•SUbGMJO&t^ - dspace UII
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of •SUbGMJO&t^ - dspace UII
\\ HA.;;
TA/TL/2005/0017
-f&L "JHK!MA
NO. JUD'Oi-
N.O. 1NV.
K wo- 'W_D^!LJ.:::.
•SUbGMJO&t^— \
TUGAS AKH1R
DISTRIBUSI PENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAM
CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA
Diajukan kepada Universitas Islam Indonesia
Untuk inemenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana teknik Lingkungan
Oleh :
Nama : Astri Chairina
No. Mhs : 00.513.042
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2005
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
DISTRIBUSIPENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAM
CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA
Disusun dan dipersiapkan oleh :
Astri Chairina
00.513.042
telah disetujui dan disahkan oleh :Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Maju
(P3TM-BATAN) Jogjakarta pada tanggal dan dinyatakantelah memenuhi persyaratan.
Mengesahkan
Kepala Bidang Teknofisikokimia PembimbingP3TM\teATAN
(Dr. Drs. Ir.Kris TrTBasuki Msc. APU)NIX33O0O2O43
(Dr. Ir. AgusVTaftazani)NIP :330002278
Jogjakarta, 2005Menyetujui
, Kepala P3TM-BATAN Jogjakarta
s " (Drs. Sudiattnoko. SU. APU)" . NIP: 330001101
in
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir
dengan judul "Distribusi Pencemaran Logam Berat (As, Cd, Zn dan Co) Dalam
Cupiikan Air, Sedimen dan Biota Di Perairan Surabaya".
Penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan motivasi,
bantuan, bimbiiigan dan aralian, serta adanya kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu
perkenankanlah penulis mengucapkan bayak terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Ir. H. Kasam, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam
Indonesia.
2. Bapak Dr. Ir. Agus Taftazani, selaku Dosen Pembimbing Utama, yang banyak
memberikan masukan.
3. Bapak Luqman Hakim, ST, Msi, selaku Dosen Pembimbing Pendamping, yang
banyak memberikan aralian dan bimbiiigan.
4. Bapak Drs. Sudjatmoko, SU, APLJ, selakuKepala P3TM - BATANJogjakarta.
5. Bapak. Dr. Ir. Kris Tri Basuki, Msc, APU, selaku Kepala Bidang TeknoFisikoKimia
BATAN Jogjakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
6. Bapak Andik Yulianto, ST, selaku Koordinator Tugas Akliir.
7. Bapak Hudori, ST, selaku Dosen TeknikLingkunganUniversitas Islam Indonesia.
8. Bapak Eko Siswoyo, ST, sekiku Dosen Teknik Lingkungan Universitas Islam
Indonesia.
VI
9. Seluruh staf dan karvawan di Laboraturium Teknofisiko Kimia P3TM BATAN (Pak
Iswantoro, Pak Tanto, Pak Kimo, Bu Simiuning, Pak Mulyono till) terima kasih
banyak atas bimbingannya selama penelitian.
10. Bapak Drs. Fatchurrachman, selaku seksi pengumpulan dan pengolahan data
Disperindak Surabaya.
11. Mas Agus, yang banyak meinbantu dalam pengurusan surat-surat.
12. Sahabatku tercinta, Ika Oktiani Chaerunisa dan Dian Susanri.
13. Zainal Rasyid Tuasikal & Aldi Hary Kurniawan, Terimakasih banyak teman.
14. Teman-teman seperjuangan (Gulman Khiromin Baroroh, Rina Nur Utami, Nur Aini
Hakim), Akhimya selesai juga.
15. Aulia Rahman dan Kartini Arami "kalian yang terbaik".
16. Sari, Luwis, Asti, Irma, Pegy, Noni, Hakim, adi, dudy, Rio, Hary, Datuk, Chika.
Thanks Friend's.
17. Teman-teman Bromo "kenangan yang tak terlupakan".
18. Teman-teman KKN Angkatan 28 "SL - 22".
19. Seluruh angkatan 2000 Teknik Lingkungan UU.
Akhir kata semoga iaporan tugas akhir ini dapat bennaniaat bagi para pembaca
yang berkaitan dengan keilmuan maupun dapat menjadi studi literatur bagi penelitian
yang berkaitan.
Yogyakarta,
Penyusun
vu
DAFTARISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xv
ABSTRAKSI xvi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masaiah 6
1.3.BatasanMasalah 6
1.4. Tujuan Penelitian 7
1.5. Manfaat Penelitian 8
BAB H. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pencemaran Lingkungan 9
2.2. Sumber Pencemaran 12
2.3. Pencemaran Logam Berat ....13
2.3.1. Arsen (As) 14
2.3.2. Kadmium(Cd) 15
2.3.3. Seng (Zn) 17
2.3.4. Kobalt (Co) 18
2.4. Indikator Biologis 19
2.4.1. Eceng gondok (Ekhhomia Crassipes (Mart) Solms) 21
2.4.2. Tanaman Bakau (Ehizophora. sp.) 22
2.4.3. Dean Belanak (Moolgardadelicatus) 23
van
2,4.4. Ikan Gelama (Johnius (Johnieops)Borneen) 24
2.5. Analisis AktivasiNeutron (AAN) 25
2.5.1. Prinsipdasar 26
2.5.2. Reaksi Pengaktifan 27
2.5.3. Fasilitas Iradiasi
2.5.3.1. Fasilitas Iradiasi Reaktor Atom Kartini 28
2.5.3.2. Pemililian SumberNeutron 29
2.5.4. Perangkat Spektrometer Gamma 29
2.5.4.1. DetektorHPGe 31
2.6. Deskripsi Lokasi Penelitian
2.6.1. Letak Geogratls 32
2.6.2. Letak Topografi 32
2.6.3. Jklim dan Curahhujan 32
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempatdan WaktuPenelitian 34
3.2. Obyek Penelitian 34
3.3. Pengumpulan data 38
3.4. Alat danBahanPenelitian
3.4.1. Alat Penelitian 39
3.4.2. Bahan Penelitian 42
3.5. TahapanPenelitian 43
3.5.1. Pengambilan Cuplikan 43
3.5.1.1. Air sungai dan air laut 58
3.5.1.2. Sedimen sungai dan laut 58
3.5.1.3. Eceng gondok 58
3.5.1.4. Tanamanbakau , 59
3.5.1.5. Ikan Belanak dan Ikan Gelama 59
3.5.2. Preparasi Cuplikan
3.5.2.1. Prosedur penyiapan air sungai dan laut 60
3.5.2.2. Prosedur penyiapan sedimen 62
IX
3.5.2.3. Prosedur penyiapan eceng gondok dan tanaman bakau 62
3.5.2.4. Prosedur penyiapan ikan Belanak dan ikan Gelama 63
3.5.3. Preparasi Standar
3.5.3.1. StandarPrimer 64
3.5.3.2. Standar Sekunder 64
3.5.4. Prosedur Iradiasi dan Pencacahan
3.5.4.1. Prosedur Iradiasi 65
3.5.4.2. Prosedur Pencacahan 66
3.5.4.2.1. Detektor HPGe 66
3.5.5. Kalibrasi Spektrometer Gamma
3.5.5.1. Kalibrasi Tenaga 66
3.5.5.2. Kalibrasi Efisiensi 68
3.5.6. Metode AnalisisData
3.5.6.1. Analisis Kualitatif 69
3.5.6.2. Analisis Kuantitatif , 70
3.6. Uji Akurasi Metode Penelitian 73
BAB IV, HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kalibrasi Alat (Spektrometer Gamma "detector HPGe) 75
4.1.1. Kalibrasi Tenaga 75
4.1.2. Kalibrasi Efisiensi 77
4.2. Analisis Kulitatif , 79
4.3. Analisis Kuantitatif
4.3.1. Konsentrasi unsur Arsen (As) , 80
4.3.1.1. Konsentrasi As diperairan sungai 82
4.3.1.2. Konsentrasi As di perairan laut 84
4.3.2. Konsentrasi unsurKadmium (Cd) 89
4.3.2.1. Konsentrasi Cd di perairan sungai 90
4.3.2.2. Konsentrasi Cd di perairan laut .94
4.3.3. Konsentrasi unsur Seng (Zn) 99
4.3.3.1. Konsentrasi Zn di perairan sungai 100
x
4.3.3.2. Konsentrasi Zndi perairan laut 102
4.3.4. Konsentrasi unsur KobaIt (Co) 105
4.3.4.1. Konsentrasi Co di perairan simgai 105
4.3.4.2. Konsentrasi Co di perairan laut 107
4.4. Faktor Bioakumulasi dan faktor Distribusi 111
4.5. Uji Akurasi 114
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan jjg
5.2. Saran 119
DAFTARPUSTAKA i2o
LAMPIRAN
XI
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Tabel 2.1. Keandalan Metode Aktivasi Neutron 26
Tabel 3.1. Baku Mutu air sungai, cara pengambilan dan metodeanalisis 36
Tabel 3.2. Baku Mutu air laut, carapengambilan dan metodeanalisis 36
Tabel 3.3. Baku Mutu biota laut, cara pengambilandan metode analisis 37
Tabel 4.1. Data perbandingan unsur As, Cd, Zn dan Co dalam SRM-2704 , 114
xn
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Ganibar Halaman
Gambar 2.1 Daur pencemaran lingkungan 10
Gambar 2.2 Bagan limbah logamberat dalamlingkungan 13
Ganibar 2.3 Struktur ikan Gelama (Jotmius (Johnieops)Borneen) 24
Gambar 2.4 Prinsip dasar Analisis Aktivasi Neutron 27
Gambar 2.5 Perangkat spektrometer gamma 30
Gambar 3.1 Skema Penelitian 43
Ganibar 3.2 Peta lokasi sampling 45
Gambar3.3 TengahKali Surabaya(Karangpilang).,.., 46
Gambar 3.4 Air sungai dimanfaatkan oleh PDAM Karangpilang 46
Gambar 3.5 Hilir Kali Surabaya (Gunungsari) 47
Gambar 3.6 Hulu Kali Mas (Darmokah) 48
Gambar 3.7 Hulu Kali Wonokromo 49
Gambar 3.8 Jagir Wonokromo 49
Gambar 3.9 Muara Kali Wonokromo 50
Gambar 3.10 Pesisir pantai Wonokromo 51
Gambar 3.11 Disekitar lokasi terdpt tambak ikan 51
Ganibar 3.12 Muara Kali Sari 52
Gambar 3.13 Pesisir Pantai Kenjeran 53
Ganibar 3.14 Area pemancingan disekitar Pesisir pantai Kenjeran 53
Gambar 3.15 PesisirKedung Cowek , 54
Gambar 3.16 Muara Kali Kedinding , , 55
Gambar 3.17 Muara Kali Anak (Morokrembangan) 56
Gambar 3.18 PesisirPantai Morokrembangan 57
Gambar 3.19 IkanBelanak (Moolgarda delicatus) 60
Gambar 3.20 IkanGelama (Johnius (Johnieops)Borneen) 60
Gambar 3.21 Air setelahdisaring 61
Gambar 3.22 Prosespemekatan air , 61
xm
Gambar 3.23 Proses pengeringan air 61
Ganibar 3.24 Air sungai yang telah dipekatkan 61
Gambar 3.25 Air laut yang dipekatkan , , 61
Gambar 3.26 Air siap di analisis , 61
Gambar 3.27 Serbuk kering sedimen lolos 100 mesh 62
Gambar 3.28 Serbukkering eceng gondok & tanaman bakau lolos 100mesh 63
Gambar 3.29 Serbuk kering ikan setelah difreeze drying 64
Ganibar 3.30 Serbuk kering ikan lolos 100 mesh 64
Gambar 3.31 Kelongsong polietilen 66
Gambar 3.32 KurvaKalibrasi tenaga 68
Gambar 4.1 Grafik Kalibrasi tenaga Spektrometer gamma 76
Gambar 4.2 Grafik liku kalibrasi Spektrometer gamma... 77
Gambar 4.3 Grafik Kalibrasi Spektrometer gamma , 78
Ganibar 4.4 Daur pencemaran di perairan 80
Gambar 4.5 GrafikkonsentrasiAs dalam air, sedimen dan biota 81
Gambar 4.6 Luka kulit akibat keracunan arsen 87
Ganibar4.7 Grafik konsentrasi Cd dalam sungai, sedimen dan biota 90
Gambar 4.8 Akumulasi melalui penguapan pada air 93
Gambar 4.9 Grafik konsentrasi Zn dalam sungai, sedimen danbiota 99
Ganibar 4.10 Cara logam berat memasuki tubuh 104
Gambar 4.11 Grafik konsentrasi Codalam sungai, sedimen dan biota 105
Gambar4.12 Grafik Fb dan Fd 112
xiv
DAFTAR LAMPERAN
Lampiran Halaman
Lampiran A
Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 02 Tahun2004 Al
Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun2004 , A2
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/VII/89 A3
Sertifikat SRM-2704 A4
Tabel Tenaga Radionuklida A5
Nilai Persentil Distribusi F A6
Tabel Soyka A7
Lampiran B
Data Sampling. Bl
Kegiatan Preparasi Cuplikan B2
Metode Preparasi Cuplikan B3
Lampiran C
Perhitungan Kalibrasi , CI
Hasil pencacahan air, sedimen dan biota C2
Langkah perhitungan Metode Komparatif. C3
Data volume cuplikan sedimen dan biota C4
Faktor Distribusi C5
Faktor Bioakumulasi , C6
Tabel SRM-2704 C7
Langkah Periiitungan SRM-2704 , CS
Langkah Perhitungan Fiji Hipotesis... C9
Lampiran D.
Peta industri
xvr
ABSTRAKSI
ABSTRAK
DISTRIBUSI PENCEMARAN LOGAMBERAT (As, Cd, Zn (km Co) DALAMCUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA. Telahdilakukan penelitian kadar logam berat As, Cd, Zn dim Co pada cuplikan air, sedimendan biota (eceng gondok, tanaman bakau, ikan Belanak dan ikan Gelama) dari beberapalokasi di perairan Surabaya dengan metode Analisis aktivasi Neutron (AAN). Serbukcuplikan dan konsentrat airdiradiasi neutron di Reaktor Atom "Kartinf' pada posisi LazySusan dengan flux neutron 1,05x10n n.cm"2.sec"! selama 12 jam. Kemudian dilakukanpencacahan dengan detektor (High Pure Germanium) HPGe dengan penganalisa salurganda. Analisis kuantitatif unsur As, Cd, Zn dan Co dilakukan secaia relatii; sebagaistandar sekunder dipakai larutan campuran As, Cd, Zn dan Co. Sebagai standar primerdipakai SRMBuffallo River Sediment dari NIST, USA untuk menguji keandalan metodeaktivasi neutron. Dari hasil analisis kuantitatif pada air sungai Surabaya biladibandingkan dengan baku mutu air (kelas I dan 4) dari Perda kota Surabaya No. 2Tahun 2004 menunjukkan bahwa untuk kadar logam berat Cd dan Zn telah melebihibatas ambang yang diijinkan (Cd: 0,01 mg/1; Zn: 0,05 mg/1). Pada air laut Surabaya biladibandingkan dengan baku mum airdari Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004menunjukkan bahwa untuk kadar logam berat As, Cd dan Zn telah melebihi ambang vangdiijinkan (As: 0,012 mg/1 ; Cd: 0,001 mg/1 ; Zn: 0,05 mg/l), untuk konsentrasi Co tidakterdapat dalam peraturan. LIntuk baku mutu kadiir logam berat pada sedimen dan biota(eceng gondok dan tanaman bakau tidak terdapat dalam keputusan Menteri LingkunganHidup sehingga tidak dapat dibandingkan. Sedangkan unsur As pada ikan telah melebihiambang batas menurat Direktur Jenderal pengawasan Obat dan Makanan No03725/B/VL789(lppm).
ABSTRACT
DISTRIBUTION OF HEAVY METALS (As, Cd, Zn and Co) CONTENTS FNWATER, SEDIMENT AND BIOTIC SAMPLES OF SURABAYA RIVER ANDMARINE. The heavy metals determination of As, Cd, Zn and Co concentration ofsamples, i.e: water, sediment, biotic (eichlomia crassipes, rhizophora.sp. , moolgardadelicatus and johnius (johnieops) bomeen) from many locations ofSurabaya marine andriver have been earned out. Thesamples as powder and concentrate waterwere irradiatedfor 12 hours using a Triga Mark type nuclear reactor.The neutron flux was 1,05x10"n.cm^.sec" neutron flux. The radioactivity of the samples was measured using a GammaSpectrometer equipped with a HPGe (High Pure Gemianium) detector and a MultiChannel Analyzer with 4096 channels. The relative technique was done in thisexperiment to determine of As, Cd, Zn and Co concentrations. SRM of bufallo riversediment ofNIST asa primer standard was used to prove the accuracy ofthis technique.The result showed that the concentration of As, Cd in water river were higher thanmaximum permissible concentration in one-class ang four-class water of Surabaya CityNo. 02/2004 (Cd= 0.01 mg/L: Zn- 0.05 mg/L). The concentration of As, Cd and Zn inthe marine were higher than maximum permissible concentration of Enviromental
xvi
Minister No. 51/2004 (As= 0,012 mg/1 ; Cd= 0,001 mg/1 ; Zn= 0,05 mg/1), meconcentration of those metal Co can not be evaluated, because regulation of related to themaximum of Enviromental Ministei" not available. The concentration of those metal insediment and biotic (eichlomia crassipes and rhizophora.sp.) can not be evaluated,because regulation of related to die maximum permissible concentration of the heavymetals of Enviromental Minister not available. The concentration of As in fish werehigher than maximum permissible concentration of General Director food and drug No.03725/B/SK/VII/89 (1 ppm).
xvii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
DISTRIBUSIPENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAM
CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA
Nama
No. Mahasiswa
Program Studi
Astri Chairina
00.513.042
Teknik Lingkungan
Telah diperiksa dan disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing I
Dr. Ir. Agus Taftazani
Dosen pembimbing II
Luqman Hakim,ST, Msi
Tanggal: \%/£]^
Tanggal: \^ G^
LEMBAR PENGESAHANTUGAS AKHIR
DISTRIBUSIPENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAMCUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA
Disusun dan dipersiapkanoleh :
Astri Chairina
00.513.042
telah disetujui dandisahkan oleh :Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Maju
(P3TM-BATAN) Jogjakarta pada tanggal dan dinyatakantelah memenuhi persyaratan.
Mengesahkan
Kepala Bidang Teknofisikokimia PembimbingP3TM\teATAN
(Dr. Drs. Ir. Kris TtfBasuki Msc. APU)NIX330002043
(Dr. Ir. AgusXtkftazani)NIP :330002278
Jogjakarta, 2005Menyetujui
Kepala P3TM-BATAN Jogjakarta
/Drs. Sudiatmoko. SU. APU)NIP 330001101
in
MOTTO
"Demi malam tatkah menutupi! Dan demi siang tatkala menerangi! Dan demi
terciptanya laki-laki dan peremption! Sestmgguhnya usaha kamu adakih (untuk)
berbagai (tujuan). Adapun orang yang memberi dor} bertaqwa, dan membenarkan apa
yang baik, kami akan memudahkan baginya (jalan) kemudahart Adapun orangyang kikir
dan menganggap dirinya dapat mencukupi sendiri, dan ia mendustakan apa yang baik,
Kami akan memudahkan (jalan) kesukamn" (Os. 92:1-10)
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri yang ada di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat,
khususnya kavvasan Surabaya mencapai 11.142 industri dengan jenis yang
berbeda-beda baik untuk industri kecil, menengah maupim besar. Sekitar 600
diantaranya nierupakan usaha yang berskala industri (bukan industri nunah
tangga), sebagian berlokasi di Kawasan Industri Rungkut (SIER) (Anonim, 2001).
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri di wilayah GERBANG
KERTASUSILA (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoharjo dan
Lamongan) telah niendoroiig pertumbuhan ekonomi. Hal ini sekaligus akan
meningkatkan arus urbanisasi di wilayah ini serta menimbulkan pemiasalahan
lingkungan yang semakin kompleks. Salah satu faktor penyebab timbulnya
pemiasalahan lingkungan adalah dihasilkannya limbah baik oleh industri maupun
aktivitas domestik. Pada umumnya industri lebih suka berdiri di dekat simgai
karena memudahkan untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan air sekaligus
memudahkan dalam pembuangan limbahnya. Hal seperti ini telah banyak terjadi
di Indonesia, sehingga banyak dijumpai kualitas air sungai yang semakin menuran
atau bahkan ekosistemnya telah rusak sama sekali (Anonim, 2002).
Menurut informasi terakhir dari Perum Jasa Tirta terlihat penyeharan
industri di sepanjang Kali Brantas adalah sebagai berikut : 21 % berada di bagian
hulu Kota Mojokerto, 41 % di kiri kanan Kali Surabaya, 38 % terletak di
sepanjang kali Mas, kali Wonokromo dan kali Porong. Industri tersebut terdiri
dari industri kertas, gula, minuman, tekstil, pemrosesan tnakanan tennasuk.
pengalengan, agro industri, karet, minyak goreng, sabun,baja dan beraneka ragam
industri kimia.
Di Jawa Timur industri banyak didirikan industri di wilayah Gresik,
Mojokerto, dan Sidoharjo yang diantaranya ada beberapa industri yang berada di
sekitar Aliran Sungai (DAS) kali Surabaya. Industri-industri ini dalam proses
produksinya banyak mengahasilkan limbah cair, dengankandungan bahan organik
dan padatan yang tinggi bahkanada beberapa yang mengandung wama dan logam
berat. Hal ini, tentu akan menurunkan kemampuan pemumian diri atau
kemampuan pemumian diri atau kemampuan asimilasi diri (self Purification)
badan air sungai, dan memperburuk kualitas air sungai (Disperindag, 2002).
Dari data PERUM Jasa Tirta I, 56 industri besar dengan jenis produksi
berbeda-beda yang ada di Jawa Timur membuang limbahnya ke kali Brantas, dan
mengalir ke kota Surabaya sampai akliimya bennuara di Selat Madura (Anonim,
Untuk industriyang tergolong mampumengolah limbah khususnya limbah
cair seringkali diikuti dengan masalah baru, yaitu terbentuknya endapan dan
nierupakan limbah padat yang mengandung bahan polutan yang seringkali
tergolong B3 (Bahan Beracun Berbahaya) sehingga kembali memerlukan
pengolahan lebih lanjut. Bagi industri yang tergolong kecil pengolahan limbah
cair maupun padat tersebut nierupakan heban yang dirasa sangat berat dan tidak
terpikul sehingga memerlukan uluran tangan pemerintah untukmengatasinya.
Adanya limbah industri, apabila kurang sempuma pengolahannya akan
menjadi faktor yang merugikan bagi lingkungan. Demikian juga halnya
perkembangan kawasan industri dan pemukiman Surabaya, khususnya daerah
perairan pantai dan sungai di Morokrembangan dim di Kenjeran. Limbah
penduduk dengan segala kegiatannya dan industri sepanjang sungai Surabaya
berupa polutan padat maupun cair baik sebagai senyawa organik beracun, logam
berat beracun niasuk ke perairan sungai yang akhimya mengalir ke pantai
Morokrembangan dim pantai Kenjeran. Wilayah pesisir nierupakan tempat
bermuaranya sungai Morokrembangan dan sungai Kenjeran serta menjadi tempat
buangan limbahdomestik (Taftazani, dkk, 2003).
Di beberapa lokasi pengambilan cuplikan, masyarakat sekitar
memanfaatkan biota (ikan) sebagai sumber mata pencahariannya. Hal mi cukup
mengkhawatirkan, sebab begitu banyaknya industri yang membuang limbahnya
ke perairan Surabaya.
Pencemaran industri menyebabkan rusaknya kualitas ekosistem kali
Surabaya, kualitas air menjadi turun, oksigen terlalu rendah, kekeruhan
meningkat, meningkatnya kandungan logam, dan tingginya sedimentasi. Sehingga
kali Surabaya tidak dapat menyediakan kebutuhan hidup yang layak bagi biota-
biota air. Hanya biota yang mampu beradaptasilah yang mampu bertahan.
Banyak orang menganggap bahwa sungai mempunyai kemampuan untuk
membersihkan diri (selfpurification) namun kita lupa bahwa kemampuan alam
tersebut memiliki ambang batas, seberapa luas dan panjang sungai yang ada tentu
tidak kixat untuk menampung beban limbah setiap hari dari kurang lebih 45
industri yang beipotensi mengeluarkan limbah B3 yang adit disepanjang kali
Surabaya dengan kuantitas limbah yang selalu meningkat. Berdasarkan studi
pemakaian air dan kebutuhan saat ini peranmkan air kali Surabaya dibedakan atas
: irigasi, air industri, sumber air baku dan air penggelontor kota ((Disperindag,
2002).
Kali Surabaya dengan panjang 42 km dan luas daerah pengaliran 789 km2
yang mengalir melalui Pmtu Mlirip, Mojokerto sampai dengan Dam Jagir menuju
ke kota Surabaya nierupakan pemasok utama air baku bagi kebutuhan air minum
kota Surabaya dan industri sekitamya. Namun saat ini, banyak industri berdiri di
sepanjang kali Surabaya yang membuang limbah cair kedalamnya. Hal ini
berdampak terhadap terjadinya penuninan kualitas air sungai, terlebih lagi pada
saat musun kemarau dimana debit air mengalami penyusutan yang besar sehingga
semakin memperparah tingkat pencemaran air sungai. Akibat beban pencemaran
ini, PDAM Surabaya sering mengalami kesulitan dalam memproses air minum
(Jasa Tirta, 2001).
Selain buangan industri, salah satu fimgsi kali Surabaya adalah
mengalirkan buangan air rumah tangga, buangan air limbah rumah tangga vang
berupa air mandi, cuci dan kakus juga dijumpai di sepanjang kali Surabaya.
Mengmgat pada tepi kiri dan kanan kali Surabaya kebanyakan berupa daerah
pemukiman, maka buangan air limbah rumah tangga ke kali Surabaya dirasa
cukup banyak konstribusinya disamping buangan air limbah industri. Berbeda
dengan buangan air limbah industri yang dapat diolah kualitasnya sebelum
dibuang ke kali Surabaya, maka air buangan rumah tangga ini sangat sulit
dikontrol kimlitasnya, apalagi ditambah dengan adanya jamban-jamban di
sepanjang alur kali Surabaya (Jasa Tirta, 2001).
Masalah yang ditimbulkan oleh logam berat mempunyai sifat-sifat
beracun, tidak dapat dirombak atau dihancurkan oleh organisme hidup. dapat
diakumulasi dalam tubuh organisme termasuk. manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Logam berat As, Cd tennasuk logam sangat beracun
(dapat mengakibatkan kematian atau gangguan kesehatan yang tidak pulih dalam
waktu singkat), sedangkan logam berat Zn, Co sifat racunnya moderat (dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang dapat pulih maupun yang tidak
dapat pulihdalam waktu yang relatiflama). (Taftazani, dkk, 2003)
Identifikasi dan pengukuran logam - logam berat As, Cd, Zn, Co dalam
cuplikan di pilih dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN). Dalam
penelitian ini identifikasi dan penetapan kadar unsur logam berat dapat dilakukan
dengan metode elektrometri, spektrometri serapan atom, aktivasi neutron (AAN)
dsb. Metode AAN mempunyai kelebihan daripada metode yang lain, antara lain:
limit dcteksinya orde ppm-ppb, dapat teruji secara serentak (multi unsur langsung
terdeteksi bersamaan), bebas kontaminasi jika cuplikan telah di radiasi, hemat
bahan kiinia untuk preparasi, dsb.
Cuplikan air, sedimen dan biota sangat berperan penting sebagai faktor
perunut dan bioindikator, sehingga secara ekologi penentuan As, Cd, Zn dan Co
dalam cuplikan sangat penting karena dapat menunjukkan tingkat pencemaran
yang terjadi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemiasalahan yang ada, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Berapa konsentrasi logam berat (As, Cd, Zn dan Co) yang terkandung dalam
cuplikan air, sedimen dan biota yang ada di perairan Surabaya ?
2. Apakah konsentrasi logam berat yang terkandung dalam air sungai sudah
sesiuti dengan Baku Mutu menurat Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 02
Tahun 20(34, air laut sudah sesuai dengan Baku Mutu Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 dan biota (ikan) sudah sesuai
dengan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No.
03725/T3/SK/VII/89 ?
3. Apakah faktor bioakumulasi (FB) dan faktor distribusi (Fp) unsur-unsur
logam berat dalam air, sedimen dan biota dapat dijadikan sebagai indikator
kualitas perairan ?
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dititik beratkan pada penentuan konsentrasi unsur logam
berat As, Cd, Zn dan Co yang erat hubungannya dengan buangan air limbah hasil
kegiatan industri dan domestik ke perairan Surabaya. Konsentrasi logam - logam
tersebut dalam perairan lama kelamaan akan meningkat dan terakumulasi dalam
cuplikan - cuplikan lingkungan seperti : air, sedimen dan biota, serta manusia
yang mengkonsumsi biota air tersebut. Peningkatan kadar As, Cd, Zn, dan Co
suatu saat akan melebihi dari ambang batas yang diijinkan sehingga dapat
membahayakan keselamatan dan kesehatan manusia maupun lingkungan. Oleh
karena ltu perlu dilakukan pemantauan secara teratur dan berkala.
Dalam penelitian mi batasan masalah yang dikemukakan adalah :
1 Parameter logam berat yang dianahsis adalah As, Cd, Zn dan Co.
2. Tingkat kandungan logam berat yang terkandung dalam cuplikan air, sedimen
dan biota (eceng gondok, tanaman bakau, ikan Belanak, ikan Gelama) di
perairan Surabaya diidentifikasi dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron(AAN).
3. Penentuan faktor bioakumulasi (FB) dan faktor distribusi (FD) unsur-unsur
logam berat (As, Cd, Zn dan Co) dalam air, sedimen dan biota.
14. Tujuan Penelitian
1- Mengetahui konsentrasi logam berat As, Cd, Zn, dan Co yang terdapatdalam cuplikan air, sedimen dan biota di perairan Surabaya.
2. Membandingkan konsentrasi logam berat yang terkandung dalam air
sungai dengan Baku Mutu Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 02 Tahun
2004 dan air laut dengan Baku Mutu Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 serta biota (ikan) dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No.
03725/B/SK/VII/8.
3. Mengetahui faktor bioakumulasi (FB) dan faktor distribusi (FD) unsur-
unsur logam berat dalam air, sedimen dan biota.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PencemaranLingkungan
Perkembangan teknologi dan industri yang pesat dewasa mi membawa
dampak bagi kebidupan manusia, baik dampak yang bersifat positif maupun
dampak yang bersifat negattf (Wardhana, 1999).
.Pencemaran merupakan perubahan yang tidak dikehendaki dan
lingkungan hidup yang sebagian besar akibat dan kegiatan manusia. Perubahan
ekosistem atau habitat dapat berupa perubahan secara fisik, kimia atau penlaku
biologis yang akan mengganggu kehidupan manusia, spesies biota bermanfaat,
proses-proses industri, kondisi kehidupan, dan asset kultural. Selain itu dapat pula
merusak atau menghamburkan secara sia-sia sumber daya bahan mentah yang adadi alam (Thayib, 1994).
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh komponen lamnya. Air yang kualitasnya buruk akan
mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan
mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan
makhluk hidup lamnya. Penuninan kualitas air akan menumnkan daya guna. hasil
guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dan sumber daya air yang
pada aklumya akan menumnkan kekayaan sumber daya alam (Anonim, 2002).
Pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh limbah ada bermacam-macam
bentuk. Ada pencemaran berupa bau, waraa, suara dan bahkan pemutusan mata
rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup atau penghancuran suatu jenis
organisme yang pada tingkat akhimya akan menghancurkan tatanan
ekosistemnya. Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup,
biasanya berasal dari limbah-Iimbah yang sangat berbahaya dalam arti memiliki
daya racun (toksisitas) yang tinggi.
Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat
kepada lingkungan alam saja, akan tetapi berakibat dan berpengaruh pula terhadap
kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Apabila lingkungan alam telah
tercemar sudah barang tentu tanaman yang tumbuh di lingkungan tersebut akan
ikut tercemar, demikian pula hewan yang hidup di situ. Pada akhimya manusia
sebagai makhluk hidup yang omnivora akan ikut pula merasakan dampak
pencemaran tersebut. Hal ini ditunjukkan pada daur pencemaran lingkungan di
ha wah ini :
Sumber
Pencemaran
Gambar 2.1. Daur Pencemaran LingkunganSumber : Wardhana (1999)
10
Limbah - limbah yang sangat beracun pada umumnya merupakan limbah
kimia, apakah itu berupa persenyawaan-persenyawaan kimia atau hanya dalam
bentuk unsur atau ionisasi. Biasama senyawa kimia yang sangat beracun bagi
organisme hidup dan manusia adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai
bahan aktif dan logam-logam berat. Daya racun yang dimiliki oleh bahan aktif
dari logam berat akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim dalam proses
fisiologis atau metabolisme tubuh. Sehingga proses metabolisme terputus. Di
samping itu bahan beracun dari senyawa kimia juga dapat terakumulasi atau
menumpuk dalam tubuh, akibatnya timbul problema keracunan kronis (Palar,
1994).
Sedangkan, sumber pencemaran perairan pesisir dan lautan dapat
dikeiompokkan menjadi 7 kelas : industri, cair pemukiman (sewage), limbah cair
perkotaan (urban stormwater), pertambangan, perlayaran (shipping), pertanian,
dan perikanan budi daya. Bahan pencemar utama yang terkandung dalam bungan
limbah dari ketujuh sumber tersebut berupa : sedimen, unsur hara (nutrients),
logam beracun (toxic metals), pestisida, organisme eksotik, organisme patogen,
sampah (litter) danoxygen depleting substances (bahan-bahan yang menyebabkan
oksigen yang terlarut dalam air berkurang). Bahan pencemar yang berasal dari
berbagai kegiatan industri, pertanian, rumah tangga di daratan akhimya
dapatmenimbulkan dampak negatif bukan saja pada perairan sungai, tetapi juga
perairan pesisirdan kelautan (Dahuri, Rais, Ginting, Sitepu, 2001).
Salah satu hal yang perlu dikerjakan dalam pengendalian clan pemantauan
dampak lingkungan adalah melakukan analisis unsur-unsur dalam cuplikan
lingkungan yang tercemar oleh limbah industn tersebut, temtama kandimgan
logam berat maupun senyawa kimia berbahaya lamnya. Analisis tersebut
diperlukan untuk mengevaluasi tingkat pencemaran yang terjadi.
2.2, Sumber Pencemaran
Sumber pencemar adalah setiap kegiatan yang membuang atau
mengeluarkan zat atau bahan pencemar, yang dapat berbentuk cair, gas atau
partikel tersuspensi dalam kadar tertentu kedalam lingkungan.
Pencemaran merupakan berubahnya suatu kondisi dan bentuk asal
menjadi keadaan yang lebih buruk. Perubahan bentuk tatanan dari kondisi asal
pada kondisi buruk ini teijadi sebagai akibat masuknya bahan pencemar dari
sumber pencemar yang ada.
Pencemaran lingkungan dapat melalui udara, air dan tanah pada akhimya
sampai juga pada manusia. Oleh karena itu perubahan dan kebijaksanaan manusia
dalam pengelolaan lingkungan sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia itu
sendiri.
Adanya sumber pencemar air oleh logam berat dari logam berat dan
berbagai sumber akan menyebabkan terganggunya populasi biota di perairan
tersebut. Masuknya zat pencemar logam berat ke dalam perairan selain
mengendap di dasar perairan, juga akan diakumulasi oleh tumbuhan dan hewan
air. Tingkat residu logam yang diakumulasi oleh organisme tersebut dapat untuk
menggambarkan tingkat pencemaran air di perairan tersebut (Moore dan
Ramarrnorthy, 1984).
Pencemaran lingkungan dapat melalui udara, air dan tanah yang pada
akhimya sampai juga pada manusia. Oleh karena itupembahan dan kebijaksanaan
manusia dalam pengelolaan lingkungan sangat besar bagi kelangsungan hidup
manusia itu sendiri.
Karena zat pembuangan limbah ke lingkungan pada akhimya sampai pada
manusia, maka perlu diketahui skema daur limbah ke lingkungan sebagai berikut :
Logam Beratdalam Air
F
Air Laut
1 V
Ikan Tumbuhan
1Manusia
Gambar2.2. Bagan Air Limbah Logam Berat dalam LingkunganSumber: Wardhana (1999)
2.3. Pencemaran Logam Berat
Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan nierupakan suatu
proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia.
Pada awal digunakannya logam sebagai alat, belum diketahui pengaruh
pencemaran terhadap lingkungan dan pada tingkat tertentu dapat meiiganggu
kesehatan manusia. Masalah yang dihasilkan dari logam berat mi cukup ramit,
karena logam berat mempunyai sifat - sifat berikut :
1. Beracun
2. Tidak dapat dirombak atau dihancurkan oleh organisme hidup.
13
3. Dapat diakumulasi dalam tubuh organisme tennasuk manusia, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Logam berat berdasarkan sifat racunnya dapat dikelompokkan menjadi empat
golongan, yaitu :
1. Sangat beracun, dapat mengakibatkan kematian ataupun gangguan
kesehatan yang pulih dalam waktu singkat. Logam - logam tersebut antara
lain : Pb, Hg, Cd, Cr, As, Sb, Ti dan U.
2. Moderat, yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang dapat pulih
maupun yang tidak dapat pulih dalam waktu yang relatif lama. Logam -
logam tersebut antara lain : Ba, Be, Cu, Au, Li, Mn, Se, Te, Va, Co dan
Rb.
3. Kurang beracun, logam ini dalam jmnlah besar menimbulkan gangguan
kesehatan. Logam - logam tersebut antara lain :Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K,
Ag, Ti dan Zn.
4. Tidak beracun, yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan seperti : Na,
AL Sr dan Ca.
2.3.1, Arsen (As)
Arsen hampir selalu ditemukan secara alamiah di daerah pertambangan
walaupun jumlahnya sangat sedikit. Logam ini biasanya selalu berbentuk senyawa
kimia baik dengan logam lain, oksida maupun sulfur yang menjadikan sifat logam
mi menjadi lebih mudah mengendap. Konsentrasi logam arsen pada air laut secara
alamiah 2,6 ug/1, sedangkan pada air sungai 2 ug/1 (Darmono, 2001).
14
Arsen digunakan dalam industri metalurgi, gelas, pigmen, tekstil, kertas,
keramik, cat. penyulingan minyak, semi-konduktor dan sebagainya (Efrendi,
2003). Kadar Arsen dalam perairan tawar sekitar 0,01 mg/L Untuk menjaga
ekosistem akuatik, kadar arsen sebaiknya tidak iebih dari 0,05 mg/1 (Moore,
1991). Kadar arsen yang tinggi juga dapat merusak kiorofil. Pada perairan yang
diperuntukkan bagi kepentingan pertanian, kadar arsen sebaiknya kurang dari 0,1
mg/1. Konsentrasi arsen yang mematikan bagi mikro algae berkisar antara 2,0 -
10,0 rag/1. Kadar arsen yang melebihi 10 mg/1 bersifat toksik packs ikan, kadar
arsen aman pada perairan laut adalah sekitar 0,01 mg/1 (Effendi, 2003 ).
Arsen merupakan bahan beracun, dapat melalui isapan nafas dalam bentuk
debu yang berterbangan di udara (pencemaran udara) dan keracunan arsen pada
orang atau hewan karena menghisap debu tersebut., perut (melalui makanan) atau
absorbs! melalui kulit. Keracunan As dapat secara cepat atau pelan dengan gejala
yang timbul, seperti : bercak-bercak pada kulit seperti eksem, dan apabila
keracunan berat akan menimbulkan muntah darah lambung. Gas AsH^ akan
memecahkan butiran darah dan senyawa Arsen banyak dijumpai pada buangan
industn logam, glassware, keramik, zat pewarna dan pestisida.
Apabila tennakan arsen sebanyak 100 mg dapat mengakibatkan keracunan
yang hebat. Arsen juga diduga dapat mengakibatkan kanker.
2.3.2. Kadmium(Cd)
Kadrmum merupakan bahan beracun yang akan menimbulkan gejala akut
dan megakibatkan kematian. Keracunan akan mengakibatkan gangguan pada
organ dalam hati, ginjal, tulang-tulang apabila temiakan/terminum dari bahan
yang tercemar Cd dengan gejala : mual, muntah, diare, kejang pen.it, dan pusing,
yang mana Cdakan menghambat kerja dan selfliydril enzym, dan diduga sebagai
karsinogen.
Keracunan Kadmium (Cd) dapat terjadi karena banyak industn yang
menggunakan logam kadmium dalam proses produksmya, seperti industri
metalurgi, pelaisan logam, pigmen, baterai, peralatan eiektronik, pelumas,
peralatan fotografi, gelas, keramik, tekstil dan plastik (Effendi, 2003).
Logam kadmium menjadi popular setelah timbulnya pencemaran air
sungai di wilayah Toyama di Jepang yang menyebabkan keracunan pada manusia
(WTardhana, 1999). Kadmium dalam air tawar berbentuk karbonal (CdC03),
sedangkan dalam air laut berbentuk senvawa klonda (CdCl2). Sifat dan kegunaan
logam ini adalah :
- Mempunyai sifat tahan panas sehingga sangat bagus untuk
pencampuran pembuatan bahan-bahan keramik dan plastik; dan
- Sangat tahan terhadap korosi sehingga bagus untuk melapisi pelat
besi dan baja.
Kadmium bersifat kumulatif dan sangat toksik bagi manusia dapat
mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dan paru-paru, meningkatkan tekanan
darah dan mengakibatkan kemandulan pada pria dewasa (Effendi, 1999).
Kadmium dapat berbahaya apabila diserap oleh hewan air melalui insang
dan saluran pencemaan. Karena sifatnya sangat toksik, logam ini dapat
mematikan. Keracunan kronis Cd lebih sering dijumpai di lapangan hanya pada
manusia, ini erat hubungarmya dengan kualitas lingkungan yang menurun.
16
Pada air payau biasanya terdapat muara sungai. Kedua senyawa tersebut
jumlahnya berimbang. Logam berbahaya ini diserap oleh hewan air melalui
insang dan saluran pencemaan. Karena sifatnya yang toksik, logam ini dapat
mematikan. Jika hewan air tersebut tahan terhadap kandungan logam yang tinggi,
maka logam itu dapat tertimbun di dalam jaringannya, temtama hati dim ginjal.
Logam ini juga berkaitan dengan protein sehingga disebut metahtionein yang
bersifat agak permanen dan mempunyai waktu pamh cukup lama (biological half
life).
2.3.3. Seng (Zn)
Seng digunakan dalam produksi logam campuran, misalnya : pemnggu,
loyang, dan kuningan. Senyawa seng mi juga sering digunakan dalam pelapisan
logam seperti : baja, besi yang merupakan produk anti karat. Juga digunakan zat
wama untuk cat, lampu, gelas, bahan keramik, pestisida dan sebagainya, Zn juga
banyak dijumpai pada limbah industri CC>2.
Kadar seng pada air minum sebaiknya tidak lebih dan 5 mg/L toksisitas
seng menurun dengan meningkatnya kesadahan dan meningkatnya suliu dan
menurunnya oksigen terlarut. Toksisitas seng bagi organisme akuatik (algae,
avertebrata dan ikan) sangat bervariasi, < 1 mg/1 hingga > 100 mg/1 (Effendi.
2003). Keracunan Zn sering dijumpai pada hewan yang hidup di daerah yang
tercemar unsur ini, dankeracunan Zn mi juga terjadi bersamaan dengan keracunan
Cd secara kronis. Defisiensi seng akan terlihat pada hewan dengan gejala
peradangan pada hidung danmulut serta pembengkakan persendian.
17
kobalt sebagai alloy dengan logam lain. Ackipun sifat-sitat dari logam kobalt
adalah sebagai berikut :
1. Logam Co dalam persenyawaannya mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +3.
2. Ion kobalt ( III ) tidak. stabil.
3 Kobalt dapat membentuk komplek-komplek yang stabil.
4. Komplek kobalt ( II ) dapat dioksidasikan dengan mudah menjadi komplek-
komplek kobalt ( III).
5. Koba It bersifat racunterhadap mahkluk hidup.
2.4. Indikator Biologis
Indikator biologis sebagai dasar dan perhatian. utama untuk melihat
dampak pencemaran logam berat dan beracun dan adanya proses bioakumulasi,
selain itu juga untuk melihat efek potensialnya terhadap janngan atau rantai
makanan. Salah satu organisme yang dapat dijadikan bioindikator untuk sungai
adiilah eceng gondok dim ikan, setkngkan untuk perairan laut adalah kerang dan
ikan.
Karakteristik ideal sebagai indikator biologis ekosistem perairan adalah
sebagai berikut:
- Organisme (biota) tersebut haras cukup mengakumulasi logam berat
tanpa menyebabkan kematian.
- Habitat biota berasal dari daerah yangditeliti.
- Melimpahnya setiap waktu pada lokasi yang akan diteliti.
19
- Mempunyai masa hidup lebih dan satu tahun, (cukup lama) untuk
melihat pengarah variasi pembahan musim
- Mempunyai ukuran tubuh yang memungkinkan untuk dianalisa,
temtama pada janngan tubuh (Rossbaeh, 1995).
Logam berat yang diabsorbsi, akan diakumulasi oleh makhluk hidup
perairan sampai berbagai tingkatan. Akumulasi logam berat oleh makhluk hidup
dapat berasal dari proses biokonsentrasi. pengambilan dan partikulat tersuspensi,
dan bahan makanan dan dari sedimen (Connell, 1995). Bioakumulasi logam berat
yang dilakukan oleh biota air akan menyebabkan kadamya dalam tubuh lebih
besar dibandingkan dengan air maupun sedimen (Hutagalung, 1984).
Apabila pencemaran lingkungan diperkirakan melalui jalur air maka
indikator biologisnya dapat ditentukan melalui hewan atau tanaman yang hidup
atau tumbuh di air, baik air sungai, air danau maupun air laut. Indikator biologis
yang ada pada jalur air dan mungkin akan sampai kepada manusia (Wardhana,
1999),
Dalam menganalisa keadaan lingkungan masalah indikator biologis
merupakan petunjuk ada tidaknya kenaikan keadaan lingkungan dan keadaan
gans dasar (keadaan lingkungan sebelum ada kegiatan industn), sebaiknya
pengambilan contoh lingkungan haruslah yang terletak pada jalur yang menuju
dan berakhir pada manusia (Wardhana, 1995).
Logam berat yang terabsorbsi oleh biota perairan akan membentuk
senyawa kompleks dengan zat-zat organik yang terdapat dalam tubuh organisme
sehingga logam berat akan terikat, terakumulasi dan tidak segara dilepaskan oleh
20
organisme yang bei'sangkutan (Robinson dan Roesijadi, 1994). Sedangkan
menurat Hutagalung (1984), bahan pencemar yang berada dalam tubuh organisme
dapat dikeluarkan ke lingkungan air atau dapat disimpan dan terakumulasi dalam
tubuh organisme yang terlibat pada rantai makanan. Logam berat yang
terakumulasi akan bereaksi dengan gugus sulfuliidril (-SH) dari protein yang
terdapat dalam tubuh organisme, sehingga sukar terekskresi oleh organisme
tersebut.
Bioakumulasi logam berat yang dilakukan oleh biota air akan
menyebabkan kadamya dalam tubuh lebih besar dibandingkan dengan air maupun
sedimen (Hutagalung, 1984). Demikian juga halnya dengan logam berat yang
terabsorbsi oleh biota laut, meskipun prosesnya lambat namun apabila
berlangsung terus-meneras dalam jangka waktu yang lama, maka proses
akumulasi yang terjadi akan menghasilkan kandungan logam berat yang cukup
linggi dalam tubuh organisme. Proses akumulasi logam berat akan jauh lebih
cepat melalui rantai makanan yang telah tercemar daripada di dalam air.
Absorbsi logam berat dari air ke dalam makhluk hidup dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu kadar garam, temperatur, pH, ukuran organisme, hadimya
senyawa kimia lain dan kondisi kelaparan dari organisme. Absorbsi logam juga
sangat bergantung pada bentuk logam, biasanya ikatan logam dalam makanan
sangat stabil dan tidak dipecah oleh enzim pencemaan (Darmano, 1995).
2.4,1. Ecenggondok(Eichhomia crassipes (Mart) Solms)
Eceng dondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms) merupakan tumbuhan
pengganggu (gulma) perairan yang sulit diberantas, karena pertumbuhamiya
sangat pesat tennasuk jenis tumbuhan menahun, mengapung bebas apabila air
cukup dalam, tetapi berakar di dasar bila aimya dangkal (Widivanto, 1980).
Tumbuhan ini juga mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat
tumbuhnya, serta dapat memanfaatkan kesuburan air yang tmggi. Pertumbuhan
yang pesat berarti mempunyai daya scrap yang besar untuk menyerap berbagai
unsur dalam air (Hadi, 1984).
2,4.2. Tanaman Bakau (Rhit.ophora.sp.)
Yang paling menarik dan ekosistem ini adiilah cara adaptasi organ-organ
tubuhnya terhadap kondisi lingkungan yang bersalinitas tinggi, dan selalu
tergenang air. Untuk Ehizophora selam akar yang menggantung penyaring NaCl
ia memiliki daun berlapis dagmg yang tebal untuk menyimpan banyak air Selain
itujuga akar-akar mereka mampu menahan sedimen sehingga teijadi penambahan
lahan kearah laut.
Hutan mangrove (bakau) merupakan ekosistem utama pendukung
kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan kelautan. Selain mempunyai fhngsi
ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, penahan abrasi, amukan
angin tautan, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, dan lain sebagainya.
Hutan magrove juga mempunyai fiingsi ekonomis penting seperti : penvedia
kayu, daun-daunan sebagai bahan baku obat-obatan (Dahuri, Rais, Gintmg,
Sitepu, 2001).
Hutan bakau sebagai salah satu ekosistem yang sangat unik, merupakan
salah satu sumberdaya alam yang sangat potensial, hutan bakau disamping
merupakan penghasil berbagai bahan baku industn (bahan penyamak, arang, kayu
bakar, dll), juga mempunyai fungsi hndung berbagai proses ekologi dan
mempakan salah stu ekosistem yang mempunyai daya recoven'/regenerasi yang
cukup kual, dari 15,9 juta Ha hutan mangrove dunia seluas 4,25 juta Ha hutan
mangrove atau ± 27% terdapat di Indonesia dan seluas ± 28,437 Ha berada di
propinsi Jawa Timur, oleh karena itu mangrove/bakau oerlu memperoleh
perhatian khusus, hati-hati agar tidak menumnkan atau merusak ekosistemnya
(Anonim, 1997).
2.4.3. Ikan Belanak (Moolgarda delicatus)
Karakter diagnostik: Badan memanjang; mulut kecil dan terminal;
moncong runcing; ujung belakang tulang rahang tidak terlihat apabila mulut
tertutup; selaput kelopak mata tidak menutupi ins mata; sisik lingkaran dengan
pinggiran bermembran bergerigi; pyloric coeca tidak bercabang; snip ekor cagak.
Jari-jari sirip punggung VI-L 8;jari-jari strip dubur 111,9; jari-jari sirip dada 15-17;
deretan sisik longitudal 34-36. Terdapat di daerahpantai dan estuaria.
Warna: Bagian belakang berwarna kehijau-hijauan atau abu-abu
kecoklatan, pada bagian sisi dan perut berwarna keperakan; pinggiran belakang
sirip ekor berwarna hitam; pada pennulaan snipdada terdapat spot biru.
