laporan kuliah lapangan taksonomi tumbuhan tingkat rendah

52
LAPORAN KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH Malibo Anai Resort, Kec. Kayu Tanam, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat 23 November 2014 Diajukan untuk memenuhi persyaratan kuliah lapangan Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah OLEH YOANDA RESKI AMALLIA 1301506 KELOMPOK VIII PENDIDIKAN BIOLOGI REGULER B

Transcript of laporan kuliah lapangan taksonomi tumbuhan tingkat rendah

LAPORAN KULIAH LAPANGANTAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

Malibo Anai Resort, Kec. Kayu Tanam, Kab.Padang Pariaman, Sumatera Barat

23 November 2014

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kuliah lapangan Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah

OLEH

YOANDA RESKI AMALLIA1301506

KELOMPOK VIIIPENDIDIKAN BIOLOGI REGULER B

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,

atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan laporan Kuliah Lapangan Taksonomi

Tumbuhan Tingkat Tinggi sesuai dengan waktu yang telah

diberikan, dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan namun demikian penyusun telah berusaha

semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak

menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada.

Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis

bisa menyelesaikan laporan ini. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Dosen yang mengajar mata kuliah Taksonomi Tumbuhan

Tingkat Tinggi yang memberikan pengajaran dan arahan

dalam penyusunan laporan ini, dan tidak lupa kepada

kakak-kakak asisten serta teman-teman semua yang telah

ikut berpartisipasi membantu penulis dalam upaya

penyusunan Laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, karena tak ada gading yang tak

retak, begitu pula dengan laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

laporan ini, dan mudah-mudahan ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

i

Padang, 5 Desember 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PNGANTAR....................................... i

DAFTAR ISI..........................................ii

DAFTAR GAMAR........................................

....................................................

iii

DAFTAR TABEL........................................iv

BAB I. PENDAHULUAN.................................. 1

A. Latar Belakang Kuliah Lapangan.............. 1

B. Tujuan Kuliah Lapann........................ 1

C. Waktu dan Tempat Kuliah Lapangan............ 2

D. Deskripsi Wilayah........................... 2

E. Peta dan Foto Lokasi Kuliah Lapangan........ 3

BAB II. PETA KONSEP................................. 4

BAB II. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA.................14

A. Alat dan Bahan..............................14

B. Cara Kerja..................................15

BAB IV. TABULASI DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN........23

A. Tabulasi Data.................................23

B. Hasil dan Pembahasan..........................23

BAB V. PENUTUP......................................30

A. Kesimpulan....................................30

B. Saran.........................................30

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Lokasi Kuliah Lapangan.............. 3

Gambar 2. Foto Malibo Anai......................... 3

Gambar 3. Mengambil objek..........................15

Gambar 4. Memasukkan objek kedalam kantong.........15

Gambar 5. Memasang Label...........................16

Gambar 6. Meletakkan objek diatas kertas Koran.....16

Gambar 7. Objek yang ditutupi Koran................17

Gambar 8. Memberi identitas sementara..............17

Gambar 9. Semua Objek diikat .....................17

Gambar 10. Memberikan Alkohol ....................18

Gambar 11. Mengemas objek yang akan di oven ......18

Gambar 12. Mengemas objek yang akan di oven ......19

Gambar 13. Objek yang sudah dijahit................19

Gambar 14. Objek yang sudah diberi label herbarium. .20

Gambar 15. Mengambil tumbuhan......................20

Gambar 16. Objek didalam botol selai...............21

Gambar 17. Memberi label...........................21

Gambar 18. Memasukkan FAA..........................22

Gambar 19. Menyusun Objek didalam plastic..........22

Gambar 20. Megemas objek ..........................22

Gambar 21. Pogonatum cirratum (Sw.) Brid. ............................23

Gambar 22. Selaginella mollis A. Braun........................................24

Gambar 23. Akar Selaginella mollis A. Braun..............................25

Gambar 24. Batang Selaginella mollis A. Braun..........................26

Gambar 25. Selaginella mollis A. Braun........................................27

iii

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nama objek yang dikoleksi.................23

Tabel 2. Deskripsi Pogonatum cirratum (Sw.) Brid.............24

Tabel 3. Bentuk Hidup Selaginella mollis A. Braun................25

Tabel 4. Akar Selaginella mollis A. Braun..................................26

Tabel 5. Batang Selaginella A. Braun..........................................26

Tabel 6. Daun Selaginella mollis A. Braun...................................27

Tabel 7. Strobilus Selaginella mollis A. Braun.......................28

iv

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyaknya jenis tumbuhan yang berbeda-beda,

memiliki struktur dan ciri khas yang berbeda-beda

pula. Kadang banyak pula yang terdapat di tempat

yang sulit dijangkau ataupun suatu saat akan punah.

