Manajemen Perawatan Centre for Management of Technology and Entrepreneurship University of 17...

27
Manajemen Perawatan Centre for Management of Technology and Entrepreneurship University of 17 Agustus 1945 Surabaya Copyright : I Nyoman Lokajaya Centre for Management of Technology and Entrepreneurship

Transcript of Manajemen Perawatan Centre for Management of Technology and Entrepreneurship University of 17...

Manajemen Perawatan

Centre for Management of Technology and Entrepreneurship

University of 17 Agustus 1945 Surabaya

Copyright : I Nyoman Lokajaya

Centre for Management of Technology and Entrepreneurship

Definisi Perawatan

Perawatan didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang

atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima

(Corder, 1988)

Peranan Perawatan

Agar fasilitas selalu siap pakai pada saat yang diperlukan

Seiring dengan waktu, tentunya kondisi dari suatu fasilitas yang mengalami pemakaian, kemampuan kinerjanya semakin lama akan semakin menurun.

Bila tanpa dilakukan kegiatan perawatan, maka fasilitas tersebut tidak lagi mempunyai kemampuan kerja secara teknis maupun secara ekonomis

Diharapkan dapat memperpanjang usia pakai dari suatu fasilitas tersebut

Perawatan Terencana

Beberapa kerusakan pada suatu peralatan produksi tidak hanya berakibat berhenti sebagai alat produksi, tapi juga peralatan produksi lainnya akan ikut berhenti

Oleh karena itu untuk menghasilkan suatu keberhasilan perawatan harus dilakukan perawatan secara terencana

Pada perawatan terencana, suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan selang waktu yang telah ditentukan

Perawatan Terencana

Dengan demikian kerusakan yang lebih besar dapat dihindari

Selang waktu perbaikan ditentukan berdasarkan beban dan derajat kerumitan dari peralatan.

Jadi dengan perawatan terencana diharapkan dapat memperpanjang umur pakai dari peralatan dan dapat mengurangi kerusakan yang tidak diharapkan

Hubungan Perawatan dengan Sistem Produksi

Proses Transformasi

Perawatan

Masukan Keluaran

Dalam industri dikenal istilah produk yang merupakan hasil

dari suatu proses secara terputus maupun secara

berkesinambungan, proses tersebut membuat suatu sistem

yang saling terkait. Sistem tersebut dinamakan sistem

produksi yang merupakan sarana untuk mengubah sumber

daya seperti manusia, peralatan menjadi barang atau jasa

yang bermanfaat (Sudrajat, 1998)

Gambar Hubungan antara perawatan dengan sistem produksi

Hubungan Perawatan dengan Sistem Produksi

Untuk memenuhi keluaran yang diinginkan, fasilitas produksi harus digunakan seoptimal mungkin supaya kegiatan produksi dapat berjalaan lancar

Untuk menjaga kelancaran kegiatan produksi dibutuhkan kegiatan perawatan

Peranan kegiatan perawatan tidak hanya untuk menjaga agar sistem tetap bekerja, tapi juga produk dapat dihasilkan dan diserahkan kepada konsumen tepat waktu serta kualitas yang sesuai dengan harapan

Hubungan Perawatan dengan Sistem Produksi

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa :

Fungsi perawatan berhubungan dengan fungsi produksi

Kegiatan perawatan sebagai pendukung proses produksi

Hasil dari perawatan terhadap fasilitas produksi adalah fasilitas produksi tersebut dapat digunakan secara terus menerus sampai batas usia penggunaannya tercapai

Kegiatan perawatan selalu berhubungan dengan peralatan, mesin dan fasilitas lain serta harus selalu diawasi dan dikendalikan

Manajemen Perawatan

Untuk mencapai harapan tersebut, industri, bengkel-bengkel kerja atau unit-unit kerja lain tidak hanya

ditunjang oleh fasilitas dan teknik perawatan saja, tapi juga diperlukan manajemen perawatan

