbuatan atau keadaan yang memegang teguh suatu pendapat yang tidak
rasi^nal.
c. Kebencian, ketidakakraban, ketidaksenangan terhadap suatu kelompok
khusus, kelompok ras atau agama.
Dan beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa prasangka sosial
adalah sikap negatif seseorang terhadap individu atau kelompok lain, dikarenakan
adanya kesenjangan antara dinnya dengan orang lain atau kelompok lain. Adapun
yang menyebabkan terjadinya perbedaan disebabkan oleh banyak hal tergantung
bagaimana individu memandang.
23
2. Penyebab Terjadinya Prasangka Sosial
Di dalam pembentukan prasangka terdapat variabel-variabel yang bekerja
dan berinteraksi dan sering berkorelasi satu sama lain. Faktor-faktor penyebab
terjadinya prasangka sosial menurut beberapa ahli dan disertai dengan definisi
dari masing-masing ahli tersebut mengenai prasangka sosial.
Menurut Ahmadi (1990) seseorang itu tidak semata-mata melakukan atau
mempunyai prasangka sosial tetapi ada faktor-faktor yang mendahuluinya
sehingga seseorang berprasangka. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang berprasangka adalah sebagai berikut:
a. Orang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. Dalam berusaha
seseorang mengalami kegagalan atau kelemahan. Sebab dari kegagalan itu
tidak dican dalam dirinya sendiri tapi pada orang lain.
b. Orang berprasangka karena memang sudah dipersiapkan atau sudah
terkondisi.
c. Prasangka timbul karena adanya perbedaan, yang mengakibatkan timbulnya
perasann superior. Perbedaan ini meliputi:
1) Perbedaan fisik, biologis atau ras.
2) Perbedaan lingkungan atau geografis.
3) Perbedaan kekayaan.
4) Perbedaan status sosial.
5) Perbedaan kepercayaan atau agama.
6) Perbedaan norma sosial.
24
d. Prasangka timbul karena kesan yang menyakitkan atau karena pengalaman
yang tidak menyenangkan.
e. Prasangka timbul karena adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat
umum atau kebiasaan dalam lingkungan tertentu.
Kimball Young (dalam Ahmadi, 1990) menyatakan bahwa prasangka
mempunyai ciri khas pertentangan antara kelompok yang ditandai oleh kuatnya
in-group dan out-group.
Menurut Brehm dan Kassin (1989) prasangka adalah perasaaan negatif
seseorang terhadap anggota kelompok tertentu. Penyebab prasangka menurut
Brehm dan Kassin adalah sebagai berikut:
a. Individual differences, yaitu penyebabnya adalah faktor kepribadian
seseorang. Seseorang berprasangka karena mempunyai kepribadian otoriter
yang salah satu cirinya adalah selalu berprasangka terhadap orang yang
berbeda dengan dirinya.
b. Setting stage, yaitu seseorang berprasangka karena ada tahapan-tahapan
tertentu, dimana setiap tahapan berbeda tujuan dan tugasnya sehingga
seseorang berprasangka. Hal ini dijelaskan karena seseorang didalam
kelompok mempunyai superordinate goals yaitu tujuan-tujuan tertentu yang
hanya dapat tercapai hanya dengan kerja sama antar sesama anggota
kelompok. Sehingga mereka berprasangka terhadap orang-orang yang ada di
luar kelompoknya.
25
c. Konflik yang realistis, yaitu orang yang berprasangka karena adanya
kompetisi langsung untuk mendapatkan sesuatu yang terbatas. Dalam hal ini
pihak yang kalah akan merasa frustrasi.
d. Kecemburuan sosial, yaitu adanya anggapan kelompok tertentu merasa lebih
miskin dibanding kelompok lain, serta ada perasaan tidak puas terhadap orang
yang lebih kaya.
e. Identitas sosial, yaitu usaha seseorang untuk meningkatkan harga dirinya
dengan mengidetifikasikan dirinya kepada kelompok tertentu. Hal ini
menganggap kelompoknya adalah kelompok favor it sehingga individu diluar
kelompoknya dianggap lebih rendah dibanding dirinya.
Prasangka sosial menurut Watson dan Trigerthan (1984), yaitu :
a. Faktor situasional, prasangka sosial timbul karena situasi tertentu di dalam
kehidupan masyarakat. Dalam hal ini prasangka sosial lebih ditekankan pada
situasi saat itu juga.
b. Faktor sejarah, yaitu prasangka yang disebabkan karena sejarah tertentu yang
telah lama terjadi dan kebetulan seseorang merupakan anggota kelompok
tertentu. Seperti misalnya adanya prasangka orang kulit hitam terhadap orang
kulit putih di Amerika karena pada dahulunya adanya perbudakan pada orang
kulit hitam. Hal ini juga biasanya didasarkan pada kuatnya perasaan in-
groupnya seseorang.
c. Scupcgoating, yaitu seseorang yang merasa frustrasi terhadap individu tertentu
dan tidak dapat melampiaskan frustrasinya kepada sumber frustrasinya dengan
mencari objek yang kekuatannya lebih rendah dibanding dirinya.
26
d. Kompetisi, kompetisi antar kelompok yang memperebutkan sesuatu yang
sifatnya terbatas.
e. Faktor ekonomi, adanya perbedaan ekonomi di dalam kehidupan masyarakat.
Selain menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya prasangka sosial
Watson dan Trigerthan (1984) juga menerangkan faktor-faktor dukungan sosial
yang menyebabkan prasangka sosial, yaitu :
a. Norma, yaitu standar perilaku individu di dalam keadaan tertentu. Hal ini
dapat menjelaskan bahwa seseorang itu berprasangka bukan karena keadaan
dirinya tetapi semata-mata individu konfonn terhadap norma yang berlaku
dalam lingkungan sosialnya. Selain itu seseorang berprasangka karena
nonnanya menuntut individu tersebut untuk berprasangka.
b. Peranan mass media, mempunyai arti yang besar dalam mendukung terjadinya
prasangka sosial. Seperti media televisi yang menempatkan kelompok tertentu
dalam posisi yang tidak menguntungkan. Media yang paling potensial
menimbulkan prasangka sosial adalah televisi karena dengan mudah mereka
dapat melihat posisi seseorang dalam keadaan tertentu
c. Faktor kognitif dalam prasangka sosial, yaitu prasangka semakin terjadi
karena cara berfikir seseorang yang negatif terhadap kelompok tertentu.
d. Adanya perasaan in-group dan out-group, yaitu perasaan memiliki yang
berlebihan terhadap kelompoknya sehingga menimbulkan sikap yang berbeda
terhadap individu lain di luar kelompoknya.
Prasangka sosial adalah suatu bentuk sikap yang negatif seseorang
terhadap anggota kelompok tertentu (Baron dan Byrne, 1991).
27
Menurut Baron dan Byrne (1991) prasangka sosial ada tahapan tertentu.
Pada awalnya prasangka sosial tidak selalu diaktualisasikan dalam bentuk perilaku
yang nyata. Hal ini sering ditemui pada orang yang memiliki perasaan negatif
pada kelompok lain tidak selalu bertindak negatif terhadap anggota kelompok
lain. Pada taraf yang lebih tinggi prasangka dapat mengakibatkan adanya
diskriminasi dalam memperoleh kesempatan tertentu misalnya dalam dunia
pendidikan, kerja, dan kesempatan-kesempatan lain. Pada taraf yang paling tinggi
prasangka sosial dapat terwujud dalam bentuk kekerasan dan tindakan yang
agresif.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya hal di atas menurut Baron dan
Byrne (1991), adalah sebagai berikut:
a. Karena adanya konflik secara langsung antar kelompok. Konflik ini terjadi
karena adanya persaingan dalam memperebutkan kesempatan diantara
berbagai macam kelompok. Prasangka sosial terjadi karena memperebutkan
lapangan kerja, tempat tinggal, sekolah yang bermutu, sehingga individu
menganggap musuh terhadap orang lain karena memperebutkan kesempatan
yang sama. Kompetisi yang terus menerus akan mengakibatkan orang-orang
yang terlibat akan berfikiran negatif terhadap orang lain.
b. Kategorisasi sosial yaitu sesorang menempatkan dirinya di dalam kategori
kelompok tertentu yang berbeda dengan kelompok lain. Perbedaan itu di
dasari pada hal-hal tertentu misalnya ras, agama, jenis kelamin, usia, etnis,
pekerjaan. Oleh karena individu masuk dalam salah satu kelompok tertentu
maka individu berasumsi bahwa kelompoknya lebih baik dari pada kelompok
28
lainnya. Seseorang menempatkan dirinya di dalam suatu kategori kelompok
tertentu untuk meningkatkan harga diri.
c. Faktor belajar, hal ini dapat dijelaskan dengan teori belajar sosial dimana
seseorang berperilaku karena individu tersebut mengimitasi perilaku orang
lain. Misalnya seorang anak mengimitasi perbuatan orang tuanya, guru, teman
dan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pendapat Brigham (1991) prasangka sosial adalah sikap
negatif berdasarkan ketidakadilan pengamat terhadap orang lain. Tidak ada orang
yang kebal terhadap prasangka sosial karena setiap individu pasti merupakan
anggota kelompok tertentu.
Fa';tor-faktor penyebab prasangka sosial menurut Brigham (1991) adalah:
a. Kategorisasi di dalam keanggotaan kelompok yang menyebabkan prasangka
yang sistematis. Individu mengevaluasi atau menyatakan bahwa kelompoknya
lebih baik dari pada kelompok lain.
b. Kompetisi sosial, dimana anggota kelompok meningkatkan harga dirinya
dengan membandingkan kelompoknya dengan kelompok lain dan
menganggap kelompoknya lebih baik dibanding kelompok lain.
c. Penilaian yang terlalu ekstrim terhadap anggota kelompok lain. Informasi
yang diterima individu baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif
terlalu dibesar-t>esarkan.
d. Sikap yang terlalu mudah menggeneralisir sesuatu. Dalam hal ini seseorang
menggeneralisir bahwa semua perilaku kelompok sama dengan orang yang
dinilai.
29
e. Adanya pengaruh persepsi yang selektif dan pengaruh ingatan masa lalu.
Apabila seseorang berperilaku dengan harapan tertentu maka persepsi dan
ingatan akan memproses dengan mengkonfirmasikannya dengan kepercayaan-
kepercayaaan yang telah dianut seseorang. Informasi stereotipe yang relevan
akan langsung dipersepsi negatif sehingga akan mengkibatkan ingatan negatif
timbul dan bersifat negatif terhadap suatu kelompok tertentu.
f Frustrasi dan secapegoating, hal ini terjadi karena adanya kekecewaan karena
kalah dalam persaingan sosial. Sehingga seseorang mencari objek pengganti
untuk mengekspresikan frustrasinya kepada objek lain yang biasanya
kekuatannya lebih rendah dibanding dirinya, sehingga individu berprasangka.
g. Adanya agresi antar kelompok. Dalam penelitian Donnerstein (1986)
ditemukan bahwa cara berfikir yang rasialisme akan cenderung menimbulkan
tindakan yang agresif.
h. Perbandingan antar kelompok, hal ini terjadi karena adanya perbedaan status
antar kelompok, dan diantara kelompok yang berbeda salah satu kelompok
merasa harga diri kelompoknya lebih rendah. Kompetisi yang dapat
mengkibatkan naiknya permusuhan antar kaum minoritas dikarenakan adanya
perasaan cemburu terhadap kelompok yang dianggap status harga diri
kelompoknya lebih linggi.
i. Kepribadian yang berprasangka, hal ini terjadi karena adanya kepribadian
yang otoriter. Ciri-cirinya adalah menekankan pada perilaku yang bersahaja,
loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya dan selalu menolak adanya
30
kelompok lam, kaku, mendukung adanya agresi yang dilakukan oleh figur
otoritasnya.
j. Dogmatisme, yaitu sekumpulan kepercayaan yang dianut seseorang tidak bisa
ditolenr karena adanya kekuatan yang paling absolut. Tidak ada hal yang
mempengaruhi kepercayaan terhadap sesuatu.
Teori-teon yang dikemukakan di atas semuanya mengandung penjelasan
tentang penyebab timbulnya prasangka terhadap out group. Apabila ditarik suatu
kesimpulan maka penyebab dari prasangka adalah seperti yang diuraikan di
bawah ini :
a. Aspek kepribadian yaitu seseorang dengan kepribadian yang otoriter dan
dogmatis dengan ciri-cirinya antara lain selalu berprasangka, bersikap kaku
dan konvensional tidak toleran (dogmatisme), loyalitas tinggi terhadap
kelompok dan penolakan terhadap kelompok lain rentan terhadap perubahan,
mendukung figur otoritas dan tindakan agresif.
b. Aspek frustrasi dan scapegoating yaitu prasangka yang disebabkan seseorang
yang frustrasi, sehingga mencari objek lain sebagai kambing hitam yang bisa
di salahkan atas kegagalan yang dialaminya. Tentu saja yang dipilih adalah
objek pengganti yang lebih lemah dan dianggap tidak dapat memberikan
perlawanan.
c. Aspek konflik yaitu karena adanya kompetisi, menunjukkan adanya konflik
yang nyata-nyata ada dan di sebabkan oleh persaingan untuk memperebutkan
suatu pemuas kebutuhan yang sifatnya terbatas. Kompetisi yang tidak sehat
dan Icrus-menerus akan menyebabkan seseorang berfikiran negatif terhadap
31
kelompok lain. Ini menimbulkan rasa permusuhan dan jika berianjut akan
memunculkan perilaku agresif terhadap kelompok lain tersebut.
d. Aspek kecemburuan sosial ditimbulkan oleh adanya anggapaan bahwa salah
satu kelompok memiliki status sosial yang lebih rendah atau lebih tinggi
dibanding kelompok lain, dan merasa perlakuan yang diberikan kepadanya
bersifat diskriminatif Kecemburuan ini antara lain dipicu oleh perbedaan
tingkat kemakmuran ekonomi di dalam kehidupan masyarakat.
e. Aspek etnosentrisme, melalui proses kategorisasi sosial seseorang
menempatkan dan mengidentifikasikan dinnya dengan kelompok etnis
tertentu. Identitas etnis ini dapat mengangkat harga diri individu dan
memunculkan sikap etnosentrisme. Etnosentrisme ini membuat individu
menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan tolak ukur kebudayaan sendiri
dan beranggapan bahwa etmsnya adalah yang terbaik.
f Aspek norma/cultural yaitu prasangka yang timbul karena norma atau budaya
kelompok yang mengajarkan individu untuk berprasangka kepada orang atau
kelompok lain. Prasangka ini ditanamkan sejak awal perkembangan seseorang
anak. Anak menginternalisasi nilai-nilai tersebut dari keluarga dan lingkungan
di sekitarnya melalui belajar sosial dan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai
bagian dari dirinya. Di dalam nilai-nilai tersebut ditransfer pada stereotipe dan
prasangka terhadap etnis lain yang oleh individu dimiliki dan dipelihara
sebagai bentuk konformitas terhadap kelompoknya.
g. Aspek penilaian yang terlalu ekstrim dan terlalu menggeneralisir yaitu
prasangka yang terjadi akibat penilaian individu yang terlalu ekstrim dengan
32
menggeneralisasikan suatu pengalaman yang menyakitkan atau kesan yang
tidak menyenangkan terhadap seseorang dari etnis tertentu kepada seluruh
anggota dari etnis tersebut.
Prasangka sosial pada mulanya hanya merupakan sikap-sikap perasaan
negatif, lambat laun menyatakan dirinya dalam tindakan-tindakan diskrimmatif
terhadap orang-orang yang termasuk golongan yang diprasangkai itu, tanpa
terdapat alasan-alasan yang objektif pada pribadi orang yang dikenakan tindakan-
tindakan diskriminatif itu. Tindakan-tindakan diskriminatif itu diartikan sebagai
tindakan-tindakan yang menghambat, merugikan perkembangannya, bahkan
mengancam kehidupan pribadi orang-orang tertentu hanya karena merekam
kebetulan termasuk golongan yang diprasangkai. Hal ini dapat menghambat
perkembangan individu yang berprasangka maupun yang dikenai prasangka
tersebut (Gerungan, 1988).
Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prasangka sosial
adalah suatu sikap negatif yang diperiihatkan oleh individu atau kelompok
terhadap individu atau kelompok lain yang disebabkan karena adanya perbedaan.
Dan prasangka sosial dapat menghambat seseorang dalam mengembangkan tujuan
bagi yang berprasangka maupun yang dikenai prasangka tersebut.
Penerapan teori prasangka sosial di dalam penelitian yang akan dilakukan
tidak selalu berorientasi kepada hal-hal yang bersifat adanya perbedaan yang
sifatnya umum yang terjadi dalam keadaan atau kelompok-kelompok tertentu,
tetapi penulis akan lebih memperhatikan kepada prasangka yang timbul pada etms
Arab terhadap etuis lam (pribumi).
33
C. Hubungan Antara Prasangka Sosial Dengan Sikap Terhadap
Pernikahan Endogami di Kalangan Etnis Arab
Masyarakat Arab masih berpegang pada jauh dekatnya hubungan antara
keluarga terutama dalam pemilihan jodoh untuk anak wanitanya dan mereka
sangat memperhatikan soal keturunan untuk menghmdari penyesalan yang bakal
timbul kemudian, serta mereka beranggapan bahwa statusnya lebih tinggi
sehingga hanya pantas menikahkan anaknya dengan yang sederajat (Patji dalam
Soesanti, 1997). Banyaknya perbedaan antara masyarakat Arab dan pribumi
mengakibatkan timbulnya perasaan superior pada masyarakat Arab. Perbedaan ini
meliputi (a) Perbedaan fisik, biologis, ras (b) Perbedaan lingkungan atau geografis
(c) Perbedaan kekayaan (d) Perbedaan status sosial (e) Perbedaan kepercayaan,
agama (f) Perbedaan norma sosial (Ahmadi, 1990).
Perasaan superior tersebut menimbulkan sikap etnosentrisme, yaitu sikap
atau perilaku dan pola pikir dari kelompok sosial berdasarkan etnis tertentu. Di
dalam penelitian ini etnis Arab yang memiliki in-group feeling yang kuat
menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan nilai, perilaku
dan pikiran kelompoknya sebagai sesuatu yang terbaik dibandingkan dengan yang
dimiliki kelompok sosial etnis lain. Sebagai bangsa yang pernah mengalami
peradaban yang tinggi maka orang Arab akan mengukur dan membandingkan
bangsa lain dengan menggunakan perangkat nilai-nilai kebudayaan. Orang Arab
terkenal dengan sifatnya yang rajin, ulet, tekun dan memiliki ketrampilan
berdagang dan sebagainya yang merupakan modal utama untuk kelangsungan
hidup. Identitas semacam inilah yang dapat menumbuhkan sikap in-group feeling
34
yang kuat. Sikap etnosentrisme tersebut adakalanya diikuti dengan stereoripe
tertentu yang bersifat negatif, yaitu gambaran atau anggapan yang bersifat
merendahkan kelompok lain, kalau etnis Arab dengan sifatnya yang rajin dan ulet
maka ia akan memandang bangsa lain sebaliknya. Sikap etnosentrisme ini akan
membuat jurang pemisah etuis Arab dengan etnis lain, sehingga menyulitkan
terjadinya komunikasi dan kontak sosial yang harmonis dalam pergaulan, mereka
akan cenderung menampakkan diri dalam kehidupan ekslusif dengan hidup dan
bertempat tinggal hanya dengan sesama etnis Arab itu sendiri (Hariyono, 1994),
dengan kata lain sikap etnosentrisme tersebut telah menyebabkan timbulnya
prasangka. Prasangka sosial itu akan menyebabkan orang etnis Arab cenderung
tidak ingin berbaur dengan etnis lain.
Di kalangan masyarakat etnis Arab masih kuat prinsip kekerabatannya
berdasarkan ikatan keturunan, maka perkawinan suatu nilai hidup untuk dapat
meneruskan keturunan, mempertahankan silsilah dan kedudukan sosial yang
bersangkutan di samping itu ada kalanya suatu perkawinan merupakan sarana
untuk memperbaiki hubungan kekerabatan yang telah menjauh atau retak,
perkawinan tersebut merupakan sarana pendekatan dan perdamaian kerabat
dengan begitu pula perkawinan itu lierhubungan dengan warisan kedudukan dan
harta kekayaaan (Hadikusuma, 1983). Pernikahan endogami yang dilakukan etnis
Arab itu bertujuan untuk mempererat kekerabatan antar etnis Arab tersebut,
dengan cara melakukan pernikahan endogami, dimana seorang pria diharuskan
mencari calon istri di dalam lingkungan suku (etnis) atau dengan keluarganya
sendiri, dan dilarang mencari keluar dari lingkungan etnis.
