laporan KP sapi potong

48
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Letak Geografis Praktik kerja dilaksanakan di PT Fortuna Megah Perkasa yang terletak di Desa Sumur Batu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Topografi Desa Sumur Batu merupakan dataran tinggi dengan temperatur rata- rata 27°C dan kelembaban udara berkisar antara 65 – 70 persen dan curah hujan rata-rata 3.576 mm per tahun, sehingga lokasi tersebut cukup baik untuk usaha penggemukan dan perdagangan sapi potong. Jarak jalan umum dengan lokasi peternakan kurang lebih 3 kilometer dan jarak lokasi peternakan dengan pemukiman penduduk terdekat kurang lebih 300 meter. Jalan desa yang menghubungkan jalan umum dengan lokasi peternakan kondisinya kurang baik dikarenakan jalan yang rusak sehingga dapat mempersulit aksesibilitas menuju ke lokasi peternakan tersebut. Lahan peternakan PT Fortuna Megah Perkasa berbatasan dengan :

Transcript of laporan KP sapi potong

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Letak Geografis

Praktik kerja dilaksanakan di PT Fortuna Megah

Perkasa yang terletak di Desa Sumur Batu, Kecamatan

Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Topografi Desa Sumur

Batu merupakan dataran tinggi dengan temperatur rata-

rata 27°C dan kelembaban udara berkisar antara 65 – 70

persen dan curah hujan rata-rata 3.576 mm per tahun,

sehingga lokasi tersebut cukup baik untuk usaha

penggemukan dan perdagangan sapi potong. Jarak jalan

umum dengan lokasi peternakan kurang lebih 3 kilometer

dan jarak lokasi peternakan dengan pemukiman penduduk

terdekat kurang lebih 300 meter. Jalan desa yang

menghubungkan jalan umum dengan lokasi peternakan

kondisinya kurang baik dikarenakan jalan yang rusak

sehingga dapat mempersulit aksesibilitas menuju ke

lokasi peternakan tersebut.

Lahan peternakan PT Fortuna Megah Perkasa berbatasan

dengan :

2

1. Sebelah utara : Sungai Cikiruh

2. Sebelah timur : Gunung Pancar

3. Sebelah selatan : Sentul City

4. Sebelah Barat : Desa Citeurep

1.2 Riwayat Usaha

PT Fortuna Megah Perkasa sebelumnya merupakan

peternakan sapi perah milik perseorangan yang mengalami

kebangkrutan. Kemudian berdiri PT Inkud milik

pemerintah yang bergerak di bidang kegiatan usaha sapi

potong. Namun karena masalah hutang piutang maka PT

Inkud pun akhirnya dijual kepada Bapak H. Ali Dupa.

Pada tahun 1998 didirikan PT Fortuna Megah Perkasa yang

bergerak di bidang penggemukan dan perdagangan sapi

potong. Selanjutnya pada tahun 2000, perusahaan

melakukan ekspansi ke daerah Lampung dan membuka

perusahan yang diberi nama PT Sinar Katel Perkasa.

Cabang perusahaan tersebut berdiri dan diresmikan pada

tahun 2002.

3

Identitas Perusahaan PT Fortuna Megah Perkasa

adalah sebagai berikut :

Nama Perusahaan : PT Fortuna Megah Perkasa

Alamat : Desa Sumur Batu, Kec. Babakan

Madang, Kab.Bogor.

Berdiri : September 1998

Bentuk Usaha : Perseroan Terbatas (PT)

Pemilik : Hj. Anna Muawanah dan H. Ali Dupa

Penanggung jawab : Drh. Nunung Suwarsih

Luas lahan : 5 ha

Status lahan : Milik PT Fortuna Megah Perkasa

1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan

hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada

suatu perusahaan dalam menjalankan operasional untuk

mencapai tujuan. PT Fortuna Megah Perkasa memiliki

struktur organisasi seperti pada Gambar 1. Pemegang

wewenang tertinggi dari seluruh kegiatan perusahaan

Pemilik

H. Ali Dupa

Penanggung jawab

Drh. Nunung Suwarsih

Dokter Hewan

Drh. Nunung Suwarsih

4

adalah pemilik, sedangkan yang bertanggung jawab secara

langsung di lapangan adalah tenaga operasional.

Tenaga kerja berjumlah 33 orang terdiri dari 2

orang staf kantor, 3 orang bagian keamanan, 2 orang

bagian gudang, 3 orang bagian transportasi, 4 orang

bagian mixer atau pakan, dan 15 orang pekerja kandang,

1 orang bagian lahan, 1 orang bagian pengairan, 1

orang tukang, 1 orang office boy. Staf kantor terdiri

dari manajer, dokter hewan, administrasi, nutrisi

pakan. Tenaga kerja kandang dibagi menjadi 2 kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang pekerja.

\

BagianKeuangan Halimatu S

BagianAdministrasi

Halimatu S

NutrisiPakan

Eka Indah W

5

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Fortuna Megah Perkasa

Fungsi dan tujuan dari masing-masing adalah :

1. Manajer, bertugas bertanggung jawab untuk memimpin

perusahaan dengan bantuan staf-stafnya yang

membidangi jenis kegiatan masing-masing.

2. Bagian Administrasi, bertugas untuk

mengkoordinasikan segala sesuatu yang berkenaan

dengan administrasi kantor.

3. Bagian Keuangan, bertugas untuk mencatat pengeluaran

dan pemasukan keuangan.

Kord.Kandang

Yayan

Kord.Pakan

Udin

PetugasKeamanan

Sahaman

H.Ujang

PetugasGudang

Maskur

Supir

EdiAjat

6

4. Dokter hewan, bertugas bertanggung jawab mengatasi

masalah kesehatan ternak.

5. Bagian nutrisi pakan, bertugas untuk membuat

komposisi ransum pakan ternak yang akan digemukkan

dan mengkoordinasikan segala sesuatu yang berkenaan

dengan masalah pakan.

6. Koordinator kandang, bertugas untuk mengkoordinir

para tenaga kerja kandang dan kebersihan kandang.

7. Koordinator pakan, bertugas membuat pakan untuk

hewan ternak yang sudah di beri formulasi ransum

oleh bagian nutrisi pakan.

