EVALUASI PEMBELAJARN PAI OLEH WIDA DAN PRAYITNO INSURI PONOROGO

24
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Allah SWT sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Ruang Lingkup dan Aspek Evaluasi Pembelajaran PAI” yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang daripada waktunya. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidak lain untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Umi Hanifah, M.Pd.I selaku dosen pengampu serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar bawasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Azza Wa’jala hingga dalam penulisan dan penyusunnnya masih jauh dari kata sempurna. Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat 1

Transcript of EVALUASI PEMBELAJARN PAI OLEH WIDA DAN PRAYITNO INSURI PONOROGO

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat

Allah SWT sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan

beserta seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan

rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Ruang Lingkup dan

Aspek Evaluasi Pembelajaran PAI” yang sederhana ini dapat

terselesaikan tidak kurang daripada waktunya.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidak lain

untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah

Evaluasi Pembelajaran PAI merupakan bentuk langsung tanggung

jawab penulis pada tugas yang diberikan.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada Ibu Umi Hanifah, M.Pd.I selaku

dosen pengampu serta semua pihak yang telah membantu

penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana

penulis pun sadar bawasannya penulis hanyalah seorang

manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,

sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Azza Wa’jala hingga

dalam penulisan dan penyusunnnya masih jauh dari kata

sempurna. Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa

dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah

ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat

1

atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh

mahasiswa-mahasiswi INSURI Ponorogo. Amien ya Rabbal ‘alamin.

Ponorogo,24-03-2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................

KATA PENGANTAR.................................1

DAFTAR ISI.....................................2

BAB I PENDAHULUAN..............................3

A. Latar Belakang.........................3

B. Rumusan Masalah........................3

C. tujuan Penulisan.......................3

BAB II PEMBAHASAN..............................4

A. Ruang Lingkup Pembelajaran PAI.........4

1. dalam perspektif domain hasil belajar 4

2. dalam perspektif system pembelajaran6

3. dalam perspektif penilaian proses dan hasil

belajar...................................8

4. dalam perspektif penilaian berbasis kelas 9

2

B. Aspek-aspek Evaluasi Pembelajaran PAI..11

1. input...............................11

2. transformasi........................12

3. output..............................12

BAB III PENUTUP................................14

A. Kesimpulan.............................14

DAETAR PUSTAKA.................................15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting

dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan,

karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh

perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan

evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat

diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui

3

titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk

berubah menjadi lebih baik ke depan. Tanpa evaluasi, kita

tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan

tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi

lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu

proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu

program. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses

kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil

belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau

menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau

kuantitati sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya

diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang

pendidikan dan pengajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja ruang lingkup evaluasi pembelajaran PAI ?

2. Apa saja aspek-aspek yang di evaluasi pembelajaran

PAI?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tagas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran

PAI

2. Mengetahui ruang lingkup evaluasi pembelajaran PAI

3. Mengetahui aspek-aspek yang di evaluasi pembelajaran

PAI

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran PAI

Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek

evaluasi itu sendiri. Jika objek evaluasi itu tentang

pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan

pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran.

Dalam hal ini, ruang lingkup evaluasi pembelajaran akan

ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu domain hasil

belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, dan

kompetensi.  Hal ini dimaksudkan agar guru betul-betul dapat

membedakan antara evaluasi dengan penilaian hasil belajar

sehingga tidak terjadi kekeliruan atau tumpang tindih dalam

penggunaannya.

1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif

Domain Hasil Belajar.

Menurut benyamin S.Bloom, dkk. (1956) hasil belajar dapat

dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif,

dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa

jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai

5

dengan hal yang kompleks, mulai dari yang mudah sampai

dengan hal yang sulit, dan mulai dari yang konkrit sampai

dengan yang abstrak. Adapun rincian domain tersebut adalah :

a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki

enam jenjang kemampuan, yaitu:

1) Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemapuan yang

menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau

mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah

tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.

2) Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti

tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan

dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya

dengan hal-hal lain.

3) Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang

mnuntut peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum,

tatacara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori dalam

situasi baru dan konkret.

4) Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk mernguraikan suatu situasi

atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau

komponen pembentukannya.

5) Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk mengasilkan sesuatu yang

baru dengan cara menggabungkan berbagai factor. Hasil

6

yang diperoleh dapat berupa tulisan, rencana atau

mekanisme.