Pengertian manajemen perawatan adalah organisasi pemeliharaan yang sesuai dengan kebijaksanaan yang

disetujui

Kebijaksanaan yang disetujui harus jelas dan tidak meragukan. Kebijaksanaan ini juga harus mendefinisikan

perawatan yang diterima

Tujuan Manajemen Perawatan

Memperpanjang usia kegunaan fasilitas produksi

Menjamin adanya persediaan peralatan produksi yang optimal pada saat dibutuhkan

Menjamin kesiapan operasional seluruh peralatan pada saat dibutuhkan

Menjamin keselamatan kerja bagi yang menggunakan fasilitas produksi tersebut

Hubungan Antar Berbagai

Bentuk Perawatan

Lihat, rasakan, dengar

Pemeriksaan termasuk

penyetelan dan pelumasan

Penggantian komponen minor, yaitu kerusakan yang ditemukan

waktu pemeriksaan

Perawatan Pencegahan

Perawatan Korektif

Perawatan Darurat

Perawatan Waktu mesin

berjalan

Perawatan Terencana

Perawatan Tidak Terencana

Perawatan

Perawatan Waktu mesin

berhenti

Reparasi minor, kerusakan yang tidak ditemukan

waktu pemeriksaan

Overhaul Terencana

Gambar hubungan antar berbagai bentuk perawatan

Hubungan Antar Berbagai Bentuk

Perawatan

Kegiatan perawatan dapat berupa terencana dan tak terencana. Hanya ada satu bentuk perawatan tak terencana, yaitu perawatan darurat

Perawatan darurat adalah tindakan perawatan yang harus dilakukan untuk mencegah akibat yang sangat serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan atau untuk alasan keselamatan kerja

Perawatan terencana terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu perawatan pencegahan dan perawatan korektif

Hubungan Antar Berbagai Bentuk

Perawatan

Perawatan pencegahan meliputi pemeriksaan yang berdasarkan lihat, rasakan dan dengarkan dan penyesuaian minor (penyetelan minor) pada selang waktu yang ditentukan serta penggantian komponen minor yang ditemukaan rusak pada saat pemeriksaan

Perawatan korektif meliputi perbaikan minor, terutama untuk rencana jangka pendek, yang mungkin timbul di antara waktu pemeriksaan, juga overhaul terencana misalnya overhaul tahunan atau dua tahunan, suatu perluasan yang direncanakan dalam rincian untuk jangka panjang sebagai hasil pemeriksaan pencegahan

Keuntungan Perawatan Terencana

1.Pengurangan pemeliharaan darurat Dapat memberikan sumber informasi yang sebelumnya tidak tersedia

2.Pengurangan waktu menganggur Waktu yang digunakan untuk pembelian suku cadang yang berasal dari luar atau dibuat lokal, mengakibatkan waktu menganggur

3.Menaikkan ketersediaan (availability) untuk produksi Jika mesin merupakan salah satu mesin produksi lini-aliran (flow line), maka jika sebuah mesin rusak, dapat mengakibatkan terhentinya seluruh proses atau lini produksi

Keuntungan Perawatan Terencana

4.Meningkatkan penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan dan produksi Karyawan berjaga (standby) untuk perawatan darurat tidak diperlukan lagi dan dapat digunakan secara lebih efektif untuk melaksanakan tugas-tugas perawatan produktif terencana. Operator produksi tidak lagi menganggur bila terjadi mesin tiba-tiba rusak. Perawatan produktif terencana dilakukan meskipun para operator produksi itu tidak dibayar untuk memperbaiki mesin mereka.

5.Memperpanjang waktu antara overhaul Peningkatan standar perawatan dengan memperhatikan secara teratur pemberian pelumas, penyetelan dan penggantian komponen yang rusak sebelum menyebabkan rusaknya bagian lain yang mahal memperpanjang umur mesin, bahkan tanpa overhaul lagi

Keuntungan Perawatan Terencana

6.Pengurangan penggantian suku cadang, membantu pengendalian sediaan Pemeriksaan juga memberikan peringatan awal tentang kerusakan komponen yang akan datang, dan memberikan cukup waktu untuk mengendalikan sediaan mendapatkan bagian suku cadang yang diperlukan jika tidak ada sediaannya

