(LPPD) - Desa Petransjaya

39
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KECAMATAN MUARA KELINGI DESA PETRANS JAYA LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA AKHIR TAHUN ANGGARAN (LPPD) TAHUN 2016

Transcript of (LPPD) - Desa Petransjaya

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

KECAMATAN MUARA KELINGI

DESA PETRANS JAYA

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH

DESA

AKHIR TAHUN ANGGARAN

(LPPD)

TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KECAMATAN MUARA KELINGI

DESA PETRANS JAYA

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA (LPPD)

AKHIR TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Bab I

Pasal 1, Desa adalah desa dan desa adat atau sebutan lain selanjutnya disebut

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan

Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi,

otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang

mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan/atau

dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka

sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan

partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa.

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Pearturan Pelaksan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Desa Petrans Jaya yang kondisi desanya sebagian besar kontur tanahnya

adalah daratan, dari luas Desa yang berada di Desa Petrans Jaya, sebagian

besar perkebunan kelapa sawit dan kebun karet. Perkebunan kelapa sawit dan

kebun karet di Desa Petrans Jaya 70 % dan 30 % merupakan lahan pemukiman

penduduk, Perkantoran, Rumah Ibadah dan lain sebagainya dari Luas

Desa 1.919,96 Ha.

Pendapatan Desa tahun 2016, terdiri Pendapatan Asli Desa (PADes), Alokasi

Dana Desa ( ADD) dan Dana Desa (DD) semangat gotong royong tetap tumbuh dan

berkembang dalam setiap kegiatan Pembangunan di Desa Petrans Jaya.

Kegiatan Pemerintahan Desa berjalan dengan baik dan sesuai dengan

Anggaran yang telah tertuang dalam APBDesa. Kontrol pelaksanaan

Penyelenggaraan Pemerintah Desa dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa

dan masyarakat desa. Pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan

Pemerintah desa dilakukan setiap akhir tahun.

A. DASAR HUKUM :

Adapun dasar hukum dari Laporan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun

1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

bersumber dari Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014, tentang

Pengelolaan Keuangan Desa;

9. Peraturan Manteri Dalam Negiri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 07 Tahun 2015 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

B. GAMBARAN UMUM DESA

1. Kondisi Geografis

Keseharian masyarakat Desa Petrans Jaya adalah mayoritas berkebun

kelapa sawit, Pekebun karet, karyawan diperkebunan kelapa sawit baik di PT

Djuanda Sawit Lestari maupun kebun plasma, berternak dan berdagang.

Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas

memiliki jarak geografis dengan Kota Kecamatan Muara Kelingi sekitar 30 KM

dan Ke Kota Kabupaten Muara Beliti Sekiar 70 KM. Desa Petrans Jaya

merupakan salah satu Desa di Kecamatan Muara Kelingi yang berada di

penghujung Kecamatan sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara

Lakitan dan Kecamatan Megang Sakti.

Luas Desa Petrans Jaya 1.919,96 Hektar atau 2,97% dari Luas

Kecamatan Muara Kelingi yaitu 64.582,90 Hektar, sebelah Utara berbatasan

dengan Desa Lubuk Pandan Kecamatan Muara Lakitan, sebelah Barat

berbatasan dengan Desa Karya Mukti Kecamatan Muara Kelingi dan Desa

Muara Megang Kecamatan Megang Sakti, Sebelah Selatan berbatasan

dengan Desa Beliti Jaya, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karya

Sakti.

Desa Petrans Jaya berada 75 meter dari permukaan laut, Curah Hujan

rata-rata pertahun1313,87 mm/tahun, keadaan suhu rata-rata 31oC. dan

terletak pada S 2°55’11.5536”, E 103°8’16.6884” .

2. Gambaran Umum Demografis

Berdasarkan pada data administrasi Pemerintah Desa Petrans Jaya

gambaran umum kondisi demografis Desa Petrans Jaya sebagai berikut :

a. Luas

Luas Desa Petrans Jaya

terbagi atas :

