MATERI KULIAH KEWIRAAN

225
BAB . 1. PENDAHULUAN 1.1. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. 1.1.1. Pengertian Pendidikan Kewarga Negaraan. Dengan dasar atau landasan Proklamasi bangsa Indonesia bertekat mengupayakan pencapaian cita-cita Nasional, dan tujuan Nasional sebagai bagiannya yang telah disepakati bersama, tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia ( Pemb.UUD- NKRI ) yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Oleh karena itu kepada seluruh warga Negara perlu dibekali kemampuan Bela Negara dalam rangka upaya mempertahankan dan mengamankan bangsa dan Negara. Kemampuan itu harus secara dini diberikan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara ( PPBN ) yang tujuannya untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, dan meningkatkan keyakinan akan ketangguhan pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia. Bela Negara yang dimaksudkan adalah : Tekat, Sikap Semangat, dan tindakan seluruh warga negara secara teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut dengan dilandasi oleh tujuan dari PPBN itu sendiri. Pendidikan PPBN diberikan kepada peserta didik setingkat perguruan tinggi / akademi dalam bentuk “ Pendidikan Kewiraan ” atau “ Pendidikan Kewarganegaraan”. 1

Transcript of MATERI KULIAH KEWIRAAN

BAB . 1. PENDAHULUAN

1.1. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.1.1.1. Pengertian Pendidikan Kewarga Negaraan.

Dengan dasar atau landasan Proklamasibangsa Indonesia bertekat mengupayakanpencapaian cita-cita Nasional, dan tujuanNasional sebagai bagiannya yang telahdisepakati bersama, tercantum dalam pembukaanUndang-Undang Dasar Negara Kesatuan RepublikIndonesia ( Pemb.UUD- NKRI ) yang disahkanpada tanggal 18 Agustus 1945. Oleh karena itukepada seluruh warga Negara perlu dibekalikemampuan Bela Negara dalam rangka upayamempertahankan dan mengamankan bangsa danNegara.

Kemampuan itu harus secara dinidiberikan melalui Pendidikan Pendahuluan BelaNegara ( PPBN ) yang tujuannya untukmeningkatkan kesadaran berbangsa danbernegara, dan meningkatkan keyakinan akanketangguhan pancasila sebagai Ideologi bangsadan Negara Indonesia.

Bela Negara yang dimaksudkan adalah :Tekat, Sikap Semangat, dan tindakan seluruhwarga negara secara teratur, menyeluruh,terpadu dan berlanjut dengan dilandasi olehtujuan dari PPBN itu sendiri.

Pendidikan PPBN diberikan kepada pesertadidik setingkat perguruan tinggi / akademidalam bentuk “ Pendidikan Kewiraan ” atau “Pendidikan Kewarganegaraan”.

1

Pendidikan yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 2/ 1989 tentangpendidikan Nasional, Bab I Pasal I ayat( 1 ) adalah sebagai berikut : “Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan Pesertadidik melalui kegiatan bimbingan dan / atau latihan bagiperannya dimasa yang akan datang ” kewarganegaraan berasal dari kata dasarWarga Negara yang berarti “ Sekelompok manusiayang menjadi anggota suatu Negara ” .Kewarganegaraan diartikan “kesadaran suatukecintaan serta berani membela bangsa dan Negara” .“Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untukmenyiapkan peserta didik dalam mengembangkankecintaan ,kesetiaan keberanian untuk berkorban membelabangsa dan tanah air Indonesia”

1.1.2. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.

a. Landasan HukumUndang-Undang Dasar 1945i. Pembukaan UUD 1945 : alinea ke

kedua tentang cita-cita mengisikemerdekaan, dan alinea ke empat khusustentang tujuan Negara.

ii. Pasal 30 ayat (1), tiap-tiapwarga Negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha pembelaan Negara.

iii. Pasal 31 ayat (1) Tiap-tiapwarga negara berhak mendapatkanpengajaran.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982.

2

Undang-undang ini mengatur tentangKetentuan-ketentuan Pokok PertahananKeamanan Negara Republik Indonesia.i. Pasal 18 Hak dan Kewajiban warga

Negara yang diwujutkan dengankeikutsertaan dalam upaya Bela Negaradiselenggarakan melalui pendidikanpendahuluan bela Negara sebagai bagiantidak terpisah dalam sisitem pendidikannasional.

ii. Pasal 19 ayat ( 2 ) PendidikanPendahuluan Bela Negara wajib diikutioleh setiap warga Negara dandilaksanakan secara bertahap, yaitu : Tahap awal pada pendidikan tingkat

dasar sampai menegah dan dalamgerakan pramuka.

Tahap lanjutan dalam bentukPendidikan Kewiraan pada tingkatPendidikan Tinggi.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentangSistem Pendidikan Nasional menjelaskanbahwa :

“ Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untukmembekali peserta didik dengan pengetahuankemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarawarga Negara dan Negara serta pendidikan pendahuluanBela Negara ( PPBN ) agara menjadi warga Negara yangdapat diandalkan oleh bangsa dan Negara KesatuanRepublik Indonesia”.

3

b. Landasan Ideal

Landasan Ideal PendidikanKewarganegaraan yang sekaligus menjadi jiwadikembangkannya Kewarganegaraan adalahPancasila. Pancasila sebagai sistemfilsafat menjiwai semua konsep ajarankewarganegaraan, yang dalam sistematikanyadibedakan atas tiga hal yaitu :

Pancasila sebagai dasar Negara. Pancasila sebagai pandangan hidupbangsa.

Pancasila sebagai Ideologi Negara.Ketiga hal ini hanya dapat dibedakan

tidak dapat dipisahkan sebagai satukesatuan.

Pancasila sebagai Dasar Negara merupakandasar pemikiran tindakan Negara dan menjadisumber segala sumber hukum NegaraIndonesia. Pancasila sebagai Dasar Negarapola pelaksanaannya di pancarkan dalamempat pokok pikiran yang terkandung dalampembukaan UUD 1945, dan di jabarkan dalampasal-pasal UUD 1945 sebagai strategipelaksanaan Pancasila Dasar Negara.

Khusus pokok pikiran pertama yaitu pokokpikiran persatuan yang berfungsi sebgaidasar Negara merupakan landasandirumuskannya Wawasan NusanTara.

Pokok pikiran yang kedua yaitu pokok pikirankeadilan social yang berfungsi sebagai

4

tujuan Negara merupakan tujuan WawasanNusantara.

Tujuan Negara dijabarkan langsung dalampembukaan UUD 1945. alinea ke empat, yaitutujuan berhubungan segi keamanan dan segikesejahteraan dan tujuan berhubungan dengan segiketertiban dunia.

Pancasila sebagai Pandangan Hidup merupakankristalisasi nilai-nilai luhur yangdiyakini kebenarannya. Perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila terkandung juga dalamWawasan Nusantara demi terwujutnyaKetahanan Nasional, sehingga KetahananNasional ini disusun dan di kembangkanberdasarkan Wawasan Nusantara.

Perwujudan nilai-nilai Pancasilamencakup lima bidang kehidupan Nasionalyaitu : “bidang Ideologi, Politik ,Ekonomi, SosialBudaya dan Hankam” yang disingkat dengan “IPOLEKSOSBUT HANKAM” , menjadi dasarpemikitan “ Ketahanan Nasional ”.darikelima bidang kehidupan Nasional bidangIdeologi merupakan landasan dasar, yangberupa Pancasila sebagai Pandangan HidupBangsa menjiwai empat bidang yang lain.

Pancasila sebagai Ideologi Negara merupakankesatuan konsep-konsep dasar yangmemberikan arah dan tujuan mencapai cita-cita Bangsa dan Negara. Cita-cita Bangsadan Negara yang berlandaskan Pancasila dipancarkan dalam alinea ke dua Pembukaan UUD1945 merupakan cita-cita untuk mengisi

5

kemerdekaan , yaitu : Bersatu Berdaulat Adildan Makmur. .

Cita-cita mengisi kemerdekaan untukmencapai masyarakat adil dan makmur harusdiisi dengan pembangunan nasional, tanpapembangunan nasional cita-cita bangsa untukmengisi kemerdekaan tidak akan terwujud.

Pembangunan nasional merupakan perwujudanpolitik dan strategi nasional ( Polstranas ) untukmenuju ke masyarakat yang dicita-citakansesuai ajaran Pancasila. SehinggaPolstranas merupakan sistem polapenyelenggaraan Pembangunan Nasional. DanGaris-Garis Besar Haluan Negara ( GBHN ).

6

Ikhtisar Landasan Ideal Kewarganegaraan

DASAR NEGARA PANDANGANHIDUP

IDIOLOGINEGARA

Dasar PemikiranTindakan Negara dan

Menjadi Sumbersegala Sumber Hukum

PEMB UUD 19454 Pokok Pikiran

P.1: Dasar NegaraSebagai Landasan

WASANTARA

P.2 : Tujuan NegaraIdentik Tujuan

WASANTARAAl. 4 .Pem----------

WAWASAN NUSANTARA

SebagaiPerwujudan nilai

Sila-sila PancasilaDalam kehidupanBermasyarakatBerbangsa danBernegara

Kristalisasinilai-nilailuhur yangdiyakini

Kebenarannya-----------nilai-nilai

luhur Pancasilaterkandung

dalamWAWASAN

NUSANTARA----------KETAHANANNASIONALDisusun

berdasarkanWawasan

NusantaraSebagai

Pewujurdannilai-nilaiPancasilamencakupbidang

KesatuanKonsep-konsepDasar yangmemberikanarah dalammencapaicita-citaBangsa danNegara

------------Cita-citaKemerdekaanBangsa danNegara diisi

DenganPembangunan----------pembangunannasioknalmerupakanperwujudanPOLITIKSTRATEGINASIONAL

-----------POLSTRANASMerupakan

7

PANCASILA

IDIOLOGI

Pol Ek SosbdHkm

------------Dasar

Pemikiran KETAHANNASIONAL

3 Gatra & 5Gatra

Sistem polaPenyelenggara

anpembangunannasional

dijabarkandalam GBHN

1.1.3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan kewerganegaran yang berhasil,akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuhrasa tanggung jawab dari peserta didik. sikapini disertai dengan prilaku yang :

i. Beriman dan bertakwa pada Tuhan YangMaha Esa dan menghayati nilai-nilaifilsafat hidup bangsa dan Negara .

ii. Budi pekerti kemanusiaan yang luhurserta berdisiplin dalambermasyarakat,berbagsa dan bernegara .

iii. Jiwa, Nasionalisme yang kuat,mengutamakan persatuan dan kesatuanmengatasi kelompok dan individu

iv. Bersifat Profesional,yang dijiwaioleh Kesadaran Bela Negara, serta sadar

8

akan hak dan kewajiban sebagai WargaNegara.

v. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuandan teknologi serta seni untukkepentingan kemanusiaan, Bangsa danNegara.

Pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapatmenumbuhkan aspirasi kepada mahasiswa sebagaicalon pemimpin nasional di masa mendatang,yang yang memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mampu menghayati danmengimplementasikan Wawasan Nusantaradan Ketahanan Nasional.

2. Mampu memahamipolitik dan strategi nasional , sertamampu menyebarkan dan melaksanakanmateri-materi GBHN sesuai dengan bidangprofesinya.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan secaraumum adalah untuk memberi pengetahuan dankemampuan dasar kepada mahasiswa mengenaihubungan antara warga Negara dengan Negaraserta Pendidikan Pendahuluan Bela Negaraagarmenjadi warga Negara yang dapat diandalkan olehbangsa dan Negara.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan secarakhusus, agar mahasiswa dapat memahami danmelaksanakan Hak dan Kewajiban secara santun,jujur dan demokratis serta iklas sebagai wargaNegara RI terdidik dan bertanggung jawab.

- Serta mempunyai rasa kecintaan kepada Tanah Air.- Mempunyai kesadaran Berbagsa dan Bernegara.- Memupuk rasa Persatuan dan Kesatuan.

9

- Mempunyai keyakinan akan ketangguhan Pancasila.- Rela berkorban demi Bangsa dan Negara.- Serta memiliki kemampuan awal bela Negara

Untuk mendasari tujuan tersebut perlu ditetapkan tentang pelaksanaan kurikulum bidangpendidikan kewarganegaraan, yaitu ditetapkanoleh Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor : 25 /DIKTI / Kep / 1985, melalui kurikulum ini MataKuliah Dasar Umum ( MKDU ) dengan namapendidikan “KEWIRAAN”, tertanggal 21 mei 1985yang kemudian menjadi ( MKU ) Mata Kuliah Umum.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggimemandang perlu menyempurnakan Kurikulum IntiPendidikan Kewrganegaraan / Pendidikan Kewiraanyang ditetapkan dengan Keputusan Dirjen DiktiNomor 151 / DIKTI / Kep / 2000, menjadiKurikulum inti Pendidikan Kewarganegaraan.Kemudian ditegaskan dengan keputusan DirjenDikti Nomor : 267 / DIKTI / Kep / 2000,Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, wargaNegara kesatuan Republic Indonesia diharapkanmampu :

“ Memahami , menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dannegaranya secara berkesinambungan dan konsisten cita-cita dan tujuan Nasional seperti yang digariskan dalampembukuan UUD 1945 ”.

1.2.Tinjauan Konsep Kewarganegaraan.

1.2.1. Panduan Warga Negara

10

Kemampuan warga Negara, suatu Negarauntuk hidup berguna dan bermakna serta mampumengantisipasi perkembangan perubahan masadepannya, sangat memerlukan pembekalan ilmupengetahuan teknologi dan seni yangberlandaskan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai panduan yangberlandaskan Pancasila, yang terkandung dalamsila-sila, merupakan sekumpulan kesatuannilai-nilai luhur yang diyakini kebenarannya,yaitu :

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa : a. Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dengan segala sifat-sifat-Nya Yang MahaSempurna .

b. Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa,menjalankan semua Perintah-Nya danmenjauhi segala Larangan-Nya.

c. Nilai Ketuhanan sebagai Nilai ReligiusMenjiwai sila Kemanusiaan, persatuan,kerakyatan dan keadilan.

Nilai Kemanusiaan atau Hak Asasi Manusia:a. Pengakuan terhadap adanya martabat manusia

dengan segala hak-hak asasinya.b. Perlakuan yang adil terhadap sesama

manusia, meperlakukan dan memberikansesuatu yang telah menjadi haknya.

c. Manusia beradap dengan sumber daya ciptarasa karsa keyakinan sebagai landasankehidupan manusia.

11

d. Nilai kemanusiaan sebagai hak asasi manusiadijiwai sila ketuhanan serta menjiwai silapersatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Nilai Persatuan atau Nasionalisme:a. semangat perjuanagan kebangsaan dan

persatuan sekelompok manusia Indonesiadengan cita-cita hidup bersama.

b. Bangsa Indonesia adalah Persatuan suku-sukubangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

c. Semangat “ Bhineka Tunggal Ika ” suku danbudaya bangsa memberikan arah dalampembinaan kesatuan bangsa.

d. Nilai persatuan sebagai nasionalismedijiwai oleh ketuhanan dan kemanusiaan,serta menjiwai sila kerakyatan dankeadilan.

Nilai kerakyatan atau Demokrasi:a. Kedaulatan Negara di tangan rakyat yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaanberlandasakan penalaran yang sehat.

b. Manusia Indonesia sebagai warga NegaraIndonesia mempunyai kedudukan, hak dankewajiban yang sama.

c. Musyawarah untuk mufakat dalam kenegaraandicapai dalam permusyawaratan wakil-wakilrakyat atas dasar kekeluargaan.

d. Nilai kerakyatan atau demokrasi dijiwaisila ketuhanan, kemanusiaan, danpersatuan ,serta menjiwai sila keadilan.

Nilai Keadilan atau Nilai Ekonomi:12

a. Keadilan dalam kehidupan sosial meliputisemua bidang kehidupan nasional untukseluruh rakyat Indonesia.

b. Cita-cita masyarakat adil makmur, materialdan spiritual, yang merata bagi seluruhrakyat Indonesia.

c. Keseimbangan hak dan kewajiban, kemajuandan pembangunan selaras serasi dengannilai-nilai luhur bagsa Indonesia.

d. Nilai keadilan sosial atau nilai ekonomidijiwai oleh sila ketuhanan, persatuan,dan kerakyatan.

1.2.2. Latar BelakangSemangat perjuangan bangsa merupakan

kekuatan mental spiritual yang dapatmelahirkan sikap dan prilaku heroik danpatriot serta menumbuhkan kekuatan,kesanggupan ,dan kemauan yang luar biasa.Disamping itu nilai demokrasi dan nilaikeadilan juga perlu diperjuangkan, yangmerupakan tiga serangkai sebagai asas politikyang dijiwai oleh asas moral Negara, yaitumoral Agama,dan Hak Asasi Manusia yangterkandung dalam sila pertama dan sila kedua.Semangat perjuangan bangsa telah mengalamipenurunan pada titik yang kritis, hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruhglobalisasi.

Globalisasi ditandai dengan adanyakemajuan di bidang informasi dan ekonomi.Globalisasi pada awalnya merupakan masaperkembangan teknologi Komputer yang sangat

13

cepat hampir tiap bulan selalu adaperkembangan baru yang sekaligus mendorongperkembangan teknologi informasi dankomunikasi.

Globalisasi membuat dunia transparanseolah-olah Negara tidak mengenal batasNegara. Kondisi ini menciptakan struktur baru,yaitu struktur global,dengan sendirinya akanmempengaruhi struktur hidup masyarakat,berbangsa, dan bernegara di Indonasia, sertaakan mempengaruhi pola pikir, sikap dantindakan masyarakat Indonesia , yang juga akanmempengaruhi kondisi mental spiritual bangsaIndonesia.

Dalam menghadapi globalisasi dan menatapmasa depan untuk mengisi kemerdekaan, yaituharus bersatu , berdaulat, adil dan makmur,kita memerlukan lagi perjuangan sesuai denganbidang profesi masing-masing.perjuangan iniharus dilandasi oleh nilai-nilai luhurPancasila sehingga tetap memiliki wawasan dankesadaran bernegara , sikap dan prilaku cintatanah air , mengutamakan persatuan dankesatuan bangsa dan Negara dalam rangka BelaNegara demi kelangsungan hidup dan tegaknyabangsa dan Negara Indonesia.

1.2.3. Wawasan Kewarganegaran

Setiap warga Negara Indonesia arusmenguasai ilmu pengetahuan teaknologi dan

14

seni, yang merupakan misi atau tanggung jawabpendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkanwawasan warga Negara dalam hal persahabatan,pengertian antar bangsa, perdamaian dunia,kesadaran bela Negara, serta sikap dan prilakuyang bersendikan nilai-nilai pancasila,wawasan nusantara dan Ketahanan Nasional.

Kualitas warga Negara tergantung padakeyakinan dan pegangan hidup mereka dalambermasyarakat, berbangsa, bernegara, disamping pada tingkat serta mutu penguasaanatas ilmu pengetahuan tekologi dan seni. Hakdan kewajiban warga Negara sesuai pasal 30 ( 1) UUD 1945 akan mewujut dalam sikap danperilakunya bila ia dapat merasakan bahwakonsepsi demokrasi dan hak asasi manusiasungguh-sungguh merupakan sesuatu yang palingsesuai dengan kehidupan sehari-hari.

Rakyat Indonesia sebagai warga negaraIndonesia melalui majelis perwakilannya( MPR ) menyatakan bahwa : pendidikan nasional yang berakar pada budayabangsa Indonesia diarahkan untuk :

“ Meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabatbangsa, mewujutkan manusia serta masyarakat Indonesiayang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,berkualitas mandiri,sehingga mampu membangun dirinyadan masyarakat sekililing nya serta dapat memenuhikebutuhan pembangunan Nasional dan bertanggung jawabatas pembangunan bangsa”pendidikan nasional haruslah menumbuhkan : Jiwa patriotik.

15

Mempertebal rasa cinta tanah air. Meningkatnya semangat kebangsaan. Kesatuan dan persatuan bangsa. Kesetiakawanan sosioal. Kesadaran pada sejarah bangsa. Sikap menghargai jasa para pahlawan. Beroreantasi ke masa depan. Serta mampu mawas diri. Berolah budi dalam menghadapiglobalisasi.

Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentangSistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwakurikulum dan isi pendidikan yang memuatPendidikan Pancasila, Pendidikan Agama , danPendidikan kewarganegaraan terus-menerusditingkatkan dan dikembangkan disemua jalur,jenis, dan jenjang pendidikan. Hal ini berartibahwa materi Pendidikan Kewarganegaraan diperguruan tinggi harus terus-menerusditingkatkan sesuai kondisi yang ada.

16

BAB . II.KONSEP KEWARGANEGARAAN

2.1.Kerangka dasar Kehidupan Nasional.

2.1.1. Pancasila Dasar Filsafat Negara

Pancasila yang telah disepakati bersamasebagai dasar filsafat Negara sudah ada sejakbangsa Indonesia ada, hanya rumusannya yangbaru dibuat oleh para pendiri bangsa.

Rumusan Pancasila memang barudirenungkan/dirumuskan pada pertengahan tahun

17

1945.sedangkan nilai/cirinya sudah ada dalamkehidupan bangsa Indonesia, yaitu :

Berketuhanan dalam bentuk KehidupanBeragama.

Berkemanusiaan dengan Hak Asinya. Berpersatuan dengan Rasa Nasionalismenya. Berkerakyatan atau Cinta Demogkrasi. Berkeadilan terhadap Sesama Manusia.

Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus1945 sampai keluarnya Dekrit Presiden tanggal 5Juli 1959 dan Instruksi Presiden no. 12 tanggal13 April 1968, Pancasila tetap dinyatakansebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia , baikdalam Pembukaan UUD 1945, maupun dalamMukadimah UUD Sementara Republik Indonesia1950. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesiaberfungsi juga sebagai pemersatu bangsaIndonesia, yang di dalamnya merumuskan langsungcita-cita bangsa Indonesia dalam bernegarayaitu : “mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyatIndonesia ” cita-cita negara ini dapat menyatukansemua subsistem dalam sistem sosial yang ada.Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia,susunannya juga merupakan satu kesatuan yangtidak terpisahkan, merupakan satu kesatuan yangtidak terpisahkan, sila yang satu dengan yanglain berhubungan erat, sehingga kelima silatersebut selalu berkaitan.

Disamping pancasila merupakan satu kesatuan, pancasila juga mengandung sifat-sifatkeseimbangan yaitu :

18

Keseimbangan pertama , mempertemukan idegolongan islam di satu pihak dan idegolongan nasionalis di pihak lain untukmenegakkan Negara Pancasila.

Keseimbangan kedua , menyeimbangkansifat individu dan sifat sosial dalamkehidupan bermasyarakat sehinggapancasila merupakan titik perimbanganyang mengatasi kepentingan individu dankepentingan golongan untuk menegakkanNegara monodualis.

Keseimbangan ketiga, merupakan sintesisantara dasar-dasar kenegaraan moderententang sistem demokrasi degan tradisilama kehidupan bangsa Indonesia yaitusystem musyawarah mufakat untukmenegakkan Negara modern.

2.1.2. Pokok-pokok Pikiran Pancaran Pancasila.

Sesuai dengan penjelasan UUD1945,menyatakan Pembukaan UUD 1945 mempunyaifungsi atau hubungan langsung dengan Undang-Undang Dasar-nya ialah bahwa Pembukaan UUD 1945mengandung Pokok-pokok pikiran yang dijelmakandalam batang tubuhnya, yaitu dalam pasal-pasalnya didalam penjelasan itu, menyebutkanadanya empat pokok pikiran yang terkandungdalam pembukaan UUD 1945 yaitu :

1. Pokok pikiran pertama : “ Negaramelindungi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah dara Indonesia denganberdasar atas persatuan dengan mewujutkan

19

keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia ”. Pokok pikiran ini menegaskan bahwa dalam “Pembukaan ”UUD 45,dijelaskan bahwa, Negarayang melindungi segenap bangsa danseluruh tumpah darah Indonesia .Hal ini menunjukan pokok pikiran persatuandengan pengertian yang lazim,bahwapenyelenggara Negara dan setiap wargaNegara wajib mengutamakan kepentingan Negaradiatas kepentingan golongan atau perorangan.

2. Pokok pikiran Kedua : “ Negara hendakmewujutkan keadilan sosial bagi seluruhrakyat ” Pokok pikiran ini menempatkan sesuatutujuan atau suatu cita-cita yang ingindicapai dalam “Pembukaan” dan merupakansebab tujuan diadakannya negara, sehinggadapat menentukan jalan serta aturan –aturanmana yang harus dilaksanakan dalam UUDuntuk sampai pada tujuan itu yang didasaridengan bekal persatuan .Hal ini merupakan “ Pokok Pikiran KeadilanSosial ” yang didasarkan pada kesadaranbahwa manusia Indonesia mempunyai hak dankewajiban yang sama untuk menciptakankeadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.

3. Pokok pikiran yang ketiga : “ Negara yangberkedaulatan rakyat, berdasarkan ataskerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”.Pokok pikiran ini dalam “ Pembukaan ”mengandung konsekwensi logik bahwa sistem

20

Negara yang terbentuk dalam UUD harusberdasarkan atas Kedaulatan Rakyat danberdasarkan atas Permusyawaratan Perwakilan. memang aliran ini sesuai dengan sifatmasyarakat Indonesia.

4. pokok pikiran keempat : “ Negaraberdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esamenurut dasar Kemanusiaan yang Adil danBeradab ” pokok pikiran ini dalam “ Pembukaan ”menurut konsekwensi logik bahwa UUD harusmengandung isi yang mewajibkan pemerintahdan lain-lain penyelenggara Negara, untukmemelihara budi pekerti kemanusiaan yangluhur dan memegang teguh cita-cita moralrakyat yang luhur.Hal ini menegaskan “ pokok pikiranKetuhanan dan Kemanusiaan ”, yangmengandung pengertian Taqwa terhadap TuhanYang Maha Esa, dan Kemanusiaan yang adildan Beradap yang mengandung pengertianMenjunjung tinggi Hak Asasi Manusia yangLuhur.

Empat pokok pikiran dalam pembukaanmenurut penjelasan UUD 1945, jika dianalisasecara mendalam, merupakan penjelasan logikadari inti alinea keempat.atau dapat jugadinyatakan bahwa keempat pokok pikiran itutidak lain adalah pancaran dari dasar filsafatNegara Pancasila.

Dalam pokok pikiran pertama yang diutamakanadalah adanya persatuan dalam Negara, karena

21

persatuan ini adalah menjadi dasar terbentuknyasuatu Negara.

Dalam pokok pikiran kedua yang diutamakan, yaituuntuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruhrakyat, yang merupakan tujuan bangsa Indonesiadalam bernegara sehingga dinyatakan sebagai tujuanNegara.

Dalam pokok pikiran ketiga yang diutamakan, dengandasar persatuan untuk mencapai cita-cita hidupbernegara,harus ada system yang mengatur untukmewujutkan cita-cita itu, adapun system kenegaraanyang sesuai dengan pandangan hidup bangsaIndonesia adalah Kerakyatan dan PermusywaratanPerwakilan.

Ketiga pokok pikiran di atas ini dalamsuatu kesatuan disebut sebagai “ FUNDAMENPOLITIK NEGARA”. Dalam pokok pikiran keempat yang

diutamakan, landasan kejiwaan dirumuskan“ Negara berdasarkan atas Ketuhanan YangMaha Esa menurut dasar kemanusian yangadil dan beradap ”. Landasan ini disebut sebagai “ FUNDAMENMORAL NEGARA ”

Diagram Hubungan Empat Pokok Pikiran

FUNDAMEN MORAL NEGARA

22

P4Ketuhanan Yang Maha Esa

Menurut dasarKemanusiaan yang adil dan beradab

Dalam diagram dapat dilihat, bahwa pokokpikiran yang menghendaki adanya persatuandalam Negara sebagai suatu dasar Negara yangharus diutamakan, merupakan uraian singkatdari rumusan “ Persatuan Indonesia ” yangtermuat dalam alinea keempat pembukaanUUD1945.

2.1.3. Integralistik Kehidupan Nasional.

Empat pokok pikiran dari pancasilakemudian di jelmakan dalam pasal-pasal UUD1945 sebagai strategi pelaksanaan Pancasiladalam kenegaraan, yang utama dijabarkan padapasal 26 sampai dengan pasal 34 yang berkaitandengan hak-hak asasi manusia . Pasal-pasal

23

Dasar Negara Tujuan Negara

Sistem NegaraNegara

Persatuan

Melindungi

P1

segenap

Keadilan

Sosial

Bag

i P2

P3KerakyatanPermusyawaratanperwakilan

UUD1945 dijiwai oleh semangat kekeluargaan dankebersamaan terutama pasal tentang ekonomi,yaitu perekonomian disusun sebagai usahabersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Menurut Soepomo Negara yang dijiwaisemangat kekeluargaan dan kebersamaan termasukaliran pikiran integralistik, menyatakantentang Negara sebagai berikut :“ Negara ialah suatu masyarakat yang intergralmenjamin kepentingan seluruh rakyat sebagai persatuanuntuk mengatasi kepentingan golongan atau seseorang ”.Aliran pikiran ini semula dikemukan :

Barusch Spinoza ( 1632 -1677 )

Adam Muller ( 1779 – 1829)

George W.F. Hegel ( 1770 – 1831 ) Dalam adat-istiadat serta budaya bangsa

Indonesia, semua manusia sebagaiseseorang ,golongan manusia dalam suatumasyarakat ,dan tiap-tiap masyarakat dalampergaulan hidup dunia, dianggap mempunyaitempat dan kewajiban hidup sendiri-sendirimenurut kodrat alam yang semuanya ditujukankeseimbangan hidup lahir batin.

Dalam Integralistis Indonesia yangberlandaskan pancasila , dan yang sebagaiNegara monodualis, Negara merupakan :“ Organisasi Masyarakat dalam hidup bersama dengansistem Kekeluargaan, tidak ada dualisme individu danNegara, individu merupakan bagian organic dari Negarayang mempunyai kedudukan dan kewajiban tersendiri untuk

24

turut menyelenggarakan kemuliaan Negara, dan Negarabukan suatu badan kekuasaan atau raksasa politik yangberdiri diluar lingkungan suasana kemerdekaan seseorang ”.

Kehidupan nasional bagi bangsa Indonesiapada dasarnya dikelompokan menjadi lima bidangatau lima aspek, yang disebut kerangka dasarkehidupan nasional, yaitu:

Aspek Idiologi Aspek Politik Aspek Ekonomi Aspek Sosial Budaya Aspek Hankam

Aspek ini disingkat menjadi “Ipoleksosbudhankam ”a. Aspek Bidang Ideologi

Ideologi secara umum dikatakan sebagaikumpulan gagasan-gagasan, ide-ide,keyakinan-keyakinan,kepercayaan-kepercayaanyang menyeluruh dan sistimatisyang menyangkut :

1. Bidang politik2. Bidang sosial3. Bidang kebudayaan4. Bidang keagamaan

Maka ideologi negara dalam arti cita-citanegara atau cita-cita yang menjadi bassisbagi suatu teori atau sistem kenegaraanuntuk seluruh rakyat dan bangsa yangbersangkutan pada hakekatnya merupakan asaskerohanian yang antara lain memmiliki ciriberikut :

25

- Mempunyai derajat yang tertinggisebagai nilai hidup kebangsaan dankenegaraan.

- Oleh karena itu mewujudkan suatu asaskerohanian,pandangan dunia, pandanganhidup, pedoman hidup,pegangan hidup yangdipelihara, dikembangkan dan dilestarikankepada generasiberikutnya(Notonegoro,1973: 2,3)

b. Aspek Bidang Politik

Kehidupan politik yang integrasi menitikberatkan pada kebersamaan dan kekeluargaanmenurut keseimbangan yang dinamis danserasi antara Inisiatif pemerintah danpatisipasi masyarakat. Menitik beratkan pada inisiatip pemerintahakan mengarah ke sistem politik totaliter.Menitik beratkan pada partisipasimasyarakat akan mengarah ke sistem politikliberal.Bentuk keseimbangan ini bersifat dinamikdan berubah-ubah dan bergerak antara duapolaritas ekstern sejalan dengankepentingan masyarakat. Bentuk dan wujutkeseimbangan ini menujukkan tarafstabilitas politik Negara.Kehidupan politik yang terdiri antara duasektor tersebut dengan asas kekeluargaandan kebersamaan, maka dalam menguasaipemerintahan Negara harus memperhatikansistem pemerintahan dari rakyat untukrakyat, yaitu adanya tuntutan serta

26

dukungan dari rakyat dipertimbangkan olehwakil-wakil rakyat dan hasilnya berupakebijakan untuk rakyat. Jadi rakyatberperan serta dalam kehidupan politik.

c. Aspek Bidang EkonomiFaham integralistik bidang ekonomi,

Negara berusaha menyusun suatu systemekonomi atas dasar kebersamaan dankekeluargaan dengan menentukan adanya tigasektor pelaku utama ekonomi, yaitu sektorNegara, sektor swasta, dan sektor koperasitiga sektor ini bekerja sama demikesejahteraan bersama atau kesejahteraanseluruh rakyat.

Dalam penentuan kebijaksanaan,kemakmuran masyarakatlah yang diutamakandan bukan kemakmuran orang seorang, sistemekonomi yang seperti ini didasarkan padademokrasi ekonomi dalam arti kemakmuranbagi semua orang, demi untuk mewujutkan “keadilan sosial bagi seluruh rakyat ”.

d. Integralistik Bidang Sosial Budaya

Sistem sosial budaya dalam fahamintegralistik pada dasarnya yang palingdominan mempengaruhi kehidupan kenegaraanada tiga hal :

Kehidupan keagamaan Pendidikan nasional Kebudayaan nasional

Ketiga subsistem sosial ini dalamkehidupan nasional harus mendasarkan pada

27

kebersamaan dan kekeluargaan sebagai ciriutama integralistik Indonesia.

Dalam kehidupan beragama semua wargaNegara diberi kemerdekaan untuk memelukagamanya dan beribadat menurut agama dankepercayaannya masing-masing demikian jugasistem pendidikan harus ditangani bersamaatas asas kekeluargaan, sistem pendidikanharus mampu membawa masyarakat ke arahpencapaian tujuannya dengan berlandaskankekeluargaan dan kebersamaan, dan setiapwarga Negara berhak mendapatkan pendidikan

e. Integralistik Bidang HankamDengan dasar kebersamasan dan

kekeluargaan, cara pelaksanaan pertahanankeamanan diatur bersama dalam suatuketentuan yang disahkan bersama dalam suatudoktrin, sehingga semua warga Negara tahu,kebijaksanaan apa yang ditempuh bersamadalam usaha pertahanan keamanan.

Doktrin pertahanan keamanan ini harusberlandaskan pada pancasila sebagaipandangan hidup bangsa Indonesia dalambernasyarakat dan bernegara, yangdirumuskan dalam bentuk wawasan nasionalyang berintikan kekompakan, kesatuan danpersatuan, serta keterpaduan antarapemerintah, angkatan bersenjata, danrakyat, yang akan mewujutkan suatu sistempertahanan keamanan (sistem HanKamNas )yang terpadu .

28

2.1.4. Perwujudan Filsafat Hidup Bangsa.

a. Filasafat Pancasila Pancasila mempersatukan bangsa

Indonesia tumbuh dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegarakedudukannya sebagai dasar Negara, ideologiNegara, dan pandangan hidup bangsa. Ketigakedudukan dan fungsi ini tidak dapatdipisahkan, ketiganya merupakan satukesatuan sehingga dapat dinyatakankedudukan dan fungsi Pancasila adalahsebagai asas persatuan dan kesatuan bangsadan Negara Indonesia, sesuai dengansemangat “ Sumpah Pemuda ” yaitu: “ SatuNusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia ”.

