EVALUASI PEMBELAJARN PAI OLEH WIDA DAN PRAYITNO INSURI PONOROGO
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of EVALUASI PEMBELAJARN PAI OLEH WIDA DAN PRAYITNO INSURI PONOROGO
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat
Allah SWT sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan
beserta seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan
rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Ruang Lingkup dan
Aspek Evaluasi Pembelajaran PAI” yang sederhana ini dapat
terselesaikan tidak kurang daripada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidak lain
untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran PAI merupakan bentuk langsung tanggung
jawab penulis pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Ibu Umi Hanifah, M.Pd.I selaku
dosen pengampu serta semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana
penulis pun sadar bawasannya penulis hanyalah seorang
manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Azza Wa’jala hingga
dalam penulisan dan penyusunnnya masih jauh dari kata
sempurna. Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa
dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah
ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat
1
atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh
mahasiswa-mahasiswi INSURI Ponorogo. Amien ya Rabbal ‘alamin.
Ponorogo,24-03-2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................
KATA PENGANTAR.................................1
DAFTAR ISI.....................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................3
A. Latar Belakang.........................3
B. Rumusan Masalah........................3
C. tujuan Penulisan.......................3
BAB II PEMBAHASAN..............................4
A. Ruang Lingkup Pembelajaran PAI.........4
1. dalam perspektif domain hasil belajar 4
2. dalam perspektif system pembelajaran6
3. dalam perspektif penilaian proses dan hasil
belajar...................................8
4. dalam perspektif penilaian berbasis kelas 9
2
B. Aspek-aspek Evaluasi Pembelajaran PAI..11
1. input...............................11
2. transformasi........................12
3. output..............................12
BAB III PENUTUP................................14
A. Kesimpulan.............................14
DAETAR PUSTAKA.................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting
dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan,
karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh
perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan
evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat
diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui
3
titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik ke depan. Tanpa evaluasi, kita
tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan
tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi
lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu
proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu
program. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses
kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil
belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau
menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau
kuantitati sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya
diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ruang lingkup evaluasi pembelajaran PAI ?
2. Apa saja aspek-aspek yang di evaluasi pembelajaran
PAI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tagas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
PAI
2. Mengetahui ruang lingkup evaluasi pembelajaran PAI
3. Mengetahui aspek-aspek yang di evaluasi pembelajaran
PAI
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran PAI
Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek
evaluasi itu sendiri. Jika objek evaluasi itu tentang
pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran.
Dalam hal ini, ruang lingkup evaluasi pembelajaran akan
ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu domain hasil
belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, dan
kompetensi. Hal ini dimaksudkan agar guru betul-betul dapat
membedakan antara evaluasi dengan penilaian hasil belajar
sehingga tidak terjadi kekeliruan atau tumpang tindih dalam
penggunaannya.
1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif
Domain Hasil Belajar.
Menurut benyamin S.Bloom, dkk. (1956) hasil belajar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa
jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai
5
dengan hal yang kompleks, mulai dari yang mudah sampai
dengan hal yang sulit, dan mulai dari yang konkrit sampai
dengan yang abstrak. Adapun rincian domain tersebut adalah :
a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki
enam jenjang kemampuan, yaitu:
1) Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemapuan yang
menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau
mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah
tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.
2) Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti
tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan
dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya
dengan hal-hal lain.
3) Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang
mnuntut peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum,
tatacara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori dalam
situasi baru dan konkret.
4) Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk mernguraikan suatu situasi
atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau
komponen pembentukannya.
5) Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk mengasilkan sesuatu yang
baru dengan cara menggabungkan berbagai factor. Hasil
6
yang diperoleh dapat berupa tulisan, rencana atau
mekanisme.
6) Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu
situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan
criteria-kriteria tertentu. Hal yang penting dalam
evaluasi adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa,
sehingga peserta didik mampu mengembangkan criteria
atau patokan untuk mengevaluasi sesuatu.
b. Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi
sikapyang menunjuk kea rah pertumbuhan batiniah dan
terjadi apabila peserta didik menjadi sadar tentang nilai
yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi
bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan
tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa
jenjang kemampuan,yaitu :
1) Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang kemampuan
yang menuntut peserta didik untuk peka terhadap
eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu. Kepekaan
ini diawali dengan penyadaran kemampuan untuk menerima
dan memeperhatikan. kata kerja operasional yang dapat
digunakan, diantaranya menanyakan, memilih,
menggambarkan, mengikuti, menjawab dan berpegang teguh.
2) Kemampuan menanggapi dan menjawab (responding), yaitu
jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
tidak hanya peka pada suatu fenomena, tetapi juga
7
bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada
kemauan peserta didik untuk menjawab secara sukarela,
membaca tanpa ditugaskan
3) Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk menilai suatu objek,
fenomena atau tingkah laku tertentu secara konsisten.
4) Organisasi (organization), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk menyatuka nilai-nilai yang
berbeda, memecahkan masalah, memebentuk suatu system
nilai.
c. Domain psikomotor (psychomotor domain), yaitu kemampuan
peserta didik yang berkaitanm dengan gerak tubuh atau
bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana
sampai dengan gerakan yang kompleks. Perubahan pola
gerakan meakan waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Kata
kerja operasional yang digunakan harus sesuai dengan
kelompok keterampilan masing-masing, yaitu:
1) Muscular or motor skill, meliputi: mempertontonkan
gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan,
menampilkan.
2) Manipulation of materials or objects, meliputi:
mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser,
memindahkan, membentuk.
3) Neomuscular coordination, meliputi: mengamati,
menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan,
memasang, memotong, menarik dan menggunakan.
8
2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif
Sistem Pembelajaran
Jika tujuan pembelajarn yakni untuk mengetahui
keefektifan system pembelajaran, maka, ruang lingkup
evaluasi meliputi :
a. Program pembelajaran, yang meliputi :
1) Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu
target yang harus dikuasai peserta didik dalam setiap
pokok bahasan topic. Criteria yang digunakan untuk
mengevaluasi tujuan pembelajaran umum atau kompetensi
dasar ini adalahketerkaitannya dengan tujuan kurikuler
atau standar kompetensi dari bidang studi/mata
pelajaran dan tujuan kelembagaan, kejelasan rumusan
kompetensi dasar, kesesuaiannya dengan tingkat
perkembangan peserta didik, pengembangannya dalam
bentuk hasil belajar dan indikator dan unsur-unsur
penting dalam kompetensi dasar , hasil belajar dan
indikator.
2) Isi/materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang
berupa topik/pokok bahasan, subtopik/subpokok bahasan
beserta perinciannya dalam setiap bidang studi atau
mata pelajaran. Isi kurikulum tersebut memiliki tiga
unsur, yaitu logika, etika dan estetika. Materi
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi enam jenis,
yaitu fakta, konsep/teori, prinsip, proses, nilai dan
ketrampilan.
9
3) Metode pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan
materi pelajaran, seperti metode ceramah, Tanya jawab,
diskusi, pemecahan masalah, dan sebagainya.
4) Media pembelajaran, yaitu alat-alat yang membantu untuk
mempermudah guru dalam menyampaikan isi/materi
pelajaran. Media dapat dibagi tiga kelompok, yaitu
media audio, media visual, dan media audio visual.
5) Sumber belajar, yang meliputi pesan, orang, bahan,
alat, teknikdan latar. Sumber belajar dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu sumber belajar yang dirancang
(resources by design) dan sumber belajar yang digunakan
(resources by utilization). Criteria yang digunakan
sama seperti komponen metode.
6) Lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan lingkungan
keluarga. Criteria yang digunakan antar lain: hubungan
antara peserta didik dan teman sekelas/sekolahmaupun
diluar sekolah, guru dan orang tua, serta kondisi
keluarga.
7) Penilaian proses dan hasil belajar, baik yang
menggunakan tes maupun nontes. Criteria yang digunakan,
antara lain: kesesuaiannya dengan kompetensi dasar,
hasil belajar, dan indicator, keseuaiannya denga tujuan
dan fungsi penilaian, unsure-unsur penting dalam
penilaian, aspek-aspek yang dinilai, kesesuaiannya
dengan tingkat perkembangan peserta didik, jenis dan
alat penilaian.
b. Proses pelaksanaan pembelajaran meliputi :
10
1) Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, prosedur
pelaksanaan setiap jenis kegiatan, sarana pendukung,
efektifitas dan efisiensi, dan sebagainya.