2.4.4. Ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)
'(•;
<U?*..*! hu ..s.f.uiHtmis \\ifu *lrcp n>4<\t
Hi .ui.il I'm
In!,-. i!-lm, Mulr-. r\u-,|,lii>:; ,„,,„ , .„„( ,1 •
Gambar 2.3. Struktur ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)
Bentuk badan memanjang, agak compress; seluruh bagian kepala dan
badan tertutup sisik kecuali ujung moncong. Lubang sensor berpon sering kali
terdapat pada ujung moncong (pori-pori rostral bagian atas). pada bagian
pinggiran bawah moncong (pon-pon rostral marginal), dan pada dagu (pon-pon
mental): biasanya pori-pori rostral bagian atas 3-5, pori-pori rostral marginal 5,
dan pori-pori mental 3 pasang. Sirip punggung tidak terputus, dengan lekukan
yang dalam antara bagian sirip yang berjari-jari keras dan bagian sirip yang
berjari-jari lemah: sinp bagian depan VIII-X (biasanya X) dengan jari-jari keras
yang pipih, dan bagian belakang dengan Ijari-jari keras dan 21-44 jari-jari lemah;
dasar sirip punggung yang berjari-jari lemah lebih panjang daripada dasar snip
dubur; sinp dubur dengan II jari-jari keras ckm 6-12 (biasanya 7) jari-jari lemah;
sinp ekor berpmggiran berlekuk sampai memncmg, tidak pernah berbentuk cagak,
biasanya meruncing pada ikan-ikan muda, dan berbentuk rhomboid pada ikandewasa.
2.5. Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis Aktivasi Neutron (AAN) merupakan teknik analisis unsur-unsur
kelumit, yaitu unsur-unsur dalam kadar yang sangat rendah. Analisis mi
didasarkan pada pembentukan radionuklida sebagai hasil dari reaksi nuklida
dalam bahan yang dianahsis. Cuplikan akan di radiasi menggunakan suatu sumber
neutron, mti atom unsur-unsur yang berada dalam cuplikan akan menangkap
neutron dan berubah menjadi radioaktif.
Metode aktivasi neutron mi mampu menganalisis unsur-unsur kelumit
dalam satu sampel secara bersamaan tanpa pemisahan kimia, jika dibandingkan
dengan metode lam. AAN mempunyai kepekaan yang tinggi yaitu mampu
mendeteksi kadar unsur sampai orde ppm (KH>) bahkan untuk unsur tertentu
sampai orde ppb (10-9) dan ppt (10-12) Keunggulan dan Metode Analisis
Aktivasi Neutron ini adalah :
1. Mendeteksi secara serentak (tnulti element)
2. Limit deteksi tinggi
3. Tanpa merusak cuplikan
4. Bisa untuk cuplikan padat, cair dan gas
5. Tidak mudah terkontaminasi, jikacuplikan telah di radiasi
6. Mampu menganalisis semua unsur kelumit (trace element) dalam suatu
cuplikan
Kelemahan dari MetodeAnalisis Aktivasi Neutron adalah :
1. Yang dianahsis kadar unsur total, tidak bisa membedakan valensi unsur
25
2. Beberapa unsur tidak terdeteksi (Si, Pb, C, N, O dsb) (Catatan kuliah
Laboraturium Lingkungan).
Tabel 2.1. Keandalan Metode Aktivasi Neutron
Kepekaan/hmit deteksi (repisipity) :± 4. 10'5 ug
Ketelitian (accuracy) :5 %
Keseksamaan (precition) : ± 1 %
Sumber : Susetyo, 1988. ~ '
2.5.1. Prinsip Dasar
Bahan sampel yang akan dianalisa, diiradiasi dengan sumber neutron
dalam suatu sumber neutron, maka akan teijadi penangkapan neutron oleh inti
unsur - unsur tersebut. Unsur yang teraktivasi neutron akan berubah menjadi
radioaktif yang memancarkan sinar gamma dengan energi gamma spesifik.
Selanjutnya pancaran tenaga dan unsur radioaktif dalam sampel tersebut dideteksi
untuk melihat komposisi kandungan unsur yang ada (secara kualitatif) serta
ditentukan kadamya (secara kuantitatif) dengan teknik spektrometn y. Secara
sederhana reaksi tersebut dinyatakan dengan persamaan unium sebagai berikut :
ZX +n ^ Z+1X +y (2-1)
X :adalah unsur sasaran dalam cuplikan
n ; adiilah neutron yang digunakan untuk iradiasi
y :adalah sinar gamma yang dipancarkan oleh unsure hasil
pengaktivan setelah iradiasi, smar gamma ini mempunyai energi yang
spesifik untuk setiapunsur
/Z+lX:adalah unsur hasil reaksi inti dalam cuplikan (Anonim, 2001).
X \ \ x /V, r, >•>.. y
XoX
o , / -, q-O c.O/ \ o AO o O/O o _. " • \Oq q <-y vo-0 0 A/
- - ' a ^ ^ b
Gambar 2.4. Pn'nsip Dasar Analisis Aktivasi NeutronSumter : Susetyo (1988)
Keterangan :
a. Cuplikan terdin atas bahan dasar (O) dan unsur-unsur kelumit (a).
b. Cuplikan di iradasi dengan neutron dan membuat beberapa atom menjadi
radioaktif(# ) dan (k ).
c. Smar y yang dipancarkan oleh cuplikan menyingkapkan data kualitatif dan
data kuantitatif unsur-unsur dalam cuplikan.
2.5.2. Reaksi Pengaktifan
Radioaktivitas merupakan gejala pembahan inti atom secara spontan
disertai dengan pancaran radiasi partikel dan atau gelombang elektromagnetik.
Perubahan mti atom tersebut menghasilkan suatu unsur baru yang disebut sebagai
desintegrasi inti atau dikenal dengan pelumhan radioaktif.
Proses pelumhan radioaktif dapat dijelaskan sebagai berikut :
A *• B+b (2-2)
Dimana unsur radioaktif A mengalami pelumhan menjadi nuklida B dengan
melepaskan radiasi b. Contoh reaksi neutron dan energi yang dihasilkan adalah :
£As+ln >*As +Eyl (2-3)
lZCd+fr >™Cd +Er2 (2-4)
27
64 -/ , 1
30 Zn+0fl >xZn +EYy (2-5)
27<-ch-0« ^Xo+Ay, (2-6)
Pancaran energi gamma, E y tersebut yang akan dianalisa dalam detektor
HPGe dengan kemurnian yang tinggi secara kualitatif (identifikasi kenampakan
unsur yang terdapat dalam sampel) dan secara kuantitatif (mengukur kadamya
dengan mengukur luas spektram atau intensitas y) (Susetyo, 1988).
2.5.3. Fasilitas Iradiasi
2.5.3.1. Fasilitas Iradiasi Reaktor Atom Kartini
Bahan bakar yang digunakan reaktor atom Kartini adalah UZr H 20%.
Terdapat dua isotop utama dalam uranium, yaitu 235U dan 238U. Inti 235U apabila
menyerap neutron akan mengalami pembelahan menjadi dua inti bam sambil
melepas 2atau 3neutron. Reaksi pembelahan inti menjadi dua buah inti atau lebih
dim lebih ringan dan disertai pemancaran energi dinamakan reaksi fisi.
Neutron yang dihasilkan langsung dan pembelahan uranium mempunyai
tenaga yang sangat tmggi. Neutron jenis mi disebut sebagai neutron cepat.
Neutron cepat tidak dapat dipakai secara efektif untuk membelah uranium, oleh
sebab itu dilakukan penurunan tenaga neutron, yaitu dengan memperlambat gerak
neutron dengan menumbukkan pada atom-atom ringan sehingga energinya
sebagian akan diberikan pada atom tersebut. Bahan untuk memperlambat neutron
disebut moderator. Bahan yang digunakan adalah air ringan. Neutron thermal
mempunyai tenaga dibawah 0,2 KeV.
28
2.5.3.2. PemilBian Sumber Neutron
Bnergi smar gamma (EyL Eyo. dst) sangat spesifik untuk setiap unsur.
sehingga dapat untuk mengidentifikasi atau analisis kuantitatif suatu cuplikan,
Dalam Analisis Aktivasi Neutron (AAN) neutron tersebut dapat
mengaktivasi unsur - unsur dalam sampel yang cukup banyak setelah tenaganya
diturunkan lebih dahulu menjadi neutron (hernial dengan menumbukkan pada
bahan dengan berat atom ringan seperti air (H20), air berat (D20), grafit atau
oxygen serta yang lainnya (Susetyo, 1998).
2.5.4. Perangkat Spektrometer Gamma
Perangkat Spektrometer gamma yang digunakan dilengkapi dengan unit
pengolah data yang mempakan mikro computer, sumber tegangan tinggi (HV)
penguat awal (Preampiflier), penguat (Ampifiier) dan penganalisis salur ganda
(MCA). Detektor HPGe dilengkapi dengan system cryostat (tabling yang berisi
N2 cair). Untuk keterangan lebih jelas ditunjukkan pada Gambar 2,6.
Penguat awal (Preampiflier) terletak diantara detektor dan penguat. Alat
ini mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
- Untuk melakukan amplifikasi awal terhadap pulsa keluaran detektor.
- Untuk melakukan pembentukan pulsa pendahuluan.
- Untuk mencocokkan impedansi keluaran detektor dengan kabel signal
masuk, ke penguat.
- Untuk mengadakan pembahan muatan menjadi tegangan pada pulsa
keluaran detektor.
1Q
Sediingkan pengiuit (Ampifiier), berfungsi mempertinggi pulsa keluaran
dari preamplifier sehingga mencapai amplitude yang dapat dianahsis dengan alat
penganalisis tmggi pulsa. Pulsa yang dihasilkan berupa penganalisis salur ganda.
Pulsa-pulsa dengan bennacam-macam tinggi dapat dibedakan dan dipisahkan
sehingga membentuk spektrum-y yang lebih halus. Pulsa keluaran dari pengalisis
salur ganda diteruskan pada alat cacah (gabungan counter dim timer) dengan
menghitung semua pulsa keluaran dalam selang waktu yang telah ditetapkan
sebelumnya (Susetyo, W.J 988).
•-I
JL! ,r=r A 1
I —4
^/u_ n6
i
Gambar 2.5. Perangkat Spektometer ySumber : Susetyo (1988)
Perangkat yang digunakan didam spektrometer yadalah sebagai berikut:
1. Detektor HPGe 5. Penguat (ampifiier)
2. Sumter tegangan tinggi (HV) 6. Penganalisis salur ganda (MCA)
3. "Cryostat" Nitrogen cair 7. Unit pengolahan data
4. Penguat awal (preampiflier)
Pnnsip kerja dari spektrometer gamma yaitu pulsa yang dihasilkan oleh
detektor HPGe dipertinggi serta dibentuk dalam penguat awal dan amplifier. Pulsa
tersebut dikirim ke alat penganalisis salur ganda yang telah dilengkapi dengan
banyak memori dan dinyatakan cacah salur. Dalam penganalisis salur ganda maka
30
pulsa-pulsa tersebut dipilah-pilah sesuai dengan tinggi pulsa yang dimilikinya.
Pulsa dengan tinggi tertentu atom dicatat cacahnya dengan nomor salur tertentu
dan alat semacam ini pada hakekatnya adalah sebuah komputer dan dinamakan
penganalisa salur ganda. Pulsa dengan tinggi tertentu akan dicatat cacahnya dalam
salur dengan nomor tertentu.
2.5.4.1. Detektor HPGe
Apabila sinar ymengenai detektor semi - konduktor maka dalam interaksi
yang akan terjadi akan dihasilkan pasangan elektron-lowongan pada daerah
mtristik dalam detektor, oleh karena adanya pengerah medan listrik yang terjadi
menyebabkan elektron yang bergerak pada ujung-ujung elektroda mengakibatkan
beda potensial yang akan menimbulkan sinyal. Tinggi smyal tersebut sebanding
dengan jumlah tenaga foion gamma dari suatu unsur yang teraktivasi neutron.
Karena kesenjangan tenaga dalam kristal germanium sangat kecil maka
untuk mengatasi arus bocor balik yang disebabkan oleh efek ekstemal, detektor
HPGe (High Pure Germanium) haras dioperasikan dalam suhu operasi yang
sangat rendah, yaitu dengan menggunakan nitrogen cair 77 K (-196°C) sebagai
medium pendingm. Apabila tidak dilakukan pendinginan maka arus bocor akan
memsakkan daya pisah detektor. Oleh sebab itu detektor biasanya dimasukkan
dalam wadah hampa yang dimasukkan dalam dewar nitrogen cair. System seperti
ini sering disebut juga sebagai "cryostaf (tabling bensi N? cair).
Detektor HPGe banyak digunakan dalam spektrometer gamma karena
mempunyai kemurnian yang tmggi. dan hams berada dalam kondisi terjaga
kestabilannya.
31
2.6. Deskripsi Lokasi Penelitian
2.6.1. Letak Geografis
Surabaya mempakan ibu kota propinsi Jawa Timur sang dikenal sebagai
Kota Pahlawan dengan luas wilayah 326.36 Km2 yang terletak antara 07° 21'
Lintang Selatan dim 112° 36' - 112° 54' Bujur Timur.
Kota Surabaya berdiri diatas ketinggian 3-6 meter diatas permukaan laut
(dataran rendah), keciuili dibagian selatan terdapat dua bukit landai di daerah lidah
&Gayungan dengan ketinggian 25 -50 meter di atas pemiukaan laut. Sedangkan
untuk batas wilayah kota Surabaya terdiri dan :
Sebelah Utara ; Selat Madura
Sebelah Timur ; Selat Madura
Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
Sebelah Barat : Kabupaten Gresik
2.6.2. Letak Topografi
Surabaya terdiri dari 80 %dataran rendah dengan ketinggian 3 - 6 mdan
memiliki kemiringan <3%, sedangkan 20 %perbukitan dengan gelombang yang
rendah dengan ketinggian <30 myang memiliki keminngan 5-15 %.
2.6.3. Iklim dan Curah Hujan
Musim kemarau terjadi pack bulan Mei -Oktober sedangkan musim hujan
pada bulan November - April. Temperatur udara rata-rata minimum adalah 22,1
°C dan maksimum adalah 33,5 T. Sedangkan curah hujan rata-rata adalah 181
mm dan curah hujan di atas 200 mm yang terjadi pada bulan November -April.
Kecepatan angin yang terjadi di kota Surabaya rata-rata 6,0 Knot dan kecepatan
32
angm maksimum ackilah 22 Knot. Arab angin terbanyak menurut pembagian
bulamiya adalah :
Januari, Februari, Maret : Barat-Barat Laut
April, Mei, Juni, Juli, Agustus. September, Oktober, November : Timur
Desember : Timur - Tenggara
(Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, 2002).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di laboratorium Dasar Inovasi Bahan Bidang
Teknotisikokimia, Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Maju (P3TM) -
BATAN Yogyakarta. Penelitian serta pengolahan data clan penyusunan skripsi
dilaksanakan dari bulan Juni - April 2004.
Untuk lokasi pengambilan cuplikan dilakukan di perairan Surabaya,
dengan jumlah 12 titik sampling yang dilaksanakan pada tanggal 22 s/d 24 Juni
2004. Kegiatan penelitian di laboraturium dilaksanakan tanggal 1 Juli 2004 s/d
Januari 2005.
3.2. Obyek Penelitian
Cuplikan yang diteliti adalah air sungai, air laut, sedimen, eceng gondok
(Eichhomia crassipes (Mart) Solms), tanaman bakau (Rhizophora.sp.), ikan
Belanak (Moolgarda delicatus), ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen) di
Hulu, Tengah, Hilir, Muara sampai Pesisir Pantai di Perairan Surabaya. Obyek
yang dikaji dalam penelitian ini adalah konsentrasi unsur logam berat (As, Cd, Zn,
dan Co). Untuk air simgai penetapan klasifikasi menurat Peraturan Daerah Kota
Surabaya No. 02 Tahun 2004, klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat)
kelas :
34
a. Kelas I, yaitu air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau perantukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut.•e"
b. Kelas II, yaitu air yang peruntukkannya clapat digunakan untuk
sarana/prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar dan air payau,
petemakan, air untukmengairi pertamanan, dan /atauperantukan lain yang
mensyaratkan mutu air yang sama dengankegunaan tersebut.
c. Kelas III, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar dan air payau, petemakan, air untuk
mengain pertamanan, dan/atau perantukan lain yang mensyaratkan mutu
air yang sama dengan kegunaan tersebut.
d. Kelas IV, air yang peruntukannya diipat digunakan untuk mengain
pertamanan dan/atau perantukan lain yang mensyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
Pada lokasi penelhian penetapan kelas air pada sumber air yangalurnya di
daerah sebagaimana dinyatakan dalam (Lampiran A) yaitu (Kelas I : Tengah Kali
Surabaya (Karangpilang) dan Hulu Kali Wonokromo (Jagir Wonokromo); Kelas
IV : Hilir Kali Surabaya (Gunungsari), Hulu Kali Mas (Darmokali), Muara Kali
Wonokromo (Wonorejo), Muara Kali San (Sukolilo), Muara Kali Kedinding,
Muara Kali Anak (Morokrembangan)). Sedangkan air laut penelitian pada daerah
Pesisir pantai Wonokromo, Pesisir pantai Kenjeran, Pesisir Kedung Cowek dan
Pesisirpantai Morokrembangan.
35
Tab
el3.
1B
aku
Mut
uA
irSu
ngai
,Car
ape
ngam
bila
nda
nM
etod
eA
nalis
is.
As
No
Cup
likan
1) III
Air
Su
ng
ai0
.05
Ba
kuM
utu
Air
Sung
aise
suai
per
un
tuka
nn
yaP
em
eri
nta
hD
aera
hK
ota
Su
rab
ava
No
.0
2ta
hu
n2
00
4
IVI.
..
0.0
1
Cd
Zn
II
0.0
1
HI
IVI
1.]
IIII
I
0.0
10
.01
0.O
5I0
.0S
0,0
5
IV
Co
,(m
0)
iii
!m
iv
0.2
0.2
|0.
2J
0.2
Car
aPe
ngam
bila
nC
uplik
an;M
etod
eA
nalis
is
Gra
bSa
mpl
ing
dan
man
ual
]A
AS
Tab
el3.
2B
aku
Mut
uA
irla
ut,C
ara
peng
ambi
lan
dan
Met
ode
Ana
lisis
.
No
|C
uplik
an
Air
Lau
t
Para
mete
r
Ars
en(A
s)
Cad
miu
m(C
d)
Sen
g(Z
n)
Kob
alt
(Co
)
Ba
kuM
utu
Air
La
uts
esua
ip
eru
ntu
kan
nya
Kep
utus
anM
ente
riN
egar
aL
ing
kun
ga
nH
idup
No
.5
1T
ah
un
20
04
Bak
uM
utu
Air
Lau
tu
ntu
kB
iota
Lau
t
0,012
mg/1
(L00
1"mg
/10
,05
ma/
1
Car
ape
ngam
bila
nC
uplik
anM
eto
de
An
ali
sis
Gra
bSa
mpl
ing
dan
Man
ual
!A
AS
36
3.3. Pengumpulan Data
Data - data yang digunakan dalampenelitian mi meliputi:
1. Data primer
Data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian secara iaboratunum
yang berupa hasil preparasi, aktivasi dalam Reaktor Riset Kartini dan
analisis data (pencacahan sampel dalam spektrometer y). Pengumpulan
data primer ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, antara lain :
a. Metode pengambilan cuplikan dilakukan secara sesaat (grab
sampling)
b. Cara pengambilan cuplikan dilakukansecara manual.
c. Proses pengawetan cuplikan :
• Cuplikan Air diawetkan dengan penambahan HNC)3, agar
kandungan logam yang ada pada cuplikan tidak teradsorpsi
pada wadah cuplikan.
" Cuplikan biota diawetkan dengan peletakan pada wadah ice
box, hal ini dilakukan untuk mencegah proses pembusukan
pada biota.
d. Preparasi cuplikan
Metode preparasi untuk tiap cuplikan berbeda-beda. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran B3 1)
e. Analisis Cuplikan
Analisis cuplikan dilaksanakan secara kualitatif dan kuantitatif.
38
2. Data sekunder
Berupa kimipulan data dan infomiasi baik dari survey atau investigasi
daerah penelitian, serta dari studi pustaka maupun laporan penelitian vang
terkait dengan pennasalahan. Data-data tersebut digunakan untuk
memahami karakter dan pennasalahan yang teijadi di ckserah penelitian
serta untuk merencanakan lokasi pengambilan cuplikan.
Data pendukung (sekunder) :
a. Peta Administrasi skala 1 : 100000.
b. Peta Aliran Simgai skala 1 : 100000.
c. Peta Penggunaan Lahan skala 1 : 100000.
d. Data penggunaan tanah untuk kawasan Morokrembangan.
e. Data Industri yang beipotensi menghasilkan limbah B3.
f. Data kumulatifjumlah industri di Surabaya tahun 2001.
g. Data Kegiatan Pemantauan Kualitas Air di DPS Kali Brantas.
h. Data Geografis dan Topografikota Surabaya.
3.4. Alat dan Bahan Penelitian
3.4.1. Alat Penelitian
1. Alat Pengambilan Cuplikan
• Jerigen 5 / sebanyak 24 buah : sebagai wadah cuplikan air simgai
dan air laut.
• Centong : sebagai alat bantu masuk sedimen ke dalam plastik.
39
• Ember : sebagai alat bantu pengumpulan biota sebelum
dimasukkan dalam wadah.
• Gayung : Alat bantu penyiraman biota dengan air setempat.
• Plastik klip ukuran 2 kg : wadah cuplikan sedimen.
• Plastik hitam ukuran 5 kg : wadah cuplikim eceng gondok dan
tanaman bakau.
• Sarang tangan 2 pasang : alat pelindimg tangan pada saat
pengambilan cuplikan.
• Perahumotor : alat transportasi pengambilan cuplikan di laut.
• Pisau cutter : untuk membersihkan/memotong eceng gondok dan
tanaman bakau dari akar-akar.
• Nampan : wadah sedimen sebelum dimasukkan dalamplastik klip.
• Sepatubot 3 pasang : alat pelindimg dalampengambilan cuplikan.
• 2 buah Ice box : wadah Cuplikan biota agar tidak busuk.
• CfPS : untuk pemetaan titik koordinat (LS & BT)
• pH meter : alat pengukur pH laratan.
• Kamera : dokumentasi
2. Alat Preparasi Cuplikan
• Kertas saring : untuk menyaring air dan kotoran-kotoran sebelum
dipekatkan.
• Cawan tahan panas (1000 ml) : wadah air untuk proses pemekatan
diatas kompor listrik.
• Gelas ukur (1000 ml) : untuk mengukur air sebelum dipekatkan.
40
• Mikropipet (Eppendorf, Mettler) : mengukur volume standar (uL)
• Kompor listrik 300 watt : alat pemanas pada proses pemekatan air.
• Alat tumbuk : untuk menumbuk cuplikan biota dengan
penambahan N2 cair.
• Ayakan Karl Kaib 100 mesh : untuk mengayak cuplikan biota lolos
100 mesh.
" Cawan porselin : sebagai alat penghalus biota agar lolos 100 mesh.
• Timbangan digital Ohauss GT-410 Germany : untuk mengetahui
berat kering cuplikan biota setelah lolos 100 mesh.
• Pisaubedahstainless steel: untuk menyayat daging ikan.
• Plastik klip : wadah cuplikan biota dan sedimen yang siap
dianahsis.
• Botol plastik wadah cuplikan air sungai ckm laut yang siap
dianahsis.
* Vial : sebagai wadah cuplikan yang siapdianahsis.
• Freeze Droving : alat pengering cuplikan pada suhurendah (0°C)
• Alat pemanas spirtus : untuk melelehkan pinggiran vial agar
tertutup rapat.
3. Alat Radiasi
• Reaktor Riset Kartini fasilitas (Lazy Susan) daya 100 kw, flux
neutron 1,05 x 1011 n.cnr^det"1
• Klongsong sebanyak 34 buah
• Sarung tangan
41
• Alat penjepit
4. Alat Pencacahan
Perangkat Spektrometer y :
. Stabilizer Philips 400 VA
» Detektor HPGe, Ortec Canberra
• Software Genie 2000, Ortec Canberra
• Power Supply Ortec model 4001 - A
• Operation manual Spectroscopy SystemCanberra
• HV Power Supply Canberra model 3105
3.4.2. Bahan Penelitian
1. Bahan pengambilan cuplikan
- HNG3 (asam nitrat), untuk rnengubah pH air.
- Aciuades, untuk pemumian kristalair dan pencucian.
- Es, untuk mengawetkan biota agar tidak busuk.
2. Bahan preparasi cuplikan
- N2 cair, sebagai bahan bantu pada saat penumbukan biota agar mudiih
halus & senyawa kimia dalam biota tidak terurai.
- Aquades, sebagai bahan pencuci alat-alat laboraturium yang telah
digunakan.
3. Bahan Kalibrasi
- Sumber standar multi gamma (Eu-152), untuk kalibrasi tenaga.
4. Bahan Iradiasi
- Standar primer
42
" SRM 2704 (Buffallo Rivers Sediment) dan National Institude of
Standards & Technology.
- Standar sekunder
" Cellulosa powder CC41 (standiir tambahan untuk padatan) clan
Whatman, England.
• Laratan standiir As : 5 ppm : Cd : 20 ppm : Zn : 20 ppm : Co : 10
ppm dari Fisher Scientific, USA
5. Bahan Pencacah
- N2 cair, untuk mendinginkan detektor.
3.5. Tahapan Penelitian
lahapandalam penelitian digambarkan sebagai berikut:
Penentuan Lokasi -i Pengambilan Cuplikan /Sampling
Pi
Penelitian
y.
\t
Pencacahan1 —
^
Kalibrasi Alat Iradiasic
1*
Analisis DataHasil &
Pelaporan
Gambar 3.1. Skema penelitian
3.5.1. Pengambilan Cuplikan
Metode pengambilan cuplikan yaitu pengambilan sesaat (grab sample)
yang dilakukan pack 12 lokasi sampling yaitu ; Hulu, Tengah, Hilir, Muara
sampai Pesisir Pantai di perairan Surabaya sebagaimana pada peta titik sampling
43
(Gambar 3.2) dan gambar lokasi sampling (Gambar 3.3 s.d 3.17). Cuplikan yang
diambil adiilah air sungai, air laut, sedimen, eceng gondok (Eichhomia crassipes
(Mart) Solms), tanaman bakau (Rhizophora.sp.), ikan Belanak (Moolgarda
delicatus) dan ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen).
44
TIT
IKS
AM
PL
ING
Gam
bar
3.2.
Peta
Loka
siSa
mpl
ing
£=
==
=C
4km
Sk
ala
1:
10
0.0
00
WtJ
iDA
.
An
-U
»t.
ilJ<
><
Call
...
Air
.D
un
an
Sii
i>f»
i(I
nla
nd
W
AI'.
Sl'
llll
Xii
ii«
bi
Mu
nt'
un
nei
idn
ng
an[i
eh-m
isst
n
—~
-ra
n.R
Ru
ir\
. nai
uii
iA
u!,
«n
t
Hi
Are
sT
ens]
Air
WM
iPe
njtij
iiA
fta
An
(U'U
VI
I'lH
j
H8
Ki'-
ltltl
':,„
»«
!!.»
.;«
»,,
,
45
Berikut ini merupakan alasan dalam pengambilan lokasi sampling :
Lokasi 1 : Tengah Kali Surabaya (Karang Pilang)
Alasan pemilihan lokasi sampling di Tengah Kali Surabaya (Karang
Pdang) dikarenakan air sungai masih digunakan oleh PDAM Karang
Pilang yang diperuntukkan sebagai sumber air minum (Kelas I) bagi
masyarakat setempat dan sungai dianggap sebagai daerah aliran pertama
yang memasuki kota Surabaya, Selain limbah buangan domestik, dari data
industri (BapedaJ) disekitar lokasi terdapat industri yang beipotensi
mengaliri limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di sungai ini, serta
banyak terdapat home industri lamnya. Pengambilan sampling di lokasi ini
juga dimaksudkan untuk mengetahui konsentrasi logam berat (As, Cd, Zn
dan Co)sebelum menuju lokasi Hihr Kali Surabaya.
Gambar 3.3. Lokasi 1, Tengah KaliSurabaya (Karang Pilang)
Gambar 3.4. Air sungai dimanfaatkanoleh PDAM Karang Pilang
46
Lokasi 2 : Hilir Kali Surabaya ( Gunungsari)
Alasan pemilihan lokasi sampling pada Hilir Kali Surabaya (Gunungsari)
adalah untuk mengetahui apakah terjadi perubahan konsentrasi logam
berat as, Cd, zn dan Co setelah melalui lokasi 2 (Tengah Kali Surabaya).
Disekitar lokasi ini terdapat industri yang berpotensi mengeluarkan limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), antara lain industri (seng gelombang,
penyamakan kulit, serbet, perajutan, kaos, kulit reptil, korek api).
Gambar 3.5. Lokasi 2, Hilir Kali Surabaya (Gunungsari)
47
Lokasi 3 . Hulu Kali Mas ( Darmokali)
Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 3 karena sungai ini
merupakan titik percabangan dari aliran Kali Surabaya dan disekitar lokasi
juga terdapat Rumah Sakit, industri yang berpotensi mengeluarkan limbah
Berbahaya dan Beracun (B3) seperti : industri perajutan, lampu pijar,
bahan-bahan karet, cat dan home indutri (industri kertas bekas) yang tidak
memiliki izin usaha.
Gambar 3.6. lokasi 3, Hulu Kali Mas (Darmokali)
48
Lokasi 4 : Hulu Kali Wonokromo (Jagir Wonokromo)
Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 4 karena lokasi ini juga
merupakan titik percabangan dari aliran Kali Surabaya, air sungai pada
lokasi ini juga dimanfaatkan oleh PDAM sebagai sumber air baku bagi
masyarakat Surabaya. Serta untuk mengetahui apakah terjadi perubahan
konsentrasi logam berat setelah meiewati lokasi 1s.d 2.
Gambar 3.7. Lokasi 4, Hulu Kali W7onokromo
Gambar 3.8. Jagir Wonokromo
49
Lokasi 5 : Muara Kali Wonokromo ( Wonorejo)
Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 5 untuk mengetahui
konsentrasi logam berat yang ada di Muara Kali Wonokromo, apakah
konsentrasi logam berat mengalami perubahan setelah melalui aliran dari
Hulu Kali Wonokromo, karena lokasi ini merupakan tempat
berkumpulnya aliran air sungai sebelum menuju ke pesisir pantai. Menurut
informasi penduduk setempat banyak masyarakat yang mengambil ikan
dengan menggunakan potassium dan di sekitar lokasi ini juga terdapat
industri yang berpotensi mengeluarkan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3), antara lain : industri tekstil dan lampu, yang aliran
limbahnya ke Muara kali Wonokromo.
Gambar 3.9. Lokasi 5, Muara Kali Wonokromo
50
* ~4 • '.
Lokasi 6 : Pesisir Pantai Wonokromo
Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 6 karena pada lokasi ini
merupakan tempat berkumpulnya aliran sungai dari lokasi 1,2,4 dan 5
serta pada lokasi ini neiayan memanfaatkan biota (ikan) sebagai mata
pencahariannya, diketahui bahwa dengan banyaknya industri yang ada di
Surabaya bukanlah tidak mungkm pencemaran logam akan terakumulasi
pada biota (ikan). Selain itu juga apakah terjadi perubahan konsentrasi
logam berat pada saat proses pengenceran oleh air melaui pasang surut air
laut setelah melewati Muara Kali Wonokromo.
Gambar 3.10. Lokasi 6, Pesisir pantai Gambar 3.11. Disekitar lokasi terdapatWonokromo tambak ikan
51
• Lokasi 7 : Muara Kali Sari (Mulyosari)
Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 7 karena Muara Kali Sari
merupakan cabang dari Tambaksedi dan Kali Mas dan lokasi ini
merupakan tempat berkumpulnya aliran air sungai sebelum menuju ke
pesisir pantai, disekitar lokasi juga terdapat perumahan seperti: Perumahan
Mulyo sari, Laguna View dan perumahan BPD yang dekat jaraknya
dengan lokasi pengambilan cuplikan, memungkinkan limbah domestik
yang dihasilkan menjadi penyebab pencemaran yang ada.
Gambar 3.12. Lokasi 7, Muara Kali Sari
^7
Lokasi 8 : Pesisir Pantai Kenjeran (Sukolilo)
Alasan pemilihan lokasi 8 karena pada lokasi ini merupakan sarana
rekreasi masyarakat dan neiayan memanfaatkan biota ikan sebagai mata
pencaharian, dari hasil survey diketahui bahwa aliran air laut pada lokasi 8
juga dimanfaatkan masyarakat untuk membudidayakan ikan
(pemancingan). Sedangkan dari peta industri diketahui bahwa aliran air
sungai yang menuju lokasi 8 digunakan oleh industri untuk membuang
limhahnya, antara lain : indutri penyamakan kulit, perajutan, kawat baja.
Serta untuk mengetahui apakah terjadi proses pengenceran yang
disebabkan oleh arus air laut.
Gambar 3.13. Lokasi 8,Pesisir Pantai Kenjeran
Gambar 3.14. Area Pemancingan disekitar Pesisir pantai Kenjeran
53
Lokasi 9 : Pesisir Kedung Cowek (Kedinding)
Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 9 karena Pesisir Kedung
Cowek merupakan tempat berkumpulnya aliran dari Muara Kali
Kedinding, apakah terjadi pembahan kadar logam pada saat proses
pengenceran oleh air melaui pasang surut air laut setelah meiewati Muara
Kali Kedinding. Pada lokasi mi biota (ikan) juga dimanfaatkan oleh
neiayan sebagai mata pencahariannya, dan bukanlah tidak mungkin
pencemaran logam berat (As, Cd, Zn dan Co) dapat terakumulasi pada
biota (ikan).
Gambar 3.15. lokasi 9, Pesisir Kedung Cowek
54
Lokasi 10 : Muara Kali Kedinding (Tambaksedi)
Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 10 karena Muara kali
Kedinding mempakan aliran air sungai dari Kali Mas (lokasi 3) dan tempat
berkumpulnya aliran sungai sebelum masuk ke Pesisir Kedung Cowek dan
untuk mengetahui apakah terjadi perubahan kadar logam berat setelah
meiewati aliran tersebut.
Gambar 3.16. Lokasi 10, Muara Kaii Kedinding
55
Lokasi 11 : Muara Kali Anak (Morokrembangan)
Alasan pemilihan lokasi 11 karena lokasi ini mempakan daerah Muara
Kali Anak sebelum terlepas ke laut. Padatnya pertumbuhan pemukiman
pada lokasi ini yang mana masyarakatnya memiliki kesadaran yang sangat
rendah untuk menjaga lingkungan, selain limbah domestik yang menjadi
pemiasalahan pada lokasi ini, banyak industri yang berpotensi
menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan
mengalirkan air buangannya ke Kali Anak, antara lain: industri cat,
pelapisan seng, lampu.
Gambar 3.17. Lokasi 11, Muara Kali Anak (Morokrembangan)
56
• Lokasi 12 : Pesisir Pantai Morokrembangan
Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 12 untuk mengetahui kadar
logam, apakah terjadi proses pengenceran oleh air laut dari Muara Kali
Anak menuju Pesisir Pantai Morokrembangan, pada lokasi ini juga dekat
dengan Terminal peti kemas. Pada lokasi 12 biota (ikan) juga
dimanfaatkan oleh neiayan sebagai mata pencahariannya.
Gambar 3.18. Lokasi 12, Pesisir Pantai Morokrembangan (dekat terminal peti kemas)
57
3.5.1.1. Air sungai dan air laut
Air sungai diambil di Tengah Kali Surabaya, Hilir Kali Surabaya, Hulu
Kali Mas, Hulu Kali Wonokiomo, Muara Kali Kedinding, Muara Kali
Wonokromo, Muara Kali Sari, Muara Kali Anak. Air Laut diambil di Pesisir
Pantai Wonokromo, Pesisir Pantai Kenjeran, Pesisir Kedung Cowek dan Pesisir
Pantai Morokrembangan, cuplikan air dimasukkan ke dalam jerigen 2 x 5 liter
yang telah dicuci dengan air setempat dan sudah diheri label sesuai dengan lokasi
pengambilan, kemudian ditambahkan HNOj agar unsur yang terkandung dalam
cuplikan tidak teraclsorpsi pada dinding jerigen.
3.5.1.2. Sedimen sungai dan laut
Cuplikan sedimen sungai diambil ckm Tengah Kali Surabaya, Hilir Kali
Surabaya, Hulu Kali Mas, Hulu Kali Wonokromo, Muara Kali Wonokromo,
Muara Kali Sari, Muara Kali Kedinding clan Muara Kali Anak, sedimen diambil
pacia dasar sungai. Sedangkan sedimen laut diambil di Pesisir Pantai Wonokromo,
Pesisir Pantai Kenjeran, Pesisir Kedung Cowek ckm Pesisir Pantai
Morokrembangan,sedimen diambil pada dasar pantai, Cuplikan vang telah
diambil kemudian dimasukkan ke dalam plastik klip 2 x 2kg yang sudah diberi
label lokasi pengambilan cuplikan. Cuplikan sedimen yang diambil sama dengan
lokasi pengambilan cuplikan air.
3.5.1.3. Eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms)
Pengambilan eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms) pada
lokasi Tengah Kali Surabaya, Hilir Kali Surabaya, Hulu Kali Wonokromo, Muara
Kali Wonokromo dan Muara Kali Kedinding. Eceng gondok (Eichhomia
58
crassipes (Mart) Solms) di potong akamya dengan pisau cutter dan dibersihkan
lumpurnya dengan air setempat, kemudian dimasukkan dalam plastik 2x2 kg
yang telah diben label lokasi pengambilan cuplikan, setelah itu cuplikan
dimasukkan dalam ice box agar tidak cepat membusuk.
3.5.1.4. Tanaman bakau (Rhizophora.sp,)
Pengambilan tanaman bakau (Rhizophora.sp.) di Muara Kali San. Di
potong dengan pisau cutter, kemudian dicuci dengan air setempat dan dimasukkan
dalam plastik yang telah diberi label lokasi pengambilan cuplikim, dan
dimasukkan dalam ice box.
3.5.1.5. Ikan Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan Gelama (Johnius
(Johnieops) Bomeen)
Cuplikan ikan Belanak {Moolgarda delicatus) diambil di Pesisir Pantai
Wonokromo, Pesisir Pantai Kenjeran, Pesisir Pantai Morokiembangan, sedangkan
ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen) diambil di Pesisir Kedung Cowek.
Ikan Belanak dim ikan Gelama yang didapat sebanyak ± 3 kg untuk tiap lokasi
pengambilan, kemudian dicuci dengan air setempat dan dimasukkan dalam plastik
yang telah diben label lokasi pengambilan cuplikan dan dimasukkan dalam ice
box untuk menjaga agar cuplikan tidak cepat membusuk. Biota (ikan) dijadikan
sebagai salah satu spesies didalam penelitian ini dikarenakan hidupnya tidak
berpindah-pindah dan dapat mengakurnulasi logam-logam berat.
59
Gambar 3.19. Ikan Belanak(Moolgarda delicatus)
Gambar 3.20. Ikan Gelama (Johnius(Johnwops) Bomeen)
3.5.2. Preparasi Cuplikan
Preparasi dilakukan untuk mencegah agar cuplikan tidak terkontaminasi
dengan bahan atau unsur-unsur lain sebelum dilanjutkan pada proses radiasi dan
pencacahan cuplikan yang akan dianalisa atau dipakai. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Lampiran 84-11 s.dB4-4.
3.5.2.1. Prosedur Penyiapan Air Sungai dan Air Laut
Air sungai diambil dari 8 lokasi, yaitu dari Tengah Kali Surabaya, Hilir
Kali Surabaya, Hulu Kali Mas, Hulu Kali Wonokromo, Muara Kali Kedinding,
Muara Kali Wonokromo, Muara Kali Sari, Muara Kali Anak. Diambil air sungai 1
liter yang sudah disanng dengan kertas saring kemudian dipekatkan dengan
proses dipanaskan dalam wadah porselin tahan panas sehingga volumenya
menjadi 25 ml. Sedangkan untuk air laut diambil dari 4 lokasi, yaitu Pesisir Pantai
Wonokromo, Pesisir Pantai Kenjeran, Pesisir Kedung Cowek dan Pesisir Pantai
Morokrembangan dipekatkan sampai volumenya menjadi 200 ml. Hasil dari
pemekatan tersebut diambil 2 ml dan dimasukkan dalam vial ukuran 3 ml untuk
diiradiasi hersama-sama dengan standar sekunder.
60
Gambar 3.21. Air setelah disaring Gambar 3.22. Prosespemekatan air
Gambar 3.23. Proses pengeringan air Gambar 3.24. Air sungai yangdipekatkan
Gambar 3.25. Air laut yang dipekatkan Gambar 3.26. Air siap dianahsis
61
3.5.2.2. Prosedur Penyiapan sedimen
Cuplikan sedimen pada setiap lokasi diletakkan dalam nampan dan
diangin-anginkan sambil dibersihkan dari plastik dan kerikil. Setelah kering
sedimen ditumbuk sampai lolos 100 mesh dan dihomogenkan, kemudian
cuplikan ditimbang sebesar 0,1 gr dan dimasukkan dalam vial kemudian diiradiasi
bersama-sama dengan SRM RiverSediment dan standar sekunder dalam vial yang
berbeda-beda tetapi dalam kelongsong yang sama, cuplikan siap diiradiasi.
Gambar 3.27. Serbuk kering sedimen lolos 100 mesh
3.5.2.3. Prosedur Penyiapan Eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart)
Solms) dan Tanaman Bakau (Rhizophora.sp.)
Enceng Gondok sebanyak 2 kg dicuci dengan air setempat kemudian
bagian batang dan daun dicampur menjadi satu kemudian diberi nitrogen cair
yang suhunya -196°C, Enceng Gondok yang telah diberi nitrogen cair ditumbuk
sampai halus. Selanjutnya dikeringkan dalam suhu rendah freeze drying selama 2
x 24 jam. Setelah kering kemudian dihomogenkan dan diayak sampai lolos 100
62
mesh, dan ditimbang guna mengetahui berat akhimya. Cuplikan diambil 0,1gr
dimasukkan ke dalam vial yang bersih, cuplikan siap diiradiasi.
Tanaman bakau sebanyak 2 kg dicuci dengan air setempat kemudian
diambil daunnya saja dan dipanaskan pada alat pemanas yang suhunya 80°C,
tanaman bakau yang telah mengering ditumbuk sampai halus dan diayak sampai
lolos 100 mesh, setelah itu ditimbang guna mengetahui berat akhimya. Cuplikan
diambil OJg dimasukkan ke dalam vial yang bersih, agar siap diiradiasi.
Gambar 3.28. Serbuk kering eceng gondok dantanaman bakau lolos 100 mesh
3.5.2.4. Prosedur Penyiapan Ikan Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan
Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)
Proses awal pada preparasi cuplikan ikan adalah pengambilan daging ikan
dengan menggunakan pisau bedah dipisahkan dari kepala, kulit, tulang dan isi
perut. Kemudian dimasukkan dalam wadah yang berisi nitrogen cair yang
suhunya -196"C, setelah itu ikan tersebut ditumbuk sampai halus. Selanjutnya
dikeringkan dalam suhu rendah freeze drying selama 2 x 24 jam dan diayak
63
sampai lolos 100 mesh kemudian ditimbang guna mengetahui berat akhimya dan
dihomogenkan.
Cuplikan ikan diambil 0,1 g dimasukkan ke dalam 3 vial polietilen (triple)
yang bersih, diiradiasi bersama-sama dengan larutan standar sekunder As, Cd, Zn
dan Co sebanyak 0,5 qi ditambahkan cellulose powder ±0,1 g yang dimasukkan
dalam vial, cuplikan dan standar siap diiradiasi.
Gambar 3.29. Serbuk kering ikan setelah Gambar 3.30. Serbuk kering ikan lolosdi freeze drying 100 mesh
3.5.3. Preparasi standar
3.5.3.1.Standar Primer
Standar primer yang digunakan adalah SRM 2704 (Buffallo Liivers
Sediment) dalam bentuk padatan (serbuk). Standar primer tersebut ditimbang 0,1 g
dan dimasukkan ke dalam vial polietilen (diulangi 2 kali).
3.5.3.2. Standar Sekunder
Untuk cuplikan air, larutan standar sekunder dibuat dengan melakukan
pengenceran dengan penambahan aquades yang dicampur larutan induk As, Cd,
64
Zn dan Co sehingga larutan standar sekunder yang diperoleh masing-masing
unsur mempunyai kadar yang berbeda-beda, untuk As 5 ppm, Cd 20 ppm, Zn 20
ppm, ckm Co 10 ppm. Kemudian lanitan standar diambil 2 ml dan dimasukkan ke
dalam vial polietilen,
Untuk cuplikan padatan (sedimen clan biota) larutan standar sekunder juga
mengalami pengenceran dengan penambahan aquades yang dieampur dengan
laratan induk As, Cd, Zn dan Co, hanya saja pada proses dimasukkan ke dalam
vial ditambahkan 0,1 g Cellulosapowder dan laratan standar yang diambil 0,5 ml.
3.5.4. Prosedur Iradasi dan Pencacahan
3.5.4.1. Prosedur Iradiasi
Cuplikan, larutan standar primer clan laratan standar sekunder masing-
masing dalam vial polietilen setelah dimasukkan dalam kantung plastik berlabel
dimasukkan Wrsaina-sania dalam satu keloiigsong polieiileu, kemudian
j;„„„.,,ui,,— i„„ t>«„i.*, r>;„„* v t:„; „„i„„ i-» ; j , at + i nc ,.-uuiiasufiAiiu i\c lvcaMui ivisci !S.ai um jcidiiui u (cuii ucugaii liii.v ncuuuii i,\,'-i -^
mil „ —_-? J~*-l j„ i-.t—; t „ c, r< i;i,„„ 1 < „* j ;„, jl\/'~ ll.Lsl.ll .L1Cl - p<HLl« IUfttl>l Ijtl.'.V JUMU. »_UpHft.cHI, IlllUUllI SUlliUili piililC' Uciil
miutuii omiiv*t»i ,)v.jvui.ur.i wmvn.«iii\uii s.i>ni i^eaivior nan en Ulan!Kiin ningga
radionukhda dengan umur "aro oendek melumh habis kemudian dilakukan
pencacahan cuplikan Pencacahan cimlikan dilakukan denean Snektrometer
Gamma, data yang diperoleh dari hasil pencacahan dianahsis secara kualitatif
pada penentuan tenaga sinar - y dan kuantitatifpada besar intensitasnya.
65
'rS'Sfj
' ,-i
Gambar 3.31. Kelongsong polietilen
3.5.4.2. Prosedur Pencacahan
3.5.4.2.1. Detektor HPGe
1. Cuplikan maupun standar yang akan dicacah diletakkan di atas detektor.
2. Tekan tombol OPEN DATA SOURCE dan tekan DETEKTOR.
3. Masukkan angka 600 pada fungsi tombol MCA dan tekan ENTER.
4. Untuk memulai pencacahan tekan tombol START.
5. Untuk menyimpan data cuplikan yang telah dicacah, tekan FILE
kemudian tekan SAVE dan beri label nama cuplikan.
6. Untukm menyudahi pencacahan tekan CLEAR.
7. Untuk mengukur harga NET (luas peak) puncak spektrum, letakkan kursor
pada EXPAND OFF, kemudian gerakkan kursor untuk mencari tenaga
setiap unsur yang diinginkan harga NETTO akan terlihat pada monitor.
3.5.5. Kalibrasi Spektrometer Gamma (y)
3.5.5.1. Kalibrasi Tenaga
Spektrometer Gamma (y) sebelum digunakan untuk analisis, perlu
dilakukan kalibrasi alat. Untuk suatu perangkat spektrometer -y dan satu "Setting"
66
kondisi kerja (tegangan tinggi, penguat dan lain-lam) perlu dicari hubungan
antara nomor salur ckm tenaga, Hal ini dilakukan dengan jalan mencacah beberapa
sumber standar (dalam penelitian ini digunakan satu sumber multigama (Eu 152)
yaitu sumber yang sudah diketahui tingkat tenaga karakteristik gamma. Apabila
dibuat plot tenaga sinar -y standar versus nomor saluran puncak serapan total
masing-masing, maka akan didapat suatu garis luras (lihat gambar 3.5). Plot
semacam ini disebut kurva kalibrasi tenaga. Hubungan linear ini dapat dinyatakan
secara matematis dalam suatu persamaan garis yang mempunyai bentuk umum:
Y = aX+b (3-1)
Y = tingkat tenaga
X = nomor salur
Dengan demikian, hubungan linier tersebut dinyatakan secara pasti clan tidak
bergantungan kepada subyektivitas pembuata kurva atau yang menggunakannya.
Untuk mengolah data kalibrasi menjadi persamaan garis linier digunakan metode
kuadrat terkeeil.
Jika ordinat Y adalah tenaga dan absis X adalah nomor salur, maka untuk
setiap pengukuran puncak serapan total - y dari sumber standar akan didapat
sepasang harga (Xi. Yi). Untuk pengukuran n puncak -y, maka bisa ditentukan
harga "slop'" a dan titik potong (intercept) b secara garis linier sebagai berikut:
(Susetyo. 1988).
IXiYi
a= 7—V" (3.2)
67
. SY/ IX?b = -- - - a
Keterangan: semua penjumlahan (Z) dimulai i = 1 sampai i = n
X;lb-x).(i7-r)r =-
YJF-x)-ki-rf
1500 Tenaga (keV)
1000
500
0 1000 2000 3000 4000 No. salur
Gambar 3.32. Kurva kalibrasi TenagaSumber : Susetyo, 1988
(3-3)
(3-4)
3.5.5.2. Kalibrasi Efisiensi
Yang didapatkan dari hasil kalibrasi tenaga adalah luas puncak serapan
total yang menunjukkan jumlah cacah radio nuklida yang terkandung dalam suatu
pimcak y. Apabila ckm luas pimcak serapan tersebut digunakan untuk inenentukan
efisiensi, maka harga intensitas mutlak tenaga E adalah (Y) E, dim efisiensi
deteksi juga mempakan fungsi z (E).
% s (E) =cps
dps -Y(E)T-100% (3-5)
68
Keterangan :
Cps = laju cacah pada saat t detik
Dps = aktivitas sumber standar Eu-152
Y (E) = Yield atau mtensitas mutlak (dan tabel tenaga radionuklida).
Sedangkan untuk mencari harga cps digunakan rumus sebagai berikut :
Luiis Puncak Serapan Total (cacah) , .Cps = -1 - •- (3-6)
Waktu Pencacahan (detik)
Untuk mencari aktivitas sumber Eu-152 didapat dari persamaan
At = Ao.e-°'693-l/Tl'2 (3_7)
3.5.6. Metode Analisis Data
3,5.6.1. Analisa Kualitatif
Kalibrasi tenaga diperlukan untuk tujuan analisis kualitatif spektrometer -
y. Setelah kalibrasi dilakukan secara berulang-ulang dan didapat hasil yang
mantap dan mempunyai puncak maka dapat dilakukan pengkuran cuplikan.
Cuplikan dilakukan pada kondisi alat yang tepat sama dengan kondisi kalibrasi.