8. Petugas keamanan, bertugas menjaga keamanan

disekitar lingkungan perusahaan dan membatasi yang

tidak berkepentingan untuk masuk.

9. Petugas gudang, bertugas mengatur alat – alat yang

diperlukan di perusahaan.

10. Supir, bertugas membawa mobil kantor dan membawa

mobil perusahaan.

7

1.4 Bidang Usaha yang Dijalankan

Bidang usaha yang dijalankan di PT Fortuna Megah

Perkasa adalah penggemukan sapi potong. Bangsa sapi

yang digemukkan adalah sapi Brahman Cross (BX) yang

terdiri dari heifer, steer dan terdapat juga sapi lokal

yaitu sapi peranakan ongole (PO). Sapi-sapi BX tersebut

diimpor dari Australia. Sapi Brahman Cross (BX)

merupakan hasil persilangan dari berbagai bangsa sapi

antara lain sapi Brahman, Shorthorn, Simmental, Brangus

dan lain sebagainya. Sapi peranakan ongole (PO)

didatangkan dari daerah Tuban.

Penggemukan sapi PO dilakukan selama 3 – 6 bulan

dengan pertambahan bobot badan harian (PBBH) rata- rata

0,9 kg/ekor/hari sedangkan sapi lokal tergantung

kebutuhan pasar dan kebutuhan jagal (RPH). Sapi lokal

yang dijual di PT Fortuna Megah Perkasa mayoritas

berasal dari Jawa Timur yaitu sapi PO dan Simmental.

Umur sapi yang dibeli sangat bervariasi tergantung

permintaan atasan kepada supplier yang ada di Jawa

Timur.

8

Daerah pemasarannya di sekitar wilayah Jabodetabek

bahkan sampai ke Bandung. Pembeli biasanya menjadi

pengepul dan juga memiliki RPH sendiri. Sistem

pembayaran dari penjualan sapi dengan cara tunai atau

dengan cek langsung yang dikirim ke kantor pusat.

Sistem penjualan berdasarkan bobot hidup sapi. Pembeli

lebih tertarik banyak yang memesan sapi betina (heifer).

II. METODE

2.1 Materi

Materi yang digunakan dalam praktik kerja usaha

peggemukan sapi potong di PT Fortuna Megah Perkasa

meliputi objek produksi dan sarana pendukung produksi

yang ada di perusahaan. Objek produksi meliputi sapi

dari berbagai macam bangsa baik jenis impor maupun

lokal seperti BX, PO, Simental, Persilangan BX dan

9

Brahman. Data jumlah sapi di PT Fortuna Megah Perkasa

seperti yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Ternak Sapi di PT Fortuna Megah Perkasa

Jenis Sapi Jumlah ( ekor)Sapi PO jantan 109Sapi PO dara 448Induk Bunting PO 2Sapi Simental jantan 97Sapi Simental dara 189Sapi PO menyusui 4Jumlah 849

Kandang yang digunakan pada praktik kerja kandang

A,B,C,D, dan E. Perlengkapan kandang meliputi bak air,

tempat pakan, tempat minum, sekop. Pakan terdiri dari

konsentrat, jerami dan hijauan. Perlengkapan untuk

mengangkut konsentrat adalah satu unit mobil pickup

untuk pakan konsentrat dan hijauan. Perlengkapan

penunjang lain seperti timbangan sapi, ear tag, mixer,

kamera digital untuk dokumentasi serta alat tulis.

2.2 Cara Kerja

10

Kegiatan yang dilakukan pada saat praktik kerja di

PT Fortuna Megah Perkasa yaitu mengikuti semua kegiatan

yang dilakukan secara rutin dengan prosedur yang ada.

Data yang diperoleh dengan mengikuti kegiatan

penggemukan sapi potong secara rutin dan wawancara

dengan dokter hewan, ahli nutrisi serta manajer.

Kegiatan rutin dimulai dari pukul 07.30-16.00 WIB

kemudian istirahat pada pukul 11.30-13.00 WIB, sehingga

jam kerja setiap hari selama 7 jam. Wawancara dilakukan

di sela-sela waktu kerja. Kegiatan rutin yang dilakukan

dibagi menjadi dua kelompok yaitu kegiatan di kandang

dan digudang. Adapun kegiatan di kandang dan di gudang.

Tabel 2. Kegiatan rutin di kandang PT Fortuna Megah Perkasa

Waktu (WIB) Jenis Kegiatan07.00-08.00 Pembersihan tempat pakan08.00-08.30 Pemberian pakan konsentrat08.30-08.45 Pengumpulan karung konsentrat08.45-10.00 Pembersihan kandang10.00-11.00 Lain-lain11.00-13.00 Istirahat13.00-13.30 Pemberian pakan konsentrat

11

13.30-1345 Pengumpulan karung konsentrat13.45-14.30 Pemberian mollases14.30-15.30 Pembersihan kandang15.30-16.00 Lain-lain

2.3 Waktu dan Tempat

Praktik kerja dilaksanakan pada tanggal 21 Juli

2014 sampai 16 Agustus 2014, bertempat di PT Fortuna

Megah Perkasa di desa Sumur Batu, Kecamatan Babakan

Madang, Kabupaten Bogor. Praktik kerja dimulai pukul

07.30 sampai 11.30 WIB kemudian istirahat dan

dilanjutkan kembali kerja pada pukul 13.00 WIB sampai

pukul 16.00 WIB kecuali hari Jum’at jam kerja dimulai

pukul 07.00 sampai 11.00 WIB dilanjutkan kembali pukul

13.00 sampai 16.00 WIB sehingga jam kerja selama 7 jam.

Waktu kerja dari hari Senin sampai hari Sabtu.

12

13

III. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan Rutin

Sistem pemeliharaan di PT Fortuna Megah Perkasa

dilakukan secara intensif. Kegiatan rutin yang

dilakukan setiap hari adalah pembuatan konsentrat,

pemberian pakan dan minum, pembersihan tempat pakan dan

minum, dan pembersihan kandang.

