Laporan KP

62
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISION PT. KALTIM PRIMA COAL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan korporasi Indonesia yang bergerak di bidang tambang batubara. Kegiatan penambangan batubara KPC berpusat di Kota Sangatta, Provinsi Kalimantan Timur, sekitar 150 kilometer sebelah utara Ibu Kota Samarinda. Pada tahun 1982 KPC mengadakan perjanjian kontrak kerja batu bara dengan pemerintah Indonesia. Selanjutnya PT. Kaltim Prima Coal memulai kegiatan konstruksi untuk persiapan produksi pada tahun 1989 dan pada tahun 1991 tambag batubara KPC mulai beroperasi. Sejak pertama kali beroperasi sampai sekarang, produksi batubara KPC mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 1992 produksi KPC mencapai tujuh juta ton per tahun, pada tahun 2007 produksinya mencapai 39,7 juta ton, dan pada tahun 2008 forecast production KPC mencapai 35.240.000 ton sedangkan actual production mencapai 30.340.791 ton, untuk sales (penjualan) batubara KPC mencapai 35.781.090 ton (forecast) dan 30.461.229 ton (actual). Perbedaan antara produksi dan penjualan dikarenakan stock tahun sebelumnya masih tersedia untuk dilakukan penjualan kepada customer. Batu bara yang dimiliki bumi Kalimantan dikenal memiliki kandungan sulfur dan abu yang relatif rendah. Pola susunan 1

Transcript of Laporan KP

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan korporasi

Indonesia yang bergerak di bidang tambang batubara. Kegiatan

penambangan batubara KPC berpusat di Kota Sangatta, Provinsi

Kalimantan Timur, sekitar 150 kilometer sebelah utara Ibu Kota

Samarinda. Pada tahun 1982 KPC mengadakan perjanjian kontrak

kerja batu bara dengan pemerintah Indonesia. Selanjutnya PT.

Kaltim Prima Coal memulai kegiatan konstruksi untuk persiapan

produksi pada tahun 1989 dan pada tahun 1991 tambag batubara KPC

mulai beroperasi. Sejak pertama kali beroperasi sampai sekarang,

produksi batubara KPC mengalami peningkatan yang signifikan. Pada

tahun 1992 produksi KPC mencapai tujuh juta ton per tahun, pada

tahun 2007 produksinya mencapai 39,7 juta ton, dan pada tahun

2008 forecast production KPC mencapai 35.240.000 ton sedangkan

actual production mencapai 30.340.791 ton, untuk sales

(penjualan) batubara KPC mencapai 35.781.090 ton (forecast) dan

30.461.229 ton (actual). Perbedaan antara produksi dan penjualan

dikarenakan stock tahun sebelumnya masih tersedia untuk dilakukan

penjualan kepada customer.

Batu bara yang dimiliki bumi Kalimantan dikenal memiliki

kandungan sulfur dan abu yang relatif rendah. Pola susunan

1

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

lapisan permukaan tanah di area tambang KPC pada umumnya tersusun

dari beberapa lapisan utama sebelum mencapai lapisan batubara.

Lapisan batubara memiliki ketebalan antara 0,5-15 meter, dengan

kemiringan bervariasi antara 3-20o. Nilai GAR (Gross Ash Range)

merepresentasikan kualitas (nilai kalori dan jumlah pengotor)

dari batubara yang diproduksi, yang dapat diperoleh dengan jalan

pencampuran maupun langsung dari area tambang. Secara umum KPC

menghasilkan tiga jenis batubara yang dibedakan dari nilai GAR-

nya, yaitu jenis Prima (GAR 6700), Pinang (GAR 5700-6300), dan

Melawan (GAR 5350). Diperkirakan cadangan batubara yang masih

tersisa sampai tahun 2008 total mencapai 940 juta ton, yang

terbagi pada dua wilayah tambang KPC, yaitu Sangatta 788 juta

ton, dan Bengalon 152 juta ton.

PT. Kaltim Prima Coal adalah perusahaan tambang batubara

dengan reputasi internasional yang memiliki fundamental

perusahaan yang kuat. KPC menerapkan standar pelaksanaan kegiatan

tambang yang ketat terhadap keselamatan pekerja dan kelestarian

lingkungan. Disamping itu untuk mendukung proses produksi, KPC

banyak melibatkan mesin-mesin produksi dan transportasi batubara

berskala besar, baik itu dalam ukuran, maupun jumlahnya. Untuk

menjaga efisiensi dari fasilitas tersebut diperlukan suatu

strategi maintenance yang logis dan praktis. Hal itu juga

bertujuan untuk mengoptimalkan biaya perawatan dan menjaga

2

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

pencapaian target kapasitas produksi perusahaan. Hal tersebut

diatas yang menjadi pertimbangan penulis dalam menentukan tempat

penelitian yang mendukung proses pembelajaran yang memadai,

khususnya dalam hal manajemen maintenance peralatan produksi.

1.2 Tujuan

Tujuan penyusunan laporan kerja Praktik ini adalah untuk

memberikan analisa mengenai:

1. Diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman tentang kerja

teknis di lapangan, mengenal dunia industri secara praktis

dan diharapkan dari pengalaman kerja praktik industri ini

akan dapat memberikan gambaran tentang dunia industri

sesungguhnya.

2. Menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah

didapat di bangku kuliah ke dalam praktik yang sesungguhnya

sehingga akan didapat gambaran yang nyata tentang berbagai

hal mengenai dunia kerja yang aplikatif.

3. Membantu mencari dan memecahkan persoalan-persoalan, baik

yang menyangkut masalah teknis maupun non-teknis dalam dunia

industri.

3

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

4. Mendapatkan masukan-masukan tentang berbagai macam masalah

yang sering terjadi dalam dunia industri yang dapat

dipecahkan bersama-sama.

5. Diharapkan setelah lulus, mahasiswa tersebut dapat bekerja

pada perusahaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang telah

diperoleh dari bangku kuliah maupun dari pengalaman

kerjanya. Bahkan jika memungkinkan bekerja pada perusahaan

di mana mahasiswa tersebut pernah menjalani kerja praktik,

karena telah mengenal profil dan berbagai hal yang

menyangkut kerja teknis yang ada pada perusahaan tersebut.

6. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

strata satu di Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik

Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah

Mada.

7. Memberikan analisa mengenai flow process pada bagian

Condition Monitoring.

