Laporan KP
Transcript of Laporan KP
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan korporasi
Indonesia yang bergerak di bidang tambang batubara. Kegiatan
penambangan batubara KPC berpusat di Kota Sangatta, Provinsi
Kalimantan Timur, sekitar 150 kilometer sebelah utara Ibu Kota
Samarinda. Pada tahun 1982 KPC mengadakan perjanjian kontrak
kerja batu bara dengan pemerintah Indonesia. Selanjutnya PT.
Kaltim Prima Coal memulai kegiatan konstruksi untuk persiapan
produksi pada tahun 1989 dan pada tahun 1991 tambag batubara KPC
mulai beroperasi. Sejak pertama kali beroperasi sampai sekarang,
produksi batubara KPC mengalami peningkatan yang signifikan. Pada
tahun 1992 produksi KPC mencapai tujuh juta ton per tahun, pada
tahun 2007 produksinya mencapai 39,7 juta ton, dan pada tahun
2008 forecast production KPC mencapai 35.240.000 ton sedangkan
actual production mencapai 30.340.791 ton, untuk sales
(penjualan) batubara KPC mencapai 35.781.090 ton (forecast) dan
30.461.229 ton (actual). Perbedaan antara produksi dan penjualan
dikarenakan stock tahun sebelumnya masih tersedia untuk dilakukan
penjualan kepada customer.
Batu bara yang dimiliki bumi Kalimantan dikenal memiliki
kandungan sulfur dan abu yang relatif rendah. Pola susunan
1
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
lapisan permukaan tanah di area tambang KPC pada umumnya tersusun
dari beberapa lapisan utama sebelum mencapai lapisan batubara.
Lapisan batubara memiliki ketebalan antara 0,5-15 meter, dengan
kemiringan bervariasi antara 3-20o. Nilai GAR (Gross Ash Range)
merepresentasikan kualitas (nilai kalori dan jumlah pengotor)
dari batubara yang diproduksi, yang dapat diperoleh dengan jalan
pencampuran maupun langsung dari area tambang. Secara umum KPC
menghasilkan tiga jenis batubara yang dibedakan dari nilai GAR-
nya, yaitu jenis Prima (GAR 6700), Pinang (GAR 5700-6300), dan
Melawan (GAR 5350). Diperkirakan cadangan batubara yang masih
tersisa sampai tahun 2008 total mencapai 940 juta ton, yang
terbagi pada dua wilayah tambang KPC, yaitu Sangatta 788 juta
ton, dan Bengalon 152 juta ton.
PT. Kaltim Prima Coal adalah perusahaan tambang batubara
dengan reputasi internasional yang memiliki fundamental
perusahaan yang kuat. KPC menerapkan standar pelaksanaan kegiatan
tambang yang ketat terhadap keselamatan pekerja dan kelestarian
lingkungan. Disamping itu untuk mendukung proses produksi, KPC
banyak melibatkan mesin-mesin produksi dan transportasi batubara
berskala besar, baik itu dalam ukuran, maupun jumlahnya. Untuk
menjaga efisiensi dari fasilitas tersebut diperlukan suatu
strategi maintenance yang logis dan praktis. Hal itu juga
bertujuan untuk mengoptimalkan biaya perawatan dan menjaga
2
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
pencapaian target kapasitas produksi perusahaan. Hal tersebut
diatas yang menjadi pertimbangan penulis dalam menentukan tempat
penelitian yang mendukung proses pembelajaran yang memadai,
khususnya dalam hal manajemen maintenance peralatan produksi.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan laporan kerja Praktik ini adalah untuk
memberikan analisa mengenai:
1. Diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman tentang kerja
teknis di lapangan, mengenal dunia industri secara praktis
dan diharapkan dari pengalaman kerja praktik industri ini
akan dapat memberikan gambaran tentang dunia industri
sesungguhnya.
2. Menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah
didapat di bangku kuliah ke dalam praktik yang sesungguhnya
sehingga akan didapat gambaran yang nyata tentang berbagai
hal mengenai dunia kerja yang aplikatif.
3. Membantu mencari dan memecahkan persoalan-persoalan, baik
yang menyangkut masalah teknis maupun non-teknis dalam dunia
industri.
3
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
4. Mendapatkan masukan-masukan tentang berbagai macam masalah
yang sering terjadi dalam dunia industri yang dapat
dipecahkan bersama-sama.
5. Diharapkan setelah lulus, mahasiswa tersebut dapat bekerja
pada perusahaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang telah
diperoleh dari bangku kuliah maupun dari pengalaman
kerjanya. Bahkan jika memungkinkan bekerja pada perusahaan
di mana mahasiswa tersebut pernah menjalani kerja praktik,
karena telah mengenal profil dan berbagai hal yang
menyangkut kerja teknis yang ada pada perusahaan tersebut.
6. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
strata satu di Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik
Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah
Mada.
7. Memberikan analisa mengenai flow process pada bagian
Condition Monitoring.
8. Memberikan analisa mengenai Desain proyek pembangunan
penyediaan air pada pencucian washpad mainshop.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dilaksanakannya kerja praktik beserta
penyusunan laporan ini adalah:
a. Condition Monitoring
b. Desain dan Proyek
4
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
1.4. Waktu dan Tempat
Kerja Praktik ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Januari 2010
– 26 Februari 2010. Kerja Praktik ini dilaksanakan di PT. KALTIM
PRIMA COAL, Mining Support Division, M6-Building. Sengata 75611,
KAL-TIM.
1.5. Metode
Dengan tujuan memperoleh data yang diperlukan dalam
penyusunan laporan ini, maka digunakan beberapa metode :
1. Metode Observasi
Merupakan metode pengambilan data dengan cara terjun
langsung ke lapangan dan melihat secara langsung jalannya
proses produksi.
2. Metode Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan
wawancara. Wawancara ini tidak bersifat formal atau dengan
kata lain dapat bertanya secara langsung dengan para
karyawan dari staf kantor sampai operator di lantai produksi
untuk memperoleh informasi yang tepat.