35
Dari hal-hal tersebut makaada beberapapenyebab yang dapat berpengaruh
pada sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab jika dikaitkan
dengan prasangka sosial. Salah satu penyebab tersebut adalah adanya identitas
sosial, dimana usaha seseorang untuk meningkatkan harga dirinya dengan
mengidentifikasikan dirinya kepada kelompok tertentu. Mereka menganggap
kelompoknya adalah kelompok favorit sehingga individu diluar kelompoknya
dianggap lebih rendah dibanding dirinya (Brehm & Kassin, 1991).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa etnis Arab mempunyai
prasangka sosial yang tinggi terhadap etnis lain (pribumi), hal ini ditunjukkan
dengan sikap yang positif terhadap pernikahan endogami. Sikap positif ini dilihat
dari adanya dukungan mereka terhadap pernikahan endogami tersebut dan
melakukan pernikahan itu secara turun-temurun.
D. Hipotesis
Ada Hubungan Antara Prasangka Sosial dengan Sikap terhadap
Pernikahan Endogami di Kalangan Etnis Arab. Semakin tinggi prasangka sosial
maka akan semakin positif pula sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan
etnis Arab. Semakin rendah prasangka sosial maka akan semakin negatif pula
sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Vanabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel bebas : Prasangka Sosial
2. Variabel tergantung : Sikapterhadap pernikahan endogami di kalangan etnis
Arab
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Prasangka sosial adalah suatu sikap negatif yang diperiihatkan oleh individu
atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain yang disebabkan karena
adanya perbedaan etnis Arab dengan pribumi. Prasangka sosial ini akan diukur
dengan menggunakan skala prasangka sosial. Semakin tinggi skor yang
diperoleh subjek maka semakin tinggi pula prasangka sosial etnis Arab
terhadap pribumi.
2. Sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab adalah reaksi dari
penilaian dan evaluasi seseorang berdasarkan keyakinan yang disertai
perasaan tertentu terhadap objek, dimana reaksi tersebut menimbulkan
kecenderungan bertindak. Reaksi tersebut bisa dalam bentuk dukungan positif
atau dukungan negatif, sedangkan pernikahan endogami mendapat sikap yang
positif dari etnis Arab itu sendiri. Sikap terhadap pernikahan endogami di
36
37
kalangan etnis Arab ini akan diukur dengan menggunakan skala sikapterhadap
pernikahan endogami etnis Arab. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek
maka semakin positif sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis
Arab.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah laki-laki dan perempuan yang belum menikah,
ciri-ciri subjek dalam penelitian ini adalah remaja etnis Arab di kota Solo, yang
berusia antara 18-25 tahun. Dari data yang terkumpul peneliti kemudian
mengambil subjek penelitian dengan teknik purposive, sampling, peneliti
mengetahui subjek adalah etnis Arab yang berasal dari Solo, sehingga diperoleh
75 orang remaja laki-laki dan perempuan. Pengumpulan data dilakukan secara
door to door.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: skala
prasangka sosial dan skala sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis
Arab.
1. Skala prasangka sosial
Skala prasangka sosial yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala
yangdiadaptasi dari skala Wmedar (1999), yang mengacu padateori Brigham
(1991), Baron & Byrne (1991), Bhrem & kassin (1989), Watson & Trigerthan
(1984). Aspek-aspek yang diukur dalam skala ini adalah: (a) Kepribadian, (b)
38
Frustm^/scapegoating, (c) Konflik karena adanya kompetisi, (d)
Kecemburuan sosial, (e) Etnosentrisme, (f) Norma, (g) Penilaian yang terlalu
ekstrim.
Tabel 1
Distribusi Aitem Skala Prasangka SosialSebeium Uji Coba
Nomor Aspek Nomor Butir Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Kepribadian 1,15,22,26,in iq
5,19 8
2 Frustrasi /
scapegoating4, 14,21,38 28, 32, 52 7
Konflik karena
adanya kompetisi3,7,13,20 6,25,31,39 8
4
5
Kecemburuan Sosial 10,36,44,51 37,41,43 7
Etnosentrisme 12, 18,24,
40,4511,35,47 8
6
7
Norma
Penilaian yangterlalu ekstrim
2, 17,23,33,48,50
30 7
42, 34, 49 8,9,16,46 7
Jumlah 32 20 52
Skala ini terdiri dari 52 butir yang masing-masing pertanyaan mempunyai
empat altematif jawaban. Pada butir yang favorable skor tiap jawaban Sangat
Setuju (SS) 4, Setuju (S) 3, Tidak bisa menentukan (TT) 2, Tidak Setuju (TS)
1 dan Sangat Tidak Setuju (STS) 0. Untuk butir yang unfavorable skor tiap
jawaban Sangat Setuju (SS) 0, Setuju (S) I, Tidak bisa menentukan (TT) 2,
Tidak Setuju (TS) 3 dan Sangat Tidak Setuju (STS) 4. Makin tinggi skor yang
diperoleh subjek, maka makin tinggi prasangka sosialnya. Sebaliknya makin
rendah skor subjek yang diperoleh maka makin rendah pula prasangka
sosialnya.
39
2. Skala sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab
Skala sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan skala yang dikembangkan sendiri
oleh penelitian yang mengacu pada teori Ahmadi (1979), Azwar (1995).
Aspek-aspek yang diukur dalam skala ini adalah: (a) kognitif (b) afektif (c)
konatif.
Tabel 2
Distribusi Aitem Skala SikapTerhadap Pernikahan EndogamiSebeium Uji Coba
Nomor Aspek Nomor butir Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Kognitif 1,2,5,6,9, 3, 4, 7, 8, 28, 18
2
30,31,34,35 29, 32, 33, 36
Afektif 10, 11, 14,15, 12, 13, 16, 17, 18
18,39,40,43, 37,38,41,42,44 45
Konatif 19,20,23,24,27,48,49,52,
53
21,22,25,26,46*. 47] 50] 5r,
54
18
Jumlah 27 27 54
Skala ini terdiri dari 54 butir yang masing-masing pertanyaan mempunyai
empat alternatif jawaban. Pada butir yang favorable skor tiap jawaban Sangat
Setuju (SS) 4, Setuju (S) 3, Tidak bisa menentukan (TT) 2, Tidak Setuju (TS)
1 dan Sangat Tidak Setuju (STS) 0. Untuk butir yang unfavorable skor tiap
jawaban Sangat Setuju (SS) 0, Setuju (S) 1, Tidak bisa menentukan (TT) 2,
Tidak Setuju (TS) 3 dan Sangat Tidak Setuju (STS) 4. Makin tinggi skor yang
diperoleh sut>jek, maka makin tinggi sikap terhadap pernikahan endogami di
kalangan etnis Arab. Sebaliknya makin rendah skor subjek yang diperoleh
maka makin rendah pula sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan
etnis Arab.
40
E. Validitas dan Reliabilitas
Sualu alat ukur akan dapat dipercaya apabila memenuhi derajat reliabilitas
dan validitas yang memadai Azwar (1997) mengatakan bahwa tingginya
reliabilitas dan validitas suatu alat ukur, akan memberikan informasi yang akurat
tentang keadaan subjek yang dikenai alat ukur tersebut.
1. Validitas
Validitas alat ukur adalah sejauh mana suatu alat ukur dikatakan cermat dan
benar-benar mengukur apa yang hendak diukur Azwar (1997). Validitas alat
ukur penelitian ini adalah : validitas isi, yaitu penulis mencoba merumuskan
aspek, kemudian dari masing-masing aspek dibuatlah butir-butir untuk
mengungkap aspek tersebut. Untuk mengetahui apakah butir-butir tersebut
mengungkap aspek, penulis mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Setelah dikonsultasikan dilakukan uji coba kepada subjek untuk mengetahui
apakah butir-butir dalam skala tersebut sudah dapat dimengerti, dan untuk
mengetahui daya beda butir dengan mengkorelasikan masing-masing butir
dengan skor total keseluruhan butir.
Uji validitas yang dilakukan menggunakan pendekatan konsistensi internal
dengan menggunakan teknik analisis statistik untuk menganalisis daya beda
butir. Skor masing-masing butir dikorelasikan dengan skor totalnya.
Perhitungan validitas kedua alat ukur akan dilakukan dengan menggunakan
program SPSS versi 10.0.
41
2. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah sejauh mana alat ukur dapat dipercaya
konsistensinya, suatu alat ukur dikatakan reliable apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran pada kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatifsama selama aspek yang diukur belum berubah Azwar (1997). LJji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal.
Menirut Azwar (1997) pendekatan konsistensi internal sangat efisien karena
prosedurnya hanya memeriukan satu kali tes pada kelompok subjek. Dalam
pendekatan mi akan digunakan formulas! reliabilitas Hoyt.
F. Metode Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis hipotesis hubungan
antara prasangka sosial dengan sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan
etnis Arab adalah teknik analisis korelasi Product Moment dari Pearson.
BAB IV
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan kancah remaja etnis Arab laki-laki dan
perempuan yang berusia antara 18 - 25 tahun dan belum menikah.
Data subjek penelitian ini diperoleh dari masyarakat etnis Arab di Kota
Solo khususnya di daerah Klewer yang merupakan perkampungan Arab. Selain itu
subjek penelitian juga diperoleh dari teman-teman Al-lrsyad Al-Islamiyyah di
Jogjakarta yang berasal dari Solo. Dari data yang terkumpul peneliti kemudian
mengambil subjek penelitian dengan teknik purposive sampling, peneliti
mengetahui subjek adalah etnis Arab yang berasal dari Solo, sehingga diperoleh
75 orang remaja laki-laki dan perempuan. Pengumpulan data dilakukan secara
door to door.
2. Persiapan Penelitian
a. Perijinan
Dalam pengambilan data sesungguhnya ataupun data uji coba dibutuhkan
proses penjinan. Ijin penelitian ini diketahui oleh Dekan Fakuitas Psikologi dan
Dosen Pembimbing.
Pengumpulan data dari informal) tidak membutuhkan surat ijin, karena
skala penelitian dapat langsung diberikan kepada subjek melalui informan.
42
43
b. Persiapan alat ukur
Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Alat ukur
pertama adalah skala prasangka sosial yang merupakan adaptasi dari skala
prasangka etnik yang pernah digunakan sebelumnya oleh Winedar (1999) pada
mahasiswa berbagai etnik di Daerah Istimewa Jogjakarta. Hasil penelitian dengan
N = 80 setelah dianalisis dengan analisis korelasi Product Moment diperoleh
kesahihan atau validitas butir (rxy) berkisar antara 0,2566 sampai 0,6158 serta
kemudian dianalisis dengan teknik Hoyt, diperoleh keandalan atau reliabilitas (rtt
Hoyt) sebesar 0,8496. Alat ukur yang kedua adalah skala sikap terhadap
pernikahan endogami di kalangan etnis Arab yang dibuat sendiri oleh peneliti
berdasarkan teori Ahmadi (1979). Kedua skala tersebut dilakukan uji coba untuk
mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
c. Uji coba alat ukur
Uji coba alat ukur dilakukan mulai tanggal 6-10 September 2002 dengan
menyebar 60 pasang skala. Hasil skala yang terkumpul kemudian dilakukan
analisis butir.
d. Hasil uji coba alat ukur
1. Skala prasangka sosial
Hasil uji coba alat ukur menghasilkan kesahihan dan keandalan yang cukup
baik. Skala prasangka sosial ini keseluruhan berjumlah 52 butir dan setelah
dianalisis yang terbukti sahih berjumlah 41 butir. Dengan menggunakan N =
60 diperolehtaraf kesahihan (rxy) masing-masing butir berkisar antara 0,3622 -
0,7100 pada taraf signifikansi 0,05. Keandalan (r„) butir-butir sahih tersebut
44
adalah sebesar 0,9434. Adapun perincian butir-butir sahih seperti tercantum
dalam tabel 3.
Tabel 3
Distribusi Aitem Skala Prasangka SosialSetelah Uji Coba
Nomor Aspek Nomor Butir Jumlah
b'avorable IInfavorable
1
2
i
Kepribadian
Frustrasi /
scapegoatingKonflik karena
adanya kompetisi
1,22,26,27,29
21
3,7, 13,20
5,19
28
6,25,39
7
2
7
4 Kecemburuan Sosial 10,36,44 37,41,43 61 5 ~iii
Etnosentrisme 12, 18,24,40,45
11,35 7
6 Norma 17,23,33,50 30 5
7
1Penilaian yangterlalu ekstrim
42, 34, 49 8,9, 16,46 7
Jumlah 25 16 41
2. Skala SikapTerhadap Pernikahan Endogami Etnis Arab
Hasil uji coba alat ukur menghasilkan kesahihan dan keandalan yang cukup
baik. Skala prasangka sosial ini keseluruhan berjumlah 54 butir dan setelah
dianalisis yang terbukti sahih berjumlah 45 butir. Dengan menggunakan N =
60 diperoleh taraf kesahihan (rX7) masing-masing butir berkisar antara 0,3159 -
0,7235 pada taraf signifikansi 0,05. Keandalan (rtt) butir-butir sahih tersebut
adalah sebesar 0,9465. Adapun perincian butir-butir sahih seperti tercantum
dalam label 4
Tabel 4
Distribusi Aitem Skala SikapTerhadap Pernikahan EndogamiSetelah Uji Coba
45
Nomor Aspek Nomor butir Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Kognitif 1,2,6,9,30,
31,34,35
3, 4, 7, 8, 28,
29, 32, 33, 36
17
2 Afektif 10,14,18,40,
44
12,13, 16,37,
38,41,42,45
13
3 Konatif 19,20,23,24,
27, 48, 49, 52
21,25,46,47,
50,51,54
15
Jumlah 21 24 45
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 September 2002
dengan menyebar 75 pasang skala kepada subjek. Penyebaran dilakukan dengan
memberikan skala kepada remaja etnis Arab yang berasal dari Solo. Kedua skala
yang dipakai pada penelitian ini diberikan kepada subjek penelitian dengan cara
diantarkan ke mmah mereka masing-masing. Setelah peneliti menjelaskan cara
pengisian skala kepada subjek, kedua skala tersebut ditinggal dan diambil
keesokan harinya. Pada tanggal 24 September 2002 baru dapat terkumpul skala
sebanyak 73 pasang skala, dan yang memenuhi syarat untuk dianalisis sebanyak
70 pasang skala. Data tersebut kemudian di-skor dan ditabulasikan. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 10.0.
46
C. Hasil Penelitian
I. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian disajikan agar dapat digunakan untuk
mengkategorisasikan pada masing-masing variabel penelitian guna mengetahui
bahwa prasangka sosial dan sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan
etnis Arab berada pada kategorisasi tinggi, sedang atau rendah. Cara yang
digunakan adalah menetapkan kriteria kategori, berdasarkan asumsi bahwa skor
populasi subjek terdistribusi secara normal sehingga dapat dibuat skor teoritis
yang terdistribusi menurut model nonnal (Azwar, 1997).
Tabel 5
Deskripsi Data Penelitian
Variabel -Upotcti •c Empirik SDMin Max Mean Min Max Mean
Prasangka 0 164 82 40 139 65,2286 21,9189
Sosial
Sikap terhadap 0 180 90 40 136 72,1857 21,4951
Pernikahan Endogami
Subjek penelitian akan digolongkan menjadi tiga kategori diagnosis yaitu:
tinggi, sedang dan rendah. Langkah yang ditempuh adalah membagi skor
maksimum hipotetik menjadi tiga. Variabel prasangka sosial memiliki rentang
0-54,67 untuk kategori rendah, 54,67-109,33 untuk kategori sedang, 109,33-164
untuk kategori tinggi.
Tabel 6
Kategori SkorVariabel Prasangka Sosial
Kategori Skor Jumlah Persentase
T'nggi 109.33-164 5 7,14%
Sedang 54,67-109,33 42 60,00%
Rendah 0-54,67 23 32,86%
47
Untuk vanabel sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis
Arab memiliki rentang 0-60,00 untuk kategori rendah, 60,00-120,00 untuk
kategori sedang, dan 120,00-180,00 untuk kategori tinggi.
Tabel 7
Kategori SkorVariabel Sikap terhadap Pernikahan Endogami
Kategori Skor Jumlah Persentase
Tinggi 120,00-180,00 2 2,86%
Sedang 60,00-120,00 48 68,57%
Rendah 0-60,00 20 28,57%
Pengertian kategori tinggi adalah bahwa subjek menilai positif pernikahan
endogami, kategori sedang berarti subjek tidak secara tegas menyatakan menilai
positif atau negatif pernikahan endogami, sedangkan kategori rendah berarti
subjek menilai negatif pernikahan endogami.
Melihat rerata hipotetik dan rerata empirik variabel prasangka sosial dapat
dilihat bahwa prasangka sosial subjek relatif sedang karena rerata empirik lebih
kecil daripada rerata hipotetik (65,2286 < 82), dan sikap terhadap pernikahan
48
endogami etnia Arab adalah sedang karena rerata empirik lebih kecil dari rerata
hipotetik (72,1857 < 90).
2. Uji Asumsi
Uji asumsi ini meliputi uji normalitas sebaran dan uji linearitas hubungan,
yang digunakan untuk menguji hipotesis.
a. Uji normalitas
Uji nonualitas ini digunakan untuk menguji apakah setiap variabel
terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini menggunakan teknik one sample
Kolmogorov- Smirnov Test yang dikatakan normal jika p > 0,05.
Nilai K-SZ untuk variabel prasangka sosial adalah 1,099 dengan p =
0,097. Karena aturannya adalah p > 0,097 maka dapat disimpulkan bahwa sebaran
skor prasangka sosial termasuk dalam kategori normal.
Variabel sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab
diperoleh nilai K-SZ sebesar 1,702 dengan p = 0,069. Karena aturannya adalah p
> 0,069 maka dapat disimpulkan bahwa sebaran skor variabel sikap terhadap
pernikahan endogami di kalangan etnis Arab termasuk dalam kategori normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas ini digunakan untuk mengetahui linearitas hubungan antara
variabel prasangka sosial dengan sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan
etnis Arab. Diperoleh bahwa F = 1,436 dengan p = 0,287 dan karena p > 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara prasangka sosial dengan sikap
terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab adalah linear.
49
D. Hasil Uji Hipotesis
Setelah diketahui uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan uji
linearitas, maka selanjutnya uji hipotesis dengan menggunakan korelasi Product
Moment dari Pearson dapat dilakukan.
Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Product Moment dengan
program SPSS versi 10.0. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi 0,328
(r = 0,328) pada taraf signifikan p < 0,01 (p=0,006), berarti ada korelasi yang
sangat signifikan antara prasangka sosial (x) dengan sikap terhadap pernikahan
endogami di kalangan etnis Arab (y).
Hasil dari r = 0,328 adalah positifberarti bila (x) meningkat maka (y)juga
meningkat, dengan sumbangan efektif variabel prasangka sosial terhadap sikap
terhadap pernikahan endogami di kalangan etnisArabsebesar 10,7%.
50
E. Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa koefisien korelasi r = 0,328 pada
taraf signifikansi p < 0,01 maka hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara
prasangka sosial dengan sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis
Arab diterima. Hubungan ini berarti bahwa semakin tinggi prasangka sosial maka
semakin positif pula sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab.
Semakin rendah prasangka sosial maka akan semakin negatif pula sikap terhadap
pernikahan endogami di kalangan etnis Arab. Hal tersebut dapat ditelusuri bahwa
dukungan lingkungan ikut mempengaruhi tinggfnya prasangka sosial yang muncul
pada diri subjek. Jika prasangka yang dimiliki itu merupakan bentuk konformitas
terhadap kelompoknya, maka individu menjadikannya penguat untuk
membenarkan stereotipe dan prasangka yang dimiliki terhadap etnis lain. Ketika
keluarga dan lingkungan mendukung prasangka yang dimilikinya terhadap etnis
lain, maka individu akan merasa bahwa prasangka dan perilaku negatif yang
ditunjukkannya terhadap etnis lain adalah perilaku yang benar, dan individu akan
menganggap sebagai suatu hal yang wajar-wajar saja. Misalnya dalam hal
perkawinan, perkawinan endogami yang banyak dilakukan etnis Arab merupakan
hal yang wajar bagi mereka.
