Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMA pada Era ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMA pada Era ...
LAPORAN AKHIRKAJIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DI SMK PADA ERA PANDEMI COVID 19
TIM PENELITI
Dra. Intan Indiati, M.Pd.Dina Prasetyowati, S.Pd., M.Pd.
NIDN 0029046101NIDN 0630128402
KERJASAMA ANTARA BAPPEDA KOTA SEMARANG DENGANLEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS PGRI SEMARANG TAHUN 2021
lppm.upgris.ac.id
(024) 8451279
UPGRISThe Meaning University
UNIVERSITAS PGRI SEMARANGBAPPEDAKOTA SEMARANG
ii
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian : Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMA pada
Era Pandemi Covid 19
Ketua Peneliti :
a. Nama Lengkap : Dra. Intan Indiati, M.Pd.
b. NIDN : 0029046101
c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d. Program Studi : Pendidikan Matematika
e. Nomor HP : 081390567677
f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Anggota Peneliti 1
a. Nama Lengkap : Dina Prasetyowati, S.Pd., M.Pd.
b. NIDN : 0630128402
c. Perguruan Tinggi : Universitas PGRI Semarang
Lama Penelitian : 4 bulan
Biaya Penelitian
Sumber Dana
:
:
Rp 99.999.815
BAPPEDA
Menyetujui,
Ketua LPPM
Universitas PGRI Semarang
Dr. Senowarsito, M.Pd.
NIP. 196108231987031003
Ketua Peneliti
Dra. Intan Indiati, M.Pd.
NIP. 196104291986032002
LAPORAN PENELITIAN
Semarang, 25 September 2021
iii
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Fokus Penelitian ............................................................................ 4
1.3. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.4. Tujuan Penelitian ..................................................... ...................... 4
1.5. Manfaat Penelitian ..................................................... .................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ............................................ 6
2.2. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ......................... 7
2.3. Karateristik Pendidikan Kejuruan ................................................. 10
2.4. Pandemi Covid 19 ......................................................................... 11
2.5. Pembelajaran Daring ..................................................................... 12
2.6. Kerangka Berpikir ......................................................................... 14
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .............................................................................. 15
3.2. Sumber Data .................................................................................. 15
3.3. Instrumen Penelitian ...................................................................... 16
3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 16
3.5. Teknik Analisis Data ..................................................................... 17
3.6. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................... 18
BAB IV. GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN KOTA SEMARANG
4.1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan .............. 20
4.2. Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Semarang .......................... 22
4.3. Data Jumlah Sekolah di Kota Semarang ....................................... 22
4.4. Data Sekolah Menengah Kejuruan di semarang ........................... 24
iv
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
BAB V. ANALISIS HASIL PENELITIAN
5.1. Daftar Akreditasi dan Jurusan SMK Kota Semarang .................... 26
5.2. Data Responden .............................................................................. 36
5.3. Keterlaksanaan Perencanaan dan Proses Kegiatan Pembelajaran
Praktik di SMK Selama Pandemic Covid 19 ................................ 37
5.4. Ketercapaian Standar Kompetensi pada Pembelajaran Praktik
Di SMK Selama Pandemic Covid 19 ............................................ 49
5.5. Partisipasi Stakeholder dan Orang Tua ......................................... 57
5.6. Hasil Analisis dari Software NVIVO ............................................. 61
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan ........................................................................................ 79
6.2. Saran .............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 82
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Lampiran 2. Dokumentasi
Lampiran 3. Surat Menyurat
Lampiran 4. Biodata Tim Peneliti
1
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari bagaimana perkembangan
pendidikan dari bangsa itu. Pendidikan merupakan tindakan sadar dan terencana yang
dapat mencerdaskan serta mengembangkan potensi yang dimiliki dari peserta didik.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem
Pendidikan Nasional SISDIKNAS (2003) menyatakan bahwa pendidikan ialah usaha
sadar dan terencana untuk menghidupkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang nantinya akan diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan sebagai pranata utama pembangunan Sumber Daya Manusia harus secara
jelas berperan membentuk peserta didik menjadi produktif dan berpenghasilan serta
mampu menciptakan produk unggul indonesia yang siap menghadapi persaingan di pasar
global.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah di
jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-
undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003). Sesuai dengan tujuan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yaitu menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesional, peserta didik agar mampu memilih karir, mampu
berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat
menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa
yang akan datang dan menyiapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar
menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
2
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
SMK memiliki banyak program keahlian. Program keahlian yang dilaksanakan
di SMK menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Program keahlian pada
jenjang SMK juga menyesuaikan pada permintaan masyarakat dan pasar. Pendidikan
kejuruan adalah Pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik terutama agar siap
bekerja dalam bidang tertentu. Pada umumnya kompetensi yang ada di SMK saling
berkaitan satu sama lainnya dan merupakan salah satu syarat untuk melanjutkan ke
kompetensi lainnya. Salah satu kompetensi yang berfungsi membekali peserta didik agar
memiliki kompetensi kerja sesuai standar yang dibutuhkan dunia kerja adalah kompetensi
produktif. Dalam kompetensi produktif pembelajaran praktik memegang peran yang
sangat penting. Melalui pembelajaran praktik peserta didik akan dapat menguasai
keterampilan secara optimal.
Pada tahun 2020 ini seluruh dunia mengalami wabah yaitu pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 adalah krisis kesehatan yang melanda hampir diseluruh penjuru dunia
(Purwanto dkk, 2020:1). Pandemi ini berdampak pada berbagai bidang, salah satunya di
pendidikan. Banyak negara memutuskan untuk sementara menutup sekolah, kampus
selama masa pandemi covid-19 berlangsung. Setiap Negara membuat kebijakan untuk
mengatasi permasalahan yang sedang terjadi. Untuk mengatasi wabah pandemi Covid-19
semua negara menerapkan sebuah tindakan salah satunya dengan melakukan gerakan
social distancing yaitu jarak sosial yang dirancang untuk mengurangi interaksi orang-
orang dalam komunitas yang lebih luas (Wilder-Smith & Freedman, 2020:2). Dengan
adanya social distancing maka pembelajaran di sekolah menjadi terhambat dan tidak bisa
dilakukan secara langsung, hal ini juga juga berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan
pendidikan.
Pandemic Covid-19 menyebabkan terbitnya pengumuman Kejadian Luar Biasa
(KLB) khususnya dalam bidang pendidikan, sekolah-sekolah diliburkan, kegiatan belajar
mengajar di sekolah menjadi terganggu, pembelajaran yang awalnya dilalukan secara
tatap muka untuk sementara tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
maka perlu adanya perubahan desain model pada kegiatan belajar mengajar untuk
menghindari pembelajaran dengan tatap muka sebagai upaya untuk mengurangi
penyebaran wabah virus covid-19. Kemendikbud mengeluarkan surat edaran No 4 tahun
2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona
virus disease (Covid-19) yang salah satu isinya adalah belajar dari rumah dengan kegiatan
3
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
pembelajaran secara daring atau jarak jauh. Selama pandemi berlangsung, kini
pembelajaran daring telah dilakukan hampir di penjuru dunia (Goldschmidt, 2020:88).
Selama pandemi Covid-19 berlangsung setiap sekolah melaksanakan kegiatan
pendidikan dengan pembelajaran jarak jauh.
Pendidikan Jarak Jauh dapat didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
tidak memperhitungkan ruang dan waktu pembelajaran dan memiliki sifat mandiri untuk
proses pengembangan peserta didik menggunakan metode maupun media dalam kegiatan
pembelajaran (Kor et al, 2014:854). Pendidikan jarak jauh menjadi sistem yang paling
efektif dan berprespektif dalam sebuah sistem pendidikan (Lenar et al, 2014:111). Peserta
didik dapat berkomunikasi dengan guru menggunakan berbagai aplikasi seperti
classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp
group. Pembelajaran jarak jauh dapat menjadi pilihan yang paling tepat selama masa
pandemic Covid-19 karena pendidikan harus tetap berjalan.
Pendidikan menengah di SMK menjadi salah satu jenjang yang kesulitan
beradaptasi selama pandemic Covid-19. Hal tersebut dikarenakan pelajaran di SMK
mengedepankan praktik yang memerlukan peralatan dan perlengkapan yang di sebagian
besar kasus hanya tersedia di sekolah. Pembelajaran praktik merupakan suatu proses
untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode
yang sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan yang digunakan. Selain
itu, pembelajaran praktik merupakan suatu proses pendidikan yang berfungsi
membimbing peserta didik secara sistematis dan terarah untuk dapat melakukan suatu
keterampilan. Pembelajaran praktik dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini
dilakukan di lapangan, yang bisa berarti di tempat kerja, maupun di masyarakat. Praktik
merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan
pengalaman langsung (Juono, 2013). Pembelajaran praktik adalah keahlian inti di SMK
dan termasuk mata pelajaran produktif.MK.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tim peneliti dari Universitas
PGRI Semarang akan melakukan penelitian untuk mengetahui keterlaksanaan
perencanaan, proses, evaluasi kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi
covid 19 dan kendala yang dihadapi.
4
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
1.2. Fokus Penelitian
Guna menghindari luasnya ruang lingkup permasalahan yang ditemukan dalam
penelitian, maka diperlukan focus penelitian. Penelitian yang dilakukan yaitu difokuskan
pada bagaimana ketercapaian standar kompetensi pada pembelajaran praktik di SMK dan
kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi
covid 19.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka tim peneliti
merumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana keterlaksanaan perencanaan, proses, dan evaluasi kegiatan pembelajaran
praktik di SMK selama pandemi covid 19?
2. Bagaimana ketercapaian standar kompetensi pada pembelajaran praktik di SMK
selama pandemi covid 19?
3. Apakah terdapat partisipasi pemerintah, orang tua, dan peserta didik dalam
keterlaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi kegiatan
pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan perencanaan, proses, dan evaluasi
kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19.
2. Untuk mengetahui bagaimana ketercapaian standar kompetensi pada pembelajaran
praktik di SMK selama pandemi covid 19.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat partisipasi pemerintah, orang tua, dan peserta
didik dalam keterlaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta
evaluasi kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19.
4. Untuk mengetahui apakah terdapat kendala yang dihadapi dalam perencanaan, proses
pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi
covid 19.
5
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
5. Untuk mengetahui apakah terdapat unsur inovatif dalam strategi yang ditempuh
untuk mengatasi kendala kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi
covid 19.
1.5. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian dengan judul “Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di
SMK pada Era Pandemi Covid 19” ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
untuk Pemerintah agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan rekomendasi untuk
meningkatkan dan mengembangkan model kegiatan pembelajaran praktik di SMK
selama pandemi covid 19 yang efektif dan inovatif. Hasil rekomendasi yang diberikan
dapat digunakan pendidikan jenjang SMK sebagai suatu proses pembaruan dalam
pembelajaran praktik di SMK serta untuk memberikan gambaran, masukan dan
meningkatkan kualitas dari sebuah proses kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama
pandemi covid 19.
6
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan
menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk
melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan
penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan
program-program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja
(Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah di
jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-
undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003). SMK memiliki banyak program keahlian.
Program keahlian yang dilaksanakan di SMK menyesuaikan dengan kebutuhan dunia
kerja yang ada. Program keahlian pada jenjang SMK juga menyesuaikan pada permintaan
masyarakat dan pasar. Pendidikan kejuruan adalah Pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama agar siap bekerja dalam bidang tertentu.
Peserta didik dapat memilih bidang keahlian yang diminati di SMK. Kurikulum
SMK dibuat agar peserta didik siap untuk langsung bekerja di dunia kerja. Muatan
kurikulum yang ada di SMK disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja yang ada. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak mengalami kesulitan yang
berarti ketika masuk di dunia kerja. Dengan masa studi sekitar tiga atau empat tahun,
lulusan SMK diharapkan mampu untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang telah
ditekuni.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan
menengah kejuruan adalah : (a) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
7
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab; (c) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki
wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa
Indonesia; dan (d) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian
terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut: (a)
menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b) menyiapkan peserta
didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di
lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya; (c) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi; dan (d) membekali peserta didik dengan
kompetensikompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
2.2. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kurikulum yang digunakan pada sekolah menengah kejuruan adalah program
pendidikan dan pelatihan kerja. Program ini kemudian disesuaikan dengan yang
dibutuhkan oleh pasar (lapangan pekerjaan). Program pendidikan SMK di sesuai dengan
spektrum keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 251/C/KEP/MN/2008,
dikelompokkan ke dalam enam bidang studi keahlian yaitu: (1) teknologi dan rekayasa;
(2) teknologi informasi dan komunikasi; (3) kesehatan; (4) seni, kerajinan, dan
pariwisata; (5) agribisnis dan agroteknologi; dan (6) bisnis dan manajemen. Masing-
masing bidang studi keahlian memiliki program studi keahlian, dan masing-masing
program studi keahlian memiliki kompetensi keahlian.
Merujuk kepada naskah kurikulum SMK edisi 2006, kurikulum SMK dirancang
menggunakan pendekatan: (1) akademik; (2) kecakapan hidup (life skills); (3) pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum); (4) pendekatan
kurikulum berbasis luas dan mendasar (broad-based curriculum); dan (5) pendekatan
8
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
kurikulum berbasis produksi (production-based curriculum). Harapan pembelajaran di
SMK adalah: (1) lulusan SMK mampu bekerja secara mandiri (wiraswasta) maupun
mengisi lowongan pekerjaan yang ada; (2) keahlian lulusan SMK sesuai dengan tuntutan
dunia kerja; dan (3) lulusan SMK mampu mengakomodasi dan mengantisipasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Materi yang diajarkan di SMK disajikan dalam bentuk berbagai kompetensi
yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai
dengan zamannya. Kompetensi dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi yang
dibutuhkan untuk menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan pekerja yang kompeten,
sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi
profesi. Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia
usaha/asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam berbagai mata diklat yang
dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program Normatif, Adaptif dan Produktif.
Program normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk
peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai
makhluk individu maupun makhluk sosial anggota masyarakat baik sebagai warga
Negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar peserta
didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara.
Program ini berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap dan perilaku
yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di samping
kandungan pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata diklat pada
kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian.
Program adaptif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk
menyelesaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial,
lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Program adaptif berisi mata diklat yang lebih
menitikberatkan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan
menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada
kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja.
9
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan
menguasai “apa” dan “bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga
pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa” hal tersebut harus dilakukan. Program
adaptif terdiri dari kelompok mata diklat yang berlaku sama bagi semua program keahlian
dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai dengan
kebutuhan masing-masing program keahlian.
Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali
peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi
yang disepakati oleh forum yang di anggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi
profesi. Program produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih
banyak ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif
diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.
Pelaksanaan kurikulum dilakukan dalam kegiatan kurikuler dan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
struktur kurikulum, ditujukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai
dengan bidang keahliannya. Kegiatan kurikuler dilakukan melalui kegiatan pembelajaran
terstruktur sesuai dengan struktur kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan diklat di luar jam yang tercantum pada struktur kurikulum. Kegiatan ini
ditujukan untuk mengembangkan bakat dan minta serta untuk memantapkan
pembentukan kepribadian peserta didik.
Pendekatan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis kompetensi
yang menganut prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning), untuk dapat menguasai
sikap (attitude), ilmu pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) agar dapat
bekerja sesuai dengan profesinya seperti yang dituntut oleh suatu kompetensi. Untuk
dapat belajar secara tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran: (1) learning by
doing (belajar melalui aktivitas nyata yang memberikan pengalaman belajar bermakna)
yang dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis produksi; dan (2) individualized
learning (pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap individu) yang
dilaksanakan dengan sistem modular.
10
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
2.3. Karateristik Pendidikan Kejuruan
Karakteristik pendidikan kejuruan menurut Djohar (2007:1295-1297) adalah
sebagai berikut.
1. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang memiliki sifat untuk menyiapkan
penyediaan tenaga kerja. Oleh karena itu orientasi pendidikannya tertuju pada
lulusan yang dapat dipasarkan di pasar kerja.
2. Justifikasi pendidikan kejuruan adalah adanya kebutuhan nyata tenaga kerja di dunia
usaha dan industri.
3. Pengalaman belajar yang disajikan melalui pendidikan kejuruan mencakup domain
afektif, kognitif, dan psikomotorik yang diaplikasikan baik pada situasi kerja yang
tersimulasi lewat proses belajar mengajar, maupun situasi kerja yang sebenarnya.
4. Keberhasilan pendidikan kejuruan diukur dari dua kriteria, yaitu keberhasilan peserta
didik di sekolah (in-school success), dan keberhasilan peserta didik di luar sekolah
(out-of school success). Kriteria pertama meliputi keberhasilan peserta didik dalam
memenuhi persyaratan kurikuler, sedangkan kriteria kedua diindikasikan oleh
keberhasilan atau penampilan lulusan setelah berada di dunia kerja yang sebenarnya.
5. Pendidikan kejuruan memiliki kepekaan/daya suai (responsiveness) terhadap
perkembangan dunia kerja. Oleh karena itu pendidikan kejuruan harus bersifat
responsif dan proaktif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, dengan
menekankan kepada upaya adaptabilitas dan fleksibilitas untuk menghadapi prospek
karir anak didik dalam jangka panjang.
6. Bengkel kerja dan laboratorium merupakan kelengkapan utama dalam pendidikan
kejuruan, untuk dapat mewujudkan situasi belajar yang dapat mencerminkan situasi
dunia kerja secara realistis dan edukatif.
7. Hubungan kerjasama antara lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia usaha dan
industri merupakan suatu keharusan, seiring dengan tingginya tuntutan relevansi
program pendidikan kejuruan dengan tuntutan dunia usaha dan industri.
Sedangkan Karakteristik Pendidikan Kejuruan menurut Djojonegoro (1998)
adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki
lapangan kerja.
11
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
2. Pendidikan kejuruan didasarkan atas “demand-driven” (kebutuhan dunia kerja).
3. Fokus isi pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
4. Penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan peserta didik harus pada “hands-
on” atau performa dalam dunia kerja.
5. Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan
kejuruan.
6. Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap kemajuan
teknologi.
7. Pendidikan kejuruan lebih ditekankan pada “learning by doing” dan “hands-on
experience”.
8. Pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktik.
9. Pendidikan kejuruan memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar
daripada pendidikan umum.
2.4. Pandemi Covid 19
Pandemi COVID 19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit korona virus
2019 (Bahasa Inggris: Corona virus disease 2019, disingkat COVID 19) di seluruh dunia
untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh korona virus jenis baru yang diberi
nama SARS-CoV-2. Wabah COVID 19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Propinsi
Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemic oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga 14 November
2020, lebih dari 53.281.350 orang kasus telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan
wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan
lebih dari 34.394.214 orang sembuh.
Virus SARS-CoV-2 menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan
pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan
dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh
permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.
Penyakit COVID 19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala,
meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara
paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari
12
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
dua hingga empat belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.
Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat. Belum
ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang
diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang
direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga
jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai
bahwa mereka terinfeksi.
Wabah global telah melanda dunia, begitu pula yang terjadi di Indonesia,
sehingga program stay at home dilaksanakan sebagai upaya menekan perluasan Covid
19. Untuk menaati program pemerintah, modus pembelajaran dialihkan menjadi kelas
virtual, agar peserta didik tetap mendapatkan haknya memperoleh ilmu tetapi tetap aman
dengan di rumah saja. Buana (2020) menjelaskan bahwa langkah-langkah telah dilakukan
oleh pemerintah untuk dapat menyelesaikan kasus luar biasa ini, salah satunya adalah
dengan mensosialisasikan gerakan social distancing. Konsep ini menjelaskan bahwa
untuk dapat mengurangi bahkan memutus mata rantai infeksi Covid 19 seseorang harus
menjaga jarak aman dengan manusia lainnya minimal 2 meter, tidak melakukan kontak
langsung dengan orang lain, dan menghindari pertemuan massal.
2.5. Pembelajaran Daring
Kondisi pandemi saat ini menuntut pendidik dalam hal ini adalah guru untuk
berinovasi menggubah pola pembelajaran tatap muka menjadi pola pembelajaran tanpa
tatap muka. Zhafira, Ertika, dan Chairiyaton (2020), menjelaskan bahwa terdapat model
pembelajaran lain yang bisa digunakan oleh tenaga pengajar sebagai media penyampaian
ilmu pengetahuan, yaitu pembelajaran daring dan pembelajaran campuran (kombinasi
dari dua metode pembelajaran yaitu tatap muka dan pembelajaran daring). Metode
pembelajaran daring tidak menuntut peserta didik untuk hadir di kelas. Peserta didik dapat
mengakses pembelajaran melalui media internet. Pembelajaran elektronik daring atau
dalam jaringan dan ada juga yang menyebutnya online learning merupakan kegiatan
pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai metode
penyampaian, interaksi dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar
lainnya (Brown dalam Waryanto, 2006 : 12).
