Fitoplankton Air Tawar
Transcript of Fitoplankton Air Tawar
Fitoplankton Air Tawar
Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Ginandya Fathira 230110120124
2. Tria Mawardiani 230110120134
3. Hanan Hanifah 230110120139
4. Iman Badruzaman 230110120142
5. M Ihsan Zakariya 230110120153
6. Dicky Surya 230110120154
7. Adhimukti D 230110120155
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran
2013A. Pendahuluan
Fitoplakton merupakan nama untuk plankton tumbuhan atau plankton
nabati.Ukurannya sangat kecil, tak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Ukuran yang paling umum berkisar antara 2 – 200 mikro
meter (1 mikro meter = 0,001 mm). Fitoplankton umumnya berupa
individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang membentuk rantai.
Fitoplankton membentuk sejumlah besar biomassa di laut, kelompok
ini hanya diwakili oleh beberapa filum saja.Sebagian besar bersel
satu dan mikroskopik, dan mereka termasuk filum Chrysophyta,
yakni alga kuning-hijau yang meliputi diatom dan
kokolifotor.Selain ini terdapat satu kelompok besar dari
Dinoflagellata (Pyrophyta).
Fitoplankton pun hidup di air tawar. Filum – filum yang sebagian
besarnya hidup di tawar adalah Cyanophyta yakni alga berpigmen
hijau biru, Chlorophyta yang berpigmen hijau, dan Euglenophyta
yang memiliki bintik mata sejati.
Gambar 1. Salah satu genus Fitoplankton
Fitoplankton hanya dapat dijumpai pada lapisan permukaan saja
karena mereka hanya dapat hidup di tempat-tempat yang mempunyai
sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Mereka
akan lebih banyak dijumpai pada tempat yang terletak di daerah
continental shelf dan di sepanjang pantai dimana terdapat proses
upwelling. Daerah ini biasanya merupakan suatu daerah yantg cukup
kaya akan bahan-bahan organik.
B. Tinjauan Taksonomi
Fitoplankton yang sebagian besar hidupnya di air tawar , antara
lain:
1. Cyanophyta
Cyanophyta adalah nama ilmiah untuk ganggang hijau-biru.
Dinamakan demikian karena jenis yang pertama kali ditemukan
berwarna biru kehijauan. Cyanophyta juga dikenal dengan nama
cyanobacteria, myxophyta, dan blue green alga (BGA). Cyanophyta
dimasukkan ke dalam kingdom monera bersama bakteri karena selnya
prokariot.Menurut Sumich (1992) Cyanophyta umumnya ditemukan
melimpah didaerah intertidal dan estuari tetapi dapat dijumpai
pula diperairan tropis dan sub tropis.
Cyanophyta hanya memiliki satu kelas yaitu cyanophyceae.Kelas ini
terdiri dari 3 ordo, yaitu chroococcales, chamaesiphonales,
hormogonales.
Ordo Chroococcales
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru
kehijau-hijauan.Umumnya alga ini membentuk selaput lender
pada cadas atau tembok basah.Setelah pembelahan sel-sel
tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan
demikian terbentuk kelompok atau koloni.
Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang,
mempunyai spora. Benang-benang itu dapat putus-putus
merupakan hormogonium, yang dapat merayap dan merupakan
koloni baru. Spora terbentuk dari isi sel
(endospora).Setelah keluar dari sel induknya, spora dapat
menjadi tumbuhan baru. Untuk menghadapi kondisi yang buruk
dapat membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat makanan
cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel.
Chamaesiphonales dibagi menjadi 3 famili yaitu :
a. Famili Pleurocapcaceae
b. Famili Dermocarpaceae
c. Famili Chamoesiphonaceae
Ordo Hormogonales
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau
diselubungi oleh sutu membran. Benang-benang itu melekat
pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai
percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu.
Benang-benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.