3.1.1 Pembuatan Konsentrat

Tabel 3.Komposisi bahan penyusun konsentrat

No Bahan Persentase(%)

Jumlah ( kg )

1. Pollard 16,07 2252. Onggok 37,14 5203. Bungkil Kopra 18,92 2654. Dedak Kasar 17,85 2505. Kapur 2,5 356. Garam 1.07 157. Urea 0,57 88. Molases 5,71 809. Cattle Premix 0,14 2

Jumlah

100 1.400

Sumber : PT Fortuna Megah Perkasa ( 2014 )

14

Pembuatan konsentrat di PT Fortuna Megah Perkasa

dilakukan dua kali dalam sehari, pukul 08.00 WIB dan

pukul 13.00 WIB. Setelah pemberian konsentrat pukul

13.00 WIB diberikan molase untuk menambah palatabilitas

sedangkan yang dipagi hari mollases dicampur bersamaan

proses pembuatan bahan pakan konsetrat dengan mixer.

Komposisi konsentrat yang digunakan perusahaan ini

berasal dari limbah industri pertanian seperti pollard,

onggok, bungkil kopra, dedak kasar, kapur, garam, urea.

Tujuan pemberian konsentrat sebelum ternak

mengkonsumsi hijauan dalam jumlah banyak adalah

disamping memberi energi bagi tubuh juga untuk

memberikan energi bagi mikroba sehingga dapat

menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna serat kasar

dalam hijauan. Konsentrat merupakan makanan penguat

yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi kandungan serat

kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna.

Proses pembuatan konsentrat dibuat dengan

menggunakan mixer vertikal yang berkapasitas 1,5 ton.

Jumlah mesin mixer yang tersedia hanya sebanyak 1 unit,

15

sehingga apabila populasi sapi sedang banyak, para

pekerja pakan harus bekerja keras terus menerus untuk

membuat pakan yang digunakan sebagai stock. Proses

pembuatan konsentrat sebanyak 5 kali. Sekali proses

produksi menghasilkan 40 karung yang setiap karungnya

berisi 40 kg. Pernyataan tersebut sesuai dengan Siregar

(2008). Teknik pemberian ransum yang baik untuk

mencapai pertambahan bobot badan yang lebih tinggi pada

penggemukan sapi potong adalah dengan mengatur jarak

waktu antara pemberian konsentrat dengan hijauan.

Konsentrat kemudian di tempatkan di gudang pakan yang

kemudian di angkut menggunakan mobil.

3.1.2 Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan pada sapi potong di PT

Fortuna Megah Perkasa bertujuan untuk penggemukan,

dalam proses pemberiannya digunakan tiga jenis pakan

yaitu konsentrat, jerami dan hijauan. Sesuai dengan

pendapat Setyaningrum, dkk (2003) yang menyatakan

tujuan utama pemberian pakan adalah menjamin

16

pertumbuhan bobot badan selama pertumbuhan serta

menjamin produksi yang paling ekonomis. Sebagian besar

pemberian pakan yang diberikan kepada sapi adalah

hijauan, selain diberi hijauan ternak perlu pula diberi

konsentrat. Sedangkan jerami berguna untuk memberikan

serat kasar pada ternak. Jerami merupakan salah satu

kelompok hijauan berkualitas rendah (Siregar, 2007).

Pakan yang diberikan di PT Fortuna Megah Perkasa

memiliki perbandingan pemberian antara hijauan dan

konsentrat yaitu 40 : 60. Dimana hijauan, jerami padi

dan konsentrat masing-masing sebanyak ± 8,57 kg per

ekor/hari, jerami ± 2,59 kg per ekor/hari, ± 8,84 kg

per ekor/hari. Pemberian konsentrat di PT Fortuna

Megah Perkasa diberikan setiap hari pada pukul 08.00

dan 13.00 WIB, pemberian jerami diberikan setiap hari

setelah pemberian konsentrat pada pukul 09.30 WIB, dan

pemberian hijauan diberikan setiap hari pada pukul

15.00 WIB. Menurut Setyaningrum, dkk (2003) pemberian

pakan untuk sapi yang digemukkan seperti konsentrat

sebanyak 80 persen dan hijauan sebanyak 20 persen.

17

Berdasarkan dari evaluasi kecukupan pakan

(Lampiran 1) terdapat kelebihan 4,51(kg) BK, 2,05(kg)

TDN, 0,17(kg) PK, 0,12(kg) Ca, 0,15(kg) P, sehingga

dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan di PT Fortuna

Megah Perkasa sudah memenuhi kebutuhan ternak. Sapi

membutuhkan protein dan energi yang cukup untuk

pertumbuhan, pemeliharaan, dan pembentukan daging,

untuk menghasilkan protein dan energi diperlukannya

pakan. Pakan merupakan hal yang penting dalam tata

laksana pemeliharaan. Oleh karena itu perlu dicari

sistem yang dapat dipakai secara efisien, baik

pemberian hijauan maupun konsentrat. Pakan yang

diberikan sebaiknya disesuaikan dengan persediaan pakan

yang terdapat di daerah tersebut. Pemberian pakan yang

seimbang diperlukan agar peternak tidak rugi karena

biaya pakan yang dikeluarkan lebih kecil atau sama

dengan hasil penjualan dari pertambahan bobot badan

harian (Darmono, 1993).

Pemberian konsentrat dilakukan terlebih dahulu

daripada hijauan. Jika hijauan dan konsentrat diberikan

18

pada waktu yang bersamaan akan mengurangi kecernaan

hijauan dalam rumen, karena mikroba dalam rumen

mempunyai preferensi untuk mencerna konsentrat terlebih

dahulu. Pemberian konsentrat dilakukan lebih dulu

sebelum pemberian hijauan akan meningkatkan kecernaan

dalam bahan kering dan bahan organik. Ini terjadi

karena konsentrat yang relatif banyak mengandung pati

sebagian besar sudah dicerna oleh mikroba rumen pada

saat hijauan mulai masuk ke dalam rumen (Syafrial,

2007). Pemberian pakan yang digunakan adalah hand

feeding, yaitu pakan diberikan secara langsung oleh anak

kandang tanpa menggunakan alat tertentu. Pakan diangkut

dari tempat mixer menggunakan mobil pick up kemudian di-

distribusikan di setiap kandang dan tugas anak kandang

hanya menuangkan pakan tersebut ke bak pakan. Pemberian

pakan yang baik dan benarakan mendorong pertambahan

bobot badan ternak.

