DEKONSTRUKSI VISUAL DALAM FOTO SERI STORM ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of DEKONSTRUKSI VISUAL DALAM FOTO SERI STORM ...
1
ABSTRAK Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan publik dalam melihat
sebuah foto. Konsep foto seri ini terbagi menjadi enam karya dengan latar
belakang badai Sandy yang terjadi tahun 2012 dan melumpuhkan beberapa
kota di Amerika Serikat, dan yang terparah terjadi di kota New York. Melalui
foto seri ini akan dilihat bagaimana dekonstruksi visual yang terjadi karena
sempat terdapat kontroversi mengenai foto tersebut. Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif, sampling dan analisis yang didapatkan dari
beberapa teknik berupa dokumentasi, studi literatur dan observasi pada karya
secara langsung. Hasil analisis memperlihatkan bahwa angle, background,
pose, properti, warna pakaian dan ekspresi wajah digunakan sebagai perantara
untuk menyampaikan pesan sehingga didapat bentuk dan hasil dekonstruksi
visual pada foto. Pemahaman terkait literasi visual akan memperjelas
bagaimana dekonstruksi pada karya foto seri ini bisa saja mengubah opini
publik, sehingga tujuan penghormatan kepada para “First Responders” ini
dapat tersampaikan dan dipahami publik.
Kata kunci: dekonstruksi visual, foto seri, badai Sandy, literasi visual
ABSTRACT Visual Deconstruction in the Photo Series of Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders by Annie Leibovitz. This research is expected
to open the public's insight in seeing a photo. The concept of this photo series is
divided into six works with the hurricane Sandy as a background that happenned
in 2012 and paralyzed several cities in the United States, and the worst
happened in the New York City. Through this photo series, we will see how the
visual deconstruction happened because there was controversy about the photo.
The methods used were qualitative descriptive, sampling and analyzing data
obtained with several techniques such as documentation, study of literature and
Volume X Nomor Y, Bulan 20xx: yy-zz
DEKONSTRUKSI VISUAL DALAM FOTO SERI STORM TROUPERS: CELEBRATING
HURRICANE SANDY’S FIRST RESPONDERS KARYA ANNIE LEIBOVITZ
Ayuning Wacana Manik Kusrini, S.Sos., M.Sn. Adya Arsita, S.S., M.A. Program Studi S-1 Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis KM. 6,5, Glondong, Panggungharjo, Kec. Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188
Tlp. 082226889001
Surel: [email protected]
2
observation on the work directly. The results of analysis show that the angles,
backgrounds, poses, properties, clothing colors and facial expressions are used
as intermediaries to deliver the messages in order to get the form and the results
of the visual deconstruction on the photo. Understanding related to visual literacy
will makes clear how the deconstruction of the photo series has changed public’s
opinion, so that the purpose of respecting for these “First Responders” can be
conveyed and understood by the public.
Keywords: visual deconstruction, photo series, hurricane Sandy, visual literacy
PENDAHULUAN
Dunia mode merupakan hal
yang sangat berkaitan dengan
bidang fotografi, sebab fotografi
dapat berperan penting sebagai
media komunikasi dan publikasi
dalam perkembangan dunia mode.
Seperti hakikatnya fotografi menjadi
media komunikasi visual sehingga
publik dapat menangkap makna
yang akan disampaikan oleh
fotografer (Santoso, 2016: 33).
Media fotografi dengan pemilihan
konsep maupun teknik-teknik
tertentu digunakan untuk
mendukung terciptanya sebuah
makna visual.
Bagi para penggemar mode dan
gaya hidup, majalah Vogue adalah
salah satu majalah yang
mengisprisasi dan menjadi acuan
mode secara global. Dalam salah
satu edisinya pada Februari 2013,
Vogue menampilkan sebuah artikel
mengenai badai Sandy yang terjadi
di Amerika Serikat tahun 2012.
Foto-foto tersebut adalah hasil
jepretan fotografer profesional
ternama yaitu Annie Leibovitz.
Badai Sandy atau sering
disebut Superstorm Sandy adalah
salah satu badai terkuat dan
mematikan karena paling banyak
menimbulkan kerusakan di
Amerika Serikat pada 2012, setelah
badai Katrina yang terjadi tahun
2005. Badai Sandy menyebabkan
kerugian Amerika Serikat sebanyak
70,2 miliar USD dan
mengakibatkan adanya korban jiwa
setidaknya 149 orang.
(https://edition.cnn.com/2013/07/
13/world/americas/hurricane-
sandy-fast-facts/index.html,
diakses pada Kamis, 12 Maret 2020,
pukul 01.25 WIB) (Research, 2012) .
Annie Leibovitz berupaya untuk
menghadirkan kembali bencana
Sandy yang terjadi tahun 2012 lalu.
Hal ini dilakukan untuk mengenang
kejadian badai Sandy sekaligus
memberi penghormatan pada para
3
petugas yang ikut berperan dalam
proses evakuasi pada saat kejadian
menggunakan media fotografi.
Annie mewujudkannya melalui
karya foto seri yang berjudul “Storm
Troupers: Celebrating Hurricane
Sandy’s First Responders” yang
terdiri dari enam foto seri yang
berjudul, “Three If By The Sea”,
“Chain of Command”, “Power Trip”,
“A New Lease on Life”, “Air NYPD”
dan “Walking the Walk”.
Publikasi dari artikel dan foto
seri “Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders”
menimbulkan kontroversi.
Komentar negatif bermunculan
menanggapi artikel dan foto ini.
Foto-foto tersebut dianggap tidak
pantas untuk dipublikasikan
karena tidak seharusnya Vogue
menggabungkan para model papan
atas yang mengenakan busana
desainer dan brand ternama dengan
bencana seperti badai Sandy.
Pemilihan tentara, polisi, pemadam
kebakaran, dan dokter dianggap
salah karena menjadikan mereka
seperti sebuah properti yang
mendampingi para model.