3. Metode Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara menyalin
data atau dokumentasi dari perusahaan. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kesalahan dan menjamin keakuratan data -
data yang dapat dikumpulkan.. Dokumentasi ini juga
5
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
melibatkan penggunaan kamera digital untuk mengambil gambar
guna melengkapi laporan kerja praktik.
4. Studi Pustaka
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil
kutipan dari buku (literatur) yang berkaitan dengan data
yang didapat. Literatur ini dapat berasal baik dari
perusahaan maupun dari sumber lainnya.
6
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
BAB II
PROFIL UMUM PERUSAHAAN
2.1. Profil Perusahaan
Gambar 2.1.1.Logo PT. KALTIM PRIMA COAL
Nama Perusahaan : PT. KALTIM PRIMA COAL (KPC)
Jenis Perusahaan: Perusahaan Modal Asing (PMA)
Tanggal Berdiri : 9 Maret 1982
Pemilik : PT. Bumi Resources, Tbk
Alamat Perusahaan : Mining Support Division, M6-Building.
Sengata 75611, KALTIM.
Telepon : (0549) 521725
Fax : (0549) 521912
Produk Utama : Batu Bara (Prima, Pinang, dan Melawan)
Jumlah Karyawan : ± 3700 orang
Luas Pabrik : 90.938 Ha
2.2. Sejarah Perkembangan PT. KPC
2.2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
2.2.1.1. Pendirian
7
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
PT. KPC didirikan berdasarkan akta notaris No. 28 oleh
Notaris Warda Sungkar Alurmei, S.H pada tanggal 09 Maret 1982
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan
Y.A.S/208/25 pada tanggal 16 maret 1982 dan telah di amandemen
beberapa kali dan yang terakhir melalui akte notaris No. 175 oleh
Notaris Sutjipto, S.H pada tanggal 29 Juli 1997. Akte ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman pada 03 September 1997 dengan
Surat Keputusan No.C2-8987-HT.01.04.TH.97 dan dipublikasikan di
Supplement No.810 of State Gazette No.11 06 Februari 1998.
2.2.1.2. Kepemilikan
Sejak beroperasinya (1992), KPC merupakan Perusahaan Modal
Asing yang kepemilikannya dimiliki oleh Sangatta Holding Ltd. dan
Kalimantan Coal Ltd. Saham tersebut dimiliki bersama oleh Beyond
Petroleum (BP) dan Rio Tinto, yang masing-masing memiliki 50%
saham KPC.
Pada tanggal 16 Juli 2003, Bumi Resources (BR)
menandatangani Kontrak Pembelian dengan BP dan Rio Tinto untuk
mengakuisisi Sangatta Holding Ltd. dan Kalimantan Coal Ltd. Pada
tanggal 10 Oktober 2003, BR telah melunasi sisa biaya akuisisi
sehingga KPC seluruhnya dimiliki oleh BR.
PT Bumi Resources, Tbk didirikan pada tahun 1973 dan
termasuk salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta dan Surabaya.
8
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Bisnis utama perusahaan adalah di bidang energi, minyak dan
gas bumi. Sejak terdaftar di bursa efek pada tahun 1990,
perusahaan telah mengakuisisi beberapa perusahaan, yaitu Gallo
Oil (Jersey) Ltd., PT. Arutmin Indonesia dan PT. Kaltim Prima
Coal. Akuisisi ini sejalan dengan visi perusahaan menjadi “World
Class Operator with World Wide Operations” dalam sektor bisnis
utama perusahaan.
Adapun posisi PT. Kaltim Prima Coal dalam struktur
organisasi PT. Bumi Resources dapat dilihat pada gambar berikut:
9
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
10Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. BumiResources Tbk.
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
2.2.1.3. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B)
Pada 08 April 1982, PT. KPC melakukan perjanjian kerjasama
batubara dengan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) sebagai
salah satu BUMN yang bergerak di bidang eksplorasi dan
eksploitasi batubara di Kalimantan Timur.
Berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B),
Pemerintah memberikan izin kepada KPC untuk melaksanakan
eksplorasi, produksi dan memasarkan batubara dari wilayah
perjanjian sampai dengan tahun 2021. Wilayah perjanjian PKP2B ini
mencakup daerah seluas 90.960 ha di Kabupaten Kutai Timur,
Propinsi Kalimantan Timur.
Pembangunan infrastruktur pertambangan berlokasi di Sangatta
dimulai pada Januari 1989 dan PT. KPC memperbesar skala produksi
pada 01 September 1991 di bawah kesepakatan dalam PKP2B. Pada
1997, PKP2B diamandemen dimana hak dan kewajiban PTBA dialihkan
kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral yang berlaku efektif 01 Juli 1997.
2.2.1.4. Lokasi
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan penghasil
batubara terbesar di Indonesia yang beroperasi di sekitar
Sangatta, suatu kota di Kutai Timur, provinsi Kalimantan Timur di
Indonesia. Sangatta terletak 180 KM sebelah utara Samarinda dan
310 KM sebelah utara Balikpapan. PT. KPC mempunyai sejumlah pit
11
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
atau lokasi tambang yang terletak di Sangatta yang dioperasikan
oleh PT. KPC dan kontraktor. Pada Juni 2005, kegiatan tambang di
Bengalon mulai dioperasikan dan terletak kira - kira 25 KM ke
arah utara dari Sangatta. Kegiatan operasi pertambangan Bengalon
dikontrakkan kepada PT. Darma Henwa. Pertambangan Sangatta
terletak tidak jauh dari fasilitas pelabuhan di Tanjung Bara yang
dihubungkan dengan Over Land Conveyor sepanjang kira - kira 13
KM. Bengalon juga terletak tidak jauh dengan pantai dan
dihubungkan oleh jalan tambang sepanjang 22 KM ke fasilitas
pelabuhan di Tanjung Bara. Sebagian besar karyawan PT. KPC
tinggal di Swarga Barga dan Prima Griya Lestari, area perumahan
yang dibangun perusahaan. Sebagian karyawan yang lain bertempat
tinggal di komunitas Tanjung Bara yang terletak kira - kira 17 KM
dari pertambangan.
12
L o k a s i KPC
BalikpapanSamarindaBontangS A N G A T T A
Tanjung Bara
Bengalon
Sangkulirang
Bontang 00
00
Jakarta
Lokasi penambangan KPC 310 km dari Balikpapan atau 180 km dari Samarinda, Kalimantan Timur.