Adapun rata-iata nilai sikap terhadap pernikahan endogami subjek
penelitian adalah sebesar 72,1857 yang berada pada taraf sedang, yang
menunjukkan bahwa secara umum subjek tidak secara tegas menyatakan sikapnya
mendukung pernikahan endogami ataupun menolak pernikahan endogami. Hal ini
mungkin disebabkan oleh proses interaksi sosial budaya antara etnis Arab dengan
51
etnis lain yang berlangsung selama ini menyebabkan terjadinya pertukaran
budaya. Hasilnya, sikap terhadap pernikahan endogami yang selama ini sangat
dominan pada etnis Arab telah mulai mengalami pergeseran. Ini berarti bahwa
prasangka sosial sebagai prediktor cukup memberi pengaruh untuk mereduksi
terjadinya sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab. Meskipun
setiap subjek memperoleh informasi yang sama tentang stereotipe yang berlaku
dalam masyarakat maka yang mempengaruhi munculnya prasangka dan perilaku
negatif terhadap out group, adalah personal belief yang dimilikinya. Devine
(1989) menyatakan dalam penelitian bahwa teTdapat dua komponen kognitifyang
mempengaruhi munculnya prasangka dan perilaku negatif seseorang terhadap
anggota outgroup yaitu komponen otomatis dan komponen yang terkontrol. Sejak
awal perkembangannya, individu memperoleh transfer informasi stereotipe-
stereotipt: yang berlaku di masyarakat dari lingkungannya. Stereotipe ini
diinternalisasikan oleh individu dan menjadi komponen kognitif yang otomatis
nuincul ketika individu berhadapan dengan anggota dari suatu kelompok etnis
tertentu. Pada perkembangan selanjutnya ketika individu semakin mampu
mengevaluasi secara kritis stereotipe-stereotipe tersebut maka individu mulai
mereduksi prasangka terhadap etnis lain yang dirasa tidak relevan. Komponen
kognitif yang berasal dari evaluasi kritis inilah yang kemudian menjadi personal
belief individu dan menjadi komponen kontrol bagi individu ketika secara
otomatis individu berprasangka terhadap anggota dari suatu kelompok etnis
tertentu komponen kontrol inilah yang mampu mereduksi prasangka yang dimiliki
individu dan membuatnya mampu berperilaku positif terhadap anggota etnis lain.
52
Hubungan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan aspek-aspek yang
mempengaruhi prasangka sosial yang berhubungan dengan sikap terhadap
pernikahan endogami di kalangan etnis Arab.
Aspek kepribadian yaitu seseorang dengan kepribadian yang otoriter dan
dogmatis dengan ciri-cirinya antara lam selalu berprasangka, bersikap kaku dan
konvensional tidak toleran (dogmatisme), loyalitas tinggi terhadap kelompok dan
penolakan terhadap kelompok lain rentan terhadap pembahan, mendukung figur
otoritas dan tindakan agresif. Loyalitas yang tinggi terhadap kelompok dan
penolakan terhadap kelompok lain inilah yang mendorong etnis Arab untuk
melakukan pernikahan endogami.
Aspek konflik yaitu karena adanya kompetisi, menunjukkan adanya
konflik yang nyata-nyata ada dan disebabkan oleh persaingan untuk
memperebutkan suatu pemuas kebutuhan yang sifatnya terbatas. Kompetisi yang
tidak sehat dan terus-menerus akan menyebabkan seseorang berfikiran negatif
terhadap kelompok lain. Ini menimbulkan rasa permusuhan dan jika berianjut
akan memunculkan perilaku agresif terhadap kelompok lain tersebut. Pikiran
negatif dan rasa permusuhan inilah yang membuat mereka tidak ingin menikah
dengan orang-orang yang berasal dari etnis lain.
Aspek etnosentrisme, melalui proses kategorisasi sosial seseorang
menempatkan dan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok etnis tertentu.
Identitas etnis ini dapat mengangkat harga diri individu dan memunculkan sikap
etnosentrisme. Etnosentrisme ini membuat individu menilai unsur-unsur
kebudayaan lain dengan tolak ukur kebudayaan sendiri dan beranggapan bahwa
53
etnisnya adalah yang terbaik, sehingga etnis Arab merasa lebih pantas untuk
menikah dengan etnis mereka sendiri.
Aspek norma/cultural yaitu prasangka yang timbul karena norma atau
budaya kelompok yang mengajarkan individu untuk berprasangka kepada orang
atau kelompok lain. Prasangka ini ditanamkan sejak awal perkembangan
seseorang anak. Anak menginternalisasi nilai-nilai tersebut dari keluarga dan
lingkungan di sekitarnya melalui belajar sosial dan menjadikan nilai-nilai tersebut
sebagai bagian dari dirinya. Sehingga etnis Arab sulit menerima etnis lain untuk
masuk dalam lingkungan mereka, khususnya dalam hal perkawinan yang
membuat mereka cenderung melakukan pernikahan endogami.
Dinamika yang diuraikan di atas dapat memperjelas bahwa prasangka
sosial yang diterapkan orang tua dan lingkungan akan menjadi model, menjadi
keyakinan dan menjadikan pengalaman individu khususnya dalam hal
perkawinan, sehingga akan membentuk sikap subjek terhadap stimulus sosial
yang berhubungan dengan pernikahan endogami.
Dilihat dari sumbangan efektif prasangka sosial dengan sikap terhadap
pernikahan endogami di kalangan etnis Arab sebesar 10,7% menunjukkan bahwa
89,3% sisanya merupakan faktor prasangka sosial lainnya yang dapat
mempengaruhi sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab.
Antara lain pendidikan anak oleh orang tua, peran belajar, peran kelompok, peran
politik dan ekonomi dan peran komunikasi. Hal-hal tersebut yang juga ikut
mempengaruhi sikap etnis Arab, dalam hal perkawinan dan pergaulan mereka.
Sehingga mereka lebih memilih untuk tinggal berkelompok dan menikah secara
54
endogami dengan alasan bahwa mereka tidak cocok bergaul dan menikah dengan
orang lain di luar etnisnya, karena bahasa, kebiasaan dan perilaku yang mereka
anggap berbeda. Timbulnya prasangka dan perilaku negatif terhadap etnis lain
adalah karena keengganan individu untuk melakukan evaluasi ulang terhadap
stereotipe yang ia terima. Orang-orang etnis Arab yang enggan bergaul dan
menikah dengan orang dari etnis lain yang akan menyebabkan mereka tidak
memiliki cukup pengalaman untuk melakukan evaluasi ulang terhadap stereotipe
dan prasangka yang dimilikinya (Winedar, 1999).
Etnis Arab yang merasa dinnya sebagai etnis minoritas, lebih suka bergaul
dan menikah dengan orang-orang yang berasal dari etnisnya, karena dalam
lingkungannya tersebut subjek tetap bisa mempertahankan stereotipe dan
prasangka yang dimiliknya terhadap etnis lain, dan subjek tidak perlu merasa
bersalah karena sikap tersebut didukung oleh orang-orang di sekelilingnya.
Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa sikap itu tidak dibawa sejak
seseorang dilahirkan, melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan
orang itu (Gerungan, 1988). Proses pembentukan dan pembelajaran dari sikap
melalui interaksi sosial yang salah satunya adalah melalui interaksi sosial dengan
orang tua. Karakter dari etnis Arab yang dipengaruhi oleh stereotipe-stereotipe
akan menciptakan suatu bentuk prasangka sosial terhadap etnis lain. Di dalam
proses tersebut akan memberikan suatu pengalaman pribadi terhadap etnis Arab
dalam menghadapi stimulus sosial, stimulus yang merupakan obyek sikap yang
akan menimbulkan tanggapan tentang obyek tersebut.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis data, maka dari penelitian ini dapat diambil
kesimpulan bahwa ada korelasi positif yang sangat signifikan antara prasangka
sosial dengan sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab pada
taraf hubungan yang sedang. Prasangka sosial menyumbang sikap terhadap
pernikahan endogami di kalangan etnis Arab sebesar 10,7%.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, beberapa hal yang dapat
diutarakan sebagai sumbangan saran adalah :
1. Saran untuk kalangan etnis Arab
Dari hasil penelitian terhadap prasangka sosial menunjukkan nilai sedang,
untuk meningkatkan prasangka yang positif, perlu dikembangkan perkawinan
antar etnis khususnya etnis Arab dengan etnis pribumi secara lebih intensif
agar etnis Arab lebih bisa membuka diri dengan etnis pribumi.
2. Saran untuk peneliti selanjutnya
a. Berdasarkan hasil penelitian terhadap sumbangan efektif prasangka sosial
dengan sikap terhadap pernikahan endogami di kalangan etnis Arab
sebesar 10,7%. Menunjukkan bahwa 89,3% sisanya merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi sikap terhadap pernikahan endogami di
55
56
kalangan etnis Arab untuk itu dalam penelitian selanjutnya perlu
dieksplorasi lagi aspek-aspek lain yang diperkirakan turut mempengaruhi
prasangka sosial antara lain: pendidikan anak oleh orang tua, peran belajar,
peran kelompok, peranan politik dan ekonomi dan peran komunikasi.
b. Jika terdapat penelitian semacam ini maka penulis menyarankan kepada
peneliti selanjutnya untuk lebih memperhatikan perbedaan identitas suku-
suku yang terdapat pada etnis Arab, karena di dalam etnis Arab terdapat
berbagai macam suku, sehingga generalisasinya dalam penelitian itu lebih
tepat.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 1990. Psikologi Sosial. Jakarta: RinekaCipta.
Allport, G.W. 1955. The Nature Of Prejudice Reading, M.A: Addison Wesley.
Azwar, S. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: PustakaPelajar.
, 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron, R.A. And Q., Bryne. D. 1991. Social Psychology. Boston: Division of SimonSchuster Inc.
Bherm, S. and S., Kassin. SM. 1989. Social Psychology. Boston: Houghton MifflinCompany.
Brigham, J.C. 1991. Social I'sycho/ogy. New York: Harper Collin Publisher Inc.
Devine, P.G. 1989. Streotypes and Prejudice. Their Automatic and ControlledComponents. Journal of Personality & Social Psychology. Vol. 56, No. 1,5-18.
Gerungan, W. A. 1988. Psikologi Sosial. Jakarta: Eresco.
Hadikusuma, H. 1995. Hukum Perkawinan Adat. Jakarta: Pradnya Paramita.
Hariyono, P. 1994. Kultur Cina dan Jawa Pemahaman Menuju Asimilasi Kultur.Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.
Harvey, J.H., and Smith, W. 1997. Social Psychology: An Attribution Approach.Homewood, 111: The Doersey Press.
Johanes, A. 1995 Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Prasangka Sosial PadaKaryawan. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakuitas Psikologi UGM.
Landis, J.J., and Landis, M.E. 1960. Personal Adjustment Marriage and FamilyLiving. California: Prentice Hall, Inc.
Mar'at. 1981. Prasangka. Bandung: Universitas Padjajaran.
Muhammad, B. 1983. Asas-asas Hukum Adat. Jakarta: Pradya Paramita.
58
Rokeach, M. 1968. Belief attitude and Values: a Theory Of Organization andChange San Fransisco: Jossey-Bass Inc.
Sears, D.O., Peplau, L.A., Fredman, J. L., and Taylor, S. E. 1988. Social Psychology.New Jersey: Prentice Hall Inc.
Stephen, C. W., and Stephen, W. G. 1985. Two Social Psychologies: An IntegrativeApproach. Homewood, III: The Dorsey Press.
Soesanti,I. 1997. Pergeseran Pada Adat Perkawinan di Kalangan Etnis Arab: StudiTentang Adat Perkawinan di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir,Kotamadya Surabaya. Skripsi (tidak diterbitkan) Surabaya: FISIP Unair.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1992). KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Walgito, B. 1980. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Fakuitas Psikologi UGM.
Waseso, G.M. 1986. Dimensi-Dimensi Psikologi. Yogyakarta: Hanindita.
Watson, D.L., and Trigerthan. D.B. 1984. Social Psychology. Illinois: Scott Foresmanand Company Glenview.
Winedar, C.R. 1999. Hubungan Antara Prasangka Etnis Dan Potensi BerperilakuMenolong Alturistik Pada Mahasiswa di D.I. Yogyakarta. Skripsi (tidakditerbitkan) Yogyakarta: Fakuitas Psikologi UGM.
Wulandan, B.N. 1993. Religiusitas dan Sikap Terhadap Perkawinan Campur PadaMahasiswa Katolik. Skripsi (tidak diterbitkan) Yogyakarta: Fakuitas PsikologiUGM.
WNI Keturunan Arab dan Islam Radikal di Indonesia. Yahoo.com.http://Mail2.factsoft-de/pipennail/national/2002october/009458.html.
59
SKALA (A)
Petuniuk :
Skala ini terdiri dari 41 pernyataan. Masing-masing pernyataan diikuti lima jawabanyaitu :
SS = Sangat setuju, yaitu apabila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan yanganda rasakan.
S = Setuju, yaitu apabila pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan yang andarasakan.
TT = Tidak bisa menentukan, yaitu apabila anda tidak dapat menentukan denganpasti keadaan yang anda rasakan.
TS = Tidak setuju, yaitu apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaanyang anda rasakan.
STS = Sangat tidak setuju, yaitu apabila pernyataan tersebut sangat tidak sesuaidengan keadaan yang anda rasakan.
Anda dimolion niemilih salah satu dari pilihan yang telah disediakan dengan meniberitanda silang (X ) pada pilihan anda tersebut.
Hasil skala ini tidak akan berarti apabila pilihan anda bukan merupakan keadaan yangsebenarnyr yang anda rasakan. Jadi jawaban yang saya harapkan bukan didasarkankepada keadaaan yang anda inginkan.
Contoh :
Saya akan menghindari pertengkaran dengan orang SS X TT TS STSIain meskipun ia berasal dari etnis yang berbeda
Artinya : Kenyataan yang anda rasakan sesuai dengan pernyataan tersebut.
60
! Bergaul dengan etnis lain hanya akan menyebabkan rasa tidak aman.
2. Tinggal di kampung yang sebagian besar warganya etnis lain akan membuat sayatidak aman.
3 Saya menyukai hal-hal yang baru
4. Jika saya mengalami kesulitan. teman-teman saya dari etnis manapun selalumembantu
5. Ada perasaan tidak enak jika terdapat orang dari etnis lain memiliki prestasitinggi.
6. Bagi saya tidak masalah berteman dengan siapa saja tennasuk dengan orang darietnis lain.
7 Saya suka bergaul dengan orang dari berbagai etnis meskipun pandangan dankeyakinan tidak sama.
8. Saya akan lebih mengutamakan menolong teman yang seetnis dibanding denganyang berasal dari etnis Iain.
9. Walaupun etnis lain kurang bisa menghargai kebudayaan etnis saya tetapi sayaakan selalu berusaha untuk menghargai kebudayaan etnis lam.
10. Etnis saya mempunyai nilai-nilai luhur yang tidak dipunyai etnis lain.
11 Apabila ada permusuhan antar etnis, maka saya ingm membela etnis saya.
12. Jika berteman saya mengutamakan kejujuran dan keterbukaan, tidak peduli darietnis mana ia berasal.
13 Saya tetap mentaati nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh orang tua saya,meskipun kurang rasionai.
14. Saya menganggap kebudayaan saya yang terbaik, karena itu tidak ada gunanyamempelajari kebudayaan etnis lain.
15. Perbedaan pandangan adalah hal yang menarik bagi saya.
16. Tinggal di lingkungan dengan berbagai macam etnis akan memperbesarkemungkinan timbulnya konflik.
17. Kekacauan ekonomi yang terjadi sekarang disebabkan karena kelompok etnistertentu.
18. Saya ingin semua orang disekitar saya mengikuti pendapat saya.
61
19. Saya menyukai falsafah hidup etnis saya dan menganggap aneh keyakinan danpandangan hidup etnis lain.
20. Saya suka berperilaku atau berbicara yang mencirikan etnis saya.
21. Saya akan menghindari pertengkaran dengan orang lain meskipun ia berasal danetnis yang berbeda.
22. Menurut saya pembauran bukan ide yangbaik.
23 Saya menghindari bergaul dengan orang lain karena mengandung resiko.
24. Kntik dan teguran akan saya terima dengan lapang dada dan berusaha untukmemperbaikinya walaupun itu dari etnis lain.
25. Saya tidak sukajika orang lain menentang pendapat saya.
26. Saya tidak harus mentaati aturan yang sudah ditanamkan oleh orang tua yangberasal dari nenek moyang saya
27. Saya tidak suka bekerja sama dengan orang dari etnis tertentu karena merekaterlalu penuh basa-basi.
28. Saya enggan menolong seseorang yang seetnis dengan orana vana pernahmenyakiti hati saya
29 Kebudayaan etnis lain merupakan hal yang menarik bagi saya.
30. Saya malas bergaul dengan teman dari etnis lain karena gaya hidup yang berbeda.
31. Setiap etnis berhak memperoleh kesempatan yang sama di dalam kehidupanbermasyarakat.
32. Sayadapat bekerjasama dengan rekan kerja saya yangtidak seetnis.
33. Kebudayaan etnis lain boleh berkembang asalkan tidak bertentangan dengankebudayaan etnis saya.
34. Perbedaan tingkat ekonomi bukan masalah bagi saya untuk bergaul dengan etnislain.
35. Jika saya pernah mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan denganseseorang maka saya tidak akan bergaul lagi dengan orang dari etnis yang sama.
36. Menghadiri undangan wajib hukumnya meskipun undangan tersebut berasal dariorang yang berbeda etnis.
f>l
37. Saya tidak suka dengan etnis tertentu karena memperoleh fasilitas yang lebihbaik.
38. Menurut pendapat umum, etnis saya lebih terhonnat maka dalam pergaulansehari-han saya lebih suka bergaul dengan orang yang seetnis.
39. Meskipun berasal dan etnis yang sama, kepribadian orang pasti berbeda satusama lainnya.
40. Saya kurang dapat menerima kekurangan yangdimiliki orangdari etnis lain.
41. Saya enggan bergaul dengan orang dari etnis tertentu karena memiliki kebiasaanvane berbeda.
64
SKALA (B)
Petuniuk :
Skala ini terdiri dari 45 pernyataan. Masing-masing pernyataan diikuti lima jawabanyaitu :
SS = Sangat setuju, yaitu apabila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan yanganda rasakan.
S = Setuju, yaitu apabila pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan yang andarasakan.
TT = Tidak bisa menentukan, yaitu apabila anda tidak dapat menentukan denganpasti keadaan yang anda rasakan.
TS = Tidak setuju, yaitu apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaanyang anda rasakan.
STS = Sangat tidak setuju, yaitu apabila pernyataan tersebut sangat tidak sesuaidengan keadaan yang anda rasakan.
Anda dimohon memilih salah satu dari pilihan yang telah disediakan dengan memberitanda silang (X ) pada pilihan anda tersebut.
Hasil skala ini tidak akan berarti apabila pilihan anda bukan merupakan keadaan yangsebenarnya yang anda rasakan. Jadi jawaban yang saya harapkan bukan didasarkankepada keadaaan yang anda inginkan.
Contoh :
Saya merasa percaya diri dengan ras keturunan etnis SS X TT TS STSSaya.
Artinya : Kenyataan yang anda rasakan sesuai dengan pernyataan tersebut.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KAKlLIAS PSIKOLOGIKampus Tcrpadu .11 Kaliurang Km 14.5 Telp 0274-896147 .loejakarta 55584
jrSflf$lccc'i.(,(fefl
Nama
iisia
• Crterjaan
Jenis Kelarrtin : Pria Wanita
1 SS S TT TS STS2, SS s TT TS STS->
SS s TT TS STS
4. SS s TTI ) TS STS
5. SS s TT TS STS
6. SS s TTi i TS STS
7. SS s TT TS STS
8, SS s TT TS STSQ SS s IT TS STS
10. SS s TT TS STS
11. SS s TT TS STS
12. SS s TT TS SIS
13. SS s TT TS STS
14. SS s TT TS STS
15. SS s TT TS STS
16, SS s TT TS STS
17. SS s 'IT TS STS
18. SS s TT TS STS
19. SS s TT TS STS
20. SS s TT TS STS
21. SS s TT TS STS
Nomor
A
22 SS s TT TS STS
23 SS s TT TS STS
24 SS s TT TS STS
25 SS s 'IT TS STS
26 SS s TT TS STST7 SS s TT TS STS
28 SS s TT TS STS
29 SS s TT TS STS
30 SS s FT TS STS
31 TT t<; STS
32 SS s TT TS STS
JO SS s TT TS STS
34 SS s TT TS STS
35 SS s TT TS STS
36 SS s TT TS STS
37 SS s TT TS STS
38 SS s IT TS STS
39 SS s TT TS STS
40 SS s TT TS STS
4! SS s TT TS STS
A^
L Dengan pernikahan endogami saya lebih mudah menyesuaikan kebudayaan didalam kehidupan rumah tangga saya.
2. Dengan pernikahan endogami, orang tua saya berharap agar harta kekayaankeluarga tidak jatuh ke tangan orang lain.
3. Saya kurang setuju dengan pernikahan endogami karena akan membuat kelompokpada etnis saya.
4. Saya tidak senang dengan pernikahan endogami karena tidak menunjukkankerukunan antar etnis.
5. Saya menyetujui perjodohan karena dalam tradisi saya masih menganut ajaranagarna Islam yang tidak mengenai pacaran.
6. Sayamenolak pernikahan endogami karena akanmembatasi garis keturunan saya.
7. Saya akan lebih ditenma masyarakat pribumi bila saya lebih membuka din dalamhal perkawinan
8. Saya menikah endogami karena akan mempermudah penyesuaian denganpasangan saya.
9^ Saya merasa tidak nyaman dengan etnis lain karena mereka kurang bisamenerima saya.