Bangsa Indonesia yang terdiri ataspelbagai suku dan golongan memangmembutuhkan asas persatuan dan kesatuan,untuk mewujutkan konsep nasionalismeIndonesia atau nasionalisme Pancasila,yaitu rasa kesatuan yang tumbuh dalam hatisekelompok manusia yang mempunyai cita-citasama dalam satu ikatan organisasikenegaraan yang berlandaskan lima prinsipkehidupan manusia. Nasionalisme Pancasilaini bersifat terbuka, keturunan bangsa lainmasuk dalam Nasionalisme Pancasila dengancatatan menjadi warga Negara Indonesia yangberlandaskan pancasila sebagai satukesatuan rakyat.

Pancasila sebagai Aksioma kehidupanmenjiwai semua kehidupan bangsa Indonesia

29

dalam bermasyarakat, berbangsa, danbernegara, dan sekaligus menjiwai konsepWawasan Nusantara, menjiwai konsepketahanan nasional, dan menjiwai konseppolitik dan strategi nasional. Dengandemikian tepat jika Pancasila sebagailandasan ideal Kewarganegaraan.

b. Wawasan Nusantara

Setiap bangsa memiliki atau memerlukankonsep cara pandang tentang diri danlingkungan, khusus terhadap tanah air, yangdisebut wawasan atau pandangan . hubunganantara bangsa dan tanah air membutuhkanberbagai teori, antara lain filsafatpandangan hidupnya, mengenai dan menilaipengaruh-pengaruh terhadap kehidupan bangsaberupa : tantangan, ancaman ,hambatan dangangguan dalam rangka mewujutkan cita-citadan tujuan Nasional.

Teori-teori yang mendasarkan hubunganbangsa dan tanah air harus beroreantasi kedepan dan mendasarkan pada keadaan diriyang meliputi sejarah, budaya, filsafat,geografis serta kepentingan Nasional.

Wawasan Nusantara merupakan ajaranyang diyakini kebenarannya sebagaiperwujudan nilai-nilai Pancasila, dalamparadikma nasional dapat dilihat daristratifikasinya sebagai berikut :a. Pancasila sebagai Aksioma kehidupan

bermasyarakat berbagsa dan bernegara,berkedudukan sebagai landasan Ideal.

30

b. Undang-Undang Dasar 1945 sebagailandasan konstitusi Negara, berkedudukansebagai landasan Konstitusional.

c. Wawasan Nusantara atau WawasanNasional sebagai visi nasional,berkedudukan sebagai landasan Visional

d. Ketahanan nasional sebagai konsepsikesejahteraan dan keamanan, berkedudukansebagai landasan Konsepsional .

e. Politik dan strategi nasional sebgaikebijaksanaan dasar nasional, berkedudukansebagai landasan Operasional.

c. Ketahanan Nasional Dalam kehidupan bernegara, bangsa

Indonesia dalam mencapai tujuan nasionalnyaakan berinteraksi dengan lingkunganya, baikdalam maupun luar negeri. Dalam prosesinteraksi tersebut dapat timbul dampakpositif dan negative bagi kelangsunganhidup bangsa yang berupa tantangan,ancaman, hambatan, dan gangguan.

Dalam rangka untuk menghadapi segalamacam bentuk ancaman tersebut perlu adanyasuatu kemampuan, kekuatan ,ketangguhan,keuletan, dan daya tahan secara nasional,dan kemudian disebut dengan KetahananNasionl.

Konsepsi ketahanan nasional merupakankondisi dinamik suatu bangsa meliputiseluruh aspek kehidupan nasional yangterintegrasi, berisi keuletan danketangguhan, mengandung kemampuan

31

mengembangkan kekuatan nasional, dalammengadapi dan mengatasi segala tantangan,ancaman,hambatan dan gangguan baik daridalam maupun dari luar, langsung maupuntidak langsung membahayakan integritas,identitas ,kelangsungan hidup bangsa danNegara serta perjuangan mengejar cita-citanasionalnya.

d. Politik dan Strategi Nasional Bangsa dan Negara selalu berupaya untuk

mecapai tujuan nasional besertakepentingan-kepentingannya serta segalamacam ancaman yang dihadapi,memerlukanpengerahan segenap potensi nasional secaramenyeluruh dan keterpaduan, agar upayatersebut dapat terlaksana, perlu pengerahansegenap kemampuan dan potensi nasional padaarah serta jalur yang tepat, efektif danefisien diperlukan suatu pedoman yang jelasmelalui pembangunan nasional.

Pedoman tersebut disusun berdasarkankesepakatan bersama dalam politik nasionaldan ditetapkan sasarannya, sehingga dapatdirencanakan tahapan-tahapannya agarberkesinambungan yang biasanya disebutstrategi. Dengan demikian pembangunan nasioalmelalui proses yang di namakan politik danstrategi nasional yang dilandasi IdeologiPancasila sebagai aksioma kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bagi bangsa dan Negara Indonesia,politik dan strategi nasional tersebut

32

harus berdasarkan pancasila sebagaiideologi Negara, sebagai pandangan hidupbangsa dan sekaligus sebagai dasar Negarapola pelaksanaannya ke empat pokok pikirandan dijelmakan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 , sebagai strategi polapelaksanaan pancasila dalam kenegaraan ,serta berdasarkan kepada Wawasan Nusantaradan konsepsi Ketahanan Nasional.

2.2.Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia2.2.1. Konsep Demokrasi Pancasila.

Istilah demokrasi di sampaikan dengankerakyatan. Istilah demokrasi berasal darikata yunani “ Demos ” berarti Rakyat, dan“Kratein” berarti Kekuasaan, Rakyat Berdaulatatau Pemerintahan Rakyat atau KekuasaanRakyat.

Demokrasi tidak mungkin direalisasikandalam Wujud partisipasi langsung, masalahdiskriminasi dalam kegiatan politik tetapberlangsung meskipun prakteknya berbeda daripengalaman di masa Yunani Kuno.

Demograsi dapat dipandang sebagai suatumekanisme dan cita-cita hidup berkelompoksesuai kodrat manusia hidup bersama denganmanusia lain yang disebut kerakyatan , yaitubersama-sama dengan rakyat banyak atau disebutdengan masyarakat. Oleh karema itu demokrasiadalah mementingkan kehendak rakyat ataumengutamakan kehendak rakyat.

33

Demokrasi dapat dikatakan pemerintahandari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat,yaitu adanya tuntutan atau dukungan darirakyat sebagai masukan, kemudian tuntutan itudi pertimbangkan dan di musyawarahkan olehrakyat yang duduk di lembaga legislatifsebagai proses konfersinya, dan hasil berupakebijakan atau aturan untuk rakyat sebagaikeluarannya. Hasil keluaran dapat mempengaruhituntutan baru jika tidak sesuai dengan apayang di tuntut. Pemerintahan dari rakyat olehrakyat untuk rakyat digambarkan dalam bentukdiagram di bawah ini.

Diagram Sistem Demokrasi

Masukan Proses Konversi Keluaran

Umpan balik

.

Demokrasi atau kerakyatan muncul sebagaiakibat suatu system pemerintahan dictator yangotoriter yang membawa akibat buruk bagi orangbanyak sebagai rakyatnya. Akibat-akibat buruktersebut antara lain :

34

Tuntutan & Dukungan

Dari Rakyat

Tuntutan Dipertimbangkan oleh Rakyat

Peraturan- peraturan utk Rakyat

1 Penindasan dan eksploitasi terhadaprakyat sehingga sehingga rakyat hanyapunya kewajiban tanpa hak.

2 Kondisi kehidupan masyarakat sepertidi atas selalu mengakibatkan timbulnyakonflik dengan korban yang lebihbanyak dipihak rakyat.

3 Kesejahteraan bertumpu pada parapenguasa dan pemimpin sedangkan rakyatdibiarkan hidup melarat tanpa jaminanmasa depan.

Factor –faktor diatas melatarbelakangiide pemerintah yang demokratis untuk menjaminkesejahteraan rakyat banyak secara merata .

Cita-cita kesejahteraan rakyat setiapkelompok masyarakat senantiasa berbeda-bedayang di jiwai filsafat hidupnya . demokrasiatau kerakyatan di Indonesia yang berdasarkanpancasila disebut dengan nama “ DemokrasiPancasila ” yaitu tercantum dalam sila keempatpancasila yaitu: “ Demokrasi yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan ” Sedangkan cita-cita kesejahteraannya adalah “masyarakat adil dan makmur dan merata secara materialdan spiritual atau keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia ”.

Arti yang terkandung dalam demokrasipancasila adalah :

35

1. Demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esamengandung pengertian bahwa dalampelaksanaan kehidupan bernegara harusdijiwai nilai religius yang terwujutdalam kesadaran keagamaan yang tinggi.Hal ini berarti bahwa dalam kehidupanbernegara diusahakan kesempatan yangsama pengembangan kesadaran beragamabagi masing-masing golongan ( agama )dengan semangat saling menghormati satusama lainnya dengan dasar tenggang rasa.

2. Demokrasi yang berkemanusiaan yang adil danberadab mengandung pengertian bahwa dalamdemograsi pancasila harus memandangmanusia sebagai makluk Tuhan yangmemiliki kesadaran beragama dankesadaran akan norma-norma keadilan dankeberadab.demokrasi yang diintegrasikandengan kemanusiaan yang beradab ialahkerakyatan yang memelihara nilai-nilaimoral yang berlaku dalam hidup bersama,dan keluwesan dalam pergaulan hidup.

3. Demokrasi yang berpersatuan Indonesiamengandung pengertian bahwa demokrasipancasila menghendaki integrasi antarabangsa dan tumpah darah Indonesia,menuntut identitas nasional sebagaibangsa yang merdeka dan berdaulat,berkepribadian nasional dalam pergaulanantar bangsa menurut hukuminternasional, dan stabilitas nasional

36

yang merupakan sarat mutlak bagipembangunan bangsa dan Negara menuju keterciptanya ketahanan nasional. Hal iniberarti bahwa betapapun rakyat Indonesiaberbeda pendapat dalam soal-soalPolitik, Ekonomi, Sosial Budaya, danHankam sekalipun, di tuntut untkmemiliki semangat toleransi yang tinggidemi memelihara integritas, identitas,kepribadian dan stabilitas nasional.

4. Demokrasi yang berkeadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia mengandung pengertian bahwaperwujudan nemokrasi pancasila harus diarahkanuntuk terciptanya masyarakat adil dan makmursejahtera lahiriah dan batiniah untuk semuawarga Negara Indonesia, yang setiap wargamendapat segala sesuatu yang menjadi haknyabaik hubungan antara individu sebagai wargaNegara ( keadilan komutatif ) sertahubungan keseluruan sebagai warga Negaraterhadap individu ( keadilan distributif ) maupunindividu sebagai warga Negara terhadap Negara( keadilan legalis ) yang sesuai dengan hakikatmanusia adil dan beradap.

2.2.2. Prinsip Dasar Demokrasi PancailaSetiap Negara demokrasi di dunia

mempunyai corak demokrasi sendiri-sendidisesuai dengan kepribadian atau peradaban tiap-tiap bangsa. Bagi bangsa Indonesia adalahwajar kalau memiliki suatu corak demokrasitersendiri lain dari bentuk demokrasi Negara

37

lain, yang dinamakan demokrasi pancasila,dengan prinsip “kerakyatan ” dan “ PermusyawaratanPerwakilan ”.

Demokrasi atau kerakyatan bagi bangsaindonesia mempunyai corak nasional, yaitudijiwai oleh suatu corak kebangsaan sendiri,kepribadian pancasila yang jelas tidak samadengan corak demokrasi bansa-bangsa lain.Kepribadian Pancasila memberi corak dan warnademokrasi yang memang khas ala Indonesia,demokrasi yang menjunjung tinggi hak-hak asasimanusia.

Dalam demokrasi pancasila tidakmenghendaki suatu demokrasi di mana kedaulatanatau kekuasaan dipusatkan pada tanganseseorang pemimpin atau segolongan manusia,apapun nama dan predikatnya.

“ Kerakyatan ” berarti bahwa kedaulatan di tanganseluruh rakyat atau kedaulatan rakyat, tapi kerakyatanyang dipimpin, bukan oleh orang seseorangan ataugolongan maupun lembaga,melainkan oleh semacam“ Hukum Tertinggi ” dalam Negara , yang merupanmanifestasi perpaduan yang serasi antara “Hikmat ” yang bersumber pada Tuhan Yang Maha Esadan “ Kebijaksanaan ” sebagai hasil pikiranakal-budi manusia yang menyeimbangkan akalrasa dan kehendak dalam “ Permusyawaratan ”melalui “ Perwakilan ” seluruh rakyat.

Konsep demokrasi Pancasila denganrumusan “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan permusyawaran perwakilan “ sebagaiprinsip-prinsip pokok yang dijiwai oleh

38

keempat sila lainnya, adalah mengandung empatprinsip dasar demokrasi Pancasila, yaitu :

1. Prinsip Kerakyatan2. Prinsip Hikmat Kebijaksanaan3. Prinsip Permusyawaratan 4. Prinsip Perwakilan

Pertama : Prinsip Kerakyatan, berarti Negaraindonesia mengandung faham kedaulatan rakyat,rakyat yang berdaulat, secara teoritiskedaulatan tertinggi dalam Negara berada ditangan seluruh rakyat Indonesia , dan bersifattunggal ,utuh tidak terbagi.System pemerintahan dari rakyat oleh rakyatdan untuk rakyat , atau system pemerintahanyang memperhatikan kehendak rakyat banyak.

Kedua : Prinsip Hikmat- Kebijaksanaan, sebagaipimpinan berarti bahwa dalam mempergunakan danmelaksanakan kedaulatan rakyat itu terikatoleh pimpinan semacam aturan, yang dinamakan “hikmat-kebijaksanaan ” sebagai paduan antarafirman-firman Tuhan YME dan hasil usahapikiran manusia untuk mencari kebenaran( rasionalisme ), dan paduan itu menjadi suatuhukum. Hikmat ialah suatu kebenaran yangmengandung manfaat bagi kepentingan umum yangbersumber dari wahyu Illahi. Kebijaksanaan ialahmelakukan perbuatan atau dorongan kehendakyang berdasarkan putusan akal yang sesuai rasakemanusiaan, yang kebenarannya berasal dariakal manusia yang adil, masuk akal (rasional dan logis ) serta baik, karena secara

39

bersih dan tulus iklas menghargai pendapatorang lain.

Ketiga : Prinsip Permusyawaratan, berarti bahwauntuk memperoleh “ hikmat-kebijaksanaan ” ituharus dilakukan melalui musyawarah, yaknirapat sebagai forum pembicara, pertukaranfikiran dan sebagainya untuk mendapatkesepakatan dari semua pihak yangberkepentingan . dalam musyawarah inimempertemukan atau mensintesiskan beberapapendapat menjadi suatu kesatuan sebagaikesepakatan, atau mencari kesatuan di dalamkeragaman.

Keempat : Prinsip Perwakilan, berarti bahwakedaulatan rakyat itu pelaksanaannyadiamanatkan untuk dijalankan oleh waki-wakilrakyat, yakni penyelenggara kehidupan Negaraatau pemerintah dalam arti luas. Wakil-wakilrakyat itu orang-orangnya harus diambil darikalangan rakyat, dipilih oleh rakyat melaluisystem pemilihan umum yang langsung, bebas,dan rahasia, dan mereka itu harus bekerjauntuk kepentingan seluruh rakyat.

Dengan berlandaskan pada empat prinsipdasar tersebut, maka demokrasi pancasiladijabarkan dalam Undang-Undang Dasar 1945tidak melaksanakan sepenuhnya ajaran TriasPolitika, yakni adanya pemisahan tigakekuasaan antara:

40

1. Kekuasaan Legislatif , kekuasaanmerencanakan dan membuat serta menetapkanundang-undang.

2. Kekuasaan Eksekutif , memegang kekuasaanuntuk menjalankan Undang-undang.

3. Kekuasaan Yudikatif , kekuasaan untukmengawasi pelaksanaan dan mengadilipelanggaran undang-undang.

2.2.3. Pemahaman tentang Hak Asasi Manusia

Sebelum memahami tentang hak asasimanusia, perlu terlebih dahulu memahamiMukadimah Deklarasi Universal tentang hakasasi manusia yang telah di setujui dandiumumkan oleh Resolusi Majelis Umum PBB no.217 A ( III ) tanggal 10 Desember 1984 yangterdapat pertimbangan-pertimbangan berikut :

1. Menimbang bahwa pengakuan atasmartabat yang melekat dan hak-hak yang samadan tidak terasingkan dari semua anggotakeluarga kemanusiaan, keadilan, danperdamaian di dunia.

2. Menimbang bahwa mengaabaiakn danmemandang rendah pada hak-hak asasi manusiatelah mengakibatkan perbuatan-perbuatanbengis yang menimbulkan rasa kemarahandalam hati nurani umat manusia dan bahwaterbentuknya suatu dunia dimana manusiaakan mengecap kenikmatan kebebasan darirasa takut dan kekurangan telah dinyatakan

41

sebagai aspirasi tertinggi dari rakyatjelata.

3. Menimbang bahwa hak-hak manusiaperlu dilindungi oleh peraturan hukumsupaya orang tidak akan terpaksa memilihpemberontakan sebagai usaha yang terakhirguna menentang kelaiman dan penjajahan.

4. Menimbang bahwa pershabatanantara Negara-negara perlu dianjurkan.

5. Menimbang bahwa bangsa-bangsadari anggota PBB dalam piagam telahmenyatakan sekali lagi kepercayaan merekaatas hak-hak dasar dari manusia, martabatserta penghargaan seorang manusia, dan hak-hak yang sama bagi laki-laki maupunperempuan dan telah memutuskan akanmeningkatakan kemajuan sosial dan tingkatpenghidupan yang lebih baik dalamkemerdekaan yang lebih luas.

6. Menimbang bahwa Negara-negaraanggota telah berjanji akan mencapaiperbaikan penghargaan umum terhadappelaksanaan hak-hak asasi manusia dankebebasan-kebebasan asas dalam kerja samadengan PBB.

7. Menibang bahwa pengertian umumterhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasanini adalah penting sekali untuk pelaksanaanjanji ini secara benar.

42

Atas pertimbangan diatas, Majelis UmumPBB menyatakan Deklarasi Universal tentanghak-hak asasi manusia ini merupakan suatupelaksanaan umum yang baku bagi semua bangsadan Negara, menjamin pengakuan dan pelaksanaanhak-hak dan kebebasan-kebebasan secara umumdan efektif oleh bangsa-bangsa dari Negara-negara anggota maupun dari daerah-daerah yangberada dibawah kekuasaan hukum mereka . Pasal 1: Semua orang dilahirkan

merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akaldan budi dan hendaknya bergaul satusama lain dalam persaudaraan

Pasal 2: Setiap orang berhakatas semua hak dan kebebasan yangtercantum dalam pernyataan ini tanpapengecualian apa pun, misalnya bangsa,warna kulit, jenis kelamin, bahasa ,agama, politik, atau pun pendapat lain,asal usul kebangsaan atau sosial,milik, kelahiran, atau statuslainnya.selanjutnya tidak ada perbedaanstatus politik, dan status hukum, danstatus internasional Negara atau wilayadimana seorang berasal, baik dariNegara yang tidak merdeka, yangberbentuk TRUST, yang tidakberpemeritahan sendiri maupun yangberada dibawah pembatasan kedaulatanlinnya.

43

Pasal 3 : Setiap orang berhakatas penghidupan, kemerdekaan, dankeselamatan seseorang.

Pasal 4 : Tidak seorang punboleh diperbudak atau diperhambakanperhambaan dan perdagangan budak dalambentuk apapun harus dilarang.

Pasal 5: Tidak seorang pun bolehdianiaya atau diperlakukan secarakejam tanpa mengingat kemanusian ataudengan perlakuan atau hukum yangmenghinakan.

Pasal 6 : Setiap orang berhakatas pengakuan sebagai manusiapribadi dihadapan Undang-undangdimana saja ia berada.

Pasal 7 : Semua orang adalahsama dihadapan Undang-undangan berhakatas perlindungan yang sama darisetiap perbedaan yang memperkosapernyataan ini dan dari segalahasutan yang ditujukan kepadaperbedaan semacam ini.

Pasal 8 : Setiap orang berhakatas pengadilan yang efektif olehhakim-hakim nasional yang berkuasamengadili perkosaan hak-hak dasaryang diberikan kepadanya oleh undang-undang dasar Negara atau undang-undang.

44

Pasal 9 : Tidak seorang punboleh ditangkap, ditahan atau dibuangsecara sewenang-wenang.

Pasal 10 : Setiap orang berhakmemperoleh perlakuan yang sama dansuaranya didengarkan sepenuhnyadimuka umum secara adil olehpengadilan yang merdeka dan tidakmemihak dalam menetapkan hak-hak dankewjiban-kewajibannya dan dalamsetiap tuntutan pidana yang diajukankepadanya.

Pasal 11 ( 1 ) : Setiap orangyang dituntut karena disangkamelakukan suatu pelanggaran pidanadianggap tak bersalah sampaidibuktikan kesalahannya menurutundang-undang dalam suatu bidangpengadilan yang terbuka dimana segalajaminan yang perlu untuk pembelaandiberikan.

Pasal 11 ( 2 ) : Tidakseorangpun boleh dipersalahkanmelakukan pelanggaran pidana karenaperbuatan atau kelalaian yang tidakmerupakan suatu pelanggaran pidanamenurut undang-undang nasional atauinternasional ketika perbuatantersebut dilakukan,juga tidakdiperkenankan menjatuhkan hukumanyang lebih berat daripada hukumanseharusnya dikenakan ketikapelanggaran pidana itu di lakukan.

45

Pasal 12 : Tidak seorangpundapat diganggu secara sewenang-wenang dalam urusan perseorangannya,keluarganya, rumah tangganya,hubungan surat-menyuratnya dan namabaiknya. Setiap orang mendapatperlindungan undang-undang terhadapgangguan-gangguan atau pelanggaran-pelanggaran demikian.

Pasal 13 ( 1 ): Setiap orangberhak atas kebebasan bergerak danberdiam didalam batas-bataslingkungan tiap Negara. Pasal 13 ( 2) : Setiap orang berhak meninggalkansatu negeri termasuk negerinyasendiri, dan berhak kembali kenegerinya.

Pasal 14 ( 1 ) : Setiap orangberhak mencari dan mendapat suaka dinegeri-negeri lain untuk menjauhipengejaran. Pasal 14 ( 2 ) :Hak ini tidak dapat dipergunakandalam pengejaran yang benar-benartimbul dari kejahatan-kejahatanyang tak berhubungan dengan politikatau dari perbuatan-perbuatan yangbertentangan dengan tujuan dasar-dasar PBB.

Pasal 15 ( 1 ) : Setiap orangberhak atas suatu kewarganegaraan. Pasal 15

46

( 2 ) : Tidak seorangpun dengan semena-menadapat dikeluarkan dari kewarganegaraannyaatau ditolak haknya untuk menggantikewarganegaraannya.

Pasal 16 ( 1 ) : Orang-orangdewasa, baik laki-laki maupunperempuan, berhak untuk mencarijodoh untuk membentu keluarga tanpadibatasi oleh kebangsaan,kewarganegaraan atau agama. Merekamempunyai hak yang sama dalam soalperkawinan, didalam perkawinan, dandikala perceraian.Pasal 16 ( 2 ) : Perkawinan harusdelakukan dengan hanya dengan sukasama suka dari kedua mempelai.

Pasal 16 ( 3 ) : Keluarga adalahkesatuan yang sewajarnya sertabersifat pokok dari masyarakatdan berhak mendapat perlindungandari masyarakat dan Negara.

Pasal 17 ( 1 ) : Setiap orangberhak mempunyai milik baiksendiri maupun bersama-samadengan orang lain. Pasal17 ( 2 ) : Tidak seorangpun bolehdirampas miliknya dengan semena-mena.

Pasal 18 ( 1 ) : Setiap orangberhak atas kebebasan pikiran,hati nurani, dan agama, termasukkebebasan mengganti agama atau

47

kepercayaan dengan cara sendirimaupun bersama-sama orang lainditempat umum maupun di tempattersendiri.

Pasal 19 ( 1 ) : Setiap orangberhak atas kebebasan mempunyaidan mengeluarkan pendapat,termasuk kebebasan mempunyaipendapat tanpa pendapat ganguandan untuk mencari, menerima sertamenyampaikan keterangan-keternangan dan pendapat-pendapatdengan cara apapun tanpa memandangbatas-batas.

Pasal 20 ( 1 ) : Setiap orangmempunyai hak atas kebebasanberkumpul dan berapat.Pasal 20 ( 2 ) : Tidak seorangpundapat dipaksa memasuki salah satuperkumpulan.

Pasal 21 ( 1 ) : Setiap orangberhak turut serta dalampemerintah negerinya sendiri baiksecara langsung maupun denganperantaraan wakil-wakil yangdipilih secara bebas.Pasal 21 ( 2 ) : Setiap orangberhak atas kesempatan yang samauntuk diangkat dalam jabatanpemerintah negerinya.Pasal 21 ( 3 ) : Kemauan rakyatharus menjadi dasar kekuasaanpemerintah; kemauan ini harus

48

dinyatakan dalam pemilihan-pemilihan berkala yang jujur yangdilakukan menurut hak pilih yangbersifa umum dan berkesamaanserta melalui pemungutan suarayang rahasia atau cara-cara lainyang juga menjamin kebebasanmengeluarkan suara.

Pasal 22 ( 1 ) : Setiap orangsebagai anggota masyarakat berhakatas jaminan sosial dan berhakmelaksanakan hak-hak ekonomi,sosial dan budaya yang perlu untukmartabatnya dan untuk perkembanganbebas pribadinya denganperantaraan usaha-usaha nasionaldan kerja sama internasional yangsesuai dengan sumber-sumberkekayaan setiap Negara.

Pasal 23 ( 1 ) : Setiap orang berhak ataspekerjaan, berhak memilihpekerjaan dengan bebas, berhakaras syarat-syarat perburuhanyang adil dan baik serta atasperlindungan terhadappengangguran.

Pasal 23 ( 2 ) : Setiap orang, tanpa adaperbedaan, berhak atas pengupahanyang sama untuk pekerjaan yangsama.

Pasal 23 ( 3 ) : Setiap orang yangmelakukan pekerjaan berhak ataspengupahan yang adil dan yang

49

baik yang menjamin penghidupannyabersama dengan keluarganyasepadan dengan martabat manusiadan apabila perlu ditambah denganbantuan-bantuan sosial lainnya.

Pasal 23 ( 4 ) : Setiap orang berhakmendirikan dan memasuki serikatsekerja untuk melindungikepentingan-kepentingannya.

Pasal 24 ( 1 ) : Setiap orangberhak atas istirahat dan liburan,termasuk pembatasan-pembatasan jamkerja yang layak dan hari-hariliburan berkala dengan menerimaupah.

Pasal 25 ( 1 ) : Setiap orangberhak atas tingkat hidup yangmenjamin kesehatan, keadaan yangbaik untuk dirinya dankeluarganya, termasuk soalmakanan, pakaian, perumahan,perawatan kesehatan serta usaha-usaha sosial yang diperlukan, danberhak atas jaminan diwaktumengalami waktu pengangguran,kematian suami, lanjut usia ataumengalami kekurangan nafkah atauketiadaan mata pencaharian yanglain di luar penguasaannya.

Pasal 25 ( 2 ) : Ibu dan anak-anak berhakmendapat perawatan dan bantuankhusus. Semua anak, baik yangdilahirkan di dalam maupun diluar

50

pernikahan, harus mendapatperlindungan sosial yang sama.

Pasal 26 ( 1 ) : Setiap orangberhak mendapat pengajaran.Pengajaran harus dengan percuma,setidak-tidaknya dalam tingkatrendah dan tingkat dasar.Pengajaran sekolah rendahdiwajibkan. Pengajaran teknik danvak harus terbuka bagi semuaorang dan pengajaran tinggi harusdapat dimasuki dengan cara yangsama oleh semua orang berdasarkankecerdasan.

Pasal 26 ( 2 ) : Pengajaran harus ditujukankearah perkembangan pribadi yangseluas-luasnya serta upayahmemperkokoh rasa penghargaanterhadap hak-hak asasi manusiadan kebebasan dasar. Pengajaranharus meningkatkan salingpengertian, rasa saling menerima,persahabatan antara semua bangsa,golangan kebangsaan atau kelompokagama, dan harus memajukankegiatan-kegiatan PerserikatanBangsa-Bangsa dalam memeliharaperdamaian.Pasal 26 ( 3 ) : Ibu-Bapakmempunyai hak utama untuk memilihjenis pengajaran yang akan

51

diberikan kepada anak-anakmereka.

Pasal 27 ( 1 ) : Setiap orangberhak untuk turut serta secarabebas dalam kehidupan budayamasyarakat, untuk mengecapkenikmatan kesenian, dan untukturut serta dalam kemajuan ilmupengetahuan dan dalam mendapatmanfaatnya.

Pasal 27 ( 2 ) : Setiap orang berhakmendapat perlindungan ataskepentingan-kepentingan moril danmateriil yang didapatnya sebagaihasil dari lapangan ilmupengetahuan, kesusasteraan, ataukesenian yang diciptakannya.

Pasal 28 : Setiap orang berhakatas susunan sosial Internasionaldimana hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang termaktub didalampernyataan ini dapat dilaksanakansepenuhnya.

Pasal 29 ( 1 ) : Setiap orangmempunyai kewajiban terhadapmasyarakat dimana ia mendapatkemungkinan untuk mengembangkanpribadinya sepenuhnya danseutuhnya

Pasal 29 ( 2 ) : Didalam menjalankan hak-hak dan kebebasan-kebebasannya,setiap orang tunduk hanya pada

52

pembatasan-pembatasan, yangditetapkan oleh undang-undangsemata-mata untuk menjaminpengakuan serta penghormatan yanglayak bagi hak-hak dan kebebesan-kebebasan orang lain dan untukmematuhi syarat-syarat benarkesusilaan, tata tertib umumdalam suatu masyarakatdemokratis.

Pasal 29 ( 3 ) : Hak-hak dan kebebasan-kebebasan ini tidak bolehdijalankan dengan cara yangbertentangan dengan tujuan-tujuandan dasar-dasar PBB.

Pasal 30 : tidak sesuatupundalam pernyataan ini boleh diartikansebagai pemberian hak ini bolehdiartikan sebagai pemberian hakkepada salah satu Negara, golonganatau seorang yang melakukan kegiatanatau perbuatan yang bertujuanmerusak salah satu hak dan kebebasanyang termaktub dalam pernyataan ini.

2.3.Hubungan Negara Dengan Warga Negara

2.3.1. Tinjauan Umum tentang Negara

Menurut kodratnya manusia adalah maklukindividu yang berpribadi mandiri dan jugamakluk sosial. Demi perkembangannya yang

53

harmonis manusia harus hidup bersama denganmanusia lain atau dalam masyarakat yangmewujudkan suatu persatuan dan kesatuan hidupbersama sebagai persekutuan.

Persatuan dan persekutuan hidup bersamayang fundamental dan terkecil adalah keluarga.Tetapi keluarga serta masyarakat-masyarakatyang berdasarkan kehendak bebas untuk hidupbersama (desa, kota, suku) pada tarafperkembangan tertentu tidak mampu lagimemenuhi kebutuhan-kebutuhan yang besar. Olehkarena itu, pada tingkat perkembangan tertentumanusia membutuhkan suatu organisasimasyarakat, yang mampu mengatur segala halbersama untuk mencapai kesejahteraan umumanggotanya. Maka diseluruh dunia timbulorganisasi masyarakat yang baru sebagaituntutan kodrat sosial manusia dan disebutdengan Negara. Dan setiap Negara ada warganegaranya yaitu sekelompok manusia yangmenjadi anggota suatu Negara yang disebutdengan rakyat.

Istilah rakyat berbeda dengan istilahbangsa. Istilah bangsa jika dianalisis ada duapengertian, yaitu bangsa alami dan bangsaNegara atau bangsa buatan. Penjelasan keduapengertian adalah sebagai berikut:

1. Bangsa alami, ialah orang-orang yangmemiliki kesatuan asal keturunan, kesatuanbahasa, kesatuan atas dasar persamaandaerah dan wilayah tertentu di muka bumiini.

54

2. Bangsa Negara, atau bangsa buatan, rasakesatuan atas dasar cita-cita sama yangmendorong mereka kearah hidup bersama demikelangsungan hidup suatu negera.

Bangsa Indonesia termasuk bangsa Negara,karena mulai dibentuk tanggal 28 Oktober 1928,bersamaan Sumpah Pemuda, satu nusa yaitu nusaIndonesia, satu bangsa yaitu bangsa Indonesia,dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

Tujuan Negara adalah memelihara danmemajukan kesejahteraan umum semua anggotanyasebagai suatu keseluruhan. Kesejahteraan umumyang ingin dicapai Negara adalah bersifatduniawi, dan untuk mencapainya manusiadidorong oleh kodratnya. Sifat duniawi dankesejahteraan umum jangan disamakan denganmaterial saja (sandang, pangan, ekonomi),karena kemajuan intelektual termasuk jugarangka kesejahteraan umum (seperti sekolah-sekolah, prasyarat dan kebudayaan, tertibhukum, dan sebagainya) yang diusahakan olehNegara.

Dengan dasar uraian diatas, maka Negarasecara umum dapat diidentifikasi sebagaiberikut:

Organisasi dalam suatu wilayah yang bertujuankesejahteraan umum, dimana semua hubungan individudan sosialnya dalam hidup sehari-hari diatur dandilaksanankan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

55

Berdasarkan definisi di atas, makaNegara pada hakekatnya adalah terdiri atasbeberapa unsur mutlak yang menjadi satukesatuan, dan jika salah satu unsure tidak adamaka eksistensi Negara itu tidak ada. Unsur-unsur mutlaknya yang dimaksudkannya adalah:

1. Wilayah. Negara memiliki suatu wilayahdengan batas-batas terterntu dimuka bumi,tidak hanya tanah, tetapi termasuk jugalaut sekelilingnya (jika ada lautnya) danangkasa diatasnya.

2. Rakyat, Negara mempunyai penduduk sebagaiwarga negaranya yang menjadi satu kesatuan,yang disebut dengan istilah rakyat, dankekuasaan Negara menjangkau semua rakyatnyadimana saja berada.

3. Pemerintah. Negara mempunyai satuorganisasi yang berwenang untuk merumuskandan melaksanakan keputusan-keputusan yangmengikat dan memerintah seluruh wargadidalam wilayahnya.

4. Kedaulatan. Negara mempunyai kedaulatan,yaitu kekuasaan yang tertinggi untukmembuat undang-undang dan melaksanakandengan semua cara (termasuk paksaan) yangtersedia untuk mengatur kehidupan warganya.

5. Tujuan. Negara mempunyai tujuan, yangterpokok dan terutama adalah kesejahteraanumum dengan melindungi seluruh warga Negaradan seluruh tumpah darahnya.

56

Terwujudnya Negara ini terdorong adanyakodrat sosial manusia yang bersifat duniawi.Jadi bukanlah suatu instansi yang bersifatadikodrati atau keamanan. Oleh karena itu,Negara berdasar pada:1. Sumber kodrati, yaitu kodrat umum manusia

ingin hidup bersama dalam sutu kesatuanseperti halnya dengan keluarga, suku ataubangsa.

2. Tujuan yang kodrati dalam hidup bersama,yaitu kesejahteraan umum dalam dunia yangcita-citakan, manusia secara kodrati inginhidup sejahtera.

3. Peralatan umum untuk mencapai tujuan yangbersifat duniawi, seperti pemerintah, dewanperwakilan, pengadilan, polisi dan lainsebagainya.

hukum dan pemerintahan. Ini sebagaikonsekuensi prinsip kedaulatan rakyat yangbersifat kerakyatan.

