Master Plan Persampahan

44
PENDEKATAN DAN METODOLOGI Bagian 2 – 1 Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu) 2.1. TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA 2.1.1TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG Permasalahan sampah bukan lagi sekadar masalah kebersihan dan lingkungan saja, tetapi sudah menjadi masalah sosial yang mampu menimbulkan konflik. Lebih parah lagi, hampir semua kota di Indonesia, baik kota besar atau kota kecil, tidak memiliki penanganan sampah yang baik. Umumnya kota di Indonesia memiliki manajemen sampah yang sama, yaitu dengan metode “kumpul-angkut-buang”. Sebuah metode manajemen persampahan klasik yang akhirnya berubah menjadi praktik pembuangan sampah secara sembarangan, tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi yang sudah ditentukan (proses open dumping). Kabupaten Mahakam Ulu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, memiliki luas wilayah 15.315 km2 dan berpenduduk sebanyak 27.923 jiwa (2012). Kabupaten Mahakam Ulu terbagai menjadi 5 (lima) kecamatan dan beribukota di Kota Ujoh Bilang. Kondisi ini memberikan pengaruh terhadap berbagai

Transcript of Master Plan Persampahan

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 1

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

2.1. TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA2.1.1TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG

Permasalahan sampah bukan lagi sekadar masalah kebersihan dan

lingkungan saja, tetapi sudah menjadi masalah sosial yang

mampu menimbulkan konflik. Lebih parah lagi, hampir semua kota

di Indonesia, baik kota besar atau kota kecil, tidak memiliki

penanganan sampah yang baik. Umumnya kota di Indonesia

memiliki manajemen sampah yang sama, yaitu dengan metode

“kumpul-angkut-buang”. Sebuah metode manajemen persampahan

klasik yang akhirnya berubah menjadi praktik pembuangan sampah

secara sembarangan, tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi

yang sudah ditentukan (proses open dumping).

Kabupaten Mahakam Ulu merupakan salah satu kabupaten di

Provinsi Kalimantan Timur, memiliki luas wilayah 15.315 km2

dan berpenduduk sebanyak 27.923 jiwa (2012). Kabupaten Mahakam

Ulu terbagai menjadi 5 (lima) kecamatan dan beribukota di Kota

Ujoh Bilang. Kondisi ini memberikan pengaruh terhadap berbagai

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 2

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

sektor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan penduduk,

salah satunya adalah penyediaan infrastruktur perkotaan

termasuk sarana dan prasarana persampahan. Karena pada

dasarnya, masalah persampahan terkait erat dengan perkembangan

jumlah penduduk dan perilaku masyarakat dalam pola pembuangan

sampah yang saat ini sudah menjadi semakin kompleks di setiap

daerah, termasuk di Kabupaten Mahakam Ulu

Permasalahan eksisting dari sistem penanganan sampah di Kota

Ujoh Bilang adalah masih terbatasnya kinerja pelayanan, karena

keterbatasan sarana pengumpul dan pengangkut sampah yang

berkinerja andal, serta manajemen persampahan yang belum

memadai. Produk pengaturan di tingkat nasional telah

mensyaratkan ketentuan perlindungan air baku melalui

penyediaan prasarana dan sarana persampahan yang memadai

seperti penerapan proses lahan urug terkendali/controlled landfill

(untuk kota kecil dan kota sedang) dan proses lahan urug

saniter/sanitary landfill (untuk kota besar dan kota metropolitan).

Dengan telah disahkannya Undang-Undang Pengelolaan Sampah pada

tanggal 9 April 2008, paling lama setelah 5 tahun, tidak

diperkenankan lagi praktik pengoperasian TPA sampah dengan

proses pembuangan terbuka. Selain itu, telah dimunculkan adanya

ketentuan penerapan pengurangan dan pemanfaatan sampah melalui

program 3R, serta tuntutan akan permukiman yang bersih dan

sehat dan target akses universal (100 % akses untuk sektor

persampahan se-Indonesia) yang harus dicapai pada akhir tahun

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 3

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

2019, dimana hal ini berdampak pada terdorongnya kebutuhan

akan pelayanan persampahan. Peningkatan pelayanan persampahan

seringkali dilakukan tanpa suatu kebijakan dan perencanaan

sebagai acuan yang jelas, sehingga menyulitkan para pelaksana

di lapangan.

Hal tersebut diperkuat dengan telah terbitnya Peraturan

Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga serta Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum No. 03 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan yang

menyatakan bahwa setiap kota/kabupaten wajib untuk memiliki

Rencana Induk Persampahan atau Perencanaan Teknis Manajamen

Persampahan (PTMP), yang berlaku untuk minimal 20 tahun untuk

Kota Kecil dan Kota Sedang.

Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penanganan sampah

Kota Ujoh Bilang Kabupaten Mahakam Ulu melalui pengelolaan

yang komprehensif dalam jangka waktu panjang secara

keseluruhan, diperlukan suatu perencanaan yang memadai baik

aspek teknik maupun manajemen. Masterplan Persampahan atau

Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP) diharapkan

dapat digunakan sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan

bidang persampahan dalam meningkatkan pengelolaan persampahan

untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

2.1.2 TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 4

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

a. Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kinerja

sistem penanganan sampah jangka panjang yang dapat dilakukan

secara programatik dan terstruktur, sehingga tercapai

pemenuhan dokumen yang diakui oleh Pemerintah Kabupaten

Mahakam Ulu sebagai panduan pemrograman dan penganggaran

sektor persampahannya secara tepat dan kuantitatif.

b. Tujuan

1. Memetakan kondisi dan permasalahan sektor persampahan.

2. Penetapan target dan tujuan penanganan sampah.

3. Memantapkan Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP)

yang mudah dilaksanakan (aplikatif).

4. Menetapkan pemrograman dan penganggaran untuk sektor

persampahan selama 5-20 tahun.

2.1.3 METODA PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam menyusun Perencanaan Teknis

Manajamen Persampahan (Rencana Induk Persampahan) ini adalah :

1. Pengumpulan data primer dan sekunder melalui metode survei

yang memadai.

2. Analisis data dan evaluasi lokasi.

3. Perancangan beberapa alternatif dan evaluasi alternatif

yang paling tepat.