1. Perkebunan Kelapa Sawit

2. Perkebunan Karet

3. Tanah Fasilitas Desa

4. Komplek Balai Desa

5. Tanah Pemakaman

6. Sawah Masyarakat

7. Pekarangan Penduduk

1.919,96 hektar

1.464,21 hektar

215 hektar

10 hektar

2 hektar

2 hektar

- hektar

200,75 hektar

8. Tanah wakaf

9. Jalan

6 hektar

30 hektar

b. Batas Desa

1. Sebelah utara,

2. Sebelah Timur,

3. Sebelah Selatan

4. Sebelah Barat

: Desa Lubuk Pandan

: Desa Karya Sakti

: Desa Karya Mukti/Beliti Jaya

: Desa Muara Megang

c. Jalan Desa

1. Panjang Jalan Kabupaten

2. Panjang Jalan Desa

3. Jalan Tanah

4. Jumlah Jembatan Beton

: 88 km

: 17 km

: 4 km

: 17 Buah

d. Ekonomi Masyarakat

1. Jumlah angkatan Kerja (Penduduk usia 15-55 th)

2. Jumlah angkatan Kerja Usia 15-55 th yang masih

sekolah

3. Jumlah angkatan Kerja Usia 15-55 th yang jadi Ibu

Rumah tangga

4. Jumlah angkatan Kerja Usia 15-55 th pekerja penuh

5. Jumlah angkatan Kerja Usia 15-55 th yang tidak

menentu

6. Jumlah Rumah tangga Petani

7. Jumlah Anggota Rumah tangga petani

8. Jumlah Rumah tangga Buruh tani

9. Jumlah anggota Rumah tangga buruh tani

:562 jiwa

: 268 jiwa

: 134 jiwa

: 38 jiwa

: 28 jiwa

: 86 jiwa

: 261 jiwa

: - jiwa

: - jiwa

e. Profesi

1. Pedagang

2. Pengrajin

3. PNS

4. TNI/POLRI

5. Penjahit

6. Montir

7. Sopir

8. Karyawan Swasta

: 30 jiwa

: 12 jiwa

: 6 jiwa

: 1 jiwa

:.3 jiwa

:.4 jiwa

:.30 jiwa

:.28 jiwa

9. Kontraktor

10. Tukang Kayu

11. Tukang Batu

12. Guru Swasta

:........... jiwa

:25 jiwa

:.20 jiwa

:.17 jiwa

f. Produk Domestik Desa

1. Tanaman Kelap sawit, Luas

2. Tanaman Karet, Luas

: 1.424,61 Hektar

: 215 Hektar

g. Pendidikan

• Jumlah Gedung sekolah

1) TK/PAUD

2) SD

3) SMP/Mts

4) SMA

5) Madrasah Diniyah

• Jumlah Buta huruf

1) Tidak tamat SD

2) Tamat SD/Sederajat

3) Tamat SMP/Sederajat

4) Tamat SMA/Sederajat

5) D-1

6) D-2

7) D-3

8) S-1

: 2 Buah

: 1 Buah

: 1 Buah

: - Buah

: 1 Buah

: 18 Jiwa

: 132 jiwa

: 577 jiwa

: 193 jiwa

: 139 jiwa

: - jiwa

: - jiwa

: 6 jiwa

: 15 jiwa

h. Wajib belajar 9 Tahun

1. Usia 7 – 15 tahun

2. Masih sekolah 7 – 15 tahun

3. Tidak sekolah 7 – 15 tahun

: 94 jiwa

: 497 jiwa

: 97 jiwa

i. Kesehatan Masyarakat

1. Puskesmas Pembantu

2. Poliklinik Kesehatan Desa/Polindes

: 1 buah

: 1 buah

3. Posyandu

4. Bidan Desa

5. Balita

6. Balita Gizi Buruk

7. Balita Gizi Baik

8. Rumah tangga menggunakan air bersih/PAH

9. Rumah tangga menggunakan air sungai

: 1 buah

: 1 Orang

: 57 anak

: - anak

: 57 anak

: 454 Rumah tangga

: - Rumah tangga

j. Penduduk

1. Jumlah Kepala Rumah Tangga

2. Jumlah Penduduk

: 454 KK

: 1.569 Jiwa

k. Jumlah Aparatur Pemerintahan Desa

1. Perangkat Desa

2. BPD

3. RT

4. RW/Dusun

5. LPMD

6. KPMD

: 13 Orang

: 9 Orang

: Orang

: 6 Orang

: 12 Orang

: 4 Pengurus

l. Komplek Balai Desa

• Bangunan Kantor Desa :1 Unit

m. Sarana umum

1. Jumlah Masjid

2. Surau/ Mushola

3. Jumlah Gardu Siskamling

4. Jumlah MCK

: 3 Buah

: 9 Buah

: 11 Buah

: - Buah

3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Desa

Kegiatan perekonomian Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara

Kelingi Kabupaten Musi Rawas selama ini masih didominasi oleh sektor

perkebunan kelapa sawit baik kebun sawit mandiri maupun kebun sawit

plasma dan sebagian berkebun karet wilayah Desa Petrans Jaya 95 %

adalah daratan yang merupakan lahan mata pencaharian masyarakat

setempat. Namun dari pesatnya perkebunan desa belum seutuhnya

membuahkan hasil optimal, ini disebabkan karena masih rendahnya

pengetahuan dan buruknya jalan porossehingga sangat menhambat para

pekebun mengeluarkan hasil perkebunan. Tingkat pendapatan masyarakat

belum seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga tidak

sebanding dengan penghasilan yang dapat mereka serta masih minimnya

bekal ketrampilan, dan mahalnya barang-barang kebutuhan sembako.

b. Pertumbuhan Ekonomi Desa

Pertumbuhan perekonomian desa masih didominasi oleh sector

pertanian, selain mengolah pertanian masyrakat ada juga yang

menjalankan perdagangan dan peternakan kambing, sapi, walaupun masih

sebatas bijian ekor dalam peternakan tersebut. Dalam data Profil Desa

Tahun 2015 disebutkan bahwa ;

- Potensi umum : Potensi sedang

- Potensi sumber daya alam : Potensi sedang

- Potensi sumber daya manusia : Potensi sedang

- Potensi kelembagaan : Baik

- Potensi saran dan prasarana : Kurang baik

BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

A. Visi dan Misi

Sebagai dokumen perencanaan yang merupakan penjabaran dari

Dokumen RPJM Desa, maka seluruh rencana program dan kegiatan

pembangunan yang akan dilakukan oleh Desa secara bertahap dan

berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi-Misi Desa.

Visi-Misi Desa Petrans Jaya diintegrasikan sebagai wujud perencanaan

pembangunan selama 6 (enam) tahun dengan keinginan bersama masyarakat

desa.

Adapun Visi Desa Petrans Jaya sebagai berikut :

Terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan guna terwujudnya

masyarakat yang aman, tentram, jujur, demokratis dan sejahtera.

Sedangkan Misi Desa Petrans Jaya adalah :

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia baik aparatur pemerintahan maupun

masyarakat desa;

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa dan perkebunan;

3. Meningkatkan kegiatan Sosial, Kebudayaan dan Keagamaan;

4. Meningkatkan kwalitas pelayanan masyarakat;

5. Meningkatkan Pemberdayaan dan Ekonomi Masyarakat;

6. Menggali Potensi SDA Desa guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa;

7. Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan

ketertiban desa.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Desa

Program Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) merupakan

permulaan baru bagi desa dalam menjalankan ataupun mendukung program

kerja pemerintah desa. Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) sangat

mendukung dalam upaya pembiayaan bidang Penyelengaraan Pemerintahan

Desa, Penyelengaraan Pembangunan Desa, Penyelenggaraan Pembinaan

Masyarakat dan Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan

musyawarah sebagainkemufakatan perencanaan pembangunan desarutin

dilaksanakan, guna menghasilkan beberapa jenis kegiatan pembangunan baik

yang dilaksanakan oleh Desa dari dana APBDesa maupun pemerintah kabupaten

dari APBD Kabupaten, Pemerintah provinsi dari APBD Propinsi dan Pemerintah

pusat dari dana APBN. Hasil MUSRENBANGDES dibagi 2 (dua) kegiatan, yaitu ;

- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)

- Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa)

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah merupakan Perencanaan

penting untuk kegiatan strategis desa dalam melaksanakan kegiatan

pembangunan selama 6 (enam) tahun kedepan atau satu masa jabatan

Kepala Desa yang mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Musi Rawas.

Prioritas Pembangunan di tahun 2016 yang dibiayai dari dana APBDes

di arahkan ke arah Infrastruktur jalan, peningkatan ekonomi masyarakat

melalui peternakan kambing etawa, menghidupkan seni dan budaya local,

pembangunan pos keamanan lingkungan,sedangkan dana yang bersumber

dari Kabupaten atau pembangunan skala Kabupaten Musi Rawas yang

diterima Desa Petrans Jaya yaitu peningkatan jalan aspal, Drainase atau spal

dan penambahan jaringan listrik berupa travo, tiang dan kabel tegangan

rendah dan jaringan kabel tegangan.

b. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa)

Rencana Kerja Tahun Desa Merupakan Rencana Kerja Pembangunan

Desa yang dilaksanakan dalam waktu Jangka Pendek atau tahunan yang

kegiatanya dilaksanakan berdasarkan APBDesa yang telah disetujui dan

disahkan bersama BPD yang dituangkan dalam Pearturan Desa mengenai

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, untuk dikerjakan pada tahun

anggaran tersebut yang didanai oleh Desa dengandana Alokasi Dana Desa

(ADD), dan Dana Desa (DD). Kegiatan ini merupakan bagian dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah yang kegiatannya per tahun.

Pengelolaan Belanja Desa dituangkan dengan APBDesa yang disusun

bersama dengan Lembaga-lembaga Desa yang terdiri dari Unsur Pemerintah

Desa, BPD, Tokoh masyarakat, tokoh perempuan, Tokoh Agama serta unsur

lainnya yang telah mendapatkan persetujuan peserta Musrenbangdes/

masyarakat yang ditetapkan dalam Berita Acara Musrenbangdes tahun 2016

yang lalu.

