KONSEP GURU PROFESIONAL PERSPEKTIF IBNU SINA ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of KONSEP GURU PROFESIONAL PERSPEKTIF IBNU SINA ...
KONSEP GURU PROFESIONAL PERSPEKTIF IBNU SINA
Skirpsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
Mughni Azizzah
NIM : 17311820
Pembimbing :
Dr. Romlah Widayati, M.Ag
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ)
JAKARTA
1442 H/2021 M
KONSEP GURU PROFESIONAL PERSPEKTIF IBNU SINA
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
Mughni Azizzah
NIM : 17311820
Pembimbing :
Dr. Romlah Widayati, M.Ag.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ)
JAKARTA
1442 H/2021 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Konsep Guru Profesional Perspektif Ibnu Sina”
yang disusun oleh Mughni Azizzah dengan Nomor Induk Mahasiswa:
17311820 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang
munaqasyah.
Jakarta, 29 Juli 2020
Pembimbing,
Dr. Romlah Widayati, M.Ag.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Konsep Guru Profesional Pespektif Ibnu Sina”
oleh Mughni Azizzah dengan NIM 17311820 telah diujikan pada sidang
munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada
tanggal 4 Agustus 2021. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1 Dr. Esi Hairani, M.Pd Ketua Sidang
2 Hasanah, M.Pd Sekretaris Sidang
3
Dr. KH. Ahmad Dimyati
Badruzzaman, MA.
Penguji I
4 Reksiana, MA. Pd Penguji II
5
Dr. Romlah Widayati, M.Ag
Pembimbing
Jakarta, 4 Agustus 2021
Mengetahui
Dekan Tarbiyah IIQ Jakarta
Dr. Esi Hairani, M.Pd
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Mughni Azizzah
NIM : 17311820
Tempat/Tanggal Lahir : Margacinta, 19 September 1998
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Konsep Guru Profesional
Perspektif Ibnu Sina” adalah benar-benar asli karya saya, kecuali kutipan-
kutipan yang sudah disebutkan sumbernya. Kesalahan dan kekurangan di
dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 29 Juli 2021
Mughni Azizzah
iv
MOTTO
( ٦)إن مع العسريسرا Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(Q.S. Asy-Syarh [94] : 06)
v
بسمميحرلا نمحرلا هللا
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah serta ridha-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Konsep Guru Profesional Pespektif
Ibnu Sina”. Shalawat dan salam senantiasa penulis panjatkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan
para pengikutnya. Semoga dengan bershalawat kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, kita mendapatkan syafaat dihari akhir nanti.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan mungkin
terselesaikan tanpa adanya doa, motivasi, dukungan serta bantuan dari semua
pihak, baik secara langsung mapun secara tidak langsung. Untuk itu dengan
kerendahan hati, penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA., selaku Rektor
Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk dapat mencari ilmu dan mencari
keberkahan ilmu di IIQ Jakarta.
2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum., selaku Wakil Rektor I
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang memberikan banyak ilmu.
3. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang telah mengajarkan banyak ilmu ketika
penulis belajar di Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta.
4. Ibu Reksiana, MA, Pd., selaku Ketua Program Studi Fakultas
Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang telah telah
vi
mengajarkan banyak ilmu ketika penulis belajar di Fakultas Tarbiyah
IIQ Jakarta.
5. Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, MA., selaku Wakil Rektor III, dosen
pembimbing skripsi serta instruktur tahfidz Al-Qur‟an yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, selalu sabar, ikhlas, selalu
menyiapkan waktunya kapan saja saat penulis berkonsultasi dan
menyimak hafalan penulis, serta selalu memberikan motivasi penulis
untuk segera menyelesaikan tahfidz Al-Qur‟an dan penulisan skripsi
ini.
6. Seluruh instruktur tahfizh Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta,
terutama kepada bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni Lc, M.A., Ibu
Amilatul Mahfiyah, S.HI., Ibu Hj. Ade Halimah, MA., Ibu Hj.
Fatimah Askan, MA., Ibu Dra. Hj. Isti‟anah Imran., Ibu Dra. Hj.
Azizah Burhan, MA., Ibu Dr. Hj Afidah Wahyuni., M.Ag., Kak
Herlin Misliani, S.Pd., dan Kak Siti Sarah, S.Pd., yang selalu sabar
menuntun, mengarahkan, memberikan motivasi, dan memberikan
banyak ilmu tentang Al-Qur‟an.
7. Bapak Abdul Rosyid Masykur, MA., selaku ketua Tim Pengembang
metode Bagdadi yang telah memberikan banyak ilmu terutama ilmu
tahsin Al-Qur‟an
8. Ibu Ruaedah, MA., selaku Direktris Pesantren IIQ Jakarta beserta
pengurus-pengurusnya yang telah membimbing, mengarahkan dan
memberikan banyak ilmu selama tinggal di Pesantren Takhosus IIQ
Jakarta.
9. Kepada seluruh dosen yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang
telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman selama kuliah di IIQ
Jakarta.
vii
10. Staf akademik Fakultas Tarbiyah, ibu Yuyun Siti Zaenab, S.Pd.I.
Bapak Zarkasyi, S.Pd, dan pegawai beserta seluruh civitas akademik
di lingkungan Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta yang telah banyak
membantu penulis dalam pengurusan selama penulis belajar di IIQ
Jakarta.
11. Orangtua tercinta yaitu Bapa Masrun dan Mamah Nurhayati yang
sudah membesarkan dan merawat putri-putrinya dengan penuh cinta
dan kasih sayang, selalu ikhlas mendoakan, selalu memberikan
motivasi, semangat serta dukungan, selalu mengajari arti dari
perjuangan dan kerasnya kehidupan, dan mengajari banyak hal yang
tidak bisa disebutkan semua. Itu semua dilakukan tidak lain hanya
untuk menggapai kesuksesan dan kehagiaan di dunia maupun di
akhirat.
12. Adikku yaitu Siti Munajatun dan Siti Fadilah Ulumi yang selalu hadir
dengan penuh canda tawanya, selalu setia menemani, mengajari
banyak hal dan selalu tulus memberikan kasih sayangnya.
13. Masku yang bernama M. Harisun Amin yang selalu ada dalam
memberikan waktunya untuk berdiskusi, memberikan banyak ilmu,
selalu memotivasi dan selalu memberikan dukungan dan dorongan.
14. Keluarga besar Kader Penggerak Metode Bagdadi, Kader Penggerak
Nahdlatul Ulama, Yayasan Kampung Al-Qur‟an dan Persaudaraan
Mahasiswa Bugis Makassar yang telah memberikan banyak
pengalaman dan ilmu.
15. Sahabat-sahabat penulis yaitu Nurmalia Amanuddin, Kurotul Aini,
Khofifah Nuroniyyah, Aida Sits Aisiyah, Dini Siti Habibah, Aap Siti
Ulyani, Allisa Qatrunnada, Akmatila Rosyida, Avina Mumtaz,
Nurdiani Caisaria, Putri Izza Melati, Dinda Nurviana, Hetty Nur
Kholifah, Sari Sartika Lubis, Firda Afifa Tunnisa, Naila Aulia
viii
Rahmah dan Mar‟atussyifa yang selalu tulus sayang, membersamai,
memotivasi dan selalu memberikan kenyamanan dalam suka maupun
duka.