4. Dalam penyusunan Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan

(Rencana Induk Persampahan) Kota Ujoh Bilang Kab. Mahakam Ulu

ini dilakukan beberapa pendekatan, di antaranya :

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 5

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

a. Pendekatan kepada masyarakat (community approach) guna

menggali aspirasi yang berkembang di masyarakat. Aspirasi

masyarakat ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan

Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penanganan sampah.

b. Pendekatan literatur sebagai sumber dan action dalam

membuat analisis.

c. Wawancara dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait

yang menangani persampahan setempat, serta pemangku

kepentingan dalam masalah rencana pengembangan kota,

pengalokasian dana untuk sektor persampahan, rencana

pengurangan dan penanganan sampah, serta kemampuan

institusi pengelola sampah.

2.1 4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Untuk mencapai tujuan tersebut, ruang lingkup pekerjaan yang

harus dilakukan adalah :

1. Melakukan kajian studi yang relevan dengan masalah

persampahan di Kota Ujoh Bilang, Kab. Mahakam Ulu

2. Melaksanakan pengumpulan data yang meliputi :

a. Kondisi fisik Kota Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu,

meliputi :

- Data letak dan kondisi geografi, topografi,

hidrologi, dan geologi.

- Data sosial dan ekonomi, seperti kondisi sosial

budaya, pemerintahan, sarana dan prasarana perkotaan dan

kondisi ekonomi setempat termasuk data APBD

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 6

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

kabupaten/kota (dalam 3 tahun terakhir) dan data strata

penghasilan masyarakat (Rp/KK/bulan).

- Data prasarana dan sarana bidang air minum dan

sanitasi, serta jaringan jalan.

- Data kependudukan, meliputi jumlah penduduk,

kepadatan penduduk di wilayah terbangun (per kecamatan

atau per kelurahan), dan laju pertumbuhan penduduk ,

minimal 5 tahun terakhir.

- Data rencana pengembangan kota, meliputi rencana

tata guna lahan, proyeksi perkembangan kota jangka

panjang dan proyeksi pengembangan prasarana dan sarana

perkotaan.

b. Sistem penanganan sampah, meliputi :

- Aspek kelembagaan, meliputi struktur organisasi,

personalia (kualitas dan kuantitas), tata laksana kerja,

pendidikan dan latihan, dan program peningkatan pegawai.

- Aspek teknis-teknologis, meliputi tingkat pelayanan,

daerah pelayanan, pola penanganan sampah dari sumber

sampai TPA sampah (pewadahan, pengumpulan, pengangkutan,

pengolahan, dan pemrosesan akhir). Selain itu juga data

kegiatan 3R berbasis masyarakat/berbasis institusi, serta

data pengolahan sampah yang ada (formal dan informal).

- Aspek pendanaan, meliputi sumber pendanaan, biaya

investasi, biaya operasi-pelihara-rawat, penarikan

retribusi, serta pola/prosedur penarikan retribusi. Data

tersebut minimum dalam 3 (tiga) tahun terakhir.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 7

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

- Aspek pengaturan, meliputi peraturan daerah,

kelengkapan dan kemampuan dalam dalam pelaksanaan

Peraturan Daerah.

- Aspek peran serta masyarakat-swasta-perguruan

tinggi, meliputi bentuk partisipasi masyarakat, program

penyuluhan bidang kebersihan/penyuluhan, serta promosi

program 3R yang telah ada. Pengumpulan data untuk aspek

ini melingkupi survey sosial ekonomi yang akan memetakan

kemauan dan kemampuan bayar masyarakat. Selain itu, peran

Perguruan Tinggi setempat dalam mendukung riset terkait

sistem penanganan sampah di kabupaten/kota terkait, juga

harus terpetakan. Peran serta sektor swasta yang

mendukung penyediaan sistem penanganan sampah juga perlu

untuk dipetakan.

c. Data timbulan dan karakteristik sampah, meliputi :

- Data timbulan sampah (liter/orang/hari atau

kg/orang/hari).

- Data komposisi dan karakteristik sampah, meliputi

persentase komposisi fisik (sampah makanan, sampah

halaman, sampah kertas, sampah plastik, sampah logam,

sampah gelas, sampah karet, sampah tekstil, dan sampah

lain-lain), serta karakteristik sampah (kadar air, kadar

volatil, kadar abu, dan nilai kalor).

d. Data kondisi infrastruktur penanganan sampah eksisting,

meliputi :

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 8

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

- Data subsistem pengumpulan (jumlah, spesifikasi

teknik, lokasi penempatan serta pengoperasian, dan

pemanfaatan).

- Data subsistem pengangkutan sampah (jumlah, kondisi,

spesifikasi teknik, lokasi penempatan serta

pengoperasian, dan pemanfaatan).

- Data subsistem pengolahan sampah (jumlah,

spesifikasi teknik, kelembagaan pengelola, lokasi

penempatan serta pengoperasian, dan pemanfaatan).

- Data subsistem pemrosesan akhir (jumlah, lokasi,

spesifikasi teknik, luas unit pengolahan sampah/sel

landfill, luas keseluruhan TPA sampah, lembaga pengelola,

kinerja pengoperasian-pemeliharaan-perawatan,

pemanfaatan, dan keluhan dari masyarakat).

3. Analisis

Analisis terhadap data yang ada diperlukan untuk dasar

perencanaan peningkatan sistem pengelolaan persampahan jangka

panjang. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan berbagai

metode baik SWOT, deskriptif, maupun metode kualitatif dan

kuantitatif. Analisis tersebut meliputi :

a. Kondisi kota/kabupaten untuk mendapatkan gambaran daerah

pelayanan dan pola pelayanan yang sesuai.

b. Kondisi sistem penanganan sampah yang ada saat ini, untuk

mendapatkan gambaran lompatan peningkatan penanganan sampah

jangka panjang sesuai dengan kemampuan daerah dan produk

pengaturan yang berlaku di tingkat nasional serta daerah.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 9

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

c. Rencana pengembangan kota, untuk mendapatkan gambaran

proyeksi kebutuhan pengembangan pelayanan persampahan dan

alokasi lahan untuk Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-

Recycle (TPS 3R), Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA),

dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.

d. Kondisi penanganan sampah di sumber/kawasan/kegiatan

(kegiatan 3R), untuk mendapatkan gambaran peningkatan upaya

pengurangan dan pemanfaatan sampah sesuai dengan target

yang diharapkan serta meningkatkan upaya program kampanye

dan edukasi serta pemberdayaan masyarakat.

e. Kondisi TPA sampah, untuk mendapatkan gambaran tingkat

pencemaran dan upaya rehabilitasi/ revitalisasi yang harus

dilakukan serta alternatif pengembangan lokasi TPA sampah

baru.

f. Analisis kebutuhan pengembangan persampahan jangka

panjang, untuk memperkirakan prioritas wilayah pelayanan

jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang

berdasarkan kriteria yang berlaku.