Pembiayaan semua Pelaksanaan pembangunan ini dikelola oleh

Bendaharawan Desa, Tim Teknis oleh

1. Tim Pelaksana Kegiatan Pemerintahan dan

2. Tim Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.

Kebijakan umum Anggaran, baik Langsung maupun Tidak Langsung

sepenuhnya mengacu pada kemampuan keuangan Desa Petrans Jaya yang

tertuang dalam APBDes yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan

keuangan Desa serta memperhatikan hasil Musrenbangdes dan skala

prioritas.

Kegiatan- kegiatan ini dilakukan dengan melihat Indek Anggaran

kegiatan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Dan tidak

boleh bertentangan dengan kebijakan Pemerintah. Mengingat dana yang ada

di Alokasi Dana Desa merupakan dana Stimulan yang harus didukung dengan

Pendapatan Asli Desa serta partisipasi masyarakat sepenuhnya. Karena

Prinsip Pembangunan Desa adalah dari masyarakat oleh masyarakat dan

semata- mata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Petrans

Jaya khususnya. Program – program pembangunan Desa dilakukan dengan

Usulan – usulan dari tingkat Dusun yang di musyawarahkan. Dan ditampung

pada kegiatan Musyawarah Desa/ MUSRENBANGDES. Semua program

kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan Pembangunan berkala. Kegiatan

pembangunan fisik untuk Desa Petrans Jaya lebih diarahkan ke sarana

prasarana infrastruktur, prasarana Pemerintahan, Pendidikan, Perhubungan,

Pertanian, yang mengacu pada Dokumen Musrenbangdes.

Mengingat bahwa Desa Petrans Jaya merupakan desa yang potensial

maka kegiatan sarana dan prasarana masih menjadi Prioritas dalam Agenda

Kegiatan Pembangunan Fisik Desa. Pemerintahan Desa menampung setiap

aspirasi Pembangunan kemudian usulan tersebut di masukan dalam Agenda

Pembangunan, dengan mempertimbangkan Keuangan yang ada, Karena

Faktor ini mendukung sepenuhnya berbagai kegiatan yang ada. Semua

Program ini sukses dilaksanakan sepenuhnya tentunya dengan didukung oleh

tenaga Profesional dan tidak melanggar ketentuan. Karena semua kegiatan ini

harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya masyarakat,

instansi- instansi terkait yang ada serta Pemerintah Kabupaten Musi

Rawas pada umumnya.

C. PRIORITAS DESA

Pelaksanaan pembangunan dalam desa untuk tahun 2016 cukup banyak

yang dilaksanakan kegiatanya. Pekerjaan-pekerjaan tersebut umumnya dari

dana Pemerintah yaitu dana Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).

Prioritas desa selalu dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes di setiap tahun

dan mengacu pada RPJMDesa yang melibatkan unsur Pemerintahan Desa,

warga masyrakat, kelpompok perempuan, Karang Taruna dan lain-lain.

Semua pelaksanaan pembangunan di desa menggunakan ketentuan

sekala prioritas, Setelah pekerjaan fisik/bangunan umum, jalan desa, drainase

dan lain- lain Setelah semua pelaksanaan kegiatan dalam desa selesai,

kemudian pelaksanaan pekerjaan non fisik. (Penguatan ekonomi masyarakat,

kelompok ekonomi desa, kegiatan perekonomian desa, Pembinaan Keagamaan,

dan lain sebagainya) Setelah semua pelaksanaan pembangunan fisik dan non

fisik dalam desa selesai, maka kegiatanya diarahkan pada Peningkatan Sumber

Daya Masyarakat Desa Petrans Jaya.

BAB III

KEWENANGAN DESA

A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA

Berdasarkan Bab I Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa, Desa adalah desa dan desa adat atau sebutan lain selanjutnya

disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-

usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.

Pemerintahan Desa Petrans Jaya juga melaksanakan kegiatan Otonomi

tersebut. Indikatornya adalah penggalian potensi desa yang ada. Namun usaha

tersebut masih jauh dari harapan Pemerintah Desa Petrans Jaya, karena masih

kurangnya faktor pendanaan, SDM, pendapatan masyarakat desa serta

Pendapatan Asli DesaPetrans Jaya yang hingga sampai saat ini mengandalkan

dari dana ADD dan DD.

1. Pelaksanaan Kegiatan

Program – program pembangunan Desa dilakukan dengan Usulan –

usulan dari tingkat Dusun yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada

kegiatan Dusun. Kemudian antar usulan-usulan dari Dusun tersebut dibawa

dalam Musrenbangdes.

Semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan

Pembangunan berkala. Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa Petrans Jaya

Besar masih sekitar sarana dan prasarana yang mengacu pada Dokumen

Musrenbangdes. Mengingat bahwa Desa Petrans Jaya Besar merupakan

salah satu Desa Pendukung Pangan maka kegiatan sarana dan prasarana

Perhubungan, Pertanian dan perkebunan serta Pemerintahan masih menjadi

Prioritas ataupun Agenda Kegiatan Pembangunan Fisik Desa.

2. Tingkat Pencapaian

Keberhasilan suatu pembangunan didesa tidak lepas dari peran serta

masyarakat, namun jika hanya mengandalkan dukungan swadaya juga belum

mampu atau belum bisa diukur berhasil apabila pelaksanaan pembangunan

tersebut hanya mengandalkan swadaya. Intinya harus ada kebersamaan,

saling pengertian, saling percaya dan saling mempunyai dan rasa memiliki

dan tanggung jawab.

Di desa Petrans Jaya Besar tingkat pencapain pembangunannya yang

paling menonjol adalah Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai APBD Kabupaten

Musi Rawas atau pembangunan skala kabupaten, dan APBDesa. Kontribusi

masyarakat melalui gotong royong fealatif tinggi dan secara keseluruhan

tingkat pencapaian pembangunan di Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara

Kelingi Kabupaten Musi Rawas tahun 2016 mencapai 80% dari target di

Rancangan Pembangunan Desa (RKPDesa) tahun 2016 dikarenakan

keterbatasan anggaran.

3. Satuan Pelaksanaan kegiatan Desa.

Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur Pemerintah Desa berjalan

dengan baik sesuai yang telah diatur dalam Peraturan Kepala Desa Petrans

Jaya tentang Pembentukan Tim Kelompok Kerja Tahun. Semua pelaksanaan

kegiatan pemerintahan sesuai aturan yang berlaku, dari Aparatur Pemerintah

Desa hingga ke Dusun berjalan dengan baik, begitu juga dengan Lembaga-

lembaga Desa yang ada.

4. Data Perangkat Desa

Desa Petrans Jaya dibagi menjadi 6 wilayah Dusun.

Berikut diterangkan data perangkat Desa Petrans Jaya Besar.

a) Kepala Desa : Maulana Malik Sofyana, S.IP

b) Sekretaris Desa : Nur Sodik S.Kom

c) Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum : Indah Yani

d) Kepala Urusan Keuangan : Ria Safitri, SKM

e) Kepala Urusan Perencanaan : Puji Utomo, S.Kom

f) Kepala seksi pemerintahan : Ali Maksum

g) Pembangunan dan Pemberdayaan : Fauzi Arif

h) Kepala Seksi Kemasyarakatan : M. Burhanudin

i) Kadus I : Taufik Mihtah Safingi

j) Kadus II : Ruswandi

k) Kadus III : Khoerul Solih

l) Kadus IV : Abdul Rosyad

m) Kadus V : Payun

n) Kadus VI : Suwarso

5. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Semua anggaran yang telah dituangkan dalam APBDesa Tahun 2016

telah dilaksanakan 96%. Semua pelaksanaan kegiatan di desa lebih

difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang dianggap menjadi skala prioritas

pelaksanaannya. Pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan dana yang

besar diajukan ke Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.