2) Guru, terutama dalam hal menyampaikan materi,
kesulitan-kesulitan guru, menciptakan suasana pelajaran
yang kondusif, menyiapkan alat-alat dan perlengkapan
yang diperlukan, membimbing peserta didik, menggunakan
teknik penilaian, menerapkan disiplin kelas dan
sebagainya.
3) Peserta didik, terutama dalam hal peran serta peserta
didk dalam kegiatan belajar dan bimbingan, memahami
jenis kegiatan, mengerjakan tugas-tugas, perhatian,
keaktifan, motivasi, sikap, minat dan umpan balik,
kesempatan melaksanakan praktik dalam situasi yang
nyata, kesulitan belajar, waktu istirahat dan
sebagainya.
c. Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek (sesuai
dengan pencapaian indicator), jangka menengah (sesuai
dengan target untuk setiap bidang studi/mata pelajaran),
dan jangka panjang ( setelah peserta didik terjun
kemasyarakat).
3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
a. Sikap dan kebiasaan, motivasi, minat dan bakat yang
meliputi :
Bagaimana sikap peserta didik terhadap guru, mata
11
pelajaran, orang tua, suasana sekolah, lingkungan,
metode, media dan penilaian? Bagaiman sikap, kebiasaan
dan tanggung jawab peserta didik terhadap tugas-tugas
yang diberikan oleh guru di sekolah? Bagaiman sikap
peserta didik terhadap tata tertib sekolah dan
kepemimpinan kepala sekolah? Bagaimana motivasi, minat
dan bakat peserta didik dalam pelajaran.
b. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan
pelajaran, yang meliputi: apakah peserta didik sudah
mengetahui dan memahami tugas-tugasnya sebagai warga
Negara, warga masyarakat, warga sekolah dan sebagainya?
Apakah peserta didik telah mengetahui tentang materi yang
telah diajarkan? Apakah peserta didik telah mengetahui
dan mengerti hokum-hukum atau dalil-dalil dalam suatu
mata pelajaran?
c. Kecerdasan peserta didik, yang meliputi: apakah peserta
didik sampai taraf tertentu sudah dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajaran? Bagaimana
upaya guru meningkatkan kecerdasan peserta didik?
d. Perkembangan jasmani/kesehatan, yang meliputi: apakah
jasmani peserta didik sudah berkembang secara harmonis?
Apakah peserta didik sudah dapat menggunakan anggota
tubuhnya dengan cekatan? Apakah peserta didik sudah dapat
membiasakan diri hidup sehat?
e. Ketrampilan, yaitu: apakah peserta didik sudah terampil
membaca dan menulis dan berhitung? Apakah peserta
didiksudah terampil menggunakan tangannya untuk
menggambar, olahraga dan sebagainya? 12
Dalam kompetensi berbasis kompetensi 2004 terdapat empat
komponen pokok yaitu : kurikulum dan hasil belajar,
penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar-mengajar, dan
pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dan penilaian hasil
belajar di atas merupakan aspek-aspek minimal yang harus
dievaluasi oleh guru dalam pembelajaran. Aspek-aspek
tersebut bersifat umum dan global. Oleh karena itu, perlu
dirinci lagi sampai pada tingkat operasional dan spesifik
sehingga aspek-aspek itu betul-betul dapat diukur dan dapat
diamati. Untuk mengukur aspek-aspek tersebut, guru harus
membuat instrument evaluasi atau penilaian secara ,
bervariasi, baik tes maupun non-tes.
4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif
Penilaian Berbasis Kelas
Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi yang dikeluarkan oleh departemen pendidikan
nasional (2004), maka ruang lingkup penilaian berbasis kelas
adalah sebagai berikut :
a. Kompetensi dasar mata pelajaran. Kompetensi dasar pada
hakikatnya adalah pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan
nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu
aspek atau subjek mata pelajaran tertentu. Kompetensi
13
dasar merupakan bagian dari kompetensi minimal pelajaran.
