EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI...

21
1 Efektivitas Penggunaan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning Ditinjau dari Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Perencanaan Pemasaran Sri Lestari, Pembimbing I: Wahjoedi, Pembimbing II: Sri Umi Mintarti Widjaja, Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang-Jalan Semarang 5 Malang Jawa Timur Indonesia, SMK Negeri I Malang-Jalan Sonikembang/Janti Malang Jawa Timur Indonesia Email: [email protected] 081217375929 Abstract: Problem based learning and project based learning are learning strategy with student centered learning basic. In addition, learning motivation is an important component in determining students’ achievement. Research is done to know effectiviteness of using problem based learning and project based learning in marketing planning subject in term of learning motivation. Using two way anova analysis, research result shows if project based learning more efektive for student with high and moderate learning motivation. Students with low learning motivation have the same result in problem based learning and project based learning. Key words: project based learning, problem based learning, learning motivation, learning results, marketing planning. Abstrak: Problem based learning dan project based learning adalah strategi pembelajaran yang berbasis student centered learning. Selain itu, motivasi belajar adalah komponen penting dalam menentukan prestasi siswa. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaannya problem based learning dan project based learning jika diterapkan pada mata pelajaran perencanaan pemasaran yang dilihat dari motivasi belajar siswa. Dengan analisis two way anova, hasil penelitian menunjukkan bahwa project based learning lebih efektif untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sedang. Sedangkan untuk siswa yang memiliki motivasi belajar rendah tingkat efektivitas kedua model pembelajaran sama. Kata kunci: project based learning, problem based learning, motivasi belajar, hasil belajar, perencanaan pemasaran.

Transcript of EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI...

1

Efektivitas Penggunaan Model Problem

Based Learning dan Project Based

Learning Ditinjau dari Motivasi Belajar

dalam Pembelajaran Perencanaan

Pemasaran

Sri Lestari, Pembimbing I: Wahjoedi, Pembimbing II: Sri Umi Mintarti Widjaja,

Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang-Jalan Semarang 5 Malang

Jawa Timur Indonesia, SMK Negeri I Malang-Jalan Sonikembang/Janti Malang

Jawa Timur Indonesia

Email: [email protected] 081217375929

Abstract: Problem based learning and project based learning are learning

strategy with student centered learning basic. In addition, learning

motivation is an important component in determining students’

achievement. Research is done to know effectiviteness of using problem

based learning and project based learning in marketing planning subject

in term of learning motivation. Using two way anova analysis, research

result shows if project based learning more efektive for student with high

and moderate learning motivation. Students with low learning motivation

have the same result in problem based learning and project based

learning.

Key words: project based learning, problem based learning, learning

motivation, learning results, marketing planning.

Abstrak: Problem based learning dan project based learning adalah

strategi pembelajaran yang berbasis student centered learning. Selain itu,

motivasi belajar adalah komponen penting dalam menentukan prestasi

siswa. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas

penggunaannya problem based learning dan project based learning jika

diterapkan pada mata pelajaran perencanaan pemasaran yang dilihat dari

motivasi belajar siswa. Dengan analisis two way anova, hasil penelitian

menunjukkan bahwa project based learning lebih efektif untuk siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sedang. Sedangkan untuk

siswa yang memiliki motivasi belajar rendah tingkat efektivitas kedua

model pembelajaran sama.

Kata kunci: project based learning, problem based learning, motivasi

belajar, hasil belajar, perencanaan pemasaran.

2

Pendidikan kejuruan (SMK) adalah

bagian dari sistem pendidikan nasional

yang bertujuan mempersiapkan tenaga

yang memiliki keterampilan dan

pengetahuan sesuai dengan kebutuhan

persyaratan lapangan kerja dan mampu

mengembangkan potensi dirinya

dalam mengadopsi dan beradaptasi

dengan perkembangan teknologi.

Kurikulum 2013 merupakan sebuah

kurikulum yang mengutamakan

pemahaman, skill, dan pendidikan

berkarakter, siswa dituntut untuk

paham atas materi, aktif dalam

berdiskusi dan presentasi serta

memiliki sopan santun disiplin yang

tinggi. Perencanaan pemasaran

merupakan sebuah proses sistematis

dalam merancang dan mengkoordinasi

keputusan pemasaran.

Problem Based Learning adalah

pembelajaran yang menggunakan masalah

nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-

structured) dan bersifat terbuka sebagai

konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan

menyelesaikan masalah dan berpikir kritis

serta sekaligus membangun pengetahuan

baru. Project Based Learning merupakan

suatu merupakan strategi pembelajaran

yang menggunakan proyek/kegiatan

sebagai sarana pembelajaran untuk

mencapai kompetensi sikap, pengetahuan

dan keterampilan. Selain itu, motivasi

belajar adalah komponen penting dalam

menentukan prestasi siswa karena

menyadarkan pada proses dan hasil

belajar, mengarahkan kegiatan belajar,

meningkatkan semangat belajar, dan pada

akhirnya meningkatkan hasil belajar. Di

sini, peneliti ingin melihat tingkat

efektifitasnya kedua model pembelajaran

tersebut jika diterapkan pada kompetensi

dasar “Menyusun Rencana Pemasaran”

yang dilihat dari motivasi belajar siswa.

