literature review : pengaruh terapi non farmakologi terhadap
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of literature review : pengaruh terapi non farmakologi terhadap
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 203
LITERATURE REVIEW : PENGARUH TERAPI NON FARMAKOLOGI TERHADAP
TINGKAT NYERI PEMASANGAN INFUS PADA ANAK PRASEKOLAH
Septi Viantri Kurdaningsih1, Susanti Delina2, M. Ramadhani Firmansyah3
Program Studi DIII Keperawatan, STIKES ‘Aisyiyah Palembang1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIK Siti Khadijah Palembang,3
DOI: https://doi.org/10.36729
ABSTRAK
Latar Belakang: Nyeri adalah suatu perasaan tubuh atau bagian tubuh seseorang yang meninggakan
respon tidak menyenangkan dan dapat memberikan suatu pengalaman rasa nyeri. Metode non-
farmakologi dapat digunakan dalam penanganan nyeri terhadap pemasangan infus pada anak usia
prasekolah terapi non farmakologi yang dapat diakukan antara lain terapi distraksi audiovisual,
bercerita dan kompres dingin. Tujuan: Untuk mereview artikel metode non farmakologi untuk
mengurangi nyeri pemasangan infus pada anak prasekolah. Metode: Literature Review dengan
pencarian artikel menggunakan database yaitu Google Scholar dan Pubmed. Artikel yang diterbitkan
dalam kurun waktu tahun 2017 sampai dengan tahun 2021, setelah dilakukan seelksi dan identifikasi
sesuai dengan kriteria inklusi, terdapat 15 artikel yang akan direview. Hasil: Berdasarkan hasil
analisis 15 artikel penelitian yang direview, maka didapatkan hasil bahwa ada terapi non-farmakologi
yang dapat digunakan dalam mengurangi nyeri proses pemasangan infus pada anak prasekolah
seperti terapi distraksi audiovisual, bercerita dan kompres dingin. Saran: Bagi tenaga kesehatan
khususnya perawat anak diharapkan dapat mengimplementasikan distraksi audiovisual, terapi
bercerita dan terapi kompres dingin yang termasuk terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri
ketika pemasangan infus pada anak sebagai bentuk tindakan asuhan keperawatan autraumatik.
Kata Kunci: Tingkat Nyeri, Terapi Non Farmakologi, Anak Prasekolah
ABSTRACT
Background: Pain is a feeling of a person's body or body part that leaves an unpleasant response and
can provide an experience of pain. Non-pharmacological methods can be used in the treatment of
infusion therapy in preschool children. Non-pharmacological methods include audiovisual distraction
therapy, storytelling and cold compresses. Objective: To review articles on non-pharmacological
methods to reduce infusion pain in preschool children. Methods: Literature Review with search
articles using databases, namely Google Scholar and Pubmed. Articles published in the period from
2017 to 2021, after viewing and viewing according to the inclusion criteria, 15 articles will be
reviewed. Results: Based on the analysis of 15 research articles reviewed, it was found that there are
non-pharmacological therapies that can be used to reduce pain during the infusion process in
preschoolers such as audiovisual distraction therapy, storytelling and cold compresses. Suggestion:
Health workers, especially pediatric nurses, are expected to be able to implement audiovisual
distraction, storytelling therapy and compress therapy which includes non-pharmacological therapy to
reduce pain during infusion in children as a form of nursing care.
Keywords: Pain Level, Non Pharmacological Therapy, Preschool Children
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 204
PENDAHULUAN
Anak memiliki kebutuhan yang
berbeda dengan orang dewasa sehingga
anak disebut individu yang unik. Orang tua
harus menjaga perkembangan dan
kesehatan anak. Namun, terkadang anak
berada dalam kondisi penurunan kesehatan
yang mengharuskan menjalani hospitalisasi
(Colin et al., 2020). Hospitalisasi yang
terjadi pada anak dapat menyebabkan stres
(Novitasari et al., 2019). Berbagai reaksi
yang dapat ditimbulkan akibat stress
hospitalisasi anak prasekolah seperti
menyangkal, menarik diri, menolak makan,
dan hilangnya kasih sayang. Selama
menjalani hospitalisasi, anak menjalani
berbagai prosedur seperti pemasangan
IVFD (Intravena Fluid Drip) sehingga
anak merasakan pengalaman yang tidak
nyaman seperti nyeri (Colin et al., 2020).