10. Saya lebih baik melakukan pernikahan dengan etnis lain daripada sulit mencarijodoh dengan etnis saya sendiri
11 Saya bisa menikah dengan etnis lain, walaupun tradisi kita berbeda
12. Saya merasa memberikan jarak dengan etnis lam karena perbedaan budaya.
13. Saya merasa pasangan saya akan memahami tradisi saya setelah dia mengenailebih jauh tradisi saya walaupun kita dari etnis yang berbeda
14. Saya tidak mau menikah dengan etnis lain karena saya merasa berbeda strata dangolongan
15. Meski masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk pernikahanantar etnis perlu dicegah.
16. Saya akan sangat berterima kasih pada orang tua saya karena telah membenkanjodoh untuk saya.
17 Saya akan tetap menerima saudara saya yang tidak menikah dengan etnis kami.
18. Saya akan menikah dengan etnis saya tanpa paksaan orang tua saya.
19. Apabila saya harus menikah dengan pilihan orang tua saya, maka saya akanmelakukannya dengan ikhlas.
20. Saya akan bertindak nekat apabila orang tua saya terus memaksa untukmenikahkan saya dengan jodoh pilihannya.
21 Saya prihatin jika kesulitan mencari jodoh sesama etnis akan menyebabkan makinbanyaknya pernikahan antar etnis.
22. Saya senang memiliki pasangan yang menarik secara fisik meski tidak seetnisdengan saya.
23. Tidak perlu mencemaskan pernikahan antar etnis sebab cinta bisa mengatasipermasalahan dalam perkawinan.
24. Saya melakukan pernikahan endogami untuk menjaga kelestarian keturunan sayayang minoritas.
25. Orang tua menjodohkan saya dengan kerabatnya untuk mempererat hubunganbaik.
26 Walaupun saya menikah dengan orang yang berbeda etnis dengan saya, tetapisaya yakin akan bahagia.
27. Saya mempunyai kebebasan memilih pasangan hidup saya dengan etnis manapun.
28. Saya akan dianggap tidak setia dalam etnis saya apabila saya tidak menikahdengan sesama etnis saya.
29. Di dalam tradisi etnis saya apabila wanita menikah dengan etnis lain maka akandikucilkan oleh keluarganva.
30Ttnis saya yang minoritas, akan lebih baikjika menikah dengan etnis lain.
31. Saya lebih baik menikah dengan etnis lain daripada menikah dengan etnis saya,namun kurang cantik atau gagah.
32. Saya merasa terpaksa dengan jodoh yang diberikan kepada saya
33. Saya khawatir tidak akan bahagia bila orang tua saya tidak merestui pernikahansaya dengan etnis Iain
34 Meski ditentang keluarga saya akan tetap menikah dengan etnis lain.
35. Sayaakan merasa senangapabila orangtua saya merestui pernikahan saya denganetnis lain.
67
36. Saya antipati dengan etnis lain karena etnis saya selalu mendapat perlakuan yangberbeda dengan etnis lain.
37. Saya mau menikah dengan etnis lain karena pada dasarnya semua tradisi itumengajarkan kebaikan
38. Saya akan memperjuangkan jodoh yang saya pilih dan meyakinkan orang tuamengenai jodoh saya yang tidak seetnis.
39. Saya menolak pernikahan endogami karena saya ingin lebih memperluaspersaudaraan dengan etnis lain
40. Saya sangat mencintai orang tua saya walaupun saya akan dijodohkan saya akanmenerimanya.
41. Etnis saya hendaknya lebih banyak bergaul dengan sesama etnis untukmenghindari terjadinya perkawinan antar etnis.
42. Saya mau menikah dengan siapapun, asalkan orangnya dari keluarga yang baik.
43. Saya akan sangat marah apabila ada saudara saya menikah dengan etnis lain.
44. Kami sekeluarga mempertahankan tradisi pernikahan endogami.
45. Saya sering berbeda pendapat dengan orang tua saya dalam perjodohan karenasaya tidak menyukai pernikahan endogami tersebut.
f I5CAM "S
uo I NIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS PSIKOLOGIKampus Terpadu Jl.Kaliurang Km 14.5Telp 0274-X%147 .loaiakarta 55584
Nama
Usia
PekcrjaanJenis Kelamm Pria / Wanita
5
A
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17
18.
19.
20.
21.
22
•?}
SS S
SS S
SS S
SS s
SS s
SS s
SS s
SS s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
ss s
TT TS
TT TS
TT TS
'IT TS
TT TS
TT TS
TT TS
TT TS
TT TS
TT TS
TT TS
TT TS
TT TS
TT TS
IT IS
TT TS
TT TS
TT TS
TT TS
IT TS
TT TS
TT TS
TT IS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
SIS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
Nomor
B
24 SS s TT TS STS
25 SS s TT TS STS
26 SS s TT TS STS
27 SS s TT TS STS
28 SS s TT TS STS
29 SS s TT TS STS
30 ss s TT TS STS
31 ss s TT TS STS
32 ss s TT TS
33 ss s TT TS STS
34 ss s TT TS STS
35 ss s TT TS STS
36 ss s TT TS STS
37 ss TT TS STS
}8 ss s TT IS STS
39 ss s TT TS STS
40 ss s TT TS STS
4! ss s TT TS STS
42 ss s TT TS STS
43 ss s TT TS STS
44 ss s TT TS STS
45 ss s TT TS STS
68
h-0ffi
,'
(<iJ
i—
'
>l
•cl^
TtI
fC1—
1
Hft
«sT
O
•HC
D
0)
m
oM
0)
C3oO
flSj*C
nc
*?
«s0)
(rtH
MftC
O
cn
(CH
-<
(0,*W
cn
m43H
0-n
uC
O
•H+
j
•n
CU
DI
H>
•H•>
0)
^
(TSW
CQ
<c-1
wct;
fao
.150)
(l)•3
3•A
J;.o
Ol
CM
-0
03
1..'")"O
'•j1
in
,—,
,—o
lC
OC
MU
in4->
4-)•C
M0
1rH
i"0C
Mi
Hr-l
("'•Icm
'"O,—
!o
oo
o«--r
LC
!C
OC
y,
nC
UC
Oo
o0
0C
O'"O
oo
oo
00
oo
03
oo
CO
oo
mo
lo
oo
H,--4
CO
01
00
Ol
CO
OO
0^
Ol
oi
oi
rn
oi
oo
Ol
01
Ol
Cf-C
'3-(U
,---4CM
CO
.-HCO
Co
CO
r--'CO
CO
-^fii/"]
00
CM
,-HOl
rH
00
CM
CM!CM
CM
CM
CM
01
oo
00
Ol
00
00
00
CO
00
CO
CO
ol
o\
oo
oo
oi
oi
oo
oi
oo
oi
en
oo
en
CM
CM
oo
oo
a\
en
,
oT'
,-hC
Mr~
i
"Oo~.
OO
CO
oi
co
oo
oo
,H
CO
00
-HC
O'.J1
OO
CO
OO
CO
CO
CO
oi
oi
oi
oi
oi
ct,
•rH
IrH
i.)
E;
ctjco
CO
.4-1i-M
(O(0
nE
-G
)
CJ
cde
'C3
CU
U0)
Ci)
-HC
4-0.L
.)
CISC
dM
o
C3
-H-
M
00
'MU
-4co
CD
-Hu
.l
CU
COC
JrH
C.4-'
4-JO
SC
dH
CJ
CJ
d)rH
co>
:!>4-j
cp
fj3,-<
<;
CO
OO
CX
.C
T-[-
CO
ooO
lo
';rm
en
H'
lc;=
..rr-
co
^u
oco
uo
co
cmo
co
oi
c-.ir-
00
oo
oi
r-
i--'X
,m
or~
r-
co
-cr
ic;
co
00
CM
,__>r-
rHr-
OC
MC
Or-
CO
OO
UO
CD
CO)CX'
CMC
OCM
CM00
00CM
CD
CO
rHC
OC
OO
lC
J0
1-.r
^r
oo
01
CO
CO
O0
0C
OL
O^
CM
01
-HO
lC
OL
OO
lO
OCM
UO
01r-
,-H,-H
or
CN
CM^
rC
ML
'O,H
CO
•sy0
Oj
loco
oo
-oru
o.00
CO
<-t--M
'(\|
O^
r<
-0'M
'C
Ojo
uOuO
kTI'O
lO'M
1<
M'
u";C
OuO
OrH
oo
r-
oo
4C)
^C
M'-i
OC
Oo
.o0
0IJO
c.0C
OC
O
oo
cn
co
uo
,-h
o-j
oo
oo
oo
o-0
0c-0
CO
CO
cn
CO
00
CO
or-
I--(^0
oO
,"3
r-
r—,-
I'O
oO
)C
Oo
oC
IC
OC
Oco
CO
00
00
,'-3
vO
cc
CO
CN
0
J'3
00
0C
OC
OuO
cQ
,-H,-4
00
00
,c"")--4
HlO
C^"(
HC
M0
)rH
'-J
CO
CM
exc•o
oo
[--
CO
OC
MC
OH
O0
0C
Mo
oo
o0
0O
l1M
1C
MC
OC
Mo
oC
O0
0o
-l("
0
oC
OC
O0
0C
OcX
iC
O'C
OC
O0
00
0C
DC
OC
O0
3C
O
C-.I
03
53
'JO
CM
CM
CM
CM
co
u:
HI
CM
OO
'Xi
4X,
'M'
u'3C
Or-
CO
01
<<
ci,<
<«;
Cx]
03
TU
OC
O0
-,X
)0
1O
,-Hr-
4^
3,-
-ir-H
,HrH
,HrH
CM
CM]
ft.<
ft,<
ft,ft,
ftft,
ft,ft
CM
CM
CM
CM
CM
CM
ft,ft
ftft
ftft,
ftrt3
ftft
cn
'-fVU
3C
Dr~
-
00
CO
03
CO
oo
cor;ft
ftft
<t-t
ctft.
rHr-l
co
•cr
--.r-jr
cic;ft
ft
CO
Oi
kD
co
co
cn
r-
ci
CT
i
CO
CO
CO
,O
O
If)C
O[--
"M1
«43'•;]•
ftft
ft
ft
rO40'Hffl
<CM
4OW
•35aj
CD
,1
cc,
-or
[-
CO
X0
+J
CJ
UO
CI
c\l
-M-
CO
cn
CM
CD
00
OO
ol
00
00
,-H
43'•4-4
rH,11
CO
,O
lO
l0
1O
l
CD
-H3
0I
rH4-1
COg
(0i3
CD
01-40
r-l
iJ-l-J
OC
DU
nH
MC
OO
lU
O
nio
i-
loh
W,4
33
10
Lll
CM
CO
C-l
Ol
rH
CD
SO0
30
0O
O0
1-scr
CD
CJ
CD
CD
CO
cm
=cr
rHo
orH
CO40
co
-M1
cm
co
r-ir-
CO
CO
Co
ci;cx,
[—O
O0
0rH
CJ
-,H
,-H
CO
Cl
'4J
CD
CO
Ol
Ol
00
CO
03£
'c^r-~
co
0-
ci,
r~-
0C
DC
DC
Dco
0'X
>0
10
-H
rH
H40
33
CO
O'•£>
OrH
-P
CXJC
OH
OJ
03
co
01
01
-or
CO
CJ
111H
-HC
OS
"-<—'CD
r-lC
MC
MC
MC
M4-3
-HQ
CO
00
CO
CO
CX
I
CO
40
if)
,H054
3
O4-31
CO
O",
CO
,-HC
M«
rfM
<C
O)
J")L
JO
ft.ft
ftft
ft,
CM
413
CO
CD
4-1
40
CO
-H
-,-4
CD
CO
cC1!
0-3C
JC
OIT
S-r-l
MH
oOr-4
(0u
CD
,—1
Pi
>3
ft
CM
Hit!'"O
•HC
D
0)
40
0-^
CO
(i)
o
(0M
,-H
&C>
-,
(dm-
mO
l
uC
D
&C
O'"/I
(0H
CD
rtSM
0W
en
(«X
I0u•H4-1
•n
(u
D^
H
+
•H4
inn)«
<CO
4-3
c<,-M
...0
<<4-4
.-0
00
e,'",.0
0CO
CD
•x"O
OC
OC
oC
OC
O0
0'
Ol
01
CM
r-
r-
i-Oen
co
CO
uO
•33
••orC
DO
Oo
rC
OC
OC
O<
33
co
,03
U3
03
J4
.3ci
oco
'o
iC
OO
Jr-l
CO
,-H,M
.-I
--I,H
CO
CO
03
,'—4
,-MC
OC
Or-l
rH
r-H("
0,-o
r-lC
OC
i,C
MC
Jo
ro
r•or
or
or
co
or
'Of
•or-o
ro
r^
r'~o
r^
or
or
•or
--r
.,-[>o
ro
r<
=r
or
<4
fo
r-;r
or
or
c-3H
r"I
co
co
OO
OO
CO
,O
OC
OC
Tl
01
Ol
01
OO
CT
lO
OC
O0
30
1,'31
OO
CJ;
CO
oo
01
Ol
CO
,O
l0
1o
oco
ft'+^
CDa
;oi
oi
oi
CM
cm
a",
ci
O-l
,-H
CO
CM
•or
or
-.ror
oo
oi
oo
c
TO
cc
CD
-,->
4-11
-HO
JU
gCO
COC
DC
D-40
,4
u-(-)
OC
D
oa)
"50«J
.0
KD
Jl
CM
co
oo
34X
3C
O,
or
r-
-or
-3
'Do
J,-H
rj,
CO
o}
'O
Oo
fC
O,-
4C
I,-M
I.C)
J")o
oO
[--
0
3O
Tr.J,
or
>-r
-or
31
[JO44
CO
or
CO
CX)C
-lCO
CM
CM
l-
LO
CO
cj
ouo
r-
uo
co
-oruo
cm
r-lrH
co
oo
oi
ooo
oo
co
CM
or
uo
lo
tt
-oruo
uo
ui
uo
r-
II")or
oo
in
a•=!<
,-4
KD
co
r-
oi
00
oo
-oru;
cm
a.,g
-(0
CD
C)
CD
CJ
,-H05
43
13
135•0
^H
CO
C)
-H
r4
CO
C4
•43C
DC
O•H
1-1
g"d
oi-
CD
CD
(DC
O'D
rHSO
+0
CO
J")rH
ft)cO
hs
or
r-
OID
,-H.
.
C-l
,H
TCO
01
OO
CC
-r-ior
co
,31co
uo
o-i
OO
or
03
CO
O-
-4
CX?or
CO
CD
al
CO
01
03
'-O00
UO
["-CM
oo
00
03
ol
JO
CD
CO
CD
i.X)CD
CO
'0r-
o0
0[--
03
jot-
rco-
•0'D
O00
CO
CO
CO
CD
CO
CO
'")-3
CO
03
'X3CO
CO
,-Hr-HO
5'1CO'CO
03
J")00
JO
01
,-HCO
00
co
or
CO
CO
r1
CD
^r
Ol
c^
iC
Ov
-4O
lC
O0
0O
l0
-u
juO
•--r1
X1
10)
or
CO
,O
CO
CO
CM
r-
oo
r-l
Ol
Cxi
or
CO
,-H,-H
CO
03
'Dr-
re
r-l0
1O
JC
Oci
CO
r-l
-H
1,
,T1
r-
11
0
OO
,H
0-
,.uO
lO
l•or
,4
CD
r-
u1
.---
•orc>
CM
co
r-
CM
00
i"--111
oo
Ol
10
r-
(o
oo
CJ
CM
JO0
3[-'"
^H
i-
HIX
'C
DC
OC
M•o
rC
OU
)r
-4O
lr-
cm
--r
1"~",X
''"
0J")
03
Ll")
or
or
CO
CO
,-HC
O,-M
CO
CO
or
r-l
or
or
CO
]""--c-M
C"l
'X'
<"M
CO
,•
oO
l'-O
r-4
03
;-..
r-
o1.1!
o-r
oo
or
O)
J1
ci
Ci
or
or
or
'--rO
To
rO
O"T
OO
ol'
CO
or
00
OO
i.O-r
CO
>rr
or
'X4
CD
CO
•-oC
D'•D
CD
CO
CD
CD
'DC
OC
D4.D
CD
CO
OC
OC
OC
O'X
IC
O•D
X)
CD
CO
CO
CO
cO
CO
CO
CO
00
CO
CO
OCJ
CO
CD
CO
CO
CD
I'D'COJO
rH
CJ
JO),00
03
CO
J3
OrH
CD
CD
JO
'O
-M
01
1.0CO
00
CO
CO
-H
CD
UO
CD
CO
00
,H
JO
CO
CO
LI")CO
00
JO
or
'D
[--
;o
co
CX)
r-
•D
CO
CO
CC
CuO
JO
,-
DCO
00
J'
03
'4H
CD
-H
CO
'03CO
CO
CD
ID
CD
JO
cO
CO
CO
CO
OJ
'03CO
iD
CO
00
CO
CD
'00'CO
CD
CD
'D
'D
CO
CO
CD
CD
iX)CO
'CDCD
CO
cO
'XICD
'X3
CO
id
00
CD
CD
00
'D
CX)
CD
CD
00
'X)cO
'D
'D
CO
CD
CXJ
ft<
Ol
410
rH,-M
O
IDr-
CO
IT,
O0
0
CM
03
CM
CM
(OJ
CO
]C
M'T
l'•D
[-C
O01
rHrH
,-HrH
,-H,-|
,H,-1
CMCM
CMCM
03CM
CM(OJ
CO]CM
'Tl
Ol
00CO
03OO
00-T
or
>T
or
or
"-"To
r<:
ftft
00ft
ft,ft
ftft
ftft
ft<
ftft
ftft
ftft
ftft
ftft
ftft
ftft
ft,ft
ft,ft
ftft
ftft
ftft
f
DC
OC
OC
I
:TtiO
i-O
ftft
ft
CO
CD
4J
CO
-H
CD
—1
tn
-rHcO
XI
c1
CO
-,-HC
4M
-HC
I
CD
03
.CC
ft
r-l
ftPC
CO
,-M
<
COw
CO
4-J3
)
Hft
n(0"0
•HC
D
0)
CO
O--"
OT
CD
C)
«Sr^
,H
CP
'
cm0)
—
ItsH
HCMC
O
CO
(tJH
CD
itsu
,*o
,C
Ocn
itsJ30
•ri
Uo
•H4
-'
CD
•H01ns
ftcOCi,
40c/J
CO,C
DC
Jj";,
c-
j-.
C3
C'
iC.
CO
r-
c54
04-3
,-H,-H
rH
,-HrH
,-H0
30"
CO
4H
CD
or
^r
or
or
or
or
or
o|
Hr-H
CO
0)
CO
,o
io
io
io
io
4C
'43
oo
rh
co
or
r--r-
oo
co
r-ijo
co
rHC
O0
0C
MC
MC
M-H
,-HC
M,-H
Cxi
or
or
or
or
or
or
,^rrj,
rr
,^t,^
oo
oi
oo
oi
cr,oi
oi
oo
oo
oi
co,
rH
CM
COJCM
CM
0o
ro
r.o
ro
ro
ro
ro
r
co
oo
cji
oi
oo
101o
o
oo
r-
cm
o
0,
-1C
OC
M0
1i
-C
M
M,-H
,-H
r-r
or
0O
lO
l
CO
CO
]
or
-t
01
Ol
,-1
00
•-j'o
r
O)
,31
'TO
C)
CD
-H
4-'
1,—
iC
Mf)
HC
OC
O
CD
(4)4-1
i-l
U4
0Q
cu>
H1
HD
OH
•:v,x,
-d4-
,0co
oror
,.000
hr-
cocm
cojo
coco
cdoo
cmjo
or'or
uoco
noo
ni:
cmr-i
loco
01oj
co0:1
i.mc-,1
oor-
-;r'or
r-ir-
cmor
r-co
00cm
idcd
0000
oto]
,,...-X.'
r'J0-
-'TU3
,11CM'DrHr-CO
,-X)CM
,-HCOJOCJ01COOJO
CDCMrHCMC]
CXIrHvf
cr,CO,H
i)'d
j)cdconoJ)
ooidoo
oror
ororuououo
u")>;r
or'D
orcouou310or
r~-cd
joio
<o
13}C
Oo
r,-,]
Ol
CD
co
O,-H
o-
CO
,C
MID
[-
r-
..CO,O
)CO)
,-MO
OO
JO["-
CO
COJco
oo
co
oo
joco
or
lo
CO
e.O
HO
")f.l
1.CJ
'•dr--
CD
CJ
CD
CJ
CO
CO
ex
.o
rr--
rH
o]4
JJ
JC
DO
CM
r-
r-
ITS
054
HC
D0
10
1,-H
,"o
or
CJ
-H
,H
0)
H•H
CD
OO
01
J")
,-HC
O
10•r-,
L-)
OO
01
CO
CD
Ol
co
r-
oco
03
CD
OCO
'00
,-!