METODE

Penelitian dilakukan di SMK Negeri

I Malang dengan populasi kelas X

3

Program Studi Tata Niaga dengan sampel

kelas X PM-2 sebanyak 35 siswa sebagai

kelas eksperimen model problem based

learning dan X PM-3 sebanyak 35 siswa

sebagai kelas eksperimen model project

based learning. Variabel dalam penelitian

ini terdiri dari, variabel bebas berupa

model problem based learning dan project

based learning, variabel kontrol berupa

motivasi belajar, dan variabel terikat

berupa hasil belajar. Instrumen penelitian

yang digunakan berupa test untuk variabel

hasil belajar aspek kognitif, lembar

observasi untuk variabel hasil belajar

aspek psikomotor, dan angket untuk

variabel motivasi belajar. Penelitian

dilakukan dengan desain factorial 2 x 3

dan data dianalisis dengan uji two way

anova dan dilanjutkan dengan uji post

hoc.

HASIL

Hasil analisis uji two way anova dan

uji lanjut post hoc menunjukkan bahwa

(1) ada perbedaan hasil belajar siswa

antara yang diajar dengan model problem

based learning dan project based learning

dengan taraf signifikansi 0,003, Rata-rata

hasil belajar siswa yang diajar dengan

project based learning sebesar 61,71 lebih

tinggi dari siswa yang diajar dengan

problem based learning sebesar 58,65;

(2) ada perbedaan hasil belajar siswa

dilihat dari motivasi belajarnya dengan

taraf signifikansi 0,000. Rata-rata hasil

belajar siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi sebesar 69,52, siswa yang

memiliki motivasi belajar sedang sebesar

59,69, dan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah sebesar 51,30; (3) ada

perbedaan hasil belajar siswa yang diajar

dengan model problem based learning

antara yang memiliki motivasi belajar

tinggi, sedang, dan rendah dengan taraf

signifikansi 0,000. Berdasarkan uji post

hoc, hasil belajar siswa pada model

problem based learning untuk siswa yang

memiliki motivasi tinggi dengan siswa

yang memiliki motivasi sedang

4

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,000 atau kurang dari 0,05. Siswa yang

memiliki motivasi tinggi dengan siswa

yang memiliki motivasi rendah

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,000 atau kurang dari 0,05, dan siswa

yang memiliki motivasi sedang dengan

siswa yang memiliki motivasi rendah

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,013 atau kurang dari 0,05. Rata-rata

hasil belajar siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi sebesar 66,81, siswa yang

memiliki motivasi belajar sedang sebesar

57,39, dan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah sebesar 51,81; (4) ada

perbedaan hasil belajar siswa yang diajar

dengan model project based learning

antara yang memiliki motivasi belajar

tinggi, sedang, dan rendah dengan taraf

signifikansi 0,000. Berdasarkan uji post

hoc, hasil belajar siswa pada model

project based learning untuk siswa yang

memiliki motivasi tinggi dengan siswa

yang memiliki motivasi sedang

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,000 atau kurang dari 0,05. Siswa yang

memiliki motivasi tinggi dengan siswa

yang memiliki motivasi rendah

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,000 atau kurang dari 0,05, dan siswa

yang memiliki motivasi tinggi dengan

siswa yang memiliki motivasi rendah

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,000 atau kurang dari 0,05. Rata-rata

hasil belajar siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi sebesar 72,90, siswa yang

memiliki motivasi belajar sedang sebesar

61,64, dan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah sebesar 50,72; (5) ada

perbedaan hasil belajar siswa yang

memiliki motivasi tinggi antara yang

dalam model problem based learning dan

project based learning dengan taraf

signifikansi 0,029. Siswa yang memiliki

motivasi tinggi dalam model project

based learning memiliki rata-rata hasil

belajar sebesar 72,90 lebih tinggi

dibanding siswa yang memiliki motivasi

5

tinggi dalam model problem based

learning yaitu sebesar 66,81; (6) ada

perbedaan hasil belajar siswa yang

memiliki motivasi sedang antara yang

diajar dengan model problem based

learning dan project based learning

dengan taraf signifikansi 0,037. Siswa

yang memiliki motivasi sedang dalam

model project based learning memiliki

rata-rata hasil belajar sebesar 61,64 lebih

tinggi dibanding siswa yang memiliki

motivasi tinggi dalam model problem

based learning yaitu sebesar 57,39; (7)

tidak ada perbedaan hasil belajar siswa

yang memiliki motivasi rendah antara

yang diajar dengan model problem based

learning dan project based learning

dengan taraf signifikansi 1,000. Siswa

yang memiliki motivasi rendah dalam

model project based learning memiliki

rata-rata hasil belajar sebesar 51,81

sedangkan dalam model problem based

learning yaitu sebesar 50,72 yang mana

keduanya tidak memiliki perbedaan secara

signifikan; (8) ada interaksi antara model

pembelajaran dan motivasi belajar dengan

taraf signigikansi 0,025.

PEMBAHASAN

Hasil analisis menggunakan Two

Way Anova menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa dalam pembelajaran dengan

model problem based learning dan siswa

dalam pembelajaran dengan model project

based learning menunjukkan perbedaan.

Dilihat dari rata-rata hasil belajar yang

diperoleh siswa, menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa dalam model project

based learning lebih tinggi dibanding

hasil belajar siswa dalam model problem

based learning. Hal tersebut karena

sintaks kegiatan pembelajaran dari kedua

model pembelajaran tersebut berbeda dan

kharakteristik dari materi kompetensi

dasar menyusun rencana pemasaran.