8. Memberikan analisa mengenai Desain proyek pembangunan

penyediaan air pada pencucian washpad mainshop.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dilaksanakannya kerja praktik beserta

penyusunan laporan ini adalah:

a. Condition Monitoring

b. Desain dan Proyek

4

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

1.4. Waktu dan Tempat

Kerja Praktik ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Januari 2010

– 26 Februari 2010. Kerja Praktik ini dilaksanakan di PT. KALTIM

PRIMA COAL, Mining Support Division, M6-Building. Sengata 75611,

KAL-TIM.

1.5. Metode

Dengan tujuan memperoleh data yang diperlukan dalam

penyusunan laporan ini, maka digunakan beberapa metode :

1. Metode Observasi

Merupakan metode pengambilan data dengan cara terjun

langsung ke lapangan dan melihat secara langsung jalannya

proses produksi.

2. Metode Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan

wawancara. Wawancara ini tidak bersifat formal atau dengan

kata lain dapat bertanya secara langsung dengan para

karyawan dari staf kantor sampai operator di lantai produksi

untuk memperoleh informasi yang tepat.

3. Metode Dokumentasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara menyalin

data atau dokumentasi dari perusahaan. Hal ini dilakukan

untuk menghindari kesalahan dan menjamin keakuratan data -

data yang dapat dikumpulkan.. Dokumentasi ini juga

5

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

melibatkan penggunaan kamera digital untuk mengambil gambar

guna melengkapi laporan kerja praktik.

4. Studi Pustaka

Merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil

kutipan dari buku (literatur) yang berkaitan dengan data

yang didapat. Literatur ini dapat berasal baik dari

perusahaan maupun dari sumber lainnya.

6

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

BAB II

PROFIL UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan

Gambar 2.1.1.Logo PT. KALTIM PRIMA COAL

Nama Perusahaan : PT. KALTIM PRIMA COAL (KPC)

Jenis Perusahaan: Perusahaan Modal Asing (PMA)

Tanggal Berdiri : 9 Maret 1982

Pemilik : PT. Bumi Resources, Tbk

Alamat Perusahaan : Mining Support Division, M6-Building.

Sengata 75611, KALTIM.

Telepon : (0549) 521725

Fax : (0549) 521912

Produk Utama : Batu Bara (Prima, Pinang, dan Melawan)

Jumlah Karyawan : ± 3700 orang

Luas Pabrik : 90.938 Ha

2.2. Sejarah Perkembangan PT. KPC

2.2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

2.2.1.1. Pendirian

7

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

PT. KPC didirikan berdasarkan akta notaris No. 28 oleh

Notaris Warda Sungkar Alurmei, S.H pada tanggal 09 Maret 1982

yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan

Y.A.S/208/25 pada tanggal 16 maret 1982 dan telah di amandemen

beberapa kali dan yang terakhir melalui akte notaris No. 175 oleh

Notaris Sutjipto, S.H pada tanggal 29 Juli 1997. Akte ini

disahkan oleh Menteri Kehakiman pada 03 September 1997 dengan

Surat Keputusan No.C2-8987-HT.01.04.TH.97 dan dipublikasikan di

Supplement No.810 of State Gazette No.11 06 Februari 1998.

2.2.1.2. Kepemilikan

Sejak beroperasinya (1992), KPC merupakan Perusahaan Modal

Asing yang kepemilikannya dimiliki oleh Sangatta Holding Ltd. dan

Kalimantan Coal Ltd. Saham tersebut dimiliki bersama oleh Beyond

Petroleum (BP) dan Rio Tinto, yang masing-masing memiliki 50%

saham KPC.

Pada tanggal 16 Juli 2003, Bumi Resources (BR)

menandatangani Kontrak Pembelian dengan BP dan Rio Tinto untuk

mengakuisisi Sangatta Holding Ltd. dan Kalimantan Coal Ltd. Pada

tanggal 10 Oktober 2003, BR telah melunasi sisa biaya akuisisi

sehingga KPC seluruhnya dimiliki oleh BR.

PT Bumi Resources, Tbk didirikan pada tahun 1973 dan

termasuk salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta dan Surabaya.

8

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Bisnis utama perusahaan adalah di bidang energi, minyak dan

gas bumi. Sejak terdaftar di bursa efek pada tahun 1990,

perusahaan telah mengakuisisi beberapa perusahaan, yaitu Gallo

Oil (Jersey) Ltd., PT. Arutmin Indonesia dan PT. Kaltim Prima

Coal. Akuisisi ini sejalan dengan visi perusahaan menjadi “World

Class Operator with World Wide Operations” dalam sektor bisnis

utama perusahaan.

Adapun posisi PT. Kaltim Prima Coal dalam struktur

organisasi PT. Bumi Resources dapat dilihat pada gambar berikut:

9

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

10Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. BumiResources Tbk.

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

2.2.1.3. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara

(PKP2B)

Pada 08 April 1982, PT. KPC melakukan perjanjian kerjasama

batubara dengan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) sebagai

salah satu BUMN yang bergerak di bidang eksplorasi dan

eksploitasi batubara di Kalimantan Timur.

Berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B),

Pemerintah memberikan izin kepada KPC untuk melaksanakan

eksplorasi, produksi dan memasarkan batubara dari wilayah

perjanjian sampai dengan tahun 2021. Wilayah perjanjian PKP2B ini

mencakup daerah seluas 90.960 ha di Kabupaten Kutai Timur,

Propinsi Kalimantan Timur.

Pembangunan infrastruktur pertambangan berlokasi di Sangatta

dimulai pada Januari 1989 dan PT. KPC memperbesar skala produksi

pada 01 September 1991 di bawah kesepakatan dalam PKP2B. Pada

1997, PKP2B diamandemen dimana hak dan kewajiban PTBA dialihkan

kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral yang berlaku efektif 01 Juli 1997.