Dalam hal ini kita akan mengalami kesulitan untuk

mengenal dan mempelajari dan menyusun klasifikasi

tumbuhan-tumbuhan yang ada ataupun pernah ada. Usaha

yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kesulitan

itu salah satunya adalah dengan cara mengoleksi dan

mengawetkan tumbuhan tersebut, yang disebut dengan

spesimen herbarium.

Kuliah lapangan Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah

ini diadakan untuk memudahkan dalam

pengidetifikasian dan pendiskripsian tumbuhan dengan

pengamatan yang cermat, sehingga dengan begitu dapat

mengelompokkan tumbuhan tersebut kedalam tingkatan

takson yang sesuai, sebagaimana yang telah

dipelajari selama perkuliahan.

Ditemukannya berbagai jenis tumbuh-tumbuhan itu

bisa menambah pengetahuan dan pengaplikasian teori

perkuliahan yang telah diberikan sekaligus untuk

mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi tentang

objek-objek yang selama ini dipraktikumkan.

2

B. Tujuan

1. Memenuhi tugas Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah.

2. Mahasiswa dapat mengenal habitat dari tumbuhan.

3. Mahasiswa dapat mengenal ciri – ciri tumbuhan secara

morfologi, habitat dan sebagainya.

4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi objek dari ciri

morfologi dan ciri lain yang tampak dari objek.

5. Mahasiswa mampu membuat awetan basah (dengan

menggunakan alkohol dan FAA) dan awetan kering

( dengan membuat herbarium).

6. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai

taksonomi tumbuhan rendah.

7. Mahasiswa mampu menyusun klasifikasi tumbuhan

tingkat rendah

8. Mahasiswa memperoleh pengalaman langsung, baik di

lapangan maupun dalam pembuatan laporan.

C. Waktu Dan Tempat

Hari, tanggal : Minggu, 23 November 2014

Jam : 10.00 sampai selesai

Tempat : Malibo Anai Resort, Kec. Kayu Tanam,

Kab. Padang

Pariaman, Sumatera Barat

D. Deskripsi Daerah

3

Objek wisata yang bernama Puncak Anai dibangun di

areal seluas sekitar 4-5 hektar. Puncak Anai selain

ditata dengan tetap mengedepankan unsur bernuansa

alami, menyediakan fasilitas kolam pemandian tiga

tingkat. Selain dapat menikmati sejuknya air dari

aliran Gunung Tandikek. Tidak hanya tatanan ruang

lingkup yang bernuansa alami, fasilitas fisik juga

dibuat menggunakan batu alam. Selain itu, Puncak

Anai juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas

pondok-pondok santai dengan meja permanen berornamen

batu alam, serta lapangan parker yang

representative.

E. Peta dan Foto Lokasi Kuliah Lapangan

Gambar 1. Peta lokasi KL Taksonomi TumbuhanTingkat Tinggi (Emriyuni, 2014)

4

Gambar 2. Area KL Taksonomi Tumbuhan TingkatRendah (Amallia,2014)

BAB IIPETA KONSEP

(Rideng,1989:28-29)

PlantaeCrypotoganeDivisi ThallophytaKelasAlgaeKelas FungiDivisi BryophytaKelasHepaticaeKelas MusciDivisi PteridophytaKelasEquisetinaeKelasLycopodinaeKelasFilicinaePhanerogameDivisi GymnospermaeDivisi AngiospermaeKelasMonocotyledonaeKelas DicotyledonaeTerdiri

5

6

(Des, 2009 :123-146)

BryophytaKelas HepaticopsidaOrdo MarchantialesOrdo ShaerocarpalesOrdo JugermanialesOrdo ColobryalesKelas AntoocerotopsidaAnthocerotalesKelas BryopsidaAnak kelas SphagnidaeAnak Kelas AndreacidaeAnak Kelas BryidaeAnak Kelas BuxbaumiidaeAnak Kelas PolytrichidaeTerdiri

7

( McElroy, 1968: 81-82)

