Elkom B 12 P1 125514035
-
Upload
jualjamtanganmurah -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Elkom B 12 P1 125514035
PERCOBAAN 1
FILTER BAND STOP
OLEH:
DESY DELLA SUSIYANI 125514035
S1 ELKOM B 2012
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PERCOBAAN 1
Filter Band-Stop
1.1 Tujuan
Mendemonstrasikan karakteristik dan operasi rangkaian filter
band-stop
1.2 Teori Singkat
Rangkaian band-stop terdiri dari rangkaian LC parallel dan
membutuhkan beban untuk efektifitas dalam praktek. Rangkaian
tuned banyak digunakan di penerima untuk menguatkan frekuensi
tertentu pada saat beresonansi. Oleh karenanya, istilah
rangkaian tuning diganti menjadi rangkaian resonansi.
Rangkaian LC band-stop berbeda dengan rangkaian seri LC
parallel. Penggunaannya untuk meningkatkan impedansi pada
frekuensi resonansi atau center. Hal ini menghasilkan arus
total nol pada frekuensi resonansi pada saat arus induktif
dan kapasitif sama.
Pada frekuensi resonansi, rangkaian menghasilkan sudut fase
nol. Pada frekuensi di atas resonansi, arus dari rangkaian
band-stop meningkat sementara impedansinya menurun. Arus
total mendahului tegangan pada frekuensi tersebut akan lebih
dari resonansi dan tertinggal ketika tegangan dibawah
resonansi.
Analisa transformasi laplace digunakan untuk menentukan
jumlah pole pada filter. Fungsi Transformasi laplace untuk
Gambar 3.1 diberikan oleh persamaan berikut. Persamaan ini
mengambil asumsi bahwa r1 adalah resistansi yang inheren
terhadap inductor.
vovi=
s2+ 1LC
s2+s 1LC +
1LC
Frekuensi cutoff menunjukkan 0,707 dari maksimum impedansi
output. Dalam sebuah rangkaian bandpass filter, bandwidth
dari rangkaian LC band-stop didefinisikan oleh frekuensi
antara upper dan lower titik 3dB. Untuk filter orde satu
dalam eksperimen ini slope harus mendekati 40 dB per decade
disekitar frekuensi center.
Formula yang digunakan
Frekuensi center
fc=1
2π√LC (3.1)
Impedansi
XL=2πfcL (3.2)
Xc=1
2πfc(3.3)
Desibel
dB=20logV (3.4)
1.3 Alat dan Bahan
a.Sumber Tegangan AC
b.Resistor: virtual 10 Ω (2)
c.Induktor: virtual 200 μH
d.Kapasitor: virtual 220 pF
e.Oscilloscope
f.Bode Plotter
1.4 Prosedur Percobaan
1V 101 M Hz
C1
220pF
L1200uH
R1
10Ω R210Ω
3
XBP1
IN O UTXSC1
A B
Ext Trig+
+
_
_ + _
26
0
Gambar 1.1
a.Hubungkan setiap komponen seperti pada Gambar 1.1
b.Hitung frekuensi resonansi dari rangkaian band-stop dan
masukkan pada Tabel 3.1
c.Double-click sumber tegangan AC dan masukkan frekuensi
resonansi yang telah dihitung
d.Double-click Oscilloscope untuk menampilkan hasil output.
Set time base 10 ns/Div dan Channel 1 sebesar 500 mV/Div
e.Mulailah simulasi dan ukur output pada frekuensi osilasi.
Catatlah besar amplitude pada Tabel 3.1
f.Masukkan frekuensi tegangan sumber sesuai Tabel3.1 ,dengan
Amplitudo = 1. Ukur dan catatlah besar amplitude pada
setiap frekuensi yang diberikan. Hitung nilai dB sesuai
dengan persamaan 3.4. Gambarlah sket amplitude terhadap
frekuensi untuk setiap data. Berilah komentar terhadap
setiap data tersebut.
g.Double-click Bode Plotter dan pilih Magnitude, LOG, F = 0
dB, 1 GHz, I = -200 dB, 1 mHz
h.Restart simulasi dan estimasikan bandwidth filter denga
men-drag tanda merah ketitik 3 dB sebagai indikasi
frekuensi dan nilai dB pada sisi bawah sebelah kanan dari
Bode Plotter.