2.2.1.4. Lokasi

PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan penghasil

batubara terbesar di Indonesia yang beroperasi di sekitar

Sangatta, suatu kota di Kutai Timur, provinsi Kalimantan Timur di

Indonesia. Sangatta terletak 180 KM sebelah utara Samarinda dan

310 KM sebelah utara Balikpapan. PT. KPC mempunyai sejumlah pit

11

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

atau lokasi tambang yang terletak di Sangatta yang dioperasikan

oleh PT. KPC dan kontraktor. Pada Juni 2005, kegiatan tambang di

Bengalon mulai dioperasikan dan terletak kira - kira 25 KM ke

arah utara dari Sangatta. Kegiatan operasi pertambangan Bengalon

dikontrakkan kepada PT. Darma Henwa. Pertambangan Sangatta

terletak tidak jauh dari fasilitas pelabuhan di Tanjung Bara yang

dihubungkan dengan Over Land Conveyor sepanjang kira - kira 13

KM. Bengalon juga terletak tidak jauh dengan pantai dan

dihubungkan oleh jalan tambang sepanjang 22 KM ke fasilitas

pelabuhan di Tanjung Bara. Sebagian besar karyawan PT. KPC

tinggal di Swarga Barga dan Prima Griya Lestari, area perumahan

yang dibangun perusahaan. Sebagian karyawan yang lain bertempat

tinggal di komunitas Tanjung Bara yang terletak kira - kira 17 KM

dari pertambangan.

12

L o k a s i KPC

BalikpapanSamarindaBontangS A N G A T T A

Tanjung Bara

Bengalon

Sangkulirang

Bontang 00

00

Jakarta

Lokasi penambangan KPC 310 km dari Balikpapan atau 180 km dari Samarinda, Kalimantan Timur.

Swarga Bara

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Gambar 2.2 Lokasi PT. Kaltim Prima Coal

Gambar 2.3 Lokasi PT. KPC Sangatta

13

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Gambar 2.4 Profil Perusahaan hingga 31 Desember 2006

2.2.1.5. Kegiatan Pertambangan

Kegiatan penambangan dilakukan PT. KPC & bekerja sama dengan

sub kontraktor (Thiess & Pama). PT. KPC melakukan kegiatan

penambangan di 5 pit, yaitu pit Bukit Hatari AB, Belut, Pelikan,

Harapan South, Khayal, Bengalon. Sedangkan sub kontraktor Pama

melakukan kegiatan penambangan di Pit J dan sub kontraktor Thiess

melakukan kegiatan penambangan di Bendili dan Melawan.

PT KPC memiliki crusher yang berfungsi untuk memecah

batubara sesuai dengan keinginan konsumen sebanyak 5 unit dan 1

unit crusher untuk proses pencucian batubara yang terletak di

Sangatta dan 1 unit crusher yang terletak di Bengalon.

Infrastruktur yang menjadi keunggulan PT. KPC adalah Over Land

14

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Conveyor sepanjang 13 KM yang mampu mengangkut 4200 MTph batubara

menuju port dan berakhir di shipment. Selain memiliki OLC, PT.

KPC juga memiliki Barge Facilities Loading di Sangatta dan Main

Facilities Loading di Bengalon untuk mendukung penjualan

batubara. Jenis batubara yang diproduksi PT. KPC terdiri dari

jenis Prima, Pinang dan Melawan dimana masing - masing jenis

memiliki struktur dan komposisi yang berbeda. Produk yang menjadi

andalan adalah batubara jenis Prima.

2.2.1.6. Tenaga Kerja

PT. KPC menghargai kemampuan pekerja dengan menempatkan

mereka sesuai dengan kompentensi. Sampai dengan akhir 2004, PT.

KPC telah mempekerjakan 147 pekerja wanita di antara 2.960

karyawan KPC, dan 56 dari pekerja wanita tersebut menduduki

posisi supervisor ke atas.

Adapun untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para

karyawan yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan, PT. KPC memberikan program pelatihan kepada

karyawannya. Program pelatihan tersebut dikelompokkan ke dalam

kategori-kategori berikut ini:

Pelatihan operator alat berat

Pelatihan pemeliharaan alat berat dan instalasi

Pelatihan keselamatan kerja

Pelatihan manajemen dan keuangan

15

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Pelatihan umum

2.2.1.7. Jam Kerja

PT. KPC memiliki dua tipe jam kerja untuk karyawannya, yaitu

yang bekerja di kantor dan di tambang. Total jam kerja normal

adalah 8 jam sehari atau 40 jam dalam satu minggu. Karyawan yang

di kantor bekerja dari hari Senin – Jumat mulai pukul 08.00 WITA

– 17.00 WITA, sedangkan hari Sabtu, Minggu, dan hari-hari besar

nasional libur. Sementara itu, untuk karyawan yang bekerja di

tambang jam kerjanya memakai sistem kerja bergilir (shift system)

yang sudah diatur sesuai dengan jadwal masing - masing crew.

2.2.1.8. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup

(K3LH)

PT. KPC memiliki komitmen untuk mencapai standar tertinggi

di dalam pengelolaan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan

Hidup serta Pengembangan Masyarakat.

Keselamatan kerja sangat diperlukan sekali untuk menghindari

hal – hal yang tidak diinginkan, baik oleh pekerja itu sendiri

maupun orang lain dan juga perusahaan. Keselamatan kerja meliputi

cara kerja yang aman dan penggunaan peralatan sesuai dengan

petunjuk yang ada, mengingat keselamatan kerja merupakan hal

utama dalam melakukan pekerjaan. Berikut hal yang perlu

diperhatikan pekerja :

16

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Disiplin waktu dalam bekerja

Melaksanakan pekerjaan sesuai instruksi supervisor atau atasan

masing – masing.

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan atau standar dan

prosedur keselamatan kerja.

PT. KPC telah memiliki kebijakan pembangunan mengenai

Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Hidup (K3LH).

Kebijakan tersebut telah ditandatangani oleh Presiden

Direktur dan Managing Director PT. Kaltim Prima Coal pada 01

November 2003.

2.2.1.9. Struktur Organisasi dan Job Description Mining Support

Division

Struktur organisasi PT. Kaltim Prima Coal terdiri dari

bagian-bagian yang saling berintegrasi dan berhubungan satu

dengan yang lain, yang dipengaruhi oleh tujuan perusahaan.

Pemilihan struktur organisasi yang tepat sesuai dengan

situasi dan kondisi perusahaan akan mendukung tercapainya

tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai sebuah

perusahaan besar, manajemen KPC terbagi atas sepuluh divisi,

yaitu:

1. MOD (Mining Operations Division)

2. DEV (Development Department)

3. MSD (Mining Support Division)

17

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

4. PID (Processing and Infrastucture Division)

5. Commercial Division

6. Markerting Division

7. Finance Division

8. HR ( Human Resources)

9. HSE (Healty Safety Enviroment)

10. ESD (External Affairs and Sustainable Development)

11. EPD (Expansion Project Development)

Adapun struktur organisasi Mining Support Division PT.

