Laporan Kinerja SEMESTER II TAHUN 2021 BADAN ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of Laporan Kinerja SEMESTER II TAHUN 2021 BADAN ...
Laporan Kinerja
SEMESTER II
TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga Laporan Kinerja Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun 2021 dapat diselesaikan. Penyusunan Laporan Kinerja Badan Pengembangan
dan Informasi merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 21 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun
2017 Tentang Pedoman Penerepan Sistem Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban Badan Pengembangan dan
Informasi atas pencapaian sasaran strategis sebagaimana yang telah dituangkan dalam Perjanjian
Kinerja. Laporan kinerja ini juga merupakan upaya perbaikan dan penyempurnaan dari tahun
sebelumnya, serta bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja dalam kerangka tata
pemerintahan yang baik (good governance).
Dengan disusunnya Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan gambaran atas
pencapaian kinerja yang telah dicapai dalam menjaga akuntabilitas kinerja dan memberikan
manfaat serta dapat menjadi bahan evaluasi dalam peningkatan kualitas pada kinerja Badan
Pengembangan dan Informasi.
Plt.Kepala Badan
Pengembangan dan Informasi Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Ir. Razali, M.Si.
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5 1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................................... 5 1.2. Struktur Organisasi ................................................................................................................................. 6 1.3. Potensi dan permasalahan .................................................................................................................... 7
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................................. 9
2.1. Rencana Strategis BPI DDTT Tahun 2021-2024 .......................................................................... 9
2.2. Tujuan dan Sasaran BPI DDTT Tahun 2021-2024 ....................................................................... 9
2.3. Target Kinerja BPI DDTT Tahun 2021-2024 ................................................................................. 10
2.4. Perjanjian Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 ...................................................................................... 12
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................................... 14
3.1. Capaian Kinerja BPI DDTT ..................................................................................................................... 14
3.1.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 ....................... 14
3.1.2. Perbandingan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 dengan Target Jangka
Menengah Tahun 2024 .............................................................................................................. 25
3.1.3. analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan, strategi pemecahan masalah .. 26
3.1.4. analisis efisiensi penggunaan sumber daya .......................................................... 27
3.2. Kinerja Anggaran ....................................................................................................................................... 28
BAB IV. Penutup ............................................................................................................................................ 30
4.1. Kesimpulan ................................................................................................................................................... 30
4.2. Tindak Lanjut .............................................................................................................................................. 30
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kegiatan FGD Penyusunan Road Map Pembangunan Desa .......................................... 16
Gambar 3.2 Kegiatan Kajian Pengembangan Food Estate di Kab. Kapuas ........................................ 18
Gambar 3.3 Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa Cerdas tahun 2021 ........................ 18
Gambar 3.4 Kegiatan Seleksi Final Lomba TTG, Posyantek dan TTG Unggulan ............................. 21
Gambar 3.5 Kegiatan Rencana Aksi Penyusunan Satu Data Indonesia .............................................. 22
Gambar 3.6 Grafis Jumlah Desa Pengguna Aplikasi ................................................................................... 23
Gambar 3.7 Kegiatan Rapat Penyusunan Instrumen Penyusunan IKU ............................................. 24
4
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama BPI DDTT Tahun 2021 – 2024 ........................................... 11
Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja Utama Triwulan I – IV BPI DDTT 2021 .......................................... 12
Tabel 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Semester I Th. 2021 ..................... 14
Tabel 3.2 Nilai Indeks Implementasi SPBE Kementerian Desa, PDTT Tahun 2021 ........................... 19
Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 dengan Target Jangka
Mengengah Tahun 2024 ........................................................................................................................... 25
Tabel 3.4 Perbandingan Target Anggaran 2021 dengan Realisasi Anggaran 2021............................ 28
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu amanat presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam pidatonya pada saat
pelantikan Presiden RI 2019-2024 adalah penyederhanaan birokrasi yang dilakukan secara
besar-besaran, baik terkait dengan penyederhanaan dalam hal jabatan eselonisasi maupun
dalam struktur organisasi. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi menjalankan amanat tersebut dengan melakukan penyederhanaan struktur
organisasi seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang ditindaklanjuti
dengan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
Dalam Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Kementerian Desa PDTT yang baru ini,
terdapat pengurangan jumlah Unit Eselon 1 yang semula 9 unit kerja Eselon I menjadi 8 unit
kerja Eselon I. Selain terdapat unit kerja Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal,
terdapat 4 unit kerja teknis (Direktorat Jenderal) dan 2 unit kerja pendukung. Salah satu unit
kerja pendukung tersebut adalah Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi. Unit kerja ini merupakan unit kerja baru yang muncul dari perubahan SOTK
di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
Dari unit kerja pendukung dalam SOTK sebelumnya yaitu Badan Penelitian dan
Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi (BALILATFO), terdapat 2 (dua) unit
kerja eselon II yang masuk dalam unit kerja baru Badan Pengembangan dan Informasi DDTT,
yaitu Pusat Pengembangan Kebijakan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(PUSBANGJAK) serta Pusat Data dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(PUSDATIN).
1.2. Struktur Organisasi
Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI)
memiliki tugas melaksanakan pengembangan kebijakan dan daya saing, penyusunan
keterpaduan rencana pembangunan, dan pengelolaan data dan informasi di bidang
6
pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi sebagaimana yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi
Nomor 15 tahun 2020. Selain itu fungsi dari Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi yaitu: a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran
pengembangan kebijakan, pengembangan daya saing, dan penyusunan keterpaduan rencana
pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, serta pengelolaan data dan informasi
di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi; b.
pelaksanaan pengembangan kebijakan, pengembangan daya saing, dan penyusunan
keterpaduan rencana pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, serta
pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi; c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan kebijakan, pengembangan daya saing, dan penyusunan keterpaduan rencana
pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, serta pengelolaan data dan informasi
di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi; d.
pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Pengembangan dan Informasi DDTT
didukung oleh 5 (lima) Unit Kerja Eselon II. Masing-masing unit kerja ini memiliki tugas
sebagai berikut:
1. Sekretariat Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administratif dan teknis,
koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi, serta urusan umum dan kerumahtanggaan di
lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
2. Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kebijakan pembangunan
desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
3. Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
mempunyai tugas melaksanakan pengembangan daya saing desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi.
4. Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan keterpaduan rencana
pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
7
5. Pusat Data dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
1.3. Potensi dan Permasalahan
1.3.1. Potensi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, Badan Pengembangan dan Informasi
DDTT didukung oleh sumber daya manusia dan infrastruktur. Dengan adanya penyederhanaan
jabatan eselonisasi, maka semakin banyak pejabat fungsional yang dapat bekerja sesuai
dengan keahliannya. Jumlah pegawai negeri sipil yaitu 210 orang dan pegawai pemerintah
non pegawai negeri sipil adalah sebanyak 99 orang.
Selain dari sisi sumber daya manusia, Badan Pengembangan dan Informasi DDTT juga
didukung dengan infrastruktur barang milik negara yang saat ini sedang dalam penataan.
Selain itu, terdapat juga infrastuktur teknologi informasi yang dikelola oleh Pusat Data dan
Informasi DDTT, meliputi:
a. server dengan teknologi virtualisasi terbaru dengan kemampuan sebesar 128 core, 3 TB
memory, dan 154 TB SSD;
b. Jaringan internet dengan kapasitas 500 Mbps;
c. Sistem informasi yang terintegrasi secara internal dan eksternal;
d. Memiliki Data Center yang akan dikembangkan menuju Tier 3 dan Disaster Recovery
Center (DRC);
e. Ruang Kendali sebagai pusat kegiatan Menteri dan Jajaran Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi;
f. Ruang Sapa Desa untuk melakukan interaksi dengan para Kepala Desa di seluruh
Indonesia.
1.3.2. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang dihadapi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT pada
tahun 2021 ini diantaranya adalah:
1. Masa transisi perubahan/penataan organisasi membawa dampak terhadap perubahan
komposisi sumber daya manusia, pemetaan ulang aset barang milik negara,
perpindahan ruang kerja, serta perubahan tata cara kerja organisasi akibat perubahan
8
SOTK dan penyetaraan pejabat struktural menjadi fungsional. Dengan adanya banyak
perubahan ini, menyebabkan penyerapan anggaran mengalami keterlambatan;
2. Kebijakan perampingan jabatan struktural melalui penyetaraan pejabat struktural
menjadi pejabat fungsional tertentu yang ditunjuk menjadi koordinator dan
subkordinator menyebabkan ketidaksesuaian antara tugas dan fungsi dengan jabatan
fungsional pada beberapa pegawai;
3. Belum ada regulasi yang memadai (yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah ) yang
mengatur secara rinci dan teknis hubungan kerja antar unit kerja baik di tingkat Eselon
I maupun di tingkat eselon II;
4. Kebijakan nasional refocusing anggaran untuk penanganan pandemi cobvid-19,
sehingga target pada rencana kerja tidak dapat dipenuhi; dan
5. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berjenjang akibat
berlanjutnya pandemi Covid-19, yang menyebabkan perubahan sistem kerja menjadi
work form office dan work from home.
9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024
2.1.1. Visi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024
Visi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024 adalah:
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”
2.1.2. Misi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024
Misi Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024 adalah:
1. Mengembangkan kebijakan pembangunan desa dan perdesaan, kebijakan
pengembangan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan
transmigrasi, kebijakan percepatan pembangunan daerah tertinggal dan kebijakan
pembangunan transmigrasi;
2. Mengembangkan daya saing desa, daerah tertinggal dan transmigrasi melalui
pengembangan kreativitas dan inovasi, pengembangan teknologi tepat guna,
pengembangan teknologi tinggi, dan pengembangan teknologi digital;
3. Menyusun keterpaduan rencana pembangunan desa dan perdesaan, keterpaduan
rencana pengembangan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal,
dan transmigrasi, keterpaduan rencana percepatan pembangunan daerah tertinggal,
dan keterpaduan rencana pembangunan transmigrasi;
4. Menyusun pengembangan sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi,
pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan kerjasama data dan informasi
pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi; dan
5. Meningkatkan pengelolaan pemerintahan yang baik.
2.2. Tujuan dan Sasaran Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024
Tujuan Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024 adalah:
1. Terlaksananya hasil kajian yang diimplementasikan menjadi Kebijakan Pembangunan Desa
dan Perdesaan, Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan Perdesaan,
10
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Kebijakan Pembangunan Transmigrasi;
2. Mendorong terwujudnya desa, daerah tertinggal dan transmigrasi yang berdaya saing
melalui pengembangan kreativitas dan inovasi, pengembangan teknologi tepat guna,
pengembangan teknologi tinggi, dan pengembangan teknologi digital;
3. Mendorong terwujudnya keterpaduan rencana Pembangunan Desa dan Perdesaan,
keterpaduan rencana Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan Perdesaan, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, keterpaduan rencana Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal dan keterpaduan rencana Pembangunan Transmigrasi;
4. Terwujudnya pengembangan sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi,
pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan kerjasama data dan informasi
pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi;
5. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkompeten, efektif, efisien dan terpercaya.
Sasaran Strategis Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024 adalah:
1. Tersedianya kajian Pengembangan kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan Kementerian;
2. Tersedianya Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, serta
Teknologi Digital;
3. Tersedianya dokumen perencanaan induk, pembangunan desa, daerah tertinggal dan
ransmigrasi;
4. Tersedianya layanan data dan informasi Pembangunan Desa dan Perdesaan, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
5. Tersedianya dokumen kebijakan dan perencanaan pembangunan desa, daerah tertinggal,
dan transmigrasi, inovasi, serta data dan informasi;
6. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam mendukung Badan Pengembangan
dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
7. Terwujudnya pelayanan publik Badan Pengembangan dan Informasi yang berkualitas.
2.3. Target Kinerja Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021-2024
Keberhasilan dalam memenuhi sasaran strategis Badan Pengembangan dan Informasi
DDTT diukur melalui 9 (sembilan) indikator kinerja utama. Ukuran indikator tersebut
dinyatakan dalam target kinerja agar lebih mudah diketahui tingkat keberhasilannya. Target
11
kinerja merupakan tingkat sasaran kinerja spesifik dari suatu program dan kegiatan yang
harus dicapai oleh Kementerian/Lembaga dalam periode waktu tertentu. Target harus
menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan dicapai dari setiap indikator sasaran
yang relevan dengan indikator kinerja, logis dan berdasarkan baseline data yang jelas. Berikut
disajikan target indikator kinerja utama Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun
2021-2024
Tabel 2.1. Target Indikator Kinerja Utama BPI DDTT Tahun 2021- 2024
No Indikator Kinerja Utama 2021 2022 2023 2024
1
Persentase produk atau dokumen
perencanaan Pembangunan Perdesaan,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang
diimplementasikan
100% 100% 100% 100%
2 Jumlah rekomendasi hasil kajian yang
diimplementasikan oleh unit kerja 12 12 12 12
3 Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) 3 3 4 4
4 Persentase dokumen kebijakan
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,
Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi
Digital yang diimplementasikan
75% 85% 90% 95%
5 Persentase Kebutuhan Data dan
Informasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang
terpenuhi
75% 75% 80% 85%
6 Persentase desa yang mendapatkan
layanan data dan sistem informasi yang
terintegrasi
80% 85% 90% 95%
7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
80 85 90 90
8 Presentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB) di Badan Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
74% 77% 80% 83%
9 Persentase rekomendasi temuan hasil
pemeriksaan eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti (Sistem
Pengendalian Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan Perundang-
25% 45% 65% 70%
12
No Indikator Kinerja Utama 2021 2022 2023 2024
Undangan)
Sumber: Rencana Strategis BPI Tahun 2021-2024
2.4. Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan dan Informasi DDTT Tahun 2021
Salah satu upaya mencapai target kinerja yaitu dengan melakukan pemantauan secara
berkala. Pemantauan dilakukan dalam periode setiap 3 bulan sekali, agar setiap hambatan
yang dihadapi dapat cepat diketahui dan ditangani. Target Kinerja Badan Pengembangan dan
Informasi DDTT yang diukur berkala setiap triwulan dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah.
Tabel 2.2. Target Indikator Kinerja Utama Triwulan I –IV BPI DDTT Tahun 2021
No Indikator Kinerja Utama Target
2021
Target
TW I
Target
TW II
Target
TW III
Target
TW IV
1
Persentase produk atau dokumen
perencanaan Pembangunan
Perdesaan, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang diimple-
mentasikan
100% 0 0 0 100%
2 Jumlah rekomendasi hasil kajian
yang diimplementasikan oleh unit
kerja
12 0 0 0 12
3 Indeks Penerapan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE)
3 0 0 0 3
4 Persentase dokumen kebijakan
Pengembangan Kreativitas dan
Inovasi, Teknologi Tepat Guna,
dan Teknologi Digital yang
diimplementasikan
75% 0 0 0 75%
5 Persentase Kebutuhan Data dan
Informasi Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang terpenuhi
75% 0 30% 0 45%
6 Persentase desa yang
mendapatkan layanan data dan
sistem informasi yang terintegrasi
80% 0 25% 35% 20%
7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan
dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
80 0 0 0 80
13
No Indikator Kinerja Utama Target
2021
Target
TW I
Target
TW II
Target
TW III
Target
TW IV
8 Persentase Hasil Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di Badan
Pengembangan dan Informasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
74% 0 0 0 74%
9
Persentase rekomendasi temuan
hasil pemeriksaan eksternal dan
APIP yang selesai ditindaklanjuti
(Sistem Pengendalian Internal dan
Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
25% 0 0 0 25%
14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja BPI DDTT
Laporan kinerja Badan Pengembangan dan Informasi DDTT merupakan gambaran kinerja
dari seluruh unit kerja di lingkungan BPI DDTT termasuk evaluasi dan analisis terhadap kinerja
pencapaian sasaran dan kegiatan yang telah ditetapkan. Dalam rencana kinerja ditetapkan
sebanyak 9 (sembilan) indikator kinerja. Secara umum hingga akhir semester II, masih ada
beberapa output yang dihasilkan oleh BPI belum dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
stakeholder. Hal ini dikarenakan hasil kajian pengembangan kebijakan dan penyusunan
rencana makro pembangunan desa yang dihasilkan tahun 2021, menjadi rekomendasi untuk
stakeholder pada tahun berikutnya. Outcome hasil kajian pengembangan kebijakan dan
penyusunan rencana makro pembangunan desa yang dihasilkan tahun 2021 dapat
dimanfaatkan sebagi input bagi unit kerja teknis eselon I lainnya di tahun berikutnya.
3.1.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021
Berikut ini disajikan perbandingan antara target dan realisasi kinerja Badan Pengembangan
dan Informasi DDTT pada Tahun 2021.
Tabel.3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Semester I Tahun 2021
No Indikator Kinerja Utama Target
2021
Realisasi
2021
Capaian
Kinerja
1
Persentase produk atau dokumen
perencanaan Pembangunan Perdesaan,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang
diimplementasikan
100% 0 0%
2 Jumlah rekomendasi hasil kajian yang
diimplementasikan oleh unit kerja 12 0 0%
3 Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) 3 2.75 91 %
4 Persentase dokumen kebijakan
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,
Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi Digital
yang diimple-mentasikan
75% 0 0%
15
No Indikator Kinerja Utama Target
2021
Realisasi
2021
Capaian
Kinerja
5 Persentase Kebutuhan Data dan Informasi
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang terpenuhi
75% 100% 133%
6 Persentase desa yang mendapatkan layanan
data dan sistem informasi yang terintegrasi 80% 98% 122%
7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
80 0 0%
8 Persentase Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan dan Informasi Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
74% 84% 113%
9
Persentase rekomendasi temuan hasil
pemeriksaan eksternal dan APIP yang selesai
ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal
dan Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
25% 5.2% 20,8%
1. IKU 1 Persentase produk atau dokumen perencanaan pembangunan Perdesaan,
Daerah tertinggal dan Transmigrasi yang diimplementasikan.
Target IKU 1 pada tahun 2021 adalah 100%, artinya adalah seluruh dokumen
perencanaan Pembangunan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
diimplementasikan. Dokumen perencanaan pembangunan Perdesaan, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi yang terpadu, harus dijadikan acuan oleh unit kerja eselon I teknis di
bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi untuk menyusun rencana
teknis pembangunan dan pemberdayaan di desa daerah trtinggal dan transmigrasi.
Cascading IKU 1 diampu oleh unit eselon II Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana
Pembangunan DDTT (Puspadu). Pada tahun 2021, berdasarkan dokumen DIPA Awal
Nomor : SP DIPA-067.11.1.670892/2021 tanggal 23 Februari 2021, telah dianggarkan
untuk menyusun 4 dokumen perencanaan makro sebagai keluaran utama Puspadu. Output
utama dimaksud yaitu 4 (empat) peta jalan 2021-2024, yaitu:
1. Roadmap pembangunan desa
2. Roadmap pembangunan kawasan perdesaan
3. Roadmap pembangunan daerah tertinggal (STRANAS)
16
4. Roadmap pembangunan transmigrasi
Sepanjang tahun 2021, BPI telah melakukan revisi DIPA 11 (sebelas) kali. Revisi
DIPA dilakukan sejalan dengan kebijakan nasional refokusing anggaran untuk penanganan
pandemi covid. Selain itu revisi DIPA juga dilakukan untuk memenuhi perubahan sesuai
dengan kebutuhan kebijakan yang dipertimbangkan lebih prioritas. Hal ini membawa
dampak terhadap perubahan kegiatan pada Puspadu. Sejalan dengan hal tersebut, beberapa
kegiatan Puspadu direvisi sehingga output dokumen perencanaan makro yang disusun
tahun 2021 meliputi :
1. Roadmap pembangunan desa
2. Reviu rencana pembangunan kawasan perdesaan
3. Desain percepatan pembangunan daerah tertinggal
4. Roadmap pengembangan ekonomi dan investasi
Pemanfaatan dokumen perencanaan pembangunan tersebut diatas oleh unit teknis,
akan dievaluasi pada tahun berikutnya mulai dari tahun 2022 hingga tahun 2024. Oleh
karena itu, pengukuran keberhasilan implementasinya belum dapat dilakukan di tahun
2021.
Gambar 3.1 Kegiatan FGD Penyusunan Roadmap Pembangungan Desa di Dinas PMD
Kab. Cirebon
17
2. IKU 2 Jumlah rekomendasi hasil kajian yang diimplementasikan oleh unit kerja.
Target IKU 2 pada tahun 2021 adalah 12 (dua belas) hasil kajian yang
diimplementasikan. Pusat Pengembangan Kebijakan sebagai unit kerja yang mendukung
tercapainya IKU 2, telah berhasil menyusun 12 kajian sesuai dengan target yang
diperjanjikan didalam perjanjian kinerja.
Rincian 12 kajian yang telah disusun adalah :
1. Kajian kebijakan konvergensi pencegahan stunting di desa;
2. Kajian kebijakan Prioritas penggunaan dana desa berbasis SDG’s Desa;
3. Kajian kebijakan peran kaum milenial sebagai crosscutting interpreter dalam
pembangunan desa;
4. Kajian strategis pengembangan ekonomi dan investasi desa dalam mendukung
percepatan desa era digital;
5. Kajian Pemanfaatan Aplikasi Smart Desa Mendukung Peningkatkan Kecerdasan,
Partisipasi, Kesejahteraan dan Kerjasama Kelembagaan Warga Desa;
6. Kajian pemanfaatan teknologi digital guna mempromosikan potensi desa wisata;
7. Kajian potensi ekologi sosial budaya ekonomi dalam mendukung PPDT;
8. Kajian kebijakan percepatan pembangunan daerah tertinggal di kawasan perbatasan
berbasis SDGs Desa;
9. Kajian pemberdayaan perempuan dalam pengolahan jambu mete di provinsi NTT;
10. Kajian pengembangan food estate melalui transmigrasi untuk mendukung ketahanan
pangan nasional;
11. Kajian studi kerjasama antar desa mendukung revitalisasi kawasan transmigrasi; dan
12. Kajian studi mekanisme kolaborasi pentahelix dalam revitalisasi kawasan transmigrasi.
Pemanfaatan rekomendasi hasil kajian diatas oleh unit teknis dan pimpinan
kementerian, akan dievaluasi pada tahun berikutnya mulai dari tahun 2022 hingga tahun
2024. Oleh karena itu, pengukuran keberhasilan implementasinya belum dapat dilakukan
di tahun 2021.
18
Gambar 3.2 Kegiatan Kajian Pengembangan Food Estate di Dinas PMD Kab. Kapuas
Gambar 3.3 Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa Cerdas Tahun 2021
19
3. IKU 3 Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
Target IKU 3 untuk penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik tahun
2021 yaitu BPI mencapai nilai 3 (tiga). Setelah melakukan pengembangan sistem
informasi, selanjutnya perlu ditetapkan sebuah pengaturan atau regulasi sebagai dasar
pelaksanaan seluruh unit kerja menggunakan SPBE.
Dukungan untuk mencapai target IKU 3 SPBE, terutama berasal dari Pusat data dan
Informasi, serta Sekretariat yang akan mengatur tatakelola pemerintahannya. Penilaian
pada tahun 2021.
Hasil evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik tahun 2021, kementerian
desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi , oleh Deputi Bidang Kelembagaan
dan Tata Laksana, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan dan Reformasi
Birokrasi (KemenpanRB), mendapatkan nilai 2,75.
SPBE mengukur 8 ( delapan ) aspek dari 4 (empat) domain penilaian yaitu mulai
dari kebjakan, tata kelola, manajemen, dan layanan. Tingkat kematangan SPBE
Kementerian desa PDTT yang masih dinilai kurang ( predikat kurang jika nilai indeks
kurang dari 1,8 ) adalah penerapan manajemen SPBE (1,25), dan Audit TIK (1,00). Dengan
demikian maka capaian IKU 3 sebesar 91%.
Tabel di bawah ini menunjukkan rincian hasil evaluasi SPBE Kementerian Desa
PDTT tahun 2021 oleh KemenpanRB.
Tabel 3.2. Nilai Indeks Implementasi SPBE Kementerian Desa PDTT tahun 2021
20
Sumber: Laporan hasil evaluasi SPBE Kementerian Desa Tahun 2021
4. IKU 4 Persentase dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,
Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi Digital yang diimplementasikan
Target IKU 4 pada tahun 2021 yaitu sebesar 75% kebijakan pengembangan kreativitas
dan inovasi, teknologi tepat guna, dan teknologi digital diimplementasikan oleh unit kerja
eselon I teknis.
Capaian target IKU 4 didukung oleh kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Pusdaing). Target keluaran utama Pusdaing tahun
2021 menyusun 4 Kebijakan pengembangan sebagai berikut:
1. Pengembangan Kreativitas dan Inovasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Dalam
Mewujudkan Desa Inklusif;
2. Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan
Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak;
3. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence ;
4. Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk
Meningkatkan Daya Saing Desa.
Kebijakan pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi
Digital yang disusun dalam bentuk model pengembangan daya saing produk unggulan, yang
dihasilkan Pusdaing menjadi masukan bagi unit kerja eselon I teknis untuk
diimplementasikan pada tahun 2022 dan atau tahun berikutnya. Oleh karena
pemanfaatannya tidak pada tahun 2021, maka keberhasilan implementasinya dievaluasi
setelah tahun 2021. Oleh karena itu capaian IKU 4 belum dapat diukur tahun 2021.
21
Gambar 3.4 Kegiatan Seleksi Final Lomba Inovasi TTG, Posyantek dan TTG Unggulan
di Bogor
5. IKU 5 Persentase Kebutuhan Data Dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal Dan Transmigrasi Yang Terpenuhi
IKU 5 BPI pada tahun 2021 adalah sebesar 75% kebutuhan data dan informasi
dapat dipenuhi. Kebutuhan data dan informasi yang dimaksud merupakan terutama
kebutuhan internal kementerian, kemudian kebutuhan eksternal kementerian Desa PDTT.
Target output data dan informasi yang dapat dipenuhi pada tahun 2021 adalah 75%.
Cascading IKU 5 diampu oleh unit kerja eselon II Pusat Data dan Informasi
(Pusdatin). Pusdatin pada tahun 2021 ini dapat memenuhi 100% kebutuhan data.
Berdasarkan hal tersebut , maka capaian kinerja IKU 5 sebesar 133%, karena berhasil
melampaui target.
Jenis kebutuhan data dan informasi yang dapat dipenuhi pada tahun 2021 yaitu:
sebagai berikut:
1. Data Bumdes
2. Data APBDes 2018-2020
3. Data Lokasi Permukiman Transmigrasi Bina
4. Data Penggunaan Realisasi DD 2018-2020
22
5. Data Penggunaan DD untuk Stuntng
6. Data Penggunaan DD untuk Disabilitas
7. Data SDGs Desa
8. Data Desa yang belum Teraliri Listrik
9. Data Realisasi Penggunaan DD 2021
10. Data Peta Sebaran Lokasi Transmigrasi
11. Data Kemiskinan Ekstreme 35 Kab. di 7 Prov
12. Data Pelatihan SDM Desa
Gambar 3.5 Kegiata Rencana Aksi Penyusunan Satu Data Indonesia
6. IKU 6 Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan Sistem Informasi yang
Terintegrasi
Target IKU 6 untuk tahun 2021 yaitu sebesar 80% dari seluruh desa yang
direncanakan mendapatkan layanan data dan sistem informasi yang terintegrasi bisa
dipenuhi. Target IKU 6 didukung oleh kinerja Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dalam
menyediakan layanan data dan sistem informasi yang terintegrasi.
Pada tahun 2021 Pusdatin telah berhasil memberikan layanan data dan sistem
informasi yang terintegrasi untuk dimanfaatkan desa. Salah satunya yaitu aplikasi
monitoring dan evaluasi dana desa. Jumlah desa yang telah memanfaatkan aplikasi monev
dana desa sebanyak 74.055 desa atau 98% dari jumlah seluruh desa. Dengan demikian
maka capaian kinerja IKU 6 sebesar 122%, karena berhasil melampaui target yang
diperjanjikan.
23
Gambar 3.6 Grafik Jumlah Desa Pengguna Aplikasi
7. IKU 7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan Dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi
Nilai SAKIP BPI tahun 2021 ditargetkan mencapai nilai 80. Jika dibandingkan
dengan capaian Balilatfo Tahun 2020 sebesar 80,53, maka target BPI sebesar 80 adalah
realistis. Beberapa faktor yang diukur dalam penilaian SAKIP yaitu: 1) Perencanaan
Kinerja; 2) Perencanaan Kinerja Tahunan; 3) Pengukuran Kinerja; 4) Pelaporan Kinerja; 5)
Evaluasi Internal; dan 6) Capaian sasaran/kinerja organisasi.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim auditor internal kementerian (aparat
pengawas intern pemerintah), yaitu Inspektorat Jenderal kepada BPI, maka nilai
implementasi SAKIP BPI masih dalam proses evaluasi implementasi SAKIP. Berdasarkan
aplikasi e-SAKIP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(https://sakip.kemendesa.go.id/index.php/signin), BPIDDTT mendapatkan nilai sebesar
90,37. Dengan catatan, nilai SAKIP yang digunakan merujuk pada nilai SAKIP Balilatfo
Tahun 2020 karena penilaian SAKIP BPI masih dalam proses.
8. IKU 8 Persentase Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
di Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada tahun 2021 ditargetkan
mencapai 74% dari nilai maksimal. Pelaksanaan Reformasi birokrasi meliputi delapan area
24
perubahan. Pada triwulan I, belum dilakukan penilaian mandiri reformasi birokrasi. Namun
sebagai langkah persiapan pelaksanaan penilaian mandiri RB, BPI telah melakukan
beberapa aktivitas seperti menyusun dan menetapkan tim reformasi birokrasi. Selain itu,
untuk memenuhi area perubahan tatalaksana, telah dilakukan pembahasan penyusunan
peta bisnis proses.
Pada tahun 2021 ini telah dilaksanakan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) oleh Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal, BPIDDTT
memperoleh nilai sebesar 30,63 atau 84%. Dengan demikian maka capaian kinerja IKU 8
sebesar 113% karena melampaui target.
Gambar 3.7 Kegiatan Rapat Penyusunan Instrumen Pengukuran IKU di Hotel Onih
Bogor
9. IKU 9 Persentase rekomendasi temuan hasil pemeriksaan eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal dan Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-Undangan)
Target IKU 9 untuk tindaklanjut temuan hasil pemeriksaan di tahun 2021 sebesar
25%. Total sisa temuan yang dilimpahkan ke BPI-DDTT untuk ditindaklanjuti sebesar
Rp.730.409.485,- dan telah ditindaklanjuti pada tahun 2021 sebesar Rp. 37.770.985,- atau
sebesar 5,2 %.
25
Upaya penyelesaian rekomendasi hasil pemeriksaan telah dilakukan melalui surat
peringatan, diantaranya:
- Nota Dinas Sekretaris Badan No.285-1/KU.06.04/XI/2021 tanggal 2 November 2021
- Nota Dinas Plt.Kepala Badan No.361/KU.06.04/XI/2021 tanggal 1 November 2021
- Nota Dinas Plt.Kepala Badan No.360/KU.06.04/XI/2021 tanggal 1 November 2021
- Nota Dinas Sekretaris Badan No.244/KU.06.04/IX/2021 tanggal 21 September 2021
3.1.2. Perbandingan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 dengan Target Jangka
Menengah Tahun 2024
Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja BPI DDTT Tahun 2021 dengan Target Jangka
Menengah Tahun 2024
No Indikator Kinerja Utama Target
2021 2022 2023 2024
1. Persentase produk atau
dokumen perencanaan Pembangunan
Perdesaan, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang diimplementasikan
100% 100% 100% 100%
2. Jumlah rekomendasi hasil kajian yang
diimplementasikan oleh unit kerja
12 12 12 12
3. Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE)
3 3 4 4
4. Persentase dokumen kebijakan
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,
Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi
Digital yang diimplementasikan
75% 85% 90% 95%
5. Persentase Kebutuhan Data dan Informasi
Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang
terpenuhi
75% 75% 80% 85%
6. Persentase desa yang mendapatkan
layanan data dan sistem informasi yang
terintegrasi
80% 85% 90% 95%
7. Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
80% 85% 90% 90%
8. Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan
74% 77% 80% 83%
26
No Indikator Kinerja Utama Target
2021 2022 2023 2024
Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
9 Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP lingkup Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi yang
ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian
Internal dan Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-Undangan)
25% 45% 65% 70%
3.1.3. Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan, Strategi Pemecahan Masalah
Dengan target kinerja dan capaian kinerja BPI Tahun 2021 sebagaimana diuraikan
sebelumnya, maka dengan observasi dan analisis dapat diidentifikasi faktor yang menjadi
Penyebab keberhasilan dan Penyebab kegagalan sebagai berikut:
A. Penyebab keberhasilan
Berdasarkan tabel.3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja BPI DDTT Semester I
Tahun 2021, dapat dilihat bahwa terdapat 3 indikator kinerja yang berhasil melampaui
target. Keberhasilan pencapaian tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Koordinasi yang intensif dengan unit kerja baik lintas unit eselon I maupun diantara
unit kerja di lingkup BPI;
b) Monitoring dan evaluasi secara berkala periodik triwulanan guna memastikan
pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian target kinerja;
c) Arahan dan pembinaan Pimpinan BPI dalam rangka percepatan pelaksanaan
progran/ kegiatan Balilatlo, kepastian pencapaian kinerja dan tertib administrasi.
B. Penyebab kegagalan
Dari 9 (sembilan) indikator kinerja, terdapat 6 (enam) indikator kinerja yang tidak
dapat mencapai target. Kegagalan dalam memenuhi target pada 6 indikator kinerja tersebut
dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut :
a) Belum ditetapkannya bisnis proses di lingkup BPI, termasuk peta lintas fungsi. Hal
tersebut menghambat terwujudnya sistem kerja yang kolaboratif antar unit kerja
27
b) Koordinasi antar UKE 1 dan UKE 2 dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan
kegiatan, hingga mengimplementasikan hasil kegiatan Perencanaan Makro
Pembangunan Desa DTT, dan Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan BPI belum
memadai
c) Terbatasnya SDM dalam mendukung tugas dan fungsi. Perimbangan komposisi
pegawai baik dari jumlah maupun kapasitas keahlian belum dapat memenuhi sesuai
kebutuhan. Beberapa posisi pada koordinator dan subkoordinator masih terdapat
kekosongan
d) Kebijakan nasional refocusing anggaran untuk mendukung penanganan pandemi
covid-19. Pemotongan anggaran belanja menyebabkan pengurangan keluaran
karena keterbatasan anggaran
e) Tertundanya pelaksanaan kegiatan karena, masa transisi restrukturisasi organisasi
dan kebijakan nasional pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)
berjenjang, sehingga kegiatan pengumpulan data lapang terhambat.
Upaya dalam menghadapi beberapa hambatan yang telah disebutkan diatas,
dilakukan melalui langkah langkah sebagai berikut:
a) Penyelesaian Bisnis proses dan peta lintas fungsi masih terus di bahas dan
diupayakan penetapannya dengan berkoordinasi dengan sekretariat jenderal;
b) Koordinasi dalam penyusunan dokumen perencanaan makro dan rekomendasi
kebijkan dengan lintas uke 1 telah dilakukan melalui rapat koordinasi untuk
mengidentifikasi kebutuhan uke 1. kemudian demikian juga untuk melakukan
pemetaan kebutuhan rekomendsi pengembangan kebijakan;
c) Pimpinan mengeluarkan keputusan penunjukan person in charge (pic) Untuk
mengisi kekosongan posisi koordinator dan subkoordinator;
d) Efisiensi sumber daya anggaran telah dilakukan pada potensi sisa anggaran belanja
pegawai yang tidak terserap untuk mengoptimalkan beberapa kegiatan yang
mendukung capaian kinerja BPI;
e) Melakukan beberapa kegiatan secara simultan untuk memaksimalkan waktu yang
tersedia;
f) Kolaborasi antar uke 2 di lingkungan BPI dalam pelaksanaan kegiatan, melalui
pembentukan tim kerja lintas uke 2.
28
3.1.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Pada tahun 2021 BPI melakukan efisiensi terhadap anggaran belanja pegawai untuk
mendukung peningkatan pencapaian kinerja khususnya IKU 1 yaitu Persentase produk atau
dokumen perencanaan pembangunan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang
diimplementasikan. Hasil efisiensi anggaran digunakan untuk menghasilkan dokumen lokus
dan fokus Kementerian yang terintegrasi.
Selain itu juga efisiensi anggaran juga digunakan dalam rangka mendukung capaian
kinerja IKU Sekretariat dalam indeks kepuasan layanan yang diberikan melalui
penambahan sarana kerja.
3.2. Kinerja Anggaran
Realisasi anggaran Badan Pengembangan dan Informasi DDTT (BPI) tahun 2021 sebesar
85,69 % atau Rp. 87.240.553.348,- dari pagu tersedia Rp. 101.815.385.000,-. Sisa anggaran yang
tidak terserap sebesar Rp. 14.574.831.652,-.
Indikator kinerja utama (IKU) BPI yang menggunakan anggaran paling besar yaitu
persentase desa yang mendapatkan layanan data dan system informasi yang terintegrasi.
Penggunaan anggaran untuk memenuhi target IKU tersebut sebesar Rp. 15.715.650.000,- dengan
pencapaian target kinerja 98%. Kinerja anggaran BPI secara lengkap dapat dilihat pada table
dibawah ini.
Tabel 3.4 Perbandingan Target Anggaran 2021 dengan Realisasi Anggaran 2021
No Indikator Kinerja Utama
Target Anggaran
2021
Realisasi Anggaran
2021
Kinerja Anggaran
1 Persentase produk atau dokumen perencanaan Pembangunan
Perdesaan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang diimplementasikan
4.689.161.000
4.647.303.423
99,10%
2 Jumlah rekomendasi hasil kajian yang diimplementasikan oleh unit kerja
3.235.000.000
3.200.369.808
98,92%
3 Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
3.760.620.000
3.083.279.961
81,98%
29
No Indikator Kinerja Utama
Target Anggaran
2021
Realisasi Anggaran
2021
Kinerja Anggaran
4 Persentase dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi Digital yang diimplementasikan
3.075.000.000
2.453.681.169
79,79%
5 Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang terpenuhi
2.924.186.000
1.501.798.063
51,35%
6 Persentase desa yang mendapatkan layanan data dan sistem
informasi yang terintegrasi
16.768.234.000
15.715.650.000
93,72%
7 Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
396.597.500
382.756.663
96,51%
8 Presentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
726.460.000
698.815.904
96,19%
9 Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal dan APIP lingkup Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang
ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
Undangan)
30.639.000
30.597.903
99,86%
Kinerja serapan anggaran pada sembilan indikator kinerja utama secara umum mencapai
diatas 90%, kecuali pada tiga indikator. Jika merujuk pada penilaian evaluasi kinerja anggaran yang
berbasis aplikasi SMART, BPI mendapatkan nilai 88,24. Nilai tersebut sedikit dibawah target 89.
Nilai kinerja anggaran BPI menjadi nilai kinerja tertinggi ke-2 dibanding UKE-1 lain. Kinerja
anggaran BPI yang mendapat nilai rendah yaitu indikator konsistensi. Konsistensi antara rencana
penarikan dana dengan realisasi masih terdapat deviasi yang cukup lebar. Hal ini disebabkan
beberapa hal diantaranya penyampaian data kontrak ke KPPN tidak sesuai dengan jadwal dan
pengelolaan UP dan TUP belum maksimal sehingga implikasi penyerapan anggaran masih rendah.
30
BAB IV
Penutup
4.1. Kesimpulan
Secara umum pencapaian kinerja BPI tahun 2021 masih belum sesuai target yang
direncanakan. Dari sembilan indikator kinerja utama, hanya tiga yang telah memenuhi target.
Hal tersebut disebabkan beberapa output utama BPI seperti dokumen perencanaan makro,
rekomendasi pengembangan kebijakan, dan rekomendasi kebijakan pengembangan daya saing
belum dapat diimplementasikan oleh stakeholder unit kerja eselon I teknis lain. Ketiga output
tersebut pada dasarnya merupakan masukan bagi unit kerja eselon I teknis untuk menyusun
perencanaan kegiatan pada saat t-1. Sementara pada tahun 2021 setiap uke I telah
melaksanakan kegiatan yang direncanakan dari awal tahun. Hal inilah yang menyebabkan
output dokumen perencanaan makro, rekomendasi pengembangan kebijakan, dan
rekomendasi kebijakan pengembangan daya saing yang disusun tahun 2021 belum dapat
diimplementasikan di tahun berjalan.
4.2.Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja BPI tahun 2021, terdapat beberapa hal perlu dilakukan
pembenahan dan penguatan sebagai berikut:
1. Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif dengan stakeholder baik internal maupun
eksternal kementerian. Melibatkan pegawai lintas uke I dalam kegiatan strategis BPI.
Kolaborasi dengan UKE I lain mulai dari proses perencanaan, penyusunan, dan evaluasi
rekomendasi kebijakan dan perencanaan makro pembangunan desa, sehingga bisa
diimplementasikan.
2. Melakukan evaluasi dan penataan pegawai di lingkup sesuai peta kebutuhan pegawai,
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
3. Membuat perencanaan aktivitas yang akan dilakukan secara rinci pada setiap kegiatan,
sehingga dapat mengurangi frekuensi revisi DIPA dan konsisten terhadap rencana
penarikan dana.
4. Memberikan prioritas penyusunan regulasi yang dibutuhkan sehingga dapat mewujudkan
prakondisi lingkungan kerja birokrasi yang efektif dan efisien.
5. Mendorong Sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE) untuk segera
diimplementasikan di seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI
KINERJA PEMERINTAH 2021
Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
i
KATA PENGANTAR
Program kegiatan tahun anggaran 2021 merupakan implementasi dari salah
satu bagian Renstra 2020 - 2024 yang diwujudkan dalam Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Trasmigrasi, tahun 2021 dalam memberikan arah dan fokus bagi peningkatan kinerja
Pusat Data dan Informasi dalam melaksanakan tugasnya, yaitu melaksanakan
pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah
tertinggal dan transmigrasi.
Untuk mengetahui tingkat capaian kinerja pelaksanaan program kegiatan
dalam rangka evaluasi dan analisis keberhasilan dan kendala yang dihadapi dalam
menentukan kebijakan / penyempurnaan kegiatan kedepan dilaksanakan monitoring
dan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan serta kendala yang
dihadapi dalam menentukan kebijakan /penyempurnaan kegiatan kedepan. Rencana
kinerja (Performance Plan) tahun 2021 pada dasarnya merupakan sasaran kinerja
yang ingin dicapai tahun 2021. Laporan Kinerja tahun 2021, merupakan laporan
pertanggungjawaban penggunaan anggaran dan progres kegiatan Pusat Data dan
Informasi, BPI, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dalam mencapai sasaran – sasaran yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi
Akhir kata, diharapkan Laporan Kinerja tahun 2021 menjadi laporan
pertanggungjawaban atas kinerja dan menjadi evaluasi untuk menilai kinerja Pusat
Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, BPI,
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagai
bahan masukan perbaikan kedepan.
Jakarta, Desember 2021
Kepala Pusat Data dan Informasi
Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Dr. Ivanovich Agusta, SP, M.Si
NIP. 19700816 199702 1 001
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Menyatakan bahwa Pusat
Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
dipimpin oleh Kepala Pusat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang bertugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang
pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi. Laporan
Kinerja disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 tahun 2017 tentang
Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. .
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2021
Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
didukung dengan anggaran semula sebesar Rp.50.833.000.000,- (Lima Puluh Milyar
Delapan Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah) namun terdapat pengurangan anggaran
atau refocusing anggaran sebesar Rp.17.379.960.000,- (Tujuh Belas Milyar Tiga
Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) karena
terdapat revisi anggaran untuk penanggulangan Covid-19, sehingga dukungan
anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi tahun anggaran 2021 menjadi Rp.33.453.040.000,- (Tiga Puluh Tiga
Milyar Empat Ratus Lima Puluh Tiga Empat Puluh Ribu Rupiah) sehingga terdapat
beberapa kegiatan yang di hapuskan. Dana tersebut bersumber dari Pengelolaan
Data dan Informasi Internal, Pengelolaan Data dan Informasi Ekstrenal serta
Dukungan P3PD (Loan World Bank). Atas hasil kinerja Pusat Data dan Informasi,
sasaran kegiatan Pusdatin dapat dikatakan telah memenuhi target, hal ini ditunjukan
dengan capaian kinerja yang diperoleh atas Indikator Kinerja Utama (IKU) Pusdatin
yang pertama yaitu Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
iii
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang terpenuhi yaitu melampaui target sebesar
100% serta IKU yang ketiga Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan
Sistem Informasi yang Terintegrasi sebesar 98%, namun ada 2 IKU yang belum
mencapai target yaitu Indeks Kepuasan Penggunan Layanan/ Pegawai Internal
Kementerian Terhadap Kualitas Layanan Data Informasi sebesar 3.47 dan Jumlah
Kebijakan dan Regulasi Pusat Data dan Informasi yang Ditetapkan pada Tahun yang
Bersangkutan sebesar 2 target yang baru tercapai.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF................................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
2. Uraian Tugas dan Fungsi ............................................................................................................. 2
1.1 Tugas ................................................................................................................................... 2
1.2 Fungsi .................................................................................................................................. 2
3. Struktur Organisasi...................................................................................................................... 3
4. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................................... 7
1.3 Maksud ................................................................................................................................ 7
1.4 Tujuan ................................................................................................................................. 8
5. Strategic Issued (Permasalahan Utama) ..................................................................................... 8
6. Sistematika Penyajian ................................................................................................................. 9
BAB II ..................................................................................................................................................... 11
PERENCANAAN KINERJA ....................................................................................................................... 11
1. Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi 2021-2024.................................................................................................................... 11
2. Rencana Kerja ........................................................................................................................... 15
3. Perjanjian Kinerja tahun 2021 ................................................................................................... 16
BAB III .................................................................................................................................................... 19
AKUNTABILITAS KINERJA....................................................................................................................... 19
1. Capaian Kinerja ......................................................................................................................... 19
1.1 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020 dengan Capaian Tahun 2021 ....................... 24
1.2 Faktor Penyebabab Target Kinerja Tidak Tercapai ........................................................... 27
1.3 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan
Pencapaian .................................................................................................................................... 27
1.4 Analisis Keberhasilan dan Kegagalan atau peningkatan/Penurunan Kinerja dan Alternatif
Solusi yang telah dilakukan. .......................................................................................................... 30
2. Realisasi anggaran .............................................................................................................. 32
BAB IV .................................................................................................................................................... 34
PENUTUP ............................................................................................................................................... 34
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi PDDTT, 2021 .............................. 4
Gambar 2. Diagram Jumlah ASN Pusdatin Berdasarkan Jabatan, 2021 ............................... 5
Gambar 3. Diagram Jumlah Pegawai ASN Pusdatin Berdasarkan Golongan/Ruang, 2021 .. 6
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Pegawai ASN Pusdatin Berdasarkan Jabatan, 2021 ................................... 5
Tabel 2. Komposisi Jenjang Jabatan Struktural dan Fungsional Pegawai Pusdatin, 2021 .... 6
Tabel 3. Komposisi Jabatan Struktural dan Fungsional Pusdatin, 2021 ................................ 7
Tabel 4. Arah Kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, DTT ........................ 12
Tabel 5. Indikator Kinerja Utama Pusdatin 2021-2024 ........................................................ 14
Tabel 6. Kegiatan yang Mendukung IKU Pusdatin 2021 ..................................................... 15
Tabel 7. Perjanjian Kinerja Pusdatin 2021 (sebelum refocusing anggaran) ......................... 16
Tabel 8. Perjanjian Kinerja Pusdatin 2021 (setelah refocusing anggaran) ........................... 17
Tabel 9. Capaian Kinerja Pusdatin 2021 ............................................................................. 20
Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja 2020 dan 2021 ................................................... 24
Tabel 11. IKU BPI yang menjadi casscading Pusdatin ........................................................ 27
Tabel 12. Realisasi Anggaran Pusdatin 2021 ...................................................................... 32
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Untuk menjalankan amanat Presiden Jokowi untuk melakukan reformasi birokrasi,
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah
melakukan perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK), pijakan dilakukan
perubahan SOTK ini adalah Peraturan Presiden Nomor 85 tahun 2020 yang telah
dilanjuti dengan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 15 Tahun 2020.
Penyederhanaan birokrasi merupakan amanat yang disampaikan Presiden RI
Joko Widodo saat Pelantikan Presiden 2019-2024 pada 20 Oktober 2019. Jabatan
struktural akan disederhanakan menjadi dua level. Perampingan birokrasi
dimaksudkan untuk mewujudkan birokrasi yang dinamis, lincah (agile), dan
profesional dalam upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi guna mendukung
kinerja pemerintah kepada publik. Untuk percepatan penyederhanaan birokrasi,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)
mendorong seluruh pimpinan instansi pemerintah untuk melaksanakan langkah-
langkah strategis dan konkret. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri
PANRB nomor 384, 390, dan 391 Tahun 2019 yang ditujukan kepada Menteri
Kabinet Indonesia Maju, Gubernur, serta para Wali kota dan Bupati tentang
Langkah Strategis dan Konkret Penyederhanaan Birokrasi. Kesembilan langkah
strategis tersebut dimulai dengan mengidentifikasi unit kerja eselon III, dan IV
yang dapat disederhanakan dan dialihkan jabatan strukturalnya sesuai peta
jabatan di masing-masing instansi.
Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigarsi memiliki dua (2) Sasaran Kegiatan pada tahun 2021 yaitu:
a. Tersedianya Layanan Data dan Informasi Pembangunan Desa dan
Perdesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi s jumlah data
dan informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan
b. Tersedianya kebijakan dan regulasi Pusat Data dan Informasi.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
2
Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigarsi memiliki emapt (4) Indikator Kinerja Utama pada tahun 2021 yaitu:
a. Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang Terpenuhi.
b. Indeks Kepuasan Pengguna Layanan/ Pegawai Internal Kementerian
Terhadap Kualitas Layanan Data dan Informasi.
c. Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan Sistem Informasi
yang Terintegrasi, dan
d. Jumlah Kebijakan dan Regulasi Data dan Informasi yang Ditetapkan pada
Tahun yang Bersangkutan.
2. Uraian Tugas dan Fungsi
1.1 Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 15 tahun 2020, Pusat Data dan Informasi
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang
pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi
dalam Pasal 259, Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
1.2 Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 15 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi,
Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi yang tertuang didalam pasal 260 mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan
sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi, pengelolaan data
dan informasi, serta pengembangan kerja sama data dan informasi
pembangunan desa, dan perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi;
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
3
b. pelaksanaan penyusunan pengembangan sistem informasi,
pengelolaan teknologi informasi, pengelolaan data dan informasi, serta
pengembangan kerja sama data dan informasi pembangunan desa,
dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi,
pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan kerja sama data
dan informasi pembangunan desa, dan perdesaan, daerah tertinggal,
dan transmigrasi; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan
Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 16 tahun 2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pengelompokan uraian fungsi Pusat Data dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 535 terdiri atas:
a. kelompok substansi pengembangan sistem informasi;
b. kelompok substansi pengelolaan teknologi informasi;
c. kelompok substansi pengelolaan data dan informasi; dan
b. kelompok substansi pengembangan kerja sama data dan informasi.
3. Struktur Organisasi
Dengan adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK Baru) di
Lingkungan KDPDTT. Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 15 tahun 2020 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja KDPDTT pasal 261 Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai berikut:
a. Kepala Pusat Data dan Informasi
b. Subbagian Tata Usaha; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
4
Selain itu, jika dilihat dari Uraian Fungsi Kelompok Substansi, berdasarkan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 16 tahun 2020 Tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan KDPDTT sesuai
dengan Pasal 536 bahwa Pengelompokan uraian fungsi Pusat Data dan Informasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
535 terdiri atas:
a. kelompok substansi pengembangan sistem informasi;
b. kelompok substansi pengelolaan teknologi informasi;
b. kelompok substansi pengelolaan data dan informasi; dan
c. kelompok substansi pengembangan kerja sama data dan informasi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dimandatkan kepada Pusat Data dan
Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkompeten. Jumlah
pegawai Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi berdasarkan jabatannya sebagai berikut:
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi PDDTT, 2021
Kepala Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Kelompok Substansi Pengembangan Kerja Sama dan Informasi
Kelompok Substansi
Pengelolaan Data dan Informasi
Kelompok Jabatan
Fungsional
Kelompok Substansi
Pengelolaan Teknologi Informasi
Kelompok Substansi
Pengebangan Sistem Informasi
Kepala Subbagian Tata Usaha,
Pusdatin
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
5
Adapun total jumlah pegawai ASN di Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, sebanyak 53 pegawai.
Jumlah pegawai ASN Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan jabatan ditunjukan dengan diagram
dibawah ini:
Tabel 1. Jumlah Pegawai ASN Pusdatin Berdasarkan Jabatan, 2021
Sumber: Nominatif Pegawai Pusdatin November 2021
Gambar 2. Diagram Jumlah ASN Pusdatin Berdasarkan Jabatan, 2021
Adapun total jumlah pegawai ASN di Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, berdasarkan pangkat/golongan ditunjukan
dengan diagram dibawah ini:
NO JABATAN JUMLAH
1 Jabatan Tinggi Pratama (Eselon II) 1
2 Jabatan Pengawas (Eselon IV) 1
3 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 33
4 Jabatan Pelaksana (JFU) 18
JUMLAH 53
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
6
Gambar 3. Diagram Jumlah Pegawai ASN Pusdatin Berdasarkan Golongan/Ruang,
2021
Tabel 2. Komposisi Jenjang Jabatan Struktural dan Fungsional Pegawai Pusdatin,
2021
NO JENJANG JABATAN JUMLAH
1 JPT Pratama (Es-2) 1
2 Jabatan Pengawas (Es-4) 1
3 JFT Madya 3
4 JFT Muda 9
6 JFT Pertama 17
7 JFT Terampil 2
8 Jabatan Pelaksana 20
TOTAL 53
Sumber: Nominatif Pegawai Pusdatin November 2021
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
7
Tabel 3. Komposisi Jabatan Struktural dan Fungsional Pusdatin, 2021
NO NAMA JABATAN JUMLAH
1 Kepala Pusat Data dan Informasi 1
2 Kepala Subbagian Tata Usaha 1
3 Administrasi Persuratan 2
4 Analis Data dan Informasi 3
5 Analis Kebijakan 4
6 Analis Organisasi dan Tata Laksana 1
7 Analis Pemberdayaan Masyarakat 1
8 Analis Tata Usaha 1
9 Analis Sistem Informasi dan Jaringan 6
10 Analis Produk Hukum 1
11 Arsiparis 2
12 Peneliti 1
13 Pengadministrasi Pertanahan 1
14 Pengadministrasian Perencanaan dan Program 1
15 Pengelola Data 1
16 Pengelola Keuangan 1
17 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 1
18 Penggerak Swadaya Masyarakat 9
19 Pranata Komputer 8
20 Perencana 1
21 Statistisi 6
JUMLAH 53
Sumber: Nominatif Pegawai Pusdatin November 2021
4. Maksud dan Tujuan
1.3 Maksud
Laporan kinerja ini disusun untuk memberikan gambaran tentang capaian
kinerja, dan capaian anggaran serta output yang telah dilakukan Pusat Data
dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada
tahun 2021.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
8
1.4 Tujuan
a. Sebagai informasi capaian kinerja dan capaian anggaran pada tahun
2021.
b. Sebagai informasi perbandingan antara realisasi kinerja dan capaian
kinerja tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
c. Sebagai bahan masukan untuk membuat kebijakan atau pengambilan
keputusan bagi pimpinan, dan
d. Sebagai informasi peningkatan atau penurunan kinerja serta solusi yang
diberikan.
e. Sebagai bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam rangka
koordinasi pengelolaan data dan informasi desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
5. Strategic Issued (Permasalahan Utama)
Unit Kerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertrtinggal dan
Transmigrasi merupakan unit kerja eselon II dibawah unit kerja eselon I Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, maka
dari itu mandat dari Pusdatin adalah mendukung program kegiatan dari BPI
sebagaimana tertuang didalam IKU BPI yang menjadi tanggung jawab Pusdatin
adalah sebagai berikut:
a. Indeks Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),
b. Persentase Kebutuhan Data dan Infromasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang Terpenuhi, dan
c. Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan Sistem Informasi
yang Terintegrasi.
Dalam mendukung program kegiatantersebut, maka strategi yang dilaksanakan
Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi adalah:
a. Menyiapkan sistem informasi untuk mendukung pengelolaan data desa,
daerah tertinggal dan transmigrasi.
b. Meningkatkan kapasitas server dan bandwith dalam mendukung pengelolaan
data dan informasi.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
9
c. Melakukan kerjasama dengan K/L/D/I dalam integrasi data dan informasi.
d. Menyiapkan, mendorong dan mengawasi operasionalnya Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
6. Sistematika Penyajian
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Sistematika penyusunan Laporan Kinerja adalah sebagai berikut:
Ringkasan Eksekutif
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II Akuntabilitas Kinerja
a. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai
berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang
telah dilakukan;
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
10
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaianpernyataan kinerja).
b. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan
yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai
dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Lampiran:
1) Perjanjian Kinerja
2) Lain-lain yang dianggap perlu
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
1. Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi 2021-2024.
Melalui Rencana Panjang Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,
sesuai dengan Peraturan Presiden No. 18 tahun 2020 tentang Rencana Panjang
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pembangunan Perdesaan
(desa, kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal) pada
RPJMN 2020-2024 merupakan instrumen pemerataan pembangunan. Namun
lazimnya, pembangunan perdesaan juga merupakan instrumen pertumbuhan.
Pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan transmigrasi telah
menumbuhkan ribuan desa definitif baru, kecamatan, kabupaten bahkan sebagai
ibu kota provinsi. Pembangunan desa-desa dan kawasan perdesaan juga telah
menumbuhkan simpul-simpul pertumbuhan baru. Pembangunan desa lebih jelas
arahnya mengikuti tujuan pembangunan desa berkelanjutan yang disebut dengan
SDGs Desa dengan ditetapkannya 18 tujuan SDGs Desa. Peran perdesaan
menjadi sangat penting karena hampir sebagian besar wilayah negara Indonesia
merupakan perdesaan, sehingga dengan dibangunnya perdesaan akan
memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pembangunan
perdesaan akan lebih mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal untuk
dapat meningkatkan keunggulan kolaboratif dan daya saing dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna dan teknologi digital untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan dengan dukungan data dan
informasi yang akurat dan ter-update.
Berdasarkan arah kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi. Bersifat mendukung arah kebijakan dan strategis
nasional pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi. Adapun arah
kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi yaitu tertuang didalam tabel sebagai berikut:
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
12
Tabel 4. Arah Kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, DTT
Arah Kebijakan Strategi
Mengarusutamakan
Pembangunan Desa
Berkelanjutan (SDGs Desa)
Menyusun kebijakan sebagai instrument
koordinasi lintas pemangku kepentingan dalam
pembangunan desa
Menyiapkan data yang tepat, akurat dan real
time berbasis warga dan desa
Mengintegrasikan semua program dan kegiatan
di internal Kementerian Desa, PDT dan
transmigrasi dalam mendukung pencapaian
SDGs Desa
Pengembangan teknologi tepat
guna, teknologi tinggi dan
teknologi digital
Pengembangan teknologi untuk kegiatan
produksi, pengolahan, pemasaran, distribusi,
dan pembiayaan
Integrasi data dan informasi perdesaan baik
numerik maupun spasial
Meningkatkan ketersediaan prasarana teknologi
telekomunikasi
Pengembangan e-commerce, e-logistic dan
fintech di perdesaan melalui Desa Digital
Peningkatan sinergitas dan
kolaborasi pembangunan
perdesaan (Desa, daerah
tertinggal, dan transmigrasi) antar
K/L/D/M.
Meningkatkan keterpaduan perencanaan,
pemrograman dan penganggaran, monitoring
dan evaluasi
Meningkatkan dukungan manajemen
Meningkatkan dukungan kebijakan strategis,
inovasi serta data dan informasi.
Sumber: Rencana Startegis Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal dan Tranmigrasi 2020-2024.
Sesuai dengan arah kebijakan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigarsi memiliki dua (2) Sasaran Kegiatan pada tahun 2021
yaitu:
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
13
a. Tersedianya Layanan Data dan Informasi Pembangunan Desa dan
Perdesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi s jumlah data
dan informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan
b. Tersedianya kebijakan dan regulasi Pusat Data dan Informasi.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
14
Tabel 5. Indikator Kinerja Utama Pusdatin 2021-2024
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
15
Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigarsi
memiliki empat (4) Indikator Kinerja Utama pada tahun 2021 yaitu:
a. Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang Terpenuhi.
b. Indeks Kepuasan Pengguna Layanan/ Pegawai Internal Kementerian Terhadap
Kualitas Layanan Data dan Informasi.
c. Persentase Desa yang Mendapatkan Layanan Data dan Sistem Informasi yang
Terintegrasi, dan
d. Jumlah Kebijakan dan Regulasi Data dan Informasi yang Ditetapkan pada Tahun
yang Bersangkutan.
2. Rencana Kerja
Rencana Kerja Pusat Data dan Informasi memiliki kegiatan yang mendukung
terlaksananya untuk mewujudnya ketercapaian Indikator Kinerja Utama Pusdatin,
terdapat Kegiatan yang mendukung IKU terlihat didalam tabel dibawah ini.
Tabel 6. Kegiatan yang Mendukung IKU Pusdatin 2021
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
16
3. Perjanjian Kinerja tahun 2021
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah
untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan
tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya
terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target
kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya (pengertian perjanjian kinerja menurut Permenpan RB No. 53 Tahun
2014).
Perjanjian Kinerja Pusat Data dan Informasi ditetapkan secara berjenjang
sebagai ukuran capaian kinerja dan sasaran strategis organisasi, Perjanjian
Kinerja Pusat Data dan Informasi Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Perjanjian Kinerja Pusdatin 2021 (sebelum refocusing anggaran)
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3) (4)
1. Tersedianya Layanan Data
dan Informasi Pembangunan
Desa dan Perdesaan,
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
Persentase Kebutuhan
Data dan Informasi Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi yang
terpenuhi.
95%
Indeks Kepuasan
Pengguna Layanan/
Pegawai Internal
Kementerian Terhadap
3.5
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
17
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3) (4)
Kualitas Layanan Data
dan Informasi.
