•SUbGMJO&t^ - dspace UII

232
\\ HA.;; TA/TL/2005/0017 -f&L "JHK!MA NO. JUD'Oi- N.O. 1NV. K wo- 'W_D^!LJ.:::. SUbGMJO&t^ \ TUGAS AKH1R DISTRIBUSI PENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAM CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA Diajukan kepada Universitas Islam Indonesia Untuk inemenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana teknik Lingkungan Oleh : Nama : Astri Chairina No. Mhs : 00.513.042 JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005

Transcript of •SUbGMJO&t^ - dspace UII

\\ HA.;;

TA/TL/2005/0017

-f&L "JHK!MA

NO. JUD'Oi-

N.O. 1NV.

K wo- 'W_D^!LJ.:::.

•SUbGMJO&t^— \

TUGAS AKH1R

DISTRIBUSI PENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAM

CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA

Diajukan kepada Universitas Islam Indonesia

Untuk inemenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana teknik Lingkungan

Oleh :

Nama : Astri Chairina

No. Mhs : 00.513.042

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2005

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

DISTRIBUSIPENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAM

CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA

Disusun dan dipersiapkan oleh :

Astri Chairina

00.513.042

telah disetujui dan disahkan oleh :Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Maju

(P3TM-BATAN) Jogjakarta pada tanggal dan dinyatakantelah memenuhi persyaratan.

Mengesahkan

Kepala Bidang Teknofisikokimia PembimbingP3TM\teATAN

(Dr. Drs. Ir.Kris TrTBasuki Msc. APU)NIX33O0O2O43

(Dr. Ir. AgusVTaftazani)NIP :330002278

Jogjakarta, 2005Menyetujui

, Kepala P3TM-BATAN Jogjakarta

s " (Drs. Sudiattnoko. SU. APU)" . NIP: 330001101

in

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir

dengan judul "Distribusi Pencemaran Logam Berat (As, Cd, Zn dan Co) Dalam

Cupiikan Air, Sedimen dan Biota Di Perairan Surabaya".

Penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan motivasi,

bantuan, bimbiiigan dan aralian, serta adanya kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu

perkenankanlah penulis mengucapkan bayak terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Bapak Ir. H. Kasam, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam

Indonesia.

2. Bapak Dr. Ir. Agus Taftazani, selaku Dosen Pembimbing Utama, yang banyak

memberikan masukan.

3. Bapak Luqman Hakim, ST, Msi, selaku Dosen Pembimbing Pendamping, yang

banyak memberikan aralian dan bimbiiigan.

4. Bapak Drs. Sudjatmoko, SU, APLJ, selakuKepala P3TM - BATANJogjakarta.

5. Bapak. Dr. Ir. Kris Tri Basuki, Msc, APU, selaku Kepala Bidang TeknoFisikoKimia

BATAN Jogjakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

6. Bapak Andik Yulianto, ST, selaku Koordinator Tugas Akliir.

7. Bapak Hudori, ST, selaku Dosen TeknikLingkunganUniversitas Islam Indonesia.

8. Bapak Eko Siswoyo, ST, sekiku Dosen Teknik Lingkungan Universitas Islam

Indonesia.

VI

9. Seluruh staf dan karvawan di Laboraturium Teknofisiko Kimia P3TM BATAN (Pak

Iswantoro, Pak Tanto, Pak Kimo, Bu Simiuning, Pak Mulyono till) terima kasih

banyak atas bimbingannya selama penelitian.

10. Bapak Drs. Fatchurrachman, selaku seksi pengumpulan dan pengolahan data

Disperindak Surabaya.

11. Mas Agus, yang banyak meinbantu dalam pengurusan surat-surat.

12. Sahabatku tercinta, Ika Oktiani Chaerunisa dan Dian Susanri.

13. Zainal Rasyid Tuasikal & Aldi Hary Kurniawan, Terimakasih banyak teman.

14. Teman-teman seperjuangan (Gulman Khiromin Baroroh, Rina Nur Utami, Nur Aini

Hakim), Akhimya selesai juga.

15. Aulia Rahman dan Kartini Arami "kalian yang terbaik".

16. Sari, Luwis, Asti, Irma, Pegy, Noni, Hakim, adi, dudy, Rio, Hary, Datuk, Chika.

Thanks Friend's.

17. Teman-teman Bromo "kenangan yang tak terlupakan".

18. Teman-teman KKN Angkatan 28 "SL - 22".

19. Seluruh angkatan 2000 Teknik Lingkungan UU.

Akhir kata semoga iaporan tugas akhir ini dapat bennaniaat bagi para pembaca

yang berkaitan dengan keilmuan maupun dapat menjadi studi literatur bagi penelitian

yang berkaitan.

Yogyakarta,

Penyusun

vu

DAFTARISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xv

ABSTRAKSI xvi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masaiah 6

1.3.BatasanMasalah 6

1.4. Tujuan Penelitian 7

1.5. Manfaat Penelitian 8

BAB H. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pencemaran Lingkungan 9

2.2. Sumber Pencemaran 12

2.3. Pencemaran Logam Berat ....13

2.3.1. Arsen (As) 14

2.3.2. Kadmium(Cd) 15

2.3.3. Seng (Zn) 17

2.3.4. Kobalt (Co) 18

2.4. Indikator Biologis 19

2.4.1. Eceng gondok (Ekhhomia Crassipes (Mart) Solms) 21

2.4.2. Tanaman Bakau (Ehizophora. sp.) 22

2.4.3. Dean Belanak (Moolgardadelicatus) 23

van

2,4.4. Ikan Gelama (Johnius (Johnieops)Borneen) 24

2.5. Analisis AktivasiNeutron (AAN) 25

2.5.1. Prinsipdasar 26

2.5.2. Reaksi Pengaktifan 27

2.5.3. Fasilitas Iradiasi

2.5.3.1. Fasilitas Iradiasi Reaktor Atom Kartini 28

2.5.3.2. Pemililian SumberNeutron 29

2.5.4. Perangkat Spektrometer Gamma 29

2.5.4.1. DetektorHPGe 31

2.6. Deskripsi Lokasi Penelitian

2.6.1. Letak Geogratls 32

2.6.2. Letak Topografi 32

2.6.3. Jklim dan Curahhujan 32

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempatdan WaktuPenelitian 34

3.2. Obyek Penelitian 34

3.3. Pengumpulan data 38

3.4. Alat danBahanPenelitian

3.4.1. Alat Penelitian 39

3.4.2. Bahan Penelitian 42

3.5. TahapanPenelitian 43

3.5.1. Pengambilan Cuplikan 43

3.5.1.1. Air sungai dan air laut 58

3.5.1.2. Sedimen sungai dan laut 58

3.5.1.3. Eceng gondok 58

3.5.1.4. Tanamanbakau , 59

3.5.1.5. Ikan Belanak dan Ikan Gelama 59

3.5.2. Preparasi Cuplikan

3.5.2.1. Prosedur penyiapan air sungai dan laut 60

3.5.2.2. Prosedur penyiapan sedimen 62

IX

3.5.2.3. Prosedur penyiapan eceng gondok dan tanaman bakau 62

3.5.2.4. Prosedur penyiapan ikan Belanak dan ikan Gelama 63

3.5.3. Preparasi Standar

3.5.3.1. StandarPrimer 64

3.5.3.2. Standar Sekunder 64

3.5.4. Prosedur Iradiasi dan Pencacahan

3.5.4.1. Prosedur Iradiasi 65

3.5.4.2. Prosedur Pencacahan 66

3.5.4.2.1. Detektor HPGe 66

3.5.5. Kalibrasi Spektrometer Gamma

3.5.5.1. Kalibrasi Tenaga 66

3.5.5.2. Kalibrasi Efisiensi 68

3.5.6. Metode AnalisisData

3.5.6.1. Analisis Kualitatif 69

3.5.6.2. Analisis Kuantitatif , 70

3.6. Uji Akurasi Metode Penelitian 73

BAB IV, HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kalibrasi Alat (Spektrometer Gamma "detector HPGe) 75

4.1.1. Kalibrasi Tenaga 75

4.1.2. Kalibrasi Efisiensi 77

4.2. Analisis Kulitatif , 79

4.3. Analisis Kuantitatif

4.3.1. Konsentrasi unsur Arsen (As) , 80

4.3.1.1. Konsentrasi As diperairan sungai 82

4.3.1.2. Konsentrasi As di perairan laut 84

4.3.2. Konsentrasi unsurKadmium (Cd) 89

4.3.2.1. Konsentrasi Cd di perairan sungai 90

4.3.2.2. Konsentrasi Cd di perairan laut .94

4.3.3. Konsentrasi unsur Seng (Zn) 99

4.3.3.1. Konsentrasi Zn di perairan sungai 100

x

4.3.3.2. Konsentrasi Zndi perairan laut 102

4.3.4. Konsentrasi unsur KobaIt (Co) 105

4.3.4.1. Konsentrasi Co di perairan simgai 105

4.3.4.2. Konsentrasi Co di perairan laut 107

4.4. Faktor Bioakumulasi dan faktor Distribusi 111

4.5. Uji Akurasi 114

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan jjg

5.2. Saran 119

DAFTARPUSTAKA i2o

LAMPIRAN

XI

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1. Keandalan Metode Aktivasi Neutron 26

Tabel 3.1. Baku Mutu air sungai, cara pengambilan dan metodeanalisis 36

Tabel 3.2. Baku Mutu air laut, carapengambilan dan metodeanalisis 36

Tabel 3.3. Baku Mutu biota laut, cara pengambilandan metode analisis 37

Tabel 4.1. Data perbandingan unsur As, Cd, Zn dan Co dalam SRM-2704 , 114

xn

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Ganibar Halaman

Gambar 2.1 Daur pencemaran lingkungan 10

Gambar 2.2 Bagan limbah logamberat dalamlingkungan 13

Ganibar 2.3 Struktur ikan Gelama (Jotmius (Johnieops)Borneen) 24

Gambar 2.4 Prinsip dasar Analisis Aktivasi Neutron 27

Gambar 2.5 Perangkat spektrometer gamma 30

Gambar 3.1 Skema Penelitian 43

Ganibar 3.2 Peta lokasi sampling 45

Gambar3.3 TengahKali Surabaya(Karangpilang).,.., 46

Gambar 3.4 Air sungai dimanfaatkan oleh PDAM Karangpilang 46

Gambar 3.5 Hilir Kali Surabaya (Gunungsari) 47

Gambar 3.6 Hulu Kali Mas (Darmokah) 48

Gambar 3.7 Hulu Kali Wonokromo 49

Gambar 3.8 Jagir Wonokromo 49

Gambar 3.9 Muara Kali Wonokromo 50

Gambar 3.10 Pesisir pantai Wonokromo 51

Gambar 3.11 Disekitar lokasi terdpt tambak ikan 51

Ganibar 3.12 Muara Kali Sari 52

Gambar 3.13 Pesisir Pantai Kenjeran 53

Ganibar 3.14 Area pemancingan disekitar Pesisir pantai Kenjeran 53

Gambar 3.15 PesisirKedung Cowek , 54

Gambar 3.16 Muara Kali Kedinding , , 55

Gambar 3.17 Muara Kali Anak (Morokrembangan) 56

Gambar 3.18 PesisirPantai Morokrembangan 57

Gambar 3.19 IkanBelanak (Moolgarda delicatus) 60

Gambar 3.20 IkanGelama (Johnius (Johnieops)Borneen) 60

Gambar 3.21 Air setelahdisaring 61

Gambar 3.22 Prosespemekatan air , 61

xm

Gambar 3.23 Proses pengeringan air 61

Ganibar 3.24 Air sungai yang telah dipekatkan 61

Gambar 3.25 Air laut yang dipekatkan , , 61

Gambar 3.26 Air siap di analisis , 61

Gambar 3.27 Serbuk kering sedimen lolos 100 mesh 62

Gambar 3.28 Serbukkering eceng gondok & tanaman bakau lolos 100mesh 63

Gambar 3.29 Serbuk kering ikan setelah difreeze drying 64

Ganibar 3.30 Serbuk kering ikan lolos 100 mesh 64

Gambar 3.31 Kelongsong polietilen 66

Gambar 3.32 KurvaKalibrasi tenaga 68

Gambar 4.1 Grafik Kalibrasi tenaga Spektrometer gamma 76

Gambar 4.2 Grafik liku kalibrasi Spektrometer gamma... 77

Gambar 4.3 Grafik Kalibrasi Spektrometer gamma , 78

Ganibar 4.4 Daur pencemaran di perairan 80

Gambar 4.5 GrafikkonsentrasiAs dalam air, sedimen dan biota 81

Gambar 4.6 Luka kulit akibat keracunan arsen 87

Ganibar4.7 Grafik konsentrasi Cd dalam sungai, sedimen dan biota 90

Gambar 4.8 Akumulasi melalui penguapan pada air 93

Gambar 4.9 Grafik konsentrasi Zn dalam sungai, sedimen danbiota 99

Ganibar 4.10 Cara logam berat memasuki tubuh 104

Gambar 4.11 Grafik konsentrasi Codalam sungai, sedimen dan biota 105

Gambar4.12 Grafik Fb dan Fd 112

xiv

DAFTAR LAMPERAN

Lampiran Halaman

Lampiran A

Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 02 Tahun2004 Al

Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun2004 , A2

Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/VII/89 A3

Sertifikat SRM-2704 A4

Tabel Tenaga Radionuklida A5

Nilai Persentil Distribusi F A6

Tabel Soyka A7

Lampiran B

Data Sampling. Bl

Kegiatan Preparasi Cuplikan B2

Metode Preparasi Cuplikan B3

Lampiran C

Perhitungan Kalibrasi , CI

Hasil pencacahan air, sedimen dan biota C2

Langkah perhitungan Metode Komparatif. C3

Data volume cuplikan sedimen dan biota C4

Faktor Distribusi C5

Faktor Bioakumulasi , C6

Tabel SRM-2704 C7

Langkah Periiitungan SRM-2704 , CS

Langkah Perhitungan Fiji Hipotesis... C9

Lampiran D.

Peta industri

xvr

ABSTRAKSI

ABSTRAK

DISTRIBUSI PENCEMARAN LOGAMBERAT (As, Cd, Zn (km Co) DALAMCUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA. Telahdilakukan penelitian kadar logam berat As, Cd, Zn dim Co pada cuplikan air, sedimendan biota (eceng gondok, tanaman bakau, ikan Belanak dan ikan Gelama) dari beberapalokasi di perairan Surabaya dengan metode Analisis aktivasi Neutron (AAN). Serbukcuplikan dan konsentrat airdiradiasi neutron di Reaktor Atom "Kartinf' pada posisi LazySusan dengan flux neutron 1,05x10n n.cm"2.sec"! selama 12 jam. Kemudian dilakukanpencacahan dengan detektor (High Pure Germanium) HPGe dengan penganalisa salurganda. Analisis kuantitatif unsur As, Cd, Zn dan Co dilakukan secaia relatii; sebagaistandar sekunder dipakai larutan campuran As, Cd, Zn dan Co. Sebagai standar primerdipakai SRMBuffallo River Sediment dari NIST, USA untuk menguji keandalan metodeaktivasi neutron. Dari hasil analisis kuantitatif pada air sungai Surabaya biladibandingkan dengan baku mutu air (kelas I dan 4) dari Perda kota Surabaya No. 2Tahun 2004 menunjukkan bahwa untuk kadar logam berat Cd dan Zn telah melebihibatas ambang yang diijinkan (Cd: 0,01 mg/1; Zn: 0,05 mg/1). Pada air laut Surabaya biladibandingkan dengan baku mum airdari Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004menunjukkan bahwa untuk kadar logam berat As, Cd dan Zn telah melebihi ambang vangdiijinkan (As: 0,012 mg/1 ; Cd: 0,001 mg/1 ; Zn: 0,05 mg/l), untuk konsentrasi Co tidakterdapat dalam peraturan. LIntuk baku mutu kadiir logam berat pada sedimen dan biota(eceng gondok dan tanaman bakau tidak terdapat dalam keputusan Menteri LingkunganHidup sehingga tidak dapat dibandingkan. Sedangkan unsur As pada ikan telah melebihiambang batas menurat Direktur Jenderal pengawasan Obat dan Makanan No03725/B/VL789(lppm).

ABSTRACT

DISTRIBUTION OF HEAVY METALS (As, Cd, Zn and Co) CONTENTS FNWATER, SEDIMENT AND BIOTIC SAMPLES OF SURABAYA RIVER ANDMARINE. The heavy metals determination of As, Cd, Zn and Co concentration ofsamples, i.e: water, sediment, biotic (eichlomia crassipes, rhizophora.sp. , moolgardadelicatus and johnius (johnieops) bomeen) from many locations ofSurabaya marine andriver have been earned out. Thesamples as powder and concentrate waterwere irradiatedfor 12 hours using a Triga Mark type nuclear reactor.The neutron flux was 1,05x10"n.cm^.sec" neutron flux. The radioactivity of the samples was measured using a GammaSpectrometer equipped with a HPGe (High Pure Gemianium) detector and a MultiChannel Analyzer with 4096 channels. The relative technique was done in thisexperiment to determine of As, Cd, Zn and Co concentrations. SRM of bufallo riversediment ofNIST asa primer standard was used to prove the accuracy ofthis technique.The result showed that the concentration of As, Cd in water river were higher thanmaximum permissible concentration in one-class ang four-class water of Surabaya CityNo. 02/2004 (Cd= 0.01 mg/L: Zn- 0.05 mg/L). The concentration of As, Cd and Zn inthe marine were higher than maximum permissible concentration of Enviromental

xvi

Minister No. 51/2004 (As= 0,012 mg/1 ; Cd= 0,001 mg/1 ; Zn= 0,05 mg/1), meconcentration of those metal Co can not be evaluated, because regulation of related to themaximum of Enviromental Ministei" not available. The concentration of those metal insediment and biotic (eichlomia crassipes and rhizophora.sp.) can not be evaluated,because regulation of related to die maximum permissible concentration of the heavymetals of Enviromental Minister not available. The concentration of As in fish werehigher than maximum permissible concentration of General Director food and drug No.03725/B/SK/VII/89 (1 ppm).

xvii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

DISTRIBUSIPENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAM

CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA

Nama

No. Mahasiswa

Program Studi

Astri Chairina

00.513.042

Teknik Lingkungan

Telah diperiksa dan disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Agus Taftazani

Dosen pembimbing II

Luqman Hakim,ST, Msi

Tanggal: \%/£]^

Tanggal: \^ G^

LEMBAR PENGESAHANTUGAS AKHIR

DISTRIBUSIPENCEMARAN LOGAM BERAT (As, Cd, Zn, Co) DALAMCUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA

Disusun dan dipersiapkanoleh :

Astri Chairina

00.513.042

telah disetujui dandisahkan oleh :Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Maju

(P3TM-BATAN) Jogjakarta pada tanggal dan dinyatakantelah memenuhi persyaratan.

Mengesahkan

Kepala Bidang Teknofisikokimia PembimbingP3TM\teATAN

(Dr. Drs. Ir. Kris TtfBasuki Msc. APU)NIX330002043

(Dr. Ir. AgusXtkftazani)NIP :330002278

Jogjakarta, 2005Menyetujui

Kepala P3TM-BATAN Jogjakarta

/Drs. Sudiatmoko. SU. APU)NIP 330001101

in

MOTTO

"Demi malam tatkah menutupi! Dan demi siang tatkala menerangi! Dan demi

terciptanya laki-laki dan peremption! Sestmgguhnya usaha kamu adakih (untuk)

berbagai (tujuan). Adapun orang yang memberi dor} bertaqwa, dan membenarkan apa

yang baik, kami akan memudahkan baginya (jalan) kemudahart Adapun orangyang kikir

dan menganggap dirinya dapat mencukupi sendiri, dan ia mendustakan apa yang baik,

Kami akan memudahkan (jalan) kesukamn" (Os. 92:1-10)

IV

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri yang ada di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat,

khususnya kavvasan Surabaya mencapai 11.142 industri dengan jenis yang

berbeda-beda baik untuk industri kecil, menengah maupim besar. Sekitar 600

diantaranya nierupakan usaha yang berskala industri (bukan industri nunah

tangga), sebagian berlokasi di Kawasan Industri Rungkut (SIER) (Anonim, 2001).

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri di wilayah GERBANG

KERTASUSILA (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoharjo dan

Lamongan) telah niendoroiig pertumbuhan ekonomi. Hal ini sekaligus akan

meningkatkan arus urbanisasi di wilayah ini serta menimbulkan pemiasalahan

lingkungan yang semakin kompleks. Salah satu faktor penyebab timbulnya

pemiasalahan lingkungan adalah dihasilkannya limbah baik oleh industri maupun

aktivitas domestik. Pada umumnya industri lebih suka berdiri di dekat simgai

karena memudahkan untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan air sekaligus

memudahkan dalam pembuangan limbahnya. Hal seperti ini telah banyak terjadi

di Indonesia, sehingga banyak dijumpai kualitas air sungai yang semakin menuran

atau bahkan ekosistemnya telah rusak sama sekali (Anonim, 2002).

Menurut informasi terakhir dari Perum Jasa Tirta terlihat penyeharan

industri di sepanjang Kali Brantas adalah sebagai berikut : 21 % berada di bagian

hulu Kota Mojokerto, 41 % di kiri kanan Kali Surabaya, 38 % terletak di

sepanjang kali Mas, kali Wonokromo dan kali Porong. Industri tersebut terdiri

dari industri kertas, gula, minuman, tekstil, pemrosesan tnakanan tennasuk.

pengalengan, agro industri, karet, minyak goreng, sabun,baja dan beraneka ragam

industri kimia.

Di Jawa Timur industri banyak didirikan industri di wilayah Gresik,

Mojokerto, dan Sidoharjo yang diantaranya ada beberapa industri yang berada di

sekitar Aliran Sungai (DAS) kali Surabaya. Industri-industri ini dalam proses

produksinya banyak mengahasilkan limbah cair, dengankandungan bahan organik

dan padatan yang tinggi bahkanada beberapa yang mengandung wama dan logam

berat. Hal ini, tentu akan menurunkan kemampuan pemumian diri atau

kemampuan pemumian diri atau kemampuan asimilasi diri (self Purification)

badan air sungai, dan memperburuk kualitas air sungai (Disperindag, 2002).

Dari data PERUM Jasa Tirta I, 56 industri besar dengan jenis produksi

berbeda-beda yang ada di Jawa Timur membuang limbahnya ke kali Brantas, dan

mengalir ke kota Surabaya sampai akliimya bennuara di Selat Madura (Anonim,

Untuk industriyang tergolong mampumengolah limbah khususnya limbah

cair seringkali diikuti dengan masalah baru, yaitu terbentuknya endapan dan

nierupakan limbah padat yang mengandung bahan polutan yang seringkali

tergolong B3 (Bahan Beracun Berbahaya) sehingga kembali memerlukan

pengolahan lebih lanjut. Bagi industri yang tergolong kecil pengolahan limbah

cair maupun padat tersebut nierupakan heban yang dirasa sangat berat dan tidak

terpikul sehingga memerlukan uluran tangan pemerintah untukmengatasinya.

Adanya limbah industri, apabila kurang sempuma pengolahannya akan

menjadi faktor yang merugikan bagi lingkungan. Demikian juga halnya

perkembangan kawasan industri dan pemukiman Surabaya, khususnya daerah

perairan pantai dan sungai di Morokrembangan dim di Kenjeran. Limbah

penduduk dengan segala kegiatannya dan industri sepanjang sungai Surabaya

berupa polutan padat maupun cair baik sebagai senyawa organik beracun, logam

berat beracun niasuk ke perairan sungai yang akhimya mengalir ke pantai

Morokrembangan dim pantai Kenjeran. Wilayah pesisir nierupakan tempat

bermuaranya sungai Morokrembangan dan sungai Kenjeran serta menjadi tempat

buangan limbahdomestik (Taftazani, dkk, 2003).

Di beberapa lokasi pengambilan cuplikan, masyarakat sekitar

memanfaatkan biota (ikan) sebagai sumber mata pencahariannya. Hal mi cukup

mengkhawatirkan, sebab begitu banyaknya industri yang membuang limbahnya

ke perairan Surabaya.

Pencemaran industri menyebabkan rusaknya kualitas ekosistem kali

Surabaya, kualitas air menjadi turun, oksigen terlalu rendah, kekeruhan

meningkat, meningkatnya kandungan logam, dan tingginya sedimentasi. Sehingga

kali Surabaya tidak dapat menyediakan kebutuhan hidup yang layak bagi biota-

biota air. Hanya biota yang mampu beradaptasilah yang mampu bertahan.

Banyak orang menganggap bahwa sungai mempunyai kemampuan untuk

membersihkan diri (selfpurification) namun kita lupa bahwa kemampuan alam

tersebut memiliki ambang batas, seberapa luas dan panjang sungai yang ada tentu

tidak kixat untuk menampung beban limbah setiap hari dari kurang lebih 45

industri yang beipotensi mengeluarkan limbah B3 yang adit disepanjang kali

Surabaya dengan kuantitas limbah yang selalu meningkat. Berdasarkan studi

pemakaian air dan kebutuhan saat ini peranmkan air kali Surabaya dibedakan atas

: irigasi, air industri, sumber air baku dan air penggelontor kota ((Disperindag,

2002).

Kali Surabaya dengan panjang 42 km dan luas daerah pengaliran 789 km2

yang mengalir melalui Pmtu Mlirip, Mojokerto sampai dengan Dam Jagir menuju

ke kota Surabaya nierupakan pemasok utama air baku bagi kebutuhan air minum

kota Surabaya dan industri sekitamya. Namun saat ini, banyak industri berdiri di

sepanjang kali Surabaya yang membuang limbah cair kedalamnya. Hal ini

berdampak terhadap terjadinya penuninan kualitas air sungai, terlebih lagi pada

saat musun kemarau dimana debit air mengalami penyusutan yang besar sehingga

semakin memperparah tingkat pencemaran air sungai. Akibat beban pencemaran

ini, PDAM Surabaya sering mengalami kesulitan dalam memproses air minum

(Jasa Tirta, 2001).

Selain buangan industri, salah satu fimgsi kali Surabaya adalah

mengalirkan buangan air rumah tangga, buangan air limbah rumah tangga vang

berupa air mandi, cuci dan kakus juga dijumpai di sepanjang kali Surabaya.

Mengmgat pada tepi kiri dan kanan kali Surabaya kebanyakan berupa daerah

pemukiman, maka buangan air limbah rumah tangga ke kali Surabaya dirasa

cukup banyak konstribusinya disamping buangan air limbah industri. Berbeda

dengan buangan air limbah industri yang dapat diolah kualitasnya sebelum

dibuang ke kali Surabaya, maka air buangan rumah tangga ini sangat sulit

dikontrol kimlitasnya, apalagi ditambah dengan adanya jamban-jamban di

sepanjang alur kali Surabaya (Jasa Tirta, 2001).

Masalah yang ditimbulkan oleh logam berat mempunyai sifat-sifat

beracun, tidak dapat dirombak atau dihancurkan oleh organisme hidup. dapat

diakumulasi dalam tubuh organisme termasuk. manusia, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Logam berat As, Cd tennasuk logam sangat beracun

(dapat mengakibatkan kematian atau gangguan kesehatan yang tidak pulih dalam

waktu singkat), sedangkan logam berat Zn, Co sifat racunnya moderat (dapat

mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang dapat pulih maupun yang tidak

dapat pulihdalam waktu yang relatiflama). (Taftazani, dkk, 2003)

Identifikasi dan pengukuran logam - logam berat As, Cd, Zn, Co dalam

cuplikan di pilih dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN). Dalam

penelitian ini identifikasi dan penetapan kadar unsur logam berat dapat dilakukan

dengan metode elektrometri, spektrometri serapan atom, aktivasi neutron (AAN)

dsb. Metode AAN mempunyai kelebihan daripada metode yang lain, antara lain:

limit dcteksinya orde ppm-ppb, dapat teruji secara serentak (multi unsur langsung

terdeteksi bersamaan), bebas kontaminasi jika cuplikan telah di radiasi, hemat

bahan kiinia untuk preparasi, dsb.

Cuplikan air, sedimen dan biota sangat berperan penting sebagai faktor

perunut dan bioindikator, sehingga secara ekologi penentuan As, Cd, Zn dan Co

dalam cuplikan sangat penting karena dapat menunjukkan tingkat pencemaran

yang terjadi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemiasalahan yang ada, maka dapat diambil

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Berapa konsentrasi logam berat (As, Cd, Zn dan Co) yang terkandung dalam

cuplikan air, sedimen dan biota yang ada di perairan Surabaya ?

2. Apakah konsentrasi logam berat yang terkandung dalam air sungai sudah

sesiuti dengan Baku Mutu menurat Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 02

Tahun 20(34, air laut sudah sesuai dengan Baku Mutu Keputusan Menteri

Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 dan biota (ikan) sudah sesuai

dengan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No.

03725/T3/SK/VII/89 ?

3. Apakah faktor bioakumulasi (FB) dan faktor distribusi (Fp) unsur-unsur

logam berat dalam air, sedimen dan biota dapat dijadikan sebagai indikator

kualitas perairan ?

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini dititik beratkan pada penentuan konsentrasi unsur logam

berat As, Cd, Zn dan Co yang erat hubungannya dengan buangan air limbah hasil

kegiatan industri dan domestik ke perairan Surabaya. Konsentrasi logam - logam

tersebut dalam perairan lama kelamaan akan meningkat dan terakumulasi dalam

cuplikan - cuplikan lingkungan seperti : air, sedimen dan biota, serta manusia

yang mengkonsumsi biota air tersebut. Peningkatan kadar As, Cd, Zn, dan Co

suatu saat akan melebihi dari ambang batas yang diijinkan sehingga dapat

membahayakan keselamatan dan kesehatan manusia maupun lingkungan. Oleh

karena ltu perlu dilakukan pemantauan secara teratur dan berkala.

Dalam penelitian mi batasan masalah yang dikemukakan adalah :

1 Parameter logam berat yang dianahsis adalah As, Cd, Zn dan Co.

2. Tingkat kandungan logam berat yang terkandung dalam cuplikan air, sedimen

dan biota (eceng gondok, tanaman bakau, ikan Belanak, ikan Gelama) di

perairan Surabaya diidentifikasi dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron(AAN).

3. Penentuan faktor bioakumulasi (FB) dan faktor distribusi (FD) unsur-unsur

logam berat (As, Cd, Zn dan Co) dalam air, sedimen dan biota.

14. Tujuan Penelitian

1- Mengetahui konsentrasi logam berat As, Cd, Zn, dan Co yang terdapatdalam cuplikan air, sedimen dan biota di perairan Surabaya.

2. Membandingkan konsentrasi logam berat yang terkandung dalam air

sungai dengan Baku Mutu Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 02 Tahun

2004 dan air laut dengan Baku Mutu Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 serta biota (ikan) dengan

Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No.

03725/B/SK/VII/8.

3. Mengetahui faktor bioakumulasi (FB) dan faktor distribusi (FD) unsur-

unsur logam berat dalam air, sedimen dan biota.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PencemaranLingkungan

Perkembangan teknologi dan industri yang pesat dewasa mi membawa

dampak bagi kebidupan manusia, baik dampak yang bersifat positif maupun

dampak yang bersifat negattf (Wardhana, 1999).

.Pencemaran merupakan perubahan yang tidak dikehendaki dan

lingkungan hidup yang sebagian besar akibat dan kegiatan manusia. Perubahan

ekosistem atau habitat dapat berupa perubahan secara fisik, kimia atau penlaku

biologis yang akan mengganggu kehidupan manusia, spesies biota bermanfaat,

proses-proses industri, kondisi kehidupan, dan asset kultural. Selain itu dapat pula

merusak atau menghamburkan secara sia-sia sumber daya bahan mentah yang adadi alam (Thayib, 1994).

Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh komponen lamnya. Air yang kualitasnya buruk akan

mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan

mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan

makhluk hidup lamnya. Penuninan kualitas air akan menumnkan daya guna. hasil

guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dan sumber daya air yang

pada aklumya akan menumnkan kekayaan sumber daya alam (Anonim, 2002).

Pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh limbah ada bermacam-macam

bentuk. Ada pencemaran berupa bau, waraa, suara dan bahkan pemutusan mata

rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup atau penghancuran suatu jenis

organisme yang pada tingkat akhimya akan menghancurkan tatanan

ekosistemnya. Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup,

biasanya berasal dari limbah-Iimbah yang sangat berbahaya dalam arti memiliki

daya racun (toksisitas) yang tinggi.

Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat

kepada lingkungan alam saja, akan tetapi berakibat dan berpengaruh pula terhadap

kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Apabila lingkungan alam telah

tercemar sudah barang tentu tanaman yang tumbuh di lingkungan tersebut akan

ikut tercemar, demikian pula hewan yang hidup di situ. Pada akhimya manusia

sebagai makhluk hidup yang omnivora akan ikut pula merasakan dampak

pencemaran tersebut. Hal ini ditunjukkan pada daur pencemaran lingkungan di

ha wah ini :

Sumber

Pencemaran

Gambar 2.1. Daur Pencemaran LingkunganSumber : Wardhana (1999)

10

Limbah - limbah yang sangat beracun pada umumnya merupakan limbah

kimia, apakah itu berupa persenyawaan-persenyawaan kimia atau hanya dalam

bentuk unsur atau ionisasi. Biasama senyawa kimia yang sangat beracun bagi

organisme hidup dan manusia adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai

bahan aktif dan logam-logam berat. Daya racun yang dimiliki oleh bahan aktif

dari logam berat akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim dalam proses

fisiologis atau metabolisme tubuh. Sehingga proses metabolisme terputus. Di

samping itu bahan beracun dari senyawa kimia juga dapat terakumulasi atau

menumpuk dalam tubuh, akibatnya timbul problema keracunan kronis (Palar,

1994).

Sedangkan, sumber pencemaran perairan pesisir dan lautan dapat

dikeiompokkan menjadi 7 kelas : industri, cair pemukiman (sewage), limbah cair

perkotaan (urban stormwater), pertambangan, perlayaran (shipping), pertanian,

dan perikanan budi daya. Bahan pencemar utama yang terkandung dalam bungan

limbah dari ketujuh sumber tersebut berupa : sedimen, unsur hara (nutrients),

logam beracun (toxic metals), pestisida, organisme eksotik, organisme patogen,

sampah (litter) danoxygen depleting substances (bahan-bahan yang menyebabkan

oksigen yang terlarut dalam air berkurang). Bahan pencemar yang berasal dari

berbagai kegiatan industri, pertanian, rumah tangga di daratan akhimya

dapatmenimbulkan dampak negatif bukan saja pada perairan sungai, tetapi juga

perairan pesisirdan kelautan (Dahuri, Rais, Ginting, Sitepu, 2001).

Salah satu hal yang perlu dikerjakan dalam pengendalian clan pemantauan

dampak lingkungan adalah melakukan analisis unsur-unsur dalam cuplikan

lingkungan yang tercemar oleh limbah industn tersebut, temtama kandimgan

logam berat maupun senyawa kimia berbahaya lamnya. Analisis tersebut

diperlukan untuk mengevaluasi tingkat pencemaran yang terjadi.

2.2, Sumber Pencemaran

Sumber pencemar adalah setiap kegiatan yang membuang atau

mengeluarkan zat atau bahan pencemar, yang dapat berbentuk cair, gas atau

partikel tersuspensi dalam kadar tertentu kedalam lingkungan.

Pencemaran merupakan berubahnya suatu kondisi dan bentuk asal

menjadi keadaan yang lebih buruk. Perubahan bentuk tatanan dari kondisi asal

pada kondisi buruk ini teijadi sebagai akibat masuknya bahan pencemar dari

sumber pencemar yang ada.

Pencemaran lingkungan dapat melalui udara, air dan tanah pada akhimya

sampai juga pada manusia. Oleh karena itu perubahan dan kebijaksanaan manusia

dalam pengelolaan lingkungan sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia itu

sendiri.

Adanya sumber pencemar air oleh logam berat dari logam berat dan

berbagai sumber akan menyebabkan terganggunya populasi biota di perairan

tersebut. Masuknya zat pencemar logam berat ke dalam perairan selain

mengendap di dasar perairan, juga akan diakumulasi oleh tumbuhan dan hewan

air. Tingkat residu logam yang diakumulasi oleh organisme tersebut dapat untuk

menggambarkan tingkat pencemaran air di perairan tersebut (Moore dan

Ramarrnorthy, 1984).

Pencemaran lingkungan dapat melalui udara, air dan tanah yang pada

akhimya sampai juga pada manusia. Oleh karena itupembahan dan kebijaksanaan

manusia dalam pengelolaan lingkungan sangat besar bagi kelangsungan hidup

manusia itu sendiri.

Karena zat pembuangan limbah ke lingkungan pada akhimya sampai pada

manusia, maka perlu diketahui skema daur limbah ke lingkungan sebagai berikut :

Logam Beratdalam Air

F

Air Laut

1 V

Ikan Tumbuhan

1Manusia

Gambar2.2. Bagan Air Limbah Logam Berat dalam LingkunganSumber: Wardhana (1999)

2.3. Pencemaran Logam Berat

Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan nierupakan suatu

proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia.

Pada awal digunakannya logam sebagai alat, belum diketahui pengaruh

pencemaran terhadap lingkungan dan pada tingkat tertentu dapat meiiganggu

kesehatan manusia. Masalah yang dihasilkan dari logam berat mi cukup ramit,

karena logam berat mempunyai sifat - sifat berikut :

1. Beracun

2. Tidak dapat dirombak atau dihancurkan oleh organisme hidup.

13

3. Dapat diakumulasi dalam tubuh organisme tennasuk manusia, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Logam berat berdasarkan sifat racunnya dapat dikelompokkan menjadi empat

golongan, yaitu :

1. Sangat beracun, dapat mengakibatkan kematian ataupun gangguan

kesehatan yang pulih dalam waktu singkat. Logam - logam tersebut antara

lain : Pb, Hg, Cd, Cr, As, Sb, Ti dan U.

2. Moderat, yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang dapat pulih

maupun yang tidak dapat pulih dalam waktu yang relatif lama. Logam -

logam tersebut antara lain : Ba, Be, Cu, Au, Li, Mn, Se, Te, Va, Co dan

Rb.

3. Kurang beracun, logam ini dalam jmnlah besar menimbulkan gangguan

kesehatan. Logam - logam tersebut antara lain :Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K,

Ag, Ti dan Zn.

4. Tidak beracun, yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan seperti : Na,

AL Sr dan Ca.

2.3.1, Arsen (As)

Arsen hampir selalu ditemukan secara alamiah di daerah pertambangan

walaupun jumlahnya sangat sedikit. Logam ini biasanya selalu berbentuk senyawa

kimia baik dengan logam lain, oksida maupun sulfur yang menjadikan sifat logam

mi menjadi lebih mudah mengendap. Konsentrasi logam arsen pada air laut secara

alamiah 2,6 ug/1, sedangkan pada air sungai 2 ug/1 (Darmono, 2001).

14

Arsen digunakan dalam industri metalurgi, gelas, pigmen, tekstil, kertas,

keramik, cat. penyulingan minyak, semi-konduktor dan sebagainya (Efrendi,

2003). Kadar Arsen dalam perairan tawar sekitar 0,01 mg/L Untuk menjaga

ekosistem akuatik, kadar arsen sebaiknya tidak iebih dari 0,05 mg/1 (Moore,

1991). Kadar arsen yang tinggi juga dapat merusak kiorofil. Pada perairan yang

diperuntukkan bagi kepentingan pertanian, kadar arsen sebaiknya kurang dari 0,1

mg/1. Konsentrasi arsen yang mematikan bagi mikro algae berkisar antara 2,0 -

10,0 rag/1. Kadar arsen yang melebihi 10 mg/1 bersifat toksik packs ikan, kadar

arsen aman pada perairan laut adalah sekitar 0,01 mg/1 (Effendi, 2003 ).

Arsen merupakan bahan beracun, dapat melalui isapan nafas dalam bentuk

debu yang berterbangan di udara (pencemaran udara) dan keracunan arsen pada

orang atau hewan karena menghisap debu tersebut., perut (melalui makanan) atau

absorbs! melalui kulit. Keracunan As dapat secara cepat atau pelan dengan gejala

yang timbul, seperti : bercak-bercak pada kulit seperti eksem, dan apabila

keracunan berat akan menimbulkan muntah darah lambung. Gas AsH^ akan

memecahkan butiran darah dan senyawa Arsen banyak dijumpai pada buangan

industn logam, glassware, keramik, zat pewarna dan pestisida.

Apabila tennakan arsen sebanyak 100 mg dapat mengakibatkan keracunan

yang hebat. Arsen juga diduga dapat mengakibatkan kanker.

2.3.2. Kadmium(Cd)

Kadrmum merupakan bahan beracun yang akan menimbulkan gejala akut

dan megakibatkan kematian. Keracunan akan mengakibatkan gangguan pada

organ dalam hati, ginjal, tulang-tulang apabila temiakan/terminum dari bahan

yang tercemar Cd dengan gejala : mual, muntah, diare, kejang pen.it, dan pusing,

yang mana Cdakan menghambat kerja dan selfliydril enzym, dan diduga sebagai

karsinogen.

Keracunan Kadmium (Cd) dapat terjadi karena banyak industn yang

menggunakan logam kadmium dalam proses produksmya, seperti industri

metalurgi, pelaisan logam, pigmen, baterai, peralatan eiektronik, pelumas,

peralatan fotografi, gelas, keramik, tekstil dan plastik (Effendi, 2003).

Logam kadmium menjadi popular setelah timbulnya pencemaran air

sungai di wilayah Toyama di Jepang yang menyebabkan keracunan pada manusia

(WTardhana, 1999). Kadmium dalam air tawar berbentuk karbonal (CdC03),

sedangkan dalam air laut berbentuk senvawa klonda (CdCl2). Sifat dan kegunaan

logam ini adalah :

- Mempunyai sifat tahan panas sehingga sangat bagus untuk

pencampuran pembuatan bahan-bahan keramik dan plastik; dan

- Sangat tahan terhadap korosi sehingga bagus untuk melapisi pelat

besi dan baja.

Kadmium bersifat kumulatif dan sangat toksik bagi manusia dapat

mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dan paru-paru, meningkatkan tekanan

darah dan mengakibatkan kemandulan pada pria dewasa (Effendi, 1999).

Kadmium dapat berbahaya apabila diserap oleh hewan air melalui insang

dan saluran pencemaan. Karena sifatnya sangat toksik, logam ini dapat

mematikan. Keracunan kronis Cd lebih sering dijumpai di lapangan hanya pada

manusia, ini erat hubungarmya dengan kualitas lingkungan yang menurun.

16

Pada air payau biasanya terdapat muara sungai. Kedua senyawa tersebut

jumlahnya berimbang. Logam berbahaya ini diserap oleh hewan air melalui

insang dan saluran pencemaan. Karena sifatnya yang toksik, logam ini dapat

mematikan. Jika hewan air tersebut tahan terhadap kandungan logam yang tinggi,

maka logam itu dapat tertimbun di dalam jaringannya, temtama hati dim ginjal.

Logam ini juga berkaitan dengan protein sehingga disebut metahtionein yang

bersifat agak permanen dan mempunyai waktu pamh cukup lama (biological half

life).

2.3.3. Seng (Zn)

Seng digunakan dalam produksi logam campuran, misalnya : pemnggu,

loyang, dan kuningan. Senyawa seng mi juga sering digunakan dalam pelapisan

logam seperti : baja, besi yang merupakan produk anti karat. Juga digunakan zat

wama untuk cat, lampu, gelas, bahan keramik, pestisida dan sebagainya, Zn juga

banyak dijumpai pada limbah industri CC>2.

Kadar seng pada air minum sebaiknya tidak lebih dan 5 mg/L toksisitas

seng menurun dengan meningkatnya kesadahan dan meningkatnya suliu dan

menurunnya oksigen terlarut. Toksisitas seng bagi organisme akuatik (algae,

avertebrata dan ikan) sangat bervariasi, < 1 mg/1 hingga > 100 mg/1 (Effendi.

2003). Keracunan Zn sering dijumpai pada hewan yang hidup di daerah yang

tercemar unsur ini, dankeracunan Zn mi juga terjadi bersamaan dengan keracunan

Cd secara kronis. Defisiensi seng akan terlihat pada hewan dengan gejala

peradangan pada hidung danmulut serta pembengkakan persendian.

17

kobalt sebagai alloy dengan logam lain. Ackipun sifat-sitat dari logam kobalt

adalah sebagai berikut :

1. Logam Co dalam persenyawaannya mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +3.

2. Ion kobalt ( III ) tidak. stabil.

3 Kobalt dapat membentuk komplek-komplek yang stabil.

4. Komplek kobalt ( II ) dapat dioksidasikan dengan mudah menjadi komplek-

komplek kobalt ( III).

5. Koba It bersifat racunterhadap mahkluk hidup.

2.4. Indikator Biologis

Indikator biologis sebagai dasar dan perhatian. utama untuk melihat

dampak pencemaran logam berat dan beracun dan adanya proses bioakumulasi,

selain itu juga untuk melihat efek potensialnya terhadap janngan atau rantai

makanan. Salah satu organisme yang dapat dijadikan bioindikator untuk sungai

adiilah eceng gondok dim ikan, setkngkan untuk perairan laut adalah kerang dan

ikan.

Karakteristik ideal sebagai indikator biologis ekosistem perairan adalah

sebagai berikut:

- Organisme (biota) tersebut haras cukup mengakumulasi logam berat

tanpa menyebabkan kematian.

- Habitat biota berasal dari daerah yangditeliti.

- Melimpahnya setiap waktu pada lokasi yang akan diteliti.

19

- Mempunyai masa hidup lebih dan satu tahun, (cukup lama) untuk

melihat pengarah variasi pembahan musim

- Mempunyai ukuran tubuh yang memungkinkan untuk dianalisa,

temtama pada janngan tubuh (Rossbaeh, 1995).

Logam berat yang diabsorbsi, akan diakumulasi oleh makhluk hidup

perairan sampai berbagai tingkatan. Akumulasi logam berat oleh makhluk hidup

dapat berasal dari proses biokonsentrasi. pengambilan dan partikulat tersuspensi,

dan bahan makanan dan dari sedimen (Connell, 1995). Bioakumulasi logam berat

yang dilakukan oleh biota air akan menyebabkan kadamya dalam tubuh lebih

besar dibandingkan dengan air maupun sedimen (Hutagalung, 1984).

Apabila pencemaran lingkungan diperkirakan melalui jalur air maka

indikator biologisnya dapat ditentukan melalui hewan atau tanaman yang hidup

atau tumbuh di air, baik air sungai, air danau maupun air laut. Indikator biologis

yang ada pada jalur air dan mungkin akan sampai kepada manusia (Wardhana,

1999),

Dalam menganalisa keadaan lingkungan masalah indikator biologis

merupakan petunjuk ada tidaknya kenaikan keadaan lingkungan dan keadaan

gans dasar (keadaan lingkungan sebelum ada kegiatan industn), sebaiknya

pengambilan contoh lingkungan haruslah yang terletak pada jalur yang menuju

dan berakhir pada manusia (Wardhana, 1995).

Logam berat yang terabsorbsi oleh biota perairan akan membentuk

senyawa kompleks dengan zat-zat organik yang terdapat dalam tubuh organisme

sehingga logam berat akan terikat, terakumulasi dan tidak segara dilepaskan oleh

20

organisme yang bei'sangkutan (Robinson dan Roesijadi, 1994). Sedangkan

menurat Hutagalung (1984), bahan pencemar yang berada dalam tubuh organisme

dapat dikeluarkan ke lingkungan air atau dapat disimpan dan terakumulasi dalam

tubuh organisme yang terlibat pada rantai makanan. Logam berat yang

terakumulasi akan bereaksi dengan gugus sulfuliidril (-SH) dari protein yang

terdapat dalam tubuh organisme, sehingga sukar terekskresi oleh organisme

tersebut.

Bioakumulasi logam berat yang dilakukan oleh biota air akan

menyebabkan kadamya dalam tubuh lebih besar dibandingkan dengan air maupun

sedimen (Hutagalung, 1984). Demikian juga halnya dengan logam berat yang

terabsorbsi oleh biota laut, meskipun prosesnya lambat namun apabila

berlangsung terus-meneras dalam jangka waktu yang lama, maka proses

akumulasi yang terjadi akan menghasilkan kandungan logam berat yang cukup

linggi dalam tubuh organisme. Proses akumulasi logam berat akan jauh lebih

cepat melalui rantai makanan yang telah tercemar daripada di dalam air.

Absorbsi logam berat dari air ke dalam makhluk hidup dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu kadar garam, temperatur, pH, ukuran organisme, hadimya

senyawa kimia lain dan kondisi kelaparan dari organisme. Absorbsi logam juga

sangat bergantung pada bentuk logam, biasanya ikatan logam dalam makanan

sangat stabil dan tidak dipecah oleh enzim pencemaan (Darmano, 1995).

2.4,1. Ecenggondok(Eichhomia crassipes (Mart) Solms)

Eceng dondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms) merupakan tumbuhan

pengganggu (gulma) perairan yang sulit diberantas, karena pertumbuhamiya

sangat pesat tennasuk jenis tumbuhan menahun, mengapung bebas apabila air

cukup dalam, tetapi berakar di dasar bila aimya dangkal (Widivanto, 1980).

Tumbuhan ini juga mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat

tumbuhnya, serta dapat memanfaatkan kesuburan air yang tmggi. Pertumbuhan

yang pesat berarti mempunyai daya scrap yang besar untuk menyerap berbagai

unsur dalam air (Hadi, 1984).

2,4.2. Tanaman Bakau (Rhit.ophora.sp.)

Yang paling menarik dan ekosistem ini adiilah cara adaptasi organ-organ

tubuhnya terhadap kondisi lingkungan yang bersalinitas tinggi, dan selalu

tergenang air. Untuk Ehizophora selam akar yang menggantung penyaring NaCl

ia memiliki daun berlapis dagmg yang tebal untuk menyimpan banyak air Selain

itujuga akar-akar mereka mampu menahan sedimen sehingga teijadi penambahan

lahan kearah laut.

Hutan mangrove (bakau) merupakan ekosistem utama pendukung

kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan kelautan. Selain mempunyai fhngsi

ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, penahan abrasi, amukan

angin tautan, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, dan lain sebagainya.

Hutan magrove juga mempunyai fiingsi ekonomis penting seperti : penvedia

kayu, daun-daunan sebagai bahan baku obat-obatan (Dahuri, Rais, Gintmg,

Sitepu, 2001).

Hutan bakau sebagai salah satu ekosistem yang sangat unik, merupakan

salah satu sumberdaya alam yang sangat potensial, hutan bakau disamping

merupakan penghasil berbagai bahan baku industn (bahan penyamak, arang, kayu

bakar, dll), juga mempunyai fungsi hndung berbagai proses ekologi dan

mempakan salah stu ekosistem yang mempunyai daya recoven'/regenerasi yang

cukup kual, dari 15,9 juta Ha hutan mangrove dunia seluas 4,25 juta Ha hutan

mangrove atau ± 27% terdapat di Indonesia dan seluas ± 28,437 Ha berada di

propinsi Jawa Timur, oleh karena itu mangrove/bakau oerlu memperoleh

perhatian khusus, hati-hati agar tidak menumnkan atau merusak ekosistemnya

(Anonim, 1997).

2.4.3. Ikan Belanak (Moolgarda delicatus)

Karakter diagnostik: Badan memanjang; mulut kecil dan terminal;

moncong runcing; ujung belakang tulang rahang tidak terlihat apabila mulut

tertutup; selaput kelopak mata tidak menutupi ins mata; sisik lingkaran dengan

pinggiran bermembran bergerigi; pyloric coeca tidak bercabang; snip ekor cagak.