Karakteristik BryopsidaDauntersusun radial, spiral, bilateralberupa mikrofilmenghadap ke satu arahdorsiventralBatangtegak berbaringSporofitletak di ujung batangwarnanya hijauada organ steril (parafisa)ReproduksiVegetatifGeneratifEkologitanahpasir lembabbebatuanpohon dan cabangpadang rumputpayarawayait

8

(Tjitrosomo, 1984: 103-105)

(Citrosupomo, 1994 : 92-93)

(Heddy, 1990: 228)

(Citrosoepomo, 1994 : 93)(Kimball, 1983 : 339-340)(Tjitrosomo, 1984: 99)

Sporofitkakitangkaisporangiumkotak sporakaliptrakolumellakapsulgeligipenutupTerdiri

9

(Tjitrosomo, 1984: 91)

klasifikasi bryopsida14.000 spesiesOrdoBryalesSphagnalesAndreaeales

10

(Citrosupomo, 1998: 211-213)

( McKnight, 1962: 67)

Karakteristik Bryalestingkat diferensiasi kapsul sporanya lebih tinggisporangium punya satu tangkai elastiskapsul sporanya bersifat radial (dorsiventral)sporangium muda diselubungi kaliptraAda apofisiskapsul ada jaringan kolumellaada operkulumada peristom (gigi-gigi)peristrom dapat melakukan gerak higroskopikanulusspora

11

(Citrosupomo, 1998: 214-15)

Klasifikasi Bryalesberdasarkan cara pertumbuhannyaOrtotropPlagiotropberdasarkan Sifat-sifaf peristomnyaArthrodentaeNematodontae

12

(Des, 2009: 162)

(Smith, 1995: 327)

Klasifikasi PteridophytaDivisi Psilophytakelas PsilophytopsidaKelas PsilotopsidaDivisi PsilophytaKelas EligulopsidaKelas LigulopsidaDivisi ArthrophytaKelas SphenophyllopsidaKelas CalamopsidaDivisi FilicophytaKelas PrimofilicopsidaKelas EusporangiosidaKelas ProtoleptosporangiopsidaKelas Leptosporangiopsida

13

(Des, 2009: 170)

(Des, 2009: 166)

Ligulopsidakarakteristikada ligulabersifat heterosfordaun berupa mikrofilKlasifikasiOrdo SeleginellalesOrdo IsoetalesEligulopsidaKarakteristiktidak ada ligulabersifat homosforada yang efipitsporangium diketiak mikrofilsporangium ada yang di dalam strobilusKlasifikasiOrdo licopodiales

14

(Tjitrosomo, 1984: 130)(McKnight, 1962: 87-

89)(Greulach, 1963: 56)

Selaginellakarakteristikbentuknya bervariasitumbuh batang, tagak, menjalarada yang bercabang bebastinggi mencapai setengah meterdisebut tumbuhan kebangkitandaun berupa mikrofilada ligulareproduksi secara generatif dan sporofitada daun steril akar rizhomstruktur tubuhbatangmikrofilrhizoforakarstrobilsKlasifikasiordo selaginellales

15

(Stern, 2000: 377-378)

14

BAB IIIALAT, BAHAN DAN CARA KERJA

A. Alat

1. Gunting tanaman

2. Cutter

3. Gunting kertas

4. Kantong plastik ukuran 20kg

5. Kantong Plastik Ukuran 1kg

6. Tali rafia

7. Alat jahit

8. Alat tulis

9. Kamera

10. Oven

11. Kertas koran

12. Kertas kalkir

13. Kertas monting

14. Botol selai

15. Kardus

16. Kertas label

B. Bahan

1. Alkohol 96%2. FAA 3. Objek tanaman yang dikoleksi

15

C. Cara Kerja

1. Pembuatan Herbariuma. Mengoleksi

1) Mengambil tumbuhan yang ada di alam.

Gambar 3. Mengambil objek (Amallia,2014)

2) Menyimpan tumbuhan yang telah diambil dalam kantong

dengan rapi.

Gambar 4. Memasukkan objek kedalam kantong(Amallia,2014)

3) Memberikan label pada setiap tumbuhan yang diambil.

16

Gambar 5. Memasang Label (Amallia,2014)

b. Mengawetkan di lapangan

1) Meletakkan tanaman didalam koran yang berukuran

normal dan menutupi tanaman tersebut dengan lipatan

Koran.

Gambar 6. Meletakkan objek diatas kertas koran(Amallia,2014)

2) Menutupi tanaman yang telah di bungkus koran dengan

koran yang bagian atas dan bawahnya dan ikat.

