laporan KP sapi potong
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of laporan KP sapi potong
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Letak Geografis
Praktik kerja dilaksanakan di PT Fortuna Megah
Perkasa yang terletak di Desa Sumur Batu, Kecamatan
Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Topografi Desa Sumur
Batu merupakan dataran tinggi dengan temperatur rata-
rata 27°C dan kelembaban udara berkisar antara 65 – 70
persen dan curah hujan rata-rata 3.576 mm per tahun,
sehingga lokasi tersebut cukup baik untuk usaha
penggemukan dan perdagangan sapi potong. Jarak jalan
umum dengan lokasi peternakan kurang lebih 3 kilometer
dan jarak lokasi peternakan dengan pemukiman penduduk
terdekat kurang lebih 300 meter. Jalan desa yang
menghubungkan jalan umum dengan lokasi peternakan
kondisinya kurang baik dikarenakan jalan yang rusak
sehingga dapat mempersulit aksesibilitas menuju ke
lokasi peternakan tersebut.
Lahan peternakan PT Fortuna Megah Perkasa berbatasan
dengan :
2
1. Sebelah utara : Sungai Cikiruh
2. Sebelah timur : Gunung Pancar
3. Sebelah selatan : Sentul City
4. Sebelah Barat : Desa Citeurep
1.2 Riwayat Usaha
PT Fortuna Megah Perkasa sebelumnya merupakan
peternakan sapi perah milik perseorangan yang mengalami
kebangkrutan. Kemudian berdiri PT Inkud milik
pemerintah yang bergerak di bidang kegiatan usaha sapi
potong. Namun karena masalah hutang piutang maka PT
Inkud pun akhirnya dijual kepada Bapak H. Ali Dupa.
Pada tahun 1998 didirikan PT Fortuna Megah Perkasa yang
bergerak di bidang penggemukan dan perdagangan sapi
potong. Selanjutnya pada tahun 2000, perusahaan
melakukan ekspansi ke daerah Lampung dan membuka
perusahan yang diberi nama PT Sinar Katel Perkasa.
Cabang perusahaan tersebut berdiri dan diresmikan pada
tahun 2002.
3
Identitas Perusahaan PT Fortuna Megah Perkasa
adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan : PT Fortuna Megah Perkasa
Alamat : Desa Sumur Batu, Kec. Babakan
Madang, Kab.Bogor.
Berdiri : September 1998
Bentuk Usaha : Perseroan Terbatas (PT)
Pemilik : Hj. Anna Muawanah dan H. Ali Dupa
Penanggung jawab : Drh. Nunung Suwarsih
Luas lahan : 5 ha
Status lahan : Milik PT Fortuna Megah Perkasa
1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan
hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada
suatu perusahaan dalam menjalankan operasional untuk
mencapai tujuan. PT Fortuna Megah Perkasa memiliki
struktur organisasi seperti pada Gambar 1. Pemegang
wewenang tertinggi dari seluruh kegiatan perusahaan
Pemilik
H. Ali Dupa
Penanggung jawab
Drh. Nunung Suwarsih
Dokter Hewan
Drh. Nunung Suwarsih
4
adalah pemilik, sedangkan yang bertanggung jawab secara
langsung di lapangan adalah tenaga operasional.
Tenaga kerja berjumlah 33 orang terdiri dari 2
orang staf kantor, 3 orang bagian keamanan, 2 orang
bagian gudang, 3 orang bagian transportasi, 4 orang
bagian mixer atau pakan, dan 15 orang pekerja kandang,
1 orang bagian lahan, 1 orang bagian pengairan, 1
orang tukang, 1 orang office boy. Staf kantor terdiri
dari manajer, dokter hewan, administrasi, nutrisi
pakan. Tenaga kerja kandang dibagi menjadi 2 kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang pekerja.
\
BagianKeuangan Halimatu S
BagianAdministrasi
Halimatu S
NutrisiPakan
Eka Indah W
5
Gambar 1. Struktur Organisasi PT Fortuna Megah Perkasa
Fungsi dan tujuan dari masing-masing adalah :
1. Manajer, bertugas bertanggung jawab untuk memimpin
perusahaan dengan bantuan staf-stafnya yang
membidangi jenis kegiatan masing-masing.
2. Bagian Administrasi, bertugas untuk
mengkoordinasikan segala sesuatu yang berkenaan
dengan administrasi kantor.
3. Bagian Keuangan, bertugas untuk mencatat pengeluaran
dan pemasukan keuangan.
Kord.Kandang
Yayan
Kord.Pakan
Udin
PetugasKeamanan
Sahaman
H.Ujang
PetugasGudang
Maskur
Supir
EdiAjat
6
4. Dokter hewan, bertugas bertanggung jawab mengatasi
masalah kesehatan ternak.
5. Bagian nutrisi pakan, bertugas untuk membuat
komposisi ransum pakan ternak yang akan digemukkan
dan mengkoordinasikan segala sesuatu yang berkenaan
dengan masalah pakan.
6. Koordinator kandang, bertugas untuk mengkoordinir
para tenaga kerja kandang dan kebersihan kandang.
7. Koordinator pakan, bertugas membuat pakan untuk
hewan ternak yang sudah di beri formulasi ransum
oleh bagian nutrisi pakan.
8. Petugas keamanan, bertugas menjaga keamanan
disekitar lingkungan perusahaan dan membatasi yang
tidak berkepentingan untuk masuk.
9. Petugas gudang, bertugas mengatur alat – alat yang
diperlukan di perusahaan.
10. Supir, bertugas membawa mobil kantor dan membawa
mobil perusahaan.
7
1.4 Bidang Usaha yang Dijalankan
Bidang usaha yang dijalankan di PT Fortuna Megah
Perkasa adalah penggemukan sapi potong. Bangsa sapi
yang digemukkan adalah sapi Brahman Cross (BX) yang
terdiri dari heifer, steer dan terdapat juga sapi lokal
yaitu sapi peranakan ongole (PO). Sapi-sapi BX tersebut
diimpor dari Australia. Sapi Brahman Cross (BX)
merupakan hasil persilangan dari berbagai bangsa sapi
antara lain sapi Brahman, Shorthorn, Simmental, Brangus
dan lain sebagainya. Sapi peranakan ongole (PO)
didatangkan dari daerah Tuban.
