3 TAHUN 2002 SERI : C PERATURAN DAERAH ...

27
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 3 TAHUN 2002 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERIZINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002, perijinan di bidang perindustrian merupakan salah satu kewenangan yang ada di Pemerintah Kabupaten Bandung ; b. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat perlu adanya pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan perindustrian ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perijinan Industri di Kabupaten Bandung. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) ; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274); 3. Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3611) ; SALINAN

Transcript of 3 TAHUN 2002 SERI : C PERATURAN DAERAH ...

1

LEMBARAN DAERAHKABUPATEN BANDUNG

NOMOR : 3 TAHUN 2002 SERI : C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNGNOMOR 17 TAHUN 2002

TENTANG

PERIZINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun2000 dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002, perijinandi bidang perindustrian merupakan salah satu kewenanganyang ada di Pemerintah Kabupaten Bandung ;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadapmasyarakat perlu adanya pembinaan, pengawasan danpengendalian kegiatan perindustrian ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut dipandang perlumenetapkan Peraturan Daerah tentang Perijinan Industri diKabupaten Bandung.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentangPemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan JawaBarat (Berita Negara Tahun 1950) ;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian(Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, TambahanLembaran Negara Nomor 3274) ;

3. Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil(Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 74, TambahanLembaran Negara Nomor 3611) ;

SALINAN

2

4. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tenang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000(Lembaran Negara tahun 2000 Nomor 246, TambahanLembaran Negara Nomor 4048) ;

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang PemerintahDaerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, tambahanLembaran Negara Nomor 3839) ;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (LembaranNegara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3848) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang IzinUsaha Industri (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 25,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3596) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentangKewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagaiDaerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

9. Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1996 tentang KawasanIndustri ;

10. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor589/MPP/Kep/10/1999 tentang Penetapan Jenis-jenis Industridalam Pembinaan masing-masing Direktorat Jenderal danKewenangan perijinan Ijin bidang Industri dan Perdagangandi lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan ;

11. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor590/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan tata CaraPemberian Ijin Usaha Industri, Ijin Perluasan, dan TandaDaftar Industri ;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2000tentang Tata Cara Pembentukan dan Teknik PenyusunanPeraturan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 35Seri D) ;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 tahun 2002tentang Kewenangan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerahtahun 2002 Nomor 35 Seri D);

3

14. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 tentangPembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten BandungILembaran Daerah tahun 2002 Nomor 37 Seri D).

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN BANDUNG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG IJIN TEMPATPENYIMPANAN BAHAN BAKAR PADA PERUSAHAANINDUSTRI

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bandung ;

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah Otonom yang lainsebagai Badan Eksekutif Daerah ;

3. Bupati adalah Bupati Bandung ;

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah BadanLegislatif Daerah Kabupaten Bandung ;

5. Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung ;

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ;

7. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebihtinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun danperekayasaan industri ;

8. Perusahaan industri adalah perorangan dan atau badan usaha yang melakukankegiatan di bidang usaha industri ;

9. Izin Usaha Industri yang selanjutnya disingkat IUI adalah izin yang diperlukanuntuk mendirikan serta menjalankan kegiatan usaha industri pda kelompokindustri sedang, menengah serta industri besar ;

10. Persetujuan Prinsip Industri adalah Persetujuan sebelum memperoleh IUI yangdiberikan kepada perusahaan industri untuk langsung dapat melalukanpersiapan-persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan,

4

pemasangan/instalasi peralatan dan lain-lain yang diperlukan dan bukanmerupakan izin untuk melakukan produksi komersial ;

11. Perluasan Industri yang selanjutnya disebut Perluasan adalah penambahankapasitas produksi melebihi 30% (tiga puluh persen) dari kapasitas produksiyang telah diizinkan ;

12. Tanda Daftar Industri yang selanjutnya disingkat TDI adalah izin yangdiperlukan untuk mendirikan dan menjalankan kegiatan industri yang termasukpada kelompok industri kecil ;

13. Industri kecil adalah perusahaan industri yang nilai investasi perusahaanseluruhnya sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) sampai dengan Rp.200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunantempat usaha ;

14. Industri sedang, atau menengah adalah perusahaan industri yang nilai investasiperusahaan seluruhnya sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)sampai dengan Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) tidak termasuk tanahdan bangunan tempat usaha ;

15. Industri besar adalah perusahaan industri yang nilai investasi perusahaanseluruhnya dari Rp.1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) keatas tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha ;

16. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan daerahsebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khususdisediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentinganorang pribadi atau badan ;

17. Herregistrasi adalah pendaftaran ulang terhadap keberadaan perusahaanindustri di Kabupaten Bandung.

BAB II

KETENTUAN PERIZINAN UNTUK TDI, IUI,PERSETUJUAN PRINSIP, DAN PERLUASAN INDUSTRI

Paragraf 1

TDI

Pasal 2

Terhadap semua jenis industri dalam Kelompok Industri Kecil dengan nilai investasiperusahaan seluruhnya mulai dari Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) sampaidengan Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah danbangunan tempat usaha, wajib memiliki TDI yang dikeluarkan oleh PemerintahDaerah Cq. Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

5

Paragraf 2

IUI

Pasal 3

(1) Terhadap semua jenis industri dengan nilai investasi perusahaan seluruhnyadiatas Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah danbangunan tempat usaha, wajib memiliki IUI yang dikeluarkan oleh PemerintahDaerah Cq. Dinas Perindustrian dan Perdagangan ;

(2) IUI diberikan keada Perusahaan Industri yang melalui atau tanpa melaluiPersetujuan Prinsip Industri dan memenuhi ketentuan perundang-undanganyang berlaku seperti antara lain Izin Lokasi, Udnang-undang Gangguan atauAnalisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya PengelolaanLingkungan (UKL) Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan telah selesaimembangun pabrik dan sarana produksi serta telah siap berproduksi.

