STRATEGI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM ...

12
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.an.id 1 ZULPIANDRI, NIM. E01107007 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN STRATEGI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENERTIBKAN PEMAIN LAYANG-LAYANG DI KOTA PONTIANAK Oleh: ZULPIANDRI NIM. E01107007 Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tanjungpura Pontianak. 2015. Email : [email protected] ABSTRAK Jumlah pemain layang-layang semakin marak dan meresahkan warga kota Pontianak serta menimbulkan korban. Terjadinya masalah tersebut dikarenakan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu faktor kebudayaan dan kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya akibat bermain layang- layang.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptip kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT yaitu Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, dan menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan atau organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman) (Rangkuti, 2006:19), sehingga akan menghasilkan suatu strategi pilihan dalam mengurangi pemain layangan di kota Pontianak. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa upaya Satpol PP dalam mensosialisasikan Perda dan menyadarkan masyarakat akan bahaya bermain layang-layang masih kurang sehingga perlu meningkatkan razia dan meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait serta menggunakan media massa dan memasang plang atau baliho untuk memberikan himbauan kepada masyarakat. Saran-saran dalam penelitian ini adalah sebaiknya Satpol PP Kota Pontianak terus meningkatkan dan optimalisasi program mengurangi jumlah pemain, secara berkelanjutan mengoptimalisasi sosialisasi perda terhadap pemain layang-layang, penindakan terhadap pemain dengan tegas dan melibatkan pemerintah terkait serta masyarakat agar bersama-sama mengawasi dan mencegah para pemain layang-layang dikota Pontianak. Kata-kata kunci : Satpol PP, Layang-layang, Peraturan Daerah

Transcript of STRATEGI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM ...

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

1ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

STRATEGI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAMMENERTIBKAN PEMAIN LAYANG-LAYANG

DI KOTA PONTIANAK

Oleh:ZULPIANDRI

NIM. E01107007

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Tanjungpura Pontianak. 2015. Email : [email protected]

ABSTRAK

Jumlah pemain layang-layang semakin marak dan meresahkan warga kotaPontianak serta menimbulkan korban. Terjadinya masalah tersebut dikarenakandipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu faktor kebudayaan dankurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya akibat bermain layang-layang.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptip kualitatif denganmenggunakan analisis SWOT yaitu Proses pengambilan keputusan strategis selaluberkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, dan menganalisis faktor-faktorstrategis perusahaan atau organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman)(Rangkuti, 2006:19), sehingga akan menghasilkan suatu strategi pilihan dalammengurangi pemain layangan di kota Pontianak.

Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa upaya Satpol PP dalammensosialisasikan Perda dan menyadarkan masyarakat akan bahaya bermainlayang-layang masih kurang sehingga perlu meningkatkan razia danmeningkatkan kerjasama dengan instansi terkait serta menggunakan media massadan memasang plang atau baliho untuk memberikan himbauan kepadamasyarakat. Saran-saran dalam penelitian ini adalah sebaiknya Satpol PP KotaPontianak terus meningkatkan dan optimalisasi program mengurangi jumlahpemain, secara berkelanjutan mengoptimalisasi sosialisasi perda terhadap pemainlayang-layang, penindakan terhadap pemain dengan tegas dan melibatkanpemerintah terkait serta masyarakat agar bersama-sama mengawasi dan mencegahpara pemain layang-layang dikota Pontianak.

Kata-kata kunci : Satpol PP, Layang-layang, Peraturan Daerah

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

2ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

ABSTRACT

The numberkite fliersincreasingly prevalentanddisturbing residents Pontianakcityand causing casualties. Theproblem occurred because influenced by severalfactors, among others, cultural factorsanda lack ofpublic awareness of thedangersofflying kites. This research uses qualitative descriptive study using SWOTanalysis isa strategic decision making processis always associated with thedevelopment ofthe mission, goals, andanalyzestrategic factors firmororganization(strengths, weaknesses, opportunities, threats) (Rangkuti, 2006:19), sowill resultinanoption strategy in reducing thekite players in Pontianak.

The results ofthe research study showed that Satpol Ppefforts in disseminatinglegislationand public awareness of the dangers of flying kites still lessso need toimprove the raid and increase cooperation with relevant agenciesas well astheuseof mass media and put upsigns or billboard stop rovide an appealto thepublic. The suggestions in this studyis Pontianak City Satpol Ppshould continue toimprove and optimize the program reduces the number of players, continue tooptimizethe socialization regulation of thekite fliers, decisiveaction againstplayers with and involve the relevant government and society to jointly over seeand prevent the kite fliers in the city of Pontianak.

