Mineral Felspatoid

20
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu campuran dari gabungan-gabungan kimia anorganik, sebagai hasil dari proses-proses fisik dan kimia khusus secara alami. Mineral merupakan suatu bahan yang homogen dan mempunyai susunan atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi memungkinkan, mendapat suatu struktur yang sesuai, dimana ditentukan bentuknya dari Kristal dan sifat-sifat fisiknya. Bumi tersusun dari beberapa jenis batuan dan batuan terdiri dari mineral-mineral dan sejumlah kecil bahan lain seperti bahan organik. Mineral sendiri terdiri dari unsur-unsur yang bersenyawa. Unsur dalam hal ini adalah benda yang tak dapat lagi dipisahkan. Mineral di dalam jumlahnya sangat banyak, hanya beberapa persen saja yang sudah diketahui namanya. Untuk memudahkan orang dalam memahaminya mineral dikelompokkan kedalam beberapa kelompok. Di dalam paper ini hanya akan membahas mineral silikat dari kelompok Tektosilikat khususnya mineral kelompok Feldspatoid berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya. Setiap mineral itu memiliki sifat yang berbeda-beda baik itu sifat fisiknya atau sifat optik dari mineral tersebut. Kita dapat secara langsung mendeskripsikan suatu mineral dengan melakukan pengamatan pada sifat-sifat mineral melalui alat bantu ataupun tidak. Salah satu pengamatan yang dilakukan adalah menggunakan 1

Transcript of Mineral Felspatoid

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia

atau suatu campuran dari gabungan-gabungan kimia anorganik,

sebagai hasil dari proses-proses fisik dan kimia khusus secara

alami. Mineral merupakan suatu bahan yang homogen dan mempunyai

susunan atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi memungkinkan,

mendapat suatu struktur yang sesuai, dimana ditentukan bentuknya

dari Kristal dan sifat-sifat fisiknya. Bumi tersusun dari

beberapa jenis batuan dan batuan terdiri dari mineral-mineral dan

sejumlah kecil bahan lain seperti bahan organik. Mineral sendiri

terdiri dari unsur-unsur yang bersenyawa. Unsur dalam hal ini

adalah benda yang tak dapat lagi dipisahkan.

Mineral di dalam jumlahnya sangat banyak, hanya beberapa

persen saja yang sudah diketahui namanya. Untuk memudahkan orang

dalam memahaminya mineral dikelompokkan kedalam beberapa

kelompok. Di dalam paper ini hanya akan membahas mineral silikat

dari kelompok Tektosilikat khususnya mineral kelompok Feldspatoid

berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya.

Setiap mineral itu memiliki sifat yang berbeda-beda baik itu

sifat fisiknya atau sifat optik dari mineral tersebut. Kita dapat

secara langsung mendeskripsikan suatu mineral dengan melakukan

pengamatan pada sifat-sifat mineral melalui alat bantu ataupun

tidak. Salah satu pengamatan yang dilakukan adalah menggunakan

1

Mikroskop Polarisasi untuk mengamati sifat-sifat optic dari

mineral dengan melakukan beberapa tahapan, yaitu dari ortoskop

nikol sejajar, ortoskop nikol silang dan konoskop. Dari hasil

pengamatan itu didapatkan sifat optis yang berbeda-beda.

Ortoskop Nikol Sejajar

Warna Absorbsi

Pleokroisme

Belahan, pecahan

Ukuran butir

Indeks Bias

Relief

Ortoskop Nikol Silang

Warna Interferensi

Bias Rangkap

(Birefringence)

Orientasi Optik

Sudut Pemadaman

Kembaran

Konoskop

Sumbu Optik

Tanda Optik

Sudut Sumbu Optik

2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa

dapat lebih aktif dalam mempelajari materi yang didapatkan di

kampus. Sedangkan Tujuannya sendiri antara lain :