Swarga Bara
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Gambar 2.2 Lokasi PT. Kaltim Prima Coal
Gambar 2.3 Lokasi PT. KPC Sangatta
13
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Gambar 2.4 Profil Perusahaan hingga 31 Desember 2006
2.2.1.5. Kegiatan Pertambangan
Kegiatan penambangan dilakukan PT. KPC & bekerja sama dengan
sub kontraktor (Thiess & Pama). PT. KPC melakukan kegiatan
penambangan di 5 pit, yaitu pit Bukit Hatari AB, Belut, Pelikan,
Harapan South, Khayal, Bengalon. Sedangkan sub kontraktor Pama
melakukan kegiatan penambangan di Pit J dan sub kontraktor Thiess
melakukan kegiatan penambangan di Bendili dan Melawan.
PT KPC memiliki crusher yang berfungsi untuk memecah
batubara sesuai dengan keinginan konsumen sebanyak 5 unit dan 1
unit crusher untuk proses pencucian batubara yang terletak di
Sangatta dan 1 unit crusher yang terletak di Bengalon.
Infrastruktur yang menjadi keunggulan PT. KPC adalah Over Land
14
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Conveyor sepanjang 13 KM yang mampu mengangkut 4200 MTph batubara
menuju port dan berakhir di shipment. Selain memiliki OLC, PT.
KPC juga memiliki Barge Facilities Loading di Sangatta dan Main
Facilities Loading di Bengalon untuk mendukung penjualan
batubara. Jenis batubara yang diproduksi PT. KPC terdiri dari
jenis Prima, Pinang dan Melawan dimana masing - masing jenis
memiliki struktur dan komposisi yang berbeda. Produk yang menjadi
andalan adalah batubara jenis Prima.
2.2.1.6. Tenaga Kerja
PT. KPC menghargai kemampuan pekerja dengan menempatkan
mereka sesuai dengan kompentensi. Sampai dengan akhir 2004, PT.
KPC telah mempekerjakan 147 pekerja wanita di antara 2.960
karyawan KPC, dan 56 dari pekerja wanita tersebut menduduki
posisi supervisor ke atas.
Adapun untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para
karyawan yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan, PT. KPC memberikan program pelatihan kepada
karyawannya. Program pelatihan tersebut dikelompokkan ke dalam
kategori-kategori berikut ini:
Pelatihan operator alat berat
Pelatihan pemeliharaan alat berat dan instalasi
Pelatihan keselamatan kerja
Pelatihan manajemen dan keuangan
15
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Pelatihan umum
2.2.1.7. Jam Kerja
PT. KPC memiliki dua tipe jam kerja untuk karyawannya, yaitu
yang bekerja di kantor dan di tambang. Total jam kerja normal
adalah 8 jam sehari atau 40 jam dalam satu minggu. Karyawan yang
di kantor bekerja dari hari Senin – Jumat mulai pukul 08.00 WITA
– 17.00 WITA, sedangkan hari Sabtu, Minggu, dan hari-hari besar
nasional libur. Sementara itu, untuk karyawan yang bekerja di
tambang jam kerjanya memakai sistem kerja bergilir (shift system)
yang sudah diatur sesuai dengan jadwal masing - masing crew.
2.2.1.8. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
PT. KPC memiliki komitmen untuk mencapai standar tertinggi
di dalam pengelolaan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Hidup serta Pengembangan Masyarakat.
Keselamatan kerja sangat diperlukan sekali untuk menghindari
hal – hal yang tidak diinginkan, baik oleh pekerja itu sendiri
maupun orang lain dan juga perusahaan. Keselamatan kerja meliputi
cara kerja yang aman dan penggunaan peralatan sesuai dengan
petunjuk yang ada, mengingat keselamatan kerja merupakan hal
utama dalam melakukan pekerjaan. Berikut hal yang perlu
diperhatikan pekerja :
16
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Disiplin waktu dalam bekerja
Melaksanakan pekerjaan sesuai instruksi supervisor atau atasan
masing – masing.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan atau standar dan
prosedur keselamatan kerja.
PT. KPC telah memiliki kebijakan pembangunan mengenai
Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Hidup (K3LH).
Kebijakan tersebut telah ditandatangani oleh Presiden
Direktur dan Managing Director PT. Kaltim Prima Coal pada 01
November 2003.
2.2.1.9. Struktur Organisasi dan Job Description Mining Support
Division
Struktur organisasi PT. Kaltim Prima Coal terdiri dari
bagian-bagian yang saling berintegrasi dan berhubungan satu
dengan yang lain, yang dipengaruhi oleh tujuan perusahaan.
Pemilihan struktur organisasi yang tepat sesuai dengan
situasi dan kondisi perusahaan akan mendukung tercapainya
tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai sebuah
perusahaan besar, manajemen KPC terbagi atas sepuluh divisi,
yaitu:
1. MOD (Mining Operations Division)
2. DEV (Development Department)
3. MSD (Mining Support Division)
17
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
4. PID (Processing and Infrastucture Division)
5. Commercial Division
6. Markerting Division
7. Finance Division
8. HR ( Human Resources)
9. HSE (Healty Safety Enviroment)
10. ESD (External Affairs and Sustainable Development)
11. EPD (Expansion Project Development)
Adapun struktur organisasi Mining Support Division PT.
Kaltim Prima Coal dapat dilihat pada gambar berikut:
18
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
SISTEM PRODUKSI
3.1. Proses Produksi Batubara
Gambar 3.1 Flowchart proses produksi batubara
Untuk menghasilkan batubara yang sesuai dengan target
produksi, dan untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan
setelah dilakukan proses penambangan, maka batubara sejak
masih berada dalam tanah diproses hingga siap dijual akan
melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Topsoil Removal
Yaitu membersihkan lapisan permukaan atas tanah yang
dibawahnya terdapat kandungan batubara.
2. Overburden Drilling and Blasting
20
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Pengeboran dan pengeboman lapisan tanah atas untuk
mempermudah proses pemindahan tanah.