Penggemukan sapi PO dilakukan selama 3 – 6 bulan
dengan pertambahan bobot badan harian (PBBH) rata- rata
0,9 kg/ekor/hari sedangkan sapi lokal tergantung
kebutuhan pasar dan kebutuhan jagal (RPH). Sapi lokal
yang dijual di PT Fortuna Megah Perkasa mayoritas
berasal dari Jawa Timur yaitu sapi PO dan Simmental.
Umur sapi yang dibeli sangat bervariasi tergantung
permintaan atasan kepada supplier yang ada di Jawa
Timur.
8
Daerah pemasarannya di sekitar wilayah Jabodetabek
bahkan sampai ke Bandung. Pembeli biasanya menjadi
pengepul dan juga memiliki RPH sendiri. Sistem
pembayaran dari penjualan sapi dengan cara tunai atau
dengan cek langsung yang dikirim ke kantor pusat.
Sistem penjualan berdasarkan bobot hidup sapi. Pembeli
lebih tertarik banyak yang memesan sapi betina (heifer).
II. METODE
2.1 Materi
Materi yang digunakan dalam praktik kerja usaha
peggemukan sapi potong di PT Fortuna Megah Perkasa
meliputi objek produksi dan sarana pendukung produksi
yang ada di perusahaan. Objek produksi meliputi sapi
dari berbagai macam bangsa baik jenis impor maupun
lokal seperti BX, PO, Simental, Persilangan BX dan
9
Brahman. Data jumlah sapi di PT Fortuna Megah Perkasa
seperti yang terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Ternak Sapi di PT Fortuna Megah Perkasa
Jenis Sapi Jumlah ( ekor)Sapi PO jantan 109Sapi PO dara 448Induk Bunting PO 2Sapi Simental jantan 97Sapi Simental dara 189Sapi PO menyusui 4Jumlah 849
Kandang yang digunakan pada praktik kerja kandang
A,B,C,D, dan E. Perlengkapan kandang meliputi bak air,
tempat pakan, tempat minum, sekop. Pakan terdiri dari
konsentrat, jerami dan hijauan. Perlengkapan untuk
mengangkut konsentrat adalah satu unit mobil pickup
untuk pakan konsentrat dan hijauan. Perlengkapan
penunjang lain seperti timbangan sapi, ear tag, mixer,
kamera digital untuk dokumentasi serta alat tulis.
2.2 Cara Kerja
10
Kegiatan yang dilakukan pada saat praktik kerja di
PT Fortuna Megah Perkasa yaitu mengikuti semua kegiatan
yang dilakukan secara rutin dengan prosedur yang ada.
Data yang diperoleh dengan mengikuti kegiatan
penggemukan sapi potong secara rutin dan wawancara
dengan dokter hewan, ahli nutrisi serta manajer.
Kegiatan rutin dimulai dari pukul 07.30-16.00 WIB
kemudian istirahat pada pukul 11.30-13.00 WIB, sehingga
jam kerja setiap hari selama 7 jam. Wawancara dilakukan
di sela-sela waktu kerja. Kegiatan rutin yang dilakukan
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kegiatan di kandang
dan digudang. Adapun kegiatan di kandang dan di gudang.
Tabel 2. Kegiatan rutin di kandang PT Fortuna Megah Perkasa
Waktu (WIB) Jenis Kegiatan07.00-08.00 Pembersihan tempat pakan08.00-08.30 Pemberian pakan konsentrat08.30-08.45 Pengumpulan karung konsentrat08.45-10.00 Pembersihan kandang10.00-11.00 Lain-lain11.00-13.00 Istirahat13.00-13.30 Pemberian pakan konsentrat
11
13.30-1345 Pengumpulan karung konsentrat13.45-14.30 Pemberian mollases14.30-15.30 Pembersihan kandang15.30-16.00 Lain-lain
2.3 Waktu dan Tempat
Praktik kerja dilaksanakan pada tanggal 21 Juli
2014 sampai 16 Agustus 2014, bertempat di PT Fortuna
Megah Perkasa di desa Sumur Batu, Kecamatan Babakan
Madang, Kabupaten Bogor. Praktik kerja dimulai pukul
07.30 sampai 11.30 WIB kemudian istirahat dan
dilanjutkan kembali kerja pada pukul 13.00 WIB sampai
pukul 16.00 WIB kecuali hari Jum’at jam kerja dimulai
pukul 07.00 sampai 11.00 WIB dilanjutkan kembali pukul
13.00 sampai 16.00 WIB sehingga jam kerja selama 7 jam.
Waktu kerja dari hari Senin sampai hari Sabtu.
13
III. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan Rutin
Sistem pemeliharaan di PT Fortuna Megah Perkasa
dilakukan secara intensif. Kegiatan rutin yang
dilakukan setiap hari adalah pembuatan konsentrat,
pemberian pakan dan minum, pembersihan tempat pakan dan
minum, dan pembersihan kandang.
3.1.1 Pembuatan Konsentrat
Tabel 3.Komposisi bahan penyusun konsentrat
No Bahan Persentase(%)
Jumlah ( kg )
1. Pollard 16,07 2252. Onggok 37,14 5203. Bungkil Kopra 18,92 2654. Dedak Kasar 17,85 2505. Kapur 2,5 356. Garam 1.07 157. Urea 0,57 88. Molases 5,71 809. Cattle Premix 0,14 2
Jumlah
100 1.400
Sumber : PT Fortuna Megah Perkasa ( 2014 )
14
Pembuatan konsentrat di PT Fortuna Megah Perkasa
dilakukan dua kali dalam sehari, pukul 08.00 WIB dan
pukul 13.00 WIB. Setelah pemberian konsentrat pukul
13.00 WIB diberikan molase untuk menambah palatabilitas
sedangkan yang dipagi hari mollases dicampur bersamaan
proses pembuatan bahan pakan konsetrat dengan mixer.