Ordo Hormogonales dibagi menjadi 5 famili yaitu:
a. Famili Oscillatoriaceae
Familia oscillatoriaceae ini hidup dalam air atau di atas
tanah yang basah, sel –selnya bulat, berupa benang – benang
dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir. Pada jarak -
jarak tertentu di benang – benang itu terdapat sel – sel
yang dindingnya tebal yang kehilangan zat warna yang berguna
untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning – kuningan dan
dinamakan heterokista.Contoh spesies ini yaitu Spirullina
b. Famili Nostocaceae
Trikom tidak bercabang dan heterokist dan akinet terdapat
pada organisme dewasa. Heterokist mungkin bersambung atau
interkalar. Contoh spesies ini yaitu Nostoc
c. Famili Scytonemataceae
Trikom disertai membran yang berwarna. Trikom dicirikan oleh
percabangan palsu tanpa pembelahan sel inisiasi pada bidang
yang baru putus atau tumbuh menyambung membran. Contoh
spesies ini yaitu :Tolipotrix sp.
d. Famili Stigonemataceae
Trikom dari beberapa genera adalah pluriseriata. Trikomnya
berbeda dari cyanophyta lainnya. Dalam percabangannya yaitu
dimulai oleh pembelahan sel pada bagian yang baru. Contoh
spesies ini yaitu Hapalosiphon.
e. Famili Rivullariaceae
Memiliki ciri-ciri yaitu trikomnya meruncing dari dasar
sampai apeks atau dari tengah ke arah 2 ujung.
2. Chloropyhta
Ganggang hijau / Chlorohyta adalah salah satu kelas dari ganggang
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya.Ganggang hijau ada yang
bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak berupa benang,
lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel
tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang
menetap.
Ganggang hijau merupakan golongan terbesar diantara .Jenis yang
hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat
yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air,
Chlorophyta ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu
pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang
lembab.
Banyak diantara anggota divisi ini yang benar-benar menyerupai
tumbuhan. Keberadaan dinding sel yang terdiri dari klorofil a dan
b adalah ciri-ciri tumbuhan.
Chlorophyta terdapat 500 genus dan 8000 spesies.chlorophyta
memiliki 1 kelas, yaitu chlorophyceae. Dan ada empat ordo, yaitu:
Ordo Volvocales
Pada umumnya memiliki uniseluler sel sempurna (punya
mitokondria badan golgi, reticulum endoplasma, dan organel).
Bentuk tubuhnya ada yang uniseluler, koloni, dan filament.
Ordo ini ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak
memiliki flagel. Pada umumnya fototaksis positif (bila ada
cahaya maka akan mendekati cahaya tersebut). Ordo ini
memiliki lima famili, yaitu:
a. Famili Polyblepharidaceae
· Uniseluler, memiliki dinding sel tebal atau tidak
mempunyai dinding sel dan umumnya memiliki flagel
· Contoh genus: Polybleparides, Pyramimonas.
b. Famili Chlamydomonadaceae
· Umumnya unisel, berdinding tebal, berflagel 2 atau 4
· Contoh genus: Chlamydomonas, Polytoma.
c. Famili Phacotaceae
· Memiliki dinding sel sel tebal yang disebut lorika
atau membran yang mengandung mangan atau besi.
Uniseluler, flagel umumnya 2
· Contoh genus Phacotus dan Pteromonas (lorika tidak
berpori), Dysmorphococcus (lorika berpori)
d. Famili Volvocaceae
· Umumnya koloni, diselaputi oleh gelatin yang masih,
dinding sel mengandung selulosa, jumlah flagel 2,
bentuk koloni bulat, speris atau ellipsoid.