13
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Pembelajaran daring ini menekankan peserta didik agar memiliki keaktifan dan
inisiatif sendiri dalam belajar, di mana hal tersebut nantinya akan membantu peserta didik
untuk mempelajari dan memahami pelajaran secara lebih baik sehingga mencapai prestasi
akademik yang optimal. Prestasi akademik menurut perspektif kognitif sosial dipandang
sebagai hubungan yang kompleks antara kemampuan individu, persepsi diri, penilaian
terhadap tugas, harapan akan kesuksesan, strategi kognitif dan regulasi diri, gender, gaya
pengasuhan, status sosial ekonomi, kinerja, dan sikap individu terhadap sekolah
(Clemons, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa prestasi akademik individu ditentukan oleh
dua faktor, baik eksternal maupun internal. Sebagaimana yang dinyatakan oleh (Chung,
2000) bahwa belajar tidak hanya dikontrol oleh aspek eksternal saja, melainkan juga
dikontrol oleh aspek internal yang diatur sendiri (self regulated). Oleh karena itu, belajar
harus dipahami sebagai proses aktif, konstruktif dan self regulated (Montalvo & Torres,
2004). Sehingga individu yang belajar akan mendapatkan prestasi akademik yang baik,
bila ia menyadari, bertanggung jawab dan mengetahui cara belajar yang efektif atau
memiliki strategi regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) yang baik. Seperti
yang telah disampaiakan oleh Kemendikbud tentang hakikat merdeka belajar yang salah
satu maknanya yaitu mendidik kemandirian, tanggung jawab, kritis, kreatif, berinisiatif,
berpartisipasi, kolabaratif, dan berani gagal dalam proses belajar.
15
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Peneltian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis capaian pembelajaran praktik di SMK pada
era pandemi covid 19 dalam perspektif Strengths, Weakness, Opportunities, Thereats
(SWOT). Penelitian kualitatif dipilih untuk mengetahui lebih dalam dan terperinci dari
suatu permasalahan. Penelitian ini menggambarkan atau mendeskripsikan kejadian yang
menjadi pusat perhatian secara kualitatif. Data yang dihasilkan berupa kata-kata yang
diperoleh dari hasil FGD dan tulisan atau bilangan yang diperoleh dari hasil
angket. Berdasarkan pendekatan kualitatif, semua fakta baik tulisan maupun lisan dari
sumber data manusia yang telah diamati dan dokumen terkait lainnya yang diuraikan apa
adanya kemudian dikaji seringkas mungkin untuk menjawab permasalahan. Penelitian
kualitatif bersifat menyelidiki dan memahami sebuah kejadian atau masalah yang telah
terjadi dengan mengumpulkan berbagai macam informasi yang kemudian diolah untuk
mendapatkan sebuah solusi agar masalah yang diungkap dapat terselesaikan.
3.2. Sumber Data
Data adalah kumpulan informasi atau bahan yang didapat melalui suatu metode
pengumpulan data yang kemudian diolah dan dilakukan analisis yang pada akhirnya
menghasilkan temuan baru. Sumber data adalah dari mana data penelitian tersebut
diperoleh. Sumber utama data dalam metode penelitian kualitatif yaitu kata-kata dan
aktivitas, adapun selain itu seperti dokumen, berkas, tulisan merupakan data tambahan.
Sumber data yang diperoleh dapat berupa sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber
pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah
guru dan peserta didik SMK Kota Semarang.
2. Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai
penunjang dari sumber yang pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam
bentuk dokumen-dokumen, dan dalam penelitian ini dokumentasi merupakan sumber
data sekunder.
16
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
3.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam memecahkan masalah penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah instrumen utama dan instrumen bantu. Instrumen utama adalah peneliti sendiri
sedangkan instrumen bantu ada angket, lembar observasi dan pedoman wawancara.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Dengan observasi peneliti dapat
mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi
subjek peneliti. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengadakan FGD
terbatas dengan kepala sekolah dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota
Semarang, kemudian mendokumentasi kegiatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini. Peneliti juga akan menyebarkan kuisioner secara online dalam
bentuk Google Form kepada guru dan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kota Semarang yang melaksanakan pembelajaran secara daring.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksi makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang
memungkinkan informan memberikan jawaban secara luas. Pertanyaan diarahkan pada
mengungkap kehidupan informan, respon, persepsi, peranan, kegiatan dan peristiwa-
peristiwa yang dialami berkenaan dengan fokus yang diteliti. Dalam wawancara tersebut
peneliti akan mewawancarai guru dan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kota Semarang, kemudian mendokumentasikan kegiatan tersebut untuk memperoleh data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
17
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
3. Dokumentasi
Data yang diperoleh dari analisis dokumen dapat digunakan sebagai data
pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Peneliti
menggunakan teknik ini untuk observasi, wawancara kepala sekolah dan guru Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Kota Semarang, serta memperoleh data bagaimana
keterlaksanaan pembelajaran daring selama pandemic Covid 19.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sitemati data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun pola memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif dalam
menganalisis data hasil penelitiannya. Proses analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model Miles dan Huberman (1992) yang dilakukan dengan langkah
langkah sebagai berikut
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data melalui wawancara dan kuisioner dilengkapi dengan data
pengamatan dan data dokumen. Data pada pertemuan pertama belum dicatat, tetapi data
pada pertemuan-pertemuan selanjutnya dicatat, disusun, dikelompokkan secara intensif
kemudian diberi kode agar mudah dalam analisis data.
b. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke
lapangan, maka jumlah data yang akan didapat semakin banyak, kompleks dan rumit.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
18
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
c. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data atau
mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar aktegori, flowchart dan sejenisnya. Dengan
penyajian data, maka akan memperudah untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami. Selain teks yang naratif,
juga dapat berupa grafik, matrik, network dan chart. Dalam penelitian ini, penyajian data
akan disajikan dengan menggunakan analisis SWOT, sebagai salah satu pendekatan yang
dapat dipergunakan dalam pemilihan strategi dasar.
d. Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah keempat dalam menganilis data kualitatif adalah menarik kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
obyek yang sebelumnya masih remang-remang aatau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.6. Pengecekan Keabsahan Data
Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang obyektif. Karena itu
keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui keabsahan data
kredibilitas (kepercayaan) penelitian kualitatif dapat tercapai. Dalam penelitian ini untuk
mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Adapun triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Triangulasi yang digunakan adalah sumber dan teknik. Triangulasi sumber
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Data diperoleh dengan hasil angket yang diisi melalui
google form dan FGD terbatas, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau
wawancara.
19
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Data
Angket Guru dan Peserta
Didik
Reduksi Data
Data Subjek
Catatan Lapangan
Data Penelitian
Data Penelitian
Katagori DataAnalisis dan
Kendala
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK pada Era Pandemi Covid 19
Analisis SWOT
Kesimpulan
FGD dan Wawancara
Reduksi Data
Data Subjek
Proses analisis data dapat dilihat pada diagram berikut.
Gambar 3.1. Proses Analisis Data
20
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
BAB IV
GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN KOTA SEMARANG
4.1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan Kota Semarang, sesuai dengan Perda Kota Semarang Nomor
14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang
yang dijabarkan ke dalam Perwal Semarang Nomor 61 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota
Semarang, mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pendidikan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
di bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. Perumusan kebijakan Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan
Pendidikan Non Formal (PNF), Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD), Bidang
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Bidang Pembinaan Guru dan
Tenaga Kependidikan (GTK).
b. Perumusan Renstra, sesuai dengan visi dan misi Walikota.
c. Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan
Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan
SMP, dan Bidang Pembinaan GTK, dan UPTD.
d. Penyelenggaraan perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan.
e. Penyelenggaraan pembinaan kepada bawahan sesuai ruang lingkup tanggung
jawabnya.
f. Penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
g. Penyelenggaraan kerjasama Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan
SD, Bidang Pembinaan SMP, dan Bidang Pembinaan GTK.
h. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Pendidikan.
i. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang
Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, Bidang Pembinaan GTK, dan UPTD.
21
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
j. Penyelenggaraan penilaian kinerja pegawai.
k. Penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan (Bankeu)
Provinsi, dan Tugas Pembantuan.
l. Penyelenggaraan hibah dan bantuan sosial (Bansos).
m. Penyelenggaraan SNP.
n. Penyelenggaraan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
o. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang Pembinaan
PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, Bidang
pembinaan GTK, dan UPTD.
p. Penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan.
q. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota Semarang, dapat dilihat pada bagan
berikut. (Sumber : http://disdik.semarangkota.go.id/ )
22
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
4.2. Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Semarang
Pendidikan merupakan salah satu kunci dari kemajuan suatu bangsa. Pendidikan
merupakan sarana yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia. Karena
dengan pendidikan ada pembangunan. Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa
Tengah diharapkan dapat berperan sebagai pusat pendidikan. Khususnya pendidikan
Sekolah Menengah Atas di wilayah Jawa Tengah. Dinas Pendidikan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.
Visi dari Dinas Pendidikan Kota Semarang adalah “Terwujudnya
Penyelenggaraan Pendidikan yang Bermutu, Berkeadilan dan Berkarakter”. Sedangkan
Misi dari Dinas Pendidikan Kota Semarang adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan tata kelola administrasi, kepegawaian, perencanaan dan evaluasi serta
keuangan yang efektif dan efisien dalam pengelolaan kebijakan pendidikan berbasis
profesionalisme dan pelayanan public.
b. Mewujudkan ekosistem PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Non Formal yang kreatif, inovatif dan berkarakter.
c. Meningkatkan kualitas PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Non Formal termasuk bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
d. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan pada tingkat PAUD,
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Non Formal yang kreatif,
inovatif dan berkarakter.
4.3. Data Jumlah Sekolah di Kota Semarang
Dinas Pendidikan Kota Semarang membawahi 16 Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Pendidikan Kecamatan Mijen, Gunung Pati, Banyumanik, Gajahmungkur,
Semarang Selatan, Candisari, Tembalang, Pedurungan, Genuk, Gayamsari, Semarang
Timur, Semarang Tengah, Semarang Utara, Semarang Barat, Tugu, Serta Ngaliyan.
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kota Semarang mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pendidikan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan. Gambaran umum untuk Pendidikan di Kota Semarang
dapat dilihat pada table berikut.
23
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Tabel 4.1. Data Jumlah Sekolah di Kota Semarang
Jenjang Pendidikan Negeri Swasta Jumlah
SD Sederajat 327 269 596
SMP Sederajat 47 177 224
SMA Sederajat 18 87 105
SMK 12 77 89
Berdasarkan tabel 4.1. diatas, Jenjang SD Sederajat memiliki sekolah paling
banyak di Kota Semarang, kemudian disusul oleh SMP dan SMA. Dapat diketahui pula
untuk jenjang SMA dan SMK didominasi oleh sekolah swasta. Dengan banyaknya jumlah
sekolah dan peserta didik yang ada di Kota Semarang, bukan hal mudah bagi Pemerintah
dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Sekolah terkait dalam mengimplementasikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan secara khusus tentang sertifikasi Guru
dalam jabatan. Jumlah satuan pendidikan sekolah menengah di semarang ada sebanyak
193 sekolah yang terdiri dari SMA, SMK dan MA dengan penyebaran di masing masing
kecamatan dapat tergambar pada diagam berikut.
24
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Gambar 4.1. Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kota Semarang
4.4. Data Sekolah Menengah Kejuruan di semarang
Jumlah satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di semarang ada
sebanyak 89 sekolah dimana 12 sekolah negeri dan 77 sekolah swasta dengan penyebaran
di masing masing kecamatan dapat tergambar pada diagam berikut.
Gambar 4.2. Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Semarang
25
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Jumlah guru Sekolah Menengah Kejuruan di semarang ada sebanyak 2.279 guru
dimana 900 guru negeri dan 1.379 guru swasta dengan penyebaran di masing masing
kecamatan dapat tergambar pada diagam berikut.
Gambar 4.3. Jumlah Guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Semarang
26
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
BAB V
ANALISIS HASIL PENELITIAN
5.1. Daftar Akreditasi dan Jurusan SMK Kota Semarang
Jumlah satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di semarang ada
sebanyak 89 sekolah dimana 12 sekolah negeri dan 77 sekolah swasta dengan berbagai
jurusan dan akreditasi masing – masing sekolah dapat terlihat pada tabel berikut.
Tabel 5.1. Daftar Akreditasi dan Jurusan SMK di Kota Semarang
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
1. SMK Negeri 1
Semarang
Jl. Dr. Cipto No. 93 RT
1 RW 9 Sarirejo.
Semarang Timur
Produksi dan Penyiaran Radio A
Produksi dan Penyiaran Televisi
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Teknik Audio Video
Teknik Pemesinan
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Alat Berat
Teknik Elektronika
Teknik Otomasi Industri
2. SMK Negeri 2
Semarang
Jl. Dr. Cipto No. 121 A
RT 1 RW 2 Karangturi.
Semarang Timur
Rekayasa Perangkat Lunak A
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
Usaha Perjalanan Wisata
Bisnis Daring dan Pemasaran
3. SMK Negeri 3
Semarang
Jl. Atmodirono Raya
No. 7A Wonodri.
Semarang Selatan
Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
A
Teknik dan Manajemen
Perawatan Otomotif.
Teknik Audio Video
Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan
Konstruksi Gedung, Sanitasi dan
Perawatan
Teknik Tenaga Listrik
4. SMK Negeri 4
Semarang
Animasi A
Desain Komunikasi Visual
27
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
Jl. Pandanaran 2 No.7,
Mugassari.
Semarang Selatan
Teknik Ketenagalistrikan
Teknik Elektronika
Teknik Otomotif
Teknik Mesin
Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan
5. SMK Negeri 5
Semarang
Jl. Dokter Cipto
No.121, Karangturi.
Semarang Timur
Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan
A
Teknik Transmisi Telekomunikasi
Teknik Pemesinan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Komputer Jaringan
6. SMK Negeri 6
Semarang
Jl. Sidodadi Barat No.8,
Karangturi.
Semarang Timur
Perhotelan A
Tata Boga
Tata Busana
Tata Kecantikan
7. SMK Negeri 7
Semarang
Jl. Simpang Lima,
Mugassari.
Semarang Selatan
Sistem Informatika Jaringan dan
Aplikasi
A
Teknik dan Manajemen
Perawatan Otomotif
Teknik Tenaga Listrik
Teknik Elektronika Daya dan
Komunikasi
Teknik Fabrikasi Logam dan
Manufaktur
Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan
Perawatan
Konstruksi Jalan, Irigasi, dan
Jembatan
Teknik Mekatronika
8. SMK Negeri 8
Semarang
Jl. Pandanaran 2 No.12,
Mugassari.
Semarang Selatan
Caregiver A
Social Care
Multimedia
Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik Komputer dan Jaringan
9. SMK Negeri 9
Semarang
Akutansi dan Keuangan Lembaga A
Otomatisasi Tata Kelola
Perkantoran
Bisnis Daring dan Pemasaran
28
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
Jl. Peterongansari No.2,
Peterongan.
Semarang Selatan
Rekayasa Perangkat Lunak
10. SMK Negeri 11
Semarang
Jl. Grafika Raya,
Gedawang.
Banyumanik
Animasi A
Desain Grafika
Produksi Grafika
Multimedia
11. SMK Negeri Jawa
Tengah di Semarang
Jl. Brotojoyo No.1,
Plombokan.
Semarang Utara
Teknik Bisnis dan Konstruksi
Properti
A
Teknik Elektronika Industri
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Teknik Kendaran Ringan
Otomotif
Teknik Pemesinan
12. SMK Yayasan
Pharmasi
Jl. Satrio Wibowo I,
Tlogosari Kulon.
Pedurungan
Farmasi Klinis dan Komunitas A
Kimia Industri
Bisnis Daring dan Pemasaran
Perhotelan
13. SMK Palapa Semarang
Jl. Untung Suropati,
Kedungpane. Mijen
Teknik Kendaraan ringan A
Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik audio Video
Teknik Komputer dan Jaringan
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
14. SMK Pelita Nusantara 1
Jl. Slamet Riyadi No.
40. Gayamsari
Administrasi Perkantoran A
Akuntansi
Pemasaran
Teknik Komputer dan Jaringan
15. SMK Pelita Nusantara 2
Jl. Slamet Riyadi No.
40. Gayamsari
Teknik Instalasi Tenaga Listrik A
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Audio Video
16. SMK Islamic Center
Baiturrahman Semarang
Jl. Abdul Rahman Saleh
No. 285. Ngaliyan
Teknik Komputer dan Jaringan A
Perbankan
17. SMK Sudirman
Jl. Merbau Raya.
Banyumanik
Multimedia A
Tata Busana Butik
29
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
18. SMK IPT Karangpanas
Jl. Dr. Wahidin No. 110
Candisari
Teknik Pemesinan A
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Elektronika Industri
Teknik Mekatronika
19. SMK PL Tarcisius 1
Jl. Supriyadi No.7,
Kalicari.
Pedurungan
Administrasi Perkantoran A
Akuntansi
20. SMK PL Tarcisius 2
Jl. Muktiharjo Km. 3.
Genuk
Akuntansi A
21. SMK Texmaco
Jl. Raya Mangkang
KM. 16. Tugu
Teknik Kendaraan Ringan A
Teknik Pemintalan Serat Buatan
Teknik Elektronika Industri
Rekayara Perangkat Lunak
Teknik Komputer dan Jaringan
Teknik Pemesinan
Tata Busana Butik
22. SMK Walisongo
Jl. Ki Mangunsarkoro
No. 17. Semarang
Tengah
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor A
Teknik Komputer dan Jaringan
23. SMK Pelayaran
Akpelni
Jl. Mgr Sugiyopranoto
No. 37. Semarang
Tengah
Nautika Kapal Niaga A
Teknika Kapal Niaga
24. SMK Nurul Barqi
Jl. Semarang
Gunungpati km. 17.
Gunungpati
Teknik Mekatronika A
Teknik Tenaga Listrik
25. SMK Nusaputera 2
Jl. Medoho III No. 2.
Gayamsari
Farmasi A
Farmasi Industri
Perhotelan
26. SMK Theresiana
Jl. Mayjend Sutoyo NO.
69, Kec Semarang
Tengah
Farmasi Industri A
Farmasi Klinis dan Komunitas
Teknologi Laboratorium Medik
Teknik Bodi Otomotif
30
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
Tata Boga
27. SMK ST Fransiskus
Jl. Wolter Monginsidi
No. 22. Pedurungan
Desain dan Produksi Kria Kayu A
Multimedia
Tata Busana Butik
28. SMK Pika
Jl. Imam Bonjol No. 96.
Semarang Utara
Teknik Furniture A
29. SMK Ibu Kartini
Jl. Imam Bonjol No.
199. Semarang Tengah
Tata Boga A
Tata Busana Butik
Rekayasa Perangkat Lunak
30. SMK Negeri 10
Semarang
Jl. Kokrosono No. 75.
Semarang Utara
Teknik Kendaraan Ringan B
Teknik Kontruksi Kapal Baja
Teknik Instalasi Pemesinan Kapal
Teknik Pengelasan
Nautika Kapal Niaga
Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
31. SMK Teuku Umar
Jl. Karangrejo Tengah
IX/99 A.
Gajahmungkur
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Bisnis Daring dan Pemasaran
Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
Rekayasa Perangkat Lunak
32. SMK Nusaputera 1
Jl. Ki Mangunsarkoro
No.59, Gabahan.
Semarang Tengah
Teknik Komputer dan Jaringan B
Multimedia
33. SMK PGRI 01
Jl. Medoho Raya No.
91. Gayamsari
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
34. SMK Bina Nusantara
Jl. Kemantren No. 5.
Ngaliyan
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Tata Busana
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Teknik Komputer dan Jaringan
35. SMK Perdana Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
31
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
Jl. Slamet Riyadi No.
10. Gayamsari
Multimedia
36. SMK Hidayah
Jl. Karangrejo Raya No.
64. Banyumanik
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik Komputer dan Jaringan
37. SMK Perintis 29 02
Jl. Karangbendo No. 4-
5-7. Gajah Mungkur
Teknik Kendaraan Ringan B
Teknik Audio Video
38. SMK Maarif NU 1
Jl. Kemantren,
Wonolopo. Mijen
Perbankan Syariah B
Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
39. SMK Pelayaran
Jl. Kendeng I No. 3,
Bendan Ngisor. Gajah
Mungkur
Nautika Kapal Niaga B
Teknika Kapal Niaga
40. SMK Pelayaran Wira
Samudra
Jl. Kokrosono No.70,
Bulu Lor. Semarang
Utara
Nautika Kapal Niaga B
Teknika Kapal Niaga
41. SMK Mataram
Jl. MT Haryono No
401-405. Semarang
Tangah
Tata Boga B
Perhotelan
Tata Busana
Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
42. SMK Islam Al Bisyri
Jl. Sendang Pentul No.
9 RT. 06 RW. II
Tinjomoyo Kec.
Banyumanik
Multimedia B
43. SMK Al Asror
Jl. Legoksari Raya No.
3 Patemon. Gunungpati
Tata Busana Butik B
Teknik Pendingin dan Tata Udara
44. SMK YPE
Jl. Dewi Sartika Timur,
Kec Gunung Pati
Teknik Komputer dan Jaringan B
Bisnis Daring dan Pemasaran
32
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
45. SMK Islam Roudlotus
Saidiyyah
Jl. Kalialang Baru.
Gunungpati
Teknik Komputer dan Jaringan B
Perbankan Syariah
46. SMK Hisba Buana
Jl. KH Zainuddin No. 1,
Kec Genuk
Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
B
Teknik Komputer dan Jaringan
47. SMK Sultan Trenggono
Jl. Raya Manyaran-
Gunungpati Km. 15,
Kec Gunungpati,
Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura
B
Rekayasa Perangkat Lunak
48. SMK Kimia Industri
Theresiana
Jl. Pleburan Barat No.
11 A. Semarang Selatan
Agrobisnis Pengolahan Hasil
Pertanian
B
Kimia Industri
49. SMK Bagimu Negeriku
Jl. Palir Raya No. 66-
68. Ngaliyan
Bisnis Konstruksi dan Properti B
Tata Boga
Rekayasa Perangkat Lunak
Multimedia
Tehnik Kendaraan Ringan dan
Otomotif
50. SMK Sepuluh
Nopember
Jl. Ketileng Raya.