Keywords: Satpol PP, Kites, Regional Regulation

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

3ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

PENDAHULUANLayang-layang atau layangan

merupakan lembaran bahan tipisberkerangka yang diterbangkan keudara dan terhubungkan dengan taliatau benang ke daratan ataupengendali. Layang-layangmemanfaatkan kekuatan hembusanangin sebagai alat pengangkatnya.Baik itu orang dewasa maupun anak-anak saling beradu saat bermainlayangan.

Banyak kasus akibatlayangan salah satu di antaranyaialah meninggalnya HendraGunawan warga Jalan Apel GangGanda Ria Pontianak bulan Mei2013 meninggal karena iamengambil layangan yang sangkut dipohon Ketapang. Ketikamengambilnya ia kestrum listrikkarena tali layangan tersebut berasaldari kawat sehingga listrik bisamengalir dan menyetrum (Arif, PtkPost Edisi Minggu, 4 Agustus 2013).

Dari berbagai dampak negatifpermainan layang-layang,pemerintah kota Pontianak membuatPeraturan Daerah (Perda) dalammencegah dan mengatur agar haltersebut bisa diminimalisir.Berdasarkan Perda kota PontianakNo.15 tahun 2005 tentang perubahankedua Perda No. 3 Tahun 2004tentang ketertiban umum pasal 22ayat (1) menyebutkan bahwasannyasetiap orang dilarang bermainlayang-layang di wilayah daerahkecuali untuk kegiatan festival ataukebudayaan atas izin kepala daerah.Pada ayat (2) disebutkan kegiatanfestival atau budaya yang diizinkansebagaimana dimaksudkan ayat (1)dilarang menggunakan tali ataubahan metal, logam, kawat dankawat sejenisnya.

Secara menyeluruh apa yangdilakukan oleh Satpol PP dilapangan, tidak dapat menimbulkanefek jera dan penertiban hanya masihbersifat peringatan dengan caramengambil layang-layang tanpamenerapkan indikasi pidanapermainan yang sesuai dengan aturanyang ada.

Penelitianinibertujuanuntukmemberikangambarantentangsuatumasyarakatatausuatukelompok orangtertentuataugambarantentangsuatugejalaatauhubunganantaraduagejala

Oleh karena itu perludilakukan pengawasan StrategiSatuan Polisi Pamong Praja dalammenertibkan pemain layang-layangyang menggunakan tali kawat diKota Pontianak.

KAJIAN TEORIIstilah strategi berasal dari

bahasa Yunani yaitu stratigos ataustratigus dengan kata jamak yaitustrategi yang berarti jendral atauperwira negara. Menurut Subagio(dalam Nawawi, 2000:147) ”Strategiadalah proses atau rangkaiankegiatan pengambilan keputusanyang bersifat mendasar danmenyeluruh, disertai penetapan caraimplementasinya yang dibuat olehmanajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruhyayasan di dalam suatu organisasiuntuk mencapai tujuan. Daripendapat Subagio di atas, dapatdisimpulkan bahwa strategimerupakan suatu proses yangsistimatis dan menyeluruh dari awalhingga pencapaian akhir dari tujuanyang ingin dicapai.

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

4ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

Thompson (dalam Oliver,2001:2) mendefinisikan strategiadalah sebagai cara untuk mencapaisebuah hasil akhir. ”Hasil akhirmenyangkut tujuan dan sasaranorganisasi.Bebbett (dalam Oliver,2001:2) ”Strategi merupakan sebagaiarah yang dipilih organisasi untukdiikuti dalam mencapai misinya”.Pendapat Thomson dan Babbett diatas pada dasarnya menitikberatkancara mencapai hasil akhir dari tujuanyang tealh ditentukan.

Mintzberg (dalam Oliver,2001:2) menawarkan lima kegunaandari kata strategi, yaitu:

1. Sebuah rencana yaitusuatu arah tindakan yanginginkan secara sadar.

2. Sebuah cara yaitu suatumanuver spesifik yangdimaksudkanuntukmengecoh ataukompetitor.

3. Sebuah pola dalam suaturangkaian tindakan.

4. Sebuah posisi yaitu suatucara menempatkanorganisasi dalam sebuahlingkungan.

5. Sebuah perspektif yaitusuatu cara yangterintegrasi dalammemandang dunia.

Kelima kegunaan strategiyang ditawarkan Minitzberg di atassudah sangat detail bagi organisaibagaimana mencapai hasil akhirorganisasi bisa berjalan sesuai tujuanyang telah dibuat. Lima pointtersebut sudah sangat cocok untukmenjadi acuan.