Karakteristik mata pelajaran perencanaan

pemasaran kompetensi dasar menyusun

rencana pemasaran tidak hanya

menekankan penguasaan kompetensi dari

6

ranah pengetahuan dan sikap, namun lebih

dituntut penguasaan kompetensi ranah

ketrampilan abstrak siswa dalam hal

menyusun proposal usaha sehingga

dengan model project based learning hasil

belajar siswa dalam menyusun rencana

pemasaran lebih baik. Dalam project

based learning, siswa mengalami sendiri

dan terlibat langsung sacara realistik

dengan obyek yang dipelajarinya. Siswa

belajar atas dasar pengalaman dan minat

siswa sendiri serta topik dalam

kompetensi dasar yang saling terintegrasi.

Pembelajaran dengan model project based

learning dapat membantu siswa untuk

mengembangkan ketrampilan berpikir,

ketrampilan merancang, ketrampilan

mengerjakan proyek, serta memotivasi

belajar siswa.

Hasil belajar siswa dalam model

problem based learning maupun project

based learning memiliki perbedaan jika

dilihat dari tingkat motivasi belajar siswa.

Dalam problem based learning maupun

project based learning, diketahui rata-rata

hasil belajar siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi lebih baik dibandingkan

siswa yang memiliki motivasi belajar

sedang, rata-rata hasil belajar siswa yang

memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik

dibandingkan siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah, dan siswa yang

memiliki motivasi belajar sedang lebih

baik dari siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah. Hasil penelitian ini sesuai

dengan pendapat Mc. Celland (1967)

menyatakan bahwa seseorang yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih

baik hasil belajarnya dibandingkan dengan

yang bermotivasi prestasi rendah. Begitu

juga dengan pendapat Halawah (2006),

yang menyatakan bahwa “motivation is

an important key for effective and

successful learning”. Motivasi belajar

menentukan ketekunan belajar (Uno,

2010:28) dalam hal ini tampak bahwa

motivasi untuk belajar menyebabkan

seorang siswa tekun belajar, sebalinya bila

7

tidak memiliki motivasi untuk belajar

maka siswa tidak akan tahan lama belajar

dan hasil penelitian menunjukkan bahwa

siswa yang memiliki motivasi rendah

memperoleh prestasi yang rendah. Hasil

penelitian ini juga didukung oleh

penelitian Panjaitan (1999) yang

menyatakan bahwa ada korelasi yang

signifikan antara siswa yang memiliki

motivasi berprestasi dengan hasil belajar.

Penelitian Setiyawan (2013) yang

menyatakan bahwa motivasi belajar secara

signifikan merupakan variabel mediator

yang memperkuat pengaruh dari

efektivitas mengajar dan sarana prasarana

pendidikan terhadap hasil belajar

akuntansi pada siswa IPS kelas XII SMA

Negeri se kota Ponorogo. Penelitian lain

yang relevan adalah penelitian Nursyamsu

(2013) yang menyatakan bahwa siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi

hasil belajarnya lebih baik daripada siswa

yang memiliki motivasi belajar sedang,

dan rendah pada kelas eksperimen yang

diajar dengan model problem based

learning dan model jigsaw. Pembelajaran

dengan model problem based learning

dan project based learning dapat

membantu siswa untuk mengembangkan

ketrampilan berpikir dan memotivasi

belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi

belajar berwujud sebagai daya penggerak

siswa, sikap, dan perilaku dalam

mengusahakan kemajuan dalam belajar

dan mengejar prestasi yang optimal. Siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi

memiliki keinginan untuk sukses yang

berasal dari dalam diri sendiri. Siswa ini

akan bekerja keras baik dalam situasi

bersaing dengan orang lain atau dalam

keadaan bekerja sendiri.

Hasil belajar siswa dalam model

problem based learning memiliki

perbedaan jika dilihat dari tingkat

motivasi belajar siswa. Hasil belajar siswa

kelas eksperimen model problem based

learning yang memiliki motivasi tinggi

berbeda dengan siswa yang memiliki

8

motivasi belajar sedang dan siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah, serta

siswa yang memiliki motivasi belajar

sedang juga berbeda hasil belajarnya

dengan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah. Rata-rata hasil belajar

siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi lebih baik dibandingkan siswa yang

memiliki motivasi belajar sedang, rata-

rata hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi lebih baik

dibandingkan siswa yang memiliki

motivasi belajar sedang dan siswa yang

memiliki motivasi belajar sedang lebih

baik dari siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah. Hasil penelitian ini sesuai

dengan pendapat Halawah (2006), yang

menyatakan bahwa “motivation is an

important key for effective and successful

learning”. Motivasi belajar menentukan

ketekunan belajar (Uno, 2013:27) dalam

hal ini tampak bahwa motivasi untuk

belajar menyebabkan seorang siswa tekun

belajar, sebalinya bila tidak memiliki

motivasi untuk belajar maka siswa tidak

akan tahan lama belajar dan hasil

penelitian menunjukkan bahwa siswa

yang memiliki motivasi rendah

memperoleh prestasi yang rendah. Dalam

kegiatan belajar, motivasi belajar

merupakan daya penggerak sikap dan

perilaku siswa dalam mengusahakan

kemajuan dalam belajar dan mengejar

prestasi yang optimal. Siswa yang

memiliki motivasi belajar tinggi memiliki

keinginan untuk sukses yang berasal dari

dalam diri sendiri. Siswa ini akan bekerja

keras baik dalam situasi bersaing dengan

orang lain atau dalam keadaan bekerja

sendiri. Pembelajaran dengan model

problem based learning menantang

kemampuan siswa serta memberikan

kepuasan untuk menemukan pengetahuan

baru bagi siswa, meningkatkan motivasi

dan aktivitas pembelajaran siswa,

membantu siswa dalam mentransfer

pengetahuan siswa untuk memahami

masalah dunia nyata, membantu siswa

9

untuk mengembangkan pengetahuan

barunya dan bertanggung jawab dalam

pembelajaran yang mereka lakukan.