1. Memahami lebih detail tentang Mineral Feldspatoid

2. Mengetahui macam-macam mineral dari kelompok Felspatoid

3. Memahami sifat Optis dari Mineral Kelompok Feldspatoid

2

BAB II

PEMBAHASAN

MINERAL KELOMPOK FELSPATOID

2.1 Pengenalan Mineral Feldspatoid

Di dalam mineral silikat, kelompok feldspatoid termasuk

dalam subkelas tektosilikat. Mineral tektosilikat tersusun oleh

3

tetrahedral silika (SiO4)-4 yang terhubung melalui seluruh anion

oksigen kepada tetrahedral didekatnya dalam bentuk struktur

kerangka tiga dimensi. Mineral tektosilikat seringkali disebut

silikat kerangka, memiliki rasio Si/O 1:2, kecuali bila

aluminium menggantikan sebagian ion silika dalam lokasi

tetrahedral dimana rasio (Si+Al)/O adalah 1:2.

Sebagaimana kelompok feldspar, kelompok feldspatoid adalah

tektosilikat pembawa aluminium. Namun kelompok feldspatoid

memiliki kandungan aluminium lebih tinggi. Akibatnya, lebih

banyak kation alkali (potassium, sodium, dan kalsium) yang

diperlukan untuk menetralkan felspatoid.

Kelompok feldspatoid umumnya terbentuk pada lingkungan

batuan beku yang miskin silika dan kaya alkalin, menjadikannya

sebagai mineral indikator untuk batuan tidak jenuh silika. Dalam

batuan yang mengandung SiO2 bebas, mineral Feldspatoid tidak

terbentuk karena yang terbentuk adalah Fedlspar.

Mineral yang termasuk didalam kelompok Feldspartoid ( Foida ),

adalah :

Leusit KAlSi2O6

Nefelin KNaAl2SiO4

Krankrinit Na3Ca(Al3Si3O12)CO3(OH)2

Sodalit Na4Al3Si3O12Cl

Hauyne

Melilit

4

2.1.1 Mineral Leusit ( Leucite )

Leusit, dalam bahasa inggris “leucite”, merupakan mineral

pembentuk batuan yang terdiri kalium dan aluminium tektosilikat

K(AlSi2O6). Namanya berasal dari kata Yunani yaitu leucos

yang berarti ‘putih’, untuk warna yang khas. Pada temperature

tinggi, leusit adalah isometrik dan akan membentuk bentuk Kristal

isometrik trapezohedron. Apabila leusit mendingin, struktur yang

isometric menjadi tidak stabil dan berubah menjadi struktur

tetragonal tanpa mengubah bentuk luar.

Kenampakan krsital iso-trapezohedron

Meskipun sebenarnya mineral tetragonal, bentuk lahiriahnya

adalah pseudo-isometrik dan dengan demikian bentuk Kristal

sebenarnya adalah pseudo-trapezohedral. Leusit adalah salah satu

dari sedikit mineral yang membentuk trapezohedron unik.

Trapezohedron memiliki 24 deltoid berbentuk wajah, dimana setiap

wajah menempati sepertiga dari posisi octahedron satu wajah.

5

Trapezohedron merupakan suatu bentuk terbuka yang terdiri dari 6,

8, atau 12 bidang dengan 3, 4 atau 6 bidang di atas dan dibawah,

dimana tiap-tiap bidang berbentuk trapezium (mendekati

trapezium). Bentuk ini dikontrol oleh sumbu lipat 3,4 atau 6 yang

tegak lurus sumbu lipat dua.

Kenampakan Kristal Trapezohedron

Mineral dari kelompok garnet dan mineral analsim adalah

satu-satunya mineral yang umum yang berbentuk trapezohedron.

Membedakan leusit dari analsim dan garnet relative mudah dalam

beberapa kasus. Kelompok garnet jauh lebih kompleks dan biasanya

sangat berwarna. Leusit memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah

dan biasanya memiliki kilap daripada analsim yang kusam.

Mineral Leusit pada Batuan

Batuan yang berisi leusit cukup langka. Untuk kehadiran

mineral ini, perlu diketahui bahwa persentase silika batu harus

rendah, karena leusit tidak sesuai dengan kuarsa dan bereaksi

dengannya untuk membentuk potassium feldspar. Bila cuaca cepat,

leusit paling sering terjadi pada usia lava baru dan tersier,

yang memiliki kalium sama atau lebih besar dari sodium, jika

natrium nepheline berlimpah terjadi bukan leusit.

