IYLC in Malaysia
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of IYLC in Malaysia
20-04-2014, kegiatan hari kedua kami buka dengan diskusi
pukul 09.00, diskusi dipimpin Bapak Siswanto, bahan diskusi
mengenai keuangan dan rencana siang harinya yaitu menuju
novotel untuk registrasi dan sebagainya.
Seusai diskusi kami bersama-sama makan pagi di depan hotel.
Dan di rumah makan yang ada di dalam sebuah lorong antar
gedung, kami temukan pegawai asal Surabaya Jawa timur yang
sudah lama bekerja di tempat itu, makan yang kami makan lebih
murah dibanding harga makan malamnya. Sepulang dari makan kami
langsung berkemas untuk check out dari hotel pukul 12.00,
dengan menggunakan transportasi monorail kami berangkat menuju
novotel yaitu hotel untuk pelaksanaan IYLC.
Gambar 2. Bapak Siswanto membeli tiket kereta
Dalam pembelian tiket kereta menggunakan mesin dan tiket yang
digunakan adalah berbentuk koin. Terdapat banyak mesin tiket
sehingga tidak ada penumpukan antrian. Transportasi monorail
di Kuala Lumpur Malaysia sudah sangat bagus dan tertata rapi,
setiap stasiun telah menggunaan lift yang sangat membantu
penumpang untuk beraktifitas. Saat kami berpindah kereta,
teman kami yaitu Wisnu tercecer dari rombongan dan belum turun
dari kereta sehingga kami harus menunggu dia untuk kembali ke
stasiun yang sama dengan kami. Dari perjalanan menggunakan
monorail menuju novotel, perjalanan kami sekitar 45 menit.
Namun cukup capek perjalanan menggunakan monorail karena
sering berganti jalur kereta. Apabila ditempuh menggunakan
taksi hanya 15 menit. Didalam perjalanan cuaca di Kuala Lumpur
sedang hujan sehingga rombongan sedikit basah saat jalan dari
stasiun menuju Novotel.
Sesampainya di Novotel, kami rombongan dari UNY check in
untuk mendapatkan kamar. Dalam pemilihan kamar, teman satu
kamar kami adalah peserta dari negara lain yang sudah diatur
oleh panitia. Setelah mendapatkan kunci kamar masing-masing,
kami beristirahat sejenak dikamar. Pukul 16.00 semua peserta
mulai melakukan registrasi dengan panitia IYLC, dalam
pelaksanaan IYLC di bagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing
kelompok difasilitator oleh Asimah dari Pakistan, James dari
Australia dan Adrian Lee dari Malaysia. Masing – masing
kelompok dibedakan dengan tanda pengenal warna biru, kuning
dan orange. Setelah selesai melakukan registrasi, peserta dari
UNY mencari makan sore disebuah mini market depan hotel.
Kembali kekamar masing-masing dan mempersiapkan diri untuk
pembukaan serta makan malam acara IYLC. Setelah menunjukan
pukul 19.00, semua peserta mengikuti pembukaan di dalam sebuah
ruangan. Semua peserta berkumpul dan bertemu, terlihat semua
peserta memperkenalkan diri masing-masing kepada sesama
peserta.
Gambar 3. Suasana pembukaan IYLC
Semua peserta terlihat akrab dan terus berbincang mengenaiasal negara dan suasana negara masing-masing serta banyak halyang mereka bicarakan. Sebelum dibukanya acara IYLC bersama-sama kami makan malam dengan jamuan yang sangat mewah dansajian yang enak. Acara pembukaan dipimpin oleh ......dariIndia dan panitia memperkenalkan diri masing-masing.
Selesai pembukaan masing-masing kelompok mempersiapkanbahan yang akan dilaksanakan pada simulasi 1 mengenai ASEANpada keesokan harinya. Dalam sesi perencaan, sebelumnya semuapeserta memperkenalkan nama, negara dan universitas asalmasing-masing. Peserta mendapatan negara yan ada di dalamASEAN dan tugas masing-masing peserta adalah mengangkatpermasalahan terbaru di negaranya. Setelah pukul 22.15 acaraperencanaan selesai dan peserta kembali ke kamar untukmempelajari kegiatan simulasi ASEAN dan beristirahat.