Puncak-puncak dalam spektrum -y cuplikan dapat dicatat nomor salurnya (=X).
Dengan menggunakan persamaan garis kalibrasi : Y = aX + b, maka didapat harga
tenaga puncak -y (=Y) yang bersesuaian. Setelah mendapat harga tenaga (E),
kemudian di cocokkan dengan tabel isotop (Erdtmann dim Soyka, 1979).
Pencacahan dilakukan selama 500 - 1000 detik.
69
3.5.6.2. Analisis Kuantitatif
Setelah diketahui berapa jenis unsur logam yang terdapat dalam cuplikan
secara kualitatif, maka selanjutnva dilakukan penentuan secara kuantitatif.
Analisis kuantitatif ini dilakukan dengan cara relatif. yaitu membandingkan unsur
-unsur dalam cuplikan dengan unsur-unsur yang ada dalam standiir sertifikat.
Cuplikan standar dan cuplikan diiradiasi dalam waktu vang sama. Untuk
inenentukan kadar suatu unsur dalam cuplikan cukup menggunakan perbandingan
antara cacah yangdihasilkan cuplikan yang ditujukan dengan suatupersamaan:
nettoCps, = - (3-8)
t cacah
Keterangan :
Cps, = laju cacah pada saat t detik
netto = hasil pencacahan selama waktu pencacahan
t cacah = lama waktu pencacahan (detik)
Cps0 =Cpst.e°'®3t/T (3-9)
Keterangan :
Cps0 = laju cacah pada saaat t=0 (cps), yaitu saat penembakan neutron
dihentikan
Cpst = laju cacah pada saat t detik (cps)
t = waktu tunda cuplikan (jam)
T = waktu pamh unsur (jam)
Selanjutnva kadar dari unsur-unsur yang dapat dihitung menggunakan
metode Komparatif dengan persamaan-persamaan sebagai berikut:
70
Perhitungan cuplikan air
kan =Cps0 standar
T, , ,., Cps cuplikan T.Kadar cuplikan =--•—'•• -— x Ks (3-10)
Keterangan :
Kadar = kadarunsur yang dianalisa (ug/ml atau ug/gatauppm)
Cps0 = laju cacah pack saaat t=0 (cps), yaitu saat penembakan neutron
dihentikan
Ks = kadar stanckir (As : 5 ppm, Cddan Zn : 20ppm, Co : 10 ppm).
Pack) saat preparasi cuplikan air mengalami pemekatan, maka kadar cuplikan vang
didapat juga harus disesuaikan dengan proses yang terjadi. Untuk air tavvar
pemekatan 40 kali dan air laut 5 kali. Persamaan yang digunakan sebagai berikut :
T, , KadareitplikanKadar = --- —f- (3-11)
FaktorpemekaVan
Perhitungan Cuplikan padatan (sedimen. biota)
i- j i-i Cps,. cuplikan ., ,Kadar cuplikan = —1—£-_*: x Kadar standar (3-12)Cps0 standar
r.- i . , kadar unsur tiap vialKadarstandiir = L__ - (3-13)volume cuplikan
Keterangan :
Kadar = kadiir unsur yang dianalisa (ug/ml atau ug/g atau ppm)
Cps0 = laju cacahpada saaat1=0 (cps)
Kadiir standar =kadar cuplikan standiir (As: 5, Cd dan Zn: 20, Co: 10 ppm)
Volume cuplikan = berat cuplikan yang akan dianahsis (gram)
Mencari kadiir rata-rata cuplikan dapat didefimsikan sebagai
ukuran harga tengah yang didapat dan jumlah harga pengukuran dibagi
cacah (banyaknya) pengukuran, ramus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
- 2>*=•**- (3-14)n
Keterangan :
x = kadar rata-rata
^Txi =jumlah kadar tiap pencacahan (pengukuran)
n = jumlah cacah (pengukuran)
Langkah selanjutnva mencari standar deviasi (DS), rumus yang digunakan
adalah :
Standar deviasi = ,; V -^— :f~ 0-15)\',„1 (W-1)
Pengaruh semua parameter tersebut terhadap keberhasilan suatu
pengukuran / analisis dapat dievaluasi dengan melihat besar keseksamaan (presisi)
hasil analisis dengan melihat dari variasi hasil yang diperoleh apabila pekerjaan
tersebut dilakukan berulang-ulang, dapat dilihat pada persamaan dibawah ini :
DScv= xl00% (3-16)
KR ^
Keseksamaan (presisi) = 100%- ev (3-17)
Keterangan :
cv = coefisien variation
DS = standar deviasi
KR - kadar rata-rata
Mencari faktor bioakumulasi (FB) pack faktor distribusi (¥D), ramus yang
digunakan sebagai berikut:
Cb r. CsK=-z7",rD=-- (3-18)
Ca Ca
Keterangan:
Fb = faktor bioakumulasi (ml/g)FD = faktor distribusi (ml/g)Cb = Consentrasi biota (ug.g"1)Cs = Consentrasi sedimen (ug.g"1)Ca = Consentrasi air (ug.mT1)
3.6, Uji Akurasi Metode Penelitian
Pada metode penelitian mi dilakukan uji akurasi dengan cara menganalisis
kadar suatu unsur SRM (Standard Reference Material) yang diperlakukan untuk
cuplikan yang tidak diketahui kadar unsumya. Akurasi menunjukkan kedekatan
pengukuran terhadap nilai sebenarnya, dan mengukur kesesuaian antara hasil dan
nilai sebenarnya (Sumardi, 2001).
Hasil dari analisis kadiir unsur yang dilakukan dibandingkan dengan harga
kadar unsur sejenis yang tercantum dalam sertifikat. Ketelitian (Akurasi) hasil
pengukuran diukur dari seberapa dekat hasil analisis dengan harga vans tercantum
dalam sertifikat, atau dengan kata lain seberapa besarbias antara kadar unsur dari
pengukuran dibandingkan dengan data kadar unsur dalam sertifikat. Persamaan
yang digunakan adalah sebagai berikut:
Bias =&!"^i:^5i*«ii nim
Akurasi = 100% - bias (3.20)
73
Semakin kecil biasnya, maka semakin baik pula prosedur kerja dan
alatnya, atau metode serta alat mempunyai akurasi tinggi. Nilai keakurasiim
dikatakan baik apabila >90 %.
74
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kalibrasi Alat (Spektrometer Gamma "detektor MPGe")
Spektrometer gamma sebelum digunakan untuk menentukan aktivitas
unsur-unsur logam berat suatu cuplikan perlu dilakukan kalibrasi tenaga dan
kalibrasi efisiensi lebih dahulu. Kalibrasi spektrometer gamma menggunakan
sumber standar multigamma (Eu-152) yang telah diketahui tingkat tenaganya
dengan tepat. Sumber standar tersebut dicacah selama 300 detik.
4.1.1. Kalibrasi Tenaga
Sebelum pencacahan dilakukan, semua fungsi peralatan yang perlu diatur
dan haras disetel pada kondisi kerja optimum (kondisi kalibrasi). Untuk suatu
perangkat spektrometer gamma dan satu setting kondisi kerja perlu dican
hubungan antara nomor salur dan tenaga. Hal ini dilakukan dengan jalan
mencacah sumber standard multigamma 1:>2Eu yaitu sumber yang sudah diketahui
tenaganya dengan tepat dan mempunyai banyak puncak gamma yang tersebar
secara merata dan tenaga rendah sampai tenaga tinggi, Apabila dibuat grafik
tenaga sinar gamma-standard versus nomor salur puncak serapan total masing-
masing maka akan didapatkan garis lurus lihat Gambar 4.1.
75
16(K)
1400
1200 f
1000
<S£ '
1000
Grafik Kalibrasi Tenaga
2000 30(H)
?to Salur
4000 5000 6000
Gambar 4.1. Grafikkalibrasi tenagaSpektrometer gamma (detektorHPGe dan software Genie 2000) Y = 0,290IX + 6,157 dan r = 0,9999
Dari hasil kalibrasi tenaga diketahui keiinieran hasil cacah standar multi
gamma 152Eu, didapatkan tenaga (Yi) versus nomor salur (Xi) dalam persamaan
regresi linear dengan bentuk Y = aX + b. Dari hasil perhitungan pada lampiran
CI, diperoleh slope a = 0,2901 dan titik potong (intercept) b = 6,157, Sehingga
persamaan menjadi : Y = 0,290IX + 6,157 dengan kelinearan (r) sebesar 0,9999,
yang menyatakan bahwa alat dalam kondisi baik dan detektor siap digunakan
untuk analisis.
Dari grafik pada Gambar 4.1. didapat hasil yang mantap dan mempunyai
ketelitian tinggi maka dapat dilakukan pada kondisi alat yang tepat sama dengan
kondisi kalibrasi dan tenaga dari unsur-unsur yang ingin dianahsis dapat tercapai
sampai pada tenaga 1408,03 KeV, sehingga unsur-unsur yang ingin dianahsis
dapat terbaca pada saat pencacahan. (unsur As = 559 KeV; Cd = 527,7 KeV; Zn
= 1115,4 KeV; Co = 1173.1 KeV).
76
4.1.2. Kalibrasi Efisiensi
Data kalibrasi efisiensi menunjukkan efisiensi hasil dari pencacahan yang
dilakukan oleh detektor HPGe dan penganalisa saluran ganda dalam Analisis
Aktivasi Neutron. Sehingga hasil pencacahan dari unsur dalam cuplikan didapati
kondisi yang stabil seperti saat pencacahan standar multigamma 152Eu. Dari data
(Lampiran CI) kemudian diplotkan menjadi grafik tenaga (E) versus efisiensi
(%s(E)) yang menghasilkan grafik liku kalibrasi efisiensi seperti terlihat pada
gambar 4.2.
• Sumber standard !52Eu
« Waktu paruh (T1/2) 152Eu -13,1 Tahun : 4666,74 hari- Aktivitas awal (Ao): 1,975 x 105 dps (15 - 6 - 1979)• Tanggal Kalibrasi: 19 - 10- 2004• Jarak sumber - detektor : 30 cm
• Waktu cacah (tc): 300 detik
Grafik Liku Kalibrasi Efisiensi
og U4-4\-i44i-444-!4-4a^— 0 7 i j . ..j.V.t...i...{..; ( , -.J...., it I ••;••'• •
ss
u
0.2
0.1
i I
-M—M--S >'-t--4~t- xi.
200 400 600 800 1000
Tenaga (KeV)
--j-I-y •—-
i—*—t-
; 5
.1.1.1
; i ,' ! 1 f ! ! I •
•fiiffil
1200 1400 1600
Gambar 4.2. Grafik liku kalibrasi efisiensi Spektrometer gamma(detektor HPGe dan software Genie 2000)
Dari Gambar 4.2. untuk tenaga (E)>300 Kev mendekati garis lurus yang
menjelaskan bahwa kalibrasi dapat diolah dengan menggunakan teknik regresi
77
linier sehingga didapatkan persamaan Y = aX + b, untuk tenaga (E) < 300 KeV
tidak dapat diolah dengan teknik regresi linier. Untuk tenaga (E) > 300 KeV yang
diolah dengan teknik regresi linier menghasilkan nilai Xi = In E (tenaga (E))
versus efisiensi (% s (E)) yang diplotkan kedalam grafik dan menghasilkan grafik
kalibrasi efisiensi seperti terlihat pada Gambar 4.3 berikut ini:
Grafik Kalibrasi Efisiensi Spektrometer gamma HPGe
8
♦4WS042
5,g4I5 ^\6.6579
>K?;» S 7.0147.2499 ~ 0.0045
0.004
0.00.15
/
6,07.**
GT 6 *">* ( 0014.4
£ 5-tl
S. 4« ->at •>«
I2
,00208
mm__.20153
-•(
0.003
0,0025
0,002
t 0.0015.00124
[ 0.001
S
10,0005
0.,
0
1 2 .? 4 5 6
i Vi = in tT^i ^ Ff i .-./[Ti - ,-> yO/\
Gambar 4.3. Grafik Kalibrasi efisiensi Spektrometer gamma(detektor
HPGe dan software Genie 2000) Y = - 0.86090X - 0,4432 dan r = 0,9999
Dari hasil pencacahan diperoleh harga efisiensi dengan persamaan regresi
kalibrasi efisiensi : Y = -0,86090X - 0,4432 ; r = 0,9999 mendekati 1, yang
berarti alat dalam kondisi baik dan detektor siap digunakan untuk analisis.
Terlihat bahwa pada daerah tenaga rendah efisiensi akan naik dengan kenaikan
sinar gamma yang dideteksi sedang pada daerah tenaga tinggi berlaku sebaliknya :
efisiensi justru akan turun oleh kenaikan tenaga sinar gamma. Hal ini dikarenakan
pada daerah tenaga tinggi, kemampuan sinar gamma untuk berinteraksi dengan
detektor cukup lemah. Untuk tenaga yang sangat tinggi kemampuan sinar gamma
di dalam menembus jendela detektor juga sangat kurang. Setelah itu tenaga sinar
78
gamma menjadi cukup besar sehingga boleh jadi foton gamma untuk meloloskan
diri dan detektor tanpa berinteraksi menjadi cukup besar dan dengan sendirinya
efisiensi deteksi akan turun.
Nilai efisiensi deteksi suatu pengukuran ditentukan oleh berbagai faktor,
antara lain jarak cuplikan - detektor, bentuk sumber radioaktif cuplikan, volume
detektor, daya pisah peralatan elektronik, dsb. Semakm dekat jarak antara
cuplikan dengan detektor semakin besar harga efisiensi deteksi. Akan tetapi
semakin besar pula kesalahan pengukuran. Oleh sebab itu sebaiknya pengukuran
dilakukan pada jarak yang cukup jauh dari detektor, pada penelitian ini jarak
cuplikan dengan detektor 30 cm.
4.2. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif pada air sungai, air laut, sedimen, eceng gondok
(Eichhomia crassipes (Marti Solms), tanaman bakau (Rhizophora.sp.), ikan
Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)
di perairan Surabaya mengandung unsur-unsur sebagai berikut. Pada cuplikan air,
sedimen dan biota (eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms), tanaman
bakau (Rhizophora.sp.), ikan Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan Gelama
(Johnius (Johnieops) Borneem) unsur-unsur yang terdeteksi secara serentak,
antara lain: Hg, As, Cr, Cd, Sc, Fe, Zn, Co, Ca dan Cu. Sedangkan unsur yang
tidak dapat terdeteksi, antara lain: Ce, Au, Br dan Na, ini disebabkan karena uniur
pamh unsur tersebut pendek berkisar antara 15 jam sampai 2,7 hari. Dan hasil
analisis menunjukkan banyaknya jenis unsur-unsur logam berat yang terkandung
79
dalam cuplikan dan menjelaskan bahwa lokasi tersebut perlu dijaga keseimbangan
ekosistemnya, terutama peningkatan konsentrasi logam berat dan beracun. Untuk
cuplikan biota pada lokasi 3 (Hulu Kali Mas) dan lokasi 11 (Muara Kali Anak)
tidak terdapat cuplikan biotanya, sehingga tidak dapat dicari analisis kuahtalifiiya.
4.3. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitaif dilakukan untuk mengetahui konsentrasi logam berat
yang akan diteliti dan dibatasi pada unsur-unsur logam berat As, Cd, Zn dan Co.
Analisis kuantitatif dilakukan pada cuplikan air sungai, air laut, sedimen, eceng
gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms), tanaman bakau (Rhizophora.sp.),
ikan Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan Gelama (Johnius (Johnieops)
Bomeen) dari beberapa unsur dilakukan secara relatif dengan menggunakan
rumus secara lengkap yang disajikan pada Lampiran C4-.1 s.dC4-l2.
4,3,1. Konsentrasi Unsur Arsen (As)
Sumber logam
Udara
pestisida
asap transportasi
i
Hujan
Air
J
- limbah domestik
- limbah industri
- pertanian, petemakan
- penambangan, peleburan
Gambar 4.4, Daur pencemaran di perairan
80
Arsen dilepaskan ke lingkungan dari sumber alami seperti gunung berapi
sedangkan yang dilepaskan dari sumber pencemar (aktivitas industri. emisi,
agrictdtur) jauh melebihi sumber alami, sumber pencemaran arsen meliputi
kegiatan penamhangan dan peleburan, penggunaan pestisida, pembakaran
batubara dan pembakaran kayu. Pelepasan arsen ke lingkungan akan menurunkan
kualitas air serta udara. Arsen dapat mencemari sungai dan laut dengan
dilepaskannya limbah yang mengandung arsen ke perairan ataupun melalui hujan
yang membawa emisi (zat pencemar) dari udara. Pencemaran ini akan berdampak
kritis dt dalam ekosistem sungai dan laut dan melalui rantai makanan (food
chains) akhimya akan sampai juga ke manusia. Penelitian ini mencoba
mengidentifikasi konsentrasi Arsen pada cuplikan air sungai, air laut, sedimen dan
biota yang disajikan pada Gambar 4.5. berikut ini:
Kadar Unsur Arsen dalam air, Sedimendan Biola di Perairan Surabaya
14
12
Id
k^tlr.H (il|Hni| 8
JIMl.flkasi Sampling TKS hKS rt<M HKW MKfi PCVV WS FFK' FKC WK ' MKA ' PH»
DAir 0,001 0,012 0,001 0031 OW 7E-05 0012 3&04 0,002 0,041 0,002 0,00?
• Seamen 2632 2652 1.892 2513 1525 560? 5562 8,926 13,15 11.22 2808 6.147
OSote 0.488 0.235 0.7710.292 7.435 2,8 3.336 247 2,421 2471
Gambar 4.5. Grafik konsentrasi Arsen dalam air, sedimen dan biota
Kode lokasi
1. TKS : Tengah Kali Surabaya 7. MKS : Muara Kali Sari2. HKS : Hilir Kali Surabaya 8. PPK : Pesisir Pantai Kenjeran3. HKM : Hulu Kali Mas 9. PKC : Pesisir Kedung Cowek4. HKW : Hulu Kali Wonokromo 10. MKK : Muara Kali Kedinding5. MKW : Muara Kali Wonokromo 11. MKA : Muara Kali Anak
6. PPW : Pesisir Pantai Wonokromo 12. PPM : Pesisir Pantai Morokrembangan
Pada cuplikan air dan sedimen seluruh lokasi sampling untuk logam berat
Arsen (As) terdeteksi semua, sedangkan cuplikan biota pada lokasi 3 (Hulu Kali
Wonokromo) dan lokasi 1i (Muara Kali Mas) tidak terdapat biota sehingga tidak
dapat dibandingkan.
4.3.1.1. Konsentrasi Arsen di perairan ( sungai) Surabaya
Dari hasil pengukuran analisis kuantitatif pada Gambar 4.5. konsentrasi
Arsen pada cuplikan air sungai dim laut berkisar 0,001114 - 0,041533 ppm dan
konsentrasi tertinggi pada lokasi 10 (Muara Kali Kedinding) dengan konsentrasi
sebesar 0,041533 ppm, apabila dibandingkan menurut Perda kota Surabaya No.
02 tahun 2004, maka konsentrasi As untuk seluruh lokasi sungai belum melebihi
batas maksimum baku mutu air sungai sesuai dengan penetapan klasifikasi yang
diperkenankan yaitu (Kelas I : 0,05 ppm : FV : 1 ppm ). Terlihat jelas pada
Gambar 4.5. bahwa konsentrasi As lebih sedikit terlamt dalam air ckm lebih
banyak mengendap pada sedimen. Konsentrasi As yang terkandung dalam
sedimen berkisar 1,525716 - 5.562381 npm dan konsentrasi tertinaai pada lokasi
7 (Muara Kali Sari) tetapi belum adanya peraturan mengenai ambang batas kadar
logam berat pack sedimen di perairan. Tingginya konsentrasi As dalam sedimen
im diperkuat oleh data dari Jasa Tirta tahun 2003, hasil kegiatan pemantauan
kualitas air di DPS Kali Brantas kota Surabaya yang menjelaskan bahwa sungai di
sekitar daerah Karangpilang, Kali Sepanjang, Gunungsari dan Kali Mas
82
kekurangan oksigen (DO rendah). kekurangan oksigen ini mengakibatkan duxa
larut logam berat menjadi lebih rendah ckm lebih mudah mengendap. Penyebab
kurangnya kadar oksigen dalam air ialah limbah organik (minyak, plastik.
pestisida, deterjen dll) vang terkandune dalam air. limbah oraanik akan
mengalami degradasi oleh bakteri (menggunakan oksigen dalam air) sehingga
lama kelamaan oksigen yang terlarat dalam air akan berkurang.
Konsentrasi arsen yang terkandung dalam air sungai belumlah melebihi
batas ambang, tetapi bukanlah tidak mungkin pencemaran arsen di perairan akan
semakin meningkat dengan kemajuan industn dari tiap tahunnya dan
meningkatnya jumlah penduduk yang bersamaan dengan meningkatnya limbah
ouangan domestik vang dihasilkan. Limbah buangan yang mengandung logam
Arsen merupakan bahan buangan yang bersifat anorganik yang mana jenis limbah
ini tidak dapat membusuk clan sulit didegradasi oleh mikroorganisme, umuronva
logam-logamyang terdapat dalam perairan terbentuk dengan senyawa lain seperti;
senyawa oksida, sulfida yang menyebabkan logam lebih mudah mengendap.
Apabila konsentrasi Arsen yang terkandung dalam air sungai dan laut tinggi akan
berbahaya bagi tubuh manusia, dan untuk air sungai tidak dapat digunakan
sebagai air minum (Wardhana, 2001).
Konsentrasi As dalam cuplikan biota eceng gondok (Eichhomia crassipes
(Mart) Solms) pada lokasi 1 (0,488753 ppm), lokasi 2 (0,235458 ppm), lokasi 4
(0,771989 ppm), lokasi 5 (0.292101 ppm), lokasi 10 (2,421677 ppm) ; tanaman
bakau (Rhizophora.sp.) lokasi 7 (2,800855 ppm) dan konsentrasi tertinggi pada
83
tanaman bakau, tetapi belum adanya peraturan mengenai ambang batas pada
bakau.
4.3.1.2. Konsentrasi Arsen di perairan ( laut) Surabaya
Konsentrasi Arsen pada air laut berkisar 0,000079 - 0,002122 ppm.
apabila dibandingkan menurut Keputusan Menteri Negara LingkunganHidup No.
51 Tahun 2004, belum melebihi kadar maksimum baku mutu air laut untuk biota
laut (0,012 ppm). Konsentrasi As pada air laut lebih kecil daripada yang
terkandung dalam air sungai. perairan yang relatif tenang dan arusnya kecil
menyebabkan logam mempunyai kesempatan yang kecil untuk di distribusikan
secara meluas. Konsentrasi As diperairan laut lebih banyak mengendap di
sedimen yang berkisar antara 5,608636 - 13,152051 ppm dim yang tertinggi
ditemukan pada lokasi 9 (Pesisir Kedung Cowek) dengan konsentrasi sebesar
13,152051 ppm. Tingginya konsentrasi As di sedimen diduga disebabkan karena
lokasi 9 merupakan daerah tempat berkumpulnya aliran air sungai ckm lokasi 1
(Tengah Kali Surabaya), lokasi 2 (Hilir Kali Surabaya), lokasi 3 (Hulu Kali Mas)
dan lokasi 10 (Muara Kali Kedinding) yang dimana pada lokasi tersebut terdapat
industn yang menggunakan Arsen pada proses produksmya, seperti industn
metallurgy produk glassware, keramik, serta industri yang menggunakan bahan
warna (dyeing) dan pestisida, industri-nya antara lain : pada lokasi 1 (Tengah Kali
Surabaya) industri tekstil (PT. Gawerejo) yang menggunakan bahan warna
smtesis yang menghasilkan limbah cairyang mengandung bahan warna, asani clan
alkali yang tergolong bahan B3, industri kertas (PT. Suparma) yang menggunakan
bahan baku warna, lokasi 2 (Hilir kali Surabaya) terdapat industn serbet dan
84
selimut (cv. Gunungsari) yang menggunakan bahan baku warna, industn kaos (cv.
Gawerejo dan cv. Bintang Apollo) yang menggunakan bahan pewarna dan lokasi
3 (Hulu Kali Mas) terdapat industn cat (nv. Mataram) yang menggunakan bahan
pewarna. Yang dimana aliran air sungai dari lokasi-lokasi tersebut terkumpul
menjadi satu di lokasi 9 (Pesisir Kedung Cowek).
fingginya sedimen akan menyebabkan peningkatan kekeruhan air clan
mengganggu organisme yang memerlukan cahaya untuk hidupnya. Hal ini
menunjukkan bahwa akumulasi tertinggi dan logam berat terjadi pada sedimen
dan memberikan petunjuk bahwa sebagian besar senyawa pada logam berat yang
masuk ke perairan Surabaya berbentuk endapan dan hanya sebagian kecil yang
terlarut dalam air. Dikemukakan clugaan , bahwa logam berat dalam perairan baik
yang berasal dan sungai, laut maupun dan organisme yang hidup dan mati pada
fase akhir akan mengendap ke sedimen dasar perairan, hal ini akan diperkuat
dengan data besaran FB dan FD dalam Gambar4.12.
Sedimen telah menjadi faktor mama penyebab penuninan daya dukung
ekosistem di perairan. Peningkatan beban sedimen ini temtama disebabkan oleh
meningkatnya laju erosi dan aktivitas-aktivitas vana ada di daratan. Tmaaima
tingkat beban sedimen akan menyebabkan pembahan integritas ekologis ckm
peranan daerah tersebut dalam ekosistem pesisir, Akibat dari tmaamya
konsentrasi As pack sedimen juga meningkatkan konsentrasi As pack biota ikan
Belanak (Moolgarda delicatus) pada lokasi 6 (7,435021 ppm), lokasi 8 (3,336797
ppm), lokasi 12 (2,471655 ppm) dan ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)
lokasi 9 (2,470899 ppm). Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi
85
Arsen pada biota (ikan) telah melebihi ambang batas menurut Keputusan Direktur
.lenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 03725/B/SK/VFI/89 tentang
batas maksimum cemaran logam berat Arsen yang diperkenankan (1,0 ppm) clan
yang tertinggi pada ikan Belanak pada lokasi 6 (Pesisir Pantai Wonokromo).
Perairan umumnya memiliki struktur komumtas dengan struktur trofik
yang lengkap dengan ciri-ciri biota yang heragam serta produktivitas vang tinggi.
Di samping itu peningkatan logam berat di lingkungan perairan telah
menyebabkan efek toksik pada biota-biota perairan. Karena sifatnya yang
akumuatif maka logam berat cenderung untuk mengendap pada biota air. Pada
penelitian ini yang menjadi bioindikator laut acklah ikan, dimana pencemaran
Arsen yang terjadi pada ikan ini disebabkan karena ikan Belanak dan ikan Gelama
hasil tangkapan dan pantai mempunyai akumulasi yang tinggi dan hidupnya tidak
berpindah-pindah. Unsur logam berat yang terabsorpsi oleh biota laut ini teijadi
pack ikan. Pack saat bemafas, air masuk ke insang dengan membawa logam berat
clan saat airdikeluarkan iagi logam pencemar tertinggal di dalam alat pernapasan
hewan tersebut. Proses ini berlanjut terus sampai pack suatu saat terdapat endapan
logam berat yang cukup besar di tubuh ikan. Meskipun prosesnya lambat namun
apabila berlangsung terns menerus dalam jangka waktu yang lama, maka proses
akumulasi yang terjadi akan menghasilkan kandungan logam berat yang cukup
tinggi dalam tubuh ikan. Proses akumulasi logam berat akan jauh lebih cepat
melalui rantai makanan yang telah tercemar dari pada di dalam air, melalui
akumulasi tersebut konsentrasi logam berat akan tmggi di dalam ikan.
86
Akumulasi melalui rantai makanan dimana logam pencemar masuk ke
dalam tubuh suatu organisme (misal: planktontanaman air) melalui endapan pada
dasar laut. Kemudian organisme tersebut dimakan oleh organisme lain (ikan kecil)
dan organisme mi dimakan oleh organisme lainnya iagi (ikan besar). Peristiwa ini
terjadi secara beruntun sehmgga konsentrasi tertinggi logam berat terdapat pada
organisme konsumen terakhir, yaitu manusia. Ikan Belanak dan ikan Gelama
merupakan jenis biota laut yang mengkonsumsi plankton sebagai makanannya.
Konsentrasi Arsen yang tinggi pada ikan sangat berbahaya bagi manusia
apabila mengkonsumsinya, Arsen merupakan bahan beracun yang cepat atau
lambat akan menimbulkan bercak-bercak pada kulit seperti eksem dan apabila
keracunan berat akan menimbulkan muntah darah lambung fBapedal, 1994), arsen
sebanyak 100 mg dapat mengakibatkan keracunan yang hebat dan arsen juga
diduga dapat menyebabkan kanker, untuk menjaga ekosistem akuatik kadar arsen
sebaiknya tidak lebih dan 0,05 rng/i (ppm) selam itu kadar arsen yang tinggi juga
dapat merusak klorofll. Kadar arsen yang melebihi 10 mg/1 bersifat toksik pada
ikan. Efek keracunan kecil dimulai dengan gejala hilangnya sclera, mual dan
diare.
Gambar 4.6. luka kulit akibat keracunan Arsen
I
Sedangkan efek yang akuCkronis meliputi luka kulit (lihat Gambar 4.6.), sakit
kepala ktoms. kelesuan, bau nafas dan rasa metalik dalam mu)ut. Keracunan arsen
pada Gambar 4.6. disebabkan terakumulasinya logam arsen pada tubuh. Untuk itu
diperJukan upaya-upaya dan dinas terkait untuk niengatas] dan .menauranai
tingkat pencemaran di perairan Surabaya, agar pencemaran yang terjadi dapat
ditanggulangi sejak dini
Pada analisis kuantitatif didapatkan nilai keseksamaan (presisi) hasil
perhitungan konsentrasi logam berat Arsen dalam air, sedimen dan biota di
perairan Surabaya, seperti yang tercantum pada lampiran C2. Nilai presisi yang
didapat menunjukkan homogenisast dari cuplikan vang dianahsis. Dalam
penelitian ini presisi air berkisar 26. i i %- 60,21 %walaupun sebagian lokasi ada
yang mendekati 92,20 %. Utrtuk presisi dalam sedimen cukup baik, berkisar
antara /'±,±y L'o - H9.jS %, sedangkan urttuk presisi dalam biota yang didapat
daiarn pengukuran berkisar 61,78 % - 100 %. Rendahnya miai presisi dipengaruhi
,ih>J-» k.ik,,..,,-,, i,„i ,.„+^P„ i„;„. t-,„„i„u„,-, .j„ ..„,.» „,,„.,' .,,„ i-t"lv" uvuviuf*i "fti, "liUilu itiiii, iVvjaiiliitii 1 pwLut Selat pCilfciXMlil/KCiiiiii CUpiikali^
cava membaca data yaitu lama pencacahan sampai foton / memenuhi statistik.
i iwisi oclcui iiiwiyctui imtK apaoiia vana;.! nas<i yang uipCioicn uan nasii pciicifnan
tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Meskipun didalam pelaksanaan analisis
suua.ii auajvUKan peruiangaii scuanyak J kali (inpie), tetapi ada sebagian yang
tidak. terdeteksi (nilai netto cuplikan lebih becil dari standar sekunder) hal ini juga
Kciim/iakjiian yartij inemocn-^ariihi o.iIaJ m-ptisinvfi rpnHqii
-t.j.^.. «x<nisentrasi Unsur Kadmium (Cd-
Kadmium adalah umur alami yang terjadi di dalam perui bumi. Kadmium
oiasanya uUemukan bersamaan dengan senvawa-senyawa lain seperti oksigen
\oksidu cadmium), khlor [cadmium klond), atau belerang {cadmium sulfate,
suijida cadmium) inilah yang menjadikars unsur Kadmium lebih mudah
mengendap pada perairan, Kebakaran hutan, dan letusan vulkanis merupakan
proses alami yang mengakibatkan emisi kadmium ke udara. Kadmium ditemukan
di daiam atrnosfir sekitar 0,1-5 ng/m3, di perut bumi sekitar 0.1- 0,5 u g/g, di
sedimen laut ktra-kira 1 u g/g, dan air laut sekitar 0.1 qg/L Pencemaran
lingkungan oleb Kadmium berasal dan aktivitas industn, dimana Industri vang
berhubimgan dengan pembuatan, penggunaan, dan penjuafan produk kadmium,
seperti penyulingan yang memproses bahan baku kadmium yran« melepaskan
kadmium ke lingkungan dalam volume vang besar. Zat Dencemar vana jatub dr
perairan terbuka (misalnya simgai) dapat disebarkan ke tempat lain melalui
ahramrya. B/oakumulasi kadmium di dalam organisme merupakan suatu ancaman
yang berpotensi bagi beberapa organisme ikan. Penelitian ini mencoba
mengidentifikasi sejauh mana pencemaran kadmium pada air sungai. mr laut.
sedimen dan biota di perairan Surabaya, yang dijelaskan pada Gambar 4.7
berikut ini.
Kadar Unsur Kadmium dalam Air, Sedimen dan Biota di Perairan Surabaya
4tt <
35 j|
30)
25-i
KMdaTiypmiX .,« ;
15 )
10-|
j zLL»1
lokasi Sampling TKS J-KS HKM HKW m-fi PFV¥ MKS PFK FKC MKK M<A PPM
DAfi- 0,002 0,02 0,03 0,119 0,208 0.964 0.032 0.S69 0,838 1,64 0.023 0,199
D Sedimen 3,435 5,013 9,553 7.465 7,3? 11,72 10,41 10.72 10,34 7.0SS 8.352 6.846
OSota 14,61 8,373 7,469 6.703 7.695 35,08 13,14 10,33 10.37 20,2
Gambar 4.7. Grafik konsentrasi Kadmium dalam air, sedimen dan biota
Kode lokasi
1 TKS Tengah Kali Surabaya2. HKS . Hilir Kali Surabaya"3 HKM : Hulu Kali Mas
4. HKW ; Hulu Kali Wonokromo5. MKW . Muara Kali Wonokromo
6. PPW Pesisir Pantai Wonokromo
7. MKS : Muara Kali Sari
8 PPK : Pesisir Pantai Kenjeran9, PKC : Pesisir Kedung Cowek10 MKK : Muara Kali Kedinding11 MKA . Muara Kali Anak
12 PPM : Pesisir Pantai Morokrembanaan
Dari hasil analisis kuantitatif, unsur Kadmium pada cuplikan air dan
sedimen terdeteksi di seluruh lokasi penelitian tetapi untuk cuplikan biota di
lokasi 3 (Hulu Kali mas) dan lokasi 11 (Muara Kah Anak) tidak terdapat biota
sehingga tidak dapat dibandingkan
4.3.2.1. Konsentrasi Kadmium di perairan ( sungai) Surabaya
Konsentrasi Cd dalam air sungai berkisar antara 0,020405 - 1,640233
ppm, apabila dibandingkan menurut Perda Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004,
menjelaskan bahwa seluruh kondisi air sungai sudah melebihi konsentrasi
maksimum baku mutu air sesuai dengan penetapan klasiflkasinya (Kelas I dan IV
90
: 0,01 ppm), dan konsentrasi tertinggi pada lokasi 10 (Muara Kali Kedinding)
sebcsar 1,640233 ppm. Tmggirriya konsentrasi logam berat pada air akan menjadi
sumber racun bagi organisme perairan dan mengakibatkan kematian organisme
tersebut. Tingginya konsentrasi logam berat Cd pada wilayah sugai berasal dari
kegiatan indutri inorganic pigment, electroplating, textile printing, plastics
stabilizers, alloying dan battery, fimgisida. Beragamnya konsentrasi Cd dalam air
sungai, cliduga karena beragamnya jenis industri yang beipotensi mengaliri limbah
B3 dari proses produksmya tersebut pada lokasi penelitian. Industri vang diduga
mencemari lokasi penelitian antara lain : lokasi 1 (Tengah Kali Surahava): industri
kertas ( PT. Suparma) yang menggunakan bahan warna sebagai bahan baku:
lokasi 2 (Hilir kali Surabaya): indutri serbet dan selimut (cv. Gunungsari) yang
menggunakan bahan baku pewarna. industri kaos yang menggunakan bahan baku
warna (cv. Pangestu, cv. Gawereio dan cv. Bintang Apollo), industn kulit reptil
yang menggunakan bahan pewarna (PT. Kaltim Leather); lokasi 3 (Hulu Kali
Mas): industn cat (nv. Mataram) yang menggunakan pigment dan warna dalam
proses produksinya, selam itu vang mempengaruhi konsentrasi logam Cd pada
lokasi mi juga industri-industn dan lokasi Tengah Kali Surabaya dan Hilir Kali
Surabaya yang aliran aimya mengalir ke lokasi ini; lokasi 4 (Hulu Kali
Wonokromo): pack lokasi ini tidak terdapat industri besar vang menghasilkan
limbah B3, namun tidak menutup kemungkinan bahwa limbah dari lokasi Tengah
Kali Surabaya dan Hilir Kali Surabaya mempengaruhi peningkatan konsentrasi Cd
pada lokasi ini ; lokasi 5 (Muara Kali Wonokromo): industri tekstil (PT.
Horizonsyntex) yang menggunakan bahan warna pada proses printing/linishing.
at
industri lampu tekan (PT. Star Angkasa clan PT. Solihin Java), industri lampu
pijar (PT. Smar Angkasa), industn batu bateiy (PT. Hari Terang), industn
pestisida (IT. Agrocarb) dan industn-mdusti dan lokasi Tengah Kali Surabava,
Hilir Kali Surabaya serta Hulu Kali Wonokromo vang dimana aliran air dari
lokasi tersebut yang diduga ruga menyebabkan penambahan konsentrasi Cd pada
lokasi ini; lokasi 7 (Muara Kali San): pada lokasi ini mengalami penuninan
konsentrasi karena tidak terdapat industri vana menaaunakan cd pada
produksinya, tetapi aliran air clan lokasi 1, 2 dan 3 yang disekitar lokasi tersebut
terdapat industri yang beipotensi mengeluarkan limbah B3 yang mengandung
unsur Cd ckm aliran aimya mengalir sampai ke lokasi ini; lokasi 10 (Muara Kali
Kedinding): disekitar lokasi im tidak terdapat industn vang menghasilkan logam
Kadmium, namun tidak menutup kemungkinan aliran sungai dan lokasi 1,2 dan 3
yang menjadikan konsentrasi kadmium tinggi ; lokasi 11 (Muara Kali Anak):
industn cat (cv. Java) yang menggunakan warna, pigment pada produknva,
industri lampu tekan (PT. Agustin Java).
Sedangkan konsentrasi Cd pada sedimen berkisar 3,435201 - 10,410098
ppm dan konsentrasi tertinggi pada lokasi 7 (Muara Kali San) dengan konsentrasi
sebesar 10,410098 ppm. Konsentrasi logam berat Cd dalam sedimen lebih tmggi
dibandingkan konsentrasi Cd dalam air, tetapi belum adanya peraturan vang
mengatur pencemaran logam berat dalam sedimen tersebut. Daya larut logam
berat mungkm bisa menjadi lebih tinggi atau lebih rendah, hal ini tergantung pada
kondisi lingkungan perairan. Pada daerah-daerah yang kekurangan oksigen, daya
larut logam Herat menjadi lebih rendah dan lebih mudah mengendap
(Supriharyono, 1984). Dari data Jasa Tola tahun 2003, hasil kegiatan pemantauan
kualitas air di DPS Kali Brantas kota Surabaya menjelaskan bahwa sungai di
sekitar daerah Karangpilang, Kali Sepanjang, Gunungsari ckm Kaii Mas
kekurangan oksigen (DO rendah). Apabila bahan buangan padat larut di dalam air,
maka kepekatan air atau berat jenis cairan juga akan naik. Tingginva konsentrasi
Cd dalam sedimen memungkinkan tingginva konsentrasi Cd dalam biota sungai
pacla penelitian ini. Pada Gambar 4.7. konsentrasi Cd dalam biota sungai tertinggi
terdapat pada tanaman bakau (Rhizophora.sp.) di lokasi 7 (Muara Kali San)
dengan konsentrasi sebesar 35.079102 ppm bersamaan dengan tingginva
konsentrasi Cd pada sedimen. Konsentrasi Cd pada cuplikan biota lebih tinggi
dan pacla yang terdapat di cuplikan airdan sedimen, hal ini akan diperkuat dengan
data besaran FB clan FD dalam Gambar 4.12. Dari penelitian ini vang tertinggi
ditemukan pada tanaman bakau, dimana akumulasi terjadi melalui penguapan air.
Dapat dilihat pacla Gambar 4.8. berikut ini.
*W"*
a -« *F J •*
-4 '*« /
•i r
4
f
A ^
Gambar 4.8. Akumulasi melalui penguapan pacla air
logam berat yang larut dalam air ini akan diserap oleh akar tanaman. Air
yang mengandung logam akan bergerak ke ciaun. Namun sesampainya di daun
logam ini akan tetap tinggal, sementara itu air diuapkan oleh daun. Ada dua faktor
penting yang berhubungan erat dengan penyerapan Cd ke dalam janngan
tanaman, yaitupH air, konsentrasi Cd dalam air dan kandungan mineral dalam air.
Pada penelitian ini tanaman bakau yang digunakan sebagai penelitian ackilah
daunnya (jyw^.googk-.corn). Apabila logam Cd bcrtemu dengan logam Zn dalam
tubuh/tumbuhan maka daya racun Cd akan menurun draktis dan baru dinctralkan
oleh tubuh apabila kadar Cd-nya berada dibawah 25 ppm. Cd diatas 25 ppm tidak
mampu dihalangi oleh Zn. Kekurangan logam Ccl dapat meningkatkan daya racun
yang dimiliki Cd dalam tubuh.
4.3.2.2. Konsentrasi Kadmium di perairan (laut) Surabaya
Sedangkan konsentrasi Cd pada air laut berkisar antara 0,199860 -
0,964100 ppm, apabila dibandingkan menurut Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, sudah melebihi batas maksimum baku
mutu air laut untuk biota laut (0,001 ppm) dan konsentrasi Cd tertinggi didapat
pada lokasi 6 (Pesisir pantai Wonokromo) sebesar 0,964100. Perairan pantai
mempakan tempat berkumpulnya aliran air dan selumh lokasi sungai vang ada di
Surabaya, ini menjelaskan bahwa konsentrasi Ccl yang terkandung pada air laut
lebih tinggi dari pada air sungai. Pada lokasi 6 (Pesisir Pantai Wonokromo):
lokasi im konsentrasi Cd mengalami peningkatan dkarenakan lokasi ini tempat
terkumpulnya aliran air sungai dan lokasi 1, 2, 3, 4dan 5vang dimana pacla setiap
lokasi tersebut banyak terdapat industn-industn yang berpotensi mengeluarkan
hmbah B3; lokasi 8 (Pesisir pantai Kenjeran): pada lokasi ini mempakan tempat
berkumpulnya aliran air clan industri yang ada disekitar Kali Surabaya : lokasi 9
(Pesisir Kedung Cowek): aliran air sungai dan lokasi 1,2 dan 3 berkumpui
94
menjadi satu pada lokasi ini meskipun tidak terdapat industn yang menggunakan
Cd pada proses produksmya: lokasi 12 (Pesisir pantai Morokrembangan) : lokasi
ini tempat berkumpulnya aliran air dan Kali Anak. Konsentrasi logam berat pada
suatu perairan dari waktu ke waktu selalu berubah-ubah, konsentrasinya bisa
semakin meningkat maupun sebaliknya menumn. Hal ini karena kondisi air laut
sangat labil. Adanya pergerakan arus, gelombang, curah hujan dan perubahan
kondisi lingkungan yang berlangsung terns meneras akibat masuknya air limbah
akan mempengaruhi konsentrasi logam berat dalam air. Limbah buangan yang
mengandung logam Cd mempakan bahan buangan yang bersifat anorgamk vang
mana jenis Hmbah ini tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorgamsme, apabila konsentrasi Kadmium yang terkandung dalam air sungai
dan laut tinggi akan berbahaya bagi tubuh manusia, dan air tersebut tidak dapat
digunakan sebagai airminum (Wardhana, 2001). Tingginya konsentrasi Cd dalam
air (1 ug - 10 ug) akan mengakibatkan kerusakan pada gmjal vane mana ginjal
merupakan organ yang kntis apabila kelebihan Cd. Kerusakan ginjal yang terjadi
akibat dan proses terakumulasinya Ccl dalam tubuh. Pada dasarnya konsentrasi Cd
dalam air dapat diserap dan dicema oleh tubuh manusia dalam proporsi sekitar 5
- 10%.
Konsentrasi Cd dalam sedimen lebih tmggi daripada yang terkandung
dalam air taut. Konsentrasi Cd dalam sedimen berkisar 6,846202 - 11,721059
ppm dan yang tertinggi ditemukan pada lokasi 6 (Pesisir Pantai wonokromo).
Tingginya konsentrasi logam berat pada sedimen akan menyebabkan : kekemhan
dalam air, mengurangi kemampuan ikan dan organisme lam memperoleh
CK
makanan, insang ikan akan tertutup sedimen, bagian bawah sedimen akan
(merusak plankton) yang menjadi pakan ikan. merusak telur ikan, membendung
aliran sungai, Hal ini sudah tentu akan berakibat terhadap kehidupan organisme
yang ada cli dalam air. Konsentrasi logam berat vang tinggi pada sedimen
memungkinkan konsentrasi dalam biota juga tinggi. Pacla penelitian ini
menunjukkan hal yang demikian, lokasi dengan konsentrasi sedimen yang tinggi
maka konsentrasi logam dalam biota (eceng gondok, t. Bakau, ikan Belanak ckm
ikan Gelama) juga tinggi. hal ini akan diperkuat dengan data besaran FB dan FD
dalam Gambar 4.12. Tingginya konsentrasi logam Cd dalam biota juga
dibuktikan dengan teori yang menyatakan bahwa bioakumulasi logam berat vang
dilakukan oleh biota air akan menyebabkan kadamya dalam tubuh lebih besar
dibandingkan dengan air maupun sedimen (Hutagalung, 1984). Demikian juga
halnya dengan unsur logam berat yang terabsorpsi oleh biota laut (ikan),
meskipun prosesnya lambat namun apabila berlangsung terns menerus dalam
jangka waktu yang lama, maka proses akumulasi yang terjadi akan menghasilkan
konsentrasi logam Ccl yang cukup tinggi dalam tubuh organisme. Proses
akumulasi logam berat akan jauh lebih cepat melalui rantai makanan yang telah
tercemar dan pack* di dalam air. Cd berbahaya apabila diserap oleh hewan air
(ikan) melalui insang dan saluran pencemaan, jika hewan air tersebut tahan
terhadap konsentrasi logam yang tinggi maka logam itu dapat tertimbim di dalam
janngannya terutama hati dan ginjal pacla konsentrasi 1 ug/g (0,1 - 1 ug/g).
Logam mi juga berkaitan dengan protein sehingga disebut metalotionein yang
bersifat agak permanen dan mempunyai waktu paruh cukup lama (biological half
96
life). Keracunan kronis Ccl lebih sering dijumpai di lapangan pada manusia. ini
erat hubungannya dengan kualitas lingkungan yang menurun. Pada manusia
Keracunan akan mengakibatkan gangguan pack organ dalam hati, ginjal,
kerusakan pacla tulang apabila termakan/terminum dari bahan yang tercemar Ccl
dengan gejala : mual, muntah, diare. kejang perut, dan pusing, vang mana Cd akan
menghambat kerja dari sel/Jwdril enzym. dan diduga sebagai karsinosen.
Kadmium bersifat kumulatif clan sangat toksik bagi manusia dapat mengakibatkan
gangguan fungsi ginjal dan paru-paru, meningkatkan tekanan darah dan
mengakibatkan kemandulan pack pna dewasa (Effendi, 1999).
1etapi sampai sekarang belum ada bukti secara ilmiah yang menvatakan
bahwa manusia akan terkontaminasi kadmium melalui rantai makanan,
kebanyakan yang terjadi adalah keracunan kadmium melalui debu serta uap vang
sebagian besar dan kondisi pekerjaan (bekerja di industn yang
menggunakan/rnenghasilkan kadmium) dan berakibat keracunan akut (gangguan
pemafasan), sedangkan efek kronis yang ditimbulkan apabila konsentrasi
kadmium yang terdapat dalam tubuh mencapai 20 ug/1 namun itupun akan terlihat
setelah sekitar 20 tahun. Apabila logam Ccl bertemu dengan logam Zn dalam
tubuh maka daya racun Cd akan menurun drastis dan baru dinetralkan oleh tubuh
apabila kadar Cd-nya berada dibawah 25 ppm. Cd diatas 25 ppm tidak mampu
dihalangi oleh Zn. Kekurangan logam Zn dapat meningkatkan daya racun yang
dimiliki dalam tubuh.
Nilai presisi pada penelitian ini menerangkan homogenisasi pada cuplikan
yang diteliti pada saat preparasi. Didapatkan nilai keseksamaan (presisi) hasil
97
perhitungan konsentrasi logam berat Cd dalam air, sedimen dan biota di perairan
Surabaya, seperti yang ditunjukkan oleh Lampiran C2, dalam penelitian ini presisi
air cukup baik berkisar 50,99 % - 100 % walaupun ada sebagian lokasi vang
masih dibawah 50 %. Untuk presisi dalam sedimen cukup baik, berkisar antara
64.03 % - 90,93 %, sedangkan untuk biota presisi dikatakan belum cukup baik
karena nilai yang dickpat dalam pengukuran berkisar 24.44 % - 66.88 %.
Rendahnya nilai presisi dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: Kesalahan
pada saat penghomogenan cuplikan; cara membaca data yaitu lama pencacahan
sampai foton / memenuhi statistik, Presisi akan menjadi baik apabila variasi hasil
yang diperoleh dan hasil penelitian tersebut dilakukan secara berulang-ulang.
Meskipun didalam pelaksanaan analisis sudah dilakukan pemlangan sebanvak 3
kah (triple), tetapi ada sebagian yang tidak terdeteksi (nilai netto cuplikan lebih
Kecil dan standar sekunder) hal ini juga kemungkinan yang mempengaruhi nilai
presisinya rendah.
Q«
4.3.3. Konsentrasi Unsar Seng (Zn)
Seng merupakan suatu unsur penting untuk scmua makhluk hidup, dari
manusia sampai mikroorganisme yang paling kecil, tetapi apabila kelebihan akan
bersifat toksik pada manusia. Seng telah digunakan secara alami untuk suatu
peranan tertentu dalam berbagai reaksi biologi. Apabila seng hadir di perairan
permukaan akhimya tersimpan di dalam sedimen sungai, kawasan pantai dan
muara dengan konsentrasi yang tmggi akan mengakibatkan penuninan kualitas
dari perairan itu sendiri. Bagaimanapun, banyak faktor yang menyebabkan
akumulasi seng dalam air seperti temperatur dan kekuatan badan air penerima
untuk mendegradasi unsur. Berikut ini merupakan hasil penelitian logam seng
yang terkandung dalam air, sedimen dan biota.
