LITERATUR REVIEW TINGKAT KONSUMSI PROTEIN DAN ...

14
LITERATUR REVIEW TINGKAT KONSUMSI PROTEIN DAN KALSIUM PADA BALITA STUNTING Oleh : SANG AYU MADE NADIYA SRI LINDASARI NIM.P07131017044 KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR JURUSAN GIZI PRODI DIPLOMA TIGA DENPASAR 2020

Transcript of LITERATUR REVIEW TINGKAT KONSUMSI PROTEIN DAN ...

i

LITERATUR REVIEW

TINGKAT KONSUMSI PROTEIN DAN KALSIUM

PADA BALITA STUNTING

Oleh :

SANG AYU MADE NADIYA SRI LINDASARI

NIM.P07131017044

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN GIZI PRODI DIPLOMA TIGA

DENPASAR

2020

ii

LITERATUR REVIEW

TINGKAT KONSUMSI PROTEIN DAN KALSIUM

PADA BALITA STUNTING

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menyelesaikan Pendidikan Diploma Tiga Gizi

Oleh :

SANG AYU MADE NADIYA SRI LINDASARI

NIM.P07131017044

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN GIZI PRODI DIPLOMA TIGA

DENPASAR

2020

iii

iv

v

vi

LITERATURE REVIEW

PROTEIN AND CALCIUM CONSUMPTION LEVEL

ON TODDLER STUNTING

ABSTRACT

Indonesia is a developing country that still faces serious problems regarding

stunting. Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to

chronic malnutrition so that the child is too short for his age. Stunting in toddlers is

characterized by symptoms including, a child having a shorter body than a child his

age, the proportion of the body that tends to be nomal but the child looks smaller

than his age, low body weight for children his age, delayed bone growth of children

(Ema Puspita, 2018), and calcium and phosphorus which play an important role in

bone formation. Low levels of consumption of protein, energy and calcium affect

the nutritional status of children. This condition causes underfive feeding to be less

good in terms of quality and quantity so that children are prone to stunting

(Widyaningsih, 2018). Consumption of protein, energy and calcium greatly affects

stunting toddlers, because the role of protein is very important for toddler growth

and to strengthen the toddler's immune system. Besides the role of calcium for

toddlers is also very important, namely for growth. Consumption level is the

amount of food consumed divided by needs multiplied by 100% (Hanum, 2017). In

2013 and 2018 the proportion of nutritional status was very short and short among

toddlers in Bangli district at 43.2%. Objective: To determine the relationship of the

level of protein and calcium consumption in stunting toddlers. This research is a

literature review that seeks a database of various references, such as research

journals, and data relating to the level of protein and calcium consumption in

stunting toddlers.

Keywords : level of protein and calcium consumption, stunting toddlers

vii

LITERATUR REVIEW

TINGKAT KONSUMSI PROTEIN DAN KALSIUM

PADA BALITA STUNTING

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih menghadapi

permasalahan serius mengenai stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada

anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk

usianya. Stunting pada balita ditandai dengan gejala antara lain, anak memiliki

tubuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya, proporsi tubuh yang cenderung

nomal namun anak terlihat lebih kecil dari usianya, berat badan yang rendah untuk

anak seusianya, pertumbuhan tulang anak yang tertunda (Ema Puspita, 2018), serta

kalsium dan fosfor yang berperan penting dalam formasi tulang. Rendahnya tingkat

konsumsi protein, energi dan kalsium berpengaruh pada status gizi balita. Kondisi

ini menyebabkan asupan makan balita menjadi kurang baik dari segi kualitas

maupun kuantitasnya sehingga balita rawan mengalami stunting (Widyaningsih,

2018). Konsumsi protein, energi dan kalsium sangat berdampak pada balita

stunting, karena peran protein sangat penting bagi pertumbuhan balita dan untuk

memperkuat sistem kekebalan tubuh balita. Selain itu peran kalsium untuk balita

juga sangat penting yaitu untuk pertumbuhan. Tingkat konsumsi adalah jumlah

makanan yang dikonsumsi dibagi kebutuhan dikali 100% (Hanum, 2017). Pada

tahun 2013 dan tahun 2018 proporsi status gizi sangat pendek dan pendek pada

balita di kabupaten Bangli sebesar 43,2%. Tujuan : Mengetahui keterkaitan tingkat

konsumsi protein dan kalsium pada balita stunting. Penelitian ini merupakan

literatur review yang mencari database dari berbagai referensi, seperti jurnal

penelitian, dan data-data yang berkaitan dengan tingkat konsumsi protein dan

kalsium pada balita stunting.

Kata kunci : tingkat konsumsi protein dan kalsium, balita stunting

viii

RINGKASAN PENELITIAN

Literatur Review

Tingkat Konsumsi Protein dan Kalsium

pada Balita Stunting

Oleh :

Sang Ayu Made Nadiya Sri Lindasari (NIM.P07131017044)

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari

kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal

setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi

berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely

stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan

(TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS

(Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan definisi stunting

menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan

nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari

– 3SD (severely stunted) (Kepmenkes RI/1995/Menkes/SK/XII/2010).

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui

keterkaitan tingkat konsumsi protein dan kalsium pada balita stunting.