Pemberian jerami dilakukan sekali dalam sehari

pada waktu pagi hari setelah setelah pemberian

konsentrat pada pagi hari dan diberikan sebanyak ± 2,59

19

kg per ekor/hari untuk semua kandang. Jerami tidak

diamoniasi karena terhambat dengan ketersediaan jerami

yang kurang mencukupi di sekitar feedlot dengan kata lain

tidak selalu tersedia atau sempat kosong. Selain itu,

jerami yang basah disaat musim hujan tidak baik apabila

diamoniasi karena akan membusuk dan berjamur. Oleh

karena itu, jerami langsung diberikan kepada ternak.

Jerami tanpa amoniasi memiliki kandungan zat makanan

protein kasar 4,2 persen, serat kasar 32,5 persen,

lemak kasar 1,5 persen, BETN 42 persen, kalsium 0,1

persen, fosfor 1 persen, ptasium 0,20 persen, magnesium

0,11 persen, TDN 43 persen (Siregar. 2008).

.

20

Gambar 2. Pemberian jerami

Pemberian pakan hijauan dilakukan pada sore hari,

diberikan sebanyak ± 8,57 kg per ekor/hari. Pembagian

hijauan menjadi tiga pemberian sangat tepat, karena

frekuensi pemberian hijauan yang lebih sering dilakukan

dapat meningkatkan kemampuan sapi untuk mengkonsumsi

ransum dan meningkatkan kecernaan bahan kering hijauan.

Pada sapi penggemukan sebaiknya dihindari pemberian

pakan sekaligus dan dalam jumlah yang banyak karena

berakibat pada banyaknya hijauan yang terbuang karena

tidak termakan (Siregar, 2008).

Rumput yang digunakan berumur sekitar 40 hari

dengan panjang 150 cm – 200 cm dan. Pemotongan pertama

pada rumput gajah dilakukan setelah berumur 50 hari,

yaitu sebelum berkembang dan sesudah itu pemotongan

diulangi dengan jarak waktu 40 hari. Hal ini sesuai

dengan kenyataan di perusahaan tersebut bahwa hijauan

di potong pada umur 40 hari. Proses pencacahan

(chopping) berfungsi untuk memotong hijauan menjadi

beberapa bagian yang lebih kecil sekitar 10 cm. Hal

21

tersebut dilakukan agar sapi tidak akan memilih antara

daun dan batang, sehingga konsumsi pakan akan efisien.

Hijauan dikemas menggunakan karung kapasitas 30 kg,

kemudian di angkut menggunakan mobil.

3.1.3 Pemberian Air Minum

Pemberian air minum di PT Fortuna Megah Perkasa

dilakukan secara adlibitum. Air minum berasal dari aliran

sungai gunung Pancar yang memiliki lokasi lebih tinggi

dari peternakan sehingga hanya perlu disalurkan

menggunakan pipa. Air yang di- peroleh dari aliran

sungai ini digunakan untuk minum ternak dan untuk

kebersihan kandang beserta peralatannya.

Pemberian air minum dilakukan dengan cara

menyalurkan air melalui pipa dari bak penampungan air

sehingga dapat langsung masuk ke dalam tempat minum

tanpa harus memberikannya secara manual. Pemberian air

minum dilakukan sehari sekali yaitu pada pagi hari.

Penggantian air minum sehari sekali kurang baik

dilakukan untuk menjaga kebersihan dari tempat air

22

minum. Pemberian minum yang optimal adalah diganti dua

kali sehari untuk menjaga kebersihan tempat minum dan

kualitas air minum (Siregar, 2007).

Soeprapto (2006), menyatakan air adalah kebutuhan

mutlak bagi sebuah usaha peternakan, mengingat ternak

membutuhkan air dalam jumlah besar untuk tumbuh dan

berkembang. Air bisa diperoleh dari berbagai sumber

seperti sungai, sumur pompa, mata air, dan menampung

air ketika hujan. Banyaknya air yang diperlukan oleh

ternak sapi sebagai air minum dipengaruhi oleh banyak

faktor antara lain adalah umur ternak dan cara

pemeliharaan. Oleh karena itu pemberian air minum

untuk ternak sebaiknya secara adlibitum (Setyaningrum,

dkk 2003).

Sebelum air minum diberikan ke ternak terlebih

dahulu tempat air minum dibersihkan dengan sikat. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Anggorodi (1984) bahwa

kebutuhan air bagi hewan ternak tergantung pada

berbagai faktor; kondisi iklim, bangsa sapi, umur, dan

jenis pakan yang disajikan. Kebutuhan air bagi sapi

23

yang lebih muda lebih banyak, apalagi jika kondisi

lingkungan suhu meningkat tinggi.

Siregar (2008), kebutuhan air per hari untuk sapi

adalah 3-6 liter per 1 kg pakan kering yang dikonsumsi.

Oleh karena itu, air minum terutama di daerah-daerah

yang bersuhu agak panas haruslah selalu dikontrol

ketersediaannya dan kebersihannya. Rendahnya air yang

diminum oleh ternak akan berpengaruh terhadap

menurunnya konsumsi pakan dan menurunnya kondisi

ternak.

3.1.4 Pembersihan Kandang

Pembersihan kandang di PT Fortuna Megah Perkasa

dilakukan setiap hari pada siang dan sore hari setelah

pemberian pakan yang bertujuan untuk menjaga kebersihan

kandang dan mencegah timbulnya bibit penyakit dan bau

yang berasal dari kotoran yang dapat membahayakan

kelangsungan hidup sapi dan manusia yang berada di

sekitarnya. Pembersihan kotoran dilakukan dengan

menggunakan sekop. Abidin (2002) menyatakan bahwa jika

24

kebersihan kandang tidak terjaga, maka akan timbul

penyakit Pneumonia.

Kandang merupakan salah satu faktor lingkungan

hidup ternak yang harus bisa memberikan jaminan hidup

yang sehat dan nyaman, sehingga kebersihan kandang

harus selalu dijaga dan diperhatikan. Pembersihan

kandang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan

kelestarian kandang. Kebersihan kandang harus selalu

dijaga karena frekuensi pemberian pakan pada usaha

penggemukan sapi potong relatif tinggi maka kotoran

yang dikeluarkan oleh sapi cukup banyak pula

(Murtidjo,1992).

