Inventory Management

38
Inventory Management Fibi Eko Putra 13231704

Transcript of Inventory Management

Inventory Management

Fibi Eko Putra 13231704

Inventory adalah material dan persediaan yang

keduanya dimiliki oleh suatu badan usaha atau institusi

untuk penjualan atau persediaan masukan untuk proses

produksi.

Seluruh badan usaha atau institusi membutuhkan

inventory dan biasanya inventory merupakan bagian

yang besar dari total asset.

Inventory sangat penting bagi perusahaan manufaktur

secara finansial, inventory biasanya mewakili 20%

sampai 60% dari total asset di dalam balance sheet.

INVENTORY

Inventory adalah Material / bahan dan persediaan ,

dan bertugas sebagai penyangga / perantara antara

1. Permintaan dan Penawaran

2. Permintaan pelanggan dan Barang jadi

3. Barang jadi dan Ketersediaan komponen

INVENTORY

Manajemen Inventory :

adalah suatu sistem yang bertanggungjawab untuk

merencanakan dan mengawasi inventory mulai dari

tahap raw material sampai ke pelanggan. Agar suatu

badan usaha memperoleh keuntungan yang optimum

maka manajemen inventory harus bertujuan sebagai

berikut :

1. Pelayanan pelanggan yang maksimal

2. Biaya operasional pabrik yang rendah

3. Investasi inventory yang minimal

INVENTORY MANAJEMEN

Karena inventory disimpan di gudang, maka secara

fisik manajemen inventory dan gudang sangat

berkaitan. Dalam beberapa kasus, inventory mungkin

disimpan untuk jangka waktu tertentu. Dalam situasi

lain, perputaran inventory sangat cepat dan gudang

berfungsi sebagai pusat distribusi.

INVENTORY MANAJEMEN

Inventory Management & control

Local CKD

-Schedule (Push System)

variant sedikit / job order

- Kanban (Pull System)

variant banyak / continue

Schedule

Shipment

Metoda : FIFO , Stock Policy , JIT

Receiving area

A

B

C

D

E Pemilahan Part

Pattern method

(Lane A,B,C,D,E)

1

2

3

4

5

Progress lane SPS Area

Pro

duct

ion

line

Line 1

Line 3

Line 4

Line 2

Line 5

Pergudangan adalah kesatuan komponen di dalam

Supply Chain Product dan bagian-bagian dari

gudang. Gudang adalah tempat yang dibebani tugas

untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan

dalam produksi, sampai barang tersebut diminta

sesuai jadwal produksi. Fungsi penyimpanan ini

sering disebut ruang persediaan, gudang bahan

baku, atau nama khusus setempat, bergantung pada

jenis barang yang disimpan.

GUDANG / WAREHOUSE

Dalam produksi, idealnya raw material sampai pada

fasilitas pabrik pada saat dibutuhkan dan segera

diproses, hasil dari produk harus dipabrikasi dan

dirakit tanpa penundaan, dan produk yang sudah jadi

harus segera dikirim ke costumer, dalam situasi ini (

diistilahkan sebagai Just in time /JIT ) hanya di

butuhkan sedikit penahan atau penyimpanan

material.

Dalam prakteknya, biasanya ada hubungan antara

keuntungan ekonomis dengan penyimpanan material,

work in process (WIP), dan barang jadi. Penyimpanan

produk membuat elemen produksi bekerja lebih

efisien per unit karena fixed cost / biaya tetap

berhubungan dengan penggunaan elemen yang dapat

menyebar pada seluruh produk.

1. Perpindahan ( Movement )

Penyimpanan sementara dan semi permanen.

2. Penyimpanan ( Storage )

Penerimaan (receiving), Transfer atau penyimpanan

(transfer or put away), Pengambilan dan penyeleksian

pesanan (customer order picking or selection),

Pengiriman (shipping).

3. Transfer informasi ( information transfer )

Fungsi dasar per-Gudang-an

Menggunakan fasiliatas EDI (Electronic Data

Interchange).

salah

Parts yang tepat

Waktu yang tepat

Jumlah yang tepat

Optimal Stock

Supply Ratio (SR)

Inventory Level (IL)

Ukuran keberhasilan dalam memenuhi permintaan customer.

Ukuran seberapa banyak stock yang dimiliki.

Supply Ratio (SR) Formula

Bulan Order Supply SR Item

Agustus ‘11 250 item 235 item 94 %

September ‘11 200 item 180 item 90 %

Cara membaca SR di bulan September ‘11:

Kemampuan supply sebesar 90% dari total order.

SR makin besar, makin bagus

Example: Supply Ratio (SR) item Calculation

Parameter Optimal Stock

Cara membaca IL di bulan Agustus 2011:

Nilai stock yang dimiliki bisa mencukupi untuk jualan selama 2,5 bulan.

IL makin kecil, makin bagus.