6) Evaluasi (evaluation), yaitu  jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu

situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan

criteria-kriteria tertentu. Hal yang penting dalam

evaluasi adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa,

sehingga peserta didik mampu mengembangkan criteria

atau patokan untuk mengevaluasi sesuatu.

b. Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi

sikapyang menunjuk kea rah pertumbuhan batiniah dan

terjadi apabila peserta didik menjadi sadar tentang nilai

yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi

bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan

tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa

jenjang kemampuan,yaitu :

1) Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang kemampuan

yang menuntut peserta didik untuk peka terhadap

eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu. Kepekaan

ini diawali dengan penyadaran kemampuan untuk menerima

dan memeperhatikan. kata kerja operasional yang dapat

digunakan, diantaranya menanyakan, memilih,

menggambarkan, mengikuti, menjawab dan berpegang teguh.

2) Kemampuan menanggapi dan menjawab (responding), yaitu

jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk

tidak hanya peka pada suatu fenomena, tetapi juga

7

bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada

kemauan peserta didik untuk menjawab secara sukarela,

membaca tanpa ditugaskan

3) Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk menilai suatu objek,

fenomena atau tingkah laku tertentu secara konsisten.

4) Organisasi (organization), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk menyatuka nilai-nilai yang

berbeda, memecahkan masalah, memebentuk suatu system

nilai.

c. Domain psikomotor (psychomotor domain), yaitu  kemampuan

peserta didik yang berkaitanm dengan gerak tubuh atau

bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana

sampai dengan gerakan yang kompleks. Perubahan pola

gerakan meakan waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Kata

kerja operasional yang digunakan harus sesuai dengan

kelompok keterampilan masing-masing, yaitu:

1) Muscular or motor skill, meliputi: mempertontonkan

gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan,

menampilkan.

2) Manipulation of materials or objects, meliputi:

mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser,

memindahkan, membentuk.

3) Neomuscular coordination, meliputi: mengamati,

menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan,

memasang, memotong, menarik dan menggunakan.

8

2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif

Sistem Pembelajaran

Jika tujuan pembelajarn yakni untuk mengetahui

keefektifan system pembelajaran, maka, ruang lingkup

evaluasi meliputi :

a. Program pembelajaran, yang meliputi :

1) Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu

target yang harus dikuasai peserta didik dalam setiap

pokok bahasan topic. Criteria yang digunakan untuk

mengevaluasi tujuan pembelajaran umum atau kompetensi

dasar ini adalahketerkaitannya dengan tujuan kurikuler

atau standar kompetensi dari bidang studi/mata

pelajaran dan tujuan kelembagaan, kejelasan rumusan

kompetensi dasar, kesesuaiannya dengan tingkat

perkembangan peserta didik, pengembangannya dalam

bentuk hasil belajar dan indikator dan unsur-unsur

penting dalam kompetensi dasar , hasil belajar dan

indikator.

2) Isi/materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang

berupa topik/pokok bahasan, subtopik/subpokok bahasan

beserta perinciannya dalam setiap bidang studi atau

mata pelajaran. Isi kurikulum tersebut memiliki tiga

unsur, yaitu logika, etika dan estetika. Materi

pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi enam jenis,

yaitu fakta, konsep/teori, prinsip, proses, nilai dan

ketrampilan.

9

3) Metode pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan

materi pelajaran, seperti metode ceramah, Tanya jawab,

diskusi, pemecahan masalah, dan sebagainya.

4) Media pembelajaran, yaitu alat-alat yang membantu untuk

mempermudah guru dalam menyampaikan isi/materi

pelajaran. Media dapat dibagi tiga kelompok, yaitu

media audio, media visual, dan media audio visual.

5) Sumber belajar, yang meliputi pesan, orang, bahan,

alat, teknikdan latar. Sumber belajar dapat dibedakan

menjadi dua jenis yaitu sumber belajar yang dirancang

(resources by design) dan sumber belajar yang digunakan

(resources by utilization). Criteria yang digunakan

sama seperti komponen metode.

6) Lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan lingkungan

keluarga. Criteria yang digunakan antar lain: hubungan

antara peserta didik dan teman sekelas/sekolahmaupun

diluar sekolah, guru dan orang tua, serta kondisi

keluarga.