Paragraf 3Persetujuan Prinsip Industri

Pasal 4

(1) Untuk memperoleh IUI dapat melalui Tahap Persetujuan Prinsip Industri atautanpa melalui Tahap Persetujuan Prinsip ;

(2) Persetujuan Prinsip Industri diberikan apabila Perusahaan yang bersangkutantidak langsung melakukan kegiatan produksi komersial ;

(3) Persetujuan Prinsip Industri berlaku selama jangka waktu 2 (dua) tahunterhitung mulai tanggal Persetujuan Prinsip Industri diterbitkan ;

(4) Dalam melaksanakan Persetujuan Prinsip Industri, perusahaan industri yangbersangkutan wajib menyampaikan informasi kepada Bupati melalui KepalaDinas tentang kemajuan pembangunan pabrik dan sarana produksi setiap 1(satu) tahun sekali paling lambat pada tanggal 31 Januari pada tahunberikutnya, dengan tembusan kepada Direktur jendral Pembina jenis industriyang bersangkutan ;

(5) Persetujuan Prinsip Industri batal dengan sendirinya apabila dalam jangkawaktu selambat-lambatnya 2 (dua) tahun pemohon/pemegang PersetujuanPrinsip Industri tidak menyelelsaikan pembangunan pabrik dan sarana produksiserta belum memperoleh IUI ;

(6) Bagi perusahaan yang Persetujuan Prinsip Industrinya batal dapat mengajukankembali Persetujuan Prinsip yang baru.

6

Paragraf 4Perluasan Industri

Pasal 5

Perusahaan Industri yang melakukan perluasan melebihi 39% (Tiga Puluh Persen)dari kapasitas produksi yang telah diizinkan sesuai IUI yang dimiliki, wajibmemperoleh Izin Perluasan.

BAB III

KLASIFIKASI TDI DAN IUI

Pasal 6

TDI dan IUI diberikan untuk masing-masing jenis industri sesuai Klasifikasi LapanganUsaha Indonesia 5 (Lima) digit sebagaimana yang tercantum dalam lampiranPeraturan Daerah ini.

BAB IV

MASA BERLAKU DAN PENANDATANGANAN IJIN

Paragraf 1

Masa Berlaku

Pasal 7

IUI, Izin Perluasan dan TDI berlaku selama Perusahaan Industri yang bersangkutanberoperasi dan diwajibkan untuk melakukan Daftar Ulang (Herregristrasi) setiap 3tahun sekali.

Paragraf 2

Penandatanganan Ijin

Pasal 8

Penandatanganan TDI, IUI, Persetujuan Prinsip Industri dan Perluasan sebagaimanadimaksud dalam Bab II Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Kepala Dinas atasnama Bupati.

7

BAB V

TATA CATA PERMOHONAN DAN PERSAYARATANTANDA DAFTAR INDUSTRI

Paragraf 1

Permohonan

Pasal 9

(1) Pengajuan Permohonan Tanda Daftar Industri disampaikan kepada Bupatimelalui Kepala Dinas ;

(2) Permohonan Tanda Daftar Industri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasalini diatur oleh Bupati.

Paragraf 2

Persyaratan

Pasal 10

Permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 9 Peraturan Daerah ini diajukan denganmelengkapi persyaratan sebagai berikut :1. Copy KTP Pemilik/Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan ;2. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan (bila ada) ;3. Copy HO (Ijin Undang-undang Gangguan) yang telah dilegalisir oleh instansi

yang berwenang ;4. Copy NPWP ;5. SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) /UKL/UPL.

BAB VI

TATA CARA PERMOHONAN DAN PERSYARATANPERSETUJUAN PRINSIP INDUSTRI

Paragraf 1

Permohonan

Pasal 11

(1) Pengajuan permohonan Persetujuan Prinsip Industri disampaikan kepada Bupatimelalui Kepala Dinas ;

(2) Terhadap permohonan Persetujuan Prinsip Industri yang diterima tetapi tidaklengkap atau belum benar, Bupati melalui Dinas memberikan pemberitahuan

8

selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja diterima permohonanPersetujuan Prinsip Industri ;

(3) Permohonan Persetujuan Prinsip Industri sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasalini diatur oleh Keputusan Bupati.

Paragraf 2Persyaratan

Pasal 12

Permohonan sebagaimana dimaksud pasal 11 Peraturan Daerah ini diajukan denganmelengkapi persyaratan sebagai berikut :1. Copy KTP Pemilik/Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan ;2. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan (bila ada) ;3. Copy HO (Ijin Undang-undang Gangguan) yang telah dilegalisir oleh instansi

yang berwenang ;4. Copy NPWP ;5. SPPL/UKL/UPL.

BAB VII

TATA CARA PERMOHONAN DAN PERSYARATANIJIN USAHA INDUSTRI

Paragraf 1

Permohonan

Pasal 13

(1) Pengajuan Permohonan Ijin Usaha Industri disampaikan kepada Bupati melaluiKepala Dinas ;

(2) Terhadap Permohonan Ijin Usaha Industri yang diterima tetapi tidak lengkapatau belum benar, Bupati melalui Dinas memberikan pemberitahuan selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja diterima permohonan PersetujuanPrinsip Industri ;

(3) Permohonan Ijin Usaha Industri sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diaturoleh Keputusan Bupati.

9

Paragraf 2

Persyaratan

Pasal 14

Permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 9 Peraturan Daerah ini diajukan setelahmemenuhi ketentuan ayat (2) pasal 4, dengan melengkapi persyaratan sebagaiberikut :1. Copy KTP Pemilik/Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan ;2. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan (bila ada) ;3. Copy HO (Ijin Undang-undang Gangguan) yang telah dilegalisir oleh instansi

yang berwenang ;4. Copy NPWP ;5. SPPL/UKL/UPL ;6. Surat Pernyataan Melaksanakan Program Kemitraan ;7. Copy Izin Tempat Penyimpanan Bahan Bakar.

BAB VIII

TATA CARA PERMOHONAN DAN PERSYARATAN IZIN PERLUASAN

Paragraf 1

Permohonan

Pasal 15

(1) Setiap perusahaan industri yang telah memiliki IUI yang melakukan perluasanwajib mengajukan Ijin Perluasan kepada Bupati melalui Kepala Dinas ;

(2) Terhadap permohonan Ijin Perluasan yang diterima tetapi tidak lengkap ataubelum benar, Bupati melalui Dinas memberikan pemberitahuan selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja diterima permohonan Ijin Perluasanuntuk melengkapi persyaratan ;

(3) Permohonan Ijin Perluasan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diatur olehBupati.