21-04-2014, menginjak hari kedua, kegiatan dimulai pukul 07.00untuk breakfast dilanjutkan kegiatan simulasi ASEAN. SimulasiASEAN dipimpin oleh 2 orang dan didampingi oleh fasilitator.
Gambar 4. Simulasi ASEAN salah satu kelompok.
Pukul .... peserta IYLC memulai kunjungan di KementerianMalaysia dan 3 tempat ibadah, tempat awal yang kami kunjungiadalah Jabatan Perpaduan Negara dan Integrasi Nasional. Dikantor inikami disambut langsung oleh Direktur general yaituDatu’ Asman Amin Bin Hassan. Dalam kunjungan ini, kamimendapatkan informasi mengenai Malaysia dan program – programyang dijalankan pemerintah Malaysia, sesuai dengan arti1Malaysia, pemerintah bekerja untuk mempersatukan Malaysiadari beberapa macam agama dan ras yang ada. Pemerintahmendukung penuh kegiatan agama dan melakukan program yangdiikuti oleh pemimpin masing-masing agama. Setelah melakukanpertemuan bersama, kami mendapat jamuan makan siang.
Gambar 5. Kantor Jabatan Perpaduan Negaran dan IntegrasiNasional
Seusai kunjungan dari sana, kami melanjutkan kunjungan keMasjid Tuanku Mizan Zainal Abidin beralamat di JabatanKemajuan Islam Malaysia No.25 Jln Tunku Abd. Rahman Presint 3,Pusat Pentadbiran Kerajaan Persekutuan Putrajaya. Dipimpinoleh Ustad ......... kami mendapatkan banyak informasimengenai Masjid ini, sejarah Masjid ini adalah Masjid TuankuMizan Zainal Abidin diambil dari nama Seri Paduka Baginda Yangdi-Pertuan Agong XIII, Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan ZainalAbidin Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud Al-Muktafi Billah Shah.Awalnya dibina pada 5 April 2004 dan telah diserahkanpengurusannya kepada pihak Jabatan Kemajuan Islam Malaysia(Jakim) pada 19 Ogos 2009. Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidinterletak di Presint 3, Putrajaya berseberangan IstanaKehakiman atau "PALACE OF JUSTICE". Lokasi masjid yangstrategik dan menarik, di tepi tasik Putrajaya akan menjaditarikan pengunjung dalam dan luar negara. Kilauan dan limpahancahaya lampu pada waktu malam pastinya akan membuatkanpemandangan bertambah indah bagi pengunjung yang menginginkankedamaian dan ketenangan jiwa. Sebelum masuk kedalam Masjid,pengunjung diwajibkan menggunakan pakaian yang tertutupauratnya. Masjid ini mempunyai visi yaitu berperanan sebagaipusat ibadah yang unggul ke arah melahirkan ummat yangprogresif dan berakhlak mulia. Misi untuk menjadikan MasjidTuanku Mizan Zainal Abidin sebagai pusat merialisasikanpenghayatan islam sebagai ad-din melalui Ibadah, dakwah,perkembangan ilmu, budaya, sosio- ekonomi serta pusatpelancongan yang terkemuka di peringkat antarabangsa.
Kunjungan ke tempat ibadah kedua adalah di Kuil Budha, yaituDong Zen Temple yang beralamat di Jalan Sungai Buaya,Jenjarom, Kuala Langat, Selangor Malaysia. Di tempatiniinformasi yang kami dapatkan adalah mengenai ajaran Budha danmengenal nama-nama Budha serta mengenai ajaran Budha, salahsatu tujuan Budha adalah mempersatuan umat Budha dengan caramerayakan Imlek atau perayaan keagamaan di tempat ini.