OCO
couo
co]co
oi
.---coi
r-oo
cjco
,.c,cd
cdi..o
cooo
cooo
cmcm
oi
or
CM
rH
CMCO
,-H01
,-HCM
CTlr-
or
UO
CO
[--O
03
lO
UO
-H
or
CO
oi
uor-
r-o
ijj
,hco
ooco
uoc:>
coco
cdlo
ooO")
cocm
coor
oDD"
'X'r-H
01CM
CO][--
JO)CD^r
--HCO
,-HororOlO
rH
-oro
r--
"O
Ol
CO
Ol
DO
.10JO
X)
Cn)or
oi
'D
•-.,,rr
X>
01
00
cO
CM
OCO
--
JO
CD
CO
or
-h
.-I
H'D
CM
OT
r-4
0rH
CJ
rH
rH
•D
JO
UO
IX'CO
ID
CD
CD
MCO
00
U")rj,[-
O,-H
r-lCO
CO
'O
OrH
OCD
CO
CD
CO
,D
CO
CO O
CDCM
CO
131COOOCO00
CXJUOCM(D
op0M
COrHCOor
HO
CO
,-lO
CO
OO
r-HCTl
CO
CJ
OCJ
,-4Ol
O,-H
r-HJ
'D
CD
CD
cD
'XI00
UO
CD
CO
CD
CO
CO
in
cj
'D
CD
-H
U"
or
c
r-
oo
oco
,30r)
ooi
co
co
oco
CO
oo
co
oi
CD
CO
OCO
CO
CO
J")CO
•oooo
or
co
cm
co
or
o
ro
oo
r-
r-
r-
oo
co
oo
co
co
co..co
oo
CO
00
CD
CO
CD
oo
cnCO
CJ
O00
OO
00
03
00
rH
,-HCO
mCO
OU3
1-0OO
uO
UO
00
r-
,Hoo
cor-i
cj
ooo
coco
oo
cmcd
CO
-<r
CN
U")
0")
C\]
CO
LI)
CT
lC
T>
-~
iO
'..OC
D
e-a
0C
DC
D,-H
C3
+J
4-1CO
lOH
CDC
Jll)
rH03
Sm
ha
•HO
J-I
^H
CM
CO
]C
McD
cO
CoCO
CD
CD
CO
CD
CD
CDCO
CO
CO'COCD
i-HCM
CM
.-4COJ
CM
CM
CM
rH
CO
CO
ID
'0
CO
CD
CD
CD
CD
CM
CM
CJJ
o-
00
c-
03
CO
o-
CO
CO
CO
,'"0o
'u
CO
co
03
CO
CO
CO
om
CO
CO
CX
Ji-O
r-l
CO
CO
r-HC
OC
DC
Oc-0
CO
,-H...-1
u)
r-i
r-
COMC
O,H
CO
CO
o
CO
]C
M,-H
CM
rHC
MC
}C
MC
Mr-H
CM
CD
CD
<D
CD
CO
CO
CD
CO
ex)
CO
CD
'->"--i
o]oo
cor-
coo
io
r-Hc-l
ooor
uocd
i--co
coco
ooor
coco
i01
oX
XX
XX
X2
XX
XX
XX
'""1X
XX
XX
c''rg
Cs)Csl
°ocoj
cooo
,oco
cooi
coor
ftft
ftcc
fi,ft
<ft
ftft
<ft
<it
ft<
ftft
ftft
ftft
ft,ft
cc'ft
ftft
<ft,
ft't
ft,
jco
.'0o
rj)
cd
oo
cj
or
o]-,,;j,
.-.ro
i'o
r>
;ru
o
ftft
-tft
ftft
r-tft
CJ
-r-l
03
«3>C
Do
o
CT
l
l.)
.,-1
,-H
cnCD
cn
-H
cOII
.U(J
CO
mi-l
HH
rC-1
Ou
.
CO
0.
<tS,-*
,
Tl
H(0
-^
.crH
a)•8
4J
%ft
(tSm
.*•H
•HG
CO
+J
WU
SH
•HUS
6,*
0O
T&0
(0-d
rQc
0w
Uc
•Hn$
•n
J3D
idA
!H
•H•H
aC
On
(00)
ixift
-H
CC
XcJ
-
CD
S0-1
ID
oo
<y,
co
cn
00-O
co
CM
00J!
[-cn
r-HO
)C
OL
flC
JJO
*tfOO
CO.O
l-CO
'-'"0-
COCO
*JCO,
<gi
CO,o
rCM
CO
OCM
[~-U
0L
OO"
or
or
or
•q'o
0Doo
u")h
r-r-H
or-i
ooCM
'-,UO
o-J'o
rO
or
OC
OU
0133
OT
rHU")
uOUO
rHU
"
cd
r-
r-
r--o
<o
co
CD
•J")o"
00
-To
ro
r
CO
lC
OC
DC
C
Jl
CN
O-,
J)
C.
rH
IDC
\iC
-'-•C
DJ
irr
::••C
O,
jor-
o;r
rH3
;-T
J""C
v)C
OC
O.'
'0
IV-j
OC
O.
CO
oo
co
Oi"-
C)
CJ
CO
CO
'C
O0
0O
CD
'DO
Co
CO
CO
CO
CO
'Or-l
C-
HC
O;
'-'
Ol
r-
O'
>D
JO'D
JO'D
j")
or
-O
CX
)C
OC
Oa
)0
0co
'XCD
COCO
CX)oo
a,CO
00OO
coCD
COX
X
-o
CO
ro
CV
-3O
\Cr~
\\Q
lD'T
l
y-;X
T1
0"-'..^
r-
CX
oo
,-H
o•S)
lXix
;--Q
lOU
">C
OC
C'
cC)
•*•'co
CX
CC
'C
O'C
O(X
)co
co
CX1-
r-'CM
ol
OT
Li")
ftft
ftft
ft
cj,h
-cmoo
-orjocoo-cooocj
,-Hcmcoorm
cor-
O'̂'-0
Ol
rHi—l
,—i
,—I
rH,—I
,H,-h
,—i
T-iC
JI'M
C,iCM
r\]CM
CMC3'
40,ft
ftft,
ftft
ftft
ftft
ft,ft,
ftft,
ftft
ftft
ftft,
ft,C
J,-H
CM
'"'-)oj-
lOC
D'0-
CO
CT
lC
)r-l
ooco
coc-l
oi
ooo
ico
ci
co
-cro
roo
ftft
ftft,
i-tft
'tft
ftoC
ft,ft
ft
a<tf
*-S
-oO
Jf«
>-^
43(1)•9
-P
Aa
.ftf
CO
X•H
•Hc
OT
•pHI
fflH
rl
«Sg
J*0
CO
cn
0H
J•fl
Ac
0w
uc
•Hfd
•ri
£D
it)r^
HH
•HC
OT
UUS
0)X
04
to
rHC
4-)X
o:05
4-,a
'
CO
CO
oh
CD
Cj
CD
r-i
33
g4
.a-
-HC
i
CM
03
or
CO
ftft
ftf-t
CM
CO
C)
CC
U)
oi
cj
co
t-
CO
-4
CM
CM
141oT
-OJ,
-HO
"C
D'D
CO
CO
,-•C
MJO
r-
CM
CM
00
c-
CC
!-D(>
")cc
•^r
CO
^r
b>
rH
co
U")
^v
Cv")
CO
CX
c~0C
\|r-l
co
Lf)
.H
L'X
clO
lOL
O'
r--
CO
CD
«3
CO
CM
)fO
CO
iOr-j
VO
C,'
c")
CO
lOIO
r,
:-,0
-1
er
ir.
1v J
'^X
)r-
co
oc
TC
iC
O'
,-H
OC
o-H
'i0-r
^
c\
Cn
f~
lfM
r-t
r\]
(•-'-!C
NT
'M'H
C"
r\'.
f\i
0"
X-
r-
r^-r-~
X"
o-
r-
r-
X-
r•-
O'
r-
r•
o-
CJ
,-HC
J"3
ol'CO
CDO
lCC,
,-HCO
orJO
!-•CD
03O
r-4cc
COx-jj,
30oo
c,
-h--i
,h,-H
-Hv~h
--j,-H
c'Mcm
cxja
coco
cocm
c-~cn
enex
X(9
<a
<,or
oi;<
cc,<
ftf-t
ftft
'<«i
or;,-t
ft,<t,
ftft,
ftft
ft,ft
f^<
£X
^rX~
.<<
<<
<<;
<,-x:
,<rt;
<^
Hasil Uji Coba Skala Sikap terhadapPernikahan Endogomi Etnis Arab (3)
•A- -*. -Jc •»- A- -A ]\yrp. j-- }--, •spacie
R E
. nern-
o\±
A 2
A3
A 4
Ao
A7
A3
A 9
A19
A12
A13
.AI 4
A16
A18
Al 9
A2 0
A21
A 2 3
A2 4
A2 5
A2 8
A2 9
A30
A31
A3 2
A3 3
A3 4
A.3 5
A3 6
A3 7
A3 8
A4 0
A4 2
A44
A4 5
A4 6
A 4 7
A4 8
A4 9
A5 0
A5i
A B I
b c a i e
Meanif )'.-
67.950
67 . 7 50 0
6 8 . 0333
68 .0833
6 7 . 8 0 0 0
67 .993 3
6 77 0' 0 3 "\
67 .6000
67 .7000
67 . 0 b 6 7
6 7 2 6 67
67 7 50 0
67 7 6 67
67 4 50 0
67 7 0 0 0
6 7 7 o n r:
6 / 9667
6 7 5167
67. 31 6 7
6 7 o n o,o
67 . 7167
67 9167
67 . 8 50 0
ANAL
?ar i a rice
if Item
' o b.vela
'18.4508
708.5104
7 05.62 0 37 0' 1 o 7 o ^
7 02. 3458
709.2305
719.1819
715.826 07 O O O A x c/ X .3 . O. HlJ
"7 0 8 8 5 9 9
'14,
I i 4 H
, C •'} o
713.9489
7 11.1014
717.6034
701.4268
7 0 8.4845
7 0S 041b
lor treeted
Item-
Total
)r r e 1 a r. i o n
. o o b 9
.5930
.4115
5 7 7 5
5 4 0 3
3849
4 1 X
3159
494
. b U cj oi
. 7235
,6 3 8 6
.6113
4124r 1 r
1 i
analysis
H A
AlphaX lo ei
94 58
9446
94 65
94 4 9
9448
9459
9454
9449
94 52
9 4 6 2
3 x'i b 0'
94 66
94 51
9 4 5 4
9455
9 4 5 3
94 53
9453
9453
94 54
94 41
9446
9448
77
<go
o00
<O<GO
<a:
o.
<go
<<Q
uo0!
CM
CO
CO
co
•xt
co
oco
co
•<J
•«rC
NC
OC
M•"3"
CN
CM
CN
•^1-C
O••t
^*
-*
CO
oo
CO
rj-0
0t
T—
-•xt
T~
CN
-"*
--
•r-
co
CN
CN
oo
T-
T-
x;—
CO
oco
oco
,-
•<r
TO
CO
CN
CO
CO
oo
oo
co
-C
NC
N-
CN
CN
CN
CO
--r-
CN
-C
NC
MC
N•x
fC
OT
—o
oC
OC
NC
Oo
O-
o•f
-C
OC
NC
NT
--
oC
NC
M-
o-
oo
x:—
oT
-cn
CN
o
coas
CM
"-
co
CM
*-
-•
<-
T~
co
CN
CN
CN
--
--
•st
co
CO
CN
•<—
CO
CO
t—
-C
O"T
•srC
Oco
"tf
CO
CM
o-
-C
N•5J-
OC
O-
--
oT
—C
N•*
•*
-T
--
CN
T—
oo
ca
CO
•*
CM
•*—
0x1co
CO
-~
,-
•*-
CO
co
CO
CO
-C
NC
OC
M^
tC
Nco
CO
CO
CN
CN
CO
-C
NC
O•«*•
•tfC
OM
"C
N0
0\—
o-
OxJ
^-
--
--
o-
CN
CO
CO
CN
•<
---
co
CO
CO
oo
•*
oC
OC
OC
O0
0C
OT
T0
9"<"
oo
-o
CM
CN
CO
CO
-o
O-
OO
CM
T—
-^—
V~
co
co
co
CO
CN
o
•>
-T
-o
*-
*-
CO
co
-co
CN
\—
--
xi—
CN
t—
-C
NX
I—C
M-
CN
T—
<-
Tf
00
•sr
tco
co
••»C
NC
N^
-C
O-
CN
CN
CO
CN
T—
--
-o
-o
CN
CM
x-
--
T-
co
x;—
T-
•<*•C
N•>
-••-
<-
CO
-"-
-o
-*
-o
--
-o
-o
-C
NO
-*
-o
CO
-o
o-
CO
•tf-
OV
--
CM
-C
OO
CO
00
CM
-"T
—v
—-
oo
T~
•<r
CN
r-
•«•C
Oco
"3-
coTO
oO
oo
o•^
oo
oo
--
oo
oO
oO
oo
-O
oo
oO
oco
co
CO
tr-
--
M-
-co
CN
CN
00
-co
CN
--
o-
or-
CN
OO
•<
-C
Ox
-co
•*
CD
oO
oo
o*
-•*
CN
o-
-v
~C
N"fr
-C
OT
—-
00
CN
-o
T-
00
oT
-o
oo
oco
oo
"*
CDTO
oo
oo
CN
-o
o0
00
0•s
-C
No
oY
—o
-C
NO
O-
CO
1—
1—
iO
OO
CN
oC
OT
—•<*•
inTO
o"-
*-
^"-
*-
*-
CM
co
oV
"o
^—
-o
-o
-o
oC
M-
-o
oO
-o
CN
oco
CN
--
oC
MO
00
CO
oo
CN
o-
-C
OT
—o
oT
-T
"C
Nx
-o
oC
Oo
o•*
or"
*-
oo
*-
co
o-
o-
T~
-*
—X
—v
—-
oo
oC
NO
CN
-0
0o
CO
oC
O-
00
CO
00
CM
-T
—T
—C
OC
N^—
co
oo
CN
ov
—r-
•^r
oo
oC
NO
T-
oC
No
CO
CO
o'-
oo
00
CO
^r
-co
-C
NC
NC
NC
N*
c—
CM
<-
o-
,-
t—
CN
-o
X—
-C
OC
O0
0•*
-O
CO
o0
0-
CN
^—
co
-co
^-
T~
o-
T-
CN
OC
Oo
co
T-
00
oo
CM
•"3-C
OC
OC
OC
OC
Of
CO
CO
CN
co
CO
CO
CO
Cvj
CO
1-
CO
CN
CO
CO
"*
co
•>!-C
O**•
•xTcn
*xf-tf
co
CO
oC
O-
-C
OC
NC
NC
Oco
00
f
wo
oo
o*
—C
Mo
v—
O*
—-o
<—
Oo
T—
*—
*—
I—
r~
-o
"*•C
M"J-
oro
CN
CO
"N
"0
T—
CN
^—
oc—
CN
-o
CO
<f
<fr
"0
"SI"<
d-
Jl
_J
11
1»
CD
Or-C
NC
Ori-L
OC
Dx
tx
tK
nio
om
o^
1_
L1
1
oo
<GO
oGO
oZ<<at
Q.
<GO
<<Q
oooCO
oCM
-co
co
CO
oo
CM
CM
--
x!—
CO
--
x—
OO
CM
oT~
OCN
CO
x—
CO
CM
--srCO
co
To
Ooo
"3-
x—
-CM
CN
CN
--
-CN
x—
CN
-CN
CM
-CN
-x*
oo
co
"Cf
CD
CNCO
<-
o-
ooo
co
oo
co
CO
CN
-co
--
CN
CM
<-
-CN
CM
x—
CM
-x—
-CN
-co
OO
-CO
-T-"
oco
Tf
CN
CN
CO
CM
--
--
CN
CN
CN
-x—
oCM
-oo
CO
oo
•*
CO
CNCO
o-
--
-<-
o--
CM
--
-o
oCN
-o
o-
-x—
CO
,f—
oCM
O-
00
00
CM
tCM
-x—
O-
OO
CN
CO
CO
-x-
T—
--
CO
-OO
CN
oCM
oco
oco
-
(X-
CNCO
CN
-o
oo
o-
oCO
O-
T~
x—
co
,-
T™
oo
x—
--
CO
--
-x—
V—
-co
x—
CO
CN
CN
x-
oo
co
CO
CO
CN
T—
-T—
--
CN
•q-oo
x-
-CM
-00
^J-oo
•>fr
CD
CNCO
oCN
oo
oo
oo
CN
CM
--
T—
oo
"-
,-
-oo
X—
CN
-o
CM
-OO
-*
--
CN
CN
CM
CN
CN
-oo
co
--
ON
x—
oo
--
--
-CM
Ooo
x--
-co
-•<3-
00
CO
•V
mCN
x—
oo
--
-CM
OCO
oXT—
--
-x—
<-
<-
-O
ox—
o-
O-
O<-
CO
x—
oo
CN
CM
x—
-CM
CN
CN
-•*
-o
-T—
--
-x-
00
-CN
-•f
CO
CO
•sr
CNco
co
CO
-CO
-X—
TOO
CO
-CN
CN
T-
CN
CN
CN
-CM
X—
CN
-CN
CO
co
oCM
•xf
•>tCO
oo
xtf-O
O-
tl-CN
CN
xtf-v-
CO
CN
-O
--
x^—
o-
CN
--
V*
co
oo
co
^t-
oo
CMco
-<
--
-o
CN
oCN
CO
oO
CN
--
x(—
-CN
-CN
-o
CN
CN
CO
-CM
x—
oo
co
-CN
OO
x—
oXT-
OO
CN
-o
CN
CO
x—
-T—
oo
-CN
,-
--
co
CO
oCN
CN
CNto
x—
oo
x—
oo
CO
OO
-o
-CO
--"
CM
<-
-XX—
-CN
oCN
-x—
T—
CN
oCO
CN
CO
"*
-•x—
oo
CO
CN
CM
oCN
-CO
^f
--
CN
o-
--
CN
^•3-CN
CO
•>3-
CNco
oo
CN
oCN
-OO
•<*
CN
--
v-
--
oo
--
•^rCN
co
--
CN
co
00
-CN
-co
"<*oo
M-
-X—
x—
o-
-OO
CN
CN
--
CM
co
^O
x—
--
--
-CO
CO
oo
CM
oCNCO
X—
-o
CN
-<
-CN
CO
CO
-CN
CN
CM
CM
CN
T-
ON
-oo
--
CO
x—
CN
-00
--
\r
CO
CO
•t
X~
oo
oo
-v-
-o
--
OCN
-x—
-r-
-o
CN
oCO
oo
x—
x*
CO
o-
-CN
x—
--
OO
co
*-
CN
CM
-CM
CO
CN
CN
O-
CN
--
CN
x—
oCO
oCN
CO
CN
^f-CN
oo
o-
O-
00
-XT-
-CM
-CN
Xxf
x—
--
oX~
-CO
oo
co
Tt
COCO
co
CN
CN
CN
CN
x-
co
oo
-CM
-CO
-x—
oo
-X—
-00
CM
--
o-
oo
-co
CN
r-
03
co
--
CN
CM
CM
•^r
x—
CM
CN
-CN
CO
CN
CN
OJ
co
x—
CO
<"
-CO
CO
oo
CO
CO
-00
oo
00
"*
CO
CN
-o
-•x—
CN
ox—
OO
-CM
x—
--
-CO
--
-x—-00
co
oo
•xi-
"xt
CD
oo
-xr—
O-
oo
-O
-O
x—
-O
V"
oo
oO
ox—
-o
o-
oT—
00
CO
"*
-x—
co
or~
oCN
x—
Ox—
oo
x^—
CM
--
oCN
Ox*
CN
CM
00
-<r
CM
X—
CN
CO
^t
mCD
N-
oo
OO
OCM
OO
"xt
mCD
1^-CO
a>
oCN
CN
CN
CN
OO
CM
•*CN
mCM
CD
CN
CN
OO
CM
CN
OOO
CO
CN
CO
00
oo
co
mCO
CD
CO
1^
co
00
oo
cn
oo
o"XT
x^—
"xtCN
CO
•<t
xd-
x=d-m
CD
00
"xT
omin
CN
in
CO
mm
in
mCD
m
<CO
OGO
Oz<00
<onCL
GO
<<Q
in
•tCO
x—•
-o
-oo
co
oo
oco
oCN
-t
CN
CO
•*rCN
CN
00
o-
x—
T—CO
CN
CN
•stx-
CN
T—
CO
--
oo
x-
x—
-CO
v-
"xt
o
•*co
-•*
oCM
oo
co
ox—
CN
co
oo
oo
CN
CN
Ooo
oo
<"
CN
-CO
CN
•xt
-CN
-oo
-CM
-CO
OCM
CO
CN
•t
o
00
•tco
o-
o00
CO
co
oo
CN
CN
--
-*
--
CN
-O
ox—
-O
CN
*r~
-o
oo
oo
co
-o
CN
-*
--
00
-o
oCN
-x—
CN
-00
x:—
oo
X-
T—
-x—
CO
co
CO
•t
-
CN
•tto
--
ot
--
-oo
oo
x—
T—
--
-CM
v~
CN
--
T~
oCN
-
^—
--
-00
CO
CO
x*
00
x—
CO
-CN
CN
CN
CN
CO
-00
CM
CM
o-
oCO
"C~
-•*
oo
xt
CO
•t
T—
•*r
to
--
o-
x—
--
CO
CM
o-
oO
•x—
--
O-
--
-o
--
-o
*-
o00
CO
CO
"5Tx—
CN
CN
-T-
-•xt
OCN
--
-CN
•st
oco
oT~
co
co
oo
co
CO
•<t
r-
o•tto
T—
co
CN
CN
oo
CO
co
CO
co
--
oo
CN
-CN
CO
CO
oo
co
-CN
CO
--
-"xtoo
•xtCO
Tt
T—
CN
•*
^_
oo
CN
CN
CN
OO
x—
-O
T—
00
CN
o-
-CO
-CO
co
CO
xt
oo
ooco
oo
00
co
•*
CM
--
--
x—
CN
CN
00
--
co
CN
<-
CM
oo
-o
*-
co
CO
•*
o
co
coCO
oi
x—
ooo
CO
co
-o
co
-,-
-x—
-CN
--
x—
oCN
CN
•x—
--
-r—
--
oo
-o
CM
--
oCO
CN
•xt
Ooo
CN
-CO
CO
--
-CN
•t
co
oo
CO
•g-
co
•^rCN
00CO
CM
-o
oCO
co
CO
co
co
o-
oo
-x—
v-
oo
-O
*"
Oo
oo
-o
CN
00
ON
CN
XT-
--
*-
CM
-CN
CN
-CM
CM
<-
x—
-o
-CN
-co
x—
CO
co
CN
CO
00
CDCOCO
"-
ox—
CM
CN
T-
co
co
oo
T~"
-x—
--
-x—
o-
x—
-x—
x—
x—
o-
•x—
oo
-00
xfrCM
--
o-
CM
CO
CO
x—
-CN
-x-
x-
oo
CN
•t
CO
co
00
-t
CO
xt
CN
m00co
CN
--
--
-o
x—
CM
--
-o
-CN
--
oo
x—
o-
--
oCN
x—
CO
CN
00
*t
CN
-T—
-T—
CN
CN
OO
oo
-O
-CN
-oo
ox—
CM
<-
CN
-CO
CO
<-
CO
ooCO
T—
oo
x—
x—
-CO
CO
CO
-r—
-<
-r-
CN
x—
00
x—
CN
CO
T—
CO
-<
-x—
r-
x—
CO
CO
CO
•tf
-O
-o
CN
Ooo
CN
CO
CM
-XT—
-CM
--
-x~
-o
x—
CO
co
CM
"xt
00
COco
v-
--
CN
CO
CO
-o
CM
--
--
xt—
CN
T—
oo
ox—
CN
T"'
CN
CM
X-
CO
V'
CO
co
CO
CO
t00
CN
CN
CN
CN
co
x-
oo
CN
ooCO
CO
-00
CN
"xt
Tt
-CO
oCN
-CO
CM
CN
CO
CN
x—
•<too
x—
-CN
CN
CO
<-
x-
co
CO
00
CO
CN
co
CN
x—
o-
CN
CN
OCN
x—
CN
CN
co
-Csl
CM
-x—
o-
x—
CM
CN
ON
CM
x—
COCO
CO
x—
CN
CN
CN
CN
CM
"xtco
-CN
CN
CN
oo
CO
CO
oo
-CN
CO
-CO
--
OO
CN
-"f—
-*
-o
o•c—
ox—
oo
-CO
T—
CM
C)
"xt
mCD
!~-
CO
cn
oCN
CO
tin
CO
fx-
CO
CD
OCM
x—
CM
CM
CM
CO
CN
<*•
CN
mCM
CD
CN
CN
oo
CN
CN
o00
CO
CN
00
CO
co
M-oo
mCO
CD
CO
r-.