Paragraf 2Persyaratan

Pasal 16

Permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 11 Peraturan Daerah ini diajukan denganmelengkapi persyaratan sebagai berikut :1. Copy KTP Pemilik/Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan ;2. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan (bila ada) ;3. Copy IUI ;

10

4. Copy HO (Ijin Undang-undang Gangguan) yang telah dilegalisir oleh instansiyang berwenang ;

5. Copy NPWP ;6. SPPL/UKL/UPL ;

BAB IX

PEMBERIAN IJIN DAN JANGKA WAKTU PENERBITAN IJIN

Paragraf 1

Pemberian Ijin

Pasal 17

(1) Dinas melakukan penelitian terhadap setiap persyaratan permohonan TDI,Persetujuan Prinsip Industri, IUI dan Perluasan Industri ;

(2) Jika telah memenuhi persyaratan lengkap dan benar, Dinas melalui Tim Penelitimengadakan pemeriksaan ke tempat lokasi yang direncanakan untuk dijadikanusaha industri dan hasil pemeriksaan/penelitian dituangkan dalam Berita AcaraPemeriksaan (BAP) ;

(3) Setelah persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini dipenuhi,permohoanan diproses dan atas nama pemohon tersebut disiapkan naskahijinnya.

Paragraf 2

Jangka Waktu Penerbitan Ijin

Pasal 18

(1) Jangka waktu penerbitan TDI selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerjaterhitung sejak permohonan tersebut diterima secara lengkap dan benar ;

(2) jangka waktu penerbitan Persetujuan Prinsi Industri selambat-lambatnya 12(dua belas) hari kerja terhitung sejak permohonan tersebut diterima secaralengkap dan benar ;

(3) Jangka waktu penrbitan IUI selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerjaterhitung sejak permohonan tersebut diterima secara lengkap dan benar ;

(4) Jangka waktu penerbitan Perluasan Industri selambat-lambatnya 12 (dua belas)hari kerja terhitung sejak permohonan tersebut diterima secara lengkap danbenar.

11

BAB X

PERINGATAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN

Pasal 19

(1) Perusahaan industri diberikan peringatan secara tertulis apabila :a. Melakukan perluasan tanpa memiliki izin perluasan ;b. Tidak menyampaikan informasi industri sebagaimana dimaksud dalam ayat

(3) Pasal 13 atau dengan sengaja menyampaikan informasi yang tidakbenar;

c. Melakukan pemindahan lokasi tanpa persetujuan tertulis dari Bupati melaluiKepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Peraturan Daerah ini ;

d. Melakukan kegiatan usaha industri tidak sesuai dengan ketentuan yangditetapkan dalam IUI atau TDI yang telah diperolehnya ;

e. Adanya laporan atau pengaduan dari pejabat yang berwenang ataupunpepegang Hak Atas Kekayaan Intelektual bahwa perusahaan industritersebut melakukan pelanggaran hak atas kekayaan intelektual sepeti antaralain hak cipta, paten atau merk.

(2) Peringatan tertulis diberikan kepada perusahaan industri sebanyak 3 (tiga) kaliberturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 1 (satu) bulan.

Pasal 20

(1) Terhadap perusahaan industri yang memiliki TDI dan IUI, dibekukan apabila:a. Melakukan perluasan hasil produksinya untuk pasaran ekspor akan tetapi

dipasarkan di dalam negeri bagi jenis industri yang dinyatakan tertutup ;b. Sedang diperiksa dalam siding Badan Peradilan karena didakwa melakukan

pelanggaran hak atas kekayaan intelektual antara lain hak cipta, paten danmerk.

(2) Pembekuan IUI atau TDI bagi perusahaan industri sebagaimana dimaksud padaayat (1) Pasal ini berlaku sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan kegiatanusaha industri ;

(3) IUI atau TDI bagi perusahaan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)Pasal ini berlaku sampai dengan ada keputusan peradilan yang berkekuatantetap ;

(4) Hasil keputusan Peradilan sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini akanmenentukan dikeluarkannya penetapan pembekuan ijin atau pencabutan ijin.

Pasal 21

(1) IUI / TDI / Ijin Perluasan Industri dicabut apabila :a. IUI/TDI/Ijin Perluasan Industri dikeluarkan berdasarkan keterangan/data

yang tidak benar atau dipalsukan oleh perusahaan yang bersangkutan ;

12

b. Perusahaan industri yang bersangkutan memproduksi jenis industri tidaksesuai dengan ketentuan SNI wajib ;

c. Perusahaan industri yang bersangkutan telah dijatuhi hukuman ataspelanggaran HAKI oleh Badan Peradilan yang berkekuatan tetap ;

d. Perusahaan yangbersangkutan melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang memuat sanksi penabutan IUI / TDI.

(2) Kepala Dinas atas nama Bupati berwenang untuk mencabut IUI / TDI / IjinPerluasan Industri.

BAB XI

INFORMASI INDUSTRI

Pasal 22

(1) Perusahaan industri yang telah memperoleh IUI wajib menyampaikan informasisecara berkala kepada Bupati melalui Dinas dengan tembusan kepada DirekturJenderal Pembina jenis industri yang bersangkutan mengenai kegiatanusahanya menurut jadwal sebagai berikut :a. Untuk 6 (enam) bulan pertama tahun yang bersangkutan selambat-

lambatnya setiap tanggal 31 Juli ;b. Untuk kurun waktu 1 (satu) tahun selambat-lambatnya setiap tangal 31

Januari pada tahun berikutnya.

(2) Perusahaan industri yang telah memperoleh TDI wajib menyanmpaikaninformasi industri kepada Bupati melalui Dinas setiap tahun selambat-lambatnyatanggal 31 januari pada tahun berikutnya dengan tembusan kepada DirekturJenderal Industri Kecil dan Dagang Kecil.