Jari-jari sirip punggung VI-L 8;jari-jari strip dubur 111,9; jari-jari sirip dada 15-17;

deretan sisik longitudal 34-36. Terdapat di daerahpantai dan estuaria.

Warna: Bagian belakang berwarna kehijau-hijauan atau abu-abu

kecoklatan, pada bagian sisi dan perut berwarna keperakan; pinggiran belakang

sirip ekor berwarna hitam; pada pennulaan snipdada terdapat spot biru.

2.4.4. Ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)

'(•;

<U?*..*! hu ..s.f.uiHtmis \\ifu *lrcp n>4<\t

Hi .ui.il I'm

In!,-. i!-lm, Mulr-. r\u-,|,lii>:; ,„,,„ , .„„( ,1 •

Gambar 2.3. Struktur ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)

Bentuk badan memanjang, agak compress; seluruh bagian kepala dan

badan tertutup sisik kecuali ujung moncong. Lubang sensor berpon sering kali

terdapat pada ujung moncong (pori-pori rostral bagian atas). pada bagian

pinggiran bawah moncong (pon-pon rostral marginal), dan pada dagu (pon-pon

mental): biasanya pori-pori rostral bagian atas 3-5, pori-pori rostral marginal 5,

dan pori-pori mental 3 pasang. Sirip punggung tidak terputus, dengan lekukan

yang dalam antara bagian sirip yang berjari-jari keras dan bagian sirip yang

berjari-jari lemah: sinp bagian depan VIII-X (biasanya X) dengan jari-jari keras

yang pipih, dan bagian belakang dengan Ijari-jari keras dan 21-44 jari-jari lemah;

dasar sirip punggung yang berjari-jari lemah lebih panjang daripada dasar snip

dubur; sinp dubur dengan II jari-jari keras ckm 6-12 (biasanya 7) jari-jari lemah;

sinp ekor berpmggiran berlekuk sampai memncmg, tidak pernah berbentuk cagak,

biasanya meruncing pada ikan-ikan muda, dan berbentuk rhomboid pada ikandewasa.

2.5. Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis Aktivasi Neutron (AAN) merupakan teknik analisis unsur-unsur

kelumit, yaitu unsur-unsur dalam kadar yang sangat rendah. Analisis mi

didasarkan pada pembentukan radionuklida sebagai hasil dari reaksi nuklida

dalam bahan yang dianahsis. Cuplikan akan di radiasi menggunakan suatu sumber

neutron, mti atom unsur-unsur yang berada dalam cuplikan akan menangkap

neutron dan berubah menjadi radioaktif.

Metode aktivasi neutron mi mampu menganalisis unsur-unsur kelumit

dalam satu sampel secara bersamaan tanpa pemisahan kimia, jika dibandingkan

dengan metode lam. AAN mempunyai kepekaan yang tinggi yaitu mampu

mendeteksi kadar unsur sampai orde ppm (KH>) bahkan untuk unsur tertentu

sampai orde ppb (10-9) dan ppt (10-12) Keunggulan dan Metode Analisis

Aktivasi Neutron ini adalah :

1. Mendeteksi secara serentak (tnulti element)

2. Limit deteksi tinggi

3. Tanpa merusak cuplikan

4. Bisa untuk cuplikan padat, cair dan gas

5. Tidak mudah terkontaminasi, jikacuplikan telah di radiasi

6. Mampu menganalisis semua unsur kelumit (trace element) dalam suatu

cuplikan

Kelemahan dari MetodeAnalisis Aktivasi Neutron adalah :

1. Yang dianahsis kadar unsur total, tidak bisa membedakan valensi unsur

25

2. Beberapa unsur tidak terdeteksi (Si, Pb, C, N, O dsb) (Catatan kuliah

Laboraturium Lingkungan).

Tabel 2.1. Keandalan Metode Aktivasi Neutron

Kepekaan/hmit deteksi (repisipity) :± 4. 10'5 ug

Ketelitian (accuracy) :5 %

Keseksamaan (precition) : ± 1 %

Sumber : Susetyo, 1988. ~ '

2.5.1. Prinsip Dasar

Bahan sampel yang akan dianalisa, diiradiasi dengan sumber neutron

dalam suatu sumber neutron, maka akan teijadi penangkapan neutron oleh inti

unsur - unsur tersebut. Unsur yang teraktivasi neutron akan berubah menjadi

radioaktif yang memancarkan sinar gamma dengan energi gamma spesifik.

Selanjutnya pancaran tenaga dan unsur radioaktif dalam sampel tersebut dideteksi

untuk melihat komposisi kandungan unsur yang ada (secara kualitatif) serta

ditentukan kadamya (secara kuantitatif) dengan teknik spektrometn y. Secara

sederhana reaksi tersebut dinyatakan dengan persamaan unium sebagai berikut :

ZX +n ^ Z+1X +y (2-1)

X :adalah unsur sasaran dalam cuplikan

n ; adiilah neutron yang digunakan untuk iradiasi

y :adalah sinar gamma yang dipancarkan oleh unsure hasil

pengaktivan setelah iradiasi, smar gamma ini mempunyai energi yang

spesifik untuk setiapunsur

/Z+lX:adalah unsur hasil reaksi inti dalam cuplikan (Anonim, 2001).

X \ \ x /V, r, >•>.. y

XoX

o , / -, q-O c.O/ \ o AO o O/O o _. " • \Oq q <-y vo-0 0 A/

- - ' a ^ ^ b

Gambar 2.4. Pn'nsip Dasar Analisis Aktivasi NeutronSumter : Susetyo (1988)

Keterangan :

a. Cuplikan terdin atas bahan dasar (O) dan unsur-unsur kelumit (a).

b. Cuplikan di iradasi dengan neutron dan membuat beberapa atom menjadi

radioaktif(# ) dan (k ).

c. Smar y yang dipancarkan oleh cuplikan menyingkapkan data kualitatif dan

data kuantitatif unsur-unsur dalam cuplikan.

2.5.2. Reaksi Pengaktifan

Radioaktivitas merupakan gejala pembahan inti atom secara spontan

disertai dengan pancaran radiasi partikel dan atau gelombang elektromagnetik.

Perubahan mti atom tersebut menghasilkan suatu unsur baru yang disebut sebagai

desintegrasi inti atau dikenal dengan pelumhan radioaktif.

Proses pelumhan radioaktif dapat dijelaskan sebagai berikut :

A *• B+b (2-2)

Dimana unsur radioaktif A mengalami pelumhan menjadi nuklida B dengan

melepaskan radiasi b. Contoh reaksi neutron dan energi yang dihasilkan adalah :

£As+ln >*As +Eyl (2-3)

lZCd+fr >™Cd +Er2 (2-4)

27

64 -/ , 1

30 Zn+0fl >xZn +EYy (2-5)

27<-ch-0« ^Xo+Ay, (2-6)

Pancaran energi gamma, E y tersebut yang akan dianalisa dalam detektor

HPGe dengan kemurnian yang tinggi secara kualitatif (identifikasi kenampakan

unsur yang terdapat dalam sampel) dan secara kuantitatif (mengukur kadamya

dengan mengukur luas spektram atau intensitas y) (Susetyo, 1988).

2.5.3. Fasilitas Iradiasi

2.5.3.1. Fasilitas Iradiasi Reaktor Atom Kartini

Bahan bakar yang digunakan reaktor atom Kartini adalah UZr H 20%.

Terdapat dua isotop utama dalam uranium, yaitu 235U dan 238U. Inti 235U apabila

menyerap neutron akan mengalami pembelahan menjadi dua inti bam sambil

melepas 2atau 3neutron. Reaksi pembelahan inti menjadi dua buah inti atau lebih

dim lebih ringan dan disertai pemancaran energi dinamakan reaksi fisi.

Neutron yang dihasilkan langsung dan pembelahan uranium mempunyai

tenaga yang sangat tmggi. Neutron jenis mi disebut sebagai neutron cepat.

Neutron cepat tidak dapat dipakai secara efektif untuk membelah uranium, oleh

sebab itu dilakukan penurunan tenaga neutron, yaitu dengan memperlambat gerak

neutron dengan menumbukkan pada atom-atom ringan sehingga energinya

sebagian akan diberikan pada atom tersebut. Bahan untuk memperlambat neutron

disebut moderator. Bahan yang digunakan adalah air ringan. Neutron thermal

mempunyai tenaga dibawah 0,2 KeV.

28

2.5.3.2. PemilBian Sumber Neutron

Bnergi smar gamma (EyL Eyo. dst) sangat spesifik untuk setiap unsur.

sehingga dapat untuk mengidentifikasi atau analisis kuantitatif suatu cuplikan,

Dalam Analisis Aktivasi Neutron (AAN) neutron tersebut dapat

mengaktivasi unsur - unsur dalam sampel yang cukup banyak setelah tenaganya

diturunkan lebih dahulu menjadi neutron (hernial dengan menumbukkan pada

bahan dengan berat atom ringan seperti air (H20), air berat (D20), grafit atau

oxygen serta yang lainnya (Susetyo, 1998).

2.5.4. Perangkat Spektrometer Gamma

Perangkat Spektrometer gamma yang digunakan dilengkapi dengan unit

pengolah data yang mempakan mikro computer, sumber tegangan tinggi (HV)

penguat awal (Preampiflier), penguat (Ampifiier) dan penganalisis salur ganda

(MCA). Detektor HPGe dilengkapi dengan system cryostat (tabling yang berisi

N2 cair). Untuk keterangan lebih jelas ditunjukkan pada Gambar 2,6.

Penguat awal (Preampiflier) terletak diantara detektor dan penguat. Alat

ini mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

- Untuk melakukan amplifikasi awal terhadap pulsa keluaran detektor.

- Untuk melakukan pembentukan pulsa pendahuluan.

- Untuk mencocokkan impedansi keluaran detektor dengan kabel signal

masuk, ke penguat.

- Untuk mengadakan pembahan muatan menjadi tegangan pada pulsa

keluaran detektor.

1Q

Sediingkan pengiuit (Ampifiier), berfungsi mempertinggi pulsa keluaran

dari preamplifier sehingga mencapai amplitude yang dapat dianahsis dengan alat

penganalisis tmggi pulsa. Pulsa yang dihasilkan berupa penganalisis salur ganda.

Pulsa-pulsa dengan bennacam-macam tinggi dapat dibedakan dan dipisahkan

sehingga membentuk spektrum-y yang lebih halus. Pulsa keluaran dari pengalisis

salur ganda diteruskan pada alat cacah (gabungan counter dim timer) dengan

menghitung semua pulsa keluaran dalam selang waktu yang telah ditetapkan

sebelumnya (Susetyo, W.J 988).

•-I

JL! ,r=r A 1

I —4

^/u_ n6

i

Gambar 2.5. Perangkat Spektometer ySumber : Susetyo (1988)

Perangkat yang digunakan didam spektrometer yadalah sebagai berikut:

1. Detektor HPGe 5. Penguat (ampifiier)

2. Sumter tegangan tinggi (HV) 6. Penganalisis salur ganda (MCA)

3. "Cryostat" Nitrogen cair 7. Unit pengolahan data

4. Penguat awal (preampiflier)

Pnnsip kerja dari spektrometer gamma yaitu pulsa yang dihasilkan oleh

detektor HPGe dipertinggi serta dibentuk dalam penguat awal dan amplifier. Pulsa

tersebut dikirim ke alat penganalisis salur ganda yang telah dilengkapi dengan

banyak memori dan dinyatakan cacah salur. Dalam penganalisis salur ganda maka

30

pulsa-pulsa tersebut dipilah-pilah sesuai dengan tinggi pulsa yang dimilikinya.

Pulsa dengan tinggi tertentu atom dicatat cacahnya dengan nomor salur tertentu

dan alat semacam ini pada hakekatnya adalah sebuah komputer dan dinamakan

penganalisa salur ganda. Pulsa dengan tinggi tertentu akan dicatat cacahnya dalam

salur dengan nomor tertentu.

2.5.4.1. Detektor HPGe

Apabila sinar ymengenai detektor semi - konduktor maka dalam interaksi

yang akan terjadi akan dihasilkan pasangan elektron-lowongan pada daerah

mtristik dalam detektor, oleh karena adanya pengerah medan listrik yang terjadi

menyebabkan elektron yang bergerak pada ujung-ujung elektroda mengakibatkan

beda potensial yang akan menimbulkan sinyal. Tinggi smyal tersebut sebanding

dengan jumlah tenaga foion gamma dari suatu unsur yang teraktivasi neutron.

Karena kesenjangan tenaga dalam kristal germanium sangat kecil maka

untuk mengatasi arus bocor balik yang disebabkan oleh efek ekstemal, detektor

HPGe (High Pure Germanium) haras dioperasikan dalam suhu operasi yang

sangat rendah, yaitu dengan menggunakan nitrogen cair 77 K (-196°C) sebagai

medium pendingm. Apabila tidak dilakukan pendinginan maka arus bocor akan

memsakkan daya pisah detektor. Oleh sebab itu detektor biasanya dimasukkan

dalam wadah hampa yang dimasukkan dalam dewar nitrogen cair. System seperti

ini sering disebut juga sebagai "cryostaf (tabling bensi N? cair).

Detektor HPGe banyak digunakan dalam spektrometer gamma karena

mempunyai kemurnian yang tmggi. dan hams berada dalam kondisi terjaga

kestabilannya.

31

2.6. Deskripsi Lokasi Penelitian

2.6.1. Letak Geografis

Surabaya mempakan ibu kota propinsi Jawa Timur sang dikenal sebagai

Kota Pahlawan dengan luas wilayah 326.36 Km2 yang terletak antara 07° 21'

Lintang Selatan dim 112° 36' - 112° 54' Bujur Timur.

Kota Surabaya berdiri diatas ketinggian 3-6 meter diatas permukaan laut

(dataran rendah), keciuili dibagian selatan terdapat dua bukit landai di daerah lidah

&Gayungan dengan ketinggian 25 -50 meter di atas pemiukaan laut. Sedangkan

untuk batas wilayah kota Surabaya terdiri dan :

Sebelah Utara ; Selat Madura

Sebelah Timur ; Selat Madura

Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo

Sebelah Barat : Kabupaten Gresik

2.6.2. Letak Topografi

Surabaya terdiri dari 80 %dataran rendah dengan ketinggian 3 - 6 mdan

memiliki kemiringan <3%, sedangkan 20 %perbukitan dengan gelombang yang

rendah dengan ketinggian <30 myang memiliki keminngan 5-15 %.

2.6.3. Iklim dan Curah Hujan

Musim kemarau terjadi pack bulan Mei -Oktober sedangkan musim hujan

pada bulan November - April. Temperatur udara rata-rata minimum adalah 22,1

°C dan maksimum adalah 33,5 T. Sedangkan curah hujan rata-rata adalah 181

mm dan curah hujan di atas 200 mm yang terjadi pada bulan November -April.

Kecepatan angin yang terjadi di kota Surabaya rata-rata 6,0 Knot dan kecepatan

32

angm maksimum ackilah 22 Knot. Arab angin terbanyak menurut pembagian

bulamiya adalah :

Januari, Februari, Maret : Barat-Barat Laut

April, Mei, Juni, Juli, Agustus. September, Oktober, November : Timur

Desember : Timur - Tenggara

(Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, 2002).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Dasar Inovasi Bahan Bidang

Teknotisikokimia, Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Maju (P3TM) -

BATAN Yogyakarta. Penelitian serta pengolahan data clan penyusunan skripsi

dilaksanakan dari bulan Juni - April 2004.

Untuk lokasi pengambilan cuplikan dilakukan di perairan Surabaya,

dengan jumlah 12 titik sampling yang dilaksanakan pada tanggal 22 s/d 24 Juni

2004. Kegiatan penelitian di laboraturium dilaksanakan tanggal 1 Juli 2004 s/d

Januari 2005.

3.2. Obyek Penelitian

Cuplikan yang diteliti adalah air sungai, air laut, sedimen, eceng gondok

(Eichhomia crassipes (Mart) Solms), tanaman bakau (Rhizophora.sp.), ikan

Belanak (Moolgarda delicatus), ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen) di

Hulu, Tengah, Hilir, Muara sampai Pesisir Pantai di Perairan Surabaya. Obyek

yang dikaji dalam penelitian ini adalah konsentrasi unsur logam berat (As, Cd, Zn,

dan Co). Untuk air simgai penetapan klasifikasi menurat Peraturan Daerah Kota

Surabaya No. 02 Tahun 2004, klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat)

kelas :

34

a. Kelas I, yaitu air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air

minum, dan atau perantukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama

dengan kegunaan tersebut.•e"

b. Kelas II, yaitu air yang peruntukkannya clapat digunakan untuk

sarana/prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar dan air payau,

petemakan, air untukmengairi pertamanan, dan /atauperantukan lain yang

mensyaratkan mutu air yang sama dengankegunaan tersebut.

c. Kelas III, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan air tawar dan air payau, petemakan, air untuk

mengain pertamanan, dan/atau perantukan lain yang mensyaratkan mutu

air yang sama dengan kegunaan tersebut.

d. Kelas IV, air yang peruntukannya diipat digunakan untuk mengain

pertamanan dan/atau perantukan lain yang mensyaratkan mutu air yang

sama dengan kegunaan tersebut.

Pada lokasi penelhian penetapan kelas air pada sumber air yangalurnya di

daerah sebagaimana dinyatakan dalam (Lampiran A) yaitu (Kelas I : Tengah Kali

Surabaya (Karangpilang) dan Hulu Kali Wonokromo (Jagir Wonokromo); Kelas

IV : Hilir Kali Surabaya (Gunungsari), Hulu Kali Mas (Darmokali), Muara Kali

Wonokromo (Wonorejo), Muara Kali San (Sukolilo), Muara Kali Kedinding,

Muara Kali Anak (Morokrembangan)). Sedangkan air laut penelitian pada daerah

Pesisir pantai Wonokromo, Pesisir pantai Kenjeran, Pesisir Kedung Cowek dan

Pesisirpantai Morokrembangan.

35

Tab

el3.

1B

aku

Mut

uA

irSu

ngai

,Car

ape

ngam

bila

nda

nM

etod

eA

nalis

is.

As

No

Cup

likan

1) III

Air

Su

ng

ai0

.05

Ba

kuM

utu

Air

Sung

aise

suai

per

un

tuka

nn

yaP

em

eri

nta

hD

aera

hK

ota

Su

rab

ava

No

.0

2ta

hu

n2

00

4

IVI.

..

0.0

1

Cd

Zn

II

0.0

1

HI

IVI

1.]

IIII

I

0.0

10

.01

0.O

5I0

.0S

0,0

5

IV

Co

,(m

0)

iii

!m

iv

0.2

0.2

|0.

2J

0.2

Car

aPe

ngam

bila

nC

uplik

an;M

etod

eA

nalis

is

Gra

bSa

mpl

ing

dan

man

ual

]A

AS

Tab

el3.

2B

aku

Mut

uA

irla

ut,C

ara

peng

ambi

lan

dan

Met

ode

Ana

lisis

.

No

|C

uplik

an

Air

Lau

t

Para

mete

r

Ars

en(A

s)

Cad

miu

m(C

d)

Sen

g(Z

n)

Kob

alt

(Co

)

Ba

kuM

utu

Air

La

uts

esua

ip

eru

ntu

kan

nya

Kep

utus

anM

ente

riN

egar

aL

ing

kun

ga

nH

idup

No

.5

1T

ah

un

20

04

Bak

uM

utu

Air

Lau

tu

ntu

kB

iota

Lau

t

0,012

mg/1

(L00

1"mg

/10

,05

ma/

1

Car

ape

ngam

bila

nC

uplik

anM

eto

de

An

ali

sis

Gra

bSa

mpl

ing

dan

Man

ual

!A

AS

36

3.3. Pengumpulan Data

Data - data yang digunakan dalampenelitian mi meliputi:

1. Data primer

Data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian secara iaboratunum

yang berupa hasil preparasi, aktivasi dalam Reaktor Riset Kartini dan

analisis data (pencacahan sampel dalam spektrometer y). Pengumpulan

data primer ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, antara lain :

a. Metode pengambilan cuplikan dilakukan secara sesaat (grab

sampling)

b. Cara pengambilan cuplikan dilakukansecara manual.

c. Proses pengawetan cuplikan :

• Cuplikan Air diawetkan dengan penambahan HNC)3, agar

kandungan logam yang ada pada cuplikan tidak teradsorpsi

pada wadah cuplikan.

" Cuplikan biota diawetkan dengan peletakan pada wadah ice

box, hal ini dilakukan untuk mencegah proses pembusukan

pada biota.

d. Preparasi cuplikan

Metode preparasi untuk tiap cuplikan berbeda-beda. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran B3 1)

e. Analisis Cuplikan

Analisis cuplikan dilaksanakan secara kualitatif dan kuantitatif.

38

2. Data sekunder

Berupa kimipulan data dan infomiasi baik dari survey atau investigasi

daerah penelitian, serta dari studi pustaka maupun laporan penelitian vang

terkait dengan pennasalahan. Data-data tersebut digunakan untuk

memahami karakter dan pennasalahan yang teijadi di ckserah penelitian

serta untuk merencanakan lokasi pengambilan cuplikan.

Data pendukung (sekunder) :

a. Peta Administrasi skala 1 : 100000.

b. Peta Aliran Simgai skala 1 : 100000.

c. Peta Penggunaan Lahan skala 1 : 100000.

d. Data penggunaan tanah untuk kawasan Morokrembangan.

e. Data Industri yang beipotensi menghasilkan limbah B3.

f. Data kumulatifjumlah industri di Surabaya tahun 2001.

g. Data Kegiatan Pemantauan Kualitas Air di DPS Kali Brantas.

h. Data Geografis dan Topografikota Surabaya.

3.4. Alat dan Bahan Penelitian

3.4.1. Alat Penelitian

1. Alat Pengambilan Cuplikan

• Jerigen 5 / sebanyak 24 buah : sebagai wadah cuplikan air simgai

dan air laut.

• Centong : sebagai alat bantu masuk sedimen ke dalam plastik.

39

• Ember : sebagai alat bantu pengumpulan biota sebelum

dimasukkan dalam wadah.

• Gayung : Alat bantu penyiraman biota dengan air setempat.

• Plastik klip ukuran 2 kg : wadah cuplikan sedimen.

• Plastik hitam ukuran 5 kg : wadah cuplikim eceng gondok dan

tanaman bakau.

• Sarang tangan 2 pasang : alat pelindimg tangan pada saat

pengambilan cuplikan.

• Perahumotor : alat transportasi pengambilan cuplikan di laut.

• Pisau cutter : untuk membersihkan/memotong eceng gondok dan

tanaman bakau dari akar-akar.

• Nampan : wadah sedimen sebelum dimasukkan dalamplastik klip.

• Sepatubot 3 pasang : alat pelindimg dalampengambilan cuplikan.

• 2 buah Ice box : wadah Cuplikan biota agar tidak busuk.

• CfPS : untuk pemetaan titik koordinat (LS & BT)

• pH meter : alat pengukur pH laratan.

• Kamera : dokumentasi

2. Alat Preparasi Cuplikan

• Kertas saring : untuk menyaring air dan kotoran-kotoran sebelum

dipekatkan.

• Cawan tahan panas (1000 ml) : wadah air untuk proses pemekatan

diatas kompor listrik.

• Gelas ukur (1000 ml) : untuk mengukur air sebelum dipekatkan.

40

• Mikropipet (Eppendorf, Mettler) : mengukur volume standar (uL)

• Kompor listrik 300 watt : alat pemanas pada proses pemekatan air.

• Alat tumbuk : untuk menumbuk cuplikan biota dengan

penambahan N2 cair.

• Ayakan Karl Kaib 100 mesh : untuk mengayak cuplikan biota lolos

100 mesh.

" Cawan porselin : sebagai alat penghalus biota agar lolos 100 mesh.

• Timbangan digital Ohauss GT-410 Germany : untuk mengetahui

berat kering cuplikan biota setelah lolos 100 mesh.

• Pisaubedahstainless steel: untuk menyayat daging ikan.

• Plastik klip : wadah cuplikan biota dan sedimen yang siap

dianahsis.

• Botol plastik wadah cuplikan air sungai ckm laut yang siap

dianahsis.

* Vial : sebagai wadah cuplikan yang siapdianahsis.

• Freeze Droving : alat pengering cuplikan pada suhurendah (0°C)

• Alat pemanas spirtus : untuk melelehkan pinggiran vial agar

tertutup rapat.

3. Alat Radiasi

• Reaktor Riset Kartini fasilitas (Lazy Susan) daya 100 kw, flux

neutron 1,05 x 1011 n.cnr^det"1

• Klongsong sebanyak 34 buah

• Sarung tangan

41

• Alat penjepit

4. Alat Pencacahan

Perangkat Spektrometer y :

. Stabilizer Philips 400 VA

» Detektor HPGe, Ortec Canberra

• Software Genie 2000, Ortec Canberra

• Power Supply Ortec model 4001 - A

• Operation manual Spectroscopy SystemCanberra

• HV Power Supply Canberra model 3105

3.4.2. Bahan Penelitian

1. Bahan pengambilan cuplikan

- HNG3 (asam nitrat), untuk rnengubah pH air.

- Aciuades, untuk pemumian kristalair dan pencucian.

- Es, untuk mengawetkan biota agar tidak busuk.

2. Bahan preparasi cuplikan

- N2 cair, sebagai bahan bantu pada saat penumbukan biota agar mudiih

halus & senyawa kimia dalam biota tidak terurai.

- Aquades, sebagai bahan pencuci alat-alat laboraturium yang telah

digunakan.

3. Bahan Kalibrasi

- Sumber standar multi gamma (Eu-152), untuk kalibrasi tenaga.

4. Bahan Iradiasi

- Standar primer

42

" SRM 2704 (Buffallo Rivers Sediment) dan National Institude of

Standards & Technology.

- Standar sekunder

" Cellulosa powder CC41 (standiir tambahan untuk padatan) clan

Whatman, England.

• Laratan standiir As : 5 ppm : Cd : 20 ppm : Zn : 20 ppm : Co : 10

ppm dari Fisher Scientific, USA

5. Bahan Pencacah

- N2 cair, untuk mendinginkan detektor.

3.5. Tahapan Penelitian

lahapandalam penelitian digambarkan sebagai berikut:

Penentuan Lokasi -i Pengambilan Cuplikan /Sampling

Pi

Penelitian

y.

\t

Pencacahan1 —

^

Kalibrasi Alat Iradiasic

1*

Analisis DataHasil &

Pelaporan

Gambar 3.1. Skema penelitian

3.5.1. Pengambilan Cuplikan

Metode pengambilan cuplikan yaitu pengambilan sesaat (grab sample)

yang dilakukan pack 12 lokasi sampling yaitu ; Hulu, Tengah, Hilir, Muara

sampai Pesisir Pantai di perairan Surabaya sebagaimana pada peta titik sampling

43

(Gambar 3.2) dan gambar lokasi sampling (Gambar 3.3 s.d 3.17). Cuplikan yang

diambil adiilah air sungai, air laut, sedimen, eceng gondok (Eichhomia crassipes

(Mart) Solms), tanaman bakau (Rhizophora.sp.), ikan Belanak (Moolgarda

delicatus) dan ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen).

44

TIT

IKS

AM

PL

ING

Gam

bar

3.2.

Peta

Loka

siSa

mpl

ing

£=

==

=C

4km

Sk

ala

1:

10

0.0

00

WtJ

iDA

.

An

-U

»t.

ilJ<

><

Call

...

Air

.D

un

an

Sii

i>f»

i(I

nla

nd

W

AI'.

Sl'

llll

Xii

ii«

bi

Mu

nt'

un

nei

idn

ng

an[i

eh-m

isst

n

—~

-ra

n.R

Ru

ir\

. nai

uii

iA

u!,

«n

t

Hi

Are

sT

ens]

Air

WM

iPe

njtij

iiA

fta

An

(U'U

VI

I'lH

j

H8

Ki'-

ltltl

':,„

»«

!!.»

.;«

»,,

,

45

Berikut ini merupakan alasan dalam pengambilan lokasi sampling :

Lokasi 1 : Tengah Kali Surabaya (Karang Pilang)

Alasan pemilihan lokasi sampling di Tengah Kali Surabaya (Karang

Pdang) dikarenakan air sungai masih digunakan oleh PDAM Karang

Pilang yang diperuntukkan sebagai sumber air minum (Kelas I) bagi

masyarakat setempat dan sungai dianggap sebagai daerah aliran pertama

yang memasuki kota Surabaya, Selain limbah buangan domestik, dari data

industri (BapedaJ) disekitar lokasi terdapat industri yang beipotensi

mengaliri limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di sungai ini, serta

banyak terdapat home industri lamnya. Pengambilan sampling di lokasi ini

juga dimaksudkan untuk mengetahui konsentrasi logam berat (As, Cd, Zn

dan Co)sebelum menuju lokasi Hihr Kali Surabaya.

Gambar 3.3. Lokasi 1, Tengah KaliSurabaya (Karang Pilang)

Gambar 3.4. Air sungai dimanfaatkanoleh PDAM Karang Pilang

46

Lokasi 2 : Hilir Kali Surabaya ( Gunungsari)

Alasan pemilihan lokasi sampling pada Hilir Kali Surabaya (Gunungsari)

adalah untuk mengetahui apakah terjadi perubahan konsentrasi logam

berat as, Cd, zn dan Co setelah melalui lokasi 2 (Tengah Kali Surabaya).

Disekitar lokasi ini terdapat industri yang berpotensi mengeluarkan limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), antara lain industri (seng gelombang,

penyamakan kulit, serbet, perajutan, kaos, kulit reptil, korek api).

Gambar 3.5. Lokasi 2, Hilir Kali Surabaya (Gunungsari)

47

Lokasi 3 . Hulu Kali Mas ( Darmokali)

Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 3 karena sungai ini

merupakan titik percabangan dari aliran Kali Surabaya dan disekitar lokasi

juga terdapat Rumah Sakit, industri yang berpotensi mengeluarkan limbah

Berbahaya dan Beracun (B3) seperti : industri perajutan, lampu pijar,

bahan-bahan karet, cat dan home indutri (industri kertas bekas) yang tidak

memiliki izin usaha.

Gambar 3.6. lokasi 3, Hulu Kali Mas (Darmokali)

48

Lokasi 4 : Hulu Kali Wonokromo (Jagir Wonokromo)

Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 4 karena lokasi ini juga

merupakan titik percabangan dari aliran Kali Surabaya, air sungai pada

lokasi ini juga dimanfaatkan oleh PDAM sebagai sumber air baku bagi

masyarakat Surabaya. Serta untuk mengetahui apakah terjadi perubahan

konsentrasi logam berat setelah meiewati lokasi 1s.d 2.

Gambar 3.7. Lokasi 4, Hulu Kali W7onokromo

Gambar 3.8. Jagir Wonokromo

49

Lokasi 5 : Muara Kali Wonokromo ( Wonorejo)

Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 5 untuk mengetahui

konsentrasi logam berat yang ada di Muara Kali Wonokromo, apakah

konsentrasi logam berat mengalami perubahan setelah melalui aliran dari

Hulu Kali Wonokromo, karena lokasi ini merupakan tempat

berkumpulnya aliran air sungai sebelum menuju ke pesisir pantai. Menurut

informasi penduduk setempat banyak masyarakat yang mengambil ikan

dengan menggunakan potassium dan di sekitar lokasi ini juga terdapat

industri yang berpotensi mengeluarkan limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun (B3), antara lain : industri tekstil dan lampu, yang aliran

limbahnya ke Muara kali Wonokromo.

Gambar 3.9. Lokasi 5, Muara Kali Wonokromo

50

* ~4 • '.

Lokasi 6 : Pesisir Pantai Wonokromo

Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 6 karena pada lokasi ini

merupakan tempat berkumpulnya aliran sungai dari lokasi 1,2,4 dan 5

serta pada lokasi ini neiayan memanfaatkan biota (ikan) sebagai mata

pencahariannya, diketahui bahwa dengan banyaknya industri yang ada di

Surabaya bukanlah tidak mungkm pencemaran logam akan terakumulasi

pada biota (ikan). Selain itu juga apakah terjadi perubahan konsentrasi

logam berat pada saat proses pengenceran oleh air melaui pasang surut air

laut setelah melewati Muara Kali Wonokromo.

Gambar 3.10. Lokasi 6, Pesisir pantai Gambar 3.11. Disekitar lokasi terdapatWonokromo tambak ikan

51

• Lokasi 7 : Muara Kali Sari (Mulyosari)

Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 7 karena Muara Kali Sari

merupakan cabang dari Tambaksedi dan Kali Mas dan lokasi ini

merupakan tempat berkumpulnya aliran air sungai sebelum menuju ke

pesisir pantai, disekitar lokasi juga terdapat perumahan seperti: Perumahan

Mulyo sari, Laguna View dan perumahan BPD yang dekat jaraknya

dengan lokasi pengambilan cuplikan, memungkinkan limbah domestik

yang dihasilkan menjadi penyebab pencemaran yang ada.

Gambar 3.12. Lokasi 7, Muara Kali Sari

^7

Lokasi 8 : Pesisir Pantai Kenjeran (Sukolilo)

Alasan pemilihan lokasi 8 karena pada lokasi ini merupakan sarana

rekreasi masyarakat dan neiayan memanfaatkan biota ikan sebagai mata

pencaharian, dari hasil survey diketahui bahwa aliran air laut pada lokasi 8

juga dimanfaatkan masyarakat untuk membudidayakan ikan

(pemancingan). Sedangkan dari peta industri diketahui bahwa aliran air

sungai yang menuju lokasi 8 digunakan oleh industri untuk membuang

limhahnya, antara lain : indutri penyamakan kulit, perajutan, kawat baja.

Serta untuk mengetahui apakah terjadi proses pengenceran yang

disebabkan oleh arus air laut.

Gambar 3.13. Lokasi 8,Pesisir Pantai Kenjeran

Gambar 3.14. Area Pemancingan disekitar Pesisir pantai Kenjeran

53

Lokasi 9 : Pesisir Kedung Cowek (Kedinding)

Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 9 karena Pesisir Kedung

Cowek merupakan tempat berkumpulnya aliran dari Muara Kali

Kedinding, apakah terjadi pembahan kadar logam pada saat proses

pengenceran oleh air melaui pasang surut air laut setelah meiewati Muara

Kali Kedinding. Pada lokasi mi biota (ikan) juga dimanfaatkan oleh

neiayan sebagai mata pencahariannya, dan bukanlah tidak mungkin

pencemaran logam berat (As, Cd, Zn dan Co) dapat terakumulasi pada

biota (ikan).

Gambar 3.15. lokasi 9, Pesisir Kedung Cowek

54

Lokasi 10 : Muara Kali Kedinding (Tambaksedi)

Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 10 karena Muara kali

Kedinding mempakan aliran air sungai dari Kali Mas (lokasi 3) dan tempat

berkumpulnya aliran sungai sebelum masuk ke Pesisir Kedung Cowek dan

untuk mengetahui apakah terjadi perubahan kadar logam berat setelah

meiewati aliran tersebut.

Gambar 3.16. Lokasi 10, Muara Kaii Kedinding

55

Lokasi 11 : Muara Kali Anak (Morokrembangan)

Alasan pemilihan lokasi 11 karena lokasi ini mempakan daerah Muara

Kali Anak sebelum terlepas ke laut. Padatnya pertumbuhan pemukiman

pada lokasi ini yang mana masyarakatnya memiliki kesadaran yang sangat

rendah untuk menjaga lingkungan, selain limbah domestik yang menjadi

pemiasalahan pada lokasi ini, banyak industri yang berpotensi

menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan

mengalirkan air buangannya ke Kali Anak, antara lain: industri cat,

pelapisan seng, lampu.

Gambar 3.17. Lokasi 11, Muara Kali Anak (Morokrembangan)

56

• Lokasi 12 : Pesisir Pantai Morokrembangan

Alasan pemilihan lokasi sampling pada lokasi 12 untuk mengetahui kadar

logam, apakah terjadi proses pengenceran oleh air laut dari Muara Kali

Anak menuju Pesisir Pantai Morokrembangan, pada lokasi ini juga dekat

dengan Terminal peti kemas. Pada lokasi 12 biota (ikan) juga

dimanfaatkan oleh neiayan sebagai mata pencahariannya.

Gambar 3.18. Lokasi 12, Pesisir Pantai Morokrembangan (dekat terminal peti kemas)

57

3.5.1.1. Air sungai dan air laut

Air sungai diambil di Tengah Kali Surabaya, Hilir Kali Surabaya, Hulu

Kali Mas, Hulu Kali Wonokiomo, Muara Kali Kedinding, Muara Kali

Wonokromo, Muara Kali Sari, Muara Kali Anak. Air Laut diambil di Pesisir

Pantai Wonokromo, Pesisir Pantai Kenjeran, Pesisir Kedung Cowek dan Pesisir

Pantai Morokrembangan, cuplikan air dimasukkan ke dalam jerigen 2 x 5 liter

yang telah dicuci dengan air setempat dan sudah diheri label sesuai dengan lokasi

pengambilan, kemudian ditambahkan HNOj agar unsur yang terkandung dalam

cuplikan tidak teraclsorpsi pada dinding jerigen.

3.5.1.2. Sedimen sungai dan laut

Cuplikan sedimen sungai diambil ckm Tengah Kali Surabaya, Hilir Kali

Surabaya, Hulu Kali Mas, Hulu Kali Wonokromo, Muara Kali Wonokromo,

Muara Kali Sari, Muara Kali Kedinding clan Muara Kali Anak, sedimen diambil

pacia dasar sungai. Sedangkan sedimen laut diambil di Pesisir Pantai Wonokromo,

Pesisir Pantai Kenjeran, Pesisir Kedung Cowek ckm Pesisir Pantai

Morokrembangan,sedimen diambil pada dasar pantai, Cuplikan vang telah

diambil kemudian dimasukkan ke dalam plastik klip 2 x 2kg yang sudah diberi

label lokasi pengambilan cuplikan. Cuplikan sedimen yang diambil sama dengan

lokasi pengambilan cuplikan air.

3.5.1.3. Eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms)

Pengambilan eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms) pada

lokasi Tengah Kali Surabaya, Hilir Kali Surabaya, Hulu Kali Wonokromo, Muara

Kali Wonokromo dan Muara Kali Kedinding. Eceng gondok (Eichhomia

58

crassipes (Mart) Solms) di potong akamya dengan pisau cutter dan dibersihkan

lumpurnya dengan air setempat, kemudian dimasukkan dalam plastik 2x2 kg

yang telah diben label lokasi pengambilan cuplikan, setelah itu cuplikan

dimasukkan dalam ice box agar tidak cepat membusuk.

3.5.1.4. Tanaman bakau (Rhizophora.sp,)

Pengambilan tanaman bakau (Rhizophora.sp.) di Muara Kali San. Di

potong dengan pisau cutter, kemudian dicuci dengan air setempat dan dimasukkan

dalam plastik yang telah diberi label lokasi pengambilan cuplikim, dan

dimasukkan dalam ice box.

3.5.1.5. Ikan Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan Gelama (Johnius

(Johnieops) Bomeen)

Cuplikan ikan Belanak {Moolgarda delicatus) diambil di Pesisir Pantai

Wonokromo, Pesisir Pantai Kenjeran, Pesisir Pantai Morokiembangan, sedangkan

ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen) diambil di Pesisir Kedung Cowek.

Ikan Belanak dim ikan Gelama yang didapat sebanyak ± 3 kg untuk tiap lokasi

pengambilan, kemudian dicuci dengan air setempat dan dimasukkan dalam plastik

yang telah diben label lokasi pengambilan cuplikan dan dimasukkan dalam ice

box untuk menjaga agar cuplikan tidak cepat membusuk. Biota (ikan) dijadikan

sebagai salah satu spesies didalam penelitian ini dikarenakan hidupnya tidak

berpindah-pindah dan dapat mengakurnulasi logam-logam berat.

59

Gambar 3.19. Ikan Belanak(Moolgarda delicatus)

Gambar 3.20. Ikan Gelama (Johnius(Johnwops) Bomeen)

3.5.2. Preparasi Cuplikan

Preparasi dilakukan untuk mencegah agar cuplikan tidak terkontaminasi

dengan bahan atau unsur-unsur lain sebelum dilanjutkan pada proses radiasi dan

pencacahan cuplikan yang akan dianalisa atau dipakai. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Lampiran 84-11 s.dB4-4.

3.5.2.1. Prosedur Penyiapan Air Sungai dan Air Laut

Air sungai diambil dari 8 lokasi, yaitu dari Tengah Kali Surabaya, Hilir

Kali Surabaya, Hulu Kali Mas, Hulu Kali Wonokromo, Muara Kali Kedinding,

Muara Kali Wonokromo, Muara Kali Sari, Muara Kali Anak. Diambil air sungai 1

liter yang sudah disanng dengan kertas saring kemudian dipekatkan dengan

proses dipanaskan dalam wadah porselin tahan panas sehingga volumenya

menjadi 25 ml. Sedangkan untuk air laut diambil dari 4 lokasi, yaitu Pesisir Pantai

Wonokromo, Pesisir Pantai Kenjeran, Pesisir Kedung Cowek dan Pesisir Pantai

Morokrembangan dipekatkan sampai volumenya menjadi 200 ml. Hasil dari

pemekatan tersebut diambil 2 ml dan dimasukkan dalam vial ukuran 3 ml untuk

diiradiasi hersama-sama dengan standar sekunder.

60

Gambar 3.21. Air setelah disaring Gambar 3.22. Prosespemekatan air

Gambar 3.23. Proses pengeringan air Gambar 3.24. Air sungai yangdipekatkan

Gambar 3.25. Air laut yang dipekatkan Gambar 3.26. Air siap dianahsis

61

3.5.2.2. Prosedur Penyiapan sedimen

Cuplikan sedimen pada setiap lokasi diletakkan dalam nampan dan

diangin-anginkan sambil dibersihkan dari plastik dan kerikil. Setelah kering

sedimen ditumbuk sampai lolos 100 mesh dan dihomogenkan, kemudian

cuplikan ditimbang sebesar 0,1 gr dan dimasukkan dalam vial kemudian diiradiasi

bersama-sama dengan SRM RiverSediment dan standar sekunder dalam vial yang

berbeda-beda tetapi dalam kelongsong yang sama, cuplikan siap diiradiasi.

Gambar 3.27. Serbuk kering sedimen lolos 100 mesh

3.5.2.3. Prosedur Penyiapan Eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart)

Solms) dan Tanaman Bakau (Rhizophora.sp.)

Enceng Gondok sebanyak 2 kg dicuci dengan air setempat kemudian

bagian batang dan daun dicampur menjadi satu kemudian diberi nitrogen cair

yang suhunya -196°C, Enceng Gondok yang telah diberi nitrogen cair ditumbuk

sampai halus. Selanjutnya dikeringkan dalam suhu rendah freeze drying selama 2

x 24 jam. Setelah kering kemudian dihomogenkan dan diayak sampai lolos 100

62

mesh, dan ditimbang guna mengetahui berat akhimya. Cuplikan diambil 0,1gr

dimasukkan ke dalam vial yang bersih, cuplikan siap diiradiasi.

Tanaman bakau sebanyak 2 kg dicuci dengan air setempat kemudian

diambil daunnya saja dan dipanaskan pada alat pemanas yang suhunya 80°C,

tanaman bakau yang telah mengering ditumbuk sampai halus dan diayak sampai

lolos 100 mesh, setelah itu ditimbang guna mengetahui berat akhimya. Cuplikan

diambil OJg dimasukkan ke dalam vial yang bersih, agar siap diiradiasi.

Gambar 3.28. Serbuk kering eceng gondok dantanaman bakau lolos 100 mesh

3.5.2.4. Prosedur Penyiapan Ikan Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan

Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)

Proses awal pada preparasi cuplikan ikan adalah pengambilan daging ikan

dengan menggunakan pisau bedah dipisahkan dari kepala, kulit, tulang dan isi

perut. Kemudian dimasukkan dalam wadah yang berisi nitrogen cair yang

suhunya -196"C, setelah itu ikan tersebut ditumbuk sampai halus. Selanjutnya

dikeringkan dalam suhu rendah freeze drying selama 2 x 24 jam dan diayak

63

sampai lolos 100 mesh kemudian ditimbang guna mengetahui berat akhimya dan

dihomogenkan.

Cuplikan ikan diambil 0,1 g dimasukkan ke dalam 3 vial polietilen (triple)

yang bersih, diiradiasi bersama-sama dengan larutan standar sekunder As, Cd, Zn

dan Co sebanyak 0,5 qi ditambahkan cellulose powder ±0,1 g yang dimasukkan

dalam vial, cuplikan dan standar siap diiradiasi.

Gambar 3.29. Serbuk kering ikan setelah Gambar 3.30. Serbuk kering ikan lolosdi freeze drying 100 mesh

3.5.3. Preparasi standar

3.5.3.1.Standar Primer

Standar primer yang digunakan adalah SRM 2704 (Buffallo Liivers

Sediment) dalam bentuk padatan (serbuk). Standar primer tersebut ditimbang 0,1 g

dan dimasukkan ke dalam vial polietilen (diulangi 2 kali).

3.5.3.2. Standar Sekunder

Untuk cuplikan air, larutan standar sekunder dibuat dengan melakukan

pengenceran dengan penambahan aquades yang dicampur larutan induk As, Cd,

64

Zn dan Co sehingga larutan standar sekunder yang diperoleh masing-masing

unsur mempunyai kadar yang berbeda-beda, untuk As 5 ppm, Cd 20 ppm, Zn 20

ppm, ckm Co 10 ppm. Kemudian lanitan standar diambil 2 ml dan dimasukkan ke

dalam vial polietilen,

Untuk cuplikan padatan (sedimen clan biota) larutan standar sekunder juga

mengalami pengenceran dengan penambahan aquades yang dieampur dengan

laratan induk As, Cd, Zn dan Co, hanya saja pada proses dimasukkan ke dalam

vial ditambahkan 0,1 g Cellulosapowder dan laratan standar yang diambil 0,5 ml.

3.5.4. Prosedur Iradasi dan Pencacahan

3.5.4.1. Prosedur Iradiasi

Cuplikan, larutan standar primer clan laratan standar sekunder masing-

masing dalam vial polietilen setelah dimasukkan dalam kantung plastik berlabel

dimasukkan Wrsaina-sania dalam satu keloiigsong polieiileu, kemudian

j;„„„.,,ui,,— i„„ t>«„i.*, r>;„„* v t:„; „„i„„ i-» ; j , at + i nc ,.-uuiiasufiAiiu i\c lvcaMui ivisci !S.ai um jcidiiui u (cuii ucugaii liii.v ncuuuii i,\,'-i -^

mil „ —_-? J~*-l j„ i-.t—; t „ c, r< i;i,„„ 1 < „* j ;„, jl\/'~ ll.Lsl.ll .L1Cl - p<HLl« IUfttl>l Ijtl.'.V JUMU. »_UpHft.cHI, IlllUUllI SUlliUili piililC' Uciil

miutuii omiiv*t»i ,)v.jvui.ur.i wmvn.«iii\uii s.i>ni i^eaivior nan en Ulan!Kiin ningga

radionukhda dengan umur "aro oendek melumh habis kemudian dilakukan

pencacahan cuplikan Pencacahan cimlikan dilakukan denean Snektrometer

Gamma, data yang diperoleh dari hasil pencacahan dianahsis secara kualitatif

pada penentuan tenaga sinar - y dan kuantitatifpada besar intensitasnya.

65

'rS'Sfj

' ,-i

Gambar 3.31. Kelongsong polietilen

3.5.4.2. Prosedur Pencacahan

3.5.4.2.1. Detektor HPGe

1. Cuplikan maupun standar yang akan dicacah diletakkan di atas detektor.

2. Tekan tombol OPEN DATA SOURCE dan tekan DETEKTOR.

3. Masukkan angka 600 pada fungsi tombol MCA dan tekan ENTER.

4. Untuk memulai pencacahan tekan tombol START.

5. Untuk menyimpan data cuplikan yang telah dicacah, tekan FILE

kemudian tekan SAVE dan beri label nama cuplikan.

6. Untukm menyudahi pencacahan tekan CLEAR.

7. Untuk mengukur harga NET (luas peak) puncak spektrum, letakkan kursor

pada EXPAND OFF, kemudian gerakkan kursor untuk mencari tenaga

setiap unsur yang diinginkan harga NETTO akan terlihat pada monitor.

3.5.5. Kalibrasi Spektrometer Gamma (y)

3.5.5.1. Kalibrasi Tenaga

Spektrometer Gamma (y) sebelum digunakan untuk analisis, perlu

dilakukan kalibrasi alat. Untuk suatu perangkat spektrometer -y dan satu "Setting"

66

kondisi kerja (tegangan tinggi, penguat dan lain-lam) perlu dicari hubungan

antara nomor salur ckm tenaga, Hal ini dilakukan dengan jalan mencacah beberapa

sumber standar (dalam penelitian ini digunakan satu sumber multigama (Eu 152)

yaitu sumber yang sudah diketahui tingkat tenaga karakteristik gamma. Apabila

dibuat plot tenaga sinar -y standar versus nomor saluran puncak serapan total

masing-masing, maka akan didapat suatu garis luras (lihat gambar 3.5). Plot

semacam ini disebut kurva kalibrasi tenaga. Hubungan linear ini dapat dinyatakan

secara matematis dalam suatu persamaan garis yang mempunyai bentuk umum:

Y = aX+b (3-1)

Y = tingkat tenaga

X = nomor salur

Dengan demikian, hubungan linier tersebut dinyatakan secara pasti clan tidak

bergantungan kepada subyektivitas pembuata kurva atau yang menggunakannya.

Untuk mengolah data kalibrasi menjadi persamaan garis linier digunakan metode

kuadrat terkeeil.

Jika ordinat Y adalah tenaga dan absis X adalah nomor salur, maka untuk

setiap pengukuran puncak serapan total - y dari sumber standar akan didapat

sepasang harga (Xi. Yi). Untuk pengukuran n puncak -y, maka bisa ditentukan

harga "slop'" a dan titik potong (intercept) b secara garis linier sebagai berikut:

(Susetyo. 1988).

IXiYi

a= 7—V" (3.2)

67

. SY/ IX?b = -- - - a

Keterangan: semua penjumlahan (Z) dimulai i = 1 sampai i = n

X;lb-x).(i7-r)r =-

YJF-x)-ki-rf

1500 Tenaga (keV)

1000

500

0 1000 2000 3000 4000 No. salur

Gambar 3.32. Kurva kalibrasi TenagaSumber : Susetyo, 1988

(3-3)

(3-4)

3.5.5.2. Kalibrasi Efisiensi

Yang didapatkan dari hasil kalibrasi tenaga adalah luas puncak serapan

total yang menunjukkan jumlah cacah radio nuklida yang terkandung dalam suatu

pimcak y. Apabila ckm luas pimcak serapan tersebut digunakan untuk inenentukan

efisiensi, maka harga intensitas mutlak tenaga E adalah (Y) E, dim efisiensi

deteksi juga mempakan fungsi z (E).

% s (E) =cps

dps -Y(E)T-100% (3-5)

68

Keterangan :

Cps = laju cacah pada saat t detik

Dps = aktivitas sumber standar Eu-152

Y (E) = Yield atau mtensitas mutlak (dan tabel tenaga radionuklida).