16. Teman-teman seperjuangan Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta
Angkatan 2017 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, khususnya
teman-teman Fakultas Tarbiyah 8B, karena sudah melewati susah
senang bersama-sama, saling memberikan motivasi dan memberikan
banyak hal.
17. Semua pihak yang tentunya tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terimakasih atas do‟a, perhatian dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis baik berupa materi maupun non materi.
Tak lupa juga penulis sampaikan permohonan maaf kepada pembaca jika
masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penelitian, penulisan
maupun penyusunan skripsi ini. Pada akhirnya penulis menyadari sepenuh
hati bahwa penelitian, penulisan dan penyusunan skripsi ini belum mencapai
kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Karena kesempurnaan hanya milik
Allah SWT dan kekurangan ada pada diri penulis.
Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka semua selain
untaian doa dan banyak terima kasih. Semoga jasa yang mereka berikan
kepada penulis bisa dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat
ganda. Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna,
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Aamiin
Jakarta, 29 Juli 2021
Penulis,
Mughni Azizzah
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang
satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi Arab-
Latin mengacu kepada SKB Menteri Agama RI, Menteri Pendidikan dan
Menteri Kebudayaan RI No. 158/1987 dan NO. 0543b/U/1987 tertanggal 22
Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak ا
dilambangkan Tidak dilambangkan
Ba B Be ب
Ta T Te ت
ث Ṡa ṡ es (dengan titik di atas
ج Jim J Je
Ḥa ḥ حha (dengan titik di
bawah
Kha Kh Ka dan ha خ
Dal D De د
Żal Ż ذZet (dengan titik di
atas)
ر Ra R Er
x
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy Es dan ye ش
Ṣad ṣ صes (dengan titik di
bawah
Ḍad ḍ ضde (dengan titik di
bawah)
Ṭa ṭ طte (dengan titik di
bawah)
Ẓa ẓ ظzet (dengan titik di
bawah)
ain „ Koma terbalik (di atas)„ ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ؼ
Qaf Q Ki ؽ
Kaf K Ka ؾ
ؿ Lam L El
Mim M Em ـ
ف Nun N En
و Wau W We
ھ Ha H Ha
xi
Hamzah „ Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2. Konsonan Rangkap karena tasydid ditulis rangkap
Ditulis Muta‟addidah متػعددة
Ditulis „iddah عدة
3. Ta’ marbūtah di akhir kata
a. Bila dimatikan, ditulis h:
Ditulis ḥikmah حكمة
Ditulis Jizyah جزية
(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan
sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).
b. Bila Ta‟ Marbūtah diikuti dengan kata sandang “al”serta bacaan
kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
Ditulis Karamāh al-auliyā كرامة األولياء
c. Bila Ta‟ Marbūtah hidup atau dengan harakat. Fathah, kasrah dan
dammah ditulis t
Ditulis Zakāt al-fitr زكاة الفطر
xii
4. Vokal Pendek
Fathah Ditulis A
Kasrah Ditulis I
Dhammah Ditulis U
5. Vokal Panjang
1 Fatḥah + alif Ditulis Ā
Ditulis Jāhiliyyah جاىلية
2 Fatḥah +ya‟ mati Ditulis Ā
Ditulis Tansā تنسى
3 Kasrah + ya‟ mati Ditulis Ī
Ditulis Karīm كرمي
4 ḍammah + wawu mati Ditulis Ū
Ditulis Furūd فروض
6. Vokal Rangkap
1 Fatḥah + ya‟ mati Ditulis Ai
Ditulis Bainakum بينكم
2 Fatḥah + wawu mati Ditulis Au
Ditulis Qaul قوؿ
xiii
7. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan
apostrof
Ditulis a‟antum أأنتم
Ditulis u‟iddat اعدت
Ditulis la‟in syakartum لئن شكرمت
8. Kata Sandang Alif + Lām
a. Bila diikuti huruf Qamariyyah
Ditulis al-Qur‟ān القراف
Ditulis al-Qiyās القياس
b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah, ditulis dengan huruf Syamsiyyah yang
mengikutinya serta menghilangkan huruf l (el)-nya
Ditulis as-samā السماء
Ditulis asy-syams الشمس
c. Penulisan kata-kata dalam rangkaian
Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.
Ditulis zawi al-furūd ذوي الفروض
Ditulis ahl al-sunnah أىل السنة
xiv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ..................................................................... ii
MOTTO .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... ix
DAFTAR ISI.......................................................................................... xiv
ABSTRAK ........................................................................................... xvii
ABSTRACT ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Permasalan ..................................................................................... 7
1. Identifikasi Masalah ................................................................. 8
2. Pembatasan Masalah ................................................................ 8
3. Perumusan Masalah ................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 9
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 16
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG GURU PROFESIONAL
A. Sekilas tentang Profesional ...................................................... 18
1. Pengertian Profesional ........................................................... 18
xv
2. Profesional dalam Pendidikan................................................ 23
B. Guru dan Perananya dalam Pendidikan Guru ....................... 25
1. Pengertian Guru atau Pendidik .............................................. 25
2. Strandar Kompetensi guru ..................................................... 26
3. Tugas sebagai guru ................................................................ 30
4. Fungsi sebagai guru ............................................................... 35
5. Tanggung Jawab sebagai guru .............................................. 36
6. Peran Guru ............................................................................. 38
7. Indikator Guru Profesional .................................................... 42
8. Syarat Guru Profesional ......................................................... 44
9. Karakteristik Guru Profesional .............................................. 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .................................................................. 49
B. Jenis Penelitian............................................................................. 51
C. Sumber Data................................................................................. 52
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 55
E. Teknik Analisis Data.................................................................... 55
F. Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................................... 57
G. Langkah-langkah pelaksanaan Penelitian Library Research ....... 59
H. Siklus Penelitian........................................................................... 61
BAB IV KONSEP GURU PROFESIONAL PESPEKTIF IBNU SINA
DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN MASA KINI
A. Biografi Ibnu Sina ...................................................................... 62
1. Riwayat hidup Ibnu Sina ........................................................ 62
2. Latar belakang pendidikan .................................................... 64
3. Murid-murid Ibnu Sina ......................................................... 68
xvi
4. Guru-guru Ibnu Sina ............................................................. 69
5. Karya-karya Ibnu Sina ........................................................... 70
6. Peran Ibnu Sina dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan .... 72
B. Pemikiran Ibnu Sina Tentang Pendidikan .............................. 74
1. Pendidikan menurut Ibnu Sina ............................................... 74
2. Penilaian para tokoh tentang Ibnu Sina ................................. 84
C. Analisa Konsep Guru Profesional Pespektif Ibnu Sina ......... 86
D. Relevansi Pemikiran Ibnu Sina terhadap Pendidikan Masa Kini
................................................................................................... 100
BAB V PENUTUP
A. kesimpulan ................................................................................. 107
B. Saran .......................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvii
ABSTRAK
Mughni Azizzah (NIM : 17311820) Judul Skripsi “Konsep Guru Profesional Perspektif
Ibnu Sina”. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah,
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, 2021, dosen pembimbing Ibu Dr. Hj. Romlah
Widayati, MA.