Kaltim Prima Coal dapat dilihat pada gambar berikut:

18

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

BAB III

19

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

SISTEM PRODUKSI

3.1. Proses Produksi Batubara

Gambar 3.1 Flowchart proses produksi batubara

Untuk menghasilkan batubara yang sesuai dengan target

produksi, dan untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan

setelah dilakukan proses penambangan, maka batubara sejak

masih berada dalam tanah diproses hingga siap dijual akan

melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Topsoil Removal

Yaitu membersihkan lapisan permukaan atas tanah yang

dibawahnya terdapat kandungan batubara.

2. Overburden Drilling and Blasting

20

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Pengeboran dan pengeboman lapisan tanah atas untuk

mempermudah proses pemindahan tanah.

Gambar 3.2 Aktifitas Blasting

3. Overburden removal

Pemindahan tanah lapisan atas sampai didapatkan lapisan

batubara yang akan diambil

4. Overburden Dumping

Tanah lapisan atas dipindahkan ke tempat penampungan

sementara yang pada akhirnya nanti dikembalikan lagi ke tempatnya

semula setelah proses pengambilan batu bara telah selesai

5. Coal Drilling and Blasting

21

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Pengeboran dan pengeboman lapisan batubara agar batubara

mudah untuk diambil.

6. Coal Mining

Proses pengambilan batubara dengan menggunakan mesin Shovel

yang selanjutnya batubara diangkut dengan menggunakan dump truk

ke tempat pengolahan batubara

Gambar 3.3 Lapisan batubara yang siap diambil

7. Coal Preparation

Batubara yang diambil dari area tambang masih berupa

bongkahan-bongkahan besar dan kecil. Batubara yang dihasilkan

oleh area tambang (pit) satu dengan lainnya akan memiliki nilai

kualitas yang berbeda dilihat dari kandungan kalori dan

pengotornya. Dalam proses coal preparation ini dilakukan

penghancuran hingga dimensi batubara maksimal hanya sebesar 5cm22

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

serta proses pembersihan untuk batubara yang masih bercampur

dengan pengotor. Batubara selanjutnya dipisahkan berdasarkan

kriteria kualitasnya.

8. Overland Conveyor

Setelah menjalani proses preparation, batubara telah siap

dipasarkan. Batubara tersebut lalu dipindahkan ke pelabuhan

penampungan batubara (Port stockpile) dengan menggunakan belt

conveyor (untuk area tambang Sangatta). Panjang conveyor mencapai

13km, dengan kapasitas sebesar 4500 tph, dan berkecepatan 8,5

m/s. Untuk area tambang Bengalon, pemindahan ini dilakukan dengan

menggunakan Double Tray Truk (Dolly Truk).

23

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Gambar 3.4 Overland Conveyor

9. Port Stockpiles

Pelabuhan sekaligus gudang batubara sebelum batubara

dikapalkan. Stocpiles Tanjung Bara memiliki kapasitas 1,2 juta

ton menerima batubara dari Sangatta, sedangkan stockpiles Lubuk

Tutung yang menerima batubara dari Bengalon memiliki kapasitas

100.000 ton.

Gambar 3.5 Port Stockpiles

10. Shipping

Pengapalan batubara untuk dikirim ke konsumen berdasarkan

kualitas yang diinginkan.

24

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Gambar 3.6 Ship Loading

KPC memiliki pelabuhan pribadi dengan 2 Km jetty dengan

kedalaman air 17 meter, yang mampu melayani kapal dengan

bobot mati 220.000 ton. Kapasitas pengisian sebesar 4.700

tph. Selain itu KPC memiliki beberapa fasilitas pemindahan

batubara antar kapal (Coal Transshipment Facilities), yaitu

di Tanjung Bara dan Lubuk Tutung yaitu Floating Transfer

Station (FTS) dengan kapasitas 1000 tph, Floating Crane (FC)

dengan kapasitas 500 tph, dan gabungan antara FTS dan FC

dengan kapasitas mendekati 1500 tph.

25

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Gambar 3.7 Floating transfer station dan floating crane

11. Top Soil Replacement

Setelah proses pengambilan batubara di pit selesai, lapisan

tanah bagian atas dikembalikan lagi ke pit

12. Revegetation / Rehabilitation

Pengembalian kondisi permukaan tanah dengan segala macam

flora dan faunanya hingga mendekati kondisi sebelum dilakukannya

proses penambangan.

26

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

BAB IV

LANDASAN TEORI

4.1. Condition Monitoring

Predictive Maintenance (PdM) adalah sistem operatinng

condition monitoring yang mendeteksi/memonitor kondisi kerja

suatu alat (equipment) dalam periode kerja tertentu. Tujuan

PdM adalah ntuk mengetahui adanya perubahan kondisi kerja

suatu alat dengan metode tertentu sehingga dapat diambil

tindakan – tindakan penyelamatan agar alat jangan sampai

terjadi kerusakan lebih besar. Condition Monitoring ini

dapat dilaksanakan dengan menganalisis kerja dinamis dari

equipment dengan alat tertentu seperti :

- Vibration analysis

- Thermography

- Ultrasonics

- Oil analysis

- Lubricant condition and wear particles

- dan lain – lain

Vibration analysis mengukur vibrasi pada rotating

equipment seperti bantalan, belt, rantai, roda gigi, poros,

misalignment, out-of-balance condition. Perubahan

getaran/vibrasi yang terjadi akan mempunyai dampak langsung

27

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

terhadap bantalan. Bantalan akan aus dan akhirnya akan

rusak. Sebelum bantalan mengalami kerusakan maka peronil

maintenance (departemen perawatan) dapat mengganti bantalan

tersebut dengan dampak minimal pada departemen operasi.

Thermography berfungsi mengukur suhu suatu komponen.

Dua buah komponen yang saling bergesekan akan menimbulkan

panas yang dapat menaikkan suhu bila terjadi keausan pada

komponen yan bergesekan. Thermographic equipment yang

dihunakan dapat berupa alat ukur yang menggunakan sistem

infrared. Kemampuan dan tingkat akurasi alat akan menentukan

harga alat ukur ini.

Inspeksi dengan ultrasonic digunakan untuk mengecek

noise frekuensi tinggi yang disebabkan kebocoran (leak)

seperti kebocoran udara, kebocoran uap atau kebocoran fluida

lainnya. Ultrasonic ini dapat juga digunakan untuk

mendeteksi laju keausan bejana tekan dan bejana lainnya.