7) Penilaian proses dan hasil belajar, baik yang

menggunakan tes maupun nontes. Criteria yang digunakan,

antara lain: kesesuaiannya dengan kompetensi dasar,

hasil belajar, dan indicator, keseuaiannya denga tujuan

dan fungsi penilaian, unsure-unsur penting dalam

penilaian, aspek-aspek yang dinilai, kesesuaiannya

dengan tingkat perkembangan peserta didik, jenis dan

alat penilaian.

b. Proses pelaksanaan pembelajaran meliputi :

10

1) Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, prosedur

pelaksanaan setiap jenis kegiatan, sarana pendukung,

efektifitas dan efisiensi, dan sebagainya.

2) Guru, terutama dalam hal menyampaikan materi,

kesulitan-kesulitan guru, menciptakan suasana pelajaran

yang kondusif, menyiapkan alat-alat dan perlengkapan

yang diperlukan, membimbing peserta didik, menggunakan

teknik penilaian, menerapkan disiplin kelas dan

sebagainya.

3) Peserta didik, terutama dalam hal peran serta peserta

didk dalam kegiatan belajar dan bimbingan, memahami

jenis kegiatan, mengerjakan tugas-tugas, perhatian,

keaktifan, motivasi, sikap, minat dan umpan balik,

kesempatan melaksanakan praktik dalam situasi yang

nyata, kesulitan belajar, waktu istirahat dan

sebagainya.

c. Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek (sesuai

dengan pencapaian indicator), jangka menengah (sesuai

dengan target untuk setiap bidang studi/mata pelajaran),

dan jangka panjang ( setelah peserta didik terjun

kemasyarakat).

3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

a. Sikap dan kebiasaan, motivasi, minat dan bakat yang

meliputi :

Bagaimana sikap peserta didik terhadap guru, mata

11

pelajaran, orang tua, suasana sekolah, lingkungan,

metode, media dan penilaian? Bagaiman sikap, kebiasaan

dan tanggung jawab peserta didik terhadap tugas-tugas

yang diberikan oleh guru di sekolah? Bagaiman sikap

peserta didik terhadap tata tertib sekolah dan

kepemimpinan kepala sekolah? Bagaimana motivasi, minat

dan bakat peserta didik dalam pelajaran.

b. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan

pelajaran, yang meliputi: apakah peserta didik sudah

mengetahui dan memahami tugas-tugasnya sebagai warga

Negara, warga masyarakat, warga sekolah dan sebagainya?

Apakah peserta didik telah mengetahui tentang materi yang

telah diajarkan? Apakah peserta didik telah mengetahui

dan mengerti hokum-hukum atau dalil-dalil dalam suatu

mata pelajaran?

c. Kecerdasan peserta didik, yang meliputi: apakah peserta

didik sampai taraf tertentu sudah dapat memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajaran? Bagaimana

upaya guru meningkatkan kecerdasan peserta didik?

d. Perkembangan jasmani/kesehatan, yang meliputi: apakah

jasmani peserta didik sudah berkembang secara harmonis?

Apakah peserta didik sudah dapat menggunakan anggota

tubuhnya dengan cekatan? Apakah peserta didik sudah dapat

membiasakan diri hidup sehat?

e. Ketrampilan, yaitu: apakah peserta didik sudah terampil

membaca dan menulis dan berhitung? Apakah peserta

didiksudah terampil menggunakan tangannya untuk

menggambar, olahraga dan sebagainya? 12

Dalam kompetensi berbasis kompetensi 2004 terdapat empat

komponen pokok yaitu : kurikulum dan hasil belajar,

penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar-mengajar, dan

pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dan penilaian hasil

belajar di atas merupakan aspek-aspek minimal yang harus

dievaluasi oleh guru dalam pembelajaran. Aspek-aspek

tersebut bersifat umum dan global. Oleh karena itu, perlu

dirinci lagi sampai pada tingkat operasional dan spesifik

sehingga aspek-aspek itu betul-betul dapat diukur dan dapat

diamati. Untuk mengukur aspek-aspek tersebut, guru harus

membuat instrument evaluasi atau penilaian secara ,

bervariasi, baik tes maupun non-tes.

4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif

Penilaian Berbasis Kelas

Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi yang dikeluarkan oleh departemen pendidikan

nasional (2004), maka ruang lingkup penilaian berbasis kelas

adalah sebagai berikut :

a. Kompetensi dasar mata pelajaran. Kompetensi dasar pada

hakikatnya adalah pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan

nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir

dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu

aspek atau subjek mata pelajaran tertentu. Kompetensi

13

dasar merupakan bagian dari kompetensi minimal pelajaran.