6

Kenampakan Mineral Leusit pada Batuan

Dalam pra-tersier, batuan leusit mudah terurai dan berubah

menjadi zeolit, analcite dan mineral sekunder lainnya. Leucite

juga jarang terjadi pada batuan plutonik dan batuan dike, tapi

leucite syenite dan leucite tinguaite saksi terhadap kemungkinan

bahwa hal itu mungkin terjadi dengan cara ini.

Bentuk bulat dari Kristal, warna putih atau abu-abu, dan

tidak adanya pembelahan planar membuat kehadiran leucite, dengan

mudah dapat ditentukan dalam banyak batu dengan pengamatan,

terutama ketika Kristal berukuran besar.

Plutonic leucite-bearing rocks adalah leucite syenite dan

missourite. Mereka terdiri dari orthoclase, nepheline, sodalite,

diopside dan aegirine, biotit dan sphene. Para missourite lebih

mafik dan teridiri dari leusite, olivine, augit dan biotit.

Leucite adalah sebagian diubah untuk analcite, dan batu memiliki

karakter tutul dari leucite-syenites.

Leucite-hearing dike-rocks merupakan anggota tinguaite dan

kelompok monchiquite. Para tinguaites leucite biasanya abu-abu

pucat atau kehijauan dan pada dasarnya terdiri dari nepheline,

feldspar alkali dan aegirine. Yang terakhir ini membentuk lumut

hijau terng seperti patch dan pertumbuhan bentuk tak tentu, atau

7

dalam kasus lain tersebar prisma acicular, diantara feldspars dan

nephelines dari massa tanah, dimana leucite terjadi, selalu

euhedral di kecil, equant, banyak sisi Kristal dalam massa tanah,

atau dalam massa yang lebih besar yang memiliki karakter sama

dengan pseudoleucites.

Sejauh jumlah yang lebih besar dari batuan yang mengandung

leusit adalah lava usia geologi tersier atau terakhir. Meskipun

tidak pernah mengandung kuarsa, tetapi feldspar biasanya hadir,

meskipun ada kelompok tertentu lava leusite yang non-felspathic.

Banyak dari mereka juga mengandung nepheline, sodalite, hauyne

dan nosean. Mineral yang paling umum adalah ferromagnesium augit

(kadang kaya Na), dengan olivine dalam varietas yang lebih

mendasar. Hornblende dan biotit terjadi juga, tapi kurang umum.

Melanite ditemukan di beberapa lava, seperti dalam syenite

leucite.

Batuan yang orthoclase (atau sanidine) hadir dalam jumlah

yang cukup adalah leucite-trachytes, leucite-phonolites dan

leucitophvres. Mereka adalah penampilan trachytic, berisi

fenokris dari sanidine, leusit, augit dan biotit. Sodalite atau

tracytic, berisi fenokris dari sanidine, leusit, augit dan

biotit. Sodalite atau hauyne juga mungkin ada, tapi nepheline

biasanya tidak ada. Batuan kelas ini terjadi juga di tufa dari

bidang phlegraen, dekat Naphles. Para leucitophyres adalah batu

langka yang telah dijelaskan dari berbagai penjuru distrik

vulkanik sungai Rhine dan dari Vulture Monte di Italia. Mereka

kaya leusit, tetapi bersisi juga beberapa sanidine dan nepheline

8

aegrinie atau aegirine-augit, beberapa dari mereka kaya akan

melanite. Bagian mikroskopis dari beberapa batuan sangat menarik

karena keindahan dan berbagai mineral feldspatoid yang

dikandungnya. Di Brazil, leucitipyres telah ditemukan yang

termasuk ke dalam periode Karbon.

Sifat Optik

Warna : Tidak berwarna

Bentuk : Kristal euhedral, trapezohedron, sering

kali terdiri dari inklusi

Relief : Fair, rendah

Pleokrisme : -

Indeks Bias : n mineral < n balsam

Belahan : -

Birefringence : Sangat lemah ( 0.001 )9

Kembaran : Polisintetik, dimorphous

Sudut Pemadaman : Seringkali bergelombang

Orientasi optis : -

Sumbu Optis : -

Tanda Optis : -

2.1.2 Mineral Kankrinit

Cancrinite adalah karbonat dan silikat komplek dari sodium,

kalsium dan aluminium dengan rumus Na6Ca2[(CO3)2Al6Si6O24]2H2O.