4. Perencanaan

a. Rencana pengembangan kelembagaan, yang menggambarkan

bentuk kelembagaan yang sesuai dengan kondisi eksiting

kelembagaan di kabupaten/kota, sehingga Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) tersebut dapat berperan optimal

dalam penanganan sampah. Selain itu, pemrograman dalam 5-20

tahun ke depan terkait bentuk kelembagaan, perlu untuk

dirumuskan.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 10

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

b. Rencana pengembangan teknis-teknologis, yang

menggambarkan kebutuhan jumlah, biaya investasi, dan biaya

operasi-pelihara-rawat untuk pengembangan sistem penanganan

sampah (subsistem pewadahan sampah, subsistem pengumpulan

sampah, subsistem pengangkutan sampah, subsistem pengolahan

sampah, dan subsistem pemrosesan akhir sampah) dalam 5-20

tahun ke depan, sehingga mampu memenuhi target yang diatur

dalam produk pengaturan tingkat daerah dan nasional.

c. Rencana pengembangan pendanaan, yang menggambarkan

kebutuhan pendanaan, beserta sharing antara anggaran APBN,

APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sektor swasta, dan

masyarakat. Hal ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan

dana yang memadai untuk mencapai target-target yang telah

ditetapkan untuk mewujudkan kinerja sistem penanganan

sampah yang akan dicapai.

d. Rencana pengembangan peran serta masyarakat-swasta-

perguruan tinggi, yang menggambarkan perencanaan sinergitas

peran serta masyarakat-swasta-perguruan tinggi dalam 5-20

tahun ke depan, untuk mencapai target-target pencapaian

kinerja sistem penanganan sampah.

e. Rencana pengembangan pengaturan, yang menggambarkan

peraturan yang sudah ada dan kebutuhan peraturan yang

mendukung sistem penanganan sampah, dengan mengacu pada

produk-produk pengaturan yang lebih tinggi di tingkat

nasional.

5. Membuat rencana final berupa buku Perencanaan Teknis

Manajamen Persampahan (Rencana Induk Persampahan) Kota Ujoh

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 11

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

Bilang Kab. Mahakam Ulu untuk minimal periode perencanaan 5-

20 tahun.

2.1.5 TANGGAPAN TERHADAP INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN

a. Indikator Keluaran (Kualitatif)

Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan tenaga ahli

profesional dengan uraian garis besar penugasan sebagai

berikut :

1. Ahli Teknik Lingkungan (Pimpinan Tim)

Sarjana Strata 1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerja

8 (delapam) tahun dengan pengalaman profesional pada bidang

dalam masalah penanganan sampah dan perencanaan TPA sampah,

pernah menjadi pimpinan tim, bertugas melakukan koordinasi

terhadap seluruh kegiatan, tenaga ahli maupun dengan pihak

instansi terkait.

2. Ahli Teknik Lingkungan

Sarjana Strata 1 Teknik Lingkungan/Penyehatan minimal

pengalaman 6 (enam) tahun di sektor persampahan, bertugas

menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan rancangan kegiatan

serta Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (Rencana

Induk Persampahan)

3. Ahli Planologi

Sarjana strata 1 Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah Kota

minimal pengalaman 6 (enam) tahun di sektor sampah,

bertugas melakukan analisis dan evaluasi yang berkaitan

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 12

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

dengan rencana pengembangan kota dalam Perencanaan Teknis

Manajamen Persampahan (Rencana Induk Persampahan)

4. Ahli Kelembagaan dan Sosial

Sarjana strata 1 Manajemen/Ekonomi/Ilmu Sosial/Ilmu

Komunikasi minimal pengalaman 6 (enam) tahun di bidang

sistem penanganan sampah, bertugas melakukan analisis dan

evaluasi mengenai kelembagaan serta proses dan sub proses

dari sudut sosial, manajemen, dan finansial untuk sektor

persampahan.

Beberapa personil tenaga pendukung/penunjang yang diperlukan

untuk mendukung pelaksanaan penyusunan Perencanaan Teknis

Manajamen Persampahan (PTMP), antara lain :

1. Asisten Ahli Teknik Lingkungan.

2. Asisten Ahli Kelembagaan dan Sosial.

3. Surveyor.

4. Administratur Kantor.

5. Asisten Surveyor.

6. Operator Komputer.

b. Keluaran (Kuantitatif)

Keluaran dari kegiatan ini tersedianya dokumen perencanaan

teknis dan manajemen pengelolaan persampahan yang sesuai

dengan syarat administrasi dan teknis dengan kuantitas dan

kualitas konstruksi dan spesefikasi teknis yang sesuai dengan

peraturan. Dan semua kegiatan tercatat dalam satu sistem

pelaporan.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 13

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

2.1.6 TANGGAPAN TERHADAP JADWAL KEGIATAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini diperkirakan

dilaksanakan selama 6 (Enam) bulan.

2.1.7 TANGGAPAN TERHADAP BIAYA

Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih

Rp. 800.000.000,- (Delapan Ratus Juta Rupiah) yang dibiayai

dari DIPA Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi

Propinsi Kalimantan Timur (APBN – P) TA. 2015.

2.1 8 TANGGAPAN TERHADAP SISTEM PELAPORAN

Metode pelaporan pelaksanaan kegiatan ini melalui tahapan

pelaporan yang disajikan dalam bentuk :

1. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar

dan 1 (satu) Flash Disk, serta diserahkan 30 (tiga puluh)

hari kalender setelah menerima SPMK. Laporan ini berisikan :

- Tanggapan atau komentar terhadap Kerangka Acuan Kerja

(KAK)

- Gambaran umum dan permasalahan umum sistem penanganan

sampah Kota Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu

- Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli.