00
CO
CO
oo
O<xf
CN
XxT
CO
•xt
•<t
mCD
•xT
r-x
xt
CO
oin
•r—
LO
CM
in
CO
in
•xj"m
in
in
CD
m
ri
oo
<wOGO
oZ<00
<or
o.
00
<<Q
CN
into
-C
Ot
oo
oo
oo
oo
co
co
CN
CN
CN
CO
CN
-C
M0
0•x
tco
co
x—
-C
Oxt
-C
N-
•t
00
oo
to
CN
•xt
-C
M-
CN
-C
N-
-*
-C
M•x
to
O-
CO
-x-
00
co
CO
•xtT
-
x—
inco
-C
Oo
00
oo
o"xt
CM
CM
x—
-x—
-C
MT
—C
NO
x—
CM
x—
-C
M-
ox—
-C
OC
OC
O•x
tC
NC
N•xt
•xto
tt
-C
O-
CN
-xr-
-•xt
co
-O
JC
N-
x—
-o
o-
oO
M
omco
x—
-o
-0
0C
Oo
oC
OC
NC
OC
OC
O•xt
CO
-x—
CN
CO
CN
x—
CO
*-
--
r-
T—
OO
CM
co
ox—
-o
CN
CO
CN
CN
CM
•=t
toC
MC
MC
Oco
CO
•xt
CO
Oo
-O
Nto
oC
N-
--
CN
--
,-
co
CM
-co
•xt•x
tC
Oo
ot
CM
co
tto•x
t-x
tco
•xt
co
CO
00
-xt
CN
CN
co
"*
co
CO
-xt
CM
CO
O•<
to
oxt
co
•xt
CN
CN
CO
-xt
CN
•xt
CN
x—
-C
M-
CN
ox—
T—
-o
oC
OC
NC
OC
NC
NC
Oco
CN
00
•xt
xt
co
xt
-
•ttoC
NC
O-
•to
oo
oC
M-
co
CO
CN
co
OM
CM
CO
CM
CO
-C
N-
CO
co
-C
Oo
oo
CO
oC
Ox—
•xtx—
o0
0-
-C
No
CO
,-
CM
-C
N-
CN
-x—
oo
"-
x—
-C
OC
Oo
oxf
,[—
CD
•xttoO
Oo
o•xt
•xt-
-o
O-
-O
--
--
O-
oO
oo
oo
X—
Ox—
oo
CM
OC
N-
-x—
-C
Nco
oo
T~
Oco
T"
CN
-O
,-
CM
-O
O•xt
•*co
CO
•xtT
~
CM
CO
•tin
CD
r^.
00
Ol
O
_
CM
CO
•t
m„„
CD
N-
CO
CO
oCN
CN
CM
CN
CO
CM
-xt
CN
mCM
CD
CN
CN
00
CN
0>
CN
oCO
CO
CN
CO
CO
CO
•xtC
OmC
OC
Do
oo
oo
oC
OC
J)0
0O•<
t5
CN
•xt
00
•xt•x
t•x
tin
CD
^t
•>t
CO
•xtxt
Oin
in
CM
in
co
m•<
tm
mm
DATA SKALA PRASANGKA SOSIAL
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15
57 4 0 0 0 0 0 0 4 0 3 3 1 2 0 258 3 1 1 1 1 0 0 2 4 1 1 1 1 0 359 3 0 1 1 1 0 0 1 1 2 3 1 1 0 160 3 0 0 1 1 1 0 1 3 2 2 2 1 0 4
DATA SKALA PRASANGKA SOSIAL84
a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30
57 4 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 3 1 1 358 4 2 1 1 1 4 1 1 3 3 1 2 0 1 359 3 1 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 1 160 4 1 1 4 3 2 1 1 3 3 2 2 1 1 3
DATA SKALA PRASANGKA SOSIAL
a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 a44 a4557 1 0 2 0 1 3 2 3 0 1 2 3 1 I 1 058 ~0 'I 2 '
1 1 ~~o~1 3 3 3 1 1 1 2 H 0 1 059 0 0 0 1 1 3 3 3 1 2 1 2 1 2 060 1 0 0 1 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
DATA SKALA PRASANGKA SOSIAL
a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52
57 1 0 2 1 1 1 1
58 0 0 3 3 0 0 1
59 1 1 3 2 0 3 1
60 1 2 2 2 2 1 1
Ol
00
cn
cn
Ol
-PxOl
CO
cn
ro
Ol
Ol
o4*.
CD
-ft.
00
•tx
-M
-fc.
CD
cn
CO
ro
1 i
4-x
oCO
CD
CO
CX)to
-x]
CO
oo
CO
Ol
CO
co
CO
CO
ro
CO
—X
w oro
CD
ro
oo
ro
ro
0)
ro
cn
ro
•txro
co
ro
ro
ro X
ro
oto
oo
-M
CD
cn
*.
CO
K)
oCO
00
--
CD
(n
*.
CO
M
_x
oo
•fc.
CO
•tx
.{X.
-Cxro
-txCO
ro
ro
o-
™i
ro
xCO
-Js.
oro
ro
o-
oCO
—X
--CxCO
co
-••
o-
oo
—X
ao
oo
oX
O-
O-
oo
Oo
01
--
CO
--
ro
ro
4V
CO
CO
co
--
--
—A
->
ro
—x
—X
-*
CO
ro
-X
o—X
ro
CO
*.
wCO
w~x
wco
to
CO
CO
-CO
-CO
ro
(O
CO
-ro
ro
-CO
-o
ro
-ho
0)ro
o-*
oo
_JL
-O
CO
CO
-co
oCO
-o
--
-CO
oro
-ro
—X
CO
oCJ
o-
-Cx
CO
CO
CO
-—X
o_x
-ro
--
o-
ro
-ro
IV).»
co
-—X
to
-ro
Xro
01
CO
—4.
-o
4.
--
OCO
oro
o—X
oo
-fc.
—V
-•
oro
ro
oo
ro
co
--X
--
ro
CO
CO
CO
-CO
oCO
oCO
—X
ro
ro
oo
o-
-X
~A
o-
oCO
CO
X—X
o—X
01*-.
01Ol
ow
~X
-CO
o-
KJ
o—1
co
x-••
CO
*.
--
.*
-ro
ro
--fcx
o-b.
•txro
ro
-CxCO
to
CO
_i
-o
Xro
-ro
Xo
ro
—i.
ro
--
ro
ro
xlJX
ro
-co
-•-
-->
--*
o™x
-X
o-Cx
CO
co
CO
_x
ro
o_
CO
--
o-
-o
to
oro
o-•>
-ro
CO
oro
o_i.
oo
o-
-o
o-
o-
o-
_Jl
oco
ro
to
GO
CO
-N)
o0)CD
oo
—J.
-o
-^
-Cxco
ro
-fc.
-ro
oro
--
^CO
--
-ro
ro
CO
oo
-X
*.
co
ro
co
oro
--
-ro
ro
-—X
-~^x
ro
--
o-
o-
ro
oX
Oco
01
--*
--X
o-
-"
ro
oCO
OJ
_Jt
—4.
oo
--
^to
--
ro
->
ro
co
-o
—X
oo
ro
-to
CO
—i.
ro
-to
ro
ro
-ro
~x
ro
--
~i
oo
CO
ro
ro
o-
XO
ro
0100
-00
CO
CO
oCO
--&.CO
CO
co
--
o--
™i.
o-
-ro
--t-x
ro
ro
-&•
-o
oA
CO
co
-tx
-1^ro
oCO
co
ro
ro
-ro
—X
ro
ro
-ro
-co
CO
ro
CO
-ro
-*
ro
01to
oo
oto
CO
co
Jl.*x
-fc.
CO
-Cx*.
CO
-o
—A
ro
--
CO
ro
—X
CO
ro
co
o-fe.
-ro
*x
XCO
-_
--
-—X
-o
X-
CO
-o
--
oro
—X
-CO
ro
—X
o—X
01
o
co
wA.
oo
-O
-txCO
CO
co
--
-—X
--»
-™X
-•-
-CO
CO
--
CO
oco
to
-fcx
.*>.
CO
*x
-Cxco
Ji,CO
*.
CO
ro
w-
-tx.
CO
ro
co
CO
ro
co
co
-ro
ro
CO
to
to
01
-—X
o-fx.
o-
-4x.CO
co
CO
—1
--X
--
-t-x
Ixj
-ro
-o
--
-o
_i
oo
oro
Jlx
MCO
ro
oCO
o-
ro
-ro
-o
to
ro
co
-ro
-CO
co
--
CO
ro
-ro)
01
ro
CO
ro
---
M-
_*.
--pxCO
co
co
CO
-to
ro
-o
-_
*-
ro
CO
-N
ro
-o
-CO
ro
Ji.
CO
-Cx
•fcx
co
ro
XCO
ro
ro
to
co
ro
•Cxro
CO
-CO
CO
co
^~
±-
—X
ro
co
CO
0)—X
to
co
—x
ro
--
-ro
*.
CO
ro
l
co
-ro
-Pi
-Cxto
-o
--
--
•fxro
--
oro
CO
4^
CO
CO
*x
*.
to
—X
-to
CO
ro
CO
co
•tx
--
-ro
ro
co
_X
-CO
o-
-ro
01 -fcx
ro
—x
co
xo
o-
CO
_X
CO
-o
--
--
ro
CO
Xo
o-
CO
ro
wCO
CO
CO
ro
ro
—X
CO
*x
Mro
™i.
_i
--••
-X
CO
-ro
ro
-
01 X
Ol
> > 01 5 > X T3
m 3D z I > z m z D O O > m n z 03
> XI
> 03
00
00
<<GO
zr-
LU
<OOQ<IZrr
mCL
a.
f-
O-
IID<CO
<Q
ocoCO
*-
CO
-C
N0
0
"—
OO
co
x—
-O
CN
-O
x—
•x—•--
-x
—x
—O
v—
-0
0co
co
xt
OM
-r"-
--
x—
-C
NO
O-
-IT
—C
OC
M-
OM
o-
00
C)
•xtO
O
CD
CMCO
00
CNCO
-"
O""
CO
OO
--
CN
--
*-
oC
N-
-o
o-
x—
x—
-O
CM
-co
CN
OO
tC
N-
-x
—x
—C
MC
M-
CN
-.-
o*
"C
M-
co
OC
N-
oo
CO
-C
O-
o-
oC
Mx
-x
—
*~
--
--
CM
co
CN
co
co
X-
--
CM
-co
-C
Nco
oo
--
-t™
-co
CO
00
•*x
—o
T~
oC
MO
oo
x—
<-
-T
—-
XT
-C
M-
-O
-o
oo
oC
M•x
to
--
•r-
x—
oo
CNto
^-
^_
CM
CM
CN
oC
M-
*-
x—
CN
X~
co
o-
CN
OM
CM
-o
o-
CO
00
00
oo
•xt
*-
x—
--
x—
-C
OC
Mx
--
OM
-x
—-
--
-T
~-
oo
-O
OC
Nx
—o
o•«
-x
—T
-
to
CNCO
co
x—
CN
JO
CM
x—
oo
OtN
-C
NC
OC
M-
•xtC
O-
CM
CN
CO
-X
™C
OC
OC
OC
OC
NC
OC
N-
o-
CN
CN
--
oC
NC
NO
O-
CN
OM
T—
v~
CN
CN
CN
CN
OC
No
oo
ox
-co
mCMCO
*"
oi—
CM
CM
-C
NC
N-
-C
O-
-C
OC
No
-C
MC
O-
oo
CM
x—
•xt
CO
CO
to
OC
O•x
tr"
x—
CN
CM
tNx
--
-C
NT
—C
N<
"C
NT
—•x
tC
Oco
•*C
OC
Ox
-o
oo
CN
x—
CNCO
00
T-
-O
OC
N*
-o
oC
OC
M-
-C
NC
N
....
x—
CM
CN
CN
--
x—
CN
-0
0co
-0
0x
—-
oo
ot
CN
CN
--
o*
~T
—-
ON
Ocl
CN
ON
-C
Oco
CO
•xt
--
T-
x-
T-
Ox
:—
co
CNCO
-T
-o
CO
OO
--
CM
--
oC
Nx
—o
o•c
—x
—0
0x
—o
CN
OX
™C
Oco
CM
"Xt
CN
--
o-
CO
CN
CO
CN
O-
•x—
--
OO
x—
CN
oco
oC
O-
•<
-o
ox
-o
x^
—x
-
CM
CNCO
CO
•t
co
--
v—
-•xt
CN
CN
-xt
OO
x—
•xtC
Nco
OC
O•xt
CO
•xt
CM
CM
oo
xt
CN
xt
CN
x—
T~
CN
x—
OM
O0
0ro
CN
CO
00
CM
CO
CN
CN
CO
•xt
•^
co
^J--
CM
00
co
CN
•<t
•xt
00
CMto
*-
"-
CO
oo
CN
-o
CO
O-
<-
--
OO
--
CO
xf—
-X
!—-
-x
—co
*-
CO
CN
CN
-O
OC
OC
Oco
CN
•xt
CN
x-
CO
•xt
co
•xt
00
CN
oC
NC
Nx
-O
OCMto
r-
o^
^0
0T
~C
MC
N-
T—
co
--
CO
x—
CN
-C
Nx
—C
O-
T—
VC
NC
NC
MO
MC
N-
CO
CO
*~
<"
CN
CO
--
--
--
CN
OC
O-
•xt
CO
CO
tx
—"-
oC
NO
CM
o
CDto
T-
*-
co
CN
CN
-C
M-
--
-x
—T
~•x
tC
NC
Ox
—C
NC
OC
OT
-C
NT
~C
O•x
t0
0t
--
x—
o-
-C
O-
--
-C
N0
0T
—O
--
-0
00
00
0C
NT
-•x
to
CN
CO
CN
o
OOto
CN
"-
CM
-O
x—
CO
CO
-C
NC
MC
N-
CN
T—
CO
x—
CO
-O
MT
—0
0-
•xt
co
CO
•xt
T—
Oo
Oo
x—
-Y
—T
™o
-O
CN
-<
-T
~C
No
oo
CO
-•<
to
-o
CO
x-
x-
o
r--
to•xt
•xt
CN
*"
xt
Oto
oo
x—
•xt
CO
CN
•xtC
MO
MC
N0
0•xt
•xt^r
CO
CO
oo
xt
co
xt
-x
—-
xt
x—
x—
CN
--
co
T~
CO
CM
CN
00
Oo
oo
CO
T_
•xt
CN
CO
•>-
•stO
No
oco
CDto
CM
x—
CN
CM
CM
oC
Ox
—C
NC
NC
NC
Ox
—C
MC
MC
MC
M^
co
CO
CO
CN
CO
oo
ox
—C
Oo
oO
CM
CN
o-
ox
—C
OC
MO
OO
oo
OC
OC
Mco
AJ
^-
X)
ED
J)
x—
M"0
„ xt
•n•o
^3
0cn
o"N"N•N
CO
~\l
xt
JO
"xj•N
~x|o-o
r-
"OC
MC
OC
Ox
t-o
•n__L
CD
rOr-~
CO
"0
CD
CO
ot—
t"N"T
co
m•xt
xt
to
o<
tC
DOm
x—
in
CM
inC
Om
xt
JOmm
CD
m
a-,
oo
m<cr
<co
zI-
UJ
<oOQzIDZ<at
OJ
a.
a.