gambar 6. Kunjungan di Buddha Temple
Kunjungan ketiga adalah di salah satu tempat ibadah ajaranSathya Sai Baba, terletak didalam sebuah rumah di salah satuperumahan, peribadatan ajaran agama ini dilaksanakan, dalamajarannya, Sai Baba menyakini semua agama benar, misi ajaranagamanya adalah “Aku datang bukan untuk mengganggu ataumenghancurkan keyakinan apapun, tetapi untuk menguatkan keyakinanmereka, sehingga seorang Kristen menjadi seorang Kristen yang lebihbaik, seorang Muslim menjadi seorang Muslim yang lebih baik, seorangHindu menjadi seorang Hindu yang lebih baik dan seorang Buddhis
menjadi seorang Buddhis yang lebih baik”. Dari informasi yang kamidapatkan, mereka mempunyai tujuan untuk membantu sesama dantoleransi antar umat beragama. Saat berada disana, kami bertemudengan pembantu yang berasal dari Bantul Yogyakarta, dia sudahbekerja sekitar 13 tahun di tempat ibadah itu. Kami mengobrol banyakdengan beliau, dan kami sangat bangga dengan beliau karena diabekerja disana dapat membuat anaknya kuliah di Prancis dan katanyaakan segera selesai kuliahnya.
Gambar 7. Kunjungan di Sathya Sai Baba
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 dan terlihatsemua peserta IYLC merasakan capek. Sebelum pulang, kami dijamumakan malam dengan menu khas masakan India dan serabi. Rasa serabidisana tidak jauh beda dengan serabi asal Solo. Akhirnya semua acarapada hari itu sudah selesai semua dan kami kembali ke hotel. Didalam perjalanan, fasilitator memberikan pengarahan untuk acarakeesokan harinya yaitu untuk kunjungan ke Hindu Temple dan beberapa
tempat lainnya. Kami sampai Hotel pukul 21.40 dan semua pesertamenuju kamar masing-masing untuk beristirahat.
25-04-2014, Acara Study Visit ke Universitas of Malaya kamilaksanakan didampingi oleh Ibu Iin, sebelum berangkat ke UM, kamijuga sekalian check out dari hotel untuk berpindah ke Hotel Radiusyang ditempuh sekitar 10menit dari Novotel. Sebelum berangkat kamisarapan terlebih dahulu dan menata koper dll di depan hotel. Kamimenuju hotel radius setelah pulang dari UM sehingga koper dll kamitinggalkan di novotel. Kami berangkat ke UM menggunakan taksi yangkami tempuh sekitar 40 menit. Sesampainya di UM, kami disambut baikoleh pengurus organisasi mahasiswa UM dan mahasiswa UM asalIndonesia.
gambar 8. Kegiatan Study Visit di UM
Masing-masing dari kami mempresentasikan profil Universitas dansaling tanya jawab. Pertanyaan yang banyak adalah mengenai fasilitasdan sarana prasarana perkuliahan dan kegiatan organisasi di UM.Salah satu pertanyaan yang kami tanyakan adalah bentuk organisasibidang seni dan olahraga. Universitas dan kementerian sangatmendukung penuh kegiatan organisasi mahasiswa, mereka menyediakanbanyak fasilitas olahraga maupun gedung kesenian. Selesaipresentasi, kami berfoto bersama dan bertukar cinderamata, dansetelah itu kami juga bertemu dengan Ibu.... beliau berbincangdengan Ibu Iin.
Pulang dari UM, kami diantar dengan taksi ke Stasiun terdekat untukkembali ke Novotel menganmbil koper kami. Pukul 14.00 kami sampai diNovotel dan berangkat menuju ke Hotel Radius. Kami melakukan checkin dan terjadi masalah atau mungkin salah komunikasi sehingga kamaryang harusnya kami pesan 6 kamar ternyata pihak hotel hanyamenyediakan 3 kamar, sehingga teman-teman kami singgah terlebihdahulu di kamar yang ada. Hari itu adalah hari bebas untuk kami,sehingga kami gunakan untuk jalan – jalan dan mencari oleh – oleh.Kami pergi tidak bersama – sama. Namun tujuan kami yang sama adalahmenuju ke Central Market, disana kami mendapatkan banyak oleh – olehdengan harga yang cukup murah dan bisa di tawar. Saat wawancara kamidengan salah satu orang Indonesia disana, kebanyakan disana penjagatoko adalah orang Indonesia, namun pemilik toko adalah asli orang