2.3.2. Pasal 27 ayat (1) menyatakan kesamaankedudukan warga Negara di dalam hukum danpemerintahan dan kewajiban menjunjung hukumdan pemerintahan dengan tidak adakecualinya. Hal ini menunjukan adanyakeseimbangan antara

hak dan kewajiban, dan tidak adadiskriminasi diantara warga Negara baik

57

mengenai haknya maupun mengenaikewajibannya.

2.3.3. Poleksosbud Hankam dalam UUD 1945

a. Ketentuan dan hak warga Negara.

1. Ketentuan tentang warga Negara.Pasal 26 ayat (1) mengatur siapa-siapa

saja yang termasuk warga Negara RepublikIndonesia. Dengan tegas dinyatakan bahwayang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orangbangsa lain, misalnya keturunan Belanda,keturunan Tionghoa, keturunan Arab, danketurunan lainnya yang bertempat tinggal diIndonesia, mengakui Indonesia sebagai tanahairnya dan bersikap setia kepada NegaraRepublik Indonesia yang di sahkan denganUndang-undang sebagai warga Negara.Mengenaisyarat-syarat menjadi warga NegaraIndonesia juga harus di tetapkan denganUndang-Undang (pasal 26 ayat (2)).

Ketentuan dalam pasal 26 ayat (1) dan(2),merupakan hak asasi manusia atas suatukewargaannegara, tidak semena-mena dapatdikeluarkan dari kewargaannegaranya.Ketentuan ini merupakan suatu jelmaan daripokok pikiran kedaulatan rakyat, pancaransila keempat yang menjadi landasankehidupan nasional bidang politik.

2. Kesamaan Kedudukan Dalam hukum danPemerintahan

58

Negara Republik Indonesia menganut asasbahwa setiap warga Negara mempunyaikedudukan yang sama di hadapan

Ketentuan ini merupakan salah satujelmaan dari pokok pikiran kedaulatanrakyat serta pokok pikiran kemanusiaanyang adil dan beradab untuk memegang teguhcita-cita moral rakyat yang luhur, pancaransila keempat dan sila kedua, yang menjadilandasan kehidupan nasional bidang politik.

3. Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan Layak.Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa tiap-

tiap warga Negara berhak atas pekerjaan danpenghidupan yang layak. Pasal inimemancarkan asas keadilan sosial dankerakyatan, yang merupakan jelmaan daridari gabungan antara pokok pikiran keduadan ketiga yaitu keadilan sosial dankedaulatan rakyat, pancaran sila kelima dansila keempat, yang menjadi landasankehidupan nasional bidang ekonomi.

4. Kemerdekaan Berkumpul dan Berserikat.Pasal 28 menetapkan hak warga Negara dan

penduduk untuk berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dantulisan dan sebagainya, yang akan diaturdengan undang-undang. Ketentuan inimencerminkan bahwa Negara Indonesia adalahbersifat demokratis, yang merupakan jelmaandari pokok pikiran kedaulatan rakyat,

59

pancasila keempat yang menjadi salah satulandasan kehidupan nasional bidang politik.

b. Kemerdekaan Memeluk AgamaPasal 29 ayat (1) menyatakan : “Negara

berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.Selanjutnya, penjelasan Undang-Undang Dasarmenyatakan bahwa ayat ini (ayat (1) pasal 29)menyatakan kepercayaan bangsa Indonesiaterhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pasal 29 ayat (2) menyatakan : “Negaramenjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untukmemeluk agamanya masing-masing dan beribadatmenurut agamanya dan kepercayaannya itu”.Kebebasan beragama adalah merupakan salah satuhak yang paling asasi diantara hak-hak asasimanusia, karena kebebasan beragama itulangsung bersumber pada martabat manusiasebagai makluk ciptaan Tuhan.

Perlu ditegaskan disini kebebasan beragamabukan berarti boleh tidak beragama, tetapiharus memeluk agama yang sesuai dengankepercayaannya tidak ada paksaan. Hakkebebasan beragama bukan pemberian Negara ataubukan pemberian dari golongan, atau juga bukanpemberian dari suatu bangasa. Agama dankepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esaadalah berdasarkan keyakinan, sehingga tidakdipaksakan dan memang agama dan kepercayaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri tidakmemaksa setiap manusia untuk memeluk danmenganutnya.

60

Pasal 29 ayat (1) dan (2) ini adalahjelmaan dari pokok pikiran ketuhanan Yang MahaEsa, yang mengandung pengertian memeliharabudi pekerti kemanusiaan yang luhur dan cita-cita moral rakyat yang luhur demi terciptanyakebahagian spiritual sepenuhnya, dan jugakebahagian material sebagai lanjutannya. Halini merupakan pancaran dari sila pertama yangmerupakan landasan kehidupan nasional bidang socialbudaya, khusus sub bidang tentang kehidupanberagama.

c. Pertahanan Negara.Pertahanan Negara dalam Undang-Undang Dasar

1945 ini dinyatakan dalam bentuk hak dankewajiban pembelaan Negara yang dirumuskandalam pasal 30 ayat (1) dan ayat (2).

Pasal 30 ayat (1) menyatakan hak dankewajiban setiap warga Negara ikut serta dalamusaha pembelaan nengara, dan ayat (2)menyatakan pengaturnya lebih lanjut, yaknisyarat-syarat tentang pembelaan Negara diaturdengan undang-undang.

Usaha pembelaan Negara merupakan jelmaandari pokok pikiran pertama, setiap wargaNegara wajib ikut serta dalam mempertahankanNegara demi persatuan dan kesatuan bangasayang secara langsung melidungi segenap bangsaIndonesia. Merupakan pancaran sila ketiga,

61

yang menjadi landasan salah satu aspekkehidupan nasional bidang pertahanan keamanan.

d. Pendidikan dan Kebudayaan.1. Hak Mendapat Pengajaran.

Sesuai dengan tujuan Negara republikIndonesia yang tercermin dalam alineakeempat Pembukaan bahwa Pemerintah NegaraIndonesia antara lain kewajibanmencerdaskan kehidupan bangsa, maka pasal31 ayat (1) menetapkan bahwa tiap-tiapwarga Negara berhak mendapat pendidikan.Hal ini juga merupakan jelmaan secara tidaklangsung dari pokok pikiran kemanusiaanyang adil dan beradab, yang mengandungpengertian untuk memelihara budi pekertikemanusiaan yang luhur dan memegang teguhcita-cita moral rakyat yang luhur.

Untuk maksud itu, Undang-Undang Dasar1945 mewajibkan pemerintah mengusahakan danmenyelenggarakan satu sistem pengajaranatau pendidikan nasional yang diatur denganundang-undang (pasal 31 ayat (2)). Hal inimerupakan jalan yang utama perlu ditempuhuntuk mencerdaskan kehidupan bangsa yangmerupakan pancaran sila kedua, dan jugalandasan salah satu kehidupan nasional bidangsocial budaya, khusus sub bidang tentangpendidikan.

2. Kebudayaan Nasional Indonesia

62

Pasal 32 menetapkan agar pemerintahmenunjukan kebudayaan Nasional Indonesia.Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945memberikan rumusan tentang kebudayaanbangsa itu ialah “kebudayaan yang timbulsebagai buah usaha budi daya rakyatIndonesia seluruhnya”, termasuk “kebudayaanlama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruhIndonesia”. Dalam penjelasan Undang-UndangDasar itu juga ditunjukan ke arah manakebudayaan itu harus diusahakan, yaitu“menuju kearah kemajuan adab budaya danpersatuan, dengan tidak menolak bahan-bahanbaru dari kebudayaan asing yang dapatmemperkembangkan dan memperkaya kebudayaanbangsa sendiri, serta mempertinggi derajatkemanusiaan bangsa Indonesia”.

Hal ini merupakan jelmaan dari pokokpikiran persatuan yaitu memajukankebudayaan nasional yang secara tidaklangsung dapat menyatukan dan mengatasisegala paham golongan dan mengatasi jugasegala paham perorangan, sebagai pancarandari sila ketiga, sebagai landasan darisalah satu kehidupan nasional bidang social budayakhusus sub bidang tentang kebudayaan.

Selanjutnya, salah satu unsur budayayang penting yang ditunjukan dalampenjelasan Undang-Undang Dasar 1945 (pasal

63

26) adalah bahasa daerah, yang tetapdihormati dan dipelihara oleh Negara.

e. Kesejahteraan Sosial.Kesejahteraan sosial dalam Undang-Undang

Dasar ini berlandaskan kebersamaan dankekeluargaan sebagai ciri utama integralistikIndonesia, yang dirumuskan dalam pasal 33 dan34 Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 33 terdiri atas tiga ayat merupakandasar demokrasi ekonomi dan dasar sistemekonomi Pancasila dirumuskan :(1) Perekonomian disusun sebagai

usaha bersama berdasar atas asaskekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yangpenting bagi Negara dan yang menguasaihajad hidup orang banyak dikuasai olehNegara.

(3) Bumi dan air dan kebudayaan alamyang terkandung didalamnya dikuasai olehNegara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.

Perekonomian berdasar atas dasarekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Sebabitu cabang-cabang produksi yang penting bagiNegara dan yang menguasai hidup orang banyakharus dikuasai oleh Negara. Kalau tidak,tampuk produksi jatuh ke tangan orangseorang yang berkuasa dan rakyat yang banyakditindasinya.

64

Semangat mewujudkan keadilan sosialterpancar pula dalam pasal berikutnya yaitupasal 34 yang mengatur bahwa fakir miskindan anak-anak terlantar dipelihara olehNegara. Pasal ini juga dapat dinyatakansebagai salah satu kelanjutan dari pokokpikiran kedua yaitu pancaran dari silakelima, yakni keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia, yang merupakan cita-citaingin dicapai oleh Negara tercantum dalamUndang-Undang Dasar 1945, yang merupakanlandasan kehidupan nasional bidang ekonomi.

BAB IIIWAWASAN NUSANTARA

DASAR FILOSOFIS WAWASAN NUSANTARA

31.1 Dasar Pengertian

Setiap bangsa pada dasarnya mempunyaipandangan hidup yang berasaskan pada suatusistim filsafat tertentu atas dasar konseptentang kodrat manusia dan kehidupannya yangmengarahkan kehidupan suatu bangsa dalammasyarakat dan bernegara. Pendapat tentangkodrat manusia pada umumnya berbeda sehinggamenimbulkan tentang pandangan hidup yang berbeda

65

pula. Pandangan hidup ini menjiwai wawasansebagai landasan untuk bertindak dalam membinadan menyelenggarakan tata hidup bangsa dalambernegara yang meliputi :(1) Tata Negara (sistem pembinaan Negara

dan bangsa).(2) Tata budaya (sistem pembinaan budi

pekerti masyarakat).(3) Tata hukum (sistem pembinaan hukum

dan perundangan).

Wawasan nasional bagi bangsa Indonesia mulaipertama terasa penting dan mendesak dalam rangkausaha mengembangkan konsepsi ketahanan nasional,mengingat bangsa Indonesia yang terdiri atasbeberapa suku bangsa dan pelbagai macam budayabangsa serta pelbagai macam agama. Wawasanmengandung arti pandangan, yaitu cara pandangyang menunjukan kegiatan sebagai landasan untukbertindak dalam kehidupan berbangsabermasyarakat dan bernegara. Istilah nasionalmenunjukan kata sifat yang berasal dari istilahnation, yang berarti bangsa yang mengidentikandiri dalam kehidupan bernegara, atau secarasingkat diartikan sesuatu bangsa yang menegarayang dibedakan dengan bangsa dalam arti alami.

Tujuan Negara merupakan suatu dasartindakan, sehingga disebut dengan klausa finalisatau sebab berupa tujuan, yang kemudiandituangkan atau dijabarkan dalam alinea keduadan keempat UUD Pembukaan 1945.

Alinea kedua Pembukaan UUD 1945 mencerminkanadanya cita-cita bangsa Indonesia dalam

66

menegakan dan mengisi kemerdekaan. Adapun isiterpokok alinea kedua adalah :(a) Menerangkan berhasilnya perjuangan bangsa

Indonesia dalam menegakan kemerdekaan NegaraIndonesia sebagai Negara nasional.

(b) Cita-cita untuk mengisi kemerdekaan, denganmewujudkan Negara Indonesia yang merdeka,bersatu, berdaulat, adil makmur.Cita-cita bangsa atau cita-cita nasional

memberikan arah bagi penentuan tujuan nasional.Perumusan tujuan nasional bangsa Indonesia yangidentik dengan tujuan Negara dinyatakan dalampembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu :(a) Tujuan Negara berhubungan

dengan kesatuan bangsa, yaitu :- Melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia(tinjauan keamanan).

- Memajukan kesejahteraan umumdan mencerdaskan kehidupan bangsa (TinjauanKesejahteraan)

(b) Tujuan Negara berhubungandengan kehidupan sesama bangasa, yaitu :-Ikut melaksanakan ketertiban dunia yangberdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,dan keadilan sosial (tinjauan ketertiban)Dalam usaha mengejawantahkan cita-cita

nasional dengan cara mencapai tujuan nasional,ada tiga faktor yang perlu diperhatikan, yaitu :“Bumi” tempat berpijak, “jiwa manusia” yang hidupdiatasnya,“lingkungan” yang berpengaruh membentuk jiwanasional.

67

Dengan dasar tersebut, maka wawasan nasionalatau wawasan kebangsaan yang disebut denganwawasan nusantara merupakan cara pandang bangsaIndonesia tentang diri dan lingkungannyaberdasarkan jiwa nasional Pancasila.

31.2 Pengertian Wawasan Nusantara

Istilah “Nusantara” dipergunakan untukmenggambarkan kesatuan wilayah perairan dangugusan pulau-pulau Indonesia yang terletakdiantara samudera Pasifik dan samudera Indonesiaserta diantara benua Asia dan benua Australia.

Dengan pengertian-pengertian dasar di atasdapat ditegaskan kembali bahwa: Bagi bangsaIndonesia, wawasan nasional yang sesuai denganfilsafat hidup bangsa serta kondisi geografisdan sosial budaya adalah wawasan nusantara,yaitu:

Cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri danlingkungannya sesuai Ideologi Pancasila, sebagai aspirasisuatu bangsa yang berdaulat dan bermartabat ditengah-tengah lingkungannya, yang menjiwai tindak kebijaksanaandalam mencapai tujuan perjuangan bangsa.Pengertian nusantara menurut kelompok kerja

wawasan nusantara yang dirumuskan di Lemhannastahun 1999 adalah sebagai berikut.

Cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia mengenal diridan lingkungannya yang serba beragam dan bernilaistrategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuanbangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan

68

kehidupan bermasyarakat, barbangsa, dan bernegara untukmencapai tujuan nasional.

31.3 Wawasan Pembangunan Nasional.

Wawasan dalam penyelenggaraan pembangunannasional untuk mencapai tujuan dan cita-citanasional adalah wawasan nusantara yang merupakanwawasan nasional. Wawasan nusantara sebagaiwawasan pembangunan pembangunan nasional adalahmengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa sertakesatuan wilayah yang mencakup: kesatuanpolitik, ekonomi, kesatuan sosial budaya, dankesatuan hankan. Empat bidang ini merupakanpancaran dari Pancasila sebagai Ideologi Negara,sehingga dalam wawasan pembangunan tidak adaistilah kesatuan Ideologi yang berlandaskankesatuan wilayah, karena Ideologi Pancasilasebagai asas untuk menyatukan wilayah dan bangsaIndonesia.

a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satukesatuan politik, dalam arti:(1) Kebulatan

wilayah nasional dengan segala isi dankekayaannya merupakan satu kesatuanwilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuanmatra (dimensi) seluruh bangsa, sertamenjadi modal dan milik bersama bangsa.

(2) BangsaIndonesia terdiri dari berbagai suku denganberbagai bahasa daerah, memeluk danmeyakini berbagai agama dan kepercayaan

69

terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Merupakansatu kesatuan bangsa yang bulat dalam artiyang seluas-luasnya.

(3) Secarapsikologis, Bangsa Indonesia harus merasasatu dalam semangat persatuan, senasipsepenanggungan, sebangsa dan setanah air,serta mempunyai satu tekad dalam mencapaicita-cita Bangsa.

(4) ss tentangandengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsaIndonesia.

b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satukesatuan pertahanan keamanan, dalam arti:(1) Ancaman

terhadap satu pulau atau satu daerahtertentu pada hakikatnya merupakan ancamanterhadap seluruh bangsa dan Negara.

(2) Setiap wargaNegara mempunyai hak dan kewajiban yangsama dalam rangka pembelaan bangsa danNegara demi kelangsungan hidup bangsa danNegara.

PEMIKIRAN WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara lahir dan berkembang sesuaidengan kepentingan bangsa Indonesia. NegaraIndonesia terletak dikawasan dunia yang seringbergolak pada suatu silang dunia. Hal ini membawa

70

akibat-akibat yang memaksa bangsa Indonesiamengambil sikap tegas, wawasan nusantara merupakanperwujudan sikap tersebut.

Wawasan nusantara ini banyak hal yang menjadidasar pemikirannya, adapun dasar pemikiran yangutama ada tiga hal, yaitu: dasar pemikirangeografis dan geostrategis, dasar pemikiranhistoris dan yudiris, serta dasar pemikirankepentingan nasional.

32.1 Geografis dan Geostrategisa. Keadaan Geografis

Keadaan wilayah (Geografis) dan penduduk(Demografi) Indonesia sebagai negara di AsiaTenggara merupakan Negara kepulauan (NegaraMaritim), dimana ± 65 % terdiri atas lautan,sedang ± 35 % terdiri atas daratan. Daratanterdiri atas 17.508 pulau maupun gugusanpulau-pulau besar dan kecil yang seluruhnya ±2.028.087 km2. Pulau-pulau yang besar antaralain Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, danIrian Jaya (Papua), dan sekitar 6.044diantarnya memakai nama. Wilayah Indonesiaseluruhnya adalah ± 5.193.250 km2. kepulauanIndonesia bertebaran sebelah menyebelahkhatulistiwa, dan ketentuan:(1) Panjang wilayah mencakup 1/8

khatulistiwa.(2) Jarak terjauh utara-selatan

1.888 km.Jarak terjauh barat-timur 5.110 km.

71

(3) Terletak diantara 060 08’Lintang utara-110 15’ lintang selatan, dandi antara 940 45’- 1410 05’ Bujur timur.

(4) Jumlah luas keseluruhandaratan pulau-pulau yang terpenting1.849.731 km2.

(5) Luas lautan 2/3 dari seluruhwilayah.

(6) Persebaran penduduk tidakmerata, ada yang padat (Jawa, Madura, danBali) dan ada pula yang sangat jarang(Irian Jaya)

Kepulauan Indonesia dengan semuaperairannya dipandang oleh bangsa Indonesiasebagai satu kesatuan utuh tidak terpisah-pisah satu pulau dengan pulau yang lain. Carapandangan bangsa Indonesia ini telah lamadihayati, sehingga didalam menyebut bumitempat hidupnya atau tanah tumpah darahnyadigunakan istilah “tanah air”.

Kepulauan Indonesia yang disebutnusantara ini jika diperhatikan maka terlihat: Di utara dan selatan adalah benua-benua. Di timur dan barat adalah samudera-

samudera.Sehingga dapat dikatakan kedudukan Indonesiaterpetak pada posisi silang, di tengah-tengahpercaturan lalu lintas kehidupan dunia.

b. Geopolitik

72

Geopolitik (geo = bumi, bahasa Yunani)adalah politik yang tidak lepas dari pengaruhletak dan kondisi geografis bumi yang menjadiwilayah hidup. Dalam hal ini tentu sajamanusia yang hidup di atas bumi itulah yangberperan sebagai penentu terhadap bumitempatnya berada.

Istilah geopolitik semula dipakai sebagaisinonim dari Ilmu Bumi Politik (PoliticalGeography) suatu cabang ilmu bumi yangdikembangkan oleh Frederich Ratzel (1844-1904). Namun Frederich Ratzel (1897) sendirimengemukakan bahwa geopolitik sebagaipelengkap ilmu bumi politik.

Geopolitik dan Ilmu Bumi Politik padadasarnya adalah berbeda. Ilmu Bumi Politikmempelajari fenomena geografi dari aspekgeografi. Perbedaannya terletak pada fokusperhatian dan tekanan di masing-masing bidangstudi, bidang geografi atau politik.

Istilah geopolitik kemudian berubahartinya setelah dipopulerkan oleh seorangJerman yang bernama Karl Haushofer (1869-1946)dengan mengarah ke ekspansionisme danrasialisme. Hal ini dapat dilihat dari rumusanKarl Haushofer: “Geopolitik adalah landasanilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangandemi kelangsungan hidup suatu organisasiNegara untuk memperoleh ruang hidupnya(lebensraum)”. Konsep geopolitik yangdikembangkan oleh Karl Haushofer mencakupseluruh sistem politik Kjellen.

73

Konsep Karl Haushofer tidak dapatditerima oleh bangsa Indonesia, karena denganrumusan yang demikian itu sangat bertentangandengan filsafat hidup bangsa Indonesia yaituPancasila.

Sesuai dengan ajaran Pancasila, bangsaIndonesia merumuskan geopilitik sebagaiberikut:

Geopolitik adalah pengetahuan tentang segala sesuatuyang berhubungan dengan memanfaatkan keuntunganletak geografis tersebut untuk kepentinganpenyelenggaraan pemerintah nasional dan penentuan-penetuan kebijaksanaan secara ilmiah berdasarkanrealita yang ada dengan cita-cita bangsa.

c. Geostrategi Indonesia

Keadaan dan letak Negara Indonesia padaposisi silang memberikan pengaruh terhadapsegenap kehidupan bangsa Indonesia. Pengaruh-pengaruh tersebut pada satu pihak memangmenguntungkan, tetapi pada pihak lain dapatmengundang berbagai bentuk ancaman atau bahayadari luar, lebih-lebih posisi silang ini jikadihubungkan dengan kekayaan alamnya, makabahaya ancaman dari luat itu akan lebih besar,oleh karena itu harus diperhitungkan. Dalammenyusun strategi untuk menjamin kelangsunganhidup bangsa Indonesia dalam bernegara, suatukeharusan bagi bangsa Indonesia untuk lebihmemperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor yang tidak menguntungkan dan lebih-lebih juga faktor-faktor yang membahayakan

74

yang akan menghalang-halangi terwujudnyatujuan nasional.

Posisi silang Negara Indonesia sebagailandasan geopolitik dan strategi Indonesiajika diteliti lebih jauh tidak hanya mengenaisegi fisik-geografisnya saja, melainkan posisisilang juga mengenai aspek-aspek kehidupansosial, antara lain :(a) Demografi : Penduduk Indonesia antara

daerah yang berpenduduk padat di utara dandaerah yang berpenduduk jarang di selatan.

(b) Ideologi : Ideologi Indonesia terletakantara komonisme di utara dan liberalismedi selatan.

(c) Politik : Demokrasi Pancasila antarademokrasi rakyat di utara (daratan Asiabagian utara) dan demokrasi liberal diselatan.

(d) Ekonomi : Ekonomi Indonesia antara sistemekonomi sosialis di utara dan sistemekonomi kapitalis di selatan.

(e) Sosial : Masyarakat Indonesia antaramasyarakat sosialisme di utara danmasyarakat individualime di selatan.

(f) Budaya : Kebudayaan Indonesia antarakebudayaan timur di utara dan kebudayaanbarat di selatan.

(g) Hankam : Hankam anatara sistem pertahanankontinental (kekuatan darat) di utara dansistem pertahanan maritim di barat,selatan, dan timur.

75

Untuk menghadapi, mengatasi, danmenguasai semua hambatan, tantangan, ancamandan gangguan tersebut, maka mutlak diperlukanadanya suatu konsepsi ketahanan nasional, yangberlandaskan pada sifat-sifat khas dankepribadian bangsa sebagai perwujudan jiwabangsa.

Diagram dasar pemikiran geotrategis

DASAR PEMIKIRAN GEOTRATEGIS

PENGARUH BURUK\ akibat

POSISI SILANG

dirumuskan dalam bentuk menimbulkan

76

SIFAT KHASDan

KEPRIBADIAN BANGSA

cara pandang Bangsa Indonesia

WAWASAN NUSANTARA Melandasi

menghadapimembahayakan

KESATUAN dan PERSATUAN Kelangsungan hidup bangsa

Indonesia

Sifat-sifat khas dan kepribadian bangsa,dirumuskan dalam bentuk cara pandang bangsaIndonesia tentang diri dan lingkungannyaberdasarkan Ideologi Pancasila, sebagaiaspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,berdaulat dan bermartabat di tengah-tengahlingkungannya yang menjiwai segenap tindakkebijaksanaannya dalam daya upaya mencapaitujuan nasional.

32.2 Historis dan Yuridis Formal

Dasar pemikiran secara historis yangyuridis dalam perkembangan wawasan nusantarapada dasarnya ada dua bagian, pertama tentangproses wawasan gagasan nusantara, dan yang keduatentang hukum laut sebagai suatu aspek wawasannusantara. Dalam uraian histories dan yuridis

77

ANCAMANTANTANGANHAMBATANGANGUAN

KETAHANAN NASIONAL

dua bagian tersebut tidak dipisahkan akan tetapimerupakan kesatuan.

Dalam rangka mendalami, manghayati danmengamalkan gagasan wawasan nusantara makaperlu dipahami terlebih dahulu tentangpengertian kenusantaraan. Pengertiankenusantaran (Archipelago) sesuai asas-asasnya,dapat dipahami juga bahwa nusantara atau Negarakepulauan ialah :(a) Suatu kesatuan utuh wilayah,

yang batas-batasnya ditentukan oleh laut dandi dalamnya terdapat pulau-pulau ataugugusan pulau-pulau.Atau sering juga dirumuskan :

(b) Gugusan pulau-pulau denganperairan diantaranya sebagai kesatuan utuh,dengan unsur air sebagai penghubungnya.

a. Ordinansi tahun 1939.Secara histories gagasan wawasan

nusantara dapat dimulai sejak proklamasikemerdekaan Republik Indonesia, yang masihmengikuti Ordinasi tahun 1939. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 tidak menentukan batas-batas wilayah Republik Indonesia. DidalamPemubukaan UUD 1945 hanya tercantum “Segenapbangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahIndonesia”. Dengan demikian, ketentuanOrdinansi tahun 1939 (Territoriale Zee enMaritime Kringen Ordinnantie 1939), tentangbatas-batas laut wilayah Republik Indonesiaadalah sejauh 3 mil diukur dari garis rendahdi pantai masing-masing pulau Indonesia.

78

b. Deklarasi Juanda 1957.Menjelang tahun 1957 ketentuan Ordinansi

terasa sekali tidak memadai lagi untukmemelihara kepentingan dan keutuhan vitalIndonesia, baik di bidang politik, ekonomi,maupun hankam. Sehingga berdasarkanpertimbangan kesejahteraan dan keamananuntuk menjamin kepentingan nasional NegaraIndonesia, Pemerintah Indonesia pada tanggal13 Desember 1957 mengeluarkan pengumumanmengenai wilayah perairan Republik Indonesiayang kemudian terkenal dengan deklarasiJuanda, yang menyatakan :(a) Segala perairan disekitar, diantara,

dan yang menghubungkan pulau-pulau ataubagian pulau-pulau yang termasuk daratanNegara Republik Indonesia, dengan tidakmemandang luas atau lebarnya bagian-bagian yang wajar dari wilayah daratanNegara Republic Indonesia, yang merupakanbagian dari perairan nasional yang beradadibawah kedaulatan mutlak Negara RepublikIndonesia.Dari pernyataan Dekalarasi Juanda inikemudian ditentukan juga bahwa :

(b)Batas lautan teritorial lebarnya 12 mildiukur dari garis yang menghubungkantitik-titik ujung luar pada pulau-pulauNegara Indonesia.Teori antar titik ini didasarkan atas

yurisprudensi keputusan MahkamahInternasional tahun 1951, sehubungan dengan

79

sengketa perikanan antara Inggris danNorwegia (Anglo Norwegian Fisheries Case),dan diterapkan pada konsep kenusantaraan(Archipelago). Konsep ini kemudianberkembang menjadi wawasan nusantara, yangdimaksudkan untuk menjamin keutuhan wilayahnasional,dan memandang nusantara sebagaisuatu kesatuan yang bulat.

Pengumuman pemerintah tanggal 13Desember 1957 dibawah ke Konferensi HukumLaut PBB I Tahun 1958. kebanyakan delegasidari Negara-negara lain kurang dapatmemahami permasalahan dan argumetasiIndonesia, karena masalahnya memang baru.Kemudian pengumuman Pemerintah tersebut dituangkan ke dalam peraturan pemerintahpengganti Undang-Undang (PERPU) Nomor4/PrP/1960 Tentang Perairan Indonesiatanggal 18 februari 1960, supaya mempunyaidasar hukum yang kuat. Berdasarkan PERPUNomor 4 tahun 1960 tersebut, luas wilayahNegara Indonesia berubah menjadi 5.193.250km2 dengan perincian sebagai berikut: luasdaratan 2.027.087 km2, dan luas perairannasional 3.166.163 km2.

c. Landas Kontenen Indonesia 1969.Bangsa Indonesia dalam usaha

meningkatkan perjuangan untuk pengakuangagasan Wawasan Nusantara sebagaimanifestasi semangat persatuan dan kesatuandalam Pancasila, pemerintah Indonesia padatanggal 17 Februari 1969 mengeluarkan lagi

80

pengumuman yang menjelaskan tentang landaskontinen Negara Republik Indonesia.Pengumuman pemerintah ini merupakanperluasan konsep nusantara tahun 1957 yangperbedaannya sebagai berikut :

(a) Konsep nusantara tahun 1957 merupakankonsep nasional kewilayahan nasional.

(b) Konsep nusantara tahun 1969 lebihbanyak sebagai konsep politik danketatanegaraan, yang didasarkan ataskonsep kewilayaan nasional tahun 1957.

Pengumuman pemerintah Indonesia tanggal17 Februari 1969 tentang landas kontinenIndonesia sampai ke dalam laut 200 m, yangmemuat pokok-pokok sebagai berikut :(1) Segala sumber kekayaan alam yang

terdapat dalam landas kontinen Indonesiaadalah milik eksklusif Negara Republikindonesia.

(2) Pemerintah Indonesia bersediamenyelesaikan soal garis batas landaskontinen dengan negara-negara tetanggamelalui perundingan.

(3) Jika tidak ada perjalanan garis batas,maka landas kontinen Indonesia adalahsuatu garis yang ditarik di tengah-tengahpulau terluar dengan titik luar wilayahNegara tetangga.

(4) Ketentuan-ketentuan di atas tidak akanmempengaruhi sifat serta status dari

81

perairan di atas landas kontinenIndonesia sebagai laut lepas, demikianjuga ruang udara di atasnya.

Perjanjian Dengan Negara Tetangga.

Sehubungan dengan pengumuman tersebutpemerintah Indonesia merasa penting untukmenyelesaikan soal-soal garis landaskontinen dengan Negara tetangga sebelumditemukan deposit (endapan mineral) agarpenyelesaiannya lebih mudah. Penandatangananperjanjian dengan Negara tetanggadilaksanakan sebagai berikut:

(1)Perjanjian Republik Indonesia denganMalaysia, tentang penetapan Garis BatasLandas Kontinen kedua Negara, di selatMalaka dan Laut Cina Selatan,ditandatangani pada tanggal 27 Oktober1969, mulai berlaku tanggal 7 November1969.

(2) Perjanjian RepublikIndonesia dengan Thailand, tentang landaskontinen selat Malaka bagian utara danLaut Andaman, ditandatangani tanggal 17Desember 1971, dan berlaku mulai tanggal7 April 1972.

(3) Persetujuan RepublikIndonesia dengan Malaysia dan Thailand,mengenai landas kontinen bagian Utara,

82

tanggal 21 Desember 1971 dan berlakutanggal 16 Juli 1973.

(4) Persetujuan Indonesiadengan Australia, tentang penetapan atasbatas dasar laut tertentu, di lautArafuru, di depan Pantai Selatan Irian,dan di depan pulau Irian, tanggal 18 Mei1971 dan berlaku mulai tanggal 19November 1973.

(5) Persetujuan RepublikIndonesia dengan Australia, tentangpenetapan batas-batas dasar lauttertentu, di daerah Laut Timor dan LautArafuru sebagai tambahan pada persetujuantanggal 18 Mei 1971, tanggal 9 Oktober1972.

(6) Persetujuan RepulikIndonesia dengan India, tentang penetapangaris batas landas kontinen antara keduaNegara, yaitu batas antara Sumatera danNikobar, ditandatangani dan mulai berlakutanggal 18 Agustus 1974.

Persetujuan batas kontinen dengan Negaratetangga di atas telah menguatkan pendirianbahwa Negara Republik Indonesia mempunyaikedaulatan atas kekayaan alam di landaskontinen seluas sekitar 800.000 mil2 atausekitar 2.072.000 km2 indonesia mempunyaipenguasaan penuh dan hak eksklusif ataskekayaan alam di landas kontinen Indonesia,kepemilikannya ada pada Negara Indonesia.Selanjutnya pengumuman pemerintah tentang

83

landas kontinen tahun 1969 supaya lebih kuatkedudukan hukumnya, dikukuhkan denganUndang-Undang No 1 tahun 1973 tentang landasKontinen Indonesia.Perjanjian Garis Batas Laut dan Perbatasan.

Di samping persetujuan mengenai garisbatas landas kontinen, pemerintah RepublikIndonesia telah mengadakan pula perjanjiangaris batas laut wilayah dan perjanjianperbatasan (meliputi perbatasan darat danlaut) dengan Negara tetangga sebagaiberikut.(1) Perjanjian antara Republik Indonesia dan

Malaysia, tentang penetapan garis bataslaut wilayah kedua Negara di selatMalaka, ditandatangani pada tanggal 17Maret 1970.

(2) Perjanjian antara Republik Indonesia danRepublik Singapura, tentang penetapangaris batas laut wilayah kedua Negara diselat Singapura, ditandatangani tanggal25 Mei 1973.

(3) Perjanjian antara Republik Indonesia danAustralia mengenai Garis-Garis Batastertentu antara Papua New Guinea,ditangdatangani tanggal 12 Februari 1973.

d. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia 1980.Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan

semangat persatuan dan kesatuan wilayahnusantara, pada tahun 1980 mengeluarkanpengumuman tentang Zona Ekonomi Eksklusif

84

Indonesia (ZEEI), tanggal 21 Maret 1980,yang menyatakan bahwa Zona Ekonomi EksklusifIndonesia selebar 200 mil diukur dari garispangkal wilayah laut Negara Indonesia.Pengumuman pemerintah ini mempunyai akibatyang sangat luas, baik bagi Negara Indonesiamaupun negara-negara lain yang bersangkutan.Bagi Negara Indonesia, pengumuman tersebutakan menambah luas wilayah laut yang beradadibawah yurisdiksi nasional Indonesia denganlebih dari dua kali luas wilayah lautberdasarkan PERPU no 4 Tahun 1960 tentangperairan Indonesia.

Sebagai Negara yang masih berkembang,Negara Indonesia merasa perlu melindungisumber-sumber daya hayati maupun non hayatiyang berada diluar wilayahnya, untukmenjamin kebutuhan bangsa Indonesia padamasa yang akan datang. Dan dasar perimbanganini terutama didorong oleh faktor-faktorsebagai berikut:1) Semakin Terbatasnya Persediaan Ikan

Pada tahun 2000 permintaan akan ikanuntuk bahan makanan akan meningkat,karena bertambahnya jumlah pendudukdunia. Sedangkan hasil perikanan duniaakan berada di bawah tingkat permintaan.Mengingat perkiraan bangsa Indonesiamerasakan sangat mendesaknya kebutuhanuntuk melindungi sumber-sumber dayahayati yang berada di laut. Perlindungansemacam itu hanya dapat diberikan secara

85

efektif dengan mengumumkan Zona EkonomiEksklusif Indonesia.