Kadar Unsur Sengdalam Air,Sedimen, Biota di Perairan Surabaya
Lokasi Sampling TKS HKS H<M H<W MKA P&A *#S PPK
DAir COOl CSXS 0352 0123 CC7* 22"2 C*81 0'739 1086 H'i5
DSedims" 2152 566 7 682 17 791 15906 6 321 1* 528 4 28" 15 334 ,7 906
OS* "706 58B 4292 5631 5632 4091 1*378 4 28* 8 4612235 X'i75
Gambar 4.9. Grafik konsentrasi Seng dalam air, sedimen dan biota
Kode lokasi
1. TKS : Tengah Kali Surabaya 7. VfKS : Muara Kali Sari
99
2. HKS : Hilir Kali Surabaya 8. PPK : Pesisir Pairtai Kenjeran3. I1KM : Hulu Kali Mas 9, PKC : Pesisir Kedung Cowek4. HKW : Hulu Kali Wonokromo 10. MKK : Muara Kali Kedinding5. MKW : Muara Kali Wonokromo 11. MKA : Muara Kali Anak6. PPW : Pesisir Pantai Wonokromo 12. PPM : Pesisir Pantai Morokrembangan
Dan Gambar 4.9. konsentrasi Seng (Zn) terdeteksi pacla cuplikan air dan
sedimen di selumh lokasi penelitian, hanya saja untuk cuplikan biota cii lokasi 3
ckm 11 tidak terdapat biota sehingga tidak. dapat dibandingkan.
4,3,3,1, Konsentrasi Seng di perairan ( sungai) Surabaya
Rerdasarkan data kuantitatif dari Gambar 4.9. terlihat bahwa konsentrasi
Zn dalam air sungai berkisar antara 0.00154 - ().! 81933 ppm. apabila
:hbandingkan menurut Perck Kota Surabava No. 02 Tahun 2004 sesuai denaan
penetapan klasiflkasinya (Kelas 1:0,05 ppm dan kelas IV : 2 ppm) acklah lokasi 4
(Hulu Kali Wonokromo), maka lokasi yang sudah melebihi batas ambang adalah
lokasi 4 (Hulu Kali Wonokromo). Tingginya konsentrasi Zn pack lokasi 4diduga
disebabkan aliran sungai dan lokasi 1clan 2 mengalir sampai ke lokasi ini, pack
lokasi 1dan 2 terdapat industn yang menggunakan Zn pack proses produksmya.
Semua komponen pencemar tersebut (secara umum berupa komponen fisik.
kimia, mikrobiologi) yang saling mendukung terjadinya proses pencemaran
sungai dan pantai. Demikian pula adanya ketcrkaitan antara pencemaran vang
dipengaruhi oleh faktor alam maupun dari aktifhas/kegiatan manusia (limbah
domestik) dapat menambah beban pencemaran pack perairan. Kadar seng pack air
minum sebaiknya tidak lebih dan 5 mg/1. Toksisitas seng menumn dengan
meningkatnya suhu dan menumnnya oksigen terlarut. Konsentrasi Zn pada air
sungai lebih kecil bila dibandingkan yang terkandung dalam sedimen. Konsentrasi
c
100
Zn pada sedimen berkisar antara 2,152059 - 22,350659 ppm, konsentrasi tertinggi
ditemukan pada lokasi 11 (Muara Kali Anak). Peningkatan sedimen pack oerairan
akibat dan kurangnya oksigen yang terkandung dalam perairan clan
mengakibatkan daya larut logam berat menjadi lebih rendah. dan lebih mudah
mengendap. Tingginya konsentrasi Zn pada sedimen akan menyebabkan
peningkatan kekeruhan air clan dapat mengganggu organisme yang memerlukan
cahaya untuk hidupnya. Pack daerah-daerah yang kekurangan oksigen, daya larut
logam berat menjadi lebih rendah dan lebih mudah mengendap (Supriharvono,
1984). Dari data Jasa Tirta tahun 2003, hasil kegiatan pemantauan kualitas air di
DPS Kali Brantas kota Surabaya menjelaskan bahwa sungai di sekitar daerah
Karangpilang, Kali Sepanjang. Gunungsari ckn Kali Mas kekurangan oksigen
(DO rendah). Iingginya sedimen akan menyebabkan peningkatan kekeruhan air
dan mengganggu organisme yang memerlukan cahava untuk hidupnya. Hal ini
menunjukkan bahwa akumulasi tertinggi dan logam berat terjadi pack sedimen
dan memberikan petunjuk bahwa sebagian besar senyawa pada logam berat vang
masuk ke perairan sungai Surabaya berbentuk endapan dan hanya sebagian kecil
yang terlarut dalam air. Dikemukakan dugaan, bahwa logam berat dalam perairan.
baik yang berasal ckri sungai, laut maupun dari organisme vang hidup ckn mati
pada fase akhir akan mengendap ke sedimen dasar perairan sehingga pencemaran
sungai akan mirip dengan pencemaran di pantai hal ini akan diperkuat dengan
data besaran FB dan Fn dalam Gambar 4.12. Tingginya konsentrasi Zn pada
sedimen memungkinkan tingginya konsentrasi pack biota, pada penelitian ini
konsentrasi Zn pack eceng gondok: lokasi I (7.706584 ppm), lokasi 2 (5.880655
101
ppm), lokasi 4 (4,4217 ppm), lokasi 5 (5,631794 ppm) dan lokasi 10 (8,461782
ppm) ; sedangkan pack tanaman bakau: lokasi 7 (4,091149 ppm), pack cuplikan
biota konsentrasi tertinggi ditemukan pack eceng gondok lokasi 10.
4.3,3.2, Konsentrasi Seng di perairan (laut) Surabaya
Sedangkan untuk air laut konsentrasi Zn di selumh lokasi pantai sudah
melebihi standar baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 51 Thn. 2004 bagi air laut untuk biota laut (0,05 ppm). Konsentrasi
Zn pada air laut lebih besar bila dibandingkan pack air sungai, dengan
beragamnya industri yang menggunakan bahan baku Zn pada proses produksinya
yang membuang limbah di perairan sungai serta limbah kegiatan domestik yang
dapat mencemari sungai secara alami dan akhimya akan mengumpul menjadi satu
di pesisir pantai juga menjadikan faktor tingginya konsentrasi Zn di perairan laut.
Kegiatan industri juga diduga menjadi salah satu penvebab tingginya konsentrasi
Zn dibeberapa lokasi 6, 8, 9ckn 12 tempat berkumpulnya aliran sungai ckri lokasi
1,2,3,4,5,7, dan lokasi 11. Konsentrasi Zn lebih banyak mengendap pada sedimen,
dari hasil penelitian didapatkan lokasi 6 (6,321511 ppm), lokasi 8 (4.267273
ppm), lokasi 9 (15,034943 ppm), ckn lokasi 12 (20,475004 ppm). Konsentrasi
tertinggi ditemukan pada lokasi 12 (Pesisir Pantai Morokrembangan), namun
belum adanya peraturan mengenai ambang batas sedimen pada perairan. Untuk
cuplikan biota , ikan Belanak; lokasi 6 (3,632428 ppm), lokasi 8 (11,378225 ppm)
clan lokasi 12 (5,036346 ppm) ; ikan Gelama: lokasi 9 (4,284197 ppm),
konsentrasi Zn tertinggi pacla ikan Belanak (Moolgarda delicatus) di lokasi 8
(Pesisir Pantai Kenjeran). Konsentrasi Zn pada biota (ikan) ckn keterangan diatas
102
belum melebihi batas maksimum menurut Keputusan Direktur Jcnderal
Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 03725/B/SK/VH/89 ten tang batas
maksimum cemaran logam berat Zn yang diperkenankan (100 ppm).
Penyebaran tingginya konsentrasi loaam pada ikan melalui rantai
makanan. dimana ikan dapat mengakumulasi logam ke dalam tubulinva melalui
insang dengan membawa logam berat dan pada saat air dikeiuarkan lagi logam
pencemar tertmggai di cklam alat pemapasan hewan tersebut. Proses ini berlanjut
terns sampai pack suatu saat terckipat endapan logam berat yang cukup besar di
tubuh ikan. Meskipun prosesnya lambat namun apabila berlangsung terns menerus
dalam jangka waktu yang lama, maka proses akumulasi yang terjadi akan
menghasilkan kandungan logam berat yang cukup tinggi dalam tubuh ikan. Proses
akumulasi logam berat akan jauh lebih cepat melalui rantai makanan vang telah
tercemar dari pada di dalam air, melalui akumulasi tersebut konsentrasi loaam
berat akan tinggi di dalam ikan. Toksisitas seng bagi organisme akuatik (algae.
avertebrata dan ikan) sangat hervanasi, < 1 mg/1 hincga > 100 ma/1 (Effendi.
2003). Keracunan Zn sering dijumpai pada hewan vang hidup di daerah vang
tercemar unsur ini. ckn keracunan Zn ini juga terjadi bersamaan dengan keracunan
Ccl secara kronis. Defisiensi seng akan terlihat pack hewan dengan gejala
peradangan pack hidung dan mulut ckn pembenakakan persendian Zn merunakan
racun protoplasma, dimana seng mempakan penyebab pneumonitis ckn
menyebabkan dermatitis jika kontak dengan kulit (Bapedal, 1994). keracunan Zn
mijuga terjadi bersamaan dengan keracunan Cd secara kronis.
I0t>
TTd,=>r
i'erserifiihan kulit
Gambar 4.10. Cara logam teat memasuki tubuh
Nilai keseksamaan (presisi) hasil perhitungan konsentrasi logam berat Zn
cklam air. sedimen dan biota di perairan Surabava seperti vang ditunjukkan pada
Lampiran C2, cklam penelitian ini presisi air berkisar 66,47 % - 100 % sudah
dapat dikatakan cukup baik. Sedangkan presisi dalam sedimen kurang baik.
berkisar antara 58,42 % - 74,10 %, sedangkan untuk biota presisi yang dickpat
dalam pengukuran berkisar 45,41 % - 72,84 %. Rendahnva nilai presisi
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lam: Kesalahan pack saat penghomogenan
cuplikan; cara membaca data yaitu lama pencacahan sampai foton y memenuhi
statistik. Presisi akan menjadi baik apabila variasi hasil yang diperoleh ckn hasil
penelitian tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Meskipun didalam
pelaksanaan analisis sudah dilakukan peralangan sebanvak 3 kali (tnple). tetaoi
ada sebagian yang tidak terdeteksi (nilai netto cuplikan lebih kecil dan standar
seKunder) hal mi juga kemungkinan yang mempengaruhi nilai presisinya rendah.
104
4.3.4. Konsentrasi Unsur Kobalt (Co)
Kadar Vmur Kobalt dalam Air, Sedimen dan B'mta di Perairan Surabaya
m
i.okasi Sampling TKS i-KS HKM HKW WKW W-ti 1ACS PPK PKC WKK MKA PFM
D,*f 0.018 0012 0,015 0.03 0.021 0247 0.027 0.325 0,357 0.023 0X41 0,248
nSedmsn 13,738 20,86 7.049 8.409 2,767 11 133 16.1562S.266 45.69 522521238934,65?
D Biota 6,789 6,588 4,262 1,944 9.21 8,27 0,821 5,754 9.662 5,23
Gambar 4.11. Grafik konsentrasi Kobaltdalam air, sedimendan biota
Kode lokasi
1 TKS Tengah Kali Surabaya2. HKS Hilir Kali Surabava
3. HKM ; Hulu Kali Mas
4. HKW : Hub Kali Wonokromo5. MKW : Muara Kali Wonokromo
6. PPW ; Pesisir Pantai Wonokromo
7. MKS . Muara Kali Sari
8 PPK Pesisir Pantai Kenjeran9 PKC Pesisir Kedung Cowek10. MKK : Muara Kali KedindingJ i MKA : Muara Kali Anak
12 PPM ; Pesisir Pantai Morokrembanaan
Dari Gambar 4.11. diatas konsentrasi unsur Kobalt pada cuplikan air dan
sedimen terdeteksi di semua lokasi, hanya saja pada cuplikan biota pada lokasi 3
dan 11 tidak terdapat biota yang dapat dijadikan cuplikan penelitian, sehingga
tidak dapat dibandingkan.
4.3.4.1. Konsentrasi Kobalt di perairan ( sungai) Surabaya
Dari analisis kuantitatif pada Gambar 4.11. konsentrasi Co pada air
sungai berkisar 0,018033 - 0,041833 ppm, apabila dibandingkan menurut Perda
105
Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004 belum melebihi batas maksimum baku mutu
air sesuai dengan penetapan klasiflkasinya (Kelas I dan IV : 0.2 ppm). Keracunan
kobalt dapat terjadi apabila air yang terminum mengandung Co 150 ppm atau
lebih. Dengan tingginya konsentrasi Co pada perairan sungai memungkinkan
konsentrasi Co cklam biota juga tinggi, terlihat jelas dari Gambar 4.11.
konsentrasi Co dalam cuplikan sedimen lebih tmegi apabila dibandinekan denoan
konsentrasi Co pack air dan biota. Konsentrasi Co pada sedimen berkisar antara
2,767944 - 13,738199 ppm, ckm konsentrasi tertinggi pack lokasi 1(Tengah Kali
Surabaya). Konsentrasi Co lebih banyak mengendap pack sedimen, namun belum
adanya peraturan yang mengatur mengenai ambang batas sedimen di perairan.
Peningkatan sedimen pada perairan akibat dan kekurangan oksigen pack masing-
masing lokasi penelitian yang mengakibatkan daya larut logam berat menjadi
lebih rendah dan lebih mudah mengendap. Ini dijelaskan dandata Jasa Tirta tahun
2003, hasil kegiatan pemantauan kualitas air di DPS Kali Brantas kota Surabava
menjelaskan bahwa sungai di sekitar daerah Karananilane. Kali Senanuin^.
Gunungsan dan Kali Mas kekurangan oksigen (DO rendah). Tingginva sedimen
akan menyebabkan peningkatan kekeruhan pada air dan mengganggu organisme
yang memerlukan cahaya untuk hidupnya. Tingginya konsentrasi sedimen mi
telah menjadi faktor utama penyebab penuninan daya dukung ekosistem di
perairan. Peningkatan beban sedimen ini temtama disebabkan oleh meningkatnya
lajuerosi dan aktivitas-aktrvitas yang ada di daratan.
Dan Gambar 4.11. dapat terlihat konsentrasi logam berat Co pack
cuplikan eceng gondok : lokasi 1 (6,789487 ppm), lokasi 2 (6,588399 ppm).
106
lokasi 4 (4,262903 ppm), lokasi 5 (1.944979 ppm), lokasi 10 (9.662924 ppm): T.
Bakau : lokasi 7 (8,270313 ppm. Dari analisis kuantitatif tersebut. konsentrasi
tertinggi pada eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms) di lokasi 10
(Muara Kali Kedinding) dengan konsentrasi sebesar 9.662924 ppm. Konsentrasi
Kobalt pada cuplikan biota lebih tinggi daripada yang terkandung dalam air. Ini
disebabkan terjadinya proses akumulasi antara air. sedimen. biota vang akhirnva
sampai juga ke manusia.
4.3.4.2. Konsentrasi Kobalt di perairan (laut) Surabaya
Sedangkan pada air laut konsentrasi tertinggi pada lokasi 9 (Pesisir Pantai
Kenjeran) dengan konsentrasi sebesar 0,325267 ppm tetapi batas ambang unsur
Co daiam air laut tidak terdapat dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 51 Tahun 2004. Apabila dilihat dan konsentrasi Co pack selumh
lokasi, konsentrasi terbesar ada pack wilayah pesisir pantai. hal mi disebabkan
seluruh aliran air ckri sungai akan berkumpul ke wilayah pesisir clan akhirnva
akan menyatu di selat Madura. Dari data industn yang berpotensi mengeluarkan
limbah B3, di sekitar lokasi penelitian tidak terdapat industri yang menggunakan
logani Kobalt pack proses produksinya. Keracunan kobalt ckpat terjadi apabila air
yang terminum mengandung Co 150 ppm atau lebih. Konsentrasi Co pada
cuplikan sedimen lebih tinggi daripada yang terkandung cklam air dan biota,
konsentrasi sedimen berkisar antara 11,133185 - 41,6905745 ppm vang tertinggi
pack lokasi 9 (pesisir kedung Cowek). Tingginya tingkat beban sedimen akan
menyebabkan pembahan integritas ekologis ckn peranan daerah tersebut cklam
ekosistem pesisir.
107
Pada cuplikan biota laut ikan Belanak : lokasi 6 (9,210919 ppm), lokasi 8
(0,821843 ppm) ckn lokasi 12 (5,280903 ppm); sedangkan konsentrasi Co pada
ikan Gelama : lokasi 9 (5,754141 ppm). Untuk ambang batas konsentrasi Co
dalam biota (ikan) tidak terdapat dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan Nomor 03725/B/SK/ViI/89. Dan analisis kuantitatif tersebut,
konsentrasi tertinggi pada eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms) di
lokasi 10 (Muara Kali Kedinding) dengan konsentrasi sebesar 9,662924 ppm.
Konsentrasi Co pack cuplikan biota lebih tinggi daripada yang terkandung
dalam air. Ini disebabkan terjadinya proses akumulasi antara air, sedimen, biota
yang akhirnva sampai juga ke manusia. Tingginya konsentrasi Co pada ikan
karena ikan secara tetap mengkonsumsi bahan buangan (mengandung logam),
kemudian terakumulasi ke dalam tubuh vang semakin lama konsentrasi logam
dalam tubuhnya semakin besar. Walaupun konsentrasi yang ada di air kecil
namun bisa jadi menjadi besar konsentrasinya setelah dikonsunisi oleh ikan
melalui proses akumulasi. Proses akumulasi logam berat akan jauh lebih cepat
melalui rantai makanan yang telah tercemar dari pada di cklam air. Akumulasi
melalui rantai makanan dimana logam pencemar masuk ke cklam tubuh suatu
organisme (mis, plankton/tanaman air) melalui endapan pack dasar laut.
Kemudian organisme tersebut dimakan oleh organisme lain (ikan kecil) dan
organisme ini dimakan oleh organisme lainnya lagi (ikan besar). Peristiwa ini
terjadi secara beruntun sehingga konsentrasi tertinggi logam berat terdapat pada
organisme konsumen terakhir, vaitu manusia.
108
Sebenarnya tubuh manusia memerlukan Co dalam jumlah vang sangat
sedikit untuk proses pembentukan butir darah merah. Co cklam jumlah tertentu
dibutuhkan tubuh melalui vitamin B-12 yang dimakan manusia. Dari analisis data
Co dalam tubuh manusia terdapat 0.07 - 0.36 ug/1 darah. Keracunan Co dapat
terjadi apabila makanan dan minuman mengandung Co 150 ppm atau lebih. Co
yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang banyak akan merusak kelenjar
gondok, tekanan darah menjadi tinggi. pergelangan kaki membengkak (oedema).
Penyakit jantung juga dapat terjadi pack anak-anak yang sedang mengalami masa
pertumbuhan (Damiono, 1995). Wabah keracunan Co pemah terjadi di Amerika
pada tahun 1964 - 1966. Warga kota Neshraka dan Ohama banyak menderita
kelaman pack otot jantung primer. Penyebabnya diketahui bahwa warga memiliki
kegemaran mmum bir dengan merk yang sama (Slamet, 1995). Co yang masuk ke
cklam tubuh cklam jumlah yang banyak akan merusak. kelenjar gondok sehingga
penderita akan kekurangan hormon kelenjar gondok.
Nilai keseksamaan (presisi) hasil perhitungan konsentrasi logam berat Co
dalam air, sedimen ckn biota cli perairan Surabaya, seperti yang ditunjukkan oleh
Lampiran C2 cklam penelitian ini presisi air yang didapat cukup baik berkisar
67,39 % - 100 % walaupun ada sebagian lokasi yang masih dibawah 50 %. Untuk
presisi cklam sedimen cukup baik. berkisar antara 63.34 % - 99.63 % sedangkan
untuk biota presisi dikatakan belum cukup baik karena nilai didapat cklam
pengukuran berkisar 37,54 % - 68,67 %. Rendahnya nilai presisi dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain: Kesalahan pada saat penghomogenan cuplikan: cara
membaca data yaitu lama pencacahan sampai foton y inemenuhi statistik. Presisi
109
akan menjadi baik apabila \ariasi hasil yang diperoleh ckri. hasil penelitian
tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Meskipun didalam pelaksanaan analisis
sudah dilakukan perulangan sebanyak 3 kali (triple), tetapi ada sebagian vang
tidak terdeteksi (nilai netto cuplikan lebih kecil dari standar sekunder) hal ini juga
kemungkinanyang mempengaruhi nilai presisinva rendah.
Jika terdapat perbedaan konsentrasi logam berat As, Cd, Zn atau Co vang
terdapat di dalam cuplikan pack masing-masing lokasi, diduga hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain;
1. Perbedaan kecepatan arus air.
Imggmya kecepatan arus air pada daerah tertentu mempengaruhi terhadap
distribusi beberapa logam pack sedimen ckn eceng gondok, tanaman bakau dan
ikan. Semakm tinggi kecepatan arus maka semakin sulit terjadinya pembentukan
endapan sungai (sedimen) dan juga semakm sulit untuk diikat oleh tanaman.
2. Perbedaan tingkat keasaman (plf).
Tingkat keasaman mempengaruhi terhadap pengendapan suatu logam.
Semakin tmggi pH suatu perairan menyebabkan semakin muckh terjadinya
pengendapan suatu logam (Underwood, 1994), jika pack perairan tersebut terjadi
kenaikan pH. Jika besarpH air sungai ckn laut ckri berbagai lokasi berbeck, maka
dimimgkmkan terjadi perbedaan kecepatan pengendapan logam, sehmgga kadar
logam dalam sedimen berbeck. Dan data sampling, pH di masing-masing lokasi
melebihi konsentrasi normal (6,5 - 7,5) untuk memenuhi syarat suatu kehidupan
organisme dalam air. Untuk data sampling diipat cli lihat pada Lampiran Bl.
110
3. IJmur atau besar tanaman :
faktor urnur maupun besar tanaman mempengaruhi jumlah logam vang
terserap/tenkat pack tanaman, semakin tua atau besar tanaman semakin besar pula
keboieh jadiannya menverap/mengikat logam oleh tanaman.
4.4. Faktor Bieakuniulasi dan Faktor Distribusi
Untuk menghitung faktor bioakumulasi unsur logam berat cklam biota
serta faktor distribusi unsur logam berat tersebut cklam sedimen sungai dan laut.
diperlukan data konsentrasi yang terkandung dalam keclua cuplikan tersebut. Hasil
perhitungan faktor bioakumulasi logam berat cklam cuplikan biota dan faktor
distribusi logam berat pacla sedimen ditunjukkan cklam Gambar 4.12. berikut ini:
Has
ilan
alis
isF
akto
rB
ioak
um
ula
si&
Dis
trib
usi
dip
erai
ran
Su
rab
aya
100000
10000
1000
Ko
nse
ntr
asi
(mg
/1)
10
0
10
lokn
stca
mp
lin
g1
2
mA
r.sen
l"b
43
8,7
37
18
,34
7<
i
HA
rso
nI'
d2
41
(3,5
42
0(5
.71
•K
ad
mu
mf
b5
47
1,7
44
13
9,4
55
aK
ad
miu
mI
d1
28
6,5
92
45
,15
4
C3S
on
yl::
b5
00
4,2
81
26
.07
1
aH
an,!
M1
39
7,4
41
22
,22
7
•K
ob
alt
Pb
37
6,9
33
63
0,6
7(>
DK
ob
alt
Fd
76
1,8
37
17
05
.24
Gam
bar
4.1
2.
Gra
fik
fak
tor
bio
aku
mu
lasi
dan
dis
trib
usi
Pada penelitian ini (Gambar 4.12.) unsur Arsen (As) harga Fn > Fb : unsur
Kadmium (Cd) harga FB > FD: unsur Seng (Zn) harga FD > FB ckn unsur Kobalt
(Co) harga fV> > Fp ; ini menunjukkan bahyva distnbusi tertinesi dari loaam berat
terjadi pacla sedimen sebagian besar senyawa logam berat vang masuk ke perairan
Surabaya berbentuk endapan ckn hanva sebacian kecil vans teriarut cklam air.
Hal mi sesuai dengan teori, bahwa logam berat dalam perairan, baik vang berasal
dan sungai maupun laut clan organisme yang hidup dan mati pada fase akhir akan
mengendap ke sedimen dasar perairan, sehingga pencemaran sungai mirip dengan
pencemaran di pantai. Selain itu ckn Gambar 4.12. menunjukan konsentrasi As,
Zn dan Co pada sedimen lebih besar dan pada yang terkandung cklam biota. Ini
menunjukkan konsentrasi logam berat di perairan Surabaya lebih banyak
terakumulasi cklam sedimendibanding dalam biota.
Faktor hioakumuasi pada unsur Ccl lebih besar ckn faktor distnbusi,
menjelaskan bahwa logam Cd lebih mudah terakumulasi oleh cuplikan biota air
dan menerangkan bahwa kemampuan eceng gondok, tanaman bakau serta ikan
dalam mengakumulasi unsur-unsur logam berat dan lingkungan lebih besar
dibandingkan air dan sedimen. Dengan melihat ketidaksesuaian naik / turunnya
konsentrasi logam berat As, Ccl Zn dan Co pack tiap-tiap lokasi yang sama. baik
di sedimen maupun biota. Hal mi juga bisa dilihat dan besarnva faktor
biakumulasi FB (biota terhackp air) maupun faktor distnbusi Fn (sedimen terhadap
air), maka FB ckn FD hamsdilakukan untuk penelitian selanjutnva.
4.5. Uji Akurasi
Uji akurasi menerangkan sejauh mana keakurasian dan alat-alat vang
digunakan pack saat analisis. baik alat pack saat preparasi, radiasi sampai
pencacahan. Nilai keakurasian dikatakan baik apabila >90 %. Keakuratan hasil
pengukuran unsur logam berat cklam cuplikan dapat dilihat pada perbandingan
hasil pengukuran unsur logam berat dalam standar primer SRM-2704 "" Bufallo
Rivers Sediment " sebagai berikut :
Tabel 4.1. Data perbandingan analisis unsur As, Cd, Zn ckn Co dalamSRM-2704 ••Bufallo Rivers SedimenC
Unsur Konsentrasi (nafe) 1 Bias Akurasi 1! (%) <%) t1 I
Hasil Pengukuran Sertifikat
0*ste)As
Cd
L Zn "_____ _.
16450063 -3,955 23,4 _• 0,8 1 30.98 69,02 j2.139377 i 0.839
23.863585 = 0,401729
3.45 _• 0,22
438TI2[ 37.99 62,01 11 94.55 545 t
5,487102-0,003 14.0-0.6 1 60.81 39.19 I
Sumber : Data primer, Januari 2005
Untuk menguji ketepatan metode analisis yang dipergunakan, diperlukan
uji akurasi (accuration). Hasil uji konsentrasi material aeuan SRM-2704 untuk
unsur As, Ccl, Zn ckn Co yang dilakukan dibandingkan dengan konsentrasi yang
tertera cklam sertifikat material aeuan ckn diperoleh akurasi pengukuran
konsentrasi As sebesar 69,02 %, Cd sebesar 62.01 %, Zn 5,45 % dan konsentrasi
Co 39,19 %. Akurasipengukuran As. Cd, Zn dan Co belum cukupmcmacki untuk
keperluan analisis kuantitatif, karena berkisar dibawah 90 %, hal ini mungkm
disebabkan oleh standar sekunder yang digunakan terlalu kecil (As: 2,25 ppm; Cd:
5 ppm; 7,n: 1,5 ppm ckn Co: 1,1 ppm) ckn dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
lain penyimpanan cuplikan yang telah diradiasi, ketepatan menimbang atau
memipet, cktn ackt tidaknya kontaminasi pada saat penyiapan. Untuk konsentrasi
unsur Zn standar sertifikat sangat tinggi 438 ppm seckngkan hasil pengukuran
yang diperoleh sebesar 23,863585 (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampitan C8-4). Hal ini juga yang mempengaruhi keakurasian unsur Zn dalam
SRM-2704 terlalu kecil.
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Kesimpuittn
Dan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka ckpat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil analisis kualitatif cuplikan air sungai, air laut, sedimen, eceng
gondok.tanaman bakau, ikan Belanak dan ikan Gelama terdapat unsur As, Cd,
Zn dan Co.
2. Pada analisis kuantitatif konsentrasi arsen (As) pack cuplikan air sungai
apabila dibandingkan dengan Perda Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004. belum
melebihi ambang batas yang diijinkan. Seckngkan konsentrasi As pack air laut
menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004
juga belum melebihi batas maksimmn baku mutu air laut untuk biota laut
(0,012 ppm). Konsentrasi Arsen dalam sedimen lebih tmggi apabila
dibandingkan di dalam air dan biota, ini dibuktikan dengan harga FD > FB.
Dan hasil penelitian mi menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat pack
biota (ikan) telah melebihi batas ambang, apabila dibandingkan menurut
Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat ckn Makanan No.
03725/B/SK/VI1/89 tcntang batas maksimum cemaran logam berat As yang
diperkenankan (1,0 ppm), cemaran arsen pada ikan terdapat di lokasi 6,8.9
dan 12.
t I rl Jo
3. Konsentrasi Cd pack air sungai apabila dibandingkan menurut Pcrda Kota
Surabaya No. 02 Tahun 2004, maka konsentrasi Cd sudah melebihi batas
maksimum baku mutu air sungai. Tetapi pack lokasi 1 konsentrasi Cd masih
dibawah batas ambang. Untuk air laut apabila dibandingkan menurut
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, sudah
melebihi batas maksimum baku mutu air laut untuk biota laut (0.001 ppm).
Konsentrasi cklam sedimen lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
konsentrasi dalam air. Seckngkan konsentrasi Cd pack biota lebih tinggi
apabila dibandingkan dengan konsentrasi air ckn sedimen. Tetapi batas
konsentrasi logam berat Cd pack biota (ikan) tidak terckpat packi Keputusan
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/VII/89.
4. Konsentrasi Zn apabila dibandingkan menurut Perda Kota Surabaya No. 02
Tahun 2004 yang sudah melebihi ambang batas acklah lokasi Hulu Kali
Wonokromo. Untuk konsentrasi Zn pada air laut sudah melebihi standar Baku
mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Thn.
2004 air laut untuk biota laut (0,05 ppm). Konsentrasi Zn lebih banyak
mengendap pada sedimen. danpada yang terkandung dalam air ckn biota.
Konsentrasi Zn pack biota (ikan) belum melebihi batas maksimum menurut
Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat ckn Makanan Nomor
03725/B/SK/VII/89 tentang batas maksimum cemaran logam berat Zn vang
diperkenankan (100 ppm).
_. Konsentrasi Co pack air sungai apabila dibandingkan dengan menurut Perda
Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004 belum melebihi konsentrasi maksimum
17
baku mutu air sungai, sedangkan pack air laut konsentrasi Co tidak ckpat
dibandingkan dengan standar baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 51 Inn. 2004 bagi air laut untuk biota laut karena
tidak ack dalam peraturan tersebut. Konsentrasi Co lebih banvak mengendap
pada sedimen. Konsentrasi Co pack biota (ikan) tidak terdapat dalam
Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat clan Makanan Nomor
03725/B/SK/V11/89.
6. Pada penelitian mi unsur As, Zn dan Co didapat harga Fn > Fb - menunjukkan
bahwa distribusi tertinggi ckri logam berat terjadi packi sedimen vang
memberikan petunjuk bahwa sebagian besar senyawa logam berat yang niasuk
ke perairan Surabaya berbentuk endapan ckn hanya sebagian kecil vang
teriarut dalam air. Seckngkan pada unsur Cd harga F« > Fn yang menjelaskan
bahwa cuplikan biota (eceng gondok, tanaman bakau ckn ikan) cklam
mengakumulasi unsur-unsur logam berat ckn lingkungan lebih besar
dibandingkan air ckn sedimen,
7. Hasil uji kackr material aeuan. SRM-2704 untuk unsur As, Cd, Zn dan Co
yang dilakukan dibandingkan ciengan kackr yang teitera dalam sertifikat
material aeuan ckn diperoleh akurasi pengukuran kackr As sebesar 69,02 %,
kackr Cd sebesar 62,01 %, kadar Zn 5,45 % ckn kackr Co 39,19 %. Akurasi
pengukuran As, Cd, Zn ckn Co belum cukup memacki untuk keperluan
analisis kuantitatif, karena berkisar dibawah 90 %.
118
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ckpat diajukan saran-saran
sebagai berikut :
1. Semakin banyak dikomsumsinya ikan sebagai makanan maka perlu dibuat
suatu baku mutu tentana batas maksimum pencemaran loaam berat As. Cd Zn_• J. v
ckn Co cklam ikan.
2. Perlu dibuat draft baku mutu batas ambang logani berat cklam sedimen,
karena pada penelitian kandungan sedimen cukup tinggi.
3. Logam berat ckri hasil industri vans masuk ke dalam linekunaan akan
berpengaruh terhackp masyarakat sehingga perlu dilakukan suatu pengolahan
limbah industri sebelum limbah tersebut masuk kedalam lingkungan.
4. Perlu adanya bank data penelitian lebih lanjut tentang kadar logam berat yang
lain pada cuplikan air, sedimen ckn ikan atau sampel yang lam di perairan
Surabaya dengan metode aktivasi neutron.
5. Pengambilan cuplikan dilakukan tidak pada satu daerah tetapi disarankan di
beberapa daerahterdekat sebagai pembanding.
6. Penelitian perlu dilengkapi data beberapa faktor, antara lain : kecepatan arus
air, perkiraan besar/umur tanaman, jarak pengambilan cuplikan ckn poros
sungai.
7. Hendaknya pemerintah setempat lebih tegas dalam menyikapi pennasalahan
pencemaran air sungai dan laut yang mengakibatkan menurunnya kualitas air
didaerahnva.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Rencana Teknik Ruang Kota I.'nit Lingkungan Krembangan
Selatan. Kemayoran. Krembangan Clara dan Perak Timur Unit
Pengemhangan Kembang Jepun. Pemerintah Kota Maclya Daerah
Tingkat II, Surabaya.
Anonim, 2003. Data Industri KecilMenengah Propinsi Jawa Timur Tahun 2002.
Dmas perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur, Subdin
Penyusunan Program, Nopember 2003, Surabaya.
Anonim. 1994. Laporcm Akhir Studi Tata Guna Tanah Sepanjang Kiri Kanan K.
Surabaya, K. Wonokromo dan K. Kedums. Perusahaan Umum Jasa
Tirta.
Anonim. Pemetaan Industri yang Berpotensi Tercemar se Jatim. Pemerintah
Propinsi Jawa Timur Dmas Penndustnan dan Perdagangan,
Surabaya.
Anonim, 1994. Studi Inventarisasi "Industri berpotensi mengeluarkan limbah
Bahan berbahaya dan Beracun (B3) di Jawa Timur.
Connell, DW, 1995. Bioakumulasi Senyawaan Xenohiotik, Penerjemah Yanti RTF.
Koestoer. UI Press, Jakarta,
Dahuri, M.S., Rais. Msc, Ginting . Msc, Sitepu. Dr., 2001. Pengelolaan Sumber
Daya Wilayah Pesisir dan Kelautan Secara Terpadu, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.
Damiono, 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran "Ihibungannya dengan
Toksikologi Senyawa Logam'', Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
Damiono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Effendi, 2003. Telaah kualitas Air "Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan", Kanisms Yoeyakarta.
i in
Erdtman, G and Soyka. W. (1979). The Gamma Ray Of Vie Radionuclides ;
Tables For Applied Gamma Ray Spectrometry. Wienbeim, New
York: Verlag Chemie.
Palar.H., 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta.
Shreeve, S.M, 1975. Chemical Process Industries, Fourth Ed, Inter-Student Ed,
Mc. Grow Hill Inc.
Ruslan.H, 1983. Ekologi Lingkungan Pencemaran Cetakan 111, Satya Wacana,
Semarang.
Roshach, M, 1995. Bioinclicator From Terestrial Ecosystem For Env. Monitoring,
Germany
Slamet, J.S. 1995. Kesehatan Lingkungan. UGM Press, Yogyakarta.
Sumardi. 2001, ValiditasMetode Analisis. Pelatihan Asesor Laboraturium, Badan
Standarisasi Nasional, Yogyakarta.
Susetyo, W. 1998. Spektrometri Gamma & Penerapanma dalam /Inaiisis
pengaktivan Neutron, Gadjah Mack University Press, Yogyakarta.
Taftazani, dkk, 2001. Unjuk Kerja .CANI Pada Analisis Logam Berat Dalam
Cuplikan Lingkungan. Presiding Seminar Sams dan Teknologi
Nuklir P3TkN - BATAN Bandung, 26 - 27 Juni 2001
Taftazani, dkk, 2003. Evaluasi Seharari Logam Berat Ug, Cd, Cr dan Co dalam
Cuplikan Air, Sedimen dan Eceng Gondok di lokasi Perairan
Surabaya III, Presiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian
Dasar Ilmu Pengetahuan ckn Teknologi Nuklir, P3TM - BATAN
08 Juli 2003, Yogyakarta.
Wardhana, 1999. Dampak Pencemaran Lingkungan "dengan kata samhuian
Menteri Negara Lingkungan IlkhipKepala BAPEDAL", Ands
Offset, Yogyakarta.
Wardhana, 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan "Edisi Revisi" , Audi Offset,
Yogyakarta.
171
LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYANOMOR : 02 TAHUN 2004TANGGAL : 19 Januari 2004
PENETAPAN KELAS AIR SUNGAI/SALURAN/WADUK
NO. NAMA SUNGAI/SALURAN/WADUK PENETAPAN
KLASIFIKASI
1. Kali Lamong Kelas IV
2. Kali Sememi Kelas III
3. Kali Kandangan Kelas Hi
4. Kali Balong Kelas IV
5. Kali Krembangan Kelas IV
6. Kali Anak Kelas IV
7. Kali Greges Kelas IV
3. Kali Darmo Kelas IV
9. Kali Dinoyo Kelas III
10. Kali Bendul Merisi Kelas III
11. Kali Soma Kelas III
12. Kali Medokan Kelas III
13. Kali Wonorejo Kelas IV
14. Kali Rungkut Kelas III
15. Kali Kebonagung Kelas III
16. Saluran Kalibokor Kelas III
17. Saluran Kalidami Kelas III
18. Kali Keoiting Kelas III
19. Kali Pegirikan Kelas IV ?
20. •Saluran Tambak Wedi Kelas III
21. Kali Jeblokan Kelas III
22. Kali Lebak Indah Kelas 111
23. Kali Kenjeran Kelas III
24. Waduk Wonorejo Kelas III
25. Waduk Kedurus Kelas III
2G. Waduk /Busem Morokrembangan Kelas III
Salinan sesuai dengan aslinyaan. Sekretaris Daerah Kota Surabaya
Kepala Bagian Hukum,
HADISISWANTO ANWAR
(Ptrda-Penccroanm Kwolita* AirJdc)
WALIKOTA SURABAYA
ttd
BAMBANG DWI HARTONO
A1-1
LA
MP
IRA
NI
PE
RA
TU
RA
ND
AE
RA
HK
OT
AS
UR
AB
AY
AN
OM
OR
:0
2T
AH
UN
20
04
TA
NG
GA
L:
19
Ja
nu
arl
20
04
KR
ITE
KIA
MU
TU
AIR
BE
RD
AS
AR
KA
NK
EL
AS
AIR
PA
RA
ME
TE
RS
AT
UA
NK
EL
AS
KE
TE
RA
NG
AN
1II
ill
IV•
..•
12
34
56
7F
ISIK
A••
Tem
per
atu
r°c
Dev
iasi
3D
ev
iasi
3D
evia
si3
Dev
iasi
5D
evia
site
mpe
ratu
rdal
amke
adaa
anal
amia
hnya
Resi
du
teri
aru
tm
g/lit
er1
00
01
00
01
00
02
00
0
Res
idu
ters
uspe
nsi
mg/
iiter
50
50
40
04
00
'B
agi
peng
olah
anai
rm
inum
seca
rako
nven
sion
alre
sid
ute
rsu
spen
si<
50
00
mq/
lite
rK
IMIA
AN
OR
GA
NIK
pH6
-96
-9S
-95
-9A
pabi
lase
cara
alar
niah
dilu
arre
ntan
gte
rseb
ut,m
aka
dite
ntuk
anbe
rdas
arka
nko
ndis
ial
amia
hnya
BO
Dm
g/lit
ar2
36
12
.
CO
Dm
g/lit
er1
02
55
01
00
DO
mg/
liter
64
30
Ang
kab
atas
min
imum
Tot
alfo
sfat
sbg.
P.m
g/lit
er0
.20
.21
5
N03
sbg
.N
mg/
liter
10
10
20
20
f.H
,-N
mg/
liter
0.5
(-)
(•)
(-)
Bag
ipe
rika
nan
kand
unga
nam
onia
beb
asun
tuk
ikan
yang
pek
a<
0,0
02
mg/
lite
rse
baq
aiN
H3
Ars
en
mg/
liter
0.0
51
11
•
Ko
bal
tm
g/lit
er0
.20
.20
.20
.2
Bari
um
mg/
liter
1(-
)(-
)(-
)
Bo
ron
mg/
liter
1•1
11
Sele
niu
mm
g/lit
er0
.01
0.0
51
0.0
50
.05
(FVt
r___
_FN_
ncam
oran
Kw
-tit
o*A
irId
ol
> 1 to
Kad
miu
mm
g/lit
er0
.01
0.0
10
.01
0.0
1
Khr
om(V
I)m
g/lit
er0
.05
0.0
50
.05
1
Tem
bag
am
g/li
ter
0.0
20
.02
0.0
20
.2B
agip
engo
laha
nai
rm
inum
seca
rako
nven
sion
alC
u<
1m
o/li
ter
Best
mg/
liter
0.3
(-)
(-)
(-)
Bag
ipen
gola
han
air
min
umse
cara
konv
ensi
onal
Fe<
5m
a/li
ter
Tim
bal
mg/
liter
0.0
30
.03
0.0
31
Bag
ipen
gola
han
airm
inum
seca
rako
nven
sion
alPb
<0,
1m
g/li
ter
Man
gan
mg/
liter
0.1
(-)
(-)
(-)
Air
Rak
sa
mg/
liter
0.0
01
0.0
02
:.0
.00
20
.00
5
Sen
gm
g/lit
er0
.05
0.0
50
.05
2B
agip
engo
laha
nai
rm
inum
seca
rako
nven
sion
al,
Zn
<5
ma/
lite
r
Kh
lori
da
mg/
liter
60
0(-
)(-
)(-
)
Sia
nid
am
g/lit
er0
.02
0.0
20
.02
(-)
Flu
ori
da
mg/
liter
0.5
1.5
1.5
(-)
Nitr
itsb
g.N
mg/
liter
0.0
50
.05
0.0
5()
Bag
ipe
ngol
ahan
air
min
umse
cara
konv
ensi
onal
,N
02
-N<
1m
g/li
ter
Su
lfat
mg/
liter
40
0(•)
(•)(-
)
Kh
lorl
nb
eb
as
mrj
/lite
r0
.03
0.0
30
.03
MB
agi
AB
AM
tidak
dipe
rsya
ratk
an
Bel
eran
gsb
g.H
2Sm
g/lit
er0
.00
20
.00
20
.00
2(-
)B
agi
peng
olah
anai
rm
inum
seca
rako
nven
sion
al,
Sse
bag
aiH
2S
<0.
1m
g/li
ter
MIK
RO
BIO
LO
GI
-F
aecal
Co
lifo
rmJm
l/1
00
ml.
10
01
C0
02
00
02
00
0B
agi
peng
olah
anai
rm
inum
seca
rako
nven
sion
al,
feca
lco
lifor
m<
2000
jml/1
00m
lda
nto
tal
colif
orm
<1
00
00
Jml/1
00m
l-
To
tal
Co
lifo
rmJm
l/1
00
ml
10
00
E0
C0
10
00
01
00
00
RA
DIO
AK
TIF
ITA
S
-G
ross
-A.
Bq/
liter
0.1
0.1
0.1
0.1
•
-G
ross
-BB
q/lit
er1
11
1
KIM
IAO
RG
AN
IK
(N_l
«P»w
«m<
»_m
IMIt
MAl
rTrln
)
BAKU MUTU AIR LAUTUNTUK BIOTA LAUT
No. Parameter
1.
2.
3.
4.
1.
•>
FISIKA
Kecerahan"
Kebauan
Kekeruhan*
Padatan tersuspensi total"
SampanSuhuc
.apisan minyak
KIMIA
pHdSalinitas*
Oksigen teriarut (DO)BOD5
Ammonia total (NHrN)Fosfat (PO<-P)Nftrat(NOj-N)Slanlds (CN-)Sulfida (H2S)
PAH (Foliaromalik hidrokarbon)Senyawa Fenol totalPCB total (poliklor bifenil)Surfaktan (deterjen)Minyak & iemakPestislda'TBT (tributil tin)7
Logam teriarut:Raksa (Hg)Kromlum heksavalen (Cr(VI))Arsen (As)
Satuan
m
NTU
mg/1
%o
mg/1
mg/1
mg/1
mo/I
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
ug/i
mg/1 MBASmg/1
Mg/i
mg,.
mg/1mg/1
A2-1
Lampiran III.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan HidupNomor: 5l Tahun 2004
Baku mutu
coral: >5
mangrove: -
lamun: >3
• alami3
<5
coral: 20
mangrove: 80
lamun: 20
nihil 1<<>
alaml3(c)coral: 28-30(c)
mangrove: 28-32 (c)lamun: 26-30(c)
nihil *&
7-8,5(d)alami3<e!
coral: 33-04(e)
mangrove: s/d 34 (e)lamun: 33-34(e'
>5
20
0,3
0.015
0,008
0,5
0,01
0,003
0,0020,01
1
1
0,01
0,01
0,001
0,0050,012
"7^
A2-2
No. Parameter Satuan Baku mutu
20. Kadmium (Cd) mgA 0,001
21. Tembaga (Cu) mg/l 0,008
22. Tlmbal (Pb) mg/l 0,00823. Seng (Zn) mg/I 0,0524. Nikel (Ni)
BIOLOGI
mg/l 0,05
1. Coliform (total)0 MPN/100ml 1000(s)
2. Patogen set/100 ml nihil'
3. Plankton
RADIO NUKLIDA
sel/100ml • tidak b/oo/n'
1. Komposisi yang tidak diketahui Bq/I 4
Catatan:
1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan metode yang digunakan)2. Metcde analisa mengaeu pada metode analisa umuk air iaut yang telah ada, baiK internasional
maupun nasionai. ;3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan musim).4. Pengamatan oleh manusia (visual).6. Pengamatan oleh tnanusia (visual). Lapisan minyak yang oiacu adalah lapisan tipis (thin layer) dengan
ketebalan 0,01mm
6. Tidak bloom adalah tidak terjadi pertumbuhan yang berlebihan yang dapjt menyebabkan eutrofikasi.Pertumbuhan plankton yang berlebihan dipengaruhi oleh nutrien, cahaya, suhu. kecepatan arus, dankestabilan plankton itu sendiri. .TBT adalah zat ant<fouling yang biasanya terdapat pada cat kapalDlperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 10% kedalaman euphoticDiperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata2 musimanDlperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <2 CC dari suhu alamiDlperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <0,2 satuan pHDlperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5% salinitas rata-rata musimanBerbagai jen!s pestisida seperti: DDT, Endrin, Endosulfen dan heptachlorDiperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata musim.n
Satinan sesuai dengan asllnyaDeputl MENLH Bldang Kebljakan danKelembagaan Lingkungan Hidup,'
^Hoetomo, MPA.
fV.enterl NegaraLingkungan Hidup,
ttd
Nablel Makarim, MPA„ MSM.
:nlmbang
•mgingat
inetapkan
rta_a
dua
^tig.a
snpat
ilina
Ma»
¥ii
ll_
qp
__
__
|p—
ff_
_•W
l11
__
».r
__
'»;:
-.vi
fi&
Ho
x.
Vo
3r±
a/'a
ysK
.svx
i/'a
9TENTANG
.
.„
_••.*_.*
BATAS
HAKSIHUH
CEMARAN
LOGAM
DALAM
MAKANAN
DIREKTUR
JENDERAL
PENGAWASAN
OBAT
DAN
MAKANAK
:a.
bahva
dalam
rangka
melindungi
kesehatan
masyarakat,
makanan
yang
diedarkanperlumemenuni
syarat
kesehatan;
b.bahwasalahsatuupaya
untukmelindungi
keieh_.an
masyarakat
adalah
dengan
menetapkan
Batas
Maksimum
Cemaran
Logam;
c.bahwa
aehubungan
dengan
hal
tersebut
diatas,
perlu
ditetapkan
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pengawasan
Obat
dan
Makanan-
tentang
B.tas
Maksimum
Cemaran
Logam
Dalam
Makanan.
:Peraturan'Menteri-Kesehatan
RI
No.
329/Menkes/Per/-
X1I/76tentangProduksi
dan
Peredaran
Makanan.
HEHUTUSKAN:
Keputusan'Direktur
Jenderal
Pengawasan
Obat
dan
Makanan
tentang
Batas
Haksimum
Cemaran
Logan
Daiao
Makanan.
Makanan
yangdiproduksi
dandiedarkan
harus
memenuhi
persyaratan
tentang
batasmaksimum
cemaran
logam.
Batas'
maksimumcemaran
logamdalammakanan
.eperti
tercantum
padaLampiran
Keputusar.
ini.
Batas
cemaran
logam
pada
makanan
lain,
cara
pengujiandanhallain
yang
belumcukup
diatur
dalan
Keputusan
ini"-akan
ditetapkan
lebih
lanjut
oleh
Dir-ekturJenderal
Pengawasan
Obat
dan
Makanan.
Keputusan
-ini
ditetapkan.
mulai
berlaku
sejak
tanggal
Ditetapkan
di
:J
AKA
RTA
Pada
tanggal
:10Juli
1989
DIREKTUR
JENfiERAL
PENCAUASAN
OBAT
DAN
MAKANAN
DRS.
SLAMET
S0ES1L0
NIP
1.00513.1
i__
_ta
_-a
_-_
-
-C
t"_
_»
_M
*C
-V
«>
_I
»*
__
M1
to
o*
to
vm
/»
/vr/viim
1II1
KO
I»T
A»
M«
rJlM
<X
CC
MA
ftU
IlO
G*
.0
»l»
KH
»«
»M
_I
r.0
M.O
.I.
..TJ.
•
BU
_-;
t»K
K_
ML
C.V
O/Y
*
1.
*_
*r
t>u
«l%
2.
S_
r1
t__
h
I.
V*
'-4
t__
ha
__
.*»
nra
?
4...
lai
o*
na
aja
rtta
n/a
5.
Tc_
_t
«a
nh
aa
ll
ola
_n
ya
6.
c*
_^
d*
nh
aa
ll
ola
h-
nT
*yh
rri
tid
ak
tarta
-
r»
n\
ata
a
CO
«l.
»T
,H
O*
I,T
EX
l.
Co
klj
tb
v>
_i
2.
to
ol
bvt>
_k
DM
IWC
B»
KK
J1
3K
Ola
KII
Y*
Arw
n;T
I__
>I
!1
*_
b*
**
'.S
an
a
••(»
•)')•
(_»)
:(C
o)"'
:tin
)
1,0
0.2
0,2
1.0
1.0
1.0
10
,0
0.J
0.]