- Rencana kerja konsultan serta gambaran awal persiapan,

dasar pemikiran dalam kajian studi, hasil survey

pengenalan, kajian masalah, dan arah perencanaan, serta

penugasan personil sesuai dengan yang tercantum dalam

lingkup pekerjaan.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 14

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

2. Laporan Antara

Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan 1 (satu)

Flash Disk, serta diserahkan 90 (Sembilan puluh) hari

kalender setelah ditandatangani kontrak, serta didiskusikan

dengan melibatkan unsur Pemerintah Kabupaten/Kota terkait.

Laporan antara mencakup antara lain tentang :

- Gambaran rencana tata ruang atau penggunaan lahan Kota

Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu secara lengkap yang

dilengkapi dengan informasi dalam bentuk tabel, gambar atau

skema.

- Data-data hasil survey (termasuk tetapi tidak terbatas

pada: jumlah timbulan sampah, komposisi dan karakteristik

sampah, jumlah sarana dan prasarana persampahan, organisasi

pengelola persampahan, kemampuan dan kemauan untuk membayar

dari masyarakat).

- Pemetaan berdasarkan hasil survey di daerah.

- Kesepakatan-kesepakatan dengan pemangku kepentingan.

- Analisis keadaan dasar.

- Analisis kecenderungan perkembangan kota.

- Hasil analisa kunjungan lapangan yang dilakukan yang

menghasilkan konsep kinerja yang ada.

3. Konsep Laporan Akhir

Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan 1 (satu)

Flash Disk, serta diserahkan 150 (Seratus Lima Puluh) hari

kalender setelah SPMK. Laporan ini terdiri dari :

- Laporan detail hasil analisis d an evaluasi.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 15

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

- Alternatif pengurangan dan penanganan sampah beserta

rencana pencapaian target untuk masing-masing alternatif

(termasuk rencana pentahapan penambahan prasarana-sarana

persampahan, alokasi besar dana yang dibutuhkan, kebutuhan

sumber daya manusia yang dibutuhkan).

4. Laporan Akhir

Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan 5 (Lima)

Flash disk, serta diserahkan 180 (seratus delapan puluh) hari

kalender setelah SPMK. Laporan akhir berisi penyempurnaan

konsep laporan akhir setelah mendapatkan masukan dari

berbagai pihak yang terkait, baik dari lingkungan pemerintah,

swasta, maupun masyarakat.

2.2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI2.2.1 URAIAN PENDEKATAN

Untuk mencapai maksud, tujuan dan sasaran yang diharapkan

dalam Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan

Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu), maka

terlebih dahulu dilakukan pendekatan perencanaan yang menjadi

dasar dalam pengembangan masterplan tersebut. Pada pekerjaan

Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota

Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu), pendekatan perencanaan yang

digunakan adalah Pendekatan Perencanaan Terpilah Berdasarkan

Pertimbangan Menyeluruh (mix scanning) dan Pendekatan Perencanaan

Partisipatif.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 16

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

Pendekatan perencanaan terpilah berdasarkan pertimbangan

menyeluruh digunakan dalam merencanakan sistem pengelolaan

sampah secara teknis dan kelembagaan dimana masukan (input)

bukan hanya hal-hal yang menyangkut persampahan saja tetapi

juga hal yang menyangkut pengembangan suatu wilayah baik

secara fisik maupun secara sosial kemasyarakatan. Melalui

pendekatan ini diharapkan rencana yang akan dihasilkan tidak

hanya menjawab permasalahan kekurangan fasilitas pelayanan

sampah tetapi juga bisa menjawab permasalahan lain yang

berhubungan dengan perkembangan wilayah di Kota Ujung Bilang,

Kab. Mahakam Ulu.

Pendekatan lain yang digunakan adalah pendekatan partisipatif.

Pada kajian ini masyarakat dilibatkan dalam penentuan sistem

pengelolaan sampah yang akan digunakan. Keterlibatan ini

diperoleh melalui diadakannya suatu survey kebutuhan nyata

yang bukan hanya bermaksud untuk mengetahui seberapa banyak

timbulan sampah tetapi juga sistem yang diinginkan sehingga

masyarakat akan lebih mengetahui konsekuensi dari setiap

sistem tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka ada 3 (tiga) aspek yang harus

diperhatikan, yaitu :

1. Aspek Strategis

2. Aspek Teknis

3. Aspek Pengelolaan.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 17

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

Ketiga aspek tersebut selanjutnya dijabarkan dalam rangka

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan

Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu) sebagai

berikut :

a. Aspek Strategis

Aspek strategis ini akan menyangkut penentuan fungsi kawasan,

pengembangan kegiatan kawasan dan pengembangan tata ruang

wilayah.

Aspek strategis telah dibahas dalam penyusunan RTRW atau RDTR

bahkan RTRK di wilayah Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu.

Adapun dalam Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master

Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu) sekarang

merupakan penjabaran dari RTRW atau RDTR atau RTRK wilayah

Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu ke dalam rencana

pemanfaatan ruang kawasan yang lebih detail lagi yaitu sektor

persampahan.

b. Aspek Teknis

Aspek teknis sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013 tentang

Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam

Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah

Tangga antara lain meliputi kegiatan:

1. Pembatasan timbulan sampah;

2. Pendauran ulang sampah

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 18

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

3. Pemanfaatan kembali sampah;

4. Pemilahan sampah;

5. Pengumpulan sampah;

6. Pengangkutan sampah;

7. Pengolahan sampah; dan

8. Pemrosesan akhir sampah.

c. Aspek Pengelolaan

Aspek pengelolaan akan menyangkut administrasi, keuangan,

hukum dan perundangan agar pekerjaan Penyusunan Sistem

Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu) yang dibuat nantinya dapat dilaksanakan melalui

koordinasi, penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian rencana.

2.2.2KOORDINASI DAN DISKUSI DENGAN PEMERINTAH KOTA

Konsultan secara pro-aktif akan melakukan koordinasi dan

melakukan diskusi dengan Pemerintah Kota serta instansi

terkait yang difokuskan :

1. Permasalahan penyediaan prasarana dan sarana khususnya

ketidakberdayaan sistem prasarana yang ada dalam menunjang

kebutuhan penduduk dan pengembangan ekonomi serta menunjang

perwujudan ruang. Dari permasalahan yang ada sehingga dapat

diidentifikasikan mengenai persoalan yang sebenarnya

(penyebab adanya permasalahan), kemudian dianalisis mengenai

solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut;

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 19

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

2. Memeriksa shop drawing yang ada dan disesuaikan dengan

keadaan lapangan.