Persentase Desa yang
Mendapatkan Layanan
Data dan Sistem
Informasi yang
terintegrasi.
80%
2. Tersedianya Kebijakan dan
Regulasi Pusat Data dan
Informasi.
Jumlah Kebijakan dan
Regulasi Data dan
Informasi yang
Ditetapkan pada tahun
yang Bersangkutan.
4
Tabel 8. Perjanjian Kinerja Pusdatin 2021 (setelah refocusing anggaran)
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3) (4)
1. Tersedianya Layanan Data
dan Informasi Pembangunan
Desa dan Perdesaan,
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
Persentase Kebutuhan
Data dan Informasi Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi yang
terpenuhi.
70%
Indeks Kepuasan
Pengguna Layanan/
Pegawai Internal
Kementerian Terhadap
Kualitas Layanan Data
dan Informasi.
3.5
Persentase Desa yang
Mendapatkan Layanan
80%
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
18
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3) (4)
Data dan Sistem
Informasi yang
terintegrasi.
2. Tersedianya Kebijakan dan
Regulasi Pusat Data dan
Informasi.
Jumlah Kebijakan dan
Regulasi Data dan
Informasi yang
Ditetapkan pada tahun
yang Bersangkutan.
4
Dikarenakan adanya refocusing anggaran akibat Pandemi Covid-19 target pada
IKU pertama Pusdatin yaitu Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang terpenuhi targetnya
diturunkan menjadi 70% yang semula 95%, hal ini dikhawatirkan tidak akan
tercapainya target oleh karena itu target diturunkan sebesar 25%.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
19
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
1. Capaian Kinerja
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman
evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Kementerian PAN dan RB telah melakukan evaluasi pelaksanaan akuntabilitas
kinerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi. Tujuan dari evaluasi secara garis besar adalah untuk menilai
tingkat akuntabilitas kinerja atau pertanggungjawaban atas hasil (Outcome)
terhadap penggunaan anggaran dalam rangka mewujudkan pemerintahan
yang berorientasi pada hasil (Result Oriented Government) serta memberikan
saran perbaikan yang diperlukan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja atas kinerja yang sudah diperjanjikan
untuk mencapai sasaran strategis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021-2024. Pengukuran kinerja
indikator masing-masing yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja dilakukan dengan cara
membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator
kinerja utama. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut
dapat diilustrasikan dalam tabel Formulir Pengukuran Kinerja Pusat Data dan
Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun
2021, secara umum dari 2 (dua) Sasaran kegiatan Pusdatin tahun 2021 yang
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja, capaian kinerja dapat
disimpulkan masih ada beberapa yang belum tercapai dan mengarah kepada
pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan, serta dapat mendukung
terwujudnya capaian target sasaran strategis dari Pusat Data dan Informasi
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
20
Tabel 9. Capaian Kinerja Pusdatin 2021
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Utama Target
Realisasi
(%) Realisasi Anggaran Keterangan
1. Tersedianya
Layanan Data dan
Informasi
Pembangunan
Desa dan
Perdesaan,
Pembangunan
Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi.
Persentase
Kebutuhan Data
dan Informasi Desa,
Pembangunan
Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi
yang terpenuhi
70% 100% Rp. 1.145.186.585 ✓ Target kebutuhan data yang harus
dipenuhi tahun 2021 sebanyak 12
jenis data.
✓ Realisasi kebutuhan data dan
informasi sebesar 100%, lebih besar
dari target.
✓ Kebutuhan data yang telah dipenuhi
meliputi : Data Bumdes, Data
APBDes 2018-2020, Data Lokasi
Permukiman Transmigrasi Bina,
Data Penggunaan Realisasi DD
2018-2020, Data Penggunaan DD
untuk Stunting, Data Penggunaan
DD untuk Disabilitas, Data SDGs
Desa, Data Desa yang belum
Teraliri Listrik, Data Realisasi
Penggunaan DD 2021, Data Peta
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
21
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Utama Target
Realisasi
(%) Realisasi Anggaran Keterangan
Sebaran Lokasi Transmigrasi, Data
Kemiskinan Ekstreme 35 Kab. di 7
Prov, dan Data Pelatihan SDM
Desa.
Indeks Kepuasan
Pengguna Layanan/
Pegawai Internal
Kementerian
Terhadap Kualitas
Layanan Data dan
Informasi.
3.5 3.47 Rp. 347.690.581 Survei dilakukan terhadap responden
(pengguna layanan data) di lingkungan
internal KDPDTT dan dari K/L lain
(Kemenko PMK, dan Kemenko
Perekonomian) menggunakan
instrumen indeks kepuasan pengguna
layanan data dan informasi.
Persentase Desa
yang Mendapatkan
Layanan Data dan
Sistem Informasi
yang terintegrasi.
80% 98% Rp. 2.2277.207.917 ✓ Realisasi desa yang mendapat
layanan data dan sistem informasi
terintegrasi tahun 2021 sebanyak
74.055 desa atau 98% dari target
seluruh desa 74.961 desa
(kepmendagri No.146.1-4717/ thn
2020).
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
22
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Utama Target
Realisasi
(%) Realisasi Anggaran Keterangan
✓ Telah dilakukan proses
pengembangan beberapa aplikasi
terintegrasi yaitu aplikasi SDGs
desa, IDM, monev Dana Desa, dan
Bumdes.
✓ Kendala yang dihadapi masih
terdapat desa yang belum teraliri
jaringan internet
2. Tersedianya
Kebijakan dan
Regulasi Pusat
Data dan Informasi.
Jumlah Kebijakan
dan Regulasi Data
dan Informasi yang
Ditetapkan pada
tahun yang
Bersangkutan
4 2 Rp. 1.321.659.837 ✓ Telah tesedia 2 bahan kebijakan dan
regulasi Pusdatin yaitu:
1. Renstra Pusdatin 2021-2024
2. Peraturan Menteri Desa, PDT
dan Transmigrasi RI No. 20
Tahun 2021 tentang Satu Data
Bidang desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
23
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Utama Target
Realisasi
(%) Realisasi Anggaran Keterangan
✓ Kendalanya akibat refocusing
anggaran sehingga 2 target
kebijakan belum terpenuhi.
Sumber: https://sakip.kemendesa.go.id/admin/iku/target_capaian/hasilanggaranku
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
24
1.1 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020 dengan Capaian Tahun 2021
Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja 2020 dan 2021
Tahun Indikator Kinerja Utama Target Capaian (%) Ket.
Tahun 2020
Jumlah data dan informasi di
Bidang Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
yang tepat dan akurat
3 Paket (Data
dan Dokumen)
82.72% ✓ Pengelolaan Data dan Informasi Bidang
Desa sudah terealisasi 9 jenis data dari 11
jenis data (72,23%).
✓ Pengelolaan data dan Informasi
Bidang PDTT sudah terealisasi 32 jenis
data dari 39 jenis data (82%).
Persentase layanan Sistem
Informasi dan Dukunan e-
Government yang diberikan
dan dimanfaatkan UKE I
75 Layanan 100% ✓ Terlaksananya kegiatan pelayanan
penyediaan jaringan aplikasi di
Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi.
✓ Terlaksananya Pengembangan aplikasi
di Kementerian Desa PDT dan
Transmigrasi
Tahun 2021
Persentase Kebutuhan Data
dan Informasi Desa,
Pembangunan Daerah
70% 100% Terpenuhi 12 Jenis data pada tahun 2021.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
25
Tahun Indikator Kinerja Utama Target Capaian (%) Ket.
Tertinggal dan Transmigrasi
yang terpenuhi
Indeks kepuasan pengguna
layanan/ pegawai internal
kementerian terhadap
kualitas layanan data dan
informasi
3.5 3.47 Survei telah dilakukan dilingkungan
Kementerian DPDTT dan K/L lain seperti
Kemenko PMK dan Kemenko Perekonomian.
Persentase desa yang
mendapatkan layanan data
dan sistem informasi yang
terintegrasi
80% 98% ✓ 73.850 Desa yang telah menggunakan
aplikasi Indeks Desa Membangun.
✓ 74.055 Desa yang telah menggunakan
aplikasi Monev Dana Desa.
✓ 46.788 Desa yang telah menggunakan
aplikasi SDGs Desa.
✓ 35.813 Desa yang telah menggunakan
aplikasi Bumdes
Jumlah kebijakan dan
regulasi pusat data dan
informasi yang ditetapkan
pada tahun yang
bersangkutan
4 2 ✓ Telah tesedia 2 bahan kebijakan dan
regulasi Pusdatin yaitu:
1. Renstra Pusdatin 2021-2024
2. Peraturan Menteri Desa, PDT dan
Transmigrasi RI No. 20 Tahun 2021
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
26
Tahun Indikator Kinerja Utama Target Capaian (%) Ket.
tentang Satu Data Bidang desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Berdasarkan Tabel 10 secara umum capaian Indikator Kinerja Utama pada tahun 2020 dan tahun 2021 mengalami peningkatan
hingga melebihi target sampai 100%. Jika dilihat dari rata-rata capaian target pada IKU pertama tahun 2020 capiannya mencapai
82.72% dengan tersedianya 3 paket data Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pada tahun 2021 IKU pertama telah
mencapai target yakni hingga 100% dengan tercapainya tersedianya 12 Jenis data pada tahun 2021. Untuk IKU persentase
layanan sistem informasi juga telah mencapai target sebesar 100%. Dengan adanya Struktur Organisasi dan Tata Kerja Baru
Kementerin Desa, PDT dan Transmigrasi pada tahun 2021 untuk IKU nomor dua (2) Indeks kepuasan pengguna layanan/ pegawai
internal kementerian terhadap kualitas layanan data dan informasi serta IKU nomor empat (4) Jumlah kebijakan dan regulasi pusat
data dan informasi yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan, kedua IKU tersebut belum bisa dibandingkan karena IKU
Tersebut merupakan IKU baru karena adanya SOTK baru pada tahun 2021.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
27
1.2 Faktor Penyebabab Target Kinerja Tidak Tercapai
Dari 4 (empat) Indikator Kinerja Utama Pusdatin terdapat 2 (dua) Indikator
Kinerja Utama yang belum memenuhi target yaitu di Indikator Kinerja Utama
kedua yang berbunyi Indeks kepuasan pengguna layanan/ pegawai internal
kementerian terhadap kualitas layanan data dan informasi, dan Indikator
Kinerja Utama keempat yang berbunyi Jumlah kebijakan dan regulasi pusat
data dan informasi yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan. Faktor
penyebab target belum tercapai dikarenakan survei belum dilakukan secara
menyeluruh dan terdapat refocusing anggaran yang mengakibatkan target
belum tercapai serta adanya desa yang belum teraliri internet.
1.3 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Ataupun
Kegagalan Pencapaian
Pusdatin merupakan Unit Kerja Eselon II yang menunjang terlaksananya
program kegiatan dari Eselon I yaitu Badan Pengembangan dan Informasi
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi oleh karena itu Terdapat tiga (3)
IKU BPI yang masuk kedalam tanggung jawab Pusdatin yaitu sebagai
berikut:
Tabel 11. IKU BPI yang menjadi casscading Pusdatin
No. Indikator
Kinerja Utama
Target Realisasi Keterangan
1. Indeks
Penerapan
Sistem
Pemerintahan
Berbasis
Elektronik
(SPBE)
3 2.75 ✓ Indeks SPBE yang
ditetapkan oleh Kementerian
PAN-RB, Kementerian Desa
pada tahun 2021
mendapatkan nilai 2,75.
✓ Beberapa aspek SPBE yang
dinilai kurang adalah :
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
28
No. Indikator
Kinerja Utama
Target Realisasi Keterangan
a. Penerapan manajemen
SPBE.
b. Audit TIK.
c. Aplikasi yang telah
dibangun BPI meliputi:
-Pengguna internal (
Simpeg, E-Persuratan,
E-Absensi , E-Kinerja,
sipukat, aplikasi Monev
Dana Desa, dll ), dan
-Pengguna eksternal :
Sistem Informasi Desa
(SID), dll
✓ Penggunaan aplikasi belum
seluruhnya diterapkan
secara optimal.
2. Persentase
Kebutuhan Data
dan Informasi
Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
yang terpenuhi
70% 100% ✓ Target kebutuhan data yang
harus dipenuhi tahun 2021
sebanyak 11 jenis data.
✓ Realisasi kebutuhan data
dan informasi sebesar 100%,
lebih besar dari target.
✓ Kebutuhan data yang telah
dipenuhi meliputi:
Data Bumdes, Data APBDes
2018-2020, Data Lokasi
Permukiman Transmigrasi
Bina, Data Penggunaan
Realisasi DD 2018-2020,
Data Penggunaan DD untuk
Stunting, Data Penggunaan
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
29
No. Indikator
Kinerja Utama
Target Realisasi Keterangan
DD untuk Disabilitas, Data
SDGs Desa, Data Desa yang
belum Teraliri Listrik, Data
Realisasi Penggunaan DD
2021, Data Peta Sebaran
Lokasi Transmigrasi, Data
Kemiskinan Ekstreme 35
Kab. di 7 Prov, dan Data
Pelatihan SDM Desa.
3. Persentase desa
yang
mendapatkan
layanan data dan
sistem
informasi yang
terintegrasi
80% 98% ✓ Realisasi desa yang
mendapat layanan data dan
sistem informasi terintegrasi
tahun 2021 sebanyak
74.055 desa atau 98% dari
target seluruh desa 74.961
desa (kepmendagri
No.146.1-4717/ thn 2020).
✓ Telah dilakukan proses
pengembangan beberapa
aplikasi terintegrasi yaitu
aplikasi SDGs desa, IDM,
monev Dana Desa, dan
Bumdes.
✓ Kendala yang dihadapi
masih terdapat desa yang
belum teraliri jaringan
internet.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
30
1.4 Analisis Keberhasilan dan Kegagalan atau peningkatan/Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan.
No. Indikator Kinerja Utama Target Capaian Keterangan
1. Persentase Kebutuhan Data dan
Informasi Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang terpenuhi
70% 100% Terpenuhi 12 Jenis data pada tahun 2021.
1. Data Bumdes
2. Data APBDes 2018-2020
3. Data Lokasi Permukiman Transmigrasi Bina
4. Data Penggunaan Realisasi DD 2018-2020
5. Data Penggunaan DD untuk Stuntng
6. Data Penggunaan DD untuk Disabilitas
7. Data SDGs Desa
8. Data Desa yang belum Teraliri Listrik
9. Data Realisasi Penggunaan DD 2021
10. Data Peta Sebaran Lokasi Transmigrasi
11. Data Kemiskinan Ekstreme 35 Kab. di 7 Prov
12. Data Pelatihan SDM Desa
2. Indeks kepuasan pengguna
layanan/ pegawai internal
kementerian terhadap kualitas
layanan data dan informasi
3.5 3.47 Survei telah dilakukan dilingkungan Kementerian DPDTT dan K/L
lain seperti Kemenko PMK dan Kemenko Perekonomian.
3. Persentase desa yang
mendapatkan layanan data dan
80% 98% ✓ 73.850 Desa yang telah menggunakan aplikasi Indeks Desa
Membangun.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
31
No. Indikator Kinerja Utama Target Capaian Keterangan
sistem informasi yang
terintegrasi
✓ 74.055 Desa yang telah menggunakan aplikasi Monev Dana
Desa.
✓ 46.788 Desa yang telah menggunakan aplikasi SDGs Desa.
✓ 35.813 Desa yang telah menggunakan aplikasi Bumdes
4. Jumlah kebijakan dan regulasi
pusat data dan informasi yang
ditetapkan pada tahun yang
bersangkutan
4 2 ✓ Telah tesedia 2 bahan kebijakan dan regulasi Pusdatin yaitu:
3. Renstra Pusdatin 2021-2024
Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi RI No. 20 Tahun
2021 tentang Satu Data Bidang desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Secara umum pencapaian kinerja untuk sasaran pada tahun 2021 dapat dilaksanakan dengan baik terutama ditengah Pandemi Covid-
19 yang belum usai dan adanya refocusing anggaran, Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi berupaya melaksanakan program kegiatan sesuai dengan ketersediaan dana anggaran sehingga kinerja Pusat Data
dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tercapai melalui 2 (dua) Indikator Kinerja Utama yang
melebihi target dalam pencapaiannya. Ada 2 (dua) Indikator Kinerja Utama yang belum mencapai target dikarenakan survei belum
dilakukan secara menyeluruh dan adanya refocusing anggaran yang mengakibatkan target belum tercapai serta adanya desa yang
belum teraliri internet. Solusi yang telah dilakukan Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
dalam hal ini yaitu memaksimalkan anggaran yang ada dalam pelaksanaan kegiatan dan selalu mempercepat proses pelaksanaan
kegiatan.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
32
2. Realisasi anggaran
Anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi tahun 2021 yang semula sebesar sebesar
Rp.50.833.000.000,- karenanya adanya refocusing anggaran sebesar
Rp.17.379.960.000,- untuk penanggulangan Covid-19, sehingga dukungan
anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi tahun anggaran 2021 menjadi Rp.33.453.040.000,- Hal ini
menyebabkan terdapat beberapa kegiatan yang di hapuskan. Realisasi
anggaran Pusat Data dan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi tahun 2021 dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel 12. Realisasi Anggaran Pusdatin 2021
Kegiatan Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
Realisasi
Fisik
Pengelolaan
Data dan
Informasi
Eksternal
Rp. 20.528.854.000
Rp. 19.444.505.570 94.72%
95,00%
Rekomendasi
Pengembangan
Desa Digital
Melalui Smart
Village
Rp. 10.000.000.000
- 0,00%
0,00%
Pengelolaan
Data dan
Informasi Desa,
Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
Rp. 2.924.186.000
Rp. 2.453.681.169 83.91%
92,64%
Total
Rp. 33.453.040.000
Rp. 21.898.186.739
65.45%
93,82%
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
33
Berdasarkan pada tabel tersebut diatas, maka dapat disampaikan bahwa
Realisasi anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi adalah sebesar Rp.21.898.186.739 atau
65.45% dari pagu anggaran sebesar Rp.33.453.040.000,- dengan realisasi
fisik sebesar 93,82%. Target realisasi anggaran hanya sebesar 65.45%
dikarenakan dukungan PHLN realisasinya 0% hal ini disebabkan karena
belum mendapatkan Nol Objection Letter (NOL) World Bank pada kegiatan
Rekomendasi Pengembangan Desa Digital Melalui Smart Village untuk
peralihan kegiatan pada UKE II lain.
Untuk realisasi anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tanpa dukungan PHLN adalah sebesar
Rp.21.898.186.739,- atau 93.37% dari pagu anggaran sebesar
Rp.23.453.040.000,- dengan realisasi fisik 93.82%.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
34
BAB IV
PENUTUP
Laporan kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi tahun 2021 merupakan merupakan wujud pertanggungjawaban
atas capaian kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi untuk mencapai sasaran
kegiatan selama tahun 2021, dan menyajikan tentang keberhasilan dan kegagalan
Pusdatin dalam mencapai sasaran kegiatan dan indikator kinerja utama yang telah
di tetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2021.
Capaian kinerja Pusat Data dan Informasi berdasarkan Indikator Kinerja Utama
adalah sebagai berikut:
1. Persentase Kebutuhan Data dan Informasi Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang terpenuhi telah terealisasinya kebutuhan
data dan informasi sebesar 100%, lebih besar dari target.
2. Indeks kepuasan pengguna layanan/ pegawai internal kementerian terhadap
kualitas layanan data dan informasi belum memenuhi target yang ditetapkan
yaitu 3.47.
3. Persentase desa yang mendapatkan layanan data dan system informasi yang
terintegrasi telah terealisasi 98% melebihi target yang ditetapkan.
4. Jumlah kebijakan dan regulasi pusat data dan informasi yang ditetapkan pada
tahun yang bersangkutan belum memenuhi target yang ditetapkan hanya
terealisasi 2 kebijakan.
Indikator Kinerja Utama kedua dan keempat merupakan Indikator Kinerja Utama
tambahan dikarenakan adanya Struktur Organisasi dan Tata Kerja baru
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Secara keseluruhan kegiatan Pusat Data dan Informasi PDDTT tahun 2021 telah
dilaksanakan dengan realisasi anggaran sebesar Rp.21.898.186.739,- (Dua Puluh
Satu Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Seratus Delapan Puluh
Enam Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Sembilan Rupiah) atau 65.45% dari total
anggaran sebesar Rp. 33.453.040.000,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Empat Ratus Lima
Puluh Tiga Juta Empat Puluh Ribu Rupiah) dan realisasi fisik sebesar 93.82%.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
35
Target realisasi anggaran sebesar 65.45% dikarenakan Dukungan P3PD
realisasinya 0% hal ini disebabkan karena belum mendapatkan Nol Objection Letter
(NOL) World Bank pada kegiatan Rekomendasi Pengembangan Desa Digital
Melalui Smart Village untuk peralihan kegiatan pada UKE II lain.
Untuk realisasi anggaran Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi tanpa dukungan PHLN adalah sebesar
Rp.21.898.186.739,- atau 93.37% dari pagu anggaran sebesar
Rp.23.453.040.000,- dengan realisasi fisik 93.82%.
2021 Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
36
LAMPIRAN
� � � � � � � � � �
� ����������������������������
���������������������� ����
�������������!�������������
����"� ��������������
�����������
�����������#�����"��� ��������
$��������� ���!������������� ����"�
�������������� �����������������
���%���"�
��������$��������� ���!������������� ����"� �������������� ����������������%�&���
"����'
�(�)��������#�����"��� ��������$��������
*(������������� ��������$��������
+(��������������,������$�������������,�����������$��������&�
,�������%�����"���&�����"����������������������#����������� ���!�������������
����"� �������������� �����������(
-����"�#�����"��� ��������$���������
#�������������������%���"���������
.����"�#�����"��� ��������$���������
#�������������&�����//0
�1, ) $2 #�%���������� ��������
$��������� ���!� ����"�
���������!�����
������������
340 340 340 340 567
* ����������������������������
���������������������� ����
�������������!�������������
����"� ��������������
�����������
$���&��&�%������%���������������8�
%���9������������&�����������
���"���%�&�������������������������
����������
2�����$���&��#�%���������������
:������� ��������$���������%����"��8%�������"�������������
$���&��&�%�����������������"���%'
�(�#����������������%����"�������������������������������������������������;�������
���!��
*(�)&�����������������&������&���������������������������&��%����������8�������������&��
+(�#��������.��������$������������&�%�#����������� ���!������������� ����"� ����������
���� �����������(
$���&��&�%������%���������������8�%���9������������&��������������"���%�&��������
���������������������������
#������������������&��&�%�����
+!��<��=�>��������������&��
*!��<�+�>�������&��
�!��?�*�>�@�&�%�������&��
/�?���>�&������������&��
$���&��&�%������%���������������8�
%���9������������&��������������"���%�
&�����������������������������������%���
��"��
$��������
#�������!�
�
#�%���������� ��������
$��������� ���!� ����"�
���������!�����
������������
+!4 +!4 +!4 +!A +!B
+ ����������������������������
���������������������� ����
�������������!�������������
����"� ��������������
�����������
��������������������������%��&���
�����������������������
���������������������������
����������������������������������������������������������"�%�����������������������
����������������"���������$���������������������������������@�&�%����������'
�(�&�����������!
*(�$���&�����, C�� ��������&���D�������!���&�����������!�����&�������
+(EFGHIEJKKGKKLGMN�%�����%��������
=(�#�����������&��������O�����
4(�����������%���������������
A(������������&����&������������%�������%���������������
B(:�%�����"������,�%�� ���
P(�:�%�����%����������Q#�� �����������@����%�������������������
B(�)�O �������)�O ���������"��
P(�#�������������%�����%�������������������
3(�Q��@����%��������������������%��������"�%����!�%��D����!�����&���%����8&���R�����
�/��������"��!�������������������%������������&���������%������D�������!�&�9����!�����
9�����"(
��������������������������������������������������������������"����������@��%����
��&�����%����@����������������������������������������
-����"����������������%��&����
�����������������������������������
����������������������������.����"��
������"����������������@���&���
�����%��&����&���������������������
�����������������������������������
��&�����//0
$��������
#�������!�
� �
#�%���������� ��������
$��������� ���!� ����"�
���������!�����
������������
B40 P/0 P40 3/0 567
= ������������&���.�&�������
���������%��������������
����������
-����"�&���.�&����������������%�����
������������������������������%&��
�%������"���������������&����
O�"���&���.�&����������������������� ��������$���������������������%&��������@��%����
�&�����Q��@����$���&��������������,������ ����;������
O�"���#���.�&�������Q����������������������������'
�(�Q��@����,��������������� ���� ���$���������� �"���*/*/<*/*=
�(�����������;������� ���!������������� ����"
���������!����� ��������������������,������ ��������$��������
@(����������������������������������������������, C��������%����������� ��������
���������!�%��@�%�����%����������������"�����������!������������������
�(�����������;���������������, C�� ���(�
�(�����������;������������������������������������$��������� ���!��
-����"���"���&���.�&�����������������
������ ���� ���$���������������
������%&��
�%������"���������������&����
$��������1#S�$$�#�%���������� ��������
$��������� ���!� ����"�
���������!�����
������������
= = = = =
�������������.����
#�%���������� ��������
$��������� ���!� ����"�
���������!����� ������������
1 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
uji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas perkenan-Nya
serta limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Tahun Anggaran 2021 dapat diselesaikan.
Penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi merupakan bentuk pertanggungjawaban
atas kinerja capaian tugas dan fungsi serta capaian sasaran output Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada
Tahun 2021.
Tahun 2021 masih tahun yang berat bagi seluruh masyarakat, baik di
Indonesia maupun dunia karena adanya pandemi covid-19, dengan segala
keterbatasan baik dari segi anggaran maupun waktu pelaksanaan kegiatan
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
dapat melakukan berbagai kegiatan baik yang bersifat online maupun offline.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban formal atas semua pelaksanaan kegiatan
pada tahun 2021, laporan ini diharapkan dapat menjadi pendorong untuk
meningkatkan peran kelembagaan, efektivitas, efisiensi dan produktivitas kinerja
seluruh jajaran pejabat, staf dan pelaksana pendukung di lingkungan Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi TA 2021 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pihak yang membutuhkan informasi dan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut serta membantu penyelesaian penyusunan laporan ini.
Jakarta, Desember 2021 Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT HELMIATI, S.H., M.Si NIP. 19650516 199803 2 001
P
2 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
aporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi menyajikan berbagai capaian kegiatan pada tahun 2021. Berbagai
capaian strategis tercermin dalam capaian indikator kinerja utama (IKU) maupun
analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran yang didasarkan pada target kinerja
yang telah ditetapkan pada Renstra Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi 2021-2024.
Target capaian indikator kinerja utama (IKU) Pusat Pengembangan Daya Saing
Desa, DTT pada tahun 2021 adalah 4 dokumen rekomendasi kebijakan dengan
capaian IKU 100% atau tercapai 4 dokumen rekomendasi kebijakan pengembangan
daya saing yaitu sebagai berikut :
1. Pengembangan Model Kreativitas dan Inovasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif;
2. Pengembangan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak;
3. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Inteligence;
4. Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital (pasardesa.id) Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa.
Selain capaian 4 dokumen rekomendasi kebijakan tersebut diatas, Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, DTT juga mendapatkan target IKU 350 Desa yang
mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village, dengan capaian
350 Desa telah ditetapkan sebagai Desa Cerdas (100%).
Sebagai unit kerja Esselon 2 yang baru di Kementerian Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa Daerah Tertinggal dan
Ttransmigasi capaian kinerja (performance result) pada tahun 2021 ini disadari masih
belum maksimal. Laporan Kinerja ini didalamnya berisi pengukuran kinerja yang
dapat dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja utama pada level sasaran
dan realisasi. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran
digunakan untuk menunjukan secara langsung kaitan antara sasaran dengan
indikator kinerjanya, sehingga salah satu keberhasilan sasaran berdasarkan rencana
kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk dapat
memberikan penilaian yang lebih independent melalui indikator outcome atau minimal
output dari kegiatan yang terkait langsung dengan target yang ditetapkan.
l
3 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Kata Pengantar .................................................................................................. 1
Ikhtisar Eksekutif .............................................................................................. 2
Daftar Isi ............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5
A. Gambaran Umum .................................................................................... 5
1. Dasar Hukum ....................................................................................... 5
2. Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................................... 6
3. Struktur Organisasi .............................................................................. 7
B. Permasalahan Utama (Strategi Issue) ..................................................... 13
C. Sistematika Laporan ................................................................................ 15
BAB II PERENCANAAN KEGIATAN ................................................................. 17
A. Arah Kebijakan ......................................................................................... 17
B. Program Kegiatan .................................................................................... 19
C. Perjanjian Kinerja ..................................................................................... 20
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................. 23
A. Capaian Kinerja Organisasi ..................................................................... 23 1. Pengembangan Kebijakan, Daya Saing, Teknologi Dan Inovasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Rm) ................................ 27
a. Dukungan Manajemen ..................................................................... 27
b. Workshop Pengembangan Daya Saing ........................................... 29
c. Kerjasama Pengembangan Daya Saing .......................................... 32 d. Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan sampah dalam mewujudkan Desa Inklusif .................................................... 42 e. Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak ................................................................................. 50 f. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence .......................................................................... 58 g. Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Desa ................ 65
h. Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ............................................ 75 2. Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PLN) ...................................................... 86
a. Dukungan Manajemen PIU Pusdaing ............................................. 87
b. Jejaring Desa Cerdas ...................................................................... 105
c. Duta Digital Desa Cerdas ................................................................ 136
d. Peningkatan Kapasitas .................................................................... 155
4 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
B. Realisasi Anggaran .................................................................................. 183
C. Kendala dan Upaya Penyelesaian ........................................................... 188
1. Kendala ................................................................................................ 188
2. Upaya Penyelesaian ............................................................................ 189
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 190
A. Kesimpulan .............................................................................................. 190
B. Saran/Rekomendasi ................................................................................ 194
5 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Kinerja dan Keuangan;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024;
3. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
4. Peraturan Menteri PPN/BAPPENAS Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan Nasional;
5. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Reviu dan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional
A
1
6 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
10. DIPA Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No. SP – DIPA 067.11.1.670892/2021 tahun 2021 Satker Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Tranasmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Sesuai dengan pasal 249 dan 250 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 15 Tahun 2020 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan daya saing
desa dan perdesaaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Sedangkan fungsi
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
adalah sebagai berikut:
1) penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan
kreativitas dan inovasi, pengembangan teknologi tepat guna,
pengembangan teknologi tinggi, pengembangan teknologi digital,
pengembangan kebijakan percepatanpembangunan daerah tertinggal, dan
pengembangan kebijakan ketransmigrasian dalam rangka pengembangan
daya saing desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
2) pelaksanaan pengembangan kreativitas dan inovasi, pengembangan
teknologi tepat guna, pengembangan teknologi tinggi, pengembangan
teknologi digital, pengembangan kebijakan percepatanpembangunan
daerah tertinggal, dan pengembangan kebijakan ketransmigrasin dalam
rangka pengembangan daya saing desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi;
3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pengembangan kreativitas dan inovasi,
pengembangan teknologi tepat guna, pengembangan teknologi tinggi,
pengembangan teknologi digital, pengembangan kebijakan
percepatanpembangunan daerah tertinggal, dan pengembangan kebijakan
2
7 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
ketransmigrasin dalam rangka pengembangan daya saing desa, daerah
tertinggal, dan transmigrasi; dan
4) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Sesuai dengan Pasal 251 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 15 Tahun 2020 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
2
Gambar Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
8 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan fasilitasi
penyusunan rencana, program, dan anggaran, pelaporan kinerja, koordinasi data dan
informasi, koordinasi adminiatrasi penerapan sistem pengendalian intern, administrasi
kepegawaian, ketatalaksanaan, administrasi keuangan, administrasi barang milik
negara, tata persuratan, kearsipan, serta kerumahtanggaan Pusat Pengembangan
Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan kreativitas dan inovasi dalam rangka peningkatan
daya saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Kelompok Substansi Pengembangan Kreativitas dan Inovasi terdiri atas:
a. Sub Kelompok Substansi Produk dan Pengolahan Produk.
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang pengembangan kreativitas dan inovasi produk dan
pengolahan produk dalam rangka peningkatan daya saing desa dan perdesaan,
daerah tertinggal, dan transmigrasi.
b. Sub Kelompok Substansi Pembiayaan, Promosi dan Pemasaran Produk.
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan kreativitas dan inovasi pembiayaan, serta
promosi dan pemasaran produk dalam rangka peningkatan daya saing desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
9 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan teknologi tepat guna dalam rangka peningkatan
daya saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tepat Guna terdiri atas:
a. Sub Kelompok Substansi Teknologi Tepat Guna Produk.
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan teknologi tepat guna produk dalam rangka
peningkatan daya saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
b. Sub Kelompok Substansi Teknologi Tepat Guna Pengolahan Produk. mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan teknologi tepat guna pengolahan produk
dalam rangka peningkatan daya saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi.
Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan teknologi tinggi dalam rangka peningkatan daya
saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tinggi terdiri atas:
a. Sub Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tinggi Produk.
mempunyai tugas melakukan pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan
teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
10 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
pengembangan teknologi tinggi produk dalam rangka peningkatan daya saing desa
dan kawasan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
b. Sub Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tinggi Pengolahan Produk
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan teknologi tinggi pengolahan produk dalam
rangka peningkatan daya saing desa dan kawasan perdesaan, daerah tertinggal,
dan transmigrasi.
Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan teknologi digital dalam rangka peningkatan daya
saing desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Digital terdiri atas:
a. Sub Kelompok Substansi Teknologi Digital Produksi dan Pengolahan Produk.
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan teknologi digital untuk proses produksi dan
pengolahan produk dalam rangka peningkatan daya saing desa dan perdesaan,
daerah tertinggal, dan transmigrasi.
b. Sub Kelompok Substansi Teknologi Digital Promosi dan Pemasaran Produk. mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan teknologi digital pembiayaan, serta promosi
dan pemasaran produk dalam rangka peningkatan daya saing desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
11 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dimandatkan kepada Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkompeten. Jumlah
pegawai Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 berdasarkan jabatannya sebagai
berikut:
NO JABATAN JUMLAH
1 Jabatan Tinggi Madya (Eselon I) 0
2 Jabatan Tinggi Pratama (Eselon II) 1
3 Jabatan Administrator (Eselon III) 0
4 Jabatan Pengawas (Eselon IV) 1
5 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 24
6 Jabatan Pelaksana (JFU) 9
JUMLAH 35
Total jumlah pegawai PNS Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebanyak 35 pegawai.
Berdasarkan tabel di atas, jabatan dengan jumlah pegawai paling banyak adalah
Jabatan Fungsional Tertentu yaitu sebanyak 24 pegawai.
0 1 0 1
24
9
0
5
10
15
20
25
30
Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV JFT JFU
Diagram Jumlah Pegawai ASN Pusdaing Berdasarkan Jabatan
Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV JFT JFU
12 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Jika dikelompokkan berdasarkan pangkat/golongan, pegawai di Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yaitu sebagai berikut:
NO PANGKAT/GOLONGAN JUMLAH
1 Pembina Utama/IV.d 1
2 Pembina Tk. I/IV.b 4
3 Pembina/IV.a 1
4 Penata Tk.I/III.d 6
5 Penata/III.c 2
6 Penata Muda Tk.I/III.b 12
7 Penata Muda/III.a 7
8 Pengatur /II.c 1
9 Pengatur Muda Tk.I/II.b 1
JUMLAH 35
Dari tabel tersebut diatas pangkat/golongan yang paling banyak adalah
Penata Muda Tk.I/III.b dan Penata Muda /III.a yang masing-masing berjumlah
12 dan 7 pegawai.
1 1
712
26
14
1
PEGAWA I PUSDAING BERDASA RKAN PA NGKAT/GOLONGA N
Series 1
13 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Selain data pegawai PNS tersebut diatas, Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa, DTT dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh
pegawai non PNS. Data pegawai Non PNS Pusat Pengembangan Daya Saing
Desa DTT Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
NO POSISI JABATAN JUMLAH 1 Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri
(PPNPN) 13
2 Pramubakti 8 3 Sopir 1
JUMLAH 22 Orang
Jadi total pegawai Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 adalah 57 Orang Pegawai, yang
terdiri dari 35 Orang PNS dan 22 Orang non PNS.
Membangun daya saing desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi bukanlah
pekerjaan mudah yang dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek. Hal ini
dikarenakan, daya saing desa, daerah tertinggal dan transmigrasi bersifat
multidimensi. Permasalahan utama dalam pengembangan daya saing desa daerah
tertinggal dan transmigrasi hingga saat ini adalah kesenjangan antar wilayah yang
tidak sejalan dengan tujuan utama Pembangunan Indonesia, yaitu pembangunan
yang adil dan merata. Terdapat beberapa isu strategis yang akan difokuskan
penanganannya selama lima tahun yaitu:
1. Kurang optimalnya konektivitas intra dan antar perdesaan dengan pusat
pertumbuhan.
Konektivitas intra dan antar perdesaan dengan pusat pertumbuhan wilayah sangat
dibutuhkan dalam rangka pengembangan daya saing. Peningkatan konektivitas
dapat direalisasikan dengan penyediaan sarana dan prasarana transportasi di desa
atau daerah tertinggal yang terhubung dengan daerah maju. Upaya ini dilakukan
untuk mendorong desa atau daerah tertinggal mendapatkan nilai tambah dari
produk yang dihasilkan.
B
14 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
2. Upaya peningkatan koordinasi dan kerjasama dalam pengembangan daya saing
desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Dalam melancarkan upaya peningkatan daya saing, perlu adanya koordinasi yang
terintegrasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, lembaga/pelaku
usaha dan juga masyarakat. Beberapa hal yang telah dilakukan Pusdaing adalah
dengan melakukan kerjasama dan koordinasi secara berkelanjutan dengan UKE 1
teknis, K/L terkait, BUMN serta pihak swasta.
3. Kurangnya kapasitas sumberdaya manusia perdesaan yang unggul.
Kualitas SDM merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu
wilayah atau daerah, Kualitas SDM dapat, diukur melalui pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2017, IPM di daerah tertinggal
hanya mencapai 61,19 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yaitu 73,29 persen.
Rendahnya IPM di daerah tertinggal disebabkan oleh beberapa faktor seperti
rendahnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan produktivitas
masyarakatnya.
4. Ketersediaan sarana dan prasarana dasar publik.
Sarana dan prasarana dasar publik yang terbatas menyebabkan masyarakat
khususnya di daerah 3 T (terluar, tertinggal dan terpencil) sulit mendapatkan akses
pelayanan dasar yang layak, khususnya dalam pengembangan daya saing belum
optimalnya infrastrukur digitalisasi perdesaan (desa online).
5. Kurangnya penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna dan teknologi
digital.
Dalam peningkatan daya saing diperlukan penerapan dan pengembangan
teknologi tepat guna, teknologi digital serta teknologi tinggi dalam mengelola,
memasarkan serta membuat komoditas atau produk unggulan desa (Prudes).
6. Produktivitas masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan serta rendahnya
daya saing adalah rendahnya produktivitas masyarakat. Salah satu penyebabnya
adalah belum optimalnya pengembangan sumber daya manusia serta kurangnya
15 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
intensitas pengelolaan potensi sumber daya lokal. Produktivitas yang rendah juga
terjadi karena kemampuan pasar menyerap produk pasca panen belum sebaik
yang diharapkan sehingga menimbulkan tekanan psikologis yang khawatir jika
memproduksi dalam jumlah banyak akan menyebabkan biaya menjadi lebih besar
daripada profit yang diharapkan. Selain itu, kualitas produk juga masih butuh
peningkatan nilai tambah sehingga memiliki nilai jual yang layak ekspor dengan
harga yang jauh lebih baik.
Selain beberapa issue strategis diatas, dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun
2021, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
mengalami beberapa permasalahan, antara lain:
1. Sebagai unit kerja esselon II baru, Indikator Kinerja Utama Pusdaing yang tersedia
tidak sejalan dengan tupoksinya, sehingga diperlukan revisi baik IKU maupun
Renja.
2. Dukungan anggaran yang tersedia hanya untuk kegiatan mandatori yaitu Gelar
TTG Nasional, belum mengakomodir kegiatan tupoksi atau penyusunan
rekomendasi kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi, teknologi tepat
guna, teknologi tinggi serta teknologi digital, sehingga diperlukan dukungan
anggaran serta perubahan RKAK-KL;
3. Kondisi pandemi covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan Jam kerja
Pegawai dan diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH), sehingga
kurang maksimal dalam melakukan kegiatan yang berakibat pada rendahnya
serapan anggaran.
4. Belum optimalnya kolaborasi dan sinergitas dalam pengembangan daya saing
antar K/L/D/M.
5. Belum optimalnya kualitas Reformasi Birokrasi dalam menuju good governance.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 dapat diuraikan kedalam masing-
masing bab di bawah ini.
B
16 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau profil singkat
dari Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, issu strategis serta sekilas pengantar lainnya seperti,
landasan hukum serta sistematika penyajian laporan.
Bab II Perencanaan Kinerja
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan
kinerja seperti Arah Kebijakan, Perencanaan Kinerja Tahun 2021 dan
Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi sebagai Unit Kerja Eselon II di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Tahun 2021.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dalam bab ini diuraikan pencapaian kegiatan dan capaian anggaran
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun 2021, serta permasalahan/kendala pelaksanaan
kegiatan.
Bab IV Penutup
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari isi Laporan Kinerja dan
rekomendasi yang diperlukan oleh Pusat Pengembangan Daya Saing
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagai bahan masukan
untuk perencanaan dan perbaikan kinerja Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
17 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Arah pembangunan desa, kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi dan
daerah tertinggal sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan atau Sustainable
Development Goals (SDGs) yaitu kerangka komitmen dan pengarusutamaan untuk
pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara
berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial
masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta
pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu
menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Secara khusus agenda agenda pembangunan nasional mengembangkan wilayah
dalam mengurangi kesenjangan termasuk dalam tujunan SDGs ke-10 yaitu
berkurangnya kesenjangan.
Dalam rangka mengarusutamakan SDGs dalam pembangunan desa, Kawasan
perdesaan, Kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal, Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi pada tahun 2020-2024 telah merumuskan SDGs Desa sebagai arah
kebijakan prioritas pembangunan desa, yaitu ditetapkannya 18 tujuan pembangunan
Desa, meliputi; (1) Desa tanpa kemiskinan; (2) Desa tanpa kelaparan; (3) Desa sehat
dan sejahtera; (4) Pendidikan Desa berkualitas; (5) Keterlibatan perempuan desa; (6)
Desa layak air bersih dan sanitasi; (7) Desa berenergi bersih dan terbarukan; (8)
Pertumbuhan ekonomi desa merata; (9) infrastruktur dan inovasi desa sesuai
kebutuhan; (10) Desa tanpa kesenjangan; (11) Kawasan pemukiman desa aman dan
nyaman; (12) Konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan; (13) Desa tanggap
perubahan iklim; (14) Desa peduli lingkungan laut; (15) Desa peduli lingkungan darat;
(16) Desa damai berkeadilan; (17) Kemitraan untuk pembangunan desa; (18)
Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
A
18 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tujuan SDGs Desa merupakan tanggung jawab bersama lintas
Kementerian/Lembaga, pemerintahan provinsi, pemerintahan kabupaten,
pemerintahan desa, dunia usaha, perguruan tinggi dan masyarakat umum lainnya.
Oleh karena itu diperlukan instrument regulasi yang bisa melandasi dan
mensinergikan peran dari masing-masing pihak dalam pembangunan desa. Dalam
rangka memudahkan pengukuran ketercapaian SDGs Desa akan dietapkan indikator-
indikator dan peta strategis sehinga inline dengan tujuan pembangunan dalam
RPJMN 2020-2024 dan Renstra 2020-2024.
Pengembangan Daya Saing Desa sesuai dengan Prioritas penggunaan Dana
Desa Permendesa, Nomor 13 Tahun 2020 yang akan digunakan untuk mendukung 8
tipologi desa. Prioritas Pembangunan Desa tahun 2021 berfokus pada SDM dan
Pertumbuhan Ekonomi dengan Prioritas pada point : (4) Pendidikan Desa Berkualitas
(7) Desa berenergi bersi dan terbarukan; (8) Pertumbuan ekonomi desa merata; (9)
infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan; (10) Desa tanpa kesenjangan dan
(17) Kemitraan untuk pembangunan desa.
Arah kebijakan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi bersifat mendukung arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan
desa, daerah tertinggal dan transmigrasi dan arah kebijakan dan strategi Kementerian
desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi di bidang desa dan kawasan
Gambar Tujuan SDGs Desa (Pembangunan Desa Berkelanjutan)
19 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
perdesaan, pembangunan daerah tertinggal, pembangunan daerah tertentu, dan
transmigrasi.
Arah Kebijakan dan Strategi Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Arah Kebijakan Strategi Mengarusutamakan Pembangunan Desa Berkelanjutan (SDGs Desa)
Menyusun kebijakan sebagai instrument koordinasi lintas pemangku kepentingan dalam pembangunan desa Menyiapkan data yang tepat, akurat dan real time berbasis warga dan desa Mengintegrasikan semua program dan kegiatan di internal Kementerian Desa, PDT dan transmigrasi dalam mendukung pencapaian SDGs Desa
Pengembangan teknologi tepat guna, teknologi tinggi dan teknologi digital
Pengembangan teknologi untuk kegiatan produksi, pengolahan, pemasaran, distribusi, dan pembiayaan Integrasi data dan informasi perdesaan baik numeric maupun spasial Meningkatkan ketersediaan prasarana teknologi telekomunikasi Pengembangan e-commerce, e-logistic dan fintech di perdesaan melalui Desa Digital
Peningkatan sinergitas dan kolaborasi pembangunan perdesaan (Desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi) antar K/L/D/M.
Meningkatkan keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran, monitoring dan evaluasi
Peningkatan kualitas Reformasi Birokrasi
Meningkatkan dukungan manajemen Meningkatkan dukungan kebijakan strategis, inovasi serta data dan informasi.
Berdasarkan Permendesa PDTT nomor 15 tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
terdapat 8 (delapan) Unit Kerja Eselon 1 yang terdiri dari tiga unit kerja yang memiliki
fungsi pendukung dan lima unit kerja yang memiliki fungsi teknis. Diantara unit kerja
eselon 1 (UKE 1) yang memiliki fungsi pendukung adalah Badan Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang didalamnya adalah Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai salah
satu unit Esselon 2.
Program dan kegiatan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
B
20 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tertinggal dan Transmigrasi adalah Program Daerah Tertinggal, Kawasan
Perbatasan, Perdesaan dan Transmigrasi. Sedangkan kegiatannya adalah sebagai
berikut :
1. Pengembangan kebijakan, daya saing, teknologi dan inovasi desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi;
Dukungan Manajemen
Kerjasama Lintas K/L Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan Sampah Dalam
Mewujudkan Desa Inklusif
Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk
Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak
Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial
Intelligence
Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital
Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa
Pelaksanaan Gelar TTG Nasional
2. Penguatan pemerintahan dan pembangunan desa (P3PD) pengembangan
kebijakan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi; dan
Dukungan Manajemen
Jejaring Desa Cerdas
Program Duta Digital (Digital Ambasador)
Peningkatan Kapasitas
Perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada instansi pimpinan yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Kinerja yang
disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat
kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Target yang ingin dicapai yang tertuang di dalam
C
21 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
dokumen perjanjian kinerja juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun sebelumnya sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Dalam perjanjian kinerja perlu penetapan sasaran dan indikator. Perjanjian
kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil yang
utama dan kondisi yang seharusnya dalam rangka penyelenggaraan akuntabilitas
kinerja dan mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel, yang berorientasi pada hasil serta mewujudkan target kinerja yang telah
ditetapkan.
Adapun tujuan umum pernyataan perjanjian kinerja adalah sebagai berikut:
1. intensifikasi pencegahan korupsi;
2. peningkatan kualitas pelayanan publik;
3. percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel.
Tujuan khusus pernyataan perjanjian kinerja adalah sebagai berikut:
1. meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.
2. sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah.
3. sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.
4. sebagai dasar pemberian reward dan punishment.
Ruang lingkup perjanjian kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi suatu
organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun demikian,
ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu
program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta
menggambarkan isu strategis yang sedang dihadapi organisasi. Perjanjian kinerja
pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sistem SAKIP), meski belum diatur secara eksplisit dalam
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. Penyusunan kontrak kinerja ini diharapkan
dapat mendorong keberhasilan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Perjanjian kinerja dimulai dengan merumuskan Rencana Strategis/ Renstra
sebagai rencana jangka menengah (lima tahunan) yang dilanjutkan dengan
menjabarkan rencana kinerja tahunan. Berdasarkan rencana kinerja tahunan, maka
diajukan anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai rencana tahunan tersebut.
22 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Berdasarkan rencana kinerja tahunan yang telah disetujui anggarannya, maka
ditetapkan suatu perjanjian kinerja yang merupakan kesanggupan dari penerima
mandat untuk mewujudkan kinerja seperti yang telah direncanakan.
Pelaksanaan kontrak kinerja dilakukan dengan pengukuran kinerja untuk
mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang dapat diwujudkan oleh organisasi serta
dilaporkan dalam suatu laporan kinerja yang biasa disebut Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAPKIN). Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan
organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas pada akhir tahun
2021.
Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 :
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target
1 Tersediannya Model Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital
Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan dan Regulasi Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
4
Dokumen
2 Terwujudnya Desa Digital melalui Smart Village
Jumlah Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village
350 Desa
23 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Capaian kinerja adalah sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan atau
kegagalan dalam pelaksanaan program/ kegiatan sesuai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.
Sedangkan pengukuran kinerja dilakukan sebagai hasil dari proses penilaian
yang terencana dan sistematis berdasarkan indikator kinerja kegiatan berupa
indikator input, output maupun outcome guna mengukur efektivitas, efesiensi
dan kualitas pencapaian sasaran.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja atas kinerja yang sudah diperjanjikan
untuk mencapai sasaran strategis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun 2021-2024. Pengukuran kinerja indikator masing-masing yang
ditetapkan dalam perjanjian kinerja untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
pencapaian sasaran strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi dalam mewujudkan visi dan misi organisasi selama periode 2020-
2024. Dalam pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada semester I tahun 2021, dilakukan
dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator
kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut
dapat diilustrasikan dalam tabel Formulir Pengukuran Kinerja Pusat Pengembangan
Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021, secara umum dari
2 (dua) Sasaran Strategis Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi tahun 2021 yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja,
capaian kinerja dapat disimpulkan sudah tercapai dan mengarah kepada pencapaian
sasaran strategis yang ditetapkan, serta dapat mendukung terwujudnya capaian
target sasaran strategis dari Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
A
24 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Adapun Sasaran program, IKU, definisi operasional, target dan capaian kinerja
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun
2021 adalah sebagai berikut:
No Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Definisi Operasional
Target 2021
Capaian 2021
Keterangan
1 Tersediannya Model Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital
Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan dan Regulasi Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
Jumlah dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi dan Teknologi Digital yang disusun pertahun
4
Dokumen
4
Dokumen
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif
Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak
Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence
Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa
Presentase dokumen kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi, teknologi tepat guna, teknologi tinggi, dan teknologi digital yang diimplementasikan
Jumlah dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi dan Teknologi Digital yang diimplementasikan dibagi dengan Jumlah dokumen kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi dan Teknologi Digital yang disusun per tahun dikali 100%
60% 0% Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan diimplementasikan pada tahun berikutnya (2022)
25 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Definisi Operasional
Target 2021
Capaian 2021
Keterangan
2 Terwujudnya Desa Digital melalui Smart Village
Jumlah Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village
Jumlah Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village
350 Desa 350 Desa Penetapan 350 Desa Cerdas
Berdasarkan pada tabel 3 tersebut diatas, capaian indikator kinerja utama (IKU)
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada
tahun 2021 pada IKU 1 sub 1 dengan target 4 dokumen tercapai 4 dokumen hal ini
berarti tercapai 100%, dan IKU 2 juga tercapai 100 % dengan target 350 desa dan
tercapai 350 desa, namun pada IKU 1 sub 2 dengan IKU Presentase dokumen
kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi, teknologi tepat guna, teknologi
tinggi, dan teknologi digital yang diimplementasikan pada tahun 2021 ini belum dapat
dicapai, dikarenakan dokumen rekomendasi kebijakan yang disusun baru selesai
pada tahun 2021, sehingga belum dapat diimplementasikan, namun akan menjadi
target capaian Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi pada tahun 2022.
Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab II, tahun 2021 Pusat Pengembangan
Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendapatkan sumber
anggaran dari Rupiah Murni (RM) dan Pinjaman Luar Negeri (PLN).
Capaian Output Kegiatan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 :
No Kegiatan/Sub Kegiatan Output Target Capaian Persentase
A.
Pengembangan kebijakan, daya saing, teknologi dan inovasi desa, daerah tertinggal dan transmigrasi (RM)
Tersusunnya Dokumen Rekomendasi Kegiatan Pengembangan Daya Saing Desa, DTT
4 Dokumen
4 Dokumen
100%
1. Dukungan Manajemen Terlaksananya Dukungan Tugas dan Fungsi Pusdaing
11 Bulan 11 Bulan 100%
2.
Kerjasama Lintas K/L Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Adanya dokumen kesepakatan/ kerjasama dalam pengembangan daya saing
4 Dokumen
4 Dokumen
100%
26 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Kegiatan/Sub Kegiatan Output Target Capaian Persentase
3.
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif
Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi
1 Dokumen
1 Dokumen
100%
4.
Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak
Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan TTG
1 Dokumen
1 Dokumen
100%
5.
Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence
Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Teknologi Tinggi
1 Dokumen
1 Dokumen
100%
6.
Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa
Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Teknologi Digital
1 Dokumen
1 Dokumen
100%
7. Pelaksanaan Gelar TTG Nasional
Laporan Pelaksanaan Gelar TTG Nasional
1 Laporan
1 Laporan
100%
B.
Penguatan pemerintahan dan pembangunan desa (P3PD) pengembangan kebijakan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi (PLN)
Ditetapkanya Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village
350 Desa 350 Desa 100%
1. Dukungan Manajemen Terlaksananya Dukungan Manajemen Kegiatan Desa Cerdas
7 Bulan 7 Bulan 100%
2. Jejaring Desa Cerdas Laporan Jejaring Desa Cerdas
1 Laporan
1 Laporan
100%
3. Program Duta Digital (Digital Ambasador)
Laporan Duta Digital 1
Laporan 1
Laporan 100%
4. Peningkatan Kapasitas Laporan Peningkatan Kapasitas
1 Laporan
1 Laporan
100%
27 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Anggaran dukungan manajemen Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 sebesar Rp. 988.595.000.00,-
(sembilan ratus delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluhbsembilan
lima ribu rupiah) terserap sebesar Rp. 891.704.956.00,- (delapan ratus sembilan
puluh satu juta tujuh ratus empat ribu sembilan ratus lima puluh enam rupiah)
atau sebesar 90,2%. Dukungan manajemen dilakukan oleh Sub Bagian Tata
Usaha yang mendukung operasional pimpinan dan kebutuhan operasional
Satker.
a. Dukungan Tugas-tugas Pimpinan
Kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuan Kepala Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Adapun kegiatannya adalah antara
lain :
Jamuan tamu pimpinan;
Perjalanan Dinas pimpinan baik dalam kota maupun luar kota;
Belanja kebutuhan Alat Tulis Kantor dan Komputer Suplies.
b. Dukungan Operasional Administrasi Kegiatan
Kegiatan ini dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan
fungsi Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi baik secara administrasi maupun substansi kegiatan. Adapun
kegiatannya adalah :
Kebutuhan Alat Tulis Kantor, Komputer Suplies, Penggandaan Bahan,
Cetak Jilid, baik untuk Tata Usaha maupun Satker PPK;
Kebutuhan langganan paket aplikasi zoom meeting;
Kebutuhan konsumsi rapat-rapat dalam kantor;
Pembayaran narasumber rapat dalam kantor;
Perjalanan dinas baik dalam maupun luar kota;
Pembiayaan tes covid-19.
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN, DAYA SAING, TEKNOLOGI DAN INOVASI DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI (RM) 1
a
28 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
c. Penyusunan Pelaporan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT
Pelaksanaan kegiatan operasional/pengelolaan Sub Bagian Tata Usaha
pada Tahun 2021 melaksanakan kegiatan rutin, meliputi : tertib administrasi,
penyusunan laporan kegiatan dan Laporan Realisasi Anggaran, pembuatan
daftar rekapitulasi presensi, surat tugas dinas/diklat, usulan kenaikan pangkat,
usulan pensiun, serta tertib administrasi barang-barang inventaris kantor.
Rekap presensi pegawai Pusat Pengembangan Daya Saing Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 dapat dilihat pada diagram berikut
ini :
Adapun rekap surat masuk, surat keluar dan surat tugas Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada
tahun 2021 dapat dilihat pada diagram berikut ini :
DATA PERSURATAN PUSDAING 2021
No Kategori Jumlah
1 Surat Masuk 1225
2 Surat Tugas 756
3 Nota Dinas 657
4 Surat Keluar 1012
Total 3650
Dari Gambar Diagram Rekap Presensi
Pegawai selama tahun 2021 diketahui :
Pegawai WFO sebanyak 43%;
Pegawai WFH Sebanyak 40%;
Pegawai Dinas Sebanyak 16%;
Pegawai Cuti sebanyak 1%;
Pegawai Sakit, Izin dan Tanpa Keterangan
sebanyak 0%.
WFO43%
WFH40%
Dinas16%
Cuti1%
Sakit0% WFO
WFH
Dinas
Cuti
Izin
Sakit
Tanpa Keterangan
Gambar Diagram Rekap Presensi Pegawai Tahun 2021
Gambar Diagram Rekap Surat Tahun 2021
29 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 memiliki
inventaris kantor/BMN yaitu sebagai berikut :
No Barang Kondisi Jumlah
Rusak Ringan Rusak Berat
Baik
1. Meja Kerja - - 26 26
2. Meja Komputer - - 3 3
3. Meja Rapat - - 4 4
4. Kursi Kerja - - 52 52
5. Lemari Penyimpan - - 1 1
6. A.C. Split 4 - - 4
7. Jam Elektronik 1 - 1 2
8. PC/Komputer 1 - - 1
9. Lemari Es - - 1 1
10. Laptop Hp - - 1 1
11. Home Theater - - 1 1
12. Pesawat Telephone 4 - 4
13. Rak Kayu - - 2 2
14. Lemari Kayu - - 15 15
15. Lemari Besi - - 2 3
16. Filling Kabinet - - 5 5
17. White Board - - 2 2
18. Power Supply - - 1 1
Sumber : Data BMN Badan Pengembangan dan informasi Desa, DTT Tahun 2021
Dari data inventaris tersebut diatas, sangat diperlukan tambahan untuk
dukungan kerja yaitu PC/komputer dan Printer. Selama tahun 2021 staf bekerja
memakai fasilitas pribadi.
Anggaran kegiatan workshop Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 sebesar Rp. 95.600.000.00,- (sembilan
puluh lima juta enam ratus ribu rupiah) terserap sebesar Rp. 77.767.266.00,-
(tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu dua ratus enam puluh
enam rupiah) atau 81,35%. Secara output tercapai 100% namun secara
anggaran hanya terserap tersebut diatas dikarenakan transport peserta dengan
sistem at-cost.
b
30 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Untuk Memastikan Capaian Output Kegiatan Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa, DTT T.A. 2021 agar tepat sasaran serta mendapatkan rekomendasi
strategi Pengembangan Daya Saing Desa, DTT Tahun Anggaran 2021, Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa DTT melakukan kegiatan rapat kerja teknis
yang dikemas dalam bentuk workshop pengembangan daya saing.
Kegiatan Workshop Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi yang selama 3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 10 – 12 Juni 2021
yang bertempat di D’Anaya Hotel Bogor, mendapatkan hasil yaitu sebagai
berikut:
Pusdaing merupakan unit baru yang berada di bawah struktur BPI. Pusdaing
memiliki peran strategis di Kemendesa PDTT dimana dituntut dapat
mengasilkan model inovasi pembangunan desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi sebagai dasar kebijakan kementerian dan intervensi UKE I
berupa dokumen kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi,
Teknologi Tepat Guna, Teknologi Digital dan Teknologi Tinggi.
Pengembangan daya saing menjadi penting dikarenakan keberhasilan suatu
negara dalam mengikuti arus globalisasi adalah dengan terus dapat berdaya
saing di level internasional. Berdasarkan Global Competitiveness Report,
daya saing Indonesia pada tahun 2020 berada pada ranking 40 dari 63
negara atau berada dibawah negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia
dan Thailand. Indikator penilaian tersebut bertumpu pada perekonomian,
31 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis dan infrastruktur. Sehingga hal tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia masih harus meningkatkan daya saingnya
melalui program dan kegiatan pembangunan yang berkelanjutan baik
ditingkat lokal, regional, nasional dan internasional (global).
Diperlukan pengembangan daya saing melalui pengembangan kreativitas
dan inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Digital dan Teknologi Tinggi.
Diperlukan sinergitas bersama untuk memastikan pencapaian Target
Kegiatan T.A. 2021 Pusdaing untuk selanjutnya diharapkan mendapatkan
rekomendasi sebagai dasar pengembangan dalam pengelolaan program
pada tahun berikutnya
Dokumentasi Workshop Pengembangan Daya Saing Tanggal 10 – 12 Juni 2021 di D’Anaya Hotel Bogor
32 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Anggaran kegiatan Kerjasama dalam Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 hanya sebesar Rp.
53.875.000.00,- (lim apuluh tiga ribu delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)
terserap sebesar Rp. 47.350.004.00,- (empat puluh tujuh ribu tiga ratus lima
puluh ribu empat rupiah) atau 87,89%. Dalam pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan dibutuhkan kerjasama antar pihak yang mencakup setidaknya
pihak masyarakat, negara dan swasta. Semua sektor perlu diperbaiki dengan
memanfaatkan teknologi dan pengetahuan untuk menciptakan inovasi. Setiap
desa perlu melakukan kebijakan yang terorganisasi dan terkoordinasi khususnya
dengan supra desa, perguruan tinggi maupun dengan dunia usaha.