Dikelompokkan sebagai anggota mineral kelompok felsdspatoid,

alkali feldspar yang miskin silika. Kuning, orange, pink, putih

atau bahkan biru, memiliki kilap seperti kaca atau mutiara,

kekerasannya 5-6 dan rekahaan uneven concoidal. Tak biasa pada

umumnya terdapat pada mineral silikat yang akan membuih dengan

asam hidrokloro karena berasosiasi dengan ion karbonat.

Mula-mula ditemukan pada tahun 1839 di Pegunungan Ural, dinamai

oleh Georg von Cancrin, seorang menteri keuangan Rusia

Sifat-sifat optis mineral

Warna : Tidak berwarna

Bentuk : Kristal anhedral,

kristal euhedral jarang

Relief : Fair

Plekroisme : -

Indeks Bias : n mineral < n balsam

10

Belahan : Paralel dengan (1010)

Birefringence : Bervariasi dari agak lemah sampai sedang ,

warna bervariasi dari kuning muda orde pertama

sampai di tengah orde kedua

Kembaran : -

Sudut Pemadaman : Paralel

Orientasi Optis : Length-fast

Sumbu Optis : Satu (uniaxial)

Tanda Optis : Negatif

2.1.3 Mineral Nepheline

Nepheline disebuut juga sebagai nephelite (dari bahasa

Yunani yang berarti awan), adalah kelompok feldspatoid :

Aluminosilicate Undersaturated silica, Na3KAl4Si4O16, yang

terbentuk sebagai batuan intrusi dan volkanik dengan kandungan

silika rendah, dan dengan asosiasi pegmatite.

Kristal Nepheline jarang dan memiliki sistem hexagonal, biasanya

memiliki bentuk prisma bersisi enam, pendek yang di akhiri bidang

basal. Gores yang tidak simetris pada muka prisma, menunjukkan,

namun, bahwa Kristalnya adalah hemimorphic dan tetrahedral, hanya

elemen simetris sebagai sumbu berkutub enam. Ditemukan dalam

aggregate granular kompak, dan bisa berwarna putih, kuning, abu-

abu, hijau, atau bahkan kemerah-merahan. Kekerasannya adalah 5.5

11

– 6, dan memiliki spesipik gravity 2.56 – 2.66. sering tembus

cahaya dengan kilap minyak.

Indek bias yang rendah dan bias rangkap yang lemah pada napheline

hamper sama dengan kuarsa, tapi karena dalam nepheline tanda bias

rangkap adalah negative, sedangkan pada kuarsa adalah positif,

dua mineral tampak berbeda dibawah mikroskop. Sifat nepheline

yang tetap penting meredup karena dibusukkan oleh asam hydrolic,

dengan pemisahan gelatinous silika. Untuk alalsan ini, Kristal

nepheline yang bersih menjadi kabur saat tercelup dengan asam

Sifat-sifat optis mineral

Warna : Tidak berwarna sampai keruh, memperlihatkan

deretan inklusi

Bentuk : Kristal hexagonal perismatik pendek,

(phenocryst) dalam batuan yang padat dan dalam

anhedra dalam batuan yang berbutir.

Relief : Sangat rendah

Pleokrisme : -

Indeks bias : n mineral < n balsam

Belahan : parallel yang tidak sempurna dengan (1010)

Birefringence : Lemah, abu-abu orde pertama

Kembaran : -

Sudut pemadaman : Paralel. Gelap (Cross nikol)

Orientasi optic : Length-fast

Sumbu optic : Satu (Uniaxial)

12

Tanda optic : Negatif

2.1.4 Mineral Sodalite

Sodalit adalah mineral biru yang mewah yang secara luas

dinikmati sebagai perhiasan batu mulia. Meskipun sample sodalite

adalah opak, Kristal biasanya tranparan sampai translucent.

Sodalite adalah anggota kelompok bersamaan dengan Hauyne,

nosean, lazurite dan tugtupite.

