Jurnal unbari februari
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of Jurnal unbari februari
ANALISIS SIKAP PESERTA JAMSOSTEK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KLAIM ASURANSI TENAGA KERJA
PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG JAMBIAzizah
Abstrack
During period 2006-2010 amount of case of accident of jobclaimed at PT. Jamsostek ( Persero) Jambi Branch showtendency which vary. case of Accident work this the goodshave of course have to be given by insurance of treatmentand medication and also guarantee of production to labourexperiencing of accident work. This research aim to 1) Toknow attitude of competitor of Jamsostek and quality ofservice in PT. Jamsostek ( Persero) Jambi Branch ,2) Toanalyse attitude of client of competitor of Jamsostek to PT.Jamsostek ( Persero) Jambi Branch. Method of Researchused in this research analyse data of survey obtained bythrough enquette. Sampel used in this research as much 100respondent, whereas method of analysis used in this researchby using measurement of Fishbein attitude. Average valuecompared to by higher belief Variable value result ofevaluation. But as a whole the client attitude to claim toPT. Jamsostek ( Persero) Jambi Branch very good or ownscore value equal to 9,27. Knownly of positive attitudefrom assessment very good bad till is hence expected PT.Jamsostek ( Persero) Jambi Branch correct some attitudewhich not yet good so, specially office physical conditionwhich the attitude come nearly is neutral value, employeesknowledge and ability energy which still not yet optimal. Atfactor evaluate there no valuable satupun above one givingpicture that service PT Jamsostek ( Persero) Jambi Branchnot yet at good phase and must be done the repair, speciallyat service facility to client.
Keyword: Attitude
I.PENDAHULUAN
Jaminan kecelakaan kerja pada dasarnya adalah suatu
bentuk perhatian atau kepedulian dari perusahaan dan
7
pemerintah terhadap kelangsungan hidup karyawan dan
keluarganya berupa jaminan kecelakaan kerja, kematian,
pensiun, dan PHK. Adanya jaminan kecelakaan kerja akan
membawa manfaat baik bagi perusahaan maupun karyawan itu
sendiri. Bagi perusahaan dengan adanya jaminan kecelakaan
kerja perusahaan berupaya mempertahankan dan memelihara
serta akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sedangkan
bagi karyawan jaminan kecelakaan kerja akan mampu
memotivasi semangat kerja, menciptakan ketenangan, keamanan
mereka dalam bekerja dan dapat meningkatkan kesejahteraan
mereka.
Jaminan kecelakaan kerja kepada karyawan juga dapat
berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan karena
pada dasarnya jaminan kecelakaan kerja adalah suatu program
yang diupayakan untuk memberikan jaminan perlindungan pada
karyawan apabila karyawan tersebut mengalami kecelakaan
kerja, kematian, serta pensiun akibat kecelakaan kerja.
Oleh karena itu perusahaan juga menyadari, pemberian
jaminan kecelakaan kerja akan memberikan dampak yang
positif terhadap produktivitas tenaga kerja. Bila
kesejahteraan dan keselamatan karyawan diperhatikan oleh
perusahaan, maka tentu saja karyawan akan termotivasi
bekerja dengan loyalitas dan bekerja dengan seoptimal mungkin
bagi perusahaan, sebaliknya apabila program jaminan
kecelakaan kerja tidak ada, maka karyawan akan bekerja
dengan perasaan diliputi kecemasan dan gairah kerja akan
berkurang, hal ini dapat mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan akibat berbagai kesalahan karyawan .
8
Program jaminan kecelakaan kerja adalah suatu jaminan
perusahaan kepada karyawannya apabila terjadi kecelakaan
kerja maka yang bersangkutan mendapat santunan dan jaminan
gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan, jaminan
yang diberikan perusahaan kepada karyawan dan anggota
keluarganya apabila mengalami sakit maka akan diberikan
bantuan pengobatan, baik pada klinik-klinik Jamsostek maupun
rumah sakit
Di Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi Jaminan Sosial
Tenaga kerja diselenggarakan oleh PT. Jamsostek (Persero)
Cabang Jambi. PT. Jamsostek menyelenggarakan jaminan sosial
bagi seluruh karyawan yang didaftarkan oleh perusahaan
tempat mereka bekerja. Setiap perusahaan diwajibkan
mendaftarkan seluruh karyawannya pada program jaminan sosial
tenaga kerja. Bagi perusahaan yang melanggar akan dikenai
sanksi.
Selama periode 2006-2010 telah terjadi beberapa kasus
kecelakaan kerja yang menyebabkan karyawan pada suatu
perusahaan tidak dapat bekerja atau mengalami masalah
kesehatan sebagaimana tergambar pada tabel berikut
Tabel 1Perkembangan Jumlah kasus Kecelakaan Kerja yang diklaim
Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
Tahun Kasus KecelakaanKerja Perkembangan (%)
200620072008 2009
1523131811921237
--13,46-9,563,78
9
2010 1185 -4,20rata-rata -5,86
Sumber : PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi Tahun 2011Berdasarkan tabel 1.1 tergambar bahwa selama periode
2006-2010 jumlah kasus kecelakaan kerja yang diklaim pada PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi menunjukkan kecenderungan
yang bervariasi. Kasus kecelakaan kerja ini sudah barang tentu
harus diberikan asuransi perawatan dan pengobatan serta
jaminan penghasilan kepada tenaga kerja yang mengalami
kecelakaan kerja.
Namun pada kenyataannya untuk mengurus klaim asuransi
tidaklah mudah, setiap peserta harus melengkapi persyaratan
administrasi dan bukti-bukti fisik di lapangan. Hal ini tentu
saja sering menghambat penyelesaian klaim peserta Jamsostek
pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi. Peserta Jamsostek
pada dasarnya memiliki keinginan agar dalam proses
pelayanannya tidak menyulitkan dan bertele-tele. Sikap
peserta jamsostek beragam dalam menanggapi pelayanan yang
diberikan oleh PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi.