Oil analysis tool dapat digunakan untuk menganalisis

dua hal yaitu kualitas minyak pelumas dan partikel –

partikel yang terdapat dalam minyak pelumas itu sendiri.

Kualitas minyak pelumas dapat diketahui apakah minyak

pelumas ini sudah terkontaminasi atau tidak, dan hal ini

dapat diketahui dari corrosion resistance, wear resistance,

load rating atau minyak pelumas rusak akibat panas

berlebihan (overheating) . Adanya partikel dalam minyak

28

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

pelumas menunjukkan terjadinya keausan pada komponen yang

dilumasi. Jika laju keausan meningkat, maka bagian yang

mengalami keausan tersebut diteliti lebih mendalam dan

dicari penyebabnya dan selanjutnya dilakukan perbaikan.

Kurfa P-F memberi ilustrasi kondisi equipment dalam

selang waktu tertentu. Kurva P-F (gambar 4.1) memperlihatkan

beberapa hal:

Gambar 4.1 Kurva P-F

a. Saat kerusakan mulai terjadinya (belum terdeteksi),

b. Saat kerusakan terdeteksi (titik P) dan

c. Saat kerusakan terjadi (titik F)

Titik P disebut dengan potential failure dan titk F disebut

Functional failure. Selang waktu dari titik P ke F disebut

interval P-F atau dikenal dengan istilah warning period atau lead

time to failure atau failure development period.

29

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Teknik conditon monitoring bertujuan untuk:

a. Meningkatkan availability dan reliabilty dari equipment

b. Meningkatkan keamanan equipment personel

c. Mengoptimalakan biaya perawatan

i. Maintenance man-hour costs

ii. Spare part costs

iii. Maintenance consumable costs

iv. Tool, test equipment + utilities, infrastucture

facilities costs

Teknik conditioning monitoring dapat dilakukan dengan

cara on-line (alat atau mesin yang dimonitor dalam kondisi

beroperasi) atau cara off-line (alat atau mesin yang

dimonitor tidak sedang beroperasi). Teknik on-line

monitoring dapat digunakan untuk memonitor kecepatan

(putaran), suhu, vibrasi, dan teknik tekanan. Teknik ini

dapat dilakukan secara kontinu dan periodis (interval waktu

tertentu). Teknik offline monitoring dapat digunakan untuk

mendeteksi retak, alignment condition, balancing, dan lain-

lain.

Atas dasar potential failure effect, teknik condition

monitoring dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

30

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

a. Efek dinamis, diperuntukkan bagi rotating equipment yang

membangkitkan energi tidak normal dalam bentuk gelombang

seperti vibrasi dan efek akustik

b. Efek partikel, berdasarkan timbulnya partikel – partikel

dengan ukuran dan bentuk berbeda ke sekeliling (environment)

pada saat equipment beroperasi.

c. Efek kimia, berdasarkan timbulnya elemen kimia (chemical

elements) ke sekeliling (environment)

d. Efek fisis, berdasarkan perubahan fisis sepreti retak,

fracture, keausan, dan perubahan dimensi

e. Efek suhu, berdasarkan kenaikan suhu dari equipment

f. Efek listrik, berdasarkan perubahan tahanan, konduktivitas,

kekuatan dielekris dan potensial.

4.2. Design and Project

Pada desain dan proyek ini, banyak digunakan ilmu yang

berhubungan dengan pompa dan fluida. Oleh karena itu akan

dibahas teori singkat mengenai pompa dan fluida itu sendiri.

4.2.1. Pompa

Pompa memiliki dua kegunaan utama:

31

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya

(misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan

air)

2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin

atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)

Komponen utama sistim pemompaan adalah:

1. Pompa

2. Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim

udara

3. Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida

4. Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim

5. Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya

6. Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan,

contohnya adalah alat penukar panas, tangki dan mesin

hidrolik.

Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati sistim

pada laju tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi untuk

mengatasi tahanan sistim, yang juga disebut “head”. Head

total merupakan jumlah dari head statik dan head gesekan/

friksi:

a) Head statik

Head statik merupakan perbedaan tinggi antara sumber dan tujuan

dari cairan yang dipompakan. Head statik merupakan aliran yang

32

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

independen. Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada

berat cairan.

Head statik terdiri dari:

1. Head hisapan statis (hS): dihasilkan dari pengangkatan cairan

relatif terhadap garis pusat pompa. hS nilainya positif jika

ketinggian cairan diatas garis pusat pompa, dan negative jika

ketinggian cairan berada dibawah garis pusat pompa (juga

disebut “pengangkat hisapan”)

2. Head pembuangan statis (hd): jarak vertikal antara garis

pusat pompa dan permukaan cairan dalam tangki tujuan.

Gambar 4.2 Head statik

33

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

b) Titik operasi pompa

Debit aliran pada head tertentu disebut titik tugas.

Kurva kinerja pompa terbuat dari banyak titik-titik tugas.

Titik operasi pompa ditentukan oleh perpotongan kurva sistim

dengan kurva pompa sebagaimana ditunjukkan dalam

c) kinerja hisapan pompa (NPSH)

Kavitasi atau penguapan adalah pembentukan gelembung

dibagian dalam pompa. Hal ini dapat terjadi manakala tekanan

statik fluida setempat menjadi lebih rendah dari tekanan uap

cairan (pada suhu sebenarnya). Kemungkinan penyebabnya

adalah jika fluida semakin cepat dalam kran pengendali atau

disekitar impeler pompa.

Penguapan itu sendiri tidak menyebabkan kerusakan.

Walau demikian, bila kecepatan berkurang dan tekanan

bertambah, uap akan menguap dan jatuh. Hal ini memiliki tiga

pengaruh yang tidak dikehendaki:

a. Erosi permukaan baling-baling, terutama jika memompa cairan

berbasis air.

b. Meningkatnya kebisingan dan getaran, mengakibatkan umur sil

dan bearing menjadi lebih pendek

c. Menyumbat sebagian lintasan impeler, yang menurunkan kinerja

pompa dan dalam kasusyang ekstrim dapat menyebabkan

kehilangan head total.