I.J
'1.0
2.3
2.0
SO
.O
J.O
1.0
10
.0
so
.o
1.0
30
,0
11
0,0
40
.0
J.O
5.0
40
.e
40
.0
Hu
h•
»a
«a
a,
•<*
n>
:(h
i)xn
riuM
QJw
,
MA
*:
•./»
»
40
.0(2
50
.0')
40
.0(2
50
,0')
'0.0
(2
50
.0')
40
,0(2
5C
(>')
40
.0(2
50
.0')
40
,0(2
50
.0')
•4
0,0
(_
50
,0')
40
,0(2
50
.0')
40
,.'(
25
0.0
')
46
.0(1
50
.0')
0,0
)
0,0
5
0.0
1
e.o
)
0,0
1
ha
da
pa
aka
na
n
ya
nj
»1
'Dd
*-
ko
n«
v*
a1
/d(-
aim
*
OlM
tur*
tar-
r_
d*
pb
ar_
n
ya
nt
au
da
h
dtka
rln
aka
n
ila
n_
»b
aa
la*
_a
k
1.
f<_
a>
t-_
*
2.
0—
laa—
air.
0,1
u.«
__
I.
t>
'u
.
4.
Ma
du
IK
M.
DM
H»
»H
oi«
_ii
r»
fMJI
AK
AH
(AT
I0
»H
AN
»K
t.
a.,
,|a
a_
t1b
ira
_a
u
Itu
Cu
t-b
ayl)
n'b
a*
4d
an
an
ak
:i.o
:0
.5:
:i.o
:2
.0:
:o
.i
:i.
o:
:1
.0:
io.o
:
:i.o
!2
.0!
:o
.i
_:
:o
._:
*:
o.i
:o
.i:
:*o
.io
.i.:
:
:o
,io
.i:
• :o
,5:
i.o
:
:o
.i
:0
.2:
:o
.i:
o.2
:
atT
WY
At
OA
IIL
CH
AK
t.
*a
r*
_M
n
2."
"'n
ya
'n
ab
at*
ya
ng
d)a
w*
"M
fc.a
n
aa
aU
Ka
n>
]mS
»N
1.
taH
lln
2.
"tiw
in
Mn
aa
n
*]«
»•_
.tt
»A
«.
2.0
2.0
10
.0
.0
.0
5.0
0.1
0.1
20
,0
2.0
21
,0
40
,0
40
,0
40
,0
2,0
40
.0(2
5r-.C
)
40
.0(2
50
.0')
40
.0(2
50
.0')
40
,0(2
50
.0')
40
,0(2
50
,0')
40
,0(2
50
,0')
40
.0(2
50
.0')
40
.0(2
50
.0')
0.0
5
0.0
)
0,0
5
01
M»
u.-
va,
ta
na
cu
da
_va
n
an
yrn
a,
ata
dtk
on
au
aa
t/
ril
atn
ua
OlM
tKij
tar
ha
4a
ba
oka
na
ya
nj
ala
pd
i'
ko
n«
*_
ta1
9Pl
n
m xn
i
rrx
pA
«-i
n>
»>
>i
oa
ktu
HO
u
1.
bia
ao
aN
raa
_a
h,
2.
Ka
ca
b
1.till
}0
.11
0,0
0.S
1.0
2.0
t5
,0
AA
YIW
HA
NM
AiJ
lO
AA
H.4
1A
1.
Aca
rb
arv
r-a
o
2.
tayu
rd
an
ha
all
ela
h
r>y»
»_
>•,
tia
»k
ta
r-
.
ta
rt
d(
ita
a
tOO
UM
*l
HA
dJll
.(X
-An
KT
A
1.
ta>
trl*
2.
M*n
t4>
««
3.
Su
a.
da
nh
aa
llela
h-
nrA
r«
n»
tid
ak
t»
~
ta-r
a0
1a
taa
!1
.0
tt
:io
.o:
:i.
o:
2.0
•
:o
.si
i.o
:
!0
.1:
o.i
*
:o
.io
.s:
','.
0.5
:1
.0:
!1
.0:
2.0
:
i:
rerw
oo
jui
(-ash
ocam
ky
-
MAKAMA*
LAIDTANC
TIDAk
Trr
nr»
Ao
ia
tas
IU
ntv
kb
)-tx
—.
y.*
»d
lka
_a
»o
ala
aka
lrn
f.
x>
,o
M,0
«0
,0
M.O
5.0
20
,0
0.1
20
.0
10
.0
i-'
iiU
-W^i
.1.•'•
*
40
,0
40
,0
40
,0(2
50
.0')
0,0
5
!I
40
,0I
41
),0
(25
0,0
')|
40
,0
40
.0
40
,0(2
50
,04
)•
0,0
5
4o
;o(2
»o
.o*
)
40
.0(2
30
,0*
)
40
,0(2
50
.C)
0,0
3
o,o
:
0,0
5
:o
iMt'
;r_
<w
>
Idlk
ar
:c.h
tn
Jh
ad
a.
!y»
«t
i
I.U
»r.
I DIM
tu
r_
d_
b
y»
".
•
k_
r_
__ N
J
5
A4-1
.National IfnHtttutj, nf StanbariiH & SecijnnlogB
(Hzrtiiizutz nf AnnlgHtHStandard Reference Material 2704
Buffalo River Sediment
This Standard Reference Material (SRM) is intended primarily for use in the analysis of sediments, soils, orUj*'1?"^5.?'' asimilar matrix. SRM 2704 is a frcczc-dricd river sediment that was sieved and blended to achieve\ ' .high degree of homogeneity.I jI -The certified elements for SRM 2704 are given in Table 1. The values axe based on measurements using two or| fjore independent and reliable analytical methods. Nonccrtificd values for a number of elements are given in1 jTable 2as additional information on the composition. The nonccrtificd values should not be used for calibrationI <er quality control. Analytical methods used for the characterization of this SRM are given in Table 3alone withI 'analysis and cooperating laboratories. All values (except for carbon) are based on.measurements using a s?mplc| jweight of at least 250 mg. Carbon measurements arc based on 100 mg samples.
| .Notice and Warnings Io Users: This certification is valid for 5years from (he shipping date. Should any of tbcV certified values change before the expiration of the certification, purchasers will be notified by NIST.
| j__bili_y_ This material was radiation sterilized (60Co) a', an estimated ruinimuiii dose of 2.S megarads io reduceI jibe rate of any biodegradation. However, its stability has not been rigorously assessed. NIST will monitor (his\ oatcrial and will report any substantive changes in certification to the purchaser.
J: .liscj. Aminimum sample weight of 250 mg (dry weight . sec Instructions for Drying) should be used for analytical. 'let .lTXiinalions relating to the certified vaJucs on this certificate.
•Simple preparation procedures should be designed to effect complete dissolution. If volatile elements (i.e , Hg,Ki/Sc) arc to be determined, precautions should be taken in the dissolution of SRM 2704 to avoid volatilization,bsies. . . •••
Silistical consultation was provided by S.B. SchiUer and K.R. Eb.rh.ardt of the St. tuiical Engineering Division.
The overall direction and coordination of the analyses were under the chairmanship of M.S. Epstein and B.I.Diamond-tone of the Inorganic Analytical Research Division.
He technical and support aspects involved in the preparation, certification, and Usuancc of this Standardkference Material were coordinated through the Standard Reference Materials Program by T.E. Gills.
i
JSiithcrsburg, MD 20899 William P. Reed, Acting Chief•% 9, 1990 Standard Reference Materials Proeram."Revision of certificate dated 6-1-842)
(over)
A4-2
-lions, for Drying: When nonvolatile elements are to be determined, samples should be dried for 2hour5rfiO *C_ A dc.IDCQ1tS <lc- "8. As. Se) should be determined on samples as received; separate samples».,d be dried as previously described to obtain acorrection factor for moisture. Correction Tor moisture is tojajidc lo.the data lor volatile elements before comparing to the certified values. This procedure which wasj for the certification of volatile elements, ensures that these elements are not lost during dryine Thefljeimate weight loss on drying has been found to be 0.8%.
^__nfl Preparation of Material; The river sediment for this SRM was collected from the Buffalo River in•*irea of the Ohio Street Bridge, Buffalo, N.Y. The U.S. Army Corps of Engineers, under contract to NIST« jtctcd and screened approximately 908 kg ofriver sediment and placed it in six 55-galIon. Teflon-lined drums'
I" ,<drums were loaded onto arefrigerated truck and transported to the Technimcd Corporation, Fort Lauderdale,s for frccze-drytng of the contents. The freeze-dried sediment was shipped to an NIST contractor's laboratorypacre it was screened and passed through a100 mesh sieve (nominal sieve opening of 150 pm) and retained on- dOtnesh sieve (nominal sieve opening of38^m). The sieved sediment was returned to NIST, radiation sterilized
•tded, and bottled into 50-g units.
jjjgjli The homogeneity of the bqttlcd units was assessed using x-ray fluorescence spcctrpmelry. Duplicate•; cgram samples from 8 randomly selected bottles were analyzed for the following elements; Al, Si, K, Ca, Ti,i, U, Sr, P, Mn, Rb, and Zr. No statistically significant differences in the composition of sample's within or
j^een bottles were observed relative to the uncertainty of the XRF measurements, which is less than 0 4%IBple .-homogeneity of about 4% for lead w.« observed in measurements on 250 mg samples by thermal-ionization: fflpe dilution mass spectrometry. Sample inhomogeneity for lead is reflected in the uncertainty limits placed
-i :thc certified value for lead.
Element
Aluxoinunj
% \ CalciumCarbon
Iron
1 Magnesium
Element
AntimonyArsenic
Barium
Cadmium
Chromium
Cobalt
CopperLead
Lithium
Wt. %
6.1J H; 0.16
2,60 ^ 0.03
3348 ;♦; 0.016
4.11 ^ 0.10
1.20 rr 0.02
£F__
3.79 + 0.15
23.4 + 0.8414 ± 12
3.45 + 0__.
135 ;4- 514.0 ;♦; 0.6
98.6 + 5X)
161 + 17
47.5 ;J- 4.1
Table 1. Certified Values
Element Wt. %
Phosphorus «- 0.0998 jh 0.0028
Potassium 2-00 -♦- 0.04Silicon 29.08 -♦- 0.13Sodium 0.547 -*' 0.014
'SyUjir 0J97 •+• o.ocu
Titanium 0.-4T3T -4- 0.018
Element
Manganese 555 ± 19
Mercnry <j 1.47 ± 0.07
Nickel 44.1 ± 3.0Selenium 1.12 ± 0.05
Thallium 1.06 ± 0.07
Uranium 3.13 ± 0.13Vanadium 95 ± 4
Zinc 438 ± L2
|l_^_lVal_e_ and Une.rlaLntyj. The certified values are weighted means of results from two or more analyticaltods. The weights for the weighted means were computed according to the iterative procedure of Paule andrfej (NBS Journal of Research 87, 1982, pp. 377-385). Each uncertainty is obtained from a95% predictiontval plus an allowance for systematic error among the methods used. The allowance for systematic error isil to the. greatest difference between the weighted mean (certified value) and the component means for theHeal methods used. In the absence of systematic error, the resulting uncertainty limits will cover the conation of approximately 95% of all samples of this SRM having aminimum size of 250 mg.
"3-
<
>yaoZ.
EUJ
6?cCI
cO
UcoEu
u_
oQo©Voc
Xo
3U
.FT,—
.-.nC")"<-.,~.ST»?
8rT
^S
«.Jn"So"
W-ID
si!
•B§
33
oo
UU
_v)3
eB
_D
.3
.2O
_.c_
oi-
J3.g
_:
Qw
ox
_5
_3
_j
E_
3r
BB
co
32
js-a
"o
-__
_;_
=b
"5-3
§B
§2
3r'-
co
toto
f—r-
I3
-°S
5.8
""K
3
a88*
.55
•o
o£o_
^f_
._.S
_T
"8
.2*
°«.
2
_2E
2o
3>
T3O
HaynO
2 cx£
-5o
.
_E
*o
.9«
S
_g
_-*3
"8.3
-5
1.3u
*J_
-o.
.-a.rt
«_
s>S
o>
«
S«
*._
certnotre£
j?K
_X
...,•__,__•,;_•,_»
'_iiw
Vaa.'i7__irl_i__
-i^
fiirrti^
-.ir
«.»
--n._•_-_.
r.
aa
aa
aa
wa
a^w
»•
mn
aj-dUcal
#$__sste3_r7li-# tn»J:
:_4B (».>i»45 («.
»_,« j". ,tl_t7 (n,p)t.«_<n,fl-4* (".I
•1-50 (_,:
r-a (^X).
/»-)
f»-54 •(•.?)tt-55(»(r,n
fa-58 («.).
0-58 (-,2n, £+)«-5« («,£)e»-59 (_,/)C4-59'-,)')H-J8 <_,2a)B-64(«,/0
JS.-71 (a,/)
Ja-74 (n,)0S»-7* (n,)0(♦-76 (a,)-)
C«-76s«-74u...«»-75 (n,2n)S»-76 (a,/, /I")
U-75 (a,/)
(».P).
»»-74(_,/)
«»-«2 (n,)0
•^•79(-,y)
tats*'
««-«_<_,:lb-85 (a,«M5 (a,»b-S7. Ca,
./»•*
TAIiF.L T E N A G , KADIONUKLIUA A5-1
T«__ga (keV)(lnta_situ} [ Tanaga. lain (keV) laotop j Pwdukil Tan_g_ (kaY)
(lntaaalUi)Tan_ja lain (kaV) '
197,* (100)1633.1 (100)/3+, 1274,51368,4 (47), 2753,6 (52)844,0(70), 1014,1(30)1778,9 (100)1273.3 (100)1266.2 (100)3102.4 (100)1642,0(60)1 2166,8(40)1293,6 (100)152.,7 (100)160,0(100)| 1296,9(90)3083(100)j 4071(10)142,3 (100)689,4(50)1 1120,3(50)160,0 (100)
983,5(33)1 1037,6(33)11311,8 (33)320,0 (100)320,0(90) t 608,4(1);928,5 (4)1434,4 (1O0)834,8 (100)846,9(70)| 1810,7(20);71.2,8(10)192,5(2)1 1098,6(50)11291,5(40)121,9(80)» 136,3(6)/3+, 810,3 (100)58,5 (100) | 1332,4 (1)U73A(100)J 1332,4(100).127,4(1-), 1378,4(70) ,/3+366,5(10) j 1115,4(30)1U81,7(50)
p+l 1345,5 (100)'1039,0 (100)93,2(40)j 184,2(60)
/3+I U15.4 (100)438,7 (100)121,8| 511,6) 910.1175,3(30)1 1039,4(30)!1050,5(30)630,1(10); 834,1(40);2201,4(14)
198,6 (10); 264,6 (80)139,8 (.100)2U,4f50); 215,5(..;264,5.50)
1356
170 ,
2426
313; 1923489; 808
2522; 2657; 2962;3371143; 335
863; 1675
1759, 192116231 1725; 508
833
1040
382,601;736;7S6;810'861)8941940;971;1000;1051)1235;12_l;_260l1276;U63;15_;1596;l£Sl?18tO;308; 2491; 2507;2843; 29C2.66; 419; 469
156;194;338;367;416)460;475;558;582;613;632;67?;714;745;743j765:780;7P3;8C9;822;
842)£74,-8S7)'306;923;927;939;1086;ll_3;1124;U50ill93|l215;1240;1262;1278;1294ll309;13i8;1367iI449;1474?1492,1535;l610jl707;1717;1845; 2000;2076;2087; 2124;23401
159,8(50)| 215,5(50)595,8(80)1 634,6(17)
/3+238,8f60)t 249,7(10);520,8(20)559,2(75) J 657,0(10)11215,8(7)
279,161,9 (loor95,9 (J-O)103,0 (100)275*8(60)! 290|0«0)!828,0(30)224,9(50), 356,6(100)1717,8(20)
136,0(30)j 264,6(30)!
609;1203
87J162;271|382
572;665;740;767;867;1130!l213!_229;1438|_453;1787l2095l2_10j2429(2655
66;97il21|199;304(401
1649;566;oih«r«
260|510;799|637t867|1063;l_99i
_314|1338|1349 ,
P+, 64C,4(30)| 617,0(100),665,7.100)37,0;554,3(20)1 619,0(13);776,6(30)
704) 813)1257
4992;101;138;222}274,606(698,828;1007|10U;1082)1317.lU75ll650|1779)1872552;648;681530,5(100) j 521,4(4)
1076,67(100)555,8 (100)898,O(30)| 1836,1(50); /3+|1382|2U9) 1,
2577)3007;32U3713
Zi-89-Zp-89Zr-95Zr-97
151,1) 231,5 ..514>0 (100)388.5 (100)898,0(1A)) |1836,1(100)202,4(50)1 479,3(50)
588.6 (90)p+t 909,2 (100)724,0(50)1 756,6(40)355,6; 507,91 1147,9
2734682
1509l/J+1712
254)603)704)805)1022;1277; 1362|1751;1852913; 184641
Ib-92.
Ib-94»Kb-94Kb-95Ib-95«iTb-97-«b-97.Ko-99
m>-93 <•Tb-93*b-93Zr-94 1Zr-941Zr-96 <Zr-96Ko-98
4,6(90)871,1 (10)702,5(50); 871,1(50)765,8 (100)235,7 (100743,3 (100)658.1 (100)140,6(90) t 180,9(10)1739,9(2)140,6 (100)192,0(10)! 590,8(10)11012,4(10)
934,6
To-99- Ho-98 (n.y, t>~)Ho-101 Ko-100 (n.X)
To-101 Ko-100 {n,y,p~) 127,3(2)1 306,8(80)1544,9(7)
1022
366,778;881,921
81,196;334; 378;398;408;421j 4991 .
506; 512) 567)608,6<3;695; J805)871|877;934;-l_ti11874l_99;1251tl303ll3571533;1600;1674ll759i-6392033;20ttl2089 '
180;184j 233)237)531l627i7_4)719l8_t!843l9_8r93856?295150)263)317i326;350)394;414-575i676;876;908;969
345ia5)Cj468i557i628;631;68_} 697)733;739;767!lK)3;l_14j_1J8;1361i1324;1562;15C0|2038;2261556;768;1239)0_uir«
1239280;443
Ru-97 Rn-96Ru-103 Ru-1021au-10; Ru-lO4(-,)0
#b215,-(90)1 325,1.97r0(90)| 6_.„2
469,6(20)| 676,072
469,6(20)724i3(405
475,1(70),Rh-lC2_ Rb-103 (a,2_)
Rb-104(a) Eb-103 (-,/)Rh-104 R--1&3 («.)0Rh-105 Ru-104 (a,/./)")Rh-105«i Ru-104 (-,/,/>")Pd-109» Pd-108 (n,Y)Pd-109 Pd-108 (_,y)Pd-Ula Pd-110 (_,/)Pd-11J rd-110 (_,/)
_£-lC7_ 0d-106 (n,/,E.ClAg-108 it-107 (n,/)_l-109« Pd-108. («./,/3")At-110« tt-109 (»,)0
At-111 Pd-UO (_,7,/3'JSd-109 Cd-108 ' •"Cd-lllB. Sd-UO
Cd-115- Cd-114 I
Cd-115 Cd-_U(«.)0Cd-_17« Cd-U6 (a,/)In-Ill Sn-U2 (n,2a,E.C) 171,4(50); 245,4(50)In-llja Sn-112. (a,X,E.C) 391,4 (100)I_-114_ Ia-113 U.Y)Ia-U4 Ia-113 (a,y,I.T)
la-115« Cd-114 (a,/, (»")In-ll6« I_-H5 (n,V)
Sn-113 Sn-112 (a,Sa-U7a Sa-116 (a,Sn-123 Sd-122 (a,S_-125 Sn-124 (n,Sb-122a Sb-1_L (_,Sb-122 Sb-121 (n,
Sb-124 Sb-123 (a,/)
Sb-125 Sn-124 M,(>~)I»-121 T«-120 (b,V)Te-121n Te-120 (n,"T»-123a I»-122 (a,T«-125a Sn-124 (a,T»-127b t«-126 (n,
(1
1047,0(10))
51,4) 77,6; 97^2555.8 (100J306,2; 319,1130.0 (100)188.9 (100)3U,5(10)! 88,0(100)172.1 (90)376,5(20)) 580,0(24);1388,1(1;;93,2 (100)433,8(20)) 6;2,9(tO)88,0 (100)657,8(30)1 88£,5(20)!937,2(10)
245,4(10)| 341,9(90)88,0 (100)150,8(25)i 245,4(75)484,9(10); 934,1(60);_239,9(20)492,5(30); 527,7(60)273,3; 157b,l! 1997,4
_90,5O9;623;«36;112011459 ;-th«i»
619
434;447;62C;678;687;70.;7U;764;818;13S4,-1476;1505,156297
231;261392;434;1303
190,2.(100)558.2(14) 1725,1(14) ;1300,0(1) 1283336,6 (100)417V0(20)t 1097,_(_0)! 138|356,464,-819l1293,4(40) 1506,1753)2112
In-117(a) Cd-116 (a,y,pl 158,4) 315,2| 552,9255,2 (100158,4 (100)160,2 (100)332.0 (100)6l,6| 76.3564,0(90)1 692,5(5))1140.5(1)602,6(50)1 722,8(6),1690,7(25)
589)643;1404
125?
646j709,714»790,968,1045,_>?5!1368,1376,1437,1488jl5_7;2091_34;320,380j443;463)605,635l671otieriethers
(5")
176,2(7)1 427,8(30),600,4(20)507,5(20)1 572,9(80)212,3 (90)158,8 (100)109,3 (100)361,0(10), 417,4( 70)459,5! 695,8
663;et*xc.208,250,279,487,729;l»2,l-08;othe-
487!343165^-V
To-l_9a Te-128 (a,
T»-129.•-131
T»-128Te>-130 6il
278,51 459,5U9,7(70), 452,4(20),602,1(4) >
A5-2
Jla-otop | produk«l jTanaga (kaV)(lutanrltaa)
j Tanaia lala (k.V) jlaotop j Froduksi
753i87.il4_0,^^ i T-168 I_-169 (a,-.
Tanaca (kaV)(Inta-jltaJ)
198,3(20) |447,l(l°)l615,7(15)
84,4 (100) , „63.3(30)) 177,0(15))
_U.St3[l 282,6(30).lit;.! Sol) 1079,8(15))1240,9(14)
88,3 (100)113.0.30) ( 20«,4(70)113,0,208,41228,5
Tan_(i lai_ (fc,,.
80;99|184|347|422|544.631|645|7_)i7>0!741| '821)830)915)1014,1277
94ll_0iH9H31,262,308137l_45l252
1224l3S)899|94_)10_U09)1119|1_49)12X-,otbari
7-l_50;3ZL105;12l!l29)-3_!l46ilc153,160,172,174,177,15204,2141233LW0tj69,_i297) 305131213-9^28,3,368,3791385feaJl«i,4i
230,0*^^^
i 1-126r
1-127 (a,2n)
i 1-128 1-127 (a,y)r i-i3i T»-i3o (n,y,^-)
I X»-13-» T*-130 (a,/, a")• C.-132 " ,"" '" -*tI
LaTa-130 (a,/,/I Ba-132 (a,p)'
Ca-133 (a,2a)
I Ci-134»C»-133'(b,)0r C»-134 Ct-133 (a,/)II Ct-137 taektroondr B»-131 Ba-130 (a,/)I
r
I B«-131a Ba. 130 (a,7)r B_-133« Ba-132 (-,{0I Ba-133 B»-132 (a,/)
r B_-_35« B*-134 («.»1 Ba-137 Ba-136 '" **r Ba-139 Ba-138| ia-140 _*-139I
t .
r
r C--139 Ca-138 (a,/)I C«-139« Ca-138 (a,/)1 c»-141 C-140 <_,/)I C«-143 Ca-142 (a,/)I
« C«-U4,I (Pr-144) backgroundI pr-142 Pr-Ul (>.*0I W-147 Id-146 (»,/)I
1 Bd-149 Id-148 (a,).I
I
I Kd-151 Hd-150 (a,/)I
1I
I
• <"•£>(a./
» (a,/
388,2(40)) 491,2(7);666,3(40)442,7(90 1 526,3 9)364,5 80S, 636,4(30)722,1(30)164,5* (100)667,7 (100)
127,4 (100)604,7.(40 I 795,8(40);569,3(14)661,6 (100)124,2(30) ;216,1(20))373,1(20)
108,2 (100)275,9 (100)80,8(20);302,8(20);356,0(50)268,1 (100)661,6 (100)165,8 (100)328,6(10) ,486,8(20);1595,4(50)
165,8 (100)754,0 (100)145.4 (100)293,1(60)1 664,4(13))721,6(13)
133,4; 696,4) 2185,81575,5 (100)91,4(50); 319,4(6);531,0(20)
114,6";211,4)423,6
116,4*; 139,0; 25<,6
743;96980il77)284)503 1Ta-170 T»-169 (n.)0
I lb-169 Ib-168 (a,/)
465)506, ,-+)630i | TV-75 IbJ.74 (a.J.
^63,602,1039,^^^^^^,„»._ («.»1*-»-__". __*1Z_ jL,WI ^IP-All .w-r--..- •
79!93,134,157,240!| t»-177» 1--176249)404)486,496; |573)585(620,675) 169b|83l!924»1047 I
1Hf-175 Bf-174 (a,).53)161,223,276; ,, ^f4 Jif-180. HM.79 (a./)"^2! 1Hf-181 Hf-180 (a,).
1Ta-182 Ta-181 (a,/)I
I
I
(W-181 W-180 (a,/)JV-185 W-184 (n,7)IV-187 W-186 (a,r)I
„, (R«-184 Ra--35 (_,2n)59;74;?7il56;189; 1 „.199j229:240;270> IRa-186 Ba-165 ta,/)
.}nis.V6f5-o1_.r.t K-188a M-K7 <-,»i5°i?rti75ii8^. «^» --1" '"»333) 403)460)525; ]5-5)678)735)797)1016;1123;1181;
2898;3114
58,231(350(448)490;880,1102
80(1486
120;196)275,398)410) 4^0)488;595)687
othcra»l,*MUf5.|i«*9, • 0,.189 ( „ot_ar« ,
^I6__i.y__0_5,; 0.J91 0.-190 (a,)0_£il_t7._3-.-S; J0-»3 Oa-192(a,)0
I0»-185 Oa-184 (a,/)
89,6(3)1343,6(90)!
_l?t8_0)| 2-4,3(100)57,5(30) 1215,3 30)1332,2(40)1443,130_33|l(3o5)345,7(lo))482,2(60)93,11 103,4
146,7(40), 171,7(40))184,9(20)67,7(14)) 100,3.10)11_21,2(17) ,1221,6(14)
136,0(0,1)1 151,7(0,2)125,5 (100) .134,3(10)1 474,3(20),685,7(40)
791,7(30)1 894,2(10)1
122,6(6) 1137.0C90)
92,4; 105,8155,1(70); 478,0(6)633,0(10)
645,8(80); 874,8(7);680,0(7)186,7(20); 361,2(25);616,425)129,/ (10C)139,0(20); 460,4(20);557,7(10)
56,3 (100)295,8(1C); 316,5(40);467,9(20)
328,0(50)) 64/„6(10):938-4(6)
350,7(20); 359,7(2o;;539,0(30)
99,0346,3 (100)77,7*(90)) 191,4(10)185,9) 316,9) 542,8
179A9927t10 -.._.1281|l_57;-_..^,1340il374|13*7,14E
72|U5| 207^239! 246551i618)6_5i745i77;864187999)lll|209i245;252641,768|1022
632)769
453i486; 672;>;931; 1132; U5L:l_93)1307;l«c1786;1801126; 163; 234S5=717
503) M0P_.ii. Si-UE (a,)',,.-) -"M Wl
I- pa-151 B.-150 (a,).,.-) 168,1(20), 275,6U0i;340,3(30)
I
1
1
I
I
1
1 Sa-1451 5_-i.53I1 Sa-155t1 Eu-152>J1 Eu-1521
1
1
I E»-154
i Ett-155I Od-153I Gd-159
I Gd-lbl1
t TbJ.60I
I
J Tb-l6l
lby-159t Dr-at51 .
1
SB-144 (a,/)S_-152-(n,y)
Sa-154 (a,/)
Ea-151 (a,/)
Eu-151 (a,)0
Eu-153 (a,)0
Sa-1540d-152Cd-158
Gd-160 (a,/)
Ib-159 (a,y)
,f)
^
258;29!)306;3_4;330;3i5;380;4Al;*46i565i637;665;671;705;71?;736:753;773;786,819)834)849)950
^'.'(^ 103,2(60) 173)463(53-,539)163; 203)462) 523)665)1303271)344)503)700,970)1315)1389245)296)367,411)444,489,565,585)
591) 680; 689;720;756;778; 866,964; 1086;1090; 1111;1212;1299)1458;U93;1527
123,1) 723*l_0)i 1005,5(20)1 873)997)15951274,3(20) ' -86,6(60)1 105.3(40) 6169,6(4), 97,5(60)) 103,2(40)225,8(3)) 305,3(1))
104,2(90;, 141,2(10))245,6(6)121,8(20), 841,6(30))963,5(30)121,8(10)) 344,2(20);1407,4(20)
I IrJ.92" Tr-191 (a,/)I lr-192 Ir-lSl \n;j)I
; lr-194 1^-93 (a,/)1
1 pt-191 Pt-190 (a.)0I
t pt-195« Pt-194 (a,Qt pt-197a pt-196 (a,7)I pt-197 Pt-196 (a,r)I pt-199 Pt-198 (a,/)I1 Au-196 Ef-196 (a,/)
1 Au-198 Au-197 (a,W58!79l289!34B,560, I jtu-199 PV-199 (a.T, (J )580i617 1 Bc-197« H«-196 (a,/)57,77!l65!l61)192; I b«-197 H_-196 (a,r)258i_71,283|338| I Eg-199» El-198 (n,Y)394:480(529 I Ig-203 Ht-202 (a,/)87,197;216,309;337| Hg-205 Bg-204 (n,X)393;765,962,lC03l I Tl-202 Tl-203 (a,2n)1103;-a5:U78; 11200(1272,131- I Pb-203 Pb-204 (n,2n)58,88,lj03l-O6!l20 I Th-233 Tb-232 (n,J)292
363,5(100)102,2(10)1 314,6(20)1360,4(50)
298,6(19)! 879.4(a)!9^5,8(16)
333,0(26)1 355,7(100),426,1(1)411,8 (100)158,3(80), 208,2(20)133 977r6*(100), 191,4(2)158,3(373,6279,1 (100)203,8 (100)440,521,..-,279,2(90) I 401,4(4)86,6, 459,2| 670,0
lC.;181;219;2r280;289;296;r362) 388; 484;5
_36,308;J'4;-484;588)604;=-785;884293,621;1_49-1209;1469;1511623130-;172;179-220;269;409;4602i624130*
269246;475;494;791;968759;1093
676;1088
165769
90), 509,8(3)1 960
Cd-160 (_,y,^3-) 49,1(30)174,9(30)Dy-158 (a,/)Dy-0.64(a,/)
58,2 (100)94,6(35)1 279,5(15)1361,7(20) •
r Djr-_65a1 Bo-166
I Ho-l66»It:t:I
DyJ.64 (a,y)Jo-165 (a,/)
Bo-165 (a,/)
•.70 (a,/)
108,2; 153,7) 515,580,6(90)(1378,1(10),1580,5(3) : , ,80,6(20), 184,3(20)1810,3(20) x
,6(20),1,1(50)
111308
y259!456i479!515! 1546;566;575;620; ,
633j660;695|715(728(995( I1055-.1080 I
362 ,, I673!705l785|l66l, 11749;1828 1
2l6;265t280|300,4_l! I Pa-233 Th-232 (a,X, QT)_51i465i530)670l692! I :712 752(778,6311876, I 0-237 . --238 (a,_a)8962(951,995-,1-41,1401, , ^ ^
:,o,^, 295,8(20) ,-• »#»g&$#*i^ «.(-.r..^.676|73-|796|870,908(965
299,9(12)!. 311,8(80) (340,3(3)59,8(ioi, 464,6(10),
277,5(20)228,2(_0) 1
68157,131,143s-169(179(1?&202(210,25^377(433(*fr4911499)514553!563l57f;600|610(6C717(725(7ff764(805)8^890)935 ,,
375)3981*^268)232? 35*-
62)181)2^_85l»4'3>
t<
J!!
»•—.
*~«—.M
__M
«r»
-.noa-ooN
S3*K1oV
5Ri*4<
7.!.R_
oK
R'N
n;.
»o.•
•
B0
OC
0
«0
ur.(J
O
8r-
I^a8a-»8'R»aR
R§R
aR^|aR
Rf|R
«-R-.^'^
^"^i.§|
<DJt
<5-*(.Q
R!S3H23_
NM
-<
HO
K^M
Mf
_5
"._•<?
a_
**"•*«._
•»»r*^*--.«
•»»>"*_!
•-••n
•""<»•
•*
»1
T-.•._
.__
•--"='
•>
»•>
»_
••*
*_
>*
**
_*
**
*••
*•*._•_*
__"*__**
-_•*.
—_*__**
_f*__**__
_.**__"*.__
.._
__
T_
.!__
.«._
__
_U
«***-4?•
•«-•Jj
♦»Ji
--•_!U
-otJ
-O-I^
*-.£-,«
J.•*>
A•
Oto
o»
e>m
*4
**»-»
•*-»x*
•_.
JW
MA
W•
O_
___
-
_-
^1
-ja
J4
•—
_
j_
_-._..._.rfn-„H--r»fg-rfa-js^ssarrt^^JsV^-l-iwRsfsa'at*fgaVas«'*»<§N-,^rt°^a»""^•"*«•.*i«H-i•.»*NNaag-**.aNo
"i
t.c
n*
vo
«mr-«
o
*AT
Ct
>-*
w\
*4f\-*•w\
*••>
oh
*o
Nh
•ja
^T
fua
-^-w
ci
•-a
.tf**-»
—•
€0
38
8»
v8
_g
HR
N8
8»
»R
Si.
8R_
g^
a?S
58
'~R
g<
.,'
w%
-^
Hr*
Wra(0
\_.v
_)
.-IC
.-*
u"\^
t>r_
«0
Hr-4
M-r.H
"*
iJl4
14
AA
liiA4
4J^
iiiiA
iiiii
tN-R
8i
,--4--0<<
3eo
fH*
^.*'
(
,m._
:o
ow
.^w
oxw
xxh
S*
oh
o"3
w«
«»
m«
Jtal
J~
»J
t*
J3.
._
-—
no
***<*.**\o
oo
oto
oM
O*N
*>r
f.
OO
OO
£***>->
*•*"*•
g8
,8-*"0*-
8R
**"8
88
a^
Pg
^-J
J,»
a8
8H
II
III
<"!•-«
•'
mm
mi'
'"$
—r
II_
•'3IS
II53
'/-•-.w
_rm
"m^*j»
_-a_i_-.i»
^_»
»*
a._-..a
T*-««..4—„•'-•-*
»»-*•"
—-••
<-»-.._J"-«
""^i••
^«
"r-**"*,a""---
->o^
••«-JJ—•««
••»"•"rt"
"o"*
»<
'""
"!_
9^
_>«-r»
'«.
.•©*•»
•*•,•*».
t.rl
©5
a.1
*o
*_
o*
.©_>
->©
_.-.-4o
•._»
»f-_
t-*>£->»<-«
t_«r*o-.o
•.•_
oo
5o
_>#\
oe-
orto
o^n
oo
^s
•«-*•!~"a£3s|agpa*"t;ssC^fisag^
srs:.**-"?pr^a'Srf^aft^hV
rrJr"?r's3~̂^rjjV
r^s*-^s*v*»""§a*»"Nash
-.••*••
*r
ri-'
f'...
J^
3,3?*R**S8
(RRS8(SS8S
JRSSR
R9S
,wSaaNH.SS.SS8
,9,^§gS?;a89S8R
"*aS8a^8("8R
§8RaiQ
888a8,8
*IMA
.•!
O
•J?.
04
H.
H_
.•.1
t~-\«&
•C>
»A«n«5^W
No_<«>
***
IM_-._..-?_-»_.
•••r,H
__i^.r»«*_a)^--Oa)i«-_>
r>-«_—
•-.«l
♦»JJ-i».•.•
v^
_^-4—
no
wa
.o
«n
»«
>o
«c-a
rt-o*
-3-»
o-n
ot^o
«3
w«
\rto.
m>_i<
ojq
>.
*N".fass*aai.s;.H*3g*^H*sCr"-.-.^st^
ssaa***faft*s'na"-"rs3rs
r*a-*rs
a.
*-*
*»188a8a8g:.gRc.1*"'g88
8R82a88a8S8RQRRc-SaS8'8,,J.88,,'Sa,,,aaSR|a.c.
gRgagRRS_»"8
§-Ir4
»-*
HH
IIIH
IH
r.H
r*
*-*
*-.
II
Hrl
rl.l
I•
I*-i
*
ua
ao
u:
jj
•-•••_
_i_
_ijo
_"
>c.m
a";.3rs
[."'""•*""«*JH*s<s?"sts
^rfv.sr
Kg
SUr.
i-tH
r.i
ata
11
.„_
a-.-.
-.<»+>._
..B
-»•_J»"*._
M•"•»»•-*?
"«
4344
41"
••_♦.'"'_
»•1
"^^
J4W
-»*\""**•
l4l_
__
•""-.d
-J*
J4.T•.«.._J)
«-»
«\«
«<
hV
WIrl
rt<«
_«
WO
O<_
t-«.-\
C-O
HC
~-l->.
!.«»•-..
H_•<0
r4rt0>t;«»
I._>
c.o«^t-
«0
-\N
MN
rtOO
rlO.
vOM
OO
,^"SrtV*3"R
.}*"*.«".,*r^*,*Sa^^^•A
*«
.-
RiR
88
8S
88
R.f*
88
R8
8g
»a8
8S
88
88
"S
98
5.8
3aS
S-S
Si
•9
9S
88
1.,:..
83
,8*
*R
8N
8r.8
8R
.,S
R°
HH
HH
HH
HIH
-H
IH
HH
HI
IH
HI
IH
ll
.H
IH
I«
l*
rSi-t
r\
f-kfr
I
M*
.M
H*
^w
>v>
«e>
«»
.»
__
>—
»,
._
.^t,_
.-fc»
._
.»
.U
J--l-,-*
4,'--l---'
-—
——
E*
——
tU
__
__
U.l
_.4
_JL
-.
00
'I
ZZ
'l
SZ
'lS
CI
6C
'l4V
I
in
8S
'l
ZS
'I8
9't
.9"
I
S9
1
49
-l
69
'1
14
1
C4
1
94
'1
84
°l
18
°I
V8
°l
IR
'I
.6
1
96
1
10
'.
40
'.
CI'.
I."
.
0C
°Z
OV
Z
VS
Z
14
'Z
C6
Z
CZ
'C
49
C
9C
V
04
"I
I4
'l
C4
-l
S4
U
44
*1
64
'I
18
1
V8
'l
i8
l
06
1
C.
I•
46
'1
10
°Z
90
°Z
ll'Z
8l'Z
SZ
Z
VC
Z
SV
Z
8S
Z
S4
Z
46
1
4Z
C
04
E
0.'.
ZE
'l
EV
l
CS
'l
Ml
V4
'l
S4
't
44
'I
64
*1
08
'1
zsi
*8
°l
98
't
6a
'i
;.
i
s.i
86
I
ZO
Z
90
°.
U°Z
9l'Z
ZZ
Z
OE
°Z
8C
°Z
6V
Z
Z9
Z
64
'Z
10
'E
OE
'E
V4
E
CV
V
69
'S
4S
°8
8V
61
Z"Z
SZ
E9
S9
9"S
CS
'8S
S'8
0S
'6l
6.'E
l
E°V
SZ
C'C
S.
6C
'l
OS
°l
GS
'l
69
1
64
1
18
'I
Zg
'l
.8°
I
S8
°l
48
'I
68
1
I6
'l
V6
'l
96
1
66
1
CO
°Z
90
Z
Ol'Z
Sl'Z
OZ
Z
4Z
Z
VC
Z
CV
'Z
ES
°Z
99
°Z
C8
Z
.O
'E
♦ft
44
C
9V
V
Z4
S
6S
t
4.'6
1
I'I
SZ
9V
I
SS
°S
S9
'l
V4
°l
.8
'!
S8
'l
48
1
B8
°l
06
°)
Z6
'l
V6
'l
96
°l
86
1
10
.
VC
Z
_0
°Z
It°
Z
si'z
'6
t°Z
SZ
Z
1C
Z
8C
Z
4V
Z
4S
"Z
04
'Z
98
'Z
80
°.
8C
C
18
C
OS
V
S4
S
Z9
f>
9V
61
10
SZ
SS
I
I9
'l
0£
°l
64
°l
68
1
06
°l
16
'I
C6
1
S6
1
96
1
86
°)
10
°Z
.
C0
°Z
SO
.
80
°Z
Il°
Z
Sl°
Z
61
£
VZ
'Z
6Z
Z
SC
'Z
Z.°
.
IS
Z
IS
Z
V4
Z
06
°Z
ZIC
IV
C
V8
°C
CS
V
44
S
V9
'8
SV
61
l'6V
Z
£S
°l
99
1
Sil
V8
°l
E6
°;
V6
'l
96
1
46
°l
66
'1
10
°Z
CO
Z
SO
Z
10
Z
OIZ
zcz
Sl'Z
6l'Z
czz
8Z
Z
CC
'Z
6C
'Z
9V
Z
vsz
S9
Z
4-4
'Z
V6
Z
src
wc
48
C
SS
'V
08
°S
99
'8
SV
61
O'U
VZ
49
°l
S4
°l
V8
1
Z6
°l
10
":
C0
°Z
VC
'Z
90
'Z
40
°Z
60
°Z
ll'Z
Cl'Z
Sl'Z
Sl'Z
ozz
czz
AZ
Z
IC'Z
SC
'Z
o.z
9.Z
cs':
Z9
Z
Z.'Z
S8
Z
lu
c
zct
IS
C
.6
'C
Z9
'»
98
°S
04
°8
C»
"6
I
6S
VZ
S4
°l
C8
°l
Z6
"l
00
°Z
60
°Z
Ol'Z
Zl
Z
Cl'Z
Sl'Z
Sl'Z
Bl'Z
ozz
cz'.
SZ
'Z
8Z
'Z
IC
Z
VC
'Z
8C
Z
z*
z
8.
!
CS
Z
09
'Z
69
Z
6C
Z
16
J
40
C
8Z
C
4S
C
00
°>
89
V
C8
1
16
1
£6
°l
80
Z
9l°
Z
8I'Z
61
J
OZ
Z
ZZ
'Z
VZ
Z
SZ
i.
IZ
Z
OC
'Z
zcz
ZC
i
8L
'Z
l»
.
svz
6.
Z
V.'C
G9
Z
_9
Z
S_
Z
S8
Z
86
'Z
HI
sec
.9
°C
90
V
VI
V
16
'S9
6'S
,4'8
6_
'8
IV'6
1O
.'Sl
6°C
VZ
6'IV
Z
88
't
96
°l
*0
°Z
Zl°
Z
IZ
Z
ZZ
Z
VZ
Z
SZ
Z
4Z
°Z
8Z
Z
OC
'Z
ZC
Z
vr'z
_cz
6C
Z
zvz
Sr'S
6»
°Z
VS
'Z
6S
'Z
S9
Z
l_°Z
08
°Z
06
Z
ZO
C
8l°
C
ecc
89
°C
Ol'tr
4t>
•6
°I
ZO
'Z
Ol°
Z
8l°
Z
4Z
'Z
8Z
'Z
6Z
Z
:cz
zc
z
rtZ
9C
°Z
-C'Z
OV
'Z
zvc
SfZ
8V
Z
IS
Z
SS
Z
6S
Z
V9
Z
04
°Z
LL
Z
S8
Z
S6
Z
_0
C
CZ
C
.»
°C
n_
°c
Sl>
Z8
»
jljw
/ji/;./i-puo.<ni!<loqo4jjoJuiqoj.J<>
.y.o<7/>«./'-X/'<"'_
10
Z
60
°Z
41
Z
SZ
Z
CC
'Z
SC
'Z
SC
'Z
4C
Z
6C
Z
0.
°z
Zt'Z
V.'Z
svz
6»
°Z
IS
'Z
.s°z
8S
Z
19
'Z
S9
Z
14
'Z
94
°Z
C8
Z
16
Z
10
°C
.I'C
6Z
E
0S
°E
64
C
IZ°.
S8
°V
0l°Z
4l'Z
SZ
Z
•C
'Z
ztz
CV
'Z
S»
T
9»
~
LX
'C6
.Z
IS
Z
CS
Z
S.Z
4S
°Z
09
°Z
C9
Z
99
°Z
04
°Z
V4
"Z
6/Z
S8
Z
Z6
°Z
00
°C
60
C
ZZ
'C
4C
C
8S
C
48
°C
8Z
>
S6
'.
IZ
Z
6Z
-Z
LZ
Z
S»
Z
CS
Z
SS
Z
9S
Z
4S
'Z
6S
'Z
09
°Z
Z9
Z
».9
°Z
99
Z
B9
°Z
14
'Z
.f.
44
Z
18
Z
S8
Z
06
Z
96
Z
CO
'C
ire
oz'c
ccc
SV
C
69
°C
46
C
6E
'.
so'°s
4E
Z
SV
Z
ES
Z
19
Z
69
°Z
04
°Z
14
'Z
E4
Z
V4
Z
94
'Z
84
Z
08
'Z
Z8
Z
V8
°Z
48
Z
06
Z
E6
°Z
96
Z
10
°E
90
'C
U°C
8l°
C
9Z
C
9C
C
SV
C
C9
C
V8
C
Zl°
V
CS
V
6l°
S
09
'Z
89
°Z
94
°Z
V8
Z
Z6
"Z
C6
Z
S6
Z
96
'Z
86
°Z
66
'Z
IO
C
co
t
so
°«
:
40
°E
Olt
CIC
9re
ozc
VZ
E
6Z
'E
vec
ive
6V
E
6S
'C
14
C
98
E
»4
0°V
SE
°V
94
'V
IV
S
6S
°9
CZ
*6
9l°
6l
4"S
IZ
00
°E
40
E
SIC
EZ
°E
ZE
'C
CC
C
VC
C
SC
C
4E
E
6E
°E
OV
C
ZV
C
WC
4V
C
6V
C
ZS
C
SS
C
6S
C
C9
C
89
°C
V4
'C
18
'C
68
't
8.
C
Ol'V
9Z
V
9V
V
V4
'V
Vl°
S
64
S
V8
°C
Z6
'C
OO
'V
».°
v
•L.'V
8IV
OZ
'V
IZ
'V
CZ
'V
vzv
9Z
V
ez'v
OC
'V
ZE
'V
sc°v
*C
'V
ivv
svv
6V
V
VS
'V
09
'V
49
V
S-'V
V8
°V
96
°V
Zl'S
zes
6S
S
66
S
19
'9
00
°9V
O'9
60
'99
1'9
18
°8S
6'8
6E
'8V
6"«
8C
61
4C
61
SC
'61
CC
°6l
SO
VZ
68C
Z8
'9C
ZO
'VC
Z
9Z
°96
C9
10°6z'l'6
0C
61
SZ
'6l
Z'O
CZ
9'V
ZZ
V6
°91
4'4
•ss'6
cro
i0
0'6
lI
S"8I
S°6
6l
V1
91
CO
OZ
l
09
ov
oc
6Z
8Z
LZ.Z
SZ
•JZ
cz.
zz
tz
oz
61
81
41
91
SI
VI
CI
Zl
II
01
6849SVCzI
6ur||qt_..
.P»
'.1<
J0'0*
d6
uK
n|»
d*
,niu
n
ddue>
(tlcAo.k.4«U
»au«P°.°0
"»«I'Put6ut||e
j|jn
q|J)«
|Qllio
.JJ-d
1*111-
au
vid
va
*m
n*
r*
**
mm
'-*n
*"
A7-1
Tabel. Sumbermultigamma I52Eu
Tenaga(KeV)
Yield
121,78 0,2820
244,75 0,0738
344,28 0,2640367,76 0,0084
411,35 0,0221
444,05 0,308
778,90 0,1300
Tenaga(KeV)
Yield
867,38 0,0416
964,05 0,1448
1086,45 0,1014
1112,05 0,1355
1212,94 0,0139
1298,75 0,0163
1408,03 0,2070
Sumber : Spektrometri - Gamma( Wisnu Susetyo, 1983)
SA
MP
LIN
GM
AR
INE
RA
DIO
EC
OL
OG
YP
ER
AIR
AN
SU
RA
BA
YA
TA
NG
GA
L2
2S
/D2
4JU
NI
20
04
Bl-
1
No
LO
KA
SI
SA
MP
LIN
G
GP
SS
UH
U°C
PHJE
NIS
SA
MP
EL
KE
TW
AK
TU
SE
PO
SIS
IA
IRU
DA
RA
1T
enga
hK
ali
Sura
baya
(Kar
ang
Pil
ang)
07°
20
'40
,4"
112°
41
'30
,9"
26
°2
9°
8,4
-A
irsu
ngai
2*
5/
-Sed
imen
2*
2kg
-E
.G
ondo
k2
<V.
kg
Kam
is,
24
Jun
i2
00
4
Pu
ku
l:1
0.3
0-1
1.1
5
Cu
aca
:C
era
h2
Hili
rK
ali
Sura
baya
(Gun
ung
sari
)0
7°
18
'2
7"
112°
43
'12
,2"
28
°3
0°
8,1
-A
irsu
ngai
2*
5/
-Se
dim
en2
*2
kg-E
.G
ondo
k2
*%
kg
Sel
asa,
22
Jun
i2
00
4
Pu
ku
l:1
4.4
5-
15
.05
Cu
aca
:C
era
h
3H
ulu
Kali
Mas
(Dar
mok
ali)
07°
17
'23
,0"
112°
44
'35
,1"
27
°3
0°
8,0
-A
irsu
ngai
2*
5/
-Se
dim
en2
*2
kgS
elas
a,2
2Ju
ni
20
04
Pu
ku
l:1
6.0
0-1
6.2
5C
uaca
:C
era
h
4 5
Hu
luK
ali
Wo
no
kro
mo
(Jag
irW
onok
rom
o)
07°
18
-01
,5"
112°
44"
27,8
"2
7"
__
31
°
"IF
8,1
__
__
-Air
sung
ai2
*5
/-
Sedi
men
2>
2kg
-E
.Gon
dok
2*
%kg
-Air
sung
ai2
*5
/-
Sedi
men
2*
2kg
-E
.Gon
dok
2-
'.kg
Sel
asa,
22Ju
ni2
00
4P
uk
ul:
13
.45
-1
4.0
7
Cu
aca
:C
era
h
Mu
ara
Kali
Wo
no
kro
mo
(Won
orej
o)
07°
18
'28
,9"
112°
47
'38
,1"
Sel
asa.