2) Pembangunan Nasional Indonesia.Dalam rangka usaha membangun,

sumberdaya alam yang terdapat di lautsampai kebatas 200 mil dari garis-garispangkal, dasar lautnya dan tanahdibawahnya dapat dimanfaatkan bagipeningkatan kesejahteraan bangsa,sehingga seyogyanyalah dilindungi dandikelola dengan cara yang tepat.

3) Zona Ekonomi Eksklusif sebagai rezimHukum Internasional.

Sampai saat ini telah ada banyakkurang lebih 90 negara yang telahmengeluarkan pernyataan tentang ZonaEkonomi Eksklusif atau pun ZonaPerikanan yang lebarnya 200 mil.

e. Konvensi Hukum Laut.Melalui konferensi PBB tentang hukum

Laut Internasional yang ke III di New Yorktanggal 30 April 1982, pokok-pokok asasNegara kepulauan diakui dan dicantumkandalam UNCLOS 1982 (United Nation Conventionon the Law of the Sea) atau konfrensiPerserikatan Bangsa-Bangsa tentang HukumLaut yang sering disebut Konvensi Hukum LautInternasional, memberikan perluasanyurisdiksi Negara-negara pantai di lautanbebas.

Dan kemudian ditandatangani di TelukMontego, Jamaica pada tanggal 10 Desember

86

1982 oleh 177 negara peserta termasukIndonesia (kecuali Amerika dan 3 negaralainnya), yang antara lain mengakui asasNegara kepulauan (Archipelogic StatePrinciple) dan menerima asas Zona EkonomiEksklusif. Hal yang sangat menguntungkanIndonesia dari konvensi tersebut ialahditerimanya asas nusantara sebagai asashukum Internasional. Hasil konvensi tersebutdisahkan pada bulan Agustus 1983 dalamseminar Konvensi Hukum Laut Internasioal diNew York.

Dengan dasar diterimanya asas nusantarasebagai asas Hukum Internasional, makasahlah rumusan “Negara Republik Indonesiaadalah satu kesatuan wilayah laut yang didalamnya terhampar 17.508 buah pulau besardan kecil sebagai satu kewilayahan darat dandinaungi oleh satu kesatuan wilayah udara”.

Demikian juga sebagai kelanjutanditerimanya asas nusantara sebagai asasHukum Internasional untuk Negara Indonesia,maka pengumuman pemerintah tentang ZEEIsupaya kuat kedudukannya dalam hukumIndonesia disahkan dengan Undang-UndangRepublik Indonesia No, 5 tahun 1983,tanggal 18 Oktober 1983. Hal ini berartisegala sumber hayati maupun non hayati yangterdapat di bawah permukaan laut, di dasarlaut, dan di bawah laut, menjadi hakeksklusif Negara Republik Indonesia, akibatketentuan tersebut, penangkapan ikan olehkapal-kapal asing menjadi batas daerahnya,

87

dan segala penelitian, eksplorasi, daneksploitasi harus memperoleh ijin pemerintahRepublik Indonesia.

Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982melalui Undang-Undang No 17 Tahun 1985 padatanggal 31 Desember 1985. Dan sejak tanggal16 November 1993 UNCLOS 1982 telahdiratifikasi oleh 60 negara dan menjadihukum positif sejak 16 November 1994.

Perjuangan bangsa Indonesia dalammenyatukan wilayah nusantara di forumintenasional memerlukan waktu selama 25tahun. Hal ini Karena yang menjadi soalutama dalam hukum internasional adalah:Apakah laut dapat dimiliki oleh suatu Negaraatau tidak. Selama ini, sejarah hukuminternasional mengenal peraturan antara duakonsepsi pokok, yaitu:(1) Res Nullius, yang menyatakan bahwa laut

itu tidak ada yang memilikinya, dankarena itu dapat diambil dan dimilikioleh masing-masing Negara.

(2) Res Kummunis, yang menyatakan bahwa lautitu adalah milik masyarakat dunia, dankarena itu tidak dapat diambil ataudimiliki oleh masing-masing Negara.

f. Kedaulatan Diruang UdaraSehubungan dengan perkembangan konsep

wawasan nusantara atas dasar pemikiranhistoris dan yudiris formal khusus tentangkonsep kewilayahan, perlu dibahas pulamengenai kedaulatan Negara atas ruang udara.

88

Konsep tentang ruang udara ini ada dua dasarteori, yaitu: (1) Teori Udara Bebas, dan (2)Teori Kedaulatan Negara(1) Teori Udara Bebas

Teori Udara Bebas (The Air FredomTheory) menyatakan bahwa udara bersifatbebas, oleh karena itu tidak dimilikiNegara tertentu. Pengikat teori bebas initerbagi menjadi dua kelompok aliran,yaitu :a) Kebebasan ruang udara tanpa batas.

Ruang udara adalah bebas, dapatdigunakan oleh siapapun juga, tidak adaNegara yang mempunyai hak dankedaulatan di ruang udara.

b) Kebebasan ruang udara terbatas : Negara kolong (Negara bawah) berhak

mengambil tindakan tertentu untukmemelihara keamanan dankeselamatannya. Penganut aliran ini(pada pertemuan Gent-Belgia 1906),memutuskan bahwa ruang udara adalahbebas, Negara tidak mempunyai hakapapun pada waktu perang atau damai,Negara hanya dapat mengatur segalasesuatu yang berhubungan dengankelangsungan hidupnya,

Kebebasan ruang udara denganpenetapan wilayah di daerah manahak-hak tertentu dapat dilaksanakan.

(2) Teori Kedaulatan Negara

89

Teori kedaulatan Negara diudara (TheAir Souvereignity Theory) menyatakanbahwa Negara berdaulat atas ruang udaradiatas wilayah Negara. Pengikut teorikedaulatan ini berkelompok dalam beberapapendapat:a) Negara kolong berdaulat penuh, hanya

dibatasi oleh ketinggian tertentu diruang udara.

b) Negara kolong berdaulat penuh, tetapidibatasi oleh hak lintas damai pesawatNegara asing.

c) Negara kolong berdaulat penuh tanpabatas keatas.

Jarak dan Batas Ruang Udara.Konvensi Chicago tahun 1944 menetapkan

tentang pengertian ruang udara sebagai jalurruang udara di atmosfer yang berisikan cukupudara yang memungkinkan pesawat udara dapatbergerak. Jarak ketinggian kedaulatan Negara diatmosfer ditentukan oleh kesanggupan pesawatudara mencapai ketinggian. Dengan demikian,batas tersebut berubah sesuai dengan kemajuanteknologi.

Dalam teori kedaulatan Negara di udaraperlu juga diketahui khusus yang berhubungandengan teori kedaulatan suatu Negara terbatas,yaitu:(a) Teori keamanan. Teori keamanan menyatakan

bahwa suatu Negara mempunyai kedaulatan ataswilayah udaranya sampai yang diperlukanuntuk menjaga keamanannya. Fauchille yang

90

menganut teori ini mula-mula menyatakanbahwa ketinggian 1.500 meter (1901) kemudianditurunkan menjadi 500 meter (1901).

(b) Teori Penguasaan. Pada tahun 1951 Coopertelah mengajukan teorinya yang menyatakanbahwa kedaulatan Negara ditentukan olehkemampuan Negara yang bersangkutan untukmenguasai ruang udara yang ada di ataswilayahnya secara fisik dan ilmiah.

(c)Teori Ruang Udara. Teori udara Schachtermenyatakan bahwa wilayah udara itu haruslahsampai pada suatu ketinggian dimana udaramasih cukup mampu mengangkat ataumengapungkan balon dan pesawat udara. Padasaat ini ketinggian tersebut berada padasekitar 30 mil dari permukaan laut.

Sehubungan dengan kedaulatan Negara diruang udara, maka bagaimana cara menarik garisbatas ruang udara tersebut. Hal ini ada duacara, yaitu:(a) Menarik garis lurus pusat

bumi ke batas wilayah Negara ke arahangkasa, yang mengakibatkan bahwa wilayahudara lebih luas dari wilayah darat danlaut.

(b) Menarik garis tegak lurusdari perbatasan wilayah Negara ke angkasa,yang berarti ada kantong-kantong udara bebasmengingat bentuk bumi yang bulat.

Kedaulatan Ruang Udara Republik Indonesia.

91

Berdasarkan teori-teori kedaulatan Negaradi ruang udara, bangsa Indonesia menentukanbahwa batas atas wilayah kedaulatan ruang udarauntuk Indonesia mengikuti sistem cerobong,yaitu:

Batas wilayah udara ditarik vertikal daribatas wilayah ke bawah dan ke atas.

Sistem ini untuk melindungi wilayah Indonesiadari gangguan pesawat lain di ruang udara, yangdapat menggangu keamanan wilayah nusantara.Dengan tuntutan lebar wilayah laut sampai 200mil dapat menyatukan wilayah Indonesia yangdinaungi wilayah udara yang sangat luas.

Wilayah Republik Indonesia berdasarkanuraian diatas terdiri dari tiga dimensi, yakniwilayah daratan, wilayah perairan, dan wilayahudara. Wilayah di darat dan di laut persoalanhukum sudah selesai, sedang tuntutan bangsaIndonesia mengenai wilayah Negara di udaramasih perlu di perjuangkan di foruminternasional ketentuan hukumnya.

32.3 Kepentingan Nasional.

Kepentingan nasional yang mengarah ketujuan nasional berhubungan dengan kelangsunganhidup bangsa Indonesia dalam bernegara.Kepentingan nasional identik dengan cita-citauntuk mengisi kemerdekaan, sebagaimana yangtekandung dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea

92

kedua, yaitu: bersatu, berdaulat, adil, danmakmur.

Diagram Dasar Pemikiran Kepentingan NasionalDASAR PEMIKIRAN KEPENTINGAN NASIONAL

wawasan

PEMBANGUNANA

NASIONAL

Prasyarat menjalin

Untuk mewujudkan

demi

93

PANCASILA Menjiwai Menjiwai

CARA PANDANGUTUH

MENYELURUH

KELANGSUNGANHIDUP BANGSA

TUJUAN

NASIONAL

KEPENTINGANNASIONAL

UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara sebagai fenomena ataugejala sosial harus di lihat sebagai gejaladinamik, yang selalu mengusahakan persatuan dankesatuan. Persatuan merupakan suatu proses,yaitu usaha kearah bersatu untuk menjadikankeseluruahan kearah satu kesatuan yang tidakterpisahkan, atau dengan istilah lain sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakikatsatu, yaitu mutlak tidak dapat terbagi danterpisah dari yang lain. Dan sebagai gejalasosial yang dinamik, wawasan nusantara selaludapat berkembang terus dan konsisten danrelavan, dengan berlandaskan pada tiga unsurutama yang merupakan unsur dasarnya, yaitu:unsur wadah (Contour), unsur isi (Content),unsur tatalaku (Conduct). Tiga unsur dasar inidibedakan dua kelompok, unsur wadah dan isimerupakan konsepsi dasar wawasan nusantara,sedang tata laku merupakan konsepsi pelaksanaanwawasan nusantara.

33.1Unsur WadahDalam membicarakan unsur wadah (contour),

ini perlu diuraikan tentang asas Archipelagoatau asas nusantara. Archipelago berasal darikata “Archi”yang berarti penting, dan “pelagus”

94

yang berarti laut atau wilayah lautan, sehinggaarchipelago berarti “wilayah laut dengankumpulan pulau-pulau di dalamnya”. Adapun artiklasik, archipelago adalah lautan yang diserakipulau-pulau.

Unsur wadah ini diperinci lebih lanjutmeliputi tiga unsur, yaitu: (1) batas ruanglingkup atau bentuk wujud, (2) tata susunanpokok atau tata inti organisasi, (3) tatasusunan pelengkap atau tata kelengkapanorganisasi. Tiga unsur ini akan diuraikan satuper satu.

a. Bentuk WujudBatas ruang lingkup atau bentuk wujud

pada dasarnya telah diuraikan dalam asasarchipelago atau asas nusantara, yangkemudian diuraikan lebih lanjut bahwawawasan nusantara ini mewujudkan diri dalambentuk nusantara dan posisi silang yangmenunggal atau menyeluruh.

1) Bentuk NusantaraPengertian nusantara harus dibedakan

dari rangkaian pulau-pulau. BangsaIndonesia mengartikan nusantara sebagaiberikut: Suatu kesatuan utuh wilayah yangbatas-batasnya ditentukan oleh lautanserta didalamnya terdapat pulau-pulau dangugusan pulau-pulau.

2) Posisi Silang.Wilayah pada suatu Negara pada dasarnya

akan mempengaruhi sekelompok manusia yang95

mendiaminya, yang disebut bangsa yangmenegara. Demikian juga nusantara yangmerupakan satu kesatuan wilayah laut yangterletak di posisi silang di antara duabenua dan dua samudera, memberikanpengaruh yang sangat besar terhadap tatakehidupan sosial budaya dan perikehidupannasional Indonesia, yaitu:(1) Posisi silang menyebabkan nusantara

menjadi lintasan pengaruh sosial budayadari pelbagai penjuru. Dan karena sikapterbuka bangsa Indonesia terhadappengaruh luar dan kemampuan adaptasinyayang masih rendah, maka pengaruh-pengaruh itu masuk tanpa saringan,sehingga dapat mengancam kehidupannasional terutama bidang kesatuan sosialbudaya.

(2) Dalam hubungan antar bangsa, jika timbulketegangan karena salah satu negarakepentingannya terancam, maka nusantarayang terletak pada posisi silang, secaralangsung atau tidak langsung akanmenerima ketegangan tersebut yangkemudian dapat juga mengancam danmenghambat pembangunan nasional.

(3) Pada umumnya, Negara-negara besarberusaha menanamkan pengaruhnya dibidang politik dan ideologi. Jika halini terjadi di nusantara, maka akanpecahlah kesatuan dan persatuan politikdan ideologi nasional. Hal ini akanmengancam juga kesatuan dibidang politik

96

dan di bidang ideologi, yang berartijuga mengancam stabilitas nasional.

(4) Kekayaan yang melimpah di nusantara,tenaga kerja banyak serta murah, pasaranyang luas bagi hasil industri modern,sehingga merupakan daya tarik bagiNegara-negara yang tidak mempunyaiunsur-unsur tersebut. Jika nusantara initidak tangguh di bidang kesatuanekonomi, maka hal tersebut merupakansumber yang tidak menguntungkan baginusantara.

3) Manunggal Utuh Menyeluruh.

Sebagaimana dinyatakan diatas, wawasannusantara mempunyai bentuk wujud manunggalutuh menyeluruh, sebagai perwujudanpersatuan dan kesatuan. Persatuan dankesatuan merupakan hal yang mutlak baginusantara dan sekaligus juga dalam semuaaspek kehidupan nasional. Bentuk wujudsebagai sifat dan ciri menunggal utuhmenyeluruh ini meliputi:(1) Menunggal di

bidang wilayah.Wilayah Republik Indonesia terdiri

dari beribu-ribu pulau besar dan kecil.Harus dijaga dan diusahakan tetapmenjadi satu kesatuan wilauah nasionaldengan segala segi dan kekayaannya.

(2) Menunggal dibidang bangsa

97

Bangsa Indonesia terdiri daripelbagai suku dan pelbagai bahasa sertaagama harus diusahakan terwujudnya satukesetuan bangsa, yaitu bangsa Indonesia

(3) Menunggal dibidang ideologi

bangsa Indonesia yang bersifatBhineka dituntut demi tetap utuhnyauntuk memiliki satu ideologi bangsa danNegara, yaitu pancasila sebagai filsafathidup bangsa dan dasar filsafat Negara.

(4) Menunggal dibidang politik

Karena bangsa Indonesia menganut satuideologi pancasila, maka perlu dibinakestabilan politik sebagai pelaksanaanideologi yang disesuaikan dengan ruangdan waktu.

(5) Menunggal dibidang ekonomi

Kekayaan wilayah Indonesia baikpotensial maupun efektif adalah modaldan milik bersama bangsa. Pengembanganekonomi harus berimbang diseluruh daerahtanpa meninggalkan ciri khas yangdimiliki daerah.

(6) Menunggal dibidang sosial

Perikehidupan masyarakat Indonesiaadalah satu kehidupan homogen dengantingkat kemajuan yang selaras, serasi,dan seimbang sesuai dengan kemajuanzaman.

98

(7) Menunggal dibidang kebudayaan

Kebudayaan Indonesia adalah satu,corak ragam budaya menggambarkankekayaan budaya bangsa yang menjadimodal dan landasan pengembangan budayabangsa seluruhnya.

(8) Menunggal dibidang pertahanan keamanan

Seluruh kepulauan nusantara merupakansatu kesatuan pertahanan keamanan,ancaman dan gangguan terhadap satudaerah merupakan ancaman seluruh bangsadan negara indonesia.

(9) Menunggal dibidang psikologi

Secara psikologis bangsa Indonesiamerasa dirinya merupakan satu kesatuanbangsa dan tanah air Indonesia, sertamempunyai satu cita-cita yang sama dalamhidup bernegara.

b. Tata Inti Organisasi.Sarana untuk mengetahui tata susunan

pokok atau tata inti organisasi suatu Negaraialah dengan mamahami isi yang terkandungdalam Undang-Undang Dasarnya. Tata intiorganisasi Negara Indonesia tercantum dalamUndang-Undang Dasar 1945, yang menyangkutbentuk dan kedaulatan Negara, kekuasaanpemerintahan Negara, sistem pemerintahan,dan sistem perwakilan.

99

1) Bentuk dan Kedaulatan (a) Negara Indonesia ialah Negara kesatuan

yang berbentuk Repeublik (Ps. 1 (1) UUD1945). Hal ini merupakan penjabaran isialinea keempat Pembukaan UUD 1945 hakketiga, yaitu tentang bentuk Negara,yang dirumuskan dalam anak kalimat: “…yang terbentuk dalam satu susunanNegara Republik Indonesia yangberkedaulatan rakyat …”.

(b) Kedaulatan ada ditangan rakyat, dandilakukan sepenuhnya oleh MajelisPermusyawaratan Rakyat (Ps. 1 (1) UUD1945).

2) Kekuasaan Pemerintah(a) Presiden Republik Indonesia memegang

kekuasaan pemerintah menurut Undang-Undang Dasar 1945 (ps. 4 UUD 1945).

(b) Presiden memegang kekuasaan bentukUndang-Undang dengan persetujuan DewanPerwakilan Rakyat (Ps. 5 (1) UUD 1945).Presiden berhak mengajukan rancanganUndang-Undang kepada Dewan PerwakilanRakyat (Amandemen UUD 1945, 1999).

(c) Presiden menetapkan peraturanpemerintah untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya (Ps. 5 (2)UUD 1945).

3) System Pemerintahan Sistem Dasar:

100

(a) Sistem Negara hukum. Indonesia ialahNegara yang berdasar atas hukum dantidak berdasarkan atas kekuasaanbelaka.

(b) Sistem konstitusional. PemerintahIndonesia berdasarkan atas sistemkonstitusi dan tidak berdasarkanabsolutisme.

Sistem Pelaksana.(c) Kekuasaan Negara yang tertinggi

ditangan Majelis PermusyawaratanRakyat.

(d) Presiden ialah penyelenggarapemerintah Negara yang tertinggidibawah majelis.

(e) Presiden tidak bertanggung-jawabkepada Dewan Perwakilan Rakyat.

(f) Mentri Negara ialah pembantu presiden,dan tidak bertanggungjawab kepada DewanPerwakilan Rakyat.

(g) Kekeuasaab kepala Negara tidak takterbatas.

4) System Perwakilan (a) Dalam sistem perwakilan, kedudukan

Dewan Perwakilan Rakyat adalah kuat.Dewan tidak dapat dibubarkan olehpresiden, karena dewan merupakan wakil-wakil dari rakyat dan sistem kedaulatanrakyat.

(b) Anggota DPR semuanya menjadi anggotaMPR. DPR dapat senantiasa mengawasitindakan-tindakan presiden. Jika dewan

101

menggap bahwa Presiden sungguhmelanggar haluan Negara yang ditetapkanoleh UUD atau oleh MPR, maka dewandapat memintata Majelis mengadakansiding istimewa untuk memintapertanggung-jawaban presiden.

c. Tata Kelengkapan Organisasi.Di samping tata inti organisasi, agar

tujuan nasional dapat tercapai dengan tertibdan mantap sesuai dengan yang dicita-citakandalam Pembukaan UUD 1945, maka diperlukansuatu tata susunan pelengkap ataukelengkapan organisasi, antara lain:Aparatur Negara, kesadaran politikmasyarakat, media pers, dan partisipasirakyat.

Aparatur NegaraAparatur Negara ini harus mampu untuk

mendorong menggerakan serta mengarahkanusaha-usaha pembangunan kesasaran yang telahditetapkan untuk kepentingan rakyat banyak.Hal ini dapat tercapai jika diciptakanstabilitas nasional yang termasuk jugastabilitas politik.

Kesadaran Politik MasyarakatKunci lain dalam pemantapan stabilitas

politik juga terletak pada kesadaran politikseluruh masyarakat, setiap orang, setiappartai, setiap oraganisasi masyarakat,setiap oraganisasi fungsional maupun

102

profesi, dan juga seluruh tubuhpemerintahan.

Media PersPers yang diharapkan adalah pers yang

sehat, dalam arti pers yang bebas danbertanggung-jawab, jujur dan efektif dengantulisan-tulisan yang memberikan penjelasan-penjelasan yang jujur, edukatif danbertanggung-jawab, melaksanakan fungsisebagai penyalur suara masyarakat dansebagai alat control masyarakat tarhadappemerintah, lembaga-lembaga Negara, danmasyarakt itu sendiri.

Partisipasi Rakyat.Mengikut sertakan rakyat dalam segala

kegiatan kenegaraan yang langsung menyangkutpembangunan. Saluran-saluran yang efektifdalam membina dan mengembangkan partisipasirakyat antara lain adalah lembaga-lembagarakyat masyawarah desa, lembaga-lembagaperwakilan rakyat, perguruan tinggi, danmass media.

Wawasan Nusantara pada dasarnya adalahsebagai perwujudan nilai-nilai luhur yaitunilai-nilai pancasila, yang diyakinikebenarannya dalam kehidupan bermasyarakatberbangsa dan bernegara. Adapun penerapan dari

103

ketiga unsur dasar dapat diuraikan secarasingkat sebagai berikut:(a) Wawasan nusantara dalam wujud

dan wadahnya sebagai suatu wawasan nasionaladalah perumusan isi Republik Indonesiadalam wadahnya yang berupa suatu Negarakepulauan yang sejak dahulu kala merupakankesatuan.- Wadah Republik Indonesia berupa nusantara

yang mana kala diisi atau diberi isimenampakan wujud dan wadahnya sebagaiwawasan nusantara..

- Isi Republik Indonesia berupa filsafatpacasila yang dipancarkan ke empat pokokpikiran dan dijelmakan dalam Undang-Undang Dasar 1945

- Tata laku Republik Indonesia berupaUndang-Undang Dasar 1945 yang jikadilaksanakan dan diterapkan berdasarkanwawasan nusantara, akan menghasilkanketahanan nasional.

(b) Ajaran wawasan nusantara adalahwujud dan isi kepribadian bangsa, yanghendak mewujudkan diri dalam lingkunganalam Indonesia yang serba nusantaramenurut cara-cara Indonesia di dalamruang hidup yang serba nusantara.

104

BAB IVKETAHANAN NASIONAL

4.1 KONSEP KETAHANAN NAIONAL.

41.1 Pengertian Ketahanan Nasional.Setiap bangsa mempunyai cita-cita luhur

yang ingin dicapai, dan cita-cita tersebutmempunyai fungsi sebagaimana penentu dari tujuannasionalnya. Dalam usaha mencapai tujuannasional bangsa yang bersangkutan menghadapitantangan, ancaman, hambatan, serta gangguanyang senantiasa perlu dihadapi atau perlupunditanggulangi. Oleh karena itu, suatu bangsaharus mempunayai kemampuan, kekuatan,ketangguhan, dan keuletan dalam menghadapinyademi untuk dapat mempertahankan kelangsunganhidupnya. Dalam mempertahankan kelangsunganhidup ini bagi bangsa Indonesia sebagai bangsayang merdeka dan berdaulat harus mempunyaiunsur-unsur tersebut sebagai kesatuan yangdisebut dengan ketahanan nasional. Ketahanan

105

nasional ini disusun, dan dikembangkanberdasarkan wawasan nusantara.

Ketahanan merupakan kondisi dinamik yangdimiliki suatu bangsa, didalamnya terkandungkeuletan dan ketangguhan yang mampumengembangkan kekuatan nasional. Kekuatannasional ini diperlukan untuk mengatasi segalamacam ancaman, tantangan, hambatan, gangguan,yang datang baik secara langsung atau tidaklangsung yang akan membahayakan kesatuan,keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa danNegara. Ancaman-ancaman ini mungkin datang daridalam atau dari luar. Jadi secara lengkapistilah ketahanan nasional dapat dirumuskansebagai berikut:

Kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan danketangguhan, yang mampu mengembangkan kekuatannasional, didalam menghadapi dan mengatasi segalatantangan, ancaman, hambata, serta gangguan, baik yangdatang dari luar maupun dalam. Langsung maupun tidaklangsung membahayakan integritas, identitas sertakelangsungan hidup bangsa dan negaraKetahanan nasional merupakan tingkat

keuletan dan ketangguhan bangsa dalam menghimpundan mengembangkan segala kekuatan yang adamenjadi kekuatan nasional untuk mengatasi segalamacam ancaman, tantangan, hambatan, ganguan,yang membahayakan bangsa dan negara. Ketahanannasional pada hakekatnya secara singkat dapatdisimpulkan: kemampuan dan ketangguhan suatubangsa untuk dapat menjalin kelangsunganhidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.

106

41.2 Pendekatan Ketahanan NasionalPenyelengaraan ketahanan nasional dilakukan

melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan.Pendekatan kesejahteraan digunakan untukmewujudkan ketahanan itu berbentuk kemampuanbangsa dalam menunmbuhkan dan menyumbangkannilai-nilai nasionalnya menjadi kemakmuran yangadil merata, rohaniah jasmani.sedangkanpendekatan keamanan adalah kemampuan bangsadalam melindungi keberadaan serta nilai-nilainasionalnya terhadap segala ancaman dari dalammaupun luar.

Kedua pendekatan ketahanan nasional iniselalu digunakan bersama-sama. Pendekatan manayang lebih ditekankan tergantung kepada kondisiserta situasi nasional dan internasional yangsedang dihadapi bangsa. Dalam hubungan ini perludiingat bahwa kesejahteraan dan keamanan hanyadapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan,keduanya merupakan tujuan negara berhubungandengan kesatuan bangsa terkandung dalamPembukaan UUD 1945. penyelenggaraankesejahteraan memerlukan tingkat keamanantertentu, demikian pula penyelenggaraan keamananmemerlukan tingkat kesejahteraan tertentu pula.Dengan demikian, penyelengaraan ketahanannasional sekaligus memberikan gambaran tentangkesejahteraan dan keamanan suatu bangsa.

Selanjutnya, karena ketahanan nasional itumeliputi segenap aspek kehidupan, baik aspekalamiah maupun aspek sosial, yang terdiri atastrigatra dan pancagatra, maka berdasarkan

107

pendekatan kesejahteraan dan keamanan dalamsetiap gatra dapat mempunyai peranan:1) Sama besar untuk Kesejahteraan dan Keamanan.2) Lebih besar Kesejahteraan dari pada

Keamanan.3) Lebih besar Keamanan dari pada

Kesejahteraan.

41.3 Pengertian Beberapa Istilah.Dalam mempelajari konsep ketahanan nasional

tersebut diatas supaya dapat dipahami denganbaik, perlu dijelaskan beberapa istilah yangdigunakan.(a)Keuletan. Keuletan ialah usaha terus secara

giat dengan kemauan yang keras di dalammenggunakan segala kemampuan dan kecakapanuntuk mencapai tujuan atau cita-cita.

(b)Ketangguhan. Ketangguhan ialah kekuatan yangmenyebabkan seseorang mampu bertahan, kuatmenderita dan kuat mengulangi beban.

(c)Integritas. Integritas ialah kesatuan yangmenyeluruh dalam kehidupan nasional suatubangsa baik sosial, alamiah, potensial,maupun fungsional.

(d)Identitas. Identitas ialah ciri khas suatubangsa dilihat secara keseluruhan yangmencakup wilayah negara, penduduk, sejarah,pemerintah dan tujuan nasionalnya, sertaperanannya di dunia internasional.

Tantangan, ancaman, hambatan, gangguan.

108

Tantangan ialah merupakan suatu hal atau usahayang bertujuan atau bersifat menggugahkeamanan.

Ancaman ialam merupakan suatu hal atau usahayang bersifat merubah atau merombakkebijaksanaan yang dilakukan secarakonsepsional, kriminal, serta politik.

Hambatan ialah merupakan suatu hal atau usahaberasal dari diri sendiri yang bersifat ataubertujuan melemahkan atau menghalangi secaratidak konsepsional.

Gangguan ialah merupakan suatu hal atau usahaberasal dari luar yang bersifat danbertujuan melemahkan atau menghalangi secaratidak konsepsional.

4.2 KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL

42.1 Aspek Alamiah dan Aspek Sosial.

Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yangtertinggi, manusia tidak hanya memiliki wujud,kehidupan, dan naluri, melainkan juga dapatberpikir dan berbahasa. Dengan kemampuantersebut, agar mempertahankan kelangsunganhidupnya, manusia hidup berkelompok, melengkapidirinya dengan peralatan penolong, sertamenempati suatu daerah dan menguasainya. Dengankata lain, kemampuan berpikir dan berbahasa itumemungkinkan manusia menjadi makluk berbudaya.

Sebagai makluk berbudaya, manusiamengadakan berbagai hubungan dengan

109

lingkungannya yang mewujudkan pelbagai bidangkehidupan nasional, diantaranya adalah:(a)Hubungan manusia dengan Tuhan terwujud dalam

bentuk agama dan kepercayaan.(b)Hubungan manusia dengan manusia yang terwujud

dalam hubungan sosial.(c)Hubungan manusia dengan alam sekitar terwujud

dalam ilmu dan teknologi.(d)Hubungan manusia dengan kebutuhannya terwujud

dalam ekonomi.(e)Hubungan manusia dengan rasa aman terwujud

dalam usaha pertahanan dan keamanan.(f)Hubungan manusia dengan negara terwujud dalam

bentuk politik.(g)Hubungan manusia dengan cita-cita terwujud

dalam bentuk ideologi.Keseluruhan hubungan itu merupakan bidang

kehidupan manusia yang diselenggarakan denganmemanfaatkan kekayaan alam yang dapatdiperolehnya dengan menggunakan kemampuan yangada padanya. Manusia secara kodrati hidupberkelompok dalam masyarakat agar dapat memenuhikebutuhannya serta bersama-sama melindungi diri.Dengan kata lain, manusia selalu hidupbermasyarakat agar dapat mencapai kebutuhanhidupnya, yaitu untuk mewujudkan kesejahteraandan keamanan.

Kehidupan nasional menurut bangsaIndonesia dibagi atas dua aspek dasar, yaitu:Aspek alamiah yang meliputi:

Posisi dan lokasi Geografi negara. Keadaan dan kekayaan alam. Keadaan dan kemampuan penduduk.

110

Aspek sosial yang meliputi: Ideologi. Politik. Ekonomi. Sosial budaya. Pertahanan dan keamanan.

Aspek alamiah, meliputi tiga unsur disebuttrigatra, sedang aspek sosial mencakup limaunsur disebut pancagatra. Antara trigatra danpancagatra serta antara gatra terdapat hubungantimbal balik (korelasi) dan bersifatketergantungan (interpendensi). Oleh karena itu,trigatra dan pancagatra berhubungan erat, salingmempengaruhi merupakan suatu kesatuan, dinamakanastagatra.

42.2 Ketahanan Nasional Trigatra.Aspek alamiah trigatra memberikan dampak

pada ketahanan nasional baik secara positifmaupun secara negatif. Dan aspek alamiah baikposisi dan lokasi geografi negara, keadaan dankekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk,sangat besar pengaruhnya dalam mengembangkankonsep ketahanan nasional dari segikesejahteraan maupun dari segi keamanan.

a. Posisi dan lokasi geografi negara.Keadaan geografi suatu negara sangat

berpengaruh terhadap bangsa yang didiaminya.Posisi dan lokasi misalnya, memberikangambaran tentang bentuk kedalam maupun keluar.Bentuk kedalam menampakan corak wujud dan tata

111

susunan tertentu. Negara Indonesia bentukkedalam merupakan suatu kesatuan laut denganpulau-pulau didalamnya. Bentuk keluar dapatdiketahui situasi dan kondisi lingkungan,serta hubungan timbal balik antara negaradengan lingkungannya. Negara Indonesia bentukkeluar menunjukan bahwa negara berwujudnusantara yang terletak pada posisi silang.

Negara merupakan wadah, ruang lingkupsuatu bangsa baik bentuknya kedalam maupunkeluar akan menentukan juga wujud bangsa yangdidiaminya. Dan sebaliknya, bangsa tersebutakan mempengaruhi alam lingkungannya.

1) Bentuk negara menurut lokasiBentuk negara menurut lokasinya dapat

dibedakan antara tiga macam:- Negara berada di daratan- Negara berada di Lautan- Negara berada di daratan dan lautan.Kebanyakan negara didunia merupakan negaradidaratan dan di lautan.

Negara yang dikelilingi daratan disebutdengan negara daratan, misalnya Swis,Tibet, Afganistan, Laos menunjukan ciriserba daratan dan serba benua. Ciri serbabenua tersebut mempengaruhi dan menentukancara pandang negara itu dalam semua aspekkehidupan nasional.

Negara yang dikelilingi lautan disebutdengan negara lautan, yang dibedakansebagai negara kepulauan, dan negara pulau

112

khusus dua negara dijelaskan sebagaiberikut:

Negara kepulauan (Archipelagic State).Negara kepulauan terjadi dari kumpulan

pulau-pulau dan bentuk-bentuk alamiah lainyang mempunyai hubungan erat satu denganlainnya, sehingga membentuk satu kesatuangeografis , ekonomis ,dan politis. Negarakepulauan bukanlah rangkaian pulau-pulau,melainkan kesatuan wilayah lautan yangdiseraki pulau-pulau. Ini berarti bahwaunsur air lebih besar, lebih menonjol daripada unsur daratan, Negara Indonesia adalahcontoh kesatuan lautan seperti diatas.

Negara pulau ( Island State )Negara pulau terdiri satu atau beberapa

pulau dengan memiliki unsur daratan yanglebih besar, lebih menonjol dari pada unsurlaut. Negara pulau mungkin mempunyai bagianyang merupakan kepulauan. Namun demikianNegara itu tetap merupakan Negara daratandengan bagian yang bersifat kepualauan.Unsur utama ialah daratan, sehingga tidakdapat disamakan dengan Negara kepulauan.

Setiap Negara pada dasarnya dapatmenjadikan dirinya titik pusat darilingkungannya sehingga terwujutnya “ PosisiSilang ”. Indonesia sebagai suatu Negarayang terdiri dari ribuan pulau-pulau besardan kecil, dan mempunyai wilayah perairan

113

yang di kelilingi oleh samudra-samudra yangsangat luas yaitu “ Samudra Indonesia dansamudra Pasifik ”, dan juga diapit oleh duabenua yaitu “ Benua Asia dan Benua Australia ”

2) Pengaruh lokasi dan posisi geografi.

Istilah Negara kepulauan atau “Archipelago ” mengandung pengertian bentukgeografis yang terbatas pada daerah hukumseperti yang telah di sepakati di dalamhubungan antar Negara. Ke dalam, sebagai kesatuan wilayah lautdengan beberapa pulau di dalamnya, danbukan sebaliknya, beberapa pulau yangdikelilingi lautan.Ke luar, menunjukan keserbaterhubungan denganlingkungannya yang mempengaruhi kehidupanbangsa yang mendiaminya, dan di samping itukeserbaterhubungan menimbulkan jugahubungan dengan lingkungan, baik bersifatkawasan maupun global.