1.5 Data Hasil Percobaan
fc=1
2π√LC=
12 (3,14 )√200×10−6×220×10−12
¿1
6,28√44000×10−18
¿ 16,28×209,762×10−9
Tabel 3.1
Frekuensi Amplitudo (mV) Desibel Gain
(dB)7.6 kHz 460 mV -6,776 kHz 100 mV -20fc= 759,125
kHz
0 mV
760 kHz 0 mV
7.6 Mhz 100 mV -2076 MHz 700 mV -3,1
1.6 Analisa
Perhitungan Desibel Gain:
Frekuensi 7,6 kHz 20 log 0,46 = -6,7 dB
Frekuensi 76 kHz 20 log 0,1 = -20 dB
Frekuensi 759,125 kHz 20 log 0 = dB
Frekuensi 760 kHz 20 log 0 = dB
Frekuensi 7,6 MHz 20 log 0,1 = -20 dB
Frekuensi 76 MHz 20 log 0,7 = -3,1 dB
7,6 kHz
76 kHz 759125 kHzdan 760 MHz
7,6 MHz
76 MHz0
100200300400500600700800
Grafik Amplitudo Terhadap Frekuensi
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Band stop filter memiliki prinsip kerja menahan sinyal dengan
frekuensi sesuai frekuensi cut-off rangkaian dan akan
melewatkan sinyal dengan frekuensi di luar frekuensi cut-off
rangkaian filter tersebut baik dibawah atau diatasnya.
Berdasarkan prinsip kerja tersebut akan menghasilkan garfik
A (mV)
//Frekuensi
perbandingan amplitudo terhadap frekuensi seperti gambar
diatas.
Pada rangkaian Band Stop Filter tersebut setelah dihitung
dengan menggunakan rumus persamaan (3.1) diperoleh hasil
frekuensi cut off sebesar 759,125 kHz. Sesuai dengan
karakteristik Band Stop Filter, pada frekuensi cut off akan
menghasilkan nilai arus total nol dan frekuensi diatas atau
dibawah cut off akan meningkat atau dilewatkan. Dengan
demikian dapat dilihat pada grafik bahwa pada posisi
frekuensi cut off sebesar 759,125 kHz nilai amplitude sebesar
nol, sedangkan frekuensi lainnya, baik di bawah ataupun di
atasnya akan dilewatkan.
Gambar 1.2 merupakan grafik hasil pengamatan amplitudo
melalui osiloskop. Sedangkan Gambar 1.3 merupakan hasil
tampilan dari Bode Plotter Multisim. Kedua gambar tersebut
jika dibandingkan diperoleh hasil yang serupa, sehingga dapat
dikatakan bahwa percobaan simulasi melalui multisim pada
percobaan ini berhasil.
1.7 Kesimpulan
Band stop filter memiliki prinsip kerja menahan sinyal dengan
frekuensi sesuai frekuensi cut-off rangkaian dan akan
melewatkan sinyal dengan frekuensi di luar frekuensi cut-off
rangkaian filter tersebut baik dibawah atau diatasnya. Pada
rangkaian Band Stop Filter tersebut setelah dihitung dengan
menggunakan rumus persamaan (3.1) diperoleh hasil frekuensi
cut off sebesar 759,125 kHz. Dengan demikian dapat dilihat
pada grafik bahwa pada posisi frekuensi cut off sebesar
759,125 kHz nilai amplitude sebesar nol, sedangkan frekuensi
lainnya, baik di bawah ataupun di atasnya akan dilewatkan.