17

Gambar 7. Objek yang ditutupi koran(Amallia,2014)

3) Memberi identitas sementara

Gambar 8. Memberi identitas sementara(Amallia,2014)

4) Mengikat semua objek yang ada didalam kertas koran

dengan tali rapia.

18

Gambar 9. Semua Objek diikat (Amallia,2014)

5) Memasukkan objek yang telah di ikat kedalam plastik

ukuran 20kg, dan membetikan alkohol

Gambar 10. Memberikan Alkohol (Amallia,2014)

6) Mengemas dan mengikatnya rapi-rapi

19

Gambar 11. Mengemas objek yang akan di oven(Amallia,2014)

Gambar 12. Mengemas objek yang akan di oven(Amallia,2014)

7) Mengeringkan

Mengeringkan tanaman atau objek yang telah di

bungkus dalam oven dengan suhu ± 70o C selama ± 3 –

4 hari.

8) Melakukan pemisahan atau penyortiran serta

pengelompokan terhadap objek yang telah

dikeringkan.

20

9) Menempelkan objek pada kertas putih mengkilat,

dengan cara mejahit objek pada kertas monting.

Gambar 13. Objek yang sudah dijahit (Amallia,2014)

10) Memberi label, memasang label di sudut kanan,

sebelah bawah pada kertas monting.

Gambar 14. Objek yang sudah diberi label herbarium(Amallia,2014)

2. Pembuatan Awetan Basah Tumbuhana. Mengoleksi tumbuhan yang ada dialam

21

Gambar 15. Mengambil tumbuhan (Amallia,2014)

b. Memasukkan kedalam botol selai

Gambar 16. Objek didalam botol selai (Arisandy,2014)

c. Memberi label tumbuhan yang dikoleksi

22

Gambar 17. Memberi label (Amallia, 2014)

d. Menambahkan FAA kedalam botol yang berisi objek

Gambar 18. Memasukkan FAA (Amallia, 2014)

e. Menyusun semua objek didalam lastik besar dan

mengumpulkannya

23

Gambar 19. Menyusun Objek didalam plastik(Amallia,2014)

Gambar 20. Megemas objek (Amallia,2014)

BAB IVTABULASI DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabulasi Data

Tabel 1. Nama objek yang dikoleksiNO Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah1 Pogonatum cirratum (Sw.) Brid.2 Selaginella mollis A. Braun.

B. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

a. Bryophyta

Nomor Koleksi : 11

Kolektor : Yoanda Reski Amallia

NIM / TM : 1301506 / 2013

Prodi : Pendidikan Biologi Reguler B

Spesies : Pogonatum cirratum (Sw.) Brid.

Nama daerah : Lumut daun

1) Gambar

24

Gambar 21. Pogonatum cirratum (Sw.) Brid. (Amallia,2014)

2) Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Bryophyta

Classis : Bryopsida

Ordo : Bryales

Familia : Pogonataceae

Genus : Pogonatum

Spesies : Pogonatum cirratum (Sw.) Brid.

3) Deskripsi

Tabel 2. Deskripsi Pogonatum cirratum (Sw.) Brid.

Bagian tubuh Akar, batang, daun Sifat bagian-bagian tubuh SemuWarna daun Hijau Susunan daun Tersebar Tinggi 1-5 Cm

25

26

b. Peteridophyta

Nomor Koleksi : 12

Kolektor : Yoanda Reski Amallia

NIM / TM : 1301506 / 2013

Prodi : Pendidikan Biologi Reguler B

Spesies : Selaginella mollis A. Braun.

Nama daerah : Paku, Spikemoss

1) Gambar

Gambar 22. Selaginella mollis A. Braun. (Amallia,2014)

2) Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Peteridophyta

Classis : Ligulopsida

Ordo : Selaginellales

Familia : Sellaginellaceae

Genus : Selaginella

Spesies : Selaginella mollis A. Braun.

27

3) Deskripsi

Tabel 3. Bentuk Hidup Selaginella mollis A. Braun.Berdasarka daur

hidupnya

Daur hidup polycarpa

Bersarkan lama Hhdup Lama hidupnya lebih

dari dua tahun (perenial)Berdasarkan habitus Habitusnya batang

berkayu (lignosus); perdu

(frutices)Bedasarkan habitat Habitatnya dilingkungan

lingkungan beragam

(mesofit)

Tabel 4. Akar Selaginella mollis A. Braun.Jenis akar Rizoma

Gambar 23. Akar Selaginella mollis A. Braun.(Amallia,2014)

Teabel 5. Batang Selaginella mollis A. Braun.