22
Jun
i2
00
4P
uk
ul:
12
.00
-12
.30
Cu
aca
:C
era
h
6P
esi
sir
Pan
tai
Wo
no
kro
mo
07°
16'
18,6
"11
2°5
0'
37
2"
27
°2
8°
-A
irla
ut
2>
5/
-Se
dim
en2
*2
kg-
Ikan
Bel
anak
3kg
Rab
u,2
3Ju
ni2
00
4P
uk
ul:
11
.50
-12
.10
Cu
aca
:C
era
h
Peng
ambi
lan
ikan
puku
l12
.10
-12
.15
diD
esa
Dad
apan
7M
uara
Kali
Sari
07"
15
'31
,6"
112°
47
'57
,1"
25
°33
,5°
8.1
-A
irsu
ngai
2*
5/
-Se
dim
en2
*2
kgS
elas
a,2
2Ju
ni
20
04
Pu
ku
l:1
0.2
5-
10
.45
Bl-
2
-T
.Bak
au2
*Vi
kgC
uaca
:Cera
h
8P
esi
sir
Pan
tai
Ken
jera
n(S
ukol
ilo)
07°
14'
15,3
"11
2°4
7'
54,4
"2
8°
37
°8
,7-
Air
lau
t2
*5
/
-Se
dim
en2
*2
kg-
Dea
nB
elan
ak2
kg
Rab
u,2
3Ju
ni2
00
4P
uk
ul:
10
.50
-1
2.3
0
Cu
aca:
Cera
h
Peng
ambi
lan
ikan
puku
l13
.05
-13
.15
diS
uk
oli
lo9
Pesi
sir
Ked
ung
Co
wek
(Ked
indi
ng)
07°
12'
19,5
"11
2°4
7'0
3,0
"2
8°
28
°8
,6-
Air
lau
t2
*5
/
-Se
dim
en2
>2
kg-
Ikan
Gla
ma
3kg
Rab
u,2
3Ju
ni2
00
4P
uk
ul:
10
.10
-10
.25
Cu
aca:
Cera
h
Pen
gam
bila
nik
anpu
kul
14
.40
-14
.45
10
Mu
ara
Kali
Ked
indi
ng07
°1
2'5
9,1
"11
2°4
6'3
9,9
"2
6°
29
°8
-Air
sung
ai2
*5
/-
Sedi
men
2*
2kg
-E
.Gon
dok
2*
Vikg
Sel
asa,
22Ju
ni2
00
4P
uk
ul
:0
8.2
0-
08
.40
Cu
aca:
Cera
h
11M
uara
Kali
An
ak
(Mor
okre
mba
ngan
)07
°1
3'4
0,8
"11
2°4
2'2
6,1
"
112°
42*
20
,9"
——
26
°2
8°
8,1
-Air
sung
ai2
*5
/-
Sedi
men
2*
2kg
Sel
asa,
22
Jun
i2
00
4P
uk
ul:
18
.45
-19
.15
Cu
aca
:C
era
h
12
Pes
isir
Pan
tai
Mor
okre
mba
ngan
07°
13'
10,1
"2
6°
26
*8
,8-
Air
lau
t2
-5
1
-Se
dim
en2
*2
kg-
Ikan
Bel
anak
2kg
Rab
u,2
3Ju
ni2
00
4P
uk
ul
:08
.45
-0
9.0
0
Cu
aca
:C
era
h
Peng
ambi
lan
ikan
pu
ku
l1
4.5
5-
15.0
0
B2- 1
KEGIATAN LABORATURIUM
( Preparasi Bean )di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN
Jogjakarta
No Keterangan Waktu Kegiatan1 1 Juli 2004 • Pencucian ikan
- lokasi 6 (ikan Belanak)- lokasi 8 (ikan Belanak)- lokasi 9 (ikan Glama)
lokasi 12 (ikan Belanak)Pencucian dilakukan dengan air lokasisetempat.
• Pembersihan sisip ikan• Pengambilan daging ikan dengan pisau bedah
siartless stell
• Peninibangan berat basah ikan, setelahdiambil dagingnya.Lokasi 8 : berat basah ikan 650 gramLokasi 6 : berat basah ikan 750 gramLokasi 9 : berat basah ikan 600 gram
• Penumbukan ikan untuk lokasi 8, denganpenambahan N2 cair (agar ikan mudah halus).
Ikan ditumbuk masih kasar.
2 2 Juli 2004 • Melanjutkan penumbukan ikan lokasi 8,sampai halus.
• Penumbukan ikan lokasi 6, 12, 9 denganpenambahan N2 cair, sampai halus.
3 7 Juli 2004 • Ikan dipanaskan pada mesin pemanas dengansuhu 80*C. Berat ikan yang dipanaskanmasing-masing 100 gram, (lokasi 8,6,9 dan12).
4 j 13 Juli 2004
j
• Setelah kering ikan lokasi 6,8,9, dan 12ditumbuk agar lolos 100 mesh. Penumbukandengan menggunakan Aghat.
5 j 19 Juli 2004 • Pengayakan ikan belanak lokasi 6, 8, 9 dan 12lolos 100 mesh
B2-:
KEGIATAN LABORATURIUM
( Preparasi Eceng Gondok )di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN
JogjakartaNo | Keterangan Waktu1 i 2 Juli 2004
2 ! 6 Juli 2004
7 Juli 2004
15 Juli 2004
16 Juli 2004
20 Juli 2004
21 Juli 2004
Kegiatan
Penumbukan eceng gondok lokasi 4 yangtelah dipanaskan pada mesin pemanas selama± 3 hari dengan suhu 80°C, yang ditumbukdaun dan batangnya. Eceng gondok ditumbukmasih kasar.
Melanjutkan penumbukan eceng gondoklokasi 4, tumbukan masih kasar.
Timbang berat basah eceng gondok :Lokasi 1 : 560 gramLokasi 4 : 700 gramLokasi 10 : 1500 gramPenumbukan eceng gondok lokasi 1, 4, dan10 dengan penambahan N2 cair, agar mudah
halus, yang ditumbuk daun dan batangnya.Timbang berat basah eceng gondokLokasi 2 : 800 gramLokasi 5 : 830 gramPenumbukan E. Gondok lokasi 2 dan 5
dengan penambahan N2 cair.
Pemanasan E. Gondok, yang diambil darieceng gondok yang telah ditumbuk denganpenambahan N2 cair, dengan berat masing-masing 100 gram, untuk lokasi 1, 2, 4, 5, 10.Pemanasan dilakukan pada mesin pemanasdengan suhu WC.Penumbukan E. Gondok lokasi 1,2,4,5,10
Penumbukan E. Gondok sampai halusPengayakan E. Gondok lokasi 4 dan 5 lolos100 mesh
• Pengayakan E. Gondok lokasi 1,2, dan 10lolos 100 mesh
B2-3
KEGIATAN LABORATURIUM
(Preparasi Tanaman Bakau )di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN
JogjakartaNo Keterangan Waktu Kegiatan
1 2 Juli 2004 • Penumbukan T. bakau lokasi 7 yang telahdipanaskan selama ± 3 hari dengan suhu 80°Cpada mesin pemanas, yang ditumbuk hanyadaunnya saja.
2 6 Juli 2004 • Timbang berat basah T. bakau lokasi 7 : 560gram.
• Penumbukan T. bakau lokasi 7 denganpenambahan N2 cair, yang ditumbuk daunnya
saja.3 j2Agustus 2004 • Pengayakan T. bakau lokasi 7 lolos 100 mesh.
KEGIATAN LABORATURIUM
(Preparasi Sedimen )di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN
JogjakartaNo j Keterangan Waktu Kegiatan1 1 7 Juli 2004
j
1
i
• Sedimen dipanaskan pada alat pemanasdengan suhu 80°C, pada lokasi 1, 2, 3, 4, 5,10, 11 untuk daerah sungai sedangkan lokasi6,7,8, 9 dan 12 untuk daerah pantai.
2 8 Juli 2004 • Pengadukan sedimen yang masih dalamproses pemanasan, agar pengeringan dapatmerata.
3 12 Juli 2004 • Penumbukan sedimen lokasi 1,2,4,6, dan 74 13 Juli 2004 • Penumbukan sedimen lokasi 3,5,8,9,10,11,
dan 12
5 22 Juli 2004 • Pengayakan sedimen lokasi 4, 5 dan 7 lolos100 mesh.
6 23 Juli 2004 • Pengayakan sedimen lokasi 5, 6, dan 8 lolos100 mesh.
7 29 Juli 2004 • Pengayakan sedimen lokasi 10 dan 12 lolos100 mesh
8 2Agustus 2004 | • Pengayakan sedimen lokasi 1, 2, 3,9, dan 11I lolos 100 mesh j
B2-4
KEGIATAN LABORATURIUM
( Preparasi Air Sungai dan Air Laut)di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN
JogjakartaNo i Keterangan Waktu
1 7 Juli 2004
8 Juli 2004
3 Agustus 2004
4 4 Agustus 2004
5 j 5 Agustus 2004
6 Agustus 2004
9 Agustus 2004
10 Agustus 2004
9 ill Agustus 2004
Kegiatan
• Persiapan preparasi air :- Persiapan kertas saring (dibentuk)
• Penyaringan air, disaring dengan kertas saringkemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
sebanyak 1000 ml:- Lokasi 1 (air sungai)- Lokasi 2 (air sungai)- Lokasi 3 (air sungai)
Pemekatan air sungaiLokasi 1 dan 3, dipekatkan sebanyak 40 kali,dalam kompor listrik (tp belum dikeringkan dilampu pemanas sampai 25 ml).Wadah cuplikan air direndam dengan HNO3
selama 1 hari, agar wadah bebas dari unsur-unsur lain yang udak diinginkan.Penyaringan airLokasi 4 dan 5 sebayak 1000 mlPenyaringan air sungai lokasi 7 sebanyak1000 ml.
Wadah cuplikan ditiriskan dari HNO3
kemudian dicuci dengan air, dikeringkan.Pemekatan air sungai- Lokasi 1, 3 dan 7 sampai 25 ml, dan telahmelalui pengeringan dengan lampu pemanas,taruh dalam botol plastik berlabel. Air siapuntuk dianahsis.
• Penyaringan air sungai lokasi 10,11• Penyaringan air laut lokasi 6• Pemekatan air sungai
Lokasi 4,2,10, cuplikan siap dianahsis.• Pemekatan air sungai lokasi 5 (blm selesai)• Penyaringan air laut lokasi 8
Pemekatan air sungai lokasi 5 dan 10, airdimasukkan dalam botol plastik berlabelsebanyak 25 ml. Air siap untuk dianalisis.Penyaringan air laut lokasi 11Pemekatan air sungai lokasi 11 (blm selesai)
• Air Sungai lokasi 11 dimasukkan dalam botolberlabel. Siap untuk dianalisis.
• Pemekatan air laut
B2-5
- Lokasi 6 : dipekatkan 5 kah, sampaimenjadi 200 ml. Dimasukkan dalam wadahberlabel. Siap dianalisis.Lokasi 8 : dipekatkan 5 kali, sampaimenjadi 200 ml. Dimasukkan dalam wadahberlabel. Siap dianahsis.
• Penyaringan air laut lokasi 12 sebanyak 1000ml."
10 12 Agustus 2004 * Pemekatan air laut
- Lokasi 9 : dipekatkan 5 kali, sampaimenjadi 200 ml. Dimasukkan dalam wadahberlabel. Siap dianalisis.Lokasi 12 : dipekatkan 5 kali, sampaimenjadi 200 ml. Dimasukkan dalam wadahberlabel. Siap dianahsis.
B2-1
KEGIATAN LABORATURIUM
( Preparasi Ikan)di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN
Jogjakarta
No Keterangan Waktu Kegiatan
1 1 Juli 2004 • Pencucian ikan
- lokasi 6 (ikan Belanak)- lokasi 8 (ikan Belanak)
lokasi 9 (ikan Glama)- lokasi 12 (ikan Belanak)
Pencucian dilakukan dengan air lokasisetempat.
• Pembersihan sisip ikan• Pengambilan daging ikan dengan pisau bedah
stanless stell
• Penimbangan berat basah ikan, setelahdiambil dagingnya.Lokasi 8 : berat basah ikan 650 gramLokasi 6 : berat basah ikan 750 gramLokasi 9 : berat basah ikan 600 gram
• Penumbukan ikan untuk lokasi 8, denganpenambahan N2 cair (agar ikan mudah halus).
Ikan ditumbuk masih kasar.
__- 2 Juli 2004 • Melanjutkan penumbukan ikan lokasi 8,sampai halus.
• Penumbukan ikan lokasi 6, 12, 9 denganpenambahan N2 cair, sampai halus.
3 7 Juli 2004 • Ikan dipanaskan pada mesin pemanas dengansuhu 80 °C. Berat ikan yang dipanaskanmasing-masing 100 gram, (lokasi 8,6,9 dan12).
4 13 Juli 2004 • Setelah kering ikan lokasi 6,8,9, dan 12ditumbuk agar lolos 100 mesh. Penumbukandengan menggunakan Aghat.
5 19 Juli 2004 • Pengayakan ikan belanak lokasi 6, 8,9 dan 12lolos 100 mesh
Metode Preparasi Cuplikan Air
Air Laut dan Air Tawar
1Sampel disanng
(dibersihkan dari kotoranpasir, plastik, daun, akar
dsb)
I
11' .
Volatil
Missal: Selenium (Se),Raksa (Hg) Non Volatil
'
1Untuk air laut dipekatkan
5 kali
Untuk air tawar
dipekatkan 40 kali
i "
Sampel siap dianalisis
Skema Metode Preparasi Sampel AirSumber : Diktat kursus (sampling dan preparasi sampel lingkungan)
Agus Taftazani, P3TM-BATAN, 2004
B3 -1
Metode Preparasi Cuplikan Sedimen
Volatil
1Taruli pada nampan,
angin-anginkan dalamruangan
Sampel dibersihkan dari kotoran(kerikil, plastik, daun, akar dsb)
1Timbang berat ba.sah
Keringkan
IDitumbuk dalam wadah tertentu kemudian
diayak lolos 100 mesh atau sesuai denganCRM-nya (200 mesh)
Ditimbang berat kering
1Dihomogenkan
1Disimpan dalam botol/pla.tik klip berlabel
Masukkan almari kaea
(sampel siapdianalisis)
B3-2
.
Non Volatil
ITaruh pada nampan,
panaskan denganlampu pemanas
Skema Metode Preparasi Sampel sedimenSumber : Diktat kursus (sampling dan preparasi sampel lingkungan)
Agus Taftazani, P3TM-BATAN, 2004
Metode Preparasi Cuplikan Tanaman Air
(Eceng Gondok, Tanaman Bakau)
B3 - 3
Sampel dicuci dengan airsetempat
1 *
Diayak lolos 100 mesh atau sesuaidengan CRM-nya (200mesh)
ir •*'
Bersihkan dari kotoran
(lumpur, plastik dsb) Ditimbang berat kering
I V
Tiriskan dan timbang beratbasah Ddihomogenkan
1 ' i'
Pisahkan akar, daun, batang(tergantung permintaan)
Disimpan dalam botol (plastik klipberlabel) masukkan dalam almari
kaca (sampel siap dianalisis)
i r
Ditumbuk dalam suasana
N2 cair
Skema Metode Preparasi Sampel Tanaman AirSumber : Diktat kursus (sampling dan preparasi sampel lingkungan)
Agus Taftazani, P3TM-BATAN, 2004
Metode Preparasi Cuplikan Ikan
Sampel dicuci dengan air setempat
Ikan diukur besar dan beratnya
1Diambil daging dan hatinya dengan pisau
bedah
iTiriskan dan timbang berat basah
masing-masing
Masing-masing ditumbuk dalam suasanaN2 cair
Dikeringkan dalam suhu rendah(Freeze Praying)
IHaluskan & avak lolos 100 mesh
IHomogenkan
1Masukkan dalam wadali berlabel
Cuplikan siap dianalisis
Skema Metode Preparasi Sampel IkanSumber : Diktat kursus (sampling dan preparasi sampel lingkungan)
Agus Taftazani, P3TM-BATAN, 2004
B3-4
PERHITUNGAN KALIBRASI TENAGA DAN EFISIENSI
SPEKTROMETER GAMMA ( DETEKTOR HPGe)
Kalibrasi Tenaga
Data kalibrasi tenaga menggunakan sumber standarmulti gamma 152Eu.No No.Salur
(Xi)
Tenaga
(Yi)
|
Xi2 1 Yi2 Xi.Yi
1 391 121,78 152881 1483037 47615.98
2 815 244,69 664225 59873,2 199422.35
3 1159 344,28 1343281 118528,7 399020,52
4 1504 433,98 2262016 188338,6 652705,92
5 2659 778,9 7070281 606685,2 2071095,1
6 3294 963,43 10850436 928197,4 3173538,42
7 3811 1112.08 14523721 1236722 4238136,88
8 4830 1408,03 23328900 1982548 6800784,9
I 18463 5407,17 60195741 5135724 17582320
Persamaan Regresi Y = 0,2901X + 6,157
r = 0,9999
Sumber : Data Primer, Oktober 2004
Nilai-mlai;
J^Xi =18463YXi2 =60195741___!
Y?i =5407,17Yji2 -5135724
^Xi-Yi =17582320x= 2307,875
F ==675.8963
• Mengliitung persamaan regresi linier dengan mencari nilai a ; b dan r
- Nilai a dicari dengan persamaan sebagai berikut:
____. v. IXiIYi ,-„„_ 18463-5407,17EX/ • Y/ 17582320 -
a =
__4_ Y. JL 1
n 8
SX/2 -(SX/)2
n
60.95741- ('8463>28
- 0,290197
Nilai b dicari dengan persamaan sebagai berikut
b___^_a__i_____Z_0,290197.1^_n n 8
= 6.157
CI-1
CI-2
Dari kedua nilai a dan b tersebut didapat harga persamaan garis : Y = 0,2901X
+ 6,157
Koetisien korelasi (r) yang merupakan kelinieran persamaan garis tersebut
adalah :
__fc_Z_____L
]Tj(l8463 - 2307,875)- (5407,17 - 675,89j|f£(l8463 - 2307,875)" •(5407,17 -675,S9ff *
_ 76434419,8
76434419^2
=0,9999
Nilai (r) koetisien korelasi = 0,9999 ; sudah mendekati 1 yang berarti cukup
baik.
1600 -
1400
C- 1200 -
j2 iooo -.. 800 -3*
§ 600 -
H 400 -
200
'11
Grafik h _alib
I"
rasiT
I)
enag a
1 tn. _i$nh
!i ! 1 i
-" i jj'i
i ii
i
J".J k_81 !
j-''
M
i
j1 !
iP*49 i
1
I j**
-re _._ t 1!1
.. rH-4-1 jI. " ! 1
j iii
1'
i r. n 1 I1
() 1000 2000 3000 4000 5000 6000
No Salur
Gambar : Grafik kalibrasi tenaga Spektometer gamma (detektor HPGe dansoftware Genie 2000) Y = 0,290 IX + 6,157 dan r = 0,9999
Kalibrasi Efisiensi
• Data kalibrasi efisiensi:
Sumber standard *^Eu
- Waktu paro (T1/2) 152Eu = 13,1 Tahun ; 4666,74 hari
- Aktivitas sumber (Ao): 1,975 x 105 dps (15-6-1979)
- Tanggal Kalibrasi : 19-10- 2004
CI-3
Jarak sumber - detektor : 30 cm
Dari data yang didapat dapat dicari :
Waktu tunda (t)
Tanggal kalibrasi = 19-10-2004
Tanggal pembuatan = 15-6-1979
Maka waktu tunda (t) adalah = 25,339 Tahun
Setelah memperoleh waktu tunda, dapat dilanjutkan dengan mencari Aktivitas
mutlak dengan persamaan sebagai berikut:
At = Ao.e-0>693.t/Tl/2
= 1,975 X10S dps. e-0.693 . 25,339 /13,1
= 51691,12698 dps
Perhitungan Efisiensi
Nilai laju cacah (cps) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
, . , . nettoLaju cacah (cps) =
38501= 128,33 dps
300det_.
Nilai Yield [y(E)] dari tabel Erdtmann dan Soyka, 1979.
Efisiensi [e(E)] dihitung dengan persamaan sebagai berikut
%8(E) = 5P_ 100%dps-Y(E)
128,33
51691,12698 0,2820
cps _ 128,33e (E)
•100% =0,873961%
= 0,00874dps •Y(E) 51691,12698 •0,2820
Data Efisiensi pencacahan standar multi gamma *̂ 2g u
No No. Salur Tenaga
(E)
Yield netto Cps Efisiensi
6(E)
0o e (E)
1 391 121.78 0.282 38501 128,336667 0,00874 0.873% 1
9 815 244,69 0,0736 6618 22,06 0,005756 0,575597
3 1159 344,28 0.264 17646 58.82 0,004279 0.42787
4 1504 433,98 0,0308 1666 5,55333333 0,003463 0,346253
5 2659 778,9 0.13 4116 13,72 0,002027 0.202676
6 3294 963,43 0,1448
0,1335
3746 12,4866667 0,001656 0,165603
7 3811 1112.08 3198 10,66 0,001533 0,153344
8 4830 1408,03 0,207 4234 14.1133333 0,001309 0,130933
Sumber: Data Primer Oktober 2004
CI-4
Nilai tenaga (E) versus efisiensi (% e (E)) diplotkan kedalam grafik yang
menghasilkan grafik liku kalibrasi efisiensi seperti terlihat pada gambar
berikut ini.
1 -
0,9 -
0,8 -
— 0,7 -
^0,6 -
1 °>5 "| 0,4-& 0,3 -
ft . -
Gira filk U k_ K alifarasi Efisiensi
. • i .* h y
\
-* •>. y; 5
"« 0 4; 71 !
"•. -X *?-_> ?
"*",--
- o, V i_53*p
u,z 1
o,i -A
^^-l«6,.4i|3^._ -j. X
!
0 2CX) 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Tenaga (KeV)
Gambar : Grafik liku kalibrasi efisiensi Spektrometer gamma (detektor HPGe dan
software Genie 2000)
Dari gambar 4.2, untuk tenaga (E) > 300 Kev mendekati garis lurus yang
menjelaskan bahwa kalibrasi dapat diolah dengan menggunakan teknik regresi
linier sehingga didapatkan persamaan Y = aX + b, untuk tenaga (E) < 300
KeV tidak dapat diolah dengan teknik regresi linier.
Nilai Xi diperoleh dari tenaga (E) > 300 keV yang di In kan menjadi:
Xi = ln(_i)
= ln(344,28) = 5,8415
Demikian juga untuk tenaga (E) > 300 keV lainnya
Nilai Yi diperoleh dari efisiensi 8 (E) dari tenaga (E) > 300 keV yang di In kan
menjadi:
17 = ln[e(_?)]
= ln[0,00874] = -4,73985
Demikian juga untuk efisiensi e (E) dari tenaga (E) ) > 300 keV selanjutnya.
CI-5
Data nilai Xi dan Yi kalibrasi Efisiensi
No No. Salur | Tenaga! (E)
Xi =
InE
Yi =
lne(E)
Xi2 Yi2 Xi.Yi
1 391 121.78 4,8022 -4,73985 23.06112 22,4661306 -22,7617
2 815 244,69 5.4999 -5,15751 30,2489 26,5999094 -28,36579
3 1159 1 344,28 5,8415 -5,454 34,1231 29,74644 -31,85954
4 1504 433,98 6,073 -5,66562 36,88133 32,09925 _-34,40731
5 2659 778,9 6.6579 -6,20119 4432763 38,4547574 -41,2869
6 3294 963,43 6,8705 -6,40335 47,20377 41,0028912 -.3,99422
7 3811 1112,08 7,014 -6,48052 49,1962 41,9971395 -45.45437
8 4830 1408,03 7,2499 -6.63849 52,56105 44,0695495 -48,12839
y. 39,7068 -36,8432 264,2931 227,37 | -245,13073Persamaan garis kalibrasi efisiensi ; Y = -0,86090X - 0,4432
Sumber : Data Primer, Oktober 2004
Nilai-nilai;
J^Xi =39,7068J\Xi2 =264,2931
217 =-36,8432£}72 =227,37
- Menghitung persamaan regresi linier dengan mencari nilai a ; b dan r
Nilai a dicari dengan persamaan sebagai berikut:
£X/'£Yr / „„ei<w„A 39,7068-(-36,8432)245,13073) —i _IXiYi
a =n
(-
IX i, (sx/)2
n
£__.-17 =-245,13073x= 6,6178
F=-6.1405
264.2931
6
(39J068)26
= - 0,86090
Nilai b dicari dengan persamaan sebagai berikut
. SYi SX?b= a
n n
adalah
V
r-36,8432) |(_0>86090) r39.7068M6 )
= -0,4432
Koetisien hasil kali (r) yang merupakan kelinieran persamaan garis tersebut
V
r =
•£|(s-_-).(_-?)[xip-xrtp-fjy
2(39,7068-6,6178) •((- 36,8432) - (-6,1405))
\\^{39,7068-6,6178)2 •((-36,8432)- (-6,1405))2]1'*
-1015.9216
101592164
Nilai r (koetisien korelasi) = 0,99999 ; sudah mendekati 1 yang berarti cukup
baik.
Dari persamaan regresi linier Y = -0,8609X - 0,4432 disubstitusikan nilai X =
Xi sebagai In tenaga (E) dan Y = Yi sebagai In e (E); yang menjadi persamaan
sebagai berikut:
Y =-0.8609X - 0,4432
Yi = -0,8609X-0,4432
Dimana, Xi = In (E)
Yi = in s (E)
maka,
efisiensi (%)e (E) = eYi
CI-6
-0,99999 > nilai mutlak menjadi 0,99999
Dari persamaan regresi linier diatas disubstitusikan nilai Xi dan Yi hasil
pencacahan yang akhimya diperoleh efisiensi sebagai berikut:
Apabila Xi = 344,28
Yi = -0,8609[/« (344,28)1-0,4432
Yi =-5,47214
Maka,
- efisiensi (%)e (E) = eYi = e*"5*47214) = 0,004202
Data hasil kalibrasi efisiensi
No No. Salur Tenaga
(E)
Xi =
ln(E)
a b Yi = aXi + b
Efisiensi s(E) =eYi
(%)
1 1159 344.28 5.8415 -0.8609 -0,4432 -5.47214 0,0042
2 1504 433,98 6,073 -0,8609 -0,4432 -5,67144 0,00344
3 2659 778,9 6,6579 -0,8609 -0,4432 -6,17498 0,00208
4 3294 963,43 6,8705 -0,8609 -0,4432 -6,35801 0,00173
5 3811 1112,08 7,014 -0,8609 -0,4432 -6,48155 0,00153
6 4830 1408,03 7,2499 -0.8609 -0,4432 -6.68463 0,00124
Sum >er : Data Primer. Oktc>ber 2004
Nilai tenaga (E) versus efisiensi (% e (E)) diplotkan kedalam grafik yang
menghasilkan grafik liku kalibrasi efisiensi seperti terliliat pada gambar
berikut ini.
7
6
I 4+* 3
2-
1 -
0
CI-7
Grafik Katibrasi Efisiensi Spektrometer gamma HPGe
7 2499 ' WW5♦ .0.0042
6,6579 6.S705 7,014
5,8415 6,073.00344
♦ .,{ .COS
.00173■♦- . ._..!..
1Xi = to (E) -♦- Efisiensi e(E) =e(%)j
-♦ .JK.!
0,004
-J- 0,0035
0,003 ^
- 0,0025 _.
0,002 %
- 0,0015 W
0,001
+ 0,0005
0
Gambar : Grafik Kalibrasi efisiensi Spektrometer gamma (detektor HPGe dan
software Genie 2000) Y = -0,86090X - 0,4432 dan r = 0,9999
Met
odeK
ompa
ratif
DA
TA
HA
SIL
CA
CA
HU
NS
UR
As,
Cd
DA
LA
MC
UP
LIK
AN
AIR
SU
NG
AI
da
nA
IRL
AU
TD
IP
ER
AIR
AN
SU
RA
BA
YA
PAD
AIR
AD
IASI
2x6
JAM
FA
SILI
TAS
LA
ZY
SUSA
N,F
LE
YNE
UTR
ON
:1,0
5x
10*1
n-cm
^-dr
1D
AN
tC
AC
AH
60
0D
ET
IK
Dii
rad
iasi
:7
-10
-20
04
TSh
utD
own
:14.
56W
IBD
icac
ah:
8-1
0-
20
04
j\!2
:76A
s=
1(10
hari
=26,
4jam
115
Cd=
23ha
ri=5
5,2
jam
Wsa
mpe
l:2
ml(
TR
IPL
E)
Kad
ar
un
sur
dal
amst
an
dar:
As:
5pp
m
Cd
:20
ppm
C2
-1
No
Ko
de
Cu
pli
kan
Un
su
r
(iso
top)
Ten
ag
aK
eV
Ttu
nd
a
(jam
)N
ett
oC
ps0
Bla
nk
Cps
0
Cu
pli
ka
n
Cps
0
Std
Ka
da
r
(ug/
ml)
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rA
s
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rC
d
Pre
sisi
As
(%)
Pre
sisi
Cd
(%)
1St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
19,3
831
93
83
75
79
10
9
21
,00
90,
231
Bla
ngko
As
Cd
20,1
912
0,1
91
3
54
,50
,00
82
8
0.1
16
79
AS
-1
-1
As
Cd
19
,76
6
19
,76
61
13
55
03
16
0,1
17
40,
0018
30
,00
26
7
0,00
1114
±0,
0007
0,0
02
67
0±
037
,16
10
0A
S-1
-2
As
Cd
20
,01
62
0,0
16
84 0
0,2
37
0
0,0
01
36
0
AS
-1-
3A
s
Cd
20,2
162
0.2
16
12
20
0,0
34
00
.04
29
0,00
0153
-0,3
23
22
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
6,3
20
,63
38
10
84
6
23
20
1,8
66
Bla
ngko
As
Cd
20,1
912
0,1
91
3
54
,50,
0082
80
,11
67
9A
S-
2-1
As
Cd
21
21
10
0
45
0,2
88
0,0
98
0,01
51-0
,00
53
7
Ast
riC
hair
ina
/00
.513
.042
/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
I1Jo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gusT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istri
busi
Penc
emar
anL
ogam
Ber
at(A
s,C
d,Zn
,Co)
Dal
amC
uplik
anA
ir,Se
dim
enda
nB
iota
diPe
rair
anSu
raba
ya"
C2
-2
AS
-2
-2
As
Cd
21
2
21
22
1.9
21
,9
82
74
0,24
90
,16
00,
0124
0,0
12
30,
0128
33±
0,00
10,
0204
5±
0,00
89
22
060
,88
AS
-2
-3
As
Cd
72
99
0,2
13
_Q
^1
7_
0,01
100
.02
86
3St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
22
,3
22
3
61
23
36
9
18
32
50
,81
4B
lang
koA
s
Cd
20
,19
1
20
,19
13
54
.5
0,0
08
28
0.1
16
79
AS
-3
-1A
s
Cd
22
,46
62
2,4
66
22
,65
22
,65
22
,85
22
,85
25
63
0,0
75
0,1
39
0,00
045
0,0
15
99
0,0
01
60
0±
0,0
01
0,0
30
03
7±
0,0
26
37
,50
13,4
4A
S-
3-
2A
s
Cd
57
19
5
0,1
72
1
02
09
9
0,00
111
0,0
66
77
AS
-3
-3
As
Cd
16
1
57
0,4
88
20
.12
70
,00
32
70
,00
73
54
Std.
Cam
p1
__
Cd
55
9
33
6,3
23,2
162
3,2
16
63
98
45
3
19
,61
3
1,0
10
Bla
ngko
As
Cd
20,1
912
0,1
91
3
_J4
_?
J
0,00
828
0,1
16
79
AS
-4-1
As
Cd
23
38
3
23,3
832
3,5
66
23
,56
6
94
21
3
0,2
88
0,4
76
0,00
170
,20
10
0.0
01
90
0±
0,00
10,
1198
33±
0,06
54
73
645
,75
AS
-4
-2
As
Cd
37
14
7
0,1
14
3
0.3
29
0,00
060
,11
87
AS
-4
-3
As
Cd
23
,73
3
23
,73
31
79
84
2.4
20
0,1
88
0,00
340
,03
98
5St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
24,0
832
4,0
83
60
78
48
1
19
,06
1
1,0
84
Bla
ngko
As
Cd
20,1
912
0,1
91
3
54
,50,
0082
80
,11
67
9A
S-
5-1
As
Cd
24,2
662
4,2
66
24
,45
24,4
5
45
8
31
7
1,4
75
0,7
16
0,00
960
,30
97
0,01
1033
±0,
2084
00±
54,6
851
,53
AS
-5
-2
As
Cd
88
0
14
2,78
50
,03
10,
0182
-0,0
44
3
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/T
ekni
kLin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sTa
ftaza
nida
nLu
qman
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
eneli
tian:
"Dist
ribus
iPen
cem
aran
Loga
mBe
rat(
As,C
d,Zn
,Co)
Dalam
Cupl
ikan
Air,
Sedi
men
danB
iota
diPe
raira
nSu
raba
ya"
C2
-3
AS
-5
-3
As
Cd
24,6
162
4,6
16
25
8
14
3
0.8
20
0.3
24
0,00
530
,10
71
0,00
50,
101
6St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
25,0
166
25
,01
66
56
44
16
8
18,1
380
38
33
Bla
ngko
As
Cd
20,1
912
0,1
91
3
54
,50,
0082
80
.11
67
9A
L-6
-1
As
Cd
25
,22
52
25
36
25
36
25
,55
25
,55
1 0
0,00
320
-0,0
0027
0
0,00
0079
±0
0,96
41±
01
00
10
0A
L-6
-2
As
Cd
3 79
0,00
970
,18
10
0,00
0079
0,9
64
1A
S-
6-
3A
s
Cd
0 21
0
0.0
48
2
0
-1.0
28
91
7St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
63
25,9
162
5,9
16
49
10
39
7
16,1
570
,91
5B
lang
koA
s
Cd
20,1
912
0,1
91
3
54,5
0,00
828
0,1
16
79
AS
-7
-1A
s
Cd
26,1
26
.1
26
28
3
26
28
3
26,4
662
6,4
66
52
3
48
1,72
80
,11
10,
0133
-0,0
03
6
0,0
12
56
7±
0,00
50
,03
26
50
±0,
016
60
21
50,9
9A
S-7
-2
As
Cd
22
7
62
0,75
40
.14
3
0,00
570
,01
64
AS
-7
-3A
s
Cd
76
8
84
2,5
64
0,1
95
0,01
870
,04
89
8St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
26
.83
3
26
,83
3
40
59
81
13
,68
20,
1890
Bla
ngko
As
Cd
20
,19
1
20
,19
13
54
.5
0,00
828
0.1
16
79
AL
-8
-1
As
Cd
27,1
327
,13
27
28
27
28
27
,46
27,4
6
5 4
0,0
16
9
0,0
09
30,
0006
3-5
,95
03
0,0
00
38
9±
0,0
00
24
0,95
9100
±0
38
30
10
0A
L-8
-2
As
Cd
3 15
0,01
020
,03
52
0,00
0142
-4,5
18
9A
L-8
-3
,..,
——
——
,,_„-
,.,..,
•_.
L
As
Cd
0 57
0
0,1
34
10
0,9
59
1
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
IIJo
gfak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gusT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
eneli
tian
:"D
istrib
usiP
ence
mar
anLo
gam
Bera
t(As
,Cd,
Zn,C
o)Da
lamCu
plik
anAi
r,Se
dim
enda
nBio
tadi
Pera
iran
Sura
baya
'
C2
-4
9St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
63
27
,82
7,8
16,6
130
20
08
Bla
ngko
As
Cd
20,1
912
0,1
91
3
54
,50,
0082
80,
1167
9A
L-9
-1
As
Cd
28,0
28
.0
28,1
8328
,183
28,5
3328
,533
7 0
0,02
430
0,00
0964
0
0,00
2122
±0
,00
10,
8380
50±
0,18
652
,87
77,8
0A
L-9
-2
As
Cd
18
55
0,0
62
80
,13
04
0,00
328
0,6
52
0A
L-9
-3
As
Cd
0 58
0
0,1
38
30
1,0
24
11
0St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
28,7
332
8,7
33
47
60
28
4
16
,86
60
.67
9B
lang
koA
s
Cd
20,1
912
0.1
91
3
54
,50
,00
82
80
,11
67
9A
S-1
0-1
As
Cd
28
,92
8,9
29,0
8329
,083
29
26
6
29
26
6
35
14
3
0,1
24
0,3
42
0,00
681
,60
23
0,04
1533
±0,
024
1,64
0233
±0,
749
42
21
54
33
AS
-1
0-2
As
Cd
26
0
20
0
0,92
90
,47
90,
0546
2,5
77
0A
S-1
0-3
As
Cd
29
9
92
1,07
40
22
10
,06
32
0,7
41
411
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
63
29
,61
62
9,6
16
42
97
29
015
,582
0,70
05B
lang
koA
s
Cd
20,1
912
0,1
91
3
54
,50
,00
82
80
,11
67
9A
S-1
1-1
As
Cd
29
,82
9,8
29,9
82
9,9
830
,15
30,1
5
16
62
0,6
58
30
,15
02
0,00
5217
0,0
28
6
0,0
02
70
7±
0,0
02
0,02
3550
±0,
005
26,1
17
8,7
6A
S-1
1-2
As
Cd
0 57
0
0,1
38
40
0,0
18
5A
S-1
1-3
As
Cd
9 0
0,0
33
0
0
0,00
0198
01
2St
d.C
amp
As
Cd1
55
9
33
63
30
,51
63
0,5
16
45
16
30
1
10,0
610
,73
48
Astr
iCha
irin
a/0
0.51
3.04
2/T
ekni
kLi
ngku
ngan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sT
afta
zani
dan
Luqm
anH
akim
,ST,
Msi
Judu
lPen
elitia
n:"D
istrib
usiP
encem
aran
Loga
mBe
rat(A
s,Cd
,Zn,
Co)D
alam
Cupli
kanA
ir,Se
dimen
danB
iotad
iPera
iranS
urab
aya"
C2
-5
Bla
ngko
As
Cd
20
.19
1
20
,19
13
54
,50,
0082
80,
1167
9A
L-1
2-1
As
Cd
30
,73
0,7
5 14
0,0
18
6
0,0
34
30,
0010
26-0
,53
39
AL
-1
2-2
As
Cd
30,8
830
,88
31
,05
31,0
5
8 17
0,0
29
9
0,0
41
70,
0021
50-0
,48
56
0,00
1588
±0,
0005
0,1
99
86
0±
066
,66
10
0A
L-1
2-3
As
Cd
0 60
0
0,1
47
60
0,1
99
8S
uim
ber:
Data
Pri
mer
,O
kto
ber
20
04
Ket
era
ng
an
:K
esek
sam
aan
Opr
esis
i)=
100%
-cv
±:N
ilai
dev
iasi
(.v
=(D
S/K
R)x
lO0
%
Ko
de
cup
lika
nA
S-1-
1:A
irSu
ngai
-lo
kasi
1-c
uplik
an1
AL
-6-1
:air
Lau
t-lo
kasi
6-
cupl
ikan
1
Ko
de
loka
si
TK
S:T
enga
hK
aliS
urab
aya
(Kar
ang
Pila
ng)(
Lok
.1)
HK
S:H
ilirK
aliS
urab
aya(
Gun
ungs
ari)
(Lok
.2)
HK
M:H
ulu
Kal
iMas
(Dar
mok
ali)
(Lok
.3)
HK
W:H
ulu
Kal
iW
onok
rom
o(J
agir
Won
okro
mo)
(Lok
.4)
MK
W:M
uara
Kal
iWon
okro
mo
(Won
orej
o)(L
ok.5
)PP
W:P
esis
irPa
ntai
Won
okro
mo
(Lok
.6)
MK
S:M
uara
Kal
iSar
i(L
ok.7
)PP
K:P
esis
irPa
ntai
Ken
jera
n(S
ukol
ilo)(
Lok
.8)
PKC
:Pes
isir
Ked
ungC
owek
(Ked
indi
ng)(
Lok
.9)
MK
K:M
uara
kali
Ked
indi
ng(L
ok.1
0)M
KA
:M
uara
Kal
iAna
k(M
orok
rem
bang
an)(
Lok
.11)
PPM
:Pes
isir
Pant
aiM
orok
rem
bang
an(L
ok.1
2)
Ast
riC
hair
ina
/00
.513
.042
/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gusT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istrib
usiP
ence
mar
anLo
gam
Bera
t(As
,Cd,
Zn,C
o)D
alam
Cup
likan
Air,
Sedi
men
dan
Biot
adi
Pera
iran
Sura
baya
"
Met
ode
Kom
para
tifD
AT
AH
AS
ILC
AC
AH
UN
SU
RZ
n,C
oD
AL
AM
CU
PL
IKA
NA
IRS
UN
GA
Id
an
AIR
LA
UT
DI
PE
RA
IRA
NS
UR
AB
AY
A
PA
DA
IRA
DIA
SI2
x6
JAM
FA
SILI
TAS
LA
ZY
SUSA
N,F
LE
YN
EU
TR
ON
:1,0
5x
10*1
n.cm
-2.d
rlD
AN
tC
AC
AH
10
00
DE
TIK
Dii
rad
iasi
:7-1
0-
20
04
TSh
utD
own:
14.5
6W
IBD
icac
ah:
19s/
d2
8-1
1-2
00
4
I112
:65Z
n=
244,1
hari
=58
80jam
60Co
=5,2
4Th
n=45
902,4
jam
Wsa
mpe
l:2
ml(
TR
IPL
E)
Kad
aru
nsu
rd
alam
stan
dar
Zn
:20
ppm
Co
:10
ppm
C2
-6
No
Ko
de
Cu
pli
kan
Un
su
r
(Iso
top)
Ten
aga
KeV
Ttu
nd
a
(jam
)
Nett
oC
p^
Bla
nk
Cps
0
Cu
pli
ka
n
Cps
0
Std
Ka
da
r
(u.g
/ml)
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rZ
n
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rC
o
Pre
sisi
Zn
(%)
Pre
sisi
Co
(%)
1St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
28
2,8
33
28
2,8
33
24
5
12
54
02
53
3
12
59
4B
lang
koZ
n
Co
283,
033
28
3.0
33
66,5
15
3
0,0
68
7
0,1
53
6A
S-1
-1Z
n
Co
283,
133
28
3,1
33
0
19
8
0
0,1
98
80
0,0
10
2
0,0
01
54
0±
00,
0180
33±
0,00
81
00
55,6
3A
S-1
-2
Zn
Co
283,
533
28
3,5
33
29
28
5
0,02
990,
2862
-0,1
050
0,0
29
9A
S-1
-3
Zn
Co
283,
852
83
,85
67
21
5
0,0
69
27
0,2
15
90,
0015
40
,01
40
2St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
28
5.1
285,
11
81
12
31
0,1
87
21
.23
63
Bla
ngko
Zn
Co
28
3.0
33
28
3.0
33
66,5
15
3
0,0
68
70
.15
36
AS
-2-1
Zn
Co
285,
42
85
,45
2
20
5
0,0
53
7
0,2
05
9-0
,040
60
,01
20
Ast
riC
hair
ina
/00
.513
.042
/Te
knik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sTaf
taza
nida
nLu
qman
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
eneli
tian
:"D
istrib
usiP
ence
mar
anLo
gam
Bera
t(As
,Cd,
Zn,C
o)D
alam
Cupl
ikan
Air,
Sedi
men
dan
Biot
adi
Pera
iran
Sura
baya
"
C2
-7
AS
-2
-2
Zn
Co
285,
9528
5,95
28
62
66
28
62
66
83
22
1
0,0
85
80
,22
19
0,04
630
,01
57
0,04
6315
±0
0,01
2233
±0,
002
10
083
,65
AS
-2
-3
Zn
Co
18
19
2
0,01
860
,19
28
-0,1
356
0,0
09
03
Std.
Cam
pZ
n
Co
11
15
11
73
287,
183
28
7,1
83
23
1
12
76
02
38
9
12
81
5B
lang
koZ
n
Co
283,
033
28
3,0
33
66,5
15
3
0,0
68
7
0,1
53
6A
S-
3-1
Zn
Co
287,
466
28
7,4
66
287,
766
287,
766
288,
0528
8,05
67
22
0
0,0
69
30
,22
09
0,00
170
,01
49
0,0
52
33
3±
0,03
60,
0156
50±
0,00
073
12
095
,52
AS
-3
-2
Zn
Co
94
14
4
0,0
97
20
,14
46
0,08
37-0
,00
19
9A
S-3
-3
Zn
Co
90
22
7
0,09
310
.22
79
0,07
160
,01
64
4St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
289,
352
89
,35
20
7
13
25
02
14
2
1,3
30
8B
lang
koZ
n
Co
283,
033
28
3,0
33
66,5
15
3
0,06
870
,15
36
AS
-4-1
Zn
Co
32
93
66
329,
366
32
9.6
83
329,
683
10
3
34
4
0,10
710
,34
57
0,13
190
,04
07
0,12
3567
±0,
019
0,0
30
76
7±
0,00
784
,62
77
24
AS
-4-2
Zn
Co
93
29
1
0,09
670
29
24
0,09
620
,02
94
AS
-4
-3
Zn
Co
32
9,9
66
32
9,9
66
10
6
25
7
0,1
10
2
0,2
58
30,
1426
0,0
22
25
Std.
Cam
pZ
n
Co
11
15
11
73
330,
853
30
,85
29
3
13
83
0,3
04
61
,38
99
Bla
ngko
Zn
Co
283,
033
28
3,0
33
66,5
15
3
0,06
870
,15
36
AS
-5
-1Z
n
Co
331,
1533
1,15
33
1,4
33
331,
433
10
5
20
7
0,1
09
2
0,2
08
00,
0858
0,0
11
0,0
71
76
7±
0,02
1467
±8
32
76
73
9A
S-5
-2
Zn
Co
10
0
28
1
0,1
03
90
,28
24
0,07
460
,02
60
Astr
iCha
irin
a/00
.513
.042
/Tek
nik
Ling
kung
anU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gus
Taf
taza
nida
nLu
qman
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
eneli
tian
:"Di
strib
usiP
ence
mar
anLo
gam
Bera
t(As
,Cd,
Zn,C
o)Da
lamCu
plika
nAir,
Sedim
enda
nBiot
adi
Pera
iran
Sura
baya
"
C2
-8
AS
-5
-3
Zn
Co
331,
733
33
1,7
33
91
28
8
0,09
460
,28
94
0,05
490
,02
74
0,01
20,
007
6St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
332,
583
332,
583
26
3
10
15
02
73
5
1,02
01
Bla
ngko
Zn
Co
283,
033
28
3.0
33
66,5
15
3
0,06
870,
1536
AL
-6
-1
Zn
Co
332,
883
332,
883
333,
316
33
3,3
16
333,
616
33
3,6
16
62
21
8
0,06
450
21
91
-0,0
820
0,1
51
1
02
72
75
0±
0,07
10
24
77
67
±
0,07
573
,96
69,7
2A
L-6
-2
Zn
Co
76
29
8
0,07
900
.29
95
02
01
2
0,3
36
7
AL
-6
-3
Zn
Co
83
26
3
0,08
630
,26
43
0,34
430
25
55
7St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
33
4.5
33
4,5
21
5
13
43
02
23
6
1,3
49
8-
Bla
ngko
Zn
Co
283,
033
28
3,0
33
66,5
15
3
0,06
870
,15
36
AS
-7
-1
Zn
Co
334,
783
334,
783
35
4,4
83
354,
483
354,
766
354,
766
96
26
9
0,09
990
27
04
0,1
00
7
0,0
24
40,
1819
33±
0,06
10
.02
70
33
±
0,00
4
66,4
78
52
0A
S-7
-2
Zn
Co
15
5
30
9
0,16
160
,31
06
02
49
5
0,0
32
8
AS
-7
-3
Zn
Co
12
4
26
7
0,12
930
,26
84
0,19
560
,02
39
8St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
356,
053
56
,05
31
0
11
95
0,3
23
31
20
14
Bla
ngko
Zn
Co
283,
033
28
3,0
33
66,5
15
3
0,06
870,
1536
AL
-8
-1
Zn
Co
356,
333
356,
333
356,
633
35
6,6
33
356,
933
356,
933
10
1
32
9
0,1
05
30
,33
07
0,57
500
,33
80
0,7
39
15
0±
0,1
64
03
25
26
7±
0,03
777
,81
88,6
2A
L-8
-2
Zn
Co
60
29
6
0,0
62
6
02
97
6
-0,0
974
02
74
8
AL
-8
-3
Zn
Co
12
1
34
2
0,12
620
,34
38
0,90
330
,36
30
Ast
riC
hai
rin
a/
00.5
13.0
42/
Tek
nik
l,ln%
kunn
anU
II'J
ogja
kar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,
ST,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istri
busi
Penc
emar
anL
ogam
Ber
at(A
s.Cd
,Zn,
Co)
Dal
amC
uplik
anA
ir.Se
dim
enda
nB
iota
diPe
rair
anSu
raba
ya"
C2
-9
9St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
35
8,1
33
35
8,1
33
29
9
11
97
0,31
191
20
35
Bla
ngko
Zn
Co
283,
033
28
3,0
33
66,5
15
3
0,0
68
7
0,15
36A
L-9
-1
Zn
Co
35
82
66
35
82
66
35
8,7
16
35
8.7
16
35
9,0
16
359,
016
13
6
34
6
0,14
190
,34
79
12
03
9
0,3
70
11,
0861
67±
0,13
10,
3177
00±
0,0
78
87,9
37
5,4
4A
L-9
-2
Zn
Co
13
3
34
9
0,1
38
7
0.3
50
9
1,15
130
,37
58
AL
-9
-3
Zn
Co
12
7
26
1
0,13
250
.26
24
0,90
330
20
72
10
Std.
Cam
pZ
n
Co
11
15
11
73
44
9,8
54
49
,85
19
2
13
74
02
02
4
1,3
83
4
Bla
ngko
Zn
Co
283,
033
28
3,0
33
66
,5
15
3
0,06
870
,15
36
AS
-1
0-1
Zn
Co
450,
133
450,
133
45
0,4
33
450,
433
450,
733
450,
733
11
6
30
5
0,12
230
,30
71
02
00
4
0.0
31
2
0,1
45
20
0±
0,07
80
,02
36
67
±0,
005
46
28
78
,87
AS
-10
-2
Zn
Co
17
4
25
4
0,0
78
00
,25
57
0,03
470
,02
07
AS
-1
0-3
Zn
Co
11
6
24
6
0.1
22
3
02
47
7
02
00
5
0,0
19
1
11
Std.
Cam
pZ
n
Co
11
15
11
73
451,
754
51
,75
15
3
11
23
0,16
141,
1307
Bla
ngko
Zn
Co
28
3.0
33
28
3,0
33
66,5
15
3
0,06
870,
1536
AS
-1
1-1
Zn
Co
452,
0545
2,05
45
23
33
452,
333
499,
033
499,
033
10
1
36
1
0.1
06
5
0,3
63
5
02
04
0
0,0
53
70,
1300
00±
0,07
30,
0418
33±
0,0
09
43,8
478
,48
AS
-1
1-2
Zn
Co
75
29
5
0,07
910
,29
70
0,05
600
,03
10
AS
-1
1-3
Zn
Co
63
31
1
0,06
680
.31
34
-0.0
10
2
0,0
40
8
12
Std.
Cam
pZ
n
Co
11
15
11
73
50
0,0
55
00
,05
25
9
12
23
02
74
7
1.2
32
3
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/
Tek
nik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sTaf
taza
nida
nL
uqm
anH
akim
,ST.