Pada tahun 2021 ini, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi telah melakukan kerjasama dengan 4 pihak, yaitu :
1. PT Balai Pustaka (Persero) tentang Kemitraan untuk Pembangunan
Taman Bacaan di Daerah Tertinggal;
2. UNDP Indonesia tentang Padat Karya Tunai Desa (PKTD) menggunakan
Sistem Digital Cash for Work (CfW).
3. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan Kehati) tentang
Pengembangan Perencanaan Desa Terpadu yang Berorientasi pada
Tata Ruang dan Tata Guna Lahan untuk Ketahanan Pangan, Kelestarian
Lingkungan, dan Ekonomi Lokal Berkelanjutan.
4. Universitas Negeri Yogyakarta tentang Penyusunan Model Pemanfaatan
TTG Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing
Petani Tambak.
c
33 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam rangka menindaklanjuti Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara
Kementerian Desa, Pembangaunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor:
28/M/HK.07.01/X/2020, dan Nomor: MoU-10/MBU/10/2020 tentang Sinergi
Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Potensi Sumber
Daya di Desa, Kawasan Perdesaan, Daerah Tertinggal, dan Kawasan
Transmigrasi, maka Badan Pengembangan dan Informasi Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang di gagas oleh Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa, Daerah Tertinggal melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
antara Badan Pengembangan dan Informasi Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dan PT Balai Pustaka (Persero) Nomor: 17/BPI/HK.07.01/VI/2021,
dan Nomor: 005/DU/PJ.05.2021 tentang Kemitraan untuk Pembangunan Taman
Bacaan di Daerah Tertinggal yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2021.
Sebagai tindaklanjut dari Perjanjian Kerja Bersama tersebut Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
bekerjasama dengan PT. Balai Pustaka (Persero) telah melakukan launching
34 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Taman Bacaan Masyarakat berbasis digital di Kabupaten Sorong dan
Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Sesuai dengan kompetensi Balai
Pustaka yang bergerak di bidang pendidikan dan Kementerian Desa PDTT
sebagai pengemban amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, berharap dengan pembangunan taman bacaan masyarakat berbasis
digital ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomi dan dampak
sosial yaitu dengan melayani masyarakat di seluruh penjuru Indonesia melalui
Taman Bacaan Masyarakat.
Tujuan dari
pembangunan taman
bacaan masyarakat
berbasis digital,
adalah: a) Membangun
literasi dan pendidikan
di Indonesia; b)
Membuat konten e-
book yang ditampilkan dengan platform khusus secara offline.
Sasaran dari pembangunan taman bacaan masyarakat berbasis digital,
adalah: a) Tersajinya bahan bacaan secara digital yang dapat diakses secara
offline; b) Tersedianya e-book bagi masyarakat khususnya anak-anak usia
sekolah SD, SMP dan SMA serta masyarakat secara umum.
Pembangunan taman bacaan masyarakat berbasis digital diharapkan
dapat dijadikan sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan
dengan alternatif literasi secara digital dan diharapkan dapat meningkatkan nilai
ekonomi bagi masyarakat.
Launching program 1000 Taman Bacaan Desa dilakukan oleh Wakil
Menteri Desa, PDTT (Budi Ari Setiadi) dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Juni
2021 di Kampung Malaumkarta, Distrik Makbon, Kab.Sorong dan Kampung
Waigama, Distrik Misool Utara, Kab. Raja Ampat.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi mengatakan hadirnya taman bacaan desa
digital di seluruh Indonesia ini akan membantu meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) para generasi penerus di desa.
35 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Usai meresmikan Taman Bacaan Desa Digital, Budi Arie juga
menyempatkan diri untuk melakukan pelepasan anak penyu di Pesisir Pantai
Malaumkarta. Setelah itu ia meninjau gedung Taman Bacaan Desa Digital yang
telah dibangun di Desa Makbon tersebut.
Peresmian Taman Bacaan Desa Digital ini juga dihadiri Dirut PT Balai
Pustaka, (Dewananda Wardana); Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, (Helmiati); dan sejumlah pejabat
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi lainnya.
Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kemendesa PDTT)
menyepakati kerjasama dengan
Program PBB untuk
Pembangunan (UNDP)
Indonesia dalam mendukung implementasi RPJMN 2020-2024 dan mendorong
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development
Goals (SDGs) di Indonesia melalui penguatan SDGs Desa. Salah satu area kerja
yang disepakati bersama adalah program Desa Digital. Badan Pengembangan
dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI DDTT)
Kemendesa PDTT mengambil peran untuk mendalami area kerjasama
khususnya implementasi Padat Karya Tunai Desa (PKTD) menggunakan sistem
digital Cash for Works sebagai perwujudan program Desa Digital yang selaras
dengan SDGs. Hal ini sejalan dengan Permendesa PDTT Nomor 13 Tahun 2020
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021 yang menyasar pembangunan
nasional berkelanjutan di desa, atau dikenal sebagai SDGs Desa.
Cash for Works (CfW) merupakan aplikasi berbasis mobile dan web yang
digunakan untuk merekam data pekerja, kehadiran, dan pembayaran pekerja
dalam kegiatan PKTD. Adapun manfaat digitalisasi PKTD dengan menggunakan
CfW diantaranya:
a. Mendukung program Desa Aman Covid 19 yang tetap produktif di tengah
36 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pandemi karena menggantikan proses entri data secara manual dan
meminimalisir kontak langsung dengan pihak lain;
b. Memberikan kontribusi terhadap ketersediaan data yang sejalan dengan
pencapaian SDGs Desa, termasuk data sumber daya pembangunan desa,
data kemiskinan serta data desa lainnya;
c. Mendukung penguatan program PKTD dengan realisasi pengelolaan dana
desa yang cepat, aman, transparan, dan akuntabel.
Kerjasama ini dimulai dengan diskusi-diskusi intensif antara perwakilan BPI
dan UNDP Indonesia baik secara virtual maupun tatap muka di Kantor
Kemendesa PDTT. Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi sesuai Arahan Kepala BPI telah melakukan uji coba awal
penggunaan aplikasi dan memberikan input untuk kebutuhan implementasi
PKTD serta kontribusi PKTD untuk mendukung capaian SDGs Desa. Setelah itu
dilaksanakan lokakarya pada 7 Juni 2021 di Hotel Grand Mahakam, yang
kesimpulannya adalah untuk mendukung pengembangan aplikasi akan
dilakukan pilot project implementasi PKTD menggunakan sistem digital CfW di
dua desa yaitu:
a. Desa Bora, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi
Tengah, dengan kegiatan PKTD pembangunan museum desa.
b. Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah,
Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan kegiatan PKTD pembangunan
pasangan batu saluran irigasi tersier (410 m).
Adapun fasilitasi yang diberikan oleh UNDP diantaranya:
a. Menunjuk Perusahaan Jasa IT yang akan mendukung Implementasi Sistem
CfW di lokasi percontohan, serta meyiapkan kegiatan pertemuan strategis
terkait implementasi CfW dengan pemerintah daerah setempat.
b. Penyediaan perangkat keras/peralatan pendukung aplikasi CfW
(Smartphone, Laptop dan Printer).
c. Support terhadap kendala teknis serta pengengembangan sistem yang
diperlukan dari aplikasi yang akan diuji coba.
37 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Mengawali kegiatan pilot project ini, dilaksanakan kegiatan Sosialisasi
kegiatan di masing-masing lokus agar seluruh pihak yang terlibat memahami
sasaran, garis besar, ruang lingkup, dan tujuan kegiatan. Dengan pengenalan
lebih awal, diharapkan para pihak mampu memahami dan bekerja semaksimal
mungkin untuk keberhasilan dan kesuksesan implementasi PKTD menggunakan
CfW tersebut sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Selain itu, Pemerintah
daerah lokus kegiatan dapat memberikan dukungan dan fasilitasi demi
kelancaran pelaksanaan pilot project.
Secara bertahap kegiatan pendampingan pemanfaatan CfW dilakukan di
kedua lokus tersebut mulai dari pelatihan bagi admin dan fasilitator yang akan
menggunakan CfW, pengenalan sistem kepada pekerja PKTD, penginputan
data pekerja, absensi pekerja, sampai ke pendampingan pemanfaatan CfW
hingga kegiatan PKTD selesai.
Sosialisasi kegiatan di Desa Bora, Kab. Sigi pada 24 Agustus 2021
Sosialisasi kegiatan di Desa Bilelando, Kab. Lombok Tengah pada 09 September 2021
Proses Pelatihan dan Pendampingan Pemanfaatan CfW
38 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Jumlah pekerja yang terlibat pada kegiatan PKTD di Desa Bilelando adalah
45 orang pekerja, yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.
Sedangkan jumlah pekerja di Desa Bora adalah 14 orang (semua laki-laki).
Kegiatan diakhiri dengan pelaksanaan exit meeting pada tanggal 25
Oktober 2021 secara hybrid di dua lokasi tersebut. Hasil dan keluaran dari pilot
project ini adalah:
a. Meningkatnya keamanan dan kenyamaan baik para pekerja maupun
pemerintah desa pada saat pelaksanaan PKTD di masa pandemi COVID-19,
dengan adanya aplikasi CfW mengurangi kontak fisik sehingga mendukung
protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
b. Kegiatan PKTD menjadi lebih efektif dan efisien dalam pelaksanan dan
pemantauannya. Hal ini berkaitan erat dengan realisasi pengelolaan dana
desa yang cepat, aman, transparan, dan akuntabel. Pemerintah desa merasa
terfasilitasi karena kebutuhan laporan kegiatan PKTD sudah tersedia melalui
CfW.
c. Mengurangi dampak sosial ekonomi bagi rumah tangga rentan akibat
pandemi COVID-19, karena aplikasi CfW mendukung kegiatan PKTD menjadi
lebih tepat sasaran, adil dan merata.
d. Memudahkan dalam pengukuran Indeks SDG’s Desa yang terkait
pemanfaatan dana desa melalui pendataan PKTD menggunakan aplikasi
CfW.
Pemerintah desa dan pemerintah kabupaten lokus kegiatan mengapresiasi
upaya yang dilakukan Kementerian Desa bekerja sama dengan UNDP Indonesia
karena telah melaksanakan pilot project kegiatan PKTD menggunakan CfW.
Harapannya sistem CfW dapat dilakukan secara resmi (launching), dan dapat
diterapkan di desa - desa lainnya.
Pelaksanaan exit meeting di Kabupaten Sigi (kiri) dan Kabupaten Lombok Tengah (kanan)
39 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Berdasar kepada Nota Kesepahaman
Bersama (MoU) antara Kementerian Desa,
Pembangaunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dengan Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia Nomor: 39/ HK.07.01/VIII/2020,
dan Nomor: 024/KHT/LGL/KP/PR/VIII/2020
tentang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pangan,
Lingkungan dan Ekonomi Lokal Berkelanjutan di Desa, Daerah Tertinggal dan
Kawasan Transmigrasi, maka Badan Pengembangan dan Informasi Desa, DTT
bekerjasama dengan Yayasan Kehati dengan menandatangani Perjanjian Kerja
Bersama pada tanggal 27 April 2021 dengan nomor PKB
05/BPI/HK.07.01/IV/2021 dan 016/KHT/LGL/KP/PR/IV/2021 tentang
Pengembangan Perencanaan Desa Terpadu yang Berorientasi pada Tata
Ruang dan Tata Guna Lahan untuk Ketahanan Pangan, Kelestarian Lingkungan
dan Ekonomi Lokal Berkelanjutan.
Sebagai tindaklanjut dari Perjanjian Kerja Bersama tersebut Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
melakukan beberapa kegiatan dengan progres sebagai berikut :
Field Study. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 17-21 Oktober
2021 ke lokasi binaan Kehati khusus komoditi Sawit (Kab. Paser, Kalimantan
Timur) dan tanggal 18-21 Oktober ke lokasi binaan Kehati khusus komoditi
Kopi (Kab. Tanggamus, Lampung). Sedangkan untuk ke lokasi binaan
Kehati khusus komoditi Sorgum rencananya akan dilaksanakan pada tahun
2022.
Pengolahan Data. Data yang telah diperoleh dari masing-masing lokasi
seperti profil desa dan data yang diperoleh dari hasil wawancara (dengan
menggunakan instrument), akan diolah berdasarkan kebutuhan pengkajian.
Penulisan. Setelah data diolah maka akan dilakukan analisis yang akan
dituangkan pada dokumen laporan penelitian.
40 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Terdapat beberapa kendala yang menyebabkan pelaksanaan Field Study
khusus nya pada lokus komoditi Sorgum menjadi belum terlaksana, kendala
tersebut adalah tidak tersedianya biaya perjalanan turun lapang ke lokasi
penelitian untuk mengambil data primer ke masyarakat dan Mitra Yayasan
Kehati lainya. Dikarenakan kajian ini merupakan kajian “Praktik Baik’’ untuk
meng-capture apa saja yang telah dilakukan Yayasan Kehati terhadap
penanganan-penanganan masalah di masyarakat dengan pendekatan berbagai
teori, menjadikan pelaksanaan Field Study menjadi penting untuk dilaksanakan.
Hal tersebut berdampak kepada penulisan kajian yang masih tertunda dan akan
dilanjutkan pada tahun 2022.
Universitas Negeri Yogyakarta adalah salah
satu universitas yang konsen terhadap
pembangunan desa (Pertides), Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, DTT
bekerjasama dengan UNY dalam rangka
Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat
Kunjungan Lapang Ke Kabupaten Paser Prov. Kalimantan Timur Identifikasi Data Komoditi Sawit
41 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Guna Crab Ball Untuk Peningkatan Produksi Kepiting Dan Daya Saing Petani
Tambak. Dasar kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta yaitu :
Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Kementerian Desa,
Pembangaunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Universitas
Negeri Yogyakarta Nomor: 13/ HK.07.01/VI/2020, dan Nomor:
T/26/UN34/HK.06/2020 tanggal 27 Juni 2020 tentang Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi.
Surat Perjanjian Kerja nomor Nomor : 01/BPI/PUSDAING-UNY-TTG/8/2021
tanggal 2 Agustus 2021 tentang Pekerjaan Penyusunan Model Pemanfaatan
Teknologi Tepat Guna Crab Ball Untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan
Daya Saing Petani Tambak di Desa Tirtohargo Kec. Kretek Kab. Bantul
Tahun 2021.
Ruang Lingkup Pekerjaan yaitu :
Identifikasi potensi desa;
FGD dalam rangka merumuskan model pemanfaatan TTG crab ball untuk
peningkatan produksi kepiting dan daya saing petani tambak;
Penyediaan alat TTG Crab Ball;
Uji terap model dalam bentuk bimbingan teknis;
Monitoring dan evaluasi;
Workshop finalisasi model pemanfaatan TTG Crab Ball untuk peningkatan
produksi kepiting dan daya saing petani tambak.
Hasil dari pekerjaan dapat dilihat pada laporan hasil kegiatan Penyusunan
Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball Untuk
Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak (Kelompok
Substansi Teknologi Tepat Guna).
42 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Kegiatan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan sampah dalam
mewujudkan Desa Inklusif menjadi salah satu kegiatan untuk pemenuhan capaian
Indikator Kerja Utama Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT tahun 2021.
Kegiatan ini dilakukan oleh Kelompok Substansi Pengembangan Kreativitas dan
Inovasi dengan total anggaran sebesar Rp. 254.989.000,00 (dua ratus lima puluh
empat juta sembilan ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah) dapat terserap sebesar
Rp. 231.402.350.00 (dua ratus tiga puluh satu juta empat ratus dua ribu tiga ratus lima
puluh rupiah) atau 90,75%.
Tujuan kegiatan ini adalah:
a. Melakukan identifikasi pengembangan kreativitas dan inovasi pengolahan
sampah di Desa;
b. Menyusun model pengembangan kreativitas dan inovasi pengolahan sampah di
Desa;
c. Melakukan sosialisasi/penyebaran informasi model pengembangan kreativitas
dan inovasi pengolahan sampah di Desa.
Kegiatan yang sudah dilakukan dalam menyusun model Pengembangan
Kreativitas dan Inovasi pengolahan sampah dalam mewujudkan Desa Inklusif ini
adalah sebagai berikut :
a. Kunjungan lapang dalam rangka melakukan identifikasi dengan mengumpulkan
berbagai informasi, data dan dokumen di Desa. Kegiatan ini dilakukan dengan
cara melakukan wawancara, FGD, observasi, yaitu sebagai berikut :
Kabupaten Badung dan Gianyar Provinsi Bali pada tanggal 30 Agustus - 4
September 2021.
Kabupaten Wosobo Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 26 – 30 Oktober
2021;
Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat pada tanggal 9 – 13 November
2021;
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat pada tanggal 29 – 30 November 2021;
d
43 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
b. Menyusun model pengembangan kreativitas dan inovasi pengolahan sampah
dilakukan dengan mengadakan acara FGD baik di Desa maupun di jakarta. Yaitu
sebagai berikut :
FGD di Desa Punggul Kec. Abiansemal Kabupaten Badung dan Desa Taro
Kec. Tegallalang Kabupaten Gianyar Provinsi Bali pada tanggal 3 September
2021;
Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Model Pengelolaan Sampah
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam Mewujudkan Desa Inklusif
dilaksanakan pada tanggal 21 September 2021 yang bertempat di Teraskita
Hotel by Dafam, Jl. Letjen Mt. Haryono No. Kav. 10A, Cawang, DKI Jakarta;
Rapat Penyusunan Laporan Rekomendasi Kebijakan pada Substansi
Kreativitas dan Inovasi, dilaksanakan selama 1 (satu) hari yaitu pada tanggal
8 November 2021 yang bertempat di Swissbel Hotel Jl. Raya Kalibata No.22,
Rawajati, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12740.
Melakukan Rapat sosialisasi atau penyampaian hasil Penyusunan model
pengembangan kreativitas dan inovasi pengolahan sampah di Desa pada tanggal 17
Desember 2021 di Swissbell Hotel Jl. Raya Kalibata No.22, Rawajati, Kec. Pancoran,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740.
Kunjungan lapang ke TPS3R Desa Taro Kabupaten Gianyar Provinsi Bali
44 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
TPS3R Desa punggul -Badung, Bali
TPS3R Desa Punggul - Badung Bali Wonosobo - Jateng
Wonosobo - Jateng Purwakarta - Jabar Purwakarta - Jabar
Ciomas, Bogor -Jabar
Ciomas, Bogor -Jabar
FGD Desa Punggul - Bali
FGD Desa Punggul - Bali
Rapat Penyusunan Rekomendasi Kebijakan KI
Rapat Penyusunan Rekomendasi Kebijakan KI
45 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pengelolaan sampah di desa membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam
sehingga dapat mewujudkan desa berdaya saing, desa inklusif dan mendukung
pembangunan berkelanjutan desa (SDGs Desa). Masyarakat desa
menghasilkan sampah dari aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari, meskipun
secara jumlah tidak sebanyak yang dihasilkan oleh masyarakat perkotaan. Oleh
karena itu, peran pemerintah desa menjadi sangat penting, untuk dapat
memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah harus dikelola
dengan baik untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih serta
menumbuhkan nilai ekonomi dalam pengelolaan sampah, sehingga tumbuh
circular economy di masyarakat pedesaan.
FGD Penyusunan Model Pengelolaan Sampah Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam Mewujudkan Desa Inklusif tanggal 21 September 2021 di Teraskita Hotel Jakarta
46 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
menyatakan bahwa pengelolaan sampah dibagi dalam dua kegiatan pokok, yaitu
pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pengurangan sampah
dapat dilakukan dengan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran
ulang sampah dan pemanfaatan kembali sampah. Salah satu implementasi
pengurangan sampah di Indonesia adalah melalui penyediaan Tempat
Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R atau dikenal dengan TPS 3R.
Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle
(TPS3R) merupakan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala
komunal atau kawasan, dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan
masyarakat, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan TPS3R merupakan salah satu upaya untuk mengurangi
volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Desa dengan
kewenangan dan sumberdaya yang dimiliki diharapkan dapat memberikan
kontribusi, salah satunya dengan menyediakan Tempat Pengolahan Sampah
Reuse, Reduce (TPS-3R) yang dinilai cukup efektif sebagai solusi mengatasi
krisis sampah.
Peran desa dalam mendukung jakstranas: “Desa yang memiliki
pengelolaan sampah yang baik melalui pengembangan kreativitas dan inovasi
dapat mewujudkan Jakstranas dimana terjadi pengurangan dan penanganan
sampah yang dilakukan oleh desa sehingga sampah tidak terbebani di TPA”.
Aspek penting dalam kreativitas dan inovasi pengelolaan sampah didesa
antara lain:
a. Tersedianya peraturan yang mengikat >> Kebijakan
b. Tersedianya infrastruktur dan perlengkapan pengelolaan sampah >>
Sarana dan prasarana
c. Tersedianya Unit Usaha BUM Desa pengelolaan sampah >> Kelembagaan
d. Edukasi dan Sosialisasi masyarakat >> Kader kebersihan
e. Kemitraan Pemerintah dan Swasta
47 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Model Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam pengelolaan sampah
yang perlu diketahui desa terdiri dari beberapa sub antara lain:
a. Sub Model Peraturan dan Kebijakan Pengelolaan Sampah di Desa
b. Sub Model edukasi masyarakat terkait sampah
c. Sub Model partisipasi masyarakat desa
d. Sub Model pengolahan sampah di desa
e. Sub Model kelembagaan pengelolaan sampah di desa: struktur organisasi,
pembiayaan, promosi dan pemasaran
f. Sub Model kemitraan dalam pengelolaan sampah di desa
g. Sub Model Pemanfaatan hasil pengolahan sampah di desa
48 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pencapaian SDGs Desa dari Pemanfaatan dalam Pengelolaan Sampah yang Dilakukan di Desa
49 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Rekomendasi Kebijakan
Rekomendasi kebijakan dan program antara lain:
1) Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mengeluarkan kebijakan terkait pengurangan dan penanganan sampah tuntas di desa dan mendorong perusahaan di sekitar wilayah desa untuk mendukung pengelolaan sampah di desa melalui CSR.
2) Unit Teknis di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi: - Mensosialisasikan model pengembangan kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan sampah ke
desa-desa - Membuat program pengelolaan sampah di desa dengan intervensi melalui fasilitasi terkait sarana
dan prasarana termasuk teknologi - Mengembangkan kemitraan terkait untuk mendukung pengelolaan sampah di desa - Menggerakkan fungsional PSM untuk edukasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah di desa - Unit teknis terkait pendataan dan pengembangan daya saing melakukan pengembangan-
pengembangan yang dapat mendukung pengelolaan sampah di desa.
Permasalahan sampah bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah daerah dan pusat, tetapi dengan dukungan pemerintah desa dan masyarakat, masalah sampah akan dengan mudah diatasi. Pengelolaan sampah yang baik di desa akan berdampak pada percepatan pencapaian beberapa goals pada SDGs Desa. Jika SDGs Desa tercapai maka akan mendukung pencapaian SDGs Nasional dan Global. Sampah di desa dapat diubah dari yang awalnya sebuah masalah menjadi potensi yang luar biasa bagi desa karena hasil dari pengelolaan sampah yang baik akan mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera.
Rekomendasi kebijakan ini diharapkan dapat diwujudkan menjadi sebuah kebijakan tentang pengelolaan sampah di desa. Sehingga dapat menjadi acuan bagi desa-desa dalam mengelola sampah di desanya.
50 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Kegiatan Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball
untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak menjadi salah
satu kegiatan untuk pemenuhan capaian Indikator Kerja Utama Pusat Pengembangan
Daya Saing Desa, DTT tahun 2021. Kegiatan ini dilakukan oleh Kelompok Substansi
Pengembangan Teknologi Tepat Guna dengan total anggaran sebesar Rp.
290.152.000.00 (dua ratus sembilan puluh juta seratus lima puluh dua ribu rupiah)
yang terserap sebesar Rp. 274.627.589.00 (dua ratus tujuh puluh empat juta enam
ratus dua puluh tujuh ribu lima ratus delapan puluh sembilan rupiah) atau 94,65%.
Tujuan kegiatan ini adalah:
a. Terjalinnya kerjasama dengan Perguruan Tinggi Desa (Pertides) dalam
rangka Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball
Untuk Peningkatan Produksi Kepiting Dan Daya Saing Petani Tambak;
b. Terwujudkan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pembudidayaan
kepiting bakau;
c. Terlaksananya usaha pembudidayaan kepiting bakau sebagai pendukung
pengembangan desa wisata mangrove;
d. Mendorong peluang tumbuhnya pelaku usaha baru dengan optimalisasi
potensi budidaya kepiting bakau.
Seperti yang sudah dijelaskan pada kegiatan kerjasama, Penyusunan Model
Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting
dan Daya Saing Petani Tambak ini dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Tim Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT melakukan perjalanan dinas
ke Provinsi DI. Yogyakarta sebanyak 2 kali, yaitu :
Pada Tanggal 22-25 September 2021 dalam rangka koordinasi dengan Tim
Peneliti dari Universitas Negeri Yogyakarta dan kunjungan lapang ke Desa
Tirtohargo, kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.
Tanggal 18 - 20 Oktober 2021 dalam rangka Konsolidasi Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk
Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak ke Kampus
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Provinsi D.I. Yogyakarta.
e
51 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hasil kerjasama yang dilakukan dalam Penyusunan Model Pemanfaatan
Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing
Petani Tambak adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil uji terap budidaya kepiting bakau dengan metode Crab Ball
harus memperhatikan kualiatas air, ketersediaan pakan, dan jarak antar Crab Ball.
Maka dari itu perlu dilakukan preliminary survei untuk menetapkan lokasi budidaya
kepiting bakau dengan metode crab ball. Selain itu perlu disosialisasikan ke petani
kepiting tentang prosedur budidaya dengan metode Crab Ball. Pemberian pakan
yang paling optimal sebanyak 15% dari berat tubuh kepiting. Untuk memperbesar
angka kelolosan hidup bibit kepiting harus melalui proses Aklimatisasi. Budidaya
kepiting bakau dengan metode Crab Ball dapat meningkatkan produktivitas
kepiting bakau di Desa Baros sehingga dapat meningkatkan daya saing dan
perekonomian petani tambak.
2) Tersusunya model pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball dapat
digunakan sebagai alternative peningkatan produksi kepiting dan daya saing
petani tambak.
3) Pada analisis komersialisasi didapatkan nilai rasio keuangan yang cukup baik
yang menunjukan bahwa kegiatan ini dapat dilaksanakan ditempat lain dengan
asumsi perhitungan yang sudah ada.
Desa Tirto Hargo, Kec. Kretek, Kab. Bantul DI
Yogyakarta
Lokasi Tambak di Desa Tirto Hargo Diskusi dengan Tim UNY
52 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hasil penelitian Sebelumnya dijadikan rujukan dalam pengembangan model
kepiting dengan crab ball, selain itu bersama dengan Tim Peneliti UNY mendapatkan
model sebagai berikut:
Model Budidaya Kepiting Dengan Crab Ball Di Mangrove Baros Bantul Yogyakarta
53 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Model Pengembangan Desa Wisata Pesisir
Dari pembahasan Model Teknologi Tepat Guna Crab Ball yang dijelaskan
diatas dapat digunakan juga untuk model penerapan teknologi tepat guna untuk
jenis perikanan laut lainnya di desa pesisir. Model kami kembangkan mulai dari
tahap persiapan sampai dengan tahap pelaporan kegiatan.
Model Penerapan Teknologi Tepat Guna Crab Ball di Desa Pesisir
Pada bagian persiapan dimulai dari perancangan konsep kegiatan dan
luaran yang disepakati oleh masing - masing pihak dalam penyamaan persepsi
kegiatan diawal melalui kegiatan FGD dan Diskusi. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui peran, tanggung jawab dan luaran masing - masing pihak (UMKM,
Pemerintah Desa, Bumdes dan Stakeholder lain yang terlibat di kegiatan ini).
Pada persiapan juga di identifikasi masalah yang muncul yang didapatkan dari
Preliminary Survey dan Sosialisasi Kegiatan.
Pada bagian pelaksanaan dimulai dengan pengumpulan data dan riset
potensi yang ada di suatu desa. Pada bagian pelaksanaan juga mulai
dilaksanakan uji terap yang dimulai dari tahap atkimatisasi untuk pembiasaan
bibit kepiting diruang dan kondisi yang baru serta proses pembesaran dengan
memberikan pakan dan penimbangan berkala terhadap kepiting. Salah satu
dalam kegiatan ini terkait coaching and mentoring dimana warga hanya
mendapat pengetahuan langsung dari Studi banding dan Praktek di Lapangan
yang didampingi oleh praktisi dan tim UNY. Kedepan perly dicermati kembali
atau jika diperlukan untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada
pengelola perikanan dan budidaya untuk air payau.
54 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pada pelaporan diisi dengan proses penyusunan laporan dan
dokumentasi. Tetapi jika dalam kegiatan pengembangan selain pelaporan juga
perlu ditambahkan kegiatan pengembangan produk dan pemasaran paska
kegiatan pelaksanaan uji terap.
Analisis Komersialisasi Produk Kepiting Bakau Sebagai Produk Desa Baros.
Analisis komersial dari Produk Kepiting Bakau yang dapat dilihat dari
simulasi Pembudidayaan yang dihitung menggunakan perhitungan investasi
yang dikeluarkan untuk implementasi teknologi tepat guna Crab Ball di Desa
Tirtohargo di Hutan Bakau Pantai Baros. Untuk analisis komersial pada Produk
hasil Teknologi Tepat Guna Crab Ball ini diukur menggunakan tiga rasio
keuangan:
a) NPV (Net Present Value) : Selisih antara nilai arus kas yang masuk dengan
nilai arus kas keluar pada sebuah periode waktu
b) Payback Period : Periode waktu kapan dana investasi seseorang akan
kembali.
c) IRR (Internal Rate of Return) Indikator tingkat efisiensi dari sebuah
investasi.
Dengan beberapa asumsi yang didasarkan pada pengamatan di lapangan
sebagai berikut:
Harga jual kepiting per Kg untuk ukuran siap panen antara Rp. 90.000,- s/d
Rp. 150.000,- maka digunakan harga rata- rata Rp. 120.000,-
Biaya Pakan per Hari dihitung dari kebutuhan pakan ikan-ikan kecil
sebanyak 7.5 Kg Sehari dengan harga Rp 100.000,-
Masa Panen Kepiting 3 kali setahun atau untuk 1 sikulus pembibitan sampai
ukuran panen 4 bulan.
Tenaga kerja untuk area 150 meter persegi dengan 500 Crab Ball
menggunakan 3 pekerja dari Kelompok Nelayan dan Pengelola Mangrove
yang dibayar secara part time sebesar Rp. 750.000 per bulan.
Atklimatisasi untuk adaptasi kepiting diasumsikan mati sebanyak 30%
sesuai dengan perhitungan di lapangan.
Asumsi Diskon Rate 7 %
55 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Perhitungan Analisis Keuangan 500 Crab Ball pada 150 m2 Area
Tebal Analisis Keuangan Crab Ball Project Cash Flow Tahun ke -
Komponen Perhitungan 0 1 2 3 4 5
Investment
Crab Ball
500 Crab Ball x
Rp. 100,000
50,000,000
Penjualan
Kepiting
500 x 4 ons x
harga jual x 3 kali
panen/tahun
90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000
Biaya Pakan 12 x 30 x Rp.
100,000
36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000
Tenaga Kerja 12 x 3 x Rp.
750,000
27,000,000 27,000,000 27,000,000 27,000,000 27,000,000
Pembelian Bibit 500 x Rp.
100,000
5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
Atklimatisasi
(Kepiting Mati)
Asumsi 30% 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000
Cash Flow 20,500,000 20,500,000 20,500,000 20,500,000 20,500,000
Perhitungan NPV (Net Present Value)
Pada perhitungan NPV didapatkan dari Present Value Projected Cash Flow
selama 5 tahun dan dapat disimpulkan nilai NPV dari Produk Teknologi Tepat
Guna Crab Ball ini sebesar 34.054.047 Pada sebuah investasi jika nilai NPV
bernilai positif maka sebuah investasi layak untuk dilanjutkan.
Tabel Perhitungan NPV Komponen Discount Rate 7% Projected Cash Flow Present Value
PV1 0,93 20.500.000 19.158.879
PV2 0,87 20.500.000 17.905.494
PV3 0,82 20.500.000 16.734.106
PV4 0,76 20.500.000 15.639.352
PV5 0,71 20.500.000 14.616.217
PV Cash Inflow 84.054.047
Initial Cost (Investment) (50.000.000)
NPV 34.054.047
56 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Perhitungan Payback Period
Tabel Perhitungan Payback Period Tahun ke- Inflow Cash Initial Investment Cum
0 (50.000.000) (50.000.000)
1 20.500.000 (29.500.000)
2 20.500.000 (9.000.000)
3 20.500.000 11.500.000
4 20.500.000 32.000.000
5 20.500.000 52.500.000
Dari perhitungan Payback Period didapatkan Investasi akan kembali di angka
2.43 tahun.
Perhitungan IRR
Tabel Perhitungan IRR
Tahun ke- Inflow Cash
0 (50.000.000)
1 20.500.000
2 20.500.000
3 20.500.000
4 20.500.000
5 20.500.000
IRR 30 %
Perhitungan IRR didapatkan dari akumulasi antara nilai investasi
Pembelian Crab Ball dengan potensi uang masuk dari selisih penjualan kepiting
dan biaya - biaya yang muncul di Budidaya Crab Ball. Nilai IRR didapat sebesar
30% lebih besar dibandingkan Discount Rate sebesar 7% artinya dapat
dilanjutkan investasi tersebut.
57 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
REKOMENDASI KEBIJAKAN
1. Untuk mendapatkan model pendampingan dan pemberdayaan terkait kegiatan teknologi tepat guna Crab Ball tidak hanya didapatkan menggunakan teknik analisi kualitatif tapi juga perlu dianalisis secara kuantitatif (guna mendapatkan fit model).
2. Dengan model pemberdayaan dan pendampingan yang tepat akan meningkatkan komersialisasi produk dapat melalui dua langkah yaitu efisiensi pakan dan jumlah tenaga kerja dengan menggunakan pendekatan teknologi yang tepat atau meningkatkan area budidaya sehingga menghasilkan jumlah produksi yang lebih besar.
3. Penggunaan TTG Crab Ball harus memperhatikan kualitas air, jumlah pakan, dan jarak crab ball untuk meingkatkan presentase kelolosan hidup dan mengoptimalkan pembesaran kepiting.
4. Dengan model pemberdayaan dan pendampingan yang tepat akan meningkatkan komersialisasi produk dapat melalui dua langkah yaitu efisiensi pakan dan jumlah tenaga kerja dengan menggunakan pendekatan teknologi yang tepat atau meningkatkan area budidaya sehingga menghasilkan jumlah produksi yang lebih besar.
58 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Kegiatan Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis
Artificial Intelligence menjadi salah satu kegiatan untuk pemenuhan capaian Indikator
Kerja Utama Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT tahun 2021. Kegiatan ini
dilakukan oleh Kelompok Substansi Pengembangan Teknologi Tinggi dengan total
anggaran sebesar Rp. 246.712.000.00 (dua ratus empat puluh enam juta tujuh ratus
dua belas ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp. 194.505.755.00 (seratus sembilan
puluh empat juta lima ratus lima ribu tujuh ratus lima puluh lima rupiah) atau 78,84%.
Tujuan kegiatan ini adalah:
1) Memetakan Data Potensi Desa Untuk Perencanaan Pembangunan Desa
Berbasis AI
2) Menyusun Arsitektur Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial
Intelligence
3) Menyusun Rekomendasi Role Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis
AI
Kegiatan yang sudah dilakukan dalam menyusun Model Perencanaan
Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence ini adalah sebagai berikut :
1) Identifikasi Data Potensi Desa, dilakukan dengan diskusi dengan pakar baik offline
di kantor maupun online melalui zooom meeting dengan maksud untuk :
- Menghimpun basis data terkait pembangunan yang ada di desa seperti data
IDM, PODES dan SDGs Desa.
- Merancang arsitektur, sistem informasi yang mencakup struktur sistem,
rancangan data yang akan diproses dan model database, rancangan aplikasi,
rancangan integrasi sistem dan informasi yang dihasilkan.
- Menyusun hasil analisis dan identifikasi yang nantinya digunakan sebagai
acuan dalam membangun sistem AI.
f
Dokumentasi Diskusi dengan Pakar/Narasumber dalam Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis AI melalui aplikasi Zoom.
59 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
2) Konsinyering dalam rangka merumuskan model Perencanaan
Pembangunan Desa yang dilaksanakan di Sotis Hotel Kemang Jakarta Jl.
Kemang Raya No.4, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan tanggal 1
November 2021. Konsinyering juga bertujuan untuk menyusun rekomendasi
hasil kegiatan untuk perumusan kebijakan.
3) Uji Terap Model dilakukan dengan melaksanakan FGD di Kantor Desa
Beraban, Kec. Kediri Kabupaten Tabanan Prov. Bali pada tanggal 2-6
November 2021 dan Desa Kebonpedes dan Desa Bojongsawah, Kecamatan
Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Prov. Jawa Barat pada tanggal 10-12
Desember 2021.
Dokumentasi Perjalanan Dinas Ke Kabupaten Tabanan Provinsi Bali tanggal 2-6 November 2021
Dokumentasi Perjalanan Dinas Ke Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat tanggal 10-12 Desember 2021
Dokumentasi Konsinyering Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis AI di Sotis Hotel Kemang Jakarta, tanggal 1 November 2021
60 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
4) Disemasi model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis AI
dilaksanakan untuk menghimpun saran dan masukan terkait kegiatan dan
memvalidasi model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis AI.
Diseminasi dilakukan dengan perjalanan dinas ke Kabupaten Tabanan
Provinsi Bali pada tanggal 17-19 Desember 2021 bertujuan untuk :
Mensosialisasikan Hasil Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis
Artificial Intelligence.
Mencari potret praktek baik pemanfaatan teknologi tinggi di pemerintahan
desa.
Dalam memperoleh Model, melakukan beberapa kali uji coba data dengan
dimulai dengan pemetaan variabel data SDGs dan IDM. Pemetaan data awal kami
sebagai berikut:
Tabel Pemetaan Data SDGs dan IDM
SDGS IDM Kode
1.3.1 Proporsi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan
kepesertaan_bpjs X1.1
1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan
akses_minum X1.2a
1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan
akses_jamban X1.2b
Dokumentasi Perjalanan Dinas Ke Kabupaten Tabanan Provinsi Bali tanggal 17-19 Desember 2021
61 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
SDGS IDM Kode
11.6.1.(a) Persentase rumah tangga di perkotaan yang terlayani pengelolaan sampahnya
persampahan X1.2c
3.c.1* Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan. Distribusi tenaga kesehatan
X3.1
3.b.3* Proporsi fasilitas kesehatan dengan paket obat essensial yang tersedia dan terjangkau secara berkelanjutan
skor_waktu_tempuh
X3.2a
3.b.3* Proporsi fasilitas kesehatan dengan paket obat essensial yang tersedia dan terjangkau secara berkelanjutan
aktifitas_posyandu
X3.2b
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkat SD/sederajat, dan (ii) Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkat SMP/sederajat, SMA/SMK/ sederajat, dan Perguruan Tinggi untuk (a) perempuan/laki-laki, (b) pedesaan/perkotaan, (c) kuintil terbawah/teratas, (d) disabilitas/tanpa disabilitas.
akses_sd X4.1a
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkat SD/sederajat, dan (ii) Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkat SMP/sederajat, SMA/SMK/sederajat, dan Perguruan Tinggi untuk (a) perempuan/laki-laki, (b) pedesaan/perkotaan, (c) kuintil terbawah/teratas, (d) disabilitas/tanpa disabilitas
akses_smp X4.1b
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkat SD/sederajat, dan (ii) Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkat SMP/sederajat, SMA/SMK/sederajat, dan Perguruan Tinggi untuk (a) perempuan/laki-laki, (b) pedesaan/perkotaan, (c) kuintil terbawah/teratas, (d) disabilitas/tanpa disabilitas
skor_sma_smk X4.1c
4.2.2* Tingkat partisipasi dalam pembelajaran yang teroganisir (satu tahun sebelum usia sekolah dasar), menurut jenis kelamin.
paud X4.2
(6.2.1.(a) Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air)
akses_mandi_cuci
X6.1
(7.1.1* Jumlah keluarga yang menggunakan listrik (eletrifikasi desa)
akses_listrik X7.1a
(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)
skor_lemb_ek X8.1a
62 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
SDGS IDM Kode
(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)
skor_minimar X8.1b
(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)
skor_resto_hotel X8.1c
(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)
skor_jarak_ptkoan
X8.1d
(8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan)
skor_akses_pasar_semi
X8.1e
8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga keuangan (Bank Umum)
skor_logistik X8.2a
8.10.1.(b) Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit skor_kredit X8.2b
8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga keuangan (Bank Umum)
skor_bank X8.2c
9.1.1.(b) Panjang pembangunan jalan tol skor_jalan X9.1a
11.7.1.(a) Proporsi ruang terbuka perkotaan untuk semua
skor_ruangpub X11.1a
11.7.1.(a) Proporsi ruang terbuka perkotaan untuk semua
skor_fasor X11.1b
11.7.1.(a) Proporsi ruang terbuka perkotaan untuk semua
skor_keg_or X11.1c
11.6.1.(a) Persentase sampah perkotaan yang tertangani
skor_kualitas_lingkungan
X11.2
11.5.1.(a) Indeks Risiko Bencana (IRB) Indonesia skor_bencana_alam
X11.3a
11.5.1.(b) Jumlah sistem peringatan dini cuaca dan iklim serta kebencanaan.
skor_tanggap_bencana
X11.3b
16.1.2.(a) Kematian disebabkan konflik per 100.000 penduduk.
konflik X16.1a
17.6.2.(a) Persentase jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan Ibu kota kabupaten/Kota (IKK)
akses_sinyal_seluler
X17.1b
17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet. akses_internet X17.2
63 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dari hasil olah data pada 4 desa menunjukkan bahwa terdapat 1 variabel yang
kuat dalam mempengaruhi variabel yang lain yaitu Variable 1.4 Proporsi
penduduk/rumah tangga desa dengan akses terhadap pelayanan dasar
mempengaruhi 15 variable yang ditunjukkan oleh SDGs Visualisation sebagai berikut:
Gambar Visualisation Hasil Olah Data
a) Variable 1.5 Persentase rumah tangga desa yang memiliki akses terhadap layanan
sumber air minum layak dan berkelanjutan
b) Variable 1.6 Persentase rumah tangga desa yang memiliki akses terhadap layanan
sanitasi layak dan berkelanjutan
c) Variable 1.7 Jumlah lokasi penguatan pengurangan risiko bencana di desa
d) Variable 3.1 Angka Kematian Ibu di desa
e) Variable 3.2 Angka Kematian Balita (AKBa) per kelahiran hidup di desa
f) Variable 3.4 Jumlah pemegang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di desa
g) Variable 6.1 Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan
sumber air minum layak.
h) Variable 6.2 Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun
dan air.
i) Variable 6.3 Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan
sanitasi layak.
j) Variable 7.1 Jumlah keluarga yang menggunakan listrik (eletrifikasi desa)
k) Variable 10.1 Persentase penduduk desa yang hidup di bawah garis kemiskinan
nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur
l) Variable 11.1 Jumlah penduduk yang berada di luar desa
m) Variable 11.3 Jumlah desa tangguh bencana yang terbentuk
64 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
n) Variable 11.4 Jumlah sistem perigatan dini cuaca dan iklim serta kebencanaan di
desa
o) Variable 13.1 desa yang telah mengkomunikasikan mitigasi, adaptasi,
pengurangan dampak dan peringatan dini ke dalam kurikulum sekolah dasar,
sekolah menengah dan perguruan tinggi
Variabel akses terhadap pelayanan dasar memiliki pengaruh besar terhadap
variabel lain dalam mendukung capaian SDGs di Desa Sukaraja, Desa Pasirhalang,
Desa Gunungjaya dan Desa Kadudampit. Akses pelayanan dasar masyarakat yang
dimaksud terdiri dari pendidikan, kesehatan, pekerjaan Umum dan Penataan ruang,
perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Ketentraman, ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat; dan Sosial.
Dalam mendorong pemenuhan akses pelayanan dasar masyarakat dapat
ditempuh dalam cara:
a) Melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pemantauan dan penyediaan
pelayanan dasar masyarakat. Dengan adanya keterlibatan masyarakat, para
pihak dapat bersama sama untuk meningkatkan kualitas pelayanan dasar
masyarakat. Masyarakat dapat membantu mengontrol proses penyelenggaraan
pelayanan dasar masyarakat. Dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat
diperlukan kesadaran dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai seperti
apa peran masyarakat di dalam penyelenggaraan pelayanan dasar masyarakat.
Masyarakat berhak untuk mengawasi pelaksanaan standar pelayanan yang
diselenggarakan oleh setiap penyelenggara pelayanan publik. Namun bentuk
pengawasan tersebut harus berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku.
b) Pemanfaatan teknologi untuk penyelenggaraan pelayanan dasar bagi
masyarakat. Pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan publik akan
mendorong terciptanya pelayanan publik yang efektif, efisien, cepat, dan
responsif. Jika pelayanan publik dapat berjalan secara efektif, efisien, dan
responsif maka pemenuhan terhadap akses pelayanan dasar akan ikut
meningkat.
65 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
c) Peningkatan efisiensi dan efektivitas tata kelola penyelenggaraan pelayanan
dasar. Kebutuhan pelayanan dasar masyarakat dapat diketahui dari aspirasi dan
usulan dari masyarakat itu sendiri. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan
dasar secara cepat maka dibutuhkan suatu tata kelola penyelenggaraan
pelayanan dasar yang efisien dan efektif.
d) Peningkatan akses dan kualitas dalam perluasan dan peningkatan pelayanan
dasar. Untuk meningkatkan tingkat pemenuhan pelayanan dasar masyarakat,
salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan kualitas dan
memperluas akses pelayanan dasarnya. Jika kualitas pelayanan dasar meningkat
maka akan memperluas akses dari pelayanan dasar itu sendiri.
e) Kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait dalam pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat. Kebutuhan dasar masyarakat yang sangat beragam tentu saja
membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
anggaran tersebut maka diperlukan suatu kolaborasi lintas sektor baik antar
kementerian/lembaga atau dengan sektor diluar pemerintahan. Namun tetap ada
yang harus diperhatikan dalam kolaborasi antar kementerian/lembaga yaitu
pembagian kewenangan yang jelas agar tidak terjadi tumpang tindih penyediaan
kebutuhan dasar masyarakat.
Kegiatan Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi
Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Desa menjadi salah satu kegiatan untuk
pemenuhan capaian Indikator Kerja Utama Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
DTT tahun 2021. Kegiatan ini dilakukan oleh Kelompok Substansi Pengembangan
Teknologi Digital dengan total anggaran sebesar Rp. 237.802.000.00 (dua ratus tiga
puluh tujuhu juta delapan ratus dua ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp.
232.030.835.00 (dua ratus tiga puluh dua juta tiga puluh ribu delapan ratus tiga puluh
lima rupiah) atau 97,57%.
Tujuan kegiatan ini adalah:
1) Mengembangkan model/skema usaha desa (berbasis produk unggulan desa)
melalui tata kelola rantai pasok (supply chain) ekonomi desa berbasis digital yang
g
66 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
dapat dimanfaatkan oleh kawasan perdesaan dengan berbaigai ragam jenis
produk;
2) Menciptakan peluang kemitraan desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dan
masyarakat dengan stakeholder lainnya melalui pemanfaatan teknologi digital;
3) Menciptakan ekosistem digital di desa untuk meningkatkan kualitas pertanian.
Kegiatan Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi
Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Desa dilakukan di satu lokus yaitu Desa
Panggung Harjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, Prov. DI. Yogyakarta. Desa
Panggungharjo mempunyai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang memiliki
platform e-commerce desa yaitu pasardesa.id.
Metode kegiatan Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan
Teknologi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Desa dilakukan dengan swakeloa
dan kontraktual. Kontraktual dilaksanakan oleh perusahaan jasa konsultan, yaitu PT.
Trisakti Pilar Persada.
Turun lapang pertama dilakukan pada tanggal 15-18 September 2021, turun
lapang ini bertujuan untuk identifikasi dan koordinasi awal terkait dengan pelaksanaan
kerjasama penyusunan kajian terkait dengan pengembangan model usaha desa
berbasis digital. Kajian ini akan menjadikan pasardesa.id sebagai study kasus.
Kegiatan kajian ini dilakukan bersama dengan pihak ketiga (PT. Trisakti Pilar Persada)
yang memiliki tenaga ahli di bidang terkait.
Dokumentasi Perjalanan Dinas Desa Panggungharjo Kee. Sewon Kab. Bantul DIY tanggal 15-18 September 2021.
67 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Turun lapang kedua dilakukan pada tanggal 17-19 Desember 2021. Turun
lapang ini berlokasi di tempat yang sama dengan lokus awal yaitu Desa
Panggungharjo Kee. Sewon Kab. Bantul DIY. Tujuan dari kegiatan ini untuk
melaksanakan workshop finalisasi hasil kajian pengembangan model usaha digital
dengan konsen: (1) Mengembangkan model/skema usaha desa (berbasis produk
unggulan desa) melalui tata kelola rantai pasok (Supply Chain) ekonomi desa berbasis
digital yang dapat dimanfaatkan oleh kawasan perdesaan dengan berbagai ragam
jenis produk; (2) Menciptakan peluang kemitraan Desa, Badan Usaha Milik Desa dan
masyarakat dengan stakeholder lainnya melalui pemanfaatan teknologi digital.
Pasardesa.id pada awalnya merupakan platform yang diinisiasi oleh desa
Panggungharjo pada masa pandemi COVID-19. Berdirinya pasar desa
merupakan respon dari mitigasi ekonomi yang dilakukan oleh desa
Panggungharjo. Pada masa-masa awal pandemi, pasardesa.id, keberadaan
virus COVID-19 masih membingungkan berbagai pihak. Ketidakjelasan tentang
virus ini, membuat semua orang menjadi ketakutan dan panik. Kondisi ini
mengakibatkan kegiatan ekonomi pun terpengaruh besar. Dalam kondisi ini,
jejaring pengaman amat diperlukan. Masyarakat di tingkat ekonomi paling bawah
tentu menjadi kelompok yang amat terpukul dengan kondisi ini. Maka strategi
mitigasi ekonomi harus dilakukan.
Pasardesa.id kemudian menjadi platform untuk memitigasi hal ini.
Pasardesa.id membuka platform di website dengan memasarkan produk warga
baik toko maupun rumah tangga. Dengan menggunakan media digital inilah,
warga di Panggungharjo dan sekitarnya kemudian melakukan transaksi jual beli.
Dokumentasi Workshop di Desa Panggungharjo Kee. Sewon Kab. Bantul DIY tanggal 17-19 Desember 2021.
68 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pada masa-masa awal pandemi, ketika banyak rumah tangga ketakutan untuk
bisa bertransaksi langsung di pasar atau di supermarket, pasardesa.id kemudian
melayani model penjualan delivery ke rumah-rumah warga bagi konsumen yang
sudah memesan barang-barang di pasardesa.id. Sehingga pasardesa.id bisa
menjadi bagian stabilisasi rantai pasok barang kebutuhan warga desa, yang
sekaligus dalam rangka untuk meminimalisasi resiko persebaran COVID-19.
Diluncurkan 13 April 2020 oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (PDTT) Bapak H.A. Halim Iskandar. pasardesa.id hadir
sebagai jembatan antara barang persediaan yang ada di toko dan warung
dengan warga desa lainnya yang membutuhkan.
Dari identifikasi kuisioner diketahui bahwa 62,2% warga Desa
Panggungharjo dalam kondisi sangat rentan, 26,7% berada kondisi rentan,
14,0% berada dalam kondisi cukup rentan, dan hanya 5,1% warga yang dalam
kondisi tidak rentan. Dari data inilah kemudian pasardesa.id hadir untuk
memitigiasi dampak ekonomi dengan cara memaksimalkan perputaran uang
untuk tetap berada di desa. Caranya adalah dengan memastikan bahwa warga
yang masih memiliki cadangan keuangan atau mereka yang tidak rentan ini bisa
tetap berbelanja di toko tetangga. Pada masa-masa awal pandemi atau model
bisnis yang dijalankan oleh pasardesa.id adalah dengan melakukan pendataan
produk-produk yang dimiliki oleh warga dalam hal ini adalah mitra pasok baik
dari toko, para petani, peternak maupun warung yang ada di desa. Pasardesa.id
memfasilitasi pembelian produk-produk warga dengan memasarkan produk-
produk warga desa di website pasardesa.id maupun di grup-grup yang di
dalamnya ada warga desa Panggungharjo. Melalui website pasardesa.id inilah
kemudian warga dapat memesan berbagai barang-barang kebutuhan rumah.
Tim pasardesa.id melakukan quality control atas barang-barang yang dipesan,
kemudian kurir pasardesa.id mengantarkan pesanan tersebut kepada
konsumen. Model bisnis awal yang dijalankan ini adalah model business to
consumer atau B to C, di mana pasardesa.id pada masa ini belum memiliki
persediaan barang (fullfilment) tapi langsung menjualkan barang-barang toko
atau warung di desa kepada warga atau konsumen.
69 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Sejak diluncurkan pada tanggal 13 April 2020, pada masa-masa fase
pertama model bisnis B to C ini, pasardesa.id telah memperoleh respon yang
baik. Omset penjualan pada 25 hari pertama sejak peluncuran adalah 100,69
juta rupiah, dengan total 2480 transaksi penjualan, 668 produk terjual dan 47
mitra pasok. Pada proses ini, pasardesa.id mulai melihat peluang untuk juga
menyalurkan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang
memang diberikan oleh pemerintah pusat pada tahun 2020.
Setelah model pertama diluncurkan, pasardesa.id kemudian melakukan
modifikasi model bisnis yang ada. Pada versi pasardesa.id yang terintegrasi
dengan bantuan BL DD, maka proses bisnisnya menjadi melibatkan pemerintah
desa Panggungharjo. Pemerintah desa Panggungharjo memberikan bantuan
BLT DD dengan menggunakan pasardesa.id sebagai mitra pemberian bantuan.
Berbeda dengan desa-desa lain yang memberikan bantuan dana BLT DD
dengan model tunai, Desa Panggungharjo melakukan hal sebaliknya. Bantuan
BLT DD diberikan dalam bentuk non tunai. Warga yang menjadi KPM BLT DD
bisa membelanjakan saldo BLT DD melalui bentuk nontunai/kartu yang sudah
Model Bisnis Pasardesa.id Versi.01
Model Bisnis Pasardesa.id dalam penyaluran BLT DD
70 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
diberikan saldo oleh transfer BLT DD dan bisa dicairkan dalam bentuk barang
yang dibeli melalui pasardesa.id.
Proses ini adalah bagian untuk meminimalisir resiko agar uang warga tidak
dibelanjakan untuk memberi barang-barang yang sifatnya nonpokok atau
bahkan untuk membayar hutang. Bantuan BLT DD ini akhirnya bisa berputar
lebih lama di desa, karena barang-barang yang dijual merupakan barang-barang
dari toko/warung warga. Sehingga kebermanfaatan BLT DD bukan hanya
dirasakan oleh warga penerima manfaat BLT DD tapi juga dirasakan oleh
tetangga-tetangganya yang lain. Di samping untuk integrasi program BLT DD,
pasardesa.id juga tetap melayani pembelian langsung dari konsumen yang tidak
mendapatkan bantuan BLT DD.
Dalam perjalanan intergasi BLT DD, pasardesa.id melakukan integrasi
kembali model bisnis pasardesa.id dengan 5 desa yang ada di kabupaten Bantul.
Kemitraan pasardesa.id untuk menyalurkan bantuan BLT DD di 5 desa yakni
Desa Panggungharjo, Desa Wirokerten, Desa Ngestiharjo, Desa Guwosari, dan
Desa Sriharjo memberikan versi baru dari model bisnis pasardesa.id. Penetapan
pemberian bantuan nontunai BLT DD ini direspon positif dengan keluarnya
Peraturan Menteri Desa untuk memayungi kebijakan pemberian bantuan BLT-
DD Non Tuna di 5 desa tersebut
Dari proses penyaluran BLT DD NonTunai yang dilakukan di 5 desa
tersebut, pasardesa.id telah melebarkan sayap bisnisnya menjadi lebih luas
dengan mitra-mitra pemasok dari toko/warung warga. Mitra-mitra yang menjadi
pemasok untuk bantuan BLT DD bukan hanya di Desa Panggungharjo, tetapi
Model Bisnis Pasardesa.id dengan konsorsium 5 Desa
71 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
juga ada di 4 desa yang lain. Selain itu, produk-produk warung, toko, petani atau
peternak yang ada di wilayah 5 desa tersebut juga terdorong penjualannya
karena adanya pasardesa.id.
Dengan model web semi mitigasi ini, omset yang diperoleh pada bulan juni
2020 mencapai 595 juta rupiah di mana area coveragenya merupakan kawasan
perdesaan. Saham yang ada di pasardesa.id ini pun juga dimiliki oleh kelima
desa tersebut. Terdapat 4.182 transaksi yang ada di pasardesa.id, menjual
3.017 produk dengan 1.781 member dan 152 mitra UMKM yang ada di Bantul.
Dari proses intergrasi pasardesa.id dengan kelima desa tersebut, pasardesa.id
telah membantu pemerintah desa dalam menyalurkan BLT DD secara nontunai.
Di sisi lain pasardesa.id telah memperkuat fungsi Dana Desa sebagai jejaring
pengaman sosial sekaligus membangun ketahanan perekonomian desa.
Memperluas nilai manfaat BLT DD dengan benefit warga dapat belanja aman,
murah dan mudah karena tetap di rumah.
Infografis pertumbuhan pasardesa.id Maret-Juni 2020
Infografis pertumbuhan pasardesa.id April-Desember 2020
72 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dari proses bekerjasama dengan 5 desa di Kabupaten Bantul,
pasardesa.id memiliki omset 1,972 milliar dari periode April-Desember 2020.
Dengan total 20.011 transaksi penjualan, sebanyak 4598 produk terjual denagn
236 mitra UMKM di 5 Kecamatan di Kabupaten Bantul.
Akhir tahun 2020, pasardesa.id mulai mengembangkan aplikasi
berbasis android dengan salah 1 mitra di bidang teknologi. Ini dilakukan
pasardesa.id untuk menanggulangi kelambatan akses bagi konsumen untuk
mengakses pasardesa.id. Dalam pengembangan versi terakhir ini pasardesa,id
ini skema yang dikembangkan pasardesa.id adalah memasarkan produk-produk
unggulan desa. Versi terakhir pasardesa.id selain masih terintegrasi dengan
bantuan BLT DD, juga menggerakan BUMDes dengan 3 skema yakni skema co-
ownership, skema brandowner, dan skema reseller.
Dalam ketiga skema tersebut, pasardesa.id berupaya untuk
mengkhususkan diri mengembangkan dan memasarkan produk-produk
unggulan desa melalui kerjasama pasardesa.id dengan BUMDes-BUMDes yang
ada di seluruh wilayah Indonesia. Pada skema ini, BUMDes sebagai brand
owner, artinya BUMDes yang bekerja sama dengan pasardesa.id menjual
produknya sendiri di laman pasardesa. BUMDes sebagai reseller artinya
BUMDes yang bekerjasama dengan pasardesa.id menjadi mitra marketing untuk
memasarkan produk-produk yang ada di desa-desa lain. Sementara skema co-
ownership, artinya BUMDes memiliki saham di BUMDesma. Secara internal
ketika BUMDes tergabung dengan pasardesa,id, ia bisa menjadi pemilik saham
atas pasardesa.
Selama lebih dari setahun, berdirinya pasardesa.id, setidaknya sudah ada
lebih dari 1000 toko mitra yang bekerjasama dengan pasardesa.id. toko-toko ini
adalah warung warga desa, atau usaha rumahan yang dilakukan oleh warga
desa.
Mitra pasardesa.id yang lain diluar desa panggungharjo adalah Badan
usaha Milik Desa (BUMDes) dari berbagai tempat di Indonesia. Berikut ini adalah
mitra BUMDes yang telah bekerjasama dengan pasardesa.id.
73 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tabel BUMDes Mitra Pasardesa.id (data tahun 2021)
Nama Bumdes/Perusahaan
Alamat
BUMDES Mitra Karya Jl Pertigaan Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes 52272
Bumdes panggung Lestari Kompleks Kelurahan Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta 55188
Bumdes Boya Peramba Mandiri Desa Nupabomba , Kec. Tanantovea, Kab. Donggala Prov. Sulawesi Tengah
Bumdes Argo Sejahtera Dukuh Sari Rt 4 Rw 2 Argosari Ayah Kebumen Jawa Tengah
Bumdes Sumber Barokah Desa Sumengko, Kec. Wringininanom Kab. Gresik Provinisi Jawa Timur
Bumdes Sawah Sumur Bangkit Jln Perhutani 02 Dusun Banyu Pinang RT 08 RW 03 Desa Sawah Sumur Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur
Yayasan Sanggar Inovasi Desa Kompleks Kampoeng Mataraman, Jl. Ringroad Selatan No.93, Glugo, Panggungharjo, Kec. Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188
Bumdes Hegarmanah Dusun Sukamaju Rt 01, Rw 10 Desa.Tunggilis Kec. Kalipucang Kab.Pangandaran
Bumdes Binangun Mitra Sejahtera Karangwuni
Toko Desa ‘Mitra Sejahtera’ Unit Perdagangan BUMDesa BMS Karangwuni , Komplek Balai Kalurahan Karangwuni , Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia.