Sedangkan untuk mencari harga cps digunakan rumus sebagai berikut :

Luiis Puncak Serapan Total (cacah) , .Cps = -1 - •- (3-6)

Waktu Pencacahan (detik)

Untuk mencari aktivitas sumber Eu-152 didapat dari persamaan

At = Ao.e-°'693-l/Tl'2 (3_7)

3.5.6. Metode Analisis Data

3,5.6.1. Analisa Kualitatif

Kalibrasi tenaga diperlukan untuk tujuan analisis kualitatif spektrometer -

y. Setelah kalibrasi dilakukan secara berulang-ulang dan didapat hasil yang

mantap dan mempunyai puncak maka dapat dilakukan pengkuran cuplikan.

Cuplikan dilakukan pada kondisi alat yang tepat sama dengan kondisi kalibrasi.

Puncak-puncak dalam spektrum -y cuplikan dapat dicatat nomor salurnya (=X).

Dengan menggunakan persamaan garis kalibrasi : Y = aX + b, maka didapat harga

tenaga puncak -y (=Y) yang bersesuaian. Setelah mendapat harga tenaga (E),

kemudian di cocokkan dengan tabel isotop (Erdtmann dim Soyka, 1979).

Pencacahan dilakukan selama 500 - 1000 detik.

69

3.5.6.2. Analisis Kuantitatif

Setelah diketahui berapa jenis unsur logam yang terdapat dalam cuplikan

secara kualitatif, maka selanjutnva dilakukan penentuan secara kuantitatif.

Analisis kuantitatif ini dilakukan dengan cara relatif. yaitu membandingkan unsur

-unsur dalam cuplikan dengan unsur-unsur yang ada dalam standiir sertifikat.

Cuplikan standar dan cuplikan diiradiasi dalam waktu vang sama. Untuk

inenentukan kadar suatu unsur dalam cuplikan cukup menggunakan perbandingan

antara cacah yangdihasilkan cuplikan yang ditujukan dengan suatupersamaan:

nettoCps, = - (3-8)

t cacah

Keterangan :

Cps, = laju cacah pada saat t detik

netto = hasil pencacahan selama waktu pencacahan

t cacah = lama waktu pencacahan (detik)

Cps0 =Cpst.e°'®3t/T (3-9)

Keterangan :

Cps0 = laju cacah pada saaat t=0 (cps), yaitu saat penembakan neutron

dihentikan

Cpst = laju cacah pada saat t detik (cps)

t = waktu tunda cuplikan (jam)

T = waktu pamh unsur (jam)

Selanjutnva kadar dari unsur-unsur yang dapat dihitung menggunakan

metode Komparatif dengan persamaan-persamaan sebagai berikut:

70

Perhitungan cuplikan air

kan =Cps0 standar

T, , ,., Cps cuplikan T.Kadar cuplikan =--•—'•• -— x Ks (3-10)

Keterangan :

Kadar = kadarunsur yang dianalisa (ug/ml atau ug/gatauppm)

Cps0 = laju cacah pack saaat t=0 (cps), yaitu saat penembakan neutron

dihentikan

Ks = kadar stanckir (As : 5 ppm, Cddan Zn : 20ppm, Co : 10 ppm).

Pack) saat preparasi cuplikan air mengalami pemekatan, maka kadar cuplikan vang

didapat juga harus disesuaikan dengan proses yang terjadi. Untuk air tavvar

pemekatan 40 kali dan air laut 5 kali. Persamaan yang digunakan sebagai berikut :

T, , KadareitplikanKadar = --- —f- (3-11)

FaktorpemekaVan

Perhitungan Cuplikan padatan (sedimen. biota)

i- j i-i Cps,. cuplikan ., ,Kadar cuplikan = —1—£-_*: x Kadar standar (3-12)Cps0 standar

r.- i . , kadar unsur tiap vialKadarstandiir = L__ - (3-13)volume cuplikan

Keterangan :

Kadar = kadiir unsur yang dianalisa (ug/ml atau ug/g atau ppm)

Cps0 = laju cacahpada saaat1=0 (cps)

Kadiir standar =kadar cuplikan standiir (As: 5, Cd dan Zn: 20, Co: 10 ppm)

Volume cuplikan = berat cuplikan yang akan dianahsis (gram)

Mencari kadiir rata-rata cuplikan dapat didefimsikan sebagai

ukuran harga tengah yang didapat dan jumlah harga pengukuran dibagi

cacah (banyaknya) pengukuran, ramus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

- 2>*=•**- (3-14)n

Keterangan :

x = kadar rata-rata

^Txi =jumlah kadar tiap pencacahan (pengukuran)

n = jumlah cacah (pengukuran)

Langkah selanjutnva mencari standar deviasi (DS), rumus yang digunakan

adalah :

Standar deviasi = ,; V -^— :f~ 0-15)\',„1 (W-1)

Pengaruh semua parameter tersebut terhadap keberhasilan suatu

pengukuran / analisis dapat dievaluasi dengan melihat besar keseksamaan (presisi)

hasil analisis dengan melihat dari variasi hasil yang diperoleh apabila pekerjaan

tersebut dilakukan berulang-ulang, dapat dilihat pada persamaan dibawah ini :

DScv= xl00% (3-16)

KR ^

Keseksamaan (presisi) = 100%- ev (3-17)

Keterangan :

cv = coefisien variation

DS = standar deviasi

KR - kadar rata-rata

Mencari faktor bioakumulasi (FB) pack faktor distribusi (¥D), ramus yang

digunakan sebagai berikut:

Cb r. CsK=-z7",rD=-- (3-18)

Ca Ca

Keterangan:

Fb = faktor bioakumulasi (ml/g)FD = faktor distribusi (ml/g)Cb = Consentrasi biota (ug.g"1)Cs = Consentrasi sedimen (ug.g"1)Ca = Consentrasi air (ug.mT1)

3.6, Uji Akurasi Metode Penelitian

Pada metode penelitian mi dilakukan uji akurasi dengan cara menganalisis

kadar suatu unsur SRM (Standard Reference Material) yang diperlakukan untuk

cuplikan yang tidak diketahui kadar unsumya. Akurasi menunjukkan kedekatan

pengukuran terhadap nilai sebenarnya, dan mengukur kesesuaian antara hasil dan

nilai sebenarnya (Sumardi, 2001).

Hasil dari analisis kadiir unsur yang dilakukan dibandingkan dengan harga

kadar unsur sejenis yang tercantum dalam sertifikat. Ketelitian (Akurasi) hasil

pengukuran diukur dari seberapa dekat hasil analisis dengan harga vans tercantum

dalam sertifikat, atau dengan kata lain seberapa besarbias antara kadar unsur dari

pengukuran dibandingkan dengan data kadar unsur dalam sertifikat. Persamaan

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Bias =&!"^i:^5i*«ii nim

Akurasi = 100% - bias (3.20)

73

Semakin kecil biasnya, maka semakin baik pula prosedur kerja dan

alatnya, atau metode serta alat mempunyai akurasi tinggi. Nilai keakurasiim

dikatakan baik apabila >90 %.

74

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kalibrasi Alat (Spektrometer Gamma "detektor MPGe")

Spektrometer gamma sebelum digunakan untuk menentukan aktivitas

unsur-unsur logam berat suatu cuplikan perlu dilakukan kalibrasi tenaga dan

kalibrasi efisiensi lebih dahulu. Kalibrasi spektrometer gamma menggunakan

sumber standar multigamma (Eu-152) yang telah diketahui tingkat tenaganya

dengan tepat. Sumber standar tersebut dicacah selama 300 detik.

4.1.1. Kalibrasi Tenaga

Sebelum pencacahan dilakukan, semua fungsi peralatan yang perlu diatur

dan haras disetel pada kondisi kerja optimum (kondisi kalibrasi). Untuk suatu

perangkat spektrometer gamma dan satu setting kondisi kerja perlu dican

hubungan antara nomor salur dan tenaga. Hal ini dilakukan dengan jalan

mencacah sumber standard multigamma 1:>2Eu yaitu sumber yang sudah diketahui

tenaganya dengan tepat dan mempunyai banyak puncak gamma yang tersebar

secara merata dan tenaga rendah sampai tenaga tinggi, Apabila dibuat grafik

tenaga sinar gamma-standard versus nomor salur puncak serapan total masing-

masing maka akan didapatkan garis lurus lihat Gambar 4.1.

75

16(K)

1400

1200 f

1000

<S£ '

1000

Grafik Kalibrasi Tenaga

2000 30(H)

?to Salur

4000 5000 6000

Gambar 4.1. Grafikkalibrasi tenagaSpektrometer gamma (detektorHPGe dan software Genie 2000) Y = 0,290IX + 6,157 dan r = 0,9999

Dari hasil kalibrasi tenaga diketahui keiinieran hasil cacah standar multi

gamma 152Eu, didapatkan tenaga (Yi) versus nomor salur (Xi) dalam persamaan

regresi linear dengan bentuk Y = aX + b. Dari hasil perhitungan pada lampiran

CI, diperoleh slope a = 0,2901 dan titik potong (intercept) b = 6,157, Sehingga

persamaan menjadi : Y = 0,290IX + 6,157 dengan kelinearan (r) sebesar 0,9999,

yang menyatakan bahwa alat dalam kondisi baik dan detektor siap digunakan

untuk analisis.

Dari grafik pada Gambar 4.1. didapat hasil yang mantap dan mempunyai

ketelitian tinggi maka dapat dilakukan pada kondisi alat yang tepat sama dengan

kondisi kalibrasi dan tenaga dari unsur-unsur yang ingin dianahsis dapat tercapai

sampai pada tenaga 1408,03 KeV, sehingga unsur-unsur yang ingin dianahsis

dapat terbaca pada saat pencacahan. (unsur As = 559 KeV; Cd = 527,7 KeV; Zn

= 1115,4 KeV; Co = 1173.1 KeV).

76

4.1.2. Kalibrasi Efisiensi

Data kalibrasi efisiensi menunjukkan efisiensi hasil dari pencacahan yang

dilakukan oleh detektor HPGe dan penganalisa saluran ganda dalam Analisis

Aktivasi Neutron. Sehingga hasil pencacahan dari unsur dalam cuplikan didapati

kondisi yang stabil seperti saat pencacahan standar multigamma 152Eu. Dari data

(Lampiran CI) kemudian diplotkan menjadi grafik tenaga (E) versus efisiensi

(%s(E)) yang menghasilkan grafik liku kalibrasi efisiensi seperti terlihat pada

gambar 4.2.

• Sumber standard !52Eu

« Waktu paruh (T1/2) 152Eu -13,1 Tahun : 4666,74 hari- Aktivitas awal (Ao): 1,975 x 105 dps (15 - 6 - 1979)• Tanggal Kalibrasi: 19 - 10- 2004• Jarak sumber - detektor : 30 cm

• Waktu cacah (tc): 300 detik

Grafik Liku Kalibrasi Efisiensi

og U4-4\-i44i-444-!4-4a^— 0 7 i j . ..j.V.t...i...{..; ( , -.J...., it I ••;••'• •

ss

u

0.2

0.1

i I

-M—M--S >'-t--4~t- xi.

200 400 600 800 1000

Tenaga (KeV)

--j-I-y •—-

i—*—t-

; 5

.1.1.1

; i ,' ! 1 f ! ! I •

•fiiffil

1200 1400 1600

Gambar 4.2. Grafik liku kalibrasi efisiensi Spektrometer gamma(detektor HPGe dan software Genie 2000)

Dari Gambar 4.2. untuk tenaga (E)>300 Kev mendekati garis lurus yang

menjelaskan bahwa kalibrasi dapat diolah dengan menggunakan teknik regresi

77

linier sehingga didapatkan persamaan Y = aX + b, untuk tenaga (E) < 300 KeV

tidak dapat diolah dengan teknik regresi linier. Untuk tenaga (E) > 300 KeV yang

diolah dengan teknik regresi linier menghasilkan nilai Xi = In E (tenaga (E))

versus efisiensi (% s (E)) yang diplotkan kedalam grafik dan menghasilkan grafik

kalibrasi efisiensi seperti terlihat pada Gambar 4.3 berikut ini:

Grafik Kalibrasi Efisiensi Spektrometer gamma HPGe

8

♦4WS042

5,g4I5 ^\6.6579

>K?;» S 7.0147.2499 ~ 0.0045

0.004

0.00.15

/

6,07.**

GT 6 *">* ( 0014.4

£ 5-tl

S. 4« ->at •>«

I2

,00208

mm__.20153

-•(

0.003

0,0025

0,002

t 0.0015.00124

[ 0.001

S

10,0005

0.,

0

1 2 .? 4 5 6

i Vi = in tT^i ^ Ff i .-./[Ti - ,-> yO/\

Gambar 4.3. Grafik Kalibrasi efisiensi Spektrometer gamma(detektor

HPGe dan software Genie 2000) Y = - 0.86090X - 0,4432 dan r = 0,9999

Dari hasil pencacahan diperoleh harga efisiensi dengan persamaan regresi

kalibrasi efisiensi : Y = -0,86090X - 0,4432 ; r = 0,9999 mendekati 1, yang

berarti alat dalam kondisi baik dan detektor siap digunakan untuk analisis.

Terlihat bahwa pada daerah tenaga rendah efisiensi akan naik dengan kenaikan

sinar gamma yang dideteksi sedang pada daerah tenaga tinggi berlaku sebaliknya :

efisiensi justru akan turun oleh kenaikan tenaga sinar gamma. Hal ini dikarenakan

pada daerah tenaga tinggi, kemampuan sinar gamma untuk berinteraksi dengan

detektor cukup lemah. Untuk tenaga yang sangat tinggi kemampuan sinar gamma

di dalam menembus jendela detektor juga sangat kurang. Setelah itu tenaga sinar

78

gamma menjadi cukup besar sehingga boleh jadi foton gamma untuk meloloskan

diri dan detektor tanpa berinteraksi menjadi cukup besar dan dengan sendirinya

efisiensi deteksi akan turun.

Nilai efisiensi deteksi suatu pengukuran ditentukan oleh berbagai faktor,

antara lain jarak cuplikan - detektor, bentuk sumber radioaktif cuplikan, volume

detektor, daya pisah peralatan elektronik, dsb. Semakm dekat jarak antara

cuplikan dengan detektor semakin besar harga efisiensi deteksi. Akan tetapi

semakin besar pula kesalahan pengukuran. Oleh sebab itu sebaiknya pengukuran

dilakukan pada jarak yang cukup jauh dari detektor, pada penelitian ini jarak

cuplikan dengan detektor 30 cm.

4.2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif pada air sungai, air laut, sedimen, eceng gondok

(Eichhomia crassipes (Marti Solms), tanaman bakau (Rhizophora.sp.), ikan

Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)

di perairan Surabaya mengandung unsur-unsur sebagai berikut. Pada cuplikan air,

sedimen dan biota (eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms), tanaman

bakau (Rhizophora.sp.), ikan Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan Gelama

(Johnius (Johnieops) Borneem) unsur-unsur yang terdeteksi secara serentak,

antara lain: Hg, As, Cr, Cd, Sc, Fe, Zn, Co, Ca dan Cu. Sedangkan unsur yang

tidak dapat terdeteksi, antara lain: Ce, Au, Br dan Na, ini disebabkan karena uniur

pamh unsur tersebut pendek berkisar antara 15 jam sampai 2,7 hari. Dan hasil

analisis menunjukkan banyaknya jenis unsur-unsur logam berat yang terkandung

79

dalam cuplikan dan menjelaskan bahwa lokasi tersebut perlu dijaga keseimbangan

ekosistemnya, terutama peningkatan konsentrasi logam berat dan beracun. Untuk

cuplikan biota pada lokasi 3 (Hulu Kali Mas) dan lokasi 11 (Muara Kali Anak)

tidak terdapat cuplikan biotanya, sehingga tidak dapat dicari analisis kuahtalifiiya.

4.3. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitaif dilakukan untuk mengetahui konsentrasi logam berat

yang akan diteliti dan dibatasi pada unsur-unsur logam berat As, Cd, Zn dan Co.

Analisis kuantitatif dilakukan pada cuplikan air sungai, air laut, sedimen, eceng

gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms), tanaman bakau (Rhizophora.sp.),

ikan Belanak (Moolgarda delicatus) dan ikan Gelama (Johnius (Johnieops)

Bomeen) dari beberapa unsur dilakukan secara relatif dengan menggunakan

rumus secara lengkap yang disajikan pada Lampiran C4-.1 s.dC4-l2.

4,3,1. Konsentrasi Unsur Arsen (As)

Sumber logam

Udara

pestisida

asap transportasi

i

Hujan

Air

J

- limbah domestik

- limbah industri

- pertanian, petemakan

- penambangan, peleburan

Gambar 4.4, Daur pencemaran di perairan

80

Arsen dilepaskan ke lingkungan dari sumber alami seperti gunung berapi

sedangkan yang dilepaskan dari sumber pencemar (aktivitas industri. emisi,

agrictdtur) jauh melebihi sumber alami, sumber pencemaran arsen meliputi

kegiatan penamhangan dan peleburan, penggunaan pestisida, pembakaran

batubara dan pembakaran kayu. Pelepasan arsen ke lingkungan akan menurunkan

kualitas air serta udara. Arsen dapat mencemari sungai dan laut dengan

dilepaskannya limbah yang mengandung arsen ke perairan ataupun melalui hujan

yang membawa emisi (zat pencemar) dari udara. Pencemaran ini akan berdampak

kritis dt dalam ekosistem sungai dan laut dan melalui rantai makanan (food

chains) akhimya akan sampai juga ke manusia. Penelitian ini mencoba

mengidentifikasi konsentrasi Arsen pada cuplikan air sungai, air laut, sedimen dan

biota yang disajikan pada Gambar 4.5. berikut ini:

Kadar Unsur Arsen dalam air, Sedimendan Biola di Perairan Surabaya

14

12

Id

k^tlr.H (il|Hni| 8

JIMl.flkasi Sampling TKS hKS rt<M HKW MKfi PCVV WS FFK' FKC WK ' MKA ' PH»

DAir 0,001 0,012 0,001 0031 OW 7E-05 0012 3&04 0,002 0,041 0,002 0,00?

• Seamen 2632 2652 1.892 2513 1525 560? 5562 8,926 13,15 11.22 2808 6.147

OSote 0.488 0.235 0.7710.292 7.435 2,8 3.336 247 2,421 2471

Gambar 4.5. Grafik konsentrasi Arsen dalam air, sedimen dan biota

Kode lokasi

1. TKS : Tengah Kali Surabaya 7. MKS : Muara Kali Sari2. HKS : Hilir Kali Surabaya 8. PPK : Pesisir Pantai Kenjeran3. HKM : Hulu Kali Mas 9. PKC : Pesisir Kedung Cowek4. HKW : Hulu Kali Wonokromo 10. MKK : Muara Kali Kedinding5. MKW : Muara Kali Wonokromo 11. MKA : Muara Kali Anak

6. PPW : Pesisir Pantai Wonokromo 12. PPM : Pesisir Pantai Morokrembangan

Pada cuplikan air dan sedimen seluruh lokasi sampling untuk logam berat

Arsen (As) terdeteksi semua, sedangkan cuplikan biota pada lokasi 3 (Hulu Kali

Wonokromo) dan lokasi 1i (Muara Kali Mas) tidak terdapat biota sehingga tidak

dapat dibandingkan.

4.3.1.1. Konsentrasi Arsen di perairan ( sungai) Surabaya

Dari hasil pengukuran analisis kuantitatif pada Gambar 4.5. konsentrasi

Arsen pada cuplikan air sungai dim laut berkisar 0,001114 - 0,041533 ppm dan

konsentrasi tertinggi pada lokasi 10 (Muara Kali Kedinding) dengan konsentrasi

sebesar 0,041533 ppm, apabila dibandingkan menurut Perda kota Surabaya No.

02 tahun 2004, maka konsentrasi As untuk seluruh lokasi sungai belum melebihi

batas maksimum baku mutu air sungai sesuai dengan penetapan klasifikasi yang

diperkenankan yaitu (Kelas I : 0,05 ppm : FV : 1 ppm ). Terlihat jelas pada

Gambar 4.5. bahwa konsentrasi As lebih sedikit terlamt dalam air ckm lebih

banyak mengendap pada sedimen. Konsentrasi As yang terkandung dalam

sedimen berkisar 1,525716 - 5.562381 npm dan konsentrasi tertinaai pada lokasi

7 (Muara Kali Sari) tetapi belum adanya peraturan mengenai ambang batas kadar

logam berat pack sedimen di perairan. Tingginya konsentrasi As dalam sedimen

im diperkuat oleh data dari Jasa Tirta tahun 2003, hasil kegiatan pemantauan

kualitas air di DPS Kali Brantas kota Surabaya yang menjelaskan bahwa sungai di

sekitar daerah Karangpilang, Kali Sepanjang, Gunungsari dan Kali Mas

82

kekurangan oksigen (DO rendah). kekurangan oksigen ini mengakibatkan duxa

larut logam berat menjadi lebih rendah ckm lebih mudah mengendap. Penyebab

kurangnya kadar oksigen dalam air ialah limbah organik (minyak, plastik.

pestisida, deterjen dll) vang terkandune dalam air. limbah oraanik akan

mengalami degradasi oleh bakteri (menggunakan oksigen dalam air) sehingga

lama kelamaan oksigen yang terlarat dalam air akan berkurang.

Konsentrasi arsen yang terkandung dalam air sungai belumlah melebihi

batas ambang, tetapi bukanlah tidak mungkin pencemaran arsen di perairan akan

semakin meningkat dengan kemajuan industn dari tiap tahunnya dan

meningkatnya jumlah penduduk yang bersamaan dengan meningkatnya limbah

ouangan domestik vang dihasilkan. Limbah buangan yang mengandung logam

Arsen merupakan bahan buangan yang bersifat anorganik yang mana jenis limbah

ini tidak dapat membusuk clan sulit didegradasi oleh mikroorganisme, umuronva

logam-logamyang terdapat dalam perairan terbentuk dengan senyawa lain seperti;

senyawa oksida, sulfida yang menyebabkan logam lebih mudah mengendap.

Apabila konsentrasi Arsen yang terkandung dalam air sungai dan laut tinggi akan

berbahaya bagi tubuh manusia, dan untuk air sungai tidak dapat digunakan

sebagai air minum (Wardhana, 2001).

Konsentrasi As dalam cuplikan biota eceng gondok (Eichhomia crassipes

(Mart) Solms) pada lokasi 1 (0,488753 ppm), lokasi 2 (0,235458 ppm), lokasi 4

(0,771989 ppm), lokasi 5 (0.292101 ppm), lokasi 10 (2,421677 ppm) ; tanaman

bakau (Rhizophora.sp.) lokasi 7 (2,800855 ppm) dan konsentrasi tertinggi pada

83

tanaman bakau, tetapi belum adanya peraturan mengenai ambang batas pada

bakau.

4.3.1.2. Konsentrasi Arsen di perairan ( laut) Surabaya

Konsentrasi Arsen pada air laut berkisar 0,000079 - 0,002122 ppm.

apabila dibandingkan menurut Keputusan Menteri Negara LingkunganHidup No.

51 Tahun 2004, belum melebihi kadar maksimum baku mutu air laut untuk biota

laut (0,012 ppm). Konsentrasi As pada air laut lebih kecil daripada yang

terkandung dalam air sungai. perairan yang relatif tenang dan arusnya kecil

menyebabkan logam mempunyai kesempatan yang kecil untuk di distribusikan

secara meluas. Konsentrasi As diperairan laut lebih banyak mengendap di

sedimen yang berkisar antara 5,608636 - 13,152051 ppm dim yang tertinggi

ditemukan pada lokasi 9 (Pesisir Kedung Cowek) dengan konsentrasi sebesar

13,152051 ppm. Tingginya konsentrasi As di sedimen diduga disebabkan karena

lokasi 9 merupakan daerah tempat berkumpulnya aliran air sungai ckm lokasi 1

(Tengah Kali Surabaya), lokasi 2 (Hilir Kali Surabaya), lokasi 3 (Hulu Kali Mas)

dan lokasi 10 (Muara Kali Kedinding) yang dimana pada lokasi tersebut terdapat

industn yang menggunakan Arsen pada proses produksmya, seperti industn

metallurgy produk glassware, keramik, serta industri yang menggunakan bahan

warna (dyeing) dan pestisida, industri-nya antara lain : pada lokasi 1 (Tengah Kali

Surabaya) industri tekstil (PT. Gawerejo) yang menggunakan bahan warna

smtesis yang menghasilkan limbah cairyang mengandung bahan warna, asani clan

alkali yang tergolong bahan B3, industri kertas (PT. Suparma) yang menggunakan

bahan baku warna, lokasi 2 (Hilir kali Surabaya) terdapat industn serbet dan

84

selimut (cv. Gunungsari) yang menggunakan bahan baku warna, industn kaos (cv.

Gawerejo dan cv. Bintang Apollo) yang menggunakan bahan pewarna dan lokasi

3 (Hulu Kali Mas) terdapat industn cat (nv. Mataram) yang menggunakan bahan

pewarna. Yang dimana aliran air sungai dari lokasi-lokasi tersebut terkumpul

menjadi satu di lokasi 9 (Pesisir Kedung Cowek).

fingginya sedimen akan menyebabkan peningkatan kekeruhan air clan

mengganggu organisme yang memerlukan cahaya untuk hidupnya. Hal ini

menunjukkan bahwa akumulasi tertinggi dan logam berat terjadi pada sedimen

dan memberikan petunjuk bahwa sebagian besar senyawa pada logam berat yang

masuk ke perairan Surabaya berbentuk endapan dan hanya sebagian kecil yang

terlarut dalam air. Dikemukakan clugaan , bahwa logam berat dalam perairan baik

yang berasal dan sungai, laut maupun dan organisme yang hidup dan mati pada

fase akhir akan mengendap ke sedimen dasar perairan, hal ini akan diperkuat

dengan data besaran FB dan FD dalam Gambar4.12.

Sedimen telah menjadi faktor mama penyebab penuninan daya dukung

ekosistem di perairan. Peningkatan beban sedimen ini temtama disebabkan oleh

meningkatnya laju erosi dan aktivitas-aktivitas vana ada di daratan. Tmaaima

tingkat beban sedimen akan menyebabkan pembahan integritas ekologis ckm

peranan daerah tersebut dalam ekosistem pesisir, Akibat dari tmaamya

konsentrasi As pack sedimen juga meningkatkan konsentrasi As pack biota ikan

Belanak (Moolgarda delicatus) pada lokasi 6 (7,435021 ppm), lokasi 8 (3,336797

ppm), lokasi 12 (2,471655 ppm) dan ikan Gelama (Johnius (Johnieops) Bomeen)

lokasi 9 (2,470899 ppm). Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi

85

Arsen pada biota (ikan) telah melebihi ambang batas menurut Keputusan Direktur

.lenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 03725/B/SK/VFI/89 tentang

batas maksimum cemaran logam berat Arsen yang diperkenankan (1,0 ppm) clan

yang tertinggi pada ikan Belanak pada lokasi 6 (Pesisir Pantai Wonokromo).

Perairan umumnya memiliki struktur komumtas dengan struktur trofik

yang lengkap dengan ciri-ciri biota yang heragam serta produktivitas vang tinggi.

Di samping itu peningkatan logam berat di lingkungan perairan telah

menyebabkan efek toksik pada biota-biota perairan. Karena sifatnya yang

akumuatif maka logam berat cenderung untuk mengendap pada biota air. Pada

penelitian ini yang menjadi bioindikator laut acklah ikan, dimana pencemaran

Arsen yang terjadi pada ikan ini disebabkan karena ikan Belanak dan ikan Gelama

hasil tangkapan dan pantai mempunyai akumulasi yang tinggi dan hidupnya tidak

berpindah-pindah. Unsur logam berat yang terabsorpsi oleh biota laut ini teijadi

pack ikan. Pack saat bemafas, air masuk ke insang dengan membawa logam berat

clan saat airdikeluarkan iagi logam pencemar tertinggal di dalam alat pernapasan

hewan tersebut. Proses ini berlanjut terus sampai pack suatu saat terdapat endapan

logam berat yang cukup besar di tubuh ikan. Meskipun prosesnya lambat namun

apabila berlangsung terns menerus dalam jangka waktu yang lama, maka proses

akumulasi yang terjadi akan menghasilkan kandungan logam berat yang cukup

tinggi dalam tubuh ikan. Proses akumulasi logam berat akan jauh lebih cepat

melalui rantai makanan yang telah tercemar dari pada di dalam air, melalui

akumulasi tersebut konsentrasi logam berat akan tmggi di dalam ikan.

86

Akumulasi melalui rantai makanan dimana logam pencemar masuk ke

dalam tubuh suatu organisme (misal: planktontanaman air) melalui endapan pada

dasar laut. Kemudian organisme tersebut dimakan oleh organisme lain (ikan kecil)

dan organisme mi dimakan oleh organisme lainnya iagi (ikan besar). Peristiwa ini

terjadi secara beruntun sehmgga konsentrasi tertinggi logam berat terdapat pada

organisme konsumen terakhir, yaitu manusia. Ikan Belanak dan ikan Gelama

merupakan jenis biota laut yang mengkonsumsi plankton sebagai makanannya.

Konsentrasi Arsen yang tinggi pada ikan sangat berbahaya bagi manusia

apabila mengkonsumsinya, Arsen merupakan bahan beracun yang cepat atau

lambat akan menimbulkan bercak-bercak pada kulit seperti eksem dan apabila

keracunan berat akan menimbulkan muntah darah lambung fBapedal, 1994), arsen

sebanyak 100 mg dapat mengakibatkan keracunan yang hebat dan arsen juga

diduga dapat menyebabkan kanker, untuk menjaga ekosistem akuatik kadar arsen

sebaiknya tidak lebih dan 0,05 rng/i (ppm) selam itu kadar arsen yang tinggi juga

dapat merusak klorofll. Kadar arsen yang melebihi 10 mg/1 bersifat toksik pada

ikan. Efek keracunan kecil dimulai dengan gejala hilangnya sclera, mual dan

diare.

Gambar 4.6. luka kulit akibat keracunan Arsen

I

Sedangkan efek yang akuCkronis meliputi luka kulit (lihat Gambar 4.6.), sakit

kepala ktoms. kelesuan, bau nafas dan rasa metalik dalam mu)ut. Keracunan arsen

pada Gambar 4.6. disebabkan terakumulasinya logam arsen pada tubuh. Untuk itu

diperJukan upaya-upaya dan dinas terkait untuk niengatas] dan .menauranai

tingkat pencemaran di perairan Surabaya, agar pencemaran yang terjadi dapat

ditanggulangi sejak dini

Pada analisis kuantitatif didapatkan nilai keseksamaan (presisi) hasil

perhitungan konsentrasi logam berat Arsen dalam air, sedimen dan biota di

perairan Surabaya, seperti yang tercantum pada lampiran C2. Nilai presisi yang

didapat menunjukkan homogenisast dari cuplikan vang dianahsis. Dalam

penelitian ini presisi air berkisar 26. i i %- 60,21 %walaupun sebagian lokasi ada

yang mendekati 92,20 %. Utrtuk presisi dalam sedimen cukup baik, berkisar

antara /'±,±y L'o - H9.jS %, sedangkan urttuk presisi dalam biota yang didapat

daiarn pengukuran berkisar 61,78 % - 100 %. Rendahnya miai presisi dipengaruhi

,ih>J-» k.ik,,..,,-,, i,„i ,.„+^P„ i„;„. t-,„„i„u„,-, .j„ ..„,.» „,,„.,' .,,„ i-t"lv" uvuviuf*i "fti, "liUilu itiiii, iVvjaiiliitii 1 pwLut Selat pCilfciXMlil/KCiiiiii CUpiikali^

cava membaca data yaitu lama pencacahan sampai foton / memenuhi statistik.

i iwisi oclcui iiiwiyctui imtK apaoiia vana;.! nas<i yang uipCioicn uan nasii pciicifnan

tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Meskipun didalam pelaksanaan analisis

suua.ii auajvUKan peruiangaii scuanyak J kali (inpie), tetapi ada sebagian yang

tidak. terdeteksi (nilai netto cuplikan lebih becil dari standar sekunder) hal ini juga

Kciim/iakjiian yartij inemocn-^ariihi o.iIaJ m-ptisinvfi rpnHqii

-t.j.^.. «x<nisentrasi Unsur Kadmium (Cd-

Kadmium adalah umur alami yang terjadi di dalam perui bumi. Kadmium

oiasanya uUemukan bersamaan dengan senvawa-senyawa lain seperti oksigen

\oksidu cadmium), khlor [cadmium klond), atau belerang {cadmium sulfate,

suijida cadmium) inilah yang menjadikars unsur Kadmium lebih mudah

mengendap pada perairan, Kebakaran hutan, dan letusan vulkanis merupakan

proses alami yang mengakibatkan emisi kadmium ke udara. Kadmium ditemukan

di daiam atrnosfir sekitar 0,1-5 ng/m3, di perut bumi sekitar 0.1- 0,5 u g/g, di

sedimen laut ktra-kira 1 u g/g, dan air laut sekitar 0.1 qg/L Pencemaran

lingkungan oleb Kadmium berasal dan aktivitas industn, dimana Industri vang

berhubimgan dengan pembuatan, penggunaan, dan penjuafan produk kadmium,

seperti penyulingan yang memproses bahan baku kadmium yran« melepaskan

kadmium ke lingkungan dalam volume vang besar. Zat Dencemar vana jatub dr

perairan terbuka (misalnya simgai) dapat disebarkan ke tempat lain melalui

ahramrya. B/oakumulasi kadmium di dalam organisme merupakan suatu ancaman

yang berpotensi bagi beberapa organisme ikan. Penelitian ini mencoba

mengidentifikasi sejauh mana pencemaran kadmium pada air sungai. mr laut.

sedimen dan biota di perairan Surabaya, yang dijelaskan pada Gambar 4.7

berikut ini.

Kadar Unsur Kadmium dalam Air, Sedimen dan Biota di Perairan Surabaya

4tt <

35 j|

30)

25-i

KMdaTiypmiX .,« ;

15 )

10-|

j zLL»1

lokasi Sampling TKS J-KS HKM HKW m-fi PFV¥ MKS PFK FKC MKK M<A PPM

DAfi- 0,002 0,02 0,03 0,119 0,208 0.964 0.032 0.S69 0,838 1,64 0.023 0,199

D Sedimen 3,435 5,013 9,553 7.465 7,3? 11,72 10,41 10.72 10,34 7.0SS 8.352 6.846

OSota 14,61 8,373 7,469 6.703 7.695 35,08 13,14 10,33 10.37 20,2

Gambar 4.7. Grafik konsentrasi Kadmium dalam air, sedimen dan biota

Kode lokasi

1 TKS Tengah Kali Surabaya2. HKS . Hilir Kali Surabaya"3 HKM : Hulu Kali Mas

4. HKW ; Hulu Kali Wonokromo5. MKW . Muara Kali Wonokromo

6. PPW Pesisir Pantai Wonokromo

7. MKS : Muara Kali Sari

8 PPK : Pesisir Pantai Kenjeran9, PKC : Pesisir Kedung Cowek10 MKK : Muara Kali Kedinding11 MKA . Muara Kali Anak

12 PPM : Pesisir Pantai Morokrembanaan

Dari hasil analisis kuantitatif, unsur Kadmium pada cuplikan air dan

sedimen terdeteksi di seluruh lokasi penelitian tetapi untuk cuplikan biota di

lokasi 3 (Hulu Kali mas) dan lokasi 11 (Muara Kah Anak) tidak terdapat biota

sehingga tidak dapat dibandingkan

4.3.2.1. Konsentrasi Kadmium di perairan ( sungai) Surabaya

Konsentrasi Cd dalam air sungai berkisar antara 0,020405 - 1,640233

ppm, apabila dibandingkan menurut Perda Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004,

menjelaskan bahwa seluruh kondisi air sungai sudah melebihi konsentrasi

maksimum baku mutu air sesuai dengan penetapan klasiflkasinya (Kelas I dan IV

90

: 0,01 ppm), dan konsentrasi tertinggi pada lokasi 10 (Muara Kali Kedinding)

sebcsar 1,640233 ppm. Tmggirriya konsentrasi logam berat pada air akan menjadi

sumber racun bagi organisme perairan dan mengakibatkan kematian organisme

tersebut. Tingginya konsentrasi logam berat Cd pada wilayah sugai berasal dari

kegiatan indutri inorganic pigment, electroplating, textile printing, plastics

stabilizers, alloying dan battery, fimgisida. Beragamnya konsentrasi Cd dalam air

sungai, cliduga karena beragamnya jenis industri yang beipotensi mengaliri limbah

B3 dari proses produksmya tersebut pada lokasi penelitian. Industri vang diduga

mencemari lokasi penelitian antara lain : lokasi 1 (Tengah Kali Surahava): industri

kertas ( PT. Suparma) yang menggunakan bahan warna sebagai bahan baku:

lokasi 2 (Hilir kali Surabaya): indutri serbet dan selimut (cv. Gunungsari) yang

menggunakan bahan baku pewarna. industri kaos yang menggunakan bahan baku

warna (cv. Pangestu, cv. Gawereio dan cv. Bintang Apollo), industn kulit reptil

yang menggunakan bahan pewarna (PT. Kaltim Leather); lokasi 3 (Hulu Kali

Mas): industn cat (nv. Mataram) yang menggunakan pigment dan warna dalam

proses produksinya, selam itu vang mempengaruhi konsentrasi logam Cd pada

lokasi mi juga industri-industn dan lokasi Tengah Kali Surabaya dan Hilir Kali

Surabaya yang aliran aimya mengalir ke lokasi ini; lokasi 4 (Hulu Kali

Wonokromo): pack lokasi ini tidak terdapat industri besar vang menghasilkan

limbah B3, namun tidak menutup kemungkinan bahwa limbah dari lokasi Tengah

Kali Surabaya dan Hilir Kali Surabaya mempengaruhi peningkatan konsentrasi Cd

pada lokasi ini ; lokasi 5 (Muara Kali Wonokromo): industri tekstil (PT.

Horizonsyntex) yang menggunakan bahan warna pada proses printing/linishing.

at

industri lampu tekan (PT. Star Angkasa clan PT. Solihin Java), industri lampu

pijar (PT. Smar Angkasa), industn batu bateiy (PT. Hari Terang), industn

pestisida (IT. Agrocarb) dan industn-mdusti dan lokasi Tengah Kali Surabava,

Hilir Kali Surabaya serta Hulu Kali Wonokromo vang dimana aliran air dari

lokasi tersebut yang diduga ruga menyebabkan penambahan konsentrasi Cd pada

lokasi ini; lokasi 7 (Muara Kali San): pada lokasi ini mengalami penuninan

konsentrasi karena tidak terdapat industri vana menaaunakan cd pada

produksinya, tetapi aliran air clan lokasi 1, 2 dan 3 yang disekitar lokasi tersebut

terdapat industri yang beipotensi mengeluarkan limbah B3 yang mengandung

unsur Cd ckm aliran aimya mengalir sampai ke lokasi ini; lokasi 10 (Muara Kali

Kedinding): disekitar lokasi im tidak terdapat industn vang menghasilkan logam

Kadmium, namun tidak menutup kemungkinan aliran sungai dan lokasi 1,2 dan 3

yang menjadikan konsentrasi kadmium tinggi ; lokasi 11 (Muara Kali Anak):

industn cat (cv. Java) yang menggunakan warna, pigment pada produknva,

industri lampu tekan (PT. Agustin Java).

Sedangkan konsentrasi Cd pada sedimen berkisar 3,435201 - 10,410098

ppm dan konsentrasi tertinggi pada lokasi 7 (Muara Kali San) dengan konsentrasi

sebesar 10,410098 ppm. Konsentrasi logam berat Cd dalam sedimen lebih tmggi

dibandingkan konsentrasi Cd dalam air, tetapi belum adanya peraturan vang

mengatur pencemaran logam berat dalam sedimen tersebut. Daya larut logam

berat mungkm bisa menjadi lebih tinggi atau lebih rendah, hal ini tergantung pada

kondisi lingkungan perairan. Pada daerah-daerah yang kekurangan oksigen, daya

larut logam Herat menjadi lebih rendah dan lebih mudah mengendap

(Supriharyono, 1984). Dari data Jasa Tola tahun 2003, hasil kegiatan pemantauan

kualitas air di DPS Kali Brantas kota Surabaya menjelaskan bahwa sungai di

sekitar daerah Karangpilang, Kali Sepanjang, Gunungsari ckm Kaii Mas

kekurangan oksigen (DO rendah). Apabila bahan buangan padat larut di dalam air,

maka kepekatan air atau berat jenis cairan juga akan naik. Tingginva konsentrasi

Cd dalam sedimen memungkinkan tingginva konsentrasi Cd dalam biota sungai

pacla penelitian ini. Pada Gambar 4.7. konsentrasi Cd dalam biota sungai tertinggi

terdapat pada tanaman bakau (Rhizophora.sp.) di lokasi 7 (Muara Kali San)

dengan konsentrasi sebesar 35.079102 ppm bersamaan dengan tingginva

konsentrasi Cd pada sedimen. Konsentrasi Cd pada cuplikan biota lebih tinggi

dan pacla yang terdapat di cuplikan airdan sedimen, hal ini akan diperkuat dengan

data besaran FB clan FD dalam Gambar 4.12. Dari penelitian ini vang tertinggi

ditemukan pada tanaman bakau, dimana akumulasi terjadi melalui penguapan air.

Dapat dilihat pacla Gambar 4.8. berikut ini.

*W"*

a -« *F J •*

-4 '*« /

•i r

4

f

A ^

Gambar 4.8. Akumulasi melalui penguapan pacla air

logam berat yang larut dalam air ini akan diserap oleh akar tanaman. Air

yang mengandung logam akan bergerak ke ciaun. Namun sesampainya di daun

logam ini akan tetap tinggal, sementara itu air diuapkan oleh daun. Ada dua faktor

penting yang berhubungan erat dengan penyerapan Cd ke dalam janngan

tanaman, yaitupH air, konsentrasi Cd dalam air dan kandungan mineral dalam air.

Pada penelitian ini tanaman bakau yang digunakan sebagai penelitian ackilah

daunnya (jyw^.googk-.corn). Apabila logam Cd bcrtemu dengan logam Zn dalam

tubuh/tumbuhan maka daya racun Cd akan menurun draktis dan baru dinctralkan

oleh tubuh apabila kadar Cd-nya berada dibawah 25 ppm. Cd diatas 25 ppm tidak

mampu dihalangi oleh Zn. Kekurangan logam Ccl dapat meningkatkan daya racun

yang dimiliki Cd dalam tubuh.

4.3.2.2. Konsentrasi Kadmium di perairan (laut) Surabaya

Sedangkan konsentrasi Cd pada air laut berkisar antara 0,199860 -

0,964100 ppm, apabila dibandingkan menurut Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, sudah melebihi batas maksimum baku

mutu air laut untuk biota laut (0,001 ppm) dan konsentrasi Cd tertinggi didapat

pada lokasi 6 (Pesisir pantai Wonokromo) sebesar 0,964100. Perairan pantai

mempakan tempat berkumpulnya aliran air dan selumh lokasi sungai vang ada di

Surabaya, ini menjelaskan bahwa konsentrasi Ccl yang terkandung pada air laut

lebih tinggi dari pada air sungai. Pada lokasi 6 (Pesisir Pantai Wonokromo):

lokasi im konsentrasi Cd mengalami peningkatan dkarenakan lokasi ini tempat

terkumpulnya aliran air sungai dan lokasi 1, 2, 3, 4dan 5vang dimana pacla setiap

lokasi tersebut banyak terdapat industn-industn yang berpotensi mengeluarkan

hmbah B3; lokasi 8 (Pesisir pantai Kenjeran): pada lokasi ini mempakan tempat

berkumpulnya aliran air clan industri yang ada disekitar Kali Surabaya : lokasi 9

(Pesisir Kedung Cowek): aliran air sungai dan lokasi 1,2 dan 3 berkumpui

94

menjadi satu pada lokasi ini meskipun tidak terdapat industn yang menggunakan

Cd pada proses produksmya: lokasi 12 (Pesisir pantai Morokrembangan) : lokasi

ini tempat berkumpulnya aliran air dan Kali Anak. Konsentrasi logam berat pada

suatu perairan dari waktu ke waktu selalu berubah-ubah, konsentrasinya bisa

semakin meningkat maupun sebaliknya menumn. Hal ini karena kondisi air laut

sangat labil. Adanya pergerakan arus, gelombang, curah hujan dan perubahan

kondisi lingkungan yang berlangsung terns meneras akibat masuknya air limbah

akan mempengaruhi konsentrasi logam berat dalam air. Limbah buangan yang

mengandung logam Cd mempakan bahan buangan yang bersifat anorgamk vang

mana jenis Hmbah ini tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh

mikroorgamsme, apabila konsentrasi Kadmium yang terkandung dalam air sungai

dan laut tinggi akan berbahaya bagi tubuh manusia, dan air tersebut tidak dapat

digunakan sebagai airminum (Wardhana, 2001). Tingginya konsentrasi Cd dalam

air (1 ug - 10 ug) akan mengakibatkan kerusakan pada gmjal vane mana ginjal

merupakan organ yang kntis apabila kelebihan Cd. Kerusakan ginjal yang terjadi

akibat dan proses terakumulasinya Ccl dalam tubuh. Pada dasarnya konsentrasi Cd

dalam air dapat diserap dan dicema oleh tubuh manusia dalam proporsi sekitar 5

- 10%.

Konsentrasi Cd dalam sedimen lebih tmggi daripada yang terkandung

dalam air taut. Konsentrasi Cd dalam sedimen berkisar 6,846202 - 11,721059

ppm dan yang tertinggi ditemukan pada lokasi 6 (Pesisir Pantai wonokromo).

Tingginya konsentrasi logam berat pada sedimen akan menyebabkan : kekemhan

dalam air, mengurangi kemampuan ikan dan organisme lam memperoleh

CK

makanan, insang ikan akan tertutup sedimen, bagian bawah sedimen akan

(merusak plankton) yang menjadi pakan ikan. merusak telur ikan, membendung

aliran sungai, Hal ini sudah tentu akan berakibat terhadap kehidupan organisme

yang ada cli dalam air. Konsentrasi logam berat vang tinggi pada sedimen

memungkinkan konsentrasi dalam biota juga tinggi. Pacla penelitian ini

menunjukkan hal yang demikian, lokasi dengan konsentrasi sedimen yang tinggi

maka konsentrasi logam dalam biota (eceng gondok, t. Bakau, ikan Belanak ckm

ikan Gelama) juga tinggi. hal ini akan diperkuat dengan data besaran FB dan FD

dalam Gambar 4.12. Tingginya konsentrasi logam Cd dalam biota juga

dibuktikan dengan teori yang menyatakan bahwa bioakumulasi logam berat vang

dilakukan oleh biota air akan menyebabkan kadamya dalam tubuh lebih besar

dibandingkan dengan air maupun sedimen (Hutagalung, 1984). Demikian juga

halnya dengan unsur logam berat yang terabsorpsi oleh biota laut (ikan),

meskipun prosesnya lambat namun apabila berlangsung terns menerus dalam

jangka waktu yang lama, maka proses akumulasi yang terjadi akan menghasilkan

konsentrasi logam Ccl yang cukup tinggi dalam tubuh organisme. Proses

akumulasi logam berat akan jauh lebih cepat melalui rantai makanan yang telah

tercemar dan pack* di dalam air. Cd berbahaya apabila diserap oleh hewan air

(ikan) melalui insang dan saluran pencemaan, jika hewan air tersebut tahan

terhadap konsentrasi logam yang tinggi maka logam itu dapat tertimbim di dalam

janngannya terutama hati dan ginjal pacla konsentrasi 1 ug/g (0,1 - 1 ug/g).

Logam mi juga berkaitan dengan protein sehingga disebut metalotionein yang

bersifat agak permanen dan mempunyai waktu paruh cukup lama (biological half

96

life). Keracunan kronis Ccl lebih sering dijumpai di lapangan pada manusia. ini

erat hubungannya dengan kualitas lingkungan yang menurun. Pada manusia

Keracunan akan mengakibatkan gangguan pack organ dalam hati, ginjal,

kerusakan pacla tulang apabila termakan/terminum dari bahan yang tercemar Ccl

dengan gejala : mual, muntah, diare. kejang perut, dan pusing, vang mana Cd akan

menghambat kerja dari sel/Jwdril enzym. dan diduga sebagai karsinosen.

Kadmium bersifat kumulatif clan sangat toksik bagi manusia dapat mengakibatkan

gangguan fungsi ginjal dan paru-paru, meningkatkan tekanan darah dan

mengakibatkan kemandulan pack pna dewasa (Effendi, 1999).

1etapi sampai sekarang belum ada bukti secara ilmiah yang menvatakan

bahwa manusia akan terkontaminasi kadmium melalui rantai makanan,

kebanyakan yang terjadi adalah keracunan kadmium melalui debu serta uap vang

sebagian besar dan kondisi pekerjaan (bekerja di industn yang

menggunakan/rnenghasilkan kadmium) dan berakibat keracunan akut (gangguan

pemafasan), sedangkan efek kronis yang ditimbulkan apabila konsentrasi

kadmium yang terdapat dalam tubuh mencapai 20 ug/1 namun itupun akan terlihat

setelah sekitar 20 tahun. Apabila logam Ccl bertemu dengan logam Zn dalam

tubuh maka daya racun Cd akan menurun drastis dan baru dinetralkan oleh tubuh

apabila kadar Cd-nya berada dibawah 25 ppm. Cd diatas 25 ppm tidak mampu

dihalangi oleh Zn. Kekurangan logam Zn dapat meningkatkan daya racun yang

dimiliki dalam tubuh.

Nilai presisi pada penelitian ini menerangkan homogenisasi pada cuplikan

yang diteliti pada saat preparasi. Didapatkan nilai keseksamaan (presisi) hasil

97

perhitungan konsentrasi logam berat Cd dalam air, sedimen dan biota di perairan

Surabaya, seperti yang ditunjukkan oleh Lampiran C2, dalam penelitian ini presisi

air cukup baik berkisar 50,99 % - 100 % walaupun ada sebagian lokasi vang

masih dibawah 50 %. Untuk presisi dalam sedimen cukup baik, berkisar antara

64.03 % - 90,93 %, sedangkan untuk biota presisi dikatakan belum cukup baik

karena nilai yang dickpat dalam pengukuran berkisar 24.44 % - 66.88 %.

Rendahnya nilai presisi dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: Kesalahan

pada saat penghomogenan cuplikan; cara membaca data yaitu lama pencacahan

sampai foton / memenuhi statistik, Presisi akan menjadi baik apabila variasi hasil

yang diperoleh dan hasil penelitian tersebut dilakukan secara berulang-ulang.

Meskipun didalam pelaksanaan analisis sudah dilakukan pemlangan sebanvak 3

kah (triple), tetapi ada sebagian yang tidak terdeteksi (nilai netto cuplikan lebih

Kecil dan standar sekunder) hal ini juga kemungkinan yang mempengaruhi nilai

presisinya rendah.

4.3.3. Konsentrasi Unsar Seng (Zn)

Seng merupakan suatu unsur penting untuk scmua makhluk hidup, dari

manusia sampai mikroorganisme yang paling kecil, tetapi apabila kelebihan akan

bersifat toksik pada manusia. Seng telah digunakan secara alami untuk suatu

peranan tertentu dalam berbagai reaksi biologi. Apabila seng hadir di perairan

permukaan akhimya tersimpan di dalam sedimen sungai, kawasan pantai dan

muara dengan konsentrasi yang tmggi akan mengakibatkan penuninan kualitas

dari perairan itu sendiri. Bagaimanapun, banyak faktor yang menyebabkan

akumulasi seng dalam air seperti temperatur dan kekuatan badan air penerima

untuk mendegradasi unsur. Berikut ini merupakan hasil penelitian logam seng

yang terkandung dalam air, sedimen dan biota.