Msi
Judu
lPen
eliti
an:
"Dist
ribu
siPe
ncem
aran
Loga
mB
erat
(As,
Cd,Z
n,C
o)D
alam
Cup
likan
Air,
Sedi
men
dan
Bio
tadi
Pera
iran
Sura
baya
"
C2
-10
Bla
ngko
Zn
Co
283,
033
28
3,0
33
66,5
15
3
0,06
870,
1536
AL
-12
-1Z
n
Co
500,
333
50
0,3
33
77
31
4
0,08
170
,31
64
02
52
4
0,3
01
8A
L-1
2-2
Zn
Co
50
0.6
33
500,
633
500,
933
500,
933
45
23
5
0,0
47
70
,23
68
-0,4
077
0,1
54
20
25
24
00
±0
02
48
20
0±
0,06
61
00
73,4
0A
L-1
2-3
Zn
Co
64
30
7
0,06
870
,30
93
-0,0
174
02
88
6S
umbe
r:D
ata
Prim
er,
Okt
ober
2004
Ket
era
ng
an
:K
esek
sam
aan
Opr
esisi
)=10
0%-c
vcv
=(D
S/K
R)
x10
0%±
:N
ilai
dev
iasi
Ko
de
cupl
ikan
AS-
1-1
:Air
Sung
ai-l
okas
i1
-cup
likan
1A
L-6-
1:a
irL
aut-
loka
si6
-cu
plik
an1
Ko
de
lok
asi
TKS
:Ten
gah
Kal
iSur
abay
a(K
aran
gPi
lang
)(Lo
k.1)
HK
S:H
ilirK
aliS
urab
aya
(Gun
ungs
ari)
(Lok
.2)
HK
M:H
ulu
Kal
iMas
(Dar
mok
ali)
(Lok
.3)
HK
W:H
ulu
Kal
iWon
okro
mo
(Jag
irW
onok
rom
o)(L
ok.4
)M
KW
:Mua
raK
aliW
onok
rom
o(W
onor
ejo)
(Lok
.5)
PPW
:Pes
isir
Pant
aiW
onok
rom
o(L
ok.6
)
MK
S:M
uara
Kal
iSar
i(L
ok.7
)PP
K:P
esis
irPa
ntai
Ken
jera
n(S
ukol
ilo)(
Lok.
8)PK
C:P
esis
irK
edun
gC
owek
(Ked
indi
ng)(
Lok.
9)M
KK
:Mua
raka
liK
edin
ding
(Lok
.10
)M
KA
:M
uara
Kal
iAna
k(M
orok
rem
bang
an)
(Lok
.11)
PPM
:Pes
isir
Pant
aiM
orok
rem
bang
an(L
ok.
12)
Astr
iCha
irina
/00.
513.
042
/Tek
nikL
ingk
unga
nU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gusT
afta
zani
dan
Luqm
anH
akim
,ST,
Msi
Judu
lPen
elitia
n:"
Distr
ibusi
Penc
emar
anLo
gam
Bera
t(As
,Cd,
Zn.C
o)Da
lamCu
plika
nAir,
Sedim
enda
nBiot
adiP
erair
anSu
raba
ya'
Met
odeK
ompa
ratif
DA
TA
HA
SIL
CA
CA
HU
NS
UR
As,
Cd
DA
LA
MC
UP
LIK
AN
SE
DIM
EN
SU
NG
AI
DA
NL
AU
TD
IP
ER
AIR
AN
SU
RA
BA
YA
PAD
AIR
AD
IASI
2x6
JAM
FA
SILI
TAS
LA
ZY
SUSA
N,F
LUX
NEU
TRO
N:1
,05
x10
*1n.
cm^.
dr1
DA
Nt
CA
CA
H50
0,60
0d
an
750
DE
TIK
Dii
rad
iasi
:27
-10
-2
00
4
TSh
utD
own
;13-
56w
m
Dic
acah
:3
0-1
0-2
00
4s/
d1
-1
1-2
00
4
Tl/
2:7
6As
=1,
10ha
ri=
26,4
jam
11
5C
d=
2,3
hari
=5
52
jam
Wsa
mpe
l:0,
1g
(TR
IPL
E)
Kad
ar
un
sur
dal
amst
and
ar
As:
5pp
mC
d:
20pp
m
C2
-11
No
Ko
de
Cu
pli
kan
Un
su
r
(iso
top)
Ten
ag
aK
eV
Ttu
nd
a
(ja
m)
Nett
oC
P«0
Bla
nk
Cps
0
Cu
pli
kan
Cps
0
Std
Ka
da
r
(rlg
fe)
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
sur
As
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
sur
Cd
Pre
sisi
As
(%)
Pre
sisi
Cd
(%)
1St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
66,1
166
6,1
16
57
14
13
74
43
20
9
42
01
5B
lang
koA
s
Cd
68,0
336
8,0
33
91
,5
100f
50
.43
84
0.3
13
5
Sl-
1A
s
Cd
66
35
68
,03
38
20
15
6
62
37
7
0,4
78
43,
3186
753
,92
70
89
2,69
2025
±0,
736
3,43
5201
±0,
916
72,6
67
33
3S
l-2
As
Cd
66
,63
36
8,0
33
79
7
13
1
3,3
14
70
,40
30
3,09
7922
2,15
1359
Sl-
3A
s
Cd
66
,9
66
,94
54
15
9
3,50
460,
4910
1,6
59
47
7
42
27
15
62
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
6,3
67
,83
36
7,8
33
55
55
14
91
43,9
434
,65
86
Bla
ngko
As
Cd
68,0
336
8,0
33
91,5
100,
50
.43
84
0,31
35S
2-1
As
Cd
68,0
56
8,0
56
16
10
3..
4,9
01
00
,32
26
2,47
0782
02
01
37
6
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/T
ekni
kLi
ngku
ngan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sTaf
taza
nida
nLu
qman
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
eneli
tian
:"D
istrib
usiP
ence
mar
anLo
gam
Bera
t(As
,Cd,
Zn.C
o)Da
lam
Cupl
ikan
Air,
Sedi
men
dan
Biot
adi
Pera
iran
Sura
baya
"
C2
-12
S2
-2A
s
Cd
68
31
66
83
16
77
9
22
6
62
41
1
0,7
10
3
32
37
40
8,86
6141
2,65
2706
±0,
423
5,01
3401
±3,
602
84,0
528
,15
S2
-3A
s
Cd
68,6
68
,65
59
18
5
4,51
030
,58
34
2,24
9927
5,9
72
68
73
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
6.3
69,5
56
9,5
55
48
7
14
54
45
.41
08
4.6
41
8
Bla
ngko
As
Cd
68,0
336
8,0
33
91,5
10
0,5
0,43
840
,31
35
S3
-1A
s
Cd
69
,76
6
69
,76
64
97
19
9
4,13
240
,63
69
1,97
450!
7.1
84
38
0
1,69
2638
±0,
469
9,5
53
96
81
6,6
51
72
29
30
38
S3
-2A
s
Cd
70
,06
67
0,0
66
51
0
35
6
42
78
3
1,1
43
72
,07
24
14
18
,62
20
8S
3-3
As
Cd
70,2
70
2
27
9
13
7
2,34
870
,44
08
1,03
0999
2,8
55
44
54
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
6,3
71
,08
3
71
,08
35
15
4
11
95
44
,40
64
3,8
88
8B
lang
koA
s
Cd
68
,03
368
,033
91,5
100,
50
,43
84
0,31
35
S4
-1A
s
Cd
71
31
6
71
31
66
64
15
4
5,75
30
,50
26
2,82
4165
4,9
43
05
3
2,51
3018
±0,
545
7,46
5906
±1,
808
78,3
175
,78
S4
-2A
s
Cd
71,5
57
1,5
56
85
20
1
5,97
250
,65
80
2,96
8550
9,09
0146
S4
-3A
s
Cd
71,8
71
,84
21
19
2
3,69
400
,63
05
1,74
6338
8,36
4518
5St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
72
,55
72,5
55
40
6
11
27
48
,40
63
,73
59
Bla
ngko
As
Cd
68
,03
36
8,0
33
91,5
10
0,5
0.4
38
4
0,3
13
5
S5
-1A
s
Cd
72
,76
67
2,7
66
49
1
17
0
4,4
16
90
,56
49
2,01
3141
7,1
31
76
9
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/T
ekni
kLin
gkun
gan
UIIJ
ogja
kart
aP
embi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istri
busi
Penc
emar
anL
ogam
Ber
at(A
s,C
d,Zn
,Co)
Dal
amC
uplik
anA
ir,Se
dim
enda
nB
iota
diPe
rair
anSu
raba
ya"
C2
-13
S5
-2A
s
Cd
73,0
166
73
,01
66
33
6
20
2
3,0
45
60
,67
35
01
,33
21
90
10
,51
26
81,
5257
16±
0,3
47
7,3
70
34
0±
2,3
H7
72
668
,64
S5
-3A
s
Cd
73
25
73
25
31
5
14
3
2,87
280
,47
80
12
31
81
8
4,6
66
57
1
6St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6.3
73,9
667
3,9
66
23
06
14
37
21,4
254
,84
93
Bla
ngko
As
Cd
68
,03
3
68
,03
3
91,5
10
0,5
0,4
38
40
.31
35
S6
-1A
s
Cd
74,1
167
4.1
16
61
7
21
3
5,7
51
80
,72
01
62
05
40
7
8,7
88
47
1
5,60
8636
±0,
597
11,7
2105
9±
2,93
289
,35
74
,98
S6
-2A
s
Cd
74
,45
74
,45
50
7
29
4
4,7
71
90
,99
81
5,01
1866
14
,65
36
5S
6-3
As
Cd
74,9
57
4,9
50 0
0 0
0 0
7St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
63
75
,65
75
,65
91
4
11
55
8,87
743
,98
09
Bla
ngko
As
Cd
68
,03
36
8,0
33
91
,51
00
,5
0,4
38
40
31
35
S7
-1A
s
Cd
75
,91
6
75
,91
6
29
9
14
4
2,92
410
,49
79
7,14
9250
4,8
81
63
6
5,56
2381
±1
,18
810
,410
098
±6
24
278
,64
40,0
4S
7-2
As
Cd
76,1
57
6,1
52
30
16
9
2,26
300
,58
60
5,24
7826
72
13
91
4
S7
-3A
s
Cd
76
36
67
63
66
19
5
29
8
1,93
001
,03
63
4,29
0068
19
,13
47
4
8St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
76
.95
76
,95
10
03
12
58
12,6
002
.5,5
07
Bla
ngko
As
Cd
68
,03
36
8,0
33
91
,510
0,5
0,4
38
40
,31
35
S8
-1A
s
Cd
77,1
337
7,1
33
41
6
14
0
6,30
320
,61
36
11,7
0464
5,6
10
07
4
8,92
6431
±4,
888
10
,71
69
74
±3
,85
54
52
46
4,0
3S
8-2
As
Cd
77
31
67
7,3
16
11
5
25
1
1,45
811
.10
41
2,0
55
01
21
4,9
24
39
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/
Tek
nik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taP
embi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itia
n:
"Dis
trib
usiP
ence
mar
anL
ogam
Ber
at(A
s,C
d,Zn
,C
o)D
alam
Cup
likan
Air
,Sed
imen
dan
Bio
tadi
Per
aira
nSu
raba
ya"
C2
-14
S8
-3A
s
Cd
77,5
1677
,516
54
6
21
26,
9621
0,9
34
91
3.0
19
64
11
,61
64
69
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
6,3
78
78
13
76
14
11
21,3
238
7.5
13
3B
lang
koA
s
Cd
68
,03
3
68
,03
391
,51
00
,5
0,4
38
40
,31
35
S9
-1A
s
Cd
78,1
57
8,1
58
77
19
8
13,6
444
1,0
56
315
,497
741
0,1
14
66
13,1
5205
1±
2,18
310
3440
59±
0,94
083
,40
90,9
3S
9-2
As
Cd
78
31
67
83
16
59
2
18
8
92
50
6
1,0
05
01
02
41
05
9,3
24
69
2S
9-3
As
Cd
78,4
837
8,4
83
78
0
21
9
12
24
19
1,1
73
213
,717
371
1,5
92
82
10
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
6,3
78
,99
67
8,9
96
13
03
14
37
20,7
111
7,7
45
1B
lang
koA
s
Cd
68,0
336
8,0
33
91,5
10
0,5
0,4
38
40
.31
35
16,1
2027
7,4
24
17
9S
10
-1A
s
Cd
79
25
79
25
86
0
16
2
13
,77
19
0,8
76
27
7,40
0700
0,9
44
58
8
1121
7259
±3,
642
7,08
8864
±4,
886
67,5
331
,07
SI0
-2A
s
Cd
79
33
37
9,3
33
40
5
71
6,4
99
70
.38
44
10,1
3080
12
.89
78
3S
I0
-3A
s
Cd
79,5
667
9,5
66
54
1
23
6
8,73
571
28
16
11
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
63
80
80
13
41
14
12
21,9
016
7,7
09
8B
lang
koA
s
Cd
68,0
336
8,0
33
91,5
10
0,5
0,43
840
,31
35
SI
1-1
As
Cd
80,1
58
0,1
51
09
21
6
1,78
721
,18
16
1,5
40
25
61
1.5
06
81
2,80
8987
±2,
143
8,85
2600
±2,
082
_
23,7
176
,48
SI
1-2
As
Cd
80,3
168
03
16
83
14
8
1,3
66
80
,81
13
1,06
0182
6,5
98
42
3S
I1
-3A
s
Cd
80
,48
38
0,4
83
33
8
16
6
5,5
90
70,
9119
15
,82
65
22
7,85
5016
1
Astri
Cha
irin
a/00
.513
.042
/Tek
nik
Ling
kung
anUI
IJog
jaka
rta
Pem
bim
bing
;Dr.
/.,A
gus
Tafta
zani
dan
Luqm
anlla
klm
.ST.
Msi
Judu
lPen
elitia
n:"D
istribu
siPen
cemara
nLog
amBe
rat(A
s,Cd
,Zn,
Co)D
alam
Cupli
kanA
ir,Sed
imen
danB
iotad
iPera
iranS
urab
aya'
C2
-15
12
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
6,3
80,9
338
0,9
33
73
1
13
14
12
23
49
72
59
3
Bla
ngko
As
Cd
68,0
336
8.0
33
91,5
10
0,5
0,43
840
,31
35
S1
2-1
As
Cd
91
38
39
13
83
19
4
11
4
42
71
8
0,7
18
0
7,9
64
72
5
5,7
09
47
3
6,14
7297
±1
29
86,
8462
02±
1,88
778
,88
72
,44
S1
2-2
As
Cd
91,5
669
1,5
66
13
0
11
0
2,87
630
,69
44
5,01
6092
5,3
24
16
5
SI
2-3
As
Cd
91,7
339
1,7
33
13
8
15
6
3,06
680
,98
69
5.4
61
07
4
9,5
04
96
8S
um
ber
:D
ata
Pri
mer
,Ok
tob
er2
00
4
Ket
era
ng
an
:K
esek
sam
aan
(pre
sisi
)=
100%
-cv
±:
Nil
aid
evia
si
cv=
(DS
/KR
)xl0
0%
Ko
de
Cu
pli
kan
Sedi
men
Sung
aiS
-l-1
:Sed
imen
-lo
k1
-cu
plik
an1
S-2
-1S
-5-1
S-3
-1S
-7-1
S-4
-1S
-10
-1
S-l
l-1
Ko
de
loka
si
TK
S:T
enga
hK
aliS
urab
aya(
Kar
ang
Pila
ng)(
Lok
.1)
HK
S:H
ilir
Kal
iS
urab
aya
(Gun
ungs
ari)
(Lok
.2)
HK
M:
Hul
uK
aliM
as(D
arm
okal
i)(L
ok.3
)H
KW
:Hul
uK
ali
Won
okro
mo
(Jag
irW
onok
rom
o)(L
ok.4
)M
KW
:Mua
raK
aliW
onok
rom
o(W
onor
ejo)
(Lok
.5)
PPW
:Pes
isir
Pant
aiW
onok
rom
o(L
ok.
6)
Sed
imen
La
ut
S-6
-1:
Sed
imen
-
S-8
-1
S-9
-1
S-1
2-1
lok
6-
cupl
ikan
1
MK
S:M
uara
Kal
iSar
i(L
ok.7
)PP
K:P
esis
irPa
ntai
Ken
jera
n(S
ukol
ilo)
(Lok
.8)
PKC
:Pes
isir
Ked
ung
Cow
ek(K
edin
ding
)(L
ok.9
)M
KK
:Mua
raka
liK
edin
ding
(Lok
.10
)M
KA
:M
uara
Kal
iA
nak
(Mor
okre
mba
ngan
)(L
ok.
11)
PPM
:Pes
isir
Pant
aiM
orok
rem
bang
an(L
ok.
12)
Ast
riC
hair
ina
/00
.513
.042
/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gus
Taf
taza
nida
nL
uqm
anH
akim
,ST,
Msi
Judu
lPen
elit
ian
:"D
istr
ibus
iPen
cem
aran
Log
amB
erat
(As,
Cd,
Zn,
Co)
Dal
amC
uplik
anA
ir,S
edim
enda
nB
iota
diP
erai
ran
Sura
baya
"
Met
odeK
ompa
ratif
DA
TA
HA
SIL
CA
CA
HU
NS
UR
Zn
,C
oD
AL
AM
CU
PL
IKA
NS
ED
IME
NS
UN
GA
ID
AN
LA
UT
DI
PE
RA
IRA
NS
UR
AB
AY
A
PAD
AIR
ADIA
SI2
x6JA
MFA
SILI
TAS
LA
ZY
SUSA
N,F
LUX
NEU
TRO
N:1
,05
x10
**n.
cm^.
dr1
DA
Nt
CA
CA
H7
50
DE
TIK
Dii
rad
iasi
:27
-10
-2
00
4
TSh
utD
own:
13.5
6W
_BD
icac
ah:3
0-1
0-
20
04
s/d
1-1
1-
20
04
Tl/2
:65Z
n=
244,
1ha
ri=5
880
jam
60C
o=
524
Thn
=459
02,4
jam
Wsa
mpe
l:0
,1g
(TR
IPL
E)
Kad
ar
un
sur
dal
amst
an
dar:
Zn
:20
ppm
Co
:10
ppm
C2
-16
No
Ko
de
Cu
pli
kan
Un
su
r
(iso
top)
Ten
ag
aK
eV
Ttu
nd
a
Ga
m)
Nett
oC
ps0
Bla
nk
Cps
0
Cu
pli
kan
Cps
0
Std
Ka
da
r
(ug/
g)
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rZ
n
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rC
o
Pre
sisi
Zn
(%)
Pre
sisi
Co
(%)
1St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
10
06
.66
10
06
,66
95
44
9
0.1
42
5
0.6
07
7
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
2
10
07
2
9,5
24
6
0,01
407
03
32
95
Sl-
1Z
n
Co
1006
,91
00
6.9
10
31
9
0.0
14
63
0,43
181
0,40
3736
316
,658
241
2,15
2059
±1,
748
13
,73
81
99
12,
522
18,7
781
,64
SI-
2Z
n
Co
1007
,18
1007
,18
8
30
7
0,01
193
0,4
15
57
-1.5
57
26
8
14,0
5185
7
Sl-
3Z
n
Co
1007
,51
00
7,5
13
29
2
0,01
948
03
95
29
3,90
0381
10
.50
44
99
2St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
1008
,23
10
08
23
16
7
32
3
02
50
68
0,4
37
20
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
2
10
07
2
9,5
24
6
0,01
407
0,33
295
S2
-1Z
n
Co
1008
,46
10
08
,46
14
28
9
0,02
094
0,3
91
22
.79
18
38
26
,86
31
25
Ast
riC
hair
ina
/00
.513
.042
/Tek
nik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sTaf
taza
nida
nLu
qman
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istrib
usiP
ence
mar
anLo
gam
Ber
at(A
s,Cd
,Zn,
Co)D
alam
Cup
likan
Air,
Sedi
men
dan
Biot
adi
Pera
iran
Sura
baya
"
C2
-17
S2
-2Z
n
Co
1008
,68
10
08
,68
17
26
5
0.0
25
45
0,3
58
7
4,66
9516
11
,99
04
08
5,66
0955
±2,
835
20,8
6023
5±
6,40
149
,92
69
31
S2
-3Z
n
Co
1008
,96
10
08
,96
25
28
4
0,03
750
.38
44
9,5
21
51
02
3.7
27
17
2
3St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
1027
,76
10
27
,76
10
9
47
5
0,16
450
,64
28
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
2
10
07
2
9,5
24
6
0,01
407
0,3
32
95
S3
-1Z
n
Co
1028
,01
10
28
,01
15
30
0
0,02
250
.40
62
5
53
88
39
9
11
37
33
69
7,68
2172
±3
20
77,
0498
25±
4,0
15
58
25
43,0
5S
3-2
Zn
Co
10
28
23
10
28
23
22
28
4
0,03
300
.38
45
12
31
74
04
8,0
76
25
4
S3
-3Z
n
Co
1028
,46
15
25
4
0,02
250
,34
38
5,44
0716
1.6
99
85
2
4St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
1029
,73
10
29
,73
11
1
36
6
0,1
67
09
0.4
95
6
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
2
10
07
2
9,5
24
6
0,01
407
0,3
32
95
S4
-1Z
n
Co
10
29
,96
10
29
,96
41
27
8
0,06
160
37
64
29,0
2925
11
2,4
83
08
517
,791
852
±8,
171
8,40
9352
5±
4,07
454
,07
51,5
5
S4
-2Z
n
Co
1030
,18
10
30
,18
20
21
4
0.0
30
03
0,2
89
7
9,83
9631
42
,54
28
49
S4
-3Z
n
Co
1031
,41
03
1,4
25
25
7
0,03
760
,34
79
14,5
0667
44
,33
56
20
5St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
1031
,38
10
31
,38
77
35
3
0,11
586
10
31
,38
Bla
ngko
Zn
Co
1007
,2
10
07
2
9,5
24
6
0,0
14
07
0,3
32
95
S5
-1Z
n
Co
1031
,61
10
31
,61
25
25
0
0,03
760
03
38
53
22,4
4293
11
,86
87
39
15
,80
69
41
12,
7679
44±
0,89
970
,31
67
,52
S5
-2Z
n
Co
1031
,83
18
22
6
0,02
710
,30
60
12,5
4985
7-9
,11
40
28
Ast
riC
hair
ina
/00
.513
.042
/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gus
Tafta
zani
dan
Luqm
anH
akim
,ST,
Msi
Judu
lPen
elitia
n:
"Dist
ribus
iPen
cem
aran
Loga
mBe
rat(
As,C
d,Zn
,Co)
Dal
amCu
plik
anAi
r,Se
dim
enda
nBi
ota
diPe
raira
nSu
raba
ya"
C2
-18
S5
-3Z
n
Co
1032
,05
18
25
4
0,02
710
,34
39
12,4
2802
43
,66
71
50
4,69
3
6St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
1100
,68
11
00
,68
11
3
38
9
0,17
146
0,5
27
2B
lang
koZ
n
Co
10
07
2
10
07
2
9,5
24
6
0,01
407
0,33
295
S6
-1Z
n
Co
1100
,91
10
0,9
25
20
6
0,03
791
02
79
20
14,8
5008
5-1
3,5
63
98
6,32
1511
±6
,04
411
,133
185
±1
,84
94
,39
83
39
S6
-2Z
n
Co
1101
,18
11
01
,18
12
27
3
0,01
821
0,3
70
12,
5537
959
28
39
02
S6
-3Z
n
Co
1101
,41
10
1,4
11
28
4
0.0
16
6
0,3
84
91
,56
06
52
12
,98
24
69
7St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
1101
,85
11
01
,85
10
5
34
8
0,1
59
40
.46
47
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
2
10
07
2
9,5
24
6
0,01
407
03
32
95
S7
-1Z
n
Co
1102
,31
10
2,3
14
26
9
0,0
21
18
0.3
64
64,
7498
191
1,6
61
53
9
11,5
2827
7±
4,79
316
,156
666
±7,
072
58,4
25
62
3S
7-2
Zn
Co
1102
,51
11
02
,51
24
29
8
0.0
36
4
0,4
03
914
,917
506
26
,14
17
44
S7
-3Z
n
Co
11
02
,75
11
02
,75
24
26
7
0,03
640
,36
19
14,9
1750
61
0,6
66
71
68
Std.
Cam
pZ
n
Co
11
15
11
73
11
03
,53
11
03
,53
17
7
37
6
02
68
7
0,5
09
72
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
2
10
07
,2
9,5
24
6
0,01
407
0,3
32
95
S8
-1Z
n
Co
1103
,98
11
03
,98
20
36
0
0,03
029
0,4
88
06,
1844
924
2.5
79
05
2
4,26
7273
±1,
645
28
36
63
62
±1
03
62
61,4
563
,34
S8
-2Z
n
Co
11
04
21
11
04
21
13
30
9
0,0
19
70
0,4
18
92
,16
76
97
23
.83
45
61
S8
-3Z
n
Co
1104
,45
11
04
,45
17
29
5
0,02
574
0,3
99
94,
4496
311
83
85
47
2
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/T
ekni
kLi
ngku
ngan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sTaf
taza
nida
nL
uqm
anH
akim
,ST,
Msi
Judu
lPen
elitia
n:"D
istrib
usiP
ence
mar
anLo
gam
Bera
t(As
,Cd,
Zn,C
o)Da
lamCu
plik
anAi
r,Se
dim
enda
nBiot
adi
Pera
iran
Sura
baya
"
C2
-19
9St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
11
71
.4
11
71
,47
9
31
1
0,1
20
88
0,4
21
99
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
2
10
07
2
9,5
24
6
0,0
14
07
0,33
295
S9
-1Z
n
Co
1171
,98
11
71
,98
16
30
1
0,0
24
45
0,4
08
49,
5276
384
1,5
37
84
1
15,0
3494
3±
3,89
441
,690
574
±0,
152
74,1
099
,63
S9
-2Z
n
Co
11
72
26
11
72
26
22
23
2
0,03
364
0,3
14
817
,788
596
-9,8
95
19
3S
9-3
Zn
Co
1172
,51
11
72
,51
22
30
2
0,03
364
0,4
09
717
,788
596
41
,84
33
08
10
Std.
Cam
pZ
n
Co
11
15
11
73
11
73
33
11
73
23
10
2
44
8
0,15
610
.60
79
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
31
00
72
9,5
24
6
0,01
407
0,3
32
95
S1
0-1
Zn
Co
1173
,46
11
73
,46
0
22
3
0
0,3
02
60
-5,4
10
96
6
17,9
0864
1±
5,33
91
23
52
45
2±
32
95
70
,19
73,1
1S
10
-2Z
n
Co
1173
,68
11
73
,68
21
30
9
0,03
210
,41
93
12,5
6881
31
5,5
47
38
1S
I0
-3Z
n
Co
1173
,91
1173
,91
31
28
2
0,04
742
0.3
82
72
32
48
47
08
,95
75
24
11St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
1174
,41
17
4,4
59
34
5
0,09
026
0,4
68
2B
lang
koZ
n
Co
1007
,21
00
72
9,5
24
6
0,0
14
07
0,3
32
95
SIM
Zn
Co
11
75
21
11
75
21
16
28
6
0,0
24
49
0,3
88
113
,408
172
19
,98
84
02
22
,35
06
59
±6
,95
21
23
69
10
26
±7,
629
68,8
938
,32
SI
1-2
Zn
Co
1175
,40
11
75
,40
21
25
5
0,03
216
0,3
46
02
32
77
71
9
4,7
29
80
32
Sll
-3Z
n
Co
1175
,68
11
75
,68
25
22
0
0,0
37
90
29
85
30
36
60
88
-12
,36
47
31
2St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
1176
,13
11
76
,13
88
33
0
0,1
34
70
,44
78
Ast
riC
hair
ina
/00
.513
.042
/Te
knik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sTaf
taza
nida
nL
uqm
anH
akim
,ST,
Msi
Judu
lPen
elitia
n:
"Dist
ribus
iPen
cem
aran
Loga
mBe
rat(
As,C
d,Zn
,Co)
Dala
mCu
plik
anAi
r,Se
dim
enda
nBio
tadi
Pera
iran
Sura
baya
"
C2
-20
Bla
ngko
Zn
Co
10
07
31
00
72
9.5
24
6
0,01
407
03
32
95
S1
2-1
Zn
Co
1176
,58
11
76
,58
39
20
4
0,0
59
73
0,2
76
83
7.1
09
09
9
-23
,96
56
220
,475
004
±11
,809
34
,65
74
14
10,
149
42
32
99,5
7S
I2
-2Z
n
Co
1176
,81
1176
,81
18
30
6
0,0
27
57
0.4
15
310
,865
287
34
,80
69
03
SI
2-3
Zn
Co
1177
,03
11
77
,03
20
30
5
0,0
30
62
0,4
13
88
13,4
5062
63
4,5
07
92
6S
um
ber:
Data
1 'rim
er,
Des
em
ber
20
0.
Ket
era
ng
an
:K
esek
sam
aan
(pre
sisi
)=
100%
•±
:N
ilai
dev
iasi
cv
cv=
(DS
/KR
)xl0
0%
Ko
de
Cu
pli
kan
Sedi
men
Sung
aiS-
l-1
:Sed
imen
-lo
k1
-cu
plik
an1
S-2
-1S
-5-1
S-3
-1S
-7-1
S-4
-1S
-10
-1
S-l
l-1
Ko
de
loka
si
TK
S:T
enga
hK
aliS
urab
aya
(Kar
ang
Pila
ng)
(Lok
.1)
HK
S:H
ilirK
aliS
urab
aya
(Gun
ungs
ari)
(Lok
.2)
HK
M: H
ulu
Kal
iMas
(Dar
mok
ali)
(Lok
.3)
HK
W:H
ulu
Kal
iWon
okro
mo
(Jag
irW
onok
rom
o)(L
ok.4
)M
KW
:Mua
raK
aliW
onok
rom
o(W
onor
ejo)
(Lok
.5)
PPW
:Pes
isir
Pant
aiW
onok
rom
o(L
ok.6
)
Sed
imen
La
ut
S-6
-1:
Sed
imen
-
S-8
-1
S-9
-1
S-1
2-1
lok
6-
cupl
ikan
1
MK
S:M
uara
Kal
iSar
i(L
ok.7
)PP
K:P
esis
irPa
ntai
Ken
jera
n(S
ukol
ilo)(
Lok
.8)
PKC
:Pes
isir
Ked
ung
Cow
ek(K
edin
ding
)(L
ok.9
)M
KK
:Mua
raka
liK
edin
ding
(Lok
.10)
MK
A:M
uara
Kal
iAna
k(M
orok
rem
bang
an)
(Lok
.11
)PP
M:P
esis
irPa
ntai
Mor
okre
mba
ngan
(Lok
.12
)
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gusT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
eneli
tian:
"Dist
ribus
iPen
cem
aran
Loga
mBe
rat(
As,C
d,Zn
,Co)
Dalam
Cupl
ikan
Air,
Sedi
men
dan
Biot
adi
Pera
iran
Sura
baya
"
Met
odeK
ompa
ratif
DA
TA
HA
SIL
CA
CA
HU
NS
UR
As,
Cd
DA
LA
MC
UP
LIK
AN
BIO
TA
SU
NG
AI
DA
NL
AU
TD
IP
ER
AIR
AN
SU
RA
BA
YA
PAD
AIR
AD
IASI
2x6
JAM
FA
SILI
TAS
LA
ZY
SUSA
N,F
LUX
NEU
TRO
N:1
,05
x10
**n.
cm^.
dr1
DA
Nt
CA
CA
H6
00
DE
TIK
Dii
rad
iasi
:2-1
2-2
00
4
TSh
utD
own:
14.5
8W
LBD
icacah
:6-1
2-
20
04
s/d
9-1
2-
20
04
Tl/2
:76A
s_•
1?10
hari
=26,
4jam
11
5C
d=
23
hari
=5
52
jam
Wsa
mpe
l:0,
1g
(TR
IPL
E)
Kad
ar
un
sur
dal
amst
and
ar
As
:5pp
mC
d:
20pp
m
C2
-21
No
Ko
de
Cu
pli
kan
Un
su
r
(iso
top)
Ten
ag
aK
eV
Ttu
nd
a
Ga
m)
Nett
oC
ps0
Bla
nk
Cps
0
Cu
pli
kan
Cps
0
Std
Ka
da
r
(Ug/
g)
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rA
s
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rC
d
Pre
sisi
As
(%)
Pre
sisi
Cd
(%)
1St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
90
,15
90
,15
76
0
25
3
13,4
947
13
07
4B
lang
koA
s
Cd
92
,03
39
2,0
33
26
.5
10
0,48
880
,05
28
5
EG
MA
s
Cd
90
.8
90
,82
1
26
0,3
79
40
,13
44
-0,1
9471
6,0
18
83
20,
4887
53±
014
,609
542
±9,
904
10
03
23
1E
G1
-2A
s
Cd
91
91
20
84
0,36
330
,43
88
-03
23
33
28
,48
52
03
EG
1-3
As
Cd
91,1
8391
,183
42
34
0,7
66
0,1
80
36
0,48
8753
9,32
4591
2St
d.C
amp
As
Cd
55
9
336,
391
,75
91
,75
71
4
42
2
13
22
87
23
25
4B
lang
koA
s
Cd
92,0
339
2,0
33
26,5
10
0,4
88
80,
0528
5E
G2
-1A
s
Cd
92
,15
92
,15
12
38
03
24
60
20
14
-0,5
03
34
96
,63
84
34
Ast
riC
hai
rin
a/00
.513
.042
/Tek
nik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taP
embi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istri
busi
Penc
emar
anL
ogam
Ber
at(A
s,C
d,Zn
,Co)
Dal
amC
uplik
anA
ir,S
edim
enda
nB
iota
diPe
rair
anSu
raba
ya"
C2
-22
EG
2-2
As
Cd
92,3
169
23
16
30
29
0,56
410
.15
40
0,14
4867
4,56
4529
02
35
45
8±
0,09
08,
3733
51±
4,01
061
,78
52,1
1
EG
2-3
As
Cd
92,5
169
2,5
16
35
69
0,66
160
,36
73
0,32
6050
13
.91
70
91
3St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
93,1
93,1
55
310
,615
Bla
ngko
As
Cd
92
,03
3
92
.03
3
26
.5
10
0,4
88
80
,05
28
5
EG
4-1
As
Cd
93,4
669
3,4
66
42
92
0,8
14
00
,49
57
0,7
71
98
91
02
21
34
4
0,77
1989
±0
7,46
9975
±3,
579
10
05
2,0
8E
G4
-2A
s
Cd
93
,65
93
,65
25
29
0,4
86
80
,15
65
-0,0
0479
42
,41
54
45
EG
4-3
As
Cd
93
,83
39
8,8
33
14
88
03
73
90
,47
63
-0,5
10
14
89
,77
31
35
4St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
94
39
43
76
2
44
5
15,0
552
,41
78
Bla
ngko
As
Cd
92,0
339
2,0
33
26
,51
0
0,48
880
,05
28
5
EG
5-1
As
Cd
94,6
339
4,6
33
0 48
0
03
62
4
0
8,5
19
85
80
29
21
01
±0
8,70
3031
±6,
576
10
024
,44
EG
5-2
As
Cd
94
,89
4,8
4*
86
0,04
010
,47
12
-0,7
3343
31
6,8
47
23
0
EG
5-3
As
Cd
95
95
33
13
0,66
580
,07
11
03
92
10
10
,74
20
06
5St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
95,3
667
95
,36
67
65
0
22
6
13
33
82
12
47
1
Bla
ngko
As
Cd
92,0
339
2.0
33
26,5
10
0,48
880
,05
28
5
IB6
-1A
s
Cd
95,7
339
5,7
33
39
7
13
8,1
57
90
,07
20
14,1
8694
21
,51
27
52
7,43
5021
±6
,75
27
,69
51
64
±6
,65
29
,19
13
,56
IB6
-2A
s
Cd
95
,91
69
5,9
16
21
20
0,4
34
00
,11
11
-0,1
02
33
94
,64
52
74
Ast
riC
hai
rin
a/00
.513
.042
/Tek
nik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taP
embi
mbi
ng:
Dr.
Ir.A
gus
Taf
taza
nida
nL
uqm
anH
akim
,ST
,Msi
Judu
lPen
elit
ian
:"D
istr
ibus
iPen
cem
aran
Log
amB
erat
(As,
Cd,
Zn,C
o)D
alam
Cup
likan
Air
,Sed
imen
dan
Bio
tadi
Per
aira
nSu
raba
ya"
C2
-23
IB6
-3A
s
Cd
96,1
96,1
41
48
0,8
51
1
02
67
3
0,68
3101
16
,92
74
66
6St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
94
,45
94
,45
56
8
20
5
11
39
66
1.1
18
3
Bla
ngko
As
Cd
92
,03
39
2,0
33
26,5
10
0,4
88
8
0,0
52
85
TB
7-1
As
Cd
113,
751
13
,75
80
44
2,64
060
,30
58
4,60
8726
21
,98
25
39
2,8
00
85
5±
1,43
63
5,0
79
10
2±
11,6
1748
,73
66
,88
TB
7-2
As
Cd
11
3,9
5
11
3.9
5
52
89
1,72
540
,62
00
2,69
8523
50
21
79
52
TB
7-3
As
Cd
11
4,1
33
11
4,1
33
30
62
1,0
00
20
,43
30
1.0
95
31
7
33
,03
68
14
7St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
114,
81
14
,8
32
8
24
0
11
,12
93
1,6
90
3-
Bla
ngko
As
Cd
92,0
339
2.0
33
26
,51
0
0,4
88
80
,05
28
5IB
8-1
As
Cd
114,
983
11
4,9
83
49
17
1,66
920
,12
00
0.4
44
1
0.3
46
4
2,56
7931
3,7
97
11
9
3,33
6797
±0,
769
13,1
3920
5±
6,67
976
,95
49,1
8IB
8-2
As
Cd
115,
183
11
5,1
83
13
49
-0,0
9724
41
6,5
99
31
9ff
i8-3
As
Cd
115,
366
11
5,3
66
68
54
2,34
110
,38
30
4,10
5664
19
.02
11
77
8St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
11
5,9
33
11
5,9
33
35
8
17
1
12,5
125
12
21
6
Bla
ngko
As
Cd
92,0
339
2,0
33
26,5
10
0,48
880
,05
28
5IG
9-1
As
Cd
116,
116
11
6,1
16
77
49
2,7
03
80
,35
05
4,38
6178
23
.81
17
65
2,47
0899
±1,
355
10
33
43
69
±9,
611
45,1
66
,99
IG9
-2A
s
Cd
116,
31
16
,33
6
16
13
70
50
,11
45
1,57
7911
5,1
21
22
9
IG9
-3A
s
Cd
116,
483
11
6,4
83
35
11
13
41
20
.07
89
1,44
8528
2,0
70
11
29
Ast
riC
hai
rin
a/00
.513
.042
/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gus
Taf
taza
nida
nL
uqm
anH
akim
,ST,
Msi
Judu
lPen
eliti
an:
"Dis
trib
usiP
ence
mar
anL
ogam
Ber
at(A
s,C
d,Zn
,Co)
Dal
amC
uplik
anA
ir,S
edim
enda
nB
iota
diP
erai
ran
Sura
baya
"
CZ
-Z
4
9St
d.C
amp
As
Cd
55
9
33
6,3
162,
051
62
,05
18
6
17
1
21
.81
56
2.1
79
6
Bla
ngko
As
Cd
92
,03
3
92
,03
3
26,5
10
0,48
880
,05
28
5
EG
10
-1A
s
Cd
16
23
51
62
25
19
14
2,1
93
00
,17
88
1,92
0886
5,6
94
40
52,
4216
77±
0,5
00
10
37
07
95
±5,
423
79
35
47,7
1E
G1
0-2
As
Cd
162,
451
62
,45
26
17
0,04
330
21
75
2,92
2469
7,4
44
09
6
EG
10
-3A
s
Cd
162,
816
16
2,8
16
1 35
0,11
960
,45
04
-0,4
16
14
11
7,9
73
88
5
10
Std.
Cam
pA
s
Cd
55
9
33
6,3
163,
416
16
3,4
16
15
3
14
2
18
,60
03
1.8
41
3
Bla
ngko
As
Cd
92
,03
39
2,0
33
26,5
10
0,48
880
,05
28
5
B1
2-1
As
Cd
163,
581
63
,58
22
49
2,6
37
2
0,6
36
12,
8791
453
1,6
62
17
3
2,47
1655
±1,
527
20
20
24
48
±8
,10
83
83
359
,87
IB1
2-2
As
Cd
16
3,7
83
16
3,7
83
7 25
0,81
010
,32
56
0,43
0585
14
,80
64
42
IB1
2-3
As
Cd
163,
966
29
24
3,5
52
1
0,3
13
3
4.1
05
23
4
14
,13
87
28
Su
mb
er:
Dat
aP
rim
er,
Des
emb
er2
00
4
Ket
era
ng
an
:
Kes
eksa
maa
n(p
resi
si)=
100%
-cv
±:
Nil
ai
dev
iasi
Ko
de
Cu
pli
kan
EG
1-1
:Ece
ngG
ondo
kL
okas
i1-
1IB
6-1
:Ik
anB
elan
akL
ok
asi
6-1
TB
7-1
:T
an
am
an
Bak
au
Lo
kasi
7-1
cv=
(DS
/KR
)xl0
0%
IG9
-1:
Ikan
Gela
ma
Lo
kasi
9-1
TB
7-1
:T
an
am
an
Bak
au
Lo
kasi
7-1
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gusT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istri
busi
Penc
emar
anLo
gam
Ber
at(A
s,Cd
,Zn.
Co)
Dal
amC
uplik
anAi
r,Se
dim
enda
nB
iota
diPe
rair
anSu
raba
ya"
Met
odeK
ompa
ratif
DA
TA
HA
SIL
CA
CA
HU
NS
UR
Zn
,C
oD
AL
AM
CU
PL
IKA
NB
IOT
AS
UN
GA
ID
AN
LA
UT
DI
PE
RA
IRA
NS
UR
AB
AY
A
PAD
AIR
ADIA
SI2
x6JA
MFA
SILI
TAS
LA
ZY
SUSA
N,F
LC/A
'NEU
TRO
N:1
,05x
1()1
1n.
cm^.
dr1
DA
Nt
CA
CA
H7
50
DE
TIK
Dii
rad
iasi
:2-1
2-
20
04
TSh
utD
own:
14.5
8W
IBD
icac
ah:2
7-1
2-
20
04
s/d
7-1
-2
00
5
Tl/2
:65Z
n=
244,
1ha
ri=5
880
jam
60C
o=
534
Thn
=459
02,4
jam
Wsa
mpe
l:0
,1g
(T
RIP
LE
)
Kad
ar
un
sur
dal
amst
and
ar:
Zn
:20
ppm
Co
:10
ppm
v.
_.
-,_
_<
No
Ko
de
Cu
pli
kan
Un
su
r
(iso
top)
Ten
ag
aK
eV
Ttu
nd
a
Ga
m)
Nett
oC
ps0
Bla
nk
Cps
0
Cu
pli
kan
Cps
0
Std
Ka
da
r
(ng
te).
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rZ
n
Ka
da
r
Ra
ta-r
ata
Un
su
rC
o
Pre
sisi
Zn
(%)
Pre
sisi
Co
(%)
1St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
593,
955
93
,95
10
1
43
8
0.1
44
3
0,58
92
Bla
ngko
Zn
Co
30
0.9
16
5
30
0,9
16
511
,52
20
0,01
640,
2959
EG
1-1
Zn
Co
594,
166
59
4,1
66
14
21
8
0,0
19
90
39
32
2,53
3808
-0,4
26
18
57
,70
65
84
±4
30
76
,78
94
87
±3,
833
45,4
14
3,5
4E
G1
-2Z
n
Co
594,
383
594,
383
19
27
0
0.0
27
1
0,3
63
27
,74
62
13
10
,62
30
5
EG
1-3
Zn
Co
594,
616
59
4,6
16
24
23
4
0,03
430
.31
48
12
.83
97
3
2,9
55
92
4
2St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
595,
516
59
5,5
16
13
5
43
3
0,19
300
.58
25
Bla
ngko
Zn
Co
30
0,9
16
53
00
,91
65
11,5
22
0
0,01
640
,29
59
EG
2-1
Zn
Co
595,
733
59
5,7
33
16
20
8
0,0
22
80
37
98
3.5
18
45
5
-2.7
26
98
Ast
riC
hair
ina
/00
.513
.042
/T
ekni
kL
ingk
unga
nU
IIJo
gjak
arta
Pem
bim
bing
:Dr.
Ir.A
gusT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
eneli
tian
:"D
istrib
usiP
ence
mar
anLo
gam
Bera
t(As
,Cd,
Zn,C
o)D
alam
Cupl
ikan
Air,
Sedi
men
dan
Biot
adi
Pera
iran
Sura
baya
"
EG
2-2
Zn
Co
595,
955
95
.95
19
23
4
0.0
27
1
0,3
14
8
5,9
40
08
83
23
26
26
5,88
0655
±1,
905
6,81
9550
±3,
356
67,6
050
,79
EG
2-3
Zn
Co
596,
183
59
6,1
83
22
26
4
0,03
140,
3551
8,1
83
42
2
9,9
44
17
3
3St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
617,
956
17
,95
11
4
45
2
0,1
63
4
0,60
83
Bla
ngko
Zn
Co
300,
9165
30
0,9
16
511
,52
20
0.0
16
4
0,2
95
9
EG
4-1
Zn
Co
618,
166
18
,16
9
23
4
0,01
290
,31
49
-23
89
38
2.9
24
01
3
43
92
97
9±
04
36
29
03
±1,
339
10
06
8,5
9E
G4
-2Z
n
Co
61
8,3
83
61
8,3
83
16
17
0
0,0
22
90
22
87
43
92
97
9-1
0,4
42
2
EG
4-3
Zn
Co
618,
666
18
,66
5
24
7
0,00
709
03
32
3
-6,0
7775
5,6
01
79
25
4St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
619,
756
19
,75
83
52
0
0.1
18
9
0,6
99
8
Bla
ngko
Zn
Co
300,
9165
30
0,9
16
5
11,5
22
0
0,01
640
29
59
EG
5-1
Zn
Co
619,
966
19
,96
15
23
2
0,02
150
,31
22
4,78
4240
1,9
44
97
95,
6317
94±
22
67
1,94
4979
±0
59,7
51
00
EG
5-2
Zn
Co
62
0,1
83
62
0,1
83
18
20
4
0,02
580
27
45
8,7
34
03
0
-2.5
23
01
9
EG
5-3
Zn
Co
62
03
83
62
0,3
83
14
19
8
0,0
20
0
02
66
4
3,37
7111
-3,5
11
43
6
5St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
62
1,0
56
21
,05
14
8
40
0
02
12
3
0,5
38
3
Bla
ngko
Zn
Co
30
0.9
16
5
30
0,9
16
51.
1,5
22
0
0,01
640
29
59
IB6
-1Z
n
Co
62
12
66
62
1,2
66
18
27
7
0,02
580
37
28
4,52
6761
14
,96
43
53,
6324
28±
1,83
99
31
09
19
±5,
753
49
37
37,5
4IB
6-2
Zn
Co
62
1,4
83
136
21
,48
32
33
0,01
860
,31
35
1,06
9545
3,4
57
48
9
Ast
riC
hai
rin
a/00
.513
.042
/Tek
nik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taPe
mbi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sTaf
taza
nida
nLu
qman
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istri
busi
Penc
emar
anLo
gam
Ber
at(A
s,Cd
,Zn,
Co)
Dal
amC
uplik
anA
ir,Se
dim
enda
nB
iota
diPe
rair
anSu
raba
ya"
•_-_
.-
_./
B6
-3Z
n
Co
621,
76
21
,71
9
21
0
0,02
720
,28
26
5,30
0978
-2,6
3788
4
6St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
906,
016
90
6,0
16
10
0
42
4
0.1
48
3
0,5
73
08
Bla
ngko
Zn
Co
30
0.9
16
5
30
0,9
16
5
11
,5
22
0
0,0
16
4
03
95
9
TB
7-1
Zn
Co
90
63
33
90
6,2
33
13
24
1
0,01
928
0,3
25
72,
0217
344
,97
73
78
4,09
1149
±2
,91
58
37
03
13
±2,
591
28,7
568
,67
TB
7-2
Zn
Co
906,
459
06
,45
13
25
6
0,0
19
25
0,3
46
02
,03
84
22
8,5
25
89
5
TB
7-3
Zn
Co
90
6,6
66
90
6,6
66
19
26
9
0,02
810
.36
36
83
13
29
31
1,3
07
66
7
7St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
90
7,4
33
90
7,4
33
94
39
3
0.1
39
48
0,5
31
22
Bla
ngko
Zn
Co
30
0.9
16
5
30
0.9
16
5
11,5
22
0
0,0
16
4
0,2
95
9
IB8
-1Z
n
Co
907,
683
90
7,6
83
15
21
1
0,0
22
2
03
85
14
,36
33
17
-2,1
24
76
6
11
37
82
25
±5
32
1
0,82
1843
±0
54,1
11
00
IB8
-2Z
n
Co
907,
866
90
7,8
66
24
18
0
0,0
35
6
03
43
3
12
,89
17
89
-10
,34
84
IB8
-3Z
n
Co
908,
083
90
8,0
83
27
22
2
0,0
40
00
.30
00
16
.87
95
68
0,8
21
84
3
8St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
908,
733
90
8,7
33
12
1
37
5
0,1
64
1
0,5
06
9
Bla
ngko
Zn
Co
30
0,9
16
53
00
,91
65
11,5
22
0
0,01
640
39
59
IG9
-1Z
n
Co
908,
959
08
,95
10
22
2
0,01
480
,30
00
-1,0
3169
20
,92
52
99
43
84
19
7±
3,40
65,
7541
41±
4,82
920
,49
16,0
8IG
9-2
Zn
Co
90
93
66
90
9,2
66
19
25
3
0,02
810
.34
19
7,6
90
74
01
0,5
82
98
IG9
-3Z
n
Co
90
9,4
83
90
9.4
83
12
19
2
0,0
17
80
35
95
0,87
7655
-7,9
86
65
9
Ast
riC
hair
ina/
00.5
13.0
42/
Tek
nik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taP
embi
mbi
ng:D
r.Ir
,Agu
sT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im,S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istri
busi
Penc
emar
anL
ogam
Ber
at(A
s,C
d,Zn
,Co)
Dal
amC
uplik
anA
ir,S
edim
enda
nB
iota
diPe
rair
anSu
raba
ya"
_,_
,-
_,o
9St
d.C
amp
Zn
Co
11
15
11
73
910,
133
91
0.1
33
82
39
1
0,1
21
7
0,5
28
5
Bla
ngko
Zn
Co
300,
9165
30
0.9
16
5
11,5
22
0
0,01
640
39
59
IB1
0-1
Zn
Co
910,
383
91
0,3
83
15
21
5
0,02
220
,29
05
5,2
96
22
3-1
.11
61
45
8,46
1782
±2
29
89
,66
29
24
±0
,42
472
,84
95,6
1IB
10
-2Z
n
Co
910,
633
91
0,6
33
19
25
5
0,02
810
,34
47
10,6
8376
11
0,0
86
64
6
IB1
0-3
Zn
Co
910,
859
10
,85
18
25
2
0,02
670
.34
06
9,40
5362
92
39
20
2
10
Std.
Cam
pZ
n
Co
11
15
11
73
91
1,5
91
1,5
10
0
32
5
0,1
48
00
,43
93
Bla
ngko
Zn
Co
300,
9165
30
0,9
16
5
11,5
22
0
0,01
640
29
59
IB1
2-1
Zn
Co
911,
716
91
1,7
16
14
24
1
0,02
078
0,3
25
73
33
13
28
10
,08
78
79
5,03
6346
±4
30
45
38
09
03
±4,
807
16,5
38
,97
IB1
2-2
Zn
Co
911,
933
91
1,9
33
21
22
0
0,03
110
29
73
10,8
4486
70
,47
39
27
IB1
2-3
Zn
Co
91
2,1
83
91
2,1
83
12
21
5
0,0
17
80
29
05
1,03
2844
4-1
,82
80
05
Su
mb
er:
Data
'rim
er,D
esem
ber
20
0^1
Ket
era
ng
an
:K
esek
sam
aan
(pre
sisi
)=10
0%-c
v±
:N
ilai
dev
iasi
Ko
de
cup
lika
nE
G1-
1:E
ceng
Gon
dok
loka
si1,
taha
p1
TB
7-1
:Tan
aman
baka
ulo
kasi
7,ta
hap
1K
od
elo
ka
si
TK
S:T
enga
hK
aliS
urab
aya
(Kar
ang
Pila
ng)(
Lok
.1)
HK
S:H
ilir
Kal
iSu
raba
ya(G
unun
gsar
i)(L
ok.