Gambar 1 Komentar negative pada artikel Daily Mail
https://www.dailymail.co.uk/femail/article-2266085/Vogues-Hurricane-Sandy-
fashion-shoot-sparks-controversy-critics-brand-idiotic-poor-taste.html?ico=amp-comments-viewall#comments-2266085 (diakses pada Kamis, 6 Agustus 2020,
pukul 22.45 WIB)
Perwakilan Vogue mengatakan
bahwa ada lebih banyak makna di
balik foto-foto yang dihasilkan
Annie Leibovitz. Menurut Vogue,
foto-foto yang dihasilkan Annie
memiliki arti lebih dari sekadar
yang dilihat mata. Bahkan Annie
memilih untuk melibatkan tentara,
polisi, pemadam kebakaran, dan
dokter yang asli bukan pemeran
pengganti dalam pemotretan ini
(https://theweek.com/articles/468
578/vogues-offensive-hurricane-
sandy-fashion-spread, diakses
Kamis, 9 Juli 2020, pukul 01.02
WIB) (Hansen, 2013).
Berdasarkan latar belakang di
atas, akan dicari tahu mengapa
Annie mencoba untuk
menyampaikan makna tertentu
melalui foto tersebut dengan
4
menggunakan konsep yang
tertuang dalam karya serta
informasi yang berhubungan
dengan kejadian tersebut.
Penelitian karya “Storm Troupers:
Celebrating Hurricane Sandy’s First
Responders” dilakukan agar dapat
melihat bagaimana sebuah karya
foto dapat mengubah opini yang
terjadi di masyarakat.
Dengan demikian, masalah
yang hendak dirumuskan dalam
tugas akhir ini adalah bagaimana
dekonstruksi visual dalam foto seri
“Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders”
karya Annie Leibovitz. Penulisan
karya ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana
dekonstruksi visual dalam foto seri
“Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders”
karya Annie Leibovitz, serta
mengetahui pesan visual yang ada
dalam karya.
Berdasarkan judul penelitian
dekonstruksi visual dalam foto seri
“Dekonstruksi Visual Dalam Foto
Seri Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders
karya Annie Leibovitz” digunakan
beberapa tinjauan pembahasan dari
buku dan jurnal.
Pertama, pada jurnal berjudul
“Dekonstruksi Sosial Melalui Foto
Hoaks” yang ditulis oleh Afusa
Nidya Kinasih dalam jurnal Specta
Vol 3, No 1 (2019: 1-3) (Kinasih,
2019) diterbitkan oleh Jurusan
Fotografi. Dalam jurnalnya, Afusa
meneliti bagaimana foto hoaks yang
diunggah ke media sosial dapat
mengubah fakta sosial yang ada di
masyarakat dan menjadikan
adanya opini sebagai respon atas
kemunculan foto hoaks tersebut.
Afusa menyampaikan metode
dekonstruksi melalui foto hoaks
yang diciptakan oleh Agan Harahap
dengan menggunakan perangkat
lunak photoshop untuk
menggabungkan dua foto yang
sangat berbeda dan bagaimana
lingkungan sekitarnya mampu
menangkap maksud maupun
memaknai visual tersebut sehingga
menjadi sebuah fakta baru di
masyarakat.
Kemudian acuan kedua diambil
dalam jurnal Desain Komunikasi
Visual Adiwarna Vol 1 No. 6, (2015:
1-3) (Fredina, S, & Yuwono, 2015)
yang disusun oleh Erika Fredina,
Arief Agung S., dan Adiel Yuwono
berjudul “Perancangan Fotografi
Pre-Wedding Gaya Dekonstruksi”.
Dalam jurnal ini, membahas
mengenai bagaimana merancang
pemotretan pre-wedding
menggunakan gaya dekonstruksi.
Perancangan di sini menggunakan
aspek dekonstruksi pada wardrobe,
5
setting, pose dan konsepnya dengan
tujuan agar para vendor-vendor
khususnya yang ada di Surabaya
mendapatkan inspirasi atau
pandangan baru dalam pemotretan
pre-wedding yang menarik dan
berbeda dari pemotretan pre-
wedding biasanya.
Acuan ketiga adalah jurnal
berjudul “Investigating the Public
Health Impact of Hurricane Sandy”
yang diterbitkan Cambridge
University Press Vol 11 Special Issue
3, (2016: 301) (Relly, Degutis, &
Morse, 2016), yang disusun oleh
Michael J. Relly, Linda C. Degutis,
dan Stephen S. Morse. Dalam jurnal
tersebut membahas mengenai
kejadian badai Sandy berdampak
pada perawatan medis sehingga
banyak perawatan kesehatan
masyarat yang tertunda
dikarenakan tidak adanya aliran
listrik dan akses jalan yang
tertutup.
Acuan terakhir adalah jurnal
berjudul “Peran Komposisi Pada
Foto Editorial Disney Dream Potrait
Series Karya Annie Leibovitz” dalam
jurnal Dimensi Vol 2 No. 1 (2017:
22-32) (Erlyana, 2017) yang ditulis
oleh Yana Erlyana dan diterbitkan
oleh Jurusan Desain Komunikasi
Visual, Fakultas Teknologi dan
Desain, Universitas Bunda Mulia.
Jurnal ini membahas peran
komposisi pada karya foto editorial
seri berjudul Disney Dream Potrait
Series karya Annie Leibovitz.
Analisis yang dilakukan adalah
dengan menguraikan penggunaan
komposisi seperti komposisi rule of
thirds, point of interest, framing,
texture, pattern, dll pada setiap foto
yang digunakan Annie Leibovitz
dalam mendukung penyampaian
pesan dan makna foto.
Beberapa jurnal diatas memiliki
persamaan dan perbedaan dalam
penelitian ini. Perbedaaannya
adalah bahwa pada penelitian ini
objek yang digunakan adalah
sebuah foto seri, kemudian
penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji sebuah karya dari
fotografer lain, bukan menciptakan
sebuah karya fotografi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan teori
semiotika denotasi dan konotasi,
kemudian menarik kesimpulan
bentuk dekonstruksi yang terjadi
pada keseluruhan foto seri tersebut,
ini berbeda dengan acuan jurnal
diatas.