2.2.3METODOLOGI

A. Perencanaan Pengelolaan Sampah

Sampah adalah bahan buangan bukan cairan yang dihasilkan dari

aktivitas domestik, komersial, pertanian,pelayanan umum,

pembangunan, pertambangan, industri, dan lain-lain. Volume

sampah yang dihasilkan dari setiap kegiatan tersebut setiap

harinya tergantung pada jenis dan besarnya produksi timbulan

sampah dalam kawasan pemukiman serta besarnya jumlah penduduk

di kawasan tersebut.

Pola penanganan pengelolaan sampah Kawasan pemukiman dapat

diklasifikasikan ke dalam tingkat pewadahan, pengumpulan,

pengangkutan ke transfer station atau Tempat Pembuangan Sampah

Sementara (TPS), kemudian pengangkutan dan pemusnahan di

tempat pembuangan akhir (TPA), yang disesuaikan dengan

prinsip-prinsip kesehatan lingkungan, ekonomi, rekayasa,

konservasi, estetika dan sikap masyarakat. Perencanaan

pengelolaan sampah di Kawasan pemukiman secara tepat akan

mampu mengintegrasikan secara optimal berbagai alternatif baik

dari segi teknologi, manajemen, sumberdaya maupun biaya sistem

pengelolaan sampahnya. Sehingga diharapkan dalam implementasi

rencana, semua aspek dari suatu sistem pengelolaan sampah akan

saling mendukung dan memberi hasil yang maksimal.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 20

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

Terdapat beberapa alternatif sistem pengelolaan akhir sampah,

yaitu :

1. Open Dumping

Sampah yang dihasilkan dibuang pada suatu areal, kemudian

dipadatkan tanpa harus ditimbun oleh tanah.

2. Sanitary Landfill

Sampah yang dihasilkan dibuang pada suatu areal kemudian

dipadatkan lalu ditimbun dengan tanah.

3. Compositing

Sampah yang dihasilkan dicampur dengan kotoran hewan atau

manusia kemudian dibusukkan selama waktu tertentu berguna

untuk pupuk.

4. Incenerator

Sampah yang dihasilkan dibakar dengan mempergunakan alat

pembakaran, kemudian abunya dibuang.

B. Persyaratan dalam pengelolaan sampah

1. Persyaratan Umum

Berdasarkan SNI 3242:2008 tentang Pengelolaan sampah di

permukiman, ada beberapa persyaratan umum berupa :

a. Persyaratan hukum

ketentuan perundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan

hidup, analisis mengenai dampak lingkungan, ketertiban umum,

kebersihan kota/lingkungan, pembentukan

institusi/organisasi/retribusi dan perencanaan tata ruang kota

serta peraturan-peraturan pelaksanaannya;

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 21

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

b. Persyaratan kelembagaan

pengelola di permukiman harus berfokus pada peningkatan

kinerja institusi pengelola sampah, dan perkuatan fungsi

regulator dan operator. Sasaran yang harus dicapai adalah

sistem dan institusi yang mampu sepenuhnya mengelola dan

melayani persampahan di lingkungan dengan mengikutsertakan

masyarakat dalam pengelolaan sumber.

c. Teknis operasional

Menerapkan sistem penanganan sampah setempat dengan :

o Menerapkan pemilahan sampah organik dan non organic

o Menerapkan teknik 3 R di sumber dan TPS

o Penanganan residu oleh pengelola sampah kota;

d. Pembiayaan

Memperhatikan peningkatan kapasitas pembiayaan untuk menjamin

pelayanan dengan pemulihan biaya secara bertahap supaya sistem

dan institusi, serta masyarakat dan dunia usaha punya

kapasitas cukup untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas

lingkungan untuk warga.

e. Aspek peran serta masyarakat

o melakukan pemilahan sampah di sumber

o melakukan pengolahan sampah dengan konsep 3 R

o berkewajiban membayar iuran/retribusi sampah

o mematuhi aturan pembuangan sampah yang ditetapkan

o turut menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 22

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

o berperan aktif dalam sosialisasi pengelolaan sampah

lingkungan

f. Bagi lingkungan permukiman, developer bertanggung jawab

dalam :

o penyediaan lahan untuk pembangunan pengolah sampah organik

berupa pengomposan rumah tangga dan daur ulang sampah skala

lingkungan serta TPS;

o penyediaan peralatan pengumpulan sampah;

o pengelolaan sampah selama masa konstruksi sampai dengan

diserahkan ke pihak yang berwenang;

o Bagi developer yang membangun minimum 80 rumah harus

menyediakan wadah komunal dan alat pengumpul.

2. Persyaratan teknis

a. Data perencanaan

Data yang diperlukan dalam perencanaan adalah sebagai

berikut :

o peta penyebaran rumah;

o luas daerah yang dikelola;

o jumlah penduduk berdasarkan klasifikasi pendapatan tinggi,

menengah, dan rendah;

o jumlah rumah berdasarkan tipe;

o besaran timbulan sampah per hari;

o jumlah bangunan fasilitas umum;

o kondisi jalan (panjang, lebar dan kondisi fisik);

o kondisi topografi dan lingkungan;

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 23

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

o ketersediaan lahan untuk lokasi TPS dan daur ulang sampah

skala lingkungan;

o karakteristik sampah.

b. Jumlah sampah yang akan dikelola

Jumlah sampah dihitung berdasarkan :

o jumlah penduduk

o sumber sampah yang ada di lingkungan permukiman, seperti :

- toko/pasar kecil;

- sekolah;

- rumah sakit kecil /klinik kesehatan;

- jalan/saluran;

- taman;

- tempat ibadah;

- dan lain-lain.

o Besaran timbulan sampah untuk masing-masing sumber sampah

c. Klasifikasi pengelolaan, tipe bangunan dan TPS

o Klasifikasi pengelolaan

Klasifikasi pengelolaan berdasarkan lingkungan permukiman yang

ada yaitu :

- 1 Rukun Tetangga dengan jumlah penduduk 150 – 250 jiwa ( 30

– 50 rumah)

- 1 Rukun Warga : 2.500 jiwa (± 500 rumah)