Tembalang
Teknik Kendaraan Ringan B
Teknik Audio Video
51. SMK Tri Mulya
Jl. Mintojiwo Dalam I,
Kec Semarang Barat
Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
B
Multimedia
52. SMK Pandanaran
Jl. Brigjend S. Sudiarto
No. 599. Pedurungan
Teknik Kendaraan ringan B
Tata Busana Butik
53. SMK Kristen Gergaji
Jl. Kyai Saleh No. 3.
Semarang Selatan.
Administrasi Perkantoran B
Akuntansi
54. SMK Kartika Nusantara
Jl. Kh. Zainudin No. 53.
Genuk
Teknik Audio Video B
Perbankan Syariah
55. SMK Tlogosari
Jl. Soelkarno-Hatta No.
12. Pedurungan
Teknik Audio Video B
Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
33
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
56. SMK Antonius
Jl. Teuku Umar No. 16.
Candisari
Administrasi Perkantoran B
Akuntansi
Pemasaran
Multimedia
57. SMK Swadaya
Jl. Taman Progo No.
13, Kec Semarang
timur
Akuntansi B
Pemasaran
58. SMK Cinde
Jl. Cinde Barat No. 27.
Candisari
Teknik Instalasi Tenaga Listrik B
Teknik Kendaraan Ringan
59. SMK Nurul Islami
Dk. Rejosari,
Wonolopo, Kec. Mijen
Keperawatan B
Akuntansi
Teknik Komputer dan Jaringan
60. SMK Penerbangan
Kartika Aqasa Bhakti
Jl. Jembawan Raya No.
20 A. Semarang Barat.
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor dan Rangka Pesawat Udara
B
Kelistrikan Pesawat Udara
Teknologi Pesawat Udara
61. SMK Muhammadiyah 1
Jl. Indraprasta No. 37.
Semarang Tengah
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Bisnis Daring dan Pemasaran
Animasi
62. SMK Muhammadiyah 2
Jl. Kasipah No. 10-12.
Candisari
Teknik Kendaraan Ringan B
Teknik Audio Video
Teknik Komputer dan Jaringan
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
63. SMK Palebon
Jl. Palebon Raya No.
30. Pedurungan
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Bisnis Daring dan Pemasaran
Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
Multimedia
64. SMK LPI
Jl. Menoreh Utara Raya
No. 11. Gajahmungkur
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Rekayasa Perangkat Lunak
65. SMK Kristen Terang
Bangsa
Jl. Arteri Utara
Kompleks Grand
Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian
B
Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Bisnis Daring dan Pemasaran
34
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
Marina. Semarang
Barat
Produksi dan Siaran Program
Televisi
66. SMK Dr Tjipto
Jl. Kridangga No. 1.
Semarang Timur
Teknik Mekanik Industri B
Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Teknik Bisnis & Sepeda Motor
67. SMK Nusa Bhakti
Jl. Wologito Barat No.
125. Semarang Barat
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Teknik Komputer dan Jaringan
Bisnis Daring dan Pemasaran
68. SMK Asshodiqiyah
Jl. Sawah Besar Timur
No. 99. Gayamsari
Teknik Komputer dan Jaringan B
Farmasi
69. SMK Jayawisata
Jl. Sukun Raya No. 45.
Banyumanik
Akomodasi Perhotelan B
Teknik Komputer dan Jaringan
70. SMK 17 Agustus 1945
Jl. Ki Mangunsarkoro
No. 19. Semarang
Tengah
Farmasi Klinis dan Komunitas B
Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
Multimedia
71. SMK Askhabul Kahfi
Jl. Cangkiran-
Gunungpati KM. 3.
Mijen
Teknik Komputer dan Jaringan B
Teknik Kendaraan ringan
72. SMK Cut Nya Dien
Jl. Wolter Monginsidi
No. 99. Genuk
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Bisnis Daring dan Pemasaran
Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
Tata Busana
73. SMK Setiabudhi
Jl. Wr. Supratman No.
37. Semarang Barat
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
B
Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
Teknik Komputer dan Jaringan
74. SMK Taman Siswa
Jl. Tuntang No. 3.
Semarang Timur
Pemasaran C
35
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
75. SMK Veteran
Jl. Tuntang No. 3.
Semarang Timur
Akuntansi C
76. SMK Husada Nusantara
Jl. Raya Klipang
Kuncen No. 01.
Tembalang
Asisten Keperawatan C
77. SMK Purnama 2
Jl. Kedungmundu Raya
37 A. Tembalang
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
C
78. SMK Grafika Bhakti
Nusantara
Jl. Yudistiro No. 3.
Semarang Tengah
Produksi Grafika C
Persiapan Grafika
79. SMK Diponegoro
Jl Ngumpulsari Raya
No.12. Tembalang
Desain Grafika C
Tata Busana
80. SMK Ignatius
Jl. Tegalsari VIII No.
26. Candisari
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
C
Bisnis Daring dan Pemasaran
81. SMK Perintis 29 01
Jl. KarangbendoNo. 4-
5. Gajahmungkur
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga
C
Tata Boga
Teknik Komputer dan Jaringan
82. SMK Purnama 1
Jl. Jendral Sudirman
No. 265. Semarang
Barat
Akuntansi C
Pemasaran
83. SMK Robbi Rodliyya
Jl. Wolter Monginsidi
No. 59. Genuk
Multimedia C
Teknik Pembangkit Tenaga
Listrik
84. SMK Dian Kartika
Jl. Muradi Raya No. 25.
Semarang Barat
Akuntansi C
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
85. SMK Tjendekia
Puruhita
Jl. Badak V Timur No.
1, Puri Bima Sakti.
Gayamsari
Usaha Perjalanan Wisata C
Akomodasi Perhotelan
36
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
NO SEKOLAH KOMPETENSI JURUSAN AKREDITASI
86. SMK Gedongsongo
Jl. Gedongsongo Raya,
Kec Semarang Barat
Akutansi Tidak
Terakreditasi
87. SMK Triatma Jaya
Jl. Dr Cipto No. 64-B.
Semarang Timur
Rekayasa Perangkat Lunak Tidak
Terakreditasi Akomodasi Perhotelan
88. SMK IPTEK Tugu
Suharto
Jl. Bina Remaja No. 31.
Banyumanik
Teknik Kendaraan Ringan Tidak
Terakreditasi
89. SMK YPP
Jl. Kokrosono No. 70,
Bulu Lor. Semarang
Utara
Teknik Kendaraan Ringan Tidak
Terakreditasi Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
5.2. Data Responden
Data responden diperoleh dari menyebarkan kuisioner secara online dalam
bentuk Google Form kepada guru dan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kota Semarang. Peneliti mengirimkan surat ke sekolah untuk memohon bantuan
Bapak/Ibu Guru yang mengampu mata pelajaran praktik dan peserta didik yang sudah
mengikuti prakerin untuk bersedia mengisi google form yang sudah tim peneliti sediakan
dengan link sebagai berikut.
Respon Guru
1. https://ringkas.upgris.ac.id/instrumenpembelajaranpraktikuntukguru
Respon Peserta Didik
2. https://ringkas.upgris.ac.id/responuntuksiswa
Dari link yang sudah disediakan tim peneliti, ada 84 respon guru dan 914 respon
peserta didik. Selain itu data diperoleh dari FGD, wawancara dan catatan lapangan. Data
yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis menggunakan pendekatan matrik SWOT.
Pengolahan diawali dengan mengidentifikasi jawaban responden dandikelompokkan ke
masing-masing aspek aspek SWOT yaitu Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Kemudian hasil identifikasi dimasukan
ke Matriks SWOT untuk dianalisis.
37
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
5.3. Keterlaksanaan Perencanaan dan Proses Kegiatan Pembelajaran Praktik di
SMK Selama Pandemic Covid 19
Pembelajaran konvesional yang selama ini diterapkan di dunia pendidikan,
dimana interaksi antara guru dan peserta didik terjadi secara langsung, diubah menjadi
interaksi virtual. Proses pembelajaran secara daring masih belum lazim dilakukan di
Indonesia sehingga perubahan sistem belajar dari tatap muka menjadi daring membuat
banyak pihak harus segera beradaptasi dengan teknologi digital. Proses belajar mengajar
yang dilakukan secara online menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat berlangsung
secara interaktif. Perubahan interaksi virtual itulah yang setidaknya menimbulkan
kekawatiran terhadap terdistorsinya penguatan pendidikan karakter dan pembelajaran
praktikum, khususnya bagi Sekolah Menengah Kejuruan. Hal tersebut dikarenakan
pelajaran di SMK mengedepankan praktik yang memerlukan peralatan dan perlengkapan
yang di sebagian besar kasus hanya tersedia di sekolah. Proses belajar peserta didik SMK
rata-rata berbasis praktik, maka tidak bisa hanya teori secara daring, maka harus
dipikirkan solusinya agar pembelajaran praktik yang dilaksanakan tetap berkualitas di
masa pandemi ini.
Selama masa pandemi, dimana kebijakan pembelajaran jarak jauh diberlakukan
di setiap jenjang satuan pendidikan, harus disikapi oleh sekolah dengan bijak, terukur,
terarah dan terintegrasi. Alasan yang melandasi guru untuk melaksanakan pembelajaran
praktik secara daring bahwa karena musim pandemi COVID-19 menyebabkan guru perlu
melakukan pembelajaran secara daring untuk memutus rantai penyebaran wabah tersebut.
Selain itu supaya selama pandemi peserta didik tetap belajar, maka pembelajaran yang
paling efisien untuk mengurangi kerumunan dan penularan virus adalah pembelajaran
dengan mengikuti anjuran dari pemerintah yaitu pembelajaran model daring. Selama
berlangsung pembelajaran secara daring, praktis peserta didik tidak dapat lagi melihat
ruangan bengkel atau laboratorium yang rutin mereka kunjungi selama pembelajaran
praktik. Alat-alat dan bahan praktik juga tidak lagi tersetuh oleh jari-jari tangan mereka.
Selama ini mereka hanya melihat praktik membongkar mesin misalnya, dari tanyangan
youtube yang di share oleh para guru kejuruan. Mereka diajak untuk berimajinasi praktik.
Jelas hal ini sangat mempengaruhi kompetensi psikomotor peserta didik SMK. Maka
harus ada solusi bagaimana peserta didik SMK bisa melakukan praktik, tetapi tetap
mengamankan kebijakan pemerintah, untuk melaksanakan kegiatan belajar dari rumah.
38
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Dalam kondisi pandemi saat ini, guru sebagian besar tetap memberikan
pembelajaran praktik yaitu 73%, sementara lainnya sebesar 27% tidak memberikan
pembelajaran praktik. Metode yang digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
praktik selama pandemi sebagian besar adalah pembelajaran daring sebanyak 37%,
disusul kombinasi pembelajaran daring dan pekerjaan rumah sebanyak 20%, kombinasi
pembelajaran daring dan pembelajaran luring sebanyak 10%, kombinasi pembelajaran
daring, pembelajaran luring, dan pekerjaan rumah sebanyak 8%. Hal ini menunjukkan
bahwa selama pandemi, guru dalam pelaksanaan pembelajaran praktik sebagian besar
menggunakan pembelajaran daring. Selain menggunakan metode pembelajaran daring,
guru juga mengombinasikan metode tersebut dengan metode pembelajaran luring dan
pekerjaan rumah. Adapun metode lainnya yang digunakan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran praktik adalah pemprograman dan simulasi aplikasi, penggunaan video
tutorial dan Youtube, Home Base Learning, PjBL, kolaborasi antar mata pelajaran, serta
prakerin.
Alasan yang melandasi guru untuk melaksanakan pembelajaran praktik secara
daring bahwa karena musim pandemi COVID-19 menyebabkan guru perlu melakukan
pembelajaran secara daring untuk memutus rantai penyebaran wabah tersebut. Selain itu
supaya selama pandemi peserta didik tetap belajar, maka pembelajaran yang paling
efisien untuk mengurangi kerumunan dan penularan virus adalah pembelajaran dengan
mengikuti anjuran dari pemerintah yaitu pembelajaran model daring. Hasil responden
tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah ini
37%
7%5%10%
24%
2%
8%7%
Pembelajaran Daring
Pembelajaran Luring
Pekerjaan Rumah
Pembelajaran Daring,Pembelajaran Luring
Pembelajaran Daring, PekerjaanRumah
39
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Dalam tahap pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis situasi dan
kondosi internal maupun eksternal dari suatu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Faktor internal yang ada di lembaga turut mempengaruhi terbentuknya strenght (S) dan
weakness (W), Faktor eksternal yang ada di dalam lembaga turut mempengaruhi
terbentukmya opportunities (O) dan threats (T). Berdasarkan hasil angket, FGD dan
wawancara terkait keterlaksanaan perencanaan dan proses kegiatan pembelajaran praktik
di SMK selama pandemic covid 19 ini dapat diketahui identifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam sebuah tabel sebagai berikut.
Tabel 5.2. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Keterlaksanaan Pembelajaran Praktik
Kekuatan ( Strenght ) Kelemahan ( Weakness )
1. Perkembangan teknologi yang
mendukung pembelajaran daring
dengan memanfaatkan berbagai
platform maupun software.
2. Guru masih tetap memberikan
pembelajaran praktik
3. Kinerja dan komitmen guru baik
dalam melaksanakan tugas sebagai
tenaga Pendidik
4. Belajar bisa dilakukan dimana saja
tanpa terpaku di kelas
5. Menghemat biaya transportasi ke
sekolah
6. Suasana belajar menjadi lebih rileks
7. Selama pandemi Covid-19 dan
pembelajaran daring, guru dan peserta
didik dapat memutus rantai
pennyebaran dan tetap menjaga
kesehatan tubuh dengan konsumsi
makanan yang bergizi.
1. Keterbatasan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengunakan
teknologi sebagai media daring
2. Guru cenderung fokus pada
penuntasan kurikulum
3. Pembelajaran daring memerlukan
persiapan yang lebih banyak seperti
kuota, laptop dan jaringan internet
yang stabil dibandingkan sekolah
tatap muka
4. Fasilitas yang kurang memadai karena
keadaan pandemi yang mendadak
5. Alat dan bahan praktik tidak
semuanya bisa dibagikan agar peserta
didik dapat melakukan praktik
6. Peserta didik kesulitan konsentrasi
belajar dari rumah dan mengeluhkan
beratnya penugasan soal dari guru
7. Peserta didik terkadang tidak disiplin
saat belajar karena ada gangguan di
rumah
40
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Tabel 5.3. Identifikasi Peluang dan Ancaman Keterlaksanaan Pembelajaran Praktik
Peluang ( Opportunities ) Ancaman ( Threats )
1. Sekolah bisa melakukan kerjasama
dan kemitraan dengan lembaga atau
balai teknologi pendidikan
2. Sekolah diberi fleksibilitas untuk
memilih kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran
peserta didik.
3. Membuat guru dan peserta didik
produktif di luar pembelajaran formal,
juga bisa berbisnis atau bekerja.
4. Melatih peserta didik lebih disiplin
dengan waktu dan jiwa kemandirian
belajar
5. Peserta didik dapat mengerjakan
pekerjaan rumah dan membantu
kegiatan orang tua setelah belajar
6. Lebih mudah untuk mencari sumber
informasi
7. Mengakses informasi lebih banyak
melalui media online lainnya
1. Pada saat awal pandemi, sekolah
kurang memfasilitasi dalam
memberikan kemudahan dalam
pembelajaran daring.
2. Peningkatan rasa stress dan jenuh
akibat isolasi berkelanjutan
berpotensi menimbulkan rasa cemas
dan depresi bagi peserta didik
3. Kondisi ekonomi keluaga yang
kurang stabil saat pandemi COVID-
19 berpengaruh terhadap
pembelajaran daring sehingga bisa
menyebabkan anak putus sekolah
4. Perbedaan akses dan kualitas selama
pembelajaran jarak jauh dapat
mengakibatkan kesenjangan capaian
belajar, terutama untuk anak dari
sosio-ekonomi berbeda.
5. Gangguan kesehatan dampak dari
penggunaan gadget/laptop terus
menerus selama pembelajaran daring
Dari tabel identifikasi keterlaksanaan perencanaan dan proses kegiatan
pembelajaran praktik di SMK selama pandemic covid 19 di atas terkait kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Maka keterlaksanaan perencanaan dan proses kegiatan
pembelajaran praktik di SMK selama pandemic covid 19 perlu dilakukan analisis strategi
organisasi yang dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal. Hal ini dapat
diketahui dengan menggunakan matriks SWOT, yang akan ditampilkan dalam tabel
sebagai berikut.
41
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Tabel 5.4. Matriks SWOT Keterlaksanaan Pembelajaran Praktik
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
Strength (kekuatan) Weaknesses (kelemahan)
Opportunities
(peluang)
Strategi S – O
1. Memperbanyak kemitraan
dengan lembaga atau balai
teknologi pendidikan
setempat
2. Penyederhanaan kompetensi
dasar untuk pelajaran
praktikum sehingga berfokus
pada kompetensi esensial dan
kompetensi prasyarat untuk
kelanjutan pembelajaran di
tingkat selanjutnya
3. Meningkatkan interaksi
antara guru dan peserta didik
untuk lebih leluasa dalam
bertukar pikiran atau diskusi.
4. Produktivitas dan motivasi
belajar lebih di tingkatkan
5. Sumber informasi untuk
rujukan materi pembelajaran
lebih banyak
Strategi W – O
1. Meningkatkan kompetensi
dalam mengembangkan
pembelajaran praktik secara
daring
2. Meningkatkan kemampuan
dalam mengembangkan
media (e-learning)
3. Meningkatkan koordinasi
dengan dinas terkait untuk
membantu dalam
memfasilitasi pembelajaran
praktik secara daring
4. Tersedianya acuan kurikulum
yang sederhana sehingga
guru dapat berfokus pada
praktikum yang esensial dan
kontekstual
5. Guru praktikum dapat
berperan dalam melakukan
pendekatan dan evaluasi
jalannya pembelajaran
praktikum, serta memberikan
dukungan bila peserta didik
mengalami hambatan atau
menurunnya minat belajar
42
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Threats
(ancaman)
Strategi S – T
1. Menggunakan terlebih
dahulu fasilitas terbaik yang
dimiliki sekolah
2. Peserta didik tidak dibebani
tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum
dan dapat berfokus pada
praktikum yang esensial dan
kontekstual
3. Menggeser mindset peserta
didik terkait pembelajaran
yang biasanya tatap muka
berubah menjadi daring
4. Menumbuhkan kesadaran
peserta didik akan pentingnya
pembelajaran daring guna
menunjang kelancaran
pembelajaran praktikum
5. Memberikan pendampingan
dan arahan untuk peserta
didik yang kreatif dan
inovatif untuk belajar lebih
strategis
6. Kesehatan dan keselamatan
peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan,
keluarga, dan masyarakat
merupakan prioritas utama
dalam menetapkan kebijakan
pembelajaran
Strategi W – T
1. Meningkatkan kualitas
fasilitas dengan terus
berkoordinasi dengan dinas
terkait
2. Membekali guru dalam
menyiapkan pengembangan
aplikasi daring yang lebih
menarik dan efektif bagi
peserta didik
3. Melakukan kerjasama dengan
dinas terkait dan penyedia
layanan internet (provider)
dalam solusi aksesibilitas
internet bagi guru dan peserta
didik yang berada di lokasi
yang terkendala internetnya.
4. Tumbuh kembang peserta
didik dan kondisi psikososial
juga menjadi pertimbangan
dalam pemenuhan layanan
pendidikan selama masa
pandemi COVID-19
5. Memberikan remedial atau
pelajaran tambahan untuk
peserta didik yang paling
tertinggal
6. Monitoring dari tim berkala
menjadi aktifitas
pembelajaran praktikum tetap
semangat
43
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Berdasarkan penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemic covid 19,
pemerintah sudah mengijinkan khusus untuk SMK, pada semua zona diperbolehkan
pembelajaran tatap muka, namun hanya untuk pembelajaran praktik karena adanya
kebutuhan praktikum. Pembelajaran praktik tersebut harus dilakukan dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dengan pertimbangan bahwa pembelajaran
praktik adalah keahlian inti SMK, pelaksanaan pembelajaran praktik mata pelajaran
produktif bagi peserta didik SMK.
Dalam masa pandemi covid-19 ini, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan model daring (dalam jaringan). Guru dapat
menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan kondisi dan situasi peserta didik sekolah
masing masing. Prinsip pembuatan RPP adalah efisien, efektif dan berorientasi pada
peserta didik. Dengan demikian, diharapkan dimasa Pandemi Covid-19, peserta didik
tetap dapat memperoleh kegiatan belajar yang bermanfaat. Sebelum menyusun RPP,
tentunya diperlukan pengetahuan tentang kemampuan peserta didik. Di masa normal, hal
ini menyangkut akademis peserta didik. Tetapi untuk PJJ, di mana anak belajar dari
rumah, perlu diketahui pula tingkat kemandirian belajar peserta didik.Dalam kondisi
situasi saat ini memang sulit untuk menyelaraskan antara RPP yang sudah dibuat dengan
pelaksanaan di lapangan karena banyak kendala kendala yang didapatkan.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) tentu perlu untuk memperhatikan aspek-aspek pendukung agar RPP yang
disusun nantinya dapat dipahami serta dimengerti dengan baik tidak hanya oleh peserta
didik tetapi juga orang tua. Proses pembelajaran secara daring masih belum lazim
dilakukan di Indonesia sehingga perubahan sistem belajar dari tatap muka menjadi daring
membuat banyak pihak harus segera beradaptasi dengan teknologi digital. Proses belajar
mengajar yang dilakukan secara online menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat
berlangsung secara interaktif. Banyak peserta didik yang merasa bingung dengan suatu
materi namun kesulitan untuk bertanya kepada guru apalagi untuk kegiatan praktikum
dimana seharusnya kegiatan tersebut benar benar membutuhkan kehadiran guru sebagai
pembimbing secara tatap muka dan mengharuskan peserta didik mencoba langsung
dengan alat dan bahan praktik agar keterampilan itu bisa teruji.