Kadar Unsur Sengdalam Air,Sedimen, Biota di Perairan Surabaya

Lokasi Sampling TKS HKS H<M H<W MKA P&A *#S PPK

DAir COOl CSXS 0352 0123 CC7* 22"2 C*81 0'739 1086 H'i5

DSedims" 2152 566 7 682 17 791 15906 6 321 1* 528 4 28" 15 334 ,7 906

OS* "706 58B 4292 5631 5632 4091 1*378 4 28* 8 4612235 X'i75

Gambar 4.9. Grafik konsentrasi Seng dalam air, sedimen dan biota

Kode lokasi

1. TKS : Tengah Kali Surabaya 7. VfKS : Muara Kali Sari

99

2. HKS : Hilir Kali Surabaya 8. PPK : Pesisir Pairtai Kenjeran3. I1KM : Hulu Kali Mas 9, PKC : Pesisir Kedung Cowek4. HKW : Hulu Kali Wonokromo 10. MKK : Muara Kali Kedinding5. MKW : Muara Kali Wonokromo 11. MKA : Muara Kali Anak6. PPW : Pesisir Pantai Wonokromo 12. PPM : Pesisir Pantai Morokrembangan

Dan Gambar 4.9. konsentrasi Seng (Zn) terdeteksi pacla cuplikan air dan

sedimen di selumh lokasi penelitian, hanya saja untuk cuplikan biota cii lokasi 3

ckm 11 tidak terdapat biota sehingga tidak. dapat dibandingkan.

4,3,3,1, Konsentrasi Seng di perairan ( sungai) Surabaya

Rerdasarkan data kuantitatif dari Gambar 4.9. terlihat bahwa konsentrasi

Zn dalam air sungai berkisar antara 0.00154 - ().! 81933 ppm. apabila

:hbandingkan menurut Perck Kota Surabava No. 02 Tahun 2004 sesuai denaan

penetapan klasiflkasinya (Kelas 1:0,05 ppm dan kelas IV : 2 ppm) acklah lokasi 4

(Hulu Kali Wonokromo), maka lokasi yang sudah melebihi batas ambang adalah

lokasi 4 (Hulu Kali Wonokromo). Tingginya konsentrasi Zn pack lokasi 4diduga

disebabkan aliran sungai dan lokasi 1clan 2 mengalir sampai ke lokasi ini, pack

lokasi 1dan 2 terdapat industn yang menggunakan Zn pack proses produksmya.

Semua komponen pencemar tersebut (secara umum berupa komponen fisik.

kimia, mikrobiologi) yang saling mendukung terjadinya proses pencemaran

sungai dan pantai. Demikian pula adanya ketcrkaitan antara pencemaran vang

dipengaruhi oleh faktor alam maupun dari aktifhas/kegiatan manusia (limbah

domestik) dapat menambah beban pencemaran pack perairan. Kadar seng pack air

minum sebaiknya tidak lebih dan 5 mg/1. Toksisitas seng menumn dengan

meningkatnya suhu dan menumnnya oksigen terlarut. Konsentrasi Zn pada air

sungai lebih kecil bila dibandingkan yang terkandung dalam sedimen. Konsentrasi

c

100

Zn pada sedimen berkisar antara 2,152059 - 22,350659 ppm, konsentrasi tertinggi

ditemukan pada lokasi 11 (Muara Kali Anak). Peningkatan sedimen pack oerairan

akibat dan kurangnya oksigen yang terkandung dalam perairan clan

mengakibatkan daya larut logam berat menjadi lebih rendah. dan lebih mudah

mengendap. Tingginya konsentrasi Zn pada sedimen akan menyebabkan

peningkatan kekeruhan air clan dapat mengganggu organisme yang memerlukan

cahaya untuk hidupnya. Pack daerah-daerah yang kekurangan oksigen, daya larut

logam berat menjadi lebih rendah dan lebih mudah mengendap (Supriharvono,

1984). Dari data Jasa Tirta tahun 2003, hasil kegiatan pemantauan kualitas air di

DPS Kali Brantas kota Surabaya menjelaskan bahwa sungai di sekitar daerah

Karangpilang, Kali Sepanjang. Gunungsari ckn Kali Mas kekurangan oksigen

(DO rendah). Iingginya sedimen akan menyebabkan peningkatan kekeruhan air

dan mengganggu organisme yang memerlukan cahava untuk hidupnya. Hal ini

menunjukkan bahwa akumulasi tertinggi dan logam berat terjadi pack sedimen

dan memberikan petunjuk bahwa sebagian besar senyawa pada logam berat vang

masuk ke perairan sungai Surabaya berbentuk endapan dan hanya sebagian kecil

yang terlarut dalam air. Dikemukakan dugaan, bahwa logam berat dalam perairan.

baik yang berasal ckri sungai, laut maupun dari organisme vang hidup ckn mati

pada fase akhir akan mengendap ke sedimen dasar perairan sehingga pencemaran

sungai akan mirip dengan pencemaran di pantai hal ini akan diperkuat dengan

data besaran FB dan Fn dalam Gambar 4.12. Tingginya konsentrasi Zn pada

sedimen memungkinkan tingginya konsentrasi pack biota, pada penelitian ini

konsentrasi Zn pack eceng gondok: lokasi I (7.706584 ppm), lokasi 2 (5.880655

101

ppm), lokasi 4 (4,4217 ppm), lokasi 5 (5,631794 ppm) dan lokasi 10 (8,461782

ppm) ; sedangkan pack tanaman bakau: lokasi 7 (4,091149 ppm), pack cuplikan

biota konsentrasi tertinggi ditemukan pack eceng gondok lokasi 10.

4.3,3.2, Konsentrasi Seng di perairan (laut) Surabaya

Sedangkan untuk air laut konsentrasi Zn di selumh lokasi pantai sudah

melebihi standar baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup No. 51 Thn. 2004 bagi air laut untuk biota laut (0,05 ppm). Konsentrasi

Zn pada air laut lebih besar bila dibandingkan pack air sungai, dengan

beragamnya industri yang menggunakan bahan baku Zn pada proses produksinya

yang membuang limbah di perairan sungai serta limbah kegiatan domestik yang

dapat mencemari sungai secara alami dan akhimya akan mengumpul menjadi satu

di pesisir pantai juga menjadikan faktor tingginya konsentrasi Zn di perairan laut.

Kegiatan industri juga diduga menjadi salah satu penvebab tingginya konsentrasi

Zn dibeberapa lokasi 6, 8, 9ckn 12 tempat berkumpulnya aliran sungai ckri lokasi

1,2,3,4,5,7, dan lokasi 11. Konsentrasi Zn lebih banyak mengendap pada sedimen,

dari hasil penelitian didapatkan lokasi 6 (6,321511 ppm), lokasi 8 (4.267273

ppm), lokasi 9 (15,034943 ppm), ckn lokasi 12 (20,475004 ppm). Konsentrasi

tertinggi ditemukan pada lokasi 12 (Pesisir Pantai Morokrembangan), namun

belum adanya peraturan mengenai ambang batas sedimen pada perairan. Untuk

cuplikan biota , ikan Belanak; lokasi 6 (3,632428 ppm), lokasi 8 (11,378225 ppm)

clan lokasi 12 (5,036346 ppm) ; ikan Gelama: lokasi 9 (4,284197 ppm),

konsentrasi Zn tertinggi pacla ikan Belanak (Moolgarda delicatus) di lokasi 8

(Pesisir Pantai Kenjeran). Konsentrasi Zn pada biota (ikan) ckn keterangan diatas

102

belum melebihi batas maksimum menurut Keputusan Direktur Jcnderal

Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 03725/B/SK/VH/89 ten tang batas

maksimum cemaran logam berat Zn yang diperkenankan (100 ppm).

Penyebaran tingginya konsentrasi loaam pada ikan melalui rantai

makanan. dimana ikan dapat mengakumulasi logam ke dalam tubulinva melalui

insang dengan membawa logam berat dan pada saat air dikeiuarkan lagi logam

pencemar tertmggai di cklam alat pemapasan hewan tersebut. Proses ini berlanjut

terns sampai pack suatu saat terckipat endapan logam berat yang cukup besar di

tubuh ikan. Meskipun prosesnya lambat namun apabila berlangsung terns menerus

dalam jangka waktu yang lama, maka proses akumulasi yang terjadi akan

menghasilkan kandungan logam berat yang cukup tinggi dalam tubuh ikan. Proses

akumulasi logam berat akan jauh lebih cepat melalui rantai makanan vang telah

tercemar dari pada di dalam air, melalui akumulasi tersebut konsentrasi loaam

berat akan tinggi di dalam ikan. Toksisitas seng bagi organisme akuatik (algae.

avertebrata dan ikan) sangat hervanasi, < 1 mg/1 hincga > 100 ma/1 (Effendi.

2003). Keracunan Zn sering dijumpai pada hewan vang hidup di daerah vang

tercemar unsur ini. ckn keracunan Zn ini juga terjadi bersamaan dengan keracunan

Ccl secara kronis. Defisiensi seng akan terlihat pack hewan dengan gejala

peradangan pack hidung dan mulut ckn pembenakakan persendian Zn merunakan

racun protoplasma, dimana seng mempakan penyebab pneumonitis ckn

menyebabkan dermatitis jika kontak dengan kulit (Bapedal, 1994). keracunan Zn

mijuga terjadi bersamaan dengan keracunan Cd secara kronis.

I0t>

TTd,=>r

i'erserifiihan kulit

Gambar 4.10. Cara logam teat memasuki tubuh

Nilai keseksamaan (presisi) hasil perhitungan konsentrasi logam berat Zn

cklam air. sedimen dan biota di perairan Surabava seperti vang ditunjukkan pada

Lampiran C2, cklam penelitian ini presisi air berkisar 66,47 % - 100 % sudah

dapat dikatakan cukup baik. Sedangkan presisi dalam sedimen kurang baik.

berkisar antara 58,42 % - 74,10 %, sedangkan untuk biota presisi yang dickpat

dalam pengukuran berkisar 45,41 % - 72,84 %. Rendahnva nilai presisi

dipengaruhi oleh beberapa hal antara lam: Kesalahan pack saat penghomogenan

cuplikan; cara membaca data yaitu lama pencacahan sampai foton y memenuhi

statistik. Presisi akan menjadi baik apabila variasi hasil yang diperoleh ckn hasil

penelitian tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Meskipun didalam

pelaksanaan analisis sudah dilakukan peralangan sebanvak 3 kali (tnple). tetaoi

ada sebagian yang tidak terdeteksi (nilai netto cuplikan lebih kecil dan standar

seKunder) hal mi juga kemungkinan yang mempengaruhi nilai presisinya rendah.

104

4.3.4. Konsentrasi Unsur Kobalt (Co)

Kadar Vmur Kobalt dalam Air, Sedimen dan B'mta di Perairan Surabaya

m

i.okasi Sampling TKS i-KS HKM HKW WKW W-ti 1ACS PPK PKC WKK MKA PFM

D,*f 0.018 0012 0,015 0.03 0.021 0247 0.027 0.325 0,357 0.023 0X41 0,248

nSedmsn 13,738 20,86 7.049 8.409 2,767 11 133 16.1562S.266 45.69 522521238934,65?

D Biota 6,789 6,588 4,262 1,944 9.21 8,27 0,821 5,754 9.662 5,23

Gambar 4.11. Grafik konsentrasi Kobaltdalam air, sedimendan biota

Kode lokasi

1 TKS Tengah Kali Surabaya2. HKS Hilir Kali Surabava

3. HKM ; Hulu Kali Mas

4. HKW : Hub Kali Wonokromo5. MKW : Muara Kali Wonokromo

6. PPW ; Pesisir Pantai Wonokromo

7. MKS . Muara Kali Sari

8 PPK Pesisir Pantai Kenjeran9 PKC Pesisir Kedung Cowek10. MKK : Muara Kali KedindingJ i MKA : Muara Kali Anak

12 PPM ; Pesisir Pantai Morokrembanaan

Dari Gambar 4.11. diatas konsentrasi unsur Kobalt pada cuplikan air dan

sedimen terdeteksi di semua lokasi, hanya saja pada cuplikan biota pada lokasi 3

dan 11 tidak terdapat biota yang dapat dijadikan cuplikan penelitian, sehingga

tidak dapat dibandingkan.

4.3.4.1. Konsentrasi Kobalt di perairan ( sungai) Surabaya

Dari analisis kuantitatif pada Gambar 4.11. konsentrasi Co pada air

sungai berkisar 0,018033 - 0,041833 ppm, apabila dibandingkan menurut Perda

105

Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004 belum melebihi batas maksimum baku mutu

air sesuai dengan penetapan klasiflkasinya (Kelas I dan IV : 0.2 ppm). Keracunan

kobalt dapat terjadi apabila air yang terminum mengandung Co 150 ppm atau

lebih. Dengan tingginya konsentrasi Co pada perairan sungai memungkinkan

konsentrasi Co cklam biota juga tinggi, terlihat jelas dari Gambar 4.11.

konsentrasi Co dalam cuplikan sedimen lebih tmegi apabila dibandinekan denoan

konsentrasi Co pack air dan biota. Konsentrasi Co pada sedimen berkisar antara

2,767944 - 13,738199 ppm, ckm konsentrasi tertinggi pack lokasi 1(Tengah Kali

Surabaya). Konsentrasi Co lebih banyak mengendap pack sedimen, namun belum

adanya peraturan yang mengatur mengenai ambang batas sedimen di perairan.

Peningkatan sedimen pada perairan akibat dan kekurangan oksigen pack masing-

masing lokasi penelitian yang mengakibatkan daya larut logam berat menjadi

lebih rendah dan lebih mudah mengendap. Ini dijelaskan dandata Jasa Tirta tahun

2003, hasil kegiatan pemantauan kualitas air di DPS Kali Brantas kota Surabava

menjelaskan bahwa sungai di sekitar daerah Karananilane. Kali Senanuin^.

Gunungsan dan Kali Mas kekurangan oksigen (DO rendah). Tingginva sedimen

akan menyebabkan peningkatan kekeruhan pada air dan mengganggu organisme

yang memerlukan cahaya untuk hidupnya. Tingginya konsentrasi sedimen mi

telah menjadi faktor utama penyebab penuninan daya dukung ekosistem di

perairan. Peningkatan beban sedimen ini temtama disebabkan oleh meningkatnya

lajuerosi dan aktivitas-aktrvitas yang ada di daratan.

Dan Gambar 4.11. dapat terlihat konsentrasi logam berat Co pack

cuplikan eceng gondok : lokasi 1 (6,789487 ppm), lokasi 2 (6,588399 ppm).

106

lokasi 4 (4,262903 ppm), lokasi 5 (1.944979 ppm), lokasi 10 (9.662924 ppm): T.

Bakau : lokasi 7 (8,270313 ppm. Dari analisis kuantitatif tersebut. konsentrasi

tertinggi pada eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms) di lokasi 10

(Muara Kali Kedinding) dengan konsentrasi sebesar 9.662924 ppm. Konsentrasi

Kobalt pada cuplikan biota lebih tinggi daripada yang terkandung dalam air. Ini

disebabkan terjadinya proses akumulasi antara air. sedimen. biota vang akhirnva

sampai juga ke manusia.

4.3.4.2. Konsentrasi Kobalt di perairan (laut) Surabaya

Sedangkan pada air laut konsentrasi tertinggi pada lokasi 9 (Pesisir Pantai

Kenjeran) dengan konsentrasi sebesar 0,325267 ppm tetapi batas ambang unsur

Co daiam air laut tidak terdapat dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup No. 51 Tahun 2004. Apabila dilihat dan konsentrasi Co pack selumh

lokasi, konsentrasi terbesar ada pack wilayah pesisir pantai. hal mi disebabkan

seluruh aliran air ckri sungai akan berkumpul ke wilayah pesisir clan akhirnva

akan menyatu di selat Madura. Dari data industn yang berpotensi mengeluarkan

limbah B3, di sekitar lokasi penelitian tidak terdapat industri yang menggunakan

logani Kobalt pack proses produksinya. Keracunan kobalt ckpat terjadi apabila air

yang terminum mengandung Co 150 ppm atau lebih. Konsentrasi Co pada

cuplikan sedimen lebih tinggi daripada yang terkandung cklam air dan biota,

konsentrasi sedimen berkisar antara 11,133185 - 41,6905745 ppm vang tertinggi

pack lokasi 9 (pesisir kedung Cowek). Tingginya tingkat beban sedimen akan

menyebabkan pembahan integritas ekologis ckn peranan daerah tersebut cklam

ekosistem pesisir.

107

Pada cuplikan biota laut ikan Belanak : lokasi 6 (9,210919 ppm), lokasi 8

(0,821843 ppm) ckn lokasi 12 (5,280903 ppm); sedangkan konsentrasi Co pada

ikan Gelama : lokasi 9 (5,754141 ppm). Untuk ambang batas konsentrasi Co

dalam biota (ikan) tidak terdapat dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan

Obat dan Makanan Nomor 03725/B/SK/ViI/89. Dan analisis kuantitatif tersebut,

konsentrasi tertinggi pada eceng gondok (Eichhomia crassipes (Mart) Solms) di

lokasi 10 (Muara Kali Kedinding) dengan konsentrasi sebesar 9,662924 ppm.

Konsentrasi Co pack cuplikan biota lebih tinggi daripada yang terkandung

dalam air. Ini disebabkan terjadinya proses akumulasi antara air, sedimen, biota

yang akhirnva sampai juga ke manusia. Tingginya konsentrasi Co pada ikan

karena ikan secara tetap mengkonsumsi bahan buangan (mengandung logam),

kemudian terakumulasi ke dalam tubuh vang semakin lama konsentrasi logam

dalam tubuhnya semakin besar. Walaupun konsentrasi yang ada di air kecil

namun bisa jadi menjadi besar konsentrasinya setelah dikonsunisi oleh ikan

melalui proses akumulasi. Proses akumulasi logam berat akan jauh lebih cepat

melalui rantai makanan yang telah tercemar dari pada di cklam air. Akumulasi

melalui rantai makanan dimana logam pencemar masuk ke cklam tubuh suatu

organisme (mis, plankton/tanaman air) melalui endapan pack dasar laut.

Kemudian organisme tersebut dimakan oleh organisme lain (ikan kecil) dan

organisme ini dimakan oleh organisme lainnya lagi (ikan besar). Peristiwa ini

terjadi secara beruntun sehingga konsentrasi tertinggi logam berat terdapat pada

organisme konsumen terakhir, vaitu manusia.

108

Sebenarnya tubuh manusia memerlukan Co dalam jumlah vang sangat

sedikit untuk proses pembentukan butir darah merah. Co cklam jumlah tertentu

dibutuhkan tubuh melalui vitamin B-12 yang dimakan manusia. Dari analisis data

Co dalam tubuh manusia terdapat 0.07 - 0.36 ug/1 darah. Keracunan Co dapat

terjadi apabila makanan dan minuman mengandung Co 150 ppm atau lebih. Co

yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang banyak akan merusak kelenjar

gondok, tekanan darah menjadi tinggi. pergelangan kaki membengkak (oedema).

Penyakit jantung juga dapat terjadi pack anak-anak yang sedang mengalami masa

pertumbuhan (Damiono, 1995). Wabah keracunan Co pemah terjadi di Amerika

pada tahun 1964 - 1966. Warga kota Neshraka dan Ohama banyak menderita

kelaman pack otot jantung primer. Penyebabnya diketahui bahwa warga memiliki

kegemaran mmum bir dengan merk yang sama (Slamet, 1995). Co yang masuk ke

cklam tubuh cklam jumlah yang banyak akan merusak. kelenjar gondok sehingga

penderita akan kekurangan hormon kelenjar gondok.

Nilai keseksamaan (presisi) hasil perhitungan konsentrasi logam berat Co

dalam air, sedimen ckn biota cli perairan Surabaya, seperti yang ditunjukkan oleh

Lampiran C2 cklam penelitian ini presisi air yang didapat cukup baik berkisar

67,39 % - 100 % walaupun ada sebagian lokasi yang masih dibawah 50 %. Untuk

presisi cklam sedimen cukup baik. berkisar antara 63.34 % - 99.63 % sedangkan

untuk biota presisi dikatakan belum cukup baik karena nilai didapat cklam

pengukuran berkisar 37,54 % - 68,67 %. Rendahnya nilai presisi dipengaruhi oleh

beberapa hal, antara lain: Kesalahan pada saat penghomogenan cuplikan: cara

membaca data yaitu lama pencacahan sampai foton y inemenuhi statistik. Presisi

109

akan menjadi baik apabila \ariasi hasil yang diperoleh ckri. hasil penelitian

tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Meskipun didalam pelaksanaan analisis

sudah dilakukan perulangan sebanyak 3 kali (triple), tetapi ada sebagian vang

tidak terdeteksi (nilai netto cuplikan lebih kecil dari standar sekunder) hal ini juga

kemungkinanyang mempengaruhi nilai presisinva rendah.

Jika terdapat perbedaan konsentrasi logam berat As, Cd, Zn atau Co vang

terdapat di dalam cuplikan pack masing-masing lokasi, diduga hal ini disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain;

1. Perbedaan kecepatan arus air.

Imggmya kecepatan arus air pada daerah tertentu mempengaruhi terhadap

distribusi beberapa logam pack sedimen ckn eceng gondok, tanaman bakau dan

ikan. Semakm tinggi kecepatan arus maka semakin sulit terjadinya pembentukan

endapan sungai (sedimen) dan juga semakm sulit untuk diikat oleh tanaman.

2. Perbedaan tingkat keasaman (plf).

Tingkat keasaman mempengaruhi terhadap pengendapan suatu logam.

Semakin tmggi pH suatu perairan menyebabkan semakin muckh terjadinya

pengendapan suatu logam (Underwood, 1994), jika pack perairan tersebut terjadi

kenaikan pH. Jika besarpH air sungai ckn laut ckri berbagai lokasi berbeck, maka

dimimgkmkan terjadi perbedaan kecepatan pengendapan logam, sehmgga kadar

logam dalam sedimen berbeck. Dan data sampling, pH di masing-masing lokasi

melebihi konsentrasi normal (6,5 - 7,5) untuk memenuhi syarat suatu kehidupan

organisme dalam air. Untuk data sampling diipat cli lihat pada Lampiran Bl.

110

3. IJmur atau besar tanaman :

faktor urnur maupun besar tanaman mempengaruhi jumlah logam vang

terserap/tenkat pack tanaman, semakin tua atau besar tanaman semakin besar pula

keboieh jadiannya menverap/mengikat logam oleh tanaman.

4.4. Faktor Bieakuniulasi dan Faktor Distribusi

Untuk menghitung faktor bioakumulasi unsur logam berat cklam biota

serta faktor distribusi unsur logam berat tersebut cklam sedimen sungai dan laut.

diperlukan data konsentrasi yang terkandung dalam keclua cuplikan tersebut. Hasil

perhitungan faktor bioakumulasi logam berat cklam cuplikan biota dan faktor

distribusi logam berat pacla sedimen ditunjukkan cklam Gambar 4.12. berikut ini:

Has

ilan

alis

isF

akto

rB

ioak

um

ula

si&

Dis

trib

usi

dip

erai

ran

Su

rab

aya

100000

10000

1000

Ko

nse

ntr

asi

(mg

/1)

10

0

10

lokn

stca

mp

lin

g1

2

mA

r.sen

l"b

43

8,7

37

18

,34

7<

i

HA

rso

nI'

d2

41

(3,5

42

0(5

.71

•K

ad

mu

mf

b5

47

1,7

44

13

9,4

55

aK

ad

miu

mI

d1

28

6,5

92

45

,15

4

C3S

on

yl::

b5

00

4,2

81

26

.07

1

aH

an,!

M1

39

7,4

41

22

,22

7

•K

ob

alt

Pb

37

6,9

33

63

0,6

7(>

DK

ob

alt

Fd

76

1,8

37

17

05

.24

Gam

bar

4.1

2.

Gra

fik

fak

tor

bio

aku

mu

lasi

dan

dis

trib

usi

Pada penelitian ini (Gambar 4.12.) unsur Arsen (As) harga Fn > Fb : unsur

Kadmium (Cd) harga FB > FD: unsur Seng (Zn) harga FD > FB ckn unsur Kobalt

(Co) harga fV> > Fp ; ini menunjukkan bahyva distnbusi tertinesi dari loaam berat

terjadi pacla sedimen sebagian besar senyawa logam berat vang masuk ke perairan

Surabaya berbentuk endapan ckn hanva sebacian kecil vans teriarut cklam air.

Hal mi sesuai dengan teori, bahwa logam berat dalam perairan, baik vang berasal

dan sungai maupun laut clan organisme yang hidup dan mati pada fase akhir akan

mengendap ke sedimen dasar perairan, sehingga pencemaran sungai mirip dengan

pencemaran di pantai. Selain itu ckn Gambar 4.12. menunjukan konsentrasi As,

Zn dan Co pada sedimen lebih besar dan pada yang terkandung cklam biota. Ini

menunjukkan konsentrasi logam berat di perairan Surabaya lebih banyak

terakumulasi cklam sedimendibanding dalam biota.

Faktor hioakumuasi pada unsur Ccl lebih besar ckn faktor distnbusi,

menjelaskan bahwa logam Cd lebih mudah terakumulasi oleh cuplikan biota air

dan menerangkan bahwa kemampuan eceng gondok, tanaman bakau serta ikan

dalam mengakumulasi unsur-unsur logam berat dan lingkungan lebih besar

dibandingkan air dan sedimen. Dengan melihat ketidaksesuaian naik / turunnya

konsentrasi logam berat As, Ccl Zn dan Co pack tiap-tiap lokasi yang sama. baik

di sedimen maupun biota. Hal mi juga bisa dilihat dan besarnva faktor

biakumulasi FB (biota terhackp air) maupun faktor distnbusi Fn (sedimen terhadap

air), maka FB ckn FD hamsdilakukan untuk penelitian selanjutnva.

4.5. Uji Akurasi

Uji akurasi menerangkan sejauh mana keakurasian dan alat-alat vang

digunakan pack saat analisis. baik alat pack saat preparasi, radiasi sampai

pencacahan. Nilai keakurasian dikatakan baik apabila >90 %. Keakuratan hasil

pengukuran unsur logam berat cklam cuplikan dapat dilihat pada perbandingan

hasil pengukuran unsur logam berat dalam standar primer SRM-2704 "" Bufallo

Rivers Sediment " sebagai berikut :

Tabel 4.1. Data perbandingan analisis unsur As, Cd, Zn ckn Co dalamSRM-2704 ••Bufallo Rivers SedimenC

Unsur Konsentrasi (nafe) 1 Bias Akurasi 1! (%) <%) t1 I

Hasil Pengukuran Sertifikat

0*ste)As

Cd

L Zn "_____ _.

16450063 -3,955 23,4 _• 0,8 1 30.98 69,02 j2.139377 i 0.839

23.863585 = 0,401729

3.45 _• 0,22

438TI2[ 37.99 62,01 11 94.55 545 t

5,487102-0,003 14.0-0.6 1 60.81 39.19 I

Sumber : Data primer, Januari 2005

Untuk menguji ketepatan metode analisis yang dipergunakan, diperlukan

uji akurasi (accuration). Hasil uji konsentrasi material aeuan SRM-2704 untuk

unsur As, Ccl, Zn ckn Co yang dilakukan dibandingkan dengan konsentrasi yang

tertera cklam sertifikat material aeuan ckn diperoleh akurasi pengukuran

konsentrasi As sebesar 69,02 %, Cd sebesar 62.01 %, Zn 5,45 % dan konsentrasi

Co 39,19 %. Akurasipengukuran As. Cd, Zn dan Co belum cukupmcmacki untuk

keperluan analisis kuantitatif, karena berkisar dibawah 90 %, hal ini mungkm

disebabkan oleh standar sekunder yang digunakan terlalu kecil (As: 2,25 ppm; Cd:

5 ppm; 7,n: 1,5 ppm ckn Co: 1,1 ppm) ckn dipengaruhi oleh beberapa hal, antara

lain penyimpanan cuplikan yang telah diradiasi, ketepatan menimbang atau

memipet, cktn ackt tidaknya kontaminasi pada saat penyiapan. Untuk konsentrasi

unsur Zn standar sertifikat sangat tinggi 438 ppm seckngkan hasil pengukuran

yang diperoleh sebesar 23,863585 (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampitan C8-4). Hal ini juga yang mempengaruhi keakurasian unsur Zn dalam

SRM-2704 terlalu kecil.

15

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Kesimpuittn

Dan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka ckpat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis kualitatif cuplikan air sungai, air laut, sedimen, eceng

gondok.tanaman bakau, ikan Belanak dan ikan Gelama terdapat unsur As, Cd,

Zn dan Co.

2. Pada analisis kuantitatif konsentrasi arsen (As) pack cuplikan air sungai

apabila dibandingkan dengan Perda Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004. belum

melebihi ambang batas yang diijinkan. Seckngkan konsentrasi As pack air laut

menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004

juga belum melebihi batas maksimmn baku mutu air laut untuk biota laut

(0,012 ppm). Konsentrasi Arsen dalam sedimen lebih tmggi apabila

dibandingkan di dalam air dan biota, ini dibuktikan dengan harga FD > FB.

Dan hasil penelitian mi menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat pack

biota (ikan) telah melebihi batas ambang, apabila dibandingkan menurut

Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat ckn Makanan No.

03725/B/SK/VI1/89 tcntang batas maksimum cemaran logam berat As yang

diperkenankan (1,0 ppm), cemaran arsen pada ikan terdapat di lokasi 6,8.9

dan 12.

t I rl Jo

3. Konsentrasi Cd pack air sungai apabila dibandingkan menurut Pcrda Kota

Surabaya No. 02 Tahun 2004, maka konsentrasi Cd sudah melebihi batas

maksimum baku mutu air sungai. Tetapi pack lokasi 1 konsentrasi Cd masih

dibawah batas ambang. Untuk air laut apabila dibandingkan menurut

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, sudah

melebihi batas maksimum baku mutu air laut untuk biota laut (0.001 ppm).

Konsentrasi cklam sedimen lebih tinggi apabila dibandingkan dengan

konsentrasi dalam air. Seckngkan konsentrasi Cd pack biota lebih tinggi

apabila dibandingkan dengan konsentrasi air ckn sedimen. Tetapi batas

konsentrasi logam berat Cd pack biota (ikan) tidak terckpat packi Keputusan

Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/VII/89.

4. Konsentrasi Zn apabila dibandingkan menurut Perda Kota Surabaya No. 02

Tahun 2004 yang sudah melebihi ambang batas acklah lokasi Hulu Kali

Wonokromo. Untuk konsentrasi Zn pada air laut sudah melebihi standar Baku

mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Thn.

2004 air laut untuk biota laut (0,05 ppm). Konsentrasi Zn lebih banyak

mengendap pada sedimen. danpada yang terkandung dalam air ckn biota.

Konsentrasi Zn pack biota (ikan) belum melebihi batas maksimum menurut

Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat ckn Makanan Nomor

03725/B/SK/VII/89 tentang batas maksimum cemaran logam berat Zn vang

diperkenankan (100 ppm).

_. Konsentrasi Co pack air sungai apabila dibandingkan dengan menurut Perda

Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004 belum melebihi konsentrasi maksimum

17

baku mutu air sungai, sedangkan pack air laut konsentrasi Co tidak ckpat

dibandingkan dengan standar baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No. 51 Inn. 2004 bagi air laut untuk biota laut karena

tidak ack dalam peraturan tersebut. Konsentrasi Co lebih banvak mengendap

pada sedimen. Konsentrasi Co pack biota (ikan) tidak terdapat dalam

Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat clan Makanan Nomor

03725/B/SK/V11/89.

6. Pada penelitian mi unsur As, Zn dan Co didapat harga Fn > Fb - menunjukkan

bahwa distribusi tertinggi ckri logam berat terjadi packi sedimen vang

memberikan petunjuk bahwa sebagian besar senyawa logam berat yang niasuk

ke perairan Surabaya berbentuk endapan ckn hanya sebagian kecil vang

teriarut dalam air. Seckngkan pada unsur Cd harga F« > Fn yang menjelaskan

bahwa cuplikan biota (eceng gondok, tanaman bakau ckn ikan) cklam

mengakumulasi unsur-unsur logam berat ckn lingkungan lebih besar

dibandingkan air ckn sedimen,

7. Hasil uji kackr material aeuan. SRM-2704 untuk unsur As, Cd, Zn dan Co

yang dilakukan dibandingkan ciengan kackr yang teitera dalam sertifikat

material aeuan ckn diperoleh akurasi pengukuran kackr As sebesar 69,02 %,

kackr Cd sebesar 62,01 %, kadar Zn 5,45 % ckn kackr Co 39,19 %. Akurasi

pengukuran As, Cd, Zn ckn Co belum cukup memacki untuk keperluan

analisis kuantitatif, karena berkisar dibawah 90 %.

118

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ckpat diajukan saran-saran

sebagai berikut :

1. Semakin banyak dikomsumsinya ikan sebagai makanan maka perlu dibuat

suatu baku mutu tentana batas maksimum pencemaran loaam berat As. Cd Zn_• J. v

ckn Co cklam ikan.

2. Perlu dibuat draft baku mutu batas ambang logani berat cklam sedimen,

karena pada penelitian kandungan sedimen cukup tinggi.

3. Logam berat ckri hasil industri vans masuk ke dalam linekunaan akan

berpengaruh terhackp masyarakat sehingga perlu dilakukan suatu pengolahan

limbah industri sebelum limbah tersebut masuk kedalam lingkungan.

4. Perlu adanya bank data penelitian lebih lanjut tentang kadar logam berat yang

lain pada cuplikan air, sedimen ckn ikan atau sampel yang lam di perairan

Surabaya dengan metode aktivasi neutron.

5. Pengambilan cuplikan dilakukan tidak pada satu daerah tetapi disarankan di

beberapa daerahterdekat sebagai pembanding.

6. Penelitian perlu dilengkapi data beberapa faktor, antara lain : kecepatan arus

air, perkiraan besar/umur tanaman, jarak pengambilan cuplikan ckn poros

sungai.

7. Hendaknya pemerintah setempat lebih tegas dalam menyikapi pennasalahan

pencemaran air sungai dan laut yang mengakibatkan menurunnya kualitas air

didaerahnva.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997. Rencana Teknik Ruang Kota I.'nit Lingkungan Krembangan

Selatan. Kemayoran. Krembangan Clara dan Perak Timur Unit

Pengemhangan Kembang Jepun. Pemerintah Kota Maclya Daerah

Tingkat II, Surabaya.

Anonim, 2003. Data Industri KecilMenengah Propinsi Jawa Timur Tahun 2002.

Dmas perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur, Subdin

Penyusunan Program, Nopember 2003, Surabaya.

Anonim. 1994. Laporcm Akhir Studi Tata Guna Tanah Sepanjang Kiri Kanan K.

Surabaya, K. Wonokromo dan K. Kedums. Perusahaan Umum Jasa

Tirta.

Anonim. Pemetaan Industri yang Berpotensi Tercemar se Jatim. Pemerintah

Propinsi Jawa Timur Dmas Penndustnan dan Perdagangan,

Surabaya.

Anonim, 1994. Studi Inventarisasi "Industri berpotensi mengeluarkan limbah

Bahan berbahaya dan Beracun (B3) di Jawa Timur.

Connell, DW, 1995. Bioakumulasi Senyawaan Xenohiotik, Penerjemah Yanti RTF.

Koestoer. UI Press, Jakarta,

Dahuri, M.S., Rais. Msc, Ginting . Msc, Sitepu. Dr., 2001. Pengelolaan Sumber

Daya Wilayah Pesisir dan Kelautan Secara Terpadu, PT. Pradnya

Paramita, Jakarta.

Damiono, 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran "Ihibungannya dengan

Toksikologi Senyawa Logam'', Universitas Indonesia Press.

Jakarta.

Damiono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Universitas

Indonesia Press, Jakarta.

Effendi, 2003. Telaah kualitas Air "Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan", Kanisms Yoeyakarta.

i in

Erdtman, G and Soyka. W. (1979). The Gamma Ray Of Vie Radionuclides ;

Tables For Applied Gamma Ray Spectrometry. Wienbeim, New

York: Verlag Chemie.

Palar.H., 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta.

Shreeve, S.M, 1975. Chemical Process Industries, Fourth Ed, Inter-Student Ed,

Mc. Grow Hill Inc.

Ruslan.H, 1983. Ekologi Lingkungan Pencemaran Cetakan 111, Satya Wacana,

Semarang.

Roshach, M, 1995. Bioinclicator From Terestrial Ecosystem For Env. Monitoring,

Germany

Slamet, J.S. 1995. Kesehatan Lingkungan. UGM Press, Yogyakarta.

Sumardi. 2001, ValiditasMetode Analisis. Pelatihan Asesor Laboraturium, Badan

Standarisasi Nasional, Yogyakarta.

Susetyo, W. 1998. Spektrometri Gamma & Penerapanma dalam /Inaiisis

pengaktivan Neutron, Gadjah Mack University Press, Yogyakarta.

Taftazani, dkk, 2001. Unjuk Kerja .CANI Pada Analisis Logam Berat Dalam

Cuplikan Lingkungan. Presiding Seminar Sams dan Teknologi

Nuklir P3TkN - BATAN Bandung, 26 - 27 Juni 2001

Taftazani, dkk, 2003. Evaluasi Seharari Logam Berat Ug, Cd, Cr dan Co dalam

Cuplikan Air, Sedimen dan Eceng Gondok di lokasi Perairan

Surabaya III, Presiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian

Dasar Ilmu Pengetahuan ckn Teknologi Nuklir, P3TM - BATAN

08 Juli 2003, Yogyakarta.

Wardhana, 1999. Dampak Pencemaran Lingkungan "dengan kata samhuian

Menteri Negara Lingkungan IlkhipKepala BAPEDAL", Ands

Offset, Yogyakarta.

Wardhana, 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan "Edisi Revisi" , Audi Offset,

Yogyakarta.

171

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYANOMOR : 02 TAHUN 2004TANGGAL : 19 Januari 2004

PENETAPAN KELAS AIR SUNGAI/SALURAN/WADUK

NO. NAMA SUNGAI/SALURAN/WADUK PENETAPAN

KLASIFIKASI

1. Kali Lamong Kelas IV

2. Kali Sememi Kelas III

3. Kali Kandangan Kelas Hi

4. Kali Balong Kelas IV

5. Kali Krembangan Kelas IV

6. Kali Anak Kelas IV

7. Kali Greges Kelas IV

3. Kali Darmo Kelas IV

9. Kali Dinoyo Kelas III

10. Kali Bendul Merisi Kelas III

11. Kali Soma Kelas III

12. Kali Medokan Kelas III

13. Kali Wonorejo Kelas IV

14. Kali Rungkut Kelas III

15. Kali Kebonagung Kelas III

16. Saluran Kalibokor Kelas III

17. Saluran Kalidami Kelas III

18. Kali Keoiting Kelas III

19. Kali Pegirikan Kelas IV ?

20. •Saluran Tambak Wedi Kelas III

21. Kali Jeblokan Kelas III

22. Kali Lebak Indah Kelas 111

23. Kali Kenjeran Kelas III

24. Waduk Wonorejo Kelas III

25. Waduk Kedurus Kelas III

2G. Waduk /Busem Morokrembangan Kelas III

Salinan sesuai dengan aslinyaan. Sekretaris Daerah Kota Surabaya

Kepala Bagian Hukum,

HADISISWANTO ANWAR

(Ptrda-Penccroanm Kwolita* AirJdc)

WALIKOTA SURABAYA

ttd

BAMBANG DWI HARTONO

A1-1

LA

MP

IRA

NI

PE

RA

TU

RA

ND

AE

RA

HK

OT

AS

UR

AB

AY

AN

OM

OR

:0

2T

AH

UN

20

04

TA

NG

GA

L:

19

Ja

nu

arl

20

04

KR

ITE

KIA

MU

TU

AIR

BE

RD

AS

AR

KA

NK

EL

AS

AIR

PA

RA

ME

TE

RS

AT

UA

NK

EL

AS

KE

TE

RA

NG

AN

1II

ill

IV•

..•

12

34

56

7F

ISIK

A••

Tem

per

atu

r°c

Dev

iasi

3D

ev

iasi

3D

evia

si3

Dev

iasi

5D

evia

site

mpe

ratu

rdal

amke

adaa

anal

amia

hnya

Resi

du

teri

aru

tm

g/lit

er1

00

01

00

01

00

02

00

0

Res

idu

ters

uspe

nsi

mg/

iiter

50

50

40

04

00

'B

agi

peng

olah

anai

rm

inum

seca

rako

nven

sion

alre

sid

ute

rsu

spen

si<

50

00

mq/

lite

rK

IMIA

AN

OR

GA

NIK

pH6

-96

-9S

-95

-9A

pabi

lase

cara

alar

niah

dilu

arre

ntan

gte

rseb

ut,m

aka

dite

ntuk

anbe

rdas

arka

nko

ndis

ial

amia

hnya

BO

Dm

g/lit

ar2

36

12

.

CO

Dm

g/lit

er1

02

55

01

00

DO

mg/

liter

64

30

Ang

kab

atas

min

imum

Tot

alfo

sfat

sbg.

P.m

g/lit

er0

.20

.21

5

N03

sbg

.N

mg/

liter

10

10

20

20

f.H

,-N

mg/

liter

0.5

(-)

(•)

(-)

Bag

ipe

rika

nan

kand

unga

nam

onia

beb

asun

tuk

ikan

yang

pek

a<

0,0

02

mg/

lite

rse

baq

aiN

H3

Ars

en

mg/

liter

0.0

51

11

Ko

bal

tm

g/lit

er0

.20

.20

.20

.2

Bari

um

mg/

liter

1(-

)(-

)(-

)

Bo

ron

mg/

liter

1•1

11

Sele

niu

mm

g/lit

er0

.01

0.0

51

0.0

50

.05

(FVt

r___

_FN_

ncam

oran

Kw

-tit

o*A

irId

ol

> 1 to

Kad

miu

mm

g/lit

er0

.01

0.0

10

.01

0.0

1

Khr

om(V

I)m

g/lit

er0

.05

0.0

50

.05

1

Tem

bag

am

g/li

ter

0.0

20

.02

0.0

20

.2B

agip

engo

laha

nai

rm

inum

seca

rako

nven

sion

alC

u<

1m

o/li

ter

Best

mg/

liter

0.3

(-)

(-)

(-)

Bag

ipen

gola

han

air

min

umse

cara

konv

ensi

onal

Fe<

5m

a/li

ter

Tim

bal

mg/

liter

0.0

30

.03

0.0

31

Bag

ipen

gola

han

airm

inum

seca

rako

nven

sion

alPb

<0,

1m

g/li

ter

Man

gan

mg/

liter

0.1

(-)

(-)

(-)

Air

Rak

sa

mg/

liter

0.0

01

0.0

02

:.0

.00

20

.00

5

Sen

gm

g/lit

er0

.05

0.0

50

.05

2B

agip

engo

laha

nai

rm

inum

seca

rako

nven

sion

al,

Zn

<5

ma/

lite

r

Kh

lori

da

mg/

liter

60

0(-

)(-

)(-

)

Sia

nid

am

g/lit

er0

.02

0.0

20

.02

(-)

Flu

ori

da

mg/

liter

0.5

1.5

1.5

(-)

Nitr

itsb

g.N

mg/

liter

0.0

50

.05

0.0

5()

Bag

ipe

ngol

ahan

air

min

umse

cara

konv

ensi

onal

,N

02

-N<

1m

g/li

ter

Su

lfat

mg/

liter

40

0(•)

(•)(-

)

Kh

lorl

nb

eb

as

mrj

/lite

r0

.03

0.0

30

.03

MB

agi

AB

AM

tidak

dipe

rsya

ratk

an

Bel

eran

gsb

g.H

2Sm

g/lit

er0

.00

20

.00

20

.00

2(-

)B

agi

peng

olah

anai

rm

inum

seca

rako

nven

sion

al,

Sse

bag

aiH

2S

<0.

1m

g/li

ter

MIK

RO

BIO

LO

GI

-F

aecal

Co

lifo

rmJm

l/1

00

ml.

10

01

C0

02

00

02

00

0B

agi

peng

olah

anai

rm

inum

seca

rako

nven

sion

al,

feca

lco

lifor

m<

2000

jml/1

00m

lda

nto

tal

colif

orm

<1

00

00

Jml/1

00m

l-

To

tal

Co

lifo

rmJm

l/1

00

ml

10

00

E0

C0

10

00

01

00

00

RA

DIO

AK

TIF

ITA

S

-G

ross

-A.

Bq/

liter

0.1

0.1

0.1

0.1

-G

ross

-BB

q/lit

er1

11

1

KIM

IAO

RG

AN

IK

(N_l

«P»w

«m<

»_m

IMIt

MAl

rTrln

)

BAKU MUTU AIR LAUTUNTUK BIOTA LAUT

No. Parameter

1.

2.

3.

4.

1.

•>

FISIKA

Kecerahan"

Kebauan

Kekeruhan*

Padatan tersuspensi total"

SampanSuhuc

.apisan minyak

KIMIA

pHdSalinitas*

Oksigen teriarut (DO)BOD5

Ammonia total (NHrN)Fosfat (PO<-P)Nftrat(NOj-N)Slanlds (CN-)Sulfida (H2S)

PAH (Foliaromalik hidrokarbon)Senyawa Fenol totalPCB total (poliklor bifenil)Surfaktan (deterjen)Minyak & iemakPestislda'TBT (tributil tin)7

Logam teriarut:Raksa (Hg)Kromlum heksavalen (Cr(VI))Arsen (As)

Satuan

m

NTU

mg/1

%o

mg/1

mg/1

mg/1

mo/I

mg/1

mg/1

mg/1

mg/1

mg/1

ug/i

mg/1 MBASmg/1

Mg/i

mg,.

mg/1mg/1

A2-1

Lampiran III.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan HidupNomor: 5l Tahun 2004

Baku mutu

coral: >5

mangrove: -

lamun: >3

• alami3

<5

coral: 20

mangrove: 80

lamun: 20

nihil 1<<>

alaml3(c)coral: 28-30(c)

mangrove: 28-32 (c)lamun: 26-30(c)

nihil *&

7-8,5(d)alami3<e!

coral: 33-04(e)

mangrove: s/d 34 (e)lamun: 33-34(e'

>5

20

0,3

0.015

0,008

0,5

0,01

0,003

0,0020,01

1

1

0,01

0,01

0,001

0,0050,012

"7^

A2-2

No. Parameter Satuan Baku mutu

20. Kadmium (Cd) mgA 0,001

21. Tembaga (Cu) mg/l 0,008

22. Tlmbal (Pb) mg/l 0,00823. Seng (Zn) mg/I 0,0524. Nikel (Ni)

BIOLOGI

mg/l 0,05

1. Coliform (total)0 MPN/100ml 1000(s)

2. Patogen set/100 ml nihil'

3. Plankton

RADIO NUKLIDA

sel/100ml • tidak b/oo/n'

1. Komposisi yang tidak diketahui Bq/I 4

Catatan:

1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan metode yang digunakan)2. Metcde analisa mengaeu pada metode analisa umuk air iaut yang telah ada, baiK internasional

maupun nasionai. ;3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan musim).4. Pengamatan oleh manusia (visual).6. Pengamatan oleh tnanusia (visual). Lapisan minyak yang oiacu adalah lapisan tipis (thin layer) dengan

ketebalan 0,01mm

6. Tidak bloom adalah tidak terjadi pertumbuhan yang berlebihan yang dapjt menyebabkan eutrofikasi.Pertumbuhan plankton yang berlebihan dipengaruhi oleh nutrien, cahaya, suhu. kecepatan arus, dankestabilan plankton itu sendiri. .TBT adalah zat ant<fouling yang biasanya terdapat pada cat kapalDlperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 10% kedalaman euphoticDiperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata2 musimanDlperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <2 CC dari suhu alamiDlperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <0,2 satuan pHDlperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5% salinitas rata-rata musimanBerbagai jen!s pestisida seperti: DDT, Endrin, Endosulfen dan heptachlorDiperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata musim.n

Satinan sesuai dengan asllnyaDeputl MENLH Bldang Kebljakan danKelembagaan Lingkungan Hidup,'

^Hoetomo, MPA.

fV.enterl NegaraLingkungan Hidup,

ttd

Nablel Makarim, MPA„ MSM.

:nlmbang

•mgingat

inetapkan

rta_a

dua

^tig.a

snpat

ilina

Ma»

¥ii

ll_

qp

__

__

|p—

ff_

_•W

l11

__

».r

__

'»;:

-.vi

fi&

Ho

x.

Vo

3r±

a/'a

ysK

.svx

i/'a

9TENTANG

.

.„

_••.*_.*

BATAS

HAKSIHUH

CEMARAN

LOGAM

DALAM

MAKANAN

DIREKTUR

JENDERAL

PENGAWASAN

OBAT

DAN

MAKANAK

:a.

bahva

dalam

rangka

melindungi

kesehatan

masyarakat,

makanan

yang

diedarkanperlumemenuni

syarat

kesehatan;

b.bahwasalahsatuupaya

untukmelindungi

keieh_.an

masyarakat

adalah

dengan

menetapkan

Batas

Maksimum

Cemaran

Logam;

c.bahwa

aehubungan

dengan

hal

tersebut

diatas,

perlu

ditetapkan

Keputusan

Direktur

Jenderal

Pengawasan

Obat

dan

Makanan-

tentang

B.tas

Maksimum

Cemaran

Logam

Dalam

Makanan.

:Peraturan'Menteri-Kesehatan

RI

No.

329/Menkes/Per/-

X1I/76tentangProduksi

dan

Peredaran

Makanan.

HEHUTUSKAN:

Keputusan'Direktur

Jenderal

Pengawasan

Obat

dan

Makanan

tentang

Batas

Haksimum

Cemaran

Logan

Daiao

Makanan.

Makanan

yangdiproduksi

dandiedarkan

harus

memenuhi

persyaratan

tentang

batasmaksimum

cemaran

logam.

Batas'

maksimumcemaran

logamdalammakanan

.eperti

tercantum

padaLampiran

Keputusar.

ini.

Batas

cemaran

logam

pada

makanan

lain,

cara

pengujiandanhallain

yang

belumcukup

diatur

dalan

Keputusan

ini"-akan

ditetapkan

lebih

lanjut

oleh

Dir-ekturJenderal

Pengawasan

Obat

dan

Makanan.

Keputusan

-ini

ditetapkan.

mulai

berlaku

sejak

tanggal

Ditetapkan

di

:J

AKA

RTA

Pada

tanggal

:10Juli

1989

DIREKTUR

JENfiERAL

PENCAUASAN

OBAT

DAN

MAKANAN

DRS.

SLAMET

S0ES1L0

NIP

1.00513.1

i__

_ta

_-a

_-_

-

-C

t"_

_M

*C

-V

«>

_I

»*

__

M1

to

o*

to

vm

/vr/viim

1II1

KO

I»T

rJlM

<X

CC

MA

ftU

IlO

G*

.0

»l»

KH

»«

»M

_I

r.0

M.O

.I.

..TJ.

BU

_-;

t»K

K_

ML

C.V

O/Y

*

1.

*_

*r

t>u

«l%

2.

S_

r1

t__

h

I.

V*

'-4

t__

ha

__

.*»

nra

?

4...

lai

o*

na

aja

rtta

n/a

5.

Tc_

_t

«a

nh

aa

ll

ola

_n

ya

6.

c*

_^

d*

nh

aa

ll

ola

h-

nT

*yh

rri

tid

ak

tarta

-

n\

ata

a

CO

«l.

»T

,H

O*

I,T

EX

l.