Strategi merupakan alat untukmencapai tujuan. Dalamperkembanganya, konsep mengenai

strategi terus berkambang. Hal ini patdi tunjukkan oleh adanya perbedaankonsep mengenai strategi selama 30tahun terakhir.Menurut chandler(1962) : strategi merupakan alatuntuk mencapai tujuan perusahaandalam kaitanya dengan tujuan jangkapanjang, program tindak lanjut, sertaprioritas alokasi sumber daya.Learned, Christensen adrews, danguth (1965) strategi merupakan alatuntuk menciptakan keunggulanbersaing. Dengan demikian slah satufocus strategi adalah memutuskanapakah bisnis tersebut harus ada atautidak ada.

Manajemen strategic adalahproses atau rangkaian kegiatanpengambilan keputusan yangbersifat mendasar dan menyeluruh,disertai penetapan caramelaksanakannya, yang dibuat olehmanajemen puncak danimplementasikan oleh seluruh jajarandi dalam suatu organisasi, untukmencapai tujuannya. Arti manajemenstrategik lainnya adalah “ usahamanajerial menumbuhkembangkankekuatan organisasi untukmengeksploitasi peluang yangmuncul guna mencapai tujuannyayang telah ditetapkan sesuai denganmisi yang telah ditentukan.”

Pengertian Analisis SWOT

Konsep dasar pendekatanSWOT ini, tampaknya sederhanasekali yaitu sebagaimanadikemukakan oleh sun tzu (sun tzu :1992), bahwa “apabila kita telahmengenal kekuatan dan kelemahandiri sendiri, dan mengetahuikekuatan dan kelemahan kawan,sudah dapat dipastikan bahwa kitaakan dapat memenangkan

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

5ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

pertempuran.” Dalamperkembangannya saat ini analisisSWOT, tidak hanya dipakai untukmenyususn strategi di medanpertempuran, melainkan banyakdipakai dalam penyusunanperencanaan strategi bisnis strategicbusiness planning yang bertujuanuntuk menyusun strategi-strategijangka panjang sehingga arah dantujuan perusahaan dapat dicapaidengan jelas dan dapat segeradiambil keputusan, berikut semuaperubahanya dalam menghadapipesaing.

Analisis swot adalahidentifikasi berbagai faktor secarasistematis untuk merumuskanstrategi perusahaan. Analisis inididasarkan pada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan (strengths)dan peluang (opportunities), namunsecara bersamaan dapatmeminimalkan kelemahan(weaknesses) dan ancaman (threats).Proses pengambilan keputusanstrategi selalu berkaitan denganpengembangan misi, tujuan, strategi,dan kebijakan perusahaan. Dengandemikian perencana strategi (strategic planner) harus menganalisisfaktor-faktor strategis perusahaan(kekuatan, kelemahan, peluang danancaman) dalam kondisiyang adasaat ini.SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths danweaknessesserta lingkunganeksternal opportunities dan threatsyang dihadapi ini bisnis. AnalisisSWOT membandingkan antarafaktor eksternal peluang(opportunities) dan ancaman (threats)dengan faktor internal kekuatan(strengths) dan kelemahan(weaknesses).

Proses pengambilankeputusan strategis selalu berkaitandengan pengembangan misi, tujuan,dan menganalisis faktor-faktorstrategis perusahaan atau organisasi(kekuatan, kelemahan, peluang,ancaman) yang disebut analisisSWOT (Rangkuti, 2006:19). Hasildari interaksi faktor strategis internaldengan eksternal menghasilkanalternatif-alternatif strategi(Rangkuti, Analisis SWOT TeknikMembedah Kasus Bisnis (1997).

Alat yang dipakai untukmenyusun faktor-faktor strategisperusahaan adalah matriks SWOT.Matrik ini dapat menggambarkansecara jelas bagimana peluang danancaman perusahaan dapatdisesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriksini dapat menghasilkan empat setkemungkinan alternative strategi.

METODE PENELITIANJenis penelitian deskriptif

dengan teknik analisis data kualitatif.Data yangdiperolehdianalisisdenganmenggunakananalisis SWOT.Alasanmenggunakananalisis SWOTkarenamerupakansuatustrategiyaitumengenaipenelitiankondisisaatinidangambarankedepan yang mempengaruhiproses pencapaiantujuan yangtelahditentukan.