METODE PENELITIAN
Beberapa tahapan yang
dilakukan untuk mendapatkan data
yang akan digunakan dalam
penelitian ini:
6
Desain Penelitian
Dalam Penelitiaan ini
digunakan pendekatan kualitatif
sebagai metode analisis. Penelitian
kualitatif merupakan penelitian
yang digunakan untuk menyelidiki,
menemukan, menggambarkan, dan
menjelaskan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh sosial
yang tidak dapat dijelaskan, diukur
atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif (Saryono,
2010).
Penelitian ini secara garis besar
dimulai dengan mengumpulkan
informasi-informasi umum
mengenai karya-karya foto dan latar
belakang Annie Leibovitz. Tahapan
selanjutnya kemudian menentukan
subjek dalam foto-foto tersebut,
kemudian melakukan analisis
dekonstruksi yang dapat diserap
dari karya foto “Storm Troupers:
Celebrating Hurricane Sandy’s First
Responders”. Data tertulis yang
diperoleh dari studi literatur, arsip
atau dokumentasi dan observasi
karya yang menjadi objek penelitian
akan dikumpulkan, disusun,
dikelompokkan dan kemudian
disunting berdasarkan keperluan
penelitian. Reduksi data ini
dilakukan untuk mengurangi atau
menambahkan data yang dianggap
relevan dengan materi pembahasan
dan pengkajian.
Populasi dan Teknik Sampling
Sampling sangat membantu
dalam penelitian. Proses sampling
diperlukan agar lebih fokus pada
pokok permasalahan, serta
nantinya penelitian ini dapat
berjalan dengan lebih efektif dan
efisien. Cara pengambilan sampel
yang digunakan adalah sampling
jenuh. Menurut (Sugiyono, 2016)
sampling jenuh adalah metode
penarikan sampel bila semua
anggota populasi dijadikan sampel.
Hal ini sering dilakukan apabila
jumlah populasi kecil. Data yang
berhasil dikumpulkan selanjutnya
akan diseleksi berdasarkan materi
pembahasan sehingga didapatkan
hasil penelitian yang optimal.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data
untuk menunjang pengkajian
dalam karya fotografi seperti:
Dokumentasi
Tahapan awal dalam penelitian
ini adalah pengumpulan dan
pencarian bahan penelitian berupa
foto-foto yang akan dianalisis. Foto-
foto tersebut didapatkan dari laman
resmi Vogue Magazine, yang
memuat enam foto seri “Storm
Troupers: Celebrating Hurricane
Sandy’s First Responders” karya
Annie Leibovitz.
7
Studi Literatur
(Danial & Wasriah, 2009),
menyebutkan studi literatur
merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dengan
mengumpulkan sejumlah buku,
rujukan, jurnal dan artikel. Studi
literatur adalah kegiatan
mengumpulkan informasi yang
relevan dengan topik atau masalah
yang menjadi objek penelitian
sebagai bahan rujukan. Dalam
penelitian ini, akan dikumpulkan
beberapa data yang terkait dengan
foto-foto bencana alam badai Sandy,
teori semiotika, teori dekonstruksi
dan juga mengenai literasi visual.
Observasi
Observasi merupakan salah
satu teknik pengumpulan data
dengan cara menghimpun bahan-
bahan keterangan yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang
dijadikan objek pengamatan (Djaali
& Mulyono, 2007) .
Setelah pengumpulan objek
penelitian, dilakukan proses
pengamatan dan pemahaman
terhadap objek dengan maksud
merasakan dan kemudian
memahami pengetahuan dan
gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk menunjang
suatu penelitian. Setelah itu,
dilakukan pengamatan terhadap
penafsiran makna yang terdapat
pada karya foto menggunakan teori
semiotika Roland Barthes untuk
menganalisis dan menggunakan
dekonstruksi Jaques Derrida
sebagai pembedah.
PEMBAHASAN
Foto seri “Storm Troupers:
Celebrating Hurricane Sandy’s First
Responders” karya Annie Leibovitz
dimuat dalam Majalah Vogue US
edisi Februari 2013. Vogue US juga
menerbitkan dalam bentuk edisi
digital di laman resmi Vogue. Karya
foto ini melibatkan model papan
atas seperti Chanel Iman dan Karlie
Kloss, begitu pula dengan busana
yang dikenakan oleh para model
adalah busana rancangan brand
dan desainer ternama dunia seperti
Oscar de la Renta, Vera Wang,
Michael Kors dan Marc Jacobs.
Penerbitan artikel dan foto seri
“Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders”
menimbulkan pro dan kontra
publik. Banyak tanggapan
sarkasme yang menganggap bahwa
pemimpin redaksi Vogue yaitu Anna
Wintour tidak berperasaan karena
menggabungkan dua hal yang
sangat bertolak belakang yaitu
sebuah bencana dengan model-
8
model papan atas yang berdandan
cantik, mengenakan busana-
busana desainer dan brand
ternama.
Dalam laman resmi Vogue,
publikasi foto seri ini disusun
lengkap dengan caption dibawahnya
lengkap dengan informasi nama
model dan juga brand atau desainer
dari pakaian yang dikenakan model.
Dengan informasi tersebut, publik
dapat melihat bahwa Vogue memilih
model-model papan atas dan brand
maupun desainer kelas dunia
untuk pemotretan karya ini
sehingga publik pun terpengaruh
ataupun terkecoh dengan informasi
tersebut tanpa melihat makna
sebenarnya dari karya tersebut.
Gambar 2. Annie Leibovitz Sumber:
https://www.seattletimes.com/life/annie-leibovitz-captures-the-spirit-of-our-times-in-her-iconic-photographs/ (diakses pada Jumat, 10 April 2020, pukul 23.06 WIB)
Anna-Lou Leibovitz (70) atau
yang dikenal dengan Annie Leibovitz
adalah seorang fotografer
professional yang lahir pada 2
Oktober 1949 di Waterbury,
Connecticut, Amerika Serikat.