34

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Head Hisapan Positif Netto Tersedia/Net Positive

Suction Head Available (NPSHA) menandakan jumlah hhisapan

pompa yang melebihi tekanan uap cairan, dan merupakan

karakteristik rancangan sistim. NPSH yang diperlukan (NPSHR)

adalah hisapan pompa yang diperlukan untuk menghindari

kavitasi, dan merupakan karakteristik rancangan pompa.

d) Jenis – jenis pompa

Pompa hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang

cukup luas. Pompa dapat digolongkan menurut prinsipnya

yaitu:

Gambar 4.3 Jenis pompa

Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh

berbagai rancangan pompa. Jika berbagai rancangan pompa

35

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

digunakan, pompa sentrifugal biasanya yang paling ekonomis

diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun, pompa

perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada pompa

sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi

cenderung diimbangi dengan meningkatnya biaya perawatan.

Pompa perpindahan positif

Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya

beroperasi yaitu cairan diambil dari salah satu ujung dan

pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk setiap

putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas

untuk pemompaan fluida selain air, biasanya fluida

kental.Pompa perpindahan positif selanjutnya digolongkan

berdasarkan cara perpindahannya:

a. Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan oleh maju

mundurnya jarum piston.Pompa reciprocating hanya digunakan

untuk pemompaan cairan kental dan sumur minyak.

b. Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran

sebuah gir, cam atau baling – baling dalam sebuah ruangan

bersekat pada casing yang tetap. Pompa rotary selanjutnya

digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-

baling dorong dll. Pompa – pompa tersebut digunakan untuk

layanan khusus dengan kondisi khusus yang ada di lokasi

industri.

36

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Pada seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah

cairan yang sudah ditetapkan dipompa setelah setiap

putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya tersumbat,

tekanan akan naik ke nilai yang sangat tinggi dimana hal ini

dapat merusak pompa.

Pompa dinamik

Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa

tersebut beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi

kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang diperlukan untuk

memompa fluida. Terdapat dua jenis pompa dinamik:

a. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan

untuk pemompaan air dalam berbagai penggunaan industri.

Biasanya lebih dari 75% pompa yang dipasang di sebuah

industri adalah pompa sentrifugal. Untuk alasan ini, pompa

ini dijelaskan dibawah lebih lanjut.

b. Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi

khusus di lokasi industri.

Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang

paling sederhana dalam berbagai proses pabrik. Cairan

dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau

dalam hal jet pump oleh tekanan buatan. Baling-baling

impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga

menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler

37

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

pada kecepatan tinggi. Impeler dikelilingi oleh volute

casing atau dalam hal pompa turbin digunakan cincin diffuser

stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah

energi kinetik menjadi energi tekanan.

Gambar 4.4 Lintasan aliran pompa sentrifugal

Impeler

Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan

lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler

biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang

atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan.

Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya,

maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan

mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik.

Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa

satu tahap memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk

layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua

38

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

impeler yang terpasang secara seri untuk layanan head

sedang. Pompa multi-tahap memilik tiga impeler atau lebih

terpasang seri untuk layanan head yang tinggi.

4.2.2. Fluida

Fluida atau cairan adalah hal yang sangat penting dalam

kehidupan sehari –hari. Banyak sekali karakteristik dari

fluida yang dapat kita manfaatkan. Ada dua jenis aliran

fluida yaitu laminer dan turbulen. Secara analitis, untuk

menentukan apakah aliran yang akan ditinjau apakah laminer

atau turbulen adalah dengan mencari harga dari Reynold

number. Reynold number merupakan bilangan tak berdimensi

yang akan menentukan apakah suatu fluida dikatakan laminer

atau tidak. Berikut adalah syarat laminer atau tidaknya

suatu aliran fluida:

1. 0<Re<1 : higly viscous laminar

2. 1<Re<100 : Laminar, Strong Reynold dependence

3. 100<Re<103 : Laminar, Boundary layer theory useful

4. 103<Re<104 : Transition to turbulent

5. 104<Re<106 : Turbulent, Moderate Reynold number dependence

6. 106<Re<∞ : Turbulent, Slight Reynold number dependence

Harga diatas sangat menentukan bagaimana kondisi fluida

untuk bisa dimanfaatkan. Harga diatas bisa dipengaruhi dari

39

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

viskositas suatu fluidda, luas penampang atau cross setional

area, dan kecepatan aliran fluida. Dinyatakan dengan rumus:

ℜ=Vdv

Dimana V = kecepatan fluida

d = inner dia. (untuk pipa)

v = kinematic viscosity fluida pada suhu tertentu

Untuk mencari losses pada fluida. Harus diketahui

beberapa parameter seperti kecepatan aliran fluida,

koefisien kekerasan dari suatu fluida yang selanjutnya dari

moody diagram akan ditemukan faktor gesekan dari suatu

aliran yang kemudian dapat ditentukan losses yang terjadi

pada aliran itu.

BAB V

PERUMUSAN MASALAH

5.1. Condition Monitoring

5.1.1. Latar Belakang Masalah

Data yang akurat dan dapat diandalkan hanya bisa di

peroleh dengan sampling yang benar dan konsisten. Untuk itu

diperlukan adanya cara dan aturan yang harus dilakukan agar

mendapatkan hasil yang maksimal. Peraturan tersebut haruslah

dipatuhi dan dilaksanakan.

40

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Perlunya dibuatkan sebuah prosedur dalam proses

pengambilan sampel. Hal ini dapat mengurangi time losses

bagi para mekanik maupun pihak yang akan melakukan

penelitian, inspeksi dan pengambilan sampel, sehingga mereka

dapat lebih terbantu dengan adanya prosedur.

Kerusakan pada unit hanya diketahui dari hasil

analisis, sehingga apabila terjadi kesalahan pada saat

pengambilan sampel unit tersebut tidak diperhitungkan. Hal

ini adalah yang paling mendasar sebelum melakukan analisis

sampel. Karena hasil analisis sampel dapat membuat suatu

work order yang benar atau salah. Apabila terjadi kesalahan

pengambilan sampel yang disebabkan oleh tidak adanya tata

cara pengambilan secara resmi, maka hasil analisis pun pasti

akan salah.

5.1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dambil adalah:

Apa saja hal yang terjadi selama oil analysis?

Optimasi efisiensi dan efektifitas proses oil analysis

5.1.3. Asumsi dan Batasan Masalah

Asumsi yang dapat diambil dalam melaksanakan penelitian

ini adalah bahwa data yang diambil sudah cukup mewakili.

41

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

5.1.4. Tujuan

Adapun rumusan masalah yang dambil adalah:

Adanya peraturan dan tata cara yang akan di pergunakan sebagai

panduan dalam pengambilan sampel oli.

