Laporan Kinerja SEMESTER II TAHUN 2021 BADAN ...

413
Laporan Kinerja SEMESTER II TAHUN 2021 BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Transcript of Laporan Kinerja SEMESTER II TAHUN 2021 BADAN ...

Laporan Kinerja

SEMESTER II

TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya

sehingga Laporan Kinerja Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Tahun 2021 dapat diselesaikan. Penyusunan Laporan Kinerja Badan Pengembangan

dan Informasi merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 21 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun

2017 Tentang Pedoman Penerepan Sistem Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban Badan Pengembangan dan

Informasi atas pencapaian sasaran strategis sebagaimana yang telah dituangkan dalam Perjanjian

Kinerja. Laporan kinerja ini juga merupakan upaya perbaikan dan penyempurnaan dari tahun

sebelumnya, serta bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja dalam kerangka tata

pemerintahan yang baik (good governance).

Dengan disusunnya Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan gambaran atas

pencapaian kinerja yang telah dicapai dalam menjaga akuntabilitas kinerja dan memberikan

manfaat serta dapat menjadi bahan evaluasi dalam peningkatan kualitas pada kinerja Badan

Pengembangan dan Informasi.

Plt.Kepala Badan

Pengembangan dan Informasi Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Ir. Razali, M.Si.

2

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... 2

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................................... 3

DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................. 4

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5 1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................................... 5 1.2. Struktur Organisasi ................................................................................................................................. 6 1.3. Potensi dan permasalahan .................................................................................................................... 7

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................................. 9

2.1. Rencana Strategis BPI DDTT Tahun 2021-2024 .......................................................................... 9

2.2. Tujuan dan Sasaran BPI DDTT Tahun 2021-2024 ....................................................................... 9

2.3. Target Kinerja BPI DDTT Tahun 2021-2024 ................................................................................. 10

2.4. Perjanjian Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 ...................................................................................... 12

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................................... 14

3.1. Capaian Kinerja BPI DDTT ..................................................................................................................... 14

3.1.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 ....................... 14

3.1.2. Perbandingan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 dengan Target Jangka

Menengah Tahun 2024 .............................................................................................................. 25

3.1.3. analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan, strategi pemecahan masalah .. 26

3.1.4. analisis efisiensi penggunaan sumber daya .......................................................... 27

3.2. Kinerja Anggaran ....................................................................................................................................... 28

BAB IV. Penutup ............................................................................................................................................ 30

4.1. Kesimpulan ................................................................................................................................................... 30

4.2. Tindak Lanjut .............................................................................................................................................. 30

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kegiatan FGD Penyusunan Road Map Pembangunan Desa .......................................... 16

Gambar 3.2 Kegiatan Kajian Pengembangan Food Estate di Kab. Kapuas ........................................ 18

Gambar 3.3 Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa Cerdas tahun 2021 ........................ 18

Gambar 3.4 Kegiatan Seleksi Final Lomba TTG, Posyantek dan TTG Unggulan ............................. 21

Gambar 3.5 Kegiatan Rencana Aksi Penyusunan Satu Data Indonesia .............................................. 22

Gambar 3.6 Grafis Jumlah Desa Pengguna Aplikasi ................................................................................... 23

Gambar 3.7 Kegiatan Rapat Penyusunan Instrumen Penyusunan IKU ............................................. 24

4

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama BPI DDTT Tahun 2021 – 2024 ........................................... 11

Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja Utama Triwulan I – IV BPI DDTT 2021 .......................................... 12

Tabel 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Semester I Th. 2021 ..................... 14

Tabel 3.2 Nilai Indeks Implementasi SPBE Kementerian Desa, PDTT Tahun 2021 ........................... 19

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 dengan Target Jangka

Mengengah Tahun 2024 ........................................................................................................................... 25

Tabel 3.4 Perbandingan Target Anggaran 2021 dengan Realisasi Anggaran 2021............................ 28

5

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu amanat presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam pidatonya pada saat

pelantikan Presiden RI 2019-2024 adalah penyederhanaan birokrasi yang dilakukan secara

besar-besaran, baik terkait dengan penyederhanaan dalam hal jabatan eselonisasi maupun

dalam struktur organisasi. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi menjalankan amanat tersebut dengan melakukan penyederhanaan struktur

organisasi seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang ditindaklanjuti

dengan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

Dalam Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Kementerian Desa PDTT yang baru ini,

terdapat pengurangan jumlah Unit Eselon 1 yang semula 9 unit kerja Eselon I menjadi 8 unit

kerja Eselon I. Selain terdapat unit kerja Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal,

terdapat 4 unit kerja teknis (Direktorat Jenderal) dan 2 unit kerja pendukung. Salah satu unit

kerja pendukung tersebut adalah Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi. Unit kerja ini merupakan unit kerja baru yang muncul dari perubahan SOTK

di lingkungan Kementerian Desa PDTT.

Dari unit kerja pendukung dalam SOTK sebelumnya yaitu Badan Penelitian dan

Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi (BALILATFO), terdapat 2 (dua) unit

kerja eselon II yang masuk dalam unit kerja baru Badan Pengembangan dan Informasi DDTT,

yaitu Pusat Pengembangan Kebijakan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

(PUSBANGJAK) serta Pusat Data dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

(PUSDATIN).

1.2. Struktur Organisasi

Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI)

memiliki tugas melaksanakan pengembangan kebijakan dan daya saing, penyusunan

keterpaduan rencana pembangunan, dan pengelolaan data dan informasi di bidang

6

pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi sebagaimana yang

tercantum dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi

Nomor 15 tahun 2020. Selain itu fungsi dari Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi yaitu: a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran

pengembangan kebijakan, pengembangan daya saing, dan penyusunan keterpaduan rencana

pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, serta pengelolaan data dan informasi

di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi; b.

pelaksanaan pengembangan kebijakan, pengembangan daya saing, dan penyusunan

keterpaduan rencana pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, serta

pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah

tertinggal, dan transmigrasi; c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

pengembangan kebijakan, pengembangan daya saing, dan penyusunan keterpaduan rencana

pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, serta pengelolaan data dan informasi

di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi; d.

pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Pengembangan dan Informasi DDTT

didukung oleh 5 (lima) Unit Kerja Eselon II. Masing-masing unit kerja ini memiliki tugas

sebagai berikut:

1. Sekretariat Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administratif dan teknis,

koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi, serta urusan umum dan kerumahtanggaan di

lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi;

2. Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kebijakan pembangunan

desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

3. Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,

mempunyai tugas melaksanakan pengembangan daya saing desa dan perdesaan, daerah

tertinggal, dan transmigrasi.

4. Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan keterpaduan rencana

pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

7

5. Pusat Data dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, mempunyai

tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan desa dan

perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

1.3. Potensi dan Permasalahan

1.3.1. Potensi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, Badan Pengembangan dan Informasi

DDTT didukung oleh sumber daya manusia dan infrastruktur. Dengan adanya penyederhanaan

jabatan eselonisasi, maka semakin banyak pejabat fungsional yang dapat bekerja sesuai

dengan keahliannya. Jumlah pegawai negeri sipil yaitu 210 orang dan pegawai pemerintah

non pegawai negeri sipil adalah sebanyak 99 orang.

Selain dari sisi sumber daya manusia, Badan Pengembangan dan Informasi DDTT juga

didukung dengan infrastruktur barang milik negara yang saat ini sedang dalam penataan.

Selain itu, terdapat juga infrastuktur teknologi informasi yang dikelola oleh Pusat Data dan

Informasi DDTT, meliputi:

a. server dengan teknologi virtualisasi terbaru dengan kemampuan sebesar 128 core, 3 TB

memory, dan 154 TB SSD;

b. Jaringan internet dengan kapasitas 500 Mbps;

c. Sistem informasi yang terintegrasi secara internal dan eksternal;

d. Memiliki Data Center yang akan dikembangkan menuju Tier 3 dan Disaster Recovery

Center (DRC);

e. Ruang Kendali sebagai pusat kegiatan Menteri dan Jajaran Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi;

f. Ruang Sapa Desa untuk melakukan interaksi dengan para Kepala Desa di seluruh

Indonesia.

1.3.2. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang dihadapi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT pada

tahun 2021 ini diantaranya adalah:

1. Masa transisi perubahan/penataan organisasi membawa dampak terhadap perubahan

komposisi sumber daya manusia, pemetaan ulang aset barang milik negara,

perpindahan ruang kerja, serta perubahan tata cara kerja organisasi akibat perubahan

8

SOTK dan penyetaraan pejabat struktural menjadi fungsional. Dengan adanya banyak

perubahan ini, menyebabkan penyerapan anggaran mengalami keterlambatan;

2. Kebijakan perampingan jabatan struktural melalui penyetaraan pejabat struktural

menjadi pejabat fungsional tertentu yang ditunjuk menjadi koordinator dan

subkordinator menyebabkan ketidaksesuaian antara tugas dan fungsi dengan jabatan

fungsional pada beberapa pegawai;

3. Belum ada regulasi yang memadai (yang sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah ) yang

mengatur secara rinci dan teknis hubungan kerja antar unit kerja baik di tingkat Eselon

I maupun di tingkat eselon II;

4. Kebijakan nasional refocusing anggaran untuk penanganan pandemi cobvid-19,

sehingga target pada rencana kerja tidak dapat dipenuhi; dan

5. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berjenjang akibat

berlanjutnya pandemi Covid-19, yang menyebabkan perubahan sistem kerja menjadi

work form office dan work from home.

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024

2.1.1. Visi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024

Visi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024 adalah:

“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong”

2.1.2. Misi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024

Misi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024 adalah:

1. Mengembangkan kebijakan pembangunan desa dan perdesaan, kebijakan

pengembangan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan

transmigrasi, kebijakan percepatan pembangunan daerah tertinggal dan kebijakan

pembangunan transmigrasi;

2. Mengembangkan daya saing desa, daerah tertinggal dan transmigrasi melalui

pengembangan kreativitas dan inovasi, pengembangan teknologi tepat guna,

pengembangan teknologi tinggi, dan pengembangan teknologi digital;

3. Menyusun keterpaduan rencana pembangunan desa dan perdesaan, keterpaduan

rencana pengembangan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal,

dan transmigrasi, keterpaduan rencana percepatan pembangunan daerah tertinggal,

dan keterpaduan rencana pembangunan transmigrasi;

4. Menyusun pengembangan sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi,

pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan kerjasama data dan informasi

pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi; dan

5. Meningkatkan pengelolaan pemerintahan yang baik.

2.2. Tujuan dan Sasaran Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024

Tujuan Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024 adalah:

1. Terlaksananya hasil kajian yang diimplementasikan menjadi Kebijakan Pembangunan Desa

dan Perdesaan, Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan Perdesaan,

10

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Kebijakan Pembangunan Transmigrasi;

2. Mendorong terwujudnya desa, daerah tertinggal dan transmigrasi yang berdaya saing

melalui pengembangan kreativitas dan inovasi, pengembangan teknologi tepat guna,

pengembangan teknologi tinggi, dan pengembangan teknologi digital;

3. Mendorong terwujudnya keterpaduan rencana Pembangunan Desa dan Perdesaan,

keterpaduan rencana Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan Perdesaan, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi, keterpaduan rencana Percepatan Pembangunan Daerah

Tertinggal dan keterpaduan rencana Pembangunan Transmigrasi;

4. Terwujudnya pengembangan sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi,

pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan kerjasama data dan informasi

pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi;

5. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkompeten, efektif, efisien dan terpercaya.

Sasaran Strategis Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024 adalah:

1. Tersedianya kajian Pengembangan kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan Kementerian;

2. Tersedianya Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, serta

Teknologi Digital;

3. Tersedianya dokumen perencanaan induk, pembangunan desa, daerah tertinggal dan

ransmigrasi;

4. Tersedianya layanan data dan informasi Pembangunan Desa dan Perdesaan, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

5. Tersedianya dokumen kebijakan dan perencanaan pembangunan desa, daerah tertinggal,

dan transmigrasi, inovasi, serta data dan informasi;

6. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam mendukung Badan Pengembangan

dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

7. Terwujudnya pelayanan publik Badan Pengembangan dan Informasi yang berkualitas.

2.3. Target Kinerja Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024

Keberhasilan dalam memenuhi sasaran strategis Badan Pengembangan dan Informasi

DDTT diukur melalui 9 (sembilan) indikator kinerja utama. Ukuran indikator tersebut

dinyatakan dalam target kinerja agar lebih mudah diketahui tingkat keberhasilannya. Target

11

kinerja merupakan tingkat sasaran kinerja spesifik dari suatu program dan kegiatan yang

harus dicapai oleh Kementerian/Lembaga dalam periode waktu tertentu. Target harus

menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan dicapai dari setiap indikator sasaran

yang relevan dengan indikator kinerja, logis dan berdasarkan baseline data yang jelas. Berikut

disajikan target indikator kinerja utama Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun

2021-2024

Tabel 2.1. Target Indikator Kinerja Utama BPI DDTT Tahun 2021- 2024

No Indikator Kinerja Utama 2021 2022 2023 2024

1

Persentase produk atau dokumen

perencanaan Pembangunan Perdesaan,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang

diimplementasikan

100% 100% 100% 100%

2 Jumlah rekomendasi hasil kajian yang

diimplementasikan oleh unit kerja 12 12 12 12

3 Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik (SPBE) 3 3 4 4

4 Persentase dokumen kebijakan

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,

Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi

Digital yang diimplementasikan

75% 85% 90% 95%

5 Persentase Kebutuhan Data dan

Informasi Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi yang

terpenuhi

75% 75% 80% 85%

6 Persentase desa yang mendapatkan

layanan data dan sistem informasi yang

terintegrasi

80% 85% 90% 95%

7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

80 85 90 90

8 Presentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(PMPRB) di Badan Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

74% 77% 80% 83%

9 Persentase rekomendasi temuan hasil

pemeriksaan eksternal dan APIP yang

selesai ditindaklanjuti (Sistem

Pengendalian Internal dan Kepatuhan

terhadap Peraturan Perundang-

25% 45% 65% 70%

12

No Indikator Kinerja Utama 2021 2022 2023 2024

Undangan)

Sumber: Rencana Strategis BPI Tahun 2021-2024

2.4. Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021

Salah satu upaya mencapai target kinerja yaitu dengan melakukan pemantauan secara

berkala. Pemantauan dilakukan dalam periode setiap 3 bulan sekali, agar setiap hambatan

yang dihadapi dapat cepat diketahui dan ditangani. Target Kinerja Badan Pengembangan dan

Informasi DDTT yang diukur berkala setiap triwulan dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah.

Tabel 2.2. Target Indikator Kinerja Utama Triwulan I –IV BPI DDTT Tahun 2021

No Indikator Kinerja Utama Target

2021

Target

TW I

Target

TW II

Target

TW III

Target

TW IV

1

Persentase produk atau dokumen

perencanaan Pembangunan

Perdesaan, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi yang diimple-

mentasikan

100% 0 0 0 100%

2 Jumlah rekomendasi hasil kajian

yang diimplementasikan oleh unit

kerja

12 0 0 0 12

3 Indeks Penerapan Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik

(SPBE)

3 0 0 0 3

4 Persentase dokumen kebijakan

Pengembangan Kreativitas dan

Inovasi, Teknologi Tepat Guna,

dan Teknologi Digital yang

diimplementasikan

75% 0 0 0 75%

5 Persentase Kebutuhan Data dan

Informasi Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi yang terpenuhi

75% 0 30% 0 45%

6 Persentase desa yang

mendapatkan layanan data dan

sistem informasi yang terintegrasi

80% 0 25% 35% 20%

7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan

dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

80 0 0 0 80

13

No Indikator Kinerja Utama Target

2021

Target

TW I

Target

TW II

Target

TW III

Target

TW IV

8 Persentase Hasil Penilaian

Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) di Badan

Pengembangan dan Informasi

Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

74% 0 0 0 74%

9

Persentase rekomendasi temuan

hasil pemeriksaan eksternal dan

APIP yang selesai ditindaklanjuti

(Sistem Pengendalian Internal dan

Kepatuhan terhadap Peraturan

Perundang-Undangan)

25% 0 0 0 25%

14

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja BPI DDTT

Laporan kinerja Badan Pengembangan dan Informasi DDTT merupakan gambaran kinerja

dari seluruh unit kerja di lingkungan BPI DDTT termasuk evaluasi dan analisis terhadap kinerja

pencapaian sasaran dan kegiatan yang telah ditetapkan. Dalam rencana kinerja ditetapkan

sebanyak 9 (sembilan) indikator kinerja. Secara umum hingga akhir semester II, masih ada

beberapa output yang dihasilkan oleh BPI belum dapat dimanfaatkan secara langsung oleh

stakeholder. Hal ini dikarenakan hasil kajian pengembangan kebijakan dan penyusunan

rencana makro pembangunan desa yang dihasilkan tahun 2021, menjadi rekomendasi untuk

stakeholder pada tahun berikutnya. Outcome hasil kajian pengembangan kebijakan dan

penyusunan rencana makro pembangunan desa yang dihasilkan tahun 2021 dapat

dimanfaatkan sebagi input bagi unit kerja teknis eselon I lainnya di tahun berikutnya.

3.1.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021

Berikut ini disajikan perbandingan antara target dan realisasi kinerja Badan Pengembangan

dan Informasi DDTT pada Tahun 2021.

Tabel.3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Semester I Tahun 2021

No Indikator Kinerja Utama Target

2021

Realisasi

2021

Capaian

Kinerja

1

Persentase produk atau dokumen

perencanaan Pembangunan Perdesaan,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang

diimplementasikan

100% 0 0%

2 Jumlah rekomendasi hasil kajian yang

diimplementasikan oleh unit kerja 12 0 0%

3 Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik (SPBE) 3 2.75 91 %

4 Persentase dokumen kebijakan

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,

Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi Digital

yang diimple-mentasikan

75% 0 0%

15

No Indikator Kinerja Utama Target

2021

Realisasi

2021

Capaian

Kinerja

5 Persentase Kebutuhan Data dan Informasi

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi yang terpenuhi

75% 100% 133%

6 Persentase desa yang mendapatkan layanan

data dan sistem informasi yang terintegrasi 80% 98% 122%

7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

80 0 0%

8 Persentase Hasil Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di

Badan Pengembangan dan Informasi Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

74% 84% 113%

9

Persentase rekomendasi temuan hasil

pemeriksaan eksternal dan APIP yang selesai

ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal

dan Kepatuhan terhadap Peraturan

Perundang-Undangan)

25% 5.2% 20,8%

1. IKU 1 Persentase produk atau dokumen perencanaan pembangunan Perdesaan,

Daerah tertinggal dan Transmigrasi yang diimplementasikan.

Target IKU 1 pada tahun 2021 adalah 100%, artinya adalah seluruh dokumen

perencanaan Pembangunan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

diimplementasikan. Dokumen perencanaan pembangunan Perdesaan, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi yang terpadu, harus dijadikan acuan oleh unit kerja eselon I teknis di

bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi untuk menyusun rencana

teknis pembangunan dan pemberdayaan di desa daerah trtinggal dan transmigrasi.

Cascading IKU 1 diampu oleh unit eselon II Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana

Pembangunan DDTT (Puspadu). Pada tahun 2021, berdasarkan dokumen DIPA Awal

Nomor : SP DIPA-067.11.1.670892/2021 tanggal 23 Februari 2021, telah dianggarkan

untuk menyusun 4 dokumen perencanaan makro sebagai keluaran utama Puspadu. Output

utama dimaksud yaitu 4 (empat) peta jalan 2021-2024, yaitu:

1. Roadmap pembangunan desa

2. Roadmap pembangunan kawasan perdesaan

3. Roadmap pembangunan daerah tertinggal (STRANAS)

16

4. Roadmap pembangunan transmigrasi

Sepanjang tahun 2021, BPI telah melakukan revisi DIPA 11 (sebelas) kali. Revisi

DIPA dilakukan sejalan dengan kebijakan nasional refokusing anggaran untuk penanganan

pandemi covid. Selain itu revisi DIPA juga dilakukan untuk memenuhi perubahan sesuai

dengan kebutuhan kebijakan yang dipertimbangkan lebih prioritas. Hal ini membawa

dampak terhadap perubahan kegiatan pada Puspadu. Sejalan dengan hal tersebut, beberapa

kegiatan Puspadu direvisi sehingga output dokumen perencanaan makro yang disusun

tahun 2021 meliputi :

1. Roadmap pembangunan desa

2. Reviu rencana pembangunan kawasan perdesaan

3. Desain percepatan pembangunan daerah tertinggal

4. Roadmap pengembangan ekonomi dan investasi

Pemanfaatan dokumen perencanaan pembangunan tersebut diatas oleh unit teknis,

akan dievaluasi pada tahun berikutnya mulai dari tahun 2022 hingga tahun 2024. Oleh

karena itu, pengukuran keberhasilan implementasinya belum dapat dilakukan di tahun

2021.

Gambar 3.1 Kegiatan FGD Penyusunan Roadmap Pembangungan Desa di Dinas PMD

Kab. Cirebon

17

2. IKU 2 Jumlah rekomendasi hasil kajian yang diimplementasikan oleh unit kerja.

Target IKU 2 pada tahun 2021 adalah 12 (dua belas) hasil kajian yang

diimplementasikan. Pusat Pengembangan Kebijakan sebagai unit kerja yang mendukung

tercapainya IKU 2, telah berhasil menyusun 12 kajian sesuai dengan target yang

diperjanjikan didalam perjanjian kinerja.

Rincian 12 kajian yang telah disusun adalah :

1. Kajian kebijakan konvergensi pencegahan stunting di desa;

2. Kajian kebijakan Prioritas penggunaan dana desa berbasis SDG’s Desa;

3. Kajian kebijakan peran kaum milenial sebagai crosscutting interpreter dalam

pembangunan desa;

4. Kajian strategis pengembangan ekonomi dan investasi desa dalam mendukung

percepatan desa era digital;

5. Kajian Pemanfaatan Aplikasi Smart Desa Mendukung Peningkatkan Kecerdasan,

Partisipasi, Kesejahteraan dan Kerjasama Kelembagaan Warga Desa;

6. Kajian pemanfaatan teknologi digital guna mempromosikan potensi desa wisata;

7. Kajian potensi ekologi sosial budaya ekonomi dalam mendukung PPDT;

8. Kajian kebijakan percepatan pembangunan daerah tertinggal di kawasan perbatasan

berbasis SDGs Desa;

9. Kajian pemberdayaan perempuan dalam pengolahan jambu mete di provinsi NTT;

10. Kajian pengembangan food estate melalui transmigrasi untuk mendukung ketahanan

pangan nasional;

11. Kajian studi kerjasama antar desa mendukung revitalisasi kawasan transmigrasi; dan

12. Kajian studi mekanisme kolaborasi pentahelix dalam revitalisasi kawasan transmigrasi.

Pemanfaatan rekomendasi hasil kajian diatas oleh unit teknis dan pimpinan

kementerian, akan dievaluasi pada tahun berikutnya mulai dari tahun 2022 hingga tahun

2024. Oleh karena itu, pengukuran keberhasilan implementasinya belum dapat dilakukan

di tahun 2021.

18

Gambar 3.2 Kegiatan Kajian Pengembangan Food Estate di Dinas PMD Kab. Kapuas

Gambar 3.3 Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa Cerdas Tahun 2021

19

3. IKU 3 Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

Target IKU 3 untuk penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik tahun

2021 yaitu BPI mencapai nilai 3 (tiga). Setelah melakukan pengembangan sistem

informasi, selanjutnya perlu ditetapkan sebuah pengaturan atau regulasi sebagai dasar

pelaksanaan seluruh unit kerja menggunakan SPBE.

Dukungan untuk mencapai target IKU 3 SPBE, terutama berasal dari Pusat data dan

Informasi, serta Sekretariat yang akan mengatur tatakelola pemerintahannya. Penilaian

pada tahun 2021.

Hasil evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik tahun 2021, kementerian

desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi , oleh Deputi Bidang Kelembagaan

dan Tata Laksana, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan dan Reformasi

Birokrasi (KemenpanRB), mendapatkan nilai 2,75.

SPBE mengukur 8 ( delapan ) aspek dari 4 (empat) domain penilaian yaitu mulai

dari kebjakan, tata kelola, manajemen, dan layanan. Tingkat kematangan SPBE

Kementerian desa PDTT yang masih dinilai kurang ( predikat kurang jika nilai indeks

kurang dari 1,8 ) adalah penerapan manajemen SPBE (1,25), dan Audit TIK (1,00). Dengan

demikian maka capaian IKU 3 sebesar 91%.

Tabel di bawah ini menunjukkan rincian hasil evaluasi SPBE Kementerian Desa

PDTT tahun 2021 oleh KemenpanRB.

Tabel 3.2. Nilai Indeks Implementasi SPBE Kementerian Desa PDTT tahun 2021

20

Sumber: Laporan hasil evaluasi SPBE Kementerian Desa Tahun 2021

4. IKU 4 Persentase dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,

Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi Digital yang diimplementasikan

Target IKU 4 pada tahun 2021 yaitu sebesar 75% kebijakan pengembangan kreativitas

dan inovasi, teknologi tepat guna, dan teknologi digital diimplementasikan oleh unit kerja

eselon I teknis.

Capaian target IKU 4 didukung oleh kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Pusdaing). Target keluaran utama Pusdaing tahun

2021 menyusun 4 Kebijakan pengembangan sebagai berikut:

1. Pengembangan Kreativitas dan Inovasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Dalam

Mewujudkan Desa Inklusif;

2. Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan

Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak;

3. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence ;

4. Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk

Meningkatkan Daya Saing Desa.

Kebijakan pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi

Digital yang disusun dalam bentuk model pengembangan daya saing produk unggulan, yang

dihasilkan Pusdaing menjadi masukan bagi unit kerja eselon I teknis untuk

diimplementasikan pada tahun 2022 dan atau tahun berikutnya. Oleh karena

pemanfaatannya tidak pada tahun 2021, maka keberhasilan implementasinya dievaluasi

setelah tahun 2021. Oleh karena itu capaian IKU 4 belum dapat diukur tahun 2021.

21

Gambar 3.4 Kegiatan Seleksi Final Lomba Inovasi TTG, Posyantek dan TTG Unggulan

di Bogor

5. IKU 5 Persentase Kebutuhan Data Dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal Dan Transmigrasi Yang Terpenuhi

IKU 5 BPI pada tahun 2021 adalah sebesar 75% kebutuhan data dan informasi

dapat dipenuhi. Kebutuhan data dan informasi yang dimaksud merupakan terutama

kebutuhan internal kementerian, kemudian kebutuhan eksternal kementerian Desa PDTT.

Target output data dan informasi yang dapat dipenuhi pada tahun 2021 adalah 75%.

Cascading IKU 5 diampu oleh unit kerja eselon II Pusat Data dan Informasi

(Pusdatin). Pusdatin pada tahun 2021 ini dapat memenuhi 100% kebutuhan data.

Berdasarkan hal tersebut , maka capaian kinerja IKU 5 sebesar 133%, karena berhasil

melampaui target.

Jenis kebutuhan data dan informasi yang dapat dipenuhi pada tahun 2021 yaitu:

sebagai berikut:

1. Data Bumdes

2. Data APBDes 2018-2020

3. Data Lokasi Permukiman Transmigrasi Bina

4. Data Penggunaan Realisasi DD 2018-2020

22

5. Data Penggunaan DD untuk Stuntng

6. Data Penggunaan DD untuk Disabilitas

7. Data SDGs Desa

8. Data Desa yang belum Teraliri Listrik

9. Data Realisasi Penggunaan DD 2021

10. Data Peta Sebaran Lokasi Transmigrasi

11. Data Kemiskinan Ekstreme 35 Kab. di 7 Prov

12. Data Pelatihan SDM Desa

Gambar 3.5 Kegiata Rencana Aksi Penyusunan Satu Data Indonesia

6. IKU 6 Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan Sistem Informasi yang

Terintegrasi

Target IKU 6 untuk tahun 2021 yaitu sebesar 80% dari seluruh desa yang

direncanakan mendapatkan layanan data dan sistem informasi yang terintegrasi bisa

dipenuhi. Target IKU 6 didukung oleh kinerja Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dalam

menyediakan layanan data dan sistem informasi yang terintegrasi.

Pada tahun 2021 Pusdatin telah berhasil memberikan layanan data dan sistem

informasi yang terintegrasi untuk dimanfaatkan desa. Salah satunya yaitu aplikasi

monitoring dan evaluasi dana desa. Jumlah desa yang telah memanfaatkan aplikasi monev

dana desa sebanyak 74.055 desa atau 98% dari jumlah seluruh desa. Dengan demikian

maka capaian kinerja IKU 6 sebesar 122%, karena berhasil melampaui target yang

diperjanjikan.

23

Gambar 3.6 Grafik Jumlah Desa Pengguna Aplikasi

7. IKU 7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan Dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, Dan

Transmigrasi

Nilai SAKIP BPI tahun 2021 ditargetkan mencapai nilai 80. Jika dibandingkan

dengan capaian Balilatfo Tahun 2020 sebesar 80,53, maka target BPI sebesar 80 adalah

realistis. Beberapa faktor yang diukur dalam penilaian SAKIP yaitu: 1) Perencanaan

Kinerja; 2) Perencanaan Kinerja Tahunan; 3) Pengukuran Kinerja; 4) Pelaporan Kinerja; 5)

Evaluasi Internal; dan 6) Capaian sasaran/kinerja organisasi.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim auditor internal kementerian (aparat

pengawas intern pemerintah), yaitu Inspektorat Jenderal kepada BPI, maka nilai

implementasi SAKIP BPI masih dalam proses evaluasi implementasi SAKIP. Berdasarkan

aplikasi e-SAKIP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

(https://sakip.kemendesa.go.id/index.php/signin), BPIDDTT mendapatkan nilai sebesar

90,37. Dengan catatan, nilai SAKIP yang digunakan merujuk pada nilai SAKIP Balilatfo

Tahun 2020 karena penilaian SAKIP BPI masih dalam proses.

8. IKU 8 Persentase Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

di Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada tahun 2021 ditargetkan

mencapai 74% dari nilai maksimal. Pelaksanaan Reformasi birokrasi meliputi delapan area

24

perubahan. Pada triwulan I, belum dilakukan penilaian mandiri reformasi birokrasi. Namun

sebagai langkah persiapan pelaksanaan penilaian mandiri RB, BPI telah melakukan

beberapa aktivitas seperti menyusun dan menetapkan tim reformasi birokrasi. Selain itu,

untuk memenuhi area perubahan tatalaksana, telah dilakukan pembahasan penyusunan

peta bisnis proses.

Pada tahun 2021 ini telah dilaksanakan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) oleh Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal, BPIDDTT

memperoleh nilai sebesar 30,63 atau 84%. Dengan demikian maka capaian kinerja IKU 8

sebesar 113% karena melampaui target.

Gambar 3.7 Kegiatan Rapat Penyusunan Instrumen Pengukuran IKU di Hotel Onih

Bogor

9. IKU 9 Persentase rekomendasi temuan hasil pemeriksaan eksternal dan APIP yang

selesai ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal dan Kepatuhan terhadap

Peraturan Perundang-Undangan)

Target IKU 9 untuk tindaklanjut temuan hasil pemeriksaan di tahun 2021 sebesar

25%. Total sisa temuan yang dilimpahkan ke BPI-DDTT untuk ditindaklanjuti sebesar

Rp.730.409.485,- dan telah ditindaklanjuti pada tahun 2021 sebesar Rp. 37.770.985,- atau

sebesar 5,2 %.

25

Upaya penyelesaian rekomendasi hasil pemeriksaan telah dilakukan melalui surat

peringatan, diantaranya:

- Nota Dinas Sekretaris Badan No.285-1/KU.06.04/XI/2021 tanggal 2 November 2021

- Nota Dinas Plt.Kepala Badan No.361/KU.06.04/XI/2021 tanggal 1 November 2021

- Nota Dinas Plt.Kepala Badan No.360/KU.06.04/XI/2021 tanggal 1 November 2021

- Nota Dinas Sekretaris Badan No.244/KU.06.04/IX/2021 tanggal 21 September 2021

3.1.2. Perbandingan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 dengan Target Jangka

Menengah Tahun 2024

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 dengan Target Jangka

Menengah Tahun 2024

No Indikator Kinerja Utama Target

2021 2022 2023 2024

1. Persentase produk atau

dokumen perencanaan Pembangunan

Perdesaan, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi yang diimplementasikan

100% 100% 100% 100%

2. Jumlah rekomendasi hasil kajian yang

diimplementasikan oleh unit kerja

12 12 12 12

3. Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik (SPBE)

3 3 4 4

4. Persentase dokumen kebijakan

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,

Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi

Digital yang diimplementasikan

75% 85% 90% 95%

5. Persentase Kebutuhan Data dan Informasi

Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi yang

terpenuhi

75% 75% 80% 85%

6. Persentase desa yang mendapatkan

layanan data dan sistem informasi yang

terintegrasi

80% 85% 90% 95%

7. Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

80% 85% 90% 90%

8. Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan

74% 77% 80% 83%

26

No Indikator Kinerja Utama Target

2021 2022 2023 2024

Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

9 Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan

eksternal dan APIP lingkup Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi yang

ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian

Internal dan Kepatuhan terhadap

Peraturan Perundang-Undangan)

25% 45% 65% 70%

3.1.3. Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan, Strategi Pemecahan Masalah

Dengan target kinerja dan capaian kinerja BPI Tahun 2021 sebagaimana diuraikan

sebelumnya, maka dengan observasi dan analisis dapat diidentifikasi faktor yang menjadi

Penyebab keberhasilan dan Penyebab kegagalan sebagai berikut:

A. Penyebab keberhasilan

Berdasarkan tabel.3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Semester I

Tahun 2021, dapat dilihat bahwa terdapat 3 indikator kinerja yang berhasil melampaui

target. Keberhasilan pencapaian tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a) Koordinasi yang intensif dengan unit kerja baik lintas unit eselon I maupun diantara

unit kerja di lingkup BPI;

b) Monitoring dan evaluasi secara berkala periodik triwulanan guna memastikan

pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian target kinerja;

c) Arahan dan pembinaan Pimpinan BPI dalam rangka percepatan pelaksanaan

progran/ kegiatan Balilatlo, kepastian pencapaian kinerja dan tertib administrasi.

B. Penyebab kegagalan

Dari 9 (sembilan) indikator kinerja, terdapat 6 (enam) indikator kinerja yang tidak

dapat mencapai target. Kegagalan dalam memenuhi target pada 6 indikator kinerja tersebut

dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut :

a) Belum ditetapkannya bisnis proses di lingkup BPI, termasuk peta lintas fungsi. Hal

tersebut menghambat terwujudnya sistem kerja yang kolaboratif antar unit kerja

27

b) Koordinasi antar UKE 1 dan UKE 2 dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan

kegiatan, hingga mengimplementasikan hasil kegiatan Perencanaan Makro

Pembangunan Desa DTT, dan Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan BPI belum

memadai

c) Terbatasnya SDM dalam mendukung tugas dan fungsi. Perimbangan komposisi

pegawai baik dari jumlah maupun kapasitas keahlian belum dapat memenuhi sesuai

kebutuhan. Beberapa posisi pada koordinator dan subkoordinator masih terdapat

kekosongan

d) Kebijakan nasional refocusing anggaran untuk mendukung penanganan pandemi

covid-19. Pemotongan anggaran belanja menyebabkan pengurangan keluaran

karena keterbatasan anggaran

e) Tertundanya pelaksanaan kegiatan karena, masa transisi restrukturisasi organisasi

dan kebijakan nasional pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)

berjenjang, sehingga kegiatan pengumpulan data lapang terhambat.

Upaya dalam menghadapi beberapa hambatan yang telah disebutkan diatas,

dilakukan melalui langkah langkah sebagai berikut:

a) Penyelesaian Bisnis proses dan peta lintas fungsi masih terus di bahas dan

diupayakan penetapannya dengan berkoordinasi dengan sekretariat jenderal;

b) Koordinasi dalam penyusunan dokumen perencanaan makro dan rekomendasi

kebijkan dengan lintas uke 1 telah dilakukan melalui rapat koordinasi untuk

mengidentifikasi kebutuhan uke 1. kemudian demikian juga untuk melakukan

pemetaan kebutuhan rekomendsi pengembangan kebijakan;

c) Pimpinan mengeluarkan keputusan penunjukan person in charge (pic) Untuk

mengisi kekosongan posisi koordinator dan subkoordinator;

d) Efisiensi sumber daya anggaran telah dilakukan pada potensi sisa anggaran belanja

pegawai yang tidak terserap untuk mengoptimalkan beberapa kegiatan yang

mendukung capaian kinerja BPI;

e) Melakukan beberapa kegiatan secara simultan untuk memaksimalkan waktu yang

tersedia;

f) Kolaborasi antar uke 2 di lingkungan BPI dalam pelaksanaan kegiatan, melalui

pembentukan tim kerja lintas uke 2.

28

3.1.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pada tahun 2021 BPI melakukan efisiensi terhadap anggaran belanja pegawai untuk

mendukung peningkatan pencapaian kinerja khususnya IKU 1 yaitu Persentase produk atau

dokumen perencanaan pembangunan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang

diimplementasikan. Hasil efisiensi anggaran digunakan untuk menghasilkan dokumen lokus

dan fokus Kementerian yang terintegrasi.

Selain itu juga efisiensi anggaran juga digunakan dalam rangka mendukung capaian

kinerja IKU Sekretariat dalam indeks kepuasan layanan yang diberikan melalui

penambahan sarana kerja.

3.2. Kinerja Anggaran

Realisasi anggaran Badan Pengembangan dan Informasi DDTT (BPI) tahun 2021 sebesar

85,69 % atau Rp. 87.240.553.348,- dari pagu tersedia Rp. 101.815.385.000,-. Sisa anggaran yang

tidak terserap sebesar Rp. 14.574.831.652,-.

Indikator kinerja utama (IKU) BPI yang menggunakan anggaran paling besar yaitu

persentase desa yang mendapatkan layanan data dan system informasi yang terintegrasi.

Penggunaan anggaran untuk memenuhi target IKU tersebut sebesar Rp. 15.715.650.000,- dengan

pencapaian target kinerja 98%. Kinerja anggaran BPI secara lengkap dapat dilihat pada table

dibawah ini.

Tabel 3.4 Perbandingan Target Anggaran 2021 dengan Realisasi Anggaran 2021

No Indikator Kinerja Utama

Target Anggaran

2021

Realisasi Anggaran

2021

Kinerja Anggaran

1 Persentase produk atau dokumen perencanaan Pembangunan

Perdesaan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang diimplementasikan

4.689.161.000

4.647.303.423

99,10%

2 Jumlah rekomendasi hasil kajian yang diimplementasikan oleh unit kerja

3.235.000.000

3.200.369.808

98,92%

3 Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

3.760.620.000

3.083.279.961

81,98%

29

No Indikator Kinerja Utama

Target Anggaran

2021

Realisasi Anggaran

2021

Kinerja Anggaran

4 Persentase dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi Digital yang diimplementasikan

3.075.000.000

2.453.681.169

79,79%

5 Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi yang terpenuhi

2.924.186.000

1.501.798.063

51,35%

6 Persentase desa yang mendapatkan layanan data dan sistem

informasi yang terintegrasi

16.768.234.000

15.715.650.000

93,72%

7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

396.597.500

382.756.663

96,51%

8 Presentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di

Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

726.460.000

698.815.904

96,19%

9 Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal dan APIP lingkup Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang

ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-

Undangan)

30.639.000

30.597.903

99,86%

Kinerja serapan anggaran pada sembilan indikator kinerja utama secara umum mencapai

diatas 90%, kecuali pada tiga indikator. Jika merujuk pada penilaian evaluasi kinerja anggaran yang

berbasis aplikasi SMART, BPI mendapatkan nilai 88,24. Nilai tersebut sedikit dibawah target 89.

Nilai kinerja anggaran BPI menjadi nilai kinerja tertinggi ke-2 dibanding UKE-1 lain. Kinerja

anggaran BPI yang mendapat nilai rendah yaitu indikator konsistensi. Konsistensi antara rencana

penarikan dana dengan realisasi masih terdapat deviasi yang cukup lebar. Hal ini disebabkan

beberapa hal diantaranya penyampaian data kontrak ke KPPN tidak sesuai dengan jadwal dan

pengelolaan UP dan TUP belum maksimal sehingga implikasi penyerapan anggaran masih rendah.

30

BAB IV

Penutup

4.1. Kesimpulan

Secara umum pencapaian kinerja BPI tahun 2021 masih belum sesuai target yang

direncanakan. Dari sembilan indikator kinerja utama, hanya tiga yang telah memenuhi target.

Hal tersebut disebabkan beberapa output utama BPI seperti dokumen perencanaan makro,

rekomendasi pengembangan kebijakan, dan rekomendasi kebijakan pengembangan daya saing

belum dapat diimplementasikan oleh stakeholder unit kerja eselon I teknis lain. Ketiga output

tersebut pada dasarnya merupakan masukan bagi unit kerja eselon I teknis untuk menyusun

perencanaan kegiatan pada saat t-1. Sementara pada tahun 2021 setiap uke I telah

melaksanakan kegiatan yang direncanakan dari awal tahun. Hal inilah yang menyebabkan

output dokumen perencanaan makro, rekomendasi pengembangan kebijakan, dan

rekomendasi kebijakan pengembangan daya saing yang disusun tahun 2021 belum dapat

diimplementasikan di tahun berjalan.

4.2.Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja BPI tahun 2021, terdapat beberapa hal perlu dilakukan

pembenahan dan penguatan sebagai berikut:

1. Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif dengan stakeholder baik internal maupun

eksternal kementerian. Melibatkan pegawai lintas uke I dalam kegiatan strategis BPI.

Kolaborasi dengan UKE I lain mulai dari proses perencanaan, penyusunan, dan evaluasi

rekomendasi kebijakan dan perencanaan makro pembangunan desa, sehingga bisa

diimplementasikan.

2. Melakukan evaluasi dan penataan pegawai di lingkup sesuai peta kebutuhan pegawai,

berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.

3. Membuat perencanaan aktivitas yang akan dilakukan secara rinci pada setiap kegiatan,

sehingga dapat mengurangi frekuensi revisi DIPA dan konsisten terhadap rencana

penarikan dana.

4. Memberikan prioritas penyusunan regulasi yang dibutuhkan sehingga dapat mewujudkan

prakondisi lingkungan kerja birokrasi yang efektif dan efisien.

5. Mendorong Sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE) untuk segera

diimplementasikan di seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Desa PDTT.

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI

KINERJA PEMERINTAH 2021

Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

i

KATA PENGANTAR

Program kegiatan tahun anggaran 2021 merupakan implementasi dari salah

satu bagian Renstra 2020 - 2024 yang diwujudkan dalam Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Trasmigrasi, tahun 2021 dalam memberikan arah dan fokus bagi peningkatan kinerja

Pusat Data dan Informasi dalam melaksanakan tugasnya, yaitu melaksanakan

pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah

tertinggal dan transmigrasi.

Untuk mengetahui tingkat capaian kinerja pelaksanaan program kegiatan

dalam rangka evaluasi dan analisis keberhasilan dan kendala yang dihadapi dalam

menentukan kebijakan / penyempurnaan kegiatan kedepan dilaksanakan monitoring

dan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan serta kendala yang

dihadapi dalam menentukan kebijakan /penyempurnaan kegiatan kedepan. Rencana

kinerja (Performance Plan) tahun 2021 pada dasarnya merupakan sasaran kinerja

yang ingin dicapai tahun 2021. Laporan Kinerja tahun 2021, merupakan laporan

pertanggungjawaban penggunaan anggaran dan progres kegiatan Pusat Data dan

Informasi, BPI, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi dalam mencapai sasaran – sasaran yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi

Akhir kata, diharapkan Laporan Kinerja tahun 2021 menjadi laporan

pertanggungjawaban atas kinerja dan menjadi evaluasi untuk menilai kinerja Pusat

Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, BPI,

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagai

bahan masukan perbaikan kedepan.

Jakarta, Desember 2021

Kepala Pusat Data dan Informasi

Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi

Dr. Ivanovich Agusta, SP, M.Si

NIP. 19700816 199702 1 001

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Menyatakan bahwa Pusat

Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

dipimpin oleh Kepala Pusat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi yang bertugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang

pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi. Laporan

Kinerja disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 tahun 2017 tentang

Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. .

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2021

Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

didukung dengan anggaran semula sebesar Rp.50.833.000.000,- (Lima Puluh Milyar

Delapan Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah) namun terdapat pengurangan anggaran

atau refocusing anggaran sebesar Rp.17.379.960.000,- (Tujuh Belas Milyar Tiga

Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) karena

terdapat revisi anggaran untuk penanggulangan Covid-19, sehingga dukungan

anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi tahun anggaran 2021 menjadi Rp.33.453.040.000,- (Tiga Puluh Tiga

Milyar Empat Ratus Lima Puluh Tiga Empat Puluh Ribu Rupiah) sehingga terdapat

beberapa kegiatan yang di hapuskan. Dana tersebut bersumber dari Pengelolaan

Data dan Informasi Internal, Pengelolaan Data dan Informasi Ekstrenal serta

Dukungan P3PD (Loan World Bank). Atas hasil kinerja Pusat Data dan Informasi,

sasaran kegiatan Pusdatin dapat dikatakan telah memenuhi target, hal ini ditunjukan

dengan capaian kinerja yang diperoleh atas Indikator Kinerja Utama (IKU) Pusdatin

yang pertama yaitu Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

iii

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang terpenuhi yaitu melampaui target sebesar

100% serta IKU yang ketiga Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan

Sistem Informasi yang Terintegrasi sebesar 98%, namun ada 2 IKU yang belum

mencapai target yaitu Indeks Kepuasan Penggunan Layanan/ Pegawai Internal

Kementerian Terhadap Kualitas Layanan Data Informasi sebesar 3.47 dan Jumlah

Kebijakan dan Regulasi Pusat Data dan Informasi yang Ditetapkan pada Tahun yang

Bersangkutan sebesar 2 target yang baru tercapai.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF................................................................................................................................ ii

BAB I ........................................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1

1. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1

2. Uraian Tugas dan Fungsi ............................................................................................................. 2

1.1 Tugas ................................................................................................................................... 2

1.2 Fungsi .................................................................................................................................. 2

3. Struktur Organisasi...................................................................................................................... 3

4. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................................... 7

1.3 Maksud ................................................................................................................................ 7

1.4 Tujuan ................................................................................................................................. 8

5. Strategic Issued (Permasalahan Utama) ..................................................................................... 8

6. Sistematika Penyajian ................................................................................................................. 9

BAB II ..................................................................................................................................................... 11

PERENCANAAN KINERJA ....................................................................................................................... 11

1. Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi 2021-2024.................................................................................................................... 11

2. Rencana Kerja ........................................................................................................................... 15

3. Perjanjian Kinerja tahun 2021 ................................................................................................... 16

BAB III .................................................................................................................................................... 19

AKUNTABILITAS KINERJA....................................................................................................................... 19

1. Capaian Kinerja ......................................................................................................................... 19

1.1 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020 dengan Capaian Tahun 2021 ....................... 24

1.2 Faktor Penyebabab Target Kinerja Tidak Tercapai ........................................................... 27

1.3 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan

Pencapaian .................................................................................................................................... 27

1.4 Analisis Keberhasilan dan Kegagalan atau peningkatan/Penurunan Kinerja dan Alternatif

Solusi yang telah dilakukan. .......................................................................................................... 30

2. Realisasi anggaran .............................................................................................................. 32

BAB IV .................................................................................................................................................... 34

PENUTUP ............................................................................................................................................... 34

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi PDDTT, 2021 .............................. 4

Gambar 2. Diagram Jumlah ASN Pusdatin Berdasarkan Jabatan, 2021 ............................... 5

Gambar 3. Diagram Jumlah Pegawai ASN Pusdatin Berdasarkan Golongan/Ruang, 2021 .. 6

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Pegawai ASN Pusdatin Berdasarkan Jabatan, 2021 ................................... 5

Tabel 2. Komposisi Jenjang Jabatan Struktural dan Fungsional Pegawai Pusdatin, 2021 .... 6

Tabel 3. Komposisi Jabatan Struktural dan Fungsional Pusdatin, 2021 ................................ 7

Tabel 4. Arah Kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, DTT ........................ 12

Tabel 5. Indikator Kinerja Utama Pusdatin 2021-2024 ........................................................ 14

Tabel 6. Kegiatan yang Mendukung IKU Pusdatin 2021 ..................................................... 15

Tabel 7. Perjanjian Kinerja Pusdatin 2021 (sebelum refocusing anggaran) ......................... 16

Tabel 8. Perjanjian Kinerja Pusdatin 2021 (setelah refocusing anggaran) ........................... 17

Tabel 9. Capaian Kinerja Pusdatin 2021 ............................................................................. 20

Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja 2020 dan 2021 ................................................... 24

Tabel 11. IKU BPI yang menjadi casscading Pusdatin ........................................................ 27

Tabel 12. Realisasi Anggaran Pusdatin 2021 ...................................................................... 32

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Untuk menjalankan amanat Presiden Jokowi untuk melakukan reformasi birokrasi,

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah

melakukan perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK), pijakan dilakukan

perubahan SOTK ini adalah Peraturan Presiden Nomor 85 tahun 2020 yang telah

dilanjuti dengan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 15 Tahun 2020.

Penyederhanaan birokrasi merupakan amanat yang disampaikan Presiden RI

Joko Widodo saat Pelantikan Presiden 2019-2024 pada 20 Oktober 2019. Jabatan

struktural akan disederhanakan menjadi dua level. Perampingan birokrasi

dimaksudkan untuk mewujudkan birokrasi yang dinamis, lincah (agile), dan

profesional dalam upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi guna mendukung

kinerja pemerintah kepada publik. Untuk percepatan penyederhanaan birokrasi,

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)

mendorong seluruh pimpinan instansi pemerintah untuk melaksanakan langkah-

langkah strategis dan konkret. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri

PANRB nomor 384, 390, dan 391 Tahun 2019 yang ditujukan kepada Menteri

Kabinet Indonesia Maju, Gubernur, serta para Wali kota dan Bupati tentang

Langkah Strategis dan Konkret Penyederhanaan Birokrasi. Kesembilan langkah

strategis tersebut dimulai dengan mengidentifikasi unit kerja eselon III, dan IV

yang dapat disederhanakan dan dialihkan jabatan strukturalnya sesuai peta

jabatan di masing-masing instansi.

Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigarsi memiliki dua (2) Sasaran Kegiatan pada tahun 2021 yaitu:

a. Tersedianya Layanan Data dan Informasi Pembangunan Desa dan

Perdesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi s jumlah data

dan informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan

b. Tersedianya kebijakan dan regulasi Pusat Data dan Informasi.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

2

Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigarsi memiliki emapt (4) Indikator Kinerja Utama pada tahun 2021 yaitu:

a. Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi yang Terpenuhi.

b. Indeks Kepuasan Pengguna Layanan/ Pegawai Internal Kementerian

Terhadap Kualitas Layanan Data dan Informasi.

c. Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan Sistem Informasi

yang Terintegrasi, dan

d. Jumlah Kebijakan dan Regulasi Data dan Informasi yang Ditetapkan pada

Tahun yang Bersangkutan.

2. Uraian Tugas dan Fungsi

1.1 Tugas

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Nomor 15 tahun 2020, Pusat Data dan Informasi

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mempunyai

tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang

pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi

dalam Pasal 259, Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi.

1.2 Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Nomor 15 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi,

Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi yang tertuang didalam pasal 260 mempunyai fungsi sebagai

berikut:

a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan

sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi, pengelolaan data

dan informasi, serta pengembangan kerja sama data dan informasi

pembangunan desa, dan perdesaan, daerah tertinggal, dan

transmigrasi;

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

3

b. pelaksanaan penyusunan pengembangan sistem informasi,

pengelolaan teknologi informasi, pengelolaan data dan informasi, serta

pengembangan kerja sama data dan informasi pembangunan desa,

dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;

c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

pengembangan sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi,

pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan kerja sama data

dan informasi pembangunan desa, dan perdesaan, daerah tertinggal,

dan transmigrasi; dan

d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan

Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Nomor 16 tahun 2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan

Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Pengelompokan uraian fungsi Pusat Data dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 535 terdiri atas:

a. kelompok substansi pengembangan sistem informasi;

b. kelompok substansi pengelolaan teknologi informasi;

c. kelompok substansi pengelolaan data dan informasi; dan

b. kelompok substansi pengembangan kerja sama data dan informasi.

3. Struktur Organisasi

Dengan adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK Baru) di

Lingkungan KDPDTT. Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 15 tahun 2020 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja KDPDTT pasal 261 Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai berikut:

a. Kepala Pusat Data dan Informasi

b. Subbagian Tata Usaha; dan

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

4

Selain itu, jika dilihat dari Uraian Fungsi Kelompok Substansi, berdasarkan

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 16 tahun 2020 Tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi

Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan KDPDTT sesuai

dengan Pasal 536 bahwa Pengelompokan uraian fungsi Pusat Data dan Informasi

Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

535 terdiri atas:

a. kelompok substansi pengembangan sistem informasi;

b. kelompok substansi pengelolaan teknologi informasi;

b. kelompok substansi pengelolaan data dan informasi; dan

c. kelompok substansi pengembangan kerja sama data dan informasi.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dimandatkan kepada Pusat Data dan

Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkompeten. Jumlah

pegawai Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi berdasarkan jabatannya sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi PDDTT, 2021

Kepala Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Kelompok Substansi Pengembangan Kerja Sama dan Informasi

Kelompok Substansi

Pengelolaan Data dan Informasi

Kelompok Jabatan

Fungsional

Kelompok Substansi

Pengelolaan Teknologi Informasi

Kelompok Substansi

Pengebangan Sistem Informasi

Kepala Subbagian Tata Usaha,

Pusdatin

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

5

Adapun total jumlah pegawai ASN di Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, sebanyak 53 pegawai.

Jumlah pegawai ASN Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan jabatan ditunjukan dengan diagram

dibawah ini:

Tabel 1. Jumlah Pegawai ASN Pusdatin Berdasarkan Jabatan, 2021

Sumber: Nominatif Pegawai Pusdatin November 2021

Gambar 2. Diagram Jumlah ASN Pusdatin Berdasarkan Jabatan, 2021

Adapun total jumlah pegawai ASN di Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, berdasarkan pangkat/golongan ditunjukan

dengan diagram dibawah ini:

NO JABATAN JUMLAH

1 Jabatan Tinggi Pratama (Eselon II) 1

2 Jabatan Pengawas (Eselon IV) 1

3 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 33

4 Jabatan Pelaksana (JFU) 18

JUMLAH 53

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

6

Gambar 3. Diagram Jumlah Pegawai ASN Pusdatin Berdasarkan Golongan/Ruang,

2021

Tabel 2. Komposisi Jenjang Jabatan Struktural dan Fungsional Pegawai Pusdatin,

2021

NO JENJANG JABATAN JUMLAH

1 JPT Pratama (Es-2) 1

2 Jabatan Pengawas (Es-4) 1

3 JFT Madya 3

4 JFT Muda 9

6 JFT Pertama 17

7 JFT Terampil 2

8 Jabatan Pelaksana 20

TOTAL 53

Sumber: Nominatif Pegawai Pusdatin November 2021

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

7

Tabel 3. Komposisi Jabatan Struktural dan Fungsional Pusdatin, 2021

NO NAMA JABATAN JUMLAH

1 Kepala Pusat Data dan Informasi 1

2 Kepala Subbagian Tata Usaha 1

3 Administrasi Persuratan 2

4 Analis Data dan Informasi 3

5 Analis Kebijakan 4

6 Analis Organisasi dan Tata Laksana 1

7 Analis Pemberdayaan Masyarakat 1

8 Analis Tata Usaha 1

9 Analis Sistem Informasi dan Jaringan 6

10 Analis Produk Hukum 1

11 Arsiparis 2

12 Peneliti 1

13 Pengadministrasi Pertanahan 1

14 Pengadministrasian Perencanaan dan Program 1

15 Pengelola Data 1

16 Pengelola Keuangan 1

17 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 1

18 Penggerak Swadaya Masyarakat 9

19 Pranata Komputer 8

20 Perencana 1

21 Statistisi 6

JUMLAH 53

Sumber: Nominatif Pegawai Pusdatin November 2021

4. Maksud dan Tujuan

1.3 Maksud

Laporan kinerja ini disusun untuk memberikan gambaran tentang capaian

kinerja, dan capaian anggaran serta output yang telah dilakukan Pusat Data

dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada

tahun 2021.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

8

1.4 Tujuan

a. Sebagai informasi capaian kinerja dan capaian anggaran pada tahun

2021.

b. Sebagai informasi perbandingan antara realisasi kinerja dan capaian

kinerja tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

c. Sebagai bahan masukan untuk membuat kebijakan atau pengambilan

keputusan bagi pimpinan, dan

d. Sebagai informasi peningkatan atau penurunan kinerja serta solusi yang

diberikan.

e. Sebagai bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam rangka

koordinasi pengelolaan data dan informasi desa, daerah tertinggal dan

transmigrasi terhadap pelaksanaan kegiatan.

5. Strategic Issued (Permasalahan Utama)

Unit Kerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertrtinggal dan

Transmigrasi merupakan unit kerja eselon II dibawah unit kerja eselon I Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, maka

dari itu mandat dari Pusdatin adalah mendukung program kegiatan dari BPI

sebagaimana tertuang didalam IKU BPI yang menjadi tanggung jawab Pusdatin

adalah sebagai berikut:

a. Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),

b. Persentase Kebutuhan Data dan Infromasi Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi yang Terpenuhi, dan

c. Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan Sistem Informasi

yang Terintegrasi.

Dalam mendukung program kegiatantersebut, maka strategi yang dilaksanakan

Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi adalah:

a. Menyiapkan sistem informasi untuk mendukung pengelolaan data desa,

daerah tertinggal dan transmigrasi.

b. Meningkatkan kapasitas server dan bandwith dalam mendukung pengelolaan

data dan informasi.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

9

c. Melakukan kerjasama dengan K/L/D/I dalam integrasi data dan informasi.

d. Menyiapkan, mendorong dan mengawasi operasionalnya Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

6. Sistematika Penyajian

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Sistematika penyusunan Laporan Kinerja adalah sebagai berikut:

Ringkasan Eksekutif

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan

utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai

berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini

dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar

nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang

telah dilakukan;

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

10

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaianpernyataan kinerja).

b. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan

yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai

dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Lampiran:

1) Perjanjian Kinerja

2) Lain-lain yang dianggap perlu

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

1. Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi 2021-2024.

Melalui Rencana Panjang Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,

sesuai dengan Peraturan Presiden No. 18 tahun 2020 tentang Rencana Panjang

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pembangunan Perdesaan

(desa, kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal) pada

RPJMN 2020-2024 merupakan instrumen pemerataan pembangunan. Namun

lazimnya, pembangunan perdesaan juga merupakan instrumen pertumbuhan.

Pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan transmigrasi telah

menumbuhkan ribuan desa definitif baru, kecamatan, kabupaten bahkan sebagai

ibu kota provinsi. Pembangunan desa-desa dan kawasan perdesaan juga telah

menumbuhkan simpul-simpul pertumbuhan baru. Pembangunan desa lebih jelas

arahnya mengikuti tujuan pembangunan desa berkelanjutan yang disebut dengan

SDGs Desa dengan ditetapkannya 18 tujuan SDGs Desa. Peran perdesaan

menjadi sangat penting karena hampir sebagian besar wilayah negara Indonesia

merupakan perdesaan, sehingga dengan dibangunnya perdesaan akan

memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pembangunan

perdesaan akan lebih mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal untuk

dapat meningkatkan keunggulan kolaboratif dan daya saing dengan

memanfaatkan teknologi tepat guna dan teknologi digital untuk dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan dengan dukungan data dan

informasi yang akurat dan ter-update.

Berdasarkan arah kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi. Bersifat mendukung arah kebijakan dan strategis

nasional pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi. Adapun arah

kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi yaitu tertuang didalam tabel sebagai berikut:

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

12

Tabel 4. Arah Kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, DTT

Arah Kebijakan Strategi

Mengarusutamakan

Pembangunan Desa

Berkelanjutan (SDGs Desa)

Menyusun kebijakan sebagai instrument

koordinasi lintas pemangku kepentingan dalam

pembangunan desa

Menyiapkan data yang tepat, akurat dan real

time berbasis warga dan desa

Mengintegrasikan semua program dan kegiatan

di internal Kementerian Desa, PDT dan

transmigrasi dalam mendukung pencapaian

SDGs Desa

Pengembangan teknologi tepat

guna, teknologi tinggi dan

teknologi digital

Pengembangan teknologi untuk kegiatan

produksi, pengolahan, pemasaran, distribusi,

dan pembiayaan

Integrasi data dan informasi perdesaan baik

numerik maupun spasial

Meningkatkan ketersediaan prasarana teknologi

telekomunikasi

Pengembangan e-commerce, e-logistic dan

fintech di perdesaan melalui Desa Digital

Peningkatan sinergitas dan

kolaborasi pembangunan

perdesaan (Desa, daerah

tertinggal, dan transmigrasi) antar

K/L/D/M.

Meningkatkan keterpaduan perencanaan,

pemrograman dan penganggaran, monitoring

dan evaluasi

Meningkatkan dukungan manajemen

Meningkatkan dukungan kebijakan strategis,

inovasi serta data dan informasi.

Sumber: Rencana Startegis Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal dan Tranmigrasi 2020-2024.

Sesuai dengan arah kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi, Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigarsi memiliki dua (2) Sasaran Kegiatan pada tahun 2021

yaitu:

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

13

a. Tersedianya Layanan Data dan Informasi Pembangunan Desa dan

Perdesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi s jumlah data

dan informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan

b. Tersedianya kebijakan dan regulasi Pusat Data dan Informasi.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

14

Tabel 5. Indikator Kinerja Utama Pusdatin 2021-2024

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

15

Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigarsi

memiliki empat (4) Indikator Kinerja Utama pada tahun 2021 yaitu:

a. Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi yang Terpenuhi.

b. Indeks Kepuasan Pengguna Layanan/ Pegawai Internal Kementerian Terhadap

Kualitas Layanan Data dan Informasi.

c. Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan Sistem Informasi yang

Terintegrasi, dan

d. Jumlah Kebijakan dan Regulasi Data dan Informasi yang Ditetapkan pada Tahun

yang Bersangkutan.

2. Rencana Kerja

Rencana Kerja Pusat Data dan Informasi memiliki kegiatan yang mendukung

terlaksananya untuk mewujudnya ketercapaian Indikator Kinerja Utama Pusdatin,

terdapat Kegiatan yang mendukung IKU terlihat didalam tabel dibawah ini.

Tabel 6. Kegiatan yang Mendukung IKU Pusdatin 2021

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

16

3. Perjanjian Kinerja tahun 2021

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan

kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan

tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya

terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target

kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan

tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap

tahunnya (pengertian perjanjian kinerja menurut Permenpan RB No. 53 Tahun

2014).