BAB XII

RETRIBUSI PELAYANAN PERIZINAN INDUSTRI

Pasal 23

(1) TDI, IUI, Izin Prinsip dan Izin Perluasan dikenakan pungutan/retribusi ;

(2) Besarnya pungutan/retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal iniditetapkan sebagai berikut :

13

No Jenis Izin /Pendaftaran

Baru( Rp. )

Prinsip( Rp. )

Perluasan( Rp. )

Herregistrasi Ket.

1 Industri Kecil (TDI)5 juta s/d 200 juta 100.000,- - - 30.000,- Herregistrasi 3 tahun

sekali

2 Industri Menengah(IUI) 200 juta s/d 500

juta 500 juta s/d 750

juta 750 juta s/d 1

miliar

200.000,-

300.000,-

400.00,-

100.000,-

150.000,-

200.000,-

150.000,-

200.000,-

250.000,-

75.000,-

150.000,-

250.000,-

Herregistrasi 3 tahunsekali

3 Industri Besar (IUI)s/d 2,5 miliar 2,5 miliar s/d 4

miliar 4 miliar s/d 6

miliar 6 miliar s/d 8

miliar 8 miliar

500.000,-750.000,-

1.000.000,-

1.250.000,-

1.750.000,-

300.000,-400.000,-

500.000,-

600.000,-

750.00,-

400.000,-500.000,-

600.000,-

700.000,-

800.000,-

300.000,-350.000,-

400.000,-

500.000,-

600.000,-

Herregistrasi 3 tahunsekali

BAB XIII

KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN

Pasal 24

(1) Barang siapa yang melanggar terhadap ketentuan Peraturan Daerah ini,diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau dendasetinggi-tingginya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini adalahpelanggaran.

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetorkan ke Kas Daerah.

Pasal 25

(1) Penyidikan terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud Pasal 24,dilaksanakan oleh Penyidik Umum dan atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuaidengan Peraturan perundang-udangan yang berlaku ;

(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para Penyidik Pegawai Negeri Sipilsebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini berwenang :a. Menerima laporan dan pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak

pidana ;b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan

melakukan pemeriksaan ;c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri

tersangka ;

14

d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat ;e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang ;f. Memangil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ;g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan

pemeriksaan perkara ;h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari

Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebutbukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik Umummemberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka ataukeluarganya ;

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapatdipertanggungjawabkan.

BAB XIV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 26

Persetujuan Prinsip dan atau IUI, Izin Perluasan serta TDI yang telah diterbitkansebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini, dinyatakan tetap berlaku dan dapatsegera disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Daerah.

Pasal 27

Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjangmengenai teknis pelaksanaan diatur kemudian oleh Bupati.

BAB XV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Peratuarn Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

15

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanDaerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bandung.

Ditetapkan di Soreangpada tanggal 30 Oktober 2002

BUPATI BANDUNG

Cap/Ttd

OBAR SOBARNADiundangkan di Soreangpada tanggal 7 Nopember 2002

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2002 NOMOR 3 SERI C

Cap/Ttd

D. A U L I APembina Utama Muda

NIP. 480 051 780

16

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNGTANGGAL : 30 OKTOBER 2002NOMOR : 17 TAHUN 2002TENTANG PERIJINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BANDUNG

KLASIDIKASI LAPANG USAHA INDUSTRI

A. Jenis Industri Kimia, Agro, dan hasil Hutan

JENIS / KLUI URAIAN

151

1511115112151211512215123151241512515129

1513115132151331513415139

151411514215143151441514515149

152

152111521215213

153

15312153131531415315153161531715318153211522215323153241532915331

INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN DAGING, IKAN,BUAH-BUAHAN, SAYURAN, MINYAK DAN LEMAK

Industri Pemotongan HewanIndustri Pengolahan dan Pengawetan DagingIndustri Pengalengan Ikan dan Biota Perairan LainnyaIndustri Penggaraman/Pengeringan Ikan dan Biota Perairan lainnyaIndustri Pengasapan Ikan dan Biota Perairan lainnyaIndustri Pembekuan Ikan dan Biota Perairan lainnyaIndustri Pemindangan Ikan dan Boita Perairan lainnyaIndustri Pengolahan dan Pengawetan lainnya untuk Ikan dan BoitaPerairan lainnyaIndustri Pengalengan Buah-buahan dan SayuranIndustri Pengasinan/Pemanisan buah-buahan dan SayuranIndustri Pelumatan Buah-buahan dan SayuranIndustri Pengeringan Buah-buahan dan SayuranIndustri Pengeolahan dan pengawetan lainnya untuk Buah-buahan danSayuranIndustri Minyak Kasar (Minyak Makan) dari Nabati dan hewaniIndustri MargarineIndustri Minyak Goreng dari Minyak KelapaIndustri Minyak Goreng dari Minyak Kelapa SawitIndutri Minyak Goreng lainnya dari Nabati dan HewaniIndustri Minyak Makan dan lemak lainnya dari Nabati dan Hewani

INDUSTRI SUSU DAN MAKANAN DARI SUSU

Industri SusuIndustri Makanan dari SusuIndustri Es Krim

INDUSTRI PENGGILINGAN PADI-PADIAN, TEPUNG DAN MAKANTERNAKIndustri Penggilingan dan Pembersihan padi-padian lainnyaIndustri Pengupasan dan Pembersihan KopiIndustri Pengupasan, Pembersihan dan Pengeringan Coklat (Kakao)Industri pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian selain Kopi dan CoklatIndustri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-kacanganIndustri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian (termasuk Rizona)Industri KopraIndustri Tepung TeriguIndustri Berbagai macam Tepung dari padi-padian, Biji-bijian, Kacang-kacangan, Umbi-umbian dan sejenisnyaIndustri Pati Ubi KayuIndustri Berbagai macam pati FalmaIndustri Rancum Pakan Ternak/Ikan