Nyeri saat pemasangan IVFD pada
anak dapat diminimalisir dengan tindakan
nonfarmakologis. Penggunaan teknik
nonfarmakologis memberikan dampak
yang cukup berarti dalam manajemen nyeri
pada anak. Berbagai tindakan
nonfarmakologis yang dapat dilakukan
antara lain dengan menggunakan metode
distraksi (Wardah et al., 2020). Selain itu,
metode yang lain yang dapat digunakan
adalah bercerita (Hayati et al., 2018) dan
kompres dingin (Fatriansari, 2019).
Metode distraksi dapat
menggunakan media audiovisual seperti
menonton kartun animasi. Hasil penelitian
yang dilakukan Colin et al (2020)
menyatakan bahwa ada pengaruh
pemberian distraksi menonton kartun
animasi terhadap penurunan skala nyeri
anak usia prasekolah dengan p-value 0,000.
Kartun animasi dapat menimbulkan rasa
keakraban antara anak dan perawat
sehingga menurunkan kecemasan pada
anak (Padila et al., 2019). Bercerita dapat
mengalihkan pikiran anak dari rasa takut
dan nyeri. Penelitian Hayati et al., (2018)
menyatakan bahwa ada pengaruh teknik
bercerita terhadap penurunan skala nyeri
dengan p-value 0,001. Cerita yang diambil
merupakan cerita kehidupan mereka
sehari-hari atau film yang disukai.
Kompres dingin merupakan salah
satu terapi nonfarmakologi dalam
mengatasi nyeri akibat pemasangan infus
pada anak prasekolah. Penelitian yang
dilakukan oleh Wonginchan et al., (2017)
menyatakan bahwa ada pengaruh
pemberian kompres dingin terhadap nyeri
pemasangan infus pada anak prasekolah
dengan p-value 0,01. Kompres dingin
dapat menimbulkan efek anastesi lokal
pada luka tusuk akibat pemasangan
infus. Oleh karena itu berdasarkan data
diatas peneliti tertarik melakukan
Literature Review tentang terapi
nonfarmakologi antara lain metode
distraksi, bercerita, dan kompres dingin
untuk mengindentifikasi berbagai metode
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 205
yang efektif digunakan dalam upaya
mengurangi nyeri pemasangan infus pada
anak prasekolah.
METODE PENELITIAN
1. Penyusunan literatur review dengan
cara melakukan pencarian artikel
menggunakan database elektronik yaitu
google scholar, dan PubMed. Kata
kunci yang digunakan “Terapi Non-
farmakologi”, “Tingkat Nyeri”,
“Pemasangan infus”, dan “Anak
Prasekolah”.
2. Kriteria inklusi artikel yang diambil
antara lain artikel yang memiliki judul
dan isi relevan dengan tujuan, terdapat
instrumen dan fulltext. Artikel dengan
penelitian 2017-2021, penelitian
kuantitatif. Kriteria eksklusi artikel
yang tidak memiliki struktur lengkap,
review artikel, dan artikel yang tidak
membahas terapi non farmakologi.
3. Data diperoleh dari database elektronik
yakni google scholar dan Pubmed
tahun 2017-2021. Dari kata kunci yang
dituliskan didatabase 220 artikel
ditemukan, peneliti memilih sendiri
artikel sesuai dengan judul, abstrak dan
kata kunci terapi non farmakologi;
distraksi audiovisual, bercerita dan
kompres dingin. Kemudian jurnal
penelitian disaring sebanyak 170 artikel
diseleksi atas dasar judul, abstrak dan
kata kunci. Kemudian jurnal disaring
kembali dengan melihat keseluruhan
teks didapatkan sebanyak 65 artikel,
lalu disaring kembali berdasarkan
terbitan dari tahun 2017 ke bawah
didapatkan 15 artikel yang dipilih
untuk dilakukan analisa.
4. Analisa artikel berfokus pada tindakan
atau intervensi terapi distraksi
audiovisual, bercerita dan kompres
dingin yang berpengaruh terhadap
nyeri pemasangan infus pada anak
prasekolah dan instrumen yang
digunakan untuk mengukur intensitas
nyeri. Artikel yang telah ditemukan,
diidentifikasi dan disaring oleh tim
penulis kemudian dinilai kelayakan
studi dan mengekstraksi data ke dalam
tabel dengan judul yang telah
ditentukan.
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 206
Gambar 1.
Proses Literature Review
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Umum Literatur
Karakteristik umum literatur
merupakan data yang meliputi tahun
publikasi, desain penelitian, instrument
penelitian, dan analisis statistik penelitian.
Semua data ini dasajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi, dapat dilihat
pada tabel 1.