· Contoh genus Pandorina, Platidorina, Gonium,dll.
e. Famili Spondylomoraceae
· Koloni, tidak diselaputi gelatin, Flagel berjumlah 2
· Contoh genus: Spondylomorum dan Pyrobotrys
Ordo Tetrasporales
Bentuk selnya ada yang Uniseluler ada yang koloni. Hewan ini
tidak memiliki flagel.Ordo ini memiliki 2 famili, yaitu:
a. Famili Palmelaceae
Sangat mirip dengan Chlamydomonadaceae tapi tidak
berflagel. Contoh genus Palmella, Gloeococcus dan
Gloeocystis.
b. Famili Tetrasporaceae
· Koloni, Memiliki pseudoflagel (tidak dapat bergerak)
pada kutub anterior.
· Contoh genus Tetraspora, Apiocystis
Ordo Chlorococcales
Hewan ini memiliki bentuk uniseluler dan koloni.Dan tidak memiliki flagel. Ordo ini memiliki 4 famili, yaitu:
a. Famili Chlorococcaceae
· Umumnya berbentuk kokus dan dalam koloni berbentuk speris.
· Contoh genus : Chlorococcum dan neochloris
b. Oocystaceae
· Memiliki penyebaran yang luas, Umumnya uniseluler, tidak bergerak, Tidak menghasilkan zoospora
· Contoh genus Chlorella, Ankistrodesmus, Oocystis dan Golenkinia
c. Hydrodictiaceae
· Umumnya koloni. Contoh genus : Hydrodiction, Pediastrum,Sorastrum.
d. Scened-esmaceae
· Umumnya koloni. Contoh genus: Scenedesmus (jumlah seldalam koloni 4, 8 atau 16 sel).
Ordo Zygnematales
Pada Umumnya uniseluler, koloni, filamen atau desmid, Tidak memiliki flagel. Biasanya hidup di air tawar atau payau. Yang berbentuk koloni ada yang menghasilkan lendir yang mengapung dan menimbulkan bau busuk. Ordo ini memiliki 3 famili, yaitu:
a. Famili Zygnemataceae
· Dinding sel diliputi oleh lender, Umumnya filament
· Contoh genus Zygnema, Sirogonium, Mougeotia dan Spyrogyra.
b. Famili Desmidiaceae
· Uniseluler, koloni atau filament, Sel tersusun atas 2 semisel yang sama persis, Dinding sel terdiri dua lapis diliputi lender, Hidup di perairan sedikit asam (pH 5-6)
· Contoh Genus Closterium, Desmidium, Cosmarium.
c. Famili Mesotaeniaceae· Contoh genus Mesotanium, Spirotaenia, Netrium dan Cylindrocystis
3. Euglenophyta
Euglenophyta yang disebut juga euglenozoa, euglenoid dan
euglenophytes adalah organisme bersel satu yang mirip hewan
(holozoik) karena tidak memiliki dinding sel dan mempunyai alat
gerak berupa flagel yang dapat bergerak bebas, mirip tumbuhan
(holofitik) karena memiliki klorofildan mampu berfotosintesis.
Euglenophyta hanya memiliki 40 genus dan ± 800 spesies yang
berasal hanya dari satu kelas yaitu Euglenophyceae yang terdiri
atas 3 ordo, yaitu :
1. Euglenales yang memiliki 1 Famili yaitu Euglenaceae dan terdiri atas 3 genus yaitu Euglena, Phacus, Trachelomonas
2. Peranemales/Eutreptiales memiliki 1 famili Eutreptiaceae dan terdiri atas 3 genus yaitu Astacia, Peranema, Hyalophacus
3. Rhabdomonadales terdiri atas 1 famili dan 1 genus yaitu Rhabdomonadacea dan Petalomonas
C. Ciri – ciri morfologi
1. Cyanophyta
Ciri-ciri utama dari cyanophyta adalah bersifat prokariotik yang
tidak memiliki membran inti. Bahan ini terdapat pada suatu daerah
didalam sitoplasmanya. Alga ini mempunyai klorofil a dan pigmen
biru (fikosianin). Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas,
melainkan pada membran tilakoid. Oleh karena memiliki klorofil
maka dapat berfotosintesis, maka alga ini dapat menghasilkan gula
dan oksigen.Inilah sifat yang tidak dimiliki oleh bakteri pada
umumnya.