Pengaruh letak Geografis terhadappolitik melahirkan Geopolitik sertaGeostrategis.Bangsa Indonesia berpendapat sesuai dengansifat Geografis Negara Indonesia.

Pemanfaatan tanah, air, dan udara, yang diintegrasikan dengan unsur-unsur social secarasimultan dalam kerangka dan tata susunan yangserasi,seimbang,dan dinamik,dapat menunjangpenyelenggaraan dan peningkatan ketahanannasional.

114

b. Keadaan dan kekayaan alam

Manusia mempunyai naluri untuk berkembangbiak mempertahankan diri dengan memanfaatkanalam dan kekayaannya. Selama ada keseimbanganantara alam dan manusia, tidak ada timbulmasalah. Jika keseimbangan tersebut terganggu,misalnya karena ada pertambahan jumlahpenduduk, maka akan timbul berbagaimasalah.Oleh karena itu, pemanfaatan sumberalam seharusnya berkembang sesuai denganperkembangan penduduk.

Setiap bangsa berusaha memperoleh kekayaanalam beserta pemanfaatannya, baik dari dalamwilayahnya sendiri atau dari wilayah Negaralain. Dengan demikian, pemanfaatan kekayaanalam pada taraf yang terlalu rendah oleh suatuNegara ( misalnya karena langkahnya modal atautenaga ahli ) akan mengakibatkan campur tanganNegara lain, oleh karena itu kekayaan alamharus di manfaatkan secara berhasil guna danberdaya guna, setaraf dengan kemampuan bangsalain. Hal ini perlu dan harus dilakukan untukmenghindari bentrokan ekonomi dan budaya yangkerapkali terjadi dewasa ini.

1. Pengertian Kekayaan Alam Kekayaan alam suatu Negara ialah segala sumberdan potensi alam yang terdapat di bumi dandilaut serta di udara yang berada di wilayahkekuasaan suatu Negara. Kekayaan alam inidapat di golongkan ke dalam kekayaan hewani (

115

fauna ) , nabati ( flora ), dan mineral diantaranya ada yang dapat di perbaharui( sepeti fauna dan Flora ) dan ada yang tidakdapat diperbaharui ( mineral ). Kekayaan yangsudah di olah ( eksploitasi ) disebut kekayaanefektif, sedangkan yang belum dimaanfaatkandisebut kekayaan potensial.

Kekayaan alam tidak secara merata, adaNegara yang kaya sumber alam, dan ada Negarayang miskin, atau tidak mempunyai sumber alam.Oleh karena itu, dalam pemanfaatannya, adanyaketergantungan antar Negara tidak dapatdielakkan. Kenyataan menunjukan bahwadistribusi yang tidak merata danketergantungan antar Negara kerap kalimenimbulkan masalah hubungan internasionalyang kompleks, mempengaruhi ketahanannasionalnya.

2. Pola Dasar Pemanfaatan

Kekayaan alam baik yang dapat diperbaharuiatau tidak harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.Untuk itu diperlukan ilmu dan teknologi,kesadaran membangun, serta kebijaksanaan yangrasional, mengenai masalah kependudukan danlingkungan hidup

Pengelolaan dan pemanfaatan sumber-sumberalam harus dilaksanakan asas maksimal, asaslestari, dan asas daya saing.

Asas Maksimal, berarti sumber alam harusmemberikan manfaat yang optimal untukpembangunan dan menjaga keseimbangan antardaerah.

116

Asas Lestari, antara lain dikaitkan dengankebijaksanaan pengelolaan sumber alam yangtidak merugikan generasi yang akan datang,artinya harus dimaanfaatkan selama mungkin.

Asas Daya Saing, artinya bahwa sumber alamharus dimanfaatkan sebagai alat dan untukmengurangi ketergantungan kepada Negara besar

Berdasarkan ketiga asas yang diuraikandiatas, maka setiap bangsa wajib :

a. Menyusun pola pengelolaansumber alam berdasarkan prinsipkesejahteraan dan keamanan.

b. Mengembangkan ilmu danteknologi pemanfaatan alam seoptimalmungkin.

c. Membina kesadaran nasionalsehubungan dengan pemanfaatan sumberalam.

d. Menyusun programpembangunan yang selaras serasi danseimbang.

e. Mengadakan modal yangcukup untuk pengelolaan sumber alam

f. Menciptakan daya beli yangcukup,di dalam maupun di luar negeri

c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk.Penduduk yang dimaksudkan ialah manusia

yang mendiami suatu tempat atau wilayah.Keadaan dan kemampuan penduduk ini jugamempengaruhi ketahanan nasional suatu bangsadan Negara.

117

Factor penduduk yang mempengaruhiketahanan nasional ialah jumlah penduduk,komposisi penduduk, serta distribusi penduduk.Tinjauan masalah penduduk umumnya dikaitkandengan pencapaian tingkat kemakmuran dankeamanannya.

Jumlah Penduduk yang dimaksudkan ialahkeseluruhan manusia yang mendiami seluruhwilayah. Besarnya dikaitkan dengan sensus yangdi adakan pada waktu tertentu.

Komposisi Penduduk ialah susunan pendudukberdasarkan criteria ( patokan ) tertentu,seperti Umur, jenis kelamin, mata pencaharian,pendidikan dsb.

Distribusi Penduduk ialah penyebaran pendudukdidaerah-daerah dalam wilayah suatu Negara.

1. Masalah Jumlah PendudukJumlah penduduk berubah karena kelahiran

( Fertilitas ) kematian ( mortalitas ), danperpindahan penduduk ( Migrasi ). Sejak akhirabat ke- 18, penduduk bertambah dengan pesatkarena penurunan angka kematian akibatkemajuan di bidang ilmu kedokteran dankesehatan.

Pertambahan penduduk, dari satu segipositif berarti pertambahan tenaga kerja, yangjika di imbangi dengan penyediaan lapangankerja merupakan potensi peningkatan kapasitasproduksi. Akan tetapi, jika pertambahantersebut tidak di sertai penyediaan lapangankerja, akan timbul pengangguran nyata maupunterselubung. Sehingga timbulkan problema

118

sosial yang melemahkan ketahanannasional.pengangguran merupakan bebanmasyarakat dan menimbulkan berbagai masalahsosial ( kejahatan ). Di samping itu, seginegatifnya ialah jika pertambahan penduduktidak disertai dengan peningkatan kualitasatau keterampilan penduduk,akan timbul pulaketidak seibangan dengan pertumbuhan ekonomi.

2. Masalah Komposisi PendudukKomposisi penduduk dipengaruhi oleh

kelahiran (fertilitas ), kematian ( mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi) pengaruhkematian sangat kecil,karena samakemungkinannya bagi semua kelompok. Demikianpula faktor perpindahan penduduk karena tidakdapat dilaksanakan secara besar-besaran dandiperlukan dukungan biaya yang tidak sedikitsebaliknya, factor kelahiran sangat besarpengaruhnya, terutama susunan berdasarkan umurdan jenis kelamin penduduk golongan muda.Pertambahan penduduk usia muda membawabermacam macam konsekuensi, diantaranya harusmenambah fasilitas pendidikan, dan penyediaanlapangan kerja, jika persoalan tersebut tidakdapat teratasi dengan segera, maka akanterjadi goncangan social yang mungkin akanmembawa akibat melemahkan ketahanan nasional.

3. Masalah distribusi Penduduk

Faktor distribusi penduduk jugamempengaruhi ketahanan nasional. Distribusipenduduk yang ideal ialah distribusi yang

119

merata dan sekaligus memenuhi persyaratankesejahteraan dan keamanan, artinya jumlahpenduduk ditiap daerah berimbang, cukup untukkeperluan pembangunan dan pengamanan daerah.

Kenyataan menunjukan bahwa manusia inginbertempat tinggal di daerah yang memungkinkanjaminan kehidupan ekonomi semaksimal mungkin,yaitu daerah yang ekonomi strategic, terutamadi daerah yang sudah di garap atau telahdipersiapkan sebelumnya .konsekuensinya ialahdi daerah tertentu misal daerah yang suburatau sudah digarap menjadi padat penduduk,sedangkan daerah lainya jarang, bahkan adayang tidak berpenduduk sama sekali.

Untuk mengatasi keadaan distribusipenduduk diperlukan kebijaksanaan pemerintahyang mengatur penyebaran penduduk melaluiberbagai cara, misalnya melalui programtransmigrasi, pusat-pusat pengembangan (Growthcenteres), pusat-pusat industri dl. Tujuankebijaksanaan pemerintah ini di usahakan untukmencapai keseimbangan antara peningkatanpenduduk dengan taraf pertumbuhan ekonomi,serta penyebaran penduduk yang merata.

42.3 Ketahanan Nasional Pancagatra.

Aspek sosial panca gatra pada dasarnyaberlandaskan hubunga manusia dengan tuhan, manusiadengan sesama dan alam sekitarnya, baik hubunganmanusia dengan dirinya sendiri dalam bentuk

120

kebutuhannya. Dengan dasar hubungan tersebut dapatdi kelompokan menjadi lima bidang atau lima aspekkehidupan nasional, yang disingkat dengan “IPOLEKSOSBUT HANKAM ” lima sapek ini akan menjadikonsep dasar dalam rangka pengembangan kemampuanuntuk kekuatan nasional dalam menghadapi segalatantangan, ancaman, hambatan, dan ganguan.

a. Ketahanan Aspek Ideologi Suatu bangsa pada dasarnya mempunyai dan

memerlukan filsafat hidup, sebagai pedoman danpegangan dalam melaksanakan perjuangan untukmempertahankan kelangsungan hidup berbagsa danbernegara. Filsafat hidup yang digunakansebagai pedoman dan pegangan hidup ini adalahtermasuk flsafat praktis yang merupakan suatuidiologi, pandangan hidup, pandangan dunia,karena sebagai dasar untuk mencapai cita-citanasioal. Dalam pembahasan ini disebut denganistilah Ideologi.

1) Pengertian Ideologi Ideologi selalu berkaitan dengan pandangan

hidup suatu bangsa sebagai dasar filsafatnyayang merupakan kristalisasi gagasan dasar yangdiyakini kebenarannya, sehingga istilahIdeologi banyak artinya, antara satu denganyang lainnya sering bertentangan. SetiapIdeologi pada dasarnya tersimpul adanya tigaunsur dasar, yaitu:

1. Unsur keyakinan, Ideologi selalumemuat konsep-konsep dasar yangmenggambarkan seperangkat keyakinan

121

yang dioreantasikan kepada tingkah-lakupara pendukungnya untuk mencapai suatutujuan yang dicita-citaka.

2. Unsur Mitos, Setiap Ideologi selalumemitoskan atau memgagungkan sesuatuajaran, yang secara fundamentalmengajarkan suatu cara bagaimana suatuhal yang dicita-citakan itu dapattercapai.

3. Unsur Loyalitas, setiap Ideologimenuntut adanya loyalitas sertaketerlibatan optimal para pendukungnya.Untuk mendapatkan derajat optimal, makadalam Ideologi terkandung juga unsurrasional, penghayatan, dan susila.

Defenisi Ideologi yang langsung dikaitkandengan Negara dirumuskan : “ Kesatuan prinsipdasar yang sistematik dan menyeluruh tentangmanusia dan kehidupannya baik individual maupunsosial dalam kehidupan kenegaraan ”.Ideologi Dunia

Liberalisme bertitik tolak dari hak asasiyang melekat pada manusia sejak ia lahir dantidak dapat diganggu gugat oleh siapa puntermasuk penguasa, kecuali atas persetujuanyang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai dasarkebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntutkebebasan individu secara mutlak, yaitukebebasan mengejar hidup ditengah-tengah

122

kekayaan material yang melimpah dan dicapaidengan bebas.Paham liberalisme selalu mengaitkan pikirannyadengan hak asasi manusia yang menyembabkanpaham tersebut memiliki daya tarik yang kuat dikalangan masyarakat tertentu.

Idieologi KomunisAliran pikiran kolektif atau teory kelas

yang menyatakan bahwa Negara adalah alat suatugolongan yang mempunyai kedudukan ekonomi yangpaling kuat untuk menindas golongan lain yangkedudukan ekonominya lemah.Golongan Borjuis menindas golongan proletar( Buruh ) aliran ini di kemukakan oleh KarlMarx (1818-1883), Frederich Engels ( 1820-1895). Dan aliran pikiran Lenin pada mulanyamerupakan kritik Karl Marx atas kehidupansosial ekonomi masyarakat pada awal revolusiindustri.

Menurut Karl Marx , Negara kapitalis ialahalat borjuis untuk menindas ,kaum buruh, olehkarena itu Marxis menganjurkan revolusi politikuntuk merebut kekuasaan Negara dari golongankaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruhdapat ganti kekuasaan dan mengatur Negara.Aliran pikiran ini erat hubungannya denganaliran materialistik , yang sangat menonjolkanpenggolongan, pertentangan antar golongan,kekerasan atau revolusi, dan perebutankekuasaan Negara.

123

Sesuai dengan aliran pikiran yangmelandasi komunisme, dalam upaya merebut ataumempertahankan kekuasaan komunisme :

1. Komunis akan menciptakan situasi konflikuntuk mengadu golongan-golongantertentu serta menghalalkan segala carauntuk mencapai tujuan.

2. Ajaran komunisme bersifat Atheis ,dandidasarkan pada kebendaan( materialistis ). Bahkan agamadinyatakan sebagai racun bagi kehidupanbermasyarakat.

3. Masyarakat yang dicita-citakan adalahmasyarakat komunis dunia yang tidakdibatasi oleh kesadaran nasional.Komunisme menghendaki masyarakat tanpanasionalisme.

4. Masyarakat komunis yang dicita-citakanadalah masyarakat tanpa kelas, yangdapat memberikan suasana hidup aman dantenteram, tanpa pertentangan, tanpa hakmilik pribadi.

Ideologi KeagamaanIdeologi yang bersumber pada keyakinan

suatu agama yang dapat membina kehidupanmanusia bahagia. Negara membina kehidupankeagamaan umat. Negara bersifat spiritualreligius dalam arti Negara melaksanakan Hukumagama dalam kehidupannya. Negra mewajibkanpelaksanaan syariat agama sebagai hukum Negara.

Agama selalu menganjurkan kedamaian tapiagama juga kadang-kadang menjadi pemicu dahsyat

124

terakselerasinya peperangan. Agama memangmenganjurkan sikap pemaaf, toleransi, dan kasihsayang dengan sesama manusia, tetapi gerakanideologi keagamaan selalu memunculkan sikapmilitan yang terkadang destruktif.

Ideologi keagamaan sering disebut jugaSosialisme Religius yang dibedakan dengansosialisme Marxian atau disebut komunisme.Gerakan keagamaan yang bersendi sosialismereligius seperti SI ( serikat Islam ) nya HOSTjokroaminoto dan Masyumi nya Natsir. Dalam sejarah Indonesia. Kedua geraka itudisebut Gerakan Islam.

2) Faktor yang berpengaruhKekuatan idiologi bergantung kepada

rangkaian nilai yang terdapat didalamnya yangdapat memenuhi serta menjamin segala aspirasihidup dan kehidupan manusia, baik sebagaiindividu, sebagai makluk sosial, maupun sebagaiwarga Negara sesuai dengan kodrat manusiasebagai makluk tuhan. Setiap bangsa mempunyaiidiologi yang sesuai dengan hakikat kepribadianbangsa itu sendiri. Ideologi tersebut merupakansistem nilai yang mencakup segenap nilai hidupdan kehidupan bangsa dan Negara.

Suatu bangsa yang memiliki ideologi sesuaidengan kepribadiannya belum menjamin ketahanannasional dibidang ideology tersebut. Haltersebut bergantung pada penghayatan sertapengamalannya. Penghayatan dan pengamalanideologi, dapat dibedakan dua macam

125

pelaksanaan, yaitu pelaksanaan objektif danpelaksanaan subjektif.

Pelaksanaan objektif ialah “pelaksanaan dalamundang-undang dasar dan segala peraturan hukum dibawahnya, serta dalam kegiatan penyelenggaraan Negara”.

Pelaksanaan Subjektif ialah “peleksanaan olehpribadi perseorangan dalam kehidupan sehari-hari dalambermasyarakat dan berbangsa”.

Pelaksanaan ideologi inilah yang sangatmempengaruhi ketahanan aspek ideologi. Makintinggi ketaatan dan kesadaran suatu bangsa didalam melaksanakan ideologinya makin tinggipula ketahanan aspek ideolotgi tersebut.Sebaliknya, makin kurang kesadaran suatu bangsadalam melaksanakan ideologinya, semakin kurangtangguh ketahanan aspek ideologinya.3) Pengertian Ketahanan Aspek Ideologi

Ketahanan nasional aspek ideologidiartikan sebagai “ kondisi dinamik suatubangsa berisi keuletan dan ketangguhan yangmengandung kemampuan mengembangkan kekuatannasional, dalam menghadapi dan mengatasitantangan, ancaman, hambatan dan ganguan, baikyang datang dari luar dan dari dalam yanglangsung maupun tidak langsung membahayakankelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsadan Negara.

b. Ketahanan Aspek PolitikPolitik dalam ilmu pengetahuan selalu

dihbungkan dengan kekuatan dan kekuasaan yangmenjadi perhatiannya. Masalah politik selaludihubungkan dengan masalah Negara, karena

126

kekuasaan dalam suatu Negara berpusat padapemerintahannya. Maka perjuangan untukmemperoleh kekuatan, beru dan menjadiperjuangan untuk menguasai pemerintahan.Politik erat hubungannya dengan ideologi,ideologi erat hubungannya dengan asasi, politikadalah suatu kebijaksanaan yang selaras denganruang dan waktu.1). Kehidupan politik dan sistem politik.Kehidupan politik

Kehidupan politik biasa dibagi dalam duasektor, yaitu sektor, masyarakat dan sektorpemerintah. Masyarakat berfungsi sebagaimasukan ( input) yang berwujut pernyataankeinginan dan tuntutan masyarakat ( socialdemand), sedangkan pemerintah berfungsi sebagaikeluaran ( output ), yaitu dengan menentukankebijaksanaan umum yang berupa keputusanpolitik ( Political Decision )

Kehidupan politik yang terdiri dari duasektor tersebut harus berhubungan secaraharmonis sesuai dengan asas demokrasi. Yaitu “pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rak yat ” .jadi rakyat berperan serta dalam kehidupanpolitik, dalam kehidupan politik ini yangmenjadi persoalan ialah bagai mana kebijakanpemerintah dapat sesuai dengan keinginan dantuntutan rakyat.Sistem politik .

Sistem politik menentukan bagaimanapelaksanaan kehidupan politik serta interaksiantara keluaran dan masukan.di Negaraberkembang kesadaran politik dan kualitas

127

partisipasi masyarakat masih rendah. Di Negaraini inisiatif pemerintah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan partisipasi masyarakat, didalam masyarakat maju, fungsi lembagakekuasaaan cukup dibatasi sebagai pengaturkarena masyarakat telah mampu mengambilinisiatif sendiri.

2) Fungsi PolitikPolitik sehagai suatu kebijakan ideologi

yang disesuaikan dengan keadaan tempat danwaktu, pada umumnya harus mampu memenuhi limafungsi, yaitu : - Pertahankan pola - Pengaturan dan penyelesaian

ketegangan- Penyesuaian keadaan - Pencapaian tujuan - Penyatuan sistem sosial

kemampuan suatu sistem politik dalammenghadapi kelima problema tersebut di atas,menunjukan tingkat ketahanan politik suatubangsa dan Negara disamping juga mewujudkanstabilitas politiknya. Kelima fungsi politikini diuraikan sebagai berikut :(1). Mempertahankan Pola

Secara umum, sistem politik cenderungmempertahankan tata cara, kebiasaan, sertanorma yang berlaku. Berhasil tidaknya haltersebut bergantung pada penerimaan danpengakuan masyarakat, serangkaian sikap dansistem nilai yang cocok dengan system politik

128

tersebut, serta sesuai dengan situasi dankondisi masyarakat yang bersangkutan.(2).Pengaturan dan Penyelesaian ketegangan

Dalam menyelesaikan ketegangan yangtimbul di masyarakat, perlu diciptakan caradan prosedur penyelesaiannya. Teknikpenyelesaian yang berupa konsultasi,perundingan dan perbincangan, pencarianalternatif, akan menghasilkan penyelesaiansecara damai yang lebih menguntungkan.Penyelesaian ke tegangan tidak perluseluruhnya di lakukan oleh pemerintah ataulembaga penguasa, sebaiknya ketegangan-ketegangan diselesaikan tanpa campur tanganNegara.(3). Penyesuaian ketegangan

Suatu sistem politik harus mampumenyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan,baik yang terjadi di dalam masyarakatnyasendiri maupun di luar Negara dalam hubunganinternasional yang bersifat interdependensidan interelasi antar Negara. Dengan denikian,suatu sistem politik tidak boleh bersifatstatis dan kaku, melainkan harus peka terhadapberbagai perubahan serta harus memiliki dayaadaptasi yang cukup besar.

(4). Pencapaian TujuanTujuan Negara serta cara pencapaiannya

merupakan sesuatu yang ditentukan sertadisepakati oleh masyarakat Negara itu sendirisebagai suatu landasan untuk bertindak dansekaligus sebagai pengarah, kausa finalis atau

129

sebab tujuan. Dalam hal ini consensus nasional( penerimaan secara bulat ) tentang tujuanNegara dan cara pencapaiannya sangat diperlukan dalam sistem politik.

(5). Penyesuaian Sistem sosialSistem politik hanyalah merupakan salah

satu subsistem dari seluruh sistem sosial.Sistem politik harus mampu mengintegrasikansemua subsistem sosial yang ada, harus mampumengatasi bermacam-macam hambatan dan gangguanterhadap sistem sosial yang mungkin terwujudsebagai rasa tidak puas, ketegangan,perpecahan, dan sebagainya. Sistem politikdalam mengatasi hambatan dan gangguan harusmemperhatikan tujuan Negara dan IdeologiNegara, karena tujuan Negara dapat berperansebagai pemersatu bangsa dan Ideologi Negarasebagai dasar dan pengarah untuk mencapaitujuan Negara, sebagai syarat untuk mencapaicita-cita nasional.

3). Pengertian Ketahanan Aspek PolitikPolitik yang dimaksudkan dalam ketahanan

nasional ini adalah khusus mengenai politikNegara, sehingga ketahanan aspek politik dapatdiartikan sebagai: “ kondisi dinamik suatubangsa berisi keuletan dan ketangguhan yangmengandung kemampuan pengembangan kekuatannasional, di dalam menghadapi dan mengatasisegala tantangan, ancaman, hambatan sertaganguan yang datang dari dalam maupun dariluar, langsung maupun tidak

130

langsung,membahayakan kelangsungan kehidupanpolitik bangsa dan Negara”.

c. Ketahanan Aspek Ekonomi Istilah ekonomi dalam kenegaraan yang

dimaksudkan adalah keseluruhan kegiatanpemerintah dan masyarakat di dalam pengelolaanfactor produksi, yaitu : bumi ,sumber alam,tenaga kerja , modal, teknologi ,dan manajemendalam prodiuksi serta distribusi barang danjasa, demi kesejahteraan rakyat baik fisikmaterial maupun mental spiritual.

1). Factor-factor yang berpengaruh Pembinaan aspek ekonomi pada dasarnya

merupakan penentuan kebijaksanaan danpembinaan faktor produksi sertapengolahannya di dalam produksi dandistribusi barang serta jasa. Baik didalamnegeri maupun dalam hubungannya dengan luarnegeri, karena ancaman, tantangan, hambatanserta gangguan di bidang ekonomi padahakekatnya ditujukan pada factor produksidan pengolahannya yang dapat mengacaukkanperkembangan ekonomi dan dapat melemahkanketahanan nasional.masalah ekonomi ini yangpaling lemah untuk Negara-negara berkembangtermasuk Indonesia. Factor-faktor yangmempengaruhi ketahanan nasional aspekekonomi ialah , bumi dan sumber alam, tenaga kerja,factor modal ,factor teknologi , hubungan luarnegeri ,prasarana, dan factor manajemen.

131

Bumi dan sumber alamNegara-negara berkembang pada umumnya

belum dapat memanfaatkan kekayaan alamsecara maksimal. Hal ini erat hubungannyadengan kekurangan modal, kekuranganketrampilan, dan tingkat teknologi yangmasih renda pada Negara-negaratersebut,sehingga belum dapat memanfaatkandengan baik. Dipihak lain Negara yang tidakmemiliki sumber alam sangat tergantungkepada import bahan baku.

Tenaga kerja Penambahan penduduk berarti juga

penambahan tenaga kerja, dan jika tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerjaakan menimbulkan pengangguran.Penanggulangan penganguran terutama dipedesaaan dengan jalan memindahkan pendudukke daerah lain yang masih mempunyai potensitanah dan alam atau dengan industrialisasidalam jangka panjang yang memerlukan waktudan biaya yang besar.

Factor ModalPada umunya Negara-negara berkembang

kekurangan modal untuk pembangunan dan tidakmempunyai cukup kemampuan menumpuk modal didalam negeri. Hal ini disebabkan oleh :(a).Pendapatan masyarakat rendah tidak cukup

untuk menabung.(b).Dasar tarif pajak dan aparatur pemungut

pajak terbatas132

(c).Kemampuan yang masih rendah di dalamreinvestasi modal.

(d).Pendapatan Export biasanya habis untukmembiayai import.

Hubungan Luar Negeri.Kebanyakan Negara menjalankan ekonomi

terbuka,sehingga timbul saling mempengaruhiantara ekonomi dalam negeri dan luar negeri.Hal yang harus di perhatikan oleh Negaraberkembang adalah perbedaan pertumbuhan yangtidak sama antara Negara industri dan Negaraberkembang. Akibat harga barang eksporttradisional merosot dan nilai tukar antarahasil produksi Negara industri dan hasilproduksi Negara berkembang menjadi timpang,dengan kerugian bagi Negara berkembang.

Disamping itu, adanya kelompok-kelompokekonomi, seperti Masyarakat Ekonomi Eropa( MEE ) yang hanya dapat diimbangi olehNegara industri maju, merugikan Negara-negara berkembang, Karena perbedaanperlakuan terhadap eksport hasil pertaniandan bahan mentahnya.

PrasaranaPrasarana pembangunan ialah segala

sesuatu yang menunjang terlaksananyapembangunan. Peningkatan kecepatanpembangunan menurut pembinaan danpertumbuhan prasarana yang sepadan. Di dalamkeadaan perang prasarana inilah yang menjadisasaran pihak lawan. Prasarana aspek ekonomi

133

inilah segala sesuatu yang diperlukan untukmenunjang produksi dan distribusi barang danjasa serta merupakan faktor vital bagipertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negaradan bangsa.

Faktor ManajemenManajemen merupakan tatacara pengelolaan

perusahaan, baik oleh aparatur Negara( Publik Administrasi ) maupaun oleh swasta( business Management ). Perkembangan factorproduksi menunut kemampuan manajemen untukmenanggulangi tantangan-tantangan yangtimbul. Oleh karena itu, perlu dilakukanusaha peningkatan kemampuan aparatur Negaramaupun swasta secara terus-menerus baiksecara kualitatif maupun kuantitatif, baikdibidang material, maupun personalia.

2). Pengertian Ketahanan Aspek Ekonomi

Ketahanan aspek ekonomi dapat diberipengertian sebagai : “ kondisi dinamik suatubangsa berisi keuletan dan ketangguhan yangmengandung kemampuan mengembangkan kekuatannasional dalam menghadapi dan mengatasiancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan,yang datang dari dalam maupun dari luar,secara langsung maupun tidak langsungmembahayakan kehisupan ekonomi bangsa danNegara”.

d. Ketahanan Aspek Sosial Budaya 134

Istilah sosial budaya dalam ilmupengetahuan menunjukan kepada dua segi utamakehidupan bersama manusia, yaitu segikemasyarakatan dan segi kebudayaan. Sebelummenjelaskan tentang ketahanan di bidangsosial budaya akan diuraikan terlebih dahulutentang masyarakat dan kebudayaan yangmerupakan konsep dasar dalam sistem sosialbudaya. Dengan kata lain sistem sosialbudaya adalah berdasar atas sistemkemasyarakatan dan sistem kebudayaan sebagaisistem unsur dasarnya.

1). KemasyarakatanDalam usaha manusia menyesuaikan diri

( beradaptasi ) dengan lingkungannya yangmerupakan syarat bagi kelangsungan hisup,manusia harus mengadakan kerja sama dengansesamanya, dengan kata lain manusia harushidup bersama dengan manusia lain dalammasyarakat. Kerja sama dalam hidup bersamahanya berjalan lancar dan baik didalamtertib sosial budaya serta dalam wadahorganisasi sosial. Organisasi sosial inimerupakan produk sosial budaya, sekaligusmerupakan wadah perwujudan pertumbuhankebudayaan.

Empat unsur Eksistensi Masyarakat.Setiap masyarakat mempunyai empat unsur

penting yang menentukan eksistensinya,yaitu: struktur sosial, pengawasan sosial,

135

media sosial, dan standar sosial. Empatunsur ini ada bersama adanya suatumasyarakat, sehingga adanya bersifat alamiahsesuai dengan kodrat masyarakat tersebut.

(a). Struktur Sosial. Struktur sosial merupakan pengelompokan

manusia dalam hidup bersama untuk memudahkanpelaksanaan tugas. Pengelompokan ini dapatsecara alamiah maupun berdasarkanpertimbangan tertentu sesuai dengan bidangdan prestasinya.

(b). Pengawasan Sosial Pengawasan sosial merupakan sistem dan

prosedur yang mengatur kegiatan dan tindakananggota masyarakat, yang mencakup jugapengetahuan empiris yang digunakan manusiauntuk menanggulangi lingkungan, danpengetahuan empiris yang mengatur sikap dantinggkah laku manusia,sepertiagama,kepercayaan dan ideologi.

(c). Media Sosial Media sosial merupakan suatu alat

komunikasi dan relasi antar anggotamasyarakat untuk memudahkan pelaksanaantugas dan kegiatan sosial. Komunikasi danrelasi ini dilangsungkan dengan menggunakanbahasa dan alat transportasi.

(d). Standar Sosial 136

Standar Sosial merupakan suatu ukuranatau norma untuk menilai tingkah lakuanggota masyarakat serta menilai caramasyarakat tersebut dalam mencapai tujuanyang dicita-citakan.

2). KebudayaanKebudayaan merupakan keseluruan cara

hidup masyarakat yang perwujudannya tampakpada tingkah laku para anggotanya.Kebudayaan tercipta karena banyak faktor :

- Organ biologis manusia - Lingkungan alam- Lingkungan psikologis - Dan lingkungan sejarahnya

3). Faktor yang BerpengaruhFactor –faktor yang mempengaruhi

ketahanan aspek sosial budaya ada lima hal,yaitu:

(a). Tradisi SosialTradisi merupakan seluruh kebiasaan,

kepercayaan, anggapan, serta tingkah lakuyang terlembagakan yang di wariskan danditeruskan dari satu generasi ke generasiberikutnya. Tradisi ini memberikan kepadamasyarakat seperangkat nilai dan kaidah yangdiperlukan untuk menjawab tantangan setiaptahap perkembangan sosial. Tradisi sosialpada dasarnya bersifat dinamik, oleh karenaitu, nilai-nilai serta kaidah-kaidah yangtidak dapat menjawab tantangan, akan lenyap

137

secara wajar. Dalam hal ini yang perludihindari adalah tradisionalisme, yaitusikap atau pandangan yang mempertahankanpeninggalan masa lampau secara berlebihandan tidak wajar, sehingga merugikan danmenghambat kemajuan. Untuk mengatasi inipendidikan memegang peranan penting dalammengantarkan masyarakat kearah kemajuan.

(b) Pendidikan Nasional Pendidikan merupakan faktor yang besarpengaruhnya terhadap ketahanan dibidangsosial budaya. Melalui pendidikan masyarakatakan memperoleh kemampuan untuk menilaitradisi yang sudah tidak sesuai lagi.Pendidikan pada hakikatnya bersifat mengubahsecara tertip kearah tujuan yangdikehendaki. Pendidikan dalam arti luasialah usaha untuk mendewasakan manusia agardapat mengembangkan potensi dan peran sertasecara penuh dalam menumbuhkan kehidupansosial sesuai dengan tuntutan zaman. Untukitu diperlukan suatu sistemPendidikan yang mampu membawa masyarakatkearah pencapaian tujuan.

(c). Kepemimpinan NasionalDalam membina dan membangun masyarakat

yang dicita-citakan sesuai dengan pandanganhidup bangsa, diperlukan kepemimpinannasional yang kuat dan berwibawa sertaberkepribadian nasional. Kepemimpinan yangdemikian ditentukan oleh banyak faktor,

138

yaitu : Pribadi Pimpinan, keadaan sosialsuatu masyarakat, nilai budaya, sistempolitik, serta ilmu dan teknologi.

(d). Tujuan Nasional Tujuan nasional adalah sesuatu kehidupan

yang dicita-citakan berlandaskan filsafathidup suatu bangsa, yang merupakan unsurpengarah, pemersatu, pemberi motifasi, danmerupakan salah satu identitas nasional.Filsafat hidup bangsa sebagai landasantujuan nasional berintikan jiwabangsa,kepribadian bangsa, dan pandanganhidup bangsa, dan juga skaligud sebagaisarana untuk mencapai tujuan hidup bangsaatau tujuan nasional, sehingga filsafathidup bangsa,menjelma sebagai pedoman hidupbangsa untuk mencapai tujuan.

(e). Kepribadian NasionalKepribadian nasional merupakan

perwujudan jiwa bangsa dari hasilperkembangan masiarakat dan cita-cita bangsayang dirumuskan untuk dasar kehidupanbangsa. Kepribadian ini perlu dipupuk,dibina, dan dimasyarakatkan pada setiapgenerasi, sebagai pandangan hidup, karenakepribadian nasional inilah yang merupakansumber daya untuk menghadapi tantanganpengaruh asing.

4). Pengertian Ketahanan Sosial Budaya 139

Ketahanan aspek sosial badayadidevenisikan sebagai berikut :“ kondisi dinamik suatu bangsa berisikeuletan dan ketangguhan yang mengandungkemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi ancaman,tantangan, hambatan, dan gangguan, daridalam maupun dari luar langsung maupun tidaklangsung, membahayakan kelangsungankehidupan sosial budaya bangsa dan Negara”.

Aspek sosial budaya pada dasarnyaterdiri atas tiga sub-unsur yang bersama-sama membentuk sistem sosial budaya, yaitu:bidang agama, bidang pendidikan dan bidangkebudayaan.

e. Ketahanan Aspek Pertahanan Keamananpertahanan keamanan adalah satu upaya

rakyat semesta dengan TNI dan POLRI sebagaiintinya dalam menegakkan ketahanan nasionaldengan tujuan mencapai keamanan bangsa danNegara, serta keamanan hasil perjuangannya.Pelaksanaannya dilaksanakan dengan menyusun,mengerahkan, serta menggerakan seluruhpotensi dan kekuatan masyarakat dalam semuabidang kehidupan nasional secaraterintegrasi dan terkoordinasi,dengansemangat kesatuan dan persatuan bangsa.

1). Faktor-faktor yang Berpengaruh Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

ketahanan aspek Hankam adalah banyak sekali.140

Adapun hal-hal yang diuraikan di sini adalahfaktor-faktor yang sangat besar dan dominanpengaruhnya dibidang hankam .