Problem Based Learning dapat

mendorong siswa untuk melakukan

evaluasi sendiri baik terhadap hasil

maupun proses belajarnya,

mengembangkan kemampuan siswa untuk

berpikir kritis dan mengembangkan

kemampuan mereka untuk menyesuaikan

dengan pengetahuan baru, memberikan

kesemnpatan bagi siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang

mereka miliki dalam dunia nyata,

memudahkan siswa dalam menguasai

konsep-konsep yang dipelajari guna

memecahkan masalah dunia nyata. Hasil

penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian Sumarni (2011) bahwa

pembelajaran dengan problem based

learning untuk siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi mendapatkan

prestasi belajar yang lebih baik

dibandingkan siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah. Penelitian

Setiyawan (2013) yang menyatakan

bahwa motivasi belajar secara signifikan

merupakan variabel mediator yang

memperkuat pengaruh dari efektivitas

mengajar dan sarana prasarana pendidikan

terhadap hasil belajar akuntansi pada

siswa IPS kelas XII SMA Negeri se kota

Ponorogo.

Hasil belajar siswa dalam model

project based learning memiliki

perbedaan jika dilihat dari tingkat

motivasi belajarnya. Hasil belajar siswa

kelas eksperimen model project based

learning yang memiliki motivasi tinggi

berbeda dengan siswa yang memiliki

motivasi belajar sedang dan siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah, serta

siswa yang memiliki motivasi belajar

sedang juga berbeda hasil belajarnya

dengan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah. Rata-rata hasil belajar

siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi lebih baik dibandingkan siswa yang

10

memiliki motivasi belajar sedang, rata-

rata hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi lebih baik

dibandingkan siswa yang memiliki

motivasi belajar sedang, dan siswa yang

memiliki motivasi belajar sedang lebih

baik dari siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah. Dalam kegiatan belajar,

motivasi belajar merupakan daya

penggerak sikap dan perilaku siswa

dalam mengusahakan kemajuan dalam

belajar dan mengejar prestasi yang

optimal. Siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi memiliki keinginan untuk

sukses yang berasal dari dalam diri

sendiri. Siswa ini akan bekerja keras baik

dalam situasi bersaing dengan orang lain

atau dalam keadaan bekerja sendiri.

Dalam project based learning, siswa

mengalami sendiri dan terlibat langsung

sacara realistik dengan obyek yang

dipelajarinya. Siswa belajar atas dasar

pengalaman dan minat siswa sendiri serta

topik dalam kompetensi dasar yang saling

terintegrasi. Pembelajaran dengan model

project based learning dapat membantu

siswa untuk mengembangkan ketrampilan

berpikir, ketrampilan merancang,

ketrampilan mengerjakan proyek, serta

memotivasi belajar siswa. Hasil penelitian

ini sesuai dengan pendapat Halawah

(2006), yang menyatakan bahwa

“motivation is an important key for

effective and successful learning”.

Motivasi belajar menentukan ketekunan

belajar (Uno, 2010:28) dalam hal ini

tampak bahwa motivasi untuk belajar

menyebabkan seorang siswa tekun belajar,

sebalinya bila tidak memiliki motivasi

untuk belajar maka siswa tidak akan tahan

lama belajar dan hasil penelitian

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki

motivasi rendah memperoleh prestasi

yang rendah. Pembelajaran dengan model

project based learning dapat membantu

siswa untuk mengembangkan ketrampilan

berpikir, ketrampilan merancang,

11

ketrampilan mengerjakan proyek, serta

memotivasi belajar siswa.

Hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi yang diajar dengan

model problem based learning dan project

based learning memiliki perbedaan secara

signifikan. Rata-rata hasil belajar siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi

yang diajar dengan model project based

learning lebih baik dibandingkan siswa

yang diajar dengan model problem based

learning. Dalam project based learning

siswa menyelesaikan rangkaian proyek

yang dapat terlaksana dengan baik jika

siswa sudah memiliki pemahaman yang

bagus atas materi penyusunan rencana

pemasaran. Siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi akan semakin aktif dan

tertantang dalam mengorganisasi proyek

termasuk dalam mengembangkan dan

mempraktikkan ketrampilan

berkomunikasi, Siswa akan berlomba

untuk menampilkan produk rencana

pemasaran (proposal usaha) dan

mempresentasikannya dengan tampilan

dan penyampaian yang lebih bagus.