Bulan Total Stock Average Cost

Sales

Inventory

Level (IL)

Agustus 2011 100 juta 40 juta 2,5 bulan

September 2011 120 juta 80 juta 1,5 bulan

Example: Inventory Level (IL) Calculation

1. Memilah item mana yang penting dan yang tidak penting.

2. Memprioritaskan pengawasan part penting yang memberikan kontribusi penjualan.

3. Menghasilkan stock yang optimum tanpa mengabaikan service ratio.

Purpose:

Method:

1. ABC analysis

2. Moving analysis

• Berdasarkan quantity

• Sales oriented

• Cocok untuk dealer

• Berdasarkan frekuensi

• CS oriented

• Cocok untuk bengkel

Method:

Moving Analysis ABC Analysis

1. Nilai penjualan didominasi oleh beberapa item saja:

• Item penting

• Kelas ‘A’

2. Prinsip ‘pareto’ 80/20

• 80% nilai penjualan

• 20% item stock

Basic Thinking:

1. Kumpulkan data penjualan (6 bulan terakhir) untuk masing-masing item.

2. Urutkan item-item tersebut berdasarkan penjualannya dari yang terbesar.

3. Hitung prosentase penjualan setiap item dibandingkan total penjualan, kemudian buat prosentasi kumulatifnya.

4. Buat grafik prosentase kumulatifnya.

5. Masukkan item-item: a. dengan % kumulatif penjualan hingga 80% dalam group “A”

b. dengan % penjualan 81% - 95% terbesar dalam group “B”

c. dengan % penjualan 95% ke atas dalam group “C”

How to Analyse:

Part No Sales 6 bln % Sales Kumulatif % Sales Klas

Part No 1 92 30,7% 30,7% A

Part No 2 62 20,7% 51,3% A

Part No 3 51 17,0% 68,3% A

Part No 4 21 7,0% 75,3% A

Part No 5 19 6,3% 81,7% B

Part No 6 10 3,3% 85,0% B

Part No 7 7 2,3% 87,3% B

Part No 8 5 1,7% 89,0% B

Part No 9 5 1,7% 90,7% B

Part No 10 4 1,3% 92,0% B

Part No 11 4 1,3% 93,3% B

Part No 12 3 1,0% 94,3% B

Part No 13 3 1,0% 95,3% B

Part No 14 2 0,7% 96,0% C

Part No 15 1 0,3% 96,3% C

Part No 16 1 0,3% 96,7% C

Part no 26 1 0,3% 100,0% C

Total 300

Example:

Kriteria A & B ?

% Sales:

Part 3: 17%

Part 4: 7%

Part 5: 6.3%

1. Kelas ‘A’ 4 item (15,4%)

Menyumbang 75,3% omzet

2. Kelas ‘B’ ada 9 item (34,6%)

Menyumbang 20,0% omzet

3. Kelas ‘C’ ada 13 item (50,0%)

Menyumbang 4,7% omzet

Example:

Order Frequency:

1. Order dilakukan dengan siklus/frekuensi tertentu:

a. Harian = order < 6 hari

b. Mingguan = 6 < order < 15 hari

c. Bulanan

2. Semakin jarang siklus ordernya, semakin tinggi stock level yang harus dimiliki.

1. Semakin jarang siklus ordernya, semakin tinggi stock yang harus dimiliki.

Meningkatkan biaya investasi dan beban bunga yang akan mengurangi profit.

2. Semakin jarang siklus ordernya, semakin besar jumlah barang dalam sekali penerimaan.

Repot & lama dalam proses penerimaan barang, biaya operasional meningkat.

Order Frequency:

Qty Order = [Stock Level] – [OH + OO]

OH = Stock On Hand, stock yang masih dimiliki.

OO = Outstanding Order, yaitu order yang belum dipenuhi.

Quantity Order Formula:

Stock Level = D x (LT + OC) + SS D = Demand Rata-rata customer order 6 bulan lalu ( tidak mengikat )

LT = Lead Time Waktu yang dibutuhkan sejak PO dibuka hingga Goods Receive, dinyatakan dalam satuan bulan.

+Jika Lead Time = 2 minggu, maka LT = ½

OC = Order Cycle Siklus order yang dinyatakan dalam satuan bulan

+Jika order bulanan maka OC = 1 +Jika order mingguan maka OC = 0,25 SS = Safety Stock

Formula:

1. Merupakan stock cadangan / buffer stock untuk

mengantisipasi fluktuasi dan ketidakpastian.

2. Diperlukan akibat adanya ketidakpastian :

a. Lead Time supply dari vendor

b. Demand dari Customer

Safety Stock:

BIN Location

Stock Overview (in SAP System: Warehouse view)

3 Methodes of Inventory Costing

3. Weight Average +Nilai inventory rata-rata

+Menggambarkan nilai inventory yang terlalu

kecil tetapi lebih besar daripada LIFO

1. FIFO (First In, First Out) +Masuk Pertama, Keluar Pertama

+Inventory akhir dinilai dengan harga pokok

pembelian yang paling akhir

2. LIFO (Last In, First Out) +Masuk Terakhir, Keluar Pertama

+Menggambarkan nilai inventory yang

terlalu kecil

harga pokok dari barang-barang

yang pertama kali dibeli akan

merupakan barang yang dijual

pertama kali

FIFO Rack

IN

OUT

Production Rack Packaging Rack

Tampak Depan Tampak Samping

IN OUT

OUT

LIFO Rack

Inventory Management