44
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Guru masih kesulitan dalam menyusun RPP pembelajaran praktik yang dapat
mendorong ketercapaian capaian pembelajaran sesuai standar kompetensi pembelajaran
praktik. Hal ini dikarenakan peserta didik tidak dapat masuk untuk praktik disekolah
maka sulit peserta didik untuk melaksanakan kegiatan praktik dirumah karena
keterbatasan alat dan bahan praktik di rumah. Kendala yang dialami misalnya kendala
sinyal sehingga tidak semua peserta didik saat pembelajaran daring bisa
mempresentasikan secara langsung. Selain itu dalam pengumpulan tugas atau praktek
dalam bentuk video sebagian para peserta didik ada yang tidak bisa karena kendala
memori yang penuh di handphone mereka. Selain itu karena waktunya yang kurang dan
terbatas serta terkendala sinyal.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan adanya kurikulum darurat untuk
meringankan kesulitan pembelajaran di masa Covid 19. Agar nantinya RPP yang disusun
oleh guru dapat mendorong ketercapaian capaian pembelajaran sesuai standar kompetensi
pembelajaran praktik. Pada masa pandemic ini tidak semua kompetensi dapat tercover
dalam pembelajaran. Untuk mengurangi beban guru dalam melaksanakan kurikulum
nasional dan peserta didik dalam keterkaitannya dengan penentuan kenaikan kelas dan
kelulusan maka diperlukan penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran
sehingga berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan
pembelajaran di tingkat selanjutnya seperti halnya pembelajaran praktikum yang
merupakan pelajaran produktif bagi peserta didik SMK.
Jenis aplikasi non e-learning yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran
praktik daring adalah WhatsApp. Sebab WA sudah sangat familier penggunaannya di
kalangan masyarakat. WA menyajikan beberapa fitur yang menarik serta mudah
pengoperasiannya. Fitur-fitur tersebut meliputi penyampaian pesan perorangan,
penyampaian pesan dalam grup, melampirkan video, melampirkan foto, melampirkan file
dalam bentuk pdf ataupun word, panggilan suara dan video conference. Guru dan peserta
didik dapat melihat dan mengulang materi pembelajaran melalui HP dengan mudah serta
mengirimkan pesan suara. Dengan fitur chat dari WA, guru dan peserta didik dapat
berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. WA relatif lebih murah dan hemat kuota jika
dibandingkan aplikasi yang lain. Hanya saja kelemahannya jika banyak tugas peserta
didik yang dikirimkan lewat aplikasi WA maka menyebabkan memori yang ada di HP
cepat penuh. Akibatnya HP lambat bekerja. Untuk mengatasi hal ini alternatif pada
45
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
peserta didik untuk mengumpulkan tugasnya melalui email atau aplikasi Google
Classroom. Selain itu kelemahan WA Komunikasi hanya dengan chat saja, kapasitas
orang terbatas jika ingin bertatap muka secara virtual atau video call. Hal ini dapat terlihat
pada diagram sebagai berikut.
Platform pembelajaran daring yang sering digunakan adalah Zoom Meeting dan
Google Meet. Salah satu pertimbangan utama dalam memilih platform konferensi video
adalah akses internet. Lebih tepatnya ialah kuota data internet yang dikonsumsi selama
digunakan. Zoom merupakan salah satu layanan konferensi video yang paling cepat
populer sejak awal pandemi tahun 2020 silam. Sedangkan Google Meet adalah salah satu
layanan konferensi video produk turunan raksasa Google. Kedua aplikasi tersebut pasti
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing masing.
Kelebihan zoom meeting yaitu kapasitas ruang besar bahkan sampai 1000
peserta, vitur beraneka ragam, kualitas video dan suara baik, mendukung presentasi dan
bisa merekam dan menyimpan video selama meeting berlangsung. Sedangkan kelemahan
zoom adalah tidak tersedia dalam Bahasa Indonesia, rawan terjadi kebocoran data dan
boros dalam penggunaan data. Ini yang selalu dikeluhkan oleh peserta didik ketika
pembelajaran daring. Kelebihan aplikasi google meet adalah google meet ini memiliki
ikon yang jelas sehingga memudahkan pengguna baru. Ukuran aplikasinya juga tidak
Facebook1%
Twitter0%
Instagram0%
E-mail0% WhatsApp
28%
Telegram1%
Google drive3%
Icloud0%
Drop Box0%E-mail, WhatsApp,
Google drive20%
WhatsApp, Google drive28%
Facebook, Instagram, WhatsApp, Google
drive1%
WhatsApp, Telegram, Google
drive1%
E-mail, WhatsApp8%
Twitter, WhatsApp1%
Facebook, Twitter, Instagram, E-mail,
WhatsApp, Telegram, Google drive, Icloud, Drop
Box1%
Facebook, E-mail, WhatsApp, Google
drive3%
Facebook, Instagram, Google drive
1%
Aplikasi Non E-Learning
Telegram
Google drive
46
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
terlalu besar sehingga tidak mudah mengalami lagging. Sebagai produk milik google,
google meet tentu juga terintegrasi dengan produk google lain seperti google calendar
dan google document. Sedangkan kelemahan google meet adalah jika menginginkan
kapasitas yang besar dan agar bisa merekam dan menyimpan video saat meeting
berlangsung, kita harus berlangganan G-Suite. Dan kapasitasnya tidak sebanyak zoom.
Google meet hanya menampung maksimal 200 peserta. Grafik aplikasi tatap muka dapat
terlihat pada diagram berikut.
Dalam kondisi darurat ini, kemasan muatan pembelajaran daring, seharusnya
akan sarat dengan penguatan literasi dan karakter. Konten diajarkan, selain untuk
mengembangkan pengetahuan peserta didik (rote learning), juga digunakan sebagai
medium dalam menumbuhkan dan memperkuat kemampuan literasi dan karakter.
Penilaian dalam pembelajaran daring dilakukan mestinya dengan tujuan untuk membantu
peserta didik agar dapat menemukan cara belajar yang lebih baik bagi dirinya pada setiap
subjek yang dipelajari/diajarkan. Penilaian semacam ini disebut dengan penilaian
formatif. Cara berinteraksi guru dengan peserta didik pada saat situasi pandemic seperti
ini sangatlah diperlukan guna memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal. Selama
pandemic covid 19 dimana proses pembelajaran dilakukan secara daring yang berbeda
dari proses pembelajaran sebelum pandemi, dikhawatirkan mempengaruhi kualitas
0%
25%
1%
22%
7%5%
31%
3% 1% 1%
1%
1%
1%
1%
Grafik Aplikasi Tatap Muka
Google Hangout
Meetgoogle
Webex
Zoom
Microsoft Teams
Meetgoogle, Microsoft Teams
Meetgoogle, Zoom
47
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
pembelajaran. Beralihnya pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring
tentunya memerlukan proses adaptasi yang tidak sederhana. Jika interaksi antara guru
dengan peserta didik kurang baik maka akan terjadi kejenuhan dalam proses
pembelajaran.
Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis dalam berinteraksi seperti guru
hendaknya berupaya mengoptimalkan proses pembelajaran daring secara kreatif, variatif,
dan inovatif, sehingga dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Variasi materi
yang tidak hanya mengandalkan modul, namun ditambah dengan materi audio-visual
terbukti dapat mengurangi kejenuhan pada peserta didik. Guru perlu menerapkan
komunikasi dua arah, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk merespon baik
berupa pertanyaan, diskusi, dan komentar atas apa yang disampaikan oleh guru. Guru
memposisikan diri sebagai motivator dengan mengedepankan komunikasi yang mampu
menjadi pendengar yang baik, dan menjadi yang pertama memberi inisiatif, sehingga
peserta didik berani menyatakan pendapat secara aktif. Guru memberi perhatian lebih ke
peserta didik, hal kecil seperti membalas email, membalas whatsap, jika memberi tugas
hendaklah segera diberi nilai atau setidaknya diberi komentar.
Penilaian praktikum saat kondisi pandemi saat ini dirasa kurang efektif dan
peserta didik belum dapat mencapai capaian pembelajaran sesuai standar kompetensi
pembelajaran praktik. Hal ini dikarenakan pembelajaran praktik merupakan mata
pelajaran produktif. Dimana pada mata pelajaran ini berfungsi membekali peserta didik
agar memiliki kompetensi kerja yang sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional
Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut maka pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas
menjadi sangat penting khususnya bagi siswa SMK. Hal ini dikarenakan di SMK terdapat
kompetensi-kompetensi yang bersifat keterampilan dan harus dilakukan melalui
praktikum. Dalam melakukan praktikum terdapat hal yang sangat penting dan harus ada,
yaitu alat dan bahan praktik. Sebagian besar program keahlian menggunakan peralatan
dan bahan praktik yang ada disekolah serta tidak dimiliki setiap peserta didik di rumah,
misalnya peralatan bengkel, peralatan mesin, alat-alat ukur dan sejenisnya. Proses
pembimbingan selama praktikum juga tidak maksimal ketika peserta didik melakukan
praktik mandiri di rumah.
48
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Sebagian besar guru mengatakan bahwa kesulitan yang dialami saat
melaksanakan pembelajaran praktik secara daring adalah alat dan bahan praktik tidak
semuanya bisa dibagikan sehingga peserta didik tidak bisa melakukan praktikum secara
mandiri di rumah. Di masa pandemi praktek menjadi kendala dan sangat tidak efektif bila
dilakukan secara daring. Peserta didik pasti akan terkendala dengan mahalnya harga dari
alat dan bahan praktik yang digunakan dalam kegiatan praktikum. Untuk mengatasi hal
tersebut maka sudah ada kebijakan dari pemerintah bahwa SMK di semua zona dapat
melakukan pembelajaran praktik dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dengan
pertimbangan bahwa pembelajaran praktik adalah keahlian inti SMK, pelaksanaan
pembelajaran praktik mata pelajaran produktif bagi peserta didik SMK diperbolehkan di
semua zona dengan wajib menerapkan protokol kesehatan. Pada jenjang SMK,
pembelajaran praktik membutuhkan kehadiran peserta didik dan guru secara fisik di
ruang praktikum dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga dapat menciptakan
lulusan SMK yang kompeten.
Proses belajar siswa SMK rata-rata berbasis praktik, maka tidak bisa hanya teori
secara daring, makanya harus dipikirkan solusinya agar pembelajaran yang dilaksanakan
tetap berkualitas di masa pandemi ini. Siswa SMK memerlukan praktik untuk
mendukung keterampilan sesuai program studi yang didalami, sehingga pendidikan yang
dianut tidak hanya teori maupun belajar secara daring. Guru sudah berusaha sebaik
mungkin agar kegiatan pembelajaran praktik tetap berjalan dengan segala keterbatasan
yang ada. Sebagian peserta didik kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan
oleh guru karena keterbatasan atau karena belum sepenuhnya beradaptasi dengan sistem
pembelajaran di masa pandemi. Tidak hanya bagi peserta didik, tenaga pendidik juga
mengalami kesulitan yang sama. Para guru dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan
sistem pembelajaran yang berlaku, mempersiapkan modul agar bisa diterima dengan baik
oleh peserta didik, memanajemen waktu agar bisa mencapai target maksimal, bahkan
meluangkan waktu diluar jam pelajaran untuk para peserta didik yang masih kesulitan
dalam menyerap materi yang diberikan. Meskipun sudah dilakukan tatap muka tetapi
waktu pembelajaran dalam PTM Terbatas sangat pendek. Dengan muatan materi
praktikum yang membutuhkan waktu lama, hal ini tentu tidak memadai. Guru harus
membuat strategi khusus agar waktu yang pendek namun praktikum berjalan maksimal
untuk semua peserta didik.
49
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
5.4. Ketercapaian Standar Kompetensi pada Pembelajaran Praktik di SMK Selama
Pandemic Covid 19
Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah suatu kegiatan pendidikan yang wajib
diikuti untuk peserta didik SMK, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan didunia
industri atau dunia kerja dalam upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu
peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi (kemampuan)
peserta didik sesuai bidangnya dan juga menambah bekal masa masa mendatang guna
memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya. Dalam
pelaksanaanya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi peserta didik yang bertujuan
untuk magang di suatu tempat kerja baik dunia usaha ataupun dunia industri setidaknya
sudah memilki kemampuan dasar sesuai dengan bidang yang digelutinyaatau sudah
mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu ilmu dasar yang
akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia industri. Alasan utama mengapa para
peserta didik SMK harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar
dalam pelaksanaan praktek kerja industri tidak mengalami kendala.
Banyak kendala untuk kegiatan prakerin bagi para peserta didik, salah satunya
disebabkan oleh penerapan kebijakan Work from Home (WfH) di hampir seluruh
perusahaan selama pandemi berlangsung. Padahal untuk beberapa jurusan, prakerin harus
dilaksanakan di tempat kerja atau perusahaan. Akibatnya, ketika peserta didik
mengajukan permohonan prakerin, banyak perusahaan yang menolak dikarenakan
perusahaan masih menerapkan kebijakan WFH dan juga karena perusahaan-perusahaan
itu tidak bisa memberikan tugas-tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan dari rumah.
Bagaimana pun, di tengah kondisi pandemi yang belum juga membaik, keselamatan dan
kesehatan peserta didik tetap menjadi prioritas utama. Hal ini menyebabkan guru tidak
bisa membimbing pelaksanaan praktik kerja industry dalam kondisi pandemic saat ini.
Analisis masalah dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, sebagai salah
satu pendekatan yang dapat dipergunakan dalam pemilihan strategi dasar. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berdasarkan hasil angket,
FGD dan wawancara terkait ketercapaian standar kompetensi pada pembelajaran praktik
di SMK selama pandemic covid 19 ini dapat diketahui identifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam sebuah tabel sebagai berikut.
50
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Tabel 5.5. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Ketercapaian Standar Kompetensi
Kekuatan ( Strenght ) Kelemahan ( Weakness )
1. Kualifikasi guru memadai dengan
status sarjana/magister pendidikan
2. Guru masih tetap membimbing
pelaksanaaan prakerin
3. Kinerja dan komitmen guru baik
dalam melaksanakan tugas sebagai
tenaga pendidik
4. Adanya kurikulum bersama dengan
DUDI
5. Adanya laboratorium yang
mendukung
1. Kebijakan WFH membuat banyak
tempat prakerin menolak
2. Kompetensi peserta didik yang masih
minim dalam berproduktif
3. Jaringan internet terkadang kurang
stabil dalam pelaksanaan prakerin
daring
4. Komunikasi antara peserta didik, guru
pembimbing dan DUDI kurang efektif
5. Kesulitan mendapatkan Sertifikat
kompetensi dari Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP)
Tabel 5.6. Identifikasi Peluang dan Ancaman Ketercapaian Standar Kompetensi
Peluang ( Opportunities ) Ancaman ( Threats )
1. Sekolah bisa melakukan kerjasama
dan kemitraan dengan DUDI
2. Adanya persetujuan dari DUDI untuk
melaksanakan praktik kerja industri
1. Adanya pihak DUDI memberikan
atau menempatkan peserta didik yang
tidak sesuai dengan keahliannya
2. Mendapatkan jadwal pelaksanaan
yang bersamaan dengan lembaga
yang lain
Dari tabel identifikasi ketercapaian standar kompetensi pada pembelajaran
praktik di SMK selama pandemic covid 19 di atas terkait kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman. Maka ketercapaian standar kompetensi pada pembelajaran praktik di SMK
selama pandemic covid 19 perlu dilakukan analisis strategi organisasi yang dilakukan
terhadap faktor-faktor internal dan eksternal. Hal ini dapat diketahui dengan
menggunakan matriks SWOT, yang akan ditampilkan dalam tabel sebagai berikut.
51
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Tabel 5.7. Matriks SWOT Ketercapaian Standar Kompetensi
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
Strength (kekuatan) Weaknesses (kelemahan)
Opportunities
(peluang)
Strategi S – O
1. Memperbanyak kemitraan
dengan lembaga DUDI
2. Adanya rekruitmen pada
peserta didik setelah
melaksanakan program
kegiatan praktik kerja
industri di DUDI tesebut
Strategi W – O
1. Meningkatkan kompetensi
produktif dan mutu hasil
prakerin
2. Adanya perjanjian pada
DUDI untuk mendapatkan
bimbingan atau pelatihan
secara langsung oleh guru
pembimbing DUDI
3. Meningkatkan koordinasi
dengan dinas terkait untuk
tempat prakerin
Threats
(ancaman)
Strategi S – T
1. Adanya perjanjian atau MoU
bersama DUDI akan
memudahkan untuk
monitoring peserta didik
yang prakerin
2. Pemberian bimbingan
dimulai dari sejak awal
ajaran baru
Strategi W – T
1. Mengatur jadwal pelaksanaan
prekerin supaya tidak
bertepatan dengan lembaga
yang lain
2. Penempatan peserta didik
dalam prakerin dibatasi
3. Monitoring dari tim berkala
dan supervisi pelaksanaan
prakerin bagi peserta didik
SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi pada jenjang pendidikan menengah. Salah satu tujuan pendidikan
kejuruan adalah menyiapkan peserta didik yang profesional/berkompeten dalam bidang
keahliannya, ulet, gigih dan mampu beradaptasi di lingkungan kerja.
52
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah menyelenggarakan model
Pendidikan Sistem Ganda atau Dual System, dimana sekolah menggandeng Institusi
Dunia Usaha/Dunia Industri (DU-DI) sebagai mitra, untuk memadukan secara sistematis
dan sistemik program pendidikan di SMK dan program latihan di dunia kerja. Praktik
Kerja Industri (Prakerin) merupakan wujud nyata penyelenggaraan model Pendidikan
Sistem Ganda.
Pelaksanaan prakerin ini, merupakan program SMK yang sangat ditunggu-
tunggu oleh peserta didik, karena saatnya bagi mereka menerapkan, memantapkan dan
meningkatkan kompetensi yang melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman
dibidangnya melalui pembimbingan praktik. Peserta didik juga mendapat pengalaman
kerja langsung (real) di perusahaan/industri/instansi penempatan tentang iklim kerja
positif, etos kerja yang tinggi, budaya K3, wawasan pekerja, produktivitas kerja yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja. Beberapa perusahaan ataupun
instansi ada yang menerima peserta didik untuk prakerin dengan syarat harus
melampirkan surat keterangan sehat dan hasil tes rapid. Peserta didik harus menerepkan
protocol kesehatan dengan benar ketika prakerin di industry.
Program Keahlian merupakan kumpulan dari beberapa Kompetensi Keahlian.
Kompetensi Keahlian merupakan bagian pokok dari pendidikan dan pelatihan di sebuah
SMK. Kegiatan SMK yang notabene porsi proses pembelajaran praktik sebanyak 70%
dibandingkan teori yang hanya 30%. Selain semangat belajar yang menurun pada peserta
didik, ada lagi kendala lain yaitu tidak bisa terselenggarakannya praktikum untuk peserta
didik. Hal ini sangat berimbas pada keterampilan yang seharusnya dikuasai oleh anak-
anak SMK. Banyak kompetensi keahlian yang ada di SMK mengharuskan peserta didik
mencoba langsung dengan alat dan bahan praktik agar keterampilan itu bisa teruji. Pada
kompetensi keahlian ini hampir 70% praktikum harus dilakukan melalui kontak fisik
dengan peralatan. Kegiatan praktik ini juga tidak bisa dilakukan di rumah peserta didik
masing-masing, mengingat peserta didik pasti akan terkendala dengan mahalnya harga
dari alat dan bahan praktik yang digunakan dalam kegiatan praktikum. Semoga pandemi
covid-19 segera berakhir dan kondisi kembali seperti sedia kala sehingga kegiatan
pembelajaran khususnya di SMK dapat berjalan dengan normal kembali serta dapat
menghasilkan lulusan yang benar-benar kompeten di bidangnya.
53
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Sekolah juga memberi kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan
bimbingan terhadap laporan prakerin guna mendapat nilai dari DUDI sesuai dengan
kompetensi masing-masing. Sebagai lembaga formal, sekolah juga ikut berpartisipasi
dalam terlaksananya prakerin di rumah saja. Para pembimbing memantau kegiatan
peserta didik melalui daring atau luring dan sejenisnya serta memberikan bimbingan
kepada peserta didik dalam mengerjakan laporan prakerin. Dengan adanya prakerin
peserta didik diharapkan mampu memahami tentang bagaimana tata dan aturan di dunia
industri/usaha, sehingga ketika ia nantinya tamat ia sudah benar-benar siap bekerja baik
secara keilmuan maupun secara kejiwaan. Kegiatan prakerin dapat mempererat hubungan
kerja sama antara sekolah dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat. Serta dapat
menjadi sarana mempromosikan tenaga didik siap kerja yang dimiliki oleh sekolah.