Step 1 220 Artikel diidentifikasi melalui database
(Google Scholar=214, Pubmed= 6 )
50 Artikel dikecuaikan
melalui membaca judul
170 Artikel dipilih di database
65 Artikel dipilih di database
15 Artikel dipilih untuk review
105 Artikel dikecualikan
50 Artikel dikecualikan
Step 2
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 207
Tabel 1.
Kriteria Umum Dalam Penyelesaian Studi
No Kategori Frekuensi (f) Persentase %
A . Tahun Publikasi
1. 2017 1 6,6
2. 2018 3 20
3. 2019 4 26,7
4. 2020 4 26,7
5. 2021 3 20
Jumlah 15 100
B . Desain Penelitian
1. Quasi experimental 9 60
2. Pra eksperimental 5 33,3
3. Eksperimental 1 6,7
Jumlah 15 100
C . Sampling Penelitian
1. Purposive sampling 9 60
2. Accidental sampling 3 20
3. Total sampling 2 13,3
4. Simple random sampling 1 6,7
Jumlah 15 100
D . Instrumen Penelitian
1. Wong Baker FACES Pain Rating Scale 8 53,3
2. Children’s Hospital Eastern Ontarior Pain Scale
( CHEOPS)
2 13,3
3. Face, Legs, Activity, Cry, Consolability
(FLACC) Scale
4 26,7
Jumlah 15 100
E . Analisis Statistik Penelitian
1. Uji T-Test 6 40
2. Uji Wilcoxon Signed Rank 1 6,7
3. Paired T-Test 1 6,7
4. Uji Independent T-Test 3 20
5. Uji Mann Whitney u tes 4 26,7
Jumlah 15 100
Berdasarkan literature review
sebanyak 26,7% dipublikasikan pada
tahun 2019 dan 2020. Sebagian besar
penelitian menggunakan Quasi
Experimental sebanyak 60%. Sampling
penelitian menggunakan purposive
sampling sebanyak 60%. Instrumen
penelitian menggunakan Wong BAKER
Faces Pain Rating Scale sebanyak 53,3%
dan menggunakan analisis penelitian Uji
T-Test sebanyak 40%.
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 208
Tabel 2.
Jenis Kategori Manajemen Nonfarmakologi
No Kategori Frekuensi ( f ) Persentase %
Jenis Management Nonfarmakologi
1. Terapi Distraksi Audiovisual 8 53,3
2. Terapi Kompres Dingin 3 20
3. Terapi Bercerita 4 26,7
Jumlah 15 100%
Berdasarkan literature review
diambil 15 jurnal yang berbeda
diantaranya efek nonfarmakologi terapi
distraksi audiovosual sebanyak 53,3%,
terapi kompres dingin sebanyak 20%, dan
terapi bercerita sebanyak 26,7%.
Tabel 3.
Jenis Management Nyeri
No Kategori Frekuensi ( f ) Persentase %
Jenis Management Nyeri
1. Nyeri Berat 3 20
2. Nyeri Sedang 12 80
3. Nyeri Ringan 0 0
Jumlah 15 100
Berdasarkan literature review
diambil 15 jurnal yang berbeda setelah
diberikan tindakan kualitas nyeri berkurang
maka didapatkan hasil 80% mengalami
nyeri sedang dan 20% mengalami nyeri
berat.
Hasil Review Jurnal
Hasil review jurnal meliputi nama
dan tahun jurnal, negara, tujuan, desain
yang digunakan, sampel, prosedur, dan
hasil. Semua data ini disusun dalam bentuk
tabel, dapat dilihat pada tabel 4.
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 209
Tabel 4.
Daftar Literature Review Jurnal
No Nama Penulis
dan Tahun
Negara Tujuan Desain Sampel Prosedur Hasil
1. Wonginchan, A.,
Thanasilp, S., &
Rodcumdee, B
(2017)
Thailand Untuk mengetahui
pengaruh kompres
dingin alcohol terhadap
nyeri pemasangan infus
anak prasekolah
Quasi eksperimental
design
n=20
responden
Pemberian
kompres dingin
alkohol
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan pengaruh pemberian
kompres dingin alcohol terhadap
nyeri saat pemasangan infus anak
prasekolah dengan p-value = 0,01.
2. Akgül et al (2018) Turki Untuk mengetahui
pengaruh menonton
film kartun terhadap
skor nyeri dan durasi
menangis di
anak usia 3-6 tahun
yang menjalani
pemasangan intravena.