Data yang didapatkan dalam pengambilan sampel oli akan lebih

akurat untuk di analisis

Mengetahui flow process di laboraturium

Menghindari terjadinya kesalahan pada work order yang

diakibatkan dari data oli yang tidak akurat

Dapat meningkatkan efisiensi kerja menjadi lebih baik

Mempermudah pengontrolan kualitas pekerja dalam melaksanakan

tugasnya

Mengetahui lama waktu proses pengambilan sampel secara ideal

5.1.5. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil adalah:

1. Bagi perusahaan

a. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa kerja

praktik dalam membantu menyelesaikan tugas- tugas

kantor untuk kebutuhan unit kerja yang relevan.

b. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan

khususnya bidang engineering.

42

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

c. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara

perusahaan tempat mahasiswa kerja praktik dengan

akademik

d. Perusahaan mendapatkan ilmu baru yang didapat dari

mahasiswa saat melaksanakan kerja praktik

2. Bagi mahasiswa

a. Mahasiswa mulai dapat mengenal secara nyata

karakteristik dan kondisi lingkungan

b. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu teknik industry yang

telah diperoleh di bangku kuliah secara nyata melalui

perusahaan tempat mahasiswa melasanakan kerja praktik

Mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu baru yang tidak

didapatkan di bangku kuliah namun diberikan perusahaan pada

saat mahasiswa melaksanakan kerja praktik

5.1.6. Metodologi Penelitian

Jalan Penelitian yang dilakukan:

a. Formulasi Masalah . Objek yang akan ditekuni oleh

mahasiswa adalah OIL ANALYSIS MANAGEMENT

b. Analisis Hasil . Hasil akan dianalisis untuk menentukan

flow process dan membuat suatu prosedur guna

meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja

43

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

c. Perancangan alternative solusi . Hasil analisis

digunakan untuk menjadikan suatu prosedur resmi dalam

pengambilan sampel oli

5.1.7. Kesulitan yang Timbul saat Penelitian

Kesulitan- kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara

pemecahannya: keterbatasan data yang didapat penulis dikarenakan

banyak data yang tidak tahu kepastiannya dan keterbatsan akses

data perusahaan. Penulis mengatasinya dengan banyak bertanya pada

beberapa pekerja dan melakukan penelitian langsung ke lapangan.

5.2. Design and Project

5.2.1. Latar Belakang Masalah

Keterbatasan air pada washpad mainshop PT. KALTIM

PRIMA COAL sangat berpengaruh pada kondisi kebersihan dari

truk. Selama ini air yang digunakan dalam proses pencucian

truk adalah merupakan hasil proses sirkulasi singkat dari

44

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

air hujan. Sehingga pada penggunaannya semakin lama air

untuk pencucian washpad berkurang. Hal ini yang menjadikan

keterbatasan dalam pencucian di washpad.

Karena merupakan hasil sirkulasi singkat dari pencucian

truk, maka semakin hari air yang digunakan semakin kotor

oleh oli dan lumpur. Air menjadi berwarna kecoklatan dan

tidak bersih, padahal washpad ini adalah tempat untuk

membersihkan, sehingga tidak seharusnya air yang digunakan

pada proses pencucian truk merupakan air kotor.

5.2.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diangkat adalah bagaimana

cara menyediakan air bersih pada pencucian di washpad

mainshop, disamping itu juga agar supaya kinerja pompa dan

gun (nozzle) menjadi lebih baik karena tidak tesumbat oleh

kotoran dan oli. Apabila air yang digunakan untuk mencuci

menjadi bersih, maka proses pencucian pun akan lebih baik

dan cepat. Maka akan dibuatkan suatu sistem pemasok air

bersih dengan mengambil air dari danau dan disimpan

sementara pada tangki penyimpanan.

5.2.3. Asumsi dan Batasan Masalah

Asumi dan batasan masalah yang diambil pada proyek ini

adalah :

45

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

1. Diasumsikan bahwa data yang didapat sudah cukup mewakili.

2. Pompa yang digunakan hanyalah yang sudah ada spesifikasinya

di PT.KALTIM PRIMA COAL.

3. Pipa yang digunakan adalah jenis HDPE.

4. Kapasitas tangki penyimpanan adalah 70000 liter.

5. NPSHR dari pompa yang dipilih adalah 4 meter.

5.2.4. Tujuan

Adapun tujuan laporan ini adalah:

1. Akan selalu tersedianya air bersih untuk pencucian di Washpad

mainshop

2. Kinerja pompa dan gun (nozzle) akan lebih baik

3. Truk menjadi lebih bersih

5.2.5. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil adalah

3. Bagi perusahaan

e. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa kerja

praktik dalam membantu menyelesaikan tugas- tugas

kantor untuk kebutuhan unit kerja yang relevan.

f. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan

khususnya bidang engineering.

46

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

g. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara

perusahaan tempat mahasiswa kerja praktik dengan

akademik

h. Perusahaan mendapatkan ilmu baru yang didapat dari

mahasiswa saat melaksanakan kerja praktik

4. Bagi mahasiswa

c. Mahasiswa mulai dapat mengenal secara nyata

karakteristik dan kondisi lingkungan

d. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu teknik industry yang

telah diperoleh di bangku kuliah secara nyata melalui

perusahaan tempat mahasiswa melasanakan kerja praktik

e. Mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu baru yang tidak

didapatkan di bangku kuliah namun diberikan perusahaan

pada saat mahasiswa melaksanakan kerja praktik

5.2.6. Metodologi penelitian

Jalan Penelitian yang dilakukan:

d. Formulasi Masalah . Objek yang akan ditekuni oleh

mahasiswa adalah WATER SUPPLY FOR MAINSHOP’S WASHPAD

PROJECT

e. Analisis Hasil . Hasil akan dianalisis untuk menentukan

apakah sistem dan pompa dapat diaplikasikan dilihat

dari nilai NPSH yang didapatkan

47

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

f. Perancangan alternative solusi . Hasil analisis

digunakan untuk menyelesaikan proyek penyediaan air

pada wash pad.

5.2.7. Kesulitan yang Timbul saat Penelitian

Kesulitan- kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara

pemecahannya: keterbatasan data yang didapat penulis dikarenakan

banyak data yang tidak tahu kepastiannya dan keterbatsan akses

data perusahaan. Penulis mengatasinya dengan banyak bertanya pada

beberapa pekerja dan melakukan penelitian langsung ke lapangan.