28

Warana batang Hhijau dan coklatSifat batang Jelas berbatang (caulis)Tipe Berkayu (lignosus) ;

perdu (frutices)Arah tumbuh batang Tegak lurus (erectus)Bentuk batang Bulat (terres)Permukaan batang Ada berkas daunApakah termasuk batang

termodifikasi?

Tidak

Alat tambahan Rizofora

Gambar 24. Batang Selaginella mollis A. Braun. (Amallia,2014)

Tabel 6. Daun Selaginella mollis A. Braun.Warna daun Hujau Tipe daun Majemuk, berupa mikrofil

Kelengkapan daun Daun dudukBangun (bentuk) daun Persegi panjangUjung daun Meruncing (acuminatus)Pangakal daun Meruncing (acuminatus)

29

Pertulangan daun Satu tulang daun dan

tidak bercabangTepi helaian daun Rata (intiger)Sifat daun Tipis seperti selaputPermukaan daun Licin (leavis)Tata letak daun Roset akarAlat tambahan Ligula

Gambar 25. Selaginella mollis A. Braun. (Amallia,2014)

Tabel 7. Strobilus Selaginella mollis A. Braun.Letak Ujung batangWarna Hijau

30

2. Pembahasan

a. Bryophyta

Pogonatum cirratum memiliki daun-daun kecil

(mikrofil) yang bewarna hijau muda. Daunnya tersusun

tersebar atau menyerupai roset akar. Permukaan daun

sempit, dan bentuknya seperti garis, dengan ujung

yang runcing. Tinggi dari Pogonatum cirratum berkisar

dari satu cm sampai dengan 5cm. Lumut ini ditemukan

ditempat yang lembab, biasanya terdapat dibawah

pohon atau menempel pada bebatuan, dan tanah.

Pogonatum cirratum memiliki klorofil oleh karena

itu dimasukkan kedalam kelompok tumbuhan (Plantae).

Pogonatum cirratum merupakan anggota tumbuhan lumut

karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati

(thalus). Lumut ini dimasukkan kedalam tumbuhan

tingkat rendah karena tidak memiliki pembuluh angkut

(Non-Vaskular), tubuhnya masih berupa talus meskipun

sudah maju dari lumut yang lainnya, serta perkembang

biakannya masih ada menggunakan spora dan tidak

memproduksi biji.

Pogonatum cirratum merupakan anggota dari kelas

Bryopsida atau lumut daun. Kelas Bryopsida merupakan

lumut yang paling maju karena tubuh gametofitnya

sudah dapat dibedakan antara batang dan daunnya

meskipun belum mempunyai akar sejati selain rhizoid,

sedangka ajnggota lumut yang lainnya belum dapat

31

dibedakan antara batang dan daunnya. Gametangiumnya

terdapat gametangium dan dikelilingi oleh daun-daun.

Sporofitnya terdiri atas seta, kaki, dan kapsul.

Pogonatum cirratum dimasukkan kedalam ordo bryales.

Bryidae atau bryales dibagi menjadi 2 golongan

berdasarkan pertumbuhannya, yaitu Ortotrop (tegak)

dan Plagiotrop (mendatar). Pogonatum cirratum

dimasukkan kedalam familia pogonataceae.

Marga pogonatum memiliki gametofit yang dapat

tumbuh tinggi dengan daun yg sempit. Kapsul tegak,

jarang ada yg mendatar. Kaliptra sering berbulu.

Gigi peristoma terdiri satu baris dengan pangkal yg

bersatu. Daun tersusun dalam 3 baris ataupun

tersusun rapat. Tiap daun bagian pangkalnya lebar

dan melengkung seperti sarung, kemudian bagian

tengah sampai ujung panjang dan berbangun seperti

pita.

b. Peteridophyta

Selaginella mollis A. Braun. memiliki klorofil

sehingga dimasukkan kedalam kelompok tumbuhan

(Plantae). Selaginella mollis A. Braun. sudah memiliki

pembuluh angkut (Vaskuler) atau dikenal juga dengan

tumbuhan yang berpembuluh (Thallophyta). Akar,

batang dan daunnya sudah jelas, meskipun daunnya ada

yang beupa mikrofil saja (khormophyta).