Bumdes Pasti Jaya Kantor BUMDes Pasti Jaya, Jl. Raya Singkawang-Bengkayang, Desa Pasti Jaya
Bumdes Pedimas Tuban Dsn. Kradenan Rt 02 Rw 01 Sukolilo Bancar Tuban
BUMDesa AMANAH Jalan Istana No. 24 Bulu Lor, Bulu Lor, Jambon, Ponorogo, Jawa Timur
Bumdes Mandiri Sakti Jl.Kemakmuran No.01 Grenggeng RT 02 RW 02 BUMDes Mandiri Sakti Desa Grenggeng Karanganyar Kebumen 54364
Bumdes Guwosari Maju Eks GOR Sindon Guwosari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, 55751
Markituy Food Biru RT 005/RW 031, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Esjeef Store Rt 03/ RW 01, Bangilan, Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur
Bumdes Sarana Mulia Ds Sumber Mukti, Selat Penuguan, Banyuasin, Sumatera Selatan
Bumdes Binangun Mujur Srikayangan Kompleks Balai Desa Lama, Panjul, Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo
UMKM Nusantara Jl. Palagan km 12 Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
74 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pertama, skema produk yang dihasilkan dari pasardesa.id menunjukan bahwa untuk membentuk rantai pasok yang baik di kawasan perdesaan
dibutuhkan skema yang mampu melakukan keterhubungan antara hulu dengan hilir. Dengan demikian, model skema yang dipakai adalah dari hulu (desa) dan
terhubung dengan hilir (desa). Model ini menjembatani konsumen dari desa untuk desa. Artinya analogi yang dipakai bukan lagi desa mensupply kota tapi desa
saling terhubung secara ekonomi dengan desa yang lain. Hal yang dilakukan oleh pasardesa.id bergerak pada level menghubungkan antara produsen di desa
(dalam hal ini petani sayur di Grabag), dengan konsumen yang ada di Panggungharjo.
Kedua, upaya menghubungkan skema usaha desa ini dilakukan dengan melakukan identifikasi barang-barang unggulan dari desa yang menjadi pemasok
barang-barang, dalam hal ini adalah sayur sehat. Pasardesa.id menyasar sayur sehat dari Grabag, Magelang untuk menjadi supplier dari produk-produk sayur
sehat langsung dari petani. Proses identifikasi dilakukan dengan melihat bagaimana produk yang sudah dihasilkan di Grabag, bagaimana proses produksi
produk pertanian yang dihasilkan, bagaimana model fulfillment/stok barang dari produk-produk pertanian serta skema distribusi yang dilakukan untuk mengirim
produk sampai ke konsumen, dalam hal ini adalah konsumen yang ada di Desa Panggungharjo
Ketiga, selain melakukan identifikasi atas produk-produk pertanian di wilayah hulu, perlu juga dilakukan kajian/riset terkait pola konsumsi warga, dalam
hal ini adalah pola konsumsi warga di Desa Panggungharjo. Dengan skema survei konsumsi warga/keluarga, ditemukan berapa frekuensi, volume dan nominal
jumlah uang yang dikeluarkan oleh seluruh keluarga yang ada di Desa Panggungharjo.
Keempat, Skema marketing yang dilakukan adalah dengan menggunakan pasardesa, dengan menggunakan unit dibawah pasardeas.id yakni
sayursehat.id. Skema ini menggunakan IT dalam proses pemesanan yang dilakukan konsumen. Dengan model B to C, konsumen bisa melakukan pemesanan
menggunakan aplikasi. Kemudian dari aplikasi tersebut, stok barang-barang akan dikirim dari Grabag ke Panggungharjo. Pemesanan yang sudah dilakukan
oleh konsumen, akan diantar oleh pegawai pasardesa,id dengan terlebih dahulu melakukan pengecekan berdasarkan kuantitas dan kualitas barang dalam hal
ini sayur segar.
Kelima, dalam pemanfaatan teknologi digital, pasardesa.id bisa melakukan model kerjasama dengan berbagai pihak. Kerjasama dengan BUMDes dapat
dilakukan, dimana BUMDes bisa menjadi mitra bagi pasardesa.id untuk melakukan penjualan dan stok (fulfillment) barang-barang yang ada di Desa Grabag.
Dalam konteks ini, pasardesa.id dapat menyerap tenaga kerja desa melalui BUMDes. Bangunan kerjasama dalam pemanfaatan teknologi bisa digunakan
dengan melibatkan pihak-pihak swasta/korporasi yang bergerak dibidang IT untuk bekerjasama dalam menciptakan kehandalan aplikasi yang ramah kepada
konsumen dengan kemudahan dan kecepatan akses.
1) Membangun sistem yang utuh dan padu dalam tata Kelola rantai psaok antara petani sayur (produsen) ke level konsumen warga masyarakat
desa.
2) Diperlukan rekomendasi kebijakan dari kementrian Desa dan PDTT untuk akselerasi penggunaan pasardesa di berbagai desa di Indonesia
3) Kebutuhan rekognisi dan bangunan sistem dari pemerintah kabupaten untuk penggunaan platform pasardesa.id bagi desa-desa di linkup
kabupaten.
4) Kebutuhan untuk penyesuaian pengembangan aplikasi untuk membantu petani dan para produsen sayur memasarkan produknya langsung
melalui pasardesa.id
5) Mendorong penyaluran BLT DD melalui pasardesa.id
6) Mendorong penguatan literasi digital untuk warga desa mampu mengejar ketertinggalan literasi digital.
7) Mendorong BUMDes untuk mengadopsi dan memfasilitasi produsen sayur untuk agar onboarding di platform-platform marketplace di
Indonesia.
75 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional
diselenggarakan setiap tahun di ibukota
provinsi secara bergilir. Untuk tahun 2021 ini
pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna
Tingkat Nasional XXII seharusnya
diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat, namun
berhubung adanya pandemi Covid-19 dan
refocusing anggaran APBD, Provinsi Jawa Barat minta ditunda menjadi tahun 2022
sesuai dengan surat Gubernur Jawa Barat Nomor : 3879/HM.06/DPM-DESA
tertanggal 19 Juli 2021 perihal Penundaan Gelar TTG Nasional XXII Tahun 2021.
Mengingat tahun 2020 yang lalu penyelenggaraan Gelar TTG Nasional tidak
dapat terselenggara, maka untuk tahun 2021 ini Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi mengambil kebijakan untuk menyelenggarakan Gelar TTG Nasional
XXII dengan APBN yang sangat terbatas, karena Gelar TTG merupakan mandatory
Pemerintah Indonesia yang harus dijalankan setiap tahun sebagai ajang tukar
menukar informasi dan promosi terkait dengan kreativitas dan inovasi teknologi tepat
guna akar rumput/ grassroot innovation dari seluruh penjuru tanah air.
Gelar TTG Nasional XXII Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pusat
Pengembangan Daya Saing, Badan Pengembangan dan Informasi, Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi dilakukan secara luring/offline dan secara daring/online.
Tema yang diusung kali ini adalah ”melalui Gelar TTG Nasional, kita tingkatkan
pendayagunaan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan, berkelanjutan
menuju desa yang berdaya saing”.
Anggaran untuk persiapan dan pelaksanaan Gelar Tenologi Tepat Guna
Nasional XXII Tahun 2021 adalah sebesar Rp. 907.275.000.00 (sembilan ratus tujuh
juta dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp. 885.621.565.00
(delapan ratus delapan puluh lima juta enam ratus dua puluh satu ribu lima ratus enam
puluh lima rupiah) atau 97,61%.
Tujuan kegiatan ini adalah:
1) Sebagai ajang tukar menukar informasi dan promosi yang terkait dengan teknologi
tepat guna dari seluruh penjuru tanah air;
h
76 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
2) Memperkenalkan berbagai jenis Teknologi Tepat Guna (TTG) dan hasil
produknya secara visual kepada masyarakat, sehingga masyarakat memperoleh
informasi yang cukup untuk menetapkan pilihan;
3) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar instansi pemerintah, pemerintah
daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lain sebagainya dalam pengembangan
dan penerapan TTG;
4) Meningkatkan jangkauan pemasaran produk unggulan masyarakat dari lingkup
lokal menuju regional bahkan Internasional;
5) Terbentuknya persamaan persepsi dan komitmen antara semua unit terkait dalam
mendukung upaya-upaya pemberdayaan Masyarakat;
6) Memantapkan program dan kegiatan pengembangan daya saing desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi melalui pendayagunaan teknologi tepat guna.
Seleksi Lomba
Salah satu rangkaian kegiatan Gelar TTG Nasional XXII Tahun 2021 adalah
lomba TTG tingkat nasional yang meliputi 3 (tiga) kategori, yaitu : (1) lomba inovasi
TTG, (2) lomba posyantek desa berprestasi, dan (3) lomba TTG Unggulan.
Tahapan seleksi lomba dibagi menjadi tiga tahap :
Tahap Pertama, yaitu melakukan verifikasi terhadap seluruh dokumen lomba
yang diterima Panitia Penyelenggara dalam hal ini Koordinator TTG pada Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Kemendesa PDTT. Dokumen lomba yang masuk
seluruhnya berjumlah 48 dokumen (19 inovasi, 15 posyantek, 14 unggulan) dari 19
provinsi, yaitu :
1). Provinsi Aceh 11). Provinsi Jawa Barat
2). Provinsi Sumatera Barat 12). Provinsi Jawa Tengah
3). Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 13). Provinsi Jawa Timur
4). Provinsi Riau 14). Provinsi Bali
5). Provinsi Kepulauan Riau 15). Provinsi Kalimantan Timur
6). Provinsi Bengkulu 16). Provinsi Kalimantan Utara
7). Provinsi Lampung 17). Provinsi Kalimantan Selatan
8). Provinsi Jambi 18). Provinsi Kalimantan Tengah
9). Provinsi Banten 19). Provinsi Sulawesi Tenggara
10).Provinsi DKI Jakarta
77 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tahap Kedua, yaitu memilih dan menetapkan masing-masing kategori 10
besar yang akan diseleksi oleh para dewan juri secara daring/online.
Tahap Ketiga, yaitu melakukan seleksi akhir/final oleh para dewan juri secara
daring/online pada tanggal 6-10 September 2021 di Hotel Royal Bogor-Jawa Barat.
Adapun daftar nominator 10 besar dari masing-masing kategori adalah sebagai
berikut :
Tabel Nominator Lomba Inovasi TTG Tingkat Nasional
NO. PROVINSI KAB/KOTA NAMA INOVASI TTG 1 Aceh Banda Aceh Mesin Press Jerami Horizontal Portabel 2 Lampung Lampung Timur Sistem Pengolahan Diversifikasi
Prodak Berbasis Maggot 3 Riau Pelalawan Pembersih Lidi Kelapa Sawit 4 Banten Tangerang Selatan Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Micro
Hydro (PLTMH) 5 Bangka Belitung Bangka Tengah Mesin Sosoh Sorgum 6 Bali Badung Alat Pengusir Burung Otomatis
Berbasis Panel Surya 7 Kalimantan Utara Nunukan Empirik (Energy Magnet Pembangkit
Listrik) 8 Jawa Timur Trenggalek Penggoreng Serba Guna Otomatis 9 Bengkulu Kepahiang Roasting Kopi Tanpa Kompor
10 Jambi Merangin Drum Penyuling Cuka Kayu
Tabel Nominator Lomba Posyantek Desa/Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional
NO. PROVINSI KAB/KOTA NAMA POSYANTEK DESA/KELURAHAN
1 Kepulauan Riau Bintan Teluk Bakau 2 Lampung Lampung Timur Agro Mulyo Lestari 3 Banten Kota Cilegon Mitra Sejahtera 4 Jawa Tengah Blora Wadah Karya Lestari 5 Jawa Timur Tulungagung Bersinar 6 Kalimantan Timur Kota Bontang Pelangi 7 Kalimantan Utara Malinau Karya Mandiri 8 DKI Jakarta Jakarta Timur Wartek Kreatif 9 Jawa Barat Sumedang Posyantekdes Gudang 10 Kalimantan Selatan Tanah Bumbu Gubung Karang
Tabel Nominator Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional
NO. PROVINSI KAB/KOTA NAMA TTG UNGGULAN
1 Sumatera Barat Kota Pariaman Oven Serbaguna Tenaga Surya 2 Riau Rokan Hilir Alat penghancur tandan kosong
kelapa sawit 3 Kepulauan Riau Natuna Smart cabai 4 Lampung Tulang Bawang Mesin pengolah serbaguna 5 Banten Tangerang Mesin penghasil BBM, gas dan listrik
dari sampah plastic 6 Jawa Barat Kuningan Fermentor kopi luwak tanpa luwak
78 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
NO. PROVINSI KAB/KOTA NAMA TTG UNGGULAN
7 Kalimantan Tengah Kotawaringin Barat
Mesin pembersih purun
8 Kalimantan Utara Bulungan Algosena 9 Bali Tabanan Alat pertanian multifungsi berbasis
panel surya 10 Kalimantan Timur Paser Alat jemur efek rumah kaca “AJ.ERK”
Pemberitahuan kepada 10 nominator tercantum dalam surat Kepala Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, DTT, Kementerian Desa PDTT Nomor :
186/PMD.02.04/VIII/2021 tertanggal 31 Agustus 2021 yang ditujukan kepada
Gubernur Up. Kepala Dinas PMD Provinsi.
Pemilihan dan Penetapan Pemenang Lomba TTG Nasional
Proses seleksi lomba TTG tingkat nasional dilakukan secara daring/online
oleh para dewan juri yang berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari :
1) Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, sebagai ketua merangkap anggota
2) Drs. Priyono ME, sebagai sekretaris merangkap anggota;
3) Ir. Arie Soedaryanto, MSi sebagai anggota;
4) Ir. Sadono Sriharjo, MM, sebagai anggota;
5) Ir. Arief Setyabudi, sebagai anggota.
Kemudian hasil seleksi akhir/final seluruh peserta nominasi dituangkan ke
dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh para dewan juri, untuk selanjutnya
digunakan sebagai dasar penetapan juara 1, 2, 3, dan juara Harapan yang
dituangkan ke dalam Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi
Nomor 34 Tahun 2021 tertanggal 13 September 2021.
Dokumentasi seleksi akhir/final pada tanggal 6-10 September 2021 di Hotel Royal Bogor-Jawa Barat.
79 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Juri Lomba TTG Nasional XXII 2021
Dokumentasi seleksi Akhir/final oleh para dewan juri secara daring/online pada tanggal 6-10 September 2021 di Hotel Royal Bogor-Jawa Barat.
80 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Acara puncak Gelar TTG Nasional diselenggarakan pada tanggal 20 September
2021 secara luring dan daring. Untuk tempat acara luring/offline dipusatkan di Gedung
Makarti Muktitama Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Jalan TMP. Kalibata
Jakarta.
Agenda acara puncak meliputi :
1) Laporan Ketua Panitia Penyelenggara, Bapak Dr. Suprapedi, M.Eng. Kepala
Badan Pengembangan dan Informasi (laporan terlampir).
2) Penandatanganan Perjanjian Kerja bersama antara Kepala BPI dengan Dirjen
Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek.
3) Penandatanganan Perjanjian Kerja bersama antara Kepala BPI dengan Direktur
Utama BAKTI Kementerian Kominfo.
4) Sambutan dan Arahan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Bapak Abdul Halim
Iskandar (sambutan terlampir).
5) Pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba 3 kategori, yaitu : (1)
lomba inovasi TTG, (2) lomba posyantek desa berprestasi, dan (3) lomba TTG
Unggulan Tingkat Nasional.
6) Lokakarya Teknologi Tepat Guna.
7) Rakornis.
81 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pemberian Penghargaan Lomba Inovasi TTG, Posyantek Desa Berprestasi,
dan Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional
Para pemenang lomba TTG Tingkat Nasional masing-masing kategori
diberikan hadiah berupa : Piala/Trophy, Piagam dan uang pembinaan yang
besarannya adalah :
Juara 1 sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah);
Juara 2 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah);
Juara 3 sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
Juara Harapan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
Dokumentasi Acara Puncak Gelar TTG Nasional XII 2021 di Balai Makarti Kemendesa PDTT Tanggal 20 September 2021
82 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam proses menentukan pemenang Lomba Inovasi Teknologi Tepat
Guna dan Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional, ditetapkan ada 5 (lima)
kriteria utama sebagai dasar penilaian, yaitu :
Aspek Penerapan atau Pemanfaatan dan Kebaharuan Teknologi/Metodologi;
Aspek Perbaikan Mutu Kehidupan Masyarakat;
Aspek Ekonomi;
Aspek Teknis;
Aspek Pengangkatan Potensi Daerah.
Piagam dan Piala Pemenang Lomba Gelar TTG Nasional XII 2021
83 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pemenang Lomba Inovasi TTG Tingkat Nasional Tahun 2021
JUARA NAMA INOVASI TTG INOVATOR DAN ASAL
1
Sistem pengolahan
diversifikasi produk berbasis
maggot
Santoso, Kabupaten Lampung Timur,
Provinsi Lampung
2 Pembersih lidi kelapa sawit Suranto, Kabupaten pelalawan, Provinsi Riau
3 Pembangkit listrik micro
hydro (PLTMH)
Tarjana, KotaTangerang Selatan, Provinsi
Banten
Harapan Mesin pres Jerami horizontal
portabel
Hendra Saputra, Kota Banda Aceh, Provinsi
Aceh
Pemenang Lomba Posyantek Desa Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2021
JUARA NAMA POSYANTEK NAMA KETUA DAN ASAL
1 Desa Gudang Dikdik, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa
Barat
2 Wadah Karya Lestari M. Ilham, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa
Tengah
3 Teluk Bakau Rahmat Hidayat, Kabupaten Bintan, Provinsi
Kepulauan Riau
Harapan Warung Teknologi Tepat
Guna Kreatif
Nana suganda, Jakarta Timur, Provinsi DKI
Jakarta
Pemenang Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional Tahun 2021
JUARA NAMA TTG UNGGULAN INOVATOR DAN ASAL
1 Alat pertanian multifungsi
berbasis panel surya
I Gusti Ngurah Agung, Kabupaten Tabanan
Provinsi Bali
2 Algosena (alat
penggorengan serba guna)
Misriayu Suntrik, Kabupaten Bulungan
Provinsi Kalimantan Utara
3 Mesin Pengolah Serba
guna
Nurhadi, Kabupaten Tulang Bawang Provinsi
Lampung
Harapan Alat Jemur Efek Rumah
Kaca
Ali Maulana, Kabupaten Paser Provinsi
Kalimantan Timur
84 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Lokakarya teknologi tepat guna bertujuan
untuk memberikan pencerahan pemahaman
kepada seluruh peserta luring dan daring
terkait dengan tema yang diusung yaitu
”melalui Gelar TTG Nasional, kita
tingkatkan pendayagunaan teknologi tepat
guna yang ramah lingkungan, berkelanjutan menuju desa yang berdaya
saing”. Lokakarya di didesain dalam bentuk talk show dan sebagai
pembicara/narasumber serta moderator yang mengisi acara lokakarya
dimaksud, yaitu sebagai berikut :
1) Prof. Dr. Teguh Soedarto, MP sebagai Guru Besar UPN Veteran Jawa
Timur; Judul makalah yang disampaikan adalah teknogi tepat guna menuju
desa berdaya saing
2) Prof. Dr. Ronni Kastaman, Guru Besar Universitas Pajajaran Bandung; Judul
makalah yang disampaikan adalah Upaya pemulihan ekonomi di saat
pandemi covid-19 bagi UMKM dengan akselerasi inovasi.
3) Dr. Mego Panindito, M.Eng. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN;
Judul makalah yang disampaikan adalah Peran riset dan inovasi dalam
pembangunan ekonomi desa.
4) Dr. Suprapedi, M.Eng. Kepala Badan pengembangan dan Infomasi
Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi. Judul makalah yang disampaikan
adalah Kebijakan Kementerian Desa PDTT terkait dengan Gelar Teknologi
Tepat Guna Nasional.
5) Drs. Priyono, ME dari BPPT sebagai moderator.
85 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Rapat koordinasi teknis bertujuan untuk memantapkan pelaksanaan Gelar
TTG Nasional XXIII Tahun 2022 yang akan datang di Provinsi Jawa Barat dan
menyepakati pelaksanaan Gelar TTG Nasional XXIV Tahun 2023.
Rakornis dipandu langsung oleh penanggung jawab kegiatan yaitu ibu
Helmiati Nuhung selaku kepala Pusat Pengembangan Daya Saing dan
didampingi oleh Koordinator Teknologi Tepat Guna Bapak Sumarwoto dari
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.
Dari hasil kesepakatan dapat disimpulkan :
Tuan rumah Gelar TTG Nasional XXIII Tahun 2022 telah disepakati bersama
bahwa akan diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat, disampaikan langsung
oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Barat, Bapak Bambang.
Tahun 2023 ada permintaan dari Provinsi Jawa Timur untuk menjadi tuan
rumah penyelenggaraan Gelar TTG Nasional XXIV Tahun 2023;
Kandidat Calon Tuan rumah Gelar TTG Nasional Tahun 2024 direncanakan
akan di selenggarakan di Provinsi Lampung.
Dokumentasi Rakornis Gelar TTGN XXII
86 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Kementerian Desa PDTT melalui unit Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Pusdaing), Badan Pengembangan dan
Informasi, Kementerian Desa PDTT sesuai dengan Permendesa No. 15 Tahun 2020
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi, mengembangkan konsep pendekatan Desa Cerdas
yang bertujuan untuk melembagakan dan memperluas model program yang
partisipatif untuk memastikan pemanfaatan teknologi yang inklusif dan efektif di
seluruh Indonesia. Desa Cerdas terdiri dari enam pilar yaitu Pemerintah Cerdas,
Masyarakat Cerdas, Ekonomi Cerdas, Mobilitas Cerdas, Kehidupan Cerdas dan
Lingkungan Cerdas. 1) Pemerintahan Cerdas merupakan wujud Pemerintah Desa
yang memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung tersedianya layanan dasar
secara efektif dan layanan publik; 2) Masyarakat Cerdas, yaitu Masyarakat desa
mempunyaiinvestasi dalam keterampilan dan pengetahuan dasar untuk pemanfaatan
internet secara efektif dalam upaya meningkatkan kreativitas dan kesejahteraannya;
3) Ekonomi Cerdas, di mana teknologi digital menjadi alat bantuyang efektifdalam
membuka akses pasar dan informasi, jalur produksi dan distribusiuntukmeningkatkan
ekonomi masyarakat; 4) Mobilitas Cerdas, atau di mana teknologi digital dapat
meningkatkan keterhubungan daerah pedesaan dengan wilayah-wilayah lain di
Indonesia; 5) Kehidupan Cerdas, atau kesejahteraan, difokuskan pada investasi
pengembangan sumber daya manusia dan sosial-budaya; dan 6) Lingkungan Cerdas
merupakan upaya pelestarian lingkungan melalui konservasi dan peningkatan
kesadaran mempromosikan pemanfaatan sumber daya alam yang lestari dan efisien
dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital.
Program Desa Cerdas ini mengadopsi pendekatan model Desa Cerdas global
dalam rangka mempromosikan akses dan pemanfaatan digital teknologi secara
efektif, serta bagaimana model ini dapat mendorong tercapainya tujuan pembangunan
desa dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
PENGUATAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DESA (P3PD) PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI (PLN) 2
87 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dukungan manajemen PIU Pusdaing dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan
Desa Cerdas/Smart Village dapat terkoordinasi dan terkoneksi maksimal antar
kegiatan di PIU Pusdaing maupun antar PIU lainya di kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi baik secara teknis maupun administrasi-keuangan, sehingga dapat
mencapai hasil yang diharapkan maka diperlukan Dukungan Manajemen dalam
kegiatan Dukungan Satuan Kerja PIU Pusdaing.
Kegiatan dukungan manajemen bertujuan untuk:
1) Mengelola administrasi dan logistik pembiayaan P3PD Komponen 2C.2 Desa
Cerdas PIU Pusat Pengembangan Daya Saing;
2) Mengelola biaya Biaya operasional P3PD Komponen 2C.2 Desa Cerdas; dan
3) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi internal atas
pelaksanaan P3PD Subkomponen 2C.2.
Anggaran dukungan manajemen PIU Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2021 sebesar Rp. 1.727.807.000.00,-
(satu milyar tujuh ratus dua puluh tujuh juta delapan ratus tujuh ribu rupiah) yang
terserap sebesar Rp. 1.544.629.504 (satu milyar lima ratus empat puluh empat juta
enam ratus dua puluh sembilan lima ratus empat rupiah) atau sebesar 89,40%.
a
88 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pada Tahun Anggaran 2021 lingkup kegiatan dukungan manajemen meliputi:
1) Belanja Bahan :
Alat tulis kantor dan Persediaan perlengkapan computer;
Konsumsi Rapat Internal;
Penggandaan bahan rapat;
Penggandaan Laporan kegiatan;
Langganan Aplikasi Zoom untuk rapat-rapat daring/online.
Belanja bahan untuk kegiatan pengawasan Bimtek.
2) Belanja Keperluan Perkantoran :
Langganan Internet;
Biaya keperluan rumah tangga;
Biaya listrik;
3) Belanja Jasa Lainnya (Personil)
Sekretaris Dwibahasa, kebutuhan 1 (satu);
Tenaga Pendukung Program, 10 (sepuluh) orang;
Tambahan Tenaga Pendukung Program, 2 (dua) orang;
Courier, 1 (satu) orang;
Driver, 1 (satu) orang;
Ofiice Boy 1 (satu) Orang;
Securitiy 1 (satu) Orang;
4) Belanja Sewa
Sewa ruangan kantor dengan spesifikasi minimum : dekat dengan lingkungan
Kemendesa, PDTT, tidak lebih dari 4 KM, mudah dijangkau transportasi umum;
Furniture dengan kebutuhan : Meja dan Kursi Kerja, Meja dan Kursi Rapat,
Filling Cabinet, White Board, Water dispencer dll.
1 Unit kendaraan (mobil) operasional kantor sebagai perlengkapan untuk
kebutuhan kerja, dengan spesifikasi minimum : tipe minibus; produksi minimal
tahun 2019 ; cylinder 1500 cc; double blower AC; dan memuat 7 orang
89 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
penumpang;
1 Unit kendaraan (sepeda motor) operasional kantor sebagai perlengkapan
untuk kebutuhan kerja personil, dengan spesifikasi minimum : tipe skuter matic;
produksi minimal 2019 ; Cylinder 115 cc dan memuat 2 orang penumpang;
Peralatan kerja dengan spesifikasi
Proyektor Infocus Lumens Resolutions (1 unit);
Scanner dengan spesifikasi minimum (1 unit);
Laptop dengan spesifikasi minimum (15 unit): Processor core i5 – 1135G7
@ 2.40GHZ (8 CPUs), ~2.4GHz, 8192MB RAM.
Printer laserjet (2 unit) dengan spesifikasi minimum : print speed black
(normal A4 up to 14 ppm);
Printer warna (2 unit)
Pengahancur Kertas (1 unit)
Mesin Fotocopy (1 unit) ; Mesin Foto Hitam Putih, Maksimum A3, Koneksi
ke mesin, cloud print, mobile print, USB, Kabel Lan, kapasitas tray 400-
550 lbr, kecepatan print hitam putih : 25 PPM.
Digital Camera mirrorless + Lensa (1 unit)
5) Belanja Paket Meeting dalam Kota
Biaya pelaksanaan kegiatan pengawasan Bimtek Duta Digital.
6) Belanja Jasa – Penangan Pandemi Covid19
Biaya test swab Antigen/PCR.
Tujuan dari kegiatan pendampingan pengawasan bimbingan teknis Duta
Digital ini adalah memastikan pelaksanaan bimbingan teknis Duta Digital
dapat berjalan lancar dan target yang diinginkan dapat tercapai.
Ruang lingkup kegiatan Pendampingan Pengawasan Bimbingan Teknis
Duta Digital adalah mendampingi selama kegiatan bimbingan teknis
berlangsung untuk mengawasi kesesuaian teknis dan substansi dalam
pelaksanaan bimbingan teknis Duta Digital.
90 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Peserta pengawasan Bimtek sejumlah 22 orang yang terdiri dari
Pegawai Internal Badan Pengembangan dan Informasi, Task Team Bank
Dunia, dan Penyusun Modul. Peserta bertugas untuk mendampingi,
mengawasi kegiatan Bimtek yang telah dilakukan melalui Event Organizer
terpilih.
Kegiatan Pendampingan Pengawasan Bimbingan Teknis Duta Digital
dilaksanakan selama 7 hari pada:
Hari/Tanggal : Selasa s.d Senin, 14 s.d 20 Desember 2021
Tempat : REDTOP Hotel & Convention Center
Jl. Pecenongan No.72, RT 2/RW 4, Kebun Kelapa,
Kec. Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10120.
Adapun hasil pengawasan Bimtek setiap hari dapat dilihat pada
rangkuman berikut ini :
Hari ke-1
Pada hari pertama kegiatan Bimtek berlangsung dengan baik dan
sesuai dengan rencana susunan acara Bimtek. Kegiatan dimulai melalui
pembukaan dari Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, dilanjutkan dengan Pretest, dan arahan dari
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Jumlah peserta Bimtek yang hadir pada acara pembukaan teridiri dari
45 peserta Duta Digital, 10 Peserta dari Lingkungan BPSDM Kementerian
Desa, pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Terdapat peserta
yang tidak dapat dapat mengikuti Bimtek dikarenakan adanya alasan khusus,
orang tua meninggal dunia, tanpa keterangan (M.Taufiq Anas) dan
mengundurkan diri (Wahid Kurinawan).
Setelah mengikuti pembukaan Bimtek dan melakukan pengawasan
pretest peserta Bimtek, pengawas melakukan diskusi dengan agenda
finalisasi instrumen pengawasan Bimtek Duta Digital yang dijadikan acuan
pengawas dalam melakukan pengawasan Bimtek Duta Digital Tahun 2021.
Adapun instrumen pengawasan dibuat untuk Peserta, Fasilitator/Co-
Fasilitator, Tempat Bimtek (Hotel) dan Pihak Ketiga (EO).
91 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hari Ke-2
a) Pengawasan Peserta
No Komponen
Hasil Pengawasan
Kelas A Catatan
Hasil Pengawasan
Kelas B Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Pengawasan Substansi
Pemahaman terhadap materi ✔ ✔
Menyelesaikan Tugas ✔ ✔
2 Pengawasan Sikap Perilaku
Kehadiran Peserta ✔
Masih ada yang telat datang ke kelas Masih ada siswa yang belum hadir karena alas an khusus
✔
Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔
Keaktifan Peserta di kelas ✔ ✔
Protokol Kesehatan ✔ ✔
b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator
✔ ✔
92 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
2 Waktu penyampaian materi
✔ ✔
3 Isi Materi Pembelajaran
✔ ✔
4 Sistematika Penyajian Materi
✔ ✔
5 Media/Instrumen Pembelajaran
✔ ✔
6 Sikap pemateri ✔ ✔
7 Protokol Kesehatan ✔ ✔
c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Ruang kelas ✔ ✔
2 Fasilitas ruangan ✔ Masih ada
persiapan
peralatan disaat kelas sudah harus mulai
✔ AC Sempat mati
3 Makanan ✔ ✔
4 Toilet ✔ ✔
93 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
5 Tempat Ibadah ✔ ✔
6 Kamar ✔ ✔
7 Pelayanan pegawai hotel
✔ ✔
8 Parkiran ✔ ✔
9 Protokol Kesehatan
✔ ✔
d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Administrasi ✔ ✔
2 Pelayanan/respon cepat EO
✔ Pengisian daftar
hadir didepan
kelas tidak di
jaga
✔
3 Protokol Kesehatan ✔ ✔
94 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hari Ke-3
a) Pengawasan Peserta
No Komponen
Hasil Pengawasan
Kelas A Catatan
Hasil Pengawasan
Kelas B Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Pengawasan Substansi
Pemahaman terhadap materi ✔ ✔
Menyelesaikan Tugas ✔ ✔
2 Pengawasan Sikap Perilaku
Kehadiran Peserta ✔
Ada peserta yang tdk hadir ✔
Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔
Keaktifan Peserta di kelas ✔ ✔
Protokol Kesehatan ✔ ✔
b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator
✔ ✔
2 Waktu penyampaian materi
✔ ✔
95 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
3 Isi Materi Pembelajaran
✔ ✔
4 Sistematika Penyajian Materi
✔ ✔
5 Media/Instrumen Pembelajaran
✔ ✔
6 Sikap pemateri ✔ ✔
7 Protokol Kesehatan ✔ ✔
c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Ruang kelas ✔ ✔
2 Fasilitas ruangan ✔ ✔
3 Makanan ✔ ✔
4 Toilet ✔ ✔
5 Tempat Ibadah ✔ ✔
6 Kamar ✔ ✔
7 Pelayanan pegawai hotel
✔ ✔
8 Parkiran ✔ ✔
96 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
9 Protokol Kesehatan
✔ ✔
d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Administrasi ✔ ✔
2 Pelayanan/respon cepat EO
✔ ✔
3 Protokol Kesehatan ✔ ✔
Hari Ke-4
a) Pengawasan Peserta
No Komponen
Hasil Pengawasan
Kelas A Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Pengawasan Substansi
Pemahaman terhadap materi ✔ ✔
Menyelesaikan Tugas ✔ ✔
2 Pengawasan Sikap Perilaku
Kehadiran Peserta ✔
✔
97 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Komponen
Hasil Pengawasan
Kelas A Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔
Keaktifan Peserta di kelas ✔ Peserta aktif
memberikan contoh yang diminta oleh fasilitator
✔
Protokol Kesehatan ✔ ✔
b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator
✔ ✔
2 Waktu penyampaian materi
✔ ✔
3 Isi Materi Pembelajaran
✔ ✔
4 Sistematika Penyajian Materi
✔ ✔
5 Media/Instrumen Pembelajaran
✔ ✔
6 Sikap pemateri ✔ ✔
7 Protokol Kesehatan ✔ ✔
98 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Ruang kelas ✔ ✔
2 Fasilitas ruangan ✔ ✔
3 Makanan ✔ ✔
4 Toilet ✔ ✔
5 Tempat Ibadah ✔ ✔
6 Kamar ✔ ✔
7 Pelayanan pegawai hotel
✔ ✔
8 Parkiran ✔ ✔
9 Protokol Kesehatan
✔ ✔
d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Administrasi ✔ ✔
2 Pelayanan/respon cepat EO
✔ ✔
3 Protokol Kesehatan ✔ ✔
99 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hari Ke-5
a) Pengawasan Peserta
No Komponen
Hasil Pengawasan
Kelas A Catatan
Hasil Pengawasan
Kelas B Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Pengawasan Substansi
Pemahaman terhadap materi ✔ ✔
Menyelesaikan Tugas ✔ ✔
2 Pengawasan Sikap Perilaku
Kehadiran Peserta ✔
✔
Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔
Keaktifan Peserta di kelas ✔ ✔
Protokol Kesehatan ✔ ✔
b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator
✔ ✔
2 Waktu penyampaian materi
✔ ✔
100 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
3 Isi Materi Pembelajaran
✔ ✔
4 Sistematika Penyajian Materi
✔ ✔
5 Media/Instrumen Pembelajaran
✔ ✔
6 Sikap pemateri ✔ ✔
7 Protokol Kesehatan ✔ ✔
c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Ruang kelas ✔ ✔
2 Fasilitas ruangan ✔ ✔
3 Makanan ✔ ✔
4 Toilet ✔ ✔
5 Tempat Ibadah ✔ ✔
6 Kamar ✔ ✔
7 Pelayanan pegawai hotel
✔ ✔
8 Parkiran ✔ ✔
101 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
9 Protokol Kesehatan
✔ ✔
d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Administrasi ✔ ✔
2 Pelayanan/respon cepat EO
✔ ✔
3 Protokol Kesehatan ✔ ✔
Hari Ke-6
a) Pengawasan Peserta
No Komponen
Hasil Pengawasan
Kelas A Catatan
Hasil Pengawasan
Kelas B Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Pengawasan Substansi
Pemahaman terhadap materi ✔ ✔
Menyelesaikan Tugas ✔ ✔
2 Pengawasan Sikap Perilaku
Kehadiran Peserta ✔
✔
102 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Komponen
Hasil Pengawasan
Kelas A Catatan
Hasil Pengawasan
Kelas B Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
Ketertiban Peserta di kelas ✔ ✔
Keaktifan Peserta di kelas ✔ ✔
Protokol Kesehatan ✔ ✔
b) Pengawasan Fasilitator dan Co-Fasilitator
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Kehadiran Fasilitator dan Co-Fasilitator
✔ ✔
2 Waktu penyampaian materi
✔ ✔
3 Isi Materi Pembelajaran
✔ ✔
4 Sistematika Penyajian Materi
✔ ✔
5 Media/Instrumen Pembelajaran
✔ ✔
6 Sikap pemateri ✔ ✔
7 Protokol Kesehatan ✔ ✔
103 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
c) Pengawasan Tempat Kegiatan (Pihak Hotel)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai Tidak
Sesuai
1 Ruang kelas ✔ ✔
2 Fasilitas ruangan ✔ ✔
3 Makanan ✔ ✔
4 Toilet ✔ ✔
5 Tempat Ibadah ✔ ✔
6 Kamar ✔ ✔
7 Pelayanan pegawai hotel
✔ ✔
8 Parkiran ✔ ✔
9 Protokol Kesehatan
✔ ✔
d) Pengawasan Pihak Ketiga (EO)
No Komponen
Hasil Pengawasan Kelas A
Catatan
Hasil Pengawasan Kelas B
Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai
1 Administrasi ✔ ✔
2 Pelayanan/respon cepat EO
✔ ✔
3 Protokol Kesehatan ✔ ✔
104 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hari ke-7
Pada hari ke-7, merupakan kegiatan penutupan dan pneyelesaian administasi
peserta dengan EO, Penyelesaian administri telah dilakukan dengan baik. Peserta
Bimtek telah menerima pergatian uang harian dan transport menuju Jakarta,
sedangkan untuk transport pulang menunggu bukti dari peserta.
Evaluasi Harian hasil Pengawasan Pengawasan di Kelas Bimtek
Pengawasan di Kelas Bimtek Pengawasan Di Kelas Bimtek
Pengawasan di Kelas Bimtek Diskusi finalisasi Instumen Bimtek
Dokumentasi Pendampingan dan Pengawasan Bimtek Duta Digital,
Redtop Hotel & Convention Center Jakarta, 14-20 Desember 2021
105 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Rekomendasi dari Tim Pengawas
Walaupun masih terdapat kekurangan dan dalam pelaksanaan Bimtek,
namun secara keseluruhan penyelenggaraan Bimbingan Teknis Duta Digital
berjalan dengan baik. Adapun rekomendasi kedepan terhadap pelaksanaan Bimtek
yaitu:
Waktu pelaksanaan Bimtek masih kurang, beberapa materi belum
tersampaikan termasuk dalam waktu diskusi peserta.
Pada awal pelaksanaan Bimtek, banyak peserta yang masih telat akibat jadwal
penerbangan yang tidak sesuai. Selain itu akibat langsungnya kegiatan,
banyak peserta yang sakit diawal kegiatan.
Materi yang disampaikan telah sangat baik, namun banyaknya fasilitator yang
terus mengajar akibat kurangnya fasilitator yang tersedia.
Penambahan Waktu Jam Pembelajaran (JP), dari awalnya 6 Hari Efektif
menjadi 8 Hari.
Perlu adanya jeda waktu sebelum dimulai acara dengan perjalanan peserta.
Perlu dilaksanakan MoT agar mendapatkan fasilitator dan co-fasilitator
tambahan.
Kegiatan desa cerdas ini akan mengedepankan kolaborasi antar pemangku
kepentingan. Kolaborasi dibutuhkan untuk mendukung tercapainya output dan
terwujudnya outcome kegiatan desa cerdas ini. Kolaborasi Kemendesa PDTT dan
para pemangku kepentingan diwujudkan dalam bentuk Jejaring Desa Cerdas. Jejaring
desa cerdas terdiri dari 4 komponen utama, yakni (i) koordinasi pusat – daerah, (ii)
koordinasi kementerian/lembaga (K/L), swasta dan mitra pembangunan lainnya, (iii)
penyusunan platform desa cerdas, dan (iv) perumusan regulasi pengembangan desa
cerdas. Dari 4 komponen utama jejaring desa cerdas, terdapat dua komponen yang
sudah berlangsung dan satu komponen yang dipersiapkan untuk dilakukan. Dua
komponen yang dimaksud antara lain koordinasi pusat-daerah dan koordinasi K/L,
b
106 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
swasta dan mitra pembangunan lainnya. Sedangkan satu komponen yang
dipersiapkan adalah penyusunan platform desa cerdas.
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1) Melaksanakan koordinasi Pusat - Daerah terkait program Desa Cerdas;
2) Membangun jejaring kemitraan dengan pihak Kementerian/Lembaga, pihak
swasta dan mitra pembangunan lainnya terkait program Desa Cerdas;
3) Membangun sinergi berbagai pihak dalam mendukung kegiatan Desa Cerdas.
Tahun 2021 kegiatan jejaring desa cerdas diberi dukungan anggaran sebesar
Rp. 3.605.695.000,00 (tiga milyar enam ratus lima juta enam ratus sembilan puluh
lima ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp. 3.310.191.169,00 (tiga milyar tiga ratus
sepuluh juta seratus sembilan puluh satu ribu seratus enam puluh sembilan rupiah)
atau sebesar 91,8%.
Dari anggaran tersebut, banyak kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2021,
yaitu sebagai berikut :
1) Koordinasi antara Pusat dengan Daerah, dilakukan dengan :
a) Rapat-rapat persipan kegiatan, baik dilakukan offline di kantor, maupun online
melalui aplikasi zoom;
b) Melakukan perjalanan dinas dalam rangka koordinasi dan sosialisasi kegiatan
desa cerdas dengan rincian kabupaten dan tanggal pelaksanaan yaitu
sebagai berikut:
No. Kabupaten/Provinsi Tanggal Nomor ST
1. Tenggamus - Lampung 17 – 20 Oktober 927/KP.05.01/2021
2. Paser – Kalimantan Timur 17 – 20 Oktober 928/KP.05.01/2021
3. Bangkalan – Jawa Timur 10 –14 November 1056/KP.05.01/2021
4. Trenggalek – Jawa Timur 10– 14 November 1057/KP.05.01/2021
5. Sukabumi – Jawa Barat 10– 13 November 1058/KP.05.01/2021
6. Bantul – D.I. Yogyakarta 24–27 November 1067/KP.05.01/2021
7. Lebak – Banten 17– 20 November 1068/KP.05.01/2021
8. Toba – Sumatera Utara 18 - 20 November 1070/KP.05.01/2021
9. Karang Asem - Bali 24– 27 November 1077/KP.05.01/2021
10. Sukoharjo – Jawa Tengah 27– 30 Desember 1078/KP.05.01/2021
11. Bangka – Kep. Bangka Belitung 23– 26 November 1079/KP.05.01/2021
12. Bireun dan Bener Meriah - Aceh 24– 27 November 1080/KP.05.01/2021
107 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No. Kabupaten/Provinsi Tanggal Nomor ST
13. Pandeglang - Banten 27– 30 Desember 1082/KP.05.01/2021
14. Bintan – Kep. Riau 1 – 4 Desember 1106/KP.05.01/2021
15. Tasikmalaya – Jawa Barat 17– 20 November 1084/KP.05.01/2021
16. Karang Asem - Bali 24– 25 November 1086/KP.05.01/2021
17. Bantul – DI. Yogyakarta 25– 27 November 1087/KP.05.01/2021
18. Magelang – Jawa Tengah 30 Nov – 3 Des 1102/KP.05.01/2021
19. Magelang dan Pemalang – Jawa Tengah 30 Nov – 4 Des 1104/KP.05.01/2021
20. Pemalang – Jawa Tengah 1 – 4 Desember 1107/KP.05.01/2021
21. Kapuas – kalimantan Tengah 1 – 4 Desember 1108/KP.05.01/2021
22. Luwu – Sulawesi Selatan 1 – 4 Desember 1109/KP.05.01/2021
23. Wonogiri – Jawa Tengah 28–30 Desember 1110/KP.05.01/2021
24. Bolaang Mongondow – Sulawesi Utara 1 – 4 Desember 1126/KP.05.01/2021
25. DI. Yogyakarta 23–25 Desember 1129/KP.05.01/2021
26. Bengkulu 28– 30 Desember 1230/KP.05.01/2021
27. Boalemo - Gorontalo 27– 30 Desember 1192.3/KP.05.01/2021
2) Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas
Penyelenggaraan Kegiatan Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas
dimaksudkan sebagai perluasan infrastruktur digital, investasi peningkatan literasi
digital, penggunaan teknologi yang efektif, perumusan regulasi yang mendukung
Desa Cerdas dan menghubungkan penyedia layanan, sektor swasta, dan
pemangku kepentingan lainnya dalam jaringan terpadu.
3) Rapat Seleksi Desa Cerdas
Rapat seleksai Desa Cerdas bertujuan untuk mendapatkan dan menetapkan 350
Desa Cerdas yang akan mendukung kegiatan pada tahun 2021 sampai 2024.
4) Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa Cerdas
Maksud dari penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi
Kegiatan Desa Cerdas adalah melakukan koordinasi tindak lanjut implementasi
Desa Cerdas terhadap 18 kabupaten lokus 2021 dan sosialisasi terhadap 60
kabupaten lokus 2022.
108 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Penyelenggaraan Kegiatan Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas
dimaksudkan sebagai perluasan infrastruktur digital, investasi peningkatan
literasi digital, penggunaan teknologi yang efektif, perumusan regulasi yang
mendukung Desa Cerdas dan menghubungkan penyedia layanan, sektor
swasta, dan pemangku kepentingan lainnya dalam jaringan terpadu.
Adapun tujuan dari Kegiatan Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas
yaitu sebagai berikut:
1) Terbentuknya jejaring kemitraan Desa Cerdas dengan para pemangku
kepentingan;
2) Terintegrasinya rencana fasilitasi infrastruktur digital di lokasi Desa Cerdas
dengan mitra;
3) Terlaksananya peningkatan literasi digital dan pemanfaatan teknologi digital
yang efektif untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;
4) Terumuskannya regulasi pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung
pengembangan Desa Cerdas dan melembagakan kegiatan-kegiatan Desa
Cerdas dalam perencanaan kegiatan dan penganggaran pembangunan
desa;
bangkabangkabangka
bangkabangkabangka
Dokumentasi Kegiatan Koordinasi dan Sosialisasi Desa Cerdas di Daerah
109 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
5) Terbukanya peluang kepada para pemangku kepentingan untuk menjadi
bagian dari jejaring kemitraan Desa Cerdas;
6) Terbentuknya jejaring knowledge sharing untuk praktik-praktik baik dan
pembelajaran atas pelaksanaan desa cerdas.
Penyelenggaran Kegiatan Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 22-24 September 2021 di Bigland
Sentul Hotel & Convention Jl. Olympic Raya No.4A, Sentul, Kec. Babakan
Madang, Bogor, Jawa Barat.
Hari Pertama, diawali pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu
Indonesia Raya yang dilanjutkan Sambutan Kepala Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa DTT, dalam hal ini diwakili oleh Koordinator Kreativitas dan Inovasi
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
Berlian Anugrahini K. Kemudian dilanjutkan Diskusi Rencana Kegiatan Jejaring
Kemitraan Desa Cerdas yang dipandu oleh moderator.
Hari Kedua, penyampaian materi Peningkatan Kapasitas Terkait
Pelayanan Digital Pemerintahan Pilar Desa Cerdas oleh narasumber Dr. Hasyim
Gautama, dilanjutkan penyampaian materi Kebutuhan Peningkatan Kapasitas
Digital Masyarakat oleh Dr. Ir. Hedi M. Idris, setelah itu dilakukan sesi diskusi
atau tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Selanjutnya setelah ishoma
dilanjutkan diskusi rencana kerja sama penyusunan modul dan kegiatan literasi
digital SDM Desa oleh narasumber Rizki Amalia dan Dr. Frida Kusumastuti, M.Si
dan dilanjutkan diskusi lanjutan kegiatan jejaring kemitraan desa cerdas yang
dipandu oleh moderator.
Dokumentasi Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas di Bigland Sentul Bogor Tanggal 22-24 September 2021
110 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hari Ketiga, dilakukan perumusan hasil diskusi jejaring kemitraan desa
cerdas dan kemudian dilanjutkan dengan penutupan kegiatan Workshop
Jejaring Kemitraan Desa Cerdas. Hasil rumusan yaitu sebagai berikut:
1) Skema pelatihan online: Melakukan pelatihan ke warga desa, pelatihan
menulis, ditingkatkan publikasinya. Menulis untuk dipublikasikan ada
standar jurnalisme yang perlu diperhatikan;
2) Assessment terkait dengan potensi desa, mengajak masyarakat desa untuk
memahami potensi ekonomi yang terdapat disitu, seperti sumber daya
terabaikan;
3) Pendampingan bersifat intens, virtual, lapangan dan spiritual;
4) Dalam pelaksanakan jejaring diharapkan semua pihak dapat memberi
dukungan yang bisa dilakukan dalam pelaksanaan program Smart Village
ini, dimana ada 6 pilar yang menjadi target capaian;
5) Menggunakan IDM (Indeks Desa Membangun), untuk desa cerdas sendiri
untuk sementara belum ada, masih dalam proses menyusun untuk
menentukan maturity level yang sudah di tetapkan berdasarkan nomenklatur
desa digital;
6) Program peningkatan kapasitas SDM, termasuk ASN: Advanced digital skill,
intermediate digital skill, basic digital skill – digital literacy;
7) Untuk membangun desa, disipkan ekosistem dan SDM. Duta digital harus
memahami konteks desanya;
8) Untuk Smart Village dalam satu modul bisa dibagi ada literasi digital dasar,
ada literasi digital ekonomi;
9) Pembuatan modul daring : Konsolidasi Materi, Konsolidasi SDM, Konsolidasi
tugas, Penulisan dan Review, Lay Out, editing, publikasi;
10) Etika dalam literasi digital yang paling penting untuk desa mengetahui
aturan-aturan terkait mempublikasikan informasi tersebut.
111 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam rangka melaksanakan kegiatan Desa Cerdas, perlu dilaksanakan
seleksi atau seleksi Desa Cerdas sehingga program yang dijalankan dapat tepat
sasaran dan berdaya guna khususnya bagi masyarakat desa. Oleh karenanya,
seleksi peserta sebagai lokasi kegiatan Desa Cerdas perlu dilakukan secara
komprehensif dimana desa dan kondisi masyarakat berpengaruh terhadap
kemampuan beradaptasi dengan teknologi informasi yang ada dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Melalui model pengembangan Desa Cerdas ini,
diharapkan pemerintah desa dan masyarakat menjadi lebih fleksibel dan mampu
beradaptasi dan merespon tantangan era 4.0 serta memfasilitasi inovasi dan
pembelajaran untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital.
Tujuan dilaksanakan kegiatan Seleksi Desa Cerdas adalah mendapatkan
calon Desa Cerdas yang akan mendukung kegiatan ini secara berkelanjutan
Dokumentasi Workshop Jejaring Kemitraan Desa Cerdas di Bigland Sentul Bogor Tanggal 22-24 September 2021
112 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
dengan kegiatan seleksi sebagai berikut:
1) Laporan Penyelenggara Kegiatan yang di sampaikan oleh Kepala Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertiggal dan Transmigrasi;
2) Sambutan dan Arahan sekaligus Pembukaan oleh Peneliti Utama Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertiggal dan Transmigrasi;
3) Pemaparan Terkait Desa Cerdas (Smart Village) oleh Staf Khusus Menteri
Kemendesa PDTT
4) Penjelasan teknis pelaksanaan seleksi desa oleh Tim Teknis Smart Village
5) Proses penilaian usulan desa oleh Tim Penilai
6) Finalisasi Desa Cerdas Terpilih
7) Penutupan oleh Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
Kegiatan Seleksi Desa Cerdas (Smart Village) dilaksanakan selama 3 (tiga)
hari yaitu dari tanggal 27 – 29 September 2021 yang bertempat di Bigland Hotel
Jl. Malabar No.1B, Tegallega, Kota Bogor Jawa Barat. peserta dalam kegiatan
ini berjumlah 55 orang yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Kementerian Dalam Negeri, Auditor Inspektorat III, Penasehat Menteri serta
internal BPI yaitu Koordinator Pengelolaan Data dan Informasi, Koordinator
Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi, dan Pelaporan Sekretariat
BPI, Kepala Bagian Umum dan Rumah Tangga BPI, Pejabat Pengadaan Barang
dan Jasa BPI, serta Koordinator dan Subkoordinator, Para Peneliti dan Staf
dilingkungan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
Hari pertama diawali pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu
Indonesia Raya yang dilanjutkan laporan penyelenggara kegiatan yang
disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu Helmiati) yang dilanjutkan sambutan dan
arahan sekaligus pembukaan oleh Peneliti Utama Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa, Daerah Tertiggal dan Transmigrasi (Bapak Suprapedi) yang
dilanjutkan pemaparan terkait desa cerdas oleh Staf Khusus Menteri
Kemendesa PDTT (Abdul Malik Haramain) serta Penjelasan teknis pelaksanaan
pemilihan desa oleh Tim Teknis Smart Village yang dilanjutkan proses penilaian
usulan desa hari pertama.
113 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hari kedua dilakukan pembagian cluster yang terdiri dari 5 (lima) cluster
untuk mempercepat dan mempermudah penilaian usulan desa. Satu cluster
terdiri dari beberapa kabupaten dengan penilai yang akan menilai, sebagai
berikut:
1) Cluster 1: Kabupaten Kampar, Tulang Bawang, Kuningan dan Karawang
yang dinilai oleh Sumarwoto, Ruslan, M. Fazri, Febrina Elia
2) Cluster 2: Kabupaten Banjarnegara, Magelang, Gunung Kidul yang dinilai
oleh Diah Ratri K, Seftika Ari Hartopo, Adelia Oktarina, Dian Karinawati I,
Fadel Ismail
3) Cluster 3: Kabupaten Blitar, Lumajang, Situbondo dan Purwakarta yang
dinilai oleh Berlian Anugrahini, Emma Rahmawati, Mujianto, Cita Pertiwi
4) Cluster 4: Kabupaten Tabanan, Gianyar dan Sumbawa yang dinilai oleh
Faridz Yazi, Johanes Bintoro, Arif Purbantara, Marthella Rivera
5) Cluster 5: Kabupaten Kulon Progo, Boyolali, Gorontalo dan Kubu Raya yang
dinilai oleh Herindra Kumara P, Djunaidi, Azhar Amir, Syarah Siti S, A.
Risdawati
Hari ketiga dilakukan finalisasi desa cerdas terpilih berdasarkan hasil
penilaian tim penilai masing-masing cluster.