Randomised
controlled
experimental method
n=81
responden
Menonton
kartun
Hasil penelitian menunjukan bahwa
menonton kartun efektif untuk
menurunkan skor nyeri dan durasi
menangis anak selama penusukan
intravena dengan p < 0,05. Skor nyeri
selama intervensi (P = 0,001) dan
setelah (P=0,000) prosedur, dan
durasi menangis setelah prosedur
(P=0,000) dan total lama menangis
(P=0,000).
3. Hayati et al (2018)
Indonesia Untuk mendapatkan
Gagasan apakah ada
pengaruh teknik
distraksi terhadap skala
nyeri mendongeng
untuk anak prasekolah
selama tindakan
pengambilan darah di
unit rawat inap di rumah
sakit grandmed.
Design eksperimental
n= 11
responden
Pemberian terapi
bercerita
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan
antara teknik mendongeng distraksi
terhadap ukuran skala nyeri anak
selama pengambilan sampel darah
(nilai : 0,001 ; 0,05).
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 210
4. Somantri et al
(2018)
Indonesia Untuk mengetahui
pengaruh distraksi visual
kartu terhadap tingkat
nyeri saat pemasangan
infus pada anak usia
prasekolah (3-6 tahun) di
Ruang Otje Rumah Sakit
Rajawali Bandung.
Quasi experiment
design
n=38
responden
Pemberian terapi
menonton vidio
Menunjukan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna rerata
tingkat nyeri antara kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol,
dimana tingkat nyeri kelompok
intervensi lebih rendah dibandingkan
tingkat nyeri kelompok kontrol
dengan nilai signifikan p = 0,004.
Distraksi visual kartu berpengaruh
terhadap menurunkan tingkat nyeri
saat pemasangan infus pada anak usia
prasekolah.
5. Anggraeni, L. D., &
Widiyanti, W (2019)
Indonesia Untuk mengetahui teknik
Distraksi: Bercerita
Menurunkan Nyeri Pada
Anak Usia Pra Sekolah
Selama Penggunaan Infus
Quasi experiment
design
n= 46
responden
Bercerita Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan perbedaan respon nyeri
antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dengan nilai p=
0,012 (< 0.05).
6. Fatriansari, A.
(2019)
Indonesia Untuk mengetahui
pengaruh kompres dingin
terhadap penurunan skala
nyeri pemasangan infus
pada anak pra sekolah
Quasi experiment
design dengan
pendekatan posttest
only control design
n=30
responden
Pemberian
kompres dingin
Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh (ompres dingin terhadap
nyeri saat pemasangan infus pada
anak dengan nilai P value 0,011
dengan rerata skor nyeri kelompok
kontrol adalah 3 dan rerata skor nyeri
pada kelompok intervensi adalah 4.
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 211
7. Kirono (2019)
Indonesia Untuk mengetahui
pengaruh ditraksi audio
visual terhadap nyeri saat
pemasangan infus pada
pasien anak di IGD
RSUD Bangil
Metode Pre-
Eksperimental
n=6
responden
Pemberian terapi
menonton vidio
Bahwa terdapat pengaruh ditraksi
audiovisual terhadap nyeri saat
pemasangan infus pada pasien anak
di IGD RSUD Bangil. Hasil
penelitian ini dapat digunakan
peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian agar
ditambahkan waktu penelitian
sehingga memperbanyak responden.
8. Novitasari et al.,
(2019)
Indonesia Untuk mengetahui
perbedaan rata-rata
tingkat nyeri pada anak
usia prasekolah yang
dilakukan pemasangan
infus setelah di berikan
terapi musik
Quasi experiment
design dengan
pendekatan post tes
oly control group
n=12
anak usia
prasekolah
Pemberian teknik
terapi musik dan
menonton vidio
Hasil penelitian menunjukan bahwa
tingkat nyeri setelah diberikan terapi
musik yaitu dengan nilai p value
0,000.
9. Colin et al (2020) Indonesia Untuk mengetahui
pengaruh teknik distraksi
menonton kartun animasi
terhadap penurunan skala
nyeri saat injeksi pada
anak usia pra sekolah (3-6
tahun) di ruang Edelwis
RSUD dr M. Yunus
Bengkulu
Metode desain
pra eksperimental
n=30
responden
Pemberian terapi
menonton vidio
Hasil penelitian, dari 30 responden
terdapat 23 orang dengan nyeri ringan
dan 7 orang dengan nyeri sedang
setelah diberi perlakuan menonton
kartun animasi. Berdasarkan Uji
Wilcoxon Signed Rank Test didapat
nilai Z sebesar -3,963 dengan nilai A
symp. Sig (ρ) = 0,000, karena nilai ρ
< 0,05, dengan demikian dapat
disimpulkan ada pengaruh pemberian
teknik distraksi menonton kartun
animasi terhadap penurunan skala
nyeri pada anak usia pra sekolah saat
injeksi.