Sehubungan dengan hal di atas, peneliti ingin mengangkat
tentang bagaimana sikap peserta Jamsostek terhadap pelayanan
klaim asuransi pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi.
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis sikap peserta Jamsostek pada PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
10
Menurut tim penyusun kamus pusat Pembinaan dan
pengembangan Bahasa (2002 ; 365) pelayanan adalah kemudahan
yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.
Sedangkan menurut Nitisemito ( 2002 ; 126) pelayanan merupakan
salah satu kegiatan dalam bidang marketing yang bertujuan
untuk meningkatkan omset penjualan dengan jalan mempengaruhi
peserta Jamsostek baik secara langsung maupun tidak langsung.
Nitisemito (2002 ; 233) memberikan pengertian kepuasan
yaitu sebagai tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja /hasil yang dirasakannya dengan
harapannya. Di sisi lain Kepuasan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan
dibandingkan dengan harapannya (Kotler 2001, hal 46).
kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon
pelanggan terhadap evaluasi ketidak sesuaian atau
diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya atau
kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian
(Tjiptono, 2001 hal 146).
Menurut ISO 8402 (2001 ; 124) peserta Jamsostek adalah
penerima barang atau jasa . Seorang peserta Jamsostek dapat
berupa pemakai, pengguna, ahli waris.
Menurut Swastha (2001) Jumlah dan kompleksitas kegiatan
peserta Jamsostek dalam klaim nya dapat berbeda-beda. Menurut
Howard, keputusan klaim peserta Jamsostek dapat ditinjau
sebagai kegiatan penyelesaian suatu masalah, dan terdapat tiga
macam situasi. Jenis situasi tersebut adalah : (1) prilaku
responsi rutin, (2) penyelesaian masalah terbatas, dan (3)
penyelesaian masalah ekstensif.
11
1. Prilaku Responsif Rutin.
Jenis prilaku klaim yang paling sederhana terdapat dalam
suatu klaim yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam
hal ini pengguna jasa sudah memahami merk-merk berserta
atributnya. Mereka tidak selalu membeli merk yang sama karena
dipengaruhi oleh kehabisan persediaan atau sebab-sebab lain.
Tetapi pada umumnya kegiatan klaim dilakukan secara rutin,
tidak memerlukan banyak pikiran, tenaga, atau waktu,. Oleh
karena itu perusahaan harus menyesuaikan kegiatan pemasarannya
dengan keadaan tersebut untuk mempertahankan konsumennya.
Sedangkan untuk menarik peserta Jamsostek baru, perusahaan
harus dapat menarik perhatian terhadap merknya atau merk yang
disukai konsumen. Cara yang ditempuh antra lain dengan
memperkenalkan manfaat atau segi produk yang baru, mengenalan
harga yang khusus, dan potongan.
2. Penyelesaian Masalah Terbatas
Pengguna jasa akan lebih kompleks jika pengguna jasa
tidak mengetahui sebuah merk dalam suatu jenis produk yang
disukai sehingga membutuhkan informasi lebih banyak lagi
sebelum memutuskan untuk membeli. Sebagai contoh, seseorang
yang akan membeli sebuah sepeda motor sudah mengetahui
beberapa merk kecuali satu merk baru. Untuk mengetahui merk
baru tersebut ia akan dapat melihat iklan atau bertanya kepada
orang lain sebelum memilihnya. Hal ini merupakan penyelesaian
masalah terbatas karena pengguna jasa sudah memahami jenis
produk berserta kualitasnya tetapi belum seluruh merk
diketahui. Menejer harus mengetahui bahwa peserta Jamsostek
akan selalu berusaha menurangi resiko dengan cara mengumpulkan
12
informasi lebih dahulu. Oleh karena itu program komunikasi
yang dilakukan perusahaan harus baik.
3. Penyelesaian Masalah Ekstensif
Suatu pengguna jasa akan menjadi sangat kompleks jika
pengguna jasa menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan
tidak mengetahui kreteria penggunaannya. Sebagai contoh,
seseorang yang membeli kamera sangat mahal saat pertama kali.
Diantara merk-merk kamera yang sangat mahal tersebut antara
lain : Nikon, Leica, Asahi Pentax. Dari ketiga merk yang
pernah diketahui, ia tidak mengetahui atribut-atribut jenis
produk yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan kamera yang
baik, situasi demikian ini disebut penyelesaian masalah
ektensif.
berkaitan dengan hal ini, ada tiga kategori tanggapan
atau komplain terhadap ketidak puasan (Tjiptono, 2005),
yaitu :
a. Voice response
Kategori ini merupakan usaha menyampaikan keluhan secara
langsung dan / atau meminta ganti rugi kepada perusahaan yang
bersangkutan maupun kepada distributornya. Bila pelanggan
melakukan hal ini , maka perusahaan masih mungkin memperoleh
beberapa manfaat. Pertama, pelanggan memberikan kesempatan
sekali lagi kepada perusahaan untuk memuaskan mereka. Kedua,
resiko publisitas butuk dapat ditekan, baik publisitas dalam
bentuk rekomendasi dari mulut kemulut maupun melalui koran /
media masa dan yang tidak kalah pentingnya adalah ketiga,
memberi masukan mengenai kekurangan pelayanan yang perlu
13
diperbaiki perusahaan melalui perbaikan (rekovery), perusahaan
dapat memelihara hubungan baik dan loyalitas pelanggannya.
b. Private response
Tindakan yang dilakukan antara lain memperingatkan atau
memberitahu kolega, teman atau keluarganya mengenai
pengalamannya dengan produk atau perusahaan yang bersangkutan.