Berdasarkan hasil penilaian berikut nama Desa lokasi Desa Cerdas terpilih
Tahun 2021.
a) Kampar
Kuota desa cerdas : 10 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 10 desa
Desa cerdas yang terpilih : 10 desa
NO KECAMATAN DESA
1 XIII KOTO KAMPAR PULAU GADANG
2 XIII KOTO KAMPAR KOTO MESJID
3 TAPUNG HULU RIMBA JAYA
4 TAPUNG SIBUAK
5 SIAK HULU KUBANG JAYA
6 SIAK HULU PANDAU JAYA
7 KOTO KAMPAR HULU TANJUNG
8 KAMPA (KAMPAR TIMUR) PULAU BIRANDANG
9 GUNUNG SAHILAN GUNUNG SARI
10 BANGKINANG KOTA RIDAN PERMAI
114 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
b) Tulang Bawang
Kuota desa cerdas : 10 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 12 desa
Desa cerdas yang terpilih : 10 desa
c) Kuningan
Kuota desa cerdas : 20 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 21 desa
Desa cerdas yang terpilih : 20 desa
NO KECAMATAN DESA
1 MERAKSA AJI PADUAN RAJAWALI
2 MENGGALA TIMUR CEMPAKA DALEM
3 MENGGALA TIMUR MENGGALA
4 GEDUNG AJI KECUBUNG MULYA
5 BANJAR MARGO PENAWAR REJO
6 BANJAR BARU BAWANG TIRTO MULYO
7 BANJAR BARU KARYA MURNI JAYA
8 BANJAR BARU PANCA MULIA
9 BANJAR AGUNG TUNGGAL WARGA
10 BANJAR AGUNG WARGA INDAH JAYA
NO KECAMATAN DESA
1 SINDANGAGUNG KERTAYASA
2 MANDIRANCAN MANDIRANCAN
3 LURAGUNG LURAGUNG TONGGOH
4 LEBAKWANGI PAJAWANKIDUL
5 KUNINGAN ANCARAN
6 KRAMATMULYA BOJONG
7 KADUGEDE BABATAN
8 KADUGEDE KADUGEDE
9 JALAKSANA MANIS KIDUL
10 JALAKSANA JALAKSANA
11 JALAKSANA SEMBAWA
12 JALAKSANA SADAMANTRA
13 GARAWANGI LENGKONG
14 CIWARU CIWARU
15 CIMAHI CILEUYA
16 CILIMUS CILIMUS
115 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
d) Karawang
Kuota desa cerdas : 20 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 22 desa
Desa cerdas yang terpilih : 20 desa
e) Purwakarta
Kuota desa cerdas : 10 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 15 desa
Desa cerdas yang terpilih : 10 desa
NO KECAMATAN DESA
17 CILIMUS BOJONG
18 CIGUGUR CISANTANA
19 CIDAHU JATIMULYA
20 CIAWIGEBANG KAPANDAYAN
NO KECAMATAN DESA
1 TELUK JAMBE TIMUR SUKAHARJA
2 RAWAMERTA BALONGSARI
3 RAWAMERTA MEKARJAYA
4 RAWAMERTA PASIRKALIKI
5 RAWAMERTA PURWAMEKAR
6 LEMAHABANG PULOJAYA
7 LEMAHABANG LEMAHABANG
8 LEMAHABANG LEMAHMUKTI
9 LEMAHABANG PULOKALAPA
10 LEMAHABANG KARYAMUKTI
11 KLARI CURUG
12 KLARI KLARI
13 KLARI GINTUNGKERTA
14 KARAWANG TIMUR KONDANGJAYA
15 KARAWANG TIMUR WARUNGBAMBU
16 KARAWANG TIMUR TEGAL SAWAH
17 CIKAMPEK CIKAMPEK SELATAN
18 CIKAMPEK KALIHURIP
19 CIKAMPEK KAMOJING
20 CIKAMPEK DAWUAN TENGAH
116 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
f) Banjarnegara
Kuota desa cerdas : 30 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 20 desa
Desa cerdas yang terpilih : 20 desa
NO KECAMATAN DESA
1 BABAKANCIKAO CIGELAM
2 BOJONG PANGKALAN
3 BUNGURSARI CIWANGI
4 CAMPAKA CIJAYA
5 CAMPAKA BENTENG
6 JATILUHUR MEKARGALIH
7 PASAWAHAN CIHERANG
8 PLERED GANDASOLI
9 SUKASARI KERTAMANAH
10 TEGALWARU CADASSARI
NO KECAMATAN DESA
1 WANAYASA TEMPURAN
2 PAGEDONGAN KEBUTUHJURANG
3 PAGEDONGAN PESANGKALAN
4 WANADADI TAPEN
5 SUSUKAN KEMRANGGON
6 BAWANG BLAMBANGAN
7 WANADADI MEDAYU
8 KALIBENING GUNUNGLANGIT
9 WANADADI KASILIB
10 KALIBENING KALIBENING
11 WANADADI LINGGASARI
12 MADUKARA PAGELAK
13 MADUKARA SERED
14 MADUKARA MADUKARA
15 BANJARMANGU SIJENGGUNG
16 MADUKARA BLITAR
17 BATUR DIENG KULON
18 MADUKARA KUTAYASA
19 PURWONEGORO GUMIWANG
20 BANJARMANGU PASEH
117 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
g) Magelang
Kuota desa cerdas : 20 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 25 desa
Desa cerdas yang terpilih : 25 desa
h) Lumajang
Kuota desa cerdas : 20 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 20 desa
Desa cerdas yang terpilih : 20 desa
NO KECAMATAN DESA
1 BOROBUDUR TUKSONGO
2 BOROBUDUR NGARGOGONDO
3 BOROBUDUR TANJUNGSARI
4 BOROBUDUR KEBONSARI
5 BOROBUDUR KEMBANGLIMUS
6 BOROBUDUR WRINGINPUTIH
7 BOROBUDUR KARANGREJO
8 BOROBUDUR BOROBUDUR
9 DUKUN SUMBER
10 MUNGKID PAREMONO
11 MUNGKID BOJONG
12 MUNGKID BLONDO
13 MUNTILAN CONGKRANG
14 MUNTILAN GUNUNGPRING
15 MUNTILAN GONDOSULI
16 MUNTILAN MENAYU
17 MUNTILAN SEDAYU
18 MUNTILAN NGAWEN
19 MUNTILAN ADIKARTO
20 MUNTILAN SRIWEDARI
21 MUNTILAN KEJI
22 MUNTILAN PUCUNGREJO
23 SALAMAN MENOREH
24 SALAMAN NGADIREJO
25 SALAMAN SIDOMULYO
118 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
i) Boyolali
Kuota desa cerdas : 20 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 25 desa
Desa cerdas yang terpilih : 25 desa
NO KECAMATAN DESA
1 LUMAJANG LABRUK LOR
2 ROWOKANGKUNG SIDOREJO
3 CANDIPURO PENANGGAL
4 CANDIPURO JARIT
5 SENDURO SARIKEMUNING
6 SENDURO WONOCEPOKOAYU
7 YOSOWILANGUN KEBONSARI
8 PASIRIAN CONDRO
9 PASIRIAN KALIBENDO
10 TEMPEH JATISARI
11 TEMPEH TEMPEH LOR
12 TEMPEH TEMPEH KIDUL
13 TEMPEH GESANG
14 TEMPEH BESUK
15 SUKODONO URANGGANTUNG
16 PADANG PADANG
17 PADANG BARAT
18 PADANG TANGGUNG
19 PADANG MERAKAN
20 PADANG MOJO
NO KECAMATAN DESA
1 AMPEL BANYUANYAR
2 ANDONG MOJO
3 BANYUDONO DUKUH
4 BANYUDONO DENGGUNGAN
5 BOYOLALI MUDAL
6 BOYOLALI KIRINGAN
7 CEPOGO CANDIGATAK
8 GLADAGSARI KALIGENTONG
9 JUWANGI PILANGREJO
10 KARANGGEDE KEBONAN
119 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
j) Kulonprogo
Kuota desa cerdas : 30 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 30 desa
Desa cerdas yang terpilih : 30 desa
NO KECAMATAN DESA
11 KLEGO SANGGE
12 MOJOSONGO BUTUH
13 MOJOSONGO KRAGILAN
14 MUSUK PAGERJURANG
15 NGEMPLAK GIRIROTO
16 NGEMPLAK SINDON
17 NOGOSARI GULI
18 SAMBI CATUR
19 SAWIT KEMASAN
20 SELO KLAKAH
21 SIMO PENTUR
22 TAMANSARI KARANGANYAR
23 TERAS TAWANGSARI
24 WONOSAMODRO KALINANAS
25 WONOSEGORO BOLO
NO KECAMATAN DESA
1 GALUR TIRTORAHAYU
2 GALUR KARANGSEWU
3 GIRIMULYO JATIMULYO
4 GIRIMULYO PENDOWOREJO
5 KALIBAWANG BANJARHARJO
6 KALIBAWANG BANJARARUM
7 KOKAP HARGOTIRTO
8 KOKAP HARGOMULYO
9 LENDAH GULUREJO
10 LENDAH BUMIREJO
11 NANGGULAN WIJIMULYO
12 NANGGULAN DONOMULYO
13 PANJATAN KREMBANGAN
14 PANJATAN PLERET
15 PANJATAN GARONGAN
120 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
k) Gunungkidul
Kuota desa cerdas : 20 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 29 desa
Desa cerdas yang terpilih : 20 desa
NO KECAMATAN DESA
16 PANJATAN BOJONG
17 PENGASIH KARANGSARI
18 PENGASIH SENDANGSARI
19 PENGASIH KEDUNGSARI
20 PENGASIH MARGOSARI
21 SAMIGALUH GERBOSARI
22 SAMIGALUH KEBONHARJO
23 SENTOLO SRIKAYANGAN
24 SENTOLO KALIAGUNG
25 TEMON TEMON KULON
26 TEMON PLUMBON
27 TEMON JANTEN
28 TEMON KEDUNDANG
29 WATES TRIHARJO
30 WATES KARANGWUNI
NO KECAMATAN DESA
1 KARANGMOJO BENDUNGAN
2 KARANGMOJO BEJIHARJO
3 KARANGMOJO WILADEG
4 KARANGMOJO GEDANGREJO
5 PATUK NGLEGI
6 PATUK NGLANGGERAN
7 PATUK PATUK
8 PATUK PUTAT
9 PLAYEN BANARAN
10 PLAYEN GADING
11 PLAYEN BLEBERAN
12 PLAYEN DENGOK
13 PLAYEN LOGANDENG
14 PLAYEN PLEMBUTAN
15 SEMANU NGEPOSARI
121 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
l) Blitar
Kuota desa cerdas : 30 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 35 desa
Desa cerdas yang terpilih : 30 desa
NO KECAMATAN DESA
16 SEMANU SEMANU
17 WONOSARI MULO
18 WONOSARI GARI
19 WONOSARI WONOSARI
20 WONOSARI PULUTAN
NO KECAMATAN DESA
1 KANIGORO MINGGIRSARI
2 KANIGORO GOGODESO
3 KANIGORO TLOGO
4 KANIGORO JATINOM
5 KANIGORO KUNINGAN
6 KANIGORO PAPUNGAN
7 KANIGORO BANGGLE
8 KANIGORO SAWENTAR
9 TALUN BENDOSEWU
10 TALUN WONOREJO
11 TALUN PASIRHARJO
12 TALUN KENDALREJO
13 TALUN JAJAR
14 SANANKULON PLOSOARANG
15 SANANKULON BENDOSARI
16 SANANKULON KALIPUCUNG
17 SANANKULON SUMBER
18 SANANKULON GLEDUG
19 SANANKULON SUMBERINGIN
20 PONGGOK BENDO
21 PONGGOK MALIRAN
22 PONGGOK DADAPLANGU
23 PONGGOK KEBONDUREN
24 PONGGOK SIDOREJO
25 SRENGAT DERMOJAYAN
122 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
m) Situbondo
Kuota desa cerdas : 20 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 20 desa
Desa cerdas yang terpilih : 20 desa
NO KECAMATAN DESA
26 DOKO PLUMBANGAN
27 KADEMANGAN REJOWINANGUN
28 KADEMANGAN PLOSOREJO
29 WATES WATES
30 GANDUSARI SUKOSEWU
NO KECAMATAN DESA
1 KAPONGAN CURAH COTTOK
2 KAPONGAN KESAMBI RAMPAK
3 PANARUKAN SUMBERKOLAK
4 PANARUKAN WRINGIN ANOM
5 PANARUKAN KILENSARI
6 PANARUKAN PELEYAN
7 SITUBONDO OLEAN
8 PANJI CURAHJERU
9 PANJI TOKELAN
10 PANJI PANJI LOR
11 SUMBERMALANG KALIREJO
12 MANGARAN TREBUNGAN
13 MANGARAN TANJUNG GLUGUR
14 ASEMBAGUS PERANTE
15 ASEMBAGUS MOJOSARI
16 BUNGATAN PASIR PUTIH
17 BUNGATAN SELOWOGO
18 KENDIT KLATAKAN
19 BESUKI DEMUNG
20 BANYUGLUGUR TELEMPONG
123 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
n) Tabanan
Kuota desa cerdas : 30 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 30 desa
Desa cerdas yang terpilih : 30 desa
o) Gianyar
Kuota desa cerdas : 30 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 41 desa
Desa cerdas yang terpilih : 30 desa
NO KECAMATAN DESA
1 TABANAN GUBUG
2 TABANAN DELOD PEKEN
3 TABANAN BONGAN
4 TABANAN SUDIMARA
5 TABANAN DENBANTAS
6 TABANAN TUNJUK
7 TABANAN DAJAN PEKEN
8 TABANAN SESANDAN
9 KERAMBITAN KUKUH
10 KERAMBITAN TISTA
11 KERAMBITAN BELUMBANG
12 KERAMBITAN KELATING
13 KEDIRI PEJATEN
14 KEDIRI BERABAN
15 KEDIRI BELALANG
16 KEDIRI BENGKEL
17 MARGA KUWUM
18 MARGA TUA
19 MARGA CAU BELAYU
20 MARGA GELUNTUNG
21 SELEMADEG PUPUAN SAWAH
22 SELEMADEG SELEMADEG
23 SELEMADEG BAJERA
24 SELEMADEG SERAMPINGAN
25 SELEMADEG BEREMBENG
26 SELEMADEG WANAGIRI
27 SELEMADEG ANTAP
28 SELEMADEG MANIKYANG
29 PENEBEL PENEBEL
30 PENEBEL JATILUWIH
124 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
p) Gorontalo
Kuota desa cerdas : 10 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 10 desa
Desa cerdas yang terpilih : 10 desa
NO KECAMATAN DESA
1 BLAHBATUH KERAMAS
2 BLAHBATUH BEDULU
3 GIANYAR SIDAN
4 GIANYAR SERONGGA
5 GIANYAR BAKBAKAN
6 GIANYAR TULIKUP
7 PAYANGAN PUHU
8 PAYANGAN MELINGGIH
9 PAYANGAN MELINGGIH KELOD
10 PAYANGAN BUAHAN
11 SUKAWATI CELUK
12 SUKAWATI BATUAN KALER
13 SUKAWATI BATUAN
14 SUKAWATI KEMENUH
15 SUKAWATI SUKAWATI
16 SUKAWATI KETEWEL
17 TAMPAKSIRING PEJENG KANGIN
18 TAMPAKSIRING SANDING
19 TAMPAKSIRING PEJENG KELOD
20 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING
21 TEGALLALANG KEDISAN
22 TEGALLALANG TEGALLALANG
23 TEGALLALANG PUPUAN
24 TEGALLALANG KELIKI
25 TEGALLALANG KENDERAN
26 UBUD PELIATAN
27 UBUD SINGAKERTA
28 UBUD MAS
29 UBUD LODTUNDUH
30 UBUD KEDEWATAN
125 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
q) Sumbawa
Kuota desa cerdas : 10 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 13 desa
Desa cerdas yang terpilih : 10 desa
r) Kubu Raya
Kuota desa cerdas : 10 desa
Desa cerdas yang diusulkan : 10 desa
Desa cerdas yang terpilih : 10 desa
NO KECAMATAN DESA
1 TABONGO TABONGO TIMUR
2 LIMBOTO BARAT PONE
3 TELAGA BULILA
4 TELAGA LUHU
5 TELAGA JAYA LUWOO
6 TELAGA JAYA BUNGGALO
7 TIBAWA ISIMU SELATAN
8 TIBAWA ISIMU UTARA
9 TIBAWA BALAHU
10 LIMBOTO BARAT TUNGGULO
NO KECAMATAN DESA
1 MOYO HULU SEMAMUNG
2 UTAN ORONG BAWA
3 MOYO HULU BATU TERING
4 MOYO HULU LESENG
5 UNTER IWES JOROK
6 MOYO HULU BATU BULAN
7 LABUHAN BADAS KARANG DIMA
8 RHEE RHEE LOKA
9 LOPOK LANGAM
10 BUER BUIN BARU
NO KECAMATAN DESA
1 SUNGAI KAKAP PUNGGUR BESAR
2 SUNGAI KAKAP SUNGAI RENGAS
3 SUNGAI RAYA PARIT BARU
126 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Kegiatan Seleksi Desa Cerdas (Smart Village) selama 3 (tiga) hari yaitu
dari tanggal 27 – 29 September 2021 yang bertempat di Bigland Hotel Bogor,
mendapatkan hasil yaitu sebagai berikut:
1) Menerima daftar desa yang telah diputuskan oleh tim penilai sebagai desa
cerdas dalam bentuk berita acara;
2) Menetapkan desa yang terpilih sebagai lokus Desa Cerdas melalui Surat
Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi nomor 37 Tahun 2021 tanggal 30 Sepetember
2021 tentang Penetapan 350 Desa Cerdas Fase I Tahun 2021.
NO KECAMATAN DESA
4 SUNGAI RAYA MEKAR BARU
5 KUBU OLAK-OLAK KUBU
6 SUNGAI AMBAWANG SUNGAI AMBAWANG KUALA
7 SUNGAI RAYA TELUK KAPUAS
8 BATU AMPAR MEDAN MAS
9 BATU AMPAR SUMBER AGUNG
10 TERENTANG TELUK BAYUR
Dokumentasi Seleksi Desa Cerdas di Bigland Sentul Bogor Tanggal 27-29 September 2021
127 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam rangka persiapan implementasi kegiatan Desa Cerdas, perlu
dilaksanakan kegiatan sosialisasi implementasi Desa Cerdas. Melalui model
pengembangan Desa Cerdas ini, diharapkan pemerintah desa dan masyarakat
menjadi lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dan merespon tantangan era 4.0
serta memfasilitasi inovasi dan pembelajaran untuk meningkatkan pelayanan
publik dan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah memberikan informasi kepada
kabupaten dan desa terpilih terkait persiapan implementasi desa cerdas.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober secara daring menggunakan
zoom meeting. Peserta kegiatan ini adalah 18 Dinas PMD kabupaten, 18 Dinas
Kominfo Kabupaten dan 350 desa terpilih. Materi persiapan implementasi
kegiatan desa cerdas dipaparkan oleh Plt. Kepala BPI dan Kepala Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Lingkup kegiatan ini terdiri dari pemaparan desa cerdas oleh Plt. Kepala
BPI kemudian dilanjutkan dengan pemaparan persiapan implementasi desa
cerdas oleh Kepala Pusdaing.
Ir. Razali, M,Si. – Plt. Kepala BPI
Program ini tahun pertama, dan didanai oleh bank dunia. Fokus kepada
membangun desa cerdas
Secara umum tujuannya terjadinya transformasi pemanfaatan teknologi
digital dalam upaya mendorong peningkatan kualitas layanan dasar serta
pembangunan desa berbasis pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan
berkelanjutan
Prinsipnya bottom up, participatory, inclusive, innovative, collaborative dan
sustainable
Efek secara nomenklatur sudah bisa memahami bahwa mencerdaskan
masyarakat, tata kelola pemerintahan dll, semua berbasis pada digital
Ada 6 pilar desa cerdas ini yang diharapkan dapat mencapai SDGs, dimana
6 pilar ini adalah Tata kelola cerdas, masyarakat cerdas, lingkungan cerdas,
hidup cerdas, ekonomi cerdas, mobilitas cerdas. Inilah 6 ruang lingkup
dalam mencapai tujuan dari program P3PD khusus untuk Smart Village
6 pilar desa cerdas capaian SDGs memiliki roadmap desa cerdas, bersedia
128 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
melaksanakan desa cerdas secara berkelanjutan, memastikan adanya
kader digital desa dan ketersediaan ruang komunitas digital desa, adanya
dukungan regulasi desa cerdas
Desa yang terpilih merupakan desa yang telah memenuhi syarat untuk dipilih
menjadi lokus Smart Village
Diharapkan program ini sangat luar biasa, mudah-mudahan desa tahun ini
akan bisa menjadi rujukan bagi desa-desa yang akan terpilih sampai dengan
2024, bisa dijadikan lokasi pembelajaran, sebagaimana desa terpilih ini
sudah sukses sebelum dan sesudah adanya program ini
Helmiati – Kapusdaing
Desa cerdas tidak diawali dari 0 lagi, tetapi sudah siap didalam hal untuk
melakukan aktivitas sehingga terwujudnya 6 pilar
Ada 5 kegiatan utama Smart Village untuk mencapai 6 pilar yaitu jejaring
desa cerdas, duta digital, peningkatan kapasitas, dukungan pengembangan
ruang komunitas digital, dan juga monitoring evaluasi
Jadi smart village bukan berarti konsep tetapi harus dilakukan dengan
kegiatan-kegiatan, karena akan diukur before afternya. Dalam 2 tahun akan
melakukan evaluasi
Duta digital berdomisili di kabupaten dan akan mendampingi 5 desa dan
dibantu oleh kader
Kader harus dipersiapkan oleh kepala desa yang sudah mengenal
kemampuan dari SDM
Akan dilakukan penguatan SDM melalui ToT sehingga lebih aktif dalam
menggunakan IT
Duta dan kader akan diberikan honor selama 2 tahun dalam pendampingan
Ketika desa berhasil maka desa yang lain akan berminat untuk mengikuti
desa cerdas ini
Tingkatkan kolaborasi
Untuk duta dan kader harus dimobilisasi secepatnya
Untuk sukses dalam pelaksanaannya dapat melalui kolaborasi, sinergi dan
juga komitmen Bersama
Akan didampingi 2 tahun dan kalau ada kendala siap untuk didiskusikan
Suksesnya pusdaing dan BPI berarti suksesnya lokus desa cerdas.
129 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tujuan kegiatan Desa Cerdas ialah
untuk memberikan dukungan kepada desa
agar dapat memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif
untuk pembangunan desa. Dalam
mendukung tujuan tersebut, diperlukan
upaya untuk membangun jejaring dan sinergi dengan berbagai pihak. Oleh
karenanya, PIU Pusat Pengembangan Daya Saing Desa DTT akan
melaksanakan kegiatan Jejaring Desa Cerdas dalam rangka membangun sinergi
dengan berbagai pihak. Kegiatan Jejaring Desa Cerdas akan dilaksanakan
melalui swakelola oleh PIU Pusdaing, Kemendesa PDTT.
Komponen utama pelaksanaan kegiatan Desa Cerdas terdiri dari: a)
Koordinasi Pusat-Daerah, b) Koordinasi Kementerian/Lembaga (K/L), pihak
swasta dan mitra pembangunan lainnya, c) penyusunan platform Desa Cerdas,
dan d) perumusan regulasi untuk pengembangan Desa Cerdas. Koordinasi
Pusat-Daerah bertujuan untuk menjalin hubungan dengan pemerintah daerah
terkait, baik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun Pemerintah Desa.
Koordinasi K/L berfokus pada kemitraan antara Kementerian Desa PDTT
dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) yang
akan memberi dukungan pada perluasan infrastruktur digital.
Koordinasi dengan pihak swasta dan mitra pembangunan lainnya juga
ditujukan untuk mendukung kegiatan Desa Cerdas baik dari aspek infrastruktur
dan pemberdayaan. Dalam sinergi antara pusat dan daerah terkait tindak lanjut
implementasi desa pada 350 desa terpilih pada fase I dan sosialisasi pada 60
kabupaten fase II, maka dilaksanakan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi
Kegiatan Desa Cerdas. Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Kegiatan
Desa Cerdas adalah melakukan koordinasi tindak lanjut implementasi Desa
Cerdas terhadap 18 kabupaten lokus 2021 dan sosialisasi terhadap 60
kabupaten lokus 2022.
130 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tujuan diselenggarakannya kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan
Sosialisasi Kegiatan Desa Cerdas antara lain adalah:
1. Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman kepada pemangku
kepentingan di daerah terkait dengan Kegiatan Desa Cerdas;
2. Adanya komunikasi antara Kementerian Desa PDTT dengan pemerintah
daerah sebagai bentuk koordinasi dalam pengintegrasian kebijakan terkait
kegiatan Desa Cerdas;
3. Adanya dukungan dari Pemerintah daerah untuk kelancaran terlaksananya
Kegiatan desa Cerdas
Adapun lingkup kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi
Kegiatan Desa Cerdas dilaksanakan sebagai berikut:
1. Laporan Ketua Panitia Pelaksana yang disampaikan oleh Plt. Kepala Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
2. Sambutan dan Pembukaan yang disampaikan oleh Menteri Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi;
3. Penyampaian Materi oleh Bapak Bambang Soetono dari Bank Dunia
4. Penyampaian Materi oleh Bapak SatriyoGunawan, Kasubdit Fasilitasi
Penataan Keuangan, Ditjen Bina Pemdes
5. Penyampaian Materi oleh Bapak Herbert Siagian, Asisten Deputi
Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial, Kemenko PMK
6. Penyampaian Materi oleh Bapak Plt. Kepala Badan Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari Kementerian
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
7. Penyampaian Materi oleh Ibu Kepala Pusat Pengembangan daya Saing
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari Kementerian Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Kegiatan Desa Cerdas
dilaksanakan selama 3 hari tanggal 15 s.d 17 Desember tahun 2021 di Grand
Sahid Jaya Hotel Jakarta Pusat. Peserta kegiatan Rapat Koordinasi Nasional
dan Sosialisasi Desa Cerdas berjumlah 265 yang terdiri dari :
a. Dinas PMD Provinsi di 7 Provinsi;
b. Dinas PMD Kabupaten di 78 Kabupaten;
c. Dinas Kominfo Kabupaten di 78 Kabupaten;
d. Mitra desa cerdas yaitu Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, BAKTI Kominfo,
131 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pertides, Penabulu, Semut Nusantara, Perkumpulan Desa Lestari, Kolla
Education, Balai Pustaka;
e. Internal Kementerian Desa PDTT yaitu Sekretaris Jenderal, Inspektorat
Jenderal, Ditjen PDP, Ditjen PPDT, Ditjen PK Trans, BPSDM, BPI dan
internal Pusdaing
Adapun yang menjadi narasumber dari kegiatan Rapat Koordinasi Nasional
dan Sosialisasi Desa Cerdas yaitu :
a. Bambang Soetono World Bank;
b. SatriyoGunawan, Kasubdit Fasilitasi Penataan Keuangan, Ditjen Bina
Pemerintahan Desa;
c. Herbert Siagian, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas
Spasial, Kemenko PMK
Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa Cerdas Tahun
2021 dilakukan selama tiga hari, yakni pada 15 s.d 17 Desember 2021 di Hotel
Grand Sahid Jaya, Jakarta. Pada hari pertama dilakukan pembukaan kegiatan
Rakornas dan Sosialisasi Desa Cerdas oleh Menteri Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi. Selain dihadiri oleh para peserta, kegiatan pembukaan juga
dihadiri oleh Menteri Desa PDTT, Sekretaris Jenderal dan para pejabat pimpinan
tinggi madya dan pratama Kementerian Desa PDTT.
Pembukaan kegiatan Rakornas dan Sosialisasi Desa Cerdas dimulai
dengan penyampaian laporan Ketua Pantia. Laporan ini disampaikan oleh Plt.
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Berikut beberapa point utama yang disampaikan:
- Kegiatan dihadiri oleh 78 kabupaten, 18 kabupaten fase 1 dan 60 kabupaten
fase 2 dari 32 provinsi
- Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari tanggal 15 – 17 Desember 2021
- Desa cerdas sebagai sarana untuk pembangunan berkelanjutan sebagai
bagian dari program P3PD untuk 3000 desa pilot project sehingga perlu
dilakukan Rakornas
- Pemilihan desa fase Iuntuk memilih 350 desa telah dilaksanakan pada
September2021. Pada 2022 akan dilakukan seleksi fase II di 60 kabupaten
untuk memilih 1000 desa, dan pada fase III tahun 2023 dipilih 1650 desa.
- Pelaksanaan konsep desa cerdas di setiap daerah diharapkan dapat
mendukung kinerja pemerintah daerah
132 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
- Dalam kegiatan ini terdapat lima narasumber yang berasal dari Dirjen Bina
Pemdes, Bappenas, Kemenko PMK, Kepala Biro Perencanaan Kemendesa,
Bank Dunia.Pemaparan oleh narasumber akan dilakukan pada hari kedua di
sesi pagi. Pada sesi siang hingga malam akan dilakukan pembagian
desa.Desk 1 merupakan 18 kabupaten lokus 2021 yang akan membahasn
tindak lanjut kegiatan desa cerdas. Desk 2 merupakan 60 kabupaten lokus
desa cerdas 2022 untuk mendapat sosialisasi desa cerdas.
- Saat ini diwaktu yang bersamaan di lokasi yang berbeda sedang berlangsung
Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Duta Digital terpilih yang akan mendampingi
desa dalam pelaksanaan kegiatan desa cerdas.
Setelah laporan ketua pelaksana,
pembukaan kegiatan rakornas
dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan
secara resmi oleh Menteri Desa PDTT.
Dalam sambutan yang disampaikan
terdapat beberapa point yang perlu
diperhatikan, yakni:
- Harapan tercapai target desa mampu memanfaatkan teknologi digital dalam
berbagai hal untuk pembangunan desa, desa cerdas pasti desa digital namun
desa digital belum tentu desa cerdas
- Digitalisasi mencakup seluruh hal, contohnya pendataan di desa
menggunakan aplikasi dengan itu dapat dikatakan desa telah masuk pada
fase digitalisasi. bagaimana fase tersebut dapat digunakan untuk
mewujudkan rekomendasi yang baik berbasis data. Pengelolaan data desa
berbasis SDGs diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang sesuai
dengan permasalahan di desa. Arah pembangunan desa berbasis data,
terbangun sistem yang cerdas. apabila desa tidak dapat beradaptasi dengan
perkembangan yang ada meskipun telah didampingi tidak akan berhasil.
- Setiap tahun seringkali terjadi permasalahan yang diakibatkan belum siapnya
mentalitas.
- Desa cerdas kedepan perlu dipersiapkan masyarakat dan stakeholder dalam
mencapai desa cerdas, perlu dipikirkan keberlanjutannya
Setelah pembukaan rakornas secara resmi oleh Menteri Desa PDTT
kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video praktik baik desa cerdas. Pada
133 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
sesi ini dilakukan pemutaran video praktik baik dari Desa Duda Timur,
Karangasem, Bali. Selain video dari Desa Duda Timur, terdapat dua video
praktik baik desa cerdas lainnya yang diputar secara berulang dalam kegiatan
ini. Kedua video tersebut berasal dari Desa Wringinputih, Magelang dan Desa
Bulakan, Pemalang. Video-video praktik baik ini merupakan tiga dari empat
video praktik baik desa cerdas yang ada.
Arahan Gus Menteri
Arahan Plt. Kaban
Peserta Rakornas
Foto Bersama Peserta
Ball Room Rakornas
Panitia
Registrasi Peserta
Wajib Swab Test Covid 19
134 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
1. Perlu adanya penyiapan SDM desa dengan baik dalam memastikan keberhasilan kegiatan desa cerdas ini;
2. Pelaksanaan desa cerdas di desa perlu mendapat dukungan regulasi, salah satunya dengan memasukan kegiatan ini melalui hak asal usul desa. Kabupaten dapat menyampaikan usulan hak asal usul kepada Kemendagri;
3. Terdapat mitra desa cerdas yang akan mendukung pencapaian tujuan pelaksanaan kegiatan desa cerdas
4. Tindak lanjut pelaksanaan kegiatan desa cerdas di 350 desa terpilih fase I akan segera dilakukan melalui mobilisasi duta digital di 18 kabupaten fase I. Untuk selanjutnya desa diharapkan dapat menyampaikan kader digital ke Kemendesa.
5. Sosialisasi pemilihan desa cerdas dilakukan kepada 60 kabupaten lokus desa cerdas fase II dengan total desa terpilih sebanyak 1000 desa.
6. Kementerian Desa PDTT diharapkan dapat memfasilitasi penyampaian aspirasi desa terkait Perpres 104 yang telah menghilangkan kewenangan desa dalam mengelola anggaran dana desa.
135 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Hasil Kegiatan Jejaring Desa Cerdas Tahun 2021 :
Assessment terkait dengan potensi desa, mengajak masyarakat desa untuk memahami potensi ekonomi yang
terdapat disitu, seperti sumber daya terabaikan, diperlukan Pendampingan yang bersifat intens, virtual, lapangan
dan spiritual;
Dalam pelaksanakan jejaring diharapkan semua pihak dapat memberi dukungan yang bisa dilakukan dalam
pelaksanaan program Smart Village ini, dimana ada 6 pilar yang menjadi target capaian;
Menggunakan IDM (Indeks Desa Membangun), untuk desa cerdas sendiri untuk sementara belum ada, masih dalam
proses menyusun untuk menentukan maturity level yang sudah di tetapkan berdasarkan nomenklatur desa digital;
Program peningkatan kapasitas SDM, termasuk ASN: Advanced digital skill, intermediate digital skill, basic digital
skill – digital literacy;
Untuk membangun desa, disipkan ekosistem dan SDM. Duta digital harus memahami konteks desanya;
Untuk Smart Village dalam satu modul bisa dibagi ada literasi digital dasar, ada literasi digital ekonomi
Pembuatan modul daring : Konsolidasi Materi, Konsolidasi SDM, Konsolidasi tugas, Penulisan dan Review, Lay Out,
editing, publikasi
Etika dalam literasi digital yang paling penting untuk desa mengetahui aturan-aturan terkait mempublikasikan
informasi tersebut
Menetapkan desa yang terpilih sebagai lokus Desa Cerdas melalui Surat Keputusan Kepala BPI DDTT.
Perlu adanya penyiapan SDM desa dengan baik dalam memastikan keberhasilan kegiatan desa cerdas ini
Pelaksanaan desa cerdas di desa perlu mendapat dukungan regulasi, salah satunya dengan memasukan kegiatan
ini melalui hak asal usul desa. Kabupaten dapat menyampaikan usulan hak asal usul kepada Kemendagri;
Terdapat mitra desa cerdas yang akan mendukung pencapaian tujuan pelaksanaan kegiatan desa cerdas;
Tindak lanjut pelaksanaankegiatan desa cerdas di 350 desa terpilih fase I akan segera dilakukan melalui mobilisasi
duta digital di 18 kabupaten fase I. Untuk selanjutnya desa diharapkan dapat menyampaikan kader digital ke
Kemendesa. Dan Sosialisasi pemilihan desa cerdas dilakukan kepada 60 kabupaten lokus desa cerdas fase II dengan
total desa terpilih sebanyak 1000 desa;
Kementerian Desa PDTT diharapkan dapat memfasilitasi penyampaian aspirasi desa terkait Perpres 104 yang telah
menghilangkan kewenangan desa dalam mengelola anggaran dana desa.
136 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Duta digital berkedudukan di kabupaten dan bertugas mendampingi
pelaksanaan program Desa Cerdas di setidaknya lima desa. Di tingkat desa,
pelaksanaan program Desa Cerdas akan didampingi oleh Kader Digital Desa. Duta
Digital akan memberikan pelatihan dan membina para Kader Digital Desa untuk
pelaksanaan kegiatan Desa Cerdas di tingkat desa berdasarkan karakteristik,
keunikan, dan potensi lokal desa yang akan dikembangkan. Dalam rangka
mendukung tujuan tersebut, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi akan melaksanakan kegiatan terkait Duta Digital dan
Kader Digital Desa.
Kegiatan Duta Digital dan Kader Digital Desa bertujuan untuk:
1) Menyusun Petujuk Teknis Pelaksanaan Desa Cerdas
2) Melaksanakan rekrutmen dan mobilisasi termasuk mengatur tugas, tanggung
jawab serta dukungan operasional Duta Digital
3) Penunjukan Kader Digital Desa
4) Mengelola administrasi dan operasional kegiatan Duta Digital dan Kader Digital
desa.
Tahun 2021 kegiatan program duta digital (digital ambasador) diberi dukungan
anggaran sebesar Rp. 1.700.210.000,00 (satu milyar tujuh ratus dua juta sepuluh ribu
rupiah) yang terserap sebesar Rp. 1.286.796.030,00 (satu milyar dua ratus delapan
puluh enam juta tujuh ratus sembilan puluh enam ribu tiga puluh rupiah) atau sebesar
75,68%. Kurang maksimalnya penyerapan disebabkan, pada tahun 2021 seharusnya
merekrut 70 orang Duta digital, namun hanya 47 orang yang disetujui oleh world bank,
serta gajih duta digital hanya terserap 1 bulan, yang seharusnya 2 bulan.
Ruang lingkup kegiatan meliputi:
1) Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Cerdas
Penyusunan Petunjuk Teknis pelaksanaan Desa Cerdas dilaksanakan oleh pihak
ketiga dimonitoring oleh PIU Pusat Pengembangan Daya Saing, Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
c
137 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
2) Duta Digital
a) Rekrutmen Duta Digital
Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk tahun pertama dan pada tahun
berikutnya akan melibatkan Pihak Ketiga yaitu PPA. Pihak Ketiga memiliki
tugas untuk mendukung proses seleksi Duta Digital terutama dalam hal
pembiayaan dan administrasi. Pihak Ketiga disyaratkan memiliki pengalaman
di bidang seleksi dan rekrutmen. Kriteria Pihak Ketiga untuk kegiatan ini adalah:
Badan Hukum Perusahaan dengan lingkup usaha sesuai dengan ruang
lingkup pekerjaan.
Memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun dalam bidang seleksi dan
rekrutmen Sumber Daya Manusia
Memiliki kapasitas dalam melakukan kurasi dan seleksi Sumber Daya
Manusia terkait dengan kegiatan
Adapun mekanisme rekrutmen dan seleksi Duta Digital meliputi:
Publikasi (online dan offline) lowongan pekerjaan Duta Digital di tingkat
kabupaten
Penyusunan instrumen seleksi Duta Digital
Pembentukan Tim Seleksi
Tim seleksi terdiri dari Tim Seleksi Administrasi dan Tim Seleksi Proses
Wawancara. Tim seleksi administrasi adalah Pihak Ketiga dan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa
PDTT). Sedangkan tim seleksi pada proses wawancara Duta Digital terdiri
dari Tim Kemendesa PDTT, Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) dan dibantu oleh pihak ketiga/PPA.
Seleksi Administrasi
Proses wawancara
Penetapan Duta Digital.
b) Mobilisasi dan pengelolaan dukungan operasional Duta Digital yang didalamnya
termasuk mengatur tugas serta tanggung jawab dilakukan secara swakelola
pada tahun pertama oleh PPK dan pada tahun berikutnya oleh PPA.
138 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
3) Kader Digital Desa
a) Penunjukan Kader Digital Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa dan
ditetapkan oleh Kepala Desa. Hasil penetapan tersebut disampaikan ke PIU
Pusdaing, BPI Kementerian Desa PDTT sebagai dasar untuk pemberian
dukungan operasional kepada kader digital. Kader Digital memiliki kontrak
dengan Pemerintah Desa.
b) Pengelolaan operasional Kader Digital Desa yang didalamnya termasuk
mengatur tugas serta tanggung jawab secara swakelola yaitu PPK pada tahun
pertama dan tahun berikutnya oleh PPA.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pengembangan model
Desa Cerdas diperlukan petunjuk umum, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis yang dapat dijadikan acuan oleh para pemangku kepentingan dalam
pelaksana kegiatan pengembangan model desa cerdas, baik pemerintah,
pemerintah daerah, pemerinttah desa, pricat sektor, perguruan tinggi maupun
masyarakat. Untuk penyusunan petunjuk umum dan petunjuk teknis dimaksud,
diperlukan masukan pendapat narasumber, para pakar dan reviewer dari
institusi pemerintah, pemerintah daerah Kabupaten, pemerintah desa,
akademisi, praktisi dan masyarakat baik secara substansi maupun praktik praktik
yang ada di tingkat lapang. Melalui workshop Petunjuk Umum, Petunjuk
Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengembangan model Desa Cerdas,
program P3PD ini melalui Kementerian Desa PDTT (Pusat Pengembangan
Daya Saing Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) maka
diselenggarakan diskusi dan masukan dari para narasumber dan reviewer
secara virtual (online) dan atau offline.
Kegiatan Offline Penyusunan Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan
Smart Village dilaksanakan selama 4 (empat) hari yaitu dari tanggal 3-6 Agustus
2021 yang bertempat di Bigland Hotel Jl. Malabar No.1B, Tegallega, Kota Bogor,
Jawa Barat. Adapun tujuan dari kegiatan Workshop Pengembangan Daya Saing
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2021, adalah:
139 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
1) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Sosialisasi Desa Cerdas;
2) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk pelaksanaan Duta Digital;
3) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Jejaring Kemitraan Desa
Cerdas;
4) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Kader Digital;
5) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Peningkatan Kapasitas;
6) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Seleksi Desa;
7) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Ruang Komunitas; dan
8) Untuk menyusun dan mereviu draft petunjuk teknis Monitoring dan Evaluasi
Peserta Workshop Penyusunan Petunjuk Teknis dan Petunjuk
Pelaksanaan berjumlah 50 orang yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika, BAKTI, Kementerian Dalam Negeri, Bank Dunia Perwakilan dari
UKE 1 teknis, Inspektorat Wilayah 3 dan Biro Perencanaan serta internal BPI
yaitu Koordinator Perencanaan, Pusat dilingkungan BPI serta Koordinator dan
Subkoordinator, Para Peneliti dan Staf dilingkungan Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Adapun yang menjadi
Reviewer pada acara ini terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Layanan Badan Usaha Bakti Kemkominfo, Bank Rakyat Indonesia, Semut
Nusantara dan HUDEV UI serta Kepala BadaBiro Perencanaan dan Kerjasama
Kemendesa DTT serta Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, DTT.
Kegiatan Workshop Penyusunan Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan
diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, melalui Loan Bank Dunia.
Hari pertama diawali pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu
Indonesia Raya yang dilanjutkan laporan ketua pelaksana kegiatan yang
disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu Helmiati) yang dilanjutkan sambutan dan
arahan dari Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (Bapak Suprapedi).
Hari kedua dilakukan pembagian Desk untuk mempercepat dan
mempermudah reviu petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan. Penyampaian
materi oleh Reviewer secara bergantian dan dilakukan sesi diskusi (tanya jawab)
yang di pandu oleh seorang Moderator. Adapun Reviewer dari luar Kementerian
140 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Desa, PDTT yaitu sebagai berikut : 1. Reviewer pertama adalah Bapak Hasyim
Gautama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika; 2. Reviewer kedua
adalah oleh Bapak Aris Kurniawan dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika; 3. Reviewer ketiga adalah Bapak Rizky dari Layanan Badan Usaha
Bakti Kemkominfo.
Hari ketiga dilakukan pembagian Desk untuk mempercepat dan
mempermudah reviu petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan. Penyampaian
materi oleh Reviewer secara bergantian dan dilakukan sesi diskusi (tanya jawab)
yang di pandu oleh seorang Moderator. Adapun Reviewer dari luar Kementerian
Desa, PDTT yaitu sebagai berikut : 1. Reviewer pertama adalah Arif Satriya dari
Bank Rakyat Indonesia (BRI); 2. Reviewer kedua adalah Ibu Rizky Amalia dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika; 3. Reviewer ketiga adalah Bapak
Yohan Suryanto dari HUDEV UI; dan 4. Reviewer keempat adalah Bapak Goris
Mustaqim dari Semut Nusantara.
Hari Keempat setelah penutupan, sebelum check out Tim Teknis Smart
Village menyusun kembali Panduan, Petunjuk Pelaksanaan dan petunjuk teknis
sesuai masukan saat diskusi yang dilanjutkan di kantor.
Dokumentasi Workshop Penyusunan Panduan, Juklak dan Juknis Desa Cerdas Bigland Bogor Tanggal 3-6 Agustus 2021
141 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam Pelaksanaan kegiatan program pengembangan model Desa
Cerdas, didukung oleh adanya para Duta Digital Desa dan Kader Digital. Duta
Digital Desa bertugas melakukan peningkatan kapasitas desa dan peningkatan
produktivitas masyarakat desa dalam pemanfaatan digital. Di tingkat kabupaten
dan kecamatan, posisi ini disebut sebagai Duta Digital. Sementara itu, Duta
Digital akan memberikan pelatihan dan membina para Kader Digital untuk
pelaksanaan kegiatan Desa Cerdas di tingkat desa berdasarkan karakteristik,
keunikan, dan potensi lokal yang akan dikembangkan. Pada 2021 Kementerian
Desa PDTT melaksanakan piloting pengembangan model desa cerdas pada 350
desa yang telah terpilih yang berada di kabupaten-kabupaten prioritas yang
menjadi lokus pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan
Pembangunan Desa (P3PD). Untuk kelancaran dan menjaga keberlanjutan
program maka akan direkrut 70 Duta Digital Desa bertanggungjawab terhadap
pendampingan pada 5 desa ditahun 2021, 270 Duta Digital di tahun 2022 dan
600 Duta Digital di tahun 2023 dan 600 Duta Digital di 2024. yang berkedudukan
di wilayah kabupaten atau kecamatan yang sesuai.
Pelaksanaan Rekrutmen Duta digital tahun 2021 dilaksanakan pada Bulan
September- Oktober. Rekrutmen Duta Digital 2021 diumumkan melalui Koran
Nasional “Jawa Post” yang terbit pada tanggal 24 September 2021 pada
halaman 12 dan juga Website Kemendesa. Periode pendaftaran sebagai
Berikut:
Kegiatan Waktu
Pendaftaran 24 September 2021 – 8 Oktober 2021
Seleksi Administrasi 8 Oktober - 15 Oktober 2021
Pengumuman Calon Duta
Digital Lolos Seleksi Administrasi
15 Oktober 2021
Seleksi Wawancara 20 Oktober -22 Oktober 2021
Pengumuman Duta Digital
Terpilih
29 Oktober 2021
142 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Jumlah pendaftar Duta Digital sebanyak 917 orang, pelamar sesuai lokus
Desa Cerdas sebanyak 512 orang, pelamar tidak sesuai lokus sebanyak 379
orang dan pelamar melewati batas pendaftaran sebanyak 26 orang.
Kegiatan Seleksi Administrasi Duta Digital dilaksanakan selama 3 (tiga)
hari yaitu dari tanggal 11-13 Oktober 2021 yang bertempat di Bigland Hotel Jl.
Malabar No.1B, Tegallega, Kota Bogor, Jawa Barat. Peserta Rapat Pembahasan
Pemilihan Duta Digital berjumlah 50 orang yang terdiri dari Kementerian
Komunikasi dan Informatika, BAKTI, Kementerian Dalam Negeri, Bank Dunia
Perwakilan dari UKE 1 teknis, Inspektorat Wilayah 3 dan Biro Perencanaan serta
internal BPI yaitu Koordinator Perencanaan, Pusat dilingkungan BPI serta
Koordinator dan Subkoordinator, Para Peneliti dan Staf dilingkungan Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Hari pertama diawali pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu
Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan sambutan Peneliti Utama yaitu Bapak
Suprapedi dam sambutan, arahan yang disampaikan oleh Kepala Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu
Helmiati) dan penyampaian teknis pemilihan Duta Digital oleh Ibu Emma
Rahmawati.
Hari kedua dilakukan pembagian Desk untuk mempercepat dan
mempermudah evaluasi administrasi calon Duta Digital. Adapun Desk tim penilai
administrasi Duta Digital adalah sebagai berikut :
1) Desk 1 : Kab. Banjarnegara, Kab. Kuningan dan Kab. Situbondo;
2) Desk 2 : Kab. Kulonprogo, Kab. Karawang, Kab. Kampar dan Kab.
Sumbawa;
3) Desk 3 : Kab. Blitar, Kab. Magelang, Kab. Tulang Bawang dan Kab.
Gorontalo;
4) Desk 4 : Kab. Tabanan, Kab. Boyolali, Kab. Purwakarta dan Kab. Kubu
Raya;
5) Desk 5 : Kab. Gianyar, Kab. Gunung Kidul dan Kab. Lumajang.
Hari ketiga dilakukan penetapan hasil seleksi administrasi pemilihan Duta
143 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Digital oleh tim seleksi dan sekaligus penutupan oleh Kepala Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Hasil seleksi administrasi dan essay Duta Digital tertuang dalam Berita Acara
No.278/BPI.00.01/X/2021, dengan ringkasan sebagai berikut:
No Kabupaten Kuota Duta Digital Shortlist Duta Digital
1. Kampar 2 Orang 4 Orang
2. Tulang Bawang 2 Orang 4 Orang
3. Kuningan 4 Orang 8 Orang
4. Karawang 4 Orang 8 Orang
5. Purwakarta 2 Orang 4 Orang
6. Banjarnegara 4 Orang 8 Orang
7. Magelang 5 Orang 10 Orang
8. Lumajang 4 Orang 8 Orang
9. Boyolali 5 Orang 10 Orang
10. Kulon Progo 6 Orang 12 Orang
11. Gunung Kidul 4 Orang 8 Orang
12. Blitar 6 Orang 12 Orang
13. Situbondo 4 Orang 8 Orang
14. Tabanan 6 Orang 12 Orang
15. Gianyar 6 Orang 12 Orang
16. Gorontalo 2 Orang 4 Orang
17. Sumbawa 2 Orang 4 Orang
18. Kubu Raya 2 Orang 4 Orang
Dokumentasi Seleksi Administrasi di Hotel Bigland Bogor Tanggal 11-13 Oktober 2021
144 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Kegiatan Wawancara Pemilihan Duta Digital dilaksanakan secara daring
selama 2 (dua) hari yaitu dari tanggal 21-22 Oktober 2021. Peserta Wawancara
Pemilihan Duta Digital berjumlah 140 orang yang dinyatakan lolos administrasi.
Pewawancara pada kegiatan ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari Koordinator
dan Sub Koordinator Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pewawancara dibantu oleh panitia untuk
membantu pewawancara dalam mendokumentasikan dan merangkum hasil
wawancara. Panitia Wawancara Pemilihan terdiri dari Para Peneliti dan Staf
dilingkungan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi. Sebelum dilaksanakan wawancara pemilihan Duta Digital PIC
seleksi Duta Digital melakukan briefing terkait pelaksanaan teknis wawancara
kepada pewawancara dan panitia. Untuk mempercepat pelaksanaan
wawancara dilakukan pembagian desk. Desk wawancara dibagi menjadi 7
Desk. Masing-masing Desk terdiri dari 1 orang pewawancara dan dua orang
admin. Adapun pembagian Desk wawancara sebagai berikut:
1) Desk 1 Pewawancara : Sumarwoto Admin : Emma Rahmawati dan Qodri Nur Fasholi
2) Desk 2 Pewawancara : Farid Yazi Admin : Azhar Amir dan Farid Hidayat
3) Desk 3 Pewawancara : Diah Ratri Kushermini Admin : Nadyya
Defiani dan Imam Budiyanto
4) Desk 4 Pewawancara : Johanes Bintoro Admin : Riyan Marde Yuza
dan Tantio Kartiko Pamulih
5) Desk 5 Pewawancara : Djunaidi Admin : Luthfika Anggraini Munawar
dan Budhi Tegar Mandiry
6) Desk 6 Pewawancara : Herindra Kumara Admin : Arif Kurniawan dan
Febrina Elia Nababan
7) Desk 7 Pewawancara : Ruslan Admin : Iqbal Arasy dan Cita Pertiwi
Hari pertama, peserta wawancara calon Duta Digital sebanyak 70 orang,
namun yang hadir sebanyak 66 orang, terdapat 3 orang yang tidak hadir dan 1
orang mengundurkan diri meskipun admin telah mencoba untuk menghubungi
145 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
peserta. Masing-masing desk mewawancarai 10 orang peserta yang dimulai
dari jam 09.00 WIB hingga jam 15.00 WIB.
Hari kedua peserta wawancara calon Duta Digital sebanyak 70 orang,
namun peserta yang hadir pada hari kedua sebanyak 66 orang dan yang
tidak hadir sebanyak 4 orang.
Secara total, peserta yang hadir pada wawancara sebanyak 132 orang,
peserta yang tidak hadir sebanyak 7 orang dan yang mengundurkan diri
sebanyak 1 orang. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar calon Duta
Digital memiliki latar belakang Pendidikan yang kurang relevan dengan
kualifikasi Duta Digital. Meskipun seperti itu, peserta telah memiliki pengalaman
yang cukup di bidang pemberdayaan masyarakat Desa, telah memiliki
pengalaman berkerjasama dengan pemerintah maupun NGO dan telah
memiliki gambaran rancangan pengembangan program Desa Cerdas.
Penilaian akhir memiliki bobot evaluasi kualifikasi pendidikan nilai maksimum
20 poin, penilaian essay Nilai maksimum 40 dan penilaian wawancara nilai
maksimum 40.
Hasil Seleksi Administrasi, Essay dan Wawancara diperoleh Nilai
Rekapitulasi Duta Digital terpilih sebanyak 70 orang yang tertuang dalam
Berita Acara Nomor 318/BPI.00.01/X/2021. Selanjutnya Pusat Pengembangan
Daya Saing Desa DTT mengajukan No Objection Letter Berita Acara Hasil
Penilaian Administrasi dan Esai, Berita Acara Tes Wawancara dan Berita
Acara Rekapitulasi Penilaian Rekrutmen Duta Digital kepada Bank Dunia.
Pada 8 November 2021 Bank Dunia memberikan respon terhadap surat
Pengajuan NOL. Berdasarkan informasi yang diberikan, Bank Dunia
menyampaikan Ketidakberatan (No Objection) kepada Kementerian untuk
melanjutkan proses rekrutmen kandidat sebanyak 21 Duta Digital. Namun
demikian, Bank Dunia tidak dapat memberikan ketidakkeberatan untuk
melanjutkan usulan 49 Calon Duta Digital.
146 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Berikut adalah daftar nama hasil Duta Digital terseleksi yang menerima
ketidakkeberatan dari Bank Dunia :
No Nama Kabupaten
1 Fandri A. Hartono Tulang Bawang
2 M. Luthfi Aqib Tulang Bawang
3 Irawan Kuningan
4 Hari Handi Karawang
5 Yadi Supriadi Karawang
6 Yudhy E. Limonu Karawang
7 Dwi Supriyono Kulon Progo
8 Nawadhir Ali Magelang
9 Sholahuddin Magelang
10 Zainur romli Situbondo
11 Halimatus Sadyah Blitar
12 Lucik Blitar
13 Bahrul Ulum Blitar
14 Masrukin Blitar
15 Mugi Ry. Wilujeng Gunung Kidul
16 Agus Susanto Gunung Kidul
17 Rifqi Fauzi Tabanan
18 Icin Sulingo Gorontalo
19 Ni Wayan Gita Sadhana Savitri Gianyar
20 I Gusti Agung Mas Hatriansari Gianyar
21 Ni Komang Mirah Arie Rahayu Gianyar
Dengan keputusan Bank Dunia ini maka hanya 21 Duta Digital yang terpilih.
Pengumuman Hasil Rekrutmen Duta Digital diumumkan melalui Website
Kemendesa pada tanggal 11 November 2021.
147 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dokumentasi Wawancara Seleksi Duta Digital Tanggal 21-22 Oktober 2021
148 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dikarenakan Bank Dunia yang hanya memberikan Ketidakberatan 21 orang
Duta Digital maka Kuota Duta Digital masih belum terpenuhi dan membutuhkan 49
orang lagi untuk dilakukan seleksi kembali Duta Digital. Seleksi tahap 2 Duta Digital
dilaksanakan pada periode waktu berikut ini:
No Kegiatan Waktu
1 Periode Pendaftaran 11 November – 24 November 2021
2 Seleksi Administrasi 25 November – 27 November 2021
3 Pengumuman Calon Duta Digital Lolos Seleksi Administrasi dan Essay
3 Desember 2021
4 Seleksi wawancara 6 Desember 2021
5 Pengumuman Duta Digital Terpilih 9 Desember 2021
1) Pelaksanaan Seleksi Administrasi dan Essay Duta Digital
Kegiatan Seleksi Administrasi dan Essay Duta Digital dilaksanakan selama
3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 25-27 November 2021 yang bertempat di
NOVOTEL CIKINI HOTEL Jl. Cikini Raya No. 107, Cikini, Jakarta Pusat. Peserta
Rapat berjumlah 40 orang yang terdiri dari Kementerian Dalam Negeri,
Perwakilan dari UKE 1 teknis, Inspektorat Wilayah 3 dan Biro Perencanaan serta
internal BPI, Pusat dilingkungan BPI serta Koordinator dan Subkoordinator,
Para Peneliti dan Staf dilingkungan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Kegiatan Seleksi Administrasi dan Essay Duta Digital hari pertama diawali
pembukaan oleh MC serta menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan
dengan sambutan Peneliti Utama yaitu Bapak Suprapedi dam sambutan, arahan
yang disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu Helmiati) dan penyampaian teknis Pemilihan
Ulang Duta Digital oleh Ibu Emma Rahmawati.
Hari kedua dilakukan pembagian Desk untuk mempercepat dan
mempermudah evaluasi administrasi calon Duta Digital. Adapun Desk tim penilai
administrasi Duta Digital adalah sebagai berikut:
149 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
a) Desk 1 : Kab. Banjarnegara, Kab. Kuningan dan Kab. Situbondo;
b) Desk 2 : Kab. Kulonprogo, Kab. Karawang, Kab. Kampar dan Kab. Sumbawa;
c) Desk 3 : Kab. Blitar, Kab. Magelang, Kab. Tulang Bawang dan Kab. Gorontalo;
d) Desk 4 : Kab. Tabanan, Kab. Boyolali, Kab. Purwakarta dan Kab. Kubu Raya;
e) Desk 5 : Kab. Gianyar, Kab. Gunung Kidul dan Kab. Lumajang;
Hari ketiga dilakukan penetapan hasil seleksi administrasi Pemilihan Ulang
Duta Digital oleh tim seleksi dan sekaligus penutupan oleh Kepala Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Adapun
poin-poin penyampaian arahan dan teknis Pemilihan Ulang adalah sebagi
berikut:
Duta Digital merupakan salah satu bagian penting dari desa cerdas, sumber
daya ini akan membangun keberlanjutan dan akan memberikan literasi digital
serta membina Kader Digital sekaligus manajemen BUMDes.
Karena ada hal yang tidak sesuai maka dilakukan rekrutmen ulang duta digital
sehingga kita bisa memberikan kesempatan lebih kepada orang yang
memang memiliki kompetensi. Untuk tim seleksi harus tetap semangat dan
terus berpatokan kepada juknis agar tidak akan terjadi masalah dikemudian
hari
Dalam hal ini, lokus Desa Cerdas sebanyak 350 Desa dan akan didampingi
oleh Duta Digital sebanyak 70 Duta Digital. Hari ini kita akan menentukan alat
penilaian, sedangkan besok akan dilakukan penilaian.
Hasil seleksi administrasi dan essay Duta Digital tertuang dalam Berita
Acara Nomor 480 / BPI.00.01/XII/2021.
150 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
2) Seleksi Wawancara Duta Digital
Kegiatan Wawancara Pemilihan Duta Digital yang selama 1 hari yaitu dari
tanggal 6 Desember 2021 yang dilakukan secara daring. Sebelum dilaksanakan
wawancara pemilihan Duta Digital PIC seleksi Duta Digital melakukan briefing
terkait pelaksanaan teknis wawancara kepada pewawancara dan panitia. Untuk
mempercepat pelaksanaan wawancara dilakukan pembagian desk. Desk
wawancara dibagi menjadi 10 Desk. Masing- masing Desk terdiri dari 1 orang
pewawancara dan dua orang admin. Adapun pembagian Desk wawancara
sebagai berikut:
a) Desk 1 Pewawancara : Sumarwoto Admin : Qodri dan Witri
b) Desk 2 Pewawancara : Farid Yazi Admin : Farid dan Alam
c) Desk 3 Pewawancara : Septika Ari : Imam dan Yuniar
d) Desk 4 Pewawancara : Johanes Bintoro Admin : Riyan dan Mayang
e) Desk 5 Pewawancara : Djunaidi Admin : Egad an Anggi
f) Desk 6 Pewawancara : Herindra Kumara Admin : Arif dan Febrina
g) Desk 7 Pewawancara : Ruslan Admin : Iqbal dan Sofiatul
h) Desk 8 Pewawancara : Diah Ratri Kushermini : Fazri dan Cita
i) Desk 9 Pewawancara: Berlian: Tyo dan Risda
j) Desk 10 Pewawancara: Azhar/Emma : Hikmah.
Hasil seleksi wawancara dapat dilihat dalam Berita Acara Nomor
504/BPI.00.01/XII/2021 dan untuk Hasil Seleksi Administrasi, Essay dan
Wawancara diperoleh Nilai Rekapitulasi Duta Digital terpilih yang tertuang dalam
Berita Acara Nomor 505/BPI.00.01/XII/2021.
Selanjutnya Pusat Pengembangan Daya Saing Desa DTT mengajukan No
Objection Letter Berita Acara Hasil Penilaian Administrasi dan Esai, Berita Acara
Tes Wawancara dan Berita Acara Rekapitulasi Penilaian Rekrutmen Duta Digital
kepada Bank Dunia.
Pada 9 Desember 2021 Bank Dunia memberikan respon terhadap surat
Pengajuan NOL. Berdasarkan informasi yang diberikan, Bank Dunia
menyampaikan Ketidakberatan (No Objection) kepada Kementerian untuk
melanjutkan proses rekrutmen kandidat sebanyak 28 Duta Digital. Namun
151 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
demikian, Bank Dunia tidak dapat memberikan ketidakkeberatan untuk melanjutkan
usulan 21 Calon Duta Digital.
Duta Digital terseleksi yang menerima ketidakkeberatan dari Bank Dunia No Nama Kabupaten 1 Rahmad Hidayat Kampar 2 Dahri Iskandar Kampar 3 Andi Akbar Kuningan 4 Harry Priyatna Karawang 5 Asep Hikmat Purwakarta 6 Qowimul Adib Banjarnegara 7 Tri Sofyan Destiana Putra Banjarnegara 8 Kun Azka Mazidatil Aula Magelang 9 Rurut Wahyu Trisnanto Lumajang
10 Imron Jalil Lumajang 11 Sudarmadi Boyolali 12 Novi Antika Sari Boyolali 13 Sri Winanto Boyolali 14 Wahid Kurniawan Kulon Progo 15 Farida Yudi Nur Cahyo Kulon Progo 16 Eko Susanto Kulon Progo 17 Eko Nur Widiyawati GunungKidul 18 Heni Rohmawati GunungKidul 19 Zaenal Abidin Blitar 20 Siti Ngatifah Lis Blitar 21 Ahmad Zaiyadi Situbondo 22 Dinul Qoyyimah Tabanan 23 Moh. Taufiq Anas Tabanan 24 I Nyoman Arto Suparapto Gianyar 25 Satya Artha Pratama Gianyar 26 Zukri Sumbawa 27 Tris Dianto Kubu Raya
28 Riduan Kubu Raya
Dengan keputusan Bank Dunia ini maka hanya 28 Duta Digital yang terpilih.
Pengumuman Hasil Rekrutmen Duta Digital diumumkan melalui Website
Kemendesa pada tanggal 9 Desember 2021.
Dari Hasil Rekrutmen, Total Duta Digital Terpilih hasil Rekrutmen Duta Digital
Fase 1 Di Tahun 2021 tahap 1 dan 2 sebesar 49 Duta Digital sehingga kuota Duta
Digital Fase 1 yang seharusnya sejumlah 70 Duta Digital belum terpenuhi.
152 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Daftar Duta Digital Terpiih Fase 1 Tahap 1 dan 2
No Nama Kabupaten 1 Rahmad Hidayat Kampar 2 Dahri Iskandar Kampar 3 M. Luthfi Aqib Tulang Bawang 4 Fandri A. Hartono Tulang Bawang 5 Andi Akbar Kuningan 6 Irawan Kuningan 7 Hari Handi Karawang 8 Yadi Supriadi Karawang 9 Harry Priyatna Karawang
10 Yudhy E. Limonu Karawang 11 Asep Hikmat Purwakarta 12 Qowimul Adib Banjarnegara 13 Tri Sofyan Destiana Putra Banjarnegara 14 Sholahuddin Magelang 15 Kun Azka Mazidatil Aula Magelang 16 Nawadhir Ali Magelang 17 Rurut Wahyu Trisnanto Lumajang 18 Imron Jalil Lumajang 19 Sudarmadi Boyolali 20 Novi Antika Sari Boyolali 21 Sri Winanto Boyolali 22 Wahid Kurniawan Kulon Progo 23 Farida Yudi Nur Cahyo Kulon Progo 24 Dwi Supriyono Kulon Progo 25 Eko Susanto Kulon Progo 26 Mugi Ry. Wilujeng Gunung Kidul 27 Agus Susanto Gunung Kidul 28 Eko Nur Widiyawati Gunung Kidul 29 Heni Rohmawati Gunung Kidul 30 Halimatus Sadyah Blitar 31 Zaenal Abidin Blitar 32 Lucik Blitar 33 Bahrul Ulum Blitar 34 Siti Ngatifah Lis Blitar 35 Masrukin Blitar 36 Zainur Romli Situbondo 37 Ahmad Zaiyadi Situbondo 38 Rifqi Fauzi Tabanan 39 Dinul Qoyyimah Tabanan 40 Moh. Taufiq Anas Tabanan 41 Ni Wayan Gita Sadhana Savitri Gianyar 42 I Gusti Agung Mas Hartriansari Gianyar 43 I Nyoman Arto Suparapto Gianyar 44 Satya Artha Pratama Gianyar
153 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Nama Kabupaten 45 Ni Komang Mirah Arie Rahayu Gianyar 46 Icin Sulingo Gorontalo 47 Zukri Sumbawa 48 Tris Dianto Kubu Raya
49 Riduan Kubu Raya
Dalam proses pembuatan SK Penetapan Duta Digital, salah satu Duta Digital
atas nama Wahid Kurniawan yang berasal dari Kulon Progo menggundurkan diri
sehingga total Duta Digital terpilih menjadi 48 Duta Digital. Kuota Duta Digital Fase
1 yang seharusnya 70 duta digital masih memerlukan 22 Duta Digital lagi sehingga
dibutuhkan rekruitmen tahap 3. Rekrutmen Fase 1 tahap 3 diperkirakan akan
dilaksanakan pada Bulan Februari 2022.
Dokumentasi Seleksi Duta Digital Tahap 2
154 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Sebagai tindak lanjut dari terpilihnya duta digital dari hasil rekrutmen duta
digital, maka dilaksanakan Kegiatan Mobilisasi Duta Digital. Kegiatan Mobilisasi
Duta Digital dilaksanakan di seluruh kabupaten yang menjadi lokus Desa Cerdas
yaitu sejumlah 18 kabupaten di tahun 2021. Maksud dari kegiatan ini yaitu untuk
memberikan pemahaman kepada pemerintah kabupaten dan pemerintah desa
mengenai program desa cerdas dan tugas serta tanggung jawab Duta Digital
melalui serangkaian kegiatan mobilisasi duta digital. Sementara itu untuk tujuan
dari kegiatan mobilisasi adalah untuk memperkenalkan duta digital kepada dinas
kabupaten dan kepala desa lokus pembinaan dan sebagai langkah teknis dalam
memberikan pemahaman tentang program desa cerdas.
Ruang lingkup mobilisasi duta digital meliputi pengenalan dan pelaksanaan
FGD yang dihadiri oleh Dinas PMD, Dinas Kominfo, TA Kabupaten serta desa-desa
yang menjadi lokus desa cerdas.
Berikut adalah lokasi, waktu dan rekapitulasi surat tugas pelaksanaan
perjalanan dinas dalam rangka mobilisasi duta digital tahun 2021 :
No Provinsi Kabupaten Pelaksanaan Nomor ST
1 Riau Kampar 20 – 22 Desember 1173/KP.05.01/2021
2 Lampung Tulang Bawang 21 – 23 Desember 1174/KP.05.01/2021
3 Jawa Barat Kuningan 20 – 22 Desember 1175/KP.05.01/2021
4 Jawa Barat Purwakarta 20 – 22 Desember 1176/KP.05.01/2021
5 Jawa Barat Karawang 20 – 22 Desember 1177/KP.05.01/2021
6 Jawa Tengah Banjarnegara 20 – 22 Desember 1178/KP.05.01/2021
7 Jawa Tengah Magelang 20 – 22 Desember 1179/KP.05.01/2021
8 Jawa Tengah Boyolali 20 – 22 Desember 1180/KP.05.01/2021
9 DI Yogyakarta Kulon Progo 20 – 22 Desember 1181/KP.05.01/2021
10 DI Yogyakarta Gunung Kidul 20 – 22 Desember 1182/KP.05.01/2021
11 Jawa Timur Blitar 20 – 22 Desember 1183/KP.05.01/2021
12 Jawa Timur Lumajang 20 – 22 Desember 1184/KP.05.01/2021
13 Jawa Timur Situbondo 20 – 22 Desember 1185/KP.05.01/2021
14 Bali Gianyar 20 – 22 Desember 1186/KP.05.01/2021
15 Bali Tabanan 20 – 22 Desember 1187/KP.05.01/2021
16 Kalimantan Barat Kubu Raya 20 – 22 Desember 1188/KP.05.01/2021
17 Gorontalo Gorontalo 20 – 22 Desember 1189/KP.05.01/2021
18 NTB Sumbawa 20 – 22 Desember 1190/KP.05.01/2021
155 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam rangka pembekalan, Duta Digital dan Kader Digital akan mengikuti
kegiatan peningkatan kapasitas tentang Desa Cerdas. Kegiatan Peningkatan
Kapasitas dilaksanakanuntuk mendukung Duta dan Kader Digital dalam
melaksanakan tugas-tugasnya di lapangan. Materi peningkatan kapasitas yang
diberikan terkait proses perencanaan dan pelaksanaan program Desa Cerdas sejalan
dengan SDGs Desa, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, literasi digital
dan pemberdayaan masyarakat. Proses penyusunan materi pelatihan dan
pelaksanaan pelatihan dalam bentuk bimbingan teknis (bimtek) akan dilaksanakan
oleh PIU Pusdaing, BPI dengan melibatkan berbagai pihak yang professional dan
memiliki pengalaman terkait materi modul dan bimbingan teknis kegiatan Desa
Cerdas.