Komposisi konsentrat yang digunakan perusahaan ini
berasal dari limbah industri pertanian seperti pollard,
onggok, bungkil kopra, dedak kasar, kapur, garam, urea.
Tujuan pemberian konsentrat sebelum ternak
mengkonsumsi hijauan dalam jumlah banyak adalah
disamping memberi energi bagi tubuh juga untuk
memberikan energi bagi mikroba sehingga dapat
menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna serat kasar
dalam hijauan. Konsentrat merupakan makanan penguat
yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi kandungan serat
kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna.
Proses pembuatan konsentrat dibuat dengan
menggunakan mixer vertikal yang berkapasitas 1,5 ton.
Jumlah mesin mixer yang tersedia hanya sebanyak 1 unit,
15
sehingga apabila populasi sapi sedang banyak, para
pekerja pakan harus bekerja keras terus menerus untuk
membuat pakan yang digunakan sebagai stock. Proses
pembuatan konsentrat sebanyak 5 kali. Sekali proses
produksi menghasilkan 40 karung yang setiap karungnya
berisi 40 kg. Pernyataan tersebut sesuai dengan Siregar
(2008). Teknik pemberian ransum yang baik untuk
mencapai pertambahan bobot badan yang lebih tinggi pada
penggemukan sapi potong adalah dengan mengatur jarak
waktu antara pemberian konsentrat dengan hijauan.
Konsentrat kemudian di tempatkan di gudang pakan yang
kemudian di angkut menggunakan mobil.
3.1.2 Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan pada sapi potong di PT
Fortuna Megah Perkasa bertujuan untuk penggemukan,
dalam proses pemberiannya digunakan tiga jenis pakan
yaitu konsentrat, jerami dan hijauan. Sesuai dengan
pendapat Setyaningrum, dkk (2003) yang menyatakan
tujuan utama pemberian pakan adalah menjamin
16
pertumbuhan bobot badan selama pertumbuhan serta
menjamin produksi yang paling ekonomis. Sebagian besar
pemberian pakan yang diberikan kepada sapi adalah
hijauan, selain diberi hijauan ternak perlu pula diberi
konsentrat. Sedangkan jerami berguna untuk memberikan
serat kasar pada ternak. Jerami merupakan salah satu
kelompok hijauan berkualitas rendah (Siregar, 2007).
Pakan yang diberikan di PT Fortuna Megah Perkasa
memiliki perbandingan pemberian antara hijauan dan
konsentrat yaitu 40 : 60. Dimana hijauan, jerami padi
dan konsentrat masing-masing sebanyak ± 8,57 kg per
ekor/hari, jerami ± 2,59 kg per ekor/hari, ± 8,84 kg
per ekor/hari. Pemberian konsentrat di PT Fortuna
Megah Perkasa diberikan setiap hari pada pukul 08.00
dan 13.00 WIB, pemberian jerami diberikan setiap hari
setelah pemberian konsentrat pada pukul 09.30 WIB, dan
pemberian hijauan diberikan setiap hari pada pukul
15.00 WIB. Menurut Setyaningrum, dkk (2003) pemberian
pakan untuk sapi yang digemukkan seperti konsentrat
sebanyak 80 persen dan hijauan sebanyak 20 persen.
17
Berdasarkan dari evaluasi kecukupan pakan
(Lampiran 1) terdapat kelebihan 4,51(kg) BK, 2,05(kg)
TDN, 0,17(kg) PK, 0,12(kg) Ca, 0,15(kg) P, sehingga
dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan di PT Fortuna
Megah Perkasa sudah memenuhi kebutuhan ternak. Sapi
membutuhkan protein dan energi yang cukup untuk
pertumbuhan, pemeliharaan, dan pembentukan daging,
untuk menghasilkan protein dan energi diperlukannya
pakan. Pakan merupakan hal yang penting dalam tata
laksana pemeliharaan. Oleh karena itu perlu dicari
sistem yang dapat dipakai secara efisien, baik
pemberian hijauan maupun konsentrat. Pakan yang
diberikan sebaiknya disesuaikan dengan persediaan pakan
yang terdapat di daerah tersebut. Pemberian pakan yang
seimbang diperlukan agar peternak tidak rugi karena
biaya pakan yang dikeluarkan lebih kecil atau sama
dengan hasil penjualan dari pertambahan bobot badan
harian (Darmono, 1993).
Pemberian konsentrat dilakukan terlebih dahulu
daripada hijauan. Jika hijauan dan konsentrat diberikan
18
pada waktu yang bersamaan akan mengurangi kecernaan
hijauan dalam rumen, karena mikroba dalam rumen
mempunyai preferensi untuk mencerna konsentrat terlebih
dahulu. Pemberian konsentrat dilakukan lebih dulu
sebelum pemberian hijauan akan meningkatkan kecernaan
dalam bahan kering dan bahan organik. Ini terjadi
karena konsentrat yang relatif banyak mengandung pati
sebagian besar sudah dicerna oleh mikroba rumen pada
saat hijauan mulai masuk ke dalam rumen (Syafrial,
2007). Pemberian pakan yang digunakan adalah hand
feeding, yaitu pakan diberikan secara langsung oleh anak
kandang tanpa menggunakan alat tertentu. Pakan diangkut
dari tempat mixer menggunakan mobil pick up kemudian di-
distribusikan di setiap kandang dan tugas anak kandang
hanya menuangkan pakan tersebut ke bak pakan. Pemberian
pakan yang baik dan benarakan mendorong pertambahan
bobot badan ternak.
Pemberian jerami dilakukan sekali dalam sehari
pada waktu pagi hari setelah setelah pemberian
konsentrat pada pagi hari dan diberikan sebanyak ± 2,59
19
kg per ekor/hari untuk semua kandang. Jerami tidak
diamoniasi karena terhambat dengan ketersediaan jerami
yang kurang mencukupi di sekitar feedlot dengan kata lain
tidak selalu tersedia atau sempat kosong. Selain itu,
jerami yang basah disaat musim hujan tidak baik apabila
diamoniasi karena akan membusuk dan berjamur. Oleh
karena itu, jerami langsung diberikan kepada ternak.
