Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia
membangun kerja bersama ptv, asosiasi profesi, industri ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of membangun kerja bersama ptv, asosiasi profesi, industri ...
MEMBANGUN KERJA BERSAMA
PTV, ASOSIASI PROFESI, INDUSTRI, DUNIA USAHA DAN DUNIA KERJA
Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan Tinggi Vokasi Berstandar IndustriDirektorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri
Direktorat Jenderal Pendidikan VokasiKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jumat, 17 Juli 2020
LATAR BELAKANG- Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 Lulusan PTV dituntut siap bekerja dan
adaptif menyesuaikan dengan perkembangan demand dari IDUKA (Industri, Dunia
Usaha dan Dunia Kerja)
- Jenis Skema-skema yang dikembangkan saat ini KKNI 8%, Okupasi 44%, Cluster
48%
- Meningkatkan Pengelolaan LSP secara profesional
- Belum adanya skema nasional yang menjadi standar kompetensi pada program
studi yang sama
- Capaian pembelajaran progam studi yang sama namun skema sertifikasinya sangat
variatif
- Pengembangan skema hanya berbasis capaian pembelajaran, kurang melihat
kebutuhan industry spesifik
- Keterlibatan industri dan asosiasi profesi dalam penetapan skema sertifikasi masih
kurang/terbatas
- Peralatan di TUK belum sesuai standar Industri
- Membentuk TUK yang ideal (Work Place Assesment)
- Industri dan asosiasi profesi belum banyak terlibat dalam proses asesmen di TUK
TUJUAN PROGRAM1. Membentuk skema sertifikasi nasional berdasarkan KKNI level 5
dan 6.2. Menyusun skema sertifikasi yang ditetapkan dan disusun bersama
IDUKAdan asosiasi profesi.3. Membawa Industri ke kampus dalam pencapaian standar
kompetensi.4. Menghasilkan materi uji kompetensi dan perangkat uji sesuai
dengan harapan IDUKA.5. Membentuk tempat uji kompetensi (TUK) mengacu pada standar
industri dan bisa menjadi acuan standar nasional.6. Meningkatkan kepercayaan IDUKA terhadap pelaksanaan sertifikasi
kompetensi.7. Menciptakan ekosistem kolaborasi yang baik antara PTV, IDUKA
dan asosiasi profesi dalam memperkuat kemitraan berbasis kerjabersama membangun Indonesia.
8. Membangun kesadaran publik tentang peran strategis PendidikanVokasi di masa depan
BIDANG FOKUS
PEKERJAAN
01 02 03
0504
Permesinan(Machinery)
Konstruksi(Construction)
Ekonomi Kreatif(Creative Economy)
Hospitalitas(Hospitality)
Layanan Perawatan(Care Service)
Kondisi LSP di Indonesia
LSP P1Jumlah : 1.249
LSP P2Jumlah : 74
LSP P3Jumlah : 286
976
117
58
5939
1921
1024
286LSP P1 SMK
LSP P1 POLITEKNIK/SEKOLAH TINGGI/AKADEMI/SEKOLAH VOKASI
LSP P1 UNIVERSITAS
LSP P1 LEMBAGA DIKLAT
LSP P1 INDUSTRI
LSP P2 LEMBAGADIKLAT
LSP P2 BLK
LSP P2 INSTANSI PEMERINTAH
LSP P2 INDUSTRI
LSP P3INDUSTRIDAN ASOSIASI
Sumber : Data BNSP, Desember 2019
Tantangan
Lembaga Sertifikasi P1 PTV
Indonesia
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
Kualitas tata kelola lembaga belum maksimalPengelolaan secara profesional perlu ditingkatkan Assesor Kompetensi
Asesor berasal dari Dosen/PLP PTVAsesor lisensi BNSP berlaku 3 tahun dan diperlukan RCCIndustri belum terlibat dalam proses asesmenLSP belum memiliki Asesor dari industri
Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Sarana TUK belum memadai terhadap bukti pencapaian kompetensiMasih banyak dilakukan dalam bentuk simulasi dikarenakan keterbatasan peralatanPeralatan belum sesuai standar di industriIdeal : Work Place Assessment
Standar Kompetensi Kerja
(SKKNI, SKK Khusus Terintegrasi, SKK Internasional Terintegrasi)
Skema Sertifikasi
Jenis skema sertifikasi yang dikembangkan saat ini (KKNI 8%, Okupasi 44%, Klaster 48%)Belum memiliki skema nasional yang menjadi standar kompetensi pada program studi yang samaCapaian pembelajaran Program studi yang sama namun skema sertifikasi yang sangat variatifPengembangan skema hanya berbasis capaian pembelajaran prodi kurang melihat kebutuhan industri spesifikKeterlibatan industri dalam penetapan skema sertifikasi masih terbatas
Materi Uji Kompetensi
MUK disusun oleh asesor LSP sesuai dengan bidang kompetensi hanya diverifikasi internal PTVIndustri belum terlibat dalam validasi MUK agar sesuai dengan tahapan standar kerja di industri
Hasil
Program
Skema Sertifikasi Nasional Berdasarkan KKNI Level 5 & 6 Pada Bidang Prioritas
Standar Sertifikasi (Materi Uji Kompetensi/Perangkat Uji)
Juknis Tempat Uji Kompetensi (TUK) Peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur sertifikasi
Memenuhi
Standar
Industri
5 BidangPrioritas
PTV Pengampu
Program dan PTV-PTV
Mitra
PTV memilikiBidang SejenisPada 5 bidang
Prioritas
Pola Kemitraan
PTV dalam
Menyusun Skema
Bersinergi
5 BidangPrioritas
Skema KKNI level 5 dan 6
Konsep Kemitraan
PTV Pengampu
Program
PTV - PTV Mitra pada
bidangSejenis
IDUKAAsosiasiProfesi
BNSP
KNKIKemenaker
Kriteria Institusi
Calon Pengusul
- Pendidikan Tinggi Vokasi yang berkualitas dan memiliki reputasi
baik di bidangnya.
- Pendidikan Tinggi Vokasi yang memiliki LSP terlisensi BNSP.
- Pendidikan Tinggi Vokasi yang tidak mendapatkan
anggaran/hibah program sejenis dari Kementerian atau Lembaga
Non Kementerian lainnya.
- Pendidikan Tinggi Vokasi yang memiliki kemitraan strategis
dengan IDUKA di bidang prioritas.
- Pelaksana Program harus bekerja sama dengan PTV lain dengan
bidang sejenis, mitra industri, asosiasi profesi, dan lembaga
terkait
Syarat
Calon Pelaksana
- Telah memiliki lisensi dari BNSP.
- Memiliki NPWP atas nama institusi pendidikan tinggi vokasi;
- Memiliki Nomor Rekening Bank atas nama institusi pendidikan
tinggi vokasi;
- Memiliki skema sertifikasi okupansi dan KKNI sesuai dengan
bidang prioritas;
- Mempunyai asesor kompetensi yang masa berlaku sertifikatnya
masih valid;
- Mempunyai TUK yang telah diverifikasi oleh LSP;
Besaran Dana
Besaran dana sebesar Rp. 450.000.000yang dapat digunakan untuk :
1. Penyusunan skema dan standar penyelarasanmaksimum Rp. 400.000.000, untuk setiap lembagadengan capaian 15 (limabelas) skema sertifikasi dan 15 materi uji kompetensi termasuk di dalamnyauntuk publikasi program ke media (media massa, media on-line atau media sosial) dengan besarandana publikasi max 5% dari anggaran.
2. Penyusunan Juknis TUK maksimum Rp. 50.000.000 untuk setiap lembaga sesuai dengan materi uji kompetensi