Kompetensi dasar merupakan bagian dari tamatan.
b. Kompetensi rumpun pelajaran. Rumpun pelajaran merupakan
kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang
lebih spesifik. Kompetensi rumpun pelajaran pada
hakikatnya merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik
setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut.
Setiap rumpun pelajaran menentukan hasil belajar tamatan
yang dapat dijadikan acuan alat pengembangan alat
penilaian pada setiap kelas.
c. Kompetensi lintas kurikulum. Kompetensi lintas kurikulum
merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum.
Kompetensi lintas kurikulum yang diharapkan dikuasai
peserta didik adalah:
1) menjalankan hak dan kewajiban secara bertanggung jawab
terutama dalam menjamin perasaan aman dan menghargai
sesame
2) menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain
3) memilih, memadukan, dan menerapkan konsep dan teknik
numeric dan spasial, mencari dan menyusun pola,
struktur hubungan
4) menemukan pemecahan masalah baru berupa prosedur maupun
produk teknologi melalui penerapan dan penilaian
14
pengetahuan, konsep, prinsip dan prosedur yang telah
dipelajari
5) berpikir kritis dan bertindak sistematis dalam setiap
pengambilan keputusan berdasarkan pemahaman dan
penghargaan terhadap dunia fisik makhluk hidup dan
teknologi
6) berwawasan kebangsaan dan global, terampil serta aktif
berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dilandasi dengan pemahaman terhadap nilai-nilai dan
konteks budaya, geografi dan sejarah
7) beradab, berbudaya, bersikap religious, bercita rasa
seni, susila, kreatif dengan menampilkan dan menghargai
karya artistic dan intelektual, serta meningkatkan
kematangan pribadi
8) berfikir terarah/terfokus, berfikir lateral,
memperhitungkan peluang dan potensi, serta luwes untuk
menghadapi berbagai kemungkinan 9) percaya diri dan
komitmen dalam bekerja, baik secara mandiri maupun
bekerja sama.
d. Kompetensi tamatan. Kompetensi tamatan merupakan
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
setelah peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan
tertentu. Kompetensi ini merupakan batas arah kompetensi
yang harus dimiliki peserta didik setelah
mengikutiberbagai mata pelajaran tertentu.
15
e. Pencapaian ketrampilan hidup. Kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik melalui berbagai pengalaman
belajar ini, juga perlu dinilai sejauh mana kesesuaiannya
dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan
berkembang dalam kehidupannya dilingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Jenis-jenis kecakapan hidup yang
perlu dinilai antar lain:
1) Keterampilan pribadi, meliputi penghayatan diri sebagai
makhluk tuhan yang maha esa, motivasi berprestasi,
komitmen, percaya diri dan mandiri.
2) Keterampilan berpikir rasional, meliputi: berpikir
kritis dan logis, berpikir sistematis, terampil
menyusun rencana secara sistematis, terampil memecahkan
masalah secara sistematis.
3) Keterampilan social, meliputi : keterampilan
berkomunikasi lisan dan tertulis, keterampilan bekerja
sama, kolaborasi, dan keterampilan berpartisipasi.
4) Keterampilan akademik meliputi; keterampilan merancang,
dan melaporkan hasil penelitian ilmiah, keterampilan
mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian
untuk memecahkan masalah, baik proses maupun produk.
5) Keterampilan vokasional meliputi: keterampilakn
menemukan alogaritma, model, prosedur untuk
mengerjakansuatu tugas, keterampilan melaksanakan
prosedur dan mencipta produk dengan menggunakan konsep,
prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari.