7.Meningkatkan efisiensi mesin Pada perawatan pencegahan terencana, efisiensi mesin harus dijaga dan diperiksa pada standar yang bisa diterima dan ditentukan sebelumnya, keluaran mesin ditambah dan persentase bahan sisa terbuang dikurangi

8.Memberikan pengendalian anggaran dan biaya yang bisa diandalkan

9.Memberikan informasi untuk pertimbangan penggantian mesin

Perawatan Prediktif

Bagaimanapun baiknya suatu mesin dirancang, tidak bisa dihindari lagi pasti terjadi sejumlah keausan dan memburuknya kualitas mesin (deterioration)

Bentuk perawatan terencana yang paling maju saat ini disebut perawatan prediktif (peramalan) dan merupakan teknik penggantian komponen pada waktu yang sudah ditentukan sebelum terjadi kerusakan, baik berupa kerusakan total maupun titik dimana pengurangan mutu telah menyebabkan mesin bekerja di bawah standar yang ditetapkan oleh pemakainya

Yang mendasari teknik ini adalah konsep bahwa peralatan yang sama yang beroperasi pada kondisi yang sama mempunyai kurva hidup-mati (life-death curve) yang sama

Perawatan prediktif dapat digambarkan dengan suatu kurva hidup-mati yang merupakan hubungan atara tingkat kerusakan mesin terhadap waktu

Perawatan Prediktif

Fase I

Kerusakan awal

Fase II

Periode umur berguna

Fase III

Periode memburuk

Waktu

Gambar Analisis prediktif

Perawatan Prediktif

Bagaimanapun baiknya suatu mesin dirancang, tidak bisa dihindari lagi pasti terjadi sejumlah keausan dan memburuknya kualitas mesin (deterioration)

Bentuk perawatan terencana yang paling maju saat ini disebut perawatan prediktif (peramalan) dan merupakan teknik penggantian komponen pada waktu yang sudah ditentukan sebelum terjadi kerusakan, baik berupa kerusakan total maupun titik dimana pengurangan mutu telah menyebabkan mesin bekerja di bawah standar yang ditetapkan oleh pemakainya

Yang mendasari teknik ini adalah konsep bahwa peralatan yang sama yang beroperasi pada kondisi yang sama mempunyai kurva hidup-mati (life-death curve) yang sama

Perawatan prediktif dapat digambarkan dengan suatu kurva hidup-mati yang merupakan hubungan atara tingkat kerusakan mesin terhadap waktu

Keputusan Penggantian

Secara umum keputusan penggantian diklasifikasikan secara deterministik atau probabilistik. Penggantian secara deterministik terjadi jika waktu dan kejadian penggantian diketahui secara pasti.

Penggantian secara probabilistik terjadi jika waktu dan kejadian penggantian tidak diketahui secara pasti. Waktu penggantian secara probabilistik dapat dihitung melalui uji kesesuaian distribusi waktu antar penggantian.

Biaya Operasi

Penggantian Penggantian

Waktu

Keputusan Penggantian

Waktu Penggantian Optimal (Metode 1)

Survey

Penggantian

Survey

tr

tr

tr

tr

0 1 2 …………….. (n-1) n T

Lambang-lambang :

: biaya operasi per unit waktu pada waktu t setelah penggantian

: biaya penggantian

: interval waktu antar penggantian yang optimal dalam interval waktu (0,T)

)(tc

rC

rt

Tujuan waktu antar penggantian yang optimal adalah untuk meminimalkan biaya operasi dan biaya penggantian.