Umumnya tindakan ini sering dilakukan dan dampaknya sangat
besar bagi citra perusahaan.
c.Third-party response
Tindakan yang dilakukan meliputi usaha meminta ganti rugi
secara hukum, mengadu lewat media massa (misalnya di Surat
Pembaca), atau secara langsung mendatangi lembaga konsumen,
instansi hukum, dan sebagainya. Tindakan seperti ini sangat
ditakuti oleh sebagian besar perusahaan yang tidak memberi
pelayanan baik kepada pelanggannya atau perusahaan yang tidak
memiliki prosedur penangan keluhan yang baik. Kadang kala
pelanggan lebih memiliki menyebarluaskan keluhannya kepada
masyarakat luas, karena secara psikologi lebih memuaskan.
Lagi pula mereka yakin akan mendapat tanggapan yang lebih
cepat dari perusahaan yang bersangkutan.
Didalam memberikan jasa pelayanan yang baik kepada
peserta Jamsostek , terdapat kriteria penentu kualitas jasa
pelayanan (Kotler,2001) yaitu:
1. Keandalan (Realibility)
Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan
cepat dan terpercaya.
2. Keresponsifan (Responsivenees)
14
Kemampuan untuk membantu konsumen dan memberikan jasa
dengan cepat atau tanggap.
3. Keyakinan (Confidence)
Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka
untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan terhadap diri
mereka sendiri.
4. Empati (Emphaty)
Syarat untuk peduli, memberikan perhatian pribadi kepada
konsumen, sehingga tercipta hubungan yang harmonis dengan
konsumen .
5. Berwujud (Tangible)
Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media
komunikas, hal ini diharapkan akan terjalin komunikasi yang
erat antara perusahaan dengan konsumen.
Secara konsepsual pengukuran kualitas pelayanan
digambarkan kedalam model sebagai berikut:
Gambar 1.1 MODEL SERVQUAL
u
KUALITAS
PELAYANAN
15
UCAPAN DARI MULUT KEBUTUHAN PRIBADI PENGALAMAN MASALALU
PENGALAMANDIMENSI KUALITAS JASA :
Tangibles Reliability Responsiven
ess Assurance KEBUTUHAN PRIBADI
Model ini menjelaskan bahwa kualitas pelayanan diukur
oleh angka perbedaan ( gap score) antara tingkat harapan
dan persepsi terhadap suatu jasa (Tjiptono, 2001).
Tingkat harapan terhadap jasa dipengaruhi oleh informasi
dari mulut kemulut (word of mouth), kebutuhan pribadi
(personal needs), pengalaman masa lalu (past experience), dan
komunikasi keluar (external communication). Persepsi terhadap
jasa adalah apa yang dirasakan pelanggan terhadap jasa
yang yang diterimanya dari suatu organisasi atau
perusahaan, harapan dan persepsi pelanggan terhadap
pelayanan dievaluasi melaui kelima dimensi kualitas
pelayanan tersebut.
Model servqual ini dibangun atas dasar asumsi bahwa
peserta Jamsostek membandingkan kinerja atribut jasa
dengan standar ideal / standar untuk masing – masing
atribut tersebut.Bila kinerja atribut tersebut melampaui
standar, maka persepsi terhadap kualitas pelayanan
keseluruhan akan meningkat. Dengan kata lain model ini
meganalisis gap antara dua variabel pokok, yakni pelayanan
yang diharapkannya dan pelayanan yang dipersepsikannya.
(Tjiptono, 2001).
Ada lima dimensi utama kualitas pelayanan yang
dikemukakan oleh paransuraman, et al (dalam Tjiptono
2001), yaitu:
16
1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, penampilan pegawai, dan sarana komunikasi.
2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan secara segera, akurat dan
memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf
untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan
dengan tanggap.
4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan,
kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki
para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-
raguan.
5. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan
dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para
pelanggan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
dikumpulkan dengan cara studi lapangan(field research)
yaitu peneliti turun langsung ke lapangan guna mendapatkan
informasi dan data yang langsung dari objek dan subjek
penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam metode
pengambilan data ini adalah melalui wawancara langsung
dengan peserta yang pernah mengajukan klaim pada PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi, melalui angket dan
pengamatan. Sedangkan dalam Studi Kepustakaan (Library
research) peneliti mengumpulkan dari berbagai literatur,
17
seperti buku, laporan-laporan, buletin yang diterbitkan
oleh instansi yang berwenang
Jenis dan sumber data dapat diartikan sebagai fakta
yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain.
Dalam penggunaannya data dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Data primer, dalam pengumpulan data primer peneliti
mengadakan survey secara langsung dengan menyebarkan
kuisioner dan wawancara langsung dengan responden, di
samping juga melakukan wawancara dengan pimpinan dan
staf karyawan Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
serta peserta jamsostek
b. Data sekunder, dalam pengumpulan data sekunder,
peneliti memperoleh dari studi dokumen untuk mempelajari
data-data perusahaan. Disamping itu juga dilengkapi
dengan studi atau penelitian kepustakaan (library
research) sebagai data pendukung.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal
dari PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi .
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta
Jamsostek yang pernah mengajukan klaim PT. Jamsostek
(Persero) Cabang Jambi pada tahun 2010 yang berjumlah
1185 orang, maka dari jumlah tersebut ditetapkan sampel
dengan menggunakan metode Slovin (Umar, 2002;54)didapatlah
sampelnya 99,61 dan dibulatkan menjadi 100 orang responden
Teknik penarikan sampel dilakukan secara non
probability simple random sampling. Dimana sampel diambil
dengan bertemu secara langsung, yaitu ketika peserta
18
sedang menunggu klaim asuransi tenaga kerja pada PT.
Jamsostek Cabang Jambi.