Sedangkan dalam problem based

learning, proses pembelajaran merupakan

cara untuk memahami materi. Siswa

kurang tertantang untuk

mempresentasikan hasil pemecahan

masalahnya secara kompetitif. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Corner, Timothy et. al. (2013)

bahwa model project based learning

melibatkan semua siswa dalam

pembelajaran dan memberikan siswa

kepercayaan diri dan kemampuan untuk

berpikir. Penelitian lain yang sejalan

adalah penelitian Insyasiska (2013) bahwa

model project based learning

meningkatkan kreativitas siswa,

kemampuan kritis, dan kemampuan

koginitif siswa. Hasil penelitian ini

diperkuat dengan pendapat Halawah

(2006), yang menyatakan bahwa

“motivation is an important key for

effective and successful

12

learning”.Motivasi belajar menentukan

ketekunan belajar (Uno, 2010:28) dalam

hal ini tampak bahwa motivasi untuk

belajar menyebabkan seorang siswa tekun

belajar, sebalinya bila tidak memiliki

motivasi untuk belajar maka siswa tidak

akan tahan lama belajar dan hasil

penelitian menunjukkan bahwa siswa

yang memiliki motivasi rendah

memperoleh prestasi yang rendah.

Hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi belajar sedang yang diajar

dengan model problem based learning

dan project based learning memiliki

perbedaan secara signifikan. Rata-rata

hasil belajar untuk siswa yang memiliki

motivasi sedang dalam model project

based learning lebih baik dibandingkan

dengan yang diajar dengan model problem

based learning. Dalam project based

learning siswa menyelesaikan rangkaian

proyek yang dapat terlaksana dengan baik

jika siswa sudah memiliki pemahaman

yang bagus atas materi penyusunan

rencana pemasaran. Siswa yang memiliki

motivasi belajar sedang akan semakin

meningkat motivasi dan rasa ingin

tahunya, serta tertantang untuk

mengorganisasi proyek termasuk dalam

mengembangkan dan mempraktikkan

ketrampilan berkomunikasi, Siswa akan

berlomba untuk menampilkan produk

rencana pemasaran (proposal usaha) dan

mempresentasikannya dengan tampilan

dan penyampaian yang lebih bagus.

Sedangkan dalam problem based

learning, proses pembelajaran merupakan

cara untuk memahami materi. Siswa

kurang tertantang untuk

mempresentasikan hasil pemecahan

masalahnya secara kompetitif. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian

Corner, Timothy et. al. (2013) bahwa

model project based learning melibatkan

semua siswa dalam pembelajaran dan

memberikan siswa kepercayaan diri dan

kemampuan untuk berpikir. Penelitian lain

adalah penelitian Insyasiska (2013), yang

13

menyatakan bahwa model project based

learning meningkatkan kreativitas siswa,

kemampuan kritis, dan kemampuan

koginitif siswa. Hasil penelitian tersebut

didukung oleh pendapat Halawah (2006),

yang menyatakan bahwa “motivation is

an important key for effective and

successful learning”.Motivasi belajar

menentukan ketekunan belajar (Uno,

2010:28) dalam hal ini tampak bahwa

motivasi untuk belajar menyebabkan

seorang siswa tekun belajar, sebalinya bila

tidak memiliki motivasi untuk belajar

maka siswa tidak akan tahan lama belajar

dan hasil penelitian menunjukkan bahwa

siswa yang memiliki motivasi rendah

memperoleh prestasi yang rendah.

Dalam hasil analisis uji post hoc

diketahui bahwa tidak ada perbedaan

secara signifikan atas hasil belajar siswa

yang memiliki motivasi belajar rendah

baik dalam model problem based learning

dan project based learning. Hal tersebut

dikarenakan siswa yang memiliki motivasi

rendah kurang memiliki semangat dalam

mengikuti pembelajaran begitu pula

dengan pengerjaan proyek yang jelas

membutuhkan tahapan dan sarana yang

lebih banyak. Siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah bisa diajar dengan

model problem based learning maupun

project based learning tergantung

kondisinya. Hasil penelitian tersebut

diperkuat dengan pendapat Halawah

(2006), yang menyatakan bahwa

“motivation is an important key for

effective and successful learning”.

Motivasi belajar menentukan ketekunan

belajar (Uno, 2010:28) dalam hal ini

tampak bahwa motivasi untuk belajar

menyebabkan seorang siswa tekun belajar,

sebalinya bila tidak memiliki motivasi

untuk belajar maka siswa tidak akan tahan

lama belajar dan hasil penelitian

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki

motivasi rendah memperoleh prestasi

yang rendah. Hasil penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian Sumarni (2011)

14

yang menyatakan bahwa siswa yang

belajar dengan problem based learning

bermotivasi rendah tidak lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang belajar

dengan model konvensional bermotivasi

rendah.

Penelitian ini menunjukkan bahwa

siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi, sedang, dan rendah memiliki hasil

belajar yang berbeda di setiap kelas

eksperimen. Hal tersebut menunjukkan

bahwa terdapat interaksi dalam

penggunaan model pembelajaran dengan

motivasi belajar dalam meningkatkan

hasil belajar siswa. Model pembelajaran

mempengaruhi hasil belajar siswa,

motivasi belajar mempengaruhi hasil

belajar siswa, serta model pembelalaran

dan motivasi belajar secara bersama-sama

mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil

belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh

model pembelajaran saja atau oleh

motivasi belajar saja, namun kedua-

duanya sangat mempengaruhi hasil belajar

secara bersama-sama. Model

pembelajaran yang inovatif dapat efektif

dilaksanakan bila siswa juga memiliki

gairah dan dorongan untuk mengikuti

semua proses pembelajaran, sehingga

guru saat memberikan pembelajaran harus

selalu memotivasi siswa untuk belajar.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Trianto (2007: 33) yang menyatakan