6. Proses Perencanaan Pembangunan

Dalam pelaksanaan Pembangunan di desa Petrans Jaya, sistim

Gotong Royong masih berjalan dan terus dipertahankan. Dalam hal ini Gotong

Royong masih menjadi sarana kerjasama antar warga dan menjalin

kebersamaan dalam pelaksanaan Pembangunan. Sebelum pelaksanaan

pekerjaan dilakukan terlebih dahulu diadakan musyawarah diantara pelaksana

kegiatan beserta elemen masyarakat di tingkat Dusun. Selanjutnya hasil

musyawarah tersebut dilaporkan ke Tingkat Desa. Kemudian dalam

Musrenbangdes dimasukan kedalam agenda pembangunan dan didata

menjadi Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa). Yang

disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDesa) dengan usulan dari masyarakat dan diprioritaskan pelaksanaan

pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan APBDesa.

7. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian

desa dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa, diperlukan

partisipasi dari seluruh masyarakat melalui pembangunan skala desa. Untuk

mendukung pelaksanaan program tersebut diperlukan sumber dana yang

dibutuhkan untuk melaksanakan pembangununan sarana dan prasarana

desa, yang pengerjaannya dilaksanakan oleh warga masyarakat desa.

Kantor Desa Petrans Jaya menjadi Program super prioritas karena

Kantor yang ada saat ini sudah berumur 25 tahun lebih dimana kondisi atap

sudah dipenuhi oleh anai/rayap hama kayu sehingga apabila tidak cepat

renovasi dan dibangun baru dikhawatirkan akan memakan korban disaat-saat

pelayanan masyarakat berlangsung atau disaat jam Dinas berlangsung.

Sumber utama dalam pelaksanaan pembangunan di desa Petrans

Jaya masih mengandalkan sepenuhnya mengandalkan Alokasi Dana Desa

(ADD) dan Dana Dana Desa(DD) banyak manfaat yang dihasilkan dari

kegiatan tersebut antara lain:

a) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam melayani masyarakat desa

diharapkan lebih optimal sesuai kewenanganya.

b) Lembaga- lembaga kemasyarakatan didesa dapat meningkatkan

kemampuanya dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

pembangunan sarana dan prasarana desa bersama dengan Pemerintah

Desa.

c) Diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan di setiap pembangunan sarana dan

prasarana akan memberikan kesempatan bekerja kepada masyarakat.

d) Partisipasi swadaya dana dan Gotong Royong tenaga/ matrial menjadi lebih

optimal.

Berikut disampaikan sarana dan prasarana desa yang ada :

a) Kantor Desa jumlah 1 unit

b) Masjid jumlah 3 Unit

c) Mushola berjumlah 9 Unit

d) RA/Paud berjumlah 2 Unit

e) Sekolah Dasar berjumlah 1 Unit

f) MTs berjumlah 1 Unit

g) Polindes berjumlah 1 Unit

h) Postu berjumlah 1 Unit

i) Poskamling berjumlah 12 Unit

j) POSYANDU Desa berjumlah 1 Unit

Uraian lebih lanjut ada dalam Profil Desa Petrans Jaya.

8. Permasalahan dan penyelesaian

Setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan dipastikan ada kendala. Ini

dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan

Pembangunan tersebut. Untuk mengantisipasi dan menyelesaikan masalah

tersebut diadakan musyawarah agar masyarakat mengerti dan memahami

serta mendukung sepenuhnya dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan

tersebut dan diharapkan agar semua masyarakat merasa ikut memiliki pada

pekerjaan tersebut dan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana.

B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN

1. Pelaksanaan Kegiatan

Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan daerah

Kabupaten/ kota terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan

pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan

oleh pemerintahan daerah kabupaten/ kota yang terkait dalam pelayanan

dasar. Dalam hal pelaksanaan kegiatannya Pemerintahan Desa berhasil.

Keadaan Geografis Desa Petrans Jaya Jangkauan ke Ibu Kota Kecamatan

yang relatif jauh (30 Km) hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan

Pemerintah Desa. Terkait perencanaan pembangunan yang berskala besar di

desa diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten lewat RPJMDes. Sedangkan

kegiatan Pemerintah Desa yang berskala kecil pelaksanaanya dilakukan oleh

Desa, dengan Harapan semua perencanaan pembangunan yang tertuang

dalam RPJMDes dapat terlaksana dan didukung dari Pihak Pemerintah Daerah

Kabupaten Musi Rawas dan Pihak Propinsi Sumatera Selatan.

2. Tingkat Pencapaian

Keberhasilan pelaksanaan program desa tidak lepas dari peran serta

masyarakat yang nyata. Di pekerjaan ini semua elemen masyarakat desa harus

bersatu padu melaksanakan semua pelaksanaan program desa.

Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun non fisik sebetulnya

sudah dirasakan berhasil. Adapun jika terdapat kekurangan merupakan hal

yang biasa di dalam pelaksanaan suatu program desa.

Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) di tahun

2016 dana yang dianggarkan untuk program pembangunan sepenuhnya

diserahkan ke wilayah yang membutuhkan sesuai perencanaan. Dari

Pemerintah Desa Petrans Jaya swadaya lebih ditekankan sekali mengingat

partisipasi mereka sangat dibutuhkan. Namun dalam pelaksanaanya hal

tersebut juga sering terhambat. Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang

kurang pemahaman ataupun karena yang lainya. Akan tetapi hal tersebut tidak

menjadi masalah bagi pelaksanaan program pembangunan maupun program

yang lainya.

3. Realisasi Program dan Kegiatan

Dalam rangka mendukung Program Pemerintah baik Pemerintah

Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten, kami dari Jajaran Pemerintahan Desa

beserta lembaganya senantiasa mendukung dan melaksanakan program

tersebut. Namun pelaksanaanya tidak seluruhnya mulus tetap saja ada

kendala, tetapi dari pihak pemerintahan Desa beserta lembaganya sering

diadakan sosialisasi – sosialisasi pelaksanaan program. Bagaimanapun juga

kontribusi masyarakat sangat diperlukan dalam setiap program – program

Pemerintah.