Metode Analisis
Instrumen Riset yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuisioner yang ditujukan kepada peserta jamsostek
pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi . Instrumen
berupa daftar pertayaan yang berkaitan dengan sikap
terhadap PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi. Untuk
menganalisis sikap digunakan model atribut sikap dari
Fisbein
Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Memilih atribut yang menurut konsumen merupakan faktor
dominan dalam pelayanan kepada nasabah, yang mengacu
atribut kualitas pelayanan
a. Bukti Langsung (Tangible)
b. Kehandalan (Reliability)
c. Daya tanggap (Responsiveness)
d. Jaminan (Assurance)
e. Empati (Emphaty)
2. Langkah selanjutnya adalah meminta konsumen agar
merespon /menanggapi masing-masing atribut pada jasa
pelayanan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi dengan
skor :
Angka +2 : Mewakili Pernyataan Sangat Baik (SB)
Angka +1 : Mewakili Pernyataan Baik (B)
Angka 0 : Mewakili Pernyataan Netral (N)
19
Angka -1 : Mewakili Pernyataan Tidak Baik (TB)
Angka -2 : Mewakili Pernyataan Sangat Tidak Baik (STB)
3. Setelah mendapatkan skor kepercayaan, maka konsumen juga
ditanyakan mengenai evaluasi pada masing-masing atribut
dari jasa pelayanan PT. Jamsostek (Persero) Cabang
Jambi.
Angka +2 : Mewakili Pernyataan Sangat Puas (SP)
Angka +1 : Mewakili Pernyataan Puas (P)
Angka 0 : Mewakili Pernyataan Netral (N)
Angka -1 : Mewakili Pernyataan Tidak Puas (TP)
Angka -2 : Mewakili Pernyataan Sangat Tidak Puas (STP)
Jika Skor kepercayaan dan skor evaluasi sudah di dapat,
maka untuk mengetahui sikap adalah dengan mengalikan
kedua skor tersebut secara berturut-turut, kemudian
dijumlahkan dengan menggunakan rumus Fisbein, dengan
rumus:
Keterangan
Ao = Sikap Konsumen terhadap Pelayanan PT. Jamsostek
(Persero) Cabang Jambi
bi = kekuatan Kepercayaan bahwa jasa pelayanan PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
ei = Evaluasi mengenai atribut i
n = Jumlah atribut yang menonjol
20
n
Ao = ∑bi . eiI = 1
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Responden
Adapun yang menjadi karakteristik responden dilihat dari
umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota
keluarga dan tingkat pendidikan responden yang dapat dilihat
pada table dibawah ini:
Tabel 2Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelompok Umur
Karakteristik Responden
No Umur FiJenis
kelamin Fi
StatusPerkawina
n Fi
JAK Fi TingkatPendidik
an
Fi
1
2
3
4
5
6
7
8
21 -
26
27 – 32
33 – 38
39 – 44
45 – 50
51 – 56
57 – 63
64 –
70
6
27
15
23
16
7
5
1
Laki-
Laki
Perempua
n
79
21
Blm
Menikah
Menikah
Duda/
Janda
9
89
2
1-2
3-4
5-6
7-8
41
39
13
7
SMP
SMA
D2
D3
S1
3
48
1
2
46
Jml 100 100 100 100 100Sumber : Diolah dari data primer
4.2. Hasil Pembahasan.
Salah satu alat ukur yang diterapkan dalam
mengukur sikap nasabah dalam menerima pelayanan pengajuan
21
klaim asuransi adalah dengan menggunakan metode Fishbein,
yaitu membandingkan antara harapan nasabah dengan atribut
yang tercermin pada sikap nasabah melalui pendistribusian
kuisioner kepada nasabah yang mengajukan klaim pada PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi.
Analisis Variabel Kepercayaan Terhadap Klaim asuransiKecelakaan Kerja PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi .
Variabel kepercayaan untuk menggunakan asuransi
tenaga kerja PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi adalah
besarnya keyakinan yang diungkapkan oleh konsumen bahwa
suatu produk memiliki atribut tertentu dari suatu produk
yang ditawarkan. Variabel keyakinan ini biasanya disebut
Object Atribut Lingkages yaitu keyakinan konsumen
tentang adanya hubungan antara sebuah object dengan
atribut yang relevan, misalnya nasabah meyakini bahwa klaim
asuransi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi tepat waktu
dan mudah. Tabel berikut merefleksikan masing-masing
atribut dari 15 item kepercayaan secara keseluruhan
Tabel 3Variabel Keyakinan (bi) berdasarkan atribut pelayanan pada
PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
Atribut / Dimensi Skor TingkatKepentingan
Rata-rata(bi)
+2 +1 0 -1 -2Dimensi Tangiblea.Bagaimana tanggapan saudara
mengenai Kondisi kantor PT.Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
b.Bagaimana tanggapan saudaramengenai fasilitas pelayananbagi nasabah PT. Jamsostek
61
61
84
29
27
4
6
5
3
4
5
3
0
2
6
1,47
1,4
1,57
22
(Persero) Cabang Jambic.Bagaimana tanggapan saudara
terhadap kemampuan komunikasikaryawan PT. Jamsostek (Persero)Cabang Jambi
d.Bagaimana tanggapan saudaramengenai penampilan karyawan PT.Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
45 30 10 4 11 0,94
Nilai rata-rata Dimensi Tangible 1,34Dimensi Keandalan a.Bagaimana tanggapan saudara
terhadap jadwal kerja yangditerapkan PT. Jamsostek(Persero) Cabang Jambi
60 25 8 6 1 1,37
Dimensi Daya Tanggapa. Bagaiamana tanggapan saudara
mengenai Penanganan keluhannasabah PT. Jamsostek (Persero)Cabang Jambi
b. Bagiamana tanggapan saudaraterhadap ketanggapan karyawandalam membeirkan pelayanan kepadanasabah PT. Jamsostek (Persero)Cabang Jambi
c. Bagaimana tanggapan saudaraterhadap administrasi nasabah PT.Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
60
64
60
4
10
23
5
4
0
11
8
3
20
14
14
0,73
1,02
1,12