Perjanjian Kinerja Pusat Data dan Informasi ditetapkan secara berjenjang

sebagai ukuran capaian kinerja dan sasaran strategis organisasi, Perjanjian

Kinerja Pusat Data dan Informasi Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Perjanjian Kinerja Pusdatin 2021 (sebelum refocusing anggaran)

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target

(1) (2) (3) (4)

1. Tersedianya Layanan Data

dan Informasi Pembangunan

Desa dan Perdesaan,

Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi.

Persentase Kebutuhan

Data dan Informasi Desa,

Pembangunan Daerah

Tertinggal dan

Transmigrasi yang

terpenuhi.

95%

Indeks Kepuasan

Pengguna Layanan/

Pegawai Internal

Kementerian Terhadap

3.5

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

17

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target

(1) (2) (3) (4)

Kualitas Layanan Data

dan Informasi.

Persentase Desa yang

Mendapatkan Layanan

Data dan Sistem

Informasi yang

terintegrasi.

80%

2. Tersedianya Kebijakan dan

Regulasi Pusat Data dan

Informasi.

Jumlah Kebijakan dan

Regulasi Data dan

Informasi yang

Ditetapkan pada tahun

yang Bersangkutan.

4

Tabel 8. Perjanjian Kinerja Pusdatin 2021 (setelah refocusing anggaran)

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target

(1) (2) (3) (4)

1. Tersedianya Layanan Data

dan Informasi Pembangunan

Desa dan Perdesaan,

Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi.

Persentase Kebutuhan

Data dan Informasi Desa,

Pembangunan Daerah

Tertinggal dan

Transmigrasi yang

terpenuhi.

70%

Indeks Kepuasan

Pengguna Layanan/

Pegawai Internal

Kementerian Terhadap

Kualitas Layanan Data

dan Informasi.

3.5

Persentase Desa yang

Mendapatkan Layanan

80%

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

18

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target

(1) (2) (3) (4)

Data dan Sistem

Informasi yang

terintegrasi.

2. Tersedianya Kebijakan dan

Regulasi Pusat Data dan

Informasi.

Jumlah Kebijakan dan

Regulasi Data dan

Informasi yang

Ditetapkan pada tahun

yang Bersangkutan.

4

Dikarenakan adanya refocusing anggaran akibat Pandemi Covid-19 target pada

IKU pertama Pusdatin yaitu Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang terpenuhi targetnya

diturunkan menjadi 70% yang semula 95%, hal ini dikhawatirkan tidak akan

tercapainya target oleh karena itu target diturunkan sebesar 25%.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

1. Capaian Kinerja

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman

evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Kementerian PAN dan RB telah melakukan evaluasi pelaksanaan akuntabilitas

kinerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi. Tujuan dari evaluasi secara garis besar adalah untuk menilai

tingkat akuntabilitas kinerja atau pertanggungjawaban atas hasil (Outcome)

terhadap penggunaan anggaran dalam rangka mewujudkan pemerintahan

yang berorientasi pada hasil (Result Oriented Government) serta memberikan

saran perbaikan yang diperlukan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja atas kinerja yang sudah diperjanjikan

untuk mencapai sasaran strategis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

dalam Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021-2024. Pengukuran kinerja

indikator masing-masing yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja untuk menilai

keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja dilakukan dengan cara

membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator

kinerja utama. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut

dapat diilustrasikan dalam tabel Formulir Pengukuran Kinerja Pusat Data dan

Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun

2021, secara umum dari 2 (dua) Sasaran kegiatan Pusdatin tahun 2021 yang

ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja, capaian kinerja dapat

disimpulkan masih ada beberapa yang belum tercapai dan mengarah kepada

pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan, serta dapat mendukung

terwujudnya capaian target sasaran strategis dari Pusat Data dan Informasi

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

20

Tabel 9. Capaian Kinerja Pusdatin 2021

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama Target

Realisasi

(%) Realisasi Anggaran Keterangan

1. Tersedianya

Layanan Data dan

Informasi

Pembangunan

Desa dan

Perdesaan,

Pembangunan

Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi.

Persentase

Kebutuhan Data

dan Informasi Desa,

Pembangunan

Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi

yang terpenuhi

70% 100% Rp. 1.145.186.585 ✓ Target kebutuhan data yang harus

dipenuhi tahun 2021 sebanyak 12

jenis data.

✓ Realisasi kebutuhan data dan

informasi sebesar 100%, lebih besar

dari target.

✓ Kebutuhan data yang telah dipenuhi

meliputi : Data Bumdes, Data

APBDes 2018-2020, Data Lokasi

Permukiman Transmigrasi Bina,

Data Penggunaan Realisasi DD

2018-2020, Data Penggunaan DD

untuk Stunting, Data Penggunaan

DD untuk Disabilitas, Data SDGs

Desa, Data Desa yang belum

Teraliri Listrik, Data Realisasi

Penggunaan DD 2021, Data Peta

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

21

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama Target

Realisasi

(%) Realisasi Anggaran Keterangan

Sebaran Lokasi Transmigrasi, Data

Kemiskinan Ekstreme 35 Kab. di 7

Prov, dan Data Pelatihan SDM

Desa.

Indeks Kepuasan

Pengguna Layanan/

Pegawai Internal

Kementerian

Terhadap Kualitas

Layanan Data dan

Informasi.

3.5 3.47 Rp. 347.690.581 Survei dilakukan terhadap responden

(pengguna layanan data) di lingkungan

internal KDPDTT dan dari K/L lain

(Kemenko PMK, dan Kemenko

Perekonomian) menggunakan

instrumen indeks kepuasan pengguna

layanan data dan informasi.

Persentase Desa

yang Mendapatkan

Layanan Data dan

Sistem Informasi

yang terintegrasi.

80% 98% Rp. 2.2277.207.917 ✓ Realisasi desa yang mendapat

layanan data dan sistem informasi

terintegrasi tahun 2021 sebanyak

74.055 desa atau 98% dari target

seluruh desa 74.961 desa

(kepmendagri No.146.1-4717/ thn

2020).

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

22

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama Target

Realisasi

(%) Realisasi Anggaran Keterangan

✓ Telah dilakukan proses

pengembangan beberapa aplikasi

terintegrasi yaitu aplikasi SDGs

desa, IDM, monev Dana Desa, dan

Bumdes.

✓ Kendala yang dihadapi masih

terdapat desa yang belum teraliri

jaringan internet

2. Tersedianya

Kebijakan dan

Regulasi Pusat

Data dan Informasi.

Jumlah Kebijakan

dan Regulasi Data

dan Informasi yang

Ditetapkan pada

tahun yang

Bersangkutan

4 2 Rp. 1.321.659.837 ✓ Telah tesedia 2 bahan kebijakan dan

regulasi Pusdatin yaitu:

1. Renstra Pusdatin 2021-2024

2. Peraturan Menteri Desa, PDT

dan Transmigrasi RI No. 20

Tahun 2021 tentang Satu Data

Bidang desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

23

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama Target

Realisasi

(%) Realisasi Anggaran Keterangan

✓ Kendalanya akibat refocusing

anggaran sehingga 2 target

kebijakan belum terpenuhi.

Sumber: https://sakip.kemendesa.go.id/admin/iku/target_capaian/hasilanggaranku

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

24

1.1 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020 dengan Capaian Tahun 2021

Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja 2020 dan 2021

Tahun Indikator Kinerja Utama Target Capaian (%) Ket.

Tahun 2020

Jumlah data dan informasi di

Bidang Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi

yang tepat dan akurat

3 Paket (Data

dan Dokumen)

82.72% ✓ Pengelolaan Data dan Informasi Bidang

Desa sudah terealisasi 9 jenis data dari 11

jenis data (72,23%).

✓ Pengelolaan data dan Informasi

Bidang PDTT sudah terealisasi 32 jenis

data dari 39 jenis data (82%).

Persentase layanan Sistem

Informasi dan Dukunan e-

Government yang diberikan

dan dimanfaatkan UKE I

75 Layanan 100% ✓ Terlaksananya kegiatan pelayanan

penyediaan jaringan aplikasi di

Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi.

✓ Terlaksananya Pengembangan aplikasi

di Kementerian Desa PDT dan

Transmigrasi

Tahun 2021

Persentase Kebutuhan Data

dan Informasi Desa,

Pembangunan Daerah

70% 100% Terpenuhi 12 Jenis data pada tahun 2021.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

25

Tahun Indikator Kinerja Utama Target Capaian (%) Ket.

Tertinggal dan Transmigrasi

yang terpenuhi

Indeks kepuasan pengguna

layanan/ pegawai internal

kementerian terhadap

kualitas layanan data dan

informasi

3.5 3.47 Survei telah dilakukan dilingkungan

Kementerian DPDTT dan K/L lain seperti

Kemenko PMK dan Kemenko Perekonomian.

Persentase desa yang

mendapatkan layanan data

dan sistem informasi yang

terintegrasi

80% 98% ✓ 73.850 Desa yang telah menggunakan

aplikasi Indeks Desa Membangun.

✓ 74.055 Desa yang telah menggunakan

aplikasi Monev Dana Desa.

✓ 46.788 Desa yang telah menggunakan

aplikasi SDGs Desa.

✓ 35.813 Desa yang telah menggunakan

aplikasi Bumdes

Jumlah kebijakan dan

regulasi pusat data dan

informasi yang ditetapkan

pada tahun yang

bersangkutan

4 2 ✓ Telah tesedia 2 bahan kebijakan dan

regulasi Pusdatin yaitu:

1. Renstra Pusdatin 2021-2024

2. Peraturan Menteri Desa, PDT dan

Transmigrasi RI No. 20 Tahun 2021

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

26

Tahun Indikator Kinerja Utama Target Capaian (%) Ket.

tentang Satu Data Bidang desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi

Berdasarkan Tabel 10 secara umum capaian Indikator Kinerja Utama pada tahun 2020 dan tahun 2021 mengalami peningkatan

hingga melebihi target sampai 100%. Jika dilihat dari rata-rata capaian target pada IKU pertama tahun 2020 capiannya mencapai

82.72% dengan tersedianya 3 paket data Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pada tahun 2021 IKU pertama telah

mencapai target yakni hingga 100% dengan tercapainya tersedianya 12 Jenis data pada tahun 2021. Untuk IKU persentase

layanan sistem informasi juga telah mencapai target sebesar 100%. Dengan adanya Struktur Organisasi dan Tata Kerja Baru

Kementerin Desa, PDT dan Transmigrasi pada tahun 2021 untuk IKU nomor dua (2) Indeks kepuasan pengguna layanan/ pegawai

internal kementerian terhadap kualitas layanan data dan informasi serta IKU nomor empat (4) Jumlah kebijakan dan regulasi pusat

data dan informasi yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan, kedua IKU tersebut belum bisa dibandingkan karena IKU

Tersebut merupakan IKU baru karena adanya SOTK baru pada tahun 2021.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

27

1.2 Faktor Penyebabab Target Kinerja Tidak Tercapai

Dari 4 (empat) Indikator Kinerja Utama Pusdatin terdapat 2 (dua) Indikator

Kinerja Utama yang belum memenuhi target yaitu di Indikator Kinerja Utama

kedua yang berbunyi Indeks kepuasan pengguna layanan/ pegawai internal

kementerian terhadap kualitas layanan data dan informasi, dan Indikator

Kinerja Utama keempat yang berbunyi Jumlah kebijakan dan regulasi pusat

data dan informasi yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan. Faktor

penyebab target belum tercapai dikarenakan survei belum dilakukan secara

menyeluruh dan terdapat refocusing anggaran yang mengakibatkan target

belum tercapai serta adanya desa yang belum teraliri internet.

1.3 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Ataupun

Kegagalan Pencapaian

Pusdatin merupakan Unit Kerja Eselon II yang menunjang terlaksananya

program kegiatan dari Eselon I yaitu Badan Pengembangan dan Informasi

Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi oleh karena itu Terdapat tiga (3)

IKU BPI yang masuk kedalam tanggung jawab Pusdatin yaitu sebagai

berikut:

Tabel 11. IKU BPI yang menjadi casscading Pusdatin

No. Indikator

Kinerja Utama

Target Realisasi Keterangan

1. Indeks

Penerapan

Sistem

Pemerintahan

Berbasis

Elektronik

(SPBE)

3 2.75 ✓ Indeks SPBE yang

ditetapkan oleh Kementerian

PAN-RB, Kementerian Desa

pada tahun 2021

mendapatkan nilai 2,75.

✓ Beberapa aspek SPBE yang

dinilai kurang adalah :

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

28

No. Indikator

Kinerja Utama

Target Realisasi Keterangan

a. Penerapan manajemen

SPBE.

b. Audit TIK.

c. Aplikasi yang telah

dibangun BPI meliputi:

-Pengguna internal (

Simpeg, E-Persuratan,

E-Absensi , E-Kinerja,

sipukat, aplikasi Monev

Dana Desa, dll ), dan

-Pengguna eksternal :

Sistem Informasi Desa

(SID), dll

✓ Penggunaan aplikasi belum

seluruhnya diterapkan

secara optimal.

2. Persentase

Kebutuhan Data

dan Informasi

Desa,

Pembangunan

Daerah

Tertinggal dan

Transmigrasi

yang terpenuhi

70% 100% ✓ Target kebutuhan data yang

harus dipenuhi tahun 2021

sebanyak 11 jenis data.

✓ Realisasi kebutuhan data

dan informasi sebesar 100%,

lebih besar dari target.

✓ Kebutuhan data yang telah

dipenuhi meliputi:

Data Bumdes, Data APBDes

2018-2020, Data Lokasi

Permukiman Transmigrasi

Bina, Data Penggunaan

Realisasi DD 2018-2020,

Data Penggunaan DD untuk

Stunting, Data Penggunaan

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

29

No. Indikator

Kinerja Utama

Target Realisasi Keterangan

DD untuk Disabilitas, Data

SDGs Desa, Data Desa yang

belum Teraliri Listrik, Data

Realisasi Penggunaan DD

2021, Data Peta Sebaran

Lokasi Transmigrasi, Data

Kemiskinan Ekstreme 35

Kab. di 7 Prov, dan Data

Pelatihan SDM Desa.

3. Persentase desa

yang

mendapatkan

layanan data dan

sistem

informasi yang

terintegrasi

80% 98% ✓ Realisasi desa yang

mendapat layanan data dan

sistem informasi terintegrasi

tahun 2021 sebanyak

74.055 desa atau 98% dari

target seluruh desa 74.961

desa (kepmendagri

No.146.1-4717/ thn 2020).

✓ Telah dilakukan proses

pengembangan beberapa

aplikasi terintegrasi yaitu

aplikasi SDGs desa, IDM,

monev Dana Desa, dan

Bumdes.

✓ Kendala yang dihadapi

masih terdapat desa yang

belum teraliri jaringan

internet.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

30

1.4 Analisis Keberhasilan dan Kegagalan atau peningkatan/Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan.

No. Indikator Kinerja Utama Target Capaian Keterangan

1. Persentase Kebutuhan Data dan

Informasi Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi yang terpenuhi

70% 100% Terpenuhi 12 Jenis data pada tahun 2021.

1. Data Bumdes

2. Data APBDes 2018-2020

3. Data Lokasi Permukiman Transmigrasi Bina

4. Data Penggunaan Realisasi DD 2018-2020

5. Data Penggunaan DD untuk Stuntng

6. Data Penggunaan DD untuk Disabilitas

7. Data SDGs Desa

8. Data Desa yang belum Teraliri Listrik

9. Data Realisasi Penggunaan DD 2021

10. Data Peta Sebaran Lokasi Transmigrasi

11. Data Kemiskinan Ekstreme 35 Kab. di 7 Prov

12. Data Pelatihan SDM Desa

2. Indeks kepuasan pengguna

layanan/ pegawai internal

kementerian terhadap kualitas

layanan data dan informasi

3.5 3.47 Survei telah dilakukan dilingkungan Kementerian DPDTT dan K/L

lain seperti Kemenko PMK dan Kemenko Perekonomian.

3. Persentase desa yang

mendapatkan layanan data dan

80% 98% ✓ 73.850 Desa yang telah menggunakan aplikasi Indeks Desa

Membangun.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

31

No. Indikator Kinerja Utama Target Capaian Keterangan

sistem informasi yang

terintegrasi

✓ 74.055 Desa yang telah menggunakan aplikasi Monev Dana

Desa.

✓ 46.788 Desa yang telah menggunakan aplikasi SDGs Desa.

✓ 35.813 Desa yang telah menggunakan aplikasi Bumdes

4. Jumlah kebijakan dan regulasi

pusat data dan informasi yang

ditetapkan pada tahun yang

bersangkutan

4 2 ✓ Telah tesedia 2 bahan kebijakan dan regulasi Pusdatin yaitu:

3. Renstra Pusdatin 2021-2024

Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi RI No. 20 Tahun

2021 tentang Satu Data Bidang desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi

Secara umum pencapaian kinerja untuk sasaran pada tahun 2021 dapat dilaksanakan dengan baik terutama ditengah Pandemi Covid-

19 yang belum usai dan adanya refocusing anggaran, Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi berupaya melaksanakan program kegiatan sesuai dengan ketersediaan dana anggaran sehingga kinerja Pusat Data

dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tercapai melalui 2 (dua) Indikator Kinerja Utama yang

melebihi target dalam pencapaiannya. Ada 2 (dua) Indikator Kinerja Utama yang belum mencapai target dikarenakan survei belum

dilakukan secara menyeluruh dan adanya refocusing anggaran yang mengakibatkan target belum tercapai serta adanya desa yang

belum teraliri internet. Solusi yang telah dilakukan Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

dalam hal ini yaitu memaksimalkan anggaran yang ada dalam pelaksanaan kegiatan dan selalu mempercepat proses pelaksanaan

kegiatan.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

32

2. Realisasi anggaran

Anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi tahun 2021 yang semula sebesar sebesar

Rp.50.833.000.000,- karenanya adanya refocusing anggaran sebesar

Rp.17.379.960.000,- untuk penanggulangan Covid-19, sehingga dukungan

anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi tahun anggaran 2021 menjadi Rp.33.453.040.000,- Hal ini

menyebabkan terdapat beberapa kegiatan yang di hapuskan. Realisasi

anggaran Pusat Data dan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi tahun 2021 dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 12. Realisasi Anggaran Pusdatin 2021

Kegiatan Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

Realisasi

Fisik

Pengelolaan

Data dan

Informasi

Eksternal

Rp. 20.528.854.000

Rp. 19.444.505.570 94.72%

95,00%

Rekomendasi

Pengembangan

Desa Digital

Melalui Smart

Village

Rp. 10.000.000.000

- 0,00%

0,00%

Pengelolaan

Data dan

Informasi Desa,

Daerah

Tertinggal dan

Transmigrasi

Rp. 2.924.186.000

Rp. 2.453.681.169 83.91%

92,64%

Total

Rp. 33.453.040.000

Rp. 21.898.186.739

65.45%

93,82%

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

33

Berdasarkan pada tabel tersebut diatas, maka dapat disampaikan bahwa

Realisasi anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi adalah sebesar Rp.21.898.186.739 atau

65.45% dari pagu anggaran sebesar Rp.33.453.040.000,- dengan realisasi

fisik sebesar 93,82%. Target realisasi anggaran hanya sebesar 65.45%

dikarenakan dukungan PHLN realisasinya 0% hal ini disebabkan karena

belum mendapatkan Nol Objection Letter (NOL) World Bank pada kegiatan

Rekomendasi Pengembangan Desa Digital Melalui Smart Village untuk

peralihan kegiatan pada UKE II lain.

Untuk realisasi anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tanpa dukungan PHLN adalah sebesar

Rp.21.898.186.739,- atau 93.37% dari pagu anggaran sebesar

Rp.23.453.040.000,- dengan realisasi fisik 93.82%.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

34

BAB IV

PENUTUP

Laporan kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi tahun 2021 merupakan merupakan wujud pertanggungjawaban

atas capaian kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi untuk mencapai sasaran

kegiatan selama tahun 2021, dan menyajikan tentang keberhasilan dan kegagalan

Pusdatin dalam mencapai sasaran kegiatan dan indikator kinerja utama yang telah

di tetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2021.

Capaian kinerja Pusat Data dan Informasi berdasarkan Indikator Kinerja Utama

adalah sebagai berikut:

1. Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi yang terpenuhi telah terealisasinya kebutuhan

data dan informasi sebesar 100%, lebih besar dari target.

2. Indeks kepuasan pengguna layanan/ pegawai internal kementerian terhadap

kualitas layanan data dan informasi belum memenuhi target yang ditetapkan

yaitu 3.47.

3. Persentase desa yang mendapatkan layanan data dan system informasi yang

terintegrasi telah terealisasi 98% melebihi target yang ditetapkan.

4. Jumlah kebijakan dan regulasi pusat data dan informasi yang ditetapkan pada

tahun yang bersangkutan belum memenuhi target yang ditetapkan hanya

terealisasi 2 kebijakan.

Indikator Kinerja Utama kedua dan keempat merupakan Indikator Kinerja Utama

tambahan dikarenakan adanya Struktur Organisasi dan Tata Kerja baru

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Secara keseluruhan kegiatan Pusat Data dan Informasi PDDTT tahun 2021 telah

dilaksanakan dengan realisasi anggaran sebesar Rp.21.898.186.739,- (Dua Puluh

Satu Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Seratus Delapan Puluh

Enam Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Sembilan Rupiah) atau 65.45% dari total

anggaran sebesar Rp. 33.453.040.000,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Empat Ratus Lima

Puluh Tiga Juta Empat Puluh Ribu Rupiah) dan realisasi fisik sebesar 93.82%.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

35

Target realisasi anggaran sebesar 65.45% dikarenakan Dukungan P3PD

realisasinya 0% hal ini disebabkan karena belum mendapatkan Nol Objection Letter

(NOL) World Bank pada kegiatan Rekomendasi Pengembangan Desa Digital

Melalui Smart Village untuk peralihan kegiatan pada UKE II lain.

Untuk realisasi anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi tanpa dukungan PHLN adalah sebesar

Rp.21.898.186.739,- atau 93.37% dari pagu anggaran sebesar

Rp.23.453.040.000,- dengan realisasi fisik 93.82%.

2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

36

LAMPIRAN

� � � � � � � � � �

� ����������������������������

���������������������� ����

�������������!�������������

����"� ��������������

�����������

�����������#�����"��� ��������

$��������� ���!������������� ����"�

�������������� �����������������

���%���"�

��������$��������� ���!������������� ����"� �������������� ����������������%�&���

"����'

�(�)��������#�����"��� ��������$��������

*(������������� ��������$��������

+(��������������,������$�������������,�����������$��������&�

,�������%�����"���&�����"����������������������#����������� ���!�������������

����"� �������������� �����������(

-����"�#�����"��� ��������$���������

#�������������������%���"���������

.����"�#�����"��� ��������$���������

#�������������&�����//0

�1, ) $2 #�%���������� ��������

$��������� ���!� ����"�

���������!�����

������������

340 340 340 340 567

* ����������������������������

���������������������� ����

�������������!�������������

����"� ��������������

�����������

$���&��&�%������%���������������8�

%���9������������&�����������

���"���%�&�������������������������

����������

2�����$���&��#�%���������������

:������� ��������$���������%����"��8%�������"�������������

$���&��&�%�����������������"���%'

�(�#����������������%����"�������������������������������������������������;�������

���!��

*(�)&�����������������&������&���������������������������&��%����������8�������������&��

+(�#��������.��������$������������&�%�#����������� ���!������������� ����"� ����������

���� �����������(

$���&��&�%������%���������������8�%���9������������&��������������"���%�&��������

���������������������������

#������������������&��&�%�����

+!��<��=�>��������������&��

*!��<�+�>�������&��

�!��?�*�>�@�&�%�������&��

/�?���>�&������������&��

$���&��&�%������%���������������8�

%���9������������&��������������"���%�

&�����������������������������������%���

��"��

$��������

#�������!�

#�%���������� ��������

$��������� ���!� ����"�

���������!�����

������������

+!4 +!4 +!4 +!A +!B

+ ����������������������������

���������������������� ����

�������������!�������������

����"� ��������������

�����������

��������������������������%��&���

�����������������������

���������������������������

����������������������������������������������������������"�%�����������������������

����������������"���������$���������������������������������@�&�%����������'

�(�&�����������!

*(�$���&�����, C�� ��������&���D�������!���&�����������!�����&�������

+(EFGHIEJKKGKKLGMN�%�����%��������

=(�#�����������&��������O�����

4(�����������%���������������

A(������������&����&������������%�������%���������������

B(:�%�����"������,�%�� ���

P(�:�%�����%����������Q#�� �����������@����%�������������������

B(�)�O �������)�O ���������"��

P(�#�������������%�����%�������������������

3(�Q��@����%��������������������%��������"�%����!�%��D����!�����&���%����8&���R�����

�/��������"��!�������������������%������������&���������%������D�������!�&�9����!�����

9�����"(

��������������������������������������������������������������"����������@��%����

��&�����%����@����������������������������������������

-����"����������������%��&����

�����������������������������������

����������������������������.����"��

������"����������������@���&���

�����%��&����&���������������������

�����������������������������������

��&�����//0

$��������

#�������!�

� �

#�%���������� ��������

$��������� ���!� ����"�

���������!�����

������������

B40 P/0 P40 3/0 567

= ������������&���.�&�������

���������%��������������

����������

-����"�&���.�&����������������%�����

������������������������������%&��

�%������"���������������&����

O�"���&���.�&����������������������� ��������$���������������������%&��������@��%����

�&�����Q��@����$���&��������������,������ ����;������

O�"���#���.�&�������Q����������������������������'

�(�Q��@����,��������������� ���� ���$���������� �"���*/*/<*/*=

�(�����������;������� ���!������������� ����"

���������!����� ��������������������,������ ��������$��������

@(����������������������������������������������, C��������%����������� ��������

���������!�%��@�%�����%����������������"�����������!������������������

�(�����������;���������������, C�� ���(�

�(�����������;������������������������������������$��������� ���!��

-����"���"���&���.�&�����������������

������ ���� ���$���������������

������%&��

�%������"���������������&����

$��������1#S�$$�#�%���������� ��������

$��������� ���!� ����"�

���������!�����

������������

= = = = =

�������������.����

#�%���������� ��������

$��������� ���!� ����"�

���������!����� ������������

1 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

uji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas perkenan-Nya

serta limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Tahun Anggaran 2021 dapat diselesaikan.

Penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi merupakan bentuk pertanggungjawaban

atas kinerja capaian tugas dan fungsi serta capaian sasaran output Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada

Tahun 2021.

Tahun 2021 masih tahun yang berat bagi seluruh masyarakat, baik di

Indonesia maupun dunia karena adanya pandemi covid-19, dengan segala

keterbatasan baik dari segi anggaran maupun waktu pelaksanaan kegiatan

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

dapat melakukan berbagai kegiatan baik yang bersifat online maupun offline.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban formal atas semua pelaksanaan kegiatan

pada tahun 2021, laporan ini diharapkan dapat menjadi pendorong untuk

meningkatkan peran kelembagaan, efektivitas, efisiensi dan produktivitas kinerja

seluruh jajaran pejabat, staf dan pelaksana pendukung di lingkungan Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi TA 2021 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pihak yang membutuhkan informasi dan terima kasih kepada semua pihak yang

telah turut serta membantu penyelesaian penyusunan laporan ini.

Jakarta, Desember 2021 Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT HELMIATI, S.H., M.Si NIP. 19650516 199803 2 001

P

2 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

aporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi menyajikan berbagai capaian kegiatan pada tahun 2021. Berbagai

capaian strategis tercermin dalam capaian indikator kinerja utama (IKU) maupun

analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran yang didasarkan pada target kinerja

yang telah ditetapkan pada Renstra Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi 2021-2024.

Target capaian indikator kinerja utama (IKU) Pusat Pengembangan Daya Saing

Desa, DTT pada tahun 2021 adalah 4 dokumen rekomendasi kebijakan dengan

capaian IKU 100% atau tercapai 4 dokumen rekomendasi kebijakan pengembangan

daya saing yaitu sebagai berikut :

1. Pengembangan Model Kreativitas dan Inovasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif;

2. Pengembangan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak;

3. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Inteligence;

4. Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital (pasardesa.id) Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa.

Selain capaian 4 dokumen rekomendasi kebijakan tersebut diatas, Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, DTT juga mendapatkan target IKU 350 Desa yang

mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village, dengan capaian

350 Desa telah ditetapkan sebagai Desa Cerdas (100%).

Sebagai unit kerja Esselon 2 yang baru di Kementerian Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa Daerah Tertinggal dan

Ttransmigasi capaian kinerja (performance result) pada tahun 2021 ini disadari masih

belum maksimal. Laporan Kinerja ini didalamnya berisi pengukuran kinerja yang

dapat dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja utama pada level sasaran

dan realisasi. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran

digunakan untuk menunjukan secara langsung kaitan antara sasaran dengan

indikator kinerjanya, sehingga salah satu keberhasilan sasaran berdasarkan rencana

kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk dapat

memberikan penilaian yang lebih independent melalui indikator outcome atau minimal

output dari kegiatan yang terkait langsung dengan target yang ditetapkan.

l

3 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Kata Pengantar .................................................................................................. 1

Ikhtisar Eksekutif .............................................................................................. 2

Daftar Isi ............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5

A. Gambaran Umum .................................................................................... 5

1. Dasar Hukum ....................................................................................... 5

2. Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................................... 6

3. Struktur Organisasi .............................................................................. 7

B. Permasalahan Utama (Strategi Issue) ..................................................... 13

C. Sistematika Laporan ................................................................................ 15

BAB II PERENCANAAN KEGIATAN ................................................................. 17

A. Arah Kebijakan ......................................................................................... 17

B. Program Kegiatan .................................................................................... 19

C. Perjanjian Kinerja ..................................................................................... 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................. 23

A. Capaian Kinerja Organisasi ..................................................................... 23 1. Pengembangan Kebijakan, Daya Saing, Teknologi Dan Inovasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Rm) ................................ 27

a. Dukungan Manajemen ..................................................................... 27

b. Workshop Pengembangan Daya Saing ........................................... 29

c. Kerjasama Pengembangan Daya Saing .......................................... 32 d. Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan sampah dalam mewujudkan Desa Inklusif .................................................... 42 e. Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak ................................................................................. 50 f. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence .......................................................................... 58 g. Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Desa ................ 65

h. Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ............................................ 75 2. Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PLN) ...................................................... 86

a. Dukungan Manajemen PIU Pusdaing ............................................. 87

b. Jejaring Desa Cerdas ...................................................................... 105

c. Duta Digital Desa Cerdas ................................................................ 136

d. Peningkatan Kapasitas .................................................................... 155

4 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

B. Realisasi Anggaran .................................................................................. 183

C. Kendala dan Upaya Penyelesaian ........................................................... 188

1. Kendala ................................................................................................ 188

2. Upaya Penyelesaian ............................................................................ 189

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 190

A. Kesimpulan .............................................................................................. 190

B. Saran/Rekomendasi ................................................................................ 194

5 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Kinerja dan Keuangan;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024;

3. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

4. Peraturan Menteri PPN/BAPPENAS Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan Nasional;

5. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Reviu dan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional

A

1

6 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

10. DIPA Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No. SP – DIPA 067.11.1.670892/2021 tahun 2021 Satker Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Tranasmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Sesuai dengan pasal 249 dan 250 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 15 Tahun 2020 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan daya saing

desa dan perdesaaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Sedangkan fungsi

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

adalah sebagai berikut:

1) penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan

kreativitas dan inovasi, pengembangan teknologi tepat guna,

pengembangan teknologi tinggi, pengembangan teknologi digital,

pengembangan kebijakan percepatanpembangunan daerah tertinggal, dan

pengembangan kebijakan ketransmigrasian dalam rangka pengembangan

daya saing desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi;

2) pelaksanaan pengembangan kreativitas dan inovasi, pengembangan

teknologi tepat guna, pengembangan teknologi tinggi, pengembangan

teknologi digital, pengembangan kebijakan percepatanpembangunan

daerah tertinggal, dan pengembangan kebijakan ketransmigrasin dalam

rangka pengembangan daya saing desa, daerah tertinggal, dan

transmigrasi;

3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pengembangan kreativitas dan inovasi,

pengembangan teknologi tepat guna, pengembangan teknologi tinggi,

pengembangan teknologi digital, pengembangan kebijakan

percepatanpembangunan daerah tertinggal, dan pengembangan kebijakan

2

7 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

ketransmigrasin dalam rangka pengembangan daya saing desa, daerah

tertinggal, dan transmigrasi; dan

4) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Sesuai dengan Pasal 251 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 15 Tahun 2020 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi terdiri atas:

a. Subbagian Tata Usaha; dan

b. Kelompok Jabatan Fungsional.

2

Gambar Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

8 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan fasilitasi

penyusunan rencana, program, dan anggaran, pelaporan kinerja, koordinasi data dan

informasi, koordinasi adminiatrasi penerapan sistem pengendalian intern, administrasi

kepegawaian, ketatalaksanaan, administrasi keuangan, administrasi barang milik

negara, tata persuratan, kearsipan, serta kerumahtanggaan Pusat Pengembangan

Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan kreativitas dan inovasi dalam rangka peningkatan

daya saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Kelompok Substansi Pengembangan Kreativitas dan Inovasi terdiri atas:

a. Sub Kelompok Substansi Produk dan Pengolahan Produk.

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam

penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi

dan pelaporan di bidang pengembangan kreativitas dan inovasi produk dan

pengolahan produk dalam rangka peningkatan daya saing desa dan perdesaan,

daerah tertinggal, dan transmigrasi.

b. Sub Kelompok Substansi Pembiayaan, Promosi dan Pemasaran Produk.

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan

kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan kreativitas dan inovasi pembiayaan, serta

promosi dan pemasaran produk dalam rangka peningkatan daya saing desa dan

perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

9 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan teknologi tepat guna dalam rangka peningkatan

daya saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tepat Guna terdiri atas:

a. Sub Kelompok Substansi Teknologi Tepat Guna Produk.

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan

kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan teknologi tepat guna produk dalam rangka

peningkatan daya saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;

b. Sub Kelompok Substansi Teknologi Tepat Guna Pengolahan Produk. mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan

kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan teknologi tepat guna pengolahan produk

dalam rangka peningkatan daya saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan

transmigrasi.

Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan teknologi tinggi dalam rangka peningkatan daya

saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tinggi terdiri atas:

a. Sub Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tinggi Produk.

mempunyai tugas melakukan pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan

teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang

10 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

pengembangan teknologi tinggi produk dalam rangka peningkatan daya saing desa

dan kawasan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

b. Sub Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tinggi Pengolahan Produk

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan

kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan teknologi tinggi pengolahan produk dalam

rangka peningkatan daya saing desa dan kawasan perdesaan, daerah tertinggal,

dan transmigrasi.

Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan teknologi digital dalam rangka peningkatan daya

saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Digital terdiri atas:

a. Sub Kelompok Substansi Teknologi Digital Produksi dan Pengolahan Produk.

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan

kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan teknologi digital untuk proses produksi dan

pengolahan produk dalam rangka peningkatan daya saing desa dan perdesaan,

daerah tertinggal, dan transmigrasi.

b. Sub Kelompok Substansi Teknologi Digital Promosi dan Pemasaran Produk. mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan

kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang pengembangan teknologi digital pembiayaan, serta promosi

dan pemasaran produk dalam rangka peningkatan daya saing desa dan

perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

11 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dimandatkan kepada Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkompeten. Jumlah

pegawai Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 berdasarkan jabatannya sebagai

berikut:

NO JABATAN JUMLAH

1 Jabatan Tinggi Madya (Eselon I) 0

2 Jabatan Tinggi Pratama (Eselon II) 1

3 Jabatan Administrator (Eselon III) 0

4 Jabatan Pengawas (Eselon IV) 1

5 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 24

6 Jabatan Pelaksana (JFU) 9

JUMLAH 35

Total jumlah pegawai PNS Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebanyak 35 pegawai.

Berdasarkan tabel di atas, jabatan dengan jumlah pegawai paling banyak adalah

Jabatan Fungsional Tertentu yaitu sebanyak 24 pegawai.

0 1 0 1

24

9

0

5

10

15

20

25

30

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV JFT JFU

Diagram Jumlah Pegawai ASN Pusdaing Berdasarkan Jabatan

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV JFT JFU

12 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Jika dikelompokkan berdasarkan pangkat/golongan, pegawai di Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi yaitu sebagai berikut:

NO PANGKAT/GOLONGAN JUMLAH

1 Pembina Utama/IV.d 1

2 Pembina Tk. I/IV.b 4

3 Pembina/IV.a 1

4 Penata Tk.I/III.d 6

5 Penata/III.c 2

6 Penata Muda Tk.I/III.b 12

7 Penata Muda/III.a 7

8 Pengatur /II.c 1

9 Pengatur Muda Tk.I/II.b 1

JUMLAH 35

Dari tabel tersebut diatas pangkat/golongan yang paling banyak adalah

Penata Muda Tk.I/III.b dan Penata Muda /III.a yang masing-masing berjumlah

12 dan 7 pegawai.

1 1

712

26

14

1

PEGAWA I PUSDAING BERDASA RKAN PA NGKAT/GOLONGA N

Series 1

13 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Selain data pegawai PNS tersebut diatas, Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa, DTT dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh

pegawai non PNS. Data pegawai Non PNS Pusat Pengembangan Daya Saing

Desa DTT Tahun 2021 adalah sebagai berikut :

NO POSISI JABATAN JUMLAH 1 Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri

(PPNPN) 13

2 Pramubakti 8 3 Sopir 1

JUMLAH 22 Orang

Jadi total pegawai Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 adalah 57 Orang Pegawai, yang

terdiri dari 35 Orang PNS dan 22 Orang non PNS.

Membangun daya saing desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi bukanlah

pekerjaan mudah yang dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek. Hal ini

dikarenakan, daya saing desa, daerah tertinggal dan transmigrasi bersifat

multidimensi. Permasalahan utama dalam pengembangan daya saing desa daerah

tertinggal dan transmigrasi hingga saat ini adalah kesenjangan antar wilayah yang

tidak sejalan dengan tujuan utama Pembangunan Indonesia, yaitu pembangunan

yang adil dan merata. Terdapat beberapa isu strategis yang akan difokuskan

penanganannya selama lima tahun yaitu:

1. Kurang optimalnya konektivitas intra dan antar perdesaan dengan pusat

pertumbuhan.

Konektivitas intra dan antar perdesaan dengan pusat pertumbuhan wilayah sangat

dibutuhkan dalam rangka pengembangan daya saing. Peningkatan konektivitas

dapat direalisasikan dengan penyediaan sarana dan prasarana transportasi di desa

atau daerah tertinggal yang terhubung dengan daerah maju. Upaya ini dilakukan

untuk mendorong desa atau daerah tertinggal mendapatkan nilai tambah dari

produk yang dihasilkan.

B

14 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

2. Upaya peningkatan koordinasi dan kerjasama dalam pengembangan daya saing

desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Dalam melancarkan upaya peningkatan daya saing, perlu adanya koordinasi yang

terintegrasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, lembaga/pelaku

usaha dan juga masyarakat. Beberapa hal yang telah dilakukan Pusdaing adalah

dengan melakukan kerjasama dan koordinasi secara berkelanjutan dengan UKE 1

teknis, K/L terkait, BUMN serta pihak swasta.

3. Kurangnya kapasitas sumberdaya manusia perdesaan yang unggul.

Kualitas SDM merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu

wilayah atau daerah, Kualitas SDM dapat, diukur melalui pencapaian Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2017, IPM di daerah tertinggal

hanya mencapai 61,19 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yaitu 73,29 persen.

Rendahnya IPM di daerah tertinggal disebabkan oleh beberapa faktor seperti

rendahnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan produktivitas

masyarakatnya.

4. Ketersediaan sarana dan prasarana dasar publik.

Sarana dan prasarana dasar publik yang terbatas menyebabkan masyarakat

khususnya di daerah 3 T (terluar, tertinggal dan terpencil) sulit mendapatkan akses

pelayanan dasar yang layak, khususnya dalam pengembangan daya saing belum

optimalnya infrastrukur digitalisasi perdesaan (desa online).

5. Kurangnya penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna dan teknologi

digital.

Dalam peningkatan daya saing diperlukan penerapan dan pengembangan

teknologi tepat guna, teknologi digital serta teknologi tinggi dalam mengelola,

memasarkan serta membuat komoditas atau produk unggulan desa (Prudes).

6. Produktivitas masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan serta rendahnya

daya saing adalah rendahnya produktivitas masyarakat. Salah satu penyebabnya

adalah belum optimalnya pengembangan sumber daya manusia serta kurangnya

15 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

intensitas pengelolaan potensi sumber daya lokal. Produktivitas yang rendah juga

terjadi karena kemampuan pasar menyerap produk pasca panen belum sebaik

yang diharapkan sehingga menimbulkan tekanan psikologis yang khawatir jika

memproduksi dalam jumlah banyak akan menyebabkan biaya menjadi lebih besar

daripada profit yang diharapkan. Selain itu, kualitas produk juga masih butuh

peningkatan nilai tambah sehingga memiliki nilai jual yang layak ekspor dengan

harga yang jauh lebih baik.

Selain beberapa issue strategis diatas, dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun

2021, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

mengalami beberapa permasalahan, antara lain:

1. Sebagai unit kerja esselon II baru, Indikator Kinerja Utama Pusdaing yang tersedia

tidak sejalan dengan tupoksinya, sehingga diperlukan revisi baik IKU maupun

Renja.

2. Dukungan anggaran yang tersedia hanya untuk kegiatan mandatori yaitu Gelar

TTG Nasional, belum mengakomodir kegiatan tupoksi atau penyusunan

rekomendasi kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi, teknologi tepat

guna, teknologi tinggi serta teknologi digital, sehingga diperlukan dukungan

anggaran serta perubahan RKAK-KL;

3. Kondisi pandemi covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan Jam kerja

Pegawai dan diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH), sehingga

kurang maksimal dalam melakukan kegiatan yang berakibat pada rendahnya

serapan anggaran.

4. Belum optimalnya kolaborasi dan sinergitas dalam pengembangan daya saing

antar K/L/D/M.

5. Belum optimalnya kualitas Reformasi Birokrasi dalam menuju good governance.

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 dapat diuraikan kedalam masing-

masing bab di bawah ini.

B

16 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau profil singkat

dari Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi, issu strategis serta sekilas pengantar lainnya seperti,

landasan hukum serta sistematika penyajian laporan.

Bab II Perencanaan Kinerja

Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan

kinerja seperti Arah Kebijakan, Perencanaan Kinerja Tahun 2021 dan

Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi sebagai Unit Kerja Eselon II di lingkungan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Tahun 2021.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Dalam bab ini diuraikan pencapaian kegiatan dan capaian anggaran

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Tahun 2021, serta permasalahan/kendala pelaksanaan

kegiatan.

Bab IV Penutup

Menjelaskan simpulan menyeluruh dari isi Laporan Kinerja dan

rekomendasi yang diperlukan oleh Pusat Pengembangan Daya Saing

Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagai bahan masukan

untuk perencanaan dan perbaikan kinerja Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

17 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Arah pembangunan desa, kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi dan

daerah tertinggal sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan atau Sustainable

Development Goals (SDGs) yaitu kerangka komitmen dan pengarusutamaan untuk

pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara

berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial

masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta

pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu

menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Secara khusus agenda agenda pembangunan nasional mengembangkan wilayah

dalam mengurangi kesenjangan termasuk dalam tujunan SDGs ke-10 yaitu

berkurangnya kesenjangan.

Dalam rangka mengarusutamakan SDGs dalam pembangunan desa, Kawasan

perdesaan, Kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal, Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi pada tahun 2020-2024 telah merumuskan SDGs Desa sebagai arah

kebijakan prioritas pembangunan desa, yaitu ditetapkannya 18 tujuan pembangunan

Desa, meliputi; (1) Desa tanpa kemiskinan; (2) Desa tanpa kelaparan; (3) Desa sehat

dan sejahtera; (4) Pendidikan Desa berkualitas; (5) Keterlibatan perempuan desa; (6)

Desa layak air bersih dan sanitasi; (7) Desa berenergi bersih dan terbarukan; (8)

Pertumbuhan ekonomi desa merata; (9) infrastruktur dan inovasi desa sesuai

kebutuhan; (10) Desa tanpa kesenjangan; (11) Kawasan pemukiman desa aman dan

nyaman; (12) Konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan; (13) Desa tanggap

perubahan iklim; (14) Desa peduli lingkungan laut; (15) Desa peduli lingkungan darat;

(16) Desa damai berkeadilan; (17) Kemitraan untuk pembangunan desa; (18)

Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.

A

18 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tujuan SDGs Desa merupakan tanggung jawab bersama lintas

Kementerian/Lembaga, pemerintahan provinsi, pemerintahan kabupaten,

pemerintahan desa, dunia usaha, perguruan tinggi dan masyarakat umum lainnya.

Oleh karena itu diperlukan instrument regulasi yang bisa melandasi dan

mensinergikan peran dari masing-masing pihak dalam pembangunan desa. Dalam

rangka memudahkan pengukuran ketercapaian SDGs Desa akan dietapkan indikator-

indikator dan peta strategis sehinga inline dengan tujuan pembangunan dalam

RPJMN 2020-2024 dan Renstra 2020-2024.

Pengembangan Daya Saing Desa sesuai dengan Prioritas penggunaan Dana

Desa Permendesa, Nomor 13 Tahun 2020 yang akan digunakan untuk mendukung 8

tipologi desa. Prioritas Pembangunan Desa tahun 2021 berfokus pada SDM dan

Pertumbuhan Ekonomi dengan Prioritas pada point : (4) Pendidikan Desa Berkualitas

(7) Desa berenergi bersi dan terbarukan; (8) Pertumbuan ekonomi desa merata; (9)

infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan; (10) Desa tanpa kesenjangan dan

(17) Kemitraan untuk pembangunan desa.

Arah kebijakan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi bersifat mendukung arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan

desa, daerah tertinggal dan transmigrasi dan arah kebijakan dan strategi Kementerian

desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi di bidang desa dan kawasan

Gambar Tujuan SDGs Desa (Pembangunan Desa Berkelanjutan)

19 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

perdesaan, pembangunan daerah tertinggal, pembangunan daerah tertentu, dan

transmigrasi.

Arah Kebijakan dan Strategi Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Arah Kebijakan Strategi Mengarusutamakan Pembangunan Desa Berkelanjutan (SDGs Desa)

Menyusun kebijakan sebagai instrument koordinasi lintas pemangku kepentingan dalam pembangunan desa Menyiapkan data yang tepat, akurat dan real time berbasis warga dan desa Mengintegrasikan semua program dan kegiatan di internal Kementerian Desa, PDT dan transmigrasi dalam mendukung pencapaian SDGs Desa

Pengembangan teknologi tepat guna, teknologi tinggi dan teknologi digital

Pengembangan teknologi untuk kegiatan produksi, pengolahan, pemasaran, distribusi, dan pembiayaan Integrasi data dan informasi perdesaan baik numeric maupun spasial Meningkatkan ketersediaan prasarana teknologi telekomunikasi Pengembangan e-commerce, e-logistic dan fintech di perdesaan melalui Desa Digital

Peningkatan sinergitas dan kolaborasi pembangunan perdesaan (Desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi) antar K/L/D/M.

Meningkatkan keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran, monitoring dan evaluasi

Peningkatan kualitas Reformasi Birokrasi

Meningkatkan dukungan manajemen Meningkatkan dukungan kebijakan strategis, inovasi serta data dan informasi.

Berdasarkan Permendesa PDTT nomor 15 tahun 2020 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,

terdapat 8 (delapan) Unit Kerja Eselon 1 yang terdiri dari tiga unit kerja yang memiliki

fungsi pendukung dan lima unit kerja yang memiliki fungsi teknis. Diantara unit kerja

eselon 1 (UKE 1) yang memiliki fungsi pendukung adalah Badan Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang didalamnya adalah Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai salah

satu unit Esselon 2.

Program dan kegiatan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

B

20 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tertinggal dan Transmigrasi adalah Program Daerah Tertinggal, Kawasan

Perbatasan, Perdesaan dan Transmigrasi. Sedangkan kegiatannya adalah sebagai

berikut :

1. Pengembangan kebijakan, daya saing, teknologi dan inovasi desa, daerah

tertinggal dan transmigrasi;

Dukungan Manajemen

Kerjasama Lintas K/L Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan Sampah Dalam

Mewujudkan Desa Inklusif

Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk

Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak

Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial

Intelligence

Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital

Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa

Pelaksanaan Gelar TTG Nasional

2. Penguatan pemerintahan dan pembangunan desa (P3PD) pengembangan

kebijakan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi; dan

Dukungan Manajemen

Jejaring Desa Cerdas

Program Duta Digital (Digital Ambasador)

Peningkatan Kapasitas

Perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada instansi pimpinan yang lebih rendah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Kinerja yang

disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun

bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat

kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Target yang ingin dicapai yang tertuang di dalam

C

21 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

dokumen perjanjian kinerja juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan

tahun-tahun sebelumnya sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Dalam perjanjian kinerja perlu penetapan sasaran dan indikator. Perjanjian

kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil yang

utama dan kondisi yang seharusnya dalam rangka penyelenggaraan akuntabilitas

kinerja dan mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

akuntabel, yang berorientasi pada hasil serta mewujudkan target kinerja yang telah

ditetapkan.

Adapun tujuan umum pernyataan perjanjian kinerja adalah sebagai berikut:

1. intensifikasi pencegahan korupsi;

2. peningkatan kualitas pelayanan publik;

3. percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel.

Tujuan khusus pernyataan perjanjian kinerja adalah sebagai berikut:

1. meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi

amanah.

3. sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi.

4. sebagai dasar pemberian reward dan punishment.

Ruang lingkup perjanjian kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi suatu

organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun demikian,

ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu

program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta

menggambarkan isu strategis yang sedang dihadapi organisasi. Perjanjian kinerja

pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (Sistem SAKIP), meski belum diatur secara eksplisit dalam

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. Penyusunan kontrak kinerja ini diharapkan

dapat mendorong keberhasilan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Perjanjian kinerja dimulai dengan merumuskan Rencana Strategis/ Renstra

sebagai rencana jangka menengah (lima tahunan) yang dilanjutkan dengan

menjabarkan rencana kinerja tahunan. Berdasarkan rencana kinerja tahunan, maka

diajukan anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai rencana tahunan tersebut.

22 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Berdasarkan rencana kinerja tahunan yang telah disetujui anggarannya, maka

ditetapkan suatu perjanjian kinerja yang merupakan kesanggupan dari penerima

mandat untuk mewujudkan kinerja seperti yang telah direncanakan.

Pelaksanaan kontrak kinerja dilakukan dengan pengukuran kinerja untuk

mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang dapat diwujudkan oleh organisasi serta

dilaporkan dalam suatu laporan kinerja yang biasa disebut Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LAPKIN). Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan

organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas pada akhir tahun

2021.

Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 :

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target

1 Tersediannya Model Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital

Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan dan Regulasi Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan

4

Dokumen

2 Terwujudnya Desa Digital melalui Smart Village

Jumlah Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village

350 Desa

23 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Capaian kinerja adalah sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan atau

kegagalan dalam pelaksanaan program/ kegiatan sesuai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.

Sedangkan pengukuran kinerja dilakukan sebagai hasil dari proses penilaian

yang terencana dan sistematis berdasarkan indikator kinerja kegiatan berupa

indikator input, output maupun outcome guna mengukur efektivitas, efesiensi

dan kualitas pencapaian sasaran.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja atas kinerja yang sudah diperjanjikan

untuk mencapai sasaran strategis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Tahun 2021-2024. Pengukuran kinerja indikator masing-masing yang

ditetapkan dalam perjanjian kinerja untuk menilai keberhasilan atau kegagalan

pencapaian sasaran strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi dalam mewujudkan visi dan misi organisasi selama periode 2020-

2024. Dalam pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing

Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada semester I tahun 2021, dilakukan

dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator

kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut

dapat diilustrasikan dalam tabel Formulir Pengukuran Kinerja Pusat Pengembangan

Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021, secara umum dari

2 (dua) Sasaran Strategis Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi tahun 2021 yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja,

capaian kinerja dapat disimpulkan sudah tercapai dan mengarah kepada pencapaian

sasaran strategis yang ditetapkan, serta dapat mendukung terwujudnya capaian

target sasaran strategis dari Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi.

A

24 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Adapun Sasaran program, IKU, definisi operasional, target dan capaian kinerja

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun

2021 adalah sebagai berikut:

No Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Definisi Operasional

Target 2021

Capaian 2021

Keterangan

1 Tersediannya Model Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital

Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan dan Regulasi Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan

Jumlah dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi dan Teknologi Digital yang disusun pertahun

4

Dokumen

4

Dokumen

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif

Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak

Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence

Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa

Presentase dokumen kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi, teknologi tepat guna, teknologi tinggi, dan teknologi digital yang diimplementasikan

Jumlah dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi dan Teknologi Digital yang diimplementasikan dibagi dengan Jumlah dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi dan Teknologi Digital yang disusun per tahun dikali 100%

60% 0% Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan diimplementasikan pada tahun berikutnya (2022)

25 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Definisi Operasional

Target 2021

Capaian 2021

Keterangan

2 Terwujudnya Desa Digital melalui Smart Village

Jumlah Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village

Jumlah Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village

350 Desa 350 Desa Penetapan 350 Desa Cerdas

Berdasarkan pada tabel 3 tersebut diatas, capaian indikator kinerja utama (IKU)

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada

tahun 2021 pada IKU 1 sub 1 dengan target 4 dokumen tercapai 4 dokumen hal ini

berarti tercapai 100%, dan IKU 2 juga tercapai 100 % dengan target 350 desa dan

tercapai 350 desa, namun pada IKU 1 sub 2 dengan IKU Presentase dokumen

kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi, teknologi tepat guna, teknologi

tinggi, dan teknologi digital yang diimplementasikan pada tahun 2021 ini belum dapat

dicapai, dikarenakan dokumen rekomendasi kebijakan yang disusun baru selesai

pada tahun 2021, sehingga belum dapat diimplementasikan, namun akan menjadi

target capaian Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi pada tahun 2022.

Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab II, tahun 2021 Pusat Pengembangan

Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendapatkan sumber

anggaran dari Rupiah Murni (RM) dan Pinjaman Luar Negeri (PLN).

Capaian Output Kegiatan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 :

No Kegiatan/Sub Kegiatan Output Target Capaian Persentase

A.

Pengembangan kebijakan, daya saing, teknologi dan inovasi desa, daerah tertinggal dan transmigrasi (RM)

Tersusunnya Dokumen Rekomendasi Kegiatan Pengembangan Daya Saing Desa, DTT

4 Dokumen

4 Dokumen

100%

1. Dukungan Manajemen Terlaksananya Dukungan Tugas dan Fungsi Pusdaing

11 Bulan 11 Bulan 100%

2.

Kerjasama Lintas K/L Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Adanya dokumen kesepakatan/ kerjasama dalam pengembangan daya saing

4 Dokumen

4 Dokumen

100%

26 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Kegiatan/Sub Kegiatan Output Target Capaian Persentase

3.

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif

Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

4.

Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak

Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan TTG

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

5.

Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence

Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Teknologi Tinggi

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

6.

Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa

Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Teknologi Digital

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

7. Pelaksanaan Gelar TTG Nasional

Laporan Pelaksanaan Gelar TTG Nasional

1 Laporan

1 Laporan

100%

B.

Penguatan pemerintahan dan pembangunan desa (P3PD) pengembangan kebijakan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi (PLN)

Ditetapkanya Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village

350 Desa 350 Desa 100%

1. Dukungan Manajemen Terlaksananya Dukungan Manajemen Kegiatan Desa Cerdas

7 Bulan 7 Bulan 100%

2. Jejaring Desa Cerdas Laporan Jejaring Desa Cerdas

1 Laporan

1 Laporan

100%

3. Program Duta Digital (Digital Ambasador)

Laporan Duta Digital 1

Laporan 1

Laporan 100%

4. Peningkatan Kapasitas Laporan Peningkatan Kapasitas

1 Laporan

1 Laporan

100%

27 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Anggaran dukungan manajemen Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 sebesar Rp. 988.595.000.00,-

(sembilan ratus delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluhbsembilan

lima ribu rupiah) terserap sebesar Rp. 891.704.956.00,- (delapan ratus sembilan

puluh satu juta tujuh ratus empat ribu sembilan ratus lima puluh enam rupiah)

atau sebesar 90,2%. Dukungan manajemen dilakukan oleh Sub Bagian Tata

Usaha yang mendukung operasional pimpinan dan kebutuhan operasional

Satker.

a. Dukungan Tugas-tugas Pimpinan

Kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuan Kepala Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Adapun kegiatannya adalah antara

lain :

Jamuan tamu pimpinan;

Perjalanan Dinas pimpinan baik dalam kota maupun luar kota;

Belanja kebutuhan Alat Tulis Kantor dan Komputer Suplies.

b. Dukungan Operasional Administrasi Kegiatan

Kegiatan ini dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan

fungsi Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi baik secara administrasi maupun substansi kegiatan. Adapun

kegiatannya adalah :

Kebutuhan Alat Tulis Kantor, Komputer Suplies, Penggandaan Bahan,

Cetak Jilid, baik untuk Tata Usaha maupun Satker PPK;

Kebutuhan langganan paket aplikasi zoom meeting;

Kebutuhan konsumsi rapat-rapat dalam kantor;

Pembayaran narasumber rapat dalam kantor;

Perjalanan dinas baik dalam maupun luar kota;

Pembiayaan tes covid-19.

PENGEMBANGAN KEBIJAKAN, DAYA SAING, TEKNOLOGI DAN INOVASI DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI (RM) 1

a

28 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

c. Penyusunan Pelaporan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT

Pelaksanaan kegiatan operasional/pengelolaan Sub Bagian Tata Usaha

pada Tahun 2021 melaksanakan kegiatan rutin, meliputi : tertib administrasi,

penyusunan laporan kegiatan dan Laporan Realisasi Anggaran, pembuatan

daftar rekapitulasi presensi, surat tugas dinas/diklat, usulan kenaikan pangkat,

usulan pensiun, serta tertib administrasi barang-barang inventaris kantor.

Rekap presensi pegawai Pusat Pengembangan Daya Saing Desa Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 dapat dilihat pada diagram berikut

ini :

Adapun rekap surat masuk, surat keluar dan surat tugas Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada

tahun 2021 dapat dilihat pada diagram berikut ini :

DATA PERSURATAN PUSDAING 2021

No Kategori Jumlah

1 Surat Masuk 1225

2 Surat Tugas 756

3 Nota Dinas 657

4 Surat Keluar 1012

Total 3650

Dari Gambar Diagram Rekap Presensi

Pegawai selama tahun 2021 diketahui :

Pegawai WFO sebanyak 43%;

Pegawai WFH Sebanyak 40%;

Pegawai Dinas Sebanyak 16%;

Pegawai Cuti sebanyak 1%;

Pegawai Sakit, Izin dan Tanpa Keterangan

sebanyak 0%.

WFO43%

WFH40%

Dinas16%

Cuti1%

Sakit0% WFO

WFH

Dinas

Cuti

Izin

Sakit

Tanpa Keterangan

Gambar Diagram Rekap Presensi Pegawai Tahun 2021

Gambar Diagram Rekap Surat Tahun 2021

29 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 memiliki

inventaris kantor/BMN yaitu sebagai berikut :

No Barang Kondisi Jumlah

Rusak Ringan Rusak Berat

Baik

1. Meja Kerja - - 26 26

2. Meja Komputer - - 3 3

3. Meja Rapat - - 4 4

4. Kursi Kerja - - 52 52

5. Lemari Penyimpan - - 1 1

6. A.C. Split 4 - - 4

7. Jam Elektronik 1 - 1 2

8. PC/Komputer 1 - - 1

9. Lemari Es - - 1 1

10. Laptop Hp - - 1 1

11. Home Theater - - 1 1

12. Pesawat Telephone 4 - 4

13. Rak Kayu - - 2 2

14. Lemari Kayu - - 15 15

15. Lemari Besi - - 2 3

16. Filling Kabinet - - 5 5

17. White Board - - 2 2

18. Power Supply - - 1 1

Sumber : Data BMN Badan Pengembangan dan informasi Desa, DTT Tahun 2021

Dari data inventaris tersebut diatas, sangat diperlukan tambahan untuk

dukungan kerja yaitu PC/komputer dan Printer. Selama tahun 2021 staf bekerja

memakai fasilitas pribadi.

Anggaran kegiatan workshop Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 sebesar Rp. 95.600.000.00,- (sembilan

puluh lima juta enam ratus ribu rupiah) terserap sebesar Rp. 77.767.266.00,-

(tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu dua ratus enam puluh

enam rupiah) atau 81,35%. Secara output tercapai 100% namun secara

anggaran hanya terserap tersebut diatas dikarenakan transport peserta dengan

sistem at-cost.

b

30 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Untuk Memastikan Capaian Output Kegiatan Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa, DTT T.A. 2021 agar tepat sasaran serta mendapatkan rekomendasi

strategi Pengembangan Daya Saing Desa, DTT Tahun Anggaran 2021, Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa DTT melakukan kegiatan rapat kerja teknis

yang dikemas dalam bentuk workshop pengembangan daya saing.

Kegiatan Workshop Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi yang selama 3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 10 – 12 Juni 2021

yang bertempat di D’Anaya Hotel Bogor, mendapatkan hasil yaitu sebagai

berikut:

Pusdaing merupakan unit baru yang berada di bawah struktur BPI. Pusdaing

memiliki peran strategis di Kemendesa PDTT dimana dituntut dapat

mengasilkan model inovasi pembangunan desa, daerah tertinggal dan

transmigrasi sebagai dasar kebijakan kementerian dan intervensi UKE I

berupa dokumen kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi,

Teknologi Tepat Guna, Teknologi Digital dan Teknologi Tinggi.

Pengembangan daya saing menjadi penting dikarenakan keberhasilan suatu

negara dalam mengikuti arus globalisasi adalah dengan terus dapat berdaya

saing di level internasional. Berdasarkan Global Competitiveness Report,

daya saing Indonesia pada tahun 2020 berada pada ranking 40 dari 63

negara atau berada dibawah negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia

dan Thailand. Indikator penilaian tersebut bertumpu pada perekonomian,

31 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis dan infrastruktur. Sehingga hal tersebut

menunjukkan bahwa Indonesia masih harus meningkatkan daya saingnya

melalui program dan kegiatan pembangunan yang berkelanjutan baik

ditingkat lokal, regional, nasional dan internasional (global).

Diperlukan pengembangan daya saing melalui pengembangan kreativitas

dan inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Digital dan Teknologi Tinggi.