Gambar 3.2 Aktifitas Blasting
3. Overburden removal
Pemindahan tanah lapisan atas sampai didapatkan lapisan
batubara yang akan diambil
4. Overburden Dumping
Tanah lapisan atas dipindahkan ke tempat penampungan
sementara yang pada akhirnya nanti dikembalikan lagi ke tempatnya
semula setelah proses pengambilan batu bara telah selesai
5. Coal Drilling and Blasting
21
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Pengeboran dan pengeboman lapisan batubara agar batubara
mudah untuk diambil.
6. Coal Mining
Proses pengambilan batubara dengan menggunakan mesin Shovel
yang selanjutnya batubara diangkut dengan menggunakan dump truk
ke tempat pengolahan batubara
Gambar 3.3 Lapisan batubara yang siap diambil
7. Coal Preparation
Batubara yang diambil dari area tambang masih berupa
bongkahan-bongkahan besar dan kecil. Batubara yang dihasilkan
oleh area tambang (pit) satu dengan lainnya akan memiliki nilai
kualitas yang berbeda dilihat dari kandungan kalori dan
pengotornya. Dalam proses coal preparation ini dilakukan
penghancuran hingga dimensi batubara maksimal hanya sebesar 5cm22
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
serta proses pembersihan untuk batubara yang masih bercampur
dengan pengotor. Batubara selanjutnya dipisahkan berdasarkan
kriteria kualitasnya.
8. Overland Conveyor
Setelah menjalani proses preparation, batubara telah siap
dipasarkan. Batubara tersebut lalu dipindahkan ke pelabuhan
penampungan batubara (Port stockpile) dengan menggunakan belt
conveyor (untuk area tambang Sangatta). Panjang conveyor mencapai
13km, dengan kapasitas sebesar 4500 tph, dan berkecepatan 8,5
m/s. Untuk area tambang Bengalon, pemindahan ini dilakukan dengan
menggunakan Double Tray Truk (Dolly Truk).
23
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Gambar 3.4 Overland Conveyor
9. Port Stockpiles
Pelabuhan sekaligus gudang batubara sebelum batubara
dikapalkan. Stocpiles Tanjung Bara memiliki kapasitas 1,2 juta
ton menerima batubara dari Sangatta, sedangkan stockpiles Lubuk
Tutung yang menerima batubara dari Bengalon memiliki kapasitas
100.000 ton.
Gambar 3.5 Port Stockpiles
10. Shipping
Pengapalan batubara untuk dikirim ke konsumen berdasarkan
kualitas yang diinginkan.
24
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Gambar 3.6 Ship Loading
KPC memiliki pelabuhan pribadi dengan 2 Km jetty dengan
kedalaman air 17 meter, yang mampu melayani kapal dengan
bobot mati 220.000 ton. Kapasitas pengisian sebesar 4.700
tph. Selain itu KPC memiliki beberapa fasilitas pemindahan
batubara antar kapal (Coal Transshipment Facilities), yaitu
di Tanjung Bara dan Lubuk Tutung yaitu Floating Transfer
Station (FTS) dengan kapasitas 1000 tph, Floating Crane (FC)
dengan kapasitas 500 tph, dan gabungan antara FTS dan FC
dengan kapasitas mendekati 1500 tph.
25
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Gambar 3.7 Floating transfer station dan floating crane
11. Top Soil Replacement
Setelah proses pengambilan batubara di pit selesai, lapisan
tanah bagian atas dikembalikan lagi ke pit
12. Revegetation / Rehabilitation
Pengembalian kondisi permukaan tanah dengan segala macam
flora dan faunanya hingga mendekati kondisi sebelum dilakukannya
proses penambangan.
26
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
BAB IV
LANDASAN TEORI
4.1. Condition Monitoring
Predictive Maintenance (PdM) adalah sistem operatinng
condition monitoring yang mendeteksi/memonitor kondisi kerja
suatu alat (equipment) dalam periode kerja tertentu. Tujuan
PdM adalah ntuk mengetahui adanya perubahan kondisi kerja
suatu alat dengan metode tertentu sehingga dapat diambil
tindakan – tindakan penyelamatan agar alat jangan sampai
terjadi kerusakan lebih besar. Condition Monitoring ini
dapat dilaksanakan dengan menganalisis kerja dinamis dari
equipment dengan alat tertentu seperti :
- Vibration analysis
- Thermography
- Ultrasonics
- Oil analysis
- Lubricant condition and wear particles
- dan lain – lain
Vibration analysis mengukur vibrasi pada rotating
equipment seperti bantalan, belt, rantai, roda gigi, poros,
misalignment, out-of-balance condition. Perubahan
getaran/vibrasi yang terjadi akan mempunyai dampak langsung
27
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
terhadap bantalan. Bantalan akan aus dan akhirnya akan
rusak. Sebelum bantalan mengalami kerusakan maka peronil
maintenance (departemen perawatan) dapat mengganti bantalan
tersebut dengan dampak minimal pada departemen operasi.
Thermography berfungsi mengukur suhu suatu komponen.
Dua buah komponen yang saling bergesekan akan menimbulkan
panas yang dapat menaikkan suhu bila terjadi keausan pada
komponen yan bergesekan. Thermographic equipment yang
dihunakan dapat berupa alat ukur yang menggunakan sistem
infrared. Kemampuan dan tingkat akurasi alat akan menentukan
harga alat ukur ini.
Inspeksi dengan ultrasonic digunakan untuk mengecek
noise frekuensi tinggi yang disebabkan kebocoran (leak)
seperti kebocoran udara, kebocoran uap atau kebocoran fluida
lainnya. Ultrasonic ini dapat juga digunakan untuk
mendeteksi laju keausan bejana tekan dan bejana lainnya.
Oil analysis tool dapat digunakan untuk menganalisis
dua hal yaitu kualitas minyak pelumas dan partikel –
partikel yang terdapat dalam minyak pelumas itu sendiri.