Nilai rata-rata Dimensi Daya Tanggap 0,95Dimensi Jaminan (Assurance) a. Bagaimana tanggapan saudara
mengenai kemampuan karyawan dalammenangani permasalahan yangdihadapi nasabah PT. Jamsostek(Persero) Cabang Jambi
b. Bagaimana tanggapan saudaramengenai kepedulian karyawanPT. Jamsostek (Persero) CabangJambi
c. Bagaimana tanggapan saudaramengenai kemampuan danpengetahuan karyawan dalammenangani klaim nasabah
d. Bagaimana tanggapan saudara
40
48
41
52
26
6
21
3
9
0
8
3
9
24
11
15
16
22
19
27
0,65
0,34
0,54
0,38
23
terhadap sopan santun dalammelayani klaim nasabah
Nilai rata-rata Dimensi Jaminan 0,47Dimensi Empatia. Bagaimana tanggapan saudara
terhadap keramahan karyawan dalammenangani klaim nabsaha
b. Bagaimana tanggapan saudaraterhadap perhatian yang khususdari karyawan terhadappermasalahan yang pernah andarasakan
c. Bagaimana tanggapan saudaramengenai antisipasi darikaryawan terhadap permasalahanyang timbul dalam mengklaimasuransi tenaga kerja
57
71
71
5
5
24
4
10
0
7
2
1
27
12
4
0,58
1,21
1,57
Nilai rata-rata Dimensi Empati 1,12Nilai Total Kepercayaan 14,69
Sumber : Data DiolahDari tabel di atas dapat diketahui bahwa atribut
tertinggi berada pada dimensi empati pada pertanyaan ke
tiga dengan nilai kepercayaan rata-rata (bi) 1,57, yaitu
antisipasi dari karyawan terhadap klaim nasabah PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi . Hal ini mencerminkan
bahwa nasabah percaya bahwa karyawan sudah sangat
terlatih dan memiliki keterampilan untuk memenuhi segera
klaim nasabah dengan menyiapkan segala dokumen dan
keperluan yang biasanya digunakan oleh nasabah. Pada
peringkat kedua berada pada dimensi tangible, yaitu
pertanyaan yang pertama, yaitu kondisi fisik kantor
dengan nilai rata-rata kepercayaan sebesar 1,47. Hal ini
menunjukkan bahwa pada umumnya kondisi fisik kantor PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi berada dalam keadaan yang
24
sangat baik dan prima untuk melakukan aktivitas kerja.
Peringkat ketiga berada pada dimensi tangible pertanyaan
kedua, yaitu berkaitan dengan fasilitas pelayanan nasabah
dengan nilai rata-rata skor kepercayaan sebesar 1,4.
Selanjutnya adalah pada dimensi keandalan , yaitu
pertanyaan yang berkaitan dengan ketepatan jadwal kerja
dengan nilai rata-rata 1,37. Hal ini menunjukkan bahwa
jadwal kerja sudah sangat baik meskipun masih terdapat
juga nasabah yang menyatakan sangat tidak baik, namun
secara keseluruhan masih sangat baik. Nilai yang sama juga
terjadi pada dimensi tangible untuk pertanyaan yang
keempat, yaitu penampilan karyawan. Keserasian penampilan
sangat penting dan dapat menjadi faktor daya tarik,
karena nasabah menilai bahwa perusahaan berusaha
menunjukkan citranya dengan serius untuk melayani nasabah
dengan segala lini layanan.
Peringkat selanjutnya adalah dimensi empati pada
pertanyaan kedua dengan nilai skor rata-rata kepercayaan
sebesar 1,21. Kemudian disusul oleh dimensi daya tanggap
dengan skor nilai rata-rata kepercayaan sebesar 1,12,
disusul pertanyaan kedua yang berkaitan dengan kemudahan
dalam pelayanan. Apabila diperhatikan maka dimensi
tangible memiliki nilai rata-rata pertanyaan yang sangat
baik (1,29), nilai ini dibawah dimensi keandalan yang
memiliki satu pertanyaan, kemudian disusul dimensi empati
dengan nilai rata-rata sebesar 1,12.
25
4.2.2. Analisis Variabel Evaluasi Terhadap Klaim Nasabah
PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
Variabel evaluasi mencerminkan tingkat kepentingan
nasabah terhadap hasil informasi dan pengalaman nasabah
atas pelayanan yang telah mereka terima setelah memperoleh
pelayanan yang diberikan oleh PT. Jamsostek (Persero)
Cabang Jambi. Adapun hasil perhitungan masing-masing
dimensinya adalah sebagai berikut:
Tabel 4Variabel Evaluasi (ei) berdasarkan atribut pelayanan
Jasa Asuransi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
Atribut / Dimensi TangibleSkor Tingkat Kepentingan Rata-
rata(ei)+2 +1 0 -1 -2
Dimensi Tangiblea.Kondisi kantor PT. Jamsostek
(Persero) Cabang Jambi yangkacau
b.Fasilitas pelayanan bagi nasabahPT. Jamsostek (Persero) CabangJambi yang tidak terawat
c.Tanggapan saudara terhadapkemampuan komunikasi karyawan PT.Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
d.Tanggapan saudara mengenaipenampilan karyawan PT. Jamsostek(Persero) Cabang Jambi
25
26
31
25
6
23
45
56
34
24
4
0
23
15
1
0
12
12
19
19
0,09
0,36
0,68
0,68
Nilai rata-rata Dimensi Tangible 0,45Dimensi Keandalan a. Jadwal kerja yang diterapkan PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambisangat disiplin
42 29 10 6 13 0,81
Dimensi Daya Tanggapa. Penanganan keluhan nasabah PT. 52 25 1 1 21 0,86
26
Jamsostek (Persero) Cabang Jambib. Ketanggapan dalam pelayanan
nasabah PT. Jamsostek (Persero)Cabang Jambi
c. Pelayanan masalah administrasinasabah PT. Jamsostek (Persero)Cabang Jambi
45
53
9
15
24
10
8
8
14
14
0,63
0,85
Nilai rata-rata Dimensi Daya Tanggap 0,78Dimensi Jaminan (Assurance)a. Kemampuan karyawan dalam
menangani permasalahan yangdihadapi nasabah PT. Jamsostek(Persero) Cabang Jambi
b. Kepedulian karyawan PT.Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
c. Kemampuan dan pengetahuankaryawan dalam menangani klaimnasabah
d. Tanggapan anda terhadap sopansantun dalam melayani klaimnasabah
36
51
45
55
31
6
21
3
9
0
8
5
12
24
10
13
12
19
16
24
0,67
0,46
0,69
0,52
Nilai rata-rata Dimensi Jaminan 0,58Dimensi Empatia. Keramahan pramugari dan pilot