Untuk memperoleh data daninformasi yang lebih akurat sesuaidengan permasalahn yang diteliti,peneliti melakukan langkah-langkahsebagai berikut:1. Studi Kepustakaan (Library

Research)Studi Kepustakaan

adalah dengan mempelajaribuku-buku, artikel-artikel, serta

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

6ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

perundang-undangan yangberlaku yang ada hubunganyadengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian Lapangan (FieldResearch)

Penelitian Lapanganialah penelitian yang dilakukanlangsung dilokasi penelitianguna mendapatkan data,informasi dan gambaran sesuaimasalah yang diteliti.

Teknik pengumpulandata merupakan langkah yangpaling strategis dalam penelitiankarena tujuan utama daripenelitian untuk mendapatkandata (Sugiyono, 2009). Lebihlanjut Sugiono memaparkanbahwa teknik pengumpulan datadapat dilakukan denganinterview (wawacara) dandokumentasi. Penjelasan dariteknik pengumpulan datatersebut sebagai berikut :

1. Pedoman wawancara, yaitusuatu daftar dari sejumlahpertanyaan yang telahdisusun secara sitematis,sebagai panduan penelitianwaktu melakukan wawancaradengan sumber datapenelitian ini. Kemudianjawaban langsung dariresponden dan dicatat olehpenulis dalam lembaranjawaban yang telahditentukan.

2. Alat pengumpulan data yangdigunakan untuk teknikdokumentasi adalah untukmelengkapi teknikwawancara artinya data yangdiperoleh dari wawancaradapat dilengkapi dengan hasildokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASANDari berbagai dampak negatif

permaianan layang-layang,pemerintah kota Pontianak membuatPeraturan Daerah (Perda) dalammencegah dan mengatur agar haltersebut bisa diminimalisir.Berdasarkan Perda kota PontianakNo.15 tahun 2005 tentang perubahankedua Perda No. 3 Tahun 2004tentang ketertiban umum pasal 22ayat (1) menyebutkan bahwasannyasetiap orang dilarang bermainlayang-layang di wilayah daerahkecuali untuk kegiatan festival ataukebudayaan atas izin kepala daerah.Pada ayat (2) disebutkan kegiatanfestival atau budaya yang diizinkansebagaimana dimaksudkan ayat (1)dilarang menggunakan tali ataubahan metal, logam, kawat dankawat sejenisnya.

Penegakan dan penertibanterhadap pemain layangan berupasosialisasi dan razia selama inidinilai masih kurang efektif padahalsanksi sebenarnya sudah tercantumdalam Perda. Di sisi lain, Perda yangada sekarang pun masih tidakmencakup kepada hal yangmenyeluruh seperti melarang oranguntukmemproduksi/membuat/menjuallayang-layang dan kemudianmasyarakat bisa mendapatkandengan mudah layang-layangtersebut. Selain itu, ada oknumSatpol PP yang masih bermain“mata” dengan pemain layang-layangan sehingga adanya razia bisadiketahui pemain menyebabkan raziayang dilakukan tidak berhasil. Secaramenyeluruh apa yang dilakukan olehSatpol PP di lapangan, tidak dapatmenimbulkan efek jera dan

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

7ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

penertiban hanya masih bersifatperingatan dengan cara mengambillayang-layang tanpa menerapkanindikasi pidana permainan yangsesuai dengan aturan yang ada.

Bahaya yang terjadi akibatpermainan layang-layang adalahsebagai berikut :1. Kematian

Sejak tahun 2012 sampai2014 sudah ada 6 korban yangmeninggal akibat layangan dari anak-anak hingga orang dewasa dan daribeberapa korban tersebut juga adayang termasuk pemain. Dari korbantersebut kasus meninggalnya adayang kesetrum dan ada juga yangterjerat tali layangan. Sudah adabeberapa korban yang meninggalakibat layangan seperti yang baru-baru ini yang terjadi di daerah danausentarum seorang anak Rafif HadiAzha Bin Dwi Nuryadi. Meninggalsetelah lehernya terjerat tali layang-layang yang menggunakan taligelasan saat ia ikut bersama ibu danpamannya membonceng sepedamotor.