Pigmen fikosianin mengakibatkan warna hijau kebiruan. Beberapa
dari alga ini ada juga yang berwarna cokelat, hitam, kuning,
merah, dan hijau. Warna merah disebabkan oleh pigmen fikoeritrin
sedangkan warna kuning disebabkan oleh pigmen karoten.
Pada umumnya alga hijau biru memiliki kemampuan mengikat nitrogen
dari udara. Proses pengikatan nitrogen ini dilakukan oleh sel
khusus yang disebut heterosista. Heterosista dihasilkan oleh
cyanophyta berbentuk benang. Ukuran heterosista lebih besar
dibandingkan sel didekatnya serta memiliki dinding sel yang lebih
tebal. Oleh karena kemampuan mengikat nitrogen ini, alga hijau
biru dapat menyuburkan habitatnya, atau menguntungkan organisme
lainyang bersimbiosis dengannya. Cyanophyta ada yang mampu
menghasilkan racun. Racun yang dikeluarkan di perairan dapat
mematikan organisme lain.
a. Struktur Sel Cyanophyta
Alga hijau biru ada yang uniseluler seperti Anacystis, ada yang
membentuk koloni seperti Microcystis, dan ada pula yang berbentuk
benang (filament) seperti Anabaena. Cyanophyta tidak
memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang
permukaan. Cyanophyta tersusun atas sebagai berikut : dinding
sel, membran sel, sitoplasma yang terdapat asam inti.
Selubung Lendir
Selubung lendir terdapat disebelah luar dinding sel. Selubung
lendir berfungsi mencegah sel dari kekeringan.Selain itu, lendir
dapat memudahkan sel bergerak, karena beberapa alga ini dapat
bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur). Belum dapat
dipastikan apa yang menyebabkan alga ini bergerak.
Dinding Sel
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa,
kadang-kadang berlendir.Memiliki dinding sel yang tebal, lentur,
dan Gram negatif.
Membran Sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar-masuknya zat dari dan
kedalam sel. Terdapat pelipatan membran sel kearah dalam
membentuk lamella fotosintetik atau membran tilakoid. Pada
membran tilakoid inilah terdapat klorofil. Jadi berbeda dengan
sel eukariotik yang memiliki klorofil didalam kloroplas, alga
hijau biru tidak memiliki kloroplas.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein,
lemak, gula, mineral-mineral, enzim, ribosom, mesosom dan DNA.
Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan
mesosom merupakan penonjolan membran kearah dalam yang berperan
sebagai penghasil energi. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung
proses metabolisme sel.
2. Chlorophyta
a. Susunan Tubuh
Struktur tubuh bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun
susunannya. Untuk mencakup sejumlah besar variasi tersebut, maka
chlorophyta dapat dikelompokkan sebagai berikut:
· Sel uniseluler dan motil (contoh :Chlamydomonas)
· Sel uniseluler dan non motil (contoh :Chlorella)
· Sel senobium (koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu
sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap)
· Koloni tak beraturan (contoh :tetraspora)
· Filamen (ada yang bercabang dan tidak bercabang)
· Heterotrikus (filamen barcabang bentuknya terbagi menjadi
prostate dan erect)
· Foliaceus atau parenkimatis (filamen yang pembelahan sel
vegetatif terjadi lebih dari satu bidang.
· Tubular (talus yang memiliki banyak inti tanpa sekat melintang)
b. Susunan Sel
Dinding sel
Dinding sel tersusun atas 2 lapisan, lapisan dalam yang tersusun
atas selulosa dan lapisan luar tersusun atas pektin tetapi
beberapa ordo Volvocales dindingnya tidak mengandung selulosa,
melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel caulerpales
mengandung xylan atau mannan. Banyak jenis chlorophyceae
mempunyai tipe ornamentasi dinding yang berguna dalam
klasifikasi.