Gambar 3. Pembersihan kandang

25

Pembersihan bak pakan dilakukan setiap hari pada

waktu pagi hari sebelum diberikan pakan. Pembersihan

tempat pakan dilakukan pada pagi hari sebelum pakan

konsentrat diberikan, dengan tujuan membersihkan sisa-

sisa pakan dan menggantinya dengan pakan yang baru.

Sisa-sisa pakan dimasukkan ke dalam karung. Sisa pakan

yang ada sesegera mungkin dilakukan penanganan lebih

lanjut dengan cara dibuang ataupun dimanfaatkan

kembali, karena apabila pakan yang tersisa dibiarkan

terus- menerus maka akan terjadi pembusukan yang dapat

berdampak pada gangguan pencernaan, sebagai akibat dari

ternak yang memakan pakan yang berjamur dan beracun

(Santosa,2008).

Pembersihan tempat air minum dilakukan setiap hari

pada pagi hari dengan cara menguras tempat air minum

agar tempat minum terbebas dari kotoran dan mencegah

tumbuhnya lumut. Kebersihan air minum perlu dijaga,

karena sangat berhubungan erat dengan kesehatan ternak.

3.1.5 Pengawasan Sapi

26

Waktu pengawasan di PT Fortuna Megah Perkasa

dilakukan pada waktu jam kerja yaitu mulai pukul 08.00

WIB sampai 16.00 WIB kemudian dilanjutkan pada shift

malam. Pengontrolan atau pengawasan meliputi penambahan

pakan jika telah habis, pengadukan pakan, pengecekan

bak air dan pengecekan kondisi sapi.

3.2 Kegiatan Insidental

3.2.1 Penimbangan

Timbangan yang digunakan di PT Fortuna Megah

Perkasa yaitu timbangan digital. Penimbangan dilakukan

pada saat sapi yang baru datang dari Lampung, atau

pada saat ada pembeli. Alat yang digunakan adalah

Ruddweight 500. Ruddweight 500 adalah salah satu merek alat

timbangan ternak yang dapat mengunci atau menahan berat

ternak yang ditimbang sehingga nilai berat tersebut

tidak berubah ketika ternak tersebut bergerak. Fungsi

inilah yang tidak dimiliki oleh timbangan lain. Alat

ini biasa di impor dari selandia baru.

Penimbangan bertujuan untuk mengontrol pertumbuhan

sapi dan pertambahan bobot badan sapi per hari.

27

Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan

ternak / neraca. Besar atau kecil, stationer atau

portabel, timbangan merupakan bagian yang sangat

diperlukan dalam teknik-teknik pengukuran (Blakely dan

Bade, 1991). Kegiatan insidental yang dilakukan

diantaranya adalah penimbangan ketika sapi bakalan

datang, pemberian vitamin B komplek yang bertujuan

untuk meningkatkan nafsu makan dari ternak dan menjaga

ternak dari stress. Pemberian obat cacing untuk menekan

pertumbuhan nematoda dalam tubuh ternak sehingga pakan

yang dikonsumsi ternak dapat diambil nutrisinya secara

penuh oleh tubuh ternak. Program deworming atau

penanggulangan cacingan ini sangat penting karena

cacing merupakan salah satu parasit dalam tubuh yang

sangat merugikan, baik parasit yang bersarang dalam

usus maupun yang bersarang di hati (Soeprapto dan

Abidin, 2006).

28

Tabel 4. Penimbangan bobot badan (Sapi PO) di PTFortuna Megah Perkasa

3.2.1 Penanganan Kesehatan

Kesehatan ternak merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan karena merupakan kunci keberhasilan dalam

pemeliharaan ternak sapi potong. Ketika dalam keadaan

sakit maka ternak tidak dapat berproduksi dengan baik.

Dengan kata lain apabila dalam penggemukan sapi

terdapat sapi yang sakit maka secara tidak langsung

nafsu makan dari sapi menurun dan juga akan

NO NomorEar Tag

BobotAwal(Kg)

BobotAkhir(Kg)

Pertambahan

BobotBadan(Kg)

LamaPemeliharaan (hari)

PBBH(Kg)

1 0610 279 350 71 90 0,78

2 0587 290 382 92 90 1,02

3 0592 262 350 88 90 0,97

4 0563 275 355 80 90 0,89

5 0545 280 370 90 90 1,00

Rata- Rata 277,2 361,4 84,2

90

0,9

29

mempengaruhi kualitas dari karkas, bila tidak ada

penanganan secara cepat dan tepat akan menyebabkan

penularan penyakit. Hal ini sesuai dengan pendapat

menurut Syafrial, dkk. (2007). Pengendalian penyakit

sapi yang paling baik menjaga kesehatan sapi dengan

tindakan pencegahan guna mencegah timbulnya penyakit

yang dapat mengakibatkan kerugian.

Penanganan kesehatan di PT Fortuna Megah Perkasa

tidak rutin dilakukan, hanya apabila ada ternak yang

sakit diberikan antibiotik atau obat anti nyeri.

Penyakit yang sering diderita ternak diantaranya

radang, penyakit kulit dan kuku (PMK), pneumonia

(radang paru – paru), syaraf kejang – kejang karna

trauma jatuh, dan caplak.

Vaksin antraks diberikan setelah 3 bulan setelah

badan ternak tersebut gemuk atau bobotnya baik. Selain

vaksin antraks dilakukan pula pemberian obat cacing hal

ini bertujuan untuk mencegah ternak mengalami penurunan

bobot badan atau kurus. Antraks adalah penyakit yang

disebabkan Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat menyerang

30

hewan domestik maupun liar, terutama hewan herbivora,

seperti sapi, domba, kambing, beberapa spesies

unggasdan dapat menyerang manusia (zoonosis). Antraks

merupakan penyakit zoonosis penting dan strategis

sehingga perlu ditangani dengan baik. Tingkat kematian

karena antraks sangat tinggi terutama pada hewan

herbivora, mengakibatkan kerugian ekonomi dan mengancam

keselamatan manusia.