Kompetensi dasar merupakan bagian dari tamatan.

b. Kompetensi rumpun pelajaran. Rumpun pelajaran merupakan

kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang

lebih spesifik. Kompetensi rumpun pelajaran pada

hakikatnya merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan

nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir

dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik

setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut.

Setiap rumpun pelajaran menentukan hasil belajar tamatan

yang dapat dijadikan acuan alat pengembangan alat

penilaian pada setiap kelas.

c. Kompetensi lintas kurikulum. Kompetensi lintas kurikulum

merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik

melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum.

Kompetensi lintas kurikulum yang diharapkan dikuasai

peserta didik adalah:

1) menjalankan hak dan kewajiban secara bertanggung jawab

terutama dalam menjamin perasaan aman dan menghargai

sesame

2) menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berkomunikasi

dengan orang lain

3) memilih, memadukan, dan menerapkan konsep dan teknik

numeric dan spasial, mencari dan menyusun pola,

struktur hubungan

4) menemukan pemecahan masalah baru berupa prosedur maupun

produk teknologi melalui penerapan dan penilaian

14

pengetahuan, konsep, prinsip dan prosedur yang telah

dipelajari

5) berpikir kritis dan bertindak sistematis dalam setiap

pengambilan keputusan berdasarkan pemahaman dan

penghargaan terhadap dunia fisik makhluk hidup dan

teknologi

6) berwawasan kebangsaan dan global, terampil serta aktif

berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

dilandasi dengan pemahaman terhadap nilai-nilai dan

konteks budaya, geografi dan sejarah

7) beradab, berbudaya, bersikap religious, bercita rasa

seni, susila, kreatif dengan menampilkan dan menghargai

karya artistic dan intelektual, serta meningkatkan

kematangan pribadi

8) berfikir terarah/terfokus, berfikir lateral,

memperhitungkan peluang dan potensi, serta luwes untuk

menghadapi berbagai kemungkinan 9) percaya diri dan

komitmen dalam bekerja, baik secara mandiri maupun

bekerja sama.

d. Kompetensi tamatan. Kompetensi tamatan merupakan

pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

setelah peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan

tertentu. Kompetensi ini merupakan batas arah kompetensi

yang harus dimiliki peserta didik setelah

mengikutiberbagai mata pelajaran tertentu.

15

e. Pencapaian ketrampilan hidup. Kecakapan hidup yang

dimiliki peserta didik melalui berbagai pengalaman

belajar ini, juga perlu dinilai sejauh mana kesesuaiannya

dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan

berkembang dalam kehidupannya dilingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Jenis-jenis kecakapan hidup yang

perlu dinilai antar lain:

1) Keterampilan pribadi, meliputi penghayatan diri sebagai

makhluk tuhan yang maha esa, motivasi berprestasi,

komitmen, percaya diri dan mandiri.

2) Keterampilan berpikir rasional, meliputi: berpikir

kritis dan logis, berpikir sistematis, terampil

menyusun rencana secara sistematis, terampil memecahkan

masalah secara sistematis.

3) Keterampilan social, meliputi : keterampilan

berkomunikasi lisan dan tertulis, keterampilan bekerja

sama, kolaborasi, dan keterampilan berpartisipasi.

4) Keterampilan akademik meliputi; keterampilan merancang,

dan melaporkan hasil penelitian ilmiah, keterampilan

mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian

untuk memecahkan masalah, baik proses maupun produk.

5) Keterampilan vokasional meliputi: keterampilakn

menemukan alogaritma, model, prosedur untuk

mengerjakansuatu tugas, keterampilan melaksanakan

prosedur dan mencipta produk dengan menggunakan konsep,

prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari.