- 1 kelurahan : 30.000 jiwa penduduk (± 6.000 rumah)

- 1 kecamatan : 120.000 jiwa (± 24.000 rumah)

o Klasifikasi tipe bangunan sebagai berikut :

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 24

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

tipe rumah

- Mewah yang setara dengan Tipe > 70

- Sedang yang setara dengan Tipe 45 - 54

- Sederhana yang setara dengan Tipe 21

sarana umum/sosial

bangunan komersial

o Klasifikasi TPS

Klasifikasi TPS sebagai berikut :

TPS tipe I

Tempat pemindahan sampah dari alat pengumpul ke alat angkut

sampah yang

dilengkapi dengan :

- Ruang pemilahan

- gudang

- tempat pemindahan sampah yang dilengkapi dengan landasan

container

- Luas lahan ± 10 - 50 m2

TPS tipe II

Tempat pemindahan sampah dari alat pengumpul ke alat angkut

sampah yang

dilengkapi dengan :

- Ruang pemilahan ( 10 m2)

- Pengomposan sampah organik ( 200 m2)

- Gudang ( 50 m2)

- Tempat pemindah sampah yang dilengkapi dengan landasan

container (60 m2)

- luas lahan ± 60 – 200 m2

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 25

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

TPS tipe III

Tempat pemindahan sampah dari alat pengumpul ke alat angkut

sampah yang

dilengkapi dengan :

- Ruang pemilahan ( 30 m2)

- Pengomposan sampah organik ( 800 m2)

- Gudang ( 100 m2)

- Tempat pemindah sampah yang dilengkapi dengan landasan

container (60 m2)

- luas lahan > 200 m2

d. Spesifikasi peralatan dan bangunan

Spesifikasi peralatan dan bangunan minimal yang dapat

digunakan dapat dilihat pada table 2.1.Tabel 2.1 Spesifikasi peralatan

Kebutuhan minimal peralatan , bangunan dan personil pengelola

berdasarkan klasifikasi

rumah dapat dihitung sebagai berikut :

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 26

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

o Menghitung Jumlah Rumah Mewah

A=rasiorumahmewah

jumlahrasio×Jumlahjiwadilingkungan

o Menghitung Jumlah Rumah Sedang

B=rasiorumahsedang

jumlahrasio×Jumlahjiwadilingkungan

o Menghitung Jumlah Rumah Sederhana

A=rasiorumahsederhana

jumlahrasio×Jumlahjiwadilingkungan

o Menghitung jumlah wadah sampah komunal

¿(C×Jj×Ts×Pa)+(D×Ts×Pa)Kapasitas wadah×Fp

Menghitung jumlah Alat Pengomposan Individual 60 L

A=Jumlahrumahmewah Menghitung Jumlah Alat Pengomposan Komunal 1000 L

¿

B+( DJj )Kp

Menghitung Jumlah Alat Pengumpul (gerobak/becak

sampah/motor sampah/mobil bak) kapasitas 1 m3 di

perumahan

¿(Jumlahsampahorganikdi (A÷B÷D)÷ (JumlahTsdiC )÷%sampahhalaman )

Kk×fp×Rk

A = Jumlah Rumah Mewah

B = Jumlah Rumah Sedang

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 27

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

C = Jumlah Rumah Sederhana

D = Jumlah Jiwa di Rumah susun

Jj = jumlah jiwa per rumah

Ts = Timbulan sampah (L/orang atau unit/hari) = (Kota Besar =

3 L/org/hari ; Kota Kecil = 2,5 L/org/hari)

Pa = Persentase sampah anorganik

Kk = Kapasitas Alat Pengumpul

Fp = Faktor pemadatan alat = 1,2

Rk = Ritasi alat pengumpul

JP = Jumlah Penduduk

Kp = Kapasitas pelayanan

Menghitung jumlah alat pengumpulan secara langsung (Truk)

¿

(Tsjalan )+(TsTaman )Hari

Kapasitastruk×1,2×Ritasi Menghitung Jumlah Container untuk kebutuhan Perumahan

CP= (30sampai40)%×JumlahTsKapasitasContainer×Fp×Rk

Menghitung Jumlah Container untuk kebutuhan Komersial dan

Fasilitas Umum

CPN=JumlahTsdi (daerahkomersil+Fasum )

KC×Fp×Ritasi Menghitung Jumlah Armroll Truk

¿(CP+CNP )Ritasi

Menghitung Bangunan pendaur ulang skala lingkungan luas

150 M2

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 28

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

¿(jumlahsampahorganikdiC)+(Jumlahsampahorghalaman )

VbkKeterangan :

jumlah sampah organik halaman sekitar 10 % jumlah sampah

Vbk = Volume 1 cetakan tumpukan bahan kompos =5000 L=5 M3 = ±

600 kg

Fpk = pemadatan tumpukan bahan kompos = 3x

Menghitung Kebutuhan

- Personil Pengumpul = JAP + (2 × JT pengumpulan langsung)

- Personil Pendaur ulang sampah skala lingkungan = 4

orang/Bangunan Pengomposan 150 M2

dengan :

JAP = Jumlah Angkutan Pengumpul Perumahan

JT = Jumlah Truk

e. Perencanaan

o Lakukan analisis data untuk menentukan alternatif sistem yang

terpilih, termasuk jenis dan jumlah peralatannya;

o Rumuskan rencana secara detail dari sistem yang terpilih

dalam bentuk :

- teknik operasional berupa diagram pengelolaan, peta pola

pelayanan, gambargambar konstruksi bangunan; kebutuhan

peralatan dan bangunan;

- pembiayaan dan retribusi mencakup perhitungan biaya

investasi dan depresiasi, perhitungan biaya O & P per

tahun, perhitungan retribusi, perhitungan tarif/m3;

- rencana pembentukan atau penunjukan unit pengelola.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 29

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

C. Sistem pengelolaan

1. Kelembagaan dan organisasi

a. Penanggung jawab pengelolaan persampahan dilaksanakan

oleh :

o Swasta/developer dan atau;

o Organisasi kemasyarakatan.

o Sampah B3-rumah tangga ditangani khusus oleh lembaga

tertentu

b. Tanggung jawab lembaga pengelola sampah permukiman adalah

:

o Pengelolaan sampah di lingkungan permukiman dari mulai

sumber sampah sampai dengan TPS dilaksanakan oleh lembaga

yang dibentuk/ditunjuk oleh organisasi masyarakat

permukiman setempat.