Ditemukan pada tahun 1811 dalam intrusi komplek Illimaussaq di

Greenland, sodalite tidak menjadi penting sebagai batu perhiasan

sampai tahun 1891 endapan material halus ditemukan di Ontario,

Canada.

Sifat

Mineral ini ringan, relative keras namun mudah pecah,

sodalit dinamakan karena kandungan sodiumnya, dalam mineralogy

dikelompokkan sebagai feldspatoid. Terkenal karena warna birunya,

sodalite bisa juga berwarna abu-abu, kuning, hijau, atau pink dan

sering bercorak dengan urat-urat putih atau potongan-potongan

kecil. Material biru yang lebih seragam digunakan sebagai

perhiasan, dimana dipoles menjadi cabochons atau manic-manik.

Meskidupan kadang-kadang sama dengan lazurite dan lapis

lazuli, sodalite jarang mengandung pyrite dan warna birunya lebih

13

mirip biru royal tradisional daripada ultramarine. Lebih jauh

berbeda dari mineral yang smaa oleh gores

putihnya. Arah 6 sodalite yang buruk

belahannya terlihat sebagai rekahan yang baru

mulai menerobos batuan.

Sifat-sifat Optis Mineral

Warna : Tidak berwarna sampai abu-abu, seingkali

dengan batas yang gelap

Bentuk : Kristal eubhedral dan anhedral

Relief : fair

Plekroisme : -

Indeks Bias : n mineral < n balsam (1.483 – 1.487)

Belahan : Paralel yang tidak sempurna dengan (110)

Birefringence : Isotropik

Kembaran : -

Sudut Pemadaman : -

Orientasi Optik : -

Sumbu Optik : -

Tanda Optik : -

2.1.5 Mineral Hauyne

Hauyne pertamakali dideskripsikan pada tahun 1807 dari

sample yang ditemukan di lava Vesuvian di Monte Somma, Itali, dan

dinamai pada tahun 1807 oleh Brunn-Neergrad Kristallografer

14

Perancis Rene Just Hauy. Mineral ini adalah kelompok mineral

tektosilikat dengan sulfat, dengan rumus Na3Ca(Si3Al3)O12(SO4).

Sebanyak 5 % K2O mungkin hadir dan juga H2O dan Cl. Mineral ini

adalah feldspatoid dan anggota dari kelompok sodalit.

Struktur

Semua silikat memiliki unit struktur dasar yaitu tetrahedron

dengan ion oksigen O pada setiap puncak , dan ion silicon Si di

pertengahan, membentuk (SiO4)4-. Dalam tektosilikat setiap ion

oksigen dibagi antara 2 tetrahedra dengan hanya setengahnya

memiliki ion Si di tetrahedron, dan jika tidak ada komponen

lainnya yang hadir maka rumusnya adalah SiO2, sebagai kuarsa. Sifat-sifat Optis Mineral

Warna : Tidak berwarna, abu-abu, biru muda, hijau

kebiruan sampai biru tua

Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral dan

Kristal aggregate

Relief : Fair

Plekroisme : -

Indeks Bias : n mineral < n balsam

Belahan : Tidak sempurna

15

Birefriengence : Isotropik, kadang-kadang sangat lemah

Kembaran : -

Sudut Pemadaman : -

Orientasi Optis : -

Sumbu Optis : -

Tanda Optis : -

2.1.6 Mineral Melilite

Melilite mengacu kepada mineral kelompok Melilite. Mineral

kelompok ini adalah larutan padat dari beberapa anggota terakhir,

yang paling penting adalah gehlenite dan akermanite. Rumus umum

melilite adalah (Ca,Na)2(Al,Mg,Fe2+)[(Al,Si)SiO7]. Ditemukan pada

tahun 1793 di Roma, berwarna kekuningan, coklat kehijauan.

Namanya bersal dari kata Yunani meli “madu” dan lithos “batu”.

Mineral ini adalah kelompok sorosilikat. Memiliki struktur

dasar yang sama, dengan rumus umum A2B(T2O7). Struktur melilite

terdiri dari sepasang sumbu TO4, dimana T bisa Si, Al, B, dengan

bentuk dasi kupu-kapu.