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh pentingnya guru profesional dalam dunia
pendidikan, yang tugas utamanya adalah mendidik, mengajar sesuai dengan keahliannya,
membimbing, mengarahkan, mencontohkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik dengan penuh tanggung jawab. Dalam hal ini, penulis menjadikan Ibnu Sina sebagai
tokoh yang diteladani dalam membentuk guru yang profesioanl karena ia merupakan
seorang sufi yang gigih dan bersemangat dalam menggali ilmu pengetahuan, ilmuan muslim
ternama dan tekenal yang ahli diberbagai bidang, serta seorang filsuf yang banyak
berkontribusi dalam dunia pendidikan Islam khususnya mengenai peran guru profesional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep guru profesional perspektif Ibnu
Sina dan untuk mengetahui bagaimana relevansi pendidikan Ibnu Sina pada masa kini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian
kepustakaan (library research). Sumber data primer yang diperoleh dari karya dan tulisan
yang secara langsung dari Ibnu Sina yang berhubungan dengan dunia pendidikan khususnya
guru profesional, sedangkan data sekunder diperoleh dari kumpulan tulisan yang
mendukung temuan untuk menguatkan dan melengkapi dari data primer. Teknik
pengumpulan datanya menggunakan teknik dokument.
Konsep guru profesional menurut Ibnu sina itu menekankan pada unsur kompetensi
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Ibnu Sina sangat mempertimbangkan aspek psikologi peserta didik agar bisa
didasarkan oleh minat dan bakat, serta ia menuangkan pengalaman pribadinya dalam
mempelajari berbagai disiplin ilmu dan keterampilan. Tujuan pendidikan Islam dalam
pandangan Ibnu Sina yang pertama adalah menciptakan manusia yang sempurna yaitu
manusia yang terbina seluruh potensi dirinya secara seimbang dan menyeluruh, agar dapat
terciptanya manusia yang sempurna maka dengan cara melakukan penyesuaian antara diri
sendiri, akal, hati, dan ruh. Sebagai guru yang profesional harus sebaiknya harus bisa
menjalankan dan mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik demi
tercapainya cita-cita dalam sekolah yaitu menghapus kebodohan baik lahir maupun bathin.
Kriteria seorang guru harus mempunyai kepribadian yang baik dan ideal karena akan
menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya.
Kata kunci: Guru, Profesional, Ibnu Sina
xviii
ABSTRACT
Mughni Azizzah (NIM: 173111820) Thesis title "The Concept of Professional Teacher
Perspective of Ibn Sina". Islamic Religious Education Study Program (PAI), Faculty
of Tarbiyah, Institute of Al-Qur'an Science (IIQ) Jakarta, 2021, supervisor lecturer
Mrs. Dr. Hj. Romlah Widayati, MA.
This thesis is motivated by the importance of professional teachers in the world of
education, whose main tasks are to educate, teach according to their expertise, guide, direct,
exemplify, train, assess, and evaluate students with full responsibility. In this case, the
author makes Ibn Sina an exemplary figure in forming a professional teacher because he is
a Sufi who is persistent and passionate in exploring knowledge, a well-known and well-
known Muslim scientist who is an expert in various fields, as well as a philosopher who has
contributed a lot to the world of education. Islam in particular regarding the role of
professional teachers.
This study aims to determine the concept of professional teacher from Ibn Sina's
perspective and to find out how relevant Ibn Sina's education is today.
This study uses a qualitative descriptive approach with the type of library research.
Primary data sources were obtained from works and writings directly from Ibn Sina related
to the world of education, especially professional teachers, while secondary data were
obtained from a collection of writings that supported the findings to strengthen and
complement the primary data. The data collection technique uses document techniques.
The concept of a professional teacher according to Ibnu Sina emphasizes the
elements of competence, namely pedagogic competence, personality competence, social
competence and professional competence. Ibn Sina really considers the psychological
aspects of students so that they can be based on interests and talents, and he pours his
personal experience in studying various disciplines and skills. The purpose of Islamic
education in the first view of Ibn Sina is to create a perfect human being, namely a human
being who has developed all of his potential in a balanced and comprehensive manner, in
order to create a perfect human being by making adjustments between oneself, mind, heart,
and spirit. As a professional teacher, you should be able to carry out and be able to carry
out your duties and responsibilities as an educator in order to achieve the ideals in the
school, namely eradicating ignorance both physically and mentally. The criteria for a
teacher must have a good and ideal personality because he will be a role model for his
students.
Keywords: Professional, Teacher, Ibn Sina
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan manusia dari sejak lahir terus mengalami
perubahan-perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. Manusia
yang merupakan makhluk hidup dengan akal budi memiliki potensi
untuk terus melakukan pengembangan. Sifat pengembangan manusia
menunjukkan sisi dinamisnya, artinya perubahan terjadi terus
menerus pada manusia. Tidak ada yang tidak berubah kecuali
peradaban itu sendiri. Salah satu pengembangan manusia yaitu
melalui pendidikan karena dengan pendidikan manusia berharap
mendapatkan nilai-nilai kemanusiasaan, bukan sekedar diwariskan
melainkan menginternalisasi dalam watak dan kepribadian.1
Pendidikan merupakan kebutuhan yang paling utama dalam
kehidupan manusia. Manusia tidak akan berkembang tanpa adanya
pendidikan. Pendidikan ini sebagai kebutuhan utama, maka kita
sebagai manusia harus terus belajar dan memperdalam keilmuannya,
baik ilmu umum maupun ilmu agama sebagai pedoman umat
manusia dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Menurut penulis, pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar
antara tenaga pendidik dan peserta didik yang bertujuan untuk
mengubah sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang atau kelompok
orang melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses dan perbuatan
mendidik.
1 Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h.
01.
2
Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah bersifat
dinamis dan prospektif serta berakar dalam bumi budaya Indonesia
sehingga merupakan konsepsi yang tepat bagi bangsa Indonesia
karena keseluruhan mengandung wawasan kebudayaan, kebangsaan
dan kemajuan yang merupakan prasyarat bagi suatu sistem
pendidikan yang diperlukan bagi bangsa Indonesia sepanjang zaman.2
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan
secara teratur dan sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi
yang ada dalam diri manusia, baik jasmani dan rohani dalam
tingkatan kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga terwujud
perubahan perilaku (behavior) manusia dan berkarakter kepribadian
bangsa.3
Ki Hadjar Dewantara berpandangan bahwa agar proses
pendidikan dapat berlangsung dengan baik maka proses bimbingan
peserta didik menjadi manusia yang sempurna dan dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan pada saatnya peserta didik akan terjun
menjadi anggota masyarakat. 4
Pada era otonomi pendidikan, pemerintah daerah memiliki
kewenangan yang sangat besar bagi penentuan kualitas guru yang
diperlukan di daerahnya masing-masing. Oleh karena itu, di masa
yang akan datang, daerah benar-benar harus harus memiliki pola
2 Haryati, Pemikiran Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Studi Tentang Sistem
Among Dalam Proses, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h. 28 3 Durotul Yatimah, Landasan Pendidikan, (Jakarta: CV. Alumgadan Mandiri,
2017 ), h. 02. 4 Haryati, Pemikiran Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Studi Tentang Sistem
Among Dalam Proses, h. 29
3
rekrutmen dan pola pembinaan karir guru secara tersisten agar
terciptanya profesionalisme pendidikan di daerah.5
Dengan pola rekrutmen dan pembinaan karir guru yang baik,
akan tercipta guru yang profesional dan efektif. Untuk kepentingan
sekolah, memiliki guru yang profesional dan efektif merupakan kunci
keberhasilan bagi proses belajar mengajar di sekolah itu. Bahkan,
John goodlad, seorang tokoh pendidikan Amerika Serikat, pernah
melakukan penelitian yang hasilnya menunjukkan bahwa peran guru
sangat penting bagi setiap keberhasilan proses pembelajaran.