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 212
10. Kartika et al (2020) Indonesia Untuk mengidentifikasi
pengaruh metode cerita
menggunakan boneka
tangan terhadap skala
nyeri pada anak usia
prasekolah saat dilakukan
tindakan
Metode desain Pre
eksperimental
n=13
responden
Pemberian terapi
bercerita
Metode cerita dengan menggunakan
boneka tangan efektif untuk
menurunkan tingkat nyeri, sebagai
salah satu cara ntuk mengurangi
trauma anak saat dilakukan tindakan
invasif sehingga sehingga diharapkan
perawat di rumah sakit dapat
menerapkannya.
11. Purnamasari &
Aprilyanti (2020)
Indonesia Untuk mengetahui
menonton animasi
rainbow terhadap skala
nyeri prosedur invasif
pada anak usia prasekolah
Quasi experiment
design dengan
menggunakan metod
pre- test don post-test
n=30
anak
prasekolah
Pemberian terapi
menonton vidio
Hasil penelitian diketahui bahwa rata-
rata nilai skala nyeri anak usia pra
sekolah kelompok sebelum intervensi
sebesar 9,83 atau skala nyeri anak
usia prasekolah masih merasakan
nyeri berat. Kemudian pada saat
dilakukan intervensi mengalami
penurunan menjadi 3,97 atau skala
nyeri anak usia prasekolah berkurang
atau nyeri ringan. Berdasarkan uji t
dependent, didapatkan nilai t hitung
14,021 dengan p-value sebesar 0,000.
Terlihat bahwa p-value 0,000 <
(0,05), maka keputusan uji adalah Ho
ditolak dan Ha diterima.
12.
Wardah et al (2020)
Indonesia Untuk mengetahui
pengaruh teknik distraksi
audio terhadap penurunan
skala nyeri pemasangan
IVFD pada anak
prasekolah
Metode Pre
experimental design
with statistic group
comparison
n=32
anak
prasekolah
Pemberian terapi
distraksi audio
memutar lagu
anak-anak
Didapatkan perbedaan nilai rata-rata
skala nyeri antar kelompok intervensi
dan kelompok kontrol dengan p value
= 0,001(p < α 0,05).
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 213
13. Akhriansyah, M., &
Surahmat, R (2021)
Indonesia Untuk mengetahui
pengaruh cool pack
(kompres dingin)
terhadap nyeri Saat
Pemasangan Infus pada
anak usia 3-6 tahun
Quasi experiment
design dengan
pendekatan Two
Group Posttes design.
n=30
responden
Pemberian
kompres dingin
Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh cool pack (kompres dingin)
terhadap nyeri saat pemasangan infus
pada anak kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dengan nilai P
value 0,000.
14. Chavan, S., &
Naregal, P (2021)
India Untuk mengetahui
efektivitas video
animasi kartun sebagai
penghilang rasa sakit
selama pemasangan
intravena
Quasi experiment
design
n=60
responden
Menonton video
kartun animasi
Hasil penelitian menunjukan bahwa
video animasi kartun efektif untuk
menurunkan nyeri dengan p < 0,01
15. Syan et al (2021) Saudi Arabia Untuk mengetahui efek
mendongeng versus
kartun terhadap rasa sakit
dan penghilang rasa takut
pada anak-anak yang
menjalani pungsi vena.
Quasi experiment
design
n= 120
responden
Mendongeng
versus kartun
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam kelompok kartun, anak-anak
memiliki nyeri rata-rata terendah
(2,3+1,2). Sekitar sepertiga anak-
anak mengalami nyeri sedang, lebih
dari setengahnya anak-anak tetap
santai, dengan perbedaan signifikansi
statistik (0,001*). Lebih dari setengah
anak-anak dalam kelompok kartun
yang melaporkan tidak ada rasa sakit
pada WBFS. Anak-anak di grup
kartun (1,2+0,5) memiliki peringkat
rata-rata yang lebih rendah untuk
ketakutan.