Berikut disampaikan data – data pembangunan desa ditahun 2016 :

No Bidang Sumber

anggaran Volume

Besaran anggaran

Realisasi Kegiatan

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

PADES/ADD/DD 443.459.764

a. Siltap Kepala Desa dan Perangkat Desa

ADD 14 Orang 127.950.00

0

100 %

b. Tunjangan BPD ADD 9 Orang 72.000.000 100 %

c. Tunjangan

bendahara desa DD/ADD 1 Orang 10.350.000

100 %

d. Tunjangan jabatan kehormatan perangkat desa dan BPD

ADD 1 Tahun 25.800.000

100 %

e. Tunjangan Kesehatan Pemerintah Dan BPD

ADD 1 Tahun 8.173.740

0%

f. Tunjangan Keselamatan Kerja Pemerintahan Desa

ADD 1 Tahun 9.497.850

0 %

g. Honorarium Petugas Regristrasi Desa

ADD 1 Tahun 900.000

100 %

h. Tunjangan Transportasi

ADD 1 Tahun 35.000.000

Kepala Desa ( Pembelian Motor Dinas Kepala Desa )

100 %

i. Kegiatan operasional Perkantoran

ADD/DD 1 Tahun 36.088.174

100 %

j. Kegiatan belanja

modal ADD 1 Tahun 39.500.000

100 %

k. Kegiatan

Operasional BPD DD 1 Tahun 8.600.000

100 %

l. Operasional Tim Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa ( PTPKD )

DD 1 Tahun 27.600.000

100 %

m. Monografi Desa ADD / DD 1 Tahun 17.400.000

100 %

n. Kegiatan Pemasangan Pilar Batas Desa

DD 1 Tahun 24.600.000

100 %

2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

a. pembangunan

jembatan beton DD 6x4x3,5m 84.188.000

100 %

. b. Pembangunan

siring beton DD 0,2x0,4x1.000m 184.812.90

0

100 %

c. Kegiatan Penyuluhan Narkoba

DD 1 Tahun 2.750.000 100%

d. Perpustakaan Desa ADD 1 Tahun 13.000.000 100%

e. Pembangunan

Pos Ronda DD 7 Unit 159.852.00

0 100%

f. Kegiatan Taman Pendidikan Al- Qur’an ( TPA)

PADes/DD 1 Tahun 22.550.000 100%

g. Kegitan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)

DD 1 Tahun 6.000.000 100%

3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

a. Kegiatan

Kamtibmas DD/PADesa 1 Tahun 12.600.000

100 %

4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

a. Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa

DD 1 Tahun 20.000.000

100 %

. b. Kegiatan

Posyandu DD / PADesa 1 Tahun 16.432.100

100 %

c. Kegiatan PKK DD / ADD 1 Tahun 28.000.000

100 %

d. Kegiatan Pemberdayaan Karang Taruna

DD / ADD 1 Tahun 8.667.000

100 %

e. Kegiatan Pemberdayaan LPM

DD/PADes 1 Tahun 12.500.000 100%

f. Kegiatan Pembentukan Dan Pengembangan Desa

DD 1 Tahun 4.000.000 100%

g. Pembeilian Bibit

Sapi (20 Ekor ) ADD 1 Tahun 171.700.00

0

100%

4. Satuan pelaksana kegiatan Desa

Dalam pelaksanaan setiap program desa dari jajaran Pemerintah Desa

Petrans Jaya melaksanakan ketentuan yang ada. Dari masing- masing

perangkat hingga ke tingkat Dusun melaksanakanya, namun dalam kegiatan

masih terdapat hambatan – hambatan. Bagi Pemerintah Desa Petrans Jaya

Besar apabila ada seorang ataupun sekelompok orang yang masih belum

menerima program desa merupakan pekerjaan yang harus dicari

penyelesainya.Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desa, maka

dari Pemerintah Desa mengadakan musyawarah diantara kelompok

masyarakat tersebut serta melakukan pendekatan-pendekatan guna

memberikan pemahaman. Pekerjaanya dibagi menurut tugas, wewenang serta

jabatanya dalam setiap penyelesaian masalah di desa, dan apabila di tingkat

desa tidak ada kesepakatan maka dilanjutkan ke tingkat atas.

5. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun non fisik dana yang

dianggarkan dari Kabupaten didata. Proyek- proyek tersebut yang

pendanaanya skala besar diserahkan kepada Kabupaten sementara yang

relatif kecil di anggarkan di APBDes. Untuk kegiatan pembangunan desa tidak

hanya terbatas pada pembangunan fisik, namun pelaksanaan kegiatan non

fisik pun dianggarkan dalam APBDes dan tertuang dalam RPJMDes. Segala

permasalahan yang menyangkut Pemerintahan Desa berkoordinasi dengan

instansi terkait. Realisasi pelaksanaan program Pemerintah Desa tidak lepas

dari tanggung jawab Pemerintah Kabupaten selaku Pembina dan pembimbing

dalam pelayanan pada masyarakat.

6. Permasalahan dan penyelesaian

Mengingat letak desa Petrans Jaya berbatasan dengan desa-desa

sekitar tidak terlepas dari masalah khususnya masalah kependudukan dan

batas Desa yang belum ditetapkan secara legalitas formal secara hukum oleh

Pihak Kabupaten, sehingga masih ada batas-batas Desa yang rancu dan

status Penduduk yang tak jelas. Namun demikian tidak pernah menimbulkan

permasalahan yang serius dan masih dapat di atasi secara kekeluargaan. Dari

pihak Pemerintah Desa Petrans Jaya sering mengadakan kerjasama untuk

program- program masyarakat desa Petrans Jaya dengan Desa tetangga

dalam pelaksanaan kegiatan desa sesuai dengan perencanaan Program

Desa. Bagi Pemerintah Desa Petrans Jaya terhadap semua masalah yang

timbul itu adalah suatu tantangan untuk sesuatu kemajuan dan semua dapat

diselesaikan sesuai dengan aturan yang ada.

BAB IV

TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

1. Dasar Hukum

Pelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah

senantiasa dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa. Karena salah satu

fungsi Pemerintah desa adalah pelayanan dan perlindungan masyarakat.

Dasar hukum tugas pembantuan ;

a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 5495);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

negara Republik Indonesia Nomor 4593 ).

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Penyelenggaraan pemerintahan Desa tidak lepas dari Pembinaan dari

Pihak Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten. Sesuai dengan kedudukanya

Pemerintah Desa merupakan pelaksana penyelenggaraan Pemerintahan

ditingkat terbawah yaitu desa. Dalam pelaksanaan kegiatannya tugas-tugas

pembantuan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dilaksanakan sesuai kewenanganya,

karena desa sesuai peraturan yang ada merupakan bagian dari Pemerintah

Kabupaten yang melaksanakan penyelenggaraan tugas umum diantaranya

pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh

instansi terkait.

3. Pelaksanaan Kegiatan

Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari

pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang

ditimbulkan bersifat lokal maka urusan pemerintahan tersebut menjadi

kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan

tersebut, di desa Petrans Jaya Besar berpedoman pada kebijakan Pemerintah

Kabupaten. Karena pemerintahan desa melaksanakan kegiatannya mengacu

pada Peraturan perundangan Kabupaten Musi Rawas. Sedangkan dalam desa

pelaksanaanya mengacu pada Peraturan Desa. Dalam melaksanakan

kegiatan Peraturan Desa kegiatanya tertuang dalam Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa.