Penelitian itu kemudian dipublikasikan dengan judul “Behind the
Classroom Doors”, yang di dalamnya dijelaskan bahwa ketika para
guru telah memasuki ruang kelas dan menutup pintu kelas itu, maka
kualitas guru pembelajaran lebih banyak ditentukan oleh guru. Ketika
proses pembelajaran berlangsung, guru dapat melakukan banyak hal
di dalam ruang kelas sebagai sosok yang menarik. Di dalam kelas itu,
seorang guru juga dapat tampil sebagai sosok yang mampu membuat
siswa berfikir dengan fikiran yang berbeda-beda sehingga
memberikan berbagai pertanyaan yang jawabannya tidak sekedar
terkait dengan fakta yaitu ya atau tidak, akan tetapi seorang guru di
kelas juga dapat merumuskan pertanyaan kepada siswa yang
memerlukan jawaban secara kreatif, imajinatif dan sintetik.6
Maju mundurnya kualitas pendidikan sangatlah bergantung
pada kondisi atau kualitas guru, semakin baik kualitas guru, semakin
baik pula kualitas pendidikan. Begitupun sebaliknya, semakin buruk
5 Muhammad Anwar, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Prenadamedina Group,
2018), h. 04. 6 Muhammad Anwar, Menjadi Guru Profesional, h. 04.
4
kualitas guru, hampir dapat dipastikan bahwa semakin buruk pula
kualitas pendidikan. 7
Dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan terutama di
Indonesia, ada banyak sekali tantangan dan hambatan yang
diidentifikasi menjadi penghalangnya upaya peningkatan mutu
pendidikan tersebut. Salah satunya adalah program pengembangan
guru profesional yang masih kurang efektif. Oleh karena itu,
kelayakan guru untuk melakukan proses pembelajaran masih
dirasakan belum cukup memadai. Guru profesional, masih kurang
baik untuk mengelola praktik pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.8
Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.9
Pada dasarnya, semua aktivitas yang terjadi dalam pendidikan
tidak bisa dipisahkan dari konsep atau teori pendidikan itu sendiri.
Konsep dan teori merupakan ide pokok yang sentral apa yang
sebenarnya masalah yang dihadapi, apa yang harus diperbuat, serta
bagaimana hal itu bisa terlaksana di dalam aktivitas tersebut. Selain
itu, guru profesional sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan.
7 Masdar Hilmy, Guru Indonesia dan Kualitas pendidikan Nasional, (Jakarta Pusat:
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2017), h. vii. 8 Sumardi, Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis Model dan
Implementasinya untuk Meningkatkan Kinerja Guru, (Yogyakarta: Grub Penerbitan CV
Budi Utama, 2012), h. 06 9 Republik Indonesia, “Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Pasal 1, Ayat 1.
5
Untuk menghasilkan peserta didik yang bermutu dan berkualitas
maka guru profesionalah yang harus berperan. Memiliki guru yang
profesional dan efektif merupakan kunci keberhasilan bagi proses
belajar mengajar di sekolah.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi.10
Maka dari penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan
bahwa sangat dibutuhkannya seorang guru yang profesional yang
tugas utamanya mendidik, mengajarkan sesuai dengan bidangnya,
membimbing, mengarahkan, mencontohkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik sesuai dengan penuh tanggung jawab.
Profesi guru profesional juga harus mempunyai kepribadian yang
baik dan sesuai agar peserta didiknya bisa mencontoh dan meniru
yang baik-baik. Jika seorang guru tidak memiliki kepribadian yang
mumpuni, maka bangsa ini tidak dapat memiliki masa depan yang
baik. Sebagai guru yang profesional harus menguasai empat
kompetensi yaitu kompetensi pedagodik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional, selain itu harus
mampu melakukan dan menguasai tugas, peran, fungsi, dan
kewajiban dengan maksimal sebagai pendidik.
Ibnu Sina terkenal sebagai seorang tokoh ilmuan yang ahli
diberbagai bidang, seorang sufi besar yang terkenal di dalam dunia
pendidikan dan sosok ilmuan muslim yang sangat gigih dan
10 Republik Indonesia, “Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 1 , Ayat 4.
6
bersemangat dalam menggangali ilmu pengetahuan. Dalam
perjalanan hidupnya, ia habiskan waktunya dengan belajar, membaca,
berkarya, mengajar dan banyak menolong sesama. Ketika ia
mengajar, banyak murid-muridnya yang berhasil dididik oleh Ibnu
Sina dan menjadi pakar dalam ilmu pengetahuan, salah satu murid
yang terkenal bernama Abu „Ubaid al-Juzjani.
Beberapa kajian yang dilakukan oleh generasi sesudahnya
berupa pemikirannya, ditemukan beberapa pemikirannya tentang
konsep pendidikan Islam. Oleh sebab itu, Ibnu Sina adalah salah satu
tokoh yang sangat berperan dalam dunia pendidikan. Sejak kecil Ibnu
Sina sudah mendalami ilmu agama, karena Ayah Ibunya
mendahulukan pendidikan agama bagi anak-anaknya. Ibnu Sina
belajar agama secara bersungguh-sungguh, hebatnya lagi ia berhasil
menghafalkan 30 juz Al-Qur‟an. Ibnu Sina sudah hafal seluruh Al-
Qur‟an sebelum berusia 10 tahun. Ini menggambarkan kecerdasan
otaknya dan kesungguhan hatinya dalam belajar.11
Pemikiran Ibnu Sina tentang pendidikan Islam memang telah
banyak dikaji oleh para ahli, tetapi tidak berarti kajian tersebut
berhenti di situ saja. Pemikiran Ibnu Sina yang tertulis dalam karya-
karyanya akan tetap relevan untuk dianalisis secara kritis hingga saat
ini sehingga menimbulkan dinamika keilmuan yang diharapkan
mampu memberikan kontribusi yang bersifat solutif terhadap
berbagai permasalahan pendidikan Islam dewasa ini, termasuk di
Indonesia. Untuk itu, dalam skripsi ini akan mengkaji mengenai
pemikiran pendidikan Ibnu Sina tentang konsep guru yang
profesional. Dalam hal ini, ia telah memberikan perhatian yang cukup
11
Yoli Hemdi, Ibnu Sina Bapak Kedokteran Dunia, ( Jakarta Timur: PT Luximia
Metro Media, 2019 ), h. 02
7
besar terhadap masalah-masalah pendidikan dengan sejumlah teori
yang telah dilontarkan terutama yang memabahas tentang guru
profesional.12
Adapun sebabnya penulis memilih judul Konsep Guru
Profesional Menurut Ibnu Sina karena sistem pendidikan Indonesia
masih perlu pembenahan dan pembenahan itu diawali dari kualitas
guru profesional, oleh karena itu penting untuk meningkatkan
kembali kulitas guru tersebut. Hingga hari ini kita masih melihat,
banyak sekali produk-produk pendidikan yang kurang memiliki nilai
dan manfaat yang berarti untuk mencapai kemajuan kemaslahatan
umat, sehingga kita membutuhkan konsep yang tepat untuk
menyelesaikan problem-problem tersebut dan penulis menggunakan
sudut pandang menurut Ibnu Sina. Seorang tokoh dan ilmuan
kebanggaan umat muslim yang besar.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
a. Pendidikan menjadi salah satu alat perkembangan manusia
menuju keberhasilan.
