The Randolph Glacier Inventory: a globally complete inventory of glaciers
Inventory Management
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of Inventory Management
Inventory adalah material dan persediaan yang
keduanya dimiliki oleh suatu badan usaha atau institusi
untuk penjualan atau persediaan masukan untuk proses
produksi.
Seluruh badan usaha atau institusi membutuhkan
inventory dan biasanya inventory merupakan bagian
yang besar dari total asset.
Inventory sangat penting bagi perusahaan manufaktur
secara finansial, inventory biasanya mewakili 20%
sampai 60% dari total asset di dalam balance sheet.
INVENTORY
Inventory adalah Material / bahan dan persediaan ,
dan bertugas sebagai penyangga / perantara antara
1. Permintaan dan Penawaran
2. Permintaan pelanggan dan Barang jadi
3. Barang jadi dan Ketersediaan komponen
INVENTORY
Manajemen Inventory :
adalah suatu sistem yang bertanggungjawab untuk
merencanakan dan mengawasi inventory mulai dari
tahap raw material sampai ke pelanggan. Agar suatu
badan usaha memperoleh keuntungan yang optimum
maka manajemen inventory harus bertujuan sebagai
berikut :
1. Pelayanan pelanggan yang maksimal
2. Biaya operasional pabrik yang rendah
3. Investasi inventory yang minimal
INVENTORY MANAJEMEN
Karena inventory disimpan di gudang, maka secara
fisik manajemen inventory dan gudang sangat
berkaitan. Dalam beberapa kasus, inventory mungkin
disimpan untuk jangka waktu tertentu. Dalam situasi
lain, perputaran inventory sangat cepat dan gudang
berfungsi sebagai pusat distribusi.
INVENTORY MANAJEMEN
Inventory Management & control
Local CKD
-Schedule (Push System)
variant sedikit / job order
- Kanban (Pull System)
variant banyak / continue
Schedule
Shipment
Metoda : FIFO , Stock Policy , JIT
Receiving area
A
B
C
D
E Pemilahan Part
Pattern method
(Lane A,B,C,D,E)
1
2
3
4
5
Progress lane SPS Area
Pro
duct
ion
line
Line 1
Line 3
Line 4
Line 2
Line 5
Pergudangan adalah kesatuan komponen di dalam
Supply Chain Product dan bagian-bagian dari
gudang. Gudang adalah tempat yang dibebani tugas
untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan
dalam produksi, sampai barang tersebut diminta
sesuai jadwal produksi. Fungsi penyimpanan ini
sering disebut ruang persediaan, gudang bahan
baku, atau nama khusus setempat, bergantung pada
jenis barang yang disimpan.
GUDANG / WAREHOUSE
Dalam produksi, idealnya raw material sampai pada
fasilitas pabrik pada saat dibutuhkan dan segera
diproses, hasil dari produk harus dipabrikasi dan
dirakit tanpa penundaan, dan produk yang sudah jadi
harus segera dikirim ke costumer, dalam situasi ini (
diistilahkan sebagai Just in time /JIT ) hanya di
butuhkan sedikit penahan atau penyimpanan
material.
Dalam prakteknya, biasanya ada hubungan antara
keuntungan ekonomis dengan penyimpanan material,
work in process (WIP), dan barang jadi. Penyimpanan
produk membuat elemen produksi bekerja lebih
efisien per unit karena fixed cost / biaya tetap
berhubungan dengan penggunaan elemen yang dapat
menyebar pada seluruh produk.
1. Perpindahan ( Movement )
Penyimpanan sementara dan semi permanen.
2. Penyimpanan ( Storage )
Penerimaan (receiving), Transfer atau penyimpanan
(transfer or put away), Pengambilan dan penyeleksian
pesanan (customer order picking or selection),
Pengiriman (shipping).
3. Transfer informasi ( information transfer )
Fungsi dasar per-Gudang-an
Menggunakan fasiliatas EDI (Electronic Data
Interchange).
Supply Ratio (SR)
Inventory Level (IL)
Ukuran keberhasilan dalam memenuhi permintaan customer.
Ukuran seberapa banyak stock yang dimiliki.
Bulan Order Supply SR Item
Agustus ‘11 250 item 235 item 94 %
September ‘11 200 item 180 item 90 %
Cara membaca SR di bulan September ‘11:
Kemampuan supply sebesar 90% dari total order.
SR makin besar, makin bagus
Example: Supply Ratio (SR) item Calculation
Parameter Optimal Stock
Cara membaca IL di bulan Agustus 2011:
Nilai stock yang dimiliki bisa mencukupi untuk jualan selama 2,5 bulan.
IL makin kecil, makin bagus.
