MAGANG INDUSTRI di SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

19
MAGANG INDUSTRI di SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Magang Industri Oleh: TEDDY HENDRA SAPUTRA 3311111028 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK BATAM 2014

Transcript of MAGANG INDUSTRI di SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

MAGANG INDUSTRI

di

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah

Magang Industri

Oleh:

TEDDY HENDRA SAPUTRA

3311111028

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAPOLITEKNIK BATAM

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya atas selesainya proses magang di

instansi Satuan Polisi Pamong Praja dengan baik. Laporan

magang ini merupakan hasil yang diperoleh oleh saya dalam

mengikuti kegiatan selama magang di instasi Satuan Polisi

Pamong Praja terhitung dari tanggal 03 Maret 2014 sampai 08

Juni 2014.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis telah berusaha

semaksimal mungkin untuk menyajikan data yang selengkap-

lengkapnya. Hal ini dimaksudkan agar laporan ini dapat berguna

dan khususnya bagi penulis sendiri untuk bekal di masa yang

akan datang. Penyusunan makalah ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan masukan

sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini

masih kurang sempurna dan terdapat kekurangan. Oleh karena

itu, penulis sangat mengharapkan adanya masukkan, baik saran

maupun kritik yang bersifat membangundari semua pihak. Semoga

laporan ini bisa bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri

dan umumnya bagi para pembaca.

Daftar Isi

1 Gambaran Umum Perusahaan/Instansi.........................51.1 Sejarah Singkat Perusahaan/Instansi....................51.2 Visi, Misi Perusahaan/Instansi.........................61.3 Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi................71.4 Ruang Lingkup Usaha Perusahaan/Instansi................8

2 Deskripsi Kegiatan Magang Industri........................92.1 Deskripsi Kerja........................................92.1.1 Lokasi Unit Kerja..................................102.1.2 Rincian Tugas......................................102.1.3 Tanggung Jawab.....................................102.1.4 Target yang Diharapkan.............................112.1.5 Kendala yang Dihadapi Dalam Menyelesaikan Tugas....11

2.2 Deskripsi Alat dan Produk.............................112.2.1 Perangkat Lunak/Perangkat Keras yang Digunakan.....112.2.2 Data dan Dokumen yang Diolah/Dihasilkan............11

3 Kesimpulan dan Saran.....................................123.1 Kesimpulan............................................123.2 Saran.................................................12

4 Lampiran.................................................134.1 Lampiran A Log Book...................................134.1.1 Minggu 1...........................................134.1.2 Minggu 2...........................................14

1. Gambaran Umum Instansi

1.1 Sejarah Singkat Instansi

Keberadaan Polisi Pamong Praja dimulai pada era

Kolonial sejak VOC menduduki Batavia di bawah Kepemimpinan

Gubernur Jenderal PIETER BOTH,   bahwa  kebutuhan memelihara

Ketentraman dan Ketertiban penduduk sangat diperlukan karena

pada waktu itu Kota Batavia sedang mendapat serangan secara

sporadis baik dari pendduduk lokal maupun tentara Inggris

sehingga terjadi peningkatan terhadap gangguan Ketertiban

dan Ketenteraman. Untuk menyikapi hal tersebut maka

dibentuklah BAILLUW, semacam Polisi yang merangkap Jaksa dan

Hakim yang bertugas menangani perselisihan hukum yang

terjadi antara VOC dengan warga serta menjaga Ketertiban dan

Ketenteraman warga. Kemudian pada masa kepemimpinan

RAAFFLES,  dikembangkanlah BAILLUW dengan dibentuk Satuan

lainnya yang disebut BESTURRS POLITIE atau Polisi Pamong

Praja yang bertugas membantu Pemerintah di Tingkat Kawedanan

yang bertugas menjaga Ketertiban dan Ketenteraman serta

Keamanan warga. Menjelang akhir era Kolonial khususnya pada

masa pendudukan Jepang Organisasi Polisi Pamong Praja

mengalami perubahan besar dan dalam prakteknya menjadi tidak

jelas, dimana secara struktural Satuan Kepolisian serta

peran dan fungsinya bercampur baur dengan Kemiliteran. Pada

masa Kemerdekaan tepatnya sesudah Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia Polisi Pamong Praja tetap menjadi bagian