Tanggapan saudara terhadapkeramahan karyawan dalammenangani klaim nasabah
b. Tanggapan saudara terhadapperhatian yang khusus darikaryawan terhadap permasalahanyang pernah anda rasakan
c. Tanggapan saudara mengenaiantisipasi dari karyawanterhadap permasalahan yang timbuldalam mengklaim asuransi tenagakerja
51
59
46
5
7
25
10
11
5
11
10
8
23
13
16
0,5
0,89
0,77
Nilai rata-rata Dimensi Jaminan 0,72Nilai Total Hasil evaluasi 9,46
Sumber : Data Olahan
27
Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil
evaluasi responden tertinggi berada pada dimensi empati,
yaitu pertanyaan nomor 2 yang berkaitan dengan perhatian
yang khusus dari karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang
Jambi dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, yaitu
dengan nilai 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi sangat memperhatikan
pelayanan kepada nasabah dalam mengajukan klaim asuransi
tenaga kerja, khususnya mereka yang memerlukan perhatian
ekstra seperti orang tua dan ibu yang menyusui. Peringkat
kedua ditempati oleh dimensi daya tanggap pada
pertanyaan pertama yang berkaitan dengan penanganan
keluhan nasabah dengan skor rata-rata sebesar 0,86. Hal ini
menunjukkab bahwa berdasarkan hasil evaluasi penanganan
keluhan nasabah mendapat porsi yang besar dari responden,
karena banyak selama ini nasabah yang mengeluh karena
terjadi ketidaktahuan, tetapi kurang dibimbing dan diberikan
petunjuk, sehingga mereka harus bolak-balik melengkapi
berkas yang akan diajukan sebagai klaim asuransi tenaga
kerja, peringkat selanjutnya adalah pelayanan administrasi
yang cepat dengan skor rata-rata sebesar 0,85. Pada posisi
selanjutnya adalah dimensi keandalan , yaitu jadwal kerja
yang tepat waktu dengan nilai skor rata-rata sebesar 0,81.
Memperhatikan nilai skor rata-rata di atas berdasarkan
hasil evaluasi responden ternyata tidak ada yang berbobot
di atas 1, ini menandakan bahwa dimensi yang dievaluasi
tidak ada yang bernilai sangat baik atau sempurna dan
28
masih banyak terdapat kelemahan, artinya kenyataan yang
selama ini ditemtukan di lapangan bertolak belakang dengan
teori atau semboyan yang sering dilakukan oleh perusahaan
atau karyawan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
nasabah. Dimensi yang memiliki nilai tertinggi
berdasarkan hasil evaluasi responden adalah dimensi
keandalan dengan nilai 0,81, kemudian disusul dimensi daya
tanggap dengan nilai skor rata-rata sebesar 0,78,
selanjutnya adalah nilai skor rata-rata dimensi jaminan
dengan nilai skor rata-rata sebesar 0,58 dan terakhir adalah
dimensi tangible dengan nilai skor rata-rata sebesar 0,45.
4.3. Hasil Analisis
Dari hasil perhitungan variabel keyakinan untuk
menggunakan Jasa Asuransi (bi) dan variabel evaluasi
terhadap atribut atau dimensi (ei) maka dapatlah dihitung
sikap nasabah dalam melakukan klaim asuransi kecelakaan
kerja pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi dengan
menggunakan model multi atribut Fishbein sebagai berikut:
Tabel 5Hasil Perhitungan Sikap Nasabah menggunakan Jasa
Asuransi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
Atribut / Dimensi Tangible
Rata-rataNilaikepercayaan(bi)
Rata-rataNilaiEvaluasi(ei)
Jumlah
bi .ei
Dimensi Tangiblea.Kondisi kantor PT. Jamsostek (Persero)
Cabang Jambi yang kacau 1,47 0,09 0,13
29
b.Fasilitas pelayanan bagi nasabah PT.Jamsostek (Persero) Cabang Jambi yangtidak terawat
c.Tanggapan saudara terhadap kemampuankomunikasi karyawan PT. Jamsostek(Persero) Cabang Jambi
d.Tanggapan saudara mengenai penampilankaryawan PT. Jamsostek (Persero) CabangJambi
1,4
1,57
0.94
0,36
0,68
0,68
0,50
1,06
0,63
Dimensi Keandalan a. Jadwal kerja yang diterapkan PT. Jamsostek
(Persero) Cabang Jambi sangat disiplin1,37 0,81 1,11
Dimensi Daya Tanggapa. Penanganan keluhan nasabah PT. Jamsostek
(Persero) Cabang Jambi b. Ketanggapan dalam pelayanan nasabah PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambic. Pelayanan masalah administrasi nasabah PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
0,73
1,02
1,12
0,86
0,63
0,85
0,63
0,64
0,95
Dimensi Jaminan (Assurance)a. Kemampuan karyawan dalam menangani
permasalahan yang dihadapi nasabah PT.Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
b. Kepedulian karyawan PT. Jamsostek(Persero) Cabang Jambi
c. Kemampuan dan pengetahuan karyawan dalammenangani klaim nasabah
d. Tanggapan anda terhadap sopan santun dalammelayani klaim nasabah
0,65
0,340,54
0,38
0,67
0,460,69
0,52
0,44
0,160,37
0,20
Dimensi Empatia. Tanggapan saudara terhadap keramahan
karyawan dalam menangani klaim nasabahb. Tanggapan saudara terhadap perhatian
yang khusus dari karyawan terhadappermasalahan yang pernah anda rasakan
c. Tanggapan saudara mengenai antisipasidari karyawan terhadap permasalahan yangtimbul dalam mengklaim asuransi tenagakerja
0,58
1,21
1,57
0,5
0,89
0,77
0,29
1,08
1,21
30
Jumlah 14,69 9,46 9,27 Sumber : Data Olahan
Berdasarkan tabel di atas tergambar bahwa sikap
nasabah tertinggi bernilai positif dari seluruh item
adalah pada dimensi empati pertanyaan ke tiga yang
menanyakan antisipasi dari para karyawan terhadap
klaim nasabah PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi dengan
nilai 1,21. Tingginya sikap positif pada item ini karena
nilai skor rata-rata kepercayaan yang sangat tinggi.