16
B. Aspek-aspek Evaluasi Pembelajaran PAI
Aspek-aspek yang harus dievaluasi harus bertitik tolak
pada tujuan dan prinsip-prinsip evaluasi itu sendiri. Hal
ini dimaksudkan agar aspek-aspek tersebut relavan dengan apa
yang kita harapkan. Adapun aspek-aspek yang perlu
dievaluasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Input
Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses
pembelajaran di sekolah, input tidak lain adalah calon
siswa. Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau
dari segi yang menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang
digunakan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang bersifat
rohani setidak-tidaknya mencakup empat hal:
a. Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program pendidikan suatu
lembaga/sekolah/institusi maka calon peserta didik harus
memiliki kemampuan yang sepadan atau memadai, sehingga
nantinya peserta didik tidak akan mengalami hambatan atau
kesulitan.
b. Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri
manusia dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam
hal-hal tertentu, informasi tentang kepribadian sangat
diperlukan, sebab baik-buruknya kepribadian secara17
psikologis akan dapat mempengaruhi mereka dalam mengikuti
program pendidikan. Alat untuk mengetahui kepribadian
seseorang disebut Personality Test.
c. Sikap
Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku
manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang
memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu
yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan
maka informasi mengenai sikap seseorang penting sekali. Alat
untuk mengetahui keadaan sikap seseorang dinamakan Attitude
Test.
d. Inteligensi
Untuk mengetahui tingkat inteligensi seseorang digunakan
tes inteligensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli.
Seperti, tes Binet-Simon (buatan Binet dan Simon), SPM,
Tintum, dsb. Dari hasil tes akan diketahui IQ (Intelligence
Qoutient) yaitu angka yang menunjukkan tinggi rendahnya
inteligensi seseorang tersebut.
2. Transformasi
Transformasi yang dapat diibaratkan sebagai “mesin
pengolah bahan mentah menjadi bahan jadi”, akan memegang
peranan yang sangat penting. Ia dapat menjadi faktor penentu
yang dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam
upaya pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan;
18
karena itu objek-objek yang termasuk dalam transformasi itu
perlu dinilai/dievaluasi secara berkesinambungan. Unsur-
unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian demi
diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan antara lain:
a. Kurikulum/materi pelajaran,
b. Metode pengajaran dan cara penilaian,
c. Sarana pendidikan/media pendidikan,
d. Sistem administrasi,
e. Guru dan personal lainnya dalam proses pendidikan.
3. Output
Sasaran evaluasi dari segi output adalah tingkat
pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil diraih
peserta didik setelah mereka terlibat dalam proses
pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan. Ranah
yang biasa digunakan adalah tiga trikhotomik Benyamin Bloom,
yaitu kognitif, Afektif dan psikomotor.
Sasaran di atas, merupakan obyek dari evaluasi
pendidikan, evaluasi pengajaran dan evaluasi kurikulum. Akan
tetapi untuk evaluasi kebijakan, sasarannya adalah kebijakan
yang telah diputuskan dan diimplementasikan. Evaluasi ini
meliputi dasar kebijakan, desain, implementasi, dan
hasilnya. Sedangkan evaluasi meta, sasarannya adalah proses
atau kegiatan evaluasi itu sendiri.
19
1. Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek
evaluasi itu sendiri. Jika objek evaluasi itu tentang
pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran.
Dalam hal ini, ruang lingkup evaluasi pembelajaran akan
ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu domain hasil
belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar,
dan kompetensi. Hal ini dimaksudkan agar guru betul-
betul dapat membedakan antara evaluasi dengan penilaian
hasil belajar sehingga tidak terjadi kekeliruan atau
tumpang tindih dalam penggunaannya.
2. Aspek-aspek yang harus dievaluasi harus bertitik tolak
pada tujuan dan prinsip-prinsip evaluasi itu sendiri. Hal
ini dimaksudkan agar aspek-aspek tersebut relavan dengan
apa yang kita harapkan. Adapun aspek-aspek yang perlu
dievaluasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Input
b. Transformasi
c. Output
21
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Raja Grafindo:
Jakarta, 2006),
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kebijakan hlm. 219.
Farida Yususf Thayibnapis, Evaluasi Program), hlm. 176.
A. Janan Asifuddin, Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan, Tinjauan Filosofis,
(Yogjakarta: Suka-Press, 2009),.
22
RUANG LINGKUP DAN ASPEK-ASPEK EVALUASI
PEMBELAJARAN PAI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah
Evaluasi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu :
Umi Hanifah, M.Pd.I
23