bahwa motivasi dan metode modeling

berimplikasi terhadap prestasi belajar

siswa. Hasil penelitian Linamik (2010)

pembelajaran berdasarkan masalah

melalui kooperatif STAD dapat

meningkatkan motivasi belajar dan hasil

belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri I

Pasuruan. Asri (20110 mmenyatakan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

yang signifikan antara kelompok siswa

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

dengan siswa yang memiliki morivasi

berprestasi rendah, serta terdapat interaksi

yang signifikan antara implementasi

model pembelajaran kooperatif (jigsaw

15

dan TGT) dengan tingkat motivasi

berprestasi tinggi dan rendah terhadap

hasil belajar. Penelitian lain yang sejalan

adalah penelitian Sumarni (2011) yang

menyatakan bahwa ada interaksi antara

model pembelajaran (problem based

learning dan konvensional) dan motivasi

belajar siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Terdapat perbedaan hasil belajar

mata pelajaran Perencanaan Pemasaran

antara siswa dalam pembelajaran dengan

model Problem Based Learning dan siswa

dalam pembelajaran dengan model

Project Based Learning. Hasil belajar

siswa yang diajar dengan model project

based learning lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang diajar dengan model

problem based learning. Terdapat

perbedaan hasil belajar mata pelajaran

Perencanaan Pemasaran dilihat dari

tingkat motivasi belajarnya. Hasil belajar

siswa dalam dua model pembelajaran

yang memiliki motivasi belajar tinggi

lebih baik dibandingkan dengan siswa

yang memiliki motivasi sedang dan

rendah. Hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi sedang lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah. Terdapat perbedaan hasil

belajar mata pelajaran perencanaan

pemasaran dengan model problem based

learning antara siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi, sedang, dan

rendah. Hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang memiliki

motivasi sedang dan rendah. Hasil belajar

siswa dalam model problem based

learning yang memiliki motivasi sedang

lebih baik dibandingkan dengan siswa

yang memiliki motivasi belajar rendah.

Terdapat perbedaan hasil belajar mata

pelajaran perencanaan pemasaran dengan

model project based learning antara siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi,

sedang, dan rendah. Hasil belajar siswa

16

dalam model project based learning yang

memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang memiliki

motivasi sedang dan rendah. Hasil belajar

siswa yang memiliki motivasi sedang

lebih baik dibandingkan dengan siswa

yang memiliki motivasi belajar rendah.

Ada perbedaan hasil belajar mata

pelajaran Perencanaan Pemasaran antara

siswa yang diajar dengan model problem

based learning dan model project based

learning yang dikontrol dengan motivasi

tinggi. Terdapat perbedaan hasil belajar

mata pelajaran Perencanaan Pemasaran

antara siswa yang diajar dengan model

problem based learning dan model project

based learning yang dikontrol dengan

motivasi sedang. Tidak Terdapat

perbedaan hasil belajar mata pelajaran

Perencanaan Pemasaran antara siswa yang

diajar dengan model problem based

learning dan model project based learning

yang dikontrol dengan motivasi rendah.

Terdapat interaksi antara model

pembelajaran dengan motivasi belajar

terhadap hasil belajar. Model

pembelajaran dan motivasi belajar secara

bersama-sama berpotensi meningkatkan

hasil belajar siswa. Model pembelajaran

dapat efektif dilaksanakan apabila siswa

juga memiliki gairah dan dorongan untuk

mengikuti semua proses pembelajaran,

sehingga guru saat memberikan

pembelajaran harus selalu memotivasi

siswa untuk belajar.

Saran

Dalam upaya peningkatan kualitas

pembelajaran dan kemampuan

profesionalnya, guru hendaknya selalu

berusaha menerapkan dan

mengembangkan model-model

pembelajaran yang memacu adanya

student centered learning sehingga siswa

mampu menguasai kompetensi baik dari

ranah afektif, kognitif, maupun

psikomotor. Bagi guru mata pelajaran

perencanaan pemasaran bisa

menggunakan model problem based

17

learning maupun project based learning

dalam mengajarkan kompetensi dasar

“Menyusun Rencana Pemasaran”, namun

akan lebih baik jika menggunakan model

project based learning dibandingkan

problem based learning karena lebih

sesuai dengan karakteristik materinya.

Guru hendaknya dapat mengelola waktu,

bahan ajar, dan persiapan yang cukup,

serta perlunya dibangun komitmen yang

kuat dengan siswa demi tercapainya

tujuan pembelajaran.

Hendaknya sekolah selalu

memberikan kesempatan dan

memfasilitasi guru pengajar dalam

mengembangkan berbagai model

pembelajaran yang mendukung scientific

approach serta sering mengadakan

kegiatan yang dapat memacu motivasi

belajar siswa.

Bagi peneliti pembelajaran

disarankan melakukan penelitian pada

kompetensi dasar lain yang mempunyai

karakteristik konten dan subjek yang

berbeda dengan penelitian ini guna

menambah wawasan. Diharapkan juga

bagi para peneliti untuk melakukan

pengembangan dalam penerapan model

problem based learning dan project based

learning mengikuti perkembangan

teknologi.