Biaya Total antar survey menjadi fungsi dari waktu interval antar penggantian, dan dilambangkan sebagai , sehingga :

= Biaya penggantian antar survey + Biaya operasi antar survey

Biaya penggantian antar survey = Jumlah penggantian antar survey

x Biaya per penggantian

=

Biaya operasi antar survey = Biaya operasi setiap interval antar penggantian x Jumlah interval antar survey

=

Keputusan Penggantian

)( rtC

)( rtC

rnC

rt

01)(nxc(t)dt

Sehingga : ………………(1)

Karena n adalah fungsi dari , maka letakkan n dalam : ,

sehingga Disubstitusikan dalam persamaan (1), didapatkan :

…………(2)

Contoh :

Suatu survey tahunan penggantian peralatan diketahui biaya operasi per

minggu setelah penggantian membentuk persamaan :

c(t) = A – B e-kt , dimana : A=$100, B=$80, k=0,21

Keputusan Penggantian

rt

rr dttcnnCtC0

)()1()(

rt Ttn r )1(

1rt

Tn

rt

rt

r

r

r

rr dttc

t

TC

t

TCtC

0)()(

Biaya Operasi ($ per minggu)

Keputusan Penggantian

c(t) = 100 – 80 e-0,21 t

100 -

80 -

60 -

40 -

20 -

0

2 4 6 8 10 12 14 16

waktu (minggu)

= $100, T = 52 minggu rC

Kemudian persamaan tersebut disubstitusikan dalam persamaan (2) menjadi

…………. (3)

Untuk meminimalkan biaya, kemudian diturunkan (deferential) terhadap :

, sehingga :

Bila tidak sama dengan 0, maka :

Sehingga : …………..(4)

Dari persamaan (4) terbentuk ruas sebelah kiri dan ruas sebelah kanan (yang dibatasi

oleh ‘=’). Dari persamaan tersebut dapat ditemukan interval waktu antar penggantian

sebagai berikut :

Keputusan Penggantian

kt

TBe

kt

TBTAC

t

TCtC

r

kt

r

r

r

rr

r

)(

)( rtC rt

0)()(

222

kt

TB

kt

TBeke

kt

TB

t

TC

dt

tdC

rr

ktkt

rr

r

r

r rr

r

kt

r

kt

r

r

r kt

Be

kt

BBe

t

C

t

Trr0

rt

T

r

kt

r

kt

r

r

kt

Be

kt

BBe

t

Crr0

rkt

rr ek

BBtC

k

B

rt

Tabel perhitungan untuk menentukan interval waktu antar penggantian ( tr ):

tr B k Hasil

Perhitungan Ruas kiri

Hasil Perhitungan Ruas kanan

4.00 80.00 0.21 280.9524 302.6085

4.05 80.00 0.21 280.9524 301.1566

4.10 80.00 0.21 280.9524 299.7019

4.15 80.00 0.21 280.9524 298.2448

4.20 80.00 0.21 280.9524 296.7854

4.25 80.00 0.21 280.9524 295.3240

4.30 80.00 0.21 280.9524 293.8607

4.35 80.00 0.21 280.9524 292.3958

4.40 80.00 0.21 280.9524 290.9294

4.45 80.00 0.21 280.9524 289.4618

4.50 80.00 0.21 280.9524 287.9931

4.55 80.00 0.21 280.9524 286.5234

4.60 80.00 0.21 280.9524 285.0531

4.65 80.00 0.21 280.9524 283.5822

4.70 80.00 0.21 280.9524 282.1109

4.75 80.00 0.21 280.9524 280.6395 paling mendekati

4.80 80.00 0.21 280.9524 279.1680

4.85 80.00 0.21 280.9524 277.6966

4.90 80.00 0.21 280.9524 276.2255

4.95 80.00 0.21 280.9524 274.7548

5.00 80.00 0.21 280.9524 273.2847

Keputusan Penggantian

Dari tabel didapatkan bahwa nilai yang dapat menghasilkan ruas bagian kanan dan ruas bagian kiri mendekati sama, itulah yang optimal, yaitu pada kisaran nilai 4,75. Dengan demikian waktu antar penggantian (tr) adalah 4,75 minggu.

Kemudian nilai 4,75 tersebut disubstitusikan ke dalam persamaan (3) menjadi

$3.562 adalah biaya total penggantian yang optimal selama satu tahun.

Keputusan Penggantian

562.3$21,075,4

8052

21,075,4

805210052100

75,4

10052)75,4( )75,421,0(

x

xe

x

xx

xC x