Co

klj

tb

v>

_i

2.

to

ol

bvt>

_k

DM

IWC

KK

J1

3K

Ola

KII

Y*

Arw

n;T

I__

>I

!1

*_

b*

**

'.S

an

a

••(»

•)')•

(_»)

:(C

o)"'

:tin

)

1,0

0.2

0,2

1.0

1.0

1.0

10

,0

0.J

0.]

I.J

'1.0

2.3

2.0

SO

.O

J.O

1.0

10

.0

so

.o

1.0

30

,0

11

0,0

40

.0

J.O

5.0

40

.e

40

.0

Hu

h•

»a

«a

a,

•<*

n>

:(h

i)xn

riuM

QJw

,

MA

*:

•./»

»

40

.0(2

50

.0')

40

.0(2

50

,0')

'0.0

(2

50

.0')

40

,0(2

5C

(>')

40

.0(2

50

.0')

40

,0(2

50

.0')

•4

0,0

(_

50

,0')

40

,0(2

50

.0')

40

,.'(

25

0.0

')

46

.0(1

50

.0')

0,0

)

0,0

5

0.0

1

e.o

)

0,0

1

ha

da

pa

aka

na

n

ya

nj

»1

'Dd

*-

ko

v*

a1

/d(-

aim

*

OlM

tur*

tar-

r_

d*

pb

ar_

n

ya

nt

au

da

h

dtka

rln

aka

n

ila

n_

»b

aa

la*

_a

k

1.

f<_

a>

t-_

*

2.

0—

laa—

air.

0,1

u.«

__

I.

t>

'u

.

4.

Ma

du

IK

M.

DM

»H

oi«

_ii

fMJI

AK

AH

(AT

I0

»H

AN

»K

t.

a.,

,|a

a_

t1b

ira

_a

u

Itu

Cu

t-b

ayl)

n'b

a*

4d

an

an

ak

:i.o

:0

.5:

:i.o

:2

.0:

:o

.i

:i.

o:

:1

.0:

io.o

:

:i.o

!2

.0!

:o

.i

_:

:o

._:

*:

o.i

:o

.i:

:*o

.io

.i.:

:

:o

,io

.i:

• :o

,5:

i.o

:

:o

.i

:0

.2:

:o

.i:

o.2

:

atT

WY

At

OA

IIL

CH

AK

t.

*a

r*

_M

n

2."

"'n

ya

'n

ab

at*

ya

ng

d)a

w*

"M

fc.a

n

aa

aU

Ka

n>

]mS

»N

1.

taH

lln

2.

"tiw

in

Mn

aa

n

*]«

»•_

.tt

»A

«.

2.0

2.0

10

.0

.0

.0

5.0

0.1

0.1

20

,0

2.0

21

,0

40

,0

40

,0

40

,0

2,0

40

.0(2

5r-.C

)

40

.0(2

50

.0')

40

.0(2

50

.0')

40

,0(2

50

.0')

40

,0(2

50

,0')

40

,0(2

50

,0')

40

.0(2

50

.0')

40

.0(2

50

.0')

0.0

5

0.0

)

0,0

5

01

u.-

va,

ta

na

cu

da

_va

n

an

yrn

a,

ata

dtk

on

au

aa

t/

ril

atn

ua

OlM

tKij

tar

ha

4a

ba

oka

na

ya

nj

ala

pd

i'

ko

*_

ta1

9Pl

n

m xn

i

rrx

pA

«-i

n>

»>

>i

oa

ktu

HO

u

1.

bia

ao

aN

raa

_a

h,

2.

Ka

ca

b

1.till

}0

.11

0,0

0.S

1.0

2.0

t5

,0

AA

YIW

HA

NM

AiJ

lO

AA

H.4

1A

1.

Aca

rb

arv

r-a

o

2.

tayu

rd

an

ha

all

ela

h

r>y»

»_

>•,

tia

»k

ta

r-

.

ta

rt

d(

ita

a

tOO

UM

*l

HA

dJll

.(X

-An

KT

A

1.

ta>

trl*

2.

M*n

t4>

««

3.

Su

a.

da

nh

aa

llela

h-

nrA

tid

ak

~

ta-r

a0

1a

taa

!1

.0

tt

:io

.o:

:i.

o:

2.0

:o

.si

i.o

:

!0

.1:

o.i

*

:o

.io

.s:

','.

0.5

:1

.0:

!1

.0:

2.0

:

i:

rerw

oo

jui

(-ash

ocam

ky

-

MAKAMA*

LAIDTANC

TIDAk

Trr

nr»

Ao

ia

tas

IU

ntv

kb

)-tx

—.

y.*

»d

lka

_a

»o

ala

aka

lrn

f.

x>

,o

M,0

«0

,0

M.O

5.0

20

,0

0.1

20

.0

10

.0

i-'

iiU

-W^i

.1.•'•

*

40

,0

40

,0

40

,0(2

50

.0')

0,0

5

!I

40

,0I

41

),0

(25

0,0

')|

40

,0

40

.0

40

,0(2

50

,04

)•

0,0

5

4o

;o(2

»o

.o*

)

40

.0(2

30

,0*

)

40

,0(2

50

.C)

0,0

3

o,o

:

0,0

5

:o

iMt'

;r_

<w

>

Idlk

ar

:c.h

tn

Jh

ad

a.

!y»

«t

i

I.U

»r.

I DIM

tu

r_

d_

b

".

k_

r_

__ N

J

5

A4-1

.National IfnHtttutj, nf StanbariiH & SecijnnlogB

(Hzrtiiizutz nf AnnlgHtHStandard Reference Material 2704

Buffalo River Sediment

This Standard Reference Material (SRM) is intended primarily for use in the analysis of sediments, soils, orUj*'1?"^5.?'' asimilar matrix. SRM 2704 is a frcczc-dricd river sediment that was sieved and blended to achieve\ ' .high degree of homogeneity.I jI -The certified elements for SRM 2704 are given in Table 1. The values axe based on measurements using two or| fjore independent and reliable analytical methods. Nonccrtificd values for a number of elements are given in1 jTable 2as additional information on the composition. The nonccrtificd values should not be used for calibrationI <er quality control. Analytical methods used for the characterization of this SRM are given in Table 3alone withI 'analysis and cooperating laboratories. All values (except for carbon) are based on.measurements using a s?mplc| jweight of at least 250 mg. Carbon measurements arc based on 100 mg samples.

| .Notice and Warnings Io Users: This certification is valid for 5years from (he shipping date. Should any of tbcV certified values change before the expiration of the certification, purchasers will be notified by NIST.

| j__bili_y_ This material was radiation sterilized (60Co) a', an estimated ruinimuiii dose of 2.S megarads io reduceI jibe rate of any biodegradation. However, its stability has not been rigorously assessed. NIST will monitor (his\ oatcrial and will report any substantive changes in certification to the purchaser.

J: .liscj. Aminimum sample weight of 250 mg (dry weight . sec Instructions for Drying) should be used for analytical. 'let .lTXiinalions relating to the certified vaJucs on this certificate.

•Simple preparation procedures should be designed to effect complete dissolution. If volatile elements (i.e , Hg,Ki/Sc) arc to be determined, precautions should be taken in the dissolution of SRM 2704 to avoid volatilization,bsies. . . •••

Silistical consultation was provided by S.B. SchiUer and K.R. Eb.rh.ardt of the St. tuiical Engineering Division.

The overall direction and coordination of the analyses were under the chairmanship of M.S. Epstein and B.I.Diamond-tone of the Inorganic Analytical Research Division.

He technical and support aspects involved in the preparation, certification, and Usuancc of this Standardkference Material were coordinated through the Standard Reference Materials Program by T.E. Gills.

i

JSiithcrsburg, MD 20899 William P. Reed, Acting Chief•% 9, 1990 Standard Reference Materials Proeram."Revision of certificate dated 6-1-842)

(over)

A4-2

-lions, for Drying: When nonvolatile elements are to be determined, samples should be dried for 2hour5rfiO *C_ A dc.IDCQ1tS <lc- "8. As. Se) should be determined on samples as received; separate samples».,d be dried as previously described to obtain acorrection factor for moisture. Correction Tor moisture is tojajidc lo.the data lor volatile elements before comparing to the certified values. This procedure which wasj for the certification of volatile elements, ensures that these elements are not lost during dryine Thefljeimate weight loss on drying has been found to be 0.8%.

^__nfl Preparation of Material; The river sediment for this SRM was collected from the Buffalo River in•*irea of the Ohio Street Bridge, Buffalo, N.Y. The U.S. Army Corps of Engineers, under contract to NIST« jtctcd and screened approximately 908 kg ofriver sediment and placed it in six 55-galIon. Teflon-lined drums'

I" ,<drums were loaded onto arefrigerated truck and transported to the Technimcd Corporation, Fort Lauderdale,s for frccze-drytng of the contents. The freeze-dried sediment was shipped to an NIST contractor's laboratorypacre it was screened and passed through a100 mesh sieve (nominal sieve opening of 150 pm) and retained on- dOtnesh sieve (nominal sieve opening of38^m). The sieved sediment was returned to NIST, radiation sterilized

•tded, and bottled into 50-g units.

jjjgjli The homogeneity of the bqttlcd units was assessed using x-ray fluorescence spcctrpmelry. Duplicate•; cgram samples from 8 randomly selected bottles were analyzed for the following elements; Al, Si, K, Ca, Ti,i, U, Sr, P, Mn, Rb, and Zr. No statistically significant differences in the composition of sample's within or

j^een bottles were observed relative to the uncertainty of the XRF measurements, which is less than 0 4%IBple .-homogeneity of about 4% for lead w.« observed in measurements on 250 mg samples by thermal-ionization: fflpe dilution mass spectrometry. Sample inhomogeneity for lead is reflected in the uncertainty limits placed

-i :thc certified value for lead.

Element

Aluxoinunj

% \ CalciumCarbon

Iron

1 Magnesium

Element

AntimonyArsenic

Barium

Cadmium

Chromium

Cobalt

CopperLead

Lithium

Wt. %

6.1J H; 0.16

2,60 ^ 0.03

3348 ;♦; 0.016

4.11 ^ 0.10

1.20 rr 0.02

£F__

3.79 + 0.15

23.4 + 0.8414 ± 12

3.45 + 0__.

135 ;4- 514.0 ;♦; 0.6

98.6 + 5X)

161 + 17

47.5 ;J- 4.1

Table 1. Certified Values

Element Wt. %

Phosphorus «- 0.0998 jh 0.0028

Potassium 2-00 -♦- 0.04Silicon 29.08 -♦- 0.13Sodium 0.547 -*' 0.014

'SyUjir 0J97 •+• o.ocu

Titanium 0.-4T3T -4- 0.018

Element

Manganese 555 ± 19

Mercnry <j 1.47 ± 0.07

Nickel 44.1 ± 3.0Selenium 1.12 ± 0.05

Thallium 1.06 ± 0.07

Uranium 3.13 ± 0.13Vanadium 95 ± 4

Zinc 438 ± L2

|l_^_lVal_e_ and Une.rlaLntyj. The certified values are weighted means of results from two or more analyticaltods. The weights for the weighted means were computed according to the iterative procedure of Paule andrfej (NBS Journal of Research 87, 1982, pp. 377-385). Each uncertainty is obtained from a95% predictiontval plus an allowance for systematic error among the methods used. The allowance for systematic error isil to the. greatest difference between the weighted mean (certified value) and the component means for theHeal methods used. In the absence of systematic error, the resulting uncertainty limits will cover the conation of approximately 95% of all samples of this SRM having aminimum size of 250 mg.

"3-

<

>yaoZ.

EUJ

6?cCI

cO

UcoEu

u_

oQo©Voc

Xo

3U

.FT,—

.-.nC")"<-.,~.ST»?

8rT

^S

«.Jn"So"

W-ID

si!

•B§

33

oo

UU

_v)3

eB

_D

.3

.2O

_.c_

oi-

J3.g

_:

Qw

ox

_5

_3

_j

E_

3r

BB

co

32

js-a

"o

-__

_;_

=b

"5-3

§B

§2

3r'-

co

toto

f—r-

I3

-°S

5.8

""K

3

a88*

.55

•o

o£o_

^f_

._.S

_T

"8

.2*

°«.

2

_2E

2o

3>

T3O

HaynO

2 cx£

-5o

.

_E

*o

.9«

S

_g

_-*3

"8.3

-5

1.3u

*J_

-o.

.-a.rt

«_

s>S

o>

«

*._

certnotre£

j?K

_X

...,•__,__•,;_•,_»

'_iiw

Vaa.'i7__irl_i__

-i^

fiirrti^

-.ir

«.»

--n._•_-_.

r.

aa

aa

aa

wa

a^w

»•

mn

aj-dUcal

#$__sste3_r7li-# tn»J:

:_4B (».>i»45 («.

»_,« j". ,tl_t7 (n,p)t.«_<n,fl-4* (".I

•1-50 (_,:

r-a (^X).

/»-)

f»-54 •(•.?)tt-55(»(r,n

fa-58 («.).

0-58 (-,2n, £+)«-5« («,£)e»-59 (_,/)C4-59'-,)')H-J8 <_,2a)B-64(«,/0

JS.-71 (a,/)

Ja-74 (n,)0S»-7* (n,)0(♦-76 (a,)-)

C«-76s«-74u...«»-75 (n,2n)S»-76 (a,/, /I")

U-75 (a,/)

(».P).

»»-74(_,/)

«»-«2 (n,)0

•^•79(-,y)

tats*'

««-«_<_,:lb-85 (a,«M5 (a,»b-S7. Ca,

./»•*

TAIiF.L T E N A G , KADIONUKLIUA A5-1

T«__ga (keV)(lnta_situ} [ Tanaga. lain (keV) laotop j Pwdukil Tan_g_ (kaY)

(lntaaalUi)Tan_ja lain (kaV) '

197,* (100)1633.1 (100)/3+, 1274,51368,4 (47), 2753,6 (52)844,0(70), 1014,1(30)1778,9 (100)1273.3 (100)1266.2 (100)3102.4 (100)1642,0(60)1 2166,8(40)1293,6 (100)152.,7 (100)160,0(100)| 1296,9(90)3083(100)j 4071(10)142,3 (100)689,4(50)1 1120,3(50)160,0 (100)

983,5(33)1 1037,6(33)11311,8 (33)320,0 (100)320,0(90) t 608,4(1);928,5 (4)1434,4 (1O0)834,8 (100)846,9(70)| 1810,7(20);71.2,8(10)192,5(2)1 1098,6(50)11291,5(40)121,9(80)» 136,3(6)/3+, 810,3 (100)58,5 (100) | 1332,4 (1)U73A(100)J 1332,4(100).127,4(1-), 1378,4(70) ,/3+366,5(10) j 1115,4(30)1U81,7(50)

p+l 1345,5 (100)'1039,0 (100)93,2(40)j 184,2(60)

/3+I U15.4 (100)438,7 (100)121,8| 511,6) 910.1175,3(30)1 1039,4(30)!1050,5(30)630,1(10); 834,1(40);2201,4(14)

198,6 (10); 264,6 (80)139,8 (.100)2U,4f50); 215,5(..;264,5.50)

1356

170 ,

2426

313; 1923489; 808

2522; 2657; 2962;3371143; 335

863; 1675

1759, 192116231 1725; 508

833

1040

382,601;736;7S6;810'861)8941940;971;1000;1051)1235;12_l;_260l1276;U63;15_;1596;l£Sl?18tO;308; 2491; 2507;2843; 29C2.66; 419; 469

156;194;338;367;416)460;475;558;582;613;632;67?;714;745;743j765:780;7P3;8C9;822;

842)£74,-8S7)'306;923;927;939;1086;ll_3;1124;U50ill93|l215;1240;1262;1278;1294ll309;13i8;1367iI449;1474?1492,1535;l610jl707;1717;1845; 2000;2076;2087; 2124;23401

159,8(50)| 215,5(50)595,8(80)1 634,6(17)

/3+238,8f60)t 249,7(10);520,8(20)559,2(75) J 657,0(10)11215,8(7)

279,161,9 (loor95,9 (J-O)103,0 (100)275*8(60)! 290|0«0)!828,0(30)224,9(50), 356,6(100)1717,8(20)

136,0(30)j 264,6(30)!

609;1203

87J162;271|382

572;665;740;767;867;1130!l213!_229;1438|_453;1787l2095l2_10j2429(2655

66;97il21|199;304(401

1649;566;oih«r«

260|510;799|637t867|1063;l_99i

_314|1338|1349 ,

P+, 64C,4(30)| 617,0(100),665,7.100)37,0;554,3(20)1 619,0(13);776,6(30)

704) 813)1257

4992;101;138;222}274,606(698,828;1007|10U;1082)1317.lU75ll650|1779)1872552;648;681530,5(100) j 521,4(4)

1076,67(100)555,8 (100)898,O(30)| 1836,1(50); /3+|1382|2U9) 1,

2577)3007;32U3713

Zi-89-Zp-89Zr-95Zr-97

151,1) 231,5 ..514>0 (100)388.5 (100)898,0(1A)) |1836,1(100)202,4(50)1 479,3(50)

588.6 (90)p+t 909,2 (100)724,0(50)1 756,6(40)355,6; 507,91 1147,9

2734682

1509l/J+1712

254)603)704)805)1022;1277; 1362|1751;1852913; 184641

Ib-92.

Ib-94»Kb-94Kb-95Ib-95«iTb-97-«b-97.Ko-99

m>-93 <•Tb-93*b-93Zr-94 1Zr-941Zr-96 <Zr-96Ko-98

4,6(90)871,1 (10)702,5(50); 871,1(50)765,8 (100)235,7 (100743,3 (100)658.1 (100)140,6(90) t 180,9(10)1739,9(2)140,6 (100)192,0(10)! 590,8(10)11012,4(10)

934,6

To-99- Ho-98 (n.y, t>~)Ho-101 Ko-100 (n.X)

To-101 Ko-100 {n,y,p~) 127,3(2)1 306,8(80)1544,9(7)

1022

366,778;881,921

81,196;334; 378;398;408;421j 4991 .

506; 512) 567)608,6<3;695; J805)871|877;934;-l_ti11874l_99;1251tl303ll3571533;1600;1674ll759i-6392033;20ttl2089 '

180;184j 233)237)531l627i7_4)719l8_t!843l9_8r93856?295150)263)317i326;350)394;414-575i676;876;908;969

345ia5)Cj468i557i628;631;68_} 697)733;739;767!lK)3;l_14j_1J8;1361i1324;1562;15C0|2038;2261556;768;1239)0_uir«

1239280;443

Ru-97 Rn-96Ru-103 Ru-1021au-10; Ru-lO4(-,)0

#b215,-(90)1 325,1.97r0(90)| 6_.„2

469,6(20)| 676,072

469,6(20)724i3(405

475,1(70),Rh-lC2_ Rb-103 (a,2_)

Rb-104(a) Eb-103 (-,/)Rh-104 R--1&3 («.)0Rh-105 Ru-104 (a,/./)")Rh-105«i Ru-104 (-,/,/>")Pd-109» Pd-108 (n,Y)Pd-109 Pd-108 (_,y)Pd-Ula Pd-110 (_,/)Pd-11J rd-110 (_,/)

_£-lC7_ 0d-106 (n,/,E.ClAg-108 it-107 (n,/)_l-109« Pd-108. («./,/3")At-110« tt-109 (»,)0

At-111 Pd-UO (_,7,/3'JSd-109 Cd-108 ' •"Cd-lllB. Sd-UO

Cd-115- Cd-114 I

Cd-115 Cd-_U(«.)0Cd-_17« Cd-U6 (a,/)In-Ill Sn-U2 (n,2a,E.C) 171,4(50); 245,4(50)In-llja Sn-112. (a,X,E.C) 391,4 (100)I_-114_ Ia-113 U.Y)Ia-U4 Ia-113 (a,y,I.T)

la-115« Cd-114 (a,/, (»")In-ll6« I_-H5 (n,V)

Sn-113 Sn-112 (a,Sa-U7a Sa-116 (a,Sn-123 Sd-122 (a,S_-125 Sn-124 (n,Sb-122a Sb-1_L (_,Sb-122 Sb-121 (n,

Sb-124 Sb-123 (a,/)

Sb-125 Sn-124 M,(>~)I»-121 T«-120 (b,V)Te-121n Te-120 (n,"T»-123a I»-122 (a,T«-125a Sn-124 (a,T»-127b t«-126 (n,

(1

1047,0(10))

51,4) 77,6; 97^2555.8 (100J306,2; 319,1130.0 (100)188.9 (100)3U,5(10)! 88,0(100)172.1 (90)376,5(20)) 580,0(24);1388,1(1;;93,2 (100)433,8(20)) 6;2,9(tO)88,0 (100)657,8(30)1 88£,5(20)!937,2(10)

245,4(10)| 341,9(90)88,0 (100)150,8(25)i 245,4(75)484,9(10); 934,1(60);_239,9(20)492,5(30); 527,7(60)273,3; 157b,l! 1997,4

_90,5O9;623;«36;112011459 ;-th«i»

619

434;447;62C;678;687;70.;7U;764;818;13S4,-1476;1505,156297

231;261392;434;1303

190,2.(100)558.2(14) 1725,1(14) ;1300,0(1) 1283336,6 (100)417V0(20)t 1097,_(_0)! 138|356,464,-819l1293,4(40) 1506,1753)2112

In-117(a) Cd-116 (a,y,pl 158,4) 315,2| 552,9255,2 (100158,4 (100)160,2 (100)332.0 (100)6l,6| 76.3564,0(90)1 692,5(5))1140.5(1)602,6(50)1 722,8(6),1690,7(25)

589)643;1404

125?

646j709,714»790,968,1045,_>?5!1368,1376,1437,1488jl5_7;2091_34;320,380j443;463)605,635l671otieriethers

(5")

176,2(7)1 427,8(30),600,4(20)507,5(20)1 572,9(80)212,3 (90)158,8 (100)109,3 (100)361,0(10), 417,4( 70)459,5! 695,8

663;et*xc.208,250,279,487,729;l»2,l-08;othe-

487!343165^-V

To-l_9a Te-128 (a,

T»-129.•-131

T»-128Te>-130 6il

278,51 459,5U9,7(70), 452,4(20),602,1(4) >

A5-2

Jla-otop | produk«l jTanaga (kaV)(lutanrltaa)

j Tanaia lala (k.V) jlaotop j Froduksi

753i87.il4_0,^^ i T-168 I_-169 (a,-.

Tanaca (kaV)(Inta-jltaJ)

198,3(20) |447,l(l°)l615,7(15)

84,4 (100) , „63.3(30)) 177,0(15))

_U.St3[l 282,6(30).lit;.! Sol) 1079,8(15))1240,9(14)

88,3 (100)113.0.30) ( 20«,4(70)113,0,208,41228,5

Tan_(i lai_ (fc,,.

80;99|184|347|422|544.631|645|7_)i7>0!741| '821)830)915)1014,1277

94ll_0iH9H31,262,308137l_45l252

1224l3S)899|94_)10_U09)1119|1_49)12X-,otbari

7-l_50;3ZL105;12l!l29)-3_!l46ilc153,160,172,174,177,15204,2141233LW0tj69,_i297) 305131213-9^28,3,368,3791385feaJl«i,4i

230,0*^^^

i 1-126r

1-127 (a,2n)

i 1-128 1-127 (a,y)r i-i3i T»-i3o (n,y,^-)

I X»-13-» T*-130 (a,/, a")• C.-132 " ,"" '" -*tI

LaTa-130 (a,/,/I Ba-132 (a,p)'

Ca-133 (a,2a)

I Ci-134»C»-133'(b,)0r C»-134 Ct-133 (a,/)II Ct-137 taektroondr B»-131 Ba-130 (a,/)I

r

I B«-131a Ba. 130 (a,7)r B_-133« Ba-132 (-,{0I Ba-133 B»-132 (a,/)

r B_-_35« B*-134 («.»1 Ba-137 Ba-136 '" **r Ba-139 Ba-138| ia-140 _*-139I

t .

r

r C--139 Ca-138 (a,/)I C«-139« Ca-138 (a,/)1 c»-141 C-140 <_,/)I C«-143 Ca-142 (a,/)I

« C«-U4,I (Pr-144) backgroundI pr-142 Pr-Ul (>.*0I W-147 Id-146 (»,/)I

1 Bd-149 Id-148 (a,).I

I

I Kd-151 Hd-150 (a,/)I

1I

I

• <"•£>(a./

» (a,/

388,2(40)) 491,2(7);666,3(40)442,7(90 1 526,3 9)364,5 80S, 636,4(30)722,1(30)164,5* (100)667,7 (100)

127,4 (100)604,7.(40 I 795,8(40);569,3(14)661,6 (100)124,2(30) ;216,1(20))373,1(20)

108,2 (100)275,9 (100)80,8(20);302,8(20);356,0(50)268,1 (100)661,6 (100)165,8 (100)328,6(10) ,486,8(20);1595,4(50)

165,8 (100)754,0 (100)145.4 (100)293,1(60)1 664,4(13))721,6(13)

133,4; 696,4) 2185,81575,5 (100)91,4(50); 319,4(6);531,0(20)

114,6";211,4)423,6

116,4*; 139,0; 25<,6

743;96980il77)284)503 1Ta-170 T»-169 (n.)0

I lb-169 Ib-168 (a,/)

465)506, ,-+)630i | TV-75 IbJ.74 (a.J.

^63,602,1039,^^^^^^,„»._ («.»1*-»-__". __*1Z_ jL,WI ^IP-All .w-r--..- •

79!93,134,157,240!| t»-177» 1--176249)404)486,496; |573)585(620,675) 169b|83l!924»1047 I

1Hf-175 Bf-174 (a,).53)161,223,276; ,, ^f4 Jif-180. HM.79 (a./)"^2! 1Hf-181 Hf-180 (a,).

1Ta-182 Ta-181 (a,/)I

I

I

(W-181 W-180 (a,/)JV-185 W-184 (n,7)IV-187 W-186 (a,r)I

„, (R«-184 Ra--35 (_,2n)59;74;?7il56;189; 1 „.199j229:240;270> IRa-186 Ba-165 ta,/)

.}nis.V6f5-o1_.r.t K-188a M-K7 <-,»i5°i?rti75ii8^. «^» --1" '"»333) 403)460)525; ]5-5)678)735)797)1016;1123;1181;

2898;3114

58,231(350(448)490;880,1102

80(1486

120;196)275,398)410) 4^0)488;595)687

othcra»l,*MUf5.|i«*9, • 0,.189 ( „ot_ar« ,

^I6__i.y__0_5,; 0.J91 0.-190 (a,)0_£il_t7._3-.-S; J0-»3 Oa-192(a,)0

I0»-185 Oa-184 (a,/)

89,6(3)1343,6(90)!

_l?t8_0)| 2-4,3(100)57,5(30) 1215,3 30)1332,2(40)1443,130_33|l(3o5)345,7(lo))482,2(60)93,11 103,4

146,7(40), 171,7(40))184,9(20)67,7(14)) 100,3.10)11_21,2(17) ,1221,6(14)

136,0(0,1)1 151,7(0,2)125,5 (100) .134,3(10)1 474,3(20),685,7(40)

791,7(30)1 894,2(10)1

122,6(6) 1137.0C90)

92,4; 105,8155,1(70); 478,0(6)633,0(10)

645,8(80); 874,8(7);680,0(7)186,7(20); 361,2(25);616,425)129,/ (10C)139,0(20); 460,4(20);557,7(10)

56,3 (100)295,8(1C); 316,5(40);467,9(20)

328,0(50)) 64/„6(10):938-4(6)

350,7(20); 359,7(2o;;539,0(30)

99,0346,3 (100)77,7*(90)) 191,4(10)185,9) 316,9) 542,8

179A9927t10 -.._.1281|l_57;-_..^,1340il374|13*7,14E

72|U5| 207^239! 246551i618)6_5i745i77;864187999)lll|209i245;252641,768|1022

632)769

453i486; 672;>;931; 1132; U5L:l_93)1307;l«c1786;1801126; 163; 234S5=717

503) M0P_.ii. Si-UE (a,)',,.-) -"M Wl

I- pa-151 B.-150 (a,).,.-) 168,1(20), 275,6U0i;340,3(30)

I

1

1

I

I

1

1 Sa-1451 5_-i.53I1 Sa-155t1 Eu-152>J1 Eu-1521

1

1

I E»-154

i Ett-155I Od-153I Gd-159

I Gd-lbl1

t TbJ.60I

I

J Tb-l6l

lby-159t Dr-at51 .

1

SB-144 (a,/)S_-152-(n,y)

Sa-154 (a,/)

Ea-151 (a,/)

Eu-151 (a,)0

Eu-153 (a,)0

Sa-1540d-152Cd-158

Gd-160 (a,/)

Ib-159 (a,y)

,f)

^

258;29!)306;3_4;330;3i5;380;4Al;*46i565i637;665;671;705;71?;736:753;773;786,819)834)849)950

^'.'(^ 103,2(60) 173)463(53-,539)163; 203)462) 523)665)1303271)344)503)700,970)1315)1389245)296)367,411)444,489,565,585)

591) 680; 689;720;756;778; 866,964; 1086;1090; 1111;1212;1299)1458;U93;1527

123,1) 723*l_0)i 1005,5(20)1 873)997)15951274,3(20) ' -86,6(60)1 105.3(40) 6169,6(4), 97,5(60)) 103,2(40)225,8(3)) 305,3(1))

104,2(90;, 141,2(10))245,6(6)121,8(20), 841,6(30))963,5(30)121,8(10)) 344,2(20);1407,4(20)

I IrJ.92" Tr-191 (a,/)I lr-192 Ir-lSl \n;j)I

; lr-194 1^-93 (a,/)1

1 pt-191 Pt-190 (a.)0I

t pt-195« Pt-194 (a,Qt pt-197a pt-196 (a,7)I pt-197 Pt-196 (a,r)I pt-199 Pt-198 (a,/)I1 Au-196 Ef-196 (a,/)

1 Au-198 Au-197 (a,W58!79l289!34B,560, I jtu-199 PV-199 (a.T, (J )580i617 1 Bc-197« H«-196 (a,/)57,77!l65!l61)192; I b«-197 H_-196 (a,r)258i_71,283|338| I Eg-199» El-198 (n,Y)394:480(529 I Ig-203 Ht-202 (a,/)87,197;216,309;337| Hg-205 Bg-204 (n,X)393;765,962,lC03l I Tl-202 Tl-203 (a,2n)1103;-a5:U78; 11200(1272,131- I Pb-203 Pb-204 (n,2n)58,88,lj03l-O6!l20 I Th-233 Tb-232 (n,J)292

363,5(100)102,2(10)1 314,6(20)1360,4(50)

298,6(19)! 879.4(a)!9^5,8(16)

333,0(26)1 355,7(100),426,1(1)411,8 (100)158,3(80), 208,2(20)133 977r6*(100), 191,4(2)158,3(373,6279,1 (100)203,8 (100)440,521,..-,279,2(90) I 401,4(4)86,6, 459,2| 670,0

lC.;181;219;2r280;289;296;r362) 388; 484;5

_36,308;J'4;-484;588)604;=-785;884293,621;1_49-1209;1469;1511623130-;172;179-220;269;409;4602i624130*

269246;475;494;791;968759;1093

676;1088

165769

90), 509,8(3)1 960

Cd-160 (_,y,^3-) 49,1(30)174,9(30)Dy-158 (a,/)Dy-0.64(a,/)

58,2 (100)94,6(35)1 279,5(15)1361,7(20) •

r Djr-_65a1 Bo-166

I Ho-l66»It:t:I

DyJ.64 (a,y)Jo-165 (a,/)

Bo-165 (a,/)

•.70 (a,/)

108,2; 153,7) 515,580,6(90)(1378,1(10),1580,5(3) : , ,80,6(20), 184,3(20)1810,3(20) x

,6(20),1,1(50)

111308

y259!456i479!515! 1546;566;575;620; ,

633j660;695|715(728(995( I1055-.1080 I

362 ,, I673!705l785|l66l, 11749;1828 1

2l6;265t280|300,4_l! I Pa-233 Th-232 (a,X, QT)_51i465i530)670l692! I :712 752(778,6311876, I 0-237 . --238 (a,_a)8962(951,995-,1-41,1401, , ^ ^

:,o,^, 295,8(20) ,-• »#»g&$#*i^ «.(-.r..^.676|73-|796|870,908(965

299,9(12)!. 311,8(80) (340,3(3)59,8(ioi, 464,6(10),

277,5(20)228,2(_0) 1

68157,131,143s-169(179(1?&202(210,25^377(433(*fr4911499)514553!563l57f;600|610(6C717(725(7ff764(805)8^890)935 ,,

375)3981*^268)232? 35*-

62)181)2^_85l»4'3>

t<

J!!

»•—.

*~«—.M

__M

«r»

-.noa-ooN

S3*K1oV

5Ri*4<

7.!.R_

oK

R'N

n;.

»o.•

B0

OC

0

«0

ur.(J

O

8r-

I^a8a-»8'R»aR

R§R

aR^|aR

Rf|R

«-R-.^'^

^"^i.§|

<DJt

<5-*(.Q

R!S3H23_

NM

-<

HO

K^M

Mf

_5

"._•<?

a_

**"•*«._

•»»r*^*--.«

•»»>"*_!

•-••n

•""<»•

•*

»1

T-.•._

.__

•--"='

•>

»•>

»_

••*

*_

>*

**

_*

**

*••

*•*._•_*

__"*__**

-_•*.

—_*__**

_f*__**__

_.**__"*.__

.._

__

T_

.!__

.«._

__

_U

«***-4?•

•«-•Jj

♦»Ji

--•_!U

-otJ

-O-I^

*-.£-,«

J.•*>

A•

Oto

e>m

*4

**»-»

•*-»x*

•_.

JW

MA

W•

O_

___

-

_-

^1

-ja

J4

•—

_

j_

_-._..._.rfn-„H--r»fg-rfa-js^ssarrt^^JsV^-l-iwRsfsa'at*fgaVas«'*»<§N-,^rt°^a»""^•"*«•.*i«H-i•.»*NNaag-**.aNo

"i

t.c

n*

vo

«mr-«

o

*AT

Ct

>-*

w\

*4f\-*•w\

*••>

oh

*o

Nh

•ja

^T

fua

-^-w

ci

•-a

.tf**-»

—•

€0

38

v8

_g

HR

N8

»R

Si.

8R_

g^

a?S

58

'~R

g<

.,'

w%

-^

Hr*

Wra(0

\_.v

_)

.-IC

.-*

u"\^

t>r_

«0

Hr-4

M-r.H

"*

iJl4

14

AA

liiA4

4J^

iiiiA

iiiii

tN-R

8i

,--4--0<<

3eo

fH*

^.*'

(

,m._

:o

ow

.^w

oxw

xxh

S*

oh

o"3

«»

Jtal

J~

»J

t*

J3.

._

-—

no

***<*.**\o

oo

oto

oM

O*N

*>r

f.

OO

OO

£***>->

*•*"*•

g8

,8-*"0*-

8R

**"8

88

a^

Pg

^-J

J,»

a8

8H

II

III

<"!•-«

•'

mm

mi'

'"$

—r

II_

•'3IS

II53

'/-•-.w

_rm

"m^*j»

_-a_i_-.i»

^_»

»*

a._-..a

T*-««..4—„•'-•-*

»»-*•"

—-••

<-»-.._J"-«

""^i••

"r-**"*,a""---

->o^

••«-JJ—•««

••»"•"rt"

"o"*

»<

'""

"!_

9^

_>«-r»

'«.

.•©*•»

•*•,•*».

t.rl

©5

a.1

*o

*_

o*

.©_>

->©

_.-.-4o

•._»

»f-_

t-*>£->»<-«

t_«r*o-.o

•.•_

oo

5o

_>#\

oe-

orto

o^n

oo

^s

•«-*•!~"a£3s|agpa*"t;ssC^fisag^

srs:.**-"?pr^a'Srf^aft^hV

rrJr"?r's3~̂^rjjV

r^s*-^s*v*»""§a*»"Nash

-.••*••

*r

ri-'

f'...

J^

3,3?*R**S8

(RRS8(SS8S

JRSSR

R9S

,wSaaNH.SS.SS8

,9,^§gS?;a89S8R

"*aS8a^8("8R

§8RaiQ

888a8,8

*IMA

.•!

O

•J?.

04

H.

H_

.•.1

t~-\«&

•C>

»A«n«5^W

No_<«>

***

IM_-._..-?_-»_.

•••r,H

__i^.r»«*_a)^--Oa)i«-_>

r>-«_—

•-.«l

♦»JJ-i».•.•

v^

_^-4—

no

wa

.o

«n

»«

>o

«c-a

rt-o*

-3-»

o-n

ot^o

«3

\rto.

m>_i<

ojq

>.

*N".fass*aai.s;.H*3g*^H*sCr"-.-.^st^

ssaa***faft*s'na"-"rs3rs

r*a-*rs

a.

*-*

*»188a8a8g:.gRc.1*"'g88

8R82a88a8S8RQRRc-SaS8'8,,J.88,,'Sa,,,aaSR|a.c.

gRgagRRS_»"8

§-Ir4

»-*

HH

IIIH

IH

r.H

r*

*-*

*-.

II

Hrl

rl.l

I•

I*-i

*

ua

ao

u:

jj

•-•••_

_i_

_ijo

_"

>c.m

a";.3rs

[."'""•*""«*JH*s<s?"sts

^rfv.sr

Kg

SUr.

i-tH

r.i

ata

11

.„_

a-.-.

-.<»+>._

..B

-»•_J»"*._

M•"•»»•-*?

4344

41"

••_♦.'"'_

»•1

"^^

J4W

-»*\""**•

l4l_

__

•""-.d

-J*

J4.T•.«.._J)

«-»

«\«

«<

hV

WIrl

rt<«

WO

O<_

t-«.-\

C-O

HC

~-l->.

!.«»•-..

H_•<0

r4rt0>t;«»

I._>

c.o«^t-

«0

-\N

MN

rtOO

rlO.

vOM

OO

,^"SrtV*3"R

.}*"*.«".,*r^*,*Sa^^^•A

.-

RiR

88

8S

88

R.f*

88

R8

8g

»a8

8S

88

88

"S

98

5.8

3aS

S-S

Si

•9

9S

88

1.,:..

83

,8*

*R

8N

8r.8

8R

.,S

HH

HH

HH

HIH

-H

IH

HH

HI

IH

HI

IH

ll

.H

IH

l*

rSi-t

r\

f-kfr

I

M*

.M

H*

^w

>v>

«e>

«»

__

>—

»,

._

.^t,_

.-fc»

._

.U

J--l-,-*

4,'--l---'

-—

——

E*

——

tU

__

__

U.l

_.4

_JL

-.

00

'I

ZZ

'l

SZ

'lS

CI

6C

'l4V

I

in

8S

'l

ZS

'I8

9't

.9"

I

S9

1

49

-l

69

'1

14

1

C4

1

94

'1

84

°l

18

°I

V8

°l

IR

'I

.6

1

96

1

10

'.

40

'.

CI'.

I."

.

0C

°Z

OV

Z

VS

Z

14

'Z

C6

Z

CZ

'C

49

C

9C

V

04

"I

I4

'l

C4

-l

S4

U

44

*1

64

'I

18

1

V8

'l

i8

l

06

1

C.

I•

46

'1

10

°Z

90

°Z

ll'Z

8l'Z

SZ

Z

VC

Z

SV

Z

8S

Z

S4

Z

46

1

4Z

C

04

E

0.'.

ZE

'l

EV

l

CS

'l

Ml

V4

'l

S4

't

44

'I

64

*1

08

'1

zsi

*8

°l

98

't

6a

'i

;.

i

s.i

86

I

ZO

Z

90

°.

U°Z

9l'Z

ZZ

Z

OE

°Z

8C

°Z

6V

Z

Z9

Z

64

'Z

10

'E

OE

'E

V4

E

CV

V

69

'S

4S

°8

8V

61

Z"Z

SZ

E9

S9

9"S

CS

'8S

S'8

0S

'6l

6.'E

l

E°V

SZ

C'C

S.

6C

'l

OS

°l

GS

'l

69

1

64

1

18

'I

Zg

'l

.8°

I

S8

°l

48

'I

68

1

I6

'l

V6

'l

96

1

66

1

CO

°Z

90

Z

Ol'Z

Sl'Z

OZ

Z

4Z

Z

VC

Z

CV

'Z

ES

°Z

99

°Z

C8

Z

.O

'E

♦ft

44

C

9V

V

Z4

S

6S

t

4.'6

1

I'I

SZ

9V

I

SS

°S

S9

'l

V4

°l

.8

'!

S8

'l

48

1

B8

°l

06

°)

Z6

'l

V6

'l

96

°l

86

1

10

.

VC

Z

_0

°Z

It°

Z

si'z

'6

t°Z

SZ

Z

1C

Z

8C

Z

4V

Z

4S

"Z

04

'Z

98

'Z

80

°.

8C

C

18

C

OS

V

S4

S

Z9

f>

9V

61

10

SZ

SS

I

I9

'l

°l

64

°l

68

1

06

°l

16

'I

C6

1

S6

1

96

1

86

°)

10

°Z

.

C0

°Z

SO

.

80

°Z

Il°

Z

Sl°

Z

61

£

VZ

'Z

6Z

Z

SC

'Z

Z.°

.

IS

Z

IS

Z

V4

Z

06

°Z

ZIC

IV

C

V8

°C

CS

V

44

S

V9

'8

SV

61

l'6V

Z

£S

°l

99

1

Sil

V8

°l

E6

°;

V6

'l

96

1

46

°l

66

'1

10

°Z

CO

Z

SO

Z

10

Z

OIZ

zcz

Sl'Z

6l'Z

czz

8Z

Z

CC

'Z

6C

'Z

9V

Z

vsz

S9

Z

4-4

'Z

V6

Z

src

wc

48

C

SS

'V

08

°S

99

'8

SV

61

O'U

VZ

49

°l

S4

°l

V8

1

Z6

°l

10

":

C0

°Z

VC

'Z

90

'Z

40

°Z

60

°Z

ll'Z

Cl'Z

Sl'Z

Sl'Z

ozz

czz

AZ

Z

IC'Z

SC

'Z

o.z

9.Z

cs':

Z9

Z

Z.'Z

S8

Z

lu

c

zct

IS

C

.6

'C

Z9

98

°S

04

°8

"6

I

6S

VZ

S4

°l

C8

°l

Z6

"l

00

°Z

60

°Z

Ol'Z

Zl

Z

Cl'Z

Sl'Z

Sl'Z

Bl'Z

ozz

cz'.

SZ

'Z

8Z

'Z

IC

Z

VC

'Z

8C

Z

z*

z

8.

!

CS

Z

09

'Z

69

Z

6C

Z

16

J

40

C

8Z

C

4S

C

00

°>

89

V

C8

1

16

1

£6

°l

80

Z

9l°

Z

8I'Z

61

J

OZ

Z

ZZ

'Z

VZ

Z

SZ

i.

IZ

Z

OC

'Z

zcz

ZC

i

8L

'Z

.

svz

6.

Z

V.'C

G9

Z

_9

Z

S_

Z

S8

Z

86

'Z

HI

sec

.9

°C

90

V

VI

V

16

'S9

6'S

,4'8

6_

'8

IV'6

1O

.'Sl

6°C

VZ

6'IV

Z

88

't

96

°l

*0

°Z

Zl°

Z

IZ

Z

ZZ

Z

VZ

Z

SZ

Z

4Z

°Z

8Z

Z

OC

'Z

ZC

Z

vr'z

_cz

6C

Z

zvz

Sr'S

°Z

VS

'Z

6S

'Z

S9

Z

l_°Z

08

°Z

06

Z

ZO

C

8l°

C

ecc

89

°C

Ol'tr

4t>

•6

°I

ZO

'Z

Ol°

Z

8l°

Z

4Z

'Z

8Z

'Z

6Z

Z

:cz

zc

z

rtZ

9C

°Z

-C'Z

OV

'Z

zvc

SfZ

8V

Z

IS

Z

SS

Z

6S

Z

V9

Z

04

°Z

LL

Z

S8

Z

S6

Z

_0

C

CZ

C

°C

n_

°c

Sl>

Z8

»

jljw

/ji/;./i-puo.<ni!<loqo4jjoJuiqoj.J<>

.y.o<7/>«./'-X/'<"'_

10

Z

60

°Z

41

Z

SZ

Z

CC

'Z

SC

'Z

SC

'Z

4C

Z

6C

Z

0.

°z

Zt'Z

V.'Z

svz

°Z

IS

'Z

.s°z

8S

Z

19

'Z

S9

Z

14

'Z

94

°Z

C8

Z

16

Z

10

°C

.I'C

6Z

E

0S

°E

64

C

IZ°.

S8

°V

0l°Z

4l'Z

SZ

Z

•C

'Z

ztz

CV

'Z

T

~

LX

'C6

.Z

IS

Z

CS

Z

S.Z

4S

°Z

09

°Z

C9

Z

99

°Z

04

°Z

V4

"Z

6/Z

S8

Z

Z6

°Z

00

°C

60

C

ZZ

'C

4C

C

8S

C

48

°C

8Z

>

S6

'.

IZ

Z

6Z

-Z

LZ

Z

Z

CS

Z

SS

Z

9S

Z

4S

'Z

6S

'Z

09

°Z

Z9

Z

».9

°Z

99

Z

B9

°Z

14

'Z

.f.

44

Z

18

Z

S8

Z

06

Z

96

Z

CO

'C

ire

oz'c

ccc

SV

C

69

°C

46

C

6E

'.

so'°s

4E

Z

SV

Z

ES

Z

19

Z

69

°Z

04

°Z

14

'Z

E4

Z

V4

Z

94

'Z

84

Z

08

'Z

Z8

Z

V8

°Z

48

Z

06

Z

E6

°Z

96

Z

10

°E

90

'C

U°C

8l°

C

9Z

C

9C

C

SV

C

C9

C

V8

C

Zl°

V

CS

V

6l°

S

09

'Z

89

°Z

94

°Z

V8

Z

Z6

"Z

C6

Z

S6

Z

96

'Z

86

°Z

66

'Z

IO

C

co

t

so

°«

:

40

°E

Olt

CIC

9re

ozc

VZ

E

6Z

'E

vec

ive

6V

E

6S

'C

14

C

98

E

»4

0°V

SE

°V

94

'V

IV

S

6S

°9

CZ

*6

9l°

6l

4"S

IZ

00

°E

40

E

SIC

EZ

°E

ZE

'C

CC

C

VC

C

SC

C

4E

E

6E

°E

OV

C

ZV

C

WC

4V

C

6V

C

ZS

C

SS

C

6S

C

C9

C

89

°C

V4

'C

18

'C

68

't

8.

C

Ol'V

9Z

V

9V

V

V4

'V

Vl°

S

64

S

V8

°C

Z6

'C

OO

'V

».°

v

•L.'V

8IV

OZ

'V

IZ

'V

CZ

'V

vzv

9Z

V

ez'v

OC

'V

ZE

'V

sc°v

*C

'V

ivv

svv

6V

V

VS

'V

09

'V

49

V

S-'V

V8

°V

96

°V

Zl'S

zes

6S

S

66

S

19

'9

00

°9V

O'9

60

'99

1'9

18

°8S

6'8

6E

'8V

6"«

8C

61

4C

61

SC

'61

CC

°6l

SO

VZ

68C

Z8

'9C

ZO

'VC

Z

9Z

°96

C9

10°6z'l'6

0C

61

SZ

'6l

Z'O

CZ

9'V

ZZ

V6

°91

4'4

•ss'6

cro

i0

0'6

lI

S"8I

S°6

6l

V1

91

CO

OZ

l

09

ov

oc

6Z

8Z

LZ.Z

SZ

•JZ

cz.

zz

tz

oz

61

81

41

91

SI

VI

CI

Zl

II

01

6849SVCzI

6ur||qt_..

.P»

'.1<

J0'0*

d6

uK

n|»

d*

,niu

n

ddue>

(tlcAo.k.4«U

»au«P°.°0

"»«I'Put6ut||e

j|jn

q|J)«

|Qllio

.JJ-d

1*111-

au

vid

va

*m

n*

r*

**

mm

'-*n

*"

A7-1

Tabel. Sumbermultigamma I52Eu

Tenaga(KeV)

Yield

121,78 0,2820

244,75 0,0738

344,28 0,2640367,76 0,0084

411,35 0,0221

444,05 0,308

778,90 0,1300

Tenaga(KeV)

Yield

867,38 0,0416

964,05 0,1448

1086,45 0,1014

1112,05 0,1355

1212,94 0,0139

1298,75 0,0163

1408,03 0,2070

Sumber : Spektrometri - Gamma( Wisnu Susetyo, 1983)

SA

MP

LIN

GM

AR

INE

RA

DIO

EC

OL

OG

YP

ER

AIR

AN

SU

RA

BA

YA

TA

NG

GA

L2

2S

/D2

4JU

NI

20

04

Bl-

1

No

LO

KA

SI

SA

MP

LIN

G

GP

SS

UH

U°C

PHJE

NIS

SA

MP

EL

KE

TW

AK

TU

SE

PO

SIS

IA

IRU

DA

RA

1T

enga

hK

ali

Sura

baya

(Kar

ang

Pil

ang)

07°

20

'40

,4"

112°

41

'30

,9"

26

°2

8,4

-A

irsu

ngai

2*

5/

-Sed

imen

2*

2kg

-E

.G

ondo

k2

<V.

kg

Kam

is,

24

Jun

i2

00

4

Pu

ku

l:1

0.3

0-1

1.1

5

Cu

aca

:C

era

h2

Hili

rK

ali

Sura

baya

(Gun

ung

sari

)0

18

'2

7"

112°

43

'12

,2"

28

°3

8,1

-A

irsu

ngai

2*

5/

-Se

dim

en2

*2

kg-E

.G

ondo

k2

*%

kg

Sel

asa,

22

Jun

i2

00

4

Pu

ku

l:1

4.4

5-

15

.05

Cu

aca

:C

era

h

3H

ulu

Kali

Mas

(Dar

mok

ali)

07°

17

'23

,0"

112°

44

'35

,1"

27

°3

8,0

-A

irsu

ngai

2*

5/

-Se

dim

en2

*2

kgS

elas

a,2

2Ju

ni

20

04

Pu

ku

l:1

6.0

0-1

6.2

5C

uaca

:C

era

h

4 5

Hu

luK

ali

Wo

no

kro

mo

(Jag

irW

onok

rom

o)

07°

18

-01

,5"

112°

44"

27,8

"2

7"

__

31

°

"IF

8,1

__

__

-Air

sung

ai2

*5

/-

Sedi

men

2>

2kg

-E

.Gon

dok

2*

%kg

-Air

sung

ai2

*5

/-

Sedi

men

2*

2kg

-E

.Gon

dok

2-

'.kg

Sel

asa,

22Ju

ni2

00

4P

uk

ul:

13

.45

-1

4.0

7

Cu

aca

:C

era

h

Mu

ara

Kali

Wo

no

kro

mo

(Won

orej

o)

07°

18

'28

,9"

112°

47

'38

,1"

Sel

asa.