Jerami tanpa amoniasi memiliki kandungan zat makanan
protein kasar 4,2 persen, serat kasar 32,5 persen,
lemak kasar 1,5 persen, BETN 42 persen, kalsium 0,1
persen, fosfor 1 persen, ptasium 0,20 persen, magnesium
0,11 persen, TDN 43 persen (Siregar. 2008).
.
20
Gambar 2. Pemberian jerami
Pemberian pakan hijauan dilakukan pada sore hari,
diberikan sebanyak ± 8,57 kg per ekor/hari. Pembagian
hijauan menjadi tiga pemberian sangat tepat, karena
frekuensi pemberian hijauan yang lebih sering dilakukan
dapat meningkatkan kemampuan sapi untuk mengkonsumsi
ransum dan meningkatkan kecernaan bahan kering hijauan.
Pada sapi penggemukan sebaiknya dihindari pemberian
pakan sekaligus dan dalam jumlah yang banyak karena
berakibat pada banyaknya hijauan yang terbuang karena
tidak termakan (Siregar, 2008).
Rumput yang digunakan berumur sekitar 40 hari
dengan panjang 150 cm – 200 cm dan. Pemotongan pertama
pada rumput gajah dilakukan setelah berumur 50 hari,
yaitu sebelum berkembang dan sesudah itu pemotongan
diulangi dengan jarak waktu 40 hari. Hal ini sesuai
dengan kenyataan di perusahaan tersebut bahwa hijauan
di potong pada umur 40 hari. Proses pencacahan
(chopping) berfungsi untuk memotong hijauan menjadi
beberapa bagian yang lebih kecil sekitar 10 cm. Hal
21
tersebut dilakukan agar sapi tidak akan memilih antara
daun dan batang, sehingga konsumsi pakan akan efisien.
Hijauan dikemas menggunakan karung kapasitas 30 kg,
kemudian di angkut menggunakan mobil.
3.1.3 Pemberian Air Minum
Pemberian air minum di PT Fortuna Megah Perkasa
dilakukan secara adlibitum. Air minum berasal dari aliran
sungai gunung Pancar yang memiliki lokasi lebih tinggi
dari peternakan sehingga hanya perlu disalurkan
menggunakan pipa. Air yang di- peroleh dari aliran
sungai ini digunakan untuk minum ternak dan untuk
kebersihan kandang beserta peralatannya.
Pemberian air minum dilakukan dengan cara
menyalurkan air melalui pipa dari bak penampungan air
sehingga dapat langsung masuk ke dalam tempat minum
tanpa harus memberikannya secara manual. Pemberian air
minum dilakukan sehari sekali yaitu pada pagi hari.
Penggantian air minum sehari sekali kurang baik
dilakukan untuk menjaga kebersihan dari tempat air
22
minum. Pemberian minum yang optimal adalah diganti dua
kali sehari untuk menjaga kebersihan tempat minum dan
kualitas air minum (Siregar, 2007).
Soeprapto (2006), menyatakan air adalah kebutuhan
mutlak bagi sebuah usaha peternakan, mengingat ternak
membutuhkan air dalam jumlah besar untuk tumbuh dan
berkembang. Air bisa diperoleh dari berbagai sumber
seperti sungai, sumur pompa, mata air, dan menampung
air ketika hujan. Banyaknya air yang diperlukan oleh
ternak sapi sebagai air minum dipengaruhi oleh banyak
faktor antara lain adalah umur ternak dan cara
pemeliharaan. Oleh karena itu pemberian air minum
untuk ternak sebaiknya secara adlibitum (Setyaningrum,
dkk 2003).
Sebelum air minum diberikan ke ternak terlebih
dahulu tempat air minum dibersihkan dengan sikat. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Anggorodi (1984) bahwa
kebutuhan air bagi hewan ternak tergantung pada
berbagai faktor; kondisi iklim, bangsa sapi, umur, dan
jenis pakan yang disajikan. Kebutuhan air bagi sapi
23
yang lebih muda lebih banyak, apalagi jika kondisi
lingkungan suhu meningkat tinggi.
Siregar (2008), kebutuhan air per hari untuk sapi
adalah 3-6 liter per 1 kg pakan kering yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, air minum terutama di daerah-daerah
yang bersuhu agak panas haruslah selalu dikontrol
ketersediaannya dan kebersihannya. Rendahnya air yang
diminum oleh ternak akan berpengaruh terhadap
menurunnya konsumsi pakan dan menurunnya kondisi
ternak.
3.1.4 Pembersihan Kandang
Pembersihan kandang di PT Fortuna Megah Perkasa
dilakukan setiap hari pada siang dan sore hari setelah
pemberian pakan yang bertujuan untuk menjaga kebersihan
kandang dan mencegah timbulnya bibit penyakit dan bau
yang berasal dari kotoran yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup sapi dan manusia yang berada di
sekitarnya. Pembersihan kotoran dilakukan dengan
menggunakan sekop. Abidin (2002) menyatakan bahwa jika
24
kebersihan kandang tidak terjaga, maka akan timbul
penyakit Pneumonia.
Kandang merupakan salah satu faktor lingkungan
hidup ternak yang harus bisa memberikan jaminan hidup
yang sehat dan nyaman, sehingga kebersihan kandang
harus selalu dijaga dan diperhatikan. Pembersihan
kandang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan
kelestarian kandang. Kebersihan kandang harus selalu
dijaga karena frekuensi pemberian pakan pada usaha
penggemukan sapi potong relatif tinggi maka kotoran
yang dikeluarkan oleh sapi cukup banyak pula
(Murtidjo,1992).
Gambar 3. Pembersihan kandang
25
Pembersihan bak pakan dilakukan setiap hari pada
waktu pagi hari sebelum diberikan pakan. Pembersihan
tempat pakan dilakukan pada pagi hari sebelum pakan
konsentrat diberikan, dengan tujuan membersihkan sisa-
sisa pakan dan menggantinya dengan pakan yang baru.
