MAKALAH STUDIO FOTO (FOTOGRAFI)
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of MAKALAH STUDIO FOTO (FOTOGRAFI)
LAPORAN PRAKTIKUM IV
STUDIO FOTO
OLEH :
NAMA : SUNTIN KHODHIJAH
AK 14098
AKADEMI KOMUNITAS NEGERI LAMONGAN
JURUSAN MULTIMEDIA BROATCASTING
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT
bahwa saya telah menyelesaikan tugas mata pelajaran
Cara Menggunakan Kamera dengan baik dengan membahas
Studio Foto.
Dalam mengerjakan tugas ini saya merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu kritik dan saran, sangat kami harapkan demi
penyempurnaan tugas ini.
Dalam mengerjakan tugas ini saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Bapak Chafid yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada saya sehingga saya
termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
Semoga hasil dari tugas ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami semua sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Lamongan , Oktober 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia fotografi di Indonesia
mengalami perubahan yang sangat drastis sejak
bermulanya teknologi fotografi digital. Batasan-batasan
yang ada sebelumnya (decade fotografi film/seluloid)
seakan dapat ditembus dengan luar biasa. Imajinasi
seakan begitu mudah untuk diwujudkan dalam sebuah karya
fotografi. Kesalahan dapat langsung dikoreksi dengan
melihat layar pada kamera digital dan tidak ada lagi
kekhawatiran tentang batasan jumlah frame yang dapat
disimpan. Dengan adanya teknologi digital, fotografi
pun kini memiliki ruang gerak yang lebih leluasa.
Kemudahan, kemurahan, kecepatan dan ketepatan yang luar
biasa mampu menarik banyak kalangan untuk bergeser dari
lembar film beralih ke digital.
Seiring dengan perkembangan teknologi fotografi di
indonesia, khususnya di surabaya, fotografi tidak hanya
sebagai sarana atau alat untuk mengabadikan suatu
kejadian saja tetapi juga menjadi sarana atau alat
dalam bidang seni dan alat komunikasi. Kebutuhan ruang
studio foto sebagian besar tidak dapat menampung
seluruh keinginan pasar yang bervariasi beserta
kebutuhannya, sehingga dibutuhkan foto studio yang bisa
melayani segala sesuatu yang berhubungan dengan foto
yang mampu melayani semua keinginan dan permintaan
konsumen, mulai dari jasa cetak, studio foto anak,
remaja, keluarga, pernikahan, wisuda, foto stiker dan
lain sebagainya. Pembiasan pandangan ini yang menjadi
dasar untuk menghadirkan sebuah studio foto.di Surabaya
yaitu Bangunan komersial yang melayani jasa pemotretan
dan menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang
kegiatan fotografi. Dalam objek rancang tugas akhir,
studio foto ini tidak hanya terbatas pada kegiatan
komersial fotografi saja , tetapi juga menyediakan
fasilitas pendidikan fotografi. Hal ini dikarenakan
untuk menampung minat pengunjung yang ingin mempelajari
dan mengenal fotografi. Untuk mewujudkan itu semua,
diperlukan adanya wadah yang secara khusus dapat
berkembang menjadi pusatstudio foto yang menampung
semua kegiatan fotografi tersebut.
1.2. LINGKUP PELAYANAN DAN MISI OBYEK
Lingkup pelayanan Studio Foto di Surabaya ini
yaitu mencakup daerah Surabaya dan sekitarnya.
Jangkauan pelayanan pada studio foto ini dikhususkan
pada masyarakat kalangan menengah keatas, mahasiswa /
remaja dan masyarakat yang berkepentingan lainnya. Misi
Obyek yaitu memfasilitasi dan memberikan pelayanan
secara profesional kepada pengunjung. Aktifitas studio
foto dan percetakan foto merupakan prioritas utama pada
objek rancang ini, sedangkan toko perlengkapan,
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 TEORI STUDIO FOTO
Studio photo memberikan pengertian tentang
fotografi dalam bahasa inggris (photography) yang
mempunyai dua makna yaitu dari kata photo yang
bernamakan dengan arti cahaya dan graph yang berarti
dari makna tulisan atau bisa disebut lukisan, hal ini
digambarkan dalam seni rupa, fotografi yaitu proses
tulisan atau lukisan dengan menciptakan hasil gambar
menggunakan media cahaya, sebagai salah satu konsep
awalnya, atau dengan istilah pada umumnya yaitu,
fotografi suatu proses atau metode cara untuk
mendapatkan suatu hasil gambar atau belajar dari studio
photo dari objek yang kita bidik dengan proses
pencahayaan, proses cahaya yang mantul mengenai objek
yang kita bidik lalu media kamera yang kita gunakan
memiliki kepekaan pada cahaya sehingga menyerap dari
hasilnya memproses suatu objek gambar foto.