Berbagai macam DU/DI sebagai tempat prakerin siswa SMK di antaranya Hotel
Grasia, Hotel Horison Alsska, Pesonna Hotel, Trizz Hotel Asri Granada Semarang, CV.
Merapi, Harunika Art, PT. Galatama, PT. Amarta Karya, PT. Waskita Karya, PT. Adhi
Karya, PT. Adhi Persada Gedung, PT. Nagamas, PSDA, Diponegoro TV, Radio Dais,
Radio, Esis, Sprint Digital Printing Semarang, Alfaprinting, Percetakan Putra Mandiri,
Percetakan Lontar Media, Indoprinting, PT. Sidodadi Berlian Motor, Nasmoco
Majapahit, PT. HINO, Bengkel Anugerah, ISTW, Shanken, PT. Geomed Indonesia,
Teknik Alat Berat, Dimas Tailor, PT. Jahroo, UMK, PT. KAI, BMP Net, Rekavisual
Studio, CV. Cakra Agung, Rumah Sasongko, Farmasi, RSJ Aminogondo Hutomo, BTN,
Matahari, Kelurahan Sembungharjo, Kantor Kelurahan Gayamsari, dan Dinas Pajak
Candi Pratama, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jateng.
Dalam proses pengajuan peserta didik prakerin wajib mengikuti prosedur yang
ditetapkan oleh lembaga, dunia Industri maupun dunia usaha. Dalam prakteknya, peserta
didik yang terlibat dalam kegiatan prakerin tentu akan mendapatkan bekal terlebih dahulu
dari pembimbingnya di sekolah. Pembekalan dari pembimbing biasanya berupa
pengetahuan dasar seputar dunia usaha atau industri yang akan digeluti peserta didik
SMK yang sesuai dengan jurusannya. Setiap lembaga, dunia industri maupun dunia usaha
tentu saja memiliki prosedur yang berbeda-beda tergantung dari kondisi masing-masing
dunia industri maupun dunia usaha terkait. Ada beberapa kewajiban peserta didik di
tempat prakerin yaitu melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati,
mematuhi setiap instruksi ditempat kerja, melaksanakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan
54
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Kerja), menjaga nama baik lembaga pendidikan (Almamater), dunia usaha dan dunia
industri, melakukan observasi dan penelitian yang mempunyai tujuan positif, bertanya
kepada pihak yang berkompten apabila kurang paham/ dimengerti.
Metode yang digunakan oleh mitra DU/DI dalam pelaksanaan prakerin selama
pandemic kebanyakan memilih kombinasi antara luring dan daring. Hal ini dapat dilihat
pada diagram berikut ini.
Sedangkan metode yang digunakan guru dalam pelaksanaan pembekalan
prakerin, Sebagian besar melaksanakan secara daring. Hal ini dapat dilihat pada diagram
berikut.
Luring37%
Kombinasi Luring dan Daring
51%
Daring, Luring, Kombinasi Luring
dan Daring6%
Daring, Kombinasi Luring dan
Daring2%
Luring, Kombinasi Luring dan Daring
2%
Daring, Luring2%
14
37%
8%
43%
3%1%
1% 0%
7%
Daring Luring
Kombinasi Luring dan Daring Daring, Luring, Kombinasi Luring dan Daring
Daring, Kombinasi Luring dan Daring Luring, Kombinasi Luring dan Daring
Daring, Luring lain-lain:
55
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 01 Tahun 2020 Tentang Pembelajaran Praktik
Dan Praktik Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan Tahun
Pelajaran 2019/2020 serta Pelaksanaan Uji Kompetensi Bagi Lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan Tahun Pelajaran 2019/2020, pelaksanaan prakerin dalam situasi COVID-19,
prakerin bagi peserta didik SMK dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Peserta didik yang belum menyelesaikan prakerin sesuai dengan waktu yang
ditetapkan sebagai akibat penetapan masa Covid-19, maka peserta didik dimaksud
dianggap telah menyelesaikan prakerin.
2. Peserta didik yang sama sekali belum melaksanakan prakerin sebagai akibat penetapan
masa Covid-19, maka sekolah dapat mengganti kegiatan prakerin dengan tugas
sebagai berikut.
a. Melakukan tugas-tugas berbasis proyek dan/atau pembelajaran berbasis masalah
dapat dilakukan bekeijasama dengan DUDI dan/atau dilakukan secara mandiri
oleh sekolah.
b. Melaksanakan kegiatan kewirausahaan yang dilaksanakan oleh peserta didik baik
individu ataupun kelompok kecil di bawah pengawasan guru (dibuktikan dengan
laporan kinerja dan portofolio usaha).
c. Mengikuti pengenalan dunia kerja/ job orientation yang dilakukan melalui kerja
sama sekolah dan mitra DUDI.
Tidak bisa dipungkiri, pandemi COVID-19 telah membuat perusahaan tidak bisa
mengakomodir Praktek Kerja Industri (Prakerin) murid SMK. Namun, tetap saja
pengaplikasian kompetensi SMK secara langsung di dunia industri sangat dibutuhkan
untuk menyiapkan SDM siap guna. Setiap peserta didik SMK diwajibkan untuk
melaksanakan prakerin guna mengetahui bagaimana sesungguhnya dunia kerja itu,
bagaimana suasananya dan juga melihat kesiapan dari sisi ilmu yang diperoleh. Guru
Pembimbing prakerin berasal dari sekolah dan ditentukan oleh sekolah. Untuk mencapai
tujuan prakerin diharapkan Guru Pembimbing dapat memberikan arahan/petunjuk kepada
peserta didik yang akan melaksanakan prakerin, memberikan supervisi pelaksanaan
prakerin bagi peserta didik yang dibimbing, selain itu guru dapat mendiskusikan dengan
Pembimbing Lapangan dan Pimpinan Perusahaan jika memungkinkan tentang
pelaksanaan dan cara peningkatan mutu hasil prakerin.
56
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Prakerin memiliki manfaat besar bagi peserta didik itu sendiri, di antaranya
sebagai berikut.
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan
keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
2. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia usaha serta
industri yang professional dan handal.
3. Membentuk pola pikir peserta didik agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
4. Mengenalkan peserta didik pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha
sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya
dapat beradaptasi dengan cepat.
5. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
6. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di
era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
7. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan peserta itu sendiri, karena keahlian
yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia usaha/industri.
Prakerin merupakan salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan
sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian tertentu. Setelah prakerin, pihak perusahan sebagai mitra DU/DI wajib
menyertakan sertifikat magang kepada para peserta. Sertifikat tersebut nantinya akan
berguna bagi para peserta prakerin saat mencari pekerjaan sebagai bukti bahwa mereka
memang memiliki pengalaman prakerin selama kurun waktu tertentu. Selain sebagai
bukti bahwa pengalaman prakerin mereka nyata adanya, sertifikat prakerin juga berfungsi
untuk menunjukkan nilai kinerja peserta diidik selama prakerin. Nilai-nilai pada sertifikat
prakerin tersebut dapat menjadi pertimbangan perusahaan di mana mereka melamar
pekerjaan. Semoga pandemi covid-19 segera berakhir dan kondisi kembali seperti sedia
kala sehingga kegiatan pembelajaran khususnya di SMK dapat berjalan dengan normal
kembali serta dapat menghasilkan lulusan yang benar-benar kompeten di bidangnya.
57
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
5.5. Partisipasi Stakeholder dan Orang Tua
Untuk mendapatkan informasi dari guru terkait partisipasi pemerintah dan orang
tua dalam keterlaksanaan kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemic covid
19 makan analisis masalah dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, sebagai salah
satu pendekatan yang dapat dipergunakan dalam pemilihan strategi dasar. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berdasarkan hasil angket,
FGD dan wawancara terkait partisipasi stakeholder dan orang tua pada pembelajaran
praktik di SMK selama pandemic covid 19 ini dapat diketahui identifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dalam sebuah tabel sebagai berikut.
Tabel 5.8. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Partisipasi Stakeholder dan Orang Tua
Kekuatan ( Strenght ) Kelemahan ( Weakness )
1. Adanya bantuan paket internet dari
pemerintah
2. Motivasi dari orang tua, pendidik, dan
teman lebih banyak manfaatnya
3. Memiliki time managemen yang baik
4. Suasana belajar menjadi lebih rileks
1. Guru kesulitan komunikasi dengan
orang tua sebagai mitra di rumah
2. Tidak semua orang tua mampu
mendampingi anak belajar di rumah
karena ada tanggung jawab lainnya
Kesulitan orang tua dalam memahami
pelajaran dan memotivasi anak saat
mendampingi belajar di rumah
Tabel 5.9. Identifikasi Peluang dan Ancaman Partisipasi Stakeholder dan Orang Tua
Peluang ( Opportunities ) Ancaman ( Threats )
1. Orangtua mendukung pembelajaran
daring yang diberikan selama
pandemi Covid-19
2. Kerja sama dengan penyedia platform
pembelajaran daring
1. Banyak orang tua yang tidak bisa
melihat peranan sekolah dalam proses
belajar mengajar apabila proses
pembelajaran tidak dilakukan secara
tatap muka.
2. Bantuan dari pemerintah tidak tepat
sasaran
58
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Dari tabel identifikasi partisipasi stakeholder dan orang tua pada pembelajaran
praktik di SMK selama pandemic covid 19 di atas terkait kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman. Maka partisipasi stakeholder dan orang tua pada pembelajaran praktik di
SMK selama pandemic covid 19 perlu dilakukan analisis strategi organisasi yang
dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal. Hal ini dapat diketahui dengan
menggunakan matriks SWOT, yang akan ditampilkan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 5.10. Matriks SWOT Ketercapaian Standar Kompetensi
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
Strength (kekuatan) Weaknesses (kelemahan)
Opportunities
(peluang)
Strategi S – O
1. Kesadaran orang tua peserta
didik dalam menyediakan
dan melengkapi fasilitas
belajar untuk anaknya selama
praktikum daring.
2. Penyediaan kuota gratis dari
pemerintah
3. Platform pembelajaran online
yang semakin beragam
Strategi W – O
1. Adanya kerjasama yang
kooperatif antara orang tua
peserta didik dengan pihak
sekolah dan DUDI
2. Orang tua berpartisipasi
menjadi motivator bagi anak
menggantikan peran guru di
sekolah
3. Meningkatkan pemahaman
tentang regulasi terkait
Threats
(ancaman)
Strategi S – T
1. Peran aktif orang tua peserta
didik dalam membimbing
dan mendampingi anaknya
dalam praktikum daring
2. Evaluasi dari pemerintah
untuk menguatkan kegiatan
pembelajaran selama
pandemic
Strategi W – T
1. Guru terus meningkatkan
kapasitas untuk melakukan
pembelajaran interaktif dan
komunikasi dua arah dengan
orang tua
2. Monitoring dari pemerintah
dan kebijakan yang berpihak
pada peserta didik
59
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai
penyebaran Covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dengan
menerapkapkan physical distancing yaitu imbauan untuk menjaga jarak diantara
masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan
menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan
kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya
pandemi Covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian
Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah
dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem
dalam jaringan (daring).
Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan
kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan
masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan
kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-
19. Pemerintah Indonesia sudah berupaya semaksimal mungkin untuk turut serta
membantu dalam penanganan proses PJJ yang sedang berjalan. Bantuan kuota internet
dan subsidi gaji khusus bagi guru honorer dan para guru honorer adalah bantuan yang
sudah dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung kegiatan PJJ. Keterbatasan
ketersediaan paket data menjadi salah satu kendala yang dihadapi selama PJJ. Solusinya,
pemerintah memberikan subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa, dan dosen.
Bantuan kuota data internet yang diberikan pemerintah terdiri dari dua jenis, yakni kuota
umum dan kuota belajar. Kuota umum adalah kuota yang dapat digunakan untuk
mengakses seluruh laman dan aplikasi, sedangkan kuota belajar adalah kuota yang hanya
dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran yang terdaftar pada
laman kemendikbud.
Pemerintah sudah berupaya untuk memberikan tanggapan atau respon terhadap
keterlaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi kegiatan
pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19. Upaya yang dilakukakan
pemerintah adalah sekolah diberi fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran siswa di masa pandemi, sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait kurikulum pada masa darurat.
60
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Kurikulum darurat dapat mengurangi beban guru dalam melaksanakan kurikulum
nasional dan siswa dalam keterkaitannya dengan penentuan kenaikan kelas dan kelulusan.
Penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga berfokus pada
kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat
selanjutnya. Pemerintah juga mengambil kebijakan terhadap pembatalan ujian nasional,
ujian sekolah tidak perlu mengukur ketuntasan kurikulum, sekolah yang belum
melaksanakan ujian dapat menggunakan nilai lima semester terakhir untuk menentukan
kelulusan siswa, mekanisme PPDB tidak mengumpulkan siswa dan orang tua, PPDB jalur
prestasi berdasarkan akumulasi nilai rapor dan prestasi lain. Pemerintah juga memberikan
dukungan pembelajaran dari rumah mulai dari program belajar di TV hingga beragam
aplikasi seperti Aminin, AyoBelajar, Birru, Cakap, Bahaso, Duolingo, Edmodo, Eduka
System, Ganeca Digital, Google Classroom, Kipin School 4.0, Microsoft Education,
Quipper, Ruangguru, Rumah Belajar, Sekolah.Mu, Udemy, Zenius dan WhatsApp.
Banyak kendala yang dihadapi orang tua, diantaranya kesulitan orang tua dalam
menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk untuk
mendampingi anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak
saat belajar dirumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala
terkait jangkauan layanan internet. Tanggapan atau respon orang tua dalam
keterlaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi kegiatan
pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19 cukup positif terutama saat ada
kebijakan pertemuan tatap muka terbatas di sekolah. Orang tua menunjukkan rasa senang
ketika para peserta didik sudah mulai simulasi PTM dan berharap kedepannya akan bisa
PTM secara nyata dan tidak ada kendala. Orang tua ikut berpartisipasi memantau melalui
WA Group dalam proses pembelajaran dan evaluasi, terlebih jika ada permasalahan
dengan peserta didik. Pembelajaran daring menghidupkan hubungan orang tua dengan
anak, hal ini bisa dilihat dari orang tua harus menghadirkan suasana nyaman ketika anak
merasa jenuh belajar, orang tua harus mampu memenuhi kebutuhan belajar anak, dan
harus memberikan perhatian lebih ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu manfaat
atau kelebihan bagi orang tua dalam pembelajaran daring, orang tua semakin canggih dan
perofesional dalam mengaplikasikan alat komunikasi Handphone.
61
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Pendidikan adalah sebuah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah,
tetapi juga sekolah (guru) dan keluarga (orang tua). Peran serta orang tua dalam sistem
pembelajaran ini tidak bisa dipungkiri. Orang tua baik ayah maupun ibu menjadi garda
terdepan yang mengawal anak-anaknya tetap belajar dirumah masing-masing. Sebelum
adanya situasi ini, tidak banyak waktu orang tua dalam membimbing anaknya. Namun
saat ini situasinya berubah, orang tua menjadi lebih banyak waktu dalam membimbing
anaknya dan terjalin kedekatan emosional lebih dari sebelumnya. Pada masa
pembelajaran jarak jauh atau daring, sangat dibutuhkan partisipasi orang tua agar
pembelajaran ini dapat terlaksana dengan optimal. Dalam pembelajaran daring, orang tua
merupakan rekan kerja guru dalam mengajar anak-anak di rumah. Orang tua juga
diharapkan dapat berpartisipasi menjadi motivator bagi anak menggantikan peran guru di
sekolah. Orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam
melaksanakan pembelajaran. Hal ini akan membuat anak memiliki semangat untuk
belajar serta memperoleh prestasi yang baik. Peran dan kontribusi orang tua merupakan
langkah sinergitas dalam pengembangan pendidikan peserta didik, terutama untuk peserta
didik SMK dimana dalam kegiatan pembelajaran praktik butuh alat dan bahan yang
disupport dari orang tua.
5.6. Hasil Analisis dari Software NVIVO
Hasil analisis dari NVIVO dapat terlihat pada diagram berikut ini.
Word Length Count Weighted Percentage (%)
Pelatihan 9 42 10,66
Sesuai 6 13 3,30
Kerja 5 12 3,05
Kompetensi 10 12 3,05
Industri 8 11 2,79
Dunia 5 8 2,03
Prakerin 8 6 1,52
Sekolah 7 6 1,52
Budaya 6 4 1,02
Kewirausahaan 13 4 1,02
62
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Berdasarkan word cloud di atas, diketahui kata terdominan muncul dalam
sumber data yaitu pelatihan, disusul sesuai, kerja, kompetensi, industri, dunia, prakerin,
sekolah, budaya, dan kewirausahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang
dibutuhkan peserta didik menurut guru dalam menunjang kegiatan prakerin adalah yang
sesuai kompetensi kerja.
Word Length Count Weighted Percentage (%)
Siswa 5 14 4,84
Dunia 5 9 3,11
Industry 8 9 3,11
Dapat 5 7 2,42
Harapan 7 6 2,08
Didik 5 5 1,73
Kompetensi 10 5 1,73
Peserta 7 5 1,73
Prakerin 8 5 1,73
Harapannya 10 4 1,38
63
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Berdasarkan word cloud di atas, diketahui kata terdominan muncul dalam
sumber data yaitu siswa, disusul dunia, industri, dapat, harapan, didik, kompetensi,
peserta, prakerin, dan harapannya. Hal ini menunjukkan bahwa harapan yang ingin
dicapai dalam pembelajaran yang melibatkan dunia industri adalah siswa dapat memiliki
kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia industri.
Word Length Count Weighted Percentage (%)
Siswa 5 32 3,27
Pembelajaran 12 25 2,55
Praktek 7 16 1,63
Praktik 7 14 1,43
Tatap 5 14 1,43
Lebih 5 12 1,22
Tetap 5 12 1,22
Harus 5 10 1,02
Selama 6 10 1,02
Tidak 5 10 1,02
64
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Berdasarkan word cloud di atas, diketahui kata terdominan muncul dalam
sumber data yaitu siswa, disusul pembelajaran, praktek, praktik, tatap, lebih, tetap, harus,
selama, dan tidak. Hal ini menunjukkan bahwa saran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19 adalah pembelajaran praktik
hendaknya dilaksanakan secara tatap muka. Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan
prokes yang ketat. Jika dilaksanakan secara daring maka hendaknya didukung dengan
sarana prasarana yang memadai, seperti alat praktek virtual, bantuan kuota internet, video
tutorial praktikum, Lebih lanjut, diharapkan pula bahwa kurikulum sekolah disesuaikan
dengan tuntutan dunia kerja, sarana prasarana ditingkatkan.
65
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Informasi yang diberikan guru menunjukkan bahwa kata-kata “pelatihan”,
“siswa”, “pembelajaran”, “industri", “praktik”, “kompetensi”, “sesuai”, “dunia”,
“prakerin”, dan “kerja” merupakan 10 kata paling dominan muncul. Hal ini menunjukkan
bahwa guru menyatakan pembelajaran di SMK diarahkan kepada peningkatan
kompetensi siswa sesuai tuntutan dunia industri melalui praktik kerja industri (prakerin).
66
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Informasi yang diberikan siswa menunjukkan bahwa kata-kata “lebih”,
“praktik”, “pelatihan”, “siswa", “pembelajaran”, “kerja”, “prakerin”, “dunia”, “tidak”,
dan “materi” merupakan 10 kata paling dominan muncul. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa mengharapkan pembelajaran di SMK lebih diarahkan kepada praktik kerja industri
(prakerin), tidak seperti selama pandemi yang meniadakan praktikum dan pembelajaran
dilaksanakan secara daring.
67
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Informasi yang diberikan guru terkait pelatihan menunjukkan bahwa kata-kata
“pelatihan”, “sesuai”, “kerja”, “kompetensi", “industri”, “dunia”, “prakerin”, “sekolah”,
“budaya”, dan “kewirausahaan” merupakan 10 kata paling dominan muncul. Hal ini
menunjukkan bahwa guru menyatakan pelatihan yang dibutuhkan siswa adalah pelatihan
yang dapat meningkatkan kompetensi siswa sesuai tuntutan dunia industri melalui praktik
kerja industri (prakerin), misalnya pelatihan budaya kerja dan kewirausahaan.
68
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Informasi yang diberikan siswa terkait pelatihan menunjukkan bahwa kata-kata
“pelatihan”, “kerja”, “prakerin”, “dunia", “lebih”, “belum”, “industri”, “praktek”,
“langsung”, dan “praktik” merupakan 10 kata paling dominan muncul. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa mengharapkan pelatihan yang dibutuhkan siswa di SMK lebih
diarahkan kepada praktik kerja secara langsung di dunia industri atau prakerin. Sebagian
informan juga menyatakan belum melaksanakan prakerin karena masih kelas X, sehingga
belum tahu jenis pelatihan yang dibutuhkan.
69
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Informasi yang diberikan guru terkait harapan capaian pembelajaran yang
melibatkan dunia industri menunjukkan bahwa kata-kata “siswa”, “dunia”, “industri”,
“dapat", “harapan”, “didik”, “kompetensi”, “peserta”, “prakerin”, dan “harapannya”
merupakan 10 kata paling dominan muncul. Hal ini menunjukkan bahwa guru berharap
capaian pembelajaran yang melibatkan dunia industri adalah dapat meningkatnya
kompetensi siswa sehingga mampu bersaing di dunia kerja.