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 214
PEMBAHASAN
Terapi Distraksi Audiovisual
Fokus perhatian terhadap nyeri
dapat dialihkan ke stimulus lain dengan
menggunakan teknik distraksi. Teknik
distraksi seperti audiovisual dapat
menurunkan tingkat nyeri. Hal ini melalui
penurunan persepsi nyeri dengan stimulasi
sistem kontrol desendens, yang
mengakibatkan lebih sedikit stimulasi nyeri
yang ditransmisikan ke otak (Suprobo,
2017).
Salah satu terapi nonfarmakologi
yang dapat dilakukan dalam mengurangi
tingkat nyeri pada anak yaitu terapi audio.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Wardah et al (2020) menyatakan bahwa
terdapat pengaruh terapi audio terhadap
penurunan skala nyeri saat pemasangan
IVFD pada anak prasekolah di RSUD
Sutowo Baturaja dengan p-value 0,001.
Hasil penelitian Purnamasari dan
Aprilyanti (2020) diketahui bahwa rata-rata
nilai nyeri anak usia prasekolah kelompok
sebelum intervensi sebesar 9,83 atau sekala
nyeri anak usia prasekolah masih merasa
berat. Kemudian pada saat dilakukan
intervensi mengalami penurunan menjadi
3,97 atau skala nyeri anak usia prasekolah
berkurang atau nyeri ringan. Uji t
dependen, didapatkan nilai t hitung 14,021
dengan p-value sebesar 0,000. Nyeri yang
dialami anak usia prasekolah disebabkan
kondisi distress dan kecemasan yang
dialami paling tinggi dibandingkan
kelompok usia lainnya.
Terapi distraksi audiovisual lainnya
yang dapat dilakukan adalah menonton
kartun animasi. Metode menonton kartun
animasi sangat efektif karena sangat
menghibur dan sangat disenangi oleh anak-
anak sehingga tidak mengganggu
intervensi penyembuhan anak. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Colin et al
(2020) bahwa ada pengaruh teknik
distraksi menonton kartun animasi
terhadap penurunan skala nyeri anak
prasekolah saat injeksi dengan p-value
0,000. Kegiatan menonton kartun animasi
pada anak prasekolah dapat menimbulkan
rasa senang pada anak sehingga
menimbulkan keakraban antara anak dan
perawat. Selain itu, kegiatan ini juga dapat
menurunkan respon kecemasan anak
sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga
berkurang (Padila et al., 2019).
Terapi Kompres Dingin
Usia anak prasekolah sulit
memahami prosedur invasif yang dapat
menyebabkan nyeri seperti saat
pemasangan infus. Saat anak mengalami
hospitalisasi, biasanya anak akan dilakukan
pemasangan infus. Pemasangan infus
dilakukan agar anak mendapat pemenuhan
nutrisi, cairan, dan obat-obatan. Namun,
saat pemasangan infus dilakukan pada
anak, anak dapat merasakan nyeri (Potter
& Perry (2013) dalam Asriani, (2017)).
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 215
Kompres dingin merupakan salah
satu terapi nonfarmakologi dalam
mengatasi nyeri akibat pemasangan infus
pada anak prasekolah. Penelitian yang
dilakukan oleh Fatriansari (2019) bahwa
hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh (kompres dingin terhadap nyeri
saat pemasangan infus pada anak dengan
nilai P value 0,011 dengan rerata skor nyeri
kelompok kontrol adalah 3 dan rerata skor
nyeri pada kelompok intervensi adalah 4.
Kompres dingin dapat menimbulkan
efek anastesi lokal pada luka tusuk
akibat pemasangan infus.
Penelitian yang dilakukan oleh
Wonginchan et al., (2017) menyatakan
bahwa ada pengaruh pemberian kompres
dingin terhadap nyeri pemasangan infus
pada anak prasekolah dengan p-value 0,01.
Penggunaan kompres dingin alcohol
terbukti mengurangi rasa nyeri yang
dialami. Pemberian kompres dingin
alkohol adalah metode efektif yang tidak
memerlukan persiapan intensif.
Terapi Bercerita
Teknik distraksi dengan bercerita
atau mendongeng dapat mengurangi rasa
sakit secara fisiologis, stress serta
kecemasan dalam waktu singkat ketika
anak sedang dilakukan tindakan invasivf
seperti infus dan pengambilan sampel
darah (Hockenberry & Wilson, 2016).
Ketika anak mendengarkan sebuah cerita,
mereka akan membayangkan di dalam
dunia nyata terutama jika diceritakan oleh
seorang narator yang dapat membuat cerita
anak lebih menarik dan tidak bosan untuk
mendengarnya.