Annie menempuh pendidikan di San
Fransisco Art Institute, California
dimana Annie belajar tentang
melukis dengan tujuan untuk
menjadi seorang guru seni. Di
sekolah inilah Annie mendapatkan
pelatihan fotografi pertamanya dan
mengubah jurusannya menjadi
fotografi. Annie banyak terinspirasi
oleh karya-karya Robert Frank dan
Henri Cartier-Bresson, yang
diajarkan di sekolahnya.
Annie Leibovitz adalah
fotografer potret yang pada tahun
1970 mendapatkan pekerjaan di
Rolling Stone dan kemudian
menciptakan tampilan khusus
untuk publikasi sebagai fotografer
kepala. Pada tahun 1983, ia mulai
bekerja untuk majalah hiburan
Vanity Fair, terus menghasilkan
gambar-gambar yang dianggap
ikonik dan provokatif. Setelah juga
mengerjakan kampanye periklanan
profil tinggi, gambar Leibovitz telah
dipamerkan di beberapa buku dan
pameran besar di seluruh dunia
(https://www.biography.com/artist
/annie-leibovitz, diakses pada
tanggal 29 Januari 2020, pukul
4.07 WIB) (NN, 2014) .
Secara umum penelitian ini
9
ingin menjawab pertanyaan
bagaimana menganalisis foto “Storm
Troupers: Celebrating Hurricane
Sandy’s First Responders” karya
Annie Leibovitz dengan pendekatan
dekonstruksi. Dalam penelitian ini,
digunakan fotografi komersial
sebagai teori dasar fotografi dalam
promosi produk fashion,
pemahaman literasi visual oleh
Taufan Wijaya sebagai teori
pendekatan, teori semiotika oleh
Roland Barthes sebagai metode
analisis, dan dekonstruksi oleh
Jaques Derrida sebagai teori untuk
membedah foto-foto tersebut.
Literasi Visual adalah
kemampuan dalam
menginterpretasikan dan memberi
makna dari sebuah informasi
berbentuk gambar atau visual. Pada
dasarnya literasi visual berusaha
menjelaskan bagaimana manusia
melihat objek atau benda lalu
menginterpretasikan dan membaca
maksud atau makna dari visual
tersebut. Dalam bukunya, (Wijaya,
2018) menyampaikan bahwa
seseorang yang terliterasi visual
mampu membaca atau
menginterpretasikan foto ke lebih
dari satu perspektif. Karena dalam
dunia visual, membaca tidak
sekedar mampu melihat, tapi juga
memahami.
Dalam teori Barthes, ia
mengembangkan semiotika menjadi
dua tingkatan tanda, yaitu tingkat
denotasi dan konotasi (Rusmana,
2014). Menurut Barthes secara
panjang lebar mengulas apa yang
sering disebut sebagai sistem
pemaknaan tataran ke-dua, yang
dibangun di atas sistem lain yang
telah ada sebelumnya. Sistem
kedua ini oleh Barthes disebut
dengan konotatif. Akan tetapi, pada
saat bersamaan, tanda denotatif
adalah juga penanda konotatif.
Jadi, dalam konsep Barthes, tanda
konotatif tidak sekadar memiliki
makna tambahan namun juga
mengandung kedua bagian tanda
denotatif yang melandasi
keberadaannya (Sobur, 2013).
Konotasi merupakan bahasa pada
tataran kedua dan merupakan
perluasan makna dari denotasi
(Barthes, 1968).
Dalam penelitian ini teori
dekonstruksi digunakan untuk
mengkritisi, membongkar, tanda-
tanda konvensi kultural yang
tersembunyi dari ideologi dominan.
Tujuannya adalah untuk
mendapatkan makna-makna baru.
(Ratna, 2005) , menegaskan
bahwa dalam teori kontemporer
dekonstruksi sering diartikan
sebagai pembongkaran, penolakan,
penghancuran, dalam kaitannya
dengan penyempurnaan arti
10
semula. Ratna menjelaskan, dalam
dekonstruksi dilakukan semacam
pembongkaran, tetapi tujuan akhir
yang hendak dicapai adalah
penyusunan kembali ke dalam
tatanan dan tataran yang lebih
signifikan, sesuai dengan hahikat
objek, sehingga aspek-aspek yang
dianalisis dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
Three If By The Sea
Gambar 3.
Judul: Three If By The Sea Sumber:
https://www.vogue.com/slideshow/storm-troupers-photos (diakses pada Jumat, 14
April 2020, pukul 11.29 WIB)
Pada karya “Three If By The
Sea”, jika diamati Annie ingin
menampilkan tiga model
perempuan ini sebagai objek utama
dan kapal penyelamatan US Coast
Guard. Secara teknikal, foto ini
diambil secara full badan dengan
sudut pengambilan gambar low
angle dan komposisi yang
digunakan adalah rule of thirds.
Dalam rule of third, bidang foto
dibagi menjadi sembilan kotak yang
sama besar dan meletakkan objek
pada titik atau garis pada bidang
yang terbagi menjadi 3 x 3 tersebut.
Pada foto ini tampak posisi model
sebagi objek berada di sebelah
kanan bidang. Selain itu, bukaan
diafragma kecil juga diaplikasikan
dalam foto tersebut, sehingga
dihasilkan ruang tajam yang luas
antara objek utama dan latar
belakang. Sedangkan untuk teknik
pencahayaan pada foto ini diambil
pada pagi hari sekitar pukul
delapan hingga sepuluh pagi, bisa
terlihat dari cahaya yang mengarah
dari samping. Lebih tepatnya
cahaya terlihat pada bagian wajah
dan gaun sehingga tercipta
highlight.
Latar belakang yang digunakan
adalah lautan biru dengan deburan
ombak, tampak tiga model
perempuan dengan wajah yang
intens sedang memandang jauh ke
arah laut lepas, dengan pose tubuh
yang sedikit miring dan
mengenakan gaun berwarna putih
yang menjuntai terkena angin laut.
Selain itu dengan penggunaan
kapal penyelamatan US Coast
Guard yang sedang berjalan dan
menghasilkan debuaran air ini
menggambarkan bahwa pada saat
itu kapal penyelamatan US Coast
Guard berjalan dengan laju
melawan angin yang bertiup
kencang, sehingga membuat
benturan pada kapal penyelamat
11
dengan air laut yang menyebabkan
percikan air pada foto tersebut.