17

15332

154

15410154221542315424154291543115432154401549115492154931549415495

15496154971549815499

160

1600116002160031600416009

191

1911119112

201

20101201022010320104

202

2021120212202132021420220202302029120292202932029420299

Industri Konsentrat Pakan Ternak/Ikan

INDUSTRI MAKANAN LAINNYA

Industri Roti dan sejenisnyaIndustri Gula MerahIndustri Gula lainnyaIndustri SiropIndustri Pengoahan Gula lainnya selain SiropIndustri Bubuk CoklatIndustri Makanan dari Coklat dan Kembang GulaIndustri Makaroni, Mie, Spagheti, Bihun, Sound an sejenisnyaIndustri Pengolahan Teh dan KopiIndustri EsIndustri KecapIndustri TempeIndustri Makanan dari Kedelai dan Kasang-kasangan lainnya selainKecap dan TempeIndustri Kerupuk dan sejenisnyaIndustri Bumbu Masak dan Penyedap MakananIndustri Kue BasahIndustri Makanan yang belum termasuk kelompok manapun

INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU

Industri Pengeringan dan Pengolahan TembakauIndustri Rokok KretekIndustri Rokok PutihIndustri Rokok lainnyaIndusti hasil lainnya dari tembakau, Bumbu Rokok dan Klobot/Kawung

INDUSTRI KULIT DAN BARANG DARI KULIT

Industri Pengawetan KulitIndustri Penyamakan Kulit

INDUSTRI PENGGERGAJIAN DAN PENGAWETAN

Industri Penggergajian KayuIndustri Pengawetan KayuIndustri Pengawetan Rotan, Bambu dan sejenisnyaIndustri Pengolahan rotan

INDUSTRI BARANG-BARANG DARI KAYU DAN BARANG-BARANG ANYAMAN

Industri Kayu LapisIndustri Kayu Lapis Laminasi, termasuk Decorative PlaywoodIndustri Panel Kau lainnyaIndustri VeneerIndustri Moulding dan Komponen Bahan BangunanIndustri Peti Kemas dari Kayu kecuali Peti MatiIndustri Anyaman-anyaman dari Rotan dan BambuIndustri Anyaman-anyaman dari tanaman selain Rotan dan BambuIndustri Kerajinan Ukir-ukiran dari Kayu kecuali FurniturIndustri ALat-alat Dapur dari Kayu, Rotan dan BambuIndustri Barang dari Kayu, Rotan, Gabus, yang belum tercakupsebelumnya

18

210

210112101221013210142101521016210192102021090

221

2211022120221902221022220

231

23100

232

23203

241

2411124112241132411424115

2411624117

24118

24119241212412224123241292413124132

242

242112421224213242202423124241

INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA

Industri Bubur Kertas (Pulp)Industri Kertas BudayaIndustri Kertas BerhargaIndustri Kertas KhususIndustri Kertas IndustriIndustri Kertas TissuIndustri Kertas lainnyaIndustri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan KartonIndustri Barang dari Kertas dan Karton yang tidak termasuk dalam subgolongan manapun

INDUSTRI PENRBITAN

Industri Penerbitan Buku, Brosur, Buku Musik dan Publikasi lainnyaIndustri Penerbitan Surat Kabar, Jurnal dan MajalahIndustri Penerbitan lainnyaIndustri PercetakanIndustri Jasa Penunjang Percetakan

INDUSTRI BARANG-BARANG DARI BATU BARA

Industri barang-barang dari Batu Bara

INDUSTRI BARANG-BARANG DARI HASIL PENGILANGANMINYAK BUMI

Industri barang-barang dari hasil Kilang Minyak Bumi

INDUSTRI BAHAN KIMIA INDUSTRI

Indsutri Kimia Dasar Anorganik, Khor dan AlkaliIndustri Kimia Dasar Anorganik Gas IndustriIndustri Kimia Dasar Anorganik PigmenIndustri Kimia Dasar Anorganik yang tidak diklasifikasikan di tempat lainIndustri Kimia Dasar Organik Bahan Kimia dari Kayu dan Getah (Gum)Hasil PertanianIndustri Kimia Dasar Organik hasil antara Siklis, Zat Warna dan PigmenIndustri Kimia Dasar Organik yang bersumber dari Minyak Bumi dan GasBumi serta dari Batu BaraIndutri Kimia Dasar Organik yang menghasilkan Bahan Kimia Khusus(Specialty Chemicals)Industri Kimia Dasar Organik yang tidak diklasifikasi di tempat lainIndustri Pupuk Alam/Non SintetisIndustri Pupuk Buatan TunggalIndustri Pupu Buatan Majemuk dan CampuranIndustri Pupuk lainnyaIndustri Damar Buatan (Resin Sintetis) dan bahan PlastikIndustri Karet Buatan

INDUSTRI BARANG-BARANG KIMIA LAINNYA

Industri Bahan Baku Pemberastasan Hama (Bahan Aktif)Industri Pemberantasan Hama FormulasiIndustri Zat Pengatur TumbuhIndustri Cat, Pernis dan LakIndustri Bahan FarmasiIndustri Sabun dan Bahan pembersih Keperluan Rumah Tangga,

19

242422429124293242942429524299

251

2511125112251212512225123251912519225199

252

2520125202252032520425205

2520625209

261

2611126112261192612126122261232612426129

262

26201262022620326209

263

26311263192632126322263232632426329

termasuk Pasta GigiIndustri KosmetikIndustri Perekat / LemIndustri TintaIndustri Minyak AtsiriIndustri Korek ApiIndustri Bahan Kimia dan barang Kimia lainnya

INDUSTRI KARET DAN BARANG DARI KARET

Industri Ban Luar dan Ban DalamIndustri Vulkanisir BanIndustri Pengasapan KaretIndustri Remiling KaretIndustri Karet Remah (Crumb Rubber)Industri Barang-barang dari Karet untuk Keperluan Rumah TanggaIndustri Barang-barang dari Karet untuk Keperluan IndustriIndustri Barang-barang dari Karet yang belum termasuk keperluanrumah tangga dan keperluan Industri