o Pengelolaan sampah dari TPS sampai dengan TPA dikelola oleh

lembaga pengelola sampah kota yang dibentuk atau dibentuk

oleh Pemerintah Kota

o Mengevaluasi kinerja pengelolaan sampah atau mencari

bantuan teknis evaluasi kinerja pengelolaan sampah

o Mencari bantuan teknik perkuatan struktur organisasi

o Menyusun mekanisme kerjasama pengelolaan sampah dengan

pemerintah daerah atau dengan swasta

o Menggiatkan forum koordinasi asosiasi pengelola persampahan

o Meningkatkan kualitas SDM berupa mencari bantuan pelatihan

teknis dan manajemen persampahan ke tingkat daerah.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 30

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

o Untuk sampah B3-rumah tangga diatur sesuai dengan ketentuan

yang berlaku .

2. Teknis Operasional

Secara garis besar teknis operasional pengelolaan sampah dapat

digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Teknis operasional pengelolaan sampah

a. Pola operasional

Faktor penentu dalam memilih teknik operasional yang akan

diterapkan adalah kondisi

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 31

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

topografi dan lingkungan daerah pelayanan, kondisi sosial,

ekonomi, partisipasi masyarakat, jumlah dan jenis timbulan

sampah.

Pola operasional dilaksanakan sebagai berikut :

o pewadahan terdiri dari :

- pewadahan individual dan atau;

- pewadahan komunal

o jumlah wadah sampah minimal 2 buah per rumah untuk memilah

jenis sampah mulai di

sumber yaitu :

- wadah sampah organik untuk mewadahi sampah sisa sayuran,

sisa makanan, kulit buah-buahan, dan daun-daunan

menggunakan wadah dengan warna gelap;

- wadah sampah anorganik untuk mewadahi sampah jenis kertas,

kardus, botol, kaca, plastik, dan lain-lain menggunakan

wadah warna terang.

o pengumpulan terdiri dari :

- pola invidual tidak langsung dari rumah ke rumah;

- pola individual langsung dengan truk untuk jalan dan

fasilitas umum ;

- pola komunal langsung untuk pasar dan daerah komersial;

- pola komunal tidak langsung untuk permukiman padat.

o pengolahan dan daur ulang sampah di sumber dan di TPS

berupa :

- pengomposan skala rumah tangga dan daur ulang sampah

anorganik , sesuai dengan tipe rumah atau luas halaman yang

ada

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 32

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

- pengomposan skala lingkungan di TPS

- daur ulang sampah anorganik di TPS

o pemindahan sampah dilakukan di TPS atau TPS Terpadu dan di

lokasi wadah sampah komunal

o pengangkutan dari TPS atau TPS Terpadu atau wadah komunal ke

TPA frekwensinya dilakukan sesuai dengan jumlah sampah yang

ada.

b. Pengelolaan di sumber sampah permukiman

Pengelolaan sampah di sumber seperti rumah, restoran, toko,

sekolah, perkantoran dan

lainnya dilakukan sebagai berikut :

o sediakan wadah sampah minimal 2 buah per rumah untuk wadah

sampah organik dan anorganik ;

o Tempatkan wadah sampah anorganik di halaman bangunan

o Pilah sampah sesuai jenis sampah . Sampah organik dan

anorganik masukan langsung ke masing-masing wadahnya;

o Pasang minimal 2 buah alat pengomposan rumah tangga pada

setiap bangunan yang lahannya mencukupi;

o masukan sampah organik dapur ke dalam alat pengomposan rumah

tangga individual atau komunal ;

o Tempatkan wadah sampah organik dan anorganik di halaman

bangunan bagi system pengomposan skala lingkungan.

c. Pengelolaan di sumber sampah non perumahan

o sediakan wadah sampah di masing-masing sumber sampah

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 33

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

o masukan sampah dari wadah ke kontainer terdekat .

d. Pengumpulan dan penyapuan sampah

Pengumpulan dan penyapuan sampah dari sumber sampah dilakukan

sebagai berikut :

o Pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak atau motor

dengan bak terbuka

atau mobil bak terbuka bersekat dikerjakan sebagai berikut :

- Kumpulkan sampah dari sumbernya minimal 2(dua) hari sekali

- Masukan sampah organik dan anorganik ke masing-masing bak

di dalam alat pengumpul

- Pindahkan sampah sesuai dengan jenisnya ke TPS atau TPS

Terpadu

o Pengumpulan sampah dengan gerobak atau motor dengan bak

terbuka atau mobil bak

terbuka tanpa sekat dikerjakan sebagai berikut :

- Kumpulkan sampah organik dari sumbernya minimal 2(dua) hari

sekali dan angkut ke TPS atau TPS Terpadu

- Kumpulkan sampah anorganik sesuai jadwal yang telah

ditetapkan dapat dilakukan lebih dari 3 hari sekali oleh

petugas RT atau RW atau oleh pihak swasta

o Penyapuan

Penyapuan sampah jalan dan taman di lingkungan permukiman

dilakukan oleh pengelola sampah lingkungan sesuai jadwal yang

telah ditetapkan.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 34

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

Gambar 2.2 Diagram sistem pengelolaan di permukiman

e. Pengelolaan di TPS/ TPS Terpadu

Pengelolaan sampah di TPS/TPS Terpadu dilakukan sebagai

berikut :

o pilah sampah organik dan an organik

o lakukan pengomposan sampah organik skala lingkungan

o pilah sampah anorganik sesuai jenisnya yaitu :

- sampah anorganik yang dapat didaur ulang, misalnya membuat

barang kerajinan dari sampah, membuat kertas daur ulang,

membuat pellet plastik dari sampah kantong plastik keresek,

dan atau

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 35

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

- sampah lapak yang dapat dijual seperti kertas, kardus,

plastik, gelas/kaca, logam dan lainnya dikemas sesuai

jenisnya

- sampah B3 rumah tangga

- residu sampah

o jual sampah bernilai ekonomis ke bandar yang telah disepakati

o kelola sampah B3 sesuai dengan ketentuan yang berlaku

o kumpulkan residu sampah ke dalam container untuk diangkut ke

TPA sampah.

f. Pengangkutan sampah dari TPS/TPS Terpadu

Pengangkutan sampah residu dari TPS/TPS Terpadu ke TPA

dilakukan bila container telah

penuh dan sesuai dengan jadwal pengangkutan yang telah

dikonfirmasikan dengan pengelola sampah kota.