DoktrinDoktrin pertahanan dan keamanan

( hankam) merupakan asas dan pedoman dansystem hankam yang mencakup masalah:

(a). Pertahanan terhadap infasi dari luar.(b). Pemeliharaan keamanan dalam negeri.(c).Akuibat perang dingin(subversi,infiltrasi,sabotase, spionase).(d). Perwujudan dan pemeliharaan kestabilankeamanan Wilayah.(e). Partisipasi angkatan bersenjata diluarbidang hankam.

Wawasan NasionalWawasan yang dianut dalam doktrin

pertahanan keamanan ialah wawasan nasionalyang berintikan kekompakan, kesatuan danpersatuan, serta keterpaduan antarapemerintah, angkatan bersenjata, dan rakyatyang berlandaskan filsafat hidup bangsauntuk mewujutkan tujuan nasional.

141

Sistem HankamHankam pada hakikatnya adalah mencakup

segenap kehidupan nasional. Sistem hankamyang diperlukan , ialah sistem perpaduanserasi antara sistem senjata teknologi dansistem senjata sosial.sistem perpaduanserasi ini harus di rumuskan dan disusunberdasarkan filsafat hidup bangsa,pengalaman perjuangan, kondisi dan situasibangsa dan Negara. Sistem senjata sosialharus dipahami dan dihayati, agar dapatmenjadi sistem senjata yang ampuh disampingsistem senjata teknologi. Hal ini perlu diperhatikan oleh Negara berkembang yang padaumumnya masih lemah dibidang sistem sejatateknologi.

Kondisi Geografis Negara Kondisi geografis Negara suda diuraikan

dalam bagian ketahanan Nasional Trigatrakhusus tentang posisi dan letak geografisNegara.untuk dapat mempertahankan Negarasesuai dengan keadaan geografisnya,diperlukan kekuatan hankam yang diseganiyang sekurang-kurangnya merupakan factorpencegah ( deterrent factor).

Manusia Manusia merupakan faktor penentu dalam

berbagai hal kehidupan. Dalam bidang hankammanusia tidak saja sehat fisiknya, melainkanjuga yang memiliki sikap mental positif,terwujud sebagai moral yang tinggi,

142

kepercayaan diri, nasionalisme danpatriotisme, dan jiwa korps yang sehat,mengutamakan persatuan dan kesatuan.

Integrasi TNI dan POLRI serta Rakyat Pertahanan dan keamanan merupakan usaha

terpadu antara TNI dan POLRI serta rakyatkeseluruhan.oleh karena itu integrasi antaratiga komponen bangsa ini merupakan syaratmutlak.sifat hubungan dan integrasi ditentukan oleh filsafat hidup bangsa sebagailandasan cict-cita nasional. Intergasi didalam tubuh TNI POLRI sendiri juga merupakankeharusan, karena perang modern bersifatsemesta serta mempunyai daya pemusnah yangsangat besar akibat digunakannya senjatateknologi mutakhir.

2). Pengertian Ketahanan Aspek Hukum Ketahanan nasional aspek pertahanankeamanan dapat diartikan sebagai : “kondisi dinamik suatu bangsa berisi keuletandan ketangguhan yang mengandung kemampuanengembangkan kekuatan nasional untukmenghadapi segala tantangan, ancaman,hambatan, gangguan, yang datang dari laurmaupun dari dalam langsung maupun tidaklangsung yang membahayakan pertahananNegara dan bangsa ”.

42.4 Sifat dan Hakikat Ketahanan Nasional.

a. Sifat-sifat Ketahanan Nasional 143

Ketahanan Nasional pada dasarnya harusmempunyai sifat manunggal antar gatra, mawaske dalam, mempunyai kewibawaan, berubahmenurut waktu, tidak bersifat adu kekuatandan kekuasaan, percaya kepada diri sendiri,serta tidak bergantung pada pihak lain.Sifat-sifat ketahanan nasional ini akandiuraikan satu persatu secara singkat.

Sifat ManunggalKetahanan nasional bersifat manunggal,

dalam arti terdapat integrasi yang serasidan selaras antara Trigatra dan panca gatradan juga antar gatra sendiri. Integrasi inibersifat organik dan dinamik demi keutuhanbangsa.

Sifat Mawas ke DalamKetahanan nasional terutama diarahkan

kepada bangsa sendiri dengan mawas diri,bertujuan untuk mewujutkan hakikat dansifat kenasionalannya. Sifat ini tidak samadengan lsifat isolasi atau nasionalismesempit. Sifat mawas ke dalam dan hubunganinternasional yang terpelihara baikmemberikan dampak positif terhadap ketahanannasional.

BerkewibawaanPandangan yang bersifat manungal

menghasilkan kewibawaan nasional yang harus144

diperhitungkan oleh pihak lain sehinggamempunyai daya pencegah. Makin tinggikewibawaan, makin besar daya pencegah itu.

Berubah Menurut WaktuKetahanan nasional suatu bangsa tidak

tetap keadaannya, selalu berubah danbersifat dinamik, dan bergantung padakondisi dan situasi bangsa itu sendirisesuai dengan perkembangan pemikiranmasyarakatnya.

Tidak Bersifat Adu KekuatanKonsep ketahanan nasional dapat

dipandang sebagai alternativ lain darikonsepsi politik yang mengutamakan adukekuatan dan kekuasaan. Ketahanan nasional.Disamping mengutamakan kekuatan fisik, jugamemanfaatkan kekuatan moral suatu bangsa.Sesuai dengan sifat tersebut, ketahanannasional mementingkan musyawarah, dan sikapsaling menghargai didalam pergaulan hidupmanusia, serta menghindari permusuhan dankonfrontasi.

Percaya Kepada Diri SendiriKetahanan nasioal dikembangkan dan

ditingkatkan berdasarkan sifat percaya padadiri sendiri. Bangsa yang merdeka danberdaulat harus yakin bahwa ia dapatmengurus rumah tangganya sendiri denganbaik, dan tidak bergantung kepada bentuan

145

dari luar. Jika diperlukan , maka bantuanitu hanya bersifat melengkapi.

Tidak Bergantung pada Pihak LainPada umumnya, Negara berkembang

merupakan bekas daerah jajahan dan masih dipengaruhi oleh mental kolonial dan masihmerasa bergantung pada bekas penjajahnya.Sikap mental seperti itu harus secara sadarsegera dihilangkan. Sebagai gantinya harusditumbuhkan sikap percaya kepada dirisendiri, rasa kebangsaan, dan cita-citatanah air yang sehat dan rasional. b. Hakikat Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional pada hakikatnyaadalah kemampuan dan ketangguhan suatubangsa untuk dapat menjamin kelangsunganhidupnya menuju kejayaan bangsa dan Negara.Ketahanan nasional berhubungan erat denganpembangunan nasional. Ketahanan nasionalyang tangguh akan lebih mendorongtercapainya pembangunan nasional, demikianjuga pembangunan nasional akan meningkatkanketangguhan ketahanan nasional.

4.3 KETAHANAN NASIONAL INDONESIA.43.1. Perkembangan Tanas di Indonesia

Konsep ketahanan nasional Indonesia timbulsejak tahun enam puluhan dengan pengertian : “

146

perihal tahan dan kuat, ketanguhan hati,ketabahan dari kesatuhan kepentingan suatubangsa yang telah bernegara”.

Lembaga pertahanan nasional ( Lemhanas ),sejak didirikan pada tahun 1965, secara seksamadan secara terus menerus mempelajari masalahketahanan nasional.sejak tahun 1968 sampai tahun1972 lahir konsepsi ketahanan nasional sebagaiberikut :

“ Ketahan nasional merupakan kondisi dinamik suatubangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yangmengandung kemampuan mengembangkan kekuatannasional, didalam menghadapi dan mengatasi segalaancaman, tantangan hambatan, serta gangguan, baik yangdatang dari luar maupun dari dalam, yang langsungmaupun tidak langsung membahayakan identitas,integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara sertaperjuangan mengejar tujuan nasional ”.

Perumusan konsepsi tahun 1972 ini disahkanoleh Menhankam / Pangab dengan surat keputusanNo. SKEP 1382 / XII / 1974 tanggal 20Desember 1974.

Dalam pidato kenegaraan Presiden RepublikIndonesia di depan siding DPR pada tanggal 16Agustus 1975 menyatakan bahwa ketahananNasional adalah tingkat keadaan dan keuletan danketangguhan bangsa Indonesia dalam menghimpundan mengerahkan keseluruhan kemampuan nasionalyang ada, sehingga merupakan kekuatan nasionalyang mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaandan tantangan terhadap keutuhan maupun

147

kepribadian dan mempertahankan kehidupan dankelangsungan cita-citanya.

Pembinaan dan peningkatan ketahanan nasionaldilakukan di pelbagai bidang, yaitu : ideologi,politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam, baiksecara serempak maupun menurut prioritaskebutuhan bangsa Indonesia.

43.2. Aspek Alamiah Negara IndonesiaDalam usaha memberi gambaran umum tentang

ketahanan nasional Indonesia, perlu membahasterlebih dahulu dari segi aspek-aspek alamiahyang disebut dgan Trigatra.

a. Kondisi Alamiah Negara IndonesiaKondisi geografis Negara Indonesia sangat

strategis dalam posisi silang. Itulah sebabnyaIndonesia banyak menerima pengaruh terutama padabidang-bidang politik,ekonomi, dan sosialbudaya. Letak serta kondisi geografis itulahyang menyebabkan kebinekaan bangsa Indonesia.

Wilayah Indonesia mengenal dua rantaipegunungan. Yaitu:

- Rantai pertama pegunungandimaulai dari Burma dan menyebar ke arahtenggara ke Sumatra terus ke Jawa,kepulauan Nusa Tenggara dan belok stengahlingkaran ke Seram, Amboina,Buru sampai keSulawesi.

- Rantai kedua dari Jepang danmenyebar kearah barat daya sampai keFilipinan terus ke kepulauan Indonesiasebelah timur.

148

Kedua rantai pegunungan itu bertemu dipulau-pulau Sulawesi dan Halmahera dimanaterlihat suatu silang dari dua rantai pegunugan,rantai pegunungan membujur dari utara keselatan, yang lain dari timur ke barat.

Selanjutnya mengenai keadaan posisiperbatasan dapat dikemukakan bahwa di sebelahtimur wilayah Indonesia berbatasan denganwilayah Papua Nugini dan Australia, sedang disebelah utara berbatasan dengan wilayah India( NIkobar ) , Malaisia, Singapura, Filipinan,dan Vietnam.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwaIndonesia menempati dan memiliki posisi silangbukan hanya dalam geografi,tapi juga dalam artilalulintas, komunikasi ,ideologi dan politik,sosial dan ekonomi, demografi dan militer.Posisi silang yang demikian memberikan kepadakedudukan dan peranan yang penting sekali dalampersoalan-persoalan luar negeri maupun dalamnegeri. Namun posisi semacam ini memilikikerawanan, karena terbuka ke semua penjuru.

b. Keadaan dan Sumber Kekayaan AlamIndonesia cukup memiliki sumber kekayaan

alam, baik sumber-sumber nabati atau flora dansumber hewani atau fauna. Umber-sumber pelicanatau mineral dapat diutarakan, bahwa Indonesiamempunyai sumber-sumber mineral yang meliputibahan-bahan galian, biji-biji maupun bahangalian industri, di samping sumber-sumber tenagayang lain.

149

Sumber-sumber hewani atau fauna dapat diutarakan bahwa sumber-sumber tersebut diIndonesia dikelompokan dalam tiga kelompok,Yaitu : (1). Bagian Sumatera , Kalimantan, dan Jawa-

Madura (2). Bagian Sulawesi dan Maluku(3). Bagian Irian JayaBanyak diantara hewan-hewan yang ada diIndonesia suda hampir punah dan dinyatakansebagai hewan yang dilindungi. c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Negara Indonesia menghadapi masalahkependudukan yang menyangkut jumlah sertapembatasan penduduk, distribusi secara geografisdi seluruh Indonesia, dan akibat sehubungandengan pertambahan penduduk serta penyebaranpenduduk dan komposisi penduduk.

Sejak berakhirnya perang kemerdekaan padatahun 1949 hingga sekarang jumlah pendudukidonesia meningkat terus, dan kenaikan jumlahpenduduk rata-rata 2,5 % tiap tahun.

Penyebaran penduduk secara geografisdiketahui, bahwa penyebaran tersebut tidakmerata, karena kira-kira 65 % dari seluruhpenduduk Indonesia menetap di Jawa dan Madura,yang hanya merupakan 7 % dari seluruh luaspulau-pulau Indonesia.

Penambahan penduduk menambah pelbagaiakibat yang menimbulakan suatu ancaman baiklangsung maupun tidak langsung. Penambahan

150

penduduk, diperlukan hasil GNP (pendapatanPerkapita) kira-kira 3 kali persentase jumlahtambahan penduduk, dan penambahan lapangankerja untuk mengimbangi pertambahan penduduk,jika tidak, menimbulkan pengangguran dan akanmempengaruhi keamanan.

43.3. Perwujudan Tannas dalam Aspek Sosial

Aspek sosial dalam kehidupan nasional,diterapkan dalam rangka ketahanan nasionalIndonesia, merupakan konsep-konsep khususpelaksanaan ketahanan nasional Indonesia.

a. Ketahanan Nasional Aspek Ideologi Ketahanan nasional Indonesia aspek

ideologi ditujukan untuk mengatasi segalatantangan, ancaman, hambatan, serta gangguandari dalam maupun dari luar yang akanmembahayakan kelangsungan kehidupan Pancasilasebagai dasar filsafat bangsa dan Negara.Ketahanan aspek ideologi dirumuskan :

Kondisi mental bamgsa Indonesia yang berlandaskankeyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yangmengandung kemampuan untuk menggalang danmemelihara persatuan dan kesatuan nasional dankemampuan untuk menagkal penetrasi ideologi asing sertanilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Pancasila diterima dan ditetapkan sebagaiDasar Negara, merupakan kepribadian danpandangan hidup bangsa, sehingga tidak dapatdipisahkan pancasila dari kehidupan bangsa

151

Indonesia, dan sekaligus merupakan ideologibangsa Indonesia karena dapat mengarahkanbangsa Indonesia dalam bernegara.

1). Tujuan ideologi Pancasila.Penetapan ideologi di bidang kenegaraan

adalah politik dan aliran ideologi menentukanarah politik. Selanjutnya ideologi bersifatasasi, sedangkan politik adalah satukebijaksanaan, yaitu pelaksanaan ideologiselaras dengan keadaan ,waktu dan tempat.dengandemikian pada ideologi yang sama dapatbersumber belbagai politik ( Kirdi Dipoyudo,1979 ).

Ideologi Negara menyatakan suatu cita-citayang ingin dicapai sebagai titik tekanannya danmencakup nilai-nilai yang menjadi dasar sertapedoman Negara dan kehidupannya. Pancasilasebagai ideologi Negara dengan tujuan segalasesuatu yang berhubungan dengan hidupkenegaraan harus dilandasi dalam hal titiktolak pelaksanaannya, dibatasi dalam gerakanpelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapaitujuannya dengan Pancasila.

Tujuan ideology Pancasila, kemudian di jelmakandalam sistem pemerintahan Negara pertama dansistem pemerintahan Negara kedua, yaitu sistemNegara hukum dan sistem konstitusiona.

Sistem Negara Hukum, mengandung arti bahwaNegara, termasuk di dalamnya pemerintah danlembaga-lembaga Negara yang lain dalammelaksanakan tindakan-tindakan apapun,harusdilandasi oleh hukum atau harus dapat

152

dipertanggungjawabkan secara hukum, dengandemikian, dilandasi oleh hokum yang bersumberPancasila.

Sistem konstitusional, sistem ini memberikanketegasan bahwa cara pengendalian pemerintahdibatasi oleh ketentuan-ketentuan dan hukumlain yang merupakan produkkonstitusional.Dengan demikian, dibatasi olehketentuan-ketentuan konstitusi yang bersumberpancasila

2). Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasilla bagi bangsa Indonesia diyakini

sebagai ideologi terbuka, bukan ideologi statisatau ideologi tertutup seperti komunis. Komunissebagai ideologi tertutup pada masa sekarangini sudah mulai goyah ketegarannya,karena tidakmencerminkan sifat kodrat manusia. Ideologiterbuka yang dimaksud adalah :

Kesatuan prinsip pengarahan yang berkembang dialektikserta terbuka penafsirannya baru untuk melihat perspektifkemasa depan dan actual antisipatif dalam menghadapiperkembangan dengan memberikan arah dan tujuan yangingin dicapai dalam melangsungkan hidup dan kehidupannasional.

Ciri –ciri Ideologi Terbuka Ideologi terbuka selalu hadir dalam diri

subjek pendukungnya, sehingga selalu relevandan aktual dalam setiap kurun waktu.oleh karenaitu ideologi terbuka menurut “Koento Wibisono (seorang guru besar filsafat ), memiliki unsur-unsur sebagai ciri-ciri kekhususannya, yaitu

153

bersifat realis, idealis dan juga bersifatfleksibel.

(1). Ideologi Terbuka adalah bersifat RealisIdeologi terbuka adalah bersifat realis,

yaitu mencerminkan kenyataan yang hidup danberkembang dalam masyarakat dimana ideologitersebut lahir dan dikembangkan. Ideologiterbuka mencerminkan bahwa dirinya adalahmerupakan kenyataan pola hidup masyarakat itusendiri, yang berarti juga tercegah darikebekuan dogmatik, serta selalu dalam konteks.

(2). Ideologi Terbuka adalah bersifat Idealis Ideologi terbuka adalah bersifat idealis,

yaitu konsep yang terkandung di dalamnya mampumemberi harapan, optimisme, serta mampumenggugah motifasi para pendukungnya untukberupaya mewujudkan apa yang dicita-citakan.Kadar atau kualitas idealisme akan sangatefektif, apabila nilai-nilai yang terkandung didalamnya selalu aktual, apa yang dicita-citakanruntut menurut nalar.

Pancasila sebagai ideologi negara selalumenggugah motivasi para pendukungnya untukmencapai sesuatu yang dicita-citakan. Manusiasecara alami selalu empunyai cita-cita yanglebih dari yang telah dimiliki, dan idelogipancasila juga memungkinkan serta mendukungmewujutkannya. Dalam ideologi pancasila setiapmanusia mempunyai kebebasan untuk menentukan

154

apa yang dicita-citakan sejauh itu tidakmengganggu kepentingan bersama.

(3). Ideologi Terbuka adalah bersifat FleksibelIdeologi terbuka adalah bersifat fleksibel,

yaitu dapat menyesuaikan diri dengan keadaanyang terus-menerus berkembang, dan jugasekaligus mampu memberikan arah, melaluitafsir-tafsir baru yang konsisten dan relevan.Unsur inilah yang memungkinkan setiap generasidapat emberi isi dan pengkayaan makna bagimasing-masing zaman yang dihadapinya, sehinggamampu menemukan relevansinya.3). Perwujudan Ketahanan Ideologi

Ideologi Pancasila keampuhan danketangguhannya sebagai ideologi negarabergantung kepada nilai yang dikandungnya yangdapat memenuhi serta menjamin segala aspirasihidup dan kehidupan bangsa indnesia,baik secarapribadi maupun hidup bermasyarakat danbernegara.

Perwujudan ketahanan ideologi tersebutmemerlukan kondisi mental bangsa indonesia yangberlandaskan keyakinan akan kebenaran nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasilasebagai ideologi bangsa dan negara sertaberlandaskan pengamalan pancaila secara murnidan konsekuen.

Pelaksana Subjek Pancasila

155

Dalam rangka pengamalan pancasila secarasubjektif demi tegaknya Pancasila sebagaiideologi negara indonesia , maka ditetapkanoleh MPRRI ketetapan No. II / MPR / 1978tanggal 22 maret 1978 tentang PedomanPenghayatan dan Pengamalan Pancasila ( P4 )atau Eka Prasetia Pancakarsa. Secara singkatdiuraikan sebagai berikut:

(a). Pengamalan subjektif Sila Pertama“ Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ” meruapakannilai yang tertinggi, yaitu nilai religius,nilai ketaqwaan terhadap Ketuhanan Yang MahaEsa, dan dalam kehidupan sehari masyarakatindonesia di kembangkan sikap hidup hormatmenghormati dan bekerja sama antar pemelukagama dengan dasar tenggang rasa danpenganut kepercayaan terhadap Tuhan YangMaha Esa.

(b). Pengamalan subjek Sila Kedua “ Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab ”berarti menjunjung tinggi niali-nilaikemanusian dengan segala hak-hak asasinya,gemar melakukan kegiatan-kegiatankemanusiaan, dan berani membela kebenarandan keadilan. Disamping itu harusmengamalkan empat tabiat saleh atau empatprilaku yang baik sesuai ajaran moralpancasila, yaitu : Kebijaksanaan , kesederhanaan, Keteguhan, dan keadilan.

(c). Pengamalan subjektif Sila Ketiga

156

“ Sila Persatuan Indonesia ” berartimanusia indonesia menempati persatuan dankesatuan, mengutamakan kepentingan bangsadan negara diatas kepentingan pribadi ataugolongan. Persatuan atas dasar konsepBhineka Tunggal Ika, memajukan pergaulandemi persatuan dan kesatuan bangsa.Ditanamkan adanya rasa kebanggaan berbagsadan bernegara indonesia.

(d). Pengamalan subjek Sila Keempat“ Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh HikmadKebijaksanaan dalam PermusyawaatanPerwakilan ” berarti manusia indonesiasebagai warga negara dan anggota masyarakatindonesia mempunyai kedudukan hakdankewajiban yang sama. Setiap hasil keputusanatas dasar musyawarah mufakat harusdihormati dan dijunjung tinggi sertadilaksanankan dengan itikad baik dan rasatanggung jawa.

(e). Pengamalan subjek Sila Kelima “ Sila Keadilan Sosialbagi Seluruh RakyatIndonesia ” berarti dengan kedudukan, hakdan kewajiban sama maka diciptakan keadilansosial dalam kehidupan masyarakat indonesia,yang mencakup perlakuan sifat adil antarindividu, perlakuan sifat adil darimasyarakat atau negara terhadap individu,maupun perlakuan sifat adil dari individuatau warganegara terhadap masyarakat ataunegar.

Pelaksanaan Objektif Pancasilla 157

Pengamalan subjektif Pancasila dalamkehidupan sehari-hari bangsa indonesia, ataupengamalan oleh manusianya.adapun pengamalanoleh negara disebut juga pengamalan objektifPancasila yaitu pelaksanaan Pancasila sebagaidasar negara, diuraikan secara singkat sebagaiberikut :(a). Pengamalan objek Sila Pertama

“Pengalaman objektif Sila Ketuhanan YangMaha Esa” atau pengamalan dalam kenegaraanmewujudkan adanya negara berdasarkan atasKetuhanan tidak berdasarkan agama. Jadinegara indonesia bukan negara “Atheis” danjuga bukan “theokrasi”, tetapi negara “Theis Demokrastis” yakni : negara yangBerketuhanan Yang Maha Esa, menjunjungtinggi semua agama, sikap terhadap agamamelindungi dan menjamin agama-agama yangdiberi kesempatan yang sama.

(b). Pengamalan objektif Sila Kedua“ Pengamalan objektif Sila kemanusiaan yangadil dan beradap” atau pengamalan dalamkenegaraan mewujutkan adanya negaramenjunjung tinggi dan memelihara hak-hakasasi manusia, hak asasi adalah hak yangdimiliki manusia yang di peroleh dan dibawahsejak lahir atau kehadirannya didalamkehidupan bermasyarakat. Pemeliharaan hakasasi manusia manusia dirumuskan dalamUndang-undang Dasar 1945.

(c). Pengamalan objektif sila Ketiga

158

“Pengamalan objek sila Persatuan Indonesia”atau pengamalan dalam dalam kenegaraanmewujutkan adanya tiga hal, yaitu : Mewujudkan adanya negara kesatuan yangberbentuk republik.

Mewujutkan adanya sistem kebudayaannasional Bhineka Tunggal Ika.

Mewujutkan adanya sistem pembelaannegara yang berdasar atas doktrin keamanannasional.

(d). Pengamalan objek Sila Keempat“Pengamalan objek sila Kerakyatan yangdipimpin oleh hikmat kebijaksanaanperwakilan”atau pengamalan dalam dalamkenegaraan mewujutkan adanya negara yangberkedaulatan rakyat berdasarkan ataskerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.Perwujutan ini dalam sistem pemerintahaandisebut dengan Demokrasi Pancasila, yangterkandung adanya tujuh prinsip, yaitu: Kerakyatan berpaham negara hukum Kerakyatan berpaham konstitusionalisme Supremasi Majelis Permusyawaratanrakyat

Pemerintahan yang bertanggungjawab Pemerintahan berdasarkan perwakilan Sistem pemerintahan presidental Pengawasan parlemen teradap pemerintah.

(e). Pengamalan objek Sila Kelima “Pengamalan objektif sila keadilan sosialbagi seluruh raktyat indonesia” ataupengamalan dalam kenegaraan mewujutkanadanya negara harus membangun sistem ekonomi

159

atas dasar usaha bersama dan kekeluargaanuntuk mencapai kesejahteraan bersama seluruhrakyat. Sistem ekonomi ini disebut dengansistem ekonomi pancasila, yang didukung olehtiga sektor pelaku ekonomi, yaitu : sektornegara, sektor swasta,dan sektor koperasi.

Dalam kehidupan politik, bangsa Indonesiamenjalankan sistem Demokrasi Pancasila, yangtelah diatur dalam UUD 1945. Dalam menggunakanhak-hak demokrasi, rakyat Indonesia harus :(a). Merasa bertanggungjawab kepada Tuhan Yang

Maha Esa menurut agama / kepercayaannyamasing-masing.

(b). Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaansesuai dengan harkat dan martabatkemanusiaan.

(c). Menjamin dan memperkukuh persatuan bangsademi terwujutnya Nasionalisme Pancasila.

(d). Melaksanakan sistem demokrasi ataukerakyatan berdasarkan asas permusyawaratanperwakilan.

e). Mewujutkan keadilan sosial bagi seluruhrakyat, demi terwujutnya negara adil danmakmur.

1). Politik di Indonesia

Kehidupan politik di Indonesia, yang harusdilihat dalam konteks ketahanan nasional,meliputi dua bagian utama, yaitu politik dalamnegeri dan politik luar negeri.

160

Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupanpolitik dan kenegaraan berdasarkan Pancasiladan UUD1945 yang mampu menyerap aspirasi dandapat mendorong partisipasi masyarakat dalamsuatu sistem. Unsur-unsunya terdiri daristruktir politik, proses politik, budayapolitik, komunikasi politik.(1). Struktur politik merupakan wadah

penyaluran kepentingan masyarakat ataurakyat dan sekaligus wadah pengkaderanpimpinan nasional.

(2). Proses politik merupakan suatu rangkaianpengambilan keputusan tentang berbagaikepentingan politik maupun kepentingan umumyang bersifat nasional.

(3). Budaya politik merupakan pencerminan dariaktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalamkehidupan bernegara, secara sadar melaluipendidikan politik maupun kegitan politik.

(4). Komunikasi politik merupakan suatuhubungan timbal balik dalam kehidupanbernegara dimana rakyat merupakan sumberaspirasi.

Politik Luar Negeri Politik luar negri adalah salah satu

sarana pencapaian kepentingan nasional dalampergaulan antar bangsa. Politik luar negeriIndonesia yang berlandaskan pada pembukaan UUD1945 melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan

161

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilansosial, serta anti penjajahan karena tidaksesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan.

(a). Sebagai Bagian Integral dari StrategiNasional

Politik luar negeri merupakan proyeksikepentingan bangsa Indonesia dalam kehidupanantar bangsa. Politik ini di jiwai olehfilsafat Pancasila sebagai fundamen moralnegara dan fundamen politik negara.politik luarnegeri Indonesia ditujukan pada kepentingannasional terutama pembangunan nasional. Dengandemikian, politik luar negeri merupakan bagianintegral strategi nasional dan secarakeseluruhan merupakan salah satu saranapencapaian tujuan nasional, idaman nasional,dan cita-cita nasional.(b). Garis Politik Luar Negeri

Politik luar negeri Indonesia adalah bebasdan aktif. Bebas dalam artai Indonesia tidakmemihak kekuatan-kekuatan yang tidak sesuaidengan kpribadian bangsa. Aktif, dalampengertian peran Indonesia dalam percarturaninternasional tidak bersifat reaktif danIndonesia tidak menjadi percaturaninternasional. Politik luar negeri harus lincahdalam menghadapi dinamika perubahan hubunganantara bangsa, cepat dan tidak menentu. Dayapenyesuaian yang tinggi di perlukan dalammenaggapi dan menghadapi perkembangan-perkembangan itu.

162

2). Perwujudan Ketahanan Politik Perwujudan ketahanan pada aspek politik

memerlukan kehidupan politik bangsa yang sehat,dinamik, dan mampu memelihara stabilitaspolitik.

Ketahanan Politik Dalam Negeri

Ketahanan aspek politik berkaiatan jugapelaksanaan politik luar negeri Indonesia, yangditegaskan sebagai berikut : Indonesia menganutpolitik bebas aktif yang dilaksanakan sesuaidengan dasar-dasar pokok berikut : (1).Diabdikan untuk kepentingan nasional dan

khususnya untuk kepentingan pembangunan.(2).Memusatkan kembali pelaksanaan politik

luar negeri bebas aktif, anti imprialismedan kolonialisme dalam segala bentuk.

(3).Turut usaha-usaha mewujudkan ketertibandunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaianabadi, dan keadilan sosial.

(4).Meningkatkan citra positif Indonesia diluar negeri, dan memantapkan persatuan dankesatuan bangsa dan negara.

(5).Indonesia dalam membina dan mempereratpersahabatan dan kerjasama antar bangsaadalah saling menguntungkan.

1. Sistem PerekonomianDalam kehidupan nasional, manusia berusaha

memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup163

masyarakat. Hubungan manusia dengan kebutuhankemudian terwujud dalam bentuk perekonomianmerupakan salah satu aspek kehidupan nasionalindonesia, yang meliputi produksi, distribusi,serta konsumsi barang dan jasa.

Setiap negara mengikuti sistem perekonomianyang sesuai dengan pola hidupnya dan akanmemberi corak pada kehidupan perekonomiannegara tersebut. Sistem perekonomian liberaldengan orientasi pasar secara murni akan sangatpeka terhadap pengaruh-pengaruh yang datangdari luar. Di lain pihak, sistem perekonomiansosialis dengan perencanaan dan pengendaliansecara penuh oleh pemerintah kurang pekaterhadap pengaruh luar. Pada saat sekarang,tidak ada lagi sistem perekonomian liberalmurni. Sistem liberal yang terdapat diduniakapitalis sudah menyerap beberapa unsursosialisme, sedang negara-negara komunis sudahmulai memasukank beberapa aspek kapitalismeskipun dengan modifikasi tertentu yang sesuaidengan keinginan bangsanya dengan adanyapengaruh globalisasi.

2. Perekonomian IndonesiaSitem perekonomian indonesia mengikuti

faham intergralistik (keterpaduan) yangberdasarkan kebersamaan dan kekeluargaansebagai wujud Ekonomi pancasila yang mengacupada pasal 33 UUD 1945, yang merupakan landasankehidupan nasional bidang ekonomi, pancaran

164

sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat,terdiri atas tiga ayat, yaitu:1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi

negara dan yang menguasai hajat hidup orangbanyak dikuasai oleh negara.

3. bumi dan air dan kekayaan alam yangterkandung didalamnya dikuasai oleh negaradan dipergunakan untuk sebesar-besarkemakmuran rakyat

2. Perwujudan Ketahanan EkonomiWujud ketahanan ekonomi tercermin dalam

kondisi kehidupan perekonomian bangsa yangmampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehatdan dinamik, menciptakan kemandirian ekonominasional yang berdaya saing tinggi, danmewujudkan kemakmuran rakyat yang adil danmerata. Dengan demikian, pembangunan ekonomidiarahkan pada mantapnya ketahanan ekonomimelalui iklim usaha yang sehat sertapemamfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,tersedianya barang dan jasa, terpeliharanyafungsi lingkungan hidup, serta meningkatnyadaya saing dalam lingkup perekonomian global.

Dalam mencapai tingkat ketahanaan ekonomiyang diinginkan, supaya kuat dan tangguh dalammenghadapi ancaman aspek ekonomi perlu adanyapembinaan berbagai hal dan juga berbagaikesulitan yaitu antara lain :

165

1.Sistem ekonomi Indonesiadiarahkan untukdapat mewujudkan kemaskmuran dankjesejahteraan yang adil dan meratadiseluruh Nusantara melalui ekonomikerakyatan serta untuk menjaminkesinambungan pembangunan nasional dankelangsungan hidup bangsa dan negaraberdasarkan Pancasila dan UUD 1945

2. ekonomi kerakyatan harus menghindarkan :a) Sistem free fight liberalism yang hanya

menguntungkan pelaku ekonomi kuat dantidak memungkinkan berkembangnyaekonomi rakyat.

b) Sistem etatisme, dalam arti negarabeserta aparatur ekonomi negarabersifat dominan serta mendesak danmematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara

c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada satukelompok dalam bentuk monopoli yangmerugikan masyarakat dalam pertentangandengan cita-cita keadilan sosial.

2.Pembangunan ekonomi, yang merupakan usahabersama atas dasar asas kekeluargaandibawah pengawasan anggota masyarakat,memotivasi peran serta masyarakat secaraaktif. Keterkaitan dan kemitraan antarpara pelaku dalam wadah kegiatan ekonomiyaitu pemerintah, badan usaha miliknegara, koperasi, badan usaha swasta dansektor informal harus diusahakan demimewujudkan pertumbuhan pemerataan danstabilitas ekonomi

166

3. melaksankan pembangunan dibidang ekonomibanyak kesulitan yang dihadapi. Kesulitanitu bersumber pada struktur ekonomibangsa indonesia yang mempunyai sifat-sifat :a) sebagian dari produksi nassional

berasal dari para petani sehinggabanyak bergantung pada alam.

b) Sebagian besar rakyat hidup dari sektorpertanian yang baru menggunakanteknologi sederhana.

c) Sebagian eksport berupa bahan mentahyang banyak dipengaruhi oleh perubahaankeadaan dunia

4. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkansecara sehat dan dinamik untukmempertahankan serta meningkatkaneksistensi dan kemendirian perekonomiannasional. Upaya ini dilakukan denganmemanfaatkan sumber daya nasional secaraoptimal serta sarana iptek yang tepatguna dalam menghadapi setiap permaslahan,dan tetap memperhatikan kesempatan kerja.

4. Ketahanan Nasional Aspek Sosial Budaya

Istilah sosial budaya menunjukkan hubungan yangerat antara masyarakat dan kebudayaan, sedangkankebudayaan hanya ada dalam masyarakat. Danseluruh kehidupan manusia tercakup dalamkebudayaan. Ketahanan aspek sosial budayadirumuskan sbb:

167

Kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwaikepribadian nasional berdasarkan pancasila, yang mengandungkemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosialbudaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman danbartaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanahair, berkualitas, maju, daan sejahtera dalam kehidupan yng serbaselaras, serasi dan seimbang, serta kemampuan menangkalpenetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaannasional.

Dalam sistematika Pendidikan Kewarganegaraan,istilah sosial budaya dipakai dalam arti sempit,dengan mengeluarkan bidang ideologi, politik,ekonomi, daan hankam. Dalam UUD 1945 yang termasukkonsep sosial budaya adalah bidang : agama,kebudayaan, dan pendidikan. Dalam GBHN lebihterperinci mencakup: agama, pendidikan,kebudayaaan, kesehatan dan teknologi.