Diperlukan sinergitas bersama untuk memastikan pencapaian Target

Kegiatan T.A. 2021 Pusdaing untuk selanjutnya diharapkan mendapatkan

rekomendasi sebagai dasar pengembangan dalam pengelolaan program

pada tahun berikutnya

Dokumentasi Workshop Pengembangan Daya Saing Tanggal 10 – 12 Juni 2021 di D’Anaya Hotel Bogor

32 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Anggaran kegiatan Kerjasama dalam Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 hanya sebesar Rp.

53.875.000.00,- (lim apuluh tiga ribu delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)

terserap sebesar Rp. 47.350.004.00,- (empat puluh tujuh ribu tiga ratus lima

puluh ribu empat rupiah) atau 87,89%. Dalam pencapaian tujuan pembangunan

berkelanjutan dibutuhkan kerjasama antar pihak yang mencakup setidaknya

pihak masyarakat, negara dan swasta. Semua sektor perlu diperbaiki dengan

memanfaatkan teknologi dan pengetahuan untuk menciptakan inovasi. Setiap

desa perlu melakukan kebijakan yang terorganisasi dan terkoordinasi khususnya

dengan supra desa, perguruan tinggi maupun dengan dunia usaha.

Pada tahun 2021 ini, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi telah melakukan kerjasama dengan 4 pihak, yaitu :

1. PT Balai Pustaka (Persero) tentang Kemitraan untuk Pembangunan

Taman Bacaan di Daerah Tertinggal;

2. UNDP Indonesia tentang Padat Karya Tunai Desa (PKTD) menggunakan

Sistem Digital Cash for Work (CfW).

3. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan Kehati) tentang

Pengembangan Perencanaan Desa Terpadu yang Berorientasi pada

Tata Ruang dan Tata Guna Lahan untuk Ketahanan Pangan, Kelestarian

Lingkungan, dan Ekonomi Lokal Berkelanjutan.

4. Universitas Negeri Yogyakarta tentang Penyusunan Model Pemanfaatan

TTG Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing

Petani Tambak.

c

33 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam rangka menindaklanjuti Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara

Kementerian Desa, Pembangaunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor:

28/M/HK.07.01/X/2020, dan Nomor: MoU-10/MBU/10/2020 tentang Sinergi

Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Potensi Sumber

Daya di Desa, Kawasan Perdesaan, Daerah Tertinggal, dan Kawasan

Transmigrasi, maka Badan Pengembangan dan Informasi Desa Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi yang di gagas oleh Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa, Daerah Tertinggal melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

antara Badan Pengembangan dan Informasi Desa Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi dan PT Balai Pustaka (Persero) Nomor: 17/BPI/HK.07.01/VI/2021,

dan Nomor: 005/DU/PJ.05.2021 tentang Kemitraan untuk Pembangunan Taman

Bacaan di Daerah Tertinggal yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2021.

Sebagai tindaklanjut dari Perjanjian Kerja Bersama tersebut Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

bekerjasama dengan PT. Balai Pustaka (Persero) telah melakukan launching

34 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Taman Bacaan Masyarakat berbasis digital di Kabupaten Sorong dan

Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Sesuai dengan kompetensi Balai

Pustaka yang bergerak di bidang pendidikan dan Kementerian Desa PDTT

sebagai pengemban amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, berharap dengan pembangunan taman bacaan masyarakat berbasis

digital ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomi dan dampak

sosial yaitu dengan melayani masyarakat di seluruh penjuru Indonesia melalui

Taman Bacaan Masyarakat.

Tujuan dari

pembangunan taman

bacaan masyarakat

berbasis digital,

adalah: a) Membangun

literasi dan pendidikan

di Indonesia; b)

Membuat konten e-

book yang ditampilkan dengan platform khusus secara offline.

Sasaran dari pembangunan taman bacaan masyarakat berbasis digital,

adalah: a) Tersajinya bahan bacaan secara digital yang dapat diakses secara

offline; b) Tersedianya e-book bagi masyarakat khususnya anak-anak usia

sekolah SD, SMP dan SMA serta masyarakat secara umum.

Pembangunan taman bacaan masyarakat berbasis digital diharapkan

dapat dijadikan sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan

dengan alternatif literasi secara digital dan diharapkan dapat meningkatkan nilai

ekonomi bagi masyarakat.

Launching program 1000 Taman Bacaan Desa dilakukan oleh Wakil

Menteri Desa, PDTT (Budi Ari Setiadi) dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Juni

2021 di Kampung Malaumkarta, Distrik Makbon, Kab.Sorong dan Kampung

Waigama, Distrik Misool Utara, Kab. Raja Ampat.

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

(Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi mengatakan hadirnya taman bacaan desa

digital di seluruh Indonesia ini akan membantu meningkatkan kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) para generasi penerus di desa.

35 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Usai meresmikan Taman Bacaan Desa Digital, Budi Arie juga

menyempatkan diri untuk melakukan pelepasan anak penyu di Pesisir Pantai

Malaumkarta. Setelah itu ia meninjau gedung Taman Bacaan Desa Digital yang

telah dibangun di Desa Makbon tersebut.

Peresmian Taman Bacaan Desa Digital ini juga dihadiri Dirut PT Balai

Pustaka, (Dewananda Wardana); Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing

Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, (Helmiati); dan sejumlah pejabat

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi lainnya.

Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

(Kemendesa PDTT)

menyepakati kerjasama dengan

Program PBB untuk

Pembangunan (UNDP)

Indonesia dalam mendukung implementasi RPJMN 2020-2024 dan mendorong

pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development

Goals (SDGs) di Indonesia melalui penguatan SDGs Desa. Salah satu area kerja

yang disepakati bersama adalah program Desa Digital. Badan Pengembangan

dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI DDTT)

Kemendesa PDTT mengambil peran untuk mendalami area kerjasama

khususnya implementasi Padat Karya Tunai Desa (PKTD) menggunakan sistem

digital Cash for Works sebagai perwujudan program Desa Digital yang selaras

dengan SDGs. Hal ini sejalan dengan Permendesa PDTT Nomor 13 Tahun 2020

tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021 yang menyasar pembangunan

nasional berkelanjutan di desa, atau dikenal sebagai SDGs Desa.

Cash for Works (CfW) merupakan aplikasi berbasis mobile dan web yang

digunakan untuk merekam data pekerja, kehadiran, dan pembayaran pekerja

dalam kegiatan PKTD. Adapun manfaat digitalisasi PKTD dengan menggunakan

CfW diantaranya:

a. Mendukung program Desa Aman Covid 19 yang tetap produktif di tengah

36 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pandemi karena menggantikan proses entri data secara manual dan

meminimalisir kontak langsung dengan pihak lain;

b. Memberikan kontribusi terhadap ketersediaan data yang sejalan dengan

pencapaian SDGs Desa, termasuk data sumber daya pembangunan desa,

data kemiskinan serta data desa lainnya;

c. Mendukung penguatan program PKTD dengan realisasi pengelolaan dana

desa yang cepat, aman, transparan, dan akuntabel.

Kerjasama ini dimulai dengan diskusi-diskusi intensif antara perwakilan BPI

dan UNDP Indonesia baik secara virtual maupun tatap muka di Kantor

Kemendesa PDTT. Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi sesuai Arahan Kepala BPI telah melakukan uji coba awal

penggunaan aplikasi dan memberikan input untuk kebutuhan implementasi

PKTD serta kontribusi PKTD untuk mendukung capaian SDGs Desa. Setelah itu

dilaksanakan lokakarya pada 7 Juni 2021 di Hotel Grand Mahakam, yang

kesimpulannya adalah untuk mendukung pengembangan aplikasi akan

dilakukan pilot project implementasi PKTD menggunakan sistem digital CfW di

dua desa yaitu:

a. Desa Bora, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi

Tengah, dengan kegiatan PKTD pembangunan museum desa.

b. Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah,

Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan kegiatan PKTD pembangunan

pasangan batu saluran irigasi tersier (410 m).

Adapun fasilitasi yang diberikan oleh UNDP diantaranya:

a. Menunjuk Perusahaan Jasa IT yang akan mendukung Implementasi Sistem

CfW di lokasi percontohan, serta meyiapkan kegiatan pertemuan strategis

terkait implementasi CfW dengan pemerintah daerah setempat.

b. Penyediaan perangkat keras/peralatan pendukung aplikasi CfW

(Smartphone, Laptop dan Printer).

c. Support terhadap kendala teknis serta pengengembangan sistem yang

diperlukan dari aplikasi yang akan diuji coba.

37 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Mengawali kegiatan pilot project ini, dilaksanakan kegiatan Sosialisasi

kegiatan di masing-masing lokus agar seluruh pihak yang terlibat memahami

sasaran, garis besar, ruang lingkup, dan tujuan kegiatan. Dengan pengenalan

lebih awal, diharapkan para pihak mampu memahami dan bekerja semaksimal

mungkin untuk keberhasilan dan kesuksesan implementasi PKTD menggunakan

CfW tersebut sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Selain itu, Pemerintah

daerah lokus kegiatan dapat memberikan dukungan dan fasilitasi demi

kelancaran pelaksanaan pilot project.

Secara bertahap kegiatan pendampingan pemanfaatan CfW dilakukan di

kedua lokus tersebut mulai dari pelatihan bagi admin dan fasilitator yang akan

menggunakan CfW, pengenalan sistem kepada pekerja PKTD, penginputan

data pekerja, absensi pekerja, sampai ke pendampingan pemanfaatan CfW

hingga kegiatan PKTD selesai.

Sosialisasi kegiatan di Desa Bora, Kab. Sigi pada 24 Agustus 2021

Sosialisasi kegiatan di Desa Bilelando, Kab. Lombok Tengah pada 09 September 2021

Proses Pelatihan dan Pendampingan Pemanfaatan CfW

38 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Jumlah pekerja yang terlibat pada kegiatan PKTD di Desa Bilelando adalah

45 orang pekerja, yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

Sedangkan jumlah pekerja di Desa Bora adalah 14 orang (semua laki-laki).

Kegiatan diakhiri dengan pelaksanaan exit meeting pada tanggal 25

Oktober 2021 secara hybrid di dua lokasi tersebut. Hasil dan keluaran dari pilot

project ini adalah:

a. Meningkatnya keamanan dan kenyamaan baik para pekerja maupun

pemerintah desa pada saat pelaksanaan PKTD di masa pandemi COVID-19,

dengan adanya aplikasi CfW mengurangi kontak fisik sehingga mendukung

protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

b. Kegiatan PKTD menjadi lebih efektif dan efisien dalam pelaksanan dan

pemantauannya. Hal ini berkaitan erat dengan realisasi pengelolaan dana

desa yang cepat, aman, transparan, dan akuntabel. Pemerintah desa merasa

terfasilitasi karena kebutuhan laporan kegiatan PKTD sudah tersedia melalui

CfW.

c. Mengurangi dampak sosial ekonomi bagi rumah tangga rentan akibat

pandemi COVID-19, karena aplikasi CfW mendukung kegiatan PKTD menjadi

lebih tepat sasaran, adil dan merata.

d. Memudahkan dalam pengukuran Indeks SDG’s Desa yang terkait

pemanfaatan dana desa melalui pendataan PKTD menggunakan aplikasi

CfW.

Pemerintah desa dan pemerintah kabupaten lokus kegiatan mengapresiasi

upaya yang dilakukan Kementerian Desa bekerja sama dengan UNDP Indonesia

karena telah melaksanakan pilot project kegiatan PKTD menggunakan CfW.

Harapannya sistem CfW dapat dilakukan secara resmi (launching), dan dapat

diterapkan di desa - desa lainnya.

Pelaksanaan exit meeting di Kabupaten Sigi (kiri) dan Kabupaten Lombok Tengah (kanan)

39 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Berdasar kepada Nota Kesepahaman

Bersama (MoU) antara Kementerian Desa,

Pembangaunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi dengan Yayasan Keanekaragaman

Hayati Indonesia Nomor: 39/ HK.07.01/VIII/2020,

dan Nomor: 024/KHT/LGL/KP/PR/VIII/2020

tentang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pangan,

Lingkungan dan Ekonomi Lokal Berkelanjutan di Desa, Daerah Tertinggal dan

Kawasan Transmigrasi, maka Badan Pengembangan dan Informasi Desa, DTT

bekerjasama dengan Yayasan Kehati dengan menandatangani Perjanjian Kerja

Bersama pada tanggal 27 April 2021 dengan nomor PKB

05/BPI/HK.07.01/IV/2021 dan 016/KHT/LGL/KP/PR/IV/2021 tentang

Pengembangan Perencanaan Desa Terpadu yang Berorientasi pada Tata

Ruang dan Tata Guna Lahan untuk Ketahanan Pangan, Kelestarian Lingkungan

dan Ekonomi Lokal Berkelanjutan.

Sebagai tindaklanjut dari Perjanjian Kerja Bersama tersebut Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

melakukan beberapa kegiatan dengan progres sebagai berikut :

Field Study. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 17-21 Oktober

2021 ke lokasi binaan Kehati khusus komoditi Sawit (Kab. Paser, Kalimantan

Timur) dan tanggal 18-21 Oktober ke lokasi binaan Kehati khusus komoditi

Kopi (Kab. Tanggamus, Lampung). Sedangkan untuk ke lokasi binaan

Kehati khusus komoditi Sorgum rencananya akan dilaksanakan pada tahun

2022.

Pengolahan Data. Data yang telah diperoleh dari masing-masing lokasi

seperti profil desa dan data yang diperoleh dari hasil wawancara (dengan

menggunakan instrument), akan diolah berdasarkan kebutuhan pengkajian.

Penulisan. Setelah data diolah maka akan dilakukan analisis yang akan

dituangkan pada dokumen laporan penelitian.

40 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Terdapat beberapa kendala yang menyebabkan pelaksanaan Field Study

khusus nya pada lokus komoditi Sorgum menjadi belum terlaksana, kendala

tersebut adalah tidak tersedianya biaya perjalanan turun lapang ke lokasi

penelitian untuk mengambil data primer ke masyarakat dan Mitra Yayasan

Kehati lainya. Dikarenakan kajian ini merupakan kajian “Praktik Baik’’ untuk

meng-capture apa saja yang telah dilakukan Yayasan Kehati terhadap

penanganan-penanganan masalah di masyarakat dengan pendekatan berbagai

teori, menjadikan pelaksanaan Field Study menjadi penting untuk dilaksanakan.

Hal tersebut berdampak kepada penulisan kajian yang masih tertunda dan akan

dilanjutkan pada tahun 2022.

Universitas Negeri Yogyakarta adalah salah

satu universitas yang konsen terhadap

pembangunan desa (Pertides), Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, DTT

bekerjasama dengan UNY dalam rangka

Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat

Kunjungan Lapang Ke Kabupaten Paser Prov. Kalimantan Timur Identifikasi Data Komoditi Sawit

41 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Guna Crab Ball Untuk Peningkatan Produksi Kepiting Dan Daya Saing Petani

Tambak. Dasar kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta yaitu :

Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Kementerian Desa,

Pembangaunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Universitas

Negeri Yogyakarta Nomor: 13/ HK.07.01/VI/2020, dan Nomor:

T/26/UN34/HK.06/2020 tanggal 27 Juni 2020 tentang Pendidikan,

Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi.

Surat Perjanjian Kerja nomor Nomor : 01/BPI/PUSDAING-UNY-TTG/8/2021

tanggal 2 Agustus 2021 tentang Pekerjaan Penyusunan Model Pemanfaatan

Teknologi Tepat Guna Crab Ball Untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan

Daya Saing Petani Tambak di Desa Tirtohargo Kec. Kretek Kab. Bantul

Tahun 2021.

Ruang Lingkup Pekerjaan yaitu :

Identifikasi potensi desa;

FGD dalam rangka merumuskan model pemanfaatan TTG crab ball untuk

peningkatan produksi kepiting dan daya saing petani tambak;

Penyediaan alat TTG Crab Ball;

Uji terap model dalam bentuk bimbingan teknis;

Monitoring dan evaluasi;

Workshop finalisasi model pemanfaatan TTG Crab Ball untuk peningkatan

produksi kepiting dan daya saing petani tambak.

Hasil dari pekerjaan dapat dilihat pada laporan hasil kegiatan Penyusunan

Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball Untuk

Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak (Kelompok

Substansi Teknologi Tepat Guna).

42 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Kegiatan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan sampah dalam

mewujudkan Desa Inklusif menjadi salah satu kegiatan untuk pemenuhan capaian

Indikator Kerja Utama Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT tahun 2021.

Kegiatan ini dilakukan oleh Kelompok Substansi Pengembangan Kreativitas dan

Inovasi dengan total anggaran sebesar Rp. 254.989.000,00 (dua ratus lima puluh

empat juta sembilan ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah) dapat terserap sebesar

Rp. 231.402.350.00 (dua ratus tiga puluh satu juta empat ratus dua ribu tiga ratus lima

puluh rupiah) atau 90,75%.

Tujuan kegiatan ini adalah:

a. Melakukan identifikasi pengembangan kreativitas dan inovasi pengolahan

sampah di Desa;

b. Menyusun model pengembangan kreativitas dan inovasi pengolahan sampah di

Desa;

c. Melakukan sosialisasi/penyebaran informasi model pengembangan kreativitas

dan inovasi pengolahan sampah di Desa.

Kegiatan yang sudah dilakukan dalam menyusun model Pengembangan

Kreativitas dan Inovasi pengolahan sampah dalam mewujudkan Desa Inklusif ini

adalah sebagai berikut :

a. Kunjungan lapang dalam rangka melakukan identifikasi dengan mengumpulkan

berbagai informasi, data dan dokumen di Desa. Kegiatan ini dilakukan dengan

cara melakukan wawancara, FGD, observasi, yaitu sebagai berikut :

Kabupaten Badung dan Gianyar Provinsi Bali pada tanggal 30 Agustus - 4

September 2021.

Kabupaten Wosobo Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 26 – 30 Oktober

2021;

Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat pada tanggal 9 – 13 November

2021;

Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat pada tanggal 29 – 30 November 2021;

d

43 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

b. Menyusun model pengembangan kreativitas dan inovasi pengolahan sampah

dilakukan dengan mengadakan acara FGD baik di Desa maupun di jakarta. Yaitu

sebagai berikut :

FGD di Desa Punggul Kec. Abiansemal Kabupaten Badung dan Desa Taro

Kec. Tegallalang Kabupaten Gianyar Provinsi Bali pada tanggal 3 September

2021;

Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Model Pengelolaan Sampah

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam Mewujudkan Desa Inklusif

dilaksanakan pada tanggal 21 September 2021 yang bertempat di Teraskita

Hotel by Dafam, Jl. Letjen Mt. Haryono No. Kav. 10A, Cawang, DKI Jakarta;

Rapat Penyusunan Laporan Rekomendasi Kebijakan pada Substansi

Kreativitas dan Inovasi, dilaksanakan selama 1 (satu) hari yaitu pada tanggal

8 November 2021 yang bertempat di Swissbel Hotel Jl. Raya Kalibata No.22,

Rawajati, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota

Jakarta 12740.

Melakukan Rapat sosialisasi atau penyampaian hasil Penyusunan model

pengembangan kreativitas dan inovasi pengolahan sampah di Desa pada tanggal 17

Desember 2021 di Swissbell Hotel Jl. Raya Kalibata No.22, Rawajati, Kec. Pancoran,

Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740.

Kunjungan lapang ke TPS3R Desa Taro Kabupaten Gianyar Provinsi Bali

44 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

TPS3R Desa punggul -Badung, Bali

TPS3R Desa Punggul - Badung Bali Wonosobo - Jateng

Wonosobo - Jateng Purwakarta - Jabar Purwakarta - Jabar

Ciomas, Bogor -Jabar

Ciomas, Bogor -Jabar

FGD Desa Punggul - Bali

FGD Desa Punggul - Bali

Rapat Penyusunan Rekomendasi Kebijakan KI

Rapat Penyusunan Rekomendasi Kebijakan KI

45 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pengelolaan sampah di desa membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam

sehingga dapat mewujudkan desa berdaya saing, desa inklusif dan mendukung

pembangunan berkelanjutan desa (SDGs Desa). Masyarakat desa

menghasilkan sampah dari aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari, meskipun

secara jumlah tidak sebanyak yang dihasilkan oleh masyarakat perkotaan. Oleh

karena itu, peran pemerintah desa menjadi sangat penting, untuk dapat

memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah harus dikelola

dengan baik untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih serta

menumbuhkan nilai ekonomi dalam pengelolaan sampah, sehingga tumbuh

circular economy di masyarakat pedesaan.

FGD Penyusunan Model Pengelolaan Sampah Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam Mewujudkan Desa Inklusif tanggal 21 September 2021 di Teraskita Hotel Jakarta

46 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

menyatakan bahwa pengelolaan sampah dibagi dalam dua kegiatan pokok, yaitu

pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pengurangan sampah

dapat dilakukan dengan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran

ulang sampah dan pemanfaatan kembali sampah. Salah satu implementasi

pengurangan sampah di Indonesia adalah melalui penyediaan Tempat

Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R atau dikenal dengan TPS 3R.

Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle

(TPS3R) merupakan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala

komunal atau kawasan, dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan

masyarakat, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.

Pembangunan TPS3R merupakan salah satu upaya untuk mengurangi

volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Desa dengan

kewenangan dan sumberdaya yang dimiliki diharapkan dapat memberikan

kontribusi, salah satunya dengan menyediakan Tempat Pengolahan Sampah

Reuse, Reduce (TPS-3R) yang dinilai cukup efektif sebagai solusi mengatasi

krisis sampah.

Peran desa dalam mendukung jakstranas: “Desa yang memiliki

pengelolaan sampah yang baik melalui pengembangan kreativitas dan inovasi

dapat mewujudkan Jakstranas dimana terjadi pengurangan dan penanganan

sampah yang dilakukan oleh desa sehingga sampah tidak terbebani di TPA”.

Aspek penting dalam kreativitas dan inovasi pengelolaan sampah didesa

antara lain:

a. Tersedianya peraturan yang mengikat >> Kebijakan

b. Tersedianya infrastruktur dan perlengkapan pengelolaan sampah >>

Sarana dan prasarana

c. Tersedianya Unit Usaha BUM Desa pengelolaan sampah >> Kelembagaan

d. Edukasi dan Sosialisasi masyarakat >> Kader kebersihan

e. Kemitraan Pemerintah dan Swasta

47 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Model Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam pengelolaan sampah

yang perlu diketahui desa terdiri dari beberapa sub antara lain:

a. Sub Model Peraturan dan Kebijakan Pengelolaan Sampah di Desa

b. Sub Model edukasi masyarakat terkait sampah

c. Sub Model partisipasi masyarakat desa

d. Sub Model pengolahan sampah di desa

e. Sub Model kelembagaan pengelolaan sampah di desa: struktur organisasi,

pembiayaan, promosi dan pemasaran

f. Sub Model kemitraan dalam pengelolaan sampah di desa

g. Sub Model Pemanfaatan hasil pengolahan sampah di desa

48 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pencapaian SDGs Desa dari Pemanfaatan dalam Pengelolaan Sampah yang Dilakukan di Desa

49 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Rekomendasi Kebijakan

Rekomendasi kebijakan dan program antara lain:

1) Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mengeluarkan kebijakan terkait pengurangan dan penanganan sampah tuntas di desa dan mendorong perusahaan di sekitar wilayah desa untuk mendukung pengelolaan sampah di desa melalui CSR.

2) Unit Teknis di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi: - Mensosialisasikan model pengembangan kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan sampah ke

desa-desa - Membuat program pengelolaan sampah di desa dengan intervensi melalui fasilitasi terkait sarana

dan prasarana termasuk teknologi - Mengembangkan kemitraan terkait untuk mendukung pengelolaan sampah di desa - Menggerakkan fungsional PSM untuk edukasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan sampah di desa - Unit teknis terkait pendataan dan pengembangan daya saing melakukan pengembangan-

pengembangan yang dapat mendukung pengelolaan sampah di desa.

Permasalahan sampah bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah daerah dan pusat, tetapi dengan dukungan pemerintah desa dan masyarakat, masalah sampah akan dengan mudah diatasi. Pengelolaan sampah yang baik di desa akan berdampak pada percepatan pencapaian beberapa goals pada SDGs Desa. Jika SDGs Desa tercapai maka akan mendukung pencapaian SDGs Nasional dan Global. Sampah di desa dapat diubah dari yang awalnya sebuah masalah menjadi potensi yang luar biasa bagi desa karena hasil dari pengelolaan sampah yang baik akan mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera.

Rekomendasi kebijakan ini diharapkan dapat diwujudkan menjadi sebuah kebijakan tentang pengelolaan sampah di desa. Sehingga dapat menjadi acuan bagi desa-desa dalam mengelola sampah di desanya.

50 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Kegiatan Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball

untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak menjadi salah

satu kegiatan untuk pemenuhan capaian Indikator Kerja Utama Pusat Pengembangan

Daya Saing Desa, DTT tahun 2021. Kegiatan ini dilakukan oleh Kelompok Substansi

Pengembangan Teknologi Tepat Guna dengan total anggaran sebesar Rp.

290.152.000.00 (dua ratus sembilan puluh juta seratus lima puluh dua ribu rupiah)

yang terserap sebesar Rp. 274.627.589.00 (dua ratus tujuh puluh empat juta enam

ratus dua puluh tujuh ribu lima ratus delapan puluh sembilan rupiah) atau 94,65%.

Tujuan kegiatan ini adalah:

a. Terjalinnya kerjasama dengan Perguruan Tinggi Desa (Pertides) dalam

rangka Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball

Untuk Peningkatan Produksi Kepiting Dan Daya Saing Petani Tambak;

b. Terwujudkan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pembudidayaan

kepiting bakau;

c. Terlaksananya usaha pembudidayaan kepiting bakau sebagai pendukung

pengembangan desa wisata mangrove;

d. Mendorong peluang tumbuhnya pelaku usaha baru dengan optimalisasi

potensi budidaya kepiting bakau.

Seperti yang sudah dijelaskan pada kegiatan kerjasama, Penyusunan Model

Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting

dan Daya Saing Petani Tambak ini dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Tim Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT melakukan perjalanan dinas

ke Provinsi DI. Yogyakarta sebanyak 2 kali, yaitu :

Pada Tanggal 22-25 September 2021 dalam rangka koordinasi dengan Tim

Peneliti dari Universitas Negeri Yogyakarta dan kunjungan lapang ke Desa

Tirtohargo, kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.

Tanggal 18 - 20 Oktober 2021 dalam rangka Konsolidasi Pelaksanaan Kegiatan

Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk

Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak ke Kampus

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Provinsi D.I. Yogyakarta.

e

51 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hasil kerjasama yang dilakukan dalam Penyusunan Model Pemanfaatan

Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing

Petani Tambak adalah sebagai berikut :

1) Berdasarkan hasil uji terap budidaya kepiting bakau dengan metode Crab Ball

harus memperhatikan kualiatas air, ketersediaan pakan, dan jarak antar Crab Ball.

Maka dari itu perlu dilakukan preliminary survei untuk menetapkan lokasi budidaya

kepiting bakau dengan metode crab ball. Selain itu perlu disosialisasikan ke petani

kepiting tentang prosedur budidaya dengan metode Crab Ball. Pemberian pakan

yang paling optimal sebanyak 15% dari berat tubuh kepiting. Untuk memperbesar

angka kelolosan hidup bibit kepiting harus melalui proses Aklimatisasi. Budidaya

kepiting bakau dengan metode Crab Ball dapat meningkatkan produktivitas

kepiting bakau di Desa Baros sehingga dapat meningkatkan daya saing dan

perekonomian petani tambak.

2) Tersusunya model pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball dapat

digunakan sebagai alternative peningkatan produksi kepiting dan daya saing

petani tambak.

3) Pada analisis komersialisasi didapatkan nilai rasio keuangan yang cukup baik

yang menunjukan bahwa kegiatan ini dapat dilaksanakan ditempat lain dengan

asumsi perhitungan yang sudah ada.

Desa Tirto Hargo, Kec. Kretek, Kab. Bantul DI

Yogyakarta

Lokasi Tambak di Desa Tirto Hargo Diskusi dengan Tim UNY

52 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hasil penelitian Sebelumnya dijadikan rujukan dalam pengembangan model

kepiting dengan crab ball, selain itu bersama dengan Tim Peneliti UNY mendapatkan

model sebagai berikut:

Model Budidaya Kepiting Dengan Crab Ball Di Mangrove Baros Bantul Yogyakarta

53 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Model Pengembangan Desa Wisata Pesisir

Dari pembahasan Model Teknologi Tepat Guna Crab Ball yang dijelaskan

diatas dapat digunakan juga untuk model penerapan teknologi tepat guna untuk

jenis perikanan laut lainnya di desa pesisir. Model kami kembangkan mulai dari

tahap persiapan sampai dengan tahap pelaporan kegiatan.

Model Penerapan Teknologi Tepat Guna Crab Ball di Desa Pesisir

Pada bagian persiapan dimulai dari perancangan konsep kegiatan dan

luaran yang disepakati oleh masing - masing pihak dalam penyamaan persepsi

kegiatan diawal melalui kegiatan FGD dan Diskusi. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui peran, tanggung jawab dan luaran masing - masing pihak (UMKM,

Pemerintah Desa, Bumdes dan Stakeholder lain yang terlibat di kegiatan ini).

Pada persiapan juga di identifikasi masalah yang muncul yang didapatkan dari

Preliminary Survey dan Sosialisasi Kegiatan.

Pada bagian pelaksanaan dimulai dengan pengumpulan data dan riset

potensi yang ada di suatu desa. Pada bagian pelaksanaan juga mulai

dilaksanakan uji terap yang dimulai dari tahap atkimatisasi untuk pembiasaan

bibit kepiting diruang dan kondisi yang baru serta proses pembesaran dengan

memberikan pakan dan penimbangan berkala terhadap kepiting. Salah satu

dalam kegiatan ini terkait coaching and mentoring dimana warga hanya

mendapat pengetahuan langsung dari Studi banding dan Praktek di Lapangan

yang didampingi oleh praktisi dan tim UNY. Kedepan perly dicermati kembali

atau jika diperlukan untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada

pengelola perikanan dan budidaya untuk air payau.

54 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pada pelaporan diisi dengan proses penyusunan laporan dan

dokumentasi. Tetapi jika dalam kegiatan pengembangan selain pelaporan juga

perlu ditambahkan kegiatan pengembangan produk dan pemasaran paska

kegiatan pelaksanaan uji terap.

Analisis Komersialisasi Produk Kepiting Bakau Sebagai Produk Desa Baros.

Analisis komersial dari Produk Kepiting Bakau yang dapat dilihat dari

simulasi Pembudidayaan yang dihitung menggunakan perhitungan investasi

yang dikeluarkan untuk implementasi teknologi tepat guna Crab Ball di Desa

Tirtohargo di Hutan Bakau Pantai Baros. Untuk analisis komersial pada Produk

hasil Teknologi Tepat Guna Crab Ball ini diukur menggunakan tiga rasio

keuangan:

a) NPV (Net Present Value) : Selisih antara nilai arus kas yang masuk dengan

nilai arus kas keluar pada sebuah periode waktu

b) Payback Period : Periode waktu kapan dana investasi seseorang akan

kembali.

c) IRR (Internal Rate of Return) Indikator tingkat efisiensi dari sebuah

investasi.

Dengan beberapa asumsi yang didasarkan pada pengamatan di lapangan

sebagai berikut:

Harga jual kepiting per Kg untuk ukuran siap panen antara Rp. 90.000,- s/d

Rp. 150.000,- maka digunakan harga rata- rata Rp. 120.000,-

Biaya Pakan per Hari dihitung dari kebutuhan pakan ikan-ikan kecil

sebanyak 7.5 Kg Sehari dengan harga Rp 100.000,-

Masa Panen Kepiting 3 kali setahun atau untuk 1 sikulus pembibitan sampai

ukuran panen 4 bulan.

Tenaga kerja untuk area 150 meter persegi dengan 500 Crab Ball

menggunakan 3 pekerja dari Kelompok Nelayan dan Pengelola Mangrove

yang dibayar secara part time sebesar Rp. 750.000 per bulan.

Atklimatisasi untuk adaptasi kepiting diasumsikan mati sebanyak 30%

sesuai dengan perhitungan di lapangan.

Asumsi Diskon Rate 7 %

55 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Perhitungan Analisis Keuangan 500 Crab Ball pada 150 m2 Area

Tebal Analisis Keuangan Crab Ball Project Cash Flow Tahun ke -

Komponen Perhitungan 0 1 2 3 4 5

Investment

Crab Ball

500 Crab Ball x

Rp. 100,000

50,000,000

Penjualan

Kepiting

500 x 4 ons x

harga jual x 3 kali

panen/tahun

90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000

Biaya Pakan 12 x 30 x Rp.

100,000

36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000

Tenaga Kerja 12 x 3 x Rp.

750,000

27,000,000 27,000,000 27,000,000 27,000,000 27,000,000

Pembelian Bibit 500 x Rp.

100,000

5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

Atklimatisasi

(Kepiting Mati)

Asumsi 30% 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

Cash Flow 20,500,000 20,500,000 20,500,000 20,500,000 20,500,000

Perhitungan NPV (Net Present Value)

Pada perhitungan NPV didapatkan dari Present Value Projected Cash Flow

selama 5 tahun dan dapat disimpulkan nilai NPV dari Produk Teknologi Tepat

Guna Crab Ball ini sebesar 34.054.047 Pada sebuah investasi jika nilai NPV

bernilai positif maka sebuah investasi layak untuk dilanjutkan.

Tabel Perhitungan NPV Komponen Discount Rate 7% Projected Cash Flow Present Value

PV1 0,93 20.500.000 19.158.879

PV2 0,87 20.500.000 17.905.494

PV3 0,82 20.500.000 16.734.106

PV4 0,76 20.500.000 15.639.352

PV5 0,71 20.500.000 14.616.217

PV Cash Inflow 84.054.047

Initial Cost (Investment) (50.000.000)

NPV 34.054.047

56 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Perhitungan Payback Period

Tabel Perhitungan Payback Period Tahun ke- Inflow Cash Initial Investment Cum

0 (50.000.000) (50.000.000)

1 20.500.000 (29.500.000)

2 20.500.000 (9.000.000)

3 20.500.000 11.500.000

4 20.500.000 32.000.000

5 20.500.000 52.500.000

Dari perhitungan Payback Period didapatkan Investasi akan kembali di angka

2.43 tahun.

Perhitungan IRR

Tabel Perhitungan IRR

Tahun ke- Inflow Cash

0 (50.000.000)

1 20.500.000

2 20.500.000

3 20.500.000

4 20.500.000

5 20.500.000

IRR 30 %

Perhitungan IRR didapatkan dari akumulasi antara nilai investasi

Pembelian Crab Ball dengan potensi uang masuk dari selisih penjualan kepiting

dan biaya - biaya yang muncul di Budidaya Crab Ball. Nilai IRR didapat sebesar

30% lebih besar dibandingkan Discount Rate sebesar 7% artinya dapat

dilanjutkan investasi tersebut.

57 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

REKOMENDASI KEBIJAKAN

1. Untuk mendapatkan model pendampingan dan pemberdayaan terkait kegiatan teknologi tepat guna Crab Ball tidak hanya didapatkan menggunakan teknik analisi kualitatif tapi juga perlu dianalisis secara kuantitatif (guna mendapatkan fit model).

2. Dengan model pemberdayaan dan pendampingan yang tepat akan meningkatkan komersialisasi produk dapat melalui dua langkah yaitu efisiensi pakan dan jumlah tenaga kerja dengan menggunakan pendekatan teknologi yang tepat atau meningkatkan area budidaya sehingga menghasilkan jumlah produksi yang lebih besar.

3. Penggunaan TTG Crab Ball harus memperhatikan kualitas air, jumlah pakan, dan jarak crab ball untuk meingkatkan presentase kelolosan hidup dan mengoptimalkan pembesaran kepiting.

4. Dengan model pemberdayaan dan pendampingan yang tepat akan meningkatkan komersialisasi produk dapat melalui dua langkah yaitu efisiensi pakan dan jumlah tenaga kerja dengan menggunakan pendekatan teknologi yang tepat atau meningkatkan area budidaya sehingga menghasilkan jumlah produksi yang lebih besar.

58 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Kegiatan Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis

Artificial Intelligence menjadi salah satu kegiatan untuk pemenuhan capaian Indikator

Kerja Utama Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT tahun 2021. Kegiatan ini

dilakukan oleh Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tinggi dengan total

anggaran sebesar Rp. 246.712.000.00 (dua ratus empat puluh enam juta tujuh ratus

dua belas ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp. 194.505.755.00 (seratus sembilan

puluh empat juta lima ratus lima ribu tujuh ratus lima puluh lima rupiah) atau 78,84%.

Tujuan kegiatan ini adalah:

1) Memetakan Data Potensi Desa Untuk Perencanaan Pembangunan Desa

Berbasis AI

2) Menyusun Arsitektur Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial

Intelligence

3) Menyusun Rekomendasi Role Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis

AI

Kegiatan yang sudah dilakukan dalam menyusun Model Perencanaan

Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence ini adalah sebagai berikut :

1) Identifikasi Data Potensi Desa, dilakukan dengan diskusi dengan pakar baik offline

di kantor maupun online melalui zooom meeting dengan maksud untuk :

- Menghimpun basis data terkait pembangunan yang ada di desa seperti data

IDM, PODES dan SDGs Desa.

- Merancang arsitektur, sistem informasi yang mencakup struktur sistem,

rancangan data yang akan diproses dan model database, rancangan aplikasi,

rancangan integrasi sistem dan informasi yang dihasilkan.

- Menyusun hasil analisis dan identifikasi yang nantinya digunakan sebagai

acuan dalam membangun sistem AI.

f

Dokumentasi Diskusi dengan Pakar/Narasumber dalam Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis AI melalui aplikasi Zoom.

59 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

2) Konsinyering dalam rangka merumuskan model Perencanaan

Pembangunan Desa yang dilaksanakan di Sotis Hotel Kemang Jakarta Jl.

Kemang Raya No.4, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan tanggal 1

November 2021. Konsinyering juga bertujuan untuk menyusun rekomendasi

hasil kegiatan untuk perumusan kebijakan.

3) Uji Terap Model dilakukan dengan melaksanakan FGD di Kantor Desa

Beraban, Kec. Kediri Kabupaten Tabanan Prov. Bali pada tanggal 2-6

November 2021 dan Desa Kebonpedes dan Desa Bojongsawah, Kecamatan

Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Prov. Jawa Barat pada tanggal 10-12

Desember 2021.

Dokumentasi Perjalanan Dinas Ke Kabupaten Tabanan Provinsi Bali tanggal 2-6 November 2021

Dokumentasi Perjalanan Dinas Ke Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat tanggal 10-12 Desember 2021

Dokumentasi Konsinyering Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis AI di Sotis Hotel Kemang Jakarta, tanggal 1 November 2021

60 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

4) Disemasi model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis AI

dilaksanakan untuk menghimpun saran dan masukan terkait kegiatan dan

memvalidasi model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis AI.

Diseminasi dilakukan dengan perjalanan dinas ke Kabupaten Tabanan

Provinsi Bali pada tanggal 17-19 Desember 2021 bertujuan untuk :

Mensosialisasikan Hasil Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis

Artificial Intelligence.

Mencari potret praktek baik pemanfaatan teknologi tinggi di pemerintahan

desa.

Dalam memperoleh Model, melakukan beberapa kali uji coba data dengan

dimulai dengan pemetaan variabel data SDGs dan IDM. Pemetaan data awal kami

sebagai berikut:

Tabel Pemetaan Data SDGs dan IDM

SDGS IDM Kode

1.3.1 Proporsi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan

kepesertaan_bpjs X1.1

1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan

akses_minum X1.2a

1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan

akses_jamban X1.2b

Dokumentasi Perjalanan Dinas Ke Kabupaten Tabanan Provinsi Bali tanggal 17-19 Desember 2021

61 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

SDGS IDM Kode

11.6.1.(a) Persentase rumah tangga di perkotaan yang terlayani pengelolaan sampahnya

persampahan X1.2c

3.c.1* Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan. Distribusi tenaga kesehatan

X3.1

3.b.3* Proporsi fasilitas kesehatan dengan paket obat essensial yang tersedia dan terjangkau secara berkelanjutan

skor_waktu_tempuh

X3.2a

3.b.3* Proporsi fasilitas kesehatan dengan paket obat essensial yang tersedia dan terjangkau secara berkelanjutan

aktifitas_posyandu

X3.2b

4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkat SD/sederajat, dan (ii) Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkat SMP/sederajat, SMA/SMK/ sederajat, dan Perguruan Tinggi untuk (a) perempuan/laki-laki, (b) pedesaan/perkotaan, (c) kuintil terbawah/teratas, (d) disabilitas/tanpa disabilitas.

akses_sd X4.1a

4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkat SD/sederajat, dan (ii) Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkat SMP/sederajat, SMA/SMK/sederajat, dan Perguruan Tinggi untuk (a) perempuan/laki-laki, (b) pedesaan/perkotaan, (c) kuintil terbawah/teratas, (d) disabilitas/tanpa disabilitas

akses_smp X4.1b

4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkat SD/sederajat, dan (ii) Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkat SMP/sederajat, SMA/SMK/sederajat, dan Perguruan Tinggi untuk (a) perempuan/laki-laki, (b) pedesaan/perkotaan, (c) kuintil terbawah/teratas, (d) disabilitas/tanpa disabilitas

skor_sma_smk X4.1c

4.2.2* Tingkat partisipasi dalam pembelajaran yang teroganisir (satu tahun sebelum usia sekolah dasar), menurut jenis kelamin.

paud X4.2

(6.2.1.(a) Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air)

akses_mandi_cuci

X6.1

(7.1.1* Jumlah keluarga yang menggunakan listrik (eletrifikasi desa)

akses_listrik X7.1a

(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)

skor_lemb_ek X8.1a

62 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

SDGS IDM Kode

(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)

skor_minimar X8.1b

(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)

skor_resto_hotel X8.1c

(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)

skor_jarak_ptkoan

X8.1d

(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)

skor_akses_pasar_semi

X8.1e

8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga keuangan (Bank Umum)

skor_logistik X8.2a

8.10.1.(b) Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit skor_kredit X8.2b

8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga keuangan (Bank Umum)

skor_bank X8.2c

9.1.1.(b) Panjang pembangunan jalan tol skor_jalan X9.1a

11.7.1.(a) Proporsi ruang terbuka perkotaan untuk semua

skor_ruangpub X11.1a

11.7.1.(a) Proporsi ruang terbuka perkotaan untuk semua

skor_fasor X11.1b

11.7.1.(a) Proporsi ruang terbuka perkotaan untuk semua

skor_keg_or X11.1c

11.6.1.(a) Persentase sampah perkotaan yang tertangani

skor_kualitas_lingkungan

X11.2

11.5.1.(a) Indeks Risiko Bencana (IRB) Indonesia skor_bencana_alam

X11.3a

11.5.1.(b) Jumlah sistem peringatan dini cuaca dan iklim serta kebencanaan.

skor_tanggap_bencana

X11.3b

16.1.2.(a) Kematian disebabkan konflik per 100.000 penduduk.

konflik X16.1a

17.6.2.(a) Persentase jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan Ibu kota kabupaten/Kota (IKK)

akses_sinyal_seluler

X17.1b

17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet. akses_internet X17.2

63 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dari hasil olah data pada 4 desa menunjukkan bahwa terdapat 1 variabel yang

kuat dalam mempengaruhi variabel yang lain yaitu Variable 1.4 Proporsi

penduduk/rumah tangga desa dengan akses terhadap pelayanan dasar

mempengaruhi 15 variable yang ditunjukkan oleh SDGs Visualisation sebagai berikut:

Gambar Visualisation Hasil Olah Data

a) Variable 1.5 Persentase rumah tangga desa yang memiliki akses terhadap layanan

sumber air minum layak dan berkelanjutan

b) Variable 1.6 Persentase rumah tangga desa yang memiliki akses terhadap layanan

sanitasi layak dan berkelanjutan

c) Variable 1.7 Jumlah lokasi penguatan pengurangan risiko bencana di desa

d) Variable 3.1 Angka Kematian Ibu di desa

e) Variable 3.2 Angka Kematian Balita (AKBa) per kelahiran hidup di desa

f) Variable 3.4 Jumlah pemegang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di desa

g) Variable 6.1 Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan

sumber air minum layak.

h) Variable 6.2 Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun

dan air.

i) Variable 6.3 Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan

sanitasi layak.

j) Variable 7.1 Jumlah keluarga yang menggunakan listrik (eletrifikasi desa)

k) Variable 10.1 Persentase penduduk desa yang hidup di bawah garis kemiskinan

nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur

l) Variable 11.1 Jumlah penduduk yang berada di luar desa

m) Variable 11.3 Jumlah desa tangguh bencana yang terbentuk

64 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

n) Variable 11.4 Jumlah sistem perigatan dini cuaca dan iklim serta kebencanaan di

desa

o) Variable 13.1 desa yang telah mengkomunikasikan mitigasi, adaptasi,

pengurangan dampak dan peringatan dini ke dalam kurikulum sekolah dasar,

sekolah menengah dan perguruan tinggi

Variabel akses terhadap pelayanan dasar memiliki pengaruh besar terhadap

variabel lain dalam mendukung capaian SDGs di Desa Sukaraja, Desa Pasirhalang,

Desa Gunungjaya dan Desa Kadudampit. Akses pelayanan dasar masyarakat yang

dimaksud terdiri dari pendidikan, kesehatan, pekerjaan Umum dan Penataan ruang,

perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Ketentraman, ketertiban umum, dan

perlindungan masyarakat; dan Sosial.

Dalam mendorong pemenuhan akses pelayanan dasar masyarakat dapat

ditempuh dalam cara:

a) Melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pemantauan dan penyediaan

pelayanan dasar masyarakat. Dengan adanya keterlibatan masyarakat, para

pihak dapat bersama sama untuk meningkatkan kualitas pelayanan dasar

masyarakat. Masyarakat dapat membantu mengontrol proses penyelenggaraan

pelayanan dasar masyarakat. Dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat

diperlukan kesadaran dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai seperti

apa peran masyarakat di dalam penyelenggaraan pelayanan dasar masyarakat.

Masyarakat berhak untuk mengawasi pelaksanaan standar pelayanan yang

diselenggarakan oleh setiap penyelenggara pelayanan publik. Namun bentuk

pengawasan tersebut harus berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku.

b) Pemanfaatan teknologi untuk penyelenggaraan pelayanan dasar bagi

masyarakat. Pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan publik akan

mendorong terciptanya pelayanan publik yang efektif, efisien, cepat, dan

responsif. Jika pelayanan publik dapat berjalan secara efektif, efisien, dan

responsif maka pemenuhan terhadap akses pelayanan dasar akan ikut

meningkat.

65 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

c) Peningkatan efisiensi dan efektivitas tata kelola penyelenggaraan pelayanan

dasar. Kebutuhan pelayanan dasar masyarakat dapat diketahui dari aspirasi dan

usulan dari masyarakat itu sendiri. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan

dasar secara cepat maka dibutuhkan suatu tata kelola penyelenggaraan

pelayanan dasar yang efisien dan efektif.

d) Peningkatan akses dan kualitas dalam perluasan dan peningkatan pelayanan

dasar. Untuk meningkatkan tingkat pemenuhan pelayanan dasar masyarakat,

salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan kualitas dan

memperluas akses pelayanan dasarnya. Jika kualitas pelayanan dasar meningkat

maka akan memperluas akses dari pelayanan dasar itu sendiri.

e) Kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait dalam pemenuhan kebutuhan

dasar masyarakat. Kebutuhan dasar masyarakat yang sangat beragam tentu saja

membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Untuk dapat memenuhi kebutuhan

anggaran tersebut maka diperlukan suatu kolaborasi lintas sektor baik antar

kementerian/lembaga atau dengan sektor diluar pemerintahan. Namun tetap ada

yang harus diperhatikan dalam kolaborasi antar kementerian/lembaga yaitu

pembagian kewenangan yang jelas agar tidak terjadi tumpang tindih penyediaan

kebutuhan dasar masyarakat.

Kegiatan Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi

Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Desa menjadi salah satu kegiatan untuk

pemenuhan capaian Indikator Kerja Utama Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

DTT tahun 2021. Kegiatan ini dilakukan oleh Kelompok Substansi Pengembangan

Teknologi Digital dengan total anggaran sebesar Rp. 237.802.000.00 (dua ratus tiga

puluh tujuhu juta delapan ratus dua ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp.

232.030.835.00 (dua ratus tiga puluh dua juta tiga puluh ribu delapan ratus tiga puluh

lima rupiah) atau 97,57%.

Tujuan kegiatan ini adalah:

1) Mengembangkan model/skema usaha desa (berbasis produk unggulan desa)

melalui tata kelola rantai pasok (supply chain) ekonomi desa berbasis digital yang

g

66 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

dapat dimanfaatkan oleh kawasan perdesaan dengan berbaigai ragam jenis

produk;

2) Menciptakan peluang kemitraan desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dan

masyarakat dengan stakeholder lainnya melalui pemanfaatan teknologi digital;

3) Menciptakan ekosistem digital di desa untuk meningkatkan kualitas pertanian.

Kegiatan Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi

Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Desa dilakukan di satu lokus yaitu Desa

Panggung Harjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, Prov. DI. Yogyakarta. Desa

Panggungharjo mempunyai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang memiliki

platform e-commerce desa yaitu pasardesa.id.

Metode kegiatan Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan

Teknologi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Desa dilakukan dengan swakeloa

dan kontraktual. Kontraktual dilaksanakan oleh perusahaan jasa konsultan, yaitu PT.

Trisakti Pilar Persada.

Turun lapang pertama dilakukan pada tanggal 15-18 September 2021, turun

lapang ini bertujuan untuk identifikasi dan koordinasi awal terkait dengan pelaksanaan

kerjasama penyusunan kajian terkait dengan pengembangan model usaha desa

berbasis digital. Kajian ini akan menjadikan pasardesa.id sebagai study kasus.

Kegiatan kajian ini dilakukan bersama dengan pihak ketiga (PT. Trisakti Pilar Persada)

yang memiliki tenaga ahli di bidang terkait.

Dokumentasi Perjalanan Dinas Desa Panggungharjo Kee. Sewon Kab. Bantul DIY tanggal 15-18 September 2021.

67 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Turun lapang kedua dilakukan pada tanggal 17-19 Desember 2021. Turun

lapang ini berlokasi di tempat yang sama dengan lokus awal yaitu Desa

Panggungharjo Kee. Sewon Kab. Bantul DIY. Tujuan dari kegiatan ini untuk

melaksanakan workshop finalisasi hasil kajian pengembangan model usaha digital

dengan konsen: (1) Mengembangkan model/skema usaha desa (berbasis produk

unggulan desa) melalui tata kelola rantai pasok (Supply Chain) ekonomi desa berbasis

digital yang dapat dimanfaatkan oleh kawasan perdesaan dengan berbagai ragam

jenis produk; (2) Menciptakan peluang kemitraan Desa, Badan Usaha Milik Desa dan

masyarakat dengan stakeholder lainnya melalui pemanfaatan teknologi digital.

Pasardesa.id pada awalnya merupakan platform yang diinisiasi oleh desa

Panggungharjo pada masa pandemi COVID-19. Berdirinya pasar desa

merupakan respon dari mitigasi ekonomi yang dilakukan oleh desa

Panggungharjo. Pada masa-masa awal pandemi, pasardesa.id, keberadaan

virus COVID-19 masih membingungkan berbagai pihak. Ketidakjelasan tentang

virus ini, membuat semua orang menjadi ketakutan dan panik. Kondisi ini

mengakibatkan kegiatan ekonomi pun terpengaruh besar. Dalam kondisi ini,

jejaring pengaman amat diperlukan. Masyarakat di tingkat ekonomi paling bawah

tentu menjadi kelompok yang amat terpukul dengan kondisi ini. Maka strategi

mitigasi ekonomi harus dilakukan.

Pasardesa.id kemudian menjadi platform untuk memitigasi hal ini.

Pasardesa.id membuka platform di website dengan memasarkan produk warga

baik toko maupun rumah tangga. Dengan menggunakan media digital inilah,

warga di Panggungharjo dan sekitarnya kemudian melakukan transaksi jual beli.

Dokumentasi Workshop di Desa Panggungharjo Kee. Sewon Kab. Bantul DIY tanggal 17-19 Desember 2021.

68 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pada masa-masa awal pandemi, ketika banyak rumah tangga ketakutan untuk

bisa bertransaksi langsung di pasar atau di supermarket, pasardesa.id kemudian

melayani model penjualan delivery ke rumah-rumah warga bagi konsumen yang

sudah memesan barang-barang di pasardesa.id. Sehingga pasardesa.id bisa

menjadi bagian stabilisasi rantai pasok barang kebutuhan warga desa, yang

sekaligus dalam rangka untuk meminimalisasi resiko persebaran COVID-19.

Diluncurkan 13 April 2020 oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi (PDTT) Bapak H.A. Halim Iskandar. pasardesa.id hadir

sebagai jembatan antara barang persediaan yang ada di toko dan warung

dengan warga desa lainnya yang membutuhkan.

Dari identifikasi kuisioner diketahui bahwa 62,2% warga Desa

Panggungharjo dalam kondisi sangat rentan, 26,7% berada kondisi rentan,

14,0% berada dalam kondisi cukup rentan, dan hanya 5,1% warga yang dalam

kondisi tidak rentan. Dari data inilah kemudian pasardesa.id hadir untuk

memitigiasi dampak ekonomi dengan cara memaksimalkan perputaran uang

untuk tetap berada di desa. Caranya adalah dengan memastikan bahwa warga

yang masih memiliki cadangan keuangan atau mereka yang tidak rentan ini bisa

tetap berbelanja di toko tetangga. Pada masa-masa awal pandemi atau model

bisnis yang dijalankan oleh pasardesa.id adalah dengan melakukan pendataan

produk-produk yang dimiliki oleh warga dalam hal ini adalah mitra pasok baik

dari toko, para petani, peternak maupun warung yang ada di desa. Pasardesa.id

memfasilitasi pembelian produk-produk warga dengan memasarkan produk-

produk warga desa di website pasardesa.id maupun di grup-grup yang di

dalamnya ada warga desa Panggungharjo. Melalui website pasardesa.id inilah

kemudian warga dapat memesan berbagai barang-barang kebutuhan rumah.

Tim pasardesa.id melakukan quality control atas barang-barang yang dipesan,

kemudian kurir pasardesa.id mengantarkan pesanan tersebut kepada

konsumen. Model bisnis awal yang dijalankan ini adalah model business to

consumer atau B to C, di mana pasardesa.id pada masa ini belum memiliki

persediaan barang (fullfilment) tapi langsung menjualkan barang-barang toko

atau warung di desa kepada warga atau konsumen.

69 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Sejak diluncurkan pada tanggal 13 April 2020, pada masa-masa fase

pertama model bisnis B to C ini, pasardesa.id telah memperoleh respon yang

baik. Omset penjualan pada 25 hari pertama sejak peluncuran adalah 100,69

juta rupiah, dengan total 2480 transaksi penjualan, 668 produk terjual dan 47

mitra pasok. Pada proses ini, pasardesa.id mulai melihat peluang untuk juga

menyalurkan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang

memang diberikan oleh pemerintah pusat pada tahun 2020.

Setelah model pertama diluncurkan, pasardesa.id kemudian melakukan

modifikasi model bisnis yang ada. Pada versi pasardesa.id yang terintegrasi

dengan bantuan BL DD, maka proses bisnisnya menjadi melibatkan pemerintah

desa Panggungharjo. Pemerintah desa Panggungharjo memberikan bantuan

BLT DD dengan menggunakan pasardesa.id sebagai mitra pemberian bantuan.

Berbeda dengan desa-desa lain yang memberikan bantuan dana BLT DD

dengan model tunai, Desa Panggungharjo melakukan hal sebaliknya. Bantuan

BLT DD diberikan dalam bentuk non tunai. Warga yang menjadi KPM BLT DD

bisa membelanjakan saldo BLT DD melalui bentuk nontunai/kartu yang sudah

Model Bisnis Pasardesa.id Versi.01

Model Bisnis Pasardesa.id dalam penyaluran BLT DD

70 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

diberikan saldo oleh transfer BLT DD dan bisa dicairkan dalam bentuk barang

yang dibeli melalui pasardesa.id.

Proses ini adalah bagian untuk meminimalisir resiko agar uang warga tidak

dibelanjakan untuk memberi barang-barang yang sifatnya nonpokok atau

bahkan untuk membayar hutang. Bantuan BLT DD ini akhirnya bisa berputar

lebih lama di desa, karena barang-barang yang dijual merupakan barang-barang

dari toko/warung warga. Sehingga kebermanfaatan BLT DD bukan hanya

dirasakan oleh warga penerima manfaat BLT DD tapi juga dirasakan oleh

tetangga-tetangganya yang lain. Di samping untuk integrasi program BLT DD,

pasardesa.id juga tetap melayani pembelian langsung dari konsumen yang tidak

mendapatkan bantuan BLT DD.

Dalam perjalanan intergasi BLT DD, pasardesa.id melakukan integrasi

kembali model bisnis pasardesa.id dengan 5 desa yang ada di kabupaten Bantul.

Kemitraan pasardesa.id untuk menyalurkan bantuan BLT DD di 5 desa yakni

Desa Panggungharjo, Desa Wirokerten, Desa Ngestiharjo, Desa Guwosari, dan

Desa Sriharjo memberikan versi baru dari model bisnis pasardesa.id. Penetapan

pemberian bantuan nontunai BLT DD ini direspon positif dengan keluarnya

Peraturan Menteri Desa untuk memayungi kebijakan pemberian bantuan BLT-

DD Non Tuna di 5 desa tersebut

Dari proses penyaluran BLT DD NonTunai yang dilakukan di 5 desa

tersebut, pasardesa.id telah melebarkan sayap bisnisnya menjadi lebih luas

dengan mitra-mitra pemasok dari toko/warung warga. Mitra-mitra yang menjadi

pemasok untuk bantuan BLT DD bukan hanya di Desa Panggungharjo, tetapi

Model Bisnis Pasardesa.id dengan konsorsium 5 Desa

71 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

juga ada di 4 desa yang lain. Selain itu, produk-produk warung, toko, petani atau

peternak yang ada di wilayah 5 desa tersebut juga terdorong penjualannya

karena adanya pasardesa.id.

Dengan model web semi mitigasi ini, omset yang diperoleh pada bulan juni

2020 mencapai 595 juta rupiah di mana area coveragenya merupakan kawasan

perdesaan. Saham yang ada di pasardesa.id ini pun juga dimiliki oleh kelima

desa tersebut. Terdapat 4.182 transaksi yang ada di pasardesa.id, menjual

3.017 produk dengan 1.781 member dan 152 mitra UMKM yang ada di Bantul.

Dari proses intergrasi pasardesa.id dengan kelima desa tersebut, pasardesa.id

telah membantu pemerintah desa dalam menyalurkan BLT DD secara nontunai.

Di sisi lain pasardesa.id telah memperkuat fungsi Dana Desa sebagai jejaring

pengaman sosial sekaligus membangun ketahanan perekonomian desa.

Memperluas nilai manfaat BLT DD dengan benefit warga dapat belanja aman,

murah dan mudah karena tetap di rumah.

Infografis pertumbuhan pasardesa.id Maret-Juni 2020

Infografis pertumbuhan pasardesa.id April-Desember 2020

72 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dari proses bekerjasama dengan 5 desa di Kabupaten Bantul,

pasardesa.id memiliki omset 1,972 milliar dari periode April-Desember 2020.

Dengan total 20.011 transaksi penjualan, sebanyak 4598 produk terjual denagn

236 mitra UMKM di 5 Kecamatan di Kabupaten Bantul.

Akhir tahun 2020, pasardesa.id mulai mengembangkan aplikasi

berbasis android dengan salah 1 mitra di bidang teknologi. Ini dilakukan

pasardesa.id untuk menanggulangi kelambatan akses bagi konsumen untuk

mengakses pasardesa.id. Dalam pengembangan versi terakhir ini pasardesa,id

ini skema yang dikembangkan pasardesa.id adalah memasarkan produk-produk

unggulan desa. Versi terakhir pasardesa.id selain masih terintegrasi dengan

bantuan BLT DD, juga menggerakan BUMDes dengan 3 skema yakni skema co-

ownership, skema brandowner, dan skema reseller.

Dalam ketiga skema tersebut, pasardesa.id berupaya untuk

mengkhususkan diri mengembangkan dan memasarkan produk-produk

unggulan desa melalui kerjasama pasardesa.id dengan BUMDes-BUMDes yang

ada di seluruh wilayah Indonesia. Pada skema ini, BUMDes sebagai brand

owner, artinya BUMDes yang bekerja sama dengan pasardesa.id menjual

produknya sendiri di laman pasardesa. BUMDes sebagai reseller artinya

BUMDes yang bekerjasama dengan pasardesa.id menjadi mitra marketing untuk

memasarkan produk-produk yang ada di desa-desa lain. Sementara skema co-

ownership, artinya BUMDes memiliki saham di BUMDesma. Secara internal

ketika BUMDes tergabung dengan pasardesa,id, ia bisa menjadi pemilik saham

atas pasardesa.

Selama lebih dari setahun, berdirinya pasardesa.id, setidaknya sudah ada

lebih dari 1000 toko mitra yang bekerjasama dengan pasardesa.id. toko-toko ini

adalah warung warga desa, atau usaha rumahan yang dilakukan oleh warga

desa.

Mitra pasardesa.id yang lain diluar desa panggungharjo adalah Badan

usaha Milik Desa (BUMDes) dari berbagai tempat di Indonesia. Berikut ini adalah

mitra BUMDes yang telah bekerjasama dengan pasardesa.id.

73 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tabel BUMDes Mitra Pasardesa.id (data tahun 2021)

Nama Bumdes/Perusahaan

Alamat

BUMDES Mitra Karya Jl Pertigaan Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes 52272

Bumdes panggung Lestari Kompleks Kelurahan Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta 55188

Bumdes Boya Peramba Mandiri Desa Nupabomba , Kec. Tanantovea, Kab. Donggala Prov. Sulawesi Tengah

Bumdes Argo Sejahtera Dukuh Sari Rt 4 Rw 2 Argosari Ayah Kebumen Jawa Tengah

Bumdes Sumber Barokah Desa Sumengko, Kec. Wringininanom Kab. Gresik Provinisi Jawa Timur

Bumdes Sawah Sumur Bangkit Jln Perhutani 02 Dusun Banyu Pinang RT 08 RW 03 Desa Sawah Sumur Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur

Yayasan Sanggar Inovasi Desa Kompleks Kampoeng Mataraman, Jl. Ringroad Selatan No.93, Glugo, Panggungharjo, Kec. Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188

Bumdes Hegarmanah Dusun Sukamaju Rt 01, Rw 10 Desa.Tunggilis Kec. Kalipucang Kab.Pangandaran

Bumdes Binangun Mitra Sejahtera Karangwuni

Toko Desa ‘Mitra Sejahtera’ Unit Perdagangan BUMDesa BMS Karangwuni , Komplek Balai Kalurahan Karangwuni , Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia.