4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Dalam melaksanakan suatu Peraturan, permasalahan pasti timbul

karena dalam pelaksanaannya terkadang ada sebagian masyarakat yang

belum mengerti dan memahami peraturan tersebut. Pelaksanaan Kegiatan

desa saat ini masih difokuskan ke Infrastruktur / sarana dan prasarana

masyarakat karena kegiatan ini merupakan Skala prioritas desa. Namun

kegiatan sektor Pertanian, ekonomi masyarakat dan Lingkungan penduduk,

juga menjadi perhatian dan tetap diupayakan dapat berjalan.

Dampak yang timbul dalam pelaksanaan Peraturan Desa biasanya

selama ini tidak pernah menjadi suatu permasalah dalam Masyarakat. Dalam

pelaksanaan Program dan kegiatan desa, kontribusi masyarakat sangat

dibutuhkan dalam melaksanakan semua kegiatanya.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan

Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian

desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, perlu adanya

partisipasi dari seluruh warga masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan

pembangunan desa dan kegiatan lainya perlu didukung dengan dana yang

diharapkan menjadi penyangga utama pelaksanaan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dalam hasilnya dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan berdasarkan APBDes tahun 2016 berjumlah. 1.190.511.764.

(satu miliar seratus Sembilan puluh juta lima ratus sebelas ribu tujuh ratus

enam puluh empat rupiah) Rp. 473.152.900,- (Empat ratus tujuh puluh tiga juta

seratus lima puluh dua ribu semibilan ratus rupiah) bersumber dari pendapatan

asli Desa (PADes) sebesar Rp. 38.100.000,- ( tiga puluh delapan juta seratus

ribu rupiah) ADD 549.655.764,-( lima ratus empat puluh Sembilan juta enam

ratus lima puluh lima ribu tujuh ratus enam puluh empat rupiah) ,dan Dana

Desa (DD) sebesar Rp.602.756.000,- (enam ratus dua juta tujuh ratus lima

puluh enam ribu rupiah),Semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa

sumber pendanaanya ditopang oleh Pemerintah Kabupaten dan pemerintah

Pusat sementara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tidak memberikan

bantuan kepda desa.

Pelaksanaan semua kegiatan pada dasarnya menggunakan data yang

ada serta pembagian tugas yang diberikan oleh instansi yang berkepentingan.

Dalam kegiatannya pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh semua aparat desa

sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta melibatkan semua

lembaga- lembaga difungsikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

tersebut.

6. Sarana dan Prasarana

Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun yang

lalu masih banyak yang harus dilanjutkan di tahun berikutnya, hal ini

banyaknya sarana dan Prasarana yang belum mampu didanai dari ADD

maupun DD di tahun yang lalu, sehingga setiap tahun tetap dilanjutkan agar

dapat di selesaikan. Hal ini terjadi karena Sumber dana yang didapat desa

untuk saat ini yang rutin hanyalah dana ADD dan DD.

Pembangunan yang telah direncanakan dalam APBDes di tahun 2016

semuanya telah dapat diselesaikan dengan target pencapaian 96%.

7. Permasalahan dan Penyelesaian

Pada pekerjaan Pembangunan yang direncanakan di desa terkadang

dalam pelaksanaanya kekurangan dan ketidak cocokan dengan keinginan

Masyarakat, sehingga mengalami permasalahan. Namun hal tersebut tidak

berarti suatu pekerjaan tersebut terkendala. Permasalahan yang timbul

biasanya adalah pada teknis pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan semua

anggaran yang telah tertuang dalam APBDes sering kali mengalami hambatan.

Banyak rencana yang dilaksanakan masih mengalami kekurangan

pembiayaan- pembiayaan. Namun hal tersebut di selesaikan dengan baik

walaupun dana yang dipergunakan kurang. Maka untuk mengatasinya

menggunakan langkah-langkah pendekatan dengan berbagai pihak dalam

masyarakat agar ditutupi dengan Swadaya.

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN

Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan desa semua pekerjaan

yang telah tertuang dalam APBDesa maupun RPJMDes dalam pelaksanaanya

banyak membutuhkan bantuan informasi dari Instansi terkait. Karena dalam teknis

pelaksanaanya sering sekali informasi tersebut dibutuhkan karena menyangkut

bidang pelayanan pada masyarakat, bahkan juga dana dana yang diperlukan

untuk mendukung pelaksanaan Anggaran dan yang lainya.

1. Dasar hukum kegiatan tersebut diantaranya;

a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 5495);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

negara Republik Indonesia Nomor 4593 );

2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan

Pelaksanaan Anggaran Desa menjadi dasar untuk melaksanakan

pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, dalam perencanaan

mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi pedoman bagi manajemen

dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. Dalam

pelaksanaanya pengawasan diartikan bahwa anggaran desa menjadi

pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus

diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja / mengurangi pengangguran dan

pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan. Anggaran desa harus memperhatikan rasa keadilan dan

kepatutan.

Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa

menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan

fundamental perekonomian desa.

Di Desa Petrans Jaya pelaksanaan semua perencanaan dilaksanakan

oleh perangkat dan Lembaga desa yang berkepentingan dalam pelaksanaan

perencanaan tersebut. Untuk mengantisipasi semua pelaksanaan

perencanaan yang tidak berhasil, maka pihak Pemerintah Desa mengadakan

Koordinasi dengan Instansi Pemerintah Daerah yang berkepentingan untuk

mendukung kegiatan desa tersebut.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Keuangan desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-

undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab

dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk

masyarakat. Serta dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang

diwujudkan dalam APBDes yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan

Desa. Kepala Desa selaku kepala pemerintah di Desa Petrans Jaya Besar

adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili

pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan desa.

Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah:

a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes;

b. menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa;

c. menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang milik desa;

d. menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;

e. menetapkan petugas yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan

desa;

g. menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik

desa; sertaKoordinator pengelolaan keuangan desa bertanggung jawab atas

pelaksanaan tugas kepada Kepala Desa.

Pada akhir tahun Anggaran 2016, sumber dan pendapatan desa

dalam Anggaran Perhitungan tercatat terealisasi sebesar Rp.

1.190.511.764(satu miliar seratus Sembilan puluh juta lima ratus sebelas ribu

tujuh ratus enam puluh empat rupiah) yang bersumber dari PADes Alokasi

Dana Desa (ADD), dan Dana Desa (DD)

4. Sarana dan Prasarana

Dalam Pelaksanaan Anggaran diatas kegiatan sarana dan prasarana

yang dalam pelaksanaaanya sebaian tidak mencapai target, sedangkan

Pelaksanaan sarana Prasarana Pemerintahan Desa berupa Pembangunan

Rehab Kantor Desa guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat..

Untuk melanjutkan kegiatan sarana Prasarana lainnya yang belum

dilaksanakan rencana pelaksanaannya dilanjutkan pada tahun berikutnya.

BAB V

URUSAN PEMERINTAHAN LAINYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA

1. Desa yang diajak kerjasama

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang

tertuang dalam APBDes disebutkan bahwa semua pelaksanaan

pembangunan baik fisik dan non fisik dituangkan tersendiri ke dalam

RPJMDesa.

Pelaksanaan RPJMDesa mengacu pada APBDesa yang ditetapkan

setiap tahunnya. Dalam melaksanakan kerjasama antar desa, sampai saat ini

pelaksanaan Kerjasama Antar Desa belum dilaksanakan karena belum ada

suatu kegiatan yang pelaksanaanya dengan desa lain.