INDUSTRI BARANG DARI PLASTIK

Industri Pipa dan Selang dari PlastikIndustri barang Plastik LembaranIndustri Media Rekam dari PlastikIndustri Perlengkapan dan peralatan Rumah Tangga (tidak termasukFurnitur)Industri Kemasan dari PlastikIndustri Barang-barang dan Peralatan Teknik/Industri dari PlastikIndustri Barang-barang Plastik lainnya

INDUSTRI GELAS DAN BARANG DARI GELAS

Industri Kaca LembaranIndustri kaca pengamanIndustri Kaca lainnyaIndustri Perlengkapan dan Peralatan Rumah Tangga dari GelasIndustri Alat-alat Laboratorium, Farmasi dan Kesehatan dari GelasIndustri Barang Gelas untuk keperluan SampulIndustri Kemasan dari GelasIndustri Barang-barang lainnya dari Gelas

INDUSTRI BARANG-BARANG DARI PORSELIN

Industri Perlengkapan Rumah Tangga dari PorselinIndustri Bahan Bangunan dari PorselinIndustri Alat Laboratorium dan alat Listrik/Teknik dari PorselinIndustri Barang-barang lainnya dari Porselin

INDUSTRI PENGOLAHAN TANAH LIAT

Industri Bata Tahan Api sejenisnyaIndustri Barang-barng Tahan Api lainnya dari Tanah Liat/KeramikIndustri Barang-barang dari tanah Liat untuk Keperluan Rumah TanggaIndustri batu Bata dari Tanah LiatIndustri Genteng dari Tanah LiatIndustri Bahan bangunan dari Tanah Liat selain Batu Bata dan GentengIndustri Barang lainnya dari Tanah Liat

20

264

26411264122641326421264222642326429

265

26501

26502

2650326509

266

266012660226609

269

26900

361

36101361023610336109

INDUSTRI SEMEN, KAPUR DAN GIPS

Industri SemenIndustri KapurIndustri GipsIndustri Barang-barang dari SemenIndustri barang-barang dari KapurIndustri barang-barang dari Semen dan Kapur untuk KonstruksiIndustri barang-barang dari Semen dan Kapur lainnya

INDUSTRI BARANG-BARNG DARI BATU

Industri barang dari marmer dan Granit untuk Keperluan Rumah Tanggadan PajanganIndustri Industri barang dari Marmer dan Granit untuk Keperluan BahanbangunanIndustri barang dari batu untuk Keperluan Rumah Tangga dan PajanganIndustri barang dari Marmer, Granit dan batu lainnya

INDUSTRI BARANG-BARANG DARI ASBES

Industri barang dari Asbes untuk Keperluan Bahan BangunanIndustri barang dari Asbes untuk Keperluan IndustriIndustri barang-barang dari Asbes lainnya

INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM LAINNYA

Industri barang Galian bukan logam lainnya

INDUSTRI FURNITUR

Industri Furnitur dari KayuIndustri Furnitur dari Rotan dan atau BambuIndustri Furnitur dari PalstikIndustri Furnitur yang belum tercakup dari kelompok 36101 hingga36104

B. Jenis Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka

171

171111711217114

1711517121171221712317124

172

172111721217213

INDUSTRI PEMINTALAN, PERTENUNAN, PENGOLAHAN AKHIRTEKSTIL

Industri Persiapan Serat TekstilIndustri Pemintalan BenangIndustri Pertenunan (kecuali Pertenunan Karung Goni dan karunglainnya)Industri Kain Tenun IkatIndustri Penyempurnaan benangIndustri Penyempurnaan KainIndustri Percetakan KainIndustri batik

INDUSTRI BARANG JADI TEKSTIL DAN PERMADANI

Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian jadiIndustri Barang Jadi Tekstil, untuk Keperluan KesehatanIndustri Tekstil Jadi, untuk Keperluan Kosmetika

21

1721417215172201723117232172911729217293172941729517299

173

17301173021730317304

174

17400

181

18101181021810318104

182

182011820218203

191

191131912119122

1912319124

192

19201192021920319209

243

2430124302

271

Industri Karung GoniIndustri Bgor dan Karung lainnyaIndustri Permadani BabutIndustri TaliIndustri barang-barang dari TaliIndustri yang menghasilkan Kain Pita (Narrow Fabric)Industri yang menghasilkan Kain keperluan IndustriIndustri Bordir / SulamanIndustri Non WovwnIndustri Kain BanIndustri Tekstil yang tidak diklasifikasikan di tempat lain

INDUSTRI PERAJUTAN

Industri Kain RajutIndustri Pakaian Jadi RajutanIndustri Rajutan Kaos KakiIndustri Barang Jadi Rajutan

INDUSTRI KAPUK

Industri Kapuk

INDUSTRI PAKAIAN JADI KECUALI UNTUK PAKAIAN JADIBERBULU

Industri pakaian Jadi dari TekstilIndustri Pakaian jadi lainnya dari TekstilIndustri Pakaian jadi (Garmen) dari KulitIndustri Pakaian Jadi lainnya dari Kulit

INDUSTRI PAKAIAN JADI / BARANG JADI BERBULU

Industri Bulu TiruanIndustri Pakaian Jadi / Barang Jadi Berbulu dan atau AsesorisIndustri Pencelupan Bulu

INDUSTRI KULIT DAN BARANG DARI KULIT

Industri Kulit Buatan / ImitasiIndustri Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan PribadiIndustri Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Teknik /IndustriIndustri Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan HweanIndustri Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan lainnya

INDUSTRI ALAS KAKI

Industri Alas Kaki untuk Keperluan sehari-hariIndustri Sepatu Olah RagaIndustri Sepatu Teknik Lapangan/Keperluan IndustriIndustri Alas Kaki Lainnya

INDUSTRI SERAT BUATAN

Industri Serat/Benang Filaman BuatanIndustri Stopel Buatan

INDUSTRI LOGAM DASAR, BESI DAN BAJA

22

271012710227103

272

27201272022720327204

273

2731027320

281

28111

28112

281132811928120

289

2891028920

289312893228933

289392899128992

289932899428995289962899728999

291

29111291122911329114291202913029141

Industri Besi dan Baja DasarIndustri Penggilingan BajaIndustri Pipa dan Sambungan Pipa dari Baja dan Besi