Antisipasi dari para karyawan terhadap klain nasabah PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi yang tinggi ini
menunjukkan bahwa nasabah merasakan bahwa karyawan sangat
memperhatikan kepentingan mereka, sehingga setiap kebutuhan
nasabah diupayakan terpenuhi. Pada peringkat kedua adalah
dimensi keandalan yang hanya memiliki satu item
pertanyaan yang berkaitan dengan ketepatan waktu jadwal
kerja dengan skor nilai sebesar 1,11. Pentingnya ketepatan
jadwal kerja menjadi salah satu alasan utama mengapa
nasabah memilih PT. Jamsostek (Persero) Cabdang Jambi.
Meskipun teradapat pengguna jasa yang menyatakan
jadwal kerja sangat tidak baik, namun secara keseluruhan
sudah baik.
Sikap positif selanjutnya ditunjukkan oleh dimensi
empati pada butir pertanyaan kedua yang menanyakan
perhatian yang khusus dari karyawan dengan nilai skor
sebesar 1,08. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah
mengapresiasi secara positif terhadap perhatian dari
31
karyawan terhadap nasabah, khususnya mereka yang tergolong
orang tua lanjut usia dan ibu menyusui. Hal ini memberikan
pandangan positif dari nasabah sehingga sikap mereka sangat
positif. Selanjutnya adalah dimensi daya tanggap dengan
pada butir pertanyaan ke tiga yang menanyakan pelayanan
administrasi yang tepat dengan nilai skor 0,95. Penanganan
administrasi yang cepat sangat penting, karena disamping
waktu yang dapat dihemat nasabah juga merasa dilayani
dengan baik.
Posisi selanjutnya adalah pada dimensi tangible dengan
nilai skor sebesar 0,93 yang menanyakan penampilan
karyawan. Penampilan karyawan menunjukkan kesungguhan dari
perusahaan untuk melayani nasabah dengan serius dan
menunjukkan citra perusahaan yang baik. Pada posisi
selanjutnya adalah pada dimensi tangible yaitu pertanyaan
nomor 3 dan pada dimensi daya tanggap dengan nilai skor
0,64. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi
karyawan sangat penting bagi pengguna jasa. Selanjutnya
adalah pada dimensi tangible untuk pertanyaan yang
berkaitan dengan fasilitas pelayanan dengan skor 0,50. Hal
ini berarti sikap pengguna jasa terhadap fasilitas
pelayanan adalah positif. Fasilitas yang ada dalam kantor
sangat penting untuk menunjang aktivitas kerja.
Peringkat selanjutnya adalah pada dimensi jaminan
(Assurance) pertanyaan nomor 1 yang menanyakan kemampuan
karyawan dengan nilai 0,44 dan bernilai positif mendekati
baik. Ini menunjukkan bahwa perusahaan telah berusaha
32
seoptimal mungkin untuk memiliki karyawan yang handal.
Selanjutnya adalah pertanyaan ke 3 pada dimensi jaminan
dengan nilai 0,37 atau bernilai positif. Disini konsumen
ditanyakan mengenai kemampuan dan pengetahuan karyawan
dalam melayani klaim nasabah. Nilai yang positif
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian untuk
melatih karyawannya untuk memiliki pengetahuan dalam
menghadapi situasi yang tidak diinginkan. Posisi
selanjutnya adalah pada dimensi empati pertanyaan pertama
yang menanyakan keramahan karyawan nilai sikap yang
diperoleh adalah sebesar 0,29 atau bernilai positif. Hal ini
menunjukkan bahwa keramahan karyawan dinilai oleh
Responden sudah positif dan baik. Pada posisi selanjutnya
adalah pada dimensi jaminan pertanyaan keempat yang
menanyakan sopan santun dari karyawan dengan nilai 0,20
atau bernilai positif. Selanjutnya adalah pertanyaan ke dua
dari dimensi jaminan dengan nilai 0,16 atau positif dan
pada posisi terakhir adalah pertanyaan pertama dari
dimensi tangible dengan nilai 0,13 atau bernilai positif.
Meskipun mendekati nilai netral namun pertanyaan yang
berkaitan dengan kondisi fisik kantor masih disikapi oleh
Responden secara positif. Secara keseluruhan sikap nasabah
PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi memiliki nilai skor
sebesar 9,27 atau memiliki sikap yang sangat baik
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
33
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Sikap nasabah peserta Jamsostek memiliki atribut tertinggi
berada pada dimensi empati pada pertanyaan ke tiga dengan
pertanyaan mengenai Antisipasi dari para karyawan terhadap
pelayanan klaim nasabah PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
. Disusul dimensi tangible, yaitu pertanyaan yang
berkaitan dengan kondisi fisik kantor selanjutnya
dimensi tangible pertanyaan kedua, yaitu berkaitan dengan
fasilitas pelayanan. Selanjutnya adalah pada dimensi
keandalan , yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan
ketepatan jadwal kerja, selanjutnya adalah dimensi tangible
untuk pertanyaan yang keempat, yaitu penampilan karyawan.