Organisasi dari Kepolisian karena belum ada Dasar Hukum yang

mendukung Keberadaan Polisi Pamong Praja sampai dengan

diterbitkannya Peraturan Pemerintah  Nomor 1 Tahun  1948

tentang Pembentukan Satuan Polisi Pamong Praja.

Secara definitif Polisi Pamong Praja mengalami

beberapa kali pergantian nama namun tugas dan fungsinya

sama, adapun secara rinci perubahan nama dari Polisi Pamong

Praja dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah  Nomor 1 Tahun  1948

pada tanggal 30 Oktober 1948 didrikanlah  Detasemen

Polisi Pamong Praja Keamanan Kapanewon yang pada tanggal

10 Nopember 1948 diubah namanya         menjadi      

Detasemen Polisi Pamong Praja.

2. Tanggal 3 Maret 1950 berdasarkan Keputusan Mendagri

No.UP.32/2/21 disebut dengan nama Kesatuan Polisi Pamong

Praja.

3. Pada Tahun 1962 sesuai dengan Peraturan

Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah No. 10 Tahun

1962 nama Kesatuan Polisi Pamong Praja diubah menjadi

Pagar Baya.

4. Berdasarkan Surat Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi

Daerah No.1 Tahun 1963 Pagar Baya dubah menjadi Pagar

Praja.

5. Setelah diterbitkannnya UU No.5 Tahun 1974 tentang Pokok-

pokok Pemerintahan di Daerah, maka Kesatuan Pagar Praja

diubah menjadi Polisi Pamong Praja, sebagai Perangkat

Daerah.

6. Dengan Diterbitkannya UU No.22 Tahun 1999 nama Polisi

Pamong Praja diubah kembali dengan nama Satuan Polisi

Pamong Praja, sebagai Perangkat Daerah.

7. Terakhir dengan diterbitkannya UU no.32 tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, lebih memperkuat Keberadaan

Satuan Polisi Pamong Praja sebagi pembantu Kepala Daerah

dalam menegakkan Peraturan Daerah dan Penyelenggaraan

Ketertiban umum dan ketenteraman Masyarakat dibentuk

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

8. Meskipun keberadaan kelembagaan Polisi Pamong Praja dan

Perlindungan Masyarakat telah beberapa kali mengalami

perubahan baik struktur organisasi maupun Nomenklatur,

yang kemungkinan dikemudian hari masih berpeluang untuk

berubah, namun secara subtansi tugas pokok Satuan Polisi

Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat tidak mengalami

perubahan yang berarti.

1.2 Visi, Misi Instansi

Visi dan Misi Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam adalah

“Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban Umum di Kota

Batam”

Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam, yaitu:

1. Terwujudnya Polisi Pamong Praja yang Profesional,

Disiplin, dan Handal dalam pelaksanaan tugas.

2. Tegaknya Perda dan Keputusan Kepala Daerah yang

telah ditetapkan.

3. Terwujudnya rasa Aman, Tertib serta Kondusif di Kota

Batam.

1.3 Struktur Organisasi Instansi

1.4 Ruang Lingkup Usaha Instansi

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 14 Tahun 2007

tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Batam.

1.Tugas Pokok

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam mempunyai

tugas menegakkan Perda dan menyelenggarakan ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan

masyarakat.

2.Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud

pada Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010

tentang Satuan Polisi Pamong Praja, maka Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Batam mempunyai fungsi :

1. Penyusunan  program  dan  pelaksanaan  penegakan 

Perda, penyelenggaraan  ketertiban umum  dan 

ketenteraman masyarakat serta perlindungan

masyarakat.