22

Jun

i2

00

4P

uk

ul:

12

.00

-12

.30

Cu

aca

:C

era

h

6P

esi

sir

Pan

tai

Wo

no

kro

mo

07°

16'

18,6

"11

2°5

0'

37

2"

27

°2

-A

irla

ut

2>

5/

-Se

dim

en2

*2

kg-

Ikan

Bel

anak

3kg

Rab

u,2

3Ju

ni2

00

4P

uk

ul:

11

.50

-12

.10

Cu

aca

:C

era

h

Peng

ambi

lan

ikan

puku

l12

.10

-12

.15

diD

esa

Dad

apan

7M

uara

Kali

Sari

07"

15

'31

,6"

112°

47

'57

,1"

25

°33

,5°

8.1

-A

irsu

ngai

2*

5/

-Se

dim

en2

*2

kgS

elas

a,2

2Ju

ni

20

04

Pu

ku

l:1

0.2

5-

10

.45

Bl-

2

-T

.Bak

au2

*Vi

kgC

uaca

:Cera

h

8P

esi

sir

Pan

tai

Ken

jera

n(S

ukol

ilo)

07°

14'

15,3

"11

2°4

7'

54,4

"2

37

°8

,7-

Air

lau

t2

*5

/

-Se

dim

en2

*2

kg-

Dea

nB

elan

ak2

kg

Rab

u,2

3Ju

ni2

00

4P

uk

ul:

10

.50

-1

2.3

0

Cu

aca:

Cera

h

Peng

ambi

lan

ikan

puku

l13

.05

-13

.15

diS

uk

oli

lo9

Pesi

sir

Ked

ung

Co

wek

(Ked

indi

ng)

07°

12'

19,5

"11

2°4

7'0

3,0

"2

28

°8

,6-

Air

lau

t2

*5

/

-Se

dim

en2

>2

kg-

Ikan

Gla

ma

3kg

Rab

u,2

3Ju

ni2

00

4P

uk

ul:

10

.10

-10

.25

Cu

aca:

Cera

h

Pen

gam

bila

nik

anpu

kul

14

.40

-14

.45

10

Mu

ara

Kali

Ked

indi

ng07

°1

2'5

9,1

"11

2°4

6'3

9,9

"2

29

°8

-Air

sung

ai2

*5

/-

Sedi

men

2*

2kg

-E

.Gon

dok

2*

Vikg

Sel

asa,

22Ju

ni2

00

4P

uk

ul

:0

8.2

0-

08

.40

Cu

aca:

Cera

h

11M

uara

Kali

An

ak

(Mor

okre

mba

ngan

)07

°1

3'4

0,8

"11

2°4

2'2

6,1

"

112°

42*

20

,9"

——

26

°2

8,1

-Air

sung

ai2

*5

/-

Sedi

men

2*

2kg

Sel

asa,

22

Jun

i2

00

4P

uk

ul:

18

.45

-19

.15

Cu

aca

:C

era

h

12

Pes

isir

Pan

tai

Mor

okre

mba

ngan

07°

13'

10,1

"2

26

*8

,8-

Air

lau

t2

-5

1

-Se

dim

en2

*2

kg-

Ikan

Bel

anak

2kg

Rab

u,2

3Ju

ni2

00

4P

uk

ul

:08

.45

-0

9.0

0

Cu

aca

:C

era

h

Peng

ambi

lan

ikan

pu

ku

l1

4.5

5-

15.0

0

B2- 1

KEGIATAN LABORATURIUM

( Preparasi Bean )di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN

Jogjakarta

No Keterangan Waktu Kegiatan1 1 Juli 2004 • Pencucian ikan

- lokasi 6 (ikan Belanak)- lokasi 8 (ikan Belanak)- lokasi 9 (ikan Glama)

lokasi 12 (ikan Belanak)Pencucian dilakukan dengan air lokasisetempat.

• Pembersihan sisip ikan• Pengambilan daging ikan dengan pisau bedah

siartless stell

• Peninibangan berat basah ikan, setelahdiambil dagingnya.Lokasi 8 : berat basah ikan 650 gramLokasi 6 : berat basah ikan 750 gramLokasi 9 : berat basah ikan 600 gram

• Penumbukan ikan untuk lokasi 8, denganpenambahan N2 cair (agar ikan mudah halus).

Ikan ditumbuk masih kasar.

2 2 Juli 2004 • Melanjutkan penumbukan ikan lokasi 8,sampai halus.

• Penumbukan ikan lokasi 6, 12, 9 denganpenambahan N2 cair, sampai halus.

3 7 Juli 2004 • Ikan dipanaskan pada mesin pemanas dengansuhu 80*C. Berat ikan yang dipanaskanmasing-masing 100 gram, (lokasi 8,6,9 dan12).

4 j 13 Juli 2004

j

• Setelah kering ikan lokasi 6,8,9, dan 12ditumbuk agar lolos 100 mesh. Penumbukandengan menggunakan Aghat.

5 j 19 Juli 2004 • Pengayakan ikan belanak lokasi 6, 8, 9 dan 12lolos 100 mesh

B2-:

KEGIATAN LABORATURIUM

( Preparasi Eceng Gondok )di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN

JogjakartaNo | Keterangan Waktu1 i 2 Juli 2004

2 ! 6 Juli 2004

7 Juli 2004

15 Juli 2004

16 Juli 2004

20 Juli 2004

21 Juli 2004

Kegiatan

Penumbukan eceng gondok lokasi 4 yangtelah dipanaskan pada mesin pemanas selama± 3 hari dengan suhu 80°C, yang ditumbukdaun dan batangnya. Eceng gondok ditumbukmasih kasar.

Melanjutkan penumbukan eceng gondoklokasi 4, tumbukan masih kasar.

Timbang berat basah eceng gondok :Lokasi 1 : 560 gramLokasi 4 : 700 gramLokasi 10 : 1500 gramPenumbukan eceng gondok lokasi 1, 4, dan10 dengan penambahan N2 cair, agar mudah

halus, yang ditumbuk daun dan batangnya.Timbang berat basah eceng gondokLokasi 2 : 800 gramLokasi 5 : 830 gramPenumbukan E. Gondok lokasi 2 dan 5

dengan penambahan N2 cair.

Pemanasan E. Gondok, yang diambil darieceng gondok yang telah ditumbuk denganpenambahan N2 cair, dengan berat masing-masing 100 gram, untuk lokasi 1, 2, 4, 5, 10.Pemanasan dilakukan pada mesin pemanasdengan suhu WC.Penumbukan E. Gondok lokasi 1,2,4,5,10

Penumbukan E. Gondok sampai halusPengayakan E. Gondok lokasi 4 dan 5 lolos100 mesh

• Pengayakan E. Gondok lokasi 1,2, dan 10lolos 100 mesh

B2-3

KEGIATAN LABORATURIUM

(Preparasi Tanaman Bakau )di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN

JogjakartaNo Keterangan Waktu Kegiatan

1 2 Juli 2004 • Penumbukan T. bakau lokasi 7 yang telahdipanaskan selama ± 3 hari dengan suhu 80°Cpada mesin pemanas, yang ditumbuk hanyadaunnya saja.

2 6 Juli 2004 • Timbang berat basah T. bakau lokasi 7 : 560gram.

• Penumbukan T. bakau lokasi 7 denganpenambahan N2 cair, yang ditumbuk daunnya

saja.3 j2Agustus 2004 • Pengayakan T. bakau lokasi 7 lolos 100 mesh.

KEGIATAN LABORATURIUM

(Preparasi Sedimen )di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN

JogjakartaNo j Keterangan Waktu Kegiatan1 1 7 Juli 2004

j

1

i

• Sedimen dipanaskan pada alat pemanasdengan suhu 80°C, pada lokasi 1, 2, 3, 4, 5,10, 11 untuk daerah sungai sedangkan lokasi6,7,8, 9 dan 12 untuk daerah pantai.

2 8 Juli 2004 • Pengadukan sedimen yang masih dalamproses pemanasan, agar pengeringan dapatmerata.

3 12 Juli 2004 • Penumbukan sedimen lokasi 1,2,4,6, dan 74 13 Juli 2004 • Penumbukan sedimen lokasi 3,5,8,9,10,11,

dan 12

5 22 Juli 2004 • Pengayakan sedimen lokasi 4, 5 dan 7 lolos100 mesh.

6 23 Juli 2004 • Pengayakan sedimen lokasi 5, 6, dan 8 lolos100 mesh.

7 29 Juli 2004 • Pengayakan sedimen lokasi 10 dan 12 lolos100 mesh

8 2Agustus 2004 | • Pengayakan sedimen lokasi 1, 2, 3,9, dan 11I lolos 100 mesh j

B2-4

KEGIATAN LABORATURIUM

( Preparasi Air Sungai dan Air Laut)di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN

JogjakartaNo i Keterangan Waktu

1 7 Juli 2004

8 Juli 2004

3 Agustus 2004

4 4 Agustus 2004

5 j 5 Agustus 2004

6 Agustus 2004

9 Agustus 2004

10 Agustus 2004

9 ill Agustus 2004

Kegiatan

• Persiapan preparasi air :- Persiapan kertas saring (dibentuk)

• Penyaringan air, disaring dengan kertas saringkemudian dimasukkan ke dalam labu ukur

sebanyak 1000 ml:- Lokasi 1 (air sungai)- Lokasi 2 (air sungai)- Lokasi 3 (air sungai)

Pemekatan air sungaiLokasi 1 dan 3, dipekatkan sebanyak 40 kali,dalam kompor listrik (tp belum dikeringkan dilampu pemanas sampai 25 ml).Wadah cuplikan air direndam dengan HNO3

selama 1 hari, agar wadah bebas dari unsur-unsur lain yang udak diinginkan.Penyaringan airLokasi 4 dan 5 sebayak 1000 mlPenyaringan air sungai lokasi 7 sebanyak1000 ml.

Wadah cuplikan ditiriskan dari HNO3

kemudian dicuci dengan air, dikeringkan.Pemekatan air sungai- Lokasi 1, 3 dan 7 sampai 25 ml, dan telahmelalui pengeringan dengan lampu pemanas,taruh dalam botol plastik berlabel. Air siapuntuk dianahsis.

• Penyaringan air sungai lokasi 10,11• Penyaringan air laut lokasi 6• Pemekatan air sungai

Lokasi 4,2,10, cuplikan siap dianahsis.• Pemekatan air sungai lokasi 5 (blm selesai)• Penyaringan air laut lokasi 8

Pemekatan air sungai lokasi 5 dan 10, airdimasukkan dalam botol plastik berlabelsebanyak 25 ml. Air siap untuk dianalisis.Penyaringan air laut lokasi 11Pemekatan air sungai lokasi 11 (blm selesai)

• Air Sungai lokasi 11 dimasukkan dalam botolberlabel. Siap untuk dianalisis.

• Pemekatan air laut

B2-5

- Lokasi 6 : dipekatkan 5 kah, sampaimenjadi 200 ml. Dimasukkan dalam wadahberlabel. Siap dianalisis.Lokasi 8 : dipekatkan 5 kali, sampaimenjadi 200 ml. Dimasukkan dalam wadahberlabel. Siap dianahsis.

• Penyaringan air laut lokasi 12 sebanyak 1000ml."

10 12 Agustus 2004 * Pemekatan air laut

- Lokasi 9 : dipekatkan 5 kali, sampaimenjadi 200 ml. Dimasukkan dalam wadahberlabel. Siap dianalisis.Lokasi 12 : dipekatkan 5 kali, sampaimenjadi 200 ml. Dimasukkan dalam wadahberlabel. Siap dianahsis.

B2-1

KEGIATAN LABORATURIUM

( Preparasi Ikan)di Laboraturium Dasar Inovasi Bahan Teknofisikokimia PPPTM BATAN

Jogjakarta

No Keterangan Waktu Kegiatan

1 1 Juli 2004 • Pencucian ikan

- lokasi 6 (ikan Belanak)- lokasi 8 (ikan Belanak)

lokasi 9 (ikan Glama)- lokasi 12 (ikan Belanak)

Pencucian dilakukan dengan air lokasisetempat.

• Pembersihan sisip ikan• Pengambilan daging ikan dengan pisau bedah

stanless stell

• Penimbangan berat basah ikan, setelahdiambil dagingnya.Lokasi 8 : berat basah ikan 650 gramLokasi 6 : berat basah ikan 750 gramLokasi 9 : berat basah ikan 600 gram

• Penumbukan ikan untuk lokasi 8, denganpenambahan N2 cair (agar ikan mudah halus).

Ikan ditumbuk masih kasar.

__- 2 Juli 2004 • Melanjutkan penumbukan ikan lokasi 8,sampai halus.

• Penumbukan ikan lokasi 6, 12, 9 denganpenambahan N2 cair, sampai halus.

3 7 Juli 2004 • Ikan dipanaskan pada mesin pemanas dengansuhu 80 °C. Berat ikan yang dipanaskanmasing-masing 100 gram, (lokasi 8,6,9 dan12).

4 13 Juli 2004 • Setelah kering ikan lokasi 6,8,9, dan 12ditumbuk agar lolos 100 mesh. Penumbukandengan menggunakan Aghat.

5 19 Juli 2004 • Pengayakan ikan belanak lokasi 6, 8,9 dan 12lolos 100 mesh

Metode Preparasi Cuplikan Air

Air Laut dan Air Tawar

1Sampel disanng

(dibersihkan dari kotoranpasir, plastik, daun, akar

dsb)

I

11' .

Volatil

Missal: Selenium (Se),Raksa (Hg) Non Volatil

'

1Untuk air laut dipekatkan

5 kali

Untuk air tawar

dipekatkan 40 kali

i "

Sampel siap dianalisis

Skema Metode Preparasi Sampel AirSumber : Diktat kursus (sampling dan preparasi sampel lingkungan)

Agus Taftazani, P3TM-BATAN, 2004

B3 -1

Metode Preparasi Cuplikan Sedimen

Volatil

1Taruli pada nampan,

angin-anginkan dalamruangan

Sampel dibersihkan dari kotoran(kerikil, plastik, daun, akar dsb)

1Timbang berat ba.sah

Keringkan

IDitumbuk dalam wadah tertentu kemudian

diayak lolos 100 mesh atau sesuai denganCRM-nya (200 mesh)

Ditimbang berat kering

1Dihomogenkan

1Disimpan dalam botol/pla.tik klip berlabel

Masukkan almari kaea

(sampel siapdianalisis)

B3-2

.

Non Volatil

ITaruh pada nampan,

panaskan denganlampu pemanas

Skema Metode Preparasi Sampel sedimenSumber : Diktat kursus (sampling dan preparasi sampel lingkungan)

Agus Taftazani, P3TM-BATAN, 2004

Metode Preparasi Cuplikan Tanaman Air

(Eceng Gondok, Tanaman Bakau)

B3 - 3

Sampel dicuci dengan airsetempat

1 *

Diayak lolos 100 mesh atau sesuaidengan CRM-nya (200mesh)

ir •*'

Bersihkan dari kotoran

(lumpur, plastik dsb) Ditimbang berat kering

I V

Tiriskan dan timbang beratbasah Ddihomogenkan

1 ' i'

Pisahkan akar, daun, batang(tergantung permintaan)

Disimpan dalam botol (plastik klipberlabel) masukkan dalam almari

kaca (sampel siap dianalisis)

i r

Ditumbuk dalam suasana

N2 cair

Skema Metode Preparasi Sampel Tanaman AirSumber : Diktat kursus (sampling dan preparasi sampel lingkungan)

Agus Taftazani, P3TM-BATAN, 2004

Metode Preparasi Cuplikan Ikan

Sampel dicuci dengan air setempat

Ikan diukur besar dan beratnya

1Diambil daging dan hatinya dengan pisau

bedah

iTiriskan dan timbang berat basah

masing-masing

Masing-masing ditumbuk dalam suasanaN2 cair

Dikeringkan dalam suhu rendah(Freeze Praying)

IHaluskan & avak lolos 100 mesh

IHomogenkan

1Masukkan dalam wadali berlabel

Cuplikan siap dianalisis

Skema Metode Preparasi Sampel IkanSumber : Diktat kursus (sampling dan preparasi sampel lingkungan)

Agus Taftazani, P3TM-BATAN, 2004

B3-4

PERHITUNGAN KALIBRASI TENAGA DAN EFISIENSI

SPEKTROMETER GAMMA ( DETEKTOR HPGe)

Kalibrasi Tenaga

Data kalibrasi tenaga menggunakan sumber standarmulti gamma 152Eu.No No.Salur

(Xi)

Tenaga

(Yi)

|

Xi2 1 Yi2 Xi.Yi

1 391 121,78 152881 1483037 47615.98

2 815 244,69 664225 59873,2 199422.35

3 1159 344,28 1343281 118528,7 399020,52

4 1504 433,98 2262016 188338,6 652705,92

5 2659 778,9 7070281 606685,2 2071095,1

6 3294 963,43 10850436 928197,4 3173538,42

7 3811 1112.08 14523721 1236722 4238136,88

8 4830 1408,03 23328900 1982548 6800784,9

I 18463 5407,17 60195741 5135724 17582320

Persamaan Regresi Y = 0,2901X + 6,157

r = 0,9999

Sumber : Data Primer, Oktober 2004

Nilai-mlai;

J^Xi =18463YXi2 =60195741___!

Y?i =5407,17Yji2 -5135724

^Xi-Yi =17582320x= 2307,875

F ==675.8963

• Mengliitung persamaan regresi linier dengan mencari nilai a ; b dan r

- Nilai a dicari dengan persamaan sebagai berikut:

____. v. IXiIYi ,-„„_ 18463-5407,17EX/ • Y/ 17582320 -

a =

__4_ Y. JL 1

n 8

SX/2 -(SX/)2

n

60.95741- ('8463>28

- 0,290197

Nilai b dicari dengan persamaan sebagai berikut

b___^_a__i_____Z_0,290197.1^_n n 8

= 6.157

CI-1

CI-2

Dari kedua nilai a dan b tersebut didapat harga persamaan garis : Y = 0,2901X

+ 6,157

Koetisien korelasi (r) yang merupakan kelinieran persamaan garis tersebut

adalah :

__fc_Z_____L

]Tj(l8463 - 2307,875)- (5407,17 - 675,89j|f£(l8463 - 2307,875)" •(5407,17 -675,S9ff *

_ 76434419,8

76434419^2

=0,9999

Nilai (r) koetisien korelasi = 0,9999 ; sudah mendekati 1 yang berarti cukup

baik.

1600 -

1400

C- 1200 -

j2 iooo -.. 800 -3*

§ 600 -

H 400 -

200

'11

Grafik h _alib

I"

rasiT

I)

enag a

1 tn. _i$nh

!i ! 1 i

-" i jj'i

i ii

i

J".J k_81 !

j-''

M

i

j1 !

iP*49 i

1

I j**

-re _._ t 1!1

.. rH-4-1 jI. " ! 1

j iii

1'

i r. n 1 I1

() 1000 2000 3000 4000 5000 6000

No Salur

Gambar : Grafik kalibrasi tenaga Spektometer gamma (detektor HPGe dansoftware Genie 2000) Y = 0,290 IX + 6,157 dan r = 0,9999

Kalibrasi Efisiensi

• Data kalibrasi efisiensi:

Sumber standard *^Eu

- Waktu paro (T1/2) 152Eu = 13,1 Tahun ; 4666,74 hari

- Aktivitas sumber (Ao): 1,975 x 105 dps (15-6-1979)

- Tanggal Kalibrasi : 19-10- 2004

CI-3

Jarak sumber - detektor : 30 cm

Dari data yang didapat dapat dicari :

Waktu tunda (t)

Tanggal kalibrasi = 19-10-2004

Tanggal pembuatan = 15-6-1979

Maka waktu tunda (t) adalah = 25,339 Tahun

Setelah memperoleh waktu tunda, dapat dilanjutkan dengan mencari Aktivitas

mutlak dengan persamaan sebagai berikut:

At = Ao.e-0>693.t/Tl/2

= 1,975 X10S dps. e-0.693 . 25,339 /13,1

= 51691,12698 dps

Perhitungan Efisiensi

Nilai laju cacah (cps) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

, . , . nettoLaju cacah (cps) =

38501= 128,33 dps

300det_.

Nilai Yield [y(E)] dari tabel Erdtmann dan Soyka, 1979.

Efisiensi [e(E)] dihitung dengan persamaan sebagai berikut

%8(E) = 5P_ 100%dps-Y(E)

128,33

51691,12698 0,2820

cps _ 128,33e (E)

•100% =0,873961%

= 0,00874dps •Y(E) 51691,12698 •0,2820

Data Efisiensi pencacahan standar multi gamma *̂ 2g u

No No. Salur Tenaga

(E)

Yield netto Cps Efisiensi

6(E)

0o e (E)

1 391 121.78 0.282 38501 128,336667 0,00874 0.873% 1

9 815 244,69 0,0736 6618 22,06 0,005756 0,575597

3 1159 344,28 0.264 17646 58.82 0,004279 0.42787

4 1504 433,98 0,0308 1666 5,55333333 0,003463 0,346253

5 2659 778,9 0.13 4116 13,72 0,002027 0.202676

6 3294 963,43 0,1448

0,1335

3746 12,4866667 0,001656 0,165603

7 3811 1112.08 3198 10,66 0,001533 0,153344

8 4830 1408,03 0,207 4234 14.1133333 0,001309 0,130933

Sumber: Data Primer Oktober 2004

CI-4

Nilai tenaga (E) versus efisiensi (% e (E)) diplotkan kedalam grafik yang

menghasilkan grafik liku kalibrasi efisiensi seperti terlihat pada gambar

berikut ini.

1 -

0,9 -

0,8 -

— 0,7 -

^0,6 -

1 °>5 "| 0,4-& 0,3 -

ft . -

Gira filk U k_ K alifarasi Efisiensi

. • i .* h y

\

-* •>. y; 5

"« 0 4; 71 !

"•. -X *?-_> ?

"*",--

- o, V i_53*p

u,z 1

o,i -A

^^-l«6,.4i|3^._ -j. X

!

0 2CX) 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Tenaga (KeV)

Gambar : Grafik liku kalibrasi efisiensi Spektrometer gamma (detektor HPGe dan

software Genie 2000)

Dari gambar 4.2, untuk tenaga (E) > 300 Kev mendekati garis lurus yang

menjelaskan bahwa kalibrasi dapat diolah dengan menggunakan teknik regresi

linier sehingga didapatkan persamaan Y = aX + b, untuk tenaga (E) < 300

KeV tidak dapat diolah dengan teknik regresi linier.

Nilai Xi diperoleh dari tenaga (E) > 300 keV yang di In kan menjadi:

Xi = ln(_i)

= ln(344,28) = 5,8415

Demikian juga untuk tenaga (E) > 300 keV lainnya

Nilai Yi diperoleh dari efisiensi 8 (E) dari tenaga (E) > 300 keV yang di In kan

menjadi:

17 = ln[e(_?)]

= ln[0,00874] = -4,73985

Demikian juga untuk efisiensi e (E) dari tenaga (E) ) > 300 keV selanjutnya.

CI-5

Data nilai Xi dan Yi kalibrasi Efisiensi

No No. Salur | Tenaga! (E)

Xi =

InE

Yi =

lne(E)

Xi2 Yi2 Xi.Yi

1 391 121.78 4,8022 -4,73985 23.06112 22,4661306 -22,7617

2 815 244,69 5.4999 -5,15751 30,2489 26,5999094 -28,36579

3 1159 1 344,28 5,8415 -5,454 34,1231 29,74644 -31,85954

4 1504 433,98 6,073 -5,66562 36,88133 32,09925 _-34,40731

5 2659 778,9 6.6579 -6,20119 4432763 38,4547574 -41,2869

6 3294 963,43 6,8705 -6,40335 47,20377 41,0028912 -.3,99422

7 3811 1112,08 7,014 -6,48052 49,1962 41,9971395 -45.45437

8 4830 1408,03 7,2499 -6.63849 52,56105 44,0695495 -48,12839

y. 39,7068 -36,8432 264,2931 227,37 | -245,13073Persamaan garis kalibrasi efisiensi ; Y = -0,86090X - 0,4432

Sumber : Data Primer, Oktober 2004

Nilai-nilai;

J^Xi =39,7068J\Xi2 =264,2931

217 =-36,8432£}72 =227,37

- Menghitung persamaan regresi linier dengan mencari nilai a ; b dan r

Nilai a dicari dengan persamaan sebagai berikut:

£X/'£Yr / „„ei<w„A 39,7068-(-36,8432)245,13073) —i _IXiYi

a =n

(-

IX i, (sx/)2

n

£__.-17 =-245,13073x= 6,6178

F=-6.1405

264.2931

6

(39J068)26

= - 0,86090

Nilai b dicari dengan persamaan sebagai berikut

. SYi SX?b= a

n n

adalah

V

r-36,8432) |(_0>86090) r39.7068M6 )

= -0,4432

Koetisien hasil kali (r) yang merupakan kelinieran persamaan garis tersebut

V

r =

•£|(s-_-).(_-?)[xip-xrtp-fjy

2(39,7068-6,6178) •((- 36,8432) - (-6,1405))

\\^{39,7068-6,6178)2 •((-36,8432)- (-6,1405))2]1'*

-1015.9216

101592164

Nilai r (koetisien korelasi) = 0,99999 ; sudah mendekati 1 yang berarti cukup

baik.

Dari persamaan regresi linier Y = -0,8609X - 0,4432 disubstitusikan nilai X =

Xi sebagai In tenaga (E) dan Y = Yi sebagai In e (E); yang menjadi persamaan

sebagai berikut:

Y =-0.8609X - 0,4432

Yi = -0,8609X-0,4432

Dimana, Xi = In (E)

Yi = in s (E)

maka,

efisiensi (%)e (E) = eYi

CI-6

-0,99999 > nilai mutlak menjadi 0,99999

Dari persamaan regresi linier diatas disubstitusikan nilai Xi dan Yi hasil

pencacahan yang akhimya diperoleh efisiensi sebagai berikut:

Apabila Xi = 344,28

Yi = -0,8609[/« (344,28)1-0,4432

Yi =-5,47214

Maka,

- efisiensi (%)e (E) = eYi = e*"5*47214) = 0,004202

Data hasil kalibrasi efisiensi

No No. Salur Tenaga

(E)

Xi =

ln(E)

a b Yi = aXi + b

Efisiensi s(E) =eYi

(%)

1 1159 344.28 5.8415 -0.8609 -0,4432 -5.47214 0,0042

2 1504 433,98 6,073 -0,8609 -0,4432 -5,67144 0,00344

3 2659 778,9 6,6579 -0,8609 -0,4432 -6,17498 0,00208

4 3294 963,43 6,8705 -0,8609 -0,4432 -6,35801 0,00173

5 3811 1112,08 7,014 -0,8609 -0,4432 -6,48155 0,00153

6 4830 1408,03 7,2499 -0.8609 -0,4432 -6.68463 0,00124

Sum >er : Data Primer. Oktc>ber 2004

Nilai tenaga (E) versus efisiensi (% e (E)) diplotkan kedalam grafik yang

menghasilkan grafik liku kalibrasi efisiensi seperti terliliat pada gambar

berikut ini.

7

6

I 4+* 3

2-

1 -

0

CI-7

Grafik Katibrasi Efisiensi Spektrometer gamma HPGe

7 2499 ' WW5♦ .0.0042

6,6579 6.S705 7,014

5,8415 6,073.00344

♦ .,{ .COS

.00173■♦- . ._..!..

1Xi = to (E) -♦- Efisiensi e(E) =e(%)j

-♦ .JK.!

0,004

-J- 0,0035

0,003 ^

- 0,0025 _.

0,002 %

- 0,0015 W

0,001

+ 0,0005

0

Gambar : Grafik Kalibrasi efisiensi Spektrometer gamma (detektor HPGe dan

software Genie 2000) Y = -0,86090X - 0,4432 dan r = 0,9999

Met

odeK

ompa

ratif

DA

TA

HA

SIL

CA

CA

HU

NS

UR

As,

Cd

DA

LA

MC

UP

LIK

AN

AIR

SU

NG

AI

da

nA

IRL

AU

TD

IP

ER

AIR

AN

SU

RA

BA

YA

PAD

AIR

AD

IASI

2x6

JAM

FA

SILI

TAS

LA

ZY

SUSA

N,F

LE

YNE

UTR

ON

:1,0

5x

10*1

n-cm

^-dr

1D

AN

tC

AC

AH

60

0D

ET

IK

Dii

rad

iasi

:7

-10

-20

04

TSh

utD

own

:14.

56W

IBD

icac

ah:

8-1

0-

20

04

j\!2

:76A

s=

1(10

hari

=26,

4jam

115

Cd=

23ha

ri=5

5,2

jam

Wsa

mpe

l:2

ml(

TR

IPL

E)

Kad

ar

un

sur

dal

amst

an

dar:

As:

5pp

m

Cd

:20

ppm

C2

-1

No

Ko

de

Cu

pli

kan

Un

su

r

(iso

top)

Ten

ag

aK

eV

Ttu

nd

a

(jam

)N

ett

oC

ps0

Bla

nk

Cps

0

Cu

pli

ka

n

Cps

0

Std

Ka

da

r

(ug/

ml)

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rA

s

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rC

d

Pre

sisi

As

(%)

Pre

sisi

Cd

(%)

1St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

19,3

831

93

83

75

79

10

9

21

,00

90,

231

Bla

ngko

As

Cd

20,1

912

0,1

91

3

54

,50

,00

82

8

0.1

16

79

AS

-1

-1

As

Cd

19

,76

6

19

,76

61

13

55

03

16

0,1

17

40,

0018

30

,00

26

7

0,00

1114

±0,

0007

0,0

02

67

037

,16

10

0A

S-1

-2

As

Cd

20

,01

62

0,0

16

84 0

0,2

37

0

0,0

01

36

0

AS

-1-

3A

s

Cd

20,2

162

0.2

16

12

20

0,0

34

00

.04

29

0,00

0153

-0,3

23

22

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

6,3

20

,63

38

10

84

6

23

20

1,8

66

Bla

ngko

As

Cd

20,1

912

0,1

91

3

54

,50,

0082

80

,11

67

9A

S-

2-1

As

Cd

21

21

10

0

45

0,2

88

0,0

98

0,01

51-0

,00

53

7

Ast

riC

hair

ina

/00

.513

.042

/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

I1Jo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gusT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istri

busi

Penc

emar

anL

ogam

Ber

at(A

s,C

d,Zn

,Co)

Dal

amC

uplik

anA

ir,Se

dim

enda

nB

iota

diPe

rair

anSu

raba

ya"

C2

-2

AS

-2

-2

As

Cd

21

2

21

22

1.9

21

,9

82

74

0,24

90

,16

00,

0124

0,0

12

30,

0128

33±

0,00

10,

0204

0,00

89

22

060

,88

AS

-2

-3

As

Cd

72

99

0,2

13

_Q

^1

7_

0,01

100

.02

86

3St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

22

,3

22

3

61

23

36

9

18

32

50

,81

4B

lang

koA

s

Cd

20

,19

1

20

,19

13

54

.5

0,0

08

28

0.1

16

79

AS

-3

-1A

s

Cd

22

,46

62

2,4

66

22

,65

22

,65

22

,85

22

,85

25

63

0,0

75

0,1

39

0,00

045

0,0

15

99

0,0

01

60

0,0

01

0,0

30

03

0,0

26

37

,50

13,4

4A

S-

3-

2A

s

Cd

57

19

5

0,1

72

1

02

09

9

0,00

111

0,0

66

77

AS

-3

-3

As

Cd

16

1

57

0,4

88

20

.12

70

,00

32

70

,00

73

54

Std.

Cam

p1

__

Cd

55

9

33

6,3

23,2

162

3,2

16

63

98

45

3

19

,61

3

1,0

10

Bla

ngko

As

Cd

20,1

912

0,1

91

3

_J4

_?

J

0,00

828

0,1

16

79

AS

-4-1

As

Cd

23

38

3

23,3

832

3,5

66

23

,56

6

94

21

3

0,2

88

0,4

76

0,00

170

,20

10

0.0

01

90

0,00

10,

1198

33±

0,06

54

73

645

,75

AS

-4

-2

As

Cd

37

14

7

0,1

14

3

0.3

29

0,00

060

,11

87

AS

-4

-3

As

Cd

23

,73

3

23

,73

31

79

84

2.4

20

0,1

88

0,00

340

,03

98

5St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

24,0

832

4,0

83

60

78

48

1

19

,06

1

1,0

84

Bla

ngko

As

Cd

20,1

912

0,1

91

3

54

,50,

0082

80

,11

67

9A

S-

5-1

As

Cd

24,2

662

4,2

66

24

,45

24,4

5

45

8

31

7

1,4

75

0,7

16

0,00

960

,30

97

0,01

1033

±0,

2084

00±

54,6

851

,53

AS

-5

-2

As

Cd

88

0

14

2,78

50

,03

10,

0182

-0,0

44

3

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/T

ekni

kLin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sTa

ftaza

nida

nLu

qman

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

eneli

tian:

"Dist

ribus

iPen

cem

aran

Loga

mBe

rat(

As,C

d,Zn

,Co)

Dalam

Cupl

ikan

Air,

Sedi

men

danB

iota

diPe

raira

nSu

raba

ya"

C2

-3

AS

-5

-3

As

Cd

24,6

162

4,6

16

25

8

14

3

0.8

20

0.3

24

0,00

530

,10

71

0,00

50,

101

6St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

25,0

166

25

,01

66

56

44

16

8

18,1

380

38

33

Bla

ngko

As

Cd

20,1

912

0,1

91

3

54

,50,

0082

80

.11

67

9A

L-6

-1

As

Cd

25

,22

52

25

36

25

36

25

,55

25

,55

1 0

0,00

320

-0,0

0027

0

0,00

0079

±0

0,96

41±

01

00

10

0A

L-6

-2

As

Cd

3 79

0,00

970

,18

10

0,00

0079

0,9

64

1A

S-

6-

3A

s

Cd

0 21

0

0.0

48

2

0

-1.0

28

91

7St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

63

25,9

162

5,9

16

49

10

39

7

16,1

570

,91

5B

lang

koA

s

Cd

20,1

912

0,1

91

3

54,5

0,00

828

0,1

16

79

AS

-7

-1A

s

Cd

26,1

26

.1

26

28

3

26

28

3

26,4

662

6,4

66

52

3

48

1,72

80

,11

10,

0133

-0,0

03

6

0,0

12

56

0,00

50

,03

26

50

±0,

016

60

21

50,9

9A

S-7

-2

As

Cd

22

7

62

0,75

40

.14

3

0,00

570

,01

64

AS

-7

-3A

s

Cd

76

8

84

2,5

64

0,1

95

0,01

870

,04

89

8St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

26

.83

3

26

,83

3

40

59

81

13

,68

20,

1890

Bla

ngko

As

Cd

20

,19

1

20

,19

13

54

.5

0,00

828

0.1

16

79

AL

-8

-1

As

Cd

27,1

327

,13

27

28

27

28

27

,46

27,4

6

5 4

0,0

16

9

0,0

09

30,

0006

3-5

,95

03

0,0

00

38

0,0

00

24

0,95

9100

±0

38

30

10

0A

L-8

-2

As

Cd

3 15

0,01

020

,03

52

0,00

0142

-4,5

18

9A

L-8

-3

,..,

——

——

,,_„-

,.,..,

•_.

L

As

Cd

0 57

0

0,1

34

10

0,9

59

1

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

IIJo

gfak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gusT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

eneli

tian

:"D

istrib

usiP

ence

mar

anLo

gam

Bera

t(As

,Cd,

Zn,C

o)Da

lamCu

plik

anAi

r,Se

dim

enda

nBio

tadi

Pera

iran

Sura

baya

'

C2

-4

9St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

63

27

,82

7,8

16,6

130

20

08

Bla

ngko

As

Cd

20,1

912

0,1

91

3

54

,50,

0082

80,

1167

9A

L-9

-1

As

Cd

28,0

28

.0

28,1

8328

,183

28,5

3328

,533

7 0

0,02

430

0,00

0964

0

0,00

2122

±0

,00

10,

8380

50±

0,18

652

,87

77,8

0A

L-9

-2

As

Cd

18

55

0,0

62

80

,13

04

0,00

328

0,6

52

0A

L-9

-3

As

Cd

0 58

0

0,1

38

30

1,0

24

11

0St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

28,7

332

8,7

33

47

60

28

4

16

,86

60

.67

9B

lang

koA

s

Cd

20,1

912

0.1

91

3

54

,50

,00

82

80

,11

67

9A

S-1

0-1

As

Cd

28

,92

8,9

29,0

8329

,083

29

26

6

29

26

6

35

14

3

0,1

24

0,3

42

0,00

681

,60

23

0,04

1533

±0,

024

1,64

0233

±0,

749

42

21

54

33

AS

-1

0-2

As

Cd

26

0

20

0

0,92

90

,47

90,

0546

2,5

77

0A

S-1

0-3

As

Cd

29

9

92

1,07

40

22

10

,06

32

0,7

41

411

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

63

29

,61

62

9,6

16

42

97

29

015

,582

0,70

05B

lang

koA

s

Cd

20,1

912

0,1

91

3

54

,50

,00

82

80

,11

67

9A

S-1

1-1

As

Cd

29

,82

9,8

29,9

82

9,9

830

,15

30,1

5

16

62

0,6

58

30

,15

02

0,00

5217

0,0

28

6

0,0

02

70

0,0

02

0,02

3550

±0,

005

26,1

17

8,7

6A

S-1

1-2

As

Cd

0 57

0

0,1

38

40

0,0

18

5A

S-1

1-3

As

Cd

9 0

0,0

33

0

0

0,00

0198

01

2St

d.C

amp

As

Cd1

55

9

33

63

30

,51

63

0,5

16

45

16

30

1

10,0

610

,73

48

Astr

iCha

irin

a/0

0.51

3.04

2/T

ekni

kLi

ngku

ngan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sT

afta

zani

dan

Luqm

anH

akim

,ST,

Msi

Judu

lPen

elitia

n:"D

istrib

usiP

encem

aran

Loga

mBe

rat(A

s,Cd

,Zn,

Co)D

alam

Cupli

kanA

ir,Se

dimen

danB

iotad

iPera

iranS

urab

aya"

C2

-5

Bla

ngko

As

Cd

20

.19

1

20

,19

13

54

,50,

0082

80,

1167

9A

L-1

2-1

As

Cd

30

,73

0,7

5 14

0,0

18

6

0,0

34

30,

0010

26-0

,53

39

AL

-1

2-2

As

Cd

30,8

830

,88

31

,05

31,0

5

8 17

0,0

29

9

0,0

41

70,

0021

50-0

,48

56

0,00

1588

±0,

0005

0,1

99

86

066

,66

10

0A

L-1

2-3

As

Cd

0 60

0

0,1

47

60

0,1

99

8S

uim

ber:

Data

Pri

mer

,O

kto

ber

20

04

Ket

era

ng

an

:K

esek

sam

aan

Opr

esis

i)=

100%

-cv

±:N

ilai

dev

iasi

(.v

=(D

S/K

R)x

lO0

%

Ko

de

cup

lika

nA

S-1-

1:A

irSu

ngai

-lo

kasi

1-c

uplik

an1

AL

-6-1

:air

Lau

t-lo

kasi

6-

cupl

ikan

1

Ko

de

loka

si

TK

S:T

enga

hK

aliS

urab

aya

(Kar

ang

Pila

ng)(

Lok

.1)

HK

S:H

ilirK

aliS

urab

aya(

Gun

ungs

ari)

(Lok

.2)

HK

M:H

ulu

Kal

iMas

(Dar

mok

ali)

(Lok

.3)

HK

W:H

ulu

Kal

iW

onok

rom

o(J

agir

Won

okro

mo)

(Lok

.4)

MK

W:M

uara

Kal

iWon

okro

mo

(Won

orej

o)(L

ok.5

)PP

W:P

esis

irPa

ntai

Won

okro

mo

(Lok

.6)

MK

S:M

uara

Kal

iSar

i(L

ok.7

)PP

K:P

esis

irPa

ntai

Ken

jera

n(S

ukol

ilo)(

Lok

.8)

PKC

:Pes

isir

Ked

ungC

owek

(Ked

indi

ng)(

Lok

.9)

MK

K:M

uara

kali

Ked

indi

ng(L

ok.1

0)M

KA

:M

uara

Kal

iAna

k(M

orok

rem

bang

an)(

Lok

.11)

PPM

:Pes

isir

Pant

aiM

orok

rem

bang

an(L

ok.1

2)

Ast

riC

hair

ina

/00

.513

.042

/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gusT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istrib

usiP

ence

mar

anLo

gam

Bera

t(As

,Cd,

Zn,C

o)D

alam

Cup

likan

Air,

Sedi

men

dan

Biot

adi

Pera

iran

Sura

baya

"

Met

ode

Kom

para

tifD

AT

AH

AS

ILC

AC

AH

UN

SU

RZ

n,C

oD

AL

AM

CU

PL

IKA

NA

IRS

UN

GA

Id

an

AIR

LA

UT

DI

PE

RA

IRA

NS

UR

AB

AY

A

PA

DA

IRA

DIA

SI2

x6

JAM

FA

SILI

TAS

LA

ZY

SUSA

N,F

LE

YN

EU

TR

ON

:1,0

5x

10*1

n.cm

-2.d

rlD

AN

tC

AC

AH

10

00

DE

TIK

Dii

rad

iasi

:7-1

0-

20

04

TSh

utD

own:

14.5

6W

IBD

icac

ah:

19s/

d2

8-1

1-2

00

4

I112

:65Z

n=

244,1

hari

=58

80jam

60Co

=5,2

4Th

n=45

902,4

jam

Wsa

mpe

l:2

ml(

TR

IPL

E)

Kad

aru

nsu

rd

alam

stan

dar

Zn

:20

ppm

Co

:10

ppm

C2

-6

No

Ko

de

Cu

pli

kan

Un

su

r

(Iso

top)

Ten

aga

KeV

Ttu

nd

a

(jam

)

Nett

oC

p^

Bla

nk

Cps

0

Cu

pli

ka

n

Cps

0

Std

Ka

da

r

(u.g

/ml)

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rZ

n

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rC

o

Pre

sisi

Zn

(%)

Pre

sisi

Co

(%)

1St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

28

2,8

33

28

2,8

33

24

5

12

54

02

53

3

12

59

4B

lang

koZ

n

Co

283,

033

28

3.0

33

66,5

15

3

0,0

68

7

0,1

53

6A

S-1

-1Z

n

Co

283,

133

28

3,1

33

0

19

8

0

0,1

98

80

0,0

10

2

0,0

01

54

00,

0180

33±

0,00

81

00

55,6

3A

S-1

-2

Zn

Co

283,

533

28

3,5

33

29

28

5

0,02

990,

2862

-0,1

050

0,0

29

9A

S-1

-3

Zn

Co

283,

852

83

,85

67

21

5

0,0

69

27

0,2

15

90,

0015

40

,01

40

2St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

28

5.1

285,

11

81

12

31

0,1

87

21

.23

63

Bla

ngko

Zn

Co

28

3.0

33

28

3.0

33

66,5

15

3

0,0

68

70

.15

36

AS

-2-1

Zn

Co

285,

42

85

,45

2

20

5

0,0

53

7

0,2

05

9-0

,040

60

,01

20

Ast

riC

hair

ina

/00

.513

.042

/Te

knik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sTaf

taza

nida

nLu

qman

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

eneli

tian

:"D

istrib

usiP

ence

mar

anLo

gam

Bera

t(As

,Cd,

Zn,C

o)D

alam

Cupl

ikan

Air,

Sedi

men

dan

Biot

adi

Pera

iran

Sura

baya

"

C2

-7

AS

-2

-2

Zn

Co

285,

9528

5,95

28

62

66

28

62

66

83

22

1

0,0

85

80

,22

19

0,04

630

,01

57

0,04

6315

±0

0,01

2233

±0,

002

10

083

,65

AS

-2

-3

Zn

Co

18

19

2

0,01

860

,19

28

-0,1

356

0,0

09

03

Std.

Cam

pZ

n

Co

11

15

11

73

287,

183

28

7,1

83

23

1

12

76

02

38

9

12

81

5B

lang

koZ

n

Co

283,

033

28

3,0

33

66,5

15

3

0,0

68

7

0,1

53

6A

S-

3-1

Zn

Co

287,

466

28

7,4

66

287,

766

287,

766

288,

0528

8,05

67

22

0

0,0

69

30

,22

09

0,00

170

,01

49

0,0

52

33

0,03

60,

0156

50±

0,00

073

12

095

,52

AS

-3

-2

Zn

Co

94

14

4

0,0

97

20

,14

46

0,08

37-0

,00

19

9A

S-3

-3

Zn

Co

90

22

7

0,09

310

.22

79

0,07

160

,01

64

4St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

289,

352

89

,35

20

7

13

25

02

14

2

1,3

30

8B

lang

koZ

n

Co

283,

033

28

3,0

33

66,5

15

3

0,06

870

,15

36

AS

-4-1

Zn

Co

32

93

66

329,

366

32

9.6

83

329,

683

10

3

34

4

0,10

710

,34

57

0,13

190

,04

07

0,12

3567

±0,

019

0,0

30

76

0,00

784

,62

77

24

AS

-4-2

Zn

Co

93

29

1

0,09

670

29

24

0,09

620

,02

94

AS

-4

-3

Zn

Co

32

9,9

66

32

9,9

66

10

6

25

7

0,1

10

2

0,2

58

30,

1426

0,0

22

25

Std.

Cam

pZ

n

Co

11

15

11

73

330,

853

30

,85

29

3

13

83

0,3

04

61

,38

99

Bla

ngko

Zn

Co

283,

033

28

3,0

33

66,5

15

3

0,06

870

,15

36

AS

-5

-1Z

n

Co

331,

1533

1,15

33

1,4

33

331,

433

10

5

20

7

0,1

09

2

0,2

08

00,

0858

0,0

11

0,0

71

76

0,02

1467

±8

32

76

73

9A

S-5

-2

Zn

Co

10

0

28

1

0,1

03

90

,28

24

0,07

460

,02

60

Astr

iCha

irin

a/00

.513

.042

/Tek

nik

Ling

kung

anU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gus

Taf

taza

nida

nLu

qman

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

eneli

tian

:"Di

strib

usiP

ence

mar

anLo

gam

Bera

t(As

,Cd,

Zn,C

o)Da

lamCu

plika

nAir,

Sedim

enda

nBiot

adi

Pera

iran

Sura

baya

"

C2

-8

AS

-5

-3

Zn

Co

331,

733

33

1,7

33

91

28

8

0,09

460

,28

94

0,05

490

,02

74

0,01

20,

007

6St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

332,

583

332,

583

26

3

10

15

02

73

5

1,02

01

Bla

ngko

Zn

Co

283,

033

28

3.0

33

66,5

15

3

0,06

870,

1536

AL

-6

-1

Zn

Co

332,

883

332,

883

333,

316

33

3,3

16

333,

616

33

3,6

16

62

21

8

0,06

450

21

91

-0,0

820

0,1

51

1

02

72

75

0,07

10

24

77

67

±

0,07

573

,96

69,7

2A

L-6

-2

Zn

Co

76

29

8

0,07

900

.29

95

02

01

2

0,3

36

7

AL

-6

-3

Zn

Co

83

26

3

0,08

630

,26

43

0,34

430

25

55

7St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

33

4.5

33

4,5

21

5

13

43

02

23

6

1,3

49

8-

Bla

ngko

Zn

Co

283,

033

28

3,0

33

66,5

15

3

0,06

870

,15

36

AS

-7

-1

Zn

Co

334,

783

334,

783

35

4,4

83

354,

483

354,

766

354,

766

96

26

9

0,09

990

27

04

0,1

00

7

0,0

24

40,

1819

33±

0,06

10

.02

70

33

±

0,00

4

66,4

78

52

0A

S-7

-2

Zn

Co

15

5

30

9

0,16

160

,31

06

02

49

5

0,0

32

8

AS

-7

-3

Zn

Co

12

4

26

7

0,12

930

,26

84

0,19

560

,02

39

8St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

356,

053

56

,05

31

0

11

95

0,3

23

31

20

14

Bla

ngko

Zn

Co

283,

033

28

3,0

33

66,5

15

3

0,06

870,

1536

AL

-8

-1

Zn

Co

356,

333

356,

333

356,

633

35

6,6

33

356,

933

356,

933

10

1

32

9

0,1

05

30

,33

07

0,57

500

,33

80

0,7

39

15

0,1

64

03

25

26

0,03

777

,81

88,6

2A

L-8

-2

Zn

Co

60

29

6

0,0

62

6

02

97

6

-0,0

974

02

74

8

AL

-8

-3

Zn

Co

12

1

34

2

0,12

620

,34

38

0,90

330

,36

30

Ast

riC

hai

rin

a/

00.5

13.0

42/

Tek

nik

l,ln%

kunn

anU

II'J

ogja

kar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,

ST,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istri

busi

Penc

emar

anL

ogam

Ber

at(A

s.Cd

,Zn,

Co)

Dal

amC

uplik

anA

ir.Se

dim

enda

nB

iota

diPe

rair

anSu

raba

ya"

C2

-9

9St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

35

8,1

33

35

8,1

33

29

9

11

97

0,31

191

20

35

Bla

ngko

Zn

Co

283,

033

28

3,0

33

66,5

15

3

0,0

68

7

0,15

36A

L-9

-1

Zn

Co

35

82

66

35

82

66

35

8,7

16

35

8.7

16

35

9,0

16

359,

016

13

6

34

6

0,14

190

,34

79

12

03

9

0,3

70

11,

0861

67±

0,13

10,

3177

00±

0,0

78

87,9

37

5,4

4A

L-9

-2

Zn

Co

13

3

34

9

0,1

38

7

0.3

50

9

1,15

130

,37

58

AL

-9

-3

Zn

Co

12

7

26

1

0,13

250

.26

24

0,90

330

20

72

10

Std.

Cam

pZ

n

Co

11

15

11

73

44

9,8

54

49

,85

19

2

13

74

02

02

4

1,3

83

4

Bla

ngko

Zn

Co

283,

033

28

3,0

33

66

,5

15

3

0,06

870

,15

36

AS

-1

0-1

Zn

Co

450,

133

450,

133

45

0,4

33

450,

433

450,

733

450,

733

11

6

30

5

0,12

230

,30

71

02

00

4

0.0

31

2

0,1

45

20

0,07

80

,02

36

67

±0,

005

46

28

78

,87

AS

-10

-2

Zn

Co

17

4

25

4

0,0

78

00

,25

57

0,03

470

,02

07

AS

-1

0-3

Zn

Co

11

6

24

6

0.1

22

3

02

47

7

02

00

5

0,0

19

1

11

Std.

Cam

pZ

n

Co

11

15

11

73

451,

754

51

,75

15

3

11

23

0,16

141,

1307

Bla

ngko

Zn

Co

28

3.0

33

28

3,0

33

66,5

15

3

0,06

870,

1536

AS

-1

1-1

Zn

Co

452,

0545

2,05

45

23

33

452,

333

499,

033

499,

033

10

1

36

1

0.1

06

5

0,3

63

5

02

04

0

0,0

53

70,

1300

00±

0,07

30,

0418

33±

0,0

09

43,8

478

,48

AS

-1

1-2

Zn

Co

75

29

5

0,07

910

,29

70

0,05

600

,03

10

AS

-1

1-3

Zn

Co

63

31

1

0,06

680

.31

34

-0.0

10

2

0,0

40

8

12

Std.

Cam

pZ

n

Co

11

15

11

73

50

0,0

55

00

,05

25

9

12

23

02

74

7

1.2

32

3

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/

Tek

nik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sTaf

taza

nida

nL

uqm

anH

akim

,ST.