DAFTAR RUJUKAN

Agustini. 2011. Efektifitas Model

Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dan learning Cycle

5 Fase (LCM) Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri

I Purwosari. Tesis Tidak

Diterbitkan. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Amirin, M, Tatang. 2011. (Online)

http://tatangmanguny.wordpress.co

m/2011/02/03/taksonomi-bloom-

versi-baru-2/ . Diakses tanggal 12

April 2014

Anggraini, Dwi Vebriyanti. 2013.

Pengaruh Model Problem Based

Learning Dilengkapi Modul,

Motivasi Belajar, dan Kemampuan

Awal Terhadap Hasil Belajar

Pemrograman C++ Siswa SMK.

Tesis Tidak Diterbitkan. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian

Pendidikan: Metode dan Paradigma

Baru. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Asri, Agung Sri. 2011. Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw

dan TGT), Motivasi Berprestasi,

18

dan Ketrampilan social Terhadap

hasil Belajar PKn Sekolah Dasar.

Tesis Tidak Diterbitkan. Malang:

Universitas Ngeri Malang.

Bayrak, Karadeniz. Development of a

problem-based teaching material for

science education in a web

environment: the subject of acids

and bases. E-journal dikti. Diakses

12 April 2014

Bellanca, James. 2012. Proyek

Pemelajaran Yang Diperkaya: Jalur

Praktis Menuju Ketrampilan Abad

ke-21. Jakarta: PT. Indeks.

Bender, William, N. 2012. Project Based

Learning: Differentiating

Instruction for the 21st Century.

Amerika Serikat: Corwin

Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta:Rineka

Cipta.

Corner, Timothy. Capps, Daniel.

Crawford, Barbara. Dan Rss,

Robert. 2013. Fossil Finders:

engaging all of your students using

project-based learning. National

Science Teachers Association.

Danarti Ratna. 2014. Perbedaan Hasil

Belajar IPS Model Project Based

Learning Berbasis Outdoor Study

dengan Konvensional pada Siswa

Kelas VII SMP N 2 Ponorogo. Tesis

Tidak Diterbitkan. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Dasmanjohan. 2010. Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan.

Dasmoanjohan’s Blog.

http://dasmanjohan.wordpress.com/

2010/11/04/pendidikan-teknologi-

dan-kejuruan/ . Diakses 17 April

2014

Dimyati & Mujiono. 2006. Strategi

Belajar dan Mengajar. Bandung:

PT. Rineka Cipta.

Gress, Jeffrey M. 2013. Problem-Based

Learning Approach to Stagecraft. E-

journal dikti.

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar

Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hickey, Rebecca. 2014. Project-Based

Learning When to Start?. E-journal

dikti. dalam Gale Art, Education,

Humanities & Social Science 2014.

Ibtesam Halawah. 2011. Factors

influencing college students'

motivation to learn from students'

perspective. E-journal dikti.

Irmawati. 2012. Penerapan Model

Pembelajaran problem Based

Learning Untuk Meningkatkan

Kualitas proses Pembelajaran dan

hasil Belajar Ekonomi (Studi pada

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Geger

Madiun).Tesis Tidak Diterbitkan.

Malang: Universitas Negeri Malang.

Kaiser, Kristina. 2014. Using PBL to

Reach and Teach. E-journal dikti.

Kantiningrum. 2013. Penerapan Problem

Based Learning Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa SMP Kelas Olahraga. Tesis

Tidak Diterbitkan. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Kamdi, waras. 2007. Model-model

Pembelajaran Inovatif. Malang: UM

Press.

Keller, J.M. & Katsuaki. 2004. Learner

and E-Learning Design: A

Multinatelly Validated Process.

Journal of Educational Media.

(Online)29(3):229-238).

(http://pantherfile.uw.edu), Diakses

28 Maret 2014.

19

Klein, Joei I. 2009. Project Based

Learning: Inspiring Moddle School

Students to Engage in Deep and

Active Learning. New York: NYC

Department of Education.

Kurniawati, R. 2011. Penerapan problem

based Learning Untuk

meningkatkan Pemahaman Konsep

Aktivitas Ekonomi Dalam

pembelajaran IPS Kelas IV SDN

Bareng 5 Malang. Tesis Tidak

Diterbitkan. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Hafize Kesera, Dilek Karahoca. 2010.

Designing a project management e-

course by using project based

Learning. Procedia Social and

Behavioral Sciences : 5744 – 5754.

Deva. 2013. Teori Belajar

Konstruktivistik. (Online)

http://devamelodica.com/teori-

belajar-konstruktivistik/. Diakses 12

Oktober 2014.

Lesch , Shirley , dan Brown, George.

learning outcomes learning

achieved by the end of a course or

program knowledge – skills –

attitudes. (Online)

http://liad.gbrownc.on.ca/programs/I

nsAdult/currlo.htm. Diakses 12

April 2014

Linamik. 2010. Penerapan Pembelajaran

Berdasarkan Masalah Melalui

Pembelajaran Kooperatif STAD

Untuk meningkatkan Motivasi dan

hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas

VII SMP Negeri I Pasuruan. Tesis

Tidak Diterbitkan. Malang:

Universitas Negeri Malang.

McCelland, D.C. Atkinson, JW., Clark,

R., & Lowell, El. 1967. The

Achivement Motive. New York:

Appleton Century Croft.

Mintarti, S.U.2009. Pengembangan Model

Pembelajaran Pada Mata Pelajaran

Akunatnsi di SMK Dengan

pendekatan Kontekstual dan

Syrategi Problem Based Learning.