2. Pelaksanaan  kebijakan  penegakan  Perda  dan 

peraturan kepala daerah;

3. Pelaksanaan  kebijakan  penyelenggaraan  ketertiban 

umum dan ketenteraman masyarakat di daerah.

4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat.

5. Pelaksanaan  koordinasi  penegakan  Perda  dan 

peraturankepala  daerah, penyelenggaraan ketertiban 

umum  dan ketenteraman  masyarakat  dengan 

Kepolisian Republik Negara Indonesia, Penyidik 

Pegawai  Negeri  Sipil  daerah, dan/atau aparatur

lainnya.

6. Pelaksanaan  tugas  lainnya  yang  diberikan  oleh kepala daerah.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud

pada Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010,

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam mempunyai

kewenangan sebagai berikut :

1. Melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap

warga masyarakat, aparatur, atau badan  hukum  yang

melakukan  pelanggaran  atas  Perda  dan/atau 

peraturan kepala daerah.

2. Menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum

yang menggangu ketertiban umum  dan  ketenteraman

masyarakat.

3. Fasilitasi  dan  pemberdayaan  kapasitas 

penyelenggaraan perlindungan masyarakat.

4. Melakukan  tindakan penyelidikan terhadap warga

masyarakat, aparatur, atau badan hukum  yang  diduga

melakukan  pelanggaran  atas  Perda  dan/atau 

peraturan kepala daerah; dan

5. Melakukan  tindakan  administratif  terhadap  warga

masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan

pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala

daerah.

2. Deskripsi Kegiatan Magang Instansi

2.1. Deskripsi Kerja

Sebelum melaksanakan tugas, setiap pergantian jam

dinas anggota akan melakukan apel pagi dan malam terlebih

dahulu untuk memulai penjagaan yang akan dilaksanakan

pada hari itu dan yang memberikan pengarahan pemimpin

apel di ambil ahli oleh koordinator lapangan (Korlap)

atau setiap komandan regu (Danru) yang pada saat itu akan

pergantian jam dinas penjagaan di kantor Wali Kota Batam.

Semua personil berjumlah 24 personil penjagaan

kantor Wali Kota Batam, 24 personil ini di bagi menjadi 3

regu penjagaan yang terdiri 1 regu 8 personil dan jam

dinas di bagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi ,shift

malam dan shift off, tiap regu yang masuk pagi maupun

malam jam dinas penjagaan selama 12 jam dari jam 7 ke 7,

regu yang pada saat itu dinas akan melakukan patroli di

seputaran kantor Wali Kota Batam dan seputaran Dataran

Engku Putri untuk memantau situasi di seputran kantor

Wali Kota Batam dan Dataran Engku Putri dan di laporan di

buku jurnal tiap jamnya dan kejadian-kejadian yang

terjadi pada saat itu.

2.1.1. Lokasi Unit Kerja

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam

terletak beralamatkan Tri Nusa Jaya Blok C.No 11-12B

Batam Center/(0778)464640. Saya di tugaskan dengan

Surat Perintah Tugas (SPT) yang di keluarkan oleh

Bapak Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (KASAT POL

PP) untuk membackup di kantor Wali Kota Batam

(PEMKO) yang berletak beralamtkan Jl.Engku Putri

No.1 Batam Center. Di kantor Wali Kota Batam ini

saya di tugaskan untuk menjaga keamanan di

sekeliling kantor Wali Kota Batam dan Dataran Engku

Putri yang jumlah personil penjagaannya di kantor

Wali Kota Batam 24 personil.

2.1.2. Rincian TugasSetiap jam dinas pagi ataupun malam setiap hari

akan melakukan patroli di seputaran kantor Wali Kota

Batam dan Dataran Engku Putri untuk melihat situasi

dan kondisi yang ada berada di kantor Wali Kota

Batam dan Dataran Engku putri, setiap tugas di

jalanin jika terjadi permasalahan di lapangan yang

tidak bisa di selesaikan dengan saya maka akan di

melaporkan kepada komandan regu (DANRU) dan jika

tidak bisa di selesaikan oleh komandan regu (DANRU)

maka akan di lanjutkan oleh Koordinasi Lapangan

(KORLAP) yang menyelesaikan permasalahan tersebut.