Hasil penelitian Anggraeni &
Widiyanti (2019) menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan respon nyeri anatar
kelompok kontrol dan kelompok intevensi
pada anak diberikan terapi distraksi
bercerita dengan p value= 0,012. Hal ini
didukung oleh penelitian Hayati et al
(2018) didapatkan hasil ada hubungan
yang signifikan antara teknik mendongeng
distraksi terhadap ukuran skala nyeri anak
selama pengambilan sampel darah (nilai :
0,001 ; 0,05). Mendongeng merupakan
teknik distraksi terbaik untuk membantu
mengurangi rasa sakit dan ketakutan pada
anak ketika dilakukan tindakan penusukan
intravena dengan didapatkan perbedaan
yang signifikan rata-rata skor nyeri antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi
(Syan et al., 2021)
Hal yang sama juga diungkapkan
oleh Kartika et al (2019) dalam
penelitiannya bahwa metode cerita dengan
menggunakan boneka tangan efektif untuk
menurunkan tingkat nyeri. Pada saat
diberikan metode cerita menggunakan
boneka tangan, anak mendengarkan cerita
dan melihat gerakan boneka tangan
sehingga merangsang serabut syaraf besar,
menyebabkan inhibitory neuron dan
projection neuron aktif. Tetapi inhibitory
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 216
neuron mencegah projection neuron
mengirim sinyal ke otak, sehingga gerbang
tertutup dan stimulasi nyeri ke otak
tidakditerima dan tidak terjadi nyeri
(Sarfika & Winda, 2016).
Berdasarkan Literature Review ini
peneliti berpendapat bahwa banyak terapi
nonfarmakologi yang dapat digunakan
dalam mengurangi nyeri proses
pemasangan infus seperti distraksi
audiovisual, terapi bercerita dan terapi
kompres dingin. Namun bagi anak yang
menjalani distraksi audiovisual mengalami
rasa nyeri lebih rendah dibandingkan
dengan terapi kompres dingin maupun
bercerita. Distraksi audiovisual membuat
anak lebih mudah kooperatif serta efektif
dalam menerapkan asuhan keperawatan
atraumatik pada anak untuk mengurangi
ketakutan serta menurunkan rasa sakit
ketika dilakukan tindakan pemasangan
invansif seperti pemasangan infus.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil literature review
dan pembahasan yang telah peneliti
lakukan mengenai terapi terapi non
farmakologi untuk mengurangi nyeri pada
proses pemasangan infus pada
anakprasekolah maka dapat diambil
kesimpulan bahwa terapi distraksi
audiovisual, terapi bercerita dan terapi
kompres dingin efektif dalam menurunkan
rasa nyeri pada proses pemasangan infus.
Terapi distraksi audiovisual yang paling
efektif terhadap penurunan nyeri
pemasangan infus di bandingkan metode
lainnya karena mengalami penurunan nyeri
berat ke sedang dan nyeri sedang ke
ringan.
Saran
Bagi tenaga kesehatan khususnya
perawat anak diharapkan dapat
mengimplementasikan distraksi
audiovisual, terapi bercerita dan terapi
kompres dingin yang termasuk terapi non
farmakologi untuk mengurangi nyeri ketika
pemasangan infus pada anak sebagai
bentuk tindakan asuhan keperawatan
autraumatik.
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 217
DAFTAR PUSTAKA
Akgül, E. A., Karahan, Y., Başoğlu, F., Oğul, A., Öztornaci, B. Ö., Yetim, P., & Sari, H. Y.