2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 5495);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

negara Republik Indonesia Nomor 4593 );

3. Bidang Kerjasama

Dalam kegiatan kerjasama antar desa sebetulnya banyak sekali

kegiatan yang bisa direncanakan dan dilaksanakan, namun hal tersebut saat

ini belum terlaksana, Karena pelaksanaan Kerjasama antar desa belum ada.

4. Nama Kegiatan

Untuk jenis pekerjaan tertentu akan diberi nama kegiatan sesuai dengan

jenis dan macam kerjasamanya diantara desa yang bersangkutan, namun

karena belum adanya kerjasama maka belum ada yang berikan nama

kegiatan tersebut.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Kebutuhan dana dalam pelaksanaan kerjasama antar desa disesuaikan

dengan jenis kegiatanya. Sumber pendanaanya diambil dari dana- dana yang

tertuang dalam APBDesa desa Petrans Jaya dan Desa sekitar yang akan

diajak kerjasama. Untuk pelaksanaanya pada tahun ini masih sebatas

Rencana dan belum ada Realisasi kegiatanya. Karena pekerjaan yang

dilaksanakan dengan melibatkan desa sekitar belum ada, namun telah

tertuang dalam RPJMDesa.

6. Jangka Waktu Kerjasama

Kerjasama Antar desa memerlukan pemikiran waktu yang panjang,

karena semua perencanaanya melalui beberapa tahapan dan persetujuan

khususnya dari masyarakat. Karena dalam penentuan pendapat serta

persetujuan sering ada permasalahan maupun kendala. Untung ruginya juga

diperhitungkan dalam melaksanakan kerjasama tersebut. Jangka waktu

pelaksanaan kerjasama antar desa saat ini belum ditentukan karena belum ada

pelaksanaan kerjasama antar desa.

7. Hasil Kerjasama

Biasanya dari hasil kerjasama sebelumnya diadakan penanda tanganan

kerjasama (MoU). Didesa Petrans Jaya tahun ini belum melaksanakan satupun

kerjasama antar desa. Karena belum ada pekerjaan ataupun pelaksanaan

kegiatan. Kerjasama antar desa yang dilaksanakan saat ini sekitar

permasalahan warga masyarakat, perselisihan warga antar desa dan lain

sebagainya.

8. Permasalahan dan Penyelesaian

Setiap permasalah yang timbul dalam penyelesainya dilaksanakan

dengan azas kekeluargaan. Saat ini yang sering dilaksanakan kerja sama antar

desa masih sekitar penyelesaian sengketa warga. Dan apabila dalam

musyawarah tersebut belum berhasil maka diselesaikan ketingkat atasnya.

Namun permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan fisik saat ini belum

dilaksanakan.

B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

1. Mitra Yang diajak Kerjasama

Dalam pelaksanaan kerjasama Dengan Pihak Ketiga sampai saat ini

baru masih tahap proses negosiai dengan PT Djuanda Sawit Lestari melalui

Badan Usaha Milik Desa unit jasa yaitu sebagai suplayer kelapa sawit mandiri

milik warga masyarakat Desa Petrans Jaya.

2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 5495);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

negara Republik Indonesia Nomor 4593 ).

3. Bidang Kerjasama

Bidang kerjasama yang direncanakan akan dilaksanakan adalah bidang

jasa yaitu sebagai suplayer Tandan Kelapa Sawit mandiri milik warga Desa

Petrans Jaya dengan PT.Djuanda Sawit Lestari melalui BUMDesa.

4. Nama Kegiatan

Dalam pelaksanaan kerjasama dibidang tersebut, setiap kegiatan belum

tentu ada nama dan jenis kegiatanya. Pemerintah Desa Petrans

Jaya memberi Nama Kegiatan tersebut yaituSuplayer Kelapa Sawit mandiri.

5. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa

Untuk Pelaksana Kegiatan tersebut diberikan kepada perangkat desa

dalam penanganan Administrasi oleh Sekretaris Desa dan Keuangannya oleh

Bendahara Desa.

6. Sumber dan Jumlah Anggaran

Dalam melaksanakan kegiatan kerjasama ini sumber dana masih dalam

tahap perencanaan.

7. Jangka Waktu kerjasama

Jangka Waktu Kerjasama belum ditentukan karena menunggu kepastian

kerjasama.

8. Hasil Kerjasama

Kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain akan menumbuhkan

rasa saling membutuhkan. Hasil kerjasama tersebut nantinya akan menjadi

salah satu sumber pendapatan desa.

9. Permasalahan dan Penyelesaian

Dalam suatu kerjasama permasalahan yang timbul biasanya karena

kurang sepemahaman dalam pelaksanaan pekerjaan atau ikatan perjanjian,

sehingga pada saatnya ada kesepakatan yang tidak ditepati. Penyelesaian

permasalahan yang timbul karena adanya kerjasama dengan pihak ketiga

akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan tapi jika cara tersebut tetap tidak

mendapatkan kesepakatan maka permasalahan akan diserahkan pada pihak

yang berwenang.

C. BATAS DESA

1. Sengketa Batas Desa

Batas desa merupakan batas wilayah administratif didalam

Pemerintahan Desa yang dikuatkan dengan perundang- undangan yang

berlaku.Berikut adalah Batas- batas desa Petrans Jaya;

a. Batas desa sebelah Utara : Desa Lubuk Pandan Kecamatan Muara

Lakitan

b. Batas desa sebelah Timur : Desa Karya Sakti

c. Batas desa sebelah Selatan : Desa Beliti Jaya

d. Batas desa sebelah Barat : Desa Karya Mukti dan Desa Muara

Megang

Sengketa masalah Batas Desa Petrans Jaya dengan desa-desa yang

berbatasan secara umum sampai saat ini tidak pernah terjadi, kecuali Desa

Lubuk Pandan Kecamatan Muara Lakitan, akan tetapi untuk mengantisipasai

hal tersebut agar tidak terjadi..

2. Penyelesaian yang dilakukan

Didalam kehidupan bermasyarakat permasalahan sangat komplek dan

bervariasi. Jenis permasalahan akibat batas desa di desa Petrans Jaya Besar

belum ada permasalahan yang menonjol. Karena di masing- masing desa

sudah ada sosialisasi diantara beberapa desa kepada masyarakat. Untuk

menjaga hal- hal yang tidak diinginkan maka Pemerintah Desa Petrans Jaya

mengadakan Sosialisasi pada masyarakat tentang batas desa dan yang

sejenisnya, jika permasalahan batas desa muncul maka Pemerintah Desa

Petrans Jaya menyerahkan pada Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.

3. Satuan Pelaksanaan Kegiatan

Untuk tugas yang pembantuan dalam mengantisipasi permasalahan

batas desa, pihak Pemerintah Desa memberikan tugas kepada perangkat

desa dan dibantu masyarakat desa setempat yang berkepentingan dengan hal

tersebut, pada Kepala Dusun.