Ir-
CL
CO
<CO
<a
in
•>t
to-
--
-C
O-
-•*
-x
t~
--
x—
-•x—
oo
--
*"
X-
O*
-v—
x—
CO
-•x
tC
NO
x—
x—
-C
N•t
CO
ox—
T-
00
CN
-O
-o
oC
Oco
oo
•xtO
oo
oo
oo
xt
"*CO
oo
xt
toO
N
ao
oC
N-
co
CO
CO
•xt
CN
CO
x—
o-
OM
co
--
x—
x-
o0
0C
Mo
--
XT
--
oo
-•S
tO
oo
"-
ox—
•<
-
—
OM
x-
CN
V~
co
oo
CM
CN
CO
x—
CN
co
•xt
oo
oo
-C
Oxt
-C
NT
~•<
to
oco
•xtO
CM
t•x—
CM
x—
CN
-C
O-
-*
-C
M•x
to
Ox—
CO
oo
00
xf
--
-x—
--
co
-*
CM
•xtCO
•x—
--
oo
--
CO
CN
--
-C
N-
o-
x—
CN
CN
x—
-X
T-
,-
-co
oo
CO
•xt
oo
-x—
CN
CO
CN
-o
--
x—
--
CO
CN
CO
oC
No
oC
MC
NC
MT
-o
oC
M^>
X-
o
to0
0C
Oco
•xtco
oo
x—
CN
CO
oC
N-
CO
XT
-C
N*
--
x—
CO
•xt•*
CO
co
•xt
ON
-co
CM
CM
CN
CN
x—
o•Stto
x—
o*
--
•xt-
oo
oo
--
x—
v-
x—
T~
x—
Ox—
ox-
CD
-o
x—
co
•x
-C
OC
MC
Nx—
-C
NC
NC
N-
co
-C
D-
-x—
xt—
<-
CN
•x—•xt
CO
oo
•xt
x-
CO
xt
00
-r-
Oo
CD
COto
co
00
CM
oo
-tN
x—
CO
co
CM
CN
CO
CN
co
-C
N-
co
-0
0C
OO
CO
oC
O-
•xt-
OO
O-
x—
CN
OC
Ox-
--
CN
-C
Mx—
-•(—
CO
oo
CO
•^rT
-o
ox~
CN
CN
oo
x-
OO
COto
*-
CN
-o
CO
CN
Oco
<-
-<
"C
M-
x—
x—
OC
N-
T-•
-X
™-
-0
0co
-o
CN
-x—
oC
OO
N•x
tC
N-
CM
--
-*
-x-
x—
CO
CO
•xtto
•xt
CN
CO
CM
CO
x—
CN
x-
o
r-
ooCO
o-
"-
CN
x—
CN
OO
co
o-
o"-
-o
o-
Oa
oo
ox—
oC
NC
OC
NC
Nx—
<"
x—
x—
CN
-C
NC
NT
—O
OC
N-
T~
-o
x^—
x—
CO
co
CM
co
OO
CN
co
CO
CM
CN
^-
o
CO
COCO
X-
*-
"-
oo
--
co
oo
oo
CO
x—
CO
•xt
CN
-x—
o-
CN
CO
CM
xr
CO
CM
-<
-x-
oo
oo
CO
-xt
oo
•xtC
NO
OC
OC
OC
Nx~
T~
o
in
COCO
CO
CN
ON
CN
CN
T—
CO
oo
-C
Nx—
T—
OC
Ox—
--
CO
CN
-o
OX
T—
CO
CN
-x—
ox-
x—
x-
o
•xtC
OCO
o"~
OC
NT
—C
NC
Nx—
--
CN
T—
oo
T~
-C
Nv~
x—
oo
oC
Oo
oT
—o
0M-
-<
-o
ox—
O-
-T
~x—
CN
-0
0-
CO
,^-
CO
OO
oo
•xt
x~
•x—
OX
T-
^~
oT
—o
co
coto
T—
o•X
-C
N0
0T
™C
Oo
o-
T—
-C
N-
CM
--
-C
NT
~-
x—
-x-
00
co
CO
•xtC
O-
CO
-C
NO
MC
NC
OT
~-
CO
ON
tMo
T-
O^r
oo
•<t
CO
•xt
x—
oo
CM
CM
x-
x-
o
CN
00CO
oo
"-
OC
N<
"C
OC
No
x—
o<
-x—
O-
-x—
-T
--
o-
oC
Oco
00
•xt
-C
MC
NT
—r-
•t—t
o-
co
x—
-C
Mt
o0
0co
oo
CO
CO
•xt
x—
CN
o
x—
COCO
T—
CN
CM
CO
CO
CO
CO
x—
CO
tNco
co
CO
co
CN
CO
-x—
T—
"-t
CO
•xt
CO
•<t
x—
CN
•xt
-o
oC
NC
N-
-C
Ox—
Ox—
CO
CM
o-J
—co
CO
CO
•xtC
Ox—
-C
M-
Y_
00
CM
SiU
J•u
x-
oo
CD
ox—
tNC
Ot
JOC
DC
X-
CO
O)
oCM
CM
CM
CM
co
CN
tCN
mCN
CD
CN
1^-C
NC
OC
MC
DC
MOC
Ox—
CO
CN
CO
CO
CO
"t
CO
mCO
tDCO
r--C
OC
Oco
CD
CO
O"t
•xt
CN
•xtC
Ot<
tC
Oxt
CO
•xtC
Dxt
omm
CM
mC
Om
•xt
mmm
CD
m
0"
CO
<cr
<CO
<oOQzLU
z<Xzcr
UJ
rx
Q.
IHO.
<*3
CO
<_J
$CO
<h-
<Q
•••tmto
o-
-C
OC
OO
MC
Nco
OC
O-
"St
CN
O-
--
oC
Oo
-~
x—
Or-
-O
O•x
-O
OM
T-
CO
CO
oo
•xt
Ox
-x
-T
-o
x—
,_
CO
mtoC
N"-
OJ
x—
CO
co
ox
—C
MC
MC
O-
CN
CO
•xt
CO
co
T—
CO
"*
-C
MO
CO
-0
00
0C
OC
NT
~T
~x
—C
OC
No
oC
MO
JO
--
xt
OO
-o
OM
oC
OO
x-
T-
x—
ox
-x
—
CM
mto*
-o
r~
co
•x—
oX
T-
oO
X!—
o-
--
O-
oo
OO
ox
—o
<"
co
CN
OC
Nx
—-
-X
—C
N0
0C
Nx
—C
OC
O-
CM
-o
V~
-xt
•*
00
co
•xt
T-
r-
ox
-T
-o
oo
into
•"-
•r"
T-
CN
CN
•xt
CD
co
x-
oC
MX
™•xt
CM
CO
-t
OM
CN
CO
ox
—-
to
Oo
-x
r-
CN
-co
-V
~-
-o
ox
—•xt
oO
oo
•x
-•r-
•x—
o
omto
T—
T-
•<
---
OO
CM
-C
N-
x-
x-
x—
--
o•c
—x
—-
CN
-x
—x
-~
-0
0co
co
CM
CN
Oco
oo
-C
NC
M*
-co
--t
-C
M-
co
-O
CM
co
CM
•>t
ox
-•x
-C
Mx
—x
-•st
o
CDto
T—
••-
x-
co
OO
x—
-C
O-
-x
!—C
N-
T-
-o
oC
N-
-"
oC
OC
OC
Oco
co
xt
00
x—
CO
-o
CN
CN
--
x—
oO
x—
oo
CM
-0
0co
CO
co
—CM
co
•x
-C
OC
Nt*
~C
Nx
-
CO
tto^~
x—
^_
CN
CO
CN
-co
CN
--
CM
x—
-C
N-
CM
CN
x—
x-
•St
to
•xt•x
tC
Oo
o•x
tC
MC
N-
-C
Ox
—C
Mo
CN
CN
x—
--
*-
o-
-X
T'"
-co
-•-
-co
•x
-C
MC
MT
-T
-o
l-~
tox
-C
N•X
-O
co
CO
*"
"-
O-
o•x—
x—
o-
o*
"O
-x
—o
oo
x—
OO
x—
00
•xt
x—
OT
~-
CN
x—
CO
o-
•xt
CM
--
-x
—O
CN
•Xt
CO
oo
•xto
^t-
x—
CO
•xtC
NT
-
CDto
T_
•"-
oC
NC
O*
~o
OO
-o
oo
oo
oo
Oo
oo
oo
CO
co
CO
xt
,-
--
•<t
X—
CO
CM
Qv
~C
N0
0C
N-
-o
00
x—
OO
-C
O•xt
•xtC
Mx
-T
-o
Oo
L
CO
"-
uu
01
CJ
CM
CO
•xtm
CD
i---O
OC
DoC
MC
NC
MC
NC
OC
NtC
MmC
MC
OO
MC
N0
0C
MC
DC
NOC
Ox
—
CO
CN
00
00
OO
to
in
CO
CO
00
CO
00
CO
CD
OO
o•xt
1
CN
-xf
CO
•xt
•xtx
tin
•xt
to
-xt
oo
•st
•xtOn
x—
mC
Nm
CO
CO
•xt
LO
in
mC
Din
DATA SKALA SIKAP THP PERNIKAHAN ENDOGAMI ETNIS ARABQ1
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a1557 1 2 0 0 3 1 1 1 3 0 3 2 3 2 258 0 2 3 0 0 1 3 0 1 1 3 1 1 1 159 1 2 3 1 0 1 3 2 1 1 3 1 1 1 160 0 4 4
30 1 0 0 4 1
4 14 1 3
DATA SKALA SIKAP THP PERNIKAHAN ENDOGAMI ETNIS ARABG">
a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a3057 3 3 2 2 0 0 4 1 0 3 2 2 1 1 158
| 3j-I 4 1 1 0 0 3 V 3 —yx 4 3 1 1 1
59 0 1 1 3 0 0 3 1 3 3 4 3 1 1 160 2 3 2 4 3 1 3 0 3 3 1 1 3 0 1
r'O
<cr
<z<oOQZLU
z<Xzcr
UJ
Q.
a.
x.-
Q-
CO
500
<<Q
in
•>t
(0
x—
-*
-
•sr
•st
to-
-to
-
CO
•xttoC
Oo
o0
0co
CM
-srto
-C
Oco
CO
x—
^tto
--
x~
-
o•Stto-
T—
-O
M
tDCOto
•xt
co
co
CN
CO
COto
CM
CN
CN
-
r--
ooco
oco
to
CO
tococo
-C
NC
M-
in
COCO
--
-o
•*COCO
CO
CO
CO
CO
CO
COto
•st
r-
--
CN
00to
x—
--
COto
•NO
o-o
n»n
cn
no
DATA SKALA SIKAP THP PERNIKAHAN ENDOGAMl ETNIS ARAB
a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52 a53 a54
57 0 1 1 1 2 1 0 0 158 0 1 1 1 3 3 4 0 1
59 1 3 3 2 3 3 4 1 1
60 0 1 3 1 0 3 1 3 1
94
DATA PRASANGKA SOSIAL SETELAH UJI COBA CK
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15
1 3 3 1 2 3 3 4 1 1 3 3 3 0 0 22 3 2 0 1 0 2 1 0 0 0 1 3 0 1 13 1 1 1 1 1 3 1 1 1 0 1 3 1 2 14 4 -t
1 1 0 3 1 0 1 2 1 3 1 2 15 4 1 1 3 1 3 1 1 0 1 1 1 0 1 06 2 1 1 0 0 4 0 0 4 1 1 1 0 3 07 3 1 1 2 1 3 0 0 2 1 2 2 0 2 1
8 0 1 0 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 19 3 1 1 0 1 3 1 1 1 1 1 3 0 3 110 4 1 1 0 1 3 1 0 1 0 1 1 0 0 111 1 3 1 0 1 3 1 1 3 2 2 1 1 0 312 3 3 0 3 1 4 1 0 1 0 1 4 0 0 113 0 1 0 2 2 3 1 0 1 2 1 1 0 0 114 2 3 1 1 0 0 0 4 0 1 3 1 4 0 015 3 1 1 1 1 1 0 4 4 1 1 1 2 0 016 1 2 0 0 1 0 0 3 1 0 3 1 1 0 017 4 2 1 2 1 0 0 4 3 1 2 2 1 0 118 3 0 0 0 1 3 0 1 1 1 1 3 0 3 119 2 1 0 1 1 3 1 1 1 1 1 2 0 2 120 3 2 1 1 0 2 1 0 1 1 2 3 0 2 121 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 H 2 0 2 122 4 1 1 3 0 4 1 0 0 2 -1 4 0 3 023 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 0 1 124 2 1 1 2 0 3 3 0 0 2 0 3 0 1 1
25 2 2 1 1 0 2 1 0 1 1 0 3 0 2 126 4 1 1 0 2 3 1 0 2 0 1 3 1 1 127 3 2 2 2 1 3 1 1 0 2 2 2 0 2 128 4 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 2 0 2 029 4 1 1 3 0 3 1 0 1 3 1 3 0 2 030 4 4 0 1 0 4 0 0 0 1 0 1 0 4 031 3 3 1 -i 0 3 1 1 3 2 3 2 0 3 232 3 4 1 1 1 4 1 0 1 1 3 3 0 1 1
33 3 4 3 2 0 4 1 1 3 3 3 4 3 3 334 1 0 1 3 0 3 3 2 0 1 1 3 0 1 135 4 1 0 3 0 3 1 0 1 0 1 0 4 0 036 4 4 2 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 437 1 2 2 2 2 3 2 1 1 0 3 2 1 4 0 238 1 2 1 1 1 3 0 1 0 0 1 3 1 0 339 1 1 3 3 1 0 1 3 1 1 3 1 1 1 140 4 3 3 3 3 2 3 0 3 0 3 1 3 2 341 1 3 0 1 2 1 1 1 2 1 0 1 1 4 1
42 1 1 1 1 0 1 2 0 1 3 2 2 3 1 243 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 4 2 3 344 1 2
1 1 3 2 1 1 0 1 3 1 2 2 145 4 1 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 0 4
46 4 3 2 2 2 3 3 3 1 3 3 4 3 3 347 3 3 2 2 0 4 1 3 3 -i 3 3 3 2 348 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 0 " 1 2 0 049 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 0 1 2 350 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 0 1 1 2 251 3 0 3 2 1 1 0 1 1 0 0 2 0 1 052 1 1 2 0 0 1 1 0 0 0 I 2 3 1 0 1
53 1 1 3 1 0 1 1 3 2 3 0 1 3 1 154 1 2 1 1 1 i 0 0 1 2 1 2 1 0 1
55-•X
O 2 0 1 1 1 1 4 4 1 1 I 1 2 0 1
56 01 1
3 2 1 0 2 2 i ! 1 1 —o—I"3 !1
1
cn
cn
CD
on
Ol
Ol
Ol
Ol
-Cx
CO
to
-x
CD
-Cx
OC
OC
O-.-
-Cx
JC
D*x
AA
*.
AA
CO
cn
aco
ro-x
oco
co
to
00
-Mco
co
co
co
wco
co
ro
ro
cD
oiA
co
ro
-x
oto
oo
-^
aic
nA
co
ro
-x
oto
oo
-~
jCT
>cn
-Cx
oj
ido
-4
^M
Mro
-x
IxJ
OJ
co
CO
-Cx
co
roro
ato
o—
XX
CO
CO
-•C
O_
xtO
_x
_x
-^
ro
-x
ro
ro
-x
_x
ro
ro
_x
_i
-_
x_
xO
JO
JC
OC
Oo
oo
o-j
01—
xco
—x
ro
co
—x
CD
—X
X-X
_X
_X
_x
_x
_x
-Cx
oro
->to
to•C
xo
CO
CO
-xC
OC
O0
0C
Oco
-x
-x
co
-x
co
ro
K.
to
-J
-i
toro
-x
-Cx
ro
k.
ro
tO-x
aco
ro
-x
ro
ro
0)
-M
ro
-x
-x
-x
-Cx
Ji.
\J
_i
OC
OC
O*x
oa
ro->
•C
Oo
ro
co
A-x
-•t
xC
U-i
-i
CO
M-'t
OU
CJlJx
-i-i
->•
CO
—X
--x
ro
-x
ro
JO-x
ro
-x
to
ro
ro
o01 —
X
oo
->•
o-X
_x
_x
.b.
•O-x
OIN
JC
OC
xC
O_
xo
—^
-*o
oro
-Cx
o—
Aro
oco
o-X
ro-x
_x
Nj-x
oro
ro
oo
ro
-x
AO
~x
.-x
OJ
—x
—x
_x
ro
co
-xo
-x
ro
ro
-x
to
01 —X
to
-x
o- -
1W
WM
. -x
co
r OC
Oto
r oo
ro
ro
-x
ro
_x
r oco
roo
-W
W-x
-iU
MM
-i^
uJx
-iW
CO
toC
Oo
oro
oto
- -x
AA
ro
ro
-x
CO
ro
co
-x
ro
o01 ro
o
co
co
r O-x
_x
O- -
xro
--X
XC
O-1̂
ro
co
ro
CO
CO
-Cx
- -x
ro
j &•
o-
-x
-.
-^
--X
_x
_x
_ -^
OO
-x
-x
cO
-x
o-x
oC
OC
OC
O-C
x_
x. -
X-x
_x
O-C
xo
o-X
-X
->•
oro
01 ro
to_
xr o
-x
_x
ro
--x
ro
- •*
CO
CO
J^
toro
-x
-x
ro
co
c DO
4^
Aro
-C
x-x
ro
oo
j-G
oro
o-x
oro
co
-x
-j
CO
-*co
co
roco
co
co
00
-Cx
to
o0
0-x
-X
-J.
ro
01 ro
ro
co
oh
0C
O-x
o-
iC
Oco
co
_x
ro
-x
co
toto
cD
-^
45.
o-
co
_x
_x
o-x
-iro
-x
_x
_x
o~
xro
_x
ro
oo
^o
-x-c
xco
oj
OC
O-x
oro
ro
ro
-x
OJ
0)
ro
oo
x-C
ON
JC
OA
txo
ro
to
-x
-x
to
_x
_X
_x
J-x
O—
_
CO
-xto
-xC
O0
0NJ-x
-x
OO
tO
-C
v-x
-x
CO
oro
oa
-xro
ao
j-x
ro
co
toto
—X
X_
x_
x—
X
01
ro
ro
-x
_x
co
oro
-x
_»
j;x
CO
ro
-cx
oro
ro
co
too
-x
_^
.£x
O—
Xco
oro
-x_
x_»
.kd
oro
-x
_x
.-x
_o
.ro
-x
o-
O-x
_xo
OO
JO
J-x
Ao
_x
-x
OJ
->
o_
x
OJ
ro
cn
oro
c3
ro
o-C
x-
x_
xc
)co
-»•
0,i
-x
ro
co
-x
CO
-x
K)
CO
Cx)
-X
OC
OO
CO
OC
O-x
K)
oro
oo
o-i
-x—
Xi
oo
co
-xo
OO
-x
o_
x_
x-x
O_
l
01 ro
CD
-1
-x
N. )
-x
O-x
-i
-x
c)
co
co
jx.
_x
_ti.
ro
roco
-xc
1O
-C,
-C»
—_
aa
roo
co
oj
ki
—x
ro-x
ro-x
roro
ro
-x
CO
OC
O-x
00
A_
i_
xco
co
oj
OJ
-x
ro
ro
_x
to
0)
ro
-M
ro
-x
aC
O4
--x
ro
ro
ro
A-x
rx.
ro
a-X
-->
•O
-xo
-xO
->O
O-x
-x
-X_X
_x
-*
oC
O-C
x0
.~
*o
ro
-x
-x
->•
-Cx
o_
x_
x_
x-x
oO
J01 ro
00
ro
-x
n.
oo
to
-»ro
-x
co
ro
a.