Sisa-sisa pakan dimasukkan ke dalam karung. Sisa pakan
yang ada sesegera mungkin dilakukan penanganan lebih
lanjut dengan cara dibuang ataupun dimanfaatkan
kembali, karena apabila pakan yang tersisa dibiarkan
terus- menerus maka akan terjadi pembusukan yang dapat
berdampak pada gangguan pencernaan, sebagai akibat dari
ternak yang memakan pakan yang berjamur dan beracun
(Santosa,2008).
Pembersihan tempat air minum dilakukan setiap hari
pada pagi hari dengan cara menguras tempat air minum
agar tempat minum terbebas dari kotoran dan mencegah
tumbuhnya lumut. Kebersihan air minum perlu dijaga,
karena sangat berhubungan erat dengan kesehatan ternak.
3.1.5 Pengawasan Sapi
26
Waktu pengawasan di PT Fortuna Megah Perkasa
dilakukan pada waktu jam kerja yaitu mulai pukul 08.00
WIB sampai 16.00 WIB kemudian dilanjutkan pada shift
malam. Pengontrolan atau pengawasan meliputi penambahan
pakan jika telah habis, pengadukan pakan, pengecekan
bak air dan pengecekan kondisi sapi.
3.2 Kegiatan Insidental
3.2.1 Penimbangan
Timbangan yang digunakan di PT Fortuna Megah
Perkasa yaitu timbangan digital. Penimbangan dilakukan
pada saat sapi yang baru datang dari Lampung, atau
pada saat ada pembeli. Alat yang digunakan adalah
Ruddweight 500. Ruddweight 500 adalah salah satu merek alat
timbangan ternak yang dapat mengunci atau menahan berat
ternak yang ditimbang sehingga nilai berat tersebut
tidak berubah ketika ternak tersebut bergerak. Fungsi
inilah yang tidak dimiliki oleh timbangan lain. Alat
ini biasa di impor dari selandia baru.
Penimbangan bertujuan untuk mengontrol pertumbuhan
sapi dan pertambahan bobot badan sapi per hari.
27
Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan
ternak / neraca. Besar atau kecil, stationer atau
portabel, timbangan merupakan bagian yang sangat
diperlukan dalam teknik-teknik pengukuran (Blakely dan
Bade, 1991). Kegiatan insidental yang dilakukan
diantaranya adalah penimbangan ketika sapi bakalan
datang, pemberian vitamin B komplek yang bertujuan
untuk meningkatkan nafsu makan dari ternak dan menjaga
ternak dari stress. Pemberian obat cacing untuk menekan
pertumbuhan nematoda dalam tubuh ternak sehingga pakan
yang dikonsumsi ternak dapat diambil nutrisinya secara
penuh oleh tubuh ternak. Program deworming atau
penanggulangan cacingan ini sangat penting karena
cacing merupakan salah satu parasit dalam tubuh yang
sangat merugikan, baik parasit yang bersarang dalam
usus maupun yang bersarang di hati (Soeprapto dan
Abidin, 2006).
28
Tabel 4. Penimbangan bobot badan (Sapi PO) di PTFortuna Megah Perkasa
3.2.1 Penanganan Kesehatan
Kesehatan ternak merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan karena merupakan kunci keberhasilan dalam
pemeliharaan ternak sapi potong. Ketika dalam keadaan
sakit maka ternak tidak dapat berproduksi dengan baik.
Dengan kata lain apabila dalam penggemukan sapi
terdapat sapi yang sakit maka secara tidak langsung
nafsu makan dari sapi menurun dan juga akan
NO NomorEar Tag
BobotAwal(Kg)
BobotAkhir(Kg)
Pertambahan
BobotBadan(Kg)
LamaPemeliharaan (hari)
PBBH(Kg)
1 0610 279 350 71 90 0,78
2 0587 290 382 92 90 1,02
3 0592 262 350 88 90 0,97
4 0563 275 355 80 90 0,89
5 0545 280 370 90 90 1,00
Rata- Rata 277,2 361,4 84,2
90
0,9
29
mempengaruhi kualitas dari karkas, bila tidak ada
penanganan secara cepat dan tepat akan menyebabkan
penularan penyakit. Hal ini sesuai dengan pendapat
menurut Syafrial, dkk. (2007). Pengendalian penyakit
sapi yang paling baik menjaga kesehatan sapi dengan
tindakan pencegahan guna mencegah timbulnya penyakit
yang dapat mengakibatkan kerugian.
Penanganan kesehatan di PT Fortuna Megah Perkasa
tidak rutin dilakukan, hanya apabila ada ternak yang
sakit diberikan antibiotik atau obat anti nyeri.
Penyakit yang sering diderita ternak diantaranya
radang, penyakit kulit dan kuku (PMK), pneumonia
(radang paru – paru), syaraf kejang – kejang karna
trauma jatuh, dan caplak.
Vaksin antraks diberikan setelah 3 bulan setelah
badan ternak tersebut gemuk atau bobotnya baik. Selain
vaksin antraks dilakukan pula pemberian obat cacing hal
ini bertujuan untuk mencegah ternak mengalami penurunan
bobot badan atau kurus. Antraks adalah penyakit yang
disebabkan Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat menyerang
30
hewan domestik maupun liar, terutama hewan herbivora,
seperti sapi, domba, kambing, beberapa spesies
unggasdan dapat menyerang manusia (zoonosis). Antraks
merupakan penyakit zoonosis penting dan strategis
sehingga perlu ditangani dengan baik. Tingkat kematian
karena antraks sangat tinggi terutama pada hewan
herbivora, mengakibatkan kerugian ekonomi dan mengancam
keselamatan manusia.
Gambar 4. Penanganan kesehatan
3.3 Perkandangan
31
Kandang yang terdapat di PT Fortuna Megah Perkasa
tipe head to head. Kegiatan penggemukan sapi yang
dilakukan tidak terlepas dari manajemen perkandangan.