Kloroplas
Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang
terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta
karoten serta berbagai macam xantofil (lutein, violaxanthin,
zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding
sel. Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada Siponoles
zygnemales terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel. Bentuk
kloroplas sangat bervariasi. variasi bentuk kloroplas adalah
sebagai berikut:
Bentuk mangkuk ( ex:Clamydomonas), Bentuk sabuk ( ex:Ulotrix),
Bentuk cakram ( ex:Chara)
Bentuk anyaman (ex:Oedogonium), Bentuk spiral (ex:Spyrogyra),
Bentuk bintang (ex:Zygnema), dan Bentuk lembaran
Amilum dari chlorophceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi,
tersusun sebagai rantai glukosa tak bercabang yaitu amilose dan
rantai yang bercabang amilopektin. Sering kali amilum tersebut
terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam
plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempinyai
pirenoid merupaka golongan chlorophyceae yang tinggi
tingkatannya.Jumlah pirenoid umumnya dalam tiap sel tertentu
dapat digunakan sebagai bukti taksonomi.
Inti
Chlorophyceae mempunyai inti yang diselubungi oleh membran inti
dan terdapat nukleus serta kromstin. Inti umumya tunggal, tetapi
jenis anggota yang tergolong dalam bangsa shiponales memiliki inti
lebih dari satu.
Cadangan makanan
Cadangan makanan berupa amilum, tersusun oleh amilosa (rantai
glukosa tidak bercabang) dan amilopektin (rantai glukosa yang
bercabang). Sering sekali amilum ditemukan dalam granula bersama
dengan protein dalam plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa
jenis tidak memiliki pirenoid.
Fototaksis dan bentuk mata
Pada chlorophyta terdapat dua tipe pergerakan fototaksis, yaitu
1. Pergerakan dengan flagella
Pada umumnya sel alga hijau baik sel vegetatif maupun sel
generatif ditemukan adanya alat gerak. Flagella pada kelas
chlorophyceae selalu bertipe whiplash (akronomatik) dan sama
panjang (isokontae) kecuali pada bangsa oedogoniales memiliki tipe
stefanokontae. Flagella dihubungkan dengan struktur yang sangat
halus disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal
dari tiap flagella disebut blepharoplas.Tiap flagella terdiri
dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet mikrotubula
mengelilingi bagian tengah terdapat dua singlet mikrotubula.
Struktur semacam ini dikenal sebagai susunan 9+2.Flagella
tersebut dikelilingi oleh selubung plasma.
2. Pergerakan dengan sekresi lendir
Dalam monografi tentang desmid. Pergerakan tersebut disebabkan
oleh adanya stimulus cahaya yang diduga oleh adanya sekresi
lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal dari sel.
Selama pergerakan kedepan bagian kutub berayun dari satu sisi ke
sisi lain sehingga lendir bagian belakang seperti berkelok-kelok.
3. Euglenophyta
Susunan tubuh
Pada umunya susunan tubuh dari kelompok ini adalah sel
tunggal, tetapi ada juga yang hidup berkoloni
contohnya Colacium.
Susunan sel
Susunan tubuhnya dibatasi oleh perikel yang merupakan
membran plasma yang menebal, ada yang kaku
contohnya Phacus dan ada yang lentur contohnya Euglena dan
Paranema. Pada yang bersifat lentur periplas juga sebagai
alat gerak, gerak periplas ini juga disebut dengan gerak
euglenoid.
Organisme ini mempunyai tingkat perkembangan lebih tinggi
daripada Cyanophyta karena sudah mempunyai inti yang
tetap dan mempunyai khloroplast seperti pada tumbuhan
tinggi, karena itu Euglena dapat melangsungkan fotosintesis
dan tumbuh seperti halnya pada tumbuhan tinggi. Beberapa
euglenoid berfotosintesis dan yang lain tidak. Anggota-
anggota yang berpigmen memiliki kloroplas yang berisi
klorofil a dan b. Hasil fotosintesis disimpan sebagai
paramilon, sebuah polimer glukosa yang berbentuk butiran
dalam sitoplasma.