Gambar 4. Penanganan kesehatan

3.3 Perkandangan

31

Kandang yang terdapat di PT Fortuna Megah Perkasa

tipe head to head. Kegiatan penggemukan sapi yang

dilakukan tidak terlepas dari manajemen perkandangan.

Menurut Darmono (1993) tujuan utama dari pendirian

bangunan kandang adalah melindungai hewan dari hujan

dan sengatan sinar matahari yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan kesehatannya, hal tersebut sama halnya

dengan tujuan pendirian bangunan kandang di PT Fortuna

Megah Perkasa yaitu untuk menjaga kesehatan dan

kualitas pertumbuhaan ternak.

Kandang dilengkapi dengan bak pakan (feedbank) dan

bak air (waterbank) untuk ternak. Bak pakan ternak

terdapat di sebelah tengah karena kandangnya type head

to head atau saling berhadapan, sedangkan tempat minum

terdapat di tengah tiap paddock. Setiap kandang

memiliki jumlah paddock atau pen yang berbeda-beda.

Tabel 5. Jumlah paddock dan jumlah sapi per paddock

Paddock

KandangA B C D E F

(Ekor)1 18 21 27 43 61 -2 32 56 34 45 64 -

32

3 34 53 45 42 - -4 26 58 13 - 53 -5 31 40 - - - -6 20 33 - - - -

Kandang yang digunakan ada 1 tipe yaitu kandang

barak dengan sistem kandang terbuka. Jumlah kandang

keseluruhan sebanyak 6 unit yaitu kandang A-F yang

dibagi menjadi beberapa sekat yang disebut paddock.

Kandang yang berada di PT Fortuna Megah Perkasa

berbentuk kandang barak dengan sistem kandang terbuka,

jumlah sapi tiap kandangnya rata-rata adalah ± 40 ekor.

Ukuran panjang kandang koloni per paddock adalah 12,5m

dan lebarnya 10m. Satu paddock berkapasitas 40 ekor

sapi. Hal ini berarti luas kandang dalam satu paddock

3,12m2/ekor sesuai dengan pernyataan Abidin (2002)

bahwa luas kandang ideal untuk ukuran seekor sapi

adalah 3m2. Tipe kandang barak dipilih karena lebih

efisien dalam hal biaya dan tempat, selain itu tipe

kandang barak membuat ternak akan lebih leluasa

bergerak sehingga ternak menjadi sehat karena ternak

tersebut lebih banyak bergerak. Kelemahan kandang

33

koloni adalah pertumbuhan sapi lebih lambat dan

memerlukan tenaga yang lebih.

Kandang di PT Fortuna Megah Perkasa yang memiliki

atap hanya kandang E dan F, kandang yang lainnya

memiliki atap hanya untuk menutupi bak pakan saja agar

tidak terkena hujan. Bahan atap yang digunakan adalah

asbes dan seng. Lebar saluran pembuangan feses di PT

Fortuna Megah Perkasa sekitar 70 cm dengan panjang 54 m

yang berada diantara paddock pada setiap kandang.

Sugeng (2008) menyatakan bahwa kandang harus

membujur dari arah utara ke selatan dengan tujuan sinar

matahari dapat masuk ke dalam kandang secara leluasa,

sehingga kandang cepat kering dan memutus siklus

hidupnya seperti cacing, parasit dan bibit penyakit

yang dapat mengancam penurunan produktivitas ternak.

Kandang yang terdapat di PT Fortuna Megah Perkasa

sudah cukup baik kondisinya. Menurut pendapat

Setyaningrum, dkk (2003) persyaratan yang harus

dipenuhi untuk pendirian bangunan kandang antara lain :

a)Dekat dengan sumber air.

34

b)Tidak memberikan dampak atau pengaruh yang

mengganggu lingkungan.

c)Adanya sarana trasportasi yang baik.

d)Menimbulkan situasi yang menyenangkan baik terhadap

petrnak maupun ternaknya sendiri.

e)Mempunyai nilai ekonomis.

f)Mempunyai syarat sanitasi (cukup sinar matahari,

ventilasi yang baik, drainage, bentuk kandang dsb).

Gambar 5. Kandang di PT Fortuna Megah Perkasa

3.4 Kegiatan Penunjang

3.4.1 Wawancara dan pengambilan gambar

35

Proses wawancara dengan anak anak kandang

dilakukan pada sela-sela jam kerja, sedangkan wawancara

dengan manajer dilakukan pada saat jam istirahat

kantor. Pengumpulan data, wawancara langsung dengan

manajer, pekerja kandang dan pekerja bagian mixer

bertujuan untuk melengkapi data-data kegiatan rutin dan

kegiatan isedental yang belum ada seperti jumlah

ternak, jumlah kandang, jumlah pemberian pakan,

penanganan kesehatan. Wawancara dilakukan juga dengan

tujuan menjalin hubungan kekeluaragaan manajer, pekerja

kandang, maupun pekerja bagian mixer.

3.4.2 Fasilitas

Sarana fasilitas yang dimiliki di PT Fortuna Megah

Perkasa yaitu satu kantor yang mempunyai fungsi untuk

melakukan kegiatan usahanya. Selain itu, memiliki satu

gudang penyimpanan molasses, satu tempat keamanan, satu

loading cute, gudang pakan untuk pembuatan konsentrat,

gudang peralatan, dan satu mess, enam buah kandang yang

terbagi menjadi sekat-sekat disetiap kandangnya dengan

luas keseluruhan 6.908,614 m2 dan timbangan ternak

36

untuk menimbang bobot sapi, serta timbangan untuk mobil

yang membawa bahan pakan. Sistem kandang yaitu kandang

barak dan terbuka. Lantai kandang terbuat dari semen

yang bercampurkan batu-batuan kecil hal ini dilakukan

agar lantai tidak licin. Atap kandang terbuat dari

asbes, dan disetiap kandang terdapat saluran pembuangan

limbah dihubungkan ke bak penampungan yang berada di

luar kandang, serta memiliki tempat pakan dan minum.