D. Peran serta dan pemberdayaan masyarakat

1. Program untuk peran serta masyarakat dan peningkatan

kemitraan :

a. Melaksanakan kampanye gerakan reduksi dan daur ulang

sampah

b. Memfasilitasi forum lingkungan dan organisasi wanita

sebagai mitra

c. Penerapan pola tarif iuran sampah

d. Menelusuri pedoman investasi dan kemitraan untuk

meningkatkan minat swasta.

2. Pemberdayaan masyarakat :

Proses pemberdayaan masyarakat dilakukan pada saat :

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 36

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

a. Perencanaan , mulai dari survei kampung sendiri sampai

dengan merencanakan sistem pengelolaan,kebutuhan peralatan ,

dan kebutuhan dana .

b. Pembangunan, bagaimana masyarakat melakukan pembangunan

atau pengawasan pembangunan

c. Pengelolaan, untuk menentukan pembentukan kelembagaan

pengelola dan personil.

E. Pemantauan dan evaluasi

1. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pengelolaaan sampah

di permukiman dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah dan

swasta

2. Penyelenggaraan pengelolaan sampah di permukiman wajib

menyampaikan laporan kegiatan pada pengelola sampah kota guna

kepentingan pengangkutan sampah ke TPA, pemantauan dan

evaluasi.

2.3 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAANJadwal rencana kerja dapat dilihat ditabel dibawah ini.

Tabel 2.2 Jadwal Pelaksaan Pekerjaan

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 37

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 38

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

2.4 KOMPOSISI TIM SERTA PENUGASANKoordinasi tim konsultan secara intensif dilakukan oleh

Koordinator (Tim Leader) terhadap semua tenaga ahli maupun

tenaga pendukung. Untuk mendukung keseimbangan seluruh proses

pelaksanaan kegiatan, sekaligus memperlancar penyelesaian

produk (out put) tentang Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan

(Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu)

dengan baik dan optimal, maka disusun deskripsi tugas dan

tanggung jawab anggota tim konsultan sebagai berikut :

Personel/ Tenaga Ahli yang diperlukan didalam melaksanakan

pekerjaan Perencanaan ini adalah :

1. Ahli Teknik Lingkungan (Pimpinan Tim)

Sarjana Strata 1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerja 8

(delapam) tahun dengan pengalaman profesional pada bidang

dalam masalah penanganan sampah dan perencanaan TPA sampah,

pernah menjadi pimpinan tim, bertugas melakukan koordinasi

terhadap seluruh kegiatan, tenaga ahli maupun dengan pihak

instansi terkait.

2. Ahli Teknik Lingkungan

Sarjana Strata 1 Teknik Lingkungan/Penyehatan minimal

pengalaman 6 (enam) tahun di sektor persampahan, bertugas

menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan rancangan kegiatan

serta Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (Rencana Induk

Persampahan)

3. Ahli Planologi

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 39

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

Sarjana strata 1 Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah Kota

minimal pengalaman 6 (enam) tahun di sektor sampah, bertugas

melakukan analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan rencana

pengembangan kota dalam Perencanaan Teknis Manajamen

Persampahan (Rencana Induk Persampahan)

4. Ahli Kelembagaan dan Sosial

Sarjana strata 1 Manajemen/Ekonomi/Ilmu Sosial/Ilmu

Komunikasi minimal pengalaman 6 (enam) tahun di bidang sistem

penanganan sampah, bertugas melakukan analisis dan evaluasi

mengenai kelembagaan serta proses dan sub proses dari sudut

sosial, manajemen, dan finansial untuk sektor persampahan.

Beberapa personil tenaga pendukung/penunjang yang diperlukan

untuk mendukung pelaksanaan penyusunan Perencanaan Teknis

Manajamen Persampahan (PTMP), antara lain :

1. Asisten Ahli Teknik Lingkungan.

2. Asisten Ahli Kelembagaan dan Sosial.

3. Surveyor.

4. Administratur Kantor.

5. Asisten Surveyor.

6. Operator Komputer.

Adapun struktur organisasi pelaksanaan untuk Fasilitasi

Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota

Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu) adalah sebagai berikut:

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 40

TENAGA AHLI

KonsultanSatuan Kerja Pengembangan

Air Minum dan SanitasiKalimantan Timur

Team Leader

Tenaga Ahli Planologi

Tenaga Ahli Teknik Lingkungan

Tenaga Ahli Kelembagaan dan

Sosial

TENAGA SUB. PROFESIONAL

Asisten Ahli Lingkungan

Asisten Ahli Kelembagaan dan Sosial

Surveyor

TENAGA PENDUKUNG

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 41

TENAGA PENDUKUNG

Administratur Kantor

Asisten Surveyor

Operator Komputer

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Tim Pelaksana

2.5 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLITenaga ahli Konsultan yang akan ditugaskan telah diseleksi dan

direncanakan dengan seksama, agar memenuhi kebutuhan program

dan kegiatan secara akurat.

Jadwal penugasan staf diringkas pada lampiran menunjukkan

matriks tanggung jawab untuk setiap staf yang diusulkan.

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 42

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab.

Mahakam Ulu)

Konsultan mengusulkan staf professional yang telah dipilih

berdasarkan kualifikasi, pengalaman pada proyek sejenis dan

kesesuaiannya dengan persyaratan khusus pekerjaan. Sesuai

dengan KAK, kriteria pemilihan untuk masing-masing anggota tim

yang diusulkan mencakup :

- Pendidikan dan pelatihan;

- Pengalaman umum;

- Pengalaman yang terkait dengan proyek

- Pengalaman lain di Indonesia atau yang sejenisnya; dan

- Kefasihan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat ditabel 2.3

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 43

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu)

Tabel 2.3 Jadwal Penugasan

PENDEKATAN DAN METODOLOGIBagian 2 – 44

Fasilitasi Penyusunan Sistem Persampahan (Master Plan Persampahan Kota Ujung Bilang, Kab. Mahakam Ulu)