Tujuan diadakan kegiatan peningkatan kapasitas ini adalah :
1) Meningkatkan kapasitas Duta Digital dan Kader Digital dalam melaksanakan
program Desa Cerdas;
2) Meningkatkan literasi digital masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi
secara efektif untuk mendapatkan akses layanan dasar dan meningkatkan
kesejahteraan/perekonomian;
3) Meningkatkan kapasitas masyarakat desa untuk terlibat aktif dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan melalui pemanfaatan teknologi informasi secara
efektif.
Tahun 2021 kegiatan peningkatan kapasitas diberi dukungan anggaran sebesar
Rp. 2.966.288.000,00 (dua milyar sembilan ratus enam puluh enam juta dua ratus
delapan puluh delapan ribu rupiah) yang terserap sebesar Rp. 2.404.975.352,00 (dua
milyar empat ratus empat juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu tiga ratus lima
puluh dua rupiah) atau sebesar 81,08%. Kurang maksimalnya penyerapan
disebabkan, pada tahun 2021 seharusnya merekrut 70 orang Duta digital, namun
hanya 47 orang yang disetujui oleh world bank, berdampak pada jumlah peserta yang
diberikan pelatihan.
d
156 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Ruang lingkup kegiatan meliputi:
1) Pengembangan alur, desain, petunjuk teknis dan Modul Bimbingan Teknis untuk
kebutuhan peningkatan kapasitas;
2) Pengembangan Buku Saku untuk Duta Digital dan Kader Digital;
3) Pelaksanaan peningkatan kapasitas Duta Digital dilaksanakan dengan metode
virtual dan tatap muka oleh Master Trainer (Penyusun Modul yang sekaligus
Pelatih) dilakukan melalui pihak ke 3 atau kontraktual.
Kegiatan penyusunan modul dilaksanakan untuk menyediakan modul-modul
materi pembelajaran terkait dengan Desa Cerdas. Modul akan dimanfaatkan untuk
proses Bimbingan Teknis baik kepada Duta Digital, Kader Digital dan masyarakat.
Materi Modul dikembangkan untuk mendukung pemanfaatan teknologi informasi
dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sejalan dengan tujuan
pencapaian SDGs Desa. Modul menjadi dasar pengetahuan dan keterampilan
pengguna modul dalam mencapai outcome kegiatan Desa Cerdas.
Kemudian, dikembangkan pula Buku Saku yang dapat mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Duta Digital dan Kader Digital. Buku Saku
disusun sebagai pedoman bagi Duta Digital dan Kader Digital dalam melaksanakan
tugas di lapangan meliputi langkah-langkah kegiatan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya. Buku Saku berisi uraian materi tentang Desa Cerdas dan
peran Duta Digital dan Kader Digital dalam mendorong pemanfaatan teknologi
digital dan inovasi pembangunan desa.
1) Topik Modul
Topik utama dalam materi modul ialah sebagai berikut:
Topik Target Pengguna
Duta Digital Kader Digital Masyarakat Konsep Smart Village berdasarkan SDGs Desa
v v v
Literasi digital (Internet of things dan Internet baik)
v v v
Tata kelola pemerintahan desa (pengelolaan data, pemanfaatan data,
v v
157 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Topik Target Pengguna
Duta Digital Kader Digital Masyarakat perencanaan pembangunan desa berbasis data) Pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal desa
v v v
Perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pembangunan desa yang partisipatif
v v v
Co-design Smart Village di tingkat desa v v
Topik modul secara umum menjadi dasar dalam penyusunan materi modul.
Kelima materi utama ditentukan secara bersama melalui diskusi dengan internal
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Kementerian Kominfo, BAKTI, Kementerian Dalam Negeri da Bank Dunia. Topik
modul dipilih berdasarkan hasil diskusi dan assessment awal dalam
pengembangan kegiatan Desa Cerdas.
2) Target Pengguna
Target pengguna modul adalah Duta Digital, Kader Digital dan masyarakat baik
individu maupun kelompok dan aparat pemerintah desa. Pengguna modul dapat
memanfaatkan materi modul sesuai dengan kebutuhan pembelajaran maupun
kebutuhan pengembangan desa.
3) Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan Modul
Pelaksanaan penyusunan modul melibatkan narasumber dari
Kementerian/Lembaga, para pakar yang professional dan mitra Desa Cerdas
yaitu Community Social Organization (CSO)/LSM yang memiliki kapasitas terkait
materi modul. Penyusunan modul melibatkan pihak dari Kementerian Kominfo,
BAKTI, Kementerian Dalam Negeri, Bank Dunia dan Tenaga Ahli P3PD, Japelidi
(Jaringan Pegiat Literasi Digital) dan Relawan TIK. Secara lebih rinci berikut
pihak-pihak penyusun modul:
No Modul Penulis Lembaga
1 Konsep Desa Cerdas 1. Sutardjo 2. Yossy Suparyo 3. M. Noor Azazi
Gedhe Nusantara
2 Pembangunan Desa Cerdas dalam
1. Nurul Purnamasari 2. Yudistira Soeherman
1. Perkumpulan Desa Lestari
158 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
No Modul Penulis Lembaga
Mewujudkan Tata Kelola Desa yang Baik
3. Setyo Dwi Herwanto 2. Yayasan Penabulu
3 Pilar Desa Cerdas 1. Andri Johandri 2. M. Mihram Rahman 3. Semuel Toding 4. Baban Sarbana 5. Erni S 6. M. Malik 7. Prayudi Utomo
1. Relawan TIK 2. Semut Nusantara 3. Kolla Education
4 Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas
1. Mellyana Frederika 2. Dian Verawati Pandjaitan 3. Sri Retno Wahyu N
1. Pakar HCD 2. Dosen IPB
4) Substansi Modul dan Buku Saku
Modul yang telah disusun secara umum meliputi materi pengetahuan dan
keterampilan terkait pengembangan Desa Cerdas. Materi Konsep Desa Cerdas
terdiri dari Sub Pokok Bahasan: a) Konsep Desa Cerdas, b) Ekosistem Desa
Cerdas dan c) Ruang Komunitas Digital. Pada modul Konsep Desa Cerdas
dipaparkan mengenai konsep Desa Cerdas yang terdiri dari 6 pilar, ekosistem
yang ada baik Lembaga/institusi yang terlibat dan pengembangan Ruang
Komunitas Digital.
Materi modul Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa
yang Baik menekankan mengenai proses pembangunan yang dapat mendukung
kegiatan Desa Cerdas sebagai contoh proses perencanaan, implementasi dan
pengawasan pembangunan. Subpokok materi yaitu: a) Perencanaan
Pembangunan Desa Berbasis Data, b) Pemanfaatan Sumber Pendapatan Desa
Untuk Desa Cerdas dan c) Pengawasan Dan Evaluasi Pembangunan Desa.
Modul Pilar Desa Cerdas mengangkat aspek praktik pemanfaatan teknologi
melalui 6 pilar Desa Cerdas. Modul pilar desa cerdas terdiri dari Subpokok:
Literasi Digital Dasar, Tata Kelola Pemerintahan Cerdas, Ekonomi Cerdas,
Masyarakat Cerdas, Lingkungan Cerdas, Kehidupan Cerdas dan Mobilitas
Cerdas.
Modul Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas awalnya berjudul Desain
Partisipatif Desa Cerdas (setelah beberapa kali pembahasan dilakukan
perubahan judul) terdiri dari Subpokok bahasan: a) Pencarian Ide Inovasi Desa
159 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Cerdas, b) Konsep Desain Berbasis Pengguna, c) Langkah Pengembangan
Desain Berbasis Pengguna. Materi Desain Berbasis Pengguna untuk Desa
Cerdas secara umum menjadi bagian penting untuk pelaksanaan praktik
kegiatan Desa Cerdas yang sejalan dengan peran Duta dan Kader Digital.
Kemudian, untuk Buku Saku merupakan turunan materi modul secara praktis.
Buku Saku mengangkat aspek sesuai dengan materi modul diantaranya ialah
Buku Saku Duta Digital dan Buku Saku Kader Digital.
5) Tahapan Penyusunan Modul
a) Persiapan Penyusunan Modul
Persiapan penyusunan modul dilakukan melalui diskusi awal terkait
identifikasi kebutuhan modul, substansi modul, format modul, penyusun
modul dan pihak-pihak jejaring Desa Cerdas yang perlu dilibatkan dalam
proses penyusunan modul. Hasil diskusi menyepakati bahwa modul yang
disusun merupakan modul berbasis masyarakat yang bersifat populis. Modul
diharapkan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai kebutuhan
masyarakat desa. Kemudian, format modul juga menggunakan format modul
berbasis masyarakat dengan penyesuaian format sesuai substansi materi.
b) Workshop Penyusunan Modul
Workshop penyusunan modul bertujuan membahas susbstansi modul, alur
pembelajaran, desain bimbingan teknis dan Buku Saku Desa Cerdas.
Workshop memperhatikan standar dasar dan best practices materi modul.
Workshop modul mengidentifikasi kebutuhan modul untuk proses
pelaksanaan bimbingan teknis yang tepat sasaran. Workshop melibatkan
narasumber pakar ahli yang memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang
materi modul.
Pelaksanaan workshop penyusunan modul ialah sebagai berikut:
Workshop Penyusunan Modul Konsep Desa Cerdas
dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Senin s.d Rabu, 11 s.d 13 Oktober 2021
Waktu : Pukul 12.30 WIB s.d selesai
160 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tempat : Amaroossa Royal Hotel Bogor Jl. Otto Iskandardinata
No. 84, Padjajaran, Bogor, Jawa Barat
Workshop Penyusunan Modul Tata Kelola Desa Cerdas yang
dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Senin-Rabu, 11-13 Oktober 2021
Waktu : 12.30 WIB s.d. selesai
Tempat : Horison Bogor Icon Hotel and Convention Bukit
Cimanggu City, Jl. Sholeh Iskandar No.1, RT.01/RW.13,
Cibadak, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat
Workshop Penyusunan Modul Pilar Desa Cerdas/Modul Literasi
Digital dalam Kerangka Desa Cerdas dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Kamis-Jumat, 14-16 Oktober 2021
Waktu : 09.30 WIB s.d. selesai
Tempat : THE MIRAH HOTEL BOGOR Jl. Pangrango No.9A,
Babakan, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat
Workshop Penyusunan Modul Desain Partisipatif Desa Cerdas
yang akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Kamis s.d Sabtu, 14-16 Oktober 2021
Waktu : 09.30 WIB s.d. selesai
Tempat : Royal Padjajaran Hotel Jl. Raya Pajajaran No.12,
RT.02/RW.04, Babakan, Kecamatan Bogor Tengah,
Kota Bogor, Jawa Barat
Workshop Finalisasi Modul Desa Cerdas dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Selasa-Sabtu, 26 s.d. 30 Oktober 2021
Waktu : 13.00 WIB s.d. selesai
161 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tempat : Hotel Permata Bogor JI. Pajajaran Raya No.35, Babakan,
Bogor,Jawa Barat
Berdasarkan Workshop Penyusunan Modul, dilakukan perbaikan dan
pengembangan modul dan disepakati 4 (empat) judul modul sebagai berikut:
Modul Konsep Desa Cerdas
Modul Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa
yang Baik
Modul Pilar Desa Cerdas
Modul Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas
Kemudian, berdasarkan modul yang disusun dikembangkan pula Buku Saku
untuk Duta Digital dan Kader Digital. Buku Saku yang dikembangkan
sejumlah 6 (enam) Seri Buku Saku Desa Cerdas yaitu:
Seri 1. Konsep Desa Cerdas
Seri 2. Desa Cerdas dan Pembangunan Berbasis Data
Seri 3. Desa Cerdas dan Pembangunan Partisipatif
Seri 4. Buku Saku Duta Digital
Seri 5. Buku Saku Kader Digital
Seri 6. Buku Saku Citra Diri Duta Digital dan Kader Digital
c) Review Modul
Proses review terhadap modul dilakukan setelah workshop penyusunan
modul awal telah dilakukan dan review akhir setelah workshop finalisasi.
Review dilakukan untuk memeriksa kembali modul yang telah disusun baik
dari segi substansi, bahasa dan format. Modul berisi link-link pembelajaran
sehingga perlu dilakukan re-check pada setiap link yang tertera. Review
dilaksanakan dengan melibatkan penulis modul, Pusdaing, Bank Dunia dan
Tenaga Ahli. Diskusi dilaksanakan secara tatap muka dan secara virtual.
Setelah proses review, dilakukan proses desain/layout modul dan cetak
modul.
162 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Penyusunan
Amaroossa Royal Hotel Bogor, 11-13 Oktober 2021
Modul Modul Konsep Desa Cerdas
Modul Tata Kelola Desa
Cerdas
Horison Bogor Icon Hotel and Convention
11-13 Oktober 2021
Modul Literasi Digital The Mirah Hotel Bogor 14-16 Oktober 2021
163 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Penyusunan Modul Desain Partisipatif Desa Cerdas
Royal Padjajaran Hotel 14-16 Oktober 2021
Workshop Finalisasi Modul Desa Cerdas
Hotel Permata Bogor 26-30 Oktober
164 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam rangka peningkatan kapasitas Duta Digital, maka diperlukan
pembekalan materi tentang Desa Cerdas. Kegiatan Peningkatan Kapasitas
dilaksanakan untuk mendukung Duta Digital dalam melaksanakan tugas-tugasnya
di lapangan. Metode pelaksanaan kegiatan Bimtek Duta Digital dilakukan oleh
pihak ketiga atau Event Organizer (EO). Pada tahun 2021 ini pelaksana Bimtek
Duta Digital dilakukan oleh PT Karisma Konsultama sebagai Event Organizer (EO).
Sesuai Juknis yang sudah ditetapkan, Bimbingan Teknis Duta Digital
dilakukan dengan dengan 2 (dua) cara yaitu tatap muka dan menggunakan
pendekatan teknologi virtual (online) melalui aplikasi zoom.
Bimbingan Teknis dengan Metode Tatap Muka/Kelas
Bimbingan Teknis dengan menggunakan metode pembelajaran tatap
muka/kelas dilakukan dengan pembelajaran mengajar secara langsung. Adapun
ketentuan ketentuan yang harus dilaksanakan selama pelatihan antara lain:
a) Protokol pencegahan penularan COVID-19 pada pelaksanaan pelatihan
bidang kesehatan sebagai berikut, wajib:
Memakai masker;
Menjaga jarak antar individu minimal 1 meter selama kegiatan
bimbingan teknis ;
Menjaga kebersihan diri yaitu dengan rutin mencuci tangan dan
menjalankan etika bersin/ batuk.
Penyelenggara harus menyediakan sarana prasarana untuk pelatihan,
mendukung pelaksanaan protokol kesehatan.
b) Seluruh peserta, pelatih dan panitia pelatihan, wajib:
Menunjukan hasil swab negatif sebagai persyaratan untuk mengikuti
pelatihan. Tes antigen COVID-19 ini dapat dilakukan di tempat
pelatihan;
Dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk kelas;
Peserta diharapkan hadir 15 menit sebelum pembelajaran dimulai;
Pelatih diharapkan telah menyiapkan materi bahan tayang dan alat
bantu pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai.
165 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
c) Penyampaian Materi
Penyampaian materi pada kelas tatap muka dilakukan menggunakan
metode curah pendapat, ceramah menggunakan bahan tayang,
bermain peran (role play) dan tanya jawab (diskusi);
Jumlah Jam Pelajaran (JPL) disesuaikan dengan kebutuhan
penyampaian materi. Satu JPL = 45 menit;
Kegiatan pembelajaran terdiri dari pemberian materi oleh pelatih,
penugasan dan diskusi;
Jeda setelah penyampaian materi dapat dilakukan sekitar 60 - 90
menit.
d) Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang diperbolehkan sesuai dengan yang ditetapkan pada
kurikulum dan memperhatikan kapasitas ruangan dengan ketentuan jarak
antar peserta minimal 1 (satu) meter. Selama pelatihan berlangsung peseta
wajib:
Mengisi daftar hadir;
Aktif dalam pembelajaran;
Menyelesaikan tugas yang diberikan pelatih;
Mengerjakan pre-test dan post-test.
e) Penyelenggara bimbingan teknis:
Mempersiapkan tempat pelatihan;
Membuat jadwal pembelajaran;
Membagikan informasi link website dimana peserta dapat mengakses
materi modul;
Mengumpulkan data dan informasi peserta bimbingan teknis;
Memenuhi sarana dan prasarana untuk mendukung proses
pembelajaran seperti LCD proyektor, laptop, alat tulis, alat bantu
pembelajaran dll;
Menyediakan sarana untuk cuci tangan di lingkungan penyelenggaraan
pelatihan dan fasilitas pencegahan penularan COVID-19;
Memastikan ruang kelas dan alat-alat bimbingan teknis tetap higienis;
Memantau proses pembelajaran, kehadiran dan partisipasi peserta.
166 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Kegiatan Bimbingan Teknis Duta Digital Secara Tatap Muka dilaksanakan
pada:
Hari/Tanggal : Selasa s.d Senin, 14 s.d 20 Desember 2021
Tempat : REDTOP Hotel & Convention Center
Jl. Pecenongan No.72, RT 2/RW 4, Kebun Kelapa,
Kec.Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10120.
Jumlah peserta Bimtek seharusnya dihadiri 49 orang Duta Digital terpilih dan
10 Peserta (PSM) dari Lingkungan BPSDM Kementerian Desa, pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, namun terdapat 1 orang Duta Digital yang
mengundurkan diri sebelum pelaksanaan Bimtek yaitu Wahid Kurniawan dari
Kabupaten Kulonprogo, jadi total Duta Digital yang mengikuti Bimtek tatap muka
sebanyak 48 orang.
Yang menjadi pelatih pada Bimtek Duta Digital disebut Fasilitator dan Co-
Fasilitator berjumlah 18 orang yang berasal dari tim Smart Village Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, DTT dan tim penyusun modul yang merupakan
mitra dari Program Smart Village dan Tenaga Ahli P3PD. Adapun Nama dan
Instansi Fasilitator dan Co Fasilitator sebagai Berikut:
NO NAMA JABATAN INSTANSI
1 Farid Saifuddin Zuhri Fasilitator Tenaga Ahli P3PD, Kemendesa
2 Bahauddin Fasilitator Tenaga Ahli P3PD, Kemendesa
3 Rina Arsiyanti Fasilitator Tenaga Ahli P3PD, Kemendesa
4 Hafifi Hidayat Fasilitator Tenaga Ahli P3PD, Kemendesa
5 Yossy Suparyo Fasilitator Gedhe Nusantara
6 Bayu Setyo Nugroho Fasilitator Gedhe Nusantara
7 Nurul Purnamasari Fasilitator Perkumpulan Desa Lestari, Sleman
8 Eko Sujatmo Fasilitator Perkumpulan Desa Lestari, Kudus
9 Setyo Dwi Herwanto Fasilitator Yayasan Penabulu, Jakarta
10 Andri Johandri Fasilitator Relawan TIK Jawa Tengah
11 M. Mihram Rahman Fasilitator Relawan TIK Sulawesi Barat
12 Baban Sarbana, SE, M.Si Fasilitator Semut Nusantara
13 Mario Devis Co-Fasilitator Relawan TIK
14 Aqmarina Laili Asyrafi Co-Fasilitator Perkumpulan Desa Lestari, Sleman
167 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
NO NAMA JABATAN INSTANSI
15 Dede Abdurosyid Co-Fasilitator Yayasan Penabulu, Jakarta
16 Meydi Muldani Co-Fasilitator Semut Nusantara
17 Mujianto Co-Fasilitator Kemendesa PDTT
18 Arif Purbantara Co-Fasilitator Kemendesa PDTT
Materi pelatihan yang diberikan pada bimtek duta digital terdiri dari 4 modul
utama yang disusun oleh Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT Bersama
mitra, serta tambahan materi terkait dengan citra diri dan penjelasan menganai
program Smart Village itu sendiri. Adapun materi terperinci sebagai berikut:
a) Konsep Desa Cerdas
b) Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa yang Baik
c) Pilar Desa Cerdas
d) Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas
Alur kegiatan Bimtek Duta Digital tatap muka (offline) dapat dilihat pada
susunan acara berikut ini:
WAKTU AGENDA KETERANGAN
Selasa, 14 Desember 2021
12.00 - 14.00 Registrasi
14.00 - 14.10 Pengantar Pembukaan MC
14.10 - 14.20 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
14.20 - 14.30 Pembacaan Doa
14.30 - 14.45 Laporan Kepala Pusat Daya Saing Desa, DTT
Kepala Pusat Daya Saing Desa, DTT
14.45 - 15.00 Sambutan dan Pembukaan Plt. Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa DTT
Plt. Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa DTT
15.00 - 15.15 Penandatangan Kontrak Duta Digital
15.15 - 15.30 Simbolis Penyerahan ID Peserta Bimtek
15.30 - 16.00 Istirahat
16.00 - 17.30 Pengantar Program SV Fasilitator:
Drs. H. Muklis
17.30 - 19.00 ISHOMA
19.30 - 20.00 PRETEST
168 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
WAKTU AGENDA KETERANGAN
20.00 - 21.00 Orientasi Bimtek Farid Saifuddin Zuhri
Rabu, 15 Desember 2021
08.00 - 09.00 Perkenalan dan Bina Suasana Kelas A
Fasilitator: Rina Arsiyanti
Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri
Kelas B
Fasilitator: Mujianto
Co-Fasilitator: Bahauddin
09.00 - 10.30 Materi Citra Diri Duta Digital Kelas A
Fasilitator: Farid Saifuddin Zuhri
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Bahauddin
Co-Fasilitator: Mujianto
10.30 - 10.45 Istirahat
10.45 - 12.15 Konsep Desa Cerdas: Konsep Desa Cerdas Berdasarkan SDGs Des
Kelas A
Fasilitator: Bayu Setyo Nugroho
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Yossy Suparyo
Co-Fasilitator: Bahauddin
12.15 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 15.00 Konsep Desa Cerdas: Ekosistem Desa Cerdas
Kelas A
Fasilitator: Bayu Setyo Nugroho
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Yossy Suparyo
Co-Fasilitator: Arif Purbantara
15.00 - 15.15 Istirahat
15.15 - 17.30 Konsep Desa Cerdas: Ruang Komunitas Digital
Kelas A
Fasilitator: Bayu Setyo Nugroho
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
169 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
WAKTU AGENDA KETERANGAN
Kelas B
Fasilitator: Yossy Suparyo
Co-Fasilitator: Mujianto
17.30 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 20.15 Belajar Mandiri
20.15 - selesai Ramah Tamah Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan Duta Digital
Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Kamis, 16 Desember 2021
08.00 - 08.30 Review Materi Kelas A
Rina Arsiyanti
Farid S. Zuhri
Kelas B
Mujianto
Bahauddin
08.30 - 10.00 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Data
Kelas A
Fasilitator: Eko Sujatmo
Co-Fasilitator: Aqmarina L.
Kelas B
Fasilitator: Nurul Purnama Sari
Co-Fasilitator: Bahauddin
10.00 - 10.15 Istirahat
10.15 - 12.30 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pemanfaatan Sumber Pendapatan Desa untuk Desa Cerdas
Kelas A
Fasilitator: Nurul Purnama Sari
Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri
Kelas B
Fasilitator: Setyo Dwi Herwanto
Co-Fasilitator: Dede Abdurosyid
12.30 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 15.45 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Desa
Kelas A
Fasilitator: Setyo Dwi Herwanto
Co-Fasilitator: Dede Abdurosyid
Fasilitator: Eko Sujatmo
Co-Fasilitator: Aqmarina L.
170 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
WAKTU AGENDA KETERANGAN
15.45 - 16.00 Istirahat
16.00 - 17.30 Pilar Desa Cerdas: Literasi Digital Dasar Kelas A
Fasilitator: Andri Johandri
Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri
Kelas B
Fasilitator: M. Mihram Rahman
Co-Fasilitator: Mario Devis
17.30 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 21.00 Belajar Mandiri
Jumat, 17 Desember 2021
08.00 - 08.30 Review Materi Kelas A
Rina Arsiyanti
Farid S. Zuhri
Kelas B
Mujianto
Bahauddin
08.30 - 10.00 Pilar Desa Cerdas: Tata Kelola Pemerintahan Cerdas
Kelas A
Fasilitator: Andri Johandri
Co-Fasilitator: Mario Devis
Kelas B
Fasilitator: M. Mihram Rahman
Co-Fasilitator: Arif Purbantara
10.00 - 10.15 Istirahat
10.15 - 11.45 Pilar Desa Cerdas: Ekonomi Cerdas Kelas A
Fasilitator: Baban Sarbana
Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri
Kelas B
Fasilitator: Meydi Muldani
Co-Fasilitator: Arif Purbantara
11.45 - 13.30 Ishoma
13.30 - 15.00 Pilar Desa Cerdas: Masyarakat Cerdas Kelas A
Fasilitator: M. Mihram Rahman
Co-Fasilitator: Mario Devis
171 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
WAKTU AGENDA KETERANGAN
Kelas B
Fasilitator: Andri Johandri
Co-Fasilitator: Bahauddin
15.00 - 15.15 Istirahat
15.15 - 16.45 Pilar Desa Cerdas: Kehidupan Cerdas Kelas A
Fasilitator: Andri Johandri
Co-Fasilitator: Mujianto
Kelas B
Fasilitator: M. Mihram Rahman
Co-Fasilitator: Mario Devis
16.45 - 17.30 Pilar Desa Cerdas: Mobilitas Cerdas Kelas A
Fasilitator: Andri Johandri
Co-Fasilitator: Mujianto
Kelas B
Fasilitator: M. Mihram Rahman
Co-Fasilitator: Mujianto
17.30 - 19.00 Ishoma
19.00 - 20.30 Pilar Desa Cerdas: Lingkungan Cerdas Kelas A
Fasilitator: Andri Johandri
Co-Fasilitator: Mario Devis
Kelas B
Fasilitator: M. Mihram Rahman
Co-Fasilitator: Bahauddin
Sabtu, 18 Desember 2021
08.00 - 08.30 Review Materi Kelas A
Rina Arsiyanti
Farid S. Zuhri
Kelas B
Mujianto
Bahauddin
08.30 - 10.00 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Pencarian Ide Inovasi Desa Cerdas
Kelas A
Fasilitator: Farid S. Zuhri
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
172 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
WAKTU AGENDA KETERANGAN
Kelas B
Fasilitator: Hafifi Hidayat
Co-Fasilitator: Bahauddin
10.00 - 10.15 Istirahat
10.15 - 11.45 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Konsep Desain Berbasis Pengguna
Kelas A
Fasilitator: Farid S. Zuhri
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Hafifi Hidayat
Co-Fasilitator: Arif Purbantara
11.45 - 13.00 Ishoma
13.00 - 13.45 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Konsep Desain Berbasis Pengguna
Kelas A
Fasilitator: Farid S. Zuhri
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Hafifi Hidayat
Co-Fasilitator: Arif Purbantara
13.45 - 15.15 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Langkah Pengembangan Desain Berbasis Pengguna
Kelas A
Fasilitator: Farid S. Zuhri
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Bahauddin
Co-Fasilitator: Mujianto
15.15 - 15.30 Istirahat
15.30 - 17.00 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Langkah Pengembangan Desain Berbasis Pengguna
Kelas A
Fasilitator: Farid S. Zuhri
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Bahauddin
Co-Fasilitator: Mujianto
17.00 - 19.00 Ishoma
19.00 - 21.00 Belajar Mandiri
Minggu, 19 Desember 2021
08.00 - 08.30 Review Materi Kelas A
Rina Arsiyanti
Farid S. Zuhri
173 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
WAKTU AGENDA KETERANGAN
Kelas B
Mujianto
Bahauddin
08.30 - 10.00 Tahapan Fasilitasi Desa Cerdas: Buku Saku Duta Digital
Kelas A
Fasilitator: Rina Arsiyanti
Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri
Kelas B
Fasilitator: Bahauddin
Co-Fasilitator: Arif Purbantara
10.00 - 10.15 Istirahat
10.15 - 12.30 Praktik Fasilitasi Desa Cerdas Kelas A
Fasilitator: Farid S. Zuhri
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Bahauddin
Co-Fasilitator: Mujianto
12.30 - 13.30 Ishoma
13.30 - 15.00 Praktik Fasilitasi Desa Cerdas Kelas A
Fasilitator: Farid S. Zuhri
Co-Fasilitator: Rina Arsiyanti
Kelas B
Fasilitator: Drs. H. Muklis
Co-Fasilitator: Arif Purbantara
15.00 - 15.15 Istirahat
15.15 - 16.45 Praktik Fasilitasi Desa Cerdas Kelas A
Fasilitator: Drs. H. Muklis
Co-Fasilitator: Farid S. Zuhri
Kelas B
Fasilitator: Bahauddin
Co-Fasilitator: Mujianto
16.45 - 19.30 Ishoma
19.30 - 20.30 Post Test
20.30 – 22.00 Ramah Tamah
Senin, 20 Desember 2021
09.00 – 10.00 Penutupan Panitia
10.00 Checkout
174 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Bimbingan Teknis dengan Metode Virtual (online)
Pembelajaran dengan metode virtual (online) dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi aplikasi seperti Zoom, Google Meet, dll dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Penyampaian materi
Penyampaian materi pada kelas virtual dilakukan menggunakan
metode curah pendapat, ceramah menggunakan bahan tayang,
bermain peran (role play) dan tanya jawab;
Jumlah Jam Pelajaran (JPL) disesuaikan dengan kebutuhan
penyampaian materi. Satu JPL = 45 menit;
Jeda penyampaian materi dilakukan sekitar 60 - 90 menit.
b) Peserta wajib:
Hadir 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dan mengisi daftar hadir;
Peserta diharapkan membaca materi pembelajaran sebelum kelas
dimulai;
Aktif dalam pembelajaran;
Menyelesaikan tugas yang diberikan pelatih;
Mengerjakan pre-test dan post-test.
c) Pelatih wajib:
Menyiapkan materi pembelajaran yang dapat berupa bahan tayang,
video pembelajaran dan platform pembelajaran lainnya serta alat bantu
pembelajaran;
Menyampaikan materi pelatihan dan memfasilitasi diskusi
Memberikan tugas kepada peserta sesuai materi pembelajaran;
Memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran.
d) Bukti Kehadiran berupa:
Presensi online yang menunjukkan kehadiran peserta dan pelatih
secara digital dalam proses pembelajaran;
Rekaman video yang menunjukkan kehadiran peserta dan pelatih
secara visual dalam proses pembelajaran;
175 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Screenshot yang menunjukkan daftar kehadiran peserta dan pelatih
dengan kamera dalam keadaan aktif.
e) Bukti Pembelajaran berupa:
Bahan tayang yang digunakan oleh pelatih/ fasilitator; Penugasan
merupakan pemberian tugas kepada peserta terkait materi
pembelajaran;
Bahan penugasan yang diberikan kepada peserta pada saat
penyampaian materi.
f) Penyelenggara bimbingan teknis:
Mengumpulkan file bahan tayang, video yang terkait dengan materi
modul bimbingan teknis;
Membagikan informasi link website dimana peserta dapat mengakses
materi modul;
Merekap data peserta pelatihan;
Memastikan kehadiran peserta;
Memantau proses pembelajaran, kehadiran dan partisipasi peserta;
Kegiatan Bimbingan Teknis Duta Digital Secara Online dilakukan
menggunakan aplikasi zoom meeting yang dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu s.d Kamis, 22 s.d 23 Desember 2021 dan
Senin s.d Rabu, 27 s.d 29 Desember 2021
Seperti yang sudah dijelaskan pada Bimtek tatap muka (offline) terdapat 1
orang Duta Digital yang mengundurkan diri sebelum pelaksanaan bimtek tatap
muka yaitu Wahid Kurniawan dari Kab. Kulonprogo, setelah pelaksanaan Bimtek
tatap muka (offline) atas nama M. Taufiq Anas mengundurkan diri. Jadi jumlah
peserta yang mengikuti Bimtek virtual (online) dihadiri oleh 47 orang Duta Digital
dan 10 orang PSM dari BPSDM Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi. sedangkan yang menjadi fasilitator dan Co-fasilitator
berujumlah 10 orang yang berasal dari tim penyusun modul yang merupakan mitra
dari Program Smart Village dan Tenaga Ahli P3PD.
176 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Adapun susunan acara terperinci kegiatan Bimtek Duta Digital virtual dapat
dilihat pada table dibawah ini:
WAKTU AGENDA KETERANGAN
Rabu, 22 Desember 2021
08.30 - 08.40 Registrasi
08.40 - 08.50 Pengantar Pembukaan MC
08.50 - 09.00 Pembacaan Tata Tertib MC
09.00 - 10.30 Konsep Desa Cerdas: Konsep Desa Cerdas Berdasarkan SDGs Desa
Fasilitator:
Yossy Suparyo
10.30 - 12.00 Konsep Desa Cerdas: Ekosistem Desa Cerdas
Fasilitator:
Yossy Suparyo
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 - 15.15 Konsep Desa Cerdas: Ruang Komunitas Digital
Fasilitator:
Yossy Suparyo
Kamis, 23 Desember 2021
09.00 - 11.15 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Data
Fasilitator:
Eko Sujatmo
Nurul Purnama Sari
11.15 - 12.00 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pemanfaatan Sumber Pendapatan Desa untuk Desa Cerdas
Fasilitator:
Nurul Purnama Sari
Setyo Dwi Herwanto
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 - 14.30 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pemanfaatan Sumber Pendapatan Desa untuk Desa Cerdas
Fasilitator:
Nurul Purnama Sari
Setyo Dwi Herwanto
14.30 - 16.45 Tata Kelola Pemerintahanan Desa dalam Hubungannya dengan Desa Cerdas: Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Desa
Fasilitator:
Setyo Dwi Herwanto
Eko Sujatmo
Senin, 27 Desember 2021
09.00 - 11.15 Pilar Desa Cerdas: Ekonomi Cerdas Fasilitator:
Baban Sarbana
11.15 – 12.00 Pilar Desa Cerdas: Tata Kelola Pemerintahan Cerdas
Fasilitator:
Andri Johandri
177 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.30 Pilar Desa Cerdas: Tata Kelola Pemerintahan Cerdas
Fasilitator:
Andri Johandri
14.30 – 16.00 Pilar Desa Cerdas: Kehidupan Cerdas Fasilitator:
Andri Johandri
Selasa, 28 Desember 2021
09.00 - 12.00 Pilar Desa Cerdas: Masyarakat Cerdas Fasilitator:
Andri Johandri
12.00 - 12.30 ISHOMA
12.30 - 14.45 Pilar Desa Cerdas: Mobilitas Cerdas Fasilitator:
Andri Johandri
14.45 – 16.15 Pilar Desa Cerdas: Lingkungan Cerdas Fasilitator:
Andri Johandri
Rabu, 29 Desember 2021
09.00 – 10.30 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Pencarian Ide Inovasi Desa Cerdas
Fasilitator:
Bahauddin
10.30 – 12.00 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Konsep Desain Berbasis Pengguna
Fasilitator:
Rina Arsiyanti
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.45 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Konsep Desain Berbasis Pengguna
Fasilitator:
Rina Arsiyanti
13.45 – 16.00 Desain Berbasis Pengguna Untuk Desa Cerdas: Langkah Pengembangan Desain Berbasis Pengguna
Fasilitator:
Farid S. Zuhri
178 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Gus Menteri Memberikan Arahan
Gus Menteri, Sekjen Kaban BPI dan Kapusdaing
Arahan Kaban BPI
Diskusi Duta dengan Gus Menteri
Gus Menteri pada Bimtek Duta Digital
Kapusdaing Ibu Helmiati
Kapsudaing Membuka Acara Bimtek
Simbolis Penyematan Duta Digital
Pembacaan Doa Pembukaan
Pembukaan Bimtek Duta Digital
179 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Foto bersama Peserta Bimtek Duta Digital
Fasilitator memberikan materi Fasilitator memberikan materi
Fasilitator memberikan materi Peserta mengerjakan tugas
Peoses pengerjaan tugas Proses pengerjaan tugas
180 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Peserta mempresentasikan hasil tugas
hasil tugas bimtek hasil tugas bimtek hasil tugas bimtek
Simbolis penyerahan
Seragam Duta
Penyerahan Seragam
Registrasi Peserta
Peserta wajib test Covid 19
Pengerjaan Post/Pre Test
181 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Peserta Bimtek Online melalui Zoom
Penyempaian Materi Bimtek Online
Diskusi pada Bimtek Online
Penyempaian Materi Bimtek Online
Materi Bimtek Online
Materi Bimtek Online
Materi Bimtek Online
Materi Bimtek Online
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Duta Digital Online melalui Zoom
182 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
1) Materi modul Modul Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa yang Baik dan Modul Pilar Desa Cerdas terbilang cukup banyak sehingga penulis modul memanfaatkan link untuk pembelajaran lanjutan.
2) Penulis Modul Pilar Desa Cerdas menyediakan domain website resmi untuk menyimpan kumpulan materi modul pembelajaran yang dapat diakses langsung oleh pengguna modul maupun khalayak publik yaitu desacerdas.or.id dan adapula website yang dikembangkan Tenaga Ahli P3PD yaitu desacerdas.net untuk mengumpulkan materi Buku Saku.
3) Terkait pelaksanaan Bimtek masih kurang, beberapa materi belum tersampaikan termasuk dalam waktu diskusi peserta.
4) Pada awal pelaksanaan Bimtek, banyak peserta yang masih telat akibat jadwal penerbangan yang tidak sesuai. Selain itu akibat langsungnya kegiatan, banyak peserta yang sakit diawal kegiatan.
5) Materi yang disampaikan telah sangat baik, namun banyaknya fasilitator yang terus mengajar akibat kurangnya fasilitator yang tersedia.
6) Kumpulan materi modul sebaiknya dapat diakses pengguna modul; 7) Penambahan Waktu Jam Pembelajaran (JP), dari awalnya 6 Hari Efektif menjadi 8
Hari; 8) Perlu adanya jeda waktu sebelum dimulai acara dengan perjalanan peserta; 9) Perlu dilaksanakan MoT agar mendapatkan fasilitator dan co-fasilitator tambahan.
183 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Tahun 2021 Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp13.075.000.000,00 (tiga
belas milyar tujuh puluh lima juta rupiah) terdiri dari Kegiatan Kebijakan
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi
serta Teknologi Digital (RM) sebesar Rp3.075.000.000,00 (tiga milyar rupiah) dan
kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Pengembangan
Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Loan World
Bank) Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).
Dari anggaran tersebut realisasi akhir atau serapan anggaran Pusat
Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021
sebesar Rp. 11.381.602.375,00 (sebelas milyar tiga ratus delapan puluh satu enam
ratus dua juta tiga ratus tujuh puluh lima rupiah) atau sebesar 87,05%. Realisasi
tersebut terbagi pada :
1. Kegiatan Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat
Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital (RM) dari anggaran sebesar
Rp3.075.000.000,00 (tiga milyar rupiah) terserap sebesar Rp. 2.835.010.320,00
(dua milyar delapan ratus tiga puluh lima juta sepuluh ribu tiga ratus dua puluh
rupiah) atau sebesar 92,20%; dan
2. Kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)
Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi (Loan World Bank) dari anggaran sebesar Rp10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) dapat terserap sebesar Rp. 8.546.592.055 (delapan milyar
lima ratus empat puluh enam juta lima ratus sembilan puluh dua ribu lima puluh
lima rupiah) atau sebesar 85,47%.
B
184 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Rincian realisasi kegiatan Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi,
Teknologi Tepat Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital (RM) tahun 2021
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
KODE URAIAN KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA
PERSENTASE SERAPAN
6465 Pengembangan Kebijakan, Daya Saing, Teknologi dan Inovasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
3.075.000.000 2.835.010.320 239.989.680 92,20%
6465.BEG Bantuan Peralatan / Sarana 3.075.000.000 2.835.010.320 239.989.680 92,20%
6465.BEG.001 Prasarana pendayagunaan sumber daya alam yang dikembangkan melalui pemanfaatan teknologi tepat guna
3.075.000.000 2.835.010.320 239.989.680 92,20%
53 Pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional 3.075.000.000 2.835.010.320 239.989.680 92,20%
A Dukungan Tugas-tugas Pimpinan 368.978.000 351.015.466 17.962.534 95,13%
521211 Belanja Bahan 38.500.000 38.394.000 106.000 99,72%
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 77.000.000 75.536.100 1.463.900 98,10%
522192 Belanja Jasa Penanganan Covid 12.000.000 4.787.000 7.213.000 39,89%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 241.478.000 232.298.366 9.179.634 96,20%
B Dukungan Operasional Administrasi Kegiatan 610.417.000 531.710.740 78.706.260 87,11%
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 3.200.000 3.192.000 8.000 99,75%
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 5.000.000 2.627.943 2.372.057 52,56%
521211 Belanja Bahan 100.151.000 98.551.297 1.599.703 98,40%
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 217.000.000 216.779.700 220.300 99,90%
522151 Belanja Jasa Profesi 8.700.000 6.700.000 2.000.000 77,01%
522192 Belanja Jasa Penanganan Covid 217.226.000 165.219.877 52.006.123 76,06%
524113 Belanja Perjalanan Dalam Kota 7.200.000 - 7.200.000 0,00%
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 51.940.000 38.639.923 13.300.077 74,39%
E Penyusunan Pelaporan Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, DTT
9.200.000 8.978.750 221.250 97,60%
521211 Belanja Bahan 9.200.000 8.978.750 221.250 97,60%
F Kerjasama Lintas K/L Pengembangan Daya Saing Desa, DT dan Transmigrasi
53.875.000 47.350.004 6.524.996 87,89%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 53.875.000 47.350.004 6.524.996 87,89%
H Workshop Pengembangan Daya Saing Desa, DTT 95.600.000 77.767.266 17.832.734 81,35%
521211 Belanja Bahan 8.100.000 6.100.000 2.000.000 75,31%
522151 Belanja Jasa Profesi 8.000.000 7.400.000 600.000 92,50%
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 79.500.000 64.267.266 15.232.734 80,84%
I Pengembangan Kreativitas dan Inovasi pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif
254.989.000 231.402.350 23.586.650 90,75%
521211 Belanja Bahan 28.690.000 22.515.000 6.175.000 78,48%
185 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
KODE URAIAN KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA
PERSENTASE SERAPAN
522151 Belanja Jasa Profesi 36.000.000 29.100.000 6.900.000 80,83%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 111.984.000 111.211.866 772.134 99,31%
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 74.865.000 65.125.484 9.739.516 86,99%
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 3.450.000 3.450.000 - 100,00%
J Penyusunan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak
290.152.000 274.627.589 15.524.411 94,65%
521211 Belanja Bahan 5.800.000 5.753.000 47.000 99,19%
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 225.000.000 225.000.000 - 100,00%
522151 Belanja Jasa Profesi 6.000.000 - 6.000.000 0,00%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 53.352.000 43.874.589 9.477.411 82,24%
K Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Intelligence 246.712.000 194.505.755 52.206.245 78,84%
521211 Belanja Bahan 40.500.000 30.083.000 10.417.000 74,28%
522151 Belanja Jasa Profesi 32.000.000 8.000.000 24.000.000 25,00%
522191 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 30.000.000 29.950.000 50.000 99,83%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 98.112.000 89.560.974 8.551.026 91,28%
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 46.100.000 36.911.781 9.188.219 80,07%
L Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital 237.802.000 232.030.835 5.771.165 97,57%
521211 Belanja Bahan 15.198.000 15.172.409 25.591 99,83%
522131 Belanja Jasa Konsultan 100.000.000 99.999.000 1.000 100,00%
522151 Belanja Jasa Profesi 12.200.000 12.200.000 - 100,00%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 96.144.000 90.759.426 5.384.574 94,40%
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 14.260.000 13.900.000 360.000 97,48%
M Persiapan Pelaksanaan Gelar TTG Nasional 22.264.000 15.730.000 6.534.000 70,65%
521211 Belanja Bahan 22.264.000 15.730.000 6.534.000 70,65%
N Pelaksanaan Gelar TTG Nasional 490.011.000 476.019.565 13.991.435 97,14%
521211 Belanja Bahan 70.075.000 69.767.509 307.491 99,56%
521213 Honor Output Kegiatan 80.200.000 74.200.000 6.000.000 92,52%
522191 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 266.000.000 263.985.000 2.015.000 99,24%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 73.736.000 68.067.056 5.668.944 92,31%
O Lomba Gelaran TTG Nasional Tahun 2021
395.000.000
393.872.000
1.128.000 99,71%
521231 Belanja Barang Pemberian Penghargaan dalam Bentuk Uang
195.000.000 195.000.000 - 100,00%
522191 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 200.000.000 198.872.000 1.128.000 99,44%
186 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Sedangkan rincian realisasi Kegiatan Penguatan Pemerintahan dan
Pembangunan Desa (P3PD) Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal Dan Transmigrasi (Loan World Bank) yaitu sebagai berikut:
KODE URAIAN PAGU REALISASI SISA PERSENTASE
REALISASI
6477 Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)
10.000.000.000 8.546.592.055 1.453.407.945 85,47%
6477.PBP Kebijakan Bidang Pengembangan Wilayah
10.000.000.000 8.546.592.055 1.453.407.945 85,47%
6477.PBP.001
Rekomendasi Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village
10.000.000.000 8.546.592.055 1.453.407.945 85,47%
51 Rekomendasi Pengembangan Desa Digital melalui Smart Village
10.000.000.000 8.546.592.055 1.453.407.945 85,47%
A Dukungan Manajemen PIU
1.727.807.000
1.544.629.504
183.177.496 89,40%
521111 Belanja Keperluan Perkantoran
35.000.000
16.121.130
18.878.870 46,06%
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 7.000.000
6.693.111
306.889
95,62%
521211 Belanja Bahan
120.343.000
86.630.000
33.713.000 71,99%
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
49.000.000
47.663.173
1.336.827
97,27%
522141 Belanja Sewa
559.740.000
543.369.090
16.370.910 97,08%
522191 Belanja Jasa Lainnya
615.906.000
605.182.000
10.724.000 98,26%
522192 Belanja Jasa Penanganan Covid
84.318.000
2.771.000
81.547.000 3,29%
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
256.500.000
236.200.000
20.300.000
92,09%
C JEJARING DESA CERDAS
3.605.695.000
3.310.191.169
295.503.831 91,80%
521211 Belanja Bahan
209.705.000
178.940.000
30.765.000 85,33%
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
35.000.000
33.718.691
1.281.309
96,34%
522151 Belanja Jasa Profesi
143.600.000
23.800.000
119.800.000 16,57%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa
1.181.160.000
1.179.390.146
1.769.854 99,85%
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
1.729.060.000
1.657.932.000
71.128.000
95,89%
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
307.170.000
236.410.332
70.759.668
76,96%
D PROGRAM DUTA DIGITAL (DIGITAL AMBASADOR)
1.700.210.000
1.286.796.030
413.413.970
75,68%
521211 Belanja Bahan
164.800.000
138.700.000
26.100.000 84,16%
521811 Belanja Barang Persediaan Barang 96,22%
187 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
KODE URAIAN PAGU REALISASI SISA PERSENTASE
REALISASI
Konsumsi 28.000.000 26.940.809 1.059.191
522151 Belanja Jasa Profesi
32.400.000
31.100.000
1.300.000 95,99%
522191 Belanja Jasa Lainnya
490.000.000
336.000.000
154.000.000 68,57%
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa
397.440.000
344.902.000
52.538.000 86,78%
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
122.800.000
92.779.404
30.020.596 75,55%
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
464.770.000
316.373.817
148.396.183
68,07%
E PENINGKATAN KAPASITAS
2.966.288.000
2.404.975.352
561.312.648 81,08%
521211 Belanja Bahan
688.650.000
623.750.000
64.900.000 90,58%
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
35.000.000
33.636.145
1.363.855
96,10%
522151 Belanja Jasa Profesi
240.000.000
210.100.000
29.900.000 87,54%
522191 Belanja Jasa Lainnya
1.377.638.000
1.029.058.160
348.579.840 74,70%
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
625.000.000
508.431.047
116.568.953
81,35%
Realisasi dan Kurva S Anggaran Rupiah Murni dan Pinjaman Luar Negeri Pusat Pengembangan Daya Saing DTT Tahun 2021
188 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi RI Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, sebagai unit
kerja baru, tentunya banyak kendala sehingga anggaran tidak terealisasi sesuai
target, diantaranya adalah :
1. Lemahnya perencanaan yang sering memakan waktu lama dan menyebabkan
keterlambatan pada pengesahan DIPA/RKA-K/L menjadikan target realisasi
anggaran tidak tercapai;
2. Perencanaan anggaran yang kurang tepat akan menyulitkan dalam hal
pembahasan anggaran, pelaksanaan anggaran tidak dipahami dengan baik;
3. Kurangnya koordinasi antar UKE 1 dan UKE 2 dalam memutuskan program
sehingga tidak terjalin sinergi kegiatan;
4. Proses keluarnya surat ketidakberatan (No Objection Latter (NOL)) dari World Bank
memerlukan waktu yang lama, sehingga kegiatan baru dimulai pada bulan agustus
(pertengahan tahun);
5. Tidak semua Duta Digital yang terpilih mendapatkan NOL dari Bank Dunia, hal ini
mengakibatkan Pusdaing harus melakukan rekrutmen ulang dan tertundanya
beberapa kegiatan seperti penunjukkan Kader Digital dan Ruang Komunitas Digital,
hal tersebut mempengaruhi realisasi anggaran, seperti tidak terserapnya gaji Duta
Digital selama 1 bulan dan insentif Kader Digital selama 2 bulan;
6. Sarana dan prasarana yang kurang, selama ini masih banyak staf yang bekerja
menggunakan leptop pribadi;
7. Tenaga Pendukung Program (TPP) yang terbatas;
8. Selain itu kondisi pandemi covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan Jam
kerja Pegawai dan diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH), sehingga
kurang maksimal dalam melakukan kegiatan yang berakibat pada kurangnya
serapan anggaran.
C
KENDALA 1
189 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Dalam meminimalisir kendala-kendala pelaksanaan kegiatan tersebut diatas,
Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah
melakukan upaya penyelesaian, yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan revisi baik Renja Krisna maupun RKA-KL;
2. Perencanaan bersifat bottom-up, maksudnya usulan perencanana kegiatan
dilakukan masing-masing PIC atau Koordinator kelompok jabatan fungsional;
3. Melakukan workshop pengembangan daya saing, sebagai upaya sinergitas
program kegiatan internal BPI dan antar UKE 1 teknis;
4. Koordinasi yang lebih intens lagi dengan pihak WB dan Memperkuat
manajemen waktu agar perencanaan kegiatan tidak meleset dari timeline yang
sudah diagendakan;
5. Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana kerja, seperti PC/Komputer
dan Printer (Hitam Putih dan Warna);
6. Mengadakan perekrutan tambahan Tenaga Pendukung Program (TPP) untuk
2 bulan (November dan Desember);
7. Memastikan output dan target pekerjaan kepada pegawai, walaupun adanya
pemberlakuan kebijakan WFH dan WFO.
8. Percepatan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode tatap muka
(offline) dan virtual (online) menggunakan aplikasi zoom.
1
190 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
Laporan Kinerja (LAPKIN) Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi ini merupakan laporan pertanggungjawaban dari
keseluruhan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun
anggaran 2021.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi belum optimal sehingga tingkat
kinerja yang dicapai belum optimal, namun dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan
dan pelaksanaan program dan kegiatan untuk tahun mendatang sehingga semua
kelemahan dan kekurangan yang ada diharapkan tidak akan terjadi lagi.
Evaluasi kinerja Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2021 dapat
diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
1. Target capaian sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2021 Pusat Pengembangan
Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan IKU “Jumlah
dokumen rekomendasi kebijakan dan Regulasi Pengembangan Daya Saing
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditetapkan pada tahun yang
bersangkutan” target 4 dokumen tercapai 4 dokumen hal ini berarti tercapai
100%, adapun dokumen rekomendasi kebijakan yang dibuat adalah :
a. Pengembangan Model Kreativitas dan Inovasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Dalam Mewujudkan Desa Inklusif;
b. Pengembangan Model Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani Tambak;
c. Penyusunan Model Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Artificial Inteligence;
d. Pengembangan Produk Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital
A
191 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
(pasardesa.id) Untuk Meningkatkan Daya Saing Desa. 2. IKU kedua yaitu “Jumlah Desa yang mendapatkan Pengembangan Desa
Digital melalui Smart Village” juga tercapai 100 % dengan target 350 desa dan
tercapai 350 desa pada tahun 2021.
3. Terdapat target IKU yang tidak tercapai namun tidak masuk dalam dokumen
perjanjian kinerja yaitu “Presentase dokumen kebijakan pengembangan
kreativitas dan inovasi, teknologi tepat guna, teknologi tinggi, dan teknologi
digital yang diimplementasikan”, pada tahun 2021 ini belum dapat dicapai,
dikarenakan dokumen rekomendasi kebijakan yang disusun baru selesai pada
tahun 2021, sehingga belum dapat diimplementasikan, namun akan menjadi
target capaian Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi pada tahun 2022.
4. Pada tahun 2021 ini, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi telah melakukan kerjasama dengan 4 pihak, yaitu:
a. PT Balai Pustaka (Persero) tentang Kemitraan untuk Pembangunan
Taman Bacaan di Daerah Tertinggal;
b. UNDP Indonesia tentang Padat Karya Tunai Desa (PKTD) menggunakan
Sistem Digital Cash for Work (CfW).
c. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan Kehati) tentang
Pengembangan Perencanaan Desa Terpadu yang Berorientasi pada Tata
Ruang dan Tata Guna Lahan untuk Ketahanan Pangan, Kelestarian
Lingkungan, dan Ekonomi Lokal Berkelanjutan.
d. Universitas Negeri Yogyakarta tentang Penyusunan Model Pemanfaatan
TTG Crab Ball untuk Peningkatan Produksi Kepiting dan Daya Saing Petani
Tambak.
5. Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XXII Tahun 2021, walaupun banyak
keterbatasan baik dari anggaran maupun kondisi covid-19, namun dengan
sukses dan meriah telag dilaksanakan, serta mendapatkan hasil yaitu sebagai
berikut :
a. Telah menghasilkan juara lomba Inovasi TTG :
Juara I Provinsi Lampung
Juara II Provinsi Kep. Riau
Juara III Provinsi Banten
Harapan Provinsi Aceh
192 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
b. Juara lomba Posyantek Desa Berprestasi :
Juara I Provinsi Jawa Barat
Juara II Provinsi Jawa Tengah
Juara III Provinsi Kep. Riau
Harapan Provinsi DKI Jakarta
c. Juara lomba TTG Unggulan :
Juara I Provinsi Bali
Juara II Provinsi Kalimantan Utara
Juara III Provinsi Lampung
Harapan Provinsi Kalimantan Timur
d. Hasil kesepakatan pada Rakornis adalah :
Tuan rumah Gelar TTG Nasional XXIII Tahun 2022 telah disepakati
bersama bahwa akan diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat,
disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Barat,
Bapak Bambang.
Tahun 2023 ada permintaan dari Provinsi Jawa Timur untuk menjadi
tuan rumah penyelenggaraan Gelar TTG Nasional XXIV Tahun 2023;
Kandidat Calon Tuan rumah Gelar TTG Nasional Tahun 2024
direncanakan akan di selenggarakan di Provinsi Lampung.
6. Kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)
Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Loan World Bank) melalui kegiatan Desa Cerdas/Smart Village
pada tahun 2021 dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, mendapatkan
hasil yaitu :
a. Tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Desa Cerdas;
b. Tersusunnya Buku Saku Duta Digital dan Kader Digital;
c. Tersusunnya 4 Modul Desa Cerdas yaitu :
Modul Konsep Desa Cerdas
Modul Pembangunan Desa Cerdas dalam Mewujudkan Tata Kelola Desa
yang Baik
Modul Pilar Desa Cerdas
Modul Desain Berbasis Pengguna untuk Desa Cerdas
d. Penetapan 350 Desa Digital lokus Desa Cerdas tahun 2021;
193 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
e. Memilih dan menetapkan 49 Duta Digital dari target 70 Duta Digital tahun
2021, namun dikarenakan ada 2 orang yang mengundurkan diri, jadi jumlah
duta digital pada tahun 2021 ini adalah sebanyak 47 orang;
f. Melakukan peningkatan kapasitas melalui Bimbingan Teknis yang
kemudian dilakukan mobilisasi terhadap 47 orang Duta Digital;
g. Menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional dan Sosialisasi Desa
Cerdas Tahun 2021.
7. Tahun 2021 Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp13.075.000.000,00
(tiga belas milyar tujuh puluh lima juta rupiah) terdiri dari Kegiatan Kebijakan
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Teknologi
Tinggi serta Teknologi Digital (RM) sebesar Rp3.075.000.000,00 (tiga milyar
rupiah) dan kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa
(P3PD) Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal
Dan Transmigrasi (Loan World Bank) Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah).
8. Realisasi akhir atau serapan anggaran Pusat Pengembangan Daya Saing
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 sebesar Rp.
11.381.602.375,00 (sebelas milyar tiga ratus delapan puluh satu enam ratus
dua juta tiga ratus tujuh puluh lima rupiah) atau sebesar 87,05%. Realisasi
tersebut terbagi pada :
a. Kegiatan Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, Teknologi
Tepat Guna, Teknologi Tinggi serta Teknologi Digital (RM) dari anggaran
sebesar Rp3.075.000.000,00 (tiga milyar rupiah) terserap sebesar Rp.
2.835.010.320,00 (dua milyar delapan ratus tiga puluh lima juta sepuluh
ribu tiga ratus dua puluh rupiah) atau sebesar 92,20%; dan
b. Kegiatan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)
Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi (Loan World Bank) dari anggaran sebesar
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dapat terserap sebesar Rp.
8.546.592.055 (delapan milyar lima ratus empat puluh enam juta lima ratus
sembilan puluh dua ribu lima puluh lima rupiah) atau sebesar 85,47%.
194 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
1. Perlu dilakukan sosialisasi dan pemahaman mengenai manfaat Laporan
Kinerja (LAPKIN);
2. Perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan instansi/stakeholder terkait baik
di tingkat pusat maupun daerah untuk pengembangan kreativitas dan inovasi,
teknologi tepat guna, teknologi tinggi serta teknologi digital di desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi.
3. Perlu adanya keberpihakan dan tindak lanjut program kegiatan untuk tahun
anggaran 2022 mendatang dalam rangka memberikan peningkatan dalam
pengembangan daya saing;
4. Dalam penetapan target IKU dan penetapan Perjanjian Kinerja perlu
dilakukan koordinasi dan pembahasan dengan pelaksana kegiatan
terkait.
5. Sebagai kegiatan mandatory presiden kegiatan Gelar TTG Nasional
XXIII 2022 diperlukan penambahan anggaran.
6. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik dari K/L, Pemda,
BUMN/Swasta dalam pengembangan daya saing maupun
pengembangan Desa Digital melalui Smart Village.
7. Diperlukan dukungan Sumber Daya Manusia yang handal dan kompeten
dalam pengembangan daya saing desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi.
8. Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja diharapkan dukungan sarana dan
prasana kerja yang baik dan nyaman.
Adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk
perbaikan kinerja dimasa datang sangat kami harapkan. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kontribusi seluruh pihak terkait
baik dari lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, maupun Kementerian/Lembaga lain yang telah memberikan
konstribusi secara aktif.
B
195 | P a g e LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DTT
TERIMA KASIH
MATUR SUKSMA
MAULIATE
MATUR NUWUN
HATUR NUHUN
KURRU SUMANGE
AMANAI
DANGKE
LAPORANKINERJATAHUN 2021
Pusat Pengembangan Kebijakan PembangunanDesa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, danTransmigrasi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 3
D. Sumber Daya Manusia 6
E. Maksud dan Tujuan 7
F. Sistematika Penulisan 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 10
B. Perjanjian Kinerja 11
C. Perencanaan Anggaran 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan 14
B. Analisa Data Efisensi Penggunaan Sumber Daya 46
C. Realisasi Anggaran 49
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 50
B. Saran 50
LAMPIRAN 52
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Fungsional di Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Tabel 2.1 Refocusing Anggaran Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Tabel 2.3 Dukungan Anggaran dalam Pencapaian IKU
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan TA 2021
Tabel 3.2 Judul Kajian Kebijakan yang Disusun
Tabel 3.3 Kegiatan Pengumpulan Data Kajian Kebijakan
Tabel 3.4 Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan
Tabel 3.5 Efisensi Keuangan Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
1 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian Fungsi
Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan
fungsional di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi merupakan Unit Kerja Eselon II dari Badan
Pengembangan dan Informasi yang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan kebijakan
pembangunan desa perdesaan, kebijakan pengembangan ekonomi dan
investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan
percepatan, pembangunan daerah tertinggal, dan kebijakan pembangunan
transmigrasi.
2. Pelaksanaan pengembangan kebijakan pembangunan desa, dan perdesaan,
kebijakan pengembangan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan percepatan pembangunan daerah
tertinggal, dan kebijakan pembangunan transmigrasi.
3. Pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan pengembangan kebijakan pembangunan
desa dan perdesaan, kebijakan pengembangan ekonomi dan investasi desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan percepatan
pembangunan daerah tertinggal, dan kebijakan pembangunan transmigrasi.