b. Maju mundurnya kualitas pendidikan sangatlah bergantung
pada kondisi atau kualitas guru.
c. Pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan.
d. Guru profesional merupakan kunci dan faktor yang sangat
berpengaruh dalam keberhasilan peserta didik.
e. Ibnu Sina adalah salah satu tokoh ilmuan yang sangat
berpengaruh dalam dunia pendidikan Islam.
12 Maidar Darwis, “Konsep Pendidikan Islam Dalam Perspektif Ibnu Sina,” Jurnal
Ilmiah Didaktika XIII, no. 2 (2013): h. 247-248.
8
2. Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian yang
dilakukan lebih terarah dan mendalam sekaligus mempermudah
pemahaman dalam pembahasan penulis, maka masalah hanya
dibatasi mengenai “Konsep Guru Profesional Perspektif Ibnu
Sina dan bagaimana relevansi pemikiran Ibnu Sina terhadap
pendidikan pada masa kini”.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang ada maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Konsep Guru
Profesional Perspektif Ibnu Sina dan bagaimana relevansi
pemikiran Ibnu Sina terhadap pendidikan pada masa kini ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pembatasan masalah dan perumusan
masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
“Konsep Guru Profesional Perspektif Ibnu Sina dan bagaimana
relevansi pemikiran Ibnu Sina terhadap pendidikan pada masa kini ”.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
baik secara teoritis maupun praktis bagi yang bersangkutan.
1. Manfaat Teoritis
a. Penulis berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan masukan dan tambahan pada penelitian yang akan
datang dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
b. Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan
kontribusi bagi dunia pendidikan.
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Agar bisa menambah wawasan tentang dunia
pendidikan khususnya yang membahas tentang guru
professional dan penulis berharap agar bisa mengamalkan
serta menirukan konsep guru profesional perspektif Ibnu
Sina dan bagaimana relevansinya dengan kondisi sekarang.
b. Bagi Lembaga
Agar dapat dijadikan sebagai sumbangsih pemikiran
penulis dalam dunia pendidikan dan tambahan referansi
penelitian bagi perpustakaan lembaga.
c. Bagi Pihak Lain
Agar bisa menambah wacana pemikiran baru dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam pengembangan guru
yang profesional perspektif Ibnu Sina dan bagaimana
relevansi pemikiran Ibnu Sina terhadap pendidikan pada
masa kini.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, maka harus diketahui apakah ada
penelitian terdahulu yang telah membahas hal yang serupa dengan
penelitian yang sekarang atau tidak. Maka dari itu, diperlukan adanya
pengkajian penelitian terdahulu dan perbedaan penelitian sekarang.
Berikut akan penulis uraian kajian penelitian terdahulu dan perbedaan
dari penelitian sekarang:
1. Skripsi, Dyah Ayu Maharani, Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Ponorogo,
tahun 2017 yang berjudul “Pemikiran Muhammad Quraish
10
Shihab Mengenai Tujuan Pendidikan Islam dan Relevansinya
dengan Tujuan Pendidikan Nasional.”
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis
kepustakaan (Library Research), teknik pengumpulan data
menggunakan dokumenter yaitu penggalian bahan-bahan pustaka
yang kohoren dengan objek pembahasan yang dimaksud.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan pendidikan
Islam menurut M. Quraish Shihab dan relevansi tujuan
pendidikan Islam M. Quraish Shihab dengan tujuan pendidikan
nasional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna konsep
pendidikan menurut M.Quraish Shihab adalah proses interaksi
antara pemberi tugas, penerima tugas dan juga lingkunganya serta
materi-materi yang harus mereka terima. Proses tersebut
dilakukan dengan cara pengajaran oleh Quraish Shihab yang
diartikan sebagai memberikan pengetahuan kepada anak
didiknya. Selain hanya memberikan pengetahuan saja, proses
tersebut juga dilakukan dengan cara pensucian yang maksudnya
adalah mendidik peserta didik yang bertujuan untuk membina
manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai hamba dan khalifah-Nya, untuk
membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh
Allah SWT. Relevansi tujuan pendidikan menurut Quraish Shihab
adalah pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
11
Persamaan penelitian yang penulis teliti dengan penelitian
sebelumnya sama-sama fokus terhadap dunia pendidikan dan
menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research)
Sedangkan perbedaan antara penelitian yang penulis teliti
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya lebih
fokus pada tujuan tujuan pendidikan Islam menurut M. Quraish
Shihab dan relevansi tujuan pendidikan Islam M. Quraish Shihab
dengan tujuan pendidikan nasional. Namun penelitian yang
penulis teliti lebih fokus kepada konsep guru profesional
perspektif Ibnu Sina dan relevansi pemikiran Ibnu Sina terhadap
pendidikan masa kini.
2. Skripsi, Wahyu Eko Sutrisno, Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Metro, tahun
2018 yang berjudul “Pengaruh Keteladanan Guru Terhadap
Perilaku Disiplin Siswa di MTs Al-Istiqomah Marga Sekampung
Lampung Timur”.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, metode
yang digunakan adalah angket sebagai metode pokok dan
dokumentasi sebagai metode pendukung. Teknik analisis data
dalamnya menggunakan korelasi product moment dan koefesiensi
kontingensi untuk mengukur seberapa besar hubungannya.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keteladanan
guru mempunyai pengaruh terhadap perilaku disiplin siswa di
MTs Al-Istiqomah Marga Sekampung Lampung Timur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
keteladanan guru terhadap perilaku disiplin siswa di MTs Al-
Istiqomah Marga Sekampung Lampung Timur.
12
Persamaan penelitian yang penulis teliti dengan penelitian
sebelumnya sama-sama fokus terhadap dunia pendidikan
khususnya tentang guru.