48

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Condition Monitoring

6.2. Design And Project

6.2.1. Desain Sistem

Gambar 6.1 Desain sistem pemompaan

49

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Gambar 6.2 Desain pemipaan dan sambungan

6.2.2. Flowchart Perhitungan

50

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

6.2.3. Analisis Desain51

Gambar 6.3 Flowchart Perhitungan

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

1. Desain Analisis Sistem* Kapasitas Pompa 0.05 m3/s

Pompa Tangki-Washpad

* Kapasistas Tangki 70 m3* Flow rate dipilih 0.05 m3/s Pompa danau-Tangki

* Analisis pemakaian air pada washpadKapasitas pompa pada wash pad sebesar 0.05 m3/sPencucian memakan waktu kurang lebih 30 menit 1800 sTotal pemakaian air selama satu kali pencucian 90 m3setelah itu waiting selama 10 menit 600 s

Variasi flow rate dari pompa 0.05suplai air selama 30 menit 90kekurangan air dapat ditutupi dalam waktu 0sisa waktu untuk unit selanjutnya mulai dicuci 600

* Jadi dengan berbagai variasi flowrate dari pompadiatas masih dapat mengimbangi pemakaian air pada saatpencucian di wash pad

52

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

* Kapasitas pelampung adalah 3 meter pipa per pelampungNo. Stock

code Item Description UOI

8 685487 FLOAT14 INCH DIA; 1 MT LGH; C/W BOLT, NUT, PLUGORANGE; USED FOR POLYPIPE HDPE; MUST BE TYCO PRODUCT

EACH

Sesuai kebutuhan pipa yang diberikan pelampung sepanjang 100 metermaka diperlukan pelampung sebanyak 34 pelampung

2. Analisa Pipa* Major Losses sepanjang pipa 200 meterViscosity of waterViskositas air pada ˚C

Satuan SimbolTemprature 20

Dynamic0.0010

03 kg/ms μ

Kinematic 1E-06 m2/s ν

Flowrate (Q) 0.05 m3/sInner dia. Pipe 0.28 m

Area (A)0.0615

44 m2

Velocity (V)0.8124

27 m/s

53

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Reynold number

Velocity0.8124

27 m/s

Kinematic (ν)1.00E-

06 m2/s

Reynold number226411

.3 no

Friction factor pada roughnesswall

Reynold Number226411

.3 noRoughness Coef. 0.0015 mmInner dia. Pipe 280 mmRelative Roughness

5.36E-06 no

Friction Factor 0.015 no

Dari data yang telah didapatkan seperti roughnesscoeficient (0.0015 mm untuk HDPE), kemudian roughnessratio yang merupakan perbandingan dari relative roughnessterhadap inner dia. Pipe. Maka didapatkan dari moodydiagram bahwa harga friction factor dari Pipa HDPEsebesar 0.015

54

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

55

Gambar 6.4 Moody

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

Major Losses (Hf)friction factor 0.015 noinner dia. Pipe 0.28 m

length 200 m

Velocity0.8124

27 m/s

Gravity 9.81 m/s2

Hf0.3604

4 m

* Major Losses sepanjang pipa 30 meterPerhitungan yang digunakan untuk menentukan harga headloss akibat friction pada pipa 30 meter adalah sama. Yangmembedakan hanyalah nilai dari length atau panjang pipa

56

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

yang sebelumnya 200 meter diubah menjadi 30 meter. Makadidapatkan harga head loss akibat friction sebesar

* Total Major Losses

Total Major Losses adalah Total Major Losses = M.losses 200 m pipe + M.losses 30 m pipe

TML0.4145

06 m

* Total Minor Losseslosses pada sambungan antara lain loss

jumlah

Total

satuan

- Elbow 90˚ (3buah) 0.01 3 0.03 m

- Gate Valve (1 buah) 0.01 1 0.01 m

- Check Valve (1 buah) 0.07 1 0.07 m

57

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

58

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

* Perhitungan head loss pada pipaHead loss pada pipa adalah jumlah dari Major Losses dan Minor LossesTotal Head loss Pada pipa =

0.524506

meter

3. NPSH Available

Dimana Pa = Tekanan Atmosfir (m) Hs = Head static (m) Hf = Head friction (Major losses + Minor Losses) (m) Pvp= Head akibat tekanan uap (pada kondisi air 20˚C setara dengan 0.240236 meter

59

Gambar 6.5 losses pada

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

20˚C sama dengan 68˚F maka apa bila diinterpolasi didapatkan saturation pressure sebesar 0.3416 Psi

Psi kPa Pa bar m

0.34162.3552

52355.2

50.0235

530.2402

36

* Head static adalah 4meter

maka dari data yang telah didapatkan kita dapat menghitung NPSH Available-nya

60

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

NPSHA= 5.4352

59 meter

Apabila dibandingkan dengan NPSH Required dari pompamaka, sistem ini dapat diaplikasikan karena NPSH Requireddari pompa dipilih sebesar 4 meter. Tidak akan terjadikavitasi karena NPSHA lebih besar dari NPSHR

6.2.4. Estimasi Harga

NO ITEMUKURAN

JUMLAH

UNIT HARGA

TOTALHARGA

1 PUMP UNIT          

 KSB AJAX E100-26/impeler dia. 264 mm   1

unit

$7,000.00

$7,000.00

             2 MATERIAL          

  Suction          

  * HDPE PIPE 250 meter280mm 250 m $82.50

$20,625.00

  * Elbow 90˚280mm 3 pcs

$1,412.73

$4,238.19

  * Flange280mm 18 pcs $385.00

$6,930.00

  * Gate Valve280mm 1 pcs $700.00 $700.00

  * Check Valve280mm 1 pcs $605.00 $605.00

  * Strainer280mm 1 pcs $605.00 $605.00

  * Reducer   1 pcs $238.00 $238.00              3 DISCHARGE          

  * HDPE PIPE 5 meter280mm 5 m $82.50 $412.50

61

KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL

  * Flange280mm 14 pcs $385.00

$5,390.00

  * Gate Valve280mm 2 pcs $605.00

$1,210.00

             4 TANK - WASHPAD          

  * HDPE PIPE 40 meter280mm 40 m $82.50

$3,300.00

5 Floating   34 pcs $600.00 $20,400.

00

  TOTAL        $71,653.

69

BAB VII

PENUTUP

62