Kualitas minyak pelumas dapat diketahui apakah minyak
pelumas ini sudah terkontaminasi atau tidak, dan hal ini
dapat diketahui dari corrosion resistance, wear resistance,
load rating atau minyak pelumas rusak akibat panas
berlebihan (overheating) . Adanya partikel dalam minyak
28
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
pelumas menunjukkan terjadinya keausan pada komponen yang
dilumasi. Jika laju keausan meningkat, maka bagian yang
mengalami keausan tersebut diteliti lebih mendalam dan
dicari penyebabnya dan selanjutnya dilakukan perbaikan.
Kurfa P-F memberi ilustrasi kondisi equipment dalam
selang waktu tertentu. Kurva P-F (gambar 4.1) memperlihatkan
beberapa hal:
Gambar 4.1 Kurva P-F
a. Saat kerusakan mulai terjadinya (belum terdeteksi),
b. Saat kerusakan terdeteksi (titik P) dan
c. Saat kerusakan terjadi (titik F)
Titik P disebut dengan potential failure dan titk F disebut
Functional failure. Selang waktu dari titik P ke F disebut
interval P-F atau dikenal dengan istilah warning period atau lead
time to failure atau failure development period.
29
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Teknik conditon monitoring bertujuan untuk:
a. Meningkatkan availability dan reliabilty dari equipment
b. Meningkatkan keamanan equipment personel
c. Mengoptimalakan biaya perawatan
i. Maintenance man-hour costs
ii. Spare part costs
iii. Maintenance consumable costs
iv. Tool, test equipment + utilities, infrastucture
facilities costs
Teknik conditioning monitoring dapat dilakukan dengan
cara on-line (alat atau mesin yang dimonitor dalam kondisi
beroperasi) atau cara off-line (alat atau mesin yang
dimonitor tidak sedang beroperasi). Teknik on-line
monitoring dapat digunakan untuk memonitor kecepatan
(putaran), suhu, vibrasi, dan teknik tekanan. Teknik ini
dapat dilakukan secara kontinu dan periodis (interval waktu
tertentu). Teknik offline monitoring dapat digunakan untuk
mendeteksi retak, alignment condition, balancing, dan lain-
lain.
Atas dasar potential failure effect, teknik condition
monitoring dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
30
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
a. Efek dinamis, diperuntukkan bagi rotating equipment yang
membangkitkan energi tidak normal dalam bentuk gelombang
seperti vibrasi dan efek akustik
b. Efek partikel, berdasarkan timbulnya partikel – partikel
dengan ukuran dan bentuk berbeda ke sekeliling (environment)
pada saat equipment beroperasi.
c. Efek kimia, berdasarkan timbulnya elemen kimia (chemical
elements) ke sekeliling (environment)
d. Efek fisis, berdasarkan perubahan fisis sepreti retak,
fracture, keausan, dan perubahan dimensi
e. Efek suhu, berdasarkan kenaikan suhu dari equipment
f. Efek listrik, berdasarkan perubahan tahanan, konduktivitas,
kekuatan dielekris dan potensial.
4.2. Design and Project
Pada desain dan proyek ini, banyak digunakan ilmu yang
berhubungan dengan pompa dan fluida. Oleh karena itu akan
dibahas teori singkat mengenai pompa dan fluida itu sendiri.
4.2.1. Pompa
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
31
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya
(misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan
air)
2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin
atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
Komponen utama sistim pemompaan adalah:
1. Pompa
2. Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim
udara
3. Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
4. Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim
5. Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya
6. Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan,
contohnya adalah alat penukar panas, tangki dan mesin
hidrolik.
Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati sistim
pada laju tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi untuk
mengatasi tahanan sistim, yang juga disebut “head”. Head
total merupakan jumlah dari head statik dan head gesekan/
friksi:
a) Head statik
Head statik merupakan perbedaan tinggi antara sumber dan tujuan
dari cairan yang dipompakan. Head statik merupakan aliran yang
32
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
independen. Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada
berat cairan.
Head statik terdiri dari:
1. Head hisapan statis (hS): dihasilkan dari pengangkatan cairan
relatif terhadap garis pusat pompa. hS nilainya positif jika
ketinggian cairan diatas garis pusat pompa, dan negative jika
ketinggian cairan berada dibawah garis pusat pompa (juga
disebut “pengangkat hisapan”)
2. Head pembuangan statis (hd): jarak vertikal antara garis
pusat pompa dan permukaan cairan dalam tangki tujuan.
Gambar 4.2 Head statik
33
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
b) Titik operasi pompa
Debit aliran pada head tertentu disebut titik tugas.
Kurva kinerja pompa terbuat dari banyak titik-titik tugas.
Titik operasi pompa ditentukan oleh perpotongan kurva sistim
dengan kurva pompa sebagaimana ditunjukkan dalam
c) kinerja hisapan pompa (NPSH)
Kavitasi atau penguapan adalah pembentukan gelembung
dibagian dalam pompa. Hal ini dapat terjadi manakala tekanan
statik fluida setempat menjadi lebih rendah dari tekanan uap
cairan (pada suhu sebenarnya). Kemungkinan penyebabnya
adalah jika fluida semakin cepat dalam kran pengendali atau
disekitar impeler pompa.
Penguapan itu sendiri tidak menyebabkan kerusakan.
Walau demikian, bila kecepatan berkurang dan tekanan
bertambah, uap akan menguap dan jatuh. Hal ini memiliki tiga
pengaruh yang tidak dikehendaki:
a. Erosi permukaan baling-baling, terutama jika memompa cairan
berbasis air.
b. Meningkatnya kebisingan dan getaran, mengakibatkan umur sil
dan bearing menjadi lebih pendek
c. Menyumbat sebagian lintasan impeler, yang menurunkan kinerja
pompa dan dalam kasusyang ekstrim dapat menyebabkan
kehilangan head total.
34
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Head Hisapan Positif Netto Tersedia/Net Positive
Suction Head Available (NPSHA) menandakan jumlah hhisapan
pompa yang melebihi tekanan uap cairan, dan merupakan
karakteristik rancangan sistim. NPSH yang diperlukan (NPSHR)
adalah hisapan pompa yang diperlukan untuk menghindari
kavitasi, dan merupakan karakteristik rancangan pompa.
d) Jenis – jenis pompa
Pompa hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang
cukup luas. Pompa dapat digolongkan menurut prinsipnya
yaitu:
Gambar 4.3 Jenis pompa
Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh
berbagai rancangan pompa. Jika berbagai rancangan pompa
35
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
digunakan, pompa sentrifugal biasanya yang paling ekonomis
diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun, pompa
perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada pompa
sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi
cenderung diimbangi dengan meningkatnya biaya perawatan.