Msi

Judu

lPen

eliti

an:

"Dist

ribu

siPe

ncem

aran

Loga

mB

erat

(As,

Cd,Z

n,C

o)D

alam

Cup

likan

Air,

Sedi

men

dan

Bio

tadi

Pera

iran

Sura

baya

"

C2

-10

Bla

ngko

Zn

Co

283,

033

28

3,0

33

66,5

15

3

0,06

870,

1536

AL

-12

-1Z

n

Co

500,

333

50

0,3

33

77

31

4

0,08

170

,31

64

02

52

4

0,3

01

8A

L-1

2-2

Zn

Co

50

0.6

33

500,

633

500,

933

500,

933

45

23

5

0,0

47

70

,23

68

-0,4

077

0,1

54

20

25

24

00

±0

02

48

20

0,06

61

00

73,4

0A

L-1

2-3

Zn

Co

64

30

7

0,06

870

,30

93

-0,0

174

02

88

6S

umbe

r:D

ata

Prim

er,

Okt

ober

2004

Ket

era

ng

an

:K

esek

sam

aan

Opr

esisi

)=10

0%-c

vcv

=(D

S/K

R)

x10

0%±

:N

ilai

dev

iasi

Ko

de

cupl

ikan

AS-

1-1

:Air

Sung

ai-l

okas

i1

-cup

likan

1A

L-6-

1:a

irL

aut-

loka

si6

-cu

plik

an1

Ko

de

lok

asi

TKS

:Ten

gah

Kal

iSur

abay

a(K

aran

gPi

lang

)(Lo

k.1)

HK

S:H

ilirK

aliS

urab

aya

(Gun

ungs

ari)

(Lok

.2)

HK

M:H

ulu

Kal

iMas

(Dar

mok

ali)

(Lok

.3)

HK

W:H

ulu

Kal

iWon

okro

mo

(Jag

irW

onok

rom

o)(L

ok.4

)M

KW

:Mua

raK

aliW

onok

rom

o(W

onor

ejo)

(Lok

.5)

PPW

:Pes

isir

Pant

aiW

onok

rom

o(L

ok.6

)

MK

S:M

uara

Kal

iSar

i(L

ok.7

)PP

K:P

esis

irPa

ntai

Ken

jera

n(S

ukol

ilo)(

Lok.

8)PK

C:P

esis

irK

edun

gC

owek

(Ked

indi

ng)(

Lok.

9)M

KK

:Mua

raka

liK

edin

ding

(Lok

.10

)M

KA

:M

uara

Kal

iAna

k(M

orok

rem

bang

an)

(Lok

.11)

PPM

:Pes

isir

Pant

aiM

orok

rem

bang

an(L

ok.

12)

Astr

iCha

irina

/00.

513.

042

/Tek

nikL

ingk

unga

nU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gusT

afta

zani

dan

Luqm

anH

akim

,ST,

Msi

Judu

lPen

elitia

n:"

Distr

ibusi

Penc

emar

anLo

gam

Bera

t(As

,Cd,

Zn.C

o)Da

lamCu

plika

nAir,

Sedim

enda

nBiot

adiP

erair

anSu

raba

ya'

Met

odeK

ompa

ratif

DA

TA

HA

SIL

CA

CA

HU

NS

UR

As,

Cd

DA

LA

MC

UP

LIK

AN

SE

DIM

EN

SU

NG

AI

DA

NL

AU

TD

IP

ER

AIR

AN

SU

RA

BA

YA

PAD

AIR

AD

IASI

2x6

JAM

FA

SILI

TAS

LA

ZY

SUSA

N,F

LUX

NEU

TRO

N:1

,05

x10

*1n.

cm^.

dr1

DA

Nt

CA

CA

H50

0,60

0d

an

750

DE

TIK

Dii

rad

iasi

:27

-10

-2

00

4

TSh

utD

own

;13-

56w

m

Dic

acah

:3

0-1

0-2

00

4s/

d1

-1

1-2

00

4

Tl/

2:7

6As

=1,

10ha

ri=

26,4

jam

11

5C

d=

2,3

hari

=5

52

jam

Wsa

mpe

l:0,

1g

(TR

IPL

E)

Kad

ar

un

sur

dal

amst

and

ar

As:

5pp

mC

d:

20pp

m

C2

-11

No

Ko

de

Cu

pli

kan

Un

su

r

(iso

top)

Ten

ag

aK

eV

Ttu

nd

a

(ja

m)

Nett

oC

P«0

Bla

nk

Cps

0

Cu

pli

kan

Cps

0

Std

Ka

da

r

(rlg

fe)

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

sur

As

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

sur

Cd

Pre

sisi

As

(%)

Pre

sisi

Cd

(%)

1St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

66,1

166

6,1

16

57

14

13

74

43

20

9

42

01

5B

lang

koA

s

Cd

68,0

336

8,0

33

91

,5

100f

50

.43

84

0.3

13

5

Sl-

1A

s

Cd

66

35

68

,03

38

20

15

6

62

37

7

0,4

78

43,

3186

753

,92

70

89

2,69

2025

±0,

736

3,43

5201

±0,

916

72,6

67

33

3S

l-2

As

Cd

66

,63

36

8,0

33

79

7

13

1

3,3

14

70

,40

30

3,09

7922

2,15

1359

Sl-

3A

s

Cd

66

,9

66

,94

54

15

9

3,50

460,

4910

1,6

59

47

7

42

27

15

62

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

6,3

67

,83

36

7,8

33

55

55

14

91

43,9

434

,65

86

Bla

ngko

As

Cd

68,0

336

8,0

33

91,5

100,

50

.43

84

0,31

35S

2-1

As

Cd

68,0

56

8,0

56

16

10

3..

4,9

01

00

,32

26

2,47

0782

02

01

37

6

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/T

ekni

kLi

ngku

ngan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sTaf

taza

nida

nLu

qman

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

eneli

tian

:"D

istrib

usiP

ence

mar

anLo

gam

Bera

t(As

,Cd,

Zn.C

o)Da

lam

Cupl

ikan

Air,

Sedi

men

dan

Biot

adi

Pera

iran

Sura

baya

"

C2

-12

S2

-2A

s

Cd

68

31

66

83

16

77

9

22

6

62

41

1

0,7

10

3

32

37

40

8,86

6141

2,65

2706

±0,

423

5,01

3401

±3,

602

84,0

528

,15

S2

-3A

s

Cd

68,6

68

,65

59

18

5

4,51

030

,58

34

2,24

9927

5,9

72

68

73

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

6.3

69,5

56

9,5

55

48

7

14

54

45

.41

08

4.6

41

8

Bla

ngko

As

Cd

68,0

336

8,0

33

91,5

10

0,5

0,43

840

,31

35

S3

-1A

s

Cd

69

,76

6

69

,76

64

97

19

9

4,13

240

,63

69

1,97

450!

7.1

84

38

0

1,69

2638

±0,

469

9,5

53

96

81

6,6

51

72

29

30

38

S3

-2A

s

Cd

70

,06

67

0,0

66

51

0

35

6

42

78

3

1,1

43

72

,07

24

14

18

,62

20

8S

3-3

As

Cd

70,2

70

2

27

9

13

7

2,34

870

,44

08

1,03

0999

2,8

55

44

54

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

6,3

71

,08

3

71

,08

35

15

4

11

95

44

,40

64

3,8

88

8B

lang

koA

s

Cd

68

,03

368

,033

91,5

100,

50

,43

84

0,31

35

S4

-1A

s

Cd

71

31

6

71

31

66

64

15

4

5,75

30

,50

26

2,82

4165

4,9

43

05

3

2,51

3018

±0,

545

7,46

5906

±1,

808

78,3

175

,78

S4

-2A

s

Cd

71,5

57

1,5

56

85

20

1

5,97

250

,65

80

2,96

8550

9,09

0146

S4

-3A

s

Cd

71,8

71

,84

21

19

2

3,69

400

,63

05

1,74

6338

8,36

4518

5St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

72

,55

72,5

55

40

6

11

27

48

,40

63

,73

59

Bla

ngko

As

Cd

68

,03

36

8,0

33

91,5

10

0,5

0.4

38

4

0,3

13

5

S5

-1A

s

Cd

72

,76

67

2,7

66

49

1

17

0

4,4

16

90

,56

49

2,01

3141

7,1

31

76

9

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/T

ekni

kLin

gkun

gan

UIIJ

ogja

kart

aP

embi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istri

busi

Penc

emar

anL

ogam

Ber

at(A

s,C

d,Zn

,Co)

Dal

amC

uplik

anA

ir,Se

dim

enda

nB

iota

diPe

rair

anSu

raba

ya"

C2

-13

S5

-2A

s

Cd

73,0

166

73

,01

66

33

6

20

2

3,0

45

60

,67

35

01

,33

21

90

10

,51

26

81,

5257

16±

0,3

47

7,3

70

34

2,3

H7

72

668

,64

S5

-3A

s

Cd

73

25

73

25

31

5

14

3

2,87

280

,47

80

12

31

81

8

4,6

66

57

1

6St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6.3

73,9

667

3,9

66

23

06

14

37

21,4

254

,84

93

Bla

ngko

As

Cd

68

,03

3

68

,03

3

91,5

10

0,5

0,4

38

40

.31

35

S6

-1A

s

Cd

74,1

167

4.1

16

61

7

21

3

5,7

51

80

,72

01

62

05

40

7

8,7

88

47

1

5,60

8636

±0,

597

11,7

2105

2,93

289

,35

74

,98

S6

-2A

s

Cd

74

,45

74

,45

50

7

29

4

4,7

71

90

,99

81

5,01

1866

14

,65

36

5S

6-3

As

Cd

74,9

57

4,9

50 0

0 0

0 0

7St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

63

75

,65

75

,65

91

4

11

55

8,87

743

,98

09

Bla

ngko

As

Cd

68

,03

36

8,0

33

91

,51

00

,5

0,4

38

40

31

35

S7

-1A

s

Cd

75

,91

6

75

,91

6

29

9

14

4

2,92

410

,49

79

7,14

9250

4,8

81

63

6

5,56

2381

±1

,18

810

,410

098

±6

24

278

,64

40,0

4S

7-2

As

Cd

76,1

57

6,1

52

30

16

9

2,26

300

,58

60

5,24

7826

72

13

91

4

S7

-3A

s

Cd

76

36

67

63

66

19

5

29

8

1,93

001

,03

63

4,29

0068

19

,13

47

4

8St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

76

.95

76

,95

10

03

12

58

12,6

002

.5,5

07

Bla

ngko

As

Cd

68

,03

36

8,0

33

91

,510

0,5

0,4

38

40

,31

35

S8

-1A

s

Cd

77,1

337

7,1

33

41

6

14

0

6,30

320

,61

36

11,7

0464

5,6

10

07

4

8,92

6431

±4,

888

10

,71

69

74

±3

,85

54

52

46

4,0

3S

8-2

As

Cd

77

31

67

7,3

16

11

5

25

1

1,45

811

.10

41

2,0

55

01

21

4,9

24

39

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/

Tek

nik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taP

embi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itia

n:

"Dis

trib

usiP

ence

mar

anL

ogam

Ber

at(A

s,C

d,Zn

,C

o)D

alam

Cup

likan

Air

,Sed

imen

dan

Bio

tadi

Per

aira

nSu

raba

ya"

C2

-14

S8

-3A

s

Cd

77,5

1677

,516

54

6

21

26,

9621

0,9

34

91

3.0

19

64

11

,61

64

69

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

6,3

78

78

13

76

14

11

21,3

238

7.5

13

3B

lang

koA

s

Cd

68

,03

3

68

,03

391

,51

00

,5

0,4

38

40

,31

35

S9

-1A

s

Cd

78,1

57

8,1

58

77

19

8

13,6

444

1,0

56

315

,497

741

0,1

14

66

13,1

5205

2,18

310

3440

59±

0,94

083

,40

90,9

3S

9-2

As

Cd

78

31

67

83

16

59

2

18

8

92

50

6

1,0

05

01

02

41

05

9,3

24

69

2S

9-3

As

Cd

78,4

837

8,4

83

78

0

21

9

12

24

19

1,1

73

213

,717

371

1,5

92

82

10

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

6,3

78

,99

67

8,9

96

13

03

14

37

20,7

111

7,7

45

1B

lang

koA

s

Cd

68,0

336

8,0

33

91,5

10

0,5

0,4

38

40

.31

35

16,1

2027

7,4

24

17

9S

10

-1A

s

Cd

79

25

79

25

86

0

16

2

13

,77

19

0,8

76

27

7,40

0700

0,9

44

58

8

1121

7259

±3,

642

7,08

8864

±4,

886

67,5

331

,07

SI0

-2A

s

Cd

79

33

37

9,3

33

40

5

71

6,4

99

70

.38

44

10,1

3080

12

.89

78

3S

I0

-3A

s

Cd

79,5

667

9,5

66

54

1

23

6

8,73

571

28

16

11

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

63

80

80

13

41

14

12

21,9

016

7,7

09

8B

lang

koA

s

Cd

68,0

336

8,0

33

91,5

10

0,5

0,43

840

,31

35

SI

1-1

As

Cd

80,1

58

0,1

51

09

21

6

1,78

721

,18

16

1,5

40

25

61

1.5

06

81

2,80

8987

±2,

143

8,85

2600

±2,

082

_

23,7

176

,48

SI

1-2

As

Cd

80,3

168

03

16

83

14

8

1,3

66

80

,81

13

1,06

0182

6,5

98

42

3S

I1

-3A

s

Cd

80

,48

38

0,4

83

33

8

16

6

5,5

90

70,

9119

15

,82

65

22

7,85

5016

1

Astri

Cha

irin

a/00

.513

.042

/Tek

nik

Ling

kung

anUI

IJog

jaka

rta

Pem

bim

bing

;Dr.

/.,A

gus

Tafta

zani

dan

Luqm

anlla

klm

.ST.

Msi

Judu

lPen

elitia

n:"D

istribu

siPen

cemara

nLog

amBe

rat(A

s,Cd

,Zn,

Co)D

alam

Cupli

kanA

ir,Sed

imen

danB

iotad

iPera

iranS

urab

aya'

C2

-15

12

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

6,3

80,9

338

0,9

33

73

1

13

14

12

23

49

72

59

3

Bla

ngko

As

Cd

68,0

336

8.0

33

91,5

10

0,5

0,43

840

,31

35

S1

2-1

As

Cd

91

38

39

13

83

19

4

11

4

42

71

8

0,7

18

0

7,9

64

72

5

5,7

09

47

3

6,14

7297

±1

29

86,

8462

02±

1,88

778

,88

72

,44

S1

2-2

As

Cd

91,5

669

1,5

66

13

0

11

0

2,87

630

,69

44

5,01

6092

5,3

24

16

5

SI

2-3

As

Cd

91,7

339

1,7

33

13

8

15

6

3,06

680

,98

69

5.4

61

07

4

9,5

04

96

8S

um

ber

:D

ata

Pri

mer

,Ok

tob

er2

00

4

Ket

era

ng

an

:K

esek

sam

aan

(pre

sisi

)=

100%

-cv

±:

Nil

aid

evia

si

cv=

(DS

/KR

)xl0

0%

Ko

de

Cu

pli

kan

Sedi

men

Sung

aiS

-l-1

:Sed

imen

-lo

k1

-cu

plik

an1

S-2

-1S

-5-1

S-3

-1S

-7-1

S-4

-1S

-10

-1

S-l

l-1

Ko

de

loka

si

TK

S:T

enga

hK

aliS

urab

aya(

Kar

ang

Pila

ng)(

Lok

.1)

HK

S:H

ilir

Kal

iS

urab

aya

(Gun

ungs

ari)

(Lok

.2)

HK

M:

Hul

uK

aliM

as(D

arm

okal

i)(L

ok.3

)H

KW

:Hul

uK

ali

Won

okro

mo

(Jag

irW

onok

rom

o)(L

ok.4

)M

KW

:Mua

raK

aliW

onok

rom

o(W

onor

ejo)

(Lok

.5)

PPW

:Pes

isir

Pant

aiW

onok

rom

o(L

ok.

6)

Sed

imen

La

ut

S-6

-1:

Sed

imen

-

S-8

-1

S-9

-1

S-1

2-1

lok

6-

cupl

ikan

1

MK

S:M

uara

Kal

iSar

i(L

ok.7

)PP

K:P

esis

irPa

ntai

Ken

jera

n(S

ukol

ilo)

(Lok

.8)

PKC

:Pes

isir

Ked

ung

Cow

ek(K

edin

ding

)(L

ok.9

)M

KK

:Mua

raka

liK

edin

ding

(Lok

.10

)M

KA

:M

uara

Kal

iA

nak

(Mor

okre

mba

ngan

)(L

ok.

11)

PPM

:Pes

isir

Pant

aiM

orok

rem

bang

an(L

ok.

12)

Ast

riC

hair

ina

/00

.513

.042

/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gus

Taf

taza

nida

nL

uqm

anH

akim

,ST,

Msi

Judu

lPen

elit

ian

:"D

istr

ibus

iPen

cem

aran

Log

amB

erat

(As,

Cd,

Zn,

Co)

Dal

amC

uplik

anA

ir,S

edim

enda

nB

iota

diP

erai

ran

Sura

baya

"

Met

odeK

ompa

ratif

DA

TA

HA

SIL

CA

CA

HU

NS

UR

Zn

,C

oD

AL

AM

CU

PL

IKA

NS

ED

IME

NS

UN

GA

ID

AN

LA

UT

DI

PE

RA

IRA

NS

UR

AB

AY

A

PAD

AIR

ADIA

SI2

x6JA

MFA

SILI

TAS

LA

ZY

SUSA

N,F

LUX

NEU

TRO

N:1

,05

x10

**n.

cm^.

dr1

DA

Nt

CA

CA

H7

50

DE

TIK

Dii

rad

iasi

:27

-10

-2

00

4

TSh

utD

own:

13.5

6W

_BD

icac

ah:3

0-1

0-

20

04

s/d

1-1

1-

20

04

Tl/2

:65Z

n=

244,

1ha

ri=5

880

jam

60C

o=

524

Thn

=459

02,4

jam

Wsa

mpe

l:0

,1g

(TR

IPL

E)

Kad

ar

un

sur

dal

amst

an

dar:

Zn

:20

ppm

Co

:10

ppm

C2

-16

No

Ko

de

Cu

pli

kan

Un

su

r

(iso

top)

Ten

ag

aK

eV

Ttu

nd

a

Ga

m)

Nett

oC

ps0

Bla

nk

Cps

0

Cu

pli

kan

Cps

0

Std

Ka

da

r

(ug/

g)

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rZ

n

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rC

o

Pre

sisi

Zn

(%)

Pre

sisi

Co

(%)

1St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

10

06

.66

10

06

,66

95

44

9

0.1

42

5

0.6

07

7

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

2

10

07

2

9,5

24

6

0,01

407

03

32

95

Sl-

1Z

n

Co

1006

,91

00

6.9

10

31

9

0.0

14

63

0,43

181

0,40

3736

316

,658

241

2,15

2059

±1,

748

13

,73

81

99

12,

522

18,7

781

,64

SI-

2Z

n

Co

1007

,18

1007

,18

8

30

7

0,01

193

0,4

15

57

-1.5

57

26

8

14,0

5185

7

Sl-

3Z

n

Co

1007

,51

00

7,5

13

29

2

0,01

948

03

95

29

3,90

0381

10

.50

44

99

2St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

1008

,23

10

08

23

16

7

32

3

02

50

68

0,4

37

20

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

2

10

07

2

9,5

24

6

0,01

407

0,33

295

S2

-1Z

n

Co

1008

,46

10

08

,46

14

28

9

0,02

094

0,3

91

22

.79

18

38

26

,86

31

25

Ast

riC

hair

ina

/00

.513

.042

/Tek

nik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sTaf

taza

nida

nLu

qman

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istrib

usiP

ence

mar

anLo

gam

Ber

at(A

s,Cd

,Zn,

Co)D

alam

Cup

likan

Air,

Sedi

men

dan

Biot

adi

Pera

iran

Sura

baya

"

C2

-17

S2

-2Z

n

Co

1008

,68

10

08

,68

17

26

5

0.0

25

45

0,3

58

7

4,66

9516

11

,99

04

08

5,66

0955

±2,

835

20,8

6023

6,40

149

,92

69

31

S2

-3Z

n

Co

1008

,96

10

08

,96

25

28

4

0,03

750

.38

44

9,5

21

51

02

3.7

27

17

2

3St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

1027

,76

10

27

,76

10

9

47

5

0,16

450

,64

28

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

2

10

07

2

9,5

24

6

0,01

407

0,3

32

95

S3

-1Z

n

Co

1028

,01

10

28

,01

15

30

0

0,02

250

.40

62

5

53

88

39

9

11

37

33

69

7,68

2172

±3

20

77,

0498

25±

4,0

15

58

25

43,0

5S

3-2

Zn

Co

10

28

23

10

28

23

22

28

4

0,03

300

.38

45

12

31

74

04

8,0

76

25

4

S3

-3Z

n

Co

1028

,46

15

25

4

0,02

250

,34

38

5,44

0716

1.6

99

85

2

4St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

1029

,73

10

29

,73

11

1

36

6

0,1

67

09

0.4

95

6

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

2

10

07

2

9,5

24

6

0,01

407

0,3

32

95

S4

-1Z

n

Co

10

29

,96

10

29

,96

41

27

8

0,06

160

37

64

29,0

2925

11

2,4

83

08

517

,791

852

±8,

171

8,40

9352

4,07

454

,07

51,5

5

S4

-2Z

n

Co

1030

,18

10

30

,18

20

21

4

0.0

30

03

0,2

89

7

9,83

9631

42

,54

28

49

S4

-3Z

n

Co

1031

,41

03

1,4

25

25

7

0,03

760

,34

79

14,5

0667

44

,33

56

20

5St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

1031

,38

10

31

,38

77

35

3

0,11

586

10

31

,38

Bla

ngko

Zn

Co

1007

,2

10

07

2

9,5

24

6

0,0

14

07

0,3

32

95

S5

-1Z

n

Co

1031

,61

10

31

,61

25

25

0

0,03

760

03

38

53

22,4

4293

11

,86

87

39

15

,80

69

41

12,

7679

44±

0,89

970

,31

67

,52

S5

-2Z

n

Co

1031

,83

18

22

6

0,02

710

,30

60

12,5

4985

7-9

,11

40

28

Ast

riC

hair

ina

/00

.513

.042

/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gus

Tafta

zani

dan

Luqm

anH

akim

,ST,

Msi

Judu

lPen

elitia

n:

"Dist

ribus

iPen

cem

aran

Loga

mBe

rat(

As,C

d,Zn

,Co)

Dal

amCu

plik

anAi

r,Se

dim

enda

nBi

ota

diPe

raira

nSu

raba

ya"

C2

-18

S5

-3Z

n

Co

1032

,05

18

25

4

0,02

710

,34

39

12,4

2802

43

,66

71

50

4,69

3

6St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

1100

,68

11

00

,68

11

3

38

9

0,17

146

0,5

27

2B

lang

koZ

n

Co

10

07

2

10

07

2

9,5

24

6

0,01

407

0,33

295

S6

-1Z

n

Co

1100

,91

10

0,9

25

20

6

0,03

791

02

79

20

14,8

5008

5-1

3,5

63

98

6,32

1511

±6

,04

411

,133

185

±1

,84

94

,39

83

39

S6

-2Z

n

Co

1101

,18

11

01

,18

12

27

3

0,01

821

0,3

70

12,

5537

959

28

39

02

S6

-3Z

n

Co

1101

,41

10

1,4

11

28

4

0.0

16

6

0,3

84

91

,56

06

52

12

,98

24

69

7St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

1101

,85

11

01

,85

10

5

34

8

0,1

59

40

.46

47

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

2

10

07

2

9,5

24

6

0,01

407

03

32

95

S7

-1Z

n

Co

1102

,31

10

2,3

14

26

9

0,0

21

18

0.3

64

64,

7498

191

1,6

61

53

9

11,5

2827

4,79

316

,156

666

±7,

072

58,4

25

62

3S

7-2

Zn

Co

1102

,51

11

02

,51

24

29

8

0.0

36

4

0,4

03

914

,917

506

26

,14

17

44

S7

-3Z

n

Co

11

02

,75

11

02

,75

24

26

7

0,03

640

,36

19

14,9

1750

61

0,6

66

71

68

Std.

Cam

pZ

n

Co

11

15

11

73

11

03

,53

11

03

,53

17

7

37

6

02

68

7

0,5

09

72

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

2

10

07

,2

9,5

24

6

0,01

407

0,3

32

95

S8

-1Z

n

Co

1103

,98

11

03

,98

20

36

0

0,03

029

0,4

88

06,

1844

924

2.5

79

05

2

4,26

7273

±1,

645

28

36

63

62

±1

03

62

61,4

563

,34

S8

-2Z

n

Co

11

04

21

11

04

21

13

30

9

0,0

19

70

0,4

18

92

,16

76

97

23

.83

45

61

S8

-3Z

n

Co

1104

,45

11

04

,45

17

29

5

0,02

574

0,3

99

94,

4496

311

83

85

47

2

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/T

ekni

kLi

ngku

ngan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sTaf

taza

nida

nL

uqm

anH

akim

,ST,

Msi

Judu

lPen

elitia

n:"D

istrib

usiP

ence

mar

anLo

gam

Bera

t(As

,Cd,

Zn,C

o)Da

lamCu

plik

anAi

r,Se

dim

enda

nBiot

adi

Pera

iran

Sura

baya

"

C2

-19

9St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

11

71

.4

11

71

,47

9

31

1

0,1

20

88

0,4

21

99

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

2

10

07

2

9,5

24

6

0,0

14

07

0,33

295

S9

-1Z

n

Co

1171

,98

11

71

,98

16

30

1

0,0

24

45

0,4

08

49,

5276

384

1,5

37

84

1

15,0

3494

3,89

441

,690

574

±0,

152

74,1

099

,63

S9

-2Z

n

Co

11

72

26

11

72

26

22

23

2

0,03

364

0,3

14

817

,788

596

-9,8

95

19

3S

9-3

Zn

Co

1172

,51

11

72

,51

22

30

2

0,03

364

0,4

09

717

,788

596

41

,84

33

08

10

Std.

Cam

pZ

n

Co

11

15

11

73

11

73

33

11

73

23

10

2

44

8

0,15

610

.60

79

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

31

00

72

9,5

24

6

0,01

407

0,3

32

95

S1

0-1

Zn

Co

1173

,46

11

73

,46

0

22

3

0

0,3

02

60

-5,4

10

96

6

17,9

0864

5,33

91

23

52

45

32

95

70

,19

73,1

1S

10

-2Z

n

Co

1173

,68

11

73

,68

21

30

9

0,03

210

,41

93

12,5

6881

31

5,5

47

38

1S

I0

-3Z

n

Co

1173

,91

1173

,91

31

28

2

0,04

742

0.3

82

72

32

48

47

08

,95

75

24

11St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

1174

,41

17

4,4

59

34

5

0,09

026

0,4

68

2B

lang

koZ

n

Co

1007

,21

00

72

9,5

24

6

0,0

14

07

0,3

32

95

SIM

Zn

Co

11

75

21

11

75

21

16

28

6

0,0

24

49

0,3

88

113

,408

172

19

,98

84

02

22

,35

06

59

±6

,95

21

23

69

10

26

±7,

629

68,8

938

,32

SI

1-2

Zn

Co

1175

,40

11

75

,40

21

25

5

0,03

216

0,3

46

02

32

77

71

9

4,7

29

80

32

Sll

-3Z

n

Co

1175

,68

11

75

,68

25

22

0

0,0

37

90

29

85

30

36

60

88

-12

,36

47

31

2St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

1176

,13

11

76

,13

88

33

0

0,1

34

70

,44

78

Ast

riC

hair

ina

/00

.513

.042

/Te

knik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sTaf

taza

nida

nL

uqm

anH

akim

,ST,

Msi

Judu

lPen

elitia

n:

"Dist

ribus

iPen

cem

aran

Loga

mBe

rat(

As,C

d,Zn

,Co)

Dala

mCu

plik

anAi

r,Se

dim

enda

nBio

tadi

Pera

iran

Sura

baya

"

C2

-20

Bla

ngko

Zn

Co

10

07

31

00

72

9.5

24

6

0,01

407

03

32

95

S1

2-1

Zn

Co

1176

,58

11

76

,58

39

20

4

0,0

59

73

0,2

76

83

7.1

09

09

9

-23

,96

56

220

,475

004

±11

,809

34

,65

74

14

10,

149

42

32

99,5

7S

I2

-2Z

n

Co

1176

,81

1176

,81

18

30

6

0,0

27

57

0.4

15

310

,865

287

34

,80

69

03

SI

2-3

Zn

Co

1177

,03

11

77

,03

20

30

5

0,0

30

62

0,4

13

88

13,4

5062

63

4,5

07

92

6S

um

ber:

Data

1 'rim

er,

Des

em

ber

20

0.

Ket

era

ng

an

:K

esek

sam

aan

(pre

sisi

)=

100%

•±

:N

ilai

dev

iasi

cv

cv=

(DS

/KR

)xl0

0%

Ko

de

Cu

pli

kan

Sedi

men

Sung

aiS-

l-1

:Sed

imen

-lo

k1

-cu

plik

an1

S-2

-1S

-5-1

S-3

-1S

-7-1

S-4

-1S

-10

-1

S-l

l-1

Ko

de

loka

si

TK

S:T

enga

hK

aliS

urab

aya

(Kar

ang

Pila

ng)

(Lok

.1)

HK

S:H

ilirK

aliS

urab

aya

(Gun

ungs

ari)

(Lok

.2)

HK

M: H

ulu

Kal

iMas

(Dar

mok

ali)

(Lok

.3)

HK

W:H

ulu

Kal

iWon

okro

mo

(Jag

irW

onok

rom

o)(L

ok.4

)M

KW

:Mua

raK

aliW

onok

rom

o(W

onor

ejo)

(Lok

.5)

PPW

:Pes

isir

Pant

aiW

onok

rom

o(L

ok.6

)

Sed

imen

La

ut

S-6

-1:

Sed

imen

-

S-8

-1

S-9

-1

S-1

2-1

lok

6-

cupl

ikan

1

MK

S:M

uara

Kal

iSar

i(L

ok.7

)PP

K:P

esis

irPa

ntai

Ken

jera

n(S

ukol

ilo)(

Lok

.8)

PKC

:Pes

isir

Ked

ung

Cow

ek(K

edin

ding

)(L

ok.9

)M

KK

:Mua

raka

liK

edin

ding

(Lok

.10)

MK

A:M

uara

Kal

iAna

k(M

orok

rem

bang

an)

(Lok

.11

)PP

M:P

esis

irPa

ntai

Mor

okre

mba

ngan

(Lok

.12

)

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gusT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

eneli

tian:

"Dist

ribus

iPen

cem

aran

Loga

mBe

rat(

As,C

d,Zn

,Co)

Dalam

Cupl

ikan

Air,

Sedi

men

dan

Biot

adi

Pera

iran

Sura

baya

"

Met

odeK

ompa

ratif

DA

TA

HA

SIL

CA

CA

HU

NS

UR

As,

Cd

DA

LA

MC

UP

LIK

AN

BIO

TA

SU

NG

AI

DA

NL

AU

TD

IP

ER

AIR

AN

SU

RA

BA

YA

PAD

AIR

AD

IASI

2x6

JAM

FA

SILI

TAS

LA

ZY

SUSA

N,F

LUX

NEU

TRO

N:1

,05

x10

**n.

cm^.

dr1

DA

Nt

CA

CA

H6

00

DE

TIK

Dii

rad

iasi

:2-1

2-2

00

4

TSh

utD

own:

14.5

8W

LBD

icacah

:6-1

2-

20

04

s/d

9-1

2-

20

04

Tl/2

:76A

s_•

1?10

hari

=26,

4jam

11

5C

d=

23

hari

=5

52

jam

Wsa

mpe

l:0,

1g

(TR

IPL

E)

Kad

ar

un

sur

dal

amst

and

ar

As

:5pp

mC

d:

20pp

m

C2

-21

No

Ko

de

Cu

pli

kan

Un

su

r

(iso

top)

Ten

ag

aK

eV

Ttu

nd

a

Ga

m)

Nett

oC

ps0

Bla

nk

Cps

0

Cu

pli

kan

Cps

0

Std

Ka

da

r

(Ug/

g)

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rA

s

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rC

d

Pre

sisi

As

(%)

Pre

sisi

Cd

(%)

1St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

90

,15

90

,15

76

0

25

3

13,4

947

13

07

4B

lang

koA

s

Cd

92

,03

39

2,0

33

26

.5

10

0,48

880

,05

28

5

EG

MA

s

Cd

90

.8

90

,82

1

26

0,3

79

40

,13

44

-0,1

9471

6,0

18

83

20,

4887

53±

014

,609

542

±9,

904

10

03

23

1E

G1

-2A

s

Cd

91

91

20

84

0,36

330

,43

88

-03

23

33

28

,48

52

03

EG

1-3

As

Cd

91,1

8391

,183

42

34

0,7

66

0,1

80

36

0,48

8753

9,32

4591

2St

d.C

amp

As

Cd

55

9

336,

391

,75

91

,75

71

4

42

2

13

22

87

23

25

4B

lang

koA

s

Cd

92,0

339

2,0

33

26,5

10

0,4

88

80,

0528

5E

G2

-1A

s

Cd

92

,15

92

,15

12

38

03

24

60

20

14

-0,5

03

34

96

,63

84

34

Ast

riC

hai

rin

a/00

.513

.042

/Tek

nik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taP

embi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istri

busi

Penc

emar

anL

ogam

Ber

at(A

s,C

d,Zn

,Co)

Dal

amC

uplik

anA

ir,S

edim

enda

nB

iota

diPe

rair

anSu

raba

ya"

C2

-22

EG

2-2

As

Cd

92,3

169

23

16

30

29

0,56

410

.15

40

0,14

4867

4,56

4529

02

35

45

0,09

08,

3733

51±

4,01

061

,78

52,1

1

EG

2-3

As

Cd

92,5

169

2,5

16

35

69

0,66

160

,36

73

0,32

6050

13

.91

70

91

3St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

93,1

93,1

55

310

,615

Bla

ngko

As

Cd

92

,03

3

92

.03

3

26

.5

10

0,4

88

80

,05

28

5

EG

4-1

As

Cd

93,4

669

3,4

66

42

92

0,8

14

00

,49

57

0,7

71

98

91

02

21

34

4

0,77

1989

±0

7,46

9975

±3,

579

10

05

2,0

8E

G4

-2A

s

Cd

93

,65

93

,65

25

29

0,4

86

80

,15

65

-0,0

0479

42

,41

54

45

EG

4-3

As

Cd

93

,83

39

8,8

33

14

88

03

73

90

,47

63

-0,5

10

14

89

,77

31

35

4St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

94

39

43

76

2

44

5

15,0

552

,41

78

Bla

ngko

As

Cd

92,0

339

2,0

33

26

,51

0

0,48

880

,05

28

5

EG

5-1

As

Cd

94,6

339

4,6

33

0 48

0

03

62

4

0

8,5

19

85

80

29

21

01

±0

8,70

3031

±6,

576

10

024

,44

EG

5-2

As

Cd

94

,89

4,8

4*

86

0,04

010

,47

12

-0,7

3343

31

6,8

47

23

0

EG

5-3

As

Cd

95

95

33

13

0,66

580

,07

11

03

92

10

10

,74

20

06

5St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

95,3

667

95

,36

67

65

0

22

6

13

33

82

12

47

1

Bla

ngko

As

Cd

92,0

339

2.0

33

26,5

10

0,48

880

,05

28

5

IB6

-1A

s

Cd

95,7

339

5,7

33

39

7

13

8,1

57

90

,07

20

14,1

8694

21

,51

27

52

7,43

5021

±6

,75

27

,69

51

64

±6

,65

29

,19

13

,56

IB6

-2A

s

Cd

95

,91

69

5,9

16

21

20

0,4

34

00

,11

11

-0,1

02

33

94

,64

52

74

Ast

riC

hai

rin

a/00

.513

.042

/Tek

nik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taP

embi

mbi

ng:

Dr.

Ir.A

gus

Taf

taza

nida

nL

uqm

anH

akim

,ST

,Msi

Judu

lPen

elit

ian

:"D

istr

ibus

iPen

cem

aran

Log

amB

erat

(As,

Cd,

Zn,C

o)D

alam

Cup

likan

Air

,Sed

imen

dan

Bio

tadi

Per

aira

nSu

raba

ya"

C2

-23

IB6

-3A

s

Cd

96,1

96,1

41

48

0,8

51

1

02

67

3

0,68

3101

16

,92

74

66

6St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

94

,45

94

,45

56

8

20

5

11

39

66

1.1

18

3

Bla

ngko

As

Cd

92

,03

39

2,0

33

26,5

10

0,4

88

8

0,0

52

85

TB

7-1

As

Cd

113,

751

13

,75

80

44

2,64

060

,30

58

4,60

8726

21

,98

25

39

2,8

00

85

1,43

63

5,0

79

10

11,6

1748

,73

66

,88

TB

7-2

As

Cd

11

3,9

5

11

3.9

5

52

89

1,72

540

,62

00

2,69

8523

50

21

79

52

TB

7-3

As

Cd

11

4,1

33

11

4,1

33

30

62

1,0

00

20

,43

30

1.0

95

31

7

33

,03

68

14

7St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

114,

81

14

,8

32

8

24

0

11

,12

93

1,6

90

3-

Bla

ngko

As

Cd

92,0

339

2.0

33

26

,51

0

0,4

88

80

,05

28

5IB

8-1

As

Cd

114,

983

11

4,9

83

49

17

1,66

920

,12

00

0.4

44

1

0.3

46

4

2,56

7931

3,7

97

11

9

3,33

6797

±0,

769

13,1

3920

6,67

976

,95

49,1

8IB

8-2

As

Cd

115,

183

11

5,1

83

13

49

-0,0

9724

41

6,5

99

31

9ff

i8-3

As

Cd

115,

366

11

5,3

66

68

54

2,34

110

,38

30

4,10

5664

19

.02

11

77

8St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

11

5,9

33

11

5,9

33

35

8

17

1

12,5

125

12

21

6

Bla

ngko

As

Cd

92,0

339

2,0

33

26,5

10

0,48

880

,05

28

5IG

9-1

As

Cd

116,

116

11

6,1

16

77

49

2,7

03

80

,35

05

4,38

6178

23

.81

17

65

2,47

0899

±1,

355

10

33

43

69

±9,

611

45,1

66

,99

IG9

-2A

s

Cd

116,

31

16

,33

6

16

13

70

50

,11

45

1,57

7911

5,1

21

22

9

IG9

-3A

s

Cd

116,

483

11

6,4

83

35

11

13

41

20

.07

89

1,44

8528

2,0

70

11

29

Ast

riC

hai

rin

a/00

.513

.042

/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gus

Taf

taza

nida

nL

uqm

anH

akim

,ST,

Msi

Judu

lPen

eliti

an:

"Dis

trib

usiP

ence

mar

anL

ogam

Ber

at(A

s,C

d,Zn

,Co)

Dal

amC

uplik

anA

ir,S

edim

enda

nB

iota

diP

erai

ran

Sura

baya

"

CZ

-Z

4

9St

d.C

amp

As

Cd

55

9

33

6,3

162,

051

62

,05

18

6

17

1

21

.81

56

2.1

79

6

Bla

ngko

As

Cd

92

,03

3

92

,03

3

26,5

10

0,48

880

,05

28

5

EG

10

-1A

s

Cd

16

23

51

62

25

19

14

2,1

93

00

,17

88

1,92

0886

5,6

94

40

52,

4216

77±

0,5

00

10

37

07

95

±5,

423

79

35

47,7

1E

G1

0-2

As

Cd

162,

451

62

,45

26

17

0,04

330

21

75

2,92

2469

7,4

44

09

6

EG

10

-3A

s

Cd

162,

816

16

2,8

16

1 35

0,11

960

,45

04

-0,4

16

14

11

7,9

73

88

5

10

Std.

Cam

pA

s

Cd

55

9

33

6,3

163,

416

16

3,4

16

15

3

14

2

18

,60

03

1.8

41

3

Bla

ngko

As

Cd

92

,03

39

2,0

33

26,5

10

0,48

880

,05

28

5

B1

2-1

As

Cd

163,

581

63

,58

22

49

2,6

37

2

0,6

36

12,

8791

453

1,6

62

17

3

2,47

1655

±1,

527

20

20

24

48

±8

,10

83

83

359

,87

IB1

2-2

As

Cd

16

3,7

83

16

3,7

83

7 25

0,81

010

,32

56

0,43

0585

14

,80

64

42

IB1

2-3

As

Cd

163,

966

29

24

3,5

52

1

0,3

13

3

4.1

05

23

4

14

,13

87

28

Su

mb

er:

Dat

aP

rim

er,

Des

emb

er2

00

4

Ket

era

ng

an

:

Kes

eksa

maa

n(p

resi

si)=

100%

-cv

±:

Nil

ai

dev

iasi

Ko

de

Cu

pli

kan

EG

1-1

:Ece

ngG

ondo

kL

okas

i1-

1IB

6-1

:Ik

anB

elan

akL

ok

asi

6-1

TB

7-1

:T

an

am

an

Bak

au

Lo

kasi

7-1

cv=

(DS

/KR

)xl0

0%

IG9

-1:

Ikan

Gela

ma

Lo

kasi

9-1

TB

7-1

:T

an

am

an

Bak

au

Lo

kasi

7-1

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gusT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istri

busi

Penc

emar

anLo

gam

Ber

at(A

s,Cd

,Zn.

Co)

Dal

amC

uplik

anAi

r,Se

dim

enda

nB

iota

diPe

rair

anSu

raba

ya"

Met

odeK

ompa

ratif

DA

TA

HA

SIL

CA

CA

HU

NS

UR

Zn

,C

oD

AL

AM

CU

PL

IKA

NB

IOT

AS

UN

GA

ID

AN

LA

UT

DI

PE

RA

IRA

NS

UR

AB

AY

A

PAD

AIR

ADIA

SI2

x6JA

MFA

SILI

TAS

LA

ZY

SUSA

N,F

LC/A

'NEU

TRO

N:1

,05x

1()1

1n.

cm^.

dr1

DA

Nt

CA

CA

H7

50

DE

TIK

Dii

rad

iasi

:2-1

2-

20

04

TSh

utD

own:

14.5

8W

IBD

icac

ah:2

7-1

2-

20

04

s/d

7-1

-2

00

5

Tl/2

:65Z

n=

244,

1ha

ri=5

880

jam

60C

o=

534

Thn

=459

02,4

jam

Wsa

mpe

l:0

,1g

(T

RIP

LE

)

Kad

ar

un

sur

dal

amst

and

ar:

Zn

:20

ppm

Co

:10

ppm

v.

_.

-,_

_<

No

Ko

de

Cu

pli

kan

Un

su

r

(iso

top)

Ten

ag

aK

eV

Ttu

nd

a

Ga

m)

Nett

oC

ps0

Bla

nk

Cps

0

Cu

pli

kan

Cps

0

Std

Ka

da

r

(ng

te).

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rZ

n

Ka

da

r

Ra

ta-r

ata

Un

su

rC

o

Pre

sisi

Zn

(%)

Pre

sisi

Co

(%)

1St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

593,

955

93

,95

10

1

43

8

0.1

44

3

0,58

92

Bla

ngko

Zn

Co

30

0.9

16

5

30

0,9

16

511

,52

20

0,01

640,

2959

EG

1-1

Zn

Co

594,

166

59

4,1

66

14

21

8

0,0

19

90

39

32

2,53

3808

-0,4

26

18

57

,70

65

84

±4

30

76

,78

94

87

±3,

833

45,4

14

3,5

4E

G1

-2Z

n

Co

594,

383

594,

383

19

27

0

0.0

27

1

0,3

63

27

,74

62

13

10

,62

30

5

EG

1-3

Zn

Co

594,

616

59

4,6

16

24

23

4

0,03

430

.31

48

12

.83

97

3

2,9

55

92

4

2St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

595,

516

59

5,5

16

13

5

43

3

0,19

300

.58

25

Bla

ngko

Zn

Co

30

0,9

16

53

00

,91

65

11,5

22

0

0,01

640

,29

59

EG

2-1

Zn

Co

595,

733

59

5,7

33

16

20

8

0,0

22

80

37

98

3.5

18

45

5

-2.7

26

98

Ast

riC

hair

ina

/00

.513

.042

/T

ekni

kL

ingk

unga

nU

IIJo

gjak

arta

Pem

bim

bing

:Dr.

Ir.A

gusT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

eneli

tian

:"D

istrib

usiP

ence

mar

anLo

gam

Bera

t(As

,Cd,

Zn,C

o)D

alam

Cupl

ikan

Air,

Sedi

men

dan

Biot

adi

Pera

iran

Sura

baya

"

EG

2-2

Zn

Co

595,

955

95

.95

19

23

4

0.0

27

1

0,3

14

8

5,9

40

08

83

23

26

26

5,88

0655

±1,

905

6,81

9550

±3,

356

67,6

050

,79

EG

2-3

Zn

Co

596,

183

59

6,1

83

22

26

4

0,03

140,

3551

8,1

83

42

2

9,9

44

17

3

3St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

617,

956

17

,95

11

4

45

2

0,1

63

4

0,60

83

Bla

ngko

Zn

Co

300,

9165

30

0,9

16

511

,52

20

0.0

16

4

0,2

95

9

EG

4-1

Zn

Co

618,

166

18

,16

9

23

4

0,01

290

,31

49

-23

89

38

2.9

24

01

3

43

92

97

04

36

29

03

±1,

339

10

06

8,5

9E

G4

-2Z

n

Co

61

8,3

83

61

8,3

83

16

17

0

0,0

22

90

22

87

43

92

97

9-1

0,4

42

2

EG

4-3

Zn

Co

618,

666

18

,66

5

24

7

0,00

709

03

32

3

-6,0

7775

5,6

01

79

25

4St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

619,

756

19

,75

83

52

0

0.1

18

9

0,6

99

8

Bla

ngko

Zn

Co

300,

9165

30

0,9

16

5

11,5

22

0

0,01

640

29

59

EG

5-1

Zn

Co

619,

966

19

,96

15

23

2

0,02

150

,31

22

4,78

4240

1,9

44

97

95,

6317

94±

22

67

1,94

4979

±0

59,7

51

00

EG

5-2

Zn

Co

62

0,1

83

62

0,1

83

18

20

4

0,02

580

27

45

8,7

34

03

0

-2.5

23

01

9

EG

5-3

Zn

Co

62

03

83

62

0,3

83

14

19

8

0,0

20

0

02

66

4

3,37

7111

-3,5

11

43

6

5St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

62

1,0

56

21

,05

14

8

40

0

02

12

3

0,5

38

3

Bla

ngko

Zn

Co

30

0.9

16

5

30

0,9

16

51.

1,5

22

0

0,01

640

29

59

IB6

-1Z

n

Co

62

12

66

62

1,2

66

18

27

7

0,02

580

37

28

4,52

6761

14

,96

43

53,

6324

28±

1,83

99

31

09

19

±5,

753

49

37

37,5

4IB

6-2

Zn

Co

62

1,4

83

136

21

,48

32

33

0,01

860

,31

35

1,06

9545

3,4

57

48

9

Ast

riC

hai

rin

a/00

.513

.042

/Tek

nik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taPe

mbi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sTaf

taza

nida

nLu

qman

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istri

busi

Penc

emar

anLo

gam

Ber

at(A

s,Cd

,Zn,

Co)

Dal

amC

uplik

anA

ir,Se

dim

enda

nB

iota

diPe

rair

anSu

raba

ya"

•_-_

.-

_./

B6

-3Z

n

Co

621,

76

21

,71

9

21

0

0,02

720

,28

26

5,30

0978

-2,6

3788

4

6St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

906,

016

90

6,0

16

10

0

42

4

0.1

48

3

0,5

73

08

Bla

ngko

Zn

Co

30

0.9

16

5

30

0,9

16

5

11

,5

22

0

0,0

16

4

03

95

9

TB

7-1

Zn

Co

90

63

33

90

6,2

33

13

24

1

0,01

928

0,3

25

72,

0217

344

,97

73

78

4,09

1149

±2

,91

58

37

03

13

±2,

591

28,7

568

,67

TB

7-2

Zn

Co

906,

459

06

,45

13

25

6

0,0

19

25

0,3

46

02

,03

84

22

8,5

25

89

5

TB

7-3

Zn

Co

90

6,6

66

90

6,6

66

19

26

9

0,02

810

.36

36

83

13

29

31

1,3

07

66

7

7St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

90

7,4

33

90

7,4

33

94

39

3

0.1

39

48

0,5

31

22

Bla

ngko

Zn

Co

30

0.9

16

5

30

0.9

16

5

11,5

22

0

0,0

16

4

0,2

95

9

IB8

-1Z

n

Co

907,

683

90

7,6

83

15

21

1

0,0

22

2

03

85

14

,36

33

17

-2,1

24

76

6

11

37

82

25

±5

32

1

0,82

1843

±0

54,1

11

00

IB8

-2Z

n

Co

907,

866

90

7,8

66

24

18

0

0,0

35

6

03

43

3

12

,89

17

89

-10

,34

84

IB8

-3Z

n

Co

908,

083

90

8,0

83

27

22

2

0,0

40

00

.30

00

16

.87

95

68

0,8

21

84

3

8St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

908,

733

90

8,7

33

12

1

37

5

0,1

64

1

0,5

06

9

Bla

ngko

Zn

Co

30

0,9

16

53

00

,91

65

11,5

22

0

0,01

640

39

59

IG9

-1Z

n

Co

908,

959

08

,95

10

22

2

0,01

480

,30

00

-1,0

3169

20

,92

52

99

43

84

19

3,40

65,

7541

41±

4,82

920

,49

16,0

8IG

9-2

Zn

Co

90

93

66

90

9,2

66

19

25

3

0,02

810

.34

19

7,6

90

74

01

0,5

82

98

IG9

-3Z

n

Co

90

9,4

83

90

9.4

83

12

19

2

0,0

17

80

35

95

0,87

7655

-7,9

86

65

9

Ast

riC

hair

ina/

00.5

13.0

42/

Tek

nik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taP

embi

mbi

ng:D

r.Ir

,Agu

sT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im,S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istri

busi

Penc

emar

anL

ogam

Ber

at(A

s,C

d,Zn

,Co)

Dal

amC

uplik

anA

ir,S

edim

enda

nB

iota

diPe

rair

anSu

raba

ya"

_,_

,-

_,o

9St

d.C

amp

Zn

Co

11

15

11

73

910,

133

91

0.1

33

82

39

1

0,1

21

7

0,5

28

5

Bla

ngko

Zn

Co

300,

9165

30

0.9

16

5

11,5

22

0

0,01

640

39

59

IB1

0-1

Zn

Co

910,

383

91

0,3

83

15

21

5

0,02

220

,29

05

5,2

96

22

3-1

.11

61

45

8,46

1782

±2

29

89

,66

29

24

±0

,42

472

,84

95,6

1IB

10

-2Z

n

Co

910,

633

91

0,6

33

19

25

5

0,02

810

,34

47

10,6

8376

11

0,0

86

64

6

IB1

0-3

Zn

Co

910,

859

10

,85

18

25

2

0,02

670

.34

06

9,40

5362

92

39

20

2

10

Std.

Cam

pZ

n

Co

11

15

11

73

91

1,5

91

1,5

10

0

32

5

0,1

48

00

,43

93

Bla

ngko

Zn

Co

300,

9165

30

0,9

16

5

11,5

22

0

0,01

640

29

59

IB1

2-1

Zn

Co

911,

716

91

1,7

16

14

24

1

0,02

078

0,3

25

73

33

13

28

10

,08

78

79

5,03

6346

±4

30

45

38

09

03

±4,

807

16,5

38

,97

IB1

2-2

Zn

Co

911,

933

91

1,9

33

21

22

0

0,03

110

29

73

10,8

4486

70

,47

39

27

IB1

2-3

Zn

Co

91

2,1

83

91

2,1

83

12

21

5

0,0

17

80

29

05

1,03

2844

4-1

,82

80

05

Su

mb

er:

Data

'rim

er,D

esem

ber

20

0^1

Ket

era

ng

an

:K

esek

sam

aan

(pre

sisi

)=10

0%-c

:N

ilai

dev

iasi

Ko

de

cup

lika

nE

G1-

1:E

ceng

Gon

dok

loka

si1,

taha

p1

TB

7-1

:Tan

aman

baka

ulo

kasi

7,ta

hap

1K

od

elo

ka

si

TK

S:T

enga

hK

aliS

urab

aya

(Kar

ang

Pila

ng)(

Lok

.1)

HK

S:H

ilir

Kal

iSu

raba

ya(G

unun

gsar

i)(L

ok.