oo
ro
ro
-Xco
-X-4
ro
aC
O-x
tOO
-x_
x_x
o-x
oo
-x_x
roo
-x
o-x
-x
c—
X—
X-x
00
_x
ro
O-i
-A
-X
ro
01 ro
to
tO~
x-X
-x
_Cx
to
_x
-X
_x
^
co
*>
co
to
to
oro
_x
ro
ro
co
oC
O-x
-x
_x
_x
_x
_x
00
_x
_x
_x
oO
-x
_x
^o
o\J
oto
CO
O-x
oo
oco
-x
ro
-x
_x
->•
oco
01
CO °l
—I
a > -H > 10
> CO
> z o CO
O CO
> r~
CO
m -H m X c c_
o O CD
>
DATA PRASANGKA SOSIAL SETELAH UJI COBA
a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 total
1 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 86
2 1 1 1 1 1 1 3 3 0 2 44
3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 52
4 1 2 1 1 1 1 3 1 0 2 62
5 0 2 1 1 1 1 2 1 0 3 52
6 0 1 3 2 1 1 2 1 2 1 54
7 1 1 4 1 1 1 0 3 1 1 3 53
8 3 3 3 1 4 1 3 3 4 3 3 111
9 1 2 2 2 3 2 1 4 1 0 3 61
10 1 1 3 1 3 3 1 3 2 3 3 64
11 1 1 3 1 3 3 1 3 2 3 3 75
12 0 2 0 3 1 1 3 2 1 3 3 73
13 1 3 I 0 0 3 1 3 3 3 55
14 1 0 1 3 2 0 0 3 2 1 55
15 0 1 0 3 1 1 0 3 3 1 63
16 0 0 2 0 3 0 1 1 3 3 1 41
17 1 3 1 1 0 1 2 2 2 1 64
18 1 0 0 2 0 1 0 1 0 0 4 40
19 0 2 2 1 1 1 2 1 2 56
20 2 2 2 2 2 2 3 1 1 62
21 1 1 2 1 1 1 2 1 2 54
22 0 2 4 1 3 3 3 0 3 71
23 0 1 3 1 0 1 1 0 0 4 45
24 1 3 1 0 1 2 2 1 3 56
25 1 1 2 2 2 3 1 0 3 53
26 1 1 2 2 1 1 3 1 1 45
27 3 3 2 1 2 3 3 0 1 73
28 1 1 1 1 2 1 1 0 3 62
29 0 2 1 1 1 1 3 0 4 63
30 ,_ 2 1 4 1 3 1 3 0 1 49
31 0 3 1 1 1 1 0 1 2 69
32 1 1 1 1 3 1 3 0 1 58
33 3 4 3 1 1 3 3 0 3 2 4 108
34 3 1 2 1 2 2 1 3 2 2 1 59
35 0 0 0 3 0 1 0 I 0 1 1 40
36 4 4 2 1 0 4 4 4 4 2 4 139
37 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 0 66
38 1 0 0 3 1 1 0 0 1 i 2 45
39 1 0 3 3 1 1 1 3 1 -i 4 59
40 3 0 3 3 3 2 3 1 1 1 2 94
41 1 0 0 1 3 1 2 1 1 2 2 59
42' 3 1 1 2 2 1 0 2 2 1 1 63
43 2 1 2 3 4 3 3 0 3 2 2 100
44 3 1 1 1 0 2 2 3 3 2 1 63
45 1 4 0 3 2 3 4 1 2 3 1 124
46 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 115
47 2 3 3 1 1 3 3 1 3 2 3 97
48 1 0 1 3 3 1 1 2 1 1 1 51
49 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 59
50 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 53
51 3 3 1 1 1 1 1 0 0 0 55
52 1 1 1 1 1 -j 1 0 1 0 41
53 1 4 1 1 2 1 1 2 2 1 58
54 2 1 0 4 1 1 1 4 1 3 55
55 0 0 3 0 3 1 1 1 3 3 1 53
56 2 2 j 0 | 1 3 1 0 1 3 1 1 60
07
DATA PRASANGKA SOSiAL SETELAH UJI COBA98
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a1557 3 1 0 1 1 1 0 2 1 1 3 3 1 0 158 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 359 1 3 3 3 3 3 2 3 0 3 3 3 2 160 2 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 161 0 0 0 1 3 0 1 1 2 2 2 1 2 062 1 1 0 1 3 1 2 1 1 1 2 2 1 163 0 1 2 1 3 1 2 1 3 2 2 2 3 164 1 0 1 1 1 0 1 0 1 3 1 1 2 165 0 0 4 1 1 1 0 3 0 1 3 2 0 3 066 0 0 2 1 2 2 0 2 1 0 1 1 1 1 067 3 1 1 2 1 3 0 0 2 1 2 2 0 2 168 0 1 0 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 169 3 1 1 0 1 3 1 1 1 1 1 3 0 3 170
01 0 2 2 2 1 0 1 2 1 1 0 0 1
DATA PRASANGKA SOSIAL SETELAH UJI COBA99
a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a3057 1 1 1 1 1 4 1 0 1 1 1 1 1 1 158 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 459 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 0 3 3 1 360 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 161 1 1 3 3 0 2 2 3 1 1 3 3 2 362 1 2 2 1 2 0 1 1 0 0 1 0 1 063 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 164 3 2 2 2 3 1 1 2 3 1 2 1 1 165 0 0 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 0 166 2 1 2 0 3 0 0 0 3 1 0 3 1 2 267 0 1 1 1 1 0 2 1 2 0 1 3 0 1 168 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 0 3 4 3 369 0 2 2 2 2 0 3 0 2 1 0 3 1 1 070 0 1 1 3 3 1 2 1 2 0 0 1 0 1 0
DATA PRASANGKA SOSIAL SETELAH UJI COBA
a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 total
57 0 0 2 0 3 1 1 3 3 3 3 55
58 0 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 110
59 3 1 4 4 1 2 4 4 3 3 104
60 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 57
61 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 73
62 1 1 1 1 3 3 o 2 47
63 1 2 1 1 2 1 2 59
64 1 2 1 1 3 0 2 55
65 0 2 1 1 2 0 3 48
66 0 1 2 1 2 2 1 49
67 1 1 4 1 1 0 3 1 3 53
68 3 3 3 4 1 3 3 4 3 3 111
69 1 2 2 2 3 2 1 4 1 0 3 61
70 1 2 1 1 0 0 3 1 3 3 2 47
1 an
DATA SIKAP THP PERNIKAHAN SETELAH UJI COBA101
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a171 3 3 4 1 3 3 3 3 0 3 4 3 3 4 3 3
. 3 3 1 3 3 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 35 1 3 3 3 1 3 4 4 4 0 3 3 0 3 4 3 3
_ 1 4 4 4 4 1 2 0 0 1 3 4 4 2 4 4 4 4) 0 0 4 0 3 3 1 0 1 0 0 1 1 1 4 0 1e U 0 2 4 1 1 1 0 0 -i 1 1 3 3 1 1/ U U 1 1 2 3 2 0 1 1 0 0 0 3 0 0s 1 0 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 0 4
U 0 0 0 4 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 4 01C 2 1 0 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 311 1 1 0 1 4 3 1 1 0 0 0 1 4 1 4 012 3 1 3 3 4 3 3 4 1 3 3 3 4 1 4 213 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 1 4 214 4 4 4 4 4 4 2 4 0 3 4 2 4 3 2 315 1 1 0 1 2 1 0 0 0 4 1 1 2 1 1 016 1 3 0 0 1 0 1 1 1 3 1 2 1 1 3 117 1 1 0 1 2 0 1 1 0 3 2 1 2 0 2 218
11 0 0 2 2 1 2 0 1 2 2 2 1 3 1
19 U 1 0 1 1 1 2 1 0 3 I 1 j 2 3 1 4 220 U 1 0 1 1 1 1 1 0 4 1 I 3 3 1 3 121 1 1 1 2 3 0
0 1 1 1 3 1 2 3 1 122 2 2 3 1 1 2 1 1 2 3 0 2 3 2 2 1 023 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 124 1 3 0 0 0 1 2 0 2 0 0 1 1 1 1 3 125 3 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 326 U 3 2 1 1 0 1 2 1 0 1 4 1 0 1 1 227 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 128 2 2 1 1 2 3 2 2 2 3 2 1 0 0 2 3 229 3 U 1 0 2 1 0 2 1 2 0 1 0 0 1 3 030 1 1 1 1 1 3 3 3 1 1 1 0 1 1 4 0 031 0 1 4 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 4 0 3 032 1 U 1 1 2 1 1 0 1 0 1 1 2 2 2 133 1 1 2 4 2 1 3 1 3 2 1 1 1 1 3 034 1 1 3 2 1 0 4 1 3 2 0 3 3 1 1 135 2 1 1 1 1 0 1 3 1 1 3 1 1 1 1 236 U U 0 1 0 0 3 1 0 4 1 2 0 1 0 437 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1 138 1 0 3 2 1 1 0 -j 4 0 2 ! 2 1 1 3 139 1 U 1 1 1 3 2 1 4 1 1 1 1 1 4 1 140 U 0 U 4 1 1 1 1 0 0 0 1 1 3 0 4 041 1 U U 2 1 2 4 1 0 f 1 0 1 3 0 3 142 1 U 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 3 143 1 1 0 1 1 1 2 1 0 0 1 1 1 3 0 3 244 1 1 U 1 1 1 3 3 4 0 1 3 0 1 1 i 3 145 3 1 1 3 3 2 3 3 4 1 1 3 2 1 T4 3 146 1 1 0 1 3 1 0 3 1 3 1 0 0 4 i 4 147 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 3 2 2 1 3 248 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 3 149 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 3 250 1 1 2 0 2 3 1 2 3 1 3 0 1 1 2 2 351 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 0 3 3 2 152 1 1 1 3 2 1 2 4 0 3 2 1 2 2 1 1 153 "I 1 U 1 1 1 1 0 1 0 2 0 2 3 1 3 354 2 4 0 1 3 3 2 3 0 1 3 1 3 3 2 3 355 1 i 0 0 2 1 1 1 0 2 0 0 0 1 0 2 156 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 2 1 3 2
DATA SIKAP THP PERNIKAHAN SETELAH UJI COBAicn
a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 a31 a323 3 1 1 4 2 1 0 3 3 4 3 4 3 0
> 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 0 35 3 3 1 2 3 2 1 1 1 3 3 3 4 3 3
i \ 4 4 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 1 1 41 2 1 0 3 0 2 2 0 1 1 3 2 1 1
e 1 1 0 0 3 2 1 3 1 4 1 2 3 0 1
1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 0 1G 2 1 1 0 3 0 0 4 3 2 2 2 2 1 19 1 1 4 4 3 1 3 4 1 1 1 1 4 2 1
1C 2 3 1 3 2 1 1 3 3 2 1 1 2 0 211 3 4 1 1 1 3 3 3 1 1 1 1 2 1 112 4 4 1 3 4 3 3 3 4 3 2 1 3 3 313 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 114 4 3 1 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 315 2 3 3 1 2 4 0 2 1 2 1 0 2 0 116 3 3 1 1 0 3 1 2 3 3 2 1 3 1 217 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 0 1 218 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 219 2 3 1 2 3 2 2 4 1 3 1 1 4 1 120 3 1 1 2 1 3 1 4 2 3 3 1 3 0 121 1 1 1 1 1 1 •i
1 0 1 1 0 1 1 422 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 3 2 3 223 4 4 3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 0 2 224 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 3 3 125 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 326 1 0 3 0 1 2 1 3 0 2 1 1 3 1 127 0 1 2 2 2 3 1 2 2 3 1 1 2 1 128 2 3 3 0 0 3 1 1 1 1 2 2 2 2 129 3 2 3 0 0 2 1 1 0 1 1 2 1 1 130 1 0 3 1 3 1 1 1 0 1 3 1 1 1 031 0 1 3 0 4 0 1 4 0 0 3 0 2 0 332 2 1 0 0 2 1 ^ 1 1 1 1 1 3 2 133 1 1 0 0 1 0 1 3 0 1 1 1 2 0 034 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 135 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 236 2 4 1 1 2 2 1 3 1 0 2 2 2 3 237 3 4 1 0 1 2 1 1 1 1 0 4 2 1 238 1 2 1 1 2 1 1 0 2 1 3 2 3 2 239 3 1 0 0 1 1 1 3 o ! 1 1 1 4 0 140 1 2 3 3 0 3 1 2 1 3 0 2 4 0 141 2 1 1 2 2 1 1 3 1 2 2 1 4 1 042 3 3 2 3 1 3 1 3 0 0 0 0 3 1 143
32 2 3 3 2 2 3 2 2 0 0 4 1 0
44 1 1 1 1 3 4 3 4 1 1 0 0 3 1 345 1 1 i n 3 4 1 1 3 0 0 3 1 346 4 1 3 2 3 1 1 3 2 4 3 1 3 0 347 3 2 1 2 1 3 1 4 2 1 1 1 3 1 348 3 1 2 1 0 1 1 4 1 1 0 1 4 1 149 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 1 3 3 0 150 1 0 1 2 2 0 2 1 1 2 1 3 1 3 351 1 3 3 2 2 2 2 4 0 2 3 2 1 3 252 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 153 1 1 1 0 2 3 0 0 3 2 2 0 1 1 354 3 I 3
—-—|1 3 2 0 2 3 3 1 2 3 4 -T4- 3
55 3 2 1 1 1 2 1 3 1 1 1 0 2 1 2j 56 3 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
DATA SIKAP THP PERNiKAHAN SETELAH UJI COBA
a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 total1 3 3 3 0 3 0 3 0 4 3 4 3 4 115
3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 1212 3 4 2 4 0 4 3 4 0 4 4 3 118
A 4 3 0 3 1 1 1 2 2 3 2 1 4 123
£ 0 1 0 1 2 3 1 1 3 2 3 0 1 586 1 0 1 1 1 2 0 1 3 3 2 0 3 627 1 1 1 2 1 2 1 0 3 3 3 1 4 468 1 0 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 679 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3 0 5210 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7111 1 1 1 4 0 1 0 1 1 0 1 3 0 6412 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 0 1 12313 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 1 1 1 10614 2 2 4 2 4 3 0 2 4 2 0 4 3 13615 1 0 1 3 1 1 0 1 o 0 1 1 1 5216 2 0 1 3 1 1 1 1 1 1 0 2 1 6717 3 1 1 3 1 1 1 1 1 0 2 1 0 5818 3 1 1 2 1 2 2 2 1 0 1 3 1 7819 1 1 1 3 1 1 1 1 1 0 1 1 0 6820 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 3 1 6621 2 1 1 3 1 2 3 0 1 2 3 1 2 6122 0 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 7223 3 2 2 2
42 0 2 3 2 4 0 2 108
24 1 1 0 1 0 3 1 1 2 2 2 3 1 6225 3 2 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 12926 1 1 1 0 1 2 2 1 1 1 1 2 1 5627 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 6528 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 1 2 7629 0 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0 2 5030 1 1 1 4 2 3 1 3 1 1 1 3 1 6431 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 4832 1 2 0 1 1 1 1 1 4 1 1 1 3 5433 1 1 1 3 3 1 1 0 3 3 2 1 1 6134 1 0 1 1 1 3 1 3 2 2 1 1 0 6435 2 1 2 3 4 0 3 1 1 1 1 2 1 6536 1 3 1 2 0 1 1 3 0 0 I 1 1 1 6137 1 0 2 0 3 0 3 2 0
11 1 1 51
38 0 2 0 1 3 4 1 1 3 1 3 1 2 70
3y 1 1 1 3 3 3 3 0 3 3 3 3 1 7140 1 2 1 1 1 1 0 1 1 2 2 2 1 5941 0 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 0 6042 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4043 1 1 1 2 1 4 3 1 1 0 2 4 1 7044 1 1 1 0 1 1 3 1 j 2 3 2 3 1 7245 1 1 1 0 1 1 3 1 2 3 2 3 1 8146 3 0 1 3 1 1 3 0 1 3 1 2 2 8047 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 3 I 1 6648 1 0 3 1 0 0 0 1 1 1 2 3 0 5149 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 2 1 6150 2 3 2 2 0 2 0 1 3 2 0 3 1 7251 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 1 4 10552 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 6153 3 1 3 3 3 3 2 0 3 3 0 1 0 6654 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 10655 1 1 1 3 0 1 1 0 3 o • 1 3 0 5056 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 j 1 2 1 56
mi
DATA SIKAP THP PERNIKAHAN SETELAH UJI COBA1 0/1
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a1757 U 1 0 0 1 1 1 1 0 3 1 1 1 1 3 158 1 1 0 1 2 2 1 0 1 1 1 2 1 2 0 2 359 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 260 U 1 0 0 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 4 261 1 3 3 4 1 0 0 4 0 3 3 0 1 0 0 162 3 3 1 3 3 0 0 2 4 1 1 0 0 1 1 163 1 3 3 3 1 0 0 1 1 2 3 0 1 1 1 064 4 4 4 4 1 1 0 1 3 2 2 1 1 1 1 165 U 0 4 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 1 0 166 u U 2 4 1 2 0 3 3 3 2 1 2 1 267 u u 1 1 2 1 0 1 4 3 1 0 0 1 068 1 I u 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 0 469 u 0 0 0 4 0 0 0 1 0 1 1 0 1 4 070 2 1 0 j 3
33 2 1 2 1 2 2 2 1 3
3
DATA SIKAP THP PERNIKAHAN SETELAH UJI COBA105
a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 a31 a3257 1 1 1 1 3 2 1 4 2 1 3 1 4 0 158 3 1 2 2 1 3 2 3 2 1 1 1 3 2 259 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 260 4 4 4 3 3 1 3 4 2 4 3 0 4 0 161 1 1 4 0 1 1 2 1 3 3 4 3 4 3 362 1 3 3 1 1 1 1 0 3 3 3 4 3 0 363 0 0 3 0 0 1 1 0 1 3 3 3 4 3 364 1 3 3 0 4 2 1 1 4 2 4 4 1 1 465 1 0 1 0 0 4 0 3 3 1 0 1 0 0 166 2 2 1 0 0 2 4 1 1 1 0 0 1 1 167 1 4 1 0 0 1 1 2 3 2 0 1 1 1 068 2 1 1 1 0 1 3 2 2 1 1 1 1 1 169 1 1 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 070 2 3 1 2 1 o I 3 3 3 1 2 1 2 1 -n
DATA SIKAP THP PERNIKAHAN SETELAH UJI COBA
a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 total57 1 0 0 3 0 1 1 1 1 0 1 2 1 5558 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 7159 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 5760 3 1 0 3 0 2 0 1 1 0 1 3 1 7961 3 3 3 3 3 4 3 0 4 3 4 3 4 9962 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 9163 2 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 9264 4 3 0 3 1 1 1 2 2 3 2 1 4 9465 1 1 4 0 1 1 2 1 3 2 3 0 1 4966 1 3 3 1 1 1 1 0 3 3 2 0 3 6767 0 0 3 0 0 1 1 0 3 0 3 1 0 4768 1 3 3 0 4 2 1 1 2 2 1 2 3 7069 1 0 1 4 0 1 1 0 0 0 1 3 0 3370 2 2 1 0 3 0 3 1 1 1 1 0 1 75
[06
DATA PENELITIAN
ps sikap
1 86 70
2 44 51
3 52 70
4 62 40
5 52 72
6 54 108
7 53 75
8 111 81
9 61 52
10 64 59
11 75 70
12 73 66
13 55 112
14 55 129
15 63 51
16 41 49
17 64 61
18 40 46
19 56 68
20 62 48
21 54 110
22 71 65
23 45 56
24 56 62
25 53 78
26 45 58
27 73 66
28 62 50
29 63 52
30 49 65
31 69 64
32 58 54
33 108 76
34 59 64
35 40 47
36 139 117
37 66 61
38 45 61
39 59 71
40 94 71
41 59 60
42 63 57
43 100 72
44 63 58
45 124 115
46 115 103
47 97 71
48 51 67
49 59 61
50 53 91
51 55 136
52 41 50
53 58 66
54 55 106
55 53 105
56 60 56
107
DATA PENELITIAN
ps sikap
57 55 55
58 110 80
59 104 72
60 57 79
61 73 67
62 47 61
63 59 92
64 55 94
65 48 64
66 49 67
67 53 106
68 111 99
69 61 55
70 47 62
moI wO
I OQ
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Prasangka Sosial
Sikap thp pernikahanendogami
Valid N (listwise)
70
70
70
40.00
40.00
139.00
136.00
65.2286
72.1857
21.9189
21.4951
Uji asumsi normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap thpPrasangka pernikahan
Sosial endogamiN 70 70
Normal Parameters3-13 Mean 65.2286 72.1857
Std. Deviation 21.9189 21.4951
Most Extreme Absolute .251 .203Differences Positive .251 .203
Negative -.125 -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.099 1.702
Asymp. Sig. (2-tailed) .097 .069
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji asumsi linieritas
ANOVA Table
1 10
Sikap thp pernikahan endogami * Prasangka Sosial
Between Groups
Within Groups Total(Combined) Linearity Deviation from LinearitySum of
Squares 25753.719 3426.618 22327.101 6126.867 31880.586
df
Mean Square
F
Sig.
36
715.381
3.853
.000
1
3426.618
18.456
.000
35
637.917
1.436
.287
33
185.663
69
Correlations
Correlations
PrasangkaSosial
Sikap thppernikahanendogami
Prasangka Sosial Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1.000
70
.328**
.006
70
Sikap thp pernikahan Pearson Correlationendogami Sig (2-tailed)
N
.328**
.006
70
1.000
70
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model
1 .328a
Model Summary
R Square.107
Adjusted RSquare
.094
a. Predictors: (Constant), Prasangka Sosial
Std. Error of
the Estimate
20.4558
1 ! 1
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI
Kampus Terpadu, Jalan Kaliurang Kin. 14,5 Telp. (0274) 896146. Fax. 896147 Yogyakarta 55584
Nomor
Lamp.Hal
WP/De.W70/FP/\x/*eo9- Yogyakarta, 6 SattftW ^o^
Permohonan IjinPenelitian untuk Skripsi
Kepada Yth.Bapak/lbu Al-.g^P AL -ISLAMiyy*H •di
Tempat
/izxatamu 'alaikwn wr. wb.
Dengan ini-kami memohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr untuk raemberi ijinpada mahasiswa kami:
Nama : .</L f?/f.. fcf?A-/9.No. Mhs. : .S.9...-Ai/. J..$.}............
Agar dapat melakukan penelitian/survey/try-out angket/studi kasus *) diInstansi Bapak/Ibu/Sdr.Kegiaian ini dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan dalam rangkapenyusunan Skripsi sebagai syarat kelulusan study diFakuitas kami.Adapunjudul skripsinya adalah :
Dengan Dosen Pembimbing ; l.Qf3;.rf$(y3(P..fi^^?f?.P.f tfS
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Sdrkami ucapkan banyak terimakasih.
Wassalamu 'alaihtm wr. wb.
Mengetahui,Dosen Pembimbing Dekan
f^WHli \ f-btt...V?n&kt^u.<f.oof)-t>l N<;\ ; Dr'Sukarti
\vw
PIMPINAN CABANG AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAHKOTAMADYA YOGYAKARTA
,.rf.l3I<A
^J^i-61^-^)
SURAT KETERANGAN
Al-lrsyad Al Isiamiyyah Yogyakarta dengan ini menerangkan
Nama
No. Mhs
Fakuitas
Ulfah Maria
96231183
Psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Yang bersangkutan telah mengadakan penelitian dan pengambilan data dalam
rangka penyusunan Skripsi yang berjudul : "Hubungan Antara Prasangka Sosial
dengan Sikap Terhadap Pernikahan Endogami Etnis Arab1' di Al Irsyad Al
Isiamiyyah Yogyakarta, sejak tanggal 16 September 2002 sampai 24 September
2002.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 24 September 2002
ii.Hbrmat,
9-
HUSNI SAID BAHADI
Sekretaris
Jl. Gajah Mada 77 A S (0274) 510422 Yogyakarta 55112
J