Pompa perpindahan positif
Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya
beroperasi yaitu cairan diambil dari salah satu ujung dan
pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk setiap
putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas
untuk pemompaan fluida selain air, biasanya fluida
kental.Pompa perpindahan positif selanjutnya digolongkan
berdasarkan cara perpindahannya:
a. Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan oleh maju
mundurnya jarum piston.Pompa reciprocating hanya digunakan
untuk pemompaan cairan kental dan sumur minyak.
b. Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran
sebuah gir, cam atau baling – baling dalam sebuah ruangan
bersekat pada casing yang tetap. Pompa rotary selanjutnya
digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-
baling dorong dll. Pompa – pompa tersebut digunakan untuk
layanan khusus dengan kondisi khusus yang ada di lokasi
industri.
36
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Pada seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah
cairan yang sudah ditetapkan dipompa setelah setiap
putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya tersumbat,
tekanan akan naik ke nilai yang sangat tinggi dimana hal ini
dapat merusak pompa.
Pompa dinamik
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa
tersebut beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi
kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang diperlukan untuk
memompa fluida. Terdapat dua jenis pompa dinamik:
a. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan
untuk pemompaan air dalam berbagai penggunaan industri.
Biasanya lebih dari 75% pompa yang dipasang di sebuah
industri adalah pompa sentrifugal. Untuk alasan ini, pompa
ini dijelaskan dibawah lebih lanjut.
b. Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi
khusus di lokasi industri.
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang
paling sederhana dalam berbagai proses pabrik. Cairan
dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau
dalam hal jet pump oleh tekanan buatan. Baling-baling
impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga
menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler
37
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
pada kecepatan tinggi. Impeler dikelilingi oleh volute
casing atau dalam hal pompa turbin digunakan cincin diffuser
stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah
energi kinetik menjadi energi tekanan.
Gambar 4.4 Lintasan aliran pompa sentrifugal
Impeler
Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan
lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler
biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang
atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan.
Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya,
maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan
mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik.
Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa
satu tahap memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk
layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua
38
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
impeler yang terpasang secara seri untuk layanan head
sedang. Pompa multi-tahap memilik tiga impeler atau lebih
terpasang seri untuk layanan head yang tinggi.
4.2.2. Fluida
Fluida atau cairan adalah hal yang sangat penting dalam
kehidupan sehari –hari. Banyak sekali karakteristik dari
fluida yang dapat kita manfaatkan. Ada dua jenis aliran
fluida yaitu laminer dan turbulen. Secara analitis, untuk
menentukan apakah aliran yang akan ditinjau apakah laminer
atau turbulen adalah dengan mencari harga dari Reynold
number. Reynold number merupakan bilangan tak berdimensi
yang akan menentukan apakah suatu fluida dikatakan laminer
atau tidak. Berikut adalah syarat laminer atau tidaknya
suatu aliran fluida:
1. 0<Re<1 : higly viscous laminar
2. 1<Re<100 : Laminar, Strong Reynold dependence
3. 100<Re<103 : Laminar, Boundary layer theory useful
4. 103<Re<104 : Transition to turbulent
5. 104<Re<106 : Turbulent, Moderate Reynold number dependence
6. 106<Re<∞ : Turbulent, Slight Reynold number dependence
Harga diatas sangat menentukan bagaimana kondisi fluida
untuk bisa dimanfaatkan. Harga diatas bisa dipengaruhi dari
39
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
viskositas suatu fluidda, luas penampang atau cross setional
area, dan kecepatan aliran fluida. Dinyatakan dengan rumus:
ℜ=Vdv
Dimana V = kecepatan fluida
d = inner dia. (untuk pipa)
v = kinematic viscosity fluida pada suhu tertentu
Untuk mencari losses pada fluida. Harus diketahui
beberapa parameter seperti kecepatan aliran fluida,
koefisien kekerasan dari suatu fluida yang selanjutnya dari
moody diagram akan ditemukan faktor gesekan dari suatu
aliran yang kemudian dapat ditentukan losses yang terjadi
pada aliran itu.
BAB V
PERUMUSAN MASALAH
5.1. Condition Monitoring
5.1.1. Latar Belakang Masalah
Data yang akurat dan dapat diandalkan hanya bisa di
peroleh dengan sampling yang benar dan konsisten. Untuk itu
diperlukan adanya cara dan aturan yang harus dilakukan agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Peraturan tersebut haruslah
dipatuhi dan dilaksanakan.
40
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Perlunya dibuatkan sebuah prosedur dalam proses
pengambilan sampel. Hal ini dapat mengurangi time losses
bagi para mekanik maupun pihak yang akan melakukan
penelitian, inspeksi dan pengambilan sampel, sehingga mereka
dapat lebih terbantu dengan adanya prosedur.
Kerusakan pada unit hanya diketahui dari hasil
analisis, sehingga apabila terjadi kesalahan pada saat
pengambilan sampel unit tersebut tidak diperhitungkan. Hal
ini adalah yang paling mendasar sebelum melakukan analisis
sampel. Karena hasil analisis sampel dapat membuat suatu
work order yang benar atau salah. Apabila terjadi kesalahan
pengambilan sampel yang disebabkan oleh tidak adanya tata
cara pengambilan secara resmi, maka hasil analisis pun pasti
akan salah.
5.1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dambil adalah:
Apa saja hal yang terjadi selama oil analysis?
Optimasi efisiensi dan efektifitas proses oil analysis
5.1.3. Asumsi dan Batasan Masalah
Asumsi yang dapat diambil dalam melaksanakan penelitian
ini adalah bahwa data yang diambil sudah cukup mewakili.
41
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
5.1.4. Tujuan
Adapun rumusan masalah yang dambil adalah:
Adanya peraturan dan tata cara yang akan di pergunakan sebagai
panduan dalam pengambilan sampel oli.