Menurut Darmono (1993) tujuan utama dari pendirian
bangunan kandang adalah melindungai hewan dari hujan
dan sengatan sinar matahari yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan kesehatannya, hal tersebut sama halnya
dengan tujuan pendirian bangunan kandang di PT Fortuna
Megah Perkasa yaitu untuk menjaga kesehatan dan
kualitas pertumbuhaan ternak.
Kandang dilengkapi dengan bak pakan (feedbank) dan
bak air (waterbank) untuk ternak. Bak pakan ternak
terdapat di sebelah tengah karena kandangnya type head
to head atau saling berhadapan, sedangkan tempat minum
terdapat di tengah tiap paddock. Setiap kandang
memiliki jumlah paddock atau pen yang berbeda-beda.
Tabel 5. Jumlah paddock dan jumlah sapi per paddock
Paddock
KandangA B C D E F
(Ekor)1 18 21 27 43 61 -2 32 56 34 45 64 -
32
3 34 53 45 42 - -4 26 58 13 - 53 -5 31 40 - - - -6 20 33 - - - -
Kandang yang digunakan ada 1 tipe yaitu kandang
barak dengan sistem kandang terbuka. Jumlah kandang
keseluruhan sebanyak 6 unit yaitu kandang A-F yang
dibagi menjadi beberapa sekat yang disebut paddock.
Kandang yang berada di PT Fortuna Megah Perkasa
berbentuk kandang barak dengan sistem kandang terbuka,
jumlah sapi tiap kandangnya rata-rata adalah ± 40 ekor.
Ukuran panjang kandang koloni per paddock adalah 12,5m
dan lebarnya 10m. Satu paddock berkapasitas 40 ekor
sapi. Hal ini berarti luas kandang dalam satu paddock
3,12m2/ekor sesuai dengan pernyataan Abidin (2002)
bahwa luas kandang ideal untuk ukuran seekor sapi
adalah 3m2. Tipe kandang barak dipilih karena lebih
efisien dalam hal biaya dan tempat, selain itu tipe
kandang barak membuat ternak akan lebih leluasa
bergerak sehingga ternak menjadi sehat karena ternak
tersebut lebih banyak bergerak. Kelemahan kandang
33
koloni adalah pertumbuhan sapi lebih lambat dan
memerlukan tenaga yang lebih.
Kandang di PT Fortuna Megah Perkasa yang memiliki
atap hanya kandang E dan F, kandang yang lainnya
memiliki atap hanya untuk menutupi bak pakan saja agar
tidak terkena hujan. Bahan atap yang digunakan adalah
asbes dan seng. Lebar saluran pembuangan feses di PT
Fortuna Megah Perkasa sekitar 70 cm dengan panjang 54 m
yang berada diantara paddock pada setiap kandang.
Sugeng (2008) menyatakan bahwa kandang harus
membujur dari arah utara ke selatan dengan tujuan sinar
matahari dapat masuk ke dalam kandang secara leluasa,
sehingga kandang cepat kering dan memutus siklus
hidupnya seperti cacing, parasit dan bibit penyakit
yang dapat mengancam penurunan produktivitas ternak.
Kandang yang terdapat di PT Fortuna Megah Perkasa
sudah cukup baik kondisinya. Menurut pendapat
Setyaningrum, dkk (2003) persyaratan yang harus
dipenuhi untuk pendirian bangunan kandang antara lain :
a)Dekat dengan sumber air.
34
b)Tidak memberikan dampak atau pengaruh yang
mengganggu lingkungan.
c)Adanya sarana trasportasi yang baik.
d)Menimbulkan situasi yang menyenangkan baik terhadap
petrnak maupun ternaknya sendiri.
e)Mempunyai nilai ekonomis.
f)Mempunyai syarat sanitasi (cukup sinar matahari,
ventilasi yang baik, drainage, bentuk kandang dsb).
Gambar 5. Kandang di PT Fortuna Megah Perkasa
3.4 Kegiatan Penunjang
3.4.1 Wawancara dan pengambilan gambar
35
Proses wawancara dengan anak anak kandang
dilakukan pada sela-sela jam kerja, sedangkan wawancara
dengan manajer dilakukan pada saat jam istirahat
kantor. Pengumpulan data, wawancara langsung dengan
manajer, pekerja kandang dan pekerja bagian mixer
bertujuan untuk melengkapi data-data kegiatan rutin dan
kegiatan isedental yang belum ada seperti jumlah
ternak, jumlah kandang, jumlah pemberian pakan,
penanganan kesehatan. Wawancara dilakukan juga dengan
tujuan menjalin hubungan kekeluaragaan manajer, pekerja
kandang, maupun pekerja bagian mixer.
3.4.2 Fasilitas
Sarana fasilitas yang dimiliki di PT Fortuna Megah
Perkasa yaitu satu kantor yang mempunyai fungsi untuk
melakukan kegiatan usahanya. Selain itu, memiliki satu
gudang penyimpanan molasses, satu tempat keamanan, satu
loading cute, gudang pakan untuk pembuatan konsentrat,
gudang peralatan, dan satu mess, enam buah kandang yang
terbagi menjadi sekat-sekat disetiap kandangnya dengan
luas keseluruhan 6.908,614 m2 dan timbangan ternak
36
untuk menimbang bobot sapi, serta timbangan untuk mobil
yang membawa bahan pakan. Sistem kandang yaitu kandang
barak dan terbuka. Lantai kandang terbuat dari semen
yang bercampurkan batu-batuan kecil hal ini dilakukan
agar lantai tidak licin. Atap kandang terbuat dari
asbes, dan disetiap kandang terdapat saluran pembuangan
limbah dihubungkan ke bak penampungan yang berada di
luar kandang, serta memiliki tempat pakan dan minum.
3.5 Evaluasi Kecukupan Pakan
Pakan ternak ruminansia dari sudut nutrisi
merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk
kesehatan, pertumbuhan, dan reproduksi ternak. Pakan
yang baik akan menjadikan fungsi proses dalam tubuh
secara normal. Beda kondisi normal, makanan bagi hewan
ternak ruminansia berguna untuk menjaga keseimbangan
jaringan tubuh, dan membuat energi sehingga mampu
melakukan peran dalam proses metabolisme untuk
perrtumbuhan, produksi dan reproduksi.