2. Korban luka-luka akibatlayangan

Sudah banyak sekali korbanluka-luka akibat permainan laying-layang contohnya adalah pada salahseorang pengendara motor bernamazainudin warga jalan budi utomogang bersatu Pontianak. Zainudinterjatuh dari motor bersama anaknyaitu karena terjerat tapi layanganterjerat tali layangan saat melintasijalan M Yamin Pontianak Kota.Akibatnya Zainudin mengalami lukaserius di dagu dan tangannya.Peristiwa nahas itu terjadi saatZainuddin saat hendak pulang

kerumahnya arah Pontianak Utara.Saat itu ia memboncengi anaknyaJodi menggunakan Sepeda motor.Tanpa disadari tali gelas layanganmelintas di bagian wajahnya karenatidak dapat mengelak Zainuddinbahkan sempat menahan talilayangan tersebut denganmenggunakan tangan kanannyanamun tali tersebut tak terhindarkandan menjerat mengenai bagian dagu.Saat tali menjerat wajahnyaZainuddin, ia langsung berhentimendadak dan tejatuh darikendaraanya bersama anaknyasehingga menyebabkan tabrakanberuntun.

3. Terjadinya pemadaman listrik

Pemadaman lampu sudahsemakin sering terjadi di KotaPontianak yang dikarenakan pemainlayangan apabila waktu sore yangcerah banyaknya pemain layanganyang bermain yang berakibatmeruska jaringan listrik apabila adalayangan yang memakai tali kawattersangkut. Berdasarkan sumber dariPLN pada saat hari cerah bisa terjadi20 kali seperti gangguan pemadamanlampu (Hasil wawancara Humas PlnKota Pontianak).

Berdasarkan analisis SWOTdi atas dan pengamatan penulis dilapangan sehingga penulismenyimpulkan beberapa strategipenting untu menangani pemainlayang – layang di Kota Pontianak.Adapun strateginya meliputi antaralain sebagai berikut :

a. Satpol PPMasih banyaknya korban

akibat permainan layang-layang

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

8ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

sehingga Satpol PP harus seringmelakukan razia. Selain itu PolPP juga harus menangkap tanganpemain layanagn danmemberikan sanksi terdahappemain berupa tepiring bahkansanksi pidana. Jalin koordinasidengan semua pihak mulai daritingkat RT dan kecamatan dansekolah- sekolah pada semuatingkatkan untuk melukankantindakan preventif danmendorong mereka sebagaipelopor anti layangan.

b. PLNStrategi yang dilakukan

oleh pihak PLN untuk memcegahdan mengurangi pemain layang-layang adalah sosialisasi kepadamasyarakat akan bahaya bermainlayang-layang. PLN juga harusterus memberikan pemahambahwa dampak layangan jugamempengaruhi terhadapdistribusi aliran listrik ke rumahmasyarakat seperti pemadamandan itu tentu merugikan semuapihak. PLN juga harusmelakukan pendekatan danmemberikan nasihat kepada pararemaja untuk tidak bermainlayang-layang yangmenggunakan tali kawat.

c. KelurahanDari pihak kelurahan

salah satu untuk mencegahpemain layang-layang adalahbekerja sama dengan SatpolPP melakukan razia dan jugamemberikan arahan kepadaRT dan warganya untukbersama-sama mencegahpemain layang-layang.

d. RtSalah satu strategi dari

RT adalah memberikansosialisasi kepada warganyaakan bahaya bermain layang-layang dan bekerja samamemcegah pemain layang-layang serta memberi plangdi tempat-tempat para pemainbermain layang-layang. Jikamasih ada yang ditemuknbermain, RT jangan takutuntuk menangkap danmelaporkanya ke pihakberwajib

e. MasyarakatMasyarakat memberikan

dukungan kepada RT dankeluhan serta bersama-samamencegah para pemainlayang-layang danmemberikan nasihat kepadaanak-anak mereka akanbahaya bermain layang-layang.

f. Baliho dan PlangLangkah selanjutnya

adalah dengan memasangbaliho dan plang seperti yangdilakukan oleh PLN yangmengingatkan masyarakattentang bahaya bermainlayang-layang denganmenggunakan tali kawat.Setiap RT harus ada Planglarangan bermain layanganseperti yang dilakukan olehbapak M. Ali selaku KetuaRT 9 Gg Sepakat yangditemui pada saat wawancara.

g. Media massaMelakukan sosialisasi

dengan melalui media massamerupakan langkah paling

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

9ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

tepat untuk memberikanhimbauan kepada masyarakatluas akan bahaya danlarangan bermain layang-layang menggunakan talikawat.