Disertasi. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan

Masalah. Surabaya: PSMS Unesa.

Nursamsu. 2013. Efektifitas Penerapan

Model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) dan Jigsaw

Terhadap Hasil Belajar Ditinjau

Dari Motivasi. Tesis Tidak

Diterbitkan. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Panjaitan,B. 2009. Efektifitas

Pembelajaran. (Online).

http://sambasalim.com/pendidikan/k

onsep-efektivitas-pembelajaran.html

(Diakses 9 Nopember 2014).

Permendikbud No. 65 Tahun 2013

Tentang Standar Proses. Jakarta:

Kemdikbud.

Permendikbud No. 66 Tahun 2013

Tentang Standar Penilaian. 2013.

Jakarta: Kemdikbud.

Permendikbud No. 81a Tahun 2013

Tentang Implementasi Kurikulum.

Jakarta: Kemdikbud.

Kemdikbud. 2013. Pelatihan

Pendampingan Kurikulum 2013.

Jakarta: Kemdikbud.

Pribawati, Meta. 2013. Keefektifan

Penerapan Metode Pembelajaran

Kooperatif Think Pair Share (TPS)

dan Problem Posing (PP) Terhadap

Keaktifan dan Hasil Belajar

Pelajaran Ekonomi. Tesis Tidak

Diterbitkan. Malang Universitas

Negeri Malang.

20

Purwanto, E. 2005. Evaluasi Proses dan

Hasil Dalam Pembelajaran.

Malang: Universitas Negeri Malang.

Pusat Pengembangan Tenaga

Kependidikan. 2013. Pelatihan

Pendampingan Kurikulum 2013-

Pendekatan dan Strategi

Pembelajaran. Jakarta:Kemdikbud.

Rais, Muh. 2010. Model Project Based

Learning sebagai Upaya

Meningkatkan Prestasi Akademik

Mahasiswa. (Online),

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.

php/JPP/article/viewfile/129/123,

diakses 5 April 2014.

Rosyidi, Mushawir. 2014. Pengaruh

Metode Pembelajaran dan Motivasi

Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Pada Mata Pelajaran Ekonomi

siswa Kelas X di SMA Negeri I

Pringgasela. Tesis Tidak

Diterbitkan. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap

SPSS 20. Jakarta: PT. Gramedia.

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Setiyawan, Budhi. 2013. Pengaruh

Efektifitas Mengajar dan Sarana

Prasarana Pendidikan Terhadap

Hasil Belajar akuntansi Yang

Dimediasi Motivasi Belajar. Tesis

Tidak Diterbitkan. Malang;

Universitas Negeri Malang.

Soekatno, Giri, A., R.2013. (Online)

http://id.wikipedia.org/wiki/Taksono

mi_Bloom. Diakses 7 April 2014

Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar

Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk

Penelitian. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Sumarjono. 2012. Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Penguasaan Konsep

Fisika Ditinjau Dari Ketrampilan

Generik Sains Mahasiswa Calon

Guru IPA FMIPA Universitas

Negeri Malang. Tesis Tidak

Diterbitkan. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Sumarni. 2011. Pengaruh Penerapan

Model Problem Based Learning

terhadap Prestasi Belajar Fisika

Ditinjai dari Motivasi pada Siswa

Kelas X SMK N 3 Boyolangu

Tulungagung. Tesis Tidak

Diterbitkan. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Susanawati, Eny. 2013. Pengaruh Strategi

Project Based Learning Dengan

Thinkquest Terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Fisika Siswa SMA

Negeri I Kraksaan. Tesis Tidak

Diterbitkan. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Suzie Boss. 2012. The challenge assessing

of project-based learning: on the

heels of Common Core State

Standards, administrators begin

assessing critical thinking and

content mastery. E-journal dikti.

www.emediausa.com.

Trianto.2007. Model Pembelajaran

Terpadu dalam Teori dan Praktek.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Suharsaputra. 2013. (Online) Makna

Manajemen.

Uharsputra.wordpress.com/materi/.

Diakses tanggal 3 Maret 2014.

Universitas Negeri Malang. 2013.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

21

Edisi kelima. Malang: universitas

Negeri Malang.

Wahyuni, E.N. 2009. Motivasi dalam

Pembelajaran. Malang: Universitas

Islam Negeri Malang Press.

Waras Kamdi. 2007. Pembelajaran

Berbasis Proyek: Model Potensial

untuk Peningkatan

Mutu Pembelajaran.2007.

Jurnal.http://Blogroll.

Wolk, Steven 2014 Project-based

learning: pursuits with a purpose

dalam Gale Art, Education,

Humanities & Social Science 2014.

Web. 7 Mar. 2014. (Online)

http://www.ascd.org. Diakses 19

April 2014

Yoesoef, A. 2011. Keefektifan Model

Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Terhadap

Pemahaman Konsep Fisika Siswa

Kelas X SMA Negeri 2 Kediri. Tesis

Tidak Diterbitkan. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Yudiernawati, Atti. 2006. Pengaruh

Interaktif Strategi Pembelajaran

Problem Based Learning dan

Konvensional Serta Gaya Belajar

terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah

Klinik keperawatan Pada

Mahasiswa Program Studi

Keperawatan Politeknik Kesehatan

Malang. Tesis tidak Dipublikasikan.

Malang: Universitas Negeri Malang.