71
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Informasi yang diberikan siswa terkait harapan capaian pembelajaran yang
melibatkan dunia industri menunjukkan bahwa kata-kata “harapan”, “dunia”, “industri”,
“dapat", “kerja”, “lebih”, “semoga”, “prakerin”, “harapannya”, “ingin”, “pengalaman”,
“bekerja”, “memiliki”, “wawasan”, dan “pembelajaran” merupakan 15 kata paling
dominan muncul. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengharapkan capaian
pembelajaran yang melibatkan dunia industri yaitu pemerolehan pengalaman,
penambahan wawasan, dan mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah.
Informasi yang diberikan guru terkait saran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19 menunjukkan bahwa kata-kata
“siswa”, “pembelajaran”, “praktek”, “praktik”, “tatap", “lebih”, “tetap”, “harus”,
“selama”, “tidak”, “sekolah”, “dilakukan”, “luring”, “pandemi", dan “kondisi”
merupakan 15 kata paling dominan muncul. Hal ini menunjukkan bahwa guru berharap
pembelajaran praktik di SMK dilakukan secara tatap muka atau luring. Banyak kendala
ditemui para guru Ketika pembelajaran dilakukan secara daring, khususnya pada
pembelajaran praktik yang membutuhkan saran dan prasarana yang memadai
berlangsungnya praktikum.
72
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Informasi yang diberikan siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
praktik di SMK selama pandemi covid 19 menunjukkan bahwa kata-kata “praktik”,
“lebih”, “siswa”, “pembelajaran", “tidak”, “tatap”, “sekolah”, “materi”, “saran”,
“praktek”, “tetap”, “harus”, “langsung”, “semoga”, dan “melakukan” merupakan 15 kata
paling dominan muncul. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengharapkan capaian
pembelajaran praktik di SMK dilakukan tatap muka secara langsung agar siswa dapat
merasakan dan melakukan aktivitas secara nyata di lapangan, sehingga siap dalam
menghadapi dunia kerja. Banyak kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran daring
selama masa pandemi, utamanya pada pembelajaran praktek yang membutuhkan sarana
dan prasarana yang memadai.
78
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Berdasarkan cluster analysis diketahui bahwa informasi yang diberikan guru dan
siswa memiliki kemiripan sebesar 0,798354 dengan kategori kesepakatan yang sangat
baik (excellent agreement). Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian telah jenuh
dengan tingkat saturasi yang sangat baik, atau dengan kata lain informasi yang diberikan
oleh guru dan siswa telah konsisten.
79
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Keterlaksanaan perencanaan, proses, dan evaluasi kegiatan pembelajaran praktik di
SMK selama pandemi covid 19 dapat dikatakan terlaksana meskipun ada hambatan
hambatan dalam kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemic covid 19.
Pandemi Covid-19 membawa perubahan mekanisme pada proses pembelajaran
sehingga sekolah memberlakukan pembelajaran daring. Alternatif pembelajaran
daring tidak dapat dihindarkan karena kendala yang terjadi sebab utamanya berasal
dari teknis, kendala-kendala tersebut berupa koneksi internet, kuota yang dimiliki,
perangkat yang digunakan, serta pemahaman materi dan yang paling mendominasi
adalah pembelajaran praktik membutuhkan kehadiran tatap muka antara peserta
didik dan guru.
2. Keterlaksanaan Praktek Kerja Industri (prakerin) SMK selama pandemic covid 19
cukup berjalan meskipun ada hambatan dalam pelaksanaan prakerin. Namun,
keadaan tersebut tidak menjadi halangan, namun sebagai tantangan bagi SMK
untuk tetap memaksimalkan kegiatan prakerin yang ada di masa pandemi Covid-
19, sekalipun pelaksanaannya dengan cara dan warna yang berbeda,
secara daring di rumah masing-masing. Teknologi canggih yang tersedia saat ini,
menjadi penghubung bagi DUDI dengan peserta didik dan Sekolah supaya peserta
didik dapat mencapai kompetensi sesuai bidang keahliannya masing-masing.
3. Ada partisipasi pemerintah dan orang tua dalam keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran praktik di SMK selama pandemic covid. Pemerintah, orang tua dan
guru sudah berusaha sebaik mungkin agar keterlaksanaan kegiatan pembelajaran
praktik di SMK tetap berjalan supaya lulusan SMK sesuai dengan kompetensi
keahliannya. Beragam upaya dilakukan pemerintah untuk menunjang pembelajaran
dari rumah untuk peserta didik yang diterapkan pada masa pandemi covid-19.
Upaya itu mulai dari adanya kurikulum darurat, bantuan kuota hingga program
80
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
belajar di televisi. Peran dan kontribusi orang tua merupakan langkah sinergitas
dalam pengembangan pendidikan peserta didik, terutama untuk peserta didik SMK.
4. Berdasarkan cluster analysis diketahui bahwa informasi yang diberikan guru dan
siswa memiliki kemiripan sebesar 0,798354 dengan kategori kesepakatan yang
sangat baik (excellent agreement). Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian telah
jenuh dengan tingkat saturasi yang sangat baik, atau dengan kata lain informasi
yang diberikan oleh guru dan siswa telah konsisten.
6.2. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang kami berikan adalah sebagai
berikut.
1. Bagi pihak sekolah atau guru sebaiknya menyediakan fasilitas yang lebih
menunjang untuk peserta didik selama pelaksanaan proses pembelajaran daring
pada masa pandemic Covid-19 berlangsung dan tetap menerapkan protokol
kesehatan, diantaranya mengambil langkah luring, dengan meminta peserta didik
untuk mengambil bahan praktikum dan peralatan di sekolah. Terus menjalin
komunikasi dan pengertian kepada orangtua untuk mendukung pembelajaran
daring dengan pengawasan kepada anaknya dan guru melakukan home visit
sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
2. Bagi Guru terus meningkatkan kapasitas untuk melakukan pembelajaran interaktif
agar kompetensi yang diharapkan tercapai.
3. Bagi peserta didik sebaiknya menjalin komunikasi yang baik dengan guru, agar
kendala yang dihadapi pada proses pembelajaran daring ini menemukan solusi
bersama.
4. Bagi orang tua perlu menambahkan waktu untuk mendampingi anak selama
pembelajaran daring dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan proses belajar
mengajar di rumah.
5. Bagi pihak dunia usaha/dunia industri agar dapat memberikan dukungan,
khususnya dalam pemanfaatan dan penggunaan sarana prasarana yang ada di dunia
usaha/dunia industry.
81
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
6. Diperlukan kerja sama secara menyeluruh dari semua pihak untuk kesuksesan
pembelajaran di masa pandemic covid 19 mulai dari orang tua, guru, sekolah,
pemerintah, layanan kesehatan dan masyarakat.
7. Sekolah memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan metode yang tepat.
8. Pemerintah pusat dan daerah bekerja sama menyusun dan menerapkan kebijakan
yang sesuai dengan kondisi saat ini.
9. Dalam keadaan darurat, pemerintah berhak menata dan melakukan regulasi di
segala aspek kehidupan termasuk dalam pendidikan, diharapkan pemerintah
memberikan kebijakan yang dapat diterima oleh masyarakat.
10. Layanan kesehatan memantau dan mengevaluasi risiko di daerah demi
mengutamakan kesehatan anak dan tenaga pendidik.
11. Lembaga sosial dan masyarakat bersama-sama membantu mendukung kegiatan
anak dan pemerintah.
82
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
DAFTAR PUSTAKA
Buana, D. R. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi
Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa. Salam:
Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(3), 217-226.
Chung, M. K. (2000). The Development of Self-Regulated Learning. The Institute of Asia
Pasific Education Development, 1(1), 55–66.
Clemons, T. L. (2008). Underachieving Gifted Students: A Social Cognitive Model.
Virginia: Universutay of Virginia.
Creswell, John. 2014. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches 4th.
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Depdiknas. 1990. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah
Djohar, A. 2007. Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dalam Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press. Hal. 1285-1300.
Djojonegoro, Wardiman. 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Melalui Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Jayakarta Agung.
Goldschmidt, K., & Msn, P. D. 2020. The COVID-19 pandemic : Technology use to
support the wellbeing of children. Journal of Pediatric Nursing, xxxx, 3–5.
https://doi.org/10.1016/j.pedn.2020.04.013
Juono, R.F. 2013. Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://juonorp.blogspot.com/2013/05/metode-pembelajaran.html. Diakses 5 Mei
2020.
Kor, H., Aksoy, H., & Eerbay, H. 2014. Comparison of the Proficiency Level of the
Course Materials (Animations, Videos, Simulations, E-Books) Used In Distance
Education. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 141, 854–860. Retrieved
from https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.150
Lenar, S., Artur, F., Ullubi, S., & Nailya, B. 2014. Problems And Decision In The Field
Of Distance Education. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 131, 111–117.
Retrieved from https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.04.088
83
Kajian Capaian Pembelajaran Praktik di SMK
pada Era Pandemi Covid 19
Moleong, Lexy. 2005. metodologi penelitian kualitatif, Bandung: Remaja. Rosdakarya.
Montalvo, F. T., & Torres, M. C. G. 2004. Self-Regulated Learning: Current and Future
Directions. Electronic Journal of Receach in Educational Psychology, 2(1), 1–34.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R. S.
2020. Studi eksploratif dampak pandemi COVID-19 terhadap proses
pembelajaran online di sekolah dasar. EduPsyCouns: Journal of Education,
Psychology and Counseling, 2(1), 1-12.
Waryanto, N.H. 2006. Online learning sebagai salah satu inovasi pembelajaran.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Matematika, Vol. 2, No.1,
Desember 2006: 10-23 diunduh pada
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132304807/
Wilder-Smith, A., & Freedman, D. O. 2020. Isolation, quarantine, social distancing and
community containment: pivotal role for old-style public health measures in the
novel coronavirus (2019-nCoV) outbreak. Journal of Travel Medicine, 1–4.
1.
2.
3.
4.
5.
INSTRUMEN PENELITIAN KAJIANCAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DISMK PADA ERA PANDEMI COVID 19Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mendeskripsikan capaian pembelajaran praktik di SMK pada era pandemi covid 19, yang hasilnya diharapkan dapat memberikan gambaran, serta masukan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19. Penelitian ini akan menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah terkait dengan situasi kompetensi tenaga kerja lulusan sekolah kejuruan akibat dari pembelajaran jarak jauh.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan dengan cara memilih alternatif jawaban (bisa lebih dari satu jawaban) pada form ini secara jujur dan obyektif sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu. Salam Sehat.
* Wajib
Nama Guru *
Nama Sekolah *
No Whatsapp *
Mata Pelajaran Praktik yang Diampu *
Pembimbing Prakerin pada DU/DI *
6.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Ya
Tidak
7.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Pembelajaran Daring
Pembelajaran Luring
Pekerjaan Rumah
8.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Ya, tanpa kesulitan/kendala
Tidak ( Jika menjawab Tidak, tuliskan Alasannya di opsi yang lain)
9.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Memuat rencana, perkiraan dan gambaran umum kegiatan pembelajaran denganmemanfaatkan jaringan komputer, baik intranet maupun internet
Memuat rencana, perkiraan dan gambaran umum kegiatan pembelajaran tanpamemanfaatkan jaringan komputer, baik intranet maupun internet
1. Apakah bapak/ibu dalam kondisi pandemi saat ini tetap memberikanpembelajaran praktik? *
2. Metode apakah yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran praktikselama pandemi? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada metode lain bisadituliskan di opsi yang lain) *
3. Apakah bapak/ibu dalam menyusun RPP pembelajaran praktik yang dapatmendorong ketercapaian capaian pembelajaran sesuai standar kompetensipembelajaran praktik dapat dilakukan dengan baik? *
4. Bagaimanakah karakteristik kegiatan pembelajaran praktik yang tercantumdalam RPP? (Jika ada karateristik lainnya bisa dituliskan di opsi yang lain) *
10.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Pembelajaran sudah sesuai dengan RPP
Hanya sebagian pembelajaran yang sesuai dengan RPP
11.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Ya
Tidak
12.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
LMS sekolah
Google classroom
Schoology
Edmodo
Rumah Belajar
5. Apakah pelaksanaan pembelajaran praktik yang diberikan selama pandemicovid-19 sesuai dengan RPP? *
6. Apakah pembelajaran praktik yang diberikan selama pandemi Covid-19 sudahdisesuaikan dengan program keahlian? *
7. Jenis aplikasi pembelajaran daring yang dilakukan dengan LMS (LearningManagement System) mana sajakah yang digunakan dalam pembelajaranpraktik daring ? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada aplikasi lain bisadituliskan di opsi yang lain) *
13.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Telegram
Google drive
Icloud
Drop Box
14.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Skype
Google Hangout
Meetgoogle
Webex
Zoom
8. Jenis aplikasi non e-learning mana sajakah yang digunakan dalampembelajaran praktik daring? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada aplikasilain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
9. Jenis aplikasi tatap muka (video conference) mana sajakah yang digunakandalam pelaksanaan praktik pembelajaran daring? (Bisa memilih lebih dari satudan jika ada aplikasi lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
15.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Menyampaikan petunjuk/langkah-langkah kerja serta alat bahan dalam praktik melaluidokumen pada WA, google classroom atau melalui e-learning sekolah (dilakukan secaraasynchronous). Selanjutnya pserta didik melaksanakan praktik dan kegiatan tersebutdivideo kemudian video dikirimkan kepada guru
Menyampaikan tutorial praktik dalam bentuk video pembelajaran (dilakukan secarasynchronous). Selanjutnya pserta didik melaksanakan praktik dan kegiatan tersebutdivideo kemudian video dikirimkan kepada guru
Melaksanakan pembelajaran praktik secara langsung di laboratorium/bengkel sekolah
16.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Interaksi melalui kelas online yang disediakan guru (Google Classroom, dsb)
Interaksi melalui media sosial (Facebook, Line, WhatsApp, dsb)
Interaksi melalui video conference yang disediakan guru (Zoom, Google Meet,WhatsApp Video Call, dsb)
Interaksi melalui email
Interaksi melalui telepon/SMS
17.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Menilai kelengkapan dan kesesuaian tugas serta hasil ujian
Melihat keaktifan peserta didik dalam forum diskusi
Menilai praktik virtual yang dilakukan peserta didik
10. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran praktik selama pandemi yangdapat membuat peserta didik aktif dan dapat mencapai capaian pembelajaransesuai standar kompetensi pembelajaran praktik secara maksimal? (Jika adapelaksanaan yang lainnya bisa dituliskan di opsi yang lain) *
11. Bagaimana cara berinteraksi dengan peserta didik selama pembelajaranpraktik secara daring? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada cara interaksilain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
12. Bagaimana sistem dan proses penilaian pembelajaran praktik selamapandemi? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada sistem lain bisa dituliskan diopsi yang lain) *
18.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Penilaian terlaksana dengan baik dan peserta didik dapat mencapai capaianpembelajaran sesuai standar kompetensi pembelajaran praktik
Penilaian kurang efektif dan peserta didik belum dapat mencapai capaianpembelajaran sesuai standar kompetensi pembelajaran praktik
19.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam mengunakan teknologi sebagaimedia daring
Kesulitan dalam mengakses internet
Alat dan bahan praktik tidak semuanya bisa dibagikan agar peserta didik dapatmelakukan praktik
20.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Menggunakan laboratorium virtual
Menggunakan software khusus
13. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap hasil penilaian peserta didik melaluipembelajaran praktik daring? (Jika ada pendapat lain bisa dituliskan di opsi yanglain) *
14. Kesulitan apa yang dialami saat melaksanakan dan menilai pembelajaranpraktik secara daring? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada kesulitan lainbisa dituliskan di opsi yang lain) *
15. Upaya apa saja yang dilakukan agar peserta didik dapat melakukan praktik?(Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada upaya lain bisa dituliskan di opsi yanglain) *
21.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Ya (Jika menjawab ya, tuliskan bentuk partisipasinya di opsi yang lain)
Tidak
22.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Ya (Jika menjawab ya, tuliskan tanggapan atau respon tersebut di opsi yang lain)
Tidak
23.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Ya (Jika menjawab ya, tuliskan bentuk partisipasinya di opsi yang lain)
Tidak
24.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Ya (Jika menjawab ya, tuliskan tanggapan atau respon tersebut di opsi yang lain)
Tidak
16. Apakah pemerintah telah ikut berpartisipasi dalam keterlaksanaanperencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi kegiatanpembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19? *
17. Apakah pemerintah memberikan tanggapan atau respon terhadapketerlaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasikegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19? *
18. Apakah orang tua peserta didik telah ikut berpartisipasi dalamketerlaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasikegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19? *
19. Apakah orang tua peserta didik memberikan tanggapan atau responterhadap keterlaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan sertaevaluasi kegiatan pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19? *
25.
Centang semua yang sesuai.
Ya
Tidak
26.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Daring
Luring
Kombinasi Luring dan Daring
27.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Daring
Luring
Kombinasi Luring dan Daring
20. Apakah bapak/ibu membimbing pelaksanaaan praktik kerja industri(prakerin) dalam kondisi pandemi saat ini ? *
21. Metode apakah yang digunakan oleh mitra DU/DI dalam pelaksanaan prakerinselama pandemi? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada metode lain bisadituliskan di opsi yang lain) *
22. Metode apakah yang digunakan oleh bapak/ibu dalam pelaksanaanpembekalan prakerin selama pandemi? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika adametode lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
28.
Centang semua yang sesuai.
Pada saat pembekalan prakerin, dijelaskan tugas dan kewajiban prakerin yang harusdilakukan peserta didik
Pada saat pembekalan prakerin, dijelaskan hal-hal yang harus dilaksanakan pesertadidik saat prakerin berlangsung
Pada saat pembekalan prakerin, diinformasikan DU/DI yang akan dituju sebagaitempat pelaksanaan prakerin
29.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Melaksanakan praktek langsung di lapangan sesuai jadwal yang diberikan mitra DU/DI
Mengerjakan tugas-tugas berbasis proyek yang diberikan mitra DU/DI berdasarkankebutuhan dunia kerja
Mengerjakan tugas-tugas berbasis proyek yang diberikan oleh sekolah
Melaksanakan kegiatan kewirausahaan yang dilaksanakan secara individu ataupunkelompok kecil di bawah pengawasan guru pembimbing
Mengikuti pengenalan dunia kerja yang dilakukan melalui kerja sama sekolah danmitra DU/DI secara daring
Mengikuti pengenalan dunia kerja yang dilakukan melalui kerja sama sekolah danmitra DU/DI secara luring
30.
Centang semua yang sesuai.
Memantau, memberikan arahan, dan bimbingan dengan baik
Melakukan pembimbingan dengan bertatap muka langsung
Melakukan pembimbingan secara daring
Memberikan materi bimbingan sesuai dengan kompetensi siap kerja
23. Dari pernyataan berikut, manakah yang sesuai ? (Bisa memilih lebih dari satu)*
24. Bagaimana peserta didik melaksanakan kegiatan prakerin ? (Bisa memilihlebih dari satu dan jika ada kegiatan lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
25. Dari pernyataan berikut, manakah yang dilakukan bapak/ibu saat prakerin ?(Bisa memilih lebih dari satu) *
31.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Memiliki wawasan mengenai dunia kerja
Memiliki pengalaman kerja langsung (real)
Memiliki kemampuan bekerja dalam tim
Memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja
Memiliki kemampuan berwirausaha
32.
Centang semua yang sesuai.
Sertifikat keikutsertaan prakerin
Sertifikat keikutsertaan prakerin dan Sertifikat kompetensi dari Lembaga SertifikasiProfesi (LSP)
33.
26. Apa target yang diperoleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatanprakerin? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada target lain bisa dituliskan diopsi yang lain) *
27. Setelah menyelesaikan kegiatan prakerin, sertifikat manakah yang dapatdimiliki peserta didik ? *
Bapak/Ibu, pelatihan apa sajakah yang dibutuhkan peserta didik untukmenunjang kegiatan prakerin dan apa saja harapan yang ingin dicapai dalampembelajaran yang melibatkan dunia industri *
34.
Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google.
Bapak/Ibu, tuliskan saran untuk meningkatkan kualitas perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid19 *
Formulir
1.
2.
3.
4.
5.
INSTRUMEN PENELITIAN KAJIANCAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DISMK PADA ERA PANDEMI COVID 19Penelitian dilakukan sebagai upaya untuk mendeskripsikan capaian pembelajaran praktik di SMK pada era pandemi covid 19. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan partisipasi Anda untuk menjawab pertanyaan berikut dengan cara memilih alternatif jawaban (bisa lebih dari satu jawaban) pada form ini secara jujur dan obyektif sesuai dengan keadaan sebenarnya. Terima kasih atas partisipasinya.
* Wajib
Nama Siswa *
Nama Sekolah *
Nomer Whatapss *
Kelas/Jurusan *
Lokasi Prakerin *
6.
Centang semua yang sesuai.