2)H

KW

:Hul

uK

aliW

onok

rom

o(J

agir

Won

okro

mo)

(Lok

.4)

MK

W:M

uara

Kal

iW

onok

rom

o(W

onor

ejo)

(Lok

.5)

PPW

:Pes

isir

Pant

aiW

onok

rom

o(L

ok.6

)

cv=

(DS

/KR

)xl0

0%

IB6-

1:I

kan

Bel

anak

loka

si6,

taha

p1

IG9-

1:I

kan

Gel

ama

loka

si9,

taha

p1

MK

S:M

uara

Kal

iSa

ri(L

ok.

7)PP

K:P

esis

irPa

ntai

Ken

jera

n(S

ukol

ilo)

(Lok

.8)

PKC

:Pes

isir

Ked

ung

Cow

ek(K

edin

ding

)(L

ok.

9)M

KK

:M

uara

kali

Ked

indi

ng(L

ok.

10)

PPM

:Pes

isir

Pant

aiM

orok

rem

bang

an(L

ok.

12)

Ast

riC

hai

rin

a/00

.513

.042

/Tek

nik

Lin

gkun

gan

UII

Jogj

akar

taP

embi

mbi

ng:D

r.Ir

.Agu

sT

afta

zani

dan

Luq

man

Hak

im.S

T,M

siJu

dulP

enel

itian

:"D

istr

ibus

iPen

cem

aran

Log

amB

erat

(As,

Cd,

Zn,C

o)D

alam

Cup

likan

Air

,Sed

imen

dan

Bio

tadi

Per

aira

nSu

raba

ya'

C3 - I

PERHITUNGAN KADAR LOGAM BERAT DALAM CUPLIKAN AIR,

SEDIMEN DAN BIOTA DI PERAIRAN SURABAYA

1. Contoh perhitungan kadar unsur Arsen (As) dalam cuplikan air sungai dan

laut dengan waktu cacah 600 detik

Lokasi 1 : Tengah Kali Surabaya (Karang Pilang)

a Blangko rata-rata

Blangko 1

Netto : 5

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda : 19,566 jam

Waktu r>aruh 'T^ ^ unsur Arsen 'As^.' 1 10 haii —26 4 ia_n

s

__.£>-»_-(

t cacah 600 dtk

= 0,0083 r».._

\__ p_>c_r ..,, ,.0.693, t/T1"

= 0,0083.e069319'566/ 26,4

— n m _ q— \.*,\j _ ..* _* ._. i_ _•

/»i.. .aJS.^/ __

Netto ; 1

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda : 20,816 jam

\X7 __"tu rsanil. fTl''2^ nriciir Arc^n . A .. . • I 10 tinn =_ 7/. _. iam,. __.„_. j..__ __„ v . , ........ w_ _______ v_ *__, . _.,_._____. _.. , . J«_».

„ nettoCpst =

= 0,0016 Cps

r ..<_. = p..... °-653l/Tl/2— r"« _-r_,.-

= 0,0016.e069320'816/26'4

= 0,00276 Cps

Netto hlancko rata-rata : 3

Cpsc rata-rata : 0,00828 + 0,005

t.tunda rata-rata : 20,191 jam

b. Standar

Netto : 7579

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda : 19383 jam

Waktu papoh (T1/2) unsur Arsen (As): L10 hari = 26.4 jam

,-, netto 7579Cpst -

i Hawaii uw uun.

= 12,631 Cps

rt...=Pn_ P0.6y3.t/Ti^

= 12,631.e0'6931933'26'4

= 21,009 Cps

c. Cuplikan

AS-1-1

Netto: 113

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda • 19 766 iam..... -..,-. j —

Waktu paruh (T*'̂ ) unsur Axsen CAs) : 1.10hari = 26,4 iam

netto 113Cpst = —

U W. UUN.

= 0,188 Cps

= 0 188 p.0.693 19,766/26.4

= 0,3160 Cps

Kadar Cuplikan =-^-2—^_______ x Kadar standar AsCpsft standar

0,3160-0,00828 _ , ,x 5/^/ml

. 1 A/W /. AAONO-1.W7 - U.UUOiO

0,0732 //g/ml

C3 - 2

Karena air tavvar mengalami faktor pemekatan 40x, maka :

_ Kadar cuplikan _ 0,0732 pg/mlFaktor pemekatan 40 x

= 0,00183//g/ml

AS-1-2

Netto : 84

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda ' 20 016 jam

Waktu naruh 'T**^ unsur Arsen 'As): 1.10 hari = 26 4 'am

netto 84Cpst = =

r *- u c-c\f\ ,._ui _ a .tin Kjki\t ctuv

- 0,14 Cps

Ti... =rnS. .0653r/Tl'2

= 0 14 F-0-693" 3^016/26,4

= 0,2370 Cps

Kadar Cuplikan = —5—5-—^__.l— x Kadar standar AsCpsf, standar

0.2370-0,00828 e . ,= — x 5 usjxm

. 1 A. 41. /. AAOO r *-_. I ,K>oy - u,uuo_.

= 0,0544 //g/ml

K arpriQ oir to . .?rtr fnrnirrQiQmi fol'tAr nompt'oton .10"v rv"*^V**J-VA..A _._iJL. *.*__. *.*.*.*_* A lllViitUiUiill _._*_.V._V._ t-'WAAA*. _._JL*t.».*Al. (UiV, li __.._.__.*

x\_tt*a-.-i i_ri_-Ls_.xi.Y_.<_._. v.*5v_'_/-r'iT /-%y liiA

Faktor pemekatan 40 x

— A AA1 _<_ ,../—1— v,vu i J _• ^*g/-lll±

AS-1-3

Netto : 12

Waktu cacah : 600 detik

Waktu timda : 20.216 jam

Waktu paruh (T^) unsur A_rsen (As*1: 1,10hari = 26,4 «ani

netto 12Cpst =

t cacaij

= 0,02 Cps

1- . AA ._!..

C3 - 3

Cpso = Cpst.e0693t/Tl/2_ is r\ _ .0.693. 20.216/26.4— VA/_,.C

— A <.-> <n /-»

Kadar Cuplikan =—. — x Kadar Standar As_.pi>0 _i_iui_i

0.0340-0,00828 , . ,- __ x 3/Win]

.1 -..-Q A AAO10 ' *"_. I ,UU7 - U,WO_ O

= 0,00612//g/ml

k '_T-^»n.- air \*xx\i*%r mAnrrfllomi "fol'+rM- i.pmol'_ton /1Dv mcil'qiviuviu.4 ui_ tu 11 ui. i_iv._^t.t_u____ a*.*a\-._-'A i_ vtiivivmuil ii. .i, _t_*.«av_.

xv.u_jm..i wupurvuii v_ ;vw i i. ytik/ nu

Faktor pemekatan 40 x

— A AAA 1 ._ .,../_.lN- -NA/N/ 1 -_. /*»£,' 1111

C3-4

Kadar rata-rata cuplikan : 0,001114 ± 0,0007

Contoh perhitungan diatas juga digunakan untuk unsur yang lain, hanya saja

kadar standar . Ws. terwmtuno* dari .enis unsur As • . utr/ml .rmmV Cd • 20 iiff/ml

.nnm.: Zn : 20 uc/ml .nnm): Co : 10 no/ml (nnm). Sedanakan untuk air lautU i ^ * _' Ml -' ' i _' Ml. .' _'

dipekatkan 5 x.

C3 - 5

2. Langkah perhitungan kadar unsur Arsen (As) dalam Sedimen sungai dan

laut untuk waktu cacah 750 detik.

Lokasi 1 : Tengah Kali Surabaya (Karang Pilang)

a. Blangko rata-rata

Blangko i

Netto : 116

Waktu cacah : 750 detik

Waktu tunda : 67,166 jam

Waktu paruh (T^) unsur Arsen 'As): 1,10hari —26.4 jam

„ netto 116Cpst = —

* TCA J*1.

= 0,1546 Cps

= 0,1546.e069367J66/26'4

-0,9014 Cps

Blaneko 2_j-

Netto : 67

Waktu cacah : 750 detik

Waktu tunda. : 68,9 jam

Waktu paruh (T^'^) unsur Arsen 'As): 1,10 hari = 26 4 'am

netto 67Cpst = =

0,0893 Cps. -r-1 If

Pry.. =Pr- -w"1". . n.. p

= 0,0893.e06936S'9/26'4

= 0,5449 Cps

Netto blangko rata-rata : 9L.5

Cps0 rata-rata : 0,4384 ± 0,311

t.tunda rata-rata : 68,033 jam

b. Standar

Netto: 5714

Waktu cacah : 750 detik

Waktu tunda : 66,116 jam

Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen (.As) : 1,10 hari = 26,4 jam

netto 5714Cpst = —

}-. 7 .A . .__•i ^aoaii / j\j uuv

7,618 Cps

CPs0 = Cpst.e0 "',ut. j. r/ i"

= 7 f, 18 p0'693 66,116 / 26,4

= 43,209 Cps

c. Cuplikan

Sl-1

Netto : 820

Waktu cacah : 750 detik

Waktu tunda : 66,35 jam

Waktu paruh (T^'~) unsur Axsen 'A.s): 1,10 hari = 26,4 'am

netto 820Cpst:

* i_i Ativan

= 1,093 Cps

Cpso = CPst.e06S3t/Tl/2= 1 093 f° 693 ^35 /26,4

= 6,2377 Cps

Kadar Standar As = 5 //g/ml x 0,5ml = 2,5 jjg

Cps eu-IikanKadarcuplikandalam0,1080 g - —-° "i'"AM1 x Kadar standar AsCps,, standar

_ 6,2377-0,4384 2,5//g— x

,4 . .AA .1 A .04 f\ 1 AOA _

t.. ,_.u.. - i/,..<n u,iw. g

= 3,318675 //g/g

C3 - 6

SN2

Netto : 797

Waktu cacah : 750 detik

Waktu timda :66 633 jam

Waktu paruh (T"2) unsur As :1,10 hari =26,4 jam

t cacah 750 dtk

= 1,0626Cps

Cps0 = Cpst.e0'®3'r'T'"'"

= 1,0626.e° 693 66*633 / ^

= 6,1094 Cps

Kadar cuplikan dalam 0.1070 o= CK cuplibine rw ,. ~j x J^adar standar AsCpsn standar

= *y°_?i:0,4384 2,5pg43,209-04384 X0J070T

= 3,097922 //g/g_H_1

Netto : 454

Waktucacah : 750 detik

Waktu tunda ;66.9 jam

Waktu paruh (T^) unsur As :1,10 hari =26,4 jam

Cpst=J?!^= -i24_t cacah 750 dtk

= 0,6053 CpsCps0 = Cn., p0-®3- f/ T!'2

= 0,6053 e0693 66»9/26»4

= 3,5046 Cps

Kadar cuplikan dalam 0,1080 a= ^Kfup!&anrw .. 4—* Kadar standar AsCps0 standar

= 6^094-0^4384^ ^ 2,5/^

= 1,659477 //g/g

C3 - 7

C3 - 8

Kadar rata-rata cuplikan :2,692025 ±0,736

Contoh perhitungan diatas juga digunakan untuk unsur yang lain, hanya sajakadar standar (Ws) tergantung dan jenis unsur.As :5ug/ml (ppm): Cd : 20 ug/ml(ppm) ;Zn :20 ug/ml (nnm); Co : 10 ug/ml (ppm)

C3 - 9

3. Langkah perhitungan kadar unsur Arsen (As) dalam Biota sungai dan lautuntuk waktu cacah 600 detik.

Lokasi 1: Tengah Kali Surabaya (Karang Pilang)

a. Blangko rata-rata

Blangko i

Netto : 44

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda : 91.35 iam

Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen (As): 1,10 hari =26.4 mm

r, netto 44Cpst ~

t cacah 600 dtk

= 0,073 Cps

Cpso = CpSl.e0653r/Tl/2

= 0 073 p0'693' 91-35/2M

- 0,8067 Cps

Blangko 2

Netto : 9

Waktu cacah : 600 detik

Waktu timda •92,716 jam

Waktu paruh (T1^) unsur Arsen (As): 1 V) h_ri = ?/. A_._.V ' ——- —• - , . j_...

„ nettoCpst = —

t cacah 600 dtk

= 0,015 Cps

Cps0 = CPst.e°'693t/TW

= 0015 e0'693' 92(Jl6/2^A

= 0,1710 Cps

Netto blangko rata-rata : 26,5

Cps0 rata-rata : 0,4888 ± 0.317

t.tunda rata-rata : 92,033 jam

b. Standar

Netto : 760

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda : 90,15 jam

Waktu paruh (TL/2) unsur Arsen (As) : 1,10 hari = 26.4 iam

r_c _ netto 760_ AA J*1.

1,266 Cps

• - - . . .v. -° 693' r'

= I 266«°'693'90'15/26'4

= 13,4947Cps

c. Cuplikan

EGi-1

Netto:2 i

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda : 90 8 jam

Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen (As): 1,10 hari = 26.4 iam

„ netto 21Cpst = —

}-, .. AA Jj.1_11 UUti uiK

= 0,035 Cps

Cps0 = Cpst.ea693-r/T!/2

= 0.035 *»0'693- 90's/26^

= 0,3794 Cps

Kadar StandarAs = 5 la/tnl x 0 .ml = ? .

Kadar cuplikan dalam 0.1080 g- Cps° cuPllkan v^„, „+_,4„. A_Cps0 standar

- MZrliM^ 2>5/€^97^14384 X0Tl080g

= -0,194712//g/g

//Or'p

C3 - 10

C3 - 11

Hasil kadar cuplikan negative (-) dikarenakan netto cuplikan lebih kecil dannetto blanoko

EG1-2

Netto • 20

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda : 91 jam

Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen (As): 1,10 hari =2

Cpst =netto

iCaCan

20

jo\j uiK

0,033 Cps

= 26.4 jam

Cps0 = CPst.ea693t/TM= 0 033 f»° 693 91 •'26,4

= 0,3633 Cps

Kadar cuplikan dalam 0,1080 g=^f^^ExKadar standar AsCps„ standar

= °r_^_3____M^ , 2>5/€13,497-0,4384 0,1080uoug

- 0,223328/g/g

EG1-3

Netto : 42

Waktu cacah : 600 detik

Waktu tunda : 91,183 jam

Waktu paruh (T1/2) unsur Arsen As •1 in 1™,. = .r. 4 iam, ._.. —.-,. • __._

Cpstnetto

* ..___ui cci _.cui

42

/. AA Jil.... uuv.

0,07 Cps

Cpso = Cpst.e0'693r/T!/2

= o 07 e0'693-91j183 /26-4

= 0,766 Cps

Kadar cuplikan dalam 0,1090 g=fe^f1^^Cps0 standar

x Kadar standar As

0,766-0,4888_ 2,5//g13,497-0,4384 X0J09cTg

= 0,488753//g/g

Kadar rata-rata cuplikan : 0,488753 ± 0

C3 - 12

Contoh perhitungan diatas juga digunakan untuk unsur yang lam, hanya sajakadar standar tergantung dari jenis unsurAs :5 ug/ml (ppm); Cd -™na/m\ (mmvZn : 20 ug/ml (ppm); Co: 10 ug/g (ppml

C4-1

DATA BERAT CUPLIKAN SEDIMEN DAN BIOTA(TRIPLE)

No j LOKASII

jJjTe^ahJ^ajiSund^^

_*- I xiim Ka« ouraoava (Gumuaya (viunungsan)

Hulu kali Mas (Dartnokah)"

i 4 [Hulu kali Wonokromo (Jagir1WOnokromo)

___Jjy^rakali Wonokromo (Wonorejo)

ULJJ^sisjrpa^

7 Muara kali Sari

AJJ^sisirr>arit^^

Pesisir Kedung Cowekj^edmdm^

10 | Muara kaliKedinding

J_LJ__^__i!ralCair^^—— . ______z_z__V

--2jJ^esisirFantmMp^^

SEDIMEN

(gram)0,1080A 1 ATAU,JU/U

0,1080A JA_Av, i mu

0,1030A 1A..Av.. iin.

0,1040A 1A1Au,iuJ\J

0,1030A 1,1070

0 l^W*

0,1060

0.1030

0,1020

0,1030

0,10200 103A

0.1030

0 in .o

0,10300 1030

0,1030

0.1020

0.1030

0,1020

~ojo3<r0.1030

0,10200.1010

0.1010

0.1020

0,10200.1030

0,1020A___3¥0,1020

BIOTA

(gram;

0.1080A 1AOA\J, 1 UO.

0,1090A lA.AU,1UJ.

0,1020

0,1040

0,1040

0,1030

0,1040

0,10.0 j0,1050 !

0,1040

0,10600,1050

0,1040

0,1080

0,1060

0,1080

0,10800,1080

0,10600JO5O

0.1030

0,10800J040

0,1040

0,1040

0,10300,1030

0,1030

C5-1

PERHITUNGAN FAKTOR DISTRIBUSI (FD)

Tabel Faktor distribusi (FD) unsur logam berat dalam sedimen sungai dan laut di^rairan^S^urabaj^cU^riJokasi 1sA 12.

No

7

10

11

12

10

11

12

lokasi

Cuplikan

Tengah kali Surabaya (karangPilang)Hilirkali Surabaya(Gunungsari)

Ca

(ugmH)

Unsur As

Cs

-I4___i___i.

0,001114 ±0,007_J2^92025 ±0,736

Hulu kali mas (Darmokali) 0,001600 ±0,0010,012833 ±0,001 j 2,652706 ± 0.423

Hulu kali wonokromo (JagirWonokromo)

1,692638 ± 0,469

Muara kali wonokromo(Wonorejo)Pesisir pantai wonokromoMuara kali sari

Pesisirpantaikenjeran(Sukolilo)

Pesisir Kedung cowek(Kedinding)Muara Kali Kedinding^Muara kali Anak(Morokrembangan)

0,001900 ±0,001

| 0,011033 ±0,005I 0,000079 ± 0

j 0,012567 ±0.005

0,000389 ±0,0002

. 0,002122 ±0,0011

_0!041533± 0,024

2,513018 ±0,545

1,525716 ±0,347

5,608636 ± 0,596

5,562381 ± 1,188

8,926431 ±4,888

13,152051 ±2,183

_LL217259± 3,642

0,002707 ±0,0025 2,808987 ±2,143Pgsigir^ainjLorokrembangan | 0,001588 ±0,0005 [ 6,147297 ±1.298

Unsur CdTengah kali Surabaya (karangPilang)Hilir kali Surabaya(Gunungsari)Hulu kali mas (Darmokali)Hulu kali wonokromo (JagirWonokromo)

Muara kali wonokromo(Wonorejo)Pesisir pantai wonokromo

Muara kali sari

Pesisir pantai kenjeran(Sukolilo)

0,002670 ± 0 3,435201 ± 0,916

0,020450 ± 0,008

0,030037 ±0,026,013401 ±3,602

9,553968 ±6,651

0,119833 ±0,065 7,465906 ± 1,808

0,208400 ±0,101

0,964100 ±0

',370340 ±2,311

11,721059 ±2,9320,032650 ±0,016 j 10.410098 ±6,242

1 (ml/g)

2416,54

206,71

1057,9

1322,64

138,287

70995.4

442,618

22947,1

6197,95

270,081

1037,68

3871,09

1286,59

245,154

$18,073

62,3026

35,3663

12,1575

318,839

Pesisir Kedung cowek(Kedinding)

0,959100 ±0 10,716974 ±3,855 I 11,174

Muara Kali KedindingMuara kali Anak

(Morokrembangan)

Pesisir pantai orokrembangan

Tengah kali Surabaya Qcarang F-___5_S_ 1 0.001540± 0Hilir kali Surabaya

0,838050 ±0,1861,640233± 0,749

0,023550 ±0,0050,199860 ±0

Unsur Zn

0,046315±0

10,344059 ±0,940 12,343

7,088864 ± 7,089 4,32186

8,852600 ±2,082 375,907

6,846202 ± 1,887 34,255

2,152059 ±1,748 1397,44

5,660955 ± 2,835 122,227

(Gunungsari)

Hulu kali mas (DarmokaU)Hulu kali wonokromo (JagirWonokromo)Muara kali wonokromo(Wonorejo)Pesisir pantai wonokromo

7 Muara kali sariPesisir pantaikenjeran(Sukolilo)

PesisirKedungcowek(Kedinding)

10 [Muara Kali KedindingMuara kali Anak(Morokrembangan)11

C5-2

0,052333 ± 0,036 7,682172 ±3,207 146,794

0,123567 ±0.019 17,791852 ±8.171 143,985

0,071767 ±0.012 j 15,806941 ±4.6930,272750 ± 0,071

220,254

0,181933 ±0,0616,321511 ±6,044

11,528277 ±4,79323,1769

63,3655

j 0,739150 ±0,164 4,267273 ± 1,645 | 5,77322

1,086167 ±0,131

0,145200 ±0,07815,034943 ±3,894 I 13.8422

JZ?0864]_±52339l 123,338

120,130000 ±0,073

Pesisir pantai orokrembangan j 0,252400 ± 022,350659 ±6,952 1171,92820,475004 ± 7,629 | 81,1213

Tengah kali Surabaya (karangPilang)

Hilirkali Surabaya(Gunungsari)

Hgjujgljmas(Darmokali)Hulu kah wonokromo (JagirWonokromo)

Muara kali wonokromo(Wonorejo)

6 jPesisir pantai wonokromo7 i Muara kali sari

Pesisirpantaikenjeran(Sukolilo)

Pesisir Kedung cowek(Kedinding)Muara Kali KedindingMuara kali Anak

JJ_ (Morokrembangan)

Unsur Co

0,018033 ± 0,008 13,738199 ±2.522

I 0,012233 ±0.0020,015650 ±0,0007

20,860235 ± 6,401

7,049825 ±4,015

0,030767 ±0.007 j 8.4093525 ±4074

_j_ 0,021467 ±0,007 I 2.767944 -. n«qq_0,247767± 0,075 11.133185 ± 1 8490^027033 ±0.0Q4 ' 16 156666 +7n? _~

0,325267 ± 0,037

1 0,317700 ±0,078j 0,023667 ± 0,005

28,266362 ± 10,362

41,6905745 ± 0.152

12,252452 ± 3,2949

I___z04j833± 0,009 12,3691026 _= 7.629~^?5^^____5bjM^^r * iVjltn T*r_r*__3_- !.__-___.«.-_ '.aac ™ " ~J •J— ——~Sumber: Data Primer, Januari 2005

761,837

1705,24

450,468

273,324

128,939

44,9323

597,665

86,902

131,226

517,702

295,678

139,635

- Rumus untuk menghitung faktor distribusi (FD) digunakan persamaan matematiksebagai berikut.

CsFD =

Ca

_ 28314//g.mg"J=^oTi^mF =2574m//^

Keterangan;FD = faktor distribusi (ml/g)Ca = konsentrasi air(ug.mH)

Cs - konsentrasi sedimen (ug.g"1)

J*

No

loka

siC

uplik

an

8 11 12

Teng

ahka

liSu

raba

ya(k

aran

gJ_

__?5

__L

Hili

rka

liSu

raba

ya|G

un.u

ti|gs

ari)

__

JdH

llliM

'jri*

*iD

flnnp

kali)

Hul

uka

liw

onok

rom

o(J

agir

-^__

5___

_?.__

9iM

uara

kali

won

okro

mo

.i._

'̂_?M

CSJ°

)J^

§i?i

l__M

_J.^

9JJP

jk^o

irio

J___

§_?..

kah

sari

Pesi

sirp

anta

ike

njer

an(S

ukol

iloj

Pesi

sir

Ked

ung

cow

ek.(K

edin

diiig

)ilL

.J^u

^.K

ali^

dJiid

injj

Mu

ara

kali

An

ak

iMor

okre

mbt

inga

njf_

___i

l_ia

ntaL

r^la

^i^^

an

_L_l_

I«lga

ycaji

_Suj^

aia(ka

rang

PERH

ITUN

GAN

FAKT

ORBI

OAKU

MUL

ASI(

Fb)

baya

dari

loka

si1

:

^L[k

ilI,il

enJ1

'asib

iota

)(ug

.g-1

)

!T

anam

anba

kau

ogait

ijlala

nibjoj

a.sun

gaid

anlau

tdip

oraira

nSura

baya

dari

lokasi

1s.d

12C

a(k

onse

ntra

siai

r)j

--;

-•-•--

-

(yiu

nH)

J),0

J2.

33:-

0,00

10.

0016

0!.)

.'0,

001

~&

P0I

90()

±0,

001

-Ml1

033^

0,00

5..

-..J^

p007

9±0_

"^

_0-!p

._P.|8

?±0,0

002

!

J,002

122

±0.00

1_]_'

-PjP_

_.i_3

3_±_

0,02_

4"

SMgl

Ql±

0.002

5j

_0ipO

1588

_±O',

O0O5

~r

Ece

nggo

ndok

[bic

hhnr

tmi

m,

ua^i

p^<M

am<<

,>ims)

j_iK

hizop

hora

.sp.)

I'n

.su

rA

s

._0,

4887

53±

0

0,23

5458

.t0,

090

P_J7

J98_

9±0_

.,..0

,292

101

i0

.2,4

216_

77±

0,50

1

-—-H

ZjI

•-t—

__

._._

__.

__,

Un

sur

Cd

1-_0_

?0267p

_±0_

J_._J

4^09

542

±9*90

4'"]

~

2,80

0855

i,43

6

Ikan

Bel

anak

{Moo

lgar

dad

elic

atu

s)

...7,

4350

21±

6,75

2

3.33

6797

b0,

769

.2,4

7165

1.52

7

C6

-1

Ikan

Gel

ama

{Joh

niu

s(J

ohni

eops

)Bq

rnee

n)

Fb

iml/

gi.

•,,4

38,7

32

~"

~"'

—'

™-

"•-

-1

8,3

47

9

.406

,31

26^4

752,

.94J

J4,2

22

2,8

74

MU

M

,116

4,42

58

,30

73

2.47

0899

_1.

355 _a

.I5_

56.4

6

_J_547

J_,74

Pila

ng)

Hili

rkal

iSur

abay

a2

£Gtir

iung

sari)

____

>jj-

tulu

kali

mas

(Dan

noka

li)H

ulu

kali

won

okro

mo

(Jag

ir4

Won

okro

mo)

Mu

ara

kali

wo

no

kro

mo

5(V

.ono

iejo

i6

PesiM

ipa

ntai

won

okro

mo

7M

nata

kjil

isa

ri

f's?si_

iipu

ntai

kenj

eran

8(S

uk

oli

lo)

I'csi

.ir

Kal

iim

.co

wek

9(K

edin

ding

)It

)M

uau

Kal

ik.

dmdi

n;;

Mu

at.k

ali

An

ak

I!'V

1oio

krem

b;!im

a.u)

1?

.'esi

sir

p.m

tai>'

iokr

emba

ngai

i.

Teng

ahka

h"Su

raba

ya(k

aran

g...

JJ'

I'jm

'h)

Hili

rka

liSu

raba

ya2

iGtu

uuig

sari

)H

ulu

kali

mas

(Dan

noka

li)H

ulu

kali

won

okro

mo

(Jag

ir4

Won

okro

mo)

Mu

ara

kali

wo

no

kro

mo

_._?

(Won

orej

o)6

Pesi

sirp

anta

iw

onok

rom

o

_z_

Mu

ara

kal

isa

ri

.0^0

20

45

0^0

08

_P,0

3()0

37±

0,02

6

.0,1

1983

0,06

5

8,37

3351

•1:4

,010

7,46

9975

.:3,

579

...,0,2

0840

0+0.1

01j_

8,703

031

__6,5

76._..

._0,?6

4HKi

0]

"""~"

~0,

0326

*.)-

0.01

6!

'.'

""'

O."

59

|00

0

9X

..K

05

uO

JSd

l.(>

4(>

233

-•0

.74

9

.0,0

2355

c._-

000

5

O.I

9"8

60

.0

_..__

_s.Q

P.L_.4

o_t._

_o

_....

.PA

0463

15_t

.O

...0,

0523

33±

0,03

6

_P.]2

3567

_±_0

_.0I

_9

.J},

07,J

767i

.070

12

0,2

72

75

0.0

71

.0,1

8193

0,06

1

.-1P_

_ZQ

7_95

_.5,

423

.,I'

mu

rZn

7,70

6584

±4,

207

5,88

0655

±1,

905

4,42

17±

0

5,6

31

79

2.2

67

35.0

7910

2!

11.6

17

4,09

]149

±2j

,9I5

7.6

95

16

4t:

6.6

52

.13,

1392

05i

6,67

9

10

,33

43

69

.9

.6i

.,.20

2024

48i

8,10

8

3.6

32

42

.t

i.8

3-'

C6

-2

40

9,4

55

.62,

3365

iL7

!!!.

.7,9

8171

.[07

4,4

13

,69

95

12

.*.l

.

6,3

?2

7d

10j.

,083

5.00

4J,2

8

.]26_

?7J_

.

.._?5_

78?8

.

78.4

73.3

13,31

_7_8

22

,48

71

Pesi

sir

pant

aike

njer

anJ.

iSuk

oHlp

X_

Pesi

sir

Ked

ung

cow

ek.9

[(K

edin

ding

)[0

\luai

aKal

ike

dind

inj

Mu

auik

ali

An

ak

I..Ul_1

.2r<>

_reim

^iga!i

^l^

ij^

isir

pju

^

4eng

ahka

liSu

raba

va(k

aran

g1

Pil

ars)

.Hilu

kali

Sura

baya

"2.

..J.lG

uiuing

sari)

3jH

ulu

kah

m_-

(D.m

ioL

ilnH

ulu

kah

uoiio

ku.n

o<v

la.u

Wo

no

kio

mo

i

Mua

iaki

lliw

onok

rom

o'V

.on.

iejo

i

Pes im

i|)ti

iitat

won

okro

mo

.,...0

,739

150±

p,l6

4

J,.sp

86J

67±

0,13

1

..PJ4

52()0

±0,07

8j

_0J3

p0p_

q_±

0,07

30

,25

24

00

:i:0

i4 5 6

Min

isik

;;h

sn»i

PesiM

ip.

intiu

kenj

eran

I'Suk

olilc

i1'c

siMi

K.d

utig

cow

ek(K

etlm

ding

tM

uaM

Kah

kal

ind

m;:

Mu

aiak

iiii

\is.

k

iMoi

okie

mb.

inga

o)'.

i'eMM

tp.ic

itaio

iokr

enib

anga

nSu

mbe

r:D

ata

prim

er,J

anua

ri

-P__

l_033

±0,0

08j_

.0.0)22

330,0

02j

0,01

5650

*0.

0007

|

_PiQ3

p.767±

0,_p07

j.0

,021

467.

.p,0

07i

-.__r

4776

7_:

0,07

5!

.0,02

7033

±0,00

4"1

.P_32

5267

a-p,03

7[

0.31

7700

•0.0

78I

8,46

J782

.H:2,

298

..._

lJns

ujrC

o

6789

487

.3,8

33

6,58

8^99

,v<

56

_4.

2629

03±

1,33

9

1.9

44

97

9fc

0

8 9 lo

0.923

66'?

-o

005

J_,9:

6629

24:i.

0~42

4

0,04

1833

±p,

009

0,24

8200

i0.

066

2005

"

8.27

0313

.•_2,

591

.....1

1,37

8225

.15,

221

.4,2

84

19

3.40

6

C6

-3

15

,39

37

..3.9

4433

58

,27

67

5.03

6346

fc4,

204 _.

J..

[9,9

538

37

6,5

03

5.8,

576

.138

,554

,,,90

,603

2

37,1

743

305,

934

2,5

26

67

18

,11

19

40

8,2

87

9.2

I09

19

if7

V

0,8

21

84

34

:0

5.75

4141

-14.

829

...5.

2809

03._

4.80

7 ...J

..21

,2768

...,]

C6

-4

-Cup

likan

yang

diamb

ilda

riset

iaplok

asibc

rbeda

jenis

biotan

va'

Ecen

ggo

ndok

:lok

asi

1,2,

4,5,

10•

Tan

aman

baka

u.l

okas

i7

''ka

nBe

lanak

:lok

asi6

,8,1

2•

ikan

Gel

ama

:lok

asi

9-U

ntukl

okasi

3dan

11tid

akdap

atdic

arifak

torbio

akumu

lasi-n

yakar

enacu

nlikin

hint_

tid._

h_

-R

um

us

un

tuk

m_

no

hi.

nrm

..it

...

u;_„

ii

•,.-

..,.

-r'l

va,u

u*-

upiiK

«in

mo

tati

dak

ada

untuk

meng

hitun

gfakt

orbio

akumu

lasi(

fb)dig

unaka

npers

amaan

matem

atikseb

agaib

eriku

t:

Ca 0,48

8753

//yu

'

=0^0

11I4

/.gm

r'=43

8'737

ni//g

Ket

eran

gan

;Fb

=fa

ktor

bioa

kum

ulas

i(m

//g)

Ca=k

onse

ntra

siai

r(fig

.m/-'

)Cb

=•ko

nsen

trasi

biot

a(fi

g.g"1

)

[aru

hiol

ehke

mam

puan

No

C7- 1

DATA HASIL CACAH UNSUR DALAM SRM - 2704 "BUFALLO RIVERSSEDIMENT"

K°de CuphkarTj Ttunda | Netto j Cps, I Cps,, I Kad_?_(jam)

J J__E_g)Rafa-rata

-____s_sL.As - 76

- [ SRM 2704 -B . 210,433 j 75^0J2^O^3_2525l 18.946477 I

1 | SRM 2704-A j 215,1Cd-115

85 ^^HA____8*L_____J3MlT 2,139377 _. 0,8392 [ SRM 2704 -B j 215.2 \~is 0.0800 >' j. 19240 ( 1.545452Zn-65

Co-60

I 2 9735 j 5,487102 ±0.0034469 S

-^mi__2_G__uIj_^^•JgM-2704 :BTj29U8~j2^)7¥TT463^TT^^^

PERBANDINGAN KADAR UNSUR DALAM SRM - 2704"BUFALLO RIVERS SEDIMENT*

No Jems cuplikan j ICadarlSii^tonirT Kadar Sertifikat I Bias s Akuras, 1—L ^__ i __L____J_i%) f (%)

SRM - 2704As-76

16,150063 ir 3,955

SRM - 2704Cd-115

23,4 ± o,8 j^os^^mm

2,139377 -_ 0,839 3,45 ± Q.22 j 37.99 * 62.01Zn-65

SRM - 2704 j 23.863585 ±0.401729 j «8_tT294.55 545

Co-60SRM-2704 j 5.487102*0,003 j I4f0±0,6 60.81 39 19 I

PERHITUNGAN SRM-2704 "BUFALLO RIVERS SEDIMENT

1. Perhitungan hasil cacah As- 76 dalam SRM2704Standar seknndr.r 76 A .

Netto

T

tc

Cpst =

153

163,416 jam26,4 jam600 detik

153netto

tc 600 dtk

Cpso = Cpst.e0693t/Tl*

= 0 255 e0'693' 16-V"6/26>4

= 18,6003 Cps

SRM 2704 A

53

210,333 jam26,4 jam600 detik

0,255 Cps

Netto

t

X _

tc

Cpst =netto 53

: = 0,0883 Cpstc 600 dtk

Cpso = Cp_t.e0693-t/Ti/2

= 0,0883.e0693'210'333/26'4

= 22,07848 Cps

Kadar Standar As = 2,25 jig/ml x0,5 ml =1,125 //g

Kadar SRM 2704 dalam 0,1 g = Cps» SRM 2704Cps0 standar sekunder

22!07848_ rU25/£18,6003 X 0,1 g~

13,353704/«/g

x Kadar standar As

C8

SRM 2704 R

Netto

t

X .

tc

75

210,433 jam26,4 jam600 detik

Cps.netto 75

tc 600 dtk

Cpso = Cps,e0693t/T^

= o ]25 e0-693'21 °-433''26-4

= 31,325257 Cps

= 0,125 Cps

Kadar SRM 2704 dalam 0 1*= ____™ 2704 xr, , t . A* rw. _. i ~. ~-x kadar standar As

Cps0 standar sekunder

31,325257 r U2518,6003 0,lg

= 18,946422/^.g

Kadar Rata-rata SRM - 2704 : 16.150063 ±395W«Kadar rata-rata Sertifikat Arsen (As) :23,4 ±0,8 ug/g

l_D r. r» 1Bias

Akurasi =

f^s__s__ "KR Utiir

KRSLSeitifikaj

__Mi_*!J___i__. L5^_6-Wg23,4/«/g

= 30,98%

100% -Bias

100%-30,98%69,02 %

100 %

100%

2. Perhitungan hasil cacah Cd - 115 dalam SRM 2704Standar sekunder 115 p,-.

Netto

T

tc

Cp_t =tc 600 dtk

Cpso = Cpst.e0^t/T,/2

758

217,12jam55,2 jam600 detik

758netto

1,2633 Cps

m

C8-2

1.2633 e0693-217>!2/55,_

19,288853 Cps

SRM 2704 A

Netto :85

t 215,1 jamT * 55,2 iam

tc 600 detik

Cpst =nett<.

tc

> 85

6(X)dtk0,1467 Cps

Cpso = Cpst.e0693t/T1'2

= 0J467.ea6932^1/55-2

= 2,10889 Cps

Kadar Standar Cd = 5jtg/ml x0,5 ml =2,5 jig

K__rSRM2704d___0.1« - feJ^M ^^Cps0 standar sekunder

SRM 2704 B

Netto

t

T'/2

tc

Cpst =

48

215,2 jam

55,2 jam600 detik

48netto

tc 600 dtk

Cps0 = Cpst.ea693t/T^

= 0,08.ea693-2I5>2/55>2

= 1,19240 Cps

2,10889 7 5J/Jg19,288853 0,lg

= 2,733301 Ag/g

= 0,08 Cps

C8

C8-4

Kadar SRM 2704 dalam 0.1 Cps,, SRM 2704

Cps0 standar sekunder

. U9240_ 2,5 i%19,288853 * ~KJg

1,545452 //g/g

x Kadar standar Cd

Kadar Rata-rata SRM - 2704 J 393767 ±0,839j_g/gg

Kadar rata-rata Sertifikat Arsen (As) :3,45 ±0,22 ug/i

Bias

Akurasi

fair_S____5ifi.aj;i^l^^Sertifikat

100%

___*___«fe^_1393767^/g-^45/43/g

37,99%

: 100 % - Bias: 100 % - 37,99 %62,01 %

100%

3. Perhitungan hasil cacah dalam Zn -65 SRM 2704Standar sekiinder 657n

Netto

T

tc

792

2058,216jam45902,4 jam600 detik

r, nettoCpst =tc

792

600 dtk

CpSo = Cps..e0693l/Tm

= 1.32 e0-693-2058*216'45902^4

= 1,361661 Cps

= 1,32 Cps

SRM 2704 A

Netto

t

x'/2

tc

Cpst =

510

2058,016jam45902,4 jam600 detik

netto __ 510

tc 600dtk0,85 Cps

Cpso = Cpst.e0693t/T,;2= 0 85 e0693- 2058,016/ ...902,4

= 0,876824Cps

Kadar Standar Zn = 7,5 /.iglml x0,5 ml =3,75t-%

C8-5

Kadar SRM 2704 dalam 0,1 g = ___CP5o^M 2704Cps0 standar sekunder S^ Stimdar Zn(^76824 3,75/jg1,361661 Xlug

24,14765l//g/g

SRM 2704 B

Netto :498t

tc

2058,116 jam45902,4 jam600 detik

Cpst =netto 498

= o.83tc 600 dtk

Cps0 = Cpsf.ea693t/T!/2

0.83 e0-693 2058-l 16 /45902,4

0,85<SI95 Cps

Kadar SRM 2704 dalam 0,1 g = —___^____2704Cps0 standar sekunder

= ______!195 _ 3,75/«1,361661 X 0,1 g~

= 23,579520 //g/g

x Kadar standiir Zn

Kadar Rata-rata SRM-2704 :23,863585 ±0.401779 ug/ffKadar rata-rata Sertifikat Seng (Zn) :438 ±12 pg/g'

Bias ———__u_l__l__tairKR

-^i___?l'863585/«/g438/.g/g j

•100%

100%

Akurasi =

94,55%

100%-Bias100%-94,55%5,45 %

4. Perhitungan hasil cacah Co - 60 dalam SRM 2704Standar sekunder 60 rv.

Netto

T

tc

•___••_._, v_--y.

•2084

1294,15 jam45902,4 jam600 detik

Cpst = netto 2084

t c 600dtk ~3,473 Cps

Cps0 ==Cpst.ea693t/T,/2

'3,473 e0-693-1294,15/ 45902,4

=3,54152 Cps

SRM 2 704/_

Netto

t

T!/2tc

Cpst:

2080

1291,28jam45902,4 jam600 detik

netto 2080

tc 600 dtk

Cpso = Cpst.e0693t/^

—3 467 e°'693, 129] .28/45902,4

= 3,53491 Cps

3,467 Cps

Kadar Standar Co =1,1 //g/ml x0,5 ml =0,55f-%

Kadar SRM 2704 dalam 0 I s = _J^!«_SRM 2704" # Cps;stand^r7ekm^SKadarStand£,rCo

= ^___L , °>55/«3^54152" X~bTig~

= 5,489735/^/g

C8 - 6

SRM2704B

Netto

t

tc

2078

1291,38 jam45902,4 jam600 detik

n netto 2078Cpst = = _ = 34633 Cpstc 600 dtk *

Cpso = Cpsf.e0693t'T12

= 3,4633 e0693']291,38/45902,4

= 3,53152 Cps

Kadar SRM 2704 dalam 0,1 g = _i_3__M_2704 .,, f , n* r<.._ + 1 1 — x kadar standar CoCps0 standar sekunder

= ^53152_ 0J5jug3,54152 X 0,lg~

= 5,484469/^/g

Kadar Rata-rata SRM - 2704 ;5,487102 ±0003 ug/c.Kadar rata-rata Sertifikat Arsen (As) : 14,0 ±0,6 ug/g '

Bias

Akurasi

KRSertifikat •KRr

_air

^^Sertiiika•100%

R0 //g/g -5,487102 /.g/g"14,0jijglg

60,81%

= 100%-Bias= 100% -60,81%= 39,19%

•100%

C8 - 7

r_

r;=

_;/

/'

•._r

vl_

S!l

'•••]I

.••

.'•

•-A

.7c_

J.

^__

^_5S

_^\#

^4?^

SL^

NV.

J/V_

Sz__

_"i?

^£_T

~:^

S

3t-«

5.11

,'/

/M

|7,_

/

***&

&&

'•

J*'r

->I

i-'

f-.-

Zi—

'-•(

-_

y3M

*_3f/

-/

'~-t.

'?•-

-...

^V-.

^\*

i3j

.0.:

•-.•

'•'/

r'r!

/lV

,

C--

rv^-

•*?

^rh

=^

">

.i

r\

IND

UST

RIYA

NG

PO

TEN

SIA

L.E

NG

IUSI

LX

Ajn

jLEV

tBAH

B3

KO

DY

ASU

RA

BA

YA

1.pt

_van

_>sa

bara

ta2.

cv.

won

o$ar

i3.

pt.sa

rira

juti

ndah

4.pL

ncw

sidum

ulyo

5.pt

.anu

'nst

eel

6.pt

won

osar

ijay

a7.

ptva

ltju

aS.

ptin

dopr

imn

9.cv

.java

lO.p

tsss

ll.a

gust

inja

ya12

.ptr

ajut

jati

mba

ru13

.ptp

h_ip

rali

n14

.pin

daka

ret

15

.on

ori

o

KL

nvjn

atar

amn.

cann

aya

salS

.pth

oriz

onsy

ntex

19.p

tsta

ran

gkas

a20

.pts

inar

angk

asa

21.tv

__ro

w_n

gi22

.cv.

ind.

glov

es23

.ptf

irst

inte

rle

athe

r2

..p

taru

ki2_

.pts

oJ_i

inja

ya2.

.pLs

oIih

inja

yaab

adi

27.p

thar

iter

ang

2S.p

traj

inst

eelp

ipe

29.c

v.w

a_ra

ngm

as30

.pta

groc

arb

31.p

trau

ngn_

sa32

.pts

ariw

arna

33.p

tafr

opa

_flc

34.c

v.gn

nung

sari

35.c

v.pe

nges

tu36

.cv.

g_w

erej

o37

.cv.

bi_i

_ng

apol

lo3S

.pt_

_lti

mle

athe

r39

.ptp

akab

aya

40.p

tsup

an_a

41.p

tkc.

_im

ngse

_a4_

.pts

pind

o

Tnbel 3.1.Jenis indiislri dengan bahan baku &bnlinn penolongysing tergolong B3

Nnnia &nlainnl

(1)

Jenis indiiRlri

(2)

Knpnsifm.pertahun

(3)

Balian baku & penolong yg b. rsifhl B3

(4)

1. Fr.WnngsaDralaJln.Kenje.nn

• Penyainakiin knlil 25(1.000 KKP Nji_jS, chroinnf ncid

II2S04

2. CV.Surowangi3IER

>» kulit olahan

7.000.000 sqfl»»

3. CV.Wonosari

.l.Bukit Bariaan 8• I knlil oliilian

9.300.000 nqll»»

111-1

tew-

Tabel 3.1. (lanj'ilan)

(1) (2) (3)

4. CV.Indogloves knlil knlil oliiliun4.100 sqfl

cliromic ncid 4'̂ '"^ ~<_

5. PT.FirKt Jnter.Lcather „ domba 300.000 Ibrknnibing 1.500.000 .qfl

6. PT.Kallim knlil rcptilKeditni.

*) segera dilndip kercna wpsidiiii pniigni, dipindali ke Sidoarjo

7. FT.Rnjut Jnlini Iltun Pen.jiri.inJI.Ngagel 85

8. PT.Snri Jlnjnl JndnliJI.Kenjcran 199

9. Pcng.ElnKeriiini.

Korek api

cal

Kao_ . inglcl200.300 Dz

K«or oblong67.500 Dz

Kno. oblong

720.000 bal

4.000 Ion

10. PT.PakabayaJI.Pagesn.ignn <M

ll.NV.Malra-nni

Jl. Dinoyo 11-19

12. Onorio

Jl. Ngngel IV/2

13. PT. Aniki

SIER

bra-sing dari kind 126.000 birnli

Urea ronnaldeliyde

14. PT.Kedawung Setia AInt nimnlt tangga 58 ..000 D.Jl.Wanigunung

15. PT.Airo Pasific

16. PT.Star Angkasa I/impn tekanJI.Raya rungloit

17. PT.AgtiRlin Jaya ;;Jl.Pur\vodadi 90

360.000 Dz

120.000 buah

60.000 buah

Kaporil (chlorine)

beierang. anioniumphosrat, Cr(VI)

Xylenepigment, warna

Beierang

Anunoniak, mc.anol

HCI.Nn-nitrit

CuCN, Chromicacid, IICl, IiNC.3

1-2

Tabel 3.1. (Lanjnlnn)

(1) (2) 0) M)

18. PT.Solichin JavaSEER

19.PT.SSS

JI.Demnk Timur

20. PT.Hari ToningSIER

lainpti lekan 131.026 bnah CuCN,Chron.ic acidI!CI,I!N03

pelapisanseng gelombang till

batubnlcry 10.000.000 buah 7s\CU

21. PT.Sinnr Angkasa Isunpn pi jarSIER

40.000.000 buah resin

22. PT.PhilipRnlin Inmpu pijnr/n. .9.000.000 bnnliJl.Ngngel 121 *) .ikan dipindali ke SIF.R

23. PT.New Sidnmulyo kawnl songJl.Sidomulyo 95

1JR.000 ion

24. PTAinin Steel seng gelombang .50 000 tonJl.Suko Manunggal

25. PT.Wonosari Jaya knwal bajaJl. Simojawar 130

26. PT.Rajir. Steel Pipe pip. bajaSIER spiral

27. PT.Spindo

Jl.Wanigunungpipa baja

28. CV.WelirangMas Al-.ulff.SIER

29. Agroc. rbSIER

peslisidn

30. Fr.Supanna kertasJl.Warugu.nung

18.000 ion

.5.000 Ion

3.600 ton

11.500 ton

13.600 Ion

25.650 ton

resin

asan i sulfiit

lanitan flux

MCI, M2S04

HC., II2S04

H2SO4..ICI

H2S04,AI

phenolic

balian warna

111-3

Tabel 3.1. (Lnnjutan)

(1) (2)

31. PT.Rnung Nusa synlclic re. inChemical - SIER

32. PT. Sari Wania bahan pewaniaPelnngi-SJER .

33. PT.Solichin Jaya knos lampu leksiAbadi-SIER

34. PT.ValquaTandcs

knmpas rem

35. FT.Indo Prima scpaln remTandes

in

penyamakau kulit

'*$?*.,

0) M)

6,000 ton xylene, phosfnt /phntlmlic acid

75 ton resin

'10.000 gros NIT,, Oil

Th-nitrat

»f.)?R

nsbeR

jn_a36. Pinda Canna

Jl.A.Yrni

37. PD.Karel

Ngagcl

38. CVJava

Krembangan

bahan dari karcl packing, ,||

Na2S. NaO. I

Ml .K. toluen

warna. pigmentcat

39. PT.Gawe Rejo kaosKedum.

10. PT.Horizonsiyntex tekslil printing/iinishingRungkut • '

41 CV.Gunungsari. flerbet.sclimutGunungsari

42. PT.Binlang Apollo kaoaKedurus

3001on

150 ton

3 Ion

warna

II202

warna

pewania

pewnma

1-4

KE

LO

MP

OK

1.1

Indu

stri

KIm

la,

Agr

o,da

nH

asil

Hut

an(IK

AH

)-

Kim

ia-

Agr

o-

Pulp

_K

erta

s-

Has

ilH

uta

n

JUM

LA

H

DATA

KUMU

UTIK

INDU

STRI

KECI

L,ME

NENG

AHDA

N3E

SAK

DIKO

TASU

.ABA

YABE

RDAS

ARKA

NKE

LOM

POK

IND

UST

RITA

HU

N20

01

Jurusan Teknik Lingkungan ' ' IFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanUniversitas Islam Indonesia

Berita AcaraSeminar Tugas Akhir

Periode : III 2004/2005

Hari, Tanggal : ..t5?.r_[....J..M..Apr'iJ_£D05Nama/NIM Mhs : A£ffi....£..Judul Proposal :-^BaU..,...^,^ Co) .,

Berdasarkan peni.ain Dosen Pembimbing dan Pengarah, maka untuk Tugas AkhirMahasiswa tersebut diatas: *tetek/diterima/drter4ma* dengan syarat dan revisi:1 ^.^^k^/..^?n /^W^A^ ^M to*Kfi\r «lo J**

(^...^W...^...^ W^v '"2 _.. ?.^\_^?_^.lfi«r^.. fv^lC-.. ^>?k^r^?r"" "^^?"^T^5^"3 :

4.

Dosen Pengarah dan Pembimbing:

D^senIDosen II

(U_$VtAl. HAPiM,S7/|jnSl'

-__-

( £KoU\Stf>o>>b,vr )

*Coret yang tidak perlu