Bumdes Pasti Jaya Kantor BUMDes Pasti Jaya, Jl. Raya Singkawang-Bengkayang, Desa Pasti Jaya

Bumdes Pedimas Tuban Dsn. Kradenan Rt 02 Rw 01 Sukolilo Bancar Tuban

BUMDesa AMANAH Jalan Istana No. 24 Bulu Lor, Bulu Lor, Jambon, Ponorogo, Jawa Timur

Bumdes Mandiri Sakti Jl.Kemakmuran No.01 Grenggeng RT 02 RW 02 BUMDes Mandiri Sakti Desa Grenggeng Karanganyar Kebumen 54364

Bumdes Guwosari Maju Eks GOR Sindon Guwosari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, 55751

Markituy Food Biru RT 005/RW 031, Gamping, Sleman, Yogyakarta

Esjeef Store Rt 03/ RW 01, Bangilan, Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur

Bumdes Sarana Mulia Ds Sumber Mukti, Selat Penuguan, Banyuasin, Sumatera Selatan

Bumdes Binangun Mujur Srikayangan Kompleks Balai Desa Lama, Panjul, Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo

UMKM Nusantara Jl. Palagan km 12 Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta

74 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pertama, skema produk yang dihasilkan dari pasardesa.id menunjukan bahwa untuk membentuk rantai pasok yang baik di kawasan perdesaan

dibutuhkan skema yang mampu melakukan keterhubungan antara hulu dengan hilir. Dengan demikian, model skema yang dipakai adalah dari hulu (desa) dan

terhubung dengan hilir (desa). Model ini menjembatani konsumen dari desa untuk desa. Artinya analogi yang dipakai bukan lagi desa mensupply kota tapi desa

saling terhubung secara ekonomi dengan desa yang lain. Hal yang dilakukan oleh pasardesa.id bergerak pada level menghubungkan antara produsen di desa

(dalam hal ini petani sayur di Grabag), dengan konsumen yang ada di Panggungharjo.

Kedua, upaya menghubungkan skema usaha desa ini dilakukan dengan melakukan identifikasi barang-barang unggulan dari desa yang menjadi pemasok

barang-barang, dalam hal ini adalah sayur sehat. Pasardesa.id menyasar sayur sehat dari Grabag, Magelang untuk menjadi supplier dari produk-produk sayur

sehat langsung dari petani. Proses identifikasi dilakukan dengan melihat bagaimana produk yang sudah dihasilkan di Grabag, bagaimana proses produksi

produk pertanian yang dihasilkan, bagaimana model fulfillment/stok barang dari produk-produk pertanian serta skema distribusi yang dilakukan untuk mengirim

produk sampai ke konsumen, dalam hal ini adalah konsumen yang ada di Desa Panggungharjo

Ketiga, selain melakukan identifikasi atas produk-produk pertanian di wilayah hulu, perlu juga dilakukan kajian/riset terkait pola konsumsi warga, dalam

hal ini adalah pola konsumsi warga di Desa Panggungharjo. Dengan skema survei konsumsi warga/keluarga, ditemukan berapa frekuensi, volume dan nominal

jumlah uang yang dikeluarkan oleh seluruh keluarga yang ada di Desa Panggungharjo.

Keempat, Skema marketing yang dilakukan adalah dengan menggunakan pasardesa, dengan menggunakan unit dibawah pasardeas.id yakni

sayursehat.id. Skema ini menggunakan IT dalam proses pemesanan yang dilakukan konsumen. Dengan model B to C, konsumen bisa melakukan pemesanan

menggunakan aplikasi. Kemudian dari aplikasi tersebut, stok barang-barang akan dikirim dari Grabag ke Panggungharjo. Pemesanan yang sudah dilakukan

oleh konsumen, akan diantar oleh pegawai pasardesa,id dengan terlebih dahulu melakukan pengecekan berdasarkan kuantitas dan kualitas barang dalam hal

ini sayur segar.

Kelima, dalam pemanfaatan teknologi digital, pasardesa.id bisa melakukan model kerjasama dengan berbagai pihak. Kerjasama dengan BUMDes dapat

dilakukan, dimana BUMDes bisa menjadi mitra bagi pasardesa.id untuk melakukan penjualan dan stok (fulfillment) barang-barang yang ada di Desa Grabag.

Dalam konteks ini, pasardesa.id dapat menyerap tenaga kerja desa melalui BUMDes. Bangunan kerjasama dalam pemanfaatan teknologi bisa digunakan

dengan melibatkan pihak-pihak swasta/korporasi yang bergerak dibidang IT untuk bekerjasama dalam menciptakan kehandalan aplikasi yang ramah kepada

konsumen dengan kemudahan dan kecepatan akses.

1) Membangun sistem yang utuh dan padu dalam tata Kelola rantai psaok antara petani sayur (produsen) ke level konsumen warga masyarakat

desa.

2) Diperlukan rekomendasi kebijakan dari kementrian Desa dan PDTT untuk akselerasi penggunaan pasardesa di berbagai desa di Indonesia

3) Kebutuhan rekognisi dan bangunan sistem dari pemerintah kabupaten untuk penggunaan platform pasardesa.id bagi desa-desa di linkup

kabupaten.

4) Kebutuhan untuk penyesuaian pengembangan aplikasi untuk membantu petani dan para produsen sayur memasarkan produknya langsung

melalui pasardesa.id

5) Mendorong penyaluran BLT DD melalui pasardesa.id

6) Mendorong penguatan literasi digital untuk warga desa mampu mengejar ketertinggalan literasi digital.

7) Mendorong BUMDes untuk mengadopsi dan memfasilitasi produsen sayur untuk agar onboarding di platform-platform marketplace di

Indonesia.

75 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional

diselenggarakan setiap tahun di ibukota

provinsi secara bergilir. Untuk tahun 2021 ini

pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna

Tingkat Nasional XXII seharusnya

diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat, namun

berhubung adanya pandemi Covid-19 dan

refocusing anggaran APBD, Provinsi Jawa Barat minta ditunda menjadi tahun 2022

sesuai dengan surat Gubernur Jawa Barat Nomor : 3879/HM.06/DPM-DESA

tertanggal 19 Juli 2021 perihal Penundaan Gelar TTG Nasional XXII Tahun 2021.

Mengingat tahun 2020 yang lalu penyelenggaraan Gelar TTG Nasional tidak

dapat terselenggara, maka untuk tahun 2021 ini Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi mengambil kebijakan untuk menyelenggarakan Gelar TTG Nasional

XXII dengan APBN yang sangat terbatas, karena Gelar TTG merupakan mandatory

Pemerintah Indonesia yang harus dijalankan setiap tahun sebagai ajang tukar

menukar informasi dan promosi terkait dengan kreativitas dan inovasi teknologi tepat

guna akar rumput/ grassroot innovation dari seluruh penjuru tanah air.

Gelar TTG Nasional XXII Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pusat

Pengembangan Daya Saing, Badan Pengembangan dan Informasi, Kementerian

Desa, PDT dan Transmigrasi dilakukan secara luring/offline dan secara daring/online.

Tema yang diusung kali ini adalah ”melalui Gelar TTG Nasional, kita tingkatkan

pendayagunaan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan, berkelanjutan

menuju desa yang berdaya saing”.

Anggaran untuk persiapan dan pelaksanaan Gelar Tenologi Tepat Guna

Nasional XXII Tahun 2021 adalah sebesar Rp. 907.275.000.00 (sembilan ratus tujuh

juta dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp. 885.621.565.00

(delapan ratus delapan puluh lima juta enam ratus dua puluh satu ribu lima ratus enam

puluh lima rupiah) atau 97,61%.

Tujuan kegiatan ini adalah:

1) Sebagai ajang tukar menukar informasi dan promosi yang terkait dengan teknologi

tepat guna dari seluruh penjuru tanah air;

h

76 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

2) Memperkenalkan berbagai jenis Teknologi Tepat Guna (TTG) dan hasil

produknya secara visual kepada masyarakat, sehingga masyarakat memperoleh

informasi yang cukup untuk menetapkan pilihan;

3) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar instansi pemerintah, pemerintah

daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lain sebagainya dalam pengembangan

dan penerapan TTG;

4) Meningkatkan jangkauan pemasaran produk unggulan masyarakat dari lingkup

lokal menuju regional bahkan Internasional;

5) Terbentuknya persamaan persepsi dan komitmen antara semua unit terkait dalam

mendukung upaya-upaya pemberdayaan Masyarakat;

6) Memantapkan program dan kegiatan pengembangan daya saing desa, daerah

tertinggal dan transmigrasi melalui pendayagunaan teknologi tepat guna.

Seleksi Lomba

Salah satu rangkaian kegiatan Gelar TTG Nasional XXII Tahun 2021 adalah

lomba TTG tingkat nasional yang meliputi 3 (tiga) kategori, yaitu : (1) lomba inovasi

TTG, (2) lomba posyantek desa berprestasi, dan (3) lomba TTG Unggulan.

Tahapan seleksi lomba dibagi menjadi tiga tahap :

Tahap Pertama, yaitu melakukan verifikasi terhadap seluruh dokumen lomba

yang diterima Panitia Penyelenggara dalam hal ini Koordinator TTG pada Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Kemendesa PDTT. Dokumen lomba yang masuk

seluruhnya berjumlah 48 dokumen (19 inovasi, 15 posyantek, 14 unggulan) dari 19

provinsi, yaitu :

1). Provinsi Aceh 11). Provinsi Jawa Barat

2). Provinsi Sumatera Barat 12). Provinsi Jawa Tengah

3). Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 13). Provinsi Jawa Timur

4). Provinsi Riau 14). Provinsi Bali

5). Provinsi Kepulauan Riau 15). Provinsi Kalimantan Timur

6). Provinsi Bengkulu 16). Provinsi Kalimantan Utara

7). Provinsi Lampung 17). Provinsi Kalimantan Selatan

8). Provinsi Jambi 18). Provinsi Kalimantan Tengah

9). Provinsi Banten 19). Provinsi Sulawesi Tenggara

10).Provinsi DKI Jakarta

77 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tahap Kedua, yaitu memilih dan menetapkan masing-masing kategori 10

besar yang akan diseleksi oleh para dewan juri secara daring/online.

Tahap Ketiga, yaitu melakukan seleksi akhir/final oleh para dewan juri secara

daring/online pada tanggal 6-10 September 2021 di Hotel Royal Bogor-Jawa Barat.

Adapun daftar nominator 10 besar dari masing-masing kategori adalah sebagai

berikut :

Tabel Nominator Lomba Inovasi TTG Tingkat Nasional

NO. PROVINSI KAB/KOTA NAMA INOVASI TTG 1 Aceh Banda Aceh Mesin Press Jerami Horizontal Portabel 2 Lampung Lampung Timur Sistem Pengolahan Diversifikasi

Prodak Berbasis Maggot 3 Riau Pelalawan Pembersih Lidi Kelapa Sawit 4 Banten Tangerang Selatan Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Micro

Hydro (PLTMH) 5 Bangka Belitung Bangka Tengah Mesin Sosoh Sorgum 6 Bali Badung Alat Pengusir Burung Otomatis

Berbasis Panel Surya 7 Kalimantan Utara Nunukan Empirik (Energy Magnet Pembangkit

Listrik) 8 Jawa Timur Trenggalek Penggoreng Serba Guna Otomatis 9 Bengkulu Kepahiang Roasting Kopi Tanpa Kompor

10 Jambi Merangin Drum Penyuling Cuka Kayu

Tabel Nominator Lomba Posyantek Desa/Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional

NO. PROVINSI KAB/KOTA NAMA POSYANTEK DESA/KELURAHAN

1 Kepulauan Riau Bintan Teluk Bakau 2 Lampung Lampung Timur Agro Mulyo Lestari 3 Banten Kota Cilegon Mitra Sejahtera 4 Jawa Tengah Blora Wadah Karya Lestari 5 Jawa Timur Tulungagung Bersinar 6 Kalimantan Timur Kota Bontang Pelangi 7 Kalimantan Utara Malinau Karya Mandiri 8 DKI Jakarta Jakarta Timur Wartek Kreatif 9 Jawa Barat Sumedang Posyantekdes Gudang 10 Kalimantan Selatan Tanah Bumbu Gubung Karang

Tabel Nominator Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional

NO. PROVINSI KAB/KOTA NAMA TTG UNGGULAN

1 Sumatera Barat Kota Pariaman Oven Serbaguna Tenaga Surya 2 Riau Rokan Hilir Alat penghancur tandan kosong

kelapa sawit 3 Kepulauan Riau Natuna Smart cabai 4 Lampung Tulang Bawang Mesin pengolah serbaguna 5 Banten Tangerang Mesin penghasil BBM, gas dan listrik

dari sampah plastic 6 Jawa Barat Kuningan Fermentor kopi luwak tanpa luwak

78 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

NO. PROVINSI KAB/KOTA NAMA TTG UNGGULAN

7 Kalimantan Tengah Kotawaringin Barat

Mesin pembersih purun

8 Kalimantan Utara Bulungan Algosena 9 Bali Tabanan Alat pertanian multifungsi berbasis

panel surya 10 Kalimantan Timur Paser Alat jemur efek rumah kaca “AJ.ERK”

Pemberitahuan kepada 10 nominator tercantum dalam surat Kepala Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, DTT, Kementerian Desa PDTT Nomor :

186/PMD.02.04/VIII/2021 tertanggal 31 Agustus 2021 yang ditujukan kepada

Gubernur Up. Kepala Dinas PMD Provinsi.

Pemilihan dan Penetapan Pemenang Lomba TTG Nasional

Proses seleksi lomba TTG tingkat nasional dilakukan secara daring/online

oleh para dewan juri yang berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari :

1) Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, sebagai ketua merangkap anggota

2) Drs. Priyono ME, sebagai sekretaris merangkap anggota;

3) Ir. Arie Soedaryanto, MSi sebagai anggota;

4) Ir. Sadono Sriharjo, MM, sebagai anggota;

5) Ir. Arief Setyabudi, sebagai anggota.

Kemudian hasil seleksi akhir/final seluruh peserta nominasi dituangkan ke

dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh para dewan juri, untuk selanjutnya

digunakan sebagai dasar penetapan juara 1, 2, 3, dan juara Harapan yang

dituangkan ke dalam Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi

Nomor 34 Tahun 2021 tertanggal 13 September 2021.

Dokumentasi seleksi akhir/final pada tanggal 6-10 September 2021 di Hotel Royal Bogor-Jawa Barat.

79 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Juri Lomba TTG Nasional XXII 2021

Dokumentasi seleksi Akhir/final oleh para dewan juri secara daring/online pada tanggal 6-10 September 2021 di Hotel Royal Bogor-Jawa Barat.

80 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Acara puncak Gelar TTG Nasional diselenggarakan pada tanggal 20 September

2021 secara luring dan daring. Untuk tempat acara luring/offline dipusatkan di Gedung

Makarti Muktitama Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Jalan TMP. Kalibata

Jakarta.

Agenda acara puncak meliputi :

1) Laporan Ketua Panitia Penyelenggara, Bapak Dr. Suprapedi, M.Eng. Kepala

Badan Pengembangan dan Informasi (laporan terlampir).

2) Penandatanganan Perjanjian Kerja bersama antara Kepala BPI dengan Dirjen

Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek.

3) Penandatanganan Perjanjian Kerja bersama antara Kepala BPI dengan Direktur

Utama BAKTI Kementerian Kominfo.

4) Sambutan dan Arahan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Bapak Abdul Halim

Iskandar (sambutan terlampir).

5) Pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba 3 kategori, yaitu : (1)

lomba inovasi TTG, (2) lomba posyantek desa berprestasi, dan (3) lomba TTG

Unggulan Tingkat Nasional.

6) Lokakarya Teknologi Tepat Guna.

7) Rakornis.

81 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pemberian Penghargaan Lomba Inovasi TTG, Posyantek Desa Berprestasi,

dan Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional

Para pemenang lomba TTG Tingkat Nasional masing-masing kategori

diberikan hadiah berupa : Piala/Trophy, Piagam dan uang pembinaan yang

besarannya adalah :

Juara 1 sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah);

Juara 2 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah);

Juara 3 sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

Juara Harapan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

Dokumentasi Acara Puncak Gelar TTG Nasional XII 2021 di Balai Makarti Kemendesa PDTT Tanggal 20 September 2021

82 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam proses menentukan pemenang Lomba Inovasi Teknologi Tepat

Guna dan Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional, ditetapkan ada 5 (lima)

kriteria utama sebagai dasar penilaian, yaitu :

Aspek Penerapan atau Pemanfaatan dan Kebaharuan Teknologi/Metodologi;

Aspek Perbaikan Mutu Kehidupan Masyarakat;

Aspek Ekonomi;

Aspek Teknis;

Aspek Pengangkatan Potensi Daerah.

Piagam dan Piala Pemenang Lomba Gelar TTG Nasional XII 2021

83 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pemenang Lomba Inovasi TTG Tingkat Nasional Tahun 2021

JUARA NAMA INOVASI TTG INOVATOR DAN ASAL

1

Sistem pengolahan

diversifikasi produk berbasis

maggot

Santoso, Kabupaten Lampung Timur,

Provinsi Lampung

2 Pembersih lidi kelapa sawit Suranto, Kabupaten pelalawan, Provinsi Riau

3 Pembangkit listrik micro

hydro (PLTMH)

Tarjana, KotaTangerang Selatan, Provinsi

Banten

Harapan Mesin pres Jerami horizontal

portabel

Hendra Saputra, Kota Banda Aceh, Provinsi

Aceh

Pemenang Lomba Posyantek Desa Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2021

JUARA NAMA POSYANTEK NAMA KETUA DAN ASAL

1 Desa Gudang Dikdik, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa

Barat

2 Wadah Karya Lestari M. Ilham, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa

Tengah

3 Teluk Bakau Rahmat Hidayat, Kabupaten Bintan, Provinsi

Kepulauan Riau

Harapan Warung Teknologi Tepat

Guna Kreatif

Nana suganda, Jakarta Timur, Provinsi DKI

Jakarta

Pemenang Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional Tahun 2021

JUARA NAMA TTG UNGGULAN INOVATOR DAN ASAL

1 Alat pertanian multifungsi

berbasis panel surya

I Gusti Ngurah Agung, Kabupaten Tabanan

Provinsi Bali

2 Algosena (alat

penggorengan serba guna)

Misriayu Suntrik, Kabupaten Bulungan

Provinsi Kalimantan Utara

3 Mesin Pengolah Serba

guna

Nurhadi, Kabupaten Tulang Bawang Provinsi

Lampung

Harapan Alat Jemur Efek Rumah

Kaca

Ali Maulana, Kabupaten Paser Provinsi

Kalimantan Timur

84 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Lokakarya teknologi tepat guna bertujuan

untuk memberikan pencerahan pemahaman

kepada seluruh peserta luring dan daring

terkait dengan tema yang diusung yaitu

”melalui Gelar TTG Nasional, kita

tingkatkan pendayagunaan teknologi tepat

guna yang ramah lingkungan, berkelanjutan menuju desa yang berdaya

saing”. Lokakarya di didesain dalam bentuk talk show dan sebagai

pembicara/narasumber serta moderator yang mengisi acara lokakarya

dimaksud, yaitu sebagai berikut :

1) Prof. Dr. Teguh Soedarto, MP sebagai Guru Besar UPN Veteran Jawa

Timur; Judul makalah yang disampaikan adalah teknogi tepat guna menuju

desa berdaya saing

2) Prof. Dr. Ronni Kastaman, Guru Besar Universitas Pajajaran Bandung; Judul

makalah yang disampaikan adalah Upaya pemulihan ekonomi di saat

pandemi covid-19 bagi UMKM dengan akselerasi inovasi.

3) Dr. Mego Panindito, M.Eng. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN;

Judul makalah yang disampaikan adalah Peran riset dan inovasi dalam

pembangunan ekonomi desa.

4) Dr. Suprapedi, M.Eng. Kepala Badan pengembangan dan Infomasi

Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi. Judul makalah yang disampaikan

adalah Kebijakan Kementerian Desa PDTT terkait dengan Gelar Teknologi

Tepat Guna Nasional.

5) Drs. Priyono, ME dari BPPT sebagai moderator.

85 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Rapat koordinasi teknis bertujuan untuk memantapkan pelaksanaan Gelar

TTG Nasional XXIII Tahun 2022 yang akan datang di Provinsi Jawa Barat dan

menyepakati pelaksanaan Gelar TTG Nasional XXIV Tahun 2023.

Rakornis dipandu langsung oleh penanggung jawab kegiatan yaitu ibu

Helmiati Nuhung selaku kepala Pusat Pengembangan Daya Saing dan

didampingi oleh Koordinator Teknologi Tepat Guna Bapak Sumarwoto dari

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.

Dari hasil kesepakatan dapat disimpulkan :

Tuan rumah Gelar TTG Nasional XXIII Tahun 2022 telah disepakati bersama

bahwa akan diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat, disampaikan langsung

oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Barat, Bapak Bambang.

Tahun 2023 ada permintaan dari Provinsi Jawa Timur untuk menjadi tuan

rumah penyelenggaraan Gelar TTG Nasional XXIV Tahun 2023;

Kandidat Calon Tuan rumah Gelar TTG Nasional Tahun 2024 direncanakan

akan di selenggarakan di Provinsi Lampung.

Dokumentasi Rakornis Gelar TTGN XXII

86 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Kementerian Desa PDTT melalui unit Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Pusdaing), Badan Pengembangan dan

Informasi, Kementerian Desa PDTT sesuai dengan Permendesa No. 15 Tahun 2020

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, Dan Transmigrasi, mengembangkan konsep pendekatan Desa Cerdas

yang bertujuan untuk melembagakan dan memperluas model program yang

partisipatif untuk memastikan pemanfaatan teknologi yang inklusif dan efektif di

seluruh Indonesia. Desa Cerdas terdiri dari enam pilar yaitu Pemerintah Cerdas,

Masyarakat Cerdas, Ekonomi Cerdas, Mobilitas Cerdas, Kehidupan Cerdas dan

Lingkungan Cerdas. 1) Pemerintahan Cerdas merupakan wujud Pemerintah Desa

yang memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung tersedianya layanan dasar

secara efektif dan layanan publik; 2) Masyarakat Cerdas, yaitu Masyarakat desa

mempunyaiinvestasi dalam keterampilan dan pengetahuan dasar untuk pemanfaatan

internet secara efektif dalam upaya meningkatkan kreativitas dan kesejahteraannya;

3) Ekonomi Cerdas, di mana teknologi digital menjadi alat bantuyang efektifdalam

membuka akses pasar dan informasi, jalur produksi dan distribusiuntukmeningkatkan

ekonomi masyarakat; 4) Mobilitas Cerdas, atau di mana teknologi digital dapat

meningkatkan keterhubungan daerah pedesaan dengan wilayah-wilayah lain di

Indonesia; 5) Kehidupan Cerdas, atau kesejahteraan, difokuskan pada investasi

pengembangan sumber daya manusia dan sosial-budaya; dan 6) Lingkungan Cerdas

merupakan upaya pelestarian lingkungan melalui konservasi dan peningkatan

kesadaran mempromosikan pemanfaatan sumber daya alam yang lestari dan efisien

dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital.

Program Desa Cerdas ini mengadopsi pendekatan model Desa Cerdas global

dalam rangka mempromosikan akses dan pemanfaatan digital teknologi secara

efektif, serta bagaimana model ini dapat mendorong tercapainya tujuan pembangunan

desa dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).

PENGUATAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DESA (P3PD) PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI (PLN) 2

87 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dukungan manajemen PIU Pusdaing dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan

Desa Cerdas/Smart Village dapat terkoordinasi dan terkoneksi maksimal antar

kegiatan di PIU Pusdaing maupun antar PIU lainya di kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi baik secara teknis maupun administrasi-keuangan, sehingga dapat

mencapai hasil yang diharapkan maka diperlukan Dukungan Manajemen dalam

kegiatan Dukungan Satuan Kerja PIU Pusdaing.

Kegiatan dukungan manajemen bertujuan untuk:

1) Mengelola administrasi dan logistik pembiayaan P3PD Komponen 2C.2 Desa

Cerdas PIU Pusat Pengembangan Daya Saing;

2) Mengelola biaya Biaya operasional P3PD Komponen 2C.2 Desa Cerdas; dan

3) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi internal atas

pelaksanaan P3PD Subkomponen 2C.2.

Anggaran dukungan manajemen PIU Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 sebesar Rp. 1.727.807.000.00,-

(satu milyar tujuh ratus dua puluh tujuh juta delapan ratus tujuh ribu rupiah) yang

terserap sebesar Rp. 1.544.629.504 (satu milyar lima ratus empat puluh empat juta

enam ratus dua puluh sembilan lima ratus empat rupiah) atau sebesar 89,40%.

a

88 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pada Tahun Anggaran 2021 lingkup kegiatan dukungan manajemen meliputi:

1) Belanja Bahan :

Alat tulis kantor dan Persediaan perlengkapan computer;

Konsumsi Rapat Internal;

Penggandaan bahan rapat;

Penggandaan Laporan kegiatan;

Langganan Aplikasi Zoom untuk rapat-rapat daring/online.

Belanja bahan untuk kegiatan pengawasan Bimtek.

2) Belanja Keperluan Perkantoran :

Langganan Internet;

Biaya keperluan rumah tangga;

Biaya listrik;

3) Belanja Jasa Lainnya (Personil)

Sekretaris Dwibahasa, kebutuhan 1 (satu);

Tenaga Pendukung Program, 10 (sepuluh) orang;

Tambahan Tenaga Pendukung Program, 2 (dua) orang;

Courier, 1 (satu) orang;

Driver, 1 (satu) orang;

Ofiice Boy 1 (satu) Orang;

Securitiy 1 (satu) Orang;

4) Belanja Sewa

Sewa ruangan kantor dengan spesifikasi minimum : dekat dengan lingkungan

Kemendesa, PDTT, tidak lebih dari 4 KM, mudah dijangkau transportasi umum;

Furniture dengan kebutuhan : Meja dan Kursi Kerja, Meja dan Kursi Rapat,

Filling Cabinet, White Board, Water dispencer dll.

1 Unit kendaraan (mobil) operasional kantor sebagai perlengkapan untuk

kebutuhan kerja, dengan spesifikasi minimum : tipe minibus; produksi minimal

tahun 2019 ; cylinder 1500 cc; double blower AC; dan memuat 7 orang

89 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

penumpang;

1 Unit kendaraan (sepeda motor) operasional kantor sebagai perlengkapan

untuk kebutuhan kerja personil, dengan spesifikasi minimum : tipe skuter matic;

produksi minimal 2019 ; Cylinder 115 cc dan memuat 2 orang penumpang;

Peralatan kerja dengan spesifikasi

Proyektor Infocus Lumens Resolutions (1 unit);

Scanner dengan spesifikasi minimum (1 unit);

Laptop dengan spesifikasi minimum (15 unit): Processor core i5 – 1135G7

@ 2.40GHZ (8 CPUs), ~2.4GHz, 8192MB RAM.

Printer laserjet (2 unit) dengan spesifikasi minimum : print speed black

(normal A4 up to 14 ppm);

Printer warna (2 unit)

Pengahancur Kertas (1 unit)

Mesin Fotocopy (1 unit) ; Mesin Foto Hitam Putih, Maksimum A3, Koneksi

ke mesin, cloud print, mobile print, USB, Kabel Lan, kapasitas tray 400-

550 lbr, kecepatan print hitam putih : 25 PPM.

Digital Camera mirrorless + Lensa (1 unit)

5) Belanja Paket Meeting dalam Kota

Biaya pelaksanaan kegiatan pengawasan Bimtek Duta Digital.

6) Belanja Jasa – Penangan Pandemi Covid19

Biaya test swab Antigen/PCR.

Tujuan dari kegiatan pendampingan pengawasan bimbingan teknis Duta

Digital ini adalah memastikan pelaksanaan bimbingan teknis Duta Digital

dapat berjalan lancar dan target yang diinginkan dapat tercapai.

Ruang lingkup kegiatan Pendampingan Pengawasan Bimbingan Teknis

Duta Digital adalah mendampingi selama kegiatan bimbingan teknis

berlangsung untuk mengawasi kesesuaian teknis dan substansi dalam

pelaksanaan bimbingan teknis Duta Digital.

90 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Peserta pengawasan Bimtek sejumlah 22 orang yang terdiri dari

Pegawai Internal Badan Pengembangan dan Informasi, Task Team Bank

Dunia, dan Penyusun Modul. Peserta bertugas untuk mendampingi,

mengawasi kegiatan Bimtek yang telah dilakukan melalui Event Organizer

terpilih.

Kegiatan Pendampingan Pengawasan Bimbingan Teknis Duta Digital

dilaksanakan selama 7 hari pada:

Hari/Tanggal : Selasa s.d Senin, 14 s.d 20 Desember 2021

Tempat : REDTOP Hotel & Convention Center

Jl. Pecenongan No.72, RT 2/RW 4, Kebun Kelapa,

Kec. Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10120.

Adapun hasil pengawasan Bimtek setiap hari dapat dilihat pada

rangkuman berikut ini :

Hari ke-1

Pada hari pertama kegiatan Bimtek berlangsung dengan baik dan

sesuai dengan rencana susunan acara Bimtek. Kegiatan dimulai melalui

pembukaan dari Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi, dilanjutkan dengan Pretest, dan arahan dari

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Jumlah peserta Bimtek yang hadir pada acara pembukaan teridiri dari

45 peserta Duta Digital, 10 Peserta dari Lingkungan BPSDM Kementerian

Desa, pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Terdapat peserta

yang tidak dapat dapat mengikuti Bimtek dikarenakan adanya alasan khusus,

orang tua meninggal dunia, tanpa keterangan (M.Taufiq Anas) dan

mengundurkan diri (Wahid Kurinawan).

Setelah mengikuti pembukaan Bimtek dan melakukan pengawasan

pretest peserta Bimtek, pengawas melakukan diskusi dengan agenda

finalisasi instrumen pengawasan Bimtek Duta Digital yang dijadikan acuan

pengawas dalam melakukan pengawasan Bimtek Duta Digital Tahun 2021.

Adapun instrumen pengawasan dibuat untuk Peserta, Fasilitator/Co-

Fasilitator, Tempat Bimtek (Hotel) dan Pihak Ketiga (EO).

91 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hari Ke-2

a) Pengawasan Peserta

No Komponen

Hasil Pengawasan

Kelas A Catatan

Hasil Pengawasan

Kelas B Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Pengawasan Substansi

Pemahaman terhadap materi ✔ ✔

Menyelesaikan Tugas ✔ ✔

2 Pengawasan Sikap Perilaku

Kehadiran Peserta ✔

Masih ada yang telat datang ke kelas Masih ada siswa yang belum hadir karena alas an khusus

Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔

Keaktifan Peserta di kelas ✔ ✔

Protokol Kesehatan ✔ ✔

b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator

✔ ✔

92 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

2 Waktu penyampaian materi

✔ ✔

3 Isi Materi Pembelajaran

✔ ✔

4 Sistematika Penyajian Materi

✔ ✔

5 Media/Instrumen Pembelajaran

✔ ✔

6 Sikap pemateri ✔ ✔

7 Protokol Kesehatan ✔ ✔

c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Ruang kelas ✔ ✔

2 Fasilitas ruangan ✔ Masih ada

persiapan

peralatan disaat kelas sudah harus mulai

✔ AC Sempat mati

3 Makanan ✔ ✔

4 Toilet ✔ ✔

93 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

5 Tempat Ibadah ✔ ✔

6 Kamar ✔ ✔

7 Pelayanan pegawai hotel

✔ ✔

8 Parkiran ✔ ✔

9 Protokol Kesehatan

✔ ✔

d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Administrasi ✔ ✔

2 Pelayanan/respon cepat EO

✔ Pengisian daftar

hadir didepan

kelas tidak di

jaga

3 Protokol Kesehatan ✔ ✔

94 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hari Ke-3

a) Pengawasan Peserta

No Komponen

Hasil Pengawasan

Kelas A Catatan

Hasil Pengawasan

Kelas B Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Pengawasan Substansi

Pemahaman terhadap materi ✔ ✔

Menyelesaikan Tugas ✔ ✔

2 Pengawasan Sikap Perilaku

Kehadiran Peserta ✔

Ada peserta yang tdk hadir ✔

Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔

Keaktifan Peserta di kelas ✔ ✔

Protokol Kesehatan ✔ ✔

b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator

✔ ✔

2 Waktu penyampaian materi

✔ ✔

95 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

3 Isi Materi Pembelajaran

✔ ✔

4 Sistematika Penyajian Materi

✔ ✔

5 Media/Instrumen Pembelajaran

✔ ✔

6 Sikap pemateri ✔ ✔

7 Protokol Kesehatan ✔ ✔

c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Ruang kelas ✔ ✔

2 Fasilitas ruangan ✔ ✔

3 Makanan ✔ ✔

4 Toilet ✔ ✔

5 Tempat Ibadah ✔ ✔

6 Kamar ✔ ✔

7 Pelayanan pegawai hotel

✔ ✔

8 Parkiran ✔ ✔

96 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

9 Protokol Kesehatan

✔ ✔

d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Administrasi ✔ ✔

2 Pelayanan/respon cepat EO

✔ ✔

3 Protokol Kesehatan ✔ ✔

Hari Ke-4

a) Pengawasan Peserta

No Komponen

Hasil Pengawasan

Kelas A Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Pengawasan Substansi

Pemahaman terhadap materi ✔ ✔

Menyelesaikan Tugas ✔ ✔

2 Pengawasan Sikap Perilaku

Kehadiran Peserta ✔

97 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Komponen

Hasil Pengawasan

Kelas A Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔

Keaktifan Peserta di kelas ✔ Peserta aktif

memberikan contoh yang diminta oleh fasilitator

Protokol Kesehatan ✔ ✔

b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator

✔ ✔

2 Waktu penyampaian materi

✔ ✔

3 Isi Materi Pembelajaran

✔ ✔

4 Sistematika Penyajian Materi

✔ ✔

5 Media/Instrumen Pembelajaran

✔ ✔

6 Sikap pemateri ✔ ✔

7 Protokol Kesehatan ✔ ✔

98 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Ruang kelas ✔ ✔

2 Fasilitas ruangan ✔ ✔

3 Makanan ✔ ✔

4 Toilet ✔ ✔

5 Tempat Ibadah ✔ ✔

6 Kamar ✔ ✔

7 Pelayanan pegawai hotel

✔ ✔

8 Parkiran ✔ ✔

9 Protokol Kesehatan

✔ ✔

d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Administrasi ✔ ✔

2 Pelayanan/respon cepat EO

✔ ✔

3 Protokol Kesehatan ✔ ✔

99 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hari Ke-5

a) Pengawasan Peserta

No Komponen

Hasil Pengawasan

Kelas A Catatan

Hasil Pengawasan

Kelas B Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Pengawasan Substansi

Pemahaman terhadap materi ✔ ✔

Menyelesaikan Tugas ✔ ✔

2 Pengawasan Sikap Perilaku

Kehadiran Peserta ✔

Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔

Keaktifan Peserta di kelas ✔ ✔

Protokol Kesehatan ✔ ✔

b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator

✔ ✔

2 Waktu penyampaian materi

✔ ✔

100 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

3 Isi Materi Pembelajaran

✔ ✔

4 Sistematika Penyajian Materi

✔ ✔

5 Media/Instrumen Pembelajaran

✔ ✔

6 Sikap pemateri ✔ ✔

7 Protokol Kesehatan ✔ ✔

c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Ruang kelas ✔ ✔

2 Fasilitas ruangan ✔ ✔

3 Makanan ✔ ✔

4 Toilet ✔ ✔

5 Tempat Ibadah ✔ ✔

6 Kamar ✔ ✔

7 Pelayanan pegawai hotel

✔ ✔

8 Parkiran ✔ ✔

101 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

9 Protokol Kesehatan

✔ ✔

d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Administrasi ✔ ✔

2 Pelayanan/respon cepat EO

✔ ✔

3 Protokol Kesehatan ✔ ✔

Hari Ke-6

a) Pengawasan Peserta

No Komponen

Hasil Pengawasan

Kelas A Catatan

Hasil Pengawasan

Kelas B Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Pengawasan Substansi

Pemahaman terhadap materi ✔ ✔

Menyelesaikan Tugas ✔ ✔

2 Pengawasan Sikap Perilaku

Kehadiran Peserta ✔

102 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Komponen

Hasil Pengawasan

Kelas A Catatan

Hasil Pengawasan

Kelas B Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔

Keaktifan Peserta di kelas ✔ ✔

Protokol Kesehatan ✔ ✔

b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator

✔ ✔

2 Waktu penyampaian materi

✔ ✔

3 Isi Materi Pembelajaran

✔ ✔

4 Sistematika Penyajian Materi

✔ ✔

5 Media/Instrumen Pembelajaran

✔ ✔

6 Sikap pemateri ✔ ✔

7 Protokol Kesehatan ✔ ✔

103 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

1 Ruang kelas ✔ ✔

2 Fasilitas ruangan ✔ ✔

3 Makanan ✔ ✔

4 Toilet ✔ ✔

5 Tempat Ibadah ✔ ✔

6 Kamar ✔ ✔

7 Pelayanan pegawai hotel

✔ ✔

8 Parkiran ✔ ✔

9 Protokol Kesehatan

✔ ✔

d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)

No Komponen

Hasil Pengawasan Kelas A

Catatan

Hasil Pengawasan Kelas B

Catatan

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak Sesuai

1 Administrasi ✔ ✔

2 Pelayanan/respon cepat EO

✔ ✔

3 Protokol Kesehatan ✔ ✔

104 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hari ke-7

Pada hari ke-7, merupakan kegiatan penutupan dan pneyelesaian administasi

peserta dengan EO, Penyelesaian administri telah dilakukan dengan baik. Peserta

Bimtek telah menerima pergatian uang harian dan transport menuju Jakarta,

sedangkan untuk transport pulang menunggu bukti dari peserta.

Evaluasi Harian hasil Pengawasan Pengawasan di Kelas Bimtek

Pengawasan di Kelas Bimtek Pengawasan Di Kelas Bimtek

Pengawasan di Kelas Bimtek Diskusi finalisasi Instumen Bimtek

Dokumentasi Pendampingan dan Pengawasan Bimtek Duta Digital,

Redtop Hotel & Convention Center Jakarta, 14-20 Desember 2021

105 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Rekomendasi dari Tim Pengawas

Walaupun masih terdapat kekurangan dan dalam pelaksanaan Bimtek,

namun secara keseluruhan penyelenggaraan Bimbingan Teknis Duta Digital

berjalan dengan baik. Adapun rekomendasi kedepan terhadap pelaksanaan Bimtek

yaitu:

Waktu pelaksanaan Bimtek masih kurang, beberapa materi belum

tersampaikan termasuk dalam waktu diskusi peserta.

Pada awal pelaksanaan Bimtek, banyak peserta yang masih telat akibat jadwal

penerbangan yang tidak sesuai. Selain itu akibat langsungnya kegiatan,

banyak peserta yang sakit diawal kegiatan.

Materi yang disampaikan telah sangat baik, namun banyaknya fasilitator yang

terus mengajar akibat kurangnya fasilitator yang tersedia.

Penambahan Waktu Jam Pembelajaran (JP), dari awalnya 6 Hari Efektif

menjadi 8 Hari.

Perlu adanya jeda waktu sebelum dimulai acara dengan perjalanan peserta.

Perlu dilaksanakan MoT agar mendapatkan fasilitator dan co-fasilitator

tambahan.

Kegiatan desa cerdas ini akan mengedepankan kolaborasi antar pemangku

kepentingan. Kolaborasi dibutuhkan untuk mendukung tercapainya output dan

terwujudnya outcome kegiatan desa cerdas ini. Kolaborasi Kemendesa PDTT dan

para pemangku kepentingan diwujudkan dalam bentuk Jejaring Desa Cerdas. Jejaring

desa cerdas terdiri dari 4 komponen utama, yakni (i) koordinasi pusat – daerah, (ii)

koordinasi kementerian/lembaga (K/L), swasta dan mitra pembangunan lainnya, (iii)

penyusunan platform desa cerdas, dan (iv) perumusan regulasi pengembangan desa

cerdas. Dari 4 komponen utama jejaring desa cerdas, terdapat dua komponen yang

sudah berlangsung dan satu komponen yang dipersiapkan untuk dilakukan. Dua

komponen yang dimaksud antara lain koordinasi pusat-daerah dan koordinasi K/L,

b

106 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

swasta dan mitra pembangunan lainnya. Sedangkan satu komponen yang

dipersiapkan adalah penyusunan platform desa cerdas.

Tujuan dari kegiatan ini adalah:

1) Melaksanakan koordinasi Pusat - Daerah terkait program Desa Cerdas;

2) Membangun jejaring kemitraan dengan pihak Kementerian/Lembaga, pihak

swasta dan mitra pembangunan lainnya terkait program Desa Cerdas;

3) Membangun sinergi berbagai pihak dalam mendukung kegiatan Desa Cerdas.

Tahun 2021 kegiatan jejaring desa cerdas diberi dukungan anggaran sebesar

Rp. 3.605.695.000,00 (tiga milyar enam ratus lima juta enam ratus sembilan puluh

lima ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp. 3.310.191.169,00 (tiga milyar tiga ratus

sepuluh juta seratus sembilan puluh satu ribu seratus enam puluh sembilan rupiah)

atau sebesar 91,8%.

Dari anggaran tersebut, banyak kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2021,

yaitu sebagai berikut :

1) Koordinasi antara Pusat dengan Daerah, dilakukan dengan :

a) Rapat-rapat persipan kegiatan, baik dilakukan offline di kantor, maupun online

melalui aplikasi zoom;

b) Melakukan perjalanan dinas dalam rangka koordinasi dan sosialisasi kegiatan

desa cerdas dengan rincian kabupaten dan tanggal pelaksanaan yaitu

sebagai berikut:

No. Kabupaten/Provinsi Tanggal Nomor ST

1. Tenggamus - Lampung 17 – 20 Oktober 927/KP.05.01/2021

2. Paser – Kalimantan Timur 17 – 20 Oktober 928/KP.05.01/2021

3. Bangkalan – Jawa Timur 10 –14 November 1056/KP.05.01/2021

4. Trenggalek – Jawa Timur 10– 14 November 1057/KP.05.01/2021

5. Sukabumi – Jawa Barat 10– 13 November 1058/KP.05.01/2021

6. Bantul – D.I. Yogyakarta 24–27 November 1067/KP.05.01/2021

7. Lebak – Banten 17– 20 November 1068/KP.05.01/2021

8. Toba – Sumatera Utara 18 - 20 November 1070/KP.05.01/2021

9. Karang Asem - Bali 24– 27 November 1077/KP.05.01/2021

10. Sukoharjo – Jawa Tengah 27– 30 Desember 1078/KP.05.01/2021

11. Bangka – Kep. Bangka Belitung 23– 26 November 1079/KP.05.01/2021

12. Bireun dan Bener Meriah - Aceh 24– 27 November 1080/KP.05.01/2021

107 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No. Kabupaten/Provinsi Tanggal Nomor ST

13. Pandeglang - Banten 27– 30 Desember 1082/KP.05.01/2021

14. Bintan – Kep. Riau 1 – 4 Desember 1106/KP.05.01/2021

15. Tasikmalaya – Jawa Barat 17– 20 November 1084/KP.05.01/2021

16. Karang Asem - Bali 24– 25 November 1086/KP.05.01/2021

17. Bantul – DI. Yogyakarta 25– 27 November 1087/KP.05.01/2021

18. Magelang – Jawa Tengah 30 Nov – 3 Des 1102/KP.05.01/2021

19. Magelang dan Pemalang – Jawa Tengah 30 Nov – 4 Des 1104/KP.05.01/2021

20. Pemalang – Jawa Tengah 1 – 4 Desember 1107/KP.05.01/2021

21. Kapuas – kalimantan Tengah 1 – 4 Desember 1108/KP.05.01/2021

22. Luwu – Sulawesi Selatan 1 – 4 Desember 1109/KP.05.01/2021

23. Wonogiri – Jawa Tengah 28–30 Desember 1110/KP.05.01/2021

24. Bolaang Mongondow – Sulawesi Utara 1 – 4 Desember 1126/KP.05.01/2021

25. DI. Yogyakarta 23–25 Desember 1129/KP.05.01/2021

26. Bengkulu 28– 30 Desember 1230/KP.05.01/2021

27. Boalemo - Gorontalo 27– 30 Desember 1192.3/KP.05.01/2021

2) Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas

Penyelenggaraan Kegiatan Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas

dimaksudkan sebagai perluasan infrastruktur digital, investasi peningkatan literasi

digital, penggunaan teknologi yang efektif, perumusan regulasi yang mendukung

Desa Cerdas dan menghubungkan penyedia layanan, sektor swasta, dan

pemangku kepentingan lainnya dalam jaringan terpadu.

3) Rapat Seleksi Desa Cerdas

Rapat seleksai Desa Cerdas bertujuan untuk mendapatkan dan menetapkan 350

Desa Cerdas yang akan mendukung kegiatan pada tahun 2021 sampai 2024.

4) Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa Cerdas

Maksud dari penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi

Kegiatan Desa Cerdas adalah melakukan koordinasi tindak lanjut implementasi

Desa Cerdas terhadap 18 kabupaten lokus 2021 dan sosialisasi terhadap 60

kabupaten lokus 2022.

108 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Penyelenggaraan Kegiatan Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas

dimaksudkan sebagai perluasan infrastruktur digital, investasi peningkatan

literasi digital, penggunaan teknologi yang efektif, perumusan regulasi yang

mendukung Desa Cerdas dan menghubungkan penyedia layanan, sektor

swasta, dan pemangku kepentingan lainnya dalam jaringan terpadu.

Adapun tujuan dari Kegiatan Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas

yaitu sebagai berikut:

1) Terbentuknya jejaring kemitraan Desa Cerdas dengan para pemangku

kepentingan;

2) Terintegrasinya rencana fasilitasi infrastruktur digital di lokasi Desa Cerdas

dengan mitra;

3) Terlaksananya peningkatan literasi digital dan pemanfaatan teknologi digital

yang efektif untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;

4) Terumuskannya regulasi pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung

pengembangan Desa Cerdas dan melembagakan kegiatan-kegiatan Desa

Cerdas dalam perencanaan kegiatan dan penganggaran pembangunan

desa;

bangkabangkabangka

bangkabangkabangka

Dokumentasi Kegiatan Koordinasi dan Sosialisasi Desa Cerdas di Daerah

109 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

5) Terbukanya peluang kepada para pemangku kepentingan untuk menjadi

bagian dari jejaring kemitraan Desa Cerdas;

6) Terbentuknya jejaring knowledge sharing untuk praktik-praktik baik dan

pembelajaran atas pelaksanaan desa cerdas.

Penyelenggaran Kegiatan Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas

dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 22-24 September 2021 di Bigland

Sentul Hotel & Convention Jl. Olympic Raya No.4A, Sentul, Kec. Babakan

Madang, Bogor, Jawa Barat.

Hari Pertama, diawali pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu

Indonesia Raya yang dilanjutkan Sambutan Kepala Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa DTT, dalam hal ini diwakili oleh Koordinator Kreativitas dan Inovasi

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,

Berlian Anugrahini K. Kemudian dilanjutkan Diskusi Rencana Kegiatan Jejaring

Kemitraan Desa Cerdas yang dipandu oleh moderator.

Hari Kedua, penyampaian materi Peningkatan Kapasitas Terkait

Pelayanan Digital Pemerintahan Pilar Desa Cerdas oleh narasumber Dr. Hasyim

Gautama, dilanjutkan penyampaian materi Kebutuhan Peningkatan Kapasitas

Digital Masyarakat oleh Dr. Ir. Hedi M. Idris, setelah itu dilakukan sesi diskusi

atau tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Selanjutnya setelah ishoma

dilanjutkan diskusi rencana kerja sama penyusunan modul dan kegiatan literasi

digital SDM Desa oleh narasumber Rizki Amalia dan Dr. Frida Kusumastuti, M.Si

dan dilanjutkan diskusi lanjutan kegiatan jejaring kemitraan desa cerdas yang

dipandu oleh moderator.

Dokumentasi Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas di Bigland Sentul Bogor Tanggal 22-24 September 2021

110 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hari Ketiga, dilakukan perumusan hasil diskusi jejaring kemitraan desa

cerdas dan kemudian dilanjutkan dengan penutupan kegiatan Workshop

Jejaring Kemitraan Desa Cerdas. Hasil rumusan yaitu sebagai berikut:

1) Skema pelatihan online: Melakukan pelatihan ke warga desa, pelatihan

menulis, ditingkatkan publikasinya. Menulis untuk dipublikasikan ada

standar jurnalisme yang perlu diperhatikan;

2) Assessment terkait dengan potensi desa, mengajak masyarakat desa untuk

memahami potensi ekonomi yang terdapat disitu, seperti sumber daya

terabaikan;

3) Pendampingan bersifat intens, virtual, lapangan dan spiritual;

4) Dalam pelaksanakan jejaring diharapkan semua pihak dapat memberi

dukungan yang bisa dilakukan dalam pelaksanaan program Smart Village

ini, dimana ada 6 pilar yang menjadi target capaian;

5) Menggunakan IDM (Indeks Desa Membangun), untuk desa cerdas sendiri

untuk sementara belum ada, masih dalam proses menyusun untuk

menentukan maturity level yang sudah di tetapkan berdasarkan nomenklatur

desa digital;

6) Program peningkatan kapasitas SDM, termasuk ASN: Advanced digital skill,

intermediate digital skill, basic digital skill – digital literacy;

7) Untuk membangun desa, disipkan ekosistem dan SDM. Duta digital harus

memahami konteks desanya;

8) Untuk Smart Village dalam satu modul bisa dibagi ada literasi digital dasar,

ada literasi digital ekonomi;

9) Pembuatan modul daring : Konsolidasi Materi, Konsolidasi SDM, Konsolidasi

tugas, Penulisan dan Review, Lay Out, editing, publikasi;

10) Etika dalam literasi digital yang paling penting untuk desa mengetahui

aturan-aturan terkait mempublikasikan informasi tersebut.

111 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam rangka melaksanakan kegiatan Desa Cerdas, perlu dilaksanakan

seleksi atau seleksi Desa Cerdas sehingga program yang dijalankan dapat tepat

sasaran dan berdaya guna khususnya bagi masyarakat desa. Oleh karenanya,

seleksi peserta sebagai lokasi kegiatan Desa Cerdas perlu dilakukan secara

komprehensif dimana desa dan kondisi masyarakat berpengaruh terhadap

kemampuan beradaptasi dengan teknologi informasi yang ada dalam berbagai

aspek kehidupan masyarakat. Melalui model pengembangan Desa Cerdas ini,

diharapkan pemerintah desa dan masyarakat menjadi lebih fleksibel dan mampu

beradaptasi dan merespon tantangan era 4.0 serta memfasilitasi inovasi dan

pembelajaran untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan

masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital.

Tujuan dilaksanakan kegiatan Seleksi Desa Cerdas adalah mendapatkan

calon Desa Cerdas yang akan mendukung kegiatan ini secara berkelanjutan

Dokumentasi Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas di Bigland Sentul Bogor Tanggal 22-24 September 2021

112 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

dengan kegiatan seleksi sebagai berikut:

1) Laporan Penyelenggara Kegiatan yang di sampaikan oleh Kepala Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertiggal dan Transmigrasi;

2) Sambutan dan Arahan sekaligus Pembukaan oleh Peneliti Utama Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertiggal dan Transmigrasi;

3) Pemaparan Terkait Desa Cerdas (Smart Village) oleh Staf Khusus Menteri

Kemendesa PDTT

4) Penjelasan teknis pelaksanaan seleksi desa oleh Tim Teknis Smart Village

5) Proses penilaian usulan desa oleh Tim Penilai

6) Finalisasi Desa Cerdas Terpilih

7) Penutupan oleh Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi.

Kegiatan Seleksi Desa Cerdas (Smart Village) dilaksanakan selama 3 (tiga)

hari yaitu dari tanggal 27 – 29 September 2021 yang bertempat di Bigland Hotel

Jl. Malabar No.1B, Tegallega, Kota Bogor Jawa Barat. peserta dalam kegiatan

ini berjumlah 55 orang yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika,

Kementerian Dalam Negeri, Auditor Inspektorat III, Penasehat Menteri serta

internal BPI yaitu Koordinator Pengelolaan Data dan Informasi, Koordinator

Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi, dan Pelaporan Sekretariat

BPI, Kepala Bagian Umum dan Rumah Tangga BPI, Pejabat Pengadaan Barang

dan Jasa BPI, serta Koordinator dan Subkoordinator, Para Peneliti dan Staf

dilingkungan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

Hari pertama diawali pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu

Indonesia Raya yang dilanjutkan laporan penyelenggara kegiatan yang

disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu Helmiati) yang dilanjutkan sambutan dan

arahan sekaligus pembukaan oleh Peneliti Utama Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa, Daerah Tertiggal dan Transmigrasi (Bapak Suprapedi) yang

dilanjutkan pemaparan terkait desa cerdas oleh Staf Khusus Menteri

Kemendesa PDTT (Abdul Malik Haramain) serta Penjelasan teknis pelaksanaan

pemilihan desa oleh Tim Teknis Smart Village yang dilanjutkan proses penilaian

usulan desa hari pertama.

113 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hari kedua dilakukan pembagian cluster yang terdiri dari 5 (lima) cluster

untuk mempercepat dan mempermudah penilaian usulan desa. Satu cluster

terdiri dari beberapa kabupaten dengan penilai yang akan menilai, sebagai

berikut:

1) Cluster 1: Kabupaten Kampar, Tulang Bawang, Kuningan dan Karawang

yang dinilai oleh Sumarwoto, Ruslan, M. Fazri, Febrina Elia

2) Cluster 2: Kabupaten Banjarnegara, Magelang, Gunung Kidul yang dinilai

oleh Diah Ratri K, Seftika Ari Hartopo, Adelia Oktarina, Dian Karinawati I,

Fadel Ismail

3) Cluster 3: Kabupaten Blitar, Lumajang, Situbondo dan Purwakarta yang

dinilai oleh Berlian Anugrahini, Emma Rahmawati, Mujianto, Cita Pertiwi

4) Cluster 4: Kabupaten Tabanan, Gianyar dan Sumbawa yang dinilai oleh

Faridz Yazi, Johanes Bintoro, Arif Purbantara, Marthella Rivera

5) Cluster 5: Kabupaten Kulon Progo, Boyolali, Gorontalo dan Kubu Raya yang

dinilai oleh Herindra Kumara P, Djunaidi, Azhar Amir, Syarah Siti S, A.

Risdawati

Hari ketiga dilakukan finalisasi desa cerdas terpilih berdasarkan hasil

penilaian tim penilai masing-masing cluster.