Ya
Tidak
7.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Pemnbelajaran Daring
Pembelajaran Luring
Pekerjaan Rumah
8.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
LMS Sekolah
Google Classroom
Schoology
Edmodo
Rumah Belajar
1. Apakah Anda dalam kondisi pandemi saat ini tetap menerima pembelajaranpraktik? *
2. Metode apakah yang digunakan Guru Anda dalam pelaksanaan pembelajaranpraktik selama pandemi? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada metode lainlain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
3. Jenis aplikasi pembelajaran daring yang dilakukan dengan LMS (learningmanagement system) mana sajakah yang digunakan dalam pembelajaran praktikdaring ? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada aplikasi lain bisa dituliskan diopsi yang lain) *
9.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Telegram
Google Drive
Icloud
DropBox
10.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Skype
Google Hangout
Meet Google
Webex
Zomm
4. Jenis aplikasi non e-learning mana sajakah yang digunakan dalampembelajaran praktik daring? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada aplikasilain bisa dituliskan di opsi yang lain) wa *
5. Jenis aplikasi tatap muka (video conference) mana sajakah yang digunakandalam pelaksanaan praktik pembelajaran daring? (Bisa memilih lebih dari satudan jika ada aplikasi lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
11.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Guru menyampaikan petunjuk/langkah-langkah kerja serta alat bahan dalam praktikmelalui dokumen pada WA, google classroom atau melalui e-learning sekolah (dilakukansecara asynchronous). Selanjutnya peserta didik melaksanakan praktik dan kegiatantersebut divideo kemudian video dikirimkan kepada guru
Guru menyampaikan tutorial praktik dalam bentuk video pembelajaran (dilakukansecara synchronous). Selanjutnya pserta didik melaksanakan praktik dan kegiatan tersebutdivideo kemudian video dikirimkan kepada guru
Peserta didik hadir di sekolah untuk melaksanakan pembelajaran praktik secaralangsung di laboratorium/bengkel sekolah dengan didampingi guru.
12.
Centang semua yang sesuai.
Paham secara keseluruhan untuk teori dan praktik
Paham hanya teori saja, untuk praktik masih bingung
13.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Antusias dan berpartisipasi dengan baik
Tidak memperhatikan pembelajaran
6. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran praktik yang Anda alami selamapandemi ? (Jika ada pelaksanaan yang lainnya bisa dituliskan di opsi yang lain) *
7. Bisakah Anda memahami materi pembelajaran praktik yang disampaikansecara daring? *
8. Bagaimanakah partisipasi Anda dalam pembelajaran praktik secara daring?(Jika ada partisipasi lainnya bisa dituliskan di opsi yang lain) *
14.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Interaksi melalui kelas online yang disediakan guru (Google Classroom, dsb)
Interaksi melalui media sosial (Facebook, Line, WhatsApp, dsb)
Interaksi melalui video conference yang disediakan guru (Zoom, Google Meet,WhatsApp Video Call, dsb)
Interaksi melalui email
Interaksi melalui telepon/SMS
15.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Guru menilai kelengkapan dan kesesuaian tugas serta hasil ujian
Guru menilai keaktifan peserta didik dalam forum diskusi
Guru menilai praktik virtual yang dilakukan peserta didik
16.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Penilaian terlaksana dengan baik dan anda dapat mencapai capaian pembelajaransesuai standar kompetensi pembelajaran praktik
Penilaian kurang efektif dan anda belum dapat mencapai capaian pembelajaran sesuaistandar kompetensi pembelajaran praktik
9. Bagaimana cara berinteraksi Guru dengan peserta didik dalam selamapembelajaran praktik secara daring? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika adacara lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
10. Bagaimana sistem dan proses penilaian pembelajaran praktik yang Andaalami selama pandemi? (Jika ada sistem lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
11. Bagaimana pendapat anda terhadap proses dan hasil penilaian yang andadapat melalui pembelajaran praktik daring? (Jika ada pendapat lain bisadituliskan di opsi yang lain) *
17.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Melakukan praktik menggunakan laboratorium virtual
Melakukan praktik menggunakan software khusus
18.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam mengunakan teknologi sebagaimedia daring
Kesulitan dalam mengakses internet
Alat dan bahan praktik tidak semuanya bisa dibagikan kepada peserta didik agar dapatmelakukan praktik dari rumah
Kesulitan memahami langkah-langkah kerja praktik yang disampaikan melalui file ataupun video tutorial
Tidak ada yang mendampingi belajar di rumah
Tidak dapat bertanya langsung kepada guru
Tidak dapat bertanya langsung kepada teman-teman
19.
Centang semua yang sesuai.
Teman-teman
Orang tua
Guru
Tidak ada yang membantu
12. Dari pernyataan berikut, manakah yang Anda alami saat pandemi saatpembelajaran praktik ? (Jika ada jawaban lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
13. Hambatan apa saja yang dialami saat pembelajaran praktik secara daringyang menyebabkan Anda tidak memahami praktik dengan baik? (Bisa memilihlebih dari satu dan jika ada hambatan lainnya bisa dituliskan di opsi yang lain) *
14. Siapakah yang membantu Anda dalam mengatasi kesulitan belajar praktiksecara daring? (Bisa memilih lebih dari satu) *
20.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Mendampingi Anda saat belajar daring
Selalu bersedia membantu dan bukan memarahi jika Anda menemui kesulitan dalamproses belajarnya
Memberi kenyamanan dan rasa aman
Menjalin komunikasi dengan guru
Opsi 5
Opsi 6
21.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Membelikan alat dan bahan praktik yang dibutuhkan
Memberi paket data internet
Meminjamkan laptop/tablet atau gawai
22.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Interaksi melalui kelas online yang disediakan guru (Google Classroom, dsb)
Interaksi melalui media sosial (Facebook, Line, WhatsApp, dsb)
Interaksi melalui video conference yang disediakan guru (Zoom, Google Meet,WhatsApp Video Call, dsb)
Interaksi melalui email
Interaksi melalui telepon/SMS
Melalui pesan berantai dari teman
Tidak berinteraksi dengan guru
15. Apakah orang tua memotivasi Anda untuk belajar secara aktif selamapembelajaran praktik secara daring? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika adamotivasi lainnya bisa dituliskan di opsi yang lain) *
16. Apa saja fasilitas yang diberikan orang tua selama pembelajaran praktiksecara daring? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada fasilitas lainnya bisadituliskan di opsi yang lain) *
17. Bagaimana Anda berinteraksi dengan guru dalam pembelajaran selamapembelajaran praktik secara daring? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika adacara berinteraksi lainnya bisa dituliskan di opsi yang lain) *
23.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Ya, saya terampil melakukan praktik sesuai dengan tuntutan kompetensi dalamindikator
Tidak, saya belum terampil melakukan praktik sesuai dengan tuntutan kompetensidalam indikator karena belum memahami materi
24.
Centang semua yang sesuai.
Ya
Tidak
25.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Daring
Luring
Kombinasi Daring dan Luring
26.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Daring
Luring
Kombinasi Daring dan Luring
18. Apakah Anda puas dengan capaian keterampilan yang diperoleh padapembelajaran praktik secara daring? (Jika ada jawaban lainnya bisa dituliskan diopsi yang lain) *
19. Apakah Anda tetap melaksanakan praktik kerja industri (prakerin) dalamkondisi pandemi saat ini ? *
20. Metode apakah yang digunakan oleh mitra DU/DI dalam pelaksanaanprakerin selama pandemi? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada metode lainbisa dituliskan di opsi yang lain) *
21. Metode apakah yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembekalanprakerin selama pandemi? (Bisa memilih lebih dari satu dan jika ada metode lainbisa dituliskan di opsi yang lain) *
27.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Pada saat pembekalan prakerin, saya sudah mengetahui tugas dan kewajiban prakerin
Pada saat pembekalan prakerin, saya sudah mengerti hal-hal yang harus dilaksanakansaat prakerin berlangsung
Pada saat pembekalan prakerin, saya sudah mengetahui DU/DI yang akan ditujusebagai tempat pelaksanaan prakerin
28.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Melaksanakan praktek langsung di lapangan sesuai jadwal yang diberikan mitra DU/DI
Mengerjakan tugas-tugas berbasis proyek yang diberikan mitra DU/DI berdasarkankebutuhan dunia kerja
Mengerjakan tugas-tugas berbasis proyek yang diberikan oleh sekolah
Melaksanakan kegiatan kewirausahaan yang dilaksanakan secara individu ataupunkelompok kecil di bawah pengawasan guru pembimbing
Mengikuti pengenalan dunia kerja yang dilakukan melalui kerja sama sekolah danmitra DU/DI secara daring
Mengikuti pengenalan dunia kerja yang dilakukan melalui kerja sama sekolah danmitra DU/DI secara luring
29.
Centang semua yang sesuai.
Pembimbing dari mitra DU/DI dan guru pembimbing selalu memantau, memberikanarahan, dan bimbingan dengan baik
Pembimbingan dilakukan dengan bertatap muka langsung
Pembimbingan dilakukan secara daring
Materi bimbingan yang diberikan sesuai dengan kompetensi siap kerja
22. Dari pernyataan berikut, manakah yang sesuai dengan kondisi yang Andaalami ? (Bisa memilih lebih dari satu) *
23. Bagaimana Anda melaksanakan kegiatan prakerin ? (Bisa memilih lebih darisatu dan jika ada kegiatan lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
24. Dari pernyataan berikut, manakah yang sesuai dengan kondisi yang Andaalami saat prakerin ? (Bisa memilih lebih dari satu) *
30.
Yang lain:
Centang semua yang sesuai.
Memiliki wawasan mengenai dunia kerja
Memiliki pengalaman kerja langsung (real)
Memiliki kemampuan bekerja dalam tim
Memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja
Memiliki kemampuan berwirausaha
31.
Centang semua yang sesuai.
Sertifikat keikutsertaan prakerin
Sertifikat keikutsertaan prakerin dan Sertifikat kompetensi dari Lembaga SertifikasiProfesi (LSP)
32.
33.
25. Apa yang Anda peroleh setelah melaksanakan kegiatan prakerin? (Bisamemilih lebih dari satu dan jika ada hasil lain bisa dituliskan di opsi yang lain) *
26. Setelah menyelesaikan kegiatan prakerin, sertifikat manakah yang Andamiliki ? *
Pelatihan apa sajakah yang anda butuhkan untuk menunjang kegiatan prakerindan apa saja harapan yang ingin andan dapatkan dalam pembelajaran yangmelibatkan dunia industri *
Tuliskan saran anda untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi pembelajaran praktik di SMK selama pandemi covid 19 *
Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google.
Formulir
HASIL INSTRUMEN PENELITIAN KAJIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
PRAKTIK DI SMK PADA ERA PANDEMI COVID 19 UNTUK GURU
HASIL INSTRUMEN PENELITIAN KAJIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
PRAKTIK DI SMK PADA ERA PANDEMI COVID 19
UNTUK PESERTA DIDIK
DPMPTSP
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jalan Mgr. Sugiyopranoto Nomor 1 Semarang Kode Pos 50131 Telepon : 024 – 3547091, 3547438,
3541487 Faksimile 024-3549560 Laman http ://dpmptsp.jatengprov.go.id Surat Elektronik
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
NOMOR : 070/023/04.5/2021
Dasar : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2018 tentang
Penerbitan Surat Keterangan Penelitian ; 2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Jawa Tengah ;
3. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 39 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Provinsi Jawa Tengah ;
4. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 821.2/186/2019 tentang Pengangkatan
Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah ;
5. Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 070/0013894
tanggal 01 Juli 2019 tentang Penerbitan Surat Keterangan Penelitian.
Memperhatikan
: Pengantar Dari Surat Sekretaris Lembaga Penelitian Dan Pengabdian
Masyarakat Universitas PGRI Semarang Nomor : 005/IJIN/LPPM-
UPGRIS/VII/2021 Tanggal 6 Juli 2021 Hal : Permohonan Ijin Penelitian
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, memberikan
rekomendasi kepada :
1. Nama : Intan Indiati
2. Alamat : Pondok Ganesa Blok G-1, RT 10 / RW 09, Kel. Pandean Lamper, Kec. Gayamsari, Kota
Semarang
3. Pekerjaan : Dosen
Untuk : Melakukan Penelitian dengan rincian sebagai berikut :
a. Judul Proposal : Kajian Capaian Pembelajaran Praktik Di Smk Pada Era Pandemi Covid 19
b. Tempat / Lokasi : SMK di Kota Semarang
c. Bidang Penelitian : Fakultas Pendidikan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi
Informasi (FPMIPATI)
d. Waktu Penelitian : 22 Juni 2021 sampai 31 Oktober 2021 e. Penanggung Jawab : Dra. Intan Indiati, M.Pd.
f. Status Penelitian : Baru
g. Anggota Peneliti : Dina Prasetyowati, S.Pd., M.Pd.
h. Nama Lembaga : Universitas PGRI Semarang
Ketentuan yang harus ditaati adalah :
a. Sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu melaporkan kepada Pejabat setempat / Lembaga swasta yang akan di jadikan obyek lokasi;
b. Pelaksanaan kegiatan dimaksud tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu
kestabilan pemerintahan;
c. Setelah pelaksanaan kegiatan dimaksud selesai supaya menyerahkan hasilnya kepada Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah; d. Apabila masa berlaku Surat Rekomendasi ini sudah berakhir, sedang pelaksanaan kegiatan belum selesai,
perpanjangan waktu harus diajukan kepada instansi pemohon dengan menyertakan hasil penelitian
sebelumnya;
e. Surat rekomendasi ini dapat diubah apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Demikian rekomendasi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Semarang, 12 Juli 2021
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
RATNA KAWURI
DPMPTSP
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jalan Mgr. Sugiyopranoto Nomor 1 Semarang Kode Pos 50131 Telepon : 024 – 3547091, 3547438,
3541487 Faksimile 024-3549560 Laman http ://dpmptsp.jatengprov.go.id Surat Elektronik
Semarang, 12 Juli 2021
Nomor : 070/023/2021
Sifat : Biasa
Lampiran : 1 (Satu) Berkas Perihal : Rekomendasi Penelitian Kepada
Yth. Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan penelitian bersama ini terlampir
disampaikan Penelitian Nomor 070/023/04.5/2021 Tanggal 12 Juli 2021 atas nama Intan Indiati
dengan judul proposal Kajian Capaian Pembelajaran Praktik Di SMK Pada Era Pandemi Covid
19, untuk dapat ditindaklanjuti.
Demikian untuk menjadi maklum dan terimakasih.
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
RATNA KAWURI
Tembusan :
1. Gubernur Jawa Tengah;
2. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah;
Daftar SMK yang Akan Dijadikan Responden Penelitian
1. SMK ASKHABUL KAHFI
2. SMK MAARIF NU 1
3. SMK NURUL ISLAMI
4. SMK PALAPA
5. SMK AL ASROR
6. SMK ISLAM ROUDLOTUS SAIDIYYAH
7. SMK NURUL BARQI
8. SMK SULTAN TRENGGONO
9. SMK YPE
10. SMK HIDAYAH
11. SMK IPTEK TUGU SUHARTO
12. SMK JAYAWISATA
13. SMK NEGERI 11
14. SMK SUDIRMAN
15. SMK LPI
16. SMK PELAYARAN
17. SMK PERINTIS 29 01
18. SMK PERINTIS 29 02
19. SMK TEUKU UMAR
20. SMK KIMIA INDUSTRI THERESIANA
21. SMK KRISTEN GERGAJI
22. SMK NEGERI 03
23. SMK NEGERI 04
24. SMK NEGERI 08
25. SMK NEGERI 09
26. SMK NEGERI 7 SEMARANG
27. SMK ANTONIUS
28. SMK CINDE
29. SMK IGNATIUS
30. SMK IPT KARANGPANAS
31. SMK MUHAMMADIYAH 2
32. SMK DIPONEGORO
33. SMK HUSADA NUSANTARA
34. SMK PURNAMA 2
35. SMK SEPULUH NOPEMBER
36. SMK PALEBON
37. SMK PANDANARAN
38. SMK PGRI 2
39. SMK PL TARCISIUS 1
40. SMK ST FRANSISKUS
41. SMK TLOGOSARI
42. SMK YAYASAN PHARMASI
43. SMK CUT NYA DIEN
44. SMK HISBA BUANA
45. SMK KARTIKA NUSANTARA
46. SMK PL TARCISIUS 2
47. SMK ROBBI RODLIYYA
48. SMK ASSHODIQIYAH
49. SMK MAJAPAHIT
50. SMK NUSAPUTERA 2
51. SMK PELITA NUSANTARA 1
52. SMK PELITA NUSANTARA 2
53. SMK PERDANA
54. SMK PGRI 1
55. SMK TJENDEKIA PURUHITA
56. SMK DR TJIPTO
57. SMK NEGERI 01
58. SMK NEGERI 02
59. SMK NEGERI 05
60. SMK NEGERI 06
61. SMK SWADAYA
62. SMK TAMANSISWA
63. SMK TRIATMA JAYA
64. SMK VETERAN
65. SMK 17 AGUSTUS 1945
66. SMK GRAFIKA BHAKTI NUSANTARA
67. SMK IBU KARTINI
68. SMK MATARAM
69. SMK MUHAMMADIYAH 1
70. SMK NUSAPUTERA 1
71. SMK PELAYARAN AKPELNI
72. SMK PIKA
73. SMK Salomo
74. SMK THERESIANA
75. SMK WALISONGO
76. SMK HASANUDDIN
77. SMK NEGERI 10
78. SMK NEGERI JAWA TENGAH
79. SMK PELAYARAN WIRA SAMUDERA
80. SMK YPP
81. SMK DIAN KARTIKA
82. SMK GEDONGSONGO
83. SMK KRISTEN TERANG BANGSA
84. SMK NUSA BHAKTI
85. SMK PENERBANGAN KARTIKA AQASA BHAKTI
86. SMK PURNAMA 1
87. SMK SETIABUDHI
88. SMK TRI MULYA
89. SMK TEXMACO
90. SMK BAGIMU NEGERIKU
91. SMK BINA NUSANTARA
92. SMK ISLAMIC CENTRE BAITURRAHMAN
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS DIRI
Nama : Dra. Intan Indiati, M Pd NIP : 196104291986032002 Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, 29 - 04 - 1961 Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Golongan / Pangkat : IV / A Jabatan Akademik : Lektor Kepala Fakultas : Fakultas Pendidikan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan
Teknologi Informasi (FPMIPATI) Perguruan Tinggi : Universitas PGRI Semarang Alamat : Jln. Sidodadi Timur I no 24 Semarang Telp./Faks. : 024 8316377 Alamat Rumah : Padepokan Ganesha I Blok G no 1 Semarang Telpon Rumah/Hp : 024 6713735 / 081390567677 Alamat e-mail : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Lulus
Program Pendidikan
Sekolah/ Perguruan Tinggi
Jurusan
1973 SD SDL St Yusuf Semarang -
1976 SMP SMP Domenico Savio Semarang -
1979/1980 SMA SMA N 1 Semarang
1985 Sarjana IKIP Semarang Pend Matematika
2005 Magister UNNES Pend IPA
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/Luar Negeri) Penyelenggara Jangka Waktu
2007 TOT PEKERTI UNNES 4 sd 7 Des 2007
2008 PEKERTI UNNES kerja sama dengan Kopertis Wil VI Ja Teng
25 sd 30 Maret 2008
2008 Applied Approach (AA) UNNES kerja sama dengan Kopertis Wil VI Ja Teng
8 sd 12 April 2008
2008 Pelatihan Bagi Provincial Core Team MGMP
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1 sd 3 Des 2008
2009 TOT AA UNNES 8 sd 12 Juni 2009
2009 The Advanced International Training Programme on Child Rights, Classroom and School Management (phase 1)
The Swedish International Development Co- operation Agency (SIDA)
21 Sept sd 9 Okt 2009
2010 TOT Nasional- Ekspansi 2010 Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi Tahap I
Decentralized basic Education
15 sd 19 Feb 2010
2010 The Advanced International Training Programme on Child Rights, Classroom and School Management
The Swedish International Development Co-
14 sd 24 Maret 2010
(phase 2) operation Agency (SIDA)
2010 TOT Nasional- Ekspansi 2010 Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi Tahap I
Decentralized basic Education
29 Maret sd 2 April 2010
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun
Judul Penelitian Ketua/ Anggota
Sumber Dana
2007
Keefektifan Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Pemberian Tugas Pengajuan Soal (Problem Posing) Dengan Kombinasi Tutorial Online Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Fisika Dasar
Ketua DP2M Dikti
2009 Pengembangan Model Reflective Microteaching Untuk Pembentukan Calon Guru Profesional (Tahun Pertama)
Ketua DP2M Dikti
2010 Pengembangan Model Reflective Microteaching Untuk Pembentukan Calon Guru Profesional (Tahun Kedua)
Ketua DP2M Dikti
2010 Pengembangan Model Collaborative Microteaching Untuk Membangun Keterampilan Mengajar Dalam Bahasa Inggris Bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika
Anggota APBI IKIP PGRI Semarang
2011 Pengembangan Model Reflective Microteaching Untuk Pembentukan Calon Guru Profesional (Tahun Ketiga)
Ketua DP2M Dikti
2012 Eksperimentasi Metode Diskusi Termodifikasi pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Matematika ditinjau dari Gaya Kognitif Mahasiswa
Ketua APBI IKIP PGRI Semarang
2013 Penerapan Microteaching Lesson Study (MLS) Pada Mata Kuliah PPL 1 Untuk Mereduksi Miskonsepsi Dan Meningkatkan Keterampilan Mengajar Mahasiswa PGMIPAU IKIP PGRI Semarang
Ketua APBI IKIP PGRI Semarang
2013 Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis E- Learning Untuk Membangun Peserta Didik Yang Cerdas Dan Berkarakter
Ketua Kopertis VI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2014 Pengembangan Sumber Belajar Blended Learning Pada Mata Kuliah PPL 1 Guna Meningkatkan Soft Skills Dan Keterampilan Mengajar Mahasiswa (Tahun Pertama)
Ketua Kopertis VI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2015 Pengembangan Sumber Belajar Blended Learning Pada Mata Kuliah PPL 1 Guna Meningkatkan Soft Skills Dan Keterampilan Mengajar Mahasiswa (Tahun Kedua)
Ketua Kopertis VI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2015 Analisis Pertanyaan Pengkonstruksi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Kegiatan Collaborative Analysis Of Student Responses
Ketua APBU UPGRIS
2017 Model Pembelajaran Berpendekatan Etnopedagogi Berbantuan Website Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengajar Pada Calon Guru (tahun pertama)
Ketua Kopertis VI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2017 Pengembangan Lesson Study Berorientasi Learning Community
Ketua APBU UPGRIS
2018 Model Pembelajaran Berpendekatan Etnopedagogi Berbantuan Website Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengajar Pada Calon Guru (tahun kedua)
Ketua Kopertis VI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2019 Pengembangan Android Package Kit untuk Meningkatkan Mathematical Problem Posing Calon Guru (Tahun pertama)
Ketua Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek
2020 Pengembangan Android Package Kit untuk Meningkatkan Mathematical Problem Posing Calon Guru (Tahun kedua)
Ketua Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Tahun Jenis/ Nama Kegiatan Tempat Sumber Dana
2008 Sosialisasi Penyakit Flu Burung Melalui Model Pembelajaran dengan Sisipan Materi Flu Burung
Sekolah Dasar Pandean Lamper 01-02 Kelurahan Pandean Lamper Kecamatan Gayamsari Kota Semarang
Kopertis 6
2008 Upaya Menumbuhkembangkan Kemampuan Melakukan Penelitian Tindakan Kelas Untuk Menunjang Pengembangan Profesi Guru
SD se Da Bin Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung
IKIP PGRI Semarang
2008 Pemberdayaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Untuk Pengembangan Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Non Formal yang Berkualitas (Kerjasama LPM IKIP PGRI Semarang dengan Lembaga Mitra PAUD Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) se Kecamatan Pedurungan Kota Semarang
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah
2009 Pelatihan Tutor Program Paket C pada Pondok Pesantren (Kerjasama LPM IKIP PGRI Semarang dengan Lembaga Mitra PAUD Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah)
Hotel Ungaran Kabupaten Semarang
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah
2009 Pelatihan PEKERTI (Kopertis Wil VI) Hotel Muria Semarang IKIP PGRI Semarang
2010 Pelatihan PEKERTI (IKIP PGRI Semarang kerja sama dengan Kopertis Wil VI Ja Teng
Hotel Le Beringin Salatiga
IKIP PGRI Semarang
2010 Pelatihan AA (IKIP PGRI Semarang kerja sama dengan Kopertis Wil VI Ja Teng
Hotel Le Beringin Salatiga
IKIP PGRI Semarang
2011
Sosialisasi dan Pelatihan Model Pembelajaran Ramah Anak Berbasis CRC
Kendal
IKIP PGRI Semarang
2011
Pelatihan Model Pembelajaran Ramah Anak
Tempuran
IKIP PGRI Semarang
2014 Pelatihan PEKERTI Stikes Ngudi Waluyo Kopertis Wil 6 Ja Teng
2014 Pelatihan PEKERTI RSUD Muwardi Ska Kopertis Wil 6 Ja Teng
2015
IbM MGMP Matematika Kecamatan Limpung
MGMP Matematika Kecamatan Limpung
Dikti-IbM
2015 Pelatihan AA Kopertis Wil 6 Ja Teng Kopertis Wil 6 Ja Teng
2016 Pelatihan AA Kopertis Wil 6 Ja Teng Kopertis Wil 6 Ja Teng
2017
Pelatihan AA
Universitas Muria Kudus
Kerja sama Universitas Muria Kudus & Kopertis
Wil 6 Ja Teng
2018
Pelatihan Pekerti
Universitas Wahid Hasyim Semarang
Kerja sama Universitas Wahid Hasyim Semarang & Kopertis Wil 6 Ja Teng
2018
Pelatihan Pekerti
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Kerja sama Universitas Dian Nuswantoro Semarang & LL Dikti 6 Ja Teng
2019
Diklat Calon Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah
UPGRIS
LPP UPGRIS
2020
Diklat Calon Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah
UPGRIS
LPP UPGRIS
PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1. Pengembangan Model Reflective Microteaching Untuk Pembentukan Calon Guru Profesional.