4. Data Perangkat Desa

a. Maulana Malik Sofyana, S.IP

Jabatan kepala Desa Petrans Jaya, tugas dan kewewenangnya adalah

menyelenggarakan pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan

Desa, pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan Masyarakat

Desa.

b. Nur Sodik, S. Kom

Jabatan Sekretaris Desa Petrans Jaya, bertugas melaksanakan

administrasi desa seperti melaksanakan kegiatan surat-menyurat, kegiatan

kearsipan, dan membuat laporan-laporan kegiatan Pemerintah Desa dan

lain-lain.

c. Indah Yani

Jabatan Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum bertugas melaksanakan

urusan ke tata usahaan seperti tata naskah, Administrasi surat menyurat,

arsip, dan Ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat desa,

penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,

pengadministraian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan

umum.

d. Ria Safitri, SKM

Jabatan Bendahara Desa tugasnya melakukan pengadministrasian di

bidang keuangan

e. Puji Utomo, S.Kom

Jabatan Kepala Urusan Perencanaan bertugas mengoordinasikan urusan

perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja

desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembanggunan, melakukan

monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

f. Ali Maksum

Jabatan Kepala Urusan Pemerintahan, bertugas penyusunan rencana

kegiatan, menjabarkan, koordinator, pengumpulan, Penyusunan program

dan pengadministrasian di bidang kependudukan dan catatan sipil serta

administrasi pertanahan, dan lain sebagainya.

g. Fauzi Arif

Jabatan Kepala seksi pembangunan dan pemberdayaan bertugas

melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan

bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi serta

masyarakat di bidang budaya,ekonomi, politik, lingkungan hidup,

pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan karang taruna.

h. M. Burhanudin

Jabatan kepala seksi kemasyarakatan bertugas melaksanakan penyuluhan

dan motivasi terhadap pelaksanakan hak dan kewajiban masyarakat,

meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya

masyarakat, keagamaan, dan ketenaga kerjaan.

i. Taufik Miftah Safingi

Jabatan Kepala Dusun I Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai

unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun I.

j. Ruswandi

Jabatan Kepala Dusun II Sebagian tugas dan wewenangnya adalah

sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di

Dusun II.

k. Khoerul Solih

Jabatan Kepala Dusun III Sebagian tugas dan wewenangnya adalah

sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di

Dusun III.

l. Abdul Rosyad

Jabatan Kepala Dusun IV Sebagian tugas dan wewenangnya adalah

sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di

Dusun IV.

m. Payun

Jabatan Kepala Dusun V Sebagian tugas dan wewenangnya adalah

sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di

Dusun V.

n. Suwarso

Jabatan Kepala Dusun VI Sebagian tugas dan wewenangnya adalah

sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di

Dusun VI.

D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

1. Bencana yang terjadi dan penanggulanganya

Untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi, Pemerintah Desa

berkoordinasi dengan Instansi terkait dan sebelumnya mengambil tindakan

Penanganan sementara bersama masyarakat sesuai kemampuan yang ada

dalam rangka menangani bencana tersebut.

2. Status Bencana

Pelaksanaan penanggulangan bencana di desa Petrans Jaya

telah dibentuk PSM (Pekerja Sosial Masyarakat). Petugas tersebut bertugas

mengkoordinir penanganan bencana alam dan sejenisnya dengan instansi

yang terkait yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tingkat

Kabupaten maupun Propinsi.

Petugas ini terdiri dari unsur Perangkat Desa, Tokoh Pemuda dan

Masyarakat. Koordinasi dilakukan dengan melihat jenis bencana yang terjadi.

Apabila bencana alam tersebut terjadi dan tidak bisa bisa diatasi oleh Petugas

setempat, maka pihak desa berkoordinasi dengan pihak Kecamatan untuk

diteruskan ke Dinas terkait tersebut.

Penanganan bencana tersebut melihat Status Bencana serta bahaya dan

penanggulangannya. Dalam keadaan demikian Koordinasi dengan instansi

terkait sangat diperlukan.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Dalam penanganan semua Bencana Alam memerlukan biaya, Di

Desa Petrans Jaya untuk Anggaran Bencana Alam belum dianggarkan.

Namun apabila terjadi bencana maka Pemerintah Desa akan mencarikan

Solusi untuk mendapatkan dana darurat, dana yang diambil sumbernya dari

Pendapatan Asli Desa dan apabila terjadi dan tingkat kerusakan bencana

tersebut besar maka biaya penanganan tersebut diserahkan pada Pihak

Kabupaten atau Propinsi.

4. Antisipasi Desa

Dalam mengantisipasi kejadian bencana alam, Pemerintah Desa

mengadakan musyawarah dengan Masyarakat agar menjaga dan

memperbaiki Tanggul yang berada di Pinggir Sungai yang sering Rusak

sehingga luapan air sungaimasuk ke pemukiman.

5. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana alam, petugas yang

melaksanakan kegiatan tersebut terdiri dari, Aparatur Pemerintahan Desa,

Lembaga-lembaga masyarakat dan Masyarakat.

6. Kelembagaan yang dibentuk

Kelembagaan di Desa Petrans Jaya dalam kaitanya dengan tugas

penanganan bencana alam belum dibentuk secara Khusus

7. Potensi bencana yang diperkirakan terjadi

Secara Geografis desa Petrans Jaya keadaan pertanahanya datar,

maka potensi bencana sangat rendah, tapi tidak menutup kemungkinan banjir

terjadi krn mengingat letak Desa Petrans Jaya yang dekat dengan sungai.

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

1. Gangguan Yang terjadi

Dalam melaksanakan ketertiban umum, di desa Petrans

Jaya masyarakat aktif melaksanakan jaga malam disetiap dusun. Tetapi

kendatipun demikian untuk tahun 2016 gangguan keamanan ada yang terjadi

berupa pencurian, penodongan.

2. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa

Dalam melaksanakan ketertiban umum, Pemerintah Desa Petrans

Jaya dibantu oleh Kamtibmas desa dan BABINSA yang bertugas

menyelesaikan permasalahan dan Ketertiban Umum, baik perselisihan warga

maupun keamanan dan kejadian lainya.

3. Penanggulangan dan Kendalanya

Penanggulangan ketertiban umum dilaksanakan dibina oleh

Pemerintah Desa terhadap warga masyarakat dalam hal jaga malam atau

ronda , jauhnya jarak antara desa ke polsek dan buruknya jalan sangat

menghambat bantuan keamanan.

4. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam penanggulangan

Dalam menyelenggarakan dan penanggulangan Ketertiban umum, pihak

Pemerintah Desa Petrans Jaya selalu berkoordinasi dengan BABINSA dan

Kepolisian Sektor Muara Kelingi.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Salah satu Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dalam

APBDesa sampai saat ini telah dianggarkan, seperti pembangunan pos ronda

namun belum semua dusun, karena keterbatasan anggaran.

BAB VI

PENUTUP

Demikian Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Desa (LPPD) Desa Petrans

Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musri Rawas Tahun Anggaran 2016 ini

dibuat dengan sebenar-benarnya dan sangat Sederhana sehingga masih sangat

jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mohon kritik dan saran demi menuju kearah

perbaikan.

Petrans Jaya, Januari 2017

Kepala Desa Petrans Jaya

MAULANA MALIK SOFYANA, S.IP