Studio PhotoSaat ini media kamera merupakan alat
populer dengan kepopulerannya kemera menjadi penumpang
utama untuk ajang melatih kemampuan belajar menguasai
teknik fotografi dengan gaya modern. Fungsi utama dari
kamera terhadap efek cahaya, jika cahaya tidak
mendukung hasil suatu objek atau gambar pastinya akan
tidak jelas atau kurang berkualitas. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pencahayaan merupakan sangat berarti
sebagai media pendukung untuk menghasilkan objek yang
berkualitas bagus, jika studio photo kurang pencahayaan
pastinya hasil kurang berkualitas. Prinsip fotografi
yang memiliki tujuan yaitu memacu pada konsep fokus
pencahayaan dengan bantuan pembiasaan sehingga mampu
menembus penyimpanan cahaya dalam pengambilan objek
pada media studio photo.
2.2 STUDIO PHOTO CAHAYA TEPAT DAPAT MENGHASILKAN OBJEK
YANG BERKUALITAS
Untuk mendapatkan dan menghasilkan intensitas
cahaya yang tepat dengan membidik suatu objek studio
photo dengan gambar yang bagus, dapat digunakan bantuan
melalui alat untuk memenuhi pencahayaan pada kualitas
gambar yang diambil dengan menggunakan bantuan yaitu
ligh meter. Dengan bantuan ini kita dapat mengatur
ukuran cahaya yang tepat dan sesuai kita gunakan dalam
pengambilan media atau objek yang kita bidik, bagi
seorang fotografer mungkin dengan tambahan pengaturan
intensitas cahaya dengan merubah dengan menu tambahan
pada media kamera melalui kombinasi ISO, (ISO Speed),
Diafragma, (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed) dari
ketiga ini memiliki fungsi masing masing yang bertujuan
untuk mempertajam dan mengimbangi hasil yang tepat pada
bagian pengaturan tersebut.
2.3 STUDIO PHOTO MENJADI TEORI FOTOGRAFI MELIBATKAN
ISO, SHUTTER SPEED, DAN APERTURE
Hal ini dari satu kesatuan dalam teori dasar
fotografi, yang lebih utama yaitu dari ISO atau dulunya
ASA, dalam dunia fotografi yang sangat lekat di sebut
yaitu ISO dengan adanya studio photo dalam pencahayaan
dapat memiliki kulifikasi hasil yang baik, ISO itu
sendiri memiliki singkatan dari kata International
Standar, dari pernyataan sebuah organisasi kemera canon
dslr serta digital camera memiliki kepekaan dalam
sebuah film. Kamera digital ini memiliki fungsi yaitu
mengatur kepekaan dan sensivitas kamera pada bagian
penyerapan cahaya.
Studio Photo Camera
Bagi seorang fotografi selain harus menguasai
teknik dasar memotret dan juga harus mempelajari ilmu-
ilmu fotografi yang memiliki erat dalam bidang
pemotretan di dalam studio photo, salah satunya yaitu
menguasai karakter ISO dari nikon slr yang sering
digunakan dalam bidang pemotretan, nah karakter seperti
itu yang harus kita unggulkan dalam pembelajaran atau
sebagai teori dasar fotografi menggunakan canon slr,
dari karakter tersebut kita dapat mengamati sebuah
warna yang tepat dan digunakan dalam pengaturan ISO.
Istilah Dasar Fotografi Yaitu angle of view yaitu sudut
pandang yang mengena pada pengambilan media objek
dari studio photo. Aperture yang merupakan bukaan
diafragma berfungsi sebagai alat untuk mengatur besar
kecilnya cahayayang masuk terserap ke dalam kamera di
lensa.
BAB III
ISI LAPORAN
3.1 Teknik Pencahayaan Fotografi Studio
1. Pencahayaan lebar
Pencahayaan lebar yang biasa disebut sebagai
teknik Broad Lighting adalah teknik pencahayaan yang
biasa digunakan untuk perbaikan. Lighting akan
diposisikan sedemikian rupa untuk menerangi bagian sisi
objek misalnya model yang menghadap kamera. Teknik
pencahayaan lebar ini biasa digunakan saat ingin
membentuk wajah agar terlihat kurus, ataupun wajah
sempit tampak lebih lebar.