Penggunaan kapal
penyelamatan US Coast Guard
sebagai latar belakang konsep foto
adalah sebagai penanda peran dari
US Coast Guard yang adalah “First
Responders” pada saat terjadinya
badai Sandy. Pemilihan lokasi di
North Cove Marina, adalah salah
satu lokasi evakuasi penyelamatan
US Coast Guard. Para model
perempuan mengenakan gaun
panjang berwarna putih, dengan
tatanan rambut terurai membuat
karakter model tersebut terlihat
lebih natural namun juga terlihat
berkharisma, tampak seperti
seseorang yang dikirimkan atau
datang untuk membantu.
Penggunaan gaun berwarna putih
yang melambangkan sebuah
kebaikan, ketulusan dan kesucian
seperti apa yang dilakukan oleh
para petuga US Coast Guard sebagai
“First Responders”, yaitu menolong
dan membantu evakuasi para
korban badai Sandy dengan penuh
kebaikan dan ketulusan.
Dalam gambar di atas, model
menggunakan high heels yang
lumayan tinggi, berdiri di pinggiran
kapal penyelamat, ini bermakna
bahwa apa yang dilakukan dan
dikerjakan oleh para petugas US
Coast Guard dalam kegiatan
evakuasi ini sangatlah berisiko dan
memungkinkan mudahnya terjadi
kecelakaan kerja seperti tergelincir
atau jatuh, namun mereka
mempertaruhkan keselamatan
mereka untuk melakukan tugas
evakuasi. Pengambilan gambar
dengan sudut pandang low angle
adalah untuk menunjukkan
keberadaan para petugas US Coast
Guard yang sudah dapat
menaklukan air laut, yang berada
dibawahnya dan menjadi salah satu
First Responders yang berperan
penting dalam kejadian bencana
badai Sandy.
Chain of Command
Gambar 4. Judul: Chain of Command
Sumber: https://www.vogue.com/slideshow/storm-troupers-photos (diakses pada Jumat, 14
April 2020, pukul 11.29 WIB)
“Chain of Command” adalah
karya kedua dari rangkaian foto seri
“Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First
Responders”. Dalam karya ini,
terdapat tiga model perempuan
mengenakan pakaian kasual di
antara para tentara US National
12
Guard’s 69th Infantry yang
mengenakan seragam, bergotong
royong mengantarkan pasokan
makanan dan air minum untuk
para petugas yang sedang bekerja
dan juga para korban dari bencana
badai Sandy.
Secara teknis jika dilihat pada
gambar di atas, pengambilan
gambar menggunakan ruang tajam
luas, terlihat keseluruhan objek
maupun background sangat jelas.
Dengan pengambilan gambar eye-
level, para model dan tentara US
National Guard’s 69th Infantry
terlihat gagah dan tinggi. Gambar
tersebut diambil pada saat sedikit
mendung, bisa dilihat dari
sedikitnya cahaya matahari pada
gambar tersebut, ditambah lagi
dengan bagian jalan serta suasana
yang terasa basah seperti sehabis
hujan.
Pemilihan lokasi pemotretan
“Chain of Command” adalah di
gudang persenjataan US National
Guard’s 69th Infantry di Lexington
Avenue, New York. Properti yang
digunakan adalah mobil milik US
National Guard’s 69th Infantry yang
berwarna hijau, sama dengan
seragam tentara tersebut. Peran
para tentara US National Guard’s
69th Infantry sangat besar
pascakejadian badai Sandy dalam
menyediakan pasokan makanan
dan minuman bagi para petugas
yang sedang dalam misi evakuasi
dan juga para korban.
Para model mengenakan
pakaian yang terlihat kasual dan
membuat mereka terkesan santai
serta mudah bergerak. Begitu juga
para tentara US National Guard’s
69th Infantry yang mengenakan
seragam mereka tidak terlalu rapi
dengan kemeja di luar celana.
Dengan tatanan rambut terurai rapi
dan pose salah satu model
memasukkan tangan ke dalam saku
mengartikan kondisi yang gugup
atau cemas, melambangkan para
tentara US National Guard’s 69th
Infantry sebagai “First Responders”
yang cemas namun tanpa rasa
takut ikut terjun ke lapangan
dikarenakan banyaknya orang yang
membutuhkan bantuan mereka
dengan cepat untuk memasok
makanan dan minuman.
Pengambilan gambar secara eye-
level dapat diartikan bahwa pada
masa-masa berat seperti saat itu,
tidak ada yang lebih penting dari
pada saling membantu satu sama
lain tanpa memandang status
sosial. Penempatan posisi model
berbaur diantara para tentara US
National Guard’s 69th Infantry
menggambar kondisi dimana semua
orang harus saling membantu
dalam penanganan bantuan.
13
Seperti yang biasa digambarkan
bahwa sosok tentara adalah sosok
yang terlihat keras dan terlatih
untuk melakukan tugas berat,
salah satunya mengangkat senjata
untuk berperang. Namun dalam
gambar terlihat dua tentara
tersenyum menatap kamera,
mengibaratkan bahwa mereka pun
melakukan hal kemanusiaan dan
kebaikan. Ini menunjukkan bahwa
sosok tentara tidak selalu kasar
maupun keras, meskipun mereka
terlatih untuk mengangkat senjata,
berperang membela negara, namun
mereka kali ini dengan ketulusan
untuk melakukan hal kemanusian
harus mengangkat pasokan
makanan dan minuman bagi para
petugas yang bekerja maupun
korban yang di evakuasi.
Power Trip
Gambar 5. Judul: Power Trip
Sumber: https://www.vogue.com/slideshow/storm-troupers-photos (diakses pada Jumat, 14
April 2020, pukul 11.29 WIB)
Karya ketiga dari rangkaian foto
seri “Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders”
ini berjudul “Power Trip”. Pada
karya ini, Annie hanya
menggunakan satu model
perempuan mengenakan gaun
pesta berwarna abu-abu, berdiri
menjulang tinggi di antara
peralatan industri kelistrikan yang
besar dan tinggi, namun begitu
rumit. Dalam gambar tersebut,
terlihat model bersanding dengan
para teknisi kelistrikan dari Con
Edison East River Generating Station
mengenakan seragam bekerjanya
dan topi sebagai alat pelindung diri
saat bekerja.