4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pengembangan
Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Terkait dengan hal tersebut dalam mengaktualisasikan fungsi dalam menyusun
rekomendasi kebijakan, maka Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melakukan beberapa kegiatan,
diantaranya: Penelusuraan Kebutuhan dan Penyusunan Program Pengembangan
Kebijakan yang dibutuhkan unit teknis terkait; dan Pengumpulan Data Rancangan
Pengembangan Kebijakan untuk merumuskan dan mengembangkan kebijakan.
Rekomendasi kebijakan dikelompokan dalam 4 (empat) bidang utama yaitu Bidang
2 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Pembangunan Desa dan Perdesaan; Bidang Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa dan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Bidang Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal; dan Bidang Pembangunan Transmigrasi; serta
melakukan monitoring dan evaluasi. Penyusunan kebijakan yang telah dilakukan
sesuai dengan arahan pimpinan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi serta isu-isu yang bersifat strategis.
Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan tersebut adalah dengan melaporkan kinerja
secara terinci dan periodik melalui pengukuran kinerja. Usaha ini dilakukan dalam
rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan akuntabilitas
dengan melakukan analisis penggunaan output dan outcome yang akan dicapai.
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan membandingkan antara target dengan
realisasi kinerja. Selain itu, untuk mengetahui kinerja tersebut, dilakukan evaluasi
kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi yang dituangkan dalam dokumen Laporan Akuntabilitasi Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP). Dengan adanya evaluasi diharapkan dapat diketahui
sejauh mana kinerja kegiatan penelitian dan pengembangan, sehingga kedepan
dapat dilakukan perbaikan.
B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.
4. Peraturan Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas
Implementasi SAKIP.
3 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga.
6. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 11 Tahun 2015 tentang Pedoman, Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengendalian dan Pelaporan Program Anggaran.
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Desa, dan Transmigrasi Nomor 06
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja
di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
9. Keputusan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2020 tentang
Penetapan Indiktaor Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembanguann Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020 s.d. 2024
C. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pusat
Pengembangan Kebijakan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
kebijakan pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi dibagi menjadi 3 (tiga) unsur: yaitu (1) dipimpin oleh
Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Kebijakan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi; (2) Sub Bagian Tata Usaha; dan (3) Kelompok
Jabatan Fungsional.
Dalam menyelenggarakan tugasnya Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memiliki fungsi sebagai berikut:
4 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
1. Penyusun kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan kebijakan
pembangunan desa dan perdesaan, kebijakan pengembangan ekonomi dan
investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan
percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan kebijakan pembangunan
transmigrasi.
2. Pelaksanaan pengembangan kebijakan pembangunan desa dan perdesaan,
kebijakan pengembangan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan percepatan pembangunan daerah
tertinggal, dan kebijakan pembangunan transmigrasi.
3. Pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan pengembangan kebijakan pembangunan
desa dan perdesaan, kebijakan pengembangan ekonomi dan investasi desa dan
perdesaa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, kebijakan percepatan
pembangunan daerah tertinggal, dan kebijakan pembangunan transmigrasi.
4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pengembangan
Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pengelompokan uraian fungsi Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, terdiri atas:
1. Kelompok Substansi Kebijakan Pembangunan Desa dan Perdesaan
Bertugas untuk melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kebijakan pembangunan desa
dan perdesaan. Substansi Kebijakan Pembangunan Desa dan Perdesaan dibagi
menjadi 2 (dua) kelompok sub, yaitu:
a. Sub Kelompok Substansi Pembangunan Sarana dan Prasarana, serta
Pembangunan Sosial Budaya dan Lingkungan; dan
b. Sub Kelompok Substansi Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan,
serta Pemanfaatan Dana Desa.
2. Kelompok Substansi Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa dan Perdesaan, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Bertugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program pelaksanaan, serta evaluasi dan
5 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
pelaporan di bidang pengembangan kebijakan, pengembangan ekonomi dan
investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Dalam
mejalankana tugasnya Kelompok Subtansi Kebijakan Pengembangan Ekonomi
dan Investasi dibagi menajdi 2 (dua) sub kelompok, yaitu:
a. Sub Kelompok Substansi Kelembagaan Ekonomi dan Investasi, serta
Pelayanan Investasi; dan
b. Sub Kelompok Substansi Pengembangan Produk Unggulan, serta Promosi
dan Pemasaran.
3. Kelompok Substansi Kebijakan Percepatan Pembanguann Daerah
Tertinggal
Bertugas untuk melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kebijakan percepatan
pembangunan daerah tertinggal. Sub Kelompok Kebijakan Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Sub Kelompok Substansi Percepatan Pembangunan Sosial Budaya dan
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana serta Pemanfaatan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Daerah Tertinggal; dan
b. Sub Kelompok Substansi Percepatan Pembangunan Sosial Budaya dan
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana serta Pemanfaatan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Daerah Khusus.
4. Kelompok Substansi Kebijakan Pembangunan Transmigrasi
Bertugas unutk melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kebijakan pembangunan
transmigrasi. Sub Kelompok Kebijakan Pembangunan Transmigrasi dibagi
menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Sub Kelompok Substansi Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Transmigrasi; dan
b. Sub Kelompok Substansi Kebijakan Pengarahan Mobilitas dan Penataan
Persebaran Penduduk di Kawasan Tarnsmigrasi.
6 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Susunan organisasi Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi tersedia pada Gambar 1.
D. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah Sumber Daya Manuasi (SDM) yang mendukung pelaksanaan kegiatan di
Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi sebanyak 56 orang tersedia pada Tabel 1.1.
Tabel 1. 1 Jumlah Pegawai Pusat Pengembangan Kebijakan Pembagunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
NO JABATAN JUMLAH/ORANG
(1) (2) (3)
1 Jabatan Tinggi Pratama (Eselon II) 1
2 Jabatan Pengawas (Eselon IV) 1
3 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 32
4 Jabatan Pelaksana 5
5 Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) 10
6 Pramubakti 7
JUMLAH 56
KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA SUB BAGIAN TATA
USAHA
KELOMPOK JABATAN PELAKSANA
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
7 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Untuk Jabatan Fungsional yang ada di lingkungan Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersaji dalam Tabel 1.2.
Tabel 1. 2 Jumlah Pegawai Fungsional di Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
NO JABATAN JUMLAH/ORAN
G
(1) (2) (3)
1 Peneliti Utama 9
2 Peneliti Madya 7
3 Analis Kebijakan Ahli Madya 1
4 Statitisi Ahli Madya 1
5 Perencana Ahli Madya 1
6 Analis Kebijakan Ahli Muda 2
7 Arsiparis Ahli Muda 2
8 Pranata Komputer Ahli Muda 1
9 Teknisi Penelitian dan Perekayasaan Penyelia 2
10 Teknisi Penelitian dan Perekayasaan Pelaksana
Lanjutan
1
11 Analis Kebijakan Ahli Pertama 4
12 Arsiparis Ahli Pertama 1
JUMLAH 32
E. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat
Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi adalah:
1. Sebagai bahan evaluasi atas kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam melaksanakan
tugas dan fungsi; dan
8 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas dan fungsi yang diemban oleh
Kepada Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran.
F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disesuaikan sebagaimana
amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pentujuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pengembangan
Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun
Anggaran 2021 berdasarkan sistematika laporan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada BAB ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada apsek strategis organisasi serta permasalahan
utama (strategic issues) yang sedang dihadapi organisasi.
1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum
3. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi
4. Sumber Daya Manusia
5. Maksud Dan Tujuan
6. Sistematika Penyajian
BAB II Perencanaan Kinerja
Pada BAB ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
1. Rencana Strategis
2. Perjanjian Kinerja
3. Perencanaan Anggaran
9 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Pada Bab ini disajikan realisasi kinerja dan capaian kinerja sesuai
dengan target rencana kinerja yang diperjanjikan pada tahun 2021.
1. Capaian Kinerja Organisasi
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
b. Analisis peyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan;
c. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan
d. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
2. Analisa Data Efisensi Penggunaan Sumber Daya
a. Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM)
b. Keuangan
3. Realisasi Anggaran
BAB V Penutup
Pada BAB ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi.
1. Kesimpulan
a. Capaian Kinerja
b. Efisiensi Penggunaan Anggaran
c. Realisasi Anggaran
2. Saran
10 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Kegiatan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi diarahkan untuk menjalankan tugas dan fungsi dari Pusat
Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Penyusunan laporan kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2021,
didasarkan pada program kerja tahun 2021. Dokumen ini merupakan proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai pada dua kurun waktu dengan
mempertimbangan potensi, peluang serta hambatan yang ada atau yang mungkin
timbul. Berikut adalah uraian visi, misi, tujuan Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
1. Visi
“Terwujudnya rumusan kebijakan di Kementerian desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi yang dapat mengakomodir pembangunan desa
dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi yang unggul, kolaboratif,
dan berkelanjutan”.
2. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memiliki misi sebagai
berikut:
a. Menyelenggarakan kajian kebijakan untuk membangunan desa dan
perdesaan.
b. Menyelenggarakan kajian kebijakan untuk mendukung pengembangan
ekonomi dan investasi desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan
transmigrasi.
c. Menyelenggarakan kajian kebijakan untuk mendukung percepatan
pembangunan daerah tertinggal.
11 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
d. Menyelenggarakan kajian kebijakan untuk menyerasikan pembangunan dan
pengembangan kawasan transmigrasi.
3. Tujuan
a. Tersedianya kajian kebijakan yang mendukung terwujudnya desa yang
berkembang, mandiri, dan maju.
b. Tersedianya kajian kebijakan yang mengakomodir pengembangan ekonomi
dan investasi di desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan
transmigrasi.
c. Terwujudnya kajian kebijakan yang mendukung pengentasan daerah
tertinggal.
d. Terwujudnya kajian kebijakan yang mendorong kawasan transmigrasi
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan tersebut diatas, sasaran strategis
Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dituangkan dalam Renstra 2020 s.d. 2024 sebagai berikut ini:
a. Tersedianya kajian Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan
Kementerian;
b. Tersedianya Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi; dan
c. Tersedianya dokumen kebijakan dan perencanaan pembangunan desa,
daerah tertinggal, dan transmigrasi.
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari Kepala
Badan Pengembangan dan Informasi Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai indikator kinerja.
Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah kesepakatan antara penerima dan pemberi
Amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang
serta sumber daya yang tersedia. Dokumen ini berisi indikator kinerja dan target
12 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
kinerja yang diperjanjikan dalam satu tahu serta memuat rencana anggaran untuk
program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis.
Adapun perjanjian kinerja sebagaimana dituangkan dalam dokumen Perjanjian
Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Tahun 2021 tersaji pada Tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
(1) (2) (3)
Tersedianya Kajian
Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
sebagai dasar pelaksanaan
kebijakan kementerian.
Persentase kajian kebijakan yang
disusun. 70%
Persentase hasil kajian kebijakan yang
diimplementasikan. 60%
C. PERENCANAAN ANGGARAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S-
584/MK.02/2021 tentang Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga
Tahun Anggaran 2021 pada tanggal 06 Juli 2021, maka ditetapkan pengurangan
Anggaran Belanja per Program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi dalam rangka mendanai penanganan Covid-19 dan
dampak yang ditimbulkan serta dukungan anggaran perlindungan sosial kepada
masyarakat. Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi mengalami 3 (tiga) kali refocusing anggaran, pada
tahap I tanggal 14 Juli 2021 terjadi pengurangan anggaran sebesar
Rp1.500.000.000 dari pagu awal sebesar Rp5.810.000.000 menjadi
Rp4.310.000.000. Pada tanggal 22 Juli 2021 terjadi refocusing tahap II sebesar
Rp1.075.000.000, sehingga pagu akhir Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebesar
13 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Rp3.235.000.000. Secara singkat perubahan pagu tersebut dapat dilihat pada Tabel
2.2.
Tabel 2. 2 Refocusing Anggaran Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Pagu Awal Pagu Perubahan I Pagu Perubahan II
(1) (2) (3)
Rp5.810.000.000 Rp4.310.000.000 Rp3.235.000.000
Dengan keterbatasan anggaran Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berupaya maksimal untuk mencapai
sasaran strategi sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dukungan
anggaran dalam rangka pencapaian indikator kinerja utama tersaji pada Tabel 2.3.
Tabel 2. 3 Dukungan Anggaran dalam Pencapaian IKU
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA
ANGGARAN
(RP)
(1) (2) (3)
Tersedianya Kajian
Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi sebagai
dasar pelaksanaan
kebijakan kementerian.
Persentase kajian kebijakan
yang disusun. 2.807.110.000
Persentase hasil kajian
kebijakan yang
diimplementasikan.
427.890.000
14 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja Pusat
Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja ditujukan untuk memenuhi target
rencana kinerja yang diperjanjikan pada tahun 2021.
A. CAPAIAN KINERJA PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Capaian kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi diukur berdasarkan Indiktaor Kinerja yang telah
ditetapkan sehingga dalam pelaksanaan kegiatan yang dijalankan tentunya
diharuskan memenuhi capaian target yang telah ditentukan selain memberikan
outcome dari kegiatan itu sendiri. Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dengan
cara membandingkan antara target dengan realisasinya. Persentase pencapaian
dihitung dengan rumus bahwa semakin tinggi realisasi menggambarkan
pencapaian atas rencana capaian yang semakin baik.
1. Capaian Kinerja
Nilai kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 berdasarkan hasil perhitungan
aplikasi e-SAKIP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi sebesar 100 dengan kategori sangat baik tersaji pada Tabel 3.1.
15 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Tabel 3. 1 Capaian Kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2021
SASARAN KEGIATAN BOBOT INDIKATOR KINERJA
UTAMA
TARGET REALISASI
KINERJA
CAPAIAN
KINERJA
BOBOT
IKU
NIU
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Tersedianya Kajian
Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
sebagai dasar pelaksanaan
kebijakan kementerian.
100 Persentase kajian
kebijakan yang disusun.
70 100 100 50 50
Persentase hasil kajian
kebijakan yang
diimplementasikan.
60 100 100 50 50
16 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
2. Analisis Capaian Kinerja
“Tersedianya Kajian Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan
kementerian”.
Tersedianya kajian pengembangan kebijakan pembangunan desa, daerah
tertinggal, dan transmigrasi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan kementerian
menggambarkan bahwa Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memiliki peran strategis dalam
memastikan bahwa tersedianya dokumen kajian rekomendasi kebijakan telah
dilaksanakan dengan baik. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk menilai
capaian sasaran kegiatan adalah:
a. Persentase Kajian Kebijakan yang Disusun.
b. Persentase Kajian Kebijakan yang Diimplementasikan.
Uraian capaian indikator tersebut adalah sebagai berikut:
a. Persentase Kajian Kebijakan yang Disusun
Dalam mendukung Unit Kerja Eselon I dalam menyusun perencanaan,
maka Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi telah menyusun 12 Kajian yang akan menjadi
rekomendasi kebijakan bagi Unit Kerja Teknis. Tahap penyusunan kajian
kebijakan tersebut, dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu perencanaan,
pengmupulan data, dan penyusunan. Berikut uraian dari masing-masing
tahapan:
Tahap Perencanaan
1) Menentukan judul kajian yang akan disusun
Dari hasil rapat persiapan kajian, maka telah ditentukakn 12 judul
kajuan dari 4 (empat) bidang. Masing-masing judul kajian tersaji
pada Tabel 3.2.
17 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Tabel 3. 2 Judul Kajian Kebijakan yang Disusun
Bidang Pembangunan Desa dan Perdesaaan
• Kajian Kebijakan Konvergensi Pencegahan Stunting Desa.
• Kajian Kebijakan Prioritas Penggunaan Dana Desa berbasis
SGD’s Desa.
• Kajian Peran Kaum Milenial sebagai Cross-Cutting dalam
Pembangunan.
Bidang Percepatan Daerah Tertinggal
• Kajian Potensi Ekologi Sosial Budaya dan Ekonomi dalam
mendukung Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
• Kajian Kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal di Kawasan Perbatasan Berbasis SGD’s Desa.
• Kajian Pemberdayaan Perempuan di Daerah Tertinggal
(Studi Kasus Pengolahan Jambu Mete di Provinsi Nusa
Tenggara Timur).
Bidang Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan
Perdesaan, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
• Kajian Strategi Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa dalam Mendukung Percepatan Desa di Era Digital.
• Memanfaatkan Aplikasi SMART Desa 24/7 Guna
Meningkatkan Kecerdasaan, Partisipasi, Kesejahteraan
Warga Desa dan Kerja Sama Kelembagaan.
• Pemanfaatan Teknologi Digital Guna Mempromosikan
Potensi Desa Wisata.
Bidang Pengembangan Transmigrasi
• Kajian Pengembangan Food Estate melalui Transmigrasi
untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.
• Kajian Studi Kerja Sama Antardesa Mendukung Revitalisasi
Kawasan Transmigrasi.
• Kajian Studi Mekanisme Kolaborasi Pentahelix Dalam
Reviltalisasi Kawasan Transmigrasi.
18 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
2) Pembentukan Tim Kajian
Tim kajian terdiri dari 7 (tujuh) s.d. 10 orang yang berstruktur 1
(satu) Ketua Tim dan Anggota. Dalam hal ini Pusat Pengembangan
Kebijakan telah membuat Surat Keputusan Badan Pengembangan
dan Informasi masing-masing tim kajian yang akan menjadi
pendukung kegiatan kajian. Dalam tim kajian terdapat:
• Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat Pengembangan
Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
• Peneliti (Madya s.d. Utama).
• Analis Kebijakan (Pertama s.d. Madya).
• Jabatan Pelaksanaan di Sekretariat Pusat Pengembangan
Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
• Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN).
3) Penyusunan Proposal Kajian Kebijakan
Proposal Kajian telah disusun oleh masing-masing tim kajian
sebagai dasar dalam penyusunan kajian kebijakan masing-masing
bidang. Proposal tersebut terdiri dari: Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan, Sasaran, Metodelogi Penelitian, dan Daftar
Pusaka.
4) Ekspose Proposal Internal dan Eksternal
Dalam rangka menindaklanjuti rencana kajian masing-masing
kelompok bidang maka perlu diadakan ekspose proposal baik
dengan pihak internal maupun eksternal. Ekspose proposal internal
adalah pemaparan tentang proposal kajian yang akan disusun
dengan peserta adalah seluruh koordinator dan sub koordinator
Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, serta seluruh pegawai Pusat
Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal
19 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
dan Transmigrasi. Untuk ekspose proposal eksternal uraiannya
adalah sebagai berikut:
• Bidang Pengembangan Desa dan Perdesaan telah melakukan
ekspose proposal eksternal pada tanggal 27 Mei 2021, yang
dilaksanakan baik secara virtual maupun tatap muka. Kegiatan
ini di hadiri oleh Kepala Biro Perencanaan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan
Direktort PDP, Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial
Budaya dan Kelembagaan Daerah Tertinggal Ditjen Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kepala Pusat
Pengembangan Kebijakan Badan Pengembangan dan
Informasi.
• Bidang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
melakukan ekspose proposal eksternal pada tanggal 03 Juni
2021.
• Bidang Ekonomi dan Investasi telah melakukan ekspose
eksternal pada tanggal 21 Mei 2021.
• Bidang Pengembangan Transmigrasi Ekspose Proposal
Eksternal dilakukan pada tanggal 25 Mei 2021.
Tahap Pengumpulan Data
Untuk mendapat data yang valid dalam menyusun kajian yang akan
diperuntukkan dalam penyusunan kebijakan, maka tim kajian perlu
melakukan koordinari dan pengambilan data lapang sesuai dengan lokus
yang menjadi fokus penelitian kajian. Pengambilan data dan informasi
dilakukan dengan cara Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk
melakukan diskusi penelusuran kebutuhan pengembangan kebijakan dalam
masing-masing bidang baik sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan
pembangunanan dan pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2021, tim
kajian sudah melakukan koordinasi dan pengambilan data tersaji pada
Tabel 3.3.
20 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Tabel 3. 3 Kegiatan Pengumpulan Data Kajian Kebijakan
No Tanggal Lokus Keterangan
(1) (2) (3) (4)
Bidang Desa Dan Perdesaan
1 25 s.d 28 Mei
2021
Lombok Utara, NTB Pengumpulan Data Rancangan Pengembangan Kebijakan Bidang Desa,
dalam hal ini adalah Kajian Kebijakan Konvergensi Stunting di Desa.
2 08 s.d 11 Juni
2021
Sumedang, Jawa Barat FGD Penelusuran Kebutuhan Pengembangan Kebijakan Bidang Desa dalam
Praktik Baik Sinkronisasi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Desa.
3 18 s.d 21 Agustus
2021
Garut, Jawa Barat FGD Penelusuran Kebutuhan dan Penyusunan Program Pengembangan
Kebijakan Bidang Desa, Peluang Kader Pembangunan Desa Generasi Muda.
4 27 s.d 31 Oktober
2021
Klaten, Jawa Tengah Diskusi Terbatas Dalam Rangka Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Kajian Kebijakan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa.
5 08 s.d 12
November 2021
Lombok Utara, NTB Diskusi Terbatas Dalam Rangka Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Kajian Kebijakan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa.
6 03 s.d 05
November 2021
Banjar, Kalimantan
Selatan
Perjalanan Dinas Dalam Rangka Pengumpulan Data Rancangan Kebijakan
Bidang Desa dan Perdesaan Pada Aspek Prioritas Penggunaan Dana Desa
Berbasis SDGs.
7 10 November
2021
KDPDDT, Jakarta Rapat Zoom FGD Kajian Prioritas Penggunaan Dana Desa Berbasis SDGs
Desa Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
21 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
No Tanggal Lokus Keterangan
(1) (2) (3) (4)
8 26 s.d 30 Oktober
2021
Brebes, Jawa Tengah Perjalanan Dinas Dalam Rangka Kajian Peran Kaum Milenial Sebagai Cross-
Cutting Interpreter Dalam Pembangunan Desa di Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah.
9 03 s.d 07
November 2021
Kubu Raya, Kalimantan
Barat
Perjalanan Dinas Dalam Rangka Kajian Peran Kaum Milenial sebagai Cross-
Cutting Interpreter Dalam Pembangunan Desa di Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat.
Bidang Ekonomi dan Investasi
1 19 s.d 22 April
2021
Kediri, Jawa Timur Perjalanan Dinas ke Kediri Dalam Rangka Pengumpulan Data Strategi
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Dalam Mendukung Percepatan
Desa di Era Digital.
2 25 s.d 28 Mei
2021
Kulonprogo, Yogyakarta Perjalanan Dinas ke Kabupaten Kulonprogo Dalam Rangka Pemanfaatan
Teknologi Digital Guna Mempromosikan Potensi Desa Wisata.
3 14 s.d 16 Juli
2021
Padang Pariaman,
Sumatera Barat
Perjalanan Dinas ke Padang Pariaman Dalam Rangka Pengumpulan Data
Sosialisasi Desa Digital dan Desa Wisata.
4 26 s.d 30 Juli
2021
Ngawi, Jawa Timur FGD Desa Digital dan Desa Wisata.
22 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
No Tanggal Lokus Keterangan
(1) (2) (3) (4)
5 09 s.d 13
September 2021
Kulonprogo, Yogyakarta FGD Pemanfaatan Teknologi Digtal Guna Mempromosikan Potensi Desa
Wisata Dalam Pelaksanaan Kegiatan di Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
6 25 s.d 28 Oktober
2021
Subang, Jawa Barat FGD Kajian Studi Pemanfaatan Aplikasi SMARTDesa Mendukung
Peningkatan Kecerdasan, Partisipasi, Kesejahteraan dan Kerjsama
Kelembagaan Warga Desa
7 29 Oktober s,d 01
November 2021
Cirebon, Jawa Barat FGD Kajian Studi Pemanfaatan Aplikasi SMARTDesa Mendukung
Peningkatan Kecerdasan, Partisipasi, Kesejahteraan dan Kerjsama
Kelembagaan Warga Desa
8 02 s.d 05
November 2021
Kuningan, Jawa Barat FGD Kajian Pemanfaatan Aplikasi Digital Guna Mempromosikan Potensi Desa
Wisata ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
9 10 s.d 13
November 2021
Kulonprogo, Jawa Barat FGD Kajian Pemanfaatan Teknologi Digital Guna Mempromosikan Potensi
Desa Wisata Dengan Pokdarwis di Desa Ngargosari, Kulonprogo, DIY.
10 14 s.d 17
November 2021
Kediri, Jawa Timur FGD Kajian Strategi Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Dalam
Mendukung Percepatan Desa di Era Digital.
23 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
No Tanggal Lokus Keterangan
(1) (2) (3) (4)
11 01 s.d 10
Desember 2021
1. Kabupaten Pekalongan
2. Kabupaten Wonogiri
3. Kabupaten Pemalang
4.Kabupaten
Banjarnegara
5. Kabupaten Wonosobo
6. Kabupaten Kebumen
7. Kabupaten Cilacap
Koordinasi Pemanfaatan Teknologi Digital Guna Mempromosikan Potensi
Desa Wisata.
Bidang Transmigrasi
1 28 September
2021
KDPDTT, Jakarta Pengumpulan Data Dalam Rangka Kegiatan Kajian Studi Mekanisme
Kolaborasi Pentahelix Dalam Revitalisasi Kawasan Transmigrasi.
2 25 Agustus 2021 KDPDTT, Jakarta Webinar Lintas Jabatan Fungsional Kemendesa "Pemikiran Kritis Terhadap
Kebijakan Pengembangan Kawasan Food Estate Melalui Transmigrasi.
3 16 s.d 20
November 2021
Kabupaten Kapuas dan
Kabupaten Pisau,
Kalimantan
Pengambilan Data Kajian Pengembangan Food Estate Melalui Transmigrasi
untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.
24 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
No Tanggal Lokus Keterangan
(1) (2) (3) (4)
4 09 s.d 13
November 2021
Barito Kuala, Kalimantan
Selatan
Pengambilan Data Kajian secara door-to-door di dampingi oleh Perwakilan
dari Pemerintah Daerah Untuk Studi Mekanisme Kolaborasi Pentahelix
Dalam revitalisasi Kawasan Transmigrasi.
5 27 September s.d
02 Oktober 2021
Kabupaten Kapuas dan
Kabupaten Pisau,
Kalimantan
Pengumuplan Data Dalam Rangka Studi Mekanisme Kolaborasi Revitalisasi
Kawasan Transmigrasi.
6 27 s.d 29 Oktober
2021
Kabupaten Indramayu,
Jawa Barat
Pengumpulan Data Rancangan Pengembangan Kebijakan Bidang
Transmigrasi.
Bidang Daerah Tertinggal
1 20 s.d 23 Mei
2021
Sigi, Sulawesi Tengah Koordinasi Terkait Kajian Potensi Ekologi, Sosial Budaya, dan Ekonomi dalam
mendukung Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
2 14 s.d 19
September 2021
Sumba Timur dan Sumba
Barat, Nusa Tenggara
Timur
Koordinasi dan FGD Kajian Pemberdayaan Perempuan di Daerah Tertinggal
(Studi Kasus Pengolahan Jambu Mete di Kabupaten Sumba Barat dan
Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur).
3 25 s.d 31 Oktober
2021
Boven Digoel, Papua Pengumpulan Data dan FGD Kajian Kebijakan Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal di Kawasan Perbatasan SDGs Desa.
4 08 s.d 12
November 2021
Sigi, Sulawesi Tengah Pengambilan Data dan FGD Kajian Potensi Ekonomi, Sosial Budaya dan
Ekologi bersama pihak terkait.
25 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
No Tanggal Lokus Keterangan
(1) (2) (3) (4)
5 09 s.d 14
November 2021
Sumba Timur dan Sumba
Barat, Nusa Tenggara
Timur
Kajian Pemberdayaan Perempuan di Daerah Tertinggal (Studi Kasus
Pengolahan Jambu Mete di Provinsi Nusa Tenggara Timur).
26 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Tahap Penyusunan Kajian
Pada tahap penyusunan kajian, masing-masing tim telah melaksanakan
penajaman substansi guna mendapatkan kesimpulan kajian yang dapat
menjawab rumusan masalah setiap kajian. Adapun hasil rekomendasi
kajian yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Rekomendasi Kebijakan Yang Dihasilkan
BIDANG DESA DAN PERDESAAN
Judul Kajian Rekomendasi Kebijakan
Kajian Kebijakan
Konvergensi Pencegahan
Stunting di Desa
1. Persoalan belum adanya satu basis data terkait
stunting di desa, menyebabkan perencanaan
konvergensi percepatan penurunan stunting di
susun atas kebutuhan sektor, belum secara
konvergensi dan kolaborasi. Untuk itu, perlu
disepakati adanya satu basis data stunting di desa
yang menjadi rujukan intervensi berdasarkan
kewenangan lokal desa. Lebih lanjut secara
komperhensif mempertimbangkan:
a. Adanya keberagaman pemahaman tentang
stunting, diperlukan penetapan indikator
cakupan intervensi prioritas di desa sesuai
kebutuhan dan karakter lokal desa yang
disepakati antara desa dan supradesa. Indikator
tersebut, dapat digunakan desa dan supradesa
sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan,
implementasi serta monitoring dan evaluasi
terhadap perkembangan stunting.
b. Bentuk pola asuh yang kurang tepat, perilaku
hidup kurang sehat, banyaknya perkawinan usia
dini terjadi pada masa pandemi COVID-19,
serta adanya budaya kawin dini, memicu
27 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
peningkatan potensi terjadinya stunting.
Solusinya perlu adanya pendampingan dan
sosialisasi secara kontinu untuk penyadaran
masyarakat terhadap dampak stunting.
c. Untuk meningkatkan kualitas musyawarah desa,
diperlukan pendampingan profesional yang
memahami stunting dalam penetapan
perencanaan desa.
d. Beragamnya kapasitas dan kualitas kepala desa,
perangkat desa serta pemangku kepentingan,
tokoh masyarakat, unsur Badan
Permusyawaratan Desa (BPD), termasuk
masyarakat di desa, menyebabkan terjadinya
perbedaan perspektif penurunan stunting,
untuk itu perlu bimtek peningkatan kapasitas
SDM Desa terkait konvergensi stunting dengan
modul pelatihan yang tepat, secara
berkesinambungan.
e. Kepemimpinan di desa yang mempunyai
komitmen dalam implementasi intervensi
konvergensi stunting, dapat dilakukan oleh
kepala desa, atau tokoh masyarakat yang
menjadi panutan masyarakat desa, sehingga
dapat merubah prilaku dan budaya dalam
intervensi percepatan penurunan stunting.
f. Jika desa mempunyai kesepakatan penetapan
indikator cakupan intervensi konvergensi
stunting skala prioritas berbasis kewenangan
lokal desa, maka setiap desa dapat membuat
ukuran capaian target pilar 1, 3, dan 5 yang
diamanahkan dalam Peraturan Presiden Nomor
28 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting.
2. Sinkronisasi dan integrasi intevensi pemerintah
desa dan supradesa, diperlukan mekanisme
implementasi konvergensi percepatan penurunan
stunting yang disepakati, sehingga setiap sektor
dan pemangku kepentingan yang tidak
mempunyai komitmen terhadap hasil kesepakatan
perencanaan dan penganggaran akan
mendapatkan konsekuensi punishment dan
reward jika mempunyai kinerja yang baik.
3. Bentuk kelembagaan di desa dalam menangani
stunting masih sektoral, dalam memantau
perencanaan, implementasi, pemantauan dan
evaluasi terhadap konvergensi percepatan
penenurunan stunting, diperlukan pendampingan
yang independen yang dapat mensinergikan
kolaborasi konvergensi intervensi stunting,
sehingga dapat dipantau implementasi intervensi
keterkaitan supradesa dan desa secara
konvergensi, untuk melihat komitmen sektor baik
dalam implementasi perencanaan dan
penganggaran yang telah disepakati.
4. Diperlukan kajian lanjutan dalam menetapkan
sinkronisasi perencanaan konvergensi percepatan
penurunan stunting, yang diseleraskan dengan
penetapan indikator cakupan intervensi prioritas
skala desa, yang nantinya berimplikasi terhadap
ukuran capaian target pilar strategi nasional,
yaitu: pilar 1, pilar 3, dan pilar 5.
29 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Kajian Kebijakan Prioritas
Penggunaan Dana Desa
Berbasis SDGs Desa
1. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa berbasis SDGs Desa perlu
disusun secara sederhana sehingga mudah
diimplementasikan. Regulasi tentang prioritas
penggunaan Dana Desa sebaiknya tidak
mengalami perubahan secara mendasar setiap
tahun. Apabila ada banyak perubahan, sosialisasi
harus dilakukan lebih awal dan lebih masif sampai
ke desa.
2. Sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat,
Sembilan SDGs Desa sebaikanya menjadi prioritas
untuk penggunaan Dana Desa, dengan prioritas
kegiatan sesuai kewenangan desa sebagai berikut:
SDGs 1: Desa Tanpa Kemiskinan
a. Pengembangan ekonomi penduduk miskin bagi
keluarga miskin yang masih produktif.
b. Bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai
(BLT) bagi penduduk miskin yang tidak
produktif (janda, anak yatim, dan lansia).
SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera
a. Pengembangan dan Pengelolaan Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu).
b. Pengembangan dan Pengelolaan Pos Kesehatan
Desa dan (Pondok Bersalin Desa) Polindes.
c. Penanganan pandemi (kondisi darurat,
wewenang yang dilimpahkan).
SDGs 6: Desa Layan Air Bersih dan Sanitasi
a. Usaha penyediaan air bersih tingkat desa.
b. Sanitasi lingkungan.
SDGs 8: Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata
30 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
a. Fasilitasi Pengembangan Komoditas/Produk
Unggulan Desa.
b. Penetapan Komoditas Unggulan Pertanian.
c. Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi
di Desa .
d. Pembangunan dan Pemeliharaan Embung Desa.
e. Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Desa dan
Kios Desa.
f. Pengembangan Usaha Mikro Berbasis Desa.
g. Pengembangan Keuangan Mikro Berbasis Desa.
SDGs 9: Infrastruktur dan Inovasi Desa
a. Infrastruktur jalan desa/lingkungan.
b. Infrastruktur jalan usaha tani.
c. Pembangunan/pemeliharaan irigasi tersier.
SDGs 12:Konsumsi dan Produksi Desa Sadar
Lingkungan
a. Penyusunan Surat Keputusan/Peraturan Desa
tentang Kegiatan usaha yang ramah
lingkungan.
b. Fasilitasi pegembangan usaha pengelolaan
sampah desa.
SDGs 17: Kemitraan untuk Pembangunan
Desa
a. Membangun kerja sama antardesa.
b. Fasilitasi kerja sama usaha.
SDGs 18: Kelembagaan Desa Dinamis dan
Budaya Desa Adaptif
a. Pembentukan dan Pengembangan BUMDesa.
b. Peningkatan kapasitas pemerintah desa.
c. Peningkatan kompetensi dan operasional
lembaga masyarakat.
d. Fasilitasi musyawarah desa (musdes).
31 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
e. Pendataan SDGs Desa.
3. Mempertimbangkan variasi kondisi eksisting SDGs
Desa, sebaiknya desa masih diperkenankan
menggunakan Dana Desa untuk membiayai
kegiatan dan atau pencapaian SDGs Desa yang
berada di luar prioritas, dengan catatan sebagai
berikut:
a. Ditetapkan sebagai SDGs Desa/kegiatan
prioritas (dalam RPJMDes/RKPDes) karena
dinilai urgen, penting, dan memiliki skala
dampak yang luas (termasuk bila di lokasi
terjadi kondisi darurat).
b. Kegiatannya masih dalam skala kewenangan
desa.
c. Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat/
daerah, (termasuk bila ada tugas baru dalam
kondisi darurat).
d. Disetujui oleh Organisasi Pelaksana Daerah
(OPD) yang membina pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa.
4. Guna mempercepat pencapaian SDGs Desa, maka
perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi
kendala penentuan prioritas penggunaan Dana
Desa berbasis SDGs Desa, baik dalam aspek
pendataan SDGs Desa maupun perencanaan.
a. Dalam kontek pendataan perlu dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
• Indikator SDGs Desa perlu diperjelas
konsepnya dan kuesioner perlu
disederhanakan sehingga mudah dipahami,
serta proses pengumpulan data dan input
datanya lebih mudah dilakukan.
32 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
• Aplikasi dan kapasitas server sebaiknya
sudah siap sebelum implementasi
pendataan SDGs Desa.
• Kapasitas server harus mencukupi sesuai
kebutuhan, dan kalau perlu dibuat
berjenjang. Artinya data dasar dapat diolah
pada server di kabupaten/provinsi. Jika
sudah jadi, data indikator SDGs Desa, baru
diintegrasikan dengan server pusat.
• Perluasan jaringan internet di setiap desa.
• Perlu petugas pendataan SDGs Desa yang
profesional. Untuk itu, dukungan
pemerintah daerah sangat diperlukan
termasuk dalam hal penerbitan Peraturan
bupati tentang pendataan SDGs Desa.
• Pendataan SDGs Desa harus dimulai secara
manual di tiap desa agar bila terjadi
masalah dalam aplikasi masih ada
berkasnya sehingga tidak perlu melakukan
pendataan ulang.
• Dalam konteks perencanaan, perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
• Untuk memudahkan desa merumuskan
kegiatan prioritas kegiatan, maka aplikasi
data SDGs Desa selain menampilkan data
kondisi eksisting SDGs Desa, sebaiknya
juga sekaligus memberikan rekomendasi
alternatif prioritas kegiatan untuk
mempercepat pencapaian SDGs Desa.
• Peraturan yang mengatur tentang
perencanaan pembangunan desa,
sebaiknya terintegrasi sehingga tidak
33 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
terjadi dualisme regulasi (antar berbagai
instansi), agar tidak menyulitkan
implementasi di tingkat desa.
• Sosialisasi regulasi tentang perencanaan
pembangunan desa, prioritas penggunaan
Dana Desa, dan SDGs Desa harus sampai
pada masyarakat dan perangkat/aparat
desa, sehingga mereka betul-betul
memahami konsep SDGs desa dan
manfaatnya serta cara mewujudkannya.
b. Dalam konteks perencanaan, perlu dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
• Untuk memudahkan desa merumuskan
kegiatan prioritas kegiatan, maka aplikasi
data SDGs Desa selain menampilkan data
kondisi eksisting SDGs Desa, sebaiknya
juga sekaligus memberikan rekomendasi
alternatif prioritas kegiatan untuk
mempercepat pencapaian SDGs Desa.
• Peraturan yang mengatur tentang
perencanaan pembangunan desa,
sebaiknya terintegrasi sehingga tidak
terjadi dualisme regulasi (antar berbagai
instansi), agar tidak menyulitkan
implementasi di tingkat desa.
• Sosialisasi regulasi tentang perencanaan
pembangunan desa, prioritas penggunaan
Dana Desa, dan SDGs Desa harus sampai
pada masyarakat dan perangkat/aparat
desa, sehingga mereka betul-betul
memahami konsep SDGs desa dan
manfaatnya serta cara mewujudkannya.
34 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Kajian Peran Milenial
sebagai Cross-Cutting
Interpreter Dalam
Pembangunan Desa
1. Strategi Peningkatan Peran Milenial sebagai Cross-
Cutting Interpreter
a. Memberikan fasilitasi, pelatihan,
pendampingan, dan arahan dalam pengelolaan
potensi sumber daya alam sesuai 4 (empat)
karakter milenial (self development,
menyenangi pekerjaan yang fleksibel,
membutuhkan sosok yang mengarahkan, dan
tertarik menjadi entrepreneur) agar milenial
mampu berperan lebih aktif dan dapat menjalin
hubungan lebih luas sebagai cross-cutting
interpreter dalam pembangunan desa.
b. Memfasilitasi teknik pemasaran dan promosi
secara digital agar dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan.
c. Perubahan sistem pendidikan dari konvensional
menjadi digitalisasi pendidikan dan pelatihan
atau dengan pendekatan teknologi.
d. Memberikan fasilitasi terhadap tenaga pengajar
untuk meningkatkan pengetahuan dan
penguasaan teknologi digital.
e. Meningkatkan pengetahuan milenial tentang
ancaman bencana alam dengan memanfaatkan
teknologi.
f. Dalam pengembangan kapasitas milenial
sebagai cross-cutting interpreter harus melalui
pendekatan karakter milenial dan potensi
sumber daya alam yang dapat dikembangkan.
2. Strategi Menggerakan Kaum Milenial Desa
a. Memahami karakter milenial yang
membutuhkan sosok pemimpin yang dapat
mengarahkan bukan mendikte.
35 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
b. Melibatkan kaum milenial dalam setiap
kegiatan desa, mulai perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi agar
pembangunan dapat dilaksanakan secara
partisipatif.
c. Memberikan keleluasaan pada kaum milenial
untuk mengembangkan kreativitas sesuai
dengan karakter dan passion masing-masing
milenial.
d. Membangun sinergi sesepuh desa, perangkat
desa, tokoh agama dengan kaum milenial desa
dan organisasi kepemudaan agar terjalin
hubungan yang harmoni.
e. Melakukan pertemuan rutin antara aparat,
tokoh masyarakat, pemuka agama dengan
kaum milenial untuk mendengarkan ide dan
masukan dari kaum milenial.
f. Melibatkan seluruh organisasi sosial
kepemudaan dalam melaksanakan
pembangunan, ketertiban dan keamanan desa.
g. Melakukan pelatihan dan fasilitasi akses
permodalan, promosi dan pemasaran produk
inovasi.
BIDANG EKONOMI DAN INVESTASI
Kajian Strategi
Pengembangan Ekonomi
dan Investasi Desa dalam
Mendukung Percepatan
Desa di Era Digital
1. Perlu adanya dukungan dan kerja sama dari
berbagai pihak dalam hal pendanaan, pihak swasta,
akademisi maupun masyarakat.
2. Sinergi dengan program desa broadband terpadu
dengan menitikberatkan pada pengembangan
aplikasi digital yang terutama pada desa-desa
dengan karakteristik yang sama.
36 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
3. Koordinasi pemerintah dengan Bank Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin
Simpanan dilakukan sebagai stimulus penguatan
modal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) guna
mempermudah penguatan modal melalui kredit
perbankan. Selain itu, Bank Indonesia menetapkan
target rasio kredit BUMDes/UMKM untuk
mendukung program pemerintah dalam
membangun BUMDes/UMKM. Hadirnya RIM dapat
memperlebar ruang gerak bank dalam
menyalurkan kredit bagi BUMDes/UMKM. Setelah
diberlakukan Rasio Intermediasi Makroprudensial
(RIM) terjadi peningkatan pada kredit
BUMDes/UMKM. Walaupun ada kelonggaran, bank
harus tetap melakukan prinsip kehati-hatian dalam
penyaluran kredit BUMDes/UMKM, serta
memisahkan kredit BUMDes/UMKM yang
menyertakan jaminan dengan yang tidak
menyertakan jaminan guna mempermudah
pemisahan risiko kredit macet.
Kajian Studi Pemanfaatan
Aplikasi SMART Desa 247
Mendukung Pengngkatan
Kecerdasaan, Partisipasi,
Kesejahteraan, dan
Kerjsama Kelembagaan
Warga Desa
1. Penerapan pengembangan desa cerdas harus
diikuti dengan pemenuhan kebutuhan sinyal
internet desa, duta dan kader digital desa, aplikasi
daigital website desa dan applikasi warga desa
yang terintegrasi;
2. Kerja sama antar lembaga untuk mewujudkan desa
cerdas dengan fokus pelayanan dan keterbukaan
informasi publik dan BUMDes on boarding serta
kerja sama peningkatan BUMDes dengan swasta;
3. Perlu segera dilaksanakan gerakan pembukaan
rekening masal warga desa secara digital, untuk
37 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
menunjang kemudahan transaksi, e-commerce,
akses permodalan dan akses promosi; dan
4. Perlu dibuatkan petunjuk teknis dari UKE 1
Dirketorat Jenderal Ekonomi dan Investasi Desa
tentang gerakan desa cerdas, untuk memudahkan
dan menegaskan kepala desa mengembangkan
desa cerdas.
Kajian Pemanfaatan
Teknologi Digital Guna
Mempromosikan Desa
Wisata
1. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
a. Memfasilitasi peningkatan kapasitas kepada
pengelola desa wisata dan para penggiat desa
wisata sehingga mampu memanfaatkan
teknologi digital sebagai media promosi
(pembuatan konten: gambar, video, narasi,
pemanfaatan media sosial, dan website).
b. Merevisi Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata daerah (RIPPARDA) dengan
mempertimbangkan status Kawasan Widosari di
Desa Ngargosari yang telah ditetapkan sebagai
Geoheritage dan rencana pembangunan
Borobudur Highland sebagai destinasi baru di
Kawasan Menoreh.
2. Pemerintah Kelurahan Ngargosari
a. Mengarusutamakan pariwisata sebagai pilar
pembangunan. Sebagai bentuk komitmen dan
tanggung jawab, rencana program, kegiatan
dan anggaran pembangunan pariwisata harus
termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMDES), Rencana Kerja Tahunan
(RKT), dan Rencana Anggaran Pembangunan
Desa (APBDES).
b. Fasilitasi kerja sama antardesa diantara
pengelola wisata desa di Kawasan Menoreh
38 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
untuk membangun kemitraan kegiatan promosi
dan pemasaran digital.
c. Sebagai media dan saluran promosi dan
pemasaran desa wisata.
3. Pengeloa Desa Wisata “Widosari” Ngargosari
a. Promosi
• Menyusun strategi pemasaran dan promosi
digital destinasi wisata (jenis produk wisata,
bentuk, narasi, dan media promosi); dan
• Menetapkan pengelola media promosi digital
(website administrator).
b. Pengelolaan Destinasi
• Segera menyusun masterplan strategi
pembangunan pariwisata berkelanjutan,
dokumen pengelolaan dampak
pengunjung, dokumen sebagai pedoman
bagi berbagai pihak untuk menerapkan
prinsip dasar pengelolaan destinasi
berkelanjutan.
• Pengelola Desa Wisata segera melakukan
konsultasi dengan para pihak (Dinas
Pariwisata, Dinas Energi, Sumberdaya
Mineral dan Gas) untuk pertimbangan
penyusunan Detail Desain Pengembangan
Kawasan Widosari sebagai destinasi
Geowisata.
BIDANG DAERAH TERTINGGAL
Kajian Potensi Ekologi,
Sosial Budaya, dan
Ekonomi dalam
Mendukung Percepatan
1. Dalam rangka intervensi kebijakan untuk
mempercepat pengentasan daerah tertinggal agar
ketiga potensi (ekologi, sosial budaya dan
ekonomi) dilakukan secara bersama-sama dan
simultan. Meski demikian faktor ekologi menjadi
39 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Pembangunan Daerah
Tertinggal
kunci dalam pengentasan daerah tertinggal.
Permasalahan ekologi terkait infrastruktur
pertanian mendesak agar segera dipulihkan untuk
menghidupkan usaha tani. Infrastruktur dapat
dibagi dua, yaitu sarana dan prasarana pertanian
seperti lahan, sistem pengairan, jalan, jembatan,
lumbung, dan lain sebagainya. Sedangkan
infrastruktur sosial (kelembagaan) tak kalah
pentingnya untuk diaktifkan kembali, seperti
kelompok tani, gabungan kelompok tani, informasi
pertanian, dan lain-lain.
2. Luas wilayah Kabupaten Sigi 70% merupakan
hutan hal ini dapat dimanfaatkan secara bijak untuk
pertanian oleh masyarakat dalam rangka
peningkatan pendapatan dan pemenuhuan gizi
keluarga pasca bencana. Pola atau model
pemanfaatan lahan hutan dapat berupa Hutan
Desa, Hutan Kemasyarakatan, Pengelolaan Hutan
Bersama Masyarakat (PHBM), Hutan Rakyat, Hutan
Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemitraan, Hutan
Hak dan Pengelolaan Kolaborasi–Zona Khusus. Ada
pila pengelolaan hutan model lainnya seperti Hutan
Adat, Sistem Hutan Kerakyatan (SHK) dan
Kehutanan Masyarakat (KhM).
3. Kabupaten Sigi merupakan kabupaten daerah
tertinggal masuk ke dalam zona kebencanaan
karena pernah mengalami likuifaksi dan gempa
pada tahun 2018. Untuk itu perlu disusun atau
direviu kebijakan penanggulangan bencana (2021
s.d. 2024) yang berisi penguatan penguatan
penannggulangan bencana yang efektif dan sinergi
40 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
program kegiatan daerah dan
kementerian/lembaga serta swasta.
4. Pengembangan ekonomi masyarakat lebih
diarahkan pada pengembangan potensi desa
dengan pemanfaatan Dana Desa secara efektif
dengan proporsi untuk pengembangan UMKM 70%
dan infrastruktur 30%. Karena rata-rata Dana Desa
untuk UMKM di Kabupaten Sigi masih rendah yaitu
sekitar 4% s.d. 9%. E-commerce untuk
perdagangan UMKM berbasis Informasi Teknologi
sudah harus dikembangkan terutama untuk kaum
milenial.
Kajian Percepatan
Pembangunan Daerah
Tertinggal di Kawasan
Perbatasan Berbasis SDGs
Desa (Kasus Kawasan
Kombut Kabupaten Boven
Digoel Provinsi Papua)
1. Sepuluh SDGs Desa (SDGs Desa 1, SDGs Desa 2,
SDGs Desa 3, SDGs Desa 4, SDGs Desa 6, SDGs
Desa 7, SDGs Desa 8, SDGs Desa 9, SDGs Desa
17, SDGs Desa 18) harus diprioritaskan untuk
mempercepat pengembangan Kawasan Perbatasan
Kombut berbasis SDGs Desa.
2. Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan
stakeholder lain perlu memberikan
dukungan/intervensi terhadap sebagian kegiatan
prioritas untuk pencapaian kesepuluh SDGs Desa
yang belum diprogramkan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten. Usulan kegiatan prioritas
yang belum diprogramkan tersebut sebagai
berikut:
• Pembangunan infrastruktur jalan meliputi: (1)
Peningkatan kualitas jalan dari kampung
Kawangtet dan Amuan menuju ibukota distrik;
dan (2) Peningkatan kualitas jalan dari
ibukota distrik menuju ibukota Kabupaten.
41 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
• Penyediaan sarana transportasi terutama dari
ibukota distrik ke ibukota kabupaten.
• Pemeliharaan Base Transceiver Station (BTS)
dan penyadaran masyarakat untuk menjaga
BTS di semua kampung.
• Pembanguan listrik dan peningkatan waktu
nyala listrik menjadi 24 jam di Kampung
Kombut dan Mokbiran.
• Perbaikan gedung Sekolah Dasar dan
penambahan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Kawangtet.
• Penyediaan fasilitas air bersih di musim
kemarau.
• Pengembangan satu kelembagaan ekonomi
(seperti BUMDesa Bersama) untuk 4 (empat)
kampung;
• Pengembangan komoditas unggulan (karet dan
kopi).
• Pengembangan tanaman pangan berkelanjutan
di semua kampung.
• Pengembangan usaha mikro sektor
perdagangan kebutuhan pokok.
• Pelatihan Manajemen Pemerintahan dan
Pembangunan Kampung bagi Pemerintah
Kampung.
• Pelatihan Peningkatan kompetensi tentang
SDGs Desa untuk pendamping dan
pemerintah kampung.
3. Dalam rangka percepatan pengembangan Kawasan
Perbatasan Kombut berbasis SDGs Desa, usulan
kegiatan prioritas sebagaimana tersebut dalam
poin 2 perlu disosialisasikan agar pemerintah
42 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,
dan stakeholder lainnya dapat mengambil peran
untuk mengisi dan melaksanakan kegiatan
tersebut sehingga terjadi sinkronisasi dalam
mewujudkan pencapaian pembanguan kawasan
perbatasan berbasis SDGs Desa.
Kajian Pemberdayaan
Perempuan di Daerah
Tertinggal (Studi Kasus
Pengolahan Jambu Mete di
Provinsi Nusa Tenggara
Timur)
a. Diperlukan campur tangan pihak pemerintah
setempat dalam hal menyediakan media
pemasaran karena yang menjadi kendala selama ini
adalah tempat untuk memasarkan produknya agar
bisa dipasarkan secara berkesinambungan.
b. Inovasi teknologi harus terus diupayakan sebagai
langkah penting dan strategis dalam membantu
petani jambu mete untuk meningkatkan produksi
dan pendapatan, baik kualitas maupun kuantitas,
walaupun kondisi petani masih jauh dari yang
diharapkan, karena dukungan untuk memperbaiki
kondisi tersebut tidak terlepas dari pengambil
kebijakan.
c. Perlu adanya program pemberdayaan perempuan
melalui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal
yaitu produk samping dalam pegolahan jambu mete
sebagai nilai tambah.
d. Untuk memperbaiki kondisi masyarakat di daerah
tertinggal, maka dibutuhkan kebijakan yang tidak
hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas
dalam luasan lahan atau melihat ukuran fisik saja,
tetapi juga harus memperhatikan permasalahan
sosial budaya masyarakat setempat.
BIDANG TRANSMIGRASI
Kajian Studi Mekanisme
Kolaborasi Pentahelix
1. Penerapan konsep kerja sama pentahelix
sebaiknya segera dibuatkan “payung hukumnya”
43 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Dalam Reviltalisasi
Kawasan Transmigrasi
dalam bentuk “peraturan menteri” atau “peraturan
bupati”, untuk memberikan kepastian hukum atas
kerjasama yang dibangun oleh 5 (lima) pihak
pemangku kepentingan di daerah, untuk
mendukung pembangunan kawasan transmigrasi.
2. Konsep pentahelix yang potensial diterapkan di
Kabupaten Muna, untuk pengembangan Kawasan
Transmigrasi Mutiara, sebaiknya benar-benar
dijadikan “proyek percontohan” hingga berhasil.
Selanjutnya dapat direplikasi untuk pengembangan
(revitalisasi) kawasan-kawasan lain yang
berindikasi “mangkrak”.
3. Faktor paling menentukan yang perlu dilakukan
agar pengembangan kawasan transmigrasi melalui
kolaborasi penta helix tetap berjalan adalah adanya
dukungan politik anggaran. Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
harus memiliki kemampuan lobby politik anggaran
di parlemen (DPR) agar transmigrasi ke depan
tetap eksis dan mendapat dukungan pembiayaan
yang memadai.
Studi Kerja Sama
Antardesa Mendukung
Revitalisasi Kawasan
Transmigrasi
1. Para perencana baik di tingkat pusat maupun
daerah dalam menyusun rencana pembangunn
kawasan perlu mempertimbangkan isu modal sosial
yang diterjemahkan dalam program dan kegiatan.
2. Penempatan pendamping kawasan transmigarsi
yang tugasnya tidak hanya pendampingan dalam
bidang ekonomi dan sarana prasarana
(pembangunan fisik) tetapi juga untuk
memanfaatkan modal sosial yang ada di
desa/kawasan.
44 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
3. Peningkatan kapasitas para perencana dan para
pendamping (Penggerak Swadaya Masyarakat dan
Pendamping Kawasan Transmigrasi) agar ada
kesepahaman bersama dalam menggerakan dan
memanfaatkan modal sosial yang ada di
desa/kawasan untuk revitalisasi kawasan
transmigrasi melalui pelatihan/bimbingan teknis.
4. Pelatihan kepada kelompok masyarakat yang ada di
desa untuk menambah pengetahuan/wawasan
masyarakat terhadap pentingnya modal sosial
(relasi, kepercayaan dan norma) dalam
pembangunan kawasan transmigrasi dan
pembentukan karakter masyarakat (jujur,
solidaritas, disiplin dan tanggung jawab) sehingga
masyarakat mempunyai perilaku yang mendukung
untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain.
5. Perlu dikembangkan digital trust yang tidak hanya
pada orientasi pelayan publik dan pemerintahan
tetapi juga pada sektor perdaganngan/e-
commerce, agar produk yang dihasilkan dapat
terhubung dengan jangkauan yang lebih luas.
6. Perlu advokasi kepada para pelaku budaya di
kawasan transmigrasi, agar mereka memahami
bahwa keunikan budaya lokal merupakan modal
untuk meningkatkan daya saing kawasan
transmigrasi.
Kajian Pengembangan
Food Estate Melalui
Transmigrasi Mendukung
Ketahanan Pangan
Nasional Tahun 2021
a. Dalam rangka mengintegrasikan kawasan
transmigrasi dalam rencana pengembangan
kawasan Food Estate, diperlukan upaya lebih lanjut
untuk melakukan arahan zonasi yang
memperhatikan perlindungan terhadap ekosistem
hutan dan gambut, serta arahan pengembangan
45 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
usaha pokok transmigrasi berbasis pertanian
terintegrasi. Arahan ini juga perlu memperlihatkan
keterkaitan program dan kegiatan pengembangan
kawasan pada aspek hulu, on-farm, hilir dan
penunjang serta terintegrasi dengan sektor
pendukung lainnya.
b. Para perencana dan penyusun program perlu
mengembangkan pola usaha pokok transmigrasi
yang merupakan gabungan untuk semua komoditas
yang ada di dalam satu sub sektor (tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan atau
peternakan); atau gabungan beberapa komoditas
dalam satu sub sektor atau pola integrasi antar sub
sektor; dan pengembangan usaha sekunder dan
tersier yang menjadi bagian dari sistem pertanian
industrial.
c. Diperlukan reformulasi kebijakan transmigrasi
secara substansial, yaitu mengembangkan
pendekatan Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT)
yang lebih mendorong pada penguatan lokal untuk
mewujudkan arahan nasional (pendekatan micro to
macro). Salah satu alternatif kebijakan dengan
pendekatan micro to macro tersebut adalah melalui
penguatan modal sosial masyarakat.
b. Persentase Kajian yang Diimplementasikan
Dalam rangka pengimplementasian kajian kebijakan yang telah di susun
pada Unit Kerja Eselon I di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, maka pada tanggal 13 s.d 14 Desember 2021
telah diadakan Workshop Penyebarluasan Hasil Kajian Kebijakan, di Bogor,
Jawa Barat. Pada kegiatan tersebut, masing-masing Ketua Tim Kajian,
mempresentasikan hasil rekomendasi kajian kebijakan yang diperoleh
46 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
selama kegiatan Tahun 2021. Setelah itu, peserta UKE I, mengisi berita
acara terkait, kajian mana yang akan diimplementasikan dalam
penyusunan perencanaan. Adapun upaya dalam pencapaian IKU tersebut
adalah:
• Menyusun rekomendasi kebijakan sesuai dengan kebutuhan Unit Kerja
Eselon I dalam membuat perencanaan; dan
• Melibatkan seluruh stakeholder dalam penyusunan rekomendasi
kebijakan.
3. Kendala dan Solusi dalam Pencapaian Kinerja
Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2021 untuk mencapai indikator kinerja
utama, Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi menghadapi beberapa kendala, diantaranya
sebagai berikut:
a. Kegiatan pengumpulan data ke lapangan terhambat, karena kebijakan
pemerintah yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
dalam mencegah penyebarluasaan COVID-19, selain itu, masih adanya
sistem Work Form Home (WFH), yang menyulitkan koordinasi antar tim.
b. Adanya refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19 mengakibatkan
adanya beberapa kegiatan yang dibatalkan, sehingga berpengaruh pada
output kegiatan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Untuk menangani hambatan tersebut, berikut alternatif solusi selama Tahun
2021:
a. Kegiatan yang bersifat rapat masih dapat dilaksanakan dengan metode
Zoom Meeting.
b. Melaksanakan penggunaan anggaran sesuai dengan prioritas.
B. ANALISA DATA EFISENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Efisiensi penggunaan sumber daya yang mendukung pencapaian kinerja
diidentifikasi melalui factor sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.
a. Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM)
47 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Jumlah SDM Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi sampai dengan 31 Desember 2021 sebanyak 56
orang. Keterbatasan sumber daya (terutama staf administrasi) berimplikasi
pada beban kerja yang cukup tinggi sehinga dibutuhkan optimalisasi
pemanfaatan SDM untuk melaksanakan program dan kegiatan Tahun 2021
dengan baik.
b. Keuangan
Efisiensi penggunaan sumber daya keuangan Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam tahun 2021
diperoleh jika persentase capaian kinerja lebih besar daripada persentase
penggunaan dana. Efisensi penggunaan sumber daya keuangan Pusat
Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dalam mendukung pencapaian Badan Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2021 disajikan
dalam Tabel 3.5 sebagai berikut:
48 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Tabel 3. 5 Efisensi Keuangan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
SASARAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
% PENGGUNAAN
ANGGARAN
% CAPAIAN KINERJA
EFISIENSI PENGGUNAAN
ANGGARAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tersedianya Kajian
Pengembangan
Kebijakan
Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
sebagai dasar
pelaksanaan
kebijakan
kementerian.
Persentase kajian
yang disusun.
2.807.110.000 2.778.058.994 98,97 100 1,04
Persentase kajian
yang
diimplementasikan.
427.890.000 422.310.814 98,70 100 1,32
49 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Dari data diatas dapat disimpulkan secara umum Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah mengefisienkan dan
mengefektifkan penggunaan sumber daya keuangan dimana capaian kinerja diatas
IKU yang diperjanjikan lebih besar daripada penggunaan anggarannya.
C. REALISASI ANGGARAN
Pagu anggaran untuk mencpaia sasaran kegiatan Pusat Pengembangan Kebijakan
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2021 sebesar
Rp3.235.000.000 (Tiga Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta Rupiah), sedangkan
realisasi anggaran Tahun 2021 sebesar Rp3.200.369.808 (Tiga Milyar Dua Ratus
Juta Tiga Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Delapan Rupiah) atau
98,92%.
50 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Capaian Kinerja
Sasaran kegiatan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi adalah Tersedianya Kajian Pengembangan
Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai
dasar pelaksanaan kebijakan Kementerian, terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
dan 2 (dua) indikator kinerja telah mencapai target yaitu tersusunnya 12 (dua
belas) kajian rekomendasi kebijakan untuk diimplementasikan oleh Unit Kerja
Eselon I di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, telah tersusun
dan diimplementasikan sebagai bahan masukan.
2. Efisiensi Penggunaan Anggaran
Penggunaan anggaran dalam pencapaian target IKU pada umumnya telah
berjalan secara efisien, yaitu bahwa persentase capaian indikator kinerja lebih
besar dari persentase realisasi anggaran yang digunakan dalam masing-masing
IKU.
3. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran Pusat Pengembangan Kebijaka Tahun 2020 sebesar Rp.