1) Sistem Kemasyarakatan IndonesiaSistem kemasyarakatan Indonesia pada

dasarnya adalah menyeimbangi antara individu dansifat sosial, yang keduanya merupakan sifatkodrat manusia. Mementingkan salah satu sifatkodrat akan menimbulkan ketidak seimbangan dalamkehidupan bangsa Indonesia. Suatu masyarakatjika hanya mementingkan sifat individu yangberlebih-lebihan akan mewujudkan sistemmasyarakat yang individualis atau liberalis yangselalu menonjol hak-hak individu mengabaikan hakbersama, sehingga sering timbul juga hakindividu yang menguasai hajat hidup banyakorang. Sebaliknya jika suatu masyarakat hanyamementingkan hidup sosial saja mengabaian hak

168

individu, mewujudkan sistem masyarakat yangkolektif atau komunis, tidak mengakui hakindividu, yang ada adalah hak bersama sehinggahak individu diabaikan secara berlebih-lebihanmenonjolkan masyarakat dan seolah-olah menelanindividu. Masyarakat Indonesia selalumenyimbangkan dua sifat kodrat tersebut yangajarannya terkandung dalam ajaran pancasila,sehingga pancasila merupakan ajaran keseimbanganhidup dalam bermasyarakat dan berbangsa.

2) Kondisi Kebudayaan Indonesia

Kebudayaan Daerah

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa dan subetnis, yang masing-masing memilikikebudayaannya sendiri. Karena suku-suku bangsatersebut mendiami daerah-daerah tertentu,kebudayaannya kemudian sering disebut kebudayaandaerah. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaandaerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntunsikap, perilaku dan gaya hidup merupakanidentitas dan menjadi kebanggaan dari sukubangsa yang bersabgkutan. Dalam setiapkebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budayayang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing,yang sering disebut Local Genius. Local geniusinilah pangkal segala kemampuan budaya daerah

169

untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing(Kelompok Kerja Kewarganegaraan, 2001).

Kebudayaan Nasional

Intergrasi kebudayaan merupakan kerangkadasar untuk mewujudkan integrasi bangsa atauintegrasi nasional yangkokoh dan tangguh.Integrasi nasional yang dimaksudkan adalahproses penyatuan berbagai kelompok sosial budayakedalam kesatuan wilayah dan pembentukan suatuidentitas nasional.

Dalam pasal 32 UUD 1945 menetapkan agarpemerintah memajukan kebudayaan NasionalIndonesia. Kemudian dalam penjelasa UUD 1945memberikan rumusan dan pembentukkan bangsa ituSBB:

“Kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi dayarakyat Indonesia seluruhnya”, termasuk “kebudayaan lamadan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaandi daerah-daerah selurh indonesia”.

Bangsa indonesia dibentuk dari persatuansuku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara,kesatuan satu bangsa Indonesia ialah bangsaIndonesia (Sumpah Pemuda 1928), kebudayaanbangsa Indonesia yang disebut kebudayaannasional, merupakan hasil dari interaksi danintegrasi budaya-budaya suku bangsa yangmerupakan budaya daerah, yang kemudian diterimasebagai nilai bersama seluruh bangsa Indonesia.Kebudayaan nasional juga merupakan hasil

170

interaksi dan integrasi dari nilai-nilai budayayang telah ada dengan budaya luar (asing), yangkemudian juga diterima sebagai nilai bersamaseluruh bangsa indonesia. Hal yang pentingadalah bahwa interaksi dan intergrasi budayatersebut harus jalan secara wajar dan alamiah,tanpa unsur pemaksaan dan dominasi budaya satudaerah tertentu terhadap budaya lainnya. Dengandemikian kebudayaan nasional tumbuh danberkembang sejalan dengan tumbuh danberkembangnya budaya daerah.

Dalam penjelasan UUD 1945 juga ditujukkankearah mana kebudayaan itu harus diusahakan,yaitu:“menuju ke arah kemajuan adab budaya dan persatuan, dengantidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yangdapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaanbangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsaindonesia”

3) Perwujudan Ketahanan Sosial Budaya

Sehubungan dengan kehidupan sosial budayadi negara-negara berkembang, perludiperhatikan gejala perubahan yang terjadi,terutama mengenai sebab-sebabnya. Banyakfaktor-faktor yang mungkin menimbulkanperubahan sosial, yang diantaranya memegangperanan penting, ialah faktor teknologi dankebudayaan. Foktor-faktor itu berasal daridalam maupun dari luar. Biasnya, yang berasaldari luar lebih banyak menimbulkan perubahan

171

sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus.Agar dapat memahami perubahan sosial yangterjadi, perlu lebih dahulu dipelajaribagaimana proses perubahan itu terjadi, danbagaimana perubahan itu diterima masyarakat.

Dalam rangka ketahanan nasional aspeksosial budaya, hal-hal yang perlu diperhatikandan dicatat demi perkembangan tradisi,pendidikan, kepemimpinan, integrasi, nasional,kepribadian, perekat bangsa dan melestarikanalam, adalah sbb:

(1) Pertumbuhan bangsa berdasar pada tradisimemberikan sifat berlanjut kepada kehidupannasional, harus disadari bahwa tradisi padasuatu tahap perkembangan dapat bersifatmerugikan.

(2) Fungsi pendidikan bersifat mengubah secaratertib ke arah tujuan yang dikehendaki. Dengankemajuan di bidang pendidikan, maka akanlancarlah kehidupan sosial budaya bangsa.

(3) Di dalam membangun dan membina masyarakatmodern, maka diperlukan kepemimpinan nasionalyang kuat dan berwibawa.

(4) Tujuan nasional mengintegrasikan kehidupannasional di bawah kepemimpinan nasional yangkuat dan berwibawa, berfungsi sebagai pengarahmotivator dan identitas nasional sesuaiPancasila.

(5) Kepribadian nasional yang berpangkal padajiwa bangsa memberikan kepercayaan diri, danharus dipupuk, dibina dan dimasyarakatkan padatiap generasi.

172

(6) Melestarikan keberadaan faktor perekatpersatuan bangsa, yaitu keinginan dan semangatuntuk hidup dan meraih cita-cita bersama, akanmenjadi tugas seluruh warga bangsa.

(7) Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwamereka adalah bagian dari alam dan merekatidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas.

e. Ketahanan Nasional Aspek Pertahanan Keamanan

Dalam rangka pemerintahan umum NegaraKesatuan Republik Indonesia, fungsi pertahanan-keamanan nasional (Hankamnas) merupakan salahsatu fungsi utama pemerintahan negara, yaitufungsi mengamankan yang khusus ditujukan kepadatercapainya keamanan bangsa dan negaraindonesia, keamanan perjuangan nasional mencapaicita-cita dalam rangka ketahanan nasional,berlandaskan dan berjiwa pancasila baik dalamaspek nasional maupun internasional. Ketahanannasional aspek pertahanan keamanan dapatdirumuskan sebagai berikut:

Ketahanan daya tangkal bangsa yang dilandasikesadaran bela negara seluruh rakyat yangmengandung kemampuan memelihara stabilitaspertahanan yang dinamik, mengamankanpembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuanmempertahankan kedaulatan negara dan menangkalsegala bentuk ancaman.

Dalam pelaksanaan pertahanan keamanannasional (Hankamnas) perlu diperhatikan pasal 30Undang-undang Dasar 1945, yang menyatakan: Tiap-

173

tiap warga negara berhak dan wajib ikut sertadalam usaha pembelaan negara.

1) Ruang Lingkup Pertahanan Keamanan

Ruang lingkup Hankamnas meliputi seluruhaspek kehidupan negara dan rakyat, maka seluruhrakyat dan potensi nasionanl harus dikerahkandalam usah Hankamnas. Dalam Hankamnas penggunaankekutan secara integral merupakan syarat untukdapat mencapai tujuan perjuangan bangsaindonesia. Dalam penyelenggaraan Hankamnasdipakai Sistem Pertahanan Keamanan RakyatSemesta.

Potensi rakyat yang merupakan pangkalkekuatan hankamnas harus disusun sedemikian rupasehingga merupakan komponen hankam yang efektifdan efesien. Penyusunan dilakukan dalam bentuksistem Perlawanan Keamanan Rakyat (Wankamra) danPertahanan Sipil (Hansip). Dengan demikian dapatdikatakan bahwa wankamra dan Hansip merupakanpenjelmaan dari hak dan penunaian kewajibanrakyat untuk ikut serta dalam pembelaan negara.Dengan demikian jelaslah bahwa masalah Hankammerupakan tanggung jawab seluruh rakyatindonesia.

2) Pembinaan Keamanan Umum

Pertahanan keamanan negara adalahperlawanan rakyat semesta yang dilaksanakanberdasarkan sistim pertahanan keamanan rakyatsemesta yang mencakup keseluruhan daya mampubangsa dan negara yang disusun, disiapkan dan

174

digerakkan secara terpadu dan terpimpin di dalamsuatu perlawanan bersenjata maupun bentukperlawanan lainnya yang didasarkan padakeyakinan akan kekuatan sendiri dan tidakmengenal menyerah.

Pembinaan keamanan umum dan kentetramanmasyarakat ditujukan pada usaha untukmengembangkan sistem keamanan umum danketentraman masyarakat yang bersifat swakarya-swadaya dan swasembada, dengan berintikan alat-alat negara sebagai penegak hukum yang mahir,terampil dan berwibawa. Di dalam pelaksanaandiutamakan usaha-usaha pencegahan danpenangkalan. Diperkirakan pada dasawarsasekarang ini kemungkinan adanya perang umumkecil sekali, akan tetapi besar kemungkinanadanya usaha-usaha subversi dan infiltrasi (baikdari dalam maupun dari luar) yang mendapatperhatian khusus ialah adanya ganguan di dalambidang SARA (Suku bangsa, Agama, Ras, dan Antargolongan).

3) Perwujudan Ketahanan Pertahanan Keamanan Perwujudan postur kekuatan pertahanan

keamanan yang memiliki daya bendung dan dayatangkal yang tinggi dalam menghadapi kemungkinanancaman dari luar membutuhkan anggaran yangsangat besar. Di sisi lain, kita dihadapkankepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacupada negara-negara lain yang membangun kekuatanpertahanan keamanan melalui pendekatan misi,yaitu hanya untuk melindungi diri sendiri dan

175

tidak untuk kepentingan invasi, barangkalisistim standing armed forces secara proporsional danseimbang perlu dikembangkan. Pengembangan konsepdengan susunan kekutan pertahan keamanan negarameliputi (Kelopok Kerja Kewarganegaran, 2001):Pertama, Perlawanan bersenjata yang terdiri dari

atas bala tentara nyata yang merupakankekuatan TNI yang selalu siap dan yang dibinasebagai kekuatan cadangan serta balapotensial, yaitu Polri dan Ratih yangfungsinya sebagai Wanra.

Kedua, Perlawanan tidak bersenjata yang tidakterdiri atas Ratih yang berfungsi sebagaiTibum, Linra, Kamra dan Linmas.

Ketiga, Komponen pendukung perlawanan bersenjatadan tidak bersenjata sesuai bidang profesimasing-masing dengan pemanfaatan semua sumberdaya nasional, sarana dan prasarana sertaperlindungan masyarakat terhadap bencanaperang dan bencana lainnya.

176

BAB V

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL5.1. KONSEP DASAR POLITIK DAN STRATEGI

5.1.1. Dasar Tujuan

Sejak Proklamasi Kemerdekaan, bangsaindonesia telah menetapkan tujuan nasionalsesuai tujuan perjuangan bangsa Indonesiadalam menegakkan kemerdekaan, yaitusebagaimana termuat dalam jiwa dan semangatPembukaan Undang-Undang Dasar 1945, rangkumandari beberapa alinea, ialah:

Masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasiladalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesiadan dalam lingkungan suasana persahabatan danperdamaian dunia.Tujuan nasional tersebut merupakan sebab

tujuan atau causa finalis bangsa Indonesiauntuk mengisi kemerdekaan termuat juga dalamalinea kedua, yaitu : untuk membangunIndonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,adil dan makmur. Hal ini merupakanpengungkapan pernyataan dari pokok pikiranpertama, ketiga, dan kedua, dalam rumusanPembukaan UUD 1945 secara singkat, sebagaibentuk lahirnya. Pokok pikiran pertamadiungkapkan dengan istilah “bersatu”, pokokpikiran kedua diungkapkan dengan istilah “adildan makmur”, dan pokok pikiran ketigadiungkapkan dengan istilah “berdaulat”. Jadidengan bekal bersatu untuk mencapai masyarakat

177

adil dan makmur syaratnya adalah berdaulat,tanpa berdaulat atau berpemerintahan sendirtidak mungkin adil dan makmur dapat tercapai,demikian pokok-pokok pikiran bangsa indonesiauntuk mengisi cita-cita kemerdekaan dalammendirikan negara proklamasi.

Pokok pikiran pertama adalah pokokpikiran persatuan, yang dinyatakan sebagaidasar negara, dan yang dipancarkan dari silaketiga. Pokok pikiran kedua adalah pokokpikiran keadilan sosial yang merupakan tujuannegara, dipancarkan dari sila kelima. Denganbekal persatuan untuk mencapai tujuan negaraini ditempuh dengan cara pokok pikiran ketiga,yaitu pokok pikiran kedaulatan rakyat, yangdinyatakan sebagai sistim negara, di pancarkandari sila keempat. Ketiga pokok pikiran inisebagai satu kesatuan merupakan fundamenpolitik negara, yang dijiwai oleh pokokpikiran keempat, yaitu pokok pikiran ketuhanandan kemanusiaan, yang dipancarkan dari silapertama dan kedua, berfungsi sebagai fundamenmoral negara. Jadi fundamen politik dijiwaioleh fundamen moral menjiwai fundamen politik.

Demokrasi KonstitusionalFundamen politik negara ini dipancarkan

dari pancasila sebagai landasan semua sistempolitik nasional, sehingga dapat dinyatakansistem politik yang hendak diberlakukanjelaslah bersumber pada cita-cita bangsaIndonesia dalam mengisi kemerdekaan yang dalam

178

Undang-Undang Dasar 1945 cukup disingkatdengan adanya tiga hal, yaitu: Negara indonesia adalah berfaham kerakyatan

atau demokrasi, dalam arti kekuasaan negarayang tertinggi di tangan rakyat.

Indonesia adalah negara yang berdasarkanatas hukum (rechtsstaatt) dan tidakberdasarkan kekuasaan belaka(machtssstaat).

Pemerintahan berdasarkan sistim konstitusi(hukum dasar) dan tidak bersifatabsolutisme (kekuasaan yang tidakterbatas).Berdasarkan istilah diatas, yaitu “negara

berdasarkan atas hukum” dan “ pemerintahansistim konstitusi”, maka jelaslah bahwademokrasi yang bersumber pada Undang-UndangDasar 1945 dan Pancasila ialah demokrasikonstitusional, yaitu demokrasi Pancasila,yang dirumuskan dalam:

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.Dan dengan dasar rumusan tersebut

demokrasi Pancasila adalah demokrasiterpimpin, yaitu dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan. Ciri-ciri khas demokrasiPancasila dalam berpegang teguh pada nilai-nilai pokok demokrasi konstitusional ialahbahwa pemerintahan mempunyai kekuasaanterbatas dan tidak boleh bertindak sewenang-wenang terhadap warganya. Dapat dikatakanbahwa suatu pemerintahan konstitusional

179

merupakan suatu pemerintahan yang terbataskekuasaannya.

Cita-cita Nasional

Sistem kenegaraan yang berdasarkankerakyatan merupakan suatu sistem yang harusditempuh untuk mewujudkan cita-cita nasionaldan tujuan nasional atau tujuan negara yangterkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar1945. tujuan negara yang merupakan nasionalbangsa indonesia dapat dicapai hanya denganusaha pembangunan bangsa , usaha pembangunantersebut hanya mungkin dilaksanakan apabilakondisi politik nasional yang merupakan faktorlingkungan dari usah pembangunan berada dalamkeadaan yang stabil, dalam arti:

a) Sistem konstitusional berjalan denganefektif.

b) Demokrasi tumbuh dengan kuat .c) Hukum berjalan dan dapat ditegakkan dengan

pasti.d) Aparatur negara berjalan dengan tertib.e) Hubungan kekuatan bermasyarakat berjalan

harmonis.

Cita-cita nasional yang terkandung dalampembukaan Undang-Undang Dasar 1945 isinyamerupakan aspirasi langgeng dan rumusan yangsangat luhur dan tinggi. Cita-cita yang inggindicapai bangsa ini mempunyai fungsi sebagai

180

penentu dari tujuan nasional, yang ditegaskansebagai berikut:a) Membentuk negara kesatuan republik

indonesia.b) Menyenggarakan masyarakat yang adil dan

makmur.c) Ikut dalam ketertiban dan perdamaian dunia.

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,selain dirumuskannya cita-cita nasional,dikemukakan juga tentang kepentingan nasional,yaitu berhubungan dengan hal-hal kesejatrahan,keamanan, dan hubungan internasional.

Kepentingan Nasional

Kepentingan Nasional yang utama adalahmenjamin tegaknya Negara Kesatuan RepublikIndonesia dan terwujudnya tujuan nasionalIndonesia yaitu tercapainya masyarkat adil danmakmur berdasarkan nilai-nilai luhurPancasila.

Tujuan Nasional sebagai yang diamanatkandalam Pembukaan UUDS 1945 adalah melindungisegenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,serta memajukan kesejahteraan umum danmencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilansosial.

Sasaran Nasional

Kepentingan nasional yang utama, yaituterwujudnya tujuan nasional dan tetap tegaknya

181

Negara Kesatuan Republik Indonesia, di dalampelaksanaannya dapat dijabarkan di dalambeberapa kepentingan nasional di tiap-tiapbidang kehidupan nasional yang selanjutnyadirumuskan menjadi beberapa sasaran nasional.

Penjabaran kepentingan nasional ke dalambidang-bidang kehidupan nasional meliputibidang ideologi, politik, ekonomi, sosilabudaya, dan pertahanan keamanan.

Wawasan nusantara dan ketahanan nasionalyang telah dipelajari memuat juga konsepsidasar dan pola pikir yang mendasari politikdan strategi nasional, wawasan nusantara, danketahanan nasional, yang ketiga-tiganyamengarah kepada cita-cita nasional untukmewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia. Politik dan strategi nasionalmerupakan konsepsi operasional dari prosespencapaian cita-cita nasional.

5.1.2 Konsep Dasar Politik

Politik sebagai suatu istilah adalahberasal dari kata Yunani “Polisataia”. Polisberarti kesatuan masyarakat yang mengurus dirisendiri (negara), sedang taia berarti urusan.Dari segi penggunaannya kata politik seringmempunyai arti yang berbeda-beda. Untukmemberikan pengertian kata politik, akandisampaikan terlebih dahulu beberapa arti katapolitik dari segi kepentingan penggunaannya,yaitu dalam arti kepentingan umum, dan dalamarti kebijaksanaan.

182

Politik sebagai Kepentingan Umum

Politik yang dalam bahasa Inggris disebut politicc merupakan “suatu rangkaian asasatau prinsip, keadaan serta jalan, cara danjalan yang akan digunakan untuk mencapaikeadaan yang diinginkan”. Politik dalampengertian ini adalah “medan atau arena tempatkeseluruhan individu atau kelompok individubergerak dan masing-masing mempunyaikepentingan atau idenya sendiri”.Poilitik dalam Arti Kebijaksanaan

Politik dalam arti kebijaksanaan (policy)adalah “Penggunaan pertimbangan-pertimbangantertentu yang dianggap lebih menjaminterlaksananya suatu usaha, cita-cita,keinginan atau keadaan yang dikehendaki”. Jadidalam arti kebijaksanaan, titik beratnyaadalah adanya Proses pertimbangan Menjamin terlaksananya suatu usaha Pencapaian cita-cita yang dikehendaki

Jadi politik dalam pengertian ini adalah“tindakan dari suatau individu atau suataukelompok individu mengenai suatu masalah ataukeseluruhan masalah dari masyarakat ataunegara”. Jadi politik adalah suatu prosesuntuk mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Politik Nasional

183

Berdasarkan pengertian politik, baikpolitik untuk kepentingan umum maupun sebagaikebijaksanaan kemudian diintegrasikan untukmemberikan pengertian politik nasional. Untukmencampai suatu kehidupan nasional yangdiinginkan baik yang bersifat ke dalam(nasional) maupun keluar (internasional), makapolitik nasional merupakan jalan dan caraserta alat yang dipergunakan dalampencapaiannya. Dengan demikian, dapatlahdirumuskan bahwa pengertian politik nasionaladalah :

“Asas haluan, usaha serta kebijaksanaan tindakannegara tentang pembinaan (perencanaan,pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian),serta penggunaan secara totalitas dari potensinasional, baik yang potensial maupun yang efektifuntuk mencapai tujuan nasional”.Politik nasional menggariskan usaha-

usahauntuk mencapai tujuan nasional yang dalamperumusannya dibagi dalam tahap-tahap utama,yaitu : jangka panjang, jangka menengah danjangka pendek. Politik na,sional meliputiantara lain :(1) Politik dalam negeri, yang diarahkan

kepada mengangkat, meninggikan danmemelihara harkat derajat dan potensirakyat Indonesia yang pernah mengalamikehinaan dan kemelaratan akibat penjajahan,menuju sifat-sifat bangsa yang terhormatdan dapat dibanggakan.

(2) Politik luar negeri, yang bersifatbebas aktif anti imperialisme dan

184

kolonialisme dalam segala bentuk danmanifestasinya, mengabdi kepadakepentingan nasional dan amanatpenderitaan rakyat serta diarahkan kepadapembentukan solidaritas antar bangsa.

(3) Politik ekonomi, yang bersifatswasembada dan swadaya dan tidakmengisolasi diri, tetap diarahkan padapeningkatan taraf hidup dan daya kreasirakyat Indonesia sebesar-besarnya.

(4) Politik pertahanan keamanan, yangbersifat devensif aktif dan diarahkankepada pengamanan serta perlindungan bangsadan negara serta usaha-usaha nasional danpenanggulangan segala macam tantangan,ancaman dan hambatan.

5.1.3. Konsep Dasar Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani“strategia” yang diartikan “the art of thegeneral” atau seninya seorang panglima.Sebelum abad ke-19 nampaknya bahwa kemenangansesuatu bangsa atas peperangan banyaktergantung pada adanya panglima-panglimaperang yang ulung dan bijaksana. Pengertianstrategi secara ilmiah pertama kalidikemukakan oleh Karl Von Clausewitc dari Prusia,Antoine Henri Jomini dari Swis, dan kemudian olehLiddle Hart dari Inggris, yang masing-masingmemberi devinisi sebagai berikut:

Karl von Clausewitz (1780 – 1831)menyatakan bahwa : “Strategi adalah

185

pengetahuan tentang penggunaan pertempuranuntuk kepentingan perang, dan perang adalahlanjutan politik dengan cara-cara lain”. Dalamdefinisi von Clausewitz membedakan antarapolitik dan strategi.

Antoine Henri Jomini (1779 – 1869)memberikan definisi strategi yang bersifatdeskriptif, yakni “strategi adalah senimenyelenggarakan perang di atas peta danmeliputi seluruh kawasan operasi”.

Liddle Hart (1921 – 1953) seorang Kaptencacat veteran yang menekuni sejarah perangsecara global menyatakan bahwa “strategiadalah seni untuk mendistribusikan danmenggunakan sarana-sarana militer untukmencapai tujuan politik”.

Strategi yang semula hanya digunakandalam bidang militer, kemudian memperolehperhatian di bidang-bidang lain, danmenimbulkan suatu pengertian yang lebih luas.Pengertian dan ruang lingkup istilah strategi,telah berkembang sesuai dengan situasi dankeadaan zamannya. Strategi pada dasarnyamerupakan “kerangka” rencana dan tindakan yangdisusun dan disiapkan dalam suatu rangkaianpertahapan yang masing-masing merupakanjawaban yang optimal terhadap tantangan baruyang mungkin terjadi sebagai akibat darilangkah sebelumnya, dan keseluruhan prosesini, terjadi dalam suatu arah tujuan yangtelah ditetapkan sebelumnya”.

Pengertian Strategi nasional186

Perjuangan nasional tidak hanyamenggunakan diplomasi dan perang sebagaisarananya, melainkan juga memerlukan unsur-unsur lainnya seperti kekuatan ideologi danpsikologi, kekuatan politik, kekuatan ekonomi,kekuatan sosial-budaya serta kekuatan militer.Perpaduan (integrasi) dari kekuatan-kekuatanitu disebhut kekuatan nasional yang memerlukanpengaturan, penyusunan dan penggunaan yangterarah dalam rangka mewujudkan kepentingan-kepentingan nasional. Strategi nasional adalah:

“Seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakankekuatan-kekuatan nasional (yaitu : ideologi, politik,ekonomi, sosial-budaya dan militer) dalam masadamai maupun masa perang untuk mendukungpencapaian tujuan-tujuan yang ditetapkan olehpolitik nasional”.

Strategi nasional merupakan carapelaksanaan kebijaksanaan nasional, dapatdikatakan bahwa strategi nasional merupakanrencana yang harus bersifat kenyal dan dinamikdisesuaikan dengan situasi dan kondisi sertakemampuan di samping nilai seni.

Hubungan Strategi dan Teknologi

Strategi dan teknologi mempunyai hubunganyang sangat erat berupa hubungan timbal balik.Strategi membutuhkan teknologi dalam mendukungpencapaian tujuan yang telah ditetapkan olehpolitk, demikian juga bentuk teknologidipengaruhi juga strategi yang telahditentukan untuk mencapai tujuan yang

187

diharapkan. Untuk memperoleh hubungan timbal-balik yang baik antara strategi danteknologi, maka diperlukan usaha penelitiandan pengembangan yang intensif. Hasil penemuanteknologi diteliti untuk dapat diterapkandalam konteks strategi, dan sebaliknyakeinginan-keinginan strategi perlu dirumuskanuntuk mendapat tanggapan dari teknologi. Jadikarena itu dalam usaha penelitian danpengembangan harus ada orang-orang yang cukupmemahami masalah-masalah strategi dan harusada pula orang yang memahami masalah-masalahteknologi. Di sinilah rangsangan strategiterhadap teknologi dijalankan secara konkrit,dan di sini pula manfaat sebenarnya dariperkembangan teknologi dapatdiidentifikasikan.

5.2 KONSEP POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

5.2.1. Dasar Pemikiran Polstranas

Dasar pemikiran penyusunan politik danstrategi nasional adalah bersumber kepada :geopolitik Indonesia, wawasan nusantara, danketahanan nasional, yang dijiwai oleh ideologiPancasila sebagai aksioma kehidupan bangsaIndonesia dalam bermasyarakat, berbangsa danbernegara. Pancasila sebagai ideologi dandasar negara pelaksanaannya dipancarkan keempat pokok pikiran dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang berfungsi sebagaifundamen moral dan fundamen politik negara.

188

a. Geopolitik IndonesiaPolitik dan strategi nasional

didasarkan pada perjuangan bangsa Indonesiadalam menegakkan kemerdekaan berlandaskanpada Pancasila untuk mencapai masyarakatadil dan makmur. Dalam pelaksanaan politikdan strategi nasional pada hakikatnyaadalah suatu perpaduan dan sekaliguspengejawantahan yang serasi, dan meyakinkandari geopolitik dan geostrategi, sertaketahanan nasional, yang merupakan dasarbagi perumusan tugas bangsa dan negara.

Geopolitk dan geostragi suatu bangsadapat terwujud dengan baik jika mempunyaiketahanan nasional yang tinggi, yaituketahanan di bidang ideologi, politik,ekonomi, sosial budaya, dan hankam.Ketahanan nasional, geopolitk dangeostrategi merupakan prasarana(infrastruktur) bagi suatu politik danstrategi nasional yang sehat. Dengandemikian politik dan strategi nasionalberfungsi sebagai pengarahan bagigeopolitik bangsa Indonesia.

b. Wawasan Nusantara

Geopolitik dan geostartegi padadasarnya berkembang sebagai pengembangandari wawasan suatu bangsa, dan wawasantersebut terbentuk disebabkan kondisilingkungan yang mempengaruhi bangsatersebut di dalam memperjuangkan hakhidupnya di atas bumi ini dengan menitik-

189

beratkan kepada ruangan untuk hidup danpenguasaannya. Wawasan nasional adalahsuatu pandangan nasional sebagai salah satuaspek filsafat hidup suatu bangsa, yangberisikan dorongan-dorongan dan rangsangandi dalam merealisasikan dan mencapaiaspirasi serta tujuan nasionalnya. Wawasannusantara adalah wawasan nasional bangsaIndonesia yang memanfaatkan konstelasigeografis Indonesia.

c. Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional suatu negara adalahsyarat mutlak untuk dapat survive dalammenghadapi segala tantangan, ancaman,hambatan, dan gangguan yang datang daridalam maupun dari luar. Hanya denganketahanan nasional suatu bangsa atau suatunegara akan mampu menghadapi bahaya-bahayatersebut. Hanya dengan ketahanan nasionalsuatu bangsa akan mampu membangun sesuaidengan yang dicita-citakan, dan hanyadengan ketahanan nasional pula suatu bangsaakan dapat melaksanakan kewajiban terhadapdunia, karena kekuatan yang didukung olehkeuletan dan ketangguhan dalam diri bangsaitulah yang menentukan segala-galanya. Olehkarena itu, ketahanan nasional mutlak harusada pada setiap bangsa dan negara demiuntuk kelangsungan hidup suatu bangsa itusendiri.

Dengan dasar diatas, maka bangsaIndonesia berusaha keras mewujudkan

190

ketahanan nasional yang seimbang dandinamik di segala aspek kehidupan, yaituketahanan aspek ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya, dan hankam.

5.2.2. Konsepsi Tata Bina Nasional

Indonesia sebagai negara yang sedangberkembang yang berusaha mewujudkan ketahanannasional di segala bidang, dihadapkan kepadatugas untuk memantapkan kehidupan perlembagaansupaya mampu menjunjung dan mendorong usaha-usaha pembangunan. Untuk memantapkan kehidupanperlembagaan yang terjadi dalam suatu suasanarawan terhadap gangguan-gangguan yang mudahmengakibatkan ketidakstabilan, maka perludigunakan pendekatan dari segi keamanan.Keamanan yang dimaksudkan di sisini ditujukanuntuk mencapai kesejahteraan masyarakat.Karena itu pendekatan lain yang digunakanialah pendekatan dari segi kesejahteraan.Pendekatan segi keamanan dan kesejahteraantelah terkandung dalam Pembukaan UUD 1945alinea keempat, yaitu tentang tujuan negarayang berhubungan dengan kesatuan bangsa.

a. Landasan Filsafat

Pendekatan dari sudut keamanan dapatdibenarkan dan ditunjang olehberlangsungnya proses pemantapan hukum.Perwujudan ketahanan nasional di segalabidang dengan melaksanakan suatu konsepsiguna mempertahankan eksistensi bangsa dan

191

negara jelas harus berlandaskan wawasaannasional bangsa Indonesia yaitu wawasannusantara, yang juga berlandaskan padapandangan hidup dalam bernegara. Penganutwawasan nusantara yang berarti pemanfaatantanah air dan ruang, berintegrasi dengananasir sosial secara serentak dalam rangkadan tata susunan yang rapi dan seimbangserta dinamik. Hal tersebut dipengaruhitiga segi, yaitu :(1) Bumi (geografi) tempat bangsa dan

negara Indonesia berada.(2) Sejarah yang telah dialami bangsa

Indonesia dalam hidup bermasyarakat.(3) Watak bangsa Indonesia (manusia

Indonesia) yang dipengaruhi geografi dansejarah.

Dengan demikian wawasan nasional bangsaIndonesia jelas akan berlandaskan sila-siladalam Pancasila yang merupakan nilai-nilaiutama dalam kehidupan bangsa Indonesia.Berdasarkan pengalaman masa lampau, jelaskiranya bahwa yang harus mendapatkanpenyelesaian bersama adalah suatu sistempolitik yang mampu mengakomodasikanaspirasi-aspirasi politik yang hidup dimasyarakat serta sesuai dengan watakpolitik bangsa Indonesia, yaitu politikyang dijiwai oleh moral yang berpangkalpada pokok-pokok pikiran pancaran dariPancasila.

Perbedaan-perbedaan antara berbagainegara dalam melaksanakan sistem demokrasi,

192

dapat dipandang sebagai akibat dariperbedaan-perbedaan dalam mengartikan keduaciri dasar dari demokrasi. Pertama, perbedaan dalam pandangan

filsafat tentang harkat dan martabatmanusia.

Kedua, perbedaan dalam cara penyaluranaspirasi untuk berpartisipasi dalamproses pengambilan keputusan.

b. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Politik dan strategi nasional yangtelah berlangsung selama ini disusunberdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD1945. sejak tahun 1985 telah berkembangpendapat yang mengatakan bahwa jajaranpemerintah dan lembaga-lembaga yangtersebut dalam UUD 1945 merupakan“suprastruktur politik”. Lembaga-lembagatersebut adalah (penyusunan politik danstrategi nasional, sepenuhnya dari kelompokkerja kewarganegaraan, 2001) : Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Presiden Dewan Pertimbangan Agung Badan Pemeriksa Keuangan Mahkamah Agung

Sedangkan badan-badan yang ada dalammasyarakat disebut sebagai “infrastrukturpolitik”, yang mencakup pranata politikyang ada dalam masyarakat, seperti : Partai Politik

193

Organisasi Kemasyarakatan Media Massa Kelompok Kepentingan Kelompok Penekan

Suprastruktur dan infrastruktur harusdapat bekerjasama dan harus memilikikekuatan yang seimbang. Keseimbangan inimenunjukkan stabilitas politik negara.

Mekanisme penyusunan politik danstrategi nasional di tingkat suprastrukturpolitik diatur oleh presiden/mandatarisMPR. Dalam melaksanakan tugas ini, presidendibantu oleh berbagai lembaga tinggi negaralainnya serta dewan-dewan yang merupakanbadan koordinasi, seperti :a) Dewan Stabilitas Ekonomi Nasionalb) Dewan Pertahanan Keamanan Nasionalc) Dewan Tenaga Atomd) Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasionale) Dewan Maritimf) Dewan Otonomi Daerahg) Dewwan Stabilitas Politik dan Keamanan

Melalui pranata-pranata politik,masyarakat ikut berpartisipasi dalamkehidupan politik nasional. Dalam erareformasi saat sekarang ini masyarakatmemiliki peran yang sangat besar dalammengontrol jalannya poliktik dan strateginasional yang telah ditetapkan oleh MPRmaupun yang dilaksanakan oleh presidensebagai mandataris MPR. Pandanganmasyarakat terhadap kehidupan poliktik,

194

ekonomi, sosial budaya, maupun hankam, akanselalu berkembang karena :a) Semakin tingginya kesadaran

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.b) Semakin terbukanya akal dan pikiran

untuk memperjuangkan haknyac) Semakin meningkatnya kemampuan untuk

menentukan pilihan dalam pemenuhankebutuhan hidup

d) Semakin meningkatnya kemampuan untukmengatasi persoalan seiring dengansemakin tingginya tingkat prndidikanyang ditunjang oleh kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi

e) Semakin kritis dan terbukanyamasyaraklat terehadap ide baru

c. Stratifikasi Politik Nasional

Stratifikasi politik (kebijakan)nasional dalam Negara Republik Indonesiaadalah sebagai berikut (Stratifikasipolitik Nasional, sepenuhnya dari KelompokKerja Kewarganegaraan, 2001) :a) Tingkat kebijakan puncak meliputi

kebijakan tertinggi yang menyeluruhsecara nasional yang mencakup :penentuan UUD, penggarisan masalah makropolitik bangsa dan negara untukmerumuskan idaman nasional berdasarkanfilsafat Pancasila dan UUD 1945.Kebijakan tingkat puncak ini dilakukan

195

oleh MPR dengan hasil rumusan dalam GBHNdan ketetapan MPR.

b) Dalam hal dan keadaan yang menyangkutkekuasaan kepala negara sepertitercantum pada pasal 10 sd pasal 15 UUD1945, tingkat penentuan kebijakan puncakini juga mencakup kewenangan presidensebagai kepala negara. Bentuk hukum darikebijakan nasional yang ditentukan olehkepala negara itu dapat berupa dekrit,peraturan, atau piagam kepala negara.