Penelitian ini merupakan literatur review yang mencari database dari

berbagai referensi, seperti jurnal penelitian, dan data-data yang berkaitan

dengan tingkat konsumsi dan balita stunting. Dalam kajian pustaka

(literatur review) subjek yang digunakan adalah balita. Jumlah pustaka yang

dikaji digunakan disesuaikan dengan jurnal yang digunakan atau yang

dibahas dalam literatur review.

Bahwa kejadian stunting paling banyak berada pada kelompok umur

24-47 bulan, rentangan umur tersebut memang memiliki resiko tinggi

mengalami stunting karena gangguan pertumbuhan yang diakibatkan

kurangnya asupan zat gizi kronis yang berlangsung pada kurun waktu cukup

lama, sehingga dampak dari stunting akan semakin tampak pada tahapan

ix

kelompok umur ini dibandingkan pada saat berada di tahapan umur 12-24

bulan atau bahkan tahun-tahun sebelumnya.

Konsumsi protein memiliki pengaruh yang bermakna terhadap

kejadian stunting karena anak balita yang kekurangan konsumsi protein

akan memiliki peluang besar untuk menjadi stunting dibandingkan dengan

anak yang memiliki konsumsi protein yang cukup. Asupan kalsium tidak

berkorelasi dengan kejadian stunting, karena stunting sendiri dipengaruhi

oleh banyak faktor lainnya. Proses stunting sendiri biasanya sudah mulai

sejak intrauterine yang disebabkan oleh berbagai kondisi yang

mempengaruhi kehamilan ibu seperti nutrisi ibu dan kondisi kesehatan ibu

(merokok, anemia, stunted, dll) saat kehamilan. Beberapa faktor lain yang

menyebabkan terjadinya stunting yaitu kondisi sering sakit sakit saat kecil,

tingkat pendidikan orang tua (terutama ibu), keadaan sosial ekonomi yang

buruk, interval antar kehamilan (dibawah 24 bulan), dan berat badan bayi

lahir rendah (BBLR).

Daftar Bacaan : 32 (Tahun 2008 - Tahun 2018)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

Tuhan Yang Maha Esa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-nya penulis dapat

menyelesaikan Literatur review berjudul “Tingkat Konsumsi Protein dan

Kalsium pada Balita Stunting” tepat pada waktunya dalam rangka menyelesaikan

Literatur review.

Dalam penyusunan Literatur review ini, penulis banyak mendapat bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak I Made Suarjana,SKM.M.Kes sebagai pembimbing utama yang

banyak memberi saran dan petunjuk dalam memberikan pengarahan dalam

penyusunan Literatur review ini.

2. Bapak I Made Rodja Suantara,SKM.M.Kes sebagai pembimbing

pendamping yang banyak memberi saran dan petunjuk dalam memberikan

pengarahan dalam penyusunan Literatur review ini.

3. Ketua Jurusan Gizi dan Kaprodi D III Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar

4. Bapak/Ibu dosen dan staf pegawai Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar yang

turut memberikan arahan dan masukan yang berguna bagi penulis.

5. Perpustakaan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar, dan sumber-

sumber jurnal yang turut membantu dalam kelancaran penyelesain Literatur

review ini.

6. Keluarga yang telah memberikan semangat dan membantu dalam

penyediaan biaya untuk menyelesaikan Literatur review ini.

7. Teman-teman di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian Literatur review ini.

Penulis menyadari bahwa Literatur review ini masih jauh dari

sempurna karena terbatasnya pengetahuan, kemampuan dan pengalaman

penulis. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membantu untuk kesempurnaan Literatur review ini. Akhir kata, semoga

Literatur review ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 2020

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................i

HALAMAN JUDUL .........................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iv

SURAT PENYATAAN BEBAS PLAGIAT ....................................................v

ABSTRACT .......................................................................................................vi

ABSTRAK .........................................................................................................vii

RINGKASAN PENELITIAN ..........................................................................viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................x

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................4

D. Manfaat Penelitian..........................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................6

A. Status Gizi ......................................................................................................6

B. Stunting ...........................................................................................................13

C. Tingkat Konsumsi ..........................................................................................16

D. Tingkat Konsumsi Protein ..............................................................................19

E. Tingkat Konsumsi Kalsium ............................................................................26

BAB III KERANGKA KONSEP .....................................................................31

A. Kerangka Konsep ...........................................................................................31

BAB IV METODE PENDEKATAN ...............................................................32

A. Jenis Kajian Pustaka .......................................................................................32

B. Subjek Kajian Pustaka ....................................................................................32

C. Jumlah Pustaka yang dikaji ............................................................................32

D. Cara Pengumpulan Kajian Pustaka ................................................................32

xii

E. Analisis Pustaka ..............................................................................................33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................34

A. Hasil Literatur Review ...................................................................................34

B. Pembahasan ....................................................................................................39

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................43

A. Simpulan ........................................................................................................43

B. Saran ...............................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................45

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sebaran Sampel menurut Status Gizi ................................................................ 35

2. Sebaran Sampel menurut Asupan Protein dan Status Gizi ............................... 35

3. Sebaran Sampel menurut Status Gizi ................................................................ 36

4. Sebaran Sampel menurut Asupan Protein dan Status Gizi ............................... 36

5. Sebaran Sampel menurut Status Gizi ................................................................ 37

6. Sebaran Sampel menurut Asupan Kalsium dan Status Gizi ............................. 37

7. Sebaran Sampel menurut Status Gizi ................................................................ 38

8. Sebaran Sampel menurut Asupan Kalsium dan Status Gizi ............................. 38

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Stunting ...................................................31