Bulan Total Stock Average Cost
Sales
Inventory
Level (IL)
Agustus 2011 100 juta 40 juta 2,5 bulan
September 2011 120 juta 80 juta 1,5 bulan
Example: Inventory Level (IL) Calculation
1. Memilah item mana yang penting dan yang tidak penting.
2. Memprioritaskan pengawasan part penting yang memberikan kontribusi penjualan.
3. Menghasilkan stock yang optimum tanpa mengabaikan service ratio.
Purpose:
Method:
1. ABC analysis
2. Moving analysis
• Berdasarkan quantity
• Sales oriented
• Cocok untuk dealer
• Berdasarkan frekuensi
• CS oriented
• Cocok untuk bengkel
Method:
Moving Analysis ABC Analysis
1. Nilai penjualan didominasi oleh beberapa item saja:
• Item penting
• Kelas ‘A’
2. Prinsip ‘pareto’ 80/20
• 80% nilai penjualan
• 20% item stock
Basic Thinking:
1. Kumpulkan data penjualan (6 bulan terakhir) untuk masing-masing item.
2. Urutkan item-item tersebut berdasarkan penjualannya dari yang terbesar.
3. Hitung prosentase penjualan setiap item dibandingkan total penjualan, kemudian buat prosentasi kumulatifnya.
4. Buat grafik prosentase kumulatifnya.
5. Masukkan item-item: a. dengan % kumulatif penjualan hingga 80% dalam group “A”
b. dengan % penjualan 81% - 95% terbesar dalam group “B”
c. dengan % penjualan 95% ke atas dalam group “C”
How to Analyse:
Part No Sales 6 bln % Sales Kumulatif % Sales Klas
Part No 1 92 30,7% 30,7% A
Part No 2 62 20,7% 51,3% A
Part No 3 51 17,0% 68,3% A
Part No 4 21 7,0% 75,3% A
Part No 5 19 6,3% 81,7% B
Part No 6 10 3,3% 85,0% B
Part No 7 7 2,3% 87,3% B
Part No 8 5 1,7% 89,0% B
Part No 9 5 1,7% 90,7% B
Part No 10 4 1,3% 92,0% B
Part No 11 4 1,3% 93,3% B
Part No 12 3 1,0% 94,3% B
Part No 13 3 1,0% 95,3% B
Part No 14 2 0,7% 96,0% C
Part No 15 1 0,3% 96,3% C
Part No 16 1 0,3% 96,7% C
Part no 26 1 0,3% 100,0% C
Total 300
Example:
Kriteria A & B ?
% Sales:
Part 3: 17%
Part 4: 7%
Part 5: 6.3%
1. Kelas ‘A’ 4 item (15,4%)
Menyumbang 75,3% omzet
2. Kelas ‘B’ ada 9 item (34,6%)
Menyumbang 20,0% omzet
3. Kelas ‘C’ ada 13 item (50,0%)
Menyumbang 4,7% omzet
Example:
Order Frequency:
1. Order dilakukan dengan siklus/frekuensi tertentu:
a. Harian = order < 6 hari
b. Mingguan = 6 < order < 15 hari
c. Bulanan
2. Semakin jarang siklus ordernya, semakin tinggi stock level yang harus dimiliki.
1. Semakin jarang siklus ordernya, semakin tinggi stock yang harus dimiliki.
Meningkatkan biaya investasi dan beban bunga yang akan mengurangi profit.
2. Semakin jarang siklus ordernya, semakin besar jumlah barang dalam sekali penerimaan.
Repot & lama dalam proses penerimaan barang, biaya operasional meningkat.
Order Frequency:
Qty Order = [Stock Level] – [OH + OO]
OH = Stock On Hand, stock yang masih dimiliki.
OO = Outstanding Order, yaitu order yang belum dipenuhi.
Quantity Order Formula:
Stock Level = D x (LT + OC) + SS D = Demand Rata-rata customer order 6 bulan lalu ( tidak mengikat )
LT = Lead Time Waktu yang dibutuhkan sejak PO dibuka hingga Goods Receive, dinyatakan dalam satuan bulan.
+Jika Lead Time = 2 minggu, maka LT = ½
OC = Order Cycle Siklus order yang dinyatakan dalam satuan bulan
+Jika order bulanan maka OC = 1 +Jika order mingguan maka OC = 0,25 SS = Safety Stock
Formula:
1. Merupakan stock cadangan / buffer stock untuk
mengantisipasi fluktuasi dan ketidakpastian.
2. Diperlukan akibat adanya ketidakpastian :
a. Lead Time supply dari vendor
b. Demand dari Customer
Safety Stock:
3 Methodes of Inventory Costing
3. Weight Average +Nilai inventory rata-rata
+Menggambarkan nilai inventory yang terlalu
kecil tetapi lebih besar daripada LIFO
1. FIFO (First In, First Out) +Masuk Pertama, Keluar Pertama
+Inventory akhir dinilai dengan harga pokok
pembelian yang paling akhir
2. LIFO (Last In, First Out) +Masuk Terakhir, Keluar Pertama
+Menggambarkan nilai inventory yang
terlalu kecil
harga pokok dari barang-barang
yang pertama kali dibeli akan
merupakan barang yang dijual
pertama kali