32

Selaginella mollis A. Braun. merupakan kelompok paku-

pakuan. Termasuk kedalam kelas Eligulopsida karena

memiliki ligula (lidah). Ligula ini berfungsi utuk

mencegah masuknya air dengan cara menyerap air

tersebut.

Kelas Eligulopsida ini hanya memiliki satu ordo

Selaginellales, dan ordo selaginellales hanya

memiliki satu familia yaitu selaginellacea. Selaginella

mollis A. Braun. ini merupakan salah satu contoh

spesiesnya. Sellagninella memiliki ciri ciri sebagai

berikut: memiliki daun daun yang berukuran kecil

(mikrofil), cabang batangnya mempunyai dua baris daun

kecil yang hanaya terdapat pada sisi atas atau sisi

muka, dan dua baris daun yang lebih besar disebelah

kii dan kanan, sehingga setiap cabang jelas

memperlihatkan sisi atas dan sisi bawah.

Selaginella mollis A. Braun. memiliki batang yang

agak keras dan bewarna hijau jika muda, setelah tua

bewarna coklat. Permukaan batangnya ada berkas daun

dan ditumbuhi ojeh daun daun kecil (mikrofil) juga.

Daun mikrofil bewarna hijau muda dengan ujung

meruncing (acuminatus). Daun (mikrofil) mempunyai satu

tyulang daun dan tidak bercabang.

Sporofil Selaginella mollis A. Braun. terkumpul di

ujung batang atau cabang membentuk bangunan seperti

kerucut yang dinamakan dengan strobilus. Pada

33

strobilus ini terdapat sporangium yang didalamnya

berisi spora. Selaginella ini merupakan paku

heterosfor dimana paku ini memiliki dua jenis spora

yaitu mikrospora dan makrospora.

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamtan mengenai ciri-ciri

morfologisnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Antara tumbuhan satu dengan tumbuhan lainnya

berbeda, perbedaan inilah yang menyebabkan adanya

keanekaragaman antara setiap tingkatan taksonnya

terlepas dari persamaannya yang juga diperhatikan.

2. Lumut daun (Bryopsida) merupakan lumut yang paling

maju karena telah dapat dibedakan akar, batang dan

daun meskipun semu.

3. Salah satu spesies bryopsida adalah Pogonatum cirratum,

dengan roset akar.

4. Pteridophyta merupakan kelompok paku-pakuan, sudah

ada akar, batang dan daun. Meskipun daun ada yang

berupa mikrofil.

5. Berdasarkan ada tidaknya ligula lycophyta dibedakan

menjadi dua kelas yaitu ligulopsida dan

eligulopsida.

6. Ligulopsida memiliki ligula terdiri dari ordo

selaginellales yang memiliki famili selaginellaceae.

7. Selaginella mollis merupakan anggota dari famili

selaginellaceae, lumut ini memiliki ligula, daun

berupa mikrofil dan tyersusun dalam dua baris dengan

satu pertulangan dan tidak bercabang.

B. Saran

Dengan diadakannya kuliah lapangan ini

diharapkan dapat membangun kesadaran setiap individu

untuk lebih memperhatikan dan mencitai lingkungan

sekitarnya. Dengan lingkungan yang beragam dan

pengelolaan yang baik nantinya dapat menciptakan

keselarasan hubungan antara lingkungan dan

pemakainya, sehingga saling menguntungkan satu sama

lain.

32

DAFTAR PUSTAKA

Citrosupomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan.Yogyakarta: UGM Press.

Citrosupomo, Gembong. 1998. Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta: UGM Press.

Des, dan Dezi Handayani. 2009. Taksonomi Tumbuhan TingkatRendah. Padang: FMIPA UNP.

Greulach, Victor A, and J. Edison Adam. 1963. Plants AnIntroduction To Modern Botany. New York: Jhon Willey andSons.

Heddy, Suwasono. 1990. Biologi Pertanian. Jakarta:Rajawali.

Kimball, W. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

McKnight, Kent. 1962. Plant Kingdom. Utah: Brigham YoungUniversity.

McElroy, William D, and Carl P. Swason. 1968. FoundationOf Biology Program.

Rideng, I Made. 1989. Taksonomi Tumbuhan Biji. JakartaDepdikbud.

Smith, G.M. 1995. Cryptogamic Botany. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Stern, Kingsley R. 2000. Introductory Plant Biology EightEdition. United States Of America: MC. Graw-HillCompanies.

Tjitrosomo, Siti Sutarmi, dkk. 1984. Botani Umum 3.Bandung: Angkasa Bandung.

LAMPIRAN