Mineral dengan struktur melilit mungkin menampilkan belahan

parallel (001) arah kristalografi dan mungkin mungkin menampilkan

belahan tegak lurus yang lebih lemah , arah (110). Melilite

adalah tetragonal. Anggota terakhir yang penting dari melilite

adalah akermanite

Ca2Mg(Si2O7) dan gehlenite Ca2Al[AlSiO7]. Banyak melilite juga

mengandung cukup besar besi dan sodium.

16

Beberapa komposisi lain dengan struktur melilite meliputi :

alumoakermanite (Ca,Na)2(Al,Mg,Fe2+(Si2O7), okayamalite

Ca2B[BSiO7], hardystonite Ca2Zn[Si2O7]. Barylite BaBe2[Si2O7],

andremeyerite BaFe22+[Si2O7]. Beberapa struktur terbentuk dengan

menggantikan satu oksigen dengan F atau OH: leucophanite

(Ca,Na)2(Be,Al)[Si2O6(F,OH)], jeffreyite (Ca,Na)2(Be,Al)

[Si2O6(O,OH)], dan meliphanite (Ca,Na)2(Be,Al)[Si2O6(OH,F)].

Anggota baru kelompok mineral ini tumbug secara artificial

dan menjadi intensif dipelajari karena sifat multiferroik. Mereka

secara serempak mennunjukkan ferrolistrik dan magnetic pada suhu

rendah. Ini menghasilkan sifat optic yang khas, contoh

Ba2Co(Ge2O7) menampilkan arah dikroisme besar.

Pembentukan

Melilite dengan komposisi yang didominasi oleh anggota

terakhir akermanite dan gehlenite secara luas tersebar tapi tidak

umum. Ini terjadi pada batuan beku dan metamorf dan juga meteor.

Pembentukan metamorf khas pada metamorf suhu tinggi yang

bercampur dengan batu gamping. Contoh, melilit terjadi pada

beberapa skarn suhu tinggi.

Melilit juga terjaadi pada batuan beku silika

undersaturated. Beberapa batuan yang muncul telah terbentuk oleh

magma dengan batu gamping. Batuan beku yang lain mengandung

17

Kristal melilit dari magma yang berasal dari mantel bumi dan

rupanya tidak terkontaminasi dengan kerak bumi. Kehadiran

melilite adalah unsure yang penting di dalam beberapa batuan beku

jarang, seperti olivine melilite. Sangat jarang batuan beku

mengandung 70% melilit, bersamaan dengan mineral-mineral seperti

pyroksen dan perovskite.

Sifat-sifat Optis Mineral

Warna : Tidak berwarna sampai kuning muda

Bentuk : Kristal euhedral tabular, seringkali

mempunyai “peg structure”

Relief : Tinggi

Pleokrisme : -

Indeks Bias : n mineral < n balsam

Belahan : Paralel yang kurang jelas dengan (001)

Birefringence : Lemah, abu-abu orde pertama dan sering kali

biru berlin anomalous

Kembaran : -

Sudut Pemdaman : Paralel

Orientasi Optis : Length-slow

Sumbu Optis : Satu (uniaxial)

Tanda Optis : Negatif

18

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam mineral silikat, kelompok feldspatoid termasuk

dalam subkelas tektosilikat. Mineral tektosilikat tersusun oleh

tetrahedral silika (SiO4)-4 yang terhubung melalui seluruh anion

oksigen kepada tetrahedral didekatnya dalam bentuk struktur

kerangka tiga dimensi. Mineral tektosilikat seringkali disebut

silikat kerangka, memiliki rasio Si/O 1:2, kecuali bila

aluminium menggantikan sebagian ion silika dalam lokasi

tetrahedral dimana rasio (Si+Al)/O adalah 1:2.

Mineral yang termasuk didalam kelompok Feldspartoid

( Foida ), adalah :

Leusit KAlSi2O6

Nefelin KNaAl2SiO4

Krankrinit Na3Ca(Al3Si3O12)CO3(OH)2

Sodalit Na4Al3Si3O12Cl

Hauyne

Melilit

19

20