Analisis jenis pakan yang akan diberikan pada
ternak perlu dilakukan sebagai suatu cara untuk
37
mengetahui kandungan yang ada pada bahan tersebut dan
disesuaikan dengan kebutuhan ternak. Pakan mengandung
berbagai macam kandungan nutrisi. Pakan sangat esensial
bagi ternak sapi. Pakan yang baik akan menjadikan
ternak mampu menjalankan fungsi tubuh secara normal
(Murtidjo, 1992).
Ternak yang ada di PT Fortuna Megah Perkasa
memiliki bobot berkisar antara 350-400 kg dan ada
beberapa yang mencapai bobot 500-700 kg. Kisaran bobot
400 kg dapat dikatakan sebagai ternak sapi yang sedang
tumbuh, ternak yang sedang dalam masa pertumbuhan
membutuhkan pakan kering sebanyak 3 persen dari bobot
badan, sesuai dengan pendapat Purbojo (2011) yang
menyatakan sapi dengan bobot 300-400 kg tergolong sapi
yang sedang tumbuh, maka memerlukan asupan pakan
sebanyak 3 persen dari bobot tubuh dalam bentuk kering.
Kebutuhan nutrisi yang utama untuk sapi adalah
energi, protein, air, mineral, dan vitamin. Kekurangan
zat makanan, dapat memperlambat laju penimbunan lemak,
38
sedangkan pemberian pakan yang sempurna dapat
mempercepat laju penimbunan lemak hingga puncak bobot
badan sapi potong (Anggorodi, 1984).
Konsentrat yang diberikan di PT Fortuna Megah
Perkasa memiliki kandungan nutrisi yang tertera pada
(Lampiran 4). Setelah dilakukan perhitungan kecukupan
nutrisi (Tabel 7) menunjukan bahwa kelebihan protein
yang tinggi dari pakan juga menguntungkan sapi, karena
sapi memerlukan protein untuk memperbaiki dan
menggantikan sel tubuh yang rusak serta untuk produksi
(Parakkasi, 1999).
Tabel 6. Kebutuhan nutrisi sapi potong
BobotBadan
PBBH BK (%) TDN PK Ca P
250 0,75 6,4 3,8 0,6 0,021 0,0171,00 6,6 4,6 0,7 0,023 0,0181,10 6,6 4,6 0,7 0,030 0,020
300 0,75 7,4 4,3 0,7 0,023 0,0181,00 7,5 5,0 0,8 0,028 0,0241,10 7,6 5,3 0,8 0,030 0,022
Sumber : Kearl L.C (1982)
Tabel 7. Nilai kecukupan nutrient pakan yang diberikanpada sapi potong di PT Fortuna Megah Perkasa.
39
Nama Bahan BK(kg) TDN(kg)
PK(kg) Ca(kg) P(kg)Pemberian 11,11
6,6
6,65 0,87 0,15 0,17Kebutuhan 4,6 0,7 0,023 0,018
Selisih +4,51 +2,05 -0,17 +0,12 +0,15
40
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Pemberian pakan dan air minum pada ternak di PT
Fortuna Megah Perkasa sudah memenuhi kebutuhan
ternak.
2. Kebersihan kandang di PT Fortuna Megah Perkasa sudah
cukup baik.
3. Perkandangan di PT Fortuna Megah Perkasa sudah
memenuhi kepatan ternak yang ada.
4. Penanganan kesehatan di PT Fortuna Megah Perkasa
sudah baik, karena ada dokter hewan dan kandang
karantina.
4.2 Saran
1. Sebaiknya dilakukan perbaikan kandang karena
kandang sudah banyak yang rusak dan akan
membahayakan terutama pada saat musim hujan.
41
2. Manajemen pemeliharaan pakan, kesehatan, perlu
diperhatikan agar produksi optimal.
3. Perlu adanya penaganan limbah sapi potong yang
lebih bermanfaat seperti pupuk dan biogas.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agro MediaPustaka. Jakarta.
Anggorodi. 1984. Ilmu Makanan Ternak. PT. Gramedia.Jakarta.
Blakely, J dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. GadjahMada University Press. Yogyakarta.
Darmono. 1993. Tatalaksana usaha sapi kereman. Kanisius :Yogyakarta.
Kearl, L.C. 1982. Nutrien Requirement of Ruminants inDeveloping Countries (Logan, Utah: Internationalfeedstuff institute Utah Agricultural ExperimentStation Utah State University.
42
Murtidjo, B.A. 1992. Beternak Sapi Potong. Kanisus. Jakarta.
Parakkasi, A. 1999.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan.UI-Press. Jakarta.
Siregar, S. B. 2008. Penggemukan sapi. Penebar swadaya :Jakarta.
_________. 2007. Penggemukan sapi cetakan II. Penebarswadaya : Jakarta.
Syafrial, E. Susilawati dan Bustami. 2007. ManajemenPengelolaan Penggemukan Sapi Potong. Balai PengkajianTeknologi Pertanian Jambi. Samarinda.
Santosa, U. 2008. Mengelola Peternakan Sapi secara Professional.Penebar Swadaya. Jakarta.