Penggunaan ruang tajam luas
dalam gambar ini terlihat dari
background dan objek utama yang
sama-sama terlihat jelas. Annie
menggunakan pengambilan gambar
eye-level, terlihat dari para teknisi
yang berpose lurus langsung
menatap ke arah kamera, namun
karena pemilihan posisi model atau
objek utama berdiri di atas tidak
setara dengan para teknisi,
sehingga terlihat seperti
pengambilan gambar low angle.
Meski model berada di atas mesin
dan para teknisi berada dibawahnya
namun ekspresi wajah mereka
mengesankan sebuah ketegangan.
Komposisi yang digunakan dalam
gambar ini adalah rule of thirds,
terlihat dari model atau objek utama
yang berada pada titik sepertiga
14
bidang bagian kiri bingkai. Jika
diperhatikan lagi pada gambar,
pencahayaan dalam gambar
tersebut menggunakan cahaya
tambahan sehingga model dan gaun
yang dikenakan, serta alat-alat
industri kelistrikan yang menjadi
background terlihat jelas dan detail
hingga terlihat lipatan-lipatan pada
gaun dan tiang-tiang pada alat
industri kelistrikan tersebut.
Lokasi yang dipilih untuk
pengambilan gambar ini adalah
East River Generating Station, New
York milik Con Edison. Pemilihan
background alat-alat industri
kelistrikan ini lekat dengan para
teknisi Con Edison East River
Generating Station. Pada saat
kejadian badai Sandy, terjadi
pemadaman listrik dan
menyebabkan delapan juta orang
tidak dapat menggunakan listrik
karena banjir dan pohon tumbang
yang mengenai tiang-tiang listrik.
Perwakilan Con Edison East River
Generating Station mengatakan
bahwa badai Sandy menyebabkan
kerusakan parah pada sistem
mereka, karena air sudah masuk
hingga ke ruang kontrol, sehingga
harus mengevakuasi para teknisi
dan pekerja, namun mereka
langsung kembali bekerja keesokan
harinya untuk memperbaiki sistem
mereka.
Model yang mengenakan gaun
berwarna abu-abu dengan bagian
bawah gaun terlihat lebih besar
menggambarkan warna yang sama
dengan alat-alat berat industri
kelistrikan yang terbuat dari besi,
kokoh dan besar. Pemilihan pose
berdiri di atas, dengan tangan
berkacak pinggang dengan
memperlihatkan wajah yang tidak
takut menggambarkan para teknisi
Con Edison East River Generating
Station sebagai “First Responders”
yang sangat berjasa karena dengan
berani langsung kembali bekerja
untuk memulihkan sistem
kelistrikan mereka, sehingga
seluruh rumah sakit, lokasi-lokasi
evakuasi, dan juga rumah-rumah
bisa mendapatkan listrik kembali
dan melakukan aktivitas lagi dalam
membantu evakuasi dan merawat
para korban dari badai Sandy.
Dalam “Power Trip” model
perempuan tersebut berdiri tinggi di
atas diantara para teknisi Con
Edison East River Generating Station
sembari berkacak pinggang, ini
dapat diartikan sebagai ancaman
dengan siku yang runcing seakan
memberi peringatan untuk berhati-
hati. Dalam hal ini, berkacak
pinggang mengibaratkan listrik
adalah hal yang sangat sensitif dan
dapat mengancam keselamatan
para teknisi, apalagi dalam keadaan
15
badai dan banjir, mereka harus
bertaruh keselamatan untuk segera
memperbaiki kerusakan sistem
mereka.
Sebaliknya, pose para teknisi
mengesankan wajah yang datar
namun juga tegang tanpa
tersenyum mengibaratkan
ketegangan yang mereka rasakan
pada saat kembali bekerja, dengan
salah satu teknisi menyilangkan
tangan di dada yang menyiratkan
rasa tidak aman dan cemas, namun
juga defensif yang mengibaratkan
bahwa apapun yang terjadi dengan
segala risikonya mereka harus
menyelesaikan tugasnya sehingga
semua orang dapat kembali
menggunakan listrik. Pengambilan
gambar secara eye-level dengan
posisi model berdiri lebih tinggi
sehingga tampak low angle,
mengibaratkan bahwa para teknisi
Con Edison East River Generating
Station hanyalah manusia yang
kecil dibanding dengan alat-alat
industrial kelistrikan yang besar,
detail dan rumit, sehingga
menyiratkan bahwa pekerjaan
sebagai teknisi kelistrikan bukanlah
hal yang mudah dan diperlukan
ketelitian.
A New Lease on Life
Gambar 6. Judul: A New Lease on Life
Sumber: https://www.vogue.com/slideshow/storm-troupers-photos (diakses pada Jumat, 14
April 2020, pukul 11.29 WIB)
Pada karya “A New Lease on
Life”, terlihat dua model yang
mengenakan gaun dengan motif
garis-garis berwarna hitam putih
berdiri membaur di antara para
pasien, dokter, perawat, dan juga
staf dari Neonatal Intensive Care
rumah sakit Bellevue. Pada gambar
tersebut para dokter, perawat, dan
para staf berpose dan beberapa dari
mereka menggendong bayi-bayi
yang sedang dalam perawatan
intensif di rumah sakit Bellevue.
Pengambilan gambar dilakukan
di dalam ruangan, bisa dilihat dari
lampu yang berada di atas bagian
belakang subjek sebagai
pencahayaan, Annie menggunakan
cahaya tambahan dan
menggunakan reflektor. Ini bisa
dilihat pada bagian lipatan-lipatan
baju yang terlihat detail dan pada
bagian wajah terlihat lebih terang.
Pada bagian depan gambar tersebut
16
terlihat terang sehingga terlihat
jelas mimik wajah para dokter,
perawat, staf dan juga para model.