INDUSTRI LOGAM DASAR BUKAN BESI

Industri Pembuatan Logam Dasar Bukan BesiIndustri Penggilingan Logam Bukan BesiIndustri Ekstrusi Logam Bukan BesiIndustri Pipa dan Sambungan Pipa dari Logam bukan Besi dan Baja

INDUSTRI PENGECORAN LOGAM

Industri Pengecoran Besi dan BajaIndustri Pengecoran Logam bukan Besi dan Baja

INDUSTRI BARANG-BARANG LOGAM SIAP PASANG UNTUK BANGUNANPEMBUATAN TANGKI DAN GENERATOR UAP

Industri Barang-barang dari Logam bukan Alumunium siap pasang untukBangunanIndustri Barang-barang dari Logam Alumunium siap pasang untukBangunanIndustri Konstruksi Berat Siap pasang dari Baja untuk BangunanIndustri Barang-barang dari Logam Siap pasang untuk konstruksi lainnyaIndustri Bejana Tekan dan Tangki dari Logam

INDUSTRI BARANG LOGAM LAINNYA, DAN KEGIATAN JASAPEMBUATAN BARANG BARANG DARI LOGAM

Industri Penempatan, Pengpresan dan penggulungan LogamJasa Industri untuk berbagai Pekerjaan Khusus terhadap Logam danbarang-barang dari LogamIndustri Alat Pertanian dari LogamIndustri Alat Pertukangan dari LogamIndustri Alat Pemotong dan Alat-alat lain yang digunakan dalam RumahTanggaIndustri Peralatan lainnya dari LogamIndustri Alat-alat DapurIndustri Alat Pemotong dan Alat-alat lain yang digunakan dalam RumahTanggaIndustri paku, Mur, dan BautIndustri Macam-macam Wadah dari LogamIndustri Kawat Logam dan Barang-barang dari KawsatIndustri Pembuatan ProfitIndustri Lampu dari LogamIndustri Barang logam lainnya yang belum termasuk kelompok manapun

INDUSTRI MESIN-MESIN UMUM

Industri Mesin Uap, Turbin dan KincirIndustri Motor Pembakaran DalamIndustri Komponen dan Suku Cadang Motor Penggerak MulaJasa Penunjang Industri Motor Penggerak MulaIndustri Pompa dari kompresorIndustri Transmisi MekanikIndustri Tungku dan Alat pemanas sejenis yang tidak menggunakanarus listrik (Bukan untuk keperluan Rumah Tangga)

23

291422915029191291922919329199

292

2921129212292212922229223

29224

2923029240292502926129262292632926429270292912929229299

293

29301

2930229309

300

30001300023000330004

311

311013110231102

312

3120131202

313

Industri Tungku, Open dan Alat Pemanas yang menggunakan arus listrikIndustri Alat Pengangkat dan Alat PemindahIndustri Mesin untuk Pembungkus, Pembotolan dan PengalenganIndustri Mesin TimbanganIndustri Mesin Pendingin bukan untuk keperluan Rumah TanggaIndustri Mesin Umum Lainnya.

INDUSTRI MESIN MESIN UNTUK KEPERLUAN KHUSUS

Industri Mesin Pertanian dan KehutananJasa penunjang Industri Mesin Pertanian dan KehutananIndustri Mesin/Peralatan untuk Pengolahan/Pengerjaan LogamIndustri Mesin/Peralatan untuk Pengolahan/Pengerjaan KayuIndustri Mesin/Peralatan untuk Pengolahan/Pengerjaan Material selainLogam dan KayuIndustri Mesin/Peralatan untuk Pengelasan yang menggunakan aruslistrikIndustri Mesin-mesin MetalurgiIndustri Mesin-mesin untuk Pertambangan, Penggalian dan KonstruksiIndustri Mesin untuk Pengolahan Makanan,Minuman dan tembakauIndustri Kabinet Mesin jahitIndustri Mesin jahit, Mesin Cuci dan Mesin PengeringIndustri Mesin TekstilIndustri Jarum Mesin dan jarum RajutIndustri Senjata dan AmunisiIndustri Mesin-mesin untuk PercetakanIndustri Mesin-mesin Pabrik KertasIndustri Mesin-mesin Industri Khusus lainnya

INDUSTRI PERALATAN RUMAH TANGGA YANG TIDAKDIKLASIFIKASIKAN DITEMPAT LAIN

Industri Kompor, Alat-alat Pemanas, Alat-alat Pemanas Ruangan, tanpamenggunakan Arus ListrikIndustri Peralatan Rumah tangga dengan menggunakan Arus ListrikIndustri Alat-alat Listrik lainnya untuk keperluan Rumah Tangga

INDUSTRI MESIN DAN PERALATAN KANTOR, AKUNTAN DANPENGOLAHAN DATA

Industri Mesin Cantor dan Akuntansi ManualIndustri Mesin Kantor dan Akuntansi ElektrikIndustri Mesin Kantor, Komputasi dan Akuntansi ElektronikIndustri Mesin Fotocopy

INDUSTRI MOTOR LISTRIK, GENERATOR DAN TRANSFORMATOR

Industri Motor ListrikIndustri Mesim pembangkit ListrikIndustri Pengubah Tegangan (Transformador), Pengubah Arus(Rectifier) dan pengontrol tegangan (Voltaje Stabilizer)

INDUSTRI PERALATAN PENGONTROL DAN PERINDUSTRIAN LISTRIK

Industri Panel Listrik dan Switch GearIndustri Peralatan Pengontrol Arus Listrik

INDUSTRI KABEL LISTRIK DAN TELEPON

24

31300

314

3140131402

315

31501

3150231509

319

31900

321

32100

322

32200

323

32300

331

331113311233113

3311933121331223332333330

332

33201332023320333204

333

33300

Industri kabel Listrik dan telepon

INDUSTRI AKUMULATOR LISTRIK DAN BATU BATERAI

Industri Batu Batería Kering (Batu Batería Primer)Industri Akumulator Listrik (Batu batería Sekunder)