Dinding sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan
oleh perikel berprotein, yang berada didalam plasmalema.Pada
kebanyakan Euglenoid, perikel itu bersifat lentur sehingga
memungkinkan perubahan bentuk sel, tetapi pada beberapa
jenis, perikel ini kaku sehingga sel memiliki bentuk tetap.
Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, sel terbentuk dari
ujung depan sel euglenoid melekuk kedalam membentuk saluran
yang ujung dalamnya meluas menjadi rongga membulat membentuk
reservoar. Saluran dan reservoar itu walaupun dianggap
sebagai terusan tempat partikel makanan padat masuk kedalam
sel dan dibawahnya berupa “kerongkongan” atau gullet.Pada
beberapa jenis celah ini berguna untuk memasukkan makanan
berbentuk padat, tetapi pada beberapa jenis tidak
demikian.Gullet terdiri atas leher yang sempit (cytopharynx)
dan bagian posterior yang membesar berupa waduk
(reservoir).Waduk berhubungan dengan vakoula kontraktil.
Pada genera tertentu pada gulletnya terdapat batang farink,
terletak parallel dengan panjang gullet, dan ujung bawahnya
sampai setinggi dasar waduk atau memanjang ke ujung
posterior dari sel. Fungsi organ ini untuk menyokong
sitostoma waktu menelan makanan padat.
Flagella dari Euglena pangkalnya tertanam pada dasar waduk
dan keluar sepanjang sitofarinx dan sitostoma.Yang mempunyai
satu flagella, tumbuh ke muka dan yang mempunyai dua
flagella. Jika flagellanya sama panjang tumbuh ke arah
depan. Flagelanya mempunyai rumbai-rumbai sepanjang batang
(tipe tinsel).
Sistem pergerakan flagella pada prinsipnya sama dengan
pergerakan baling-baling. Pergerakan flagellum pada 1 atau 2
bidang digunakan untuk dorongan. Gelombang dari sistem
undulatori ini lewatnya dari dasar ke ujung dan langsung
mengendalikan organisme dalam arah yang berlawanan atau
pergerakan gelombang lewat dari ujung ke dasar dan ini
gerakan sentakan organisme.
Sel mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata.
Pigmen merah ini merupakan astaxanthin yang hanya dijumpai
pada golongan Crustaceae. Cadangan makanan
berupa paramilum yaitu bentuk antara dari polisakharida,
jadi bukan berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau
glycogen seperti pada binatang.
Euglenophyta dapat hidup secara autotrof tetapi juga
secara saprofit tidak dapat hidup dalam medium yang hanya
mengandung garam-garam anorganik, tetapi akan cepat tumbuh
bila dalam medium ditambah dengan sejumlah asam amino.
Beberapa jenis hidup secara obligat saprofit sedang yang
lain obligat autotrof.
D. Metode Reproduksi
1. Cyanophyta
a. Pembelahan Sel
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk
sel – sel tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah
searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang
terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom. Tempat
– tempat tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi.
Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh pada
Gleocapsa. Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya
terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki
dinding yang transparan. Heterokist terbentuk oleh penebalan
dinding sel vegetatif.Sedangkan akinet terbentuk dari penebalan
sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan
makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal
oleh tambahan zat yang kompleks.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang
kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terjadi pada
cyanophyta yang berbentuk benang (filamen). Fragmentasi terutama
pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang panjang, bila salah
satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi dua
bagian atau lebih.Masing-masing bagian disebut Hormogonium. Bila
hormogonium terlepas dari filament induk maka akan menjadi
individu baru, misalnya pada plectonema boryanum.
c. Pembentukan Akineta
Akineta disebut juga spora istirahat yang fungsinya hampir mirip
dengan endospora pada bakteri.Akinet memiliki dinding tebal dan
kuat sehingga tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan,
seperti kekeringan, panas, dingin, atau kurang makanan. Pada
keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk akinet yang
sebenarnya merupakan sel vegetatif. Akinet membesar dan tebal
karena penimbunan zat makanan. Pada kondisi yang cocok, akinet
akan pecah dan tumbuh menjadi individu baru. Contoh: Chamaesiphon
comfervicolus
2. Chlorophyta
Secara Seksual
· Melalui konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin
contohnya spirogyra.
· Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya
sama. Contohnya Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon.
Anisogami yaitu peleburan dua gamet yang ukurannya tidak
sama. Contohnya Chlamydomonas, Ulva.
· Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan
bergerak (sebagai sperma) yang lain besar tidak bergerak
(sebagai sel telur). Contohnya Chlamydomonas, Valva,
Spirogya, Aedogonium.
Secara Aseksual
1. Pembelahan sel biasa yaitu membelah diri.
2. Dengan cara membentuk macam-macam spora :
· Sel-sel vegetative membuat zoospore, dalam jumlah satu
sampai banyak. Contoh: genusOedogonium dan
genus Hydrodiction.
· Tiap sel dapat membuat aplanospora yang mempunyai
dinding tebal, dan tidak mempunyai flagel. Contoh :
genus Microspora.
· Beberapa genus dapat membuat hypnospora, dimana
dindingnya lebih tebal daripada dinding aplanospora.
Contoh: genus Pediastrum.
· Beberapa spora juga dapat membuat autospora, bila
spora-spora ini masih dalam sel, berkelompok dan
bentuknya sepeti bentuk induknya. Contoh :
genus Hydrodiction.
· Beberapa genus juga dapat membuat spora, yang bentuknya
seperti bentuk selnya sendiri.
3. Euglenophyta
1. Aseksual
Pembelahan biner, pembelahan membran secara longitudinal
dimulai dari ujung anterior
Membentuk kista (sel vegetative membulat dan berdinding
tebal)
Autogami (fusi antara nucleus anak-anak sel)
2. Seksual
Adanya konjugasi tetapi ini sangat jarang ditemukan.
E. Kesimpulan
Fitoplankton yang hidup di air tawar didominasi dari filum
Cyanophyta, Chlorophyta, dan Euglenophyta.
Cyanophyta yang merupakan ganggang hijau-biru memiliki 3
ordo chroococcales, chamaesiphonales, hormogonales yang
terdapat perbedaan spora. Cyanophyta memiliki ciri khusus
yaitu prokariotik dan klorofil tidak dalam kloroplas tetapi
didalam membrane tilakoid, dan memiliki pigmen fikosianin.
Cyanophyta bereproduksi dengan pemebelahan sel, fragmentasi,
dan pembentukan akineta.
Chlorophyta yang merupakan ganggang hijau memiliki klorofil
a dan b. memiliki ordo volvocales, tetrasporales,
Chlorococcales, Zygnematales,
Daftar Pustaka
http://ohmyluna.blog128.fc2.com/blog-entry-18.html diakses pada
tanggal 29 maret 2013 pukul 13:53
Nybakken, J., W. 1992.”Biologi Laut; Suatu Pendekatan
Ekologis”.Jakarta:PT. Gramedia Pustaka
http://ohmyluna.blog128.fc2.com/blog-entry-18.html,
(diakseshttp://maruf.wordpress.com/2005/12/22/mengenal-diatom/,
(diakseshttp://rhariyati.blogspot.com/2008/01/protista-autotrof-
eukariotik-pyrrophyta.html,(diakseshttp://
mikhsanamin.blogspot.com/2009/04/cyanophyta.html,(diakses
http://chlorophyta-chlorophyta.blogspot.com/
http://siiaynee.blogspot.com/2013/01/makalah-protista-
euglenophyta.html
http://www.scribd.com/fullscreen/94190930?access_key=key-
29yo1rk7t4bk2qmp5kr