Berdasarkan hasil penilaian berikut nama Desa lokasi Desa Cerdas terpilih

Tahun 2021.

a) Kampar

Kuota desa cerdas : 10 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 10 desa

Desa cerdas yang terpilih : 10 desa

NO KECAMATAN DESA

1 XIII KOTO KAMPAR PULAU GADANG

2 XIII KOTO KAMPAR KOTO MESJID

3 TAPUNG HULU RIMBA JAYA

4 TAPUNG SIBUAK

5 SIAK HULU KUBANG JAYA

6 SIAK HULU PANDAU JAYA

7 KOTO KAMPAR HULU TANJUNG

8 KAMPA (KAMPAR TIMUR) PULAU BIRANDANG

9 GUNUNG SAHILAN GUNUNG SARI

10 BANGKINANG KOTA RIDAN PERMAI

114 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

b) Tulang Bawang

Kuota desa cerdas : 10 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 12 desa

Desa cerdas yang terpilih : 10 desa

c) Kuningan

Kuota desa cerdas : 20 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 21 desa

Desa cerdas yang terpilih : 20 desa

NO KECAMATAN DESA

1 MERAKSA AJI PADUAN RAJAWALI

2 MENGGALA TIMUR CEMPAKA DALEM

3 MENGGALA TIMUR MENGGALA

4 GEDUNG AJI KECUBUNG MULYA

5 BANJAR MARGO PENAWAR REJO

6 BANJAR BARU BAWANG TIRTO MULYO

7 BANJAR BARU KARYA MURNI JAYA

8 BANJAR BARU PANCA MULIA

9 BANJAR AGUNG TUNGGAL WARGA

10 BANJAR AGUNG WARGA INDAH JAYA

NO KECAMATAN DESA

1 SINDANGAGUNG KERTAYASA

2 MANDIRANCAN MANDIRANCAN

3 LURAGUNG LURAGUNG TONGGOH

4 LEBAKWANGI PAJAWANKIDUL

5 KUNINGAN ANCARAN

6 KRAMATMULYA BOJONG

7 KADUGEDE BABATAN

8 KADUGEDE KADUGEDE

9 JALAKSANA MANIS KIDUL

10 JALAKSANA JALAKSANA

11 JALAKSANA SEMBAWA

12 JALAKSANA SADAMANTRA

13 GARAWANGI LENGKONG

14 CIWARU CIWARU

15 CIMAHI CILEUYA

16 CILIMUS CILIMUS

115 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

d) Karawang

Kuota desa cerdas : 20 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 22 desa

Desa cerdas yang terpilih : 20 desa

e) Purwakarta

Kuota desa cerdas : 10 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 15 desa

Desa cerdas yang terpilih : 10 desa

NO KECAMATAN DESA

17 CILIMUS BOJONG

18 CIGUGUR CISANTANA

19 CIDAHU JATIMULYA

20 CIAWIGEBANG KAPANDAYAN

NO KECAMATAN DESA

1 TELUK JAMBE TIMUR SUKAHARJA

2 RAWAMERTA BALONGSARI

3 RAWAMERTA MEKARJAYA

4 RAWAMERTA PASIRKALIKI

5 RAWAMERTA PURWAMEKAR

6 LEMAHABANG PULOJAYA

7 LEMAHABANG LEMAHABANG

8 LEMAHABANG LEMAHMUKTI

9 LEMAHABANG PULOKALAPA

10 LEMAHABANG KARYAMUKTI

11 KLARI CURUG

12 KLARI KLARI

13 KLARI GINTUNGKERTA

14 KARAWANG TIMUR KONDANGJAYA

15 KARAWANG TIMUR WARUNGBAMBU

16 KARAWANG TIMUR TEGAL SAWAH

17 CIKAMPEK CIKAMPEK SELATAN

18 CIKAMPEK KALIHURIP

19 CIKAMPEK KAMOJING

20 CIKAMPEK DAWUAN TENGAH

116 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

f) Banjarnegara

Kuota desa cerdas : 30 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 20 desa

Desa cerdas yang terpilih : 20 desa

NO KECAMATAN DESA

1 BABAKANCIKAO CIGELAM

2 BOJONG PANGKALAN

3 BUNGURSARI CIWANGI

4 CAMPAKA CIJAYA

5 CAMPAKA BENTENG

6 JATILUHUR MEKARGALIH

7 PASAWAHAN CIHERANG

8 PLERED GANDASOLI

9 SUKASARI KERTAMANAH

10 TEGALWARU CADASSARI

NO KECAMATAN DESA

1 WANAYASA TEMPURAN

2 PAGEDONGAN KEBUTUHJURANG

3 PAGEDONGAN PESANGKALAN

4 WANADADI TAPEN

5 SUSUKAN KEMRANGGON

6 BAWANG BLAMBANGAN

7 WANADADI MEDAYU

8 KALIBENING GUNUNGLANGIT

9 WANADADI KASILIB

10 KALIBENING KALIBENING

11 WANADADI LINGGASARI

12 MADUKARA PAGELAK

13 MADUKARA SERED

14 MADUKARA MADUKARA

15 BANJARMANGU SIJENGGUNG

16 MADUKARA BLITAR

17 BATUR DIENG KULON

18 MADUKARA KUTAYASA

19 PURWONEGORO GUMIWANG

20 BANJARMANGU PASEH

117 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

g) Magelang

Kuota desa cerdas : 20 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 25 desa

Desa cerdas yang terpilih : 25 desa

h) Lumajang

Kuota desa cerdas : 20 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 20 desa

Desa cerdas yang terpilih : 20 desa

NO KECAMATAN DESA

1 BOROBUDUR TUKSONGO

2 BOROBUDUR NGARGOGONDO

3 BOROBUDUR TANJUNGSARI

4 BOROBUDUR KEBONSARI

5 BOROBUDUR KEMBANGLIMUS

6 BOROBUDUR WRINGINPUTIH

7 BOROBUDUR KARANGREJO

8 BOROBUDUR BOROBUDUR

9 DUKUN SUMBER

10 MUNGKID PAREMONO

11 MUNGKID BOJONG

12 MUNGKID BLONDO

13 MUNTILAN CONGKRANG

14 MUNTILAN GUNUNGPRING

15 MUNTILAN GONDOSULI

16 MUNTILAN MENAYU

17 MUNTILAN SEDAYU

18 MUNTILAN NGAWEN

19 MUNTILAN ADIKARTO

20 MUNTILAN SRIWEDARI

21 MUNTILAN KEJI

22 MUNTILAN PUCUNGREJO

23 SALAMAN MENOREH

24 SALAMAN NGADIREJO

25 SALAMAN SIDOMULYO

118 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

i) Boyolali

Kuota desa cerdas : 20 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 25 desa

Desa cerdas yang terpilih : 25 desa

NO KECAMATAN DESA

1 LUMAJANG LABRUK LOR

2 ROWOKANGKUNG SIDOREJO

3 CANDIPURO PENANGGAL

4 CANDIPURO JARIT

5 SENDURO SARIKEMUNING

6 SENDURO WONOCEPOKOAYU

7 YOSOWILANGUN KEBONSARI

8 PASIRIAN CONDRO

9 PASIRIAN KALIBENDO

10 TEMPEH JATISARI

11 TEMPEH TEMPEH LOR

12 TEMPEH TEMPEH KIDUL

13 TEMPEH GESANG

14 TEMPEH BESUK

15 SUKODONO URANGGANTUNG

16 PADANG PADANG

17 PADANG BARAT

18 PADANG TANGGUNG

19 PADANG MERAKAN

20 PADANG MOJO

NO KECAMATAN DESA

1 AMPEL BANYUANYAR

2 ANDONG MOJO

3 BANYUDONO DUKUH

4 BANYUDONO DENGGUNGAN

5 BOYOLALI MUDAL

6 BOYOLALI KIRINGAN

7 CEPOGO CANDIGATAK

8 GLADAGSARI KALIGENTONG

9 JUWANGI PILANGREJO

10 KARANGGEDE KEBONAN

119 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

j) Kulonprogo

Kuota desa cerdas : 30 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 30 desa

Desa cerdas yang terpilih : 30 desa

NO KECAMATAN DESA

11 KLEGO SANGGE

12 MOJOSONGO BUTUH

13 MOJOSONGO KRAGILAN

14 MUSUK PAGERJURANG

15 NGEMPLAK GIRIROTO

16 NGEMPLAK SINDON

17 NOGOSARI GULI

18 SAMBI CATUR

19 SAWIT KEMASAN

20 SELO KLAKAH

21 SIMO PENTUR

22 TAMANSARI KARANGANYAR

23 TERAS TAWANGSARI

24 WONOSAMODRO KALINANAS

25 WONOSEGORO BOLO

NO KECAMATAN DESA

1 GALUR TIRTORAHAYU

2 GALUR KARANGSEWU

3 GIRIMULYO JATIMULYO

4 GIRIMULYO PENDOWOREJO

5 KALIBAWANG BANJARHARJO

6 KALIBAWANG BANJARARUM

7 KOKAP HARGOTIRTO

8 KOKAP HARGOMULYO

9 LENDAH GULUREJO

10 LENDAH BUMIREJO

11 NANGGULAN WIJIMULYO

12 NANGGULAN DONOMULYO

13 PANJATAN KREMBANGAN

14 PANJATAN PLERET

15 PANJATAN GARONGAN

120 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

k) Gunungkidul

Kuota desa cerdas : 20 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 29 desa

Desa cerdas yang terpilih : 20 desa

NO KECAMATAN DESA

16 PANJATAN BOJONG

17 PENGASIH KARANGSARI

18 PENGASIH SENDANGSARI

19 PENGASIH KEDUNGSARI

20 PENGASIH MARGOSARI

21 SAMIGALUH GERBOSARI

22 SAMIGALUH KEBONHARJO

23 SENTOLO SRIKAYANGAN

24 SENTOLO KALIAGUNG

25 TEMON TEMON KULON

26 TEMON PLUMBON

27 TEMON JANTEN

28 TEMON KEDUNDANG

29 WATES TRIHARJO

30 WATES KARANGWUNI

NO KECAMATAN DESA

1 KARANGMOJO BENDUNGAN

2 KARANGMOJO BEJIHARJO

3 KARANGMOJO WILADEG

4 KARANGMOJO GEDANGREJO

5 PATUK NGLEGI

6 PATUK NGLANGGERAN

7 PATUK PATUK

8 PATUK PUTAT

9 PLAYEN BANARAN

10 PLAYEN GADING

11 PLAYEN BLEBERAN

12 PLAYEN DENGOK

13 PLAYEN LOGANDENG

14 PLAYEN PLEMBUTAN

15 SEMANU NGEPOSARI

121 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

l) Blitar

Kuota desa cerdas : 30 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 35 desa

Desa cerdas yang terpilih : 30 desa

NO KECAMATAN DESA

16 SEMANU SEMANU

17 WONOSARI MULO

18 WONOSARI GARI

19 WONOSARI WONOSARI

20 WONOSARI PULUTAN

NO KECAMATAN DESA

1 KANIGORO MINGGIRSARI

2 KANIGORO GOGODESO

3 KANIGORO TLOGO

4 KANIGORO JATINOM

5 KANIGORO KUNINGAN

6 KANIGORO PAPUNGAN

7 KANIGORO BANGGLE

8 KANIGORO SAWENTAR

9 TALUN BENDOSEWU

10 TALUN WONOREJO

11 TALUN PASIRHARJO

12 TALUN KENDALREJO

13 TALUN JAJAR

14 SANANKULON PLOSOARANG

15 SANANKULON BENDOSARI

16 SANANKULON KALIPUCUNG

17 SANANKULON SUMBER

18 SANANKULON GLEDUG

19 SANANKULON SUMBERINGIN

20 PONGGOK BENDO

21 PONGGOK MALIRAN

22 PONGGOK DADAPLANGU

23 PONGGOK KEBONDUREN

24 PONGGOK SIDOREJO

25 SRENGAT DERMOJAYAN

122 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

m) Situbondo

Kuota desa cerdas : 20 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 20 desa

Desa cerdas yang terpilih : 20 desa

NO KECAMATAN DESA

26 DOKO PLUMBANGAN

27 KADEMANGAN REJOWINANGUN

28 KADEMANGAN PLOSOREJO

29 WATES WATES

30 GANDUSARI SUKOSEWU

NO KECAMATAN DESA

1 KAPONGAN CURAH COTTOK

2 KAPONGAN KESAMBI RAMPAK

3 PANARUKAN SUMBERKOLAK

4 PANARUKAN WRINGIN ANOM

5 PANARUKAN KILENSARI

6 PANARUKAN PELEYAN

7 SITUBONDO OLEAN

8 PANJI CURAHJERU

9 PANJI TOKELAN

10 PANJI PANJI LOR

11 SUMBERMALANG KALIREJO

12 MANGARAN TREBUNGAN

13 MANGARAN TANJUNG GLUGUR

14 ASEMBAGUS PERANTE

15 ASEMBAGUS MOJOSARI

16 BUNGATAN PASIR PUTIH

17 BUNGATAN SELOWOGO

18 KENDIT KLATAKAN

19 BESUKI DEMUNG

20 BANYUGLUGUR TELEMPONG

123 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

n) Tabanan

Kuota desa cerdas : 30 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 30 desa

Desa cerdas yang terpilih : 30 desa

o) Gianyar

Kuota desa cerdas : 30 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 41 desa

Desa cerdas yang terpilih : 30 desa

NO KECAMATAN DESA

1 TABANAN GUBUG

2 TABANAN DELOD PEKEN

3 TABANAN BONGAN

4 TABANAN SUDIMARA

5 TABANAN DENBANTAS

6 TABANAN TUNJUK

7 TABANAN DAJAN PEKEN

8 TABANAN SESANDAN

9 KERAMBITAN KUKUH

10 KERAMBITAN TISTA

11 KERAMBITAN BELUMBANG

12 KERAMBITAN KELATING

13 KEDIRI PEJATEN

14 KEDIRI BERABAN

15 KEDIRI BELALANG

16 KEDIRI BENGKEL

17 MARGA KUWUM

18 MARGA TUA

19 MARGA CAU BELAYU

20 MARGA GELUNTUNG

21 SELEMADEG PUPUAN SAWAH

22 SELEMADEG SELEMADEG

23 SELEMADEG BAJERA

24 SELEMADEG SERAMPINGAN

25 SELEMADEG BEREMBENG

26 SELEMADEG WANAGIRI

27 SELEMADEG ANTAP

28 SELEMADEG MANIKYANG

29 PENEBEL PENEBEL

30 PENEBEL JATILUWIH

124 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

p) Gorontalo

Kuota desa cerdas : 10 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 10 desa

Desa cerdas yang terpilih : 10 desa

NO KECAMATAN DESA

1 BLAHBATUH KERAMAS

2 BLAHBATUH BEDULU

3 GIANYAR SIDAN

4 GIANYAR SERONGGA

5 GIANYAR BAKBAKAN

6 GIANYAR TULIKUP

7 PAYANGAN PUHU

8 PAYANGAN MELINGGIH

9 PAYANGAN MELINGGIH KELOD

10 PAYANGAN BUAHAN

11 SUKAWATI CELUK

12 SUKAWATI BATUAN KALER

13 SUKAWATI BATUAN

14 SUKAWATI KEMENUH

15 SUKAWATI SUKAWATI

16 SUKAWATI KETEWEL

17 TAMPAKSIRING PEJENG KANGIN

18 TAMPAKSIRING SANDING

19 TAMPAKSIRING PEJENG KELOD

20 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING

21 TEGALLALANG KEDISAN

22 TEGALLALANG TEGALLALANG

23 TEGALLALANG PUPUAN

24 TEGALLALANG KELIKI

25 TEGALLALANG KENDERAN

26 UBUD PELIATAN

27 UBUD SINGAKERTA

28 UBUD MAS

29 UBUD LODTUNDUH

30 UBUD KEDEWATAN

125 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

q) Sumbawa

Kuota desa cerdas : 10 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 13 desa

Desa cerdas yang terpilih : 10 desa

r) Kubu Raya

Kuota desa cerdas : 10 desa

Desa cerdas yang diusulkan : 10 desa

Desa cerdas yang terpilih : 10 desa

NO KECAMATAN DESA

1 TABONGO TABONGO TIMUR

2 LIMBOTO BARAT PONE

3 TELAGA BULILA

4 TELAGA LUHU

5 TELAGA JAYA LUWOO

6 TELAGA JAYA BUNGGALO

7 TIBAWA ISIMU SELATAN

8 TIBAWA ISIMU UTARA

9 TIBAWA BALAHU

10 LIMBOTO BARAT TUNGGULO

NO KECAMATAN DESA

1 MOYO HULU SEMAMUNG

2 UTAN ORONG BAWA

3 MOYO HULU BATU TERING

4 MOYO HULU LESENG

5 UNTER IWES JOROK

6 MOYO HULU BATU BULAN

7 LABUHAN BADAS KARANG DIMA

8 RHEE RHEE LOKA

9 LOPOK LANGAM

10 BUER BUIN BARU

NO KECAMATAN DESA

1 SUNGAI KAKAP PUNGGUR BESAR

2 SUNGAI KAKAP SUNGAI RENGAS

3 SUNGAI RAYA PARIT BARU

126 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Kegiatan Seleksi Desa Cerdas (Smart Village) selama 3 (tiga) hari yaitu

dari tanggal 27 – 29 September 2021 yang bertempat di Bigland Hotel Bogor,

mendapatkan hasil yaitu sebagai berikut:

1) Menerima daftar desa yang telah diputuskan oleh tim penilai sebagai desa

cerdas dalam bentuk berita acara;

2) Menetapkan desa yang terpilih sebagai lokus Desa Cerdas melalui Surat

Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi nomor 37 Tahun 2021 tanggal 30 Sepetember

2021 tentang Penetapan 350 Desa Cerdas Fase I Tahun 2021.

NO KECAMATAN DESA

4 SUNGAI RAYA MEKAR BARU

5 KUBU OLAK-OLAK KUBU

6 SUNGAI AMBAWANG SUNGAI AMBAWANG KUALA

7 SUNGAI RAYA TELUK KAPUAS

8 BATU AMPAR MEDAN MAS

9 BATU AMPAR SUMBER AGUNG

10 TERENTANG TELUK BAYUR

Dokumentasi Seleksi Desa Cerdas di Bigland Sentul Bogor Tanggal 27-29 September 2021

127 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam rangka persiapan implementasi kegiatan Desa Cerdas, perlu

dilaksanakan kegiatan sosialisasi implementasi Desa Cerdas. Melalui model

pengembangan Desa Cerdas ini, diharapkan pemerintah desa dan masyarakat

menjadi lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dan merespon tantangan era 4.0

serta memfasilitasi inovasi dan pembelajaran untuk meningkatkan pelayanan

publik dan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah memberikan informasi kepada

kabupaten dan desa terpilih terkait persiapan implementasi desa cerdas.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober secara daring menggunakan

zoom meeting. Peserta kegiatan ini adalah 18 Dinas PMD kabupaten, 18 Dinas

Kominfo Kabupaten dan 350 desa terpilih. Materi persiapan implementasi

kegiatan desa cerdas dipaparkan oleh Plt. Kepala BPI dan Kepala Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Lingkup kegiatan ini terdiri dari pemaparan desa cerdas oleh Plt. Kepala

BPI kemudian dilanjutkan dengan pemaparan persiapan implementasi desa

cerdas oleh Kepala Pusdaing.

Ir. Razali, M,Si. – Plt. Kepala BPI

Program ini tahun pertama, dan didanai oleh bank dunia. Fokus kepada

membangun desa cerdas

Secara umum tujuannya terjadinya transformasi pemanfaatan teknologi

digital dalam upaya mendorong peningkatan kualitas layanan dasar serta

pembangunan desa berbasis pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan

berkelanjutan

Prinsipnya bottom up, participatory, inclusive, innovative, collaborative dan

sustainable

Efek secara nomenklatur sudah bisa memahami bahwa mencerdaskan

masyarakat, tata kelola pemerintahan dll, semua berbasis pada digital

Ada 6 pilar desa cerdas ini yang diharapkan dapat mencapai SDGs, dimana

6 pilar ini adalah Tata kelola cerdas, masyarakat cerdas, lingkungan cerdas,

hidup cerdas, ekonomi cerdas, mobilitas cerdas. Inilah 6 ruang lingkup

dalam mencapai tujuan dari program P3PD khusus untuk Smart Village

6 pilar desa cerdas capaian SDGs memiliki roadmap desa cerdas, bersedia

128 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

melaksanakan desa cerdas secara berkelanjutan, memastikan adanya

kader digital desa dan ketersediaan ruang komunitas digital desa, adanya

dukungan regulasi desa cerdas

Desa yang terpilih merupakan desa yang telah memenuhi syarat untuk dipilih

menjadi lokus Smart Village

Diharapkan program ini sangat luar biasa, mudah-mudahan desa tahun ini

akan bisa menjadi rujukan bagi desa-desa yang akan terpilih sampai dengan

2024, bisa dijadikan lokasi pembelajaran, sebagaimana desa terpilih ini

sudah sukses sebelum dan sesudah adanya program ini

Helmiati – Kapusdaing

Desa cerdas tidak diawali dari 0 lagi, tetapi sudah siap didalam hal untuk

melakukan aktivitas sehingga terwujudnya 6 pilar

Ada 5 kegiatan utama Smart Village untuk mencapai 6 pilar yaitu jejaring

desa cerdas, duta digital, peningkatan kapasitas, dukungan pengembangan

ruang komunitas digital, dan juga monitoring evaluasi

Jadi smart village bukan berarti konsep tetapi harus dilakukan dengan

kegiatan-kegiatan, karena akan diukur before afternya. Dalam 2 tahun akan

melakukan evaluasi

Duta digital berdomisili di kabupaten dan akan mendampingi 5 desa dan

dibantu oleh kader

Kader harus dipersiapkan oleh kepala desa yang sudah mengenal

kemampuan dari SDM

Akan dilakukan penguatan SDM melalui ToT sehingga lebih aktif dalam

menggunakan IT

Duta dan kader akan diberikan honor selama 2 tahun dalam pendampingan

Ketika desa berhasil maka desa yang lain akan berminat untuk mengikuti

desa cerdas ini

Tingkatkan kolaborasi

Untuk duta dan kader harus dimobilisasi secepatnya

Untuk sukses dalam pelaksanaannya dapat melalui kolaborasi, sinergi dan

juga komitmen Bersama

Akan didampingi 2 tahun dan kalau ada kendala siap untuk didiskusikan

Suksesnya pusdaing dan BPI berarti suksesnya lokus desa cerdas.

129 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tujuan kegiatan Desa Cerdas ialah

untuk memberikan dukungan kepada desa

agar dapat memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi secara efektif

untuk pembangunan desa. Dalam

mendukung tujuan tersebut, diperlukan

upaya untuk membangun jejaring dan sinergi dengan berbagai pihak. Oleh

karenanya, PIU Pusat Pengembangan Daya Saing Desa DTT akan

melaksanakan kegiatan Jejaring Desa Cerdas dalam rangka membangun sinergi

dengan berbagai pihak. Kegiatan Jejaring Desa Cerdas akan dilaksanakan

melalui swakelola oleh PIU Pusdaing, Kemendesa PDTT.

Komponen utama pelaksanaan kegiatan Desa Cerdas terdiri dari: a)

Koordinasi Pusat-Daerah, b) Koordinasi Kementerian/Lembaga (K/L), pihak

swasta dan mitra pembangunan lainnya, c) penyusunan platform Desa Cerdas,

dan d) perumusan regulasi untuk pengembangan Desa Cerdas. Koordinasi

Pusat-Daerah bertujuan untuk menjalin hubungan dengan pemerintah daerah

terkait, baik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun Pemerintah Desa.

Koordinasi K/L berfokus pada kemitraan antara Kementerian Desa PDTT

dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika

(Kominfo) dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) yang

akan memberi dukungan pada perluasan infrastruktur digital.

Koordinasi dengan pihak swasta dan mitra pembangunan lainnya juga

ditujukan untuk mendukung kegiatan Desa Cerdas baik dari aspek infrastruktur

dan pemberdayaan. Dalam sinergi antara pusat dan daerah terkait tindak lanjut

implementasi desa pada 350 desa terpilih pada fase I dan sosialisasi pada 60

kabupaten fase II, maka dilaksanakan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi

Kegiatan Desa Cerdas. Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Kegiatan

Desa Cerdas adalah melakukan koordinasi tindak lanjut implementasi Desa

Cerdas terhadap 18 kabupaten lokus 2021 dan sosialisasi terhadap 60

kabupaten lokus 2022.

130 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tujuan diselenggarakannya kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan

Sosialisasi Kegiatan Desa Cerdas antara lain adalah:

1. Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman kepada pemangku

kepentingan di daerah terkait dengan Kegiatan Desa Cerdas;

2. Adanya komunikasi antara Kementerian Desa PDTT dengan pemerintah

daerah sebagai bentuk koordinasi dalam pengintegrasian kebijakan terkait

kegiatan Desa Cerdas;

3. Adanya dukungan dari Pemerintah daerah untuk kelancaran terlaksananya

Kegiatan desa Cerdas

Adapun lingkup kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi

Kegiatan Desa Cerdas dilaksanakan sebagai berikut:

1. Laporan Ketua Panitia Pelaksana yang disampaikan oleh Plt. Kepala Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

2. Sambutan dan Pembukaan yang disampaikan oleh Menteri Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi;

3. Penyampaian Materi oleh Bapak Bambang Soetono dari Bank Dunia

4. Penyampaian Materi oleh Bapak SatriyoGunawan, Kasubdit Fasilitasi

Penataan Keuangan, Ditjen Bina Pemdes

5. Penyampaian Materi oleh Bapak Herbert Siagian, Asisten Deputi

Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial, Kemenko PMK

6. Penyampaian Materi oleh Bapak Plt. Kepala Badan Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari Kementerian

Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

7. Penyampaian Materi oleh Ibu Kepala Pusat Pengembangan daya Saing

Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari Kementerian Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi

Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Kegiatan Desa Cerdas

dilaksanakan selama 3 hari tanggal 15 s.d 17 Desember tahun 2021 di Grand

Sahid Jaya Hotel Jakarta Pusat. Peserta kegiatan Rapat Koordinasi Nasional

dan Sosialisasi Desa Cerdas berjumlah 265 yang terdiri dari :

a. Dinas PMD Provinsi di 7 Provinsi;

b. Dinas PMD Kabupaten di 78 Kabupaten;

c. Dinas Kominfo Kabupaten di 78 Kabupaten;

d. Mitra desa cerdas yaitu Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, BAKTI Kominfo,

131 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pertides, Penabulu, Semut Nusantara, Perkumpulan Desa Lestari, Kolla

Education, Balai Pustaka;

e. Internal Kementerian Desa PDTT yaitu Sekretaris Jenderal, Inspektorat

Jenderal, Ditjen PDP, Ditjen PPDT, Ditjen PK Trans, BPSDM, BPI dan

internal Pusdaing

Adapun yang menjadi narasumber dari kegiatan Rapat Koordinasi Nasional

dan Sosialisasi Desa Cerdas yaitu :

a. Bambang Soetono World Bank;

b. SatriyoGunawan, Kasubdit Fasilitasi Penataan Keuangan, Ditjen Bina

Pemerintahan Desa;

c. Herbert Siagian, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas

Spasial, Kemenko PMK

Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa Cerdas Tahun

2021 dilakukan selama tiga hari, yakni pada 15 s.d 17 Desember 2021 di Hotel

Grand Sahid Jaya, Jakarta. Pada hari pertama dilakukan pembukaan kegiatan

Rakornas dan Sosialisasi Desa Cerdas oleh Menteri Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi. Selain dihadiri oleh para peserta, kegiatan pembukaan juga

dihadiri oleh Menteri Desa PDTT, Sekretaris Jenderal dan para pejabat pimpinan

tinggi madya dan pratama Kementerian Desa PDTT.

Pembukaan kegiatan Rakornas dan Sosialisasi Desa Cerdas dimulai

dengan penyampaian laporan Ketua Pantia. Laporan ini disampaikan oleh Plt.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi. Berikut beberapa point utama yang disampaikan:

- Kegiatan dihadiri oleh 78 kabupaten, 18 kabupaten fase 1 dan 60 kabupaten

fase 2 dari 32 provinsi

- Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari tanggal 15 – 17 Desember 2021

- Desa cerdas sebagai sarana untuk pembangunan berkelanjutan sebagai

bagian dari program P3PD untuk 3000 desa pilot project sehingga perlu

dilakukan Rakornas

- Pemilihan desa fase Iuntuk memilih 350 desa telah dilaksanakan pada

September2021. Pada 2022 akan dilakukan seleksi fase II di 60 kabupaten

untuk memilih 1000 desa, dan pada fase III tahun 2023 dipilih 1650 desa.

- Pelaksanaan konsep desa cerdas di setiap daerah diharapkan dapat

mendukung kinerja pemerintah daerah

132 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

- Dalam kegiatan ini terdapat lima narasumber yang berasal dari Dirjen Bina

Pemdes, Bappenas, Kemenko PMK, Kepala Biro Perencanaan Kemendesa,

Bank Dunia.Pemaparan oleh narasumber akan dilakukan pada hari kedua di

sesi pagi. Pada sesi siang hingga malam akan dilakukan pembagian

desa.Desk 1 merupakan 18 kabupaten lokus 2021 yang akan membahasn

tindak lanjut kegiatan desa cerdas. Desk 2 merupakan 60 kabupaten lokus

desa cerdas 2022 untuk mendapat sosialisasi desa cerdas.

- Saat ini diwaktu yang bersamaan di lokasi yang berbeda sedang berlangsung

Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Duta Digital terpilih yang akan mendampingi

desa dalam pelaksanaan kegiatan desa cerdas.

Setelah laporan ketua pelaksana,

pembukaan kegiatan rakornas

dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan

secara resmi oleh Menteri Desa PDTT.

Dalam sambutan yang disampaikan

terdapat beberapa point yang perlu

diperhatikan, yakni:

- Harapan tercapai target desa mampu memanfaatkan teknologi digital dalam

berbagai hal untuk pembangunan desa, desa cerdas pasti desa digital namun

desa digital belum tentu desa cerdas

- Digitalisasi mencakup seluruh hal, contohnya pendataan di desa

menggunakan aplikasi dengan itu dapat dikatakan desa telah masuk pada

fase digitalisasi. bagaimana fase tersebut dapat digunakan untuk

mewujudkan rekomendasi yang baik berbasis data. Pengelolaan data desa

berbasis SDGs diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang sesuai

dengan permasalahan di desa. Arah pembangunan desa berbasis data,

terbangun sistem yang cerdas. apabila desa tidak dapat beradaptasi dengan

perkembangan yang ada meskipun telah didampingi tidak akan berhasil.

- Setiap tahun seringkali terjadi permasalahan yang diakibatkan belum siapnya

mentalitas.

- Desa cerdas kedepan perlu dipersiapkan masyarakat dan stakeholder dalam

mencapai desa cerdas, perlu dipikirkan keberlanjutannya

Setelah pembukaan rakornas secara resmi oleh Menteri Desa PDTT

kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video praktik baik desa cerdas. Pada

133 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

sesi ini dilakukan pemutaran video praktik baik dari Desa Duda Timur,

Karangasem, Bali. Selain video dari Desa Duda Timur, terdapat dua video

praktik baik desa cerdas lainnya yang diputar secara berulang dalam kegiatan

ini. Kedua video tersebut berasal dari Desa Wringinputih, Magelang dan Desa

Bulakan, Pemalang. Video-video praktik baik ini merupakan tiga dari empat

video praktik baik desa cerdas yang ada.

Arahan Gus Menteri

Arahan Plt. Kaban

Peserta Rakornas

Foto Bersama Peserta

Ball Room Rakornas

Panitia

Registrasi Peserta

Wajib Swab Test Covid 19

134 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

1. Perlu adanya penyiapan SDM desa dengan baik dalam memastikan keberhasilan kegiatan desa cerdas ini;

2. Pelaksanaan desa cerdas di desa perlu mendapat dukungan regulasi, salah satunya dengan memasukan kegiatan ini melalui hak asal usul desa. Kabupaten dapat menyampaikan usulan hak asal usul kepada Kemendagri;

3. Terdapat mitra desa cerdas yang akan mendukung pencapaian tujuan pelaksanaan kegiatan desa cerdas

4. Tindak lanjut pelaksanaan kegiatan desa cerdas di 350 desa terpilih fase I akan segera dilakukan melalui mobilisasi duta digital di 18 kabupaten fase I. Untuk selanjutnya desa diharapkan dapat menyampaikan kader digital ke Kemendesa.

5. Sosialisasi pemilihan desa cerdas dilakukan kepada 60 kabupaten lokus desa cerdas fase II dengan total desa terpilih sebanyak 1000 desa.

6. Kementerian Desa PDTT diharapkan dapat memfasilitasi penyampaian aspirasi desa terkait Perpres 104 yang telah menghilangkan kewenangan desa dalam mengelola anggaran dana desa.

135 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Hasil Kegiatan Jejaring Desa Cerdas Tahun 2021 :

Assessment terkait dengan potensi desa, mengajak masyarakat desa untuk memahami potensi ekonomi yang

terdapat disitu, seperti sumber daya terabaikan, diperlukan Pendampingan yang bersifat intens, virtual, lapangan

dan spiritual;

Dalam pelaksanakan jejaring diharapkan semua pihak dapat memberi dukungan yang bisa dilakukan dalam

pelaksanaan program Smart Village ini, dimana ada 6 pilar yang menjadi target capaian;

Menggunakan IDM (Indeks Desa Membangun), untuk desa cerdas sendiri untuk sementara belum ada, masih dalam

proses menyusun untuk menentukan maturity level yang sudah di tetapkan berdasarkan nomenklatur desa digital;

Program peningkatan kapasitas SDM, termasuk ASN: Advanced digital skill, intermediate digital skill, basic digital

skill – digital literacy;

Untuk membangun desa, disipkan ekosistem dan SDM. Duta digital harus memahami konteks desanya;

Untuk Smart Village dalam satu modul bisa dibagi ada literasi digital dasar, ada literasi digital ekonomi

Pembuatan modul daring : Konsolidasi Materi, Konsolidasi SDM, Konsolidasi tugas, Penulisan dan Review, Lay Out,

editing, publikasi

Etika dalam literasi digital yang paling penting untuk desa mengetahui aturan-aturan terkait mempublikasikan

informasi tersebut

Menetapkan desa yang terpilih sebagai lokus Desa Cerdas melalui Surat Keputusan Kepala BPI DDTT.

Perlu adanya penyiapan SDM desa dengan baik dalam memastikan keberhasilan kegiatan desa cerdas ini

Pelaksanaan desa cerdas di desa perlu mendapat dukungan regulasi, salah satunya dengan memasukan kegiatan

ini melalui hak asal usul desa. Kabupaten dapat menyampaikan usulan hak asal usul kepada Kemendagri;

Terdapat mitra desa cerdas yang akan mendukung pencapaian tujuan pelaksanaan kegiatan desa cerdas;

Tindak lanjut pelaksanaankegiatan desa cerdas di 350 desa terpilih fase I akan segera dilakukan melalui mobilisasi

duta digital di 18 kabupaten fase I. Untuk selanjutnya desa diharapkan dapat menyampaikan kader digital ke

Kemendesa. Dan Sosialisasi pemilihan desa cerdas dilakukan kepada 60 kabupaten lokus desa cerdas fase II dengan

total desa terpilih sebanyak 1000 desa;

Kementerian Desa PDTT diharapkan dapat memfasilitasi penyampaian aspirasi desa terkait Perpres 104 yang telah

menghilangkan kewenangan desa dalam mengelola anggaran dana desa.

136 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Duta digital berkedudukan di kabupaten dan bertugas mendampingi

pelaksanaan program Desa Cerdas di setidaknya lima desa. Di tingkat desa,

pelaksanaan program Desa Cerdas akan didampingi oleh Kader Digital Desa. Duta

Digital akan memberikan pelatihan dan membina para Kader Digital Desa untuk

pelaksanaan kegiatan Desa Cerdas di tingkat desa berdasarkan karakteristik,

keunikan, dan potensi lokal desa yang akan dikembangkan. Dalam rangka

mendukung tujuan tersebut, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi akan melaksanakan kegiatan terkait Duta Digital dan

Kader Digital Desa.

Kegiatan Duta Digital dan Kader Digital Desa bertujuan untuk:

1) Menyusun Petujuk Teknis Pelaksanaan Desa Cerdas

2) Melaksanakan rekrutmen dan mobilisasi termasuk mengatur tugas, tanggung

jawab serta dukungan operasional Duta Digital

3) Penunjukan Kader Digital Desa

4) Mengelola administrasi dan operasional kegiatan Duta Digital dan Kader Digital

desa.

Tahun 2021 kegiatan program duta digital (digital ambasador) diberi dukungan

anggaran sebesar Rp. 1.700.210.000,00 (satu milyar tujuh ratus dua juta sepuluh ribu

rupiah) yang terserap sebesar Rp. 1.286.796.030,00 (satu milyar dua ratus delapan

puluh enam juta tujuh ratus sembilan puluh enam ribu tiga puluh rupiah) atau sebesar

75,68%. Kurang maksimalnya penyerapan disebabkan, pada tahun 2021 seharusnya

merekrut 70 orang Duta digital, namun hanya 47 orang yang disetujui oleh world bank,

serta gajih duta digital hanya terserap 1 bulan, yang seharusnya 2 bulan.

Ruang lingkup kegiatan meliputi:

1) Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Cerdas

Penyusunan Petunjuk Teknis pelaksanaan Desa Cerdas dilaksanakan oleh pihak

ketiga dimonitoring oleh PIU Pusat Pengembangan Daya Saing, Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi.

c

137 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

2) Duta Digital

a) Rekrutmen Duta Digital

Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk tahun pertama dan pada tahun

berikutnya akan melibatkan Pihak Ketiga yaitu PPA. Pihak Ketiga memiliki

tugas untuk mendukung proses seleksi Duta Digital terutama dalam hal

pembiayaan dan administrasi. Pihak Ketiga disyaratkan memiliki pengalaman

di bidang seleksi dan rekrutmen. Kriteria Pihak Ketiga untuk kegiatan ini adalah:

Badan Hukum Perusahaan dengan lingkup usaha sesuai dengan ruang

lingkup pekerjaan.

Memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun dalam bidang seleksi dan

rekrutmen Sumber Daya Manusia

Memiliki kapasitas dalam melakukan kurasi dan seleksi Sumber Daya

Manusia terkait dengan kegiatan

Adapun mekanisme rekrutmen dan seleksi Duta Digital meliputi:

Publikasi (online dan offline) lowongan pekerjaan Duta Digital di tingkat

kabupaten

Penyusunan instrumen seleksi Duta Digital

Pembentukan Tim Seleksi

Tim seleksi terdiri dari Tim Seleksi Administrasi dan Tim Seleksi Proses

Wawancara. Tim seleksi administrasi adalah Pihak Ketiga dan Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa

PDTT). Sedangkan tim seleksi pada proses wawancara Duta Digital terdiri

dari Tim Kemendesa PDTT, Kementerian Komunikasi dan Informatika

(Kominfo) dan dibantu oleh pihak ketiga/PPA.

Seleksi Administrasi

Proses wawancara

Penetapan Duta Digital.

b) Mobilisasi dan pengelolaan dukungan operasional Duta Digital yang didalamnya

termasuk mengatur tugas serta tanggung jawab dilakukan secara swakelola

pada tahun pertama oleh PPK dan pada tahun berikutnya oleh PPA.

138 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

3) Kader Digital Desa

a) Penunjukan Kader Digital Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa dan

ditetapkan oleh Kepala Desa. Hasil penetapan tersebut disampaikan ke PIU

Pusdaing, BPI Kementerian Desa PDTT sebagai dasar untuk pemberian

dukungan operasional kepada kader digital. Kader Digital memiliki kontrak

dengan Pemerintah Desa.

b) Pengelolaan operasional Kader Digital Desa yang didalamnya termasuk

mengatur tugas serta tanggung jawab secara swakelola yaitu PPK pada tahun

pertama dan tahun berikutnya oleh PPA.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pengembangan model

Desa Cerdas diperlukan petunjuk umum, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk

teknis yang dapat dijadikan acuan oleh para pemangku kepentingan dalam

pelaksana kegiatan pengembangan model desa cerdas, baik pemerintah,

pemerintah daerah, pemerinttah desa, pricat sektor, perguruan tinggi maupun

masyarakat. Untuk penyusunan petunjuk umum dan petunjuk teknis dimaksud,

diperlukan masukan pendapat narasumber, para pakar dan reviewer dari

institusi pemerintah, pemerintah daerah Kabupaten, pemerintah desa,

akademisi, praktisi dan masyarakat baik secara substansi maupun praktik praktik

yang ada di tingkat lapang. Melalui workshop Petunjuk Umum, Petunjuk

Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengembangan model Desa Cerdas,

program P3PD ini melalui Kementerian Desa PDTT (Pusat Pengembangan

Daya Saing Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) maka

diselenggarakan diskusi dan masukan dari para narasumber dan reviewer

secara virtual (online) dan atau offline.

Kegiatan Offline Penyusunan Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan

Smart Village dilaksanakan selama 4 (empat) hari yaitu dari tanggal 3-6 Agustus

2021 yang bertempat di Bigland Hotel Jl. Malabar No.1B, Tegallega, Kota Bogor,

Jawa Barat. Adapun tujuan dari kegiatan Workshop Pengembangan Daya Saing

Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2021, adalah:

139 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

1) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Sosialisasi Desa Cerdas;

2) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk pelaksanaan Duta Digital;

3) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Jejaring Kemitraan Desa

Cerdas;

4) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Kader Digital;

5) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Peningkatan Kapasitas;

6) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Seleksi Desa;

7) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Ruang Komunitas; dan

8) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Monitoring dan Evaluasi

Peserta Workshop Penyusunan Petunjuk Teknis dan Petunjuk

Pelaksanaan berjumlah 50 orang yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan

Informatika, BAKTI, Kementerian Dalam Negeri, Bank Dunia Perwakilan dari

UKE 1 teknis, Inspektorat Wilayah 3 dan Biro Perencanaan serta internal BPI

yaitu Koordinator Perencanaan, Pusat dilingkungan BPI serta Koordinator dan

Subkoordinator, Para Peneliti dan Staf dilingkungan Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Adapun yang menjadi

Reviewer pada acara ini terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika,

Layanan Badan Usaha Bakti Kemkominfo, Bank Rakyat Indonesia, Semut

Nusantara dan HUDEV UI serta Kepala BadaBiro Perencanaan dan Kerjasama

Kemendesa DTT serta Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, DTT.

Kegiatan Workshop Penyusunan Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan

diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi, melalui Loan Bank Dunia.

Hari pertama diawali pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu

Indonesia Raya yang dilanjutkan laporan ketua pelaksana kegiatan yang

disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu Helmiati) yang dilanjutkan sambutan dan

arahan dari Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (Bapak Suprapedi).

Hari kedua dilakukan pembagian Desk untuk mempercepat dan

mempermudah reviu petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan. Penyampaian

materi oleh Reviewer secara bergantian dan dilakukan sesi diskusi (tanya jawab)

yang di pandu oleh seorang Moderator. Adapun Reviewer dari luar Kementerian

140 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Desa, PDTT yaitu sebagai berikut : 1. Reviewer pertama adalah Bapak Hasyim

Gautama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika; 2. Reviewer kedua

adalah oleh Bapak Aris Kurniawan dari Kementerian Komunikasi dan

Informatika; 3. Reviewer ketiga adalah Bapak Rizky dari Layanan Badan Usaha

Bakti Kemkominfo.

Hari ketiga dilakukan pembagian Desk untuk mempercepat dan

mempermudah reviu petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan. Penyampaian

materi oleh Reviewer secara bergantian dan dilakukan sesi diskusi (tanya jawab)

yang di pandu oleh seorang Moderator. Adapun Reviewer dari luar Kementerian

Desa, PDTT yaitu sebagai berikut : 1. Reviewer pertama adalah Arif Satriya dari

Bank Rakyat Indonesia (BRI); 2. Reviewer kedua adalah Ibu Rizky Amalia dari

Kementerian Komunikasi dan Informatika; 3. Reviewer ketiga adalah Bapak

Yohan Suryanto dari HUDEV UI; dan 4. Reviewer keempat adalah Bapak Goris

Mustaqim dari Semut Nusantara.

Hari Keempat setelah penutupan, sebelum check out Tim Teknis Smart

Village menyusun kembali Panduan, Petunjuk Pelaksanaan dan petunjuk teknis

sesuai masukan saat diskusi yang dilanjutkan di kantor.

Dokumentasi Workshop Penyusunan Panduan, Juklak dan Juknis Desa Cerdas Bigland Bogor Tanggal 3-6 Agustus 2021

141 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam Pelaksanaan kegiatan program pengembangan model Desa

Cerdas, didukung oleh adanya para Duta Digital Desa dan Kader Digital. Duta

Digital Desa bertugas melakukan peningkatan kapasitas desa dan peningkatan

produktivitas masyarakat desa dalam pemanfaatan digital. Di tingkat kabupaten

dan kecamatan, posisi ini disebut sebagai Duta Digital. Sementara itu, Duta

Digital akan memberikan pelatihan dan membina para Kader Digital untuk

pelaksanaan kegiatan Desa Cerdas di tingkat desa berdasarkan karakteristik,

keunikan, dan potensi lokal yang akan dikembangkan. Pada 2021 Kementerian

Desa PDTT melaksanakan piloting pengembangan model desa cerdas pada 350

desa yang telah terpilih yang berada di kabupaten-kabupaten prioritas yang

menjadi lokus pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan

Pembangunan Desa (P3PD). Untuk kelancaran dan menjaga keberlanjutan

program maka akan direkrut 70 Duta Digital Desa bertanggungjawab terhadap

pendampingan pada 5 desa ditahun 2021, 270 Duta Digital di tahun 2022 dan

600 Duta Digital di tahun 2023 dan 600 Duta Digital di 2024. yang berkedudukan

di wilayah kabupaten atau kecamatan yang sesuai.

Pelaksanaan Rekrutmen Duta digital tahun 2021 dilaksanakan pada Bulan

September- Oktober. Rekrutmen Duta Digital 2021 diumumkan melalui Koran

Nasional “Jawa Post” yang terbit pada tanggal 24 September 2021 pada

halaman 12 dan juga Website Kemendesa. Periode pendaftaran sebagai

Berikut:

Kegiatan Waktu

Pendaftaran 24 September 2021 – 8 Oktober 2021

Seleksi Administrasi 8 Oktober - 15 Oktober 2021

Pengumuman Calon Duta

Digital Lolos Seleksi Administrasi

15 Oktober 2021

Seleksi Wawancara 20 Oktober -22 Oktober 2021

Pengumuman Duta Digital

Terpilih

29 Oktober 2021

142 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Jumlah pendaftar Duta Digital sebanyak 917 orang, pelamar sesuai lokus

Desa Cerdas sebanyak 512 orang, pelamar tidak sesuai lokus sebanyak 379

orang dan pelamar melewati batas pendaftaran sebanyak 26 orang.

Kegiatan Seleksi Administrasi Duta Digital dilaksanakan selama 3 (tiga)

hari yaitu dari tanggal 11-13 Oktober 2021 yang bertempat di Bigland Hotel Jl.

Malabar No.1B, Tegallega, Kota Bogor, Jawa Barat. Peserta Rapat Pembahasan

Pemilihan Duta Digital berjumlah 50 orang yang terdiri dari Kementerian

Komunikasi dan Informatika, BAKTI, Kementerian Dalam Negeri, Bank Dunia

Perwakilan dari UKE 1 teknis, Inspektorat Wilayah 3 dan Biro Perencanaan serta

internal BPI yaitu Koordinator Perencanaan, Pusat dilingkungan BPI serta

Koordinator dan Subkoordinator, Para Peneliti dan Staf dilingkungan Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Hari pertama diawali pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu

Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan sambutan Peneliti Utama yaitu Bapak

Suprapedi dam sambutan, arahan yang disampaikan oleh Kepala Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu

Helmiati) dan penyampaian teknis pemilihan Duta Digital oleh Ibu Emma

Rahmawati.

Hari kedua dilakukan pembagian Desk untuk mempercepat dan

mempermudah evaluasi administrasi calon Duta Digital. Adapun Desk tim penilai

administrasi Duta Digital adalah sebagai berikut :

1) Desk 1 : Kab. Banjarnegara, Kab. Kuningan dan Kab. Situbondo;

2) Desk 2 : Kab. Kulonprogo, Kab. Karawang, Kab. Kampar dan Kab.

Sumbawa;

3) Desk 3 : Kab. Blitar, Kab. Magelang, Kab. Tulang Bawang dan Kab.

Gorontalo;

4) Desk 4 : Kab. Tabanan, Kab. Boyolali, Kab. Purwakarta dan Kab. Kubu

Raya;

5) Desk 5 : Kab. Gianyar, Kab. Gunung Kidul dan Kab. Lumajang.

Hari ketiga dilakukan penetapan hasil seleksi administrasi pemilihan Duta

143 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Digital oleh tim seleksi dan sekaligus penutupan oleh Kepala Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Hasil seleksi administrasi dan essay Duta Digital tertuang dalam Berita Acara

No.278/BPI.00.01/X/2021, dengan ringkasan sebagai berikut:

No Kabupaten Kuota Duta Digital Shortlist Duta Digital

1. Kampar 2 Orang 4 Orang

2. Tulang Bawang 2 Orang 4 Orang

3. Kuningan 4 Orang 8 Orang

4. Karawang 4 Orang 8 Orang

5. Purwakarta 2 Orang 4 Orang

6. Banjarnegara 4 Orang 8 Orang

7. Magelang 5 Orang 10 Orang

8. Lumajang 4 Orang 8 Orang

9. Boyolali 5 Orang 10 Orang

10. Kulon Progo 6 Orang 12 Orang

11. Gunung Kidul 4 Orang 8 Orang

12. Blitar 6 Orang 12 Orang

13. Situbondo 4 Orang 8 Orang

14. Tabanan 6 Orang 12 Orang

15. Gianyar 6 Orang 12 Orang

16. Gorontalo 2 Orang 4 Orang

17. Sumbawa 2 Orang 4 Orang

18. Kubu Raya 2 Orang 4 Orang

Dokumentasi Seleksi Administrasi di Hotel Bigland Bogor Tanggal 11-13 Oktober 2021

144 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Kegiatan Wawancara Pemilihan Duta Digital dilaksanakan secara daring

selama 2 (dua) hari yaitu dari tanggal 21-22 Oktober 2021. Peserta Wawancara

Pemilihan Duta Digital berjumlah 140 orang yang dinyatakan lolos administrasi.

Pewawancara pada kegiatan ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari Koordinator

dan Sub Koordinator Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pewawancara dibantu oleh panitia untuk

membantu pewawancara dalam mendokumentasikan dan merangkum hasil

wawancara. Panitia Wawancara Pemilihan terdiri dari Para Peneliti dan Staf

dilingkungan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi. Sebelum dilaksanakan wawancara pemilihan Duta Digital PIC

seleksi Duta Digital melakukan briefing terkait pelaksanaan teknis wawancara

kepada pewawancara dan panitia. Untuk mempercepat pelaksanaan

wawancara dilakukan pembagian desk. Desk wawancara dibagi menjadi 7

Desk. Masing-masing Desk terdiri dari 1 orang pewawancara dan dua orang

admin. Adapun pembagian Desk wawancara sebagai berikut:

1) Desk 1 Pewawancara : Sumarwoto Admin : Emma Rahmawati dan Qodri Nur Fasholi

2) Desk 2 Pewawancara : Farid Yazi Admin : Azhar Amir dan Farid Hidayat

3) Desk 3 Pewawancara : Diah Ratri Kushermini Admin : Nadyya

Defiani dan Imam Budiyanto

4) Desk 4 Pewawancara : Johanes Bintoro Admin : Riyan Marde Yuza

dan Tantio Kartiko Pamulih

5) Desk 5 Pewawancara : Djunaidi Admin : Luthfika Anggraini Munawar

dan Budhi Tegar Mandiry

6) Desk 6 Pewawancara : Herindra Kumara Admin : Arif Kurniawan dan

Febrina Elia Nababan

7) Desk 7 Pewawancara : Ruslan Admin : Iqbal Arasy dan Cita Pertiwi

Hari pertama, peserta wawancara calon Duta Digital sebanyak 70 orang,

namun yang hadir sebanyak 66 orang, terdapat 3 orang yang tidak hadir dan 1

orang mengundurkan diri meskipun admin telah mencoba untuk menghubungi

145 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

peserta. Masing-masing desk mewawancarai 10 orang peserta yang dimulai

dari jam 09.00 WIB hingga jam 15.00 WIB.

Hari kedua peserta wawancara calon Duta Digital sebanyak 70 orang,

namun peserta yang hadir pada hari kedua sebanyak 66 orang dan yang

tidak hadir sebanyak 4 orang.

Secara total, peserta yang hadir pada wawancara sebanyak 132 orang,

peserta yang tidak hadir sebanyak 7 orang dan yang mengundurkan diri

sebanyak 1 orang. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar calon Duta

Digital memiliki latar belakang Pendidikan yang kurang relevan dengan

kualifikasi Duta Digital. Meskipun seperti itu, peserta telah memiliki pengalaman

yang cukup di bidang pemberdayaan masyarakat Desa, telah memiliki

pengalaman berkerjasama dengan pemerintah maupun NGO dan telah

memiliki gambaran rancangan pengembangan program Desa Cerdas.

Penilaian akhir memiliki bobot evaluasi kualifikasi pendidikan nilai maksimum

20 poin, penilaian essay Nilai maksimum 40 dan penilaian wawancara nilai

maksimum 40.

Hasil Seleksi Administrasi, Essay dan Wawancara diperoleh Nilai

Rekapitulasi Duta Digital terpilih sebanyak 70 orang yang tertuang dalam

Berita Acara Nomor 318/BPI.00.01/X/2021. Selanjutnya Pusat Pengembangan

Daya Saing Desa DTT mengajukan No Objection Letter Berita Acara Hasil

Penilaian Administrasi dan Esai, Berita Acara Tes Wawancara dan Berita

Acara Rekapitulasi Penilaian Rekrutmen Duta Digital kepada Bank Dunia.

Pada 8 November 2021 Bank Dunia memberikan respon terhadap surat

Pengajuan NOL. Berdasarkan informasi yang diberikan, Bank Dunia

menyampaikan Ketidakberatan (No Objection) kepada Kementerian untuk

melanjutkan proses rekrutmen kandidat sebanyak 21 Duta Digital. Namun

demikian, Bank Dunia tidak dapat memberikan ketidakkeberatan untuk

melanjutkan usulan 49 Calon Duta Digital.

146 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Berikut adalah daftar nama hasil Duta Digital terseleksi yang menerima

ketidakkeberatan dari Bank Dunia :

No Nama Kabupaten

1 Fandri A. Hartono Tulang Bawang

2 M. Luthfi Aqib Tulang Bawang

3 Irawan Kuningan

4 Hari Handi Karawang

5 Yadi Supriadi Karawang

6 Yudhy E. Limonu Karawang

7 Dwi Supriyono Kulon Progo

8 Nawadhir Ali Magelang

9 Sholahuddin Magelang

10 Zainur romli Situbondo

11 Halimatus Sadyah Blitar

12 Lucik Blitar

13 Bahrul Ulum Blitar

14 Masrukin Blitar

15 Mugi Ry. Wilujeng Gunung Kidul

16 Agus Susanto Gunung Kidul

17 Rifqi Fauzi Tabanan

18 Icin Sulingo Gorontalo

19 Ni Wayan Gita Sadhana Savitri Gianyar

20 I Gusti Agung Mas Hatriansari Gianyar

21 Ni Komang Mirah Arie Rahayu Gianyar

Dengan keputusan Bank Dunia ini maka hanya 21 Duta Digital yang terpilih.

Pengumuman Hasil Rekrutmen Duta Digital diumumkan melalui Website

Kemendesa pada tanggal 11 November 2021.

147 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dokumentasi Wawancara Seleksi Duta Digital Tanggal 21-22 Oktober 2021

148 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dikarenakan Bank Dunia yang hanya memberikan Ketidakberatan 21 orang

Duta Digital maka Kuota Duta Digital masih belum terpenuhi dan membutuhkan 49

orang lagi untuk dilakukan seleksi kembali Duta Digital. Seleksi tahap 2 Duta Digital

dilaksanakan pada periode waktu berikut ini:

No Kegiatan Waktu

1 Periode Pendaftaran 11 November – 24 November 2021

2 Seleksi Administrasi 25 November – 27 November 2021

3 Pengumuman Calon Duta Digital Lolos Seleksi Administrasi dan Essay

3 Desember 2021

4 Seleksi wawancara 6 Desember 2021

5 Pengumuman Duta Digital Terpilih 9 Desember 2021

1) Pelaksanaan Seleksi Administrasi dan Essay Duta Digital

Kegiatan Seleksi Administrasi dan Essay Duta Digital dilaksanakan selama

3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 25-27 November 2021 yang bertempat di

NOVOTEL CIKINI HOTEL Jl. Cikini Raya No. 107, Cikini, Jakarta Pusat. Peserta

Rapat berjumlah 40 orang yang terdiri dari Kementerian Dalam Negeri,

Perwakilan dari UKE 1 teknis, Inspektorat Wilayah 3 dan Biro Perencanaan serta

internal BPI, Pusat dilingkungan BPI serta Koordinator dan Subkoordinator,

Para Peneliti dan Staf dilingkungan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Kegiatan Seleksi Administrasi dan Essay Duta Digital hari pertama diawali

pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan

dengan sambutan Peneliti Utama yaitu Bapak Suprapedi dam sambutan, arahan

yang disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu Helmiati) dan penyampaian teknis Pemilihan

Ulang Duta Digital oleh Ibu Emma Rahmawati.

Hari kedua dilakukan pembagian Desk untuk mempercepat dan

mempermudah evaluasi administrasi calon Duta Digital. Adapun Desk tim penilai

administrasi Duta Digital adalah sebagai berikut:

149 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

a) Desk 1 : Kab. Banjarnegara, Kab. Kuningan dan Kab. Situbondo;

b) Desk 2 : Kab. Kulonprogo, Kab. Karawang, Kab. Kampar dan Kab. Sumbawa;

c) Desk 3 : Kab. Blitar, Kab. Magelang, Kab. Tulang Bawang dan Kab. Gorontalo;

d) Desk 4 : Kab. Tabanan, Kab. Boyolali, Kab. Purwakarta dan Kab. Kubu Raya;

e) Desk 5 : Kab. Gianyar, Kab. Gunung Kidul dan Kab. Lumajang;

Hari ketiga dilakukan penetapan hasil seleksi administrasi Pemilihan Ulang

Duta Digital oleh tim seleksi dan sekaligus penutupan oleh Kepala Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Adapun

poin-poin penyampaian arahan dan teknis Pemilihan Ulang adalah sebagi

berikut:

Duta Digital merupakan salah satu bagian penting dari desa cerdas, sumber

daya ini akan membangun keberlanjutan dan akan memberikan literasi digital

serta membina Kader Digital sekaligus manajemen BUMDes.

Karena ada hal yang tidak sesuai maka dilakukan rekrutmen ulang duta digital

sehingga kita bisa memberikan kesempatan lebih kepada orang yang

memang memiliki kompetensi. Untuk tim seleksi harus tetap semangat dan

terus berpatokan kepada juknis agar tidak akan terjadi masalah dikemudian

hari

Dalam hal ini, lokus Desa Cerdas sebanyak 350 Desa dan akan didampingi

oleh Duta Digital sebanyak 70 Duta Digital. Hari ini kita akan menentukan alat

penilaian, sedangkan besok akan dilakukan penilaian.

Hasil seleksi administrasi dan essay Duta Digital tertuang dalam Berita

Acara Nomor 480 / BPI.00.01/XII/2021.

150 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

2) Seleksi Wawancara Duta Digital

Kegiatan Wawancara Pemilihan Duta Digital yang selama 1 hari yaitu dari

tanggal 6 Desember 2021 yang dilakukan secara daring. Sebelum dilaksanakan

wawancara pemilihan Duta Digital PIC seleksi Duta Digital melakukan briefing

terkait pelaksanaan teknis wawancara kepada pewawancara dan panitia. Untuk

mempercepat pelaksanaan wawancara dilakukan pembagian desk. Desk

wawancara dibagi menjadi 10 Desk. Masing- masing Desk terdiri dari 1 orang

pewawancara dan dua orang admin. Adapun pembagian Desk wawancara

sebagai berikut:

a) Desk 1 Pewawancara : Sumarwoto Admin : Qodri dan Witri

b) Desk 2 Pewawancara : Farid Yazi Admin : Farid dan Alam

c) Desk 3 Pewawancara : Septika Ari : Imam dan Yuniar

d) Desk 4 Pewawancara : Johanes Bintoro Admin : Riyan dan Mayang

e) Desk 5 Pewawancara : Djunaidi Admin : Egad an Anggi

f) Desk 6 Pewawancara : Herindra Kumara Admin : Arif dan Febrina

g) Desk 7 Pewawancara : Ruslan Admin : Iqbal dan Sofiatul

h) Desk 8 Pewawancara : Diah Ratri Kushermini : Fazri dan Cita

i) Desk 9 Pewawancara: Berlian: Tyo dan Risda

j) Desk 10 Pewawancara: Azhar/Emma : Hikmah.

Hasil seleksi wawancara dapat dilihat dalam Berita Acara Nomor

504/BPI.00.01/XII/2021 dan untuk Hasil Seleksi Administrasi, Essay dan

Wawancara diperoleh Nilai Rekapitulasi Duta Digital terpilih yang tertuang dalam

Berita Acara Nomor 505/BPI.00.01/XII/2021.

Selanjutnya Pusat Pengembangan Daya Saing Desa DTT mengajukan No

Objection Letter Berita Acara Hasil Penilaian Administrasi dan Esai, Berita Acara

Tes Wawancara dan Berita Acara Rekapitulasi Penilaian Rekrutmen Duta Digital

kepada Bank Dunia.

Pada 9 Desember 2021 Bank Dunia memberikan respon terhadap surat

Pengajuan NOL. Berdasarkan informasi yang diberikan, Bank Dunia

menyampaikan Ketidakberatan (No Objection) kepada Kementerian untuk

melanjutkan proses rekrutmen kandidat sebanyak 28 Duta Digital. Namun

151 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

demikian, Bank Dunia tidak dapat memberikan ketidakkeberatan untuk melanjutkan

usulan 21 Calon Duta Digital.

Duta Digital terseleksi yang menerima ketidakkeberatan dari Bank Dunia No Nama Kabupaten 1 Rahmad Hidayat Kampar 2 Dahri Iskandar Kampar 3 Andi Akbar Kuningan 4 Harry Priyatna Karawang 5 Asep Hikmat Purwakarta 6 Qowimul Adib Banjarnegara 7 Tri Sofyan Destiana Putra Banjarnegara 8 Kun Azka Mazidatil Aula Magelang 9 Rurut Wahyu Trisnanto Lumajang

10 Imron Jalil Lumajang 11 Sudarmadi Boyolali 12 Novi Antika Sari Boyolali 13 Sri Winanto Boyolali 14 Wahid Kurniawan Kulon Progo 15 Farida Yudi Nur Cahyo Kulon Progo 16 Eko Susanto Kulon Progo 17 Eko Nur Widiyawati GunungKidul 18 Heni Rohmawati GunungKidul 19 Zaenal Abidin Blitar 20 Siti Ngatifah Lis Blitar 21 Ahmad Zaiyadi Situbondo 22 Dinul Qoyyimah Tabanan 23 Moh. Taufiq Anas Tabanan 24 I Nyoman Arto Suparapto Gianyar 25 Satya Artha Pratama Gianyar 26 Zukri Sumbawa 27 Tris Dianto Kubu Raya

28 Riduan Kubu Raya

Dengan keputusan Bank Dunia ini maka hanya 28 Duta Digital yang terpilih.

Pengumuman Hasil Rekrutmen Duta Digital diumumkan melalui Website

Kemendesa pada tanggal 9 Desember 2021.

Dari Hasil Rekrutmen, Total Duta Digital Terpilih hasil Rekrutmen Duta Digital

Fase 1 Di Tahun 2021 tahap 1 dan 2 sebesar 49 Duta Digital sehingga kuota Duta

Digital Fase 1 yang seharusnya sejumlah 70 Duta Digital belum terpenuhi.

152 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Daftar Duta Digital Terpiih Fase 1 Tahap 1 dan 2

No Nama Kabupaten 1 Rahmad Hidayat Kampar 2 Dahri Iskandar Kampar 3 M. Luthfi Aqib Tulang Bawang 4 Fandri A. Hartono Tulang Bawang 5 Andi Akbar Kuningan 6 Irawan Kuningan 7 Hari Handi Karawang 8 Yadi Supriadi Karawang 9 Harry Priyatna Karawang

10 Yudhy E. Limonu Karawang 11 Asep Hikmat Purwakarta 12 Qowimul Adib Banjarnegara 13 Tri Sofyan Destiana Putra Banjarnegara 14 Sholahuddin Magelang 15 Kun Azka Mazidatil Aula Magelang 16 Nawadhir Ali Magelang 17 Rurut Wahyu Trisnanto Lumajang 18 Imron Jalil Lumajang 19 Sudarmadi Boyolali 20 Novi Antika Sari Boyolali 21 Sri Winanto Boyolali 22 Wahid Kurniawan Kulon Progo 23 Farida Yudi Nur Cahyo Kulon Progo 24 Dwi Supriyono Kulon Progo 25 Eko Susanto Kulon Progo 26 Mugi Ry. Wilujeng Gunung Kidul 27 Agus Susanto Gunung Kidul 28 Eko Nur Widiyawati Gunung Kidul 29 Heni Rohmawati Gunung Kidul 30 Halimatus Sadyah Blitar 31 Zaenal Abidin Blitar 32 Lucik Blitar 33 Bahrul Ulum Blitar 34 Siti Ngatifah Lis Blitar 35 Masrukin Blitar 36 Zainur Romli Situbondo 37 Ahmad Zaiyadi Situbondo 38 Rifqi Fauzi Tabanan 39 Dinul Qoyyimah Tabanan 40 Moh. Taufiq Anas Tabanan 41 Ni Wayan Gita Sadhana Savitri Gianyar 42 I Gusti Agung Mas Hartriansari Gianyar 43 I Nyoman Arto Suparapto Gianyar 44 Satya Artha Pratama Gianyar

153 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Nama Kabupaten 45 Ni Komang Mirah Arie Rahayu Gianyar 46 Icin Sulingo Gorontalo 47 Zukri Sumbawa 48 Tris Dianto Kubu Raya

49 Riduan Kubu Raya

Dalam proses pembuatan SK Penetapan Duta Digital, salah satu Duta Digital

atas nama Wahid Kurniawan yang berasal dari Kulon Progo menggundurkan diri

sehingga total Duta Digital terpilih menjadi 48 Duta Digital. Kuota Duta Digital Fase

1 yang seharusnya 70 duta digital masih memerlukan 22 Duta Digital lagi sehingga

dibutuhkan rekruitmen tahap 3. Rekrutmen Fase 1 tahap 3 diperkirakan akan

dilaksanakan pada Bulan Februari 2022.

Dokumentasi Seleksi Duta Digital Tahap 2

154 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Sebagai tindak lanjut dari terpilihnya duta digital dari hasil rekrutmen duta

digital, maka dilaksanakan Kegiatan Mobilisasi Duta Digital. Kegiatan Mobilisasi

Duta Digital dilaksanakan di seluruh kabupaten yang menjadi lokus Desa Cerdas

yaitu sejumlah 18 kabupaten di tahun 2021. Maksud dari kegiatan ini yaitu untuk

memberikan pemahaman kepada pemerintah kabupaten dan pemerintah desa

mengenai program desa cerdas dan tugas serta tanggung jawab Duta Digital

melalui serangkaian kegiatan mobilisasi duta digital. Sementara itu untuk tujuan

dari kegiatan mobilisasi adalah untuk memperkenalkan duta digital kepada dinas

kabupaten dan kepala desa lokus pembinaan dan sebagai langkah teknis dalam

memberikan pemahaman tentang program desa cerdas.

Ruang lingkup mobilisasi duta digital meliputi pengenalan dan pelaksanaan

FGD yang dihadiri oleh Dinas PMD, Dinas Kominfo, TA Kabupaten serta desa-desa

yang menjadi lokus desa cerdas.

Berikut adalah lokasi, waktu dan rekapitulasi surat tugas pelaksanaan

perjalanan dinas dalam rangka mobilisasi duta digital tahun 2021 :

No Provinsi Kabupaten Pelaksanaan Nomor ST

1 Riau Kampar 20 – 22 Desember 1173/KP.05.01/2021

2 Lampung Tulang Bawang 21 – 23 Desember 1174/KP.05.01/2021

3 Jawa Barat Kuningan 20 – 22 Desember 1175/KP.05.01/2021

4 Jawa Barat Purwakarta 20 – 22 Desember 1176/KP.05.01/2021

5 Jawa Barat Karawang 20 – 22 Desember 1177/KP.05.01/2021

6 Jawa Tengah Banjarnegara 20 – 22 Desember 1178/KP.05.01/2021

7 Jawa Tengah Magelang 20 – 22 Desember 1179/KP.05.01/2021

8 Jawa Tengah Boyolali 20 – 22 Desember 1180/KP.05.01/2021

9 DI Yogyakarta Kulon Progo 20 – 22 Desember 1181/KP.05.01/2021

10 DI Yogyakarta Gunung Kidul 20 – 22 Desember 1182/KP.05.01/2021

11 Jawa Timur Blitar 20 – 22 Desember 1183/KP.05.01/2021

12 Jawa Timur Lumajang 20 – 22 Desember 1184/KP.05.01/2021

13 Jawa Timur Situbondo 20 – 22 Desember 1185/KP.05.01/2021

14 Bali Gianyar 20 – 22 Desember 1186/KP.05.01/2021

15 Bali Tabanan 20 – 22 Desember 1187/KP.05.01/2021

16 Kalimantan Barat Kubu Raya 20 – 22 Desember 1188/KP.05.01/2021

17 Gorontalo Gorontalo 20 – 22 Desember 1189/KP.05.01/2021

18 NTB Sumbawa 20 – 22 Desember 1190/KP.05.01/2021

155 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam rangka pembekalan, Duta Digital dan Kader Digital akan mengikuti

kegiatan peningkatan kapasitas tentang Desa Cerdas. Kegiatan Peningkatan

Kapasitas dilaksanakanuntuk mendukung Duta dan Kader Digital dalam

melaksanakan tugas-tugasnya di lapangan. Materi peningkatan kapasitas yang

diberikan terkait proses perencanaan dan pelaksanaan program Desa Cerdas sejalan

dengan SDGs Desa, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, literasi digital

dan pemberdayaan masyarakat. Proses penyusunan materi pelatihan dan

pelaksanaan pelatihan dalam bentuk bimbingan teknis (bimtek) akan dilaksanakan

oleh PIU Pusdaing, BPI dengan melibatkan berbagai pihak yang professional dan

memiliki pengalaman terkait materi modul dan bimbingan teknis kegiatan Desa

Cerdas.