Sedangkan perbedaan antara penelitian yang penulis teliti
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya
menggunakan penelitian kuantitatif, namun penelitian yang
penulis teliti menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian
sebelumnya membahas tentang pengaruh keteladanan guru
terhadap perilaku disiplin siswa sedangkan penelitian penulis
membahas tentang konsep guru profesional dan bagaimana
relevansi pemikiran Ibnu Sina terhadap pendidikan pada masa
kini. Penelitian sebelumnya juga mengambil objek di lapangan
sementara penelitian penulis mengambil tokoh.
3. Skripsi, Faridatul Mukaramah, Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama
Islam Negri (IAIN) Ponorogo, Tahun 2018 yang berjudul
“Konsep Profesionalisme Guru Perspektif H. M Hasbullah dan
Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam”
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif jenis
penelitian kepustakaan (Library Research), teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan cara literatur yaitu
mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang berkesinambungan
dengan objek pembahasan yang diteliti dan teknik studi
dokumenter adalah cara pengumpulan data melalui penginggalan
tertulis terutama berupa arsip-arsip, buku-buku tentang pendapat
teori, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep profesionalisme
13
guru menurut M. Hasbullah dan relevansinya dengan tujuan
pendidikan Islam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep
Profesionalisme menurut M. Hasbullah adalah sosok seorang
guru profesional yang memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Prinsip profesional guru memiliki minat bakat,
panggilan jiwa, idealisme, memiliki komitmen, memiliki
kualifikasi akademik, memiliki kompetensi, dan bertanggung
jawab. Konsep pendidikan dalam aspek tujuan pendidikan Islam
menurut M. Hasbullah di antaranya adalah aspek tujuan jasmani
berarti orang tua menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya, aspek
tujuan rohani berarti penanaman jiwa takwa dan iman pada anak
melalui pendidikan, aspek tujuan akal berarti pembinaan akal dan
aspek tujuan sosial berarti perkembangan sikap sosial pada anak
padai lingkungan masyarakat.
Persamaan penelitian yang penulis teliti dengan penelitian
sebelumnya sama-sama fokus terhadap konsep guru profesional
menurut tokoh dan menggunakan jenis penelitian kepustakaan
(Library Research).
Sedangkan perbedaan antara penelitian yang penulis teliti
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya
meneliti tokoh yang bernama M. Hasbullah dan ditambah dengan
pembahasan relevansinya dengan tujuan pendidikan Islam.
Namun penelitian yang penulis teliti lebih fokus kepada konsep
guru profesional menurut Ibnu Sina dan bagaimana relevansi
pemikiran Ibnu Sina terhadap pendidikan pada masa kini saja.
14
4. Jurnal, Idris Rasyid, Program Studi Pendidikan Agama Islam,
Institut Agama Islam Negeri Bone, Tahun 2019 yang berjudul
“Konsep Pendidikan Ibnu Sina tentang Tujuan Pendidikan,
Kurikulum, Metode Pembelajaran, dan Guru”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep
pendidikan Ibnu Sina tentang tujuan pendidikan, kurikulum,
metode pembelajaran dan guru.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ibnu Sina merupakan
salah satu tokoh yang memiliki banyak kontribusi besar dalam
khazanah keilmuan dalam Islam khususnya yang berkaitan
dengan pendidikan Islam. Pemikiran Ibnu Sina mengenai
pendidikan secara terstruktur dari tujuan, kurikulum, metode
pembelajaran dan guru. Oleh karena itu, pemikiran Ibnu Sina
dapat dijadikan acuan penting dalam memajukan dunia
pendidikan. Hasil pemikiran Ibnu Sina sendiri tidak lain
merupakan pengalaman hidupnya dalam menemukan ilmu
pengetahuan yang sangat luas kemudian dituangkan ke dalam
media tulis dan menjadi sumber primer ilmu pengetahuan pada
masanya.
Persamaan penelitian yang penulis teliti dengan penelitian
sebelumnya sama-sama meneliti tokoh Ibnu Sina tentang
pendidikan.
Sedangkan perbedaan antara penelitian yang penulis teliti
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya
membahas menyeluruh tentang konsep pendidikan menurut Ibnu
Sina, namun penelitian penulis hanya fokus membahas tentang
konsep guru profesional perspektif Ibnu Sina dan bagaimana
15
relevansi pemikiran Ibnu Sina terhadap pendidikan pada masa
kini.
5. Jurnal, Siti Qurratul A‟yuni, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tahun 2020 yang
berjudul “Analisis Pemikiran Pendidikan menurut Ibnu Sina dan
Kontribusinya bagi Pendidikan Islam di Era Modern”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran
pendidikan Ibnu Sina dan kontribusinya pada pendidikan Islam di
masa modern yang dihimpun dari berbagai sumber referensi yang
diperoleh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran
pendidikan menurut Ibnu Sina sudah kompleks pada zamannya.
Dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan itu bersifat dinamis dan
selalu berubah, kontribusi pemikiran pendidikannya masih dapat
direlevansikan di beberapa point, namun kurang cocok ketika
diterapkan keseluruhan pada pendidikan saat ini. Pemikiran
pendidikan Ibnu sina membahas beberapa hal penting dalam
dunia pendidikan yaitu, tentang tujuan pendidikan, kurikulum,
hakikat pendidik, peserta didik, lingkungan belajar. Semuanya
telah dibahas secara umum, bersifat sederhana dan tidak tersistem
seperti saat ini. Jika dikaitkan dengan pendidikan modern,
pemikiran pendidikan ia belum dapat menambah khazanah
keilmuan dan menjadi tinjauan filosofis bagi pemikir pendidikan
Islam sekarang.
Persamaan penelitian yang penulis teliti dengan penelitian
sebelumnya sama-sama meneliti tokoh Ibnu Sina tentang
pendidikan.
16
Sedangkan perbedaan antara penelitian yang penulis teliti
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya
membahas menyeluruh tentang analisis pemikiran pendidikan
menurut Ibnu Sina namun penelitian penulis hanya membahas
tentang konsep guru profesional menurut Ibnu Sina.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah penjelasan tentang bagian-
bagian yang akan ditulis dalam penelitian secara sistematis. Bagian
ini berisi logika struktur bab yang berisi nama judul bab dan sub
bab.13 Teknik penulisan laporan dalam penelitian ini merujuk pada
buku yang disususn oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo,
MA, et al. yang diterbitkan oleh LPPI Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta tahun 2017.
BAB I : Pendahuluan, pendahuluan memuat latar belakang masalah,
permasalahan : identifikasi masalah, batasan masalah dan rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Gambaran umum tentang guru profesional, bab ini
meliputi : Sekilas tentang profesional guru di antaranya adalah
pengertian profesional dan profesional dalam pendidikan, guru dan
peranannya dalam pendidikan di antaranya adalah pengertian guru
atau pendidik, standar kompetensi guru, tugas, fungsi, tanggung
jawab, dan peran guru, indikator guru profesional, syarat menjadi
guru profesional dan karakteristik guru profesional.
13 Huzaemah T. Yanggo, et al, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi,
(Tangerang : LPPI IIQ Jakarta, 2017), h. 07.
17
BAB III : Metodologi Penelitian, bab ini menjelaskan tentang
pendekatan penelitian, jenis penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, pemeriksaan keabsahan data,
langkah-langkah pelaksanaan penelitian Library Research, dan siklus
penelitian.