Dengan sudut pandang
pengambilan gambar sejajar dengan
mata, dapat dilihat pada posisi
objek tepat berada sejajar di depan.
Dalam gambar ini, Annie
menggunakan ruang tajam luas,
terlihat antara subjek utama,
elemen pendukung dan latar
belakang tampak detail dan tidak
ada yang kabur.
Lokasi yang dipilih untuk
pengambilan gambar ini adalah
Neonatal Intensive Care yang berada
di rumah sakit Bellevue, New York.
Pada bagian kanan bingkai terdapat
elemen pendukung seperti alat
kedokteran yang biasanya ada di
ruangan intensif rumah sakit, di
dukung dengan para dokter yang
menggunakan atribut kesehatan
seperti jas dokter dan stetoskop
yang melingkar di leher. Para dokter
dan perawat serta para staf
berperan penting melakukan
evakuasi pada para bayi yang
berada dalam Neonatal Intensive
Care keluar untuk menyelamatkan
mereka pada saat terjadinya badai
Sandy.
Neonatal merupakan periode 28
hari atau satu bulan pertama sejak
bayi lahir. Pada masa ini biasanya
bayi-bayi rentan terkena penyakit
dan lemah, sehingga membutuhkan
perawatan khusus. Selain itu juga,
ini adalah masa bagi bayi untuk
menyesuaikan keadaan di luar
rahim. Penyesuaian ini biasanya
berhubungan dengan jantung,
suhu, sehingga pada masa-masa
inilah bayi rentan menghadapi
kehidupan barunya, di lingkungan
yang baru juga.
Dalam gambar tersebut, gaun
yang dikenakan model terlihat
sederhana dengan motif garis-garis
berwarna hitam dan putih yang
biasanya dianggap melambangkan
terang dan gelap, hidup dan mati,
yang mengibaratkan resiko hidup
para bayi yang berada di Neonatal
Intensive Care pada saat kejadian
badai Sandy. Para dokter, perawat
dan staf bekerja keras
mengevakuasi para pasien. Mereka
juga mempertaruhkan hidup dan
mati mereka sebagai “First
Responders” dalam penyelamatan
para bayi yang juga
mempertaruhkan hidup dan mati
menunggu untuk di selamatkan
atau di evakuasi. Karena adanya
para “First Responders” di rumah
sakit Bellevue, maka banyak juga
pasien yang selamat, begitu juga
bayi-bayi yang dengan selamat
keluar dari Neonatal Intensive Care.
Dalam gambar tersebut para
dokter yang menggendong para bayi
17
tersenyum lega setelah dapat
menyelamatkan para bayi tersebut.
Lease pada judul karya dalam
Bahasa Indonesia berarti pinjaman,
dalam hal ini, para bayi diibaratkan
mendapat pinjaman untuk hidup
kembali. Hitam dan putih yang
mengibaratkan hidup tersebut pada
akhirnya memberikan kesempatan
para bayi untuk terus melanjutkan
kehidupan.
DEKONSTRUKSI
Makna denotatif dan konotatif
yang telah terurai tersebut menjadi
pesan dan makna. Pesan dan
makna yang hadir melalui foto seri
“Storm Troupers: Celeberating
Hurricane Sandy’s First Responders”
adalah bahwa foto-foto ini tidak
sekadar fotografi mode dengan
tujuan komersial, namun foto seri
ini adalah bentuk penghormatan
bagi para “First Responders” yang
berjasa dan menjadi pahlawan
dalam bencana badai Sandy tahun
2012. disini adalah sebuah bukti
adanya dekonstruksi dalam karya
ini.
Melalui karya foto seri “Storm
Troupers: Celebrating Hurricane
Sandy’s First Responders” terlihat
penggunaan teori dekonstruksi,
karena terlihat Annie menciptakan
sebuah karya yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan tersembunyi
dalam foto-foto tersebut sehingga
fakta yang sebenarnya tidak dapat
terlihat langsung dalam foto.
Pembedahan menggunakan metode
denotatif dan konotatif
menunjukkan terjadinya
dekonstruksi dalam karya ini.
Pemilihan angle, background, pose,
properti, warna pakaian dan
ekspresi wajah dijadikan perantara
yang digunakan dalam
menuangkan pesan.
Untuk memahami atau
menginterpretasikan sebuah
gambar dibutuhkan literasi visual,
dimana publik harus melek visual
dalam melihat sebuah karya.
Literasi visual bertujuan untuk
menyamakan persepsi fotografer
dengan publik yang awam tentang
fotografi atau bagaimana memaknai
sebuah karya fotografi. Studi literasi
visual ini dilakukan agar publik
tidak hanya sekedar melihat sebuah
foto namun mampu membaca,
memahami, sehingga dapat
menangkap maksud dari foto
tersebut. Dalam
menginterpretasikan foto seri
“Storm Trouper: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders”
karya Annie Leibovitz ini, publik
harus memahami kultur,
kebiasaan, maupun kehidupan
sosial yang ada sehingga akan
memudahkan dalam memahami
18
dan menemukan pesan yang
tersembunyi tersebut.
Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat dikatakan bahwa
Annie tidak hanya menitikberatkan
karyanya dengan menonjolkan
busana yang dikenakan para model
saja, melainkan juga
mengeksplorasi hal-hal lain seperti
pemilihan angle, background, pose,
properti, hingga ekspresi wajah.
Ketika semua itu divisualisasikan
secara bersamaan akan saling
melengkapi untuk memperoleh
keselarasan yang padu dengan
konsepnya sehingga pesan dapat
tersampaikan dengan baik.
Menggunakan studi literasi visual,
publik dapat membaca dan
menginterpretasikan pesan yang
ada dalam foto seri “Storm Troupers:
Celebrating Hurricane Sandy’s First
Responders” dengan mudah.