2.1.3. Tanggung Jawab

Dalam melaksanakan tugas ada beberapa tanggung jawab

yang di berikan yaitu:

1. Pengamanan demo yang terjadi di kantor Wali Kota

Batam.

2. Pengamanan dalam Pembukaan MTQ tingkat Nasional

yang di buka langsung oleh Bapak Presiden dan di

tutup oleh Bapak Wakil Presiden.

3. Pengamanan menjaga Kantor Wali Kota Batam.

4. Penertiban PKL dan rumah-rumah yang di bangun di

atas tanah pemerintah tanpa izin.

2.1.4. Target yang Diharapkan

Saat menjalankan tugas yang di berikan oleh

atasan untuk membeckup kantor Wali Kota Batam setiap

jam setiap regu yang bertugas akan melakukan patroli

di seputaran kantor Wali Kota Batam dan Dataran

Engku Putri yang bertujuan untuk menjaga keamanan di

sekeliling kantor serta memberikan keamanan dan

penertiban di dalam alun-alun agar pengunjung yang

membawa barang-barang seperti (narkoba dan minum-

minuman beralkohol) dan melakukan tindakan yang

menyimpang seperti perbuatan asusila akan di berikan

sanksi sesuai dengan peraturan Perda yang sudah di

tetapkan UU no 06 tahun 2002 tentang ketertiban

umum, Sehingga dengan melakukan patroli pemantauan

memberikan keamanan dan kenyamanan pengujung yang

berdatangan ke taman.

2.1.5. Kendala yang Dihadapi Dalam Menyelesaikan Tugas

Kendala yang di hadapin pada menyelesaikan

tugas yaitu data yang di dapat hanya kegiatan-

kegiatan dan laporan dari penjagaan di kantor Wali

Kota Batam, jadi data yang di peroleh tidak semua di

dapat dari kantor Satuan Polisi Pamong Praja hanya

sebagian saja. Sehingga penulis hanya bisa

menyajikan laporan-laporan magang di lingkup kantor

Wali Kota Batam.

2.2 Deskripsi Alat dan Produk

2.1.1 Perangkat Lunak/Perangkat Keras yang Digunakan

Perangkat yang di gunakan adalah sebuah

perangkat keras yang berupa monitor cctv dan kamera

cctv yang di gunakan untuk memantau ruangan setiap

lantai di kantor Wali Kota Batam dan lokasi di

sekeliling halaman kantor Wali Kota Batam.

2.1.2 Data dan Dokumen yang Diolah/Dihasilkan

Data yang di peroleh yaitu dari buku jurnal

laporan pos penjagaan Satuan Polisi Pamong Praja di

kantor Wali Kota Batam yang di dapat hasil dari

laporan patroli,kegiatan-kegiatan dan kejadian serta

di pantau juga dengan kamera cctv yang di gunakan

untuk memantau ruangan setiap lantai di kantor Wali

Kota Batam.

3 Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

Dengan hasil laporan magang ini dapat di simpulkan

bahwa kita akan mengetahui sebagian tugas dan fungsi dari

Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjalankan Perda dan

menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat serta perlindungan masyarakat.

3.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di ataas maka penulis

memberikan saran yaitu agar pelaksanaan tugas dan fungsi

Satuan Polisi Pamong Praja dalam menjalankan Perda bisa

lebih berjalan dengan semaksimal mungkin dan sebagian

perda yang sudah berjalan dengan baik bisa di pertahankan

sehingga bisa memberikan ketertiban umum dan ketentraman

serta perlindungan masyarakat.

4. Lampiran

4.1. Lampiran A Log Book

4.1.1 Minggu 1

4.1.2 Minggu 2