I/1/2010 Aksioma
2. Pengaruh Persepsi Siswa Kepada Guru Matematika dan Minat Belajar Matematika Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Himpunan Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negri 1 Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011
2/1/2011 Aksioma
3. Eksperimentasi Model STAD Bermedia CD interaktif pada Materi Geometri Datar ditinjau dari Persepsi Siswa Kelas VII terhadap Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negri 2 Grobogan.
5/1/Juni 2011 Media Penelitian Pendidikan
4. Penerapan Perangkat Pembelajaran berbasis Model STAD Bermedia CD Interaktif pada materi Geometri Bidang Datar
2/2/ September 2011 Aksioma
5. Numerical Approach of hamilton Equations on Double Pendulum Motion with Axial Forcing Constraint
Volume 739, Number 1 Journal of Physics: Conference Series, 2015
6. Learning Model Development With Technology Ethno-Pedagogy And Content Knowledge
Proceedings 1st International Conference on Education and Social Science Research (ICESRE 2018) Part of series Advances in Social Science, Education and Humanities Research
Volume 287 tahun 2018 978-94-6252-658-7ISBN
https://doi.org/10.2991/icesre- 18.2019.40URL
Advances in Social Science, Education and Humanities Research
7 Analysis misconception of integers in microteaching activities
May 2018:012146
Journal of Physics Conference Series 1013(1) V1013, N0 1
DOI: 10.1088/1742- 6596/1013/1/012146
Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah
Tahun
Judul Kegiatan
Penyelenggara Panitia/Peserta/
Pembicara
2009 International Workshop on Science Education Universitas Pendidikan Indonesia
Peserta
2010 International Conference on “Teaching English as a Global Language: Creating and Sharing an Asian Framework of Practice”
ASIA TEFL Pemakalah
2011
Seminar Nasional dengan judul artikel “Scaffolding Instruction Dalam Pembelajaran Kolaboratif Sebagai Alternatif Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran”
IKIP PGRI Semarang
Pemakalah
2015 Seminar internasional “International Conference Enhancing Education Quality In Facing Asian Community” dengan judul Pengembangan Sumber Belajar Blended Learning Pada Mata Kuliah Ppl 1 Guna Meningkatkan Soft Skills Dan Keterampilan Mengajar Mahasiswa
Universitas PGRI Semarang
Pemakalah
2015 Asian Physics Symposium dengan judul “Numerical Approach of hamilton Equations on Double Pendulum Motion with Axial Forcing Constraint”
ITB Bandung
Pemakalah
2017 Learning Model With Ethno-Pedagogy Approach Website-Assisted
ICOSMEE 2017 UNS
Pemakalah
2019 Expert Judgment Android Package Kit to Improve Mathematical Problem Posing for Prospective Teachers
ICESRE UPGRIS
Pemakalah
PENGALAMAN PENULISAN BUKU
No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman
Penerbit
1. Reflective Microteaching 2010 118 IKIP press
2. Desain Pembelajaran (Bahan Ajar
Pelatihan Pekerti ) ISBN : 978-602-9026- 06-1
2016 60 Kopertis Wil 6 Ja Teng
3. Konsep dasar Pengembangan Kurikulum (Bahan Ajar Pelatihan AA)
2017 60 Kopertis Wil 6 Ja Teng
Semarang, Juni 2020
Yang menyatakan,
(Dra. Intan Indiati, M Pd)
PENGALAMAN PEROLEHAN HKI
No. Judul/ Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Model TECK (Technology, Etnopedagogy, Content Knowledge)
2017 Hak Cipta EC00201812025, 16 Mei 2018
2 Mathematical Problem Posing Teori Peluang
2020 Hak Cipta EC00202038938, 9 Oktober 2020
PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL
No. Judul/ Tema/ Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
PENGHARGAAN YANG PERNAH DIRAIH
No. Jenis Penghargaan Pemberi Penghargaan Tahun
1. Satyalancana Karya Satya 20 Tahun Presiden RI 2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Pribadi
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dina Prasetyowati, S.Pd., M.Pd
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 128401371
5. NIDN 0630128402
6. Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 30 Desember 1984
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 085725822299
9. Alamat Kantor Jalan Sidodadi Timur No 24 Semarang
10. Nomor Telepon/Faks 024-8316377/ 024-8448217
11. Alamat Rumah Perumahan Graha Mutiara Residence D
10. Jalan Argomulyo Mukti Barat 2
Tlogomulyo Pedurungan Semarang
12. Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 45 orang
13. Matakuliah yang diampu 1. Aljabar Linier
2. Matematika Sekolah
3. Komputasi Statistik
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Negeri
Semarang
Universitas Negeri
Semarang
Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Pendidikan Matematika
Tahun Masuk-Lulus 2003-2007 2009-2011
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Penggunaan Handout
Interactive Berbasis CTL
pada Pembelajaran
Geometri Pokok Bahasan
Segitiga untuk
Meningkatkan Pencapaian
Kompetensi Siswa Kelas
VII di SMP N 32 Semarang
Tahun Pelajaran 2005/2006
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika
Berbasis Humanistik dan
Konstruktivisme dengan
Pendekatan SAVI
Berbantuan CD Interactive
Materi Segi Empat Kelas
VII
Nama Pembimbing/
Promotor
Drs. Amin Suyitno, M.Pd
Drs. Supriyono, M.Si.
Prof. St. Budi Waluya,
M.Si., Ph.D.
Dr. Scolastika Mariani,
M.Si.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
NO Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta)
1. 2012 Peluang Kebangkrutan Perusahaan
Asuransi dimana Waktu Antar
Kedatangan Klaim Berdistribusi
Gamma(2,𝛽)
LPPM IKIP
PGRI
5,9
2. 2013 Pengembangan Kemampuan
Matematis Dan Kriteria Penilaian
Guru Dan Calon Guru Matematika
Melalui Didactical Design Research
(DDR)
HIBAH APBI
IKIP PGRI
7,5
3. 2014 One Stay – The Rest Stray Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi Matematik Mahasiswa
Pendidikan Matematika FPMIPA
IKIP PGRI Semarang Pada Mata
Kuliah Aljabar Linier 2
LPPM IKIP
PGRI
6,5
4. 2014 Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika dengan
Model Pembelajaran Problem Posing
Berbasis Pendidikan Karakter
Berbantuan CD Pembelajaran
Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa SMP
HIBAH
DOSEN
PEMULA
PEMPROV
15
5. 2014 Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Dengan
Model MEA (Means Ends Analysis)
Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis
Siswa SMP
HIBAH APBI
UNIVERSITA
S PGRI
SEMARANG
8,75
6. 2014 Model Pengembangan
Pusat Informasi Dan Konseling
Mahasiswa (PIKMA) Universitas
PGRI Semarang
BKKBN 40
7. 2015 Analisis Profil Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Binaan
PNPM-MP (Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perkotaan) dan Badan Pemberdayaan
Masyarakat Perempuan dan Keluarga
Berencana
(Studi Kasus Kota Semarang)
Bapermas
Perempuan &
KB Kota
Semarang
25
8. 2015 Monitoring dan Evaluasi Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)
Bapermas
Perempuan &
KB Kota
50
Sebagai Upaya Penanggulangan
Kemiskinan di Kota Semarang
Semarang
9. 2015 Keefektifan Model Pembelajaran
Numbered Head Together dan
Snowball Throwing Berbantuan
Kartu Soal Pada Mata Kuliah
Kalkulus 2
LPPM
UPGRIS
6,75
10. 2015 Pengembangan Mobile Learning
Pada Mata Kuliah Geometri Dengan
Pendekatan Matematik Realistik
Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir
Kritis Mahasiswa
HIBAH APBU
UPGRIS
8
11. 2016 Profil Disposisi Matematik
Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas
PGRI Semarang Pada Mata Kuliah
Kalkulus Differensial
APBI
Universitas
PGRI
6,75
12. 2016 Pengembangan E-Book Berbasis
Software Maple untuk Mata Kuliah
Kalkulus-2 Pada Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas
PGRI Semarang
Hibah Pekerti
Dikti Tahun
Kedua
75
13. 2016 Evaluasi Program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Universitas PGRI
Semarang Tahun 2016
Hibah
Kompetitif
PUPT UPGRIS
17
14. 2016 Pengembangan Video Pembelajaran
Matematika SMP Berbasis
Kurikulum K-13
APBU
Universitas
PGRI
9
15. 2017 Berpikir Reflektif Mahasiswa
Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas PGRI
Semarang Ditinjau Dari Gaya
Kognitif Field Dependent-Field
Independent
DRPM Hibah
Penelitian
Dosen Pemula
20
16. 2017 Pengembangan Buku Ajar
Matematika SMP Berbasis 3-D Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa
DRPM Hibah
Penelitian
Produk
Terapan
52
17. 2017 Analisis Kesulitan Menyelesaikan
Masalah Open Ended Berdasarkan
Kemampuan Berpikir Kreatif
Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Matematika SLTP
Penelitian
Dosen Pemula
LPPM
UPGRIS
7
18. 2018 Pengembangan Program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Universitas PGRI
Semarang Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Literasi Digital
Menuju Desa Mandiri
Hibah
Kompetitif
PUPT
Universitas
PGRI
15
Semarang
19. 2018 Pengembangan Buku Ajar
Matematika SMP Berbasis 3-D Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa
DRPM
Hibah Stranas
65
20. 2018 Pengembangan Video Pembelajaran
Mata Kuliah Matematika SLTP untuk
Meningkatkan Mathematical
Reasoning
Hibah PUPT
Universitas
PGRI
Semarang
14
21. 2019 Pengembangan Lembar Kerja
Mahasiswa Berbasis Masalah Open
Ended untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif pada
Mata Kuliah Matematika SLTP
Penelitian
Reguler LPPM
UPGRIS
8
22. 2019 Pengembangan Magic Book Math
Berbasis Augmented Reality Dalam
Meningkatkan Kemampuan Spasial
Siswa SMA
Hibah
Penelitian
Dasar
Unggulan PT
(PDUPT) Dikti
100
23. 2019 Pengembangan Video Pembelajaran
Matematika SMP Berbasis Javanesse
Culture untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematis
Hibah
Penelitian
Terapan
Unggulan PT
(PTUPT) Dikti
194
24. 2020 Pengembangan Magic Book Math
Berbasis Augmented Reality Dalam
Meningkatkan Kemampuan Spasial
Siswa SMA (Tahun Kedua)
Hibah
Penelitian
Dasar
Unggulan PT
(PDUPT) Dikti
120
25. 2020 Pengembangan Video Pembelajaran
Matematika SMP Berbasis Javanesse
Culture untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematis
(Tahun Kedua)
Hibah
Penelitian
Terapan
Unggulan PT
(PTUPT) Dikti
260
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta)
1. 2013 Pelatihan untuk Meningkatkan Kinerja
Guru Matematika SMP Se Kabupaten
Pati Melalui Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif
LPPM IKIP
PGRI
6,5
2. 2013 IbM Bagi Guru Sekolah Dasar Se-
Kecamatan Genuk Semarang
LPPM IKIP
PGRI
5
3. 2014 IbM MGMP Matematika SMK Kota
Semarang
LPPM IKIP
PGRI
6,25
4. 2015 Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Kandri Kecamatan Gunung Pati Kota
Semarang Berbasis Kearifan Lokal
Menuju Desa Wisata Mandiri
CSR BNI 100
5. 2015 IbM Bagi Guru Matematika SMP
di Kabupaten Kendal
LPPM IKIP
PGRI
6
6. 2015 IbM Pemberdayaan Masyarakat Lokal
Kelurahan Kandri Kota Semarang
Melalui Pengembangan Desa Wisata
DIKTI 44
7. 2015 IbM Bagi Guru Matematika SMP di
Kabupaten Demak
APBI
UPGRIS
6.25
8. 2016 Ibm Bagi Guru di SMP NEGERI 37
SEMARANG
LPPM
UPGRIS
6.25
9. 2017 Pendampingan Kampung Tematik
Agro Krapyak Kecamatan Semarang
Barat Kota Semarang
LPPM
UPGRIS
7.5
10. 2017 IbM MGMP Matematika SMA
Kabupaten Pati
LPPM
UPGRIS
6.25
11. 2017 Pemberdayaan Masyarakat Desa
Sepakung
Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang Melalui Pengembangan
Desa Agrowisata Berbasis
Lingkungan
DRPM KKN-
PPM
75
12. 2018 PKM Bagi SMP Negeri 1 Karangawen
Kabupaten Demak LPPM
UPGRIS
7.75
13. 2018 PKM Kelompok Usaha Kerajinan
Limbah Kemasan Plastik Di
Kelurahan Krobokan Kecamatan
Semarang Barat Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah
DRPM PKM 41
14. 2019 Pkm Bagi Guru Mts Negeri
Karangawen
Kabupaten Demak
LPPM
UPGRIS
7.5
15. 2019 Pengembangan Desa Bendar
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
Sebagai Desa Sentra Kerupuk Ikan
DRPM PPDM 126
16 2020 Pengembangan Desa Bendar
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
Sebagai Desa Sentra Kerupuk Ikan
(Tahun Kedua)
DRPM PPDM 126
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/
Tahun Nama Jurnal
1 Efektivitas Pembelajaran Matematika
Berbasis Humanistik Dengan Pendekatan
Konstruktivisme Berbantuan CD
Interaktif Materi Segi Empat Kelas VII
Volume 1, No.2,
September 2014
ISSN 2086-2725
Jurnal
AKSIOMA
2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika Dengan Model MEA (Means
End Analysis) Untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa SMP)
Volume 8, No 1,
Februari 2015
ISSN 1975 3545
Jurnal
Penelitian Dan
Pembelajaran
Matematika
(JPPM)
UNTIRTA
3. Pengembangan Mobile Learning Pada
Mata Kuliah Geometri Dengan
Pendekatan Matematik Realistik Ditinjau
Dari Kemampuan Berpikir Kritis
Mahasiswa
Volume 1,
Nomor 2,
November 2015
ISSN 2460-0873
Jurnal Inovasi
Pembelajaran
(JINoP)
Fakultas
Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Muhammadiy
ah Malang
4. Pengembangan Video Pembelajaran
Matematika SMP Berbasis Kurikulum K-
13
Volume 10,
Nomor 2,
2016
ISSN 2528-0562
Jurnal Media
Penelitian
Pendidikan
5. Humanistic Mathematics Learning
Assisted by Interactive CD using SAVI
Approach to Increase Students’ Critical
Thinking Skill
Vol. 12 No. 4
2016
ISSN 0973-1768
Global
Journal of
Pure and
Applied
Mathematics
(GJPAM)
6. Profil Disposisi Matematis Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas PGRI Semarang Pada Mata
Kuliah Kalkulus Integral
Vol. 2 No. 2
2017
ISSN 2502-8391
Jurnal Ilmiah
Pendidikan
Matematika
(JIPMat)
Universitas
PGRI
Semarang
7. Efektivitas Buku Ajar Matematika SMP
Berbasis 3-D Untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa
Vol. 3 No. 1
2018
ISSN 2527-6182
http://journal.um
po.ac.id/index.ph
p/silogisme/articl
Jurnal
Silogisme
Universitas
Muhammadiy
ah Ponorogo
e/view/825/716
8. Analysis of Mathematical
Communication Ability of Junior High
School Students in Learning Using
Three-Dimensional Teaching Materials
Vol. 5 No 9
2018
ISSN: 2319-6386
International
Journal of
Innovative
Science and
Modern
Engineering
(IJISME)
9. Design of the Magic Book Math Media
Based on Augmented Reality
Vol. 82 January -
February 2020
ISSN: 0193 -
4120
Page No. 1480 –
1489
TEST
Engineering
&
Management
magazine
10. Development Of Learning Videos For
Junior High School Math
Subject To Enhance Mathematical
Reasoning
Vol. 8, No. 1, pp.
18-25.
2020
ISSN(e): 2310-
3868
ISSN(p): 2311-
6897
DOI:
10.18488/journal.
61.2020.81.18.25
International
Journal of
Education and
Practice
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1. Seminar Nasional
di UNS Solo
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Berbasis
Humanistik dan Konstruktivisme
Dengan Pendekatan SAVI(Somatic
Auditory Visual Intellectual)
Berbantuan CD Interaktif Materi Segi
Empat Kelas VII
Solo, 3 Juli
2013
2. International
Conference
Enhancing
Education Quality
In Facing Asian
Community
Development of Mathematics Learning
Aids Using Problem Posing Model
Based Character Education With CD
Assisted Learning From The
Perspective Critical Thinking Skills of
SMP Students
Semarang, 30
Mei 2015
3. International
Conference On
Education (ICE)
Malang
The Effectiveness of E-Book Based On
Maple for Integral Calculus Course at
Mathematic Education of PGRI
Semarang University
Malang, 22-24
November 2016
4. Senatik Berpikir Reflektif Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Matematika
Universitas PGRI Semarang Ditinjau
Dari Gaya Kognitif Field Independent
Program Studi
Pendidikan
Matematika-
FPMIPATI
Universitas
PGRI
Semarang
5. 4 th International
Conference on
Mathematics,
Science
and
Educations(ICMS
E).
Mathematics 3-D Textbook to Improve
Mathematical Communication Ability
Students
Universitas
Negeri
Semarang
6. Atlantis Press
ICESRE 2018
Dissemination of Mathematics 3-D
Textbook to Improve Students
Mathematical Communication
Ability
Universitas
PGRI
Semarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan penelitian dan pengabdian.
Semarang, Juni 2020
Dina Prasetyowati, S.Pd., M.Pd.
NIDN. 0630128402