3.5 Evaluasi Kecukupan Pakan

Pakan ternak ruminansia dari sudut nutrisi

merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk

kesehatan, pertumbuhan, dan reproduksi ternak. Pakan

yang baik akan menjadikan fungsi proses dalam tubuh

secara normal. Beda kondisi normal, makanan bagi hewan

ternak ruminansia berguna untuk menjaga keseimbangan

jaringan tubuh, dan membuat energi sehingga mampu

melakukan peran dalam proses metabolisme untuk

perrtumbuhan, produksi dan reproduksi.

Analisis jenis pakan yang akan diberikan pada

ternak perlu dilakukan sebagai suatu cara untuk

37

mengetahui kandungan yang ada pada bahan tersebut dan

disesuaikan dengan kebutuhan ternak. Pakan mengandung

berbagai macam kandungan nutrisi. Pakan sangat esensial

bagi ternak sapi. Pakan yang baik akan menjadikan

ternak mampu menjalankan fungsi tubuh secara normal

(Murtidjo, 1992).

Ternak yang ada di PT Fortuna Megah Perkasa

memiliki bobot berkisar antara 350-400 kg dan ada

beberapa yang mencapai bobot 500-700 kg. Kisaran bobot

400 kg dapat dikatakan sebagai ternak sapi yang sedang

tumbuh, ternak yang sedang dalam masa pertumbuhan

membutuhkan pakan kering sebanyak 3 persen dari bobot

badan, sesuai dengan pendapat Purbojo (2011) yang

menyatakan sapi dengan bobot 300-400 kg tergolong sapi

yang sedang tumbuh, maka memerlukan asupan pakan

sebanyak 3 persen dari bobot tubuh dalam bentuk kering.

Kebutuhan nutrisi yang utama untuk sapi adalah

energi, protein, air, mineral, dan vitamin. Kekurangan

zat makanan, dapat memperlambat laju penimbunan lemak,

38

sedangkan pemberian pakan yang sempurna dapat

mempercepat laju penimbunan lemak hingga puncak bobot

badan sapi potong (Anggorodi, 1984).

Konsentrat yang diberikan di PT Fortuna Megah

Perkasa memiliki kandungan nutrisi yang tertera pada

(Lampiran 4). Setelah dilakukan perhitungan kecukupan

nutrisi (Tabel 7) menunjukan bahwa kelebihan protein

yang tinggi dari pakan juga menguntungkan sapi, karena

sapi memerlukan protein untuk memperbaiki dan

menggantikan sel tubuh yang rusak serta untuk produksi

(Parakkasi, 1999).

Tabel 6. Kebutuhan nutrisi sapi potong

BobotBadan

PBBH BK (%) TDN PK Ca P

250 0,75 6,4 3,8 0,6 0,021 0,0171,00 6,6 4,6 0,7 0,023 0,0181,10 6,6 4,6 0,7 0,030 0,020

300 0,75 7,4 4,3 0,7 0,023 0,0181,00 7,5 5,0 0,8 0,028 0,0241,10 7,6 5,3 0,8 0,030 0,022

Sumber : Kearl L.C (1982)

Tabel 7. Nilai kecukupan nutrient pakan yang diberikanpada sapi potong di PT Fortuna Megah Perkasa.

39

Nama Bahan BK(kg) TDN(kg)

PK(kg) Ca(kg) P(kg)Pemberian 11,11

6,6

6,65 0,87 0,15 0,17Kebutuhan 4,6 0,7 0,023 0,018

Selisih +4,51 +2,05 -0,17 +0,12 +0,15

40

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Pemberian pakan dan air minum pada ternak di PT

Fortuna Megah Perkasa sudah memenuhi kebutuhan

ternak.

2. Kebersihan kandang di PT Fortuna Megah Perkasa sudah

cukup baik.

3. Perkandangan di PT Fortuna Megah Perkasa sudah

memenuhi kepatan ternak yang ada.

4. Penanganan kesehatan di PT Fortuna Megah Perkasa

sudah baik, karena ada dokter hewan dan kandang

karantina.

4.2 Saran

1. Sebaiknya dilakukan perbaikan kandang karena

kandang sudah banyak yang rusak dan akan

membahayakan terutama pada saat musim hujan.

41

2. Manajemen pemeliharaan pakan, kesehatan, perlu

diperhatikan agar produksi optimal.

3. Perlu adanya penaganan limbah sapi potong yang

lebih bermanfaat seperti pupuk dan biogas.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agro MediaPustaka. Jakarta.

Anggorodi. 1984. Ilmu Makanan Ternak. PT. Gramedia.Jakarta.

Blakely, J dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. GadjahMada University Press. Yogyakarta.

Darmono. 1993. Tatalaksana usaha sapi kereman. Kanisius :Yogyakarta.

Kearl, L.C. 1982. Nutrien Requirement of Ruminants inDeveloping Countries (Logan, Utah: Internationalfeedstuff institute Utah Agricultural ExperimentStation Utah State University.

42

Murtidjo, B.A. 1992. Beternak Sapi Potong. Kanisus. Jakarta.

Parakkasi, A. 1999.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan.UI-Press. Jakarta.

Siregar, S. B. 2008. Penggemukan sapi. Penebar swadaya :Jakarta.

_________. 2007. Penggemukan sapi cetakan II. Penebarswadaya : Jakarta.

Syafrial, E. Susilawati dan Bustami. 2007. ManajemenPengelolaan Penggemukan Sapi Potong. Balai PengkajianTeknologi Pertanian Jambi. Samarinda.

Santosa, U. 2008. Mengelola Peternakan Sapi secara Professional.Penebar Swadaya. Jakarta.