BAB IV : Konsep guru profesional perspektif Ibnu Sina dan
relevansi pemikiran Ibnu Sina terhadap pendidikan masa kini,
bab ini meliputi hasil penelitian dan telaah yang telah dilakukan oleh
peneliti, terkait biografi Ibnu Sina, pemikiran Ibnu Sina tentang
pendidikan, analisa konsep guru profesional guru menurut Ibnu Sina
dan relevansi pemikiran Ibnu Sina terhadap pendidikan masa kini.
BAB V : Penutup, bab ini menguraikan penutup yang meliputi
kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
107
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari berbagai uraian yang telah dipaparkan dalam bab bab
sebelumnya, bisa dapat diambil kesimpulan bahwa konsep guru
profesional menurut Ibnu sina itu menekankan pada unsur
kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Ibnu Sina sangat
mempertimbangkan aspek psikologi peserta didik agar bisa
didasarkan oleh minat dan bakat, serta ia menuangkan
pengalaman pribadinya dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu
dan keterampilan. Tujuan pendidikan Islam dalam pandangan
Ibnu Sina yang pertama adalah menciptakan manusia yang
sempurna yaitu manusia yang terbina seluruh potensi dirinya
secara seimbang dan menyeluruh, agar dapat terciptanya manusia
yang sempurna maka dengan cara melakukan penyesuaian antara
diri sendiri, akal, hati, dan ruh. Sebagai guru yang profesional
harus sebaiknya harus bisa menjalankan dan mampu menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik demi tercapainya
cita-cita dalam sekolah yaitu menghapus kebodohan baik lahir
maupun bathin.
Adapaun kriteria menurut pandangan Ibnu Sina, di antaranya
adalah seorang guru harus mempunyai kepribadian yang baik dan
ideal karena akan menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya,
harus bisa adil karena dapat menimbulkan kecemburuan sosial
yang berdampak pada kualitas peserta didik, harus mengatur
waktunya dengan baik dengan cara memprioritaskan kegiatan apa
yang harus dikerjakan dan membuat jadwal kegiatan guna untuk
108
lebih mudah dalam mengontrol waktunya, dalam mendidik
peserta didik harus mempunyai sifat ketelatenan dan sabar karena
peserta didik pasti memiliki perbedaan. Jadi harus lebih
memperhatikan dan mengetahui satu persatu bagaimana peserta
didiknya serta harus menjauhi sifat yang kurang berkenan seperti
tidak bermuka masam karena akan menimbulkan peserta didiknya
tidak semangat dalam belajar dan tidak memiliki hati yang keras
karena akan menimbulkan kualitas peserta didiknya tidak baik
dan menurun.
2. Relevansi atau hubungannya antara pemikiran Ibnu Sina terhadap
pemikiran masa kini sangatlah signifikan, meskipun
pemikirannya dilahirkan pada zaman dahulu namun pemikirannya
masih sangat relevan bagi kehidupan masa kini. Pemikiran Ibnu
Sina terhadap pendidikan sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam
yang bersumber kepada Al-Qur‟an dan Sunnah, oleh karena itu
sangatlah dibutuhkan oleh tenaga pendidik terutama guru Agama
Islam. Ibnu Sina memiliki konsep pemikiran terhadap pendidikan,
di antaranya adalah konsepsi tentang manusia, tujuan pendidikan
Islam, kurikulum pendidikan Islam, metode pembelajaran yang
efektif, konsep hukuman edukatif dan guru yang profesional.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di atas,
bahwa konsep guru profesional menurut Ibnu Sina sangatlah penting
untuk dipelajari dan diamalkan agar bisa menciptakan manusia yang
sempurna (insan kamil).
109
DAFTAR PUSTAKA
Abudin, Nata. Pendidikan Islam di Era Milenial. Jakarta: Prenadamedia
Group. 2020.
Abdullah, Nur. Ibnu Sina : Pemikiran Filsafatnya tentang Al-fayd, Al-Nafs,
Al-Nubuwwah dan Al-Wujud, Jurnal Hunafa 6. no 01. 2009.
Agung, Anak Agung Putu. Metodologi Penelitian Bisnis. Malang:
Universitas Brawijaya Press, 2021.
Agustin, Nella. Peran Guru dalam Membentuk Karakter Siswa. Yogyakarta:
UAD Press, 2021.
Ahmad Syarwani, Hodsay dan Zaruddin. Profesi Kependidikan dan
Keguruan. Yogyakarta: Grub Penerbitan CV Budi Utama, 2020.
Al-Ghazali, Imam. Imam Ghazali‟s Ihya Ulu-id-Din edisi Ingris Terjemahan
Al-Haj Fazlul-Karim, M.A.B.I., Islamic Book Services New Delhi.
2001. terj. Purwanto. Ihya Ulumuddin (1) menghidupkan ilmu-ilmu
Agama. Bandung: Penerbit Marja, 2016.
Al-Naisaburi, Abu Husein Muslim Ibn al-Qusyairi. Shahih al-Bukhari, Saudi
Arabia : Afkar al-Dauliyah, 1998.
Anwar, Muhammad. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Prenadamedina
Group, 2018.
Aqib, Zainal. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Bandung : Yrama
Widya, 2020.
Arifin, Yanuar. Pemikiran Emas Tokoh Penddidikan Islam. Yokyakarta:
IRCiSoD, 2018.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Darmadi. Guru Jembatan Revolusi. Surakarta: CV Kekata Group, 2018.
110
Falah, Saiful. Jalan Bahagia Para Filsuf Muslim dan Pemikiran Filsafatnya
1. Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2021.
Fattahi, Husayn. Novel Biografi Ibnu Sina. Jakarta: Penerbit Zaman. 2011.
H.M Hatta. Empat Kompetensi Untuk Membangun Profesionalisme Guru.
Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2018.
Hardani, et.al. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yokyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group Yokyakrta, 2020.
Hafidhuddin, Didin. Manajemen Syariah Dalam Praktik. Jakarta: Gema
Insani Press, 2003.
Hasan, Said. Profesi dan Profesionalisme Guru. Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2018.
Haryati. Pemikiran Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Studi Tentang Sistem
Among Dalam Proses. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
Hemdi, Yoli. Ibnu Sina Bapak Kedokteran Dunia. Jakarta Timur: PT
Luximia Metro Media, 2019.
Hilmy, Masdar. Guru Indonesia dan Kualitas pendidikan Nasional. Jakarta
Pusat: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2017.
Izzan, Ahmad. Membangun Guru Berkarakter. Bandung: Perpustakaan
Nasional Katalog Dalam Terbitan, 2012.
J.R Raco. Metode penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2010.
Jaudah, Muhammad Gharib. 147 Ilmuan terkemuka dalam Sejarah Islam.
terj. H. Muhyiddin Mas Rida. 147 Ilmuan terkemuka dalam Sejarah
Islam. Pustaka Al-kautsar, 2007.
Kbbi.web.id, Arti kata profesional - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Online, diakses pada tanggal 17 Agustus 2021.
111
Kholik, Abdul, et al. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jawa Barat : UNIDA
PRESS, 2017.
Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru/Kuandar. Jakarta:
Rajawali Pers, 2014.
Kurniawan, Iwan. Psikologi Ibn Sina diterjemahkan dari buku buku aslinya
berbahasa Arab : Akhwal an-Nafs Risalah fi an-Nafs wa Baqa‟iha
wa Ma‟adiha Karya Ibnu Sina. Jawa Barat: Pustaka Hidayah, 2009.
Laelasari. Upaya Menjadi Guru Yang Profesional. Jurnal Ilmiah :
Pendidikan Ekonomi 01. no 02. 2013.
Maidar Darwis, Konsep Pendidikan Islam Dalam Perspektif Ibnu Sina.
Jurnal Ilmiah Didaktika 11, no 02. 2013.
Makhmudah, Siti. Upaya Memperbaiki Kualitas Guru dengan
Memaksimalkan Terpenuhinya Kompetensi kepribadian dan
Profesionalisme Guru. Jurnal Studi Islam 11, no 01. 2016.
Mahpuz, Khairil. Profesi, Profesional, Profesionalisme dan profesionalitas.
Diakses pada tangal 30 Maret 2020. https://www.banjarsari-
labuhanhaji.desa.id/artikel/2020/3/30/profesi-profesional-
profesionalisme-dan-profesionalitas
Maura, Aisya. Fakta Kualitas Guru di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui.
https://www.ruangguru.com/blog/fakta-kualitas-guru-di-Indonesia-
yang-perlu-anda-ketahui, diakses tanggal 22 Juni 2018.
Milya Sari dan Asmendri. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
dalam Penelitian Pendidikan IPA. Jurnal Penelitian Bidang IPA dan
Pendidikan IPA 6. no. 01. 2020.
Najichah. Biografi Tokoh Ilmuan Dunia. Jakarta Timur: PT Balai Pustakan
(persero), 2012.
112
Nasution, Hasan Bakti. Mashsha‟iyah : Mazhab Awal Filsafat Islam, Jurnal
Theologia 27. no 01. 2016.
Nasr, Seyyed Hossein. Tiga Mazhab Utama Filsafat Islam Ibnu Sina,
Suhrawardi dan Ibnu Arabi. Yogyakarta: IRCiSoD, 2014.
Nata, Abudin. Pendidikan Islam di Era Milenial. Jakarta: Prenadamedia
Group, 2020.
Nugrahani, Farida. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa. Surakarta : Ippm Univet Bantara, 2014.
Octavia, Shilphy A. Sikap dan Konerja Guru Profesional. Yogyakarta: Grup
Penerbitan CV Budi Utama, 2012.
Rasyid, Idris. Konsep Pendidikan Ibnu Sina tentang Tujuan Pendidikan,
Kurikulum, Metode Pembelajaran, dan Guru. Jurnal Penelitian
Hukum dan Pendidikan 18 no. 01 2019.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), UU Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1, Ayat 4.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), UU Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1, Ayat 1.
Sahlah, Laili. Peran Ibnu Sina Dalam Pengembangan Sains Islam Di Persia
(980-1037 M). Skripsi. Jakarta : Sarjana Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. 2015.
Satori, Djam‟an dan Komariah, Aan. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta, 2014.
Semiawan, Conny. Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta: Grasindo, 2010.
Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Qur‟an Volume 7. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Sina, Ibnu. Ibnu Sina (Avicenna). Jakarta: Gema Insani, 2006.
113
Sulhan, Najib. Guru yang Berhati Guru. Jakarta: Zikrul Hakim, 2016.
Sumardi. Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis Model dan
Implementasinya untuk Meningkatkan Kinerja Guru. Yogyakarta :
Grub Penerbitan CV Budi Utama, 2012.
Suriansyah, Ahmad, el.al. Profesi Kependidikan Perspektif Guru
Profesional, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015.
Sukarman Purba, Sukarman. et al., eds. Etika Profesi: Membangun
Profesionalisme Diri. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.
Suwanto. Budaya Kerja Guru. Lampung: CV. GRE Publishing, 2019.
Sya‟bani, Mohammad Ahyan Yusuf. Profesi Keguruan : Menjadi Guru yang
Religius dan Bermartabat. Gresik: Caremedia Communication, 2018.
Syarifuddin. Guru Profesional : Dalam tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).
Jurnal Al-Amin : Kajian Ilmu dan Budaya Islam 03. no. 01. 2015.
T. Yanggo, Huzaemah et al. Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan
Skripsi. Tangerang : LPPI IIQ Jakarta, 2017.
Tobing, David Hizkia et al. Pendekatan dalam penelitian Kualitatif.
Denpasar: Universitas Udayana, 2017.
Triwiyanto, Teguh. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Ulum, Ahmad Ridho Shohibul. Ibnu Sina : Pujangga dan Filsuf Besar
Dunia Biografi Singkat 980-1037 M. Yogyakarta: Anak Hebat
Indonesia, 2018.
Wahid, Salahudin. Selamat Hari Guru Masihkah digugu dan ditiru. Media
kependidikan dan Keagamaan, 2016.
Wardan, Khusnul. Guru Sebagai Profesi. Yogjakarta : CV Budi Utama, 2019
Yatimah, Durotul. Landasan Pendidikan. Jakarta: CV. Alumgadan Mandiri,
2017.
114
Yunus, Syarif. Indonesia Darurat Guru, Kok Bisa ?,
https://kumparan.com/syarif-yunus/Indonesia-darurat-guru-kok-bisa-
1vEUzdQ3v78, diakses pada tanggal 23 Februari 2021.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif dan penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana, 2017.
Zed, Mestika. Metodologi Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2004.
120
lulus pada tahun 2010, melanjutkan mondok di pondok pesantren Annur
Azzubaidi sekaligus sekolah menengah pertama di MTsS Darul Ulum Ahuhu
dan lulus pada tahun 2013, melanjutkan mondok di pondok pesantren
Minhajut Thullab sekaligus sekolah menengah atas dan lulus 2016, kemudian
melanjutkan mondok lagi di pondok pesantren sampai 2017, dan kemudian
melanjutkan studinya di Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta pada tahun 2017 dan
mengambil Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam.
Adapun pengalaman organisasi penulis yaitu pengurus DPK OSIS
SMA Al-Hikmah Muncar tahun 2015, Pengurus Organisasi Daerah PMBM
tahun 2020-2021, Anggota kader penggerak Nahdlatul Ulama dari tahun
2018 sampai sekarang, Anggota Metode Bagdadi dari tahun 2017 sampai
sekarang, dan Anggota Yayasan Kampung Al-Qur‟an dari tahun 2018
sampai sekarang.
Dengan penuh keyakinan dan selalu berdoa kepada Allah SWT,
penuh ketekukan, kesabaran, semangat, usaha, serta motivasi untuk belajar
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga dengan penulisan
ini dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.
RIWAYAT HIDUP
Mughni Azizah lahir di Margacinta pada hari sabtu
tanggal 19 September 1998, dari pasangan Masrun
dan Nurhayati yang merupakan anak petama dari 3
bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan kanak-
kanaknya di TK Tunas Harapan dan lulus pada tahun
2004, pendidikan dasar di SDN 2 Margacinta dan