Tingkat Penentu Kebijakan Umum

Tingkat kebijakan umum merupakantingkat kebijakan dibawah kebijakan puncak,yang lingkupnya juga menyeluruh nasionaldan berupa penggarisan mengenai masalah-masalah makro strategis guna mencapaiidaman nasional dalam situasi dan kondisitertentu. Hasil-hasilnya dapat dibentuk :1)Undang-undang yang kekuasaan

pembuatannya terletak di tangan presidendengan persetujuan DPR (UUD 1945, Pasal5 ayat (1) atau peraturan pemerintahpengganti undang-undang (Perpu) dalamhal ihwal kegentingan yang memaksa).

2) Peraturan pemerintah untuk mengaturpelaksanaan Undang-Undang yang wewenangpenerbitannya berada di tangan presiden(UUD 1945,Pasal 5 ayat (2)).

3) Keputusan atau instruksi presiden, yangberisi kebijakan-kebijakan

196

penyelenggaraan pemerintah yang wewenangpengeluarannya berada di tangan presidendalam rangka pelaksanaan kebijakannasional dan perundang-undangan yangberlaku (UUD 1945, Pasal 4 ayat (1)).

4) Dalam keadaan-keadaan tertentu dapatpula dikeluarkan Maklumat Presiden.

Tingkat Penentuan Kebijakan Khusus

Kebijakan khusus merupakanpenggarisan terhadap suatu bidang utama(major area) pemerintahan. Kebijakan iniadalah penjabaran kebijakan umum gunamerumuskan strategi, administrasi, sistem,dan prosedur dalam bidang utama tersebut.

Wewenang kebijakan khusus berada ditangan menteri berdasarkan kebijakan padatingkat di atasnya. Hasilnya dirumuskandalam bentuk Peraturan Menteri, KeputusanMenteri atau Instruksi Menteri dalam bidangpemerintahan yang dipertanggung jawabkankepadanya. Dalam keadaan tertentu, menterijuga dapat mengeluarkan Surat EdaranMenteri.

Tingkat Penentuan Kebijakan Teknis

Kebijakan teknis meliputi penggarisandalam suatu sektor dari bidang utama diatas dalam bentuk prosedur serta teknikuntuk mengimplementasikan rencana, programdan kegiatan.

197

Wewenang pengeluaran kebijakan teknisini terletak di tangan pimpinan eselonpertama departemen pemerintahan danpimpinan lembaga-lembaga non departemen.Hasil penentuan kebijakan dirumuskan dalambentuk Peraturan, Keputusan dan InstruksiPimpinan Lembaga Non Departemen atauDirektur Jendral dalam masing-masing sektoradministrasi yang dipertanggung-jawabkankepadanya. Isi dan jiwa kebijakan teknisini harus sesuai dengan kebijakan diatasnyadan sudah bersifat pengaturan pelaksanaansecara teknis dan administratif. Peraturan,keputusan dan atau instruksi direkturjendral atau pimpinan lembaga nondepartemen itu lazimnya merupakan pedomanpelaksanaan.

Kekuasaan dalam Pembuatan Aturan di Daerah

(1) Wewenang penentuan pelaksanaankebijakan pemerintah pusat di daerahterletak di tangan Gubernur dalamkedudukannya sebagai wakil pemerintahpusat di daerah yuridiksinya masing-masing. Bagi daerah tingkat I wewenangitu berada di tengah gubernur,sedangkan bagi daerah tingkat II ditangan bupati dan walikota. Rumusanhasil kebijaksanaan tersebutdikeluarkan dalam keputusan daninstruksi gubernur untuk wilayahpropinsi dan keputusan serta instruksi

198

bupati atau walikota untuk wilayahkabupaten dan kotamadya.

(2) Kepala daerah berwenang mengeluarkankebijakan pemerintah daerah denganpersetujuan DPRD. Perumusan hasilkebijakan tersebut diterbitkan sebagaikebijakan daerah dalam bentuk peraturandaerah tingkat I atau II, keputusan daninstruksi kepala daerah tingkat I danII.

Menurut kebijakan yang berlakusekarang, jabatan gubernur dan bupati atauwalikota dan kepala daerah tingkat I atauII disatukan dalam satu jabatan yangdisebut Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I,Bupati/Kepala Daerah Tingkat II atauWalikota/Kepala Daerah Tingkat II.

d. Pembangunan dan Manajemen Nasional

Politik merupakan cara untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Tujuan politik bangsa Indonesia telahtercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitumelindungi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia, memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupanbangsa, dan ikut melaksanakan ketertibandunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan sosial. Tujuan politikbangsa Indonesia harus dapat dirasakan olehrakyat Indonesia. Untuk itu, pembangunan disegala bidang perlu dilakukan. Dengan

199

demikian, politik pembangunan nasionalharus berpedoman pada alinea ke empatPembukaan UUD 1945.

Pedoman dalam pembangunan nasionaladalah politik nasional yaitu politikpembanguanan yang memerlukan keterpaduantata nilai, struktur, dan proses.Keterpaduan tersebut merupakan himpunanusaha untuk mencapai efisiensi daya guna,dan hasil guna, untuk mewujudkan tujuannasional. Oleh karena itu, memerlukansistem manajemen nasional, yang berfungsiuntuk memadukan penyelenggaraan sikluskegiatan perumusan, pelaksanaan, danpengendalian pelaksanaan kebijaksanaan.

1) Pembanguanan Nasional

Pembangunan nasional merupakanusaha peningkatan kualitas manusia danmasyarakat Indonesia secaraberkelanjutan dengan memanfaatkankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiserta memperhatikan tentang perkembanganglobal. Pelaksanaannya mengacu padakepribadian bangsa dan nilai-nilai luhurPancasila untuk mewujudkan kesejahteraanumum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.Tujuan pembangunan nasional adalahsebagai usaha untuk meningkatkankesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.

Keikutsertaan setiap warga negaradalam pembangunan nasional dapatdilakukan dengan berbagai cara, seperti

200

mengikuti program wajib belajar,membayar pajak, melestarikan lingkunganhidup, mentaati segala peraturan danperundang-undangan yang berlaku, menjagaketertiban dan keamanan, dan sebagainya.

Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupunbatiniah yang selaras, serasi, danseimbang. Itulah sebabnya pembangunannasional bertujuan untuk mewujudkanmanusia dan masyarakat Indonesia yangseutuhnya, yakni sejahtera lahir danbatin.

Pembangunan yang bersifat lahiriahdilaksanakan untuk memenuhi kebutuhanhajat hidup fisik manusia, misalnyasandang, pangan, perumahan, pabrik,gedung perkantoran, pengairan, saranatransportasi dan olahraga, dansebagainya. Sedangkan contohpembanguanan yang bersifat batiniahadalah pembangunan sarana dan prasaranaibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan,kesehatan, dan sebagainya.

2) Sistem Manajemen nasional

Pembahasan Sistem ManajemenNasional (SISMENNAS) ini yang bersifat“komprehensif-strategis-integral”sehingga orientasinya adalah kepadapenemuan dan pengenalan (identifikasi)faktor-faktor strategis secaramenyeluruh dan terpadu. SISMENNAS

201

diharapkan dapat merupakan rangka dasar,landasan, pedoman dan sarana, bagiperkembangan proses pengetahuan(learning process) maupun bagipenyempurnaan fungsi penyelenggaraanpemerintahan, baik yang bersifat umummaupun pembangunan (Sistem ManajemenNasional, sepenuhnya diambil dariLembaga Pertahanan Nasional, 1989).

Pada dasarnya SIMENNAS merupakansuatu perpaduan dari tata-nilai,struktur dan proses yang merupakanhimpunan usaha untuk mencapai kehematan,daya-guna dan hasil-guna sebesar mungkindalam menggunakan sumber dana dan dayanasional dalam rangka mewujudkan tujuannasional. Proses penyelenggaraannyasecara serasi dan terpadu meliputiberbagai siklus kegiatan berupa“perumusan kebijaksanaan (policyformulatian), pelaksanaan kebijaksanaan(policy implementation), dan penilaianhasil-hasil pelaksanaan kebijaksanaan(policy evaluation)” terhadap berbagaikebijaksanaan nasional.

Pada hakikatnya SISMENNAS berisikankaidah-kaidah yang berlandaskan teori-teori manajemen universal yangdiserasikan dengan sistem nilai disertaifaktor-faktor sosial-budaya yang hidupatau berlaku di Indonesia.

202

Pengertian Sistem Manajemen Nasional

Secara singkat SISMENNAS mengadungarti sebagai suatu himpunan usahanasional secara menyeluruh yangmemadukan pengertian manajemen sebagaiperilaku (behaviour) atau proses, denganpengertian organisasi sebagai wadah, danpengertian administrasi sebagai faktorpemberi arah serta pemerpadu, dankeseluruhan proses penyelenggaraanpemerintahan baik yang bersifat umummaupun pembangunan.

Dengan kata lain dapat disimpulkanbahwa SISMENNAS merupakan suatu sistemdimana manajemen adalah merupakan faktorupaya, yang menggunakan organisasisebagai faktor sarana, serta administrasisebagai faktor karsa yang memberi arahdan perpaduan dalam merumuskan,mengendalikan pelaksaan, dan mengawasiserta menilai hasil pelaksanaankebijaksanaan pemerintah demitercapainya tujuan nasional yang telahditetapkan.

Unsur-Unsur Manajemen KetatanegaraanUnsur-unsur utama SISMENNAS dalam

bidang ketatanegaraan meliputi hal-halsebagai berikut :1) Negara sebagai “organisasi kekuasaan”2) Bangsa Indonesia sebagai unsur “pemilik

negara”

203

3) Pemerintah sebagai unsur “manajer ataupenguasa”

4) Masyarakat adalah unsur “penunjang danpemakai”

Sejalan dengan pokok pikiran tersebutdiatas, maka dilihat secara strukturalunsur-unsur utama SISMENNAS tersebuttersususn atas empat tatanan yang dilihatdari dalam ke luar adalah sebagai berikut: (1). Tata Laksana Pemerintahan ( TLP ) (2). Tata Administrasi Negara ( TAN ) (3). Tata Politik Nasional ( TPN ) (4). Tata Kehidupan Masyarakat ( TKM )

Fungsi Sistem Manajemen Nasional

Fungsi disini dikaitkan denganpengaruh, efek atau akibat dariterselenggaranya kegiatan terpadu sebuahorganisasi atau sistem dalam rangkapembenahan dan penyesuaian organisasiatau sistem itu dengan tatalingkungannya untuk memeliharakelangsungan hidup untuk mencapaitujuan-tujuannya.

Dalam proses arus masuk terdapatdua fungsi, yaitu “pengenalankepentingan” dan “pemilihankepemimpinan”. a. Fungsi pengenalan kepentingan adalah

untuk menemukan dan mengenali sertamerumuskan berbagai permasalahan dankebutuhan rakyat yang terdapat pada

204

struktur Tata Kehidupan Masyarakat(TKM).

b. Fungsi pemilihan kepemimpinanberperan untuk memberikan masukantentang tersedianya orang-orang yangberkualitas guna menempati berbagaikedudukan dan jabatan tertentu untukmenyelenggarakan berbagai tugas danpekerjaan dalam rangka TTKB.

5.2.3. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Ditinjau dari sejarah dan letakgeografis, jiwa manusia yang hidup didalamnyaserta hubungan dengan lingkungannya, timbullahbeberapa faktor yang merupakan potensi ataukekuatan yang dapat diguanakan untukmenunjukkan tujuan perjuangan bangsaIndonesia.

Potensi-potensi serta masalah-masalahtersebut merupakan faktor-faktor yangmempengaruhi politk dan strategi nasional yangsesuai dengan metode astagatra dapatdikelompokkan ke dalam bidang-bidang :ideologi, politk, ekonomi, sosial budaya, danhankam.a. Ideologi dan Politik

Ideologi dan politik merupakan dua halyang berkaitan erat. Ideologi bersifatasasi, sedangkan politk adalah suatukebijaksanaan, yaitu pelaksanaan ideologiselaras dengan keadaan ruang dan waktu.

b. Ekonomi

205

Kesuburan kekayaan alam maupun tenagakerja yang terdapat di Indonesia merupakanpotensi ekonomi yang besar sekali bukansaja untuk mencukupi kebutuhan rakyatIndonesia bahkan kemungkinan juga mampuuntuk membantu mencukupi keperluan negaralain.

c. Sosial BudayaKebinekaan dalam berbagai segi

kehidupan bangsa merupakan kerawanan yangharus di tunggal-ikakan agar terwujudpersatuan dan kesatuan yang akanmeninggalkan kekuatan nasional secaraseimbang dan dinamis.

d. Pertahanan KeamananPerjuangan bangsa Indonesia dalam

menegakkan kemerdekaan sekaligus telahmelahirkan negara Republik Indonesia dankekuatan-kekuatan bersenjata dari kandunganrakyat yang terus-menerus dibimbing dandikembangkan.

e. AncamanDalam polstranas, semua bentuk bahaya

yang bersifat negatif terhadap kelangsunganhidup, integritas, dan indetitas suatubangsa dan negara dapat disebut denganancaman. Perwujudan ambisi negara-negaramaju yang merupakan cetusan darikepentingan untuk mencapai tujuan, dapatjuga di kategorikan sebgai ancaman .perwujudan tersebut dapat disalurkanmelalui Ipoleksom, sebagai contoh diantaranya adalah:

206

- Bidang ideologi . keperluanuntuk memperluas ideologinya, sepertiyang dilakukan cina dalam usahamengkomuniskan dunia.

- Bidang Politik. Keperluanuntuk memperluas pengaruhnya, sepertiyang dilakukan oleh amerika serikatdalam usaha mersbut dominasi dunia.

- Bidang Ekonomi. Keperluan untukmendapatkan bahan mentah serta pasanganbagi industrinya, seperti yang dilakukanjepang dalam usaha ekspansi ekonominya.

- Bidang sosial budaya .keperluan untuk meluaskan kebudayaanseperti yang dilakukan oleh amerikaserikat dengan usaha amerikanisasidunia.

- Bidang Militer. Keperluan untukmempertahankan kepentingan diluar,seperti yang dilakukan oleh amerikaserikat dengan move-move militernya .

5.3 PELAKSANAAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

5.3.1 Politik Nasional

Perjuangan bangsa Indonesia dalammencapai cita-citanya telah mengalami masa-masa peralihan sebagai suatu periode transisi,sekarang telah memasuki periode konstruksi. a. Hakikat Politik Nasional

Politik nasional pada hakikatnya adalahsama dengan kebijaksanaan nasional, menjadi

207

landasan serta arah bagi penyusunan konsepstrategi nasional.

Kebijaksanaan nasional merupakan suatumanifestasi pencapaian tujuan nasionalmelalui rumusan-rumusan kelompok yang dapatmenjamin tercapainya tujuan nasional.

Cita-cita kemerdekaan nasionalterkandung dalam pembukaan UUD 1945 alineakedua yang identik dengan cita-citanasional. Cita-cita Nasional adalah identikdengan dimensi waktu yang tidak terbatas.

Dengan demikian, proses penegasan cita-cita Nasional secara berturut-turut harusharus dapat menentukan : (a). Idaman Nasional, sebagai hasil Proyeksi

cita-cita Nasional dalam jangka panjang.(b). Tujuan Nasional, sebagai hasil prakiraan

idaman nasional dalam jangka sedang.(c). Sasaran Nasional, sebagai hasil

perhitungan tujuan nasional dalam jangkapendek.

b. Perumusan Politik NasionalPerumusan politik Nasional Indonesia

adalah dilakukan oleh mandaris MPR, yangdibantu oleh lembaga-lembaga tinggi negara,yaitu : Kabinet Presidentil, DewanPertimbangan Agung, Dewan PerwakilanRakyat, badan Pemeriksaan Keuangan, danMahkamah Agung.

Dengan landasan haluan negara yangberpedoman pada undang-undang dasar negara1945, maka sudah jelas arah perjalananbangsa indonesia dan arah kepemimpinan

208

negara yang harus dijalankan dalam landasantersebut telah di tentukan masyarakat yangbagai mana yang dicita-citakan dan carayang bagaimana yang harus di tempuh. Tugasyang diberikan oleh UUD 1945 kepada setiappemerintah indonesia adalah pembangunanbangsa indonesia yang mencakup : (1). Perlindungan terhadap semua bangsa

indonesia dan seluruh tumpah daraIndonesia.

(2). Memajukan Kesejahteraan Umum DanMencerdasakan Kehidupan bangsa .

(3). Penertiban dunia dengan dasarkemerdekaan perdamaain abadi, dankeadilan sosial.

c. Masalah Pokok Politik Nasional

Dalam menyusun politk nasional padadasarnya terdapat tiga problema pokok yangharus dipecahkan, yaitu meliputi :1) Kebutuhan pokok nasional yang mencakup :

masalah kesejahteraan dan kecerdasanbangsa, masalah perlindungan rakyat danwilayah Indonesia (pertahanan keamanan).

2) Hal-hal yang timbul dari lingkungansendiri, mencakup : situasi dan kondisikehidupan nasional (ipolesosbud),kekuatan maupun kelemahan, pengalaman-pengalaman, dan kepemimpinan yangberpengaruh bagi perumusan danpelaksanaan politik nasional yang baik.

3) Hal-hal yang timbul dari luarlingkungan. Hal ini dapat bersifat

209

membantu atau menguntungkan, sebaliknyayaitu dapat juga menghambat ataumenghalangi, mapun memusuhi politiknasional Indonesia.

d. Bahan Pertimbangan Perumusan Politik

Nasional

Dalam merumuskan politk nasional adabeberapa masalah yang menjadi bahanpertimbangan, yaitu :1) Menilai secara tepat ancaman serta

gangguan dari luar maupun hambatan sertagangguan yang datang dari dalam.

2) Menilai faktor-faktro dinamik maupunstatik dari wilayah nasional dan negara-negara sekitar yang berpengaruh terhadappelaksanaan politik nasional.

3) Menilai secara tepat kemampuan-kemampuanyang tersedia antara lain : faktor-faktor yang abstrak (ideologi, politik,sosial budaya), material dan keuangan,tenaga manusia, manajemen dan prasaranayang ada.

4) Menilai pengalaman-pengalaman masa laluyang berhubungan dengan pelaksanaanideologi negara dan politik nasional.

5.3.2 Politik Pembangunan Dan Kepemimpinan.

Politik nasional harus berdasarkan padafundamen politk negara yang terkandung dalampembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu

210

kesatuan antara pokok pikiran pertama, keduadan ketiga, yang berhubungan dengan bagaimanacara menyatukan rakyat, bagaimana caraberpemerintahan, dan bagaimana caramensejahterakan rakyat.a. Politik nasional adalah politik pembangunan

Politik nasional dalam usaha mencapaimasyarakat adil dan makmur harus ditempuhdengan pembangunan sehingga politiknasional dewasa ini adalah politkpembangunan, sebagaimana tugas yangdiberikan oleh Undang-Undsang Dasar kepadasetiap pemerintahan Indonesia adalahpembangunan bangsa Indonesia. Pembangunan Poleksosbud Hankam

Dalam rangka memperkukuh kehidupanbangsa maka dalam menggerakan pembangunanharus harus secara luas dan menyeluruh.olehkarena itu pertumbuhan kehidupan demokrasiyang sehat dan penguatan kehidupankonstitusional serta menegakan hukummerupakan usaha-usaha yang tidak dapatdiabaikan, maslah harus menjadi bagianpenting dari tujuan pembangunan itusendiri.(1). Pembangunan Bidang Ekonomi

Pembangunan di bidang ekonomi tidakdapat dilakukan secara menyeluruh padasemua sektor dengan intensitas dan volumeyang sama dan waktu yang sama.Pelaksanaannya diprioritaskan dalam salahsatu bidang, dimana bidang tersebut akan

211

dapat mendorong bidang-bidang lainnyamerupakan pendukung dan penunjan daribidang yang dipilih atau diprioritaskan.

(2). Pembangunan Bidag Ekonomi

Untuk mendukung pembangunan di bidangekonomi, maka pembangunan dibidang sosialbudaya adalah terdiri atas pembangunan :keluarga berencana, transmigrasi,kesehatan, pendidikan, tenaga kerja,kesejahteraan sosial, kebudayaan dan agama.Urutan-urutannya dari delapan tersebutmerupakan bidang-nidang yang sudah adadiprioritaskan, dimulai dengan keluargaberencana dan seterusnya secara beruntun.(3). Pembangunan Bidang Politik.

Pembangunan bidang politik secarastrategis diporoskan ke pada pembangunankekuasaan yang berdasarkan atas hukumsesuai ajaran pancasila yang dijabarkandalam undang-undang dasar 1945. pembangunanini berdasarkan dua unsur yaitu pembangunankepemimpinan nasional dan pembangunanpartisipasi rakyat. Yang kedua-duanyadidukung pula oleh pembangunan darikomponen yang bersifat komplementer,yaitu : pembangunan pembinaan kekuatansosial politik, pemerintah , hukum,hubungan luar negeri.(4). Pembangunan Bidang Hankam

212

Realitas pembangunan Hankamnastergantung pada kondisi yang dapatdiciptakan oleh pelaksanaan rangkaianrencana-rencana jangka menengah dalambidang ekonomi yang menjadi sumber-sumberdan penyediaan sarana-sarana bagi rencana –rencana pembangunan dalam bidang hankamnas.

Pancasila Jiwa Pembangunan

Pembangunan empat bidang diatasdijiwai oleh pancasila sebagai ideologibangsa dan negara indonesia. Khusus bidangideologi tidak perlu ada, karena ideologiPancasila sebagai aksioma kehidupan bangsaindonesia yang perlu di tegakkan adalahketahanan ideologi, untuk menghadapiancaman, tantangan, hambatan, dan gangguanyang akan membahayakan ideologi Pancasilasebagai ideologi terbuka.

5.3.3 Strategi Nasional

Strategi nasional adalah caramelaksanakan politik nasional dalam mencapaitujuan dan sasaran nasionalnya. Agar strateginasional berjalan sesuai dengan apa yangdikehendaki oleh politik nasional, makaterlebih dahulu harus diadakan pemikiranstrategik, yaitu melaksanakan telaahanstrategi (telstra) dan perkiraan strategi(kirstra), yang berarti berpikir secaraintensif, ekstensif, analitis, sintetis, serta

213

menyeluruh. Prinsip-prinsip strategi selalumengalami perkembangan, namun pada umumnyastrategi disusun atas tiga bagian yangterpisah , yaitu :

(1). Sasaran yang direncanakan(2). Sarana-sarana yang tersedia untuk

melaksanankannya(3). Cara pencapaian sasaran didasarkan

pada sarana yang ada

Suatu konsep strategi nasional adalahproduk suatu bangsa berdasarkan aspirasi danpengalaman serta tujuan nasional yang hendakdicapai.

a. Telaahan Strategi Nasional

Dalam menelaah atau mempelajarilingkungan politik nasional perlumemperhatikan beberapa hal yang menyangkutsoal-soal : pembidangan, sasaran, doronganpelaksanaan, sikap dan pendirian, sertapengendalian perencanaan. (1). Pembidangan politik nasional mencakup

sektor ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya , dan hankam.

(2). Sasaran Politik Nasional Mencakupsasaran masing-masing bidang, dansasaran masing-masing bidang ini ditentukan sehingga tujuan politik masing-masing dapat dicapai.

(3). Pedoman Pelaksanaan yang mencakup:- Unsur Pembiayaan

214

- Pengadaan, Pengembangan dan pengarahansumber-sumber material, tenagamanusia, dan kekuatan imaterial.

- Pengarahan usaha dan tindakan,diantaranya sikap umum terhadappengadaan modal, sikap dalam halmengenai Hankamnas

- Penentuan periode waktu (4).Sikap dan Pendirian, menggariskan sikap

dan pendirian terhadap masalah-masalahnasional maupun internasional. Olehkarena itu sikap ini seterusnya menjadiasas yang tidak dapat diabaiakan.

(5).Pengendalian Perencanaan dituangkandalam strategi nasiona, nasional seperti: - Sikap indonesia terhadap hankam diAsia Tenggara.- Sikap politik luarnegeri Indonesiabebas aktif terhadap

pelbagai masala.- Sikap Indonesia terhadap perkembanganekonomi Pancasila, dan masalah perananekonomi wilayah Asia Tenggara.

b. Perkiraan Strategi Nasional

Formulasi dan perumusan suatu perkiraannasional yang bersifat strategik, adalahmelakukan serangkaian analisis menuruturutan terpenting, untuk menentukan sasarandan cara bertindak yang perlu ditempuh.Analisis secara beruntun ini adalahprosedur yang disebut sebagai perkiraan

215

strategi nasional yang meliputi perkiraan-perkiraan pada berbagai bidang kehidupannasional dan internasional.

Perkiraan strategi nasional padaumumnya terdiri atas tiga hal, yaitumempelajari keadaan lingkungan ,pengembangan sasaran alternatif dan carabertindak, dan analisis kekuatan ketiga halini akan dijelaskan secara singkat.

(1). Mempelajari Keadaan Lingkungan.

Mempelajari keadaan lingkungan antaralain mencakup analisa kekuatan dankemampuan , penelaahan kecenderungan-kecenderungan serta mengidentifikasiadannya kesempatan-kesempatan baik, danmasalah-masalah yang ditimbulkan olehkekuat dan kecenderungan itu yang dapatmempengaruhi perkembangan bangsa.

Penyusunan strategi nasional harusmampu mengidentifikasi adanya kekuatan-kekuatan, serta membuat perkiraan mengenaipertumbuhan dan pengaruh sertakecenderungan dari kekuatan itu terhadaplingkungan nasional maupun internasional.Penyusunan strategi juga harus mampumendapatkan gambaran mengenai adanyakesempatan-kesempatan baik yang tersedia,negitu pula mengenai masalah-masalah apayang akan timbul bila kecenderungan yangdiramalkan itu terjadi dalam periodestrategi yang ditentukan.

216

(2). Pengembangan Sasaran dan Catra

Bertindak.

Setelah mempelajari keadaan lingkungan,secara garis besar telah diketahui adanyadua hal, yaitu : (1). Tujuan nasional yang

menggambarkan keinginan-keinginanbangsa untuk dicapai.

(2). Kesempatan-kesempatan danmasalah-masalah yang terdapatdiantara tujuan nasional danpencapaiannya.

Kedua hal tersebut merupakan unsur-unsurbagi pengembangan dan pemilihan sasaran-sasaran Nasional.

Sasaran nasional selain ,melukiskanhal-hal dalam rangka pencapaian tujuannasional, juga meliputi hal-hal sebagaipemanfaatan atas kesempatan-kesempatan yangtersedia juga untuk mengatasi masalah-masalah suatu hasil telaahan dari langkahpertama. Sasaran-sasaran merupakanpernyataan-pernyataan tentang apa yangperlu dicapai oleh suatu unsur, badan, atauorganisasi, dengan menggunakan cara, usahadan sumber-sumber yang tersedia.

Tujuan nasional dapat juga dinyatakansebagai suatu proses politik yangmelibatkan semua unsur yang mengikutsertakan seluruh rakyat, dengan sasaran-sasaran yang diletakan dan menjadi tanggung

217

jawab pemerintah sebagai penentu lagkah-langkah kearah pencapaian tujuan nasional.

Sebagai contoh penentuan sasaran:meningkatkan produktifitas pangan,penyempurnaan prasarana ekonomi. Penentuanjumlah dan luasnya sasaran bergantungkepada prioritas dan waktu yang tersediadalam jangkauan priode-priode strategik,oleh karena itu harus ditentukanberdasarkan perhitungan yang realistis.

Penyusunan strategis harus berusahaagar tiap cara bertindak yang di tentukanuntuk ditempuh dapat hendaknya dilaksanakanoleh pelaksanan yang bersangkutan.

Contoh cara bertindak dengan sasaran :meningkatkan produksi industri nasional.Cara bertindak: (1).Pemberian proteksi atau perlindungan

kepada industri dalam negeri.(2).Rehabilitas jalan kereta api dan jalan

umum serta perluasan jaringan gunameningkatkan frekwensi angkutan barangdan orang.

(3).Perbaikan dan pembangunan alurpelayaran, pelabuhan , bandar udara,serta peralatannya.

(4). Perluasn Jaringan perhubungan udaradan jaringan telekomunikasi .Setelah ditelaah pelbagai cara

bertindak yang dipandang dapat dilaksanakandalam rangka pencapaian sasaran nasional,maka keseluruan hasil dari analisis atau

218

perkiraan di kembangkan lebih lanjutsebagai konsep strategi nasiona.

3). Menganalisis kekuatan nasional Analisis kekuatan nasional pada dasarnya

untuk memperoleh gabaran yang jelas danmenyeluruh tentang tersedianya kekuatannasional untuk mendukung keputusan-keputusan yang akan diambil dalam halmemilih sasaran-sasaran nasional dan carabertindak yang akan di tempuh.

Sasaran-sasaran yang tersedia dituangkandalam penatalaksanaan untuk mencapaisasara-sasaran nasional mempunyai nilaipengaruh ke dalam ( internal ) yang memaksapada warganya untuk melaksanakannya,sedangkan nilai pengaruh keluar ( Extern )memaksa pada pihak lain untuk mengertitatalaksanan tersebut. Masalahnya berkisarpada penentuan beberapa jumlah dan jenisdari kekuatan nasional yang diperlukan bagipencapaian suatu sasaran.

5.3.4 Perencanaan Strategi Nasional

Suatu perencanaan strategi nasional jikatelah disepakati bersama sifatnya adalahmengikat, yaitu mengikat semua aparaturpemerintah, swasta, maupun lembaga-lembagamasyarakat lainnya, untuk menjamin terwujudnyausaha di bidang rencana maupun padapelaksanaannya, untuk penyusunan strategi yangakan ditempuh dalam pencapaian sasaran-sasarannasional.

219

a. Perencanaan Pelaksanaan Politik dan

Strategi Nasional

Dalam pelaksanaan politk dan strateginasional dibutuhkan sistem perencanaan,penyusunan, maupun pengendalian strategisecara terpusat oleh sebuah “BadanPerencana Pusat” yang mampu menjaminkoordinasi, integrasi, dan sinkronisasi.

Presiden sebagai Mandaris MajelisPermusyawaratan Rakyat melaksanakan Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai hasilkesepakatan bersama, yang kemudianpelaksanaannya menugaskan :1) Badan Perencana Pusat untuk merumuskan

perencanaan bagi dilaksanakannya politkdan strategi nasional.

2) Depertemen-departemen memberikan datakepada Badan Perencana Pusat yangdiperlukan bagi penyusunan perencanaan.

3)Swasta dan lembaga-lembaga masyarakatlainnya memberikan data kepada BadanPerencana Pusat untuk menyusunperencanaan.

b. Interelasi Sistem Perencanaan

Sistem perencanaan Garis-Garis Besarhaluan Negara merupakan pengarahan dalammenentukan strategi nasional, sedangkanstrategi nasional merupakan pedoman untukmenyusun program.

c. Saat dan Waktu Perencanaan220

Suatu perencanaan yang baik selaindikehendaki stabilisasi pemerintahan, jugamembutuhkan proses waktu yang cukup lama.Disamping itu perlu juga diperhatikan hal-hal sebagai berikut :1) Saat mulainya perencanaan.2) Waktu yang dibutuhkan untuk menyusun

rencana.3) Waktu untuk memahami rencana bagi

pelaksana.

d. Anggaran dan Pengolahan Data

Dalam strategi nasional selain unsurperlu juga diperhatikan tentang anggarandan pengolahan data, yang keduanyamerupakan suatu keharusan untuk mencapaisasaran-sasaran yang telah ditentukan. Olehkarena itu, dalam strategi nasional perludiuraikan juga tentang anggaran danpembiayaan serta data dan informasi.

Anggaran dan Pembiayaan

Selain unsur kekuatan, suatu strateginasional harus dikembangkan denganmemperhatikan masalah anggaran, yaituimplikasi anggaran dalam hubungannya denganekonomi nasional, dan keseluruhan prospekanggaran serta kebutuhan-kebutuhan yangperlu didahului persiapannya dalammenunjang program-program nasional.

221

Dalam merumuskan suatu konsep anggarandan fiskal untuk mengalokasikan sumber-sumber yang bersifat budgeter, sebagaipenunjang strategi nasional, dapat diintisarikan dalam tujuh tahap atau langkahyang perlu ditempuh. Tujuh langkah tersebut:1) Mempelajari pertumbuhan historis pola-

pola perekonomian nasional, danmengadakan evaluasi terhadap faliditasdan proyeksi-proyeksi.

2) Meramalkan laju pertumbuhan ekonomi ataumemperkirakan suatu pertumbuhan ekonomimelalui suatu periode strategis.

3) Menggunakan perkiraan GNP yang terakhirdan perkiraan tingkat pertumbuhan danmengekstrapolasikan (daya guna) GNPmenurut periode strategis.

4) Memperkirakan penerimaan-penerimaanpemerintah pada setiap tahun darijangkauan strategis.

5) Menentukan presentase setiap anggaranyang akan dimasukkan ke dalam kategoribiaya yang lebih besar. Pemilihan danpenentuan kategori fungsional biasanyalebih mudah diatur dari kategoriorganisasi.

6) Perlu ditentukan dalam suatu usulkebijaksanaan nasional apakah biaya darikeseluruhan kategori dilanjutkan kedalam suatu proyeksi yang sama atausebagian saja, atau menurun dalam suatujangka waktu periode strategis.

222

7) Apabila ongkos-ongkos yang diperlukanmelebihi penerimaan yang sudahdiproyeksikan, perlu dilanjutkan berapakira-kira defisit yang terjadi jikatidak tersedia sumber-sumber untukmengimplementasikan suatu tindakan yangsudah ditentukan atas dasar tingkatprioritas.

Data dan Informasi

Pengumpulan data dan pengolahan datamerupakan suatu keharusan dalam suatuadsministrasi dan manajemen yang efisiendan menyeluruh di dalam pencapaian sasaran-sasaran.

Data tidak lain dari bahan-bahanuntuk mendapat informasi, atau dengan katalain mengolah data, mengungkapkaninformasi-informasi tentang faktor-faktorintern dan ektern yang di dapat dariorganisasi yang dinamik. Faktor-faktorintern adalah faktor produksi termasukwaktu yang dikuasai dalam suatu organisasi,sehingga pembuat keputusan dapat mengetahuikeseluruhan kemampuan-kemampuan yangdimiliknya, sedangkan faktor-faktor eksternadalah semua tantangan yang dihadapi olehorganisasi. Hanya dengan mengetahui ruanglingkup dan intensitas dari tantangan itubarulah pembuat keputusan mengatur anekaragam kemampuan yang optimum untuk

223

menghadapinya. Pengumpulan data melalui duawilayah masalah : sumber data dan realitasyang dikumpulkan.

Daftar Pustaka

Lemhanas, 1979 : Kewiraan untuk Mahasiswa,Penerbit kerjasama Direktorat JenderalPendidikan Tinggi Departemen P&K

Kelompok kerja Kewarganegaraan,2001: pendidikankewarganegaraan, Penerbit PT GramediaPustaka Utama, Jakarta

Lembaga Pertahanan nasional ( Lemhanas ),1989 : Sistem Manajemen Nasional,Penerbit PT Aries Lima, Jakarta

Lembaga Pertahanan Nasional ( Lemhanas ),1992 : Kewiraan Untuk Mahasiswa,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Noor Ms Bakry, 2002: Pendidikan Kewarganegaraan( Kewiraan ) Penerbit, LibertyYogyakarta.

224

A. Muchji & Neltje F. Katuuk, 1991: Seri DiktatKuliah Pendidikan Kewiraan, Penerbit olehGunadarma

225