3.200.369.808 (Tiga Milyar Dua Ratus Juta Tiga Ratus Enam Puluh Sembilan
Ribu Delapan Ratus Delapan Rupiah) atau 98,92% dari pagu anggaran Tahun
2021 sebesar 3.235.000.000 (Tiga Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta
Rupiah).
B. SARAN
Dalam rangka peningkatan kinerja Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di masa mendatang maka beberapa hal
yang dilakukan sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia terutama pada Jabatan Fungsional
di Lingkungan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah
51 LAKIP PUSAT PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TAHUN 2021
Tertinggal dan Transmigrasi melalui pelatihan yang sesuai dengan
kompetensinya
2. Peningkatan koordinasi dan Kerja Sama dengan Unit Kerja Eselon I di
lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, serta instansi/lembaga terkait dalam penyusunan rekomendasi
kebijakan sesuai dengan kebutuhan.
3. Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan hasil kajian kebijakan yang dapat
digunakan untuk bahan dalam perencanaan atau pengembangan bidang desa,
bidang ekonomi investasi, bidang daerah tertinggal, dan bidang transmigrasi.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian kinerja secara berkala.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sekretariat Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (BPIDDTT) merupakan salah satu Unit Kerja Eselon II pada Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang
bertugas melaksanakan pelayanan administratif dan teknis, koordinasi pelaksanaan
tugas unit organisasi, serta urusan umum dan kerumahtanggan. Berdasarkan
Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor
30 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Sekretariat BPIDDTT
memiliki 10 (sepuluh) IKU dengan 4 (empat) sasaran kegiatan. Berikut data capaian
IKU Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021.
Tabel Capaian IKU Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021
NO IKU TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN IKU
1 Persentase Nilai Hasil Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di BPIDDTT
74% 84% 113%
2 Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi
dan Pejabat Administrasi di
lingkungan BPI yang mengikuti
pengembangan kompetensi per
tahun
30% 50% 167%
3 Persentase Pejabat Fungsional di
lingkungan BPI yang mengikuti
pengembangan kompetensi per
tahun
30% 59,17% 197%
4 Opini atas Pengendalian internal
atas Laporan Keuangan dan BMN
Badan Pengembangan dan
Informasi berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) dari
EFEKTIF EFEKTIF 100%
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
iii
NO IKU TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN IKU
hasil evaluasi Aparat Pengawas
Intern Pemerintah (APIP)/Tim
Penilai PIPK UKE I
5 Nilai SAKIP Badan Pengembangan
dan Informasi
80 80,53 101%
6 Nilai Kinerja atas Pelaksanaan
Rencana Kerja dan Anggaran Badan
Pengembangan dan Informasi
89 88,24 99%
7 Nilai atas Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran Badan
Pengembangan dan Informasi
92 81,20 88%
8 Tingkat penerapan pengendalian
intern Badan Pengembangan dan
Informasi
3 3,071 102%
9 Tingkat kepuasan aparatur lingkup
Badan Pengembangan dan
Informasi atas dukungan
manajemen
4 4 100%
10 Jumlah kebijakan dan regulasi
Badan Pengembangan dan
Informasi
4 2 50%
Sekretariat BPIDDTT terdiri dari 4 (empat) Kelompok Substansi yaitu Kelompok
Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan;
Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara; Kelompok
Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi;
dan Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan, serta 1
(satu) Bagian Umum dan Rumah Tangga yang bertugas melaksanakan urusan
umum dan kerumahtanggan.
Sekretariat BPIDDTT mendapatkan pagu awal anggaran sebesar
Rp.44.488.683.000 (Empat Puluh Empat Miliar Empat Ratus Delapan Puluh
Delapan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) dan mengalami 1 (satu)
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
iv
kali realokasi penambahan anggaran untuk dukungan manajemen Sekretariat
BPIDDTT dan 3 (tiga) kali refocusing anggaran akibat penanganan Pandemi Covid-
19 sehingga pagu akhir anggaran Sekretariat BPIDDTT sebesar
Rp.47.363.184.000 (Empat Puluh Tujuh Miliar Tiga Ratus Enam Puluh Tiga Juta
Seratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah). Realisasi anggaran Sekretariat BPIDDTT
per 31 Desember 2021 sebesar Rp.46.113.229.093 (Empat Puluh Enam Miliar
Seratus Tiga Belas Juta Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Sembilan Puluh Tiga
Rupiah) atau 97,36%.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tugas dan Fungsi 2
C. Struktur Organisasi 3
D. Maksud dan Tujuan 8
E. Permasalahan Utama (Strategic Issued) 9
F. Sistematika Penyajian 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA 11
A. Rencana Strategis Sekretariat BPIDDTT Tahun 2020-2024 11
B. Perjanjian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 16
A. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT 16
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021 18
2. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan
serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan 33
3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 35
4. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan
Pencapaian Indikator Kinerja 36
B. Kinerja Anggaran Sekretariat BPIDDTT 37
BAB IV PENUTUP 41
A. Kesimpulan 41
B. Saran 41
LAMPIRAN 43
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Sekretariat BPIDDTT Berdasarkan
Klasifikasi Jabatan
6
Tabel 1.2. Jumlah Pegawai PNS Jabatan Fungsional Tertentu
Sekretariat BPIDDTT Berdasarkan Kelompok Substansi
6
Tabel 1.3. Jumlah Pegawai PNS Jabatan Fungsional Umum Sekretariat
BPIDDTT Berdasarkan Kelompok Substansi
7
Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT 12
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT beserta
Pagu Anggaran Tahun 2021
14
Tabel 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 16
Tabel 3.2. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,
Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2021
18
Tabel 3.3. Capaian Nilai Kinerja Unit (NKU) di lingkungan BPIDDTT
Tahun 2021
20
Tabel 3.4. Nilai SMART UKE I BPIDTT Tahun 2021 berdasarkan
Indikator Capaian
21
Tabel 3.5. Rincian Nilai SPIP BPIDDTT Tahun 2021 22
Tabel 3.6. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan
dan BMN Tahun 2021
24
Tabel 3.7. Capaian IKPA Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 26
Tabel 3.8. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pembinaan Hukum,
Ortala, dan Reformasi Birokrasi Tahun 2021
27
Tabel 3.9. Hasil Pengisian Matriks Lembar Kerja Evaluasi BPIDDTT
Tahun 2021
28
Tabel 3.10. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pengelolaan
Kepegawaian dan Persuratan Tahun 2021
31
Tabel 3.11. Capaian Kinerja Bagian Umum dan Rumah Tangga Tahun
2021
33
Tabel 3.12. Realisasi Anggaran Sekretariat BPIDDTT berdasarkan IKU
Tahun 2021
38
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat BPIDDTT 5
Gambar 1.2. Perbandingan Jumlah JFT dan JFU Berdasarkan Kelompok
Substansi 8
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 15
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi (BPIDDTT) terdiri atas 5 (lima) Unit Kerja Eselon II yaitu
Sekretariat BPIDDTT; Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Pusat Data dan Informasi Pembangunan
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan Pusat Penyusunan Keterpaduan
Rencana Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Sekretariat
BPIDDTT melaksanakan program dukungan manajemen berupa pelayanan
administratif dan koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi.
Sekretariat BPIDDTT dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung
4 (empat) kelompok substansi yaitu Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,
Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan; Kelompok Substansi Pengelolaan
Keuangan dan Barang Milik Negara; Kelompok Substansi Pembinaan Hukum,
Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi; dan Kelompok Substansi
Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
mengamanatkan penyusunan Laporan Kinerja sebagai bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi atas pelaksanaan anggaran. Sekretariat
BPIDDTT melakukan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penerapan SAKIP di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Implementasi SAKIP di lingkungan Sekretariat BPIDDTT memperhatikan
tahap perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja,
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
2
pengelolaan data kinerja, pelaporan SAKIP, serta reviu dan evaluasi kinerja.
Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 merupakan
bagian dari penerapan SAKIP dan diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi
untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, Sekretariat BPIDDTT memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut:
1. Tugas Sekretariat BPIDDTT
Melaksanakan pelayanan administratif dan teknis, koordinasi pelaksanaan
tugas unit organisasi, serta urusan umum dan kerumahtanggaan di
lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
2. Fungsi Sekretariat BPIDDTT
Sekretariat BPIDDTT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi, dan
pelaporan Badan;
b. Koordinasi dan pembinaan pengelolaan keuangan dan barang milik
negara di lingkungan Badan;
c. Pembinaan hukum dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-
undangan di lingkungan Badan;
d. Pengelolaan urusan kepegawaian Badan;
e. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan organisasi, tata laksana, dan
reformasi birokrasi Badan; dan
f. Pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan Badan.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
3
C. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Pasal 238, Sekretariat BPIDDTT terdiri atas Bagian Umum dan
Rumah Tangga, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Umum dan Rumah
Tangga menyelenggarakan fungsi:
a) pelaksanaan urusan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran,
pelaporan kinerja, koordinasi data dan informasi, koordinasi administrasi
penerapan sistem pengendalian intern, administrasi kepegawaian,
ketatalaksanaan, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara,
serta urusan tata persuratan, kearsipan Sekretariat Badan; dan
b) pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Badan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun
2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan
Tugas Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi Pasal 480, Sekretariat BPIDDTT terdiri atas:
1. Kelompok substansi penyusunan kebijakan, rencana, program,
evaluasi, dan pelaporan
Memiliki tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional di bidang
koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan penyusunan kebijakan
teknis, rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan Badan,
dan terdiri atas:
a) sub kelompok substansi penyusunan kebijakan, rencana, program dan
anggaran yang mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan
fungsional dalam pelaksanaan koordinasi, pembinaan, dan pemberian
dukungan di bidang penyusunan kebijakan teknis, rencana, program dan
anggaran Badan.
b) sub kelompok substansi pengelolaan data dan informasi yang mempunyai
tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
4
koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan di bidang pengelolaan
data dan pelayanan informasi Badan.
c) sub kelompok substansi pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam
pelaksanaan koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan di bidang
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Badan.
2. Kelompok substansi pengelolaan keuangan dan barang milik negara
Memiliki tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
pelaksanaan koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan pengelolaan
keuangan dan barang milik negara Badan, dan terdiri atas:
a) sub kelompok substansi pelaksanaan anggaran dan perbendaharaan yang
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam
pelaksanaan koordinasi dan pembinaan penatalaksanaan anggaran,
pengujian dan penerbitan surat perintah membayar, penyelesaian
tuntutan perbendahaan dan tututan ganti rugi, pengelolaan penerimaan
negara bukan pajak, serta penatausahaan keuangan Badan.
b) sub kelompok substansi akuntansi dan pelaporan keuangan dan barang
milik negara yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan
fungsional dalam melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pemberian
dukungan pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan dan
barang milik Negara Badan.
3. Kelompok substansi pembinaan hukum, organisasi, tata laksana,
dan reformasi birokrasi
Memiliki tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
pelaksanaan pembinaan hukum, koordinasi penyusunan peraturan
perundang-undangan dan instrumen hukum, pembinaan organisasi dan tata
laksana, serta penerapan reformasi birokrasi Badan, dan terdiri atas:
a) sub kelompok substansi pembinaan hukum yang mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan
penyuluhan, pertimbangan, dan advokasi hukum, bimbingan penerapan
peraturan perundang-undangan, dan penyusunan peraturan perundang-
undangan di lingkungan Badan.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
5
b) sub kelompok substansi organisasi, tata laksana, dan reformasi birokrasi
yang mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional
dalam pengembangan organisasi dan tata laksana, serta penerapan
reformasi birokrasi di lingkungan Badan.
4. Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan
Persuratan
Memiliki tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian dan tata persuratan Badan,
dan terdiri atas:
a) sub kelompok substansi kepegawaian yang mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan perencanaan
pegawai, pengelolaan tata usaha kepegawaian, pelayanan kepegawaian,
pengembangan pegawai, dan pembinaan disiplin pegawai Badan.
b) sub kelompok tata persuratan dan kearsipan yang mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan
koordinasi dan fasilitasi pengelolaan tata persuratan dan kearsipan Badan.
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat BPIDDTT
Sekretaris Badan
Pengembangan dan Informasi Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,
Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan
Kelompok Substansi Pengelolaan
Keuangan dan BMN
Kelompok Substansi Pembinaan Hukum,
Ortala, dan Reformasi Birokrasi
Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan
Persuratan
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
Kepala Bagian Umum dan Rumah Tangga
Kepala Subbagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
6
Dalam mendukung penyelenggaran tugas dan fungsi, Sekretariat BPIDDTT
memiliki pegawai sebanyak 96 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
sebanyak 39 orang, Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak
34 orang dan Pramubakti sebanyak 23 orang, dengan rincian pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Sekretariat BPIDDTT Berdasarkan Klasifikasi Jabatan
No Jabatan Jumlah
(Orang)
1 Jabatan Tinggi Pratama (Eselon II) 1
2 Jabatan Tinggi Administrator (Eselon III) 1
3 Jabatan Pengawas (Eselon IV) 1
4 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 19
5 Jabatan Fungsional Umum (JFU) 17
6 Jabatan Tenaga Penunjang (PPNPN) 34
7 Pramubakti 23
Total 96
Tabel 1.2. Jumlah Pegawai PNS Jabatan Fungsional Tertentu Sekretariat
BPIDDTT Berdasarkan Kelompok Substansi
No Jabatan
Kelompok Substansi
Jumlah Rencana
Program
dan Evalap
Keuangan
dan BMN
Kepegawaian
dan
Persuratan
Hukum,
Ortala,
dan RB
1 Perencana 4 1 1 - 6
2 Analis Pengelola
Keuangan dan APBN
- 2 - - 2
3 Statistisi 4 - - - 4
4 Analis Hukum - - - 2 2
5 Perancang Peraturan
Perundang-undangan
- - - 1 1
6 Analis SDM Aparatur - - 3 - 3
7 Analis Kepegawaian - - 1 - 1
Jumlah 8 3 5 3 19
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
7
Tabel 1.3. Jumlah Pegawai PNS Jabatan Fungsional Umum Sekretariat BPIDDTT
Berdasarkan Kelompok Substansi
No Jabatan
Kelompok Substansi
Jumlah Rencana
Program
dan Evalap
Keuangan
dan BMN
Kepegawaian
dan
Persuratan
Hukum,
Ortala,
dan RB
1 Penyusunan
Program, Aanggaran,
dan Pelaporan
1 1 - - 2
2 Analis Pembangunan 1 - - - 1
3 Analis Keuangan - 4 - - 4
4 Analis Laporan
Keuangan
- 1 - - 1
5 Analis Produk Hukum - - - 1 1
6 Analis Organisasi - - - 1 1
7 Analis Pemerintah
Pusat
- - - 1 1
8 Pengolah Data - - 2 - 2
9 Analis Data dan
Informasi
1 - - - 1
10 Pengelola Keuangan - 3 - - 3
Jumlah 3 9 2 3 17
Berikut diberikan perbandingan jumlah pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
dengan Jabatan Fungsional Umum (JFU) seperti pada Gambar 1.2.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
8
Gambar1.2. Perbandingan Jumlah JFT dan JFU Berdasarkan Kelompok Substansi
D. Maksud dan Tujuan
1. Maksud penyusunan Laporan SAKIP sebagai berikut:
a. Sebagai wujud nyata komitmen antara Sekretaris BPIDDT sebagai
penerima amanah dan Kepala BPIDDTT sebagai pemberi amanah untuk
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
b. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran Sekretariat BPIDDTT.
c. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas capaian kinerja penerima amanah dalam
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.
2. Tujuan penyusunan Laporan SAKIP sebagai berikut:
a. Pengukuran tingkat capaian kinerja dan penyerapan anggaran Sekretariat
BPIDDTT periode Tahun 2021.
b. ldentifikasi faktor penghambat dan faktor pendorong dalam pencapaian
kinerja dan penyerapan anggaran periode Tahun 2021.
c. Sebagai bahan evaluasi dalam rangka peningkatan pencapaian kinerja
yang telah ditetapkan pada periode Tahun 2021.
8
3
5
33
9
2
3
Rencana Program, danEvalap
Keuangan dan BMN Kepegawaian danPersuratan
Hukum, Ortala, dan RB
JFT JFU
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
9
E. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Adapun permasalahan yang dihadapi Sekretariat BPIDDTT adalah:
1. Belum terimplementasikan Bisnis Proses pelaksanaan kegiatan sehingga
kinerja antar subtansi belum sepenuhnya dapat bersinergi.
2. Belum tersusunnya dokumen-dokumen pedoman atau petunjuk pelaksanaan
yang lebih detail sebagai pedoman dalam proses perencanaan dan evaluasi
pencapaian target IKU Sekretariat BPIDDTT.
3. Kurangnya sarana dan prasarana dalam melaksanakan pengarsipan dan
masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengawal
pengarsipan dan tata persuratan, saat ini Sekretariat BPIDDTT belum
memiliki pegawai dengan Jabatan Fungsional Arsiparis.
4. Belum optimalnya pemahaman SDM terhadap rencana aksi PMPRB, rencana
aksi SAKIP dan rencana aksi SPIP sehingga tindak lanjut dari rencana aksi
mengalami keterlamabatan dan belum terintegrasi secara optimal.
5. Kurang adanya link and match antara kebutuhan kompetensi
untukmelaksanakan tugas dengan ketersediaan SDM aparatur. Hal ini terjadi
karena analisis jabatan serta pemetaan pejabat fungsional pada saat
penyetaraan pejabat struktural ke dalam jabatan fungsional, tidak dilakukan
secara cermat dan menyeluruh sehingga masih terdapat ketidaksesuaian
penempatan pejabat fungsional dan kekurangan sumber daya manusia pada
beberapa unit kerja.
F. Sistematika Penyajian
Sistematika Laporan Kinerja Sekretariat BPIDDTT berpedoman kepada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Reformasi dan Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Desa, PDT dan
Transmigrasi No. 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi,
serta hasil catatan reviu Laporan Kinerja dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
10
B. Tugas dan Fungsi
C. Strusktur Organisasi
D. Maksud dan Tujuan
E. Permasalahan Utama (Strategic Issue)
F. Sistematika Penyajian
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis Sekretariat BPIDDTT Tahun 2020-2024
B. Perjanjian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021
2. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan
serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan
3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
4. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan
Pencapaian Indikator Kinerja
B. Kinerja Anggaran Sekretariat BPIDDTT
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis Sekretariat BPIDDTT Tahun 2020-2024
Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat BPIDDTT merupakan dokumen
perencanaan selama 5 (lima) tahun yang mencakup visi dan misi, tujuan,
sasaran strategis, arah kebijakan, program/kegiatan, target IKU, dan rencana
pendanaan kegiatan. Renstra Sekretariat BPIDDTT mengacu kepada Renstra
BPIDDTT untuk mendukung tercapainya sasaran strategis Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
1. Visi Sekretariat BPIDDTT
“Terwujudnya pelayanan publik, reformasi birokrasi, organisasi, dan tata
kelola yang berkualitas, bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi”
2. Misi Sekretariat BPIDDTT
Misi Sekretariat Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (BPIDDTT) adalah :
a. Membangun etos kerja yang dinamis dalam mendorong terwujudnya
reformasi birokrasi;
b. Membangun organisasi dan tata kelola pemerintahan yang baik;
c. Membina sumber daya manusia yang berkompeten;
d. Mengelola keuangan BPI secara akuntabel;
e. Menyediakan layanan internal BPI yang efektif dan efisien; dan
f. Mengelola BMN BPI secara optimal dan akuntabel.
Target capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT tahun 2020 –
2024 dapat dilihat pada tabel 2.1.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
12
Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT
No Indikator Kinerja
Utama
Target Penanggung
Jawab 2021 2022 2023 2024
1 Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan
dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
74% 77% 80% 83% Substansi Hukum,
Ortala, dan RB
2 Persentase Pejabat
Pimpinan Tinggi dan
Pejabat Administrasi di lingkungan Badan
Pengembangan dan Informasi yang mengikuti
pengembangan
kompetensi per tahun
30% 40% 50% 60% Substansi
Kepegawaian dan
Persuratan
3 Persentase Pejabat
fungsional di lingkungan Badan Pengembangan
dan Informasi yang
mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
30% 40% 50% 60% Substansi
Kepegawaian dan
Persuratan
4 Opini atas Pengendalian
internal atas Laporan Keuangan dan BMN
Badan Pengembangan dan Informasi
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) dari hasil evaluasi
Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim
Penilai PIPK UKE I
3/PIE 3/PIE 3/PIE 3/PIE Substansi
Pengelolaan
Keuangan dan
BMN
5 Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan
Informasi
80 85 90 90 Substansi
Rencana,
Program, dan
Evalap
6 Nilai Kinerja atas
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Badan Pengembangan
dan Informasi
89 90 91 92 Substansi
Rencana,
Program, dan
Evalap
7 Nilai atas Indikator
Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan
Pengembangan dan Informasi
92 93 94 95 Substansi
Pengelolaan
Keuangan dan
BMN
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
13
No Indikator Kinerja
Utama
Target Penanggung
Jawab 2021 2022 2023 2024
8 Tingkat penerapan pengendalian intern
Badan Pengembangan
dan Informasi
3 3 4 4 Substansi
Rencana,
Program, dan
Evalap
9 Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan
Pengembangan dan Informasi atas dukungan
manajemen
4 4 4 4 Bagian Umum dan
Rumah Tangga
10 Jumlah bahan kebijakan dan regulasi
Pengembangan dan Informasi yangditetapkan
pada tahun yang
bersangkutan
4 4 4 4 Substansi
Rencana,
Program, dan
Evalap
B. Perjanjian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021
Perjanjian kinerja merupakan dokumen perencanaan yang memuat indikator
kinerja yang menjadi tolak ukur keberhasilan capaian kinerja dan sebagai bahan
evaluasi penggunaan anggaran untuk kegiatan yang mendukung tercapainya
indikator kinerja. Data IKU Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021 beserta anggaran
kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada Tabel 2.2. Sekretariat BPIDDTT
mendapat pagu tahun anggaran 2021 setelah refocusing dan realokasi anggaran
sebesar Rp47.363.184.000 (Empat Puluh Tujuh Miliar Tiga Ratus Enam Puluh
Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah).
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2021
14
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat BPIDDTT beserta Pagu Anggaran Tahun 2021
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target IKU Pagu Anggaran
1
Meningkatnya kualitas
reformasi birokrasi dan
kapasitas organisasi Badan
Pengembangan dan Informasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
74%
726.460.000
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
30%
175.620.000
Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
30%
175.620.000
2
Terwujudnya Badan
Pengembangan dan Informasi
yang bersih, akuntabel dan
berkinerja tinggi
Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan dan Informasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
3/PIE
204.916.000
Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan Informasi 80
396.597.500
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan dan Informasi
89
838.664.000
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2021
15
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target IKU Pagu Anggaran
Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan dan Informasi
92
593.194.000
Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan dan Informasi 3
396.597.500
3 Terwujudnya pelayanan publik
Badan Pengembangan dan
Informasi yang berkualitas
Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan dan Informasi atas dukungan manajemen 4
43.016.851.000
4 Jumlah kebijakan dan regulasi
Badan Pengembangan dan
Informasi
Jumlah bahan kebijakan dan regulasiPengembangan dan Informasi yangditetapkan pada tahun yangbersangkutan
4
838.664.000
Jumlah
47.363.184.000
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021
Capaian kinerja digunakan sebagai dasar dalam pengukuran capaian
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program kegiatan yang sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sekretariat BPIDDTT memiliki 10
(sepuluh) indikator kinerja yang mendukung 4 (empat) sasaran kegiatan.
Tabel. 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021
NO SASARAN
KEGIATAN IKU TARGET REALISASI
PERSENTASE
CAPAIAN IKU
1
Meningkatnya
kualitas
reformasi
birokrasi dan
kapasitas
organisasi Badan
Pengembangan
dan Informasi
Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
BPIDDTT
74% 84% 113%
Persentase Pejabat
Pimpinan Tinggi dan
Pejabat Administrasi di
lingkungan BPI yang
mengikuti
pengembangan
kompetensi per tahun
30% 50% 167%
Persentase Pejabat
Fungsional di lingkungan
BPI yang mengikuti
pengembangan
kompetensi per tahun
30% 59,17% 197%
2 Terwujudnya
Badan
Pengembangan
dan Informasi
Opini atas Pengendalian
internal atas Laporan
Keuangan dan BMN
Badan Pengembangan
EFEKTIF EFEKTIF 100%
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
17
NO SASARAN
KEGIATAN IKU TARGET REALISASI
PERSENTASE
CAPAIAN IKU
yang bersih,
akuntabel dan
berkinerja tinggi
dan Informasi
berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintah
(SAP) dari hasil evaluasi
Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP)/Tim
Penilai PIPK UKE I
Nilai SAKIP Badan
Pengembangan dan
Informasi
80 80,53 101%
Nilai Kinerja atas
Pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran
Badan Pengembangan
dan Informasi
89 88,24 99%
Nilai atas Indikator
Kinerja Pelaksanaan
Anggaran Badan
Pengembangan dan
Informasi
92 81,20 88%
Tingkat penerapan
pengendalian intern
Badan Pengembangan
dan Informasi
3 3,071 102%
3 Terwujudnya
pelayanan publik
Badan
Pengembangan
dan Informasi
yang berkualitas
Tingkat kepuasan
aparatur lingkup Badan
Pengembangan dan
Informasi atas dukungan
manajemen
4 4 100%
4 Jumlah
kebijakan dan
Jumlah kebijakan dan
regulasi Badan
4 2 50%
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
18
NO SASARAN
KEGIATAN IKU TARGET REALISASI
PERSENTASE
CAPAIAN IKU
regulasi
Badan
Pengembangan
dan
Informasi
Pengembangan dan
Informasi
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021
Analisis capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara rencana
target dengan realisasi kinerja dari masing-masing indikator yang tertuang
dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat BPIDDTT pada tahun anggaran 2021.
Analisis capaian kinerja pada Tahun 2021 sebagaimana dimaksud, secara
lengkap diuraikan sebagai berikut:
a. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Kelompok Substansi
Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi dan
Pelaporan
Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi
dan Pelaporan bertanggungjawab terhadap IKU ke-5,6,8, dan 10.
Tabel 3.2. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,
Rencana, Program, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2021
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
% Kategori
1 Nilai SAKIP Badan
Pengembangan
dan Informasi
80 80,53 101% Sangat
Berhasil
2 Nilai Kinerja atas
Pelaksanaan
Rencana Kerja
dan Anggaran
Badan
Pengembangan
dan Informasi
89 88,24 99% Berhasil
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
19
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
% Kategori
3 Tingkat
penerapan
pengendalian
intern Badan
Pengembangan
dan Informasi
3 3,071 102% Sangat
Berhasil
4 Jumlah kebijakan
dan regulasi
Badan
Pengembangan
dan Informasi
4 2 50% Kurang
Berhasil
IKU ke-5 yaitu Nilai SAKIP Badan Pengembangan dan Informasi.
Capaian Nilai SAKIP BPIDDTT Tahun 2021 masih mengacu pada nilai
SAKIP Balilatfo Tahun 2020 karena penilaian SAKIP Tahun 2021 baru
akan dilakukan pada Akhir Januari 2022. Balilatfo merupakan unit kerja
yang dipecah menjadi 2 (dua) Badan pada SOTK baru, yaitu BPIDDTT
dan BPSDM. Nilai SAKIP Balilatfo Tahun 2020 sebesar 80,53, nilai ini
melebihi target yang harus dicapai oleh BPIDDTT yaitu sebesar 80 atau
tercapai 101%. Pencapaian Nilai Kinerja Unit (NKU) BPIDDTT
berdasarkan evaluasi dari aplikasi e-SAKIP Kemendesa
(https://sakip.kemendesa.go.id/), BPIDTT mendapatkan nilai sebesar
90,37 (Sangat Baik).
Tabel. 3.3. Capaian Nilai Kinerja Unit (NKU) di lingkungan BPIDDTT Tahun
2021
NO UNIT KERJA NILAI KINERJA
UNIT KATEGORI
1 Badan Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
90,37 Sangat Baik
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
20
NO UNIT KERJA NILAI KINERJA
UNIT KATEGORI
2 Sekretariat Badan
Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
93,72 Sangat Baik
3 Pusat Data dan Informasi
Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
87,5 Baik
4 Pusat Pengembangan
Kebijakan Pembangunan
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
100 Sangat Baik
5 Pusat Pengembangan Daya
Saing Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
87,27 Baik
6 Pusat Penyusunan
Keterpaduan Rencana
Pembangunan Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
100 Sangat Baik
IKU ke-6 yaitu Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Badan Pengembangan dan Informasi.
Target IKU ke-6 sebesar 89. Penilaian IKU ini mengacu pada Aplikasi
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian
Keuangan. Penilaian ini terbagi menjadi 2 (dua) level yaitu level Unit Kerja
Eselon I dan level Satuan Kerja (Satker). BPIDDTT terdiri dari satu Satker
dan 5 (lima) unit kerja eselon II. Nilai SMART BPIDDTT pada level Satker
sebesar 89,06 dan Nilai SMART pada level UKE I sebesar 88,24. Nilai yang
digunakan untuk pengukuran IKU ini adalah Nilai SMART pada level UKE I
sebesar 88,24 atau tercapai 99%. Kendala dalam pencapaian IKU ke-6
adalah
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
21
1. masih belum optimalnya Capaian Rincian Output (CRO) karena adanya
kegiatan P3PD pada Pusat Data dan Informasi Pembangunan Desa,
DT, dan Transmigrasi (Pusdatin) yang tidak terlaksana dikarenakan
pelaksanaan kegiatan PHLN tidak bisa langsung dieksekusi, harus
mendapatkan persetujuan dari World Bank, dalam bentuk No
Objection Letter (NOL).
2. rendahnya penyerapan realisasi anggaran dikarenakan metode
pencairan anggaran yang bisa dilakukan hanya dengan Uang
Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP), serta akibat
adanya Lockdown di Kementerian Desa PDTT pada Bulan Juni – Juli
membuat pelaksanaan kegiatan menjadi tertunda.
Tabel 3.4. Nilai SMART UKE I BPIDTT Tahun 2021 berdasarkan Indikator
Capaian
No Indikator Nilai Capaian Kategori
1 Capaian Sasaran Program 100 Sangat Baik
2 Capaian Output Program 83,69 Baik
3 Penyerapan 85,69 Baik
4 Konsistensi 65,78 Cukup
5 Nilai Efisiensi 19,35 -
6 Rata-Rata NKA Satker 89,06 Baik
Nilai Kinerja Anggaran (NKA) 88,24 Baik
IKU ke-8 yaitu Tingkat penerapan pengendalian intern Badan
Pengembangan dan Informasi.
Target IKU ke-8 sebesar 3. Tingkat penerapan pengendalian intern tebagi
atas beberapa level yaitu Level 0: Belum ada SPIP, Level 1 : Rintisan
SPIP, Level 2: Berkembang, Level 3 : Terdefinisi, Level 4 : Terkelola dan
terukur, dan Level 5 : Optimum. BPIDDTT berkontribusi pada penilaian
SPIP tingkat Kementerian Desa PDTT. Nilai SPIP BPIDTT Tahun 2021
mengacu pada nilai SPIP Kementerian Desa PDTT Tahun 2021 sebesar
3,071 atau mencapai target 102% (Sangat Berhasil). Berdasarkan matriks
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
22
penilaian mandiri maturitas penyelenggaraan SPIP BPIDDTT periode
penilaian 01 Juli 2020 s.d. 30 Juni 2021, nilai SPIP BPIDDTT sebesar 2,96.
Tabel 3.5. Rincian Nilai SPIP BPIDDTT Tahun 2021
No Komponen Nilai
1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 3,59
2 Komitmen terhadap Kompetensi 3
3 Kepemimpinan yang Kondusif 2,91
4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 4
5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung
Jawab yang Tepat
4
6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang
Sehat tentang Pembinaan SDM
3,17
7 Perwujudan Peran APIP yang Efektif 2
8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi
Pemerintah Terkait
2,5
9 Identifikasi Risiko 2,5
10 Analisis Risiko 2,83
11 Reviu atas Kinerja 3
12 Pembinaan SDM 4
13 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem
Informasi
3
14 Pengendalian Fisik atas Aset 3
15 Penetapan dan Reviu atas Indikator dan
Ukuran Kinerja
2,75
16 Pemisahan Fungsi 3
17 Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang
Penting
3
18 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas
Transaksi dan Kejadian
3
19 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan
Pencatatannya
3
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
23
No Komponen Nilai
20 Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan
Pencatatannya
3
21 Dokumentasi yang Baik atas SPI serta
Transaksi dan Kejadian Penting
4
22 Informasi yang Relevan 2,46
23 Komunikasi yang Efektif 3
24 Pemantauan Berkelanjutan 2,33
25 Evaluasi Terpisah 1
Rata-Rata Nilai 2,96
Secara umum, penilaian SPIP BPIDDTT bernilai baik terlihat dari terdapat
16 (enam belas) komponen bernilai diatas 3 atau 64% dari seluruh
komponen penilaian. Untuk peningkatan nilai SPIP dapat dilakukan
dengan mengoptimalkan 9 (sembilan) komponen lainnya yang masih
bernilai dibawah 3, rincian komponen dapat dilihat pada Tabel 3.5.
IKU ke-10 yaitu Jumlah kebijakan dan regulasi Badan
Pengembangan dan Informasi.
Target kinerja pada Tahun 2021 adalah 4 dokumen kebijakan dan
regulasi BPIDDTT. Definisi oprasional IKU ini adalah bahan kebijakan dan
regulasi Badan Pengembangan dan Informasi yang ditetapkan mengacu
pada Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bahan Kebijakan dan Regulasi.
Capaian kinerja IKU ke-10 Tahun 2021 adalah tersedianya 2 dokumen
kebijakan dan regulasi BPIDDTT berupa:
1. Rencana Strategis Badan Pengembangan dan Informasi Tahun 2020-
2024;
2. Rencana Strategis Sekretaris Badan Pengembangan dan Informasi
Tahun 2020-2024.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
24
Artinya target dokumen tercapai sebesar 50%. Kendala tidak tercapainya
target karena adanya realokasi dan 4 (empat) kali refocusing anggaran
untuk penanganan Pandemi Covid-19.
b. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Kelompok Substansi
Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN)
Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan BMN bertanggungjawab
terhadap IKU ke-4, dan 7.
Tabel 3.6. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan
dan BMN Tahun 2021
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
% Kategori
1 Opini atas Pengendalian
internal atas Laporan
Keuangan dan BMN Badan
Pengembangan dan
Informasi berdasarkan
Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dari
hasil evaluasi Aparat
Pengawas Intern
Pemerintah (APIP)/Tim
Penilai PIPK UKE I
Efektif Efektif 100% Berhasil
2 Nilai atas Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran
Badan Pengembangan dan
Informasi
92 81,20 88% Berhasil
IKU ke-4 yaitu Opini atas Pengendalian internal atas Laporan
Keuangan dan BMN Badan Pengembangan dan Informasi
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil
evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai
PIPK UKE I.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
25
Target IKU ke-4 adalah Pengendalian Internal Efektif (PIE) atau 3.
Berdasarkan hasil penilaian Mandiri Internal BPIDDTT per tanggal 15
Desember 2021 bahwa Laporan Keuangan dan BMN BPIDDTT yang
dibuat telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan
mendapatkan penilaian Pengendalian Internal Efektif (PIE) sesuai dengan
target yang diinginkan atau tercapai 100%.
Kegiatan-kegiatan mendukung capaian IKU ke-4 sebagai berikut:
1. Pembentukan Tim PIPK UKE I dengan Surat Keputusan Kepala Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
2. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Keuangan melalui apliaksi
OMSPAN TA 2021;
3. Laporan Keuangan dan BMN TA 2020 (Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat/LKPP) audited selesai pada Bulan Mei 2021;
4. Belum dilaksanakan penyusunan Laporan Keuangan dan BMN TA 2021
pada TW I dikarenakan Elektronik Rekonsiliasi (e-rekon) terhadapa
laporan keuangan akan dilakukan pada Bulan Juli 2021;
5. Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Triwulan III
sedang dalam proses penyusunan;
6. Untuk Penilaian Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)
dalam tahapan penyusunan Tabel A yang nantinya akan dilakukan
penilaian oleh Tim Penilai PIPK UKE I;
7. Pelaksanaan penilaian atas Laporan Keuangan dan BMN oleh Tim PIPK
Satker BPIDTT diperoleh hasil efektif per tanggal 15 Desember 2021.
IKU ke-7 yaitu Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran Badan Pengembangan dan Informasi per tahun.
Pemantauan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
BPIDDTT dapat dilihat menggunakan aplikasi OMSPAN
(https://spanint.kemenkeu.go.id/spanint/latest/app/) pada menu
MONEVPA. Nilai IKPA BPIDDTT berdasarkan MONEVPA sebesar 81,20.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
26
Nilai tersebut tidak berhasil mencapai target yang telah ditetapkan
sebesar 92.
Tabel 3.7. Capaian IKPA Sekretariat BPIDDTT Tahun 2021
NO KOMPONEN INDIKATOR NILAI BOBOT NILAI
AKHIR*
1 Kesesuaian
perencanaan
dengan
pelaksanaan
1 Revisi DIPA 100 5% 5
2 Deviasi Halaman III
DIPA
62,39 5% 3,12
3 Pagu Minus 100 5% 5
2 Kepatuhan
terhadap
regulasi
4 Data Kontrak 75 10% 7,5
5 Pengelolaan UP dan
TUP
54 8% 4,32
6 LPJ Bendahara 91 5% 4,55
7 Dispensasi SPM 100 5% 5
3 Efektivitas
pelaksanaan
kegiatan
8 Penyerapan anggaran 46,55 15% 6,98
9 Penyelesaian tagihan 100 10% 10
10 Capaian output 92,86 17% 15,79
11 Retur SP2D 98,87 5% 4,94
4 Efisiensi
pelaksanaan
kegiatan
12 Perencanaan Kas 100 5% 5
13 Kesalahan SPM 80 5% 4
Jumlah 100% 81,20
Keterangan *: Nilai Akhir = Nilai x Bobot Sumber Data : MONEVPA (OMSPAN) 31 Desember 2021
Terdapat 4 (empat) indikator yang bernilai kurang dari 80 yaitu: (1)
Deviasi halaman III DIPA sebesar 62,39, hal ini dikarenakan banyak
kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana akibat adanya
kebijakan penanganan Pandemi Covid-19 seperti pemberlakukan PPKM
Darurat; (2) Data kontrak sebesar 75, dari 20 Data Kontrak, terdapat 15
data kontrak yang diselesaikan tepat waktu dan 5 (lima) data kontrak
yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu atau terlambat karena banyak
pelaksanaan kegiatan yang tertunda akibat Pandemi Covid-19; (3)
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
27
Pengelolaan UP dan TUP sebesar 54, total transaksi pengelolaan UP dan
TUP sebanyak 39 transaksi. Indikator pengelolaan UP dan TUP merujuk
kepada ketepatan waktu pertanggungjawaban pengelolaam UP dan TUP.
Terdapat 21 transaksi pertanggungjawaban pengelolaam UP dan TUP
tepat waktu dan 18 transaksi pertanggungjawaban tidak tepat waktu
atau terlambat. Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah kasus positif
Covid-19 di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
sehingga adanya kebijakan lockdown sementara yang berakibat tertunda
waktu pengumpulan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. (4)
Penyerapan anggaran sebesar 46,55. Rendahnya nilai serapan anggaran
BPIDDTT karena terlambanya pengesahan DIPA BPIDDTT TA 2021 yang
dilakukan pada bulan Februari 2021 (keterlambatan ini merupakan
dampak dari perubahan SOTK Baru di lingkungan Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi dimana BPIDDTT merupakan unit kerja yang baru
dibentuk pada Tahun 2021) dan metode pencairan anggaran hanya bisa
menggunakan Uang Persedian (UP) dan Tambahan Uang Persediaan
(TUP).
c. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Kelompok Substansi
Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi
Birokrasi
Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Ortala, dan Reformasi Birokrasi
bertanggungjawab terhadap IKU ke-1.
Tabel 3.8. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pembinaan Hukum,
Ortala, dan Reformasi Birokrasi Tahun 2021
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
% Kategori
1 Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan
74% 84% 113% Sangat
Berhasil
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
28
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
% Kategori
dan Informasi Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
IKU ke-1 yaitu Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan
Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
Target PMPRB BPIDDTT sebesar 27. Proses pelaksanaan PMPRB dimulai
dengan Tim PMPRB BPIDDTT melakukan pengisian matriks Lembar Kerja
Evaluasi (LKE) secara offline (Data dapat diliat pada Tabel 3.9), LKE yang
telah diisi selanjutnya direviu oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah
(APIP) untuk memastikan bahwa hasil penilaian telah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Menteri PANRB Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Kemudian hasil reviu
LKE yang telah disetujui Pimpinan Instansi dijadikan sebagai rujukan
pengisian LKE pada aplikasi berbasis website Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia (https://pmprb.menpan.go.id/). Hasil LKE secara offline, PMPRB
BPIDDTT diperoleh sebesar 30,35.
Tabel 3.9. Hasil Pengisian Matriks Lembar Kerja Evaluasi BPIDDTT Tahun
2021
NO INDIKATOR NILAI
MAKSIMAL
NILAI
BPIDDT
I Pemenuhan 14,60 12,12
I.1 Manajemen Perubahan 2 2
I.1.i Tim Reformasi Birokrasi 0,40 0,40
I.1.ii Roadmap Reformasi Birokrasi 0,40 0,40
I.1.iii Pemantauan dan Evaluasi Reformasi 0,80 0,80
I.1.iv Perubahan pola pikir dan budaya kinerja 0,40 0,40
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
29
NO INDIKATOR NILAI
MAKSIMAL
NILAI
BPIDDT
I.2 Deregulasi Kebijakan 1 1
I.2.i Harmonisasi 1 1
I.3 Penataan dan Penguatan Organisasi 2 2
I.3.i Evaluasi Kelembagaan 1 1
I.3.ii Tindak lanjut evaluasi 1 1
I.4 Penataan Tatalaksana 1 0,90
I.4.i Proses Bisnis dan Proses Operasional 0,50 0,40
I.4.ii Keterbukaan Informasi Publik 0,50 0,50
I.5 Penataan Sistem Manajemen SDM 1,40 1,14
I.5.i Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai 0,20 0,20
I.5.ii Pengembangan Pegawai Berbasis 0,20 0,13
I.5.iii Penetapan Kinerja Individu 0,40 0,36
I.5.iv Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik 0,20 0,20
I.5.v Pelaksanaan Evaluasi Jabatan 0,20 0,05
I.5.vi Sistem Informasi Kepegawaian 0,20 0,20
I.6 Penguatan Akuntabilitas 2,50 2
I.6.i Keterlibatan Pimpinan 1 1
I.6.ii Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja 1,50 1
I.7 Penguatan Pengawasan 2,20 1,63
I.7.i Gratifikasi 0,30 0,26
I.7.ii Penerapan SPIP 0,30 0,21
I.7.iii Pengaduan Masyarakat 0,50 0,42
I.7.iv Whistle Blowing System 0,30 0,30
I.7.v Penanganan Benturan Kepentingan 0,30 0,11
I.7.vi Pembangunan Zona Integritas 0,50 0,33
I.8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 2,50 1,45
I.8.i Standar Pelayanan 0,40 0,19
I.8.ii Budaya Pelayanan Prima 0,40 0,13
I.8.iii Pengelolaan Pengaduan 0,60 0,42
I.8.iv Penilaian kepuasan terhadap pelayanan 0,70 0,37
I.8.v Pemanfaatan Teknologi Informasi 0,40 0,33
II Reform 21,70 18,23
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
30
NO INDIKATOR NILAI
MAKSIMAL
NILAI
BPIDDT
II.1 Manajemen Perubahan 3 2,25
II.1.i Komitmen dalan perubahan 1,50 0,75
II.1.ii Komitmen Pimpinan 1 1
II.1.iii Membangun Budaya Kerja 0,50 0,50
II.2 Deregulasi Kebijakan 2 2
II.2.i Peran Kebijakan 2 2
II.3 Penataan dan Penguatan Organisasi 1,50 1,50
II.3.i Organisasi berbasis kinerja 1,50 1,50
II.4 Penataan Tatalaksana 3,75 2,94
II.4.i Peta Proses Bisnis mempengaruhi 0,50 0,50
II.4.ii Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE)
1,25 0,94
II.4.iii Transformasi digital 2 1,50
II.5 Penataan system manajemen SDM 2 1,50
II.5.i Kinerja Individu 1 1
II.5.ii Assessment Pegawai 0,50 0
II.5.iii Pelanggaran disiplin pegawai 0,50 0,50
II.6 Penguatan Akuntabilitas 3,75 2,76
II.6.i Efektifitas dan efisiensi anggaran 1 0,01
II.6.ii Pemanfaatan Aplikasi Akuntabilitas 1 1
II.6.iii Pemberian reward and punishment 1 1
II.6.iv Kerangka logis kinerja 0,75 0,75
II.7 Penguatan Pengawasan 1,95 1,95
II.7.i Penyampaian Laporan Harta Kekayaan
(LHKPN)
0,75 0,75
II.7.ii Penyampaian Laporan Harta Kekayaan
(LHKASN)
0,60 0,60
II.7.iii Penanganan Pengaduan masyarakat 0,60 0,60
II.8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 3,75 3,34
II.8.i Upaya dan/atau inovasi pelayanan publik 2,50 2,09
II.8.ii Penanganan Pengaduan pelayanan publik 1,25 1,25
Total (I+II) 36,30 30,35
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
31
d. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Kelompok Substansi
Pengelolaan Kepegawaian dan Persuratan
Kelompok Substansi Pengelolaan Kepegawaian dan Persuratan
bertanggungjawab terhadap IKU ke-2, dan 3.
Tabel 3.10. Capaian Kinerja Kelompok Substansi Pengelolaan
Kepegawaian dan Persuratan Tahun 2021
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
% Kategori
1 Persentase Pejabat
Pimpinan Tinggi dan
Pejabat Administrasi di
lingkungan Badan
Pengembangan dan
Informasi yang
mengikuti
pengembangan
kompetensi per tahun
30% 50% 167% Sangat
Berhasil
2 Persentase Pejabat
fungsional di lingkungan
Badan Pengembangan
dan Informasi yang
mengikuti
pengembangan
kompetensi per tahun
30% 59,17% 197% Sangat
Berhasil
IKU ke-2 yaitu Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat
Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan dan Informasi
yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun.
Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi adalah pejabat eselon
1, eselon 2, eselon 3 dan eselon 4 di BPIDDTT, yaitu sebanyak 12 orang.
Pengembangan kompetensi dimaksud adalah pelatihan untuk mendukung
tugas pokok dan fungsi baik yang diselenggarakan oleh Kementerian
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
32
Desa, PDT dan Transmigrasi, maupun oleh Kementerian/Lembaga terkait.
Lama pengembangan kompetensi paling sedikit 20 JPL setahun dapat
dilakukan antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus
dan penataran baik secara daring maupun luring.
Target IKU ke-2 sebesar 30% atau sebanyak 4 (empat) orang mengikuti
pengembangan kompetensi. Terdapat 6 (enam) orang Pejabat
Administrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi melalui
pendidikan dan pelatihan, serta bimbingan teknis dan bimbingan non
teknis pada Tahun 2021 atau sebesar 50%.
IKU ke-3 yaitu Persentase Pejabat fungsional di lingkungan
Badan Pengembangan dan Informasi yang mengikuti
pengembangan kompetensi per tahun
Pejabat fungsional adalah semua pejabat fungsional lingkup BPIDDTT,
yaitu peneliti, perencana, statistisi, arsiparis, analis kepegawaian, analis
kebijakan, pengelola barang jasa, penggerak swadaya masyarakat, analis
pengelola keuangan dan APBN, analis hukum, perancang peraturan
perundang-undangan, analis SDM aparatur dan lain-lain.
Pejabat fungsional BPIDDTT yang mengikuti pengembangan kompetensi
paling sedikit 20 JPL dalam satu tahun dapat dilakukan antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran baik secara
daring maupun luring.
Pejabat Fungsional di lingkup BPIDDTT sebanyak 120 orang. Target
capaian IKU ke-3 sebesar 30% atau 36 orang. Capaian kinerja IKU ke-3
sebesar 59,71% atau terdapat 71 orang Pejabat Fungsional yang
mengikuti pengambangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan
serta bimbingan teknis dan bimbingan non teknis.
e. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja Bagian Umum dan
Rumah Tangga
Bagian Umum dan Rumah Tangga bertanggungjawab terhadap IKU ke-9.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
33
Tabel 3.11. Capaian Kinerja Bagian Umum dan Rumah Tangga Tahun
2021
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
% Kategori
1 Tingkat kepuasan
aparatur lingkup Badan
Pengembangan dan
Informasi atas dukungan
manajemen
4 4 100% Berhasil
IKU ke-9 yaitu Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan
Pengembangan dan Informasi atas dukungan manajemen
IKU-9 ini adalah skor penilaian kepuasan pengguna layanan yaitu pegawai
internal BPIDDTT terhadap kualitas pelayanan dukungan manajemen
antara lain adalah :
1) Layanan penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi, dan
pelaporan;
2) Layanan pengelolaan keuangan dan BMN;
3) Layanan pengelolaan kepegawaian dan persuratan;
4) Layanan pembinaan hukum, organisasi, tata laksana, dan reformasi
birokrasi;
5) Layanan umum dan rumah tangga.
Target kinerja IKU ke-9 adalah nilai 4 (Sangat Baik). Penilaian dilakukan
melalui survei kepuasan stakeholder selama tahun 2021 dan tercapai nilai
4 (Sangat Baik) atau tercapai 100%.
2. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/
Kegagalan serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan
Secara umum capaian kinerja Sekretariat Badan sudah tercapai, namun masih
ada kendala dalam merealisasikannya berikut kendala yang dihadapi
Sekretariat BPIDDTT sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
34
a. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal yang menyebabkan terkendalanya pelaksanaan program
dan anggaran serta capaian kinerja Sekretariat BPIDDTT pada Tahun 2021
adalah:
1) Terjadinya perubahan ritme kerja seiring dengan adanya kebijakan
yang mengharuskan pelaksanaan Work From Home (WFH) dan Work
From Office (WFO) dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Level 3 di DKI Jakarta untuk mengurangi
persebaran kasus Covid-19.
2) Dampak pandemi Covid-19, Pemerintah memfokuskan anggaran
negara untuk percepatan penanganan Covid-19, baik penanganan
Covid-19, maupun penanganan masyarakat yang terdampak dengan
pandemi Covid-19. Pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan
melakukan penghematan atau pemotongan anggaran di
Kementerian/Lembaga yang tidak secara khusus menangani Covid-19.
Sekretariat BPIDDTT terdampak dengan penghematan/pengurangan
anggaran untuk kegiatan non rutin, sehingga banyak kegiatan yang
tidak dapat diselesaikan secara optimal.
3) Proses revisi dan sinkronsinasi data informasi kinerja menghabiskan
waktu yang cukup lama dikarenakan harus berkoordinasi dengan
BAPPENAS untuk aplikasi KRISNA dan Direktorat Jenderal Anggaran
(DJA), Kementerian Keuangan untuk aplikasi SATU DJA dan SMART.
Hal ini mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam pelaporan
capaian sasaran dan output program sehingga Nilai Kinerja Anggaran
(NKA) BPIDDTT per tanggal 31 Desember 2021 sebesar 62,95 (Cukup).
b. Faktor Internal
Adapun faktor internal yang menyebabkan terkendalanya pelaksanaan
program/kegiatan capaian kinerja BPIDDTT pada periode Tahun 2021
adalah:
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
35
1) Keterbatasan jumlah dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
untuk mendukung tugas dan fungsi di Sekretariat BPIDDTT;
2) Terbatasnya alokasi anggaran menyebabkan beberapa indikator kinerja
utama Sekretariat BPIDDTT belum tercapai;
3) Tertundanya waktu pelaksanaan kegiatan akibat pembatasan aktivitas
karena Pandemi COVID-19.
c. Solusi Alternatif
Solusi Alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja
Sekretariat dengan meminimalisir kendala internal dan eksternal adalah :
1) Melakukan reschedule dan percepatan pelaksanaan kegiatan dan
anggaran;
2) Mengintensifkan koordinasi dengan Biro Perencanaan dan Kerja Sama
untuk memfasilitasi diskusi terkait revisi informasi kinerja pada
Sekretariat BPIDDTT;
3) Melakukan Bimtek dan Pelatihan-Pelatihan untuk Peningkatan
Kapasitas Pegawai di Lingkungan Sekretariat BPIDDTT;
4) Melakukan optimalisasi terhadap alokasi anggaran dengan
melaksanakan kegiatan skala prioritas
5) Melakukan koordinasi dengan Biro Hukum agar penyusunan Bisnis
Proses BPIDDTT sesuai dengan ketentuan yang ada;
6) Mengawal pelaksanaan revisi DIPA dan POK sesuai peraturan
perundangundangan sehingga keesesuaian program kerja dan Renja
dapat dilaksanakan secara konsisten.
3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Efisiensi penggunaan sumber daya dibagi kedalam 2 (dua) kategori yaitu:
efisiensi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keuangan.
a. Efisiensi Penggunaan Keuangan
Sekretariat BPIDDTT mendapatkan pagu awal anggaran sebesar
Rp.44.488.683.000 (Empat Puluh Empat Miliar Empat Ratus Delapan
Puluh Delapan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) dan
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
36
mengalami 1 (satu) kali realokasi penambahan anggaran untuk dukungan
manajemen Sekretariat BPIDDTT dan 3 (tiga) kali refocusing anggaran
akibat penanganan Pandemi Covid-19 sehingga pagu akhir anggaran
Sekretariat BPIDDTT sebesar Rp.47.363.184.000 (Empat Puluh Tujuh
Miliar Tiga Ratus Enam Puluh Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ribu
Rupiah). Realisasi anggaran Sekretariat BPIDDTT per 31 Desember 2021
sebesar Rp.46.113.229.093 (Empat Puluh Enam Miliar Seratus Tiga
Belas Juta Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Sembilan Puluh Tiga
Rupiah) atau 97,36%. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan
prioritas mendukung tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat
BPIDDTT.
b. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Pegawai Sekretariat BPIDDTT sebanyak 96 orang terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil (PNS) sebanyak 39 orang, Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri (PPNPN) sebanyak 34 orang dan Pramubakti sebanyak 23 orang.
Pemetaan pegawai PNS dan PPNPN didasarkan pada Analisis Beban Kerja
(ABK) dan Analisis Jabatan (Anjab) untuk mendukung tugas dan fungsi
Sekretariat BPIDDTT. Pelaksanaan pengembangan kompetensi bagi
Pegawai untuk meningkatkan kapasitas pegawai dalam menunjang kinerja
Sekretariat BPIDDTT. Sekretariat BPIDDTT telah melakukan identifikasi
dan analisa cascading kinerja sebagai dasar penetapan Indikator Kinerja
Individu (IKI) Pegawai untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan
target pencapaian IKU Sekretariat BPIDDTT.
4. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/
Kegagalan Pencapaian Indikator Kinerja
a. Kegiatan yang menunjang keberhasilan
Kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian kinerja Sekretariat
BPIDDTT merupakan kegiatan-kegiatan yang secara rutin telah dilakukan,
yaitu :
1) Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN Tahun 2021;
2) Laporan Keuangan dan BMN Semester I tahun 2021;
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
37
3) Penyusunan Laporan Bulanan Pelaksanaan Program dan Kegiatan, dan
Laporan SAKIP BPIDDTT dan Sekretariat BPIDDTT periode Semester I
dan Tahun 2021;
4) Tindak tanjut implementasi Rencana Aksi SAKIP BPIDDTT;
5) Tindak lanjut implementasi Rencana Aksi SPIP BPIDDTT;
6) Fasilitasi Revisi DIPA Satker BPIDDTT terkait dengan
penghematan/pengurangan anggaran dalam rangka percepatan
penanganan pandemi Covid-19, dan lainnya;
7) Pengisian data dalam aplikasi SMART, e-SAKIP dan e-Monev secara
rutin dan berkesinambungan;
8) Faslitasi penyusunan dan pembahasan Renja dan RKAKL Tahun
Anggaran 2022 untuk 5 (lima) unit kerja di lingkungan BPIDDTT.
b. Kegiatan yang menunjang kegagalan
Sekretariat BPIDDTT merencanakan setiap kegiatan yang dilaksanakan
merupakan kegiatan prioritas mendukung tercapainya target IKU
Sekretariat BPIDDTT. Seluruh kegiatan yang direncanakan telah
dilaksanakan meskipun ada beberapa pelaksanaan kegiatan yang tidak
tepat waktu karena adanya kebijakan PPKM Darurat akibat meningkatnya
kasus positif Covid-19.
B. Kinerja Anggaran Sekretariat BPIDDTT
Pelaksanaan kinerja anggaran Sekretariat BPIDDTT mendukung capaian
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Seluruh anggaran Sekretariat BPIDDTT
dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan yang mendukung capaian IKU
Sekretariat BPIDDTT. Berikut data serapan realisasi anggaran Sekretariat
BPIDDTT tahun 2021 (Tabel 3.12).
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
38
Tabel 3.12. Realisasi Anggaran Sekretariat BPIDDTT berdasarkan IKU Tahun
2021
No Indikator Kinerja Target
Anggaran
Realisasi
Anggaran Persentase
1 Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di Badan
Pengembangan dan
Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
726.460.000
698.815.904
96,19%
2 Persentase Pejabat
Pimpinan Tinggi dan Pejabat
Administrasi di lingkungan
Badan Pengembangan dan
Informasi yang mengikuti
pengembangan kompetensi
per tahun
175.620.000
174.926.391
99,61%
3 Persentase Pejabat
fungsional di lingkungan
Badan Pengembangan dan
Informasi yang mengikuti
pengembangan kompetensi
per tahun
175.620.000
174.926.391
99,61%
4 Opini atas Pengendalian
internal atas Laporan
Keuangan dan BMN Badan
Pengembangan dan
Informasi berdasarkan
Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dari hasil
evaluasi Aparat Pengawas
Intern Pemerintah
204.916.000
204.822.982
99,95%
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
39
No Indikator Kinerja Target
Anggaran
Realisasi
Anggaran Persentase
(APIP)/Tim Penilai PIPK UKE
I
5 Nilai SAKIP Badan
Pengembangan dan
Informasi
396.597.500
382.756.663
96,51%
6 Nilai Kinerja atas
Pelaksanaan Rencana Kerja
dan Anggaran Badan
Pengembangan dan
Informasi
838.664.000
814.336.159
97,09%
7 Nilai atas Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran
Badan Pengembangan dan
Informasi
593.194.000
591.792.325
99,76%
8 Tingkat penerapan
pengendalian intern Badan
Pengembangan dan
Informasi
396.597.500
382.756.663
96,51%
9 Tingkat kepuasan aparatur
lingkup Badan
Pengembangan dan
Informasi atas dukungan
manajemen
43.016.851.000
41.873.759.456
97,34%
10 Jumlah bahan kebijakan
dan regulasi
Pengembangan dan
Informasi yang ditetapkan
pada tahun yang
bersangkutan
838.664.000
814.336.159
97,09%
Total 47.363.184.000 46.113.229.093 97,36%
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
40
Berdasarkan Tabel 3.12, Realisasi serapan anggaran Sekretariat BPIDDTT
sebesar 97,36%. Rata-rata persentase penyerapan anggaran berdasarkan
klasifikasi IKU sebesar 97,97% atau sangat baik. Sisa anggaran Sekretariat
BPIDDTT sebesar Rp.1.249.954.907 (Satu Miliar Dua Ratus Empat Puluh
Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Tujuh
Rupiah).
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
41
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Capaian kinerja Sekretariat BPIDDTT berdasarkan e-SAKIP Kementerian
Desa, PDTT bernilai 90,37 atau sangat baik. Dari 10 (sepuluh) indikator kinerja,
terdapat 7 (tujuh) indikator kinerja yang tercapai dengan kategori sangat
berhasil dan berhasil yaitu IKU ke-1,2,3,4,5,8, dan 9 dan terdapat 3 (tiga)
indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu IKU ke-6,7, dan 10.
Sekretariat BPIDDTT mendapatkan pagu awal anggaran sebesar
Rp.44.488.683.000 (Empat Puluh Empat Miliar Empat Ratus Delapan Puluh
Delapan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) dan mengalami 1
(satu) kali realokasi penambahan anggaran untuk dukungan manajemen
Sekretariat BPIDDTT dan 3 (tiga) kali refocusing anggaran akibat penanganan
Pandemi Covid-19 sehingga pagu akhir anggaran Sekretariat BPIDDTT sebesar
Rp.47.363.184.000 (Empat Puluh Tujuh Miliar Tiga Ratus Enam Puluh Tiga
Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah). Realisasi anggaran Sekretariat
BPIDDTT per 31 Desember 2021 sebesar Rp.46.113.229.093 (Empat Puluh
Enam Miliar Seratus Tiga Belas Juta Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu
Sembilan Puluh Tiga Rupiah) atau 97,36%.
B. Saran
Dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat BPIDDTT, perlu adanya tindak
lanjut yang dilakukan sebagai berikut:
1. Perlu adanya sosialisasi Proses Bisnis BPIDDTT secara mendalam agar
masing-masing kelompok substansi dapat melaksanakan kegiatan secara
bersinergi;
2. Perlu adanya koordinasi dan konsolidasi di lingkup Sekretariat BPIDDTT
dalam rangka pelaksanaan dan evaluasi program dan kegiatan secara
intensif sehingga penerapan rencana aksi SAKIP dan rencana aksi SPIP
dapat berjalan secara optimal;
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
42
3. Perlu adanya penyusunan pedoman atau petunjuk pelaksanaan kegiatan
yang lebih detail sebagai pedoman dalam proses perencanaan dan evaluasi
pencapaian target IKU Sekretariat BPIDDTT;
4. Perlu dibangun etos kerja, komitmen dan integritas dari setiap unit kerja
dalam mengawal capaian kinerja sesuai setiap periode waktu sehingga
capaian kinerja sesuai dengan target, dan dapat memungkinkan adanya
efisiensi anggaran;
5. Perlu adanya sosialisasi terhadap rencana aksi PMPRB, rencana aksi SAKIP
dan rencana aksi SPIP sehingga pelaksanaan tindak lanjut dari rencana
aksi tersebut dapat berjalan secara optimal.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
43
LAMPIRAN
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
44
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
45
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2021
46