PENUTUPa. kesimpulan

Berdasarkan hasil daripenelitian yang telah dipaparkansebelumnya mengenai faktor-faktor penyebab dan dampakakibat dari permainan layang-layang di kota Pontianak danalternativ strategi melalui analisiSWOT. Adapun faktor-faktorpenyebab banyaknya pemainlayang-layang di Kota Pontianakadalah sebagai berikut :1. Faktor Kebudayaan yang

masih melakat padamasyarakat Kota Pontianak

2. Kurangnya kesadaranmasyarakat akan bahaya danakibat bermain layang-layang

3. Minimnya dana dan tenagadari Satpol PP sehinggatidak bisa rutin melakukanrazia kepada para pemainlayang-layang

4. Kurangnya kerjasama dariinstransi terkait sehinggamasih marakanya parapemain layang-layang.

b. Saran

Hasil penelitianmenawarkan beberapa saran

yang mengkin dapat dijadikansaran terhadap Satpol PP KotaPontianak adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi dan himbauanterus ditingkatkan dan dibuatlebih menarik dan bisadilihat secara umum agarorang tergugah dan sadarakan bahaya yangdiakibatkan oleh pemainlayang-layang

2. Satpol PP Kota Pontianakdiharapakan bisa mendorongpihak yang terkait untuklebih tegas melarang parapemain layangan.

3. Menindak tegas kepada parapemain sehinggamenimbulkan efek jerasehingga tertanam di dalammasyarakat agar jika haltersebut terwujud, makasecara perlahan akanmemberikan kesadaran akanakibat dan bahaya daripermainan tersebut

4. Melakukan pengawasan danrazia lebih rutin sehinggatidak memberikankesempatan dan celah untukpara pemain bermain layang-layang

DAFTAR PUSTAKA

Bryson, M.Jhon. 2003. PerencanaanStrategi Bagi OrganisasiSosial. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Bugin, Burhan. 2006. MetodePenelitian Kualitataif.

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

10ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

Jakarta. Kencana PerdanaMedia Group.

David, ferd. 2004. Manajemen StrategiKonsep-konsep. Jakarta : Pt.Indeks

Moleong, Lexy J, 2004, MetodologiPenelitian Kualitatif, PTRemaja Rosdakarya.Bandung.

------2007. Metodologi PenelitianKualitatif Edisi Revisi.Bandung : RemajaRosdakaraya.

Nawawi, Hadari. 2001. MetodePenelitian BidangSosial.GajagmadaUniversityPerss.Yogyakarta.

Nawawi, H. Hasari, 2005. “ManajemenStrategik Organisasi NonProfit BidangPemerintahan.Yogyakarta :PT. Gadjah Masa UniversityPress.

Oliver, sandra. Strategi PublicRelations, PT Gelora AksaraPtratama, 2001.

Pardede, Pontas M. 2011. ManajemenStrategic Dan KebijakanPerusahaan (PedomanUtama Pembuatan RencanaStrategic (Renstra) AtauRencana PembangunanJangka Menengah(Rpjm),Jakarta : PT. MitraWacana Media

Rangkuti, Freddy. 2006. AnalisisSWOT Teknik MembedahKasus . Jakarta: PTGramedia Pustaka.

Siagian, Sondang P. 2004.Manajemen Strategi. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Soehartono, Irawan. 1995. MetodePenelitian Sosial. Suatu TeknikPenelitian BidangKesejahteraan Sosial dan IlmuSosial Lainnya. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. MemahamiPenelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta

Sutopo. 2002. Metodologi PenelitianKualitatif. Surakarta : SebelasMaret Universitas Press.

Literatur Perundang - Undangan

Peraturan Daerah ( Perda ) kotaPontianak No 15 tahun 2005 tentangperubahan kedua Perda No 3 Tahun2004 tentang ketertiban umum pasal 22ayat 1

Koran

Koran Tribun Pontianak

Internet

http://id.wikipedia.org/wiki/Layang-layang

http://id.wikipedia.org/wiki/Polisi_Pamong_Praja

http://www.philipjusuf.com/2012/03/peraturan-daerah-kota-pontianak-nomor-1-tahun-2005-tentang-pembentukan-

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.an.id

11ZULPIANDRI, NIM. E01107007Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN

satuan-polisi-pamong-praja-kota-pontianak/

http://pontianak.tribunnews.com/2013/08/03/polisi-amankan-kawat-layangan

http://www.tribunnews.com/regional/2013/07/26/pemadaman-akibat-kawat-layangan