16

B. Aspek-aspek Evaluasi Pembelajaran PAI

Aspek-aspek yang harus dievaluasi harus bertitik tolak

pada tujuan dan prinsip-prinsip evaluasi itu sendiri. Hal

ini dimaksudkan agar aspek-aspek tersebut relavan dengan apa

yang kita harapkan. Adapun aspek-aspek  yang perlu

dievaluasi meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Input

Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses

pembelajaran di sekolah, input tidak lain adalah calon

siswa. Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau

dari segi yang menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang

digunakan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang bersifat

rohani setidak-tidaknya mencakup empat hal:

a. Kemampuan

Untuk dapat mengikuti program pendidikan suatu

lembaga/sekolah/institusi maka calon peserta didik harus

memiliki kemampuan yang sepadan atau memadai, sehingga

nantinya peserta didik tidak akan mengalami hambatan atau

kesulitan.

b. Kepribadian

Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri

manusia dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam

hal-hal tertentu, informasi tentang kepribadian sangat

diperlukan, sebab baik-buruknya kepribadian secara17

psikologis akan dapat mempengaruhi mereka dalam mengikuti

program pendidikan. Alat untuk mengetahui kepribadian

seseorang disebut Personality Test.

c. Sikap

Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku

manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang

memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu

yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan

maka informasi mengenai sikap seseorang penting sekali. Alat

untuk mengetahui keadaan sikap seseorang dinamakan Attitude

Test.

d. Inteligensi

Untuk mengetahui tingkat inteligensi seseorang digunakan

tes inteligensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli.

Seperti, tes Binet-Simon (buatan Binet dan Simon), SPM,

Tintum, dsb. Dari hasil tes akan diketahui IQ (Intelligence

Qoutient) yaitu angka yang menunjukkan tinggi rendahnya

inteligensi seseorang tersebut.

2. Transformasi

Transformasi yang dapat diibaratkan sebagai “mesin

pengolah bahan mentah menjadi bahan jadi”, akan memegang

peranan yang sangat penting. Ia dapat menjadi faktor penentu

yang dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam

upaya pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan;

18

karena itu objek-objek yang termasuk dalam transformasi itu

perlu dinilai/dievaluasi secara berkesinambungan. Unsur-

unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian demi

diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan antara lain:

a. Kurikulum/materi pelajaran,

b. Metode pengajaran dan cara penilaian,

c. Sarana pendidikan/media pendidikan,

d. Sistem administrasi,

e. Guru dan personal lainnya dalam proses pendidikan.

3. Output

Sasaran evaluasi dari segi output adalah tingkat

pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil diraih

peserta didik setelah mereka terlibat dalam proses

pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan. Ranah

yang biasa digunakan adalah tiga trikhotomik Benyamin Bloom,

yaitu kognitif, Afektif dan psikomotor.

Sasaran di atas, merupakan obyek dari evaluasi

pendidikan, evaluasi pengajaran dan evaluasi kurikulum. Akan

tetapi untuk evaluasi kebijakan, sasarannya adalah kebijakan

yang telah diputuskan dan diimplementasikan. Evaluasi ini

meliputi dasar kebijakan, desain, implementasi, dan

hasilnya.  Sedangkan evaluasi meta, sasarannya adalah proses

atau kegiatan evaluasi itu sendiri.

19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

20

1. Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek

evaluasi itu sendiri. Jika objek evaluasi itu tentang

pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan

pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran.

Dalam hal ini, ruang lingkup evaluasi pembelajaran akan

ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu domain hasil

belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar,

dan kompetensi.  Hal ini dimaksudkan agar guru betul-

betul dapat membedakan antara evaluasi dengan penilaian

hasil belajar sehingga tidak terjadi kekeliruan atau

tumpang tindih dalam penggunaannya.

2. Aspek-aspek yang harus dievaluasi harus bertitik tolak

pada tujuan dan prinsip-prinsip evaluasi itu sendiri. Hal

ini dimaksudkan agar aspek-aspek tersebut relavan dengan

apa yang kita harapkan. Adapun aspek-aspek  yang perlu

dievaluasi meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Input

b. Transformasi

c. Output

21

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Raja Grafindo:

Jakarta,  2006),

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kebijakan hlm. 219.

Farida Yususf Thayibnapis, Evaluasi Program), hlm. 176.

A. Janan Asifuddin, Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan, Tinjauan Filosofis,

(Yogjakarta: Suka-Press, 2009),.

22

RUANG LINGKUP DAN ASPEK-ASPEK EVALUASI

PEMBELAJARAN PAI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah

Evaluasi Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu :

Umi Hanifah, M.Pd.I

23

Oleh :

Moh. Ridwan

Imam Irwanto

Imam Nuryanto

FAKULTAS TARBIYAH PAI 4 B

INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI (INSURI)

PONOROGO

2013

24