Tujuan diadakan kegiatan peningkatan kapasitas ini adalah :

1) Meningkatkan kapasitas Duta Digital dan Kader Digital dalam melaksanakan

program Desa Cerdas;

2) Meningkatkan literasi digital masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi

secara efektif untuk mendapatkan akses layanan dasar dan meningkatkan

kesejahteraan/perekonomian;

3) Meningkatkan kapasitas masyarakat desa untuk terlibat aktif dalam perencanaan

dan pelaksanaan pembangunan melalui pemanfaatan teknologi informasi secara

efektif.

Tahun 2021 kegiatan peningkatan kapasitas diberi dukungan anggaran sebesar

Rp. 2.966.288.000,00 (dua milyar sembilan ratus enam puluh enam juta dua ratus

delapan puluh delapan ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp. 2.404.975.352,00 (dua

milyar empat ratus empat juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu tiga ratus lima

puluh dua rupiah) atau sebesar 81,08%. Kurang maksimalnya penyerapan

disebabkan, pada tahun 2021 seharusnya merekrut 70 orang Duta digital, namun

hanya 47 orang yang disetujui oleh world bank, berdampak pada jumlah peserta yang

diberikan pelatihan.

d

156 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Ruang lingkup kegiatan meliputi:

1) Pengembangan alur, desain, petunjuk teknis dan Modul Bimbingan Teknis untuk

kebutuhan peningkatan kapasitas;

2) Pengembangan Buku Saku untuk Duta Digital dan Kader Digital;

3) Pelaksanaan peningkatan kapasitas Duta Digital dilaksanakan dengan metode

virtual dan tatap muka oleh Master Trainer (Penyusun Modul yang sekaligus

Pelatih) dilakukan melalui pihak ke 3 atau kontraktual.

Kegiatan penyusunan modul dilaksanakan untuk menyediakan modul-modul

materi pembelajaran terkait dengan Desa Cerdas. Modul akan dimanfaatkan untuk

proses Bimbingan Teknis baik kepada Duta Digital, Kader Digital dan masyarakat.

Materi Modul dikembangkan untuk mendukung pemanfaatan teknologi informasi

dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sejalan dengan tujuan

pencapaian SDGs Desa. Modul menjadi dasar pengetahuan dan keterampilan

pengguna modul dalam mencapai outcome kegiatan Desa Cerdas.

Kemudian, dikembangkan pula Buku Saku yang dapat mendukung

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Duta Digital dan Kader Digital. Buku Saku

disusun sebagai pedoman bagi Duta Digital dan Kader Digital dalam melaksanakan

tugas di lapangan meliputi langkah-langkah kegiatan dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya. Buku Saku berisi uraian materi tentang Desa Cerdas dan

peran Duta Digital dan Kader Digital dalam mendorong pemanfaatan teknologi

digital dan inovasi pembangunan desa.

1) Topik Modul

Topik utama dalam materi modul ialah sebagai berikut:

Topik Target Pengguna

Duta Digital Kader Digital Masyarakat Konsep Smart Village berdasarkan SDGs Desa

v v v

Literasi digital (Internet of things dan Internet baik)

v v v

Tata kelola pemerintahan desa (pengelolaan data, pemanfaatan data,

v v

157 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Topik Target Pengguna

Duta Digital Kader Digital Masyarakat perencanaan pembangunan desa berbasis data) Pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal desa

v v v

Perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pembangunan desa yang partisipatif

v v v

Co-design Smart Village di tingkat desa v v

Topik modul secara umum menjadi dasar dalam penyusunan materi modul.

Kelima materi utama ditentukan secara bersama melalui diskusi dengan internal

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Kementerian Kominfo, BAKTI, Kementerian Dalam Negeri da Bank Dunia. Topik

modul dipilih berdasarkan hasil diskusi dan assessment awal dalam

pengembangan kegiatan Desa Cerdas.

2) Target Pengguna

Target pengguna modul adalah Duta Digital, Kader Digital dan masyarakat baik

individu maupun kelompok dan aparat pemerintah desa. Pengguna modul dapat

memanfaatkan materi modul sesuai dengan kebutuhan pembelajaran maupun

kebutuhan pengembangan desa.

3) Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan Modul

Pelaksanaan penyusunan modul melibatkan narasumber dari

Kementerian/Lembaga, para pakar yang professional dan mitra Desa Cerdas

yaitu Community Social Organization (CSO)/LSM yang memiliki kapasitas terkait

materi modul. Penyusunan modul melibatkan pihak dari Kementerian Kominfo,

BAKTI, Kementerian Dalam Negeri, Bank Dunia dan Tenaga Ahli P3PD, Japelidi

(Jaringan Pegiat Literasi Digital) dan Relawan TIK. Secara lebih rinci berikut

pihak-pihak penyusun modul:

No Modul Penulis Lembaga

1 Konsep Desa Cerdas 1. Sutardjo 2. Yossy Suparyo 3. M. Noor Azazi

Gedhe Nusantara

2 Pembangunan Desa Cerdas dalam

1. Nurul Purnamasari 2. Yudistira Soeherman

1. Perkumpulan Desa Lestari

158 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

No Modul Penulis Lembaga

Mewujudkan Tata Kelola Desa yang Baik

3. Setyo Dwi Herwanto 2. Yayasan Penabulu

3 Pilar Desa Cerdas 1. Andri Johandri 2. M. Mihram Rahman 3. Semuel Toding 4. Baban Sarbana 5. Erni S 6. M. Malik 7. Prayudi Utomo

1. Relawan TIK 2. Semut Nusantara 3. Kolla Education

4 Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas

1. Mellyana Frederika 2. Dian Verawati Pandjaitan 3. Sri Retno Wahyu N

1. Pakar HCD 2. Dosen IPB

4) Substansi Modul dan Buku Saku

Modul yang telah disusun secara umum meliputi materi pengetahuan dan

keterampilan terkait pengembangan Desa Cerdas. Materi Konsep Desa Cerdas

terdiri dari Sub Pokok Bahasan: a) Konsep Desa Cerdas, b) Ekosistem Desa

Cerdas dan c) Ruang Komunitas Digital. Pada modul Konsep Desa Cerdas

dipaparkan mengenai konsep Desa Cerdas yang terdiri dari 6 pilar, ekosistem

yang ada baik Lembaga/institusi yang terlibat dan pengembangan Ruang

Komunitas Digital.

Materi modul Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa

yang Baik menekankan mengenai proses pembangunan yang dapat mendukung

kegiatan Desa Cerdas sebagai contoh proses perencanaan, implementasi dan

pengawasan pembangunan. Subpokok materi yaitu: a) Perencanaan

Pembangunan Desa Berbasis Data, b) Pemanfaatan Sumber Pendapatan Desa

Untuk Desa Cerdas dan c) Pengawasan Dan Evaluasi Pembangunan Desa.

Modul Pilar Desa Cerdas mengangkat aspek praktik pemanfaatan teknologi

melalui 6 pilar Desa Cerdas. Modul pilar desa cerdas terdiri dari Subpokok:

Literasi Digital Dasar, Tata Kelola Pemerintahan Cerdas, Ekonomi Cerdas,

Masyarakat Cerdas, Lingkungan Cerdas, Kehidupan Cerdas dan Mobilitas

Cerdas.

Modul Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas awalnya berjudul Desain

Partisipatif Desa Cerdas (setelah beberapa kali pembahasan dilakukan

perubahan judul) terdiri dari Subpokok bahasan: a) Pencarian Ide Inovasi Desa

159 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Cerdas, b) Konsep Desain Berbasis Pengguna, c) Langkah Pengembangan

Desain Berbasis Pengguna. Materi Desain Berbasis Pengguna untuk Desa

Cerdas secara umum menjadi bagian penting untuk pelaksanaan praktik

kegiatan Desa Cerdas yang sejalan dengan peran Duta dan Kader Digital.

Kemudian, untuk Buku Saku merupakan turunan materi modul secara praktis.

Buku Saku mengangkat aspek sesuai dengan materi modul diantaranya ialah

Buku Saku Duta Digital dan Buku Saku Kader Digital.

5) Tahapan Penyusunan Modul

a) Persiapan Penyusunan Modul

Persiapan penyusunan modul dilakukan melalui diskusi awal terkait

identifikasi kebutuhan modul, substansi modul, format modul, penyusun

modul dan pihak-pihak jejaring Desa Cerdas yang perlu dilibatkan dalam

proses penyusunan modul. Hasil diskusi menyepakati bahwa modul yang

disusun merupakan modul berbasis masyarakat yang bersifat populis. Modul

diharapkan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai kebutuhan

masyarakat desa. Kemudian, format modul juga menggunakan format modul

berbasis masyarakat dengan penyesuaian format sesuai substansi materi.

b) Workshop Penyusunan Modul

Workshop penyusunan modul bertujuan membahas susbstansi modul, alur

pembelajaran, desain bimbingan teknis dan Buku Saku Desa Cerdas.

Workshop memperhatikan standar dasar dan best practices materi modul.

Workshop modul mengidentifikasi kebutuhan modul untuk proses

pelaksanaan bimbingan teknis yang tepat sasaran. Workshop melibatkan

narasumber pakar ahli yang memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang

materi modul.

Pelaksanaan workshop penyusunan modul ialah sebagai berikut:

Workshop Penyusunan Modul Konsep Desa Cerdas

dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Senin s.d Rabu, 11 s.d 13 Oktober 2021

Waktu : Pukul 12.30 WIB s.d selesai

160 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tempat : Amaroossa Royal Hotel Bogor Jl. Otto Iskandardinata

No. 84, Padjajaran, Bogor, Jawa Barat

Workshop Penyusunan Modul Tata Kelola Desa Cerdas yang

dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Senin-Rabu, 11-13 Oktober 2021

Waktu : 12.30 WIB s.d. selesai

Tempat : Horison Bogor Icon Hotel and Convention Bukit

Cimanggu City, Jl. Sholeh Iskandar No.1, RT.01/RW.13,

Cibadak, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat

Workshop Penyusunan Modul Pilar Desa Cerdas/Modul Literasi

Digital dalam Kerangka Desa Cerdas dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Kamis-Jumat, 14-16 Oktober 2021

Waktu : 09.30 WIB s.d. selesai

Tempat : THE MIRAH HOTEL BOGOR Jl. Pangrango No.9A,

Babakan, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat

Workshop Penyusunan Modul Desain Partisipatif Desa Cerdas

yang akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Kamis s.d Sabtu, 14-16 Oktober 2021

Waktu : 09.30 WIB s.d. selesai

Tempat : Royal Padjajaran Hotel Jl. Raya Pajajaran No.12,

RT.02/RW.04, Babakan, Kecamatan Bogor Tengah,

Kota Bogor, Jawa Barat

Workshop Finalisasi Modul Desa Cerdas dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Selasa-Sabtu, 26 s.d. 30 Oktober 2021

Waktu : 13.00 WIB s.d. selesai

161 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tempat : Hotel Permata Bogor JI. Pajajaran Raya No.35, Babakan,

Bogor,Jawa Barat

Berdasarkan Workshop Penyusunan Modul, dilakukan perbaikan dan

pengembangan modul dan disepakati 4 (empat) judul modul sebagai berikut:

Modul Konsep Desa Cerdas

Modul Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa

yang Baik

Modul Pilar Desa Cerdas

Modul Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas

Kemudian, berdasarkan modul yang disusun dikembangkan pula Buku Saku

untuk Duta Digital dan Kader Digital. Buku Saku yang dikembangkan

sejumlah 6 (enam) Seri Buku Saku Desa Cerdas yaitu:

Seri 1. Konsep Desa Cerdas

Seri 2. Desa Cerdas dan Pembangunan Berbasis Data

Seri 3. Desa Cerdas dan Pembangunan Partisipatif

Seri 4. Buku Saku Duta Digital

Seri 5. Buku Saku Kader Digital

Seri 6. Buku Saku Citra Diri Duta Digital dan Kader Digital

c) Review Modul

Proses review terhadap modul dilakukan setelah workshop penyusunan

modul awal telah dilakukan dan review akhir setelah workshop finalisasi.

Review dilakukan untuk memeriksa kembali modul yang telah disusun baik

dari segi substansi, bahasa dan format. Modul berisi link-link pembelajaran

sehingga perlu dilakukan re-check pada setiap link yang tertera. Review

dilaksanakan dengan melibatkan penulis modul, Pusdaing, Bank Dunia dan

Tenaga Ahli. Diskusi dilaksanakan secara tatap muka dan secara virtual.

Setelah proses review, dilakukan proses desain/layout modul dan cetak

modul.

162 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Penyusunan

Amaroossa Royal Hotel Bogor, 11-13 Oktober 2021

Modul Modul Konsep Desa Cerdas

Modul Tata Kelola Desa

Cerdas

Horison Bogor Icon Hotel and Convention

11-13 Oktober 2021

Modul Literasi Digital The Mirah Hotel Bogor 14-16 Oktober 2021

163 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Penyusunan Modul Desain Partisipatif Desa Cerdas

Royal Padjajaran Hotel 14-16 Oktober 2021

Workshop Finalisasi Modul Desa Cerdas

Hotel Permata Bogor 26-30 Oktober

164 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam rangka peningkatan kapasitas Duta Digital, maka diperlukan

pembekalan materi tentang Desa Cerdas. Kegiatan Peningkatan Kapasitas

dilaksanakan untuk mendukung Duta Digital dalam melaksanakan tugas-tugasnya

di lapangan. Metode pelaksanaan kegiatan Bimtek Duta Digital dilakukan oleh

pihak ketiga atau Event Organizer (EO). Pada tahun 2021 ini pelaksana Bimtek

Duta Digital dilakukan oleh PT Karisma Konsultama sebagai Event Organizer (EO).

Sesuai Juknis yang sudah ditetapkan, Bimbingan Teknis Duta Digital

dilakukan dengan dengan 2 (dua) cara yaitu tatap muka dan menggunakan

pendekatan teknologi virtual (online) melalui aplikasi zoom.

Bimbingan Teknis dengan Metode Tatap Muka/Kelas

Bimbingan Teknis dengan menggunakan metode pembelajaran tatap

muka/kelas dilakukan dengan pembelajaran mengajar secara langsung. Adapun

ketentuan ketentuan yang harus dilaksanakan selama pelatihan antara lain:

a) Protokol pencegahan penularan COVID-19 pada pelaksanaan pelatihan

bidang kesehatan sebagai berikut, wajib:

Memakai masker;

Menjaga jarak antar individu minimal 1 meter selama kegiatan

bimbingan teknis ;

Menjaga kebersihan diri yaitu dengan rutin mencuci tangan dan

menjalankan etika bersin/ batuk.

Penyelenggara harus menyediakan sarana prasarana untuk pelatihan,

mendukung pelaksanaan protokol kesehatan.

b) Seluruh peserta, pelatih dan panitia pelatihan, wajib:

Menunjukan hasil swab negatif sebagai persyaratan untuk mengikuti

pelatihan. Tes antigen COVID-19 ini dapat dilakukan di tempat

pelatihan;

Dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk kelas;

Peserta diharapkan hadir 15 menit sebelum pembelajaran dimulai;

Pelatih diharapkan telah menyiapkan materi bahan tayang dan alat

bantu pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai.

165 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

c) Penyampaian Materi

Penyampaian materi pada kelas tatap muka dilakukan menggunakan

metode curah pendapat, ceramah menggunakan bahan tayang,

bermain peran (role play) dan tanya jawab (diskusi);

Jumlah Jam Pelajaran (JPL) disesuaikan dengan kebutuhan

penyampaian materi. Satu JPL = 45 menit;

Kegiatan pembelajaran terdiri dari pemberian materi oleh pelatih,

penugasan dan diskusi;

Jeda setelah penyampaian materi dapat dilakukan sekitar 60 - 90

menit.

d) Jumlah Peserta

Jumlah peserta yang diperbolehkan sesuai dengan yang ditetapkan pada

kurikulum dan memperhatikan kapasitas ruangan dengan ketentuan jarak

antar peserta minimal 1 (satu) meter. Selama pelatihan berlangsung peseta

wajib:

Mengisi daftar hadir;

Aktif dalam pembelajaran;

Menyelesaikan tugas yang diberikan pelatih;

Mengerjakan pre-test dan post-test.

e) Penyelenggara bimbingan teknis:

Mempersiapkan tempat pelatihan;

Membuat jadwal pembelajaran;

Membagikan informasi link website dimana peserta dapat mengakses

materi modul;

Mengumpulkan data dan informasi peserta bimbingan teknis;

Memenuhi sarana dan prasarana untuk mendukung proses

pembelajaran seperti LCD proyektor, laptop, alat tulis, alat bantu

pembelajaran dll;

Menyediakan sarana untuk cuci tangan di lingkungan penyelenggaraan

pelatihan dan fasilitas pencegahan penularan COVID-19;

Memastikan ruang kelas dan alat-alat bimbingan teknis tetap higienis;

Memantau proses pembelajaran, kehadiran dan partisipasi peserta.

166 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Kegiatan Bimbingan Teknis Duta Digital Secara Tatap Muka dilaksanakan

pada:

Hari/Tanggal : Selasa s.d Senin, 14 s.d 20 Desember 2021

Tempat : REDTOP Hotel & Convention Center

Jl. Pecenongan No.72, RT 2/RW 4, Kebun Kelapa,

Kec.Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10120.

Jumlah peserta Bimtek seharusnya dihadiri 49 orang Duta Digital terpilih dan

10 Peserta (PSM) dari Lingkungan BPSDM Kementerian Desa, pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, namun terdapat 1 orang Duta Digital yang

mengundurkan diri sebelum pelaksanaan Bimtek yaitu Wahid Kurniawan dari

Kabupaten Kulonprogo, jadi total Duta Digital yang mengikuti Bimtek tatap muka

sebanyak 48 orang.

Yang menjadi pelatih pada Bimtek Duta Digital disebut Fasilitator dan Co-

Fasilitator berjumlah 18 orang yang berasal dari tim Smart Village Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, DTT dan tim penyusun modul yang merupakan

mitra dari Program Smart Village dan Tenaga Ahli P3PD. Adapun Nama dan

Instansi Fasilitator dan Co Fasilitator sebagai Berikut:

NO NAMA JABATAN INSTANSI

1 Farid Saifuddin Zuhri Fasilitator Tenaga Ahli P3PD, Kemendesa

2 Bahauddin Fasilitator Tenaga Ahli P3PD, Kemendesa

3 Rina Arsiyanti Fasilitator Tenaga Ahli P3PD, Kemendesa

4 Hafifi Hidayat Fasilitator Tenaga Ahli P3PD, Kemendesa

5 Yossy Suparyo Fasilitator Gedhe Nusantara

6 Bayu Setyo Nugroho Fasilitator Gedhe Nusantara

7 Nurul Purnamasari Fasilitator Perkumpulan Desa Lestari, Sleman

8 Eko Sujatmo Fasilitator Perkumpulan Desa Lestari, Kudus

9 Setyo Dwi Herwanto Fasilitator Yayasan Penabulu, Jakarta

10 Andri Johandri Fasilitator Relawan TIK Jawa Tengah

11 M. Mihram Rahman Fasilitator Relawan TIK Sulawesi Barat

12 Baban Sarbana, SE, M.Si Fasilitator Semut Nusantara

13 Mario Devis Co-Fasilitator Relawan TIK

14 Aqmarina Laili Asyrafi Co-Fasilitator Perkumpulan Desa Lestari, Sleman

167 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

NO NAMA JABATAN INSTANSI

15 Dede Abdurosyid Co-Fasilitator Yayasan Penabulu, Jakarta

16 Meydi Muldani Co-Fasilitator Semut Nusantara

17 Mujianto Co-Fasilitator Kemendesa PDTT

18 Arif Purbantara Co-Fasilitator Kemendesa PDTT

Materi pelatihan yang diberikan pada bimtek duta digital terdiri dari 4 modul

utama yang disusun oleh Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT Bersama

mitra, serta tambahan materi terkait dengan citra diri dan penjelasan menganai

program Smart Village itu sendiri. Adapun materi terperinci sebagai berikut:

a) Konsep Desa Cerdas

b) Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa yang Baik

c) Pilar Desa Cerdas

d) Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas

Alur kegiatan Bimtek Duta Digital tatap muka (offline) dapat dilihat pada

susunan acara berikut ini:

WAKTU AGENDA KETERANGAN

Selasa, 14 Desember 2021

12.00 - 14.00 Registrasi

14.00 - 14.10 Pengantar Pembukaan MC

14.10 - 14.20 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

14.20 - 14.30 Pembacaan Doa

14.30 - 14.45 Laporan Kepala Pusat Daya Saing Desa, DTT

Kepala Pusat Daya Saing Desa, DTT

14.45 - 15.00 Sambutan dan Pembukaan Plt. Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa DTT

Plt. Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa DTT

15.00 - 15.15 Penandatangan Kontrak Duta Digital

15.15 - 15.30 Simbolis Penyerahan ID Peserta Bimtek

15.30 - 16.00 Istirahat

16.00 - 17.30 Pengantar Program SV Fasilitator:

Drs. H. Muklis

17.30 - 19.00 ISHOMA

19.30 - 20.00 PRETEST

168 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

WAKTU AGENDA KETERANGAN

20.00 - 21.00 Orientasi Bimtek Farid Saifuddin Zuhri

Rabu, 15 Desember 2021

08.00 - 09.00 Perkenalan dan Bina Suasana Kelas A

Fasilitator: Rina Arsiyanti

Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri

Kelas B

Fasilitator: Mujianto

Co-Fasilitator: Bahauddin

09.00 - 10.30 Materi Citra Diri Duta Digital Kelas A

Fasilitator: Farid Saifuddin Zuhri

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Bahauddin

Co-Fasilitator: Mujianto

10.30 - 10.45 Istirahat

10.45 - 12.15 Konsep Desa Cerdas: Konsep Desa Cerdas Berdasarkan SDGs Des

Kelas A

Fasilitator: Bayu Setyo Nugroho

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Yossy Suparyo

Co-Fasilitator: Bahauddin

12.15 - 13.30 ISHOMA

13.30 - 15.00 Konsep Desa Cerdas: Ekosistem Desa Cerdas

Kelas A

Fasilitator: Bayu Setyo Nugroho

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Yossy Suparyo

Co-Fasilitator: Arif Purbantara

15.00 - 15.15 Istirahat

15.15 - 17.30 Konsep Desa Cerdas: Ruang Komunitas Digital

Kelas A

Fasilitator: Bayu Setyo Nugroho

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

169 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

WAKTU AGENDA KETERANGAN

Kelas B

Fasilitator: Yossy Suparyo

Co-Fasilitator: Mujianto

17.30 - 19.00 ISHOMA

19.00 - 20.15 Belajar Mandiri

20.15 - selesai Ramah Tamah Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan Duta Digital

Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Kamis, 16 Desember 2021

08.00 - 08.30 Review Materi Kelas A

Rina Arsiyanti

Farid S. Zuhri

Kelas B

Mujianto

Bahauddin

08.30 - 10.00 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Data

Kelas A

Fasilitator: Eko Sujatmo

Co-Fasilitator: Aqmarina L.

Kelas B

Fasilitator: Nurul Purnama Sari

Co-Fasilitator: Bahauddin

10.00 - 10.15 Istirahat

10.15 - 12.30 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pemanfaatan Sumber Pendapatan Desa untuk Desa Cerdas

Kelas A

Fasilitator: Nurul Purnama Sari

Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri

Kelas B

Fasilitator: Setyo Dwi Herwanto

Co-Fasilitator: Dede Abdurosyid

12.30 - 13.30 ISHOMA

13.30 - 15.45 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Desa

Kelas A

Fasilitator: Setyo Dwi Herwanto

Co-Fasilitator: Dede Abdurosyid

Fasilitator: Eko Sujatmo

Co-Fasilitator: Aqmarina L.

170 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

WAKTU AGENDA KETERANGAN

15.45 - 16.00 Istirahat

16.00 - 17.30 Pilar Desa Cerdas: Literasi Digital Dasar Kelas A

Fasilitator: Andri Johandri

Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri

Kelas B

Fasilitator: M. Mihram Rahman

Co-Fasilitator: Mario Devis

17.30 - 19.00 ISHOMA

19.00 - 21.00 Belajar Mandiri

Jumat, 17 Desember 2021

08.00 - 08.30 Review Materi Kelas A

Rina Arsiyanti

Farid S. Zuhri

Kelas B

Mujianto

Bahauddin

08.30 - 10.00 Pilar Desa Cerdas: Tata Kelola Pemerintahan Cerdas

Kelas A

Fasilitator: Andri Johandri

Co-Fasilitator: Mario Devis

Kelas B

Fasilitator: M. Mihram Rahman

Co-Fasilitator: Arif Purbantara

10.00 - 10.15 Istirahat

10.15 - 11.45 Pilar Desa Cerdas: Ekonomi Cerdas Kelas A

Fasilitator: Baban Sarbana

Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri

Kelas B

Fasilitator: Meydi Muldani

Co-Fasilitator: Arif Purbantara

11.45 - 13.30 Ishoma

13.30 - 15.00 Pilar Desa Cerdas: Masyarakat Cerdas Kelas A

Fasilitator: M. Mihram Rahman

Co-Fasilitator: Mario Devis

171 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

WAKTU AGENDA KETERANGAN

Kelas B

Fasilitator: Andri Johandri

Co-Fasilitator: Bahauddin

15.00 - 15.15 Istirahat

15.15 - 16.45 Pilar Desa Cerdas: Kehidupan Cerdas Kelas A

Fasilitator: Andri Johandri

Co-Fasilitator: Mujianto

Kelas B

Fasilitator: M. Mihram Rahman

Co-Fasilitator: Mario Devis

16.45 - 17.30 Pilar Desa Cerdas: Mobilitas Cerdas Kelas A

Fasilitator: Andri Johandri

Co-Fasilitator: Mujianto

Kelas B

Fasilitator: M. Mihram Rahman

Co-Fasilitator: Mujianto

17.30 - 19.00 Ishoma

19.00 - 20.30 Pilar Desa Cerdas: Lingkungan Cerdas Kelas A

Fasilitator: Andri Johandri

Co-Fasilitator: Mario Devis

Kelas B

Fasilitator: M. Mihram Rahman

Co-Fasilitator: Bahauddin

Sabtu, 18 Desember 2021

08.00 - 08.30 Review Materi Kelas A

Rina Arsiyanti

Farid S. Zuhri

Kelas B

Mujianto

Bahauddin

08.30 - 10.00 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Pencarian Ide Inovasi Desa Cerdas

Kelas A

Fasilitator: Farid S. Zuhri

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

172 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

WAKTU AGENDA KETERANGAN

Kelas B

Fasilitator: Hafifi Hidayat

Co-Fasilitator: Bahauddin

10.00 - 10.15 Istirahat

10.15 - 11.45 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Konsep Desain Berbasis Pengguna

Kelas A

Fasilitator: Farid S. Zuhri

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Hafifi Hidayat

Co-Fasilitator: Arif Purbantara

11.45 - 13.00 Ishoma

13.00 - 13.45 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Konsep Desain Berbasis Pengguna

Kelas A

Fasilitator: Farid S. Zuhri

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Hafifi Hidayat

Co-Fasilitator: Arif Purbantara

13.45 - 15.15 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Langkah Pengembangan Desain Berbasis Pengguna

Kelas A

Fasilitator: Farid S. Zuhri

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Bahauddin

Co-Fasilitator: Mujianto

15.15 - 15.30 Istirahat

15.30 - 17.00 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Langkah Pengembangan Desain Berbasis Pengguna

Kelas A

Fasilitator: Farid S. Zuhri

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Bahauddin

Co-Fasilitator: Mujianto

17.00 - 19.00 Ishoma

19.00 - 21.00 Belajar Mandiri

Minggu, 19 Desember 2021

08.00 - 08.30 Review Materi Kelas A

Rina Arsiyanti

Farid S. Zuhri

173 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

WAKTU AGENDA KETERANGAN

Kelas B

Mujianto

Bahauddin

08.30 - 10.00 Tahapan Fasilitasi Desa Cerdas: Buku Saku Duta Digital

Kelas A

Fasilitator: Rina Arsiyanti

Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri

Kelas B

Fasilitator: Bahauddin

Co-Fasilitator: Arif Purbantara

10.00 - 10.15 Istirahat

10.15 - 12.30 Praktik Fasilitasi Desa Cerdas Kelas A

Fasilitator: Farid S. Zuhri

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Bahauddin

Co-Fasilitator: Mujianto

12.30 - 13.30 Ishoma

13.30 - 15.00 Praktik Fasilitasi Desa Cerdas Kelas A

Fasilitator: Farid S. Zuhri

Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti

Kelas B

Fasilitator: Drs. H. Muklis

Co-Fasilitator: Arif Purbantara

15.00 - 15.15 Istirahat

15.15 - 16.45 Praktik Fasilitasi Desa Cerdas Kelas A

Fasilitator: Drs. H. Muklis

Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri

Kelas B

Fasilitator: Bahauddin

Co-Fasilitator: Mujianto

16.45 - 19.30 Ishoma

19.30 - 20.30 Post Test

20.30 – 22.00 Ramah Tamah

Senin, 20 Desember 2021

09.00 – 10.00 Penutupan Panitia

10.00 Checkout

174 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Bimbingan Teknis dengan Metode Virtual (online)

Pembelajaran dengan metode virtual (online) dilakukan dengan

memanfaatkan teknologi aplikasi seperti Zoom, Google Meet, dll dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Penyampaian materi

Penyampaian materi pada kelas virtual dilakukan menggunakan

metode curah pendapat, ceramah menggunakan bahan tayang,

bermain peran (role play) dan tanya jawab;

Jumlah Jam Pelajaran (JPL) disesuaikan dengan kebutuhan

penyampaian materi. Satu JPL = 45 menit;

Jeda penyampaian materi dilakukan sekitar 60 - 90 menit.

b) Peserta wajib:

Hadir 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dan mengisi daftar hadir;

Peserta diharapkan membaca materi pembelajaran sebelum kelas

dimulai;

Aktif dalam pembelajaran;

Menyelesaikan tugas yang diberikan pelatih;

Mengerjakan pre-test dan post-test.

c) Pelatih wajib:

Menyiapkan materi pembelajaran yang dapat berupa bahan tayang,

video pembelajaran dan platform pembelajaran lainnya serta alat bantu

pembelajaran;

Menyampaikan materi pelatihan dan memfasilitasi diskusi

Memberikan tugas kepada peserta sesuai materi pembelajaran;

Memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran.

d) Bukti Kehadiran berupa:

Presensi online yang menunjukkan kehadiran peserta dan pelatih

secara digital dalam proses pembelajaran;

Rekaman video yang menunjukkan kehadiran peserta dan pelatih

secara visual dalam proses pembelajaran;

175 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Screenshot yang menunjukkan daftar kehadiran peserta dan pelatih

dengan kamera dalam keadaan aktif.

e) Bukti Pembelajaran berupa:

Bahan tayang yang digunakan oleh pelatih/ fasilitator; Penugasan

merupakan pemberian tugas kepada peserta terkait materi

pembelajaran;

Bahan penugasan yang diberikan kepada peserta pada saat

penyampaian materi.

f) Penyelenggara bimbingan teknis:

Mengumpulkan file bahan tayang, video yang terkait dengan materi

modul bimbingan teknis;

Membagikan informasi link website dimana peserta dapat mengakses

materi modul;

Merekap data peserta pelatihan;

Memastikan kehadiran peserta;

Memantau proses pembelajaran, kehadiran dan partisipasi peserta;

Kegiatan Bimbingan Teknis Duta Digital Secara Online dilakukan

menggunakan aplikasi zoom meeting yang dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Rabu s.d Kamis, 22 s.d 23 Desember 2021 dan

Senin s.d Rabu, 27 s.d 29 Desember 2021

Seperti yang sudah dijelaskan pada Bimtek tatap muka (offline) terdapat 1

orang Duta Digital yang mengundurkan diri sebelum pelaksanaan bimtek tatap

muka yaitu Wahid Kurniawan dari Kab. Kulonprogo, setelah pelaksanaan Bimtek

tatap muka (offline) atas nama M. Taufiq Anas mengundurkan diri. Jadi jumlah

peserta yang mengikuti Bimtek virtual (online) dihadiri oleh 47 orang Duta Digital

dan 10 orang PSM dari BPSDM Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi. sedangkan yang menjadi fasilitator dan Co-fasilitator

berujumlah 10 orang yang berasal dari tim penyusun modul yang merupakan mitra

dari Program Smart Village dan Tenaga Ahli P3PD.

176 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Adapun susunan acara terperinci kegiatan Bimtek Duta Digital virtual dapat

dilihat pada table dibawah ini:

WAKTU AGENDA KETERANGAN

Rabu, 22 Desember 2021

08.30 - 08.40 Registrasi

08.40 - 08.50 Pengantar Pembukaan MC

08.50 - 09.00 Pembacaan Tata Tertib MC

09.00 - 10.30 Konsep Desa Cerdas: Konsep Desa Cerdas Berdasarkan SDGs Desa

Fasilitator:

Yossy Suparyo

10.30 - 12.00 Konsep Desa Cerdas: Ekosistem Desa Cerdas

Fasilitator:

Yossy Suparyo

12.00 – 13.00 ISHOMA

13.00 - 15.15 Konsep Desa Cerdas: Ruang Komunitas Digital

Fasilitator:

Yossy Suparyo

Kamis, 23 Desember 2021

09.00 - 11.15 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Data

Fasilitator:

Eko Sujatmo

Nurul Purnama Sari

11.15 - 12.00 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pemanfaatan Sumber Pendapatan Desa untuk Desa Cerdas

Fasilitator:

Nurul Purnama Sari

Setyo Dwi Herwanto

12.00 – 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.30 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pemanfaatan Sumber Pendapatan Desa untuk Desa Cerdas

Fasilitator:

Nurul Purnama Sari

Setyo Dwi Herwanto

14.30 - 16.45 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Desa

Fasilitator:

Setyo Dwi Herwanto

Eko Sujatmo

Senin, 27 Desember 2021

09.00 - 11.15 Pilar Desa Cerdas: Ekonomi Cerdas Fasilitator:

Baban Sarbana

11.15 – 12.00 Pilar Desa Cerdas: Tata Kelola Pemerintahan Cerdas

Fasilitator:

Andri Johandri

177 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

12.00 – 13.00 ISHOMA

13.00 – 14.30 Pilar Desa Cerdas: Tata Kelola Pemerintahan Cerdas

Fasilitator:

Andri Johandri

14.30 – 16.00 Pilar Desa Cerdas: Kehidupan Cerdas Fasilitator:

Andri Johandri

Selasa, 28 Desember 2021

09.00 - 12.00 Pilar Desa Cerdas: Masyarakat Cerdas Fasilitator:

Andri Johandri

12.00 - 12.30 ISHOMA

12.30 - 14.45 Pilar Desa Cerdas: Mobilitas Cerdas Fasilitator:

Andri Johandri

14.45 – 16.15 Pilar Desa Cerdas: Lingkungan Cerdas Fasilitator:

Andri Johandri

Rabu, 29 Desember 2021

09.00 – 10.30 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Pencarian Ide Inovasi Desa Cerdas

Fasilitator:

Bahauddin

10.30 – 12.00 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Konsep Desain Berbasis Pengguna

Fasilitator:

Rina Arsiyanti

12.00 – 13.00 ISHOMA

13.00 – 13.45 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Konsep Desain Berbasis Pengguna

Fasilitator:

Rina Arsiyanti

13.45 – 16.00 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Langkah Pengembangan Desain Berbasis Pengguna

Fasilitator:

Farid S. Zuhri

178 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Gus Menteri Memberikan Arahan

Gus Menteri, Sekjen Kaban BPI dan Kapusdaing

Arahan Kaban BPI

Diskusi Duta dengan Gus Menteri

Gus Menteri pada Bimtek Duta Digital

Kapusdaing Ibu Helmiati

Kapsudaing Membuka Acara Bimtek

Simbolis Penyematan Duta Digital

Pembacaan Doa Pembukaan

Pembukaan Bimtek Duta Digital

179 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Foto bersama Peserta Bimtek Duta Digital

Fasilitator memberikan materi Fasilitator memberikan materi

Fasilitator memberikan materi Peserta mengerjakan tugas

Peoses pengerjaan tugas Proses pengerjaan tugas

180 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Peserta mempresentasikan hasil tugas

hasil tugas bimtek hasil tugas bimtek hasil tugas bimtek

Simbolis penyerahan

Seragam Duta

Penyerahan Seragam

Registrasi Peserta

Peserta wajib test Covid 19

Pengerjaan Post/Pre Test

181 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Peserta Bimtek Online melalui Zoom

Penyempaian Materi Bimtek Online

Diskusi pada Bimtek Online

Penyempaian Materi Bimtek Online

Materi Bimtek Online

Materi Bimtek Online

Materi Bimtek Online

Materi Bimtek Online

Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Duta Digital Online melalui Zoom

182 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

1) Materi modul Modul Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa yang Baik dan Modul Pilar Desa Cerdas terbilang cukup banyak sehingga penulis modul memanfaatkan link untuk pembelajaran lanjutan.

2) Penulis Modul Pilar Desa Cerdas menyediakan domain website resmi untuk menyimpan kumpulan materi modul pembelajaran yang dapat diakses langsung oleh pengguna modul maupun khalayak publik yaitu desacerdas.or.id dan adapula website yang dikembangkan Tenaga Ahli P3PD yaitu desacerdas.net untuk mengumpulkan materi Buku Saku.

3) Terkait pelaksanaan Bimtek masih kurang, beberapa materi belum tersampaikan termasuk dalam waktu diskusi peserta.

4) Pada awal pelaksanaan Bimtek, banyak peserta yang masih telat akibat jadwal penerbangan yang tidak sesuai. Selain itu akibat langsungnya kegiatan, banyak peserta yang sakit diawal kegiatan.

5) Materi yang disampaikan telah sangat baik, namun banyaknya fasilitator yang terus mengajar akibat kurangnya fasilitator yang tersedia.

6) Kumpulan materi modul sebaiknya dapat diakses pengguna modul; 7) Penambahan Waktu Jam Pembelajaran (JP), dari awalnya 6 Hari Efektif menjadi 8

Hari; 8) Perlu adanya jeda waktu sebelum dimulai acara dengan perjalanan peserta; 9) Perlu dilaksanakan MoT agar mendapatkan fasilitator dan co-fasilitator tambahan.

183 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Tahun 2021 Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp13.075.000.000,00 (tiga

belas milyar tujuh puluh lima juta rupiah) terdiri dari Kegiatan Kebijakan

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi

serta Teknologi Digital (RM) sebesar Rp3.075.000.000,00 (tiga milyar rupiah) dan

kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Pengembangan

Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Loan World

Bank) Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).

Dari anggaran tersebut realisasi akhir atau serapan anggaran Pusat

Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021

sebesar Rp. 11.381.602.375,00 (sebelas milyar tiga ratus delapan puluh satu enam

ratus dua juta tiga ratus tujuh puluh lima rupiah) atau sebesar 87,05%. Realisasi

tersebut terbagi pada :

1. Kegiatan Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat

Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital (RM) dari anggaran sebesar

Rp3.075.000.000,00 (tiga milyar rupiah) terserap sebesar Rp. 2.835.010.320,00

(dua milyar delapan ratus tiga puluh lima juta sepuluh ribu tiga ratus dua puluh

rupiah) atau sebesar 92,20%; dan

2. Kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)

Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal Dan

Transmigrasi (Loan World Bank) dari anggaran sebesar Rp10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) dapat terserap sebesar Rp. 8.546.592.055 (delapan milyar

lima ratus empat puluh enam juta lima ratus sembilan puluh dua ribu lima puluh

lima rupiah) atau sebesar 85,47%.

B

184 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Rincian realisasi kegiatan Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,

Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital (RM) tahun 2021

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

KODE URAIAN KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA

PERSENTASE SERAPAN

6465 Pengembangan Kebijakan, Daya Saing, Teknologi dan Inovasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

3.075.000.000 2.835.010.320 239.989.680 92,20%

6465.BEG Bantuan Peralatan / Sarana 3.075.000.000 2.835.010.320 239.989.680 92,20%

6465.BEG.001 Prasarana pendayagunaan sumber daya alam yang dikembangkan melalui pemanfaatan teknologi tepat guna

3.075.000.000 2.835.010.320 239.989.680 92,20%

53 Pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional 3.075.000.000 2.835.010.320 239.989.680 92,20%

A Dukungan Tugas-tugas Pimpinan 368.978.000 351.015.466 17.962.534 95,13%

521211 Belanja Bahan 38.500.000 38.394.000 106.000 99,72%

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 77.000.000 75.536.100 1.463.900 98,10%

522192 Belanja Jasa Penanganan Covid 12.000.000 4.787.000 7.213.000 39,89%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 241.478.000 232.298.366 9.179.634 96,20%

B Dukungan Operasional Administrasi Kegiatan 610.417.000 531.710.740 78.706.260 87,11%

521111 Belanja Keperluan Perkantoran 3.200.000 3.192.000 8.000 99,75%

521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 5.000.000 2.627.943 2.372.057 52,56%

521211 Belanja Bahan 100.151.000 98.551.297 1.599.703 98,40%

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 217.000.000 216.779.700 220.300 99,90%

522151 Belanja Jasa Profesi 8.700.000 6.700.000 2.000.000 77,01%

522192 Belanja Jasa Penanganan Covid 217.226.000 165.219.877 52.006.123 76,06%

524113 Belanja Perjalanan Dalam Kota 7.200.000 - 7.200.000 0,00%

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 51.940.000 38.639.923 13.300.077 74,39%

E Penyusunan Pelaporan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT

9.200.000 8.978.750 221.250 97,60%

521211 Belanja Bahan 9.200.000 8.978.750 221.250 97,60%

F Kerjasama Lintas K/L Pengembangan Daya Saing Desa, DT dan Transmigrasi

53.875.000 47.350.004 6.524.996 87,89%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 53.875.000 47.350.004 6.524.996 87,89%

H Workshop Pengembangan Daya Saing Desa, DTT 95.600.000 77.767.266 17.832.734 81,35%

521211 Belanja Bahan 8.100.000 6.100.000 2.000.000 75,31%

522151 Belanja Jasa Profesi 8.000.000 7.400.000 600.000 92,50%

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 79.500.000 64.267.266 15.232.734 80,84%

I Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif

254.989.000 231.402.350 23.586.650 90,75%

521211 Belanja Bahan 28.690.000 22.515.000 6.175.000 78,48%

185 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

KODE URAIAN KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA

PERSENTASE SERAPAN

522151 Belanja Jasa Profesi 36.000.000 29.100.000 6.900.000 80,83%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 111.984.000 111.211.866 772.134 99,31%

524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 74.865.000 65.125.484 9.739.516 86,99%

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 3.450.000 3.450.000 - 100,00%

J Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak

290.152.000 274.627.589 15.524.411 94,65%

521211 Belanja Bahan 5.800.000 5.753.000 47.000 99,19%

521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 225.000.000 225.000.000 - 100,00%

522151 Belanja Jasa Profesi 6.000.000 - 6.000.000 0,00%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 53.352.000 43.874.589 9.477.411 82,24%

K Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence 246.712.000 194.505.755 52.206.245 78,84%

521211 Belanja Bahan 40.500.000 30.083.000 10.417.000 74,28%

522151 Belanja Jasa Profesi 32.000.000 8.000.000 24.000.000 25,00%

522191 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 30.000.000 29.950.000 50.000 99,83%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 98.112.000 89.560.974 8.551.026 91,28%

524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 46.100.000 36.911.781 9.188.219 80,07%

L Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital 237.802.000 232.030.835 5.771.165 97,57%

521211 Belanja Bahan 15.198.000 15.172.409 25.591 99,83%

522131 Belanja Jasa Konsultan 100.000.000 99.999.000 1.000 100,00%

522151 Belanja Jasa Profesi 12.200.000 12.200.000 - 100,00%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 96.144.000 90.759.426 5.384.574 94,40%

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 14.260.000 13.900.000 360.000 97,48%

M Persiapan Pelaksanaan Gelar TTG Nasional 22.264.000 15.730.000 6.534.000 70,65%

521211 Belanja Bahan 22.264.000 15.730.000 6.534.000 70,65%

N Pelaksanaan Gelar TTG Nasional 490.011.000 476.019.565 13.991.435 97,14%

521211 Belanja Bahan 70.075.000 69.767.509 307.491 99,56%

521213 Honor Output Kegiatan 80.200.000 74.200.000 6.000.000 92,52%

522191 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 266.000.000 263.985.000 2.015.000 99,24%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 73.736.000 68.067.056 5.668.944 92,31%

O Lomba Gelaran TTG Nasional Tahun 2021

395.000.000

393.872.000

1.128.000 99,71%

521231 Belanja Barang Pemberian Penghargaan dalam Bentuk Uang

195.000.000 195.000.000 - 100,00%

522191 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 200.000.000 198.872.000 1.128.000 99,44%

186 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Sedangkan rincian realisasi Kegiatan Penguatan Pemerintahan dan

Pembangunan Desa (P3PD) Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal Dan Transmigrasi (Loan World Bank) yaitu sebagai berikut:

KODE URAIAN PAGU REALISASI SISA PERSENTASE

REALISASI

6477 Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)

10.000.000.000 8.546.592.055 1.453.407.945 85,47%

6477.PBP Kebijakan Bidang Pengembangan Wilayah

10.000.000.000 8.546.592.055 1.453.407.945 85,47%

6477.PBP.001

Rekomendasi Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village

10.000.000.000 8.546.592.055 1.453.407.945 85,47%

51 Rekomendasi Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village

10.000.000.000 8.546.592.055 1.453.407.945 85,47%

A Dukungan Manajemen PIU

1.727.807.000

1.544.629.504

183.177.496 89,40%

521111 Belanja Keperluan Perkantoran

35.000.000

16.121.130

18.878.870 46,06%

521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 7.000.000

6.693.111

306.889

95,62%

521211 Belanja Bahan

120.343.000

86.630.000

33.713.000 71,99%

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi

49.000.000

47.663.173

1.336.827

97,27%

522141 Belanja Sewa

559.740.000

543.369.090

16.370.910 97,08%

522191 Belanja Jasa Lainnya

615.906.000

605.182.000

10.724.000 98,26%

522192 Belanja Jasa Penanganan Covid

84.318.000

2.771.000

81.547.000 3,29%

524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota

256.500.000

236.200.000

20.300.000

92,09%

C JEJARING DESA CERDAS

3.605.695.000

3.310.191.169

295.503.831 91,80%

521211 Belanja Bahan

209.705.000

178.940.000

30.765.000 85,33%

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi

35.000.000

33.718.691

1.281.309

96,34%

522151 Belanja Jasa Profesi

143.600.000

23.800.000

119.800.000 16,57%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa

1.181.160.000

1.179.390.146

1.769.854 99,85%

524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota

1.729.060.000

1.657.932.000

71.128.000

95,89%

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota

307.170.000

236.410.332

70.759.668

76,96%

D PROGRAM DUTA DIGITAL (DIGITAL AMBASADOR)

1.700.210.000

1.286.796.030

413.413.970

75,68%

521211 Belanja Bahan

164.800.000

138.700.000

26.100.000 84,16%

521811 Belanja Barang Persediaan Barang 96,22%

187 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

KODE URAIAN PAGU REALISASI SISA PERSENTASE

REALISASI

Konsumsi 28.000.000 26.940.809 1.059.191

522151 Belanja Jasa Profesi

32.400.000

31.100.000

1.300.000 95,99%

522191 Belanja Jasa Lainnya

490.000.000

336.000.000

154.000.000 68,57%

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa

397.440.000

344.902.000

52.538.000 86,78%

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota

122.800.000

92.779.404

30.020.596 75,55%

524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota

464.770.000

316.373.817

148.396.183

68,07%

E PENINGKATAN KAPASITAS

2.966.288.000

2.404.975.352

561.312.648 81,08%

521211 Belanja Bahan

688.650.000

623.750.000

64.900.000 90,58%

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi

35.000.000

33.636.145

1.363.855

96,10%

522151 Belanja Jasa Profesi

240.000.000

210.100.000

29.900.000 87,54%

522191 Belanja Jasa Lainnya

1.377.638.000

1.029.058.160

348.579.840 74,70%

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota

625.000.000

508.431.047

116.568.953

81,35%

Realisasi dan Kurva S Anggaran Rupiah Murni dan Pinjaman Luar Negeri Pusat Pengembangan Daya Saing DTT Tahun 2021

188 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi RI Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, sebagai unit

kerja baru, tentunya banyak kendala sehingga anggaran tidak terealisasi sesuai

target, diantaranya adalah :

1. Lemahnya perencanaan yang sering memakan waktu lama dan menyebabkan

keterlambatan pada pengesahan DIPA/RKA-K/L menjadikan target realisasi

anggaran tidak tercapai;

2. Perencanaan anggaran yang kurang tepat akan menyulitkan dalam hal

pembahasan anggaran, pelaksanaan anggaran tidak dipahami dengan baik;

3. Kurangnya koordinasi antar UKE 1 dan UKE 2 dalam memutuskan program

sehingga tidak terjalin sinergi kegiatan;

4. Proses keluarnya surat ketidakberatan (No Objection Latter (NOL)) dari World Bank

memerlukan waktu yang lama, sehingga kegiatan baru dimulai pada bulan agustus

(pertengahan tahun);

5. Tidak semua Duta Digital yang terpilih mendapatkan NOL dari Bank Dunia, hal ini

mengakibatkan Pusdaing harus melakukan rekrutmen ulang dan tertundanya

beberapa kegiatan seperti penunjukkan Kader Digital dan Ruang Komunitas Digital,

hal tersebut mempengaruhi realisasi anggaran, seperti tidak terserapnya gaji Duta

Digital selama 1 bulan dan insentif Kader Digital selama 2 bulan;

6. Sarana dan prasarana yang kurang, selama ini masih banyak staf yang bekerja

menggunakan leptop pribadi;

7. Tenaga Pendukung Program (TPP) yang terbatas;

8. Selain itu kondisi pandemi covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan Jam

kerja Pegawai dan diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH), sehingga

kurang maksimal dalam melakukan kegiatan yang berakibat pada kurangnya

serapan anggaran.

C

KENDALA 1

189 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Dalam meminimalisir kendala-kendala pelaksanaan kegiatan tersebut diatas,

Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah

melakukan upaya penyelesaian, yaitu sebagai berikut :

1. Melakukan revisi baik Renja Krisna maupun RKA-KL;

2. Perencanaan bersifat bottom-up, maksudnya usulan perencanana kegiatan

dilakukan masing-masing PIC atau Koordinator kelompok jabatan fungsional;

3. Melakukan workshop pengembangan daya saing, sebagai upaya sinergitas

program kegiatan internal BPI dan antar UKE 1 teknis;

4. Koordinasi yang lebih intens lagi dengan pihak WB dan Memperkuat

manajemen waktu agar perencanaan kegiatan tidak meleset dari timeline yang

sudah diagendakan;

5. Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana kerja, seperti PC/Komputer

dan Printer (Hitam Putih dan Warna);

6. Mengadakan perekrutan tambahan Tenaga Pendukung Program (TPP) untuk

2 bulan (November dan Desember);

7. Memastikan output dan target pekerjaan kepada pegawai, walaupun adanya

pemberlakuan kebijakan WFH dan WFO.

8. Percepatan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode tatap muka

(offline) dan virtual (online) menggunakan aplikasi zoom.

1

190 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

Laporan Kinerja (LAPKIN) Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi ini merupakan laporan pertanggungjawaban dari

keseluruhan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun

anggaran 2021.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi belum optimal sehingga tingkat

kinerja yang dicapai belum optimal, namun dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan

dan pelaksanaan program dan kegiatan untuk tahun mendatang sehingga semua

kelemahan dan kekurangan yang ada diharapkan tidak akan terjadi lagi.

Evaluasi kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi, terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2021 dapat

diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

1. Target capaian sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2021 Pusat Pengembangan

Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan IKU “Jumlah

dokumen rekomendasi kebijakan dan Regulasi Pengembangan Daya Saing

Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditetapkan pada tahun yang

bersangkutan” target 4 dokumen tercapai 4 dokumen hal ini berarti tercapai

100%, adapun dokumen rekomendasi kebijakan yang dibuat adalah :

a. Pengembangan Model Kreativitas dan Inovasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif;

b. Pengembangan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak;

c. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Inteligence;

d. Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital

A

191 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

(pasardesa.id) Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa. 2. IKU kedua yaitu “Jumlah Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa

Digital melalui Smart Village” juga tercapai 100 % dengan target 350 desa dan

tercapai 350 desa pada tahun 2021.

3. Terdapat target IKU yang tidak tercapai namun tidak masuk dalam dokumen

perjanjian kinerja yaitu “Presentase dokumen kebijakan pengembangan

kreativitas dan inovasi, teknologi tepat guna, teknologi tinggi, dan teknologi

digital yang diimplementasikan”, pada tahun 2021 ini belum dapat dicapai,

dikarenakan dokumen rekomendasi kebijakan yang disusun baru selesai pada

tahun 2021, sehingga belum dapat diimplementasikan, namun akan menjadi

target capaian Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi pada tahun 2022.

4. Pada tahun 2021 ini, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi telah melakukan kerjasama dengan 4 pihak, yaitu:

a. PT Balai Pustaka (Persero) tentang Kemitraan untuk Pembangunan

Taman Bacaan di Daerah Tertinggal;

b. UNDP Indonesia tentang Padat Karya Tunai Desa (PKTD) menggunakan

Sistem Digital Cash for Work (CfW).

c. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan Kehati) tentang

Pengembangan Perencanaan Desa Terpadu yang Berorientasi pada Tata

Ruang dan Tata Guna Lahan untuk Ketahanan Pangan, Kelestarian

Lingkungan, dan Ekonomi Lokal Berkelanjutan.

d. Universitas Negeri Yogyakarta tentang Penyusunan Model Pemanfaatan

TTG Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani

Tambak.

5. Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XXII Tahun 2021, walaupun banyak

keterbatasan baik dari anggaran maupun kondisi covid-19, namun dengan

sukses dan meriah telag dilaksanakan, serta mendapatkan hasil yaitu sebagai

berikut :

a. Telah menghasilkan juara lomba Inovasi TTG :

Juara I Provinsi Lampung

Juara II Provinsi Kep. Riau

Juara III Provinsi Banten

Harapan Provinsi Aceh

192 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

b. Juara lomba Posyantek Desa Berprestasi :

Juara I Provinsi Jawa Barat

Juara II Provinsi Jawa Tengah

Juara III Provinsi Kep. Riau

Harapan Provinsi DKI Jakarta

c. Juara lomba TTG Unggulan :

Juara I Provinsi Bali

Juara II Provinsi Kalimantan Utara

Juara III Provinsi Lampung

Harapan Provinsi Kalimantan Timur

d. Hasil kesepakatan pada Rakornis adalah :

Tuan rumah Gelar TTG Nasional XXIII Tahun 2022 telah disepakati

bersama bahwa akan diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat,

disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Barat,

Bapak Bambang.

Tahun 2023 ada permintaan dari Provinsi Jawa Timur untuk menjadi

tuan rumah penyelenggaraan Gelar TTG Nasional XXIV Tahun 2023;

Kandidat Calon Tuan rumah Gelar TTG Nasional Tahun 2024

direncanakan akan di selenggarakan di Provinsi Lampung.

6. Kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)

Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi (Loan World Bank) melalui kegiatan Desa Cerdas/Smart Village

pada tahun 2021 dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, mendapatkan

hasil yaitu :

a. Tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Desa Cerdas;

b. Tersusunnya Buku Saku Duta Digital dan Kader Digital;

c. Tersusunnya 4 Modul Desa Cerdas yaitu :

Modul Konsep Desa Cerdas

Modul Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa

yang Baik

Modul Pilar Desa Cerdas

Modul Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas

d. Penetapan 350 Desa Digital lokus Desa Cerdas tahun 2021;

193 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

e. Memilih dan menetapkan 49 Duta Digital dari target 70 Duta Digital tahun

2021, namun dikarenakan ada 2 orang yang mengundurkan diri, jadi jumlah

duta digital pada tahun 2021 ini adalah sebanyak 47 orang;

f. Melakukan peningkatan kapasitas melalui Bimbingan Teknis yang

kemudian dilakukan mobilisasi terhadap 47 orang Duta Digital;

g. Menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa

Cerdas Tahun 2021.

7. Tahun 2021 Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp13.075.000.000,00

(tiga belas milyar tujuh puluh lima juta rupiah) terdiri dari Kegiatan Kebijakan

Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi

Tinggi serta Teknologi Digital (RM) sebesar Rp3.075.000.000,00 (tiga milyar

rupiah) dan kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa

(P3PD) Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal

Dan Transmigrasi (Loan World Bank) Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar

rupiah).

8. Realisasi akhir atau serapan anggaran Pusat Pengembangan Daya Saing

Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 sebesar Rp.

11.381.602.375,00 (sebelas milyar tiga ratus delapan puluh satu enam ratus

dua juta tiga ratus tujuh puluh lima rupiah) atau sebesar 87,05%. Realisasi

tersebut terbagi pada :

a. Kegiatan Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi

Tepat Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital (RM) dari anggaran

sebesar Rp3.075.000.000,00 (tiga milyar rupiah) terserap sebesar Rp.

2.835.010.320,00 (dua milyar delapan ratus tiga puluh lima juta sepuluh

ribu tiga ratus dua puluh rupiah) atau sebesar 92,20%; dan

b. Kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)

Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal Dan

Transmigrasi (Loan World Bank) dari anggaran sebesar

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dapat terserap sebesar Rp.

8.546.592.055 (delapan milyar lima ratus empat puluh enam juta lima ratus

sembilan puluh dua ribu lima puluh lima rupiah) atau sebesar 85,47%.

194 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

1. Perlu dilakukan sosialisasi dan pemahaman mengenai manfaat Laporan

Kinerja (LAPKIN);

2. Perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan instansi/stakeholder terkait baik

di tingkat pusat maupun daerah untuk pengembangan kreativitas dan inovasi,

teknologi tepat guna, teknologi tinggi serta teknologi digital di desa, daerah

tertinggal dan transmigrasi.

3. Perlu adanya keberpihakan dan tindak lanjut program kegiatan untuk tahun

anggaran 2022 mendatang dalam rangka memberikan peningkatan dalam

pengembangan daya saing;

4. Dalam penetapan target IKU dan penetapan Perjanjian Kinerja perlu

dilakukan koordinasi dan pembahasan dengan pelaksana kegiatan

terkait.

5. Sebagai kegiatan mandatory presiden kegiatan Gelar TTG Nasional

XXIII 2022 diperlukan penambahan anggaran.

6. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik dari K/L, Pemda,

BUMN/Swasta dalam pengembangan daya saing maupun

pengembangan Desa Digital melalui Smart Village.

7. Diperlukan dukungan Sumber Daya Manusia yang handal dan kompeten

dalam pengembangan daya saing desa, daerah tertinggal dan

transmigrasi.

8. Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja diharapkan dukungan sarana dan

prasana kerja yang baik dan nyaman.

Adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk

perbaikan kinerja dimasa datang sangat kami harapkan. Untuk itu, kami

mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kontribusi seluruh pihak terkait

baik dari lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi, maupun Kementerian/Lembaga lain yang telah memberikan

konstribusi secara aktif.

B

195 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT

TERIMA KASIH

MATUR SUKSMA

MAULIATE

MATUR NUWUN

HATUR NUHUN

KURRU SUMANGE

AMANAI

DANGKE

LAPORANKINERJATAHUN 2021

Pusat Pengembangan Kebijakan PembangunanDesa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, danTransmigrasi

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

ii

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Dasar Hukum 2

C. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 3

D. Sumber Daya Manusia 6

E. Maksud dan Tujuan 7

F. Sistematika Penulisan 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis 10

B. Perjanjian Kinerja 11

C. Perencanaan Anggaran 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan 14

B. Analisa Data Efisensi Penggunaan Sumber Daya 46

C. Realisasi Anggaran 49

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 50

B. Saran 50

LAMPIRAN 52

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan

Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Fungsional di Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Tabel 2.1 Refocusing Anggaran Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Tabel 2.3 Dukungan Anggaran dalam Pencapaian IKU

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan TA 2021

Tabel 3.2 Judul Kajian Kebijakan yang Disusun

Tabel 3.3 Kegiatan Pengumpulan Data Kajian Kebijakan

Tabel 3.4 Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan

Tabel 3.5 Efisensi Keuangan Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

1 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian Fungsi

Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan

fungsional di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi, Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi merupakan Unit Kerja Eselon II dari Badan

Pengembangan dan Informasi yang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan kebijakan

pembangunan desa perdesaan, kebijakan pengembangan ekonomi dan

investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan

percepatan, pembangunan daerah tertinggal, dan kebijakan pembangunan

transmigrasi.

2. Pelaksanaan pengembangan kebijakan pembangunan desa, dan perdesaan,

kebijakan pengembangan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah

tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan percepatan pembangunan daerah

tertinggal, dan kebijakan pembangunan transmigrasi.

3. Pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan pengembangan kebijakan pembangunan

desa dan perdesaan, kebijakan pengembangan ekonomi dan investasi desa dan

perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan percepatan

pembangunan daerah tertinggal, dan kebijakan pembangunan transmigrasi.

4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pengembangan

Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Terkait dengan hal tersebut dalam mengaktualisasikan fungsi dalam menyusun

rekomendasi kebijakan, maka Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan

Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melakukan beberapa kegiatan,

diantaranya: Penelusuraan Kebutuhan dan Penyusunan Program Pengembangan

Kebijakan yang dibutuhkan unit teknis terkait; dan Pengumpulan Data Rancangan

Pengembangan Kebijakan untuk merumuskan dan mengembangkan kebijakan.

Rekomendasi kebijakan dikelompokan dalam 4 (empat) bidang utama yaitu Bidang

2 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Pembangunan Desa dan Perdesaan; Bidang Pengembangan Ekonomi dan Investasi

Desa dan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Bidang Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal; dan Bidang Pembangunan Transmigrasi; serta

melakukan monitoring dan evaluasi. Penyusunan kebijakan yang telah dilakukan

sesuai dengan arahan pimpinan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi serta isu-isu yang bersifat strategis.

Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan tersebut adalah dengan melaporkan kinerja

secara terinci dan periodik melalui pengukuran kinerja. Usaha ini dilakukan dalam

rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan akuntabilitas

dengan melakukan analisis penggunaan output dan outcome yang akan dicapai.

Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan membandingkan antara target dengan

realisasi kinerja. Selain itu, untuk mengetahui kinerja tersebut, dilakukan evaluasi

kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi yang dituangkan dalam dokumen Laporan Akuntabilitasi Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP). Dengan adanya evaluasi diharapkan dapat diketahui

sejauh mana kinerja kegiatan penelitian dan pengembangan, sehingga kedepan

dapat dilakukan perbaikan.

B. DASAR HUKUM

1. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

4. Peraturan Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas

Implementasi SAKIP.

3 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana dan Anggaran

Kementerian Negara/Lembaga.

6. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 11 Tahun 2015 tentang Pedoman, Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengendalian dan Pelaporan Program Anggaran.

7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Desa, dan Transmigrasi Nomor 06

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja

di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi.

9. Keputusan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2020 tentang

Penetapan Indiktaor Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Desa,

Pembanguann Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020 s.d. 2024

C. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pusat

Pengembangan Kebijakan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan

kebijakan pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi dibagi menjadi 3 (tiga) unsur: yaitu (1) dipimpin oleh

Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Kebijakan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi; (2) Sub Bagian Tata Usaha; dan (3) Kelompok

Jabatan Fungsional.

Dalam menyelenggarakan tugasnya Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan

Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memiliki fungsi sebagai berikut:

4 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

1. Penyusun kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan kebijakan

pembangunan desa dan perdesaan, kebijakan pengembangan ekonomi dan

investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan

percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan kebijakan pembangunan

transmigrasi.

2. Pelaksanaan pengembangan kebijakan pembangunan desa dan perdesaan,

kebijakan pengembangan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah

tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan percepatan pembangunan daerah

tertinggal, dan kebijakan pembangunan transmigrasi.

3. Pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan pengembangan kebijakan pembangunan

desa dan perdesaan, kebijakan pengembangan ekonomi dan investasi desa dan

perdesaa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan percepatan

pembangunan daerah tertinggal, dan kebijakan pembangunan transmigrasi.

4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pengembangan

Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Pengelompokan uraian fungsi Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, terdiri atas:

1. Kelompok Substansi Kebijakan Pembangunan Desa dan Perdesaan

Bertugas untuk melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta

evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kebijakan pembangunan desa

dan perdesaan. Substansi Kebijakan Pembangunan Desa dan Perdesaan dibagi

menjadi 2 (dua) kelompok sub, yaitu:

a. Sub Kelompok Substansi Pembangunan Sarana dan Prasarana, serta

Pembangunan Sosial Budaya dan Lingkungan; dan

b. Sub Kelompok Substansi Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan,

serta Pemanfaatan Dana Desa.

2. Kelompok Substansi Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Investasi

Desa dan Perdesaan, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Bertugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan

kebijakan teknis, rencana, dan program pelaksanaan, serta evaluasi dan

5 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

pelaporan di bidang pengembangan kebijakan, pengembangan ekonomi dan

investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Dalam

mejalankana tugasnya Kelompok Subtansi Kebijakan Pengembangan Ekonomi

dan Investasi dibagi menajdi 2 (dua) sub kelompok, yaitu:

a. Sub Kelompok Substansi Kelembagaan Ekonomi dan Investasi, serta

Pelayanan Investasi; dan

b. Sub Kelompok Substansi Pengembangan Produk Unggulan, serta Promosi

dan Pemasaran.

3. Kelompok Substansi Kebijakan Percepatan Pembanguann Daerah

Tertinggal

Bertugas untuk melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta

evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kebijakan percepatan

pembangunan daerah tertinggal. Sub Kelompok Kebijakan Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Sub Kelompok Substansi Percepatan Pembangunan Sosial Budaya dan

Kelembagaan, Sarana dan Prasarana serta Pemanfaatan Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Daerah Tertinggal; dan

b. Sub Kelompok Substansi Percepatan Pembangunan Sosial Budaya dan

Kelembagaan, Sarana dan Prasarana serta Pemanfaatan Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Daerah Khusus.

4. Kelompok Substansi Kebijakan Pembangunan Transmigrasi

Bertugas unutk melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta

evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kebijakan pembangunan

transmigrasi. Sub Kelompok Kebijakan Pembangunan Transmigrasi dibagi

menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Sub Kelompok Substansi Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan

Kawasan Transmigrasi; dan

b. Sub Kelompok Substansi Kebijakan Pengarahan Mobilitas dan Penataan

Persebaran Penduduk di Kawasan Tarnsmigrasi.

6 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Susunan organisasi Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi tersedia pada Gambar 1.

D. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah Sumber Daya Manuasi (SDM) yang mendukung pelaksanaan kegiatan di

Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi sebanyak 56 orang tersedia pada Tabel 1.1.

Tabel 1. 1 Jumlah Pegawai Pusat Pengembangan Kebijakan Pembagunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

NO JABATAN JUMLAH/ORANG

(1) (2) (3)

1 Jabatan Tinggi Pratama (Eselon II) 1

2 Jabatan Pengawas (Eselon IV) 1

3 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 32

4 Jabatan Pelaksana 5

5 Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) 10

6 Pramubakti 7

JUMLAH 56

KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN

KEBIJAKAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA SUB BAGIAN TATA

USAHA

KELOMPOK JABATAN PELAKSANA

Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

7 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Untuk Jabatan Fungsional yang ada di lingkungan Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersaji dalam Tabel 1.2.

Tabel 1. 2 Jumlah Pegawai Fungsional di Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

NO JABATAN JUMLAH/ORAN

G

(1) (2) (3)

1 Peneliti Utama 9

2 Peneliti Madya 7

3 Analis Kebijakan Ahli Madya 1

4 Statitisi Ahli Madya 1

5 Perencana Ahli Madya 1

6 Analis Kebijakan Ahli Muda 2

7 Arsiparis Ahli Muda 2

8 Pranata Komputer Ahli Muda 1

9 Teknisi Penelitian dan Perekayasaan Penyelia 2

10 Teknisi Penelitian dan Perekayasaan Pelaksana

Lanjutan

1

11 Analis Kebijakan Ahli Pertama 4

12 Arsiparis Ahli Pertama 1

JUMLAH 32

E. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat

Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi adalah:

1. Sebagai bahan evaluasi atas kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam melaksanakan

tugas dan fungsi; dan

8 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas dan fungsi yang diemban oleh

Kepada Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi, dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran.

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disesuaikan sebagaimana

amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pentujuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pengembangan

Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun

Anggaran 2021 berdasarkan sistematika laporan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada BAB ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada apsek strategis organisasi serta permasalahan

utama (strategic issues) yang sedang dihadapi organisasi.

1. Latar Belakang

2. Dasar Hukum

3. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi

4. Sumber Daya Manusia

5. Maksud Dan Tujuan

6. Sistematika Penyajian

BAB II Perencanaan Kinerja

Pada BAB ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

1. Rencana Strategis

2. Perjanjian Kinerja

3. Perencanaan Anggaran

9 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

BAB III Akuntabilitas Kinerja

Pada Bab ini disajikan realisasi kinerja dan capaian kinerja sesuai

dengan target rencana kinerja yang diperjanjikan pada tahun 2021.

1. Capaian Kinerja Organisasi

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

b. Analisis peyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah

dilakukan;

c. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan

d. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

2. Analisa Data Efisensi Penggunaan Sumber Daya

a. Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM)

b. Keuangan

3. Realisasi Anggaran

BAB V Penutup

Pada BAB ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi.

1. Kesimpulan

a. Capaian Kinerja

b. Efisiensi Penggunaan Anggaran

c. Realisasi Anggaran

2. Saran

10 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Kegiatan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi diarahkan untuk menjalankan tugas dan fungsi dari Pusat

Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi. Penyusunan laporan kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2021,

didasarkan pada program kerja tahun 2021. Dokumen ini merupakan proses yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai pada dua kurun waktu dengan

mempertimbangan potensi, peluang serta hambatan yang ada atau yang mungkin

timbul. Berikut adalah uraian visi, misi, tujuan Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

1. Visi

“Terwujudnya rumusan kebijakan di Kementerian desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi yang dapat mengakomodir pembangunan desa

dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi yang unggul, kolaboratif,

dan berkelanjutan”.

2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memiliki misi sebagai

berikut:

a. Menyelenggarakan kajian kebijakan untuk membangunan desa dan

perdesaan.

b. Menyelenggarakan kajian kebijakan untuk mendukung pengembangan

ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan

transmigrasi.

c. Menyelenggarakan kajian kebijakan untuk mendukung percepatan

pembangunan daerah tertinggal.

11 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

d. Menyelenggarakan kajian kebijakan untuk menyerasikan pembangunan dan

pengembangan kawasan transmigrasi.

3. Tujuan

a. Tersedianya kajian kebijakan yang mendukung terwujudnya desa yang

berkembang, mandiri, dan maju.

b. Tersedianya kajian kebijakan yang mengakomodir pengembangan ekonomi

dan investasi di desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan

transmigrasi.

c. Terwujudnya kajian kebijakan yang mendukung pengentasan daerah

tertinggal.

d. Terwujudnya kajian kebijakan yang mendorong kawasan transmigrasi

menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan tersebut diatas, sasaran strategis

Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi dituangkan dalam Renstra 2020 s.d. 2024 sebagai berikut ini:

a. Tersedianya kajian Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan

Kementerian;

b. Tersedianya Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi; dan

c. Tersedianya dokumen kebijakan dan perencanaan pembangunan desa,

daerah tertinggal, dan transmigrasi.

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari Kepala

Badan Pengembangan dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai indikator kinerja.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah kesepakatan antara penerima dan pemberi

Amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang

serta sumber daya yang tersedia. Dokumen ini berisi indikator kinerja dan target

12 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

kinerja yang diperjanjikan dalam satu tahu serta memuat rencana anggaran untuk

program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis.

Adapun perjanjian kinerja sebagaimana dituangkan dalam dokumen Perjanjian

Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi Tahun 2021 tersaji pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

(1) (2) (3)

Tersedianya Kajian

Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

sebagai dasar pelaksanaan

kebijakan kementerian.

Persentase kajian kebijakan yang

disusun. 70%

Persentase hasil kajian kebijakan yang

diimplementasikan. 60%

C. PERENCANAAN ANGGARAN

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S-

584/MK.02/2021 tentang Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga

Tahun Anggaran 2021 pada tanggal 06 Juli 2021, maka ditetapkan pengurangan

Anggaran Belanja per Program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi dalam rangka mendanai penanganan Covid-19 dan

dampak yang ditimbulkan serta dukungan anggaran perlindungan sosial kepada

masyarakat. Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi mengalami 3 (tiga) kali refocusing anggaran, pada

tahap I tanggal 14 Juli 2021 terjadi pengurangan anggaran sebesar

Rp1.500.000.000 dari pagu awal sebesar Rp5.810.000.000 menjadi

Rp4.310.000.000. Pada tanggal 22 Juli 2021 terjadi refocusing tahap II sebesar

Rp1.075.000.000, sehingga pagu akhir Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebesar

13 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Rp3.235.000.000. Secara singkat perubahan pagu tersebut dapat dilihat pada Tabel

2.2.

Tabel 2. 2 Refocusing Anggaran Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Pagu Awal Pagu Perubahan I Pagu Perubahan II

(1) (2) (3)

Rp5.810.000.000 Rp4.310.000.000 Rp3.235.000.000

Dengan keterbatasan anggaran Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan

Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berupaya maksimal untuk mencapai

sasaran strategi sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dukungan

anggaran dalam rangka pencapaian indikator kinerja utama tersaji pada Tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Dukungan Anggaran dalam Pencapaian IKU

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA

ANGGARAN

(RP)

(1) (2) (3)

Tersedianya Kajian

Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi sebagai

dasar pelaksanaan

kebijakan kementerian.

Persentase kajian kebijakan

yang disusun. 2.807.110.000

Persentase hasil kajian

kebijakan yang

diimplementasikan.

427.890.000

14 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja Pusat

Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja ditujukan untuk memenuhi target

rencana kinerja yang diperjanjikan pada tahun 2021.

A. CAPAIAN KINERJA PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Capaian kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi diukur berdasarkan Indiktaor Kinerja yang telah

ditetapkan sehingga dalam pelaksanaan kegiatan yang dijalankan tentunya

diharuskan memenuhi capaian target yang telah ditentukan selain memberikan

outcome dari kegiatan itu sendiri. Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dengan

cara membandingkan antara target dengan realisasinya. Persentase pencapaian

dihitung dengan rumus bahwa semakin tinggi realisasi menggambarkan

pencapaian atas rencana capaian yang semakin baik.

1. Capaian Kinerja

Nilai kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 berdasarkan hasil perhitungan

aplikasi e-SAKIP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi sebesar 100 dengan kategori sangat baik tersaji pada Tabel 3.1.

15 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Tabel 3. 1 Capaian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2021

SASARAN KEGIATAN BOBOT INDIKATOR KINERJA

UTAMA

TARGET REALISASI

KINERJA

CAPAIAN

KINERJA

BOBOT

IKU

NIU

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Tersedianya Kajian

Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

sebagai dasar pelaksanaan

kebijakan kementerian.

100 Persentase kajian

kebijakan yang disusun.

70 100 100 50 50

Persentase hasil kajian

kebijakan yang

diimplementasikan.

60 100 100 50 50

16 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

2. Analisis Capaian Kinerja

“Tersedianya Kajian Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan

kementerian”.

Tersedianya kajian pengembangan kebijakan pembangunan desa, daerah

tertinggal, dan transmigrasi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan kementerian

menggambarkan bahwa Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memiliki peran strategis dalam

memastikan bahwa tersedianya dokumen kajian rekomendasi kebijakan telah

dilaksanakan dengan baik. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk menilai

capaian sasaran kegiatan adalah:

a. Persentase Kajian Kebijakan yang Disusun.

b. Persentase Kajian Kebijakan yang Diimplementasikan.

Uraian capaian indikator tersebut adalah sebagai berikut:

a. Persentase Kajian Kebijakan yang Disusun

Dalam mendukung Unit Kerja Eselon I dalam menyusun perencanaan,

maka Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi telah menyusun 12 Kajian yang akan menjadi

rekomendasi kebijakan bagi Unit Kerja Teknis. Tahap penyusunan kajian

kebijakan tersebut, dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu perencanaan,

pengmupulan data, dan penyusunan. Berikut uraian dari masing-masing

tahapan:

Tahap Perencanaan

1) Menentukan judul kajian yang akan disusun

Dari hasil rapat persiapan kajian, maka telah ditentukakn 12 judul

kajuan dari 4 (empat) bidang. Masing-masing judul kajian tersaji

pada Tabel 3.2.

17 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Tabel 3. 2 Judul Kajian Kebijakan yang Disusun

Bidang Pembangunan Desa dan Perdesaaan

• Kajian Kebijakan Konvergensi Pencegahan Stunting Desa.

• Kajian Kebijakan Prioritas Penggunaan Dana Desa berbasis

SGD’s Desa.

• Kajian Peran Kaum Milenial sebagai Cross-Cutting dalam

Pembangunan.

Bidang Percepatan Daerah Tertinggal

• Kajian Potensi Ekologi Sosial Budaya dan Ekonomi dalam

mendukung Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

• Kajian Kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah

Tertinggal di Kawasan Perbatasan Berbasis SGD’s Desa.

• Kajian Pemberdayaan Perempuan di Daerah Tertinggal

(Studi Kasus Pengolahan Jambu Mete di Provinsi Nusa

Tenggara Timur).

Bidang Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan

Perdesaan, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

• Kajian Strategi Pengembangan Ekonomi dan Investasi

Desa dalam Mendukung Percepatan Desa di Era Digital.

• Memanfaatkan Aplikasi SMART Desa 24/7 Guna

Meningkatkan Kecerdasaan, Partisipasi, Kesejahteraan

Warga Desa dan Kerja Sama Kelembagaan.

• Pemanfaatan Teknologi Digital Guna Mempromosikan

Potensi Desa Wisata.

Bidang Pengembangan Transmigrasi

• Kajian Pengembangan Food Estate melalui Transmigrasi

untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

• Kajian Studi Kerja Sama Antardesa Mendukung Revitalisasi

Kawasan Transmigrasi.

• Kajian Studi Mekanisme Kolaborasi Pentahelix Dalam

Reviltalisasi Kawasan Transmigrasi.

18 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

2) Pembentukan Tim Kajian

Tim kajian terdiri dari 7 (tujuh) s.d. 10 orang yang berstruktur 1

(satu) Ketua Tim dan Anggota. Dalam hal ini Pusat Pengembangan

Kebijakan telah membuat Surat Keputusan Badan Pengembangan

dan Informasi masing-masing tim kajian yang akan menjadi

pendukung kegiatan kajian. Dalam tim kajian terdapat:

• Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat Pengembangan

Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

• Peneliti (Madya s.d. Utama).

• Analis Kebijakan (Pertama s.d. Madya).

• Jabatan Pelaksanaan di Sekretariat Pusat Pengembangan

Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

• Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN).

3) Penyusunan Proposal Kajian Kebijakan

Proposal Kajian telah disusun oleh masing-masing tim kajian

sebagai dasar dalam penyusunan kajian kebijakan masing-masing

bidang. Proposal tersebut terdiri dari: Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Tujuan, Sasaran, Metodelogi Penelitian, dan Daftar

Pusaka.

4) Ekspose Proposal Internal dan Eksternal

Dalam rangka menindaklanjuti rencana kajian masing-masing

kelompok bidang maka perlu diadakan ekspose proposal baik

dengan pihak internal maupun eksternal. Ekspose proposal internal

adalah pemaparan tentang proposal kajian yang akan disusun

dengan peserta adalah seluruh koordinator dan sub koordinator

Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi, serta seluruh pegawai Pusat

Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal

19 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

dan Transmigrasi. Untuk ekspose proposal eksternal uraiannya

adalah sebagai berikut:

• Bidang Pengembangan Desa dan Perdesaan telah melakukan

ekspose proposal eksternal pada tanggal 27 Mei 2021, yang

dilaksanakan baik secara virtual maupun tatap muka. Kegiatan

ini di hadiri oleh Kepala Biro Perencanaan Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),

Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan

Direktort PDP, Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial

Budaya dan Kelembagaan Daerah Tertinggal Ditjen Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kepala Pusat

Pengembangan Kebijakan Badan Pengembangan dan

Informasi.

• Bidang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

melakukan ekspose proposal eksternal pada tanggal 03 Juni

2021.

• Bidang Ekonomi dan Investasi telah melakukan ekspose

eksternal pada tanggal 21 Mei 2021.

• Bidang Pengembangan Transmigrasi Ekspose Proposal

Eksternal dilakukan pada tanggal 25 Mei 2021.

Tahap Pengumpulan Data

Untuk mendapat data yang valid dalam menyusun kajian yang akan

diperuntukkan dalam penyusunan kebijakan, maka tim kajian perlu

melakukan koordinari dan pengambilan data lapang sesuai dengan lokus

yang menjadi fokus penelitian kajian. Pengambilan data dan informasi

dilakukan dengan cara Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk

melakukan diskusi penelusuran kebutuhan pengembangan kebijakan dalam

masing-masing bidang baik sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan

pembangunanan dan pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2021, tim

kajian sudah melakukan koordinasi dan pengambilan data tersaji pada

Tabel 3.3.

20 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Tabel 3. 3 Kegiatan Pengumpulan Data Kajian Kebijakan

No Tanggal Lokus Keterangan

(1) (2) (3) (4)

Bidang Desa Dan Perdesaan

1 25 s.d 28 Mei

2021

Lombok Utara, NTB Pengumpulan Data Rancangan Pengembangan Kebijakan Bidang Desa,

dalam hal ini adalah Kajian Kebijakan Konvergensi Stunting di Desa.

2 08 s.d 11 Juni

2021

Sumedang, Jawa Barat FGD Penelusuran Kebutuhan Pengembangan Kebijakan Bidang Desa dalam

Praktik Baik Sinkronisasi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Desa.

3 18 s.d 21 Agustus

2021

Garut, Jawa Barat FGD Penelusuran Kebutuhan dan Penyusunan Program Pengembangan

Kebijakan Bidang Desa, Peluang Kader Pembangunan Desa Generasi Muda.

4 27 s.d 31 Oktober

2021

Klaten, Jawa Tengah Diskusi Terbatas Dalam Rangka Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

Kajian Kebijakan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa.

5 08 s.d 12

November 2021

Lombok Utara, NTB Diskusi Terbatas Dalam Rangka Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

Kajian Kebijakan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa.

6 03 s.d 05

November 2021

Banjar, Kalimantan

Selatan

Perjalanan Dinas Dalam Rangka Pengumpulan Data Rancangan Kebijakan

Bidang Desa dan Perdesaan Pada Aspek Prioritas Penggunaan Dana Desa

Berbasis SDGs.

7 10 November

2021

KDPDDT, Jakarta Rapat Zoom FGD Kajian Prioritas Penggunaan Dana Desa Berbasis SDGs

Desa Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

21 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

No Tanggal Lokus Keterangan

(1) (2) (3) (4)

8 26 s.d 30 Oktober

2021

Brebes, Jawa Tengah Perjalanan Dinas Dalam Rangka Kajian Peran Kaum Milenial Sebagai Cross-

Cutting Interpreter Dalam Pembangunan Desa di Kabupaten Brebes, Jawa

Tengah.

9 03 s.d 07

November 2021

Kubu Raya, Kalimantan

Barat

Perjalanan Dinas Dalam Rangka Kajian Peran Kaum Milenial sebagai Cross-

Cutting Interpreter Dalam Pembangunan Desa di Kabupaten Kubu Raya,

Kalimantan Barat.

Bidang Ekonomi dan Investasi

1 19 s.d 22 April

2021

Kediri, Jawa Timur Perjalanan Dinas ke Kediri Dalam Rangka Pengumpulan Data Strategi

Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Dalam Mendukung Percepatan

Desa di Era Digital.

2 25 s.d 28 Mei

2021

Kulonprogo, Yogyakarta Perjalanan Dinas ke Kabupaten Kulonprogo Dalam Rangka Pemanfaatan

Teknologi Digital Guna Mempromosikan Potensi Desa Wisata.

3 14 s.d 16 Juli

2021

Padang Pariaman,

Sumatera Barat

Perjalanan Dinas ke Padang Pariaman Dalam Rangka Pengumpulan Data

Sosialisasi Desa Digital dan Desa Wisata.

4 26 s.d 30 Juli

2021

Ngawi, Jawa Timur FGD Desa Digital dan Desa Wisata.

22 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

No Tanggal Lokus Keterangan

(1) (2) (3) (4)

5 09 s.d 13

September 2021

Kulonprogo, Yogyakarta FGD Pemanfaatan Teknologi Digtal Guna Mempromosikan Potensi Desa

Wisata Dalam Pelaksanaan Kegiatan di Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

6 25 s.d 28 Oktober

2021

Subang, Jawa Barat FGD Kajian Studi Pemanfaatan Aplikasi SMARTDesa Mendukung

Peningkatan Kecerdasan, Partisipasi, Kesejahteraan dan Kerjsama

Kelembagaan Warga Desa

7 29 Oktober s,d 01

November 2021

Cirebon, Jawa Barat FGD Kajian Studi Pemanfaatan Aplikasi SMARTDesa Mendukung

Peningkatan Kecerdasan, Partisipasi, Kesejahteraan dan Kerjsama

Kelembagaan Warga Desa

8 02 s.d 05

November 2021

Kuningan, Jawa Barat FGD Kajian Pemanfaatan Aplikasi Digital Guna Mempromosikan Potensi Desa

Wisata ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

9 10 s.d 13

November 2021

Kulonprogo, Jawa Barat FGD Kajian Pemanfaatan Teknologi Digital Guna Mempromosikan Potensi

Desa Wisata Dengan Pokdarwis di Desa Ngargosari, Kulonprogo, DIY.

10 14 s.d 17

November 2021

Kediri, Jawa Timur FGD Kajian Strategi Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Dalam

Mendukung Percepatan Desa di Era Digital.

23 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

No Tanggal Lokus Keterangan

(1) (2) (3) (4)

11 01 s.d 10

Desember 2021

1. Kabupaten Pekalongan

2. Kabupaten Wonogiri

3. Kabupaten Pemalang

4.Kabupaten

Banjarnegara

5. Kabupaten Wonosobo

6. Kabupaten Kebumen

7. Kabupaten Cilacap

Koordinasi Pemanfaatan Teknologi Digital Guna Mempromosikan Potensi

Desa Wisata.

Bidang Transmigrasi

1 28 September

2021

KDPDTT, Jakarta Pengumpulan Data Dalam Rangka Kegiatan Kajian Studi Mekanisme

Kolaborasi Pentahelix Dalam Revitalisasi Kawasan Transmigrasi.

2 25 Agustus 2021 KDPDTT, Jakarta Webinar Lintas Jabatan Fungsional Kemendesa "Pemikiran Kritis Terhadap

Kebijakan Pengembangan Kawasan Food Estate Melalui Transmigrasi.

3 16 s.d 20

November 2021

Kabupaten Kapuas dan

Kabupaten Pisau,

Kalimantan

Pengambilan Data Kajian Pengembangan Food Estate Melalui Transmigrasi

untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

24 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

No Tanggal Lokus Keterangan

(1) (2) (3) (4)

4 09 s.d 13

November 2021

Barito Kuala, Kalimantan

Selatan

Pengambilan Data Kajian secara door-to-door di dampingi oleh Perwakilan

dari Pemerintah Daerah Untuk Studi Mekanisme Kolaborasi Pentahelix

Dalam revitalisasi Kawasan Transmigrasi.

5 27 September s.d

02 Oktober 2021

Kabupaten Kapuas dan

Kabupaten Pisau,

Kalimantan

Pengumuplan Data Dalam Rangka Studi Mekanisme Kolaborasi Revitalisasi

Kawasan Transmigrasi.

6 27 s.d 29 Oktober

2021

Kabupaten Indramayu,

Jawa Barat

Pengumpulan Data Rancangan Pengembangan Kebijakan Bidang

Transmigrasi.

Bidang Daerah Tertinggal

1 20 s.d 23 Mei

2021

Sigi, Sulawesi Tengah Koordinasi Terkait Kajian Potensi Ekologi, Sosial Budaya, dan Ekonomi dalam

mendukung Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

2 14 s.d 19

September 2021

Sumba Timur dan Sumba

Barat, Nusa Tenggara

Timur

Koordinasi dan FGD Kajian Pemberdayaan Perempuan di Daerah Tertinggal

(Studi Kasus Pengolahan Jambu Mete di Kabupaten Sumba Barat dan

Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur).

3 25 s.d 31 Oktober

2021

Boven Digoel, Papua Pengumpulan Data dan FGD Kajian Kebijakan Percepatan Pembangunan

Daerah Tertinggal di Kawasan Perbatasan SDGs Desa.

4 08 s.d 12

November 2021

Sigi, Sulawesi Tengah Pengambilan Data dan FGD Kajian Potensi Ekonomi, Sosial Budaya dan

Ekologi bersama pihak terkait.

25 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

No Tanggal Lokus Keterangan

(1) (2) (3) (4)

5 09 s.d 14

November 2021

Sumba Timur dan Sumba

Barat, Nusa Tenggara

Timur

Kajian Pemberdayaan Perempuan di Daerah Tertinggal (Studi Kasus

Pengolahan Jambu Mete di Provinsi Nusa Tenggara Timur).

26 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Tahap Penyusunan Kajian

Pada tahap penyusunan kajian, masing-masing tim telah melaksanakan

penajaman substansi guna mendapatkan kesimpulan kajian yang dapat

menjawab rumusan masalah setiap kajian. Adapun hasil rekomendasi

kajian yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Rekomendasi Kebijakan Yang Dihasilkan

BIDANG DESA DAN PERDESAAN

Judul Kajian Rekomendasi Kebijakan

Kajian Kebijakan

Konvergensi Pencegahan

Stunting di Desa

1. Persoalan belum adanya satu basis data terkait

stunting di desa, menyebabkan perencanaan

konvergensi percepatan penurunan stunting di

susun atas kebutuhan sektor, belum secara

konvergensi dan kolaborasi. Untuk itu, perlu

disepakati adanya satu basis data stunting di desa

yang menjadi rujukan intervensi berdasarkan

kewenangan lokal desa. Lebih lanjut secara

komperhensif mempertimbangkan:

a. Adanya keberagaman pemahaman tentang

stunting, diperlukan penetapan indikator

cakupan intervensi prioritas di desa sesuai

kebutuhan dan karakter lokal desa yang

disepakati antara desa dan supradesa. Indikator

tersebut, dapat digunakan desa dan supradesa

sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan,

implementasi serta monitoring dan evaluasi

terhadap perkembangan stunting.

b. Bentuk pola asuh yang kurang tepat, perilaku

hidup kurang sehat, banyaknya perkawinan usia

dini terjadi pada masa pandemi COVID-19,

serta adanya budaya kawin dini, memicu

27 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

peningkatan potensi terjadinya stunting.

Solusinya perlu adanya pendampingan dan

sosialisasi secara kontinu untuk penyadaran

masyarakat terhadap dampak stunting.

c. Untuk meningkatkan kualitas musyawarah desa,

diperlukan pendampingan profesional yang

memahami stunting dalam penetapan

perencanaan desa.

d. Beragamnya kapasitas dan kualitas kepala desa,

perangkat desa serta pemangku kepentingan,

tokoh masyarakat, unsur Badan

Permusyawaratan Desa (BPD), termasuk

masyarakat di desa, menyebabkan terjadinya

perbedaan perspektif penurunan stunting,

untuk itu perlu bimtek peningkatan kapasitas

SDM Desa terkait konvergensi stunting dengan

modul pelatihan yang tepat, secara

berkesinambungan.

e. Kepemimpinan di desa yang mempunyai

komitmen dalam implementasi intervensi

konvergensi stunting, dapat dilakukan oleh

kepala desa, atau tokoh masyarakat yang

menjadi panutan masyarakat desa, sehingga

dapat merubah prilaku dan budaya dalam

intervensi percepatan penurunan stunting.

f. Jika desa mempunyai kesepakatan penetapan

indikator cakupan intervensi konvergensi

stunting skala prioritas berbasis kewenangan

lokal desa, maka setiap desa dapat membuat

ukuran capaian target pilar 1, 3, dan 5 yang

diamanahkan dalam Peraturan Presiden Nomor

28 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan

Stunting.

2. Sinkronisasi dan integrasi intevensi pemerintah

desa dan supradesa, diperlukan mekanisme

implementasi konvergensi percepatan penurunan

stunting yang disepakati, sehingga setiap sektor

dan pemangku kepentingan yang tidak

mempunyai komitmen terhadap hasil kesepakatan

perencanaan dan penganggaran akan

mendapatkan konsekuensi punishment dan

reward jika mempunyai kinerja yang baik.

3. Bentuk kelembagaan di desa dalam menangani

stunting masih sektoral, dalam memantau

perencanaan, implementasi, pemantauan dan

evaluasi terhadap konvergensi percepatan

penenurunan stunting, diperlukan pendampingan

yang independen yang dapat mensinergikan

kolaborasi konvergensi intervensi stunting,

sehingga dapat dipantau implementasi intervensi

keterkaitan supradesa dan desa secara

konvergensi, untuk melihat komitmen sektor baik

dalam implementasi perencanaan dan

penganggaran yang telah disepakati.

4. Diperlukan kajian lanjutan dalam menetapkan

sinkronisasi perencanaan konvergensi percepatan

penurunan stunting, yang diseleraskan dengan

penetapan indikator cakupan intervensi prioritas

skala desa, yang nantinya berimplikasi terhadap

ukuran capaian target pilar strategi nasional,

yaitu: pilar 1, pilar 3, dan pilar 5.

29 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Kajian Kebijakan Prioritas

Penggunaan Dana Desa

Berbasis SDGs Desa

1. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi tentang Prioritas

Penggunaan Dana Desa berbasis SDGs Desa perlu

disusun secara sederhana sehingga mudah

diimplementasikan. Regulasi tentang prioritas

penggunaan Dana Desa sebaiknya tidak

mengalami perubahan secara mendasar setiap

tahun. Apabila ada banyak perubahan, sosialisasi

harus dilakukan lebih awal dan lebih masif sampai

ke desa.

2. Sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat,

Sembilan SDGs Desa sebaikanya menjadi prioritas

untuk penggunaan Dana Desa, dengan prioritas

kegiatan sesuai kewenangan desa sebagai berikut:

SDGs 1: Desa Tanpa Kemiskinan

a. Pengembangan ekonomi penduduk miskin bagi

keluarga miskin yang masih produktif.

b. Bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai

(BLT) bagi penduduk miskin yang tidak

produktif (janda, anak yatim, dan lansia).

SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera

a. Pengembangan dan Pengelolaan Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu).

b. Pengembangan dan Pengelolaan Pos Kesehatan

Desa dan (Pondok Bersalin Desa) Polindes.

c. Penanganan pandemi (kondisi darurat,

wewenang yang dilimpahkan).

SDGs 6: Desa Layan Air Bersih dan Sanitasi

a. Usaha penyediaan air bersih tingkat desa.

b. Sanitasi lingkungan.

SDGs 8: Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata

30 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

a. Fasilitasi Pengembangan Komoditas/Produk

Unggulan Desa.

b. Penetapan Komoditas Unggulan Pertanian.

c. Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi

di Desa .

d. Pembangunan dan Pemeliharaan Embung Desa.

e. Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Desa dan

Kios Desa.

f. Pengembangan Usaha Mikro Berbasis Desa.

g. Pengembangan Keuangan Mikro Berbasis Desa.

SDGs 9: Infrastruktur dan Inovasi Desa

a. Infrastruktur jalan desa/lingkungan.

b. Infrastruktur jalan usaha tani.

c. Pembangunan/pemeliharaan irigasi tersier.

SDGs 12:Konsumsi dan Produksi Desa Sadar

Lingkungan

a. Penyusunan Surat Keputusan/Peraturan Desa

tentang Kegiatan usaha yang ramah

lingkungan.

b. Fasilitasi pegembangan usaha pengelolaan

sampah desa.

SDGs 17: Kemitraan untuk Pembangunan

Desa

a. Membangun kerja sama antardesa.

b. Fasilitasi kerja sama usaha.

SDGs 18: Kelembagaan Desa Dinamis dan

Budaya Desa Adaptif

a. Pembentukan dan Pengembangan BUMDesa.

b. Peningkatan kapasitas pemerintah desa.

c. Peningkatan kompetensi dan operasional

lembaga masyarakat.

d. Fasilitasi musyawarah desa (musdes).

31 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

e. Pendataan SDGs Desa.

3. Mempertimbangkan variasi kondisi eksisting SDGs

Desa, sebaiknya desa masih diperkenankan

menggunakan Dana Desa untuk membiayai

kegiatan dan atau pencapaian SDGs Desa yang

berada di luar prioritas, dengan catatan sebagai

berikut:

a. Ditetapkan sebagai SDGs Desa/kegiatan

prioritas (dalam RPJMDes/RKPDes) karena

dinilai urgen, penting, dan memiliki skala

dampak yang luas (termasuk bila di lokasi

terjadi kondisi darurat).

b. Kegiatannya masih dalam skala kewenangan

desa.

c. Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat/

daerah, (termasuk bila ada tugas baru dalam

kondisi darurat).

d. Disetujui oleh Organisasi Pelaksana Daerah

(OPD) yang membina pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa.

4. Guna mempercepat pencapaian SDGs Desa, maka

perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi

kendala penentuan prioritas penggunaan Dana

Desa berbasis SDGs Desa, baik dalam aspek

pendataan SDGs Desa maupun perencanaan.

a. Dalam kontek pendataan perlu dilakukan hal-hal

sebagai berikut:

• Indikator SDGs Desa perlu diperjelas

konsepnya dan kuesioner perlu

disederhanakan sehingga mudah dipahami,

serta proses pengumpulan data dan input

datanya lebih mudah dilakukan.

32 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

• Aplikasi dan kapasitas server sebaiknya

sudah siap sebelum implementasi

pendataan SDGs Desa.

• Kapasitas server harus mencukupi sesuai

kebutuhan, dan kalau perlu dibuat

berjenjang. Artinya data dasar dapat diolah

pada server di kabupaten/provinsi. Jika

sudah jadi, data indikator SDGs Desa, baru

diintegrasikan dengan server pusat.

• Perluasan jaringan internet di setiap desa.

• Perlu petugas pendataan SDGs Desa yang

profesional. Untuk itu, dukungan

pemerintah daerah sangat diperlukan

termasuk dalam hal penerbitan Peraturan

bupati tentang pendataan SDGs Desa.

• Pendataan SDGs Desa harus dimulai secara

manual di tiap desa agar bila terjadi

masalah dalam aplikasi masih ada

berkasnya sehingga tidak perlu melakukan

pendataan ulang.

• Dalam konteks perencanaan, perlu

dilakukan hal-hal sebagai berikut:

• Untuk memudahkan desa merumuskan

kegiatan prioritas kegiatan, maka aplikasi

data SDGs Desa selain menampilkan data

kondisi eksisting SDGs Desa, sebaiknya

juga sekaligus memberikan rekomendasi

alternatif prioritas kegiatan untuk

mempercepat pencapaian SDGs Desa.

• Peraturan yang mengatur tentang

perencanaan pembangunan desa,

sebaiknya terintegrasi sehingga tidak

33 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

terjadi dualisme regulasi (antar berbagai

instansi), agar tidak menyulitkan

implementasi di tingkat desa.

• Sosialisasi regulasi tentang perencanaan

pembangunan desa, prioritas penggunaan

Dana Desa, dan SDGs Desa harus sampai

pada masyarakat dan perangkat/aparat

desa, sehingga mereka betul-betul

memahami konsep SDGs desa dan

manfaatnya serta cara mewujudkannya.

b. Dalam konteks perencanaan, perlu dilakukan

hal-hal sebagai berikut:

• Untuk memudahkan desa merumuskan

kegiatan prioritas kegiatan, maka aplikasi

data SDGs Desa selain menampilkan data

kondisi eksisting SDGs Desa, sebaiknya

juga sekaligus memberikan rekomendasi

alternatif prioritas kegiatan untuk

mempercepat pencapaian SDGs Desa.

• Peraturan yang mengatur tentang

perencanaan pembangunan desa,

sebaiknya terintegrasi sehingga tidak

terjadi dualisme regulasi (antar berbagai

instansi), agar tidak menyulitkan

implementasi di tingkat desa.

• Sosialisasi regulasi tentang perencanaan

pembangunan desa, prioritas penggunaan

Dana Desa, dan SDGs Desa harus sampai

pada masyarakat dan perangkat/aparat

desa, sehingga mereka betul-betul

memahami konsep SDGs desa dan

manfaatnya serta cara mewujudkannya.

34 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Kajian Peran Milenial

sebagai Cross-Cutting

Interpreter Dalam

Pembangunan Desa

1. Strategi Peningkatan Peran Milenial sebagai Cross-

Cutting Interpreter

a. Memberikan fasilitasi, pelatihan,

pendampingan, dan arahan dalam pengelolaan

potensi sumber daya alam sesuai 4 (empat)

karakter milenial (self development,

menyenangi pekerjaan yang fleksibel,

membutuhkan sosok yang mengarahkan, dan

tertarik menjadi entrepreneur) agar milenial

mampu berperan lebih aktif dan dapat menjalin

hubungan lebih luas sebagai cross-cutting

interpreter dalam pembangunan desa.

b. Memfasilitasi teknik pemasaran dan promosi

secara digital agar dapat meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan.

c. Perubahan sistem pendidikan dari konvensional

menjadi digitalisasi pendidikan dan pelatihan

atau dengan pendekatan teknologi.

d. Memberikan fasilitasi terhadap tenaga pengajar

untuk meningkatkan pengetahuan dan

penguasaan teknologi digital.

e. Meningkatkan pengetahuan milenial tentang

ancaman bencana alam dengan memanfaatkan

teknologi.

f. Dalam pengembangan kapasitas milenial

sebagai cross-cutting interpreter harus melalui

pendekatan karakter milenial dan potensi

sumber daya alam yang dapat dikembangkan.

2. Strategi Menggerakan Kaum Milenial Desa

a. Memahami karakter milenial yang

membutuhkan sosok pemimpin yang dapat

mengarahkan bukan mendikte.

35 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

b. Melibatkan kaum milenial dalam setiap

kegiatan desa, mulai perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi agar

pembangunan dapat dilaksanakan secara

partisipatif.

c. Memberikan keleluasaan pada kaum milenial

untuk mengembangkan kreativitas sesuai

dengan karakter dan passion masing-masing

milenial.

d. Membangun sinergi sesepuh desa, perangkat

desa, tokoh agama dengan kaum milenial desa

dan organisasi kepemudaan agar terjalin

hubungan yang harmoni.

e. Melakukan pertemuan rutin antara aparat,

tokoh masyarakat, pemuka agama dengan

kaum milenial untuk mendengarkan ide dan

masukan dari kaum milenial.

f. Melibatkan seluruh organisasi sosial

kepemudaan dalam melaksanakan

pembangunan, ketertiban dan keamanan desa.

g. Melakukan pelatihan dan fasilitasi akses

permodalan, promosi dan pemasaran produk

inovasi.

BIDANG EKONOMI DAN INVESTASI

Kajian Strategi

Pengembangan Ekonomi

dan Investasi Desa dalam

Mendukung Percepatan

Desa di Era Digital

1. Perlu adanya dukungan dan kerja sama dari

berbagai pihak dalam hal pendanaan, pihak swasta,

akademisi maupun masyarakat.

2. Sinergi dengan program desa broadband terpadu

dengan menitikberatkan pada pengembangan

aplikasi digital yang terutama pada desa-desa

dengan karakteristik yang sama.

36 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

3. Koordinasi pemerintah dengan Bank Indonesia,

Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin

Simpanan dilakukan sebagai stimulus penguatan

modal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) guna

mempermudah penguatan modal melalui kredit

perbankan. Selain itu, Bank Indonesia menetapkan

target rasio kredit BUMDes/UMKM untuk

mendukung program pemerintah dalam

membangun BUMDes/UMKM. Hadirnya RIM dapat

memperlebar ruang gerak bank dalam

menyalurkan kredit bagi BUMDes/UMKM. Setelah

diberlakukan Rasio Intermediasi Makroprudensial

(RIM) terjadi peningkatan pada kredit

BUMDes/UMKM. Walaupun ada kelonggaran, bank

harus tetap melakukan prinsip kehati-hatian dalam

penyaluran kredit BUMDes/UMKM, serta

memisahkan kredit BUMDes/UMKM yang

menyertakan jaminan dengan yang tidak

menyertakan jaminan guna mempermudah

pemisahan risiko kredit macet.

Kajian Studi Pemanfaatan

Aplikasi SMART Desa 247

Mendukung Pengngkatan

Kecerdasaan, Partisipasi,

Kesejahteraan, dan

Kerjsama Kelembagaan

Warga Desa

1. Penerapan pengembangan desa cerdas harus

diikuti dengan pemenuhan kebutuhan sinyal

internet desa, duta dan kader digital desa, aplikasi

daigital website desa dan applikasi warga desa

yang terintegrasi;

2. Kerja sama antar lembaga untuk mewujudkan desa

cerdas dengan fokus pelayanan dan keterbukaan

informasi publik dan BUMDes on boarding serta

kerja sama peningkatan BUMDes dengan swasta;

3. Perlu segera dilaksanakan gerakan pembukaan

rekening masal warga desa secara digital, untuk

37 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

menunjang kemudahan transaksi, e-commerce,

akses permodalan dan akses promosi; dan

4. Perlu dibuatkan petunjuk teknis dari UKE 1

Dirketorat Jenderal Ekonomi dan Investasi Desa

tentang gerakan desa cerdas, untuk memudahkan

dan menegaskan kepala desa mengembangkan

desa cerdas.

Kajian Pemanfaatan

Teknologi Digital Guna

Mempromosikan Desa

Wisata

1. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

a. Memfasilitasi peningkatan kapasitas kepada

pengelola desa wisata dan para penggiat desa

wisata sehingga mampu memanfaatkan

teknologi digital sebagai media promosi

(pembuatan konten: gambar, video, narasi,

pemanfaatan media sosial, dan website).

b. Merevisi Rencana Induk Pengembangan

Pariwisata daerah (RIPPARDA) dengan

mempertimbangkan status Kawasan Widosari di

Desa Ngargosari yang telah ditetapkan sebagai

Geoheritage dan rencana pembangunan

Borobudur Highland sebagai destinasi baru di

Kawasan Menoreh.

2. Pemerintah Kelurahan Ngargosari

a. Mengarusutamakan pariwisata sebagai pilar

pembangunan. Sebagai bentuk komitmen dan

tanggung jawab, rencana program, kegiatan

dan anggaran pembangunan pariwisata harus

termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMDES), Rencana Kerja Tahunan

(RKT), dan Rencana Anggaran Pembangunan

Desa (APBDES).

b. Fasilitasi kerja sama antardesa diantara

pengelola wisata desa di Kawasan Menoreh

38 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

untuk membangun kemitraan kegiatan promosi

dan pemasaran digital.

c. Sebagai media dan saluran promosi dan

pemasaran desa wisata.

3. Pengeloa Desa Wisata “Widosari” Ngargosari

a. Promosi

• Menyusun strategi pemasaran dan promosi

digital destinasi wisata (jenis produk wisata,

bentuk, narasi, dan media promosi); dan

• Menetapkan pengelola media promosi digital

(website administrator).

b. Pengelolaan Destinasi

• Segera menyusun masterplan strategi

pembangunan pariwisata berkelanjutan,

dokumen pengelolaan dampak

pengunjung, dokumen sebagai pedoman

bagi berbagai pihak untuk menerapkan

prinsip dasar pengelolaan destinasi

berkelanjutan.

• Pengelola Desa Wisata segera melakukan

konsultasi dengan para pihak (Dinas

Pariwisata, Dinas Energi, Sumberdaya

Mineral dan Gas) untuk pertimbangan

penyusunan Detail Desain Pengembangan

Kawasan Widosari sebagai destinasi

Geowisata.

BIDANG DAERAH TERTINGGAL

Kajian Potensi Ekologi,

Sosial Budaya, dan

Ekonomi dalam

Mendukung Percepatan

1. Dalam rangka intervensi kebijakan untuk

mempercepat pengentasan daerah tertinggal agar

ketiga potensi (ekologi, sosial budaya dan

ekonomi) dilakukan secara bersama-sama dan

simultan. Meski demikian faktor ekologi menjadi

39 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Pembangunan Daerah

Tertinggal

kunci dalam pengentasan daerah tertinggal.

Permasalahan ekologi terkait infrastruktur

pertanian mendesak agar segera dipulihkan untuk

menghidupkan usaha tani. Infrastruktur dapat

dibagi dua, yaitu sarana dan prasarana pertanian

seperti lahan, sistem pengairan, jalan, jembatan,

lumbung, dan lain sebagainya. Sedangkan

infrastruktur sosial (kelembagaan) tak kalah

pentingnya untuk diaktifkan kembali, seperti

kelompok tani, gabungan kelompok tani, informasi

pertanian, dan lain-lain.

2. Luas wilayah Kabupaten Sigi 70% merupakan

hutan hal ini dapat dimanfaatkan secara bijak untuk

pertanian oleh masyarakat dalam rangka

peningkatan pendapatan dan pemenuhuan gizi

keluarga pasca bencana. Pola atau model

pemanfaatan lahan hutan dapat berupa Hutan

Desa, Hutan Kemasyarakatan, Pengelolaan Hutan

Bersama Masyarakat (PHBM), Hutan Rakyat, Hutan

Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemitraan, Hutan

Hak dan Pengelolaan Kolaborasi–Zona Khusus. Ada

pila pengelolaan hutan model lainnya seperti Hutan

Adat, Sistem Hutan Kerakyatan (SHK) dan

Kehutanan Masyarakat (KhM).

3. Kabupaten Sigi merupakan kabupaten daerah

tertinggal masuk ke dalam zona kebencanaan

karena pernah mengalami likuifaksi dan gempa

pada tahun 2018. Untuk itu perlu disusun atau

direviu kebijakan penanggulangan bencana (2021

s.d. 2024) yang berisi penguatan penguatan

penannggulangan bencana yang efektif dan sinergi

40 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

program kegiatan daerah dan

kementerian/lembaga serta swasta.

4. Pengembangan ekonomi masyarakat lebih

diarahkan pada pengembangan potensi desa

dengan pemanfaatan Dana Desa secara efektif

dengan proporsi untuk pengembangan UMKM 70%

dan infrastruktur 30%. Karena rata-rata Dana Desa

untuk UMKM di Kabupaten Sigi masih rendah yaitu

sekitar 4% s.d. 9%. E-commerce untuk

perdagangan UMKM berbasis Informasi Teknologi

sudah harus dikembangkan terutama untuk kaum

milenial.

Kajian Percepatan

Pembangunan Daerah

Tertinggal di Kawasan

Perbatasan Berbasis SDGs

Desa (Kasus Kawasan

Kombut Kabupaten Boven

Digoel Provinsi Papua)

1. Sepuluh SDGs Desa (SDGs Desa 1, SDGs Desa 2,

SDGs Desa 3, SDGs Desa 4, SDGs Desa 6, SDGs

Desa 7, SDGs Desa 8, SDGs Desa 9, SDGs Desa

17, SDGs Desa 18) harus diprioritaskan untuk

mempercepat pengembangan Kawasan Perbatasan

Kombut berbasis SDGs Desa.

2. Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan

stakeholder lain perlu memberikan

dukungan/intervensi terhadap sebagian kegiatan

prioritas untuk pencapaian kesepuluh SDGs Desa

yang belum diprogramkan oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten. Usulan kegiatan prioritas

yang belum diprogramkan tersebut sebagai

berikut:

• Pembangunan infrastruktur jalan meliputi: (1)

Peningkatan kualitas jalan dari kampung

Kawangtet dan Amuan menuju ibukota distrik;

dan (2) Peningkatan kualitas jalan dari

ibukota distrik menuju ibukota Kabupaten.

41 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

• Penyediaan sarana transportasi terutama dari

ibukota distrik ke ibukota kabupaten.

• Pemeliharaan Base Transceiver Station (BTS)

dan penyadaran masyarakat untuk menjaga

BTS di semua kampung.

• Pembanguan listrik dan peningkatan waktu

nyala listrik menjadi 24 jam di Kampung

Kombut dan Mokbiran.

• Perbaikan gedung Sekolah Dasar dan

penambahan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS)

di Kawangtet.

• Penyediaan fasilitas air bersih di musim

kemarau.

• Pengembangan satu kelembagaan ekonomi

(seperti BUMDesa Bersama) untuk 4 (empat)

kampung;

• Pengembangan komoditas unggulan (karet dan

kopi).

• Pengembangan tanaman pangan berkelanjutan

di semua kampung.

• Pengembangan usaha mikro sektor

perdagangan kebutuhan pokok.

• Pelatihan Manajemen Pemerintahan dan

Pembangunan Kampung bagi Pemerintah

Kampung.

• Pelatihan Peningkatan kompetensi tentang

SDGs Desa untuk pendamping dan

pemerintah kampung.

3. Dalam rangka percepatan pengembangan Kawasan

Perbatasan Kombut berbasis SDGs Desa, usulan

kegiatan prioritas sebagaimana tersebut dalam

poin 2 perlu disosialisasikan agar pemerintah

42 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,

dan stakeholder lainnya dapat mengambil peran

untuk mengisi dan melaksanakan kegiatan

tersebut sehingga terjadi sinkronisasi dalam

mewujudkan pencapaian pembanguan kawasan

perbatasan berbasis SDGs Desa.

Kajian Pemberdayaan

Perempuan di Daerah

Tertinggal (Studi Kasus

Pengolahan Jambu Mete di

Provinsi Nusa Tenggara

Timur)

a. Diperlukan campur tangan pihak pemerintah

setempat dalam hal menyediakan media

pemasaran karena yang menjadi kendala selama ini

adalah tempat untuk memasarkan produknya agar

bisa dipasarkan secara berkesinambungan.

b. Inovasi teknologi harus terus diupayakan sebagai

langkah penting dan strategis dalam membantu

petani jambu mete untuk meningkatkan produksi

dan pendapatan, baik kualitas maupun kuantitas,

walaupun kondisi petani masih jauh dari yang

diharapkan, karena dukungan untuk memperbaiki

kondisi tersebut tidak terlepas dari pengambil

kebijakan.

c. Perlu adanya program pemberdayaan perempuan

melalui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal

yaitu produk samping dalam pegolahan jambu mete

sebagai nilai tambah.

d. Untuk memperbaiki kondisi masyarakat di daerah

tertinggal, maka dibutuhkan kebijakan yang tidak

hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas

dalam luasan lahan atau melihat ukuran fisik saja,

tetapi juga harus memperhatikan permasalahan

sosial budaya masyarakat setempat.

BIDANG TRANSMIGRASI

Kajian Studi Mekanisme

Kolaborasi Pentahelix

1. Penerapan konsep kerja sama pentahelix

sebaiknya segera dibuatkan “payung hukumnya”

43 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Dalam Reviltalisasi

Kawasan Transmigrasi

dalam bentuk “peraturan menteri” atau “peraturan

bupati”, untuk memberikan kepastian hukum atas

kerjasama yang dibangun oleh 5 (lima) pihak

pemangku kepentingan di daerah, untuk

mendukung pembangunan kawasan transmigrasi.

2. Konsep pentahelix yang potensial diterapkan di

Kabupaten Muna, untuk pengembangan Kawasan

Transmigrasi Mutiara, sebaiknya benar-benar

dijadikan “proyek percontohan” hingga berhasil.

Selanjutnya dapat direplikasi untuk pengembangan

(revitalisasi) kawasan-kawasan lain yang

berindikasi “mangkrak”.

3. Faktor paling menentukan yang perlu dilakukan

agar pengembangan kawasan transmigrasi melalui

kolaborasi penta helix tetap berjalan adalah adanya

dukungan politik anggaran. Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

harus memiliki kemampuan lobby politik anggaran

di parlemen (DPR) agar transmigrasi ke depan

tetap eksis dan mendapat dukungan pembiayaan

yang memadai.

Studi Kerja Sama

Antardesa Mendukung

Revitalisasi Kawasan

Transmigrasi

1. Para perencana baik di tingkat pusat maupun

daerah dalam menyusun rencana pembangunn

kawasan perlu mempertimbangkan isu modal sosial

yang diterjemahkan dalam program dan kegiatan.

2. Penempatan pendamping kawasan transmigarsi

yang tugasnya tidak hanya pendampingan dalam

bidang ekonomi dan sarana prasarana

(pembangunan fisik) tetapi juga untuk

memanfaatkan modal sosial yang ada di

desa/kawasan.

44 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

3. Peningkatan kapasitas para perencana dan para

pendamping (Penggerak Swadaya Masyarakat dan

Pendamping Kawasan Transmigrasi) agar ada

kesepahaman bersama dalam menggerakan dan

memanfaatkan modal sosial yang ada di

desa/kawasan untuk revitalisasi kawasan

transmigrasi melalui pelatihan/bimbingan teknis.

4. Pelatihan kepada kelompok masyarakat yang ada di

desa untuk menambah pengetahuan/wawasan

masyarakat terhadap pentingnya modal sosial

(relasi, kepercayaan dan norma) dalam

pembangunan kawasan transmigrasi dan

pembentukan karakter masyarakat (jujur,

solidaritas, disiplin dan tanggung jawab) sehingga

masyarakat mempunyai perilaku yang mendukung

untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain.

5. Perlu dikembangkan digital trust yang tidak hanya

pada orientasi pelayan publik dan pemerintahan

tetapi juga pada sektor perdaganngan/e-

commerce, agar produk yang dihasilkan dapat

terhubung dengan jangkauan yang lebih luas.

6. Perlu advokasi kepada para pelaku budaya di

kawasan transmigrasi, agar mereka memahami

bahwa keunikan budaya lokal merupakan modal

untuk meningkatkan daya saing kawasan

transmigrasi.

Kajian Pengembangan

Food Estate Melalui

Transmigrasi Mendukung

Ketahanan Pangan

Nasional Tahun 2021

a. Dalam rangka mengintegrasikan kawasan

transmigrasi dalam rencana pengembangan

kawasan Food Estate, diperlukan upaya lebih lanjut

untuk melakukan arahan zonasi yang

memperhatikan perlindungan terhadap ekosistem

hutan dan gambut, serta arahan pengembangan

45 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

usaha pokok transmigrasi berbasis pertanian

terintegrasi. Arahan ini juga perlu memperlihatkan

keterkaitan program dan kegiatan pengembangan

kawasan pada aspek hulu, on-farm, hilir dan

penunjang serta terintegrasi dengan sektor

pendukung lainnya.

b. Para perencana dan penyusun program perlu

mengembangkan pola usaha pokok transmigrasi

yang merupakan gabungan untuk semua komoditas

yang ada di dalam satu sub sektor (tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan atau

peternakan); atau gabungan beberapa komoditas

dalam satu sub sektor atau pola integrasi antar sub

sektor; dan pengembangan usaha sekunder dan

tersier yang menjadi bagian dari sistem pertanian

industrial.

c. Diperlukan reformulasi kebijakan transmigrasi

secara substansial, yaitu mengembangkan

pendekatan Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT)

yang lebih mendorong pada penguatan lokal untuk

mewujudkan arahan nasional (pendekatan micro to

macro). Salah satu alternatif kebijakan dengan

pendekatan micro to macro tersebut adalah melalui

penguatan modal sosial masyarakat.

b. Persentase Kajian yang Diimplementasikan

Dalam rangka pengimplementasian kajian kebijakan yang telah di susun

pada Unit Kerja Eselon I di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi, maka pada tanggal 13 s.d 14 Desember 2021

telah diadakan Workshop Penyebarluasan Hasil Kajian Kebijakan, di Bogor,

Jawa Barat. Pada kegiatan tersebut, masing-masing Ketua Tim Kajian,

mempresentasikan hasil rekomendasi kajian kebijakan yang diperoleh

46 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

selama kegiatan Tahun 2021. Setelah itu, peserta UKE I, mengisi berita

acara terkait, kajian mana yang akan diimplementasikan dalam

penyusunan perencanaan. Adapun upaya dalam pencapaian IKU tersebut

adalah:

• Menyusun rekomendasi kebijakan sesuai dengan kebutuhan Unit Kerja

Eselon I dalam membuat perencanaan; dan

• Melibatkan seluruh stakeholder dalam penyusunan rekomendasi

kebijakan.

3. Kendala dan Solusi dalam Pencapaian Kinerja

Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2021 untuk mencapai indikator kinerja

utama, Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi menghadapi beberapa kendala, diantaranya

sebagai berikut:

a. Kegiatan pengumpulan data ke lapangan terhambat, karena kebijakan

pemerintah yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

dalam mencegah penyebarluasaan COVID-19, selain itu, masih adanya

sistem Work Form Home (WFH), yang menyulitkan koordinasi antar tim.

b. Adanya refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19 mengakibatkan

adanya beberapa kegiatan yang dibatalkan, sehingga berpengaruh pada

output kegiatan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Untuk menangani hambatan tersebut, berikut alternatif solusi selama Tahun

2021:

a. Kegiatan yang bersifat rapat masih dapat dilaksanakan dengan metode

Zoom Meeting.

b. Melaksanakan penggunaan anggaran sesuai dengan prioritas.

B. ANALISA DATA EFISENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

Efisiensi penggunaan sumber daya yang mendukung pencapaian kinerja

diidentifikasi melalui factor sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.

a. Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM)

47 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Jumlah SDM Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi sampai dengan 31 Desember 2021 sebanyak 56

orang. Keterbatasan sumber daya (terutama staf administrasi) berimplikasi

pada beban kerja yang cukup tinggi sehinga dibutuhkan optimalisasi

pemanfaatan SDM untuk melaksanakan program dan kegiatan Tahun 2021

dengan baik.

b. Keuangan

Efisiensi penggunaan sumber daya keuangan Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam tahun 2021

diperoleh jika persentase capaian kinerja lebih besar daripada persentase

penggunaan dana. Efisensi penggunaan sumber daya keuangan Pusat

Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi dalam mendukung pencapaian Badan Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2021 disajikan

dalam Tabel 3.5 sebagai berikut:

48 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Tabel 3. 5 Efisensi Keuangan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

ANGGARAN (RP)

REALISASI (RP)

% PENGGUNAAN

ANGGARAN

% CAPAIAN KINERJA

EFISIENSI PENGGUNAAN

ANGGARAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tersedianya Kajian

Pengembangan

Kebijakan

Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi

sebagai dasar

pelaksanaan

kebijakan

kementerian.

Persentase kajian

yang disusun.

2.807.110.000 2.778.058.994 98,97 100 1,04

Persentase kajian

yang

diimplementasikan.

427.890.000 422.310.814 98,70 100 1,32

49 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Dari data diatas dapat disimpulkan secara umum Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah mengefisienkan dan

mengefektifkan penggunaan sumber daya keuangan dimana capaian kinerja diatas

IKU yang diperjanjikan lebih besar daripada penggunaan anggarannya.

C. REALISASI ANGGARAN

Pagu anggaran untuk mencpaia sasaran kegiatan Pusat Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 sebesar

Rp3.235.000.000 (Tiga Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta Rupiah), sedangkan

realisasi anggaran Tahun 2021 sebesar Rp3.200.369.808 (Tiga Milyar Dua Ratus

Juta Tiga Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Delapan Rupiah) atau

98,92%.

50 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Capaian Kinerja

Sasaran kegiatan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi adalah Tersedianya Kajian Pengembangan

Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai

dasar pelaksanaan kebijakan Kementerian, terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja

dan 2 (dua) indikator kinerja telah mencapai target yaitu tersusunnya 12 (dua

belas) kajian rekomendasi kebijakan untuk diimplementasikan oleh Unit Kerja

Eselon I di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, telah tersusun

dan diimplementasikan sebagai bahan masukan.

2. Efisiensi Penggunaan Anggaran

Penggunaan anggaran dalam pencapaian target IKU pada umumnya telah

berjalan secara efisien, yaitu bahwa persentase capaian indikator kinerja lebih

besar dari persentase realisasi anggaran yang digunakan dalam masing-masing

IKU.

3. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran Pusat Pengembangan Kebijaka Tahun 2020 sebesar Rp.

3.200.369.808 (Tiga Milyar Dua Ratus Juta Tiga Ratus Enam Puluh Sembilan

Ribu Delapan Ratus Delapan Rupiah) atau 98,92% dari pagu anggaran Tahun

2021 sebesar 3.235.000.000 (Tiga Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta

Rupiah).

B. SARAN

Dalam rangka peningkatan kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan

Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di masa mendatang maka beberapa hal

yang dilakukan sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia terutama pada Jabatan Fungsional

di Lingkungan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah

51 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

Tertinggal dan Transmigrasi melalui pelatihan yang sesuai dengan

kompetensinya

2. Peningkatan koordinasi dan Kerja Sama dengan Unit Kerja Eselon I di

lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi, serta instansi/lembaga terkait dalam penyusunan rekomendasi

kebijakan sesuai dengan kebutuhan.

3. Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan hasil kajian kebijakan yang dapat

digunakan untuk bahan dalam perencanaan atau pengembangan bidang desa,

bidang ekonomi investasi, bidang daerah tertinggal, dan bidang transmigrasi.

4. Melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian kinerja secara berkala.

52 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021

LAMPIRAN

1

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sekretariat Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi (BPIDDTT) merupakan salah satu Unit Kerja Eselon II pada Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang

bertugas melaksanakan pelayanan administratif dan teknis, koordinasi pelaksanaan

tugas unit organisasi, serta urusan umum dan kerumahtanggan. Berdasarkan

Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor

30 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Sekretariat BPIDDTT

memiliki 10 (sepuluh) IKU dengan 4 (empat) sasaran kegiatan. Berikut data capaian

IKU Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021.

Tabel Capaian IKU Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021

NO IKU TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN IKU

1 Persentase Nilai Hasil Penilaian

Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) di BPIDDTT

74% 84% 113%

2 Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi

dan Pejabat Administrasi di

lingkungan BPI yang mengikuti

pengembangan kompetensi per

tahun

30% 50% 167%

3 Persentase Pejabat Fungsional di

lingkungan BPI yang mengikuti

pengembangan kompetensi per

tahun

30% 59,17% 197%

4 Opini atas Pengendalian internal

atas Laporan Keuangan dan BMN

Badan Pengembangan dan

Informasi berdasarkan Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) dari

EFEKTIF EFEKTIF 100%

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

iii

NO IKU TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN IKU

hasil evaluasi Aparat Pengawas

Intern Pemerintah (APIP)/Tim

Penilai PIPK UKE I

5 Nilai SAKIP Badan Pengembangan

dan Informasi

80 80,53 101%

6 Nilai Kinerja atas Pelaksanaan

Rencana Kerja dan Anggaran Badan

Pengembangan dan Informasi

89 88,24 99%

7 Nilai atas Indikator Kinerja

Pelaksanaan Anggaran Badan

Pengembangan dan Informasi

92 81,20 88%

8 Tingkat penerapan pengendalian

intern Badan Pengembangan dan

Informasi

3 3,071 102%

9 Tingkat kepuasan aparatur lingkup

Badan Pengembangan dan

Informasi atas dukungan

manajemen

4 4 100%

10 Jumlah kebijakan dan regulasi

Badan Pengembangan dan

Informasi

4 2 50%

Sekretariat BPIDDTT terdiri dari 4 (empat) Kelompok Substansi yaitu Kelompok

Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan;

Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara; Kelompok

Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi;

dan Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan, serta 1

(satu) Bagian Umum dan Rumah Tangga yang bertugas melaksanakan urusan

umum dan kerumahtanggan.

Sekretariat BPIDDTT mendapatkan pagu awal anggaran sebesar

Rp.44.488.683.000 (Empat Puluh Empat Miliar Empat Ratus Delapan Puluh

Delapan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) dan mengalami 1 (satu)

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

iv

kali realokasi penambahan anggaran untuk dukungan manajemen Sekretariat

BPIDDTT dan 3 (tiga) kali refocusing anggaran akibat penanganan Pandemi Covid-

19 sehingga pagu akhir anggaran Sekretariat BPIDDTT sebesar

Rp.47.363.184.000 (Empat Puluh Tujuh Miliar Tiga Ratus Enam Puluh Tiga Juta

Seratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah). Realisasi anggaran Sekretariat BPIDDTT

per 31 Desember 2021 sebesar Rp.46.113.229.093 (Empat Puluh Enam Miliar

Seratus Tiga Belas Juta Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Sembilan Puluh Tiga

Rupiah) atau 97,36%.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas dan Fungsi 2

C. Struktur Organisasi 3

D. Maksud dan Tujuan 8

E. Permasalahan Utama (Strategic Issued) 9

F. Sistematika Penyajian 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA 11

A. Rencana Strategis Sekretariat BPIDDTT Tahun 2020-2024 11

B. Perjanjian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 16

A. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT 16

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021 18

2. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan

serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan 33

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 35

4. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan

Pencapaian Indikator Kinerja 36

B. Kinerja Anggaran Sekretariat BPIDDTT 37

BAB IV PENUTUP 41

A. Kesimpulan 41

B. Saran 41

LAMPIRAN 43

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Sekretariat BPIDDTT Berdasarkan

Klasifikasi Jabatan

6

Tabel 1.2. Jumlah Pegawai PNS Jabatan Fungsional Tertentu

Sekretariat BPIDDTT Berdasarkan Kelompok Substansi

6

Tabel 1.3. Jumlah Pegawai PNS Jabatan Fungsional Umum Sekretariat

BPIDDTT Berdasarkan Kelompok Substansi

7

Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT 12

Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT beserta

Pagu Anggaran Tahun 2021

14

Tabel 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 16

Tabel 3.2. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,

Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2021

18

Tabel 3.3. Capaian Nilai Kinerja Unit (NKU) di lingkungan BPIDDTT

Tahun 2021

20

Tabel 3.4. Nilai SMART UKE I BPIDTT Tahun 2021 berdasarkan

Indikator Capaian

21

Tabel 3.5. Rincian Nilai SPIP BPIDDTT Tahun 2021 22

Tabel 3.6. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan

dan BMN Tahun 2021

24

Tabel 3.7. Capaian IKPA Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 26

Tabel 3.8. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pembinaan Hukum,

Ortala, dan Reformasi Birokrasi Tahun 2021

27

Tabel 3.9. Hasil Pengisian Matriks Lembar Kerja Evaluasi BPIDDTT

Tahun 2021

28

Tabel 3.10. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pengelolaan

Kepegawaian dan Persuratan Tahun 2021

31

Tabel 3.11. Capaian Kinerja Bagian Umum dan Rumah Tangga Tahun

2021

33

Tabel 3.12. Realisasi Anggaran Sekretariat BPIDDTT berdasarkan IKU

Tahun 2021

38

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat BPIDDTT 5

Gambar 1.2. Perbandingan Jumlah JFT dan JFU Berdasarkan Kelompok

Substansi 8

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 15

Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan

Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi (BPIDDTT) terdiri atas 5 (lima) Unit Kerja Eselon II yaitu

Sekretariat BPIDDTT; Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Pusat Data dan Informasi Pembangunan

Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan Pusat Penyusunan Keterpaduan

Rencana Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Sekretariat

BPIDDTT melaksanakan program dukungan manajemen berupa pelayanan

administratif dan koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi.

Sekretariat BPIDDTT dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung

4 (empat) kelompok substansi yaitu Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,

Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan; Kelompok Substansi Pengelolaan

Keuangan dan Barang Milik Negara; Kelompok Substansi Pembinaan Hukum,

Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi; dan Kelompok Substansi

Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

mengamanatkan penyusunan Laporan Kinerja sebagai bentuk akuntabilitas dari

pelaksanaan tugas dan fungsi instansi atas pelaksanaan anggaran. Sekretariat

BPIDDTT melakukan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 tentang

Pedoman Penerapan SAKIP di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Implementasi SAKIP di lingkungan Sekretariat BPIDDTT memperhatikan

tahap perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja,

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

2

pengelolaan data kinerja, pelaporan SAKIP, serta reviu dan evaluasi kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 merupakan

bagian dari penerapan SAKIP dan diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi

untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun

2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan

Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi, Sekretariat BPIDDTT memiliki tugas dan fungsi sebagai

berikut:

1. Tugas Sekretariat BPIDDTT

Melaksanakan pelayanan administratif dan teknis, koordinasi pelaksanaan

tugas unit organisasi, serta urusan umum dan kerumahtanggaan di

lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi

2. Fungsi Sekretariat BPIDDTT

Sekretariat BPIDDTT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi, dan

pelaporan Badan;

b. Koordinasi dan pembinaan pengelolaan keuangan dan barang milik

negara di lingkungan Badan;

c. Pembinaan hukum dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-

undangan di lingkungan Badan;

d. Pengelolaan urusan kepegawaian Badan;

e. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan organisasi, tata laksana, dan

reformasi birokrasi Badan; dan

f. Pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan Badan.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

3

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun

2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan

Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi Pasal 238, Sekretariat BPIDDTT terdiri atas Bagian Umum dan

Rumah Tangga, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Umum dan Rumah

Tangga menyelenggarakan fungsi:

a) pelaksanaan urusan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran,

pelaporan kinerja, koordinasi data dan informasi, koordinasi administrasi

penerapan sistem pengendalian intern, administrasi kepegawaian,

ketatalaksanaan, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara,

serta urusan tata persuratan, kearsipan Sekretariat Badan; dan

b) pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Badan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun

2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan

Tugas Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan

Transmigrasi Pasal 480, Sekretariat BPIDDTT terdiri atas:

1. Kelompok substansi penyusunan kebijakan, rencana, program,

evaluasi, dan pelaporan

Memiliki tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional di bidang

koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan penyusunan kebijakan

teknis, rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan Badan,

dan terdiri atas:

a) sub kelompok substansi penyusunan kebijakan, rencana, program dan

anggaran yang mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan

fungsional dalam pelaksanaan koordinasi, pembinaan, dan pemberian

dukungan di bidang penyusunan kebijakan teknis, rencana, program dan

anggaran Badan.

b) sub kelompok substansi pengelolaan data dan informasi yang mempunyai

tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

4

koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan di bidang pengelolaan

data dan pelayanan informasi Badan.

c) sub kelompok substansi pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam

pelaksanaan koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan di bidang

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Badan.

2. Kelompok substansi pengelolaan keuangan dan barang milik negara

Memiliki tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

pelaksanaan koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan pengelolaan

keuangan dan barang milik negara Badan, dan terdiri atas:

a) sub kelompok substansi pelaksanaan anggaran dan perbendaharaan yang

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam

pelaksanaan koordinasi dan pembinaan penatalaksanaan anggaran,

pengujian dan penerbitan surat perintah membayar, penyelesaian

tuntutan perbendahaan dan tututan ganti rugi, pengelolaan penerimaan

negara bukan pajak, serta penatausahaan keuangan Badan.

b) sub kelompok substansi akuntansi dan pelaporan keuangan dan barang

milik negara yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan

fungsional dalam melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pemberian

dukungan pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan dan

barang milik Negara Badan.

3. Kelompok substansi pembinaan hukum, organisasi, tata laksana,

dan reformasi birokrasi

Memiliki tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

pelaksanaan pembinaan hukum, koordinasi penyusunan peraturan

perundang-undangan dan instrumen hukum, pembinaan organisasi dan tata

laksana, serta penerapan reformasi birokrasi Badan, dan terdiri atas:

a) sub kelompok substansi pembinaan hukum yang mempunyai tugas

melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan

penyuluhan, pertimbangan, dan advokasi hukum, bimbingan penerapan

peraturan perundang-undangan, dan penyusunan peraturan perundang-

undangan di lingkungan Badan.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

5

b) sub kelompok substansi organisasi, tata laksana, dan reformasi birokrasi

yang mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional

dalam pengembangan organisasi dan tata laksana, serta penerapan

reformasi birokrasi di lingkungan Badan.

4. Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan

Persuratan

Memiliki tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam

pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian dan tata persuratan Badan,

dan terdiri atas:

a) sub kelompok substansi kepegawaian yang mempunyai tugas melakukan

pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan perencanaan

pegawai, pengelolaan tata usaha kepegawaian, pelayanan kepegawaian,

pengembangan pegawai, dan pembinaan disiplin pegawai Badan.

b) sub kelompok tata persuratan dan kearsipan yang mempunyai tugas

melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan

koordinasi dan fasilitasi pengelolaan tata persuratan dan kearsipan Badan.

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat BPIDDTT

Sekretaris Badan

Pengembangan dan Informasi Desa,

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,

Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan

Kelompok Substansi Pengelolaan

Keuangan dan BMN

Kelompok Substansi Pembinaan Hukum,

Ortala, dan Reformasi Birokrasi

Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan

Persuratan

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

Kepala Bagian Umum dan Rumah Tangga

Kepala Subbagian Rumah Tangga dan

Perlengkapan

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

6

Dalam mendukung penyelenggaran tugas dan fungsi, Sekretariat BPIDDTT

memiliki pegawai sebanyak 96 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)

sebanyak 39 orang, Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak

34 orang dan Pramubakti sebanyak 23 orang, dengan rincian pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Sekretariat BPIDDTT Berdasarkan Klasifikasi Jabatan

No Jabatan Jumlah

(Orang)

1 Jabatan Tinggi Pratama (Eselon II) 1

2 Jabatan Tinggi Administrator (Eselon III) 1

3 Jabatan Pengawas (Eselon IV) 1

4 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 19

5 Jabatan Fungsional Umum (JFU) 17

6 Jabatan Tenaga Penunjang (PPNPN) 34

7 Pramubakti 23

Total 96

Tabel 1.2. Jumlah Pegawai PNS Jabatan Fungsional Tertentu Sekretariat

BPIDDTT Berdasarkan Kelompok Substansi

No Jabatan

Kelompok Substansi

Jumlah Rencana

Program

dan Evalap

Keuangan

dan BMN

Kepegawaian

dan

Persuratan

Hukum,

Ortala,

dan RB

1 Perencana 4 1 1 - 6

2 Analis Pengelola

Keuangan dan APBN

- 2 - - 2

3 Statistisi 4 - - - 4

4 Analis Hukum - - - 2 2

5 Perancang Peraturan

Perundang-undangan

- - - 1 1

6 Analis SDM Aparatur - - 3 - 3

7 Analis Kepegawaian - - 1 - 1

Jumlah 8 3 5 3 19

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

7

Tabel 1.3. Jumlah Pegawai PNS Jabatan Fungsional Umum Sekretariat BPIDDTT

Berdasarkan Kelompok Substansi

No Jabatan

Kelompok Substansi

Jumlah Rencana

Program

dan Evalap

Keuangan

dan BMN

Kepegawaian

dan

Persuratan

Hukum,

Ortala,

dan RB

1 Penyusunan

Program, Aanggaran,

dan Pelaporan

1 1 - - 2

2 Analis Pembangunan 1 - - - 1

3 Analis Keuangan - 4 - - 4

4 Analis Laporan

Keuangan

- 1 - - 1

5 Analis Produk Hukum - - - 1 1

6 Analis Organisasi - - - 1 1

7 Analis Pemerintah

Pusat

- - - 1 1

8 Pengolah Data - - 2 - 2

9 Analis Data dan

Informasi

1 - - - 1

10 Pengelola Keuangan - 3 - - 3

Jumlah 3 9 2 3 17

Berikut diberikan perbandingan jumlah pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)

dengan Jabatan Fungsional Umum (JFU) seperti pada Gambar 1.2.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

8

Gambar1.2. Perbandingan Jumlah JFT dan JFU Berdasarkan Kelompok Substansi

D. Maksud dan Tujuan

1. Maksud penyusunan Laporan SAKIP sebagai berikut:

a. Sebagai wujud nyata komitmen antara Sekretaris BPIDDT sebagai

penerima amanah dan Kepala BPIDDTT sebagai pemberi amanah untuk

menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

b. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran Sekretariat BPIDDTT.

c. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas capaian kinerja penerima amanah dalam

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. Tujuan penyusunan Laporan SAKIP sebagai berikut:

a. Pengukuran tingkat capaian kinerja dan penyerapan anggaran Sekretariat

BPIDDTT periode Tahun 2021.

b. ldentifikasi faktor penghambat dan faktor pendorong dalam pencapaian

kinerja dan penyerapan anggaran periode Tahun 2021.

c. Sebagai bahan evaluasi dalam rangka peningkatan pencapaian kinerja

yang telah ditetapkan pada periode Tahun 2021.

8

3

5

33

9

2

3

Rencana Program, danEvalap

Keuangan dan BMN Kepegawaian danPersuratan

Hukum, Ortala, dan RB

JFT JFU

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

9

E. Permasalahan Utama (Strategic Issued)

Adapun permasalahan yang dihadapi Sekretariat BPIDDTT adalah:

1. Belum terimplementasikan Bisnis Proses pelaksanaan kegiatan sehingga

kinerja antar subtansi belum sepenuhnya dapat bersinergi.

2. Belum tersusunnya dokumen-dokumen pedoman atau petunjuk pelaksanaan

yang lebih detail sebagai pedoman dalam proses perencanaan dan evaluasi

pencapaian target IKU Sekretariat BPIDDTT.

3. Kurangnya sarana dan prasarana dalam melaksanakan pengarsipan dan

masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengawal

pengarsipan dan tata persuratan, saat ini Sekretariat BPIDDTT belum

memiliki pegawai dengan Jabatan Fungsional Arsiparis.

4. Belum optimalnya pemahaman SDM terhadap rencana aksi PMPRB, rencana

aksi SAKIP dan rencana aksi SPIP sehingga tindak lanjut dari rencana aksi

mengalami keterlamabatan dan belum terintegrasi secara optimal.

5. Kurang adanya link and match antara kebutuhan kompetensi

untukmelaksanakan tugas dengan ketersediaan SDM aparatur. Hal ini terjadi

karena analisis jabatan serta pemetaan pejabat fungsional pada saat

penyetaraan pejabat struktural ke dalam jabatan fungsional, tidak dilakukan

secara cermat dan menyeluruh sehingga masih terdapat ketidaksesuaian

penempatan pejabat fungsional dan kekurangan sumber daya manusia pada

beberapa unit kerja.

F. Sistematika Penyajian

Sistematika Laporan Kinerja Sekretariat BPIDDTT berpedoman kepada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Reformasi dan Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Desa, PDT dan

Transmigrasi No. 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem

Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi,

serta hasil catatan reviu Laporan Kinerja dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

10

B. Tugas dan Fungsi

C. Strusktur Organisasi

D. Maksud dan Tujuan

E. Permasalahan Utama (Strategic Issue)

F. Sistematika Penyajian

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Sekretariat BPIDDTT Tahun 2020-2024

B. Perjanjian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021

2. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan

serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

4. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan

Pencapaian Indikator Kinerja

B. Kinerja Anggaran Sekretariat BPIDDTT

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

LAMPIRAN

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Sekretariat BPIDDTT Tahun 2020-2024

Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat BPIDDTT merupakan dokumen

perencanaan selama 5 (lima) tahun yang mencakup visi dan misi, tujuan,

sasaran strategis, arah kebijakan, program/kegiatan, target IKU, dan rencana

pendanaan kegiatan. Renstra Sekretariat BPIDDTT mengacu kepada Renstra

BPIDDTT untuk mendukung tercapainya sasaran strategis Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

1. Visi Sekretariat BPIDDTT

“Terwujudnya pelayanan publik, reformasi birokrasi, organisasi, dan tata

kelola yang berkualitas, bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi”

2. Misi Sekretariat BPIDDTT

Misi Sekretariat Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi (BPIDDTT) adalah :

a. Membangun etos kerja yang dinamis dalam mendorong terwujudnya

reformasi birokrasi;

b. Membangun organisasi dan tata kelola pemerintahan yang baik;

c. Membina sumber daya manusia yang berkompeten;

d. Mengelola keuangan BPI secara akuntabel;

e. Menyediakan layanan internal BPI yang efektif dan efisien; dan

f. Mengelola BMN BPI secara optimal dan akuntabel.

Target capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT tahun 2020 –

2024 dapat dilihat pada tabel 2.1.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

12

Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT

No Indikator Kinerja

Utama

Target Penanggung

Jawab 2021 2022 2023 2024

1 Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan

dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

74% 77% 80% 83% Substansi Hukum,

Ortala, dan RB

2 Persentase Pejabat

Pimpinan Tinggi dan

Pejabat Administrasi di lingkungan Badan

Pengembangan dan Informasi yang mengikuti

pengembangan

kompetensi per tahun

30% 40% 50% 60% Substansi

Kepegawaian dan

Persuratan

3 Persentase Pejabat

fungsional di lingkungan Badan Pengembangan

dan Informasi yang

mengikuti pengembangan kompetensi per tahun

30% 40% 50% 60% Substansi

Kepegawaian dan

Persuratan

4 Opini atas Pengendalian

internal atas Laporan Keuangan dan BMN

Badan Pengembangan dan Informasi

berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP) dari hasil evaluasi

Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim

Penilai PIPK UKE I

3/PIE 3/PIE 3/PIE 3/PIE Substansi

Pengelolaan

Keuangan dan

BMN

5 Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan

Informasi

80 85 90 90 Substansi

Rencana,

Program, dan

Evalap

6 Nilai Kinerja atas

Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

Badan Pengembangan

dan Informasi

89 90 91 92 Substansi

Rencana,

Program, dan

Evalap

7 Nilai atas Indikator

Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan

Pengembangan dan Informasi

92 93 94 95 Substansi

Pengelolaan

Keuangan dan

BMN

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

13

No Indikator Kinerja

Utama

Target Penanggung

Jawab 2021 2022 2023 2024

8 Tingkat penerapan pengendalian intern

Badan Pengembangan

dan Informasi

3 3 4 4 Substansi

Rencana,

Program, dan

Evalap

9 Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan

Pengembangan dan Informasi atas dukungan

manajemen

4 4 4 4 Bagian Umum dan

Rumah Tangga

10 Jumlah bahan kebijakan dan regulasi

Pengembangan dan Informasi yangditetapkan

pada tahun yang

bersangkutan

4 4 4 4 Substansi

Rencana,

Program, dan

Evalap

B. Perjanjian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021

Perjanjian kinerja merupakan dokumen perencanaan yang memuat indikator

kinerja yang menjadi tolak ukur keberhasilan capaian kinerja dan sebagai bahan

evaluasi penggunaan anggaran untuk kegiatan yang mendukung tercapainya

indikator kinerja. Data IKU Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 beserta anggaran

kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada Tabel 2.2. Sekretariat BPIDDTT

mendapat pagu tahun anggaran 2021 setelah refocusing dan realokasi anggaran

sebesar Rp47.363.184.000 (Empat Puluh Tujuh Miliar Tiga Ratus Enam Puluh

Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah).

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2021

14

Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT beserta Pagu Anggaran Tahun 2021

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target IKU Pagu Anggaran

1

Meningkatnya kualitas

reformasi birokrasi dan

kapasitas organisasi Badan

Pengembangan dan Informasi

Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

74%

726.460.000

Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun

30%

175.620.000

Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun

30%

175.620.000

2

Terwujudnya Badan

Pengembangan dan Informasi

yang bersih, akuntabel dan

berkinerja tinggi

Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan dan Informasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I

3/PIE

204.916.000

Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan Informasi 80

396.597.500

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan dan Informasi

89

838.664.000

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2021

15

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target IKU Pagu Anggaran

Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan dan Informasi

92

593.194.000

Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan dan Informasi 3

396.597.500

3 Terwujudnya pelayanan publik

Badan Pengembangan dan

Informasi yang berkualitas

Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan dan Informasi atas dukungan manajemen 4

43.016.851.000

4 Jumlah kebijakan dan regulasi

Badan Pengembangan dan

Informasi

Jumlah bahan kebijakan dan regulasiPengembangan dan Informasi yangditetapkan pada tahun yangbersangkutan

4

838.664.000

Jumlah

47.363.184.000

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021

Capaian kinerja digunakan sebagai dasar dalam pengukuran capaian

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program kegiatan yang sesuai dengan

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sekretariat BPIDDTT memiliki 10

(sepuluh) indikator kinerja yang mendukung 4 (empat) sasaran kegiatan.

Tabel. 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021

NO SASARAN

KEGIATAN IKU TARGET REALISASI

PERSENTASE

CAPAIAN IKU

1

Meningkatnya

kualitas

reformasi

birokrasi dan

kapasitas

organisasi Badan

Pengembangan

dan Informasi

Desa, Daerah

Tertinggal, dan

Transmigrasi

Persentase Nilai Hasil

Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) di

BPIDDTT

74% 84% 113%

Persentase Pejabat

Pimpinan Tinggi dan

Pejabat Administrasi di

lingkungan BPI yang

mengikuti

pengembangan

kompetensi per tahun

30% 50% 167%

Persentase Pejabat

Fungsional di lingkungan

BPI yang mengikuti

pengembangan

kompetensi per tahun

30% 59,17% 197%

2 Terwujudnya

Badan

Pengembangan

dan Informasi

Opini atas Pengendalian

internal atas Laporan

Keuangan dan BMN

Badan Pengembangan

EFEKTIF EFEKTIF 100%

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

17

NO SASARAN

KEGIATAN IKU TARGET REALISASI

PERSENTASE

CAPAIAN IKU

yang bersih,

akuntabel dan

berkinerja tinggi

dan Informasi

berdasarkan Standar

Akuntansi Pemerintah

(SAP) dari hasil evaluasi

Aparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)/Tim

Penilai PIPK UKE I

Nilai SAKIP Badan

Pengembangan dan

Informasi

80 80,53 101%

Nilai Kinerja atas

Pelaksanaan Rencana

Kerja dan Anggaran

Badan Pengembangan

dan Informasi

89 88,24 99%

Nilai atas Indikator

Kinerja Pelaksanaan

Anggaran Badan

Pengembangan dan

Informasi

92 81,20 88%

Tingkat penerapan

pengendalian intern

Badan Pengembangan

dan Informasi

3 3,071 102%

3 Terwujudnya

pelayanan publik

Badan

Pengembangan

dan Informasi

yang berkualitas

Tingkat kepuasan

aparatur lingkup Badan

Pengembangan dan

Informasi atas dukungan

manajemen

4 4 100%

4 Jumlah

kebijakan dan

Jumlah kebijakan dan

regulasi Badan

4 2 50%

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

18

NO SASARAN

KEGIATAN IKU TARGET REALISASI

PERSENTASE

CAPAIAN IKU

regulasi

Badan

Pengembangan

dan

Informasi

Pengembangan dan

Informasi

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021

Analisis capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara rencana

target dengan realisasi kinerja dari masing-masing indikator yang tertuang

dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat BPIDDTT pada tahun anggaran 2021.

Analisis capaian kinerja pada Tahun 2021 sebagaimana dimaksud, secara

lengkap diuraikan sebagai berikut:

a. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Kelompok Substansi

Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi dan

Pelaporan

Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi

dan Pelaporan bertanggungjawab terhadap IKU ke-5,6,8, dan 10.

Tabel 3.2. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,

Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2021

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% Kategori

1 Nilai SAKIP Badan

Pengembangan

dan Informasi

80 80,53 101% Sangat

Berhasil

2 Nilai Kinerja atas

Pelaksanaan

Rencana Kerja

dan Anggaran

Badan

Pengembangan

dan Informasi

89 88,24 99% Berhasil

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

19

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% Kategori

3 Tingkat

penerapan

pengendalian

intern Badan

Pengembangan

dan Informasi

3 3,071 102% Sangat

Berhasil

4 Jumlah kebijakan

dan regulasi

Badan

Pengembangan

dan Informasi

4 2 50% Kurang

Berhasil

IKU ke-5 yaitu Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan Informasi.

Capaian Nilai SAKIP BPIDDTT Tahun 2021 masih mengacu pada nilai

SAKIP Balilatfo Tahun 2020 karena penilaian SAKIP Tahun 2021 baru

akan dilakukan pada Akhir Januari 2022. Balilatfo merupakan unit kerja

yang dipecah menjadi 2 (dua) Badan pada SOTK baru, yaitu BPIDDTT

dan BPSDM. Nilai SAKIP Balilatfo Tahun 2020 sebesar 80,53, nilai ini

melebihi target yang harus dicapai oleh BPIDDTT yaitu sebesar 80 atau

tercapai 101%. Pencapaian Nilai Kinerja Unit (NKU) BPIDDTT

berdasarkan evaluasi dari aplikasi e-SAKIP Kemendesa

(https://sakip.kemendesa.go.id/), BPIDTT mendapatkan nilai sebesar

90,37 (Sangat Baik).

Tabel. 3.3. Capaian Nilai Kinerja Unit (NKU) di lingkungan BPIDDTT Tahun

2021

NO UNIT KERJA NILAI KINERJA

UNIT KATEGORI

1 Badan Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

90,37 Sangat Baik

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

20

NO UNIT KERJA NILAI KINERJA

UNIT KATEGORI

2 Sekretariat Badan

Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

93,72 Sangat Baik

3 Pusat Data dan Informasi

Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

87,5 Baik

4 Pusat Pengembangan

Kebijakan Pembangunan

Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

100 Sangat Baik

5 Pusat Pengembangan Daya

Saing Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

87,27 Baik

6 Pusat Penyusunan

Keterpaduan Rencana

Pembangunan Desa, Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

100 Sangat Baik

IKU ke-6 yaitu Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan

Anggaran Badan Pengembangan dan Informasi.

Target IKU ke-6 sebesar 89. Penilaian IKU ini mengacu pada Aplikasi

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian

Keuangan. Penilaian ini terbagi menjadi 2 (dua) level yaitu level Unit Kerja

Eselon I dan level Satuan Kerja (Satker). BPIDDTT terdiri dari satu Satker

dan 5 (lima) unit kerja eselon II. Nilai SMART BPIDDTT pada level Satker

sebesar 89,06 dan Nilai SMART pada level UKE I sebesar 88,24. Nilai yang

digunakan untuk pengukuran IKU ini adalah Nilai SMART pada level UKE I

sebesar 88,24 atau tercapai 99%. Kendala dalam pencapaian IKU ke-6

adalah

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

21

1. masih belum optimalnya Capaian Rincian Output (CRO) karena adanya

kegiatan P3PD pada Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,

DT, dan Transmigrasi (Pusdatin) yang tidak terlaksana dikarenakan

pelaksanaan kegiatan PHLN tidak bisa langsung dieksekusi, harus

mendapatkan persetujuan dari World Bank, dalam bentuk No

Objection Letter (NOL).

2. rendahnya penyerapan realisasi anggaran dikarenakan metode

pencairan anggaran yang bisa dilakukan hanya dengan Uang

Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP), serta akibat

adanya Lockdown di Kementerian Desa PDTT pada Bulan Juni – Juli

membuat pelaksanaan kegiatan menjadi tertunda.

Tabel 3.4. Nilai SMART UKE I BPIDTT Tahun 2021 berdasarkan Indikator

Capaian

No Indikator Nilai Capaian Kategori

1 Capaian Sasaran Program 100 Sangat Baik

2 Capaian Output Program 83,69 Baik

3 Penyerapan 85,69 Baik

4 Konsistensi 65,78 Cukup

5 Nilai Efisiensi 19,35 -

6 Rata-Rata NKA Satker 89,06 Baik

Nilai Kinerja Anggaran (NKA) 88,24 Baik

IKU ke-8 yaitu Tingkat penerapan pengendalian intern Badan

Pengembangan dan Informasi.

Target IKU ke-8 sebesar 3. Tingkat penerapan pengendalian intern tebagi

atas beberapa level yaitu Level 0: Belum ada SPIP, Level 1 : Rintisan

SPIP, Level 2: Berkembang, Level 3 : Terdefinisi, Level 4 : Terkelola dan

terukur, dan Level 5 : Optimum. BPIDDTT berkontribusi pada penilaian

SPIP tingkat Kementerian Desa PDTT. Nilai SPIP BPIDTT Tahun 2021

mengacu pada nilai SPIP Kementerian Desa PDTT Tahun 2021 sebesar

3,071 atau mencapai target 102% (Sangat Berhasil). Berdasarkan matriks

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

22

penilaian mandiri maturitas penyelenggaraan SPIP BPIDDTT periode

penilaian 01 Juli 2020 s.d. 30 Juni 2021, nilai SPIP BPIDDTT sebesar 2,96.

Tabel 3.5. Rincian Nilai SPIP BPIDDTT Tahun 2021

No Komponen Nilai

1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 3,59

2 Komitmen terhadap Kompetensi 3

3 Kepemimpinan yang Kondusif 2,91

4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 4

5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung

Jawab yang Tepat

4

6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang

Sehat tentang Pembinaan SDM

3,17

7 Perwujudan Peran APIP yang Efektif 2

8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi

Pemerintah Terkait

2,5

9 Identifikasi Risiko 2,5

10 Analisis Risiko 2,83

11 Reviu atas Kinerja 3

12 Pembinaan SDM 4

13 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem

Informasi

3

14 Pengendalian Fisik atas Aset 3

15 Penetapan dan Reviu atas Indikator dan

Ukuran Kinerja

2,75

16 Pemisahan Fungsi 3

17 Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang

Penting

3

18 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas

Transaksi dan Kejadian

3

19 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan

Pencatatannya

3

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

23

No Komponen Nilai

20 Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan

Pencatatannya

3

21 Dokumentasi yang Baik atas SPI serta

Transaksi dan Kejadian Penting

4

22 Informasi yang Relevan 2,46

23 Komunikasi yang Efektif 3

24 Pemantauan Berkelanjutan 2,33

25 Evaluasi Terpisah 1

Rata-Rata Nilai 2,96

Secara umum, penilaian SPIP BPIDDTT bernilai baik terlihat dari terdapat

16 (enam belas) komponen bernilai diatas 3 atau 64% dari seluruh

komponen penilaian. Untuk peningkatan nilai SPIP dapat dilakukan

dengan mengoptimalkan 9 (sembilan) komponen lainnya yang masih

bernilai dibawah 3, rincian komponen dapat dilihat pada Tabel 3.5.

IKU ke-10 yaitu Jumlah kebijakan dan regulasi Badan

Pengembangan dan Informasi.

Target kinerja pada Tahun 2021 adalah 4 dokumen kebijakan dan

regulasi BPIDDTT. Definisi oprasional IKU ini adalah bahan kebijakan dan

regulasi Badan Pengembangan dan Informasi yang ditetapkan mengacu

pada Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia

Bahan Kebijakan dan Regulasi.

Capaian kinerja IKU ke-10 Tahun 2021 adalah tersedianya 2 dokumen

kebijakan dan regulasi BPIDDTT berupa:

1. Rencana Strategis Badan Pengembangan dan Informasi Tahun 2020-

2024;

2. Rencana Strategis Sekretaris Badan Pengembangan dan Informasi

Tahun 2020-2024.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

24

Artinya target dokumen tercapai sebesar 50%. Kendala tidak tercapainya

target karena adanya realokasi dan 4 (empat) kali refocusing anggaran

untuk penanganan Pandemi Covid-19.

b. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Kelompok Substansi

Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN)

Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan BMN bertanggungjawab

terhadap IKU ke-4, dan 7.

Tabel 3.6. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan

dan BMN Tahun 2021

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% Kategori

1 Opini atas Pengendalian

internal atas Laporan

Keuangan dan BMN Badan

Pengembangan dan

Informasi berdasarkan

Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dari

hasil evaluasi Aparat

Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)/Tim

Penilai PIPK UKE I

Efektif Efektif 100% Berhasil

2 Nilai atas Indikator Kinerja

Pelaksanaan Anggaran

Badan Pengembangan dan

Informasi

92 81,20 88% Berhasil

IKU ke-4 yaitu Opini atas Pengendalian internal atas Laporan

Keuangan dan BMN Badan Pengembangan dan Informasi

berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil

evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai

PIPK UKE I.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

25

Target IKU ke-4 adalah Pengendalian Internal Efektif (PIE) atau 3.

Berdasarkan hasil penilaian Mandiri Internal BPIDDTT per tanggal 15

Desember 2021 bahwa Laporan Keuangan dan BMN BPIDDTT yang

dibuat telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan

mendapatkan penilaian Pengendalian Internal Efektif (PIE) sesuai dengan

target yang diinginkan atau tercapai 100%.

Kegiatan-kegiatan mendukung capaian IKU ke-4 sebagai berikut:

1. Pembentukan Tim PIPK UKE I dengan Surat Keputusan Kepala Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi;

2. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Keuangan melalui apliaksi

OMSPAN TA 2021;

3. Laporan Keuangan dan BMN TA 2020 (Laporan Keuangan Pemerintah

Pusat/LKPP) audited selesai pada Bulan Mei 2021;

4. Belum dilaksanakan penyusunan Laporan Keuangan dan BMN TA 2021

pada TW I dikarenakan Elektronik Rekonsiliasi (e-rekon) terhadapa

laporan keuangan akan dilakukan pada Bulan Juli 2021;

5. Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Triwulan III

sedang dalam proses penyusunan;

6. Untuk Penilaian Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

dalam tahapan penyusunan Tabel A yang nantinya akan dilakukan

penilaian oleh Tim Penilai PIPK UKE I;

7. Pelaksanaan penilaian atas Laporan Keuangan dan BMN oleh Tim PIPK

Satker BPIDTT diperoleh hasil efektif per tanggal 15 Desember 2021.

IKU ke-7 yaitu Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan

Anggaran Badan Pengembangan dan Informasi per tahun.

Pemantauan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)

BPIDDTT dapat dilihat menggunakan aplikasi OMSPAN

(https://spanint.kemenkeu.go.id/spanint/latest/app/) pada menu

MONEVPA. Nilai IKPA BPIDDTT berdasarkan MONEVPA sebesar 81,20.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

26

Nilai tersebut tidak berhasil mencapai target yang telah ditetapkan

sebesar 92.

Tabel 3.7. Capaian IKPA Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021

NO KOMPONEN INDIKATOR NILAI BOBOT NILAI

AKHIR*

1 Kesesuaian

perencanaan

dengan

pelaksanaan

1 Revisi DIPA 100 5% 5

2 Deviasi Halaman III

DIPA

62,39 5% 3,12

3 Pagu Minus 100 5% 5

2 Kepatuhan

terhadap

regulasi

4 Data Kontrak 75 10% 7,5

5 Pengelolaan UP dan

TUP

54 8% 4,32

6 LPJ Bendahara 91 5% 4,55

7 Dispensasi SPM 100 5% 5

3 Efektivitas

pelaksanaan

kegiatan

8 Penyerapan anggaran 46,55 15% 6,98

9 Penyelesaian tagihan 100 10% 10

10 Capaian output 92,86 17% 15,79

11 Retur SP2D 98,87 5% 4,94

4 Efisiensi

pelaksanaan

kegiatan

12 Perencanaan Kas 100 5% 5

13 Kesalahan SPM 80 5% 4

Jumlah 100% 81,20

Keterangan *: Nilai Akhir = Nilai x Bobot Sumber Data : MONEVPA (OMSPAN) 31 Desember 2021

Terdapat 4 (empat) indikator yang bernilai kurang dari 80 yaitu: (1)

Deviasi halaman III DIPA sebesar 62,39, hal ini dikarenakan banyak

kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana akibat adanya

kebijakan penanganan Pandemi Covid-19 seperti pemberlakukan PPKM

Darurat; (2) Data kontrak sebesar 75, dari 20 Data Kontrak, terdapat 15

data kontrak yang diselesaikan tepat waktu dan 5 (lima) data kontrak

yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu atau terlambat karena banyak

pelaksanaan kegiatan yang tertunda akibat Pandemi Covid-19; (3)

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

27

Pengelolaan UP dan TUP sebesar 54, total transaksi pengelolaan UP dan

TUP sebanyak 39 transaksi. Indikator pengelolaan UP dan TUP merujuk

kepada ketepatan waktu pertanggungjawaban pengelolaam UP dan TUP.

Terdapat 21 transaksi pertanggungjawaban pengelolaam UP dan TUP

tepat waktu dan 18 transaksi pertanggungjawaban tidak tepat waktu

atau terlambat. Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah kasus positif

Covid-19 di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi

sehingga adanya kebijakan lockdown sementara yang berakibat tertunda

waktu pengumpulan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. (4)

Penyerapan anggaran sebesar 46,55. Rendahnya nilai serapan anggaran

BPIDDTT karena terlambanya pengesahan DIPA BPIDDTT TA 2021 yang

dilakukan pada bulan Februari 2021 (keterlambatan ini merupakan

dampak dari perubahan SOTK Baru di lingkungan Kementerian Desa,

PDT, dan Transmigrasi dimana BPIDDTT merupakan unit kerja yang baru

dibentuk pada Tahun 2021) dan metode pencairan anggaran hanya bisa

menggunakan Uang Persedian (UP) dan Tambahan Uang Persediaan

(TUP).

c. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Kelompok Substansi

Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi

Birokrasi

Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Ortala, dan Reformasi Birokrasi

bertanggungjawab terhadap IKU ke-1.

Tabel 3.8. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pembinaan Hukum,

Ortala, dan Reformasi Birokrasi Tahun 2021

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% Kategori

1 Persentase Nilai Hasil

Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) di

Badan Pengembangan

74% 84% 113% Sangat

Berhasil

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

28

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% Kategori

dan Informasi Desa,

Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

IKU ke-1 yaitu Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan

Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi.

Target PMPRB BPIDDTT sebesar 27. Proses pelaksanaan PMPRB dimulai

dengan Tim PMPRB BPIDDTT melakukan pengisian matriks Lembar Kerja

Evaluasi (LKE) secara offline (Data dapat diliat pada Tabel 3.9), LKE yang

telah diisi selanjutnya direviu oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah

(APIP) untuk memastikan bahwa hasil penilaian telah sesuai dengan

ketentuan Peraturan Menteri PANRB Nomor 26 Tahun 2020 tentang

Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Kemudian hasil reviu

LKE yang telah disetujui Pimpinan Instansi dijadikan sebagai rujukan

pengisian LKE pada aplikasi berbasis website Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia (https://pmprb.menpan.go.id/). Hasil LKE secara offline, PMPRB

BPIDDTT diperoleh sebesar 30,35.

Tabel 3.9. Hasil Pengisian Matriks Lembar Kerja Evaluasi BPIDDTT Tahun

2021

NO INDIKATOR NILAI

MAKSIMAL

NILAI

BPIDDT

I Pemenuhan 14,60 12,12

I.1 Manajemen Perubahan 2 2

I.1.i Tim Reformasi Birokrasi 0,40 0,40

I.1.ii Roadmap Reformasi Birokrasi 0,40 0,40

I.1.iii Pemantauan dan Evaluasi Reformasi 0,80 0,80

I.1.iv Perubahan pola pikir dan budaya kinerja 0,40 0,40

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

29

NO INDIKATOR NILAI

MAKSIMAL

NILAI

BPIDDT

I.2 Deregulasi Kebijakan 1 1

I.2.i Harmonisasi 1 1

I.3 Penataan dan Penguatan Organisasi 2 2

I.3.i Evaluasi Kelembagaan 1 1

I.3.ii Tindak lanjut evaluasi 1 1

I.4 Penataan Tatalaksana 1 0,90

I.4.i Proses Bisnis dan Proses Operasional 0,50 0,40

I.4.ii Keterbukaan Informasi Publik 0,50 0,50

I.5 Penataan Sistem Manajemen SDM 1,40 1,14

I.5.i Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai 0,20 0,20

I.5.ii Pengembangan Pegawai Berbasis 0,20 0,13

I.5.iii Penetapan Kinerja Individu 0,40 0,36

I.5.iv Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik 0,20 0,20

I.5.v Pelaksanaan Evaluasi Jabatan 0,20 0,05

I.5.vi Sistem Informasi Kepegawaian 0,20 0,20

I.6 Penguatan Akuntabilitas 2,50 2

I.6.i Keterlibatan Pimpinan 1 1

I.6.ii Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja 1,50 1

I.7 Penguatan Pengawasan 2,20 1,63

I.7.i Gratifikasi 0,30 0,26

I.7.ii Penerapan SPIP 0,30 0,21

I.7.iii Pengaduan Masyarakat 0,50 0,42

I.7.iv Whistle Blowing System 0,30 0,30

I.7.v Penanganan Benturan Kepentingan 0,30 0,11

I.7.vi Pembangunan Zona Integritas 0,50 0,33

I.8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 2,50 1,45

I.8.i Standar Pelayanan 0,40 0,19

I.8.ii Budaya Pelayanan Prima 0,40 0,13

I.8.iii Pengelolaan Pengaduan 0,60 0,42

I.8.iv Penilaian kepuasan terhadap pelayanan 0,70 0,37

I.8.v Pemanfaatan Teknologi Informasi 0,40 0,33

II Reform 21,70 18,23

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

30

NO INDIKATOR NILAI

MAKSIMAL

NILAI

BPIDDT

II.1 Manajemen Perubahan 3 2,25

II.1.i Komitmen dalan perubahan 1,50 0,75

II.1.ii Komitmen Pimpinan 1 1

II.1.iii Membangun Budaya Kerja 0,50 0,50

II.2 Deregulasi Kebijakan 2 2

II.2.i Peran Kebijakan 2 2

II.3 Penataan dan Penguatan Organisasi 1,50 1,50

II.3.i Organisasi berbasis kinerja 1,50 1,50

II.4 Penataan Tatalaksana 3,75 2,94

II.4.i Peta Proses Bisnis mempengaruhi 0,50 0,50

II.4.ii Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

(SPBE)

1,25 0,94

II.4.iii Transformasi digital 2 1,50

II.5 Penataan system manajemen SDM 2 1,50

II.5.i Kinerja Individu 1 1

II.5.ii Assessment Pegawai 0,50 0

II.5.iii Pelanggaran disiplin pegawai 0,50 0,50

II.6 Penguatan Akuntabilitas 3,75 2,76

II.6.i Efektifitas dan efisiensi anggaran 1 0,01

II.6.ii Pemanfaatan Aplikasi Akuntabilitas 1 1

II.6.iii Pemberian reward and punishment 1 1

II.6.iv Kerangka logis kinerja 0,75 0,75

II.7 Penguatan Pengawasan 1,95 1,95

II.7.i Penyampaian Laporan Harta Kekayaan

(LHKPN)

0,75 0,75

II.7.ii Penyampaian Laporan Harta Kekayaan

(LHKASN)

0,60 0,60

II.7.iii Penanganan Pengaduan masyarakat 0,60 0,60

II.8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 3,75 3,34

II.8.i Upaya dan/atau inovasi pelayanan publik 2,50 2,09

II.8.ii Penanganan Pengaduan pelayanan publik 1,25 1,25

Total (I+II) 36,30 30,35

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

31

d. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Kelompok Substansi

Pengelolaan Kepegawaian dan Persuratan

Kelompok Substansi Pengelolaan Kepegawaian dan Persuratan

bertanggungjawab terhadap IKU ke-2, dan 3.

Tabel 3.10. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pengelolaan

Kepegawaian dan Persuratan Tahun 2021

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% Kategori

1 Persentase Pejabat

Pimpinan Tinggi dan

Pejabat Administrasi di

lingkungan Badan

Pengembangan dan

Informasi yang

mengikuti

pengembangan

kompetensi per tahun

30% 50% 167% Sangat

Berhasil

2 Persentase Pejabat

fungsional di lingkungan

Badan Pengembangan

dan Informasi yang

mengikuti

pengembangan

kompetensi per tahun

30% 59,17% 197% Sangat

Berhasil

IKU ke-2 yaitu Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat

Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi

yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun.

Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi adalah pejabat eselon

1, eselon 2, eselon 3 dan eselon 4 di BPIDDTT, yaitu sebanyak 12 orang.

Pengembangan kompetensi dimaksud adalah pelatihan untuk mendukung

tugas pokok dan fungsi baik yang diselenggarakan oleh Kementerian

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

32

Desa, PDT dan Transmigrasi, maupun oleh Kementerian/Lembaga terkait.

Lama pengembangan kompetensi paling sedikit 20 JPL setahun dapat

dilakukan antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus

dan penataran baik secara daring maupun luring.

Target IKU ke-2 sebesar 30% atau sebanyak 4 (empat) orang mengikuti

pengembangan kompetensi. Terdapat 6 (enam) orang Pejabat

Administrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi melalui

pendidikan dan pelatihan, serta bimbingan teknis dan bimbingan non

teknis pada Tahun 2021 atau sebesar 50%.

IKU ke-3 yaitu Persentase Pejabat fungsional di lingkungan

Badan Pengembangan dan Informasi yang mengikuti

pengembangan kompetensi per tahun

Pejabat fungsional adalah semua pejabat fungsional lingkup BPIDDTT,

yaitu peneliti, perencana, statistisi, arsiparis, analis kepegawaian, analis

kebijakan, pengelola barang jasa, penggerak swadaya masyarakat, analis

pengelola keuangan dan APBN, analis hukum, perancang peraturan

perundang-undangan, analis SDM aparatur dan lain-lain.

Pejabat fungsional BPIDDTT yang mengikuti pengembangan kompetensi

paling sedikit 20 JPL dalam satu tahun dapat dilakukan antara lain melalui

pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran baik secara

daring maupun luring.

Pejabat Fungsional di lingkup BPIDDTT sebanyak 120 orang. Target

capaian IKU ke-3 sebesar 30% atau 36 orang. Capaian kinerja IKU ke-3

sebesar 59,71% atau terdapat 71 orang Pejabat Fungsional yang

mengikuti pengambangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan

serta bimbingan teknis dan bimbingan non teknis.

e. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Bagian Umum dan

Rumah Tangga

Bagian Umum dan Rumah Tangga bertanggungjawab terhadap IKU ke-9.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

33

Tabel 3.11. Capaian Kinerja Bagian Umum dan Rumah Tangga Tahun

2021

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% Kategori

1 Tingkat kepuasan

aparatur lingkup Badan

Pengembangan dan

Informasi atas dukungan

manajemen

4 4 100% Berhasil

IKU ke-9 yaitu Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan

Pengembangan dan Informasi atas dukungan manajemen

IKU-9 ini adalah skor penilaian kepuasan pengguna layanan yaitu pegawai

internal BPIDDTT terhadap kualitas pelayanan dukungan manajemen

antara lain adalah :

1) Layanan penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi, dan

pelaporan;

2) Layanan pengelolaan keuangan dan BMN;

3) Layanan pengelolaan kepegawaian dan persuratan;

4) Layanan pembinaan hukum, organisasi, tata laksana, dan reformasi

birokrasi;

5) Layanan umum dan rumah tangga.

Target kinerja IKU ke-9 adalah nilai 4 (Sangat Baik). Penilaian dilakukan

melalui survei kepuasan stakeholder selama tahun 2021 dan tercapai nilai

4 (Sangat Baik) atau tercapai 100%.

2. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/

Kegagalan serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Secara umum capaian kinerja Sekretariat Badan sudah tercapai, namun masih

ada kendala dalam merealisasikannya berikut kendala yang dihadapi

Sekretariat BPIDDTT sebagai berikut:

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

34

a. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal yang menyebabkan terkendalanya pelaksanaan program

dan anggaran serta capaian kinerja Sekretariat BPIDDTT pada Tahun 2021

adalah:

1) Terjadinya perubahan ritme kerja seiring dengan adanya kebijakan

yang mengharuskan pelaksanaan Work From Home (WFH) dan Work

From Office (WFO) dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan

Masyarakat (PPKM) Level 3 di DKI Jakarta untuk mengurangi

persebaran kasus Covid-19.

2) Dampak pandemi Covid-19, Pemerintah memfokuskan anggaran

negara untuk percepatan penanganan Covid-19, baik penanganan

Covid-19, maupun penanganan masyarakat yang terdampak dengan

pandemi Covid-19. Pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan

melakukan penghematan atau pemotongan anggaran di

Kementerian/Lembaga yang tidak secara khusus menangani Covid-19.

Sekretariat BPIDDTT terdampak dengan penghematan/pengurangan

anggaran untuk kegiatan non rutin, sehingga banyak kegiatan yang

tidak dapat diselesaikan secara optimal.

3) Proses revisi dan sinkronsinasi data informasi kinerja menghabiskan

waktu yang cukup lama dikarenakan harus berkoordinasi dengan

BAPPENAS untuk aplikasi KRISNA dan Direktorat Jenderal Anggaran

(DJA), Kementerian Keuangan untuk aplikasi SATU DJA dan SMART.

Hal ini mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam pelaporan

capaian sasaran dan output program sehingga Nilai Kinerja Anggaran

(NKA) BPIDDTT per tanggal 31 Desember 2021 sebesar 62,95 (Cukup).

b. Faktor Internal

Adapun faktor internal yang menyebabkan terkendalanya pelaksanaan

program/kegiatan capaian kinerja BPIDDTT pada periode Tahun 2021

adalah:

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

35

1) Keterbatasan jumlah dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

untuk mendukung tugas dan fungsi di Sekretariat BPIDDTT;

2) Terbatasnya alokasi anggaran menyebabkan beberapa indikator kinerja

utama Sekretariat BPIDDTT belum tercapai;

3) Tertundanya waktu pelaksanaan kegiatan akibat pembatasan aktivitas

karena Pandemi COVID-19.

c. Solusi Alternatif

Solusi Alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja

Sekretariat dengan meminimalisir kendala internal dan eksternal adalah :

1) Melakukan reschedule dan percepatan pelaksanaan kegiatan dan

anggaran;

2) Mengintensifkan koordinasi dengan Biro Perencanaan dan Kerja Sama

untuk memfasilitasi diskusi terkait revisi informasi kinerja pada

Sekretariat BPIDDTT;

3) Melakukan Bimtek dan Pelatihan-Pelatihan untuk Peningkatan

Kapasitas Pegawai di Lingkungan Sekretariat BPIDDTT;

4) Melakukan optimalisasi terhadap alokasi anggaran dengan

melaksanakan kegiatan skala prioritas

5) Melakukan koordinasi dengan Biro Hukum agar penyusunan Bisnis

Proses BPIDDTT sesuai dengan ketentuan yang ada;

6) Mengawal pelaksanaan revisi DIPA dan POK sesuai peraturan

perundangundangan sehingga keesesuaian program kerja dan Renja

dapat dilaksanakan secara konsisten.

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi penggunaan sumber daya dibagi kedalam 2 (dua) kategori yaitu:

efisiensi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keuangan.

a. Efisiensi Penggunaan Keuangan

Sekretariat BPIDDTT mendapatkan pagu awal anggaran sebesar

Rp.44.488.683.000 (Empat Puluh Empat Miliar Empat Ratus Delapan

Puluh Delapan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) dan

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

36

mengalami 1 (satu) kali realokasi penambahan anggaran untuk dukungan

manajemen Sekretariat BPIDDTT dan 3 (tiga) kali refocusing anggaran

akibat penanganan Pandemi Covid-19 sehingga pagu akhir anggaran

Sekretariat BPIDDTT sebesar Rp.47.363.184.000 (Empat Puluh Tujuh

Miliar Tiga Ratus Enam Puluh Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ribu

Rupiah). Realisasi anggaran Sekretariat BPIDDTT per 31 Desember 2021

sebesar Rp.46.113.229.093 (Empat Puluh Enam Miliar Seratus Tiga

Belas Juta Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Sembilan Puluh Tiga

Rupiah) atau 97,36%. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan

prioritas mendukung tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat

BPIDDTT.

b. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pegawai Sekretariat BPIDDTT sebanyak 96 orang terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil (PNS) sebanyak 39 orang, Pegawai Pemerintah Non Pegawai

Negeri (PPNPN) sebanyak 34 orang dan Pramubakti sebanyak 23 orang.

Pemetaan pegawai PNS dan PPNPN didasarkan pada Analisis Beban Kerja

(ABK) dan Analisis Jabatan (Anjab) untuk mendukung tugas dan fungsi

Sekretariat BPIDDTT. Pelaksanaan pengembangan kompetensi bagi

Pegawai untuk meningkatkan kapasitas pegawai dalam menunjang kinerja

Sekretariat BPIDDTT. Sekretariat BPIDDTT telah melakukan identifikasi

dan analisa cascading kinerja sebagai dasar penetapan Indikator Kinerja

Individu (IKI) Pegawai untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan

target pencapaian IKU Sekretariat BPIDDTT.

4. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/

Kegagalan Pencapaian Indikator Kinerja

a. Kegiatan yang menunjang keberhasilan

Kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian kinerja Sekretariat

BPIDDTT merupakan kegiatan-kegiatan yang secara rutin telah dilakukan,

yaitu :

1) Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN Tahun 2021;

2) Laporan Keuangan dan BMN Semester I tahun 2021;

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

37

3) Penyusunan Laporan Bulanan Pelaksanaan Program dan Kegiatan, dan

Laporan SAKIP BPIDDTT dan Sekretariat BPIDDTT periode Semester I

dan Tahun 2021;

4) Tindak tanjut implementasi Rencana Aksi SAKIP BPIDDTT;

5) Tindak lanjut implementasi Rencana Aksi SPIP BPIDDTT;

6) Fasilitasi Revisi DIPA Satker BPIDDTT terkait dengan

penghematan/pengurangan anggaran dalam rangka percepatan

penanganan pandemi Covid-19, dan lainnya;

7) Pengisian data dalam aplikasi SMART, e-SAKIP dan e-Monev secara

rutin dan berkesinambungan;

8) Faslitasi penyusunan dan pembahasan Renja dan RKAKL Tahun

Anggaran 2022 untuk 5 (lima) unit kerja di lingkungan BPIDDTT.

b. Kegiatan yang menunjang kegagalan

Sekretariat BPIDDTT merencanakan setiap kegiatan yang dilaksanakan

merupakan kegiatan prioritas mendukung tercapainya target IKU

Sekretariat BPIDDTT. Seluruh kegiatan yang direncanakan telah

dilaksanakan meskipun ada beberapa pelaksanaan kegiatan yang tidak

tepat waktu karena adanya kebijakan PPKM Darurat akibat meningkatnya

kasus positif Covid-19.

B. Kinerja Anggaran Sekretariat BPIDDTT

Pelaksanaan kinerja anggaran Sekretariat BPIDDTT mendukung capaian

indikator kinerja yang telah ditetapkan. Seluruh anggaran Sekretariat BPIDDTT

dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan yang mendukung capaian IKU

Sekretariat BPIDDTT. Berikut data serapan realisasi anggaran Sekretariat

BPIDDTT tahun 2021 (Tabel 3.12).

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

38

Tabel 3.12. Realisasi Anggaran Sekretariat BPIDDTT berdasarkan IKU Tahun

2021

No Indikator Kinerja Target

Anggaran

Realisasi

Anggaran Persentase

1 Persentase Nilai Hasil

Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) di Badan

Pengembangan dan

Informasi Desa, Daerah

Tertinggal, dan

Transmigrasi

726.460.000

698.815.904

96,19%

2 Persentase Pejabat

Pimpinan Tinggi dan Pejabat

Administrasi di lingkungan

Badan Pengembangan dan

Informasi yang mengikuti

pengembangan kompetensi

per tahun

175.620.000

174.926.391

99,61%

3 Persentase Pejabat

fungsional di lingkungan

Badan Pengembangan dan

Informasi yang mengikuti

pengembangan kompetensi

per tahun

175.620.000

174.926.391

99,61%

4 Opini atas Pengendalian

internal atas Laporan

Keuangan dan BMN Badan

Pengembangan dan

Informasi berdasarkan

Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dari hasil

evaluasi Aparat Pengawas

Intern Pemerintah

204.916.000

204.822.982

99,95%

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

39

No Indikator Kinerja Target

Anggaran

Realisasi

Anggaran Persentase

(APIP)/Tim Penilai PIPK UKE

I

5 Nilai SAKIP Badan

Pengembangan dan

Informasi

396.597.500

382.756.663

96,51%

6 Nilai Kinerja atas

Pelaksanaan Rencana Kerja

dan Anggaran Badan

Pengembangan dan

Informasi

838.664.000

814.336.159

97,09%

7 Nilai atas Indikator Kinerja

Pelaksanaan Anggaran

Badan Pengembangan dan

Informasi

593.194.000

591.792.325

99,76%

8 Tingkat penerapan

pengendalian intern Badan

Pengembangan dan

Informasi

396.597.500

382.756.663

96,51%

9 Tingkat kepuasan aparatur

lingkup Badan

Pengembangan dan

Informasi atas dukungan

manajemen

43.016.851.000

41.873.759.456

97,34%

10 Jumlah bahan kebijakan

dan regulasi

Pengembangan dan

Informasi yang ditetapkan

pada tahun yang

bersangkutan

838.664.000

814.336.159

97,09%

Total 47.363.184.000 46.113.229.093 97,36%

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

40

Berdasarkan Tabel 3.12, Realisasi serapan anggaran Sekretariat BPIDDTT

sebesar 97,36%. Rata-rata persentase penyerapan anggaran berdasarkan

klasifikasi IKU sebesar 97,97% atau sangat baik. Sisa anggaran Sekretariat

BPIDDTT sebesar Rp.1.249.954.907 (Satu Miliar Dua Ratus Empat Puluh

Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Tujuh

Rupiah).

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

41

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Capaian kinerja Sekretariat BPIDDTT berdasarkan e-SAKIP Kementerian

Desa, PDTT bernilai 90,37 atau sangat baik. Dari 10 (sepuluh) indikator kinerja,

terdapat 7 (tujuh) indikator kinerja yang tercapai dengan kategori sangat

berhasil dan berhasil yaitu IKU ke-1,2,3,4,5,8, dan 9 dan terdapat 3 (tiga)

indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu IKU ke-6,7, dan 10.

Sekretariat BPIDDTT mendapatkan pagu awal anggaran sebesar

Rp.44.488.683.000 (Empat Puluh Empat Miliar Empat Ratus Delapan Puluh

Delapan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) dan mengalami 1

(satu) kali realokasi penambahan anggaran untuk dukungan manajemen

Sekretariat BPIDDTT dan 3 (tiga) kali refocusing anggaran akibat penanganan

Pandemi Covid-19 sehingga pagu akhir anggaran Sekretariat BPIDDTT sebesar

Rp.47.363.184.000 (Empat Puluh Tujuh Miliar Tiga Ratus Enam Puluh Tiga

Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah). Realisasi anggaran Sekretariat

BPIDDTT per 31 Desember 2021 sebesar Rp.46.113.229.093 (Empat Puluh

Enam Miliar Seratus Tiga Belas Juta Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu

Sembilan Puluh Tiga Rupiah) atau 97,36%.

B. Saran

Dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat BPIDDTT, perlu adanya tindak

lanjut yang dilakukan sebagai berikut:

1. Perlu adanya sosialisasi Proses Bisnis BPIDDTT secara mendalam agar

masing-masing kelompok substansi dapat melaksanakan kegiatan secara

bersinergi;

2. Perlu adanya koordinasi dan konsolidasi di lingkup Sekretariat BPIDDTT

dalam rangka pelaksanaan dan evaluasi program dan kegiatan secara

intensif sehingga penerapan rencana aksi SAKIP dan rencana aksi SPIP

dapat berjalan secara optimal;

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

42

3. Perlu adanya penyusunan pedoman atau petunjuk pelaksanaan kegiatan

yang lebih detail sebagai pedoman dalam proses perencanaan dan evaluasi

pencapaian target IKU Sekretariat BPIDDTT;

4. Perlu dibangun etos kerja, komitmen dan integritas dari setiap unit kerja

dalam mengawal capaian kinerja sesuai setiap periode waktu sehingga

capaian kinerja sesuai dengan target, dan dapat memungkinkan adanya

efisiensi anggaran;

5. Perlu adanya sosialisasi terhadap rencana aksi PMPRB, rencana aksi SAKIP

dan rencana aksi SPIP sehingga pelaksanaan tindak lanjut dari rencana

aksi tersebut dapat berjalan secara optimal.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

43

LAMPIRAN

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

44

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

45

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

46

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021

47