2)H
KW
:Hul
uK
aliW
onok
rom
o(J
agir
Won
okro
mo)
(Lok
.4)
MK
W:M
uara
Kal
iW
onok
rom
o(W
onor
ejo)
(Lok
.5)
PPW
:Pes
isir
Pant
aiW
onok
rom
o(L
ok.6
)
cv=
(DS
/KR
)xl0
0%
IB6-
1:I
kan
Bel
anak
loka
si6,
taha
p1
IG9-
1:I
kan
Gel
ama
loka
si9,
taha
p1
MK
S:M
uara
Kal
iSa
ri(L
ok.
7)PP
K:P
esis
irPa
ntai
Ken
jera
n(S
ukol
ilo)
(Lok
.8)
PKC
:Pes
isir
Ked
ung
Cow
ek(K
edin
ding
)(L
ok.
9)M
KK
:M
uara
kali
Ked
indi
ng(L
ok.
10)
PPM
:Pes
isir
Pant
aiM
orok
rem
bang
an(L
ok.
12)
Ast
riC
hai
rin
a/00
.513
.042
/Tek
nik
Lin
gkun
gan
UII
Jogj
akar
taP
embi
mbi
ng:D
r.Ir
.Agu
sT
afta
zani
dan
Luq
man
Hak
im.S
T,M
siJu
dulP
enel
itian
:"D
istr
ibus
iPen
cem
aran
Log
amB
erat
(As,
Cd,
Zn,C
o)D
alam
Cup
likan
Air
,Sed
imen
dan
Bio
tadi
Per
aira
nSu
raba
ya'
C3 - I
PERHITUNGAN KADAR LOGAM BERAT DALAM CUPLIKAN AIR,
SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA
1. Contoh perhitungan kadar unsur Arsen (As) dalam cuplikan air sungai dan
laut dengan waktu cacah 600 detik
Lokasi 1 : Tengah Kali Surabaya (Karang Pilang)
a Blangko rata-rata
Blangko 1
Netto : 5
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda : 19,566 jam
Waktu r>aruh 'T^ ^ unsur Arsen 'As^.' 1 10 haii —26 4 ia_n
s
__.£>-»_-(
t cacah 600 dtk
= 0,0083 r».._
\__ p_>c_r ..,, ,.0.693, t/T1"
= 0,0083.e069319'566/ 26,4
— n m _ q— \.*,\j _ ..* _* ._. i_ _•
/»i.. .aJS.^/ __
Netto ; 1
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda : 20,816 jam
\X7 __"tu rsanil. fTl''2^ nriciir Arc^n . A .. . • I 10 tinn =_ 7/. _. iam,. __.„_. j..__ __„ v . , ........ w_ _______ v_ *__, . _.,_._____. _.. , . J«_».
„ nettoCpst =
= 0,0016 Cps
r ..<_. = p..... °-653l/Tl/2— r"« _-r_,.-
= 0,0016.e069320'816/26'4
= 0,00276 Cps
Netto hlancko rata-rata : 3
Cpsc rata-rata : 0,00828 + 0,005
t.tunda rata-rata : 20,191 jam
b. Standar
Netto : 7579
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda : 19383 jam
Waktu papoh (T1/2) unsur Arsen (As): L10 hari = 26.4 jam
,-, netto 7579Cpst -
i Hawaii uw uun.
= 12,631 Cps
rt...=Pn_ P0.6y3.t/Ti^
= 12,631.e0'6931933'26'4
= 21,009 Cps
c. Cuplikan
AS-1-1
Netto: 113
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda • 19 766 iam..... -..,-. j —
Waktu paruh (T*'̂ ) unsur Axsen CAs) : 1.10hari = 26,4 iam
netto 113Cpst = —
U W. UUN.
= 0,188 Cps
= 0 188 p.0.693 19,766/26.4
= 0,3160 Cps
Kadar Cuplikan =-^-2—^_______ x Kadar standar AsCpsft standar
0,3160-0,00828 _ , ,x 5/^/ml
. 1 A/W /. AAONO-1.W7 - U.UUOiO
0,0732 //g/ml
C3 - 2
Karena air tavvar mengalami faktor pemekatan 40x, maka :
_ Kadar cuplikan _ 0,0732 pg/mlFaktor pemekatan 40 x
= 0,00183//g/ml
AS-1-2
Netto : 84
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda ' 20 016 jam
Waktu naruh 'T**^ unsur Arsen 'As): 1.10 hari = 26 4 'am
netto 84Cpst = =
r *- u c-c\f\ ,._ui _ a .tin Kjki\t ctuv
- 0,14 Cps
Ti... =rnS. .0653r/Tl'2
= 0 14 F-0-693" 3^016/26,4
= 0,2370 Cps
Kadar Cuplikan = —5—5-—^__.l— x Kadar standar AsCpsf, standar
0.2370-0,00828 e . ,= — x 5 usjxm
. 1 A. 41. /. AAOO r *-_. I ,K>oy - u,uuo_.
= 0,0544 //g/ml
K arpriQ oir to . .?rtr fnrnirrQiQmi fol'tAr nompt'oton .10"v rv"*^V**J-VA..A _._iJL. *.*__. *.*.*.*_* A lllViitUiUiill _._*_.V._V._ t-'WAAA*. _._JL*t.».*Al. (UiV, li __.._.__.*
x\_tt*a-.-i i_ri_-Ls_.xi.Y_.<_._. v.*5v_'_/-r'iT /-%y liiA
Faktor pemekatan 40 x
— A AA1 _<_ ,../—1— v,vu i J _• ^*g/-lll±
AS-1-3
Netto : 12
Waktu cacah : 600 detik
Waktu timda : 20.216 jam
Waktu paruh (T^) unsur A_rsen (As*1: 1,10hari = 26,4 «ani
netto 12Cpst =
t cacaij
= 0,02 Cps
1- . AA ._!..
C3 - 3
Cpso = Cpst.e0693t/Tl/2_ is r\ _ .0.693. 20.216/26.4— VA/_,.C
— A <.-> <n /-»
Kadar Cuplikan =—. — x Kadar Standar As_.pi>0 _i_iui_i
0.0340-0,00828 , . ,- __ x 3/Win]
.1 -..-Q A AAO10 ' *"_. I ,UU7 - U,WO_ O
= 0,00612//g/ml
k '_T-^»n.- air \*xx\i*%r mAnrrfllomi "fol'+rM- i.pmol'_ton /1Dv mcil'qiviuviu.4 ui_ tu 11 ui. i_iv._^t.t_u____ a*.*a\-._-'A i_ vtiivivmuil ii. .i, _t_*.«av_.
xv.u_jm..i wupurvuii v_ ;vw i i. ytik/ nu
Faktor pemekatan 40 x
— A AAA 1 ._ .,../_.lN- -NA/N/ 1 -_. /*»£,' 1111
C3-4
Kadar rata-rata cuplikan : 0,001114 ± 0,0007
Contoh perhitungan diatas juga digunakan untuk unsur yang lain, hanya saja
kadar standar . Ws. terwmtuno* dari .enis unsur As • . utr/ml .rmmV Cd • 20 iiff/ml
.nnm.: Zn : 20 uc/ml .nnm): Co : 10 no/ml (nnm). Sedanakan untuk air lautU i ^ * _' Ml -' ' i _' Ml. .' _'
dipekatkan 5 x.
C3 - 5
2. Langkah perhitungan kadar unsur Arsen (As) dalam Sedimen sungai dan
laut untuk waktu cacah 750 detik.
Lokasi 1 : Tengah Kali Surabaya (Karang Pilang)
a. Blangko rata-rata
Blangko i
Netto : 116
Waktu cacah : 750 detik
Waktu tunda : 67,166 jam
Waktu paruh (T^) unsur Arsen 'As): 1,10hari —26.4 jam
„ netto 116Cpst = —
* TCA J*1.
= 0,1546 Cps
= 0,1546.e069367J66/26'4
-0,9014 Cps
Blaneko 2_j-
Netto : 67
Waktu cacah : 750 detik
Waktu tunda. : 68,9 jam
Waktu paruh (T^'^) unsur Arsen 'As): 1,10 hari = 26 4 'am
netto 67Cpst = =
0,0893 Cps. -r-1 If
Pry.. =Pr- -w"1". . n.. p
= 0,0893.e06936S'9/26'4
= 0,5449 Cps
Netto blangko rata-rata : 9L.5
Cps0 rata-rata : 0,4384 ± 0,311
t.tunda rata-rata : 68,033 jam
b. Standar
Netto: 5714
Waktu cacah : 750 detik
Waktu tunda : 66,116 jam
Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen (.As) : 1,10 hari = 26,4 jam
netto 5714Cpst = —
}-. 7 .A . .__•i ^aoaii / j\j uuv
7,618 Cps
CPs0 = Cpst.e0 "',ut. j. r/ i"
= 7 f, 18 p0'693 66,116 / 26,4
= 43,209 Cps
c. Cuplikan
Sl-1
Netto : 820
Waktu cacah : 750 detik
Waktu tunda : 66,35 jam
Waktu paruh (T^'~) unsur Axsen 'A.s): 1,10 hari = 26,4 'am
netto 820Cpst:
* i_i Ativan
= 1,093 Cps
Cpso = CPst.e06S3t/Tl/2= 1 093 f° 693 ^35 /26,4
= 6,2377 Cps
Kadar Standar As = 5 //g/ml x 0,5ml = 2,5 jjg
Cps eu-IikanKadarcuplikandalam0,1080 g - —-° "i'"AM1 x Kadar standar AsCps,, standar
_ 6,2377-0,4384 2,5//g— x
,4 . .AA .1 A .04 f\ 1 AOA _
t.. ,_.u.. - i/,..<n u,iw. g
= 3,318675 //g/g
C3 - 6
SN2
Netto : 797
Waktu cacah : 750 detik
Waktu timda :66 633 jam
Waktu paruh (T"2) unsur As :1,10 hari =26,4 jam
t cacah 750 dtk
= 1,0626Cps
Cps0 = Cpst.e0'®3'r'T'"'"
= 1,0626.e° 693 66*633 / ^
= 6,1094 Cps
Kadar cuplikan dalam 0.1070 o= CK cuplibine rw ,. ~j x J^adar standar AsCpsn standar
= *y°_?i:0,4384 2,5pg43,209-04384 X0J070T
= 3,097922 //g/g_H_1
Netto : 454
Waktucacah : 750 detik
Waktu tunda ;66.9 jam
Waktu paruh (T^) unsur As :1,10 hari =26,4 jam
Cpst=J?!^= -i24_t cacah 750 dtk
= 0,6053 CpsCps0 = Cn., p0-®3- f/ T!'2
= 0,6053 e0693 66»9/26»4
= 3,5046 Cps
Kadar cuplikan dalam 0,1080 a= ^Kfup!&anrw .. 4—* Kadar standar AsCps0 standar
= 6^094-0^4384^ ^ 2,5/^
= 1,659477 //g/g
C3 - 7
C3 - 8
Kadar rata-rata cuplikan :2,692025 ±0,736
Contoh perhitungan diatas juga digunakan untuk unsur yang lain, hanya sajakadar standar (Ws) tergantung dan jenis unsur.As :5ug/ml (ppm): Cd : 20 ug/ml(ppm) ;Zn :20 ug/ml (nnm); Co : 10 ug/ml (ppm)
C3 - 9
3. Langkah perhitungan kadar unsur Arsen (As) dalam Biota sungai dan lautuntuk waktu cacah 600 detik.
Lokasi 1: Tengah Kali Surabaya (Karang Pilang)
a. Blangko rata-rata
Blangko i
Netto : 44
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda : 91.35 iam
Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen (As): 1,10 hari =26.4 mm
r, netto 44Cpst ~
t cacah 600 dtk
= 0,073 Cps
Cpso = CpSl.e0653r/Tl/2
= 0 073 p0'693' 91-35/2M
- 0,8067 Cps
Blangko 2
Netto : 9
Waktu cacah : 600 detik
Waktu timda •92,716 jam
Waktu paruh (T1^) unsur Arsen (As): 1 V) h_ri = ?/. A_._.V ' ——- —• - , . j_...
„ nettoCpst = —
t cacah 600 dtk
= 0,015 Cps
Cps0 = CPst.e°'693t/TW
= 0015 e0'693' 92(Jl6/2^A
= 0,1710 Cps
Netto blangko rata-rata : 26,5
Cps0 rata-rata : 0,4888 ± 0.317
t.tunda rata-rata : 92,033 jam
b. Standar
Netto : 760
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda : 90,15 jam
Waktu paruh (TL/2) unsur Arsen (As) : 1,10 hari = 26.4 iam
r_c _ netto 760_ AA J*1.
1,266 Cps
• - - . . .v. -° 693' r'
= I 266«°'693'90'15/26'4
= 13,4947Cps
c. Cuplikan
EGi-1
Netto:2 i
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda : 90 8 jam
Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen (As): 1,10 hari = 26.4 iam
„ netto 21Cpst = —
}-, .. AA Jj.1_11 UUti uiK
= 0,035 Cps
Cps0 = Cpst.ea693-r/T!/2
= 0.035 *»0'693- 90's/26^
= 0,3794 Cps
Kadar StandarAs = 5 la/tnl x 0 .ml = ? .
Kadar cuplikan dalam 0.1080 g- Cps° cuPllkan v^„, „+_,4„. A_Cps0 standar
- MZrliM^ 2>5/€^97^14384 X0Tl080g
= -0,194712//g/g
//Or'p
C3 - 10
C3 - 11
Hasil kadar cuplikan negative (-) dikarenakan netto cuplikan lebih kecil dannetto blanoko
EG1-2
Netto • 20
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda : 91 jam
Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen (As): 1,10 hari =2
Cpst =netto
iCaCan
20
jo\j uiK
0,033 Cps
= 26.4 jam
Cps0 = CPst.ea693t/TM= 0 033 f»° 693 91 •'26,4
= 0,3633 Cps
Kadar cuplikan dalam 0,1080 g=^f^^ExKadar standar AsCps„ standar
= °r_^_3____M^ , 2>5/€13,497-0,4384 0,1080uoug
- 0,223328/g/g
EG1-3
Netto : 42
Waktu cacah : 600 detik
Waktu tunda : 91,183 jam
Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen As •1 in 1™,. = .r. 4 iam, ._.. —.-,. • __._
Cpstnetto
* ..___ui cci _.cui
42
/. AA Jil.... uuv.
0,07 Cps
Cpso = Cpst.e0'693r/T!/2
= o 07 e0'693-91j183 /26-4
= 0,766 Cps
Kadar cuplikan dalam 0,1090 g=fe^f1^^Cps0 standar
x Kadar standar As
0,766-0,4888_ 2,5//g13,497-0,4384 X0J09cTg
= 0,488753//g/g
Kadar rata-rata cuplikan : 0,488753 ± 0
C3 - 12
Contoh perhitungan diatas juga digunakan untuk unsur yang lam, hanya sajakadar standar tergantung dari jenis unsurAs :5 ug/ml (ppm); Cd -™na/m\ (mmvZn : 20 ug/ml (ppm); Co: 10 ug/g (ppml
C4-1
DATA BERAT CUPLIKAN SEDIMEN DAN BIOTA(TRIPLE)
No j LOKASII
jJjTe^ahJ^ajiSund^^
_*- I xiim Ka« ouraoava (Gumuaya (viunungsan)
Hulu kali Mas (Dartnokah)"
i 4 [Hulu kali Wonokromo (Jagir1WOnokromo)
___Jjy^rakali Wonokromo (Wonorejo)
ULJJ^sisjrpa^
7 Muara kali Sari
AJJ^sisirr>arit^^
Pesisir Kedung Cowekj^edmdm^
10 | Muara kaliKedinding
J_LJ__^__i!ralCair^^—— . ______z_z__V
--2jJ^esisirFantmMp^^
SEDIMEN
(gram)0,1080A 1 ATAU,JU/U
0,1080A JA_Av, i mu
0,1030A 1A..Av.. iin.
0,1040A 1A1Au,iuJ\J
0,1030A 1,1070
0 l^W*
0,1060
0.1030
0,1020
0,1030
0,10200 103A
0.1030
0 in .o
0,10300 1030
0,1030
0.1020
0.1030
0,1020
~ojo3<r0.1030
0,10200.1010
0.1010
0.1020
0,10200.1030
0,1020A___3¥0,1020
BIOTA
(gram;
0.1080A 1AOA\J, 1 UO.
0,1090A lA.AU,1UJ.
0,1020
0,1040
0,1040
0,1030
0,1040
0,10.0 j0,1050 !
0,1040
0,10600,1050
0,1040
0,1080
0,1060
0,1080
0,10800,1080
0,10600JO5O
0.1030
0,10800J040
0,1040
0,1040
0,10300,1030
0,1030
C5-1
PERHITUNGAN FAKTOR DISTRIBUSI (FD)
Tabel Faktor distribusi (FD) unsur logam berat dalam sedimen sungai dan laut di^rairan^S^urabaj^cU^riJokasi 1sA 12.
No
7
10
11
12
10
11
12
lokasi
Cuplikan
Tengah kali Surabaya (karangPilang)Hilirkali Surabaya(Gunungsari)
Ca
(ugmH)
Unsur As
Cs
-I4___i___i.
0,001114 ±0,007_J2^92025 ±0,736
Hulu kali mas (Darmokali) 0,001600 ±0,0010,012833 ±0,001 j 2,652706 ± 0.423
Hulu kali wonokromo (JagirWonokromo)
1,692638 ± 0,469
Muara kali wonokromo(Wonorejo)Pesisir pantai wonokromoMuara kali sari
Pesisirpantaikenjeran(Sukolilo)
Pesisir Kedung cowek(Kedinding)Muara Kali Kedinding^Muara kali Anak(Morokrembangan)
0,001900 ±0,001
| 0,011033 ±0,005I 0,000079 ± 0
j 0,012567 ±0.005
0,000389 ±0,0002
. 0,002122 ±0,0011
_0!041533± 0,024
2,513018 ±0,545
1,525716 ±0,347
5,608636 ± 0,596
5,562381 ± 1,188
8,926431 ±4,888
13,152051 ±2,183
_LL217259± 3,642
0,002707 ±0,0025 2,808987 ±2,143Pgsigir^ainjLorokrembangan | 0,001588 ±0,0005 [ 6,147297 ±1.298
Unsur CdTengah kali Surabaya (karangPilang)Hilir kali Surabaya(Gunungsari)Hulu kali mas (Darmokali)Hulu kali wonokromo (JagirWonokromo)
Muara kali wonokromo(Wonorejo)Pesisir pantai wonokromo
Muara kali sari
Pesisir pantai kenjeran(Sukolilo)
0,002670 ± 0 3,435201 ± 0,916
0,020450 ± 0,008
0,030037 ±0,026,013401 ±3,602
9,553968 ±6,651
0,119833 ±0,065 7,465906 ± 1,808
0,208400 ±0,101
0,964100 ±0
',370340 ±2,311
11,721059 ±2,9320,032650 ±0,016 j 10.410098 ±6,242
1 (ml/g)
2416,54
206,71
1057,9
1322,64
138,287
70995.4
442,618
22947,1
6197,95
270,081
1037,68
3871,09
1286,59
245,154
$18,073
62,3026
35,3663
12,1575
318,839
Pesisir Kedung cowek(Kedinding)
0,959100 ±0 10,716974 ±3,855 I 11,174
Muara Kali KedindingMuara kali Anak
(Morokrembangan)
Pesisir pantai orokrembangan
Tengah kali Surabaya Qcarang F-___5_S_ 1 0.001540± 0Hilir kali Surabaya
0,838050 ±0,1861,640233± 0,749
0,023550 ±0,0050,199860 ±0
Unsur Zn
0,046315±0
10,344059 ±0,940 12,343
7,088864 ± 7,089 4,32186
8,852600 ±2,082 375,907
6,846202 ± 1,887 34,255
2,152059 ±1,748 1397,44
5,660955 ± 2,835 122,227
(Gunungsari)
Hulu kali mas (DarmokaU)Hulu kali wonokromo (JagirWonokromo)Muara kali wonokromo(Wonorejo)Pesisir pantai wonokromo
7 Muara kali sariPesisir pantaikenjeran(Sukolilo)
PesisirKedungcowek(Kedinding)
10 [Muara Kali KedindingMuara kali Anak(Morokrembangan)11
C5-2
0,052333 ± 0,036 7,682172 ±3,207 146,794
0,123567 ±0.019 17,791852 ±8.171 143,985
0,071767 ±0.012 j 15,806941 ±4.6930,272750 ± 0,071
220,254
0,181933 ±0,0616,321511 ±6,044
11,528277 ±4,79323,1769
63,3655
j 0,739150 ±0,164 4,267273 ± 1,645 | 5,77322
1,086167 ±0,131
0,145200 ±0,07815,034943 ±3,894 I 13.8422
JZ?0864]_±52339l 123,338
120,130000 ±0,073
Pesisir pantai orokrembangan j 0,252400 ± 022,350659 ±6,952 1171,92820,475004 ± 7,629 | 81,1213
Tengah kali Surabaya (karangPilang)
Hilirkali Surabaya(Gunungsari)
Hgjujgljmas(Darmokali)Hulu kah wonokromo (JagirWonokromo)
Muara kali wonokromo(Wonorejo)
6 jPesisir pantai wonokromo7 i Muara kali sari
Pesisirpantaikenjeran(Sukolilo)
Pesisir Kedung cowek(Kedinding)Muara Kali KedindingMuara kali Anak
JJ_ (Morokrembangan)
Unsur Co
0,018033 ± 0,008 13,738199 ±2.522
I 0,012233 ±0.0020,015650 ±0,0007
20,860235 ± 6,401
7,049825 ±4,015
0,030767 ±0.007 j 8.4093525 ±4074
_j_ 0,021467 ±0,007 I 2.767944 -. n«qq_0,247767± 0,075 11.133185 ± 1 8490^027033 ±0.0Q4 ' 16 156666 +7n? _~
0,325267 ± 0,037
1 0,317700 ±0,078j 0,023667 ± 0,005
28,266362 ± 10,362
41,6905745 ± 0.152
12,252452 ± 3,2949
I___z04j833± 0,009 12,3691026 _= 7.629~^?5^^____5bjM^^r * iVjltn T*r_r*__3_- !.__-___.«.-_ '.aac ™ " ~J •J— ——~Sumber: Data Primer, Januari 2005
761,837
1705,24
450,468
273,324
128,939
44,9323
597,665
86,902
131,226
517,702
295,678
139,635
- Rumus untuk menghitung faktor distribusi (FD) digunakan persamaan matematiksebagai berikut.
CsFD =
Ca
_ 28314//g.mg"J=^oTi^mF =2574m//^
Keterangan;FD = faktor distribusi (ml/g)Ca = konsentrasi air(ug.mH)
Cs - konsentrasi sedimen (ug.g"1)
J*
No
loka
siC
uplik
an
8 11 12
Teng
ahka
liSu
raba
ya(k
aran
gJ_
__?5
__L
Hili
rka
liSu
raba
ya|G
un.u
ti|gs
ari)
__
JdH
llliM
'jri*
*iD
flnnp
kali)
Hul
uka
liw
onok
rom
o(J
agir
-^__
5___
_?.__
9iM
uara
kali
won
okro
mo
.i._
'̂_?M
CSJ°
)J^
§i?i
l__M
_J.^
9JJP
jk^o
irio
J___
§_?..
kah
sari
Pesi
sirp
anta
ike
njer
an(S
ukol
iloj
Pesi
sir
Ked
ung
cow
ek.(K
edin
diiig
)ilL
.J^u
^.K
ali^
dJiid
injj
Mu
ara
kali
An
ak
iMor
okre
mbt
inga
njf_
___i
l_ia
ntaL
r^la
^i^^
an
_L_l_
I«lga
ycaji
_Suj^
aia(ka
rang
PERH
ITUN
GAN
FAKT
ORBI
OAKU
MUL
ASI(
Fb)
baya
dari
loka
si1
:
^L[k
ilI,il
enJ1
'asib
iota
)(ug
.g-1
)
!T
anam
anba
kau
ogait
ijlala
nibjoj
a.sun
gaid
anlau
tdip
oraira
nSura
baya
dari
lokasi
1s.d
12C
a(k
onse
ntra
siai
r)j
--;
-•-•--
-
(yiu
nH)
J),0
J2.
33:-
0,00
10.
0016
0!.)
.'0,
001
~&
P0I
90()
±0,
001
-Ml1
033^
0,00
5..
-..J^
p007
9±0_
"^
_0-!p
._P.|8
?±0,0
002
!
J,002
122
±0.00
1_]_'
-PjP_
_.i_3
3_±_
0,02_
4"
SMgl
Ql±
0.002
5j
_0ipO
1588
_±O',
O0O5
~r
Ece
nggo
ndok
[bic
hhnr
tmi
m,
ua^i
p^<M
am<<
,>ims)
j_iK
hizop
hora
.sp.)
I'n
.su
rA
s
._0,
4887
53±
0
0,23
5458
.t0,
090
P_J7
J98_
9±0_
.,..0
,292
101
i0
.2,4
216_
77±
0,50
1
-—-H
ZjI
•-t—
__
._._
__.
__,
Un
sur
Cd
1-_0_
?0267p
_±0_
J_._J
4^09
542
±9*90
4'"]
~
2,80
0855
i,43
6
Ikan
Bel
anak
{Moo
lgar
dad
elic
atu
s)
...7,
4350
21±
6,75
2
3.33
6797
b0,
769
.2,4
7165
5±
1.52
7
C6
-1
Ikan
Gel
ama
{Joh
niu
s(J
ohni
eops
)Bq
rnee
n)
Fb
iml/
gi.
•,,4
38,7
32
~"
~"'
—'
™-
"•-
-1
8,3
47
9
.406
,31
26^4
752,
.94J
J4,2
22
2,8
74
MU
M
,116
4,42
58
,30
73
2.47
0899
_1.
355 _a
.I5_
56.4
6
_J_547
J_,74
Pila
ng)
Hili
rkal
iSur
abay
a2
£Gtir
iung
sari)
____
>jj-
tulu
kali
mas
(Dan
noka
li)H
ulu
kali
won
okro
mo
(Jag
ir4
Won
okro
mo)
Mu
ara
kali
wo
no
kro
mo
5(V
.ono
iejo
i6
PesiM
ipa
ntai
won
okro
mo
7M
nata
kjil
isa
ri
f's?si_
iipu
ntai
kenj
eran
8(S
uk
oli
lo)
I'csi
.ir
Kal
iim
.co
wek
9(K
edin
ding
)It
)M
uau
Kal
ik.
dmdi
n;;
Mu
at.k
ali
An
ak
I!'V
1oio
krem
b;!im
a.u)
1?
.'esi
sir
p.m
tai>'
iokr
emba
ngai
i.
Teng
ahka
h"Su
raba
ya(k
aran
g...
JJ'
I'jm
'h)
Hili
rka
liSu
raba
ya2
iGtu
uuig
sari
)H
ulu
kali
mas
(Dan
noka
li)H
ulu
kali
won
okro
mo
(Jag
ir4
Won
okro
mo)
Mu
ara
kali
wo
no
kro
mo
_._?
(Won
orej
o)6
Pesi
sirp
anta
iw
onok
rom
o
_z_
Mu
ara
kal
isa
ri
.0^0
20
45
0^0
08
_P,0
3()0
37±
0,02
6
.0,1
1983
3±
0,06
5
8,37
3351
•1:4
,010
7,46
9975
.:3,
579
...,0,2
0840
0+0.1
01j_
8,703
031
__6,5
76._..
._0,?6
4HKi
0]
"""~"
~0,
0326
*.)-
0.01
6!
'.'
""'
O."
59
|00
0
9X
..K
05
uO
JSd
l.(>
4(>
233
-•0
.74
9
.0,0
2355
c._-
000
5
O.I
9"8
60
.0
_..__
_s.Q
P.L_.4
o_t._
_o
_....
.PA
0463
15_t
.O
...0,
0523
33±
0,03
6
_P.]2
3567
_±_0
_.0I
_9
.J},
07,J
767i
.070
12
0,2
72
75
0±
0.0
71
.0,1
8193
3±
0,06
1
.-1P_
_ZQ
7_95
_.5,
423
.,I'
mu
rZn
7,70
6584
±4,
207
5,88
0655
±1,
905
4,42
17±
0
5,6
31
79
4±
2.2
67
35.0
7910
2!
11.6
17
4,09
]149
±2j
,9I5
7.6
95
16
4t:
6.6
52
.13,
1392
05i
6,67
9
10
,33
43
69
.9
.6i
.,.20
2024
48i
8,10
8
3.6
32
42
.t
i.8
3-'
C6
-2
40
9,4
55
.62,
3365
iL7
!!!.
.7,9
8171
.[07
4,4
13
,69
95
12
.*.l
.
6,3
?2
7d
10j.
,083
5.00
4J,2
8
.]26_
?7J_
.
.._?5_
78?8
.
78.4
73.3
13,31
_7_8
22
,48
71
Pesi
sir
pant
aike
njer
anJ.
iSuk
oHlp
X_
Pesi
sir
Ked
ung
cow
ek.9
[(K
edin
ding
)[0
\luai
aKal
ike
dind
inj
Mu
auik
ali
An
ak
I..Ul_1
.2r<>
_reim
^iga!i
^l^
ij^
isir
pju
^
4eng
ahka
liSu
raba
va(k
aran
g1
Pil
ars)
.Hilu
kali
Sura
baya
"2.
..J.lG
uiuing
sari)
3jH
ulu
kah
m_-
(D.m
ioL
ilnH
ulu
kah
uoiio
ku.n
o<v
la.u
Wo
no
kio
mo
i
Mua
iaki
lliw
onok
rom
o'V
.on.
iejo
i
Pes im
i|)ti
iitat
won
okro
mo
.,...0
,739
150±
p,l6
4
J,.sp
86J
67±
0,13
1
..PJ4
52()0
±0,07
8j
_0J3
p0p_
q_±
0,07
30
,25
24
00
:i:0
i4 5 6
Min
isik
;;h
sn»i
PesiM
ip.
intiu
kenj
eran
I'Suk
olilc
i1'c
siMi
K.d
utig
cow
ek(K
etlm
ding
tM
uaM
Kah
kal
ind
m;:
Mu
aiak
iiii
\is.
k
iMoi
okie
mb.
inga
o)'.
i'eMM
tp.ic
itaio
iokr
enib
anga
nSu
mbe
r:D
ata
prim
er,J
anua
ri
-P__
l_033
±0,0
08j_
.0.0)22
330,0
02j
0,01
5650
*0.
0007
|
_PiQ3
p.767±
0,_p07
j.0
,021
467.
.p,0
07i
-.__r
4776
7_:
0,07
5!
.0,02
7033
±0,00
4"1
.P_32
5267
a-p,03
7[
0.31
7700
•0.0
78I
8,46
J782
.H:2,
298
..._
lJns
ujrC
o
6789
487
.3,8
33
6,58
8^99
,v<
56
_4.
2629
03±
1,33
9
1.9
44
97
9fc
0
8 9 lo
0.923
66'?
-o
005
J_,9:
6629
24:i.
0~42
4
0,04
1833
±p,
009
0,24
8200
i0.
066
2005
"
8.27
0313
.•_2,
591
.....1
1,37
8225
.15,
221
.4,2
84
19
7±
3.40
6
C6
-3
15
,39
37
..3.9
4433
58
,27
67
5.03
6346
fc4,
204 _.
J..
[9,9
538
37
6,5
03
5.8,
576
.138
,554
,,,90
,603
2
37,1
743
305,
934
2,5
26
67
18
,11
19
40
8,2
87
9.2
I09
19
if7
V
0,8
21
84
34
:0
5.75
4141
-14.
829
...5.
2809
03._
4.80
7 ...J
..21
,2768
...,]
C6
-4
-Cup
likan
yang
diamb
ilda
riset
iaplok
asibc
rbeda
jenis
biotan
va'
Ecen
ggo
ndok
:lok
asi
1,2,
4,5,
10•
Tan
aman
baka
u.l
okas
i7
''ka
nBe
lanak
:lok
asi6
,8,1
2•
ikan
Gel
ama
:lok
asi
9-U
ntukl
okasi
3dan
11tid
akdap
atdic
arifak
torbio
akumu
lasi-n
yakar
enacu
nlikin
hint_
tid._
h_
-R
um
us
un
tuk
m_
no
hi.
nrm
..it
...
u;_„
ii
•,.-
..,.
-r'l
va,u
u*-
upiiK
«in
mo
tati
dak
ada
untuk
meng
hitun
gfakt
orbio
akumu
lasi(
fb)dig
unaka
npers
amaan
matem
atikseb
agaib
eriku
t:
Ca 0,48
8753
//yu
'
=0^0
11I4
/.gm
r'=43
8'737
ni//g
Ket
eran
gan
;Fb
=fa
ktor
bioa
kum
ulas
i(m
//g)
Ca=k
onse
ntra
siai
r(fig
.m/-'
)Cb
=•ko
nsen
trasi
biot
a(fi
g.g"1
)
[aru
hiol
ehke
mam
puan
No
C7- 1
DATA HASIL CACAH UNSUR DALAM SRM - 2704 "BUFALLO RIVERSSEDIMENT"
K°de CuphkarTj Ttunda | Netto j Cps, I Cps,, I Kad_?_(jam)
J J__E_g)Rafa-rata
-____s_sL.As - 76
- [ SRM 2704 -B . 210,433 j 75^0J2^O^3_2525l 18.946477 I
1 | SRM 2704-A j 215,1Cd-115
85 ^^HA____8*L_____J3MlT 2,139377 _. 0,8392 [ SRM 2704 -B j 215.2 \~is 0.0800 >' j. 19240 ( 1.545452Zn-65
Co-60
I 2 9735 j 5,487102 ±0.0034469 S
-^mi__2_G__uIj_^^•JgM-2704 :BTj29U8~j2^)7¥TT463^TT^^^
PERBANDINGAN KADAR UNSUR DALAM SRM - 2704"BUFALLO RIVERS SEDIMENT*
No Jems cuplikan j ICadarlSii^tonirT Kadar Sertifikat I Bias s Akuras, 1—L ^__ i __L____J_i%) f (%)
SRM - 2704As-76
16,150063 ir 3,955
SRM - 2704Cd-115
23,4 ± o,8 j^os^^mm
2,139377 -_ 0,839 3,45 ± Q.22 j 37.99 * 62.01Zn-65
SRM - 2704 j 23.863585 ±0.401729 j «8_tT294.55 545
Co-60SRM-2704 j 5.487102*0,003 j I4f0±0,6 60.81 39 19 I
PERHITUNGAN SRM-2704 "BUFALLO RIVERS SEDIMENT
1. Perhitungan hasil cacah As- 76 dalam SRM2704Standar seknndr.r 76 A .
Netto
T
tc
Cpst =
153
163,416 jam26,4 jam600 detik
153netto
tc 600 dtk
Cpso = Cpst.e0693t/Tl*
= 0 255 e0'693' 16-V"6/26>4
= 18,6003 Cps
SRM 2704 A
53
210,333 jam26,4 jam600 detik
0,255 Cps
Netto
t
X _
tc
Cpst =netto 53
: = 0,0883 Cpstc 600 dtk
Cpso = Cp_t.e0693-t/Ti/2
= 0,0883.e0693'210'333/26'4
= 22,07848 Cps
Kadar Standar As = 2,25 jig/ml x0,5 ml =1,125 //g
Kadar SRM 2704 dalam 0,1 g = Cps» SRM 2704Cps0 standar sekunder
22!07848_ rU25/£18,6003 X 0,1 g~
13,353704/«/g
x Kadar standar As
C8
SRM 2704 R
Netto
t
X .
tc
75
210,433 jam26,4 jam600 detik
Cps.netto 75
tc 600 dtk
Cpso = Cps,e0693t/T^
= o ]25 e0-693'21 °-433''26-4
= 31,325257 Cps
= 0,125 Cps
Kadar SRM 2704 dalam 0 1*= ____™ 2704 xr, , t . A* rw. _. i ~. ~-x kadar standar As
Cps0 standar sekunder
31,325257 r U2518,6003 0,lg
= 18,946422/^.g
Kadar Rata-rata SRM - 2704 : 16.150063 ±395W«Kadar rata-rata Sertifikat Arsen (As) :23,4 ±0,8 ug/g
l_D r. r» 1Bias
Akurasi =
f^s__s__ "KR Utiir
KRSLSeitifikaj
__Mi_*!J___i__. L5^_6-Wg23,4/«/g
= 30,98%
100% -Bias
100%-30,98%69,02 %
100 %
100%
2. Perhitungan hasil cacah Cd - 115 dalam SRM 2704Standar sekunder 115 p,-.
Netto
T
tc
Cp_t =tc 600 dtk
Cpso = Cpst.e0^t/T,/2
758
217,12jam55,2 jam600 detik
758netto
1,2633 Cps
m
C8-2
1.2633 e0693-217>!2/55,_
19,288853 Cps
SRM 2704 A
Netto :85
t 215,1 jamT * 55,2 iam
tc 600 detik
Cpst =nett<.
tc
> 85
6(X)dtk0,1467 Cps
Cpso = Cpst.e0693t/T1'2
= 0J467.ea6932^1/55-2
= 2,10889 Cps
Kadar Standar Cd = 5jtg/ml x0,5 ml =2,5 jig
K__rSRM2704d___0.1« - feJ^M ^^Cps0 standar sekunder
SRM 2704 B
Netto
t
T'/2
tc
Cpst =
48
215,2 jam
55,2 jam600 detik
48netto
tc 600 dtk
Cps0 = Cpst.ea693t/T^
= 0,08.ea693-2I5>2/55>2
= 1,19240 Cps
2,10889 7 5J/Jg19,288853 0,lg
= 2,733301 Ag/g
= 0,08 Cps
C8
C8-4
Kadar SRM 2704 dalam 0.1 Cps,, SRM 2704
Cps0 standar sekunder
. U9240_ 2,5 i%19,288853 * ~KJg
1,545452 //g/g
x Kadar standar Cd
Kadar Rata-rata SRM - 2704 J 393767 ±0,839j_g/gg
Kadar rata-rata Sertifikat Arsen (As) :3,45 ±0,22 ug/i
Bias
Akurasi
fair_S____5ifi.aj;i^l^^Sertifikat
100%
___*___«fe^_1393767^/g-^45/43/g
37,99%
: 100 % - Bias: 100 % - 37,99 %62,01 %
100%
3. Perhitungan hasil cacah dalam Zn -65 SRM 2704Standar sekiinder 657n
Netto
T
tc
792
2058,216jam45902,4 jam600 detik
r, nettoCpst =tc
792
600 dtk
CpSo = Cps..e0693l/Tm
= 1.32 e0-693-2058*216'45902^4
= 1,361661 Cps
= 1,32 Cps
SRM 2704 A
Netto
t
x'/2
tc
Cpst =
510
2058,016jam45902,4 jam600 detik
netto __ 510
tc 600dtk0,85 Cps
Cpso = Cpst.e0693t/T,;2= 0 85 e0693- 2058,016/ ...902,4
= 0,876824Cps
Kadar Standar Zn = 7,5 /.iglml x0,5 ml =3,75t-%
C8-5
Kadar SRM 2704 dalam 0,1 g = ___CP5o^M 2704Cps0 standar sekunder S^ Stimdar Zn(^76824 3,75/jg1,361661 Xlug
24,14765l//g/g
SRM 2704 B
Netto :498t
tc
2058,116 jam45902,4 jam600 detik
Cpst =netto 498
= o.83tc 600 dtk
Cps0 = Cpsf.ea693t/T!/2
0.83 e0-693 2058-l 16 /45902,4
0,85<SI95 Cps
Kadar SRM 2704 dalam 0,1 g = —___^____2704Cps0 standar sekunder
= ______!195 _ 3,75/«1,361661 X 0,1 g~
= 23,579520 //g/g
x Kadar standiir Zn
Kadar Rata-rata SRM-2704 :23,863585 ±0.401779 ug/ffKadar rata-rata Sertifikat Seng (Zn) :438 ±12 pg/g'
Bias ———__u_l__l__tairKR
-^i___?l'863585/«/g438/.g/g j
•100%
100%
Akurasi =
94,55%
100%-Bias100%-94,55%5,45 %
4. Perhitungan hasil cacah Co - 60 dalam SRM 2704Standar sekunder 60 rv.
Netto
T
tc
•___••_._, v_--y.
•2084
1294,15 jam45902,4 jam600 detik
Cpst = netto 2084
t c 600dtk ~3,473 Cps
Cps0 ==Cpst.ea693t/T,/2
'3,473 e0-693-1294,15/ 45902,4
=3,54152 Cps
SRM 2 704/_
Netto
t
T!/2tc
Cpst:
2080
1291,28jam45902,4 jam600 detik
netto 2080
tc 600 dtk
Cpso = Cpst.e0693t/^
—3 467 e°'693, 129] .28/45902,4
= 3,53491 Cps
3,467 Cps
Kadar Standar Co =1,1 //g/ml x0,5 ml =0,55f-%
Kadar SRM 2704 dalam 0 I s = _J^!«_SRM 2704" # Cps;stand^r7ekm^SKadarStand£,rCo
= ^___L , °>55/«3^54152" X~bTig~
= 5,489735/^/g
C8 - 6
SRM2704B
Netto
t
tc
2078
1291,38 jam45902,4 jam600 detik
n netto 2078Cpst = = _ = 34633 Cpstc 600 dtk *
Cpso = Cpsf.e0693t'T12
= 3,4633 e0693']291,38/45902,4
= 3,53152 Cps
Kadar SRM 2704 dalam 0,1 g = _i_3__M_2704 .,, f , n* r<.._ + 1 1 — x kadar standar CoCps0 standar sekunder
= ^53152_ 0J5jug3,54152 X 0,lg~
= 5,484469/^/g
Kadar Rata-rata SRM - 2704 ;5,487102 ±0003 ug/c.Kadar rata-rata Sertifikat Arsen (As) : 14,0 ±0,6 ug/g '
Bias
Akurasi
KRSertifikat •KRr
_air
^^Sertiiika•100%
R0 //g/g -5,487102 /.g/g"14,0jijglg
60,81%
= 100%-Bias= 100% -60,81%= 39,19%
•100%
C8 - 7
r_
r;=
_;/
/'
•._r
vl_
S!l
'•••]I
.••
.'•
•-A
.7c_
J.
^__
^_5S
_^\#
^4?^
SL^
NV.
J/V_
Sz__
_"i?
^£_T
~:^
S
3t-«
5.11
,'/
/M
|7,_
/
***&
&&
'•
J*'r
->I
i-'
f-.-
Zi—
'-•(
-_
y3M
*_3f/
-/
'~-t.
'?•-
-...
^V-.
^\*
i3j
.0.:
•-.•
'•'/
r'r!
/lV
,
C--
rv^-
•*?
^rh
=^
">
.i
r\
IND
UST
RIYA
NG
PO
TEN
SIA
L.E
NG
IUSI
LX
Ajn
jLEV
tBAH
B3
KO
DY
ASU
RA
BA
YA
1.pt
_van
_>sa
bara
ta2.
cv.
won
o$ar
i3.
pt.sa
rira
juti
ndah
4.pL
ncw
sidum
ulyo
5.pt
.anu
'nst
eel
6.pt
won
osar
ijay
a7.
ptva
ltju
aS.
ptin
dopr
imn
9.cv
.java
lO.p
tsss
ll.a
gust
inja
ya12
.ptr
ajut
jati
mba
ru13
.ptp
h_ip
rali
n14
.pin
daka
ret
15
.on
ori
o
KL
nvjn
atar
amn.
cann
aya
salS
.pth
oriz
onsy
ntex
19.p
tsta
ran
gkas
a20
.pts
inar
angk
asa
21.tv
__ro
w_n
gi22
.cv.
ind.
glov
es23
.ptf
irst
inte
rle
athe
r2
..p
taru
ki2_
.pts
oJ_i
inja
ya2.
.pLs
oIih
inja
yaab
adi
27.p
thar
iter
ang
2S.p
traj
inst
eelp
ipe
29.c
v.w
a_ra
ngm
as30
.pta
groc
arb
31.p
trau
ngn_
sa32
.pts
ariw
arna
33.p
tafr
opa
_flc
34.c
v.gn
nung
sari
35.c
v.pe
nges
tu36
.cv.
g_w
erej
o37
.cv.
bi_i
_ng
apol
lo3S
.pt_
_lti
mle
athe
r39
.ptp
akab
aya
40.p
tsup
an_a
41.p
tkc.
_im
ngse
_a4_
.pts
pind
o
Tnbel 3.1.Jenis indiislri dengan bahan baku &bnlinn penolongysing tergolong B3
Nnnia &nlainnl
(1)
Jenis indiiRlri
(2)
Knpnsifm.pertahun
(3)
Balian baku & penolong yg b. rsifhl B3
(4)
1. Fr.WnngsaDralaJln.Kenje.nn
• Penyainakiin knlil 25(1.000 KKP Nji_jS, chroinnf ncid
II2S04
2. CV.Surowangi3IER
>» kulit olahan
7.000.000 sqfl»»
3. CV.Wonosari
.l.Bukit Bariaan 8• I knlil oliilian
9.300.000 nqll»»
111-1
tew-
Tabel 3.1. (lanj'ilan)
(1) (2) (3)
4. CV.Indogloves knlil knlil oliiliun4.100 sqfl
cliromic ncid 4'̂ '"^ ~<_
5. PT.FirKt Jnter.Lcather „ domba 300.000 Ibrknnibing 1.500.000 .qfl
6. PT.Kallim knlil rcptilKeditni.
*) segera dilndip kercna wpsidiiii pniigni, dipindali ke Sidoarjo
7. FT.Rnjut Jnlini Iltun Pen.jiri.inJI.Ngagel 85
8. PT.Snri Jlnjnl JndnliJI.Kenjcran 199
9. Pcng.ElnKeriiini.
Korek api
cal
Kao_ . inglcl200.300 Dz
K«or oblong67.500 Dz
Kno. oblong
720.000 bal
4.000 Ion
10. PT.PakabayaJI.Pagesn.ignn <M
ll.NV.Malra-nni
Jl. Dinoyo 11-19
12. Onorio
Jl. Ngngel IV/2
13. PT. Aniki
SIER
bra-sing dari kind 126.000 birnli
Urea ronnaldeliyde
14. PT.Kedawung Setia AInt nimnlt tangga 58 ..000 D.Jl.Wanigunung
15. PT.Airo Pasific
16. PT.Star Angkasa I/impn tekanJI.Raya rungloit
17. PT.AgtiRlin Jaya ;;Jl.Pur\vodadi 90
360.000 Dz
120.000 buah
60.000 buah
Kaporil (chlorine)
beierang. anioniumphosrat, Cr(VI)
Xylenepigment, warna
Beierang
Anunoniak, mc.anol
HCI.Nn-nitrit
CuCN, Chromicacid, IICl, IiNC.3
1-2
Tabel 3.1. (Lanjnlnn)
(1) (2) 0) M)
18. PT.Solichin JavaSEER
19.PT.SSS
JI.Demnk Timur
20. PT.Hari ToningSIER
lainpti lekan 131.026 bnah CuCN,Chron.ic acidI!CI,I!N03
pelapisanseng gelombang till
batubnlcry 10.000.000 buah 7s\CU
21. PT.Sinnr Angkasa Isunpn pi jarSIER
40.000.000 buah resin
22. PT.PhilipRnlin Inmpu pijnr/n. .9.000.000 bnnliJl.Ngngel 121 *) .ikan dipindali ke SIF.R
23. PT.New Sidnmulyo kawnl songJl.Sidomulyo 95
1JR.000 ion
24. PTAinin Steel seng gelombang .50 000 tonJl.Suko Manunggal
25. PT.Wonosari Jaya knwal bajaJl. Simojawar 130
26. PT.Rajir. Steel Pipe pip. bajaSIER spiral
27. PT.Spindo
Jl.Wanigunungpipa baja
28. CV.WelirangMas Al-.ulff.SIER
29. Agroc. rbSIER
peslisidn
30. Fr.Supanna kertasJl.Warugu.nung
18.000 ion
.5.000 Ion
3.600 ton
11.500 ton
13.600 Ion
25.650 ton
resin
asan i sulfiit
lanitan flux
MCI, M2S04
HC., II2S04
H2SO4..ICI
H2S04,AI
phenolic
balian warna
111-3
Tabel 3.1. (Lnnjutan)
(1) (2)
31. PT.Rnung Nusa synlclic re. inChemical - SIER
32. PT. Sari Wania bahan pewaniaPelnngi-SJER .
33. PT.Solichin Jaya knos lampu leksiAbadi-SIER
34. PT.ValquaTandcs
knmpas rem
35. FT.Indo Prima scpaln remTandes
in
penyamakau kulit
'*$?*.,
0) M)
6,000 ton xylene, phosfnt /phntlmlic acid
75 ton resin
'10.000 gros NIT,, Oil
Th-nitrat
»f.)?R
nsbeR
jn_a36. Pinda Canna
Jl.A.Yrni
37. PD.Karel
Ngagcl
38. CVJava
Krembangan
bahan dari karcl packing, ,||
Na2S. NaO. I
Ml .K. toluen
warna. pigmentcat
39. PT.Gawe Rejo kaosKedum.
10. PT.Horizonsiyntex tekslil printing/iinishingRungkut • '
41 CV.Gunungsari. flerbet.sclimutGunungsari
42. PT.Binlang Apollo kaoaKedurus
3001on
150 ton
3 Ion
warna
II202
warna
pewania
pewnma
1-4
KE
LO
MP
OK
1.1
Indu
stri
KIm
la,
Agr
o,da
nH
asil
Hut
an(IK
AH
)-
Kim
ia-
Agr
o-
Pulp
_K
erta
s-
Has
ilH
uta
n
JUM
LA
H
DATA
KUMU
UTIK
INDU
STRI
KECI
L,ME
NENG
AHDA
N3E
SAK
DIKO
TASU
.ABA
YABE
RDAS
ARKA
NKE
LOM
POK
IND
UST
RITA
HU
N20
01
Jurusan Teknik Lingkungan ' ' IFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanUniversitas Islam Indonesia
Berita AcaraSeminar Tugas Akhir
Periode : III 2004/2005
Hari, Tanggal : ..t5?.r_[....J..M..Apr'iJ_£D05Nama/NIM Mhs : A£ffi....£..Judul Proposal :-^BaU..,...^,^ Co) .,
Berdasarkan peni.ain Dosen Pembimbing dan Pengarah, maka untuk Tugas AkhirMahasiswa tersebut diatas: *tetek/diterima/drter4ma* dengan syarat dan revisi:1 ^.^^k^/..^?n /^W^A^ ^M to*Kfi\r «lo J**
(^...^W...^...^ W^v '"2 _.. ?.^\_^?_^.lfi«r^.. fv^lC-.. ^>?k^r^?r"" "^^?"^T^5^"3 :
4.
Dosen Pengarah dan Pembimbing:
D^senIDosen II
(U_$VtAl. HAPiM,S7/|jnSl'
-__-
( £KoU\Stf>o>>b,vr )
*Coret yang tidak perlu