INDUSTRI BOLA LAMPU PIJAR DAN LAMPU PENERANGAN

Industri Bola Lampu Pijar, Lampu Penerangan Terpusat dan lampu UltraVioletIndustri Lampu Tabung Gas (Lampu pembuang Listrik)Industri Komponen lampu Listrik

INDUSTRI PERALATAN LISTRIK YANG TIDAK TERMASUK DALAMKELOMPOK MANAPUN

Industri Peralatan Listrik yang tidak termasuk Golongan manapun

INDUSTRI TABUNG DAN KATUP ELEKTRONIK DAN KOMPONENELEKTRONIK LAINNYA

Industri Tabung dan katup Elektronik dan komponen Elektronik

INDUSTRI ALAT KOMUNIKASI

Industri Alat Komunikasi

INDUSTRI RADIO, TELEVISI, ALAT-ALAT REKEMAN SUARA DANGAMBAR, DAN SEJENISNYA

Industri Radio, Televisi, Alat-alat rekeman Suara dan Gambar, dansejenisnya

INDUSTRI PERALATAN KEDOKTERAN DAN PERALATAN UNTUKMENGUKUR, MEMERIKSA, MENGUJI DAN BAGIAN LAINNYA KECUALIALAT-ALAT OPTIK.

Industri Perabot untuk Operasi, Perawatan dan kedokteran Gigi.Industri Peralatan Sinar X, Perlengkapan dan sejenisnyaIndustri Peralatan Kedokteran dan Kedokteran Gigi, PerlengkapanOrthopeadic dan prosthoticIndustri Peralatan Kedokteran dan perlengkapan Orthopeadic lainnyaIndustri Peralatan pengukuran, pengatur dan pengujian manualIndustri Pengukuran, pengatur dan pengujian ElektrikIndustri pengukuran, Pengatur dan Pengujian ElektronikIndustri Peralatan Pengujian dalam proses Industri

INDUSTRI INSTRUMEN OPTIK DAN PERALATAN FOTOGRAFI

Industri Kaca mataIndustri Teropong dan Alat OptikIndustri Kamera FotografyIndustri kamera Cinematografy, Proyektor dan Perlengkapannya.

INDUSTRI JAM, LONCENG DAN SEJENISNYA

Industri jam, Lonceng dan sejenisnya

25

341

34100

342

34200

343

34300

351

351113511235113351143511535120

352

3520135203

353

3530135302

359

3591135912359213592235990

361

36104

369

3691136912

36913

36914

36915

36921

INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ATAU LEBIH

Industri Kendaraan bermotor Roda Empat atau lebih

INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ATAULEBIH

Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih

INDUSTRI PERLENGKAPAN DAN KOMPONEN KENDARAAN BERMOTORRODA EMPAT ATAU LEBIH

Industri Perlengkapan dankompoenen kendaraan Bermotor Roda Empatatau Lebih.

INDUSTRI PEMBUATAN DAN PERBAIKAN KAPAL DAN PERAHU

Industri Kapal / perahuIndustri peralatan dan Perlengkapan KapalIndustri Jasa Perbaikan KapalIndustri Pemotongan Kapal (Ship Breaking)Industri Bangunan Lepas PantaiIndustri Pembuatan dan Pemeliharaan perahu Pesiar, Rekreasi dan OlahRaga

INDUSTRI KETA API

Industri Kereta Api, bagian-bagian dan PerlengkapannyaJasa penunjang Industri Kereta Api

INDUSTRI PESAWAT TERBANG

Industri Pesawat Terbang dan PerlengkapannyaIndustri Jasa Perbaikan dan Perawatan Pesawat Terbang

INDUSTRI ALAT ANGKUT LAINNYA

Industri Sepeda Motor dan sejenisnyaIndustri Komponen dan Perlengkapan Sepeda Motor dan sejenisnyaIndustri Sepeda dan BecakIndustri Perlengkapan Sepeda dan BecakIndustri Alat Angkut yang belum termasuk dalam kelompok manapun

INDUSTRI FURNITUR

Industri Furnitur dari Logam

INDUSTRI PENGOLAHAN LAINNYA

Industri PermataIndustri barang Perhiasan Berharga untuk Keperluan Pribadi dari LogamMuliaIndustri Barang Perhiasan berharga bukan untuk Keperluan Pribadi dariLogam MuliaIndustri Barang untuk Keperluan Teknik dan atau Laboratorium dariLogam MuliaIndustri Barang Perhiasan bukan untuk keperluan Pribadi dari bukanLogam MuliaIndustri Alat-alat Musik Tradisonal

26

3692236930369413694236991369923699336999

371

37100

372

37200

Industri Alat-alat Musik Non TradisionalIndustri Alat-alat Olah RagaIndustri Alat permainanIndustri MainanIndustri Alat-alat Tulis dan Gambar, termasuk PerlengkapannyaIndustri Pita Mesin Tulis / GambarIndustri Kerajinan yang tidak termasuk golongan manapunIndustri Pengolahan lain yang belum termasuk golongan manapun

INDUSTRI ULANG BARANG-BARANG LOGAM

Industri Ulang barang-barang Logam

INDUSTRI ULANG BARANG-BARANG BUKAN LOGAM

Daur Ulang Barang-barang Bukan Logam

27

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DNPERDAGANAN RI

NOMOR : 589/MPP/Kep/10/1999TANGGAL : 13 Oktober 1999

JENIS-JENIS INDUSTRI YANG PEMBINAANNYA TIDAKDILIMPAHKAN KEPADA DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI

KECIL DAN DAGANG KECIL

JENIS / KLUI U R A I A N

155

155101552015530

201

20101

252

25203

INDUSTRI MINUMAN

Industri Minuman KerasIndustri Anggur dan sejenisnyaIndustri Malt dan Minuman yang mengandung Malt

INDUSTRI PENGERGAJIAN KAYU DAN PENGAWETAN

Industri Pengergajian Kayu yang menggunakan Kayu Bulat Rimba

INDUSTRI BARANG DARI PLASTIK

Industri Media Rekam dari Plastik