Setyaningrum, A, Y. Soebagyo, dan M.S. Yoga. 2003. Lecture Note Manajemen Ternak Potong. Fakultas PeternakanUniversitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Soeprapto, H dan Z. Abidin. 2006. Cara Tepat PenggemukanSapi Potong. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sugeng, Y.B. 2008. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta

Purbojo, S. W. 2011. Lecture Note Mata Kuliah IndustriFeedlot. Fakultas Peternakan. Universitas JenderalSoedirman. Purwokerto.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Kandungan Zat Nutrisi Bahan Pakan

43

Nama Bahan BK % TDN % PK % SK % Ca % P %Pollard 88.5 69,2 18,5 9,78 0,23 1,10Onggok 79,8 78,3 1,9 8,9 - -Bungkil

Kopra

88,6 78,7 21,3 14,20 0,17 0,62

Dedak kasar 89,2 50,0 8,4 28,90 0,14 0,80Kapur - - - - - -Garam 97 - - - 0,42 0,05Urea - - - - - -Molases 82,4 70,7 3,9 0,40 0,88 0,14Cattle

Premix

99 - - - 0,85 1,5

Rumput Gajah

21

5,24 9,6 32,3 1,24 0,23

Jerami Padi 87,5 43,2 4,2 53 0,1 1,0

Lampiran 2. Analisis kecukupan nutrien yang digunakandi PT Fortuna Megah Perkasa dengan Bobot Badan 250 kgdan PBBH 0,9

Nama Bahan BK(kg) TDN(kg) PK(kg) Ca(kg) P(kg)Pollard 1,17 0,81 0,21 0,027 0,013Onggok 2,44 1,91 0,05 - -Bungkil

Kopra

1,38 1,08 0,3 0,023 0,085

Dedak Kasar 1,31 0,66 0,11 0,02 0,01Kapur - - - - -

44

Garam 0,087 - - 0,036 0,0000

4Urea - - - - -Molases 0,39 0,27 0,01 0,03 0,005Cattle

Premix

0,09 - - 0,0007 0,0013

Rumput Gajah 1,8 0,94 0,18 0,02 0,041Jerami padi 2,27 0,98 0,01 0,002 0,022Pemberian 11,11 6,65 0,87 0,15 0,17Kebutuhan 6,6 4,6 0,7 0,023 0,018Selisih +4,51 +2,05 +0,17 +0,12 +0,15

1400 kg x 5 kali mixer = 7000 kg/hari

7000849 = 8, 24 kg/ekor

1. Pollard = 225 kg x 5 kali mixer = 1125 kg/hari

1125849 = 1,32 kg/ekor

BK = 88,5 % x 1,32 kg= 1,17 kg

TDN = 69,2% x 1,17 kg = 0,81 kg

PK =18,5% x 1,17 kg = 0,21 kg

Ca = 0,23 % x 1,17 kg = 0,027 kg

P = 1,10% x 1,17 kg = 0,013 kg

2. Onggok = 520 x 5 kali mixer = 2600 kg/hari

45

2600849 = 3,06 kg/ekor

BK = 79,8% x 3,06 kg = 2,44 kg

TDN = 78,3 % x 2,44 kg = 1,91 kg

PK = 1,9 % x 2,44 kg = 0,05 kg

3. Bungkil Kopra = 265 x 5 kali mixer = 1325 kg/hari

1325849 = 1,56 kg/ekor

BK =88,6% x 1,56 kg = 1,38 kg

TDN =78,7 % x 1,38 kg = 1,08 kg

PK = 21,3 %x 1,38 kg =0,3 kg

Ca = 0,17 % x 1,38 kg = 0,023 kg

P = 0,62 % x 1,38 kg = 0,085 kg

4. Dedak kasar = 250 x 5 kali mixer = 1250 kg/hari

1250849 = 1,47 kg/ekor

BK = 89.2% x 1,37 kg = 1,31 kg

TDN = 50,0% x 1,31 kg = 0,66 kg

PK = 8,4% x 1,31 kg = 0,11 kg

Ca = 0,14 % x 1,31 kg = 0,02 kg

P = 0,80 % x 1,31 kg = 0,01 kg

5. Kapur = 35 x 5 kali mixer= 175 kg/hari

175849 = 0,20 kg/ekor

46

6. Garam 15 x 5 kali mixer = 75 kg/hari

75849 = 0,09 kg /ekor

BK = 97% x 0,09 = 0,0873

Ca = 0,42 % x 0,0873 = 0,036

P = 0,05 % x 0,0873 = 0,00004

7. Cattle Premix = 2 x 5 kali mixer= 10 kg/hari

10849 = 0,01 kg/ekor

BK = 99 % x 0,01 = 0,09

Ca = 0,85 % x 0,09 = 0,0007

P = 1,5 % x 0,09 = 0,0013

8. Molases = 80 x 5 kali mixer = 400 kg/hari

400849 = 0,47 kg/ekor

BK =82,4% x 0,47 kg = 0,39 kg

TDN = 70,7% x 0,39 kg = 0,27 kg

PK = 3,9 % x 0,39 kg = 0,01 kg

Ca = 0,88% x 0,39 kg = 0,03 kg

P = 0,14 % x 0,39 kg = 0,005 kg

10. Rumput Gajah

BK = 21 % x 8,57 kg = 1,8 kg

47

TDN = 52,4 % x 1,8 kg = 0,94 kg

PK = 9,6 % x 1,8 kg = 0,18 kg

Ca = 1,24 % x 1,8 kg = 0,02 kg

P = 0,23 % x 1,8 kg = 0,041kg

11. Jerami

2200849 = 2,59 kg/ekor

BK = 87,5 % x 2,59 kg = 2,27 kg

TDN = 43,2 % x 2,27 kg = 0,98 kg

PK = 4,2 % x 2,27 kg = 0,1 kg

Ca = 0,1% x 2,27 kg = 0,002kg

P = 1% x 2,27 kg = 0,022 kg

12. Urea = 8 x 5 kali mixer = 40 kg/hari

40/849 = 0,047 kg/ekor/hari

Lampiran 3. Konsumsi molasses

Pemberian mollases 7 ember per hari,( 1 ember = 3

kali), pemberian perhari sebanyak 21 liter.

Jumlah sapi 849 ekor, maka konsumsi mollases per hari

= 21Liter849Ekor = 0,024 liter/ekor

48

Lampiran 4. Imbangan Pemberian Ransum

Imbangan Pemberian Pakan

1. Hijauana) Rumput Gajah (1,8)b) Jerami Padi (2,27) +

4,07

Persentase = 4,07 x 100 % = 36,7 %

11,117

2. Konsentrat a) Pollard (1,17)b) Onggok (2,44)c) Bungkil Kopra (1,56)d) Dedak Kasar (1,31)e) Garam (0,087)f) Urea (-)g) Molases (0,39)h) Cattle Premix (0,09)i) Kapur (-) +

7,047

Persentase = 7,047 x 100 % = 63,3 %

11,117