2. Pencahayaan pendek
Biasa disebut dengan teknik Short Lighting yang
sering digunakan untuk memotret wajah yang oval.
Lighting diseting untuk menerangi sisi wajah objek
yang berpaling dari kamera. Teknik pencahayaan pendek
menekankan kontur wajah lebih dari pencahayaan lebar
atau broad lighting. Gaya ini dapat diadaptasi untuk
tampilan “kuat” atau “lemah” dengan menggunakan cahaya
yang lemah. Pencahayaan pendek memiliki efek
penyempitan, itu sangat bagus untuk digunakan dengan
subjek yang memiliki wajah bulat atau sangat gemuk.
3. Butterfly Lighting
Butterfly Lighting ini dicapai dengan menempatkan
lampu utama tepat di depan wajah subjek dan
menyesuaikan tinggi untuk menciptakan bayangan langsung
di bawah, dan sejalan dengan hidung. Gaya ini sangat
cocok untuk subjek yang memiliki wajah oval dan
dianggap gaya pencahayaan glamor dan paling cocok untuk
wanita. Hal ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada
pria atau mereka yang berambut pendek, karena memiliki
kecenderungan untuk menyoroti telinga – menciptakan
efek yang tidak diinginkan.
4. Rembrandt Lighting
Teknik Rembrandt lighting diperoleh dengan
menggabungkan pencahayaan pendek dan Butterfly
Lighting. Lampu utama diposisikan tinggi dan di sisi
wajah yang jauh dari kamera. Teknik ini menghasilkan
segitiga yang diterangi di pipi paling dekat dengan
kamera. Segitiga yang diterangi hanya di bawah mata dan
tidak di bawah hidung.
Cahaya yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah
pemotretan sebetulnya sangat bergantung pada kesan apa
yang ingin ditimbulkan dan bagaimana komposisi yang
diharapkan dari cahaya dan bayangan dalam foto.
Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya adalah:
1. Intensitas, seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya
yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan yang
jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan
menimbulkan bayangan yang lembut (soft). Pada
pemotretan di luar ruang, cahaya alami (matahari)
akan tersedia sejak terbit matahari (skitar 05.00)
hingga senja (sekitar 18.00), adapun cahaya dengan
intensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.
2. Arah datang cahaya, ini akan berpenguh pada
metering dan komposisi hilight & shadow pada
obyek. Arah datang cahaya secara jelas akan
mempengaruhi arah dan ukuran bayangan. Pada
pemotretan model, arah datangnya cahaya juga
memperngaruhi ekspresi model.
3. Spektrum, atau banyaknya ‘warna’ yang terkandung
dalam cahaya. Cahaya matahari yang berwarna putih
kekuningan sebetulnya merupakan gabungan dari
banyak spektrum warna, beberapa di antaranya
mungkin anda ingat sebagai jajaran warna pelangi
mejikuhibniu, tapi sebetulnya spektrum cahaya
matahari lebih luas dari itu
BAB IVPENUTUP
4.1 Kesimpulan
Studio photo memberikan pengertian tentang fotografi
dalam bahasa inggris (photography) yang mempunyai
dua makna yaitu dari kata photo yang bernamakan
dengan arti cahaya dan graph yang berarti dari makna
tulisan atau bisa disebut lukisan, hal ini
digambarkan dalam seni rupa, fotografi yaitu proses
tulisan atau lukisan dengan menciptakan hasil gambar
menggunakan media cahaya, sebagai salah satu konsep
awalnya, atau dengan istilah pada umumnya yaitu,
fotografi suatu proses atau metode cara untuk
mendapatkan suatu hasil gambar atau belajar
dari studio photo dari objek yang kita bidik dengan
proses pencahayaan,
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Semakin besar bilangan apperture maka semakin
gelap gambar yang dihasilkan
2. Penggunakan bilangan ISO yang tinggi pada saat
banyak cahaya menyebabkan gambar yang dihasilkan
tidak jelas
3. Penggunaan bilangan Shutter Speed yang Rendah pada
saat objek diam akan membuat gambar yang
dihasilkan jelas
4. Tingkat keabu-abuan akan semakin rendah ketika
konsetrasi gula semakin tinggi.
5. Semakin tinggi konsentrasi larutan gula, maka
range nilai tingkat keabuan akan semakin besar