Data yang didapatkan dalam pengambilan sampel oli akan lebih
akurat untuk di analisis
Mengetahui flow process di laboraturium
Menghindari terjadinya kesalahan pada work order yang
diakibatkan dari data oli yang tidak akurat
Dapat meningkatkan efisiensi kerja menjadi lebih baik
Mempermudah pengontrolan kualitas pekerja dalam melaksanakan
tugasnya
Mengetahui lama waktu proses pengambilan sampel secara ideal
5.1.5. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil adalah:
1. Bagi perusahaan
a. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa kerja
praktik dalam membantu menyelesaikan tugas- tugas
kantor untuk kebutuhan unit kerja yang relevan.
b. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan
khususnya bidang engineering.
42
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
c. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara
perusahaan tempat mahasiswa kerja praktik dengan
akademik
d. Perusahaan mendapatkan ilmu baru yang didapat dari
mahasiswa saat melaksanakan kerja praktik
2. Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa mulai dapat mengenal secara nyata
karakteristik dan kondisi lingkungan
b. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu teknik industry yang
telah diperoleh di bangku kuliah secara nyata melalui
perusahaan tempat mahasiswa melasanakan kerja praktik
Mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu baru yang tidak
didapatkan di bangku kuliah namun diberikan perusahaan pada
saat mahasiswa melaksanakan kerja praktik
5.1.6. Metodologi Penelitian
Jalan Penelitian yang dilakukan:
a. Formulasi Masalah . Objek yang akan ditekuni oleh
mahasiswa adalah OIL ANALYSIS MANAGEMENT
b. Analisis Hasil . Hasil akan dianalisis untuk menentukan
flow process dan membuat suatu prosedur guna
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
43
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
c. Perancangan alternative solusi . Hasil analisis
digunakan untuk menjadikan suatu prosedur resmi dalam
pengambilan sampel oli
5.1.7. Kesulitan yang Timbul saat Penelitian
Kesulitan- kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara
pemecahannya: keterbatasan data yang didapat penulis dikarenakan
banyak data yang tidak tahu kepastiannya dan keterbatsan akses
data perusahaan. Penulis mengatasinya dengan banyak bertanya pada
beberapa pekerja dan melakukan penelitian langsung ke lapangan.
5.2. Design and Project
5.2.1. Latar Belakang Masalah
Keterbatasan air pada washpad mainshop PT. KALTIM
PRIMA COAL sangat berpengaruh pada kondisi kebersihan dari
truk. Selama ini air yang digunakan dalam proses pencucian
truk adalah merupakan hasil proses sirkulasi singkat dari
44
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
air hujan. Sehingga pada penggunaannya semakin lama air
untuk pencucian washpad berkurang. Hal ini yang menjadikan
keterbatasan dalam pencucian di washpad.
Karena merupakan hasil sirkulasi singkat dari pencucian
truk, maka semakin hari air yang digunakan semakin kotor
oleh oli dan lumpur. Air menjadi berwarna kecoklatan dan
tidak bersih, padahal washpad ini adalah tempat untuk
membersihkan, sehingga tidak seharusnya air yang digunakan
pada proses pencucian truk merupakan air kotor.
5.2.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diangkat adalah bagaimana
cara menyediakan air bersih pada pencucian di washpad
mainshop, disamping itu juga agar supaya kinerja pompa dan
gun (nozzle) menjadi lebih baik karena tidak tesumbat oleh
kotoran dan oli. Apabila air yang digunakan untuk mencuci
menjadi bersih, maka proses pencucian pun akan lebih baik
dan cepat. Maka akan dibuatkan suatu sistem pemasok air
bersih dengan mengambil air dari danau dan disimpan
sementara pada tangki penyimpanan.
5.2.3. Asumsi dan Batasan Masalah
Asumi dan batasan masalah yang diambil pada proyek ini
adalah :
45
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
1. Diasumsikan bahwa data yang didapat sudah cukup mewakili.
2. Pompa yang digunakan hanyalah yang sudah ada spesifikasinya
di PT.KALTIM PRIMA COAL.
3. Pipa yang digunakan adalah jenis HDPE.
4. Kapasitas tangki penyimpanan adalah 70000 liter.
5. NPSHR dari pompa yang dipilih adalah 4 meter.
5.2.4. Tujuan
Adapun tujuan laporan ini adalah:
1. Akan selalu tersedianya air bersih untuk pencucian di Washpad
mainshop
2. Kinerja pompa dan gun (nozzle) akan lebih baik
3. Truk menjadi lebih bersih
5.2.5. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil adalah
3. Bagi perusahaan
e. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa kerja
praktik dalam membantu menyelesaikan tugas- tugas
kantor untuk kebutuhan unit kerja yang relevan.
f. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan
khususnya bidang engineering.
46
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
g. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara
perusahaan tempat mahasiswa kerja praktik dengan
akademik
h. Perusahaan mendapatkan ilmu baru yang didapat dari
mahasiswa saat melaksanakan kerja praktik
4. Bagi mahasiswa
c. Mahasiswa mulai dapat mengenal secara nyata
karakteristik dan kondisi lingkungan
d. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu teknik industry yang
telah diperoleh di bangku kuliah secara nyata melalui
perusahaan tempat mahasiswa melasanakan kerja praktik
e. Mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu baru yang tidak
didapatkan di bangku kuliah namun diberikan perusahaan
pada saat mahasiswa melaksanakan kerja praktik
5.2.6. Metodologi penelitian
Jalan Penelitian yang dilakukan:
d. Formulasi Masalah . Objek yang akan ditekuni oleh
mahasiswa adalah WATER SUPPLY FOR MAINSHOP’S WASHPAD
PROJECT
e. Analisis Hasil . Hasil akan dianalisis untuk menentukan
apakah sistem dan pompa dapat diaplikasikan dilihat
dari nilai NPSH yang didapatkan
47
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
f. Perancangan alternative solusi . Hasil analisis
digunakan untuk menyelesaikan proyek penyediaan air
pada wash pad.