(2021). Effects Of Watching Cartoons On Pain Scores In Children Undergoing
Venepuncture. Nursing children and young people, 33(3)
Akhriansyah, M., & Surahmat, R. (2021). Pengaruh Cool Pack (Kompres Dingin) Terhadap
Nyeri Saat Pemasangan Infus Pada Anak Di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan Medika
Saintika, 12(2), 178-183
Anggraeni, L. D., & Widiyanti, W. (2019). Distraction Techniques: Telling Stories To
Decrease Pain For Preschool Children During Infusion. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 22(1), 23-30
Asriani, N. K., Lestiawati, E., & Retnaningsih, L. N. (2017). Pengaruh Kompres Dingin
Terhadap Tingkat Nyeri Anak Usiasekolah Saat Pemasangan Infus Di Poliklinik
Persiapan Rawat Inaprsud Panembahan Senopati Bantul. Jurnal Keperawatan Respati
Yogyakarta, 4(1), 70-75
Chavan, S., & Naregal, P. (2021). Effectiveness Of Cartoon Animation Video On Pain During
Venepuncture Among 3-6 Year Old Children. Sri Lanka Journal of Child Health, 50(2),
299-305
Colin, V., Keraman, B., Dwianamaydinar, D., & Prasensi, M. (2020). Pengaruh Teknik
Distraksi Menonton Kartun Animasi terhadap Penurunan Skala Nyeri Saat Injeksi pada
Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 8(1), 43-50
Dahlan, A., & Zulaikha, F. F. (2020). Pengaruh Terapi Mewarnai terhadap Respon Nyeri dan
Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama Hospitalisasi di Ruang Melati RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Borneo Student Research (BSR), 1(3), 1609-1612
Fatriansari, A. (2019). Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Penurunan Skala Nyeri
Pemasangan Infus Pada Anak Pra Sekolah. Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science
Kesehatan, 11(1)
Hayati, K., Syatriawati, S., & Wahyuni, A. (2018). Pengaruh Tekhnik Distraksi Bercerita
Terhadap Nyeri Anak Usia Prasekolah Pada Saat Pemasangan Infus Di Rumah Sakit
Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2018. Jurnal Keperawatan Dan Fisioterapi
(JKF), 1(1), 66-72
Hockenberry, M.J., Wilson D. (2016). Nursing Care Of Infant And Children. St. Louis,
Missouri: Elsevier
Kartika, R., Sofiyah, Y., & Supriyatna, I. D. (2020). Pengaruh Cerita Menggunakan Boneka
Tangan terhadap Skala Nyeri pada Anak Prasekolah saat dilakukan Tindakan Invasif di
RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmu Kesehatan eISSN, 2597, 9635
Kirono, I. S. S. (2019). Pengaruh Distraksi Audiovisual Terhadap Nyeri Saat Pemasangan
Infus Pada Pasien Anak di IGD RSUD Bangil. Health Care Media, 3(5), 31-36
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Septi Viantri K1, Susanti Delina2, M.R Firmansyah3
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 218
Lestari, R. (2021). The Effect of Music Therapy on Pain Level in Infusion in Children 6-12
Years of Age at Arga Makmur Hospital. ANJANI Journal (Ilmu Kesehatan), 1(1)
Novitasari, S., Sulaeman, S., & Purwati, N. H. (2019). Pengaruh Terapi Musik dan Terapi
Video Game terhadap Tingkat Nyeri Anak Usia Prasekolah yang Dilakukan
Pemasangan Infus. Journal of Telenursing (JOTING), 1(1), 168-177
Padila, P., Agusramon, A., & Yera, Y. (2019). Terapi Story Telling dan Menonton Animasi
Kartun terhadap Ansietas. Journal of Telenursing (JOTING), 1(1), 51-66
Purnamasari, E. R. W., & Aprilyanti, N. (2020). Menonton Animasi Rainbow Menurunkan
Skala Nyeri Saat Prosedur Invasif Anak Usia Prasekolah. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad,
13(2), 193-203
Sarfika, R., Yanti, N., & Winda, R. (2016). Pengaruh Teknik Distraksi Menonton Kartun
Animasi Terhadap Skala Nyeri Anak Usia Prasekolah Saat Pemasangan Infus Di
Instalasi Rawat Inap Anak RSUP DR. M. Djamil Padang. Jurnal Keperawatan
Ners, 11(1)
Somantri, B., & Manalu, L. O. (2018). Distraksi Visual Kartu Menurunkan Tingkat Nyeri
Saat Pemasangan Infus Pada Anak Usia Prasekolah. Jendela Olahraga, 3(2)
Suprobo, G. N. P. (2017). Pengaruh Terapi Audio Visual terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan pada Anak Preschool yang Dilakukan Pemasangan Infus di UGD RSUD
Wates. Jurnal Keperawatan.
Syan, S. A. E., Ocampo, J. G., Abundo, R. A., Ahmed, S. S. G., & Ghaly, A. S. (2021). Effect
of Storytelling Versus Cartoon on Pain and Fear Relief among Children Undergoing
Venipuncture. Egyptian Journal of Health Care.12 (4), 399-408
Wardah, G. N., Purwanto, S., & Adhisty, K. (2020). Pengaruh Teknik Distraksi Audio
terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Proses Pemasangan Intravena Fluid Drip. Citra
Delima: Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung, 3(2), 82-88
Wonginchan, A., Thanasilp, S., & Rodcumdee, B. (2017). Effects Of Cold Alcohol
Compression On Pain Of Preschoolers Receiving Intravenous Fluid Infusion. Annals of
Tropical Medicine and Public Health, 10(5)