Setyaningrum, A, Y. Soebagyo, dan M.S. Yoga. 2003. Lecture Note Manajemen Ternak Potong. Fakultas PeternakanUniversitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Soeprapto, H dan Z. Abidin. 2006. Cara Tepat PenggemukanSapi Potong. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Sugeng, Y.B. 2008. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta
Purbojo, S. W. 2011. Lecture Note Mata Kuliah IndustriFeedlot. Fakultas Peternakan. Universitas JenderalSoedirman. Purwokerto.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Kandungan Zat Nutrisi Bahan Pakan
43
Nama Bahan BK % TDN % PK % SK % Ca % P %Pollard 88.5 69,2 18,5 9,78 0,23 1,10Onggok 79,8 78,3 1,9 8,9 - -Bungkil
Kopra
88,6 78,7 21,3 14,20 0,17 0,62
Dedak kasar 89,2 50,0 8,4 28,90 0,14 0,80Kapur - - - - - -Garam 97 - - - 0,42 0,05Urea - - - - - -Molases 82,4 70,7 3,9 0,40 0,88 0,14Cattle
Premix
99 - - - 0,85 1,5
Rumput Gajah
21
5,24 9,6 32,3 1,24 0,23
Jerami Padi 87,5 43,2 4,2 53 0,1 1,0
Lampiran 2. Analisis kecukupan nutrien yang digunakandi PT Fortuna Megah Perkasa dengan Bobot Badan 250 kgdan PBBH 0,9
Nama Bahan BK(kg) TDN(kg) PK(kg) Ca(kg) P(kg)Pollard 1,17 0,81 0,21 0,027 0,013Onggok 2,44 1,91 0,05 - -Bungkil
Kopra
1,38 1,08 0,3 0,023 0,085
Dedak Kasar 1,31 0,66 0,11 0,02 0,01Kapur - - - - -
44
Garam 0,087 - - 0,036 0,0000
4Urea - - - - -Molases 0,39 0,27 0,01 0,03 0,005Cattle
Premix
0,09 - - 0,0007 0,0013
Rumput Gajah 1,8 0,94 0,18 0,02 0,041Jerami padi 2,27 0,98 0,01 0,002 0,022Pemberian 11,11 6,65 0,87 0,15 0,17Kebutuhan 6,6 4,6 0,7 0,023 0,018Selisih +4,51 +2,05 +0,17 +0,12 +0,15
1400 kg x 5 kali mixer = 7000 kg/hari
7000849 = 8, 24 kg/ekor
1. Pollard = 225 kg x 5 kali mixer = 1125 kg/hari
1125849 = 1,32 kg/ekor
BK = 88,5 % x 1,32 kg= 1,17 kg
TDN = 69,2% x 1,17 kg = 0,81 kg
PK =18,5% x 1,17 kg = 0,21 kg
Ca = 0,23 % x 1,17 kg = 0,027 kg
P = 1,10% x 1,17 kg = 0,013 kg
2. Onggok = 520 x 5 kali mixer = 2600 kg/hari
45
2600849 = 3,06 kg/ekor
BK = 79,8% x 3,06 kg = 2,44 kg
TDN = 78,3 % x 2,44 kg = 1,91 kg
PK = 1,9 % x 2,44 kg = 0,05 kg
3. Bungkil Kopra = 265 x 5 kali mixer = 1325 kg/hari
1325849 = 1,56 kg/ekor
BK =88,6% x 1,56 kg = 1,38 kg
TDN =78,7 % x 1,38 kg = 1,08 kg
PK = 21,3 %x 1,38 kg =0,3 kg
Ca = 0,17 % x 1,38 kg = 0,023 kg
P = 0,62 % x 1,38 kg = 0,085 kg
4. Dedak kasar = 250 x 5 kali mixer = 1250 kg/hari
1250849 = 1,47 kg/ekor
BK = 89.2% x 1,37 kg = 1,31 kg
TDN = 50,0% x 1,31 kg = 0,66 kg
PK = 8,4% x 1,31 kg = 0,11 kg
Ca = 0,14 % x 1,31 kg = 0,02 kg
P = 0,80 % x 1,31 kg = 0,01 kg
5. Kapur = 35 x 5 kali mixer= 175 kg/hari
175849 = 0,20 kg/ekor
46
6. Garam 15 x 5 kali mixer = 75 kg/hari
75849 = 0,09 kg /ekor
BK = 97% x 0,09 = 0,0873
Ca = 0,42 % x 0,0873 = 0,036
P = 0,05 % x 0,0873 = 0,00004
7. Cattle Premix = 2 x 5 kali mixer= 10 kg/hari
10849 = 0,01 kg/ekor
BK = 99 % x 0,01 = 0,09
Ca = 0,85 % x 0,09 = 0,0007
P = 1,5 % x 0,09 = 0,0013
8. Molases = 80 x 5 kali mixer = 400 kg/hari
400849 = 0,47 kg/ekor
BK =82,4% x 0,47 kg = 0,39 kg
TDN = 70,7% x 0,39 kg = 0,27 kg
PK = 3,9 % x 0,39 kg = 0,01 kg
Ca = 0,88% x 0,39 kg = 0,03 kg
P = 0,14 % x 0,39 kg = 0,005 kg
10. Rumput Gajah
BK = 21 % x 8,57 kg = 1,8 kg
47
TDN = 52,4 % x 1,8 kg = 0,94 kg
PK = 9,6 % x 1,8 kg = 0,18 kg
Ca = 1,24 % x 1,8 kg = 0,02 kg
P = 0,23 % x 1,8 kg = 0,041kg
11. Jerami
2200849 = 2,59 kg/ekor
BK = 87,5 % x 2,59 kg = 2,27 kg
TDN = 43,2 % x 2,27 kg = 0,98 kg
PK = 4,2 % x 2,27 kg = 0,1 kg
Ca = 0,1% x 2,27 kg = 0,002kg
P = 1% x 2,27 kg = 0,022 kg
12. Urea = 8 x 5 kali mixer = 40 kg/hari
40/849 = 0,047 kg/ekor/hari
Lampiran 3. Konsumsi molasses
Pemberian mollases 7 ember per hari,( 1 ember = 3
kali), pemberian perhari sebanyak 21 liter.
Jumlah sapi 849 ekor, maka konsumsi mollases per hari
= 21Liter849Ekor = 0,024 liter/ekor
48
Lampiran 4. Imbangan Pemberian Ransum
Imbangan Pemberian Pakan
1. Hijauana) Rumput Gajah (1,8)b) Jerami Padi (2,27) +
4,07
Persentase = 4,07 x 100 % = 36,7 %
11,117
2. Konsentrat a) Pollard (1,17)b) Onggok (2,44)c) Bungkil Kopra (1,56)d) Dedak Kasar (1,31)e) Garam (0,087)f) Urea (-)g) Molases (0,39)h) Cattle Premix (0,09)i) Kapur (-) +
7,047
Persentase = 7,047 x 100 % = 63,3 %
11,117