5.2.7. Kesulitan yang Timbul saat Penelitian
Kesulitan- kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara
pemecahannya: keterbatasan data yang didapat penulis dikarenakan
banyak data yang tidak tahu kepastiannya dan keterbatsan akses
data perusahaan. Penulis mengatasinya dengan banyak bertanya pada
beberapa pekerja dan melakukan penelitian langsung ke lapangan.
48
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Condition Monitoring
6.2. Design And Project
6.2.1. Desain Sistem
Gambar 6.1 Desain sistem pemompaan
49
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Gambar 6.2 Desain pemipaan dan sambungan
6.2.2. Flowchart Perhitungan
50
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
6.2.3. Analisis Desain51
Gambar 6.3 Flowchart Perhitungan
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
1. Desain Analisis Sistem* Kapasitas Pompa 0.05 m3/s
Pompa Tangki-Washpad
* Kapasistas Tangki 70 m3* Flow rate dipilih 0.05 m3/s Pompa danau-Tangki
* Analisis pemakaian air pada washpadKapasitas pompa pada wash pad sebesar 0.05 m3/sPencucian memakan waktu kurang lebih 30 menit 1800 sTotal pemakaian air selama satu kali pencucian 90 m3setelah itu waiting selama 10 menit 600 s
Variasi flow rate dari pompa 0.05suplai air selama 30 menit 90kekurangan air dapat ditutupi dalam waktu 0sisa waktu untuk unit selanjutnya mulai dicuci 600
* Jadi dengan berbagai variasi flowrate dari pompadiatas masih dapat mengimbangi pemakaian air pada saatpencucian di wash pad
52
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
* Kapasitas pelampung adalah 3 meter pipa per pelampungNo. Stock
code Item Description UOI
8 685487 FLOAT14 INCH DIA; 1 MT LGH; C/W BOLT, NUT, PLUGORANGE; USED FOR POLYPIPE HDPE; MUST BE TYCO PRODUCT
EACH
Sesuai kebutuhan pipa yang diberikan pelampung sepanjang 100 metermaka diperlukan pelampung sebanyak 34 pelampung
2. Analisa Pipa* Major Losses sepanjang pipa 200 meterViscosity of waterViskositas air pada ˚C
Satuan SimbolTemprature 20
Dynamic0.0010
03 kg/ms μ
Kinematic 1E-06 m2/s ν
Flowrate (Q) 0.05 m3/sInner dia. Pipe 0.28 m
Area (A)0.0615
44 m2
Velocity (V)0.8124
27 m/s
53
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Reynold number
Velocity0.8124
27 m/s
Kinematic (ν)1.00E-
06 m2/s
Reynold number226411
.3 no
Friction factor pada roughnesswall
Reynold Number226411
.3 noRoughness Coef. 0.0015 mmInner dia. Pipe 280 mmRelative Roughness
5.36E-06 no
Friction Factor 0.015 no
Dari data yang telah didapatkan seperti roughnesscoeficient (0.0015 mm untuk HDPE), kemudian roughnessratio yang merupakan perbandingan dari relative roughnessterhadap inner dia. Pipe. Maka didapatkan dari moodydiagram bahwa harga friction factor dari Pipa HDPEsebesar 0.015
54
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
Major Losses (Hf)friction factor 0.015 noinner dia. Pipe 0.28 m
length 200 m
Velocity0.8124
27 m/s
Gravity 9.81 m/s2
Hf0.3604
4 m
* Major Losses sepanjang pipa 30 meterPerhitungan yang digunakan untuk menentukan harga headloss akibat friction pada pipa 30 meter adalah sama. Yangmembedakan hanyalah nilai dari length atau panjang pipa
56
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
yang sebelumnya 200 meter diubah menjadi 30 meter. Makadidapatkan harga head loss akibat friction sebesar
* Total Major Losses
Total Major Losses adalah Total Major Losses = M.losses 200 m pipe + M.losses 30 m pipe
TML0.4145
06 m
* Total Minor Losseslosses pada sambungan antara lain loss
jumlah
Total
satuan
- Elbow 90˚ (3buah) 0.01 3 0.03 m
- Gate Valve (1 buah) 0.01 1 0.01 m
- Check Valve (1 buah) 0.07 1 0.07 m
57
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
* Perhitungan head loss pada pipaHead loss pada pipa adalah jumlah dari Major Losses dan Minor LossesTotal Head loss Pada pipa =
0.524506
meter
3. NPSH Available
Dimana Pa = Tekanan Atmosfir (m) Hs = Head static (m) Hf = Head friction (Major losses + Minor Losses) (m) Pvp= Head akibat tekanan uap (pada kondisi air 20˚C setara dengan 0.240236 meter
59
Gambar 6.5 losses pada
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
20˚C sama dengan 68˚F maka apa bila diinterpolasi didapatkan saturation pressure sebesar 0.3416 Psi
Psi kPa Pa bar m
0.34162.3552
52355.2
50.0235
530.2402
36
* Head static adalah 4meter
maka dari data yang telah didapatkan kita dapat menghitung NPSH Available-nya
60
KERJA PRAKTEK MINING SUPPORT DIVISIONPT. KALTIM PRIMA COAL
NPSHA= 5.4352
59 meter
Apabila dibandingkan dengan NPSH Required dari pompamaka, sistem ini dapat diaplikasikan karena NPSH Requireddari pompa dipilih sebesar 4 meter. Tidak akan terjadikavitasi karena NPSHA lebih besar dari NPSHR
6.2.4. Estimasi Harga
NO ITEMUKURAN
JUMLAH
UNIT HARGA
TOTALHARGA
1 PUMP UNIT
KSB AJAX E100-26/impeler dia. 264 mm 1
unit
$7,000.00
$7,000.00
2 MATERIAL
Suction
* HDPE PIPE 250 meter280mm 250 m $82.50
$20,625.00
* Elbow 90˚280mm 3 pcs
$1,412.73
$4,238.19
* Flange280mm 18 pcs $385.00
$6,930.00
* Gate Valve280mm 1 pcs $700.00 $700.00
* Check Valve280mm 1 pcs $605.00 $605.00
* Strainer280mm 1 pcs $605.00 $605.00
* Reducer 1 pcs $238.00 $238.00 3 DISCHARGE
* HDPE PIPE 5 meter280mm 5 m $82.50 $412.50
61