Peringkat selanjutnya adalah dimensi empati pada
pertanyaan kedua, Kemudian disusul oleh dimensi daya
tanggap, disusul pertanyaan kedua yang berkaitan dengan
kemudahan dalam pelayanan . Dimensi tangible memiliki
nilai rata-rata pertanyaan yang sangat baik (1,29), nilai
ini dibawah dimensi keandalan yang memiliki satu
pertanyaan, kemudian disusul dimensi empati dengan nilai
rata-rata sebesar 1,12. Hasil evaluasi responden tertinggi
berada pada dimensi empati, yaitu pertanyaan nomor 2 yang
berkaitan dengan perhatian yang khusus dari karyawan.
Peringkat kedua ditempati oleh dimensi daya tanggap
pada pertanyaan pertama yang berkaitan dengan penanganan
keluhan nasabah peringkat selanjutnya adalah pelayanan
penanganan administrasi yang cepat , selanjutnya adalah
34
dimensi keandalan , yaitu jadwal kerja yang tepat waktu.
Berdasarkan hasil evaluasi responden adalah dimensi
keandalan dengan nilai 0,81, kemudian disusul dimensi daya
tanggap dengan nilai skor rata-rata sebesar 0,78,
selanjutnya adalah nilai skor rata-rata dimensi jaminan
dengan nilai skor rata-rata sebesar 0,58 dan terakhir adalah
dimensi tangible dengan nilai skor rata-rata sebesar 0,45.
2. Sikap nasabah peserta jamsostek pada PT. Jamsostek
(Persero) Cabang Jambi tertinggi bernilai positif dari
seluruh item adalah pada dimensi empati pertanyaan ke
tiga yang menanyakan antisipasi dari para karyawan
terhadap klaim nasabah PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi
. Pada peringkat kedua adalah dimensi keandalan yang
hanya memiliki satu item pertanyaan yang berkaitan dengan
ketepatan waktu jadwal kerja. Sikap positif selanjutnya
ditunjukkan oleh dimensi empati pada butir pertanyaan
kedua yang menanyakan perhatian yang khusus dari karyawan
lainnya. Selanjutnya adalah dimensi daya tanggap dengan
pada butir pertanyaan ke tiga yang menanyakan pelayanan
administrasi yang tepat. Posisi selanjutnya adalah pada
dimensi tangible yang menanyakan penampilan karyawan.
Pada posisi selanjutnya adalah pada dimensi tangible yaitu
pertanyaan nomor 3 dan pada dimensi daya tanggap.
Selanjutnya adalah pada dimensi tangible untuk pertanyaan
yang berkaitan dengan fasilitas pelayanan. Peringkat
selanjutnya adalah pada dimensi jaminan (Assurance)
pertanyaan nomor 1 yang menanyakan kemampuan karyawan
dalam menangani keluhan nasabah. Selanjutnya adalah
35
pertanyaan ke 3 pada dimensi jaminan. Posisi selanjutnya
adalah pada dimensi empati pertanyaan pertama yang
menanyakan keramahan karyawan. Pada posisi selanjutnya
adalah pada dimensi jaminan pertanyaan keempat yang
menanyakan sopan santun dari karyawan . Selanjutnya adalah
pertanyaan ke dua dari dimensi jaminan dan pada posisi
terakhir adalah pertanyaan pertama dari dimensi tangible.
Secara keseluruhan sikap nasabah terhadap klaim pada PT.
Jamsostek (Persero) Cabang Jambi adalah sangat baik atau
memiliki nilai skor sebesar 9,27
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka ada beberapa saran
yang dapat diberikan, yaitu sebagai berikut :
1. Dengan diketahuinya sikap positif dari penilaian sangat
baik hingga tidak baik maka diharapkan PT. Jamsostek
(Persero) Cabang Jambi membenahi beberapa sikap yang
belum begitu baik, khususnya pada kondisi fisik kantor
yang disikapi dengan mendekati nilai netral, daya
kemampuan dan pengetahuan karyawan yang masih belum
optimal.
2. Pada faktor evaluasi tidak ada satupun yang bernilai di
atas satu yang memberikan gambaran bahwa tampilan
pelayanan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Jambi belum
pada tahap yang baik dan harus dilakukan perbaikan,
khususnya adalah pada fasilitas pelayanan kepada
nasabah.
36
DAFTAR PUSTAKA
Alex Nitisemito (2003) Marketting, Edisi Revisi, GhaliaIndonesia, Jakarta.
Assauri, Sofyan (2004) Manajemen Pemasaran, Rajawali Press ,Jakarta.
Basu Swastha DH, (2001) Azaz-azaz Marketting, Edisi II,penerbit, Liberty, Yokyakarta
____________, (2002) Manajemen Pemasaran Modern, Edisi II, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Faisal Afif (2001) Dasar-dasar Manajemen, UI Press, Jakarta
Gasperz, Vincent.2001, Teknik Membedah Kasus Bisnis,pendekatan Balced Of Scorecard, Penerbit Bumi Aksara,Jakarta
Kamus Bahasa Indonesia, 2002, Ejaan Yang Disempurnakan, BumiAksara, Jakarta
Kotler Philip (2004) Manajemen Pemasaran, AnalisisPerencanaan, Implementasi dan Pengendalian, LP FE-UI,Jakarta.
____________________ (2005) Manajemen Pemasaran, Jilid II,Erlangga, Jakarta.
Stoner AF James (2002) Manajemen, Erlangga, Jakarta.
Sumarwan, Ujang, 2004, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya,Ghalia Indonesia, Jakarta
Tjiptono, Fandy (2001). Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi
Offset
37