Pada kesulurahan foto seri
“Storm Troupers: Celebrating
Hurricane Sandy’s First Responders”
karya Annie Leibovitz terlihat
adanya dekonstruksi. Biasanya
sebuah foto bencana ataupun
penghomatan bagi para petugas
yang melakukan evakuasi
diperlihatkan secara faktual, seperti
misalnya kegiatan para petugas
saat evakuasi, keadaan para
korban, maupun kerusakan-
kerusakan yang terjadi akibat
bencana tersebut. Dalam foto seri
ini, penghormatan kepada para
petugas yang berperan dalam
bencana dikemas dengan sebuah
konsep yang tidak biasa,
menggunakan model dan pakaian-
pakaian brand ternama maupun
desainer papan atas, dengan
background yang menarik, juga
pose maupun ekspresi wajah yang
tidak tampak sedih.
Makna denotasi dan konotasi
dari foto seri ini menggiring publik
untuk memperhatikan lebih detail
pada foto-foto tersebut. Bagaimana
seorang model yang biasanya
berjalan di runway mengenakan
pakaian brand dan desainer
ternama sekarang harus digunakan
dalam sebuah konsep foto bencana
alam. Model-model yang dipilih
dalam foto seri ini pun adalah
model-model papan atas yang
terkenal, mereka biasanya berpose
untuk mempromosikan atau
menjual sebuah produk, namun
kali ini mereka berpose bersama
para petugas-petugas yang berjasa
pada saat kejadian badai Sandy dan
melakukan pemotretan di lokasi
bencana yang sedang dalam masa
perbaikan.
KESIMPULAN
Annie mencoba menggiring
publik bukan hanya untuk melihat
model dengan busana desainer dan
19
brand ternama. Annie ingin publik
juga dapat membaca pesan dan
makna yang ingin disampaikannya
melalui keseluruhan elemen
pendukung dalam gambar seperti
background, properti, angle, warna
gaun yang dikenakan model, gestur
tubuh atau pose dan ekspresi wajah
yang dipilih untuk mewujudkan
keseluruhan konsep tersebut
sehingga dapat tersampaikan
maksud yang bertujuan untuk
memberikan penghormatan bagi
para “First Responders” dalam foto-
foto tersebut.
Dalam hal ini terlihat jelas
bahwa terjadi dekonstruksi visual
dalam foto seri “Storm Troupers:
Celebrating Hurricane Sandy’s First
Responder” karya Annie Leibovitz.
Melalui foto seri ini, bisa dilihat
bagaimana Annie Leibovitz sebagai
seorang fotografer menggunakan
media fotografi untuk mengubah
cara publik dalam melihat dan
mengamati sebuah gambar. Melalui
elemen-elemen tersembunyi itu
sendiri muncul fakta baru yang
bermaksud untuk memberikan
penghormatan bagi para “First
Responders” dan mengubah opini
publik terhadap karya ini. Proses
dekonstruksi pada karya ini
menimbulkan terjadinya
penyusunan kembali, memberikan
alternatif pada publik sehingga
dapat membuka pikiran dalam
membaca makna dan pesan dalam
sebuah gambar melalui detail-detail
kecil yang dapat menyugestikan
pandangan baru.
Jika ditarik benang merahnya,
pada karya ini terlihat bahwa ada
makna baru yang tercipta. Jika
dilihat kembali dari analisis yang
ada, pada karya “Storm Troupers:
Celebrating Hurricane Sandy’s First
Responders” ini terjadi proses
dekonstruksi visual dimana karya
ini mengubah opini publik dalam
melihat karya tersebut. Karya ini
bukan hanya bertujuan sebagai
sebuah fotografi mode dengan
model cantik yang berpose
mengenakan gaun desainer, namun
karya ini merupakan sebuah pesan,
sebagai bentuk penghormatan dan
merayakan keberhasilan para “First
Responders” yang disini maksudnya
adalah para petugas yang menjadi
responden pertama, yang langsung
siap menuju lokasi, menjadi
pahlawan dalam kejadian badai
Sandy yang terjadi pada 2012.
Pemilihan background, angle, pose,
ekspresi wajah, warna pakaian yang
dikenakan, dan beberapa properti
menjadi perantara yang dipilih
untuk menuangkan pesan dan
menggambarkan apa yang
dirasakan oleh para “First
Responders”, yang bertujuan agar
20
publik dapat ikut merasakan
bagaimana ketegangan,
kegelisahan, ketakutan terkalahkan
oleh semua ketulusan, kebaikan,
keberanian mereka dalam
melakukan pertolongan pertama
dan evakuasi terhadap korban
bencana badai Sandy.
KEPUSTAKAAN
Barthes, R. (1968). Elements of Semiology. New York: Hill and Wang.
Danial, & Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI.
Djaali, & Mulyono, P. (2007). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Erlyana, Y. (2017). Peran Komposisi Pada Foto Editorial Disney Dream Potrait Series Karya Annie Leibovitz. Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi dan Desain Universita Bunda Mulia, 22-32.
Fredina, E., S, A. A., & Yuwono, A. (2015). Perancangan Fotografi Pre-Wedding Gaya
Dekonstruksi. Adiwarna, 1-3.
Hansen, L. (2013, January 17). Retrieved from Vogue's Offensive Hurricane Sandu Fashion Spread: https://theweek.com/articles/468578/vogues-offensive-hurricane-sandy-fashion-spread
Kinasih, A. N. (2019). Dekonstruksi Visual Melalui Foto Hoaks. Specta, 1-3.
NN. (2014, April 2). Retrieved from Annie Leibovitz Biography: https://www.biography.com/artist/annie-leibovitz
Ratna, N. K. (2005). Sastra dan Cultural Studies, Representasi Fiksi dan Fakta . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Relly, M. J., Degutis, L. C., & Morse, S. S. (2016). Investigating the Public Health Impact of Hurricane Sandy. Cambridge University Press, 301.
Research, C. E. (2012, October 29). Retrieved from Hurricane
Sandy Fast Facts: ttps://edition.cnn.com/2013/07/13/world/americas/hurricane-sandy-fast-facts/index.html
Rusmana, D. (2014). Filsafat Semiotika: Paradigma, Teori, dan Metode Interpretasi Tanda dari Semiotika Struktural Hingga Dekonstruksi Praktis. Bandung: Pustaka Setia.
Saryono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Alfabeta.
Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabeta.
Wijaya, T. (2018). Literasi Visual. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.